rancangan faktorial 2k

32
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Desain Eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mempelajari atau menemukan sesuatu mengenai proses yang ada atau membandingkan efek dari beberapa kondisi terhadap suatu fenomena (Montgomery,1991). Salah satu rancangan penelitian yang ada di dalam desain eksperimen yaitu Percobaan Faktorial. Percobaan faktorial adalah suatu percobaan yang perlakuannya terdiri atas semua kemungkinan kombinasi taraf dari beberapa faktor. Penerapan percobaan faktorial yakni dengan melakukan penelitian menghitung lama waktu membersihkan noda pada kain hingga bersih. Penelitian ini bisa diperuntukkan bagi ibu rumah tangga yang mana sering kali menemukan noda tinta pada pakaian anak sepulang sekolah. Penelitian ini menggunakan noda tinta dan deterjen karena lebih efisien, lebih praktis, dan mudah didapatkan dimana saja. Penelitian ini menggunakan Percobaan Faktorial dengan Rancangan Dasar RAL karena penelitian dikelompokkan menjadi dua pengaruh utama (noda tinta dan deterjen) dan bertujuan untuk mengetahui adakah interaksi antara noda tinta dengan deterjen. 1

Upload: arning-susilawati

Post on 29-May-2015

2.087 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Rancangan Faktorial 2k untuk Membandingkan Noda dan deterjen pada Lama Waktu Membersihkan Kain

TRANSCRIPT

Page 1: Rancangan Faktorial 2k

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Desain Eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mempelajari atau

menemukan sesuatu mengenai proses yang ada atau membandingkan efek dari

beberapa kondisi terhadap suatu fenomena (Montgomery,1991). Salah satu

rancangan penelitian yang ada di dalam desain eksperimen yaitu Percobaan

Faktorial. Percobaan faktorial adalah suatu percobaan yang perlakuannya terdiri

atas semua kemungkinan kombinasi taraf dari beberapa faktor.

Penerapan percobaan faktorial yakni dengan melakukan penelitian

menghitung lama waktu membersihkan noda pada kain hingga bersih. Penelitian

ini bisa diperuntukkan bagi ibu rumah tangga yang mana sering kali menemukan

noda tinta pada pakaian anak sepulang sekolah. Penelitian ini menggunakan noda

tinta dan deterjen karena lebih efisien, lebih praktis, dan mudah didapatkan

dimana saja. Penelitian ini menggunakan Percobaan Faktorial dengan Rancangan

Dasar RAL karena penelitian dikelompokkan menjadi dua pengaruh utama (noda

tinta dan deterjen) dan bertujuan untuk mengetahui adakah interaksi antara noda

tinta dengan deterjen.

Pada penelitian kali ini digunakan tiga jenis deterjen yakni deterjen Daia,

Rinso, dan So Klin dan noda dari tiga jenis tinta yang berbeda yakni tinta poster,

tinta spidol, dan tinta timbul. Dimana lama waktu membersihkan noda menjadi

variabel respon serta deterjen dan noda tinta sebagai variabel prediktor.

Penghitungan lama waktu mencuci kain dilakukan setelah kain yang bernoda

masuk ke dalam air deterjen hingga kembali bersih. Hasil penghitungan lama

waktu mencuci lembar pengamatan untuk dilakukan pengujian dan dibandingkan

apakah ada perbedaan perlakuan dengan menggunakan metode Percobaan

Faktorial.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini, rumusan masalah yang digunakan sebagai acuan untuk

analisis adalah sebagai berikut.

1

Page 2: Rancangan Faktorial 2k

1. Bagaimana statistika deskriptif dari data hasil pengamatan lama waktu

mencuci dengan tiga jenis deterjen yang berbeda yaitu deterjen Daia,

Rinso, dan So Klin terhadap kain dengan tiga jenis noda tinta yang

berbeda yaitu tinta poster, tinta spidol, dan tinta timbul hingga bersih?

2. Bagaimana hasil analisis (ANOVA) dari data hasil pengamatan lama

waktu mencuci dengan tiga jenis deterjen yang berbeda yaitu deterjen

Daia, Rinso, dan So Klin terhadap kain dengan tiga jenis noda tinta

yang berbeda yaitu tinta poster, tinta spidol, dan tinta timbul hingga

bersih?

3. Bagaimana hasil uji perbandingan ganda dari data hasil pengamatan

lama waktu mencuci bila didapatkan tolak H0 dengan tiga jenis deterjen

yang berbeda yaitu deterjen Daia, Rinso, dan So Klin terhadap kain

dengan tiga jenis noda tinta yang berbeda yaitu tinta poster, tinta spidol,

dan tinta timbul hingga bersih?

4. Bagaimana hasil uji asumsi residual yang IIDN (Identik, Independen,

berdistribusi normal) terhadap data hasil pengamatan lama waktu

mencuci dengan tiga jenis deterjen yang berbeda yaitu deterjen Daia,

Rinso, dan So Klin terhadap kain dengan tiga jenis noda tinta yang

berbeda yaitu tinta poster, tinta spidol, dan tinta timbul hingga bersih?

1.3 Tujuan

Perumusan masalah diatas menghasilkan tujuan yang akan dicapai dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Mengetahui statistika deskriptif dari data hasil pengamatan lama waktu

mencuci dengan tiga jenis deterjen yang berbeda yaitu deterjen Daia,

Rinso, dan So Klin terhadap kain dengan tiga jenis noda tinta yang

berbeda yaitu tinta poster, tinta spidol, dan tinta timbul hingga bersih.

2. Mengetahui hasil analisis (ANOVA) dari data hasil pengamatan lama

waktu mencuci dengan tiga jenis deterjen yang berbeda yaitu deterjen

Daia, Rinso, dan So Klin terhadap kain dengan tiga jenis noda tinta yang

berbeda yaitu tinta poster, tinta spidol, dan tinta timbul hingga bersih.

2

Page 3: Rancangan Faktorial 2k

3. Mengetahui hasil uji perbandingan ganda dari data hasil pengamatan lama

waktu mencuci bila didapatkan tolak H0 dengan tiga jenis deterjen yang

berbeda yaitu deterjen Daia, Rinso, dan So Klin terhadap kain dengan tiga

jenis noda tinta yang berbeda yaitu tinta poster, tinta spidol, dan tinta

timbul hingga bersih.

4. Mengetahui hasil uji asumsi residual yang IIDN (Identik, Independen,

berdistribusi normal) terhadap data hasil pengamatan lama waktu mencuci

dengan tiga jenis deterjen yang berbeda yaitu deterjen Daia, Rinso, dan So

Klin terhadap kain dengan tiga jenis noda tinta yang berbeda yaitu tinta

poster, tinta spidol, dan tinta timbul hingga bersih.

1.4 Manfaat

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian yang telah dilakukan adalah dapat

memahami pengertian dan konsep teori Percobaan Faktorial dengan menggunakan

Rancangan Dasar RAL, dapat menyelesaikan perumusan masalah dari penelitian

ini menggunakan Percobaan Faktorial. Selain itu, pembaca juga dapat mengetahui

penerapan Percobaan Faktorial dalam kehidupan sehari-hari.

1.5 Batasan

Batasan masalah dalam penelitian ini menggunakan jenis kain yang sama,

tiga jenis deterjen yang berbeda (Daia, Rinso, dan So Klin), dan tiga jenis noda

tinta yang berbeda (tinta poster, tinta spidol, dan tinta timbul) dengan tiga kali

pengulangan dalam setiap perlakuan. Perlakuannya adalah memberi noda seujung

jari telunjuk. Pengamatan dilakukan saat siang hari jam 11.50 WIB dengan

memberikan takaran deterjen, luas kain, dan volume air yang sama.

3

Page 4: Rancangan Faktorial 2k

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Statistika Deskriptif

Statistika deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan

pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi

yang berguna (Walpolle, 1999).

Statistika deskriptif yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai

berikut:

a. Mean

Mean adalah jumlah keseluruhan pada data yang diperoleh dibagi dengan

banyaknya data. Rumus yang digunakan untuk mencari mean sebagai berikut

Tabel 2.1 Rumus Mean

Mean

= Jumlah data ke-i sampai n

n = Banyaknya data

= Frekuensi

dan untuk menentukan nilai standart deviasi adalah akar dari varians.

(Walpolle, 1995).

b. Varians

Varians digunakan untuk menentukan seberapa besar keragaman dari

suatu data. Rumus yang digunakan untuk mencari Varians sebagai berikut.

4

Mean untuk

Data Tunggal

Mean untuk Data

Kelompok

Page 5: Rancangan Faktorial 2k

Tabel 2.2 Rumus Varians

Varians untuk

Data Tunggal

Varians untuk Data

Kelompok

Keterangan :

S2 = Varians

X = Nilai individu

= Nilai rata-rata

n = Jumlah data

f = Frekuensi

(Walpolle, 1995).

2.2 Uji Asumsi IIDN (Identik, Independen, Berdistribusi Normal)

Pemeriksaan Asumsi Residual IIDN (Identik, Independen, Distribusi Normal)

merupakan uji yang harus dilakukan apakah data yang digunakan memenuhi

ketiga asumsi tersebut dalam melakukan pengujian (Sudjana,1996).

2.4.1 Pemeriksaan Asumsi Residual Identik

Pemeriksaan Asumsi Residual identik dilakukan untuk melihat apakah

residual memenuhi asumsi identik. Suatu data dikatakan identik apabila plot

residualnya menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu. Nilai

varians rata-ratanya sama antara varians satu dengan yang lainnya (Sudjana,1996).

2.4.2 Pemeriksaan Asumsi Residual Independen

Pemeriksaan Asumsi Residual independen dilakukan untuk melihat

apakah residual memenuhi asumsi independen. Suatu data dikatakan independen

apabila plot residualnya menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola

tertentu (Sudjana,1996).

2.4.3 Pengujian Asumsi Residual Berdistribusi Normal

Pengujian Asumsi Residual berdistribusi normal dilakukan untuk melihat

apakah residual memenuhi asumsi berdistribusi normal atau tidak. Kenormalan

5

Page 6: Rancangan Faktorial 2k

suatu data dapat dilihat dari plotnya. Apabila plot sudah mendekati garis linier,

dapat dikatakan bahwa data tersebut memenuhi asumsi yaitu berdistribusi normal.

Uji kenormalan data juga dapat dilihat dari nilai Dhitung yang diperoleh dari hasil

uji Kolmogorov Smirnov. Nilai Dhitung dibandingkan dengan nilai α.

Hipotesisnya adalah sebagai berikut.

H0 : Residual berdistribusi normal

H1 : Residual tidak berdistribusi normal

α : 0.05

Daerah kritis :

Tolak H0, jika nilai Dhitung< Dα dan residual tidak berdistribusi normal.

Jadi suatu data dapat dikatakan baik apabila data tersebut memenuhi semua

asumsi IIDN (Identik, Independen, Distribusi Normal) (Sudjana,1996).

2.3 Rancangan Faktorial

Percobaan faktorial adalah suatu percobaan yang perlakuannya terdiri atas

semua kemungkinan kombinasi taraf dari beberapa faktor. Percobaan dengan

menggunakan f faktor dengan t taraf untuk setiap faktornya disimbolkan dengan

percobaan faktorial ft. Dalam melaksanakan percobaan faktorial, digunakan

rancangan dasar, apakah RAL, RAK, RBSL, RBGL, dan sebagainya (Gasper,

1999).

2.3.1 Model Linear dan Analisis Ragam Percobaan yang Terdiri dari Dua

Faktor dengan RAL

Model statistika untuk percobaan faktorial yang terdiri dari dua

factor (factor A dan B) dengan menggunakan rancangan dasar RAL

adakah sebagai berikut :

(2.1)

dimana :

= Nilai pengamatan pada satuan percobaan ke-k yang memperoleh

kombinasi perlakuan ij (taraf ke-i dari faktor A dan taraf ke-j dari

faktor B).

= Nilai tengah populasi (rata-rata yang sesungguhnya).

= Pengaruh aditif taraf ke-i dari faktor A.

6

Page 7: Rancangan Faktorial 2k

= Pengaruh aditif taraf ke-j dari faktor B.

= Pengaruh interaksi taraf ke-i pada faktor A dan taraf ke-j faktor B.

= Pengaruh galat dari satuan percobaan ke-k yang memperoleh

kombinasi perlakuan ij.

(Gasper, 1999).

2.3.2 ANOVA (Analysis of Variance)

Dalam melakukan analisis data dilakukan hipotesis sebagai berikut.

1. Interaksi

H0 :

H1 : Ada pengaruh interaksi terhadap respon yang diamati.

2. Pengaruh Utama Faktor A

H0 :

H1 : Ada perbedaan respon diantara taraf faktor A yang dicobakan.

3. Pengaruh Utama Faktor B

H0 :

H1 : Ada perbedaan respon diantara taraf faktor B yang dicobakan.

Dalam percobaan faktorial, hipotesis tentang interaksi perlu diuji terlebih

dahulu. Jika terdapat pengaruh interaksi (H0 ditolak), maka tidak perlu lagi

melakukan pengujian hipotesis pengaruh utama (hipotesis 2 dan 3). Tetapi jika

pengujian terhadap hipotesis mengenai interaksi (H0 diterima), maka pengujian

terhadap hipotesis mengenai pengaruh utama faktor A dan pengaruh utama faktor

B menjadi bermanfaat.

Tabel 2.3 Struktur Analysis of Variance (ANOVA)

Sumber Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Fhitung

7

Page 8: Rancangan Faktorial 2k

Keragaman Kuadrat Tengah

Perlakuan ab-1 JKP KTP KTP/KTG

A a-1 JK(A) KT(A) KT(A)/KTG

B b-1 JK(B) KT(B) KT(B)/KTG

AB (a-1)(b-1) JK(AB) KT(AB) KT(AB)/KTG

Galat ab(r-1) JKG KTG

Total rab-1 JKT -

Keterangan :

FK = (2.2)

JKT = (2.3)

JKP = (2.4)

JKG = (2.5)

JK(A) = (2.6)

JK(B) = (2.7)

JK(AB) =

(2.8)

(Gasper, 1999).

2.4 Uji Perbandingan Berganda (Uji Tukey)

Uji Tukey sering juga disebut dengan uji beda nyata jujur, diperkenalkan oleh

Tukey (1953). Prosedurpengujiannya mirip dengan LSD, yaitu mempunyai satu

pembanding dan digunakan sebagaialternatif pengganti LSD apabila kita ingin

menguji seluruh pasangan rata-rata perlakuan tanparencana. Uji Tukey digunakan

untuk membandingkan seluruh pasangan rata-rata perlakuan setelahuji Analisis

Ragam di lakukan.

Prosedur pengujian dengan Uji Tukey HSD : 

1. Langkah pengujian :

8

Page 9: Rancangan Faktorial 2k

Urutkan rata-rata perlakuan (urutan menaik/menurun).

Tentukan nilai Tukey HSD (ω) dengan formula: 

dimana :

p = jumlah perlakuan = t.

v = derajat bebas galat.

r = banyaknya ulangan.

= taraf nyata.

q(p,v) = nilai kritis diperoleh dari tabel wilayah nyata student.

2. Kriteria pengujian :

Bandingkan nilai mutlak selisih kedua rata-rata yang akan kita lihat

perbedaannya dengannilai HSD dengan kriteria pengujian sebagai berikut :

> HSD0.05 maka hasil ui menjadi nyata

Jika

< HSD0.05 maka hasil uji tidak nyata

(Setiawan, 2009).

2.5 Deterjen

Deterjen dalam arti luas adalah bahan yang digunakan sebagai pembersih,

termasuk sabun cuci piring alkali dan cairan pembersih. Definisi yang lebih

spesifik dari deterjen adalah bahan pembersih yang mengandung senyawa

petrokimia atau surfaktan sintetik lainnya. Surfaktan merupakan bahan pembersih

utama yang terdapat didalam deterjen (Fardiaz, 2006).

2.6 Tinta

Ada berbagai jenis dan merek tinta di pasaran. Pilihan untuk sablon di atas

kaos ada dua, yaitu tinta yang berbasis air atau biasa disebut waterbase inks dan

tinta yang berbasis minyak atau biasa disebut solvenbase. Tinta solvenbase juga

9

Page 10: Rancangan Faktorial 2k

sering disebut plastisol. Tinta waterbase lebih murah dibandingkan tinta plastisol,

baik dari segi harga tinta maupun dari pengerjaannya.

Tinta timbul merupakan jenis tinta waterbase maupun tinta plastisol. Tinta ini

memerlukan pemanasan yang akan mengakibatkan tinta ini mengembang dengan

efek timbul (Rahardjo, 2008).

Tinta poster atau cat poster adalah bahan untuk membuat gambar poster atau

desain tekstil. Perbedaan cat poster dan cat air adalah pewarnannya dapat

digunakan tumpang tindih. Cat poster sangat pekat maka dapat menutupi cat lain

yang sudah mongering. Sifat itu dikenal dengan opaque (Nurhadiat, 2004).

2.7 Kain

Hal utama yang paling memengaruhi kualitas dan keragaman bahan kain

adalah serat. Serat inilah yang menentukan pembagian jenis bahan yang dibagi

menjadi dua bagian, yaitu serat alami dan serat buatan/sintetis. Serat alami

merupakan bahan alamiah yang berasal dari hewan maupun tumbuh-tumbuhan,

seperti kepompong ulat sutra, nanas, bulu domba, biji kapas, dll. Contoh kain dari

jenis serat alami adalah wol, silk, kapas, dan lenan. Sedangkan serat

buatan/sintetis terbuat dari bahan buatan yaitu biji plastik. Serat ini mulai dikenal

pada abad ke-20. Contoh kain dari jenis serat buatan adalah polyester.

Dalam era industri, polyester diminati karena tidak mudah kusut, harganya

yang relative murah, tersedia dalam berbagai warna, dan motif print-nya yang

sangat bervariasi. Serat polyester biasanya menghasilkan kain yang tipis (tapi

bukan transparan) dan melayang.

Kain katun berasal dari buah tanaman kapas. Buah kapas memiliki bulu halus

yang disebut dengan serat kapas. Kain katun mempunyai sifat tidak panas dan

mudah menyerap keringat. Oleh karena itu, kain katun banyak digunakan sebagai

bahan untuk membuat baju seragam dan baju sehari-hari.

(Yuditesa, 2009).

10

Page 11: Rancangan Faktorial 2k

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Sumber Data

Pada penelitian ini data yang digunakan adalah data primer. Sumber data

diperoleh dari hasil penelitian lama waktu mencuci hingga kain menjadi bersih

pada jenis kain yang sama pada hari Jumat, 24 Mei 2013 pukul 11.30 dan

bertempat di Lapangan T, Jurusan Statistika ITS oleh Hajar Istiqomah dan Arning

Susilawati.

3.2 Variabel Penelitian

Terdapat beberapa variabel penelitian dalam pengamatan lama waktu

mencuci hingga kain menjadi bersih pada jenis kain yang sama, yaitu lama waktu

membersihkan noda sebagai variabel respon, noda tinta sebagai faktor A dan

pemberian deterjen sebagai faktor B.

3.3 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian lama waktu deterjen

mebersihkan noda tinta pada jenis kain yang sama adalah sebagai berikut.

a.) Alat :

1. 3 buah gelas plastik yang berukuran sama.

2. Sendok teh.

3. Lembar pengamatan dan alat tulis.

b.) Bahan

5. 3 jenis tinta yang berbeda yaitu tinta poster, tinta spidol, dan tinta

timbul.

6. 27 potong kain ukuran 8 cm x 9 cm.

7. ± 150 ml Air bersih.

8. 3 jenis deterjen bubuk yang berbeda yaitu Daia, Rinso, dan So Klin.

11

Page 12: Rancangan Faktorial 2k

3.4 Langkah Kerja

Langkah kerja yang dilakukan dalam penelitian lama waktu mencuci hingga

kain menjadi bersih pada jenis kain yang sama adalah sebagai berikut.

1. Menyiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan.

2. Mengisi wadah dengan volume air yang sama. Lalu, satu wadah diberi 2

sendok deterjen dari satu jenis deterjen.

3. Menyiapkan tiga jenis kain kemudian buatlah noda tinta diatas kain sesuai

dengan rancangan penelitian.

4. Mengucek kain dan hitung lama waktu mengucek hingga noda pada kain

hilang dengan kecepatan mengucek yang stabil.

5. Mencatat lama waktu mengucek ke dalam lembar kerja yang telah

disediakan.

3.5 Langkah Analisis

Langkah analisis yang dilakukan dalam penelitian lama waktu mencuci

hingga kain menjadi bersih pada jenis kain yang sama adalah sebagai berikut.

1. Menginput data lama waktu mencuci hingga kain menjadi bersih.

2. Menghitung statistika deskriptif dari data lama waktu mencuci hingga kain menjadi bersih.

3. Melakukan uji ANOVA dari data lama waktu mencuci hingga kain menjadi

bersih.

4. Melakukan pemeriksaan asumsi IIDN~(0,σ2).

5. Melakukan uji perbandingan berganda bila hasil uji ANOVA adalah tolak H0.

6. Interpretasi.

7. Kesimpulan dan saran.

12

Page 13: Rancangan Faktorial 2k

3.6 Diagram Alir

Berikut adalah diagram alir langkah analisis dari penelitian yang dilakukan

Gambar 3.1 Diagram alir

13

Mulai

Menginputkan Data

Statistika Deskriptif

Uji Anova

Periksa asumsi IIDN

Selesai

Uji perbandingan

berganda

Terima H0

Tolak H0

Kesimpulan dan saran

Page 14: Rancangan Faktorial 2k

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Statistika Deskriptif Lama Waktu Membersihkan Kain

Pada statistika deskriptif dalam penelitian ini yang digunakan adalah rata-

rata, nilai maksimum, nilai minimum dan varians dari data pengamatan lama

waktu mencuci dari tiga merk deterjen yang berbeda, yaitu daia, rinso, dan so klin

dengan tiga jenis noda yang berbeda pula yakni tinta poster, tinta spidol, tinta

timbul pada kain kafan yang mana pengulangannya sebanyak tiga kali. Berikut ini

adalah hasil pengamatan tersebut:

a. Statistika Deskriptif dari Noda

Berikut ini adalah statistika deskriptif dari lama waktu

membersihkan kain dengan berbagai macam noda.

Tabel 4.1 Statistika Deskriptif dari Noda

NodaRata-Rata

(Detik)Varians (Detik)

Maksimum (Detik)

Minimum (Detik)

Tinta Poster 14.88 10.11 20 10

Tinta Spidol 13.11 9.90 18 8

Tinta Timbul 17.55 19.50 20 15

Dari tabel 4.1 diketahui bahwa rata-rata tercepat membersihkan

kain adalah tinta spidol (13.11 detik), keragaman terkecil pada tinta spidol

(13.11 detik), dan yang paling cepat membersihkan kain adalah tinta spidol

(8 detik). Jadi tinta spidol paling cepat dibersihkan.

b. Statistika Deskriptif dari Deterjen

Berikut ini adalah statistika deskriptif dari lama waktu

membersihkan kain dengan berbagai macam deterjen.

Tabel 4.2 Statistika Deskriptif dari Deterjen

DeterjenRata-Rata

(Detik)Varians (Detik)

Maksimum (Detik)

Minimum (Detik)

Rinso 15.55 17 19 11Daia 16.44 11 20 11

So Klin 13.55 18 19 8

Dari tabel 4.2 diketahui bahwa rata-rata tercepat membersihkan

kain adalah So Klin (13.55 detik), keragaman terkecil pada daia (11 detik),

14

Page 15: Rancangan Faktorial 2k

dan yang paling cepat membersihkan kain adalah So Klin (8 detik). Jadi

So Klin adalah deterjen yang paling cepat membersihkan kain.

4.2 Uji Asumsi IIDN~(0,σ2)

4.2.1 Uji Asumsi Residual Identik

Berikut ini adalah gambar untuk menentukan uji identik:

Gambar 4.1 Uji Identik pada Residual Data Lama Waktu Membersihkan Kain

Pada gambar 4.1 fitted value didapatkan bahwa data residual lama waktu

mencuci membersihkan kain tersebut tidak memiliki pola sehingga memiliki

residual identik.

4.2.2 Uji Asumsi Residual Idependen

Berikut ini adalah gambar untuk menentukan uji idependen:

2624222018161412108642

4

3

2

1

0

-1

-2

-3

-4

-5

Observation Order

Resi

dual

Gambar 4.2 Uji Idependen pada Residual Data Lama Waktu Membersihkan Kain

15

191817161514131211

4

3

2

1

0

-1

-2

-3

-4

-5

Fitted Value

Resi

dual

Page 16: Rancangan Faktorial 2k

Pada gambar 4.2 obsevation order dari residual data lama waktu

mencuci membersihkan kain dapat dilihat bahwa grafik tersebut tidak

berpola atau tidak memiliki pola tertentu, hal ini dapat dilihat bahwa titik-

titik tertinggi atau terendah pada grafik tersebut hampir sama dari titik

yang satu dengan yang lain,sehingga grafik tersebut dapat dikatakan

bersifat idependen.

4.2.3 Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov

Berikut ini adalah gambar dari data lama waktu mencuci

membersihkan kain untuk menentukan distribusi normal dengan

menggunakan uji normalitas Kolmogorov Smirnov.

5.02.50.0-2.5-5.0

99

95

90

80

70

60

50

40

30

20

10

5

1

Residual

Per

cent

Mean -1.31582E-16StDev 2.172N 27KS 0.167P-Value 0.052

Gambar 4.3 Uji Kolmogorov smirnov Distribusi Normal pada Residual Data Lama

Waktu Membersihkan Kain

Uji Kolmogorov smirnov :

distribusi normal

tidak berdistribusi normal

Statistik uji:

dimana ;

: fungsi distribusi peluang dari distribusi normal

: nilai sampel acak, 1 ≤ i ≤ n

N adalah banyak sampel

Taraf signifikan α = 0,05;

16

Page 17: Rancangan Faktorial 2k

Titik kritis tolak H0 jika

Dari gambar 4.5 dapat diketahui bahwa >0,052 sehingga

dengan begitu kesimpulannya adalah gagal tolak H0,

artinya penelitian dari lama waktu mencuci membersihkan kain merupakan

distribusi normal Kolmogorov smirnov.

4.3 Uji Analisis Varians (ANOVA)

Uji ANOVA pada data lama waktu mencuci dilakukan untuk mengetahui

apakah deterjen, noda serta interaksi antara noda dan deterjen memberikan

pengaruh terhadap lama waktu membersihkan kain. Berikut ini adalah uji analisis

varians dari rancangan rancangan factorial dua faktor:

a. Interaksi Noda dan Deterjen

artinya tidak ada pengaruh interaksi antara noda dan deterjen

terhadap lama waktu membersihkan kain.

Ada pengaruh interaksi antara noda dan deterjen terhadap lama waktu

membersihkan kain.

b. Faktor Noda

artinya tidak ada perbedaan respons lama waktu membersihkan

kain terhadap pemberian noda.

Ada perbedaan respons lama waktu membersihkan kain terhadap

pemberian noda.

c. Faktor Deterjen

artinya tidak ada perbedaan respons lama waktu membersihkan

kain terhadap penggunaan deterjen.

Ada perbedaan respons lama waktu membersihkan kain terhadap

penggunaan deterjen.

Dimana i=1,2,3 dan j=1,2,3

Taraf signifikan α = 0,05;

Titik kritis tolak H0 jika atau

Statistik uji:

Tabel 4.3 Analisis Varians pada Data Lama Waktu Membersihkan Kain

17

USER, 06/01/13,
Maaf mas, punya saya tidak saya ubah, karena kalau pake 1 per 1 itu tidak hemat tempat nantinya, n dengan seperti ini saya sudah mengerti. #susi
Page 18: Rancangan Faktorial 2k

Sumber DB JK KT Fhitung F0.05 PvalueNoda 2 90.07 45.035 6.61 3.55 0.007

Deterjen 2 39.4 19.7 2.89 3.55 0.081Noda*Deterjen 4 37.92 9.48 1.39 2.93 0.277

Galat 18 122.66 6.81 Total 26 290.07

Dari tebel 4.3 dapat disimpulkan bahwa untuk interaksi noda dan deterjen

menghasilkan sehingga keputusan dari data tersebut

adalah gagal tolak H0 (tidak signifikan) tidak ada pengaruh yang signifikan dari

interaksi antara noda dan deterjen terhadap lama waktu membersihkan kain. Pada

noda menghasilkan

sehingga keputusan dari data

tersebut adalah tolak H0 ( signifikan) artinya ada perbedaan yang tidak signifikan

dari respons lama waktu membersihkan kain terhadap pemberian noda, sehingga

akan dilakukan uji perbandingan berganda menggunakan uji Tuckey. Pada

deterjen menghasilkan sehingga keputusan dari data

tersebut adalah gagal tolak H0 (tidak signifikan) artinya tidak ada perbedaan yang

signifikan dari respons lama waktu membersihkan kain terhadap penggunaan

deterjen. Jadi, pada interaksi noda dan deterjen, serta deterjen tidak memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap lama waktu mencuci membersihkan kain dan

pada noda ada pengaruh yang tidak signifikan terhadap lama waktu mencuci

membersihkan kain.

Berikut ini adalah gambar dari interaksi dan pengaruh dari noda dan

deterjen dalam membersihkan kain.

a. Interaksi Noda dan Deterjen terhadap Lama Waktu Membersihkan Kain

Berikut ini adalah gambar dari interaksi antara noda dan deterjen pada

lama waktu membersihkan kain.

18

Page 19: Rancangan Faktorial 2k

So KlinRinsoDaia

19

18

17

16

15

14

13

12

11

Deterjen

Mean

Tinta PosterTinta SpidolTinta Timbul

Noda

Gambar 4.4 Interaksi Noda dan Deterjen terhadap Lama Waktu Membersihkan Kain

Dari gambar 4.4 diketahui bahwa interaksi dari noda dan deterjen dapat

dilihat dari rata-rata waktu tercepat membersihkan kain adalah pada tinta

spidol dengan menggunakan deterjen so klin yakni 11 detik, sedangkan rata-

rata waktu terlambat membersihkan kain adalah pada tinta timbul dengan

menggunakan deterjen daia yakni 18,33 detik. Jadi, deterjen yang baik untuk

membersihkan noda adalah deterjen so klin dengan noda berupa tinta spidol.

b. Pengaruh dari Noda dan Deterjen terhadap Lama Waktu Membersihkan Kain

Berikut ini adalah gambar dari noda dan deterjen pada lama waktu

membersihkan kain.

Tinta TimbulTinta SpidolTinta Poster

18

17

16

15

14

13

So KlinRinsoDaia

Noda

Mean

Deterjen

Gambar 4.5 Pengaruh dari Noda dan Deterjen terhadap Lama Waktu Membersihkan Kain

Dari gambar 4.5 diketahui bahwa pada noda yang paling cepat dibersihkan

adalah tinta spidol yakni 13,11 detik, sedangkan noda yang susah dibersihkan

19

Page 20: Rancangan Faktorial 2k

adalah tinta timbul yakni 17,55 detik. Pada deterjen yang paling cepat

membersihkan adalah so klin yakni 13,55, sedangkan deterjen yang lama

membersihkan adalah daia yakni 16,44 detik. Jadi, tinta spidol dan so klin

dapat membersihkan kain dengan cepat.

4.4 Uji Tuckey

Dari hasil ANOVA, yang merupakan tolak H0 adalah pada noda, maka akan

dilanjutkan pada uji tuckey. Berikut adalah pengelompokkannya.

Tabel 4.4 Uji Tuckey Data Lama Waktu Membersihkan Kain pada Noda

Noda N Mean KelompokTinta Poster 9 17.6 ATinta Spidol 9 14.9 A BTinta Timbul 9 13.1 B

Dari tabel 4.4 dapat disimpulkan bahwa pada tinta poster (A) dan tinta timbul

(B) yang artinya terdapat perbedaan yang nyata dalam membersihkan kain

sedangkan pada tinta spidol (A dan B) tidak terdapat perbedaan yang nyata dalam

membersihkan kain.

20

Page 21: Rancangan Faktorial 2k

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

1. Dari penelitian lama waktu membersihkan kain disimpulkan bahwa tinta

spidol paling cepat dibersihkan dan So Klin adalah deterjen yang paling

cepat membersihkan kain.

2. Data yang didapat dari hasil pengamatan lama waktu membersihkan kain

terhadap berbagai jenis noda dan deterjen setelah dilakukan pemeriksaan

asumsi IIDN~(0,σ2), data residual tersebut memenuhi asumsi IIDN~(0,σ2).

3. Berdasarkan uji ANOVA dapat diketahui bahwa pada interaksi noda dan

deterjen, serta deterjen tidak memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap lama waktu mencuci membersihkan kain dan pada noda ada

pengaruh yang tidak signifikan terhadap lama waktu mencuci

membersihkan kain sehingga dilakukan pengujian Tuckey yang hasilnya

adalah tinta poster (A dan A) dan tinta timbul (B dan B) yang artinya

terdapat perbedaan yang nyata dalam membersihkan kain sedangkan pada

tinta spidol (A dan B) tidak terdapat perbedaan yang nyata dalam

membersihkan kain. Untuk pengaruh dan interaksi yang terjadi

disimpulkan bahwa deterjen yang baik untuk membersihkan noda adalah

deterjen so klin dengan noda berupa tinta spidol. Serta tinta spidol dan so

klin dapat membersihkan kain dengan cepat.

5.2 Saran

Untuk melakukan pengujian rancangan factorial, diharapkan

melakukannya dengan teliti saat pengamatan, mengentri data, pengujian dengan

menggunakan program komputer, sehingga menghasilkan interpretasi yang benar

dan memberikan kesimpulan yang akurat serta dapat bermanfaat bagi pembaca.

21

Page 22: Rancangan Faktorial 2k

DAFTAR PUSTAKA

Fardiaz, Srikandi. 2006. Polusi Air dan Udara. Yogyakarta: Kanisius.

Gaspersz, Vincert. 1995. Teknik Analisis Dalam Penelitian Penelitian. Bandung:

Tarsito.

Montgomery, D.C. 1999. Desain and Analysis of Experiments. New York.

Nurhadiat, Dedi. 2004. Pendidikan Seni Rupa SMP 1 (K-04). Jakarta: Grasindo.

Rahardjo, Benny Setiawan. 2008. Basic Screen Printing For T-shirt. Jakarta: PT

Elex Media Komputindo.

Sudjana. 1996. Metode Statistik. Bandung: Tarsito.

Wallpole, E. Ronald. 1995. Penghantar Statistika. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama.

Yuditesa, Tita. 2009. Furniture Multifungsi untuk Rumah Tipe 26, 36, dan 50.

Jakarta: Transmedia.

22