rancang bangun dashboard system sebagai tolok...

197
RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK UKUR PENILAIAN KINERJA BAITUL MAAL WAA TAMWIL (BMT) DENGAN METODE BALANCED SCORECARD (STUDI KASUS: BMT BUMIPUTERA) (SKRIPSI) Skripsi ini diajukan sebagai syarat melaksanakan kewajiban studi Strata Satu Program Studi Sistem Informasi Disusun oleh : Sidik Maulana 108093000072 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H / 2015 M

Upload: lythu

Post on 10-Jun-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK UKUR

PENILAIAN KINERJA BAITUL MAAL WAA TAMWIL (BMT) DENGAN

METODE BALANCED SCORECARD (STUDI KASUS: BMT BUMIPUTERA)

(SKRIPSI)

Skripsi ini diajukan sebagai syarat melaksanakan kewajiban studi Strata Satu

Program Studi Sistem Informasi

Disusun oleh :

Sidik Maulana

108093000072

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H / 2015 M

Page 2: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

ii

RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK UKUR

PENILAIAN KINERJA BAITUL MAAL WAA TAMWIL (BMT) DENGAN

METODE BALANCED SCORECARD (STUDI KASUS: BMT BUMIPUTERA)

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Sistem Informasi

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

SIDIK MAULANA

108093000072

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015 M/1436 H

Page 3: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

iii

RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK UKUR

PENILAIAN KINERJA BAITUL MAAL WAA TAMWIL (BMT) DENGAN

METODE BALANCED SCORECARD

(STUDI KASUS: BMT BUMIPUTERA)

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi Pada

Fakultas Sains dan Tekhnologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh

Sidik Maulana

NIM: 108093000072

Menyetujui,

Page 4: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

iv

PENGESAHAN UJIAN

Skripsi berjudul “Rancang Bangun Dashboard System Sebagai Tolok Ukur

Penilaian Kinerja Baitul Maal Waa Tamwil (BMT) Dengan Metode Balanced

Scorecard (Studi Kasus: BMT Bumiputera)” telah diujikan dan dinyatakan lulus

dalam sidang munaqosah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 9 Juli 2015. Skripsi ini telah diterima

sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) program Studi

Sistem Informasi.

Menyetujui,

Page 5: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

v

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR

HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGI

SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU

LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, 06 Juli 2015

Sidik Maulana

108093000072

Page 6: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

vi

ABSTRAK

SIDIK MAULANA (108093000072), Rancang Bangun Dashboard System Sebagai

Tolok Ukur Penilaian Kinerja Baitul Maal Waa Tamwil (BMT) Dengan Metode

Balanced Scorecard (Studi Kasus: BMT Bumiputera). Dibawah bimbingan

QURROTUL AINI, dan RINDA HESTI KUSUMANINGTYAS.

Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor 26 tanggal 12 Januari

2010 yang diterbitkan oleh Notaris P. Suandi Halim, SH. Didirikanlah Baitul Maal

Waa Tamwil (BMT) Bumiputera sebagai lembaga keuangan syariah pendukung

dalam meningkatkan kualitas usaha ekonomi pengusaha mikro dan pengusaha kecil

bawah yang bergerak di bidang penghimpunan dana, investasi dan program kemitraan

dana masyarakat. Selama ini pengukuran kinerja BMT Bumiputera yang dilakukan

masih menggunakan sistem penilaian kinerja dalam manajemen tradisional yang

ditekankan pada aspek keuangan.Dashboard System mempunyai ide dasar dan

manfaat yang bisa diperoleh dengan analogi kegunaan dashboard bagi pengemudi,

yaitu dashboard dengan layar yang didesain dengan baik untuk menampilkan

informasi mengenai kondisi perusahaan. Sementara Balanced Scorecard

menerjemahkan visi dan strategi bisnis yang tersusun dalam empat perspektif yaitu:

finansial, pelanggan, proses bisnis internal serta pembelajaran dan pertumbuhan.

Pengukuran kinerja menggunakan Balanced Scorecard menawarkan solusi

pengukuran kinerja yang lebih menyeluruh dan komprehensif dalam suatu organisasi.

Oleh karena itu BMT Bumiputera memerlukan sebuah sistem yang didesain sesuai

dengan tuntutan lingkungan usahanya, agar perusahaan mampu bersaing dan

berkembang dengan baik. Sehingga pada akhirnya, menghasilkan sebuah dashboard

system yang memungkinkan para eksekutif dapat dengan cepat mengidentifikasi

masalah dan menentukan langkah perbaikan untuk meningkatkan kinerja BMT

Bumiputera secara keseluruhan. Penelitian Dashboard system ini dianalisis dan

dirancang dengan metode prototype sebagai metode pengembangan sistem dengan

bantuan Unified Modelling Language (UML) sebagai tools dengan menggunakan

empat diagram, yaitu use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan

class diagram. Pengkodean sistem menggunakan PHP sebagai bahasa pemograman

dan Mysql sebagai database.

Kata Kunci: Dashboard System, Prototype, Unified Modeling Language (UML),

PHP, MySQL, BMT Bumiputera.

V bab + xxi halaman + 195 halaman + 33 tabel + 47 gambar + Lampiran

Pustaka Acuan (33, 2000-2013)

Page 7: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

kenikmatan kesehatan dan kelancaran sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi

ini dengan baik. Shalawat dan salam semoga dicurahkan kepada junjungan dan suri

tauladan kita, Nabi Besar Muhammad SAW. Peneliti berharap skripsi ini dapat

memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana (S-1) dalam bidang Sistem

Informasi dari Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Skripsi yang berjudul “Rancang Bangun Dashboard System Sebagai Tolok

Ukur Penilaian Kinerja Baitul Maal Waa Tamwil (BMT) Dengan Metode

Balanced Scorecard (Studi Kasus: BMT Bumiputera)” akhirnya dapat diselesaikan

dengan baik. Selama penyusunan skripsi ini tentu banyak kesulitan-kesulitan yang

dialami oleh peneliti, baik dalam segi data ataupun penelitian. Namun dengan

keyakinan hati dan bantuan serta dukungan dari berbagai pihak maka skripsi ini

terselesaikan dengan sangat baik.

Pada kesempatan ini, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-

pihak yang telah mendukung. Sebagai bentuk penghargaan yang tak terlukiskan,

izinkanlah peneliti menuangkan dalam bentuk ucapan terima kasih sebesar-besarnya

kepada :

1. Bapak Dr. Agus Salim, M.SI, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi.

2. Nia Kumaladewi, MMSI, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi

Fakultas Sains dan Teknologi.

Page 8: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

viii

3. Ibu Meinarini Catur Utami, MMSI, selaku Sekretaris Program Studi Sistem

Informasi Fakultas Sains dan Teknologi.

4. Ibu Qurrotul Aini, MT, selaku Dosen Pembimbing I yang telah

memberikan arahan dan bimbingan kepada peneliti dalam penyelesaian

skripsi.

5. Ibu Rinda Hesti Kusumaningtyas, MMSI, selaku Dosen Pembimbing II

yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada peneliti dalam

penyelesaian skripsi.

6. Bapak F.Ghulam Naja, SH, selaku Ketua BMT Bumiputera beserta

jajarannya yang telah menerima peneliti untuk melakukan riset di BMT

Bumiputera serta membimbing penulis dalam pelaksanaan riset.

7. Kedua orang tua dan adik tercinta, yang telah memberikan kasih sayang,

cinta, semangat serta dukungan yang luar biasa dan doa terdahsyat yang tak

pernah lepas ditujukan untuk peneliti.

8. Teman-teman Sistem Informasi C 2008 yang selalu setia memberikan

dukungan dan saran kepada peneliti serta memberikan candaan sehingga

memberikan keceriaan dalam menyusun skripsi ini.

9. Teman-teman SIBIS 2008 dan SI 2008 terima kasih atas kebersamaan dan

kerja samanya.

10. Upang Sri Wahyuni yang selalu sabar memberikan dukungan dan cintanya

untuk lulus tahun ini.

Page 9: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

ix

11. Sahabat-sahabat tercinta Uci Novarona, Angga Dwi Putra, Rifqi

Zulkarnain, Risa Oktaviani, Milasari, Muhammad Amin Lubis,

Muhammad Fathan dan teman-teman yang tidak bisa peneliti sebutkan

satu-persatu yang telah memberikan semangat dan dukungan.

12. Seluruh pihak yang telah banyak berjasa terhadap proses penyelesaian

skripsi ini.

Penulis sadar bahwa penyususan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu kritik dan saran dapat disampaikan melalui e-mail ke

[email protected]. Peneliti berharap skripsi ini bermanfaat bagi yang

membacanya. Amin

Jakarta, Juli 2015

SIDIK MAULANA

NIM 108093000072

Page 10: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

x

LEMBAR PERSEMBAHAN

Pada kesempatan ini, penulis ingin mempersembahkan skripsi ini kepada

seluruh pihak yang telah membantu baik moril dan materil dalam menyelesaikan

penulisan skripsi ini, terutama kepada:

1. Bapak Ali Rahmat dan Ibu Wiwik Supriyati, orang tua yang sangat penulis

hormati dan sayangi dan merupakan harta yang paling berharga bagi penulis.

Terima kasih atas doa, dukungan dan semuanya.

2. Teman-teman SI-C 2008 yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang telah

berbagi suka dan duka serta dukungan selama penulis kuliah hingga selesai

skripsi ini.

3. Sabahat SIBIS 2008 dan SI 2008 terima kasih atas bantuannya.

4. Upang Sri Wahyuni terima kasih atas cinta, semangat, kesabaran, doa, dan

dukungannya.

5. Dan pihak-pihak terkait yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Semoga

Allah membalas segala keikhlasan dan kebaikan dengan berlipat ganda.

Page 11: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

xi

DAFTAR ISI

LEMBAR SAMPUL ..................................................................................................... i

LEMBAR JUDUL ......................................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN .......................................................................................... iv

ABSTRAK ..................................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ................................................................................................... vii

LEMBAR PERSEMBAHAN ....................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... xvi

DAFTAR TABEL ......................................................................................................... xix

DAFTAR SIMBOL ....................................................................................................... xxi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1

1.2 Identifikasi Masalah .......................................................................... 3

1.3 Rumusan Masalah ............................................................................. 3

1.4 Batasan Masalah................................................................................ 4

1.5 Tujuan Penelitian .............................................................................. 5

1.6 Manfaat Penelitian ............................................................................ 5

1.7 Metode Penelitian.............................................................................. 6

1.7.1 Metode Pengumpulan Data ............................................... 6

1.7.2 Metode Pengembangan Sistem .......................................... 7

1.8 Sistematika Penulisan ....................................................................... 8

Page 12: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

xii

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Rancang Bangun ............................................................. 10

2.2 Pengertian Dashboard System .......................................................... 10

2.2.1 Jenis-jenis Dashboard System ............................................ 11

2.3 Pengertian Pengukuran Kinerja......................................................... 15

2.4 Pengertian Balanced Scorecard ........................................................ 20

2.4.1 Tujuan Balanced Scorecard ............................................... 22

2.4.2 Manfaat Balanced Scorecard ............................................. 22

2.4.3 Keunggulan Balanced Scorecard ....................................... 23

2.4.4 Perspektif Balanced Scorecard .......................................... 24

2.5 Pengukuran Kinerja dengan Balanced Scorecard ............................ 38

2.6 Analisis Critical Success Factor (CSF) ............................................ 39

2.6.1 Pengertian CSF .................................................................. 39

2.7 Key Performance Indicators (KPI) ................................................... 41

2.8 Baitul Maal waa Tamwil (BMT) ...................................................... 41

2.8.1 Pengertian BMT ................................................................. 41

2.8.2 Prosedur Pendirian BMT ................................................... 44

2.9 Konsep Dasar Analisis dan Desain Sistem Informasi ....................... 46

2.9.1 Pengertian Analisis dan Desain Sistem .............................. 46

2.9.2 Pendekatan–pendekatan Analisis Sistem ........................... 46

2.10 Analisis dan Desain Object Oriented .............................................. 47

2.10.1 Pengertian Analisis dan Desain Object Oriented ............. 47

2.10.2 Objek dan Kelas ............................................................... 48

Page 13: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

xiii

2.11 Metode Pengembangan Sistem ....................................................... 49

2.11.1 Pembuatan Prototype (Prototyping) ................................ 49

2.11.2 Jenis-Jenis Prototype ........................................................ 49

2.11.3 Daya Tarik Prototyping.................................................... 52

2.11.4 Potensi Kegagalan Prototypin .......................................... 53

2.11.5 Pengujian .......................................................................... 54

2.12 Tools Pengembangan Sistem........................................................... 56

2.13 Database dan Database Management System (DBMS) ................. 61

2.13.1 Pengertian Database ........................................................ 61

2.13.2 Pengertian Database Management System (DBMS) ....... 63

2.14 Internet ............................................................................................ 63

2.15 PHP ................................................................................................. 65

2.16 MySQL ............................................................................................ 65

2.17 XAMPP dan PHPMyAdmin ............................................................ 68

2.18 Kajian Penelitian Sejenis ................................................................ 69

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Pengumpulan Data ............................................................... 72

3.1.1 Observasi ............................................................................ 72

3.1.2 Wawancara ......................................................................... 72

3.1.3 Studi Literatur .................................................................... 73

3.1.4 Studi Pustaka ...................................................................... 73

3.2 Metode Pengembangan Sistem ......................................................... 74

Page 14: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

xiv

3.2.1 Identifikasi Kebutuhan ....................................................... 74

3.2.2 Pembuatan Prototype ......................................................... 75

3.2.3 Uji Penerimaan ................................................................... 75

3.3 Kerangka Berfikir Penelitian............................................................. 76

BAB IV RANCANG BANGUN

4.1 Identifikasi Kebutuhan ...................................................................... 77

4.1.1 Profil BMT BUmiputera .................................................... 77

4.1.1.1 Visi dan Misi ....................................................... 80

4.1.1.2 Logo Perusahaan ................................................. 80

4.1.1.3 Struktur Organisasi ............................................. 80

4.1.1.4 Tugas Pokok Struktur Organisasi ....................... 80

4.1.1.5 Produk – produk BMT Bumiputera .................... 82

4.1.2 Identifikasi Sistem Berjalan ............................................... 85

4.1.3 Analisis Critical Success Factor (CSF) ............................. 86

4.1.4 Sistem Usulan .................................................................... 88

4.1.5 Identifikasi Analisis Perbandingan Sistem......................... 89

4.1.5.1 Perspektif Keuangan ........................................... 90

4.1.5.2 Perspektif Pelanggan ........................................... 94

4.1.5.3 Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan ......... 95

4.1.5.4 Perspektif Proses Bisnis Internal ......................... 97

4.1.6 Pengembangan Key Performance Indicator (KPI) ............ 98

4.1.7 Identifikasi Analisis Perbandingan Sistem......................... 99

4.1.8 Tujuan Pembuatan Sistem .................................................. 100

Page 15: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

xv

4.2 Pengembangan Prototype ................................................................. 101

4.2.1 Prototype 1 ......................................................................... 101

4.2.2 Prototype 2 ......................................................................... 105

4.2.3 Penerimaan Prototype ........................................................ 109

4.3 Perancangan Sistem .......................................................................... 110

4.3.1 Desain Sistem ..................................................................... 110

4.3.1.1 Identifikasi User .................................................. 110

4.3.1.2 Identifikasi Use Case .......................................... 110

4.3.1.3 Use Case Diagram .............................................. 111

4.3.1.4 Narasi Use Case .................................................. 112

4.3.1.5 Activity Diagram.................................................. 118

4.3.1.6 Sequence Diagram ............................................... 126

4.3.1.7 Class Diagram ..................................................... 133

4.3.2 Desain Database ................................................................ 135

4.3.3 Graphic User Interface (GUI) ........................................... 140

4.4 Uji Penerimaan .................................................................................. 143

4.4.1 Implementasi ...................................................................... 143

4.4.2 Black Box Testing ............................................................... 143

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 144

5.2 Saran .................................................................................................. 145

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 16: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Core Measurement Group ....................................................................... 30

Gambar 2.2 Customer Value Proposition .................................................................. 31

Gambar 2.3 Perspektif Proses Bisnis Internal–Model Rantai Nilai Generik .............. 34

Gambar 2.4 Kerangka Kerja Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan .................. 37

Gambar 2.5 Pengembangan Prototype Evolutionary .................................................. 51

Gambar 2.6 Pengembangan Prototype Requirement .................................................. 52

Gambar 2.7 Contoh Model Use Case Diagram .......................................................... 58

Gambar 2.8 Contoh Model Class Diagram ................................................................ 59

Gambar 2.9 Contoh Model Activity Diagram ............................................................. 59

Gambar 2.10 Contoh Model Sequence Diagram ........................................................ 60

Gambar 3.1 Kerangka Berpikir Penelitian .................................................................. 76

Gambar 4.1 Logo BMT Bumiputera ........................................................................... 80

Gambar 4.2 Struktur Organisasi BMT Bumiputera .................................................... 80

Gambar 4.3 Rich Picture Sistem Berjalan BMT Bumiputera ..................................... 86

Gambar 4.4 Rich Picture Sistem Usulan Dashboard System Penilaian Kinerja BMT

Bumiputera ............................................................................................. 88

Gambar 4.5 Tampilan Menu Login ........................................................................... 101

Gambar 4.6 Tampilan Halaman Utama .................................................................... 102

Gambar 4.7 Tampilan Menu Perspektif Keuangan ................................................... 102

Gambar 4.8 Tampilan Menu Perspektif Nasabah ..................................................... 103

Page 17: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

xvii

Gambar 4.9 Menu Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran ................................ 104

Gambar 4.10 Tampilan Menu Perspektif Proses Bisnis Internal .............................. 104

Gambar 4.11 Tampilan Menu Login ......................................................................... 105

Gambar 4.12 Tampilan Menu Halaman Utama ........................................................ 106

Gambar 4.13 Tampilan Menu Perspektif Keuangan ................................................. 106

Gambar 4.14 Tampilan Menu Perspektif Nasabah ................................................... 107

Gambar 4.15 Tampilan Menu Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan .............. 107

Gambar 4.16 Tampilan Menu Perspektif Proses Bisnis Internal .............................. 108

Gambar 4.17 Tampilan Menu Kelola Pengguna ....................................................... 108

Gambar 4.18 Tampilan Menu Ubah Password......................................................... 109

Gambar 4.19 Use Case Diagram Dashboard System ............................................... 112

Gambar 4.20 Activity Diagram Login ....................................................................... 118

Gambar 4.21 Activity Diagram Manage User .......................................................... 119

Gambar 4.22 Activity Diagram Ubah Password ....................................................... 120

Gambar 4.23 Activity Diagram Keuangan ................................................................ 121

Gambar 4.24 Activity Diagram Karyawan ................................................................ 122

Gambar 4.25 Activity Diagram Nasabah .................................................................. 123

Gambar 4.26 Activity Diagram Pokusma ................................................................. 124

Gambar 4.27 Activity Diagram Manage Laporan Penilaian ..................................... 125

Gambar 4.28 Activity Diagram Logout ..................................................................... 125

Gambar 4.29 Sequence Diagram Login .................................................................... 126

Gambar 4.30 Sequence Diagram Manage User ....................................................... 127

Page 18: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

xviii

Gambar 4.31 Sequence Diagram Data Karyawan .................................................... 128

Gambar 4.32 Sequence Diagram Data Keuangan..................................................... 129

Gambar 4.33 Sequence Diagram Data Nasabah ....................................................... 130

Gambar 4.34 Sequence Diagram Data Pokusma ...................................................... 131

Gambar 4.35 Sequence Diagram Manage Data Laporan Penilaian ......................... 131

Gambar 4.36 Sequence Diagram Ubah Password .................................................... 132

Gambar 4.37 Sequence Diagram Logout .................................................................. 133

Gambar 4.38 Class Diagram Dashboard System Penilaian Kinerja BMT Bumiputera134

Gambar 4.39 Relational Database Management Dashboard System Penilaian Kinerja

BMT Bumiputera ....................................................................................... 136

Gambar 4.40 Tampilan Halaman Login .................................................................... 140

Gambar 4.41 Tampilan Halaman Ketua BMT Bumiputera ...................................... 140

Gambar 4.42 Tampilan Halaman Perspektif Keuangan ............................................ 141

Gambar 4.43 Tampilan Halaman Training Karyawan .............................................. 141

Gambar 4.44 Tampilan Halaman Nasabah Komplain .............................................. 141

Gambar 4.45 Tampilan Halaman Pokusma .............................................................. 142

Gambar 4.46 Tampilan Halaman Kelola Pengguna .................................................. 142

Gambar 4.47 Tampilan Halaman Ubah Password .................................................... 142

Page 19: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

xix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Contoh Satuan Pengukuran Unit Bisnis dan Kategori Dashboard ....... 14

Tabel 2.2 Kajian Penelitian Sejenis ...................................................................... 69

Tabel 4.1 Critical Success Factor BMT Bumiputera ........................................... 87

Tabel 4.2 Return on Asset (ROA) BMT Bumiputera Periode 2011-2013 ............ 90

Tabel 4.3 Return on Equity (ROE) BMT Bumiputera Periode 2011-2013 .......... 92

Tabel 4.4 Profit Margin on Sales BMT Bumiputera Periode 2011-2013 ............. 93

Tabel 4.5 Data Nasabah BMT Bumiputera Periode 2011-2013 ........................... 94

Tabel 4.6 Tingkat Klaim Nasabah Periode 2011-2013 ......................................... 94

Tabel 4.7 Jumlah Karyawan BMT Bumiputera Periode 2011-2013..................... 96

Tabel 4.8 Jumlah Pelatihan BMT Bumiputera Periode 2011-2013 ...................... 96

Tabel 4.9 Key Perfomance Indicator (KPI) BMT Bumiputera............................. 98

Tabel 4.10 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Berjalan ...................................... 99

Tabel 4.11 Kelebihan Sistem Usulan .................................................................... 99

Tabel 4.12 Perbedaan Sistem Secara Keseluruhan ............................................. 100

Tabel 4.13 Penerimaan Prototype ....................................................................... 109

Tabel 4.14 Identifikasi User ................................................................................ 110

Tabel 4.15 Identifikasi Use Case ........................................................................ 110

Tabel 4.16 Narasi Use Case Login ...................................................................... 112

Tabel 4.17 Narasi Use Case Manage User ......................................................... 113

Tabel 4.18 Narasi Use Ubah Password............................................................... 114

Page 20: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

xx

Tabel 4.19 Narasi Use Case Data Karyawan ...................................................... 114

Tabel 4.20 Narasi Use Case Data Keuangan ...................................................... 115

Tabel 4.21 Narasi Use Case Data Nasabah ........................................................ 115

Tabel 4.22 Narasi Use Case Data Pokusma ........................................................ 116

Tabel 4.23 Narasi Use Case Laporan Kinerja BMT ........................................... 117

Tabel 4.24 Narasi Use Case Logout .................................................................... 117

Tabel 4.25 Daftar Tabel Objek Potensial ............................................................ 135

Tabel 4.26 User ................................................................................................... 137

Tabel 4.27 Level.................................................................................................. 137

Tabel 4.28 Jabatan ............................................................................................... 137

Tabel 4.29 Karyawan .......................................................................................... 138

Tabel 4.30 Nasabah ............................................................................................. 138

Tabel 4.31 Keuangan .......................................................................................... 139

Tabel 4.32 Training Karyawan .......................................................................... 139

Tabel 4.33 Komplain ........................................................................................... 139

Page 21: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

xxi

DAFTAR SIMBOL

SIMBOL USE CASE DIAGRAMS

(Whitten, Bentley, dan Dittman, 2004)

SIMBOL USE CASE DIAGRAMS

Simbol Keterangan

Aktor

Use Case

Asosiasi

Extends

Uses (include)

SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Simbol Keterangan

Aktivitas

Alur Aktivitas

Awal Aktivitas

Akhir Aktivitas

Aktivitas Parallel

Keputusan

Actor1

«extends»

-End1

*

-End2

*

«uses»

Page 22: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

xxii

SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

SIMBOL CLASS DIAGRAM

Simbol Keterangan

Kelas

1. Nama kelas

2. Atribut kelas

3. Operasi kelas

Asosiasi

Generalisasi

Simbol Keterangan

Objek

Garis Waktu

Operasi

Pesan

Class 1

2

3

-End1

*

-End2

*

Page 23: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor 26 tanggal 12 Januari

2010 yang diterbitkan oleh Notaris P. Suandi Halim, SH. Didirikanlah Baitul Maal

Waa Tamwil (BMT) Bumiputera sebagai lembaga keuangan syariah pendukung

dalam meningkatkan kualitas usaha ekonomi pengusaha mikro dan pengusaha kecil

bawah yang bergerak di bidang penghimpunan dana, investasi dan program kemitraan

dana masyarakat. BMT Bumiputera berkomitmen untuk melakukan bisnisnya secara

profesional dengan sasaran keuntungan dan pemerataan bagi masyarakat kecil.

BMT Bumiputera sebagai salah satu bentuk usaha penyedia layanan jasa yang

bergerak di bidang keuangan sebaiknya selalu mengutamakan kepuasan pelanggan

dan berusaha menciptakan loyalitas pelanggan dengan memberikan kualitas layanan

untuk memuaskan pelanggan. Kualitas pelayanan mempunyai hubungan yang erat

dengan kepuasan pelanggan untuk menjalin ikatan yang kuat serta memahami dengan

seksama harapan pelanggan serta kebutuhan mereka. Dalam melakukan evaluasi,

BMT Bumiputera masih menggunakan sistem penilaian kinerja yang ditekankan pada

aspek keuangan, karena ukuran keuangan ini mudah dilakukan sehingga kinerja

personal yang dinilai hanya berkaitan dengan aspek keuangan. Sistem penilaian

kinerja pada aspek keuangan memang umum dilakukan, karena orientasinya pada

keuntungan jangka pendek dan hal ini akan mendorong manajer lebih banyak

memperbaiki kinerja perusahaan jangka pendek. Balanced Scorecard menerjemahkan

Page 24: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

2

visi dan strategi bisnis serta kendala berbagai tujuan dan ukuran, yang tersusun dalam

empat perspektif yaitu: finansial, pelanggan, proses bisnis internal serta pembelajaran

dan pertumbuhan. Empat perspektif dalam Balanced Scorecard akan memberi

keseimbangan antara tujuan jangka pendek dan jangka panjang, antara hasil yang

diinginkan dengan faktor pendorong tercapainya hasil tersebut. Oleh karena itu BMT

Bumiputera memerlukan sebuah sistem yang didesain sesuai dengan tuntutan

lingkungan usahanya, agar perusahaan mampu bersaing dan berkembang dengan

baik.

Beberapa penelitian mengenai Dashboard System yang menggunakan metode

Balanced Scorecard telah dilakukan. Pada awalnya Balanced Scorecard diciptakan

untuk mengatasi problem kelemahan sistem penilaian kinerja eksekutif yang berfokus

pada aspek keuangan. Selanjutnya Balanced Scorecard mengalami perkembangan

dalam implementasinya, tidak hanya sebagai alat penilaian kinerja eksekutif, namun

meluas sebagai pendekatan dalam penyusunan rencana strategis (Budiarti, 2005).

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Istiqlal (2009), tolok ukur

kinerja suatu perusahaan dari sisi non-keuangan sangatlah penting untuk dapat

melakukan pembenahan dan penyempurnaan strategi bisnis dengan mengacu pada

kinerja yang telah dilakukan dalam rangka menghadapi persaingan.

Penelitian sejenis dilakukan oleh Dewi (2003), menggunakan Balanced

Scorecard untuk menilai efektivitas kinerja perusahaan. Hasil dari penelitian ini

menunjukkan bahwa efektivitas kinerja sesudah penerapan Balanced Scorecard lebih

tinggi dari pada sebelum penerapan. Berdasarkan riset yang telah dilakukan oleh

Page 25: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

3

peneliti sebelumnya serta keunggulan-keunggulan Balanced Scorecard, maka dapat

disimpulkan bahwa pendekatan Balanced Scorecard penting diadopsi untuk

meningkatkan efektivitas kinerja perusahaan.

Melihat dari latar belakang permasalahan tersebut, bahwa Dashboard System

merupakan salah satu faktor yang dapat membantu dalam pengembangan perusahaan,

maka disusunlah sebuah skripsi dengan judul ”Rancang Bangun Dashboard System

sebagai Tolok Ukur Penilaian Kinerja Baitul Maal Waa Tamwil (BMT) dengan

Metode Balanced Scorecard”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, ditemukan

beberapa permasalahan yang terjadi di BMT Bumiputera, diantaranya adalah:

1. Selama ini penilaian kinerja BMT Bumiputera masih berfokus pada aspek

keuangan.

2. Evaluasi kinerja yang dilakukan BMT Bumiputera masih bersifat adaptive

(sesuai dengan kebutuhan) dan dimusyawarahkan dalam sebuah rapat.

3. Redudansi data masih sering terjadi karena banyaknya laporan yang berbentuk

print-out sehingga menyulitkan pihak manajer dalam mengevaluasi kinerja

perusahaan.

Page 26: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

4

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka

dapat dirumuskan sebuah permasalahan yang akan dikaji lebih lanjut dalam penulisan

skripsi ini, yaitu: bagaimana merancang dan membangun Dashboard System pada

BMT Bumiputera dengan menerapkan metode Balanced Scorecard yang tersusun

dalam empat perspektif yaitu: keuangan, pelanggan, proses bisnis internal serta

pembelajaran dan pertumbuhan?

1.4 Batasan Masalah

Mengingat luasnya cakupan Dashboard System, maka peneliti memberi

batasan masalah agar penelitian ini sesuai dengan sasaran yang diinginkan. Adapun

batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Dashboard System ini beroperasi pada level organisasi manajer di BMT

Bumiputera.

b. Perancangan Dashboard System ini menggunakan prototype sebagai metode

pengembangannya, serta menggunakan bahasa pemrograman PHP, dan

MySQL sebagai database.

c. Dalam perancangan sistem ini menggunakan Unified Modelling Language

(UML) sebagai tools yang digunakan, diantaranya: use case diagram, activity

diagram, class diagram dan sequence diagram, & Rational Rose sebagai

aplikasi pendukung.

d. Pada penelitian rancang bangun sistem ini tidak membahas masalah protocol,

jaringan, keamanan, dan data warehousing.

Page 27: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

5

e. Tahap pengujian sistem ini menggunakan pendekatan metode blackbox

testing.

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian terdiri atas tujuan umum dan

tujuan khusus. Tujuan umumnya adalah menghasilkan sebuah Dashboard System

sebagai pengukuran kinerja pada BMT Bumiputera dengan penerapan metode

Balanced Scorecard. Sedangkan tujuan khususnya dari penelitian ini menghasilkan:

a. Menghasilkan analisis dan rancangan Dashboard System pada BMT

Bumiputera berdasarkan metode Balanced Scorecard yang terdiri dari empat

perspektif yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal,

pembelajaran dan pertumbuhan.

b. Sebagai alat pertimbangan bagi Ketua BMT Bumipuitera sehingga dapat

memberikan gambaran kinerja BMT Bumiputera baik secara keuangan

maupun non keuangan, untuk mengambil keputusan yang tepat dalam

mengembangkan BMT Bumiputera.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan setelah penelitian ini adalah:

a. Agar dapat digunakan sebagai referensi berikutnya dengan penelitian sejenis

yaitu di bidang lembaga pelayanan jasa syariah terkait Dashboard System

menggunakan metode Balanced Scorecard.

Page 28: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

6

b. Memberikan rancangan umum pengembangan Dashboard System pada

perusahaan atau lembaga keuangan syariah.

c. Memberikan pemahaman tentang Dashboard System dalam kaitannya dengan

pengembangan manajemen pelaksanaan untuk mencapai target perusahaan.

d. Membantu perusahaan dalam melakukan penilaian kinerja yang mampu

mencerminkan seluruh aspek baik operasional keuangan maupun non-

keuangan dengan menggunakan metode Balanced Scorecard.

1.7 Metode Penelitian

1.7.1 Metode Pengumpulan Data

Adapun metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

1) Observasi

Pengamatan ini dilakukan dengan melihat langsung proses dan kegiatan bisnis

yang berjalan pada BMT Bumiputera, dan hasil observasi yang dicapai adalah

melihat proses bisnis yang berjalan dan mencari data yang diperlukan untuk

penelitian.

2) Wawancara

Wawancara ini dilakukan pada saat berlangsungnya riset lapangan dengan

Bapak Yusman, selaku Sekretaris Umum BMT Bumiputera, meliputi sejarah

BMT Bumiputera dan permasalahan yang berhubungan dengan sistem

penilaian kinerja pada BMT Bumiputera.

Page 29: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

7

3) Studi Literatur

Peneliti membaca dan mempelajari buku serta jurnal yang berhubungan

dengan analisis dan perancangan sistem, dashboard system, serta penelitian

sejenis yang mendukung topik yang akan dibahas dalam penyusunan penelitian

ini.

4) Studi Pustaka

Peneliti membaca dan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan

masalah yang berkaitan dengan dashboard system dan penerapannya dalam

sistem penilaian kinerja pada sebuah perusahaan.

1.7.2 Metode Pengembangan Sistem

Di samping metode pengumpulan data, peneliti juga menggunakan Object

Oriented Analysis and Design (OOAD) sebagai metode pengembangan sistem yang

digunakan dalam penelitian ini dengan model prototype. Prototype adalah suatu versi

sistem potensial yang disediakan bagi pengembang dan calon user yang dapat

memberikan gambaran bagaimana kira-kira sistem tersebut akan berfungsi bila telah

disusun dalam bentuk yang lengkap.

Dengan menerapkan proses pengembangan sistem yaitu, mengidentifikasi

kebutuhan user, mengembangkan prototype, dan menggunakan prototype. Serta

menggunakan Unified Modelling Language (UML) sebagai tools

perancangan dan bahasa pemrograman PHP & MySQL.

Page 30: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

8

1.8 Sistematika Penulisan

Agar lebih terarah dalam penulisan skripsi ini dan tercapai hal yang

diharapkan, maka disusun sistematika penulisan sebagai kerangka acuan dalam

penulisan yaitu sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisikan latar belakang masalah, perumusan

masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, metode penulisan dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini menguraikan teori Pengertian Konsep Dasar

Sistem Informasi, Konsep Dasar Analisis dan Desain Sistem

Informasi, Dashboard System, Dashboard System, Analisis dan

Desain Berorientasi Objek (Object Oriented Analysis and

Design) Menggunakan UML (Unified Modeling Language),

Database dan Database Management System, Internet, PHP,

MySQL serta XAMPP dan PhpMyAdmin.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini menguraikan tentang metode yang digunakan

dalam merancang dan membangun Dashboard System pada

BMT Bumiputera, yaitu metode pengumpulan data, metode

pengembangan model dan metode pengembangan sistem.

Page 31: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

9

BAB IV RANCANG BANGUN

Pada bab ini berisi perancangan dan pembangunan dashboard

system untuk mengukur kinerja BMT Bumiputera

menggunakan metode Balanced Scorecard.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisi simpulan dari uraian bab-bab dan saran

untuk penelitian lebih lanjut.

Page 32: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

10

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Rancang Bangun

Pressman (2005) mendefinisikan perancangan sebagai serangkaian prosedur

untuk menerjemahkan hasil analisa dari sebuah sistem ke dalam bahasa pemrograman

untuk mendeskripsikan dengan detail bagaimana komponen-komponen sistem

diimplementasikan. Sedangkan pengertian pembangunan sistem adalah kegiatan

menciptakan sistem baru, mengganti ataupun memperbaiki sistem yang telah ada,

baik secara keseluruhan maupun sebagian.

John Burch dan Garry Grudnitski mendefinisikan perancangan sistem sebagai

penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa

elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi (Jogiyanto,

2001).

2.2 Pengertian Dashboard System

Rasmussen dkk (2010) menganalogikan kegunaan dashboard seperti

pengemudi dan pilot yang mengandalkan dashboard untuk melakukan pekerjaan

mereka. Ide dasar dan manfaat kegunaan dashboard menarik perhatian para manajer

dalam menjalankan organisasi. Dashboard didesain untuk menampilkan informasi

yang diperlukan untuk memonitor aspek bisnis yang menjadi tanggung jawab

Page 33: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

11

mereka, hal ini memungkinkan para manajer dapat dengan cepat mengidentifikasi

masalah dan menentukan langkah perbaikan untuk meningkatkan kinerja organisasi.

2.2.1 Jenis-Jenis Dashboard System

Dalam bukunya, Rasmussen, dkk (2010) mengelompokkan Dashboard system

menjadi tiga jenis utama, yaitu:

a. Dashboard Strategis

Dengan menggunakan dashboard strategis, organisasi dapat memonitor

kemajuan dalam mencapai sasaran strategis. Dashboard pada level eksekutif

menggambarkan tujuan strategis perusahaan dan menghubungkannya dengan

indikator kinerja utama (Key Perfomance Indicator/KPI). Dashboard strategis

organisasi sering diterjemahkan ke dalam level departemen dengan tetap menjaga

keselarasan dengan sasaran organisasi. Menerjemahkan (cascading) dari level

umum (keseluruhan organisasi) menjadi level departemen membantu

menghindarkan dashboard departemen terisolasi, terpisah dari dashboard

departemen-departemen lain dalam organisasi. Dashboard strategis sangat

mengutamakan rangkuman, grafik-grafik terkini dan global, tren eksternal dan

ukuran pertumbuhan.

Dashboard strategis seringkali dikaitkan atau didasarkan pada metodologi

Balance Scorecard yang menyediakan sarana untuk mengukur pencapaian tujuan

organisasi (pada awalnya metode ini dikembangkan oleh David Norton dan

Robert Kaplan).

Page 34: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

12

Pengguna dashboard strategis adalah para manager organisasi yang terlibat

dalam eksekusi strategi dan monitoring kemajuannya.

b. Dashboard Taktis

Organisasi menggunakan dashboard taktis untuk memonitor perkembangan

dan trend yang terkait dengan masing-masing inisiatif strategisnya. Terkadang

dashboard ini juga digunakan untuk memonitor perkembangan proyek-proyek

penting. Baik perkembangan inisiatif strategis maupun proyek selalu diukur

tujuan yang telah ditetapkan (misalnya anggaran atau target). Karena dashboard

taktis dapat fokus, idealnya dashboard tersebut diterapkan dengan teknologi yang

memungkinkan pemecahan ke dalam detail serta pemilahan dan penggabungan

data―misalnya untuk menganalisis mengapa beberapa target tidak dapat dipenuhi

dan di mana masalahnya muncul.

Karena dashboard dapat menjadi data dan kini teknologi dashboard menjadi

semakin mudah, cepat dan murah untuk dikembangkan, diharapkan perusahaan

dan organisasi pemerintah dapat meningkatkan penggunaan dashboard taktis

untuk membantu stakeholder internal dan eksternal memonitor perkembangan

inisiatif-inisiatif yang penting.

Pengguna dashboard taktis adalah manajer yang terlibat dengan aktivitas

individual untuk mendukung pencapaian sasaran strategis organisasi.

c. Dashboard Operasional

Kategori ini mencakup dashboard yang digunakan untuk memonitor proses

bisnis, aktivitas bisnis dan kejadian-kejadian yang kompleks. Biasanya tampilan

Page 35: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

13

dashboard menggambarkan informasi harian atau mingguan terkini atau grafik

real-time dan laporan yang mengilustrasikan status proses bisnis atau proses

manufaktur. Karena manajer menggunakan dashboard ini dengan frekuensi

tinggi, mereka dapat menemukan masalah dengan cepat dan mengambil tindakan

untuk memperbaiki masalah dengan cepat pula. Manajer pun dapat mengambil

kesempatan yang tersedia dengan cepat pula dengan memanfaatkan dashboard

operasional. Karena dashboard operasional ini sangat praktis, para manajer

kebanyakan menggunakan dashboard ini pada level departemen (tempat

operasional pekerjaan), bukan pada level eksekutif senior. Pada level eksekutif

senior akan lebih tepat untuk menggunakan dashboard taktis atau dashboard

strategis.

Sama dengan halnya dashboard taktis, dengan lingkup yang kecil (seperti:

penjualan, help-desk service) dashboard operasional dapat mendeskripsikan lebih

detail informasi dengan fungsi analisis yang kuat untuk membuat analisis sebab

akibat dari data yang tersedia. Eksekutif puncak biasanya menggunakan

dashboard taktis atau strategis untuk memonitor ukuran agregat pada satu titik

waktu tertentu atau agregat dari masing-masing dashboard operasional.

Pengguna dashboard operasional memiliki lingkup tanggung jawab yang

lebih sempit (penjualan, pelayanan, pelanggan, lainnya) yang memerlukan

informasi lebih detail dengan fungsi analisis yang kuat untuk melakukan analisis

akar penyebab dari data-data yang ditampilkan.

Page 36: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

14

Tabel 2.1 Contoh Satuan Pengukuran Unit Bisnis dan Kategori Dashboard

Kategori Dashboard

Unit Bisnis Strategi Taktis Operasional

Manufaktur Menurunkan

tingkat

pengembalian

produk 3%

menjadi 1%

1. Mengimplementasikan

sistem pengendalian

kualitas yang baru

pada akhir tahun

2. Mengimplementasikan

pertemuan evaluasi

kualitas satu kali

sebulan dengan

supplier utama

1. Jumlah

pengembalian

produk menurut

jenis setiap

bulan

2. Jumlah

pengembalian,

realisasi

dibandingkan

dengan target

Penjualan 10% peningkatan

dibandingkan

tahun lalu

1. 20% peningkatan

penjualan produk X

dibandingkan tahun

lalu

2. Meluncurkan produk Y

awal bulan September

1. Penjualan oleh

Departemen

Penjualan bulan

ini

dibandingkan

dengan bulan

lalu

2. Penjualan oleh

penjual

3. 10 konsumen

teratas

Servis Menurunkan

keluhan

pelanggan

menjadi 2% lebih

rendah

dibandingkan

Y% (pembanding

industri)

Menginstall aplikasi help

desk dan melatih karyawan

pada awal bulan Oktober

1. Jumlah telepon

layanan

pelanggan

tahun berjalan

dibandingkan

dengan tahun

lalu

2. Jumlah

keluhan

pelanggan per

minggu dan

per bulan

Sumber Daya

Manusia

Meningkatan

tingkat retensi

karyawan

menjadi 90%

pada awal bulan

September tahun

1. Mengimplementasikan

rencana pembagian

keuntungan pada awal

bulan Juli

2. Merekrut Staf Perekrut

pada awal bulan

1. Tren tingkat

retensi

karyawan

2. Nilai rata-rata

kepuasan

karyawan

Page 37: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

15

ini Oktober; yang dapat

menemukan karyawan

sesuai kebutuhan

Keuangan Menurunkan

rata-rata

penagihan

piutang lancar

dari 55 hari tahun

lalu menjadi 45

hari

Merekrut dua orang

tambahan untuk penagihan

1. Rata-rata

penagihan

piutang lancer

tiap bulan pada

tahun ini

2. 5 orang

pelanggan

teratas dengan

penagihan

piutang terbaik

2.3 Pengertian Pengukuran Kinerja

Dalam Al-Qur’an Allah SWT berfirman:

Artinya: Dan, katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka, Allah dan Rasul-Nya, serta

orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan

dikembalikan kepada Allah Yang Mengetahui akan yang gaib dan yang

nyata, lalu diberitakan-Nya kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”..

(QS: At-Taubah:105)

Dalam pandangan Islam segala sesuatu harus dilakukan secara terencana, dan

teratur. Tidak terkecuali dengan proses kegiatan dalam sebuah organisasi maupun

Page 38: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

16

perusahaan merupakan hal yang harus diperhatikan. Manajemen dalam hal ini berarti

mengatur atau mengelola sesuatu hal agar menjadi baik.

Berdasarkan ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan pengukuran

kinerja untuk mengetahui hasil pekerjaan dan perkembangannya serta kekurangan

yang harus diperbaiki untuk masa yang akan datang.

Kinerja perusahaan adalah hasil-hasil fungsi pekerjaan/kegiatan seorang atau

kelompok dalam suatu organisasi atau perusahaan yang dipengaruhi oleh berbagai

faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu. Fungsi

pekerjaan atau kegiatan yang dimaksud di sini adalah pelaksanaan hasil pekerjaan

atau kegiatan seseorang atau kelompok yang menjadi wewenang dan

tanggungjawabnya dalam suatu perusahaan atau organisasi. Sedangkan faktor-faktor

yang berpengaruh terhadap hasil pekerjaan/prestasi kerja seseorang atau kelompok

terdiri atas beberapa faktor internal dan eksternal (Tika, 2008).

Faktor internal yang mempengaruhi kinerja karyawan/kelompok terdiri atas

kecerdasan, keterampilan, kestabilan emosi, motivasi, persepsi peran, kondisi

keluarga, kondisi fisik seseorang dan karakteristik kelompok kerja, dan sebagainya.

Sedangkan pengaruh eksternal antara lain berupa peraturan ketenagakerjaan,

keinginan pelanggan, pesaing, nilai-nilai sosial, serikat buruh, kondisi ekonomi,

perubahan lokasi kerja, dan kondisi pasar. Pelaksanaan hasil pekerjaan tersebut

diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi dalam jangka waktu tertentu. Dengan

demikian kinerja perusahaan adalah fungsi hasil-hasil pekerjaan/kegiatan yang ada

Page 39: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

17

dalam perusahaan yang dipengaruhi oleh faktor intern dan ekstern organisasi dalam

mencapai tujuan yang ditetapkan selama periode waktu tertentu.

Sedangkan Mangkunegara (2005) mengemukakan bahwa kinerja perusahaan

perlu diukur secara periodik 6 bulan atau minimal setiap tahun agar dapat dievaluasi

perkembangannya dari tahun ke tahun berikutnya.

Ada beberapa fungsi pekerjaan/kegiatan yang terkait dengan kinerja

perusahaan, yaitu:

1. Strategi perusahaan

Strategi perusahaan terkait dengan misi perusahaan, strategi bisnis yang

diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan dan lingkungan bisnis. Strategi bisnis

mencakup perencanaan, implementasi, dan pengawasan. Komponen-komponen yang

dipakai untuk analisis strategi perusahaan terdiri atas dimensi kekuatan bisnis dan

dimensi daya tarik perusahaan/individu. Dimensi kekuatan bisnis terdiri atas harga

produk, jumlah outlet, omzet tiap bulan, potensi penjualan perbulan dan jumlah

pengunjung di outlet (tempat penjualan). Dimensi daya tarik terdiri atas pangsa pasar

konsumen dalam potensi belanja konsumen. Dari hasil analisis terhadap komponen-

komponen tersebut dapat ditentukan langkah-langkah strategis yang bisa dilakukan

perusahaan seperti pengoptimalan alat-alat produksi, besarnya biaya promosi, dan

sebagainya.

2. Pemasaran

Peran utama dalam manajemen pemasaran antara lain adalah membuat

keputusan mengenai aspek-aspek pemasaran. Evaluasi aspek pemasaran diarahkan

Page 40: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

18

untuk mendapatkan informasi menangani faktor tertentu dibandingkan dengan target

atau rencana yang telah ditetapkan sebelumnya, misalnya:

a. Segmentasi pasar, target, dan posisi produk di pasar.

b. Strategi bersaing yang diterapkan.

c. Kegiatan pemasaran melalui bauran pemasaran.

d. Nilai penjualan.

e. Market share yang dikuasai perusahaan.

Adapun aspek pasar, dilakukan evaluasi mengenai consumer behavior guna

mengetahui:

a. Pengetahuan, kebutuhan, dan keinginan pasar potensial terhadap produk.

b. Sikap, perilaku, dan kepuasan konsumen terhadap produk.

3. Operasional

Hal-hal yang menyangkut operasional perusahaan antara lain sebagai

berikut:

a. Kualitas produk, yakni seberapa jauh produk yang dihasilkan perusahaan bisa

bersaing dari segi kualitas.

b. Teknologi yang digunakan, yaitu apakah teknologi yang digunakan

perusahaan mengikuti perkembangan dunia pada saat ini atau sudah

ketinggalan zaman. Kondisi ini perlu diperhitungkan sesuai dengan keinginan

pelanggan dan persaingan dengan pihak lain.

c. Kapasitas produksi, yakni seberapa besar kapasitas produksi dari sumber daya

yang ada seperti mesin dan tenaga kerja yang ada. Kapasitas produksi juga

Page 41: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

19

perlu mempertimbangkan pemasaran produk. Adakah produk mempunyai

segmen pasar yang tinggi atau rendah.

d. Persediaaan bahan baku dan barang jadi. Adakah bahan baku tersedia

ditempat jika sewaktu-waktu dibutuhkan ataukah langkah dipasaran atau

merupakan bahan impor. Kondisi ini sangat berpengaruh terhadap kinerja

perusahaan.

4. Sumber daya manusia

Beberapa hal penting dari sumber daya manusia yang perlu dievaluasi antara

lain mengenai produktivitas kerja, motivasi kerja, kepuasan kerja, pelatihan dan

pengembangan, serta kepemimpinan. Program pelatihan ditujukan untuk

memperbaiki penguasaan berbagai keterampilan dan teknik pelaksanaan kerja

tertentu untuk kebutuhan sekarang, sedangkan pengembangan bertujuan untuk

menyiapkan pegawainya memangku jabatan tertentu di masa yang akan datang.

Program pelatihan dan pengembangan bertujuan antara lain untuk menutupi gap

antara kecakapan karyawan dan permintaan jabatan selain meningkatkan efisiensi dan

efektivitas kerja karyawan dalam mencapai sasaran kerja.

5. Perusahaan

Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan keuntungan atau kekayaan,

terutama bagi para pemegang sahamnya, terwujud berupa upaya peningkatan atau

memaksimalisasi nilai pasar atas harga saham perusahaan yang bersangkutan. Tujuan

ini bersifat garis besar, karena pada praktiknya tujuan itu senantiasa dipengaruhi oleh

keputusan-keputusan dibidang keuangan. Untuk lebih memahaminya, pertama-tama

Page 42: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

20

kita akan menelaah apa yang sebenarnya yang disebut sebagai memaksimalisasi laba

serta berbagai hambatan dan rintangan yang menghadangnya. Selanjutnya kita akan

mengalihkan perhatian kita kepada tujuan maksimalisasi kekayaan para pemegang

saham. Kita akan lihat apa beda tujuan ini dengan tujuan memaksimalisasi

keuntungan dan mengapa hal itu selalu menjadi tujuan dari suatu perusahaan.

Tujuan mengevaluasi bisnis dari aspek keuangan adalah untuk mengetahui

apakah realisasi investasi telah sesuai dengan yang diharapkan. Analisisnya dapat

ditinjau dari laba dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan,

ketersediaan dana, biaya modal, kemampuan proyek untuk membayar utang dan

menilai apakah proyek akan dapat berkembang terus.

2.4 Pengertian Balanced Scorecard

Konsep Balanced Scorecard terdiri atas dua kata yaitu Balanced yang berarti

berimbang dan Scorecard yang berarti kartu skor. Kartu skor adalah kartu yang

dipergunakan mencatat skor hasil kinerja seseorang dan untuk merencanakan skor

yang hendak diwujudkan oleh karyawan di masa depan. Kata berimbang

dimaksudkan untuk menunjukkan kinerja karyawan diukur secara berimbang dari dua

aspek keuangan dan non-keuangan, atau keseimbangan antara empat perspektif yaitu

perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan

perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (Mulyadi, 2009).

Balanced Scorecard merupakan alat dalam memfokuskan organisasi,

meningkatkan komunikasi, menetapkan tujuan organisasi dan menyediakan umpan

Page 43: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

21

balik bagi manajemen. Setiap ukuran perusahaan menekankan aspek strategi

perusahaan (Halim dkk, 2000). Balanced Scorecard adalah system manajemen

strategis yang mendefinisikan sistem akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan

strategi (Hansen dan Mowen, 2006).

Kaplan dan Norton (2000) mengungkapkan Balanced Scorecard menekankan

bahwa semua ukuran finansial dan non-finansial harus menjadi bagian sistem

informasi untuk para pekerja di semua tingkat perusahaan. Balanced Scorecard

menerjemahkan misi dan strategi unit bisnis ke dalam berbagai tujuan dan ukuran

yang menyatakan keseimbangan antara ukuran eksternal dan ukuran internal, ukuran

finansial dan non-finansial. Perusahaan yang inovatif menggunakan Balanced

Scorecard sebagai sebuah sistem manajemen strategis untuk mengelola strategi

jangka panjang. Balanced Scorecard mengukur kinerja perusahaan pada empat

perspektif yang seimbang (Balanced) yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis

internal, pembelajaran dan pertumbuhan. Keseimbangan dalam Balanced Scorecard

ini dinyatakan dalam semua ukuran hasil yang telah dicapai perusahaan di masa lalu

dan factor pendorong kinerja untuk masa depan perusahaan.

Berdasarkan beberapa pengertian Balanced Scorecard di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa Balanced Scorecard adalah sistem penilaian kinerja yang terdiri

atas empat perspektif yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal,

pembelajaran dan pertumbuhan dengan suatu pendekatan yang menyeimbangkan

antara perspektif keuangan dan non-keuangan sehingga perusahaan dapat mencapai

tujuannya baik tujuan jangka panjang maupun jangka pendek.

Page 44: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

22

2.4.1 Tujuan Balanced Scorecard

Menurut Garrison RH, Noreen EW dan Brewer PC yang dikutip oleh Tunggal

(2002) menyatakan, tujuan dari Balanced Scorecard adalah untuk mengusulkan

penciptaan suatu daftar tolak ukur keuangan dan non keuangan yaitu perusahaan

dapat mengendalikan operasinya, dan mengaitkan atau menyeimbangkannya

bersamaan dengan berbagai tolak ukur untuk mengawasi kinerja jangka pendek dan

jangka panjang.

2.4.2 Manfaat Balanced Scorecard

Menurut Tunggal (2002) menyatakan bahwa, Balanced Scorecard memiliki

beberapa kegunaan, yaitu:

a. Mengklarifikasi dan menghasilkan konsesus tentang strategi.

b. Mengkomunikasikan strategi ke seluruh perusahaan.

c. Menyelaraskan berbagai tujuan departemen dan pribadi dengan strategi

perusahaan.

d. Mengkaitkan berbagai tujuan strategik dengan jangka panjang dan anggaran

tahunan.

e. Mengidentifikasikan dan menyelaraskan berbagai inisiatif strategik.

f. Melaksanakan peninjauan ulang strategik secara periodik dan sistematik.

Mendapatkan umpan balik yang dibutuhkan mempelajari dan memperbaiki

strategi.

Page 45: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

23

2.4.3 Keunggulan Balanced Scorecard

Pengertian keunggulan pendekatan Balanced Scorecard dalam sistem

perencanaan starategik menurut Mulyadi (2001) adalah mampu menghasilkan

rencana strategik yang memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Komprehensif

Balanced Scorecard memperluas perspektif yang dicakup dalam perencanaan

strategik, dari yang sebelumnya yang hanya terbatas pada perspektif

keuangan, kemudian meluas ketiga perspektif yang lainnya, yaitu pelanggan,

proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan

2. Koheren

Di dalam Balanced Scorecard dikenal dengan istilah hubungan sebab akibat

(causal relationship) . Setiap perspektif (keuangan, pelanggan, proses bisnis,

dan pembelajaran-pertumbuhan) mempunyai suatu sasaran strategik (strategic

objective) yang mungkin jumlahnya lebih dari satu. Definisi dari sasaran

strategik adalah keadaan atau kondisi yang akan diwujudkan di masa yang

akan datang yang merupakan penjabaran dari tujuan perusahaan.

3. Seimbang

Balanced Scorecard memberikan keseimbangan antara tolak ukur eksternal

(misalnya, laba operasional) dengan tolak ukur internal (misalnya,

pengembalian produk rusak) yang berakibat jangka pendek dan jangka

panjang. Keseimbangan dalam Balanced Scorecard juga tercermin dengan

selarasnya scorecard karyawan dengan scorecard perusahaan sehingga setiap

Page 46: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

24

karyawan yang ada di dalam perusahaan bertanggungjawab untuk memajukan

perusahaan.

4. Terukur

Setiap perspektif dapat diukur. Sasaran strategik yang sulit diukur seperti pada

perspektif customer, proses bisnis internal serta pembelajaran dan

pertumbuhan dengan menggunakan Balanced Scorecard dapat dikelola

sehingga dapat diwujudkan. Dengan demikian, keterukuran sasaran-sasaran

strategi dari ketiga perspektif tersebut menjanjikan perwujudan berbagai

strategik non-finansial sehingga, kinerja keuangan perusahaan berlipat ganda

dan berjangka panjang.

Konsep Balanced Scorecard adalah satu konsep pengukuran kinerja yang

sebenarnya memberikan kerangka komprehensif untuk menjabarkan visi ke dalam

sasaran-sasaran strategik. Sasaran strategik yang komprehensif dapat dirumuskan

karena Balanced Scorecard menggunakan empat perspektif yang satu sama lainnya

saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan.

2.4.4 Perspektif Balanced Scorecard

Balanced Scorecard memberi manajemen organisasi suatu pengetahuan,

keterampilan dan sistem yang memungkinkan karyawan dan manajemen belajar dan

berkembang terus menerus (perspektif pembelajaran dan pertumbuhan), dalam

berinovasi untuk membangun kapabilitas strategis yang tepat dan efisien (perspektif

proses bisnis internal), agar mampu menyerahkan nilai spesifik ke pasar (perspektif

Page 47: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

25

pelanggan) dan selanjutnya akan mengarah pada nilai saham yang terus menerus

meningkat (perspektif finansial). Empat perspektif dalam Balanced Scorecard akan

dibahas lebih lanjut di bawah ini.

1. Perspektif Keuangan

Balanced Scorecard memakai tolak ukur kinerja keuangan seperti laba bersih

dan ROI, karena tolak ukur tersebut secara umum digunakan dalam perusahaan untuk

mengetahui laba. Tolak ukur keuangan saja tidak dapat menggambarkan penyebab

yang menjadikan perubahan kekayaan yang diciptakan perusahaan atau organisasi

(Mulyadi dan Setyawan, 2000).

Balanced Scorecard adalah suatu metode pengukuran kinerja yang di

dalamnya ada keseimbangan antara keuangan dan non-keuangan untuk mengarahkan

kinerja perusahaan terhadap keberhasilan. BSC dapat menjelaskan lebih lanjut

tentang pencapaian visi yang berperan di dalam mewujudkan pertambahan kekayaan

tersebut sebagai berikut:

1) Peningkatan customer yang puas sehingga meningkatkan laba (melalui

peningkatan revenue).

2) Peningkatan produktivitas dan komitmen karyawan sehingga meningkatkan

laba (melalui peningkatan cost effectiveness).

3) Peningkatan kemampuan perasahaan untuk menghasilkan financial returns

dengan mengurangi modal yang digunakan atau melakukan investasi daiam

proyek yang menghasilkan return yang tinggi.

Page 48: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

26

Di dalam Balanced Scorecard, pengukuran finansial mempunyai dua peranan

penting, di mana yang pertama adalah semua perspektif tergantung pada pengukuran

finansial yang menunjukkan implementasi dari strategi yang sudah direncanakan dan

yang kedua adalah akan memberi dorongan kepada 3 perspektif yang lainnya tentang

target yang harus dicapai dalam mencapai tujuan organisasi.

Robert S. Kaplan dan David P. Norton (2000) mengidentifikasikan tahapan

dalam siklus hidup bisnis, yaitu sebagai berikut:

1) Tahap Pertumbuhan (Growth)

Tahapan awal siklus kehidupan perusahaan dimana perusahaan memiliki

produk atau jasa yang secara signifikan memiliki potensi pertumbuhan

terbaik. Di sini, manajemen terikat dengan komitmen untuk mengembangkan

suatu produk atau jasa baru, membangun dan mengembangkan suatu

produk/jasa dan fasilitas produksi, menambah kemampuan operasi,

mengembangkan sistem, infrastruktur, dan jaringan distribusi yang akan

mendukung hubungan global, serta membina dan mengembangkan hubungan

dengan pelanggan.

Dalam tahap pertumbuhan, perusahaan biasanya beroperasi dengan arus kas

yang negatif dengan tingkat pengembalian modal yang rendah. Dengan

demikian, tolak ukur kinerja yang cocok dengan tahap ini adalah, misalnya

tingkat pertumbuhan pendapatan atau penjualan dalam segmen pasar yang

telah ditargetkan.

Page 49: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

27

2) Tahap Bertahan (Sustain)

Tahapan kedua dimana perusahaan masih melakukan investasi dan reinvestasi

dengan mengisyaratkan tingkan pengembalian terbaik. Dalam tahap ini,

peusahaan mencoba mempertahankan pangsa pasar yang ada, bahkan

mengembangkannya jika mungkin. Investasi yang dilakukan umumnya

diarahkan untuk menghilangkan bottleneck, mengembangkan kapasitas, dan

meningkatkan perbaikan operasional secara konsistem. Tujuan finansial pada

tahap ini terkait dengan profitabilitas yang dinyatakan dengan dengan

memakai ukuran yang terkait dengan laba akuntansi seperti laba operasi dan

marjin kotor. Pada tahap ini tujuan finansial yang hendak dicapai adalah untuk

memperoleh keuntungan.

3) Tahap Panen (Harvest)

Tahapan ketiga dimana perusahaan benar-benar memanen/menuai hasil

investasi di tahap-tahap sebelumnya. Tidak ada lagi investasi besar, baik

ekspansi maupun pembangunan kemampuan baru, kecuali pengeluaran untuk

pemeliharaan dan perbaikan fasilitas. Sasaran keuangan utama dalam tahap

ini, sehingga diambil sebagai tolak ukur, adalah memaksimumkan arus kas

masuk dan pengurangan modal kerja.

Dengan demikian tampak jelas bahwa tujuan finansial di setiap tahap sangat

berbeda. Perusahaan bersama dengan unit bisnis harus dapat membangun strategi

Page 50: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

28

finansial yang dirasakan paling tepat untuk tiap perspektif Balanced Scorecard yang

lain, haruslah terkait dengan pencapaian berbagai tujuan didalam perspektif finansial.

Menurut Tunggal (2003) bahwa tolok ukur kinerja yang dapat dikemukakan

dalam perspektif keuangan balanced scorecard perusahaan adalah:

a. Financial Perspective, yaitu merupakan pengukuran kinerja yang ditinjau dari

sudut pandang keuangan berdasarkan atas konsekuensi ekonomi yang dilakukan

terdiri atas:

1) Return on Asset (ROA)

Return on Asset (ROA) merupakan rasio keuangan untuk mengukur

profitabilitas perusahaan secara keseluruhan. Rasio ini juga memberikan

gambaran tentang tingkat kemampuan manajemen perusahaan mengelola dana

perusahaan. Rasio profitabilitas ini memperbandingkan jumlah keuntungan

yang diperoleh perusahaan selama masa tertentu dengan dana yang ditanam

dalam perusahaan.

ROA =Laba Bersih Setelah Pajak

Total Aset (2.1)

2) Return On Equity (ROE)

Return on Equity (ROE) merupakan rasio yang digunakan pemilik perusahaan

untuk mengetahui tingkat profitabilitas modal yang mereka tanamkan dalam

perusahaan.

ROE =Laba Bersih Setelah Pajak

Modal (2.2)

Page 51: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

29

3) Return on Investment (ROI)

Return on Investment (ROI) merupakan rasio yang digunakan untuk

mengetahui tingkat pengembalian investasi dalam jangka waktu tertentu.

ROI =Laba Bersih Setelah Pajak

Total Investasi (2.3)

4) Profit Margin On Sales (Pmos)

Profit Margin On Sales (Pmos) merupakan salah satu rasio rentabilitas yang

menggambarkan laba (rugi) bersih per penjualan yang dihasilkan. Rasio ini

digunakan untuk menilai profitabilitas, sekaligus kemampuan manajemen

perusahaan menekan biaya operasoonal. Rasio ini dihitung dengan

memperbandingkan jumlah hasil penjualan yang diperoleh selama masa

tertentu dengan laba sesudah pajak.

Pmos =Laba Bersih Setelah Pajak

Pendapatan (2.4)

5) Sales Growth

Sales Growth merupakan rasio yang mengukur pertumbuhan penjualan

perusahaan dengan mengukur perbedaan nilai penjualan pada suatu periode.

𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 𝐺𝑟𝑜𝑤𝑡ℎ =Penjualan Periode Ini−Penjualan Periode Sekarang

Penjualan Periode Sebelumnya (2.5)

2. Perspektif Pelanggan

Dalam pengukuran dalam perspektif pelanggan Kaplan dan Norton (2000)

membagi dua kelompok dalam pengukuran pelanggan, yaitu:

Page 52: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

30

1) Kelompok yang pertama adalah kelompok pelanggan utama (Care

Measurement Group), terdapat lima tolak ukur yang tergabung dalam

kelompok dibawah ini :

a. Pangsa Pasar (Market Share), yang mengukur seberapa besar proporsi

segmen pasar tertentu yang dikuasai oleh perusahaan.

b. Akuisisi Pelanggan (Customer Acquisition), tingkat dimana perusahaan

mampu menarik konsumen baru.

c. Retensi Pelanggan (Customer Retention), tingkat dimana perusahaan dapat

mempertahankan hubungan dengan konsumen lamanya.

d. Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction), tingkat kepuasan konsumen

terhadap kriteria kinerja tertentu, seperti tingkat pelayanan.

e. Profitibilitas Pelanggan (Customer Profitability), suatu tingkat laba bersih

yang diperoleh perusahaan dari suatu target atau segmen pasar yang

dilayani.

Pangsa Pasar

Kepuasan

Pelanggan

Akuisisi

Pelanggan

Profitabilitas

Pelanggan

Retensi

Pelanggan

Gambar 2.1 Core Measurement Group

(Sumber: Kaplan dan Norton, 2000)

Page 53: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

31

2) Kelompok yang kedua disebut Customer Value Proposition atau proporsi nilai

pelanggan yang menggambarkan pemicu kerja (performance’s driver) yang

menyangkut pertanyaan apa yang harus disajikan perusahaan untuk mencapai

tingkat kepuasan loyalitas, retensi dan akuisisi konsumen yang tinggi. Atribut

yang disajikan perusahaan dapat dibedakan dalam tiga kategori, yaitu:

a. Atribut Produk atau Jasa (Product or Services Attributes), meliputi fungsi

dari produk atau jasa, harga dan kualitasnya. Dalam hal ini prioritas

konsumen bisa berbeda-beda, ada konsumen yang mengutamakan fungsi

dari produk, penyampaian yang tepat waktu dan harga murah.

b. Hubungan Pelanggan (Customer Relationship), meliputi pengiriman

produk dan jasa kepada pelanggan, termasuk dimensi waktu dan respon

pelanggan dan apa yang dirasakan pelanggan saat membeli produk dari

perusahaan.

c. Citra dan Reputasi (Image and Reputation), menggambarkan faktor-faktor

intangible yang menarik seorang konsumen untuk berhubungan dengan

perusahaan.

NilaiAtribut Produk/

JasaCitra Hubungan

WaktuHargaMutuFungsionalitas

= + +

Gambar 2.2 Customer Value Proposition

(Sumber: Kaplan dan Norton, 2000)

Page 54: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

32

Sementara itu Customer Perspective menurut Tunggal (2003), perspektif ini

mengidentifikasikan pelanggan dan segmen pasar dimana unit bisnis tersebut akan

bersaing dan berbagai ukuran kinerja unit bisnis dalam segmen pasar yang meliputi:

1) Customer Retention

Customer Retention merupakan bentuk loyalitas yang berhubungan dengan

perilaku (behavior loyalty) yang diukur berdasarkan perilaku beli pelanggan

yang ditunjukkan dengan tingginya frekuensi pelanggan membeli suatu

produk.

𝐶𝑢𝑠𝑡𝑜𝑚𝑒𝑟 𝑅𝑒𝑡𝑒𝑛𝑡𝑖𝑜𝑛 =Jumlah Pelanggan yang Tetap

Total Pelanggan x 100% (2.6)

2) Number of Complaint

Number of Complaint merupakan semua keluhan dari pelanggan tentang

produk yang dihasilkan perusahaan. Keluhan pelanggan ini akan berpengaruh

pada citra perusahaan dimata pelanggan.

𝑁𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 𝑜𝑓 𝐶𝑜𝑚𝑝𝑙𝑎𝑖𝑛 =Jumlah Klaim

Total Customer x 100% (2.7)

3) Customer Acquistion

Customer Acquistion dapat diukur dengan membandingkan jumlah pelanggan

baru dengan seluruh pelanggan yang ada saat ini.

𝐶𝑢𝑠𝑡𝑜𝑚𝑒𝑟 𝐴𝑐𝑞𝑢𝑖𝑠𝑡𝑖𝑜𝑛 =Jumlah Pelanggan Baru

Total Pelanggan x 100% (2.8)

Page 55: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

33

3. Perspektif Proses Bisnis Internal

Dalam perspektif ini, agar dapat menentukan tolak ukur bagi kinerja ini,

manajemen perusahaan pertama-tama perlu mengidentifikasi proses bisnis internal

yang terdapat di dalam perusahaan.

Menurut Kaplan & Norton (2000), pendekatan Balanced Scorecard membagi

pengukuran dalam perspektif proses bisnis internal menjadi tiga bagian:

1) Inovasi (Inovation)

Proses inovasi dibagi menjadi dua bagian yaitu mengidentifikasi kebutuhan

pasar dan menciptakan produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan pasar

tersebut.

2) Operasi (Operations)

Tahapan ini merupakan tahapan aksi dimana perusahaan secara nyata

berupaya untuk memberikan solusi kepada para pelanggan dalam memenuhi

keinginan dan kebutuhan mereka.

3) Pelayanan Purna Jual (Postsale Service)

Tahapan ini perusahaan berupaya untuk memberikan manfaat tambahan

kepada para pelanggan yang telah memberi produk-produknya dalam berbagai

layanan purna transaksi jual-beli, seperti garansi, aktivitas perbaikan dan

pemrosesan pembayaran.

Page 56: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

34

Kebutuhan Pelanggan

Diidentifikasi

Kenali

Pasar/Produk

Ciptakan

Produk/Jasa

Bangun

Produk/Jasa

Luncurkan

Produk/Jasa

Kebutuhan

Pelanggan

Terpuaskan

Layani

Pelanggan

Proses Inovasi Proses Operasi Proses Pelayanan Purna Jual

Gambar 2.3 Perspektif Proses Bisnis Internal – Model Rantai Nilai Generik

(Sumber: Kaplan dan Norton, 2000)

4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Kaplan dan Norton (2000) mengungkapkan betapa pentingnya suatu

organisasi bisnis untuk terus memperhatikan karyawannya, memantau kesejahteraan

karyawan dan meningkatkan pengetahuan karyawan karena dengan meningkatnya

tingkat pengetahuan karyawan akan meningkatkan pula kemampuan karyawan untuk

berpartisipasi dalam pencapaian hasil ketiga perspektif lainnya dan tujuan

perusahaan. Dalam perspektif ini, terdapat tiga dimensi penting yang harus

diperhatikan untuk melakukan pengukuran yaitu:

1) Kemampuan karyawan.

Dalam melakukan pengukuran terhadap kemampuan karyawan, pengukuran

dilakukan atas tiga hal pokok yaitu pengukuran terhadap kepuasan karyawan,

pengukuran terhadap perputaran karyawan dalam perusahaan, dan pengukuran

terhadap produktivitas karyawan. Pengukuran terhadap tingkat kepuasan

karyawan meliputi antara lain tingkat keterlibatan karyawan dalam proses

Page 57: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

35

pengambilan keputusan, pengakuan akan hasil kerja yang baik, kemudahan

memperoleh informasi sehingga dapat melakukan pekerjaannya sebaik

mungkin, keaktifan dan kreativitas karyawan dalam melakukan pekerjaannya,

tingkat dukungan yang diberikan kepada karyawan, tingkat kepuasan

karyawan secara keseluruhan terhadap perusahaan. Produktivitas karyawan

dalam bekerja dapat diukur melalui berbagai cara, antara lain melalui gaji

yang diperoleh setiap karyawan, atau bisa juga diukur dengan menggunakan

rasio perbandingan antara kompensasi yang diperoleh oleh karyawan

dibandingkan dengan jumlah karyawan yang ada dalam perusahaan.

2) Kemampuan Sistem Informasi.

Peningkatan kualitas karyawan dan produktivitas karyawan juga dipengaruhi

oleh akses terhadap sistem informasi yang dimiliki oleh perusahaan. Semakin

mudah informasi diperoleh maka karyawan akan memiliki kinerja yang

semakin baik. Pengukuran terhadap akses sistem informasi yang dimiliki

perusahaan dapat dilakukan dengan mengukur persentase ketersediaan

informasi yang diperlukan oleh karyawan mengenai pelanggannya, persentase

ketersediaan informasi mengenai biaya produksi dan lain-lain.

3) Motivasi, Pemberian Wewenang, dan Pembatasan Wewenang Karyawan.

Meskipun karyawan sudah dibekali dengan akses informasi yang begitu bagus

tetapi apabila karyawan tidak memiliki motivasi untuk meningkatkan

kinerjanya maka semua itu akan sia-sia. Sehingga perlu dilakukan berbagai

Page 58: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

36

usaha untuk meningkatkan motivasi karyawan dalam bekerja. Pengukuran

terhadap motivasi karyawan dapat dilakukan melalui beberapa dimensi, yaitu:

a. Pengukuran terhadap saran yang diberikan kepada perusahaan dan

diimplementasikan. Dilakukan melalui pengukuran berapa jumlah saran

yang disampaikan oleh masing-masing karyawan kepada perusahaan

terutama pengukuran terhadap saran-saran yang mendukung peningkatan

kualitas perusahaan dan peningkatan income perusahaan dan berhasil

diterapkan pada periode tertentu.

b. Pengukuran atas perbaikan dan peningkatan kinerja karyawan.

Pengukuran dapat dilakukan dengan mendeteksi seberapa besar biaya

yang terbuang akibat dari adanya keterlambatan pengiriman, jumlah

produk yang rusak, bahan sisa dan kehadiran karyawan (absenteeism).

c. Pengukuran terhadap keterbatasan individu dalam organisasi. Terdiri atas

dua hal yaitu pengukuran terhadap keseluruhan prosedur yang berlaku

dalam perusahaan dalam rangka peningkatan kinerja dan pengukuran

terhadap kinerja tim. Pengukuran terhadap keseluruhan prosedur dalam

rangka peningkatan kinerja dilakukan melalui pengukuran persentase

manajer dan karyawan yang menyadari pentingnya Balanced Scorecard.

Hal ini tentu saja dilakukan terhadap perusahaan yang telah

mensosialisasikan adanya Balanced Scorecard. Selain itu juga dilakukan

pengukuran terhadap persentase unit bisnis yang telah berhasil dalam

menyelaraskan kinerjanya dengan strategi perusahaan.

Page 59: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

37

Hasil

Produktivitas KerjaRetensi Pekerja

Kepuasan Kerja

Kompensasi Staff Infrastruktur Iklim Untuk

Gambar 2.4 Kerangka Kerja Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

(Sumber: Kaplan dan Norton, 2000)

Sementara Learning and Growth Perspective menurut Tunggal (2003),

mengidentifikasikan struktur yang harus dibangun dalam menciptakan pertumbuhan

dan peningkatan kinerja jangka panjang meliputi:

1) Percentage of Employee Turnover dengan formulasi:

𝑃𝑒𝑟𝑐𝑒𝑛𝑡𝑎𝑔𝑒 𝑜𝑓 𝐸𝑚𝑝𝑙𝑜𝑦𝑒𝑒 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 =Jumlah Karyawan yang Keluar

Jumlah Karyawan yang Tinggal (2.9)

2) Absenteeism dengan formulasi:

𝐴𝑏𝑠𝑒𝑛𝑡𝑒𝑒𝑖𝑠𝑚 =Jumlah Rata–rata Karyawan Absen

Jumlah Karyawan (2.10)

3) Employee Training dengan formulasi:

𝐸𝑚𝑝𝑙𝑜𝑦𝑒𝑒 𝑇𝑟𝑎𝑖𝑛𝑖𝑛𝑔 =Jumlah Karyawan Training

Jumlah Karyawan (2.11)

4) Tardines dengan formulasi:

Page 60: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

38

𝑇𝑎𝑟𝑑𝑖𝑛𝑒𝑠 =Jumlah Karyawan yang Terlambat

Jumlah Karyawan (2.12)

2.5 Pengukuran Kinerja dengan Balanced Scorecard

Menurut Mulyadi (2001), penilaian kinerja adalah penentu secara periodik

efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan karyawan berdasarkan

sasaran, standar, dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Sistem pengukuran

yang diterapkan oleh perusahaan mempunyai dampak yang sangat besar terhadap

perilaku manusia baik didalam maupun diluar organisasi. Untuk berhasil dan tumbuh

dalam persaingan abad informasi, perusahaan harus menggunakan sistem pengukuran

dan manajemen yang diturunkan dari strategi dan kapabilitas yang dimiliki

perusahaan.

Pengukuran kinerja perusahaan yang dilakukan oleh pihak manajemen

mempunyai tujuan-tujuan tertentu, diantaranya seperti yang dikemukakan oleh

Mulyadi (2001):

1. Menentukan kontribusi suatu bagian dari perusahaan terhadap organisasi

secara keseluruhan.

2. Memberikan dasar untuk mengevaluasi kualitas kinerja masing- masing

manajer.

3. Memotivasi para manajer agar secara konsistem melaksanakan tugasnya

sesuai dengan tujuan pokok perusahaan.

Page 61: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

39

Dan untuk keberhasilan perusahaan abad informasi akan ditentukan oleh

bagaimana investasi dan pengelolaan aktiva intelektual dilaksanakan. Spesialisasi

fungsional hanya diintegrasikan ke dalam proses bisnis berorientasi pelanggan.

Dalam melakukan investasi untuk berbagai kapabilitas baru ini, keberhasilan (atau

kegagalan) perusahaan tidak dapat dimotivasi atau diukur dalam jangka pendek oleh

model akuntansi keuangan tradisional. Sedangkan Balanced Scorecard, sebagai suatu

kerangka kerja baru untuk mengintegrasikan berbagai ukuran yang diturunkan dari

strategi perusahaan. selain ukuran kinerja finansial masa lalu sebagai suatu ringkasan

kinerja manejerial dan bisnis, Balanced Scorecard juga memperkenalkan pendorong

kinerja finansial masa depan. Pendorong kinerja yang meliputi, perspektif pelanggan,

proses bisnis internal, pembelajaran dan pertumbuhan, diturunkan dari proses

penerjemah strategi perusahaan yang dilaksanakan secara eksplisit dan ketat ke dalam

berbagai tujuan dan ukuran nyata.

2.6 Analisis Critical Success Factor (CSF)

2.6.1 Pengertian CSF

Menurut Ward (2002), analisis Critical Success Factor (CSF) merupakan area

terbatas dalam suatu bisnis yang apabila terpenuhi maka akan menjamin kesuksesan

kinerja kompetitif bagi perusahaan. Ward (2002) mendefinisikan CSF sebagai area

tertentu dalam perusahaan, dimana jika hasil dari area tersebut memuaskan, maka

akan menjamin keberhasilan perusahaan dalam bersaing. Area tersebut adalah area

Page 62: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

40

kunci dimana sesuatu harus berjalan dengan baik dan benar, sehingga keberhasilan

bisnis dapat dicapai dan terus berkembang.

Manfaat dari analisis CSF menurut Ward dan Peppard (2002) adalah sebagai berikut:

1. Analisis CSF merupakan teknik yang paling efektif dalam melibatkan

manejemen senior dalam mengembangkan srategi sistem informasi. Karena

CSF secara keseluruhan telah berakar pada bisnis dan memberikan komitmen

bagi manajemen puncak dalam menggunakan sistem informasi, yang

diselelaraskan dengan pencapaian tujuan perusahaan melalui area bisnis yang

kritis.

2. Analisis CSF menghubungkan proyek SI yang akan diimplementasikan

dengan tujuannya, dengan demikian sistem informasi nantinya akan dapat

direalisasikan agar sejalan dengan strategi bisnis perusahaan.

3. Dalam wawancara dengan manajemen senior, analisa CSF dapat menjadi

perantara yang baik dalam mengetahui informasi apa yang diperlukan setiap

individu.

4. Dengan menyediakan suatu hubungan dengan kebutuhan informasi, analisis

CSF memegang peranan penting dalam memprioritaskan investasi modal

yang potensial.

5. Analisa CSF sangat berguna dalam perencanaan sistem informasi pada saat

strategi bisnis tidak berjalan dengan tujuan perusahaan, dengan memfokuskan

pada masalah-masalah tertentu yang paling kritis.

Page 63: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

41

Analisis CSF sangat berguna apabila digunakan sejalan dengan analisis value

chain dalam mengidentifikasikan proses yang paling kritis, serta memberikan fokus

pada pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan yang paling tepat untuk

dilaksanakan.

2.7 Key Performance Indicators (KPI)

KPI (Key Performance Indicator) merupakan hal-hal yang mungkin dipilih

untuk menilai, memberitahu bagaimana kinerja seseorang dalam mencapai sebuah

tujuan ataupun mengatur CSF (Ward dan Peppard, 2002).

Sementara Rangkuti (2012) menjelaskan bahwa lingkup KPI umumnya

meliputi sumber daya manusia, sistem penggajian, kinerja mesin dan peralatan

yangdigunakan, distribusi serta kualitas produk, kapasitas produksi, tingkat

penjualan, program pemasaran, kebijakan harga, serta sistem kerja yang

mempertimbangkan keselamatan kerja dan lingkungan.

2.8 Baitul Maal waa Tamwil (BMT)

2.8.1 Pengertian BMT

BMT adalah kependekan kata Balai Usaha Mandiri Terpadu atau Baitul Mal

wat Tamwil, yaitu lembaga keuangan mikro (LKM) yang beroperasi berdasarkan

prinsip-prinsip syariah. BMT sesuai namanya terdiri atas dua fungsi utama (Soemitra,

2010), yaitu:

Page 64: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

42

a) Baitul Tamwil (rumah pengembangan harta), melakukan kegiatan

pengembangan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan

kualitas ekonomi pengusaha mikro dan kecil dengan antara lain mendorong

kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan kegiatan ekonomi.

b) Baitul Mal (rumah harta), menerima dana titipan zakat, infak, dan sedekah

serta mengoptimalkan distribusinya sesuai dengan peraturan dan amanahnya.

Dengan demikian, keberadaan BMT dapat dipandang memiliki dua fungsi

utama, yaitu sebagai media penyalur pendayagunaan harta ibadah seperti zakat, infak,

sedekah dan wakaf, serta dapat pula berfungsi sebagai institusi yang bergerak di

bidang investasi yang bersifat produktif sebagaimana layaknya bank. Pada fungsi

kedua ini dapat dipahami bahwa selain berfungsi sebagai lembaga keuangan, BMT

juga berfungsi sebagai lembaga ekonomi.

Soemitra (2010) menjelaskan secara umum tentang profil BMT dapat

dirangkum dalam butirbutir berikut:

1. Tujuan BMT, yaitu meningkatkan kualitas usaha ekonomi untuk

kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

2. Sifat BMT, yaitu memiliki usaha bisnis yang bersifat mandiri,

ditumbuhkembangkan dengan swadaya dan dikelola secara profesional serta

berorientasi untuk kesejahteraan anggota dan masyarakat lingkungannya.

3. Visi BMT, yaitu menjadi lembaga keuangan yang mandiri, sehat dan kuat

yang kualitas ibadah anggotanya meningkat sedemikian rupa sehingga mampu

Page 65: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

43

berperan menjadi wakil pengabdi Allah memakmurkan kehidupan anggota

pada khususnya dan umat manusia pada umumnya.

4. Misi BMT, yaitu mewujudkan gerakan pembebasan anggota dan masyarakat

dari belenggu rentenir, jerat kemiskinan dan ekonomi ribawi, gerakan

pemberdayaan meningkatkan kapasitas dalam kegiatan ekonomi riil dan

kelembagaannya menuju tatanan perekonomian yang makmur dan maju dan

gerakan keadilan membangun struktur masyarakat madani yang adil dan

berkemakmuran berkemajuan, serta makmur maju berkeadilan berlandaskan

syariah dan ridha Allah SWT.

5. Fungsi BMT, yaitu:

a. Mengidentifikasi, memobilisasi, mengorganisir, mendorong, dan

mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi anggota, kelompok

usaha anggota muamalat (Pokusma), dan kerjanya.

b. Mempertinggi kualitas SDM anggota dan Pokusma menjadi lebih

profesional dan Islami sehingga semakin utuh dan tangguh menghadapi

tantangan global.

c. Menggalang dan mengorganisir potensi masyarakat dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan anggota.

6. Prinsip-prinsip utama BMT, yaitu:

a. Keimanan dan ketakwaan pada Allah SWT dengan mengimplementasikan

prinsip-prinsip syariah dan muamalah Islam ke dalam kehidupan nyata.

Page 66: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

44

b. Keterpaduan (kaffah) di mana nilai-nilai spiritual berfungsi mengarahkan

dan menggerakkan etika dan moral yang dinamis, proaktif, progresif, adil,

dan berakhlak mulia.

c. Kekeluargaan (kooperatif).

d. Kebersamaan.

e. Kemandirian.

f. Profesionalisme.

g. Istiqamah: konsistem, kontinuitas/ berkelanjutan tanpa henti dan tanpa

pernah putus asa. Setelah mencapai suatu tahap, maju ke tahap berikutnya,

dan hanya kepada Allah berharap.

2.8.1 Prosedur Pendirian BMT

Untuk mendirikan BMT, terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui

(Ambardi, 2010), yaitu sebagai berikut:

1. Perlu ada pemrakarsa, motivator yang telah mengetahui BMT. Pemrakarsa

mencoba meluaskan jaringan para sahabat dengan menjelaskan tentang BMT

dan peranannya dalam mengangkat harkat dan martabat rakyat.

2. Diantara pemrakarsa membentuk Panitia Penyiapan Pendirian BMT (P3B) di

lokasi jamaah masjid, pesantren, desa miskin, kelurahan, kecamatan atau

lainnya.

3. P3B mencari modal awal atau modal perangsang sebesar Rp. 10.000.000,-

sampai dengan Rp. 30.000.000,- agar BMT memulai operasi dengan syarat

Page 67: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

45

modal itu. Modal awal ini dapat berasal dari perorangan, lembaga, yayasan,

BAZIS, Pemda dan sumber lainnya.

4. P3B bisa juga mencari modal-modal pendiri (Simpanan Pokok Khusus/SPK

semacam saham) dari sekitar 20-44 orang di kawasan tersebut untuk

mendapatkan dana urunan. Untuk kawasan perkotaan mencapai jumlah Rp 20

sampai 35 juta. Sedangkan untuk kawasan pedesaan SPK antara 10-29 juta.

Masing-masing pendiri perlu membuat komitmen tentang peranan masing-

masing.

5. Jika calon pemodal-pemodal mandiri telah ada, maka dipilih pengurus yang

ramping (3 orang maksimal 5 orang) yang akan mewakili pendiri dalam

mengarahkan kebijakan BMT. Pengurus mewakili para pemilik modal BMT.

6. P3B atau pengurus jika telah ada mencari dan memilih calon pengelola BMT.

7. Mempersiapkan legalitas hukum untuk usaha sebagai:

a. KSM/LKM dengan mengirim surat ke PINBUK (Pusat Inkubasi Bisnis

Usaha Kecil dan Menengah).

b. Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Syariah atau Koperasi Serba Usaha (KSU)

unit syariah dengan menghubungi kepala kantor/dinas/badan koperasi dan

pembinaan pengusaha kecil di ibu kota kabupaten/kota.

8. Melatih calon pengelola sebaiknya juga diikuti oleh satu orang pengurus

dengan menghubungi kantor PINBUK terdekat.

9. Melaksanakan persiapan-persiapan sarana kantor dan berkas administrasi

yang diperlukan.

Page 68: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

46

10. Melaksanakan bisnis operasi BMT.

2.9 Konsep Dasar Analisis dan Desain Sistem Informasi

2.9.1 Pengertian Analisis dan Desain Sistem

Analisis Sistem merupakan sebuah teknik pemecahan masalah yang

menguraikan sebuah sistem menjadi bagian- bagian komponen dengan tujuan

mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan

berinteraksi untuk meraih tujuan mereka. Sedangkan Sistem Desain adalah sebuah

teknik pemecahan masalah yang saling melengkapi (dengan Analisis Sistem) yang

merangkai kembali bagian-bagian relatif pada sistem yang diperbaiki. Hal ini

melibatkan penambahan, penghapusan dan perubahan bagian-bagian relatif pada

sistem aslinya (Whitten dkk, 2004).

2.9.2 Pendekatan–pendekatan Analisis Sistem

Analisis Sistem merupakan pemecahan dari suatu masalah, banyak

pendekatan dalam menghadapi masalah, oleh karena itu Analisis Sistem mempunyai

beberapa pendekatan masalah. Berikut adalah pendekatan masalah dari Analisis

Sistem: (Whitten dkk, 2004)

1. Analisis Terstruktur (Structured Analysis)

Analisis Terstruktur merupakan sebuah teknik model-driven dan berpusat

pada proses yang digunakan untuk menganalisis sistem yang ada, mendefinisikan

persyaratan-peryaratan bisnis untuk sebuah sistem baru, atau keduanya.

Page 69: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

47

2. Teknik Informasi (Information Engineering)

Merupakan sebuah teknik model-driven dan berpusat pada data, tetapi sensitif

pada proses. Teknik ini digunakan untuk merencanakan, menganalisis, dan

mendesain Sistem Informasi. Model-model ini adalah gambaran yang

mengilustrasikan dan menyesuaikan data dan proses-proses sistem.

3. Discovery Prototyping

Discovery Prototyping adalah sebuah teknik yang digunakan untuk

mengidentifikasikan persyaratan-persyaratan bisnis pengguna dengan membuat

para pengguna bereaksi pada implementasi quick end dirt (bijaksana dan efektif

tapi tanpa cacat atau efek samping yang tidak diinginkan) persyaratan-persyaratan

tersebut.

4. Analisis Berorientasi Objek (Object Oriented Analysis)

Analisis Berorientasi Objek adalah sebuah teknik yang mengintegrasikan data

dan proses kedalam konstruksi yang disebut object. Model-model OOA(Object

Oriented Analysis) adalah gambar-gambar yang mengilustrasikan objek-objek

sistem dari berbagai macam perspektif, seperti struktur, kelakuan, dan interaksi

objek-objek.

2.10 Analisis dan Desain Object Oriented

2.10.1 Pengertian Analisis dan Desain Object Oriented

Analisis Object Oriented adalah suatu teknik yang digunakan untuk

mempelajari objek-objek yang sudah ada untuk melihat apakah objek-objek itu bisa

Page 70: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

48

digunakan kembali atau diadaptasi untuk penggunaan baru, dan mendefinisikan

objek-objek baru atau dimodifikasi yang akan digabungkan dengan objek-objek yang

ada menjadi aplikasi bisnis yang berguna (Munawar, 2005).

Pondasi dasar dari analisis dan desain Object Oriented adalah objek. Selama

analisis, kita akan menggunakan objek untuk mengorganisir pengertian kita dengan

konteks sistem. Analisis dan desain objek berarti dua hal yang sangat jelas berbeda.

Analisis objek menjelaskan fenomena diluar sistem seperti orang dan benda yang

secara tipikal. Walaupun kita tidak selalu bisa memerintahkan mereka, kita harus

menulis kejadian atau pengalaman yang mereka lakukan. Desain objek menjelaskan

fenomena yang ada di dalam sistem yang bisa kita kontrol. Kita menjelaskan tingkah

laku mereka sebagai operasi-operasi yang akan dijalankan (Mathiassen dkk. 2000).

2.10.2 Objek dan Kelas

Definisi objek adalah sebuah entitas dengan identitas, keadaan, dan tingkah

laku. Kelas berguna untuk mengerti tentang objek, dan kelas sangat penting untuk

menjelaskan objek. Dari pada menjelaskan masing-masing objek, kita lebih baik

mengembangkan deskripsi objek yang berbagi dengan semua objek-objek yang ada

dalam kelas yang sama. Pengertian yang lain tentang kelas adalah penjelasan

sekumpulan objek yang berbagi stuktur, bentuk behavior (metode) dan atribut.

(Mathiassen dkk. 2000).

Page 71: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

49

2.11 Metode Pengembangan Sistem

Proses pengembangan sistem (system development process) adalah rangkaian

aktivitas, metode, cara dan pearalatan yang digunakan untuk mengembangkan dan

untuk perawatan sistem informasi dan perangkat lunak. (Whitten dkk, 2004).

2.11.1 Pembuatan Prototype (Prototyping)

Prototype adalah suatu versi sistem potensial yang disediakan bagi

pengembang dan calon user yang dapat memberikan gambaran bagaimana kira-kira

sistem tersebut akan berfungsi bila telah disusun dalam bentuk yang lengkap

(McLeod dan Schell, 2007). Proses dalam memproduksi suatu prototype disebut

protoyping. Tujuannya adalah menghasilkan prototype secepat mungkin, bahkan

dalam satu malam, dan memperoleh umpan balik dari user yang akan memungkinkan

prototype untuk ditingkatkan secepat mungkin. Proses ini bisa diulang beberapa kali

sehingga menghasilkan prototype yang dianggap sempurna.

2.11.2 Jenis-Jenis Prototype

Ada dua jenis prototype, yaitu prototype evolutionary dan prototype

requirement (McLeod dan Schell, 2007). Prototype evolutionary adalah prototype

yang secara terus menerus diperbaiki sampai semua kriteria sistem baru yang

dibutuhkan user terpenuhi. Baru prototype tersebut memasuki proses produksi dan

menjadi suatu sistem nyata. Prototype requirement dikembangkan sebagai cara untuk

menentukan kebutuhan fungsional dari sistem baru pada saat para user tidak mampu

mengungkapkan dengan tepat apa yang mereka butuhkan. Dengan melihat prototype

requirement sebagai fasilitas-fasilitas baru yang ditambahkan pada sistem yang telah

Page 72: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

50

ada, para user bisa menentukan processing yang diperlukan untuk sistem baru. Saat

kebutuhan telah ditentukan, prototype requirement dapat mulai dikerjakan dan proyek

siap untuk mengembangkan suatu sistem baru. Jadi, berbeda dengan prototype

evolutionary yang kemudian menjadi sistem yang nyata, prototype requirement tidak

menjadi suatu sistem yang nyata.

Ada empat langkah yang diuraikan dalam pengembangan prototype

evolutionary yang diuraikan berikut ini (McLeod dan Schell, 2007):

1. Identifikasi kebutuhan user. Pengembang mewawancarai user untuk memperoleh

suatu gagasan mengenai apa yang dibutuhkan dari sistem.

2. Mengembangkan prototype. Pengembang menggunakan satu atau lebih tools

prototyping untuk mengembangkan satu prototype.

3. Menentukan apakah prototype bisa diterima atau tidak. Pengembang

mendemonstrasikan prototype kepada user untuk menentukan apakah prototype

sudah memuaskan atau belum. Bila sudah memuaskan, maka dilanjutkan ke

langkah 4. Jika belum, prototype diperbaiki dengan mengulangi yang lebih baik

mengenai kebutuhan-kebutuhan user.

4. Menggunakan prototype-nya. Prototype menjadi suatu sistem produksi baru.

Page 73: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

51

Identifikasi

Kebutuhan Pemakai

Mengembangkan

Prototype

Menggunakan

Prototype

Prototype dapat

diterima?

ya

tidak

Gambar 2.5 Pengembangan Prototype Evolutionary

(Sumber: McLeod dan Schell, 2007)

Dalam pengembangan prototype requirement, tiga langkah pertama sama

seperti langkah yang diambil dalam mengembangkan prototype evolutionary.

Langkah-langkah selanjutnya adalah sebagai berikut:

4) Memprogram sistem baru. Pengembang menggunakan prototype sebagai dasar

untuk memprogram sistem baru.

5) Menguji sistem baru. Pengembang menguji sistem baru.

6) Mempertimbangkan apakah sistem baru tersebut bisa diterima atau tidak. User

memberikan masukan kepada pengembang mengenai kelayakan system tersebut.

Jika sistem baru dapat diterima, selanjutnya diambil langkah 7. Jika belum dapat

diterima, langkah 4 dan 5 diulangi.

Page 74: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

52

7) Menggunakan sistem baru dalam proses produksi. Pendekatan ini digunakan bila

prototype dibuat hanya untuk memberikan tampilan berupa sistem produksi

bukan untuk membuat prototype di mana seluruh unsurunsur inti terdapat di

dalamnya.

Identifikasi

Kebutuhan Pemakai

Mengembangkan

Prototype

Mengkodekan

Sistem Operasional

Prototype dapat

diterima?

ya

tidak

Menguji Sistem

Operasional

Menggunakan

Sistem Operasional

Sistem dapat

diterima?

ya

tidak

Gambar 2.6 Pengembangan Prototype Requirement

(Sumber: McLeod dan Schell, 2007)

2.11.3 Daya Tarik Prototyping

Baik para user dan pengembang tertarik pada prototyping dengan alasan

berikut (McLeod dan Schell, 2007):

1. Komunikasi antara user dan pengembang meningkat.

Page 75: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

53

2. Pengembang dapat mempelajari dan mengetahui kebutuhan-kebutuhan user

secara tepat.

3. User berperan lebih aktif dalam pengembangan sistem.

4. Implementasi akan lebih mudah sebab user mengetahui apa yang akan didapat

dari sistem yang baru.

Keuntungan ini memungkinkan prototyping menekan biaya-biaya

pengembangan dan meningkatkan kepuasan user terhadap sistem yang disediakan.

2.11.4 Potensi Kegagalan Prototyping

Prototyping merupakan potensi untuk gagal, hal-hal yang dapat menyebabkan

kegagalan pada prototyping adalah (McLeod dan Schell, 2007):

1. Terburu-buru dalam membuat prototype dapat menyebabkan pengembang

mengambil jalan pintas (shortcut) dalam mendefinisikan masalah, membuat

evaluasi alternatif, dan dokumentasi. Shortcut ini juga menghasilkan upaya

yang tidak teratur dan lengkap.

2. User mungkin sangat terkesan terhadap prototype, sehingga mempunyai

harapan yang tidak realistis terhadap sistem produksi.

3. Prototype evolutionary mungkin tidak seefisien seperti sistem yang diprogram

dengan suatu bahasa pemrograman.

4. Interaksi antara komputer dan manusia yang difasilitasi oleh prototyping tools

(perangkat-perangkat prototyping) tertentu tidak bisa mencerminkan teknik

mendesain yang baik.

Page 76: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

54

2.11.5 Pengujian

Menurut Pressman (2005), setiap produk rekayasa dapat diuji dengan

menggunakan dua cara:

1. Mengetahui fungsi tertentu bahwa produk didesain untuk melakukannya.

Tes yang dapat dilakukan menunjukkan setiap fungsi sepenuhnya beroperasional

sementara pada saat yang sama mencari kesalahan dalam setiap fungsi.

2. Mengetahui pekerjaan internal produk.

Tes dapat dilakukan untuk memastikan bahwa “semua gigi (perkakas) bertautan”;

bahwa operasi internal ditampilkan menurut spesifikasi, dan semua komponen

internal dilaksanakan secara memadai. Tes pendekatan pertama disebut white box

testing dan yang kedua disebut black box testing.

a. White Box Testing

White box testing yang disebut juga glass box testing adalah sebuah filosofi

rancangan uji kasus yang menggunakan struktur kontrol yang menjelaskan bagian

dari komponen/level rancangan untuk memperoleh uji kasus (Pressman, 2005).

Dengan menggunakan metode white box testing, para software engineer dapat

memperoleh uji kasus yang:

1. Menjamin bahwa semua jalur independen dalam sebuah modul telah

dilaksanakan setidaknya sekali.

2. Melaksanakan semua keputusan logis pada sisi yang benar dan salah.

3. Mengeksekusi semua putaran pada batasannya dan dalam batasan

operasionalnya.

Page 77: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

55

4. Menjalankan struktur data internal untuk memastikan validitasnya.

Pengujian white box testing berfokus pada struktur control program. Test case

dilakukan untuk memastikan bahwa semua statemen pada program telah

dieksekusi paling tidak satu kali selama pengujian dan bahwa semua kondisi logis

telah diuji. Pengujian basic path, teknik pengujian white-box, menggunakan

grafik (matriks grafiks) untuk melakukan serangkaian pengujian yang

independent secara linear yang akan memastikan cakupan. Contoh teknik white

box testing: Basis Path Testing; Control Structure Testing (Condition Testing,

Data Flow Testing, Loop Testing)

b. Black Box Testing

Black box testing merupakan pengujian yang memungkinkan software engineer

mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua

persyaratan fungsional untuk suatu program (Pressman, 2005). Pengujian black-

box juga merupakan pendekatan komplementer yang memungkinkan besar

mampu mengungkap kelas kesalahan daripada metode white-box. Pengujian

black-box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut:

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang.

2. Kesalahan interface.

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.

4. Kesalahan kinerja.

5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.

Page 78: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

56

Contoh teknik black box testing yakni: Black box testing, Equivalence

Partitioning, Boundary Value Analysis dan Comparison Testing.

2.12 Tools Pengembangan Sistem

Unified Modeling Language (UML) adalah salah satu alat bantu yang sangat

handal di dunia pengembangan sistem yang berorientasi obyek. Hal ini disebabkan

karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi

pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang

baku, mudah dimengerti, serta dilengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk

berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain

(Munawar, 2005).

UML merupakan kesatuan dari bahasa pemodelan yang dikembangkan oleh

Booch, Object Modeling Technique (OMT) dan Object Oriented Software

Engineering (OOSE). Metode Booch dari Grady Booch sangat terkenal dengan nama

metode Design Object Oriented. Metode ini menjadikan proses analisis dan desain ke

dalam 4 (empat) tahapan iterative, yaitu: identifikasi kelas-kelas dan obyek-obyek,

identifikasi semantik dari hubungan obyek dan kelas tersebut, perincian interface dan

implementasi. Keunggulan metode Booch adalah pada detail dan karyanya dengan

notasi dan elemen. Pemodelan OMT yang dikembangkan oleh Rumbaugh didasarkan

pada analisis terstruktur dan pemodelan entity-relationship. Unified Modeling

Language (UML) memiliki beberapa diagram di antaranya (Munawar, 2005):

1. Use Case Diagram

Page 79: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

57

Use case adalah deskripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif

pengguna. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi antara user

(pengguna) sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana

sebuah sistem di pakai (Munawar, 2005).

Dalam sebuah pembicaraan tentang use case, pengguna biasanya di sebut

dengan actor. Actor adalah sebuah peran yang bisa dimainkan oleh pengguna dalam

interaksinya dengan sistem. Use case adalah alat bantu terbaik guna menstimulasi

pengguna potensial untuk mengatakan tentang suatu sistem dari sudut pandangnya.

Diagram use case mempunyai 3 notasi yang menunjukkan aspek dari sistem

(Munawar, 2005):

a. Actor (pengguna) yaitu abstraksi dari orang dan sistem lain yang mengaktifkan

fungsi dari target sistem. Actor mewakili peran orang, sistem yang lain atau alat

ketika berkomunikasi dengan use case.

b. Use Case adalah abstraksi dari interaksi antara sistem dan actor. Use case di buat

berdasarkan keperluan actor. Use Case harus merupakan “apa” yang dikerjakan

software aplikasi, bukan “bagaimana” software aplikasi mengerjakannya. Setiap

use case harus diberi nama yang menyatakan apa hal yang dicapai dari hasil

interaksinya dengan actor.

c. Relationship (hubungan) yaitu hubungan antara actor/pelaku dengan use case di

mana terjadi interaksi di antara mereka.

Page 80: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

58

Actor 1

Use Case 1

Use Case 2

Use Case 3

Actor 2

Actor 3

System

Gambar 2.7 Contoh Model Use Case Diagram

(Sumber: Munawar, 2005)

2. Class Diagram

Class dalam notasi UML digambarkan dengan kotak. Nama class

menggunakan huruf besar di awal kalimatnya dan diletakkan di atas kotak. Bila class

mempunyai nama yang terdiri atas 2 (dua) suku kata atau lebih, maka semua suku

kata digabungkan tanpa spasi dengan huruf awal tiap suku kata menggunakan huruf

besar. Atribute adalah property dari sebuah class. Attribute ini melukiskan batas nilai

yang mungkin ada pada obyek dari class. Sebuah class mungkin mempunyai nol atau

lebih attribute (Munawar, 2005).

Operation adalah sesuatu yang bisa dilakukan oleh sebuah class atau yang

anda (atau class yang lain) dapat lakukan untuk sebuah class. Responsibility adalah

keterangan tentang apa yang akan dilakukan class yaitu apa yang akan di capai oleh

attribute dan operation (Munawar, 2005).

Page 81: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

59

+Operation 1()

+Operation 2()

+Operation n()

-Attribute 1

-Attribute 2

-Attribute 3

-Attribute n

Class1

+Operation 1()

+Operation n()

-Attribute 1

-Attribute 2

-Attribute n

Class2

+Operation 1()

+Operation n()

-Attribute 1

-Attribute 2

-Attribute n

Class3

*

1 1

*

Gambar 2.8 Contoh Model Class Diagram

(Sumber: Munawar, 2005)

3. Activity Diagram

Activity Diagram adalah teknik untuk mendeskripsikan logika procedural,

proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus. Activity diagram mempunyai

peran seperti halnya flowchart, akan tetapi perbedaannya dengan flowchart adalah

activity diagram bisa mendukung perilaku paralel sedangkan flowchart tidak bisa

(Munawar, 2005).

ActionState1

ActionState2

If True

Control Flow

Start

Finish

Gambar 2.9 Contoh Model Activity Diagram

(Sumber: Munawar, 2005)

Page 82: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

60

4. Sequence Diagram

Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan perilaku pada sebuah

scenario. Diagram ini menunjukkan sejumlah contoh obyek dan message (pesan)

yang diletakkan di antara obyek-obyek ini di dalam use case. Komponen utama

sequence diagram terdiri atas obyek yang dituliskan dengan kotak segiempat

bernama. Message diwakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu yang

ditunjukkan dengan progress vertical (Munawar, 2005).

Sequence diagram adalah diagram UML yang memodelkan logika sebuah

use case dengan cara menggambarkan interaksi pesan diantara objek-objek dalam

rangkaian waktu (Whitten dkk, 2004).

Actor

Object 1

Message 1

Reply Message 1

Message Call 1

Gambar 2.10 Contoh Model Sequence Diagram

(Sumber: Munawar, 2005)

Page 83: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

61

2.13 Database dan Database Management System (DBMS)

2.13.1 Pengertian Database

Basis data (database) adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang

saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi. Basis

data dimaksudkan untuk mengatasi masalah pada sistem yang memakai pendekatan

berbasis berkas (Kadir, 2003).

Tujuan awal dan utama dalam pengolahan data pada sebuah basis data

adalah agar dapat mencari data dengan mudah dan cepat. Di samping itu,

pemanfaatan data untuk pengolahan data juga memiliki tujuan-tujuan tertentu.

Pemanfaatan basis data dilakukan untuk memenuhi sejumlah tujuan sebagai berikut:

a. Kecepatan dan kemudahan (Speed)

Pemanfaatan basis data memungkinkan untuk dapat menyimpan data atau

melakukan perubahan/manipulasi terhadap data atau menampilkan kembali data

tersebut dengan cepat dan mudah.

b. Efisiensi ruang penyimpanan (Space)

Penggunaan ruang penyimpanan di dalam basis data dilakukan untuk

mengurangi jumlah redudansi (pengulangan) data, baik dengan melakukan

penerapan sejumlah pengkodean atau dengan membuat relasi-relasi (dalam

bentuk file) antar kelompok data yang saling berhubungan.

c. Keakuratan (Accuracy)

Pemanfaatan pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama dengan

penerapan aturan/batasan tipe data, domain data, keunikan data dan sebagainya

Page 84: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

62

dan diterapkan dalam basis data, sangat berguna untuk menentukan keakuratan

pemasukan atau penyimpanan data.

d. Ketersediaan (Availability)

Pertumbuhan data (baik dari jumlah maupun jenisnya) sejalan dengan waktu

akan semakin membutuhkan ruang penyimpanan yang besar. Data yang sudah

jarang atau bahkan tidak pernah lagi digunakan dapat diatur untuk dilepaskan

dari sistem basis data dengan cara penghapusan atau dengan memindahkannya ke

media penyimpanan.

e. Kelengkapan (Completeness)

Lengkap atau tidaknya data yang dikelola bersifat relatif baik terhadap kebutuhan

pemakai maupun terhadap waktu. Dalam sebuah basis data, struktur dari basis

data tersebut juga harus disimpan. Untuk mengakomodasi kebutuhan

kelengkapan data yang semakin berkembang, maka tidak hanya menambah

record-record data, tetapi juga melakukan penambahan struktur dalam basis data.

f. Keamanan (Security)

Sistem keamanan digunakan untuk dapat menentukan siapa saja yang boleh

menggunakan basis data dan menentukan jenis operasi apa saja yang boleh

dilakukan.

g. Kebersamaan pemakai

Pemakai basis data sering kali tidak terbatas hanya pada satu pemakaian saja atau

oleh satu sistem aplikasi saja. Basis data yang dikelola oleh sistem (aplikasi)

yang mendukung lingkungan multiuser, akan dapat memenuhi kebutuhan ini,

Page 85: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

63

tetapi dengan menjaga/menghindari terhadap munculnya persoalan baru seperti

inkonsistemsi data (karena data yang sama diubah oleh banyak pemakai pada

saat bersamaan).

2.13.2 Pengertian Database Management System (DBMS)

Untuk mengelola database diperlukan suatu perangkat lunak yang disebut

DBMS (Database Management System). DBMS merupakan suatu sistem perangkat

lunak yang memungkinkan user (pengguna) untuk membuat, memelihara,

mengontrol, dan mengakses database secara praktis dan efisien DBMS dapat

digunakan untuk mengakomodasikan berbagai macam pemakai yang memiliki

kebutuhan akses yang berbeda-beda (Kadir, 2003).

Pada analisis sistem menemukan bahwa persyaratan logika perlu ditentukan

dalam bentuk matrik CRUD (Create, Read, Update, Delete). Matriks CRUD adalah

tabel dengan kolom yang mengidentifikasi entitas dan atribut yang mengindikasi

logika dan selnya mengindikasikan tingkat akses dengan dokumennya (Whitten dkk,

2004).

2.14 Internet

Internet merupakan contoh jaringan terbesar yang menghubungkan jutaan

komputer yang terbesar di seluruh dunia dan tidak terkait pada suatu organisasi,

dalam hal ini, jaringan tersusun atas berbagai jenis komputer dan sistem operasi,

supaya bisa berhubungan dengan internet seorang pemakai dapat mengakses

komputer yang telah terkoneksi ke internet yang telah berlangganan pada sebuah ISP

Page 86: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

64

(Internet Service Provider), ISP adalah organisasi komersial yang bergerak dalam

bidang penyediaan jasa ke internet (Kadir, 2003).

Ada beberapa istilah yang sering digunakan apabila Anda bekerja dalam Internet,

diantaranya yaitu:

a. WWW (World Wide Web), merupakan kumpulan web server dari seluruh dunia

yang berfungsi menyediakan data dan informasi untuk digunakan bersama.

Berbagai informasi dapat ditemukan pada WWW, seperti informasi politik,

ekonomi, sosial, budaya, sastra, sejarah, teknologi, pendidikan dan sebagainya.

Kita dapat mengumpamakan WWW ini merupakan perpustakaan besar yang

menyediakan berbagai informasi yang dibutuhkan.

b. Web Site (Situs Web), merupakan tempat penyimpanan data dan informasi

dengan berdasarkan topik tertentu. Diumpamakan situs Web ini adalah sebuah

buku yang berisi topik tertentu.

c. Web Pages (Halaman Web), merupakan sebuah halaman khusus dari situs Web

tertentu. Diumpamakan halaman Web ini adalah sebuah halaman khusus buku

dari situs Web tertentu.

d. Homepage, merupakan sampul halaman yang berisi daftar isi atau menu dari

sebuah situs Web.

e. Browser, merupakan program aplikasi yang digunakan untuk memudahkan Anda

melakukan navigasi berbagai data dan informasi pada WWW.

Page 87: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

65

2.15 PHP

PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yang digunakan sebagai bahasa

script server-side dalam pengembangan web yang disisipkan pada dokumen HTML.

Penggunaan PHP memungkinkan web dapat dibuat dinamis sehingga maintenance

situs web tersebut menjadi lebih mudah dan efisien. PHP merupakan software Open-

Source yang disebarkan dan dilisensikan secara gratis serta dapat di-download secara

bebas dari situs resminya. PHP memiliki banyak kelebihan yang tidak dimiliki oleh

script sejenis (Peranginangin, 2006).

PHP difokuskan pada pembuatan script server-side, yang bisa melakukan apa

saja yang dapat dilakukan oleh CGI (Common Gateway Interface), seperti

mengumpulkan data dari form, menghasilkan isi halaman web dinamis, dan

kemampuan mengirim serta menerima cookies, bahkan lebih daripada kemampuan

CGI (Common Gateway Interface). PHP dapat digunakan pada semua sistem operasi

antara lain Linux, Unix (termasuk variannya HP-UX, Solaris, dan OpenBSD),

Microsoft Windows, Mac OS X, RISC OS. PHP juga memiliki kemampuan untuk

mengolah keluaran gambar, file PDF, dan movies Flash. PHP juga dapat

menghasilkan teks seperti XHTML dan file XML lainnya (Peranginangin, 2006).

2.16 MySQL

MySQL adalah Relational Database Management Sistem (RDBMS) yang

didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Dimana

setiap orang bebas menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk

Page 88: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

66

turunan yang bersifat komersil. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu

konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL (Structured Query Language).

SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan

seleksi dan pemasukan data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. Sebagai

database server yang memiliki database modern, MySQL memiliki banyak

keistimewaan, yaitu (Prasetyo, 2002):

a. Portability

MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai macam sistem operasi seperti

Windows, Linux, Mac OS X server dan lain-lain.

b. Open Source

MySQL dapat menggunakannya secara cuma-cuma tanpa dipungut biaya

sepeserpun.

c. Multiuser

MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa

mengalami masalah atau konflik.

d. Performance Tuning

MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query

sedarhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan

waktu.

Page 89: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

67

e. Coloumn Types

MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti signed/unsigned

integer, float, double, char,varchar, text, blob, date time, timestamp, year, set

serta enum.

f. Command and Functions

MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah

SELECT dan WHERE dalam query.

g. Security

MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level subnet mask, nama

host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta password

terenkripsi.

h. Scalability and Limits

MySQL mampu menangani database dalam skala besar dengan jumlah records

lebih dari 50 juta dan 60 ribu table serta 5 miliar baris. Batas indeks yang dapat

ditampung dalam 32 (tiga puluh dua) indeks pada tiap table.

i. Connectivity

MySQL dapat melakukan koneksi dengan client menggunakan protocol TCP/IP,

Unix Soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).

j. Localisation

MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan (error code) pada client dengan

menggunakan lebih dari 20 (dua puluh) bahasa.

Page 90: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

68

k. Interface

MySQL memiliki interface (antar muka) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa

pemrograman yang digunakan untuk administrasi database.

l. Clients and tools

MySQL dilengkapi dengan berbagai tools yang dapat digunakan untuk

administrasi database, dan pada setiap tools yang ada disertakan petunjuk online.

m. Struktur Tabel

MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER

TABLE dibandingkan dengan database lainnya.

2.17 XAMPP dan PHPMyAdmin

XAMPP merupakan perangkat lunak yang dapat didownload secara gratis

dan di dalam perangkat lunak ini, berisi kumpulan-kumpulan beberapa perangkat

lunak yang dibutuhkan antara lain PHP, Apache, MySQL dan PHPMyAdmin

(Suprianto, 2008).

Dengan XAMPP kita bisa mengaplikasikan Content Management System

seperti Joomla di server perusahaan dalam jaringan intranet guna penyampaian

kebijakan perusahaan, pengumuman, membuat database karyawan, aplikasi cuti

online berbasis PHP dan MySql secara online. Dengan XAMPP kita juga bisa

memulai membangun Sistem Informasi Sekolah, daftar mata pelajaran, profile

sekolah, kegiatan sekolah, pengumuman sekolah dan lain-lain. Dengan kata lain

XAMPP merupakan salah satu peralatan pondasi dasar dalam membangun aplikasi

Page 91: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

69

berbasis web menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySql (Satria,

2009).

PhpMyAdmin adalah merupakan salah satu pengolah data MySQL yang

berbasis web yang berada dalam menu XAMPP. PHPMyAdmin memberikan

kemudahan dalam pengoperasiannya dan hampir semua web hosting menyediakan

PHPMyAdmin untuk para penyewa virtual house (Suprianto, 2008).

2.18 Kajian Penelitian Sejenis

Kajian penelitian sejenis ini adalah kajian dari pendapat orang lain untuk

menjadi perbandingan ataupun acuan bagi penulisan ilmiah penulis, diambil dari

karya tulis orang lain dan mencatumkan nama, juga isi dari pendapatnya tersebut.

Kajian pustaka ini pada dasarnya adalah untuk mendapatkan gambaran topik yang

akan diteliti dengan penelitian sejenis yang mungkin pernah dilakukan oleh peneliti

lain sebelumnya agar tidak terjadi pengulangan penelitian secara mutlak, juga sebagai

upaya merekontruksi dan mengetahui keaslian penelitian.

Tabel 2.2 Kajian Penelitian Sejenis

No. Sumber Judul

Penelitian

Peneliti Kelebihan Kekurangan

1 Vol.III/No.2/2009/PP:

167-180.

Jurnal Ekonomi Islam.

“Penilaian

Kinerja

Perbankan

Syariah Dengan

Metode

Balanced

Scorecard”

Cahyo Halim

Istiqlal

Pendekatan

yang

diusulkan

belum

mencapai

tujuan utama.

Balanced

Scorecard

sebagai alat

ukur kinerja

dan

manajemen

strategik

perusahaan

Page 92: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

70

dimasa depan

Hasil Penelitian: Penilitian ini membuktikan bahwa adanya peningkatan kinerja yang

cukup signifikan setelah menerapkan Balanced Scorecard, dimana kinerja manajemen

dalam menentukan strategi perusahaan lebih terstruktur.

2 ISSN: 1577-8517/

Vol.12/2012/PP: 39-58.

The International Journal

of Digital Accounting

Research.

“The Use of

Dashboards in

Performance

Management:

Evidence from

Sales

Managers”

Oana Velcu-

Laitinen,

Ogan M.

Yigitbasioglu

Analisa yang

dilakukan

masih kurang

terstruktur

Balanced

Scorecard

menjadi

sarana

pendukung

keputusan

strategis bagi

manajer

perusahaan

Hasil Penelitian: Dari hasil penelitian ini menunjukkan adanya inkonsistemsi dalam

penerapan Balanced Scorecard.

3 Vol.1/No.3/

2002/PP:245-264.

Jurnal Universitas

Paramadina.

“Penerapan

Balanced

Scorecard

Sebagai Tolok

Ukur

Penilaian

Kinerja Pada

Badan Usaha

berbentuk

Koperasi”

Ali

Mutasowifin

Beberapa

indikator

yang

digunakan

kurang

memenuhi

kriteria

dalam

perspektif

Balanced

Scorecard

Analisa

kinerja

dilakukan

secara

komprehensif.

Hasil Penelitian: Balanced Scorecard sangat membantu perumusan strategi perusahaan.

4 ISSN: 1978−8339/

Vol.2/No.1/ 2009/PP:7-

14. Jurnal Manajemen

Bisnis.

”Balanced

Scorecard:

Pengukuran

Kinerja

Perusahaan dan

Sistem

Manajemen

Strategis”

Friska

Sipayung

Penerapan

Balanced

Scorecard

belum

sepenuhnya

diterima oleh

sebagian

pihak

Identifikasi

masalah

dilakukan

secara

menyeluruh

Page 93: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

71

manajemen

Hasil Penelitian: Balanced Scorecard menjadi sarana pendukung keputusan strategis bagi

manajemen perusahaan

5 ISBN:978.979.704.883.9/

2010/PP: 416-424.

Prosiding Seminar

Nasional UNIMUS.

”Analisis

penggunaan

Balanced

Scorecard

sebagai

alternatif untuk

mengukur

kinerja

pada

Universitas

Muhammadiyah

Semarang”

Fatmasari

Sukesti

Masih ada

beberapa

kekurangan

dalam

menerapkan

Balanced

Scorecard

sehingga

tujuan yg

dicapai

belum

maksimal

Membahas

fungsi

dari Balanced

Scorecard

yang

memberikan

kontrol

secara real

time

Hasil Penelitian: Peningkatan kualitas kinerja pada UNIMUS

6 ISSN: 1978-8282/

Vol.3/No.1/2009/PP: 68-

83. CCIT Journals.

“Balanced

Scorecard

Sebagai Salah

Satu Metode

Pengukuran

Kinerja Pada

Perusahaan

Perbankan”

Kristiana dan

Sri Rahayu

Implementasi

hasil

penelitian

kurang

efektif

Detail

pembahasan

mengenai

Balanced

Scorecard

Hasil Penelitian: Balanced Scorecard digunakan untuk mencapai visi, dan strategi

perusahaan.

Page 94: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

72

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, diperlukan data-data serta informasi dan referensi

sebagai bahan yang dapat mendukung materi uraian dan pembahasan. metode

pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.1.1 Observasi

Pengumpulan data secara observasi dilakukan dengan melihat langsung proses

dan kegiatan yang berjalan pada BMT Bumiputera. Hasil yang dicapai adalah melihat

proses bisnis yang terjadi, dan melihat segala kegiatan dan mencari data yang

diperlukan untuk penelitian. Kegiatan observasi dilaksanakan pada bulan April 2013 -

September 2013 yang bertempat di BMT Bumiputera Jakarta Timur. Kegiatan

observasi dibawah pengawasan Pimpinan serta dibantu dan dibimbing langsung

beberapa oleh Bapak Yusman Septiono selaku Sekretaris BMT Bumiputera. Mereka

menunjukkan data-data dan alur berjalan kebutuhan informasi di BMT Bumiputera

yang dapat membantu dalam pembuatan skripsi ini.

3.1.2 Wawancara

Wawancara dilakukan dengan adanya tanya-jawab dengan Bapak Yusman

selaku Sekretaris BMT Bumiputera. Wawancara ini dilakukan untuk memperoleh

data-data yang terkait mengenai prosedur pemberian kebutuhan informasi yang

diberikan kepada Manajer.

Page 95: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

73

Dari wawancara itulah, maka dapat diketahui alur sistem evaluasi penilaian

kinerja yang berjalan saat ini pada BMT Bumiputera. Evaluasi kinerja dilakukan

setiap bulan untuk merumuskan target dan penetapan strategi jangka pendek

perusahaan, sementara Rapat Anggota Tahunan (RAT) diadakan untuk mengevaluasi

kinerja serta menentukan target dan penerapan strategi jangka panjang. Manajer

menerima laporan dari divisi-divisinya berupa print-out, laporan tersebut kemudian

diverifikasi dan diolah kembali dan hasilnya kemudian dipresentasikan pada Rapat

Anggota Tahunan BMT Bumiputera.

3.1.3 Studi Literatur

Studi literatur dilakukan dengan membaca dan mempelajari teori-teori yang

berhubungan dengan analisis dan perancangan sistem, Dashboard System, Balanced

scorecard dan pemrograman yang mendukung topik yang akan dibahas pada

penelitian ini. Sumber literatur yang digunakan dalam penulisan laporan penelitian ini

adalah studi literatur dari hasil penelitian atau hasil penulisan karya ilmiah serta

jurnal-jurnal yang khususnya berkaitan dengan Dashboard System dan Balanced

Scorecard sebagai penunjang pengembangan Dashboard System itu sendiri.

3.1.4 Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari buku yang

berhubungan dengan Balanced Scorecard, analisis dan perancangan sistem, penilaian

kinerja, pemrograman PHP, pengelolaan database menggunakan MySQL, dan

pengembangan sistem informasi menggunakan model prototype untuk mendukung

topik yang akan dibahas pada penelitian ini.

Page 96: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

74

3.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu

OOAD (Object Oriented Analysis and Design) dengan model prototype. Dengan

menerapkan proses pengembangan sistem yaitu, mengidentifikasi kebutuhan user,

mengembangkan prototype, dan menggunakan prototype.

3.2.1 Identifikasi kebutuhan

Dalam tahap ini peneliti melakukan wawancara terhadap user untuk

mendapatkan kebutuhan mengumpulkan kebutuhan yang berhubungan dengan

pembangunan Dashboard System Penilaian Kinerja di BMT Bumiputera, juga

melakukan melakukan analisis terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem tersebut. Dan

juga mengidentifikasi proses bisnis (sistem berjalan), kebutuhan sistem yang

diinginkan, dan tujuan dari pembuatan sistem. Maka dari wawancara tersebut

dapat dikumpulkan bahwa kebutuhan dari sistem yang dikumpulkan adalah:

1. Profil singkat dari BMT Bumiputera

2. Analisis sistem yang berjalan menjelaskan sistem yang ada pada BMT

Bumiputera dalam melakukan proses kegiatan pelaporan informasi yang telah

berjalan selama ini.

3. Analisis pemecahan masalah yaitu menguraikan tentang beberapa usulan yang

dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang ada pada sistem yang

berjalan.

4. Tujuan pembuatan sistem yaitu menentukan untuk apa dan untuk siapa sistem ini

dibangun.

Page 97: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

75

3.2.2 Pembuatan Prototype

Pada tahap ini, peneliti mulai membuat sebuah prototype dari Dashboard

System sesuai dengan yang dibutuhkan oleh BMT Bumiputera. Apabila prototype

dapat diterima oleh user, maka dilanjutkan ke proses desain sistem, jika user masih

belum bisa menerima prototype yang diberikan maka proses pembuatan prototype

akan dilanjutkan sesuai dengan kebutuhan user.

Selanjutnya peneliti menggunakan tools pengembangan sistem Unified

Modelling Language (UML) untuk merancang sistem. Tahapannya adalah sebagai

berikut:

1. Membuat Use Case Diagram

2. Membuat Activity Diagram

3. Membuat Sequence Diagram

4. Membuat Class Diagram

5. Membuat GUI (Graphic User Interface)

3.2.3 Uji Penerimaan

Peneliti melakukan uji penerimaan terhadap rancangan sistem untuk

menentukan apakah prototype sesuai dengan kebutuhan user atau tidak menggunakan

metode blackbox testing. Dengan selesainya tahap ini, maka berakhirlah proses

analisis dan perancangan dashboard system pada BMT Bumiputera.

Page 98: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

76

3.3 Kerangka Berpikir Penelitian

Kerangka berpikir ini dibuat sebagai acuan dalam penyusunan dan

pengembangan sistem yang dilakukan. Adapun kerangka berpikir yang dilakukan

dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Start

Metode Pengumpulan Data

Observasi

Wawancara

Studi Literatur

Metode Pengembangan

Sistem menggunakan

model Prototype

Identifikasi kebutuhan

Profil BMT Bumiputera

IdentifikasiSistem Berjalan

Analisis Sistem Usulan

TujuanPembuatan Sistem

Balanced Scorecard

Perspektif Keuangan

Perspektif Pelanggan

PerspektifBisnis Internal

PerspektifLearning and Growth

Pembuatan Prototype

Prototype diterima?

No

Perancangan Sistem

Usecase Diagram

Activity Diagram

Sequence Diagram

Objek Potensial

Graphic User Interface (GUI)

Yes

Uji Penerimaan

Implementasi Sistem

End

Studi Pustaka

Desain Sistem

Desain Database

Analisis CSF

RDBMS

Spesifikasi Database

Testing:Blackbox Testing

Database: MySQL

Coding: PHP

Class Diagram

Gambar 3.1 Kerangka Berpikir Penelitian

Page 99: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

77

BAB IV

RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM

4.1 Identifikasi Kebutuhan

Saat ini BMT Bumiputera belum menggunakan konsep Balanced Scorecard

(BSC) untuk mengukur kinerja perusahaan yang terdiri dari empat perspektif yaitu

perspektif finansial, perspektif customer, perspektif proses bisnis internal, perspektif

pertumbuhan dan pembelajaran. Semua data terkumpul dalam bentuk arsip print-out

belum tersimpan di dalam database dan belum terintegrasi satu sama lain. Hal ini

membuat pihak eksekutif kesulitan untuk melakukan tugasnya karena sistem yang

berjalan saat ini sering mengakibatkan dampak negatif seperti kehilangan data atau

arsip. Ini menyebabkan kalangan praktisi mencari dan merancang metode mereka

sendiri sehingga variasi yang terjadi di lapangan cukup tinggi.

4.1.1 Profil BMT Bumiputera

Berdasarkan Akta Pendirian BMT Bumiputera nomor 12 tanggal 12 Januari

2010 yang telah diterbitkan oleh Notaris P. Suandi Halim, SH serta berbadan hukum

Koperasi Syariah, BMT Bumiputera berkomitmen untuk melakukan bisnisnya secara

profesional dengan sasaran keuntungan dan pemerataan bagi masyarakat kecil.

Karena BMT Bumiputera dengan bermodalkan semangat menegakkan nilai-nilai

Islam melalui pemberdayaan masyarakat kecil dengan ekonomi syariah, karena

praktiknya dengan pelayanan yang baik dan ramah, Sumber Daya Manusia (SDM)

yang kompeten dalam ekonomi syariah, akad produk sesuai syariah, adanya teknologi

Page 100: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

78

dan system yang memadai, pelaporan keuangan yang amanah, kultur manajemen

yang profesional.

BMT Bumiputera didirikan sebagai bentuk wujud kepedulian terhadap

perekonomian di lingkungan Bumiputera Group dan sekitarnya. Dalam misinya BMT

Bumiputera ingin meningkatkan kesejahteraan anggota baik di internal maupun

eksternal Bumiputera Group yang sangat sulit dalam meningkatkan taraf hidup dan

kebutuhannya. Atas dasar lembaga berbasis syariah, BMT Bumiputera berkomitment

menjadikan lembaga ini sebagai lembaga keuangan mikro syariah yang senantiasa

dekat di benak masyarakat yang siap dalam membantu mereka yang sangat

membutuhkan bantuan sebagaimana misinya.

BMT Bumiputera lahir sebagai salah satu solusi alternatif di kalangan

masyarakat muslim karena adanya pertentangan mengenai bunga atau riba. Kehadiran

BMT Bumiputera diharapkan mampu membantu masyarakat muslim terbebas dari

praktik bunga atau riba yang dilakukan oleh bank-bank konvensional. Dalam

operasinya BMT Bumiputera tidak menggunakan sistim bunga atau riba dalam

pembagian keuntungannya tetapi menggunakan sistim bagi hasil yang berdasarkan

keadilan.

BMT Bumiputera adalah suatu lembaga keuangan mikro syariah yang sistim

operasionalnya berdasarkan pada prinsip-prinsip syariah Islam. Ide untuk mendirikan

BMT Bumiputera ini muncul setelah dalam perkembangannya Baitul Maal

Bumiputera Group sebagai lembaga Zakat, Infaq-Shodaqah mempunyai program

unggulan berupa Program Pemberdayaan Ekonomi Ummat yang dipandang sukses

Page 101: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

79

dalam menyalurkan dana ZIS berbentuk Pinjaman Qordhul Hasan. Kepahaman akan

sistim syariah dan tuntutan keadaan pada waktu itu membuat Jajaran Pengurus Baitul

Maal Bumiputera Group mulai berfikir untuk merealisasikan semua ide yang baru

sampai pada tahap pemikiran saja. Dengan dukungan Pengurus dan sebagian Pegawai

di lingkungan AJB Bumiputera 1912 yang punya ketertarikan yang sama, akhirnya

saat ini telah beroperasi BMT Bumiputera yang beralamat di Komplek Bumiputera

Rawamangun Jl. Banyu Bumi Gas No. 13 RT. 015 RW. 018 Kelurahan Cipinang,

Kecamatan Pulo Gadung, Jakarta Timur. (Sumber: Data Primer)

4.1.1.1 Visi dan Misi

VISI: MENJADI LEMBAGA TERPERCAYA DALAM MEMBERDAYAKAN

DAN MEMANDIRIKAN MASYARAKAT MIKRO.

MISI:

1. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan.

2. Mengutamakan penghimpunan dana konsumer dan penyaluran pembiayaan

pada segmen UMKM.

3. Merekrut dan mengembangkan pegawai profesional dalam lingkungan kerja

yang sehat.

4. Mengembangkan nilai-nilai syariah universal.

5. Menyelenggarakan operasional bank sesuai standar perbankan yang sehat.

Page 102: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

80

4.1.1.2 Logo Perusahaan

Gambar 4.1 Logo BMT Bumiputera

(Sumber: Data Primer BMT Bumiputera)

4.1.1.3 Struktur Organisasi

Teller

Unit AkuntansiUnit Keuangan

Sekretaris Bendahara

Staff Akuntansi

Bag. Sumber Daya Manusia

Bag. Keanggotaan Unit Operasional

Customer Service Staff Operasional

KETUA

Dewan Pengawas Syariah

Gambar 4.2 Struktur Organisasi BMT Bumiputera

(Sumber: Data Primer BMT Bumiputera)

4.1.1.4 Tugas Pokok Struktur Organisasi

1. Ketua (manager), memiliki tugas untuk mengawasi, mengendalikan, dan

mengevaluasi seluruh penyelenggaraan bisnis BMT Bumiputera.

Page 103: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

81

2. Dewan Pengawas Syariah (DPS), memiliki tugas mengawasi jalannya Lembaga

Keuangan Syariah (LKS) sehari-hari agar sesuai dengan ketentuan-ketentuan

syariah.

3. Bendahara, bertugas membantu tugas ketua dalam mengelola operasional

keuangan, dan pelaporan.

4. Unit Keuangan, melaksanakan pengelolaan dan mengoptimalkan sistem

komputerisasi untuk kegiatan transaksi keuangan perusahaan, kegiatan

administrasi keuangan.

5. Teller/Kasir, berperan melayani pembayaran dan penyetoran uang anggota atau

nasabah sesuai dengan wewenang yang diberikan dan membuat laporannya.

6. Unit Akuntansi, mendukung penyelenggarakan pembukuan oleh unit-unit kerja

atas transaksi atau aktivitas yang terjadi, dan melakukan supervisi, koordinasi,

dan arahan menyangkut pembuatan laporan keuangan neraca, sisa hasil usaha

dan laporan-laporan lainnya yang diperlukan Manajemen.

7. Staf Akuntansi melakukan proses akuntansi, membuat laporan keuangan

berdasarkan data transaksi.

8. Sekretaris, bertugas membantu tugas ketua dalam mengendalikan dan

mengevaluasi pengelolaan organisasi serta penyelenggaraan bisnis BMT

Bumiputera.

9. Sumber Daya Manusia (SDM), melaksanakan kegiatan pengadaan dan

pemeliharaan sarana dan prasarana operasional organisasi serta mengelola data

pengguna sistem (user).

Page 104: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

82

10. Keanggotaan, merancang strategi penerimaan keanggotaan, memelihara

portofolio nasabah, menjabarkan strategi pengelolaan dan pembinaan nasabah

dalam upaya meningkatkan kualitas nasabah.

11. Unit Operasional, berperan memberikan pelayanan kepada nasabah atau anggota

serta pembinaan nasabah.

12. Customer Service (CS), membantu berperan melakukan pelayanan Nasabah,

verifikasi kelengkapan berkas dan administrasi, serta turut melakukan pembinaan

administrasi keuangan kepada nasabah.

13. Staf Operasional, melakukan pembinaan nasabah dan tugas-tugas umum di

lapangan.

4.1.1.5 Produk-produk BMT Bumiputera

1. Produk Pembiayaan

a. Pembiayaan Murobahah

Pembiayaan Murabahah, adalah produk pembiayaan berupa talangan dana

untuk pengadaan suatu barang dengan menegaskan harga belinya (harga perolehan)

kepada pembeli dan pembeli membayarnya dengan harga lebih sebagai laba secara

angsuran dalam jangka waktu tertentu sesuai ketentuan yang berlaku dan sesuai

kesepakatan.

b. Pembiayaan Ijarah

Pembiayaan Ijarah, adalah produk pembiayaan berupa talangan dana untuk

pembiayaan jasa atau multijasa dimana Nasabah sepakat untuk membayar kembali

Page 105: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

83

dengan harga lebih sebagai laba secara angsuran dalam jangka waktu tertentu sesuai

ketentuan yang berlaku dan sesuai kesepakatan.

c. Pembiayaan Sewa Ijarah

Pembiayaan Sewa Ijarah, adalah produk pembiayaan berupa talangan dana

untuk pembiayaan jasa atau multijasa dimana Nasabah sepakat untuk membayar sewa

setiap bulan dalam jangka waktu tertentu sesuai ketentuan yang berlaku dan sesuai

kesepakatan dan pada akhir kontrak wajib melunasi pokok pembiayaan.

d. Pembiayaan Mudharabah

Pembiayaan Mudharabah, adalah produk pembiayaan berupa talangan dana

dalam bentuk modal/dana yang diberikan oleh BMT Bumiputera untuk dikelola

dalam usaha produktif dan sepakat untuk memberikan bagi hasil atas hasil usaha

tersebut sesuai nisbah yang disepakati bersama dalam jangka waktu tertentu sesuai

ketentuan yang berlaku dan sesuai kesepakatan.

e. Pembiayaan Al Qordh

Pembiayaan Al Qordh, adalah produk pembiayaan berupa pinjaman dana

dalam bentuk modal/dana yang diberikan oleh BMT Bumiputera untuk dikelola

dalam usaha produktif dan BMT Bumiputera tidak mengenakan margin atau imbalan

apapun namun wajib dikembalikan secara angsuran dalam jangka waktu tertentu

sesuai ketentuan yang berlaku dan sesuai kesepakatan.

2. Produk Tabungan

a. Simpanan Qurban

Page 106: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

84

Simpanan Qurban, adalah produk penghimpunan dana/tabungan yang

dijadikan sebagai investasi atau simpanan dalam rangka merencanakan ibadah qurban

pada hari raya Idul Adha.

b. Simpanan Aqiqah

Simpanan Aqiqah, adalah produk penghimpunan dana/tabungan yang

dijadikan sebagai investasi atau simpanan dalam rangka merencanakan ibadah aqiqah

anak.

c. Simpanan Haji

Simpanan Haji, adalah produk penghimpunan dana yang dijadikan sebagai

investasi atau simpanan dalam rangka merencanakan ibadah haji.

d. Simpanan Umroh

Simpanan Umroh, adalah produk penghimpunan dana yang dijadikan sebagai

investasi atau simpanan dalam rangka merencanakan ibadah umroh.

e. Simpanan Pendidikan

Simpanan Pendidikan, adalah produk penghimpunan dana yang dijadikan

sebagai investasi atau simpanan dalam rangka merencanakan pendidikan baik untuk

diri nasabah maupun anak.

Page 107: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

85

f. Simpanan Perumahan

Simpanan Perumahan, adalah produk penghimpunan dana yang dijadikan

sebagai investasi atau simpanan dalam rangka merencanakan pembelian rumah atau

sejenisnya.

3. Kelompok Usaha Muammalah (POKUSMA)

Program ini dirancang oleh BMT Bumiputera yang dilakukan di desa-desa dalam

rangka pemberdayaan masyarakat desa guna mencapai kemandirian. Program yang lebih

menitikberatkan pada potensi daerah dan masyarakat dimaksudkan untuk menciptakan

kemandirian desa dalam arti secara luas, sehingga Program ini dapat memberikan

kesejahteraan masyarakatnya sendiri dan memberikan kontribusi hasil masyarakat desa untuk

daerah-daerah lain yang berdaya guna.

4.1.2 Identifikasi Sistem Berjalan

Sistem penilaian kinerja yang saat ini digunakan BMT Bumiputera dijelaskan

pada Gambar 4.3, adapun uraian singkat sistem yang sedang berjalan adalah sebagai

berikut:

1. Ketua BMT Bumiputera memimpin Rapat Anggota Tahunan untuk melihat dan

melakukan evaluasi kinerja.

2. Bendahara melakukan pengecekan data keuangan hasil Rapat Anggota Tahunan.

3. Bendahara membuat laporan keuangan hasil Rapat Anggota Tahunan.

4. Bendahara menyerahkan berkas laporan hasil Rapat Anggota Tahunan kepada

Ketua BMT Bumiputera.

Page 108: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

86

5. Sekretaris melakukan pencatatan evaluasi kinerja hasil Rapat Anggota Tahunan.

6. Sekretaris membuat laporan evaluasi kinerja hasil Rapat Anggota Tahunan.

7. Sekretaris menyerahkan berkas evaluasi kinerja kepada Ketua BMT Bumiputera.

8. Ketua BMT Bumiputera membuat keputusan berdasarkan laporan hasil Rapat

Anggota Tahunan.

9. Sekretaris membuat laporan keputusan hasil Rapat Anggota Tahunan.

Ketua BMT BumiputeraKetua BMT Bumiputera

Rapat Anggota Tahunan (RAT)Rapat Anggota Tahunan (RAT)

1. Ketua BMT Bumiputera memimpin RAT

SekretarisSekretaris

5. Sekretaris melakukanpencatatan evaluasi kinerja hasil RAT

Berkas Evaluasi KinerjaBerkas Evaluasi Kinerja

6. Sekretaris membuatlaporan kinerja

BendaharaBendahara

2. Bendahara melakukan pengecekandata keuangan hasil RAT

Berkas Laporan KeuanganBerkas Laporan Keuangan

3. Bendahara membuatlaporan keuangan

4. Bendahara menyerahkan berkas laporan keuangankepada Ketua BMT Bumiputera

7. Sekretaris menyerahkan berkas evaluasi kinerjakepada Ketua BMT Bumiputera

8. Ketua BMT Bumiputera membuat keputusan berdasarkan laporan hasil RAT

Laporan Hasil Keputusan Rapat Anggota TahunanLaporan Hasil Keputusan Rapat Anggota Tahunan

9. Sekretaris membuat laporankeputusan hasil RAT

Gambar 4.3 Rich Picture Sistem Berjalan Penilaian Kinerja BMT Bumiputera

4.1.3 Analisis CSF (Critical Success Factor)

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil wawancara beserta dokumen-

dokumen mengenai proses bisnis, maka didapatkan tujuan utama BMT Bumiputera

dan identifikasi CSF untuk setiap tujuan utama. Langkah yang dilakukan untuk

identifikasi CSF seperti pada Tabel 4.1 berikut ini:

Page 109: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

87

Tabel 4.1 Critical Success Factor BMT Bumiputera

Tujuan Asumsi atau kondisi

yang mendasari CSF

Meningkatkan jumlah

nasabah dan produk

baru

Meningkatkan

jumlah nasabah

dengan promosi

Meningkatkan

loyalitas nasabah

tetap

Mengidentifikasi

pengembangan

produk yang sesuai

dengan permintaan

pasar

Mempertahankan

atau meningkatkan

jumlah nasabah.

Mengoptimalkan

sistem dan prosedur

pada setiap unit kerja

Meningkatnya

kualitas proses

pendidikan dan

penggunaan SDM

Terselenggaranya

pendidikan dan

pelatihan bagi

SDM yang ada

Meningkatkan

kualitas SDM secara

optimal

Memastikan seluruh

SDM telah

memahami dan

mampu menjalankan

sistem dan prosedur

dengan baik

Mewujudkan

terselenggaranya sistem

pengawasan perusahaan

dengan

mengoptimalkan

penggunaan SI/TI

Terselenggaranya

kegiatan pengawasan

balanced scorecard

sesuai dengan prosedur

Memaksimalkan

kegiatan pengawasan

balanced scorecard

dengan pemanfaatan

SI/TI.

Tabel 4.1 menunjukkan tujuan utama dari BMT Bumiputera. Dari tujuan

tersebut kemudian dapat diketahui asumsi atau kondisi apa saja yang menjadi dasar

dari tujuan tersebut, sehingga didapatkanlah “faktor” (factors) apa saja yang

“penting” (critical) untuk mencapai “kesuksesan” (success) dari suatu lembaga.

Page 110: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

88

4.1.4 Analisis Sistem Usulan

Agar mempermudah kinerja anggota rapat dalam melakukan penilaian serta

memudahkan sekretaris dalam mengelola laporan hasil evaluasi kinerja BMT

Bumiputera, dibutuhkan sistem informasi yang terintegrasi dalam mengolah data

penilaian serta media penyimpanan data yang terdistribusi terkait dengan data

penilaian untuk mengurangi adanya kesalahan di lain waktu. Adapun permasalahan

dalam mengelola hasil penilaian agar tetap seimbang pada BMT Bumiputera, maka

dibuat dashboard system penilaian kinerja pada BMT Bumiputera. Berikut rich

picture yang perlu dirancang untuk pendukung sistem usulan:

Ketua BMT BumiputeraKetua BMT Bumiputera Dashboard System Penilaian KinerjaBMT Bumiputera

Dashboard System Penilaian KinerjaBMT Bumiputera

9. Ketua BMT Bumiputera melihat laporan penilaian kinerja

Sumber Daya Manusia (SDM)Sumber Daya Manusia (SDM) AkuntanAkuntan

5. Akuntan mengelola data keuangan.6. Akuntan memasukkan target dan indikator.

Costumer Service (CS)Costumer Service (CS)

7. Costumer Service mengelola data nasabah8. Costumer Service memasukkan target dan indikator.

1. SDM melakukan manajemen penggunauntuk memberikan hak akses masuk kedalam sistem.2. SDM mengelaola data Karyawan.3. SDM mengelola data Pokusma4. SDM memasukkan target dan indikator

Gambar 4.4 Rich Picture Sistem Usulan Dashboard System Penilaian Kinerja pada

BMT Bumiputera

Adapun uraian singkat mengenai sistem usulan Dashboard System Penilaian

Kinerja pada BMT Bumiputera adalah sebagai berikut:

1. SDM melakukan manajemen pengguna untuk memberikan hak akses masuk ke

dalam Dashboard System Penilaian Kinerja BMT Bumiputera.

2. SDM mengelola data karyawan didalam Dashboard System Penilaian Kinerja BMT

Bumiputera.

Page 111: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

89

3. SDM mengelola data pokusma didalam Dashboard System Penilaian Kinerja BMT

Bumiputera.

4. SDM memasukkan target dan indikator didalam Dashboard System Penilaian Kinerja

BMT Bumiputera

5. Akuntan mengelola data keuangan didalam Dashboard System Penilaian Kinerja

BMT Bumiputera.

6. Akuntan memasukkan target dan indikator ke dalam Dashboard System Penilaian

Kinerja BMT Bumiputera.

7. Costumer Service mengelola data nasabah didalam Dashboard System Penilaian

Kinerja BMT Bumiputera.

8. Costumer Service memasukkan target dan indicator ke dalam Dashboard System

Penilaian Kinerja BMT Bumiputera.

9. Ketua BMT Bumiputera melihat laporan penilaian kinerja pada Dashboard System

Penilaian Kinerja BMT Bumiputera.

4.1.5 Pengembangan Kerangka Balanced Scorecard

Kerangka konsep disusun berdasarkan konsep Balanced Scorecard yang

digunakan untuk mengukur kinerja perfoma BMT Bumiputera melalui 4 perspektif,

yaitu: kinerja keuangan, kinerja pembelajaran dan pertumbuhan, kinerja nasabah, dan

kinerja proses bisnis internal.

Page 112: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

90

4.1.5.1 Perspektif Keuangan

Sasaran dari perspektif keuangan ini adalah untuk memenuhi harapan dari

shareholder. Salah satunya adalah dengan cara memperbaiki kinerja operasi

perusahaan tersebut. Sehingga profit yang dihasilkan dapat meningkat. Adapun

ukuran-ukuran yang digunakan pada BMT Bumiputera sebagai berikut:

a) Return on Assets (ROA)

Besarnya ROA dapat ditentukan berdasarkan dari persamaan 2.1, yaitu:

𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 (2011) =(61.992.545.901)

1.126.505.022.480X 100 %

= (5,5%)

𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 (2012) =3.778.336.985

1.111.940.982.587X 100 %

= 0,34%

𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 (2013) =30.827.859.439

1.003.539.812.035X 100 %

= 3,07%

Berdasarkan hasil perhitungan ROA untuk 3 tahun terakhir yaitu dari tahun

2011 hingga 2013 menunjukkan bahwa bagian harta yang digunakan mengalami

kerugian sebesar 5,5% untuk tahun 2011 dan menghasilkan laba bersih setelah bunga

dan pajak sebesar 0,34% untuk tahun 2012 dan 3,07% untuk tahun 2013.

Tabel 4.2 Return on Asset (ROA) BMT Bumiputera Periode 2011-2013

Tahun Net Income

(Rp)

Total Asset

(Rp)

ROA

(%)

Page 113: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

91

2011 (61.992.545.901) 1.126.505.022.480 (5,5)

2012 3.778.336.985 1.111.940.982.587 0,34

2013 30.827.859.439 1.003.539.812.035 3,07

Berdasarkan analisis Tabel 4.2 menunjukkan bahwa pada tahun 2012 return

on asset-nya meningkat sebesar 5,84% dan pada tahun 2013 meningkat sebesar

2,73%. Ini menunjukkan bahwa penggunaan aktiva pada tahun 2011 mengalami

kerugian yang disebabkan karena beban-beban lain pada perusahaan terlalu besar

dibanding laba usaha yang diperoleh, sehingga menyebabkan perusahaan mengalami

kerugian. Adapun beban lain-lain yang dimaksud seperti beban bunga pada bank

yang dikeluarkan oleh perusahaan. Namun pada tahun 2012-2013 pengeluaran aktiva

yang dikeluarkan oleh perusahaan menghasilkan laba yang meningkat sebesar 2,73%.

Hal ini disebabkan karena beban lain untuk tahun 2012 dan 2013 menurun sehingga

menghasilkan laba bersih setelah pajak.

b) Return on Equity (ROE)

Adapun perhitungan ROE dapat ditentukan berdasarkan dari persamaan 2.2,

yaitu:

𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 (2011) =(61.992.545.901)

(396.944.643.975)X 100 %

= 15,61%

𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 (2012) =3.778.336.985

(393.166.306.991)X 100 %

Page 114: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

92

= (0,96%)

𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 (2013) =30.827.859.439

(362.338.447.552)X 100 %

= (8,50%)

Berdasarkan hasil perhitungan ROE untuk tahun 2011 tingkat pengembalian

atas modal yang ditanamkan sebesar 15,61%. Namun pada tahun 2012-2013

mengalami penurunan sebesar (0,96%) tahun 2012, dan (8,50%) tahun 2013.

Tabel 4.3 Return on Equity (ROE) BMT Bumiputera Periode 2011-2013

Tahun Net Income

(Rp)

Equity Capital

(Rp)

ROE

(%)

2011 (61.992.545.901) (396.944.643.975) 15,61

2012 3.778.336.985 (393.166.306.991) (0,96)

2013 30.827.859.439 (362.338.447.552) (8,50)

Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukkan bahwa return on equity untuk tahun

2012 mengalami penurunan sebesar 16,57% sedangkan untuk tahun 2013 menurun

sebesar 7,54%. Salah satu faktor yang menyebabkan penurunan ROE karena pada

tahun 2011 perusahaan mengalami kerugian yang menyebabkan penurunan laba

bersih pada tahun 2011-2013. Salah satu penyebabnya karena setiap tahunnya jumlah

ekuitasnya mengalami defisit yang disebabkan karena saldo rugi tahun lalu yang

terlalu besar dibandingkan dengan modal yang dimiliki oleh perusahaan.

c) Profit Margin on Sales (Pmos)

Profit Margin on Sales dapat dihitung berdasarkan dari persamaan 2.3, yaitu:

Page 115: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

93

𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝑜𝑛 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 (2011) =(61.992.545.901)

682.726.473.076X 100 %

= (9,08%)

𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝑜𝑛 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 (2012) =3.778.336.985

633.698.553.542X 100 %

= 0,59%

𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝑜𝑛 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 (2013) =30.827.859.439

785.631.259.782X 100 %

= 3,92%

Berdasarkan hasil perhitungan mengenai Profit Margin on Sales untuk tahun

2011-2013 yang menunjukkan bahwa dalam tahun 2011 sebesar (9,08%) tahun 2012

sebesar 0,59% dan tahun 2013 sebesar 3,92%.

Tabel 4.4 Profit Margin on Sales BMT Bumiputera Periode 2011-2013

Tahun Net Income

(Rp)

Total Sales

(Rp)

Pmos

(%)

2010 (61.992.545.901) 682.726.473.076 (9,08%)

2011 3.778.336.985 633.698.553.542 0,59%

2012 30.827.859.439 785.631.259.782 3,92%

Berdasarkan Tabel 4.4 dari hasil perhitungan profit margin on sales pada

tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 9,67% dan pada tahun 2013 meningkat

sebesar 3,33% yang menunjukkan bahwa profit margin setiap tahunnya mengalami

peningkatan yang cukup baik. Namun pada tahun 2011 mengalami kerugian yang

disebabkan karena adanya peningkatan pada beban lain-lain. Namun pada tahun

Page 116: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

94

2011-2013 mengalami kenaikan yang disebabkan karena penurunan pada beban lain-

lain seperti bunga bank.

4.1.5.2 Perspektif Pelanggan

Sebelum dilakukan analisis kinerja dengan perspektif pelanggan, terlebih

dahulu akan disajikan data nasabah yang diperoleh dari BMT Bumiputera sebagai

berikut:

Tabel 4.5 Data Nasabah BMT Bumiputera Periode 2011-2013

Tahun Nasabah Tetap Nasabah Baru Total

Nasabah

Jumlah Nasabah

yang Komplain

2011 1.394 412 1.806 81

2012 1.496 424 1.920 74

2013 1.672 440 2.112 49

Rata-Rata 1.520 425 1.946 68

Adapun untuk analisis perspektif pelanggan pada BMT Bumiputera adalah

komplain dari nasabah BMT Bumiputera yang pada umumnya terjadi karena

ketidaksesuaian atau ketidaknyamanan pelayanan. Berikut ini disajikan perhitungan

Number of Complaint untuk tahun 2011-2013 yang dapat dilihat pada Tabel 4.5

sebagai berikut:

Tabel 4.6 Tingkat Klaim Nasabah Periode 2011-2013

Keterangan 2011 2012 2013

Total Customer 1.806 1.920 2.112

Page 117: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

95

Total Complaint 81 74 49

Total Complaint (%) 4,49 3,95 2,32

Tingkat Klaim Nasabah dapat dihitung berdasarkan dari persamaan 2.7, yaitu:

Persentase Tingkat Klaim Nasabah tahun 2011 =81

1.806 x 100%

= 4,49%

Persentase Tingkat Klaim Nasabah tahun 2012 =74

1.920 x 100%

= 3,95%

Persentase Tingkat Klaim Nasabah tahun 2013 =49

2.112 x 100%

= 2,32%

Dari Tabel 4.6 menunjukkan bahwa klaim yang diterima perusahaan tahun

2012 mengalami penurunan sebesar 0,54% dan tahun 2013 menurun sebesar 1,63. Ini

menunjukkan klaim-klaim yang diterima BMT Bumiputera setiap tahunnya dapat

diperkecil. Hal ini menunjukkan bahwa BMT Bumiputera mampu mengatasi

keluhan-keluhan dari nasabahnya dan selain itu juga perusahaan dapat mengendalikan

kendala-kendala yang datang dari nasabah.

4.1.5.3 Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Dalam perspektif ini lebih terpusat pada karyawan khususnya, karyawan

perusahaan sebagai salah satu sumber daya yang penting bagi perusahaan karena

Page 118: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

96

tanpa karyawan maka dapat dikatakan keseluruhan produksi tidak akan berjalan.

Terlebih ditengah globalisasi sekarang ini, perusahaan harus mampu membina dan

mengembangkan SDM-nya. Adapun data karyawan yang diperoleh dari BMT

Bumiputera sebagai berikut:

Tabel 4.7 Jumlah Karyawan BMT Bumiputera Periode 2011-2013

Tahun Jumlah

Karyawan

Jumlah

Karyawan yang

Keluar

Jumlah Karyawan

yang Mengikuti

Pelatihan

Jumlah

Karyawan yang

Absen

2011 518 39 194 21

2012 698 56 279 15

2013 778 63 364 9

Sumber: BMT Bumiputera

Data pelatihan karyawan BMT Bumiputera dapat dilihat pada Tabel 4.7 ini:

Table 4.8 Jumlah Pelatihan Tenaga Kerja BMT Bumiputera

Periode 2011-2013

Keterangan 2011 2012 2013

Jumlah Karyawan 518 698 778

Jumlah Karyawan mengikuti

Pelatihan

194 279 364

Latihan Tenaga Kerja (%) 37,45 39,97 46,78

Data pelatihan tenaga kerja dapat dihitung berdasarkan dari persamaan 2.12, yaitu:

Persentase 𝑇𝑟𝑎𝑖𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑃𝑟𝑜𝑔𝑟𝑎𝑚 tahun 2011 =194

518 x 100%

= 37,45%

Page 119: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

97

Persentase 𝑇𝑟𝑎𝑖𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑃𝑟𝑜𝑔𝑟𝑎𝑚 tahun 2012 =279

698 x 100%

= 39,97%

Persentase 𝑇𝑟𝑎𝑖𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑃𝑟𝑜𝑔𝑟𝑎𝑚 tahun 2013 =394

778 x 100%

= 46,78%

Dari Tabel 4.8 dapat diketahui tingkat partisipasi training karyawan pada

tahun 2011 sebesar 37,45%, tahun 2012 sebesar 39,97%, dan tahun 2013 sebesar

46,78%. Ini menunjukkan bahwa setiap tahunnya BMT Bumiputera lebih mampu

memberi pelatihan pada karyawan sehingga mereka dapat meningkatkan kinerjanya

sekaligus menaruh harapan besar pada tempat mereka bekerja.

4.1.5.4 Perspektif Proses Bisnis Internal

Dalam perspektif ini, inovasi produk merupakan sebuah perkembangan

yang dilakukan perusahaan agar dapat bertahan dalam persaingan dengan para

pesaing. Dalam hal ini BMT Bumiputera melakukan inovasi dalam hal

pengembangan produk Kelompok Usaha Muammalah (Pokusma) yang merupakan

sasaran utama kinerja operasional BMT Bumiputera yang dibentuk sebagai pelayanan

bagi masyarakat. Hal ini merupakan tahapan dimana perusahaan berupaya untuk

memberikan solusi kepada para pelanggan dalam memenuhi kebutuhan dan

keinginan pelanggan. Oleh karena itu perkembangan POKUSMA menjadi

konsentrasi BMT Bumiputera dalam mengembangkan usaha kecil menengah sebagai

inovasi serta untuk memenuhi kebutuhan masyarakat ekonomi kecil menengah.

Page 120: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

98

4.1.6 Pengembangan Key Perfomance Indicator (KPI)

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil wawancara, maka dapat

dirumuskan target yang ingin dicapai BMT Bumiputera seperti pada tabel:

Tabel 4.9 Key Perfomance Indicator (KPI) BMT Bumiputera

No. Area Kinerja Utama KPI Bobot

%

Target

%

1. Perspektif Keuangan

Return on Asset 10 25

Return on Equity 10 30

Profit Margin 5 25

2. Perspektif Nasabah Nasabah Komplain 10 25

3. Perspektif Pertumbuhan dan

Pembelajaran Karyawan Training 15 40

4. Perspektif Bisnis Internal Pokusma 25 25

Tabel 4.9 menjelaskan analisis yang dilakukan di BMT Bumiputera

menggunakan metode Balanced Scorecard. Pada perspektif keuangan BMT

Bumiputera memiliki 3 KPI yaitu ROA dengan target 25% dengan bobot penilaian

sebesar 10%, ROE dengan target 30% dengan bobot penilaian 10%, dan Profit

Margin dengan target 25% dengan bobot penilaian 5%. Pada perspektif nasabah,

target KPI dari nasabah komplain adalah 25% dengan bobot penilaian 10%. Pada

persepektif pertumbuhan dan pembelajaran target KPI dari karyawan training 40% dengan

bobot penilaian 15%. Pada persepektif internal bisnis, target KPI dari Pokusma sebesar

25% dengan bobot penilaian 25%.

Page 121: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

99

4.1.7 Identifikasi Analisis Perbandingan Sistem

Berikut ini akan dijelaskan bagaimana perbedaan antara sistem yang sedang

berjalan dengan sistem yang diusulkan baik kekurangan maupun kelebihan dari

masing-masing sistem tersebut.

a. Kekurangan Sistem Berjalan

Untuk kekurangan sistem yang berjalan pada sistem penilaian kinerja BMT

Bumiputera dapat dilihat pada Tabel 4.10.

Tabel 4.10 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Berjalan

No Kekurangan

1 Penilaian kinerja yang dilakukan di

BMT Bumiputera berlangsung lama,

karena proses penilaian kinerja masih

dilakukan secara manual.

2 Redudansi data sering terjadi dalam

melakukan penilaian kinerja di BMT

Bumiputera karena untuk proses

pembuatan laporan belum terstruktur.

b. Kelebihan Sistem Usulan

Tujuan dibuatnya sistem usulan adalah untuk memperbaiki sistem lama

walaupun dalam sistem usulan ini masih terdapat sedikit kekurangan. Untuk

kelebihan dan kekurangan sistem usulan ini, dapat dilihat pada Tabel 4.11.

Tabel 4.11 Kelebihan Sistem Usulan

No Kelebihan

Page 122: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

100

1 Pengolahan data lebih cepat dan

lebih akurat, karena sudah

terkomputerisasi.

c. Perbedaan Sistem Secara Keseluruhan

Setelah menganalisis perbedaan dari masing-masing sistem, dapat

disimpulkan perbedaan secara keseluruhan dari kedua sistem ini, yaitu:

Tabel 4.12 Perbedaan Sistem Secara Keseluruhan

No. Sistem Berjalan Sistem Usulan

1 Informasi yang dihasilkan

sangat lambat

Menghasilkan informasi yang cepat dan

akurat

2 Karena dilakukan secara

manual maka kinerja sekretaris

dan bendahara kurang cepat

sehingga membutuhkan waktu

yang lebih lama.

Dengan menggunakan sistem ini

kinerja sekretaris dan bendahara

digantikan oleh aktor lain sesuai

dengan bidangnya.

3 Pengerjaan secara manual

memungkinkan kekeliruan

yang terjadi lebih besar

sehingga memerlukan biaya

tambahan untuk perbaikannya

Dengan menggunakan sistem ini

kekeliruan dapat dikurangi sehingga

tambahan biaya untuk memperbaiki

dapat ditiadakan

4.1.8 Tujuan Pembuatan Sistem

Tujuan dari pembuatan Dashboard System ini adalah untuk membantu dan

memudahkan ketua BMT Bumiputera dalam memantau perkembangan perusahaan

dengan tampilan yang mudah dipahami dan dianalisis serta meminimalisir kesalahan

data sehingga informasi yang didapatkan oleh ketua BMT Bumiputera lebih akurat.

Page 123: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

101

4.2 Pengembangan Prototype

4.2.1 Prototype 1

Tempat : BMT Bumiputera

User : Bpk. Yusman Septiono

1. Menu Login

Menu login berisi username dan password yang harus diisi oleh pengguna

untuk memasuki dan mengakses sistem selanjutnya.

Username

Password

Masuk Batal

BMT Bumiputera

Gambar 4.5 Menu Login

Catatan user : Desain tampilan kurang dinamis dan belum ada logo BMT

Bumiputera.

Analisis : Akan diubah menu tampilan tersebut dan ditambahkan logo

BMT Bumiputera.

2. Menu Awal

Menu awal ini berisi 4 button perspektif yang akan diakses direktur untuk

melihat laporan kinerja BMT Bumiputera.

Page 124: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

102

HEADER BMT Bumiputera

Perspektif Keuangan

Perspektif Nasabah

Perspektif Bisnis Internal

Keluar

FOOTER

Perspektif Pembelajaran dan

Pertumbuhan

Gambar 4.6 Tampilan Halaman Utama

Catatan user : Menu utama yang diakses langsung menampilkan grafik yang

mewakili semua fungsi keempat perspektif di atas.

Analisis : Gambar 4.6 skan ditambahkan grafik dashboard pada menu

halaman utama.

3. Menu Perspektif Keuangan

Menu pilihan pada menu perspektif keuangan yang akan menampilkan grafik

laporan kondisi keuangan pada BMT Bumiputera.

HEADER BMT Bumiputera

Perspektif Keuangan Keluar

FOOTER

100 90 80

Modal

100 90 80

Total Aset

100 90 80

Pendapatan

Gambar 4.7 Menu Perspektif Keuangan

Catatan user : Perlu adanya menu drill down untuk melihat data lebih detil.

Page 125: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

103

Analisis : Akan ditambahkan menu drill down untuk melihat data lebih

detail.

4. Menu Perspektif Nasabah

Menu pilihan pada menu perspektif nasabah yang akan menampilkan grafik

laporan kondisi nasabah pada balanced scorecard.

HEADER BMT Bumiputera

Perspektif Nasabah Keluar

FOOTER

100 90 80

Nasabah

100 90 80

Nasabah Komplain

Gambar 4.8 Menu Perspektif Nasabah

Catatan user : Perlu adanya menu drill down untuk melihat data lebih detil.

Analisis : Akan ditambahkan menu drill down untuk melihat data lebih

detail.

5. Menu Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Menu pilihan pada button perspektif pembelajaran dan pertumbuhan yang

akan menampilkan grafik laporan monitoring kondisi nasabah pada balanced

scorecard.

Page 126: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

104

HEADER BMT Bumiputera

Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Keluar

FOOTER

100 90 80

Karyawan

100 90 80

Karyawan Training

Gambar 4.9 Menu Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Catatan user : Perlu adanya menu drill down untuk melihat data lebih detil.

Analisis : Akan ditambahkan menu drill down untuk melihat data lebih

detail.

6. Menu Perspektif Proses Bisnis Internal

Menu pilihan pada button perspektif pembelajaran dan pertumbuhan yang

akan menampilkan grafik laporan monitoring kondisi POKUSMA pada

balanced scorecard.

HEADER BMT Bumiputera

Perspektif Proses Bisnis Internal Keluar

FOOTER

100 90 80

Data Pokusma

Gambar 4.10 Menu Perspektif Proses Bisnis Internal

Catatan user : Perlu adanya menu drill down untuk melihat data lebih detil.

Page 127: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

105

Analisis : Akan ditambahkan menu drill down untuk melihat data lebih

detail.

4.2.2 Protoype 2

Tempat : BMT Bumiputera

User : Bpk. Yusman Septiono

1. Menu Login

Menu login berisi username dan password yang harus diisi oleh user

untuk memasuki sistem. Serta dilengkapi dengan logo BMT Bumiputera.

DASHBOARD SYSTEM BMT Bumiputera

Username

Password

Silakan masukkan akun anda

Login

Gambar 4.11 Menu Login

Catatan user : tampilan sudah sesuai dengan kebutuhan.

2. Menu Utama

Menu utama berisi chart 4 perspektif berdasarkan total. Serta dilengkapi logo

BMT Bumiputera dan tombol log out untuk keluar dari sistem.

Page 128: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

106

DASHBOARD SYSTEM >> Selamat Datang di Dashboard System BMT Bumiputera

Profit MarginReturn On EquityReturn On Assets Karyawan Training Costumer Complain Pokusma

10%10% 10%

10%

10%

10%

10%

10%10%

10%

Return On Assets Tahun 2015

Gambar 4.12 Tampilan Halaman Utama

Catatan user : tampilan sudah sesuai dengan kebutuhan.

3. Menu Perspektif Keuangan

DASHBOARD SYSTEM BMT Bumiputera

KEUANGAN>> Data Keuangan

No. ID Bulan/ Tahun Jenis Data Keuangan Hasil Total Karyawan Aksi

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Search

+ Tambah Keuangan

Gambar 4.13 Tampilan Menu Perspektif Keuangan

Catatan user : tampilan sudah sesuai dengan kebutuhan.

Page 129: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

107

4. Menu Perspektif Nasabah

DASHBOARD SYSTEM BMT Bumiputera

NASABAH>> Data Nasabah Komplain

No. ID Nama NasabahTanggal/ Bulan/ Tahun Jenis Komplain Aksi

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Search

+ Tambah Komplain

Gambar 4.14 Tampilan Menu Perspektif Nasabah

Catatan user : tampilan sudah sesuai dengan kebutuhan.

5. Menu Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

DASHBOARD SYSTEM BMT Bumiputera

TRAINING>> Data Training Karyawan

No. ID Tanggal MulaiJenis Training Tanggal Selesai Karyawan Aksi

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Search

+ Tambah Training

Gambar 4.15 Tampilan Menu Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Catatan user : tampilan sudah sesuai dengan kebutuhan.

Page 130: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

108

6. Menu Perspektif Proses Bisnis Internal

DASHBOARD SYSTEM BMT Bumiputera

POKUSMA>> Data Pokusma

No. ID Nama PokusmaJenis Pokusma Tanggal Berdiri Pendapatan Aksi

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Search

+ Tambah Pokusma

Gambar 4.16 Tampilan Menu Perspektif Proses Bisnis Internal

Catatan user : tampilan sudah sesuai dengan kebutuhan.

7. Menu Kelola Pengguna

DASHBOARD SYSTEM BMT Bumiputera

KELOLA PENGGUNA>> Pengaturan Master Data Pengguna

Username Password Nama Email Level Aksi

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Search

+ Tambah Pengguna

Gambar 4.17 Tampilan Menu Kelola Pengguna

Catatan user : tampilan sudah sesuai dengan kebutuhan.

Page 131: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

109

8. Menu Ubah Password

DASHBOARD SYSTEM BMT Bumiputera

Ubah Password

Username

Password

New Password

Username :

Batal

Password :

New Password :

Simpan

Gambar 4.18 Tampilan Menu Ubah Password

Catatan user : tampilan sudah sesuai dengan kebutuhan.

4.2.3 Penerimaan Prototype

Tabel 4.13 Penerimaan Prototype

Menu Fungsi Diterima/ Ditolak

Menu Login Berisi username dan password yang

harus diisi oleh user untuk mengakses

sistem. Serta dilengkapi dengan lambang

BMT Bumiputera.

Diterima.

Menu Utama Berisi grafik dashboard yang terdiri dari

Perspektif Keuangan, Perspektif

Nasabah, Perspektif Pertumbuhan dan

Pembelajaran, dan Perspektif Proses

Bisnis Internal.

Diterima.

Menu Drill Down Berisi laporan dari detail 4 perspektif Diterima.

Page 132: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

110

balanced scorecard

Menu Kelola Pengguna Berisi list data nama pengguna Diterima.

Menu Ubah Password Berisi dialog untuk mengubah password

pengguna.

Diterima.

4.3 Perancangan Sistem

4.3.1 Desain Sistem

4.3.1.1 Identifikasi User

Tabel 4.14 Identifikasi User

No. Aktor Hak Akses

1 Ketua Aktor dapat mengakses sistem penilaian

kinerja dengan tampilan menu dashboard,

serta melihat dan mencetak laporan penilaian

kinerja secara langsung dengan menu

tampilan dashboard.

2 Akuntan Aktor dapat mengakses sistem penilaian

kinerja untuk memasukkan data keuangan

pada sistem penilaian kinerja.

3 Sumber Daya Manusia

(SDM)

Aktor dapat mengakses sistem penilaian

kinerja untuk memasukkan data karyawan

pada sistem penilaian kinerja.

Costumer Service

(CS)

Aktor dapat mengakses sistem penilaian

kinerja untuk memasukkan data nasabah

pada sistem penilaian kinerja.

4.3.1.2 Identifikasi Use Case

Tabel 4.15 Identifikasi Use Case

No. Use Case Name Description Actor

1 Login Use case menggambarkan kegiatan

memasukkan username dan password

untuk mengakses sistem.

Ketua,

SDM,

Akuntan,

dan CS.

2 Manage User Use case menggambarkan kegiatan

tambah, edit, dan hapus pengguna

sistem untuk mengakses sistem.

SDM

3 Manage Data Use case menggambarkan kegiatan SDM

Page 133: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

111

Karyawan tambah, edit, dan hapus data

karyawan kedalam sistem

4 Manage Data

Keuangan

Use case menggambarkan kegiatan

tambah, edit, dan hapus data

keuangan kedalam sistem

Akuntan

5 Manage Data

Nasabah

Use case menggambarkan kegiatan

tambah, edit, dan hapus data nasabah

kedalam sistem

CS

6 Manage Data

Pokusma

Use case menggambarkan kegiatan

tambah, edit, dan hapus data

pokusma kedalam sistem

SDM

7 Ubah Password Use case menggambarkan kegiatan

ubah password.

Ketua,

SDM,

Akuntan,

dan CS

8 Logout Use case menggambarkan proses

keluar dari sistem.

Ketua,

SDM,

Akuntan,

dan CS

Jika pengguna ingin mengakses sistem penilaian kinerja ini, pengguna harus

melakukan login kedalam sistem terlebih dahulu dengan memasukkan username dan

password agar privasi dari masing-masing pengguna terjaga keamanannya.

4.3.1.3 Use Case Diagram

Use case diagram pada Gambar 4.19 menjelaskan aktifitas-aktifitas dan

hubungan yang terjadi antara para aktor dengan sistem dashboard penilaian kinerja

BMT Bumiputera.

Page 134: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

112

Gambar 4.19 Use Case Diagram Dashboard System

4.3.1.4 Narasi Use Case

1. Narasi Use Case Login

Tabel 4.16 Narasi Use Case Login

Logout

Cetak Laporan Penilaian Kinerja

BMT

Manage Data Keuangan

Manage User

Manage Data Karyawan

Manage Data Pokusma

<<include>>

Manage Data NasabahAkuntan

Sumber Daya

Manusia (SDM)

Costumer Service

(CS)

Login

<<include>>

Manage Laporan Penilaian Kinerja

BMT

<<include>>

<<include>>

<<include>>

<<include>><<include>>

KetuaUbah Password

<<include>>

Use Case Name Login

Actor Ketua, Akuntan, SDM, dan CS.

Description Use case menggambarkan kegiatan memasukkan

username dan password untuk mengakses sistem.

Pre condition Actor harus memasukkan username dan password untuk

mengakses sistem.

Typical course of

events

Actor Action System Response

1. Membuka sistem

penilaian kinerja BMT

Bumiputera.

2. Menampilkan halaman

utama dan form login.

3. Actor memasukkan

username dan password

4. Cek username dan

password pengguna.

Page 135: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

113

2. Narasi Use Case Manage User

Tabel 4.17 Narasi Use Case Manage User

5. Menghubungkan ke

database untuk

identifikasi pengguna.

6. Menampilkan halaman

sesuai pengguna sistem.

Alternate courses 4. Jika username dan password benar maka actor akan

berhasil masuk kedalam sistem. Jika username dan

password salah maka actor harus memasukkan

username dan password kembali.

Conclusion Berhasil masuk kedalam sistem penilaian kinerja BMT

Bumiputera.

Post condition Halaman awal aplikasi penilaian kinerja BMT

Bumiputera akan ditampilkan sesuai dengan pengguna

sistem.

Use Case Name Manage User

Actor SDM

Description Use case menggambarkan kegiatan tambah, edit, dan

hapus pengguna sistem untuk mengakses sistem.

Pre condition Actor harus masuk kedalam sistem penilaian kinerja BMT

Bumiputera.

Typical course of

events

Actor Action System Response

1. Actor memilih menu

manage user didalam

sistem.

2. Menampilkan halaman

list pengguna sistem.

3. Actor dapat melakukan

beberapa tindakan

seperti tambah, edit,

dan hapus pengguna

sistem.

4. Perubahan yang telah

dilakukan akan

tersimpan kedalam

database.

Alternate courses 3. Klik “edit” jika data yang dimasukkan tidak sesuai atau

terjadi kesalahan pada saat memasukkan data

pengguna kedalam sistem.

Conclusion Aktor berhasil melakukan pengelolaan data pengguna

Page 136: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

114

3. Ubah Password

Tabel 4.18 Narasi Use Ubah Password

4. Narasi Use Case Manage Data Karyawan

Tabel 4.19 Narasi Use Case Manage Data Karyawan

sistem.

Post condition Menampilkan list pengguna terbaru.

Use Case Name Ubah Password

Actor Ketua, Akuntan, SDM, dan CS.

Description Use case menggambarkan kegiatan ubah password.

Pre condition Actor harus masuk kedalam sistem penilaian kinerja BMT

Bumiputera.

Typical course of

events

Actor Action System Response

1. Actor memilih menu

ubah password

didalam sistem.

2. Menampilkan halaman

ubah password.

3. Actor memasukkan

password lama,

kemudian memasukkan

password baru dan

mengulangi passoword

baru untuk konfirmasi.

4. Perubahan yang telah

dilakukan akan

tersimpan kedalam

database.

Alternate courses 3. Klik “batal” jika data yang dimasukkan tidak sesuai

atau terjadi kesalahan pada saat memasukkan data

pengguna kedalam sistem.

Conclusion Aktor berhasil melakukan pengubahan password.

Post condition -

Use Case Name Manage Data Karyawan

Actor SDM

Description Use case menggambarkan kegiatan tambah, edit, dan

hapus data karyawan dan/atau data karyawan training

kedalam sistem

Pre condition Actor harus masuk kedalam sistem penilaian kinerja BMT

Bumiputera.

Page 137: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

115

5. Narasi Use Case Manage Data Keuangan

Tabel 4.20 Narasi Use Case Manage Data Keuangan

Use case Name Manage Data Keuangan

Actor Akuntan

Description Use case ini menggambarkan kegiatan manajemen data

perspektif keuangan.

Pre condition Actor harus masuk kedalam sistem penilaian kinerja BMT

Bumiputera,

Trigger Data keuangan BMT Bumiputera

Typical course of

events

Actor Action System Response

1. Actor memilih menu

keuangan pada sistem

2. Menampilkan menu

halaman keuangan.

3. Actor mengelola data

keuangan BMT

Bumiputera.

4. Perubahan yang telah

dilakukan akan tersimpan

kedalam database

Alternate courses 3. Klik “edit” jika terjadi kesalahan dalam memasukkan

data atau “cancel” untuk membatalkan perubahan pada

data keuangan.

Conclusion Actor berhasil melakukan pengelolaan data keuangan.

Post condition Data keuangan berhasil terimpan kedalam database.

6. Narasi Use Case Manage Data Nasabah

Tabel 4.21 Narasi Use Case Manage Data Nasabah

Use case Name Data Nasabah

Typical course of

events

Actor Action System Response

1. Actor memilih menu

karyawan pada sistem.

2. Menampilkan menu

halaman karyawan.

3. Actor mengelola data

karyawan BMT

Bumiputera.

4. Perubahan yang telah

dilakukan akan

tersimpan kedalam

database.

Alternate courses 3. Klik “edit” jika terjadi kesalahan dalam memasukkan

data atau “cancel” untuk membatalkan perubahan

pada data karyawan.

Conclusion Actor berhasil melakukan pengelolaan data karyawan.

Post condition Data karyawan berhasil terimpan kedalam database.

Page 138: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

116

Actor Costumer Service (CS)

Description Use case ini menggambarkan kegiatan manajemen data

perspektif keuangan.

Pre condition Actor harus masuk kedalam sistem penilaian kinerja BMT

Bumiputera.

Trigger Data nasabah BMT Bumiputera

Typical course of

events

Actor Action System response

1. Actor memilih menu

keuangan pada sistem

2. Menampilkan menu

halaman keuangan.

3. Actor mengelola data

nasabah BMT

Bumiputera.

4. Perubahan yang telah

dilakukan akan tersimpan

kedalam database

Alternate courses 3. Klik “edit” jika terjadi kesalahan dalam memasukkan

data atau “cancel” untuk membatalkan perubahan pada

data nasabah.

Conclusion Actor berhasil melakukan pengelolaan data nasabah.

Post condition Data nasabah berhasil terimpan kedalam database.

7. Narasi Use Case Manage Data Pokusma

Tabel 4.22 Narasi Use Case Manage Data Pokusma

Use case Name Manage Data Pokusma

Actor Sumber Daya Manusia (SDM)

Description Use case ini menggambarkan kegiatan manajemen data

pokusma.

Pre condition Actor harus masuk kedalam sistem penilaian kinerja BMT

Bumiputera.

Trigger Data Pokusma

Typical course of

events

Actor Action System response

1. Actor memilih menu

pokusma pada sistem

2. Menampilkan menu

halaman pokusma.

3. Actor mengelola data

pokusma BMT

Bumiputera.

4. Perubahan yang telah

dilakukan akan tersimpan

kedalam database

Alternate courses 3. Klik “edit” jika terjadi kesalahan dalam memasukkan

data atau “cancel” untuk membatalkan perubahan pada

data pokusma.

Conclusion Actor berhasil melakukan pengelolaan data nasabah.

Post condition Data pokusma berhasil terimpan kedalam database.

Page 139: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

117

8. Narasi Use Case Manage Laporan Penilaian Kinerja BMT

Tabel 4.23 Narasi Use Case Manage Laporan Kinerja BMT

Use case Name Manage Laporan Penilaian Kinerja BMT

Actor Ketua

Description Use Case yang menggambarkan kegiatan melihat laporan

hasil dari penilaian kinerja BMT Bumiputera.

Pre condition Actor harus masuk kedalam sistem penilaian kinerja BMT

Bumiputera.

Typical course of

events

Actor Action System response

1. Actor memilih menu

laporan pada sistem

2. Menampilkan list menu

halaman laporan yang

dapat dilihat oleh actor.

3. Actor memilih laporan

yang akan dilihat.

4. Menampilkan laporan yang

telah dipilih.

5. Cetak Laporan. 6. Mencetak laporan sesuai

pilihan.

Alternate courses 5. Jika actor hanya ingin melihat laporan tanpa mencetak,

maka actor akan melanjutkan dengan memilih lihat

laporan yang lain.

Conclusion Actor berhasil melihat laporan hasil penilaian kinerja BMT

Bumiputera.

Post condition -

9. Narasi Use Case Logout

Tabel 4.24 Narasi Use Case Logout.

Use Case Name Logout

Actor Ketua, Akuntan, SDM, dan CS.

Description Use case menggambarkan kegiatan keluar dari sistem.

Pre condition Actor sudah selesai mengakses sistem.

Typical course of

events

Actor Action System Response

1. Membuka sistem

penilaian kinerja BMT

Bumiputera.

2. Menampilkan halaman

utama sesuai dengan

pengguna.

3. Actor memilih menu

logout.

Alternate courses -

Conclusion Berhasil keluar dari sistem penilaian kinerja BMT

Bumiputera.

Page 140: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

118

4.3.1.5 Activity Diagram

Aktifitas-aktifitas yang terjadi dalam activity diagram pada dashboard system

penilaian kinerja BMT Bumiputera adalah sebagai berikut:

1. Activity Diagram Login

Aktifitas yang terjadi pada Gambar 4.20 adalah aktifitas aktor yang sedang

melakukan login untuk dapat mengakses sistem. Pertama-tama aktor membuka sistem

dashboard, lalu sistem menampilkan form login. Aktor lalu mengisi username dan

password. Sistem akan melakukan pengecekan data, bila data tidak valid maka aktor

akan diharuskan menginput username dan password kembali. Jika data valid, maka

sistem akan menampilkan halaman utama dari aktor yang melakukan login.

Gambar 4.20 Activity Diagram Login

Post condition -

Page 141: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

119

2. Activity Diagram Manage User

Aktifitas yang terjadi pada Gambar 4.21 adalah aktifitas yang dilakukan aktor untuk

dapat mengelola data pengguna sistem. Pertama yang harus dilakukan adalah aktor

harus berhasil melakukan login dan masuk ke halaman utama sistem. Setelah masuk

halaman utama, aktor memilih menu manage user kemudian sistem akan

menampilkan daftar pengguna sistem yang terdiri atas nama, jabatan dan email

pegawai. Untuk menambah pengguna baru maka aktor memilih menu tambah

pengguna, selanjutnya aktor memasukkan data yang diperlukan sesuai form tambah

pengguna kemudian pilih simpan.

Gambar 4.21 Activity Diagram Manage User

mulai

pilih menu

manage user

pilih menu yg

akan diproses

tambah edit hapus

selesai

yatidak

simpan?

mulai

selesai

menampilkan halaman

manage user

menampilkan data

yg telah diproses

tidak

ya

selesai?

Dashboard SystemSDM

Page 142: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

120

3. Activity Diagram Ubah Password

Aktifitas yang terjadi pada Gambar 4.22 adalah aktifitas yang dilakukan aktor untuk

melakukan perubahan password pengguna sistem. Pertama-tama aktor harus berhasil

melakukan login dan masuk ke dalam halaman utama sistem kemudian pilih menu

ubah password. Sistem akan menampilkan halaman ubah password, untuk

pengubahan password aktor hanya perlu memasukkan password lama, password baru

dan ulangi password baru kemudian pilih simpan. Apabila semua sudah terisi dengan

benar dan sesuai, maka sistem akan menyimpan perubahan password baru.

Gambar 4.22 Activity Diagram Ubah Password

4. Activity Diagram Manage Data Keuangan

Aktifitas diagram pada Gambar 4.23 adalah aktifitas aktor pada menu data perspektif

keuangan. Dalam menu ini aktor dapat memilih data dari menu keuangan. Menu

mulai

pilih menu

ubah password

masukkan password lama, password

baru, dan ulangi password baru

selesai

menampilkan halaman

ubah password

cek password

valid?tidak

data tersimpan

ya

Dashboard SystemKetua, Akuntan, SDM, dan CS

Page 143: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

121

keuangan terbagi menjadi tiga bagian yaitu: modal, pendapatan, dan total aset.

Apabila aktor memilih salah satu data dari menu tersebut maka sistem akan

menampilkan data yang dipilih.

Gambar 4.23 Activity Diagram Manage Data Keuangan

5. Activity Diagram Manage Data Karyawan

Aktifitas diagram pada Gambar 4.24 adalah aktifitas aktor pada menu data perspektif

pembelajaran dan pertumbuhan. Dalam menu ini aktor dapat memilih data dari menu

karyawan. Menu karyawan terbagi menjadi dua bagian yaitu: data karyawan dan

mulai

pilih menu

keuangan

isi form

tambah edit hapus

proses

selesai

pilih menu yg

akan diproses

modal pendapatan total aset indikator target

tidak

simpan

menampilkan

halaman keuangan

menampilkan data

yg telah diproses

ya

menampilkan form

menu yg dipilih

Dashboard SystemAkuntan

Page 144: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

122

training. Apabila aktor memilih salah satu data dari menu tersebut maka sistem akan

menampilkan data yang dipilih.

Gambar 4.24 Activity Diagram Manage Data Karyawan

6. Activity Diagram Manage Data Nasabah

Aktifitas diagram pada Gambar 4.25 adalah aktifitas aktor pada menu data perspektif

pelanggan. Dalam menu ini aktor dapat memilih data dari menu nasabah. Menu

nasabah terbagi menjadi tiga bagian yaitu: nasabah baru, nasabah tetap dan nasabah

mulai

pilih menu

karyawan

isi form

tambah edit hapus

proses

selesai

pilih menu yg

akan diproses

karyawan training indikator

target

menampilkan

halaman karyawan

menampilkan data

yg telah diproses

menampilkan form

menu yg dipilih

ya

tidak

Dashboard SystemSDM

Page 145: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

123

komplain. Apabila aktor memilih salah satu data dari menu tersebut maka sistem akan

menampilkan data yang dipilih.

Gambar 4.25 Activity Diagram Manage Data Nasabah

7. Activity Diagram Manage Data Pokusma

Aktifitas diagram pada Gambar 4.26 adalah aktifitas aktor pada menu data perspektif

proses bisnis internal. Dalam menu ini aktor dapat memilih data dari menu pokusma.

Apabila aktor memilih menu tersebut maka sistem akan menampilkan data yang

dipilih.

mulai

pilih menu

nasabah

isi form

tambah edit hapus

proses

selesai

pilih menu yg

akan diproses

nasabah komplain

simpan?

tidak

indikator

target

menampilkan

halaman nasbah

menampilkan form

menu yg dipilih

menampilkan data

yg telah diproses

ya

Dashboard SystemCS

Page 146: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

124

Gambar 4.26 Activity Diagram Manage Data Pokusma

8. Activity Diagram Manage Laporan Penilaian Kinerja BMT

Aktifitas diagram pada Gambar 4.27 adalah aktifitas aktor pada dashboard sistem

penilaian kinerja BMT Bumiputera, Aktor dapat melihat laporan penilaian kinerja

dalam tampilan dashboard gauges dan tampilan drill down.

mulai

pilih menu data

pokusma

pilih menu yg

akan diproses

edit hapustambah

proses

pokusma indikator

target

isi form

tidak

simpan

selesai

menampilkan

halaman pokusma

menampilkan data

yg telah diproses

ya

menampilkan form

menu yg dipilih

Dashboard SystemSDM

Page 147: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

125

Gambar 4.27 Activity Diagram Manage Laporan Penilaian Kinerja BMT

9. Activity Diagram Logout

Aktifitas yang terjadi pada Gambar 4.28 adalah aktifitas yang dilakukan aktor untuk

kegiatan keluar dari sistem. Pertama-tama aktor harus berhasil melakukan login dan

masuk ke dalam halaman utama sistem. Jika aktor yang sudah berada dalam sistem

kemudian ingin keluar dari sistem maka pilih menu logout. logout berhasil apabila

sistem menampilkan halaman awal kembali, yaitu halaman untuk masuk ke dalam

sistem atau halaman login sistem.

Gambar 4.28 Activity Diagram Logout

mulai

menampilkan

halaman utama

pilih laporan yang

akan dilihat

selesai

mencetak

laporan

menampilkan menu

dashboard

menampilkan laporan yang dipilih

dalam bentuk drill down

cetaktidak

ya

Dashboard SystemKetua

mulai

membuka sistem penilaian

kinerja BMT Bumiputera

pilih menu

logout

selesai

menampilkan

halaman utama

Dashboard SystemKetua, Akuntan, SDM, dan CS

Page 148: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

126

4.3.1.6 Sequence Diagram

1. Sequence Diagram Login

Sequence Diagram yang terlihat pada Gambar 4.29 menjelaskan urutan kerja

user untuk dapat masuk ke dalam sistem. Hal pertama yang harus dilakukan adalah

memasukkan username dan password. Sistem akan melakuan validasi username dan

password tersebut. Jika kombinasinya benar, maka sistem akan menampilkan

halaman utama. Namun jika tidak valid, sistem akan menampilkan pesan kesalahan

dan proses login gagal.

Gambar 4.29 Sequence Diagram Login

2. Sequence Diagram Manage User

Sequence diagram dari manage user pada gambar 4.30 ini adalah proses yang

dilakukan oleh SDM untuk proses tambah, ubah dan simpan data user. Dalam menu

ini SDM dapat menginput user baru dalam sistem

: Ketua, Akuntan,

SDM, dan CS

: Halaman Utama : Data Pengguna : Login Proses

1. masukkan username dan password

2. cek username dan password

3. validasi

5. username dan password tidak valid

6. kembali ke menu login pada halaman utama

7. username dan password valid8. menampilkan halaman utama

Page 149: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

127

Gambar 4.30 Sequence Diagram Manage User

3. Sequence Diagram Manage Data Karyawan

Sequence diagram Gambar 4.31 dari karyawan ini adalah proses yang dilakukan oleh

SDM untuk proses tambah, ubah dan hapus data yang dibutuhkan untuk kategori

perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Dalam menu ini admin dapat menginput

data karyawan baru dan data hasil karyawan training dan ke dalam sistem.

: SDM : Proses

Manage User

: Data

Pengguna

1. pilih menu manage user

2. cek data pengguna

3. menampilkan data pengguna

4. tambah data pengguna

5. menampilkan form data pengguna

6. isi data pengguna

8. simpan data pengguna

9. simpan

7. edit/ hapus data pengguna

10. menampilkan list data pengguna

Page 150: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

128

Gambar 4.31 Sequence Diagram Manage Data Karyawan

4. Sequence Diagram Manage Data Keuangan

Sequence diagram keuangan pada Gambar 4.32 merupakan proses yang dilakukan

oleh Akuntan untuk melakukan tambah, ubah dan hapus data yang dibutuhkan untuk

data keuangan. Dalam menu ini akuntan dapat memasukkan data hasil modal, asset,

dan pendapatan yang baru ke dalam sistem.

: SDM : Karyawan : Data

Karyawan

1. pilih menu karyawan

2. cek data karyawan

3. menampilkan data karyawan

4. tambah data karyawan

5. menampilkan form data karyawan

6. isi data karyawan

7. edit/ hapus data karyawan

8. simpan data karyawan

9. simpan

10. menampilkan list data karyawan

Page 151: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

129

Gambar 4.32 Sequence Diagram Manage Data Keuangan

5. Sequence Diagram Manage Data Nasabah

Sequence diagram nasabah pada Gambar 4.33 adalah proses yang dilakukan oleh

Costumer Service (CS) untuk proses tambah, ubah dan hapus data yang dibutuhkan

untuk data nasabah. Dalam menu ini CS dapat memasukkan data nasabah baru dan

data nasabah complain ke dalam sistem.

: Akuntan : Keuangan : Data

Keuangan

1. pilih menu keuangan

2. cek data keuangan

3. menampilkan data keuangan

4. tambah data keuangan

5. menampilkan form data keuangan

6. isi data keuangan

7. edit/ hapus data keuangan

8. simpan data keuangan

9. simpan

10. menampilkan list data keuangan

Page 152: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

130

Gambar 4.33 Sequence Diagram Manage Data Nasabah

6. Sequence Diagram Manage Data Pokusma

Sequence diagram nasabah pada Gambar 4.34 adalah proses yang dilakukan oleh

Sumber Daya manusia (SDM) untuk proses tambah, ubah dan hapus data yang

dibutuhkan untuk data pokusma.

: CS : Nasabah : Data Nasabah

1. pilih menu nasabah

2. cek data nasabah

3. menampilkan data nasabah

4. tambah data nasabah

5. menampilkan form data nasabah

6. isi data nasabah

7. edit/ hapus data nasabah8. simpan data nasabah

9. simpan

10. menampilkan list data nasabah

Page 153: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

131

Gambar 4.34 Sequence Diagram Manage Data Pokusma

7. Sequence Diagram Manage Laporan Penilaian Kinerja BMT

Sequence diagram dari laporan ini adalah proses yang dilakukan oleh ketua BMT

Bumiputera untuk melihat laporan penilaian kinerja dengan tampilan menu

dashboard dan drill down untuk melihat detail laporan. Ketua juga dapat memilih

laporan yang akan dicetak sesuai kebutuhan.

Gambar 4.35 Sequence Diagram Manage Data Laporan Penilaian Kinerja BMT

: SDM : Pokusma : Data Pokusma

1. pilih menu pokusma2. cek data pokusma

3. menampilkan data pokusma

4. tambah data pokusma

5. menampilkan form data pokusma

6. isi data pokusma

7. edit/ hapus data pokuma

8. simpan data pokusma

9. simpan

10. menampilkan list data pokusma

: Laporan : Data Laporan : Ketua

1. pilih menu laporan

2. cek laporan

3. menampilkan menu dashboard

4. pilih laporan yg akan dilihat

5. cek laporan yg dipilih

6. menampilkan laporan drill down

Page 154: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

132

8. Sequence Diagram Ubah Password

Sequence diagram pada Gambar 4.36 ini digunakan oleh aktor dan untuk mengubah

password data pengguna. Dalam aktifitas ini pengguna memilih menu ubah password

kemudian sistem akan menampilkan form ubah password yang berisi password lama,

password baru dan konfirmasi password baru.

Gambar 4.36 Sequence Diagram Ubah Password

9. Sequence Diagram Logout

Sequence diagram yang digambarkan pada Gambar 4.37 adalah proses yang

dilakukan pengguna pada saat logout. Dalam aktifitas ini pengguna memilih menu

logout untuk dapat keluar dari sistem, kemudian sistem akan menampilkan halaman

login kembali.

: Ketua, Akuntan,

SDM, dan CS

: Data

Pengguna

: Ubah

Password

1. pilih menu ubah password

2. menampilkan form ubah password

3. masukkan password lama4. cek data pengguna

5. benar

6. masukkan password baru

7. update data

8. simpan

Page 155: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

133

Gambar 4.37 Sequence Diagram Logout

4.3.1.7 Class Diagram

Class diagram menggambarkan struktur objek sistem. Diagram ini menunjukkan

kelas objek yang menyusun sistem dan juga hubungan antara kelas objek tersebut.

: Ketua, Akuntan,

SDM, dan CS

: Halaman

Utama

1. pilih menu logout

2. menampilkan halaman utama

Page 156: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

134

Gambar 4.38 Class Diagram Dashboard System Penilaian Kinerja BMT Bumiputera

Dari hasil Class Diagram yang telah dibuat, maka diambillah objek yang akan

digunakan untuk kebutuhan sistem dalam bentuk tabel-tabel. Tabel-tabel tersebut di

hubungkan melalui foreign key untuk membentuk relasi atau biasa disebut Relational

Database Management (RDBM).

Page 157: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

135

4.3.2 Desain Database

Sebelum membuat database, perlu dilakukan identifikasi objek potensial terlebih

dahulu. Berikut ini adalah identifikasi objek potensial yang akan diolah menjadi

sebuah database.

Tabel 4.25 Daftar Tabel Objek Potensial

Data Keuangan

Field Data Keuangan

Jabatan

Jenis Data

Jenis Data Keuangan

Jenis Komplain

Jenis Produk

Jenis Training

Jenis Pokusma

Karyawan

Kategori Data Keuangan

Keuangan

Komplain

Level

Nasabah

Pokusma

Target Data

Total Keuangan

Training Karyawan

User

Dari tabel diatas dapat kita gambarkan identifikasi objek diatas menjadi sebuah skema

database atau Relational Database Management System (RDBMS) berikut ini:

Page 158: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

136

User

PK iduser

username password nama email created updateFK1 idlevelFK2 idkaryawan

Jabatan

PK idjabatan

namajabatan

Level

PK idlevel

namalevel

Karyawan

PK idkaryawan

kodekaryawan namakaryawan alamatkaryawan jkkaryawan tglmasukkaryawanFK1 idjabatan

Nasabah

PK idnasabah

tgldaftarnasabah kodenasabah noreknasabah namanasabah jknasabah alamatnasabahFK1 idjenisproduk

Jenisproduk

PK idjenisproduk

namajenisproduk

Jeniskomplain

PK idjeniskomplain

namajeniskomplain

Trainingkaryawan

PK idtrainingkaryawan

tglmulaitraining tglakhirtrainingFK1 idkaryawanFK2 idjenistraining

Jenistraining

PK idjenistraining

namajenistraining

Targetdata

PK idtargetdata

targetdataFK1 idjenisdata

Jenisdata

PK idjenisdata

kodejenisdata namajenisdata statusFK1 idpokusmaFK2 idtrainingkaryawanFK3 iddatakeuanganFK4 idkomplain

Komplain

PK idkomplain

tglkomplainFK1 idnasabahFK2 idjeniskomplain

Keuangan

PK idkeuangan

tahun bulan total keterangan tglinputFK1 idjenisdatakeuanganFK2 idkaryawan

Fielddatakeuangan

PK idfielddatakeuangan

fielddatakeuanganFK1 idkategoridatakeuangan

Jenisdatakeuangan

PK idjenisdatakeuangan

jenisdatakeuangan

Kategoridatakeuangan

PK idkategoridatakeuangan

kategoridatakeuanganFK1 idjenisdatakeuangan

Datakeuangan

PK iddatakeuangan

jumlahFK1 idkeuanganFK2 idfielddatakeuangan

Totalkeuangan

PK idtotalkeuangan

totalkeuanganFK1 idkeuanganFK2 idjenisdatakeuangan

Pokusma

PK idpokusma

namapokusma tglberdiripokusma pendapatanpokusmaFK1 idjenispokusma

Jenispokusma

PK idjenispokusma

jenispokusma

Gambar 4.39 Relational Database Management Dashboard System Penilaian

Kinerja BMT Bumiputera

Setelah dibuat class diagram dan tahap pembuatan RDBMS maka akan dibuat

perancangan database. Berikut adalah sajian perancangan beberapa tabel database

dari skema yang telah digambarkan sebelumnya.

a. Tabel user

Nama Tabel : User

Primary Key : iduser

Page 159: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

137

Type File : Master

Tabel 4.26 User

Nama Field Tipe Data Panjang/Value Keterangan

Iduser

Username

Password

Namalengkap

Email

Created

Update

Int

Varchar

Text

Varchar

Varchar

Date

Date

11

45

45

45

Primarykey user

Username

Password

Nama pengguna

Email pengguna

Tanggal pembuatan username

Tanggal perubahan

b. Tabel Level

Nama Tabel : Level

Primary Key : idlevel

Type File : Transaksi

Tabel 4.27 Level

Nama Field Tipe Data Panjang/Value Keterangan

Idlevel

Namalevel

Int

Varchar

11

45

Primarykey table level

Nama level pengguna

c. Tabel Jabatan

Nama Tabel : Jabatan

Primary Key : idjabatan

Type File : Transaksi

Tabel 4.28 Jabatan

Nama Field Tipe Data Panjang/Value Keterangan

Page 160: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

138

Idjabatan

Namajabatan

Int

Varchar

11

45

Primarykey table jabatan

Nama jabatan pengguna

d. Nama Tabel : Karyawan

Primary Key : idkaryawan

Type File : Transaksi

Tabel 4.29 Karyawan Nama Field Tipe Data Panjang/Value Keterangan

Idkaryawan

Kodekaryawan

Namakaryawan

Alamatkaryawan

Jkkaryawan

Tglmasukkaryawan

Int

Varchar

Varchar

Varchar

Enum

Date

11

45

45

225

L/P

Primarykey karyawan

Kode karyawan

Nama lengkap karyawan

Alamat karyawan

Jenis kelamin karyawan

Tanggal masuk karyawan

e. Nama Tabel : nasabah

Primary Key : idnasabah

Type File : Transaksi

Tabel 4.30 Nasabah Nama Field Tipe Data Panjang/Value Keterangan

Idnasabah

Tgldaftarnasabah

Kodenasabah

Noreknasabah

Namanasabah

Jknasabah

Alamatnasabah

Int

Date

Varchar

Varchar

Varchar

Enum

Varchar

11

45

45

45

L/P

225

Primarykey nasabah

Tanggal daftar nasabah

Kode nasabah

No. rekening nasabah

Nama lengkap nasabah

Jenis kelamin nasabah

Alamat nasabah

f. Nama Tabel : keuangan

Page 161: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

139

Primary Key : idkeuangan

Type File : Transaksi

Tabel 4.31 Keuangan Nama Field Tipe Data Panjang/Value Keterangan

Idkeuangan

Tahun

Bulan

Total

Keterangan

Tglinput

Int

Int

Int

Bigint

Text

Date

11

5

2

11

Primarykey keuangan

Tahun

Bulan

Total

Keterangan

Tanggal input data keuangan

g. Nama Tabel : trainingkaryawan

Primary Key : idtrainingkaryawan

Type File : Transaksi

Tabel 4.32 Training Karyawan

Nama Field Tipe Data Panjang/Value Keterangan

Idtrainingkaryawan

Tglmulaitraining

Tglakhirtraining

Int

Date

Date

11

Primarykey training karyawan

Tanggal mulai training

Tanggal akhir training

h. Nama Tabel : komplain

Primary Key : idkomplain

Type File : Transaksi

Tabel 4.33 Komplain

Nama Field Tipe Data Panjang/Value Keterangan

Idkomplain

Tglkomplain

Int

Date

11 Primarykey komplain nasabah

Tanggal komplain nasabah

Page 162: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

140

4.3.3 Graphic User Interface (GUI)

Tampilan (interface) dibuat untuk menggambarkan rancangan tampilan sistem yang

akan dibuat. Perancangan layout terdiri dari beberapa tampilan halaman yang ada

dalam Dashboard System Penilaian Kinerja BMT Bumiputera.

1. Tampilan Login

DASHBOARD SYSTEM BMT Bumiputera

Username

Password

Silakan masukkan akun anda

Login

Gambar 4.40 Tampilan Halaman Login

2. Tampilan Halaman Ketua BMT Bumiputera

Gambar 4.41 Tampilan Halaman Ketua BMT Bumiputera

Page 163: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

141

3. Tampilan Halaman Perspektif Keuangan

DASHBOARD SYSTEM BMT Bumiputera

KEUANGAN>> Data Keuangan

No. ID Bulan/ Tahun Jenis Data Keuangan Hasil Total Karyawan Aksi

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Search

+ Tambah Keuangan

Gambar 4.42 Tampilan Halaman Perspektif Keuangan

4. Tampilan Halaman Training Karyawan

DASHBOARD SYSTEM BMT Bumiputera

TRAINING>> Data Training Karyawan

No. ID Tanggal MulaiJenis Training Tanggal Selesai Karyawan Aksi

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Search

+ Tambah Training

Gambar 4.43 Tampilan Halaman Training Karyawan

5. Tampilan Halaman Nasabah Komplain

DASHBOARD SYSTEM BMT Bumiputera

NASABAH>> Data Nasabah Komplain

No. ID Nama NasabahTanggal/ Bulan/ Tahun Jenis Komplain Aksi

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Search

+ Tambah Komplain

Gambar 4.44 Tampilan Halaman Nasabah Komplain

Page 164: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

142

6. Tampilan Halaman Pokusma

DASHBOARD SYSTEM BMT Bumiputera

POKUSMA>> Data Pokusma

No. ID Nama PokusmaJenis Pokusma Tanggal Berdiri Pendapatan Aksi

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Search

+ Tambah Pokusma

Gambar 4.45 Tampilan Halaman Pokusma

7. Tampilan Halaman Kelola Pengguna

DASHBOARD SYSTEM BMT Bumiputera

KELOLA PENGGUNA>> Pengaturan Master Data Pengguna

Username Password Nama Email Level Aksi

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Text

Search

+ Tambah Pengguna

Gambar 4.46 Tampilan Halaman Kelola Pengguna

8. Tampilan Halaman Ubah Password

DASHBOARD SYSTEM BMT Bumiputera

Ubah Password

Username

Password

New Password

Username :

Batal

Password :

New Password :

Simpan

Gambar 4.47 Tampilan Halaman Ubah Password

Page 165: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

143

4.4 Uji Penerimaan

Tahap ini terdiri atas dua tahapan, yaitu tahap implementasi sistem ke dalam bahasa

pemrograman (coding) dan tahap pengujian sistem dengan tujuan apakah sistem yang

dibangun sudah berjalan dengan baik pada saat pengoperasiannya atau masih terdapat

kesalahan (error). Berikut adalah tahapan yang dilakukan dalam tahap uji

penerimaan:

4.4.1 Implementasi

Pada tahap ini dilakukan pengkodean (coding) terhadap rancangan sistem yang telah

didefinisikan sebelumnya. Pengkodean dilakukan dengan menggunakan bahasa

pemrograman PHP, dan MySQL sebagai database serta berbasis web dan sesuai

dengan rancangan yang telah dibuat sebelumnya. Pada bagian ini, akan dilampirkan

coding dari sistem usulan dalam penelitian skripsi tentang dashboard system pada

BMT Bumiputera.

4.4.2 Black Box Testing

Pada tahap ini akan dilakukan pengujian terhadap program yang telah dibuat.

Pengujian dilakukan mulai dari uji terhadap modul-modul yang ada pada program

dan kemudian dilakukan black box testing. Cara pengujian ini dilakukan hanya

dengan melakukan uji terhadap unit-unit pada program yang telah dibuat, kemudian

dicocokkan dengan rancangan proses bisnis yang diinginkan. Pengujian black box ini

merupakan alpha testing dari dashboard system BMT Bumiputera.

Page 166: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

144

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab bab-bab sebelumnya, maka

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Penelitian ini menghasilkan sebuah Dashboard System Penilaian Kinerja

BMT berbasis Balanced Scorecard yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan

untuk memudahkan dalam mengevaluasi kinerja BMT Bumiputera. Dalam

merancang dashboard system ini menggunakan prototype sebagai metode

pengembangan sistem dan beberapa diagram UML antara lain use case

diagram, activity diagram, class diagram, dan sequence diagram.

2. Dengan menggunakan Dashboard System Penilaian Kinerja ini, diharapkan

dapat memberikan informasi secara visual sehingga informasi tersebut dapat

ditangkap secara cepat dan tepat. Seperti filosofi pada sebuah kendaraan, di

mana supir (eksekutif perusahaan) harus fokus terhadap arah perjalanan

(tujuan perusahaan), namun juga tetap harus memahami kondisi kendaraannya

(perusahaan) untuk mencapai tujuan tersebut dengan mengetahuinya melalui

dashboard system.

Page 167: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

145

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian dan analisis yang telah dilakukan, maka terdapat saran

guna pengembangan sistem selanjutnya, yaitu:

1. Untuk peneliti berikutnya, dapat menggunakan model analisis berbasis

pengawasan kinerja dengan mengimplementasikan intelligence dashboard

dan data warehouse.

2. Untuk penelitian selanjutnya, agar menggunakan fitur jquery mobile yang

memudahkan direktur dalam melakukan monitoring dimana pun mereka

berada.

Page 168: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

146

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad A. 2013. Improving Government Performance. Proceedings of 2nd

International Conference on Business Management. PP:1-19. ISBN: 978-969-

9368-06-6.

Budiarti I. 2005. Balanced Scorecard Sebagai Alat Ukur Kinerja dan Alat Pengendali

Sistem Manajemen Strategis. Majalah Ilmiah. Unikom. Vol.6. h: 51-59.

Dewi. 2003. Analisis Efektivitas Kinerja Sebelum dan Sesudah Penerapan Balanced

Scorecard studi kasus pada PT. PINDAD (Persero). Skripsi, Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama.

Halim A, Tjahjono AH, Fakhri M. 2000. Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta:

Salemba Empat.

Hansen DR, Mowen MM. (Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary, Penerjemah).

2004. Management Accounting. Edisi ke-7. Jakarta: Salemba Empat.

Istiqlal CH. 2009. Penilaian Kinerja Perbankan Syariah Dengan Metode Balanced

Scorecard. Jurnal Ekonomi Islam. Vol.III. No.2. PP: 167-180.

Janner S. 2010. Rekayasa WEB. Yogyakarta: ANDI

Jogiyanto HM. 2001. Analisis dan Desain. Yogyakarta: Andi.

Kadir A. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. ANDI Yogyakarta: Yogyakarta.

Kaplan RS, Norton DP. 2000. Balanced Scorecard: Menerapkan Strategi Menjadi

Aksi, Terjemahan oleh Peter R. Yosi Pasla dari Balanced Scorecard:

Transalting Strategi Into Action (1996). Erlangga: Jakarta.

Kristiana, Rahayu S. 2009. Balanced Scorecard Sebagai Salah Satu Metode

Pengukuran Kinerja Pada Perusahaan Perbankan. CCIT Journals. Vol.3. No.1.

PP: 68-83. ISSN: 1978-8282.

Page 169: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

147

Kusmayadi D. 2009. Pengukuran kinerja dengan Balanced Scorecard: kajian teoritis

dan empiris. Jurnal Akuntansi FE Unsil. Vol. 4. No. 1. ISSN: 1907–9958.

Mangkunegara AP. 2005, Perilaku dan Budaya Organisasi, cetakan pertama, Penerbit

: Remaja Rosda Karya, Malang

McLeod R, Schell G. 2007. Heri Yuliyanto, penerjemah. Jakarta: PT Indeks.

Terjemahan dari: Management Information System.

Mulyadi, 2009. Sistem Terpadu Pengelolaan Kinerja Personel Berbasis Balanced

Scorecard. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Mulyadi, Setyawan J. 2000. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen.

Yogyakarta: Aditya Media.

Mulyadi. 2001. Balanced Scorecard: Alat Manajemen Kontemporer Untuk

Pelipatgandaan Kinerja Keuangan Perusahaan. Edisi Pertama, Salemba

Empat: Jakarta.

Munawar. 2005. Pemodelan Visual Dengan UML. Graha Ilmu: Yogyakarta.

Mutasowifin A. 2009. Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Tolok Ukur Penilaian

Kinerja Pada Badan Usaha berbentuk Koperasi. Jurnal Universitas

Paramadina. Vol.1. No.3. PP: 245-264.

Saputro WT. 2005. MySQL Untuk Pemula. Pena Media. Yogyakarta.

Satria W. 2009 Web Server dengan XAMPP v.1.7.0. Tersedia:

http://wempi.nokspi.com.

Sipayung F. 2009. Balanced Scorecard: Pengukuran Kinerja Perusahaan dan Sistem

Manajemen Strategis. Jurnal Manajemen Bisnis. Vol.2. No.1. Januari 2009.

PP: 7-14.

Soemitra A. 2010. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta : Kencana.

Page 170: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

148

Sukesti F. 2010. Analisis penggunaan Balanced Scorecard sebagai alternatif untuk

mengukur kinerja pada Universitas Muhammadiyah Semarang. Prosiding

Seminar Nasional UNIMUS. PP: 416-424. ISBN: 978.979.704.883.9.

Suprianto D. 2008. Buku Pintar Pemrograman PHP. Bandung: Oase Media.

Panicker S, Seshadri V. 2013. Devising a Balanced Scorecard to determine Standard

Chartered. International Journal of Business Research and Development.

Bank's Performance: A Case Study. Vol.2. No.2. PP: 35-42. ISSN: 1929-

0977.

Pressman RS. 2005. Software Enginering : A Practitioner's Approach 6th.

McGrawHill: New York.

Rasmussen N, Chen CY, Bansal M. 2010. Business Dashboard: Mengendalikan

Bisnis Melalui Layar Monitor. PPM: Jakarta Pusat.

Tunggal AW. 2002. Memahami Konsep Balanced Scorecard. Harvarindo: Jakarta

Tika MP. 2008, Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan, Cetakan

kedua, Penerbit : Bumi Aksara, Jakarta.

Velcu-Laitinen O, Yigitbasioglu OM. 2012. The Use of Dashboards in Performance

Management: Evidence from Sales Managers. The International Journal of

Digital Accounting Research. Vol.12. PP: 39-58. ISSN: 1577-8517.

Ward J, Peppard J. 2002. Strategic Planning for Information System 3rd

Edition

Cranfield School of Management. Cranfield, Bedfordshire, UK.

Werner ML, Xu F. Executing Strategy with the Balanced Scorecard. International

Journal of Financial Research. Vol.3. No.1. PP: 88-94. ISSN: 1923-4023.

Page 171: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

149

LAMPIRAN

WAWANCARA

Page 172: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

150

HASIL WAWANCARA

Tanggal : 25 April 2013

Responden : Bapak F. Ghulam Naja, SH

Jabatan : Ketua BMT Bumiputera

Tampat : BMT Bumiputera

P : Apa tugas dan tanggung jawab bapak sebagai seorang ketua di BMT

Bumiputera?

J : Tugas saya sebagai ketua mencakup beberapa hal, namun tugas utama

yang paling penting adalah merencanakan perumusan strategi jangka

panjang perusahaan dan juga mengambil tindakan atau keputusan yang

akan membawa BMT pada keberhasilan.

P : Bagaimana cara bapak mendapatkan informasi-informasi BMT yang

dibutuhkan dalam periode tertentu?

J : Untuk mengetahui informasi mengenai perkembangan BMT, semua

laporan dibuat kemudian dicetak atau dikirimkan oleh masing-masing

kepala divisi ke email saya dalam format Microsoft Excel.

P : Apakah ada kendala selama bapak mengakses kebutuhan informasi yang

bapak perlukan?

J : Tentu saja kendala pasti ada, saya harus mengumpulkan laporan tersebut

satu per satu yang menurut saya itu kurang praktis, lalu saya menganalisis

data-data tersebut yang umumnya hanya sebuah angka-angka sehingga

saya membutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk menganalisis angka

tersebut hingga menjadi sebuah keputusan.

P : Apa yang bapak harapkan ke depannya mengenai kebutuhan informasi

BMT yang bapak pimpin?

J : Saya mengharapkan adanya sebuah sistem informasi yang dapat

Page 173: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

151

membantu saya dalam mengumpulkan kebutuhan informasi mengenai

perkembangan BMT.

P : Apakah di BMT Bumiputera sudah memiliki sistem dashboard untuk me-

monitoring perusahaan?

J : Belum, semua proses dilakukan secara manual.

P : Jika di perusahaan yang bapak pimpin terdapat sebuah sistem informasi

yang akan menampung seluruh kebutuhan informasi yang dibutuhkan, apa

input dan output yang diharapkan dari sistem ini?

J: Saya mengharapkan data-data yang saya butuhkan semua bisa didalam

sistem ini, sehingga nantinya ketika saya mengakses sistem ini, semua

informasi perusahaan bisa langsung saya dapatkan secara real time.

Page 174: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

152

LAMPIRAN

TAMPILAN APLIKASI

Page 175: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

153

LAMPIRAN TAMPILAN APLIKASI

1. Tampilan Halaman Login

2. Tampilan Halaman Utama Ketua

Page 176: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

154

3. Tampilan Halaman Profit Margin

4. Tampilan Halaman Perspektif Keuangan

Page 177: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

155

5. Tampilan Halaman Tambah Data Keuangan

6. Tampilan Halaman Kelola Pengguna

Page 178: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

156

7. Tampilan Halaman Training Karyawan

8. Tampilan Halaman Nasabah

Page 179: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

157

9. Tampilan Halaman Tambah Nasabah

10. Tampilan Halaman Nasabah Komplain

Page 180: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

158

11. Tampilan Halaman Pokusma

Page 181: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

159

LAMPIRAN CODING

Page 182: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

160

LAMPIRAN CODING

<!DOCTYPE html>

<html lang="en">

<head>

<meta charset="utf-8">

<title>BMT - Baitul Maal Wa

Attamwil</title>

<meta name="viewport"

content="width=device-width, initial-

scale=1.0">

<meta name="description"

content="">

<meta name="author" content="">

<!-- Bootstrap core CSS -->

<link rel="stylesheet"

href="http://localhost/bumiputera/asse

ts/admin/css/bootstrap.min.css">

<link rel="stylesheet"

href="http://localhost/bumiputera/asse

ts/admin/css/fonts.css">

<link rel="stylesheet"

href="http://localhost/bumiputera/asse

ts/admin/font-awesome/css/font-

awesome.min.css">

<!-- PAGE LEVEL PLUGINS

STYLES -->

<!-- REQUIRE FOR SPEECH

COMMANDS -->

<link rel="stylesheet" type="text/css"

href="http://localhost/bumiputera/asse

ts/admin/css/plugins/gritter/jquery.grit

ter.css" />

<!-- Tc core CSS -->

<link id="qstyle" rel="stylesheet"

href="http://localhost/bumiputera/asse

ts/admin/css/themes/style.css">

</head>

<body class="login">

<div id="wrapper">

<!-- BEGIN MAIN PAGE

CONTENT -->

<div class="login-container" >

<h3>

<center>

<a href="index.html"><img

src="http://localhost/bumiputera/asset

s/admin/images/bmt.png" alt="logo"

Page 183: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

161

class="img-responsive"></a><br>

<!-- <span style="color:white">BMT

<br> <small

style="color:white">Baitul Maal Wa

attamwil</small></span> -->

</center>

</h3>

<!-- BEGIN LOGIN BOX -->

<div id="login-box" class="login-box

visible">

<p class="bigger-110">

<i class="fa fa-key"></i>

<blink>Silahkan masukan akun

anda</blink><br>

</p>

<div class="hr hr-8 hr-double

dotted"></div>

<form method="post"

action="http://localhost/bumiputera/ad

min/login/prosesLogin"

enctype="multipart/form-data">

<div class="form-group">

<div class="input-icon right">

<span class="fa fa-key text-

gray"></span>

<input type="text" class="form-

control" placeholder="Username"

name="username" required>

</div>

</div>

<div class="form-group">

<div class="input-icon right">

<span class="fa fa-lock text-

gray"></span>

<input type="password" class="form-

control" placeholder="your password"

name="password" required>

</div>

</div>

<div class="tcb">

<label>

<input type="checkbox" class="tc">

<span class="labels"> Remember

me</span>

</label>

<button type="submit" class="pull-

right btn btn-primary">Login<i

class="fa fa-key icon-on-

right"></i></button>

<div class="clearfix"></div>

</div>

Page 184: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

162

<div class="space-4"></div>

</form>

</div>

<!-- END LOGIN BOX -->

</div>

<!-- Modal For Terms and Conditions

-->

<!-- END MAIN PAGE CONTENT -

->

</div>

<!-- core JavaScript -->

<script

src="http://localhost/bumiputera/asset

s/admin/js/jquery.min.js"></script>

<script

src="http://localhost/bumiputera/asset

s/admin/js/bootstrap.min.js"></script>

<script

src="http://localhost/bumiputera/asset

s/admin/js/plugins/slimscroll/jquery.sl

imscroll.min.js"></script>

<script

src="http://localhost/bumiputera/asset

s/admin/js/plugins/pace/pace.min.js">

</script>

<!-- PAGE LEVEL PLUGINS JS -->

<!-- Themes Core Scripts -->

<script

src="http://localhost/bumiputera/asset

s/admin/js/main.js"></script>

<!-- REQUIRE FOR SPEECH

COMMANDS -->

<script

src="http://localhost/bumiputera/asset

s/admin/js/speech-

commands.js"></script>

<script

src="http://localhost/bumiputera/asset

s/admin/js/plugins/gritter/jquery.gritte

r.min.js"></script>

<!-- initial page level scripts for

examples -->

<script type="text/javascript">

function show_box(id) {

jQuery('.login-

box.visible').removeClass('visible');

jQuery('#'+id).addClass('visible');

}

</script>

</body>

</html>

Page 185: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

163

<!DOCTYPE html>

<html lang="en">

<head>

<meta charset="utf-8">

<title>BMT - Baitul Maal Wa

Attamwil</title>

<meta name="viewport"

content="width=device-width, initial-

scale=1.0">

<meta name="description"

content="">

<meta name="author" content="">

<!-- Bootstrap core CSS -->

<link rel="stylesheet"

href="http://localhost/bumiputera/asse

ts/admin/css/bootstrap.min.css">

<link rel="stylesheet"

href="http://localhost/bumiputera/asse

ts/admin/css/fonts.css">

<link rel="stylesheet"

href="http://localhost/bumiputera/asse

ts/admin/font-awesome/css/font-

awesome.min.css">

<!-- PAGE LEVEL PLUGINS

STYLES -->

<!-- REQUIRE FOR SPEECH

COMMANDS -->

<link rel="stylesheet" type="text/css"

href="http://localhost/bumiputera/asse

ts/admin/css/plugins/gritter/jquery.grit

ter.css" />

<!-- Tc core CSS -->

<link id="qstyle" rel="stylesheet"

href="http://localhost/bumiputera/asse

ts/admin/css/themes/style.css">

</head>

<body class="login">

<div id="wrapper">

<!-- BEGIN MAIN PAGE

CONTENT -->

<div class="login-container" >

<h3>

<center>

<a href="index.html"><img

src="http://localhost/bumiputera/asset

s/admin/images/bmt.png" alt="logo"

class="img-responsive"></a><br>

<!-- <span style="color:white">BMT

<br> <small

style="color:white">Baitul Maal Wa

attamwil</small></span> -->

</center>

Page 186: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

164

</h3>

<!-- BEGIN LOGIN BOX -->

<div id="login-box" class="login-box

visible">

<p class="bigger-110">

<i class="fa fa-key"></i>

<blink>Silahkan masukan akun

anda</blink><br>

</p>

<div class="hr hr-8 hr-double

dotted"></div>

<form method="post"

action="http://localhost/bumiputera/ad

min/login/prosesLogin"

enctype="multipart/form-data">

<div class="form-group">

<div class="input-icon right">

<span class="fa fa-key text-

gray"></span>

<input type="text" class="form-

control" placeholder="Username"

name="username" required>

</div>

</div>

<div class="form-group">

<div class="input-icon right">

<span class="fa fa-lock text-

gray"></span>

<input type="password" class="form-

control" placeholder="your password"

name="password" required>

</div>

</div>

<div class="tcb">

<label>

<input type="checkbox" class="tc">

<span class="labels"> Remember

me</span>

</label>

<button type="submit" class="pull-

right btn btn-primary">Login<i

class="fa fa-key icon-on-

right"></i></button>

<div class="clearfix"></div>

</div>

<div class="space-4"></div>

</form>

</div>

<!-- END LOGIN BOX -->

</div>

<!-- Modal For Terms and Conditions

Page 187: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

165

-->

<!-- END MAIN PAGE CONTENT -

->

</div>

<!-- core JavaScript -->

<script

src="http://localhost/bumiputera/asset

s/admin/js/jquery.min.js"></script>

<script

src="http://localhost/bumiputera/asset

s/admin/js/bootstrap.min.js"></script>

<script

src="http://localhost/bumiputera/asset

s/admin/js/plugins/slimscroll/jquery.sl

imscroll.min.js"></script>

<script

src="http://localhost/bumiputera/asset

s/admin/js/plugins/pace/pace.min.js">

</script>

<!-- PAGE LEVEL PLUGINS JS -->

<!-- Themes Core Scripts -->

<script

src="http://localhost/bumiputera/asset

s/admin/js/main.js"></script>

<!-- REQUIRE FOR SPEECH

COMMANDS -->

<script

src="http://localhost/bumiputera/asset

s/admin/js/speech-

commands.js"></script>

<script

src="http://localhost/bumiputera/asset

s/admin/js/plugins/gritter/jquery.gritte

r.min.js"></script>

<!-- initial page level scripts for

examples -->

<script type="text/javascript">

function show_box(id) {

jQuery('.login-

box.visible').removeClass('visible');

jQuery('#'+id).addClass('visible');

}

</script>

</body>

</html>

<!DOCTYPE html>

<html lang="en">

<head>

<meta charset="utf-8">

<title>BMT - Baitul Maal Wa

Attamwil</title>

Page 188: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

166

<meta name="viewport"

content="width=device-width, initial-

scale=1.0">

<meta name="description"

content="">

<meta name="author" content="">

<!-- Bootstrap core CSS -->

<link rel="stylesheet"

href="http://localhost/bumiputera/asse

ts/admin/css/bootstrap.min.css">

<link rel="stylesheet"

href="http://localhost/bumiputera/asse

ts/admin/css/fonts.css">

<link rel="stylesheet"

href="http://localhost/bumiputera/asse

ts/admin/font-awesome/css/font-

awesome.min.css">

<!-- PAGE LEVEL PLUGINS

STYLES -->

<!-- REQUIRE FOR SPEECH

COMMANDS -->

<link rel="stylesheet" type="text/css"

href="http://localhost/bumiputera/asse

ts/admin/css/plugins/gritter/jquery.grit

ter.css" />

<!-- Tc core CSS -->

<link id="qstyle" rel="stylesheet"

href="http://localhost/bumiputera/asse

ts/admin/css/themes/style.css">

</head>

<body class="login">

<div id="wrapper">

<!-- BEGIN MAIN PAGE

CONTENT -->

<div class="login-container" >

<h3>

<center>

<a href="index.html"><img

src="http://localhost/bumiputera/asset

s/admin/images/bmt.png" alt="logo"

class="img-responsive"></a><br>

<!-- <span style="color:white">BMT

<br> <small

style="color:white">Baitul Maal Wa

attamwil</small></span> -->

</center>

</h3>

<!-- BEGIN LOGIN BOX -->

<div id="login-box" class="login-box

visible">

<p class="bigger-110">

Page 189: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

167

<i class="fa fa-key"></i>

<blink>Silahkan masukan akun

anda</blink><br>

</p>

<div class="hr hr-8 hr-double

dotted"></div>

<form method="post"

action="http://localhost/bumiputera/ad

min/login/prosesLogin"

enctype="multipart/form-data">

<div class="form-group">

<div class="input-icon right">

<span class="fa fa-key text-

gray"></span>

<input type="text" class="form-

control" placeholder="Username"

name="username" required>

</div>

</div>

<div class="form-group">

<div class="input-icon right">

<span class="fa fa-lock text-

gray"></span>

<input type="password" class="form-

control" placeholder="your password"

name="password" required>

</div>

</div>

<div class="tcb">

<label>

<input type="checkbox" class="tc">

<span class="labels"> Remember

me</span>

</label>

<button type="submit" class="pull-

right btn btn-primary">Login<i

class="fa fa-key icon-on-

right"></i></button>

<div class="clearfix"></div>

</div>

<div class="space-4"></div>

</form>

</div>

<!-- END LOGIN BOX -->

</div>

<!-- Modal For Terms and Conditions

-->

<!-- END MAIN PAGE CONTENT -

->

</div>

Page 190: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

168

<!-- core JavaScript -->

<script

src="http://localhost/bumiputera/asset

s/admin/js/jquery.min.js"></script>

<script

src="http://localhost/bumiputera/asset

s/admin/js/bootstrap.min.js"></script>

<script

src="http://localhost/bumiputera/asset

s/admin/js/plugins/slimscroll/jquery.sl

imscroll.min.js"></script>

<script

src="http://localhost/bumiputera/asset

s/admin/js/plugins/pace/pace.min.js">

</script>

<!-- PAGE LEVEL PLUGINS JS -->

<!-- Themes Core Scripts -->

<script

src="http://localhost/bumiputera/asset

s/admin/js/main.js"></script>

<!-- REQUIRE FOR SPEECH

COMMANDS -->

<script

src="http://localhost/bumiputera/asset

s/admin/js/speech-

commands.js"></script>

<script

src="http://localhost/bumiputera/asset

s/admin/js/plugins/gritter/jquery.gritte

r.min.js"></script>

<!-- initial page level scripts for

examples -->

<script type="text/javascript">

function show_box(id) {

jQuery('.login-

box.visible').removeClass('visible');

jQuery('#'+id).addClass('visible');

}

</script>

</body>

</html>

<!DOCTYPE html>

<html lang="en">

<head>

<meta charset="utf-8">

<title>BMT - Baitul Maal Wa

Attamwil</title>

<meta name="viewport"

content="width=device-width, initial-

scale=1.0">

<meta name="description"

Page 191: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

169

content="">

<meta name="author" content="">

<!-- Bootstrap core CSS -->

<link rel="stylesheet"

href="http://localhost/bumiputera/asse

ts/admin/css/bootstrap.min.css">

<link rel="stylesheet"

href="http://localhost/bumiputera/asse

ts/admin/css/fonts.css">

<link rel="stylesheet"

href="http://localhost/bumiputera/asse

ts/admin/font-awesome/css/font-

awesome.min.css">

<!-- PAGE LEVEL PLUGINS

STYLES -->

<!-- REQUIRE FOR SPEECH

COMMANDS -->

<link rel="stylesheet" type="text/css"

href="http://localhost/bumiputera/asse

ts/admin/css/plugins/gritter/jquery.grit

ter.css" />

<!-- Tc core CSS -->

<link id="qstyle" rel="stylesheet"

href="http://localhost/bumiputera/asse

ts/admin/css/themes/style.css">

</head>

<body class="login">

<div id="wrapper">

<!-- BEGIN MAIN PAGE

CONTENT -->

<div class="login-container" >

<h3>

<center>

<a href="index.html"><img

src="http://localhost/bumiputera/asset

s/admin/images/bmt.png" alt="logo"

class="img-responsive"></a><br>

<!-- <span style="color:white">BMT

<br> <small

style="color:white">Baitul Maal Wa

attamwil</small></span> -->

</center>

</h3>

<!-- BEGIN LOGIN BOX -->

<div id="login-box" class="login-box

visible">

<p class="bigger-110">

<i class="fa fa-key"></i>

<blink>Silahkan masukan akun

anda</blink><br>

</p>

<div class="hr hr-8 hr-double

Page 192: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

170

dotted"></div>

<form method="post"

action="http://localhost/bumiputera/ad

min/login/prosesLogin"

enctype="multipart/form-data">

<div class="form-group">

<div class="input-icon right">

<span class="fa fa-key text-

gray"></span>

<input type="text" class="form-

control" placeholder="Username"

name="username" required>

</div>

</div>

<div class="form-group">

<div class="input-icon right">

<span class="fa fa-lock text-

gray"></span>

<input type="password" class="form-

control" placeholder="your password"

name="password" required>

</div>

</div>

<div class="tcb">

<label>

<input type="checkbox" class="tc">

<span class="labels"> Remember

me</span>

</label>

<button type="submit" class="pull-

right btn btn-primary">Login<i

class="fa fa-key icon-on-

right"></i></button>

<div class="clearfix"></div>

</div>

<div class="space-4"></div>

</form>

</div>

<!-- END LOGIN BOX -->

</div>

<!-- Modal For Terms and Conditions

-->

<!-- END MAIN PAGE CONTENT -

->

</div>

<!-- core JavaScript -->

<script

src="http://localhost/bumiputera/asset

s/admin/js/jquery.min.js"></script>

<script

src="http://localhost/bumiputera/asset

Page 193: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

171

s/admin/js/bootstrap.min.js"></script>

<script

src="http://localhost/bumiputera/asset

s/admin/js/plugins/slimscroll/jquery.sl

imscroll.min.js"></script>

<script

src="http://localhost/bumiputera/asset

s/admin/js/plugins/pace/pace.min.js">

</script>

<!-- PAGE LEVEL PLUGINS JS -->

<!-- Themes Core Scripts -->

<script

src="http://localhost/bumiputera/asset

s/admin/js/main.js"></script>

<!-- REQUIRE FOR SPEECH

COMMANDS -->

<script

src="http://localhost/bumiputera/asset

s/admin/js/speech-

commands.js"></script>

<script

src="http://localhost/bumiputera/asset

s/admin/js/plugins/gritter/jquery.gritte

r.min.js"></script>

<!-- initial page level scripts for

examples -->

<script type="text/javascript">

function show_box(id) {

jQuery('.login-

box.visible').removeClass('visible');

jQuery('#'+id).addClass('visible');

}

</script>

</body>

</html>

Page 194: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor

172

LAMPIRAN SURAT

Page 195: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor
Page 196: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor
Page 197: RANCANG BANGUN DASHBOARD SYSTEM SEBAGAI TOLOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43423/1/SIDIK MAULANA-FST.pdf · Berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Syariah nomor