pt first indo american leasing - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/pt first indo american...
TRANSCRIPT
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016/
As of and For The Year Ended December 31, 2016
Dan / And
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN / INDEPENDENT AUDITORS' REPORT
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
DAFTAR ISI / TABLE OF CONTENTS
Halaman /
Pages
Surat Pernyataan Direksi Director Statement Letter
Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report
Laporan Keuangan Financial Statement
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016
As of and For The Year Ended
December 31, 2016
Laporan Posisi Keuangan 1- 2 Statement of Financial Position
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif
Lain
3 Statement of Profit or Loss and Other
Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas 4 Statement of Changes in Equity
Laporan Arus Kas 5 Statement of Cash Flows
Catatan Atas Laporan Keuangan 6 - 106 Notes to Financial Statements
fi rst$ndofinanceNO : 016/ACT/SKDIR/IV/2017
SURAT PERNYATAAN DIREKSITENTANG
TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORANKEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 3I DESEMBER 2016PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
Kami yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama
Alamat kantor
Alamat domisili sesuaiKTP
Nomor Telepon
Jabatan
Nama
Alamat kantor
Alamat domisili sesuaiKTP
Nomor Telepon
Jabatan
: Sumartono Mardjuki
: Jl Batu Ceper No. 36
Jl Logam blok 83, Jakarta: Selatan
: 021-2312088
: Direktur Utama
: Erinawaty Iskandar
: Jl Batu Ceper No.36
Komp Green Ville Blok B/4,: Jakarta barat
: 021-2312088
: Direktur Keuangan
menyatakan bahwa:
1. Bertanggungjawab atas penyusunan dan penyajianLaporan Keuangan PT First Indo AmericanLeasing;
2. Laporan Keuangan PT First Indo AmericanLeasing telah disusun dan disajikan sesuai denganStandar Akuntansi Keuangan di Indonesia;
3. a. Semua informasi dalam Laporan KeuanganKonsolidasian PT First Indo American Leasingtelah dibuat secara lengkap dan benar;
b. Laporan Keuangan PT First Indo AmericanLeasing tidak mengandung informasi ataufakta material yang tidak benar, dan tidakmenghilangkan informasi atau fakta material;
4. Bertanggung jawab atas sistem pengendalian interndalam PT First Indo American Leasing.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
NO : 0 I 6/ACT/SKDINIV/20 I 7
D I RECTO P*'' STATEMENT LETTERRELATING TO
THE RESPONSIBILITY ON THE FINANCIALSTATEMENTS FORTHE YEAR ENDED
DECEMBER 3], 20]6PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
I(e, the undersigned:
Name
Office address
Domicile as stated inID Card
Phone Number
Position
Name
Ofiice address
Domicile as stated inID Card
Phone Number
Position
state that:
'. Sumartono Mardjuki
: Jl BatuCeper No.36
Jl Logam blok E3, Jakarta: Selatan
: 021-2312088
: President Director
: Erinawaty Iskandar
: JI Batu Ceper No.36
Komp Green Ville Blok B/4,: Jakarta Barat
: 021-2312088
'. Finance Director
I|e are responsible for the preparation andpresentation of the PT First Indo AmericanLeasing;
The PT First Indo American Leasing financialstalements have been prepared and presented inaccordance with Financial Accounting Standard inIndonesia:
a. All information contained in the PT First IndoAmerican Leasing financial statements is
complete and cotect;b. The PT First Indo American Leasingftnancial
stalements do not contain misleading materialinformation of facts, and do no omit materialinformation andfact,
Ile are responsible for the PT First Indo AmericanLeasing internal control system.
This statements letter is made truthfully.
Jakarta, 27 April20lTlApril 27, 2017
Direktur Utama/ P re s i de nt D i re c I or Direktur Keuangan/ Fi na nce D ire c t or
PT.IJ i.i-ASING
Sumartono Mardi Erinawaty Iskandar
l-.:.--v
PT. First Indo American LeasingJl. Batu Ceper No.36. Lantai 3 Jakarta Pusat 10120
Tel. 02L-2312088 Fax. 02I-2312118 fial@firstindo,co.id
.
4 KRESTON:IA member of Kreston International I A global network of independent accounting firms
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Laporan No : 004/01/TSiII/FIAL-2/ l7
Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan DireksiPT FIRST INDO AMERICAN LEASING
Kami telah mengaudit laporan keuanganPT First Indo American Leasing terlampir yang terdiri darilaporan posisi keuangan tanggal 3 I Desember 2016,2015 dan2014, serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensiflain, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuktahun-tahun yang berakhir pada tanggal t€rsebut, dan suatuikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasipenjelasan lainnya.
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Keuangan
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan danpenyajian wajar laporan keuangan tersebut sesuai denganStandar Akuntansi Keuangan di Indonesi4 dan atas
pengendalian intemal yang dianggap perlu oleh manajemenuntuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan yangbebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkanoleh kecurangan maupun kesalahan.
Tanggung Jawab Auditor
Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opiniatas laporan keuangan tersebut berdasarkan audit kami. Kamimelaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yangditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standartersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etikaserta merencanakan dan melaksanakan audit unfukmemperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporankeuangan tersebut bebas dari kesalahan penyajian material.
Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untukmemperoleh bukti audit tentang angka-angka danpengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilihbergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaianatas risiko kesalahan penyajian material dalam laporankeuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupunkesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditormempertimbangkan pengendalian intemal yang relevandengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuanganentitas untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai
dengan kondisiny4 tetapi bukan untuk tujuan menyatakanopini atas keefektivitasan pengendalian intemal entitas. Suatuaudit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakanakuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansiyang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian ataspenyajian laporan keuangan secara keseluruhan.
Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalahcukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opiniaudit kami.
J{ENDRAWINATATDDY SIDDHARTA€/ TANZILRegistered Public AccountantsLicense No. 775/KM.1/ 2Ot4
IND E PE ND ENT AUD ITO RS' RE PORT
Report No : 004/0 I ITS/II/FIAL-2/ I 7
The Slwreholders, Board ofCorwnissioners and DirectorsPT FIRST INDO AMERICAN LEASING
lVe have audited the accompanying fi.nancial statements ofPT First Indo American Leasing, which comprise thestatement offinancial position as of December 31, 2016, 2015and 2014, and the statements of profit or loss and othercomprehensive income, changes in equity and cash Jlows forthe years then ended, and a sunmary ofsigniJicant accountingpolicies and other explanatory information.
Managemenl's Responsibilily For The Financial Slalements
Managenent is responsible for the preparation and fairpresentation of such financial statenents in accordance withIndonesian Financial Accounting Standards, and for suchinternal control as management determines is necessary toenable the preparation of financial statements that are freefrom material misstatement, whether due tofraud or etor.
Au dito rs' Respo nsibility
Our responsibility is to express an opinion on such financialstatements based on our audit. We conducted our audit inaccordance with Standards on Auditing established by theIndonesian Institute of Certified Public Accountants. Those
standards require that we comply with ethical requirementsand plan and perform the audit to obtain reasonableassurance about whether the financial statements are freefrom material misstatement.
An audit involves performing procedures to obtain auditevidence about the amounts and disclosures in the financialstatements. The procedures selected depend on the auditors'judgment, including the assessment of the risl<s of materialmisstatement of the financial statements, whether due to fraudor error. In making those risk assessments, the auditorsconsider internal control relevant to the entity's preparationand fair presentation of the financial statements in order todesign audit procedures that are appropriate in thecircumstances, but not for the purpose of expressing anopinion on the efectiveness ofthe entity's internal control. Anaudit also includes evaluating the appropriateness ofaccounting policies used and the reasonableness ofaccounting estimates made by management, as well asevaluating the overall presentation ofthe financial statements.
Iile believe that the audit evidence we have obtained issufJicient and appropriate to provide a basis for our auditopinion.
www. kreston-i ndonesia.co. id
ryd.IS. KRESTON
rIA member of Kreston International I A global network of independent accounting firms
+IENDRAWINATATDDY SIDDHARTAA TANZIL
LAPORAN AUDITOR II{DEPENDEN
Laporan No : 004/01/TSllWlAL-2117
Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan DireksiPT FIRST INDO AMERICAN LEASING
Opini
Menurut opini kami, laporan keuangan terlampir menyajikansecara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuanganPT First Indo American Leasing tanggal 3l Desember 2016,2015 dan 2014, serta kinerja keuangan dan arus kasnya untuktahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
Hal lain
Laporan ini diterbitkan dengan tujuan untuk dicantumkandalam prospekfus sehubungan dengan rencana penawaran
umum perdana saham PT First Indo American Leasing diBursa Efek Indonesi4 seperti yang dijelaskan dalamCatatan 35 atas laporan keuangan terlampir, serta tidakditujukan dan tidak diperkenankan untuk digunakan untuktujuan lain.
Sebelum laporan ini, kami telah menerbitkan laporan auditorindependen No. 004/01/TStlWlN--2/17 bertanggal 9 Maret2017 atas laporan keuangan PT First Indo American Leasinguntuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 3l Desember 2016,2015 dan 2014, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
Dalam rangka penawaran umum perdana saham Entitas,sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 36 atas laporankeuangan, Entitas menerbitkan kembali laporan keuangankeuangan untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal3 I Desember 2016, 2015 dan 2014 dengan beberapa tambahanpengungkapan pada catatan atas laporan keuangan terdahulu.
INDEPENDENT AADITORS' REPORT
Report No : 004/0 I /TS/II/FIAL-2/ I 7
The Slwreholders, Bmrd of Comnissioners and DrectorsPT FIRST INDOAMERICAN LEASING
Opinion
In our opinion, the accompanyingfinancial statements present
fairly, in all material respects, the financial position ofPT First Indo American Leasing as of December 31, 2016,2015 and 2014, and their financial performance and cash
/lows for the years then ended in accordance with IndonesianF inanc i al Ac c ount ing St andards.
Other matter
This report has been prepared solely for inclusion in theprospectus in connection with the proposed intial publicoffering of PT First Indo American Leasing on Bursa EfekIndonesia, as disclosed in Note 35 to thefinancial statenents,and is not intended to be and should not be used for anv otherpurposes.
Previously, we hove issued an independent auditor's reportNo. 004/TS/IAFIAL-2/17 dated March 9, 2017 on the financialstatements of PT First Indo American Leasing for the yearsended December 31, 2016, 2015 and 2014, with anunqualified opinion. In the frarnework of the Initial PublicOffering of an the Entity, as desuibed in Note 36 to the
financial statements, the Entity has reissued the financialstatenents for the years ended 3l December 2016, 2015 and2014 with several additional in disclosures on the notes to theprevious financial statements.
HENDRAWINATA EDDY SIDDHARTA & TANZIL
Tan SiddhartaAP.Olll
27 April20l7 | April 27,2017
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
secara keseluruhan
The accompanying notes to financial statements are an
integral part of these financial statement
taken as a whole
1
Catatan/
Notes 2016 2015 2014
ASET ASSETS
3d,3e,3m,
Kas dan bank 5,25 8.702.697.506 21.069.372.986 20.662.288.197 Cash and banks
Piutang sewa pembiayaan 3d,3j,6,25 1.275.761.397 1.921.782.993 - Finance lease receivables
Penyisihan penurunan nilai Allowances for impairment of
piutang sewa pembiayaan keuangan (26.819.690) (26.819.690) - Finance lease receivables
Bersih 1.248.941.707 1.894.963.303 - Net
Piutang pembiayaan konsumen 3d,3j,7,25 848.447.473.909 762.878.590.928 897.731.584.027 Consumer financing receivables
Penyisihan penurunan nilai Allowance for impairment of
piutang sewa pembiayaan konsumen (11.523.507.775) (10.437.828.699) (10.081.018.005) consumer finance receivables
Bersih 836.923.966.134 752.440.762.229 887.650.566.022 Net
Piutang lain-lain 48.837.260 74.860.856 - Other receivables
Biaya dibayar dimuka 3f,8 12.337.646.652 17.444.898.870 20.188.701.793 Prepaid expenses
Aset tetap - bersih 3g,9 6.776.966.661 7.948.055.853 11.825.576.072 Property and equipment - net
Aset takberwujud - bersih 3h,10 9.226.889 24.410.334 39.593.810 Intangible assets - net
Uang jaminan 159.305.000 152.705.000 166.955.000 Deposit
Aset lain-lain 11 753.750.000 - - Other Asset
JUMLAH ASET 866.961.337.809 801.050.029.431 940.533.680.894 TOTAL ASSETS
31 Desember/December 31
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
secara keseluruhan
The accompanying notes to financial statements are an
integral part of these financial statement
taken as a whole
2
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
LAPORAN POSISI KEUANGAN - Lanjutan
331 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION - Continued
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
Catatan /
Notes 2016 2015 2014
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS LIABILITIES
Utang bank 3d,12,31 678.451.955.555 620.167.833.751 748.298.476.309 Bank loans
Biaya yang masih harus dibayar 3d,14,31 7.174.135.314 9.799.399.687 5.710.786.114 Accrued expenses
Utang pajak 3l,15a 830.114.360 811.361.074 925.046.125 Taxes payable
Utang lain-lain 3d,3m,31 Other payables
Pihak ketiga 16 10.558.353.287 7.092.693.798 15.120.719.642 Third parties
Pihak berelasi 16,3 4.550.582.588 5.252.125.798 18.010.923.083 Related parties
Liabilitas pajak tangguhan 3l,15d 32.697.420 31.398.448 88.022.298 Deferred tax liabilities
Liabilitas imbalan kerja 3i,27 3.244.699.253 4.093.767.375 4.711.144.210 Employee benefit liabilities
Utang subordinasi 3c,13,30 25.000.000.000 25.000.000.000 25.000.000.000 Subordinated loan
Jumlah Liabilitas 729.842.537.777 672.248.579.931 817.865.117.781 Total Liabilities
EKUITAS EQUITY
Modal saham - nilai nominal Capital stock - Rp 1,000 par
Rp 1.000 per saham value per share Authorized -
Modal dasar - 75.000.000 saham 75,000,000 shares
Modal ditempatkan dan disetor Issued and fully paid -
penuh - 57.250.000 saham 17 57.250.000.000 57.250.000.000 57.250.000.000 57,250,000 shares
Tambahan modal disetor 18 610.000.000 10.000.000 10.000.000 Addition paid-in capital
Komponen lainnya dari ekuitas (4.481.205.328) (4.561.289.600) (2.895.983.155) Other component of equity
Saldo laba Retained earnings
Telah ditentukan penggunaannya - - - Appropriated
Belum ditentukan penggunaannya 83.740.005.360 76.102.739.100 68.304.546.268 Unappropriated
Jumlah Ekuitas 137.118.800.032 128.801.449.500 122.668.563.113 Total Equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 866.961.337.809 801.050.029.431 940.533.680.894 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
31 Desember/December 31
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
secara keseluruhan
The accompanying notes to financial statements are an
integral part of these financial statement
taken as a whole
3
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAIN
Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER
COMPREHENSIVE INCOME
For The Year Ended December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
Catatan /
Notes 2016 2015 2014
Pendapatan 3j,3k Income
Pembiayaan konsumen 19 151.711.575.094 148.762.247.050 156.611.523.717 Consumer financing
Sewa pembiayaan 20 360.238.404 188.995.043 - Finance lease
Pendapatan operasi lain 21 23.436.009.625 33.750.357.195 75.679.905.662 Other Operation Income
Pendapatan keuangan 24 92.005.772 121.072.304 238.268.912 Finance income
Pendapatan lain-lain 3j,26 142.458.329 123.296.039 436.347.934 Other Income
Jumlah Pendapatan 175.742.287.224 182.945.967.631 232.966.046.225 Total Income
Beban Expenses
General and administrative
Beban umum dan administrasi 3j,22 (77.270.847.530) (84.800.774.424) (117.592.813.019) expenses
Beban bunga dan keuangan 3j,23 (74.220.989.386) (68.936.520.183) (69.226.044.865) Interest and financial expenses
Beban lain-Lain 3j,25 (13.914.419.834) (18.508.366.144) (33.127.629.308) Other operating expenses
Jumlah Beban (165.406.256.750) (172.245.660.751) (219.946.487.192) Total Expenses
Laba Sebelum Pajak
Penghasilan 10.336.030.474 10.700.306.880 13.019.559.033 Income Before Income Tax
Beban pajak penghasilan 3l,15b (2.698.764.214) (2.902.114.048) (3.375.257.662) Income Tax Expense
Laba Bersih Tahun berjalan 7.637.266.260 7.798.192.832 9.644.301.371 Net Income For The Year
Penghasilan Komprehensif Lain Other Comprehensive Income
Pos-pos yang tidak akan Item that will not be reclassified
direklasifikasi ke laba rugi subsequently to profit or loss
Pengukuran kembali liabilitas Remeasurement employee
imbalan kerja 106.779.030 (2.220.408.593) (458.045.324) benefits liabilities
Pajak tangguhan terkait (26.694.758) 555.102.148 114.511.331 Related deferred tax
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TOTAL NET COMPREHENSIVE
BERSIH TAHUN BERJALAN 7.717.350.532 6.132.886.387 9.300.767.378 INCOME FOR THE YEAR
LABA PER SAHAM DASAR 3p,33 133 136 168 BASIC EARNING PER SHARE
31 Desember/December 31
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY
For The Year Ended December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan secara keseluruhan
The accompanying notes to financial statements are an integral part of these financial statement
taken as a whole
4
Tambahan Modal Agio Saham / Komponen Lainnya Telah ditentukan Belum ditentukan
Modal Disetor / Disetor/ Addition Paid in Capital dari Ekuitas / Other penggunaannya/ penggunaannya/ Jumlah Ekuitas /
Paid in Capital Stock Paid in Capital excess of par value Component of Equity Appropriated Unappropriated Total Equity
Saldo pada tanggal 1 Januari 2014 57.250.000.000 - 10.000.000 - - 58.567.270.087 115.827.270.087 Balance as of January 1, 2014
Penyesuaian bersih yang timbul dari Net adjustments arising from adoption
penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2013) - - - (2.552.449.162) - 92.974.810 (2.459.474.352) of PSAK No. 24 (Revised 2013)
Saldo pada tanggal 1 Januari 2014 Balance as of January 1, 2014
(Disajikan kembali) 57.250.000.000 - 10.000.000 (2.552.449.162) - 58.660.244.897 113.367.795.735 (As restated)
Laba tahun berjalan - - - - 9.644.301.371 9.644.301.371 Net income for the year
Penghasilan komprehensif lain - - - (343.533.993) - - (343.533.993) Other comprehensive income
Saldo pada tanggal 31 Desember 2014 Balance as of December 31, 2014
(Disajikan kembali) 57.250.000.000 - 10.000.000 (2.895.983.155) - 68.304.546.268 122.668.563.113 (As Restated)
Laba tahun berjalan - - - - 7.798.192.832 7.798.192.832 Net income for the year
Penghasilan komprehensif lain - - - (1.665.306.445) - - (1.665.306.445) Other comprehensive income
Saldo pada tanggal 31 Desember 2015 57.250.000.000 - 10.000.000 (4.561.289.600) - 76.102.739.100 128.801.449.500 Balance as of December 31, 2015
Selisih antara aset dan liabilitas Difference between tax amnesty
pengampunan pajak 600.000.000 - - - - 600.000.000 assets and liabilities
Laba tahun berjalan - - - - - 7.637.266.260 7.637.266.260 Net income for the year
Penghasilan komprehensif lain - - - 80.084.272 - - 80.084.272 Other comprehensive income
Saldo pada tanggal 31 Desember 2016 57.250.000.000 600.000.000 10.000.000 (4.481.205.328) - 83.740.005.360 137.118.800.032 Balance as of December 31, 2016
Saldo Laba / Retained Earnings
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
LAPORAN ARUS KAS
Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
STATEMENT OF CASH FLOWS
For The Year Ended December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
secara keseluruhan
The accompanying notes to financial statements are an
integral part of these financial statement
taken as a whole
5
2016 2015 2014
ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM
AKTIVITAS OPERASI OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan kas dari: Cash receipts from:
Transaksi pembiayaan Consumer financing
konsumen 611.949.133.039 892.309.257.673 1.351.983.514.518 transactions
Bank-bank sehubungan dengan Banks in connection with
transaksi kerjasama the transaction of joint
pembiayaan bersama 153.565.666.634 132.108.859.796 468.724.671.245 financing cooperation
Jasa administrasi dan Administration fees and
operasional lainnya 13.201.926.749 11.017.617.995 45.728.187.319 other operating income
Transaksi sewa 1.006.260.000 (1.705.968.260) - Lease transactions
Pendapatan non operasional
lainnya 10.468.546.977 22.977.107.543 30.626.335.189 Non-operating income others
Pengeluaran kas untuk : Cash disbursements for :
Transaksi pembiayaan Consumer financing
konsumen (520.117.290.683) (404.907.698.423) (1.100.700.027.205) transactions
Bank-bank sehubungan dengan Banks in connection with
transaksi kerjasama the transaction of joint
pembiayaan bersama (255.200.207.010) (400.006.326.383) (764.162.649.535) financing cooperation
Pembayaran kepada karyawan (39.090.575.544) (46.355.049.083) (58.790.600.216) Payments to employees
Pengeluaran non operasional (45.770.013.133) (54.812.490.364) (90.428.052.244) Payments of non-operating
Pembayaran pajak (2.705.406.714) (2.517.320.801) (4.116.196.035) Tax payments
Penambahan (pembayaran) Proceeds from (repayment of)
lainnya 2.764.116.279 (20.786.823.129) 1.510.584.274 others
Kas Bersih Diperoleh Dari
(Digunakan Untuk) Net Cash provided by (Used In)
Aktivitas Operasi (69.927.843.406) 127.321.166.564 (119.624.232.689) Operating Activities
ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM
AKTIVITAS INVESTASI INVESTING ACTIVITIES
Proceeds from sale of
Hasil penjualan aset tetap 9 1.071.384.092 2.778.277.002 2.908.634.983 property and equipment
Acquisition of property and
Penambahan aset tetap 9 (1.794.337.970) (1.561.716.219) (5.173.799.364) equipment
Acquisition of intangible
Penambahan aset takberwujud 10 - - (33.764.700) assets
Kas Bersih Diperoleh dari Net Cash Provide by
(Digunakan untuk) Aktivitas (Used in) Investing
Investasi (722.953.878) 1.216.560.783 (2.298.929.081) Activities
ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM
AKTIVITAS PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES
Penambahan (pembayaran) Proceeds from (repayment of)
utang bank 58.284.121.804 (128.130.642.558) 115.734.337.248 bank loan
Kas Bersih Diperoleh Dari
(Digunakan Untuk) Net Cash Provided by (used
Aktivitas Pendanaan 58.284.121.804 (128.130.642.558) 115.734.337.248 in) Financing Activities
Kenaikan (Penurunan) Kas Net Increase (Decrease)
dan Setara Kas (12.366.675.480) 407.084.789 (6.188.824.522) in Cash and Cash Equivalents
Kas dan Setara Kas Awal Cash and Cash Equivalents,
Tahun 21.069.372.986 20.662.288.197 26.851.112.719 Beginning of Year
Kas dan Setara Kas Cash and Cash Equivalents
Akhir Tahun 8.702.697.506 21.069.372.986 20.662.288.197 End of Year
Catatan/
Notes
31 Desember/December 31
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
6
1. UMUM 1. GENERAL
a. Pendirian Entitas a. The Entity’s Establishment
PT First Indo American Leasing (“Entitas”) didirikan
pada tanggal 03 Juli 1981 berdasarkan Akta No. 30,
dihadapan Kartini Mulyadi, S.H., notaris di Jakarta,
dan akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dengan surat
keputusannya No. Y.A. 5/549/25 tanggal 20
Nopember 1981 dan diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia No. 25 tanggal 26 Maret
1982.
PT First Indo American Leasing (“The Entity”) was
established based on Deed No. 30 dated July 03,
1981 of Kartini Mulyadi, SH., notary in Jakarta, and
the deed of establishment was approved by the
Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his
Decision Letter No. Y.A. 5/549/25 dated November
20, 1981 and was published in the Supplement
No. 370 of State Gazette No. 25 dated March 26,
1982.
Entitas memperoleh izin usaha sebagai lembaga
pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik
Indonesia melalui Surat Keputusan
No. KEP-192/KM.6/2004 tanggal 24 Mei 2004.
The Entities obtained a license to operate asa
financing company from the Ministry of Finance of
the Republic of Indonesia in itsDecision Letter
No. KEP-192/KM.6/2004 dated May 24,2004.
Anggaran dasar Entitas telah mengalami beberapa
kali perubahan. Perubahan terakhir mengenai
perubahan maksud dan tujuan usaha yang disesuaikan
dengan peraturan OJK No.29/POJK/05/2014 tentang
penyelengaraan usaha pembiayaan, yang dinyatakan
dalam Akta No.26 tanggal 18 februari 2016, dibuat
dihadapan Linda Herawati, SH, Notaris di Jakarta
yang telah disetujui Menteri Hukum dan HAM RI
No.AHU-0003724. AH.01.02. Tahun 2016 tanggal
24 Februari 2016 dan diumumkan dalam BNRI
No. 41 tanggal 24 Mei 2016.
The Articles of Association have been amended
several times. change the intent and purpose of
business that are OJK No. 29/POJK/05/2014 of the
organization of the finance business, which is stated
in the No.26 dated February 18, 2016, made before
Linda Herawati, SH, Notary in Jakarta, which has
been approved by the Minister of Law and Human
Rights No. AHU-0003724. AH.01.02. 2016 dated
February 24, 2016 and announced in BNRI No. 41
dated May 24, 2016.
Saat ini, Entitas menjalankan kegiatan pembiayaan
dalam bentuk pembiayaan multiguna. Entitas
berlokasi dan berkantor pusat di Jalan Batu Ceper
No. 36, Jakarta Pusat 10120, dan memiliki 36 (tiga
puluh enam) kantor cabang yang berlokasi antara lain
di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi,
Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa
Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatera, Kalimantan dan
Sulawesi.
Currently, the Entity’s activity multipurpose
financing. The Entity is domiciled at Jl. Batu Ceper
No. 36, Jakarta Pusat 10120, and it has 36 (thirty-
six) branches offices located in, among others,
Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, West
Java, Central Java, Daerah Istimewa Yogyakarta,
East Java, Sumatera, Kalimantan and Sulawesi.
Entitas merupakan entitas anak dari PT Inti Sukses
Danamas (‘’ISD’’) dengan persentase kepemilikan
sebesar 63%. Pemegang saham utama ISD adalah
PT Multidana Venturindo Kapitanusa.
The Entity is a subsidiary of PT Inti Sukses Danamas
(‘’ISD’’) with ownership percentage of 63%. The
ultimate shareholder is PT Multidana Venturindo
Kapitanusa.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
7
1. UMUM - Lanjutan 1. GENERAL - Continued
b. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi b. The Boards of Commissioners and Directors
Berdasarkan akta No. 22 dihadapan Fathiah Helmi,
S.H., Notaris di Jakarta tertanggal 22 Agustus 2014,
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Entitas
tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 adalah
sebagai berikut :
Based on the Deed No. 22 of Fathiah Helmi, S.H.,
Notary in Jakarta, dated Agustus 22, 2014, the Board
of Commissioners and Directors of the Entity as of
December 31, 2016, 2015 and 2014 are as follows:
Presiden Komisaris Kiwantara Mardjuki President Commissioner
Komisaris Junaidi Commissioner
Presiden Direktur Sumartono Mardjuki President Director
Direktur Herman Suwinta Director
Direktur Sutjiati Sudirgo Director
Direktur Wiwik Atmadja Director
Entitas mempunyai karyawan tetap pada tanggal
31 Desember 2016, 2015 dan 2014 masing-masing
sebanyak 615, 451 dan 651 orang (tidak diaudit).
As of December 31, 2016, 2015 and 2014, the Entity
has 615, 451 and 651 permanent employees
respectively (unaudited).
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan
No. 008/LEGAL/SKDIR/II/2017, Entitas
mengangkat Sdr. Yoga T. Halim sebagai Sekretaris
Perseroan terhitung sejak tanggal 7 Februari 2017
dan berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris
Perseroan No. 001/LEGAL/SKKOM/1V/2017,
Entitas mengangkat Sdr. Apolo Samuel sebagai
Komite Audit terhitung sejak tanggal 7 April 2017,
serta Pengangkatan Sdr. Erik Harison Setiawan
sebagai Manager Audit Internal berdasarkan Surat
Keputusan No. SK.Dir - 010/HO/FIAL-RD/II/2012,
terhitung sejak tanggal 14 Februari 2012.
Based on the Decree of the Board of Directors of the
Company No. 008/LEGAL/SKDIR/II/2017, the Entity
hires Br. Yoga T. Halim as the Company's Secretary
since February 7, 2017 and based on the Decree of
the Board of Commissioners of the Company
No. 001/LEGAL/SKKOM/1V/2017, the Entity hires
Br. Apolo Samuel as Audit Committee as of April 7,
2017, and Appointment of Mr. Erik Harison Setiawan
as Internal Audit Manager based on Decision Letter
No. SK.Dir - 010/HO/FIAL-HRD/II/2012, as of the
date February 14, 2012.
2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN
INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN BARU (“ISAK”) BARU DAN REVISI
2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENT
OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS
(“PSAK”) AND INTERPRETATION OF FINANCIAL
ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”)
a. Standar yang Diterbitkan dan Berlaku Efektif
Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah 1
Januari 2016)
a. Standards Issued and Effective in the Current Year
(on or after January 1, 2016)
Dalam tahun berjalan, Entitas telah menerapkan
standar akuntansi keuangan (“SAK”) dan intrepretasi
standar akuntansi keuangan (“ISAK”) baru dan revisi
termasuk pengesahan amandemen dan penyesuaian
tahunan yang dikeluarkan oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia yang
dianggap relevan dengan kegiatan operasinya dan
mempengaruhi laporan keuangan konsolidasian
berlaku efektif untuk periode tahun buku yang
dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016.
In the current year, the Entity has adopted all of the
new and revised financial accounting standards
(SAK) and interpretation to financial accounting
standards (ISAK) including amendments and annual
improvements issued by the Board of Financial
Accounting Standards of the Indonesian Institute of
Accountants that are relevant to its operations and
affected to the financial statements effective for
accounting period beginning on or after
January 1, 2016.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
8
2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN
INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN BARU (“ISAK”) BARU DAN REVISI -
Lanjutan
2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENT
OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS
(“PSAK”) AND INTERPRETATION OF FINANCIAL
ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”) - Continued
a. Standar yang Diterbitkan dan Berlaku Efektif
Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah 1
Januari 2016) - Lanjutan
a. Standards Issued and Effective in the Current Year
(on or after January 1, 2016) - Continued
SAK dan ISAK baru dan revisi termasuk pengesahan
amandemen dan penyesuaian tahunan yang berlaku
efektif dalam tahun berjalan adalah sebagai berikut:
New and revised SAKs and ISAKs including
amendments and annual improvements effective in the
current year are as follows:
• Amandemen PSAK No. 4, “Laporan Keuangan
Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan
Keuangan Tesendiri”. Amandemen PSAK No. 4
ini memperkenankan penggunaan metode ekuitas
sebagai salah satu metode pencatatan pada entitas
anak, ventura bersama dan entitas asosiasi dalam
laporan keuangan tersendiri entitas tersebut.
• Amendment to PSAK No. 4, “Separate Financial
Statements on Equity Method in Separate
Financial Statements”. This Amendment to PSAK
No. 4 allows the use of the equity method as a
method of recording in subsidiaries, joint
ventures and associates in the separate financial
statements.
• PSAK No. 5 (Penyesuaian 2015), “Segmen
Operasi”. PSAK No. 5 (Penyesuaian 2015) ini
menambahkan pengungkapan deskripsi singkat
segmen operasi yang telah digabungkan dan
indikator ekonomi memiliki karakteristik yang
serupa.
• PSAK No. 5 (Improvement 2015), “Operating
Segments”. This PSAK No. 5 (Improvement 2015)
adds a brief description of the disclosure
operating segments that have been combined and
economic indicators have similar characteristics.
• PSAK No. 7 (Penyesuaian 2015), “Pengungkapan
Pihak-pihak Berelasi”. PSAK No. 7 (Penyesuaian
2015) ini menambahkan persyaratan pihak-pihak
berelasi dan memberikan klarifikasi
pengungkapan imbalan yang dibayarkan oleh
entitas manajemen.
• PSAK No. 7 (Improvement 2015), “Related Party
Disclosures”. This PSAK No. 7 (Improvement
2015) adds the requirements related party
disclosures and clarifications remuneration paid
by the management entity.
• PSAK No. 13 (Penyesuaian 2015), “Properti
Investasi”. PSAK No. 13 (Penyesuaian 2015) ini
memberikan klarifikasi bahwa PSAK No. 13 dan
PSAK No. 22 saling mempengaruhi. Entitas dapat
mengacu pada PSAK No. 13 untuk membedakan
antara properti investasi dan properti yang
digunakan sendiri. Entitas juga dapat mengacu
pada PSAK No. 22 sebagai pedoman apakah
akuisisi properti investasi merupakan kombinasi
bisnis.
• PSAK No. 13 (Improvement 2015), “Investment
Property”. This PSAK No. 13 (Improvement
2015) clarifies that PSAK No. 13 and PSAK No.
22 are interaction. Entity can refer to PSAK No.
13 to distinguish between investment property
and owner-occupied property. Entity may also
refer to PSAK No. 22 as a guide whether the
acquisition of an investment property is a
business combination.
• Amandemen PSAK No. 15 “Investasi pada
Entitas Asosiasi dan Ventura bersama tentang
Investasi Entitas Asosiasi: Penerapan
Pengecualian Konsolidasi”. Amandemen PSAK
No. 15 ini memberikan klarifikasi pada paragraph
36A tentang pengecualian konsolidasi untuk
investasi ketika kriteria tertentu terpenuhi.
• Amendment to PSAK No. 15 “Investments in
Associates and Joint Ventures on Investment
Associates: Application Consolidation
Exception”. This Amendment to PSAK No. 15
provides clarification on the consolidation of
paragraph 36A of exceptions for certain
investments when certain criteria are met.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
9
2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN
INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI -
Lanjutan
2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS
OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS
(“PSAK”) AND INTERPRETATION TO FINANCIAL
ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”) - Continued
a. Standar yang Diterbitkan dan Berlaku Efektif
Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah 1
Januari 2016) - Lanjutan
a. Standards Issued and Effective in the Current Year
(on or after January 1, 2016) - Continued
• PSAK No. 16 (Penyesuaian 2015), “Aset Tetap”.
PSAK No. 16 (Penyesuaian 2015) ini
memberikan klarifikasi paragraf 35 terkait model
revaluasi, bahwa ketika entitas menggunakan
model revaluasi, jumlah tercatat aset disajikan
kembali pada jumlah revaluasiannya.
• PSAK No. 16 (Improvement 2015), “Property,
Plant and Equipment”. This PSAK No. 16
(Improvement 2015) provides clarification of
paragraph 35 related to the revaluation model,
that when an entity uses the revaluation model,
the carrying amount of the asset is restated on its
revaluation amount.
• Amandemen PSAK No. 16, “Aset Tetap tentang
Klarifikasi Metode yang Diterima untuk
Penyusutan dan Amortisasi”. Amandemen PSAK
No. 16 ini memberikan tambahan penjelasan
tentang indikasi perkiraan keusangan teknis atau
komersial suatu aset dan juga memberikan
klarifikasi bahwa penggunaan metode penyusutan
yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak
tepat.
• Amendment to PSAK No. 16, “Property, Plant
and Equipment on Clarification Method Received
for Depreciation and Amortization”. This
Amendment to PSAK No. 16 provides an
additional explanation of the approximate
indication of technical or commercial
obsolescence of an asset and also clarifies that
the use of the depreciation method based on
income is not appropriate.
• PSAK No. 19 (Penyesuaian 2015), “Aset
Takberwujud”. PSAK No. 19 (Penyesuaian 2015)
ini memberikan klarifikasi pada paragraf 80
terkait model revaluasi, bahwa ketika entitas
menggunakan model revaluasi, jumlah tercatat
aset disajikan kembali pada jumlah
revaluasiannya.
• PSAK No. 19 (Improvement 2015), “Intangible
Assets”. This PSAK No. 19 (Improvement 2015)
provides clarification on paragraph 80 related to
the revaluation model, that when an entity uses
the revaluation model, the carrying amount of the
asset is restated on its revaluation amount.
• Amandemen PSAK No. 19, “Aset Takberwujud
tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk
Penyusutan dan Amortisasi”. Amandemen PSAK
No.19 ini memberikan klarifikasi tentang
anggapan bahwa pendapatan adalah dasar yang
tidak tepat dalam mengukur pemakaian manfaat
ekonomi aset takberwujud dapat dibantah dalam
keadaan terbatas tertentu.
• Amendment to PSAK No. 19, “Intangible Assets
on Clarification Method Received for
Depreciation and Amortization”. This Amendment
to PSAK No. 19 provides clarification on the
assumption that the revenue base is not
appropriate in measuring the use of economic
benefits of the intangible assets can be debated in
certain limited circumstances.
• PSAK No. 22 (Penyesuaian 2015), “Kombinasi
Bisnis”. PSAK No. 22 (Penyesuaian 2015) ini
memberikan klarifikasi ruang lingkup dan
kewajiban membayar imbalan kontinjensi yang
memenuhi definisi instrumen keuangan diakui
sebagai liabilitas keuangan atau ekuitas. PSAK
No. 22 (Penyesuaian 2015) ini juga
mengakibatkan dampak penyesuaian terhadap
PSAK No. 55, “Instrumen Keuangan: Pengakuan
dan Pengukuran” dan PSAK No. 57, “Provisi,
Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi”.
• PSAK No. 22 (Improvement 2015), “Business
Combinations”. This PSAK No. 22 (Improvement
2015) clarifies the scope and the obligation to pay
contingent consideration that meet the definition
of financial instruments are recognized as
financial liabilities or equity. This PSAK No. 22
(Improvement 2015) also impacts to improvement
to PSAK No. 55, "Financial Instruments:
Recognition and Measurement" and PSAK No. 57,
"Provisions, Contingent Liabilities and
Contingent Assets".
• Amandemen PSAK No. 24, “Imbalan Kerja
tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja”.
Amandemen PSAK No. 24 ini menyederhanakan
akuntansi untuk kontribusi iuran dari pekerja atau
pihak ketiga yang tidak bergantung pada jumlah
tahun jasa, misalnya iuran pekerja yang dihitung
berdasarkan persentase tetap dari gaji.
• Amendment to PSAK No. 24, “Employee Benefits
on a Defined Benefit Program: Workers
Contribution”. This Amendment to PSAK No. 24
simplifies accounting for dues contributions from
employees or third parties that do not depend on
the number of years of service, for example,
worker contributions are calculated based on a
fixed percentage of salary.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
10
2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN
INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI -
Lanjutan
2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS
OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS
(“PSAK”) AND INTERPRETATION TO FINANCIAL
ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”) - Continued
a. Standar yang Diterbitkan dan Berlaku Efektif
Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah 1
Januari 2016) - Lanjutan
a. Standards Issued and Effective in the Current Year
(on or after January 1, 2016) - Continued
• PSAK No. 53 (Penyesuaian 2015), “Pembayaran
Berbasis Saham”. PSAK No. 53 (Penyesuaian
2015) ini memberikan klarifikasi definisi kondisi
vesting dan secara terpisah memberikan definisi
kondisi kinerja dan kondisi jasa.
• PSAK No. 53 (Improvement 2015), “Share-based
Payments”. This PSAK No. 53 (Improvement
2015) clarifies the definition of vesting conditions
and separately provides a definition of
performance conditions and service conditions.
• Amandemen PSAK No. 65, “Laporan Keuangan
Konsolidasi tentang Entitas Investasi: Penerapan
Pengecualian Konsolidasi”. Amandemen PSAK
No. 65 ini memberikan klarifikasi tentang
Pengecualian Konsolidasi untuk Entitas Investasi
ketika kriteria tertentu terpenuhi.
• Amendment to PSAK No. 65, “Consolidated
Financial Statements on Investment Entity:
Application Consolidation Exception”.
Amendment of PSAK No. 65 is to provide
clarification on Exceptions Consolidation for
Investment Entities when certain criteria are met.
• Amandemen PSAK No. 66, “Pengaturan Bersama
tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dan
Operasi Bersama”. Amandemen PSAK No. 66 ini
mensyaratkan bahwa seluruh prinsip kombinasi
bisnis dalam PSAK No. 22, “Kombinasi Bisnis”
dan PSAK lain beserta persyaratan
pengungkapannya diterapkan untuk akuisisi pada
kepentingan awal dalam operasi bersama dan
untuk kepentingan akuisisi tambahan dalam
operasi bersama, sepanjang tidak bertentangan
dengan pedoman yang ada dalam PSAK No. 66.
• Amendment to PSAK No. 66, “Joint
Arrangements on the Accounting Acquisition of
Interest and Joint Operations”. This Amendment
to PSAK No. 66 requires the that all business
combinations principles under PSAK No. 22,
"Business Combinations" and other PSAKs along
with disclosure requirements applicable to the
acquisition of the initial interest in joint
operations and for the acquisition of additional
interests in joint operations, to the extent not
contradictory with the guidelines contained in
PSAK No. 66.
• Amandemen PSAK No. 67, “Pengungkapan
Kepentingan dalam Entitas Lain tentang Entitas
Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi”.
Amandemen PSAK No. 67 ini memberikan
klarifikasi tentang pengecualian konsolidasi untuk
entitas investasi ketika kriteria tertentu terpenuhi.
• Amendment to PSAK No. 67, “Disclosures of
Interests in Other Entities on Investment Entity:
Application Consolidation Exception”. This
Amendment to PSAK No. 67 provides
clarification on the consolidation exception for
investment entity when certain criteria are met.
• PSAK No. 68 (Penyesuaian 2015), Pengukuran
Nilai Wajar”. PSAK No. 68 (Penyesuaian 2015)
ini memberikan klarifikasi bahwa pengecualian
portofolio, yang memperkenankan entitas
mengukur nilai wajar kelompok aset keuangan
dan liabilitas keuangan secara neto, diterapkan
pada seluruh kontrak (termasuk kontrak non-
keuangan) dalam ruang lingkup PSAK No. 55.
• PSAK No. 68 (Improvement 2015), “Fair Value
Measurements”. This PSAK No. 68 (Improvement
2015) clarifies that the portfolio exception, which
permits entity to measure the fair value of the
group's financial assets and financial liabilities
on a net basis, applied to all contracts (including
non-financial contracts) within the scope of
PSAK No. 55.
• PSAK No. 70, “Akuntansi Aset dan Liabilitas
Pengampunan Pajak” yang berlaku efektif sejak
tanggal pengesahan Undang-Undang
Pengampunan Pajak yaitu 1 Juli 2016. PSAK ini
mengatur perlakuan akuntansi atas aset dan
libailitas pengampunan pajak sehubungan dengan
penerapan Undang-Undang Pengampunan Pajak.
• PSAK No. 70, “Accounting for Tax Amnesty
Assets and Liabilities” which is effective from the
date of enactment of the Tax Amnesty Law that is
July 1, 2016. This PSAK is to provide specific
accounting treatment for tax amnesty assets and
liabilities related to the application of the Tax
Amnesty Law.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
11
2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN
INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI -
Lanjutan
2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS
OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS
(“PSAK”) AND INTERPRETATION TO FINANCIAL
ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”) - Continued
a. Standar yang Diterbitkan dan Berlaku Efektif
Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah 1
Januari 2016) - Lanjutan
a. Standards Issued and Effective in the Current Year
(on or after January 1, 2016) - Continued
• ISAK No. 30, “Pungutan”. ISAK No. 30 ini
merupakan interpretasi atas PSAK No. 57,
“Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset
Kontinjensi” yang memberikan klarifikasi
akuntansi liabilitas untuk membayar pungutan,
selain dari pajak penghasilan yang berada dalam
ruang lingkup PSAK No. 46, “Pajak Penghasilan”
serta denda lain atas pelanggaran perundang-
undangan kepada Pemerintah.
• ISAK No. 30, "Levy". This ISAK No. 30 is an
interpretation to PSAK No. 57, “Provisions,
Contingent Liabilities and Contingent Assets”
which provides clarification of accounting
liability to pay the levy, apart from the income tax
that are within the scope of PSAK No. 46,
“Income Taxes” and other penalties for violations
of law to the Government.
• Amandemen PSAK No. 1, “Penyajian Laporan
Keuangan tentang Prakarsa Pengukapan” yang
berlaku efektif untuk periode tahun buku yang
dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2017.
Amandemen PSAK No 1 ini memberikan
klarifikasi terkait penerapan persyaratan
materialitas, fleksibilitas urutan sistematis catatan
atas laporan keuangan dan pengidentifikasian
kebijakan akuntansi signifikan.
• Amendment to PSAK No. 1, “Presentation of
Financial Statements on Initiative Disclosures”
which is effective for the period beginning on or
after January 1, 2017. This Amendment to PSAK
No. 1 provides clarification related to the
application of the requirements of materiality,
flexibility systematic sequence of notes to
financial statements and identification of
significant accounting policies.
• Amandemen PSAK No. 2, “Laporan Arus Kas
tentang Prakarsa Peungkapan” yang berlaku
efektif untuk periode tahun buku yang dimulai
pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018.
Amandemen PSAK No. 2 ini mensyaratkan
entitas untuk menyediakan pengungkapan yang
memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk
mengevaluasi perubahan pada liabilitas yang
timbul dari aktivitas pendanaan, termasuk
perubahan yang timbul dari arus kas maupun
perubahan nonkas.
• Amendment to PSAK No. 2, “Cash Flow
Statements on Initiative Disclosures” which is
effective for the period beginning on or after
January 1, 2018. This Amendement to PSAK No. 2
requires entity to provide disclosures that enable
users of financial statements to evaluate changes
in liabilities arising from financing activities,
including changes arising from cash flow and
changes in noncash.
• PSAK No. 3 (Penyesuaian 2016), “Laporan
Keuangan Interim” yang berlaku efektif untuk
periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah
tanggal 1 Januari 2017. PSAK No. 3 (Penyesuaian
2016) ini mengklarifikasi bahwa pengungkapan
interim yang dipersyaratkan harus dicantumkan
dalam laporan keuangan interim atau melalui
referensi silang dari laporan keuangan interim
seperti komentar manajemen atau laporan risiko
yang tersedia untuk pengguna laporan keuangan
interim dan pada saat yang sama. Jika pengguna
laporan keuangan tidak dapat mengakses
informasi yang ada pada referensi silang dengan
persyaratan dan waktu yang sama maka laporan
keuangan interim entitas dianggap tidak lengkap.
• PSAK No. 3 (Improvement 2016), “Interim
Financial Reporting” which is effective for the
period beginning on or after January 1, 2017.
This PSAK No. 3 (Improvement 2016) clarifies
that interim disclosures are required to be
included in the interim financial statements or
through cross-references of the interim financial
statements as management commentary or risk
report that is available to users of the interim
financial statements and at the same time. If the
users of financial statements can not access the
information on the cross-reference to the
requirements and the same time the interim
financial statements of the entity is considered
incomplete.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
12
2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN
INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI -
Lanjutan
2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS
OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS
(“PSAK”) AND INTERPRETATION TO FINANCIAL
ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”) - Continued
b. Standar yang Diterbitkan Namun Belum Berlaku
Efektif Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah
1 Januari 2017 dan 2018)
b. Standards Issued but not Effective in the Current
Year (on or after January 1, 2017 and 2018)
• Amandemen PSAK No. 16, “Aset Tetap tentang
Agrikultur: Tanaman Produktif” yang berlaku
efektif untuk periode tahun buku yang dimulai
pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018.
Amandemen PSAK 16 ini mengklarifikasi bahwa
aset biologis yang memenuhi definisi tanaman
produktif (bearer plants) masuk dalam ruang
lingkup PSAK 16: Aset Tetap. Definisi,
pengakuan dan pengukuran tanaman produktif
mengikuti persyaratan yang ada dalam PSAK 16:
Aset Tetap.
• Amendment to PSAK No. 16, “Fixed Assets on
Agriculture: Productive Plants” which is effective
for the period beginning on or after January 1,
2018. This amendment to PSAK No. 16 clarifies
that biological assets that meet the definition of
productive plants (plants bearer) included in the
scope of IAS 16: Fixed Assets. Definitions,
recognition and measurement of productive plants
follow the existing requirements in PSAK No. 16:
Property, Plant and Equipment.
• PSAK No. 24 (Penyesuaian 2016), “Imbalan
Kerja” yang berlaku efektif untuk periode tahun
buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1
Januari 2017. PSAK No. 24 (Penyesuaian 2016)
ini mengklarifikasi bahwa pasar obligasi korporasi
berkualitas tinggi dinilai berdasarkan denominasi
mata uang obligasi tersebut dan bukan
berdasarkan negara di mana obligasi tersebut
berada.
• PSAK No. 24 (Improvement 2016), “Employee
Benefits” which is effective for the period
beginning on or after January 1, 2017. This PSAK
SFAS No. 24 (Improvement 2016) clarifies that
the high-quality corporate bond market is valued
based on currency denominated on such bonds
and not based on the country in which the bonds
are.
• Amandemen PSAK No. 46,”Pajak Penghasilan
tentang Pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk
Rugi yang belum Direalisasi” yang berlaku efektif
untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau
setelah tanggal 1 Januari 2018. Amandemen
PSAK No. 46:
• Amendment to PSAK No. 46, “Income Tax on the
Recognition of deferred tax assets for unrealized
losses” which is effective for the period beginning
on or after January 1, 2018. Amendments to
PSAK No. 46:
a. Menambahkan contoh ilustrasi untuk
mengklarifikasi bahwa perbedaan temporer
dapat dikurangkan timbul ketika jumlah
tercatat aset instrumen utang yang diukur
pada nilai wajar dan nilai wajar tersebut lebih
kecil dari dasar pengenaan pajaknya, tanpa
mempertimbangkan apakah entitas
memperkirakan untuk memulihkan jumlah
tercatat instrumen utang melalui penjualan
atau penggunaan, misalnya dengan memiliki
dan menerima arus kas kontraktual, atau
gabungan keduanya.
a. Adding illustrative examples to clarify that
the temporary differences are deductible arise
when the carrying amount of assets debt
instruments measured at fair value and the
fair value is less than the taxable base,
regardless of whether the entity estimates to
recover the carrying amount of a debt
instrument through sale or use of, for
example, to have and receive contractual cash
flows, or a combination of both.
b. Mengklarifikasi bahwa untuk menentukan
apakah laba kena pajak akan tersedia
sehingga perbedaan temporer yang dapat
dikurangkan dapat dimanfaatkan, maka
penilaian perbedaan temporer yang dapat
dikurangkan tersebut dilakukan sesuai dengan
peraturan pajak.
a. Clarifying that to determine whether the
taxable income will be available so that the
deductible temporary differences can be
utilized, the valuation deductible temporary
differences would be in line with tax
regulations.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
13
2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN
INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI -
Lanjutan
2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS
OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS
(“PSAK”) AND INTERPRETATION TO FINANCIAL
ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”) - Continued
b. Standar yang Diterbitkan Namun Belum Berlaku
Efektif Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah
1 Januari 2017 dan 2018) - Lanjutan
b. Standards Issued but not Effective in the Current
Year (on or after January 1, 2017 and 2018) -
Conitnued
c. Menambahkan bahwa pengurangan pajak
yang berasal dari pembalikan aset pajak
tangguhan dikecualikan dari estimasi laba
kena pajak masa depan. Lalu entitas
membandingkan perbedaan temporer yang
dapat dikurangkan dengan estimasi laba kena
pajak masa depan yang tidak mencakup
pengurangan pajak yang dihasilkan dari
pembalikan aset pajak tangguhan tersebut
untuk menilai apakah entitas memiliki laba
kena pajak masa depan yang memadai.
b. Adding that the tax reduction from the
reversal of deferred tax assets is excluded
from the estimate of future taxable income.
Then the entity compares deductible
temporary differences to the estimated future
taxable income that does not include tax
reduction resulting from the reversal of
deferred tax assets to assess whether the entity
has a sufficient future taxable income.
d. Estimasi atas kemungkinan besar laba kena
pajak masa depan dapat mencakup pemulihan
beberapa aset entitas melebihi jumlah
tercatatnya jika terdapat bukti yang memadai
bahwa kemungkinan besar entitas akan
mencapai hal tersebut.
c. Estimate of the most likely future taxable
income can include recovery of certain assets
of the entity exceeds its carrying amount if
there is sufficient evidence that it is likely that
the entity will achieve.
• PSAK No. 58 (Penyesuaian 2016), “Aset Tidak
Lancar yang Dimiliki Untuk Dijual dan Operasi
yang Dihentikan” yang berlaku efektif untuk
periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah
tanggal 1 Januari 2017. PSAK No. 58
(Penyesuaian 2016) ini mengklarifikasi bahwa
perubahan dari satu metode pelepasan ke metode
pelepasan lainnya dianggap sebagai rencana awal
yang berkelanjutan dan bukan sebagai rencana
pelepasan baru. Penyesuaian ini juga
mengklarifikasi bahwa perubahan metode
pelepasan ini tidak mengubah tanggal klasifikasi
sebagai aset atau kelompok lepasan.
• PSAK No. 58 (Improvement 2016), “Non-current
Assets Held for Sale and Discontinued
Operations” which is effective for the period
beginning on or after January 1, 2017. This PSAK
No. 58 (Improvement 2016) clarifies that the
change from one method of disposal to other
disposal methods to be regarded as the beginning
of a sustainable plan and not as a new disposal
plan. This improvement also clarifies that the
change in the method of this disposal does not
change the date of classification as an asset or
disposal group.
• PSAK No. 60 (Penyesuaian 2016), “Instrumen
Keuangan: Pengungkapan”, yang berlaku efektif
untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau
setelah tanggal 1 Januari 2017. PSAK 60
(Penyesuaian 2016) ini mengklarifikasi bahwa
entitas harus menilai sifat dari imbalan kontrak
jasa sebagaimana dalam paragraf PP30 dan
paragraf 42C untuk menentukan apakah entitas
memiliki keterlibatan berkelanjutan dalam aset
keuangan dan apakah persyaratan pengungkapan
terkait keterlibatan berkelanjutan terpenuhi.
• PSAK No. 60 (Improvement 2016), "Financial
Instruments: Disclosures", which is effective for
the period beginning on or after January 1, 2017.
This PSAK No. 60 (Improvement 2016) clarifies
that an entity must assess the nature of the
contract in exchange for services as provided in
paragraph PP30 and paragraphs 42C to
determine whether the entity has a continuing
involvement in financial assets and whether the
disclosure requirements related to continuing
involvement are met.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
14
2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN
INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI -
Lanjutan
2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS
OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS
(“PSAK”) AND INTERPRETATION TO FINANCIAL
ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”) - Continued
b. Standar yang Diterbitkan Namun Belum Berlaku
Efektif Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah
1 Januari 2017 dan 2018) - Lanjutan
b. Standards Issued but not Effective in the Current
Year (on or after January 1, 2017 and 2018) -
Conitnued
• PSAK No. 69, “Agrikultur” yang berlaku efektif
untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau
setelah tanggal 1 Januari 2018. PSAK No. 69 ini
mengatur bahwa aset biologis atau produk
agrikultur diakui saat memenuhi beberapa kriteria
yang sama dengan kriteria pengakuan aset. Aset
tersebut diukur pada saat pengakuan awal dan
pada setiap akhir periode pelaporan keuangan
pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual.
Selisih yang timbul dari perubahan nilai wajar aset
diakui dalam laba rugi periode terjadinya.
Pengecualian diberikan apabila nilai wajar secara
jelas tidak dapat diukur secara andal. PSAK
No. 69 juga memberikan pengecualian untuk aset
produktif yang dikecualikan dari ruang lingkup.
Pengaturan akuntansi aset produktif tersebut
mengacu ke PSAK No.16: Aset Tetap. PSAK
No. 69 tidak mengatur tentang pemrosesan produk
agrikultur setelah masa panen.
• PSAK No. 69, “Agriculture” which is effective for
the period beginning on or after January 1, 2018.
This PSAK No. 69 stipulates that a biological
asset or agricultural products are recognized
when fulfilling some of the same criteria as the
criteria for asset recognition. Such assets are
measured at initial recognition and at the end of
each financial reporting period at fair value less
costs to sell. Differences arising from changes in
fair value of assets recognized in profit and loss
incurred. Exceptions are granted if the fair value
clearly can not be measured reliably. PSAK
No. 69 also provides an exception for assets
which are excluded from scope. Accounting
arrangements for such productive assets refers to
PSAK No. 16, “Property, Plant and Equipment”.
PSAK No. 69 does not regulate the processing of
agricultural products after harvest.
• ISAK No. 31, “Interpretasi atas Ruang Lingkup
PSAK No. 13: Properti Investasi” yang berlaku
efektif untuk periode tahun buku yang dimulai
pada atau setelah tanggal 1 Januari 2017. ISAK
No. 31 ini memberikan interpretasi atas
karakteristik bangunan yang digunakan sebagai
bagian dari definisi properti investasi dalam
PSAK No. 13, “Properti Investasi”. Bangunan
sebagaimana dimaksud dalam definisi properti
investasi mengacu pada struktur yang memiliki
karakteristik fisik yang umumnya diasosiasikan
dengan suatu bangunan pada adanya dinding,
lantai, dan atap yang melekat pada aset.
• ISAK No. 31, “Interpretation to Scope under
PSAK No. 13, “Investment Property” which is
effective for the period beginning on or after
January 1, 2017. This ISAK No. 31 provides an
interpretation of the characteristics of the
building that is used as part of the definition of
investment property under PSAK No. 13,
“Investment Property”. The building referred to
in the definition of investment property refers to
structures that have physical characteristics that
are generally associated with a building on its
walls, floors, and roofs embedded to the asset.
Beberapa dari SAK dan ISAK termasuk amandemen
dan peyesuaian tahunan yang berlaku dalam tahun
berjalan dan relevan dengan kegiatan Entitas telah
diterapkan sebagaimana dijelaskan dalam ikhtisar
kebijakan akuntansi yang penting.
Several SAKs and ISAKs including amendments and
annual improvements that became effective in the
current year and are relevant to the Entity’s
operation have been adopted as disclosed in the
“Summary of Significant Accounting Polices”.
Beberapa SAK dan ISAK lainnya yang tidak relevan
dengan kegiatan Entitas atau mungkin akan
mempengaruhi kebijakan akuntansinya dimasa depan
sedang dievaluasi oleh manajemen potensi dampak
yang mungkin timbul dari penerapan standar-standar
ini terhadap laporan keuangan.
Other SAKs and ISAKs that are not relevant to the
Entity’s operation or might affect the accounting
policies in the future are being evaluated by the
management the potential impact that might arise
from the adoption of these standards to the financial
statements.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
15
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES
a. Pernyataan Kepatuhan a. Compliance Statements
Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di
Indonesia yang diterbitkan oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia
(DSAK-IAI) dan peraturan BAPEPAM-LK
No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan
Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”
yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua
BAPEPAM-LK (sekarang Otoritas Jasa Keuangan
atau OJK) No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni
2012.
The financial statements have been prepared and
presented in accordance with Indonesia Financial
Accounting Standards (SAK) as issued by the Board
of Financial Accounting Standards of the Indonesian
Institute of Accountants (DSAK-IAI) and the
BAPEPAM-LK Regulation No. VIII.G.7 regarding
“Emiten or Public Company’s Financial Statements
Presentation and Disclosure Guidelines” as included
in the apendix of the Decision of the Chairman of
BAPEPAM-LK (now becoming Indonesian Financial
Services Authority or OJK) No. Kep-347/BL/2012
dated June 25, 2012.
b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan b. Basis for the Preparation of Financial Statements
Efektif 1 Januari 2015, Laporan keuangan disusun
sesuai dengan PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian
Laporan Keuangan”. PSAK revisi ini mengubah
pengelompokkan item-item yang disajikan dalam
penghasilan komprehensif lain (OCI). Item-item yang
akan direklasifikasi ke laba rugi akan disajikan
terpisah dari item-item yang tidak akan direklasifikasi
ke laba rugi. Penerapan PSAK ini hanya berakibat
pada penyajian saja dan tidak berdampak pada posisi
keuangan dan kinerja Entitas.
Effective January 1, 2015, the financial statements
are prepared in accordance with PSAK No. 1
(Revised 2013), “Presentation of Financial
Statements”. This revised PSAK changes the
grouping of items presented in OCI. Items that could
be reclassified to profit or loss would be presented
separately from items that will never be reclassified.
The adoption of this PSAK affects presentation only
and has no impact on the Entity’s financial position
or performance.
Laporan keuangan disusun berdasarkan asumsi
kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali
laporan arus kas yang menggunakan dasar kas.
The financial statements have been prepared on the
assumption of going concern and accrual basis
except for statements of cash flows using cash basis.
Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan
keuangan ini adalah konsep biaya perolehan
(historical cost), kecuali untuk beberapa akun
tertentu yang didasarkan pengukuran lain
sebagaimana yang diungkapkan pada kebijakan
akuntansi dalam masing-masing akun tersebut.
The measurement in the financial statements is
historical cost concept, except for certain accounts
which are measured on the bases described in the
related accounting policies of respective account.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan
metode langsung (direct method) dengan
mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi,
investasi dan pendanaan.
The statements of cash flows, which have been
prepared using the direct method, present cash
receipts and payments classified into operating,
investing and financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan
keuangan adalah Rupiah (Rp) yang juga merupakan
mata uang fungsional Entitas.
The reporting currency used in the preparation of the
financial statements is Rupiah (Rp) which also
represents functional currency of the Entity.
Ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi
secara restrospektif atau membuat penyajian kembali
pos-pos laporan keuangan atau ketika entitas
mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya
maka entitas menyajikan kembali laporan keuangan
pada awal periode komparatif yang disajikan.
When the entity adopts accounting policy
retrospectively or restates items in its financial
statements or the entity reclassifies the items in its
financial statements, the financial statements at the
beginning of comparative period are presented.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
16
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN - Lanjutan 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES - Continued
c. Transaksi Dengan Pihak-pihak Berelasi c. Transaction With Related Parties
Entitas melakukan transaksi dengan pihak-pihak
berelasi sebagaimana didefinisikan dalam PSAK
No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak
Berelasi”.
The Entity deals transactions with related parties as
defined in PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related
Party Disclosures”.
PSAK ini mensyaratkan pengungkapan hubungan,
transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk
komitmen dalam laporan keuangan dan laporan
keuangan tersendiri entitas induk dan juga diterapkan
terhadap laporan keuangan secara individual.
Perubahan ini juga memperkenalkan pengecualian
dari persyaratan umum pengungkapan pihak berelasi
atas transaksi dengan pemerintah dan entitas yang
dikendalikan, dikendalikan bersama, atau dipengaruhi
secara signifikan oleh Pemerintah (entitas berelasi
dengan pemerintah).
This revised PSAK requires disclosure of
relationships, transactions and balances related
parties, including commitments in the financial
statements and applies to individual financial
statements. The amendment separate financial
statements of the parent entity also also introduces an
exemption from the general related party disclosure
requirements for transactions with government and
entities that are controlled, jointly controlled or
significantly influenced by the same Government as
the reporting entity (government related entities).
Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait
dengan entitas yang menyiapkan laporan
keuangannya (entitas pelapor).
Related party is a person or an entity related to the
entity that prepares financial statements (the
reporting entity).
a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai
relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
a. A person or a close member of that person's
family is related to the reporting entity if that
person:
(i) memiliki pengendalian atau pengendalian
bersama atas entitas pelapor;
(ii) memiliki pengaruh signifikan atas entitas
pelapor; atau
(iii) personil manajemen kunci entitas pelapor
atau entitas induk entitas pelapor.
(i) has control or joint control over the
reporting entity;
(ii) has significant influence over the reporting
entity; or
(iii) is a member of the key management
personnel of the reporting entity or of a
parent of the reporting entity.
b. Suatu entitas mempunyai relasi dengan entitas
pelapor jika entitas memenuhi salah satu hal
berikut:
b. An entity is related to the reporting entity if any
of the following conditions applies:
(i) entitas dan entitas pelapor adalah anggota
dari Entitas yang sama (artinya entitas induk,
entitas anak, dan entitas anak berikutnya
terkait dengan entitas lain).
(ii) satu entitas adalah entitas asosiasi atau
ventura bersama dari entitas lain (atau entitas
asosiasi atau ventura bersama yang
merupakan anggota suatu Entitas, yang mana
entitas lain tersebut adalah anggotanya).
(iii) kedua entitas tersebut adalah ventura
bersama dari pihak ketiga yang sama.
(iv) suatu entitas adalah ventura bersama dari
entitas ketiga dan entitas yang lain adalah
entitas asosiasi dari entitas ketiga.
(v) entitas tersebut adalah suatu program
imbalan kerja untuk imbalan kerja dari salah
satu entitas pelapor atau entitas lain yang
terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas
pelapor adalah entitas yang
menyelenggarakan program tersebut, maka
entitas sponsor juga berelasi dengan entitas
pelapor.
(i) the entity and the reporting entity are
members of the same group (which means
that each parent, subsidiary and fellow
subsidiary is related to the others).
(ii) one entity is an associate or joint venture of
the other entity (or an associate or joint
venture of a member of a group of which the
other entity is a member).
(iii) both entities are joint ventures of the same
third party.
(iv) one entity is a joint venture of a third entity
and the other entity is an associate of the
third entity.
(v) the entity is a post-employment defined
benefit plan for the benefit of employees of
either the reporting entity or an entity
related to the reporting entity. If the
reporting entity in itself such a plan, the
sponsoring employers are also related to the
reporting entity.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
17
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN - Lanjutan 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES - Continued
c. Transaksi Dengan Pihak-pihak Berelasi -
Lanjutan c. Transaction With Related Parties - Continued
(vi) entitas yang dikendalikan atau dikendalikan
bersama oleh orang yang diidentifikasikan
dalam huruf a.
(vii) orang yang didentifikasikan dalam huruf a
(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas
atau personil manajemen kunci entitas (atau
entitas induk dari entitas).
(vi) the entity is controlled or jointly controlled
by a person identified in a).
(vii) a person identified in a (1) has significant
influence over the entity or is a member of
the key management personnel of the entity
(or of a parent of the entity).
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang
disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan
tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain
yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak
berelasi.
The transaction was conducted on terms agreed by
both parties, which terms may not be the same as
other transactions conducted by parties who are not
related.
Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan
pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan
atau tidak dengan persyaratan dan kondisi
sebagaimana yang dilakukan dengan pihak-pihak
yang tidak mempunyai hubungan pihak-pihak
berelasi, telah diungkapkan dalam catatan atas
laporan keuangan yang relevan.
All transactions and balances with significant related
parties, whether or not conducted with the terms and
conditions, as was done with the parties that have no
relation to related parties, have been disclosed in the
relevant notes to the financial statements.
d. Instrumen Keuangan d. Financial Instruments
Entitas menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2014),
“Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55
(Revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran” dan PSAK No. 60 (Revised 2014),
“Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. Selain itu,
Entitas juga menerapkan ISAK No. 13, “Lindung
Nilai Investasi Neto Dalam Kegiatan Usaha Luar
Negeri” dan ISAK No. 26 (2014), “Penilaian Ulang
Derivatif Melekat”.
The Entity adopted PSAK No. 50 (Revised 2014),
“Financial Instruments: Presentation”, PSAK No. 55
(Revised 2014), “Financial Instruments: Recognition
and Measurement”, and PSAK No. 60 (Revised
2014), “Financial Instruments: Disclosures”. In
addition, the Entity also adopted ISAK No. 13,
“Hedges of a Net Investment in a Foreign
Operation” and ISAK No. 26 (Revised 2014),
“Reassessment of Embedded Derivatives”.
PSAK No. 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan:
Penyajian”, menguraikan persyaratan akuntansi
penyajian dari instrumen keuangan, terutama untuk
klasifikasi instrumen tersebut dalam aset keuangan,
liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Standar ini
juga memberikan panduan pada klasifikasi terkait
dengan suku bunga, dividen dan keuntungan /
kerugian, dan ketika aset keuangan dan liabilitas
keuangan dapat di saling hapus.
PSAK No. 50 (Revised 2014), “Financial
Instruments: Presentation”, outlines the accounting
requirements for the presentation of financial
instruments, particularly as to the classification of
such instruments into financial assets, financial
liabilities and equity instruments. The standard also
provide guidance on the classification of related
interest, dividends and gains/losses, and when
financial assets and financial liabilities can be offset.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
18
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN - Lanjutan 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES - Continued
d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued
Prinsip-prinsip dalam standar ini melengkapi prinsip
untuk pengakuan dan pengukuran aset keuangan dan
liabilitas keuangan dalam PSAK No. 55 (Revisi
2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran”, dan untuk mengungkapkan informasi
tentang instrumen keuangan di PSAK No. 60 (Revisi
2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.
The principles in this standard complement the
principles for recognizing and measuring financial
assets and financial liabilities in PSAK No. 55
(Revised 2014), Financial Instruments: Recognition
and Measurement”, and for disclosing information
about them in PSAK No. 60 (Revised 2014),
“Financial Instruments: Disclosures”.
PSAK No. 55 (Revisi 2014) berkaitan dengan, antara
lain, pengakuan awal dari aset dan liabilitas
keuangan, pengukuran setelah pengakuan awal,
penurunan nilai, penghentian pengakuan, dan
akuntansi lindung nilai.
PSAK No. 55 (Revised 2014) deals with, among other
things, initial recognition of financial assets and
liabilities, measurement subsequent to initial
recognition, impairment, derecognition, and hedge
accounting.
PSAK No. 60 (Revisi 2014) mensyaratkan
pengungkapan kuantitatif dan kualitatif dalam
laporan keuangan yang memungkinkan para
pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen
keuangan atas posisi dan kinerja keuangan, dan sifat
dan tingkat risiko yang timbul dari instrumen
keuangan yang mana entitas adalah terekspos selama
periode dan pada akhir periode pelaporan dan
bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut.
Selain itu, standar ini menjelaskan persyaratan untuk
pengungkapan risiko likuiditas.
PSAK No. 60 (Revised 2014) requires quantitative
and qualitative disclosures in the financial statements
that enable users to evaluate the significance of
financial instruments on the financial position and
performance, and the nature and extent of risks
arising from financial instruments to which the entity
is exposed during the period and at the end of the
reporting period and how the entity manages such
risks. In addition, this standard describes the
requirement for disclosure of liquidity risk.
ISAK No. 26 (Revisi 2014) yang menggantikan
ISAK No. 26 (Revisi 2009) kembali menegaskan
perlakuan di PSAK No. 55 (Revisi 2014) bahwa
entitas harus menilai apakah derivatif melekat
disyaratkan untuk dipisahkan dari kontrak utama dan
dicatat sebagai derivatif ketika entitas menjadi pihak
dalam kontrak tersebut.
ISAK No. 26 (Revised 2014) which superseded ISAK
No. 26 (Revised 2009) re-confirms the treatment in
PSAK No. 55 (Revised 2014) that an entity should
assess whether an embedded derivative is required to
be separated from the host contract and accounted
for as a derivative when the entity first becomes a
party to the contract.
(1) Aset Keuangan (1) Financial Assets
Pengakuan dan Pengukuran Awal Initial Recognition and Measurement
Aset keuangan diakui pada posisi keuangan
ketika entitas menjadi pihak dalam provisi
kontrak instrumen.
Financial assets are recognized on the financial
position when the entity becomes a party to the
contractual provision of the instrument.
Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK
No. 55 (Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai
aset keuangan pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi (FVTPL), investasi dimiliki hingga
jatuh tempo (HTM), pinjaman yang diberikan
dan piutang, atau aset keuangan tersedia untuk
dijual (AFS).
Financial assets within the scope of PSAK
No. 55 (Revised 2014) are classified as financial
assets at fair value through profit or loss
(FVTPL), held-to-maturity investments (HTM),
loans and receivables, or available-for-sale
(AFS) financial assets.
Entitas menentukan klasifikasi aset keuangan
tersebut pada pengakuan awal dan, jika
diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi
kembali klasifikasi aset pada setiap tanggal
pelaporan.
The Entity determines the classification of its
financial assets at initial recognition and, where
allowed and appropriate, re-evaluates the
classification of the assets at each reporting
date.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
19
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN - Lanjutan 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES - Continued
d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued
(1) Aset Keuangan - Lanjutan (1) Financial Assets - Continued
Pengakuan dan Pengukuran Awal - Lanjutan
Initial Recognition and Measurement -
Continued
Aset keuangan pada awalnya diukur pada nilai
wajar, dalam hal investasi tidak diklasifikasikan
sebagai FVTPL, nilai wajar ditambah biaya
transaksi yang dapat diatribusikan secara
langsung dengan perolehan atau penerbitan aset
keuangan.
Financial assets are initially measured at fair
value, in the case of investments not classified
as at FVTPL, fair value plus transaction costs
that are directly attributable to the acquisition
or issuance of financial assets.
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Subsequent Measurement
Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan
awal tergantung pada klasifikasinya sebagai
berikut:
Subsequent measurement of financial assets
depends on their classification as follows
• Aset Keuangan pada Nilai Wajar Melalui
Laba atau Rugi (FVTPL)
• Financial Assets at Fair Value Through
Profit or Loss (FVTPL)
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai
FVTPL pada saat aset keuangan diperoleh
untuk diperdagangan atau ditetapkan pada
saat pengakuan awal sebagai FVTPL. Aset
keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok
diperdagangkan jika diperoleh untuk tujuan
dijual atau dibeli kembali dalam waktu
dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan
sebagai kelompok diperdagangkan kecuali
aset derivatif tersebut ditetapkan sebagai
instrumen lindung nilai efektif.
Financial assets are classified as FVTPL
when the financial assets acquired for
trading or designated upon initial
recognition as FVTPL. Financial assets are
classified as held for trading if acquired for
the purpose of selling or repurchasing in the
near future. Derivative assets are also
classified as held for trading unless they are
designated as derivative assets effective
hedging instruments.
Aset keuangan FVTPL termasuk aset
keuangan untuk diperdagangkan dan aset
keuangan yang ditetapkan pada saat
pengakuan awal sebagai FVTPL disajikan
dalam laporan posisi keuangan pada nilai
wajar dengan keuntungan atau kerugian dari
perubahan nilai wajar diakui dalam laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
termasuk dividen atau bunga yang diperoleh
dari aset keuangan tanpa dikurangi biaya
transaksi yang mungkin terjadi pada saat
penjualan atau pelepasan lainnya.
Financial assets at FVTPL include financial
assets held for trading and financial assets
designated upon initial recognition as
FVTPL are presented in the statement of
financial position at fair value with gains or
losses from changes in fair value recognized
in the statement of profit or loss and other
comprehensive income include dividends or
interest earned on financial assets without
deducting transaction costs that may occur
upon the sale or other disposal.
• Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo • Held-to-Maturity Investments
Aset keuangan non-derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan
jatuh temponya telah ditetapkan
diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki
hingga jatuh tempo ketika Entitas
mempunyai maksud positif dan kemampuan
untuk memiliki aset keuangan hingga jatuh
tempo.
Non-derivative financial assets with fixed or
determinable payments and maturity are
classified as held-to-maturity investments
when the Entity has the positive intention
and ability to hold them until maturity.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
20
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN - Lanjutan 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES - Continued
d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued
(1) Aset Keuangan - Lanjutan (1) Financial Assets - Continued
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal -
Lanjutan Subsequent Measurement - Continued
• Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
- Lanjutan
• Held-to-Maturity Investments - Continued
Setelah pengukuran awal, investasi yang
dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada
biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif
(SBE).
After initial measurement, investments held
to maturity are measured at amortized cost
using the effective interest method (EIR).
Metode ini menggunakan SBE untuk
mendiskontokan estimasi penerimaan kas di
masa datang selama perkiraan umur dari aset
keuangan ke nilai tercatat bersih dari aset
keuangan. Keuntungan dan kerugian diakui
dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain pada saat investasi
tersebut dihentikan pengakuannya atau
mengalami penurunan nilai, maupun melalui
proses amortisasi.
This method uses the EIR for discounted
estimated future cash receipts through the
expected life of the financial asset to the net
carrying amount of the financial asset. Gains
and losses are recognized in the statement of
profit or loss and other comprehensive
income when the investments are
derecognized or impaired, as well as through
the amortization process.
• Pinjaman yang Diberikan dan Piutang • Loans and Receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah
aset keuangan non-derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan
tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Loans and receivables are non-derivative
financial assets with fixed or determinable
payments and have no quotations in an
active market.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan
dalam kelompok ini diukur sebesar biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan
SBE. Keuntungan dan kerugian diakui dalam
laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain pada saat pinjaman yang
diberikan dan piutang dihentikan
pengakuannya atau mengalami penurunan
nilai, maupun melalui proses amortisasi.
After initial recognition, the financial assets
are measured at amortized cost using the
EIR. Gains and losses are recognized in the
statement of profit or loss and other
comprehensive income when the loans and
receivables are derecognized or impaired, as
well as through the amortization process.
• Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual • Available-for-Sales (AFS) Financial Assets
Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah
aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan
sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak
diklasifikasikan ke dalam tiga kategori
sebelumnya. Aset keuangan ini
diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar
kecuali aset keuangan tersebut ditujukan
untuk dilepaskan dalam waktu dua belas
bulan dari tanggal laporan posisi keuangan.
Available-for-sale (AFS) financial assets are
non-derivative financial assets that are
designated as available-for-sale or are not
classified into the three preceding
categories. Financial assets are classified as
non-current assets unless the asset is
intended to be released within twelve months
from the date of the financial position.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
21
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN - Lanjutan 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES - Continued
d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued
(1) Aset Keuangan - Lanjutan (1) Financial Assets - Continued
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal -
Lanjutan Subsequent Measurement - Continued
• Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual -
Lanjutan
• Available-for-Sales (AFS) Financial Assets -
Continued
Setelah pengukuran awal, aset keuangan
tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar
tanpa dikurangi biaya transaksi yang
mungkin terjadi saat penjualan atau
pelepasan lain, dengan keuntungan atau
kerugian komponen yang belum terealisasi
diakui sebagai OCI dalam ekuitas sampai
investasi tersebut dihentikan pengakuannya.
After initial measurement, AFS financial
assets are measured at fair value without
deducting transaction costs that may occur
when a sale or other disposal, with
unrealized gains or losses recognized as
OCI in equity component until the
investment is derecognized.
Pada saat itu, laba atau rugi kumulatif yang
sebelumnya diakui dalam komponen ekuitas
sampai aset keuangan tersebut dihentikan
pengakuannya atau sampai diturunkan
nilainya dan pada saat yang sama
keuntungan atau kerugian kumulatif yang
sebelumnya diakui dalam ekuitas harus
diakui ke laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain sebagai penyesuaian
reklasifikasi.
At that time, the cumulative gain or loss
previously recognized in equity component
until the financial asset is derecognized or
until to be determined impaired and at the
same time the cumulative gain or loss
previously recognized in equity should be
recognized to the statement of profit or loss
and other comprehensive income as a
reclassification adjustment.
(2) Liabilitas Keuangan (2) Financial Liabilities
Pengakuan dan Pengukuran Awal Initial Recognition and Measurement
Liabilitas keuangan diakui pada posisi keuangan
ketika entitas menjadi pihak dalam provisi
kontrak instrumen. Liabilitas keuangan dalam
ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2014)
diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi,
liabilitas keuangan yang diukur pada biaya
perolehan diamortisasi (utang lain-lain dan
derivatif yang ditentukan sebagai instrumen
lindung nilai efektif, mana yang sesuai). Entitas
menetapkan klasifikasi atas liabilitas keuangan
pada saat pengakuan awal.
Financial liabilitas are recognized on the
financial position when the entity becomes a
party to the contractual provision of the
instrument. Financial liabilities within the scope
of PSAK No. 55 (Revised 2014) are classified as
financial liabilities measured at fair value
through profit or loss (FVTPL), financial
liabilities that are measured at amortized cost
(other payables and derivatives designated as
effective hedging instruments, which
appropriate). The Entity determines the
classification of its financial liabilities at initial
recognition.
Liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada
nilai wajar dan dalam hal liabilitas keuangan
tidak diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar
ditambah biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung dengan penerbitan
liabilitas keuangan tersebut.
Financial liabilities are initially measured at
fair value and in the case of financial liabilities
not classified as at fair value through profit or
loss (FVTPL), fair value plus transaction costs
that are directly attributable to the issuance of
financial liabilities.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
22
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN - Lanjutan 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES - Continued
d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued
(2) Liabilitas Keuangan - Lanjutan (2) Financial Liabilities - Continued
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Subsequent Measurement
Pengukuran liabilitas keuangan setelah
pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya
sebagai berikut:
Subsequent measurement of financial liabilities
depends on their classification as follows:
• Liabilitas Keuangan pada Nilai Wajar
Melalui Laba Rugi (FVTPL)
• Financial Liabilities at Fair Value Through
Profit or Loss (FVTPL)
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai
kelompok diperdagangkan jika mereka
diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli
kembali dalam waktu dekat. Derivatif juga
diklasifikasikan sebagai kelompok
diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan
sebagai derivatif liabilitas instrumen lindung
nilai efektif. Keuntungan atau kerugian atas
liabilitas yang dimiliki untuk diperdagangkan
diakui dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain.
Financial liabilities are classified as held for
trading if they are acquired for the purpose
of selling or repurchasing in the near future.
Derivatives are also classified as held for
trading unless they are designated as
derivative liabilities effective hedging
instruments. Gains or losses on liabilities
held for trading are recognized in the
consolidated statement of profit or loss and
other comprehensive income.
Liabilitas keuangan yang ditetapkan sebagai
liabilitas keuangan FVTPL termasuk
liabilitas keuangan untuk diperdagangkan
dan ditetapkan pada saat pengakuan awal
sebagai FVTPL disajikan dalam laporan
posisi keuangan pada nilai wajar dengan
keuntungan atau kerugian dari perubahan
nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain.
Financial liabilities that are designated as
financial liabilities at FVTPL include
financial liabilities held for trading and
designated upon initial recognition as
FVTPL are presented in the statement of
financial position at fair value with gains or
losses from changes in fair value recognized
in statement of profit or loss and other
comprehensive income.
• Liabilitas Keuangan pada Biaya Perolehan
Diamortisasi
• Financial Liabilities at Amortized Cost
Setelah pengakuan awal, selanjutnya
liabilitas keuangan yang diukur pada biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan
metode EIR.
After initial recognition, financial liabilities
are measured at amortized cost using the
EIR.
Biaya perolehan diamortisasi dihitung
dengan menggunakan metode EIR dikurangi
dengan penyisihan penurunan nilai dan
pembiayaan atau pengurangan pokok.
Perhitungan tersebut memperhitungkan
premium atau diskonto pada saat akuisisi dan
mencakup biaya transaksi dan biaya yang
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
suku bunga efektif.
Amortized cost is calculated by using the EIR
method less any allowance for impairment
and financing or principal reduction. The
calculation takes into account any premium
or discount on acquisition and includes
transaction costs and fees that are an
integral part of the effective interest rate.
Keuntungan dan kerugian diakui dalam
laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain pada saat liabilitas
tersebut dihentikan pengakuannya maupun
melalui proses amortisasi.
Gains and losses are recognized in the
statement of profit or loss and other
comprehensive income when the liabilities
are derecognized as well as through the
amortization process.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
23
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN - Lanjutan
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES - Continued
d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued
(3) Saling Hapus Instrumen Keuangan (3) Offsetting of Financial Instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling-
hapus buku dan nilai bersihnya disajikan dalam
laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika,
terdapat hak secara hukum untuk melakukan
saling hapus buku atas jumlah tercatat dari aset
keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan
terdapat maksud untuk menyelesaikan secara
bersih, atau untuk merealisasikan aset dan
menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
Financial assets and financial liabilities are
offset and the net amount presented in the
statement of financial position if, and only if,
there is a legal right to offset the carrying
amount of financial assets and financial
liabilities and there is an intention to settle on a
net basis, or to realize the asset and settle the
liability simultaneously
(4) Nilai Wajar Instrumen Keuangan (4) Fair Value of Financial Instruments
Nilai wajar instrumen keuangan yang
diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan
yang terorganisasi ditentukan dengan mengacu
pada kuotasi harga di pasar aktif pada penutupan
bisnis pada akhir periode pelaporan tanpa
pengurangan untuk biaya transaksi. Untuk
instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar
aktif, nilai wajar ditentukan dengan
menggunakan teknik penilaian.
The fair value of financial instruments that are
actively traded in organized financial markets is
determined by reference to their quoted prices in
an active market at the close of business on the
financial position date without any deduction for
transaction costs. For financial instruments with
no active market, fair value is determined using
valuation techniques.
Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan
transaksi-transaksi pasar yang wajar antara
pihak-pihak yang mengerti dan berkeinginan,
mengacu pada nilai wajar terkini dari instrumen
lain yang secara substansial sama, analisis arus
kas yang didiskontokan, atau model penilaian
lain sebagaimana disyaratkan di PSAK No. 68,
“Pengukuran Nilai Wajar”.
Such techniques may include the use of fair
market transactions between the parties who
understand and are willing to (arm’s length
transactions), referring to the current fair value
of another instrument that is substantially the
same, discounted cash flow analysis or other
valuation models as required in PSAK No. 68
“Fair Value Measurement”.
Penyesuaian Risiko Kredit Credit Risk Adjustment
Entitas menyesuaikan harga di pasar yang lebih
menguntungkan untuk mencerminkan adanya
perbedaan risiko kredit pihak lawan
(counterparty) antara instrumen yang
diperdagangkan di pasar tersebut dengan
instrumen yang dinilai untuk posisi aset
keuangan. Dalam menentukan nilai wajar posisi
liabilitas keuangan, risiko kredit Entitas terkait
dengan instrumen harus diperhitungkan.
The Entity adjusts the price in the more
advantageous market to reflect any differences in
counterparty credit risk between instruments
traded in that market and the instruments being
valued for financial asset positions. In
determining the fair value of financial liabilities
position, the Entity’s credit risk associated with
the instrument should be taken into account.
(5) Penurunan Nilai Aset Keuangan (5) Impairment of Financial Assets
Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan
mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif
telah terjadinya penurunan nilai atas asset
keuangan Perusahaan. Aset keuangan atau
kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan
kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan
hanya jika, terdapat bukti yang objektif
mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat
dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah
pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang
merugikan), dan peristiwa yang merugikan
tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa
depan atas aset keuangan atau kelompok aset
keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
At each reporting date, the Company assesses
whether there is objective evidence that the
Company's financial assets are impaired. A
financial asset or a group of financial assets is
deemed to be impaired if, and only if, there is
objective evidence of impairment as a result of
one or more events that has occurred after the
initial recognition of the asset (an incurred ‘loss
event’) and that loss event has an impact on the
estimated future cash flows of the financial asset
or the group of financial assets that can be
reliably estimated.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
24
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN - Lanjutan
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES - Continued
d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued
(5) Penurunan Nilai Aset Keuangan - Lanjutan (5) Impairment of Financial Assets - Continued
Bukti penurunan nilai meliputi indikasi bahwa
kesulitan keuangan signifikan yang dialami
penerbit atau pihak peminjam, wanprestasi atau
tunggakan pembayaran pokok atau bunga,
kemungkinan bahwa pihak peminjam akan
dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi
keuangan lainnya dan data yang dapat
diobservasi mengindikasikan adanya penurunan
yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa
datang, misalnya perubahan kondisi ekonomi
yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset
dalam kelompok tersebut.
Evidence of impairment may include indications
that the debtors or a group of debtors is
experiencing significant financial difficulty,
default or delinquency in principal or interest
payments, the probability that they will enter
bankruptcy or other financial reorganization
and where observable data indicate that there is
a measurable decrease in the estimated future
cash flows, such as changes in arrears or
economic conditions that correlate with defaults.
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya
perolehan diamortisasi, Perusahaan pertama kali
menentukan apakah terdapat bukti objektif
penurunan nilai secara individual atas aset
keuangan yang signifikan secara individual, atau
secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak
signifikan secara individual.
For financial assets carried at amortized cost,
the Company first assesses individually whether
objective evidence of impairment exists
individually for financial assets that are
individually significant, or collectively for
financial assets that are individually not
significant.
Penilaian secara individual dilakukan atas aset
keuangan yang signifikan yang memiliki bukti
objektif penurunan nilai. Aset keuangan
yangtidak signifikan dimasukkan dalam
kelompok aset keuangan yang memiliki
karakteristik risiko kredit yang sejenis dan
dilakukanpenilaian secara kolektif.
Individual assessment is performed on
thesignificant financial assets that had objective
evidence of impairment. The insignificant
financial assets include in the group of financial
assets with similar credit risk characteristics
and assessed collectively.
Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti
objektif penurunan nilai atas aset keuangan yang
dinilai secara individual, maka Perusahaan
memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok
aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko
kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai
kelompok tersebut secara kolektif.
However, if the Company determines that no
objective evidence of impairment exists for an
individually assessed financial asset, the
Company includes the asset in a group of
financial assets with similar credit risk
characteristics and collectively assesses them
for impairment.
Penyisihan kerugian penurunan nilai secara
individual dihitung dengan menggunakan
metode diskonto arus kas (discounted cash
flows). Sedangkan penyisihan kerugian
penurunan nilai secara kolektif dihitung dengan
menggunakan metode statistik dari data historis
berupa probability of default dimasa lalu, waktu
pengembalian dan jumlah kerugian yang terjadi
(loss given default) yang selanjutnya disesuaikan
lagi dengan pertimbangan manajemen terkait
kondisi ekonomi dan kredit saat ini.
Allowance for impairment losses on impaired
financial assets that were assessed individually
by using discounted cash flows method. While
for allowance for impairment losses on impaired
financial assets that was assessed collectively,
the Company uses statistical method of the
historical data such as the probability of
defaults, time of recoveries, the amount of loss
incurred (loss given default), and by considering
for management’s judgement of current
economic and credit conditions.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
25
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN - Lanjutan
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES - Continued
d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued
(5) Penurunan Nilai Aset Keuangan - Lanjutan (5) Impairment of Financial Assets - Continued
Evaluasi penyisihan kerugian penurunan nilai
secara kolektif mencakup kerugian kredit yang
melekat pada portofolio piutang pembiayaan
konsumen dan piutang pembiayaan multiguna
dengan karakteristik ekonomi yang serupa ketika
terdapat bukti objektif bahwa telah terjadi
penurunan nilai piutang dalam portofolio
tersebut, namun penurunan nilai secara
individual belum dapat diidentifikasi. Dalam
menentukan perlunya untuk membentuk
penyisihan kerugian penurunan nilai secara
kolektif, manajemen mempertimbangkan
beberapa faktor seperti kualitas kredit, besarnya
portofolio, konsentrasi kredit dan faktor-faktor
ekonomi.
Evaluation on allowance for collective
impairment cover credit losses inherent in
portfolios of consumer financing receivables and
multipurpose financing receivables with similar
economic characteristics is performed when
there is objective evidence to suggest that they
contain impaired receivables, but the individual
impaired items cannot yet be identified. In
assessing the need for allowance for collective
impairment losses, management considers
several factors such as credit quality, portfolio
size, credit concentrations and economic factors.
Dalam mengestimasi penyisihan yang
dibutuhkan, asumsi-asumsi dibuat untuk
menentukan model kerugian bawaan dan untuk
menentukan parameter input yang diperlukan,
berdasarkan pengalaman historis dan keadaan
ekonomi saat ini. Ketepatan dari penyisihan ini
bergantung pada asumsi model dan parameter
yang digunakan dalam penentuan penyisihan
kerugian penurunan nilai secara kolektif.
In order to estimate the required allowance,
assumptions are made to define the way inherent
losses are modeled and to determine the
required input parameters, based on historical
experience and current economic conditions.
The accuracy of the allowances depends on the
model assumptions and parameters used in
determining allowance for collective impairment
losses.
Perusahaan menentukan bukti penurunan nilai
atas piutang pembiayaan konsumen dan piutang
pembiayaan multiguna secara kolektif karena
manajemen yakin bahwa piutang pembiayaan
konsumen ini memiliki karakteristik risiko kredit
yang serupa.
The Company determines evidence of
impairment for consumer financing receivables
and multipurpose financing receivables at a
collective level because the management
believes that these consumer financing
receivables have similar credit risk
characteristics.
Dalam mengevaluasi penurunan nilai secara
kolektif, Perusahaan menggunakan metode roll
rate dari tren historis atas probabilitas
wanprestasi, waktu pemulihan kembali, dan
jumlah kerugian yang terjadi, yang disesuaikan
dengan pertimbangan manajemen mengenai
apakah kondisi ekonomi dan kredit terkini
sedemikian rupa sehingga dapat mengakibatkan
kerugian aktual yang jumlahnya akan lebih besar
atau lebih kecil daripada jumlah yang ditentukan
oleh model historis. Tingkat wanprestasi, tingkat
kerugian dan waktu yang diharapkan untuk
pemulihan di masa datang akan diperbandingkan
secara berkala terhadap hasil aktual untuk
memastikan estimasi tersebut masih memadai.
In assessing collective impairment, the Company
uses roll rate method of historical trends of the
probability of default, timing of recoveries, and
the amount of loss incurred, adjusted for
management's judgement as to whether current
economic and credit conditions are such that the
actual losses are likely to be greater or less than
suggested by historical modeling. Default rates,
loss rates and the expected timing of future
recoveries are regularly benchmarked against
actual outcomes to ensure that they remain
appropriate.
Pertimbangan utama untuk penilaian penurunan
nilai piutang pembiayaan konsumen dan piutang
pembiayaan multiguna termasuk pembayaran
pokok atau bunga yang jatuh tempo lebih dari 90
(sembilan puluh) hari atau ada kesulitan atau
pelanggaran yang diketahui dari persyaratan
yang terdapat dalam kontrak.
The main considerations for the consumer
financing receivables and multipurpose
financing receivables impairment assessment
include whether any payments of principal or
interest are overdue by more than ninety (90)
days or there are any known difficulties, or
infringement of the original terms of contract.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
26
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN - Lanjutan
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES - Continued
d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued
(5) Penurunan Nilai Aset Keuangan - Lanjutan (5) Impairment of Financial Assets - Continued
Nilai tercatat aset tersebut diturunkan melalui
akun cadangan dan jumlah kerugian yang terjadi
diakui sebagai laba rugi. Pendapatan bunga terus
diakui atas nilai tercatat yang menurun tersebut
berdasarkan suku bunga efektif awal dari aset.
The carrying amount of the asset is reduced
through the use of an allowance account and the
amount of the loss is recognized in the profit or
loss. Interest income continues to be accrued on
the reduced carrying amount based on the
original effective interest rate of the asset.
Jika, pada periode berikutnya, jumlah estimasi
kerugian penurunan nilai meningkat atau
menurun karena peristiwa yang terjadi setelah
pengakuan kerugian penurunan nilai, maka
kerugian penurunan nilai yang sudah diakui
sebelumnya dinaikkan atau diturunkan dengan
menyesuaikan akun cadangan.
If, in a subsequent period, the amount of the
estimated impairment loss increases or
decreases because of an event occurring after
the impairment was recognized, the previously
recognized impairment loss is increased or
reduced by adjusting the allowance account.
Jika penghapusan di masa datang kemudian
diperoleh kembali, pemulihan tersebut diakui
sebagai laba pada laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain.
If a future write-off is later recovered, the
recovery is recognized as profit in the statement
of profit or loss and other comprehensive
income.
(6) Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas
Keuangan
(6) Derecongnition of Financial Assets and
Financial Liabilities
Aset Keuangan Financial Assets
Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat,
bagian dari aset keuangan atau bagian dari
kelompok aset keuangan serupa) dihentikan
pengakuannya pada saat: (1) hak kontraktual
atas arus kas yang berasal dari aset keuangan
tersebut telah berakhir; atau (2) Entitas telah
mentransfer hak kontraktual mereka untuk
menerima arus kas yang berasal dari aset
keuangan atau berkewajiban untuk membayar
arus kas yang diterima secara penuh tanpa
penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga
dalam perjanjian pass-through; dan baik (a)
Entitas telah secara substansial mentransfer
seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b)
Entitas secara substansial tidak mentransfer atau
tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu
aset, namun telah mentransfer kendali atas aset
tersebut.
Financial assets (or whichever is appropriate,
part of a financial asset or part of a Entity of
similar financial assets) are derecognized when:
(1) the contractual rights to receive the cash
flows from the asset have ceased to exist; or (2)
the Entity has transferred their contractual
rights to receive the cash flows from the
financial asset or an obligation to pay the
received cash flows in full without significant
delay to a third party in the pass-through; and
either (a) the Entity has transferred substantially
all the risks and rewards of the assets, or (b) the
Entity has neither transferred nor retained
substantially all the risks and rewards of the
asset, but has transferred control of the asset.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
27
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN - Lanjutan
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES - Continued
d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued
(6) Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas
Keuangan - Lanjutan
(6) Derecongnition of Financial Assets and
Financial Liabilities - Continued
Liabilitas Keuangan Financial Liabilities
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya
pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau
dibatalkan atau kadaluarsa. Ketika suatu liabilitas
keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas
keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama
dengan persyaratan yang berbeda secara
substansial, atau modifikasi secara substansial
persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada,
pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan
sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal
dan pengakuan suatu liabilitas baru, dan selisih
antara nilai tercatat masing-masing liabilitas
diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain.
Financial liabilities are derecognized when the
liability is terminated or canceled or expired.
When an existing financial liability is replaced
by another financial liabilities from the same
lender on substantially different terms, or
substantially modify the terms of a liability that
currently exists, an exchange or modification is
treated as a derecognition of the initial liability
and the recognition of a new liability, and the
difference between the carrying amount of each
liability recognized in the statement of profit or
loss and other comprehensive income.
(7) Instrumen Derivatif (7) Derivative Instruments
Instrumen keuangan derivatif pada awalnya
diakui berdasarkan harga wajar pada tanggal
kontrak derivatif itu dimulai dan selanjutnya
dinilai kembali berdasarkan nilai wajarnya.
Metode untuk mengakui adanya keuntungan atau
kerugian yang terjadi tergantung apakah derivatif
itu ditujukan untuk instrumen derivatif, dan sifat
dari objek yang dilindungi nilainya.
Derivative financial instruments are initially
recognized at fair value on the date a derivative
contract is initiated and subsequently
remeasured at fair value. The method of
recognizing the resulting gain or loss is
dependent whether the derivative is intended for
derivative instruments and the nature of the item
being hedged.
Entitas mengelompokkan tujuan dari derivatif
sebagai (1) suatu lindung nilai terhadap eksposur
perubahan nilai wajar atas aset atau liabilitas
yang telah diakui atau komitmen pasti yang
belum diakui, atau bagian yang telah
diidentifikasi dari aset, liabilitas atau komitmen
pasti tersebut, yang diatribusikan pada risiko
tertentu dan dapat mempengaruhi laba-rugi
(lindung nilai atas nilai wajar); atau (2) suatu
lindung nilai terhadap eksposur variabilitas arus
kas yang (i) dapat diatribusikan pada risiko
tertentu yang terkait dengan aset atau liabilitas
yang telah diakui atau yang dapat diatribusikan
pada risiko tertentu yang terkait dengan
prakiraan transaksi yang kemungkinan besar
terjadi, dan (ii) dapat mempengaruhi laba-rugi
(lindung nilai arus kas).
The Entity classifies the objectives of the
derivative as (1) a hedge against exposure to
changes in fair value of assets or liabilities that
have been recognized or unrecognized definite
commitment, or an identified portion of an asset,
liability or definite commitment, which is
attributable to the particular risk and could
affect profit or loss (fair value hedge); or (2) a
hedge of the exposure to variability in cash
flows that (i) are attributable to a particular risk
associated with a recognized asset or liability or
are attributable to a particular risk associated
with the forecast transactions likely to occur,
and (ii) could affect profit or loss (cash flow
hedge).
Pada saat terjadinya transaksi, Entitas
mendokumentasi hubungan antara instrumen
lindung nilai dan item yang dilindung nilai, juga
tujuan manajemen risiko dan strategi yang
diterapkan dalam melakukan berbagai macam
transaksi lindung nilai. Entitas juga
mendokumentasikan penilaiannya, pada saat
terjadinya dan secara berkesinambungan, apakah
derivatif yang digunakan untuk transaksi lindung
nilai memiliki efektivitas yang tinggi dalam
rangka saling menghapuskan perubahan nilai
wajar atau arus kas dari item yang dilindung
nilai.
At the time of the transaction, the Entity
documents the relationship between hedging
instruments and hedged items, as well as the risk
management objective and strategy for
undertaking various hedge transactions. The
Entity also documents its judgment, at the time
of occurrence and continuously, whether the
derivatives used to hedge transactions have a
high effectiveness in order to mutually eliminate
changes in fair value or cash flows of hedged
items.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
28
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN - Lanjutan
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES - Continued
d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued
(7) Instrumen Derivatif - Lanjutan (7) Derivative Instruments - Continued
Nilai penuh dari derivatif lindung nilai
dikelompokan sebagai aset atau liabilitas
tidak lancar apabila jatuh tempo item yang
dilindung nilai tersebut melebihi 12 (dua
belas) bulan dan sebagai aset atau liabilitas
lancar apabila jatuh tempo item lindung nilai
tersebut kurang dari 12 (dua belas) bulan.
The full value of the hedging derivative is
classified as non-current asset or liability if the
maturity of the hedged item is more than 12
(twelve) months and as a current asset or
liability if the maturity of the hedged item is less
than 12 (twelve) months.
(i) lindung nilai atas nilai wajar (i) fair value of hedges
Perubahan nilai wajar derivatif yang
ditujukan dan dikualifikasikan sebagai
lindung nilai atas nilai wajar, dicatat didalam
laporan laba-rugi dan penghasilan
komprehensif lain, bersamaan dengan
perubahan yang terjadi pada nilai wajar aset
atau liabilitas yang dilindung nilai yang dapat
diatribusikan pada resiko yang dilindung
nilai. Keuntungan atau kerugian yang terkait
dengan bagian efektif dari lindung nilai atas
nilai wajar diakui di dalam laporan laba-rugi
dan penghasilan komprehensif lain, di baris
yang sama dengan perubahan nilai wajar item
yang dilindung nilai. Keuntungan atau
kerugian yang terkait dengan bagian yang
tidak efektif diakui di dalam laporan laba-rugi
dan penghasilan komprehensif lain, dalam
akun “keuntungan/ (kerugian) lain-lain -
bersih”.
Changes in fair value of derivatives that are
designated and qualify as fair value hedges
are recorded in the statement of profit or loss
and other comprehensive income, along with
changes in the fair value of the hedged asset
or liability value attributable to the hedged
risk. Gains or losses related to the effective
portion of fair value hedges are recognized in
the statement of profit or loss and other
comprehensive income, in the same line with
changes in the fair value of the hedged item.
Gains or losses related to the ineffective
portion are recognized in the statement of
profit or loss and other comprehensive
income, in the account "Gain/(Loss) other -
net".
(ii) lindung nilai arus kas
Bagian efektif dari perubahan nilai wajar
derivatif yang ditujukan dan dikualifikasikan
sebagai lindung nilai arus kas, diakui dalam
bagian ekuitas, didalam akun “Perubahan
Bersih Nilai Wajar – Lindung Nilai Arus Kas.
(ii) cash flow hedges
The effective portion of changes in fair value
of derivatives that are designated and qualify
as cash flow hedges is recognized in equity,
in the account "Net Changes in Fair Value of
Cash Flow Hedges".
Keuntungan atau kerugian yang terkait
dengan bagian yang tidak efektif diakui
segera di dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain, dalam akun
“keuntungan/(kerugian) lain-lain-bersih”.
Akan tetapi, ketika prakiraan transaksi yang
dilindungi nilai menimbulkan aset non-
keuangan, keuntungan dan kerugian yang
sebelumnya ditangguhkan di ekuitas akan
dialihkan dari ekuitas dan dimasukan di
dalam pengukuran awal biaya perolehan aset
tersebut. Jumlah yang diakumulasikan di
ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain pada saat
item yang dilindung nilai mempengaruhi laba
atau rugi. Keuntungan atau kerugian yang
terkait dengan bagian efektif dari lindung
nilai arus kas diakui di dalam laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif lain, di
baris yang sama dengan item yang dilindung
nilai.
Gains or losses related to the ineffective
portion are recognized immediately in the
statement of profit or loss and other
comprehensive income, in the account
“Gain/(Loss) other-Net”. However, when the
forecast transaction that is hedged raises
non-financial assets, gains and losses
previously deferred in equity are transferred
from equity and included in the initial
measurement of the cost of that asset.
Accumulated amounts in equity are
reclassified to the statement of profit or loss
and other comprehensive income when the
hedged item affects profit or loss. Gains or
losses related to the effective portion of cash
flow hedges are recognized in the statement
of profit or loss and other comprehensive
income, in the same line as the hedged item.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
29
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN - Lanjutan
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES - Continued
d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued
(7) Instrumen Derivatif - Lanjutan (7) Derivative Instrument - Continued
(ii) lindung nilai arus kas - Lanjutan (ii) cash flow hedges - Continued
Ketika instrumen lindung nilai kadaluarsa
atau dijual, atau ketika lindung nilai tidak lagi
memenuhi kriteria akuntansi lindung nilai,
keuntungan atau kerugian kumulatif yang ada
di ekuitas saat itu tetap berada di bagian
ekuitas dan akan diakui pada saat prakiraan
transaksi yang pada akhirnya diakui dalam
laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain. Apabila prakiraan
transaksi tidak lagi diharapkan akan terjadi,
keuntungan atau kerugian kumulatif yang
telah dicatat di bagian ekuitas segera
dialihkan ke dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain, dalam akun
“keuntungan/(kerugian) lain-lain-bersih”.
When a hedging instrument is expired or
sold, or when a hedge no longer meets the
criteria for hedge accounting, the cumulative
gain or loss existing in equity at that time
remains in equity and is recognized when the
forecast transaction ultimately is recognized
in the statement of profit or loss and other
comprehensive income. If the forecast
transaction is no longer expected to occur,
the cumulative gain or loss that was reported
in equity is immediately transferred to the
statement of profit or loss and other
comprehensive income, in the account
"Gain/(Loss) other-net".
Perubahan nilai wajar atas instrumen derivatif
apapun yang tidak ditujukan atau tidak
dikualifikasikan sebagai akuntansi lindung
nilai diakui segera dalam laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain, dalam
akun “keuntungan/(kerugian) lain-lain-
bersih”.
Changes in the fair value of any derivative
instruments that are not designated or do not
qualify for hedge accounting are recognized
immediately in the statement of profit or loss
and other comprehensive income, in the
account "Gain/(Loss) other-net".
(8) Reklasifikasi Instrumen Keuangan (8) Reclassification of Financial Instruments
Entitas tidak mengklasifikasikan aset keuangan
sebagai investasi HTM, jika dalam tahun
berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun
sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi
investasi HTM dalam jumlah yang lebih dari
jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh
tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan
dibandingkan dengan total nilai investasi HTM),
kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut:
The Entity does not classify financial assets as
HTM investments, if in the current year or during
the two previous years, sold or reclassified as
HTM investments in amounts of more than an
insignificant amount before maturity (more than
the insignificant amount compared to the total
value of investments HTM), except for sales or
reclassifications that:
- dilakukan ketika aset keuangan sudah
mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian
kembali di mana perubahan suku bunga tidak
akan berpengaruh secara signifikan terhadap
nilai wajar aset keuangan tersebut;
- terjadi setelah Entitas telah memperoleh
secara substansial seluruh jumlah pokok aset
keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran
atau pelunasan dipercepat; atau
- terkait dengan kejadian tertentu yang berada
di luar kendali Entitas, tidak berulang dan
tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh
Entitas.
- done when the financial asset is approaching
maturity or date of redemption in which
changes in interest rates will not significantly
affect the fair value of the financial asset;
- occurred after the Entiy has acquired
substantially all of the principal amount of the
financial asset in accordance with the
payment schedule or accelerated settlement;
or
- associated with certain events that are beyond
the control of the Entity, non-recurring and
could not have been reasonably anticipated by
the Entity.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
30
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN - Lanjutan
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES - Continued
d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued
(8) Reklasifikasi Instrumen Keuangan - Lanjutan (8) Reclassification of Financial Instruments -
Continued
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok HTM
ke kelompok AFS dicatat sebesar nilai wajarnya.
Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi
diakui dalam komponen ekuitas sampai aset
keuangan tersebut dihentikan pengakuannya, dan
pada keuntungan atau kerugian kumulatif yang
sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui
pada laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain.
Reclassification of financial assets HTM to AFS
is recorded at fair value. Unrealized gains or
losses are recognized in the equity until the
financial asset is derecognized, and the
cumulative gain or loss previously recognized in
equity should be recognized in the statement of
profit or loss and other comprehensive income.
e. Kas dan Bank e. Cash and Banks
Kas dan bank terdiri dari kas dan bank. Kas adalah
alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan
untuk membiayai kegiatan Entitas.
Cash and banks consist of cash dan bank. Cash is the
means of payment that ready and free to be used to
finance the activities of the Entity.
f. Biaya Dibayar Di muka f. Prepaid Expenses
Biaya dibayar dimuka diamortisasikan selama masa
manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan
metode garis lurus.
Prepaid expenses are amortized over their beneficial
periods using the straight-line method.
g. Aset Tetap g. Property and Equipment
Entitas menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011),
“Aset Tetap”. Selain itu Entitas juga menerapkan
ISAK No.25, “Hak Atas Tanah”.
Entity applied PSAK No. 16 (Revised 2011),
“Property, Plant and Equipment”. Entity also
applied ISAK No. 25 “Land Rights”.
Entitas telah memilih untuk menggunakan model
biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset
tetap.
Entity has chosen to use the cost model as property
and equipment accounting policy for measurement.
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan
dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan
nilai.
Property and equipment are stated at cost less
acumulated depreciation and impairment losses.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode
garis lurus selama umur manfaat aset. Taksiran masa
manfaat ekonomis sebagai berikut :
Depreciation is computed using the straight-line
method over the usefull life of the assets. Estimated
usefull lives as follows :
Tahun / Years Persentase/Percentage
Peralatan dan perlengkapan kantor 4 - 8 25% - 12,5% Office equipment
Kendaraan 4 - 8 25% - 12,5% Vehicles
Pada setiap akhir tahun buku, manajemen mengkaji
ulang nilai residu, umur manfaat dan metode
penyusutan, dan jika sesuai dengan keadaan,
disesuaikan secara prospektif.
At the end of each financial year, management
reviewed the residual values, useful lives and
methods of depreciation, and if appropriate, adjusted
prospectively.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
31
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN - Lanjutan 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES - Continued
g. Aset Tetap - Lanjutan g. Property and Equipment - Continued
Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
pada saat terjadinya; Biaya penggantian atau inspeksi
yang signifikan dikapitalisasi pada saat terjadinya,
dan jika besar kemungkinan manfaat ekonomis
dimasa depan berkenaan dengan aset tersebut akan
mengalir ke Entitas, dan biaya perolehan aset dapat
diukur secara andal.
The cost of repairs and maintenance is charged to the
statement of profit or loss and other comprehensive
income as incurred; replacement or inspection costs
are capitalized when incurred, and if it is probable
future economic benefits associated with the item will
flow to the Entity, and the cost of the asset can be
measured reliably.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya
pada saat dilepaskan atau ketika tidak ada manfaat
ekonomis masa depan yang diharapkan dari
penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang
timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung
sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan
dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
The carrying amount of property, plant and
equipment is derecognized upon disposal or when no
future economic benefits are expected from its use or
disposal. Any gain or loss arising on derecognition of
the asset (calculated as the difference between the net
disposal proceeds and the carrying amount of the
asset) is included in the statement of profit or loss and
other comprehensive income in the year the asset is
derecognized.
h. Aset Takberwujud h. Intangible Assets
Entitas menerapkan PSAK No. 19 (Revisi 2010).
Selain itu Entitas juga menerapkan ISAK No. 14
(2011), “Biaya Situs Web”.
Aset takberwujud dapat diakui hanya apabila:
i. kemungkinan besar akan diperoleh manfaat
ekonomi masa depan dari aset tersebut; dan
ii. biaya perolehan aset tersebut dapat diukur secara
andal.
Aset takberwujud pada awalnya diakui sebesar biaya
perolehan atau jumlah yang diatribusikan ke aset
tersebut saat pertama kali diakui, apabila dapat
diterapkan. Taksiran masa manfaat ekonomis sebagai
berikut:
The Entity adopted PSAK No. 19 (Revised 2010),
“Intangible Assets”. Besides, the Entity also adopted
ISAK No. 14 (2011), “Web Site Cost”.
Intangible assets can be recognized only if:
i. likely to obtain the future economic benefits of the
asset, and
ii. cost of that asset can be measured reliably.
Intangible assets are initially recognized at cost or
the amount attributable to the item when it was first
recognized, where applicable. Estimated useful lives
as follows:
Jenis Aset takberwujud
Taksiran Masa
Manfaat
(Tahun)/Estimated
Useful Life (Year)
Type of intangible assets
Program komputer 4 Computer programe
Entitas telah memilih model biaya (cost model)
sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset
takberwujudnya.
The Entity has chosen the cost model for
measurement intangible assets.
Aset takberwujud dengan umur manfaat terbatas
(finite) diamortisasi secara sistematis selama umur
manfaatnya. Aset takberwujud dengan umur manfaat
tidak terbatas (indefinite) tidak perlu diamortisasi,
namun secara tahunan wajib dilakukan perbandingan
antara nilai tercatat dengan nilai yang dapat
dipulihkan.
Intangible assets with finite useful lives are amortized
systematically over the useful life. Intangible assets
with indefinite life are not necessarily amortized, but
must be done on an annual basis the comparison
between the carrying value and the recoverable
amount.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
32
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN - Lanjutan 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES - Continued
h. Aset Takberwujud - Lanjutan h. Intangible Assets - Continued
Beban ditangguhkan lainnya yang mempunyai masa
manfaat ekonomis dimasa depan diamortisasi selama
taksiran masa manfaat ekonomis dengan
menggunakan metode garis lurus (straight line
method).
Other deferred charges that have benefit economic in
the future are amortized over the estimated future
useful lives using the straight-line method.
i. Imbalan Kerja i. Employee Benefits
Efektif 1 Januari 2015, Entitas menerapkan PSAK
No. 24 (Revisi 2014), “Imbalan Kerja” secara
retrospektif. Selain itu, Entitas juga mengadopsi
ISAK No. 15, "PSAK 24: Batas Aset Imbalan Pasti,
Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya".
Effective January 1, 2015, the Entity adopted PSAK
No. 24 (Revised 2014), “Employee Benefits”
retrospectively. Besides, the Entity also adopted ISAK
No. 15, “PSAK 24: The Limit on a Defined Benefit
Asset, Minimum Funding Requirements and their
Interactions”.
PSAK revisi ini, memperkenalkan persyaratan untuk
sepenuhnya mengakui perubahan dalam kewajiban
(aset) imbalan pasti termasuk pengakuan segera dari
biaya imbalan pasti termasuk biaya jasa lalu yang
belum menjadi hak (vested), dan memerlukan
pemilahan dari biaya imbalan pasti keseluruhan
menjadi komponen-komponen dan membutuhkan
pengakuan pengukuran kembali OCI (menghilangkan
pendekatan “koridor”), meningkatkan pengungkapan
tentang program imbalan pasti, modifikasi akuntansi
untuk pesangon, termasuk membedakan antara
imbalan yang diberikan dalam pemberian jasa dan
imbalan yang diberikan dalam pemutusan hubungan
kerja, dan mengubah pengakuan dan pengukuran
imbalan pesangon.
This revised PSAK, introducing a requirement to fully
recognize changes in the net defined benefit liability
(asset) including immediate recognition of defined
benefit costs including unvested past service cost, and
require disaggregation of the overall defined benefit
cost into components and requiring the recognition of
remeasurements in OCI (eliminating the “corridor”
approach), enhancing disclosures about defined
benefit plans, modifications to the accounting for
termination benefits, including distinguishing
between benefits provided in exchange for service
and benefits provided in exchange for the termination
of employment, and changing the recognition and
measurement of termination benefits.
Entitas mengadopsi program imbalan pasti yang tidak
didanai dan mencatat imbalan kerja untuk memenuhi
imbalan di bawah Undang-Undang Nomor 13 Tahun
2003.
The Entity adopts an unfunded defined benefit plan
and records employee benefits to cover adequately
the benefits under the Law No. 13 year 2003.
Pengakuan Recognition
Beban imbalan kerja untuk pekerja harus diakui pada
periode dimana imbalan diperoleh oleh pekerja,
daripada ketika dibayar atau terutang.
The cost of providing employee benefits should be
recognized in the period in which the benefit is
earned by the employee, rather than when it is paid
or payable.
Komponen biaya imbalan pasti diakui sebagai
berikut:
The components of defined benefit cost are
recognized as follows:
1. Biaya jasa diatribusikan ke periode sekarang dan
masa lalu diakui dalam laporan laba rugi;
2. bunga neto pada liabilitas atau aset imbalan pasti
ditentukan dengan menggunakan tingkat diskonto
pada awal periode diakui dalam laporan laba rugi;
1. Serivece cost attributable to the current and past
periods is recognized in profit or loss;
2. Net interest on the net defined benefit liability or
asset, determined using the discount rate at the
beginning of the period is recognized in profit or
loss;
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
33
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN - Lanjutan
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES - Continued
i. Imbalan Kerja - Lanjutan i. Employee Benefits - Continued
Pengakuan - Lanjutan Recognition - Continued
3. Pengukuran kembali dari liabilitas atau aset
imbalan pasti terdiri dari:
- Keuntungan dan kerugian aktuarial;
- Imbal balik aset program;
- Setiap perubahan dalam dampak batas atas aset,
tidak termasuk jumlah yang dimasukkan dalam
bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti
neto.
diakui di OCI (tidak direklasifikasi ke laba rugi
pada periode berikutnya).
3. Remeasurements of the net defined benefit liability
or asset, comprising:
- actuarial gains and losses;
- return on plan assets;
- Any changes in the effect of the asset ceiling,
excluding amounts included in net interest on
the net defined benefit liability (asset).
is recognized in OCI (not reclassified to profit or
loss in a subsequent period).
Pengukuran Measurement
Pengukuran kewajiban (aset) imbalan pasti bersih
mensyaratkan penerapan metode penilaian aktuaria,
atribusi imbalan untuk periode jasa, dan penggunaan
asumsi aktuaria. Nilai wajar aset program dikurangi
dari nilai kini kewajiban imbalan pasti dalam
menentukan defisit bersih atau surplus.
The measurement of a net defined benefit liability or
assets requires the application of an actuarial
valuation method, the attribution of benefits to periods
of service, and the use of actuarial assumptions. The
fair value of any plan assets is deducted from the
present value of the defined benefit obligation in
determining the net deficit or surplus.
Nilai kini kewajiban imbalan pasti Entitas dan biaya
jasa terkait ditentukan dengan menggunakan metode
“Projected Unit Credit”, yang menganggap setiap
periode jasa akan menghasilkan satu unit tambahan
dari imbalan dan mengukur setiap unit secara terpisah
untuk menghasilkan kewajiban akhir. Hal ini
mensyaratkan entitas untuk mengatribusikan imbalan
pada periode kini (untuk menentukan biaya jasa kini)
dan periode kini dan periode lalu (untuk menentukan
nilai kini kewajiban imbalan pasti). Imbalan tersebut
diatribusikan sepanjang periode jasa menggunakan
formula imbalan yang dimiliki program, kecuali jasa
pekerja di tahun tahun akhir akan meningkat secara
material dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,
dalam hal ini menggunakan dasar metode garis lurus.
The present value of an entity's defined benefit
obligations and related service costs is determined
using the “Projected Unit Credit” method, which sees
each period of service as giving rise to an additional
unit of benefit entitlement and measures each unit
separately in building up the final obligation. This
requires an entity to attribute benefit to the current
period (to determine current service cost) and the
current and prior periods (to determine the present
value of defined benefit obligations). Benefit is
attributed to periods of service using the plan's
benefit formula, unless an employee's service in later
years will lead to a materially higher of benefit than
in earlier years, in which case a straight-line basis is
used.
Biaya jasa lalu diakui sebagai beban pada awal
tanggal ketika perubahan program atau kurtailmen
terjadi dan tanggal ketika entitas mengakui setiap
pesangon, atau biaya terkait restrukturisasi dalam
PSAK No. 57, "Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan
Aset Kontinjensi".
Past service cost is recognized as an expense at the
earlier of the date when a plan amendment or
curtailment occurs and the date when an entity
recognizes any termination benefits, or related
restructuring costs under PSAK No. 57,” Provisions,
Contingent Liabilities and Contingent Assets”.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
34
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN - Lanjutan 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES - Continued
i. Imbalan Kerja - Lanjutan i. Employee Benefits - Continued
Pengukuran - Lanjutan Measurement - Continued
Keuntungan atau kerugian atas penyelesaian program
imbalan pasti diakui pada saat penyelesaian terjadi.
Gains or losses on the settlement of a defined benefit
plan are recognized when the settlement occurs.
Sebelum biaya jasa lalu ditentukan, atau keuntungan
atau kerugian pada penyelesaian diakui, kewajiban
imbalan pasti atau aset disyaratkan untuk diukur
kembali, namun entitas tidak disyaratkan untuk
membedakan antara biaya jasa lalu yang dihasilkan
dari kurtailmen dan keuntungan dan kerugian pada
penyelesaian di mana transaksi ini terjadi bersama-
sama.
Before past service costs are determined, or a gain or
loss on settlement is recognized, the net defined
benefit liability or asset is required to be remeasured,
however an entity is not required to distinguish
between past service costs resulting from
curtailments and gains and losses on settlement
where these transactions occur together.
j. Akuntansi Pembiayaan Konsumen, dan Sewa j. Accounting For Consumer Financing,and Leases
1) Akuntansi pembiayaan konsumen 1) Accounting for consumer financing
Piutang pembiayaan konsumen diklasifikasikan
sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang,
dan setelah pengakuan awal, dicatat pada biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan
metode suku bunga efektif.
Consumer financing receivables are classified as
loans and receivables, and subsequent to initial
recognition, are carried at amortized cost using
the effective interest method.
Piutang pembiayaan konsumen yang pembayaran
angsurannya menunggak diklasifikasikan sebagai
piutang bermasalah dan pendapatan pembiayaan
konsumen diakui pada saat pendapatan tersebut
diterima (cash basis). Bila terjadi wanprestasi
piutang pembiayaan konsumen dapat diselesaikan
dengan menjual kendaraan yang dibiayai Entitas.
Consumer financing receivables which
installments are overdue classified as non-
performing receivable and the related consumer
financing income is recognized only when it is
actually collected (cash basis). In the events of
default, consumer financing receivables could be
settled by selling their vehicle that financed by
the Entity.
Penyelesaian kontrak sebelum masa pembiayaan
konsumen berakhir diperlakukan sebagai
pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan
keuntungan yang timbul diakui dalam laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
tahun berjalan.
Early termination of a contract is treated as a
cancellation of an existing contract and the
resulting gain is recognized in the current year
statement of profit or loss and other
comprehensive income.
Entitas melakukan penghapusbukuan terhadap
sisa piutang konsumen yang sudah tidak bisa
ditagih kembali. Penerimaan dari piutang yang
telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan
lain-lain pada saat diterima. Perusahaan tidak
melakukan penilaian atas aset yang diambil.
The entity do write-off of the remaining
consumers receivable that have been non-
recoverable. Recoveries from written-off
receivables are recognized as other income upon
receipt. The Company did not assess the assets
taken.
2) Akuntansi sewa 2) Accounting for leases
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa
pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan
secara substansial seluruh risiko dan manfaat
yang terkait dengan kepemilikan aset.
Leases are classified as finance leases if the
leases transfer substantially all the risks and
rewards incidental to ownership of the leased
assets.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
35
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN - Lanjutan 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES - Continued
j. Akuntansi Pembiayaan Konsumen, Sewa -
Lanjutan j. Accounting For Consumer Financing, Leases -
Continued
2) Akuntansi sewa - Lanjutan 2) Accounting for leases - Continued
Entitas mengakui aset berupa piutang sewa
pembiayaan di laporan posisi keuangan sebesar
jumlah yang sama dengan investasi sewa neto.
The Entity recognized assets held under a
financing lease in its statement of financial
position and present them as a receivable at an
amount equal to the net investment in the lease
Penerimaan piutang sewa diperlakukan sebagai
pembayaran pokok dan penghasilan sewa
pembiayaan. Pengakuan penghasilan sewa
pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang
mencerminkan suatu tingkat pengembalian
periodik yang konstan atas investasi neto Entitas
sebagai lessor dalam sewa pembiayaan
Lease payment receivable is treated as repayment
of principal and financing lease income. The
recognition of financing lease income is based on
a pattern reflecting a constant periodic rate of
return on the Entity’s net investment in the
financing lease.
Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang
bersangkutan (accrual basis).
Expenses are recognized in the relevant year
(accrual basis).
k. Pembiayaan Bersama k. Joint Financing
Dalam pembiayaan bersama antara Entitas dan
penyedia fasilitas pembiayaan bersama, Entitas
berhak menentukan tingkat bunga yang lebih tinggi
kepada konsumen dibandingkan tingkat bunga yang
ditetapkan dalam perjanjian pembiayaan bersama
dengan penyedia fasilitas pembiayaan bersama.
In joint financing arrangements between the Entity
and the joint financing facility provider, the Entity
has the right to set higher interest rates to the
consumers than the interest rated stated in the joint
financing agreement with the joint financing facility
provider.
Seluruh kontrak pembiayaan bersama yang dilakukan
oleh Entitas merupakan pembiayaan bersama tanpa
tanggung renteng (without recourse) dimana hanya
porsi jumlah piutang yang dibiayai Entitas yang
dicatat sebagai piutang pembiayaan konsumen di
laporan posisi keuangan (pendekatan neto).
Pendapatan pembiayaan konsumen disajikan di
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
setelah dikurangi dengan bagian yang merupakan hak
pihak-pihak lain yang berpartisipasi pada transaksi
pembiayaan bersama tersebut.
All joint financing contract entered by the Entity are
joint financing without recourse in which only the
Entity’s financing portion of the total installments are
recorded as consumer financing receivables in the
statement of financial position (net approach).
Consumer financing income is presented in the
statement of profit or loss and other comprehensive
income after deducting the portions belong to other
parties participated to these joint financing
transactions.
l. Pajak Penghasilan l. Income Tax
Entitas menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2014),
Pajak Penghasilan”, yang menggantikan PSAK
No. 46 (Revisi 2010). Selain itu, Entitas juga
menerapkan ISAK No. 20, “Pajak Penghasilan:
Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para
Pemegang Saham”.
The Entity adopted PSAK No. 46 (Revised 2014),
“Income Taxes”, which replaces PSAK No. 46
(Revised 2010), “Income Taxes”. Besides, the Entity
also adopted ISAK No. 20, “Income Taxes: Changes
in the Tax Status of an Enterprise or its
Shareholders”.
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba
kena pajak periode berjalan.
Current tax expense is determined based on
estimated taxable income for the period.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
36
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN - Lanjutan 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES - Continued
l. Pajak Penghasilan - Lanjutan l. Income Tax - Continued
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas
perbedaan temporer antara aset dan liabilitas untuk
tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap
tanggal Pelaporan. Manfaat pajak di masa
mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum
digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi
atas manfaat pajak tersebut.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for
temporary differences between assets and liabilities
for commercial purposes and for tax purposes each
reporting date. Future tax benefits, such as the
balance of unused tax losses, are recognized to the
extent that realization of such benefits.
Aset dan liabilitas pajak tanguhan diukur dari tarif
pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode
ketika aset direalisasi atau ketika liabilitas dilunasi
berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan)
yang berlaku atau secara substansial telah
diberlakukan pada tanggal laporan posisi keuangan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at
tax rates expected to apply in the period when the
asset is realized or the liability settled, based on tax
rates (and tax laws) that have been enacted or
substantively enacted at the reporting date of the
statement of financial position.
Perubahan terhadap liabilitas perpajakan diakui pada
saat Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) diterima dan/
atau, jika Entitas mengajukan keberatan dan/atau
banding tersebut telah ditetapkan.
Changes to the tax liability are recognized when an
assessment (“SKP”) is received and / or, if the Entity
filed an objection and/or appeal is determined.
Pengakuan Recognition
Jumlah pajak kini untuk periode kini dan periode
sebelumnya, yang belum dibayar, diakui sebagai
liabilitas. Apabila jumlah pajak yang telah dibayar
untuk periode kini dan periode-periode sebelumnya
melebihi jumlah pajak yang terhutang untuk periode-
periode tersebut, maka selisihnya diakui sebagai aset.
Current tax for current and prior periods, to the
extent unpaid, is recognized as a liability. If the
amount already paid in respect of current and prior
periods exceeds the amount due for those periods, the
excess is recognized as an asset.
Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua
perbedaan temporer kena pajak kecuali jika timbul
perbedaan temporer kena pajak yang berasal dari:
Deferred tax liability is recognized for all taxable
temporary differences unless the deferred tax liability
arises from :
a. pengakuan awal goodwill; atau
b. pada saat pengakuan awal aset atau liabilitas dari
suatu transaksi yang
i. bukan transaksi kombinasi bisnis; dan
ii. pada saat transaksi, tidak mempengaruhi laba
akuntansi dan laba kena pajak (rugi pajak).
c. perbedaan temporer kena pajak terkait dengan
investasi pada entitas anak, cabang dan entitas
asosiasi, dan bagian partisipasi dalam ventura
bersama, maka liabilitas pajak tangguhan harus
diakui.
a. initial recognition of goodwill;
b. the initial recognition of an asset/liability
i. other than in a business combination which,
ii. at the time of the transaction, does not affect
either the accounting or the taxable profit.
c. temporary differences associated with
investments in subsidiaries, branches, and
associates, and interests in joint arrangements,
but only to the extent that the entity is able to
control the timing of the reversal of the
differences and it is probable that the reversal
will not occur in the foreseeable future.
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan
temporer dapat dikurangkan, kerugian fiskal dan
kredit pajak yang belum dimanfaatkan sepanjang
besar kemungkinan akan ada laba kena pajak akan
tersedia dalam jumlah yang cukup memadai sehingga
perbedaan temporer dapat dikurangkan tersebut dapat
dimanfaatkan kecuali jika timbul perbedaan temporer
dapat dikurangkan yang berasal dari:
Deferred tax asset is recognized for deductible
temporary differences, unused tax losses and unused
tax credits to the extent that it is probable that taxable
profit will be available against which the deductible
temporary differences can be utilized unless the
deferred tax asset arises from:
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
37
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN - Lanjutan 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES - Continued
l. Pajak Penghasilan - Lanjutan l. Income Tax - Continued
a. pengakuan awal aset atau pengakuan awal
liabilitas dalam transaksi yang:
i. bukan dari transaksi kombinasi bisnis; dan
ii. pada saat transaksi, tidak mempengaruhi baik
laba akuntansi maupun laba kena pajak (rugi
pajak).
a. the initial recognition of an asset or liability
i. other than in a business combination,
ii. at the time of the transaction, does not affect
accounting profit or taxable profit.
b. perbedaan temporer dapat dikurangkan yang
ditimbulkan dari entitas anak, cabang dan entitas
asosiasi, serta bagian partisipasi dalam ventura
bersama sepanjang dan hanya sepanjang
kemungkinan besar terjadi perbedaan temporer
akan terpulihkan pada masa depan yang dapat
diperkirakan; dan laba kena pajak akan tersedia
dalam jumlah yang memadai sehingga perbedaan
temporer dapat dimanfaatkan.
b. deductible temporary differences arising from
investments in subsidiaries, branches and
associates, and interests in joint arrangements,
are only recognized to the extent that it is
probable that the temporary difference will
reverse in the foreseeable future and that taxable
profit will be available against which the
temporary difference will be utilized.
Pengukuran Measurement
Liabilitas (aset) pajak kini untuk periode kini dan
periode sebelumnya diukur sebesar jumlah yang
diharapkan untuk dibayar (direstitusi) kepada otoritas
perpajakan, yang diohitung menggunakan tarif pajak
(dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau yang
telah secara substantif berlaku pada periode
pelaporan.
Current tax liabilities (assets) for the current and
prior periods is measured at the amount expected to
be paid to (recovered from) the taxation authorities,
using the tax rates (and tax laws) that have been
enacted or substantively enacted for the reporting
period.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan harus diukur
dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan
akan berlaku pada saat aset dipulihkan atau liabilitas
diselesaikan, yaitu dengan tarif pajak (dan peraturan
pajak) ya ng telah berlaku atau secara substantif
berlaku pada periode pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities shall be measured
at the tax rates that are expected to apply to the
period when the asset is realized or the liability is
settled, based on tax rates (and tax laws) that have
been enacted or substantively enacted for the
reporting period.
Aset dan Liabilitas pajak tangguhan tidak boleh
didiskontokan.
Deferred tax assets and liabilities cannot be
discounted
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan harus ditinjau
kembali pada akhir periode pelaporan. Entitas
mengurangi jumlah tercatat aset pajak tangguhan
apabila besar kemungkinan laba kena pajak tidak lagi
tersedia dalam jumlah yang cukup memadai untuk
mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak
tangguhan tersebut. Pengurangan jumlah tercatat aset
pajak tangguhan dilakukan pembalikan apabila
kemungkinan besar laba kena pajak yang tersedia
jumlahnya cukup memadai.
The carrying amount of a deferred tax asset shall be
reviewed at the end of each reporting period. An
entity shall reduce the carrying amount of a deferred
tax asset to the extent that it is no longer probable
that sufficient taxable profit will be available to allow
the benefit of part or all of that deferred tax asset to
be utilized. Any such reduction shall be reversed to
the extent that it becomes probable that sufficient
taxable profit will be available.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
38
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN - Lanjutan 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES - Continued
l. Pajak Penghasilan - Lanjutan l. Income Tax - Continued
Pengukuran - Lanjutan Measurement - Continued
Alokasi Allocation
Untuk transaksi atau peristiwa lainnya yang diakui
dalam laba rugi, setiap pengaruh pajak terkait juga
diakui dalam laba rugi. Untuk transaksi atau peristiwa
lainnya yang diakui diluar laba rugi (baik dalam OCI
maupun langsung dalam ekuitas), setiap pengaruh
pajak terkait juga diakui diluar laba rugi (baik dalam
OCI maupun langsung dalam ekuitas, masing-
masing). Demikian juga, pengakuan aset dan liabilitas
pajak tangguhan dalam kombinasi bisnis
mempengaruhi jumlah goodwill yang timbul dari
kombinasi bisnis tersebut atau keuntungan dari
pembelian dengan diskon.
For transactions and other events recognized in profit
or loss, any related tax effects are also recognized in
profit or loss. For transactions and other events
recognized outside profit or loss (either in OCI or
directly in equity), any related tax effects are also
recognized outside profit or loss (either in OCI or
directly in equity, respectively). Similarly, the
recognition of deferred tax assets and liabilities in a
business combination affects the amount of goodwill
arising in that business combination or the amount of
the bargain purchase gain recognized.
Saling Hapus Offset
Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan
saling hapus jika, dan hanya jika, memiliki hak secara
hukum untuk saling hapus aset pajak kini terhadap
liabilitas pajak kini, atau aset pajak tangguhan dan
liabilitas pajak tangguhan terkait entitas kena pajak
yang sama, atau Kelompok Usaha berniat untuk
menyelesaikan aset dan liabilitas pajak kini dengan
dasar neto.
Deferred tax assets and deferred tax liabilities are
offset if, and only if, legally enforceable right exists to
offset current tax assets against current tax liabilities,
or deferred tax assets and deferred tax liabilities
relate to the same taxable entity, or the group intends
to settle its current tax assets and liabilities on a net
basis.
m. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing m. Foreign Currencies Transactions and Balances
Entitas menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010),
“Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”.
The Entity applied PSAK No. 10 (Revised 2010),“The
Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”.
Transaksi dalam mata uang asing dicatat kedalam
Rupiah berdasarkan kurs pada saat terjadinya
transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset
dan liabilitas moneter dalam mata uang asing
disesuaikan kedalam Rupiah dengan menggunakan
kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia
pada tanggal terakhir transaksi perbankan pada
periode tersebut. Laba dan rugi yang timbul
dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain.
Transactions in foreign currencies are recorded into
Rupiah based on the exchange rate at the transaction
incurred. On the statement of financial position date,
assets and liabilities denominated in foreign
currencies are adjusted into Rupiah using the middle
rate set by Bank Indonesia on the last date of
banking transactions in that period. Profits and
losses are credited or charged to the statement of
profit or loss and other comprehensive income.
Entitas menggunakan nilai tukar mata uang asing
pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014
adalah:
The Entity applied exchange rate as of December 31,
2016, 2015 and 2014 are:
2016 2015 2014
1 USD 13.436 13.795 12.440
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
39
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN - Lanjutan 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES - Continued
n. Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak n. Tax Amnesty Assets and Liabilities
Entitas menerapkan PSAK No. 70, “Akuntansi dan
Liabilitas Pengampunan Pajak”.
The Entity applied PSAK No. 70,“Accounting
Treatment for Tax Amnesty Assets and Liabilities”.
PSAK No. 70 memberikan pilihan kebijakan
akuntansi untuk entitas yang mengakui aset dan
kewajiban sesuai dengan Undang-Undang
Pengampunan Pajak berdasarkan Surat Pernyataan
Harta untuk Pengampunan Pajak/Surat Pernyataan
Harta (SPHPP) atau Surat Keterangan Pengampunan
Pajak/Surat Keterangan (SKPP).
PSAK No. 70 provides accounting policy options for
an entity who recognizes assets and liabilities in
accordance with provisions of the Tax Amnesty Law
based on its Assets Declaration Letter for Tax
Amnesty (ADLTA) or Tax Amnesty Approval Letter
(TAAL).
Pilihan akuntansi alternatif adalah: The alternative accounting options are:
a. Menggunakan standar yang berlaku yang sudah
ada dalam Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia ("PSAK") (Pendekatan Umum) sesuai
dengan ketentuan dalam paragraf 6 dari PSAK
No. 70; atau
a. To use the existing applicable standards under
Indonesia Financial Accounting Standards
(“PSAK”) (General Approach) as regulated in
paragraph 6 PSAK No.70; or
b. Menggunakan ketentuan-ketentuan khusus dalam
paragraf 10-23 dari PSAK No. 70 (Pendekatan
Opsional).
b. To use the specific provisions in paragraphs
10-23 of the PSAK No. 70 (Optional Approach).
Pada awalnya entitas mengakui selisih antara aset
pengampunan pajak dan liabilitas pengampunan pajak
di ekuitas dalam pos tambahan modal disetor (APIC).
Jumlah tersebut tidak dapat diakui sebagai laba rugi
direalisasi maupun direklasifikasi ke saldo laba
kemudian.
Initially the entity recognizes the difference between
the tax amnesty assets and the related tax amnesty
liabilities as additional paid-in capital (APIC)
account in equity. The amount shall not be recycled to
profit or loss or reclassify to retained earnings
subsequently.
Entitas mengakui uang tebusan (uang yang dibayar
sesuai dengan UU Pengampunan Pajak) dalam laba
rugi pada periode SKPP diterima.
The entity recognizes the redemption money (the
amount of tax paid in accordance with Tax Amnesty
Law) directly to profit or loss in the period when the
SKPP is received.
Entitas melakukan penyesuaian atas saldo tagihan
(klaim), aset pajak tangguhan dan provisi dalam laba
rugi pada periode SKPP diterima sesuai UU
Pengampunan Pajak sebagai akibat hilangnya hak
yang telah diakui sebagai klaim atas kelebihan
pembayaran pajak, aset pajak tangguhan atas
akumulasi rugi pajak belum dikompensasi, dan
provisi pajak sebelum menerapkan PSAK ini.
The entity adjusts any balances of claim, deferred tax
assets and provisions into proft and loss in the period
when SKPP received according to Tax Amnesty Law
as a result of waivers of tax dues that have been
recognized as a claim for tax refund, deferred tax
assets on accumulated tax losses that have not been
compensated and tax provison before applying this
PSAK.
a. Pendekatan Umum a. a. General Approach
Pengakuan dan Pengukuran Recognition and Measurement
Entitas mengakui dan mengukur, baik pada
pengukuran awal maupun pengukuran setelah
pengukuran awal serta penghentian pengakuan
dan penyajian atas aset dan liabilitas
pengampunan pajak, jika pengakuan aset dan
liabilitas tersebut disyaratkan oleh Standar
Akuntansi keuangan (SAK) yang relevan dan
pengukuran, penghentian dan penyajian
mengikuti masing-masing SAK terkait yang
relevan.
The entity recognizes and measures, either initial
or subsequent measurement as well as
derecognition and presentation on tax amnesty
assets and liabilities if such assets and liabilities
recognition criteria are required by relevant
Financial Accounting Standards (SAK) and
measurement, derecognize and presentation apply
each associated relevant SAK .
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
40
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING - Lanjutan
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES - Continued
n. Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak -
Lanjutan
n. Tax Amnesty Assets and Liabilities - Continued
a. Pendekatan Umum - Lanjutan a. General Approach - Continued
Pengakuan dan Pengukuran - Lanjutan Recognition and Measurement - Continued
Pada pendekatan ini, ketentuan dalam paragraf
41-53 dari PSAK No. 25, “Kebijakan Akuntansi,
Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”
harus diterapkan.
Under this approach, the provision of paragraph
41-53 of PSAK No. 25, “Accounting Policies,
Changes in Accounting Estimates and Errors”
shall be applied.
b. Pendekatan Opsional b. Optional Approach
Pengakuan Recognition
Kriteria pengakuan sesuai dengan yang ada pada
standar akuntansi harus diterapkan pada aset dan
liabilitas pengampunan pajak dengan cara yang
serupa dengan Pendekatan Umum. Pendekatan
ini memberikan pengecualian spesifik, alternatif,
dan persyaratan tertentu dalam hal pengukuran,
penyajian, dan pengungkapan aset dan liabilitas
pengampunan pajak sesuai dengan ketentuan
dalam paragraf 10-23 pada PSAK No. 70.
The recognition criteria in accordance with that
of the accounting standards to be applied to the
tax amnesty assets and liabilities in a similar way
to the General Approach. This approach provides
an exception specific, alternative, and the specific
requirements in terms of measurement,
presentation and disclosure of tax amnesty assets
and liabilities in accordance with the provisions
in paragraph 10-23 of PSAK No.70.
Pengukuran Awal Initial Measurement
Aset pengampunan pajak diukur sebesar biaya
perolehan aset pengampunan pajak, jumlah yang
dilaporkan pada SPHPP atau SKPP dan
merupakan biaya perolehan awal (deemed cost).
Tax amnesty assets are measured at cost of tax
amnesty assets, the amount reported in SPHPP or
SKPP and constituting as deemed cost.
Liabilitas pengampunan pajak diukur sebesar
biaya kontraktual untuk menyerahkan kas dan
bank untuk menyelesaikan kewajiban yang
berkaitan langsung dengan perolehan aset
pengampunan pajak.
Tax amnesty liabilities are measured at
contractual obligation to deliver cash and banks
to settle the obligations directly related to the
acquisition of assets of tax amnesty.
Pengukuran Kembali Setelah Pengakuan
Awal
Subsequent Measurement
i. Pengukuran kembali opsional i. Optional Re-measurement
Entitas dapat, namun tidak disyaratkan,
untuk mengukur kembali aset dan liabilitas
pengampunan pajak berdasarkan nilai wajar
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
(SAK) pada tanggal SKPP. Selisih
pengukuran kembali antara nilai wajar pada
tanggal SKPP dengan biaya perolehan aset
dan liabilitas pengampunan pajak yang
telah diakui sebelumnya disesuaikan dalam
saldo tambahan modal disetor. Nilai
pengukuran kembali tersebut menjadi dasar
baru bagi entitas dalam menerapkan
ketentuan pengukuran setelah pengakuan
awal.
The entity is allowed, but is not required, to
re-measure tax amnesty assets and
liabilities at fair value in accordance with
Financial Accounting Standards (SAK) as at
the date of the SKPPP. The difference re-
measurement between the fair value on the
date of the SKPP and the cost of tax
amnesty assets and liabilities that has been
recognized previously is adjusted into the
balance of the additional paid-in capital.
The re-measurement amount becomes a new
basis for the entity in applying the
provisions of measurement subsequent to
initial recognition.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
41
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING - Lanjutan
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES - Continued
n. Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak -
Lanjutan
n. Tax Amnesty Assets and Liabilities - Continued
b. Pendekatan Opsional - Lanjutan b. Optional Approach - Continued
Pengukuran Kembali Setelah Pengakuan
Awal - Lanjutan
Subsequent Measurement - Continued
ii. Pengukuran Kembali Mandatory ii. Mandatory Re-measurement
Jika entitas menyimpulkan bahwa
pengampunan pajak ini mengakibatkan
entitas memperoleh pengendalian atas
investee sesuai dengan PSAK No. 65,
“Laporan Keuangan konsolidasian”, entitas
disyaratkan untuk mengukur kembali aset
dan liabilitas pengampunan pajak pada
tanggal SKPP, selama periode pengukuran
kembali yaitu dimulai setelah tanggal SKPP
sampai dengan tanggal 31 Desember 2017.
Entitas menerapkan prosedur konsolidasi
sesuai dengan PSAK No. 65 sejak
dilakukannya pengukuran kembali. Sejak
tanggal SKPP sampai dengan pengukuran
kembali dilakukan, entitas disyaratkan
untuk mengukur investasi dalam entitas
anak dengan menggunakan metode biaya.
If the entity concludes that the tax amnesty
has resulted in obtaining control over the
investee in accordance with PSAK No. 65,
“Consolidated Financial Statements”, the
entity is required to re-measure assets and
liabilities at the date of the SKPP, during
the re-measurement period that begins after
the date of Tax Amnesty Approval Letter
(SKPP) until December 31, 2017. The entity
applies consolidation procedures in
accordance with PSAK No. 65 once the re-
measurement is performed. During the date
of the SKPP until the re-measurement is
made, the entity is required to measure
investments in subsidiaries using the cost
method.
Dalam hal investee bukan merupakan
entitas sepengandali maka entitas
menerapkan ketentuan pengukuran dalam
PSAK No. 22, “Kombinasi Bisnis” pada
tanggal SKPP.
In the event that the investee is not an entity
under common control, it shall apply the
provisions of measurement under PSAK
No. 22, “Business Combinations” on the
date of SKPP.
Jika investee merupakan entitas
sepengendali maka entitas menerapkan
ketentuan pengukuran dalam PSAK No. 38,
“Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”
pada tanggal SKPP.
If the investee is an entity under common
control, it applies the provisions of
measurement under PSAK No. 38,
“Business Combinations Under Common
Control” on the date of SKPP.
Penghentian Pengakuan Derecognition
Aset dan liabilitas pengampunan pajak
dihentikan pengakuannya sesuai dengan
ketentuan dalam Standar Akuntansi Keuangan
(SAK) masing-masing jenis aset dan liabilitas
tersebut.
Tax amnesty assets and liabilities are
derecognized in accordance with the provisions
of Financial Accounting Standards (SAK) for
each type of asset and the liability.
Penyajian Presentation
Aset dan liabilitas pengampunan pajak, jika tidak
menerapkan pengukuran kembali, disajikan
secara terpisah dari aset dan liabilitas lainnya
(baris yang berbeda dengan akun aset dan
liabilitas lain) dalam laporan posisi keuangan.
Tax amnesty assets and liabilities, if it does not
implement the re-measurement, are presented
separately from other assets and liabilities
(different line items for assets and liabilities) in
the statement of financial position.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
42
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING - Lanjutan
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES - Continued
n. Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak -
Lanjutan
n. Tax Amnesty Assets and Liabilities - Continued
b. Pendekatan Opsional - Lanjutan b. Optional Approach - Continued
Penyajian - Lanjutan Presentation - Continued
Entitas menyajikan aset lancar dan tidak lancar
serta liabilitas jangka pendek dan jangka panjang
sebagai klasifikasi tersendiri dalam laporan
posisi keuangan, maka entitas dapat menyajikan
secara terpisah aset pengampunan pajak lancar
dan tidak lancar serta liabilitas pengampunan
pajak jangka pendek dan jangka panjang, jika,
dan hanya jika, entitas memiliki informasi yang
memadai untuk melakukan pemisahan klasifikasi
tersebut. Jika dasar pemilihan klasifikasi tersebut
bersifat arbitrer, maka entitas menyajikan
sebagai bagian dari aset tidak lancar dan liabilitas
jangka panjang dalam laporan posisi keuangan.
The entity presents current assets and non-
current and short-term and long-term as a
separate classification in its statement of
financial position, an entity can present
separately tax amnesty assets - current and non-
current and tax amnesty liability - short term and
long term, if, and only if, the entity has sufficient
information to carry out the separation of the
classification. If the basis for selecting these
classifications are arbitrary, then the entity
presents as part of non-current assets and long-
term liabilities in the statement of financial
position.
Jika entitas menerapkan pengukuran kembali
baik pengukuran kembali opsional maupun
pengukuran kembali mandatory, maka entitas
mereklasifikasi aset dan liabilitas pengampunan
pajak yang sebelumnya disajikan secara terpisah,
kedalam pos aset dan liabilitas serupa. Entitas
menyajikan kembali laporan keuangan periode
terdekat sebelumnya, hanya jika laporan
keuangan tersebut adalah setelah tanggal Surat
Keterangan.
If an entity applies re-measurement either
optional remeasurement or mandatory re-
measurement, then entity reclassifies tax amnesty
assets and liabilities which previously presented
separately, into similar assets and liabilities.
Entity restates the nearest period of previous
financial statements, only if such financial
statements are after the date of the SKPP.
Entitas tidak melakukan saling hapus Antara aset
dan liabilitas pengampunan pajak
The entity shall not offset between tax amnesty
assets and liabilities.
Pada pendekatan opsional ini, penerapan
ketentuan dalam PSAK No. 70 diterapkan secara
prospektif dan penyajian kembali laporan
keuangan untuk periode sebelumnya tidak
diperlukan.
Under this optional approach, the application
provisions of PSAK No. 70 is prospective and
restatement of the pior period financial
statements is not required.
Entitas telah memilih pendekatan opsional dan
tidak mengukur kembali aset dan liabilitas
pengampunan pajak dan meyimpulkan tidak
adanya perolehan pengendalian atas investee,
kombinasi bisnis ataupun kombinasi bisnis
entitas sepengendali yang timbul dari
pengampunan pajak.
The Entity has chosen optional approach and did
not re-measure the tax amnesty assets and
liabilities and concluded the absence of
acquisition of control over investee, business
combination or business combination under
common control arising from tax amnesty.
o. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan o. Events after the Reporting Period
Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode
pelaporan yang menyediakan tambahan informasi
mengenai posisi keuangan Perusahaan pada tanggal
laporan posisi keuangan (peristiwa penyesuai), jika
ada, telah tercermin dalam laporan keuangan.
Events that occur after the reporting period that
provide additional information about the Company's
financial position on the date of the statement of
financial position (adjusting events), if any, have been
reflected in the financial statements.
Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode
pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian
(peristiwa non-penyesuai), apabila jumlahnya
material, telah diungkapkan dalam laporan keuangan.
Events that occur after the reporting period that do
not require adjustment (non-adjusting events), if the
amount of material, are disclosed in the financial
statements.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
43
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING - Lanjutan
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES - Continued
p. Laba per Saham Dasar p. Earnings per Share
Entitas menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2011),
“Laba per Saham”. PSAK ini menetapkan prinsip
penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga
meningkatkan daya banding kinerja antar entitas
berbeda pada periode pelaporan sama dan antar
periode pelaporan berbeda untuk entitas yang sama.
The Entity adopted PSAK No. 56 (Revised 2011),
“Earnings per Share”. This PSAK establishes the
principle of the determination and presentation of
earnings per share, thus increasing the comparability
of performance between different entities in the same
reporting period and between different reporting
periods for the same entity.
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba
yang dapat diatribusikan kepada Entitas Induk
dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang
ditempatkan dan disetor penuh selama periode
berjalan setelah dikurangi dengan saham yang
diperoleh kembali.
Earnings per share is calculated by dividing the profit
attributable to owners of the Company (Parent
Entity) by the weighted average number of shares
outstanding during the period net of repurchased
shares.
Saham biasa dapat diterbitkan atau jumlah saham
biasa dapat berkurang, tanpa disertai perubahan pada
arus kas atau aset lain atau pada liabilitas. Perubahan
tersebut dapat berbentuk dividen saham, saham
bonus, pemecahan saham atau penggabungan saham.
Untuk perhitungan laba per saham, perubahan
tersebut dianggap seolah-olah sudah terjadi pada
awal tahun laporan keuangan konsolidasian yang
disajikan.
Common shares may be issued or the number of
shares of common stock may be reduced, without
accompanying changes in cash flows or other assets
or liabilities. These changes may take the form of
stock dividends, bonus shares, stock splits or stock
merger. For the calculation of earnings per share, the
change is considered as if it had occurred at the
beginning of the consolidated financial statements
presented.
q. Informasi Segmen q. Segment Information
Entitas menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009),
“Segmen Operasi” yang menggantikan PSAK No. 5
(Revisi 2000), “Pelaporan Segmen”. PSAK revisi ini
memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk
mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari
aktivitas bisnis yang mana Entitas terlibat dan
lingkungan ekonomi dimana Entitas beroperasi.
The Entity applying PSAK No. 5 (Revised 2009),
"Operating Segments" which replaces PSAK No. 5
(Revised 2000), "Segment Reporting". This revised
PSAK enable users of financial statements to evaluate
the nature and financial effects of the business
activities in which entities involved and the economic
environment in which the entity operates.
Sebuah segmen operasi adalah sebuah komponen dari
entitas yang:
An operating segment is a component of an entity
that:
a. terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana
memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban
(termasuk pendapatan dan beban terkait dengan
transaksi dengan komponen lain dari entitas yang
sama);
a. engages in business activities which it may earn
revenues and incur expenses (including revenues
and expenses relating to transactions with other
components of the same entity);
b. hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh
pengambil keputusan operasional untuk membuat
keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan
pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
b. whose operating results are regularly reviewed
by the chief operating decision maker to make
decisions about resources to be allocated to the
segment and assess its performance; and
c. tersedia informasi keuangan yang dapat
dipisahkan.
c. financial information is available that can be
separated.
Entitas melakukan segmentasi pelaporan berdasarkan
informasi keuangan yang digunakan oleh pengambil
keputusan operasional dalam mengevaluasi kinerja
segmen dan menentukan alokasi sumber daya yang
dimilikinya. Segmentasi berdasarkan aktivitas dari
setiap kegiatan operasi entitas legal di dalam Entitas.
Seluruh transaksi antar segmen telah dieliminasi.
Entity reporting segment is based on the financial
information used by the chief operating decision
maker in evaluating segment performance and
allocating its resources. Segmentation is based on the
activity of each legal entity operating activities in the
Entities. All transactions between segments have been
eliminated.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
44
4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI
YANG PENTING 4. ESTIMATED AND JUDGMENTS OF SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi Judgments, Estimates and Assumptions
Penyusunan laporan keuangan Entitas mengharuskan
manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan
asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari
pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan
atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan.
Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut
dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai
tercatat aset dan liabilitas yang terpengaruh pada periode
pelaporan berikutnya.
The preparation of financial statements requires
management of the Entity to make judgments, estimates
and assumptions that affect the reported amounts of
revenues, expenses, assets and liabilities and disclosure
of contingent liabilities, at the end of the reporting
period. Uncertainty about the judgment, estimates and
assumptions could result in material adjustments to the
carrying value of assets and liabilities in future period.
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi
ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki
risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap
nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode berikutnya
diungkapkan dibawah ini.
The key assumptions of the future and the other key
source of uncertainty in estimation at the reporting date
that have a significant risk of material adjustment to the
carrying amounts of assets and liabilities for the future
period described below.
Entitas mendasarkan estimasi dan asumsi pada parameter
yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun.
Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan
mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi
diluar kendali Entitas. Perubahan tersebut dicerminkan
dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The Entity bases its estimates and assumptions on the
parameters available at the time the financial statements
are prepared. Assumptions and situation concerning the
future development may change due to market changes or
circumstances beyond the control of the Entity. The
changes are reflected in the related assumptions as
incurred.
Pertimbangan, estimasi dan asumsi berikut ini dibuat oleh
manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi
Entitas yang memiliki pengaruh paling signifikan atas
jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:
The following judgments, estimates and assumptions
made by management in implementing accounting
policies of the Entity has the most significant effect on the
amount recognized in the financial statements:
Menentukan Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Determining Classification of Financial Assets and
Financial Liabilities
Entitas menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas
tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan
dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan
PSAK No. 55 (Revisi 2014) dipenuhi. Dengan demikian,
aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai
dengan kebijakan akuntansi Entitas seperti diungkapkan
pada catatan 3d dan catatan 30.
The Entity determines classification of certain assets and
liabilities as financial assets and financial liabilities by
considering the definitions set forth in PSAK No. 55
(Revised 2014) are met. Accordingly, financial assets and
financial liabilities are recognized in accordance with the
Entity’s accounting policies as disclosed in the note 3d
and note 30.
Menentukan Nilai Wajar dan Perhitungan Amortisasi
Biaya Perolehan dari Instrumen Keuangan
Determining Fair Value and Calculation of Cost
Amortization of Financial Instruments
Entitas mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu
pada nilai wajar dan pada biaya perolehan yang
diamortisasi, yang mengharuskan penggunaan estimasi
akuntansi. Sementara komponen signifikan atas
pengukuran nilai wajar dan asumsi yang digunakan
dalam perhitungan amortisasi biaya perolehan ditentukan
menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi,
jumlah nilai wajar atau amortisasi dapat berbeda bila
Entitas menggunakan metodologi penilaian atau asumsi
yang berbeda. Perubahan tersebut dapat mempengaruhi
secara langsung laba atau rugi Entitas. Penjelasan lebih
rinci diungkapkan dalam catatan 24.
The Entity records certain assets and financial liabilities
at fair value and at amortized cost, which requires the use
of accounting estimates. While significant components of
fair value measurement and assumptions used in the
calculation of cost amortization is determined using
verifiable objective evidence, the amount of the fair value
or amortized cost may differ if the Entity uses different
valuation methodologies or assumptions. These changes
directly affect the Entity’s profit or loss. More detailed
information is disclosed in note 24.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
45
4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI
YANG PENTING - Lanjutan
4. ESTIMATED AND JUDGMENTS OF SIGNIFICANT
ACCOUNTING - Continued
Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi - Lanjutan Judgments, Estimates and Assumptions - Continued
Menentukan Jumlah Terpulihkan dari Aset
Keuangan
Determining Recoverable Amount of Financial Assets
Entitas mengevaluasi akun tertentu yang diketahui bahwa
pelanggan tertentu tidak dapat memenuhi liabilitas
keuangannya. Dalam hal tersebut, Entitas menggunakan
pertimbangan berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia,
termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu dan
hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari
pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga
yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk
mencatat penyisihan spesifik atas pelanggan terhadap
jumlah terutang guna mengurangi jumlah piutang yang
diharapkan dapat diterima oleh Entitas. Penyisihan
spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika
tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah
penyisihan atas penurunan nilai piutang. Penjelasan lebih
rinci diungkapkan dalam catatan 30.
The Entity evaluates specific accounts where it has
information that a particular customer cannot meet its
financial liabilities. In this case, the Entity uses judgment
based on available facts and circumstances, including but
not limited to, terms and relationships with customers
and the credit status of customers based on available
credit records from third parties and known market
factors, to record specific allowance for the customer
against the amount owed in order to reduce the amount
of the receivables that the Entity expects to collect.
Specific allowance is re-evaluated and adjusted if
additional information received affects the amount of
allowance for impairment of receivables. More detailed
information is disclosed in note 30.
Menentukan Jumlah Terpulihkan dari Aset Non-
Keuangan
Determining Recoverable Amount of Non-financial
Assets
Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan
persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang
tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, kondisi
fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi
biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk
penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan
jika tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah
yang diestimasi.
Provision for decline in market value and obsolescence of
inventories is estimated based on available facts and
circumstances, including but not limited to, the physical
condition of inventory on hand, the selling price of the
market, estimated costs of completion and the estimated
costs incurred for the sale. Provision re-evaluated and
adjusted if additional information that affect the
estimated amounts.
Jumlah pemulihan atas aset tetap didasarkan pada
estimasi dan asumsi khususnya mengenai prospek pasar
dan arus kas terkait dengan aset. Estimasi arus kas masa
depan mencakup perkiraan mengenai pendapatan masa
depan. Setiap perubahan dalam asumsi-asumsi ini
mungkin memiliki dampak material terhadap pengukuran
jumlah terpulihkan dan bisa mengakibatkan penyesuaian
penyisihan penurunan nilai yang sudah dibukukan.
The recovery amounts of property and equipment are
based on estimates and assumptions especially about
market prospects and cash flows associated with the
asset. Estimates of future cash flows include estimates of
future revenues. Any changes in these assumptions may
have a material impact on the measurement of
recoverable amount and could result in adjustments to
the allowance for impairment already booked.
Menentukan Metode Penyusutan dan Estimasi Masa
Manfaat Aset Tetap
Determining Depreciation Method and Estimated
Useful Lives of Property and Equipment
Entitas mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap
berdasarkan utilisasi dari aset yang diharapkan dan
didukung dengan rencana dan strategi usaha dan perilaku
pasar.
The Entity estimates the useful lives of property and
equipment based on the expected utilization of assets and
supported by plans and business strategy and market
behavior.
Estimasi dari masa manfaat aset tetap adalah berdasarkan
penelaahan Entitas terhadap praktek industri, evaluasi
teknis internal dan pengalaman untuk aset yang setara.
Estimation of useful lives of property and equipment are
provided based on the Entity’s evaluation on industry
practice, internal technical evaluation and experience for
assets equivalent.
Estimasi masa manfaat ditelaah minimal setiap akhir
tahun pelaporan dan diperbarui jika ekspektasi berbeda
dari estimasi sebelumnya dikarenakan pemakaian dan
kerusakan fisik, keusangan secara teknis atau komersial
dan hukum atau pembatasan lain atas penggunaan dari
aset serta perkembangan teknologi.
The estimated useful lives are reviewed at least at each
year end reporting and updated if expectations differ
from previous estimates due to physical wear and tear,
technical or commercial obsolescence and legal or other
restrictions on the use of assets as well as technological
developments.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
46
4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI
YANG PENTING - Lanjutan
4. ESTIMATED AND JUDGMENTS OF SIGNIFICANT
ACCOUNTING - Continued
Menentukan Metode Penyusutan dan Estimasi Masa
Manfaat Aset Tetap - Lanjutan
Determining Depreciation Method and Estimated
Useful Lives of Property and Equipment - Continued
Namun demikian, adalah mungkin, hasil di masa depan
dari operasi dapat dipengaruhi secara material oleh
perubahan-perubahan dalam estimasi yang diakibatkan
oleh perubahan faktor-faktor yang disebutkan di atas, dan
karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin
direvisi.
However, it is possible, future results of operations could
be materially affected by changes in the estimates due to
changes in the factors mentioned above, and therefore the
future depreciation charges may be revised.
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan
menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran
masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi
masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai
dengan 8 tahun. Ini adalah umur yang secara umum
diharapkan dalam industri dimana Entitas menjalankan
bisnisnya. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam
catatan 9 untuk aset tetap.
The cost of property and equipment are depreciated using
the straight-line method over the estimated economic
useful lives. Management estimates the useful lives of
property, plant and equipment between 4 to 8 years. This
is the age that is generally expected in the industry in
which the Group does business. More detailed
information disclosed in the note 9 for property and
equipment.
Menentukan Pajak Penghasilan Determining Income Taxes
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan
provisi atas pajak penghasilan badan.Terdapat transaksi
dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya
adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal.
Entitas mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan
berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan
pajak penghasilan badan.
Significant judgments made in determining the provision
for income tax. There are certain transactions and
computations for which the ultimate tax determination is
uncertain during the ordinary course of business
activities. The Entity recognizes a liability for corporate
income tax based on estimates of whether there will be an
additional income tax.
Dalam situasi tertentu, Entitas tidak dapat menentukan
secara pasti jumlah liabilitas pajak mereka pada saat ini
atau masa depan karena proses pemeriksaan, atau
negosiasi dengan otoritas perpajakan. Ketidakpastian
timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan
perpajakan yang kompleks serta jumlah dan waktu dari
penghasilan kena pajak di masa depan. Dalam
menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan
liabilitas pajak yang tidak pasti, Entitas menerapkan
pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan
dalam menentukan jumlah cadangan yang harus diakui
sesuai dengan PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi,
Liabilitas Kontijensi dan Aset Kontijensi”. Entitas
membuat analisis untuk semua posisi pajak terkait dengan
pajak penghasilan untuk menentukan jika liabilitas pajak
untuk manfaat pajak yang belum diakui harus diakui.
In certain situations, the Entity cannot determine the
exact amount of their current or future tax liability due to
on going investigation, or the negotiations with tax
authorities. Uncertainties arise concerning the
interpretation of complex tax regulations and the amount
and timing of the taxable income in the future. In
determining the amount to be recognized related to
uncertain tax liabilities, the Entity applies the similar
consideration that they will use in determining the
amount of provision that must be recognized in
accordance with PSAK No. 57 (Revised 2009),
"Provisions, Contingent Liabilities and Contingent
Assets". The Entity makes the analysis to all tax positions
related to income taxes to determine if tax liability for
unrecognized tax benefits should be recognized.
Entitas menelaah aset pajak tangguhan pada setiap
tanggal pelaporan dan mengurangi nilai tercatat
sepanjang tidak ada kemungkinan bahwa laba kena pajak
memadai untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh
aset pajak tangguhan. Entitas juga menelaah waktu yang
diharapkan dan tarif pajak atas pemulihan perbedaan
temporer dan menyesuaikan pengaruh atas pajak
tangguhan yang sesuai.Penjelasan lebih rinci
diungkapkan dalam catatan 15.
The Entity reviews the deferred tax assets at each
reporting date and reduces the carrying amount to the
extent that it is no longer probable that sufficient taxable
income will be available to allow for part or all of the
deferred tax assets to be utilized. The Entity also reviews
the expected timing and tax rates on the reversal of
temporary differences and adjusts the impact of deferred
tax accordingly. More detailed information is disclosed in
note 15.
Penentuan liabilitas dan beban pensiun dan imbalan kerja
Entitas bergantung pada pemilihan asumsi yang
digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung
jumlah-jumlah tersebut.
The determination of the Entity’s obligation and cost for
pension and employee benefits depends on the choice of
assumptions used by independent actuaries in calculating
such amounts.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
47
4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI
YANG PENTING - Lanjutan
4. ESTIMATED AND JUDGMENTS OF SIGNIFICANT
ACCOUNTING - Continued
Estimasi Beban Pensiun dan Imbalan Kerja Estimated Pension Costs and Employee Benefits
Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto,
tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri
karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan
tingkat kematian.
The assumptions include, among others, the discount
rate, the rate of annual salary increases, annual
employee resignation rate, degree of disability,
retirement age and mortality.
Sementara Entitas berkeyakinan bahwa asumsi tersebut
adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil
aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang
ditetapkan Entitas dapat mempengaruhi secara material
liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan
beban imbalan kerja neto. Penjelasan lebih rinci
diungkapan dalam catatan 26.
While the Entity believes that the assumptions are
reasonable and appropriate, significant differences in
actual results or significant changes in assumptions
defined by the Entity can materially affect the estimated
liability for employee benefits and pensions and net
employee benefits expense. More detailed information
disclosed in the note 26.
5. KAS DAN BANK 5. CASH AND BANKS
2016 2015 2014
Kas 1.071.152.565 4.668.151.514 6.689.589.000 Cash on hand
Bank (Rupiah) Cash in banks (Rupiah)
PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero), Tbk 1.662.608.035 4.350.617.522 1.381.881.716 (Persero),Tbk
PT Bank Mandiri (Persero), Tbk PT Bank Mandiri (Persero), Tbk
(Persero), Tbk 1.075.764.156 1.322.234.068 479.207.499 (Persero),Tbk
PT Bank Negara Indonesia 1.037.188.269 489.594.964 1.170.978.411 PT Bank Negara Indonesia
PT Bank Central Asia, Tbk 636.623.106 6.396.042.006 1.917.203.194 PT Bank Central Asia, Tbk
PT Bank Victoria Internasional, Tbk 541.050.252 1.109.481.760 1.317.023.745 PT Bank Victoria Internasional,Tbk
PT Bank Mega, Tbk 476.350.483 223.036.904 1.122.517.389 PT Bank Mega, Tbk
PT Bank MNC Internasional, Tbk PT Bank MNC Internasional, Tbk
(dahulu PT Bank ICB (formerly PT Bank ICB
Bumiputera, Tbk) 447.292.905 664.000.682 1.237.748.661 Bumiputera, Tbk)
PT Bank Sahabat Sampoerna 446.651.273 198.309.938 205.119.202 PT Bank Sahabat Sampoerna
PT Bank Sinarmas, Tbk 416.951.589 251.739.624 759.457.191 PT Bank Sinarmas, Tbk
PT Bank Harda Internasional 350.784.312 215.654.313 1.250.673.396 PT Bank Harda Internasional
PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat & Banten, Tbk 192.461.847 187.420.828 128.475.461 Jawa Barat & Banten, Tbk
PT Bank J Trust Indonesia, Tbk PT Bank J Trust Indonesia, Tbk
(dahulu PT Bank Mutiara, Tbk) 168.879.322 508.699.270 732.989.020 (formerly PT Bank Mutiara, Tbk)
PT Bank Bukopin, Tbk - 308.814.213 1.737.256.773 PT Bank Bukopin, Tbk
PT Bank Resona Perdania - - 422.411.095 PT Bank Resona Perdania
Lain-lain (masing-masing dibawah 155.701.964 150.889.365 86.748.788 Others (each below Rp 100 million)
Rp 100 juta)
Bank (Dollar US) Bank (US Dollar)
PT Bank Central Asia, Tbk 23.237.428 24.686.015 23.007.656 PT Bank Central Asia, Tbk
Jumlah 8.702.697.506 21.069.372.986 20.662.288.197 Total
Rekening di bank memiliki tingkat bunga mengambang
sesuai dengan penawaran pada masing-masing bank.
Accounts in bank have floating interest rate based on
offering of each banks.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
48
6. PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN 6. FINANCE LEASE RECEIVABLES
Rincian piutang sewa pembiayaan: Details of finance lease receivables are as follow :
2016 2015 2014
Piutang sewa pembiayaan 1.509.390.000 2.515.650.000 - Finance lease receivables
Garansi nilai residu 958.250.550 958.250.550 - Guaranteed residual value
Pendapatan sewa yang
belum diakui (233.628.603) (593.867.007) - Unearned finance lease income
Simpanan jaminan (958.250.550) (958.250.550) - Security deposits
Jumlah 1.275.761.397 1.921.782.993 - total
Penyisihan kerugian penurunan Allowances for impairment losses on
nilai piutang sewa pembiayaan (26.819.690) (26.819.690) - finance lease receivables
Piutang sewa pembiayaan - bersih 1.248.941.707 1.894.963.303 - Finance lease receivables - net
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai piutang
sewa pembiayaan adalah sebagai berikut :
The changes of allowances for impairment losses on
finance lease receivables follows:
2016 2015 2014
Saldo awal tahun 26.819.690 - - Beginning balance of the year
Pembentukan cadangan kerugian
penurunan nilai selama Provisions on impairment losses
periode berjalan - 26.819.690 - during the period
Penghapusan piutang tak tertagih
selama periode berjalan - - - Write-off during the period
Saldo akhir tahun 26.819.690 26.819.690 - Ending balance of the year
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian
penurunan nilai atas piutang sewa pembiayaan adalah
cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul
dari tidak tertagihnya piutang tersebut.
Management believes that allowance for impairment
losses on finance lease receivables is adequate to cover
possible losses on uncollectible receivables.
Angsuran pokok piutang sewa pembiayaan yang akan
diterima dari konsumen menurut tanggal jatuh temponya
adalah sebagai berikut:
Installment on finance lease receivables which will be
collected from consumers in accordance with the
settlement is as follows:
2016 2015 2014
Telah jatuh tempo - - - Due
Tahun jatuh tempo Maturity year
Kurang dari 1 tahun 803.402.020 646.021.596 - Less than 1 year/s
> 1 - 2 tahun 472.359.377 803.402.020 - > 1 - 2 years
> 2 - 3 tahun - 472.359.377 - > 2 - 3 years
> 3 tahun - - - > 3 years
Jumlah piutang sewa pembiayaan 1.275.761.397 1.921.782.993 - Total finance lease receivables
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
49
7. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN 7. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES
Rincian piutang pembiayaan konsumen: Details of financing receivables are as follow:
2016 2015 2014
Pihak ketiga Third parties
Rupiah Rupiah
Piutang pembiayaan Consumer financing
konsumen - bruto 1.481.559.146.469 1.560.144.993.078 2.247.392.475.811 receivables - gross
Dikurangi bagian yang dibiayai Less amounts financed by bank
bank sehubungan dengan transaksi relating to the joint financing
kerjasama pembiayaan (Catatan 27) (406.843.168.267) (615.109.949.105) (1.142.810.305.717) transaction (notes 27)
Pihak ketiga 1.074.715.978.202 945.035.043.973 1.104.582.170.094 Third parties
Pendapatan konsumen yang Unearned consumer financing
belum diakui (226.268.504.293) (182.156.453.045) (206.850.586.067) income
Piutang pembiayaan konsumen 848.447.473.909 762.878.590.928 897.731.584.027 Consumer financing receivables
Penyisihan kerugian penurunan Allowances for impairment losses on
nilai piutang pembiayaan konsumen (11.523.507.775) (10.437.828.699) (10.081.018.005) consumer financing receivable
Piutang pembiayaan Consumer financing
konsumen - bersih 836.923.966.134 752.440.762.229 887.650.566.022 receivables - net
Tingkat suku bunga efektif rata-rata Average effective annual interest
tahunan - Rupiah 20% 20% 20% rates - Rupiah
Akun ini mewakili piutang yang timbul dari kegiatan
pembiayaan konsumen dalam bentuk penyediaan barang
konsumen kepada pemakai akhir dengan pembayaran
konsumen didenominasi dalam rupiah dan dikenakan
bunga.
This account represents receivables arises from consumer
financing activity by in the form of supply of consumer
goods to the end user. All consumer financing are
denominated in Rupiah and charged with interest.
2015 2015 2014
Telah jatuh tempo 15.371.049.416 20.988.434.657 29.837.660.952 Due
Tahun jatuh tempo Maturity year
Kurang dari 1 tahun 377.931.787.215 336.288.196.458 330.136.649.347 Less than 1 year
> 1 - 2 tahun 277.243.822.812 266.630.583.524 283.030.010.658 > 1 - 2 year/s
> 2 - 3 tahun 144.738.891.361 114.699.686.100 222.426.925.976 > 2 - 3 years
> 3 tahun 33.161.923.105 24.271.690.189 32.300.337.094 > 3 years
Jumlah piutang pembiayaan konsumen 848.447.473.909 762.878.590.928 897.731.584.027 Total Consumer financing receivables
Rincian piutang yang mengalami dan tidak mengalami
penurunan nilai adalah sebagai berikut:
The details of receivables that are experiencing impaired
and unimpaired are as follows:
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
50
7. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN - Lanjutan
7. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES -
Continued
2016 2015 2014
Pihak ketiga Third parties
Piutang yang tidak mengalami impaired receivables
penurunan nilai 848.447.473.909 762.878.590.928 897.731.584.027
Piutang yang mengalami Unimpaired receivables
penurunan nilai - - -
Penyisihan kerugian penurunan Allowances for impairment losses on
nilai piutang pembiayaan konsumen (11.523.507.775) (10.437.828.699) (10.081.018.005) consumer financing receivable
Piutang pembiayaan Consumer financing
konsumen - bersih 836.923.966.134 752.440.762.229 887.650.566.022 receivables - net
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai piutang
pembiayaan konsumen adalah sebagai berikut:
The changes of allowances for impairment losses on
consumer financing receivables are as follows:
2016 2015 2014
Saldo awal tahun 10.437.828.699 10.081.018.005 7.738.124.946 Beginning balance of the year
Pembentukan cadangan kerugian
penurunan nilai selama Provisions on impairment losses
periode berjalan 13.914.419.834 18.481.546.454 33.127.629.308 during the period
Penghapusan piutang tak tertagih
selama periode berjalan (12.828.740.758) (18.124.735.760) (30.784.736.249) Write-off during the period
Saldo akhir tahun 11.523.507.775 10.437.828.699 10.081.018.005 Ending balance of the year
Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, seluruh
obyek pembiayaan konsumen yang diberikan kepada
debitur adalah kendaraan bermotor.
As of December 31, 2016, 2015 and 2014, all object of
consumer financing are vehicles.
Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, seluruh
piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada
debitur dinilai secara kolektif atas penurunan nilai.
As of December 31, 2016, 2015 and 2014, all consumer
financing receivables were collectively assessed for
impairment.
Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah penyisihan
kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen
di atas adalah memadai untuk menutup kemungkinan
kerugian yang timbul dari tidak tertagihnya piutang
pembiayaan konsumen.
Management believes that the above allowance for
impairment losses on consumer financing receivables is
adequate to cover possible losses that may arise from
non-collectible of consumer financing receivables.
Sebagai jaminan atas pembiayaan konsumen yang
diberikan, Entitas menerima jaminan dari konsumen
berupa Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (“BPKB”)
dari kendaraan bermotor yang dibiayai.
As collateral to the consumer financing receivables, the
Entity receives the ownership certificates (“BPKB”) of
the financed vehicle.
8. BIAYA DIBAYAR DIMUKA 8. PREPAID EXPENSES
2016 2015 2014
Renovasi kantor 6.101.082.974 8.082.110.319 9.040.795.589 Office renovations
Transportasi 2.842.077.144 5.330.489.944 6.640.069.149 Transportation
Sewa 3.012.570.430 3.449.992.859 3.681.663.525 Rental
Asuransi 381.916.104 582.305.748 826.173.530 Insurance
Jumlah 12.337.646.652 17.444.898.870 20.188.701.793 Total
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
51
9. ASET TETAP 9. PROPERTY AND EQUIPMENT
Aset tetap kepemilikan langsung: Direct ownership of property and equipment:
Saldo awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Saldo akhir/
Beginning balance Additions Deductions Ending balance
Biaya perolehan : At cost :
Peralatan dan Furniture and Office
perlengkapan kantor 15.573.004.128 447.168.750 438.691.550 15.581.481.328 equipment
Kendaraan 12.634.074.689 1.347.169.220 1.700.390.847 12.280.853.062 Vehicles
Jumlah 28.207.078.817 1.794.337.970 2.139.082.397 27.862.334.390 Total
Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation :
Peralatan dan Furniture and Office
perlengkapan kantor 14.643.853.185 552.526.710 495.929.560 14.700.450.335 equipment
Kendaraan 5.615.169.779 1.477.849.260 708.101.645 6.384.917.394 Vehicles
Jumlah 20.259.022.964 2.030.375.970 1.204.031.205 21.085.367.729 Total
Nilai tercatat 7.948.055.853 6.776.966.661 Carrying value
2016
Biaya perolehan : At cost :
Peralatan dan Furniture and Office
perlengkapan kantor 15.581.323.828 109.884.800 118.204.500 15.573.004.128 equipment
Kendaraan 15.764.088.233 1.451.831.419 4.581.844.963 12.634.074.689 Vehicles
Jumlah 31.345.412.061 1.561.716.219 4.700.049.463 28.207.078.817 Total
Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation :
Peralatan dan Furniture and Office
perlengkapan kantor 13.751.218.244 990.647.297 98.012.356 14.643.853.185 equipment
Kendaraan 5.768.617.745 1.775.142.892 1.928.590.858 5.615.169.779 Vehicles
Jumlah 19.519.835.989 2.765.790.189 2.026.603.214 20.259.022.964 Total
Nilai tercatat 11.825.576.072 7.948.055.853 Carrying value
2015
Saldo awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Saldo akhir/
Beginning balance Additions Deductions Ending balance
Biaya perolehan : At cost :
Peralatan dan Furniture and office
perlengkapan kantor 16.463.919.028 350.113.535 1.232.708.735 15.581.323.828 equipment
Kendaraan 15.349.270.804 4.823.685.829 4.408.868.400 15.764.088.233 Vehicles
Jumlah 31.813.189.832 5.173.799.364 5.641.577.135 31.345.412.061 Total
Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation :
Peralatan dan Furniture and office
perlengkapan kantor 12.979.258.275 1.894.708.069 1.122.748.100 13.751.218.244 equipment
Kendaraan 5.925.416.655 1.831.307.195 1.988.106.105 5.768.617.745 Vehicles
Jumlah 18.904.674.930 3.726.015.264 3.110.854.205 19.519.835.989 Total
Nilai tercatat 12.908.514.902 11.825.576.072 Carrying value
2014
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
52
9. ASET TETAP - Lanjutan 9. PROPERTY AND EQUIPMENT - Continued
Jumlah penyusutan yang dibebankan pada beban umum
dan administrasi sebesar Rp2.030.375.970,
Rp2.765.790.189 dan Rp3.726.015.264 untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014.
Depreciation charged to general and administration
expenses is amounted to Rp2,030,375,970,
Rp2,765,790,189 and Rp3,726,015,264 for the years
ended December 31, 2016, 2015 and 2014, respectively.
Rincian keuntungan atas penjualan aset tetap adalah
sebagai berikut :
Details of gain on disposal of property and equipment are
as follows :
2016 2015 2014
Proceeds from disposal of property
Hasil penjualan aset tetap 1.071.384.092 2.778.277.002 2.908.634.983 and equipment
Nilai buku aset tetap (935.051.192) (2.673.446.249) (2.530.722.930) Book value of property and equipment
Keuntungan atas Gain on disposal of property
penjualan aset tetap 136.332.900 104.830.753 377.912.053 and equipment
Laba penjualan aset tetap disajikan sebagai bagian dari
“Pendapatan Lain-lain - Lain-lain” pada laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain.
Gain on sale of property and equipment is recorded as
part of “Other Revenues - Others” in the statement of
profit or loss and other comprehensive income.
Berdasarkan penelaahan penurunan nilai atas asset tetap,
manajemen Entitas berkeyakinan bahwa tidak ada
kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan
yang mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin
tidak terpulihkan pada tanggal 31 Desember 2016, 2015
dan 2014.
Based on the assestment for impairment of the property
and equipment, the Entities management believes that
there are no events or changes in circumstances, which
may indicate that the carrying amounts of these assets are
not recoverable as of December 31, 2016, 2015 and
2014.
Pada tanggal 31 Desember 2016, seluruh aset tetap telah
diasuransikan kepada PT Pan Pasific Insurance yang
merupakan pihak berelasi, asuransi terhadap risiko
kerugian atas kebakaran dan risiko lainnya dan
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan
asuransi tersebut adalah cukup untuk menutupi kerugian
yang mungkin timbul atas asset tetap yang
dipertanggungkan.
As of December 31, 2016, were insured with,
PT Pan Pasific Insurance represents related party
againts fire and other risks and Management believes
that insurance coverage is adequate to cover possible
losses on the property and equipment insured.
Beberapa aset tetap yang sudah disusutkan penuh namun
masih digunakan untuk menunjang operasional
Perusahaan.
Some fixed assets are fully depreciated but still used to
support the Company's operations.
10. ASET TAKBERWUJUD 10. INTANGIBLE ASSETS
Saldo awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Saldo akhir/
Beginning balance Additions Deductions Ending balance
Biaya perolehan : At cost :
Software komputer 572.333.903 - - 572.333.903 Computer software
Akumulasi amortisasi : Accumulated amortization :
Software komputer 547.923.569 15.183.445 - 563.107.014 Computer software
Nilai tercatat 24.410.334 9.226.889 Carrying valueTRUE
2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
53
10. ASET TAKBERWUJUD - Lanjutan 10. INTANGIBLE ASSETS - Continued
Saldo awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Saldo akhir/
Beginning balance Additions Deductions Ending balance
Biaya perolehan : At cost :
Software komputer 572.333.903 - - 572.333.903 Computer software
Akumulasi amortisasi : Accumulated amortization :
Software komputer 532.740.093 15.183.476 - 547.923.569 Computer software
Nilai tercatat 39.593.810 24.410.334 Carrying value
2015
Saldo awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Saldo akhir/
Beginning balance Additions Deductions Ending balance
Biaya perolehan : At cost :
Software komputer 538.569.203 33.764.700 - 572.333.903 Computer software
Akumulasi amortisasi : Accumulated amortization :
Software komputer 518.342.336 14.397.757 - 532.740.093 Computer software
Nilai tercatat 20.226.867 39.593.810 Carrying value
2014
Jumlah amortisasi yang dibebankan sebagai beban usaha
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2016, 2015 dan 2014 adalah sebesar Rp15.183.445,
Rp15.183.476 dan Rp14.397.757.
Amortization charged to operating expenses for the years
ended December 31, 2016, 2015 dan 2014 are amounted
to Rp15,183,445, Rp15,183,476 and Rp14,397,757.
11. ASET LAIN-LAIN 11. OTHER ASSET
2016 2015 2014
Aset pengampunan pajak - aset tetap 600.000.000 - - Tax amnesty assets - Fix Asset
Akumulasi penyusutan (25.000.000) Accumulated depreciation
Nilai Tercatat 575.000.000 Carrying Value
Biaya IPO Yang Ditangguhkan 178.750.000 - - IPO Deffered Expense
Jumlah 753.750.000 - - Total
Entitas telah memanfaatkan program Pengampunan Pajak
(Tax Amnesty) sebagaimana diatur dalam Undang-
Undang No. 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak.
The Entity has made use of Tax Amnesty program as
stipulated in Law No. 11 Year 2016 concerning Tax
Amnesty.
Entitas telah mengajukan Surat Pernyataan Harta untuk
Pengampunan Pajak/Surat Pernyataan Harta (SPHPP)
berupa aset tetap kendaraan pada tanggal 20 September
2016 dan telah memperoleh Surat Keterangan
Pengampunan Pajak/Surat Keterangan (SKPP) dengan
No. KET-6066/PP/WPJ.06/2016 tertanggal 27 September
2016.
The Entity has filed an Asset Declaration for Tax Amnesty
etter/Statement of Assets (ADTAL) in the form of fixed
assets of vehicle on September 20, 2016 and has obtained
Tax Amnesty Approval Letter/Approval Letter (TAAL) No.
KET-6066/PP/WPJ.06/2016 dated September 27, 2016.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
54
11. ASET LAIN-LAIN - Lanjutan 11. OTHER ASSET- Continued
Berdasarkan SPHPP dan SKPP, Entitas mendeklarasikan
aset pengampunan pajak sebesar Rp600.000.000 dengan
uang tebusan (jumlah yang dibayar sesuai dengan
Undang-Undang Pengampunan Pajak) sebesar
Rp12.000.000.
Aset tetap pengampunan pajak tersebut telah disusutkan
sejak tanggal diperolehnya SKPP.
Based on the SPHPP or SKPP, Entity declared tax
amnesty assets of Rp600,000,000 with a redemption
money (the amount of tax paid in accordance with Tax
Amnesty Law) of Rp12,000,000.
The tax remuneration has been depreciated from the date
of obtaining SKPP.
12. UTANG BANK 12. BANK LOAN
2016 2015 2014
PT Bank Sinarmas, Tbk 235.101.795.421 127.812.710.552 19.047.286.864 PT Bank Sinarmas, Tbk
PT Bank Victoria Internasional, Tbk 138.310.273.212 133.712.346.103 111.530.472.031 PT Bank Victoria Internasional, Tbk
PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia
(Persero), Tbk 108.947.255.761 153.119.124.123 240.534.051.902 (Persero), Tbk
PT Bank Sahabat Sampoerna 98.825.617.149 27.999.914.198 58.393.520.545 PT Bank Sahaban Sampoerna
PT Bank MNC Internasional, Tbk PT Bank MNC Internasional, Tbk
(dahulu PT Bank ICB (formerly PT Bank ICB
Bumiputera, Tbk) 31.305.322.658 70.750.212.926 125.170.756.458 Bumiputera, Tbk)
PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten, Tbk 31.007.127.914 25.757.437.914 17.162.566.719 Jawa Barat dan Banten, Tbk
PT Bank Harda Internasional 17.426.944.713 9.456.372.272 24.202.039.892 PT Bank Harda Internanional
PT Bank Resona Perdania 14.097.222.200 67.430.555.520 130.236.107.394 PT Bank Resona Perdania
PT Bank Mestika Dharma 3.430.396.527 - - PT Bank Mestika Dharma
PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia
Agroniaga, Tbk - 4.129.160.143 22.021.674.504 Agroniaga, Tbk
Jumlah 678.451.955.555 620.167.833.751 748.298.476.309 Total
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk
Entitas memperoleh fasilitas kredit dari
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk dengan rincian
sebagai berikut:
Entity obtained credit facilities from PT Bank Negara
Indonesia (Persero), Tbk as follows:
a. Pada tanggal 6 Mei 2010 berdasarkan Akta No. 7,
dihadapan Syafran, S.H., Notaris di Jakarta, Entitas
mendapat penambahan fasilitas kredit yang semula
Rp90.000.000.000 menjadi Rp155.000.000.000 dari
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk, dengan
perubahaan jangka waktu pinjaman dari tanggal
6 Mei 2010 sampai dengan 5 Mei 2011. Dengan suku
bunga pinjaman 13% untuk penarikan kredit jangka
waktu 1(satu) sampai dengan 3(tiga) tahun dan 14%
untuk jangka waktu 4 (empat) tahun.
a. On May 6, 2010 based on the Deed. 7, before
Syafran, S.H, Notary in Jakarta, the Entity obtained
an additional credit facility which was initially
Addition of Rp90,000,000,000 becomes
Rp155,000,000,000 from PT Bank Negara Indonesia
(Persero), Tbk, with the change of the loan period
from May 6, 2010 until May 5, 2011. With interest
loan rates at 13% for credit withdrawal period of
1 (one) to 3 (three) years and 14% for a period of
4 (four) years.
b. Pada tanggal 17 Oktober 2011 berdasarkan Akta No.
24, dihadapan Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.K.,
Notaris di Jakarta, Entitas mendapat penambahan
fasilitas kredit yang semula Rp155.000.000.000
menjadi Rp250.000.000.000 dari PT Bank Negara
Indonesia (Persero), Tbk, dengan perubahaan jangka
waktu pinjaman dari tanggal 6 Mei 2011 sampai
dengan 5 Mei 2012. Dengan suku bunga pinjaman
13% untuk penarikan kredit jangka waktu 1(satu)
sampai dengan 3(tiga) tahun dan 14% untuk jangka
waktu 4 (empat) tahun.
b. On October 17, 2011 based on the Deed. 24, before
Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.K, Notary in Jakarta,
the Entity obtained an additional credit facility which
was initially Addition of Rp155,000,000,000 becomes
Rp250,000,000,000 from PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk, with the change of the loan period
from May 6, 2011 until May 5, 2012. With interest
loan rates at 13% for credit withdrawal period of
1 (one) to 3 (three) years and 14% for a period of
4 (four) years.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
55
12. UTANG BANK - Lanjutan 12. BANK LOANS - Continued
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk - Lanjutan PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk - Continued
c. Pada tanggal 31 Juli 2012 berdasarkan Akta No. 58
dihadapan Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.K., Notaris
di Jakarta, Entitas memperpanjang fasilitas kredit
senilai Rp250.000.000.000 dari PT Bank Negara
Indonesia (Persero), Tbk, dengan perubahaan jangka
waktu pinjaman dari tanggal 6 Mei 2012 sampai
dengan 6 Mei 2013. Dengan suku bunga pinjaman
12,5% untuk penarikan kredit jangka waktu 1(satu)
sampai dengan 3(tiga) tahun dan 14% untuk jangka
waktu 4 (empat) tahun.
c. On July 31, 2012 based on the Deed. 58, before
Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.K, Notary in Jakarta,
the Entity extended a credit facility amounted
Rp250,000,000,000 from PT Bank Negara Indonesia
(Persero), Tbk, with the change of the loan period
from May 6, 2012 until May 6, 2013. With interest
loan rates at 12,5% for credit withdrawal period of
1 (one) to 3 (three) years and 14% for a period of
4 (four) years.
d. Pada tanggal 17 Juni 2013 berdasarkan Akta No. 32
dihadapan Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.K., Notaris
di Jakarta, Entitas mendapat perpanjangan jangka
waktu pinjaman dari tanggal 6 Mei 2013 sampai
dengan 5 Mei 2014. Dengan suku bunga pinjaman
11% untuk penarikan kredit jangka waktu 1(satu)
sampai dengan 3(tiga) tahun dan 13% untuk jangka
waktu 4 (empat) tahun.
d. On June 17, 2013 based on thhe Deed No. 32, before
Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.K, Notary in Jakarta,
the Entity received an extension of the loan period
from the date of May 6, 2013 until May 5, 2014. With
l interest oan rates at 11% for credit withdrawal
period of 1 (one) to 3 (three) years and 13% for a
period of 4 (four) years.
e. Pada tanggal 19 Juni 2014 berdasarkan Akta No. 01
dihadapan Syafran, S.H., M.Hum., Notaris di Jakarta,
Entitas mendapat perpanjangan jangka waktu
pinjaman dari tanggal 6 Mei 2014 sampai dengan 5
Mei 2015. Dengan suku bunga pinjaman 11% untuk
penarikan kredit jangka waktu 1(satu), 12% untuk
penarikan kredit jangka waktu 2 (dua) tahun dan 13%
untuk penarikan kredit jangka waktu 3 (tiga) sampai
dengan 4 (empat) tahun.
e. On June 19, 2014 based on the Deed No. 01, before
Syafran, S.H., M.Hum., Notary in Jakarta, the Entity
received an extension of the loan period from the date
of May 6, 2014 until May 5, 2015. With interest loan
rates at 11% for credit withdrawal period of 1 (one)
year, 12% for credit withdrawal period of 2 (two)
year and 13% for credit withdrawal period of
3 (three) to 4 (four) years.
f. Pada tanggal 28 Juli 2015 berdasarkan Akta No. 14
dihadapan Gamal Wahidin, S.H., Notaris di Jakarta,
Entitas mendapat perpanjangan jangka waktu
pinjaman dari tanggal 6 Mei 2015 sampai dengan 5
Mei 2016. Dengan suku bunga pinjaman 11% untuk
penarikan kredit jangka waktu 1(satu), 12% untuk
penarikan kredit jangka waktu 2 (dua) tahun dan 13%
untuk penarikan kredit jangka waktu 3 (tiga) sampai
dengan 4 (empat) tahun.
f. On Juli 28, 2015 based on the Deed No. 14, before
Gamal Wahidin, S.H., Notary in Jakarta, the Entity
received an extension of the loan period from the date
of May 6, 2015 until May 5, 2016. With interest loan
rates at 11% for credit withdrawal period of 1 (one)
year, 12% for credit withdrawal period of 2 (two)
year and 13% for credit withdrawal period of
3 (three) to 4 (four) years.
Agunan atas pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia
(Persero), Tbk adalah sebagai berikut:
1. Piutang pembiayaan sewa atas kendaraan bermotor
yang dibiayai berdasarkan perjanjian kredit ini akan
diikat secara fidusia maksimum 105% dari total
fasilitas;
2. Cessie (dengan retro cessie) secara notarial berupa
pengalihan piutang pembiayaan sewa atas kendaraan
bermotor, beserta hak istimewa yang menyertainya
dari penerima kredit sebesar 100% piutang apabila
terjadi tunggakan angsuran pada satu rekening di atas
90 hari; dan
3. Surat sanggup bayar atas nama Penerima Kredit
sebesar maksimum fasilitas kredit.
Loan’s Collaterals from PT Bank Negara Indonesia
(Persero), Tbk are as follows: 1. Finance lease receivables of motor vehicles which
are financed based on this agreement are to be
bounded by fiduciary maximum of 105% of the total
facility;
2. Notarial power of cessie (with retro cessie) in the
form of transfer of finance lease receivables of motor
vehicles, included the accompanying privilege of
credit recipients at 100% receivables if there are
installments in arrears on account over 90; and
3. Promissory Notes on behalf of Credit Recipient at
maximum amount of the credit facility.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
56
12. UTANG BANK - Lanjutan 12. BANK LOANS - Continued
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk - Lanjutan PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk - Continued
Bank kovenan:
Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank,
Entitas tidak diperbolehkan:
a. memberikan jaminan BPKB atas piutang yang
dibiayai oleh fasilitas kredit kepada Bank lain;
b. melakukan merger, akuisisi untuk mengubah core
business;
c. memindahkan dan/atau menyewakan perusahaan
dalam bentuk dan maksud apapun kepada pihak lain;
d. mengubah status perusahaan;
e. membayar hutang perusahaan kepada pemegang
sahamnya;
f. memberikan pinjaman kepada siapapun juga,
termasuk kepada para pemegang saham, kecuali jika
pinjaman tersebut diberikan dalam rangka transaksi
dagang normal yang berkaitan langsung dengan
usahanya;
g. melakukan investasi atau penyertaan, dengan
pembiayaannya menggunakan sumber dana jangka
pendek;
h. menerima pinjaman dari pihak lain, kecuali jika
pinjaman tersebut diterima dalam rangka transaksi
dagang normal yang berkaitan dengan usahanya;dan
i. membubarkan perseroan atau meminta dinyatakan
pailit.
Tanpa pemberitahuan tertulis terlebih dahulu dari Bank,
Entitas tidak diperbolehkan melakukan hal-hal sebagai
berikut:
a. menerbitkan surat sanggup bayar sebagai jaminan
atau hutang kepada Bank yang menjadi krediturnya;
b. membagi laba dan membayar deviden,
pelunasan/penurunan hutang pemegang saham;dan
c. menjaminkan harta kekayaan dalam bentuk dan
maksud apapun kepada pihak lain.
Bank’s covenant:
Without the prior written consent of the Bank, the Entity
is not allowed to:
a. assign BPKB collaterals on receivables financed by
this credit facility to other banks;
b. carry out mergers, acquisitions to change the core
business;
c. transfer and/or lease out the company in any forms
and by any purposes to the other parties;
d. change the status of the company;
e. debt repayment to its shareholders;
f. grant loans to anyone, including to shareholders,
except if the loan is given in respect of normal
commercial transactions directly related to its
business;
g. have investments or investments, with financing using
short-term funding sources;
h. receive loans from other parties, unless the loan is
received in respect of normal commercial
transactions relating to its business; and
i. dissolve the company or file for bankruptcy.
Without prior written concent of the Bank, the Entity is
not allowed to:
a. issue he promissory notes as collateral or pay the
debt to the creditor Bank;
b. distribute profits and pay dividends, repayment /
reduction of shareholders’s loan; and
c. guarantee property in any forms and by any purposes
to other parties.
Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 saldo
fasilitas pinjaman yang digunakan adalah sebesar
Rp108.947.255.761, Rp153.119.124.123, dan
Rp240.534.051.902.
As of December 31, 2016, 2015 and 2014 the balance of
facility used are amounted to Rp108,947,255,761,
Rp153,119,124,123 and Rp240,534,051,902.
Berdasarkan Surat No. SLN/6/808 tanggal 6 Februari
2017, Bank telah menyetujui (i) perubahan status
perusahaan menjadi Perusahan Terbuka (Tbk), (ii)
pengkonversian Pinjaman Subordinasi, serta telah
mengetahui rencana pembagian dividen saham Entitas.
Based on the letter No. SLN / 6/808 dated February 6,
2017, the Bank has approved (i) the changes in the status
of the company as Listed Company (Tbk), (ii) the
conversion of the Subordinated Loan, as well as has
acknowledged the Entity’s plans to distribute stock
dividend.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
57
12. UTANG BANK - Lanjutan 12. BANK LOANS - Continued
PT Bank Resona Perdania PT Bank Resona Perdania
Entitas memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Resona
Perdania dengan rincian sebagai berikut:
Entity obtained credit facilities from PT Bank Resona
Perdania as follows:
a. Pada tanggal 23 Juni 2011 berdasarkan perjanjian
kredit No. 110048RLH, antara Akihiro Miyamoto
atas nama Presiden Direktur dari PT Bank Resona
Perdana dengan Herman Suwinta atas nama Presiden
Direktur PT First Indo American Leasing, Entitas
mendapat pemberian fasilitas kredit
Rp40.000.000.000 jenis fasilitas Non -Plafond / Non-
Revolving dengan tingkat suku bunga 12% dengan
jangka waktu pinjaman 3 (tiga) tahun.
a. On June 23, 2011 under the credit agreemen
No. 110048RLH, between Akihiro Miyamoto on
behalf of the President Director of PT Bank Resona
Perdania with Herman Suwinta on behalf of the
President Director of PT First Indo American
Leasing, the Entity obtained a credit Non Plafond /
Non Revolving of Rp40,000,000,000 12% interest
rate with a term loan period of 3 (three) years.
b. Pada tanggal 02 Pebruari 2012 berdasarkan perjanjian
kredit No. 120016RLH, antara Akihiro Miyamoto
selaku Presiden Direktur dari PT Bank Resona
Perdania dengan Sumartono Mardjuki selaku
Presiden Direktur PT First Indo American Leasing,
Entitas mendapat fasilitas kredit sebesar
Rp37.000.000.000 berupa fasilitas Non-Plafond/
Non-Revolving.
b. On February 02, 2012 under the credit agreement No.
120016RLH, between Akihiro Miyamoto on behalf of
the President Director of PT Bank Resona Perdania
and Sumartono Mardjuki on behalf of the President
Director of PT First Indo American Leasing, the
Entity obtained a credit facility of Non Plafond / Non
Revolving of Rp37,000,000,000.
c. Pada tanggal 13 Agustus 2012 berdasarkan perjanjian
kredit No. 120068RLH, antara Akihiro Miyamoto
selaku Presiden Direktur dari PT Bank Resona
Perdania dengan Herman Suwinta dan Wiwik
Atmadja selaku Direktur dari PT First Indo American
Leasing, Entitas mendapat fasilitas kredit sebesar
Rp30.000.000.000 berupa fasilitas Non-Plafond/Non-
Revolving.
c. On August 13, 2012 under the credit agreement No.
120068RLH, between Akihiro Miyamoto on behalf of
the President Director of PT Bank Resona Perdania
and Herman Suwinta and Wiwik Atmadja on behalf of
Director of PT, the Entity obtained a credit facility of
Non-Plafond / Non-Revolving of Rp30,000,000,000.
d. Pada tanggal 16 Desember 2013 berdasarkan
perjanjian kredit No. 130088RLH, antara Akihiro
Miyamoto selaku Presiden Direktur dari PT Bank
Resona Perdania dengan Herman Suwinta dan Wiwik
Atmadja selaku Direktur dari PT First Indo American
Leasing, Entitas mendapat fasilitas kredit sebesar
Rp100.000.000.000 berupa fasilitas Non Plafond /
Non Revolving. Perjanjian ini telah dibuat akta
Pengakuan Utang No. 84 tanggal
16 Desember 2013 oleh Rusnaldy, S.H., notaris
di Jakarta.
d. On December 16, 2013 under the credit agreement
No. 130088RLH, between Akihiro Miyamoto on
behalf of the President Director of PT Bank Resona
Perdania and Herman Suwinta and Wiwik Atmadja
on behalf of Director of PT First Indo American
Leasing, the Entity obtained a credit facility of Non-
Plafond / Non-Revolving of Rp100,000,000,000. This
agreement has been notarized Debt
Acknowledgement deed No. 84 dated December 16,
2013 by Rusnaldy, SH, notary in Jakarta.
e. Berdasarkan Akta No. 17 tentang pengakuan utang
tanggal 26 Juni 2014 dari Rusnaldy, S.H, notaris
di Jakarta, Entitas mendapat fasilitas pinjaman
sebesar Rp60.000.000.000 dari PT Bank Resona
Perdania dengan jenis fasilitas non plafond/ non
revolving dengan suku bunga Cost of Loanable Fund
(COLF) + 2.75% dengan jenis bunga Floating Rate,
jangka waktu pinjaman ini sampai dengan
27 September 2017.
Agunan atas pinjaman dari PT Bank Resona Perdania
adalah pengalihan fidusia atas tagihan piutang Entitas
kepada pihak ketiga, minimal senilai 105% dari total
fasilitas kredit yang diterima oleh Entitas dari Bank.
e. Based on the Deed No. 17 on the debt
acknowledgement dated June 26, 2014 from
Rusnaldy, SH., notary in Jakarta, the Entity received
a loan facility of Rp60,000,000,000 from PT Bank
Resona Perdania by non ceiling type facility/ non-
revolving with floating interest rate at Cost of
Loanable Fund (COLF) + 2.75%, the loan term will
be due on September 27, 2017.
Loan’s collateral from PT Bank Resona Perdania is
fiduciary transfer of Entity’s receivable from third
parties, amounting to a minimum of 105% of the total
loan obtained by the Entity from the Bank.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
58
12. UTANG BANK - Lanjutan 12. BANK LOANS - Continued
PT Bank Resona Perdania - Lanjutan PT Bank Resona Perdania - Lanjutan
Bank kovenan:
Entitas tidak diperkenakan melakukan hal-hal di bawah
ini, tanpa persetujuan tertulis dahulu dari Bank:
a. Memperoleh pinjaman uang/kredit baru dari pihak
lain kecuali dari bank lain dan/atau pemegang saham
Entitas;
b. Meminjamkan uang, mengikatkan diri sebagai
penanggung/penjamin dalam bentuk dan dengan
nama apapun dan/atau menggunakan harta kekayaan
Entitas kepada pihak lain, termasuk namun tidak
terbatas kepada perusahaan afiliasinya baik yang
terkait secara langsung maupun tidak langsung
dengan Entitas, maupun kepada pihak ketiga yang
tidak terikat dengan Entitas, kecuali dalam rangka
menjalankan usaha sehari-hari;
c. Melakukan peleburan, penggabungan,
pengambilalihan, penyertaan modal,
pembubaran/likuidasi atau meminta perusahaannya
dinyatakan pailit;
d. Mengubah status kelembagaan;
e. Melakukan transaksi dengan pihak lain, termasuk
tetapi tidak terbatas kepada perusahaan afiliasi atau
kepada pemegang saham debitur, dengan cara-cara
selain praktek kebiasaan.
Bank’s covenant:
Entity is not allowed to do things below, without the prior
written consent of the Bank:
a. Obtaining loans/new loans from other parties except
from other banks and/or Entity’s shareholders;
b. Granting loan, binding itself as guarantor/surety in
any form and in any other name and/or using Entity’s
property to other parties, including but not limited to
its affiliated companies either associated directly or
indirectly with the Entity, as well as to third parties
who are not related with Entity, except to run the
daily business;
c. Doing amalgamation, merger, acquisition, equity
participation, dissolution/ liquidation or filing
bankruptcy;
d. Changing the status of the institution;
e. Doing transactions with other parties, including but
not limited to affiliates or to the debtors’
shareholders, in ways other than the common
practice.
Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 saldo
fasilitas yang digunakan adalah sebesar
Rp14.097.222.200, Rp67.430.555.520 dan
Rp130.236.107.394.
As of December 31, 2016, 2015 and 2014 the balances of
facility used are amounted to Rp14,097,222,200
Rp67,430,555,520 and Rp130,236,107,394.
Berdasarkan Surat Persetujuan Bersyarat Bank dengan
No. 003/SK-DIR/BRP/BDD 6/1/2017 tanggal 25 Januari
2017, Bank Resona Perdania telah menyetujui rencana
penawaran umum perdana saham Entitas.
Based on the Bank’s Conditional Approval Letter No.
003/SK-DIR/BRP/BDD 6/1/2017 dated January 25, 2017,
Bank Resona Perdania has approved plans on initial
public offering of Entity’s shares.
PT Bank MNC Internasional, Tbk (dahulu PT Bank
ICB Bumiputera, Tbk) PT Bank MNC Internasional, Tbk (formerly PT Bank
ICB Bumiputera, Tbk)
Entitas memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank MNC
Internasional, Tbk (dahulu PT Bank ICB Bumiputera,
Tbk) dengan rincian sebagai berikut:
Entity obtained credit facilities plafond from PT Bank
MNC Internasional, Tbk (previously PT Bank ICB
Bumiputera, Tbk as follows:
a. Pada tanggal 22 Desember 2011, Entitas melakukan
perjanjian kredit dengan PT Bank MNC
Internasional, Tbk., dengan Akta No. 13, dihadapan
Olvia Afiaty, S.H., M.H., notaris di Jakarta.
Memberikan fasilitas kredit pinjaman transaksi
khusus yang bersifat non-revolving dengan jumlah
maksimum Rp55.000.000.000, dengan tingkat suku
bunga 13% untuk jangka waktu pinjaman
1 (satu) sampai dengan 3(tiga) tahun dan 13,25%
untuk jangka waktu pinjaman 4 (empat) tahun.
a. On December 22, 2011, the Entity had a credit
agreement with PT Bank MNC Internasional, Tbk.,
by Deed No. 13, of Olvia Afiaty, SH, MH, notary in
Jakarta. Giving special loan transaction credit
facility of a non-revolving with maximum amount of
Rp55,000,000,000, with 13% interest rate for the loan
period of 1 (one) to 3 (three) years and 13.25% for
the term of the loan 4 (four) years.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
59
12. UTANG BANK - Lanjutan 12. BANK LOANS - Continued
PT Bank MNC Internasional, Tbk (dahulu PT Bank
ICB Bumiputera, Tbk) - Lanjutan PT Bank MNC Internasional, Tbk (formerly PT Bank
ICB Bumiputera, Tbk) - Continued
b. Pada tanggal 30 November 2012, Entitas melakukan
perjanjian kredit dengan PT Bank MNC
Internasional, Tbk., dengan Akta No. 168, dihadapan
Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta.
Entitas mendapatkan fasilitas kredit pinjaman
transaksi khusus yang bersifat Uncommited dengan
jumlah maksimum Rp50.000.000.000, dengan tingkat
suku bunga 11,5% untuk jangka waktu pinjaman 1
(satu) sampai dengan 3(tiga) tahun dan 12% untuk
jangka waktu pinjaman 4 (empat) tahun.
b. On November 30, 2012, the Entity had a credit
agreement with PT Bank MNC Internasional, Tbk.,
by Deed No. 168, of Indrasari Kresnadjaja, S.H.,
M.H., notary in Jakarta. The Entity obtained special
transaction loan credit facility that is uncommited
with the maximum amount of Rp50,000,000,000, with
11.5% interest rate for the loan period of 1 (one) to 3
(three) years and 12% for the loan periode of 4 (four)
years.
c. Pada tanggal 2 Mei 2014, Entitas melakukan
perjanjian kredit dengan PT Bank MNC
Internasional, Tbk., dengan Akta No. 01, dihadapan
Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta.
Entitas mendapatkan fasilitas kredit pinjaman
transaksi khusus yang bersifat Uncommited dengan
jumlah maksimum Rp45.000.000.000, dengan tingkat
suku bunga 12,5%. Fasilitas ini jatuh tempo tanggal
2 Agustus 2018.
c. On May 2, 2014, the Entity had a credit agreement
with PT Bank MNC Internasional, Tbk., by Deed No.
01, of Indrasari Kresnadjaja, SH, M.Kn., notary in
Jakarta. The Entity obtained special transaction loan
credit facility that is uncommited with the maximum
amount Rp45,000,000,000, with an interest rate of
12.5%. This facility is due on August 2, 2018.
d. Pada tanggal 29 September 2014, Entitas melakukan
perjanjian kredit dengan PT Bank MNC
Internasional, Tbk., dengan Akta No. 62, dihadapan
Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta.
Entitas mendapatkan fasilitas kredit pinjaman
transaksi khusus yang bersifat Uncommited dengan
jumlah maksimum Rp60.000.000.000, dengan tingkat
suku bunga 14%. Fasilitas ini jatuh tempo tanggal
29 Maret 2019.
d. On September 29, 2014, Entity had a credit
agreement with PT Bank MNC Internasional, Tbk., by
Deed No. 62, of Indrasari Kresnadjaja, SH, M.Kn.,
notary in Jakarta. The Entity obtained special
transaction loan credit facility that is uncommited
with the maximum amount Rp60,000,000,000, with an
interest rate of 14%. This facility is due on
March 29, 2019.
Agunan atas pinjaman kepada PT Bank MNC
Internasional, Tbk adalah pengalihan fidusia atas tagihan
piutang Entitas kepada Pihak Ketiga, minimal senilai
105% dari total fasilitas kredit yang diterima oleh Entitas
dari Bank.
Loan’s collateral from PT Bank MNC Internasional, Tbk
is fiduciary transfer Entity’s receivable to third parties,
amounting to a minimum of 105% of the total loan
obtained by the Entity from the Bank.
Bank kovenan:
Entitas tidak diperkenakan melakukan hal-hal di bawah
ini, tanpa persetujuan tertulis dahulu dari Bank:
Bank’s covenant:
Entity is not allowed to do things below, except without
the prior written consent of the Bank:
I. kecuali dalam rangka menjalankan usaha Entitas
untuk melaksanakan perjanjian kredit:
I. except running the Entity’s business to execute credit
agreement:
a. menjual dan/atau dengan cara lain mengalihkan
hak milik atau menyewakan/menyerahkan
pemakaian seluruh atau sebagian kekayaan milik
Entitas baik berupa barang bergerak maupun
tidak bergerak;
b. mengadakan perjanjian yang dapat menimbulkan
kewajiban membayar kepada pihak ketiga,
termasuk memberikan jaminan secara langsung
maupun tidak langsung atas kewajiban pihak
ketiga;
c. memberikan pinjaman kepada atau menerima
pinjaman dari pihak lain baik secara langsung
maupun tidak langsung, dengan jaminan atau
tidak.
a. sell and/or otherwise transfer the property or
lease/ usage surrender either whole or partly of
the Entity’s property either movable or
immovable goods;
b. entering into an agreement which may give rise to
obligation to pay to third parties, including any
warranty, directly or indirectly, of third party’s
obligation;
c. granting loan to or accept loan from other parties
either directly or indirectly, with or without
guarantee.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
60
12. UTANG BANK - Lanjutan 12. BANK LOANS - Continued
PT Bank MNC Internasional, Tbk (dahulu PT Bank
ICB Bumiputera, Tbk) - Lanjutan PT Bank MNC Internasional, Tbk (formerly PT Bank
ICB Bumiputera, Tbk) - Continued
Bank kovenan - Lanjutan: Bank’s covenant - Continued:
II. menjaminkan/mengagunkan dengan cara
bagaimanapun kekayaan Entitas kepada orang/pihak
lain, kecuali menjaminkan/mengagunkan kekayaan
kepada Bank sebagaimana termaktub dalam
Perjanjian Jaminan
II. guaranteeing /pledging in any manner whatsoever of
the Entity’s property /to other parties, unless the
guaranteeing /pledging the property to the Bank as
set forth in the Guarantee Agreement
III. melakukan transaksi dan/atau tindakan lainnya
sebagaimana diatur dan dicantumkan dalam ketentuan
tentang ‘Pembatasan’ dalam syarat dan ketentuan
umum fasilitas kredit.
III. conducting transactions and / or any other actions as
ruled and listed in requirements on 'Restricted' in the
general terms and conditions of the credit facility.
Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014
saldo fasilitas yang digunakan adalah sebesar
Rp31.305.322.658, Rp70.750.212.926 dan
Rp125.170.756.458.
As of December 31, 2016, 2015 and 2014 the
balances of facility used are amounted to
Rp31,305,322,658, Rp70,750,212,926 and
Rp125,170,756,458.
PT Bank Victoria Internasional, Tbk PT Bank Victoria Internasional, Tbk
Entitas memperoleh fasilitas kredit dari
PT Bank Victoria Internasional, Tbk dengan rincian
sebagai berikut:
Entity obtained credit facilities from
PT Bank Victoria Internasional, Tbk as follows:
a. Pada tanggal 19 Agustus 2011 berdasarkan Akta
No. 105, dihadapan Suwarni Sukiman, S.H., Notaris
di Jakarta, Entitas mendapat penambahan pemberian
fasilitas pembiayaan Rp50.000.000.000 dengan
jangka waktu pinjaman 36 (tiga puluh enam) bulan
dengan bunga sebesar 12,5%.
a. On August 19, 2011, based on the Deed No. 105
before Suwarni Sukirman, SH, Notary in Jakarta, the
Entity received an additional working capital facility
amounting to Rp50,000,000,000 with a period of
36 (thirty-six) months with interest at 12.5%.
b. Pada tanggal 2 April 2012 berdasarkan Akta No. 02,
dihadapan Suwarni Sukiman, S.H., Notaris di Jakarta,
Entitas mendapat penambahan pemberian fasilitas
pembiayaan Rp50.000.000.000 dengan jangka waktu
pinjaman 36 (tiga puluh enam) bulan dengan bunga
sebesar 12%.
b. On April 2, 2012, based on the Deed No. 02 before
Suwarni Sukirman, SH, Notary in Jakarta, the Entity
received an additional working capital facility
amounting to Rp50,000,000,000 with a period of
36 (thirty-six) months with interest at 12%.
c. Pada tanggal 30 Nopember 2012 berdasarkan Akta
No. 232, dihadapan Suwarni Sukiman, S.H., Notaris
di Jakarta, Entitas mendapat Penambahan pemberian
fasilitas pembiayaan Rp50.000.000.000 dengan
jangka waktu pinjaman 36 (tiga puluh enam) bulan
dengan bunga sebesar 12%.
c. On November 30, 2012, based on the Deed No. 232
before Suwarni Sukirman, SH, Notary in Jakarta, the
Entity received an additional working capital facility
amounting to Rp50,000,000,000 with a period of
36 (thirty-six) months with interest at 12%.
d. Pada tanggal 1 Maret 2013 berdasarkan Akta No. 01,
dihadapan Suwarni Sukiman, S.H., Notaris di Jakarta,
Entitas mendapat fasilitas pembiayaan sebesar
Rp175.000.000.000 dengan jangka waktu
pengembalian pinjaman 12 bulan, 24 bulan atau 36
bulan setelah tanggal penarikan kredit tergantung
jangka waktu yang dipilih oleh Entitas dengan bunga
sebesar 11,50% per tahun.
d. On March 1, 2013, based on the Deed No. 01 before
Suwarni Sukirman, SH, Notary in Jakarta, the Entity
received a working capital facility amounting to
Rp175,000,000,000 with a repayment period of
12 months, 24 months or 36 months after the date of
withdrawal of the credit depends on the time period
selected by the Entity with interest at 11.50% per
annum.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
61
12. UTANG BANK - Lanjutan 12. BANK LOANS - Continued
PT Bank Victoria Internasional, Tbk - Lanjutan PT Bank Victoria Internasional, Tbk - Continued
e. Pada tanggal 3 Oktober 2014 berdasarkan Akta No.
12, dihadapan Suwarni Sukiman, S.H., Notaris di
Jakarta, Entitas mendapat fasilitas pembiayaan
sebesar Rp100.000.000.000 dengan jangka waktu
pengembalian pinjaman 12 bulan, 24 bulan, atau 36
bulan setelah tanggal penarikan kredit tergantung
jangka waktu yang dipilih oleh Entitas dengan bunga
sebesar 14,50%, 14,75% or 15% per tahun.
e. On October 3, 2014, based on the Deed No. 12 before
Suwarni Sukirman, SH, Notary in Jakarta, the Entity
received a working capital facility amounting to
Rp100,000,000,000 with a repayment period of
12 months, 24 months or 36 months after the date of
withdrawal of the credit depends on the time period
selected by the Entity with interest at 14.50%, 14.75%
or 15% per annum.
f. Pada tanggal 11 Nopember 2015 berdasarkan Akta
No. 23, dihadapan Suwarni Sukiman, S.H., Notaris di
Jakarta, Entitas mendapat fasilitas pembiayaan
sebesar Rp50.000.000.000 dengan jangka waktu
pengembalian pinjaman 12 bulan, 24 bulan, atau 36
bulan setelah tanggal penarikan kredit tergantung
jangka waktu yang dipilih oleh Entitas dengan bunga
sebesar 13,50% per tahun.
f. On Nopember 11, 2015, based on the Deed No. 12
before Suwarni Sukirman, SH, Notary in Jakarta, the
Entity received a working capital facility amounting
to Rp50,000,000,000 with a repayment period of
12 months, 24 months or 36 months after the date of
withdrawal of the credit depends on the time period
selected by the Entity with interest at 13.50% per
annum.
g. Pada tanggal 01 April 2016 berdasarkan Akta No. 01,
dihadapan Suwarni Sukiman, S.H., Notaris di Jakarta,
Entitas mendapat fasilitas pembiayaan sebesar
Rp50.000.000.000 dengan jangka waktu yang
berakhir pada tanggal 01 April 2017 dan tingkat
bunga sebesar 13,50% per tahun.
g. On April 01, 2016, based on the Deed No. 01 before
Suwarni Sukirman, SH, Notary in Jakarta, the Entity
received a working capital facility amounting to
Rp50,000,000,000 which will due on April 01, 2017
and interest rate 13.50% per annum.
h. Pada tanggal 19 Juli 2016 berdasarkan Akta No. 07,
dihadapan Indrasari Kresnadjaja, S.H., Notaris di
Jakarta, Entitas mendapat fasilitas pembiayaan
sebesar Rp50.000.000.000 dengan jangka waktu
pengembalian pinjaman 12 bulan, 24 bulan, atau 36
bulan setelah tanggal penarikan kredit tergantung
jangka waktu yang dipilih oleh Entitas dengan bunga
sebesar 13,00% per tahun.
h. On Juli 19, 2016, based on the Deed No. 07 before
Suwarni Sukirman, SH, Notary in Jakarta, the Entity
received a working capital facility amounting to
Rp50,000,000,000 with a repayment period of
12 months, 24 months or 36 months after the date of
withdrawal of the credit depends on the time period
selected by the Entity with interest at 13.00% per
annum.
Agunan atas pinjaman dari PT Bank Victoria
Internasional, Tbk adalah sebagai berikut:
1. Pemberian jaminan fidusia atas semua tagihan, hak
dan piutang dari End User Entitas berikut turutannya
yakni, BPKB dan kelengkapan lainnya serta sertipikat
fidusia atas BPKB end user yang menjadi satu
kesatuan dan kelengkapan untuk disimpan di Bank;
2. Pemberian jaminan fidusia atas semua tagihan, hak
dan piutang yang dimiliki Entitas terhadap pihak
ketiga yang nilainya minimal 105% dari besarnya
outstanding fasilitas kredit;
3. Letter of comfort dari Tuan Sumartono Mardjuki dan
Tuan Kiwantara Mardjuki tertanggal 15 Juli 2016;
4. Jaminan-jaminan lainnya yang telah dan/atau akan
diberikan oleh Entitas dan/atau pihak lain siapapun
juga.
Loan’s Collateral from PT Bank Victoria Internasional,
Tbk is as follows:
1. Granting fiduciary on all charges, rights and
receivables from Entity’s End User including its
consecution, namely, BPKB and other supporting as
well as the certificate of fiduciary on BPKB end user
as one unity and supporting to be kept in the Bank;
2. Granting fiduciary on all Entity’s charges, rights and
receivables against third parties a minimum value of
105% of the amount outstanding credit facilities;
3. The letter of comfort from Mr. Sumartono Mardjuki
and Mr. Kiwantara Mardjuki dated July 15, 2016;
4. Guarantees that has been and/or will be provided by
the Entity and / or any other parties as well.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
62
12. UTANG BANK - Lanjutan 12. BANK LOANS - Continued
PT Bank Victoria Internasional, Tbk - Lanjutan PT Bank Victoria Internasional, Tbk - Continued
Bank kovenan,
Entitas tidak diperbolehkan untuk melakukan hal-hal
berikut tanpa persetujuan tertulis terlbih dahulu dari bank:
1. menggunakan fasilitas kredit yang diterima selain dari
tujuan dan keperluan yang telah disepakati;
2. mengikatkan diri sebagai penjamin terhadap pihak
ketiga, kecuali untuk transaksi umum Entitas;
3. melakukan kegiatan usaha selain yang disebutkan
dalam anggaran dasar Entitas;
4. menerima pinjaman/kredit baru dari Bank lain atau
pihak ketiga atau menerbitkan surat berharga yang
dapat menyebabkan dilanggarnya rasio keuangan
pada ratio covenant;
5. memberikan pinjaman atau kredit kepada pihak yang
memiliki hubungan afiliasi (kecuali karyawan
Entitas) ataupun pihak ketiga lainnya di mana
keseluruhannya jumlah tersebut melebihi 25% dari
total ekuitas, kecuali dalam rangka usaha normal
Entitas;
6. membubarkan atau melikuidasi Entitas;
7. mengubah anggaran dasar selain tentang maksud,
tujuan, dan kegiatan usaha dan sesuai aturan OJK;
8. mengajukan permohonan pailit atau penundaan
pembayaran atas hutang;
9. mengubah bentuk hukum atau status hukum Debitor;
10. memindahtangankan Perseroan dalam bentuk apapun
juga dan dengan maksud apapun juga kepada pihak
ketiga;
11. membayar hutangnya kepada para pemegang saham
dan/atau para perseroannya (kecuali bunga atas
pinjaman) dalam bentuk apapun juga yang sekarang
telah ada maupun yang akan timbul di kemudian hari,
kecuali hutang yang timbul dari kegiatan usaha
normal Debitor;
12. melakukan merger atau penggabungan usaha
sehingga merubah komposisi pemilikan saham;
Bank’s covenant,
The Entity is not allowed to do the following things,
without the prior written consent of the bank
1. utilizing the loan obtained from other than the
objectives and purposes other than agreed;
2. Binding it self as guarantor against any third party,
except for the general transaction Entity;
3. doing business other than those mentioned in the
Entity’s statutes;
4. obtaining receive a loan / new loan from other banks
or third parties, or issuing securities which can lead
to the violation of financial ratios in the ratio
covenants;
5. granting loans or credits to those who have
affiliations (except employees of the Entity) or other
third parties where the whole amount exceeding 25%
of the total equity, except in the normal course of
business of the Entity;
6. dissolving or liquidating the Entity;
7. Changing the articles of association other than on
goals, objectives, and business activities and the
compliance with FSA rules;
8. filing for bankruptcy or the postponement of
installment payments;
9. changing legal form or legal status of the debtor;
10. transferring the Company in any forms and by any
purposes to third parties;
11. paying its shareholders’ loan and / or their company
(except interest on loans) in any forms that now exist
or will arise in the future, unless the loans arising
from normal business activities of the debtor;
12. Doing merger or business combination that alters the
composition of share ownership;
13. menjual atau menyewakan seluruh atau sebagian
besar asset Debitor kecuali untuk transaksi umum
perseroan;
13. selling or leasing, whole or partly all Debtor’s assets
except for common corporate transactions;
14. mengadakan perjanjian manajemen atau perjanjian
serupa lainnya yang mengakibatkan dampak negatif
yang material terhadap kegiatan usaha Debitor;
14. entering into management agreement or other similar
agreements which resulting in a material adverse
effect on the business activities of the Debtor;
15. membagikan deviden lebih dari 50% dari laba bersih
Debitor untuk setiap tahun berjalan;
15. distributing dividends of more than 50% of net
income for each current year;
16. memperbolehkan pemegang saham untuk menarik
kembali modal disetor dan menjaminkan atau
menggadaikan saham Perseroan;
16. allowing shareholders to withdraw the paid-up
capital and securing or mortgaging shares of the
Company;
17. Debitor memberitahukan secara tertulis kepada Bank
selambat-lambatnya 30 hari setelah debitor
melakukan:
a. Menerbitkan surat berharga;
b. Mengubah susunan pengurus Debitor;dan
c. Mengubah anggaran dasar selain tentang maksud,
tujuan, dan kegiatan usaha dan sesuai aturan OJK
17. the debtor shall notify in writing to the Bank no later
than 30 days after the debtor do:
a. Issuing securities;
b. Changing the composition of Debtor’s
management; and
c. Changing the statutes other than on goals,
objectives, and business activities and the
compliance with the FSA rules.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
63
12. UTANG BANK - Lanjutan 12. BANK LOANS - Continued
PT Bank Victoria Internasional, Tbk - Lanjutan PT Bank Victoria Internasional, Tbk - Continued
Bank kovenan - Lanjutan: Bank’s covenant - Continued:
18. Sebelum seluruh pokok pinjaman serta bunga dan
biaya-biaya lainnya yang terhutang dilunasi, maka
debitor berjanji dan mengikat diri untuk menjaga
rasio keuangan Debitor berupa total hutang dibagi
total ekuitas tidak melebihi 8 kali di mana (i) total
hutang adalah seluruh pinjaman bank, obligasi, surat
hutang, instrument hutang lainnya yang dibebani
bunga dan (ii) total ekuitas adalah penjumlahan dari
modal ditempatkan dan disetor penuh agio saham dan
saldo laba ditahan.
18. Before the entire principal and interest and other
costs owed is repaid, then the debtor promise and
commit to bind itself to ensuring that the debtor's
financial ratios such as total debt divided by total
equity does not exceed 8 times in which (i) the total
debt is the entire bank loan, bonds, debentures, other
bearing interest debt instruments and (ii) total equity
is the sum of the issued and fully paid in capital and
retained earnings.
Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 saldo
fasilitas yang digunakan adalah sebesar
Rp138.310.273.212, Rp133.712.346.103 dan
Rp111.530.472.031.
As of December 31, 2016, 2015 and 2014 the balances of
facility used are amounted to Rp138,310,273,212,
Rp133,712,346,103 and Rp111,530,472,031.
Berdasarkan Surat Permohonan Persetujuan
Pengkonversian Pinjaman Subordinasi dan Pembagian
Dividen Saham PT First Indo American Leasing No.
094/DIR/CORP.LEGAL/XII/2016 tertanggal 9 Desember
2016, Bank Victoria telah menyetujui (i) Pengkonversian
Pinjaman Subordinasi dan (ii) pembagian deviden saham
Entitas per tanggal 30 Desember 2016.
Berdasarkan Surat Permohonan Tambahan Persetujuan
atas Rencana Penawaran Umum Perdana
No. 014/DIR/CORP.LEGAL/I/2017 tertanggal 16 Januari
2017, Bank Victoria per tanggal 20 Januari 2017 telah
menyetujui; (i) Perubahan status Entitas menjadi Tbk;
dan (ii) Pengesampingan ketentuan dalam Perjanjian
Kredit khususnya mengenai kewajiban persetujuan
tertulis terlebih dahulu dari Bank atas pembagian dividen
Entitas dan pemberian jaminan perusahaan dari entitas
kepada Pihak Ketiga.
Based on the Application for Approval of the conversion
of the Subordinated Loan and Stock Dividend
Distribution of PT First Indo American Leasing
No. 094 / DIR/ CORP.LEGAL/XII/2016 dated December
9, 2016, Bank Victoria has approved (i) the conversion of
the Subordinated Loan and (ii) the stock dividend of the
Entity as at December 30, 2016.
Based on the Supplement Application for Approval to the
Initial Public Offering Plan No. 014/DIR/
CORP.LEGAL/I/2017 dated January 16, 2017, Bank
Victoria as at January 20, 2017 has approved; (I)
Changes in the Entity status becomes Tbk; and (ii)
Waiver provisions of the Loan Agreement in particular
regarding the obligations of prior written approval of the
Bank on the dividend distribution of the Entity and the
provision of corporate guarantees of the entity to third
parties.
Syarat-syarat lainnya: Other conditions:
1. Rasio sisa oustanding masing-masing fasilitas kredit
fixed loan IX line limit (FL IX Line Limit) terhadap
jaminan piutang minimal 105%.
1. The remaining oustanding ratio of each fixed line IX
line limit (FL IX Line Limit) loan facility to the
receivable guarantee at a minimum of 105%.
2. Memelihara perbandingan antara nilai agunan dengan
outstanding pinjaman (security coverage ratio) dari
waktu ke waktu tidak kurang dari 105%
2. Maintain a comparison between the value of
collateral with the outstanding loan (security
coverage ratio) from time to time not less than 105%
3. Memelihara NPL (tunggakan diatas 90 hari) tidak
lebih dari 2%.
3. Maintain NPL (arrears over 90 days) not more than
2%.
4. Memberikan pinjaman atau kredit kepada pihak yang
memiliki hubungan afiliasi (kecuali karyawan
Debitor) ataupun pihak ketiga lainnya dimana
keseluruhannya jumlah dari semua pinjaman tersebut
melebihi 25% dari total ekuitas Debitor, kecuali
dalam rangka usaha normal Debitor.
4. Giving credit or credit to affiliated parties (except
Debitor employees) or other third parties where the
total amount of all such loans exceeds 25% of the
total Debtor's equity, except in the normal course of
the Debtor's business.
5. Sebelum seluruh pokok pinjaman, bunga dan biaya-
biaya lainnya yang terhutang dilunasi maka Debitor
berjanji dan mengikat diri untuk menjaga rasio
keuangan Debitor berupa total utang dibagi total
ekuitas tidak melebihi 8 kali.
5. Before all principal of the loan, interest and other
costs owed are settled, the Debtor promises and
binds himself to maintain the Debitor's financial ratio
in the form of total debt divided by total equity not
exceeding 8 times.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
64
12. UTANG BANK - Lanjutan 12. BANK LOANS - Continued
PT Bank Sahabat Sampoerna PT Bank Sahabat Sampoerna
Entitas memperoleh fasilitas kredit dari
PT Bank Sahabat Sampoerna dengan rincian sebagai
berikut:
Entity obtained credit facilities from
PT Bank Sahabat Sampoerna as follows:
a. Pada tanggal 25 Pebruari 2013, berdasarkan Akta
No. 83 dihadapan Rusnaldy, S.H., Notaris di Jakarta,
Entitas mendapat fasilitas kredit berupa modal kerja
dari PT Bank Sahabat Sampoerna sejumlah
Rp50.000.000.000 dengan jangka waktu yang
berakhir pada tanggal 25 Agustus 2016 dan tingkat
bunga sebesar 11,50% per tahun.
a. On February 25, 2013, based on the Deed No. 83
witnessed by Rusnaldy, S.H., Notary in Jakarta, the
Entity obtained a working capital credit facility from
PT Bank Sahabat Sampoerna amounting
Rp50,000,000,000 which will due on August 25, 2016
and interest rate 11.50% per annum.
b. Pada tanggal 26 Februari 2014, berdasarkan Akta
No. 49 dihadapan Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.Kn.,
notaris di Jakarta, Entitas mendapat fasilitas kredit
berupa modal kerja dari PT Bank Sahabat Sampoerna
sejumlah Rp40.000.000.000 dengan jangka waktu
yang berakhir pada tanggal 26 Agustus 2017 dan
tingkat bunga sebesar 13,75% per tahun.
b. On February 26, 2014, based on the Deed No. 49
witnessed by Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.Kn.,
notary in Jakarta, the Entity obtained a working
capital credit facility from PT Bank Sahabat
Sampoerna amounting Rp40,000,000,000 which will
due on August 26, 2017 and interest rate 13.75% per
annum.
c. Pada tanggal 15 Agustus 2016, berdasarkan Akta
No. 26 dihadapan Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.Kn.,
notaris di Jakarta, Entitas mendapat fasilitas kredit
berupa modal kerja dari PT Bank Sahabat Sampoerna
sejumlah Rp50.000.000.000 dengan jngka waktu
yang berkahir pada tanggal 15 Februari 2020 dan
tingkat bunga sebesar 14,00% per tahun.
c. On Agustus 15, 2016, based on the Deed No. 26
before Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.Kn., notary in
Jakarta, the Entity obtained a working capital credit
facility from PT Bank Sahabat Sampoerna amounting
Rp50,000,000,000 which will due on February 15,
2020 and interest rate 14.00% per annum.
d. Pada tanggal 26 September 2016, berdasarkan Akta
No. 64 dihadapan Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.Kn.,
notaris di Jakarta, Entitas mendapat fasilitas kredit
berupa modal kerja dari PT Bank Sahabat Sampoerna
sejumlah Rp50.000.000.000 dengan jangka waktu
yang berkahir pada tanggal 26 Maret 2020 dan tingkat
bunga sebesar 14,00% per tahun.
d. On September 26, 2016, based on the Deed No. 64
before Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.Kn., notary in
Jakarta, the Entity obtained a working capital credit
facility from PT Bank Sahabat Sampoerna amounting
Rp50,000,000,000 which will due on March 26, 2020
and interest rate 14.00% per annum.
Agunan atas pinjaman dari PT Bank Sahabat Sampoerna
adalah piutang/hak atas tagihan end user minimal 100%
dari outstanding kredit dengan minimal penjaminan
fidusia sebesar 100%.
Loan’s Collateral from PT Bank Sahabat Sampoerna is
receivable/claims of end user at the minimum 100% of
the outstanding credit with a minimum of fiduciary
guarantee of 100%.
Bank kovenan: Bank’s covenant:
Entitas tidak diperkenankan melakukan hal-hal di bawah
ini, kecuali tanpa persetujuan tertulis dahulu dari Bank:
Entity is not allowed to do the things below, except
without the prior written consent of the Bank:
a. Menjual atau dengan cara lain mengalihkan hak atau
menyewakan pemakaian seluruh atau sebagian
kekayaan asset entitas, kecuali dalam rangka usaha
debitur sehari-hari;
a. Selling or otherwise transferring the rights or lease
the use of whole or partly of the property of the entity,
except in respect of the debtor's business daily;
b. Melakukan atau menyebabkan dilakukannya
penarikan modal disetor;
b. Performing or giving rise to capital withdrawal;
c. Melakukan perubahan bidang usaha atau jenis
kegiatan usahanya;
c. Making changes to core business sectors or types of
business activities;
d. Memperoleh pinjaman baru atau menyebabkan
terjadinya hutang baru, baik secara langsung atau
tidak langsung, dengan jaminan atau tidak,baik dari
bank, lembaga keuangan maupun pihak lain, kecuali
pinjaman subordinasi dari pemegang saham atau
pinjaman yang memang biasa dan harus dilakukan
dalam rangka kegiatan operasional perusahaan
entitas;
d. Obtaining new loan or giving rise to new loan, either
directly or indirectly, with or without guarantee,
either from banks, financial institutions or other
parties, except for subordinated loans from
shareholders or commonm borrowing and should be
done in respect of the entity’s operational activities;
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
65
12. UTANG BANK – Lanjutan 12. BANK LOANS - Continued
PT Bank Sahabat Sampoerna - Lanjutan PT Bank Sahabat Sampoerna - Continued
Bank kovenan - Lanjutan: Bank’s covenant - Continued:
e. Mengalihkan perusahaan; e. Diverting company;
f. Melakukan pembayaran baik pokok, bunga maupun
pembayaran lain atas hutang pemegang saham;
f. Doing payment either principal, interest or other
payments on the shareholder's loan;
g. Melakukan pembelian barang tidak bergerak, kecuali
yang berhubungan dengan kegiatan usaha debitur;
g. Purchasing immoveable goods, except those related
to the debtor’s business activities;
h. Menjaminkan dengan cara apapun, harta kekayaan
entitas kepada pihak lain, kecuali kepada Bank;
h. Securing by any means, the entity’s assets to other
parties, except to the Bank;
i. Mengadakan perjanjian yang dapat menimbulkan
kewajiban debitur untuk membayar kepada pihak
ketiga, kecuali dalam rangka menjalankan usaha
debitur sehari-hari;
j. Menjamin langsung maupun tidak langsung pihak
ketiga lainnya, kecuali melakukan endorsemen atas
surat-surat yang dapat diperdagangkan untuk
keperluan pembayaran atau penagihan transaksi-
transaksi lain yang lazim;
k. Memberikan pinjaman kepada atau menerima
pinjaman dari pihak lain kecuali dalam rangka
menjalankan usaha Entitas sehari-hari
l. Melakukan merger, konsolidasi, dan akuisisi;
m. Membayar atau membayar kembali tagihan-tagihan
atau piutang-piutang berupa apapun juga yang
sekarang dan/atau di kemudian hari akan diberikan
oleh para pemegang saham Entitas baik jumlah
pokok, bunga dan biaya lainnya;dan
n. Perubahan Anggaran Dasar, susunan pengurus,
susunan para pemegang saham, harus memperoleh
persetujuan Bank.
i. Entering into an agreement which may lead to the
debtor's obligations to pay to third parties, except in
respect to run the debtor's daily business;
j. Guaranteeing, directly or indirectly other third
parties, unless doing endorsements on marketable
securities for the purpose of payment or billing
uncommon other transactions;
k. Granting loans to or accepting loans from other
parties except in respect to run the Entity’s daily
business.
l. Doing merger, consolidation, and acquisitions;
m. Payment or repayment bills or receivables in any
forms which current and/or in the future will be
provided by the Entity’s shareholders either
principal, interest or other costs; and
n. Amendments to the Articles of Association, board of
management, the composition of the shareholders,
subject to the approval of the Bank.
Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 saldo
fasilitas yang digunakan adalah sebesar
Rp98.825.617.149, Rp27.999.914.198 dan
Rp58.393.520.545.
As of December 31, 2016, 2015 and 2014 the balance of
facility used are amounted to Rp98,825,617,149,
Rp27,999,914,198 and Rp58,393,520,545.
Berdasarkan Surat Persetujuan atas Perubahan Struktur
Permodalan dan Saham atas PT First Indo American
Leasing No. 009/142-MF/BSS/FI/VII/2016,
PT Bank Sahabat Sampoerna telah memberikan
persetujuan pengkonversian Pinjaman Subordinasi yang
diperoleh Entitas dari PT Inti Sukses Danamas menjadi
tambahan saham baru PT Inti Sukses Danamas di Entitas
serta perubahan Anggaran Dasar Perseroan yang terkait
dengan perubahan struktur permodalan dan susunan
pemegang saham per tanggal 27 Desember 2016.
Based on the Letter of Approval of Change in Capital
Structure and Shares in PT. First Indo American Leasing
No. 009/142-MF / BSS / FI / VII / 2016, PT Bank Sahabat
Sampoerna has given approval conversion of
subordinated loans obtained by the Entity from
PT Inti Sukses Danamas to become additional new
shares of PT Inti Sukses Danamas in the Entity as well as
changes to the Articles of Association related to the
change in capital structure and shareholding structure as
of December 27, 2016.
Berdasarkan Surat Persetujuan atas Corporate Action
PT First Indo American Leasing No. 009/012-
MF/BSS/FI/III/2017, PT Bank Sahabat Sampoerna telah
memberikan persetujuan untuk perubahan status Entitas
menjadi Perusahaan Terbuka (Tbk) dan untuk melakukan
perubahan Anggaran Dasar Entitas untuk disesuaikan
dengan Anggaran Dasar Perusahaan Terbuka (Tbk),
termasuk didalamnya perubahan struktur permodalan dan
susunan pemegang saham sebagai hasil pelaksanaan IPO,
serta perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris
Entitas per tanggal 3 Maret 2017.
Based on the Letter of Approval of the Corporate Action
PT First Indo American Leasing No. 009/012-MF / BSS /
FI / III / 2017, PT Bank Sahabat Sampoerna has given
approval for the change of status of the Entity to become
Listed Company (Tbk) and to amend the Articles of
Association to conform with the Statutes of the Listed
Company (Tbk), including changes capital structure and
shareholding structure as a result of the IPO, as well as
the changes in the composition of the Board of Directors
and Board of Commissioners of the Entity as at
March 3, 2017.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
66
12. UTANG BANK - Lanjutan 12. BANK LOANS - Continued
PT Bank Sahabat Sampoerna - Lanjutan PT Bank Sahabat Sampoerna - Continued
Syarat-syarat lainnya: Other conditions:
Peminjam agar menjaga rasio sebagai berikut: The borrower in order to keep the ratio as follows:
1. Tunggakan diatas 90 gari (NPL) maksimum 3% 1. The above Arrears 90 gari (NPL) maximum 3%
2. Tunggakan diatas 60 hari maksimum 4% 2. Above the maximum 60 days in arrears 4%
3. Tunggakan diatas 30 hari maksimum 5% 3. Above 30 days in arrears to a maximum 5%
4. Gearing ratio maksimum 8 kali 4. Gearing ratio of maximum 8 times
5. Laba bersih dalam kondisi surplus 5. Net profit in conditions of surplus
PT Bank Harda Internasional, Tbk PT Bank Harda Internasional, Tbk
Entitas memperoleh fasilitas kredit dari
PT Bank Harda Internasional, Tbk dengan rincian
sebagai berikut:
Entity obtained credit facilities plafond from
PT Bank Harda Internasional, Tbk as follows:
a. Pada tanggal 9 Juni 2011 berdasarkan Akta No. 28,
dihadapan Tjoa Karina Juwita, S.H., Notaris di
Jakarta, Entitas mendapat Penambahan pemberian
fasilitas kredit Rp10.000.000.000 dengan jangka
waktu pinjaman 3 (tiga) tahun dengan bunga sebesar
13% per tahun.
a. On June 9, 2011, based on Notarial Deed No. 28 of
Tjoa Karina Juwita, S.H., Notary in Jakarta, the
Entity obtained an additional loan facility amounted
Rp10,000,000,000, with a 3 (three) year period and
interest rate 13% per annum.
b. Pada tanggal 6 Juni 2012 berdasarkan Akta No. 18,
dihadapan Tjoa Karina Juwita, S.H., Notaris di
Jakarta, Entitas mendapat Penambahan pemberian
fasilitas kredit Rp15.000.000.000 dengan jangka
waktu pinjaman 3 (tiga) tahun dengan bunga sebesar
12% per tahun.
b. On June 6, 2012, based on Notarial Deed No. 18 of
Tjoa Karina Juwita, S.H., Notary in Jakarta, the
Entity obtained an additional loan facility amounted
Rp15,000,000,000, with a 3 (three) year period and
interest rate 12% per annum.
c. Pada tanggal 11 September 2014 berdasarkan Akta
No. 45, dihadapan Tjoa Karina Juwita, S.H., Notaris
di Jakarta, Entitas mendapat fasilitas kredit Pinjaman
Aksep Menurun (PAM) dari PT Bank Harda
Internasional, Tbk sebesar Rp25.000.000.000 dengan
jangka waktu pinjaman 3 (tiga) tahun dengan bunga
sebesar 15%.
c. On September 11, 2014 pursuant to the Deed No. 45,
before Tjoa Karina Juwita, SH, Notary in Jakarta,
Entity obtain Descending Loan Acceptance (PAM)
credit facility from PT Bank International Harda, Tbk
amounted Rp25,000,000,000 with a 3 (three) years,
and interest rate 15% per annum.
d. Pada tanggal 27 Juni 2016 berdasarkan Akta
No. 101, dihadapan Tjoa Karina Juwita, S.H., Notaris
di Jakarta, Entitas mendapat fasilitas kredit Pinjaman
Aksep Menurun (PAM) dari PT Bank Harda
Internasional, Tbk sebesar Rp20.000.000.000 dengan
jangka waktu pinjaman 3 (tiga) tahun dengan bunga
sebesar 15%.
d. On June 27, 2016, based on Notarial Deed No. 101 of
Tjoa Karina Juwita, S.H., Notary in Jakarta, the
Entity obtained credit facilities Descending Loan
Acceptance (PAM) from PT Bank Harda
Internasional, Tbk amounted Rp20,000,000,000, with
a 3 (three) year period and interest rate 15% per
annum.
Agunan atas pinjaman dari PT Bank Harda Internasional,
Tbk adalah sebagai berikut:
1. Piutang dagang entitas yang berasal dari konsumen
minimal sebesar 110% dari plafond kredit;dan
2. Buyback guarantee dari Entitas.
Loan’s collateral from PT Bank Harda International, Tbk
as follows:
1. The Entity’s Accounts receivable which are derived
from consumer at a minimum of 110% of the credit
limit; and
2. Buyback guarantee from Entity.
Kewajiban Entitas: The Entity’s obligations:
Entitas wajib memberitahukan kepada Bank selambat-
lambatnya 7 hari setelah:
The Entity shall inform the Bank not later than 7 days
after:
1. Memperoleh tambahan hutang dalam bentuk apapun
dari pihak lain;
1. Obtaining additional loan in any forms from other
parties;
2. Mengikat diri sebagai penanggung untuk kepentingan
pihak lain dan menjaminkan dan/atau mengalihkan
kepada pihak lain atau kewajiban tersebut timbul atas
dasar keputusan yang telah mempunyai kekuatan
hukum; dan
2. Binding itself as guarantor for the interet benefit of
others parties and pledging and / or transferring to
other parties or the obligation which arising from the
decisions that have the power of law; and
3. Mengadakan perubahan susunan pengurus Entitas.
3. Making changes in the Entity’s management
compositions.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
67
12. UTANG BANK – Lanjutan 12. BANK LOANS - Continued
PT Bank Harda Internasional, Tbk - Lanjutan PT Bank Harda Internasional, Tbk - Continued
Entitas wajib menjaga kondisi keuangan dengan kriteria
sebagai berikut:
The Entity shall maintain financial condition with the
following criteria:
Gearing Ratio : Maksimum/Maximum 10x (Toer 1 + Tier 2) : Gearing Ratio
NPL : Maksimum/Maximum 2% netto : NPL
ROA : Minimum/Minimum 2% : ROA
ROE : Minimum/Minimum 15% : ROE
BOPO : Minimum/Minimum 90% : BOPO
NPM : Minimum/Minimum 10% : NPM
Current Ratio : Minimum/Minimum 1,1% x : Current Ratio
Cash Ratio : Minimum/Minimum 0,5% x : Cash Ratio
Apabila ketentuan-ketentuan di atas tidak terpenuhi,
maka Entitas dalam waktu selambat-lambatnya 5 hari
kerja wajib memberitahukan secara tertulis kepada Bank.
If the above provisions are not met, then the Entity shall
notify in writing to the Bank at within 5 working days.
Bank kovenan:
Selama pinjaman belum dibayar lunas, tanpa persetujuan
tertulis terlebih dahulu dari Bank, Entitas dan/atau
Penjamin tidak boleh:
1. Mengadakan penjualan atau pemindahtanganan atas
harta kekayaan Entitas dan/atau Penjamin;
2. Melakukan merger, akuisisi atau menjual sebagian
perusahaan atau kekayaannya;
3. Menjaminkan menjual atau dengan cara lain
melepaskan barang jaminan kepada pihak lain;
4. Mengajukan permohonan untuk dinyatakan pailit atau
penundaan pembayaran atas hutang-hutangnya;
5. Melakukan investasi pada perusahaan-perusahaan lain
atau pada bidang usaha lainnya yang dapat
mengakibatkan atau membawa dampak negatif
terhadap pengelolaan usaha entitas dan/atau pemberi
jaminan;
6. Mengalihkan pinjaman atau fasilitas pinjaman kepada
pihak manapun;
7. Mengalihkan usaha Entitas dan/atau Penjamin kepada
pihak lain dengan cara apapun juga;
8. Memberi ijin kapada pihak ketiga untuk menempati
bangunan yang dijaminkan kepada Bank termasuk
asset dan pendapatan yang di kemudian hari akan
diperoleh oleh Entitas yang dijaminkan kepada Bank
berdasarkan Perjanjian ini, dokumen jaminan dan
penjamin;
9. Mengadakan perubahan anggaran dasar Entitas
dan/atau Penjamin termasuk akan tetapi tidak terbatas
kepada maksud dan tujuan Perusahaan, perubahan
struktur permodalan atau modal dasar Debitur
dan/atau Penjamin kecuali untuk menambah agio
dan/atau laba yang ditahan;dan
10. Mengadakan perubahan susunan pemegang saham
Entitas dan/atau sebagai Penjamin.
Bank’s covenant:
On condition the loan has not been repaid fully, without
written approval from the Bank, Entity and/or the
Guarantor is not allowed to:
1. sale or handover of the property of the Entity and/or
the Guarantor;
2. Perform mergers, acquisitions or sell part of the
Entity’s property;
3. Pledge to sell or otherwise release the collateral to
other parties;
4. Apply for file for bankruptcy or delay in payment of
debts;
5. Investing in other companies or in other business
sectors that could result or bring a negative impact
on the management of the entity and / or the
guarantor;
6. Switch the loan or loans to any other parties;
7. Transfer of business of the Entity and/or the
Guarantor to any other parties in any manner
whatsoever;
8. Permit to third parties to occupy the building that
used as collateral to the Bank, including assets and
income that would later be acquired by the Entity that
used as collateral to the Bank under this Agreement,
guarantees and guarantors documentation;
9. Make changes in the statute of the Entity and/or the
Guarantor including, but not limited to the purposes
and objectives of the Company, changes in the capital
structure or the authorized capital of the Debtor
and/or the Guarantor except to increase additional
paid in capital and/or retained earnings; and
10. Make changes in the Entity’s structure of
shareholders and/or as the Guarantor.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
68
12. UTANG BANK - Lanjutan 12. BANK LOANS - Continued
PT Bank Harda Internasional, Tbk - Lanjutan PT Bank Harda Internasional, Tbk - Continued
Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 saldo
fasilitas yang digunakan adalah sebesar
Rp17.426.944.713, Rp9.456.372.272 and
Rp24.202.039.892.
As of December 31, 2016, 2015 and 2014 the balances of
facility used are amounted to Rp17,426,944,713,
Rp9,456,372,272 and Rp24,202,039,892.
Berdasarkan Surat Persetujuan Perubahan Anggaran
Dasar Perseroan PT First Indo American Leasing
No. 472/CL&AD/BHI/XII/2016, PT Bank Harda
Internasional, Tbk telah menyetujui perubahan struktur
permodalan dan kepemilikan saham serta perubahan
Anggaran Dasar Entitas yang terkait dengan perubahan
struktur permodalan per tanggal 29 Desember 2016.
Based on the Letter of Approval of Change of Articles of
Association of PT First Indo American Leasing
No. 472/CL&AD/BHI/XII/2016, PT Bank Harda
International, Tbk has approved the changes in the
capital structure and shares ownership as well as
changes in the Articles of Association related to the
change in capital structure as of December 29, 2016.
Berdasarkan Surat Permohonan Persetujuan Aksi
Korporasi dan Pemberitahuan Susunan Direksi dan
Dewan Komisaris No. 005/DIR/CORP.LEGAL/I/2017
tertanggal 12 Januari 2017, Bank Harda telah menyetujui;
(i) Perubahan seluruh Anggaran Dasar Entitas untuk
disesuaikan dengan Anggaran Dasar Perusahaan Terbuka
(Tbk) termasuk di dalamnya perubahan struktur
permodalan dan susunan pemegang saham sebagai hasil
pelaksanaan IPO; (ii) Pengesampingan ketentuan dalam
Perjanjian Kredit khususnya yang mengenai kewajiban
persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank atas
perubahan susunan pemegang saham dan kewajiban
pemberitahuan tertulis kepada Bank atas pemberian
jaminan perusahaan dari Entitas kepada Pihak Ketiga.
Dalam surat tersebut, Bank Harda juga telah menerima
pemberitahuan rencana perubahan susunan Direksi dan
Dewan Komisaris Entitas.
Based on the Application for Approval of Corporate
Actions and Notice on Boards of Directors and Board of
Commissioners No. 005/DIR/CORP.LEGAL/I/2017 dated
January 12, 2017, Bank Harda has approved; (i) Change
in the Articles of Association to conform with the Statutes
of the Listed Company (Tbk) including changes to the
capital and shareholders structures and as a result of the
IPO; (ii) Waiver provisions of the Credit Agreement
especially regarding obligations having prior written
approval from the Bank on the change of shareholder
structure and obligations written notice to the Bank for
providing corporate guarantee of the Entity to third
parties. In the letter, Bank Harda has also received
notice of the plan to change the composition of the Board
of Directors and Board of Commissioners.
PT Bank Sinarmas, Tbk PT Bank Sinarmas, Tbk
Entitas memperoleh fasilitas kredit dari
PT Bank Sinarmas, Tbk dengan rincian sebagai berikut:
Entity obtained credit facilities from PT Bank
Sinarmas, Tbk as follows:
a. Pada tanggal 19 Juni 2013 berdasarkan Akta No. 75
dihadapan Hartojo, S.H., Notaris di Jakarta Entitas
memperolah fasilitas kredit sebesar
Rp25.000.000.000 bersifat term loan dari PT Bank
Sinarmas, Tbk dengan jangka waktu 4 tahun dan
tingkat suku bunga 11% per tahun.
a. On June 19, 2013, based on Notarial Deed No. 75 of
Hartojo, S.H., Notary in Jakarta, the Entity obtained
credit facility amounted Rp25,000,000,000 as term
loan from PT Bank Sinarmas, Tbk, with a 4 year
period and interest rate 11% per annum.
b. Pada tanggal 18 Desember 2014 berdasarkan Akta
No. 704 dihadapan Hartojo, S.H., Notaris di Jakarta
Entitas memperolah fasilitas kredit sebesar
Rp200.000.000.000 bersifat term loan dari PT Bank
Sinarmas, Tbk dengan jangka waktu 4 tahun dan
tingkat suku bunga 14% per tahun.
b. On December 18, 2014, based on Notarial Deed
No. 704 of Hartojo, S.H., Notary in Jakarta, the
Entity obtained credit facility amounted
Rp200,000,000,000 as term loan from PT Bank
Sinarmas, Tbk, with a 4 year periods and interest rate
14% per annum.
c. Pada tanggal 7 Desember 2015 berdasarkan
Addendum Perjanjian Kredit No. 002/P-036/TL-
2/XII/2015-2, Entitas memperoleh fasilitas kredit
sebesar Rp225.000.000.000 bersifat term loan dengan
kelonggaran tarik Rp70.000.000.000 dari
PT Bank Sinarmas, Tbk dengan jangka waktu 4 tahun
dan tingkat suku bunga 14,5% per tahun.
c. On December 7, 2015, based on Credit Agreement
Addendum No. 002/P-036/TL-2/XII/2015-2, the Entity
obtained a credit facility amounted
Rp225,000,000,000 as term loan with pull allowances
Rp70,000,000,000 from PT Bank Sinarmas, Tbk, with
a 4 year periods and interest rate 14,5% per annum.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
69
12. UTANG BANK - Lanjutan 12. BANK LOANS - Continued
PT Bank Sinarmas, Tbk - Lanjutan PT Bank Sinarmas, Tbk - Continued
d. Pada tanggal 22 September 2016 berdasarkan Akta
No. 423 dihadapan Hartojo, S.H., Notaris di Jakarta
Entitas memperolah fasilitas kredit sebesar
Rp100.000.000.000 bersifat term loan dari
PT Bank Sinarmas, Tbk dengan jangka waktu 4 tahun
dan tingkat suku bunga 14,00% per tahun.
d. On September 22, 2016, based on Notarial Deed No.
423 of Hartojo, S.H., Notary in Jakarta, the Entity
obtained a credit facility amounted
Rp100,000,000,000 as term loan from PT Bank
Sinarmas, Tbk, with a 4 year periods and interest rate
14.00% per annum.
Agunan atas pinjaman kepada PT Bank Sinarmas, Tbk
adalah sebagai berikut:
1. Penambahan objek jaminan berupa Piutang Usaha
Lancar atas pembiayaan kendaraan bermotor roda
empat Entitas sebesar 125% dari Outstanding kredit
atas pembiayaan kendaraan bermotor roda empat
dengan BPKB beserta kelengkapannya.
2. Jaminan-jaminan lainnya yang mungkin akan ada di
kemudian hari dan/atau telah dan/atau akan diberikan
oleh Entitas dan/atau pihak lain siapapun juga.
Loan’s Collateral from PT Bank Sinarmas, Tbk as
follows:
1. The addition of collateral of the Entity’Current
Accounts Receivable Lease financing for four
wheeled vehicles at 125% of the credit with BPKB
along with the supporting.
2. Other collaterals that may be arised in the future
and/or have been and/or will be provided by the
Entity and/or any other parties as well.
Bank kovenan:
Selama entitas belum membayar lunas hutang atau batas
waktu penarikan dan atau penggunaan fasilitas kredit
belum berakhir, entitas/penjamin dengan pemberitahuan
tertulis terlebih dahulu kepada Bank diperkenakan
melakukan hal-hal Merubah anggaran dasar, susunan
pengurus dan susunan pemegang saham.
Bank’s covenant:
On condition the entity has not repaid the loan or
withdrawal deadline and or use of the credit facility is
not over, the entity/guarantor with prior written
notification to the Bank is allowed to do things as
changing the statutes, composition of management and
shareholder structure.
Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 saldo
fasilitas yang digunakan adalah sebesar
Rp235.101.795.421, Rp127.812.710.552 dan
Rp19.047.286.864.
As of December 31, 2016 ,2015 and 2014 the balance of
facility used are amounted to Rp235,101,795,421,
Rp127,812,710,552 and Rp19,047,286,864.
Berdasarkan Surat Pemberitahuan Rencana Perubahan
Anggaran Dasar No. 093/DIR/CORP.LEGAL/XII/2016
tertanggal 9 Desember 2016, PT Bank Sinarmas, Tbk
telah menerima pemberitahuan rencana perubahan
Anggaran Dasar dan susunan pemegang saham tertanggal
3 Januari 2017.
Based on the Notification Letter of Statute Amendment
Plan No. 093/DIR/CORP.LEGAL/XII/2016 dated
December 9, 2016, PT Bank Sinarmas, Tbk has received
such notice of amendment plan of Statute and
composition of shareholders dated January 3, 2017.
Berdasarkan surat No.OL.022/2017/CM/CR-AO/TH
tertanggal 6 Februari 2017, PT Bank Sinarmas, Tbk telah
setuju untuk merubah ketentuan terkait hal yang dilarang
menjadi selama fasilitas kredit masih terutang, debitur
tidak diperkenankan untuk merubah anggaran dasar dan
susunan pengurus dan susunan pemegang saham
mayoritas tanpa pemberitahuan tertulis kepada Bank.
Based on the letter No.OL.022 / 2017 / CM / CR-AO / TH
dated February 6, 2017, PT Bank Sinarmas, Tbk has
agreed to amend the provisions related such not allowed
things to become so long as the credit facility is still
outstanding, debtor is not allowed to alter the articles of
association and the composition of management and
shareholding structure of the majority without written
notice to the Bank.
Syarat lainnya: Other condition:
Gearing Ratio (rasio utang Bank terhadap modal)
maksimal 8 kali.
Gearing Ratio (Bank debt ratio to capital) up to 8 times.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
70
12. UTANG BANK - Lanjutan 12. BANK LOANS - Continued
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan
Banten, Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat and
Banten, Tbk
Entitas memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk
dengan rincian sebagai berikut:
Entity obtained credit facilities from PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk as
follows:
a. Pada tanggal 4 Juni 2014 berdasarkan Akta No. 1
dihadapan Surdjono Arham, S.H., M.Kn., Notaris di
Jakarta Entitas memperolah fasilitas kredit modal
kerja sebesar Rp20.000.000.000 bersifat non-
revolving dari PT Bank Pembangunan Daerah Jawa
Barat dan Banten, Tbk dengan jangka waktu 42 bulan
sejak akad kredit termasuk jangka waktu penarikan,
jangka waktu kredit setelah pencairan maksimum 36
bulan, dan tingkat suku bunga 12,50 % per tahun.
a. On June 4, 2014 based on Deed No. 1 of Surdjono
Arham, SH, M.Kn., Notary in Jakarta, the Entity
obtained a non-revolving working capital credit
facility amounting to Rp20,000,000,000 of PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat and Banten, Tbk
with a period of 42 months since the credit contract
including a period of withdrawal, the period after
thawing credit maximum 36 months, and interest
rates 12.50% per annum.
b. Pada tanggal 18 Desember 2014 berdasarkan Akta
No. 3 dihadapan Surdjono Arham, S.H., M.Kn.,
Notaris di Jakarta Entitas memperolah fasilitas kredit
modal kerja sebesar Rp20.000.000.000 bersifat non-
revolving dari PT Bank Pembangunan Daerah Jawa
Barat dan Banten, Tbk dengan jangka waktu 42 bulan
sejak akad kredit termasuk jangka waktu penarikan,
jangka waktu kredit setelah pencairan maksimum 36
bulan, dan tingkat suku bunga 12,75 % per tahun.
b. On December 18, 2014 based on Deed No. 3 of
Surdjono Arham, SH, M.Kn., Notary in Jakarta
Entities obtained a non-revolving working capital
credit facility amounting to Rp20,000,000,000 of
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat and
Banten, Tbk with a period of 42 months from the
credit contract including a period of withdrawal, the
period after thawing credit maximum 36 months,
and interest rates 12.75% per annum.
c. Pada tanggal 22 September 2016 berdasarkan Akta
No. 06 dihadapan Arman Lany, S.H., M.H., Notaris
di Jakarta Entitas memperolah fasilitas kredit modal
kerja sebesar Rp20.000.000.000 bersifat non-
revolving dari PT Bank Pembangunan Daerah Jawa
Barat dan Banten, Tbk dengan jangka waktu 40 bulan
sejak akad kredit termasuk jangka waktu penarikan,
jangka waktu kredit setelah pencairan maksimum 36
bulan, dan tingkat suku bunga 13,00 % per tahun.
c. On September 22, 2016 based on Deed No. 06 of
Arman Lany, SH, M.H., Notary in Jakarta Entities
obtained a non-revolving working capital credit
facility amounting to Rp20,000,000,000 of
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat and
Banten, Tbk with a period of 40 months from the
credit contract including a period of withdrawal, the
period after thawing credit maximum 36 months,
and interest rates 13.00% per annum.
Agunan atas pinjaman kepada PT Bank Pembangunan
Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk adalah sebagai
berikut:
1. Segala harta kekayaan penerima kredit, baik bergerak
maupun tidak bergerak, baik yang sudah ada maupun
yang akan ada di kemudian hari menjadi jaminan bagi
pelunasan jumlah kredit yang timbul karena
perjanjian kredit ini.
2. Guna lebih menjamin pembayaran kembali kredit,
Entitas menyerahkan kepada Bank jaminan berupa
Daftar Hak Tagih kepada end user dengan kategori
lancar minimal 110% dari outstanding atau senilai
Rp22.000.000.000.
Loan’s Collateral from PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat and Banten, Tbk are as follows:
1. All properties of the credit recipient, whether
movable or immovable, either already exist or will
exist in the future become a guarantee for repayment
of the amount of credit arising from this agreement.
2. In order to secure the repayment of the credit, the
Entity shall submit to the Bank guarantee in the form
of List of Rights to Claim to the end users with a
minimum of 110% of outstanding with current
category or Rp22,000,000,000.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
71
12. UTANG BANK - Lanjutan 12. BANK LOANS - Continued
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan
Banten, Tbk - Lanjutan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat and
Banten, Tbk - Continued
Bank kovenan:
1. Tanpa pemberitahuan dan persetujuan tertulis terlebih
dahulu dari Bank, entitas tidak diperbolehkan:
a. melakukan merger, akuisisi yang dapat
menghambat pembayaran;
b. menandatangani perjanjian dengan pihak ketiga
yang dapat mengurangi/mempengaruhi
kemampuan Entitas dalam melaksanakan
kewajiban angsuran kecuali dalam rangka
menjalankan aktivitas usahanya;
c. menjual/memindahtangankan atau dengan cara
apapun melepaskan sebagian atau seluruh harta
Entitas selain dalam rangka aktivitas usahanya;
d. memberikan pinjaman termasuk kepada para
pemegang saham, kecuali dalam rangka kegiatan
usahanya sehari-hari;
e. mengalihkan seluruh/sebagian hak dan kewajiban
Bank kepada pihak ketiga;
f. membubarkan perusahaan, meminta dinyatakan
pailit atau penundaan pembayaran;
g. memindahtangankan perusahaan dalam bentuk
atau nama apapun kepada pihak ketiga;
h. menjual atau memindahtangankan atau
melepaskan sebagian atau seluruh harta kekayaan
entitas yang sudah diserahkan sebagai agunan
kepada Bank, selain dalam rangka aktivitas
usahanya;
i. menyerahkan sebagian atau seluruh hak dan/atau
kewajiban Entity atas fasilitas kredit kepada pihak
lain;
j. mengikatkan diri sebagai penjamin hutang atau
menjaminkan harta kekayaan entitas yang
dibiayai kepada pihak lain.
2. menyampaikan pemberitahuan secara tertulis
selambat-lambatnya 14 hari kerja dalam hal:
a. melakukan investasi yang material lebih dari 50%
dari laba bersih entitas untuk setiap tahun buku
berjalan, dan/atau di luar aktivitas usaha
perusahaan;
b. membayarkan/membagikan dividen kepada para
pemegang saham debitur lebih dari 50% dari laba
bersih entitas untuk setiap tahun buku berjalan
sampai dengan pelunasan fasilitas kredit;
c. mengubah susunan pengurus dan pemegang
saham selama sesuai ketentuan yang berlaku.
Bank’s covenant:
1. Without prior written notification and consent of the
Bank, the entity is not allowed to:
a. do mergers, acquisitions that could obstruct the
payments;
b. sign an agreement with a third party that can
reduce/affect the ability of the Entity in carrying
out the installment obligation, except to in respect
to run its business activities;
c. sell / transfer or in any manner to waive whole or
partly of the Entity’s property other than in
respect of its business activities;
d. grant loans, including to shareholders, except in
respect of daily business activities;
e. transfer whole/partly of the rights and obligations
to the Bank to third parties;
f. dissolve the company, file for bankruptcy;
g. handover company in any forms or any name
whatsoever to third parties;
h. sell or handover or dispose whole or partly of the
entity’s property that has been submitted as
collateral to the Bank, other than in respect of its
business activities;
i. handover whole or partly of the Entity’s rights
and/or obligations for the loan to other parties;
j. bind itself as use as guarantee of the entity’s
property to other parties.
2. submit a written notice within 14 working days in
case of:
a. having material investment of more than 50% of
entity’s net income for each fiscal year, and/or
outside of the company's business activities;
b. payment/distribution of dividends to the
shareholders of the debtor more than 50% of
entity’s net income for each fiscal year up to
repayment of the credit facility;
c. changing the composition of management and
shareholders according to the appropriate
regulations.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
72
12. UTANG BANK - Lanjutan 12. BANK LOANS - Continued
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan
Banten, Tbk - Lanjutan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat and
Banten, Tbk - Continued
Bank kovenan - Lanjutan: Banks covenant - Continued:
3. segera melaporkan kepada Bank secara tertulis paling
lambat 7 hari kerja tentang adanya kejadian di bawah
ini berikut upaya penyelesaiannya;
a. adanya perkara atau tuntutan atau somasi yang
bersifat material dan dapat mengganggu aktivitas
usaha entitas, baik perdata maupun pidana;
b. adanya kerusakan, kerugian, atau kemusnahan
atas harta kekayaan entitas serta barang-barang
jaminan yang bersifat material;
c. adanya pengurus entitas yang melanggar
Anggaran Dasar;
d. setiap informasi penting dan dapat mempengaruhi
kemampuan entitas dalam membayar kewajiban
kepada Bank dalam menjalankan usahanya;
e. perubahan atas setiap pernyataan dan jaminan.
3. immediately report to the Bank in writing within 7
working days of the following events below including
the settlement efforts;
a. existing signficant cases or claims or subpoena
and can interfere with the entity’s business
activity, either civil or criminal;
b. any damage, loss, or extinction, of the entity’s
property as well as material collateralized items;
c. any violations in the Entity’s Statute by the board
of management;
d. any significant information and can affect the
ability of entity to pay its obligation to the Bank
in running the operations;
e. any changes to representations and warranties.
Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 saldo
fasilitas yang digunakan adalah sebesar
Rp31.007.127.914 Rp25.757.437.914 dan
Rp17.162.566.719.
As of December 31, 2016, 2015 and 2014 the balances of
facility used are amounted to Rp31,007,127,914,
Rp25,757,437,914 and Rp17,162,566,719.
Berdasarkan Surat No. 0096/JBR-KOM/2017 tertanggal
17 Januari 2017, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa
Barat dan Banten, Tbk telah menyetujui untuk
mengesampingkan secara tertulis ketentuan mengenai
kewajiban pemberitahuan dan persetujuan tertulis terlebih
dahulu dari Bank atas pemberian jaminan perusahaan
(corporate guarantee) dari perseroan kepada Pihak
Ketiga.
Based on the letter No. 0096/JBR-KOM/2017 dated
January 17, 2017, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa
Barat an Banten, Tbk has agreed to waive in writing the
provisions regarding the obligation of notification and
prior written approval of the Bank on giving company’s
guarantee (corporate guarantee) to third parties.
Syarat-syarat lainnya: Other conditions:
1. Mempertahankan rasio-rasio keuangan Debitur
dengan menjaga Rasio Keuangan:
1. Maintain the Debtor's financial ratios by maintaining
the Financial Ratios:
2. Debt to Equity (DER) atau Gearing Ratio maksimal
sebesar 10 kali
2. Debt to Equity (DER) or Gearing Ratio maximum of
10 times
3. Rasio antara piutang pembiayaan dengan hutang
bank lebih dari 1 kali
3. Ratio between financing receivables and bank loans
more than 1 time
4. Menjaga NPL Up 90 hari tidak lebih dari 3 % dari
total pembiayaan. Apabila kondisi NPL 90 Up lebih
dari 3%, maka pencairan ditangguhkan sampai
dnegan diperbaikinya NPL Perseroan sesuai dengan
ketentuan bank.
4. Keeping NPL Up 90 days is not more than 3% of total
financing. If the NPL condition of 90 Up is more than
3%, then the withdrawal is deferred until the revised
NPL of the Company in accordance with the
provisions of the bank.
PT Bank Mestika Dharma, Tbk PT Bank Mestika Dharma, Tbk
Pada tanggal 21 Desember 2016 berdasarkan Akta
No. 58, dihadapan Jap Sun Jaw, S.H., Notaris di Jakarta,
Entitas mendapat fasilitas kredit modal kerja dari
PT Bank Mestika Dharma, Tbk sebesar
Rp80.000.000.000 dengan jangka waktu pinjaman 5
(lima) tahun dengan bunga sebesar 11,5%.
On December 21, 2016, based on Notarial Deed No. 58
of Jap Sun Jaw , S.H., Notary in Jakarta, the Entity
obtained a loan working capital credit facility from
PT Bank Mestika Dharma, Tbk amounted
Rp80,000,000,000, with a 5 (five) year period and
interest rate 11,5% per annum.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
73
12. UTANG BANK – Lanjutan 12. BANK LOANS - Continued
PT Bank Mestika Dharma, Tbk - Lanjutan PT Bank Mestika Dharma, Tbk - Continued
Agunan atas pinjaman kepada PT Bank Mestika Dharma,
Tbk berupa Piutang dari Entitas yang dibebani fidusia
dengan minimal sebesar 111,11% dari nilai outstanding
pinjaman.
Loan’s Collateral from PT Bank Mestika Dharma, Tbk in
the form of fiduciary of receivables with a minimum of
111.11% of the outstanding balance of the loan.
Bank kovenan:
Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank,
entitas dilarang:
a. melakukan merger, akuisisi yang dapat menghambat
pembayaran;
b. menjamin kepada Bank lain dan/atau pihak lain
ketiga manapun juga, piutang-piutang yg telah
diserahkan sebagai jaminan kepada Bank;
c. menarik melampaui batas plafond;
d. melakukan fasilitas selain daripada yang ditentukan;
e. mengajukan permohonan dan/atau menyuruh pihak
lain mengajukan permohonan kepada pengadilan
untuk dinyatakan pailit;
f. melakukan transaksi kepada satu pihak tidak terbatas
pada perusahaan afiliasinya di luar cara-cara
kebiasaan dagang yang ada;
Bank’s covenant:
Without the prior written consent of the Bank, the entity
is not allowed to:
a. do mergers, acquisitions that could obstruct the
payments;
b. guarantee to the other Banks and/or any other third
parties, receivables that have been submitted as
collateral to the Bank;
c. withdraw exceeding the ceiling;
d. do the facilities other than those specified;
e. apply for and/or encourages other parties to file for
bankruptcy;
f. make transactions to one party that is not limited to
affiliated companies outside the common practice of
business;
Syarat-syarat lainnya: Other conditions:
1. Wajib memiliki rasio piutang pembiayaan netto
terhadap total aset paling rendah 40%
1. Must have ratio of net financing receivables to total
assets at least 40%
2. Gearing rasio maksimum 8 atau currnet ratio dibawah
angka 1
2. Gearing maximum ratio of 8 or currnet ratio below
number 1
3. Non Performing Loan (NPL) wajib dimaintain < 5%
berdasarkan outstanding piutang menunggak > 90
hari terhadap total piutang pembiayaan
3. Non Performing Loan (NPL) shall be maintained
<5% based on outstanding receivables arising from>
90 days to total financing receivables
4. Total Write Off dan Loan On Ayda berada diatas 3%
dari nilai piutnag kotor
4. Total Write Off and Loan On Ayda are above 3% of
the gross receipt value
Bank kovenan - Lanjutan Bank’s covenant - Continued:
Tanpa pemberitahuan tertulis terlebih dahulu dari Bank,
Entitas dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut:
a. memperoleh pinjaman baru; dan
b. mengubah susunan pengurus perusahaan dan
pemegang saham mayoritas.
Without prior written notification to the Bank, the Entity
is not allowed to:
a. obtain a new loan; and
b. change the composition of management of the
company and the majority shareholder.
Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 saldo
fasilitas yang digunakan adalah sebesar Rp3.430.396.527,
nihil dan nihil.
As of December 31, 2016, 2015 and 2014 the balance of
facility used are amounted to Rp3,430,396,527, nil and
nil.
Berdasarkan Surat Pemberitahuan Rencana Perubahan
Susunan Direksi dan Dewan Komisaris dalam Rangka
Penawaran Umum Perdana Saham
No. 022/DIR/CORP.LEGAL/II/2017 tanggal 6 Februari
2017, per tanggal 10 Februari 2017 Bank telah menerima
pemberitahuan diawal atas rencana perubahan susunan
Direksi dan Komisaris Perseroan.
Based on the Notice Letter of Change of Directors and
the Board of Commissioners Plan in the frame of Initial
Public Offering No. 022/DIR/CORP.LEGAL/II/2017
dated February 6, 2017, as of February 10, 2017 the
Bank had received early notification of of the changes
plan in the composition of the Board of Directors and
Commissioners of the Company.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
74
12. UTANG BANK – Lanjutan 12. BANK LOANS - Continued
PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga, Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga, Tbk
Pada tanggal 11 September 2012, Entitas melakukan
perjanjian kredit dengan PT Bank Rakyat Indonesia
Agroniaga, Tbk., dengan Akta No. 5, dihadapan
Ny. Anne Meyanne Alwie, SH, notaris di Jakarta.
Memberikan kredit Modal Kerja dengan fasilitas
Pinjaman Angsuran Tetap (PTA) dengan jumlah
maksimum Rp 50.000.000.000, dengan tingkat suku
bunga 11,5% per tahun dan jangka waktu selama 4 tahun
atau 48 bulan yang terhitung sejak tanggal pencairan
pertama.
On September 11, 2012, the Entity has entered a credit
agreement with PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga,
Tbk., By Deed. No. 5, before Ny. Anne Meyanne Alwie,
SH, notary in Jakarta. Granting working capital credit
with fixed installment loan facility for the maximum
amount of Rp 50,000,000,000, with 11.5% interest rate
per annum and period of 4 years or 48 months from the
date of first withdrawal.
Agunan atas pinjaman kepada PT Bank Rakyat Indonesia
Agroniaga, Tbk adalah tagihan/piutang kepada end user
minimal sebesar 10% dari outstanding dengan nilai
penjaminan fidusia minimal sebesar 100% dari plafond.
Loan’s Collaterals from PT Bank Rakyat Indonesia
Agroniaga, Tbk are as follows: bills / debts to the end
user at least 10% of the outstanding value of fiduciary
guarantee a minimum of 100% of the plafond.
Bank kovenan:
Tanpa pemberitahuan tertulis terlebih dahulu dari Bank,
Entitas dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut:
a. merubah Anggaran Dasar dan atau merubah susunan
pengurus atau pemegang saham dan komposisi
permodalan.
b. mengingatkan diri sebagai penjamin terhadap pihak
lain dan atau menjaminkan kekayaan perusahaan
kepada pihak lain
c. menyerahkan kepada pihak lain seluruh atau sebagian
hak dan atau kewajiban Entitas
d. memberikan pinjaman kepada pihak terkait
e. mengadakan transaksi dengan seseorang atau pihak
lain, termasuk tetapi tidak terbatas pada perusahaan
afiliasinya, dengan cara-cara yang berada di luar
prkatek - praktek dan kebiasaan yang wajar dan
melakukan pembeliaan yang lebih mahal dan
melakukan penjualan lebih murah dari harga pasar.
f. melakukan penyertaan saham atau investasi baru
g. mengajukan permohonan pernyataan pailit kepada
Pengadilan Niaga untuk menyatakan pailit dari
Entitas sendiri.
Bank’s covenant:
Without prior written notification to the Bank, the Entity
is not allowed to:
a. change the Statutes and or the composition of the
board or the shareholders and the composition of
capital.
b. bind itself as guarantor against other parties and or
pledge entity’s property to other parties.
c. submit to the other parties whole all or partly of the
Entity’s rights and or obligations
d. granting loans to related parties
e. enter into transactions with any other people or
party, including but not limited to the affiliated
company, in any manners that are beyond the
common practices and do the more expensive
purchasing and cheaper selling than the market price.
f. doing investments in shares or new investment
g. filing for bankruptcy declaration to the Commercial
Court to declare the bankruptcy of the Entity own.
Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 saldo
fasilitas yang digunakan adalah sebesar nihil,
Rp 4.129.160.143 dan Rp 22.021.674.504.
As of December 31, 2016, 2015 and 2014 the balance of
facility used are amounted to nil, Rp 4,129,160,143 and
Rp 22,021,674,504.
Pada tanggal 17 Juni 2016 Entitas telah melunasi
pinjaman tersebut.
On June 17, 2016 Entity has repaid fully the loan.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
75
13. UTANG SUBORDINASI 13. SUBORDINATED LOAN
2016 2015 2014
Pihak berelasi (Catatan 29) Related party (Note 29)
PT Inti Sukses Danamas 25.000.000.000 25.000.000.000 25.000.000.000 PT Inti Sukses Danamas
PT Inti Sukses Danamas PT Inti Sukses Danamas
PT Inti Sukses Danamas merupakan pemegang saham
Entitas.
PT Inti Sukses Danamas is the Entity’s shareholder.
Berdasarkan perjanjian pinjaman subordinasi tanggal
26 September 2011, Entitas menerima pinjaman
subordinasi dari PT Inti Sukses Danamas sebesar
Rp 25.000.000.000 yang digunakan untuk memperkuat
struktur permodalan. Bunga dibayarkan setiap bulan dan
akan berakhir pada tanggal 26 September 2016.
Based on the subordinated loan agreement, dated
September 26, 2011, the Entity receive subordinated loan
from PT Inti Sukses Danamas amounted
Rp 25,000,000,000 which was used for strengthening the
Entities capital structure. Interest paid every month and
will be due on September 26, 2016.
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No.10 tanggal
5 Januari 2017 pinjaman ini diperpanjang sampai dengan
tanggal 26 September 2021.
Based on Credit Agreement Deed No.10 dated January 5,
2017 this loan was extended until September 26, 2021.
Biaya bunga yang dikenakan untuk pinjaman tersebut
masing-masing sebesar Rp1.525.000.000,
Rp1.520.833.336 dan Rp1.520.833.336 untuk tahun -
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016,
2015 dan 2014.
Interest incurred for this facility is amounting to
Rp1,525,000,000, Rp1,520,833,336 and Rp1,520,833,336
for the years ended December 31, 2016, 2015 and 2014.
14. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 14. ACCRUED EXPENSES
2016 2015 2014
Bunga 6.986.720.964 9.796.800.787 5.328.238.783 Interest
Lain-lain 187.414.350 2.598.900 382.547.331 Others
Jumlah 7.174.135.314 9.799.399.687 5.710.786.114 Total
Biaya bunga yang masih harus dibayar merupakan bunga
atas pinjaman kepada Bank sehubungan dengan
pembiayaan konsumen.
The accrued interest cost represents interest on the loan
to the Bank in connection with consumer financing.
15. PERPAJAKAN 15. TAXATION
a. Utang pajak a. Taxes payable
2016 2015 2014
Pajak Penghasilan Income Tax
Pasal 21 185.984.692 199.368.889 348.050.041 Article 21
Pasal 23 34.391.182 30.577.688 25.379.681 Article 23
Pasal 25 226.297.012 152.376.871 301.835.884 Article 25
Pasal 29 367.830.364 425.370.959 238.669.409 Article 29
Pasal 4 ayat 2 15.611.110 3.666.667 11.111.110 Article 4 (2)
Jumlah 830.114.360 811.361.074 925.046.125 Total
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
76
15. PERPAJAKAN - Lanjutan 15. TAXATION - Continued
b. Beban pajak b. Tax expenses
2016 2015 2014
Pajak kini (2.724.160.000) (2.403.635.750) (3.585.368.750) Current tax
Pajak tangguhan 25.395.786 (498.478.298) 210.111.088 Deferred tax
Jumlah (2.698.764.214) (2.902.114.048) (3.375.257.662) Total
c. Pajak Kini c. Current Tax
2016 2015 2014
Laba sebelum pajak menurut Income before tax per
laporan laba rugi dan penghasilan statement of profit or loss and
komprehensif lain 10.336.030.474 10.700.306.880 13.019.559.033 other comprehensive income
Perbedaan temporer : Temporary differences :
Penyisihan imbalan kerja 1.229.013.420 1.034.682.699 1.151.153.996 employment benefit
Pembayaran imbalan kerja (1.971.302.512) (3.872.468.127) (1.154.581.879) Employee benefit allowance
Amortisasi 843.872.235 843.872.235 843.872.235 Amortization
Pengaruh pajak atas beban (penghasilan) Tax effect of
yang tidak dapat diperhitungkan non-deductible expense
menurut fiskal (perbedaan tetap): (permanent differences):
Penghasilan bunga (92.005.772) (121.072.304) (238.268.912) Interest income
Depreciation of property and
Penyusutan aset tetap 233.546.874 194.233.855 169.306.250 equipment
Lain-lain 317.485.325 834.988.723 550.435.086 Other
Jumlah perbedaan tetap 459.026.427 908.150.274 481.472.424 Total permanent difference
Laba Fiskal 10.896.640.044 9.614.543.961 14.341.475.809 Fiscal income
Laba Fiskal - pembulatan 10.896.640.000 9.614.543.000 14.341.475.000 Fiscal income - rounded
Beban Pajak Penghasilan 2.724.160.000 2.403.635.750 3.585.368.750 Income Tax Expense
Pajak dibayar dimuka - pasal 25 (2.356.329.636) (1.978.264.791) (3.346.699.341) Prepaid tax article 25
Utang pasal 29 367.830.364 425.370.959 238.669.409 Tax payable article 29
Jumlah penghasilan kena pajak dan beban pajak
penghasilan kini Perusahaan untuk tahun 2016
seperti yang disebutkan di atas dan utang PPh terkait
akan dilaporkan oleh Perusahaan dalam Surat
Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) PPh badan tahun
2016 ke Kantor Pajak.
The amount of the Company’s taxable income and
current income tax expenses for 2016, as stated in the
foregoing, and the related income tax payables will
be reported by the Company in its 2016 annual
income tax return (“SPT”) to be submitted to the Tax
Office.
Jumlah penghasilan kena pajak dan beban pajak
penghasilan kini Perusahaan untuk tahun 2015 dan
2014 seperti yang disebutkan di atas dan utang PPh
terkait telah dilaporkan oleh Perusahaan dalam SPT
PPh badan tahun 2015 dan 2014 ke Kantor Pajak.
The amount of the Company’s taxable income and
current income tax expenses for 2015 and 2014, as
stated in the foregoing, and the related income tax
payables have been reported by the Company in its
2015 and 2014 SPT as submitted to the Tax Office.
Entitas telah memanfaatkan Program Pengampunan
Pajak sesuai dengan Undang-Undang No. 11 Tahun
2016 tentang Pengampunan Pajak. Sehubungan
dengan itu, tidak terdapat klaim atas kelebihan
pembayaran pajak, aset pajak tangguhan atas
akumulasi rugi pajak belum dikompensasi, dan
provisi pajak yang harus disesuaikan atau dihapuskan
(lihat catatan 11).
Entity has made use of Tax Amnesty Program as
stipulated in Law No. 11 Year 2016 concerning the
Tax Amnesty. In relation to that, there are no claims
for overpaid taxes, deferred tax assets on
accumulated tax losses that have not been
compensated, and the provision of tax to be adjusted
or written-off (see note 11).
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
77
15. PERPAJAKAN - Lanjutan 15. TAXATION - Continued
c. Pajak Kini - Lanjutan c. Current Tax - Continued
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
A Reconciliation between net income before tax expenses and the amount computed by applying the effective tax rate to income before tax of the Entity is as follows:
2016 2015 2014
Laba sebelum pajak menurut Income before tax
laporan laba rugi dan penghasilan per statement of profit or loss and
komprehensif lain 10.336.030.474 10.700.306.880 13.019.559.033 other comprehensif income
Tarif pajak yang berlaku (2.584.007.607) (2.675.076.479) (3.254.889.556) Tax rate
Pengaruh pajak atas beban Tax effect of non-
(penghasilan) yang tidak dapat deductible expense :
diperhitungkan menurut fiskal :
Depreciation of property and
Penyusutan aset tetap (58.386.719) (48.558.464) (42.326.563) equipment
Penghasilan bunga 23.001.443 30.268.076 59.567.228 Interest income
Biaya lain-lain (79.371.331) (208.747.181) (137.608.772) Other
Jumlah (114.756.607) (227.037.569) (120.368.106) Total
Jumlah beban pajak (2.698.764.214) (2.902.114.048) (3.375.257.662) Total tax expense
d. Pajak tangguhan d. Deferred tax
(Dibebankan)/
dikreditkan
(Dibebankan)/ ke penghasilan
dikreditkan komprehensif lain /
ke laporan laba rugi (charged)/ credited to
1 Januari 2016/ (charged)/ credited to other comprehensive 31 Desember 2016/
January 1, 2016 Income statement income December 31, 2016
Aset (liabilitas) pajak Deferred tax assets
tangguhan : (liabilities) :
Imbalan kerja 1.023.441.845 (185.572.273) (26.694.758) 811.174.814 Employee benefits
Amortisasi (1.054.840.293) 210.968.059 - (843.872.234) Amortization
Aset (liabilitas) pajak Deferred tax assets
tangguhan (31.398.448) 25.395.786 (26.694.758) (32.697.420) (liabilities)
(Dibebankan)/
dikreditkan
(Dibebankan)/ ke penghasilan
dikreditkan komprehensif lain /
ke laporan laba rugi (charged)/ credited to
1 Januari 2015/ (charged)/ credited to other comprehensive 31 Desember 2015/
January 1, 2015 Income statement income December 31, 2015
Aset (liabilitas) pajak Deferred tax assets
tangguhan : (liabilities) :
Imbalan kerja 1.177.786.054 (709.446.357) 555.102.148 1.023.441.845 Employee benefits
Amortisasi (1.265.808.352) 210.968.059 - (1.054.840.293) Amortization
Aset (liabilitas) pajak Deferred tax assets
tangguhan (88.022.298) (498.478.298) 555.102.148 (31.398.448) (liabilities)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
78
15. PERPAJAKAN - Lanjutan 15. TAXATION - Continued
d. Pajak tangguhan - Lanjutan d. Deferred tax - Continued
(Dibebankan)/
dikreditkan
(Dibebankan)/ ke penghasilan
dikreditkan komprehensif lain /
ke laporan laba rugi (charged)/ credited to
1 Januari 2014/ (charged)/ credited to other comprehensive 31 Desember 2014/
January 1, 2014 Income statement income December 31, 2014
Aset (liabilitas) pajak Deferred tax assets
tangguhan : (liabilities) :
Imbalan kerja 1.064.131.694 (856.971) 114.511.331 1.177.786.054 Employee benefits
Amortisasi (1.476.776.411) 210.968.059 - (1.265.808.352) Amortization
Aset (liabilitas) pajak Deferred tax assets
tangguhan (412.644.717) 210.111.088 114.511.331 (88.022.298) (liabilities)
16. UTANG LAIN-LAIN 16. OTHERS PAYABLE
2016 2015 2014
Pihak ketiga Third parties
Dealer 5.036.470.084 696.917.775 5.458.827.204 Dealer
BCA Finance 3.590.315.492 3.606.081.214 6.997.439.234 BCA financing
Asuransi 744.673.167 124.479.780 554.629.095 Insurance
Uang muka konsumen 314.955.292 563.080.972 673.024.062 Consumer advance
Lain-lain 871.939.252 2.102.134.057 1.436.800.047 Others
Sub jumlah 10.558.353.287 7.092.693.798 15.120.719.642 Sub total
Pihak berelasi Related parties
Utang atas transaksi premi asuransi Debt for the transaction of
(Catatan 29) 4.550.582.588 5.252.125.798 18.010.923.083 insurance premiums (Note 29)
Jumlah 15.108.935.875 12.344.819.596 33.131.642.725 Total
Utang asuransi merupakan premi asuransi terhadap
resiko kerugian kebakaran dan resiko lainnya yang belum
dibayarkan kepada perusahaan asuransi PT Pan Pasific
Insurance yang juga merupakan pihak berelasi.
The payable insurance is insurance premiums against
fire loss risk and other risks that have not been paid to
the insurance company PT Pan Pacific Insurance which
is also related parties.
Utang dealer merupakan utang kepada dealer sehubungan
dengan transaksi pembelian kendaraan bermotor roda
empat oleh Entitas untuk pembiayaan konsumen.
Payables to dealers represent payables in connection
with purchase transactions of four wheeled motor
vehicles by the Entity for consumer financing.
Utang kepada PT Bank Central Asia, Tbk finance
merupakan fasilitas pembiayaan kendaraan entitas.
Fasilitas ini dijamin dengan penyerahan hak kepemilikan
secara fidusia atas kendaraan yang dibiayai tersebut.
Payable to PT Bank Central Asia, Tbk represents
vehicles entity’s financing facilities obtained. These
facilities are collateralized by fiduciary tranfers of
ownership on the assets financed.
Uang muka konsumen merupakan utang yang timbul
sehubungan dengan penerimaan angsuran dari konsumen.
Consumers’ advances represent payables in connection
with the installment payment from consumers.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
79
17. MODAL SAHAM 17. CAPITAL STOCK
Berdasarkan akta No. 48, tanggal 28 Juli 2011,
dihadapan Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, yang
pemberitahuannya telah diterima oleh Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-
AH.01.10-26992 tertanggal 19 Agustus 2011 mengenai
peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari
Rp55.000.000.000 menjadi Rp57.250.000.000.
Based on the Deed No. 48, dated July 28, 2011, of
Fathiah Helmi, SH, notary in Jakarta, which notice has
been received by the Minister of Law and Human Rights
of the Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.10-26992
dated August 19, 2011 concerning the increase in issued
and paid-in capital from Rp55,000,000,000 to
Rp57,250,000,000.
Berdasarkan akta No. 30, tanggal 18 September 2012,
dihadapan Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, yang
pemberitahuannya telah diterima oleh Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-
AH.01.10-35880 tanggal 3 Oktober 2012 mengenai
perubahan kepemilikan saham oleh pemegang saham.
Based on the Deed No. 30, dated September 18, 2012,
Fathiah Helmi, SH, notary in Jakarta, which notice has
been received by the Minister of Law and Human Rights
of the Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.10-35880
dated October 3, 2012 concerning changes of ownership
shares by shareholders.
Modal ditempatkan dan disetor penuh pada tanggal
31 Desember 2016, 2015 dan 2014 adalah sebagai
berikut:
Issued and fully paid shares as of December 31, 2016,
2015 and 2014 are as follows:
Nama Pemegang Saham
Saham/
Shares
Persentase
Kepemilikan/
Percentage
Ownership
Jumlah/
Amount
Shareholders
PT Inti Sukses Danamas 36.070.000 63% 36.070.000.000 PT Inti Sukses Danamas
PT Multikem Suplindo 14.025.000 24,5% 14.025.000.000 PT Multikem Suplindo
Sakuma International S.A 7.155.000 12,5% 7.155.000.000 Sakuma International S.A
Jumlah 57.250.000 100% 57.250.000.000 Total
Tidak ada kepemilikan saham Perusahaan oleh Direksi
dan Komisaris Perusahaan.
No Company's share ownership by the Company's Board
of Directors and Commissioners.
18. TAMBAHAN MODAL DISETOR 18. ADDITIONAL PAID IN CAPITAL STOCK
Rincian akun tambahan modal disetor adalah sebagai
berikut:
Details of additional paid-in capital account are as follows:
2016 2015 2014
Agio saham 10.000.000 10.000.000 10.000.000 Paid in capital
Selisih antara aset Difference between tax
dan liabilitas amnesty assets and
pengampunan pajak 600.000.000 - - liabilities
Jumlah 610.000.000 10.000.000 10.000.000 Total
Entitas telah mendeklarasikan aset dan liabilitas
pengampunan pajak sehubungan dengan program
Pengampunan Pajak sesuai dengan Undang-Undang No.
11 Tahun 2016 melalui Surat Pernyataan Harta untuk
Pengampunan Pajak/Surat Pernyataan Harta (SPHPP)
tertangal 20 September 2016 dan telah memperoleh Surat
Keterangan Pengampunan Pajak/Surat Keterangan
(SKPP) No. KET-6066/PP/WPJ.06/2016 tertanggal
27 September 2016. Aset pengampunan pajak yang
dideklarasi berjumlah Rp600.000.000 dan liabilitas
pengampunan pajak terkait dengan perolehan aset
pengampunan pajak berjumlah nihil, selisih antara aset
dan liabilitas pengampunan pajak sejumlah
Rp600.000.000 diakui di ekuitas sebagai tambahan modal
disetor.
Entity has declared tax amnesty assets and liabilities in
connection with the Tax Amnesty program in accordance
with Law No. 11 Year 2016 through the Assets Declaration
for Tax Amnesty Letter (Surat Pernyataan Harta untuk
Pengampunan Pajak/Surat Pernyataan Harta or SPHPP)
dated September 20, 2016 and has obtained Tax Amnesty
Approval Letter (Surat Keterangan Pengampunan Pajak /
Surat Keterangan or SKPP) No. KET-6066/PP/WPJ.06/2016
dated September 27, 2016. The assets declared for tax
amnesty amounted to Rp60,000,000 and the liabilities
declared associated with the acquisition of tax amnesty assets
amounted to nil, the difference between tax amnesty assets
and liabilities amounted to Rp600,000,000 is recognized in
the equity as additional paid in capital.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
80
19. PENDAPATAN SEWA PEMBIAYAAN 19. FINANCE LEASE INCOME
Akun ini rnerupakan pendapatan yang berasal dari
transaksi sewa pembiayaan yang meliputi barang modal
untuk konstruksi, pertambangan, pertanian, perkebunan,
transportasi dan lain-lain. Tidak ada pelanggan dengan
nilai pendapatan neto melebihi 10% dari jumlah
pendapatan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-
tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014.
This account represents income arising from finance
leases involving various capital goods for construction,
mining, agricultural, plantation, transpolfation and
other sectors. No income from single customer of more
than 10% of the total income for the years ended
December 31, 2016, 2015 and 2014.
Perusahaan tidak memiliki pendapatan sewa pembiayaan
yang berasal dari pihak berelasi.
The Company does not have financing lease income
originated from related party.
20. PENDAPATAN PEMBIAYAAN KONSUMEN 20. CONSUMER FINANCE INCOME
Akun ini merupakan pendapatan yang berasal dan
transaksi pembiayaan untuk pembelian barang-barang
konsumsi. Tidak ada pelanggan dengan nilai pendapatan
neto melebihi 10% dari jumlah pendapatan untuk tahun
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016, 2015
dan 2014.
This account represents income arising from financing
transactions for consumer goods. No income from single
customer of more than 10% of total income for the years
then ended December 31, 2016, 2015 and 2014.
Perusahaan tidak memiliki pendapatan pembiayaan
konsumen yang berasal dari pihak berelasi.
The Company does not have consumer financing income
from related party.
21. PENDAPATAN OPERASI LAIN 21. OTHER INCOME OPERATION
2016 2015 2014
Administrasi 13.201.926.749 11.017.617.995 45.728.187.319 Administration
Denda 7.173.564.503 11.236.575.395 11.780.754.084 Penalty
Asuransi 3.060.518.373 11.496.163.805 18.170.964.259 Insurance
Jumlah 23.436.009.625 33.750.357.195 75.679.905.662 Total
22. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 22. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
2016 2015 2014
Gaji dan tunjangan 39.090.575.544 46.355.049.083 58.790.600.216 Salaries and allowances
Perjalanan dan transportasi 9.357.929.863 6.538.754.711 18.305.813.560 Travelling and transportation
Biaya sewa 7.018.174.788 6.859.888.876 6.944.007.133 Rent
Perbaikan dan pemeliharaan 4.531.075.366 4.640.278.300 4.713.503.624 Repairs and maintenance
Perlengkapan 3.927.912.584 4.310.436.771 5.292.352.044 Utilities
Jasa tenaga ahli 3.382.528.291 4.520.783.681 4.108.172.788 Professional fees
Biaya penyusutan dan amortisasi 2.070.559.415 2.780.973.665 3.740.413.021 Depreciation and amortization
Perijinan 1.674.677.425 1.623.237.248 3.045.593.274 License and permit
Penyisihan imbalan kerja 1.229.013.420 1.034.682.699 1.278.308.263 Employee benefit
Pelatihan 976.021.534 73.057.821 83.455.462 Training
Peralatan kantor 839.231.102 953.461.458 2.004.798.452 Office supplies
Pengecekan BPKB 489.935.000 1.255.380.000 4.574.083.400 BPKB checking
Representasi 443.686.882 674.836.009 1.118.103.326 Entertainment
Pengiriman dokumen 438.947.207 568.576.830 856.546.922 Freight paid
Asuransi kendaraan 328.608.602 346.405.191 155.015.800 Insurance vehicle
Iklan dan promosi 64.568.034 68.613.865 87.358.645 Advertisement and promotion
Lain-lain 1.407.402.473 2.196.358.216 2.494.687.089 Miscellaneous
Jumlah 77.270.847.530 84.800.774.424 117.592.813.019 Total
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
81
23. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN 23. INTEREST EXPENSES
2016 2015 2014
Beban bunga 68.857.500.172 65.620.100.529 62.522.839.494 Interest expenses
Administrasi bank 5.363.489.214 3.316.419.654 6.703.205.371 Bank administration
Jumlah 74.220.989.386 68.936.520.183 69.226.044.865 Total
24. PENDAPATAN KEUANGAN 24. FINANCE INCOME
2016 2015 2014
Pendapatan bunga 92.005.772 121.072.304 238.268.912 Interest income
Jumlah 92.005.772 121.072.304 238.268.912 Total
25. BEBAN LAIN-LAIN 25. OTHER EXPENSES
2016 2015 2014
Penyisihan kerugian penurunan Allowance for impairment losses
piutang 13.914.419.834 18.508.366.144 33.127.629.308 of receivables
Jumlah 13.914.419.834 18.508.366.144 33.127.629.308 Total
26. PENDAPATAN LAIN-LAIN 26. OTHERS INCOME
2016 2015 2014
Laba penjualan aset tetap 136.332.900 104.830.753 377.912.053 Gain on sales of fixed assets
Lain-lain 6.125.429 18.465.286 58.435.881 Others
Jumlah 142.458.329 123.296.039 436.347.934 Total
27. LIABILITAS IMBALAN KERJA 27. EMPLOYMENT BENEFIT LIABILITY
Entitas membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti
untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang
Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan yang
berhak atas imbalan kerja tersebut adalah 615, 451 dan
651 karyawan di tahun 2016, 2015 dan 2014.
The Entity provides post-employment benefits for its
qualifying employees in accordance with Labor Law
No. 13/2003. The numbers of employees entitled to the
benefits are 615, 451 and 651employeesin 2016, 2015
and 2014.
Liabilitas imbalan kerja dihitung oleh aktuaris
independen PT Binaputra Jaga Hikmah dengan
menggunakan metode project unit credit biaya aktuaris.
The liability for employee benefits is calculated by
independent actuary PT Binaputra Jaga Hikmah which
used the projected unit credit actuarial cost method.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
82
27. LIABILITAS IMBALAN KERJA - Lanjutan 27. EMPLOYMENT BENEFIT LIABILITY - Conintinued
Asumsi-asumsi dasar yang digunakan aktuaris
independen adalah sebagai berikut:
The principal actuarial assumptions used by the
independent actuary were as follows:
Tingkat diskonto
Tingkat kenaikan gaji
Tingkat kematian
Tingkat cacat
Tingkat Pengunduran diri
8,50 dan/and 8,50 per tahun/per annum
5% per tahun/per annum
TMI II-99
TMI-III-2011
1 - 17 = 0 %
18 - 29 = 10%
30 - 39 = 5%
40 - 44 = 3%
45 - 49 = 2%
50 - 54 = 1%
55 - 99 = 0%
Discount Rate
Salary incrementt rate
Rate of mortality
Rate of disability
Rate of resignations
Liabilitas imbalan kerja di laporan posisi keuangan
adalah sebagai berikut:
Employment benefits liabilities at the statements of
financial position are as follows:
2016 2015 2014
Nilai kini liabilitas imbalan The present of liabilities for employment
kerja karyawan 3.244.699.253 4.093.767.375 4.711.144.210 benefits obligation
Jumlah 3.244.699.253 4.093.767.375 4.711.144.210 Total
Beban imbalan kerja yang diakui di laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain adalah:
The employment benefits expenses are recognized in the
statements of profit or loss and other comprehensive
income is:
2016 2015 2014
Diakui pada laba rugi Recognized in profit or loss
Biaya jasa kini 943.999.172 798.815.337 815.975.612 Current service cost
Biaya bunga 285.014.248 235.867.362 335.178.384 Interest cost
Sub jumlah 1.229.013.420 1.034.682.699 1.151.153.996 Sub total
Diakui pada penghasilan komprehensif Recodnized in other comprehensive
lain income
Pengukuran kembali program imbalan Re-measurement employment benefit
pasti - bersih 106.779.030 (2.220.408.593) (458.045.325) programe
Sub jumlah 106.779.030 (2.220.408.593) (458.045.325) Sub total
Jumlah 1.335.792.450 (1.185.725.894) 693.108.672 Total
Mutasi liabilitas bersih di laporan posisi keuangan adalah
sebagai berikut:
The movements in net liabilities in the statements of
financial position are as follows:
2016 2015 2014
Saldo awal 4.093.767.375 4.711.144.210 4.256.526.768 Begining balance
Perubahan yang dibebankan ke laba rugi 1.229.013.420 1.034.682.699 1.151.153.996 Changes charged to profit or loss
Pengukuran kembali (laba) rugi yang
dibebankan ke penghasilan Re-measurement (gains) loss charged
komprehensif lain (106.779.030) 2.220.408.593 458.045.325 to other comprehensive income
Pembayaran imbalan kerja (1.971.302.512) (3.872.468.127) (1.154.581.879) Payment of employement benefit
Jumlah 3.244.699.253 4.093.767.375 4.711.144.210 Total
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
83
28. IKATAN DAN PERJANJIAN 28. AGREEMENTS AND COMMITMENTS
PT Bank MNC Internasional, Tbk (dahulu PT Bank
ICB Bumiputera, Tbk) PT Bank MNC Internasional, Tbk (formerly PT Bank
ICB Bumiputera, Tbk)
Pada tanggal 21 Oktober 2010, Entitas memperpanjang
perjanjian untuk menjual piutang pembiayaan konsumen
kepada PT Bank MNC Internasional, Tbk., dengan
jumlah maksimum fasilitas Revolving sebesar
Rp105.000.000.000 dengan suku bunga 12,5% untuk
jangka waktu pinjaman 1(satu) sampai dengan 4 (empat)
tahun yang bersifat tetap sesuai dengan waktu pinjaman.
Sebagai imbalannya, Entitas diperbolehkan untuk
membebankan suku bunga tertentu kepada konsumen
melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada
PT Bank MNC Internasional, Tbk.
On October 21, 2010, the Entity extended agreement to
sell the consumer financing receivable to PT Bank MNC
Internasional, Tbk for maxmimum facility of
Rp105,000,000,000 with interest rate 12.5% for
maturities of 1(one) to 4 (four) years, wich is fixed
according to the terms of the loan. The Entity is permitted
to charge a certain interest rate to the customers over an
interest rate paid to PT Bank MNC Internasional, Tbk.
Pada tanggal 17 September 2015, Entitas mengadakan
perjanjian untuk menjual piutang pembiayaan konsumen
kepada PT Bank MNC Internasional, Tbk., dengan Akta
No. 71, dihadapan Indrasari Kresnadjaja, S.H., notaris di
Jakarta. Entitas mengadakan perjanjian menjual piutang
pembiayaan konsumen kepada PT Bank MNC
Internasional, Tbk., dengan jumlah maksimum fasilitas
sebesar Rp25.000.000.000 dengan suku bunga 13% per
tahun, dimana fasilitas tersebut harus digunakan
seluruhnya dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan
4 (empat) tahun sejak penanda-tanganan perjanjian.
On September 17, 2015, the Entity entered agreement to
sell the consumer financing receivable to PT Bank MNC
Internasional, Tbk., by Deed No. 71, before Indrasari
Kresnadjaja, S.H., Notary in Jakarta. The Entity entered
into an agreement to sell consumer financing to with
PT Bank MNC Internasional, Tbk., for maxmimum
facility of Rp25,000,000,000 with interest rate 13%, the
facility should be used within 1 (one) to 4 (four) years
after agreement signed.
Agunan atas pinjaman kepada PT Bank MNC
Internasional, Tbk (dahulu PT Bank ICB Bumiputera,
Tbk) berupa Kendaraan yang dibiayai dan diikat secara
fidusia sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Loan’s Collateral from PT Bank MNC Internasional, Tbk
(formerly PT Bank ICB Bumiputera, Tbk) the vehicle is
financed and tied in fiduciary compliance with the
provisions in force.
Bank kovenan: Bank’s covenant:
Tanpa pemberitahuan tertulis terlebih dahulu dari Bank,
Entitas dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut:
Without prior written notification to the Bank, the Entity
is not allowed to:
1. Mengadakan perubahan anggaran dasar Entitas
dan/atau Penjamin termasuk akan tetapi tidak terbatas
kepada maksud dan tujuan Entitas, perubahan struktur
permodalan atau modal dasar Entitas dan/atau
Penjamin kecuali untuk menambah agio dan/atau laba
yang ditahan;dan
1. To amend the articles of association of the Entity and
/ or the Guarantor including but not limited to the
intent and purpose of the Entity, changes in the
capital structure or authorized capital of the Entity
and / or the Guarantor except to add to the agio and /
or retained earnings;
2. Mengadakan perubahan susunan pemegang saham
Entitas dan/atau sebagai Penjamin.
2. To change the composition of shareholders of Entities
and / or as Guarantor.
Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, saldo
fasilitas adalah sebesar Rp15.659.550.463,
Rp8.718.415.381 dan nihil.
On December 31, 2016, 2015 and 2014 the balance of
facility is amounted to Rp15,659,550,463,
Rp8,718,415,381 and nil.
PT Bank Bukopin, Tbk PT Bank Bukopin, Tbk
Pada tanggal 9 Agustus 2011, Entitas melakukan
perjanjian pemberian pembiayaan bersama dengan
PT Bank Bukopin, Tbk., dengan Akta No. 7, dihadapan
Herawati, S.H., notaris di Jakarta. Perjanjian ini
merupakan suatu kerjasama antara rekanan dan bank
dalam memberikan pembiayaan bersama kepada debitur
untuk pembelian objek pembiayaan melalui pemberian
fasilitas KPM, dengan jumlah maksimum
Rp50.000.000.000, dengan tingkat suku bunga 11,50%
untuk jangka waktu pembayaran angsuran 1 (satu) tahun,
11,75% untuk jangka waktu 2 (dua) tahun, 12% untuk
jangka waktu 3 (tiga) tahun, 12,25% untuk jangka waktu
4 (empat) tahun dan 12,50% untuk jangka waktu 5 (lima)
tahun.
On August 9, 2011, the Entity entered into a joint
financing agreement providing financing along with
PT Bank Bukopin, Tbk., by Deed No. 7, before Herawati,
SH., Notary in Jakarta. This agreement is a collaboration
between the vendors and the banks in providing financing
to the debtor to finance the purchase of objects through
the provision of car loan facilities, with a maximum of
Rp50,000,000,000, with rate of 11.50% interest rate for
installment payment period of 1 (one) year , 11.75% for a
period of 2 (two) years, 12% for a period of 3 (three)
years, 12.25% for a period of 4 (four) years and 12.50%
for a period of 5 (five) years.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
84
28. IKATAN DAN PERJANJIAN - Lanjutan 28. AGREEMENTS AND COMMITMENTS - Continued
PT Bank Bukopin, Tbk - Lanjutan PT Bank Bukopin, Tbk - Continued
Pada tanggal 31 Agustus 2012, Entitas melakukan
perjanjian pemberian pembiayaan bersama dengan
PT Bank Bukopin, Tbk., dengan Akta No. 25, dihadapan
Herawati, S.H., notaris di Jakarta. Perjanjian ini
merupakan suatu kerjasama antara rekanan dan bank
dalam memberikan pembiayaan bersama kepada debitur
untuk pembelian objek pembiayaan melalui pemberian
fasilitas KPM, dengan jumlah maksimum
Rp100.000.000.000, dengan tingkat suku bunga 10,75%
untuk jangka waktu pembayaran angsuran 1 (satu) tahun
sampai dengan 3 (tiga) tahun, 11,50% untuk jangka
waktu 4 (empat) tahun dan 11,75% untuk jangka waktu
5 (lima) tahun.
On August 31, 2012, the Entity entered into a joint
financing agreement providing financing along with PT
Bank Bukopin, Tbk., By Deed. 25, before Herawati, SH,
Notary in Jakarta. This agreement is a collaboration
between the vendors and the banks in providing financing
to the debtor to finance the purchase of objects through
car loan facilities, with a maximum of
Rp100,000,000,000, with a 10.75% interest rate for
installment payment period of 1 (one) up to 3 (three)
years, 11.50% for a period of 4 (four) years and 11.75%
for a period of 5 (five) years.
Pada tanggal 10 Juli 2013 berdasarkan Akta No. 4
dihadapan Herawati, S.H., notaris di Jakarta, Entitas
melakukan perjanjian pemberian pembiayaan bersama
dengan PT Bank Bukopin, Tbk. Perjanjian ini merupakan
suatu kerjasama antara rekanan dan bank dalam
memberikan pembiayaan bersama kepada debitur untuk
pembelian objek pembiayaan melalui pemberian fasilitas
KPM. Jangka waktu perjanjian ini terhitung sejak tanggal
10 Juli 2013 sampai dengan 10 Juli 2015.
On July 10, 2013 based on Deed No. 4 by Herawati, S.H.,
notary in Jakarta, the Entity entered into a joint
financing agreement PT Bank Bukopin, Tbk., This
agreement pertains to a collaboration between vendors
and bank in providing financing to the borrower to
purchase the financing object through car loan facilities.
The term loan of this agreement starting from July 10,
2013 until July 10, 2015.
Pada tanggal 17 Oktober 2014 berdasarkan Akta No. 6
dihadapan Herawati, S.H., notaris di Jakarta, Entitas
melakukan perjanjian pemberian pembiayaan bersama
dengan PT Bank Bukopin, Tbk. Perjanjian ini merupakan
suatu kerjasama antara Entitas dan bank dalam yang
bertujuan untuk mengalihkan pembiayaan Entitas kepada
bank, sebagian atau seluruhnya sesuai yang ditentukan
dalam ketentuan khusus. Jangka waktu perjanjian ini
terhitung sejak tanggal 17 Oktober 2014 sampai dengan
17 Oktober 2016.
On October 17, 2014 based on Deed No. 6 by Herawati,
S.H., Notary in Jakarta, the Entitiy entered into an
agreement providing joint financing with PT Bank
Bukopin, Tbk., This is a cooperation agreement between
the Entity and the bank in which aims to transfer
financing Entity, to the bank in part or in ful in
accordance with stipulated special provisions. The term
loan of this agreement starting from October 17, 2014
until October 17, 2016.
Pada tanggal 17 Oktober 2014 berdasarkan Akta No. 7
dihadapan Herawati, S.H., notaris di Jakarta, Entitas
melakukan perjanjian pemberian pembiayaan bersama
dengan PT Bank Bukopin, Tbk. Berdasarkan perjanjian
ini, Entitas mendapat jumlah pembiayaan bersama
sebesar Rp100,000,000,000. Jangka waktu perjanjian ini
terhitung sejak tanggal 17 Oktober 2014 sampai dengan
17 Oktober 2016.
On October 17, 2014 based on deed No. 7 before
Herawati, S.H., Notary in Jakarta, the Entity entered into
an agreement of joint financing with PT Bank Bukopin,
Tbk. Based on the agreement, the Entity obtained joint
financing of Rp100,000,000,000. The term loan of this
agreement starting from October 17, 2014 until
October 17, 2016.
Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, saldo
pembiayaan bersama adalah sebesar Rp29.133.745.482
Rp132.569.288.646 dan Rp291.390.502.085.
As of December 31, 2016, 2015 and 2014, the balance of
joint financing is amounted to Rp29,133,745,482,
Rp132,569,288,646 and Rp291,390,502,085.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
85
28. IKATAN DAN PERJANJIAN - Lanjutan 28. AGREEMENTS AND COMMITMENTS - Continued
PT Bank J Trust Indonesia, Tbk (dahulu PT Bank
Mutiara, Tbk) PT Bank J Trust Indonesia, Tbk (formerly PT Bank
Mutiara, Tbk)
Pada tanggal 22 April 2014, berdasarkan akta No. 26
dihadapan Notaris Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.Kn.
Notaris di Jakarta. Entitas memperoleh fasilitas
pembiayaan bersama sebesar Rp150.000.000.000 dengan
sifat plafond fasilitas revolving dan sifat plafond end user
on liquidations.
On April 22, 2014, based on Deed No. 26 of Indrassari
Kresnadjaja, SH, M.Kn. Notary in Jakarta. the Entity
obtained joint financing of ceiling revolving
and end user liquidation facilities amounting to
Rp150,000,000,000.
Pada tanggal 18 Februari 2015, berdasarkan akta No. 31
dihadapan Notaris Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.Kn.
Notaris di Jakarta. Entitas memperoleh fasilitas
pembiayaan bersama sebesar Rp100.000.000.000 dengan
sifat plafond fasilitas revolving dan sifat plafond end user
on liquidations.
On February 18, 2015, based on Deed No. 31 of
Indrassari Kresnadjaja, SH, M.Kn. Notary in Jakarta. the
Entity obtained joint financing of ceiling revolving and
end user liquidation facilities amounting to
Rp100,000,000,000.
Agunan atas pinjaman kepada PT Bank J Trust Indonesia,
Tbk (dahulu PT Bank Mutiara, Tbk) berupa Kendaraan
yang dibiayai dan diikat secara fidusia sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Loan’s Collateral from PT Bank J Trust Indonesia, Tbk
(formerly PT Bank Mutiara, Tbk) the vehicle is financed
and tied in fiduciary compliance with the provisions in
force. Bank’s covenant:
Bank kovenan:
Tanpa pemberitahuan tertulis terlebih dahulu dari Bank,
Entitas dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut:
Without prior written notice from the Bank, Entities are
prohibited from doing the following:
1. Mengadakan perubahan anggaran dasar Entitas
dan/atau Penjamin termasuk akan tetapi tidak terbatas
kepada maksud dan tujuan Entitas, perubahan struktur
permodalan atau modal dasar Entitas dan/atau
Penjamin kecuali untuk menambah agio dan/atau laba
yang ditahan; dan
1. To amend the articles of association of the Entity
and/or the Guarantor including but not limited to the
intent and purpose of the Entity, changes in the
capital structure or authorized capital of the Entity
and / or the Guarantor except to add to the agio and /
or retained earnings;
2. Mengadakan perubahan susunan pemegang saham
Entitas dan/atau sebagai Penjamin.
2. To change the composition of shareholders of Entities
and / or as Guarantor.
Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, saldo
pembiayaan bersama adalah sebesar Rp81.587.159.567,
Rp181.798.139.612 dan Rp239.982.080.426.
As of December 31, 2016, 2015 and 2014 the balance of
joint financing is amounted to Rp81,587,159,567,
Rp181.798.139.612 and Rp239,982,080,426.
PT Bank Sinarmas, Tbk PT. Bank Sinarmas, Tbk
Pada tanggal 16 September 2011 berdasarkan Akta
No. 08, dihadapan Dahlia, S.H., Notaris di Jakarta,
Entitas mendapat penambahan pemberian fasilitas
channeling sejumlah Rp300.000.000.000 dari PT Bank
Sinarmas, Tbk., dengan jangka waktu pinjaman 4 (empat)
tahun dengan bunga sebesar 11,5% per tahun.
On September 16, 2011, based on Notarial Deed No. 08
of Dahlia, S.H., Notary in Jakarta, the Entity obtained
additional channeling facility amounted
Rp300,000,000,000 from PT Bank Sinarmas,Tbk., with a
4 (four) year period and interest rate 11,5% per annum.
Pada tanggal 22 Maret 2013, Entitas mendapat
penambahan pemberian fasilitas channeling sejumlah
Rp300.000.000.000 dari PT Bank Sinarmas, Tbk.
On March 22, 2013, the Entity obtained additional
channeling facility amounted Rp300,000,000,000 from
PT Bank Sinarmas, Tbk.
Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, saldo
pembiayaan bersama adalah sebesar Rp12.865.435.407,
Rp43.227.270.287 dan Rp109.305.544.889.
As of December 31,2016, 2015 and 2014, the balance of
joint financing is amounted to Rp12,865,435,407,
Rp43,227,270,287 and Rp109,305,544,889.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
86
28. IKATAN DAN PERJANJIAN - Lanjutan 28. AGREEMENTS AND COMMITMENTS - Continued
PT Bank Mandiri (Persero), Tbk PT Bank Mandiri (Persero), Tbk
Pada tanggal 17 Oktober 2011 berdasarkan Akta No. 21,
dihadapan Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.K., Notaris di
Jakarta, Entitas mendapat Penambahan pemberian
fasilitas pembiayaan Rp75.000.000.000 dari PT Bank
Mandiri (Persero), Tbk, dengan jangka waktu pinjaman
54 (lima puluh empat) bulan sejak tanggal
penandatanganan pejanjian kerjasama.
On October 17, 2011 based on the Deed. 21, before
Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.K, Notary in Jakarta, the
Entity obtained an additional credit facility of
Rp75.000.000.000 from PT Bank Mandiri (Persero), Tbk,
with the term of the loan period of 54 (fifty-four) months
since the agreement has been signed.
Pada tanggal 1 Juni 2012 berdasarkan Akta No. 02,
dihadapan Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.K., Notaris di
Jakarta, Entitas mendapat Penambahan pemberian
fasilitas pembiayaan Rp75.000.000.000 dari PT Bank
Mandiri (Persero), Tbk, dengan jangka waktu pinjaman
54 (lima puluh empat) bulan sejak tanggal
penandatanganan perjanjian kerjasama, dan merubah
limit dan sifat fasilitas pembiayaan. Dimana bank telah
menyetujui untuk memberikan tambahan Plafond
Fasilitas Pembiayaan Bersama (Joint Financing) kepada
konsumen/end user untuk Joint Financing (Pembiayaan
Bersama) kepada konsumen/end user perorangan untuk
mobil baru dan bekas dengan sifat pembiayaan limit
kerjasama bersifat Revolving dan tiap batch penarikan
bersifat Non Revolving.
On June 1, 2012 based on the Deed No. 02, before
Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.K, Notary in Jakarta, the
Entity obtained an additional credit facility of
Rp75.000.000.000 from PT Bank Mandiri (Persero), Tbk,
with the loan period of 54 (fifty-four) months since
agreement signing, and change the limits and nature of
financing facilities. Which Bank has approved to provide
additional plafond for Joint Financing Facility
(Pembiayaan Bersama) to the consumer / end user for
Joint Financing (Pembiayaan Bersama) to the consumer
/ end user individual for new and used car financing limit
cooperation with Revolving nature and each withdrawal
batch is Non-Revolving.
Pada tanggal 22 Maret 2013 berdasarkan Akta No. 93
dihadapan Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.K., notaris di
Jakarta, Entitas mendapat penambahan fasilitas
pembiayaan Rp100.000.000.000 dari PT Bank Mandiri
(Persero), Tbk, dengan jangka waktu pinjaman 54 (lima
puluh empat) bulan sejak tanggal penandatanganan
pejanjian kerjasama, dan merubah limit dan sifat fasilitas
pembiayaan. Bunga kredit untuk kendaraan bermotor
dengan umur kendaraan sampai dengan 12 (dua belas)
tahun suku bunga pinjaman 11%. Sedangkan untuk
kendaraan bermotor dengan umur kendaraan lebih dari
12 (dua belas) tahun sampai dengan 15 (lima belas)
tahun, suku bunga pinjaman 12%.
On March 22, 2013 based on Deed No. 93 by Indrasari
Kresnadjaja, S.H., M.K., notary in Jakarta, the Entity
obtained an additional credit facility of
Rp100.000.000.000 from PT Bank Mandiri (Persero),
Tbk with the loan period 54 (fifty four) months since
agreement signing, and change the limits and nature of
financing facilities. Interest loans for motor vehicles with
vehicle age to 12 (twelve) years, loan interest rates 11%
and for age vehicles with age more than 12 (twelve)
years up to 15 (fifteen) years, loan interest rates is 12%.
Pada tanggal 23 Desember 2013 berdasarkan Akta No. 38
dihadapan Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.K., notaris di
Jakarta, Entitas mendapat penambahan fasilitas
pembiayaan sebesar Rp75.000.000.000 dari
PT Bank Mandiri (Persero), Tbk dengan jangka waktu
penarikan pinjaman 18 (delapan belas) bulan sejak
tanggal penandatanganan perjanjian kerjasama.
On December 23, 2013, based on Deed No. 38 by
Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.K., notary in Jakarta, the
Entity obtained an additional credit facility of
Rp75,000,000,000 from PT Bank Mandiri (Persero), Tbk
with the withdrawal loan period 18 (eighteen) months
since agreement signing.
Pada tanggal 9 September 2014 berdasarkan Akta No. 07
dihadapan Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.K., notaris di
Jakarta, Entitas mendapat fasilitas pembiayaan sebesar
Rp80.000.000.000 dari PT Bank Mandiri (Persero), Tbk
dengan jangka waktu penarikan pinjaman 54 (lima puluh
empat) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian
kerjasama.
On September 9, 2014, based on Deed No. 07 by
Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.K., notary in Jakarta, the
Entity obtained a credit facility of Rp80,000,000,000
from PT Bank Mandiri (Persero), Tbk with the
withdrawal loan period 54 (fifty four) months since
agreement signing.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
87
28. IKATAN DAN PERJANJIAN - Lanjutan 28. AGREEMENTS AND COMMITMENTS - Continued
PT Bank Mandiri (Persero), Tbk - Lanjutan PT Bank Mandiri (Persero), Tbk - Continued
Agunan atas pinjaman kepada PT Bank Mandiri, Tbk
berupa Kendaraan yang dibiayai dan diikat secara fidusia
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Loan’s Collateral from PT Bank Mega, Tbk represent
vehicles that are financed and tied in fiduciary according
to the applicable provisions.
Bank kovenan: Bank’s covenant:
Tanpa pemberitahuan tertulis terlebih dahulu dari Bank,
Entitas dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut:
Without prior written notice from the Bank, Entities are
prohibited from doing the following:
1. Mengadakan perubahan anggaran dasar Entitas
dan/atau Penjamin termasuk akan tetapi tidak terbatas
kepada maksud dan tujuan Entitas, perubahan struktur
permodalan atau modal dasar Entitas dan/atau
Penjamin kecuali untuk menambah agio dan/atau laba
yang ditahan;dan
1. To amend the articles of association of the Entity and
/ or the Guarantor including but not limited to the
intent and purpose of the Entity, changes in the
capital structure or authorized capital of the Entity
and / or the Guarantor except to add to the agio and /
or retained earnings;
2. Mengadakan perubahan susunan pemegang saham
Entitas dan/atau sebagai Penjamin.
2. To change the composition of shareholders of Entities
and / or as Guarantor.
Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 saldo
pembiayaan bersama adalah Rp20.819.302.058,
Rp92.488.451.168 dan Rp196.552.725.523.
As of December 31, 2016, 2015 and 2014 the balance of
joint financing is amounted to Rp20,819,302,058,
Rp92,488,451,168 and Rp196,552,725,523.
PT Bank Mega, Tbk PT Bank Mega, Tbk
Pada tanggal 28 Agustus 2009, Entitas mendapat
tambahan jumlah pembiayaan sesuai dengan perjanjian
No. 024/ADD-MOJF/LEGD-CRL/09 dari PT Bank
Mega, Tbk sebesar Rp100.000.000.000 dan minimum
pencairan Perkelompok (batch) sebesar Rp250.000.000
dengan bunga fixed 16,75% untuk jangka 1 (satu) tahun
sampai 2 (dua) tahun, 17% untuk jangka waktu 3 (tiga)
tahun, 17,5% untuk jangka waktu 4 (empat) tahun dan
18% untuk jangka waktu 5 (lima) tahun.
On August 28, 2009, the Entity received an additional
amount of financing in accordance with the agreement
No. 024/ADD-MOJF/LEGD- CRL/09 from PT Bank
Mega, Tbk amounted to Rp100,000,000,000 and the
minimum disbursement (batch) amounted
Rp250,000,000 with a fixed interest rate of 16.75% for 1
(one) until 2 (two) years period, 17% for 3 (three) years
period, 17.5% for 4 (four) years period and 18% for 5
(five) years period.
Pada tanggal 12 Mei 2011 berdasarkan perubahan kelima
perjanjian pembiayaan bersama Mega Oto Joint
Financing, nomor: 030/ADD-MOJF/LEGD-CRL/11.
Entitas mendapat pemberian fasilitas pembiayaan
bersama Rp100.000.000.000 jenis fasilitas Mega Oto
Joint Financing dengan tingkat suku bunga fixed 13,50%
untuk penarikan kredit dengan jangka waktu pembayaran
angsuran 1 (satu) tahun, fixed 13,75% untuk jangka
waktu 2 (dua) tahun, fixed 14% untuk jangka waktu
3 (tiga) tahun, fixed 14,50% untuk jangka waktu
4 (empat) tahun dan fixed 15% untuk jangka waktu
5 (lima) tahun.
On May 12, 2011 based on the fifth amendment of
financing agreement with Mega Oto Joint Financing,
number: 030/ADD-MOJF/LEGD-CRL/11., the Entity
obtained joint financing facilities of Rp100,000,000,000
Mega Oto Joint Financing facility with interest rate of
13.50% fixed for the withdrawal of credit with
installment payment period of 1 (one) year,
13.75% fixed for a period of
2 (two) year, 14% fixed for a period of 3 (three) years,
14.50% fixed for a period of 4 (four) years and 15% fixed
for a period of 5 (five) years.
Pada tanggal 26 Maret 2012 berdasarkan perubahan
keenam perjanjian pembiayaan bersama Mega Oto Joint
Financing, nomor: 006/ADD-MOJF/LEGD-CRL/12.
Entitas mendapat pemberian fasilitas pembiayaan
bersama Rp100.000.000.000 jenis fasilitas Mega Oto
Joint Financing dengan tingkat suku bunga fixed 13,50%
untuk penarikan kredit dengan jangka waktu pembayaran
angsuran 1 (satu) tahun, fixed 13,75% untuk jangka
waktu 2 (dua) tahun dan fixed 14% untuk jangka waktu
3 (tiga) tahun.
On March 26, 2012 based on the sixth joint financing
agreement with Mega Oto Joint Financing, number:
006/ADD-MOJF/LEGD-CRL/12. The Entity obtained
joint financing facilities of Rp100,000,000,000 Mega Oto
Joint Financing facility with interest rate of 13.50% fixed
for the withdrawal of credit with installment payment
period of 1 (one) year, 13.75% fixed for a period of
2 (two) years and 14% fixed for a period of 3 (three)
years.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
88
28. IKATAN DAN PERJANJIAN - Lanjutan 28. AGREEMENTS AND COMMITMENTS - Continued
PT Bank Mega, Tbk - Lanjutan PT Bank Mega, Tbk - Continued
Pada tanggal 29 April 2013 berdasarkan perubahan
kedelapan perjanjian pembiayaan bersama Mega Oto
Joint Financing, nomor 026/ADD-MOJF/COLG-
LCL/13, Entitas memperoleh perpanjangan jangka waktu
pencairan sehingga fasilitas Mega Oto Joint Financing
berakhir tanggal 26 Maret 2014.
On April 29, 2013 based on the eighth amendmend of
financing agreement of the Mega Oto Joint Financing
number: 026/ADD-MOJF/COLG-LCL/13, the Entity
obtained the extension of withdrawal period so that
Mega Oto Joint Financing facility expires on March 26,
2014.
Pada tanggal 28 Oktober 2014 berdasarkan perubahan
kesebelas perjanjian pembiayaan bersama Mega Oto
Joint Financing, nomor 141/ADD-MOJF/COLG-
LCL/14, Entitas memperoleh perpanjangan jangka waktu
pencairan sehingga fasilitas Mega Oto Joint Financing
berakhir tanggal 28 Oktober 2015 dengan alokasi dana
Rp100.000.000.000.
On October 28, 2014 based on the eleventh amendmend
of financing agreement of the Mega Oto Joint Financing
number: 141/ADD-MOJF/COLG-LCL/14, the Entity
obtained the extension of withdrawal period so that
Mega Oto Joint Financing facility expires on October 28,
2015 with fund alocation of Rp100,000,000,000 .
Pada tanggal 07 September 2016 berdasarkan perubahan
keempatbelas perjanjian pembiayaan bersama Mega Oto
Joint Financing, nomor 082/ADD-MOJF/COLG-
LCCL/16, Entitas memperoleh perpanjangan jangka
waktu pencairan sehingga fasilitas Mega Oto Joint
Financing berakhir tanggal 07 September 2017 dengan
alokasi dana Rp100.000.000.000.
On September 07, 2016 based on eleven changes in the
financing agreement of the Mega Oto Joint Financing
number: 082/ADD-MOJF/COLG-LCL/16, the Entity
obtained the extension of withdrawal period so that
Mega Oto Joint Financing facility expires on September
07, 2017 with fund alocation of Rp100,000,000,000 .
Agunan atas pinjaman kepada PT Bank Mega, Tbk
berupa Kendaraan yang dibiayai dan diikat secara fidusia
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Loan’s Collateral from PT Bank Mega, Tbk represent
vehicle financed and tied in fiduciary compliance with
the provisions in force.
Bank kovenan: Bank’s covenant:
1. Tanpa pemberitahuan tertulis terlebih dahulu dari
Bank, Entitas dilarang melakukan hal-hal sebagai
berikut:
1. Without prior written notice from the Bank, Entities
are prohibited from doing the following:
2. Entitas wajib mengambil alih atas A/R yang sudah
overdue >90 hari;
2. The Entity shall take over A/R overdue> 90 days;
3. Entitas wajib mempertahankan prosentase TBO
Dokumen jaminan (BPKB) sebesar maksimal 5% dari
total NOA aktif di Bank Mega;
3. Entities shall maintain the percentage of TBO
Documents guarantees (BPKB) of a maximum of 5%
of the total active NOA at Bank Mega;
4. Dalam hal pelunasan dipercepat, Perseroan akan
dikenakan denda penalty sebesar 2% dari total
outstanding pokok yang dilunasi apabila dana
pelunasan yang dipakai bukan berasal dari dana end
user, namun berasal dari dana Perseroan atau dana
milik pihak ketiga, atau end user di take over oleh
Bank atau lembaga keuangan lain, atau tidak
dikarenakan oleh hal-hal yang dianggap tidak wajar
oleh Bank Mega;
4. In the event of an accelerated settlement, the
Company shall be liable to a penalty penalty of 2% of
the total outstanding principal paid if the redemption
fund used is not derived from end user funds but
derived from the Company's funds or third party
funds, or the end user is taken over By the Bank or
other financial institution, or not due to matters
deemed unnatural by Bank Mega;
5. Overdue di atas 90 hari maksimal 2% dari total NOA
aktif di Bank Mega dan NOA aktif Perseroan secara
nasional, dan bila melebihi batas maksimum tersebut,
maka Bank Mega berhak melakukan stop booking
samapai dengan kondisi TBO BPKB dan overdue
tersebut diturunkan kembali.
5. Overdue above 90 days up to 2% of total NOA is
active in Bank Mega and NOA actively of the
Company nationally, and if exceeding the maximum
limit, Bank Mega is entitled to stop booking until the
condition of TBO BPKB and overdue is reversed.
Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, saldo
pembiayaan bersama adalah sebesar Rp170.124.482.755,
Rp55.640.825.846 dan Rp76.397.159.353.
As of December 31, 2016, 2015 and 2014 the balance of
joint financing is amounted to Rp170,124,482,755,
Rp55.640.825.846 and Rp76,397,159,353.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
89
29. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN
RISIKO KEUANGAN - Lanjutan 29. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES - Continued
Liabilitas keuangan utama Entitas meliputi utang bank,
utang lain-lain dan biaya masih harus dibayar. Tujuan
utama dari liabilitas keuangan ini adalah untuk
mengumpulkan dana untuk operasi Entitas. Entitas juga
mempunyai berbagai aset keuangan seperti piutang
pembiayaan serta kas dan bank, yang dihasilkan langsung
dari kegiatan usahanya. Selama tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, kebijakan
Entitas adalah untuk tidak melakukan lindung nilai atas
instrumen keuangannya.
The financial liabilities of the Entity include bank loan,
other payables and accrued expenses. These financial
liabilities are primarily intended to raise funds or arise
directly from the Entity’s operations. The Entity also has
various financial assets such as lease receivables and
cash and banks, which arise directly from its operations.
During the years ended 31 December 2016, 2015 and
2014, the Entity’s policy is that no hedging in financial
instruments shall be undertaken.
Risiko utama dari instrumen keuangan Entitas adalah
risiko suku bunga, risiko mata uang, risiko harga
komoditas, risiko kredit, dan risiko likuiditas. Direksi
menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola
masing-masing risiko tersebut yang dijelaskan dengan
lebih rinci sebagai berikut:
The main risks arising from the financial instruments are
interest rate risk, foreign currency risk, commodity price
risk, credit risk and liquidity risk. The Board of
Directions reviews and agrees policies for managing
each of these risks, which are described in more details
as follows:
Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas Fair value and cash flow interest rate risk
Risiko suku bunga Entitas terutama timbul dari pinjaman
untuk modal kerja dan investasi. Pinjaman pada berbagai
suku bunga menimbulkan risiko suku bunga atas nilai
wajar kepada Entitas.
The Entity’s interest rate risk mainly arises from bank
loans. Bank loans at variable rates expose the Entity to
fair value interest rate risk. There are no bank loans of
the Group that bore interest at fixed rate.
Risiko pasar Market risk
Risiko pasar merupakan risiko yang terutama disebabkan
karena perubahan tingkat bunga, nilai tukar mata uang
Rupiah, harga modal atau pinjaman, yang dapat
membawa risiko bagi Entitas. Dalam perencanaan
usaha Entitas, risiko pasar yang memiliki dampak
langsung kepada Entitas adalah dalam hal pengelolaan
tingkat bunga.
Market risk is the risk primarily due to changes in
interest rates, exchange rate of Rupiah currency, the
price of capital or loans, which could incur risks to the
Entity. In the Entity's business planning, market risk with
direct impact to the Entity is in terms of interest rates
management.
Perubahan tingkat bunga acuan akan menjadi risiko pada
saat perubahannya, terutama ketika tingkat bunga
dinaikkan, yang menyebabkan kerugian bagi Entitas
sehingga dapat menyebabkan risiko kredit Entitas
meningkat. Untuk itu, Entitas menerapkan pengelolaan
tingkat bunga tetap secara konsisten dengan
menyesuaikan tingkat bunga kredit terhadap tingkat
bunga pinjaman dan beban dana.
Changes in interest rates would become a risk at the point
of change, especially when the interest rate is raised,
which would cause losses to the Entity, hence resulting in
increased Entity's credit risk. Therefore, the Entity
implements fixed interest rate management consistently
by doing adjustment on lending interest rate and cost of
funds.
Risiko kredit Credit Risk
Risiko kredit merupakan risiko utama karena Entitas
bergerak dalam bidang pembiayaan konsumen, dimana
Entitas menawarkan jasa kredit bagi masyarakat yang
hendak memiliki kendaraan bermotor. Secara
langsung, Entitas menghadapi risiko seandainya
konsumen tidak mampu memenuhi kewajibannya dalam
melunasi kredit sesuai dengan perjanjian yang telah
disepakati antara konsumen dengan Entitas.
Credit risk is a major risk because the Entity is engaged in
consumer financing activity, in which the Entity offers
credit services to public who would like to own
motor vehicles. Directly, the Entity faces risks when
consumers are not able to fulfill their obligations in
paying off loans that already agreed upon in the
contract between consumers and Entity.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
90
29. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN
RISIKO KEUANGAN - Lanjutan 29. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES - Continued
Risiko kredit - Lanjutan Credit Risk - Continued
Risiko kredit merupakan risiko yang tidak bisa dihindari,
namun dapat dikelola hingga pada batasan yang bisa
diterima.
Credit risk is an unavoidable risk, however, could be
managed to an acceptable limit.
Entitas telah memiliki kebijakan dalam menghadapi
risiko ini. Dimulai dari proses awal penerimaan aplikasi
kredit yang selektif dan ditangani dengan prinsip kehati-
hatian, yang mana aplikasi kredit akan melalui proses
survey dan analisa kredit untuk kemudian disetujui oleh
Komite Kredit.
The Entity already has a policy in order to deal with this
risk. Starting from the beginning of the process in
receiving credit applications selectively and handling
them with prudence principle, whereby the credit
application would go through survey and credit analysis
process in order to be approved subsequently by the
Credit Committee.
Entitas juga menerapkan Pedoman Penerapan Prinsip
Mengenal Nasabah yang diatur oleh Peraturan Menteri
Keuangan No. 45/KMK.06/2003 tanggal 30 Januari 2003
tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah bagi
Lembaga Keuangan Non Bank, yang telah dirubah
dengan Peraturan Menteri Keuangan
No. 74/PMK.012/2006 tanggal 31 Agustus 2006 dan
Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan
No. Kep-2833/LK/2003 tanggal 12 Mei 2003 tentang
Pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal
Nasabah pada Lembaga Keuangan Non Bank.
The Entity also implemented the Manual for
Implementation of Know Your Customer Principles as
regulated in the Ministry of Finance Regulation
No. 45/KMK.06/2003 dated January 30, 2003 regarding
the Implementation of Know Your Customer Principles
for Non-Banking Financial Institutions, which was
amended with the Ministry of Finance Regulation
No. 74/PMK.012/2006 dated August 31, 2006 and the
Decision of the Director General of Financial
Institutions No. Kep-2833/LK/2003 dated May 12, 2003
regarding the Manual for Implementation of Know Your
Customer Principles for Non-Banking Financial
Institutions.
Untuk setiap kategori aset keuangan, Entitas harus
mengungkapkan eksposur maksimum terhadap risiko
kredit dan analisa konsentrasi risiko kredit.
For each financial asset category, the Entity should
disclose maximum exposure to credit risk and
concentration of credit risk analysis.
i. Esposur maksimum terhadap risiko kredit
Eksposur Entitas terhadap risiko kredit hampir
seluruhnya berasal dari piutang pembiayaan
konsumen, dimana eksposur maksimum terhadap
risiko kredit sama dengan nilai tercatat.
i. Maximum exposure to credit risk
The Entity’s exposure to credit risk mainly comes
from the consumer financing receivables, of which
the maximum exposure to credit risk equals to the
carrying amount.
ii. Analisis konsentrasi risiko kredit
Konsentrasi risiko kredit timbul ketika sejumlah
pelanggan bergerak dalam aktivitas usaha yang sama
atau aktivitas dalam wilayah geografis yang sama,
atau ketika mereka memiliki karakteristik yang
sejenis yang akan menyebabkan kemampuan untuk
memenuhi kewajiban kontraktualnya sama-sama
dipengaruhi oleh perubahan kondisi ekonomi atau
yang lainnya. Entitas bergerak dibidang usaha
pembiayaan konsumen yang pelanggannya
kebanyakan adalah individu dan tidak terkonsentrasi
pada wilayah geografis tertentu.
ii. Concentration of risk analysis
Concentrations of credit risk arise when a number
of customers are engaged in similar business
activities or activities within the same geographic
region, or when they have similar characteristics that
would cause their ability to meet contractual
obligations to be similarly affected by changes in
economic or other conditions. The Entity is currently
engaged in consumer financing business which the
customers are mainly individuals and they are not
concentrated in the specific geographic region.
Risiko Likuiditas Liquidity risk
Risiko likuiditas merupakan risiko, yang mana Entitas
tidak memiliki sumber keuangan yang mencukupi untuk
memenuhi kewajibannya yang telah jatuh tempo.
Meningat Entitas memperoleh dukungan keuangan yang
kuat dari Entitas Induk melalui skema pembiayaan
bersama, maka risiko ini dapat dikelola dengan baik.
Liquidity risk is the risk, whereby the Entity does not
have sufficient financial resources to discharge its
matured liabilities. As the Entity receives strong financial
support from Parent Entity through joint financing
scheme, hence this risk could be managed properly.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
91
29. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN
RISIKO KEUANGAN - Lanjutan 29. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES - Continued
Risiko operasional Operational risk
Entitas juga sangat peduli terhadap risiko operasional,
karena jika terdapat permasalahan yang timbul sehubungan
dengan risiko ini bisa berdampak dan berpengaruh
luas bagi kinerja Entitas secara keseluruhan. Secara
umum, risiko operasional merupakan risiko yang
disebabkan karena kekurangan dan kegagalan proses
internal, kesalahan manusia, kegagalan system
ataupun permasalahan-permasalahan yang berdampak
pada operasi Entitas.
The Entity is also very concerned about the operational
risk, because if there are problems arise in relation with
this risk, it could bring large impact and affect the
overall Entity’s performance. In general, operational risk
is the risk caused by shortcomings and failures of
internal processes, human errors, system failures or
problems that could bring impact to the Entity's
operations.
Penanganan risiko operasional dalam Entitas dilakukan
dengan 3 (tiga) langkah, yaitu:
The handling of operational risks in Entity consist of 3
(three) steps as follows:
- Pengidentifikasian risiko
- Pengukuran risiko
- Manajemen, pengawasan dan pengendalian risiko
- Risk Indentification
- Risk Measurement
- Risk management supervision and control
30. SALDO DAN TRANSAKSI PIHAK-PIHAK
BERELASI 30. BALANCE AND TRANSACTION WITH RELATED
PARTIES
Diluar dan didalam kegiatan usahanya, Entitas
melakukan transaksi dengan pihak berelasi (catatan 13
dan 16). Semua transaksi material dengan pihak-pihak
berelasi telah diungkapkan pada laporan keuangan.
Outside and inside the normal course of business, the
Entity engaged in transactions with related parties (note
13 and 16). All material transactions with related parties
are disclosed in the financial statements.
Pihak berelasi/Related Party Sifat dari hubungan/
Nature of relationship
Sifat dari transaksi/
Nature of transaction
PT Inti Sukses Danamas
Pemegang Saham Mayoritas
Entitas/the majority shareholders
of the Entity
Utang subordinasi/subordinated
loan
PT Pan Pacific Insurance
Pemegang saham yang sama/the
same of shareholder
Utang lain-lain/Others payable
Ringkasan saldo dengan pihak berelasi dan persentase
saldo dengan pihak berelasi terhadap total liabilitas
adalah sebagai berikut:
The summary of related party balances and percentages of
related party balance to total liabilities as follows:
2016 2015 2014
Liabilitas Liabilities
Utang lain-lain (Catatan 16) 4.550.582.588 5.252.125.798 18.010.923.083 Other payable (Note 16)
Utang subordinasi (Catatan 13) 25.000.000.000 25.000.000.000 25.000.000.000 Subordinated loan (Note 13)
Persentase terhadap total liabilitas Percentage to total liabilities
Utang lain-lain 0,62% 0,78% 2,20% Other payable
Utang subordinasi 3,43% 3,72% 3,06% Subordinated loan
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
92
30. SALDO DAN TRANSAKSI PIHAK-PIHAK
BERELASI - Lanjutan 30. BALANCE AND TRANSACTION WITH RELATED
PARTIES - Continued
Gaji dan tunjangan lainnya berupa imbalan kerja jangka
pendek yang diterima Dewan Komisaris dan Direksi
Entitas adalah sebagai berikut:
Salaries and other benefits in the form of short-term
employee benefits received by the Board of
Commissioners and the Board of Directors of the
Company are as follows:
2016 2015 2014
Imbalan kerja Short term employment
jangka pendek - gaji 3.531.900.200 3.735.761.708 3.764.374.803 benefits - salaries
31. INSTRUMEN KEUANGAN 31. FINANCIAL INSTRUMENT
Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan
posisi keuangan dicatat sebesar nilai wajar, atau disajikan
dalam jumlah tercatat baik karena jumlah tersebut adalah
kurang lebih sebesar nilai wajarnya atau karena nilai
wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Penjelasan
lebih lanjut diberikan pada paragraf-paragraf berikut:
Financial instruments presented in the statement of
financial position (balance sheet) are carried at fair
value, otherwise, they are presented at carrying amounts
as either these are reasonable approximation of fair
values or their fair values cannot be reliably measured.
Further explanations are provided in the following
paragraphs:
Instrumen keuangan yang dicatat pada nilai wajar
atau biaya perolehan diamortisasi Financial instruments carried at fair value or amortized
cost
Piutang pembiayaan konsumen disajikan pada biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode
SBE, dan tingkat diskonto yang digunakan mengacu
kepada suku bunga pinjaman pasar saat ini bagi pinjaman
yang serupa.
Consumer financing receivables are presented at cost or
amortized using the SBE, and the discount rate used in
reference to the loan rates current market for similar
loans.
Instrumen keuangan dengan nilai tercatat yang
kurang lebih sebesar nilai wajarnya Financial instruments with carring value of
approximately at fair value
Manajemen menetapkan bahwa nilai tercatat
(berdasarkan jumlah nominal) kas dan bank, piutang lain-
lain, utang lain-lain, dan biaya masih harus dibayar, serta
utang bank sebesar nilai wajarnya.
Management has determined that the carrying value
(based on nominal amount) in cash and banks, other
receivables, other payables and accrued expenses, as
well as bank loan of approximately at fair value.
Klasifikasi instrumen keuangan Classification of financial instruments
Manajemen menetapkan bahwa nilai tercatat
(berdasarkan jumlah nominal) kas dan bank, piutang lain-
lain, utang lain-lain, dan biaya masih harus dibayar, serta
utang bank dengan suku bunga mengambang kurang
lebih sebesar nilai wajarnya karena dinilai ulang secara
berkala.
Management has determined that the carrying value
(based on nominal amount) of cash and banks, other
receivables, other payables and accrued expenses with
floating interest rate approximately equal to their fair
value due to be reassessed regularly.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
93
31. INSTRUMEN KEUANGAN - Lanjutan 31. FINANCIAL INSTRUMENT - Continued
Klasifikasi instrumen keuangan - Lanjutan Classification of financial instruments - Lanjutan
Tabel berikut menjabarkan perbandingan antara jumlah
tercatat dan nilai wajar instrumen keuangan Entitas yang
dicatat di laporan keuangan:
The following table lists the comparison between the
carrying amount and fair value of financial instruments
The entity is recorded in the financial statements:
Nilai tercatat/ Nilai Wajar/
Carrying Value Fair Value
2016 2016
Aset keuangan Financial assets
Kas dan bank 8.702.697.506 8.702.697.506 Cash and banks
Piutang sewa pembiayaan-bersih 1.248.941.707 1.248.941.707 Finance lease receivables-net
Piutang pembiayaan konsumen-bersih 836.923.966.134 836.923.966.134 Consumer financing receivables-net
Piutang lain-lain 48.837.260 48.837.260 Other receivables
Jumlah aset keuangan 846.924.442.607 846.924.442.607 Total finacial assets
Liabilitas keuangan Financial liabilities
Utang bank 678.451.955.555 678.451.955.555 Bank loan
Beban bunga yang masih harus dibayar 7.174.135.314 7.174.135.314 Accrued interest expenses
Utang Lain-lain 35.558.353.287 35.558.353.287 Other payables
Jumlah Liabilitas keuangan 721.184.444.156 721.184.444.156 Total financial liabilities
Nilai tercatat/ Nilai Wajar/
Carrying Value Fair Value
2015 2015
Aset keuangan Financial assets
Kas dan bank 21.069.372.986 21.069.372.986 Cash and banks
Piutang sewa pembiayaan-bersih 1.894.963.303 1.894.963.303 Finance lease receivables-net
Piutang pembiayaan konsumen-bersih 752.440.762.229 752.440.762.229 Consumer financing receivables-net
Piutang lain-lain 74.860.856 74.860.856 Other receivables
Jumlah aset keuangan 775.479.959.374 775.479.959.374 Total finacial assets
Liabilitas keuangan Financial liabilities
Utang bank 620.167.833.751 620.167.833.751 Bank loan
Beban bunga yang masih harus dibayar 9.799.399.687 9.799.399.687 Accrued interest expenses
Utang Lain-lain 32.092.693.798 32.092.693.798 Other payables
Jumlah Liabilitas keuangan 662.059.927.236 662.059.927.236 Total financial liabilities
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
94
31. INSTRUMEN KEUANGAN - Lanjutan 31. FINANCIAL INSTRUMENT - Continued
Klasifikasi instrumen keuangan - Lanjutan Classification of financial instruments - Continued
Nilai tercatat/ Nilai Wajar/
Carrying Value Fair Value
2014 2014
Aset keuangan Financial assets
Kas dan setara kas 20.662.288.197 20.662.288.197 Cash and cash equivalents
Piutang pembiayaan konsumen-bersih 887.650.566.022 887.650.566.022 Consumer financing receivables-net
Jumlah aset keuangan 908.312.854.219 908.312.854.219 Total finacial assets
Liabilitas keuangan Financial liabilities
Utang bank 748.298.476.309 748.298.476.309 Bank loan
Bunga yang masih harus dibayar 5.710.786.114 5.710.786.114 Accrued interest expenses
Utang Lain-lain 40.120.719.642 40.120.719.642 Other payables
Jumlah Liabilitas keuangan 794.129.982.065 794.129.982.065 Total financial liabilities
32. ASET DALAM MATA UANG ASING 32. ASSETS IN FOREIGN CURRENCY
Entitas memiliki aset dalam mata uang asing sebagai
berikut:
The Entity assets in foreign currency as follows:
Mata Uang asing/ Ekuivalen Rp / Mata Uang asing/ Ekuivalen Rp / Mata Uang asing/ Ekuivalen Rp /
Foreign currency Equivalent Rp Foreign currency Equivalent Rp Foreign currency Equivalent Rp
Aset Assets
Kas dan Cash and cash
setara kas equivalent
USD 1.729,49 23.237.428 1.789,49 24.686.015 1.849,49 23.007.656 USD
Jumlah aset - bersih 23.237.428 24.686.015 23.007.656 Tolal assets - net
2016 20142015
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
95
33. LABA PER SAHAM DASAR 33. BASIC EARNING PER SHARE
2016 2015 2014
Laba Bersih Tahun berjalan 7.637.266.260 7.798.192.832 9.644.301.371 Net Income For The Year
Rata-rata tertimbang jumlah Average number of ordinary
saham yang beredar 57.250.000 57.250.000 57.250.000 share
Jumlah 133 136 168 Total
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba
yang diatribusikan kepada pemilik Entitas dengan jumlah
rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang
bersangkutan.
Earnings per share is calculated by dividing the profit
attributable to owners of the Entity by the weighted
average number of shares outstanding during the year.
34. SEGMEN OPERASI 34. OPERATING SEGMENT
Segmen operasi dilaporkan sesuai dengan laporan internal
Entitas yang disiapkan untuk mengambil keputusan
operasional yang bertanggung jawab untuk
mengalokasikan sumber daya ke segmen tertentu dan
penilaian atas performanya. Entitas melakukan kegiatan
pembiayaan konsumen dibeberapa wilayah di Indonesia
(Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah
Istimewa Yogyakarta, Sumatera, Kalimantan dan
Sulawesi) untuk kendaraan roda empat baru dan bekas.
Untuk itu, informasi segmen operasi disajikan sebagai
bentuk primer pelaporan segmen.
Operating segments are reported in accordance with the
internal reporting provided to the chief operating
decision maker which is responsible for allocating
resources to certain segments and performance
assessments. The Entity has consumer financing activities
in several geographical areas in Indonesia (Jakarta, West
Java, Central Java, East Java, Daerah Istimewa
Yogyakarta, Sumatera, Kalimantan and Sulawesi) for
new and used four-wheeled motor vehicles. Therefore,
geographical operating segmentsis presented as the
primary basis of segment reporting.
Segmen operasi menurut wilayah pemasaran adalah
sebagai berikut:
The operating segment based on marketing geographical
areas are as follows:
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
96
34. SEGMEN OPERASI – Lanjutan 34. OPERATING SEGMENT - Continued
Jabodetabek/ Jawa/ Kalimantan/ Sulawesi/ Sumatera/ Total/
Jabodetabek/ Java Kalimantan Sulawesi Sumatera Total
Pendapatan Income
Pembiayaan Konsumen 38.846.369.008 38.970.041.200 14.430.358.720 21.262.270.536 38.202.535.631 151.711.575.094 Consumer financing
Sewa Pembiayaan 360.238.404 - - - - 360.238.404 Finance lease
Pendapatan Operasional Lain 6.992.048.191 5.454.695.991 1.727.352.926 2.748.646.546 6.513.265.970 23.436.009.625 Operation Income
Pendapatan Lain-lain 79.585.594 57.630.749 (19.057.412) 34.286.568 82.018.603 234.464.101 Other Income
Jumlah Pendapatan 46.278.241.196 44.482.367.940 16.138.654.234 24.045.203.650 44.797.820.204 175.742.287.224 Total Income
Beban Expenses
Beban Umum dan Administrasi (20.393.574.865) (19.961.895.262) (7.941.891.320) (10.840.597.662) (18.132.888.423) (77.270.847.530) General & Administrative Expenses
Beban Bunga dan Keuangan (18.895.942.402) (19.287.551.233) (6.559.006.810) (11.117.085.814) (18.361.403.127) (74.220.989.386) Interest & Financial Expenses
Beban Operasi Lain (3.918.214.469) (1.726.441.769) (1.032.933.958) (323.190.510) (6.913.639.129) (13.914.419.834) Other operating income
Jumlah Beban (43.207.731.735) (40.975.888.264) (15.533.832.088) (22.280.873.986) (43.407.930.678) (165.406.256.750) Total Expenses
Laba Sebelum Pajak
Penghasilan 3.070.509.461 3.506.479.676 604.822.147 1.764.329.664 1.389.889.526 10.336.030.474 Income Before Income Tax
Beban pajak penghasilan (2.698.764.214) Income Tax Expense
Laba Bersih Tahun berjalan 7.637.266.260 Net Income For The Year
Penghasilan Komprehensif Lain Other Comprehensive Income
Pos-pos yang tidak akan Item that will not be reclassified
direklasifikasi ke laba rugi subsequently to profit or loss
Pengukuran kembali liabilitas Remeasurement employee
imbalan kerja 106.779.030 benefits liabilities
Pajak tangguhan terkait (26.694.758) Related deferred tax
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TOTAL NET COMPREHENSIVE
BERSIH TAHUN BERJALAN 7.717.350.532 INCOME FOR THE YEAR
31 Desember 2016/ December 31, 2016
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
97
34. SEGMEN OPERASI - Lanjutan 34. OPERATING SEGMENT - Continued
Jabodetabek/ Jawa/ Kalimantan/ Sulawesi/ Sumatera/ Total/
Jabodetabek/ Java Kalimantan Sulawesi Sumatera Total
Pendapatan Income
Pembiayaan Konsumen 33.365.395.939 35.917.600.436 18.147.190.046 24.032.657.184 37.299.403.445 148.762.247.050 Consumer financing
Sewa Pembiayaan 188.995.043 - - - - 188.995.043 Finance lease
Pendapatan Operasional Lain 7.540.418.306 7.933.253.520 4.298.616.877 4.857.683.961 9.120.384.530 33.750.357.195 Operation Income
Pendapatan Lain-lain 9.755.796 (11.303.520) 49.072.179 40.789.391 156.054.497 244.368.343 Other Income
Jumlah Pendapatan 41.104.565.084 43.839.550.437 22.494.879.102 28.931.130.536 46.575.842.472 182.945.967.631 Total Income
Beban Expenses
Beban Umum dan Administrasi (18.502.353.750) (21.424.545.989) (10.657.330.080) (13.339.228.473) (20.877.316.132) (84.800.774.424) General & Administrative Expenses
Beban Bunga dan Keuangan (15.281.633.897) (16.722.517.221) (8.516.386.546) (11.654.171.592) (16.761.810.927) (68.936.520.183) Interest & Financial Expenses
Beban Operasi Lain (5.144.233.821) (2.176.579.511) (1.942.282.157) (1.501.710.381) (7.743.560.275) (18.508.366.144) Other operating income
Jumlah Beban (38.928.221.468) (40.323.642.720) (21.115.998.783) (26.495.110.447) (45.382.687.334) (172.245.660.751) Total Expenses
Laba Sebelum Pajak
Penghasilan 2.176.343.616 3.515.907.716 1.378.880.319 2.436.020.089 1.193.155.139 10.700.306.880 Income Before Income Tax
Beban pajak penghasilan (2.902.114.048) Income Tax Expense
Laba Bersih Tahun berjalan 7.798.192.832 Net Income For The Year
Penghasilan Komprehensif Lain Other Comprehensive Income
Pos-pos yang tidak akan Item that will not be reclassified
direklasifikasi ke laba rugi subsequently to profit or loss
Pengukuran kembali liabilitas Remeasurement employee
imbalan kerja (2.220.408.593) benefits liabilities
Pajak tangguhan terkait 555.102.148 Related deferred tax
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TOTAL NET COMPREHENSIVE
BERSIH TAHUN BERJALAN 6.132.886.387 INCOME FOR THE YEAR
31 Desember 2015/ December 31, 2015
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
98
34. SEGMEN OPERASI - Lanjutan 34. OPERATING SEGMENT - Continued
Jabodetabek/ Jawa/ Kalimantan/ Sulawesi/ Sumatera/ Total/
Jabodetabek/ Java Kalimantan Sulawesi Sumatera Total
Pendapatan Income
Pembiayaan Konsumen 35.988.342.549 36.358.334.648 20.343.358.762 23.313.876.513 40.607.611.245 156.611.523.717 Consumer financing
Sewa Pembiayaan - - - - - - Finance lease
Pendapatan Operasional Lain 17.224.231.228 17.360.582.422 10.714.776.672 10.644.286.618 19.736.028.721 75.679.905.662 Operation Income
Pendapatan Lain-lain 357.601.932 192.158.145 97.801.376 64.021.224 (36.965.831) 674.616.846 Other Income
Jumlah Pendapatan 53.570.175.709 53.911.075.215 31.155.936.811 34.022.184.355 60.306.674.135 232.966.046.225 Total Income
Beban Expenses
Beban Umum dan Administrasi (28.331.330.762) (28.659.042.220) (15.464.986.111) (17.043.630.099) (28.093.823.828) (117.592.813.019) General & Administrative Expenses
Beban Bunga dan Keuangan (15.862.110.162) (16.135.528.934) (9.095.321.469) (10.477.439.395) (17.655.644.904) (69.226.044.865) Interest & Financial Expenses
Beban Operasi Lain (5.461.924.570) (5.695.149.532) (4.594.299.369) (3.706.775.013) (13.669.480.824) (33.127.629.308) Other operating income
Jumlah Beban (49.655.365.494) (50.489.720.687) (29.154.606.949) (31.227.844.507) (59.418.949.555) (219.946.487.192) Total Expenses
Laba Sebelum Pajak
Penghasilan 3.914.810.215 3.421.354.528 2.001.329.862 2.794.339.848 887.724.580 13.019.559.033 Income Before Income Tax
Beban pajak penghasilan (3.375.257.662) Income Tax Expense
Laba Bersih Tahun berjalan 9.644.301.371 Net Income For The Year
Penghasilan Komprehensif Lain Other Comprehensive Income
Pos-pos yang tidak akan Item that will not be reclassified
direklasifikasi ke laba rugi subsequently to profit or loss
Pengukuran kembali liabilitas Remeasurement employee
imbalan kerja (458.045.324) benefits liabilities
Pajak tangguhan terkait 114.511.331 Related deferred tax
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TOTAL NET COMPREHENSIVE
BERSIH TAHUN BERJALAN 9.300.767.378 INCOME FOR THE YEAR
31 Desember 2014/ December 31, 2014
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
99
35. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA 35. SUBSEQUENT EVENT
Berdasarkan Akta Notaris No. 16 tanggal 10 Februari 2017
oleh Notaris Linda Herawati, S.H., di Jakarta atas
Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham, telah
sepakat memberikan persetujuan kepada PT Inti Sukses
Danamas untuk menjual sebagian sahamnya yakni
1.145.000 saham kepada PT Multikem Suplindo, dan telah
disetujui oleh Menteri Hukum dan HAM RI
No.AHU-AH.01.03-0063676. Tahun 2017 tanggal
13 Februari 2017. Sehingga setelah penjualan tersebut
dilaksanakan, maka susunan pemegang saham menjadi
sebagai berikut:
Based on the Deed No. 16 dated February 10, 2017 by
notary Linda Herawati, S.H., in Jakarta on Statement of
Shareholders, has agreed to give approval to
PT Inti Sukses Danamas to sell some shares 1,145,000
shares to PT Multikem Suplindo, and has been approved
by the Minister of Justice and human rights
No.AHU-AH.01.03-0063676. 2017 dated February 13,
2017. So that after the sale is executed, then the
shareholder structure is as follows:
Nama Pemegang Saham
Saham/
Shares
Persentase
Kepemilikan/
Percentage
Ownership
Jumlah/
Amount
Shareholders
PT Inti Sukses Danamas 34.925.000 61% 34.925.000.000 PT Inti Sukses Danamas
PT Multikem Suplindo 15.170.000 26,5% 15.170.000.000 PT Multikem Suplindo
Sakuma International S.A 7.155.000 12,5% 7.155.000.000 Sakuma International S.A
Jumlah 57.250.000 100% 57.250.000.000 Total
Berdasarkan Akta Notaris No. 18 tanggal 13 Februari 2017
oleh Notaris Linda Herawati, S.H., di Jakarta atas
Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham, Entitas
telah sepakat:
1. untuk meningkatkan modal dasar Entitas semula
sebesar Rp70.000.000.000 menjadi sebesar
Rp450.000.000.000 terbagi atas 450.000.000 saham,
masing-masing saham bernilai nominal Rp1.000.
Based on the Deed No. 18 dated February 13, 2017 by
notary Linda Herawati, S.H., in Jakarta on Statement of
Shareholders, Entities have agreed to:
1. Entities increasing the authorized capital from
Rp70,000,000,000 to Rp450,000,000,000 divided into
450,000,000 shares, each share having a nominal
value of Rp1,000.
2. melakukan pembagian dividen saham sebesar
Rp60.000.000.000 yang merupakan 78,84% dari saldo
laba entitas tahun 2015 yang seluruhnya sejumlah
Rp76.102.739.100, yang dibagikan secara proporsional
kepada para pemegang saham, hasil pembagian
dividen saham tersebut akan ditempatkan /disetor
kembali ke dalam perseroan oleh para pemegang
saham sebagai peningkatan Modal Ditempatkan/Modal
Disetor, dengan rincian sebagai berikut:
2. make the distribution of the stock dividend
Rp60,000,000,000 which is 78.84% of the retained
earnings of the entity which in total amount of 2015
Rp76,102,739,100, which is distributed proportionally
to the shareholders, the result of the stock dividend
will be placed / deposited back into the company by the
shareholders voted to increase the issued / paid up
capital, with details as follows:
Nama Pemegang Saham
Jumlah/
Amount Shareholders
PT Inti Sukses Danamas 36.650.000.000 PT Inti Sukses Danamas
PT Multikem Suplindo 15.875.000.000 PT Multikem Suplindo
Sakuma International S.A 7.475.000.000 Sakuma International S.A
Jumlah 60.000.000.000 Total
3. Meningkatkan modal ditempatkan dan disetor sebesar
Rp60.000.000.0000 menjadi sebesar
Rp117.250.000.000 yang terbagi atas 117.250.000
saham, sehingga susunan susunan pemegang saham
menjadi sebagai berikut:
3. Increase the issued and paid-up capital from
Rp60,000,000,000 to Rp117,250,000,000 divided into
117,250,000 shares, so the composition of shareholder
is as follows:
Nama Pemegang Saham
Saham/
Shares
Persentase
Kepemilikan/
Percentage
Ownership
Jumlah/
Amount
Shareholders
PT Inti Sukses Danamas 71.575.000 61% 71.575.000.000 PT Inti Sukses Danamas
PT Multikem Suplindo 31.045.000 26,5% 31.045.000.000 PT Multikem Suplindo
Sakuma International S.A 14.630.000 12,5% 14.630.000.000 Sakuma International S.A
Jumlah 117.250.000 100% 117.250.000.000 Total
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
100
35. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA -
Lanjutan 35. SUBSEQUENT EVENT - Continued
Dimana perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri
Hukum dan HAM RI No.AHU-AH.01.03-0065085. Tahun
2017 tanggal 14 Februari 2017.
Where the change has been approved by the Minister of
Justice and human rights No.AHU-AH.01.03-0065085.
2017 dated February 14, 2017.
Berdasarkan Akta Notaris No. 33 tanggal 16 Februari 2017
oleh Notaris Linda Herawati, S.H., di Jakarta atas
Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham telah
sepakat dan menyetujui:
1. Konversi utang kepada PT Inti Sukses Danamas
menjadi setoran modal sebesar Rp 25.000.000.000
dan;
2. Meningkatkan modal ditempatkan dan disetor semula
Rp 117.250.000.000 menjadi Rp 142.250.000.000.
Dimana perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri
Hukum dan HAM RI No.AHU-AH.01.03-0073793. Tahun
2017 tanggal 20 Februari 2017. Sehingga susunan
pemegang saham menjadi sebagai berikut:
Based on the Deed No. 33 dated February 16, 2017 by
notary Linda Herawati, S.H., in Jakarta on Statement of
Shareholders has been agreed and approved:
1. Tthe conversion of the debt to
PT Inti Sukses Danamas be a capital injection amount
Rp 25,000,000,000;
2. and increased its issued and paid-up from
Rp 117,250,000,000 to Rp 142,250,000,000.
Where the change has been approved by the Minister of
Law and Human Rights RI No.AHU-AH.01.03-0073793.
2017 dated February 20, 2017. So the shareholder
structure is as follows:
Nama Pemegang Saham
Saham/
Shares
Persentase
Kepemilikan/
Percentage
Ownership
Jumlah/
Amount
Shareholders
PT Inti Sukses Danamas 96.575.000 67,90% 96.575.000.000 PT Inti Sukses Danamas
PT Multikem Suplindo 31.045.000 21,82% 31.045.000.000 PT Multikem Suplindo
Sakuma International S.A 14.630.000 10,28% 14.630.000.000 Sakuma International S.A
Jumlah 142.250.000 100% 142.250.000.000 Total
Berdasarkan Akta Notaris No. 42 tanggal 21 Februari 2017
oleh Notaris Linda Herawati, S.H., di Jakarta atas
Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham mengenai
perubahan nilai nominal saham semula Rp 1.000 menjadi
Rp 100 per sahamnya, dimana perubahan tersebut telah
disetujui oleh Menteri Hukum dan HAM RI No.AHU-
AH.01.03-0079576. Tahun 2017 tanggal
22 Februari 2017. Sehingga anggaran dasar perseroan
menjadi sebagai berikut: Modal dasar sebesar
Rp 450.000.000.000 semula terbagi atas 450.000.000
saham menjadi 4.500.000.000 saham, modal ditempatkan
dan disetor semula 142.250.000 saham menjadi
1.422.500.000, sehingga susunan modal ditempatkan dan
disetor menjadi sebagai berikut:
Based on the Deed No. 42 dated February 21, 2017 by
notary Linda Herawati, S.H., in Jakarta on Statement of
Shareholders regarding the change of the nominal value of
shares from Rp 1,000 to Rp 100 per shares, where such
changes have been approved by the Minister of Justice and
Human Rights No.AHU-AH.01.03-0079576. 2017 dated
February 22, 2017. So that the company's articles of
association as follows: Authorized amount
Rp 450,000,000,000 divided into from 450,000,000 shares
to the 4,500,000,000 shares, issued and paid from
142,250,000 shares to 1,422,500,000, so the composition
of the capital subscribed and paid up as follows:
Nama Pemegang Saham
Saham/
Shares
Persentase
Kepemilikan/
Percentage
Ownership
Jumlah/
Amount
Shareholders
PT Inti Sukses Danamas 965.750.000 67,90% 96.575.000.000 PT Inti Sukses Danamas
PT Multikem Suplindo 310.450.000 21,82% 31.045.000.000 PT Multikem Suplindo
Sakuma International S.A 146.300.000 10,28% 14.630.000.000 Sakuma International S.A
Jumlah 1.422.500.000 100% 142.250.000.000 Total
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
101
35. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA -
Lanjutan 35. SUBSEQUENT EVENT - Continued
Berdasarkan Akta Notaris No. 22 tanggal 6 Maret 2017
oleh Notaris Linda Herawati, S.H., di Jakarta atas
Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham telah
sepakat dan menyetujui:
1. Perubahan status Perseroan yang semula Perseroan
Terbatas Tertutup menjadi Perseroan Terbatas
Terbuka;
2. Rencana Perseroan untuk melakukan Penawaran
Umum Perdana Saham (Initial Public Offering)
3. Mengeluarkan saham dalam simpanan atau portepel
Perseroan dalam jumlah sebanyak-banyaknya
766.000.000 saham baru untuk ditawarkan kepada
Masyarakat dalam Initial Public Offering;
4. Melepaskan dan mengesampingkan hak masing-
masing pemegang saham Perseroan untuk mengambil
bagian terlebih dahulu (right of first refusal) atas
Saham Baru yang disyaratkan dalam Anggaran Dasar
Perseroan;
5. Rencana Perseroan untuk melakukan pencatatan
saham - saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia;
6. Memberikan kuasa dan wewenang penuh dengan hak
substitusi kepada Direksi Perseroan;
7. Merubah seluruh ketentuan dalam Anggaran Dasar
Perseroan, Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau
Perusahaan Publik untuk disesuaikan dengan
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
No. 32/POJK.04/2014 dan No. 33/POJK.04/2014
tanggal 8 Desember 2014, serta Peraturan Bapepam
dan LX No. IX.J.1.
Dimana perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri
Hukum dan HAM RI No.AHU-AH.01.03-0114107. Tahun
2017 tanggal 7 Maret 2017.
Based on the Deed No. 22 dated March 6, 2017 by notary
Linda Herawati, S.H., in Jakarta on Statement of
Shareholders has been agreed and approved:
1. Change of status Company from limited liability
company into a public limited liability company
Closed;
2. The Company plans to conduct Initial Public Offering
(Initial Public Offering)
3. Removing deposits or treasury shares in the Company
in the amount of as much as 766,000,000 new shares
to be offered to the public in an Initial Public Offering;
4. Removing and excluding the right of individual
shareholders to take part in advance (right of first
refusal) of New Shares specified in the Articles of
Association of the Company;
5. The Company plans to conduct the listing of shares -
Company shares in the Indonesia Stock Exchange;
6. Provide full power and authority with the right of
substitution, to the Board of Directors;
7. Changing the entire provisions of the Articles of
Association, the Board of Directors and Board of
Commissioners of Public Company to conform with
the Financial Services Authority Regulation No. 32 /
POJK.04 / 2014 and No. 33 / POJK.04 / 2014 dated
December 8, 2014, as well as the Bapepam and LX No.
IX.J.1.
Where the change has been approved by the Minister of
Law and Human Rights RI No.AHU-AH.01.03-0114107.
2017 dated March 7, 2017.
PT Bank Victoria Internasional, Tbk PT Bank Victoria Internasional, Tbk
Pada tanggal 11 Januari 2017 berdasarkan Akta No. 05,
dihadapan Indrasari Kresnadjaja, S.H., Notaris di Jakarta,
Entitas mendapat fasilitas pembiayaan berupa fasilitas
Kredit Fixed Loan XI Line Limited Non Revolving
(Uncommitted) dari PT Bank Victoria Internasional, Tbk
sebesar Rp50.000.000.000 dengan jangka waktu
pengembalian pinjaman 12 bulan, 24 bulan, atau
36 bulan setelah tanggal penarikan kredit tergantung
jangka waktu yang dipilih oleh Entitas dengan bunga
sebesar 13,00% per tahun.
On January 11, 2017, based on the Deed No. 05 before
Suwarni Sukirman, SH, Notary in Jakarta, the Entity
received a working capital facility in the form of Fixed
Loan XI Line Limited Non Revolving (Uncommitted) from
PT Bank Victoria Internasional, Tbk amounting to
Rp50,000,000,000 with a repayment period of 12 months,
24 months or 36 months after the date of withdrawal of the
credit depends on the time period selected by the Entity
with interest at 13.00% per annum.
Agunan atas pinjaman kepada PT Bank Victoria
Internasional, Tbk berupa Piutang dari Entitas yang
dibebani fidusia dengan minimal sebesar 105% dari nilai
outstanding pinjaman.
Loan’s Collateral from PT Bank Victoria Internasional,
Tbk in the form of fiduciary of receivables with a minimum
of 105% of the outstanding balance of the loan.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
102
35. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA -
Lanjutan 35. SUBSEQUENT EVENT - Continued
PT Bank Victoria Internasional, Tbk - Lanjutan PT Bank Victoria Internasional, Tbk - Continued
Bank kovenan: Bank’s covenant:
Tanpa pemberitahuan tertulis terlebih dahulu dari Bank,
Entitas dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut:
Without prior written notification to the Bank, the Entity is
not allowed to:
a. menerima pinjaman/kredit baru dari bank lain atau
pihak ketiga atau menerbitkan surat berharga yang
dapat menyebabkan dilanggarnya rasio keuangan;
a. Receiving new loans / credits from other banks or
third parties or issuing securities that may result in
violation of financial ratios
b. memberikan pinjaman atau kredit kepada pihak yang
memiliki hubungan afiliasi (kecuali karyawan Entitas)
ataupun pihak ketiga lainnya dimana keseluruhannya
jumlah dari semua pinjaman tersebut melebihi 25%
dari total ekuitas Entitas, kecuali dalam rangka usaha
normal Entitas;
b. Provide loans or credits to affiliated parties (except
employees of the Company) or other third parties in
which the total amount of all such loans exceeds 25%
of the total equity of the Entity, except in the normal
course of the entity
c. mengikatkan diri sebagai penjamin (borg) terhadap
pihak ketiga, kecuali untuk transaksi-transaksi yang
umum dalam Entitas;
c. Binding on a third party, except for transactions
common to Entities;
d. melakukan kegiatan usaha selain yang disebutkan
dalam anggaran dasar Entitas pada saat
ditandatanganinya Perjanjian Kredit;
d. Engage in business activities other than those
mentioned in the Articles of Association of the
Company at the time of signing of the Credit
Agreement;
e. membubarkan atau melikuidasi Entitas; e. Dissolve or liquidate Entities;
f. mengubah bidang/jenis usaha dan anggaran dasar
tentang maksud dan tujuan, kecuali dikarenakan
mengikuti peraturan Otoritas Jasa Keuangan
(selanjutnya akan disebut juga: “OJ K”);
f. Change the field / type of business and articles of
association of intent and purpose, except for following
the rules of the Financial Services Authority
(hereinafter: "OJ K");
g. mengajukan permohonan untuk dinyatakan pailit atau
penundaan pembayaran atas hutang-hutangnya
(surseance van betaling);
g. Applying for declaring bankruptcy or delaying
payment of its debts (surseance vans betaling);
h. mengubah bentuk hukum atau status hukum Entitas; h. Changing the legal or legal status of the Entity;
i. memindahtangankan piutang yang dipergunakan
sebagai jaminan baik barang bergerak maupun yang
tidak bergerak;
i. Transferring receivables used as collateral for both
movable and immovable goods;
j. memindahtangankan Entitas dalam bentuk apapun
juga dan dengan maksud apapun juga kepada pihak
keliga;
j. Transfer any entity in any form whatsoever and with
any intent to the third party;
k. membayar hutangnya kepada para pemegang saham
dan atau para perseronya (kecuali bunga atas
pinjaman) dalam bentuk apapun juga yang sekarang
telah ada maupun yang akan timbul dikemudian hari,
kecuali hutang usaha yang timbul dari kegiatan usaha
normal Entitas;
k. To pay its debt to its shareholders and / or its Persons
(except interest on the loan) in any form whatsoever
now or will arise in the future, except for accounts
payable arising from the normal business activities of
the entity;
l. melakukan merger atau penggabungan usaha sehingga
merubah komposisi ke pemilikan saham;
l. Conduct a merger or business combination so as to
change the composition to share ownership;
m. menjual atau menyewakan seluruh atau sebagian besar
aset Entitas kecuali untuk transaksi-transaksi yang
umum dalam Entitas;
m. Sell or rent all or most of the Entity's assets except for
general transactions in the Entity;
n. mengadakan perjanjian manajemen atau perjanjian
serupa lainnya yang mengakibatkan kegiatan usaha
Entitas dikendalikan oleh pihak lain yang dapat
mengakibatkan dampak negatif yang material terhadap
kegiatan usaha Entitas;
n. Enter into management agreements or other similar
agreements which result in the operations of the entity
being controlled by another party which may have a
material adverse effect on the entity's business
activities;
o. membagikan dividen lebih dari 50% (lima puluh
persen) dan laba bersih Entitas untuk setiap tahun buku
berjalan, sampai dengan pelunasan pinjaman, dan
menahan sisa laba bersih yang tidak dibagikan tersebut
sebagai laba ditahan;
o. Distributes a dividend of more than 50% (fifty percent)
and the net income of the Company for each fiscal
year, up to the repayment of the loan, and holds the
remainder of the undistributed net income as retained
earnings;
p. Memperbolehkan pemegang saham untuk: menarik
kembali modal yang telah disetor; menjaminkan atau
menggadaikan saham Entitas.
p. Allowing shareholders to: withdraw capital already
paid; Pledge or pawn the shares of the entity.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
103
35. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA -
Lanjutan 35. SUBSEQUENT EVENT - Continued
PT Bank Victoria Internasional, Tbk - Lanjutan PT Bank Victoria Internasional, Tbk - Continued
Syarat-syarat lainnya: Other conditions:
Sebelum semua pokok pinjaman serta bunga dan biaya-
biaya lainnya yang terhutang dilunasi, maka Entitas
berjanji dan mengikatkan diri untuk menjaga rasio
keuangan Entitas berupa total hutang dibagi total ekuitas
tidak melebihi 8 (delapan) kali, dimana:
1. Total hutang adalah seluruh pinjaman bank, obligasi,
surat hutang, instrument hutang lainnya yang dibebani
bunga (yang tercatat di neraca Entitas);
2. total ekuitas adalah penjumlahan dari modal
ditempatkan dan disetor penuh, agio saham, saldo laba
ditahan.
Before all principal and interest and other costs owed are
settled, the Entity pledges and binds to maintain the
Company's financial ratios in the form of total debt divided
by total equity not exceeding 8 (eight) times, whereby:
1. total debt is all bank loans, bonds, debt instruments,
other debt instruments burdened with interest
(recorded on the balance sheet of the Entity);
2. total equity is the sum of the issued and fully paid
capital, share premium, retained earnings balance.
Berdasarkan Surat Permohonan Persetujuan Kembali
Pengkonversian Pinjaman Subordinasi dan Pembagian
Dividen Saham PT First Indo American Leasing No.
013/DIR/CORP.LEGAL/I/2017 tertanggal 16 Januari
2017, Bank Victoria telah menyetujui (i) Pengkonversian
Pinjaman Subordinasi dan (ii) pembagian deviden saham
Perseroan per tanggal 19 Januari 2017.
Based on the Application for Approval of Conversion of
Subordinated Loans and Shares of Dividend Shares of PT
First Indo American Leasing No. 013/DIR /CORP.LEGAL
/I/2017 dated January 16, 2017, Bank Victoria has
approved (i) Conversion of Subordinated Loans and (ii)
the distribution of the Company's share dividend as of
January 19, 2017.
Berdasarkan Surat Permohonan Tambahan Persetujuan
atas Rencana Penawaran Umum Perdana No. 075/SKM-
KPP/VIC/IV/2017 tertanggal 12 April 2017, Bank
Victoria telah menyetujui; (i) Perubahan status Perseroan
menjadi Tbk; dan (ii) Pengesampingan ketentuan dalam
Perjanjian Kredit khususnya mengenai kewajiban
persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank atas
pembagian dividen Perseroan dan pemberian jaminan
perusahaan dari Perseroan kepada Pihak Ketiga.
Based on the Supplemental Approval Letter for the
Primary Public Offering Plan No. 075/SKM-KPP/VIC/
IV/2017 dated April 12, 2017, Bank Victoria has
approved; (I) Changes in the status of the Company to
Tbk; And (ii) A waiver of provisions in the Loan
Agreement, particularly concerning the prior written
approval of the Bank for the distribution of the Company's
dividends and the granting of corporate guarantees from
the Company to the Third Party.
PT Bank Sahabat Sampoerna PT Bank Sahabat Sampoerna
Pada tanggal 20 Februari 2017, berdasarkan Akta
No. 25 dihadapan Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.Kn.,
notaris di Jakarta, Entitas mendapat fasilitas kredit berupa
Pinjaman Angsuran (PA) V (executing) bersifat Non-
Revolving dari PT Bank Sahabat Sampoerna sejumlah
Rp100.000.000.000 dengan jangka waktu yang berakhir
pada tanggal 20 Februari 2021 dan tingkat bunga sebesar
13,50% per tahun.
On February 20, 2017, by Deed No. 25 before Indrasari
Kresnadjaja, S.H., M.Kn., a notary in Jakarta, the
Company obtained a credit facility in the form of Non-
Revolving Installment Loan (PA) V (PT) of PT Bank
Sahabat Sampoerna Rp100,000,000,000 for the period
ended February 20, 2021 and an interest rate of 13.50%
per annum.
Agunan atas pinjaman dari PT Bank Sahabat Sampoerna
adalah sebagai berikut:
Loan’s Collaterals from PT Bank Sahabat Sampoerna are
as follows: 1. Piutang pembiayaan sewa atas kendaraan bermotor
yang dibiayai berdasarkan perjanjian kredit ini akan
diikat secara fidusia maksimum 100% dari total
fasilitas;
2. Seluruh jaminan tersebut diatas juga terikat secara
”Cross Collateralized” terhadap Fasilitas Kredit yang
diberikan oleh Bank kepada Entitas;
3. Surat sanggup bayar atas nama Penerima Kredit
sebesar maksimum fasilitas kredit.
1. Finance lease receivables of motor vehicles which are
financed based on this agreement are to be bounded
by fiduciary maximum of 100% of the total facility;
2. All of the above collaterals are also bound by "Cross
Collateralized" to the Credit Facility provided by the
Bank to the Entity;
3. Promissory Notes on behalf of Credit Recipient at
maximum amount of the credit facility.
Bank kovenan: Bank’s covenant:
Tanpa pemberitahuan tertulis terlebih dahulu dari Bank,
Entitas dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut:
Without prior written notification to the Bank, the Entity is
not allowed to:
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
104
35. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA -
Lanjutan 35. SUBSEQUENT EVENT - Continued
PT Bank Sahabat Sampoerna - Lanjutan PT Bank Sahabat Sampoerna - Continued
a. Menjual atau dengan cara lain mengalihkan hak atau
menyewakan/menyerahkan pemakaian seluruh atau
sebagian kekayaan/asset Entitas, baik barang-barang -
bergerak maupun tidak bergerak milik Entitas, kecuali
dalam rangka menjalankan usaha Entitas sehari-hari.
a. Sell or otherwise transfer the right or lease / assign
the use of all or any of the Entity's property or assets,
whether movable or immovable property of the Entity,
except in the course of carrying on the day-to-day
business of the Subsidiary.
b. Melakukan atau menyebabkan dilakukannya penarikan
modal disetor.
b. Conducting or causing the withdrawal of paid up
capital.
c. Melakukan perubahan bidang usaha atau jenis kegiatan
usahanya.
c. Make changes to the business field or type of business
activities.
d. Memperoleh pinjaman baru atau menyebabkan
terjadinya hutang baru, baik secara langsung maupun
tidak langsung, dengan jaminan atau tidak, dari bank,
lembaga keuangan maupun pihak lain, kecuali
pinjaman subordinasi dari pemegang saham atau
pinjaman yang memang biasa dan harus dilakukan
dalam rangka kegiatan operasional perusahaan Entitas.
d. Obtain a new loan or cause new indebtedness, either
directly or indirectly, on bail or not, from banks,
financial institutions or other parties, except for
subordinated loans from shareholders or borrowings
which are normal and must be done in the framework
of the operations of the Entity.
e. Mengalihkan atau menyebabkan beralihnya usaha
kepada siapapun.
e. Redirect or cause the switch to anyone.
f. Melakukan pembayaran baik pokok, bunga maupun
pembayaran lain atas hutang pemegang saham.
f. Make payments of both principal, interest and other
payments on shareholder debt.
g. Melakukan pembelian barang tidak bergerak, kecuali
yang berhubungan dengan kegiatan usaha Entitas.
g. Make a purchase of immovable property, except those
related to the entity's business activities.
h. Menjaminkan dengan cara apapun, harta kekayaan
Entitas kepada pihak lain, kecuali menjaminkan harta
kekayaan kepada Bank.
h. Guarantee in any way, the assets of the Company to
any other party, except to pledge the assets to the
Bank.
i. Mengadakan perjanjian yang dapat menimbulkan
kewajiban Entitas untuk membayar kepada pihak
ketiga, kecuali dalam rangka menjalankan usaha
Entitas sehari-hari.
i. To enter into an agreement which may result in an
Entity's obligation to pay to a third party, except in the
course of conducting the day-to-day business of the
Subsidiary.
j. Menjamin langsung maupun tidak langsung pihak
ketiga lainnya, kecuali melakukan endorsemen atas
surat-surat yang dapat diperdagangkan untuk
keperluan pembayaran atau penagihan transaksi-
transaksi lain yang lazim dilakukan dalam
menjalankan usaha.
j. Ensure, directly or indirectly, other third parties,
except to make endorsements of tradable documents
for the purposes of payment or collection of other
transactions that are commonly done in conducting
business.
k. Memberikan pinjaman kepada atau menerima
pinjaman dari pihak lain kecuali dalam rangka
menjalankan usaha Entitas sehari-hari.
k. Provide loans to or receive loans from other parties
except in the course of running the day-to-day
business entity.
l. Melakukan merger (penggabungan), konsolidasi
(peleburan) dan akuisisi (pengambilalihan) (dalam hal
Entitas berbentuk badan hukum/badan usaha).
l. Perform mergers, consolidations (consolidations) and
acquisitions (expropriation) (in the case of an Entity in
the form of a legal entity / business entity).
m. Membayar atau membayar kembali tagihan-tagihan
atau piutang-piutang berupa apapun juga yang
sekarang dan/atau dikemudian hari akan diberikan oleh
para pemegang saham Entitas baik berupa jumlah
pokok, bunga dan biaya lainnya.
m. Paying or paying back any existing receivables or
receivables that are now and / or in the future will be
provided by the shareholders of the Company either
amount of principal, interest and other charges.
n. Dalam hal Entitas berbentuk badan hukum/badan
usaha, maka Entitas hanya dapat melakukan perubahan
anggaran dasar, susunan pengurus (Direksi/Pengurus
dan Dewan Komisaris/Pengawas), susunan para
pemegang saham Entitas setelah mendapat persetujuan
atau pemberitahuan secara tertulis terlebih dahulu dari
Bank.
n. In the case of an Entity in the form of a legal entity /
entity, the entity may only amend the articles of
association, board composition (Board of Directors /
Board of Directors / Board of Commissioners /
Supervisors), the composition of the shareholders of
the Company upon approval or written notification in
advance of the Bank.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
105
35. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA -
Lanjutan 35. SUBSEQUENT EVENT - Continued
PT Bank Sahabat Sampoerna - Lanjutan PT Bank Sahabat Sampoerna - Continued
Syarat-syarat lainnya: Other conditions:
1. Debitur agar menjaga rasio-rasio sebagai berikut : 1. Debtor to maintain the following ratios:
a. Tunggakan diatas 90 (sembilan puluh) hari (NPL)
maksimum 3% (tiga persen);
a. Unpaid over 90 (ninety) days (NPL) maximum 3%
(three percent);
b. Tunggakan diatas 30 (tiga puluh) hari maksimum
8% (delapan persen);
b. Unpaid over 30 (thirty) days maximum 8% (eight
percent);
c. Gearing Ratio maksimum sebesar 8 (delapan) kali; c. Maximum Gearing Ratio of 8 (eight) times;
d. Net Profit dalam kondisi surplus; d. Net Profit in surplus condition;
e. ROE minimum 1% (satu persen). e. ROE is at least 1% (one percent).
2. Selama masa available period wajib memenuhi rasio-
rasio keuangan diatas, jika melebihi ketentuan diatas
maka sisa fasilitas yang masih tersedia harus di hold.
Namun jika harus dilakukan pencairan dengan kondisi
tidak terpenuhi rasio-rasio diatas maka unit kerja FI
Early Warning & CQC harus memberikan
rekomendasi akan pencairan tersebut.
2. During the period of the available period must fulfill
the above financial ratios, if it exceeds the above
provisions, the remaining available facilities must be
held. However, if the liquefaction has not been fulfilled
with the above ratios, then the FI Early Warning &
CQC work units should recommend the disbursement.
Berdasarkan Surat Persetujuan atas Corporate Action
PT First Indo American Leasing No.
038/DIR/CORP.LEGAL/III/2017 tanggal 16 Maret
2017, PT Bank Sahabat Sampoerna telah memberikan
persetujuan untuk perubahan status Entitas menjadi
Perusahaan Terbuka (Tbk) dan untuk melakukan
perubahan Anggaran Dasar Entitas untuk disesuaikan
dengan Anggaran Dasar Perusahaan Terbuka (Tbk),
termasuk didalamnya perubahan struktur permodalan
dan susunan pemegang saham sebagai hasil
pelaksanaan IPO, serta perubahan susunan Direksi dan
Dewan Komisaris Entitas per tanggal 31 Maret 2017.
Based on the Letter of Approval of the Corporate
Action PT First Indo American Leasing No.
038/DIR/CORP.LEGAL/ III / 2017 dated March 16,
2017, PT Bank Sahabat Sampoerna has given
approval for the change of status of the Entity to
become Listed Company (Tbk) and to amend the
Articles of Association to conform with the Statutes of
the Listed Company (Tbk), including changes capital
structure and shareholding structure as a result of the
IPO, as well as the changes in the composition of the
Board of Directors and Board of Commissioners of the
Entity as at March 31, 2017.
PT Bank Mega, Tbk PT Bank Mega, Tbk
Berdasarkan Perjanjian Kredit tanggal 7 Maret 2017,
Entitas mendapat fasilitas Fixed Loan dari PT Bank Mega,
Tbk sejumlah Rp250.000.000.000 dengan jangka waktu
yang berakhir pada tanggal 7 Maret 2022 dan tingkat
bunga sebesar 13% per tahun.
Based on the Credit Agreement dated March 7, 2017, the
Entity obtained Fixed Loan facility from PT Bank Mega,
Tbk amounting Rp250,000,000,000 which will due on
March 7, 2022 and interest rate 13% per annum.
Agunan atas pinjaman kepada PT Bank Mega, Tbk berupa
Piutang dari Entitas yang dibebani fidusia dengan minimal
sebesar 100% dari nilai outstanding pinjaman.
Loan’s Collateral from PT Bank Mega, Tbk in the form of
fiduciary of receivables with a minimum of 100% of the
outstanding balance of the loan.
Bank kovenan: Bank’s covenant:
Tanpa pemberitahuan tertulis terlebih dahulu dari Bank,
Entitas dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut:
Without prior written notification to the Bank, the Entity is
not allowed to:
a. melakukan atau menyebabkan dilakukannya
penarikan modal disetor.
a. Conduct or cause the withdrawal of paid up capital.
b. mengadakan rapat umum pemegang saham yang
acaranya mengubah atau menyebabkan dilakukannya
perubahan anggaran dasar, struktur modal, susunan
pemegang saham atau sususnan anggota Direksi dan
Dewan Komisaris.
b. Holds a general meeting of shareholders whose events
alter or cause the amendment of the articles of
association, capital structure, composition of
shareholders or members of the Board of Directors
and Board of Commissioners.
c. melakukan perubahan bidang atau jenis kegiatan
usahanya.
c. Make changes to the field or type of business activity.
d. mengajukan permohonan kepailitan atau penundaan
kewajiban pembayaran hutang, membubarkan
entitas, dan melakukan atau mengizinkan untuk
dilakukan penggabungan usaha, peleburan usaha atau
konsolidasi.
d. Applying for bankruptcy or postponement of debt
obligations, dismissing entities, and committing or
permitting a business combination, consolidation or
merger.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah)
106
35. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA -
Lanjutan 35. SUBSEQUENT EVENT - Continued
PT Bank Mega, Tbk - Lanjutan PT Bank Mega, Tbk - Continued
Bank kovenan - Lanjutan: Bank’s covenant - Continued:
e. memberikan pinjaman kepada pihak lain, termasuk
kepada Pemegang Saham, entitas anak dan entitas
afiliasinya, kecuali pinjaman kepada karyawan,
pengusaha kecil dan koperasi yang ditentukan oleh
pemerintah, atau pinjaman yang memang biasa dan
harus dilakukan dalam rangka kegiatan operasional
normal entitas sehari-hari yang wajar.
e. provide loans to other parties, including to the
shareholders, subsidiaries and affiliated entities,
except loans to employees, small entrepreneurs and
cooperatives as determined by the government, or
borrowings which are normal and shall be made in the
ordinary course of normal daily operations of normal
entities.
f. mengikatkan diri sebagai penjamin hutang,
memberikan garansi atau menjaminkan harta
kekayaannya untuk kepentingan pihak lain.
f. bind themselves as the guarantor of the debt, provide
warranty or pledge his property for the benefit of
others.
g. melakukan penyertaan modal, pengambilanalihan
saham, investasi baru di dalam entitas lain atau
membuat anak entitas.
g. carry out equity participation, takeover of shares, new
investments in other entities or create subsidiary
entities.
h. menyatakan, membayar atau membagikan deviden
baik dari pendapatan maupun modal.
h. states, pays or distributes dividends from both income
and capital.
i. memperoleh pinjaman baru atau menyebabkan
terjadinya hutang baru, baik secara langsung maupun
tidak langsung, dengan jaminan atau tidak, dari bank,
lembaga keuangan maupun pihak lain, kecuali
pinjaman yang memang biasa dan harus dilakukan
dalam rangka kegiatan operasional normal usaha
entitas sehari-hari yang wajar.
i. obtaining new loans or causing new indebtedness,
directly or indirectly, under warranty or not, from
banks, financial institutions or other parties, except for
normal loans and should be made in the ordinary
course of normal business activities of a reasonable
day-to-day business entity.
j. menggadaikan, menjaminkan, mengalihkan atau
dengan cara lain menyebabkan beralihnya saham
entitas kepada pihak lain.
j. mortgaging, pledge, transfer or otherwise make the
transfer of shares of the entity to another party.
k. membuat atau mengijinkan atas seluruh atau sebagai
assetnya (termasuk asset yang akan didapatkan
dimasa mendatang) untuk dijual, dijaminkan,
disewakan kecuali kegiatan usaha operasional
Entitas, atau dengan cara lain mengalihkan harta
kekayaannya.
k. make or permit all or any of its assets (including
assets to be acquired in the future) to be sold, pledged,
leased except for the operations of the entity's
operations, or otherwise by transferring its assets.
l. menjual, mengalihkan atau menyebabkan beralihnya
usaha atau agunan kepada siapapun.
l. sell, transfer or cause the transfer of business or
collateral to any person.
m. melakukan pembayaran baik pokok, bunga maupun
pembayaran lain atas utang Pemegang Saham.
m. making payment of principal, interest or other
payment of Shareholder's debt.
n. melakukan pembelian harta tetap kecuali yang
berhubungan dengan kegiatan usaha Entitas.
n. make purchases of fixed assets except those related to
the entity's business activities.
o. melakukan pembayaran dipercepat atas suatu hutang
atau pembayaran kewajiban lainnya yang belum
jatuh tempo kepada pihak lain, kecuali yang
berhubungan dengan kegiatan usaha Entitas dan tidak
mempengaruhi kewajiban Entitas pada Bank.
o. make an accelerated payment of any outstanding debt
or other obligation payments to other parties, except
those related to the entity's business activities and
shall not affect the obligations of the Entity at the
Bank.
In connection with the Entity public offering, the Entity
has reissued the financial statements for the years ended
December 31, 2016, 2015 and 2014 with cahnges in
statements of financial position, Statement of Profit or
Loss and Other Comprehensive Income, statements of
cash flows and several additional presentation and
disclosures Notes 1b, 3a, 3d, 3e, 3g, 3j, 5, 7, 8, 9, 11, 12,
14, 15c, 16, 17, 21, 26, 28, 30, 35.
Manajemen Entitas bertanggung jawab atas laporan
keuangan yang penyusunannya diselesaikan pada tanggal
27 April 2017.
The management of the Entity is responsible for the
preparation of the financial statements which were
completed on April 27, 2017.
36. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN 36. REISSUED FINANCIAL STATEMENTS
Dalam rangka Penawaran Umum Saham, Entitas telah
menerbitkan kembali laporan keuangan untuk tahun-tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan
2014 dengan perubahan pada laporan posisi keuangan,
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain,
laporan arus kas dan beberapa tambahan penyajian dan
pengungkapan Catatan 1b, 3a, 3d, 3e, 3g, 3j, 5, 7, 8, 9, 11,
12, 14, 15c, 16, 17, 21, 26, 28, 30, 35.
37. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 37. MANAGEMENT RESPONSIBILITY