pt first indo american leasing - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/pt first indo american...

111
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016/ As of and For The Year Ended December 31, 2016 Dan / And LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN / INDEPENDENT AUDITORS' REPORT

Upload: dohanh

Post on 18-Aug-2019

282 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016/

As of and For The Year Ended December 31, 2016

Dan / And

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN / INDEPENDENT AUDITORS' REPORT

Page 2: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

DAFTAR ISI / TABLE OF CONTENTS

Halaman /

Pages

Surat Pernyataan Direksi Director Statement Letter

Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report

Laporan Keuangan Financial Statement

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal

31 Desember 2016

As of and For The Year Ended

December 31, 2016

Laporan Posisi Keuangan 1- 2 Statement of Financial Position

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif

Lain

3 Statement of Profit or Loss and Other

Comprehensive Income

Laporan Perubahan Ekuitas 4 Statement of Changes in Equity

Laporan Arus Kas 5 Statement of Cash Flows

Catatan Atas Laporan Keuangan 6 - 106 Notes to Financial Statements

Page 3: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

fi rst$ndofinanceNO : 016/ACT/SKDIR/IV/2017

SURAT PERNYATAAN DIREKSITENTANG

TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORANKEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 3I DESEMBER 2016PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

Kami yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama

Alamat kantor

Alamat domisili sesuaiKTP

Nomor Telepon

Jabatan

Nama

Alamat kantor

Alamat domisili sesuaiKTP

Nomor Telepon

Jabatan

: Sumartono Mardjuki

: Jl Batu Ceper No. 36

Jl Logam blok 83, Jakarta: Selatan

: 021-2312088

: Direktur Utama

: Erinawaty Iskandar

: Jl Batu Ceper No.36

Komp Green Ville Blok B/4,: Jakarta barat

: 021-2312088

: Direktur Keuangan

menyatakan bahwa:

1. Bertanggungjawab atas penyusunan dan penyajianLaporan Keuangan PT First Indo AmericanLeasing;

2. Laporan Keuangan PT First Indo AmericanLeasing telah disusun dan disajikan sesuai denganStandar Akuntansi Keuangan di Indonesia;

3. a. Semua informasi dalam Laporan KeuanganKonsolidasian PT First Indo American Leasingtelah dibuat secara lengkap dan benar;

b. Laporan Keuangan PT First Indo AmericanLeasing tidak mengandung informasi ataufakta material yang tidak benar, dan tidakmenghilangkan informasi atau fakta material;

4. Bertanggung jawab atas sistem pengendalian interndalam PT First Indo American Leasing.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

NO : 0 I 6/ACT/SKDINIV/20 I 7

D I RECTO P*'' STATEMENT LETTERRELATING TO

THE RESPONSIBILITY ON THE FINANCIALSTATEMENTS FORTHE YEAR ENDED

DECEMBER 3], 20]6PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

I(e, the undersigned:

Name

Office address

Domicile as stated inID Card

Phone Number

Position

Name

Ofiice address

Domicile as stated inID Card

Phone Number

Position

state that:

'. Sumartono Mardjuki

: Jl BatuCeper No.36

Jl Logam blok E3, Jakarta: Selatan

: 021-2312088

: President Director

: Erinawaty Iskandar

: JI Batu Ceper No.36

Komp Green Ville Blok B/4,: Jakarta Barat

: 021-2312088

'. Finance Director

I|e are responsible for the preparation andpresentation of the PT First Indo AmericanLeasing;

The PT First Indo American Leasing financialstalements have been prepared and presented inaccordance with Financial Accounting Standard inIndonesia:

a. All information contained in the PT First IndoAmerican Leasing financial statements is

complete and cotect;b. The PT First Indo American Leasingftnancial

stalements do not contain misleading materialinformation of facts, and do no omit materialinformation andfact,

Ile are responsible for the PT First Indo AmericanLeasing internal control system.

This statements letter is made truthfully.

Jakarta, 27 April20lTlApril 27, 2017

Direktur Utama/ P re s i de nt D i re c I or Direktur Keuangan/ Fi na nce D ire c t or

PT.IJ i.i-ASING

Sumartono Mardi Erinawaty Iskandar

l-.:.--v

PT. First Indo American LeasingJl. Batu Ceper No.36. Lantai 3 Jakarta Pusat 10120

Tel. 02L-2312088 Fax. 02I-2312118 fial@firstindo,co.id

Page 4: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

.

4 KRESTON:IA member of Kreston International I A global network of independent accounting firms

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Laporan No : 004/01/TSiII/FIAL-2/ l7

Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan DireksiPT FIRST INDO AMERICAN LEASING

Kami telah mengaudit laporan keuanganPT First Indo American Leasing terlampir yang terdiri darilaporan posisi keuangan tanggal 3 I Desember 2016,2015 dan2014, serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensiflain, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuktahun-tahun yang berakhir pada tanggal t€rsebut, dan suatuikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasipenjelasan lainnya.

Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Keuangan

Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan danpenyajian wajar laporan keuangan tersebut sesuai denganStandar Akuntansi Keuangan di Indonesi4 dan atas

pengendalian intemal yang dianggap perlu oleh manajemenuntuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan yangbebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkanoleh kecurangan maupun kesalahan.

Tanggung Jawab Auditor

Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opiniatas laporan keuangan tersebut berdasarkan audit kami. Kamimelaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yangditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standartersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etikaserta merencanakan dan melaksanakan audit unfukmemperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporankeuangan tersebut bebas dari kesalahan penyajian material.

Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untukmemperoleh bukti audit tentang angka-angka danpengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilihbergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaianatas risiko kesalahan penyajian material dalam laporankeuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupunkesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditormempertimbangkan pengendalian intemal yang relevandengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuanganentitas untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai

dengan kondisiny4 tetapi bukan untuk tujuan menyatakanopini atas keefektivitasan pengendalian intemal entitas. Suatuaudit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakanakuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansiyang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian ataspenyajian laporan keuangan secara keseluruhan.

Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalahcukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opiniaudit kami.

J{ENDRAWINATATDDY SIDDHARTA€/ TANZILRegistered Public AccountantsLicense No. 775/KM.1/ 2Ot4

IND E PE ND ENT AUD ITO RS' RE PORT

Report No : 004/0 I ITS/II/FIAL-2/ I 7

The Slwreholders, Board ofCorwnissioners and DirectorsPT FIRST INDO AMERICAN LEASING

lVe have audited the accompanying fi.nancial statements ofPT First Indo American Leasing, which comprise thestatement offinancial position as of December 31, 2016, 2015and 2014, and the statements of profit or loss and othercomprehensive income, changes in equity and cash Jlows forthe years then ended, and a sunmary ofsigniJicant accountingpolicies and other explanatory information.

Managemenl's Responsibilily For The Financial Slalements

Managenent is responsible for the preparation and fairpresentation of such financial statenents in accordance withIndonesian Financial Accounting Standards, and for suchinternal control as management determines is necessary toenable the preparation of financial statements that are freefrom material misstatement, whether due tofraud or etor.

Au dito rs' Respo nsibility

Our responsibility is to express an opinion on such financialstatements based on our audit. We conducted our audit inaccordance with Standards on Auditing established by theIndonesian Institute of Certified Public Accountants. Those

standards require that we comply with ethical requirementsand plan and perform the audit to obtain reasonableassurance about whether the financial statements are freefrom material misstatement.

An audit involves performing procedures to obtain auditevidence about the amounts and disclosures in the financialstatements. The procedures selected depend on the auditors'judgment, including the assessment of the risl<s of materialmisstatement of the financial statements, whether due to fraudor error. In making those risk assessments, the auditorsconsider internal control relevant to the entity's preparationand fair presentation of the financial statements in order todesign audit procedures that are appropriate in thecircumstances, but not for the purpose of expressing anopinion on the efectiveness ofthe entity's internal control. Anaudit also includes evaluating the appropriateness ofaccounting policies used and the reasonableness ofaccounting estimates made by management, as well asevaluating the overall presentation ofthe financial statements.

Iile believe that the audit evidence we have obtained issufJicient and appropriate to provide a basis for our auditopinion.

www. kreston-i ndonesia.co. id

Page 5: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

ryd.IS. KRESTON

rIA member of Kreston International I A global network of independent accounting firms

+IENDRAWINATATDDY SIDDHARTAA TANZIL

LAPORAN AUDITOR II{DEPENDEN

Laporan No : 004/01/TSllWlAL-2117

Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan DireksiPT FIRST INDO AMERICAN LEASING

Opini

Menurut opini kami, laporan keuangan terlampir menyajikansecara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuanganPT First Indo American Leasing tanggal 3l Desember 2016,2015 dan 2014, serta kinerja keuangan dan arus kasnya untuktahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai

dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Hal lain

Laporan ini diterbitkan dengan tujuan untuk dicantumkandalam prospekfus sehubungan dengan rencana penawaran

umum perdana saham PT First Indo American Leasing diBursa Efek Indonesi4 seperti yang dijelaskan dalamCatatan 35 atas laporan keuangan terlampir, serta tidakditujukan dan tidak diperkenankan untuk digunakan untuktujuan lain.

Sebelum laporan ini, kami telah menerbitkan laporan auditorindependen No. 004/01/TStlWlN--2/17 bertanggal 9 Maret2017 atas laporan keuangan PT First Indo American Leasinguntuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 3l Desember 2016,2015 dan 2014, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.

Dalam rangka penawaran umum perdana saham Entitas,sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 36 atas laporankeuangan, Entitas menerbitkan kembali laporan keuangankeuangan untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal3 I Desember 2016, 2015 dan 2014 dengan beberapa tambahanpengungkapan pada catatan atas laporan keuangan terdahulu.

INDEPENDENT AADITORS' REPORT

Report No : 004/0 I /TS/II/FIAL-2/ I 7

The Slwreholders, Bmrd of Comnissioners and DrectorsPT FIRST INDOAMERICAN LEASING

Opinion

In our opinion, the accompanyingfinancial statements present

fairly, in all material respects, the financial position ofPT First Indo American Leasing as of December 31, 2016,2015 and 2014, and their financial performance and cash

/lows for the years then ended in accordance with IndonesianF inanc i al Ac c ount ing St andards.

Other matter

This report has been prepared solely for inclusion in theprospectus in connection with the proposed intial publicoffering of PT First Indo American Leasing on Bursa EfekIndonesia, as disclosed in Note 35 to thefinancial statenents,and is not intended to be and should not be used for anv otherpurposes.

Previously, we hove issued an independent auditor's reportNo. 004/TS/IAFIAL-2/17 dated March 9, 2017 on the financialstatements of PT First Indo American Leasing for the yearsended December 31, 2016, 2015 and 2014, with anunqualified opinion. In the frarnework of the Initial PublicOffering of an the Entity, as desuibed in Note 36 to the

financial statements, the Entity has reissued the financialstatenents for the years ended 3l December 2016, 2015 and2014 with several additional in disclosures on the notes to theprevious financial statements.

HENDRAWINATA EDDY SIDDHARTA & TANZIL

Tan SiddhartaAP.Olll

27 April20l7 | April 27,2017

Page 6: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

secara keseluruhan

The accompanying notes to financial statements are an

integral part of these financial statement

taken as a whole

1

Catatan/

Notes 2016 2015 2014

ASET ASSETS

3d,3e,3m,

Kas dan bank 5,25 8.702.697.506 21.069.372.986 20.662.288.197 Cash and banks

Piutang sewa pembiayaan 3d,3j,6,25 1.275.761.397 1.921.782.993 - Finance lease receivables

Penyisihan penurunan nilai Allowances for impairment of

piutang sewa pembiayaan keuangan (26.819.690) (26.819.690) - Finance lease receivables

Bersih 1.248.941.707 1.894.963.303 - Net

Piutang pembiayaan konsumen 3d,3j,7,25 848.447.473.909 762.878.590.928 897.731.584.027 Consumer financing receivables

Penyisihan penurunan nilai Allowance for impairment of

piutang sewa pembiayaan konsumen (11.523.507.775) (10.437.828.699) (10.081.018.005) consumer finance receivables

Bersih 836.923.966.134 752.440.762.229 887.650.566.022 Net

Piutang lain-lain 48.837.260 74.860.856 - Other receivables

Biaya dibayar dimuka 3f,8 12.337.646.652 17.444.898.870 20.188.701.793 Prepaid expenses

Aset tetap - bersih 3g,9 6.776.966.661 7.948.055.853 11.825.576.072 Property and equipment - net

Aset takberwujud - bersih 3h,10 9.226.889 24.410.334 39.593.810 Intangible assets - net

Uang jaminan 159.305.000 152.705.000 166.955.000 Deposit

Aset lain-lain 11 753.750.000 - - Other Asset

JUMLAH ASET 866.961.337.809 801.050.029.431 940.533.680.894 TOTAL ASSETS

31 Desember/December 31

Page 7: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

secara keseluruhan

The accompanying notes to financial statements are an

integral part of these financial statement

taken as a whole

2

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

LAPORAN POSISI KEUANGAN - Lanjutan

331 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION - Continued

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

Catatan /

Notes 2016 2015 2014

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS LIABILITIES

Utang bank 3d,12,31 678.451.955.555 620.167.833.751 748.298.476.309 Bank loans

Biaya yang masih harus dibayar 3d,14,31 7.174.135.314 9.799.399.687 5.710.786.114 Accrued expenses

Utang pajak 3l,15a 830.114.360 811.361.074 925.046.125 Taxes payable

Utang lain-lain 3d,3m,31 Other payables

Pihak ketiga 16 10.558.353.287 7.092.693.798 15.120.719.642 Third parties

Pihak berelasi 16,3 4.550.582.588 5.252.125.798 18.010.923.083 Related parties

Liabilitas pajak tangguhan 3l,15d 32.697.420 31.398.448 88.022.298 Deferred tax liabilities

Liabilitas imbalan kerja 3i,27 3.244.699.253 4.093.767.375 4.711.144.210 Employee benefit liabilities

Utang subordinasi 3c,13,30 25.000.000.000 25.000.000.000 25.000.000.000 Subordinated loan

Jumlah Liabilitas 729.842.537.777 672.248.579.931 817.865.117.781 Total Liabilities

EKUITAS EQUITY

Modal saham - nilai nominal Capital stock - Rp 1,000 par

Rp 1.000 per saham value per share Authorized -

Modal dasar - 75.000.000 saham 75,000,000 shares

Modal ditempatkan dan disetor Issued and fully paid -

penuh - 57.250.000 saham 17 57.250.000.000 57.250.000.000 57.250.000.000 57,250,000 shares

Tambahan modal disetor 18 610.000.000 10.000.000 10.000.000 Addition paid-in capital

Komponen lainnya dari ekuitas (4.481.205.328) (4.561.289.600) (2.895.983.155) Other component of equity

Saldo laba Retained earnings

Telah ditentukan penggunaannya - - - Appropriated

Belum ditentukan penggunaannya 83.740.005.360 76.102.739.100 68.304.546.268 Unappropriated

Jumlah Ekuitas 137.118.800.032 128.801.449.500 122.668.563.113 Total Equity

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 866.961.337.809 801.050.029.431 940.533.680.894 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

31 Desember/December 31

Page 8: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

secara keseluruhan

The accompanying notes to financial statements are an

integral part of these financial statement

taken as a whole

3

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN

KOMPREHENSIF LAIN

Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER

COMPREHENSIVE INCOME

For The Year Ended December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

Catatan /

Notes 2016 2015 2014

Pendapatan 3j,3k Income

Pembiayaan konsumen 19 151.711.575.094 148.762.247.050 156.611.523.717 Consumer financing

Sewa pembiayaan 20 360.238.404 188.995.043 - Finance lease

Pendapatan operasi lain 21 23.436.009.625 33.750.357.195 75.679.905.662 Other Operation Income

Pendapatan keuangan 24 92.005.772 121.072.304 238.268.912 Finance income

Pendapatan lain-lain 3j,26 142.458.329 123.296.039 436.347.934 Other Income

Jumlah Pendapatan 175.742.287.224 182.945.967.631 232.966.046.225 Total Income

Beban Expenses

General and administrative

Beban umum dan administrasi 3j,22 (77.270.847.530) (84.800.774.424) (117.592.813.019) expenses

Beban bunga dan keuangan 3j,23 (74.220.989.386) (68.936.520.183) (69.226.044.865) Interest and financial expenses

Beban lain-Lain 3j,25 (13.914.419.834) (18.508.366.144) (33.127.629.308) Other operating expenses

Jumlah Beban (165.406.256.750) (172.245.660.751) (219.946.487.192) Total Expenses

Laba Sebelum Pajak

Penghasilan 10.336.030.474 10.700.306.880 13.019.559.033 Income Before Income Tax

Beban pajak penghasilan 3l,15b (2.698.764.214) (2.902.114.048) (3.375.257.662) Income Tax Expense

Laba Bersih Tahun berjalan 7.637.266.260 7.798.192.832 9.644.301.371 Net Income For The Year

Penghasilan Komprehensif Lain Other Comprehensive Income

Pos-pos yang tidak akan Item that will not be reclassified

direklasifikasi ke laba rugi subsequently to profit or loss

Pengukuran kembali liabilitas Remeasurement employee

imbalan kerja 106.779.030 (2.220.408.593) (458.045.324) benefits liabilities

Pajak tangguhan terkait (26.694.758) 555.102.148 114.511.331 Related deferred tax

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TOTAL NET COMPREHENSIVE

BERSIH TAHUN BERJALAN 7.717.350.532 6.132.886.387 9.300.767.378 INCOME FOR THE YEAR

LABA PER SAHAM DASAR 3p,33 133 136 168 BASIC EARNING PER SHARE

31 Desember/December 31

Page 9: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY

For The Year Ended December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

laporan keuangan secara keseluruhan

The accompanying notes to financial statements are an integral part of these financial statement

taken as a whole

4

Tambahan Modal Agio Saham / Komponen Lainnya Telah ditentukan Belum ditentukan

Modal Disetor / Disetor/ Addition Paid in Capital dari Ekuitas / Other penggunaannya/ penggunaannya/ Jumlah Ekuitas /

Paid in Capital Stock Paid in Capital excess of par value Component of Equity Appropriated Unappropriated Total Equity

Saldo pada tanggal 1 Januari 2014 57.250.000.000 - 10.000.000 - - 58.567.270.087 115.827.270.087 Balance as of January 1, 2014

Penyesuaian bersih yang timbul dari Net adjustments arising from adoption

penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2013) - - - (2.552.449.162) - 92.974.810 (2.459.474.352) of PSAK No. 24 (Revised 2013)

Saldo pada tanggal 1 Januari 2014 Balance as of January 1, 2014

(Disajikan kembali) 57.250.000.000 - 10.000.000 (2.552.449.162) - 58.660.244.897 113.367.795.735 (As restated)

Laba tahun berjalan - - - - 9.644.301.371 9.644.301.371 Net income for the year

Penghasilan komprehensif lain - - - (343.533.993) - - (343.533.993) Other comprehensive income

Saldo pada tanggal 31 Desember 2014 Balance as of December 31, 2014

(Disajikan kembali) 57.250.000.000 - 10.000.000 (2.895.983.155) - 68.304.546.268 122.668.563.113 (As Restated)

Laba tahun berjalan - - - - 7.798.192.832 7.798.192.832 Net income for the year

Penghasilan komprehensif lain - - - (1.665.306.445) - - (1.665.306.445) Other comprehensive income

Saldo pada tanggal 31 Desember 2015 57.250.000.000 - 10.000.000 (4.561.289.600) - 76.102.739.100 128.801.449.500 Balance as of December 31, 2015

Selisih antara aset dan liabilitas Difference between tax amnesty

pengampunan pajak 600.000.000 - - - - 600.000.000 assets and liabilities

Laba tahun berjalan - - - - - 7.637.266.260 7.637.266.260 Net income for the year

Penghasilan komprehensif lain - - - 80.084.272 - - 80.084.272 Other comprehensive income

Saldo pada tanggal 31 Desember 2016 57.250.000.000 600.000.000 10.000.000 (4.481.205.328) - 83.740.005.360 137.118.800.032 Balance as of December 31, 2016

Saldo Laba / Retained Earnings

Page 10: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

LAPORAN ARUS KAS

Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

STATEMENT OF CASH FLOWS

For The Year Ended December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

secara keseluruhan

The accompanying notes to financial statements are an

integral part of these financial statement

taken as a whole

5

2016 2015 2014

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM

AKTIVITAS OPERASI OPERATING ACTIVITIES

Penerimaan kas dari: Cash receipts from:

Transaksi pembiayaan Consumer financing

konsumen 611.949.133.039 892.309.257.673 1.351.983.514.518 transactions

Bank-bank sehubungan dengan Banks in connection with

transaksi kerjasama the transaction of joint

pembiayaan bersama 153.565.666.634 132.108.859.796 468.724.671.245 financing cooperation

Jasa administrasi dan Administration fees and

operasional lainnya 13.201.926.749 11.017.617.995 45.728.187.319 other operating income

Transaksi sewa 1.006.260.000 (1.705.968.260) - Lease transactions

Pendapatan non operasional

lainnya 10.468.546.977 22.977.107.543 30.626.335.189 Non-operating income others

Pengeluaran kas untuk : Cash disbursements for :

Transaksi pembiayaan Consumer financing

konsumen (520.117.290.683) (404.907.698.423) (1.100.700.027.205) transactions

Bank-bank sehubungan dengan Banks in connection with

transaksi kerjasama the transaction of joint

pembiayaan bersama (255.200.207.010) (400.006.326.383) (764.162.649.535) financing cooperation

Pembayaran kepada karyawan (39.090.575.544) (46.355.049.083) (58.790.600.216) Payments to employees

Pengeluaran non operasional (45.770.013.133) (54.812.490.364) (90.428.052.244) Payments of non-operating

Pembayaran pajak (2.705.406.714) (2.517.320.801) (4.116.196.035) Tax payments

Penambahan (pembayaran) Proceeds from (repayment of)

lainnya 2.764.116.279 (20.786.823.129) 1.510.584.274 others

Kas Bersih Diperoleh Dari

(Digunakan Untuk) Net Cash provided by (Used In)

Aktivitas Operasi (69.927.843.406) 127.321.166.564 (119.624.232.689) Operating Activities

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM

AKTIVITAS INVESTASI INVESTING ACTIVITIES

Proceeds from sale of

Hasil penjualan aset tetap 9 1.071.384.092 2.778.277.002 2.908.634.983 property and equipment

Acquisition of property and

Penambahan aset tetap 9 (1.794.337.970) (1.561.716.219) (5.173.799.364) equipment

Acquisition of intangible

Penambahan aset takberwujud 10 - - (33.764.700) assets

Kas Bersih Diperoleh dari Net Cash Provide by

(Digunakan untuk) Aktivitas (Used in) Investing

Investasi (722.953.878) 1.216.560.783 (2.298.929.081) Activities

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM

AKTIVITAS PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES

Penambahan (pembayaran) Proceeds from (repayment of)

utang bank 58.284.121.804 (128.130.642.558) 115.734.337.248 bank loan

Kas Bersih Diperoleh Dari

(Digunakan Untuk) Net Cash Provided by (used

Aktivitas Pendanaan 58.284.121.804 (128.130.642.558) 115.734.337.248 in) Financing Activities

Kenaikan (Penurunan) Kas Net Increase (Decrease)

dan Setara Kas (12.366.675.480) 407.084.789 (6.188.824.522) in Cash and Cash Equivalents

Kas dan Setara Kas Awal Cash and Cash Equivalents,

Tahun 21.069.372.986 20.662.288.197 26.851.112.719 Beginning of Year

Kas dan Setara Kas Cash and Cash Equivalents

Akhir Tahun 8.702.697.506 21.069.372.986 20.662.288.197 End of Year

Catatan/

Notes

31 Desember/December 31

Page 11: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

6

1. UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian Entitas a. The Entity’s Establishment

PT First Indo American Leasing (“Entitas”) didirikan

pada tanggal 03 Juli 1981 berdasarkan Akta No. 30,

dihadapan Kartini Mulyadi, S.H., notaris di Jakarta,

dan akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri

Kehakiman Republik Indonesia dengan surat

keputusannya No. Y.A. 5/549/25 tanggal 20

Nopember 1981 dan diumumkan dalam Berita

Negara Republik Indonesia No. 25 tanggal 26 Maret

1982.

PT First Indo American Leasing (“The Entity”) was

established based on Deed No. 30 dated July 03,

1981 of Kartini Mulyadi, SH., notary in Jakarta, and

the deed of establishment was approved by the

Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his

Decision Letter No. Y.A. 5/549/25 dated November

20, 1981 and was published in the Supplement

No. 370 of State Gazette No. 25 dated March 26,

1982.

Entitas memperoleh izin usaha sebagai lembaga

pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik

Indonesia melalui Surat Keputusan

No. KEP-192/KM.6/2004 tanggal 24 Mei 2004.

The Entities obtained a license to operate asa

financing company from the Ministry of Finance of

the Republic of Indonesia in itsDecision Letter

No. KEP-192/KM.6/2004 dated May 24,2004.

Anggaran dasar Entitas telah mengalami beberapa

kali perubahan. Perubahan terakhir mengenai

perubahan maksud dan tujuan usaha yang disesuaikan

dengan peraturan OJK No.29/POJK/05/2014 tentang

penyelengaraan usaha pembiayaan, yang dinyatakan

dalam Akta No.26 tanggal 18 februari 2016, dibuat

dihadapan Linda Herawati, SH, Notaris di Jakarta

yang telah disetujui Menteri Hukum dan HAM RI

No.AHU-0003724. AH.01.02. Tahun 2016 tanggal

24 Februari 2016 dan diumumkan dalam BNRI

No. 41 tanggal 24 Mei 2016.

The Articles of Association have been amended

several times. change the intent and purpose of

business that are OJK No. 29/POJK/05/2014 of the

organization of the finance business, which is stated

in the No.26 dated February 18, 2016, made before

Linda Herawati, SH, Notary in Jakarta, which has

been approved by the Minister of Law and Human

Rights No. AHU-0003724. AH.01.02. 2016 dated

February 24, 2016 and announced in BNRI No. 41

dated May 24, 2016.

Saat ini, Entitas menjalankan kegiatan pembiayaan

dalam bentuk pembiayaan multiguna. Entitas

berlokasi dan berkantor pusat di Jalan Batu Ceper

No. 36, Jakarta Pusat 10120, dan memiliki 36 (tiga

puluh enam) kantor cabang yang berlokasi antara lain

di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi,

Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa

Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatera, Kalimantan dan

Sulawesi.

Currently, the Entity’s activity multipurpose

financing. The Entity is domiciled at Jl. Batu Ceper

No. 36, Jakarta Pusat 10120, and it has 36 (thirty-

six) branches offices located in, among others,

Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, West

Java, Central Java, Daerah Istimewa Yogyakarta,

East Java, Sumatera, Kalimantan and Sulawesi.

Entitas merupakan entitas anak dari PT Inti Sukses

Danamas (‘’ISD’’) dengan persentase kepemilikan

sebesar 63%. Pemegang saham utama ISD adalah

PT Multidana Venturindo Kapitanusa.

The Entity is a subsidiary of PT Inti Sukses Danamas

(‘’ISD’’) with ownership percentage of 63%. The

ultimate shareholder is PT Multidana Venturindo

Kapitanusa.

Page 12: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

7

1. UMUM - Lanjutan 1. GENERAL - Continued

b. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi b. The Boards of Commissioners and Directors

Berdasarkan akta No. 22 dihadapan Fathiah Helmi,

S.H., Notaris di Jakarta tertanggal 22 Agustus 2014,

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Entitas

tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 adalah

sebagai berikut :

Based on the Deed No. 22 of Fathiah Helmi, S.H.,

Notary in Jakarta, dated Agustus 22, 2014, the Board

of Commissioners and Directors of the Entity as of

December 31, 2016, 2015 and 2014 are as follows:

Presiden Komisaris Kiwantara Mardjuki President Commissioner

Komisaris Junaidi Commissioner

Presiden Direktur Sumartono Mardjuki President Director

Direktur Herman Suwinta Director

Direktur Sutjiati Sudirgo Director

Direktur Wiwik Atmadja Director

Entitas mempunyai karyawan tetap pada tanggal

31 Desember 2016, 2015 dan 2014 masing-masing

sebanyak 615, 451 dan 651 orang (tidak diaudit).

As of December 31, 2016, 2015 and 2014, the Entity

has 615, 451 and 651 permanent employees

respectively (unaudited).

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan

No. 008/LEGAL/SKDIR/II/2017, Entitas

mengangkat Sdr. Yoga T. Halim sebagai Sekretaris

Perseroan terhitung sejak tanggal 7 Februari 2017

dan berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris

Perseroan No. 001/LEGAL/SKKOM/1V/2017,

Entitas mengangkat Sdr. Apolo Samuel sebagai

Komite Audit terhitung sejak tanggal 7 April 2017,

serta Pengangkatan Sdr. Erik Harison Setiawan

sebagai Manager Audit Internal berdasarkan Surat

Keputusan No. SK.Dir - 010/HO/FIAL-RD/II/2012,

terhitung sejak tanggal 14 Februari 2012.

Based on the Decree of the Board of Directors of the

Company No. 008/LEGAL/SKDIR/II/2017, the Entity

hires Br. Yoga T. Halim as the Company's Secretary

since February 7, 2017 and based on the Decree of

the Board of Commissioners of the Company

No. 001/LEGAL/SKKOM/1V/2017, the Entity hires

Br. Apolo Samuel as Audit Committee as of April 7,

2017, and Appointment of Mr. Erik Harison Setiawan

as Internal Audit Manager based on Decision Letter

No. SK.Dir - 010/HO/FIAL-HRD/II/2012, as of the

date February 14, 2012.

2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR

AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN

INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI

KEUANGAN BARU (“ISAK”) BARU DAN REVISI

2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENT

OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS

(“PSAK”) AND INTERPRETATION OF FINANCIAL

ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”)

a. Standar yang Diterbitkan dan Berlaku Efektif

Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah 1

Januari 2016)

a. Standards Issued and Effective in the Current Year

(on or after January 1, 2016)

Dalam tahun berjalan, Entitas telah menerapkan

standar akuntansi keuangan (“SAK”) dan intrepretasi

standar akuntansi keuangan (“ISAK”) baru dan revisi

termasuk pengesahan amandemen dan penyesuaian

tahunan yang dikeluarkan oleh Dewan Standar

Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia yang

dianggap relevan dengan kegiatan operasinya dan

mempengaruhi laporan keuangan konsolidasian

berlaku efektif untuk periode tahun buku yang

dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016.

In the current year, the Entity has adopted all of the

new and revised financial accounting standards

(SAK) and interpretation to financial accounting

standards (ISAK) including amendments and annual

improvements issued by the Board of Financial

Accounting Standards of the Indonesian Institute of

Accountants that are relevant to its operations and

affected to the financial statements effective for

accounting period beginning on or after

January 1, 2016.

Page 13: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

8

2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR

AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN

INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI

KEUANGAN BARU (“ISAK”) BARU DAN REVISI -

Lanjutan

2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENT

OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS

(“PSAK”) AND INTERPRETATION OF FINANCIAL

ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”) - Continued

a. Standar yang Diterbitkan dan Berlaku Efektif

Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah 1

Januari 2016) - Lanjutan

a. Standards Issued and Effective in the Current Year

(on or after January 1, 2016) - Continued

SAK dan ISAK baru dan revisi termasuk pengesahan

amandemen dan penyesuaian tahunan yang berlaku

efektif dalam tahun berjalan adalah sebagai berikut:

New and revised SAKs and ISAKs including

amendments and annual improvements effective in the

current year are as follows:

• Amandemen PSAK No. 4, “Laporan Keuangan

Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan

Keuangan Tesendiri”. Amandemen PSAK No. 4

ini memperkenankan penggunaan metode ekuitas

sebagai salah satu metode pencatatan pada entitas

anak, ventura bersama dan entitas asosiasi dalam

laporan keuangan tersendiri entitas tersebut.

• Amendment to PSAK No. 4, “Separate Financial

Statements on Equity Method in Separate

Financial Statements”. This Amendment to PSAK

No. 4 allows the use of the equity method as a

method of recording in subsidiaries, joint

ventures and associates in the separate financial

statements.

• PSAK No. 5 (Penyesuaian 2015), “Segmen

Operasi”. PSAK No. 5 (Penyesuaian 2015) ini

menambahkan pengungkapan deskripsi singkat

segmen operasi yang telah digabungkan dan

indikator ekonomi memiliki karakteristik yang

serupa.

• PSAK No. 5 (Improvement 2015), “Operating

Segments”. This PSAK No. 5 (Improvement 2015)

adds a brief description of the disclosure

operating segments that have been combined and

economic indicators have similar characteristics.

• PSAK No. 7 (Penyesuaian 2015), “Pengungkapan

Pihak-pihak Berelasi”. PSAK No. 7 (Penyesuaian

2015) ini menambahkan persyaratan pihak-pihak

berelasi dan memberikan klarifikasi

pengungkapan imbalan yang dibayarkan oleh

entitas manajemen.

• PSAK No. 7 (Improvement 2015), “Related Party

Disclosures”. This PSAK No. 7 (Improvement

2015) adds the requirements related party

disclosures and clarifications remuneration paid

by the management entity.

• PSAK No. 13 (Penyesuaian 2015), “Properti

Investasi”. PSAK No. 13 (Penyesuaian 2015) ini

memberikan klarifikasi bahwa PSAK No. 13 dan

PSAK No. 22 saling mempengaruhi. Entitas dapat

mengacu pada PSAK No. 13 untuk membedakan

antara properti investasi dan properti yang

digunakan sendiri. Entitas juga dapat mengacu

pada PSAK No. 22 sebagai pedoman apakah

akuisisi properti investasi merupakan kombinasi

bisnis.

• PSAK No. 13 (Improvement 2015), “Investment

Property”. This PSAK No. 13 (Improvement

2015) clarifies that PSAK No. 13 and PSAK No.

22 are interaction. Entity can refer to PSAK No.

13 to distinguish between investment property

and owner-occupied property. Entity may also

refer to PSAK No. 22 as a guide whether the

acquisition of an investment property is a

business combination.

• Amandemen PSAK No. 15 “Investasi pada

Entitas Asosiasi dan Ventura bersama tentang

Investasi Entitas Asosiasi: Penerapan

Pengecualian Konsolidasi”. Amandemen PSAK

No. 15 ini memberikan klarifikasi pada paragraph

36A tentang pengecualian konsolidasi untuk

investasi ketika kriteria tertentu terpenuhi.

• Amendment to PSAK No. 15 “Investments in

Associates and Joint Ventures on Investment

Associates: Application Consolidation

Exception”. This Amendment to PSAK No. 15

provides clarification on the consolidation of

paragraph 36A of exceptions for certain

investments when certain criteria are met.

Page 14: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

9

2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR

AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN

INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI

KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI -

Lanjutan

2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS

OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS

(“PSAK”) AND INTERPRETATION TO FINANCIAL

ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”) - Continued

a. Standar yang Diterbitkan dan Berlaku Efektif

Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah 1

Januari 2016) - Lanjutan

a. Standards Issued and Effective in the Current Year

(on or after January 1, 2016) - Continued

• PSAK No. 16 (Penyesuaian 2015), “Aset Tetap”.

PSAK No. 16 (Penyesuaian 2015) ini

memberikan klarifikasi paragraf 35 terkait model

revaluasi, bahwa ketika entitas menggunakan

model revaluasi, jumlah tercatat aset disajikan

kembali pada jumlah revaluasiannya.

• PSAK No. 16 (Improvement 2015), “Property,

Plant and Equipment”. This PSAK No. 16

(Improvement 2015) provides clarification of

paragraph 35 related to the revaluation model,

that when an entity uses the revaluation model,

the carrying amount of the asset is restated on its

revaluation amount.

• Amandemen PSAK No. 16, “Aset Tetap tentang

Klarifikasi Metode yang Diterima untuk

Penyusutan dan Amortisasi”. Amandemen PSAK

No. 16 ini memberikan tambahan penjelasan

tentang indikasi perkiraan keusangan teknis atau

komersial suatu aset dan juga memberikan

klarifikasi bahwa penggunaan metode penyusutan

yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak

tepat.

• Amendment to PSAK No. 16, “Property, Plant

and Equipment on Clarification Method Received

for Depreciation and Amortization”. This

Amendment to PSAK No. 16 provides an

additional explanation of the approximate

indication of technical or commercial

obsolescence of an asset and also clarifies that

the use of the depreciation method based on

income is not appropriate.

• PSAK No. 19 (Penyesuaian 2015), “Aset

Takberwujud”. PSAK No. 19 (Penyesuaian 2015)

ini memberikan klarifikasi pada paragraf 80

terkait model revaluasi, bahwa ketika entitas

menggunakan model revaluasi, jumlah tercatat

aset disajikan kembali pada jumlah

revaluasiannya.

• PSAK No. 19 (Improvement 2015), “Intangible

Assets”. This PSAK No. 19 (Improvement 2015)

provides clarification on paragraph 80 related to

the revaluation model, that when an entity uses

the revaluation model, the carrying amount of the

asset is restated on its revaluation amount.

• Amandemen PSAK No. 19, “Aset Takberwujud

tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk

Penyusutan dan Amortisasi”. Amandemen PSAK

No.19 ini memberikan klarifikasi tentang

anggapan bahwa pendapatan adalah dasar yang

tidak tepat dalam mengukur pemakaian manfaat

ekonomi aset takberwujud dapat dibantah dalam

keadaan terbatas tertentu.

• Amendment to PSAK No. 19, “Intangible Assets

on Clarification Method Received for

Depreciation and Amortization”. This Amendment

to PSAK No. 19 provides clarification on the

assumption that the revenue base is not

appropriate in measuring the use of economic

benefits of the intangible assets can be debated in

certain limited circumstances.

• PSAK No. 22 (Penyesuaian 2015), “Kombinasi

Bisnis”. PSAK No. 22 (Penyesuaian 2015) ini

memberikan klarifikasi ruang lingkup dan

kewajiban membayar imbalan kontinjensi yang

memenuhi definisi instrumen keuangan diakui

sebagai liabilitas keuangan atau ekuitas. PSAK

No. 22 (Penyesuaian 2015) ini juga

mengakibatkan dampak penyesuaian terhadap

PSAK No. 55, “Instrumen Keuangan: Pengakuan

dan Pengukuran” dan PSAK No. 57, “Provisi,

Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi”.

• PSAK No. 22 (Improvement 2015), “Business

Combinations”. This PSAK No. 22 (Improvement

2015) clarifies the scope and the obligation to pay

contingent consideration that meet the definition

of financial instruments are recognized as

financial liabilities or equity. This PSAK No. 22

(Improvement 2015) also impacts to improvement

to PSAK No. 55, "Financial Instruments:

Recognition and Measurement" and PSAK No. 57,

"Provisions, Contingent Liabilities and

Contingent Assets".

• Amandemen PSAK No. 24, “Imbalan Kerja

tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja”.

Amandemen PSAK No. 24 ini menyederhanakan

akuntansi untuk kontribusi iuran dari pekerja atau

pihak ketiga yang tidak bergantung pada jumlah

tahun jasa, misalnya iuran pekerja yang dihitung

berdasarkan persentase tetap dari gaji.

• Amendment to PSAK No. 24, “Employee Benefits

on a Defined Benefit Program: Workers

Contribution”. This Amendment to PSAK No. 24

simplifies accounting for dues contributions from

employees or third parties that do not depend on

the number of years of service, for example,

worker contributions are calculated based on a

fixed percentage of salary.

Page 15: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

10

2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR

AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN

INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI

KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI -

Lanjutan

2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS

OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS

(“PSAK”) AND INTERPRETATION TO FINANCIAL

ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”) - Continued

a. Standar yang Diterbitkan dan Berlaku Efektif

Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah 1

Januari 2016) - Lanjutan

a. Standards Issued and Effective in the Current Year

(on or after January 1, 2016) - Continued

• PSAK No. 53 (Penyesuaian 2015), “Pembayaran

Berbasis Saham”. PSAK No. 53 (Penyesuaian

2015) ini memberikan klarifikasi definisi kondisi

vesting dan secara terpisah memberikan definisi

kondisi kinerja dan kondisi jasa.

• PSAK No. 53 (Improvement 2015), “Share-based

Payments”. This PSAK No. 53 (Improvement

2015) clarifies the definition of vesting conditions

and separately provides a definition of

performance conditions and service conditions.

• Amandemen PSAK No. 65, “Laporan Keuangan

Konsolidasi tentang Entitas Investasi: Penerapan

Pengecualian Konsolidasi”. Amandemen PSAK

No. 65 ini memberikan klarifikasi tentang

Pengecualian Konsolidasi untuk Entitas Investasi

ketika kriteria tertentu terpenuhi.

• Amendment to PSAK No. 65, “Consolidated

Financial Statements on Investment Entity:

Application Consolidation Exception”.

Amendment of PSAK No. 65 is to provide

clarification on Exceptions Consolidation for

Investment Entities when certain criteria are met.

• Amandemen PSAK No. 66, “Pengaturan Bersama

tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dan

Operasi Bersama”. Amandemen PSAK No. 66 ini

mensyaratkan bahwa seluruh prinsip kombinasi

bisnis dalam PSAK No. 22, “Kombinasi Bisnis”

dan PSAK lain beserta persyaratan

pengungkapannya diterapkan untuk akuisisi pada

kepentingan awal dalam operasi bersama dan

untuk kepentingan akuisisi tambahan dalam

operasi bersama, sepanjang tidak bertentangan

dengan pedoman yang ada dalam PSAK No. 66.

• Amendment to PSAK No. 66, “Joint

Arrangements on the Accounting Acquisition of

Interest and Joint Operations”. This Amendment

to PSAK No. 66 requires the that all business

combinations principles under PSAK No. 22,

"Business Combinations" and other PSAKs along

with disclosure requirements applicable to the

acquisition of the initial interest in joint

operations and for the acquisition of additional

interests in joint operations, to the extent not

contradictory with the guidelines contained in

PSAK No. 66.

• Amandemen PSAK No. 67, “Pengungkapan

Kepentingan dalam Entitas Lain tentang Entitas

Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi”.

Amandemen PSAK No. 67 ini memberikan

klarifikasi tentang pengecualian konsolidasi untuk

entitas investasi ketika kriteria tertentu terpenuhi.

• Amendment to PSAK No. 67, “Disclosures of

Interests in Other Entities on Investment Entity:

Application Consolidation Exception”. This

Amendment to PSAK No. 67 provides

clarification on the consolidation exception for

investment entity when certain criteria are met.

• PSAK No. 68 (Penyesuaian 2015), Pengukuran

Nilai Wajar”. PSAK No. 68 (Penyesuaian 2015)

ini memberikan klarifikasi bahwa pengecualian

portofolio, yang memperkenankan entitas

mengukur nilai wajar kelompok aset keuangan

dan liabilitas keuangan secara neto, diterapkan

pada seluruh kontrak (termasuk kontrak non-

keuangan) dalam ruang lingkup PSAK No. 55.

• PSAK No. 68 (Improvement 2015), “Fair Value

Measurements”. This PSAK No. 68 (Improvement

2015) clarifies that the portfolio exception, which

permits entity to measure the fair value of the

group's financial assets and financial liabilities

on a net basis, applied to all contracts (including

non-financial contracts) within the scope of

PSAK No. 55.

• PSAK No. 70, “Akuntansi Aset dan Liabilitas

Pengampunan Pajak” yang berlaku efektif sejak

tanggal pengesahan Undang-Undang

Pengampunan Pajak yaitu 1 Juli 2016. PSAK ini

mengatur perlakuan akuntansi atas aset dan

libailitas pengampunan pajak sehubungan dengan

penerapan Undang-Undang Pengampunan Pajak.

• PSAK No. 70, “Accounting for Tax Amnesty

Assets and Liabilities” which is effective from the

date of enactment of the Tax Amnesty Law that is

July 1, 2016. This PSAK is to provide specific

accounting treatment for tax amnesty assets and

liabilities related to the application of the Tax

Amnesty Law.

Page 16: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

11

2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR

AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN

INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI

KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI -

Lanjutan

2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS

OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS

(“PSAK”) AND INTERPRETATION TO FINANCIAL

ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”) - Continued

a. Standar yang Diterbitkan dan Berlaku Efektif

Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah 1

Januari 2016) - Lanjutan

a. Standards Issued and Effective in the Current Year

(on or after January 1, 2016) - Continued

• ISAK No. 30, “Pungutan”. ISAK No. 30 ini

merupakan interpretasi atas PSAK No. 57,

“Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset

Kontinjensi” yang memberikan klarifikasi

akuntansi liabilitas untuk membayar pungutan,

selain dari pajak penghasilan yang berada dalam

ruang lingkup PSAK No. 46, “Pajak Penghasilan”

serta denda lain atas pelanggaran perundang-

undangan kepada Pemerintah.

• ISAK No. 30, "Levy". This ISAK No. 30 is an

interpretation to PSAK No. 57, “Provisions,

Contingent Liabilities and Contingent Assets”

which provides clarification of accounting

liability to pay the levy, apart from the income tax

that are within the scope of PSAK No. 46,

“Income Taxes” and other penalties for violations

of law to the Government.

• Amandemen PSAK No. 1, “Penyajian Laporan

Keuangan tentang Prakarsa Pengukapan” yang

berlaku efektif untuk periode tahun buku yang

dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2017.

Amandemen PSAK No 1 ini memberikan

klarifikasi terkait penerapan persyaratan

materialitas, fleksibilitas urutan sistematis catatan

atas laporan keuangan dan pengidentifikasian

kebijakan akuntansi signifikan.

• Amendment to PSAK No. 1, “Presentation of

Financial Statements on Initiative Disclosures”

which is effective for the period beginning on or

after January 1, 2017. This Amendment to PSAK

No. 1 provides clarification related to the

application of the requirements of materiality,

flexibility systematic sequence of notes to

financial statements and identification of

significant accounting policies.

• Amandemen PSAK No. 2, “Laporan Arus Kas

tentang Prakarsa Peungkapan” yang berlaku

efektif untuk periode tahun buku yang dimulai

pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018.

Amandemen PSAK No. 2 ini mensyaratkan

entitas untuk menyediakan pengungkapan yang

memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk

mengevaluasi perubahan pada liabilitas yang

timbul dari aktivitas pendanaan, termasuk

perubahan yang timbul dari arus kas maupun

perubahan nonkas.

• Amendment to PSAK No. 2, “Cash Flow

Statements on Initiative Disclosures” which is

effective for the period beginning on or after

January 1, 2018. This Amendement to PSAK No. 2

requires entity to provide disclosures that enable

users of financial statements to evaluate changes

in liabilities arising from financing activities,

including changes arising from cash flow and

changes in noncash.

• PSAK No. 3 (Penyesuaian 2016), “Laporan

Keuangan Interim” yang berlaku efektif untuk

periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah

tanggal 1 Januari 2017. PSAK No. 3 (Penyesuaian

2016) ini mengklarifikasi bahwa pengungkapan

interim yang dipersyaratkan harus dicantumkan

dalam laporan keuangan interim atau melalui

referensi silang dari laporan keuangan interim

seperti komentar manajemen atau laporan risiko

yang tersedia untuk pengguna laporan keuangan

interim dan pada saat yang sama. Jika pengguna

laporan keuangan tidak dapat mengakses

informasi yang ada pada referensi silang dengan

persyaratan dan waktu yang sama maka laporan

keuangan interim entitas dianggap tidak lengkap.

• PSAK No. 3 (Improvement 2016), “Interim

Financial Reporting” which is effective for the

period beginning on or after January 1, 2017.

This PSAK No. 3 (Improvement 2016) clarifies

that interim disclosures are required to be

included in the interim financial statements or

through cross-references of the interim financial

statements as management commentary or risk

report that is available to users of the interim

financial statements and at the same time. If the

users of financial statements can not access the

information on the cross-reference to the

requirements and the same time the interim

financial statements of the entity is considered

incomplete.

Page 17: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

12

2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR

AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN

INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI

KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI -

Lanjutan

2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS

OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS

(“PSAK”) AND INTERPRETATION TO FINANCIAL

ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”) - Continued

b. Standar yang Diterbitkan Namun Belum Berlaku

Efektif Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah

1 Januari 2017 dan 2018)

b. Standards Issued but not Effective in the Current

Year (on or after January 1, 2017 and 2018)

• Amandemen PSAK No. 16, “Aset Tetap tentang

Agrikultur: Tanaman Produktif” yang berlaku

efektif untuk periode tahun buku yang dimulai

pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018.

Amandemen PSAK 16 ini mengklarifikasi bahwa

aset biologis yang memenuhi definisi tanaman

produktif (bearer plants) masuk dalam ruang

lingkup PSAK 16: Aset Tetap. Definisi,

pengakuan dan pengukuran tanaman produktif

mengikuti persyaratan yang ada dalam PSAK 16:

Aset Tetap.

• Amendment to PSAK No. 16, “Fixed Assets on

Agriculture: Productive Plants” which is effective

for the period beginning on or after January 1,

2018. This amendment to PSAK No. 16 clarifies

that biological assets that meet the definition of

productive plants (plants bearer) included in the

scope of IAS 16: Fixed Assets. Definitions,

recognition and measurement of productive plants

follow the existing requirements in PSAK No. 16:

Property, Plant and Equipment.

• PSAK No. 24 (Penyesuaian 2016), “Imbalan

Kerja” yang berlaku efektif untuk periode tahun

buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1

Januari 2017. PSAK No. 24 (Penyesuaian 2016)

ini mengklarifikasi bahwa pasar obligasi korporasi

berkualitas tinggi dinilai berdasarkan denominasi

mata uang obligasi tersebut dan bukan

berdasarkan negara di mana obligasi tersebut

berada.

• PSAK No. 24 (Improvement 2016), “Employee

Benefits” which is effective for the period

beginning on or after January 1, 2017. This PSAK

SFAS No. 24 (Improvement 2016) clarifies that

the high-quality corporate bond market is valued

based on currency denominated on such bonds

and not based on the country in which the bonds

are.

• Amandemen PSAK No. 46,”Pajak Penghasilan

tentang Pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk

Rugi yang belum Direalisasi” yang berlaku efektif

untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau

setelah tanggal 1 Januari 2018. Amandemen

PSAK No. 46:

• Amendment to PSAK No. 46, “Income Tax on the

Recognition of deferred tax assets for unrealized

losses” which is effective for the period beginning

on or after January 1, 2018. Amendments to

PSAK No. 46:

a. Menambahkan contoh ilustrasi untuk

mengklarifikasi bahwa perbedaan temporer

dapat dikurangkan timbul ketika jumlah

tercatat aset instrumen utang yang diukur

pada nilai wajar dan nilai wajar tersebut lebih

kecil dari dasar pengenaan pajaknya, tanpa

mempertimbangkan apakah entitas

memperkirakan untuk memulihkan jumlah

tercatat instrumen utang melalui penjualan

atau penggunaan, misalnya dengan memiliki

dan menerima arus kas kontraktual, atau

gabungan keduanya.

a. Adding illustrative examples to clarify that

the temporary differences are deductible arise

when the carrying amount of assets debt

instruments measured at fair value and the

fair value is less than the taxable base,

regardless of whether the entity estimates to

recover the carrying amount of a debt

instrument through sale or use of, for

example, to have and receive contractual cash

flows, or a combination of both.

b. Mengklarifikasi bahwa untuk menentukan

apakah laba kena pajak akan tersedia

sehingga perbedaan temporer yang dapat

dikurangkan dapat dimanfaatkan, maka

penilaian perbedaan temporer yang dapat

dikurangkan tersebut dilakukan sesuai dengan

peraturan pajak.

a. Clarifying that to determine whether the

taxable income will be available so that the

deductible temporary differences can be

utilized, the valuation deductible temporary

differences would be in line with tax

regulations.

Page 18: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

13

2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR

AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN

INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI

KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI -

Lanjutan

2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS

OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS

(“PSAK”) AND INTERPRETATION TO FINANCIAL

ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”) - Continued

b. Standar yang Diterbitkan Namun Belum Berlaku

Efektif Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah

1 Januari 2017 dan 2018) - Lanjutan

b. Standards Issued but not Effective in the Current

Year (on or after January 1, 2017 and 2018) -

Conitnued

c. Menambahkan bahwa pengurangan pajak

yang berasal dari pembalikan aset pajak

tangguhan dikecualikan dari estimasi laba

kena pajak masa depan. Lalu entitas

membandingkan perbedaan temporer yang

dapat dikurangkan dengan estimasi laba kena

pajak masa depan yang tidak mencakup

pengurangan pajak yang dihasilkan dari

pembalikan aset pajak tangguhan tersebut

untuk menilai apakah entitas memiliki laba

kena pajak masa depan yang memadai.

b. Adding that the tax reduction from the

reversal of deferred tax assets is excluded

from the estimate of future taxable income.

Then the entity compares deductible

temporary differences to the estimated future

taxable income that does not include tax

reduction resulting from the reversal of

deferred tax assets to assess whether the entity

has a sufficient future taxable income.

d. Estimasi atas kemungkinan besar laba kena

pajak masa depan dapat mencakup pemulihan

beberapa aset entitas melebihi jumlah

tercatatnya jika terdapat bukti yang memadai

bahwa kemungkinan besar entitas akan

mencapai hal tersebut.

c. Estimate of the most likely future taxable

income can include recovery of certain assets

of the entity exceeds its carrying amount if

there is sufficient evidence that it is likely that

the entity will achieve.

• PSAK No. 58 (Penyesuaian 2016), “Aset Tidak

Lancar yang Dimiliki Untuk Dijual dan Operasi

yang Dihentikan” yang berlaku efektif untuk

periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah

tanggal 1 Januari 2017. PSAK No. 58

(Penyesuaian 2016) ini mengklarifikasi bahwa

perubahan dari satu metode pelepasan ke metode

pelepasan lainnya dianggap sebagai rencana awal

yang berkelanjutan dan bukan sebagai rencana

pelepasan baru. Penyesuaian ini juga

mengklarifikasi bahwa perubahan metode

pelepasan ini tidak mengubah tanggal klasifikasi

sebagai aset atau kelompok lepasan.

• PSAK No. 58 (Improvement 2016), “Non-current

Assets Held for Sale and Discontinued

Operations” which is effective for the period

beginning on or after January 1, 2017. This PSAK

No. 58 (Improvement 2016) clarifies that the

change from one method of disposal to other

disposal methods to be regarded as the beginning

of a sustainable plan and not as a new disposal

plan. This improvement also clarifies that the

change in the method of this disposal does not

change the date of classification as an asset or

disposal group.

• PSAK No. 60 (Penyesuaian 2016), “Instrumen

Keuangan: Pengungkapan”, yang berlaku efektif

untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau

setelah tanggal 1 Januari 2017. PSAK 60

(Penyesuaian 2016) ini mengklarifikasi bahwa

entitas harus menilai sifat dari imbalan kontrak

jasa sebagaimana dalam paragraf PP30 dan

paragraf 42C untuk menentukan apakah entitas

memiliki keterlibatan berkelanjutan dalam aset

keuangan dan apakah persyaratan pengungkapan

terkait keterlibatan berkelanjutan terpenuhi.

• PSAK No. 60 (Improvement 2016), "Financial

Instruments: Disclosures", which is effective for

the period beginning on or after January 1, 2017.

This PSAK No. 60 (Improvement 2016) clarifies

that an entity must assess the nature of the

contract in exchange for services as provided in

paragraph PP30 and paragraphs 42C to

determine whether the entity has a continuing

involvement in financial assets and whether the

disclosure requirements related to continuing

involvement are met.

Page 19: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

14

2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR

AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN

INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI

KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI -

Lanjutan

2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS

OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS

(“PSAK”) AND INTERPRETATION TO FINANCIAL

ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”) - Continued

b. Standar yang Diterbitkan Namun Belum Berlaku

Efektif Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah

1 Januari 2017 dan 2018) - Lanjutan

b. Standards Issued but not Effective in the Current

Year (on or after January 1, 2017 and 2018) -

Conitnued

• PSAK No. 69, “Agrikultur” yang berlaku efektif

untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau

setelah tanggal 1 Januari 2018. PSAK No. 69 ini

mengatur bahwa aset biologis atau produk

agrikultur diakui saat memenuhi beberapa kriteria

yang sama dengan kriteria pengakuan aset. Aset

tersebut diukur pada saat pengakuan awal dan

pada setiap akhir periode pelaporan keuangan

pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual.

Selisih yang timbul dari perubahan nilai wajar aset

diakui dalam laba rugi periode terjadinya.

Pengecualian diberikan apabila nilai wajar secara

jelas tidak dapat diukur secara andal. PSAK

No. 69 juga memberikan pengecualian untuk aset

produktif yang dikecualikan dari ruang lingkup.

Pengaturan akuntansi aset produktif tersebut

mengacu ke PSAK No.16: Aset Tetap. PSAK

No. 69 tidak mengatur tentang pemrosesan produk

agrikultur setelah masa panen.

• PSAK No. 69, “Agriculture” which is effective for

the period beginning on or after January 1, 2018.

This PSAK No. 69 stipulates that a biological

asset or agricultural products are recognized

when fulfilling some of the same criteria as the

criteria for asset recognition. Such assets are

measured at initial recognition and at the end of

each financial reporting period at fair value less

costs to sell. Differences arising from changes in

fair value of assets recognized in profit and loss

incurred. Exceptions are granted if the fair value

clearly can not be measured reliably. PSAK

No. 69 also provides an exception for assets

which are excluded from scope. Accounting

arrangements for such productive assets refers to

PSAK No. 16, “Property, Plant and Equipment”.

PSAK No. 69 does not regulate the processing of

agricultural products after harvest.

• ISAK No. 31, “Interpretasi atas Ruang Lingkup

PSAK No. 13: Properti Investasi” yang berlaku

efektif untuk periode tahun buku yang dimulai

pada atau setelah tanggal 1 Januari 2017. ISAK

No. 31 ini memberikan interpretasi atas

karakteristik bangunan yang digunakan sebagai

bagian dari definisi properti investasi dalam

PSAK No. 13, “Properti Investasi”. Bangunan

sebagaimana dimaksud dalam definisi properti

investasi mengacu pada struktur yang memiliki

karakteristik fisik yang umumnya diasosiasikan

dengan suatu bangunan pada adanya dinding,

lantai, dan atap yang melekat pada aset.

• ISAK No. 31, “Interpretation to Scope under

PSAK No. 13, “Investment Property” which is

effective for the period beginning on or after

January 1, 2017. This ISAK No. 31 provides an

interpretation of the characteristics of the

building that is used as part of the definition of

investment property under PSAK No. 13,

“Investment Property”. The building referred to

in the definition of investment property refers to

structures that have physical characteristics that

are generally associated with a building on its

walls, floors, and roofs embedded to the asset.

Beberapa dari SAK dan ISAK termasuk amandemen

dan peyesuaian tahunan yang berlaku dalam tahun

berjalan dan relevan dengan kegiatan Entitas telah

diterapkan sebagaimana dijelaskan dalam ikhtisar

kebijakan akuntansi yang penting.

Several SAKs and ISAKs including amendments and

annual improvements that became effective in the

current year and are relevant to the Entity’s

operation have been adopted as disclosed in the

“Summary of Significant Accounting Polices”.

Beberapa SAK dan ISAK lainnya yang tidak relevan

dengan kegiatan Entitas atau mungkin akan

mempengaruhi kebijakan akuntansinya dimasa depan

sedang dievaluasi oleh manajemen potensi dampak

yang mungkin timbul dari penerapan standar-standar

ini terhadap laporan keuangan.

Other SAKs and ISAKs that are not relevant to the

Entity’s operation or might affect the accounting

policies in the future are being evaluated by the

management the potential impact that might arise

from the adoption of these standards to the financial

statements.

Page 20: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

15

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES

a. Pernyataan Kepatuhan a. Compliance Statements

Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai

dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di

Indonesia yang diterbitkan oleh Dewan Standar

Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia

(DSAK-IAI) dan peraturan BAPEPAM-LK

No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan

Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”

yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua

BAPEPAM-LK (sekarang Otoritas Jasa Keuangan

atau OJK) No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni

2012.

The financial statements have been prepared and

presented in accordance with Indonesia Financial

Accounting Standards (SAK) as issued by the Board

of Financial Accounting Standards of the Indonesian

Institute of Accountants (DSAK-IAI) and the

BAPEPAM-LK Regulation No. VIII.G.7 regarding

“Emiten or Public Company’s Financial Statements

Presentation and Disclosure Guidelines” as included

in the apendix of the Decision of the Chairman of

BAPEPAM-LK (now becoming Indonesian Financial

Services Authority or OJK) No. Kep-347/BL/2012

dated June 25, 2012.

b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan b. Basis for the Preparation of Financial Statements

Efektif 1 Januari 2015, Laporan keuangan disusun

sesuai dengan PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian

Laporan Keuangan”. PSAK revisi ini mengubah

pengelompokkan item-item yang disajikan dalam

penghasilan komprehensif lain (OCI). Item-item yang

akan direklasifikasi ke laba rugi akan disajikan

terpisah dari item-item yang tidak akan direklasifikasi

ke laba rugi. Penerapan PSAK ini hanya berakibat

pada penyajian saja dan tidak berdampak pada posisi

keuangan dan kinerja Entitas.

Effective January 1, 2015, the financial statements

are prepared in accordance with PSAK No. 1

(Revised 2013), “Presentation of Financial

Statements”. This revised PSAK changes the

grouping of items presented in OCI. Items that could

be reclassified to profit or loss would be presented

separately from items that will never be reclassified.

The adoption of this PSAK affects presentation only

and has no impact on the Entity’s financial position

or performance.

Laporan keuangan disusun berdasarkan asumsi

kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali

laporan arus kas yang menggunakan dasar kas.

The financial statements have been prepared on the

assumption of going concern and accrual basis

except for statements of cash flows using cash basis.

Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan

keuangan ini adalah konsep biaya perolehan

(historical cost), kecuali untuk beberapa akun

tertentu yang didasarkan pengukuran lain

sebagaimana yang diungkapkan pada kebijakan

akuntansi dalam masing-masing akun tersebut.

The measurement in the financial statements is

historical cost concept, except for certain accounts

which are measured on the bases described in the

related accounting policies of respective account.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan

metode langsung (direct method) dengan

mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi,

investasi dan pendanaan.

The statements of cash flows, which have been

prepared using the direct method, present cash

receipts and payments classified into operating,

investing and financing activities.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan

keuangan adalah Rupiah (Rp) yang juga merupakan

mata uang fungsional Entitas.

The reporting currency used in the preparation of the

financial statements is Rupiah (Rp) which also

represents functional currency of the Entity.

Ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi

secara restrospektif atau membuat penyajian kembali

pos-pos laporan keuangan atau ketika entitas

mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya

maka entitas menyajikan kembali laporan keuangan

pada awal periode komparatif yang disajikan.

When the entity adopts accounting policy

retrospectively or restates items in its financial

statements or the entity reclassifies the items in its

financial statements, the financial statements at the

beginning of comparative period are presented.

Page 21: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

16

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN - Lanjutan 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES - Continued

c. Transaksi Dengan Pihak-pihak Berelasi c. Transaction With Related Parties

Entitas melakukan transaksi dengan pihak-pihak

berelasi sebagaimana didefinisikan dalam PSAK

No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak

Berelasi”.

The Entity deals transactions with related parties as

defined in PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related

Party Disclosures”.

PSAK ini mensyaratkan pengungkapan hubungan,

transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk

komitmen dalam laporan keuangan dan laporan

keuangan tersendiri entitas induk dan juga diterapkan

terhadap laporan keuangan secara individual.

Perubahan ini juga memperkenalkan pengecualian

dari persyaratan umum pengungkapan pihak berelasi

atas transaksi dengan pemerintah dan entitas yang

dikendalikan, dikendalikan bersama, atau dipengaruhi

secara signifikan oleh Pemerintah (entitas berelasi

dengan pemerintah).

This revised PSAK requires disclosure of

relationships, transactions and balances related

parties, including commitments in the financial

statements and applies to individual financial

statements. The amendment separate financial

statements of the parent entity also also introduces an

exemption from the general related party disclosure

requirements for transactions with government and

entities that are controlled, jointly controlled or

significantly influenced by the same Government as

the reporting entity (government related entities).

Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait

dengan entitas yang menyiapkan laporan

keuangannya (entitas pelapor).

Related party is a person or an entity related to the

entity that prepares financial statements (the

reporting entity).

a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai

relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:

a. A person or a close member of that person's

family is related to the reporting entity if that

person:

(i) memiliki pengendalian atau pengendalian

bersama atas entitas pelapor;

(ii) memiliki pengaruh signifikan atas entitas

pelapor; atau

(iii) personil manajemen kunci entitas pelapor

atau entitas induk entitas pelapor.

(i) has control or joint control over the

reporting entity;

(ii) has significant influence over the reporting

entity; or

(iii) is a member of the key management

personnel of the reporting entity or of a

parent of the reporting entity.

b. Suatu entitas mempunyai relasi dengan entitas

pelapor jika entitas memenuhi salah satu hal

berikut:

b. An entity is related to the reporting entity if any

of the following conditions applies:

(i) entitas dan entitas pelapor adalah anggota

dari Entitas yang sama (artinya entitas induk,

entitas anak, dan entitas anak berikutnya

terkait dengan entitas lain).

(ii) satu entitas adalah entitas asosiasi atau

ventura bersama dari entitas lain (atau entitas

asosiasi atau ventura bersama yang

merupakan anggota suatu Entitas, yang mana

entitas lain tersebut adalah anggotanya).

(iii) kedua entitas tersebut adalah ventura

bersama dari pihak ketiga yang sama.

(iv) suatu entitas adalah ventura bersama dari

entitas ketiga dan entitas yang lain adalah

entitas asosiasi dari entitas ketiga.

(v) entitas tersebut adalah suatu program

imbalan kerja untuk imbalan kerja dari salah

satu entitas pelapor atau entitas lain yang

terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas

pelapor adalah entitas yang

menyelenggarakan program tersebut, maka

entitas sponsor juga berelasi dengan entitas

pelapor.

(i) the entity and the reporting entity are

members of the same group (which means

that each parent, subsidiary and fellow

subsidiary is related to the others).

(ii) one entity is an associate or joint venture of

the other entity (or an associate or joint

venture of a member of a group of which the

other entity is a member).

(iii) both entities are joint ventures of the same

third party.

(iv) one entity is a joint venture of a third entity

and the other entity is an associate of the

third entity.

(v) the entity is a post-employment defined

benefit plan for the benefit of employees of

either the reporting entity or an entity

related to the reporting entity. If the

reporting entity in itself such a plan, the

sponsoring employers are also related to the

reporting entity.

Page 22: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

17

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN - Lanjutan 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES - Continued

c. Transaksi Dengan Pihak-pihak Berelasi -

Lanjutan c. Transaction With Related Parties - Continued

(vi) entitas yang dikendalikan atau dikendalikan

bersama oleh orang yang diidentifikasikan

dalam huruf a.

(vii) orang yang didentifikasikan dalam huruf a

(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas

atau personil manajemen kunci entitas (atau

entitas induk dari entitas).

(vi) the entity is controlled or jointly controlled

by a person identified in a).

(vii) a person identified in a (1) has significant

influence over the entity or is a member of

the key management personnel of the entity

(or of a parent of the entity).

Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang

disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan

tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain

yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak

berelasi.

The transaction was conducted on terms agreed by

both parties, which terms may not be the same as

other transactions conducted by parties who are not

related.

Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan

pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan

atau tidak dengan persyaratan dan kondisi

sebagaimana yang dilakukan dengan pihak-pihak

yang tidak mempunyai hubungan pihak-pihak

berelasi, telah diungkapkan dalam catatan atas

laporan keuangan yang relevan.

All transactions and balances with significant related

parties, whether or not conducted with the terms and

conditions, as was done with the parties that have no

relation to related parties, have been disclosed in the

relevant notes to the financial statements.

d. Instrumen Keuangan d. Financial Instruments

Entitas menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2014),

“Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55

(Revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan

Pengukuran” dan PSAK No. 60 (Revised 2014),

“Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. Selain itu,

Entitas juga menerapkan ISAK No. 13, “Lindung

Nilai Investasi Neto Dalam Kegiatan Usaha Luar

Negeri” dan ISAK No. 26 (2014), “Penilaian Ulang

Derivatif Melekat”.

The Entity adopted PSAK No. 50 (Revised 2014),

“Financial Instruments: Presentation”, PSAK No. 55

(Revised 2014), “Financial Instruments: Recognition

and Measurement”, and PSAK No. 60 (Revised

2014), “Financial Instruments: Disclosures”. In

addition, the Entity also adopted ISAK No. 13,

“Hedges of a Net Investment in a Foreign

Operation” and ISAK No. 26 (Revised 2014),

“Reassessment of Embedded Derivatives”.

PSAK No. 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan:

Penyajian”, menguraikan persyaratan akuntansi

penyajian dari instrumen keuangan, terutama untuk

klasifikasi instrumen tersebut dalam aset keuangan,

liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Standar ini

juga memberikan panduan pada klasifikasi terkait

dengan suku bunga, dividen dan keuntungan /

kerugian, dan ketika aset keuangan dan liabilitas

keuangan dapat di saling hapus.

PSAK No. 50 (Revised 2014), “Financial

Instruments: Presentation”, outlines the accounting

requirements for the presentation of financial

instruments, particularly as to the classification of

such instruments into financial assets, financial

liabilities and equity instruments. The standard also

provide guidance on the classification of related

interest, dividends and gains/losses, and when

financial assets and financial liabilities can be offset.

Page 23: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

18

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN - Lanjutan 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES - Continued

d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued

Prinsip-prinsip dalam standar ini melengkapi prinsip

untuk pengakuan dan pengukuran aset keuangan dan

liabilitas keuangan dalam PSAK No. 55 (Revisi

2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan

Pengukuran”, dan untuk mengungkapkan informasi

tentang instrumen keuangan di PSAK No. 60 (Revisi

2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.

The principles in this standard complement the

principles for recognizing and measuring financial

assets and financial liabilities in PSAK No. 55

(Revised 2014), Financial Instruments: Recognition

and Measurement”, and for disclosing information

about them in PSAK No. 60 (Revised 2014),

“Financial Instruments: Disclosures”.

PSAK No. 55 (Revisi 2014) berkaitan dengan, antara

lain, pengakuan awal dari aset dan liabilitas

keuangan, pengukuran setelah pengakuan awal,

penurunan nilai, penghentian pengakuan, dan

akuntansi lindung nilai.

PSAK No. 55 (Revised 2014) deals with, among other

things, initial recognition of financial assets and

liabilities, measurement subsequent to initial

recognition, impairment, derecognition, and hedge

accounting.

PSAK No. 60 (Revisi 2014) mensyaratkan

pengungkapan kuantitatif dan kualitatif dalam

laporan keuangan yang memungkinkan para

pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen

keuangan atas posisi dan kinerja keuangan, dan sifat

dan tingkat risiko yang timbul dari instrumen

keuangan yang mana entitas adalah terekspos selama

periode dan pada akhir periode pelaporan dan

bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut.

Selain itu, standar ini menjelaskan persyaratan untuk

pengungkapan risiko likuiditas.

PSAK No. 60 (Revised 2014) requires quantitative

and qualitative disclosures in the financial statements

that enable users to evaluate the significance of

financial instruments on the financial position and

performance, and the nature and extent of risks

arising from financial instruments to which the entity

is exposed during the period and at the end of the

reporting period and how the entity manages such

risks. In addition, this standard describes the

requirement for disclosure of liquidity risk.

ISAK No. 26 (Revisi 2014) yang menggantikan

ISAK No. 26 (Revisi 2009) kembali menegaskan

perlakuan di PSAK No. 55 (Revisi 2014) bahwa

entitas harus menilai apakah derivatif melekat

disyaratkan untuk dipisahkan dari kontrak utama dan

dicatat sebagai derivatif ketika entitas menjadi pihak

dalam kontrak tersebut.

ISAK No. 26 (Revised 2014) which superseded ISAK

No. 26 (Revised 2009) re-confirms the treatment in

PSAK No. 55 (Revised 2014) that an entity should

assess whether an embedded derivative is required to

be separated from the host contract and accounted

for as a derivative when the entity first becomes a

party to the contract.

(1) Aset Keuangan (1) Financial Assets

Pengakuan dan Pengukuran Awal Initial Recognition and Measurement

Aset keuangan diakui pada posisi keuangan

ketika entitas menjadi pihak dalam provisi

kontrak instrumen.

Financial assets are recognized on the financial

position when the entity becomes a party to the

contractual provision of the instrument.

Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK

No. 55 (Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai

aset keuangan pada nilai wajar melalui laporan

laba rugi (FVTPL), investasi dimiliki hingga

jatuh tempo (HTM), pinjaman yang diberikan

dan piutang, atau aset keuangan tersedia untuk

dijual (AFS).

Financial assets within the scope of PSAK

No. 55 (Revised 2014) are classified as financial

assets at fair value through profit or loss

(FVTPL), held-to-maturity investments (HTM),

loans and receivables, or available-for-sale

(AFS) financial assets.

Entitas menentukan klasifikasi aset keuangan

tersebut pada pengakuan awal dan, jika

diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi

kembali klasifikasi aset pada setiap tanggal

pelaporan.

The Entity determines the classification of its

financial assets at initial recognition and, where

allowed and appropriate, re-evaluates the

classification of the assets at each reporting

date.

Page 24: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

19

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN - Lanjutan 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES - Continued

d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued

(1) Aset Keuangan - Lanjutan (1) Financial Assets - Continued

Pengakuan dan Pengukuran Awal - Lanjutan

Initial Recognition and Measurement -

Continued

Aset keuangan pada awalnya diukur pada nilai

wajar, dalam hal investasi tidak diklasifikasikan

sebagai FVTPL, nilai wajar ditambah biaya

transaksi yang dapat diatribusikan secara

langsung dengan perolehan atau penerbitan aset

keuangan.

Financial assets are initially measured at fair

value, in the case of investments not classified

as at FVTPL, fair value plus transaction costs

that are directly attributable to the acquisition

or issuance of financial assets.

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Subsequent Measurement

Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan

awal tergantung pada klasifikasinya sebagai

berikut:

Subsequent measurement of financial assets

depends on their classification as follows

• Aset Keuangan pada Nilai Wajar Melalui

Laba atau Rugi (FVTPL)

• Financial Assets at Fair Value Through

Profit or Loss (FVTPL)

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai

FVTPL pada saat aset keuangan diperoleh

untuk diperdagangan atau ditetapkan pada

saat pengakuan awal sebagai FVTPL. Aset

keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok

diperdagangkan jika diperoleh untuk tujuan

dijual atau dibeli kembali dalam waktu

dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan

sebagai kelompok diperdagangkan kecuali

aset derivatif tersebut ditetapkan sebagai

instrumen lindung nilai efektif.

Financial assets are classified as FVTPL

when the financial assets acquired for

trading or designated upon initial

recognition as FVTPL. Financial assets are

classified as held for trading if acquired for

the purpose of selling or repurchasing in the

near future. Derivative assets are also

classified as held for trading unless they are

designated as derivative assets effective

hedging instruments.

Aset keuangan FVTPL termasuk aset

keuangan untuk diperdagangkan dan aset

keuangan yang ditetapkan pada saat

pengakuan awal sebagai FVTPL disajikan

dalam laporan posisi keuangan pada nilai

wajar dengan keuntungan atau kerugian dari

perubahan nilai wajar diakui dalam laporan

laba rugi dan penghasilan komprehensif lain

termasuk dividen atau bunga yang diperoleh

dari aset keuangan tanpa dikurangi biaya

transaksi yang mungkin terjadi pada saat

penjualan atau pelepasan lainnya.

Financial assets at FVTPL include financial

assets held for trading and financial assets

designated upon initial recognition as

FVTPL are presented in the statement of

financial position at fair value with gains or

losses from changes in fair value recognized

in the statement of profit or loss and other

comprehensive income include dividends or

interest earned on financial assets without

deducting transaction costs that may occur

upon the sale or other disposal.

• Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo • Held-to-Maturity Investments

Aset keuangan non-derivatif dengan

pembayaran tetap atau telah ditentukan dan

jatuh temponya telah ditetapkan

diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki

hingga jatuh tempo ketika Entitas

mempunyai maksud positif dan kemampuan

untuk memiliki aset keuangan hingga jatuh

tempo.

Non-derivative financial assets with fixed or

determinable payments and maturity are

classified as held-to-maturity investments

when the Entity has the positive intention

and ability to hold them until maturity.

Page 25: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

20

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN - Lanjutan 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES - Continued

d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued

(1) Aset Keuangan - Lanjutan (1) Financial Assets - Continued

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal -

Lanjutan Subsequent Measurement - Continued

• Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo

- Lanjutan

• Held-to-Maturity Investments - Continued

Setelah pengukuran awal, investasi yang

dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada

biaya perolehan diamortisasi dengan

menggunakan metode suku bunga efektif

(SBE).

After initial measurement, investments held

to maturity are measured at amortized cost

using the effective interest method (EIR).

Metode ini menggunakan SBE untuk

mendiskontokan estimasi penerimaan kas di

masa datang selama perkiraan umur dari aset

keuangan ke nilai tercatat bersih dari aset

keuangan. Keuntungan dan kerugian diakui

dalam laporan laba rugi dan penghasilan

komprehensif lain pada saat investasi

tersebut dihentikan pengakuannya atau

mengalami penurunan nilai, maupun melalui

proses amortisasi.

This method uses the EIR for discounted

estimated future cash receipts through the

expected life of the financial asset to the net

carrying amount of the financial asset. Gains

and losses are recognized in the statement of

profit or loss and other comprehensive

income when the investments are

derecognized or impaired, as well as through

the amortization process.

• Pinjaman yang Diberikan dan Piutang • Loans and Receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah

aset keuangan non-derivatif dengan

pembayaran tetap atau telah ditentukan dan

tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.

Loans and receivables are non-derivative

financial assets with fixed or determinable

payments and have no quotations in an

active market.

Setelah pengakuan awal, aset keuangan

dalam kelompok ini diukur sebesar biaya

perolehan diamortisasi dengan menggunakan

SBE. Keuntungan dan kerugian diakui dalam

laporan laba rugi dan penghasilan

komprehensif lain pada saat pinjaman yang

diberikan dan piutang dihentikan

pengakuannya atau mengalami penurunan

nilai, maupun melalui proses amortisasi.

After initial recognition, the financial assets

are measured at amortized cost using the

EIR. Gains and losses are recognized in the

statement of profit or loss and other

comprehensive income when the loans and

receivables are derecognized or impaired, as

well as through the amortization process.

• Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual • Available-for-Sales (AFS) Financial Assets

Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah

aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan

sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak

diklasifikasikan ke dalam tiga kategori

sebelumnya. Aset keuangan ini

diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar

kecuali aset keuangan tersebut ditujukan

untuk dilepaskan dalam waktu dua belas

bulan dari tanggal laporan posisi keuangan.

Available-for-sale (AFS) financial assets are

non-derivative financial assets that are

designated as available-for-sale or are not

classified into the three preceding

categories. Financial assets are classified as

non-current assets unless the asset is

intended to be released within twelve months

from the date of the financial position.

Page 26: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

21

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN - Lanjutan 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES - Continued

d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued

(1) Aset Keuangan - Lanjutan (1) Financial Assets - Continued

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal -

Lanjutan Subsequent Measurement - Continued

• Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual -

Lanjutan

• Available-for-Sales (AFS) Financial Assets -

Continued

Setelah pengukuran awal, aset keuangan

tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar

tanpa dikurangi biaya transaksi yang

mungkin terjadi saat penjualan atau

pelepasan lain, dengan keuntungan atau

kerugian komponen yang belum terealisasi

diakui sebagai OCI dalam ekuitas sampai

investasi tersebut dihentikan pengakuannya.

After initial measurement, AFS financial

assets are measured at fair value without

deducting transaction costs that may occur

when a sale or other disposal, with

unrealized gains or losses recognized as

OCI in equity component until the

investment is derecognized.

Pada saat itu, laba atau rugi kumulatif yang

sebelumnya diakui dalam komponen ekuitas

sampai aset keuangan tersebut dihentikan

pengakuannya atau sampai diturunkan

nilainya dan pada saat yang sama

keuntungan atau kerugian kumulatif yang

sebelumnya diakui dalam ekuitas harus

diakui ke laporan laba rugi dan penghasilan

komprehensif lain sebagai penyesuaian

reklasifikasi.

At that time, the cumulative gain or loss

previously recognized in equity component

until the financial asset is derecognized or

until to be determined impaired and at the

same time the cumulative gain or loss

previously recognized in equity should be

recognized to the statement of profit or loss

and other comprehensive income as a

reclassification adjustment.

(2) Liabilitas Keuangan (2) Financial Liabilities

Pengakuan dan Pengukuran Awal Initial Recognition and Measurement

Liabilitas keuangan diakui pada posisi keuangan

ketika entitas menjadi pihak dalam provisi

kontrak instrumen. Liabilitas keuangan dalam

ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2014)

diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang

diukur pada nilai wajar melalui laba rugi,

liabilitas keuangan yang diukur pada biaya

perolehan diamortisasi (utang lain-lain dan

derivatif yang ditentukan sebagai instrumen

lindung nilai efektif, mana yang sesuai). Entitas

menetapkan klasifikasi atas liabilitas keuangan

pada saat pengakuan awal.

Financial liabilitas are recognized on the

financial position when the entity becomes a

party to the contractual provision of the

instrument. Financial liabilities within the scope

of PSAK No. 55 (Revised 2014) are classified as

financial liabilities measured at fair value

through profit or loss (FVTPL), financial

liabilities that are measured at amortized cost

(other payables and derivatives designated as

effective hedging instruments, which

appropriate). The Entity determines the

classification of its financial liabilities at initial

recognition.

Liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada

nilai wajar dan dalam hal liabilitas keuangan

tidak diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai

wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar

ditambah biaya transaksi yang dapat

diatribusikan secara langsung dengan penerbitan

liabilitas keuangan tersebut.

Financial liabilities are initially measured at

fair value and in the case of financial liabilities

not classified as at fair value through profit or

loss (FVTPL), fair value plus transaction costs

that are directly attributable to the issuance of

financial liabilities.

Page 27: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

22

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN - Lanjutan 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES - Continued

d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued

(2) Liabilitas Keuangan - Lanjutan (2) Financial Liabilities - Continued

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Subsequent Measurement

Pengukuran liabilitas keuangan setelah

pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya

sebagai berikut:

Subsequent measurement of financial liabilities

depends on their classification as follows:

• Liabilitas Keuangan pada Nilai Wajar

Melalui Laba Rugi (FVTPL)

• Financial Liabilities at Fair Value Through

Profit or Loss (FVTPL)

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai

kelompok diperdagangkan jika mereka

diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli

kembali dalam waktu dekat. Derivatif juga

diklasifikasikan sebagai kelompok

diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan

sebagai derivatif liabilitas instrumen lindung

nilai efektif. Keuntungan atau kerugian atas

liabilitas yang dimiliki untuk diperdagangkan

diakui dalam laporan laba rugi dan

penghasilan komprehensif lain.

Financial liabilities are classified as held for

trading if they are acquired for the purpose

of selling or repurchasing in the near future.

Derivatives are also classified as held for

trading unless they are designated as

derivative liabilities effective hedging

instruments. Gains or losses on liabilities

held for trading are recognized in the

consolidated statement of profit or loss and

other comprehensive income.

Liabilitas keuangan yang ditetapkan sebagai

liabilitas keuangan FVTPL termasuk

liabilitas keuangan untuk diperdagangkan

dan ditetapkan pada saat pengakuan awal

sebagai FVTPL disajikan dalam laporan

posisi keuangan pada nilai wajar dengan

keuntungan atau kerugian dari perubahan

nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi

dan penghasilan komprehensif lain.

Financial liabilities that are designated as

financial liabilities at FVTPL include

financial liabilities held for trading and

designated upon initial recognition as

FVTPL are presented in the statement of

financial position at fair value with gains or

losses from changes in fair value recognized

in statement of profit or loss and other

comprehensive income.

• Liabilitas Keuangan pada Biaya Perolehan

Diamortisasi

• Financial Liabilities at Amortized Cost

Setelah pengakuan awal, selanjutnya

liabilitas keuangan yang diukur pada biaya

perolehan diamortisasi dengan menggunakan

metode EIR.

After initial recognition, financial liabilities

are measured at amortized cost using the

EIR.

Biaya perolehan diamortisasi dihitung

dengan menggunakan metode EIR dikurangi

dengan penyisihan penurunan nilai dan

pembiayaan atau pengurangan pokok.

Perhitungan tersebut memperhitungkan

premium atau diskonto pada saat akuisisi dan

mencakup biaya transaksi dan biaya yang

merupakan bagian yang tak terpisahkan dari

suku bunga efektif.

Amortized cost is calculated by using the EIR

method less any allowance for impairment

and financing or principal reduction. The

calculation takes into account any premium

or discount on acquisition and includes

transaction costs and fees that are an

integral part of the effective interest rate.

Keuntungan dan kerugian diakui dalam

laporan laba rugi dan penghasilan

komprehensif lain pada saat liabilitas

tersebut dihentikan pengakuannya maupun

melalui proses amortisasi.

Gains and losses are recognized in the

statement of profit or loss and other

comprehensive income when the liabilities

are derecognized as well as through the

amortization process.

Page 28: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

23

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN - Lanjutan

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES - Continued

d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued

(3) Saling Hapus Instrumen Keuangan (3) Offsetting of Financial Instruments

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling-

hapus buku dan nilai bersihnya disajikan dalam

laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika,

terdapat hak secara hukum untuk melakukan

saling hapus buku atas jumlah tercatat dari aset

keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan

terdapat maksud untuk menyelesaikan secara

bersih, atau untuk merealisasikan aset dan

menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.

Financial assets and financial liabilities are

offset and the net amount presented in the

statement of financial position if, and only if,

there is a legal right to offset the carrying

amount of financial assets and financial

liabilities and there is an intention to settle on a

net basis, or to realize the asset and settle the

liability simultaneously

(4) Nilai Wajar Instrumen Keuangan (4) Fair Value of Financial Instruments

Nilai wajar instrumen keuangan yang

diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan

yang terorganisasi ditentukan dengan mengacu

pada kuotasi harga di pasar aktif pada penutupan

bisnis pada akhir periode pelaporan tanpa

pengurangan untuk biaya transaksi. Untuk

instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar

aktif, nilai wajar ditentukan dengan

menggunakan teknik penilaian.

The fair value of financial instruments that are

actively traded in organized financial markets is

determined by reference to their quoted prices in

an active market at the close of business on the

financial position date without any deduction for

transaction costs. For financial instruments with

no active market, fair value is determined using

valuation techniques.

Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan

transaksi-transaksi pasar yang wajar antara

pihak-pihak yang mengerti dan berkeinginan,

mengacu pada nilai wajar terkini dari instrumen

lain yang secara substansial sama, analisis arus

kas yang didiskontokan, atau model penilaian

lain sebagaimana disyaratkan di PSAK No. 68,

“Pengukuran Nilai Wajar”.

Such techniques may include the use of fair

market transactions between the parties who

understand and are willing to (arm’s length

transactions), referring to the current fair value

of another instrument that is substantially the

same, discounted cash flow analysis or other

valuation models as required in PSAK No. 68

“Fair Value Measurement”.

Penyesuaian Risiko Kredit Credit Risk Adjustment

Entitas menyesuaikan harga di pasar yang lebih

menguntungkan untuk mencerminkan adanya

perbedaan risiko kredit pihak lawan

(counterparty) antara instrumen yang

diperdagangkan di pasar tersebut dengan

instrumen yang dinilai untuk posisi aset

keuangan. Dalam menentukan nilai wajar posisi

liabilitas keuangan, risiko kredit Entitas terkait

dengan instrumen harus diperhitungkan.

The Entity adjusts the price in the more

advantageous market to reflect any differences in

counterparty credit risk between instruments

traded in that market and the instruments being

valued for financial asset positions. In

determining the fair value of financial liabilities

position, the Entity’s credit risk associated with

the instrument should be taken into account.

(5) Penurunan Nilai Aset Keuangan (5) Impairment of Financial Assets

Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan

mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif

telah terjadinya penurunan nilai atas asset

keuangan Perusahaan. Aset keuangan atau

kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan

kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan

hanya jika, terdapat bukti yang objektif

mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat

dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah

pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang

merugikan), dan peristiwa yang merugikan

tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa

depan atas aset keuangan atau kelompok aset

keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

At each reporting date, the Company assesses

whether there is objective evidence that the

Company's financial assets are impaired. A

financial asset or a group of financial assets is

deemed to be impaired if, and only if, there is

objective evidence of impairment as a result of

one or more events that has occurred after the

initial recognition of the asset (an incurred ‘loss

event’) and that loss event has an impact on the

estimated future cash flows of the financial asset

or the group of financial assets that can be

reliably estimated.

Page 29: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

24

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN - Lanjutan

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES - Continued

d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued

(5) Penurunan Nilai Aset Keuangan - Lanjutan (5) Impairment of Financial Assets - Continued

Bukti penurunan nilai meliputi indikasi bahwa

kesulitan keuangan signifikan yang dialami

penerbit atau pihak peminjam, wanprestasi atau

tunggakan pembayaran pokok atau bunga,

kemungkinan bahwa pihak peminjam akan

dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi

keuangan lainnya dan data yang dapat

diobservasi mengindikasikan adanya penurunan

yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa

datang, misalnya perubahan kondisi ekonomi

yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset

dalam kelompok tersebut.

Evidence of impairment may include indications

that the debtors or a group of debtors is

experiencing significant financial difficulty,

default or delinquency in principal or interest

payments, the probability that they will enter

bankruptcy or other financial reorganization

and where observable data indicate that there is

a measurable decrease in the estimated future

cash flows, such as changes in arrears or

economic conditions that correlate with defaults.

Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya

perolehan diamortisasi, Perusahaan pertama kali

menentukan apakah terdapat bukti objektif

penurunan nilai secara individual atas aset

keuangan yang signifikan secara individual, atau

secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak

signifikan secara individual.

For financial assets carried at amortized cost,

the Company first assesses individually whether

objective evidence of impairment exists

individually for financial assets that are

individually significant, or collectively for

financial assets that are individually not

significant.

Penilaian secara individual dilakukan atas aset

keuangan yang signifikan yang memiliki bukti

objektif penurunan nilai. Aset keuangan

yangtidak signifikan dimasukkan dalam

kelompok aset keuangan yang memiliki

karakteristik risiko kredit yang sejenis dan

dilakukanpenilaian secara kolektif.

Individual assessment is performed on

thesignificant financial assets that had objective

evidence of impairment. The insignificant

financial assets include in the group of financial

assets with similar credit risk characteristics

and assessed collectively.

Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti

objektif penurunan nilai atas aset keuangan yang

dinilai secara individual, maka Perusahaan

memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok

aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko

kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai

kelompok tersebut secara kolektif.

However, if the Company determines that no

objective evidence of impairment exists for an

individually assessed financial asset, the

Company includes the asset in a group of

financial assets with similar credit risk

characteristics and collectively assesses them

for impairment.

Penyisihan kerugian penurunan nilai secara

individual dihitung dengan menggunakan

metode diskonto arus kas (discounted cash

flows). Sedangkan penyisihan kerugian

penurunan nilai secara kolektif dihitung dengan

menggunakan metode statistik dari data historis

berupa probability of default dimasa lalu, waktu

pengembalian dan jumlah kerugian yang terjadi

(loss given default) yang selanjutnya disesuaikan

lagi dengan pertimbangan manajemen terkait

kondisi ekonomi dan kredit saat ini.

Allowance for impairment losses on impaired

financial assets that were assessed individually

by using discounted cash flows method. While

for allowance for impairment losses on impaired

financial assets that was assessed collectively,

the Company uses statistical method of the

historical data such as the probability of

defaults, time of recoveries, the amount of loss

incurred (loss given default), and by considering

for management’s judgement of current

economic and credit conditions.

Page 30: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

25

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN - Lanjutan

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES - Continued

d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued

(5) Penurunan Nilai Aset Keuangan - Lanjutan (5) Impairment of Financial Assets - Continued

Evaluasi penyisihan kerugian penurunan nilai

secara kolektif mencakup kerugian kredit yang

melekat pada portofolio piutang pembiayaan

konsumen dan piutang pembiayaan multiguna

dengan karakteristik ekonomi yang serupa ketika

terdapat bukti objektif bahwa telah terjadi

penurunan nilai piutang dalam portofolio

tersebut, namun penurunan nilai secara

individual belum dapat diidentifikasi. Dalam

menentukan perlunya untuk membentuk

penyisihan kerugian penurunan nilai secara

kolektif, manajemen mempertimbangkan

beberapa faktor seperti kualitas kredit, besarnya

portofolio, konsentrasi kredit dan faktor-faktor

ekonomi.

Evaluation on allowance for collective

impairment cover credit losses inherent in

portfolios of consumer financing receivables and

multipurpose financing receivables with similar

economic characteristics is performed when

there is objective evidence to suggest that they

contain impaired receivables, but the individual

impaired items cannot yet be identified. In

assessing the need for allowance for collective

impairment losses, management considers

several factors such as credit quality, portfolio

size, credit concentrations and economic factors.

Dalam mengestimasi penyisihan yang

dibutuhkan, asumsi-asumsi dibuat untuk

menentukan model kerugian bawaan dan untuk

menentukan parameter input yang diperlukan,

berdasarkan pengalaman historis dan keadaan

ekonomi saat ini. Ketepatan dari penyisihan ini

bergantung pada asumsi model dan parameter

yang digunakan dalam penentuan penyisihan

kerugian penurunan nilai secara kolektif.

In order to estimate the required allowance,

assumptions are made to define the way inherent

losses are modeled and to determine the

required input parameters, based on historical

experience and current economic conditions.

The accuracy of the allowances depends on the

model assumptions and parameters used in

determining allowance for collective impairment

losses.

Perusahaan menentukan bukti penurunan nilai

atas piutang pembiayaan konsumen dan piutang

pembiayaan multiguna secara kolektif karena

manajemen yakin bahwa piutang pembiayaan

konsumen ini memiliki karakteristik risiko kredit

yang serupa.

The Company determines evidence of

impairment for consumer financing receivables

and multipurpose financing receivables at a

collective level because the management

believes that these consumer financing

receivables have similar credit risk

characteristics.

Dalam mengevaluasi penurunan nilai secara

kolektif, Perusahaan menggunakan metode roll

rate dari tren historis atas probabilitas

wanprestasi, waktu pemulihan kembali, dan

jumlah kerugian yang terjadi, yang disesuaikan

dengan pertimbangan manajemen mengenai

apakah kondisi ekonomi dan kredit terkini

sedemikian rupa sehingga dapat mengakibatkan

kerugian aktual yang jumlahnya akan lebih besar

atau lebih kecil daripada jumlah yang ditentukan

oleh model historis. Tingkat wanprestasi, tingkat

kerugian dan waktu yang diharapkan untuk

pemulihan di masa datang akan diperbandingkan

secara berkala terhadap hasil aktual untuk

memastikan estimasi tersebut masih memadai.

In assessing collective impairment, the Company

uses roll rate method of historical trends of the

probability of default, timing of recoveries, and

the amount of loss incurred, adjusted for

management's judgement as to whether current

economic and credit conditions are such that the

actual losses are likely to be greater or less than

suggested by historical modeling. Default rates,

loss rates and the expected timing of future

recoveries are regularly benchmarked against

actual outcomes to ensure that they remain

appropriate.

Pertimbangan utama untuk penilaian penurunan

nilai piutang pembiayaan konsumen dan piutang

pembiayaan multiguna termasuk pembayaran

pokok atau bunga yang jatuh tempo lebih dari 90

(sembilan puluh) hari atau ada kesulitan atau

pelanggaran yang diketahui dari persyaratan

yang terdapat dalam kontrak.

The main considerations for the consumer

financing receivables and multipurpose

financing receivables impairment assessment

include whether any payments of principal or

interest are overdue by more than ninety (90)

days or there are any known difficulties, or

infringement of the original terms of contract.

Page 31: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

26

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN - Lanjutan

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES - Continued

d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued

(5) Penurunan Nilai Aset Keuangan - Lanjutan (5) Impairment of Financial Assets - Continued

Nilai tercatat aset tersebut diturunkan melalui

akun cadangan dan jumlah kerugian yang terjadi

diakui sebagai laba rugi. Pendapatan bunga terus

diakui atas nilai tercatat yang menurun tersebut

berdasarkan suku bunga efektif awal dari aset.

The carrying amount of the asset is reduced

through the use of an allowance account and the

amount of the loss is recognized in the profit or

loss. Interest income continues to be accrued on

the reduced carrying amount based on the

original effective interest rate of the asset.

Jika, pada periode berikutnya, jumlah estimasi

kerugian penurunan nilai meningkat atau

menurun karena peristiwa yang terjadi setelah

pengakuan kerugian penurunan nilai, maka

kerugian penurunan nilai yang sudah diakui

sebelumnya dinaikkan atau diturunkan dengan

menyesuaikan akun cadangan.

If, in a subsequent period, the amount of the

estimated impairment loss increases or

decreases because of an event occurring after

the impairment was recognized, the previously

recognized impairment loss is increased or

reduced by adjusting the allowance account.

Jika penghapusan di masa datang kemudian

diperoleh kembali, pemulihan tersebut diakui

sebagai laba pada laporan laba rugi dan

penghasilan komprehensif lain.

If a future write-off is later recovered, the

recovery is recognized as profit in the statement

of profit or loss and other comprehensive

income.

(6) Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas

Keuangan

(6) Derecongnition of Financial Assets and

Financial Liabilities

Aset Keuangan Financial Assets

Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat,

bagian dari aset keuangan atau bagian dari

kelompok aset keuangan serupa) dihentikan

pengakuannya pada saat: (1) hak kontraktual

atas arus kas yang berasal dari aset keuangan

tersebut telah berakhir; atau (2) Entitas telah

mentransfer hak kontraktual mereka untuk

menerima arus kas yang berasal dari aset

keuangan atau berkewajiban untuk membayar

arus kas yang diterima secara penuh tanpa

penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga

dalam perjanjian pass-through; dan baik (a)

Entitas telah secara substansial mentransfer

seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b)

Entitas secara substansial tidak mentransfer atau

tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu

aset, namun telah mentransfer kendali atas aset

tersebut.

Financial assets (or whichever is appropriate,

part of a financial asset or part of a Entity of

similar financial assets) are derecognized when:

(1) the contractual rights to receive the cash

flows from the asset have ceased to exist; or (2)

the Entity has transferred their contractual

rights to receive the cash flows from the

financial asset or an obligation to pay the

received cash flows in full without significant

delay to a third party in the pass-through; and

either (a) the Entity has transferred substantially

all the risks and rewards of the assets, or (b) the

Entity has neither transferred nor retained

substantially all the risks and rewards of the

asset, but has transferred control of the asset.

Page 32: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

27

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN - Lanjutan

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES - Continued

d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued

(6) Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas

Keuangan - Lanjutan

(6) Derecongnition of Financial Assets and

Financial Liabilities - Continued

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya

pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau

dibatalkan atau kadaluarsa. Ketika suatu liabilitas

keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas

keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama

dengan persyaratan yang berbeda secara

substansial, atau modifikasi secara substansial

persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada,

pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan

sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal

dan pengakuan suatu liabilitas baru, dan selisih

antara nilai tercatat masing-masing liabilitas

diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan

komprehensif lain.

Financial liabilities are derecognized when the

liability is terminated or canceled or expired.

When an existing financial liability is replaced

by another financial liabilities from the same

lender on substantially different terms, or

substantially modify the terms of a liability that

currently exists, an exchange or modification is

treated as a derecognition of the initial liability

and the recognition of a new liability, and the

difference between the carrying amount of each

liability recognized in the statement of profit or

loss and other comprehensive income.

(7) Instrumen Derivatif (7) Derivative Instruments

Instrumen keuangan derivatif pada awalnya

diakui berdasarkan harga wajar pada tanggal

kontrak derivatif itu dimulai dan selanjutnya

dinilai kembali berdasarkan nilai wajarnya.

Metode untuk mengakui adanya keuntungan atau

kerugian yang terjadi tergantung apakah derivatif

itu ditujukan untuk instrumen derivatif, dan sifat

dari objek yang dilindungi nilainya.

Derivative financial instruments are initially

recognized at fair value on the date a derivative

contract is initiated and subsequently

remeasured at fair value. The method of

recognizing the resulting gain or loss is

dependent whether the derivative is intended for

derivative instruments and the nature of the item

being hedged.

Entitas mengelompokkan tujuan dari derivatif

sebagai (1) suatu lindung nilai terhadap eksposur

perubahan nilai wajar atas aset atau liabilitas

yang telah diakui atau komitmen pasti yang

belum diakui, atau bagian yang telah

diidentifikasi dari aset, liabilitas atau komitmen

pasti tersebut, yang diatribusikan pada risiko

tertentu dan dapat mempengaruhi laba-rugi

(lindung nilai atas nilai wajar); atau (2) suatu

lindung nilai terhadap eksposur variabilitas arus

kas yang (i) dapat diatribusikan pada risiko

tertentu yang terkait dengan aset atau liabilitas

yang telah diakui atau yang dapat diatribusikan

pada risiko tertentu yang terkait dengan

prakiraan transaksi yang kemungkinan besar

terjadi, dan (ii) dapat mempengaruhi laba-rugi

(lindung nilai arus kas).

The Entity classifies the objectives of the

derivative as (1) a hedge against exposure to

changes in fair value of assets or liabilities that

have been recognized or unrecognized definite

commitment, or an identified portion of an asset,

liability or definite commitment, which is

attributable to the particular risk and could

affect profit or loss (fair value hedge); or (2) a

hedge of the exposure to variability in cash

flows that (i) are attributable to a particular risk

associated with a recognized asset or liability or

are attributable to a particular risk associated

with the forecast transactions likely to occur,

and (ii) could affect profit or loss (cash flow

hedge).

Pada saat terjadinya transaksi, Entitas

mendokumentasi hubungan antara instrumen

lindung nilai dan item yang dilindung nilai, juga

tujuan manajemen risiko dan strategi yang

diterapkan dalam melakukan berbagai macam

transaksi lindung nilai. Entitas juga

mendokumentasikan penilaiannya, pada saat

terjadinya dan secara berkesinambungan, apakah

derivatif yang digunakan untuk transaksi lindung

nilai memiliki efektivitas yang tinggi dalam

rangka saling menghapuskan perubahan nilai

wajar atau arus kas dari item yang dilindung

nilai.

At the time of the transaction, the Entity

documents the relationship between hedging

instruments and hedged items, as well as the risk

management objective and strategy for

undertaking various hedge transactions. The

Entity also documents its judgment, at the time

of occurrence and continuously, whether the

derivatives used to hedge transactions have a

high effectiveness in order to mutually eliminate

changes in fair value or cash flows of hedged

items.

Page 33: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

28

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN - Lanjutan

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES - Continued

d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued

(7) Instrumen Derivatif - Lanjutan (7) Derivative Instruments - Continued

Nilai penuh dari derivatif lindung nilai

dikelompokan sebagai aset atau liabilitas

tidak lancar apabila jatuh tempo item yang

dilindung nilai tersebut melebihi 12 (dua

belas) bulan dan sebagai aset atau liabilitas

lancar apabila jatuh tempo item lindung nilai

tersebut kurang dari 12 (dua belas) bulan.

The full value of the hedging derivative is

classified as non-current asset or liability if the

maturity of the hedged item is more than 12

(twelve) months and as a current asset or

liability if the maturity of the hedged item is less

than 12 (twelve) months.

(i) lindung nilai atas nilai wajar (i) fair value of hedges

Perubahan nilai wajar derivatif yang

ditujukan dan dikualifikasikan sebagai

lindung nilai atas nilai wajar, dicatat didalam

laporan laba-rugi dan penghasilan

komprehensif lain, bersamaan dengan

perubahan yang terjadi pada nilai wajar aset

atau liabilitas yang dilindung nilai yang dapat

diatribusikan pada resiko yang dilindung

nilai. Keuntungan atau kerugian yang terkait

dengan bagian efektif dari lindung nilai atas

nilai wajar diakui di dalam laporan laba-rugi

dan penghasilan komprehensif lain, di baris

yang sama dengan perubahan nilai wajar item

yang dilindung nilai. Keuntungan atau

kerugian yang terkait dengan bagian yang

tidak efektif diakui di dalam laporan laba-rugi

dan penghasilan komprehensif lain, dalam

akun “keuntungan/ (kerugian) lain-lain -

bersih”.

Changes in fair value of derivatives that are

designated and qualify as fair value hedges

are recorded in the statement of profit or loss

and other comprehensive income, along with

changes in the fair value of the hedged asset

or liability value attributable to the hedged

risk. Gains or losses related to the effective

portion of fair value hedges are recognized in

the statement of profit or loss and other

comprehensive income, in the same line with

changes in the fair value of the hedged item.

Gains or losses related to the ineffective

portion are recognized in the statement of

profit or loss and other comprehensive

income, in the account "Gain/(Loss) other -

net".

(ii) lindung nilai arus kas

Bagian efektif dari perubahan nilai wajar

derivatif yang ditujukan dan dikualifikasikan

sebagai lindung nilai arus kas, diakui dalam

bagian ekuitas, didalam akun “Perubahan

Bersih Nilai Wajar – Lindung Nilai Arus Kas.

(ii) cash flow hedges

The effective portion of changes in fair value

of derivatives that are designated and qualify

as cash flow hedges is recognized in equity,

in the account "Net Changes in Fair Value of

Cash Flow Hedges".

Keuntungan atau kerugian yang terkait

dengan bagian yang tidak efektif diakui

segera di dalam laporan laba rugi dan

penghasilan komprehensif lain, dalam akun

“keuntungan/(kerugian) lain-lain-bersih”.

Akan tetapi, ketika prakiraan transaksi yang

dilindungi nilai menimbulkan aset non-

keuangan, keuntungan dan kerugian yang

sebelumnya ditangguhkan di ekuitas akan

dialihkan dari ekuitas dan dimasukan di

dalam pengukuran awal biaya perolehan aset

tersebut. Jumlah yang diakumulasikan di

ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi

dan penghasilan komprehensif lain pada saat

item yang dilindung nilai mempengaruhi laba

atau rugi. Keuntungan atau kerugian yang

terkait dengan bagian efektif dari lindung

nilai arus kas diakui di dalam laporan laba

rugi dan penghasilan komprehensif lain, di

baris yang sama dengan item yang dilindung

nilai.

Gains or losses related to the ineffective

portion are recognized immediately in the

statement of profit or loss and other

comprehensive income, in the account

“Gain/(Loss) other-Net”. However, when the

forecast transaction that is hedged raises

non-financial assets, gains and losses

previously deferred in equity are transferred

from equity and included in the initial

measurement of the cost of that asset.

Accumulated amounts in equity are

reclassified to the statement of profit or loss

and other comprehensive income when the

hedged item affects profit or loss. Gains or

losses related to the effective portion of cash

flow hedges are recognized in the statement

of profit or loss and other comprehensive

income, in the same line as the hedged item.

Page 34: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

29

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN - Lanjutan

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES - Continued

d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued

(7) Instrumen Derivatif - Lanjutan (7) Derivative Instrument - Continued

(ii) lindung nilai arus kas - Lanjutan (ii) cash flow hedges - Continued

Ketika instrumen lindung nilai kadaluarsa

atau dijual, atau ketika lindung nilai tidak lagi

memenuhi kriteria akuntansi lindung nilai,

keuntungan atau kerugian kumulatif yang ada

di ekuitas saat itu tetap berada di bagian

ekuitas dan akan diakui pada saat prakiraan

transaksi yang pada akhirnya diakui dalam

laporan laba rugi dan penghasilan

komprehensif lain. Apabila prakiraan

transaksi tidak lagi diharapkan akan terjadi,

keuntungan atau kerugian kumulatif yang

telah dicatat di bagian ekuitas segera

dialihkan ke dalam laporan laba rugi dan

penghasilan komprehensif lain, dalam akun

“keuntungan/(kerugian) lain-lain-bersih”.

When a hedging instrument is expired or

sold, or when a hedge no longer meets the

criteria for hedge accounting, the cumulative

gain or loss existing in equity at that time

remains in equity and is recognized when the

forecast transaction ultimately is recognized

in the statement of profit or loss and other

comprehensive income. If the forecast

transaction is no longer expected to occur,

the cumulative gain or loss that was reported

in equity is immediately transferred to the

statement of profit or loss and other

comprehensive income, in the account

"Gain/(Loss) other-net".

Perubahan nilai wajar atas instrumen derivatif

apapun yang tidak ditujukan atau tidak

dikualifikasikan sebagai akuntansi lindung

nilai diakui segera dalam laporan laba rugi

dan penghasilan komprehensif lain, dalam

akun “keuntungan/(kerugian) lain-lain-

bersih”.

Changes in the fair value of any derivative

instruments that are not designated or do not

qualify for hedge accounting are recognized

immediately in the statement of profit or loss

and other comprehensive income, in the

account "Gain/(Loss) other-net".

(8) Reklasifikasi Instrumen Keuangan (8) Reclassification of Financial Instruments

Entitas tidak mengklasifikasikan aset keuangan

sebagai investasi HTM, jika dalam tahun

berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun

sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi

investasi HTM dalam jumlah yang lebih dari

jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh

tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan

dibandingkan dengan total nilai investasi HTM),

kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut:

The Entity does not classify financial assets as

HTM investments, if in the current year or during

the two previous years, sold or reclassified as

HTM investments in amounts of more than an

insignificant amount before maturity (more than

the insignificant amount compared to the total

value of investments HTM), except for sales or

reclassifications that:

- dilakukan ketika aset keuangan sudah

mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian

kembali di mana perubahan suku bunga tidak

akan berpengaruh secara signifikan terhadap

nilai wajar aset keuangan tersebut;

- terjadi setelah Entitas telah memperoleh

secara substansial seluruh jumlah pokok aset

keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran

atau pelunasan dipercepat; atau

- terkait dengan kejadian tertentu yang berada

di luar kendali Entitas, tidak berulang dan

tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh

Entitas.

- done when the financial asset is approaching

maturity or date of redemption in which

changes in interest rates will not significantly

affect the fair value of the financial asset;

- occurred after the Entiy has acquired

substantially all of the principal amount of the

financial asset in accordance with the

payment schedule or accelerated settlement;

or

- associated with certain events that are beyond

the control of the Entity, non-recurring and

could not have been reasonably anticipated by

the Entity.

Page 35: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

30

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN - Lanjutan

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES - Continued

d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued

(8) Reklasifikasi Instrumen Keuangan - Lanjutan (8) Reclassification of Financial Instruments -

Continued

Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok HTM

ke kelompok AFS dicatat sebesar nilai wajarnya.

Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi

diakui dalam komponen ekuitas sampai aset

keuangan tersebut dihentikan pengakuannya, dan

pada keuntungan atau kerugian kumulatif yang

sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui

pada laporan laba rugi dan penghasilan

komprehensif lain.

Reclassification of financial assets HTM to AFS

is recorded at fair value. Unrealized gains or

losses are recognized in the equity until the

financial asset is derecognized, and the

cumulative gain or loss previously recognized in

equity should be recognized in the statement of

profit or loss and other comprehensive income.

e. Kas dan Bank e. Cash and Banks

Kas dan bank terdiri dari kas dan bank. Kas adalah

alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan

untuk membiayai kegiatan Entitas.

Cash and banks consist of cash dan bank. Cash is the

means of payment that ready and free to be used to

finance the activities of the Entity.

f. Biaya Dibayar Di muka f. Prepaid Expenses

Biaya dibayar dimuka diamortisasikan selama masa

manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan

metode garis lurus.

Prepaid expenses are amortized over their beneficial

periods using the straight-line method.

g. Aset Tetap g. Property and Equipment

Entitas menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011),

“Aset Tetap”. Selain itu Entitas juga menerapkan

ISAK No.25, “Hak Atas Tanah”.

Entity applied PSAK No. 16 (Revised 2011),

“Property, Plant and Equipment”. Entity also

applied ISAK No. 25 “Land Rights”.

Entitas telah memilih untuk menggunakan model

biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset

tetap.

Entity has chosen to use the cost model as property

and equipment accounting policy for measurement.

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan

dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan

nilai.

Property and equipment are stated at cost less

acumulated depreciation and impairment losses.

Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode

garis lurus selama umur manfaat aset. Taksiran masa

manfaat ekonomis sebagai berikut :

Depreciation is computed using the straight-line

method over the usefull life of the assets. Estimated

usefull lives as follows :

Tahun / Years Persentase/Percentage

Peralatan dan perlengkapan kantor 4 - 8 25% - 12,5% Office equipment

Kendaraan 4 - 8 25% - 12,5% Vehicles

Pada setiap akhir tahun buku, manajemen mengkaji

ulang nilai residu, umur manfaat dan metode

penyusutan, dan jika sesuai dengan keadaan,

disesuaikan secara prospektif.

At the end of each financial year, management

reviewed the residual values, useful lives and

methods of depreciation, and if appropriate, adjusted

prospectively.

Page 36: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

31

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN - Lanjutan 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES - Continued

g. Aset Tetap - Lanjutan g. Property and Equipment - Continued

Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada

laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain

pada saat terjadinya; Biaya penggantian atau inspeksi

yang signifikan dikapitalisasi pada saat terjadinya,

dan jika besar kemungkinan manfaat ekonomis

dimasa depan berkenaan dengan aset tersebut akan

mengalir ke Entitas, dan biaya perolehan aset dapat

diukur secara andal.

The cost of repairs and maintenance is charged to the

statement of profit or loss and other comprehensive

income as incurred; replacement or inspection costs

are capitalized when incurred, and if it is probable

future economic benefits associated with the item will

flow to the Entity, and the cost of the asset can be

measured reliably.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya

pada saat dilepaskan atau ketika tidak ada manfaat

ekonomis masa depan yang diharapkan dari

penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang

timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung

sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan

dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam

laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain

pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

The carrying amount of property, plant and

equipment is derecognized upon disposal or when no

future economic benefits are expected from its use or

disposal. Any gain or loss arising on derecognition of

the asset (calculated as the difference between the net

disposal proceeds and the carrying amount of the

asset) is included in the statement of profit or loss and

other comprehensive income in the year the asset is

derecognized.

h. Aset Takberwujud h. Intangible Assets

Entitas menerapkan PSAK No. 19 (Revisi 2010).

Selain itu Entitas juga menerapkan ISAK No. 14

(2011), “Biaya Situs Web”.

Aset takberwujud dapat diakui hanya apabila:

i. kemungkinan besar akan diperoleh manfaat

ekonomi masa depan dari aset tersebut; dan

ii. biaya perolehan aset tersebut dapat diukur secara

andal.

Aset takberwujud pada awalnya diakui sebesar biaya

perolehan atau jumlah yang diatribusikan ke aset

tersebut saat pertama kali diakui, apabila dapat

diterapkan. Taksiran masa manfaat ekonomis sebagai

berikut:

The Entity adopted PSAK No. 19 (Revised 2010),

“Intangible Assets”. Besides, the Entity also adopted

ISAK No. 14 (2011), “Web Site Cost”.

Intangible assets can be recognized only if:

i. likely to obtain the future economic benefits of the

asset, and

ii. cost of that asset can be measured reliably.

Intangible assets are initially recognized at cost or

the amount attributable to the item when it was first

recognized, where applicable. Estimated useful lives

as follows:

Jenis Aset takberwujud

Taksiran Masa

Manfaat

(Tahun)/Estimated

Useful Life (Year)

Type of intangible assets

Program komputer 4 Computer programe

Entitas telah memilih model biaya (cost model)

sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset

takberwujudnya.

The Entity has chosen the cost model for

measurement intangible assets.

Aset takberwujud dengan umur manfaat terbatas

(finite) diamortisasi secara sistematis selama umur

manfaatnya. Aset takberwujud dengan umur manfaat

tidak terbatas (indefinite) tidak perlu diamortisasi,

namun secara tahunan wajib dilakukan perbandingan

antara nilai tercatat dengan nilai yang dapat

dipulihkan.

Intangible assets with finite useful lives are amortized

systematically over the useful life. Intangible assets

with indefinite life are not necessarily amortized, but

must be done on an annual basis the comparison

between the carrying value and the recoverable

amount.

Page 37: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

32

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN - Lanjutan 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES - Continued

h. Aset Takberwujud - Lanjutan h. Intangible Assets - Continued

Beban ditangguhkan lainnya yang mempunyai masa

manfaat ekonomis dimasa depan diamortisasi selama

taksiran masa manfaat ekonomis dengan

menggunakan metode garis lurus (straight line

method).

Other deferred charges that have benefit economic in

the future are amortized over the estimated future

useful lives using the straight-line method.

i. Imbalan Kerja i. Employee Benefits

Efektif 1 Januari 2015, Entitas menerapkan PSAK

No. 24 (Revisi 2014), “Imbalan Kerja” secara

retrospektif. Selain itu, Entitas juga mengadopsi

ISAK No. 15, "PSAK 24: Batas Aset Imbalan Pasti,

Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya".

Effective January 1, 2015, the Entity adopted PSAK

No. 24 (Revised 2014), “Employee Benefits”

retrospectively. Besides, the Entity also adopted ISAK

No. 15, “PSAK 24: The Limit on a Defined Benefit

Asset, Minimum Funding Requirements and their

Interactions”.

PSAK revisi ini, memperkenalkan persyaratan untuk

sepenuhnya mengakui perubahan dalam kewajiban

(aset) imbalan pasti termasuk pengakuan segera dari

biaya imbalan pasti termasuk biaya jasa lalu yang

belum menjadi hak (vested), dan memerlukan

pemilahan dari biaya imbalan pasti keseluruhan

menjadi komponen-komponen dan membutuhkan

pengakuan pengukuran kembali OCI (menghilangkan

pendekatan “koridor”), meningkatkan pengungkapan

tentang program imbalan pasti, modifikasi akuntansi

untuk pesangon, termasuk membedakan antara

imbalan yang diberikan dalam pemberian jasa dan

imbalan yang diberikan dalam pemutusan hubungan

kerja, dan mengubah pengakuan dan pengukuran

imbalan pesangon.

This revised PSAK, introducing a requirement to fully

recognize changes in the net defined benefit liability

(asset) including immediate recognition of defined

benefit costs including unvested past service cost, and

require disaggregation of the overall defined benefit

cost into components and requiring the recognition of

remeasurements in OCI (eliminating the “corridor”

approach), enhancing disclosures about defined

benefit plans, modifications to the accounting for

termination benefits, including distinguishing

between benefits provided in exchange for service

and benefits provided in exchange for the termination

of employment, and changing the recognition and

measurement of termination benefits.

Entitas mengadopsi program imbalan pasti yang tidak

didanai dan mencatat imbalan kerja untuk memenuhi

imbalan di bawah Undang-Undang Nomor 13 Tahun

2003.

The Entity adopts an unfunded defined benefit plan

and records employee benefits to cover adequately

the benefits under the Law No. 13 year 2003.

Pengakuan Recognition

Beban imbalan kerja untuk pekerja harus diakui pada

periode dimana imbalan diperoleh oleh pekerja,

daripada ketika dibayar atau terutang.

The cost of providing employee benefits should be

recognized in the period in which the benefit is

earned by the employee, rather than when it is paid

or payable.

Komponen biaya imbalan pasti diakui sebagai

berikut:

The components of defined benefit cost are

recognized as follows:

1. Biaya jasa diatribusikan ke periode sekarang dan

masa lalu diakui dalam laporan laba rugi;

2. bunga neto pada liabilitas atau aset imbalan pasti

ditentukan dengan menggunakan tingkat diskonto

pada awal periode diakui dalam laporan laba rugi;

1. Serivece cost attributable to the current and past

periods is recognized in profit or loss;

2. Net interest on the net defined benefit liability or

asset, determined using the discount rate at the

beginning of the period is recognized in profit or

loss;

Page 38: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

33

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN - Lanjutan

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES - Continued

i. Imbalan Kerja - Lanjutan i. Employee Benefits - Continued

Pengakuan - Lanjutan Recognition - Continued

3. Pengukuran kembali dari liabilitas atau aset

imbalan pasti terdiri dari:

- Keuntungan dan kerugian aktuarial;

- Imbal balik aset program;

- Setiap perubahan dalam dampak batas atas aset,

tidak termasuk jumlah yang dimasukkan dalam

bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti

neto.

diakui di OCI (tidak direklasifikasi ke laba rugi

pada periode berikutnya).

3. Remeasurements of the net defined benefit liability

or asset, comprising:

- actuarial gains and losses;

- return on plan assets;

- Any changes in the effect of the asset ceiling,

excluding amounts included in net interest on

the net defined benefit liability (asset).

is recognized in OCI (not reclassified to profit or

loss in a subsequent period).

Pengukuran Measurement

Pengukuran kewajiban (aset) imbalan pasti bersih

mensyaratkan penerapan metode penilaian aktuaria,

atribusi imbalan untuk periode jasa, dan penggunaan

asumsi aktuaria. Nilai wajar aset program dikurangi

dari nilai kini kewajiban imbalan pasti dalam

menentukan defisit bersih atau surplus.

The measurement of a net defined benefit liability or

assets requires the application of an actuarial

valuation method, the attribution of benefits to periods

of service, and the use of actuarial assumptions. The

fair value of any plan assets is deducted from the

present value of the defined benefit obligation in

determining the net deficit or surplus.

Nilai kini kewajiban imbalan pasti Entitas dan biaya

jasa terkait ditentukan dengan menggunakan metode

“Projected Unit Credit”, yang menganggap setiap

periode jasa akan menghasilkan satu unit tambahan

dari imbalan dan mengukur setiap unit secara terpisah

untuk menghasilkan kewajiban akhir. Hal ini

mensyaratkan entitas untuk mengatribusikan imbalan

pada periode kini (untuk menentukan biaya jasa kini)

dan periode kini dan periode lalu (untuk menentukan

nilai kini kewajiban imbalan pasti). Imbalan tersebut

diatribusikan sepanjang periode jasa menggunakan

formula imbalan yang dimiliki program, kecuali jasa

pekerja di tahun tahun akhir akan meningkat secara

material dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,

dalam hal ini menggunakan dasar metode garis lurus.

The present value of an entity's defined benefit

obligations and related service costs is determined

using the “Projected Unit Credit” method, which sees

each period of service as giving rise to an additional

unit of benefit entitlement and measures each unit

separately in building up the final obligation. This

requires an entity to attribute benefit to the current

period (to determine current service cost) and the

current and prior periods (to determine the present

value of defined benefit obligations). Benefit is

attributed to periods of service using the plan's

benefit formula, unless an employee's service in later

years will lead to a materially higher of benefit than

in earlier years, in which case a straight-line basis is

used.

Biaya jasa lalu diakui sebagai beban pada awal

tanggal ketika perubahan program atau kurtailmen

terjadi dan tanggal ketika entitas mengakui setiap

pesangon, atau biaya terkait restrukturisasi dalam

PSAK No. 57, "Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan

Aset Kontinjensi".

Past service cost is recognized as an expense at the

earlier of the date when a plan amendment or

curtailment occurs and the date when an entity

recognizes any termination benefits, or related

restructuring costs under PSAK No. 57,” Provisions,

Contingent Liabilities and Contingent Assets”.

Page 39: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

34

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN - Lanjutan 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES - Continued

i. Imbalan Kerja - Lanjutan i. Employee Benefits - Continued

Pengukuran - Lanjutan Measurement - Continued

Keuntungan atau kerugian atas penyelesaian program

imbalan pasti diakui pada saat penyelesaian terjadi.

Gains or losses on the settlement of a defined benefit

plan are recognized when the settlement occurs.

Sebelum biaya jasa lalu ditentukan, atau keuntungan

atau kerugian pada penyelesaian diakui, kewajiban

imbalan pasti atau aset disyaratkan untuk diukur

kembali, namun entitas tidak disyaratkan untuk

membedakan antara biaya jasa lalu yang dihasilkan

dari kurtailmen dan keuntungan dan kerugian pada

penyelesaian di mana transaksi ini terjadi bersama-

sama.

Before past service costs are determined, or a gain or

loss on settlement is recognized, the net defined

benefit liability or asset is required to be remeasured,

however an entity is not required to distinguish

between past service costs resulting from

curtailments and gains and losses on settlement

where these transactions occur together.

j. Akuntansi Pembiayaan Konsumen, dan Sewa j. Accounting For Consumer Financing,and Leases

1) Akuntansi pembiayaan konsumen 1) Accounting for consumer financing

Piutang pembiayaan konsumen diklasifikasikan

sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang,

dan setelah pengakuan awal, dicatat pada biaya

perolehan diamortisasi dengan menggunakan

metode suku bunga efektif.

Consumer financing receivables are classified as

loans and receivables, and subsequent to initial

recognition, are carried at amortized cost using

the effective interest method.

Piutang pembiayaan konsumen yang pembayaran

angsurannya menunggak diklasifikasikan sebagai

piutang bermasalah dan pendapatan pembiayaan

konsumen diakui pada saat pendapatan tersebut

diterima (cash basis). Bila terjadi wanprestasi

piutang pembiayaan konsumen dapat diselesaikan

dengan menjual kendaraan yang dibiayai Entitas.

Consumer financing receivables which

installments are overdue classified as non-

performing receivable and the related consumer

financing income is recognized only when it is

actually collected (cash basis). In the events of

default, consumer financing receivables could be

settled by selling their vehicle that financed by

the Entity.

Penyelesaian kontrak sebelum masa pembiayaan

konsumen berakhir diperlakukan sebagai

pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan

keuntungan yang timbul diakui dalam laporan

laba rugi dan penghasilan komprehensif lain

tahun berjalan.

Early termination of a contract is treated as a

cancellation of an existing contract and the

resulting gain is recognized in the current year

statement of profit or loss and other

comprehensive income.

Entitas melakukan penghapusbukuan terhadap

sisa piutang konsumen yang sudah tidak bisa

ditagih kembali. Penerimaan dari piutang yang

telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan

lain-lain pada saat diterima. Perusahaan tidak

melakukan penilaian atas aset yang diambil.

The entity do write-off of the remaining

consumers receivable that have been non-

recoverable. Recoveries from written-off

receivables are recognized as other income upon

receipt. The Company did not assess the assets

taken.

2) Akuntansi sewa 2) Accounting for leases

Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa

pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan

secara substansial seluruh risiko dan manfaat

yang terkait dengan kepemilikan aset.

Leases are classified as finance leases if the

leases transfer substantially all the risks and

rewards incidental to ownership of the leased

assets.

Page 40: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

35

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN - Lanjutan 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES - Continued

j. Akuntansi Pembiayaan Konsumen, Sewa -

Lanjutan j. Accounting For Consumer Financing, Leases -

Continued

2) Akuntansi sewa - Lanjutan 2) Accounting for leases - Continued

Entitas mengakui aset berupa piutang sewa

pembiayaan di laporan posisi keuangan sebesar

jumlah yang sama dengan investasi sewa neto.

The Entity recognized assets held under a

financing lease in its statement of financial

position and present them as a receivable at an

amount equal to the net investment in the lease

Penerimaan piutang sewa diperlakukan sebagai

pembayaran pokok dan penghasilan sewa

pembiayaan. Pengakuan penghasilan sewa

pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang

mencerminkan suatu tingkat pengembalian

periodik yang konstan atas investasi neto Entitas

sebagai lessor dalam sewa pembiayaan

Lease payment receivable is treated as repayment

of principal and financing lease income. The

recognition of financing lease income is based on

a pattern reflecting a constant periodic rate of

return on the Entity’s net investment in the

financing lease.

Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang

bersangkutan (accrual basis).

Expenses are recognized in the relevant year

(accrual basis).

k. Pembiayaan Bersama k. Joint Financing

Dalam pembiayaan bersama antara Entitas dan

penyedia fasilitas pembiayaan bersama, Entitas

berhak menentukan tingkat bunga yang lebih tinggi

kepada konsumen dibandingkan tingkat bunga yang

ditetapkan dalam perjanjian pembiayaan bersama

dengan penyedia fasilitas pembiayaan bersama.

In joint financing arrangements between the Entity

and the joint financing facility provider, the Entity

has the right to set higher interest rates to the

consumers than the interest rated stated in the joint

financing agreement with the joint financing facility

provider.

Seluruh kontrak pembiayaan bersama yang dilakukan

oleh Entitas merupakan pembiayaan bersama tanpa

tanggung renteng (without recourse) dimana hanya

porsi jumlah piutang yang dibiayai Entitas yang

dicatat sebagai piutang pembiayaan konsumen di

laporan posisi keuangan (pendekatan neto).

Pendapatan pembiayaan konsumen disajikan di

laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain

setelah dikurangi dengan bagian yang merupakan hak

pihak-pihak lain yang berpartisipasi pada transaksi

pembiayaan bersama tersebut.

All joint financing contract entered by the Entity are

joint financing without recourse in which only the

Entity’s financing portion of the total installments are

recorded as consumer financing receivables in the

statement of financial position (net approach).

Consumer financing income is presented in the

statement of profit or loss and other comprehensive

income after deducting the portions belong to other

parties participated to these joint financing

transactions.

l. Pajak Penghasilan l. Income Tax

Entitas menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2014),

Pajak Penghasilan”, yang menggantikan PSAK

No. 46 (Revisi 2010). Selain itu, Entitas juga

menerapkan ISAK No. 20, “Pajak Penghasilan:

Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para

Pemegang Saham”.

The Entity adopted PSAK No. 46 (Revised 2014),

“Income Taxes”, which replaces PSAK No. 46

(Revised 2010), “Income Taxes”. Besides, the Entity

also adopted ISAK No. 20, “Income Taxes: Changes

in the Tax Status of an Enterprise or its

Shareholders”.

Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba

kena pajak periode berjalan.

Current tax expense is determined based on

estimated taxable income for the period.

Page 41: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

36

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN - Lanjutan 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES - Continued

l. Pajak Penghasilan - Lanjutan l. Income Tax - Continued

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas

perbedaan temporer antara aset dan liabilitas untuk

tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap

tanggal Pelaporan. Manfaat pajak di masa

mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum

digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi

atas manfaat pajak tersebut.

Deferred tax assets and liabilities are recognized for

temporary differences between assets and liabilities

for commercial purposes and for tax purposes each

reporting date. Future tax benefits, such as the

balance of unused tax losses, are recognized to the

extent that realization of such benefits.

Aset dan liabilitas pajak tanguhan diukur dari tarif

pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode

ketika aset direalisasi atau ketika liabilitas dilunasi

berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan)

yang berlaku atau secara substansial telah

diberlakukan pada tanggal laporan posisi keuangan.

Deferred tax assets and liabilities are measured at

tax rates expected to apply in the period when the

asset is realized or the liability settled, based on tax

rates (and tax laws) that have been enacted or

substantively enacted at the reporting date of the

statement of financial position.

Perubahan terhadap liabilitas perpajakan diakui pada

saat Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) diterima dan/

atau, jika Entitas mengajukan keberatan dan/atau

banding tersebut telah ditetapkan.

Changes to the tax liability are recognized when an

assessment (“SKP”) is received and / or, if the Entity

filed an objection and/or appeal is determined.

Pengakuan Recognition

Jumlah pajak kini untuk periode kini dan periode

sebelumnya, yang belum dibayar, diakui sebagai

liabilitas. Apabila jumlah pajak yang telah dibayar

untuk periode kini dan periode-periode sebelumnya

melebihi jumlah pajak yang terhutang untuk periode-

periode tersebut, maka selisihnya diakui sebagai aset.

Current tax for current and prior periods, to the

extent unpaid, is recognized as a liability. If the

amount already paid in respect of current and prior

periods exceeds the amount due for those periods, the

excess is recognized as an asset.

Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua

perbedaan temporer kena pajak kecuali jika timbul

perbedaan temporer kena pajak yang berasal dari:

Deferred tax liability is recognized for all taxable

temporary differences unless the deferred tax liability

arises from :

a. pengakuan awal goodwill; atau

b. pada saat pengakuan awal aset atau liabilitas dari

suatu transaksi yang

i. bukan transaksi kombinasi bisnis; dan

ii. pada saat transaksi, tidak mempengaruhi laba

akuntansi dan laba kena pajak (rugi pajak).

c. perbedaan temporer kena pajak terkait dengan

investasi pada entitas anak, cabang dan entitas

asosiasi, dan bagian partisipasi dalam ventura

bersama, maka liabilitas pajak tangguhan harus

diakui.

a. initial recognition of goodwill;

b. the initial recognition of an asset/liability

i. other than in a business combination which,

ii. at the time of the transaction, does not affect

either the accounting or the taxable profit.

c. temporary differences associated with

investments in subsidiaries, branches, and

associates, and interests in joint arrangements,

but only to the extent that the entity is able to

control the timing of the reversal of the

differences and it is probable that the reversal

will not occur in the foreseeable future.

Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan

temporer dapat dikurangkan, kerugian fiskal dan

kredit pajak yang belum dimanfaatkan sepanjang

besar kemungkinan akan ada laba kena pajak akan

tersedia dalam jumlah yang cukup memadai sehingga

perbedaan temporer dapat dikurangkan tersebut dapat

dimanfaatkan kecuali jika timbul perbedaan temporer

dapat dikurangkan yang berasal dari:

Deferred tax asset is recognized for deductible

temporary differences, unused tax losses and unused

tax credits to the extent that it is probable that taxable

profit will be available against which the deductible

temporary differences can be utilized unless the

deferred tax asset arises from:

Page 42: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

37

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN - Lanjutan 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES - Continued

l. Pajak Penghasilan - Lanjutan l. Income Tax - Continued

a. pengakuan awal aset atau pengakuan awal

liabilitas dalam transaksi yang:

i. bukan dari transaksi kombinasi bisnis; dan

ii. pada saat transaksi, tidak mempengaruhi baik

laba akuntansi maupun laba kena pajak (rugi

pajak).

a. the initial recognition of an asset or liability

i. other than in a business combination,

ii. at the time of the transaction, does not affect

accounting profit or taxable profit.

b. perbedaan temporer dapat dikurangkan yang

ditimbulkan dari entitas anak, cabang dan entitas

asosiasi, serta bagian partisipasi dalam ventura

bersama sepanjang dan hanya sepanjang

kemungkinan besar terjadi perbedaan temporer

akan terpulihkan pada masa depan yang dapat

diperkirakan; dan laba kena pajak akan tersedia

dalam jumlah yang memadai sehingga perbedaan

temporer dapat dimanfaatkan.

b. deductible temporary differences arising from

investments in subsidiaries, branches and

associates, and interests in joint arrangements,

are only recognized to the extent that it is

probable that the temporary difference will

reverse in the foreseeable future and that taxable

profit will be available against which the

temporary difference will be utilized.

Pengukuran Measurement

Liabilitas (aset) pajak kini untuk periode kini dan

periode sebelumnya diukur sebesar jumlah yang

diharapkan untuk dibayar (direstitusi) kepada otoritas

perpajakan, yang diohitung menggunakan tarif pajak

(dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau yang

telah secara substantif berlaku pada periode

pelaporan.

Current tax liabilities (assets) for the current and

prior periods is measured at the amount expected to

be paid to (recovered from) the taxation authorities,

using the tax rates (and tax laws) that have been

enacted or substantively enacted for the reporting

period.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan harus diukur

dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan

akan berlaku pada saat aset dipulihkan atau liabilitas

diselesaikan, yaitu dengan tarif pajak (dan peraturan

pajak) ya ng telah berlaku atau secara substantif

berlaku pada periode pelaporan.

Deferred tax assets and liabilities shall be measured

at the tax rates that are expected to apply to the

period when the asset is realized or the liability is

settled, based on tax rates (and tax laws) that have

been enacted or substantively enacted for the

reporting period.

Aset dan Liabilitas pajak tangguhan tidak boleh

didiskontokan.

Deferred tax assets and liabilities cannot be

discounted

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan harus ditinjau

kembali pada akhir periode pelaporan. Entitas

mengurangi jumlah tercatat aset pajak tangguhan

apabila besar kemungkinan laba kena pajak tidak lagi

tersedia dalam jumlah yang cukup memadai untuk

mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak

tangguhan tersebut. Pengurangan jumlah tercatat aset

pajak tangguhan dilakukan pembalikan apabila

kemungkinan besar laba kena pajak yang tersedia

jumlahnya cukup memadai.

The carrying amount of a deferred tax asset shall be

reviewed at the end of each reporting period. An

entity shall reduce the carrying amount of a deferred

tax asset to the extent that it is no longer probable

that sufficient taxable profit will be available to allow

the benefit of part or all of that deferred tax asset to

be utilized. Any such reduction shall be reversed to

the extent that it becomes probable that sufficient

taxable profit will be available.

Page 43: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

38

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN - Lanjutan 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES - Continued

l. Pajak Penghasilan - Lanjutan l. Income Tax - Continued

Pengukuran - Lanjutan Measurement - Continued

Alokasi Allocation

Untuk transaksi atau peristiwa lainnya yang diakui

dalam laba rugi, setiap pengaruh pajak terkait juga

diakui dalam laba rugi. Untuk transaksi atau peristiwa

lainnya yang diakui diluar laba rugi (baik dalam OCI

maupun langsung dalam ekuitas), setiap pengaruh

pajak terkait juga diakui diluar laba rugi (baik dalam

OCI maupun langsung dalam ekuitas, masing-

masing). Demikian juga, pengakuan aset dan liabilitas

pajak tangguhan dalam kombinasi bisnis

mempengaruhi jumlah goodwill yang timbul dari

kombinasi bisnis tersebut atau keuntungan dari

pembelian dengan diskon.

For transactions and other events recognized in profit

or loss, any related tax effects are also recognized in

profit or loss. For transactions and other events

recognized outside profit or loss (either in OCI or

directly in equity), any related tax effects are also

recognized outside profit or loss (either in OCI or

directly in equity, respectively). Similarly, the

recognition of deferred tax assets and liabilities in a

business combination affects the amount of goodwill

arising in that business combination or the amount of

the bargain purchase gain recognized.

Saling Hapus Offset

Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan

saling hapus jika, dan hanya jika, memiliki hak secara

hukum untuk saling hapus aset pajak kini terhadap

liabilitas pajak kini, atau aset pajak tangguhan dan

liabilitas pajak tangguhan terkait entitas kena pajak

yang sama, atau Kelompok Usaha berniat untuk

menyelesaikan aset dan liabilitas pajak kini dengan

dasar neto.

Deferred tax assets and deferred tax liabilities are

offset if, and only if, legally enforceable right exists to

offset current tax assets against current tax liabilities,

or deferred tax assets and deferred tax liabilities

relate to the same taxable entity, or the group intends

to settle its current tax assets and liabilities on a net

basis.

m. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing m. Foreign Currencies Transactions and Balances

Entitas menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010),

“Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”.

The Entity applied PSAK No. 10 (Revised 2010),“The

Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”.

Transaksi dalam mata uang asing dicatat kedalam

Rupiah berdasarkan kurs pada saat terjadinya

transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset

dan liabilitas moneter dalam mata uang asing

disesuaikan kedalam Rupiah dengan menggunakan

kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia

pada tanggal terakhir transaksi perbankan pada

periode tersebut. Laba dan rugi yang timbul

dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi

dan penghasilan komprehensif lain.

Transactions in foreign currencies are recorded into

Rupiah based on the exchange rate at the transaction

incurred. On the statement of financial position date,

assets and liabilities denominated in foreign

currencies are adjusted into Rupiah using the middle

rate set by Bank Indonesia on the last date of

banking transactions in that period. Profits and

losses are credited or charged to the statement of

profit or loss and other comprehensive income.

Entitas menggunakan nilai tukar mata uang asing

pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014

adalah:

The Entity applied exchange rate as of December 31,

2016, 2015 and 2014 are:

2016 2015 2014

1 USD 13.436 13.795 12.440

Page 44: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

39

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN - Lanjutan 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES - Continued

n. Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak n. Tax Amnesty Assets and Liabilities

Entitas menerapkan PSAK No. 70, “Akuntansi dan

Liabilitas Pengampunan Pajak”.

The Entity applied PSAK No. 70,“Accounting

Treatment for Tax Amnesty Assets and Liabilities”.

PSAK No. 70 memberikan pilihan kebijakan

akuntansi untuk entitas yang mengakui aset dan

kewajiban sesuai dengan Undang-Undang

Pengampunan Pajak berdasarkan Surat Pernyataan

Harta untuk Pengampunan Pajak/Surat Pernyataan

Harta (SPHPP) atau Surat Keterangan Pengampunan

Pajak/Surat Keterangan (SKPP).

PSAK No. 70 provides accounting policy options for

an entity who recognizes assets and liabilities in

accordance with provisions of the Tax Amnesty Law

based on its Assets Declaration Letter for Tax

Amnesty (ADLTA) or Tax Amnesty Approval Letter

(TAAL).

Pilihan akuntansi alternatif adalah: The alternative accounting options are:

a. Menggunakan standar yang berlaku yang sudah

ada dalam Standar Akuntansi Keuangan di

Indonesia ("PSAK") (Pendekatan Umum) sesuai

dengan ketentuan dalam paragraf 6 dari PSAK

No. 70; atau

a. To use the existing applicable standards under

Indonesia Financial Accounting Standards

(“PSAK”) (General Approach) as regulated in

paragraph 6 PSAK No.70; or

b. Menggunakan ketentuan-ketentuan khusus dalam

paragraf 10-23 dari PSAK No. 70 (Pendekatan

Opsional).

b. To use the specific provisions in paragraphs

10-23 of the PSAK No. 70 (Optional Approach).

Pada awalnya entitas mengakui selisih antara aset

pengampunan pajak dan liabilitas pengampunan pajak

di ekuitas dalam pos tambahan modal disetor (APIC).

Jumlah tersebut tidak dapat diakui sebagai laba rugi

direalisasi maupun direklasifikasi ke saldo laba

kemudian.

Initially the entity recognizes the difference between

the tax amnesty assets and the related tax amnesty

liabilities as additional paid-in capital (APIC)

account in equity. The amount shall not be recycled to

profit or loss or reclassify to retained earnings

subsequently.

Entitas mengakui uang tebusan (uang yang dibayar

sesuai dengan UU Pengampunan Pajak) dalam laba

rugi pada periode SKPP diterima.

The entity recognizes the redemption money (the

amount of tax paid in accordance with Tax Amnesty

Law) directly to profit or loss in the period when the

SKPP is received.

Entitas melakukan penyesuaian atas saldo tagihan

(klaim), aset pajak tangguhan dan provisi dalam laba

rugi pada periode SKPP diterima sesuai UU

Pengampunan Pajak sebagai akibat hilangnya hak

yang telah diakui sebagai klaim atas kelebihan

pembayaran pajak, aset pajak tangguhan atas

akumulasi rugi pajak belum dikompensasi, dan

provisi pajak sebelum menerapkan PSAK ini.

The entity adjusts any balances of claim, deferred tax

assets and provisions into proft and loss in the period

when SKPP received according to Tax Amnesty Law

as a result of waivers of tax dues that have been

recognized as a claim for tax refund, deferred tax

assets on accumulated tax losses that have not been

compensated and tax provison before applying this

PSAK.

a. Pendekatan Umum a. a. General Approach

Pengakuan dan Pengukuran Recognition and Measurement

Entitas mengakui dan mengukur, baik pada

pengukuran awal maupun pengukuran setelah

pengukuran awal serta penghentian pengakuan

dan penyajian atas aset dan liabilitas

pengampunan pajak, jika pengakuan aset dan

liabilitas tersebut disyaratkan oleh Standar

Akuntansi keuangan (SAK) yang relevan dan

pengukuran, penghentian dan penyajian

mengikuti masing-masing SAK terkait yang

relevan.

The entity recognizes and measures, either initial

or subsequent measurement as well as

derecognition and presentation on tax amnesty

assets and liabilities if such assets and liabilities

recognition criteria are required by relevant

Financial Accounting Standards (SAK) and

measurement, derecognize and presentation apply

each associated relevant SAK .

Page 45: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

40

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING - Lanjutan

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES - Continued

n. Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak -

Lanjutan

n. Tax Amnesty Assets and Liabilities - Continued

a. Pendekatan Umum - Lanjutan a. General Approach - Continued

Pengakuan dan Pengukuran - Lanjutan Recognition and Measurement - Continued

Pada pendekatan ini, ketentuan dalam paragraf

41-53 dari PSAK No. 25, “Kebijakan Akuntansi,

Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”

harus diterapkan.

Under this approach, the provision of paragraph

41-53 of PSAK No. 25, “Accounting Policies,

Changes in Accounting Estimates and Errors”

shall be applied.

b. Pendekatan Opsional b. Optional Approach

Pengakuan Recognition

Kriteria pengakuan sesuai dengan yang ada pada

standar akuntansi harus diterapkan pada aset dan

liabilitas pengampunan pajak dengan cara yang

serupa dengan Pendekatan Umum. Pendekatan

ini memberikan pengecualian spesifik, alternatif,

dan persyaratan tertentu dalam hal pengukuran,

penyajian, dan pengungkapan aset dan liabilitas

pengampunan pajak sesuai dengan ketentuan

dalam paragraf 10-23 pada PSAK No. 70.

The recognition criteria in accordance with that

of the accounting standards to be applied to the

tax amnesty assets and liabilities in a similar way

to the General Approach. This approach provides

an exception specific, alternative, and the specific

requirements in terms of measurement,

presentation and disclosure of tax amnesty assets

and liabilities in accordance with the provisions

in paragraph 10-23 of PSAK No.70.

Pengukuran Awal Initial Measurement

Aset pengampunan pajak diukur sebesar biaya

perolehan aset pengampunan pajak, jumlah yang

dilaporkan pada SPHPP atau SKPP dan

merupakan biaya perolehan awal (deemed cost).

Tax amnesty assets are measured at cost of tax

amnesty assets, the amount reported in SPHPP or

SKPP and constituting as deemed cost.

Liabilitas pengampunan pajak diukur sebesar

biaya kontraktual untuk menyerahkan kas dan

bank untuk menyelesaikan kewajiban yang

berkaitan langsung dengan perolehan aset

pengampunan pajak.

Tax amnesty liabilities are measured at

contractual obligation to deliver cash and banks

to settle the obligations directly related to the

acquisition of assets of tax amnesty.

Pengukuran Kembali Setelah Pengakuan

Awal

Subsequent Measurement

i. Pengukuran kembali opsional i. Optional Re-measurement

Entitas dapat, namun tidak disyaratkan,

untuk mengukur kembali aset dan liabilitas

pengampunan pajak berdasarkan nilai wajar

sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan

(SAK) pada tanggal SKPP. Selisih

pengukuran kembali antara nilai wajar pada

tanggal SKPP dengan biaya perolehan aset

dan liabilitas pengampunan pajak yang

telah diakui sebelumnya disesuaikan dalam

saldo tambahan modal disetor. Nilai

pengukuran kembali tersebut menjadi dasar

baru bagi entitas dalam menerapkan

ketentuan pengukuran setelah pengakuan

awal.

The entity is allowed, but is not required, to

re-measure tax amnesty assets and

liabilities at fair value in accordance with

Financial Accounting Standards (SAK) as at

the date of the SKPPP. The difference re-

measurement between the fair value on the

date of the SKPP and the cost of tax

amnesty assets and liabilities that has been

recognized previously is adjusted into the

balance of the additional paid-in capital.

The re-measurement amount becomes a new

basis for the entity in applying the

provisions of measurement subsequent to

initial recognition.

Page 46: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

41

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING - Lanjutan

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES - Continued

n. Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak -

Lanjutan

n. Tax Amnesty Assets and Liabilities - Continued

b. Pendekatan Opsional - Lanjutan b. Optional Approach - Continued

Pengukuran Kembali Setelah Pengakuan

Awal - Lanjutan

Subsequent Measurement - Continued

ii. Pengukuran Kembali Mandatory ii. Mandatory Re-measurement

Jika entitas menyimpulkan bahwa

pengampunan pajak ini mengakibatkan

entitas memperoleh pengendalian atas

investee sesuai dengan PSAK No. 65,

“Laporan Keuangan konsolidasian”, entitas

disyaratkan untuk mengukur kembali aset

dan liabilitas pengampunan pajak pada

tanggal SKPP, selama periode pengukuran

kembali yaitu dimulai setelah tanggal SKPP

sampai dengan tanggal 31 Desember 2017.

Entitas menerapkan prosedur konsolidasi

sesuai dengan PSAK No. 65 sejak

dilakukannya pengukuran kembali. Sejak

tanggal SKPP sampai dengan pengukuran

kembali dilakukan, entitas disyaratkan

untuk mengukur investasi dalam entitas

anak dengan menggunakan metode biaya.

If the entity concludes that the tax amnesty

has resulted in obtaining control over the

investee in accordance with PSAK No. 65,

“Consolidated Financial Statements”, the

entity is required to re-measure assets and

liabilities at the date of the SKPP, during

the re-measurement period that begins after

the date of Tax Amnesty Approval Letter

(SKPP) until December 31, 2017. The entity

applies consolidation procedures in

accordance with PSAK No. 65 once the re-

measurement is performed. During the date

of the SKPP until the re-measurement is

made, the entity is required to measure

investments in subsidiaries using the cost

method.

Dalam hal investee bukan merupakan

entitas sepengandali maka entitas

menerapkan ketentuan pengukuran dalam

PSAK No. 22, “Kombinasi Bisnis” pada

tanggal SKPP.

In the event that the investee is not an entity

under common control, it shall apply the

provisions of measurement under PSAK

No. 22, “Business Combinations” on the

date of SKPP.

Jika investee merupakan entitas

sepengendali maka entitas menerapkan

ketentuan pengukuran dalam PSAK No. 38,

“Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”

pada tanggal SKPP.

If the investee is an entity under common

control, it applies the provisions of

measurement under PSAK No. 38,

“Business Combinations Under Common

Control” on the date of SKPP.

Penghentian Pengakuan Derecognition

Aset dan liabilitas pengampunan pajak

dihentikan pengakuannya sesuai dengan

ketentuan dalam Standar Akuntansi Keuangan

(SAK) masing-masing jenis aset dan liabilitas

tersebut.

Tax amnesty assets and liabilities are

derecognized in accordance with the provisions

of Financial Accounting Standards (SAK) for

each type of asset and the liability.

Penyajian Presentation

Aset dan liabilitas pengampunan pajak, jika tidak

menerapkan pengukuran kembali, disajikan

secara terpisah dari aset dan liabilitas lainnya

(baris yang berbeda dengan akun aset dan

liabilitas lain) dalam laporan posisi keuangan.

Tax amnesty assets and liabilities, if it does not

implement the re-measurement, are presented

separately from other assets and liabilities

(different line items for assets and liabilities) in

the statement of financial position.

Page 47: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

42

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING - Lanjutan

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES - Continued

n. Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak -

Lanjutan

n. Tax Amnesty Assets and Liabilities - Continued

b. Pendekatan Opsional - Lanjutan b. Optional Approach - Continued

Penyajian - Lanjutan Presentation - Continued

Entitas menyajikan aset lancar dan tidak lancar

serta liabilitas jangka pendek dan jangka panjang

sebagai klasifikasi tersendiri dalam laporan

posisi keuangan, maka entitas dapat menyajikan

secara terpisah aset pengampunan pajak lancar

dan tidak lancar serta liabilitas pengampunan

pajak jangka pendek dan jangka panjang, jika,

dan hanya jika, entitas memiliki informasi yang

memadai untuk melakukan pemisahan klasifikasi

tersebut. Jika dasar pemilihan klasifikasi tersebut

bersifat arbitrer, maka entitas menyajikan

sebagai bagian dari aset tidak lancar dan liabilitas

jangka panjang dalam laporan posisi keuangan.

The entity presents current assets and non-

current and short-term and long-term as a

separate classification in its statement of

financial position, an entity can present

separately tax amnesty assets - current and non-

current and tax amnesty liability - short term and

long term, if, and only if, the entity has sufficient

information to carry out the separation of the

classification. If the basis for selecting these

classifications are arbitrary, then the entity

presents as part of non-current assets and long-

term liabilities in the statement of financial

position.

Jika entitas menerapkan pengukuran kembali

baik pengukuran kembali opsional maupun

pengukuran kembali mandatory, maka entitas

mereklasifikasi aset dan liabilitas pengampunan

pajak yang sebelumnya disajikan secara terpisah,

kedalam pos aset dan liabilitas serupa. Entitas

menyajikan kembali laporan keuangan periode

terdekat sebelumnya, hanya jika laporan

keuangan tersebut adalah setelah tanggal Surat

Keterangan.

If an entity applies re-measurement either

optional remeasurement or mandatory re-

measurement, then entity reclassifies tax amnesty

assets and liabilities which previously presented

separately, into similar assets and liabilities.

Entity restates the nearest period of previous

financial statements, only if such financial

statements are after the date of the SKPP.

Entitas tidak melakukan saling hapus Antara aset

dan liabilitas pengampunan pajak

The entity shall not offset between tax amnesty

assets and liabilities.

Pada pendekatan opsional ini, penerapan

ketentuan dalam PSAK No. 70 diterapkan secara

prospektif dan penyajian kembali laporan

keuangan untuk periode sebelumnya tidak

diperlukan.

Under this optional approach, the application

provisions of PSAK No. 70 is prospective and

restatement of the pior period financial

statements is not required.

Entitas telah memilih pendekatan opsional dan

tidak mengukur kembali aset dan liabilitas

pengampunan pajak dan meyimpulkan tidak

adanya perolehan pengendalian atas investee,

kombinasi bisnis ataupun kombinasi bisnis

entitas sepengendali yang timbul dari

pengampunan pajak.

The Entity has chosen optional approach and did

not re-measure the tax amnesty assets and

liabilities and concluded the absence of

acquisition of control over investee, business

combination or business combination under

common control arising from tax amnesty.

o. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan o. Events after the Reporting Period

Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode

pelaporan yang menyediakan tambahan informasi

mengenai posisi keuangan Perusahaan pada tanggal

laporan posisi keuangan (peristiwa penyesuai), jika

ada, telah tercermin dalam laporan keuangan.

Events that occur after the reporting period that

provide additional information about the Company's

financial position on the date of the statement of

financial position (adjusting events), if any, have been

reflected in the financial statements.

Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode

pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian

(peristiwa non-penyesuai), apabila jumlahnya

material, telah diungkapkan dalam laporan keuangan.

Events that occur after the reporting period that do

not require adjustment (non-adjusting events), if the

amount of material, are disclosed in the financial

statements.

Page 48: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

43

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING - Lanjutan

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES - Continued

p. Laba per Saham Dasar p. Earnings per Share

Entitas menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2011),

“Laba per Saham”. PSAK ini menetapkan prinsip

penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga

meningkatkan daya banding kinerja antar entitas

berbeda pada periode pelaporan sama dan antar

periode pelaporan berbeda untuk entitas yang sama.

The Entity adopted PSAK No. 56 (Revised 2011),

“Earnings per Share”. This PSAK establishes the

principle of the determination and presentation of

earnings per share, thus increasing the comparability

of performance between different entities in the same

reporting period and between different reporting

periods for the same entity.

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba

yang dapat diatribusikan kepada Entitas Induk

dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang

ditempatkan dan disetor penuh selama periode

berjalan setelah dikurangi dengan saham yang

diperoleh kembali.

Earnings per share is calculated by dividing the profit

attributable to owners of the Company (Parent

Entity) by the weighted average number of shares

outstanding during the period net of repurchased

shares.

Saham biasa dapat diterbitkan atau jumlah saham

biasa dapat berkurang, tanpa disertai perubahan pada

arus kas atau aset lain atau pada liabilitas. Perubahan

tersebut dapat berbentuk dividen saham, saham

bonus, pemecahan saham atau penggabungan saham.

Untuk perhitungan laba per saham, perubahan

tersebut dianggap seolah-olah sudah terjadi pada

awal tahun laporan keuangan konsolidasian yang

disajikan.

Common shares may be issued or the number of

shares of common stock may be reduced, without

accompanying changes in cash flows or other assets

or liabilities. These changes may take the form of

stock dividends, bonus shares, stock splits or stock

merger. For the calculation of earnings per share, the

change is considered as if it had occurred at the

beginning of the consolidated financial statements

presented.

q. Informasi Segmen q. Segment Information

Entitas menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009),

“Segmen Operasi” yang menggantikan PSAK No. 5

(Revisi 2000), “Pelaporan Segmen”. PSAK revisi ini

memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk

mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari

aktivitas bisnis yang mana Entitas terlibat dan

lingkungan ekonomi dimana Entitas beroperasi.

The Entity applying PSAK No. 5 (Revised 2009),

"Operating Segments" which replaces PSAK No. 5

(Revised 2000), "Segment Reporting". This revised

PSAK enable users of financial statements to evaluate

the nature and financial effects of the business

activities in which entities involved and the economic

environment in which the entity operates.

Sebuah segmen operasi adalah sebuah komponen dari

entitas yang:

An operating segment is a component of an entity

that:

a. terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana

memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban

(termasuk pendapatan dan beban terkait dengan

transaksi dengan komponen lain dari entitas yang

sama);

a. engages in business activities which it may earn

revenues and incur expenses (including revenues

and expenses relating to transactions with other

components of the same entity);

b. hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh

pengambil keputusan operasional untuk membuat

keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan

pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan

b. whose operating results are regularly reviewed

by the chief operating decision maker to make

decisions about resources to be allocated to the

segment and assess its performance; and

c. tersedia informasi keuangan yang dapat

dipisahkan.

c. financial information is available that can be

separated.

Entitas melakukan segmentasi pelaporan berdasarkan

informasi keuangan yang digunakan oleh pengambil

keputusan operasional dalam mengevaluasi kinerja

segmen dan menentukan alokasi sumber daya yang

dimilikinya. Segmentasi berdasarkan aktivitas dari

setiap kegiatan operasi entitas legal di dalam Entitas.

Seluruh transaksi antar segmen telah dieliminasi.

Entity reporting segment is based on the financial

information used by the chief operating decision

maker in evaluating segment performance and

allocating its resources. Segmentation is based on the

activity of each legal entity operating activities in the

Entities. All transactions between segments have been

eliminated.

Page 49: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

44

4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI

YANG PENTING 4. ESTIMATED AND JUDGMENTS OF SIGNIFICANT

ACCOUNTING

Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi Judgments, Estimates and Assumptions

Penyusunan laporan keuangan Entitas mengharuskan

manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan

asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari

pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan

atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan.

Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut

dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai

tercatat aset dan liabilitas yang terpengaruh pada periode

pelaporan berikutnya.

The preparation of financial statements requires

management of the Entity to make judgments, estimates

and assumptions that affect the reported amounts of

revenues, expenses, assets and liabilities and disclosure

of contingent liabilities, at the end of the reporting

period. Uncertainty about the judgment, estimates and

assumptions could result in material adjustments to the

carrying value of assets and liabilities in future period.

Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi

ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki

risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap

nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode berikutnya

diungkapkan dibawah ini.

The key assumptions of the future and the other key

source of uncertainty in estimation at the reporting date

that have a significant risk of material adjustment to the

carrying amounts of assets and liabilities for the future

period described below.

Entitas mendasarkan estimasi dan asumsi pada parameter

yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun.

Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan

mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi

diluar kendali Entitas. Perubahan tersebut dicerminkan

dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

The Entity bases its estimates and assumptions on the

parameters available at the time the financial statements

are prepared. Assumptions and situation concerning the

future development may change due to market changes or

circumstances beyond the control of the Entity. The

changes are reflected in the related assumptions as

incurred.

Pertimbangan, estimasi dan asumsi berikut ini dibuat oleh

manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi

Entitas yang memiliki pengaruh paling signifikan atas

jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:

The following judgments, estimates and assumptions

made by management in implementing accounting

policies of the Entity has the most significant effect on the

amount recognized in the financial statements:

Menentukan Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan

Determining Classification of Financial Assets and

Financial Liabilities

Entitas menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas

tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan

dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan

PSAK No. 55 (Revisi 2014) dipenuhi. Dengan demikian,

aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai

dengan kebijakan akuntansi Entitas seperti diungkapkan

pada catatan 3d dan catatan 30.

The Entity determines classification of certain assets and

liabilities as financial assets and financial liabilities by

considering the definitions set forth in PSAK No. 55

(Revised 2014) are met. Accordingly, financial assets and

financial liabilities are recognized in accordance with the

Entity’s accounting policies as disclosed in the note 3d

and note 30.

Menentukan Nilai Wajar dan Perhitungan Amortisasi

Biaya Perolehan dari Instrumen Keuangan

Determining Fair Value and Calculation of Cost

Amortization of Financial Instruments

Entitas mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu

pada nilai wajar dan pada biaya perolehan yang

diamortisasi, yang mengharuskan penggunaan estimasi

akuntansi. Sementara komponen signifikan atas

pengukuran nilai wajar dan asumsi yang digunakan

dalam perhitungan amortisasi biaya perolehan ditentukan

menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi,

jumlah nilai wajar atau amortisasi dapat berbeda bila

Entitas menggunakan metodologi penilaian atau asumsi

yang berbeda. Perubahan tersebut dapat mempengaruhi

secara langsung laba atau rugi Entitas. Penjelasan lebih

rinci diungkapkan dalam catatan 24.

The Entity records certain assets and financial liabilities

at fair value and at amortized cost, which requires the use

of accounting estimates. While significant components of

fair value measurement and assumptions used in the

calculation of cost amortization is determined using

verifiable objective evidence, the amount of the fair value

or amortized cost may differ if the Entity uses different

valuation methodologies or assumptions. These changes

directly affect the Entity’s profit or loss. More detailed

information is disclosed in note 24.

Page 50: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

45

4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI

YANG PENTING - Lanjutan

4. ESTIMATED AND JUDGMENTS OF SIGNIFICANT

ACCOUNTING - Continued

Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi - Lanjutan Judgments, Estimates and Assumptions - Continued

Menentukan Jumlah Terpulihkan dari Aset

Keuangan

Determining Recoverable Amount of Financial Assets

Entitas mengevaluasi akun tertentu yang diketahui bahwa

pelanggan tertentu tidak dapat memenuhi liabilitas

keuangannya. Dalam hal tersebut, Entitas menggunakan

pertimbangan berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia,

termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu dan

hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari

pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga

yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk

mencatat penyisihan spesifik atas pelanggan terhadap

jumlah terutang guna mengurangi jumlah piutang yang

diharapkan dapat diterima oleh Entitas. Penyisihan

spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika

tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah

penyisihan atas penurunan nilai piutang. Penjelasan lebih

rinci diungkapkan dalam catatan 30.

The Entity evaluates specific accounts where it has

information that a particular customer cannot meet its

financial liabilities. In this case, the Entity uses judgment

based on available facts and circumstances, including but

not limited to, terms and relationships with customers

and the credit status of customers based on available

credit records from third parties and known market

factors, to record specific allowance for the customer

against the amount owed in order to reduce the amount

of the receivables that the Entity expects to collect.

Specific allowance is re-evaluated and adjusted if

additional information received affects the amount of

allowance for impairment of receivables. More detailed

information is disclosed in note 30.

Menentukan Jumlah Terpulihkan dari Aset Non-

Keuangan

Determining Recoverable Amount of Non-financial

Assets

Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan

persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang

tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, kondisi

fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi

biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk

penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan

jika tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah

yang diestimasi.

Provision for decline in market value and obsolescence of

inventories is estimated based on available facts and

circumstances, including but not limited to, the physical

condition of inventory on hand, the selling price of the

market, estimated costs of completion and the estimated

costs incurred for the sale. Provision re-evaluated and

adjusted if additional information that affect the

estimated amounts.

Jumlah pemulihan atas aset tetap didasarkan pada

estimasi dan asumsi khususnya mengenai prospek pasar

dan arus kas terkait dengan aset. Estimasi arus kas masa

depan mencakup perkiraan mengenai pendapatan masa

depan. Setiap perubahan dalam asumsi-asumsi ini

mungkin memiliki dampak material terhadap pengukuran

jumlah terpulihkan dan bisa mengakibatkan penyesuaian

penyisihan penurunan nilai yang sudah dibukukan.

The recovery amounts of property and equipment are

based on estimates and assumptions especially about

market prospects and cash flows associated with the

asset. Estimates of future cash flows include estimates of

future revenues. Any changes in these assumptions may

have a material impact on the measurement of

recoverable amount and could result in adjustments to

the allowance for impairment already booked.

Menentukan Metode Penyusutan dan Estimasi Masa

Manfaat Aset Tetap

Determining Depreciation Method and Estimated

Useful Lives of Property and Equipment

Entitas mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap

berdasarkan utilisasi dari aset yang diharapkan dan

didukung dengan rencana dan strategi usaha dan perilaku

pasar.

The Entity estimates the useful lives of property and

equipment based on the expected utilization of assets and

supported by plans and business strategy and market

behavior.

Estimasi dari masa manfaat aset tetap adalah berdasarkan

penelaahan Entitas terhadap praktek industri, evaluasi

teknis internal dan pengalaman untuk aset yang setara.

Estimation of useful lives of property and equipment are

provided based on the Entity’s evaluation on industry

practice, internal technical evaluation and experience for

assets equivalent.

Estimasi masa manfaat ditelaah minimal setiap akhir

tahun pelaporan dan diperbarui jika ekspektasi berbeda

dari estimasi sebelumnya dikarenakan pemakaian dan

kerusakan fisik, keusangan secara teknis atau komersial

dan hukum atau pembatasan lain atas penggunaan dari

aset serta perkembangan teknologi.

The estimated useful lives are reviewed at least at each

year end reporting and updated if expectations differ

from previous estimates due to physical wear and tear,

technical or commercial obsolescence and legal or other

restrictions on the use of assets as well as technological

developments.

Page 51: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

46

4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI

YANG PENTING - Lanjutan

4. ESTIMATED AND JUDGMENTS OF SIGNIFICANT

ACCOUNTING - Continued

Menentukan Metode Penyusutan dan Estimasi Masa

Manfaat Aset Tetap - Lanjutan

Determining Depreciation Method and Estimated

Useful Lives of Property and Equipment - Continued

Namun demikian, adalah mungkin, hasil di masa depan

dari operasi dapat dipengaruhi secara material oleh

perubahan-perubahan dalam estimasi yang diakibatkan

oleh perubahan faktor-faktor yang disebutkan di atas, dan

karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin

direvisi.

However, it is possible, future results of operations could

be materially affected by changes in the estimates due to

changes in the factors mentioned above, and therefore the

future depreciation charges may be revised.

Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan

menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran

masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi

masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai

dengan 8 tahun. Ini adalah umur yang secara umum

diharapkan dalam industri dimana Entitas menjalankan

bisnisnya. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam

catatan 9 untuk aset tetap.

The cost of property and equipment are depreciated using

the straight-line method over the estimated economic

useful lives. Management estimates the useful lives of

property, plant and equipment between 4 to 8 years. This

is the age that is generally expected in the industry in

which the Group does business. More detailed

information disclosed in the note 9 for property and

equipment.

Menentukan Pajak Penghasilan Determining Income Taxes

Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan

provisi atas pajak penghasilan badan.Terdapat transaksi

dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya

adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal.

Entitas mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan

berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan

pajak penghasilan badan.

Significant judgments made in determining the provision

for income tax. There are certain transactions and

computations for which the ultimate tax determination is

uncertain during the ordinary course of business

activities. The Entity recognizes a liability for corporate

income tax based on estimates of whether there will be an

additional income tax.

Dalam situasi tertentu, Entitas tidak dapat menentukan

secara pasti jumlah liabilitas pajak mereka pada saat ini

atau masa depan karena proses pemeriksaan, atau

negosiasi dengan otoritas perpajakan. Ketidakpastian

timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan

perpajakan yang kompleks serta jumlah dan waktu dari

penghasilan kena pajak di masa depan. Dalam

menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan

liabilitas pajak yang tidak pasti, Entitas menerapkan

pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan

dalam menentukan jumlah cadangan yang harus diakui

sesuai dengan PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi,

Liabilitas Kontijensi dan Aset Kontijensi”. Entitas

membuat analisis untuk semua posisi pajak terkait dengan

pajak penghasilan untuk menentukan jika liabilitas pajak

untuk manfaat pajak yang belum diakui harus diakui.

In certain situations, the Entity cannot determine the

exact amount of their current or future tax liability due to

on going investigation, or the negotiations with tax

authorities. Uncertainties arise concerning the

interpretation of complex tax regulations and the amount

and timing of the taxable income in the future. In

determining the amount to be recognized related to

uncertain tax liabilities, the Entity applies the similar

consideration that they will use in determining the

amount of provision that must be recognized in

accordance with PSAK No. 57 (Revised 2009),

"Provisions, Contingent Liabilities and Contingent

Assets". The Entity makes the analysis to all tax positions

related to income taxes to determine if tax liability for

unrecognized tax benefits should be recognized.

Entitas menelaah aset pajak tangguhan pada setiap

tanggal pelaporan dan mengurangi nilai tercatat

sepanjang tidak ada kemungkinan bahwa laba kena pajak

memadai untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh

aset pajak tangguhan. Entitas juga menelaah waktu yang

diharapkan dan tarif pajak atas pemulihan perbedaan

temporer dan menyesuaikan pengaruh atas pajak

tangguhan yang sesuai.Penjelasan lebih rinci

diungkapkan dalam catatan 15.

The Entity reviews the deferred tax assets at each

reporting date and reduces the carrying amount to the

extent that it is no longer probable that sufficient taxable

income will be available to allow for part or all of the

deferred tax assets to be utilized. The Entity also reviews

the expected timing and tax rates on the reversal of

temporary differences and adjusts the impact of deferred

tax accordingly. More detailed information is disclosed in

note 15.

Penentuan liabilitas dan beban pensiun dan imbalan kerja

Entitas bergantung pada pemilihan asumsi yang

digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung

jumlah-jumlah tersebut.

The determination of the Entity’s obligation and cost for

pension and employee benefits depends on the choice of

assumptions used by independent actuaries in calculating

such amounts.

Page 52: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

47

4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI

YANG PENTING - Lanjutan

4. ESTIMATED AND JUDGMENTS OF SIGNIFICANT

ACCOUNTING - Continued

Estimasi Beban Pensiun dan Imbalan Kerja Estimated Pension Costs and Employee Benefits

Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto,

tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri

karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan

tingkat kematian.

The assumptions include, among others, the discount

rate, the rate of annual salary increases, annual

employee resignation rate, degree of disability,

retirement age and mortality.

Sementara Entitas berkeyakinan bahwa asumsi tersebut

adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil

aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang

ditetapkan Entitas dapat mempengaruhi secara material

liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan

beban imbalan kerja neto. Penjelasan lebih rinci

diungkapan dalam catatan 26.

While the Entity believes that the assumptions are

reasonable and appropriate, significant differences in

actual results or significant changes in assumptions

defined by the Entity can materially affect the estimated

liability for employee benefits and pensions and net

employee benefits expense. More detailed information

disclosed in the note 26.

5. KAS DAN BANK 5. CASH AND BANKS

2016 2015 2014

Kas 1.071.152.565 4.668.151.514 6.689.589.000 Cash on hand

Bank (Rupiah) Cash in banks (Rupiah)

PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero), Tbk 1.662.608.035 4.350.617.522 1.381.881.716 (Persero),Tbk

PT Bank Mandiri (Persero), Tbk PT Bank Mandiri (Persero), Tbk

(Persero), Tbk 1.075.764.156 1.322.234.068 479.207.499 (Persero),Tbk

PT Bank Negara Indonesia 1.037.188.269 489.594.964 1.170.978.411 PT Bank Negara Indonesia

PT Bank Central Asia, Tbk 636.623.106 6.396.042.006 1.917.203.194 PT Bank Central Asia, Tbk

PT Bank Victoria Internasional, Tbk 541.050.252 1.109.481.760 1.317.023.745 PT Bank Victoria Internasional,Tbk

PT Bank Mega, Tbk 476.350.483 223.036.904 1.122.517.389 PT Bank Mega, Tbk

PT Bank MNC Internasional, Tbk PT Bank MNC Internasional, Tbk

(dahulu PT Bank ICB (formerly PT Bank ICB

Bumiputera, Tbk) 447.292.905 664.000.682 1.237.748.661 Bumiputera, Tbk)

PT Bank Sahabat Sampoerna 446.651.273 198.309.938 205.119.202 PT Bank Sahabat Sampoerna

PT Bank Sinarmas, Tbk 416.951.589 251.739.624 759.457.191 PT Bank Sinarmas, Tbk

PT Bank Harda Internasional 350.784.312 215.654.313 1.250.673.396 PT Bank Harda Internasional

PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah

Jawa Barat & Banten, Tbk 192.461.847 187.420.828 128.475.461 Jawa Barat & Banten, Tbk

PT Bank J Trust Indonesia, Tbk PT Bank J Trust Indonesia, Tbk

(dahulu PT Bank Mutiara, Tbk) 168.879.322 508.699.270 732.989.020 (formerly PT Bank Mutiara, Tbk)

PT Bank Bukopin, Tbk - 308.814.213 1.737.256.773 PT Bank Bukopin, Tbk

PT Bank Resona Perdania - - 422.411.095 PT Bank Resona Perdania

Lain-lain (masing-masing dibawah 155.701.964 150.889.365 86.748.788 Others (each below Rp 100 million)

Rp 100 juta)

Bank (Dollar US) Bank (US Dollar)

PT Bank Central Asia, Tbk 23.237.428 24.686.015 23.007.656 PT Bank Central Asia, Tbk

Jumlah 8.702.697.506 21.069.372.986 20.662.288.197 Total

Rekening di bank memiliki tingkat bunga mengambang

sesuai dengan penawaran pada masing-masing bank.

Accounts in bank have floating interest rate based on

offering of each banks.

Page 53: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

48

6. PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN 6. FINANCE LEASE RECEIVABLES

Rincian piutang sewa pembiayaan: Details of finance lease receivables are as follow :

2016 2015 2014

Piutang sewa pembiayaan 1.509.390.000 2.515.650.000 - Finance lease receivables

Garansi nilai residu 958.250.550 958.250.550 - Guaranteed residual value

Pendapatan sewa yang

belum diakui (233.628.603) (593.867.007) - Unearned finance lease income

Simpanan jaminan (958.250.550) (958.250.550) - Security deposits

Jumlah 1.275.761.397 1.921.782.993 - total

Penyisihan kerugian penurunan Allowances for impairment losses on

nilai piutang sewa pembiayaan (26.819.690) (26.819.690) - finance lease receivables

Piutang sewa pembiayaan - bersih 1.248.941.707 1.894.963.303 - Finance lease receivables - net

Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai piutang

sewa pembiayaan adalah sebagai berikut :

The changes of allowances for impairment losses on

finance lease receivables follows:

2016 2015 2014

Saldo awal tahun 26.819.690 - - Beginning balance of the year

Pembentukan cadangan kerugian

penurunan nilai selama Provisions on impairment losses

periode berjalan - 26.819.690 - during the period

Penghapusan piutang tak tertagih

selama periode berjalan - - - Write-off during the period

Saldo akhir tahun 26.819.690 26.819.690 - Ending balance of the year

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian

penurunan nilai atas piutang sewa pembiayaan adalah

cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul

dari tidak tertagihnya piutang tersebut.

Management believes that allowance for impairment

losses on finance lease receivables is adequate to cover

possible losses on uncollectible receivables.

Angsuran pokok piutang sewa pembiayaan yang akan

diterima dari konsumen menurut tanggal jatuh temponya

adalah sebagai berikut:

Installment on finance lease receivables which will be

collected from consumers in accordance with the

settlement is as follows:

2016 2015 2014

Telah jatuh tempo - - - Due

Tahun jatuh tempo Maturity year

Kurang dari 1 tahun 803.402.020 646.021.596 - Less than 1 year/s

> 1 - 2 tahun 472.359.377 803.402.020 - > 1 - 2 years

> 2 - 3 tahun - 472.359.377 - > 2 - 3 years

> 3 tahun - - - > 3 years

Jumlah piutang sewa pembiayaan 1.275.761.397 1.921.782.993 - Total finance lease receivables

Page 54: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

49

7. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN 7. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES

Rincian piutang pembiayaan konsumen: Details of financing receivables are as follow:

2016 2015 2014

Pihak ketiga Third parties

Rupiah Rupiah

Piutang pembiayaan Consumer financing

konsumen - bruto 1.481.559.146.469 1.560.144.993.078 2.247.392.475.811 receivables - gross

Dikurangi bagian yang dibiayai Less amounts financed by bank

bank sehubungan dengan transaksi relating to the joint financing

kerjasama pembiayaan (Catatan 27) (406.843.168.267) (615.109.949.105) (1.142.810.305.717) transaction (notes 27)

Pihak ketiga 1.074.715.978.202 945.035.043.973 1.104.582.170.094 Third parties

Pendapatan konsumen yang Unearned consumer financing

belum diakui (226.268.504.293) (182.156.453.045) (206.850.586.067) income

Piutang pembiayaan konsumen 848.447.473.909 762.878.590.928 897.731.584.027 Consumer financing receivables

Penyisihan kerugian penurunan Allowances for impairment losses on

nilai piutang pembiayaan konsumen (11.523.507.775) (10.437.828.699) (10.081.018.005) consumer financing receivable

Piutang pembiayaan Consumer financing

konsumen - bersih 836.923.966.134 752.440.762.229 887.650.566.022 receivables - net

Tingkat suku bunga efektif rata-rata Average effective annual interest

tahunan - Rupiah 20% 20% 20% rates - Rupiah

Akun ini mewakili piutang yang timbul dari kegiatan

pembiayaan konsumen dalam bentuk penyediaan barang

konsumen kepada pemakai akhir dengan pembayaran

konsumen didenominasi dalam rupiah dan dikenakan

bunga.

This account represents receivables arises from consumer

financing activity by in the form of supply of consumer

goods to the end user. All consumer financing are

denominated in Rupiah and charged with interest.

2015 2015 2014

Telah jatuh tempo 15.371.049.416 20.988.434.657 29.837.660.952 Due

Tahun jatuh tempo Maturity year

Kurang dari 1 tahun 377.931.787.215 336.288.196.458 330.136.649.347 Less than 1 year

> 1 - 2 tahun 277.243.822.812 266.630.583.524 283.030.010.658 > 1 - 2 year/s

> 2 - 3 tahun 144.738.891.361 114.699.686.100 222.426.925.976 > 2 - 3 years

> 3 tahun 33.161.923.105 24.271.690.189 32.300.337.094 > 3 years

Jumlah piutang pembiayaan konsumen 848.447.473.909 762.878.590.928 897.731.584.027 Total Consumer financing receivables

Rincian piutang yang mengalami dan tidak mengalami

penurunan nilai adalah sebagai berikut:

The details of receivables that are experiencing impaired

and unimpaired are as follows:

Page 55: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

50

7. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN - Lanjutan

7. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES -

Continued

2016 2015 2014

Pihak ketiga Third parties

Piutang yang tidak mengalami impaired receivables

penurunan nilai 848.447.473.909 762.878.590.928 897.731.584.027

Piutang yang mengalami Unimpaired receivables

penurunan nilai - - -

Penyisihan kerugian penurunan Allowances for impairment losses on

nilai piutang pembiayaan konsumen (11.523.507.775) (10.437.828.699) (10.081.018.005) consumer financing receivable

Piutang pembiayaan Consumer financing

konsumen - bersih 836.923.966.134 752.440.762.229 887.650.566.022 receivables - net

Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai piutang

pembiayaan konsumen adalah sebagai berikut:

The changes of allowances for impairment losses on

consumer financing receivables are as follows:

2016 2015 2014

Saldo awal tahun 10.437.828.699 10.081.018.005 7.738.124.946 Beginning balance of the year

Pembentukan cadangan kerugian

penurunan nilai selama Provisions on impairment losses

periode berjalan 13.914.419.834 18.481.546.454 33.127.629.308 during the period

Penghapusan piutang tak tertagih

selama periode berjalan (12.828.740.758) (18.124.735.760) (30.784.736.249) Write-off during the period

Saldo akhir tahun 11.523.507.775 10.437.828.699 10.081.018.005 Ending balance of the year

Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, seluruh

obyek pembiayaan konsumen yang diberikan kepada

debitur adalah kendaraan bermotor.

As of December 31, 2016, 2015 and 2014, all object of

consumer financing are vehicles.

Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, seluruh

piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada

debitur dinilai secara kolektif atas penurunan nilai.

As of December 31, 2016, 2015 and 2014, all consumer

financing receivables were collectively assessed for

impairment.

Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah penyisihan

kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen

di atas adalah memadai untuk menutup kemungkinan

kerugian yang timbul dari tidak tertagihnya piutang

pembiayaan konsumen.

Management believes that the above allowance for

impairment losses on consumer financing receivables is

adequate to cover possible losses that may arise from

non-collectible of consumer financing receivables.

Sebagai jaminan atas pembiayaan konsumen yang

diberikan, Entitas menerima jaminan dari konsumen

berupa Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (“BPKB”)

dari kendaraan bermotor yang dibiayai.

As collateral to the consumer financing receivables, the

Entity receives the ownership certificates (“BPKB”) of

the financed vehicle.

8. BIAYA DIBAYAR DIMUKA 8. PREPAID EXPENSES

2016 2015 2014

Renovasi kantor 6.101.082.974 8.082.110.319 9.040.795.589 Office renovations

Transportasi 2.842.077.144 5.330.489.944 6.640.069.149 Transportation

Sewa 3.012.570.430 3.449.992.859 3.681.663.525 Rental

Asuransi 381.916.104 582.305.748 826.173.530 Insurance

Jumlah 12.337.646.652 17.444.898.870 20.188.701.793 Total

Page 56: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

51

9. ASET TETAP 9. PROPERTY AND EQUIPMENT

Aset tetap kepemilikan langsung: Direct ownership of property and equipment:

Saldo awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Saldo akhir/

Beginning balance Additions Deductions Ending balance

Biaya perolehan : At cost :

Peralatan dan Furniture and Office

perlengkapan kantor 15.573.004.128 447.168.750 438.691.550 15.581.481.328 equipment

Kendaraan 12.634.074.689 1.347.169.220 1.700.390.847 12.280.853.062 Vehicles

Jumlah 28.207.078.817 1.794.337.970 2.139.082.397 27.862.334.390 Total

Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation :

Peralatan dan Furniture and Office

perlengkapan kantor 14.643.853.185 552.526.710 495.929.560 14.700.450.335 equipment

Kendaraan 5.615.169.779 1.477.849.260 708.101.645 6.384.917.394 Vehicles

Jumlah 20.259.022.964 2.030.375.970 1.204.031.205 21.085.367.729 Total

Nilai tercatat 7.948.055.853 6.776.966.661 Carrying value

2016

Biaya perolehan : At cost :

Peralatan dan Furniture and Office

perlengkapan kantor 15.581.323.828 109.884.800 118.204.500 15.573.004.128 equipment

Kendaraan 15.764.088.233 1.451.831.419 4.581.844.963 12.634.074.689 Vehicles

Jumlah 31.345.412.061 1.561.716.219 4.700.049.463 28.207.078.817 Total

Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation :

Peralatan dan Furniture and Office

perlengkapan kantor 13.751.218.244 990.647.297 98.012.356 14.643.853.185 equipment

Kendaraan 5.768.617.745 1.775.142.892 1.928.590.858 5.615.169.779 Vehicles

Jumlah 19.519.835.989 2.765.790.189 2.026.603.214 20.259.022.964 Total

Nilai tercatat 11.825.576.072 7.948.055.853 Carrying value

2015

Saldo awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Saldo akhir/

Beginning balance Additions Deductions Ending balance

Biaya perolehan : At cost :

Peralatan dan Furniture and office

perlengkapan kantor 16.463.919.028 350.113.535 1.232.708.735 15.581.323.828 equipment

Kendaraan 15.349.270.804 4.823.685.829 4.408.868.400 15.764.088.233 Vehicles

Jumlah 31.813.189.832 5.173.799.364 5.641.577.135 31.345.412.061 Total

Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation :

Peralatan dan Furniture and office

perlengkapan kantor 12.979.258.275 1.894.708.069 1.122.748.100 13.751.218.244 equipment

Kendaraan 5.925.416.655 1.831.307.195 1.988.106.105 5.768.617.745 Vehicles

Jumlah 18.904.674.930 3.726.015.264 3.110.854.205 19.519.835.989 Total

Nilai tercatat 12.908.514.902 11.825.576.072 Carrying value

2014

Page 57: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

52

9. ASET TETAP - Lanjutan 9. PROPERTY AND EQUIPMENT - Continued

Jumlah penyusutan yang dibebankan pada beban umum

dan administrasi sebesar Rp2.030.375.970,

Rp2.765.790.189 dan Rp3.726.015.264 untuk tahun yang

berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014.

Depreciation charged to general and administration

expenses is amounted to Rp2,030,375,970,

Rp2,765,790,189 and Rp3,726,015,264 for the years

ended December 31, 2016, 2015 and 2014, respectively.

Rincian keuntungan atas penjualan aset tetap adalah

sebagai berikut :

Details of gain on disposal of property and equipment are

as follows :

2016 2015 2014

Proceeds from disposal of property

Hasil penjualan aset tetap 1.071.384.092 2.778.277.002 2.908.634.983 and equipment

Nilai buku aset tetap (935.051.192) (2.673.446.249) (2.530.722.930) Book value of property and equipment

Keuntungan atas Gain on disposal of property

penjualan aset tetap 136.332.900 104.830.753 377.912.053 and equipment

Laba penjualan aset tetap disajikan sebagai bagian dari

“Pendapatan Lain-lain - Lain-lain” pada laporan laba rugi

dan penghasilan komprehensif lain.

Gain on sale of property and equipment is recorded as

part of “Other Revenues - Others” in the statement of

profit or loss and other comprehensive income.

Berdasarkan penelaahan penurunan nilai atas asset tetap,

manajemen Entitas berkeyakinan bahwa tidak ada

kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan

yang mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin

tidak terpulihkan pada tanggal 31 Desember 2016, 2015

dan 2014.

Based on the assestment for impairment of the property

and equipment, the Entities management believes that

there are no events or changes in circumstances, which

may indicate that the carrying amounts of these assets are

not recoverable as of December 31, 2016, 2015 and

2014.

Pada tanggal 31 Desember 2016, seluruh aset tetap telah

diasuransikan kepada PT Pan Pasific Insurance yang

merupakan pihak berelasi, asuransi terhadap risiko

kerugian atas kebakaran dan risiko lainnya dan

Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan

asuransi tersebut adalah cukup untuk menutupi kerugian

yang mungkin timbul atas asset tetap yang

dipertanggungkan.

As of December 31, 2016, were insured with,

PT Pan Pasific Insurance represents related party

againts fire and other risks and Management believes

that insurance coverage is adequate to cover possible

losses on the property and equipment insured.

Beberapa aset tetap yang sudah disusutkan penuh namun

masih digunakan untuk menunjang operasional

Perusahaan.

Some fixed assets are fully depreciated but still used to

support the Company's operations.

10. ASET TAKBERWUJUD 10. INTANGIBLE ASSETS

Saldo awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Saldo akhir/

Beginning balance Additions Deductions Ending balance

Biaya perolehan : At cost :

Software komputer 572.333.903 - - 572.333.903 Computer software

Akumulasi amortisasi : Accumulated amortization :

Software komputer 547.923.569 15.183.445 - 563.107.014 Computer software

Nilai tercatat 24.410.334 9.226.889 Carrying valueTRUE

2016

Page 58: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

53

10. ASET TAKBERWUJUD - Lanjutan 10. INTANGIBLE ASSETS - Continued

Saldo awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Saldo akhir/

Beginning balance Additions Deductions Ending balance

Biaya perolehan : At cost :

Software komputer 572.333.903 - - 572.333.903 Computer software

Akumulasi amortisasi : Accumulated amortization :

Software komputer 532.740.093 15.183.476 - 547.923.569 Computer software

Nilai tercatat 39.593.810 24.410.334 Carrying value

2015

Saldo awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Saldo akhir/

Beginning balance Additions Deductions Ending balance

Biaya perolehan : At cost :

Software komputer 538.569.203 33.764.700 - 572.333.903 Computer software

Akumulasi amortisasi : Accumulated amortization :

Software komputer 518.342.336 14.397.757 - 532.740.093 Computer software

Nilai tercatat 20.226.867 39.593.810 Carrying value

2014

Jumlah amortisasi yang dibebankan sebagai beban usaha

untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2016, 2015 dan 2014 adalah sebesar Rp15.183.445,

Rp15.183.476 dan Rp14.397.757.

Amortization charged to operating expenses for the years

ended December 31, 2016, 2015 dan 2014 are amounted

to Rp15,183,445, Rp15,183,476 and Rp14,397,757.

11. ASET LAIN-LAIN 11. OTHER ASSET

2016 2015 2014

Aset pengampunan pajak - aset tetap 600.000.000 - - Tax amnesty assets - Fix Asset

Akumulasi penyusutan (25.000.000) Accumulated depreciation

Nilai Tercatat 575.000.000 Carrying Value

Biaya IPO Yang Ditangguhkan 178.750.000 - - IPO Deffered Expense

Jumlah 753.750.000 - - Total

Entitas telah memanfaatkan program Pengampunan Pajak

(Tax Amnesty) sebagaimana diatur dalam Undang-

Undang No. 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak.

The Entity has made use of Tax Amnesty program as

stipulated in Law No. 11 Year 2016 concerning Tax

Amnesty.

Entitas telah mengajukan Surat Pernyataan Harta untuk

Pengampunan Pajak/Surat Pernyataan Harta (SPHPP)

berupa aset tetap kendaraan pada tanggal 20 September

2016 dan telah memperoleh Surat Keterangan

Pengampunan Pajak/Surat Keterangan (SKPP) dengan

No. KET-6066/PP/WPJ.06/2016 tertanggal 27 September

2016.

The Entity has filed an Asset Declaration for Tax Amnesty

etter/Statement of Assets (ADTAL) in the form of fixed

assets of vehicle on September 20, 2016 and has obtained

Tax Amnesty Approval Letter/Approval Letter (TAAL) No.

KET-6066/PP/WPJ.06/2016 dated September 27, 2016.

Page 59: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

54

11. ASET LAIN-LAIN - Lanjutan 11. OTHER ASSET- Continued

Berdasarkan SPHPP dan SKPP, Entitas mendeklarasikan

aset pengampunan pajak sebesar Rp600.000.000 dengan

uang tebusan (jumlah yang dibayar sesuai dengan

Undang-Undang Pengampunan Pajak) sebesar

Rp12.000.000.

Aset tetap pengampunan pajak tersebut telah disusutkan

sejak tanggal diperolehnya SKPP.

Based on the SPHPP or SKPP, Entity declared tax

amnesty assets of Rp600,000,000 with a redemption

money (the amount of tax paid in accordance with Tax

Amnesty Law) of Rp12,000,000.

The tax remuneration has been depreciated from the date

of obtaining SKPP.

12. UTANG BANK 12. BANK LOAN

2016 2015 2014

PT Bank Sinarmas, Tbk 235.101.795.421 127.812.710.552 19.047.286.864 PT Bank Sinarmas, Tbk

PT Bank Victoria Internasional, Tbk 138.310.273.212 133.712.346.103 111.530.472.031 PT Bank Victoria Internasional, Tbk

PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia

(Persero), Tbk 108.947.255.761 153.119.124.123 240.534.051.902 (Persero), Tbk

PT Bank Sahabat Sampoerna 98.825.617.149 27.999.914.198 58.393.520.545 PT Bank Sahaban Sampoerna

PT Bank MNC Internasional, Tbk PT Bank MNC Internasional, Tbk

(dahulu PT Bank ICB (formerly PT Bank ICB

Bumiputera, Tbk) 31.305.322.658 70.750.212.926 125.170.756.458 Bumiputera, Tbk)

PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah

Jawa Barat dan Banten, Tbk 31.007.127.914 25.757.437.914 17.162.566.719 Jawa Barat dan Banten, Tbk

PT Bank Harda Internasional 17.426.944.713 9.456.372.272 24.202.039.892 PT Bank Harda Internanional

PT Bank Resona Perdania 14.097.222.200 67.430.555.520 130.236.107.394 PT Bank Resona Perdania

PT Bank Mestika Dharma 3.430.396.527 - - PT Bank Mestika Dharma

PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia

Agroniaga, Tbk - 4.129.160.143 22.021.674.504 Agroniaga, Tbk

Jumlah 678.451.955.555 620.167.833.751 748.298.476.309 Total

PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk

Entitas memperoleh fasilitas kredit dari

PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk dengan rincian

sebagai berikut:

Entity obtained credit facilities from PT Bank Negara

Indonesia (Persero), Tbk as follows:

a. Pada tanggal 6 Mei 2010 berdasarkan Akta No. 7,

dihadapan Syafran, S.H., Notaris di Jakarta, Entitas

mendapat penambahan fasilitas kredit yang semula

Rp90.000.000.000 menjadi Rp155.000.000.000 dari

PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk, dengan

perubahaan jangka waktu pinjaman dari tanggal

6 Mei 2010 sampai dengan 5 Mei 2011. Dengan suku

bunga pinjaman 13% untuk penarikan kredit jangka

waktu 1(satu) sampai dengan 3(tiga) tahun dan 14%

untuk jangka waktu 4 (empat) tahun.

a. On May 6, 2010 based on the Deed. 7, before

Syafran, S.H, Notary in Jakarta, the Entity obtained

an additional credit facility which was initially

Addition of Rp90,000,000,000 becomes

Rp155,000,000,000 from PT Bank Negara Indonesia

(Persero), Tbk, with the change of the loan period

from May 6, 2010 until May 5, 2011. With interest

loan rates at 13% for credit withdrawal period of

1 (one) to 3 (three) years and 14% for a period of

4 (four) years.

b. Pada tanggal 17 Oktober 2011 berdasarkan Akta No.

24, dihadapan Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.K.,

Notaris di Jakarta, Entitas mendapat penambahan

fasilitas kredit yang semula Rp155.000.000.000

menjadi Rp250.000.000.000 dari PT Bank Negara

Indonesia (Persero), Tbk, dengan perubahaan jangka

waktu pinjaman dari tanggal 6 Mei 2011 sampai

dengan 5 Mei 2012. Dengan suku bunga pinjaman

13% untuk penarikan kredit jangka waktu 1(satu)

sampai dengan 3(tiga) tahun dan 14% untuk jangka

waktu 4 (empat) tahun.

b. On October 17, 2011 based on the Deed. 24, before

Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.K, Notary in Jakarta,

the Entity obtained an additional credit facility which

was initially Addition of Rp155,000,000,000 becomes

Rp250,000,000,000 from PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk, with the change of the loan period

from May 6, 2011 until May 5, 2012. With interest

loan rates at 13% for credit withdrawal period of

1 (one) to 3 (three) years and 14% for a period of

4 (four) years.

Page 60: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

55

12. UTANG BANK - Lanjutan 12. BANK LOANS - Continued

PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk - Lanjutan PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk - Continued

c. Pada tanggal 31 Juli 2012 berdasarkan Akta No. 58

dihadapan Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.K., Notaris

di Jakarta, Entitas memperpanjang fasilitas kredit

senilai Rp250.000.000.000 dari PT Bank Negara

Indonesia (Persero), Tbk, dengan perubahaan jangka

waktu pinjaman dari tanggal 6 Mei 2012 sampai

dengan 6 Mei 2013. Dengan suku bunga pinjaman

12,5% untuk penarikan kredit jangka waktu 1(satu)

sampai dengan 3(tiga) tahun dan 14% untuk jangka

waktu 4 (empat) tahun.

c. On July 31, 2012 based on the Deed. 58, before

Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.K, Notary in Jakarta,

the Entity extended a credit facility amounted

Rp250,000,000,000 from PT Bank Negara Indonesia

(Persero), Tbk, with the change of the loan period

from May 6, 2012 until May 6, 2013. With interest

loan rates at 12,5% for credit withdrawal period of

1 (one) to 3 (three) years and 14% for a period of

4 (four) years.

d. Pada tanggal 17 Juni 2013 berdasarkan Akta No. 32

dihadapan Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.K., Notaris

di Jakarta, Entitas mendapat perpanjangan jangka

waktu pinjaman dari tanggal 6 Mei 2013 sampai

dengan 5 Mei 2014. Dengan suku bunga pinjaman

11% untuk penarikan kredit jangka waktu 1(satu)

sampai dengan 3(tiga) tahun dan 13% untuk jangka

waktu 4 (empat) tahun.

d. On June 17, 2013 based on thhe Deed No. 32, before

Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.K, Notary in Jakarta,

the Entity received an extension of the loan period

from the date of May 6, 2013 until May 5, 2014. With

l interest oan rates at 11% for credit withdrawal

period of 1 (one) to 3 (three) years and 13% for a

period of 4 (four) years.

e. Pada tanggal 19 Juni 2014 berdasarkan Akta No. 01

dihadapan Syafran, S.H., M.Hum., Notaris di Jakarta,

Entitas mendapat perpanjangan jangka waktu

pinjaman dari tanggal 6 Mei 2014 sampai dengan 5

Mei 2015. Dengan suku bunga pinjaman 11% untuk

penarikan kredit jangka waktu 1(satu), 12% untuk

penarikan kredit jangka waktu 2 (dua) tahun dan 13%

untuk penarikan kredit jangka waktu 3 (tiga) sampai

dengan 4 (empat) tahun.

e. On June 19, 2014 based on the Deed No. 01, before

Syafran, S.H., M.Hum., Notary in Jakarta, the Entity

received an extension of the loan period from the date

of May 6, 2014 until May 5, 2015. With interest loan

rates at 11% for credit withdrawal period of 1 (one)

year, 12% for credit withdrawal period of 2 (two)

year and 13% for credit withdrawal period of

3 (three) to 4 (four) years.

f. Pada tanggal 28 Juli 2015 berdasarkan Akta No. 14

dihadapan Gamal Wahidin, S.H., Notaris di Jakarta,

Entitas mendapat perpanjangan jangka waktu

pinjaman dari tanggal 6 Mei 2015 sampai dengan 5

Mei 2016. Dengan suku bunga pinjaman 11% untuk

penarikan kredit jangka waktu 1(satu), 12% untuk

penarikan kredit jangka waktu 2 (dua) tahun dan 13%

untuk penarikan kredit jangka waktu 3 (tiga) sampai

dengan 4 (empat) tahun.

f. On Juli 28, 2015 based on the Deed No. 14, before

Gamal Wahidin, S.H., Notary in Jakarta, the Entity

received an extension of the loan period from the date

of May 6, 2015 until May 5, 2016. With interest loan

rates at 11% for credit withdrawal period of 1 (one)

year, 12% for credit withdrawal period of 2 (two)

year and 13% for credit withdrawal period of

3 (three) to 4 (four) years.

Agunan atas pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia

(Persero), Tbk adalah sebagai berikut:

1. Piutang pembiayaan sewa atas kendaraan bermotor

yang dibiayai berdasarkan perjanjian kredit ini akan

diikat secara fidusia maksimum 105% dari total

fasilitas;

2. Cessie (dengan retro cessie) secara notarial berupa

pengalihan piutang pembiayaan sewa atas kendaraan

bermotor, beserta hak istimewa yang menyertainya

dari penerima kredit sebesar 100% piutang apabila

terjadi tunggakan angsuran pada satu rekening di atas

90 hari; dan

3. Surat sanggup bayar atas nama Penerima Kredit

sebesar maksimum fasilitas kredit.

Loan’s Collaterals from PT Bank Negara Indonesia

(Persero), Tbk are as follows: 1. Finance lease receivables of motor vehicles which

are financed based on this agreement are to be

bounded by fiduciary maximum of 105% of the total

facility;

2. Notarial power of cessie (with retro cessie) in the

form of transfer of finance lease receivables of motor

vehicles, included the accompanying privilege of

credit recipients at 100% receivables if there are

installments in arrears on account over 90; and

3. Promissory Notes on behalf of Credit Recipient at

maximum amount of the credit facility.

Page 61: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

56

12. UTANG BANK - Lanjutan 12. BANK LOANS - Continued

PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk - Lanjutan PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk - Continued

Bank kovenan:

Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank,

Entitas tidak diperbolehkan:

a. memberikan jaminan BPKB atas piutang yang

dibiayai oleh fasilitas kredit kepada Bank lain;

b. melakukan merger, akuisisi untuk mengubah core

business;

c. memindahkan dan/atau menyewakan perusahaan

dalam bentuk dan maksud apapun kepada pihak lain;

d. mengubah status perusahaan;

e. membayar hutang perusahaan kepada pemegang

sahamnya;

f. memberikan pinjaman kepada siapapun juga,

termasuk kepada para pemegang saham, kecuali jika

pinjaman tersebut diberikan dalam rangka transaksi

dagang normal yang berkaitan langsung dengan

usahanya;

g. melakukan investasi atau penyertaan, dengan

pembiayaannya menggunakan sumber dana jangka

pendek;

h. menerima pinjaman dari pihak lain, kecuali jika

pinjaman tersebut diterima dalam rangka transaksi

dagang normal yang berkaitan dengan usahanya;dan

i. membubarkan perseroan atau meminta dinyatakan

pailit.

Tanpa pemberitahuan tertulis terlebih dahulu dari Bank,

Entitas tidak diperbolehkan melakukan hal-hal sebagai

berikut:

a. menerbitkan surat sanggup bayar sebagai jaminan

atau hutang kepada Bank yang menjadi krediturnya;

b. membagi laba dan membayar deviden,

pelunasan/penurunan hutang pemegang saham;dan

c. menjaminkan harta kekayaan dalam bentuk dan

maksud apapun kepada pihak lain.

Bank’s covenant:

Without the prior written consent of the Bank, the Entity

is not allowed to:

a. assign BPKB collaterals on receivables financed by

this credit facility to other banks;

b. carry out mergers, acquisitions to change the core

business;

c. transfer and/or lease out the company in any forms

and by any purposes to the other parties;

d. change the status of the company;

e. debt repayment to its shareholders;

f. grant loans to anyone, including to shareholders,

except if the loan is given in respect of normal

commercial transactions directly related to its

business;

g. have investments or investments, with financing using

short-term funding sources;

h. receive loans from other parties, unless the loan is

received in respect of normal commercial

transactions relating to its business; and

i. dissolve the company or file for bankruptcy.

Without prior written concent of the Bank, the Entity is

not allowed to:

a. issue he promissory notes as collateral or pay the

debt to the creditor Bank;

b. distribute profits and pay dividends, repayment /

reduction of shareholders’s loan; and

c. guarantee property in any forms and by any purposes

to other parties.

Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 saldo

fasilitas pinjaman yang digunakan adalah sebesar

Rp108.947.255.761, Rp153.119.124.123, dan

Rp240.534.051.902.

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 the balance of

facility used are amounted to Rp108,947,255,761,

Rp153,119,124,123 and Rp240,534,051,902.

Berdasarkan Surat No. SLN/6/808 tanggal 6 Februari

2017, Bank telah menyetujui (i) perubahan status

perusahaan menjadi Perusahan Terbuka (Tbk), (ii)

pengkonversian Pinjaman Subordinasi, serta telah

mengetahui rencana pembagian dividen saham Entitas.

Based on the letter No. SLN / 6/808 dated February 6,

2017, the Bank has approved (i) the changes in the status

of the company as Listed Company (Tbk), (ii) the

conversion of the Subordinated Loan, as well as has

acknowledged the Entity’s plans to distribute stock

dividend.

Page 62: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

57

12. UTANG BANK - Lanjutan 12. BANK LOANS - Continued

PT Bank Resona Perdania PT Bank Resona Perdania

Entitas memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Resona

Perdania dengan rincian sebagai berikut:

Entity obtained credit facilities from PT Bank Resona

Perdania as follows:

a. Pada tanggal 23 Juni 2011 berdasarkan perjanjian

kredit No. 110048RLH, antara Akihiro Miyamoto

atas nama Presiden Direktur dari PT Bank Resona

Perdana dengan Herman Suwinta atas nama Presiden

Direktur PT First Indo American Leasing, Entitas

mendapat pemberian fasilitas kredit

Rp40.000.000.000 jenis fasilitas Non -Plafond / Non-

Revolving dengan tingkat suku bunga 12% dengan

jangka waktu pinjaman 3 (tiga) tahun.

a. On June 23, 2011 under the credit agreemen

No. 110048RLH, between Akihiro Miyamoto on

behalf of the President Director of PT Bank Resona

Perdania with Herman Suwinta on behalf of the

President Director of PT First Indo American

Leasing, the Entity obtained a credit Non Plafond /

Non Revolving of Rp40,000,000,000 12% interest

rate with a term loan period of 3 (three) years.

b. Pada tanggal 02 Pebruari 2012 berdasarkan perjanjian

kredit No. 120016RLH, antara Akihiro Miyamoto

selaku Presiden Direktur dari PT Bank Resona

Perdania dengan Sumartono Mardjuki selaku

Presiden Direktur PT First Indo American Leasing,

Entitas mendapat fasilitas kredit sebesar

Rp37.000.000.000 berupa fasilitas Non-Plafond/

Non-Revolving.

b. On February 02, 2012 under the credit agreement No.

120016RLH, between Akihiro Miyamoto on behalf of

the President Director of PT Bank Resona Perdania

and Sumartono Mardjuki on behalf of the President

Director of PT First Indo American Leasing, the

Entity obtained a credit facility of Non Plafond / Non

Revolving of Rp37,000,000,000.

c. Pada tanggal 13 Agustus 2012 berdasarkan perjanjian

kredit No. 120068RLH, antara Akihiro Miyamoto

selaku Presiden Direktur dari PT Bank Resona

Perdania dengan Herman Suwinta dan Wiwik

Atmadja selaku Direktur dari PT First Indo American

Leasing, Entitas mendapat fasilitas kredit sebesar

Rp30.000.000.000 berupa fasilitas Non-Plafond/Non-

Revolving.

c. On August 13, 2012 under the credit agreement No.

120068RLH, between Akihiro Miyamoto on behalf of

the President Director of PT Bank Resona Perdania

and Herman Suwinta and Wiwik Atmadja on behalf of

Director of PT, the Entity obtained a credit facility of

Non-Plafond / Non-Revolving of Rp30,000,000,000.

d. Pada tanggal 16 Desember 2013 berdasarkan

perjanjian kredit No. 130088RLH, antara Akihiro

Miyamoto selaku Presiden Direktur dari PT Bank

Resona Perdania dengan Herman Suwinta dan Wiwik

Atmadja selaku Direktur dari PT First Indo American

Leasing, Entitas mendapat fasilitas kredit sebesar

Rp100.000.000.000 berupa fasilitas Non Plafond /

Non Revolving. Perjanjian ini telah dibuat akta

Pengakuan Utang No. 84 tanggal

16 Desember 2013 oleh Rusnaldy, S.H., notaris

di Jakarta.

d. On December 16, 2013 under the credit agreement

No. 130088RLH, between Akihiro Miyamoto on

behalf of the President Director of PT Bank Resona

Perdania and Herman Suwinta and Wiwik Atmadja

on behalf of Director of PT First Indo American

Leasing, the Entity obtained a credit facility of Non-

Plafond / Non-Revolving of Rp100,000,000,000. This

agreement has been notarized Debt

Acknowledgement deed No. 84 dated December 16,

2013 by Rusnaldy, SH, notary in Jakarta.

e. Berdasarkan Akta No. 17 tentang pengakuan utang

tanggal 26 Juni 2014 dari Rusnaldy, S.H, notaris

di Jakarta, Entitas mendapat fasilitas pinjaman

sebesar Rp60.000.000.000 dari PT Bank Resona

Perdania dengan jenis fasilitas non plafond/ non

revolving dengan suku bunga Cost of Loanable Fund

(COLF) + 2.75% dengan jenis bunga Floating Rate,

jangka waktu pinjaman ini sampai dengan

27 September 2017.

Agunan atas pinjaman dari PT Bank Resona Perdania

adalah pengalihan fidusia atas tagihan piutang Entitas

kepada pihak ketiga, minimal senilai 105% dari total

fasilitas kredit yang diterima oleh Entitas dari Bank.

e. Based on the Deed No. 17 on the debt

acknowledgement dated June 26, 2014 from

Rusnaldy, SH., notary in Jakarta, the Entity received

a loan facility of Rp60,000,000,000 from PT Bank

Resona Perdania by non ceiling type facility/ non-

revolving with floating interest rate at Cost of

Loanable Fund (COLF) + 2.75%, the loan term will

be due on September 27, 2017.

Loan’s collateral from PT Bank Resona Perdania is

fiduciary transfer of Entity’s receivable from third

parties, amounting to a minimum of 105% of the total

loan obtained by the Entity from the Bank.

Page 63: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

58

12. UTANG BANK - Lanjutan 12. BANK LOANS - Continued

PT Bank Resona Perdania - Lanjutan PT Bank Resona Perdania - Lanjutan

Bank kovenan:

Entitas tidak diperkenakan melakukan hal-hal di bawah

ini, tanpa persetujuan tertulis dahulu dari Bank:

a. Memperoleh pinjaman uang/kredit baru dari pihak

lain kecuali dari bank lain dan/atau pemegang saham

Entitas;

b. Meminjamkan uang, mengikatkan diri sebagai

penanggung/penjamin dalam bentuk dan dengan

nama apapun dan/atau menggunakan harta kekayaan

Entitas kepada pihak lain, termasuk namun tidak

terbatas kepada perusahaan afiliasinya baik yang

terkait secara langsung maupun tidak langsung

dengan Entitas, maupun kepada pihak ketiga yang

tidak terikat dengan Entitas, kecuali dalam rangka

menjalankan usaha sehari-hari;

c. Melakukan peleburan, penggabungan,

pengambilalihan, penyertaan modal,

pembubaran/likuidasi atau meminta perusahaannya

dinyatakan pailit;

d. Mengubah status kelembagaan;

e. Melakukan transaksi dengan pihak lain, termasuk

tetapi tidak terbatas kepada perusahaan afiliasi atau

kepada pemegang saham debitur, dengan cara-cara

selain praktek kebiasaan.

Bank’s covenant:

Entity is not allowed to do things below, without the prior

written consent of the Bank:

a. Obtaining loans/new loans from other parties except

from other banks and/or Entity’s shareholders;

b. Granting loan, binding itself as guarantor/surety in

any form and in any other name and/or using Entity’s

property to other parties, including but not limited to

its affiliated companies either associated directly or

indirectly with the Entity, as well as to third parties

who are not related with Entity, except to run the

daily business;

c. Doing amalgamation, merger, acquisition, equity

participation, dissolution/ liquidation or filing

bankruptcy;

d. Changing the status of the institution;

e. Doing transactions with other parties, including but

not limited to affiliates or to the debtors’

shareholders, in ways other than the common

practice.

Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 saldo

fasilitas yang digunakan adalah sebesar

Rp14.097.222.200, Rp67.430.555.520 dan

Rp130.236.107.394.

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 the balances of

facility used are amounted to Rp14,097,222,200

Rp67,430,555,520 and Rp130,236,107,394.

Berdasarkan Surat Persetujuan Bersyarat Bank dengan

No. 003/SK-DIR/BRP/BDD 6/1/2017 tanggal 25 Januari

2017, Bank Resona Perdania telah menyetujui rencana

penawaran umum perdana saham Entitas.

Based on the Bank’s Conditional Approval Letter No.

003/SK-DIR/BRP/BDD 6/1/2017 dated January 25, 2017,

Bank Resona Perdania has approved plans on initial

public offering of Entity’s shares.

PT Bank MNC Internasional, Tbk (dahulu PT Bank

ICB Bumiputera, Tbk) PT Bank MNC Internasional, Tbk (formerly PT Bank

ICB Bumiputera, Tbk)

Entitas memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank MNC

Internasional, Tbk (dahulu PT Bank ICB Bumiputera,

Tbk) dengan rincian sebagai berikut:

Entity obtained credit facilities plafond from PT Bank

MNC Internasional, Tbk (previously PT Bank ICB

Bumiputera, Tbk as follows:

a. Pada tanggal 22 Desember 2011, Entitas melakukan

perjanjian kredit dengan PT Bank MNC

Internasional, Tbk., dengan Akta No. 13, dihadapan

Olvia Afiaty, S.H., M.H., notaris di Jakarta.

Memberikan fasilitas kredit pinjaman transaksi

khusus yang bersifat non-revolving dengan jumlah

maksimum Rp55.000.000.000, dengan tingkat suku

bunga 13% untuk jangka waktu pinjaman

1 (satu) sampai dengan 3(tiga) tahun dan 13,25%

untuk jangka waktu pinjaman 4 (empat) tahun.

a. On December 22, 2011, the Entity had a credit

agreement with PT Bank MNC Internasional, Tbk.,

by Deed No. 13, of Olvia Afiaty, SH, MH, notary in

Jakarta. Giving special loan transaction credit

facility of a non-revolving with maximum amount of

Rp55,000,000,000, with 13% interest rate for the loan

period of 1 (one) to 3 (three) years and 13.25% for

the term of the loan 4 (four) years.

Page 64: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

59

12. UTANG BANK - Lanjutan 12. BANK LOANS - Continued

PT Bank MNC Internasional, Tbk (dahulu PT Bank

ICB Bumiputera, Tbk) - Lanjutan PT Bank MNC Internasional, Tbk (formerly PT Bank

ICB Bumiputera, Tbk) - Continued

b. Pada tanggal 30 November 2012, Entitas melakukan

perjanjian kredit dengan PT Bank MNC

Internasional, Tbk., dengan Akta No. 168, dihadapan

Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta.

Entitas mendapatkan fasilitas kredit pinjaman

transaksi khusus yang bersifat Uncommited dengan

jumlah maksimum Rp50.000.000.000, dengan tingkat

suku bunga 11,5% untuk jangka waktu pinjaman 1

(satu) sampai dengan 3(tiga) tahun dan 12% untuk

jangka waktu pinjaman 4 (empat) tahun.

b. On November 30, 2012, the Entity had a credit

agreement with PT Bank MNC Internasional, Tbk.,

by Deed No. 168, of Indrasari Kresnadjaja, S.H.,

M.H., notary in Jakarta. The Entity obtained special

transaction loan credit facility that is uncommited

with the maximum amount of Rp50,000,000,000, with

11.5% interest rate for the loan period of 1 (one) to 3

(three) years and 12% for the loan periode of 4 (four)

years.

c. Pada tanggal 2 Mei 2014, Entitas melakukan

perjanjian kredit dengan PT Bank MNC

Internasional, Tbk., dengan Akta No. 01, dihadapan

Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta.

Entitas mendapatkan fasilitas kredit pinjaman

transaksi khusus yang bersifat Uncommited dengan

jumlah maksimum Rp45.000.000.000, dengan tingkat

suku bunga 12,5%. Fasilitas ini jatuh tempo tanggal

2 Agustus 2018.

c. On May 2, 2014, the Entity had a credit agreement

with PT Bank MNC Internasional, Tbk., by Deed No.

01, of Indrasari Kresnadjaja, SH, M.Kn., notary in

Jakarta. The Entity obtained special transaction loan

credit facility that is uncommited with the maximum

amount Rp45,000,000,000, with an interest rate of

12.5%. This facility is due on August 2, 2018.

d. Pada tanggal 29 September 2014, Entitas melakukan

perjanjian kredit dengan PT Bank MNC

Internasional, Tbk., dengan Akta No. 62, dihadapan

Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta.

Entitas mendapatkan fasilitas kredit pinjaman

transaksi khusus yang bersifat Uncommited dengan

jumlah maksimum Rp60.000.000.000, dengan tingkat

suku bunga 14%. Fasilitas ini jatuh tempo tanggal

29 Maret 2019.

d. On September 29, 2014, Entity had a credit

agreement with PT Bank MNC Internasional, Tbk., by

Deed No. 62, of Indrasari Kresnadjaja, SH, M.Kn.,

notary in Jakarta. The Entity obtained special

transaction loan credit facility that is uncommited

with the maximum amount Rp60,000,000,000, with an

interest rate of 14%. This facility is due on

March 29, 2019.

Agunan atas pinjaman kepada PT Bank MNC

Internasional, Tbk adalah pengalihan fidusia atas tagihan

piutang Entitas kepada Pihak Ketiga, minimal senilai

105% dari total fasilitas kredit yang diterima oleh Entitas

dari Bank.

Loan’s collateral from PT Bank MNC Internasional, Tbk

is fiduciary transfer Entity’s receivable to third parties,

amounting to a minimum of 105% of the total loan

obtained by the Entity from the Bank.

Bank kovenan:

Entitas tidak diperkenakan melakukan hal-hal di bawah

ini, tanpa persetujuan tertulis dahulu dari Bank:

Bank’s covenant:

Entity is not allowed to do things below, except without

the prior written consent of the Bank:

I. kecuali dalam rangka menjalankan usaha Entitas

untuk melaksanakan perjanjian kredit:

I. except running the Entity’s business to execute credit

agreement:

a. menjual dan/atau dengan cara lain mengalihkan

hak milik atau menyewakan/menyerahkan

pemakaian seluruh atau sebagian kekayaan milik

Entitas baik berupa barang bergerak maupun

tidak bergerak;

b. mengadakan perjanjian yang dapat menimbulkan

kewajiban membayar kepada pihak ketiga,

termasuk memberikan jaminan secara langsung

maupun tidak langsung atas kewajiban pihak

ketiga;

c. memberikan pinjaman kepada atau menerima

pinjaman dari pihak lain baik secara langsung

maupun tidak langsung, dengan jaminan atau

tidak.

a. sell and/or otherwise transfer the property or

lease/ usage surrender either whole or partly of

the Entity’s property either movable or

immovable goods;

b. entering into an agreement which may give rise to

obligation to pay to third parties, including any

warranty, directly or indirectly, of third party’s

obligation;

c. granting loan to or accept loan from other parties

either directly or indirectly, with or without

guarantee.

Page 65: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

60

12. UTANG BANK - Lanjutan 12. BANK LOANS - Continued

PT Bank MNC Internasional, Tbk (dahulu PT Bank

ICB Bumiputera, Tbk) - Lanjutan PT Bank MNC Internasional, Tbk (formerly PT Bank

ICB Bumiputera, Tbk) - Continued

Bank kovenan - Lanjutan: Bank’s covenant - Continued:

II. menjaminkan/mengagunkan dengan cara

bagaimanapun kekayaan Entitas kepada orang/pihak

lain, kecuali menjaminkan/mengagunkan kekayaan

kepada Bank sebagaimana termaktub dalam

Perjanjian Jaminan

II. guaranteeing /pledging in any manner whatsoever of

the Entity’s property /to other parties, unless the

guaranteeing /pledging the property to the Bank as

set forth in the Guarantee Agreement

III. melakukan transaksi dan/atau tindakan lainnya

sebagaimana diatur dan dicantumkan dalam ketentuan

tentang ‘Pembatasan’ dalam syarat dan ketentuan

umum fasilitas kredit.

III. conducting transactions and / or any other actions as

ruled and listed in requirements on 'Restricted' in the

general terms and conditions of the credit facility.

Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014

saldo fasilitas yang digunakan adalah sebesar

Rp31.305.322.658, Rp70.750.212.926 dan

Rp125.170.756.458.

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 the

balances of facility used are amounted to

Rp31,305,322,658, Rp70,750,212,926 and

Rp125,170,756,458.

PT Bank Victoria Internasional, Tbk PT Bank Victoria Internasional, Tbk

Entitas memperoleh fasilitas kredit dari

PT Bank Victoria Internasional, Tbk dengan rincian

sebagai berikut:

Entity obtained credit facilities from

PT Bank Victoria Internasional, Tbk as follows:

a. Pada tanggal 19 Agustus 2011 berdasarkan Akta

No. 105, dihadapan Suwarni Sukiman, S.H., Notaris

di Jakarta, Entitas mendapat penambahan pemberian

fasilitas pembiayaan Rp50.000.000.000 dengan

jangka waktu pinjaman 36 (tiga puluh enam) bulan

dengan bunga sebesar 12,5%.

a. On August 19, 2011, based on the Deed No. 105

before Suwarni Sukirman, SH, Notary in Jakarta, the

Entity received an additional working capital facility

amounting to Rp50,000,000,000 with a period of

36 (thirty-six) months with interest at 12.5%.

b. Pada tanggal 2 April 2012 berdasarkan Akta No. 02,

dihadapan Suwarni Sukiman, S.H., Notaris di Jakarta,

Entitas mendapat penambahan pemberian fasilitas

pembiayaan Rp50.000.000.000 dengan jangka waktu

pinjaman 36 (tiga puluh enam) bulan dengan bunga

sebesar 12%.

b. On April 2, 2012, based on the Deed No. 02 before

Suwarni Sukirman, SH, Notary in Jakarta, the Entity

received an additional working capital facility

amounting to Rp50,000,000,000 with a period of

36 (thirty-six) months with interest at 12%.

c. Pada tanggal 30 Nopember 2012 berdasarkan Akta

No. 232, dihadapan Suwarni Sukiman, S.H., Notaris

di Jakarta, Entitas mendapat Penambahan pemberian

fasilitas pembiayaan Rp50.000.000.000 dengan

jangka waktu pinjaman 36 (tiga puluh enam) bulan

dengan bunga sebesar 12%.

c. On November 30, 2012, based on the Deed No. 232

before Suwarni Sukirman, SH, Notary in Jakarta, the

Entity received an additional working capital facility

amounting to Rp50,000,000,000 with a period of

36 (thirty-six) months with interest at 12%.

d. Pada tanggal 1 Maret 2013 berdasarkan Akta No. 01,

dihadapan Suwarni Sukiman, S.H., Notaris di Jakarta,

Entitas mendapat fasilitas pembiayaan sebesar

Rp175.000.000.000 dengan jangka waktu

pengembalian pinjaman 12 bulan, 24 bulan atau 36

bulan setelah tanggal penarikan kredit tergantung

jangka waktu yang dipilih oleh Entitas dengan bunga

sebesar 11,50% per tahun.

d. On March 1, 2013, based on the Deed No. 01 before

Suwarni Sukirman, SH, Notary in Jakarta, the Entity

received a working capital facility amounting to

Rp175,000,000,000 with a repayment period of

12 months, 24 months or 36 months after the date of

withdrawal of the credit depends on the time period

selected by the Entity with interest at 11.50% per

annum.

Page 66: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

61

12. UTANG BANK - Lanjutan 12. BANK LOANS - Continued

PT Bank Victoria Internasional, Tbk - Lanjutan PT Bank Victoria Internasional, Tbk - Continued

e. Pada tanggal 3 Oktober 2014 berdasarkan Akta No.

12, dihadapan Suwarni Sukiman, S.H., Notaris di

Jakarta, Entitas mendapat fasilitas pembiayaan

sebesar Rp100.000.000.000 dengan jangka waktu

pengembalian pinjaman 12 bulan, 24 bulan, atau 36

bulan setelah tanggal penarikan kredit tergantung

jangka waktu yang dipilih oleh Entitas dengan bunga

sebesar 14,50%, 14,75% or 15% per tahun.

e. On October 3, 2014, based on the Deed No. 12 before

Suwarni Sukirman, SH, Notary in Jakarta, the Entity

received a working capital facility amounting to

Rp100,000,000,000 with a repayment period of

12 months, 24 months or 36 months after the date of

withdrawal of the credit depends on the time period

selected by the Entity with interest at 14.50%, 14.75%

or 15% per annum.

f. Pada tanggal 11 Nopember 2015 berdasarkan Akta

No. 23, dihadapan Suwarni Sukiman, S.H., Notaris di

Jakarta, Entitas mendapat fasilitas pembiayaan

sebesar Rp50.000.000.000 dengan jangka waktu

pengembalian pinjaman 12 bulan, 24 bulan, atau 36

bulan setelah tanggal penarikan kredit tergantung

jangka waktu yang dipilih oleh Entitas dengan bunga

sebesar 13,50% per tahun.

f. On Nopember 11, 2015, based on the Deed No. 12

before Suwarni Sukirman, SH, Notary in Jakarta, the

Entity received a working capital facility amounting

to Rp50,000,000,000 with a repayment period of

12 months, 24 months or 36 months after the date of

withdrawal of the credit depends on the time period

selected by the Entity with interest at 13.50% per

annum.

g. Pada tanggal 01 April 2016 berdasarkan Akta No. 01,

dihadapan Suwarni Sukiman, S.H., Notaris di Jakarta,

Entitas mendapat fasilitas pembiayaan sebesar

Rp50.000.000.000 dengan jangka waktu yang

berakhir pada tanggal 01 April 2017 dan tingkat

bunga sebesar 13,50% per tahun.

g. On April 01, 2016, based on the Deed No. 01 before

Suwarni Sukirman, SH, Notary in Jakarta, the Entity

received a working capital facility amounting to

Rp50,000,000,000 which will due on April 01, 2017

and interest rate 13.50% per annum.

h. Pada tanggal 19 Juli 2016 berdasarkan Akta No. 07,

dihadapan Indrasari Kresnadjaja, S.H., Notaris di

Jakarta, Entitas mendapat fasilitas pembiayaan

sebesar Rp50.000.000.000 dengan jangka waktu

pengembalian pinjaman 12 bulan, 24 bulan, atau 36

bulan setelah tanggal penarikan kredit tergantung

jangka waktu yang dipilih oleh Entitas dengan bunga

sebesar 13,00% per tahun.

h. On Juli 19, 2016, based on the Deed No. 07 before

Suwarni Sukirman, SH, Notary in Jakarta, the Entity

received a working capital facility amounting to

Rp50,000,000,000 with a repayment period of

12 months, 24 months or 36 months after the date of

withdrawal of the credit depends on the time period

selected by the Entity with interest at 13.00% per

annum.

Agunan atas pinjaman dari PT Bank Victoria

Internasional, Tbk adalah sebagai berikut:

1. Pemberian jaminan fidusia atas semua tagihan, hak

dan piutang dari End User Entitas berikut turutannya

yakni, BPKB dan kelengkapan lainnya serta sertipikat

fidusia atas BPKB end user yang menjadi satu

kesatuan dan kelengkapan untuk disimpan di Bank;

2. Pemberian jaminan fidusia atas semua tagihan, hak

dan piutang yang dimiliki Entitas terhadap pihak

ketiga yang nilainya minimal 105% dari besarnya

outstanding fasilitas kredit;

3. Letter of comfort dari Tuan Sumartono Mardjuki dan

Tuan Kiwantara Mardjuki tertanggal 15 Juli 2016;

4. Jaminan-jaminan lainnya yang telah dan/atau akan

diberikan oleh Entitas dan/atau pihak lain siapapun

juga.

Loan’s Collateral from PT Bank Victoria Internasional,

Tbk is as follows:

1. Granting fiduciary on all charges, rights and

receivables from Entity’s End User including its

consecution, namely, BPKB and other supporting as

well as the certificate of fiduciary on BPKB end user

as one unity and supporting to be kept in the Bank;

2. Granting fiduciary on all Entity’s charges, rights and

receivables against third parties a minimum value of

105% of the amount outstanding credit facilities;

3. The letter of comfort from Mr. Sumartono Mardjuki

and Mr. Kiwantara Mardjuki dated July 15, 2016;

4. Guarantees that has been and/or will be provided by

the Entity and / or any other parties as well.

Page 67: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

62

12. UTANG BANK - Lanjutan 12. BANK LOANS - Continued

PT Bank Victoria Internasional, Tbk - Lanjutan PT Bank Victoria Internasional, Tbk - Continued

Bank kovenan,

Entitas tidak diperbolehkan untuk melakukan hal-hal

berikut tanpa persetujuan tertulis terlbih dahulu dari bank:

1. menggunakan fasilitas kredit yang diterima selain dari

tujuan dan keperluan yang telah disepakati;

2. mengikatkan diri sebagai penjamin terhadap pihak

ketiga, kecuali untuk transaksi umum Entitas;

3. melakukan kegiatan usaha selain yang disebutkan

dalam anggaran dasar Entitas;

4. menerima pinjaman/kredit baru dari Bank lain atau

pihak ketiga atau menerbitkan surat berharga yang

dapat menyebabkan dilanggarnya rasio keuangan

pada ratio covenant;

5. memberikan pinjaman atau kredit kepada pihak yang

memiliki hubungan afiliasi (kecuali karyawan

Entitas) ataupun pihak ketiga lainnya di mana

keseluruhannya jumlah tersebut melebihi 25% dari

total ekuitas, kecuali dalam rangka usaha normal

Entitas;

6. membubarkan atau melikuidasi Entitas;

7. mengubah anggaran dasar selain tentang maksud,

tujuan, dan kegiatan usaha dan sesuai aturan OJK;

8. mengajukan permohonan pailit atau penundaan

pembayaran atas hutang;

9. mengubah bentuk hukum atau status hukum Debitor;

10. memindahtangankan Perseroan dalam bentuk apapun

juga dan dengan maksud apapun juga kepada pihak

ketiga;

11. membayar hutangnya kepada para pemegang saham

dan/atau para perseroannya (kecuali bunga atas

pinjaman) dalam bentuk apapun juga yang sekarang

telah ada maupun yang akan timbul di kemudian hari,

kecuali hutang yang timbul dari kegiatan usaha

normal Debitor;

12. melakukan merger atau penggabungan usaha

sehingga merubah komposisi pemilikan saham;

Bank’s covenant,

The Entity is not allowed to do the following things,

without the prior written consent of the bank

1. utilizing the loan obtained from other than the

objectives and purposes other than agreed;

2. Binding it self as guarantor against any third party,

except for the general transaction Entity;

3. doing business other than those mentioned in the

Entity’s statutes;

4. obtaining receive a loan / new loan from other banks

or third parties, or issuing securities which can lead

to the violation of financial ratios in the ratio

covenants;

5. granting loans or credits to those who have

affiliations (except employees of the Entity) or other

third parties where the whole amount exceeding 25%

of the total equity, except in the normal course of

business of the Entity;

6. dissolving or liquidating the Entity;

7. Changing the articles of association other than on

goals, objectives, and business activities and the

compliance with FSA rules;

8. filing for bankruptcy or the postponement of

installment payments;

9. changing legal form or legal status of the debtor;

10. transferring the Company in any forms and by any

purposes to third parties;

11. paying its shareholders’ loan and / or their company

(except interest on loans) in any forms that now exist

or will arise in the future, unless the loans arising

from normal business activities of the debtor;

12. Doing merger or business combination that alters the

composition of share ownership;

13. menjual atau menyewakan seluruh atau sebagian

besar asset Debitor kecuali untuk transaksi umum

perseroan;

13. selling or leasing, whole or partly all Debtor’s assets

except for common corporate transactions;

14. mengadakan perjanjian manajemen atau perjanjian

serupa lainnya yang mengakibatkan dampak negatif

yang material terhadap kegiatan usaha Debitor;

14. entering into management agreement or other similar

agreements which resulting in a material adverse

effect on the business activities of the Debtor;

15. membagikan deviden lebih dari 50% dari laba bersih

Debitor untuk setiap tahun berjalan;

15. distributing dividends of more than 50% of net

income for each current year;

16. memperbolehkan pemegang saham untuk menarik

kembali modal disetor dan menjaminkan atau

menggadaikan saham Perseroan;

16. allowing shareholders to withdraw the paid-up

capital and securing or mortgaging shares of the

Company;

17. Debitor memberitahukan secara tertulis kepada Bank

selambat-lambatnya 30 hari setelah debitor

melakukan:

a. Menerbitkan surat berharga;

b. Mengubah susunan pengurus Debitor;dan

c. Mengubah anggaran dasar selain tentang maksud,

tujuan, dan kegiatan usaha dan sesuai aturan OJK

17. the debtor shall notify in writing to the Bank no later

than 30 days after the debtor do:

a. Issuing securities;

b. Changing the composition of Debtor’s

management; and

c. Changing the statutes other than on goals,

objectives, and business activities and the

compliance with the FSA rules.

Page 68: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

63

12. UTANG BANK - Lanjutan 12. BANK LOANS - Continued

PT Bank Victoria Internasional, Tbk - Lanjutan PT Bank Victoria Internasional, Tbk - Continued

Bank kovenan - Lanjutan: Bank’s covenant - Continued:

18. Sebelum seluruh pokok pinjaman serta bunga dan

biaya-biaya lainnya yang terhutang dilunasi, maka

debitor berjanji dan mengikat diri untuk menjaga

rasio keuangan Debitor berupa total hutang dibagi

total ekuitas tidak melebihi 8 kali di mana (i) total

hutang adalah seluruh pinjaman bank, obligasi, surat

hutang, instrument hutang lainnya yang dibebani

bunga dan (ii) total ekuitas adalah penjumlahan dari

modal ditempatkan dan disetor penuh agio saham dan

saldo laba ditahan.

18. Before the entire principal and interest and other

costs owed is repaid, then the debtor promise and

commit to bind itself to ensuring that the debtor's

financial ratios such as total debt divided by total

equity does not exceed 8 times in which (i) the total

debt is the entire bank loan, bonds, debentures, other

bearing interest debt instruments and (ii) total equity

is the sum of the issued and fully paid in capital and

retained earnings.

Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 saldo

fasilitas yang digunakan adalah sebesar

Rp138.310.273.212, Rp133.712.346.103 dan

Rp111.530.472.031.

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 the balances of

facility used are amounted to Rp138,310,273,212,

Rp133,712,346,103 and Rp111,530,472,031.

Berdasarkan Surat Permohonan Persetujuan

Pengkonversian Pinjaman Subordinasi dan Pembagian

Dividen Saham PT First Indo American Leasing No.

094/DIR/CORP.LEGAL/XII/2016 tertanggal 9 Desember

2016, Bank Victoria telah menyetujui (i) Pengkonversian

Pinjaman Subordinasi dan (ii) pembagian deviden saham

Entitas per tanggal 30 Desember 2016.

Berdasarkan Surat Permohonan Tambahan Persetujuan

atas Rencana Penawaran Umum Perdana

No. 014/DIR/CORP.LEGAL/I/2017 tertanggal 16 Januari

2017, Bank Victoria per tanggal 20 Januari 2017 telah

menyetujui; (i) Perubahan status Entitas menjadi Tbk;

dan (ii) Pengesampingan ketentuan dalam Perjanjian

Kredit khususnya mengenai kewajiban persetujuan

tertulis terlebih dahulu dari Bank atas pembagian dividen

Entitas dan pemberian jaminan perusahaan dari entitas

kepada Pihak Ketiga.

Based on the Application for Approval of the conversion

of the Subordinated Loan and Stock Dividend

Distribution of PT First Indo American Leasing

No. 094 / DIR/ CORP.LEGAL/XII/2016 dated December

9, 2016, Bank Victoria has approved (i) the conversion of

the Subordinated Loan and (ii) the stock dividend of the

Entity as at December 30, 2016.

Based on the Supplement Application for Approval to the

Initial Public Offering Plan No. 014/DIR/

CORP.LEGAL/I/2017 dated January 16, 2017, Bank

Victoria as at January 20, 2017 has approved; (I)

Changes in the Entity status becomes Tbk; and (ii)

Waiver provisions of the Loan Agreement in particular

regarding the obligations of prior written approval of the

Bank on the dividend distribution of the Entity and the

provision of corporate guarantees of the entity to third

parties.

Syarat-syarat lainnya: Other conditions:

1. Rasio sisa oustanding masing-masing fasilitas kredit

fixed loan IX line limit (FL IX Line Limit) terhadap

jaminan piutang minimal 105%.

1. The remaining oustanding ratio of each fixed line IX

line limit (FL IX Line Limit) loan facility to the

receivable guarantee at a minimum of 105%.

2. Memelihara perbandingan antara nilai agunan dengan

outstanding pinjaman (security coverage ratio) dari

waktu ke waktu tidak kurang dari 105%

2. Maintain a comparison between the value of

collateral with the outstanding loan (security

coverage ratio) from time to time not less than 105%

3. Memelihara NPL (tunggakan diatas 90 hari) tidak

lebih dari 2%.

3. Maintain NPL (arrears over 90 days) not more than

2%.

4. Memberikan pinjaman atau kredit kepada pihak yang

memiliki hubungan afiliasi (kecuali karyawan

Debitor) ataupun pihak ketiga lainnya dimana

keseluruhannya jumlah dari semua pinjaman tersebut

melebihi 25% dari total ekuitas Debitor, kecuali

dalam rangka usaha normal Debitor.

4. Giving credit or credit to affiliated parties (except

Debitor employees) or other third parties where the

total amount of all such loans exceeds 25% of the

total Debtor's equity, except in the normal course of

the Debtor's business.

5. Sebelum seluruh pokok pinjaman, bunga dan biaya-

biaya lainnya yang terhutang dilunasi maka Debitor

berjanji dan mengikat diri untuk menjaga rasio

keuangan Debitor berupa total utang dibagi total

ekuitas tidak melebihi 8 kali.

5. Before all principal of the loan, interest and other

costs owed are settled, the Debtor promises and

binds himself to maintain the Debitor's financial ratio

in the form of total debt divided by total equity not

exceeding 8 times.

Page 69: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

64

12. UTANG BANK - Lanjutan 12. BANK LOANS - Continued

PT Bank Sahabat Sampoerna PT Bank Sahabat Sampoerna

Entitas memperoleh fasilitas kredit dari

PT Bank Sahabat Sampoerna dengan rincian sebagai

berikut:

Entity obtained credit facilities from

PT Bank Sahabat Sampoerna as follows:

a. Pada tanggal 25 Pebruari 2013, berdasarkan Akta

No. 83 dihadapan Rusnaldy, S.H., Notaris di Jakarta,

Entitas mendapat fasilitas kredit berupa modal kerja

dari PT Bank Sahabat Sampoerna sejumlah

Rp50.000.000.000 dengan jangka waktu yang

berakhir pada tanggal 25 Agustus 2016 dan tingkat

bunga sebesar 11,50% per tahun.

a. On February 25, 2013, based on the Deed No. 83

witnessed by Rusnaldy, S.H., Notary in Jakarta, the

Entity obtained a working capital credit facility from

PT Bank Sahabat Sampoerna amounting

Rp50,000,000,000 which will due on August 25, 2016

and interest rate 11.50% per annum.

b. Pada tanggal 26 Februari 2014, berdasarkan Akta

No. 49 dihadapan Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.Kn.,

notaris di Jakarta, Entitas mendapat fasilitas kredit

berupa modal kerja dari PT Bank Sahabat Sampoerna

sejumlah Rp40.000.000.000 dengan jangka waktu

yang berakhir pada tanggal 26 Agustus 2017 dan

tingkat bunga sebesar 13,75% per tahun.

b. On February 26, 2014, based on the Deed No. 49

witnessed by Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.Kn.,

notary in Jakarta, the Entity obtained a working

capital credit facility from PT Bank Sahabat

Sampoerna amounting Rp40,000,000,000 which will

due on August 26, 2017 and interest rate 13.75% per

annum.

c. Pada tanggal 15 Agustus 2016, berdasarkan Akta

No. 26 dihadapan Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.Kn.,

notaris di Jakarta, Entitas mendapat fasilitas kredit

berupa modal kerja dari PT Bank Sahabat Sampoerna

sejumlah Rp50.000.000.000 dengan jngka waktu

yang berkahir pada tanggal 15 Februari 2020 dan

tingkat bunga sebesar 14,00% per tahun.

c. On Agustus 15, 2016, based on the Deed No. 26

before Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.Kn., notary in

Jakarta, the Entity obtained a working capital credit

facility from PT Bank Sahabat Sampoerna amounting

Rp50,000,000,000 which will due on February 15,

2020 and interest rate 14.00% per annum.

d. Pada tanggal 26 September 2016, berdasarkan Akta

No. 64 dihadapan Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.Kn.,

notaris di Jakarta, Entitas mendapat fasilitas kredit

berupa modal kerja dari PT Bank Sahabat Sampoerna

sejumlah Rp50.000.000.000 dengan jangka waktu

yang berkahir pada tanggal 26 Maret 2020 dan tingkat

bunga sebesar 14,00% per tahun.

d. On September 26, 2016, based on the Deed No. 64

before Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.Kn., notary in

Jakarta, the Entity obtained a working capital credit

facility from PT Bank Sahabat Sampoerna amounting

Rp50,000,000,000 which will due on March 26, 2020

and interest rate 14.00% per annum.

Agunan atas pinjaman dari PT Bank Sahabat Sampoerna

adalah piutang/hak atas tagihan end user minimal 100%

dari outstanding kredit dengan minimal penjaminan

fidusia sebesar 100%.

Loan’s Collateral from PT Bank Sahabat Sampoerna is

receivable/claims of end user at the minimum 100% of

the outstanding credit with a minimum of fiduciary

guarantee of 100%.

Bank kovenan: Bank’s covenant:

Entitas tidak diperkenankan melakukan hal-hal di bawah

ini, kecuali tanpa persetujuan tertulis dahulu dari Bank:

Entity is not allowed to do the things below, except

without the prior written consent of the Bank:

a. Menjual atau dengan cara lain mengalihkan hak atau

menyewakan pemakaian seluruh atau sebagian

kekayaan asset entitas, kecuali dalam rangka usaha

debitur sehari-hari;

a. Selling or otherwise transferring the rights or lease

the use of whole or partly of the property of the entity,

except in respect of the debtor's business daily;

b. Melakukan atau menyebabkan dilakukannya

penarikan modal disetor;

b. Performing or giving rise to capital withdrawal;

c. Melakukan perubahan bidang usaha atau jenis

kegiatan usahanya;

c. Making changes to core business sectors or types of

business activities;

d. Memperoleh pinjaman baru atau menyebabkan

terjadinya hutang baru, baik secara langsung atau

tidak langsung, dengan jaminan atau tidak,baik dari

bank, lembaga keuangan maupun pihak lain, kecuali

pinjaman subordinasi dari pemegang saham atau

pinjaman yang memang biasa dan harus dilakukan

dalam rangka kegiatan operasional perusahaan

entitas;

d. Obtaining new loan or giving rise to new loan, either

directly or indirectly, with or without guarantee,

either from banks, financial institutions or other

parties, except for subordinated loans from

shareholders or commonm borrowing and should be

done in respect of the entity’s operational activities;

Page 70: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

65

12. UTANG BANK – Lanjutan 12. BANK LOANS - Continued

PT Bank Sahabat Sampoerna - Lanjutan PT Bank Sahabat Sampoerna - Continued

Bank kovenan - Lanjutan: Bank’s covenant - Continued:

e. Mengalihkan perusahaan; e. Diverting company;

f. Melakukan pembayaran baik pokok, bunga maupun

pembayaran lain atas hutang pemegang saham;

f. Doing payment either principal, interest or other

payments on the shareholder's loan;

g. Melakukan pembelian barang tidak bergerak, kecuali

yang berhubungan dengan kegiatan usaha debitur;

g. Purchasing immoveable goods, except those related

to the debtor’s business activities;

h. Menjaminkan dengan cara apapun, harta kekayaan

entitas kepada pihak lain, kecuali kepada Bank;

h. Securing by any means, the entity’s assets to other

parties, except to the Bank;

i. Mengadakan perjanjian yang dapat menimbulkan

kewajiban debitur untuk membayar kepada pihak

ketiga, kecuali dalam rangka menjalankan usaha

debitur sehari-hari;

j. Menjamin langsung maupun tidak langsung pihak

ketiga lainnya, kecuali melakukan endorsemen atas

surat-surat yang dapat diperdagangkan untuk

keperluan pembayaran atau penagihan transaksi-

transaksi lain yang lazim;

k. Memberikan pinjaman kepada atau menerima

pinjaman dari pihak lain kecuali dalam rangka

menjalankan usaha Entitas sehari-hari

l. Melakukan merger, konsolidasi, dan akuisisi;

m. Membayar atau membayar kembali tagihan-tagihan

atau piutang-piutang berupa apapun juga yang

sekarang dan/atau di kemudian hari akan diberikan

oleh para pemegang saham Entitas baik jumlah

pokok, bunga dan biaya lainnya;dan

n. Perubahan Anggaran Dasar, susunan pengurus,

susunan para pemegang saham, harus memperoleh

persetujuan Bank.

i. Entering into an agreement which may lead to the

debtor's obligations to pay to third parties, except in

respect to run the debtor's daily business;

j. Guaranteeing, directly or indirectly other third

parties, unless doing endorsements on marketable

securities for the purpose of payment or billing

uncommon other transactions;

k. Granting loans to or accepting loans from other

parties except in respect to run the Entity’s daily

business.

l. Doing merger, consolidation, and acquisitions;

m. Payment or repayment bills or receivables in any

forms which current and/or in the future will be

provided by the Entity’s shareholders either

principal, interest or other costs; and

n. Amendments to the Articles of Association, board of

management, the composition of the shareholders,

subject to the approval of the Bank.

Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 saldo

fasilitas yang digunakan adalah sebesar

Rp98.825.617.149, Rp27.999.914.198 dan

Rp58.393.520.545.

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 the balance of

facility used are amounted to Rp98,825,617,149,

Rp27,999,914,198 and Rp58,393,520,545.

Berdasarkan Surat Persetujuan atas Perubahan Struktur

Permodalan dan Saham atas PT First Indo American

Leasing No. 009/142-MF/BSS/FI/VII/2016,

PT Bank Sahabat Sampoerna telah memberikan

persetujuan pengkonversian Pinjaman Subordinasi yang

diperoleh Entitas dari PT Inti Sukses Danamas menjadi

tambahan saham baru PT Inti Sukses Danamas di Entitas

serta perubahan Anggaran Dasar Perseroan yang terkait

dengan perubahan struktur permodalan dan susunan

pemegang saham per tanggal 27 Desember 2016.

Based on the Letter of Approval of Change in Capital

Structure and Shares in PT. First Indo American Leasing

No. 009/142-MF / BSS / FI / VII / 2016, PT Bank Sahabat

Sampoerna has given approval conversion of

subordinated loans obtained by the Entity from

PT Inti Sukses Danamas to become additional new

shares of PT Inti Sukses Danamas in the Entity as well as

changes to the Articles of Association related to the

change in capital structure and shareholding structure as

of December 27, 2016.

Berdasarkan Surat Persetujuan atas Corporate Action

PT First Indo American Leasing No. 009/012-

MF/BSS/FI/III/2017, PT Bank Sahabat Sampoerna telah

memberikan persetujuan untuk perubahan status Entitas

menjadi Perusahaan Terbuka (Tbk) dan untuk melakukan

perubahan Anggaran Dasar Entitas untuk disesuaikan

dengan Anggaran Dasar Perusahaan Terbuka (Tbk),

termasuk didalamnya perubahan struktur permodalan dan

susunan pemegang saham sebagai hasil pelaksanaan IPO,

serta perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris

Entitas per tanggal 3 Maret 2017.

Based on the Letter of Approval of the Corporate Action

PT First Indo American Leasing No. 009/012-MF / BSS /

FI / III / 2017, PT Bank Sahabat Sampoerna has given

approval for the change of status of the Entity to become

Listed Company (Tbk) and to amend the Articles of

Association to conform with the Statutes of the Listed

Company (Tbk), including changes capital structure and

shareholding structure as a result of the IPO, as well as

the changes in the composition of the Board of Directors

and Board of Commissioners of the Entity as at

March 3, 2017.

Page 71: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

66

12. UTANG BANK - Lanjutan 12. BANK LOANS - Continued

PT Bank Sahabat Sampoerna - Lanjutan PT Bank Sahabat Sampoerna - Continued

Syarat-syarat lainnya: Other conditions:

Peminjam agar menjaga rasio sebagai berikut: The borrower in order to keep the ratio as follows:

1. Tunggakan diatas 90 gari (NPL) maksimum 3% 1. The above Arrears 90 gari (NPL) maximum 3%

2. Tunggakan diatas 60 hari maksimum 4% 2. Above the maximum 60 days in arrears 4%

3. Tunggakan diatas 30 hari maksimum 5% 3. Above 30 days in arrears to a maximum 5%

4. Gearing ratio maksimum 8 kali 4. Gearing ratio of maximum 8 times

5. Laba bersih dalam kondisi surplus 5. Net profit in conditions of surplus

PT Bank Harda Internasional, Tbk PT Bank Harda Internasional, Tbk

Entitas memperoleh fasilitas kredit dari

PT Bank Harda Internasional, Tbk dengan rincian

sebagai berikut:

Entity obtained credit facilities plafond from

PT Bank Harda Internasional, Tbk as follows:

a. Pada tanggal 9 Juni 2011 berdasarkan Akta No. 28,

dihadapan Tjoa Karina Juwita, S.H., Notaris di

Jakarta, Entitas mendapat Penambahan pemberian

fasilitas kredit Rp10.000.000.000 dengan jangka

waktu pinjaman 3 (tiga) tahun dengan bunga sebesar

13% per tahun.

a. On June 9, 2011, based on Notarial Deed No. 28 of

Tjoa Karina Juwita, S.H., Notary in Jakarta, the

Entity obtained an additional loan facility amounted

Rp10,000,000,000, with a 3 (three) year period and

interest rate 13% per annum.

b. Pada tanggal 6 Juni 2012 berdasarkan Akta No. 18,

dihadapan Tjoa Karina Juwita, S.H., Notaris di

Jakarta, Entitas mendapat Penambahan pemberian

fasilitas kredit Rp15.000.000.000 dengan jangka

waktu pinjaman 3 (tiga) tahun dengan bunga sebesar

12% per tahun.

b. On June 6, 2012, based on Notarial Deed No. 18 of

Tjoa Karina Juwita, S.H., Notary in Jakarta, the

Entity obtained an additional loan facility amounted

Rp15,000,000,000, with a 3 (three) year period and

interest rate 12% per annum.

c. Pada tanggal 11 September 2014 berdasarkan Akta

No. 45, dihadapan Tjoa Karina Juwita, S.H., Notaris

di Jakarta, Entitas mendapat fasilitas kredit Pinjaman

Aksep Menurun (PAM) dari PT Bank Harda

Internasional, Tbk sebesar Rp25.000.000.000 dengan

jangka waktu pinjaman 3 (tiga) tahun dengan bunga

sebesar 15%.

c. On September 11, 2014 pursuant to the Deed No. 45,

before Tjoa Karina Juwita, SH, Notary in Jakarta,

Entity obtain Descending Loan Acceptance (PAM)

credit facility from PT Bank International Harda, Tbk

amounted Rp25,000,000,000 with a 3 (three) years,

and interest rate 15% per annum.

d. Pada tanggal 27 Juni 2016 berdasarkan Akta

No. 101, dihadapan Tjoa Karina Juwita, S.H., Notaris

di Jakarta, Entitas mendapat fasilitas kredit Pinjaman

Aksep Menurun (PAM) dari PT Bank Harda

Internasional, Tbk sebesar Rp20.000.000.000 dengan

jangka waktu pinjaman 3 (tiga) tahun dengan bunga

sebesar 15%.

d. On June 27, 2016, based on Notarial Deed No. 101 of

Tjoa Karina Juwita, S.H., Notary in Jakarta, the

Entity obtained credit facilities Descending Loan

Acceptance (PAM) from PT Bank Harda

Internasional, Tbk amounted Rp20,000,000,000, with

a 3 (three) year period and interest rate 15% per

annum.

Agunan atas pinjaman dari PT Bank Harda Internasional,

Tbk adalah sebagai berikut:

1. Piutang dagang entitas yang berasal dari konsumen

minimal sebesar 110% dari plafond kredit;dan

2. Buyback guarantee dari Entitas.

Loan’s collateral from PT Bank Harda International, Tbk

as follows:

1. The Entity’s Accounts receivable which are derived

from consumer at a minimum of 110% of the credit

limit; and

2. Buyback guarantee from Entity.

Kewajiban Entitas: The Entity’s obligations:

Entitas wajib memberitahukan kepada Bank selambat-

lambatnya 7 hari setelah:

The Entity shall inform the Bank not later than 7 days

after:

1. Memperoleh tambahan hutang dalam bentuk apapun

dari pihak lain;

1. Obtaining additional loan in any forms from other

parties;

2. Mengikat diri sebagai penanggung untuk kepentingan

pihak lain dan menjaminkan dan/atau mengalihkan

kepada pihak lain atau kewajiban tersebut timbul atas

dasar keputusan yang telah mempunyai kekuatan

hukum; dan

2. Binding itself as guarantor for the interet benefit of

others parties and pledging and / or transferring to

other parties or the obligation which arising from the

decisions that have the power of law; and

3. Mengadakan perubahan susunan pengurus Entitas.

3. Making changes in the Entity’s management

compositions.

Page 72: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

67

12. UTANG BANK – Lanjutan 12. BANK LOANS - Continued

PT Bank Harda Internasional, Tbk - Lanjutan PT Bank Harda Internasional, Tbk - Continued

Entitas wajib menjaga kondisi keuangan dengan kriteria

sebagai berikut:

The Entity shall maintain financial condition with the

following criteria:

Gearing Ratio : Maksimum/Maximum 10x (Toer 1 + Tier 2) : Gearing Ratio

NPL : Maksimum/Maximum 2% netto : NPL

ROA : Minimum/Minimum 2% : ROA

ROE : Minimum/Minimum 15% : ROE

BOPO : Minimum/Minimum 90% : BOPO

NPM : Minimum/Minimum 10% : NPM

Current Ratio : Minimum/Minimum 1,1% x : Current Ratio

Cash Ratio : Minimum/Minimum 0,5% x : Cash Ratio

Apabila ketentuan-ketentuan di atas tidak terpenuhi,

maka Entitas dalam waktu selambat-lambatnya 5 hari

kerja wajib memberitahukan secara tertulis kepada Bank.

If the above provisions are not met, then the Entity shall

notify in writing to the Bank at within 5 working days.

Bank kovenan:

Selama pinjaman belum dibayar lunas, tanpa persetujuan

tertulis terlebih dahulu dari Bank, Entitas dan/atau

Penjamin tidak boleh:

1. Mengadakan penjualan atau pemindahtanganan atas

harta kekayaan Entitas dan/atau Penjamin;

2. Melakukan merger, akuisisi atau menjual sebagian

perusahaan atau kekayaannya;

3. Menjaminkan menjual atau dengan cara lain

melepaskan barang jaminan kepada pihak lain;

4. Mengajukan permohonan untuk dinyatakan pailit atau

penundaan pembayaran atas hutang-hutangnya;

5. Melakukan investasi pada perusahaan-perusahaan lain

atau pada bidang usaha lainnya yang dapat

mengakibatkan atau membawa dampak negatif

terhadap pengelolaan usaha entitas dan/atau pemberi

jaminan;

6. Mengalihkan pinjaman atau fasilitas pinjaman kepada

pihak manapun;

7. Mengalihkan usaha Entitas dan/atau Penjamin kepada

pihak lain dengan cara apapun juga;

8. Memberi ijin kapada pihak ketiga untuk menempati

bangunan yang dijaminkan kepada Bank termasuk

asset dan pendapatan yang di kemudian hari akan

diperoleh oleh Entitas yang dijaminkan kepada Bank

berdasarkan Perjanjian ini, dokumen jaminan dan

penjamin;

9. Mengadakan perubahan anggaran dasar Entitas

dan/atau Penjamin termasuk akan tetapi tidak terbatas

kepada maksud dan tujuan Perusahaan, perubahan

struktur permodalan atau modal dasar Debitur

dan/atau Penjamin kecuali untuk menambah agio

dan/atau laba yang ditahan;dan

10. Mengadakan perubahan susunan pemegang saham

Entitas dan/atau sebagai Penjamin.

Bank’s covenant:

On condition the loan has not been repaid fully, without

written approval from the Bank, Entity and/or the

Guarantor is not allowed to:

1. sale or handover of the property of the Entity and/or

the Guarantor;

2. Perform mergers, acquisitions or sell part of the

Entity’s property;

3. Pledge to sell or otherwise release the collateral to

other parties;

4. Apply for file for bankruptcy or delay in payment of

debts;

5. Investing in other companies or in other business

sectors that could result or bring a negative impact

on the management of the entity and / or the

guarantor;

6. Switch the loan or loans to any other parties;

7. Transfer of business of the Entity and/or the

Guarantor to any other parties in any manner

whatsoever;

8. Permit to third parties to occupy the building that

used as collateral to the Bank, including assets and

income that would later be acquired by the Entity that

used as collateral to the Bank under this Agreement,

guarantees and guarantors documentation;

9. Make changes in the statute of the Entity and/or the

Guarantor including, but not limited to the purposes

and objectives of the Company, changes in the capital

structure or the authorized capital of the Debtor

and/or the Guarantor except to increase additional

paid in capital and/or retained earnings; and

10. Make changes in the Entity’s structure of

shareholders and/or as the Guarantor.

Page 73: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

68

12. UTANG BANK - Lanjutan 12. BANK LOANS - Continued

PT Bank Harda Internasional, Tbk - Lanjutan PT Bank Harda Internasional, Tbk - Continued

Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 saldo

fasilitas yang digunakan adalah sebesar

Rp17.426.944.713, Rp9.456.372.272 and

Rp24.202.039.892.

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 the balances of

facility used are amounted to Rp17,426,944,713,

Rp9,456,372,272 and Rp24,202,039,892.

Berdasarkan Surat Persetujuan Perubahan Anggaran

Dasar Perseroan PT First Indo American Leasing

No. 472/CL&AD/BHI/XII/2016, PT Bank Harda

Internasional, Tbk telah menyetujui perubahan struktur

permodalan dan kepemilikan saham serta perubahan

Anggaran Dasar Entitas yang terkait dengan perubahan

struktur permodalan per tanggal 29 Desember 2016.

Based on the Letter of Approval of Change of Articles of

Association of PT First Indo American Leasing

No. 472/CL&AD/BHI/XII/2016, PT Bank Harda

International, Tbk has approved the changes in the

capital structure and shares ownership as well as

changes in the Articles of Association related to the

change in capital structure as of December 29, 2016.

Berdasarkan Surat Permohonan Persetujuan Aksi

Korporasi dan Pemberitahuan Susunan Direksi dan

Dewan Komisaris No. 005/DIR/CORP.LEGAL/I/2017

tertanggal 12 Januari 2017, Bank Harda telah menyetujui;

(i) Perubahan seluruh Anggaran Dasar Entitas untuk

disesuaikan dengan Anggaran Dasar Perusahaan Terbuka

(Tbk) termasuk di dalamnya perubahan struktur

permodalan dan susunan pemegang saham sebagai hasil

pelaksanaan IPO; (ii) Pengesampingan ketentuan dalam

Perjanjian Kredit khususnya yang mengenai kewajiban

persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank atas

perubahan susunan pemegang saham dan kewajiban

pemberitahuan tertulis kepada Bank atas pemberian

jaminan perusahaan dari Entitas kepada Pihak Ketiga.

Dalam surat tersebut, Bank Harda juga telah menerima

pemberitahuan rencana perubahan susunan Direksi dan

Dewan Komisaris Entitas.

Based on the Application for Approval of Corporate

Actions and Notice on Boards of Directors and Board of

Commissioners No. 005/DIR/CORP.LEGAL/I/2017 dated

January 12, 2017, Bank Harda has approved; (i) Change

in the Articles of Association to conform with the Statutes

of the Listed Company (Tbk) including changes to the

capital and shareholders structures and as a result of the

IPO; (ii) Waiver provisions of the Credit Agreement

especially regarding obligations having prior written

approval from the Bank on the change of shareholder

structure and obligations written notice to the Bank for

providing corporate guarantee of the Entity to third

parties. In the letter, Bank Harda has also received

notice of the plan to change the composition of the Board

of Directors and Board of Commissioners.

PT Bank Sinarmas, Tbk PT Bank Sinarmas, Tbk

Entitas memperoleh fasilitas kredit dari

PT Bank Sinarmas, Tbk dengan rincian sebagai berikut:

Entity obtained credit facilities from PT Bank

Sinarmas, Tbk as follows:

a. Pada tanggal 19 Juni 2013 berdasarkan Akta No. 75

dihadapan Hartojo, S.H., Notaris di Jakarta Entitas

memperolah fasilitas kredit sebesar

Rp25.000.000.000 bersifat term loan dari PT Bank

Sinarmas, Tbk dengan jangka waktu 4 tahun dan

tingkat suku bunga 11% per tahun.

a. On June 19, 2013, based on Notarial Deed No. 75 of

Hartojo, S.H., Notary in Jakarta, the Entity obtained

credit facility amounted Rp25,000,000,000 as term

loan from PT Bank Sinarmas, Tbk, with a 4 year

period and interest rate 11% per annum.

b. Pada tanggal 18 Desember 2014 berdasarkan Akta

No. 704 dihadapan Hartojo, S.H., Notaris di Jakarta

Entitas memperolah fasilitas kredit sebesar

Rp200.000.000.000 bersifat term loan dari PT Bank

Sinarmas, Tbk dengan jangka waktu 4 tahun dan

tingkat suku bunga 14% per tahun.

b. On December 18, 2014, based on Notarial Deed

No. 704 of Hartojo, S.H., Notary in Jakarta, the

Entity obtained credit facility amounted

Rp200,000,000,000 as term loan from PT Bank

Sinarmas, Tbk, with a 4 year periods and interest rate

14% per annum.

c. Pada tanggal 7 Desember 2015 berdasarkan

Addendum Perjanjian Kredit No. 002/P-036/TL-

2/XII/2015-2, Entitas memperoleh fasilitas kredit

sebesar Rp225.000.000.000 bersifat term loan dengan

kelonggaran tarik Rp70.000.000.000 dari

PT Bank Sinarmas, Tbk dengan jangka waktu 4 tahun

dan tingkat suku bunga 14,5% per tahun.

c. On December 7, 2015, based on Credit Agreement

Addendum No. 002/P-036/TL-2/XII/2015-2, the Entity

obtained a credit facility amounted

Rp225,000,000,000 as term loan with pull allowances

Rp70,000,000,000 from PT Bank Sinarmas, Tbk, with

a 4 year periods and interest rate 14,5% per annum.

Page 74: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

69

12. UTANG BANK - Lanjutan 12. BANK LOANS - Continued

PT Bank Sinarmas, Tbk - Lanjutan PT Bank Sinarmas, Tbk - Continued

d. Pada tanggal 22 September 2016 berdasarkan Akta

No. 423 dihadapan Hartojo, S.H., Notaris di Jakarta

Entitas memperolah fasilitas kredit sebesar

Rp100.000.000.000 bersifat term loan dari

PT Bank Sinarmas, Tbk dengan jangka waktu 4 tahun

dan tingkat suku bunga 14,00% per tahun.

d. On September 22, 2016, based on Notarial Deed No.

423 of Hartojo, S.H., Notary in Jakarta, the Entity

obtained a credit facility amounted

Rp100,000,000,000 as term loan from PT Bank

Sinarmas, Tbk, with a 4 year periods and interest rate

14.00% per annum.

Agunan atas pinjaman kepada PT Bank Sinarmas, Tbk

adalah sebagai berikut:

1. Penambahan objek jaminan berupa Piutang Usaha

Lancar atas pembiayaan kendaraan bermotor roda

empat Entitas sebesar 125% dari Outstanding kredit

atas pembiayaan kendaraan bermotor roda empat

dengan BPKB beserta kelengkapannya.

2. Jaminan-jaminan lainnya yang mungkin akan ada di

kemudian hari dan/atau telah dan/atau akan diberikan

oleh Entitas dan/atau pihak lain siapapun juga.

Loan’s Collateral from PT Bank Sinarmas, Tbk as

follows:

1. The addition of collateral of the Entity’Current

Accounts Receivable Lease financing for four

wheeled vehicles at 125% of the credit with BPKB

along with the supporting.

2. Other collaterals that may be arised in the future

and/or have been and/or will be provided by the

Entity and/or any other parties as well.

Bank kovenan:

Selama entitas belum membayar lunas hutang atau batas

waktu penarikan dan atau penggunaan fasilitas kredit

belum berakhir, entitas/penjamin dengan pemberitahuan

tertulis terlebih dahulu kepada Bank diperkenakan

melakukan hal-hal Merubah anggaran dasar, susunan

pengurus dan susunan pemegang saham.

Bank’s covenant:

On condition the entity has not repaid the loan or

withdrawal deadline and or use of the credit facility is

not over, the entity/guarantor with prior written

notification to the Bank is allowed to do things as

changing the statutes, composition of management and

shareholder structure.

Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 saldo

fasilitas yang digunakan adalah sebesar

Rp235.101.795.421, Rp127.812.710.552 dan

Rp19.047.286.864.

As of December 31, 2016 ,2015 and 2014 the balance of

facility used are amounted to Rp235,101,795,421,

Rp127,812,710,552 and Rp19,047,286,864.

Berdasarkan Surat Pemberitahuan Rencana Perubahan

Anggaran Dasar No. 093/DIR/CORP.LEGAL/XII/2016

tertanggal 9 Desember 2016, PT Bank Sinarmas, Tbk

telah menerima pemberitahuan rencana perubahan

Anggaran Dasar dan susunan pemegang saham tertanggal

3 Januari 2017.

Based on the Notification Letter of Statute Amendment

Plan No. 093/DIR/CORP.LEGAL/XII/2016 dated

December 9, 2016, PT Bank Sinarmas, Tbk has received

such notice of amendment plan of Statute and

composition of shareholders dated January 3, 2017.

Berdasarkan surat No.OL.022/2017/CM/CR-AO/TH

tertanggal 6 Februari 2017, PT Bank Sinarmas, Tbk telah

setuju untuk merubah ketentuan terkait hal yang dilarang

menjadi selama fasilitas kredit masih terutang, debitur

tidak diperkenankan untuk merubah anggaran dasar dan

susunan pengurus dan susunan pemegang saham

mayoritas tanpa pemberitahuan tertulis kepada Bank.

Based on the letter No.OL.022 / 2017 / CM / CR-AO / TH

dated February 6, 2017, PT Bank Sinarmas, Tbk has

agreed to amend the provisions related such not allowed

things to become so long as the credit facility is still

outstanding, debtor is not allowed to alter the articles of

association and the composition of management and

shareholding structure of the majority without written

notice to the Bank.

Syarat lainnya: Other condition:

Gearing Ratio (rasio utang Bank terhadap modal)

maksimal 8 kali.

Gearing Ratio (Bank debt ratio to capital) up to 8 times.

Page 75: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

70

12. UTANG BANK - Lanjutan 12. BANK LOANS - Continued

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan

Banten, Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat and

Banten, Tbk

Entitas memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank

Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk

dengan rincian sebagai berikut:

Entity obtained credit facilities from PT Bank

Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk as

follows:

a. Pada tanggal 4 Juni 2014 berdasarkan Akta No. 1

dihadapan Surdjono Arham, S.H., M.Kn., Notaris di

Jakarta Entitas memperolah fasilitas kredit modal

kerja sebesar Rp20.000.000.000 bersifat non-

revolving dari PT Bank Pembangunan Daerah Jawa

Barat dan Banten, Tbk dengan jangka waktu 42 bulan

sejak akad kredit termasuk jangka waktu penarikan,

jangka waktu kredit setelah pencairan maksimum 36

bulan, dan tingkat suku bunga 12,50 % per tahun.

a. On June 4, 2014 based on Deed No. 1 of Surdjono

Arham, SH, M.Kn., Notary in Jakarta, the Entity

obtained a non-revolving working capital credit

facility amounting to Rp20,000,000,000 of PT Bank

Pembangunan Daerah Jawa Barat and Banten, Tbk

with a period of 42 months since the credit contract

including a period of withdrawal, the period after

thawing credit maximum 36 months, and interest

rates 12.50% per annum.

b. Pada tanggal 18 Desember 2014 berdasarkan Akta

No. 3 dihadapan Surdjono Arham, S.H., M.Kn.,

Notaris di Jakarta Entitas memperolah fasilitas kredit

modal kerja sebesar Rp20.000.000.000 bersifat non-

revolving dari PT Bank Pembangunan Daerah Jawa

Barat dan Banten, Tbk dengan jangka waktu 42 bulan

sejak akad kredit termasuk jangka waktu penarikan,

jangka waktu kredit setelah pencairan maksimum 36

bulan, dan tingkat suku bunga 12,75 % per tahun.

b. On December 18, 2014 based on Deed No. 3 of

Surdjono Arham, SH, M.Kn., Notary in Jakarta

Entities obtained a non-revolving working capital

credit facility amounting to Rp20,000,000,000 of

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat and

Banten, Tbk with a period of 42 months from the

credit contract including a period of withdrawal, the

period after thawing credit maximum 36 months,

and interest rates 12.75% per annum.

c. Pada tanggal 22 September 2016 berdasarkan Akta

No. 06 dihadapan Arman Lany, S.H., M.H., Notaris

di Jakarta Entitas memperolah fasilitas kredit modal

kerja sebesar Rp20.000.000.000 bersifat non-

revolving dari PT Bank Pembangunan Daerah Jawa

Barat dan Banten, Tbk dengan jangka waktu 40 bulan

sejak akad kredit termasuk jangka waktu penarikan,

jangka waktu kredit setelah pencairan maksimum 36

bulan, dan tingkat suku bunga 13,00 % per tahun.

c. On September 22, 2016 based on Deed No. 06 of

Arman Lany, SH, M.H., Notary in Jakarta Entities

obtained a non-revolving working capital credit

facility amounting to Rp20,000,000,000 of

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat and

Banten, Tbk with a period of 40 months from the

credit contract including a period of withdrawal, the

period after thawing credit maximum 36 months,

and interest rates 13.00% per annum.

Agunan atas pinjaman kepada PT Bank Pembangunan

Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk adalah sebagai

berikut:

1. Segala harta kekayaan penerima kredit, baik bergerak

maupun tidak bergerak, baik yang sudah ada maupun

yang akan ada di kemudian hari menjadi jaminan bagi

pelunasan jumlah kredit yang timbul karena

perjanjian kredit ini.

2. Guna lebih menjamin pembayaran kembali kredit,

Entitas menyerahkan kepada Bank jaminan berupa

Daftar Hak Tagih kepada end user dengan kategori

lancar minimal 110% dari outstanding atau senilai

Rp22.000.000.000.

Loan’s Collateral from PT Bank Pembangunan Daerah

Jawa Barat and Banten, Tbk are as follows:

1. All properties of the credit recipient, whether

movable or immovable, either already exist or will

exist in the future become a guarantee for repayment

of the amount of credit arising from this agreement.

2. In order to secure the repayment of the credit, the

Entity shall submit to the Bank guarantee in the form

of List of Rights to Claim to the end users with a

minimum of 110% of outstanding with current

category or Rp22,000,000,000.

Page 76: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

71

12. UTANG BANK - Lanjutan 12. BANK LOANS - Continued

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan

Banten, Tbk - Lanjutan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat and

Banten, Tbk - Continued

Bank kovenan:

1. Tanpa pemberitahuan dan persetujuan tertulis terlebih

dahulu dari Bank, entitas tidak diperbolehkan:

a. melakukan merger, akuisisi yang dapat

menghambat pembayaran;

b. menandatangani perjanjian dengan pihak ketiga

yang dapat mengurangi/mempengaruhi

kemampuan Entitas dalam melaksanakan

kewajiban angsuran kecuali dalam rangka

menjalankan aktivitas usahanya;

c. menjual/memindahtangankan atau dengan cara

apapun melepaskan sebagian atau seluruh harta

Entitas selain dalam rangka aktivitas usahanya;

d. memberikan pinjaman termasuk kepada para

pemegang saham, kecuali dalam rangka kegiatan

usahanya sehari-hari;

e. mengalihkan seluruh/sebagian hak dan kewajiban

Bank kepada pihak ketiga;

f. membubarkan perusahaan, meminta dinyatakan

pailit atau penundaan pembayaran;

g. memindahtangankan perusahaan dalam bentuk

atau nama apapun kepada pihak ketiga;

h. menjual atau memindahtangankan atau

melepaskan sebagian atau seluruh harta kekayaan

entitas yang sudah diserahkan sebagai agunan

kepada Bank, selain dalam rangka aktivitas

usahanya;

i. menyerahkan sebagian atau seluruh hak dan/atau

kewajiban Entity atas fasilitas kredit kepada pihak

lain;

j. mengikatkan diri sebagai penjamin hutang atau

menjaminkan harta kekayaan entitas yang

dibiayai kepada pihak lain.

2. menyampaikan pemberitahuan secara tertulis

selambat-lambatnya 14 hari kerja dalam hal:

a. melakukan investasi yang material lebih dari 50%

dari laba bersih entitas untuk setiap tahun buku

berjalan, dan/atau di luar aktivitas usaha

perusahaan;

b. membayarkan/membagikan dividen kepada para

pemegang saham debitur lebih dari 50% dari laba

bersih entitas untuk setiap tahun buku berjalan

sampai dengan pelunasan fasilitas kredit;

c. mengubah susunan pengurus dan pemegang

saham selama sesuai ketentuan yang berlaku.

Bank’s covenant:

1. Without prior written notification and consent of the

Bank, the entity is not allowed to:

a. do mergers, acquisitions that could obstruct the

payments;

b. sign an agreement with a third party that can

reduce/affect the ability of the Entity in carrying

out the installment obligation, except to in respect

to run its business activities;

c. sell / transfer or in any manner to waive whole or

partly of the Entity’s property other than in

respect of its business activities;

d. grant loans, including to shareholders, except in

respect of daily business activities;

e. transfer whole/partly of the rights and obligations

to the Bank to third parties;

f. dissolve the company, file for bankruptcy;

g. handover company in any forms or any name

whatsoever to third parties;

h. sell or handover or dispose whole or partly of the

entity’s property that has been submitted as

collateral to the Bank, other than in respect of its

business activities;

i. handover whole or partly of the Entity’s rights

and/or obligations for the loan to other parties;

j. bind itself as use as guarantee of the entity’s

property to other parties.

2. submit a written notice within 14 working days in

case of:

a. having material investment of more than 50% of

entity’s net income for each fiscal year, and/or

outside of the company's business activities;

b. payment/distribution of dividends to the

shareholders of the debtor more than 50% of

entity’s net income for each fiscal year up to

repayment of the credit facility;

c. changing the composition of management and

shareholders according to the appropriate

regulations.

Page 77: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

72

12. UTANG BANK - Lanjutan 12. BANK LOANS - Continued

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan

Banten, Tbk - Lanjutan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat and

Banten, Tbk - Continued

Bank kovenan - Lanjutan: Banks covenant - Continued:

3. segera melaporkan kepada Bank secara tertulis paling

lambat 7 hari kerja tentang adanya kejadian di bawah

ini berikut upaya penyelesaiannya;

a. adanya perkara atau tuntutan atau somasi yang

bersifat material dan dapat mengganggu aktivitas

usaha entitas, baik perdata maupun pidana;

b. adanya kerusakan, kerugian, atau kemusnahan

atas harta kekayaan entitas serta barang-barang

jaminan yang bersifat material;

c. adanya pengurus entitas yang melanggar

Anggaran Dasar;

d. setiap informasi penting dan dapat mempengaruhi

kemampuan entitas dalam membayar kewajiban

kepada Bank dalam menjalankan usahanya;

e. perubahan atas setiap pernyataan dan jaminan.

3. immediately report to the Bank in writing within 7

working days of the following events below including

the settlement efforts;

a. existing signficant cases or claims or subpoena

and can interfere with the entity’s business

activity, either civil or criminal;

b. any damage, loss, or extinction, of the entity’s

property as well as material collateralized items;

c. any violations in the Entity’s Statute by the board

of management;

d. any significant information and can affect the

ability of entity to pay its obligation to the Bank

in running the operations;

e. any changes to representations and warranties.

Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 saldo

fasilitas yang digunakan adalah sebesar

Rp31.007.127.914 Rp25.757.437.914 dan

Rp17.162.566.719.

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 the balances of

facility used are amounted to Rp31,007,127,914,

Rp25,757,437,914 and Rp17,162,566,719.

Berdasarkan Surat No. 0096/JBR-KOM/2017 tertanggal

17 Januari 2017, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa

Barat dan Banten, Tbk telah menyetujui untuk

mengesampingkan secara tertulis ketentuan mengenai

kewajiban pemberitahuan dan persetujuan tertulis terlebih

dahulu dari Bank atas pemberian jaminan perusahaan

(corporate guarantee) dari perseroan kepada Pihak

Ketiga.

Based on the letter No. 0096/JBR-KOM/2017 dated

January 17, 2017, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa

Barat an Banten, Tbk has agreed to waive in writing the

provisions regarding the obligation of notification and

prior written approval of the Bank on giving company’s

guarantee (corporate guarantee) to third parties.

Syarat-syarat lainnya: Other conditions:

1. Mempertahankan rasio-rasio keuangan Debitur

dengan menjaga Rasio Keuangan:

1. Maintain the Debtor's financial ratios by maintaining

the Financial Ratios:

2. Debt to Equity (DER) atau Gearing Ratio maksimal

sebesar 10 kali

2. Debt to Equity (DER) or Gearing Ratio maximum of

10 times

3. Rasio antara piutang pembiayaan dengan hutang

bank lebih dari 1 kali

3. Ratio between financing receivables and bank loans

more than 1 time

4. Menjaga NPL Up 90 hari tidak lebih dari 3 % dari

total pembiayaan. Apabila kondisi NPL 90 Up lebih

dari 3%, maka pencairan ditangguhkan sampai

dnegan diperbaikinya NPL Perseroan sesuai dengan

ketentuan bank.

4. Keeping NPL Up 90 days is not more than 3% of total

financing. If the NPL condition of 90 Up is more than

3%, then the withdrawal is deferred until the revised

NPL of the Company in accordance with the

provisions of the bank.

PT Bank Mestika Dharma, Tbk PT Bank Mestika Dharma, Tbk

Pada tanggal 21 Desember 2016 berdasarkan Akta

No. 58, dihadapan Jap Sun Jaw, S.H., Notaris di Jakarta,

Entitas mendapat fasilitas kredit modal kerja dari

PT Bank Mestika Dharma, Tbk sebesar

Rp80.000.000.000 dengan jangka waktu pinjaman 5

(lima) tahun dengan bunga sebesar 11,5%.

On December 21, 2016, based on Notarial Deed No. 58

of Jap Sun Jaw , S.H., Notary in Jakarta, the Entity

obtained a loan working capital credit facility from

PT Bank Mestika Dharma, Tbk amounted

Rp80,000,000,000, with a 5 (five) year period and

interest rate 11,5% per annum.

Page 78: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

73

12. UTANG BANK – Lanjutan 12. BANK LOANS - Continued

PT Bank Mestika Dharma, Tbk - Lanjutan PT Bank Mestika Dharma, Tbk - Continued

Agunan atas pinjaman kepada PT Bank Mestika Dharma,

Tbk berupa Piutang dari Entitas yang dibebani fidusia

dengan minimal sebesar 111,11% dari nilai outstanding

pinjaman.

Loan’s Collateral from PT Bank Mestika Dharma, Tbk in

the form of fiduciary of receivables with a minimum of

111.11% of the outstanding balance of the loan.

Bank kovenan:

Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank,

entitas dilarang:

a. melakukan merger, akuisisi yang dapat menghambat

pembayaran;

b. menjamin kepada Bank lain dan/atau pihak lain

ketiga manapun juga, piutang-piutang yg telah

diserahkan sebagai jaminan kepada Bank;

c. menarik melampaui batas plafond;

d. melakukan fasilitas selain daripada yang ditentukan;

e. mengajukan permohonan dan/atau menyuruh pihak

lain mengajukan permohonan kepada pengadilan

untuk dinyatakan pailit;

f. melakukan transaksi kepada satu pihak tidak terbatas

pada perusahaan afiliasinya di luar cara-cara

kebiasaan dagang yang ada;

Bank’s covenant:

Without the prior written consent of the Bank, the entity

is not allowed to:

a. do mergers, acquisitions that could obstruct the

payments;

b. guarantee to the other Banks and/or any other third

parties, receivables that have been submitted as

collateral to the Bank;

c. withdraw exceeding the ceiling;

d. do the facilities other than those specified;

e. apply for and/or encourages other parties to file for

bankruptcy;

f. make transactions to one party that is not limited to

affiliated companies outside the common practice of

business;

Syarat-syarat lainnya: Other conditions:

1. Wajib memiliki rasio piutang pembiayaan netto

terhadap total aset paling rendah 40%

1. Must have ratio of net financing receivables to total

assets at least 40%

2. Gearing rasio maksimum 8 atau currnet ratio dibawah

angka 1

2. Gearing maximum ratio of 8 or currnet ratio below

number 1

3. Non Performing Loan (NPL) wajib dimaintain < 5%

berdasarkan outstanding piutang menunggak > 90

hari terhadap total piutang pembiayaan

3. Non Performing Loan (NPL) shall be maintained

<5% based on outstanding receivables arising from>

90 days to total financing receivables

4. Total Write Off dan Loan On Ayda berada diatas 3%

dari nilai piutnag kotor

4. Total Write Off and Loan On Ayda are above 3% of

the gross receipt value

Bank kovenan - Lanjutan Bank’s covenant - Continued:

Tanpa pemberitahuan tertulis terlebih dahulu dari Bank,

Entitas dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut:

a. memperoleh pinjaman baru; dan

b. mengubah susunan pengurus perusahaan dan

pemegang saham mayoritas.

Without prior written notification to the Bank, the Entity

is not allowed to:

a. obtain a new loan; and

b. change the composition of management of the

company and the majority shareholder.

Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 saldo

fasilitas yang digunakan adalah sebesar Rp3.430.396.527,

nihil dan nihil.

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 the balance of

facility used are amounted to Rp3,430,396,527, nil and

nil.

Berdasarkan Surat Pemberitahuan Rencana Perubahan

Susunan Direksi dan Dewan Komisaris dalam Rangka

Penawaran Umum Perdana Saham

No. 022/DIR/CORP.LEGAL/II/2017 tanggal 6 Februari

2017, per tanggal 10 Februari 2017 Bank telah menerima

pemberitahuan diawal atas rencana perubahan susunan

Direksi dan Komisaris Perseroan.

Based on the Notice Letter of Change of Directors and

the Board of Commissioners Plan in the frame of Initial

Public Offering No. 022/DIR/CORP.LEGAL/II/2017

dated February 6, 2017, as of February 10, 2017 the

Bank had received early notification of of the changes

plan in the composition of the Board of Directors and

Commissioners of the Company.

Page 79: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

74

12. UTANG BANK – Lanjutan 12. BANK LOANS - Continued

PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga, Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga, Tbk

Pada tanggal 11 September 2012, Entitas melakukan

perjanjian kredit dengan PT Bank Rakyat Indonesia

Agroniaga, Tbk., dengan Akta No. 5, dihadapan

Ny. Anne Meyanne Alwie, SH, notaris di Jakarta.

Memberikan kredit Modal Kerja dengan fasilitas

Pinjaman Angsuran Tetap (PTA) dengan jumlah

maksimum Rp 50.000.000.000, dengan tingkat suku

bunga 11,5% per tahun dan jangka waktu selama 4 tahun

atau 48 bulan yang terhitung sejak tanggal pencairan

pertama.

On September 11, 2012, the Entity has entered a credit

agreement with PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga,

Tbk., By Deed. No. 5, before Ny. Anne Meyanne Alwie,

SH, notary in Jakarta. Granting working capital credit

with fixed installment loan facility for the maximum

amount of Rp 50,000,000,000, with 11.5% interest rate

per annum and period of 4 years or 48 months from the

date of first withdrawal.

Agunan atas pinjaman kepada PT Bank Rakyat Indonesia

Agroniaga, Tbk adalah tagihan/piutang kepada end user

minimal sebesar 10% dari outstanding dengan nilai

penjaminan fidusia minimal sebesar 100% dari plafond.

Loan’s Collaterals from PT Bank Rakyat Indonesia

Agroniaga, Tbk are as follows: bills / debts to the end

user at least 10% of the outstanding value of fiduciary

guarantee a minimum of 100% of the plafond.

Bank kovenan:

Tanpa pemberitahuan tertulis terlebih dahulu dari Bank,

Entitas dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut:

a. merubah Anggaran Dasar dan atau merubah susunan

pengurus atau pemegang saham dan komposisi

permodalan.

b. mengingatkan diri sebagai penjamin terhadap pihak

lain dan atau menjaminkan kekayaan perusahaan

kepada pihak lain

c. menyerahkan kepada pihak lain seluruh atau sebagian

hak dan atau kewajiban Entitas

d. memberikan pinjaman kepada pihak terkait

e. mengadakan transaksi dengan seseorang atau pihak

lain, termasuk tetapi tidak terbatas pada perusahaan

afiliasinya, dengan cara-cara yang berada di luar

prkatek - praktek dan kebiasaan yang wajar dan

melakukan pembeliaan yang lebih mahal dan

melakukan penjualan lebih murah dari harga pasar.

f. melakukan penyertaan saham atau investasi baru

g. mengajukan permohonan pernyataan pailit kepada

Pengadilan Niaga untuk menyatakan pailit dari

Entitas sendiri.

Bank’s covenant:

Without prior written notification to the Bank, the Entity

is not allowed to:

a. change the Statutes and or the composition of the

board or the shareholders and the composition of

capital.

b. bind itself as guarantor against other parties and or

pledge entity’s property to other parties.

c. submit to the other parties whole all or partly of the

Entity’s rights and or obligations

d. granting loans to related parties

e. enter into transactions with any other people or

party, including but not limited to the affiliated

company, in any manners that are beyond the

common practices and do the more expensive

purchasing and cheaper selling than the market price.

f. doing investments in shares or new investment

g. filing for bankruptcy declaration to the Commercial

Court to declare the bankruptcy of the Entity own.

Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 saldo

fasilitas yang digunakan adalah sebesar nihil,

Rp 4.129.160.143 dan Rp 22.021.674.504.

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 the balance of

facility used are amounted to nil, Rp 4,129,160,143 and

Rp 22,021,674,504.

Pada tanggal 17 Juni 2016 Entitas telah melunasi

pinjaman tersebut.

On June 17, 2016 Entity has repaid fully the loan.

Page 80: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

75

13. UTANG SUBORDINASI 13. SUBORDINATED LOAN

2016 2015 2014

Pihak berelasi (Catatan 29) Related party (Note 29)

PT Inti Sukses Danamas 25.000.000.000 25.000.000.000 25.000.000.000 PT Inti Sukses Danamas

PT Inti Sukses Danamas PT Inti Sukses Danamas

PT Inti Sukses Danamas merupakan pemegang saham

Entitas.

PT Inti Sukses Danamas is the Entity’s shareholder.

Berdasarkan perjanjian pinjaman subordinasi tanggal

26 September 2011, Entitas menerima pinjaman

subordinasi dari PT Inti Sukses Danamas sebesar

Rp 25.000.000.000 yang digunakan untuk memperkuat

struktur permodalan. Bunga dibayarkan setiap bulan dan

akan berakhir pada tanggal 26 September 2016.

Based on the subordinated loan agreement, dated

September 26, 2011, the Entity receive subordinated loan

from PT Inti Sukses Danamas amounted

Rp 25,000,000,000 which was used for strengthening the

Entities capital structure. Interest paid every month and

will be due on September 26, 2016.

Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No.10 tanggal

5 Januari 2017 pinjaman ini diperpanjang sampai dengan

tanggal 26 September 2021.

Based on Credit Agreement Deed No.10 dated January 5,

2017 this loan was extended until September 26, 2021.

Biaya bunga yang dikenakan untuk pinjaman tersebut

masing-masing sebesar Rp1.525.000.000,

Rp1.520.833.336 dan Rp1.520.833.336 untuk tahun -

tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016,

2015 dan 2014.

Interest incurred for this facility is amounting to

Rp1,525,000,000, Rp1,520,833,336 and Rp1,520,833,336

for the years ended December 31, 2016, 2015 and 2014.

14. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 14. ACCRUED EXPENSES

2016 2015 2014

Bunga 6.986.720.964 9.796.800.787 5.328.238.783 Interest

Lain-lain 187.414.350 2.598.900 382.547.331 Others

Jumlah 7.174.135.314 9.799.399.687 5.710.786.114 Total

Biaya bunga yang masih harus dibayar merupakan bunga

atas pinjaman kepada Bank sehubungan dengan

pembiayaan konsumen.

The accrued interest cost represents interest on the loan

to the Bank in connection with consumer financing.

15. PERPAJAKAN 15. TAXATION

a. Utang pajak a. Taxes payable

2016 2015 2014

Pajak Penghasilan Income Tax

Pasal 21 185.984.692 199.368.889 348.050.041 Article 21

Pasal 23 34.391.182 30.577.688 25.379.681 Article 23

Pasal 25 226.297.012 152.376.871 301.835.884 Article 25

Pasal 29 367.830.364 425.370.959 238.669.409 Article 29

Pasal 4 ayat 2 15.611.110 3.666.667 11.111.110 Article 4 (2)

Jumlah 830.114.360 811.361.074 925.046.125 Total

Page 81: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

76

15. PERPAJAKAN - Lanjutan 15. TAXATION - Continued

b. Beban pajak b. Tax expenses

2016 2015 2014

Pajak kini (2.724.160.000) (2.403.635.750) (3.585.368.750) Current tax

Pajak tangguhan 25.395.786 (498.478.298) 210.111.088 Deferred tax

Jumlah (2.698.764.214) (2.902.114.048) (3.375.257.662) Total

c. Pajak Kini c. Current Tax

2016 2015 2014

Laba sebelum pajak menurut Income before tax per

laporan laba rugi dan penghasilan statement of profit or loss and

komprehensif lain 10.336.030.474 10.700.306.880 13.019.559.033 other comprehensive income

Perbedaan temporer : Temporary differences :

Penyisihan imbalan kerja 1.229.013.420 1.034.682.699 1.151.153.996 employment benefit

Pembayaran imbalan kerja (1.971.302.512) (3.872.468.127) (1.154.581.879) Employee benefit allowance

Amortisasi 843.872.235 843.872.235 843.872.235 Amortization

Pengaruh pajak atas beban (penghasilan) Tax effect of

yang tidak dapat diperhitungkan non-deductible expense

menurut fiskal (perbedaan tetap): (permanent differences):

Penghasilan bunga (92.005.772) (121.072.304) (238.268.912) Interest income

Depreciation of property and

Penyusutan aset tetap 233.546.874 194.233.855 169.306.250 equipment

Lain-lain 317.485.325 834.988.723 550.435.086 Other

Jumlah perbedaan tetap 459.026.427 908.150.274 481.472.424 Total permanent difference

Laba Fiskal 10.896.640.044 9.614.543.961 14.341.475.809 Fiscal income

Laba Fiskal - pembulatan 10.896.640.000 9.614.543.000 14.341.475.000 Fiscal income - rounded

Beban Pajak Penghasilan 2.724.160.000 2.403.635.750 3.585.368.750 Income Tax Expense

Pajak dibayar dimuka - pasal 25 (2.356.329.636) (1.978.264.791) (3.346.699.341) Prepaid tax article 25

Utang pasal 29 367.830.364 425.370.959 238.669.409 Tax payable article 29

Jumlah penghasilan kena pajak dan beban pajak

penghasilan kini Perusahaan untuk tahun 2016

seperti yang disebutkan di atas dan utang PPh terkait

akan dilaporkan oleh Perusahaan dalam Surat

Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) PPh badan tahun

2016 ke Kantor Pajak.

The amount of the Company’s taxable income and

current income tax expenses for 2016, as stated in the

foregoing, and the related income tax payables will

be reported by the Company in its 2016 annual

income tax return (“SPT”) to be submitted to the Tax

Office.

Jumlah penghasilan kena pajak dan beban pajak

penghasilan kini Perusahaan untuk tahun 2015 dan

2014 seperti yang disebutkan di atas dan utang PPh

terkait telah dilaporkan oleh Perusahaan dalam SPT

PPh badan tahun 2015 dan 2014 ke Kantor Pajak.

The amount of the Company’s taxable income and

current income tax expenses for 2015 and 2014, as

stated in the foregoing, and the related income tax

payables have been reported by the Company in its

2015 and 2014 SPT as submitted to the Tax Office.

Entitas telah memanfaatkan Program Pengampunan

Pajak sesuai dengan Undang-Undang No. 11 Tahun

2016 tentang Pengampunan Pajak. Sehubungan

dengan itu, tidak terdapat klaim atas kelebihan

pembayaran pajak, aset pajak tangguhan atas

akumulasi rugi pajak belum dikompensasi, dan

provisi pajak yang harus disesuaikan atau dihapuskan

(lihat catatan 11).

Entity has made use of Tax Amnesty Program as

stipulated in Law No. 11 Year 2016 concerning the

Tax Amnesty. In relation to that, there are no claims

for overpaid taxes, deferred tax assets on

accumulated tax losses that have not been

compensated, and the provision of tax to be adjusted

or written-off (see note 11).

Page 82: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

77

15. PERPAJAKAN - Lanjutan 15. TAXATION - Continued

c. Pajak Kini - Lanjutan c. Current Tax - Continued

Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:

A Reconciliation between net income before tax expenses and the amount computed by applying the effective tax rate to income before tax of the Entity is as follows:

2016 2015 2014

Laba sebelum pajak menurut Income before tax

laporan laba rugi dan penghasilan per statement of profit or loss and

komprehensif lain 10.336.030.474 10.700.306.880 13.019.559.033 other comprehensif income

Tarif pajak yang berlaku (2.584.007.607) (2.675.076.479) (3.254.889.556) Tax rate

Pengaruh pajak atas beban Tax effect of non-

(penghasilan) yang tidak dapat deductible expense :

diperhitungkan menurut fiskal :

Depreciation of property and

Penyusutan aset tetap (58.386.719) (48.558.464) (42.326.563) equipment

Penghasilan bunga 23.001.443 30.268.076 59.567.228 Interest income

Biaya lain-lain (79.371.331) (208.747.181) (137.608.772) Other

Jumlah (114.756.607) (227.037.569) (120.368.106) Total

Jumlah beban pajak (2.698.764.214) (2.902.114.048) (3.375.257.662) Total tax expense

d. Pajak tangguhan d. Deferred tax

(Dibebankan)/

dikreditkan

(Dibebankan)/ ke penghasilan

dikreditkan komprehensif lain /

ke laporan laba rugi (charged)/ credited to

1 Januari 2016/ (charged)/ credited to other comprehensive 31 Desember 2016/

January 1, 2016 Income statement income December 31, 2016

Aset (liabilitas) pajak Deferred tax assets

tangguhan : (liabilities) :

Imbalan kerja 1.023.441.845 (185.572.273) (26.694.758) 811.174.814 Employee benefits

Amortisasi (1.054.840.293) 210.968.059 - (843.872.234) Amortization

Aset (liabilitas) pajak Deferred tax assets

tangguhan (31.398.448) 25.395.786 (26.694.758) (32.697.420) (liabilities)

(Dibebankan)/

dikreditkan

(Dibebankan)/ ke penghasilan

dikreditkan komprehensif lain /

ke laporan laba rugi (charged)/ credited to

1 Januari 2015/ (charged)/ credited to other comprehensive 31 Desember 2015/

January 1, 2015 Income statement income December 31, 2015

Aset (liabilitas) pajak Deferred tax assets

tangguhan : (liabilities) :

Imbalan kerja 1.177.786.054 (709.446.357) 555.102.148 1.023.441.845 Employee benefits

Amortisasi (1.265.808.352) 210.968.059 - (1.054.840.293) Amortization

Aset (liabilitas) pajak Deferred tax assets

tangguhan (88.022.298) (498.478.298) 555.102.148 (31.398.448) (liabilities)

Page 83: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

78

15. PERPAJAKAN - Lanjutan 15. TAXATION - Continued

d. Pajak tangguhan - Lanjutan d. Deferred tax - Continued

(Dibebankan)/

dikreditkan

(Dibebankan)/ ke penghasilan

dikreditkan komprehensif lain /

ke laporan laba rugi (charged)/ credited to

1 Januari 2014/ (charged)/ credited to other comprehensive 31 Desember 2014/

January 1, 2014 Income statement income December 31, 2014

Aset (liabilitas) pajak Deferred tax assets

tangguhan : (liabilities) :

Imbalan kerja 1.064.131.694 (856.971) 114.511.331 1.177.786.054 Employee benefits

Amortisasi (1.476.776.411) 210.968.059 - (1.265.808.352) Amortization

Aset (liabilitas) pajak Deferred tax assets

tangguhan (412.644.717) 210.111.088 114.511.331 (88.022.298) (liabilities)

16. UTANG LAIN-LAIN 16. OTHERS PAYABLE

2016 2015 2014

Pihak ketiga Third parties

Dealer 5.036.470.084 696.917.775 5.458.827.204 Dealer

BCA Finance 3.590.315.492 3.606.081.214 6.997.439.234 BCA financing

Asuransi 744.673.167 124.479.780 554.629.095 Insurance

Uang muka konsumen 314.955.292 563.080.972 673.024.062 Consumer advance

Lain-lain 871.939.252 2.102.134.057 1.436.800.047 Others

Sub jumlah 10.558.353.287 7.092.693.798 15.120.719.642 Sub total

Pihak berelasi Related parties

Utang atas transaksi premi asuransi Debt for the transaction of

(Catatan 29) 4.550.582.588 5.252.125.798 18.010.923.083 insurance premiums (Note 29)

Jumlah 15.108.935.875 12.344.819.596 33.131.642.725 Total

Utang asuransi merupakan premi asuransi terhadap

resiko kerugian kebakaran dan resiko lainnya yang belum

dibayarkan kepada perusahaan asuransi PT Pan Pasific

Insurance yang juga merupakan pihak berelasi.

The payable insurance is insurance premiums against

fire loss risk and other risks that have not been paid to

the insurance company PT Pan Pacific Insurance which

is also related parties.

Utang dealer merupakan utang kepada dealer sehubungan

dengan transaksi pembelian kendaraan bermotor roda

empat oleh Entitas untuk pembiayaan konsumen.

Payables to dealers represent payables in connection

with purchase transactions of four wheeled motor

vehicles by the Entity for consumer financing.

Utang kepada PT Bank Central Asia, Tbk finance

merupakan fasilitas pembiayaan kendaraan entitas.

Fasilitas ini dijamin dengan penyerahan hak kepemilikan

secara fidusia atas kendaraan yang dibiayai tersebut.

Payable to PT Bank Central Asia, Tbk represents

vehicles entity’s financing facilities obtained. These

facilities are collateralized by fiduciary tranfers of

ownership on the assets financed.

Uang muka konsumen merupakan utang yang timbul

sehubungan dengan penerimaan angsuran dari konsumen.

Consumers’ advances represent payables in connection

with the installment payment from consumers.

Page 84: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

79

17. MODAL SAHAM 17. CAPITAL STOCK

Berdasarkan akta No. 48, tanggal 28 Juli 2011,

dihadapan Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, yang

pemberitahuannya telah diterima oleh Menteri Hukum

dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-

AH.01.10-26992 tertanggal 19 Agustus 2011 mengenai

peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari

Rp55.000.000.000 menjadi Rp57.250.000.000.

Based on the Deed No. 48, dated July 28, 2011, of

Fathiah Helmi, SH, notary in Jakarta, which notice has

been received by the Minister of Law and Human Rights

of the Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.10-26992

dated August 19, 2011 concerning the increase in issued

and paid-in capital from Rp55,000,000,000 to

Rp57,250,000,000.

Berdasarkan akta No. 30, tanggal 18 September 2012,

dihadapan Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, yang

pemberitahuannya telah diterima oleh Menteri Hukum

dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-

AH.01.10-35880 tanggal 3 Oktober 2012 mengenai

perubahan kepemilikan saham oleh pemegang saham.

Based on the Deed No. 30, dated September 18, 2012,

Fathiah Helmi, SH, notary in Jakarta, which notice has

been received by the Minister of Law and Human Rights

of the Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.10-35880

dated October 3, 2012 concerning changes of ownership

shares by shareholders.

Modal ditempatkan dan disetor penuh pada tanggal

31 Desember 2016, 2015 dan 2014 adalah sebagai

berikut:

Issued and fully paid shares as of December 31, 2016,

2015 and 2014 are as follows:

Nama Pemegang Saham

Saham/

Shares

Persentase

Kepemilikan/

Percentage

Ownership

Jumlah/

Amount

Shareholders

PT Inti Sukses Danamas 36.070.000 63% 36.070.000.000 PT Inti Sukses Danamas

PT Multikem Suplindo 14.025.000 24,5% 14.025.000.000 PT Multikem Suplindo

Sakuma International S.A 7.155.000 12,5% 7.155.000.000 Sakuma International S.A

Jumlah 57.250.000 100% 57.250.000.000 Total

Tidak ada kepemilikan saham Perusahaan oleh Direksi

dan Komisaris Perusahaan.

No Company's share ownership by the Company's Board

of Directors and Commissioners.

18. TAMBAHAN MODAL DISETOR 18. ADDITIONAL PAID IN CAPITAL STOCK

Rincian akun tambahan modal disetor adalah sebagai

berikut:

Details of additional paid-in capital account are as follows:

2016 2015 2014

Agio saham 10.000.000 10.000.000 10.000.000 Paid in capital

Selisih antara aset Difference between tax

dan liabilitas amnesty assets and

pengampunan pajak 600.000.000 - - liabilities

Jumlah 610.000.000 10.000.000 10.000.000 Total

Entitas telah mendeklarasikan aset dan liabilitas

pengampunan pajak sehubungan dengan program

Pengampunan Pajak sesuai dengan Undang-Undang No.

11 Tahun 2016 melalui Surat Pernyataan Harta untuk

Pengampunan Pajak/Surat Pernyataan Harta (SPHPP)

tertangal 20 September 2016 dan telah memperoleh Surat

Keterangan Pengampunan Pajak/Surat Keterangan

(SKPP) No. KET-6066/PP/WPJ.06/2016 tertanggal

27 September 2016. Aset pengampunan pajak yang

dideklarasi berjumlah Rp600.000.000 dan liabilitas

pengampunan pajak terkait dengan perolehan aset

pengampunan pajak berjumlah nihil, selisih antara aset

dan liabilitas pengampunan pajak sejumlah

Rp600.000.000 diakui di ekuitas sebagai tambahan modal

disetor.

Entity has declared tax amnesty assets and liabilities in

connection with the Tax Amnesty program in accordance

with Law No. 11 Year 2016 through the Assets Declaration

for Tax Amnesty Letter (Surat Pernyataan Harta untuk

Pengampunan Pajak/Surat Pernyataan Harta or SPHPP)

dated September 20, 2016 and has obtained Tax Amnesty

Approval Letter (Surat Keterangan Pengampunan Pajak /

Surat Keterangan or SKPP) No. KET-6066/PP/WPJ.06/2016

dated September 27, 2016. The assets declared for tax

amnesty amounted to Rp60,000,000 and the liabilities

declared associated with the acquisition of tax amnesty assets

amounted to nil, the difference between tax amnesty assets

and liabilities amounted to Rp600,000,000 is recognized in

the equity as additional paid in capital.

Page 85: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

80

19. PENDAPATAN SEWA PEMBIAYAAN 19. FINANCE LEASE INCOME

Akun ini rnerupakan pendapatan yang berasal dari

transaksi sewa pembiayaan yang meliputi barang modal

untuk konstruksi, pertambangan, pertanian, perkebunan,

transportasi dan lain-lain. Tidak ada pelanggan dengan

nilai pendapatan neto melebihi 10% dari jumlah

pendapatan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-

tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014.

This account represents income arising from finance

leases involving various capital goods for construction,

mining, agricultural, plantation, transpolfation and

other sectors. No income from single customer of more

than 10% of the total income for the years ended

December 31, 2016, 2015 and 2014.

Perusahaan tidak memiliki pendapatan sewa pembiayaan

yang berasal dari pihak berelasi.

The Company does not have financing lease income

originated from related party.

20. PENDAPATAN PEMBIAYAAN KONSUMEN 20. CONSUMER FINANCE INCOME

Akun ini merupakan pendapatan yang berasal dan

transaksi pembiayaan untuk pembelian barang-barang

konsumsi. Tidak ada pelanggan dengan nilai pendapatan

neto melebihi 10% dari jumlah pendapatan untuk tahun

berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016, 2015

dan 2014.

This account represents income arising from financing

transactions for consumer goods. No income from single

customer of more than 10% of total income for the years

then ended December 31, 2016, 2015 and 2014.

Perusahaan tidak memiliki pendapatan pembiayaan

konsumen yang berasal dari pihak berelasi.

The Company does not have consumer financing income

from related party.

21. PENDAPATAN OPERASI LAIN 21. OTHER INCOME OPERATION

2016 2015 2014

Administrasi 13.201.926.749 11.017.617.995 45.728.187.319 Administration

Denda 7.173.564.503 11.236.575.395 11.780.754.084 Penalty

Asuransi 3.060.518.373 11.496.163.805 18.170.964.259 Insurance

Jumlah 23.436.009.625 33.750.357.195 75.679.905.662 Total

22. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 22. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES

2016 2015 2014

Gaji dan tunjangan 39.090.575.544 46.355.049.083 58.790.600.216 Salaries and allowances

Perjalanan dan transportasi 9.357.929.863 6.538.754.711 18.305.813.560 Travelling and transportation

Biaya sewa 7.018.174.788 6.859.888.876 6.944.007.133 Rent

Perbaikan dan pemeliharaan 4.531.075.366 4.640.278.300 4.713.503.624 Repairs and maintenance

Perlengkapan 3.927.912.584 4.310.436.771 5.292.352.044 Utilities

Jasa tenaga ahli 3.382.528.291 4.520.783.681 4.108.172.788 Professional fees

Biaya penyusutan dan amortisasi 2.070.559.415 2.780.973.665 3.740.413.021 Depreciation and amortization

Perijinan 1.674.677.425 1.623.237.248 3.045.593.274 License and permit

Penyisihan imbalan kerja 1.229.013.420 1.034.682.699 1.278.308.263 Employee benefit

Pelatihan 976.021.534 73.057.821 83.455.462 Training

Peralatan kantor 839.231.102 953.461.458 2.004.798.452 Office supplies

Pengecekan BPKB 489.935.000 1.255.380.000 4.574.083.400 BPKB checking

Representasi 443.686.882 674.836.009 1.118.103.326 Entertainment

Pengiriman dokumen 438.947.207 568.576.830 856.546.922 Freight paid

Asuransi kendaraan 328.608.602 346.405.191 155.015.800 Insurance vehicle

Iklan dan promosi 64.568.034 68.613.865 87.358.645 Advertisement and promotion

Lain-lain 1.407.402.473 2.196.358.216 2.494.687.089 Miscellaneous

Jumlah 77.270.847.530 84.800.774.424 117.592.813.019 Total

Page 86: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

81

23. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN 23. INTEREST EXPENSES

2016 2015 2014

Beban bunga 68.857.500.172 65.620.100.529 62.522.839.494 Interest expenses

Administrasi bank 5.363.489.214 3.316.419.654 6.703.205.371 Bank administration

Jumlah 74.220.989.386 68.936.520.183 69.226.044.865 Total

24. PENDAPATAN KEUANGAN 24. FINANCE INCOME

2016 2015 2014

Pendapatan bunga 92.005.772 121.072.304 238.268.912 Interest income

Jumlah 92.005.772 121.072.304 238.268.912 Total

25. BEBAN LAIN-LAIN 25. OTHER EXPENSES

2016 2015 2014

Penyisihan kerugian penurunan Allowance for impairment losses

piutang 13.914.419.834 18.508.366.144 33.127.629.308 of receivables

Jumlah 13.914.419.834 18.508.366.144 33.127.629.308 Total

26. PENDAPATAN LAIN-LAIN 26. OTHERS INCOME

2016 2015 2014

Laba penjualan aset tetap 136.332.900 104.830.753 377.912.053 Gain on sales of fixed assets

Lain-lain 6.125.429 18.465.286 58.435.881 Others

Jumlah 142.458.329 123.296.039 436.347.934 Total

27. LIABILITAS IMBALAN KERJA 27. EMPLOYMENT BENEFIT LIABILITY

Entitas membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti

untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang

Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan yang

berhak atas imbalan kerja tersebut adalah 615, 451 dan

651 karyawan di tahun 2016, 2015 dan 2014.

The Entity provides post-employment benefits for its

qualifying employees in accordance with Labor Law

No. 13/2003. The numbers of employees entitled to the

benefits are 615, 451 and 651employeesin 2016, 2015

and 2014.

Liabilitas imbalan kerja dihitung oleh aktuaris

independen PT Binaputra Jaga Hikmah dengan

menggunakan metode project unit credit biaya aktuaris.

The liability for employee benefits is calculated by

independent actuary PT Binaputra Jaga Hikmah which

used the projected unit credit actuarial cost method.

Page 87: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

82

27. LIABILITAS IMBALAN KERJA - Lanjutan 27. EMPLOYMENT BENEFIT LIABILITY - Conintinued

Asumsi-asumsi dasar yang digunakan aktuaris

independen adalah sebagai berikut:

The principal actuarial assumptions used by the

independent actuary were as follows:

Tingkat diskonto

Tingkat kenaikan gaji

Tingkat kematian

Tingkat cacat

Tingkat Pengunduran diri

8,50 dan/and 8,50 per tahun/per annum

5% per tahun/per annum

TMI II-99

TMI-III-2011

1 - 17 = 0 %

18 - 29 = 10%

30 - 39 = 5%

40 - 44 = 3%

45 - 49 = 2%

50 - 54 = 1%

55 - 99 = 0%

Discount Rate

Salary incrementt rate

Rate of mortality

Rate of disability

Rate of resignations

Liabilitas imbalan kerja di laporan posisi keuangan

adalah sebagai berikut:

Employment benefits liabilities at the statements of

financial position are as follows:

2016 2015 2014

Nilai kini liabilitas imbalan The present of liabilities for employment

kerja karyawan 3.244.699.253 4.093.767.375 4.711.144.210 benefits obligation

Jumlah 3.244.699.253 4.093.767.375 4.711.144.210 Total

Beban imbalan kerja yang diakui di laporan laba rugi dan

penghasilan komprehensif lain adalah:

The employment benefits expenses are recognized in the

statements of profit or loss and other comprehensive

income is:

2016 2015 2014

Diakui pada laba rugi Recognized in profit or loss

Biaya jasa kini 943.999.172 798.815.337 815.975.612 Current service cost

Biaya bunga 285.014.248 235.867.362 335.178.384 Interest cost

Sub jumlah 1.229.013.420 1.034.682.699 1.151.153.996 Sub total

Diakui pada penghasilan komprehensif Recodnized in other comprehensive

lain income

Pengukuran kembali program imbalan Re-measurement employment benefit

pasti - bersih 106.779.030 (2.220.408.593) (458.045.325) programe

Sub jumlah 106.779.030 (2.220.408.593) (458.045.325) Sub total

Jumlah 1.335.792.450 (1.185.725.894) 693.108.672 Total

Mutasi liabilitas bersih di laporan posisi keuangan adalah

sebagai berikut:

The movements in net liabilities in the statements of

financial position are as follows:

2016 2015 2014

Saldo awal 4.093.767.375 4.711.144.210 4.256.526.768 Begining balance

Perubahan yang dibebankan ke laba rugi 1.229.013.420 1.034.682.699 1.151.153.996 Changes charged to profit or loss

Pengukuran kembali (laba) rugi yang

dibebankan ke penghasilan Re-measurement (gains) loss charged

komprehensif lain (106.779.030) 2.220.408.593 458.045.325 to other comprehensive income

Pembayaran imbalan kerja (1.971.302.512) (3.872.468.127) (1.154.581.879) Payment of employement benefit

Jumlah 3.244.699.253 4.093.767.375 4.711.144.210 Total

Page 88: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

83

28. IKATAN DAN PERJANJIAN 28. AGREEMENTS AND COMMITMENTS

PT Bank MNC Internasional, Tbk (dahulu PT Bank

ICB Bumiputera, Tbk) PT Bank MNC Internasional, Tbk (formerly PT Bank

ICB Bumiputera, Tbk)

Pada tanggal 21 Oktober 2010, Entitas memperpanjang

perjanjian untuk menjual piutang pembiayaan konsumen

kepada PT Bank MNC Internasional, Tbk., dengan

jumlah maksimum fasilitas Revolving sebesar

Rp105.000.000.000 dengan suku bunga 12,5% untuk

jangka waktu pinjaman 1(satu) sampai dengan 4 (empat)

tahun yang bersifat tetap sesuai dengan waktu pinjaman.

Sebagai imbalannya, Entitas diperbolehkan untuk

membebankan suku bunga tertentu kepada konsumen

melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada

PT Bank MNC Internasional, Tbk.

On October 21, 2010, the Entity extended agreement to

sell the consumer financing receivable to PT Bank MNC

Internasional, Tbk for maxmimum facility of

Rp105,000,000,000 with interest rate 12.5% for

maturities of 1(one) to 4 (four) years, wich is fixed

according to the terms of the loan. The Entity is permitted

to charge a certain interest rate to the customers over an

interest rate paid to PT Bank MNC Internasional, Tbk.

Pada tanggal 17 September 2015, Entitas mengadakan

perjanjian untuk menjual piutang pembiayaan konsumen

kepada PT Bank MNC Internasional, Tbk., dengan Akta

No. 71, dihadapan Indrasari Kresnadjaja, S.H., notaris di

Jakarta. Entitas mengadakan perjanjian menjual piutang

pembiayaan konsumen kepada PT Bank MNC

Internasional, Tbk., dengan jumlah maksimum fasilitas

sebesar Rp25.000.000.000 dengan suku bunga 13% per

tahun, dimana fasilitas tersebut harus digunakan

seluruhnya dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan

4 (empat) tahun sejak penanda-tanganan perjanjian.

On September 17, 2015, the Entity entered agreement to

sell the consumer financing receivable to PT Bank MNC

Internasional, Tbk., by Deed No. 71, before Indrasari

Kresnadjaja, S.H., Notary in Jakarta. The Entity entered

into an agreement to sell consumer financing to with

PT Bank MNC Internasional, Tbk., for maxmimum

facility of Rp25,000,000,000 with interest rate 13%, the

facility should be used within 1 (one) to 4 (four) years

after agreement signed.

Agunan atas pinjaman kepada PT Bank MNC

Internasional, Tbk (dahulu PT Bank ICB Bumiputera,

Tbk) berupa Kendaraan yang dibiayai dan diikat secara

fidusia sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Loan’s Collateral from PT Bank MNC Internasional, Tbk

(formerly PT Bank ICB Bumiputera, Tbk) the vehicle is

financed and tied in fiduciary compliance with the

provisions in force.

Bank kovenan: Bank’s covenant:

Tanpa pemberitahuan tertulis terlebih dahulu dari Bank,

Entitas dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut:

Without prior written notification to the Bank, the Entity

is not allowed to:

1. Mengadakan perubahan anggaran dasar Entitas

dan/atau Penjamin termasuk akan tetapi tidak terbatas

kepada maksud dan tujuan Entitas, perubahan struktur

permodalan atau modal dasar Entitas dan/atau

Penjamin kecuali untuk menambah agio dan/atau laba

yang ditahan;dan

1. To amend the articles of association of the Entity and

/ or the Guarantor including but not limited to the

intent and purpose of the Entity, changes in the

capital structure or authorized capital of the Entity

and / or the Guarantor except to add to the agio and /

or retained earnings;

2. Mengadakan perubahan susunan pemegang saham

Entitas dan/atau sebagai Penjamin.

2. To change the composition of shareholders of Entities

and / or as Guarantor.

Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, saldo

fasilitas adalah sebesar Rp15.659.550.463,

Rp8.718.415.381 dan nihil.

On December 31, 2016, 2015 and 2014 the balance of

facility is amounted to Rp15,659,550,463,

Rp8,718,415,381 and nil.

PT Bank Bukopin, Tbk PT Bank Bukopin, Tbk

Pada tanggal 9 Agustus 2011, Entitas melakukan

perjanjian pemberian pembiayaan bersama dengan

PT Bank Bukopin, Tbk., dengan Akta No. 7, dihadapan

Herawati, S.H., notaris di Jakarta. Perjanjian ini

merupakan suatu kerjasama antara rekanan dan bank

dalam memberikan pembiayaan bersama kepada debitur

untuk pembelian objek pembiayaan melalui pemberian

fasilitas KPM, dengan jumlah maksimum

Rp50.000.000.000, dengan tingkat suku bunga 11,50%

untuk jangka waktu pembayaran angsuran 1 (satu) tahun,

11,75% untuk jangka waktu 2 (dua) tahun, 12% untuk

jangka waktu 3 (tiga) tahun, 12,25% untuk jangka waktu

4 (empat) tahun dan 12,50% untuk jangka waktu 5 (lima)

tahun.

On August 9, 2011, the Entity entered into a joint

financing agreement providing financing along with

PT Bank Bukopin, Tbk., by Deed No. 7, before Herawati,

SH., Notary in Jakarta. This agreement is a collaboration

between the vendors and the banks in providing financing

to the debtor to finance the purchase of objects through

the provision of car loan facilities, with a maximum of

Rp50,000,000,000, with rate of 11.50% interest rate for

installment payment period of 1 (one) year , 11.75% for a

period of 2 (two) years, 12% for a period of 3 (three)

years, 12.25% for a period of 4 (four) years and 12.50%

for a period of 5 (five) years.

Page 89: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

84

28. IKATAN DAN PERJANJIAN - Lanjutan 28. AGREEMENTS AND COMMITMENTS - Continued

PT Bank Bukopin, Tbk - Lanjutan PT Bank Bukopin, Tbk - Continued

Pada tanggal 31 Agustus 2012, Entitas melakukan

perjanjian pemberian pembiayaan bersama dengan

PT Bank Bukopin, Tbk., dengan Akta No. 25, dihadapan

Herawati, S.H., notaris di Jakarta. Perjanjian ini

merupakan suatu kerjasama antara rekanan dan bank

dalam memberikan pembiayaan bersama kepada debitur

untuk pembelian objek pembiayaan melalui pemberian

fasilitas KPM, dengan jumlah maksimum

Rp100.000.000.000, dengan tingkat suku bunga 10,75%

untuk jangka waktu pembayaran angsuran 1 (satu) tahun

sampai dengan 3 (tiga) tahun, 11,50% untuk jangka

waktu 4 (empat) tahun dan 11,75% untuk jangka waktu

5 (lima) tahun.

On August 31, 2012, the Entity entered into a joint

financing agreement providing financing along with PT

Bank Bukopin, Tbk., By Deed. 25, before Herawati, SH,

Notary in Jakarta. This agreement is a collaboration

between the vendors and the banks in providing financing

to the debtor to finance the purchase of objects through

car loan facilities, with a maximum of

Rp100,000,000,000, with a 10.75% interest rate for

installment payment period of 1 (one) up to 3 (three)

years, 11.50% for a period of 4 (four) years and 11.75%

for a period of 5 (five) years.

Pada tanggal 10 Juli 2013 berdasarkan Akta No. 4

dihadapan Herawati, S.H., notaris di Jakarta, Entitas

melakukan perjanjian pemberian pembiayaan bersama

dengan PT Bank Bukopin, Tbk. Perjanjian ini merupakan

suatu kerjasama antara rekanan dan bank dalam

memberikan pembiayaan bersama kepada debitur untuk

pembelian objek pembiayaan melalui pemberian fasilitas

KPM. Jangka waktu perjanjian ini terhitung sejak tanggal

10 Juli 2013 sampai dengan 10 Juli 2015.

On July 10, 2013 based on Deed No. 4 by Herawati, S.H.,

notary in Jakarta, the Entity entered into a joint

financing agreement PT Bank Bukopin, Tbk., This

agreement pertains to a collaboration between vendors

and bank in providing financing to the borrower to

purchase the financing object through car loan facilities.

The term loan of this agreement starting from July 10,

2013 until July 10, 2015.

Pada tanggal 17 Oktober 2014 berdasarkan Akta No. 6

dihadapan Herawati, S.H., notaris di Jakarta, Entitas

melakukan perjanjian pemberian pembiayaan bersama

dengan PT Bank Bukopin, Tbk. Perjanjian ini merupakan

suatu kerjasama antara Entitas dan bank dalam yang

bertujuan untuk mengalihkan pembiayaan Entitas kepada

bank, sebagian atau seluruhnya sesuai yang ditentukan

dalam ketentuan khusus. Jangka waktu perjanjian ini

terhitung sejak tanggal 17 Oktober 2014 sampai dengan

17 Oktober 2016.

On October 17, 2014 based on Deed No. 6 by Herawati,

S.H., Notary in Jakarta, the Entitiy entered into an

agreement providing joint financing with PT Bank

Bukopin, Tbk., This is a cooperation agreement between

the Entity and the bank in which aims to transfer

financing Entity, to the bank in part or in ful in

accordance with stipulated special provisions. The term

loan of this agreement starting from October 17, 2014

until October 17, 2016.

Pada tanggal 17 Oktober 2014 berdasarkan Akta No. 7

dihadapan Herawati, S.H., notaris di Jakarta, Entitas

melakukan perjanjian pemberian pembiayaan bersama

dengan PT Bank Bukopin, Tbk. Berdasarkan perjanjian

ini, Entitas mendapat jumlah pembiayaan bersama

sebesar Rp100,000,000,000. Jangka waktu perjanjian ini

terhitung sejak tanggal 17 Oktober 2014 sampai dengan

17 Oktober 2016.

On October 17, 2014 based on deed No. 7 before

Herawati, S.H., Notary in Jakarta, the Entity entered into

an agreement of joint financing with PT Bank Bukopin,

Tbk. Based on the agreement, the Entity obtained joint

financing of Rp100,000,000,000. The term loan of this

agreement starting from October 17, 2014 until

October 17, 2016.

Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, saldo

pembiayaan bersama adalah sebesar Rp29.133.745.482

Rp132.569.288.646 dan Rp291.390.502.085.

As of December 31, 2016, 2015 and 2014, the balance of

joint financing is amounted to Rp29,133,745,482,

Rp132,569,288,646 and Rp291,390,502,085.

Page 90: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

85

28. IKATAN DAN PERJANJIAN - Lanjutan 28. AGREEMENTS AND COMMITMENTS - Continued

PT Bank J Trust Indonesia, Tbk (dahulu PT Bank

Mutiara, Tbk) PT Bank J Trust Indonesia, Tbk (formerly PT Bank

Mutiara, Tbk)

Pada tanggal 22 April 2014, berdasarkan akta No. 26

dihadapan Notaris Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.Kn.

Notaris di Jakarta. Entitas memperoleh fasilitas

pembiayaan bersama sebesar Rp150.000.000.000 dengan

sifat plafond fasilitas revolving dan sifat plafond end user

on liquidations.

On April 22, 2014, based on Deed No. 26 of Indrassari

Kresnadjaja, SH, M.Kn. Notary in Jakarta. the Entity

obtained joint financing of ceiling revolving

and end user liquidation facilities amounting to

Rp150,000,000,000.

Pada tanggal 18 Februari 2015, berdasarkan akta No. 31

dihadapan Notaris Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.Kn.

Notaris di Jakarta. Entitas memperoleh fasilitas

pembiayaan bersama sebesar Rp100.000.000.000 dengan

sifat plafond fasilitas revolving dan sifat plafond end user

on liquidations.

On February 18, 2015, based on Deed No. 31 of

Indrassari Kresnadjaja, SH, M.Kn. Notary in Jakarta. the

Entity obtained joint financing of ceiling revolving and

end user liquidation facilities amounting to

Rp100,000,000,000.

Agunan atas pinjaman kepada PT Bank J Trust Indonesia,

Tbk (dahulu PT Bank Mutiara, Tbk) berupa Kendaraan

yang dibiayai dan diikat secara fidusia sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

Loan’s Collateral from PT Bank J Trust Indonesia, Tbk

(formerly PT Bank Mutiara, Tbk) the vehicle is financed

and tied in fiduciary compliance with the provisions in

force. Bank’s covenant:

Bank kovenan:

Tanpa pemberitahuan tertulis terlebih dahulu dari Bank,

Entitas dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut:

Without prior written notice from the Bank, Entities are

prohibited from doing the following:

1. Mengadakan perubahan anggaran dasar Entitas

dan/atau Penjamin termasuk akan tetapi tidak terbatas

kepada maksud dan tujuan Entitas, perubahan struktur

permodalan atau modal dasar Entitas dan/atau

Penjamin kecuali untuk menambah agio dan/atau laba

yang ditahan; dan

1. To amend the articles of association of the Entity

and/or the Guarantor including but not limited to the

intent and purpose of the Entity, changes in the

capital structure or authorized capital of the Entity

and / or the Guarantor except to add to the agio and /

or retained earnings;

2. Mengadakan perubahan susunan pemegang saham

Entitas dan/atau sebagai Penjamin.

2. To change the composition of shareholders of Entities

and / or as Guarantor.

Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, saldo

pembiayaan bersama adalah sebesar Rp81.587.159.567,

Rp181.798.139.612 dan Rp239.982.080.426.

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 the balance of

joint financing is amounted to Rp81,587,159,567,

Rp181.798.139.612 and Rp239,982,080,426.

PT Bank Sinarmas, Tbk PT. Bank Sinarmas, Tbk

Pada tanggal 16 September 2011 berdasarkan Akta

No. 08, dihadapan Dahlia, S.H., Notaris di Jakarta,

Entitas mendapat penambahan pemberian fasilitas

channeling sejumlah Rp300.000.000.000 dari PT Bank

Sinarmas, Tbk., dengan jangka waktu pinjaman 4 (empat)

tahun dengan bunga sebesar 11,5% per tahun.

On September 16, 2011, based on Notarial Deed No. 08

of Dahlia, S.H., Notary in Jakarta, the Entity obtained

additional channeling facility amounted

Rp300,000,000,000 from PT Bank Sinarmas,Tbk., with a

4 (four) year period and interest rate 11,5% per annum.

Pada tanggal 22 Maret 2013, Entitas mendapat

penambahan pemberian fasilitas channeling sejumlah

Rp300.000.000.000 dari PT Bank Sinarmas, Tbk.

On March 22, 2013, the Entity obtained additional

channeling facility amounted Rp300,000,000,000 from

PT Bank Sinarmas, Tbk.

Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, saldo

pembiayaan bersama adalah sebesar Rp12.865.435.407,

Rp43.227.270.287 dan Rp109.305.544.889.

As of December 31,2016, 2015 and 2014, the balance of

joint financing is amounted to Rp12,865,435,407,

Rp43,227,270,287 and Rp109,305,544,889.

Page 91: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

86

28. IKATAN DAN PERJANJIAN - Lanjutan 28. AGREEMENTS AND COMMITMENTS - Continued

PT Bank Mandiri (Persero), Tbk PT Bank Mandiri (Persero), Tbk

Pada tanggal 17 Oktober 2011 berdasarkan Akta No. 21,

dihadapan Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.K., Notaris di

Jakarta, Entitas mendapat Penambahan pemberian

fasilitas pembiayaan Rp75.000.000.000 dari PT Bank

Mandiri (Persero), Tbk, dengan jangka waktu pinjaman

54 (lima puluh empat) bulan sejak tanggal

penandatanganan pejanjian kerjasama.

On October 17, 2011 based on the Deed. 21, before

Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.K, Notary in Jakarta, the

Entity obtained an additional credit facility of

Rp75.000.000.000 from PT Bank Mandiri (Persero), Tbk,

with the term of the loan period of 54 (fifty-four) months

since the agreement has been signed.

Pada tanggal 1 Juni 2012 berdasarkan Akta No. 02,

dihadapan Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.K., Notaris di

Jakarta, Entitas mendapat Penambahan pemberian

fasilitas pembiayaan Rp75.000.000.000 dari PT Bank

Mandiri (Persero), Tbk, dengan jangka waktu pinjaman

54 (lima puluh empat) bulan sejak tanggal

penandatanganan perjanjian kerjasama, dan merubah

limit dan sifat fasilitas pembiayaan. Dimana bank telah

menyetujui untuk memberikan tambahan Plafond

Fasilitas Pembiayaan Bersama (Joint Financing) kepada

konsumen/end user untuk Joint Financing (Pembiayaan

Bersama) kepada konsumen/end user perorangan untuk

mobil baru dan bekas dengan sifat pembiayaan limit

kerjasama bersifat Revolving dan tiap batch penarikan

bersifat Non Revolving.

On June 1, 2012 based on the Deed No. 02, before

Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.K, Notary in Jakarta, the

Entity obtained an additional credit facility of

Rp75.000.000.000 from PT Bank Mandiri (Persero), Tbk,

with the loan period of 54 (fifty-four) months since

agreement signing, and change the limits and nature of

financing facilities. Which Bank has approved to provide

additional plafond for Joint Financing Facility

(Pembiayaan Bersama) to the consumer / end user for

Joint Financing (Pembiayaan Bersama) to the consumer

/ end user individual for new and used car financing limit

cooperation with Revolving nature and each withdrawal

batch is Non-Revolving.

Pada tanggal 22 Maret 2013 berdasarkan Akta No. 93

dihadapan Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.K., notaris di

Jakarta, Entitas mendapat penambahan fasilitas

pembiayaan Rp100.000.000.000 dari PT Bank Mandiri

(Persero), Tbk, dengan jangka waktu pinjaman 54 (lima

puluh empat) bulan sejak tanggal penandatanganan

pejanjian kerjasama, dan merubah limit dan sifat fasilitas

pembiayaan. Bunga kredit untuk kendaraan bermotor

dengan umur kendaraan sampai dengan 12 (dua belas)

tahun suku bunga pinjaman 11%. Sedangkan untuk

kendaraan bermotor dengan umur kendaraan lebih dari

12 (dua belas) tahun sampai dengan 15 (lima belas)

tahun, suku bunga pinjaman 12%.

On March 22, 2013 based on Deed No. 93 by Indrasari

Kresnadjaja, S.H., M.K., notary in Jakarta, the Entity

obtained an additional credit facility of

Rp100.000.000.000 from PT Bank Mandiri (Persero),

Tbk with the loan period 54 (fifty four) months since

agreement signing, and change the limits and nature of

financing facilities. Interest loans for motor vehicles with

vehicle age to 12 (twelve) years, loan interest rates 11%

and for age vehicles with age more than 12 (twelve)

years up to 15 (fifteen) years, loan interest rates is 12%.

Pada tanggal 23 Desember 2013 berdasarkan Akta No. 38

dihadapan Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.K., notaris di

Jakarta, Entitas mendapat penambahan fasilitas

pembiayaan sebesar Rp75.000.000.000 dari

PT Bank Mandiri (Persero), Tbk dengan jangka waktu

penarikan pinjaman 18 (delapan belas) bulan sejak

tanggal penandatanganan perjanjian kerjasama.

On December 23, 2013, based on Deed No. 38 by

Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.K., notary in Jakarta, the

Entity obtained an additional credit facility of

Rp75,000,000,000 from PT Bank Mandiri (Persero), Tbk

with the withdrawal loan period 18 (eighteen) months

since agreement signing.

Pada tanggal 9 September 2014 berdasarkan Akta No. 07

dihadapan Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.K., notaris di

Jakarta, Entitas mendapat fasilitas pembiayaan sebesar

Rp80.000.000.000 dari PT Bank Mandiri (Persero), Tbk

dengan jangka waktu penarikan pinjaman 54 (lima puluh

empat) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian

kerjasama.

On September 9, 2014, based on Deed No. 07 by

Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.K., notary in Jakarta, the

Entity obtained a credit facility of Rp80,000,000,000

from PT Bank Mandiri (Persero), Tbk with the

withdrawal loan period 54 (fifty four) months since

agreement signing.

Page 92: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

87

28. IKATAN DAN PERJANJIAN - Lanjutan 28. AGREEMENTS AND COMMITMENTS - Continued

PT Bank Mandiri (Persero), Tbk - Lanjutan PT Bank Mandiri (Persero), Tbk - Continued

Agunan atas pinjaman kepada PT Bank Mandiri, Tbk

berupa Kendaraan yang dibiayai dan diikat secara fidusia

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Loan’s Collateral from PT Bank Mega, Tbk represent

vehicles that are financed and tied in fiduciary according

to the applicable provisions.

Bank kovenan: Bank’s covenant:

Tanpa pemberitahuan tertulis terlebih dahulu dari Bank,

Entitas dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut:

Without prior written notice from the Bank, Entities are

prohibited from doing the following:

1. Mengadakan perubahan anggaran dasar Entitas

dan/atau Penjamin termasuk akan tetapi tidak terbatas

kepada maksud dan tujuan Entitas, perubahan struktur

permodalan atau modal dasar Entitas dan/atau

Penjamin kecuali untuk menambah agio dan/atau laba

yang ditahan;dan

1. To amend the articles of association of the Entity and

/ or the Guarantor including but not limited to the

intent and purpose of the Entity, changes in the

capital structure or authorized capital of the Entity

and / or the Guarantor except to add to the agio and /

or retained earnings;

2. Mengadakan perubahan susunan pemegang saham

Entitas dan/atau sebagai Penjamin.

2. To change the composition of shareholders of Entities

and / or as Guarantor.

Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 saldo

pembiayaan bersama adalah Rp20.819.302.058,

Rp92.488.451.168 dan Rp196.552.725.523.

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 the balance of

joint financing is amounted to Rp20,819,302,058,

Rp92,488,451,168 and Rp196,552,725,523.

PT Bank Mega, Tbk PT Bank Mega, Tbk

Pada tanggal 28 Agustus 2009, Entitas mendapat

tambahan jumlah pembiayaan sesuai dengan perjanjian

No. 024/ADD-MOJF/LEGD-CRL/09 dari PT Bank

Mega, Tbk sebesar Rp100.000.000.000 dan minimum

pencairan Perkelompok (batch) sebesar Rp250.000.000

dengan bunga fixed 16,75% untuk jangka 1 (satu) tahun

sampai 2 (dua) tahun, 17% untuk jangka waktu 3 (tiga)

tahun, 17,5% untuk jangka waktu 4 (empat) tahun dan

18% untuk jangka waktu 5 (lima) tahun.

On August 28, 2009, the Entity received an additional

amount of financing in accordance with the agreement

No. 024/ADD-MOJF/LEGD- CRL/09 from PT Bank

Mega, Tbk amounted to Rp100,000,000,000 and the

minimum disbursement (batch) amounted

Rp250,000,000 with a fixed interest rate of 16.75% for 1

(one) until 2 (two) years period, 17% for 3 (three) years

period, 17.5% for 4 (four) years period and 18% for 5

(five) years period.

Pada tanggal 12 Mei 2011 berdasarkan perubahan kelima

perjanjian pembiayaan bersama Mega Oto Joint

Financing, nomor: 030/ADD-MOJF/LEGD-CRL/11.

Entitas mendapat pemberian fasilitas pembiayaan

bersama Rp100.000.000.000 jenis fasilitas Mega Oto

Joint Financing dengan tingkat suku bunga fixed 13,50%

untuk penarikan kredit dengan jangka waktu pembayaran

angsuran 1 (satu) tahun, fixed 13,75% untuk jangka

waktu 2 (dua) tahun, fixed 14% untuk jangka waktu

3 (tiga) tahun, fixed 14,50% untuk jangka waktu

4 (empat) tahun dan fixed 15% untuk jangka waktu

5 (lima) tahun.

On May 12, 2011 based on the fifth amendment of

financing agreement with Mega Oto Joint Financing,

number: 030/ADD-MOJF/LEGD-CRL/11., the Entity

obtained joint financing facilities of Rp100,000,000,000

Mega Oto Joint Financing facility with interest rate of

13.50% fixed for the withdrawal of credit with

installment payment period of 1 (one) year,

13.75% fixed for a period of

2 (two) year, 14% fixed for a period of 3 (three) years,

14.50% fixed for a period of 4 (four) years and 15% fixed

for a period of 5 (five) years.

Pada tanggal 26 Maret 2012 berdasarkan perubahan

keenam perjanjian pembiayaan bersama Mega Oto Joint

Financing, nomor: 006/ADD-MOJF/LEGD-CRL/12.

Entitas mendapat pemberian fasilitas pembiayaan

bersama Rp100.000.000.000 jenis fasilitas Mega Oto

Joint Financing dengan tingkat suku bunga fixed 13,50%

untuk penarikan kredit dengan jangka waktu pembayaran

angsuran 1 (satu) tahun, fixed 13,75% untuk jangka

waktu 2 (dua) tahun dan fixed 14% untuk jangka waktu

3 (tiga) tahun.

On March 26, 2012 based on the sixth joint financing

agreement with Mega Oto Joint Financing, number:

006/ADD-MOJF/LEGD-CRL/12. The Entity obtained

joint financing facilities of Rp100,000,000,000 Mega Oto

Joint Financing facility with interest rate of 13.50% fixed

for the withdrawal of credit with installment payment

period of 1 (one) year, 13.75% fixed for a period of

2 (two) years and 14% fixed for a period of 3 (three)

years.

Page 93: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

88

28. IKATAN DAN PERJANJIAN - Lanjutan 28. AGREEMENTS AND COMMITMENTS - Continued

PT Bank Mega, Tbk - Lanjutan PT Bank Mega, Tbk - Continued

Pada tanggal 29 April 2013 berdasarkan perubahan

kedelapan perjanjian pembiayaan bersama Mega Oto

Joint Financing, nomor 026/ADD-MOJF/COLG-

LCL/13, Entitas memperoleh perpanjangan jangka waktu

pencairan sehingga fasilitas Mega Oto Joint Financing

berakhir tanggal 26 Maret 2014.

On April 29, 2013 based on the eighth amendmend of

financing agreement of the Mega Oto Joint Financing

number: 026/ADD-MOJF/COLG-LCL/13, the Entity

obtained the extension of withdrawal period so that

Mega Oto Joint Financing facility expires on March 26,

2014.

Pada tanggal 28 Oktober 2014 berdasarkan perubahan

kesebelas perjanjian pembiayaan bersama Mega Oto

Joint Financing, nomor 141/ADD-MOJF/COLG-

LCL/14, Entitas memperoleh perpanjangan jangka waktu

pencairan sehingga fasilitas Mega Oto Joint Financing

berakhir tanggal 28 Oktober 2015 dengan alokasi dana

Rp100.000.000.000.

On October 28, 2014 based on the eleventh amendmend

of financing agreement of the Mega Oto Joint Financing

number: 141/ADD-MOJF/COLG-LCL/14, the Entity

obtained the extension of withdrawal period so that

Mega Oto Joint Financing facility expires on October 28,

2015 with fund alocation of Rp100,000,000,000 .

Pada tanggal 07 September 2016 berdasarkan perubahan

keempatbelas perjanjian pembiayaan bersama Mega Oto

Joint Financing, nomor 082/ADD-MOJF/COLG-

LCCL/16, Entitas memperoleh perpanjangan jangka

waktu pencairan sehingga fasilitas Mega Oto Joint

Financing berakhir tanggal 07 September 2017 dengan

alokasi dana Rp100.000.000.000.

On September 07, 2016 based on eleven changes in the

financing agreement of the Mega Oto Joint Financing

number: 082/ADD-MOJF/COLG-LCL/16, the Entity

obtained the extension of withdrawal period so that

Mega Oto Joint Financing facility expires on September

07, 2017 with fund alocation of Rp100,000,000,000 .

Agunan atas pinjaman kepada PT Bank Mega, Tbk

berupa Kendaraan yang dibiayai dan diikat secara fidusia

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Loan’s Collateral from PT Bank Mega, Tbk represent

vehicle financed and tied in fiduciary compliance with

the provisions in force.

Bank kovenan: Bank’s covenant:

1. Tanpa pemberitahuan tertulis terlebih dahulu dari

Bank, Entitas dilarang melakukan hal-hal sebagai

berikut:

1. Without prior written notice from the Bank, Entities

are prohibited from doing the following:

2. Entitas wajib mengambil alih atas A/R yang sudah

overdue >90 hari;

2. The Entity shall take over A/R overdue> 90 days;

3. Entitas wajib mempertahankan prosentase TBO

Dokumen jaminan (BPKB) sebesar maksimal 5% dari

total NOA aktif di Bank Mega;

3. Entities shall maintain the percentage of TBO

Documents guarantees (BPKB) of a maximum of 5%

of the total active NOA at Bank Mega;

4. Dalam hal pelunasan dipercepat, Perseroan akan

dikenakan denda penalty sebesar 2% dari total

outstanding pokok yang dilunasi apabila dana

pelunasan yang dipakai bukan berasal dari dana end

user, namun berasal dari dana Perseroan atau dana

milik pihak ketiga, atau end user di take over oleh

Bank atau lembaga keuangan lain, atau tidak

dikarenakan oleh hal-hal yang dianggap tidak wajar

oleh Bank Mega;

4. In the event of an accelerated settlement, the

Company shall be liable to a penalty penalty of 2% of

the total outstanding principal paid if the redemption

fund used is not derived from end user funds but

derived from the Company's funds or third party

funds, or the end user is taken over By the Bank or

other financial institution, or not due to matters

deemed unnatural by Bank Mega;

5. Overdue di atas 90 hari maksimal 2% dari total NOA

aktif di Bank Mega dan NOA aktif Perseroan secara

nasional, dan bila melebihi batas maksimum tersebut,

maka Bank Mega berhak melakukan stop booking

samapai dengan kondisi TBO BPKB dan overdue

tersebut diturunkan kembali.

5. Overdue above 90 days up to 2% of total NOA is

active in Bank Mega and NOA actively of the

Company nationally, and if exceeding the maximum

limit, Bank Mega is entitled to stop booking until the

condition of TBO BPKB and overdue is reversed.

Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, saldo

pembiayaan bersama adalah sebesar Rp170.124.482.755,

Rp55.640.825.846 dan Rp76.397.159.353.

As of December 31, 2016, 2015 and 2014 the balance of

joint financing is amounted to Rp170,124,482,755,

Rp55.640.825.846 and Rp76,397,159,353.

Page 94: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

89

29. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN

RISIKO KEUANGAN - Lanjutan 29. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES

AND POLICIES - Continued

Liabilitas keuangan utama Entitas meliputi utang bank,

utang lain-lain dan biaya masih harus dibayar. Tujuan

utama dari liabilitas keuangan ini adalah untuk

mengumpulkan dana untuk operasi Entitas. Entitas juga

mempunyai berbagai aset keuangan seperti piutang

pembiayaan serta kas dan bank, yang dihasilkan langsung

dari kegiatan usahanya. Selama tahun yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, kebijakan

Entitas adalah untuk tidak melakukan lindung nilai atas

instrumen keuangannya.

The financial liabilities of the Entity include bank loan,

other payables and accrued expenses. These financial

liabilities are primarily intended to raise funds or arise

directly from the Entity’s operations. The Entity also has

various financial assets such as lease receivables and

cash and banks, which arise directly from its operations.

During the years ended 31 December 2016, 2015 and

2014, the Entity’s policy is that no hedging in financial

instruments shall be undertaken.

Risiko utama dari instrumen keuangan Entitas adalah

risiko suku bunga, risiko mata uang, risiko harga

komoditas, risiko kredit, dan risiko likuiditas. Direksi

menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola

masing-masing risiko tersebut yang dijelaskan dengan

lebih rinci sebagai berikut:

The main risks arising from the financial instruments are

interest rate risk, foreign currency risk, commodity price

risk, credit risk and liquidity risk. The Board of

Directions reviews and agrees policies for managing

each of these risks, which are described in more details

as follows:

Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas Fair value and cash flow interest rate risk

Risiko suku bunga Entitas terutama timbul dari pinjaman

untuk modal kerja dan investasi. Pinjaman pada berbagai

suku bunga menimbulkan risiko suku bunga atas nilai

wajar kepada Entitas.

The Entity’s interest rate risk mainly arises from bank

loans. Bank loans at variable rates expose the Entity to

fair value interest rate risk. There are no bank loans of

the Group that bore interest at fixed rate.

Risiko pasar Market risk

Risiko pasar merupakan risiko yang terutama disebabkan

karena perubahan tingkat bunga, nilai tukar mata uang

Rupiah, harga modal atau pinjaman, yang dapat

membawa risiko bagi Entitas. Dalam perencanaan

usaha Entitas, risiko pasar yang memiliki dampak

langsung kepada Entitas adalah dalam hal pengelolaan

tingkat bunga.

Market risk is the risk primarily due to changes in

interest rates, exchange rate of Rupiah currency, the

price of capital or loans, which could incur risks to the

Entity. In the Entity's business planning, market risk with

direct impact to the Entity is in terms of interest rates

management.

Perubahan tingkat bunga acuan akan menjadi risiko pada

saat perubahannya, terutama ketika tingkat bunga

dinaikkan, yang menyebabkan kerugian bagi Entitas

sehingga dapat menyebabkan risiko kredit Entitas

meningkat. Untuk itu, Entitas menerapkan pengelolaan

tingkat bunga tetap secara konsisten dengan

menyesuaikan tingkat bunga kredit terhadap tingkat

bunga pinjaman dan beban dana.

Changes in interest rates would become a risk at the point

of change, especially when the interest rate is raised,

which would cause losses to the Entity, hence resulting in

increased Entity's credit risk. Therefore, the Entity

implements fixed interest rate management consistently

by doing adjustment on lending interest rate and cost of

funds.

Risiko kredit Credit Risk

Risiko kredit merupakan risiko utama karena Entitas

bergerak dalam bidang pembiayaan konsumen, dimana

Entitas menawarkan jasa kredit bagi masyarakat yang

hendak memiliki kendaraan bermotor. Secara

langsung, Entitas menghadapi risiko seandainya

konsumen tidak mampu memenuhi kewajibannya dalam

melunasi kredit sesuai dengan perjanjian yang telah

disepakati antara konsumen dengan Entitas.

Credit risk is a major risk because the Entity is engaged in

consumer financing activity, in which the Entity offers

credit services to public who would like to own

motor vehicles. Directly, the Entity faces risks when

consumers are not able to fulfill their obligations in

paying off loans that already agreed upon in the

contract between consumers and Entity.

Page 95: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

90

29. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN

RISIKO KEUANGAN - Lanjutan 29. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES

AND POLICIES - Continued

Risiko kredit - Lanjutan Credit Risk - Continued

Risiko kredit merupakan risiko yang tidak bisa dihindari,

namun dapat dikelola hingga pada batasan yang bisa

diterima.

Credit risk is an unavoidable risk, however, could be

managed to an acceptable limit.

Entitas telah memiliki kebijakan dalam menghadapi

risiko ini. Dimulai dari proses awal penerimaan aplikasi

kredit yang selektif dan ditangani dengan prinsip kehati-

hatian, yang mana aplikasi kredit akan melalui proses

survey dan analisa kredit untuk kemudian disetujui oleh

Komite Kredit.

The Entity already has a policy in order to deal with this

risk. Starting from the beginning of the process in

receiving credit applications selectively and handling

them with prudence principle, whereby the credit

application would go through survey and credit analysis

process in order to be approved subsequently by the

Credit Committee.

Entitas juga menerapkan Pedoman Penerapan Prinsip

Mengenal Nasabah yang diatur oleh Peraturan Menteri

Keuangan No. 45/KMK.06/2003 tanggal 30 Januari 2003

tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah bagi

Lembaga Keuangan Non Bank, yang telah dirubah

dengan Peraturan Menteri Keuangan

No. 74/PMK.012/2006 tanggal 31 Agustus 2006 dan

Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan

No. Kep-2833/LK/2003 tanggal 12 Mei 2003 tentang

Pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal

Nasabah pada Lembaga Keuangan Non Bank.

The Entity also implemented the Manual for

Implementation of Know Your Customer Principles as

regulated in the Ministry of Finance Regulation

No. 45/KMK.06/2003 dated January 30, 2003 regarding

the Implementation of Know Your Customer Principles

for Non-Banking Financial Institutions, which was

amended with the Ministry of Finance Regulation

No. 74/PMK.012/2006 dated August 31, 2006 and the

Decision of the Director General of Financial

Institutions No. Kep-2833/LK/2003 dated May 12, 2003

regarding the Manual for Implementation of Know Your

Customer Principles for Non-Banking Financial

Institutions.

Untuk setiap kategori aset keuangan, Entitas harus

mengungkapkan eksposur maksimum terhadap risiko

kredit dan analisa konsentrasi risiko kredit.

For each financial asset category, the Entity should

disclose maximum exposure to credit risk and

concentration of credit risk analysis.

i. Esposur maksimum terhadap risiko kredit

Eksposur Entitas terhadap risiko kredit hampir

seluruhnya berasal dari piutang pembiayaan

konsumen, dimana eksposur maksimum terhadap

risiko kredit sama dengan nilai tercatat.

i. Maximum exposure to credit risk

The Entity’s exposure to credit risk mainly comes

from the consumer financing receivables, of which

the maximum exposure to credit risk equals to the

carrying amount.

ii. Analisis konsentrasi risiko kredit

Konsentrasi risiko kredit timbul ketika sejumlah

pelanggan bergerak dalam aktivitas usaha yang sama

atau aktivitas dalam wilayah geografis yang sama,

atau ketika mereka memiliki karakteristik yang

sejenis yang akan menyebabkan kemampuan untuk

memenuhi kewajiban kontraktualnya sama-sama

dipengaruhi oleh perubahan kondisi ekonomi atau

yang lainnya. Entitas bergerak dibidang usaha

pembiayaan konsumen yang pelanggannya

kebanyakan adalah individu dan tidak terkonsentrasi

pada wilayah geografis tertentu.

ii. Concentration of risk analysis

Concentrations of credit risk arise when a number

of customers are engaged in similar business

activities or activities within the same geographic

region, or when they have similar characteristics that

would cause their ability to meet contractual

obligations to be similarly affected by changes in

economic or other conditions. The Entity is currently

engaged in consumer financing business which the

customers are mainly individuals and they are not

concentrated in the specific geographic region.

Risiko Likuiditas Liquidity risk

Risiko likuiditas merupakan risiko, yang mana Entitas

tidak memiliki sumber keuangan yang mencukupi untuk

memenuhi kewajibannya yang telah jatuh tempo.

Meningat Entitas memperoleh dukungan keuangan yang

kuat dari Entitas Induk melalui skema pembiayaan

bersama, maka risiko ini dapat dikelola dengan baik.

Liquidity risk is the risk, whereby the Entity does not

have sufficient financial resources to discharge its

matured liabilities. As the Entity receives strong financial

support from Parent Entity through joint financing

scheme, hence this risk could be managed properly.

Page 96: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

91

29. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN

RISIKO KEUANGAN - Lanjutan 29. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES

AND POLICIES - Continued

Risiko operasional Operational risk

Entitas juga sangat peduli terhadap risiko operasional,

karena jika terdapat permasalahan yang timbul sehubungan

dengan risiko ini bisa berdampak dan berpengaruh

luas bagi kinerja Entitas secara keseluruhan. Secara

umum, risiko operasional merupakan risiko yang

disebabkan karena kekurangan dan kegagalan proses

internal, kesalahan manusia, kegagalan system

ataupun permasalahan-permasalahan yang berdampak

pada operasi Entitas.

The Entity is also very concerned about the operational

risk, because if there are problems arise in relation with

this risk, it could bring large impact and affect the

overall Entity’s performance. In general, operational risk

is the risk caused by shortcomings and failures of

internal processes, human errors, system failures or

problems that could bring impact to the Entity's

operations.

Penanganan risiko operasional dalam Entitas dilakukan

dengan 3 (tiga) langkah, yaitu:

The handling of operational risks in Entity consist of 3

(three) steps as follows:

- Pengidentifikasian risiko

- Pengukuran risiko

- Manajemen, pengawasan dan pengendalian risiko

- Risk Indentification

- Risk Measurement

- Risk management supervision and control

30. SALDO DAN TRANSAKSI PIHAK-PIHAK

BERELASI 30. BALANCE AND TRANSACTION WITH RELATED

PARTIES

Diluar dan didalam kegiatan usahanya, Entitas

melakukan transaksi dengan pihak berelasi (catatan 13

dan 16). Semua transaksi material dengan pihak-pihak

berelasi telah diungkapkan pada laporan keuangan.

Outside and inside the normal course of business, the

Entity engaged in transactions with related parties (note

13 and 16). All material transactions with related parties

are disclosed in the financial statements.

Pihak berelasi/Related Party Sifat dari hubungan/

Nature of relationship

Sifat dari transaksi/

Nature of transaction

PT Inti Sukses Danamas

Pemegang Saham Mayoritas

Entitas/the majority shareholders

of the Entity

Utang subordinasi/subordinated

loan

PT Pan Pacific Insurance

Pemegang saham yang sama/the

same of shareholder

Utang lain-lain/Others payable

Ringkasan saldo dengan pihak berelasi dan persentase

saldo dengan pihak berelasi terhadap total liabilitas

adalah sebagai berikut:

The summary of related party balances and percentages of

related party balance to total liabilities as follows:

2016 2015 2014

Liabilitas Liabilities

Utang lain-lain (Catatan 16) 4.550.582.588 5.252.125.798 18.010.923.083 Other payable (Note 16)

Utang subordinasi (Catatan 13) 25.000.000.000 25.000.000.000 25.000.000.000 Subordinated loan (Note 13)

Persentase terhadap total liabilitas Percentage to total liabilities

Utang lain-lain 0,62% 0,78% 2,20% Other payable

Utang subordinasi 3,43% 3,72% 3,06% Subordinated loan

Page 97: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

92

30. SALDO DAN TRANSAKSI PIHAK-PIHAK

BERELASI - Lanjutan 30. BALANCE AND TRANSACTION WITH RELATED

PARTIES - Continued

Gaji dan tunjangan lainnya berupa imbalan kerja jangka

pendek yang diterima Dewan Komisaris dan Direksi

Entitas adalah sebagai berikut:

Salaries and other benefits in the form of short-term

employee benefits received by the Board of

Commissioners and the Board of Directors of the

Company are as follows:

2016 2015 2014

Imbalan kerja Short term employment

jangka pendek - gaji 3.531.900.200 3.735.761.708 3.764.374.803 benefits - salaries

31. INSTRUMEN KEUANGAN 31. FINANCIAL INSTRUMENT

Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan

posisi keuangan dicatat sebesar nilai wajar, atau disajikan

dalam jumlah tercatat baik karena jumlah tersebut adalah

kurang lebih sebesar nilai wajarnya atau karena nilai

wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Penjelasan

lebih lanjut diberikan pada paragraf-paragraf berikut:

Financial instruments presented in the statement of

financial position (balance sheet) are carried at fair

value, otherwise, they are presented at carrying amounts

as either these are reasonable approximation of fair

values or their fair values cannot be reliably measured.

Further explanations are provided in the following

paragraphs:

Instrumen keuangan yang dicatat pada nilai wajar

atau biaya perolehan diamortisasi Financial instruments carried at fair value or amortized

cost

Piutang pembiayaan konsumen disajikan pada biaya

perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode

SBE, dan tingkat diskonto yang digunakan mengacu

kepada suku bunga pinjaman pasar saat ini bagi pinjaman

yang serupa.

Consumer financing receivables are presented at cost or

amortized using the SBE, and the discount rate used in

reference to the loan rates current market for similar

loans.

Instrumen keuangan dengan nilai tercatat yang

kurang lebih sebesar nilai wajarnya Financial instruments with carring value of

approximately at fair value

Manajemen menetapkan bahwa nilai tercatat

(berdasarkan jumlah nominal) kas dan bank, piutang lain-

lain, utang lain-lain, dan biaya masih harus dibayar, serta

utang bank sebesar nilai wajarnya.

Management has determined that the carrying value

(based on nominal amount) in cash and banks, other

receivables, other payables and accrued expenses, as

well as bank loan of approximately at fair value.

Klasifikasi instrumen keuangan Classification of financial instruments

Manajemen menetapkan bahwa nilai tercatat

(berdasarkan jumlah nominal) kas dan bank, piutang lain-

lain, utang lain-lain, dan biaya masih harus dibayar, serta

utang bank dengan suku bunga mengambang kurang

lebih sebesar nilai wajarnya karena dinilai ulang secara

berkala.

Management has determined that the carrying value

(based on nominal amount) of cash and banks, other

receivables, other payables and accrued expenses with

floating interest rate approximately equal to their fair

value due to be reassessed regularly.

Page 98: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

93

31. INSTRUMEN KEUANGAN - Lanjutan 31. FINANCIAL INSTRUMENT - Continued

Klasifikasi instrumen keuangan - Lanjutan Classification of financial instruments - Lanjutan

Tabel berikut menjabarkan perbandingan antara jumlah

tercatat dan nilai wajar instrumen keuangan Entitas yang

dicatat di laporan keuangan:

The following table lists the comparison between the

carrying amount and fair value of financial instruments

The entity is recorded in the financial statements:

Nilai tercatat/ Nilai Wajar/

Carrying Value Fair Value

2016 2016

Aset keuangan Financial assets

Kas dan bank 8.702.697.506 8.702.697.506 Cash and banks

Piutang sewa pembiayaan-bersih 1.248.941.707 1.248.941.707 Finance lease receivables-net

Piutang pembiayaan konsumen-bersih 836.923.966.134 836.923.966.134 Consumer financing receivables-net

Piutang lain-lain 48.837.260 48.837.260 Other receivables

Jumlah aset keuangan 846.924.442.607 846.924.442.607 Total finacial assets

Liabilitas keuangan Financial liabilities

Utang bank 678.451.955.555 678.451.955.555 Bank loan

Beban bunga yang masih harus dibayar 7.174.135.314 7.174.135.314 Accrued interest expenses

Utang Lain-lain 35.558.353.287 35.558.353.287 Other payables

Jumlah Liabilitas keuangan 721.184.444.156 721.184.444.156 Total financial liabilities

Nilai tercatat/ Nilai Wajar/

Carrying Value Fair Value

2015 2015

Aset keuangan Financial assets

Kas dan bank 21.069.372.986 21.069.372.986 Cash and banks

Piutang sewa pembiayaan-bersih 1.894.963.303 1.894.963.303 Finance lease receivables-net

Piutang pembiayaan konsumen-bersih 752.440.762.229 752.440.762.229 Consumer financing receivables-net

Piutang lain-lain 74.860.856 74.860.856 Other receivables

Jumlah aset keuangan 775.479.959.374 775.479.959.374 Total finacial assets

Liabilitas keuangan Financial liabilities

Utang bank 620.167.833.751 620.167.833.751 Bank loan

Beban bunga yang masih harus dibayar 9.799.399.687 9.799.399.687 Accrued interest expenses

Utang Lain-lain 32.092.693.798 32.092.693.798 Other payables

Jumlah Liabilitas keuangan 662.059.927.236 662.059.927.236 Total financial liabilities

Page 99: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

94

31. INSTRUMEN KEUANGAN - Lanjutan 31. FINANCIAL INSTRUMENT - Continued

Klasifikasi instrumen keuangan - Lanjutan Classification of financial instruments - Continued

Nilai tercatat/ Nilai Wajar/

Carrying Value Fair Value

2014 2014

Aset keuangan Financial assets

Kas dan setara kas 20.662.288.197 20.662.288.197 Cash and cash equivalents

Piutang pembiayaan konsumen-bersih 887.650.566.022 887.650.566.022 Consumer financing receivables-net

Jumlah aset keuangan 908.312.854.219 908.312.854.219 Total finacial assets

Liabilitas keuangan Financial liabilities

Utang bank 748.298.476.309 748.298.476.309 Bank loan

Bunga yang masih harus dibayar 5.710.786.114 5.710.786.114 Accrued interest expenses

Utang Lain-lain 40.120.719.642 40.120.719.642 Other payables

Jumlah Liabilitas keuangan 794.129.982.065 794.129.982.065 Total financial liabilities

32. ASET DALAM MATA UANG ASING 32. ASSETS IN FOREIGN CURRENCY

Entitas memiliki aset dalam mata uang asing sebagai

berikut:

The Entity assets in foreign currency as follows:

Mata Uang asing/ Ekuivalen Rp / Mata Uang asing/ Ekuivalen Rp / Mata Uang asing/ Ekuivalen Rp /

Foreign currency Equivalent Rp Foreign currency Equivalent Rp Foreign currency Equivalent Rp

Aset Assets

Kas dan Cash and cash

setara kas equivalent

USD 1.729,49 23.237.428 1.789,49 24.686.015 1.849,49 23.007.656 USD

Jumlah aset - bersih 23.237.428 24.686.015 23.007.656 Tolal assets - net

2016 20142015

Page 100: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

95

33. LABA PER SAHAM DASAR 33. BASIC EARNING PER SHARE

2016 2015 2014

Laba Bersih Tahun berjalan 7.637.266.260 7.798.192.832 9.644.301.371 Net Income For The Year

Rata-rata tertimbang jumlah Average number of ordinary

saham yang beredar 57.250.000 57.250.000 57.250.000 share

Jumlah 133 136 168 Total

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba

yang diatribusikan kepada pemilik Entitas dengan jumlah

rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang

bersangkutan.

Earnings per share is calculated by dividing the profit

attributable to owners of the Entity by the weighted

average number of shares outstanding during the year.

34. SEGMEN OPERASI 34. OPERATING SEGMENT

Segmen operasi dilaporkan sesuai dengan laporan internal

Entitas yang disiapkan untuk mengambil keputusan

operasional yang bertanggung jawab untuk

mengalokasikan sumber daya ke segmen tertentu dan

penilaian atas performanya. Entitas melakukan kegiatan

pembiayaan konsumen dibeberapa wilayah di Indonesia

(Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah

Istimewa Yogyakarta, Sumatera, Kalimantan dan

Sulawesi) untuk kendaraan roda empat baru dan bekas.

Untuk itu, informasi segmen operasi disajikan sebagai

bentuk primer pelaporan segmen.

Operating segments are reported in accordance with the

internal reporting provided to the chief operating

decision maker which is responsible for allocating

resources to certain segments and performance

assessments. The Entity has consumer financing activities

in several geographical areas in Indonesia (Jakarta, West

Java, Central Java, East Java, Daerah Istimewa

Yogyakarta, Sumatera, Kalimantan and Sulawesi) for

new and used four-wheeled motor vehicles. Therefore,

geographical operating segmentsis presented as the

primary basis of segment reporting.

Segmen operasi menurut wilayah pemasaran adalah

sebagai berikut:

The operating segment based on marketing geographical

areas are as follows:

Page 101: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

96

34. SEGMEN OPERASI – Lanjutan 34. OPERATING SEGMENT - Continued

Jabodetabek/ Jawa/ Kalimantan/ Sulawesi/ Sumatera/ Total/

Jabodetabek/ Java Kalimantan Sulawesi Sumatera Total

Pendapatan Income

Pembiayaan Konsumen 38.846.369.008 38.970.041.200 14.430.358.720 21.262.270.536 38.202.535.631 151.711.575.094 Consumer financing

Sewa Pembiayaan 360.238.404 - - - - 360.238.404 Finance lease

Pendapatan Operasional Lain 6.992.048.191 5.454.695.991 1.727.352.926 2.748.646.546 6.513.265.970 23.436.009.625 Operation Income

Pendapatan Lain-lain 79.585.594 57.630.749 (19.057.412) 34.286.568 82.018.603 234.464.101 Other Income

Jumlah Pendapatan 46.278.241.196 44.482.367.940 16.138.654.234 24.045.203.650 44.797.820.204 175.742.287.224 Total Income

Beban Expenses

Beban Umum dan Administrasi (20.393.574.865) (19.961.895.262) (7.941.891.320) (10.840.597.662) (18.132.888.423) (77.270.847.530) General & Administrative Expenses

Beban Bunga dan Keuangan (18.895.942.402) (19.287.551.233) (6.559.006.810) (11.117.085.814) (18.361.403.127) (74.220.989.386) Interest & Financial Expenses

Beban Operasi Lain (3.918.214.469) (1.726.441.769) (1.032.933.958) (323.190.510) (6.913.639.129) (13.914.419.834) Other operating income

Jumlah Beban (43.207.731.735) (40.975.888.264) (15.533.832.088) (22.280.873.986) (43.407.930.678) (165.406.256.750) Total Expenses

Laba Sebelum Pajak

Penghasilan 3.070.509.461 3.506.479.676 604.822.147 1.764.329.664 1.389.889.526 10.336.030.474 Income Before Income Tax

Beban pajak penghasilan (2.698.764.214) Income Tax Expense

Laba Bersih Tahun berjalan 7.637.266.260 Net Income For The Year

Penghasilan Komprehensif Lain Other Comprehensive Income

Pos-pos yang tidak akan Item that will not be reclassified

direklasifikasi ke laba rugi subsequently to profit or loss

Pengukuran kembali liabilitas Remeasurement employee

imbalan kerja 106.779.030 benefits liabilities

Pajak tangguhan terkait (26.694.758) Related deferred tax

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TOTAL NET COMPREHENSIVE

BERSIH TAHUN BERJALAN 7.717.350.532 INCOME FOR THE YEAR

31 Desember 2016/ December 31, 2016

Page 102: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

97

34. SEGMEN OPERASI - Lanjutan 34. OPERATING SEGMENT - Continued

Jabodetabek/ Jawa/ Kalimantan/ Sulawesi/ Sumatera/ Total/

Jabodetabek/ Java Kalimantan Sulawesi Sumatera Total

Pendapatan Income

Pembiayaan Konsumen 33.365.395.939 35.917.600.436 18.147.190.046 24.032.657.184 37.299.403.445 148.762.247.050 Consumer financing

Sewa Pembiayaan 188.995.043 - - - - 188.995.043 Finance lease

Pendapatan Operasional Lain 7.540.418.306 7.933.253.520 4.298.616.877 4.857.683.961 9.120.384.530 33.750.357.195 Operation Income

Pendapatan Lain-lain 9.755.796 (11.303.520) 49.072.179 40.789.391 156.054.497 244.368.343 Other Income

Jumlah Pendapatan 41.104.565.084 43.839.550.437 22.494.879.102 28.931.130.536 46.575.842.472 182.945.967.631 Total Income

Beban Expenses

Beban Umum dan Administrasi (18.502.353.750) (21.424.545.989) (10.657.330.080) (13.339.228.473) (20.877.316.132) (84.800.774.424) General & Administrative Expenses

Beban Bunga dan Keuangan (15.281.633.897) (16.722.517.221) (8.516.386.546) (11.654.171.592) (16.761.810.927) (68.936.520.183) Interest & Financial Expenses

Beban Operasi Lain (5.144.233.821) (2.176.579.511) (1.942.282.157) (1.501.710.381) (7.743.560.275) (18.508.366.144) Other operating income

Jumlah Beban (38.928.221.468) (40.323.642.720) (21.115.998.783) (26.495.110.447) (45.382.687.334) (172.245.660.751) Total Expenses

Laba Sebelum Pajak

Penghasilan 2.176.343.616 3.515.907.716 1.378.880.319 2.436.020.089 1.193.155.139 10.700.306.880 Income Before Income Tax

Beban pajak penghasilan (2.902.114.048) Income Tax Expense

Laba Bersih Tahun berjalan 7.798.192.832 Net Income For The Year

Penghasilan Komprehensif Lain Other Comprehensive Income

Pos-pos yang tidak akan Item that will not be reclassified

direklasifikasi ke laba rugi subsequently to profit or loss

Pengukuran kembali liabilitas Remeasurement employee

imbalan kerja (2.220.408.593) benefits liabilities

Pajak tangguhan terkait 555.102.148 Related deferred tax

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TOTAL NET COMPREHENSIVE

BERSIH TAHUN BERJALAN 6.132.886.387 INCOME FOR THE YEAR

31 Desember 2015/ December 31, 2015

Page 103: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

98

34. SEGMEN OPERASI - Lanjutan 34. OPERATING SEGMENT - Continued

Jabodetabek/ Jawa/ Kalimantan/ Sulawesi/ Sumatera/ Total/

Jabodetabek/ Java Kalimantan Sulawesi Sumatera Total

Pendapatan Income

Pembiayaan Konsumen 35.988.342.549 36.358.334.648 20.343.358.762 23.313.876.513 40.607.611.245 156.611.523.717 Consumer financing

Sewa Pembiayaan - - - - - - Finance lease

Pendapatan Operasional Lain 17.224.231.228 17.360.582.422 10.714.776.672 10.644.286.618 19.736.028.721 75.679.905.662 Operation Income

Pendapatan Lain-lain 357.601.932 192.158.145 97.801.376 64.021.224 (36.965.831) 674.616.846 Other Income

Jumlah Pendapatan 53.570.175.709 53.911.075.215 31.155.936.811 34.022.184.355 60.306.674.135 232.966.046.225 Total Income

Beban Expenses

Beban Umum dan Administrasi (28.331.330.762) (28.659.042.220) (15.464.986.111) (17.043.630.099) (28.093.823.828) (117.592.813.019) General & Administrative Expenses

Beban Bunga dan Keuangan (15.862.110.162) (16.135.528.934) (9.095.321.469) (10.477.439.395) (17.655.644.904) (69.226.044.865) Interest & Financial Expenses

Beban Operasi Lain (5.461.924.570) (5.695.149.532) (4.594.299.369) (3.706.775.013) (13.669.480.824) (33.127.629.308) Other operating income

Jumlah Beban (49.655.365.494) (50.489.720.687) (29.154.606.949) (31.227.844.507) (59.418.949.555) (219.946.487.192) Total Expenses

Laba Sebelum Pajak

Penghasilan 3.914.810.215 3.421.354.528 2.001.329.862 2.794.339.848 887.724.580 13.019.559.033 Income Before Income Tax

Beban pajak penghasilan (3.375.257.662) Income Tax Expense

Laba Bersih Tahun berjalan 9.644.301.371 Net Income For The Year

Penghasilan Komprehensif Lain Other Comprehensive Income

Pos-pos yang tidak akan Item that will not be reclassified

direklasifikasi ke laba rugi subsequently to profit or loss

Pengukuran kembali liabilitas Remeasurement employee

imbalan kerja (458.045.324) benefits liabilities

Pajak tangguhan terkait 114.511.331 Related deferred tax

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TOTAL NET COMPREHENSIVE

BERSIH TAHUN BERJALAN 9.300.767.378 INCOME FOR THE YEAR

31 Desember 2014/ December 31, 2014

Page 104: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

99

35. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA 35. SUBSEQUENT EVENT

Berdasarkan Akta Notaris No. 16 tanggal 10 Februari 2017

oleh Notaris Linda Herawati, S.H., di Jakarta atas

Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham, telah

sepakat memberikan persetujuan kepada PT Inti Sukses

Danamas untuk menjual sebagian sahamnya yakni

1.145.000 saham kepada PT Multikem Suplindo, dan telah

disetujui oleh Menteri Hukum dan HAM RI

No.AHU-AH.01.03-0063676. Tahun 2017 tanggal

13 Februari 2017. Sehingga setelah penjualan tersebut

dilaksanakan, maka susunan pemegang saham menjadi

sebagai berikut:

Based on the Deed No. 16 dated February 10, 2017 by

notary Linda Herawati, S.H., in Jakarta on Statement of

Shareholders, has agreed to give approval to

PT Inti Sukses Danamas to sell some shares 1,145,000

shares to PT Multikem Suplindo, and has been approved

by the Minister of Justice and human rights

No.AHU-AH.01.03-0063676. 2017 dated February 13,

2017. So that after the sale is executed, then the

shareholder structure is as follows:

Nama Pemegang Saham

Saham/

Shares

Persentase

Kepemilikan/

Percentage

Ownership

Jumlah/

Amount

Shareholders

PT Inti Sukses Danamas 34.925.000 61% 34.925.000.000 PT Inti Sukses Danamas

PT Multikem Suplindo 15.170.000 26,5% 15.170.000.000 PT Multikem Suplindo

Sakuma International S.A 7.155.000 12,5% 7.155.000.000 Sakuma International S.A

Jumlah 57.250.000 100% 57.250.000.000 Total

Berdasarkan Akta Notaris No. 18 tanggal 13 Februari 2017

oleh Notaris Linda Herawati, S.H., di Jakarta atas

Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham, Entitas

telah sepakat:

1. untuk meningkatkan modal dasar Entitas semula

sebesar Rp70.000.000.000 menjadi sebesar

Rp450.000.000.000 terbagi atas 450.000.000 saham,

masing-masing saham bernilai nominal Rp1.000.

Based on the Deed No. 18 dated February 13, 2017 by

notary Linda Herawati, S.H., in Jakarta on Statement of

Shareholders, Entities have agreed to:

1. Entities increasing the authorized capital from

Rp70,000,000,000 to Rp450,000,000,000 divided into

450,000,000 shares, each share having a nominal

value of Rp1,000.

2. melakukan pembagian dividen saham sebesar

Rp60.000.000.000 yang merupakan 78,84% dari saldo

laba entitas tahun 2015 yang seluruhnya sejumlah

Rp76.102.739.100, yang dibagikan secara proporsional

kepada para pemegang saham, hasil pembagian

dividen saham tersebut akan ditempatkan /disetor

kembali ke dalam perseroan oleh para pemegang

saham sebagai peningkatan Modal Ditempatkan/Modal

Disetor, dengan rincian sebagai berikut:

2. make the distribution of the stock dividend

Rp60,000,000,000 which is 78.84% of the retained

earnings of the entity which in total amount of 2015

Rp76,102,739,100, which is distributed proportionally

to the shareholders, the result of the stock dividend

will be placed / deposited back into the company by the

shareholders voted to increase the issued / paid up

capital, with details as follows:

Nama Pemegang Saham

Jumlah/

Amount Shareholders

PT Inti Sukses Danamas 36.650.000.000 PT Inti Sukses Danamas

PT Multikem Suplindo 15.875.000.000 PT Multikem Suplindo

Sakuma International S.A 7.475.000.000 Sakuma International S.A

Jumlah 60.000.000.000 Total

3. Meningkatkan modal ditempatkan dan disetor sebesar

Rp60.000.000.0000 menjadi sebesar

Rp117.250.000.000 yang terbagi atas 117.250.000

saham, sehingga susunan susunan pemegang saham

menjadi sebagai berikut:

3. Increase the issued and paid-up capital from

Rp60,000,000,000 to Rp117,250,000,000 divided into

117,250,000 shares, so the composition of shareholder

is as follows:

Nama Pemegang Saham

Saham/

Shares

Persentase

Kepemilikan/

Percentage

Ownership

Jumlah/

Amount

Shareholders

PT Inti Sukses Danamas 71.575.000 61% 71.575.000.000 PT Inti Sukses Danamas

PT Multikem Suplindo 31.045.000 26,5% 31.045.000.000 PT Multikem Suplindo

Sakuma International S.A 14.630.000 12,5% 14.630.000.000 Sakuma International S.A

Jumlah 117.250.000 100% 117.250.000.000 Total

Page 105: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

100

35. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA -

Lanjutan 35. SUBSEQUENT EVENT - Continued

Dimana perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri

Hukum dan HAM RI No.AHU-AH.01.03-0065085. Tahun

2017 tanggal 14 Februari 2017.

Where the change has been approved by the Minister of

Justice and human rights No.AHU-AH.01.03-0065085.

2017 dated February 14, 2017.

Berdasarkan Akta Notaris No. 33 tanggal 16 Februari 2017

oleh Notaris Linda Herawati, S.H., di Jakarta atas

Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham telah

sepakat dan menyetujui:

1. Konversi utang kepada PT Inti Sukses Danamas

menjadi setoran modal sebesar Rp 25.000.000.000

dan;

2. Meningkatkan modal ditempatkan dan disetor semula

Rp 117.250.000.000 menjadi Rp 142.250.000.000.

Dimana perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri

Hukum dan HAM RI No.AHU-AH.01.03-0073793. Tahun

2017 tanggal 20 Februari 2017. Sehingga susunan

pemegang saham menjadi sebagai berikut:

Based on the Deed No. 33 dated February 16, 2017 by

notary Linda Herawati, S.H., in Jakarta on Statement of

Shareholders has been agreed and approved:

1. Tthe conversion of the debt to

PT Inti Sukses Danamas be a capital injection amount

Rp 25,000,000,000;

2. and increased its issued and paid-up from

Rp 117,250,000,000 to Rp 142,250,000,000.

Where the change has been approved by the Minister of

Law and Human Rights RI No.AHU-AH.01.03-0073793.

2017 dated February 20, 2017. So the shareholder

structure is as follows:

Nama Pemegang Saham

Saham/

Shares

Persentase

Kepemilikan/

Percentage

Ownership

Jumlah/

Amount

Shareholders

PT Inti Sukses Danamas 96.575.000 67,90% 96.575.000.000 PT Inti Sukses Danamas

PT Multikem Suplindo 31.045.000 21,82% 31.045.000.000 PT Multikem Suplindo

Sakuma International S.A 14.630.000 10,28% 14.630.000.000 Sakuma International S.A

Jumlah 142.250.000 100% 142.250.000.000 Total

Berdasarkan Akta Notaris No. 42 tanggal 21 Februari 2017

oleh Notaris Linda Herawati, S.H., di Jakarta atas

Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham mengenai

perubahan nilai nominal saham semula Rp 1.000 menjadi

Rp 100 per sahamnya, dimana perubahan tersebut telah

disetujui oleh Menteri Hukum dan HAM RI No.AHU-

AH.01.03-0079576. Tahun 2017 tanggal

22 Februari 2017. Sehingga anggaran dasar perseroan

menjadi sebagai berikut: Modal dasar sebesar

Rp 450.000.000.000 semula terbagi atas 450.000.000

saham menjadi 4.500.000.000 saham, modal ditempatkan

dan disetor semula 142.250.000 saham menjadi

1.422.500.000, sehingga susunan modal ditempatkan dan

disetor menjadi sebagai berikut:

Based on the Deed No. 42 dated February 21, 2017 by

notary Linda Herawati, S.H., in Jakarta on Statement of

Shareholders regarding the change of the nominal value of

shares from Rp 1,000 to Rp 100 per shares, where such

changes have been approved by the Minister of Justice and

Human Rights No.AHU-AH.01.03-0079576. 2017 dated

February 22, 2017. So that the company's articles of

association as follows: Authorized amount

Rp 450,000,000,000 divided into from 450,000,000 shares

to the 4,500,000,000 shares, issued and paid from

142,250,000 shares to 1,422,500,000, so the composition

of the capital subscribed and paid up as follows:

Nama Pemegang Saham

Saham/

Shares

Persentase

Kepemilikan/

Percentage

Ownership

Jumlah/

Amount

Shareholders

PT Inti Sukses Danamas 965.750.000 67,90% 96.575.000.000 PT Inti Sukses Danamas

PT Multikem Suplindo 310.450.000 21,82% 31.045.000.000 PT Multikem Suplindo

Sakuma International S.A 146.300.000 10,28% 14.630.000.000 Sakuma International S.A

Jumlah 1.422.500.000 100% 142.250.000.000 Total

Page 106: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

101

35. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA -

Lanjutan 35. SUBSEQUENT EVENT - Continued

Berdasarkan Akta Notaris No. 22 tanggal 6 Maret 2017

oleh Notaris Linda Herawati, S.H., di Jakarta atas

Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham telah

sepakat dan menyetujui:

1. Perubahan status Perseroan yang semula Perseroan

Terbatas Tertutup menjadi Perseroan Terbatas

Terbuka;

2. Rencana Perseroan untuk melakukan Penawaran

Umum Perdana Saham (Initial Public Offering)

3. Mengeluarkan saham dalam simpanan atau portepel

Perseroan dalam jumlah sebanyak-banyaknya

766.000.000 saham baru untuk ditawarkan kepada

Masyarakat dalam Initial Public Offering;

4. Melepaskan dan mengesampingkan hak masing-

masing pemegang saham Perseroan untuk mengambil

bagian terlebih dahulu (right of first refusal) atas

Saham Baru yang disyaratkan dalam Anggaran Dasar

Perseroan;

5. Rencana Perseroan untuk melakukan pencatatan

saham - saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia;

6. Memberikan kuasa dan wewenang penuh dengan hak

substitusi kepada Direksi Perseroan;

7. Merubah seluruh ketentuan dalam Anggaran Dasar

Perseroan, Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau

Perusahaan Publik untuk disesuaikan dengan

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan

No. 32/POJK.04/2014 dan No. 33/POJK.04/2014

tanggal 8 Desember 2014, serta Peraturan Bapepam

dan LX No. IX.J.1.

Dimana perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri

Hukum dan HAM RI No.AHU-AH.01.03-0114107. Tahun

2017 tanggal 7 Maret 2017.

Based on the Deed No. 22 dated March 6, 2017 by notary

Linda Herawati, S.H., in Jakarta on Statement of

Shareholders has been agreed and approved:

1. Change of status Company from limited liability

company into a public limited liability company

Closed;

2. The Company plans to conduct Initial Public Offering

(Initial Public Offering)

3. Removing deposits or treasury shares in the Company

in the amount of as much as 766,000,000 new shares

to be offered to the public in an Initial Public Offering;

4. Removing and excluding the right of individual

shareholders to take part in advance (right of first

refusal) of New Shares specified in the Articles of

Association of the Company;

5. The Company plans to conduct the listing of shares -

Company shares in the Indonesia Stock Exchange;

6. Provide full power and authority with the right of

substitution, to the Board of Directors;

7. Changing the entire provisions of the Articles of

Association, the Board of Directors and Board of

Commissioners of Public Company to conform with

the Financial Services Authority Regulation No. 32 /

POJK.04 / 2014 and No. 33 / POJK.04 / 2014 dated

December 8, 2014, as well as the Bapepam and LX No.

IX.J.1.

Where the change has been approved by the Minister of

Law and Human Rights RI No.AHU-AH.01.03-0114107.

2017 dated March 7, 2017.

PT Bank Victoria Internasional, Tbk PT Bank Victoria Internasional, Tbk

Pada tanggal 11 Januari 2017 berdasarkan Akta No. 05,

dihadapan Indrasari Kresnadjaja, S.H., Notaris di Jakarta,

Entitas mendapat fasilitas pembiayaan berupa fasilitas

Kredit Fixed Loan XI Line Limited Non Revolving

(Uncommitted) dari PT Bank Victoria Internasional, Tbk

sebesar Rp50.000.000.000 dengan jangka waktu

pengembalian pinjaman 12 bulan, 24 bulan, atau

36 bulan setelah tanggal penarikan kredit tergantung

jangka waktu yang dipilih oleh Entitas dengan bunga

sebesar 13,00% per tahun.

On January 11, 2017, based on the Deed No. 05 before

Suwarni Sukirman, SH, Notary in Jakarta, the Entity

received a working capital facility in the form of Fixed

Loan XI Line Limited Non Revolving (Uncommitted) from

PT Bank Victoria Internasional, Tbk amounting to

Rp50,000,000,000 with a repayment period of 12 months,

24 months or 36 months after the date of withdrawal of the

credit depends on the time period selected by the Entity

with interest at 13.00% per annum.

Agunan atas pinjaman kepada PT Bank Victoria

Internasional, Tbk berupa Piutang dari Entitas yang

dibebani fidusia dengan minimal sebesar 105% dari nilai

outstanding pinjaman.

Loan’s Collateral from PT Bank Victoria Internasional,

Tbk in the form of fiduciary of receivables with a minimum

of 105% of the outstanding balance of the loan.

Page 107: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

102

35. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA -

Lanjutan 35. SUBSEQUENT EVENT - Continued

PT Bank Victoria Internasional, Tbk - Lanjutan PT Bank Victoria Internasional, Tbk - Continued

Bank kovenan: Bank’s covenant:

Tanpa pemberitahuan tertulis terlebih dahulu dari Bank,

Entitas dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut:

Without prior written notification to the Bank, the Entity is

not allowed to:

a. menerima pinjaman/kredit baru dari bank lain atau

pihak ketiga atau menerbitkan surat berharga yang

dapat menyebabkan dilanggarnya rasio keuangan;

a. Receiving new loans / credits from other banks or

third parties or issuing securities that may result in

violation of financial ratios

b. memberikan pinjaman atau kredit kepada pihak yang

memiliki hubungan afiliasi (kecuali karyawan Entitas)

ataupun pihak ketiga lainnya dimana keseluruhannya

jumlah dari semua pinjaman tersebut melebihi 25%

dari total ekuitas Entitas, kecuali dalam rangka usaha

normal Entitas;

b. Provide loans or credits to affiliated parties (except

employees of the Company) or other third parties in

which the total amount of all such loans exceeds 25%

of the total equity of the Entity, except in the normal

course of the entity

c. mengikatkan diri sebagai penjamin (borg) terhadap

pihak ketiga, kecuali untuk transaksi-transaksi yang

umum dalam Entitas;

c. Binding on a third party, except for transactions

common to Entities;

d. melakukan kegiatan usaha selain yang disebutkan

dalam anggaran dasar Entitas pada saat

ditandatanganinya Perjanjian Kredit;

d. Engage in business activities other than those

mentioned in the Articles of Association of the

Company at the time of signing of the Credit

Agreement;

e. membubarkan atau melikuidasi Entitas; e. Dissolve or liquidate Entities;

f. mengubah bidang/jenis usaha dan anggaran dasar

tentang maksud dan tujuan, kecuali dikarenakan

mengikuti peraturan Otoritas Jasa Keuangan

(selanjutnya akan disebut juga: “OJ K”);

f. Change the field / type of business and articles of

association of intent and purpose, except for following

the rules of the Financial Services Authority

(hereinafter: "OJ K");

g. mengajukan permohonan untuk dinyatakan pailit atau

penundaan pembayaran atas hutang-hutangnya

(surseance van betaling);

g. Applying for declaring bankruptcy or delaying

payment of its debts (surseance vans betaling);

h. mengubah bentuk hukum atau status hukum Entitas; h. Changing the legal or legal status of the Entity;

i. memindahtangankan piutang yang dipergunakan

sebagai jaminan baik barang bergerak maupun yang

tidak bergerak;

i. Transferring receivables used as collateral for both

movable and immovable goods;

j. memindahtangankan Entitas dalam bentuk apapun

juga dan dengan maksud apapun juga kepada pihak

keliga;

j. Transfer any entity in any form whatsoever and with

any intent to the third party;

k. membayar hutangnya kepada para pemegang saham

dan atau para perseronya (kecuali bunga atas

pinjaman) dalam bentuk apapun juga yang sekarang

telah ada maupun yang akan timbul dikemudian hari,

kecuali hutang usaha yang timbul dari kegiatan usaha

normal Entitas;

k. To pay its debt to its shareholders and / or its Persons

(except interest on the loan) in any form whatsoever

now or will arise in the future, except for accounts

payable arising from the normal business activities of

the entity;

l. melakukan merger atau penggabungan usaha sehingga

merubah komposisi ke pemilikan saham;

l. Conduct a merger or business combination so as to

change the composition to share ownership;

m. menjual atau menyewakan seluruh atau sebagian besar

aset Entitas kecuali untuk transaksi-transaksi yang

umum dalam Entitas;

m. Sell or rent all or most of the Entity's assets except for

general transactions in the Entity;

n. mengadakan perjanjian manajemen atau perjanjian

serupa lainnya yang mengakibatkan kegiatan usaha

Entitas dikendalikan oleh pihak lain yang dapat

mengakibatkan dampak negatif yang material terhadap

kegiatan usaha Entitas;

n. Enter into management agreements or other similar

agreements which result in the operations of the entity

being controlled by another party which may have a

material adverse effect on the entity's business

activities;

o. membagikan dividen lebih dari 50% (lima puluh

persen) dan laba bersih Entitas untuk setiap tahun buku

berjalan, sampai dengan pelunasan pinjaman, dan

menahan sisa laba bersih yang tidak dibagikan tersebut

sebagai laba ditahan;

o. Distributes a dividend of more than 50% (fifty percent)

and the net income of the Company for each fiscal

year, up to the repayment of the loan, and holds the

remainder of the undistributed net income as retained

earnings;

p. Memperbolehkan pemegang saham untuk: menarik

kembali modal yang telah disetor; menjaminkan atau

menggadaikan saham Entitas.

p. Allowing shareholders to: withdraw capital already

paid; Pledge or pawn the shares of the entity.

Page 108: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

103

35. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA -

Lanjutan 35. SUBSEQUENT EVENT - Continued

PT Bank Victoria Internasional, Tbk - Lanjutan PT Bank Victoria Internasional, Tbk - Continued

Syarat-syarat lainnya: Other conditions:

Sebelum semua pokok pinjaman serta bunga dan biaya-

biaya lainnya yang terhutang dilunasi, maka Entitas

berjanji dan mengikatkan diri untuk menjaga rasio

keuangan Entitas berupa total hutang dibagi total ekuitas

tidak melebihi 8 (delapan) kali, dimana:

1. Total hutang adalah seluruh pinjaman bank, obligasi,

surat hutang, instrument hutang lainnya yang dibebani

bunga (yang tercatat di neraca Entitas);

2. total ekuitas adalah penjumlahan dari modal

ditempatkan dan disetor penuh, agio saham, saldo laba

ditahan.

Before all principal and interest and other costs owed are

settled, the Entity pledges and binds to maintain the

Company's financial ratios in the form of total debt divided

by total equity not exceeding 8 (eight) times, whereby:

1. total debt is all bank loans, bonds, debt instruments,

other debt instruments burdened with interest

(recorded on the balance sheet of the Entity);

2. total equity is the sum of the issued and fully paid

capital, share premium, retained earnings balance.

Berdasarkan Surat Permohonan Persetujuan Kembali

Pengkonversian Pinjaman Subordinasi dan Pembagian

Dividen Saham PT First Indo American Leasing No.

013/DIR/CORP.LEGAL/I/2017 tertanggal 16 Januari

2017, Bank Victoria telah menyetujui (i) Pengkonversian

Pinjaman Subordinasi dan (ii) pembagian deviden saham

Perseroan per tanggal 19 Januari 2017.

Based on the Application for Approval of Conversion of

Subordinated Loans and Shares of Dividend Shares of PT

First Indo American Leasing No. 013/DIR /CORP.LEGAL

/I/2017 dated January 16, 2017, Bank Victoria has

approved (i) Conversion of Subordinated Loans and (ii)

the distribution of the Company's share dividend as of

January 19, 2017.

Berdasarkan Surat Permohonan Tambahan Persetujuan

atas Rencana Penawaran Umum Perdana No. 075/SKM-

KPP/VIC/IV/2017 tertanggal 12 April 2017, Bank

Victoria telah menyetujui; (i) Perubahan status Perseroan

menjadi Tbk; dan (ii) Pengesampingan ketentuan dalam

Perjanjian Kredit khususnya mengenai kewajiban

persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank atas

pembagian dividen Perseroan dan pemberian jaminan

perusahaan dari Perseroan kepada Pihak Ketiga.

Based on the Supplemental Approval Letter for the

Primary Public Offering Plan No. 075/SKM-KPP/VIC/

IV/2017 dated April 12, 2017, Bank Victoria has

approved; (I) Changes in the status of the Company to

Tbk; And (ii) A waiver of provisions in the Loan

Agreement, particularly concerning the prior written

approval of the Bank for the distribution of the Company's

dividends and the granting of corporate guarantees from

the Company to the Third Party.

PT Bank Sahabat Sampoerna PT Bank Sahabat Sampoerna

Pada tanggal 20 Februari 2017, berdasarkan Akta

No. 25 dihadapan Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.Kn.,

notaris di Jakarta, Entitas mendapat fasilitas kredit berupa

Pinjaman Angsuran (PA) V (executing) bersifat Non-

Revolving dari PT Bank Sahabat Sampoerna sejumlah

Rp100.000.000.000 dengan jangka waktu yang berakhir

pada tanggal 20 Februari 2021 dan tingkat bunga sebesar

13,50% per tahun.

On February 20, 2017, by Deed No. 25 before Indrasari

Kresnadjaja, S.H., M.Kn., a notary in Jakarta, the

Company obtained a credit facility in the form of Non-

Revolving Installment Loan (PA) V (PT) of PT Bank

Sahabat Sampoerna Rp100,000,000,000 for the period

ended February 20, 2021 and an interest rate of 13.50%

per annum.

Agunan atas pinjaman dari PT Bank Sahabat Sampoerna

adalah sebagai berikut:

Loan’s Collaterals from PT Bank Sahabat Sampoerna are

as follows: 1. Piutang pembiayaan sewa atas kendaraan bermotor

yang dibiayai berdasarkan perjanjian kredit ini akan

diikat secara fidusia maksimum 100% dari total

fasilitas;

2. Seluruh jaminan tersebut diatas juga terikat secara

”Cross Collateralized” terhadap Fasilitas Kredit yang

diberikan oleh Bank kepada Entitas;

3. Surat sanggup bayar atas nama Penerima Kredit

sebesar maksimum fasilitas kredit.

1. Finance lease receivables of motor vehicles which are

financed based on this agreement are to be bounded

by fiduciary maximum of 100% of the total facility;

2. All of the above collaterals are also bound by "Cross

Collateralized" to the Credit Facility provided by the

Bank to the Entity;

3. Promissory Notes on behalf of Credit Recipient at

maximum amount of the credit facility.

Bank kovenan: Bank’s covenant:

Tanpa pemberitahuan tertulis terlebih dahulu dari Bank,

Entitas dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut:

Without prior written notification to the Bank, the Entity is

not allowed to:

Page 109: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

104

35. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA -

Lanjutan 35. SUBSEQUENT EVENT - Continued

PT Bank Sahabat Sampoerna - Lanjutan PT Bank Sahabat Sampoerna - Continued

a. Menjual atau dengan cara lain mengalihkan hak atau

menyewakan/menyerahkan pemakaian seluruh atau

sebagian kekayaan/asset Entitas, baik barang-barang -

bergerak maupun tidak bergerak milik Entitas, kecuali

dalam rangka menjalankan usaha Entitas sehari-hari.

a. Sell or otherwise transfer the right or lease / assign

the use of all or any of the Entity's property or assets,

whether movable or immovable property of the Entity,

except in the course of carrying on the day-to-day

business of the Subsidiary.

b. Melakukan atau menyebabkan dilakukannya penarikan

modal disetor.

b. Conducting or causing the withdrawal of paid up

capital.

c. Melakukan perubahan bidang usaha atau jenis kegiatan

usahanya.

c. Make changes to the business field or type of business

activities.

d. Memperoleh pinjaman baru atau menyebabkan

terjadinya hutang baru, baik secara langsung maupun

tidak langsung, dengan jaminan atau tidak, dari bank,

lembaga keuangan maupun pihak lain, kecuali

pinjaman subordinasi dari pemegang saham atau

pinjaman yang memang biasa dan harus dilakukan

dalam rangka kegiatan operasional perusahaan Entitas.

d. Obtain a new loan or cause new indebtedness, either

directly or indirectly, on bail or not, from banks,

financial institutions or other parties, except for

subordinated loans from shareholders or borrowings

which are normal and must be done in the framework

of the operations of the Entity.

e. Mengalihkan atau menyebabkan beralihnya usaha

kepada siapapun.

e. Redirect or cause the switch to anyone.

f. Melakukan pembayaran baik pokok, bunga maupun

pembayaran lain atas hutang pemegang saham.

f. Make payments of both principal, interest and other

payments on shareholder debt.

g. Melakukan pembelian barang tidak bergerak, kecuali

yang berhubungan dengan kegiatan usaha Entitas.

g. Make a purchase of immovable property, except those

related to the entity's business activities.

h. Menjaminkan dengan cara apapun, harta kekayaan

Entitas kepada pihak lain, kecuali menjaminkan harta

kekayaan kepada Bank.

h. Guarantee in any way, the assets of the Company to

any other party, except to pledge the assets to the

Bank.

i. Mengadakan perjanjian yang dapat menimbulkan

kewajiban Entitas untuk membayar kepada pihak

ketiga, kecuali dalam rangka menjalankan usaha

Entitas sehari-hari.

i. To enter into an agreement which may result in an

Entity's obligation to pay to a third party, except in the

course of conducting the day-to-day business of the

Subsidiary.

j. Menjamin langsung maupun tidak langsung pihak

ketiga lainnya, kecuali melakukan endorsemen atas

surat-surat yang dapat diperdagangkan untuk

keperluan pembayaran atau penagihan transaksi-

transaksi lain yang lazim dilakukan dalam

menjalankan usaha.

j. Ensure, directly or indirectly, other third parties,

except to make endorsements of tradable documents

for the purposes of payment or collection of other

transactions that are commonly done in conducting

business.

k. Memberikan pinjaman kepada atau menerima

pinjaman dari pihak lain kecuali dalam rangka

menjalankan usaha Entitas sehari-hari.

k. Provide loans to or receive loans from other parties

except in the course of running the day-to-day

business entity.

l. Melakukan merger (penggabungan), konsolidasi

(peleburan) dan akuisisi (pengambilalihan) (dalam hal

Entitas berbentuk badan hukum/badan usaha).

l. Perform mergers, consolidations (consolidations) and

acquisitions (expropriation) (in the case of an Entity in

the form of a legal entity / business entity).

m. Membayar atau membayar kembali tagihan-tagihan

atau piutang-piutang berupa apapun juga yang

sekarang dan/atau dikemudian hari akan diberikan oleh

para pemegang saham Entitas baik berupa jumlah

pokok, bunga dan biaya lainnya.

m. Paying or paying back any existing receivables or

receivables that are now and / or in the future will be

provided by the shareholders of the Company either

amount of principal, interest and other charges.

n. Dalam hal Entitas berbentuk badan hukum/badan

usaha, maka Entitas hanya dapat melakukan perubahan

anggaran dasar, susunan pengurus (Direksi/Pengurus

dan Dewan Komisaris/Pengawas), susunan para

pemegang saham Entitas setelah mendapat persetujuan

atau pemberitahuan secara tertulis terlebih dahulu dari

Bank.

n. In the case of an Entity in the form of a legal entity /

entity, the entity may only amend the articles of

association, board composition (Board of Directors /

Board of Directors / Board of Commissioners /

Supervisors), the composition of the shareholders of

the Company upon approval or written notification in

advance of the Bank.

Page 110: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

105

35. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA -

Lanjutan 35. SUBSEQUENT EVENT - Continued

PT Bank Sahabat Sampoerna - Lanjutan PT Bank Sahabat Sampoerna - Continued

Syarat-syarat lainnya: Other conditions:

1. Debitur agar menjaga rasio-rasio sebagai berikut : 1. Debtor to maintain the following ratios:

a. Tunggakan diatas 90 (sembilan puluh) hari (NPL)

maksimum 3% (tiga persen);

a. Unpaid over 90 (ninety) days (NPL) maximum 3%

(three percent);

b. Tunggakan diatas 30 (tiga puluh) hari maksimum

8% (delapan persen);

b. Unpaid over 30 (thirty) days maximum 8% (eight

percent);

c. Gearing Ratio maksimum sebesar 8 (delapan) kali; c. Maximum Gearing Ratio of 8 (eight) times;

d. Net Profit dalam kondisi surplus; d. Net Profit in surplus condition;

e. ROE minimum 1% (satu persen). e. ROE is at least 1% (one percent).

2. Selama masa available period wajib memenuhi rasio-

rasio keuangan diatas, jika melebihi ketentuan diatas

maka sisa fasilitas yang masih tersedia harus di hold.

Namun jika harus dilakukan pencairan dengan kondisi

tidak terpenuhi rasio-rasio diatas maka unit kerja FI

Early Warning & CQC harus memberikan

rekomendasi akan pencairan tersebut.

2. During the period of the available period must fulfill

the above financial ratios, if it exceeds the above

provisions, the remaining available facilities must be

held. However, if the liquefaction has not been fulfilled

with the above ratios, then the FI Early Warning &

CQC work units should recommend the disbursement.

Berdasarkan Surat Persetujuan atas Corporate Action

PT First Indo American Leasing No.

038/DIR/CORP.LEGAL/III/2017 tanggal 16 Maret

2017, PT Bank Sahabat Sampoerna telah memberikan

persetujuan untuk perubahan status Entitas menjadi

Perusahaan Terbuka (Tbk) dan untuk melakukan

perubahan Anggaran Dasar Entitas untuk disesuaikan

dengan Anggaran Dasar Perusahaan Terbuka (Tbk),

termasuk didalamnya perubahan struktur permodalan

dan susunan pemegang saham sebagai hasil

pelaksanaan IPO, serta perubahan susunan Direksi dan

Dewan Komisaris Entitas per tanggal 31 Maret 2017.

Based on the Letter of Approval of the Corporate

Action PT First Indo American Leasing No.

038/DIR/CORP.LEGAL/ III / 2017 dated March 16,

2017, PT Bank Sahabat Sampoerna has given

approval for the change of status of the Entity to

become Listed Company (Tbk) and to amend the

Articles of Association to conform with the Statutes of

the Listed Company (Tbk), including changes capital

structure and shareholding structure as a result of the

IPO, as well as the changes in the composition of the

Board of Directors and Board of Commissioners of the

Entity as at March 31, 2017.

PT Bank Mega, Tbk PT Bank Mega, Tbk

Berdasarkan Perjanjian Kredit tanggal 7 Maret 2017,

Entitas mendapat fasilitas Fixed Loan dari PT Bank Mega,

Tbk sejumlah Rp250.000.000.000 dengan jangka waktu

yang berakhir pada tanggal 7 Maret 2022 dan tingkat

bunga sebesar 13% per tahun.

Based on the Credit Agreement dated March 7, 2017, the

Entity obtained Fixed Loan facility from PT Bank Mega,

Tbk amounting Rp250,000,000,000 which will due on

March 7, 2022 and interest rate 13% per annum.

Agunan atas pinjaman kepada PT Bank Mega, Tbk berupa

Piutang dari Entitas yang dibebani fidusia dengan minimal

sebesar 100% dari nilai outstanding pinjaman.

Loan’s Collateral from PT Bank Mega, Tbk in the form of

fiduciary of receivables with a minimum of 100% of the

outstanding balance of the loan.

Bank kovenan: Bank’s covenant:

Tanpa pemberitahuan tertulis terlebih dahulu dari Bank,

Entitas dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut:

Without prior written notification to the Bank, the Entity is

not allowed to:

a. melakukan atau menyebabkan dilakukannya

penarikan modal disetor.

a. Conduct or cause the withdrawal of paid up capital.

b. mengadakan rapat umum pemegang saham yang

acaranya mengubah atau menyebabkan dilakukannya

perubahan anggaran dasar, struktur modal, susunan

pemegang saham atau sususnan anggota Direksi dan

Dewan Komisaris.

b. Holds a general meeting of shareholders whose events

alter or cause the amendment of the articles of

association, capital structure, composition of

shareholders or members of the Board of Directors

and Board of Commissioners.

c. melakukan perubahan bidang atau jenis kegiatan

usahanya.

c. Make changes to the field or type of business activity.

d. mengajukan permohonan kepailitan atau penundaan

kewajiban pembayaran hutang, membubarkan

entitas, dan melakukan atau mengizinkan untuk

dilakukan penggabungan usaha, peleburan usaha atau

konsolidasi.

d. Applying for bankruptcy or postponement of debt

obligations, dismissing entities, and committing or

permitting a business combination, consolidation or

merger.

Page 111: PT FIRST INDO AMERICAN LEASING - firstindofinance.co.idfirstindofinance.co.id/PT First Indo American Leasing 2016 Audit Report.pdf · PT FIRST INDO AMERICAN LEASING LAPORAN KEUANGAN

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan

Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2016

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PT FIRST INDO AMERICAN LEASING

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended

December 31, 2016

(Expressed in Rupiah)

106

35. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA -

Lanjutan 35. SUBSEQUENT EVENT - Continued

PT Bank Mega, Tbk - Lanjutan PT Bank Mega, Tbk - Continued

Bank kovenan - Lanjutan: Bank’s covenant - Continued:

e. memberikan pinjaman kepada pihak lain, termasuk

kepada Pemegang Saham, entitas anak dan entitas

afiliasinya, kecuali pinjaman kepada karyawan,

pengusaha kecil dan koperasi yang ditentukan oleh

pemerintah, atau pinjaman yang memang biasa dan

harus dilakukan dalam rangka kegiatan operasional

normal entitas sehari-hari yang wajar.

e. provide loans to other parties, including to the

shareholders, subsidiaries and affiliated entities,

except loans to employees, small entrepreneurs and

cooperatives as determined by the government, or

borrowings which are normal and shall be made in the

ordinary course of normal daily operations of normal

entities.

f. mengikatkan diri sebagai penjamin hutang,

memberikan garansi atau menjaminkan harta

kekayaannya untuk kepentingan pihak lain.

f. bind themselves as the guarantor of the debt, provide

warranty or pledge his property for the benefit of

others.

g. melakukan penyertaan modal, pengambilanalihan

saham, investasi baru di dalam entitas lain atau

membuat anak entitas.

g. carry out equity participation, takeover of shares, new

investments in other entities or create subsidiary

entities.

h. menyatakan, membayar atau membagikan deviden

baik dari pendapatan maupun modal.

h. states, pays or distributes dividends from both income

and capital.

i. memperoleh pinjaman baru atau menyebabkan

terjadinya hutang baru, baik secara langsung maupun

tidak langsung, dengan jaminan atau tidak, dari bank,

lembaga keuangan maupun pihak lain, kecuali

pinjaman yang memang biasa dan harus dilakukan

dalam rangka kegiatan operasional normal usaha

entitas sehari-hari yang wajar.

i. obtaining new loans or causing new indebtedness,

directly or indirectly, under warranty or not, from

banks, financial institutions or other parties, except for

normal loans and should be made in the ordinary

course of normal business activities of a reasonable

day-to-day business entity.

j. menggadaikan, menjaminkan, mengalihkan atau

dengan cara lain menyebabkan beralihnya saham

entitas kepada pihak lain.

j. mortgaging, pledge, transfer or otherwise make the

transfer of shares of the entity to another party.

k. membuat atau mengijinkan atas seluruh atau sebagai

assetnya (termasuk asset yang akan didapatkan

dimasa mendatang) untuk dijual, dijaminkan,

disewakan kecuali kegiatan usaha operasional

Entitas, atau dengan cara lain mengalihkan harta

kekayaannya.

k. make or permit all or any of its assets (including

assets to be acquired in the future) to be sold, pledged,

leased except for the operations of the entity's

operations, or otherwise by transferring its assets.

l. menjual, mengalihkan atau menyebabkan beralihnya

usaha atau agunan kepada siapapun.

l. sell, transfer or cause the transfer of business or

collateral to any person.

m. melakukan pembayaran baik pokok, bunga maupun

pembayaran lain atas utang Pemegang Saham.

m. making payment of principal, interest or other

payment of Shareholder's debt.

n. melakukan pembelian harta tetap kecuali yang

berhubungan dengan kegiatan usaha Entitas.

n. make purchases of fixed assets except those related to

the entity's business activities.

o. melakukan pembayaran dipercepat atas suatu hutang

atau pembayaran kewajiban lainnya yang belum

jatuh tempo kepada pihak lain, kecuali yang

berhubungan dengan kegiatan usaha Entitas dan tidak

mempengaruhi kewajiban Entitas pada Bank.

o. make an accelerated payment of any outstanding debt

or other obligation payments to other parties, except

those related to the entity's business activities and

shall not affect the obligations of the Entity at the

Bank.

In connection with the Entity public offering, the Entity

has reissued the financial statements for the years ended

December 31, 2016, 2015 and 2014 with cahnges in

statements of financial position, Statement of Profit or

Loss and Other Comprehensive Income, statements of

cash flows and several additional presentation and

disclosures Notes 1b, 3a, 3d, 3e, 3g, 3j, 5, 7, 8, 9, 11, 12,

14, 15c, 16, 17, 21, 26, 28, 30, 35.

Manajemen Entitas bertanggung jawab atas laporan

keuangan yang penyusunannya diselesaikan pada tanggal

27 April 2017.

The management of the Entity is responsible for the

preparation of the financial statements which were

completed on April 27, 2017.

36. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN 36. REISSUED FINANCIAL STATEMENTS

Dalam rangka Penawaran Umum Saham, Entitas telah

menerbitkan kembali laporan keuangan untuk tahun-tahun

yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan

2014 dengan perubahan pada laporan posisi keuangan,

laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain,

laporan arus kas dan beberapa tambahan penyajian dan

pengungkapan Catatan 1b, 3a, 3d, 3e, 3g, 3j, 5, 7, 8, 9, 11,

12, 14, 15c, 16, 17, 21, 26, 28, 30, 35.

37. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 37. MANAGEMENT RESPONSIBILITY