proposal usaha sapi potong

27
 Dikumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info POTENSI USAHA PENGGEMUKAN SAPI BALI  DI MANGGARAI BARAT DESA SIRU, KECAMATAN LEMBOR, KABUPATEN MANGGARAI BARAT  NUSA TENGGARA TIMUR 2012 

Upload: luky-herlambang

Post on 07-Jan-2016

1.179 views

Category:

Documents


253 download

DESCRIPTION

Analisa Usaha Sapi Potong

TRANSCRIPT

7/17/2019 Proposal Usaha Sapi Potong

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-usaha-sapi-potong-568e40ecd27bd 1/27

 

Dikumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info 

POTENSI USAHA PENGGEMUKAN SAPI BALI 

DI MANGGARAI BARAT 

DESA SIRU, KECAMATAN LEMBOR, KABUPATEN MANGGARAI BARAT 

NUSA TENGGARA TIMUR 

2012 

7/17/2019 Proposal Usaha Sapi Potong

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-usaha-sapi-potong-568e40ecd27bd 2/27

 

Dikumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info 

PENDAHULUAN 

A.  LATAR BELAKANG 

Saat ini impor daging dan sapi bakalan sangat besar, sekitar 30 persen dari

kebutuhan daging nasional. Bahkan ada kecenderungan volume impor terus meningkat

yang secara otomatis akan menguras devisa negara sangat besar. Bila kondisi ini tidak

diwaspadai, hal ini dapat menyebabkan kemandirian dan kedaulatan pangan hewani

khususnya daging sapi semakin jauh dari harapan, yang pada gilirannya berpotensi

masuk dalam food trap negara eksportir. 

Untuk mewujudkan ketahanan pangan hewani asal ternak yang berbasis

sumberdaya domestik, pemerintah kembali mencanangkan program Percepatan

Pencapaian Swasembada Daging Sapi Tahun 2014 (PPSDS-2014). Keberhasilan

program swasembada daging sapi 2014 akan sangat tergantung kepada partisipasi

penuh stakeholders  peternakan, sehingga bagaimanapun baiknya program yang

disusun tidak akan berhasil tanpa partisipasi masyarakat peternak dan para pelaku

peternakan sapi potong lainnya 

Usaha pengembangan ternak sapi potong cukup mampu memberi manfaat

ekonomi bagi peternak rakyat. Sapi biasanya diternakkan oleh para petani di desa-desa

secara tradisional, seperti yang dilakukan di Desa Siru, Kecamatan Lembor, Kabupaten

Manggarai Barat. Di desa Siru inilah letak kelompok ternak Harapan Sejahtera-Siru

berada. Seluruh masyarakat hidup dari lahan pertanian dan sebagian penduduk yang

bekerja di bidang pertanian memiliki ternak sapi atau kerbau yang dijadikan sebagai

penghasilan sampingan yang sangat menunjang kebutuhan ekonomi mereka. Setiap

rumah tangga biasanya dapat memelihara 2 (dua) sampai 5 (empat) ekor sapi dengan

baik.Peluang pasar ternak sapi potong di Manggarai Barat cukup tinggi. Walaupun

demikian, petani ternak sapi potong di Siru perlu memperoleh bantuan dalam meraih

peluang pasar tersebut dengan mengatasi beberapa kendala yang dihadapi. Salah satu

kendala yang saat ini dialami adalah kurangnya modal petani dalam rangka

peningkatan jumlah skala usaha ternak melalui pengadaan bibit atau bakalan.

7/17/2019 Proposal Usaha Sapi Potong

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-usaha-sapi-potong-568e40ecd27bd 3/27

 

Dikumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info 

Belakangan ini harga bibit sapi sangat tinggi, sehingga sulit dijangkau oleh masyarakat

petani yang berpendapatan rendah. Kendala yang lain adalah ketidak pastian berat

ternak yang menjadi dasar penentuan harga, dan kepastian pembayaran ternak yang

dijual.

Kondisi ini tentu membutuhkan perhatian dan dukungan dari berbagai pihak.

Untuk mengatasi kendala kurangnya modal dari petani. Dengan demikian dapat

membantu peternak dalam rangka peningkatan pendapatan dan kesejahteraan dan

ketahanan pangan secara nasional- pun dapat tercapai. 

B.  TUJUAN 

Tujuan pengembangan usaha peternakan adalah sebagai berikut: 

1.  Mengembangkan usaha peternakan yang berorientasi pada peningkatan kualitas dan

kuantitas sapi. 

2.  Meningkatkan sistem pemeliharaan ternak sapi secara profesional. 

3.  Meningkatkan kemampuan anggota kelompok ternak dalam mengembangkan teknologi

pengelolaan ternak secara terpadu, untuk mendapatkan nilai tambah keunggulan daya

saing. 

4.  Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan anggota kelompok ternak. 

5.  Meningkatnya populasi ternak sapi di Kecamatan Lembor. 

6.  Menciptakan lapangan kerja baru bagi anggota kelompok ternak dan keluarganya. 

7.  Meningkatkan kerjasama antara anggota untuk kemanfaatan bersama. 

8.  Diberikannya bantuan modal usaha untuk pengadaan bibit sapi kepada anggota

kelompok ternak Harapan Sejahtera-Siru. 

C.  SASARAN 

1.  Mengurangi ketergantungan petani ternak hanya pada usaha pertanian lahan. 

2.  Memanfaatkan limbah tanaman untuk makanan ternak dan penanaman pakan ternak

dengan cara tumpang sari pada lahan-lahan pertanian yang ada. 

3.  Meningkatkan produksi daging sapi yang berkualitas. 

7/17/2019 Proposal Usaha Sapi Potong

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-usaha-sapi-potong-568e40ecd27bd 4/27

 

Dikumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info 

4.  Dapat memproduksi hasil ikutan lainnya, seperti pupuk kompos, daging olahan, dan

lain-lain. 

5.  Meningkatkan harga jual sapi. 

6.  Meningkatkan daya beli masyarakat. 

7/17/2019 Proposal Usaha Sapi Potong

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-usaha-sapi-potong-568e40ecd27bd 5/27

 

Dikumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info 

POTENSI WILAYAH

DAN FAKTOR PENDUKUNG KEBERHASILAN USAHA 

Desa Siru Kecamatan Lembor Kabupaten Manggarai Barat merupakan daerah

yang cukup ideal untuk pengembangan Agribisnis Sapi Bali karena didukung oleh

beberapa faktor antara lain: 

A.  Daya dukung wilayah 

Total luas wilayah Kecamatan Lembor adalah 53.065 hektar, keadaan iklim

basah, dengan total curah hujan rata-rata 2.292 mm/tahun. Secara umum wilayah desa

Siru kecamatan Lembor tergolong wilayah dataran rendah (100-500 dpl). Tingkat

kelerengan lahan berkisar antara 2-15%, dan sebagian besar (40,21%) wilayahnya

belum dimanfaatkan. Sementara itu sumber air yang ada dapat mencukupi kebutuhan

air masyarakat sepanjang tahun. Agro-ekosistem didominasi oleh padang

penggembalaan yang dapat mencukupi kebutuhan. 

Usaha pertanian padi sawah merupakan pekerjaan pokok penduduk desa Siru.

Selain itu, untuk menambah pendapatan rumah tangganya, petani juga memelihara

ternak sapi dan kerbau. Dinamika kehidupan bermasyarakat berjalan baik dengan

sangat mengedepankan prinsip kekeluargaan, gotong royong dan saling menghargai

sesama. Dapat juga dikemukakan bahwa etos kerja petani di Desa Siru cukup tinggi

sehingga berpotensi untuk terus dimotivasi agar produktivitas usaha taninya terus

mengalami peningkatan.

B.  Daya dukung sumberdaya ternak 

Dalam perjalanan waktu hampir satu abad sapi Bali tetap eksist di Bumi NTT.

Hal ini menunjukkan bahwa sapi Bali sudah sesuai atau cocok (adaptif) dengan kondisi

agro ekosistem di NTT. Data BPS Manggarai Barat 2010, populasi ternak sapi di

Kecamatan Lembor tahun 2010 berjumlah 2.300 ekor, sedangkan kerbau mencapai

2.899 ekor. Dalam rangka pengadaan bibit dan bakalan selama ini tidak kesulitan oleh

7/17/2019 Proposal Usaha Sapi Potong

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-usaha-sapi-potong-568e40ecd27bd 6/27

 

Dikumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info 

karena ketersediaan bibit di Kecamatan Lembor maupun wilayah sekitarnya terbilang

mudah dan mencukupi. 

C.  Daya dukung sumber daya manusia 

Secara tradisional ternak merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem

usaha tani yang tidak terpisahkan dengan kehidupan petani. Perilaku seperti ini tidak

lepas dari tujuan petani memelihara sapi yaitu sebagai tabungan (yang paling utama),

sebagai tenaga kerja pengolahan lahan, sebagai sumber penghasilan untuk kebutuhan

sehari-hari, untuk biaya naik haji dan sebagai sumber penghasilan setengah tahunan

(penggemukan) serta alasan-alasan lain. Sebagian besar petani di desa Siru

memelihara ternak sapi dan atau kerbau dengan baik dan kepemilikan rata-rata

berkisar 2-5 ekor.

D.  Daya dukung ketersediaan pakan

Beberapa potensi sumberdaya yang terdapat di Kecamatan Lembor salah

satunya dapat dilihat dari ketersediaan pakan hijauan dari padang penggembalaan dan

rumput sekitar areal pertanian serta limbah pertanian (jerami) yang cukup tinggi.

Menurut data-data yang diolah, analisis Curring capacity yang dilakukan, menunjukkan

bahwa ketersediaan hijauan dan jerami padi per-tahun di Kecamatan Lembor dapat

mencukupi kebutuhan 13.000 unit ternak, sementara populasi ternak besar (sapi dan

kerbau) di Kecamatan Lembor menurut BPS Manggarai Barat tahun 2010 hanya

berjumlah 5.199 ekor. Selain itu potensi hasil sampingan (ikutan) dari tanaman pangan

lainnya sebagai sumber pakan, jerami jagung, dan bungkil kacang juga tersedia

sepanjang tahun.

Pakan penguat seperti dedak padi, ampas tahu dan jagung mudah diperoleh

melalui penggilingan padi dan pabrik-pabrik tahu yang ada, atau dapat dibeli di pasar.

Konsentrat hasil dari pabrikpun mudah dibeli dari toko pakan ternak yang ada dan

apabila pembelian dalam partai besar tentunya kan memperoleh harga yang lebih

murah dan atau secara manual peternak membuat sendiri dengan bahan baku yang

ada. 

7/17/2019 Proposal Usaha Sapi Potong

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-usaha-sapi-potong-568e40ecd27bd 7/27

 

Dikumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info 

E.  Dukungan ketersediaan teknologi 

Teknologi untuk mendukung pengembangan agribisnis sapi Bali cukup tersedia,

baik untuk pembibitan maupun penggemukan, baik berupa paket teknologi maupun

komponen teknologi. Perkembangan teknologi informasi yang semakin merambah

wilayah perdesaan di tanah air memudahkan petani untuk mengakses teknologi dan

inovas-inovasi yang memberikan manfaat bagi usaha tani. 

F.  Permintaan pasar  

Pasar untuk sapi sangat baik, permintaan dari konsumen lokal maupun antar

pulau terus meningkat. Pemotongan ternak yang tercatat selama dua tahun terakhir

menunjukkan peningkatan. Data BPS 2009 menunjukkan total pengeluaran ternak sapi

tahun 2008 meningkat 48% dari tahun 2007 yang mencapai 231 ekor. Sedangkan total

pemotongan resmi ternak sapi tahun 2008 mencapai 118 ekor. Sebagian besar ternak

sapi dan kerbau dijual ke daerah NTB dan Sulawesi. 

G.  Faktor pendukung lainnya.

 

Keamanan Ternak 

Pemeliharaan ternak selama di desa dilakukan oleh peternak dengan membuat

kandang secara kelompok yang berdekatan dengan pemukiman penduduk. Selama

dalam kurun waktu lebih dari 5 (lima) tahun di desa Siru tidak pernah ada masyarakat

yang kehilangan ternak sapi. 

  Dukungan Dinas Terkait 

Dalam upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit ternak, peran bimbingan dan

pengawasan berkala dari Dinas Peternakan Kabupaten Manggarai Barat, termasuk

kemudahan untuk memperoleh bahan vaksin dan obat-obatan ternak selalu ada. 

Dalam upaya meningkatkan kemampuan teknik beternak secara berkala secara rutin

bekerja sama dengan pendamping kelompok tani dan juga pendampingan dari Dinas

Peternakan Kabupaten Manggarai Barat dan Dinas lain yang terkait. 

7/17/2019 Proposal Usaha Sapi Potong

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-usaha-sapi-potong-568e40ecd27bd 8/27

 

Dikumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info 

7/17/2019 Proposal Usaha Sapi Potong

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-usaha-sapi-potong-568e40ecd27bd 9/27

 

Dikumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info 

RENCANA PENGEMBANGAN USAHA KELOMPOK 

A.  RENCANA USAHA KELOMPOK (RUK) 

Usaha penggemukan sapi potong oleh kelompok ternak “Harapan

Sejahtera-Siru” merencanakan untuk memelihara 100 ekor sapi dengan lama masa

penggemukan adalah 6 bulan yang berlokasi di Desa Siru, Kecamatan Lembor,

Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Adapun rencana anggaran biaya

penggemukan sapi Bali 100 ekor selama 6 bulan disajikan pada tabel berikut: 

RENCANA ANGGARAN BIAYA PENGGEMUKAN SAPI BALI 

100 EKOR SELAMA 6 BULAN 

No

 

Uraian  Jml Satuan

HargaSatuan

BiayaPertahun

Total Rp 

1  Rehab Kandang  1  Unit  20.000.000,-

2  Timbangan Sapi  1  Paket  21.000.000,-

3  Instalasi air : 

Mesin Air   1 

1.000.000,-

 

1.000.000,-

 

Pipa 

35 

Batang

20.000,- 

700.000,-

  Selang 

3  roll  100.000,- 300.000,-

Bangunanpengolahan pupuk 

1  Unit  5.000.000,-

5  Peralatan Kantor   1  Paket  2.000.000,-

Jumlah Investasi/Biaya Tetap  50.000.000;-

6  Bakalan Sapi  100  Ekor  5.050.000,

505.000.000,-

Konsentrat danhijauan/6 bulan 

100  Ekor   4.767,- 

85.806.000,-

Kesehatan 

Paket 

9.000.000,-

10 

Pengolahan pupukkandang 162 ton 

1  Kg  394,- 

63.828.000,-

11  Tenaga Kerja : 

Manager   1 org  Bulan 

1.800.000,-

21.600.000,- 

21.600.000,-

 

 Administrasikeuangan 

1 org  Bulan  700.000,- 8.400.000,-  8.400.000,-

7/17/2019 Proposal Usaha Sapi Potong

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-usaha-sapi-potong-568e40ecd27bd 10/27

 

Dikumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info 

- Penjaga malam  2 org  Bulan  400.000,- 9.600.000,-  9.600.000,-

Jumlah Biaya Variabel 

703.234.000,-

JUMLAH TOTAL BIAYA  753.234.000,-

 

7/17/2019 Proposal Usaha Sapi Potong

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-usaha-sapi-potong-568e40ecd27bd 11/27

 

Dikumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info 

Dapat ditampilkan bahwa dengan teknik dan dukungan yang ada, perkiraan

biaya produksi dapat diketengahkan pada tabel berikut : 

Perkiraan biaya penggemukan sapi potong selama 180 Hari

1  PROSES PENGGEMUKAN SAPI POTONG

* Lama penggemukan 180 hari efektif  

* Berat sapi awal penggemukan 200 kg 

* Rencana kenaikan berat badan (ADG) rata-rata 0,70 kg per hari

PERHITUNGAN BERAT BADAN SETELAH PENGGEMUKAN

Berat awal penggemukan 

200 kg

Susut dari port ke farm 

2% X 200 kg 4 kg

Berat sapi masuk kandang 

200 kg - 4 kg 196 kg

Kenaikan setelah penggemukan 

180 hr. X 0,70 kg 126 kg

Berat setelah penggemukan 

196 kg +126 kg. 322 kg

Berat rata-rata  (200+322)/2 261

Harga sapi bakalan  200 kg X @Rp. 25,000,- Rp. 5,000,000

Biaya handling dll.  Rp. 50.000,-- Rp. 50,000

Harga sapi bakalan s/d kandang (Rp) 

Rp. 5.000.000 + Rp. 50000,- 5,050,000.00

Harga sapi di kandang hidup per kg. (Rp) Rp. 5.050.000,-/194 kg. 26,030.93

3  PENAMBAHAN BERAT BADAN/EKOR SELAMA 180 HARI

Waktu efektif untuk penggemukan sapi potong 180 hari dengan target

kenaikan berat badan (ADG) rata-rata 0,70 kg. per hari, sbb.:* Masa penyesuaian di kandang (Kg)  30 hr. X 0,60 kg 18

*Penggemukan efektif (Kg)  150 hr. X 0,70 kg. 105

Jumlah penambahan berat badan 180 hr. (Kg) 18 kg + 120kg. 223

4  PERHITUNGAN KEBUTUHAN RANSUM PER EKOR PER HARI

Berat Kering (BK) (Kg) 

2,5% X 260 kg. 6.53

TDN dibutuhkan (Kg)  70% X 6.53 kg 4.57

 

5  KOMPOSISI PAKAN DIBUTUHKAN PER EKOR PER HARI

No. 

Jenis Bahan 

BK 6,53 kg 

TDNBahan % 

TDN 4.57kg. 

BKBahan % 

JumlahBahan Kg. 

3 4 5=3X4 

7=3/6

a.  Rumput (pakan hijauan) 40% BK 2.61 51% 1.33  22.40%  11.65

b.  Singkong 10% BK  0.65 79% 0.51  32.30%  2.01

c. 

Konsentrat 50% BK 

3.27 84% 2.73 

90.00% 

2.94

Jumlah  6.53 4.57  16.6

7/17/2019 Proposal Usaha Sapi Potong

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-usaha-sapi-potong-568e40ecd27bd 12/27

 

Dikumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info 

6  HARGA SATUAN RANSUM (PAKAN) PER EKOR PER HARI 

No. 

Jenis Bahan 

Jumlah(kg)

 

HargaSatuan( Rp)

 

Jumlah Harga(Rp)

 

HargaRata-rata

(Rp) 

a. 

Konsentrat 

2.94 1000 2,940 

2,675

b.  Rumput pakan hijauan  11.65 100 1,165  1,060

c. 

Singkong 10% 

2.01 400 804 

732

d. 

 Air minum & garam 

0.03 m3 1,200.00 36 

33

e. 

Starbio 

0.05 9,000.00 450 

410

f.  Premix/Mineral  0.02 6,000.00 120  108

Jumlah biaya ransum/ekor/hari 

5,504 

5018

7  HARGA RANSUM RATA-RATA PER EKOR PER HARI

Ransum penyesuaian kandang (Rp)  30 hari, 70%XRp. 5.018,-- 105,378

Ransum penggemukan (Rp) 

150 hari, 100%XRp.5.018,-- 752,700

Jumlah biaya ransum per 180 hari  858,078

Biaya ransum penggemukan per ekor per hari = Rp.858.078/180 4,767

BIAYA LAIN-LAIN PER EKOR PER HARI

a. 

Biaya kesehatan hewan, obat-obatan, Dokter hewan dll. 500

b.  Biaya pemeliharaan per ekor per hari  1,000

Jumlah biaya pemeliharaan & kesehatan 

1,500

9  ANALISA BIAYA PENUNJANG UNTUK 100 EKOR SAPI POTONG PER TAHUN

a.  BANGUNAN KANDANG 

Rehabilitasi kandang anggota (Rp)  1 unit kandang bersama 25,000,000

Timbangan hewan (Rp) 1 unit X Rp. 21,000,000,- 21,000,000

Peralaan bantu (Rp) 

50 unit X Rp.40.000,- 2,000,000

Instalasi listrik dan air (Rp) 

2,000,000

50,000,000

b.  PENYUSUTAN PER TAHUN 

Kandang kelompok  10% X Rp.25.000.000,- 2,500,000

Peralatan timbangan  10% X Rp. 21,000,000,- 2,100,000

Peralatan bantu  50% X Rp.2,000,000,- 1,000,000

Instalasi listrik dan air  

10% X Rp.2.000,000,- 200,000

Jumlah nilai penyusutan 

5,800,000

Beban penyusutan per ekor per tahun 

Rp. 5,800,000,-/90 64,444

Biaya penyusutan per ekor per hari 

Rp. 64,444,--/365 176

10 

PERHITUNGAN HARGA SAPI SETELAH PENGGEMUKAN 180 HARI PER EKOR

a.  Biaya ransum  180 hari X Rp. 4,767,- 858,060

b. 

Biaya pemeliharaan 

180 hari X Rp. 2100,- 378,000

c.  Biaya penyusutan  180 hari X Rp. 176,- 31,680

Biaya penggemukan per ekor   100 hari 1,267,740

d. 

Harga sapi awal penggemukan 

1 ekorXRp.5,050,000,- 5,050,000

 

Biaya sapi setelah penggemukan  Rp. 1,267,740,-+Rp.5,050,000,-  6,317,740

7/17/2019 Proposal Usaha Sapi Potong

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-usaha-sapi-potong-568e40ecd27bd 13/27

 

Dikumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info 

e.  Berat sapi setelah penggemukan (Kg)  196 kg. + 126 kg. 322

Harga pokok sapi setelah penggemukan  6,317,740/322 19,620

Harga jual setelah penggemukan  130%X Rp. 19,620,- 25,505

Dibulatkan  25,500

11  ANALISA PENGOLAHAN LIMBAH KOTORAN SAPI

MENJADI PUPUK KOMPOS (PUPUK ORGANIK)

Tenaga bongkar Limbah kotoran sapi 

1 ton X Rp.50.000,- 50,000

Serbuk gergaji  50 kg. X Rp. 75,- 3,750

 Abu sekam/kayu 

100 kg. X Rp. 180,- 18,000

Kapur   30 kg. X Rp. 600,- 18,000

Stardec 

2,50 kg. X Rp. 10.000,- 25,000

Karung plastik & Inner  

25 zak X Rp. 3.000,- 150,000

 Alat mesin jahit karung 

1 losin X Rp. 3.000,- 3,000

Tenaga kerja pengolah  3 HOK X Rp. 15,000,-x2 90,000

357,750

Biaya tak terduga 

10% X Rp. 357,750,- 35,775

Total biaya proses kompos 

393,525

12  Biaya produksi pupuk per kg.  Rp. 393.525,-/1,000 kg. 394

Harga jual pupuk kompos per kg. 

600

Keuntungan per kg. pupuk  206

 

B.  POLA PELAKSANAAN PENGEMBANGAN PETERNAKAN 

Berdasarkan program kerja, Pengembangan Usaha Ternak Sapi akandilaksanakan secepatnya setelah mendapatkan dana dari pihak pendana.

Pertimbangan lain yang menjadi prioritas adalah mempercepat realisasi pengembangan

usaha kelompok tani melalui proses pengadaan bibit sapi, penggemukan sapi dan

prasarana pendukungnya. Dengan terealisasinya dana diharapkan kelompok ternak

Harapan Sejahtera-Siru dapat mengembangkan usahanya untuk meningkatkan

pendapatan organisasi kelompok ternak serta memenuhi kesejahteraan anggotanya. 

C.  KONSEP KEMITRAAN TERPADU 

Pengembangan ternak sapi difasilistasi oleh pendamping kelompok tani Harapan

Sejahtera-Siru beserta stakeholder terkait yang berhubungan dengan proyek ini, dalam

merealisasikan operasionalnya di lapangan dengan menggunakan sistem kemitraan

7/17/2019 Proposal Usaha Sapi Potong

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-usaha-sapi-potong-568e40ecd27bd 14/27

 

Dikumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info 

terpadu dengan anggota kelompok ternak dengan mengutamakan peningkatan kualitas

dan kuantitas produksi kenaikan berat badan (ADG) sapi. Stakeholder terkait tersebut

adalah : 

a.  Kelompok Ternak

b.  Peternak sebagai anggota Kelompok Ternak 

c.  Mitra kerja Kelompok ternak sejenisnya 

d.  Pemerintah 

e.  Perbankan 

f.  Pedagang Sapi dan Pengusaha daging segar (RPH). 

Pelaksanaan pola kemitraan dalam pengembangan usaha ternak sapi potong di

kelompok ternak Harapan Sejahtera-Siru adalah: 

a.  Pemeliharaan sapi potong dilakukan secara kelompok 

b.   Antar pedamping kelompok tani dan peternak memiliki kesamaan visi dan misi tujuan

dalam mengembangkan usaha peternakan ini dan saling menguntungkan semua pihak. 

c.  Dibuat perjanjian kerja sama antara kelompok ternak dan peternak yang akan

memperoleh bantuan yang berorientasi bisnis yang dijadikan pedoman bersama. 

d.  Koordinasi yang intensif dengan semua pihak yang berkaitan dengan proyek

pengembangan usaha ternak sapi potong pada kelompok ternah Harapan Sehajtera-

Siru. 

Untuk pola kemitraan ini dapat berhasil dengan baik diperlukan beberapa

persyaratan sebagai berikut: 

  Masing-masing pihak pelaku usaha, bertindak sesuai kewajiban dan hak masing-masing

dan diatur dalam perjanjian kerjasama yang saling mengikat kedua belah pihak. 

  Pengelolaan usaha dilakukan secara profesional yang berorientasi pada effisiensi biaya

dan optimalisasi usaha. 

  Skala usaha minimal bagi peternak 5 ekor/peternak. 

D.  ASPEK PRODUKSI

7/17/2019 Proposal Usaha Sapi Potong

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-usaha-sapi-potong-568e40ecd27bd 15/27

 

Dikumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info 

Untuk mencapai tujuan kegiatan ini, maka pendamping kelompok ternak

Harapan Sejahtera-Siru akan bekerja sama dengan anggota dalam pola kemitraan

dengan menerapkan pola produksi ternak sapi potong secara intensif. Aspek produksi

peternakan sapi potong yang hendak dibahas dalam bab ini terdiri dari aspek-aspek

sebagai berikut : 

1.  Teknik penggemukan. 

2.  Manajemen pakan. 

3.  Pemilihan sapi bakalan. 

4.  Umur penggemukan. 

5.  Pemeliharaan kesehatan 

6.  Keunggulan usaha penggemukan ternak sapi potong. 

1.  Teknik penggemukan 

  Sistem Penggemukan 

Penggemukan dengan sistem dry lot fattening  merupakan salah satu cara yang

mengutamakan pemberian pakan biji-bijian seperti konsentrat, bekatul, singkong,

ampas bio dan sebagainya, sedangkan pakan hijauan diberikan dalam jumlah terbatas.

Penggemukan dilaksanakan sapi berada di kandang terus menerus tidak digembalakan

atau dipekerjakan diberi pakan sesuai ketentuan dan mudah dikontrol kondisi

kesehatannya. Cara ini akan menghasilkan mutu daging yang berkualitas, biaya

perawatan murah, karena 1 orang mampu merawat sapi + 20 ekor, dan selain effsisien

 juga ramah lingkungan. 

  Perkandangan 

Dengan sistem dry lot fattening  kandang dibuat untuk sapi secara kelompok. Setiap

kelompok terdiri dari jumlah sapi + 4 – 6 ekor. Luasan kandang per ekor sapi

memerlukan kandangan + 1,5 – 2 m2. 

Konstruksi kandang dibuat permanen dengan lantai kandang diplester dengan posisi

miring supaya kotoran, air kencing tidak bercampur dengan tanah dan mudah untuk

7/17/2019 Proposal Usaha Sapi Potong

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-usaha-sapi-potong-568e40ecd27bd 16/27

 

Dikumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info 

dibersihkan. Agar kandang tidak becek maka alas kandang diberikan serbuk gergaji

kayu, sehingga kotoran tidak menempel di badan sapi. 

  Kandang dibuat dengan ventilasi cukup, kandang di lengkapi tempat pakan kering,

hijauan dan tempat air minum. 

  Kotoran sapi dibersihkan setiap 4 - 5 hari sekali, dan kotoran dikeluarkan ke tempat

yang sudah disiapkan untuk langsung diproses menjadi pupuk kompos. 

  Kandang dibuat berdekatan dengan rumah peternak untuk memudahkan pengawasan,

pemantauan kesehatan, tata laksana, keamanan khususnya di malam hari. 

2.  Manajemen pakan 

o  Penyediaan 

Pakan dapat diambil dari alam (ngarit). Selain itu dengan melakukan penanaman

dengan menggunakan teknologi Sistem Tiga Strata (3S) yaitu : 

Strata I: dengan menanam rumput-rumputan ( Rumput Setaria, Rumput Raja, Rumput

Gajah dan lain-lain, dan legume merambat/legume herba (Arachis, Centro, Clitoria dan

lain lain). Digunakan untuk penyediaan pakan musim hujan (Desember – Mei). 

Strata II : dengan menanam hijauan semak atau pohon kecil seperti Gamal, Lamtoro,

Turi, Banten, Kelor dan lain-lain. Digunakan untuk pakan di musim pertengahan (Juni –

September). 

Strata III: dengan menanam hijauan pohon seperti Nangka, Waru, Beringin dan lain-

lain. Digunakan pada puncak musim kemarau (Oktober-November). 

Selain itu penyediaan pakan dapat memanfaatkan limbah pertanian (Jerami,

berangkasan kulit kacang-kacangan dll), limbah industri (dedak padi, ampas tahu,

bungkil kelapa dan lain-lain), serta melalui teknologi pengawetan dalam bentuk kering

(Hay) dan bentuk segar (Silase). 

Pakan penguat seperti dedak padi, ampas tahu dan jagung dapat diperoleh melalui

penggilingan padi dan pabrik-pabrik tahu yang ada, atau dapat dibeli di pasar. 

o  Kebutuhan 

7/17/2019 Proposal Usaha Sapi Potong

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-usaha-sapi-potong-568e40ecd27bd 17/27

 

Dikumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info 

Kandungan Protein Kasar (PK) pada pakan untuk sapi yang digemukkan sekitar 10 %

dari komposisi pakan, dan Energi sekitar 50% dari Bahan Kering pakan. Pakan sapi

yang intensif adalah pemberian pakan penguat secara penuh. Setiap 45 kg berat sapi

hidup diberikan pakan penguat 1 kg per hari. Kebutuhan pakan/ransum terdiri dari

bahan kering (BK) dan energi yang dapat dicerna (TDN) dengan perhitungan sbb.: 

  Bahan kering (BK) sebanyak 2,50% X berat badan 

  TDN dibutuhkan 66% - 70% X bahan kering (BK). 

Pakan tambahan berupa premix, mineral, vitamin, starch, masing-masing dengan dosis

0,5% - 1% dari berat pakan penguat sehingga dengan komposisi pakan tersebut diatas

diharapkan mempu menaikkan berat badan sapi 100 kg – 150 kg dalam waktu 180 hari

masa penggemukan atau sampai 6 bulan. 

o  Pemberian 

Macamnya (rumput- rumputan, daunan, kacang-kacangan, konsentrat, pakan

tambahan/suplemen,probiotik ) 

Kandungan Protein pakan sekitar 10%, diperoleh dari Hijauan (Gamal,Rumput

Gajah,dll), makanan Penguat seperti dedak,ampas tahu,dan lain-lain. 

Jumlahnya (Hijauan minimal 10 – 15 % dari Berat Badan (BB) + Pakan penguat 1-2%

BB + Pakan Tambahan/probiotik/UMB). 

Pemberian pakan penguat/konsentrat (seperti Dedak padi, Ampas tahu, bungkil kelapadan lain-lain) sekitar 1 – 2 % dari BB kg/ekor/hari 

Pemberian pakan pelengkap 0,5-1% dari BB (probiotik, sumber mineral/Urea Molases

Blok/Urea Mineral Molases Blok).

Frequensi pemberian, makin sering makin baik (2 – 3 kali sehari semalam). Hindari

pemberian sekaligus karena akan banyak tersisa/terbuang. 

3.  Pemilihan Sapi Bakalan 

  Sapi bakalan penggemukan dipilih yang mudah beradaptasi terhadap lingkungan

kandang, sapi yang dipilih pada kondisi kurus dan sehat, jenis kelamin jantan dan tidak

cacat. 

  Untuk pilihan jenis sapi lokal seperti Sapi Bali mudah di peroleh di peternak rakyat di

daerah Manggarai Barat.

7/17/2019 Proposal Usaha Sapi Potong

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-usaha-sapi-potong-568e40ecd27bd 18/27

 

Dikumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info 

  Keseragaman sapi: sapi yang dipelihara sebaiknya seragam untuk memudahkan tata

laksana, faktor keseragaman harus menjadi pertimbangan dalam mempersiapkan

bakalan sapi yang akan digemukkan. 

  Untuk mengetahui umur sapi dapat menggunakan pendekatan pergantian gigi :

o  Sapi yang memiliki gigi susu semua pada rahang bawah, mempunyai usia sekitar 1

tahun 

o  Sapi yang memiliki gigi tetap sepasang pada rahang bawah mempunyai usia sekitar 1-

1,5 tahun 

o  Sapi yang memiliki gigi tetap dua pasang pada rahang bawah mempunyai usia sekitar 2-

2,5 tahun 

o  Sapi yang memiliki gigi tetap tiga pasang pada rahang bawah mempunyai usia sekitar 3-

3,5 tahun 

o  Sapi yang memiliki gigi tetap empat pasang pada rahang bawah mempunyai usia sekitar

4 tahun 

o  Sapi yang memiliki gigi tetap sudah aus semua pada rahang bawah mempunyai usia

diatas 4 tahun. 

4.  Umur Penggemukan 

Sapi umur < 1 tahun waktu penggemukan 8 – 12 bulan. 

Sapi umur > 1 th – 2 th. Waktu penggemukan 6 – 7 bulan. 

Sapi umur > 2 th. – 2,5 th waktu penggemukan 3 – 4 bulan. 

5.  Pemeliharaan Kesehatan 

o  Diduga bahwa hampir semua bibit/bakalan yang diperoleh dari peternak tradisional

sudah terserang penyakit cacingan. Oleh karenanya pada awal penggemukan agar sapi

bakalan diberikan obat cacing, kemudian diulang kembali setiap 3 – 4 bulan. 

o  Pemberian vitamin setiap tiga bulan atau sesuai keperluan misalnya pada saat

pergantian musim.

o  Kandang dibersihkan setiap hari, tidak becek, tidak ada genangan air. 

o  Ternak dimandikan sambil badannya digosok-gosok. 

7/17/2019 Proposal Usaha Sapi Potong

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-usaha-sapi-potong-568e40ecd27bd 19/27

 

Dikumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info 

o  Mencegah lebih baik daripada mengobati 

6.  Keunggulan Usaha Penggemukan Sapi 

o  Investasi untuk usaha penggemukan sapi potong dilaksanakan dengan waktu singkat. 

o  Dengan sistem dry lot fattening  memudahkan dalam monitor dan kontrol peternakan

secara langsung. Sehingga dapat diketahui berapa jumlah dan keberadaan sapi

dikandang maupun cara pemeliharaan sapi sesuai ketentuan yang telah disepakati.  

o  Kontrol kesehatan sapi yang teratur serta pemenuhan standar kelayakan usaha

peternakan dalam pengawasan team Pengendali Kelompok tani kerjasama dengan

Dinas Peternakan, Kabupaten Manggarai Barat. 

E.  ASPEK PEMASARAN 

Usaha tani ternak sapi mempunyai peluang untuk memasarkan dua jenis produk: 

1.  Ternak sapi gemuk yang berat badannya sudah mencapai 322 kg.  

2.  Pupuk kompos, sebagai hasil tambahan. 

Peluang pasar untuk ternak sapi cukup besar, karena permintaan ternak sapi

sebenarnya melebihi jumlah ternak sapi yang siap jual dengan harga yang cukup tinggi.

Walaupun harga jual sapi hidup siap potong tidak jauh lebih tinggi dibandingkan dengan

harga pokok penggemukan sapi, tetapi masih memberikan peluang kepada petani

ternak sapi untuk memperoleh laba. Resiko kematian sapi di daerah Siru relatif kecil,

yaitu sekitar 1%, karena petani ternak sapi di Siru ini sudah mempunyai keterampilan

memelihara ternak sapi sejak jaman dulu. Disamping itu, peluang pasar untuk menjual

pupuk kompos juga cukup tinggi. Sebagian besar penduduk Siru dan daerah sekitarnya

adalah petani tanaman pangan, yaitu padi sawah, dan palawija, serta tanaman

perkebunan yang sangat membutuhkan pupuk organik.

Dilihat dari segi permintaan dan penawaran ternak sapi, peluang pasar sapi

untuk desa Siru dan kabupaten Manggarai Barat umumnya cukup tinggi. Dasamping

tingkat konsumsi protein hewani asal daging sapi yang semakin tinggi, hadirnya hotel-

hotel berbintang di Labuan Bajo-Komodo sebagai daerah pariwisata juga

7/17/2019 Proposal Usaha Sapi Potong

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-usaha-sapi-potong-568e40ecd27bd 20/27

 

Dikumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info 

mengisyaratkan akan tingginya kebutuhan daging asal sapi untuk kebutuhan tamu-

tamunya.

Ternak sapi dari desa Siru biasanya dibeli oleh para blantik yang datang ke

rumah-rumah warga untuk menawar ternak mereka. Dari hal tersebut kita bisa

melakukan kerjasama dengan para pedagang lama untuk memasarkan ternak sapi

kelompok ternak dengan perjanjian yang saling menguntungkan. Biasanya para blantik

tersebut menjual sapi kepada pembali yang lebih besar yang berasal dari Sulawesi

Selatan dan Bima (NTB), pembeli tersebut mengambil ternak-ternak dari para blantik.

Selain itu peternak juga bisa menjual sapinya ke pengusaha pemotongan sapi di

Labuan Bajo, Ruteng, Borong serta daerah daratan flores lainnya. Dari penjelasan

tersebut tampak bahwa peluang pasar ternak sapi dari para petani ternak cukup tinggi.

Dilihat dari segi harga pasar, peluang pasar ternak sapi potong juga tinggi. Harga

per ekor ternak sapi potong bakalan (sapi yang berumur sekitar 1 – 2 tahun) rata-rata

Rp. 5.000.000,- dengan berat rata-rata 200 kg. per ekor. Sedangkan harga per kg

daging segar sapi potong, yaitu sapi dipotong setelah 180 hari masa penggemukan

dengan berat sekitar 322 kg dan berat karkas 170 kg., adalah rata-rata Rp. 60.000,- per

kg. Setelah dikurangi biaya penggemukan, maka setiap masa penggemukan peternak

sapi potong dapat meraih laba sekitar 30 % lebih.

Peluang Pasar Pupuk Kompos 

Sebagian besar penduduk di Desa Siru hidup dan bekerja dari bekerja di sektor

pertanian. Hal ini sedikit banyak menunjukkan bahwa kebutuhan akan pupuk kompos

cukup besar. Menurut data-data yang diolah, harga jual pupuk organik dari peternak

sapi sekitar rata-rata Rp. 600,- per kg., sedangkan harga pokok produksi Rp. 394,- per

kg. Setiap ekor sapi setiap hari dapat menghasilkan (diperkirakan/rata-rata) sekitar 60%

X 15 kg. pupuk kompos. Jadi untuk 100 ekor sapi akan dapat dihasilkan 100 ekor X 180

hari X (60% X 15 kg.) = 162.000 kg. pupuk kompos.

Gabungan perkiraan penerimaan dan pengeluaran pendapatan usaha ternak sapi

potong dan pupuk kompos, maka akan terlihat pada tabel berikut : 

7/17/2019 Proposal Usaha Sapi Potong

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-usaha-sapi-potong-568e40ecd27bd 21/27

 

Dikumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info 

Perkiraan Pengeluaran dan Penerimaan Usaha Penggemukan Sapi Balidan Pupuk Kompos Selama Satu Periode Penggemukan (180 hari) 

F.  PERKIRAAN LABA-RUGI 

Dana bantuan yang diberikan oleh Pemerintah berupa 100 ekor ternak sapi

potong akan di distribusikan kepada 20 anggota Kelompok ternak Harapan Sejahtera-

Siru. Jadi setiap anggota diserahi 5 ekor ternak sapi potong untuk dipelihara. Atas

dasar analisa yang dikemukakan dalam aspek Pemasaran dan Produksi, dapatlah

dibuat perkiraan aliran kas dan rugi/laba usaha ternak sapi potong bantuan pemerintah

kepada Kelompok ternak Harapan Sejahtera-Siru. 

Dari data-data yang diperoleh dan diolah, diperkirakan bahwa dengan

memelihara 5 ekor sapi potong, seorang peternak rata-rata akan memperoleh laba

sebesar Rp. 1.145.493,- per bulan. Laba ini diperoleh dari penjualan 5 ekor sapi yang

beratnya 322 kg. hidup, dengan harga berat hidup Rp. 25.000,- per kg. Disamping itu

7/17/2019 Proposal Usaha Sapi Potong

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-usaha-sapi-potong-568e40ecd27bd 22/27

 

Dikumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info 

peternak juga berkesempatan menjual pupuk kompos 8 ton setiap 6 bulan, atau satu

kali masa penggemukan. Rata-rata keuntungan yang diperoleh dari penjualan pupuk

kompos adalah Rp. 278.100/,- per bulan.

Perkiraan laba/rugi dari usaha ternak sapi dapat ditampilkan dalam tabel berikut :  

7/17/2019 Proposal Usaha Sapi Potong

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-usaha-sapi-potong-568e40ecd27bd 23/27

 

Dikumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info 

PERKIRAAN RUGI/LABA USAHA KELOMPOK

100 EKOR SAPI UNTUK 20 ORANG ANGGOTA DAN SEORANG ANGGOTA @ 5 EKOR

PER TAHUN, PER MASA PENGGEMUKAN, DAN PER BULAN 

Dalam Pertelaan Rugi/Laba di atas Saldo Awal Laba dinyatakan = 0 (nol), karena

laba tersebut langsung dikonsumsi oleh anggota. Asumsi-asumsi pembuatan Pertelaan

Rugi/Laba di sampaikan pada bab-bab Pemasaran dan Produksi. 

7/17/2019 Proposal Usaha Sapi Potong

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-usaha-sapi-potong-568e40ecd27bd 24/27

 

Dikumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info 

ANALISA KELAYAKAN DAN MANAJEMEN CASH FLOW 

USAHA PENGGEMUKAN SAPI BALI 

A.  ANALISA KELAYAKAN USAHA 

Suatu jenis usaha dalam hal ini akan dinilai apakah pantas atau layak

dilaksanakan didasarkan kepada beberapa kriteria tertentu yang ada. Layak bagi suatu

usaha artinya menguntungkan dari berbagai aspek yaitu kelayakan dari aspek pasar,

ekonomi dan financial, teknis, budaya dan mentalitas, dan aspek yuridis. 

  Aspek pasar  

Dilihat dari segi permintaan dan penawaran ternak sapi, peluang pasar sapi untuk desa

Siru dan kabupaten Manggarai Barat umumnya cukup tinggi. Dasamping tingkat

konsumsi protein hewani asal daging sapi yang semakin tinggi, hadirnya hotel-hotel

berbintang di Labuan Bajo-Komodo sebagai daerah pariwisata juga mengisyaratkan

akan tingginya kebutuhan daging asal sapi untuk kebutuhan tamu-tamunya.

  Aspek teknis 

Kemampuan peternak di desa Siru dalam memelihara ternak sapi dinilai cukup baik

dengan pengalaman beternak yang sudaha turun temurun dengan penguasaan

teknologi yang potensial untuk diberdayakan. Ketersediaan teknologi penunjang usaha

beternak mudah diperoleh melalui media informasi dan pelatihan teknis yang sering

diberikan oleh pemerintah daerah, LSM maupun kelompok peternak maju. 

  Aspek budaya dan mentalitas 

Faktor adat dan kebiasaan yang telah lama berlaku di desa siru yakni budaya gotong

royong, saling menghargai, motivasi petani yang cukup tinggi untuk lebih berkembang,

serta memiliki etos kerja yang tinggi.

  Aspek yurudis 

Dukungan UPTD Peternakan Kecamatan Lembor khususnya dan pemerintah

Kabupaten Manggarai Barat dalam membantu meningkatkan produktivitas usaha

peternakan sangat baik, dengan intensifnya program penyuluhan, serta sangat

menghendaki usaha beternak dengan intensif. 

7/17/2019 Proposal Usaha Sapi Potong

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-usaha-sapi-potong-568e40ecd27bd 25/27

 

Dikumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info 

  Aspek ekonomi dan financial 

 Analisis kelayakan usaha penting dilakukan oleh kelompok ternak guna menghindari

kerugian dan untuk pengembangan serta kelangsungan usaha. Secara finansial

kelayakan usaha dapat dianalisis dengan menggunakan beberapa indikator pendekatan

atau alat analisis, seperti menggunakan Titik Pulang Pokok (Break Event Point/ BEP),

Revenue-Cost ratio (R/C ratio), Benefit-Cost ratio (B/C ratio), Payback Period, Retur of

Investment, dll.

Pada usaha skala kecil (mikro) disarankan paling tidak menggunakan BEP dan R/C

ratio atau B/C ratio sebagai alat analisis kelayakan agribisnis. Berikut ini disajikan

analisis financial usaha penggemukan sapi potong pada kelompok ternah Harapan

Sejahtera-Siru : 

 Analisis Kelayakan Finansial pada Usaha Penggemukan Sapi 100 ekor selama 6 bulanperiode Penggemukan 

7/17/2019 Proposal Usaha Sapi Potong

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-usaha-sapi-potong-568e40ecd27bd 26/27

 

Dikumpulkan Oleh : BisnisUsaha.info 

Dari analisis tabel diatas dapat disimpulkan bahwa usaha penggemukan sapi di

kelompok ternak Harapan Sejahtera-Siru, layak secara financial dengan R/C = 1,27 (>

1), B/C = 1,27 (> 1). 

B.  ALIRAN KAS 

 Arus kas akan menyediakan informasi selama periode penggemukan. Seperti

satu bulan, satu musim tanam, satu tahun Aliran Kas ini disebut sebagai bayangan,

karena dana kas yang sebenarnya dipegang oleh 20 anggota, bukan ada di kelompok

ternak Harapan Sejahtera-Siru. Perbedaan antara aliran kas dengan rugi/laba adalah

bahwa dalam pertelaan aliran kas, hanya penerimaan dan pengeluaran yang dilakukan

secara tunai saja yang direkam. Biaya penyusutan dan Biaya Resiko Kematian 1%

tidak pasti keluar dari kantong (kasir). Oleh karena itu tidak terekam dalam pertelaan

7/17/2019 Proposal Usaha Sapi Potong

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-usaha-sapi-potong-568e40ecd27bd 27/27

 

aliran kas. Pertelaan Aliran Kas Bayangan dimaksud dapat disampaikan pada tabel

berikut :

Perkiraan aliran kas 

Dari perkiraan arus kas tabel diatas dapat memberikan gambaran bahwa sisa kas yang

diperoleh selama empat periode penggemukan (2 tahun) mencapai Rp. 1,071,765,800,-

. Dengan demikian, adanya bantuan modal usaha melalui program Sarjana

Membangun Desa ini sangat mampu memberikan kemandirian bagi kelompok untuk

terus mengembangkan usahanya. Selain itu dengan bagian keuntungan yang diperoleh

kelompok, sangat memungkinkan untuk lebih cepat bergulir ke anggota/kelompok lain

sehingga program ini menjadi lebih tepat sasaran dan berkelanjutan.