proposal majalah kepel mas niam

43
Proposal penerbitan majalah Kepel.Kom “Anak Komunikasi Ngumpul Tak Jauh Dari Kepelnya” Disusun sebagai pengganti Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Manajeman Media Massa Oleh : Maulin Ni’am SP/21076

Upload: hildaat-ddolphgalz

Post on 03-Aug-2015

53 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal Majalah Kepel Mas Niam

Proposal penerbitan majalah

Kepel.Kom

“Anak Komunikasi Ngumpul Tak Jauh Dari Kepelnya”

Disusun sebagai pengganti Ujian Akhir Semester

Mata Kuliah Manajeman Media Massa

Oleh :

Maulin Ni’am

SP/21076

Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Unversitas Gadjah Mada

Yogyakarta

Page 2: Proposal Majalah Kepel Mas Niam

PROBLEMATIKA

Media literasi mutlak diperlukan sebagai kemampuan dasar

berpikir kritis untuk hidup di abad informasi. Tiap hari kita

diterpa ribuan informasi. Kita harus selektif dalam memilih

informasi mana yang akan kita respon. Karena batas antara

informasi yang benar dan salah, valid dan invalid semakin

kabur. Kita juga harus cerdas dalam menggunakan informasi,

belum tentu informasi yang kita ambil akan membuat hidup kita

semakin baik meskipun informasi tersebut benar.

Ironisnya, pesatnya pertumbuhan media di Indonesia tidak

dibarengi dengan meningkatnya tingkat literasi media

masyarakat kita. Budaya melek media harus dimiliki oleh

seluruh lapisan masyarakat. Tidak hanya untuk para orang tua,

guru sekolah, dosen, tokoh agama atau para pembuat kebijakan,

budaya melek media, sikap kritis dalam mengkonsumsi media

justru harus dimiliki oleh golongan yang secara langsung

Page 3: Proposal Majalah Kepel Mas Niam

menjadi penikmat dan sasaran utama media yaitu anak-anak dan

remaja termasuk mahasiswa.

Literasi media tidak melihat latar pendidikan seseorang. Karena

literasi media sebenarnya cara pandang dari mana sesorang

membuka diri terhadap media dan memaknai pesan yang ia

terima dari media. Potter (2001: 7) mengatakan bahwa literasi

media bukanlah sebuah kategori, layaknya status, apakah kita

termasuk di dalamnya atau tidak. Potter melanjutkan bahwa

literasi media adalah sebuah rangkaian kesatuan (continuum). Ia

menganalogikan literasi media dengan sebuah termometer yang

mana terdapat derajat untuk menunjukkan tingkatan atau

kualitas.

Dengan tanpa mengesampingkan sederetan teori dan metode

penelitian media, sebenarnya literasi media hanya masalah

kebiasaan saja. Kebiasaan menonton dan mengkonsumsi media

idealnya diiringi dengan pembiasaan untuk mencermati,

menganalisis maksud dari tayangan media tersebut. Meskipun

seseorang memiliki kemampuan atau pengetahuan yang

Page 4: Proposal Majalah Kepel Mas Niam

memadai untuk menjadi media-watcher, belum tentu ia mau

untuk mengkritisi media.

Hal yang menarik untuk dijadikan renungan adalah budaya

literasi media di kalangan mahasiswa, khususnya mahasiswa

Ilmu Komunikasi. Dikatakan menarik karena fokus studi mereka

adalah media. Sejak semester awal hingga akhir, mereka

mendapatkan banyak informasi tentang media dan segala

aspeknya. Mereka pula yang secara intens mengamati, mengkaji

dan menemukan fakta tentang media. Sayangnya, tingkat literasi

media yang mereka miliki hanya disimpan untuk diri mereka

sendiri. Mereka tahu bahwa banyak hal yang bisa dan harus

mereka kritisi dari media, tetapi yang terjadi justru sikap

pembiaran. Bukti konkretnya adalah masih minimnya, untuk

tidak mengatakan tidak ada, tulisan mahasiswa komunikasi

tentang media di media massa. Rubrik semacam suara

mahasiswa di harian Kedaulatan Rakyat, Prokon Aktivis di Jawa

Pos dan rubrik sejenis lainnya lebih banyak diisi oleh mahasiswa

dari ilmu non-sosial.

Mungkin karena mereka berada dalam lingkungan sama dan

menganggap yang lain juga tahu apa ia ketahui. Sehingga

Page 5: Proposal Majalah Kepel Mas Niam

mahasiswa Komunikasi merasa tidak perlu menyampaikan sikap

kritis mereka atas media, alih-alih menuliskan gagasan mereka

ke media.

Pembiaran yang terjadi berulang kali membuat mahasiswa

menganggap pesan-pesan negatif di media adalah hal biasa dan

lumrah. Pada akhirnya yang terjadi adalah berkurangnya tingkat

sensitivitas (desensitization) terhadap pesan negatif media.

Inilah yang kemudian menjadi sebab hilangnya nalar kritis

mahasiswa atas fenomena sosial yang terjadi di sekelilingnya.

Kenyataan berbicara bahwa mahasiswa tidak terbiasa melakukan

komunikasi tertulis. Lebih mudah menyampaikan informasi

melalui lisan. Padahal menulis, khususnya karya ilmiah, adalah

aktivitas yang tidak bisa dipisahkan penyandang status kaum

akademisi. Aktivitas intelektual adalah proses berpikir,

mengamati, berdiskusi antarwarga akademi dan menuliskan

hasilnya dalam bentuk laporan penelitian. Namun laporan

penelitian itu sendiri hanya berfungsi sebagai mental exercise,

laku intelektual, yang akhirnya hanya mengisi rak-rak

perpustakaan. Itulah yang disebut sebagai academic action.

Lebih lanjut, academic action harus pula diikuti dengan apa

Page 6: Proposal Majalah Kepel Mas Niam

yang disebut public action, publikasi atas hasil dari laku

intelektual (Wardhana, 1997:v).

Mempublikasikan hasil refleksi atas realitas ke dalam karya tulis

bukan sekedar untuk mencari status, julukan ataupun gelar

akademis. Sebuah karya tulis disusun dan dipublikasikan lebih

sebagai tanggung jawab moral kepada masyarakat. Boleh

dikatakan karya tulis ilmiah adalah anak kandung yang lahir dari

rahim intelektualitas.

Selain kebiasaan menulis yang masih sangat minim,

permasalahan yang dihadapi mahasiswa komunikasi UGM

adalah keterbatasan sumber informasi yang menunjang studi

serta kemampuan praktis di bidang kajian komunikasi. Memang

saat ini sudah beredar majalah layaknya Cakram atau B&B yang

mengupas tentang pemasaran, periklanan, PR maupun

jurnalistik. Akan tetapi isi kedua media tersebut lebih cocok

untuk praktisi yang sudah bekerja.

Page 7: Proposal Majalah Kepel Mas Niam

Berangkat dari kegelisahan atas problematika tersebut dan

kebulatan tekad, majalah ini hadir sebagai upaya mengatasi

permasalahan tersebut.

Media ini didirikan dengan beberapa tujuan antara lain :

1. Menumbuhkembangkan aktivitas media-watch di kalangan

mahasiswa komunikasi UGM khususnya dan mahasiswa

Yogyakarta pada umumnya.

2. Melatih ketrampilan komunikasi secara tertulis untuk

menyampaikan opini, kritik atau ide di media massa.

3. Menyediakan ruang berekspresi dan apresiasi bagi

mahasiswa komunikasi di bidang fotografi, desain visual,

jurnalistik dan minat lainnya.

4. Memberikan informasi, panduan serta tips-tips yang dapat

digunakan sebagai penunjang studi maupun bekal

pengetahuan praktis.

JENIS MEDIA

Jenis media yang dipilih adalah medium magazine. Pemilihan

format majalah karena kelebihan yang dimiliki majalah baik

secara fisik maupun materi berita dibanding format media

lainnya.

Page 8: Proposal Majalah Kepel Mas Niam

Secara fisik, format majalah memiliki karakteristik :

Lebih menarik, dengan adanya ilustrasi, gambar maupun foto.

Mudah dibawa sehingga bisa dibaca di mana saja.

Bersifat personal, tidak seperti tabloid, koran atau newsletter

yang bisa dibaca beramai-ramai.

Dijilid dengan baik sehingga mudah didokumentasikan.

Sedangkan secara kualitas, majalah bisa memuat tulisan yang

lebih banyak dan panjang. Sehingga memungkinkan untuk

menyajikan liputan berita secara lebih mendalam dan

menyeluruh.

NAMA MEDIA

Media ini bernama Kepel.Kom (baca: kepel dot kom). Nama

tersebut merupakan gabungan dari dua kata Kepel dan Kom

(kependekan dari komunikasi). Sedangkan untuk tagline yang

mengiringi nama Kepel.Kom adalah, “Anak Komunikasi

Ngumpul Tak Jauh Dari Kepelnya”.

Secara harfiah, istilah kepel memiliki dua arti.

1. Kepel adalah nama buah berwarna coklat mirip sawo. Buah

kepel yang masih muda kerasnya sekeras batu, bila sudah

Page 9: Proposal Majalah Kepel Mas Niam

matang, buahnya empuk dan bisa dimakan. Pohon kepel

tumbuh di halaman depan kantor Jurusan Ilmu Komunikasi

UGM. Di bawah pepohonan Kepel inilah biasanya

mahasiswa komunikasi sering kumpul, duduk-duduk dan

melakukan aktivitas lainnya.

2. Kepel adalah bahasa jawa yang searti dengan kepal atau

genggam. Kepel menunjuk pada tangan yang mengepal.

Dalam masyarakat Yogyakarta yang berbudaya Jawa, nama

bukanlah sekedar sebutan. Nama harus memiliki makna yang

mencitrakan pemiliknya atau harapan dari pemberi nama. Begitu

pula nama Kepel.Kom secara simbolis memiliki makna filosofis

yang menyimpan harapan atas eksistensi media ini yaitu :

1. Media yang menyediakan ruang kebebasan bagi ekspresi,

gagasan dan pemikiran. Sebuah habitus intelektual bagi

mahasiswa komunikasi UGM dalam berekspresi, saling

bertukar gagasan.

2. Menjalankan fungsi solidarity maker di antara mahasiswa,

alumni dan dosen komunikasi UGM. Menumbuhkan

semangat dan tekad untuk bersama-sama memajukan

almamater. Keteguhan semangat yang kokoh layaknya

tangan yang terkepal

Page 10: Proposal Majalah Kepel Mas Niam

PARADIGMA

Dengan melihat realitas industri percetakan dan sumber daya

yang ada serta idealita yang hendak diraih, paradigma yang

digunakan dalam pendirian media ini adalah perpaduan dua

paradigma yaitu misionaris dan pasar. Namun lebih condong

pada paradigma yang pertama.

Pemilihan paradigma ini lebih disebabkan alasan pragmatis dan

praktis. Secara struktural, media ini memiliki berada di bawah

payung Korps Mahasiswa Komunikasi sebagai induk organisasi.

Hubungan struktural ini membawa konsekuensi bahwa media ini

dituntut untuk bisa memenuhi keinginan dan kebutuhan

informasi pembaca tanpa harus menanggalkan idealisme

perjuangan organisasi.

Untuk menjaga kontinuitas penerbitan, media ini akan banyak

bergantung pada pihak pengiklan, subsidi anggaran dari

organisasi, kerja sama serta donasi dari pihak lain (alumni,

dosen, lembaga). Dengan adanya sumber dana tersebut, media

Page 11: Proposal Majalah Kepel Mas Niam

ini bisa dinikmati konsumen dengan harga yang minim. Jadi

dalam operasionalisasi, pembaca tetap diminta sejumlah harga

untuk memiliki media ini. Sehingga bisa membantu

meringankan beban biaya produksi.

SEGMENTASI

Sasaran pembaca majalah Kepel.Kom ini dapat dikelompokkan

menjadi tiga berdasarkan kontribusi yang diharapkan dari

mereka.

Primer

Seluruh mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi UGM baik dari

progam sarjana maupun diploma yang masih aktif, terutama

mahasiswa tahun pertama hingga tahun ketiga.

Sekunder

Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi di propinsi

Jawa Tengah dan DIY

Mahasiswa jurusan komunikasi yang ada di universitas-

universitas se-Jawa Tengah dan DI Yogyakarta.

Page 12: Proposal Majalah Kepel Mas Niam

Tersier

Dosen di jurusan ilmu komunikasi UGM.

Alumni jurusan ilmu komunikasi UGM.

Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi di pulau Jawa.

Lembaga kajian media.

Secara umum kelompok primer dan sekunder memiliki

karakeristik yang hampir sama.

Geografis

Propinsi Jawa Tengah dan DIY

Jarak antarkampus tidak terlalu jauh, memungkinkan untuk

distribusi.

Demografis

Jenis Kelamin : Laki-laki dan perempuan

Usia : 18 – 24 tahun

Strata ekonomi keluarga : menengah ke atas

Psikografis

Suka pada hal-hal baru.

Page 13: Proposal Majalah Kepel Mas Niam

Belum memiliki orientasi pekerjaan yang mantap

Memiliki tingkat akses media yang tinggi

Mengikuti perkembangan teknologi komunikasi informasi

Jumlah Audiens Potensial

Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Tinggi

(www.evaluasi.or.id) jumlah mahasiswa jurusan komunikasi

untuk jenjang S1 dan D3 di propinsi Jawa Tengah dan DIY

adalah sebanyak 8133 mahasiswa

Berikut perkiraan data audiens potensial sebagai konsumen

media ini

Kelompok Primer

S1 UGM : 268

D3 UGM : 439

Jumlah : 707

Diperkirakan 40% dari jumlah anggota kelompok primer

tersebut membeli media ini

Kelompok Sekunder

PT DIY : 3803 (UII, Atmajaya, UMY, UPN, APMD dll)

Page 14: Proposal Majalah Kepel Mas Niam

PT Jateng: 3623 (Undip, UNS, Unsoed, Satya Wacana,

Unsemar, dll)

Jumlah : 7426

Diperkirakan 10% dari jumlah tersebut akan membeli media ini.

RUBRIKASI

Rubrikasi untuk media ini ditentukan dengan

mempertimbangkan fungsi dan kebutuhan atas informasi apa

yang diinginkan pembaca. Berdasarkan fungsinya, rubrik-rubrik

dalam Kepel.Kom berusaha memenuhi fungsi informatif,

edukatif dan menghibur.

Berikut ini adalah deskripsi singkat tentang rubrikasi majalah

Kepel.Kom

Penunggu Pohon, merupakan pengantar dari redaksi. Melalui

rubrik ini, redaksi menyapa pembaca, menjelaskan garis besar

tema di tiap edisi. Selain itu isi dari rubrik ini juga

menggambarkan opini atau keberpihakan media atas fenomena

yang diulas.

Page 15: Proposal Majalah Kepel Mas Niam

Daftar Menu, sesuai dengan namanya rubrik ini akan

menunjukkan ulasan apa saja yang ada disertai dengan petunjuk

di halaman berapa ulasan itu ditempatkan. Rubrik ini akan

memudahkan pembaca mencari artikel, ulasan, atau informasi

yang diinginkan secara langsung tanpa membaca dari awal.

Kontakita, rubrik yang memuat tulisan dari pembaca yang

berisikan komentar, pertanyaan, kritik mengenai hal-hal yang

berkaitan dengan majalah. Pembaca bisa mengirimkan tulisan

untuk rubrik ini melalui surat, email atau sms.

Lap -Top, kependekan dari Laporan Top yang berisi uraian

tentang hasil liputan mendalam atas topik tertentu. Rubrik ini

merupakan inti pesan yang ingin disampaikan media ini kepada

pembaca.

Mainstream, berisi ulasan topik-topik tertentu yang berkaitan

dengan kajian ilmu komunikasi. rubrik mainstream memiliki

tiga sub-rubrik sesuai dengan pilihan konsentrasi yang ada di

jurusan komunikasi UGM yaitu media studies, supporting media

dan perspektif media. Dalam bentuk konkret, rubrik mainsteram

Page 16: Proposal Majalah Kepel Mas Niam

berisi artikel tentang produksi media, ke-PR-an, pemasaran,

maupun isu-isu kebijakan komunikasi.

Diharapkan melalui rubrik mainstream, mahasiswa akan

mendapatkan pengetahuan tentang isu-isu aktual di dunia kerja

yang akan mereka geluti. Dengan bekal tersebut, mahasiswa

mampu mengawinkan pengetahuan teoritis yang mereka

dapatkan di perkuliahan dengan kenyataan di dunia kerja.

Mediaholic, berisi review tentang praktek konsumsi media yang

telah dilakukan oleh pembaca. Di sinilah peran mahasiswa

komunikasi diasah untuk jeli mengamati media. Pembaca bisa

menuliskan pendapat, pengalaman dan kritik mereka atas media

yang pernah mereka konsumsi. Bisa berupa pengalaman

menonton tayangan televisi, review buku, menonton film atau

membaca surat kabar, iklan dan media-media lain. Titik

tekannya bukan pada review media layaknya resensi tapi yang

lebih ditonjolkan adalah kekritisan pembaca dalam

mengonsumsi media.

Wartawan Juga Manusia, hampir mirip dengan rubrik

mediaholic, rubrik ini berisi temuan kejanggalan-kejanggalan

Page 17: Proposal Majalah Kepel Mas Niam

yang terjadi di media. Terdiri dari beberapa tulisan singkat

misalnya tentang kejadian salah ucap, salah ketik, salah gambar,

pemuatan ulang berita yang terjadi di media massa khususnya

media cetak.

Jejak Karir, tujuan dari rubrik ini adalah untuk menjembatani

mahasiswa dengan pengalaman dunia kerja. Di samping itu juga

untuk menambah jaringan dengan para praktisi komunikasi. Dari

segi muatan, rubrik ini akan menampilkan profil salah satu

alumni komunikasi UGM tentang biografi, perjalanan karir serta

perjuangan yang dilaluinya hingga mencapai kesuksesan.

SnapShot, berisi berita-berita singkat tentang peristiwa, event

yang terjadi di sekitar kampus dan kota.

Matakamera, halaman yang memuat foto-foto hasil jepretan

mahasiswa komunikasi. rubrik ini merupakan ruang ekspresi

bagi mahasiswa yang hobi fotografi. Foto yang dimuat akan

disertai komentar dari pengasuh rubrik baik tentang foto

tersebut, bisa dari segi teknik, pengaturan cahaya, seni dan lain-

lain.

Page 18: Proposal Majalah Kepel Mas Niam

Tips n Trik, rubrik yang berisi panduan atau tips-tips praktis.

Materi tips tentunya seputar ketrampilan atau pengetahuan

teknis terkait dunia komunikasi misalnya, merawat kamera,

desain grafis, merancang iklan, tips magang dan masih banyak

lagi.

In-Tech, berisi ulasan tentang inovasi produk-produk teknologi

terbaru.

Pembagian Halaman

Berikut ini adalah pembagian jumlah halaman untuk masing-

masing rubrik

Nama Rubrik Jumlah halaman

Penunggu Pohon 1

Daftar menu 1

Kontakita 1

Mainstream 4

Mediaholic 4

Snapshot 1

Jejak Karir 1

Page 19: Proposal Majalah Kepel Mas Niam

Wartawan Juga Manusia 1

Tips n Trik 1

In-Tech 1

jumlah 16

Jadi pembagian halaman bisa jelaskan sebagai berikut :

Kalam sampul : 1

Halaman isi : 16

Halaman iklan : 3

Jumlah total : 22 halaman

KARAKTERISTIK MEDIA

Fisik

Ukuran Majalah : 270 x 210 mm

Posisi : Tegak/ Portait

Tebal Halaman : 20 halaman

Jenis Kertas Cover : Art paper 150 gr

Jenis Kertas Isi : HVS 80 gr

Warna : 30% full color 70% BW

Jilid : Jahit Benang

Page 20: Proposal Majalah Kepel Mas Niam

Finishing : Wrapping Plastic

Periode Penerbitan

Waktu Terbit : tiap hari Senin di awal bulan

Oplah : 1000 eksemplar

Harga : Rp. 3000,-

STRATEGI PEMASARAN

Agar majalah Kepel.Kom bisa dikenal secara luas dan cepat ke

segmen pembacanya, perlu dirancang suatu bauran pemasaran

yang meliputi promosi, pemasaran dan distribusi yang tepat.

Beberapa strategi yang akan dilakukan untuk mempromosikan

Kepel.Kom adalah

1. penyebaran pamflet, dua minggu sebelum edisi perdana

terbit, dilakukan penempelan dan penyebaran pamflet

terkait launching media baru di kalangan mahasiswa

komunikasi di masing-masing kampus.

2. Jaringan organisasi, pengenalan media Kepel.Kom dalam

acara-acara Ikatan Mahasiswa Komunikasi (IMIKI)

Page 21: Proposal Majalah Kepel Mas Niam

3. Launching Media, mengadakan acara launching perdana

dan seminar tentang media-watch dengan mengundang

Lembaga Kajian Media, KPID dan wartawan serta ketua-

ketua HMJ Komunikasi se Jateng dan DIY.

Rucker (1960) dalam Tested Newspaper Promotion menjelaskan

beberapa strategi promosi surat kabar. Menagcu pada buku

tersebut beberapa strategi pemasaran yang akan dilakukan antara

lain

4. Personal Selling, menawarkan secara langsung majalah

Kepel.Kom kepada mahasiswa, dosen dan alumni

komunikasi agar mau membeli bahkan berlangganan

majalah. Dengan ketentuan bagi hasil bagi penjual untuk

tiap eksemplar yang berhasil dijual.

5. mewajibkan seluruh pengurus KOMAKO untuk membeli

majalah Kepel.Kom

6. Bekerjasama dengan HMJ Komunikasi di unversitas lain

khususnya di KORWIL III yang meliputi DIY, Jateng.

Strategi distribusi agar majalah dapat dengan mudah dan cepat

sampai ditangan pembaca antara lain :

7. menggunakan tenaga penjualan dengan sistem bagi hasil

Page 22: Proposal Majalah Kepel Mas Niam

8. menitipkan pada koperasi mahasiswa, café yang sering

dikunjungi mahasiswa

9. Koordinasi dan kerjasama dengan anggota Ikatan

Mahasiswa Komunikasi

10. dikirim via pos bagi yang berlangganan dan tempatnya

jauh.

PERIKLANAN

Iklan merupakan saalah satu sumber utama pendapatan dari tiap

media. Begitu juga dengan majalah Kepel.Kom. ada 3 halaman

yang secara khusus disediakan bagi para pengiklan yaitu 2

halaman di sampul belakang dan 1 halaman belakang sampul

depan. Sedangkan untuk iklan-iklan dalam ukuran kecil, tidak

lebih dari setengah halaman akan di tempatkan di halaman isi.

Target iklan yang diharapkan masuk tentunya disesuaikan

dengan pembaca yaitu mahasiswa komunikasi. beberapa target

iklan tersebut antara lain :

Toko alat elektronik, kamera, handycam, komputer

Counter Handphone

Percetakan foto

Page 23: Proposal Majalah Kepel Mas Niam

STRUKTUR ORGANISASI

Bidang Umum

Penanggung Jawab, bertanggung jawab terhadap keseluruhan

jalannya organisasi penerbitan, menentukan kebijaksanaan

organisasi secara eksternal. Posisi ini dipegang oleh Ketua

KOMAKO

Pemimpin Umum, bertanggung jawab terhadap keseluruhan

jalannya organisasi penerbitan, menentukan kebijaksanaan

internal organisasi

Pemimpin Redaksi, Bertanggung jawab atas kebijakan dan

strategi redaksional sesuai dengan nilai dan ideologi perjuangan

organisasi. Secara keseluruhan bertanggung jawab terhadap

operasionalisasi majalah baik jalannya produksi maupun isi

majalah. Selain itu Pemimpin redaksi bertugas merencanakan,

mengkoordinasikan dan bertanggung jawab terhadap isi materi

majalah yang dibuat oleh staf redaksi

Pemimpin Perusahaan, bertanggung jawab terhadap kelancaran

jalannya manajemen media layaknya sebuah perusahaan diluar

bagian ke redaksionalan.

Dalam hal ini pemimpin umum merangkap sebagai pemimpin

redaksi.

Page 24: Proposal Majalah Kepel Mas Niam

Bidang Redaksional

Pemimpin redaksi membawahi redaktur pelaksana dan manajer

produksi

Redaktur Pelaksana, bertugas.

Staf redaksi bertugas mencari dan mengumpulkan materi berupa

berita, ilustrasi, foto.

Manajer Produksi

Bertugas merencanakan, mengkoordinir serta bertanggung jawa

atas kelancaran produksi majalah. Dimulai dari tahap setting, lay

out, reproduksi foto, plat hingga naik cetak

Manajer produksi membawahi 2 bidang yaitu :

Lay out dan artistik, mengerjakan sampul majalah, ilustrasi,

setting dan final artwork.

Finishing, mengerjakan sejak final artwork, pembuatan plat

hingga menjadi majalah.

Bidang Usaha

Pemimpin perusahaan membawahi 6 bidang kerja

1. Promosi dan Humas

Page 25: Proposal Majalah Kepel Mas Niam

2. Sirkulasi dan Distribusi

3. Periklanan

4. Keuangan

5. Personalia

6. Kerumahtanggaan

Dalam pelaksanaannya pembagian kerja belum bisa terpisah

satu sama lain. Karena keterbatasan sumber daya manusia

maupun dana tidak menutup kemungkinan satu orang

menjalankan beberapa tugas sekaligus.

Susunan personalia majalah Kepel.Kom

Penanggung Jawab : Ketua Komako

Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi: Maulin Ni’am

Sekretaris umum : Lola Amaria

Redaktur Pelaksana : Zaki, Maharani, Tami

Staf Redaksi : Aji, watono, umar,

Fotografer : andi,

Pemimpin Perusahaan : Nagara

Page 26: Proposal Majalah Kepel Mas Niam

Kabag. Promosi dan Humas : flora

Kabag Iklan : Avi

Kabag

ESTIMASI DANA

A. Pemasukan

Penjualan majalah 900 eks. X Rp 3000 Rp 2.700.000

subsidi penerbitan perdana dari Komako Rp 400.000

Subsidi dari Jurusan Ilmu Komunikasi Rp 1.000.000

Iklan Rp 2.000.000

Donatur Rp 1.000.000

Total pemasukan Rp 7.100.000

B. Pengeluaran

Biaya Produksi

Biaya bahan dan cetak 1000 eks Rp 3.500.000

Biaya non produksi

Biaya reportase Rp 400.000

Biaya komunikasi Rp 500.000

Kesekretariatan Rp 250.000

Page 27: Proposal Majalah Kepel Mas Niam

Biaya promosi Rp 900.000

Peralatan Rp 100.000

Honor penulis Rp 1000.000

Total pengeluaran Rp 6. 850.000

PENUTUP

Demikian proposal penerbitan majalah Kepel.Kom ini kami

susun. Kami yakin tanpa dukungan dari semua pihak, rencana

mulia ini akan sulit terwujud. Besar harapan kami majalah ini

dapat terealisasikan sehingga bermanfaat bagi masa depan

generasi bangsa bangsa.

DAFTAR BACAAN

Rucker, Frank W. 1960. Tested Newspaper Promotion. Iowa:

Ames press.

Siregar, Ashadi dan Rondang Pasaribu. 2000. Bagaimana

Mengelola Media Korporasi-Organisasi. Yogyakarta:

Penerbit Kanisius.

Potter, W. James. 2001. Media Literacy. USA: Sage Publication.

Page 28: Proposal Majalah Kepel Mas Niam

Wardhana, Veven SP, 1997. Kapitalisme Televisi dan Strategi

Budaya Massa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

REF NEXT :