proposal kp fix yoe

33
PERMOHONAN KERJA PRAKTEK DIAJUKAN KEPADA PETROCHINA INTERNATIONAL BERMUDA Ltd. JAMBI SELATAN Oleh : YOHANES PASKAH PRATAMA NIM. 410011042 DILENGKAPI DENGAN : 1. Permohonan Kerja Praktek 2. Proposal Kerja Praktek 3. Curriculum Vitae 4. Transkip Nilai JURUSAN TEKNIK GEOLOGI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL “STTNAS“ YOGYAKARTA Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condongcatur, Yogayakarta Telp. (0274) 485733, 486188 Fax (0274) 486400

Upload: yohanes-paskah-pratama

Post on 12-Jan-2016

86 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal Kp Fix Yoe

P E R M O H O N A N K E R J A P R A K T E KD I A J U K A N K E P A D A

PETROCHINA INTERNATIONAL BERMUDA Ltd.JAMBI SELATAN

Oleh :

YOHANES PASKAH PRATAMANIM. 410011042

DILENGKAPI DENGAN :

1. Permohonan Kerja Praktek

2. Proposal Kerja Praktek

3. Curriculum Vitae

4. Transkip Nilai

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL “STTNAS“ YOGYAKARTAJl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condongcatur, YogayakartaTelp. (0274) 485733, 486188 Fax (0274) 486400

Page 2: Proposal Kp Fix Yoe

P R O P O S A L K E R J A P R A K T E K

D I A J U K A N K E P A D A

PETROCHINA INTERNATIONAL BERMUDA Ltd.JAKARTA

Oleh :

YOHANES PASKAH PRATAMA

NIM. 410011042

JURUSAN TEKNIK GEOLOGISEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL “STTNAS”

YOGYAKARTA2014

Page 3: Proposal Kp Fix Yoe

LEMBAR PENGESAHAN

PROPOSAL KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk memperoleh Kerja Praktek di Petrochina International

Bermuda Ltd. Jakarta sebagai salah satu mata kuliah di Jurusan Teknik Geologi

Sekolah Tinggi Teknologi Nasional “STTNAS” Yogyakarta tahun akademik

2014/2015.

Diajukan oleh :

Nama : Yohanes Paskah Pratama

NIM : 412212311

Jurusan : Teknik Geologi

Yogyakarta, 25 September 2015

Mahasiswa Dosen Pembimbing

P ascal.Farino.Resalian XXX, ST , M.Eng NIM.115.090.036

Mengetahui, Ketua Jurusan Teknik Geologi

Winarti, ST, M T NIP. 1973 0134

PROPOSAL KERJA PRAKTEK

“ANALISA DATA LOG DALAM PENENTUAN ZONA

Page 4: Proposal Kp Fix Yoe

HIDROKARBON”

I. PENDAHULUAN

Sesuai dengan kurikulum yang ada di Jurusan Teknik Geologi Sekolah Tinggi

Teknologi Nasional “Sttnas“ Yogyakarta yang mewajibkan setiap mahasiswa untuk

mencapai gelar kesarjanaan program pendidikan Strata 1 (S1) sebelum melakukan

Tugas Akhir harus melaksanakan kerja praktek yang topiknya sesuai dengan teori

yang didapat dalam bangku kuliah serta aplikasinya di lapangan kerja.

Pelaksanaan Kerja praktek ini akan sangat memberikan manfaat besar bagi

mahasiswa dalam mengembangkan ilmu yang telah diperoleh demi perkembangan

industri perminyakan.

II. LATAR BELAKANG

Industri minyak dan gas bumi merupakan salah satu industri yang mampu

memberikan devisa terbesar bagi Indonesia. Selain itu industri ini juga mampu

menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang sangat besar, sehingga juga mampu

mengurangi jumlah pengangguran di negara kita. Kondisi alam Indonesia yang kaya

dengan minyak dan gas bumi memberikan andil yang sangat besar dalam

perkembangan industri ini. Kondisi inilah yang membuat teknologi eksplorasi dan

eksploitasi hidrokarbon mengalami perkembangan yang sangat pesat. Salah satunya

adalah teknologi logging dan drilling. Well logging sebagai salah satu bagian dari

tahapan eksplorasi hidrokarbon pun mengalami perkembangan yang luar biasa

cepatnya. Penemuan lapangan-lapangan minyak baru dengan kondisi geologi yang

kompleks akhirnya memunculkan alat-alat dan teknologi logging baru yang dirancang

untuk mampu mengakomodasi kompleksitas lapangan-lapangan itu. Logging

memberikan data yang diperlukan untuk mengevaluasi secara kuantitas banyaknya

hidrokarbon pada situasi dan kondisi yang sesungguhnya. Penilaian suatu lapangan

ditujukan pada penentuan parameter fisik yang terdiri dari ketebalan lapisan, water

saturation, permeabilitas, porositas dan kandungan minyak.

Oleh karena itu untuk lebih megetahui tentang tahapan–tahapan dalam

akuisisi, pengolahan dan interpretasi data logging, kami bermaksud mengikuti

Page 5: Proposal Kp Fix Yoe

kesempatan kerja di PETROCHINA INTERNATIONAL BERMUDA Ltd.

JAKARTA.

III. MAKSUD DAN TUJUAN SERTA MANFAAT

III.1. Maksud

Maksud dari pelaksanaan kerja praktek ini adalah agar mahasiswa dapat

mengetahui serta belajar mengenai data logging secara langsung dalam hal ini

melakukan analisis well logging dalam perhitungan potensi hidrokarbon di lapangan

minyak, berdasarkan data Logging .

Kerja praktek dilakukan agar mahasiswa dapat melihat dan mengetahui aplikasi

ilmu yang diperoleh di kampus untuk diaplikasikan pada lapangan kerja, selain itu

mahasiswa dapat mengenal alat – alat yang dipergunakan dalam Pengambilan data

Geologi dan Prosesing data Geofisika yang dipakai dalam perusahaan. Yang akhirnya

dapat mengkorelasikan hasil tersebut dengan analisa mahasiswa berdasarkan teori

yang didapat dari bangku kuliah. Oleh sebab itu kami berharap memiliki kesempatan

untuk dapat kerja praktek pada PETROCHINA INTERNATIONAL BERMUDA

Ltd.

III.2. Tujuan

Tujuan dari pelaksanaan Kerja Praktek dengan topik “ANALISA DATA LOG

DALAM PENENTUAN ZONA HIDROKARBON” ini adalah sebagai berikut:

1. Mempermudah pernerapan antara teori dan praktek dari metode geofisika

dengan cara penerapan secara langsung pada dunia kerja.

2. Mengenal, memahami dan dapat mengaplikasikan teori dan konsep-konsep

dalam perkuliahan dan seluruh praktikum yang telah diberikan dengan kondisi

lapangan.

3. Mendapatkan pengalaman kerja yang sesungguhnya pada mahasiswa sebagai

bekal untuk terjun ke dunia kerja.

4. Memberikan wawasan dan pengalaman bekerja kepada mahasiswa yang

bersangkutan

Page 6: Proposal Kp Fix Yoe

III.3. Manfaat Kerja Prakrek :

III.3.1. PETROCHINA INTERNATIONAL BERMUDA Ltd.

Membangun hubungan kemitraan antara PETROCHINA

INTERNATIONAL BERMUDA Ltd.dengan Sekoloah Tinggi

Teknologi Nasional “STTNAS” Yogyakarta.

Memperoleh tenaga kerja tambahan dari mahasiswa yang

melaksanakan Kerja Praktek

Mempermudah perusahaan dalam merekrut calon pegawai atau

karyawan yang profesional dengan Mahasiswa sebagai parameternya.

III.3.2.Sekolah Tinggi Teknologi Nasional “STTNAS” Yogyakarta

Membina hubungan kemitraan antara dengan Sekoloah Tinggi

Teknologi Nasional “STTNAS” Yogyakarta dengan PETROCHINA

INTERNATIONAL BERMUDA Ltd. dalam sarana dan prasarana

pendidikan

Membekali kemampuan dasar kepada mahasiswa STTNAS

Yogyakarta untuk menyesuaikan diri dengan perubahan dalam dunia

kerja.

Sebagai tambahan referensi khususnya mengenai perkembangan

industri di Indonesia maupun proses dan teknologi yang sudah maju,

dan dapat digunakan oleh pihak-pihak yang memerlukan.

III.3.3. Mahasiswa

Melengkapi ilmu teori yang didapatkan di bangku kuliah terutama

tentang eksplorasi minyak dan gas bumi menggunakan metode

logging.

Mahasiswa dapat mengetahui secara lebih mendalam tentang

kenyataan yang ada dalam dunia industri sehingga nantinya diharapkan

mampu menerapkan ilmu yang telah didapat dalam bidang industri.

IV. TOPIK KERJA PRAKTEK

Topik kerja praktek diharapkan sesuai dengan bidang yang ditekuni yang telah

diperoleh di bangku kuliah yaitu:

Page 7: Proposal Kp Fix Yoe

1. ANALISA DATA LOG DALAM PENENTUAN ZONA

HIDROKARBON

2. Atau dapat menyesuaikan dengan alternatif topik yang diajukan oleh

PETROCHINA INTERNATIONAL BERMUDA Ltd. dengan

mempertimbangkan efektifitas, efisiensi dan ketersediaan data-data yang ada

PETROCHINA INTERNATIONAL BERMUDA Ltd.

V. LOKASI KERJA PRAKTEK

Lokasi tugas akhir direncanakan akan dilaksanakan di perusahaan : PETROCHINA

INTERNATIONAL BERMUDA Ltd.

VI. DASAR TEORI

Logging merupakan suatu proses pengukuran dan pencatatan parameter-

parameter fisik suatu batuan yang dilakukan dengan memasukkan suatu alat tertentu

kedalam lubang bor yang memiliki kondisi yang tertentu pula. Sedangkan log itu

sendiri merupakan suatu grafik kedalaman/waktu dari satu set data yang

menunjukkan parameter yang diukur secara berkesinambungan dalam sebuah sumur

(Harsono, 1997).

Logging dilakukan dengan memasukkan suatu alat tertentu ke dalam lubang

bor, dimana lubang bor tersebut mempunyai kondisi yang tertentu pula, sehingga

kurva-kurva yang dihasilkan sangat berhubungan erat dengan kondisi lubang bor

tersebut. Dengan data-data log juga dapat memberikan keterangan kedalaman lapisan

yang mengandung hidrokarbon serta sejauh mana penyebaran hidrokarbon pada suatu

lapisan batuan cadangan.

VI.2 Metode Logging

VI.2.1 Log Radioaktif

Log Radioaktif Log ini dapat dioperasikan dalam keadaan cased hole maupun

open hole. Jenis log radioaktif terdiri dari 3 macam, yaitu Gamma ray log, Density

log, dan Neutron log.

VI.2.1.1 Log Gamma Ray

Page 8: Proposal Kp Fix Yoe

Open Hole Logging Closed Hole Logging Perforation and Production Logging

Merupakan suatu kurva yang menunjukkan besarnya intensitas radioaktif

yang ada didalam batuan . Dengan demikian log gamma ray berguna untuk

mendeteksi ataupun mengevaluasi elemen-elemen radioaktif seperti potassium,

uranium, dan thorium yang terkandung didalam batuan. Prinsip log sinar gamma

adalah perekaman radioaktif alami bumi. Radioaktif sinar gamma berasal dari tiga

unsur radioaktif di dalam batuan yaitu Uranium (U), Thorium (Th) dan Potassium (K)

yg secara terus menerus memancarkan sinar gamma dalam bentuk pulsa-pulsa energi

radiasi tinggi

Sinar gamma ini dapat menembus batuan dan dideteksi oleh sensor sinar

gamma yg umumnya berupa sintilasi. Setiap sinar gamma yg terdeteksi akan mampu

menimbulkan pulsa listrik pada detektor.

Log ini mempunyai energi gelombang elektromagnetik yang tinggi dan

mampu menembus material padat, sehingga dapat digunakan pada open hole atau

cased hole.

Gambar 1. Contoh Log Gamma Ray ((Miftahul Firdaus,2004)

Pengambilan data log Gamma Ray dilapangan dilakukan dengan cara

memasukkan alat detektor kedalam lubang bor. Formasi atau lapisan yang

Page 9: Proposal Kp Fix Yoe

mengandung unsur-unsur radioaktif akan memancarkan radiasi radioaktif dimana

intensitasnya akan diterima oleh detektor dan dicatat di permukaan. Pada batuan

sedimen, unsur-unsur radioaktif akan banyak terkonsentrasi dalam lapisan shale atau

clay dari jenis potasium. Sehingga besar kecilnya intensitas radioaktif akan

menunjukkan ada atau tidaknya mineral-mineral shale atau clay dalam batuan.

Pada lapisan permeable yang clean (sandstone), kurva Gamma Ray

menunjukkan intensitas yang sangat rendah, terkecuali lapisan tersebut mengandung

mineral-mineral tertentu yang mengandung unsur radioaktif atau lapisan air asin yang

mengandung garam-garam potassium yang terlarutkan (sangat jarang) sehingga nilai

Gamma Ray akan menunjukkan nilai yang tinggi.

Pada lapisan shale/clay kurva Gamma ray mempunyai defleksi maksimum dan

garis yang ditarik melalui harga Gamma Ray maksimum merupakan garis shale/clay.

Sebaliknya pada lapisan permeable yang clean (batupasir/batugamping) kurva

Gamma Ray mempunyai defleksi yang minimum. Sedang kurva Gamma Ray yang

besarnya antara Gamma Ray maksimum dan minimum mengindikasikan lapisan

shally.

Gambar 2. Kurva Log Gamma Ray (Miftahul Firdaus,2004)

Jadi secara umum fungsi dari Log Gamma Ray adalah untuk mengetahui atau

Page 10: Proposal Kp Fix Yoe

menentukan lapisan permeable dengan lapisan impermeable. Log gamma ray juga

dapat digunakan untuk berbagi keperluan analisis, antara lain sebagai berikut :

Evaluasi volume shale ( Vsh )

Penentuan litologi

Menentukan zona permeable.

Korelasi log pada sumur yang terselubung.

Korelasi log antar sumur dan analisa fasies

VI.2.1.2 Log Densitas

Log Densitas adalah kurva yang menunjukkan besaran densitas batuan (Bulk

Density) yang ditembus oleh lubang bor. Disamping itu, log densitas bersama-sama

dengan log neutron mempunyai kegunaan, yaitu :

Dari densitas batuan tersebut, sangat berguna sekali untuk menentukan

besarnya porositas.

Dapat mendeteksi adanya suatu hidrokarbon atau air bersama-sama

dengan log neutron.

Menentukan besarnya densitas hidrokarbon (H) dan membantu didalam

mengevaluasi lapisan shally.

Prinsip dasar dari log densitas adalah suatu sumber radioaktif dari alat

pengukur yang dipancarkan sinar gamma dengan intensitas tertentu menembus

batuan/formasi. Batuan terbentuk dari butiran mineral, sedangkan mineral tersusun

dari atom-atom yang terdiri dari proton dan electron. Partikel sinar gamma

membentur electron-elektron dalam batuan, dimana akibat benturan tersebut sinar

gamma akan mengalami pengurangan/kehilangan energi (loss energy). Energi yang

kembali sesudah mengalami tumbukan tersebut, akan diterima oleh detektor yang

berjarak tertentu dari sumbernya. Makin lemahnya energi yang kembali menunjukkan

makin banyaknya elektron-elektron dalam batuan yang berarti makin banyak/padat

butiran penyusun batuan.

VI.2.1.3 Log Neutron

Sebagaimana log density, log neutron pada dasarnya digunakan untuk

menentukan besarnya porositas batuan reservoir. Neutron adalah suatu partikel listrik

Page 11: Proposal Kp Fix Yoe

yang netral dan mempunyai massa yang hampir sama dengan massa atom hidrogen.

Prinsip kerja dari Log neutron adalah suatu energy tinggi dari neutron dipancarkan

dari sumber radioaktif secara terus menerus dan konstan (pada alat Schlumberger).

Pada saat terjadi tumbukan dengan inti batuan di dalam formasi, maka neutron akan

kehilangan energi. Neutron mengalami kehilangan energi terbesar bila bertumbukan

dengan atom Hidrogen, atom hidrogen ini bisa dalam air (H20) ataupun pada

hidrokarbon. Jadi formasi yang sedikit jumlah hidrogennya, maka energi neutronnya

tak banyak hilang. Dengan demikian besarnya energi neutron yang hilang tergantung

pada banyak/sedikitnya jumlah hidrogen dalam formasi.

Jadi secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut :

Penurunan/hilangnya energi neutron yang terbesar bila bertumbukan dengan

atom-atom hidrogen.

Besar kecilnya konsentrasi hidrogen dalam batuan berpengaruh terhadap

kecepatan menghitung pada detektor.

Dengan kata lain, data-data kecepatan menghitung pada detektor

mencerminkan banyak atau sedikitnya hidrogen dalam formasi. Dalam hal ini

atom-atom hidrogen dijumpai sebagai senyawa H20 atau air. Jadi makin besar

konsentrasi atom hidrogen, berarti makin besar pula jumlah air yang ada.

Apabila jumlah air yang ada dalam batuan besar, berarti memerlukan tempat

yang luas pula, ini berarti pori-pori batuan harus besar.

Atas dasar hal-hal tersebut diatas maka kurva neutron dalam log dinyatakan

dengan besaran porositas neutron (N). Tetapi perlu diingat bahwa besarnya N

dalam kurva tidak berarti mewakili porositas batuan , karena penentuannya

berdasarkan pada besar/kecilnya konsentrasi hidrogen.

Sebagai contoh : Suatu batuan mempunyai porositas riil sebesar 20%. Bila

pori-pori batuan berisi air asin, maka harga porositas kurang lebih sama (20%).

Tetapi bila berisi minyak mungkin akan menunjukkan harga yang lebih rendah dan

bila berisi gas akan menunjukkan harga yang lebih rendah lagi.

Oleh karena itu untuk mendapatkan harga porositas batuan dilakukan

pendekatan dengan menggunakan kombinasi dua kurva yaitu kurva Neutron dan

kurva Density atau gabungan antara density dan neutron ( D dan N).

Page 12: Proposal Kp Fix Yoe

VI.2.2 Log Elektrik

VI.2.2.1 Log Spontaneous Potensial (SP Log)

Spontaneous Potensial adalah potensial listrik yang muncul secara alamiah di

dalam lubang bor pada / di depan formasi yang porous dan permeable ketika

pemboran menggunakan “water base mud”. Jadi prinsip kerja dari Spontaneous

Potensial Log adalah merekam mengenai perbedaan potensial antara pergerakan

elektroda dalam lubang bor dengan elektroda yang ditempatkan di permukaan

(biasanya di dalam “mud pit”).

Tujuan utama kurva SP adalah untuk membedakan formasi shale dan

nonshale. Sebagai kurva litholog, kurva SP juga digunakan untuk menentukan batas -

batas lapisan, ketebalan lapisan, dan perkiraan secara kulitatif dan kuantitatif besarnya

kandungan shale dalam lapisan porous.

Vlp = 1 – (sp/ssp) ……………………………………….. (II.1)

Dimana :

Vlp = Volume lempung

Sp = Harga kurva sp dari formasi (dibaca dari log)

Ssp = Static spontaneous potensial

Faktor-faktor yang mempengaruhi Spotaneous Potensial adalah :

a. Faktor lithologi

1. Shale / clay, bentuk kurva yang merupakan shale base line.

2. Lapisan kompak, defleksi SP akan mengecil ketika mendekati shale base

line,

tergantung tingkat kekompakan batuan.

3. Lapisan shaly, memperkecil defleksi SP mendekati shale base line,

tergantung

prosentase shale pada lapisan permeabel.

b. Faktor kandungan

1. Air asin : defleksi SP negatif.

2. Air tawar : defleksi SP positif.

3. Hidrokarbon : defleksi SP negatif.

Kurva SP adalah kurva yang menunjukkan potensial listrik yang dihasilkan

Page 13: Proposal Kp Fix Yoe

oleh adanya interaksi antara :

a. Air formasi.

b. Lumpur pemboran.

c. Ion-ion yang ada pada batuan shale.

Indikasi lapisan kompak

Sandstone + gas

Sandstone

Gambar 3. Contoh Defleksi Log SP (Schlumberger,1999)

Kurva SP dihasilkan karena adanya perbedaan potensial dari suatu elektroda yang

berjalan/bergerak (dalam lubang bor) dengan elektroda yang tetap di permukaan,

dimana elektroda melewati berbagai jenis batuan yang berbeda sifat dan isi

kandungannya.. Defleksi positif ataupun negatif terjadi karena adanya perbedaan

salinitas antara lumpur dengan jenis kandungan dalam batuan. Dengan

menggunakan jenis lumpur pemboran dari “fresh water mud”, berbagai defleksi

SP dapat terbentuk, bentuk mana disebabkan adanya hubungan antara arus listrik

dengan gaya-gaya elektromotif (elektrokimia dan ektrokinetik) dalam formasi.

Page 14: Proposal Kp Fix Yoe

VI.2.2.2 Komponen Elektrokimia dari SP

Pengamatan dilakukan pada suatu batuan yang bersifar permeable dimana

didalamnya terdapat dua elektrolit yaitu air filtrat dan air formasi yang hanya

mengandung NaCl. Dikarenakan struktur clay dan muatannya, maka lapisan shale

bersifat permeable terhadap ion Na+ tetapi clay kedap terhadap kation Cl -.

Apabila lapisan shale memisahkan dua jenis larutan yang berbeda

konsentrasi NaCl nya, maka ion Na+ yang bermuatan positif bergerak melewati atau

menembus shale dari larutan yang mempunyai yang mempunyai konsentrasi NaCl

tinggi ke larutan dengan konsentrasi yang rendah. Pergerakan ion-ion yang bermuatan

ini merupakan satu aliran atau arus listrik, dan gaya yang menyebabkannya bergerak

menyusun atau membentuk suatu potensial yang melewati lapisan shale

Gambar 4. Pergerakan ion Na+ (Schlumberger,1999)Dalam gambar diatas, arah panah melengkung merupakan arah dari arus ion-

ion Na+ berasal dari air formasi yang mempunyai salinitas tinggi ke larutan lumpur

yang salinitasnya rendah melewati lapisan shale.

Komponen potensial elektrokimia lain dihasilkan pada bentuk membaji dari

kontak langsung antara air filtrat dengan air formasi pada “flushed zone”. Disini ion-

ion Na+ dan ion Cl – mempunyai mobilitas lebih besar daripada ion Na+, hasilnya

adalah suatu aliran dari muatan negatif (Cl –) diamana aliran tersebut berasal dari

larutan yang lebih pekat ke yang kurang pekat. Aliran dari arus ini dan yang melewati

batas kedua larutan dengan salinitas berbeda akan menghasilkan apa yang disebut

“Liquid Junction Potential” atau disebut juga dengan emf.

Page 15: Proposal Kp Fix Yoe

Besarnya emf adalah 1/5 nya membrane potential. Pada suatu lapisan yang

clean, harga total elektrokimia emf (Ec) adalah :

Ec=−K logawamf

……………………………………

(III.1)

Dimana : aw = aktifitas air formasi @ Temp Formasi

amf = aktifitas air filtrate @ Temp. formasi

K = 61 + 1,33 x Temp. Formasi (°F)

= 65 + 0,24 x Temp. Formasi (°C)

Aktivitas kimia (aw dan amf) dari suatu larutan kurang lebih sebanding

dengan kandungan garamnya (sebanding dengan konduktifitas larutan). Apabila

larutan mengandung sejumlah garam bukan NaCl maka besarnya K tidak sama seperti

rumus diatas.

VI.2.2.3 Log Resistivity

Peralatan pengukuran resistivity adalah lebih kompleks bila dibandingkan

dengan rangkaian SP, karena dalam peralatannya mempunyai susunan electrode

ganda dan juga menggunakan arus listrik. Pada log resistivity yang lazim, arus

dialirkan melalui elektroda tertentu, menembus ke dalam formasi dan voltage ini

berguna dalam penentuan harga resistivity formasinya.

Dalam formasi yang isotropis dan homogen, penyebaran arus akan berbentuk

lingkaran-lingkaran dimana setiap lingkaran mepunyai harga potensial tertentu dan

sama dengan sumber arus elektrode. Besar kecilnya harga resistivity akan tergantung

dari ada tidaknya elemen-elemen yang bersifat konduktivitas pada formasinya.

Resistivity Log hanya dapat digunakan di dalam jenis lumpur water base mud.

Di dalam lumpur yang mempunyai salinitas tinggi dianjurkan untuk

menggunakan skala yang lebih sensitif. Pembacaan yang baik didapat dalam lapisan-

lapisan yang tebal dengan resistivity relatif tinggi, dimana electrode dapat melakukan

pencatatan dengan baik pada saat melewati formasi.

Alat ini tersusun atas beberapa transmitter dan receiver. Setiap transmitter

mengalirkan arus dengan frekuensi tinggi serta dengan intensitas yang konstan

secara bergantian. Arus ini akan menghasilkan medan magnet dan dengan cara

induksi akan menghasilkan arus sekunder dalam batuan/formasi. Arus sekunder ini

akan menghasilkan sinyal yang diterima oleh receiver sebagai arus konduktivitas,

dimana selanjutnya dikonversikan kedalam satuan resisitivity.

Page 16: Proposal Kp Fix Yoe

Dengan demikian dalam setiap proses pengukuran akan dihasilkan kurva-kurva :

SP

Short Normal Resistivity (SN)

Induction Log Resistivity (Rill)

Jarak elektroda dari Rill lebih panjang dari pada jarak short normal sehingga

penelitian kedalam formasi juga lebih dalam. Dengan demikian kurva Rill

tidak(sangat kecil) dipengaruhi oleh air filtrat lumpur. Pada short normal, air filtrat

dalam Flushed zone maupun transition zone mempunyai pengaruh sangat

dominan.

Kurva Rill dimaksudkan untuk mengetahui harga resistivitas pada uninvaded zone

atau resistivitas yang sebenarnya dari suatu batuan dengan berbagai jenis

kandungan dimana resistivitas ini disebut “True Resistivity (Rt)” meski

penerapannya masih diperlukan suatu koreksi dan yang utama adalah koreksi

terhadap ketebalan (untukan lapisan yang sangat tipis).

VI.2.3 Log Akustik

VI.2.3.1 Log Sonik

Log sonik adalah suatu jenis log yang digunakan untuk mendapatkan harga

porositas batuan sebagaimana seperti pada log densitas dan log neutron, disamping

itu juga merupakan log yang dapat menunjukkan kemungkinan adanya fracture

yang berkembang dalam batuan. Log sonik adalah log yang menggambarkan

waktu dari kecepatan suara yang dikirim atau dipancarkan kedalam formasi yang

mana pantulan suara yang kembali akan diterima oleh receiver. Waktu yang

diperlukan gelombang suara untuk sampai ke receiver disebut dengan “ Interval

Transit Time” atau t.

Seperti terlihat pada gambar dibawah, alat tersusun dari satu transmitter di

bagian atas dan satu transmitter dibagian bawah dengan masing-masing transmitter

mempunyai dau receiver.

Page 17: Proposal Kp Fix Yoe

Gambar 5. Alat Log Sonic (Schlumberger,1999)

Berdasarkan sifat ketiga jenis log porositas (Log Neutron, Log Density, dan

Log Sonic), maka untuk mendeteksi adanya batuan dengan porositas sekunder,

misalnya : fracture, vuggy porosity ataupun gas, yangpaling baik adalah dengan

menggunakan log sonic. Adanya kelebihan log sonic dalam mendeteksi adanya

rekahan dalam batuan, maka digunakan log sonic untuk mengetahui kualitas ikatan

(bonding) semen pada penyemenan casing.

VI.2.3.2 Log Caliper

Karena adanya perbedaan tekanan hidrostatik lumpur dengan tekanan formasi,

maka akan terjadi mud cake dan filtrat lumpur. Jika lapisan tersebut semakin porous

maka mud cake yang terbentuk akan makin tebal. Mud cake akan memperkecil

diameter lubang bor, dan ini akan direkam oleh Log Caliper. Dalam log caliper hal ini

akan terlihat dengan jelas dimana diameter lubang bor pada lapisan permeable akan

lebih kecil daripada ukuran pahat yang digunakan. Sedangkan pada lapisan shale /

clay kondisi lubang bornya lebih besar daripada ukuran pahatnya, ini menunjukkan

bahwa pada lapisan shale sering terjadi keruntuhan.

Manfaat utama dari log caliper adalah untuk mengetahui diameter lubang bor

yang selanjutnya berguna untuk perhitungan volume lubang bor pada kegiatan

Page 18: Proposal Kp Fix Yoe

penyemenan. Selain itu log caliper juga berguna untuk :

a) Untuk menentukan letak setting packer yang tepat pada operasi DST.

b) Membantu interpretasi log listrik dengan memberikan ukuran lubang bor

yang tepat, karena diameter lubang bor yang digunakan pada interpretasi

log listrik biasanya diasumsikan sama dengan ukuran bit.

c) Untuk estimasi ketebalan mud cake.

d) Untuk perhitungan kecepatan lumpur di annulus, dalam hubungannya

dengan pengangkatan cutting.

VII. PELAKSANAAN

VII.1. Metodologi Penelitian

Pengumpulan Data

Data-data yang diperlukan dalam kerja praktek ini adalah :

a. Data-data Literatur.

b. Jurnal, Makalah dan Laporan (Penelitian) terdahulu.

c. Data well logging

d. Data geologi

e. dan data-data lain yang berkaitan dalam studi penyebaran dan

perhitungan cadangan hidrokarbon.

VII.2. Waktu Pelaksanaan

Kerja praktek akan dilaksanakan di perusahaan PETROCHINA

INTERNATIONAL BERMUDA Ltd., direncanakan selama 4 minggu yaitu pada XXX

2015 atau pada waktu lain yang telah ditentukan oleh perusahaan. Rencana kerja yang

diusulkan.

Page 19: Proposal Kp Fix Yoe

VII.3 Rencana Kegiatan

Berikut ini adalah schedule Kerja Praktek yang akan kami laksanakan :

JENIS KEGIATANMINGGU

1-2 3-4 5-6 7-8

Studi Literatur

Pengumpulan Data

Analisis Data dan Diskusi

Pembuatan Laporan dan Evaluasi

VII.4. Peralatan dan Fasilitas

Dibutuhkan beberapa peralatan dan fasilitas pendukung dalam kegiatan kerja

praktek ini, yaitu sebagai berikut:

VII.4.1.Peralatan:

1. Seperangkat komputer (PC)

2. Literatur yang berkait dengan penelitian

3. Data logging

4. Peralatan lain yang menunjang penelitian

VII.4.2.Fasilitas:

1. Akses ke perpustakaan

2. Akses ke internet

3. Akses untuk penggandaan data

VIII. PEMBIMBING

Page 20: Proposal Kp Fix Yoe

1. Pembimbing di lapangan dari PETROCHINA INTERNATIONAL

BERMUDA Ltd.

2. Pembimbing di kampus dari Jurusan Teknik Geologi, Sekolah Tinggi

Teknologi Nasional “STTNAS” Yogyakarta.

IX. LAPORAN

Semua hasil pengolahan data selama kerja praktek akan disusun dalam bentuk

laporan tertulis yang akan dilaporkan kepada PETROCHINA INTERNATIONAL

BERMUDA Ltd. dan kemudian diberikan pengesahan sebagai bukti telah menempuh

mata kuliah wajib kerja praktek sebanyak 2 sks.

X. PENUTUPDemikian proposal penelitian dalam rangka kerja praktek di PETROCHINA

INTERNATIONAL BERMUDA Ltd. kami susun. Besar harapan kami agar

proposal kerja praktek ini dapat diterima dan terlaksana sesuai dengan rencana.

Kesempatan yang diberikan pada mahasiswa dalam melakukan kerja praktek

di PETROCHINA INTERNATIONAL BERMUDA Ltd. akan menambah

wawasan dalam perkembangan metode logging dalam dunia industri perminyakan.

Dan dalam kesempatan ini mahasiswa yang bersangkutan akan memanfaatkan

seoptimal mungkin kesempatan yang telah diberikan serta hasil dari kerja praktek

(penelitian) ini dibuat dalam bentuk laporan dan akan dipresentasikan di Jurusan

Teknik Geologi, Sekolah Tinggi Teknologi Nasional “STTNAS” Yogyakarta.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat dan petunjuk-

Nya kepada kita semua dan hubungan kerjasama yang baik serta menguntungkan

antara lembaga Perguruan Tinggi dalam hal INI SEKOLAH TINGGI

TEKNOLOGI NASIONAL “STTNAS” YOGYAKARTA dengan pihak

perusahaan dalam hal ini PETROCHINA INTERNATIONAL BERMUDA Ltd.

terus terbina dan meningkat. Atas bantuan dan kerjasama serta perhatiannya kami

ucapkan terima kasih

Page 21: Proposal Kp Fix Yoe

DAFTAR PUSTAKA

Firdaus, Miftahul., 2004, Petrophysic Interpretation (Basic of Log Interpretation),

AAPG, Malang.

Harsono, Adi., 1997, Evaluasi Formasi dan Aplikasi Log, Edisi 7, Schlumberger Oilfield Service, Jakarta, Indonesia.

Haryoko, R., 2003, Dasar Interpretasi Log, PERTAMINA, Yogyakarta, Indonesia.

Kurniawan, K., 2002, Modul Kursus Interpretasi Log, Log Data Management PT

Elnusa Geosains, Jakarta.

Schlumberger., 1999, Basic Log Interpretation

http://gede-siddiarta.blogspot.com/2011/10/teori-dasar-logging.html

Page 22: Proposal Kp Fix Yoe

CURICULUM VITAE

Nama : Yohanes Paskah Pratama

Tempat, tanggal lahir : Gunungkidul,1 April 2014

Agama : Katholik

Kewarganegaraan : Indonesia

Jenis Kelamin : Laki- laki

Status : Belum Menikah

Alamat Yogyakarta :Duwet,Kemejing,Semin,Gunungkidul,Yogyakarta

Telf./Hp : 089673220182

E-mail : [email protected]

Pekerjaan : Mahasiswa

Pendidikan Formal

2011-sekarang : Jurusan Teknik Geologi

Sekolah Tinggi Teknologi Nasional ”STTNAS” Yogyakarta

2008-2011 : SMA NEGRI 1 SEMIN,GUNUNGKIDUL

2005-2008 : SMP NEGERI 1 SEMIN,GUNUNGKIDUL

1999-2005 : SD NEGRI 1 KALITEKUK

Pengalaman Organisasi

( 2011)Member of HMTG BUMI STTNas Yogyakarta

( 2011)Member of HIMAYO,Himpunan mahasiswa Yogyakarta

( 2011)Member of UKM Merpatih Putih STTNas Yogyakarta

( 2013)Member of SM IAGI STTNas Yogyakarta

Periode 2012 – 2013 : Divisi Humas, Himpunan Mahasiswa Teknik

Geologi “BUMI” Yogyakarta

Page 23: Proposal Kp Fix Yoe

Pengalaman

Ekskursi Petrologi Kabupaten Kulonprogo Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta.

(2014)Assistant of research “Kaitan antar a aspek litologi produk erupsi

G.Merapi berupa endapan awan panas (megaskopis, mikroskopis, dan geokimia)

dengan pr ediksi perilaku erupsi G. Merapi mendatang”

(2014)Numerator and assistant geologist of “Measured section on kali

ngalang,Gedangsari, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta” Dr.Hita

Pandita Project

21 Februari - 02 Maret 2013 Kuliah Lapangan 1 di Kecamatan Kalibawang dan

Sekitarnya, Kab Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta

11 Agustus – 27 agustus 2014 Kuliah Lapangan 2 di Kecamatan Bayat dan

Sekitarnya, Kab Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta

Demikian daftar riwayat hidup di atas adalah benar dan dapat di-

pertanggungjawabkan kebenarannya.

Yogyakarta, 25 September 2014

YOHANES PASKAH PRATAMA