proposal coy
TRANSCRIPT
HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA
DI PUSKESMAS SUKARAMI PALEMBANG
2013
SKRIPSI
Disusun Oleh :
M. ARIEF RAHMAN HAKIM3001090206
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERDHAKI CHARITAS PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN
PALEMBANG 2013
BAB.I PENDAHULUAN
Latar belakang
Kejadian Diare
Prevalensi KejadianDunia
IndonesiaSumatera Selatan
Palembang
Survey Pendahuluan di Puskesmas Sukarami
Palembang
Alasan Penelitian
WHO Tahun 2008, 15% kematian anak dibawah 5 tahun disebabkan oleh
penyakit diare
Profil Kesehatan IndonesiaKejadian diare pada pasien rawat inap berada
di posisi pertama2009 : 143.696 kasus, jumlah pasien yang
meninggal 1.7472010 : 71.889 kasus, jumlah pasien yang
meninggal 1.289
Profil Kesehatan SUMSEL Tahun 2010Tahun 2008 : jumlah penderita diare 67.391Tahun 2009 : jumlah penderita diare 98.890
Dinkes Kota PalembangTahun 2009 :54.612 Penderita diareTahun 2010 : 49.897 Penderita diareTahun 2011 : 45.593 Penderita diareTahun 2012 : Terus meningkat, bulan Januari
3.616 kasus sampai bulan Agustus 5.049 kasus.
Tahun 2013 : Terjadi peningkatan dari bulan Januari sampai Februari sebesar 7,3%.
Prevalensi Keberhasilan PHBS Rumah tangga
Indonesia Sumsel
STUDI PENDAHULUAN
Berdasarkan studi pendahuluan di Puskesmas Sukarami Palembang
pada tanggal 17 mei 2013, didapatkan terjadinya
peningkatan kejadian diare pada bulan februari 28 kasus, bulan maret 33 kasus dan pada bulan april 36 kasus. Setelah peneliti melakukan wawancara pada 5
orang tua yang datang ke Puskesmas dengan balita
mengalami diare , 3 diantaranya belum melakukan PHBS rumah
tangga secara keseluruhan.
Indonesia : 7.961.965 rumah tangga ber-PHBS dari 59.118.900 rumah tangga.
• Sumsel : 409.897 rumah tangga ber-PHBS dari
1.714.700 rumah tangga.
Rumusan Masalah
Apakah ada hubungan pelaksanaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) rumah tangga dengan kejadian diare pada balita di Puskesmas Sukarami
Palembang Tahun 2013.
Keberhasilan PHBS rumah tangga menurut KEMENKES RI Tahun
2012.
Tujuan Penelitian
• Umum • Khusus
1. Bagi Puskesmas Sukarami Palembang2. Bagi Institusi Pendidikan
3. Bagi Peneliti4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Manfaat Penelitian
• Ruang Lingkup : Keperawatan komunitas.
• Tujuan : Mengetahui hubungan pelaksanaan PHBS rumah
tangga dengan kejadian diare pada balita.
• Responden : Seluruh keluarga yang datang ke puskesmas dengan
membawa balita ke Puskesmas Sukarami
Palembang.
• Tempat dan waktu : Puskesmas Sukarami Palembang, pada bulan juni 2013.
• Jenis Penelitian : Kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross
sectional.
Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian Terkait
Supiyan (2012) meneliti “Hubungan Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Tatanan
Rumah Tangga dengan Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Rejosari Kecamatan Tenayan Raya Kota
Pekanbaru tahun 2012”
Menggunakan desain penelitan deskriptif
korelasi dengan pendekatan cross
sectional, hasil penelitian didapatkan tidak ada
hubungan yang signifikan antara
penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Rumah Tangga dengan Kejadian Diare pada
Balita
Arie, K (2011) meneliti “Pengaruh PHBS Tatanan Rumah Tangga Terhadap Diare Balita di Kelurahan
Gandus Palembang”
Penelitian ini merupakan survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Desain metodelogi yang digunakan adalah korelasi. Populasi yaitu ibu-ibu yang memiliki anak
balita. Hasil uji statistik menjelaskan tidak adanya hubungan yang signifikan antara pemberian ASI ekslusif dengan kejadian diare, ada hubungan bermakna antara penggunaan
air bersih dengan kejadian diare pada balita, ada hubungan bermakna antara penggunaan jamban dengan kejadian diare pada balita.
Penelitian Terkait
Kusumawati (2011) meneliti “Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat Dengan Kejadian Diare Pada Balita Usia 1-3 Tahun Studi Kasus di Desa Tegowawu Wetan Kecamatan
Tegowawu Grobongan”.
Penelitian ini merupakan observasional dengan pendekatan
cross sectional. Populasi yaitu keluarga yang memliliki balita usia
1-3 tahun. Hasil uji statistik ini menjelaskan dari 10 indikator PHBS
ada dua indikator yang memiliki hubungan yang signifikan dengan diare yaitu sumber air minum dan
perilaku mencuci tangan.
• Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Rumah Tangga• Diare • Balita
Definisi Istilah Kunci
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
Konsep Perilaku
1. Pengertian Perilaku2. Pengukuran Perilaku
Kesehatan
Konsep PHBS
1. Pengertian
Macam-macam PHBS
1. PHBS Rumah Tangga
2. PHBS di Sekolah3. PHBS di
Masyarakat4. PHBS di Institusi
Kesehatan5. PHBS
Lingkungan Kerja6. PHBS di Tempat
Umum
Konsep Diare
1. Pengertian Diare2. Jenis Diare3. Etiologi4. Manifestasi Klinis5. Patofisiologi6. Komplikasi7. Pemeriksaan
Penunjang8. Pencegahan Diare
Konsep Balita
1. Pengertian
DEFENISI OPERASIONAL
Variabel Definisi operasional
Cara ukur Alat ukur Hasil ukur Skala ukur
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Rumah Tangga
Suatu upaya untuk menjadikan anggota rumah tangga tahu, mau melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat
Wawancara Checklist 1. Sehat / ber-PHBS jika nilainya 10
2. Tidak sehat / Tidak ber-PHBS jika nilainya < 10
Ordinal
DEFINISI OPERASIONAL
Variabel Definisi operasional
Cara ukur Alat ukur Hasil ukur Skala ukur
Kejadian diare
Suatu peristiwa yang menerangkan jumlah penderita diare
Wawancara kuesioner 1. Diare jika
BAB cair
> 3x sehari
2. Tidak
diare jika
BAB ≤ 3x
sehari
Ordinal
HIPOTESISBerdasarkan tujuan dan kerangka konsep penelitian, maka dapat dirumuskan
hipotesis penelitian sebagai berikut :
• Ha = Ada hubungan pelaksanaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) rumah tangga dengan kejadian diare pada balita.
BAB IVMETODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan
menggunakan survei analitik melalui
pendekatan cross sectional.
Penelitian dilakukan di Puskesmas Sukarami
Palembang. Waktu Penelitian ini
dilaksanakan pada minggu ketiga
bulan juni 2013
Populasi penelitian ini adalah keluarga yang
datang dengan membawa balita ke
Puskesmas Sukarami Palembang pada saat
penelitian
BAB IVMETODE PENELITIAN
Sampel dari penelitian ini menggunakan accidental
sampling. Jumlah dari sampel ini adalah seberapa banyak
yang ditemui saat penelitian.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara
wawancara, kuesioner dan checklist
Alat pengumpulan data menggunakan data primer
dan data sekunder
Pengolahan data :EditingCoding
Processing Cleaning
Analisa :Data Univariat Data Bivariat
Etika PenelitianInformed Concent
AnonymityConfidentiality
BAB VHasil Penelitian
Analisa Univariat
No Memberi ASI eksklusif Frekuensi %
1 ASI eksklusif 21 52,5
2 Tidak ASI eksklusif 19 47,5
Total 40 100
Hasil penelitian didapatkan responden yang memberi ASI ekslusif sebanyak 21 keluarga (52,5%), dan responden yang tidak memberikan ASI eksklusif sebanyak
19 keluarga (47,5%).
NoMencuci Tangan dengan Air Bersih dan
SabunFrekuensi %
1 Baik 27 67,5
2 Kurang Baik 13 32,5
Total 40 100
Hasil penelitian didapatkan responden yang baik dalam mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebanyak 27 keluarga (67,5%), dan responden yang kurang baik
sebanyak 13 keluarga (32,5%).
No Menggunakan Air Bersih Frekuensi %
1 Air Bersih 30 75
2 Air Kurang Bersih 10 25
Total 40 100
Hasil penelitian didapatkan responden yang menggunakan air bersih sebanyak 30 keluarga (75%), dan responden yang menggunakan air kurang bersih sebanyak 10
keluarga (25%).
No Menggunakan Jamban Sehat Frekuensi %
1 Jamban Sehat 30 75
2 Jamban Kurang Sehat 10 25
Total 40 100
Hasil penelitian didapatkan responden yang menggunakan jamban sehat sebanyak 30 keluarga (75%), dan responden yang menggunakan jamban kurang
sehat sebanyak 10 keluarga (25%).
No Kejadian Diare Frekuensi %
1 Diare 19 52,5
2 Tidak Diare 21 47,5
Total 40 100
Hasil penelitian didapatkan responden yang balitanya mengalami diare dalam 6 bulan terakhir sebanyak 19 keluarga (47,5%), dan responden yang balitanya tidak mengalami diare dalam 6 bulan terakhir sebanyak 21 keluarga (52,5%).
Analisa Bivariat
NoMemberi ASI
Eksklusif
Kejadian DiareTotal
OR 95% CI
PValue
Tidak Diare Diare
n % n % n %
1.Tidak ASI Eksklusif
10 52,6 9 47,4 19 100 1,010(,292-3,500)
1,000
2, ASI Eksklusif 11 52,4 10 47,6 21 100
Total 21 52,5 19 47,5 40 100
Hasil analisis hubungan antara pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Diare diperoleh bahwa keluarga memberikan ASI eksklusif sebanyak 9 (47,4%) keluarga dari 19 balita yang diare, sedangkan keluarga yang
memberikan ASI eksklusif sebanyak 10 (47,6) dari 19 balita yang diare. Hasil uji statistik diperoleh nilai p value = 1,000
No
Mencuci Tangan dengan Air Bersih dan
Sabun
Kejadian DiareTotal
OR 95% CIP
Value
Tidak Diare Diare
n % n % n %
1. Kurang Baik 5 38,5 8 61,5 13 100,430 (,111-
1,667)0,370
2. Baik 16 59,3 11 40,7 27 100
Total 21 52,5 19 47,5 40 100Hasil analisis hubungan antara Mencuci Tangan dengan Air Bersih dan Sabun dengan Kejadian Diare pada Balita diperoleh bahwa keluarga yang mencuci tangan dengan air bersih dan sabun yang kurang baik sebanyak 8 keluarga (61,5%) dari 19 balita yang diare, sedangkan keluarga yang mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
yang baik sebanyak 11 keluarga (40,7%) dari 19 balita yang diare. Hasil uji statistik diperoleh nilai p value = 0,370
NoMenggunakan
Air Bersih
Kejadian DiareTotal
OR 95% CI
PValue
Tidak Diare Diare
n % n % n %
1.Air Kurang
Bersih 3 30 7 70 10 100 ,430 (,111-
1,667)0,148
2, Air Bersih 18 60 12 40 30 100
Total 21 52,5 19 47,5 40 100
Hasil analisis hubungan antara menggunakan air bersih dengan kejadiaan diare pada balita diperoleh bahwa keluarga yang menggunakan air kurang bersih sebanyak 7 (70%) dari 19 balita yang diare, sedangkan keluarga yang menggunakan air bersih
sebanyak 12 (40%) dari 19 balita yang diare. Hasil uji statistik diperoleh nilai p value = 0,148
NoMenggunakan Jamban Sehat
Kejadian Diare
TotalOR 95%
CIP
ValueTidak Diare Diare
n % n % n %
1.Jamban Kurang
Sehat4 40 6 60 10 100 ,510
(,119-2,188)
0,4732, Jamban Sehat 17 56,7 13 43,3 30 100
Total 21 52,5 19 47,5 40 100
Hasil analisis hubungan antara menggunakan jamban sehat dengan kejadiaan diare pada balita diperoleh bahwa keluarga yang menggunakan jamban kurang
sehat sebanyak 6 (60%) dari 19 balita yang diare, sedangkan keluarga yang menggunakan jamban sehat sebanyak 13 (43,3%) dari 19 balita yang diare. Hasil
uji statistik diperoleh nilai p value = 0,473
Keterbatasan Penelitian
Waktu penelitian yang disediakan sangat singkat dan proses saat pengumpulan data penelitian terhambat karena diharuskan melakukan dinas selama penelitian sehingga mempengaruhi jumlah sampel untuk
penelitian ini.
BAB VIKESIMPULAN DAN SARAN
•Bagi Puskesmas Sukarami Palembang•Bagi Keluarga•Bagi Peneliti Yang Akan Datang
KESIMPULAN
SARAN