prolapsus uteri sie andi
DESCRIPTION
dddTRANSCRIPT
PROLAPSUS UTERI
Disusun Oleh:Muhammad Nazwandi
NPM: 1008260021
PROLAPSUS UTERI
Penurunan atau herniasi uterus dari posisi normal di rongga pelvis kedalam atau keluar vagina. Posisi uterus normal ialah tengah-tengah rongga panggul, antara kandung kemih dan rektum, dengan ostium uteri eksternum setinggi spina iskhiadika pada wanita berdiri
Faktor penyebab prolapsus uteri adalah:
Kelemahan ligamen endopelvik, fasia dan otot-otot panggul.
Proses melahirkan
Proses menopause
Asites dan tumor-tumor di daerah pelvis
Bila prolapsus uteri dijumpai pada nullipara berarti faktor penyebabnya berupa kelainan bawaan berupa kelemahan jaringan penunjang uterus
Menurut Friedmann dan Little derajat prolapsus uteri adalah:
◦ I :Dimana serviks uteri turun sampai introitus vaginae◦ II :Dimana serviks menonjol keluar dari introitus
vaginae◦ III :Dimana seluruh uterus keluar dari vagina
Patofisiologi
Beban kerja ligamen
meningkat
Ligamen melemah
PSP susahTonus otot mengurang
(menopause)
Tekanan intraabdominal
meningkat + kronik
Posisi uterus tidak dapat
dipertahankan
Prolapsus uteri
Manifestasi klinisPerasaan adanya suatu benda yang mengganjal atau menonjol di genitalia eksterna
Rasa sakit di panggul dan pinggang, biasanya jika penderita berbaring keluhan menghilang atau berkurang
Mengganggu penderita waktu berjalan dan bekerja
Gesekan porsio uteri dengan celana menimbulkan lecet sampai luka dan dekubitus pada porsio uteri
Leukorea karena kongesti pembuluh darah di daerah serviks dan karena infeksi serta luka pada porsio uteri
Diagnosis◦ Penderita dalam posisi jongkok disuruh mengejan dan ditentukan
dengan pemeriksaan jari, apakah porsio uteri pada posisi normal atau porsio sampai introitus vagina, atau apakah serviks uteri sudah keluar dari vagina. Selanjutnya dengan penderita berbaring dalam posisi litotomi ditentukan pula panjangnya serviks uteri. Serviks uteri yang lebih panjang dari biasanya dinamakan elongasio kolli.
Komplikasi yang dapat menyertai prolapsus uteri:
◦ Keratinisasi mukosa vagina dan porsio uteri◦ Dekubitus◦ Hipertrofi serviks uteri dan elangasio kolli◦ Gangguan miksi dan stress inkontinensia.◦ Infeksi saluran kemih◦ Kemandulan◦ Kesulitan waktu partus◦ Haemorrhoid
Pencegahan Pemendekan waktu persalinan, terutama kala pengeluaran dan kalau perlu
dilakukan elektif (missal, ekstraksi forceps dengan kepala sudah di dasar panggul)
Membuat episiotomi Memperbaiki dan mereparasi luka atau kerusakan jalan lahir dengan baik Memimpin persalinan dengan baik agar dihindarkan penderita meneran
sebelum pembukaan lengkap betul Menghindari paksaan dalam pengeluaran plasenta
Mengawasi involusi uterus pasca persalinan tetap baik dan cepat Mencegah atau mengobati hal-hal yang dapat meningkatkan tekanan
intraabdominal seperti batuk-batuk yang kronik Menghindari mengangkat benda-benda berat atau melakukan pekerjaan
yang berat Menganjurkan penderita agar tidak terlalu banyak punya anak atau sering
melahirkan Salah satu cara yang efektif yang dapat yang dilakukan untuk mencegah
resiko adalah dengan melatih otot-otot panggul
Penatalaksanaan
◦ Konservatif Latihan-latihan atot dasar panggul Stimulasi otot-otot dengan listrik Pessarium
◦ Operatif Ventrofiksasi Histerektomi vaginal Kolplokleisis
Prolapsus Uteri dalam kehamilan
Kalau uterus dengan prolapsus parsialis menjadi hamil maka biasanya uterus yang membesar itu keluar dari rongga kecil dan terus tumbuh dalam rongga perut. Kalau uterus naik maka serviks ikut tertarik keatas sehingga prolaps tidak tampak lagi atau berkurang.
Jika ada prolaps dalam kehamilan maka baiknya uterus ditahan dengan pessarium sampai bulan keempat, kalau dasar panggul terlalu lemah sehingga pessarium terus jatuh maka pasien dianjurkan istirahat berbaring sampai bulan keempat. Istirahat dapat mengurangi penderitaan wanita dan memungkinkan uterus tumbuh secara wajar sampai kehamilan mencapai cukup bulan.
TERIMA KASIH