prolaps uteri

45
Prolapsus Uteri Pembimbing : dr. Reino Rambey, SpOG Disusun oleh : Joan Vinata Winona – 07120100063

Upload: matthew-kevin-hendrianto

Post on 18-Nov-2015

231 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

prolaps uteri obgyn

TRANSCRIPT

Prolapsus Uteri

Prolapsus UteriPembimbing :dr. Reino Rambey, SpOG

Disusun oleh :Joan Vinata Winona 07120100063

Identitas Nama : Ny. ESUsia : 61 tahunStatus : menikah Pekerjaan : pedagang toko sembakoAlamat : Kampung MakassarAgama : Kristen

Anamnesis Dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 20 Oktober 2014Keluhan utama : benjolan keluar ke lubang vagina sejak 5 tahun yang lalu

Riwayat Penyakit SekarangPasien mengeluh benjolan keluar ke vagina sejak 5 tahun yang lalu, terutama saat berjalan, dan saat duduk dapat masuk kembali. Pada awalnya masih bisa dimasukkan dengan tangan, tapi sejak 1 bulan lalu sudah tidak bisa dimasukkan lagi. Pasien juga mengeluh keluar darah 1 bulan yang lalu, namun hanya 1 hari flek-flek dan tanpa keluhan

1 bulan lalu pasien datang ke poli dan dipasang cincin, kemudian disuru kontrol 1 bulan 1 kali. Tetapi akhirnya pasien meminta untuk operasi karena merasa repot harus bolak-balik untuk kontrol.

Riwayat penyakit dahuluPasien memiliki riwayat diabetes sejak 2 tahun yang lalu tidak meminum obat rutin

Riwayat Menstruasi Menarche 13 tahunDurasi 5 hariSiklus 30 hari, teraturGanti pembalut2 kali / hariNyeri haidTidak ada

Riwayat Obstetri

Anak ke-Tahun lahir Jenis persalinan Berat lahir11983Partus spontan3000 gr21984Partus spontan3600 gr31985Partus spontan2700 gr

Riwayat Ginekologi Tahun 2000 operasi benjolan di bibir vagina

Pemeriksaan FisikStatus generalisataKeadaan umum : baikKesadaran : compos mentisTanda-tanda vital :Tekanan darah 120/90 mmHgNadi 82x/menitLaju nafas 20x/menitSuhu 360C

Pemeriksaan SistematisHasilKepala Bentuk dan ukuran RambutNormocephali, tidak ada deformitashitam, distribusi merata, tidak mudah dicabutMataKonjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, mata cekung -/-Telingaserumen -/-, membran timpani intakHidungSekret -/-, deviasi septum -/-

Pemeriksaan SistematisHasilMulut Bibir Mukosa oral Lidah Tonsil Lembab, kemerahanBasah BersihT1/T1, tidak hiperemisLeher Tidak ada pembesaran kelenjar getah beningThoraxInspeksi

Palpasi Perkusi AuskultasiPergerakan nafas simetris baik statis maupun dinamis tanpa adanya retraksiBentuk dada: normalTactile fremitus simetris +/+ Sonor pada kedua lapang paruVesikular +/+, Rhonchi -/-Wheezing -/-Suara jantung S1/S2 normal tanpa adanya bunyi tambahan

Pemeriksaan SistematisHasilAbdomen Inspeksi AuskultasiPalpasiPerkusiTidak ada bekas luka, kelainan (-)Bising usus (+) 4-6x/menitTidak teraba adanya massa. Nyeri tekan (-)Timpani pada seluruh abdomenVertebrae Skoliosis, kyphosis, lordosis (-)Anus Liang anus normal, tidak ada sekretEkstremitasHangat, capillary refill time 7 dari pada wanita yang mempunyai satu atau dua anak.Lebih berpengaruh pada perempuan di negara negara berkembang yang perkawinan dan kelahiran anaknya dimulai pada usia muda dan saat fertilitasnya masih tinggi.Di Amerika Serikat, studi dari 16.000 pasien menunjukkan frekuensi prolapsus uteri sebesar 14,2%.Frekuensi di Indonesia hanya 1,5 % dan lebih sering dijumpai pada wanita yang telah melahirkan, wanita tua dan wanita dengan pekerja berat.

Anatomi Uterus dan Penyokongnya

MultiparitasUsiaPenyakit jaringan ikatRasPeninggian tekanan intraabdomenFaktor Risiko/Predisposisi

Etiologi dan Patofisiologi

PatofisiologiDasar pelvis yaitu otot dan ligamentum mengalami peregangan, terjadi kerusakan, dan kelemahan sehingga tidak sanggup untuk menyokong organ pelvis, sehingga uterus dan organ pelvis lainnya jatuh ke introitus vaginae.

Stadium Prolaps

Stadium 0: Tidak ada prolaps.Stadium I: Sebagian besar portio distal mengalami prolaps > 1 cm di atas hymen.Stadium II: Sebagian besar portio distal mengalami prolaps 1 cm di proksimal atau distal hymen.Stadium III: Sebagian besar portio distal mengalami prolaps > 1 cm dibawah hymen tetapi benjolan tidak lebih 2 cm dari panjang vagina.Stadium IV: Prolaps komplit termasuk bagian dari vagina.Stadium Prolaps

AnamnesisRasa berat atau rasa tertekan pada pelvis.Pada saat duduk pasien merasakan ada benjolan seperti ada bola, atau kadang-kadang keluar dari vagina.Nyeri pada pelvis, abdomen, atau pinggang.Nyeri pada saat berhubungan.

Diagnosis

Pemeriksaan FisikPosisi jongkok + mengejan, dengan jari tentukan portio uteri pada posisi normal atau telah sampai introitus vagina, atau serviks uteri sudah keluar dari vagina.Kemudian posisi berbaring dalam posisi litotomi, ditentukan pula panjangnya serviks uteri.

ObservatifKonservatifOperatifPenatalaksanaan

Derajat luasnya prolaps tidak berkaitan dengan gejala.Mempertahankan prolaps tetap dalam stadium I merupakan pilihan yang lebih tepat. Mengobservasi lanjutan dari prolaps. Memeriksakan diri secara berkala untuk mencari perkembangan gejala baru atau gangguan Observatif

1.Latihan otot dasar panggulPada prolaps ringan terutama pasca persalinan yang belum lewat 6 bulan.Tujuan: menguatkan otot-otot dasar panggul dan otot-otot yang mempengaruhi miksi. 2.Pemasangan pessariumPada kasus prolaps minimal tidak dibutuhkan pengobatan, kecuali pasien mulai merasa tidak nyaman.Untuk mengembalikan posisi uterus seperti semula. Pada prolaps ringan.Konservatif

A. Cube pessary.B. Gehrung pessary.C. Hodge with knob pessary.D. Regula pessary.E. Gellhorn pessary.F. Shaatz pessary.G. Incontinence dish pessary.H. Ring pessary.I. Donut pessary.Jenis-jenis Pessarium

Tempat Pemasangan Pessarium

Cara Pemasangan dan Melepaskan Pessarium

VentofiksasiOperasi ManchesterHisterektomi vaginalKolpokleisis (operasi Neugebauer Le Fort)Operatif

Bila prolapsus uteri tidak di tatalaksana, maka secara bertahap akan memberat.Prognosis akan lebih baik pada pasien usia muda, dalam kondisi kesehatan optimal atau tidak disertai dengan penyakit lainnya.Prognosis buruk pada pasien usia tua, kondisi kesehatan buruk, dan adanya gangguan sistem kardiovaskular.Prognosis

Keratinisasi mukosa vagina dan porsio uteri. Dekubitus.Hipertrofi serviks uteri dan elongasio kolli.Gangguan miksi dan stress inkontinensia.Infeksi saluran kencing.Kesulitan waktu persalinan.Hemoroid.Inkarserasi usus halus.Komplikasi

Saifuddin AB, Rachimhadhi T, Wiknjosastro, Gulardi H. Ilmu kandungan sarwono prawirohardjo. 4nd ed. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2008. Hal. 428-442.Dechermey AH, Pelvic Organ Prolap in Current Diagnosis and Treatment. ed 6. The McGraw Hill: New York; 2006.p. 315-328.Schorge JO, Schaffer JI, Halvorson LM, Hoffman BL, Bradshaw KD, Cunningham FG. Williams Gynecology. The McGraw-Hill Companies. 2008.Standring S, Ellis H, Healy JC, Johnson D, Williams A, et al. Grays Anatomy: The Anatomical Basis of Clinical Practice. 39th Edition. [textbook of Anatomy]. Elsevier Churchill Livingstone: 2008.Menefee SA, Wall LA. Incontinence, Prolapse, an Disorder of the Pelvic Floor. In: Berek SJ. Novaks Gynecology.13th edition.USA: Lippincott Williams & Wilkin. 2002.Barsoom RS, Dyne PL. Uterine Prolapse in Emergency Medicine. Medscape Article. [database on the medscape] 2011. [cite on September 28, 2013]. Available from: http://emedicine.medscape.com/article/797295- overview#showall.Doshani A, Teo R, Mayne CJ, Tincello DG. Uterine Prolapse. Clinical Review 2007. [database on the NCBI]. [cited on September 23, 2013]; 335:819-823. Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/ PMC2034734/pdf/bmj-335-7624-cr-00819.pdfPelvic Organ Prolaps; A Guide for Women. Pelvic International Urogynecological Association 2011. [article in the internet]. [cited on June 335: 335;819-823. Available from: 15, 2014]; http://c.ymcdn.com/sites/www.iuga.org/resource/resmgr/brochures/engpop.pdf.Daftar Pustaka