profil sedayu 2 2013
DESCRIPTION
TugasTRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu bentuk penyajian data dan informasi yang dapat menggambarkan hasil
pembangunan bidang kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Sedayu II adalah Profil
Kesehatan Puskesmas Sedayu II yang dibuat satu tahun sekali. Dalam setiap edisinya
memuat berbagai data dan informasi tentang kesehatan dan data pendukung lain yang
berhubungan dengan kesehatan seperti data kependudukan, pelayanan kesehatan,
pencapaian program-program kesehatan dan keluarga berencana, yang dianalisis secara
sederhana dan ditampilkan dalam bentuk tabel, peta dan grafik.
Penerbitan Profil Kesehatan Puskesmas Sedayu II Tahun 2013 ini bertujuan untuk
penyediaan data dan informasi dalam rangka proses perencanaan, pemantauan dan
mengevaluasi pencapaian program kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Sedayu II,
serta pembinaan dan pengawasan program di bidang kesehatan.
Sistematika Profil Kesehatan Puskesmas Sedayu II adalah sebagai berikut:
Bab I – Pendahuluan
Bab ini menyajikan tentang maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan
Puskesmas Sedayu II, serta sistematika penyajian diurutkan secara ringkas.
Bab II – Gambaran Umum
Bab ini menyajikan tentang gambaran umum wilayah kerja Puskesmas Sedayu II
yang meliputi keadaan geografis, batas wilayah, cuaca, keadaan penduduk dan
pendidikan.
1
2
Bab III – Situasi Derajat Kesehatan
Bab ini berisi uraian tentang indikator angka kematian, angka kesakitan, dan
angka status gizi masyarakat.
Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan (kesehatan ibu, kesehatan
anak, perbaikkan gizi masyarakat, imunisasi, kesehatan usila dan pra usila,
keluarga berencana, kejadian luar biasa, pelayanan kesehatan masyarakat
miskin), mutu pelayanan kesehatan, promosi kesehatan, kesehatan lingkungan.
Bab V – Situasi Sumber Daya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan dan jenis
pelayanan kesehatan.
Bab VI – Kesimpulan
Bab ini berisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan
ditelaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan Puskesmas Sedayu II Tahun 2013
serta hal-hal yang dianggap masih kurang dalam rangka pelaksanaan program
kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Sedayu II.
Lampiran
3
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. Keadaan Geografis
ecamatan Sedayu merupakan salah satu dari 17 Kecamatan yang
ada di Kabupaten Bantul. Letak Kecamatan Sedayu kurang lebih 12,5
Km arah Barat dari Ibu Kota Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kecamatan Sedayu terdiri atas 4 Desa yaitu Desa Argorejo, Argodadi, Agosari dan
Argomulyo.
KPuskesmas Sedayu II merupakan Puskesmas Rawat Jalan yang terletak di
Kecamatan Sedayu dan mewilayahi 2 Desa yaitu Desa Argorejo dengan luas wilayah
7.2 km2 yang mencakup 13 Dusun dan Desa Argodadi dengan luas wilayah 11.2 km2
yang mencakup 14 Dusun.
Kondisi geografis berupa dataran rendah dan berbukit dengan suhu 23 – 31 derajat
celcius yang merupakan tanah persawahan, tegalan, dan pekarangan sehingga
mudah dijangkau dengan kendaraan mobil atau pun motor sampai ke dusun.
Puskesmas Sedayu II memiliki prasarana satu unit gedung untuk puskesmas induk
dan tiga unit gedung untuk puskesmas pembantu (pustu). Luas gedung untuk
puskesmas induk sebesar 347 m2 pada lahan seluas 960 m2, luas gedung pustu
Selogedong sebesar 110 m2 pada lahan seluas 500 m2, luas gedung pustu Bakal
3
4
Pokok sebesar 110 m2 pada lahan seluas 500 m2 dan luas pustu Bandut sebesar 67
m2 pada lahan seluas 300 m2. Secara geografis Puskesmas Sedayu II mempunyai
letak pada lokasi yang strategis, yaitu di tepi Jalan Raya Sedayu – Pajangan dan 200
m dari Jalan Wates.
Gambar 1. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Sedayu II
Dari gambar peta dapat dilihat bahwa Wilayah Kerja Puskesmas Sedayu II batas
sebelah Utara adalah Desa Argodadi, Batas sebelah Timur adalah Kecamatan
Gamping Kabupaten Sleman, batas sebelah Selatan adalah Kecamatan Pajangan,
dan batas sebelah Barat adalah Kabupaten Kulon Progo.
5
B. Demografi
Wilayah Desa Argorejo dibagi menjadi 13 dusun dengan jumlah Kepala Keluarga
sebanyak 3.776 KK, sedangkan Desa Argodadi dibagi menjadi 14 dusun dengan
jumlah Kepala Keluarga sebanyak 3.229 KK. Total penduduk di desa Argorejo dan
Argodadi Sedayu Tahun 2012 sejumlah 23.102 jiwa dengan proporsi seperti tampak
pada grafik berikut :
Gambar 2. Grafik Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok
Umur di Wilayah Kerja Puskesmas Sedayu II Tahun 2012
Dari Piramida Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Sedayu II di atas, jumlah
penduduk laki-laki terbanyak pada golongan umur 20-24 tahun, yaitu 1127 jiwa.
Sedangkan jumlah penduduk perempuan terbanyak pada golongan umur 40-
44 dengan 965 j iwa.
6
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
erajat kesehatan masyarakat ditunjukkan dengan suatu indikator
status kesehatan, yaitu Angka Kematian, Angka Kesakitan dan
Angka Status Gizi. Gambaran situasi derajat kesehatan masyarakat di
wilayah kerja Puskesmas Sedayu II dari berbagai data dan informasi yang dilaporkan
adalah sebagai berikut.
DA. Angka Kematian
1. Angka Kematian Ibu Maternal (AKI)
Angka kematian ibu maternal tahun 2012 di Wilayah Kerja Puskesmas Sedayu II
adalah nihil. Nihil dalam Angka Kematian Ibu Maternal merupakan tidak ada
kematian ibu maternal yang dilaporkan. Dengan demikian, pada dua tahun
terakhir ini tidak dilaporkan kematian ibu maternal di desa Argorejo dan Argodadi.
Sedangkan di tahun 2010, terdapat 1 kematian ibu maternal dari desa Argorejo
yang dilaporkan.
6
7
Gambar 3. Peta Penyebaran Angka Kematian Ibu di Wilayah Kerja
Puskesmas Sedayu II Tahun 2012
2. Angka Kematian Bayi (AKB)
Angka kematian bayi tahun 2012 di wilaiyah kerja Puskesmas Sedayu II tedapat
1 kasus kematian bayi yang dilaporkan. Terjadi peningkatan kasus dari tahun
sebelumnya dimana selama tahun 2011 dan 2010 tidak dilaporkan adanya kasus
kematian bayi. Sedangkan tahun 2009 dan 2008 yang terdapat laporan kematian
bayi, masing-masing 7 dan 2 kasus.
8
Gambar 4. Grafik Angka Kematian Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas
Sedayu II Tahun 2008 - 2012
Gambar 5. Peta Penyebaran Angka Kematian Bayi Di Wilayah Kerja
Puskesmas Sedayu II Tahun 2012
9
3. Angka Kematian Balita (AKABA)
Seperti halnya AKI, Angka Kematian Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sedayu
II tahun 2012 adalah nihil. Tidak ada kasus kematian balita yang dilaporkan.
B. Angka Kesakitan
1. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Angka kesakitan Demam Berdarah Dengue di wilayah kerja Puskesmas Sedayu
II tahun 2012 mengalami peningkatan 3 kasus dari tahun 2011, yaitu 7 kasus dari
4 kasus yang dilaporkan. Dari 7 kasus tersebut, 1 laki-laki dari desa Argodadi, 1
laki-laki dari desa Argorejo dan 5 perempuan dari desa Argorejo.Tidak ada kasus
meninggal akibat demam berdarah dengue ini yang menjadikan CFR demam
berdarah dengue 0%.
Gambar 6. Grafik Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue di Wilayah
Kerja Puskesmas Sedayu II Tahun 2007 – 2012
10
2. Diare
Angka kesakitan diare di Wilayah Kerja Puskesmas Sedayu II tahun 2012
sebanyak 555 kasus, yang semua kasus sudah tertangani. Jika dibandingkan
dengan angka kesakitan pada tahun 2011, yang berjumlah 600 kasus, terdapat
penurunan yang cukukp banyak. Sedangkan angka kesakitan diare pada tahun-
tahun sebelumnya sebesar: tahun 2010 sebanyak 106 kasus, tahun 2009
sebanyak 463 kasus, sedangkan tahun 2008 sebanyak 445 kasus.
Grafik di bawah ini dapat menunjukkan naik dan turunnya angka kesakitan diare
di wilyah kerja Puskesmas Sedayu II dari tahun ke tahun.
Gambar 7. Grafik Jumlah Kasus Diare di Wilayah Kerja Puskesmas
Sedayu II Tahun 2008 – 2012
11
Gambar 8. Peta Penyebaran Angka Kesakitan Diare di Wilayah Kerja
Puskesmas Sedayu II Tahun 2012
3. Tuberkolosis (TBC)
Angka kesakitan kasus tuberkolosis dihitung dari awal pengobatan yang
kesembuhannya di tahun berikutnya. Sehingga, angka kesakitan kasus
tuberkolosis pada tahun 2012 dihitung dari penemuan pasien dari tahun 2011.
Pada tahun 2011, pasien dengan BTA (+) sebanyak 6 orang, 3 laki-laki dan 3
perempuan. Dari 6 penderita dengan BTA (+) 6 dinyatakan sembuh dengan
pengobatan.
Jumlah kasus pada tahun 2012 dan 2011 terdapat jumlah kasus yang sama.
Sedangkan pada tahun 2010 hanya 3 kasus.
12
Gambar 9. Peta Penyebaran Angka Kesakitan TB Paru di Wilayah Kerja
Puskesmas Sedayu II Tahun 2012
4. Penyakit Menular Seksual
Sepanjang tahun 2012 tidak terdapat kasus penyakit menular seksual yang
dilaporkan. Begitu pula selama 2011, kasus ini nihil. Sedangkan pada tahun 2010
terdapat 1 kasus, dan sudah ditangani sesuai tatalaksana penanganan penyakit
menular seksual. Hal ini menjadikan penurunan angka kesakitan penyakit
menular seksual di wilayah Puskesmas Sedayu II.
5. HIV / AIDS
Pelaporan kasus HIV / AIDS di tahun 2012 adalah nol. Begitu juga dengan tahun
sebelumnya, yaitu tahun 2011 dan tahun 2010.
13
6. Malaria
Seperti halnya angka kesakitan HIV / AIDS, kasus malaria tahun 2012 di wilayah
kerja Puskesmas Sedayu II adalah nol.
7. Acute Flaccid Paralysis < 15 tahun
Angka kesakitan dari Acute Flaccid Paralysis (AFP) di wilayah kerja Puskesmas
Sedayu II tahun 2012 adalah nihil. Dengan demikian, tidak ditemukan kasus AFP
di bawah umur 15 tahun selama 3 tahun terakhir di desa Argorejo dan Argodadi
Sedayu.
8. Kusta
Tidak ada pelaporan kasus kusta pada tahun 2012. Hal ini sama dengan angka
kesakitan AFP di atas, dalam 3 tahun terakhir tidak dijumpai kasus kusta di
wilayah kerja Pusekesmas Sedayu II.
9. Filariasis
Angka kesakitan filariasis tahun 2012 di wilayah kerja Puskesmas Sedayu II
adalah nihil. Begitu juga pada 2 tahun sebelumnya yang tidak terdapat kasus
filariasis.
10. Pneumonia Balita
Angka kesakitan pneumonia balita di dusun Argodadi dan Argorejo pada tahun
2012 mencapai 26 kasus, dengan rincian dusun Argorejo 9 laki-laki dan 6
perempuan serta dusun Argodadi 6 laki-laki dan 5 perempuan. Jika dibandingkan
dengan tahun 2011 dan 2010 yang hanya terdapat 5 dan 1 kasus, angka ini
sangat terpaut jauh dengan tahun 2012. Hal ini disebabkan karena pada tahun
14
2012 dicanangkan program MTBS. Sehingga penjaringan pneumonia balita lebih
banyak terjaring. Dari kedua periode tersebut, semua penderita sudah ditangani
sesuai prosedur.
11. PD3I : Difteri, Pertusis, Tetanus, Tetanus Neonatorum, Campak, Polio, dan
Hepatitis B
Kasus PD3I yang meliputi Pertusis, Difteri, Tetanus, Tetanus Neonatorum,
Campak, Polio, dan Hepatitis B di wilayah kerja Puskesmas Sedayu II tahun
2012 adalah nol. Pada tahun 2011, juga tidak ada pelaporan terjadinya kasus
PD3I ini. Penurunan jumlah kasus dari tahun 2010, yang semula terdapat kasus
campak pada tahun 2010 yang berjumlah 8 kasus, di Dusun Argodadi terdapat 7
kasus dan di dusun Argorejo terdapat 1 kasus.
12. Sepuluh Besar Penyakit
Sepuluh besat penyakit yang dilaporkan di Puskesmas Sedayu II tahun 2011
adalah sebagai berikut:
NO DIAGNOSIS KODE JUMLAH1 Hipertensi esensial I10 1.3902 Nasofaring akut J00 1.1653 Infeksi saluran nafas atas akut multiple dan ytt /
ISPAJ06 1.031
4 Dispepsia K30 8925 Diabetes mellitus non-dependen insulin E11 7516 Influenza, virus tidak diidentifikasi J11 6707 Penyakit pulpa dan jaringan periapikal K04 5928 Gout M10 5899 Skizofrenia F20 57510 Disturbances in tooth eruption K00.6 363
15
Dapat juga dilihat dengan grafik berikut :
Gambar 10. Grafik 10 Besar Penyakit Puskesmas Sedayu II Tahun 2012
C. Angka Status Gizi
Angka status gizi ditunjukkan dengan jumlah balita dengan gizi buruk. Hasil
pemantauan status gizi buruk di wilayah kerja Puskesmas Sedayu II pada tahun
2012 dilaporkan sebanyak 12 anak atau sebesar 0,94%, dengan rincian dusun
Argorejo: 2 Laki-laki dan 4 perempuan, dusun Argodadi: 2 Laki-laki dan 4
perempuan. Pada tahun 2011 dilaporkan terdapat 8 anak atau 0,57%, dengan 4
anak laki-laki dan 4 anak perempuan. Setelah terus mengalami penurunan angka
status gizi, pada tahun 2012 ini terjadi kenaikan yang cukup besar.
16
Gambar 11. Grafik Angka Gizi Buruk di Wilayah Kerja Puskesmas Sedayu II
Tahun 2008 – 2012
Gambar 12. Peta Penyebaran Angka Gizi Buruk di Wilayah Kerja Puskesmas
Sedayu II Tahun 2012
17
BAB IV
SITUASI DAN UPAYA KESEHATAN
alam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal,
berikut disajikan upaya-upaya kesehatan yang telah dilaksanakan dan
dicapai pada tahun 2012 oleh Puskesmas Sedayu II.DA. Pelayanan Kesehatan
a. Kesehatan Ibu
Pelayanan kesehatan ibu hamil yaitu meliputi pemeriksaan ibu hamil K1, K4,
persalinan yang ditolong tenaga kesehatan, pemberian tablet Fe1 dan Fe3
untuk ibu hamil.
K1 atau kunjungan pertama ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Sedayu II
tahun 2012 mencapai 100% atau sebanyak 385 ibu hamil. Pada tahun 2011
juga mencapai 100%. Dari grafik di bawah ini menunjukkan peningkatan
presentase dari tahun 2008 sampai 2010. Dan di tahun 2010 sampai 2012
menunjukkan di presentase tertinggi atau 100%.
17
18
Gambar 13. Grafik Cakupan Pemeriksaan Ibu Hamil K1 di Puskesmas
Sedayu II Tahun 2008 – 2012
Gambar 14. Peta Cakupan Pemeriksaan Ibu Hamil K1 di Puskesmas
Sedayu II Tahun 2012
19
Cakupan pemeriksaan ibu hamil K4 atau kunjungan ke-4 di wilayah kerja
Puskesmas Sedayu II pada tahun 2012 mencapai angka 95.3%. Angka ini
pertama kalinya melampaui target Bantul, sebesar 90%, selama 4 tahun
terakhir. Grafik di bawah ini menunjukkan naik dan turunnya presentase K4 ibu
hamil di wilayah kerja Puskesmas Sedayu II dari tahun 2008 sampai dengan
2012.
Gambar 15. Grafik Cakupan Pemeriksaan Ibu Hamil K4 di Puskesmas
Sedayu II Tahun 2008 – 2012
Program pemberian tablet Fe kepada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas
Sedayu II juga dilaksanakan untuk mencegah para ibu hamil mengalami
anemia. Pemberian tablet Fe ini diberikan 3 kali selama kehamilan. Pada tahun
2012 terjadi penurunan prosentase pada pemberian tablet Fe ke-3 atau Fe3
yang cukup drastis. Pada tahun 2011 mencapai 86.11% dari ibu hamil yang
ada sedangkan pada tahun 2012 turun sampai 72.4%. Untuk Fe1 atau
pemberian tablet Fe pertama pada ibu hamil tidak mengalami penurunan, atau
tetap pada prosentase 100%.
20
Gambar 16. Grafik Cakupan Pemberian Tablet Fe pada Ibu Hamil di
Wilayah Kerja Puskesmas Sedayu II Tahun 2009 – 2012
Gambar 17. Peta Cakupan Pemberian Fe3 Di Puskesmas Sedayu II Tahun
2012
21
Jumlah ibu hamil dengan komplikasi atau resiko tinggi di wilayah kerja
Puskesmas Sedayu II pada tahun 2012 yang dilaporkan sebanyak 77 ibu.
Jumlah ini turun dari tahun 2011 yaitu sebanyak 86 ibu.
Pelaporan dari pertolongan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan di
wilayah kerja Puskesmas Sedayu II pada tahun 2012 tidak mengalami
perubahan dari tahun 2011. Yang dari tahun 2008 sampai 2010 terus
mengalami kenaikkan yang cukup bagus. Pada tahun 2010 sebesar 94.92%,
pada tahun 2011 sebesar 100% dan pada tahun 2012 juga mencapai puncak
prosentase yaitu 100%.
Gambar 18. Grafik Cakupan Persalinan Ditolong oleh Tenaga Kesehatan
di Wilayah Kerja Puskesmas Sedayu II Tahun 2008 – 2012
22
b. Kesehatan Anak
Kunjungan bayi untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas
Sedayu II tahun 2012 untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dilaporkan
sudah mencapai 100%.
Selain itu bayi lahir di wilayah kerja Puskesmas Sedayu II yang ditimbang
dilaporkan mencapai 100%. Dari hasil penimbangan tersebut, didapatkan
hasil : bayi dengan berat badan lahir rendah yang dilaporkan 6.2%. terjadi
peningkatan dari tahun 2011 yaitu sebesar 3.8%. Bayi dengan BBLR tersebut
sudah ditangani semuanya.
Kunjungan neonatus KN1 dan KN Lengkap di puskesmas Sedayu II pada
tahun 2012 dilaporkan masing-masing mencapai 91.2% dan 87.7%. Terjadi
penurunan dari tahun 2011 yang masing-masing 98.2% dan 92.5%.
23
Grafik 19. Grafik Cakupan Kunjungan Neonatus di Wilayah Kerja
Puskesmas Sedayu II Tahun 2008 – 2012
Cakupan bayi yang diberi ASI ekslusif di wilayah kerja Puskesmas Sedayu II di
tahun 2012 mengalammi penurunan yang tahun sebelumnya mengalami
kenaikan, yaitu 3.6%. pada tahun 2011 cakupan bayi yang diberi asi eksklusif
ini mencapai 33.5% dan pada tahun 2010 mencapai 12.26.%. Cakupan pada
tahun 2012 ini sangat menurun jika dilihat dari dua tahun sebelumnya.
Pemberian Vitamin A pada balita dan bayi dibulan Februari dan Agustus tahun
2012 masing-masing 100% dan 60.4%.
Di sektor gizi balita di tahun 2012, terdapat kenaikan prosentase jumlah balita
yang ditimbang yang cukup besar yang di tahun 2011 mengalami penurunan.
Ditahun 2010, balita yang ditimbang mencapai 76.28%, pada tahun 2011
24
hanya 56.5%, dan pada tahun 2012 mencapai 94.4% Dari balita yang
ditimbang pada tahun 2012, balita dengan kenaikan berat badan sebesar
59.6%, balita dengan BGM sebesar 2.9%. balita dengan berat badan di bawah
garis merah mendapat MP-ASI dan formula 100 untuk perbaikan status gizi
balita tersebut.
Gambar 20. Grafik Cakupan Presentase Penimbangan Balita (D/S dan
N/D) di Wilayah Kerja Puskesmas Sedayu II Tahun 2008 – 2011
Dari penjaringan kesehatan siswa kelas 1 SD dan setingkat di wilayah kerja
Puskesmas Sedayu II tahun 2012, dilaporkan 96.2% telah mendapatkan
pelayanan kesehatan. Sedangkan semua murid SD setingkat yang
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar sebanyak 19%.
Untuk tahun 2011, siswa kelas 1 SD, 90.6% telah mendapatkan pelayanan
25
kesehatan. Untuk pelayanan kesehatan semua murid SD yang sesuai standar,
persentasenya baru mencapai 37.9%. Ditahun sebelumnya, tahun 2010,
presentase kesehatan siswa kelas 1 SD yang medapat pelayanan kesehatan
sudah mencapai 92.32%. Sedangkan dari tingkat SMP maupun SMU belum
ada laporan yang masuk.
Murid SD/MI pada tahun 2012 sebanyak 35.2% atau 678 murid dari 1926
murid di dusun Argorejo dan Argodadi telah mendapatkan pemeriksaan
kesehatan giginya. Hasil dari pemeriksaan tersebut, 409 murid memerlukan
perawatan. Dari 409 murid tersebut, 96.6% talah mendapatkan perawatan.
Jika dibandingkan dengan tahun 2011, murid SD/MI sebanyak 31.3% atau
dari 1988 murid telah diperiksa kesehatan giginya. Dengan hasil 307 murid
dinyatakan memerlukan perawatan. Dari seluruh murid yang memerlukan
perawatan, hanya 42.7% atau 131 murid yang mendapatkan perawatan.
c. Imunisasi
Rincian imunisasi lengkap di Puskesmas Sedayu II pada tahun 2012 adalah
sebagai berikut: DPT1+HB1 : 90.8%, DPT3+HB3 : 88.2%, Campak : 87.1%
dan DO ratenya : 2.5%. Penurunan cakupan imunisasi lengkap tahun 2012
dari tahun 2011 sebesar 5%.
26
Gambar 21. Grafik Cakupan Persentase Imunisasi Lengkap di Wilayah
Kerja Puskesmas Sedayu II Tahun 2008 – 2012
Dari tahun 2010 sampai 2012, desa UCI (Universal Child Imunization) di
wilayah kerja Puskesmas Sedayu II dilaporkan mencapai 100%.
d. Kesehatan Pra Usila dan Usila
Di sektor kesehatan Usila, di tahun 2012 terjadi peningkatan prosentase Usila
dan Pras Usila yang mendapatkan pelayanan kesehatan yang signifikan yaitu
sebesar 67.6%. Sedangkan pada tahun 2011 sebesar 39.17% dan pada tahun
2010 sebesar 33.83%.
27
e. Keluarga Berencana
Jumlah Pasangan Usia Subur di wilayah kerja Puskesmas Sedayu II tahun
2012 sebanyak 3736 PUS. Dari jumlah PUS yang ada, 5.9% atau 220 PUS
menjadi peserta KB baru dan 83.4% merupakan peserta KB aktif. Sedangkan
pada tahun 2011 dilaporkan 95.1% merupakan peserta KB aktif dan 8.1%
merupakan akseptor KB baru. Peserta KB aktif dan KB baru sama-sama
mengalami peningkatan dari tahun 2010. Peserta KB aktif yang ditahun 2010
hanya 82.68%dan peserta KB baru adalah 7.22%.
f. Kejadian Luar Biasa
Pada tahun 2012 terjadi KLB keracuan minuman dengan jumlah penderita 50
orang. Semua penderita telah mendapat penanganan kurang dari 24 jam.
Pada tahun 2011, tidak terjadi Kejadian Luar Biasa yang terjadi di wilayah kerja
Puskesmas Sedayu II. Dan pada tahun 2010, terjadi KLB di 2 desa wilayah
kerja Puskesmas Sedayu II yang kesemuanya telah ditangani kurang dari 24
jam.
g. Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin
Dalam rangka program kesehatan masyarakat miskin, dilaporkan bahwa
pada tahun 2011 dan tahun 2012, sebanyak 100% masyarakat miskin yang
terdaftar di Desa Argorejo dan Desa Argodadi sudah dicakup dengan
Jaminan Kesehatan Masyarakat.
28
B. Akses dan Mutu Pelayanan
Jangkauan atau akses pelayanan kesehatan Puskesmas Sedayu II telah dapat
dijangkau oleh seluruh masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Sedayu II.
Pelayanan di puskesmas telah dilengkapi dengan pelayanan BP Umum, BP Gigi,
KIA Unit Farmasi, dan pelayanan laboratorium kesehatan dasar.
C. Promosi Kesehatan
Laporan atas rumah tangga yang ber-PHBS pada tahun 2012 sebanyak 1.225
rumah tangga. Angka ini sangat rendah dari tahun-tahun sebelumnya yaitu tahun
2011 dan 2010. Begitu pula dengan prosentasenya jika dibandingkan dengan
prosentase jumlah dari tahun sebelumnya, yang mengalami penurunan. Pada
tahun 2012 ini hanya mencapai 13.8% sedangkan pada tahun 2011, 2010 dan
2009 sudah mencapai 41.8%, 53.05% dan 32.95%. Akan tetapi jumlah rumah
tangga yang dipantau terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2010,
jumlah rumah tangga yang dipantau sebanyak 2.213 rumah tangga, pada tahun
2011 sebanyak 6.855 rumah tangga dan pada tahun 2012 sebanyak 8.862 rumah
tangga.
29
Gambar 22. Grafik Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS di Wilayah Kerja
Puskesmas Sedayu II Tahun 2009 – 2012
Gambar 23. Peta Rumah Tangga Ber-PHBS di Wilayah Kerja Puskesmas
Sedayu II Tahun 2012
30
Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Sedayu II pada tahun 2012 dilaporkan
sebanyak 36 posyandu dengan posyandu aktif sebesar 15 atau 41.67%. Dengan
rincian Pratama 13.89%, Madya 44.44%, Purnama 41.67% dan Mandiri 0%.
Peringkat posyandu aktif mengalami penurunan dari 17 posyandu aktif atau
47.22% ke 15 posyandu aktif atau 41.67%. Pada tahun 2010, Posyandu aktif
hanya sebesar 16.66%, dengan rincian strata madya dari 38.89%, strata purnama
dari 30.56%.
Gambar 24. Grafik Perbandingan Strata Posyandu di Wilayah Kerja
Puskesmas Sedayu II Tahun 2009 – 2012
D. Kesehatan Lingkungan
Jumlah rumah yang dilakukan pemeriksaan kesehatan lingkungannya pada tahun
2012 sebanyak 2.861 rumah dengan 6289 jumlah rumah yang ada. Dari
pemeriksaan didapatkan 62.6% dari jumlah rumah yang diperiksa dinyatakan
sebagai rumah yang sehat. Prosentase rumah sehat mengalami kenaikan
dibanding dengan tahun 2011. Pada tahun 2011, rumah sehat sebesar 61.7% dan
pada tahun 2010 sebesar 62.37%.
31
Jumlah keluarga di wilayah kerja Puskesmas Sedayu II tahun 2012 yang diperiksa
air bersih dan air minumnya dilaporkan sebanyak 2.454 keluarga. Untuk air bersih
rinciannya sebagai berikut : air ledeng : 33.2%; SGL : 64.6%; mata air : 0.1%;
totalnya : 97.9%. Untuk air minum dengan rincian : leding meteran : 33.2%; pompa
: 0.3%; sumur terlindung : 35.5%; mata air terlindung : 64.6%; sumur tak terlindung
: 0.6%; dengan jumlah total : 133.6 %. Total pemeriksaan air minum melebihi
100% dikarenakan banyak keluarga yang menggunakan sumber air minum lebih
dari 1.
Pemeriksaan dari sektor kepemilikan sarana sanitasi dasar pada keluarga di
wilayah kerja Puskesmas Sedayu II pada tahun 2012 meliputi jamban, tempat
sampah, dan pengelolaan air limbah. Keluarga yang diperiksa untuk kepemilikan
sarana sanitasi dasar tersebut sejumlah 2.861 keluarga. Jumlah keluarga yang
diperiksa meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 2.579 keluarga. Hasil
pemeriksaannya, didapatkan : 80.8% keluarga memiliki jamban dan 92.7%-nya
dinyatakan memenuhi kriteria jamban sehat. 100% keluarga memiliki tempat
pembuangan sampah dan 94.4% dinyatakan memenuhui kriteria tempat sampah
sehat. Dan yang terakhir, 100% keluarga memiliki pengelolaan air limbah dan
90.4%-nya dinyatakan memenuhui kriteria sehat.
Pemeriksaan untuk tempat umum dan pengelolaan makanan di wilyah kerja
Puskesmas Sedayu II di tahun 2012 menyatakan 79 TUPM dalam kategori sehat.
Rincian tempat umum dan pengelolan makanan tersebut adalah 4 rumah makan
atau resoran, 3 pasar, dan 72 TPUM lainnya.
32
Institusi yang dibina kesehatan lingkungannya di wilayah kerja Puskesmas Sedayu
II tahun 2012 hanya 4 sarana kesehatan, 24 sarana pendidikan, dan 3
perkantoran. Dari 31 instansi tersebut yang tidak mendapat pembinaan kesehatan
hanya 3 perkantoran. Sehingga persentasnya 90.3%.
Dalam rangka upaya pencegahan penyakit yang dibawa oleh nyamuk di wilayah
kerja Puskesmas Sedayu II, dilakukan Gerakan Serentak PSN. Di tahun 2012
telah diperiksa 2.861 rumah dan rumah yang bebas jentik nyamuk sebanyak
81.65%. Prosentase rumah atau bangunan yang bebas jentik nyamuk ditahun
2011 dan 2010 masing-masing sebesar : 89.79% dan 83.48%. Pada tahun 2012
ini menjadikan prosentase terendah di 3 tahun terakhir ini.
33
BAB V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
ntuk mencapai status kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya diperlukan sumber daya kesehatan. Di mana
sumber daya tersebut meliputi tenaga kesehatan dan sarana
kesehatan. Berikut disajikan situasi sumber daya kesehatan di Puskesmas Sedayu
II.
U A. TENAGA KESEHATAN
Tenaga kesehatan di Puskesmas Sedayu II pada tahun 2012 adalah sebagai
berikut: Dokter Umum 1 orang (perempuan), 3 orang dokter gigi (3 Perempuan),
Bidan berjumlah 6 orang (4 Bidan D1 dan 3 Bidan D3 ), 8 orang Perawat (3 laki-
laki dan 5 perempuan, termasuk Perawat Gigi), tenaga Kefaramasian berjumlah 1
orang (Sarjana Farmasi), 1 orang tenaga Gizi (DIII Gizi), 2 Sarjana Masyarakat (1
laki-laki dan 1 perempuan), 2 tenaga Sanitasi (1 laki-laki dan 1 perempuan), 1
tenaga Teknisi Medis (1 Analisis Laboratorium)
33
34
Gambar 25. Grafik Perbandingan Rasio Tenaga Kesehatan di Puskesmas
Sedayu II dengan Indikator Indonesia Sehat Tahun 2012
Dengan melihat rasio antara tenaga kesehatan dengan Indikator Indonesia Sehat
sangat jelas terlihat bahwa Puskesmas Sedayu II masih kekurangan tenaga
kesehatan.
B. PEMBIAYAAN KESEHATAN
Total realisasi anggaran Puskesmas Sedayu II tahun 2012 dilaporkan sejumlah
dilaporkan sejumlah Rp 282.725.195,-. Dari realisasi anggaran tersebut, 47.89%
bersumber dari dana Operasional Puskesmas.
35
C. SARANA KESEHATAN
Sarana Kesehatan milik pemerintah yang di wilayah Puskemas Sedayu II meliputi
1 puskesmas induk, 3 puskesmas pembantu,1 mobil puskesmas keliling dan 1
mobil ambulan.
Pelayanan kesehatan swasta di wilayah kerja Puskesmas Sedayu II terdapat 11
unit yang terdiri dari 4 praktik dokter perorangan dan 7 praktik bidan. Untuk sarana
kesehatan yang berbasis masyarakat, sudah terbentuk 36 poyandu balita dan 16
posyandu lansia.
36
BAB VI
KESIMPULAN
erdasarkan data dan informasi hasil pembangunan kesehatan di wilayah
kerja Puskesmas Sedayu II tahun 2012 yang dilaporkan dapat disimpukan
bahwa indicator kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Sedayu
II adalah sebagai berikut:
B1. Angka Kematian Ibu dilaporkan sebesar nol
2. Angka Kematian Bayi dilaporkan sebesar 1 kasus
3. Angka Kematian Balita dilaporkan sebesar 1 kasus
4. Angka Kesakitan DBD dilaporkan sebesar 7 kasus
5. Angka Kesakitan Diare dilaporkan sebesar 555 kasus
6. Angka Kesembuhan TBC dilaporkan sebesar 3 kasus
7. Kasus HIV positif dilaporkan sebesar nol
8. Angka Gizi Buruk dilaporkan sebesar 12 kasus
Dalam rangka meningkatkan status kesehatan masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Sedayu II sudah dilakukan upaya-upaya kesehatan, yang hasilnya
sebagai berikut:
1. Persentase cakupan kunjungan ibu hamil 95.31 %
2. Persentase cakupan KB aktif sebesar 83.35 %
3. Persentase cakupan desa UCI sebesar 100 %
4. Persentase cakupan imunisasi campak bayi sebesar 87.09 %
5. Persentase ibu hamil mendapat tablet Fe 1 sebesar 100 % & Fe 3 sebesar 72.4 %
6. Persentase desa yang terkena KLB ditangani kurang dari 24 jam sebesar 100 %
36
37
7. Persentase penduduk miskin yang tercakup Jamkesmas sebesar 100 %
8. Persentase rumah tangga yang berPHBS sebesar 41,8 %
9. Persentese rumah atau bangunan yang bebas jentik nyamuk sebesar 81.65 %
Berbagai perbaikan untuk mencapai status kesehatan masyarakat telah
dilaksanakan, dapat terlihat dari menurunnya angka kematian bayi, angka kematian
ibu, angka status gizi buruk dari tahun ke tahun. Bagaimanapun pembangunan
kesehatan harus tetap ditingkatkan untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya.
Profil kesehatan ini dilampiri juga dengan tabel-tabel sesuai pedoman penyusunan
dan diterbitkan setiap tahun, sehingga diharapkan dapat memberikan gambaran
tentang seberapa jauh dinamika kondisi kesehatan yang telah dicapai. Semoga buku
ini dapat bermanfaat, kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan edisi
mendatang.