presus ngampilan
DESCRIPTION
kedokteranTRANSCRIPT
DRUG ABUSE
PRESENTASI KASUS
KELOMPOK PRESENTASI KASUS
Muhammad Gibran D NAditya RachmanWandiSalman AlfadlahHerlambang PRahmita Caesaria RatnasariErnawatiUlfa AzizahSiti Heti PurnamasariGilang H KBagus Rega Gulan
LAPORAN KASUS
Identitas PasienNama : TN. DUsia : 46 tahunJenis Kelamin : Laki-lakiAlamat : Taman SariAgama : IslamPekerjaan : SerabutanStatus Perkawinan : KawinPendidikan Terakhir : Tamatan SMP
ANAMNESIS
Keluhan Utama: Kontrol terapi rumatan metadonRiwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke poli IPE AMC untuk kontrol terapi rumatan metadon. Pasien mulai mengalami ketergantungan zat-zat terlarang saat di bangku SMP pada usia 15 tahun hingga usia 34 tahun. Pasien menyatakan rutin melakukan perawatan terapi rumatan metadon sejak tahun 2002 sampai sekarang di puskesmas Gedong Tengen. Pasien mengkonsumsi metadon rutin sekali sehari, dengan dosis saat ini 383 mili. Pasien mengeluh sakau jika dosis metadonnya diturunkan. Pada tahun 2012, pasien dinyatakan + HIV, dan mulai mengkonsumsi ARV yaitu neviral dan duviral. Saat ini pasien sering mengeluh sakit kepala, ngantukan, gatal-gatal, sulit BAB, dan libido menurun, diswertai bengkak pada kaki kanan dan kiri.
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit DahuluRiwayat diabetes mellitus : disangkalRiwayat Penyakit jantung : disangkalRiwayat Stroke : disangkalRiwayat penyakit hati : Hepatitis CRiwayat penyakit ginjal : disangkalRiwayat Penyakit KeluargaRiwayat diabetes mellitus : Tidak adaRiwayat penyakit jantung : Tidak adaRiwayat hipertensi : Tidak adaRiwayat stroke : Tidak ada
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Sosial dan LingkunganPendidikan
Pasien merupakan tamatan SMP. Pekerjaan dan Penghasilan
Pasien bekerja serabutan dengan penghasilan tidak menentu.
PerkawinanPasien menikah pada usia 26 tahun. Memiliki 2 orang anak laki-laki. Pasien menyatakan hubungannya dengan istri sangat harmonis, begitu juga hubungan pasien dengan anak-anaknya.
ANAMNESIS
LingkunganPasien tinggal serumah bersama istri dan kedua anaknya. Mereka tinggal di daerah perkotaan, padat penduduk. Rumah pasien dengan tetangga hanya dipisahkan dengan tembok. Lingkungan di sekitar rumah pasien cukup bersih tetapi kurang mendapat sinar matahari yang cukup.
SosialisasiPasien menjalin hubungan kurang baik dengan masyarakat sekitar. Rumah pasien sering dijadikan tempat berkumpul untuk pesta narkoba.
ANAMNESIS
Gaya HidupPasien merokok dan kadang-kadang masih minum alkohol. Akhir-akhir ini pasien sering mengkonsumsi buah dan sayur. Pola makan pasien teratur 3 kali sehari. Pasien masih sering mengkonsumsi makanan berlemak, seperti gorengan dan hampir setiap lauk-pauk sehari-harinya masih diolah dengan digoreng.
PengobatanPasien menyatakan rutin melakukan perawatan terapi rumatan metadon sejak tahun 2002 sampai sekarang di puskesmas Gedong Tengen. Pasien mengkonsumsi metadon rutin sekali sehari, dengan dosis saat ini 383 mili. Pasien mengeluh sakau jika dosis metadonnya diturunkan. Pada tahun 2012, pasien dinyatakan + HIV, dan mulai mengkonsumsi ARV yaitu neviral dan duviral.
ANAMNESIS
Review Anamnesis Sistem:Sistem Neurologi : Sakit kepalaSistem Respirasi : Tidak ada keluhanSistem Cardiovaskuler : Tidak ada keluhanSistem Gastrointestinal : Sulit BABSistem urinary : Tidak ada keluhanSistem Musculoskeletal : Tidak ada keluhanSistem integumentum : Gatal-gatal
seluruh tubuh,diserta krusta
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : BaikKesadaran : Compos MentisTanda-tanda vitalTekanan darah : 140/80 mmHgNadi : 90x/menit, reguler, isi, dan tegangan
cukupSuhu badan : AfebrisPernapasan : 20x/menitAntropometriTinggi badan : 160 cmBerat badan : 75 kgIMT : 29.5 Status Gizi : Overweight (WHO,2000 for Asian)
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan kepalaBentuk kepala : Simetris, MesosefalRambut : Warna hitam, tidak mudah
dicabutPemeriksaan MataPalpebra : Edema (-/-)Konjungtiva : Anemis (-/-)Sklera : Ikterik (-/-)Kornea : Arcus senilis (-/-)Pupil : Reflek cahaya (+/+), isokorLensa : Jernih/jernihVisus : Tidak dilakukanPemeriksaan oftalmoskop : Tidak dilakukan
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan telinga Otore(-/-), nyeri tekan(-/-), serumen(-/-)Pemeriksaan HidungSekret(-/-), epistaksis(-/-)Pemeriksaan mulut dan gigiTidak dilakukan Pemeriksaan LeherKelenjar tiroid : Tidak membesarKelenjar limfonodi : membesar, nyeri(-)JVP : Tidak meningkat
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan dadaParu
Anterior Posterior
Inspeksi Simetris, retraksi (-) Simetris, retraksi (-)
Palpasi -Ketinggalan gerak (-)- Vocal fremitus kanan=kiri
-Ketinggalan gerak (-)- Vocal fremitus kanan=kiri
Perkusi Sonor pada seluruh lapang paru
Sonor pada seluruh lapang paru
Auskultasi Suara dasar vesikulerSuara tambahan (-/-)
Suara dasar vesikulerSuara tambahan (-/-)
PEMERIKSAAN FISIK
JantungInspeksi : Iktus kordis tidak tampakPalpasi : Iktus kordis teraba, kuat angkat cukupPerkusi batas jantungKanan atas : SIC II linea para strenalis Kiri atas : SIC II linea para sternalis sinistraKanan bawah : SIC IV linea para sternalisKiri bawah : SIC V midclavicula sinistraAuskultasi : Suara 1 dan suara 2 reguler,
suara bising jantung tambahan (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan AbdomenInspeksi : Datar, jejas (-)Auskultasi : Bising usus (+) normalPalpasi : Supel, nyeri tekan (+)hepar : tepi teraba 2 jari di bawah costa 12,
tepi rata dan licin.Lien : teraba perbesaran lien pada
schufner IV ascites (-)Perkusi : Timpani, nyeri ketok
costovertebra(-/-)
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan kulitPatch eritema, bulat, lentikuler, multipel di regio ekstremitas sup & inf dan abdomen
PEMERIKSAAN FISIK EKSTREMITAS
Tungkai Lengan
Kanan Kiri Kanan Kiri
GerakanTonusTrofiEdemaAkralNyeriPembengkakanSendiKekuatanTremorLukaClavusPalePulsatilNadi
BebasNormalEutrofi-Hangat--
+5----NormalReguler
BebasNormalEutrofi-Hangat--
+5----NormalReguler
BebasNormalEutrofi-Hangat--
+5----NormalReguler
BebasNormalEutrofi-Hangat--
+5----NormalReguler
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan PenunjangTidak dilakukan
Usulan pemeriksaan penunjang:-Fungsi ginjal-EKG-Rontgen thorak-Profi llipid-CD4-Rontgen OPG
PEMERIKSAAN GIGI DAN MULUT
PEMERIKSAAN GIGI DAN MULUT
Pemeriksaan intra oral : • Gingivitis pada semua regio gigi• Ada karies di 2 gigi• Terdapat sisa akar di gigi geraham• Terdapat gigi yang luksasi• Malposisi crowding pada gigi anterior rahang
bawah• Kebersihan mulut buruk.• Riw perdarahan spontan (-)• Penggunaan sikat gigi individual. Pasien menyikat
gigi 2 x sehari, yaitu pada saat mandi pagi dan mandi sore.
ASUHAN KEPERAWATAN
DO DS DIAGNOSA
Klien terlihat lesu, lelah, letih, dan mengantuk.
Adanya hiperpigmentasi, kapalan, scar, lesi di beberapa bagian tubuh, bekas suntikan dan tatto
Klien menyatakan jam tidur berubah (tidur pada siang hari dan malam hari terbangun), baru tidur dari jam 04.30 sampai jam 07.30 WIB, Klien menyatakan jika bangun tidur merasa tidak segar dan merasa pusing.
Klien menyatakan tangannya semakin kasar, kadang-kadang merasa gatal.
Gangguan pola tidur
Kerusakan Integritas Kulit
ASUHAN KEPERAWATAN
DO DS DIAGNOSA
Klien positive HIV, terapi metadhon sejak 2002, terapi ARV sejak 2012 terlihat kukuh dengan argumennya.
Klien menyatakan merasa nyaman dengan dosis metadhon saat ini masih tinggi (383 ml), rumah klien menjadi basecamp pengguna napza, klien tidak aware terhadap anaknya, istri klien juga menggunakan napza dan positive HIV, Klien menyatakan keluarga besar mengucilkan klien dan tidak pernah berkumpul, harapan klien adalah tetangga dan keluarga tidak mengucilkan klien dan keluarga.
Koping individu tidak efektif.
DIAGNOSIS
Diagnosis Kerja Substance dependence(ketergantungan obat-obatan) menurut
DSM-IV-TR (metadon) HIV OHI buruk Caries sekunder Radiks dentis Stomatitis aptousa recuren ( terkait metadon) dd:HIV Hairy Leukoplakia Coated TongueDiagnosis Keperawatan Koping individu tidak efektif Gangguan pola tidur Kerusakan integritas kulit
PENATALAKSANAAN KOMPREHENSIF
Promotif Preventif Kuratif Rehabilitatif
Edukasi tentang
penyakit ( komplikasi
penggunaan metadon
dosis tinggi)
Menghindari
penggunaan jarums
suntik secara bergantian. Menerapkan prilaku kesetiaan
Tetap rutin
menggunakan metadon
Mencari aktivitas
bermanfaat yang bisa
dikerjakan di rumah
Pentingnya modifikasi
gaya hidup
Mengatur pola istirahat,
Memakai masker ketika
berpergian
Tetap rutin
menggunakan ARV
Konseling CEA
Pentingnya minum obat
teratur
Mematuhi diit sehat Minum obat teratur,
rutin kontrol kesehatan
Tidur tepat waktu
Pentingnya support
keluarga dalam
pengontrolan penyakit
yang diderita
Memilih partner
bercerita untuk membagi
beban pikiran
Datang ke pelayanan
kesehatan terdekat bila
tidak kuat akan beban
pikiran
Berdoa dan berikhtiar
untuk menyembuhkan
penyakitnya
PERENCANAAN ORAL MEDIS
KIEScalling ussTumpat gigi 26Ekstraksi gigi 46Pembuatan gigi tiruan sebagian lepasanKontrol
PERENCANAAN KEPERAWATAN
NOC NIC
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x30 menit diharapkan klien dapat• Mengungkapkan kemampuan
untuk mengidentifikasi masalah• Menunjukkan kemampuan
untuk memecahkan masalah
1. O: Observasi ketidakefektifan konsep diri.
2. N: bantu klien untuk mengenali masalah dan memecahkan masalah
3. E:lakukan edukasi tentang mekanisme koping yang efektif
4. C: kolaborasi dengan dokter dan psikiater
1. Koping individu tidak efektif
PERENCANAAN KEPERAWATAN
NOC NIC
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selam 1x30 menit diharapkan pola tidur klien efektif dengan kriteria:• Melaporkan waktu tidur
selama 6-8 jam• Melaporkan bangun tidur
merasa segar, tidak lemah, letih, lesu.
• Mampu melakukan teknik relaksasi sebelum tidur.
1. O: observasi pola tidur, faktor yang menyebabkan gangguan pola tdur, waktu, dan frekuensi.
2. N: ciptakan suasana nyaman3. E: ajakan teknik relaksasi dan
distraksi4. C: kolaborasi dengan dokter
tentang terapi medis.
2. Gangguan pola tidur
PERENCANAAN KEPERAWATAN
NOC NIC
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x30 menit, diharapkan klien :• Terdapat integritas kulit yang
baik• Melaporkan adanya gangguan
sensasi atau nyeri pada kulit yang mengalami gangguan.
• Mampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembaban kulit.
1. O: observasi adanya kemerahan, luka pada kulit
2. N: manajemen nutrisi dan pearawatn luka.
3. E: edukasi klien tentang perawatan kulit seperti: mengoleskan lotion pada daerah yang kering, mandi dengan sabun dan air hangat.
4. C: kolaborasi dengan dokter pemberian anti inflamasi
3. Kerusakan integritas kulit
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
1. Mengobservasi masalah klien (mengkaji koping)
2. Menggunakan komunikasi terapeutik3. Menciptakan suasana yang nyaman4. Melakukan edukasi tentang mekanisme
koping yang efektif5. Mensupport klien untuk lebih aware
terhadap anaknya (test HIV untuk anak)6. Mensupport klien untuk rutin mengikuti
terapi farmakologi
EVALUASI KEPERAWATAN
S : klien mau menceritakan masalah yang dialaminya, klien mengatakan sudah menerima dengan keadaan sakitnya dan sudah mampu beradaptasi dengan kondisi dirinyaO : klien tampak tidak terbebani dengan sakitnya, ekspresi wajah santaiA : masalah teratasi sebagianP : lanjutkan intervensi (konseling keluarga)
SELESAI
TERIMAKASIH
Tidakan lanjutan untuk pasien
Dokter : melakukan kerja sama dengan puskesmas gedong tengen untuk melakukan penurunan dosis metadon.
Dokter gigi: untuk problem ini dilakukan intervensi obat dengan
Keperawatan : menyarankan pasien untuk membawa istrinya untuk kontrol bersama.