preskas asma

23
Presentasi Kasus AHMAD HAYESEGA 1102011013

Upload: aria-kapriyati

Post on 14-Dec-2015

230 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

DUDUDUDUDU

TRANSCRIPT

Presentasi KasusAHMAD HAYESEGA 1102011013

Status Pasien

Identitas Pasien

Nama : Ny. NT

Usia : 36 tahun

Alamat : Jl. Melati No. 51

No RM : 2012-373168

Ruang Rawat : Melati

Tanggal Masuk : 5 Juli 2015

Tanggal Pemeriksaan : 9 Juli 2015

Anamnesa (autoanamnesa)

Keluhan Utama :

Sesak Nafas Sejak 1 hari SMRS

Riwayat Penyakit Sekarang Pasien datang ke IGD RSPR dengan keluhan sesak nafas sejak 1 hari SMRS. Sesak dirasakan terus – menerus dan memberat saat berbaring. Gejala yang dirasakan membuat aktivitas pasien terhambat. Keluhan lain pasien sedang batuk berdahak. Dahak bisa dikeluarkan berwarna kuning bening. Pasien juga merasakan lemas, keluhan nyeri dada atau perasaan tertekan pada dada disangkal. Keluhan mual, dan muntah juga disangkal.

Pasien sering merasa terdengar bunyi mengi apabila sedang kelelahan dan apabila terlalu lama terpapar debu.

Pasien mengaku memiliki riwayat asma yang terkontrol dan belum pernah kambuh sejak 1 tahun terakhir dan biasa mengkonsumsi obat berotec, meptin, seretide, salbutamol

Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat asma terkontrol (+)

Riwayat maag (+)

Riwayat alergi (+) pada debu

Riwayat PPOK (-)

Riwayat Hipertensi (-)

Riwayat DM (-)

Riwayat asma (+)

Riwayat Hipertensi (-)

Riwayat DM (-)

Riwayat Penyakit Keluarga

Kesadaran : sakit sedangKeadaan umum : compos mentisTekanan Darah : 130/90 mmHgNadi : 80 x / menitSuhu : 36 oCPernapasan : 26 x / menit

Status Generalis

Pemeriksaan FisikKepala

1. Bentuk : normochepal

2. Posisi : simetris

Mata1. Exophthalmus : Tidak ada2. Enopthalmus : Tidak ada3. Edema kelopak : Tidak ada4. Konjungtiva pucat : -/-5. Sklera ikterik : -/-

Telinga

1. Pendengaran : Baik

2. Darah & cairan : Tidak ditemukan

Mulut

1. Trismus : Tidak ada

2. Faring : Dalam batas normal

3. Lidah : Lidah tidak kotor, tidak deviasi

4. Uvula : Letak ditengah, tidak deviasi

5. Tonsil : T1-T1

Leher

1. Trakea :Tidak deviasi

2. Kelenjar tiroid :Tidak ada

pembesaran

3. Kelenjar limfe :Tidak ada

pembesaran

Jantung• Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat • Palpasi : Iktus cordis teraba di ICS 5 linea midclavicula sinistra• Perkusi :

Batas jantung kanan di ICS 5 linea sternalis dextraBatas jantung kiri di ICS 5 di 2 jari sebelah kiri linea midclavikula sinistraBatas pinggang jantung di ICS 2 linea sternalis sinistra

• Aukultasi : Bunyi jantung I-II regular, murmur (-), gallop (-)

Paru-paru• Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris pada keadaan statis

dan dinamis kanan kiri, tidak terlihat luka, kulit kemerahan atau penonjolan.

• Palpasi : Tidak teraba kelainan dan masa pada seluruh lapang paru. Fremitus taktil dan vocal simetris dalam keadaan statis dan dinamis kanan kiri

• Perkusi : Terdengar sonor pada seluruh lapang paru• Auskultasi: suara nafas vesicular, ronki -/- wheezing +/+

Ekstremitas• Akral hangat pada ekstremitas atas dan bawah kanan

kiri• Edema pada ekstremitas bawah kanan dan kiri tidak

ditemukan

Abdomen• Inspeksi : datar• Auskultasi : BU (+) normal• Perkusi : undulasi (-), shifting dullness (-), timpani

pada seluruh kuadran• Palpasi : Nyeri tekan epigastrium (+), hepar dan lien

tidak teraba

Pemeriksaan Penunjang(tgl 05/07/15 pkl 11.37) Hasil Satuan Nilai rujukan

HEMATOLOGIHemoglobin 13,2 g/dL 11,7-15.5

Hematokrit 40 % 32-47Leukosit 13,31 (H) 10^3/µL 3,60-11,00

Eritrosit 4,8 Juta/µL 3,8-5,2Trombosit 300 Ribu/µL 150 – 440HITUNG JENISBasofil 0 % 0-1Eosinofil 1 % 1-3Neutrofil Batang 0 (L) % 3-5Neutrofil Segmen 91 (H) % 50-70Limfosit 6 (L) % 25-40Monosit 2 % 2-8LUC 0 % <4

Pemeriksaan Penunjang(tgl 05/07/15 pkl 11.37) Hasil Satuan Nilai rujukan

KIMIA KLINIK

SGOT (AST) 28 U/L 0-35

SGPT (ALT) 16 U/L 0-35

Ureum Darah 18 (L) Mg/dL 20-40

Kreatininn Darah 0,45 Mg/dL 0,35-0,93

eGFR 167,6 mL/min/1.73 mˆ2

Glukosa Darah Sewaktu 178 Mg/dL <200

Pemeriksaan Penunjang(tgl 05/07/15 pkl 11.37) Hasil Satuan Nilai rujukan

Gas Darah + ElektrolitpH 7.24 (L) 7.370 – 7.400P CO2 39 Mm Hg 33.0 – 44.0P O2 171 (H) Mm Hg 71.0 – 104.0Hct 36 (L) % 37 – 48HCO3 - 16,7 (L) Mmol/L 22.0 – 29.0HCO3 standard 17,2 Mmol/LTCO2 18 (L) Mmol/L 19 – 24BE ecf -10,7 (L)BE (B) -10,00 (L) Mmol/L -2 - +3Saturasi O2 99.00 (H) % 94.00 – 98.00Natrium (Na) 147 Mmol/L 135 – 147Kalium (K) 4.1 Mmol/L 3.4 – 5.0Klorida (Cl) 111 (H) Mmol/L 98 – 108

Resume Pasien datang ke IGD RSPR dengan keluhan sesak nafas sejak 1 hari SMRS. Sesak dirasakan terus – menerus dan memberat saat berbaring.

Keluhan lain pasien sedang batuk berdahak. Pasien juga merasakan lemas.

Pasien sering merasa terdengar bunyi mengi apabila sedang kelelahan dan apabila terlalu lama terpapar debu.

Pasien mengaku memiliki riwayat asma yang terkontrol dan belum pernah kambuh sejak 1 tahun terakhir

Biasa mengkonsumsi obat berotec, meptin, seretide, salbutamol

Diagnosa kerja : Diagnosa Banding :Asma Bronkial Intermitten PPOK

Gagal Jantung

Rencana PengelolaanIGD

Inhalasi Combivent + Pulmicort

Inj. Kalmethasone II amp

Inj. Ranitidin I amp

Inj. Ondancentron I amp

IVFD : RF / 8 jam + aminofilin

Bangsal Melati

O2 2 l/mnt

Cefoperazone 2x1

Kalmethasone 3x10

Inhalasi combivent / 8 jam

Inhalasi pulmicort / 12 jam

Asring + aminophilin / 12 jam

Analisis Kasus Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang, pasien ini didiagnosa asma bronkial. Diagnosa asma bronkial dipikirkan pada pasien ini dikarenakan ditemukannya sesak nafas dengan ditemukannya mengi pada auskultasi. Pada pemeriksaan darah ditemukan leukosit yang meningkat dan pasien dalam keadaan batuk berdahak yang bisa menjadi factor pemicu kambuhnya asma.

Rencana Pemeriksaan• Spirometri

Rencana Terapi• O2 2 l/mnt• Cefoperazone 2x1• Kalmethasone 3x10• Inhalasi combivent / 8 jam• Inhalasi pulmicort / 12 jam• Asring + aminophilin / 12 jam

Tinjauan PustakaDefinisi

Penyakit paru dengan obstruksi saluran nafas yang reversible,

inflamasi saluran pernafasan, dan hipereaktivitas saluran nafas

terhadap berbagai aktivitas

Klasifikasi

Patofisiologi

Diagnosis Anamnesis

Anamnesis meliputi adanya gejala yang episodik, gejala berupa batuk, sesak napas, mengi, rasa berat di dada dan variabiliti yang berkaitan dengan cuaca. Faktor – faktor yang mempengaruhi asma, riwayat keluarga dan adanya riwayat alergi.

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik pada pasien asma tergantung dari derajat obstruksi saluran napas. Tekanan darah biasanya meningkat, frekuensi pernapasan dan denyut nadi juga meningkat, ekspirasi memanjang diserta ronki kering, mengi.

Pemeriksaan Laboratorium

Darah (terutama eosinofil, Ig E), sputum (eosinofil, spiral Cursshman, kristal Charcot Leyden).

Pemeriksaan Penunjang◦ Spirometri, Uji Provokasi Bronkus, Foto Toraks

Diagnosis banding Bronkitis kronik

Emfisema paru

Gagal jantung

Emboli paru

Tatalaksana Tujuan utama penatalaksanaan asma adalah meningkatkan dan mempertahankan kualiti hidup agar penderita asma dapat hidup normal tanpa hambatan dalam melakukan aktiviti sehari-hari

Pengobatan non-medikamentosa

Penyuluhan

Menghindari faktor pencetus

Pengendali emosi

Pemakaian oksigen

TatalaksanaController

• Kortikosteroid inhalasi• Kortikosteroid sistemik• Sodium kromoglikat• Nedokromil sodium• Metilsantin• Agonis beta-2 kerja lama, inhalasi• Agonis beta-2 kerja lama, oral• Leukotrien modifiers• Antihistamin generasi ke dua (antagonis -

H1)

Reliever

• Agonis beta2 kerja singkat• Kortikosteroid sistemik• Antikolinergik • Aminofillin• Adrenalin

Prognosis Ad Vitam : ad bonam

Ad Functionam : ad bonam

Ad Sanationam : ad bonam

TERIMAKASIH