presentasi sle

36
PRESENTASI KASUS Systemic Lupus Erythematosus Pembimbing : dr. Happy, Sp. PD Disusun oleh : Apsopela Sandivera G4A013018 Pandu Nugroho Kanta G4A013022 SMF ILMU PENYAKIT DALAM 1

Upload: apsopela-sandivera

Post on 11-Nov-2015

258 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

msksm

TRANSCRIPT

PRESENTASI KASUS

Systemic Lupus Erythematosus

Pembimbing :dr. Happy, Sp. PD

Disusun oleh :Apsopela SandiveraG4A013018Pandu Nugroho KantaG4A013022

SMF ILMU PENYAKIT DALAMRSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARDJOFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATANUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMANPURWOKERTO2014

LEMBAR PENGESAHAN

PRESENTASI KASUS:Systemic Lupus Erythematosus

Pada tanggal, Desember 2014

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mengikutiprogram profesi dokter di Bagian Ilmu Penyakit DalamRSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo Purwokerto

Disusun oleh :Apsopela SandiveraG4A013018Pandu Nugroho KantaG4A013022

Mengetahui,Pembimbing

dr. Happy, Sp. PD

BAB IPENDAHULUAN

Sistemik Lupus Eritematosus ( SLE ) adalah penyakit reumatik autoimun yang ditandai adanya inflamasi tersebar luas, yang mempengaruhi setiap organ atau sistem dalam tubuh. Penyakit ini berhubungan dengan deposisi autoantibodi dan kompleks imun sehingga mengakibatkan kerusakan jaringan.Insiden tahunan SLE di Amerika serikat sebesar 5,1 per 100.000 penduduk, sementara prevalensi SLE di Amerika dilaporkan 52 kasus per 100.000 penduduk,10 dengan rasio jender wanita dan laki-laki antara 9-14:1.Manifestasi klinis SLE sangat luas, meliputi keterlibatan kulit dan mukosa, sendi, darah, jantung, paru, ginjal, susunan saraf pusat (SSP) dan sistem imun. Dilaporkan bahwa pada 1000 pasien SLE di Eropa yang diikuti selama 10 tahun, manifestasi klinis terbanyak berturut-turut adalah artritis sebesar 48,1%, ruam malar 31,1%, nefropati 27,9%, fotosensitiviti 22,9%, keterlibatan neurologik 19,4% dan demam 16,6% sedangkan manifestasi klinis yang jarang dijumpai adalah miositis 4,3%, ruam diskoid 7,8 %, anemia hemolitik 4,8%, dan SLEi subkutaneus akut 6,7%.Mengingat manifestasi klinis, perjalanan penyakit SLE sangat beragam dan risiko kematian yang tinggi maka diperlukan upaya pengenalan dini serta penatalaksanaan yang tepat.

BAB IISTATUS PASIEN

A. IDENTITAS PASIENNama: Ny. UYUmur: 41 tahunJenis Kelamin: PerempuanAlamat: Minjul 08/07 KutasariTanggal Masuk : 29 November 2014Tanggal Pemeriksaan: 29 November 2014

B. ANAMNESIS1. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANGa. Keluhan Utama: Badan terasa sangat lemasb. Onset: dirasakan sejak 1 bln yang laluc. Keluhan tambahan: pusing, nafsu makan menjadi turun, nyeri dipersendian, bercak merah di muka, kedua tangan dan perut, mual dan bab hitamPasien datang ke IGD RSMS pukul 18.00 dengan keluhan badan terasa sangat lemas, keluhan dirasakan sejak 1 bulan yang lalu. Selain pasien juga mengatakan terdapat bintik-bintik merah di muka, kedua tangan dan perut pasien namun tidak terasa gatal. Pasien juga mengeluhkan adanya pusing, mual tetapi tidak muntah, dan nafsu makan menjadi turun. Selama sakit pasien mengeluh nyeri di sendi tangan dan kaki, pasien mengeluh demam, tidak mengeluh gusi berdarah dan ada BAB kehitaman, terakhir BAB kehitaman sejak 2 hari yang lalu. Pasien mengaku tidak ada masalah dalam buang air kecil, buang air kecil terakhir tadi malam sebelum tidur.

2. RIWAYAT PENYAKIT DAHULUa. Riwayat keluhan serupa: Pasien mengaku pernah mengalami gejala yang serupa 6 bulan yang lalu dan sedang dalam pengobatan SLEb. Riwayat penyakit darah tinggi:disangkalc. Riwayat penyakit jantung: disangkald. Riwayat penyakit gula : disangkale. Riwayat penyakit asma: disangkalf. Riwayat penyakit ginjal: disangkalg. Riwayat alergi: disangkal

3. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGAa. Riwayat keluhan serupa: disangkalb. Riwayat penyakit tiroid: disangkalc. Riwayat penyakit darah tinggi: disangkald. Riwayat penyakit jantung: disangkale. Riwayat penyakit gula : disangkalf. Riwayat penyakit asma: disangkalg. Riwayat penyakit ginjal: disangkalh. Riwayat alergi: disangkal

4. RIWAYAT SOSIAL EKONOMIA. Community: Pasien tinggal di daerah pedesaan.Hubungan pasien dengan keluarga dan masyarakat sekitar lingkungan rumahnya baik.B. Home: Pasien tinggal bersama anak dan cucunya.C. Personal Habbit: Pasien sering bekerja di siang hari.D. Occupation: pasien bekerja sebagai buruh tani dan sering terpapar sinar matahari.E. Drug and diet: Pasien sedang dalam pengobatan SLEPasien makan sehari 2-3 kali dengan porsi yang kurang.C. PEMERIKSAAN FISIKKeadaan Umum: tampak lemasKesadaran: compos mentisVital SignTekanan Darah: 110/70 mmHg Nadi: 84 x/menit isi/teraba cepat dan lemahRR: 20 x/menitSuhu: 37,70CStatus GeneralisKepala: Venektasi Temporal -/- Eritema di bagian pipi (+)Mata: Reflek cahaya (+/+), isokor 3 mmConjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, eksofthalmus (-)Hidung: Tidak terdapat nafas cuping hidung dan discharge, epistaksis (-/-)Telinga: Tidak terdapat discharge, hiperemis ataupun deformitas Tidak terdapat nyeri tekanMulut: kering kemerahandan lecet di bibir bawah, lidah kotor (-), tepi hiperemis (-), tanda perdarahan gusi -Leher: pembesaran KGB (-)Status LokalisPulmoInspeksi: Hemithorax dextra = sinistraPalpasi: Vocal Fremitus dextra = sinistraPerkusi: Sonor pada seluruh lapang paru Batas paru hepar di SIC V LMCDAuscultasi: SD Vesiculer +/+, Ronki basah kasar -/-, ronki basah halus -/-, wheezing -/-CorInspeksi: ictus cordis tak tampakPalpasi: ictus cordis teraba di SIC V LMCSPerkusi: Redup Batas Jantung: Kanan atas: SIC II LPSD Kiri atas: SIC II LPSS Kanan bawah: SIC IV LPSD Kiri bawah: SIC V 2 jari lateral LMCSAuscultasi: T1>T2, M1>M2, A1