presentasi pbl 1
DESCRIPTION
pblTRANSCRIPT
PBL 1 Kasus “Vaginal Bleeding”
Kelompok 5Angginamita Amalia
Budiana Dandan Adi NurhakimGesha Dwi Febriaputri
Hayatun NufusM. Hasbi Trijati WD
Nadia Indri WulandariNuramalah
Septian Nikko Perdana
VAGINAL BLEEDING Seorang dokter umum sedang bertugas di unit gawat
darurat RS ketika seorang perempuan muda di bawah ke rumah sakit oleh teman kosnya. Pasien mengalamivaginal bleeding dan terlihat sangat kesakitan. Dokter melakukan pemeriksaan dan menduga bahwa kemungkinan pasien mengalami abortus incomplete atau mencoba melakukan abortus provokatus. Dokter segera melakukan dilatasi dan curettage. Setelah itu dokter memberikan intruksi kepada bidan menanyakan kesediaan pasien untuk opname di rumah sakit sampai keadaanya benar-benar baik.
Klarifikasi Istilah• Vaginal Bleeding : perdarahan pervagina atau darah yang keluar
dari vagina akibat adanya perdarahan pada organ genitalia interna.
• Abortus : pengeluaran janin pada usia kehamilan <20 minggu dengan berat <500 gram.
• Abortus incomplete : pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan
<20 minggu atau berat janin <500 gram dengan
masih ada sisa konsepsi dalam uterus.• Abortus provokatus : pengeluaran janin secara paksa atau disengaja,
dilakukan atas dasar indikasi (medicinalis) atau tidak (kriminalis).
• Curettage : pembuangan pertumbuhan - pertumbuhan atau bahan lain dari dinding suatu cavitas atau permukaan lain, dengan alat bentuk sendok
• Opname : perawatan kesehatan dengan menginap di rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan dan lain.
• Dilatasi : Keadaan seperti orificium atau tabung yang melebar atau tereggang dalam batas dimensi normal
Rumusan Daftar Masalah1. Jelaskan vaginal bleeding mengenai :
– Etiologi ?– Diagnosis ?– Penatalaksanaan ?
2. Jelaskan abortus mengenai :– Definisi ?– Macam-macam ?– Etiologi ?– Diagnosis ? – Penatalaksanaan ?
3. Bagaimana abortus dilihat dari segi Agama dan Hukum ?4. Jelaskan indikasi dan kontraindikasi Curettage ?
Analisis Masalah
1. Penyebab vaginal bleeding :Normal: menstruasiAbnormal: trauma, kehamilan ektopik, mola
hidatidosa, abortus, karena hubungan seksual (luka dinding vagina, infeksi, dan post menopause), dan kelainan anatomi (tumor atau kanker).
2. Abortus
Macam-macam Abortus1) Spontan• Abortus Kompliet• Abortus Inkompliet• Abortus Iminens• Abortus Insipiens• Abortus Recurent
2) Provokatus• Medialis (Abortus
Terapeutik)• Kriminalis (Abortus
Elektif)
Etiologi• Kelainan kongenital uterus• Infeksi (TORCH, HIV)• Kelainan Kromosom
(Kelainan 16,22,21,18)• Kelainan Endokrien• Kelainan Autoimun• Faktor Lingkungan• Trauma• Pemakaian Obat-obatan
(Perokok dan Alkohol)• Kelainan Imunologi,
Sindrome Antibodi, Sindrome Fosfolipid
Abortus Definisi Penatalaksanan
Abortus imminens
Abortus tingkat permulaan dimana terjadi perdarahan pervaginam, ostium uteri masih tertutup, dan hasil konsepsi masih baik dalam kandungan.
1. Tirah baring.2. Progesteron IM, obat
antispasmodik.3. USG.
Abortus insipien
Abortus yang sedang berlangsung dimana serviks telah mendatar dan ostium uteri telah membuka, ketuban teraba, tetapi hasil konsepsi masih dalam cavum uteri.
1. Curretage, uterotonika, dan antibiotik.
2.Oksitoksin, prostaglandin (uterotonika).
Abortus incompleteJika abortus yang dikeluarkan hanya sebagian hasil konsepsi dan plasenta masih tertinggal
1. Curretage.2. Uterotonika.3. Antibiotik.
Abortus complete
Hasil konsepsi sudah keluar semua, perdarahan sedikit, uterus mengecil dan ostium uteri mengecil
1. Infuse NaCl untuk syok.2. Fe dan tranfusi darah bila
anemia berat.
Abortus habitualis
Terjadinya abortus lebih dari tiga kali. 1. operasi ostium uteri dengan metode SHIRODKAR atau Mc Donald.
Abortus infeksiosaAbortus disertai infeksi genital Cari penyebab etiologi.
Abortus sepsis
Abortus disertai infeksi berat dan penyebaran kuman ataupun toksinnya dalam peredaran darah atau peritoneum.
Cari penyebab etiologi.
3. Aspek Agama dan Hukum Mengenai Abortus• Hukum:– KUHP Pasal 229, pasal 341-349 (isi)– UU Kesehatan no 36 tahun 2009, pasal 75-77 (isi)– KUHP bab XIX pasal 346-350
Sistematika Masalah
Vaginal Bleeding
Etiologi Vaginal bleeding (Tumor, Trauma, Aborsi,
Mola hidatidosa, Kehamilan ektopik)
Macam-macam Abortus
Indikasi dan Kontraindikasi Curettage
Spontan dan
Provocatus
Aborsi dilihat dari Agama dan Hukum
Sasaran Belajar1. Jelaskan vaginal bleeding mengenai :
– Etiologi ?– Diagnosis ?– Penatalaksanaan ?
2. Jelaskan abortus mengenai :– Definisi ?– Macam-macam ?– Etiologi ?– Diagnosis ? – Penatalaksanaan ?
3. Bagaimana abortus dilihat dari segi Agama dan Hukum ?4. Jelaskan indikasi dan kontraindikasi Curettage ?
1. Vaginal BleedingPerdarahan Pada Trimester I • Kelas 1 : perdarahan 15% atau kurang dari volume sirkulasi
yang ada,terdapat beberapa perubahan hemodinamik, dengan hanya takikardi ringan( 80-110 kali per menit), keterlambatan pengisian kembali kapiler lebihdari 3 detik sebanding dengan kehilangan volume 10%.
• Kelas 2 : perdarahan 20%-25% dari volume darah di sirkulasi yang ada,terdapat takikardi (100-130 kali per menit), kenaikan tekanan diastolik, penurunan tekanan nadi yang disebabkan oleh peningkatan kadar katekolamin, takipnoe sedang, kulit dingin, basah dan pucat.
• Kelas 3 : perdarahan 30%-35% dari volume darah disirkulasi yang ada,takikardi (120-160 kali per menit), hipotensi, takipnu (30-50 kali/menit), oligouri, kulit dingin, basah dan sangat pucat.
• Kelas 4 : perdarahan hebat : 40%-45% dari volume darah di sirkulasi yangada, pasien tampak syok, hipotensi, nadi tak teraba, kolaps sirkulasi,oligouri atau anuri.
Perdarahan pada Trimester II• Perdarahan pada trimester II sering
dihubungkan dengan adanya komplikasi lambat dalam kehamilan, seperti partus prematurus imminens, pertumbuhan janin yang terlambat, dan solusio plasenta. Dapat juga perdarahan disebabkan oleh mola hidatidosa dan inkompetensi serviks.
ETIOLOGI GEJALA KLINIS PENATALAKSANAANTUMOR Terdapatnya mioma
uteri mengakibatkan hal-hal seperti berikut:1. Mengurangi
kemungkinan hamil, terutama pada mioma uteri di submukosa.
2. Abortus bertambah, sehingga menyebabkan perdarahan pervaginam.
3. Kelainan letak janin, terutama pada mioma yang besar dan letak subuterus dan serviks.
4. Mempersulit lepasnya plasenta.
1. Mioma teraba seperti kepala janin, sehingga kehamilan tunggal disangka kehamilan kembar, atau mioma kecil disangka bagian kecil janin.
2. Dalam persalinan mioma lebih menonjol waktu ada his sehingga midah dikenal.
Pada umumnya dilakukan operasi untuk mengangkat mioma dalam kehamilan. Apabila mioma menghalangi lahirnya janin, harus dilakukan seksio sesare
MOLA HIDATIDOSA
1. Idiopatik2. Gangguan pada
sel telur3. Kekurangan gizi
pada ibu hamil4. Kelainan rahim5. Mengkonsumsi
makanan rendah protein, asam folat, dan karoten
6. Wanita dengan usia dibawah 20 tahun atau diatas 40 tahun
1. Ukuran rahim lebih besar dari kehamilan biasa
2. Pembesaran rahim yang terkadang diikuti dengan perdarahan
3. Bercak berwarna merah darah beserta keluarnya materi seperti anggur pada pakaian dalam
4. Mual dan muntah yang parah
1. Dilatasi dan kuretase2. Sebagai alternatif; Obat
oksitosin atau prostaglandin untuk membuat rahim berkontraksi dan mengeluarkan isinya
KEHAMILAN EKTOPIK
1. Faktor tuba2. Faktor
abnormalitas dari zigot
3. Faktor ovarium
4. Faktor hormonal
5. Faktor Lain
1. Perdarahan banyak yang tiba-tiba
2. Abortus atau ruptur tuba
3. Nyeri perut bagian bawah terjadi secara tiba-tiba dan intensitasnya disertai dengan perdarahan yang menyebabkan penderita pingsan
4. Tekanan darah dapat menurun, nadi dan meningkat
5. Syok6. nyeri raba
1. Pemeriksaan laboratorium
2. Kuldosentesis 3. Pembedahan
laparotomia. Salpingotomi linierb. Reseksi segmentalSalpingektomi
SOLUSIO PLASENTA
Penyebab utama dari solusio plasenta ,masih belum di ketahui dengan jelas, namun terdapat beberapa hal yang merupakan factor-faktor yang berpengaruh pada kejadian antara lain :1. Hipertensi
esensialis atau preeklamsia
2. Tali pusat yang pendek
3. Trauma
Perdarahan yang di sertai nyeri,juga di luar his
Anemi dan syok,beratnya anemi dan syok.sering tidak sesuai dengan banyak darah yang keluar
A. Penatalaksanaan Medis
1. Terapi konservatif (ekspetatif)
Prinsipnya kita hanya menunggu sampai perdarahan berhenti dan partus berlangsung spontan
2. Terapi aktif
Plasenta Previa
•Usia ibu hamil > 35 tahun•Multiparitas, riwayat seksio sesarea, ibu perokok•Merokok: hipoksia akbt karbonmonoksida mybabkan hipertrofi plasenta kompensatorik
Hal yang paling khas : •Perdarahan yg tdk nyeri dan biasanya blm muncul sampai menjelang akhir trimester kedua atau setelahnya
USG transvaginal mampu melakukan visualisasi os interna serviks pada semua kasus
Abortus •Faktor genetik•Kelainan kongenital uterus•Autoimun•Defek fase luteal•Infeksi •Faktor hormonal•Faktor lingkungan
Amenorea disertai perdarahan pervaginamMules pada kehamilan mudaSebagai kemungkinan kita harus memfikirkan KET, mola hidatidosa, dan kahamilan dengan kelainan serviks
Penilaian awal:Untuk penanganan yang memadai, segera lakukan penilaian dari :Keadaan umum pasienTanda-tanda syok seperti pucat, berkeringat banyak, pingsan, tekanan sistolik < 90 mmHg, nadi > 112 x/menit
2. AbortusMACAM ABORTUS GEJALA KLINIK
Abortus Imminens
Perdarahan sedikitNyeri memilin karena kontraksi tidak ada atau sedikit
Pada pemeriksaan dalam belum ada pembukaan
Tidak diketemukan kelainan pada cervix
Abortus Incipiens
Perdarahan banyak, kadang-kadang keluar gumpalan darah
Nyeri karena kontraksi rahim kuatAkibat kontraksi rahim terjadi pembukaan
Abortus Incompletus
Perdarahan berlangsung terusCervix tetap terbuka karena masih ada benda di dalam rahim yang dianggap corpus allienum, maka uterus akan berusaha mengeluarkan dengan mengadakan kontraksi
Tapi kalau keadaan ini dibiarkan lama, cervix akan menutup kembali
MACAM ABORTUS GEJALA KLINIK
Abortus Completus Perdarahan segera berkurang setelah isi rahim dikeluarkan dan selambat-lambatnya dalam 10 hari perdarahan berhenti sama sekali
Missed Abortion Rahim tidak membesar, bahkan mengecil karena absorpsi air tuban dan macerasi janinBuah dada kembali mengecilAmenorea berlangsung terus
Abortus Habitualis Pada pemeriksaan dalam, dapat menilai kanalis servikalis dan didapati selaput ketuban yang mulai menonjol pada saat memasuki trimester kedua, diameternya melebihi 8mm
Indikasi Abortus• Janin cacat bawaan berat• Hubungan Sedarah• Korban Perkosaan• Kehamilan Ektopik• Kehamilan Mola
Komplikasi yang berbahaya pada abortus ialah perdarahan, perforasi, infeksi, dan syok.
Kontraindikasi Abortus• Penggunaan obat-
obatan antikoagulan• Infeksi• Inflamasi• Alergi obat-obatan atau
bahan yang akan digunakan
• Anemia berat• Usia jnin >16-20 minggu
3. Aspek Agama dan Hukum Mengenai Abortus
Agama1. . Islam
– Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 4 Tahun 2005, tentang Aborsi
– QS Al-Maidah:32– QS Al An'aam : 151– QS Al Isra` : 31– QS Al Isra` : 33
2. Katolik– Katolik Roma melarang
keras abortus.
Hukum– KUHP Pasal 229, pasal 341-
349 (isi)– UU Kesehatan no 36 tahun
2009, pasal 75-77 (isi)– KUHP bab XIX pasal 346-350
Aspek Etika Kedokteran– Bunyi lafal sumpah dokter– Penjelasan Pasal 7c KODEKI– Pasal 10 KODEKI
4. Indikasi dan Kontraindikasi Curretage
Indikasi dilakukannya Kuretase• Usia ibu yang lanjut• Riwayat obstetri/ginekologi yang
kurang baik• Riwayat infertilitas• Adanya kelainan/penyakit yang
menyertai kehamilan • Berbagai macam infeksi• Paparan dengan berbagai macam
zat kimia • Trauma abdomen/pelvis pada
trimester pertama• Kelainan kromosom
Kontraindikasi Kuretase• Pendarahan • Pengerokan yang
terlalu dalam akan meninggalkan cerukan atau lubang di dinding rahim
• Gangguan haid • Infeksi
Teknik Pengeluaran JaringanPengeluaran jaringan yaitu setelah serviks terbuka (primer
maupun dengan dilatasi), jaringan konsepsi dapat dikeluarkan secara manual, dilanjutkan dengan kuretase.
1. Sondage, menentukan posisi dan ukuran uterus2. Masukkan tang abortus sepanjang besar uterus, buka
dan putar 90˚ untuk melepaskan jaringan, kemudian tutup dan keluarkan jaringan tersebut
3. Sisa abortus dikeluarkan dengan kuret tumpul, gunakan sendok terbesar yang bisa masuk
4. Pastikan sisa konsepsi telah keluar semua, dengan eksplorasi jari maupun kuret.
TERIMAKASIH
MARI KITA SAMAKAN PERSEPSI