presentasi pajak 2013 jeje

Click here to load reader

Upload: jessitania-ryanto

Post on 26-May-2015

399 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

  • 1. Presentasi Pajak

2. Contoh 1 : Tahun Pajak Penggabungan Penghasilan Luar Negeri PT ABC adalah wajib pajak badan dalam negeri yang menggunakan tahun kalender sebagai tahun pajak. Dalam tahun 2009, perusahaan memperoleh penghasilan neto dari sumber di luar negeri sebagia berikut Hasil usaha di Singapura sebesar Rp 2.000,00 juta. Penghasilan dividen atas penyertaan modal/kepemilikansaham-saham MNC, Ltd. di Australia sebesar Rp 500,00 juta berasal dari laba tahun 2006 yang ditetapkan dalam RUPS than 2008 tetapi baru dibayarkan tahun 2009. Penghasilan dividen atas penyertaan modal/kepemilikan sebanyak 70% saham-saham SEC Corporation yang bertempat kedudukan di Hongkong dan sahamnya tidak diperdagangkan di bursa efek, sebesar Rp 175,00 juta berasal dari laba atau keuntungan tahun 2008. Penghasilan bunga triwulan - 4 tahun 2009 sebesar Rp 250,00 juta dari NEC Sdn. Bhd yang bertempat kedudukan di Malaysia, yang sesuai dengan ketentuan akan diterima pembayarannya dalam bulan Mei 2010. 3. Sesuai dengan ketentuan, penggabungan penghasilan dari luarnegeri tersebut di atas dengan penghasilan yang berasal dari dalam negeri, untuk penentuan jumlah pajak penghasilan yang terutang oleh PT ABC sebagai wajib pajak-badan dalam negeri adalah sebagai berikut (rupiah dalam jutaan): No 1 2 3 4Jenis Penghasilan Hasil usaha di Singapura-butir (i) Dividen saham-saham MNC, Ltd Australia Dividen saham-saham SEC-Corporation Hongkong Bunga triwulan-4 NEC Sdn, Bhd di MalaysiaThn 2009 Rp 2.000,00 500,00 175,00 Rp 2.675,00Thn 2010 Rp 250,00 Rp 250,00 4. Penentuan Negara Asal-Penghasilan dari Luar Negeri No 1 23 45Jenis Penghasilan Penghasilan atas saham (dividen). Penghasilan berupa bunga, royalti, dan sewa sehubungan dengan penggunaan harta bergerak. Penghasilan sewa sehubungan dengan penggunaan harta tak bergerak. Penghasilan berupa imbalan sehubungan dengan jasa, pekerjaan, dan kegiatan. Penghasilan bentuk usaha tetap.Negara Asal-Sumber Penghasilan Luar Negeri Negara tempat badan usaha yang menerbitkan. Negara tempat pihak yang membayar atau di bebani bunga, royalti dan sewa berada. Negara dimana harta tak gerak ditempatkan. Negara tempat pihak yang membayar atau dibebani imbalan berada atau bertempat kedudukan. Negara tempat bentuk usaha tetap menjalankan usaha atau melakukan kegiatan. 5. Kredit Pajak Luar Negeri Jumlah pajak penghasilan atas penghasilan dari luar negeri yang dapat diperlakukan sebagai kredit pajak atas penghasilan yang terutang di dalam negeri adalah jumlah yang terkecil di antara 3 jumlah sebagai berikut (mengacu pada Metode pengkreditan Terbatas atau Ordinary Credit Method): Jumlah pajak yang dibayar (atas penghasilan dari modaldan penghasilan lainnya) atau terutang di luar negeri (atas penghasilan berkenaan dengan usaha, pekerjaan atau kegiatan di luar negeri). Jumlah alokasi pajak penghasilan yang terutang di dalam negeri, sesuai dengan jumlah relatif penghasilan dari luar negeri terhadap total Penghasilan Kena Pajak. Jumlah pajak penghasilan yang terutang atas total Penghasilan Kena Pajak, jika total Penghasilan Kena Pajak lebih kecil dari penghasilan luar negeri (penghasilan dari dalam negeri negatif). 6. Contoh 2 : Pajak Penghasilan Sebagai Komponen Kredit Pajak-Luar Negeri PT ABC adalah wajib pajak badan dalam negeri dan merupakanNo 1 2 3pemegang saham tunggal NEC Corporation yang bertempat kedudukan di USA. Dalma tahun pajak 2009, NEC-Corporation memperoleh laba sebelum pajak (EBT) sebesar US $1.00 juta. Tarif pajak badan yang berlaku di USA adalah 35%, sedangkan tariff pajak atas dividen adalah 20%; sehingga atas investasi saham pada NEC-Corporation di USA terutang pajak penghasilan (di USA) sebagai berikut : Deskripsi Jumlah Pajak penghasilan-badan (0,35 X $1,000,000.00) Pajak atas dividen (0,20 X 0,65 X $1,000,000.00) Total pajak penghasilan terutang di USA$ 350,000.00 130,000.00 $ 480,000.00 7. Pajak penghasilan yang dapat diperlakukan sebagai kredit pajakatas pajak penghasilan yang terutang PT ABC (di Indonesia) hanya pajak yang langsung dikenakan atas penghasilan yang diterima atau diperoleh di luar negeri (USA) atau dalam hal ini adalah pajak atas dividen sebesar US $130,000.00 Pajak penghasilan badan (Corporate Income Tax) yang terutang oleh NEC Corporation di USA sebesar US $350,000.00 tidak boldeh diperlakukan sebagai kredit pajak luar negeri, karena tidak dikenakan langsung atas penghasilan dari luar negeri yang diterima atau diperoleh PT ABC. Dalam hal jumlah pajak penghasilan luar negeri, maka kelebihan tersebut: (a) tidak boleh diperhitungkan dengan pajak penghasilan yang terutang (didalam negeri) dalam tahun-tahun berikutnya, (b) tidak boleh dibebankan sebagai biaya/pengurang penghasilan dalam tahun pajak berjalan dan tahun-tahun berikutnya, dan Tidak dapat dimintakan restitusi (dalam tahun berjalan dan tahun-tahun berikutnya) 8. Contoh 3 : Penentuan Jumlah Kredit Pajak-Luar Negeri PT ABC adalah wajib pajak badan dalam negeri dengan penghasilan kena pajak dalam tahun 2009 sebagai berikut : (i)Penghasilan dalam negeri= Rp 2.500.000.000,00(ii)Penghasilan luar negeri (dikenakan pajak berdasarkan tariff 20%)= Rp 2.500.000.000,00(iii)Total penghasilan neto (=penghasilan kena pajak)= Rp 5.000.000.000,00 9. Penentuan Jumlah Kredit Pajak-Luar Negeri, dilakukan sebagai berikut : 1 Pajak Penghasilan yang terutang di dalam negeri :* 0,28 dari Rp 5.000.000.000,00 2 Pajak Penghasilan yang dibayar atau terutang di luar negeri : 0,20 dari Rp 2.500.000.000,00 3 Alokasi Pajak Penghasilan-Penghasilan Luar Negeri: (Rp 2.500.000.000,00/ Rp 5.000.000.000,00) X Rp 1.400.000.000,00 4 Jumlah kredit pajak luar negeri (terkecil dari 1,2, dan 3)= Rp 1.400.000.000,00 = Rp 500.000.000,00 = Rp 700.000.000,00 = Rp 500.000.000,00*catatan : Untuk tahun pajak 2008 dan sebelumnya beban pajak penghasilan yang terutang di dalam negeri, karena masih berlaku tarif progresif dihitung sebagai berikut:Tarif 10% dari Rp 50.000.000,00 Tarif 15% dari Rp 50.000.000,00 Tarif 30% dari Rp 4.900.000.000,00 Jumlah Pajak Penghasilan Terutang di dalam negeri= Rp 5.000.000,00 = 7.500.000,00 = 1.470.000.000,00 = Rp 1.482.500.000,00 10. NoDeskripsi1 2 3 4 5 6Penghasilan dalam negeri Penghasilan luar negeri Total penghasilan kena pajak Pajak penghasilan dibayar dalam negeri (*) Pajak penghasilan dibayar luar negeri Total pajak penghasilanSebagian Penghasilan Sebagian Penghasilan berasal dari sumber LN berasal dari sumber DN Rp2.500.000.000,00 Rp5.000.000.000,00 2.500.000.000,00 0,00 Rp5.000.000.000,00 Rp5.000.000.000,00 900.000.000,00 1.400.000.000,00 500.000.000,00 0,00 Rp 1.400.000.000,00 Rp 1.400.000.000,00(*) PPh terutang minus Kredit Pajak Luar negeri, atau Rp 1.400.000.000,00 - Rp 500.000.000,00 = Rp 900.000.000,00 11. Efek perbedaan tarif pajak di luar negeri dalam perbandingannya dengan tarif pajak di dalam negeri DeskripsiTarif Pajak Penghasilan di USA 20% 28% 30% 1. PPh terutang di dalam negeri Rp 1.400.000,00 Rp 1.400.000,00 Rp 1.400.000,00 2. PPh dibayar/terutang di luar negeri 500.000,00 700.000,00 750.000,00 3. Alokasi PPh-Penghasilan Luar Negeri (50%) 700.000,00 700.000,00 700.000,00 4. Kredit Pajak- Luar Negeri (terkecil dari: 1,2,3) 500.000,00 700.000,00 700.000,00 5. PPh dibayar dalam negeri 900.000,00 700.000,00 700.000,00 6. Total PPh dibayar/terutang (2+5) Rp 1.400.000,00 Rp 1.400.000,00 Rp 1.450.000,00 12. Contoh 4: Penentuan Jumlah Kredit PajakLuar Negeri PT RTC adalah wajib pajak badan dalam negeri, dengan total PKP dalam tahun 2009 sebagai berikut: (i) (ii) (iii)Penghasilan dalam negeri Penghasilan luar negeri (dikenakan pajak berdasarkan tarif 35%) Total penghasilan neto (= penghasilan kena pajak)= Rp 1.500.000.000,00 = Rp 2.250.000.000,00 = Rp 3.750.000.000,00Penentuan Jumlah Kredit Pajak-Luar Negeri, dilakukan sebagai berikut (i)Pajak Penghasilan yang terutang di dalam negeri :* 0,28 dari Rp 3.750.000.000,00 (ii) Pajak Penghasilan yang dibayar atau terutang di luar negeri : 0,35 dari Rp 2.250.000.000,00 (iii) Alokasi Pajak Penghasilan-Penghasilan Luar Negeri: (Rp 2.250.000.000,00/ Rp 3.750.000.000,00) X Rp 1.050.000.000,00 (iv) Jumlah kredit pajak luar negeri (terkecil dari 1,2, dan 3)= Rp 1.050.000.000,00 = Rp 787.500.000,00 = Rp 630.000.000,00 = Rp 630.000.000,00*catatan : Untuk tahun pajak 2008 dan sebelumnya beban pajak penghasilan yang terutang di dalam negeri, karena masih berlaku tarif progresif dihitung sebagai berikut: Tarif 10% dari Rp 50.000.000,00 Tarif 15% dari Rp 50.000.000,00 Tarif 30% dari Rp 3.650.000.000,00 Jumlah Pajak Penghasilan Terutang di dalam negeri= Rp 5.000.000,00 = 7.500.000,00 = 1.095.000.000,00 = Rp 1.107.500.000,00 13. NoDeskripsi1 2 3 4 5 6Penghasilan dalam negeri Penghasilan luar negeri Total penghasilan kena pajak Pajak penghasilan dibayar dalam negeri (*) Pajak penghasilan dibayar luar negeri Total pajak penghasilanSebagian Penghasilan berasal dari sumber LN Rp1.500.000.000,00 2.250.000.000,00 Rp3.750.000.000,00 420.000.000,00 787.500.000,00 Rp 1.207.500.000,00Sebagian Penghasilan berasal dari sumber DN Rp3.750.000.000,00 0,00 Rp3.750.000.000,00 1.050.000.000,00 0,00 Rp 1.050.000.000,00(*) PPh terutang minus Kredit Pajak atau Rp 1.050.000.000,00 - Rp 630.000.000,00 = Rp 420.000.000,00 14. Contoh 5: Penentuan Jumlah Kredit Pajak-Luar Negeri PT DFC adalah wajib pajak badan dalam negeri, dengan total PKP dalam tahun 2009 sebagai berikut: (i) (ii) (iii)Penghasilan dalam negeri Penghasilan luar negeri (dikenakan pajak berdasarkan tarif 35%) Total penghasilan neto (= penghasilan kena pajak)= (Rp 500.000.000,00) = Rp 2.500.000.000,00 = Rp 2.000.000.000,00Penentuan Jumlah Kredit Pajak-Luar Negeri, dilakukan sebagai berikut (i)Pajak Penghasilan yang terutang di dalam negeri :* 0,28 dari Rp 2.000.000.000,00 (ii) Pajak Penghasilan yang dibayar atau terutang di luar negeri : 0,20 dari Rp 2.500.000.000,00 (iii) Alokasi Pajak Penghasilan-Penghasilan Luar Negeri: (Rp 2.500.000.000,00/ Rp 2.000.000.000,00) X Rp 560.000.000,00 (iv) Jumlah kredit pajak luar negeri (terkecil dari 1,2, dan 3)= Rp 560.000.000,00 = Rp 500.000.000,00 = Rp 700.000.000,00 = Rp 500.000.000,00*catatan : Untuk tahun pajak 2008 dan sebelumnya beban pajak penghasilan yang terutang di dalam negeri, karena masih berlaku tarif progresif dihitung sebagai berikut: Tarif 10% dari Rp 50.000.000,00 Tarif 15% dari Rp 50.000.000,00 Tarif 30% dari Rp 1.900.000.000,00 Jumlah Pajak Penghasilan Terutang di dalam negeri= Rp 5.000.000,00 = 7.500.000,00 = 570.000.000,00 = Rp 582.500.000,00 15. Contoh 6: Penentuan Jumlah Kredit Pajak-Luar Negeri PT DFC adalah wajib pajak badan dalam negeri, dengan total PKP dalam tahun 2009 sebagai berikut: (i) (ii) (iii)Penghasilan dalam negeri Penghasilan luar negeri (dikenakan pajak berdasarkan tarif 30%) Total penghasilan neto (= penghasilan kena pajak)= (Rp 500.000.000,00) = Rp 2.500.000.000,00 = Rp 2.000.000.000,00Penentuan Jumlah Kredit Pajak-Luar Negeri, dilakukan sebagai berikut (i)Pajak Penghasilan yang terutang di dalam negeri :* 0,28 dari Rp 2.000.000.000,00 (ii) Pajak Penghasilan yang dibayar atau terutang di luar negeri : 0,30 dari Rp 2.500.000.000,00 (iii) Alokasi Pajak Penghasilan-Penghasilan Luar Negeri: (Rp 2.500.000.000,00/ Rp 2.000.000.000,00) X Rp 560.000.000,00 (iv) Jumlah kredit pajak luar negeri (terkecil dari 1,2, dan 3)= Rp 560.000.000,00 = Rp 750.000.000,00 = Rp 700.000.000,00 = Rp 560.000.000,00*catatan : Untuk tahun pajak 2008 dan sebelumnya beban pajak penghasilan yang terutang di dalam negeri, karena masih berlaku tarif progresif dihitung sebagai berikut: Tarif 10% dari Rp 50.000.000,00 Tarif 15% dari Rp 50.000.000,00 Tarif 30% dari Rp 1.900.000.000,00 Jumlah Pajak Penghasilan Terutang di dalam negeri= Rp 5.000.000,00 = 7.500.000,00 = 570.000.000,00 = Rp 582.500.000,00 16. Contoh 7: Penentuan Jumlah Kredit Pajak-Luar Negeri PT TFC dan PT RTC masing-masing adalah wajib pajak-badan dalam negeri, dengan total penghasilan kena pajak dalam tahun 2009 sebagai berikut: No Deskripsi 1 Pajak dalam negeri 2 Penghasilan luar negeri-X (dikenakan pajak dengan tariff 30%) 3 Penghasilan luar negeri-Y (dikenakan pajak dengan tariff 20%) Jumlah Penghasilan Kena PajakPT TFC PT RTC Rp 1.000.000.000,00 Rp 2.500.000.000,00 1.500.000.000,00 1.500.000.000,00 2.500.000.000,001.000.000.000,00Rp 5.000.000.000,00 Rp 5.000.000.000,00 17. Penentuan Jumlah Kredit Pajak-Luar Negeri, untuk setiap Negara asal dilakukan sebagai berikut: 1. Pajak Penghasilan yang terutang di dalam negeri. No 1Deskripsi Tarif 28% dari Rp 5,00 miliar Jumlah Pajak Penghasilan TerutangPT TFC Rp 1.400.000.000,00 Rp 1.400.000.000,00PT RTC Rp 1.400.000.000,00 Rp 1.400.000.000,002. Pajak Penghasilan yang dibayar atau terutang di luar negeri: No 1 2Deskripsi Negara X = 30% dari jumlah penghasilan LN terkait Negara Y = 20% dari jumlah penghasilan LN terkaitPT TFC Rp 450.000.000,00 500.000.000,00PT RTC Rp 450.000.000,00 200.000.000,00Pajak Penghasilan Dibayar/Terutang di Luar Negeri terkait.Rp 950.000.000,00Rp 650.000.000,003. Alokasi Pajak Penghasilan-Penghasilan Luar Negeri: No 1 2Deskripsi Negara X = (Rp 1,50 M/Rp 5,00 M) X Rp 1.400.000.000,00 Negara Y = (Rp 2,50 M/Rp 5,00 M) X Rp 1.400.000.000,00 Negara = (Rp 1,00 M/Rp 5,00 M) X Rp 1.400.000.000,00PT TFC Rp 420.000.000,00 700.000.000,00 -PT RTC Rp 420.000.000,00 280.000.000,004. Jumlah Kredit pajak-luar negeri (terkecil dari 1,2, dan 3; dengan 2 dan 3 dihitung untuk masing masing Negara): No 1 2Deskripsi Negara X Negara Y Jumlah kredit Pajak Luar NegeriPT TFC Rp 420.000.000,00 500.000.000,00 Rp 420.000.000,00PT RTC Rp 420.000.000,00 200.000.000,00 Rp 620.000.000,00 18. Kedua perusahaan pada contoh di atas dalam tahun pajak 2009 masih harus menyelesaikan (membayar atau terutang pajak) di dalam negeri No 1 2 3Deskripsi Total Penghasilan Kena Pajak Beban Pajak Penghasilan (28%) Krg: Kredit Pajak-Luar Negeri Pajak penghasilan terutang/kurang bayar (dalam negeri)PT TFC Rp 5.000.000.000,00 1.400.000.000,00 920.000.000,00 Rp 480.000.000,00PT RTC Rp 5.000.000.000,00 1.400.000.000,00 620.000.000,00 780.000.000,00PT TFC yang sebagian besar penghasilannya (80%) berasal dari sumber di luar negeri membayar pajajk penghasilan yang lebih besar di luar negeri, demikian pula sebaliknya PT RTC yang sebagian besar pernghasilan (50%) diperoleh dari sumber dalam negeri membayar pajak Nopenghasilan yang lebih besar di dalam negeri, seperti tampak berikut ini: Deskripsi PT TFC PT RTC 1 2Pajak Penghasilan-di Dalam Negeri Pajak Penghasilan-di Luar Negeri Total Pajak PenghasilanRp 480.000.000,00 950.000.000,00 Rp 1.430.000.000,00Rp 780.000.000,00 650.000.000,00 Rp 1.430.000.000,00 19. Contoh 8 : Penentuan Jumlah Kredit Pajak Luar Negeri PT DEC adalah wajib pajak badan dalam negeri yang dalam tahun 2009 memperoleh PKP sebagai berikut: No 1 2 3 4Deskripsi Penghasilan dari usaha di dalam negeri Penghasilan luar negeri-Negara A (dikenakan pajak berdasarkan tariff 30%) Penghasilan luar negeri-Negara B (dikenakan pajak berdasarkan tariff 20%) Penghasilan luar negeri-Negara C (tidak dikenakan pajak karena menderita kerugian fiskal)Jumlah Rp 1.500.000.000,00 Rp 2.250.000.000,00 Rp 3.750.000.000,00 (Rp 2.500.000.000,00) 20. 1.Jumlah PKP sebagai perhitungan Pajak Penghasilan yang terutang di dalam negeri dilakukan tanpa mengikutsertakan hasil usaha di luar negeri yang menderita kerugian:DeskripsiJumlah Rp. 1.500.000.000,00Penghasilan dari usaha di dalam negeri Penghasilan dari luar negeri Penghasilan luar negeri-Negara A Penghasilan luar negeri-Negara B Jumlah penghasilan luar negeri Total Penghasilan Kena Pajak2.2.250.000.000,00 3.750.000.000,00 6.000.000.000,00 Rp 7.500.000.000,00Pajak Penghasilan yang terutang di dalam negeri: No 1Jumlah Rp 2.100.000.000,00Jumlah Pajak Penghasilan Terutang3.Deskripsi Tarif 28% dari Rp 7,50 miliarRp 2.100.000.000,00Pajak Penghasilan yang dibayar atau terutang di luar negeri: No 1 2RpPajak Penghasilan Dibayar/Terutang di Luar Negeri4.Deskripsi Negara A = 30% dari Rp 2,25 miliar Negara B = 20% dari Rp 3,75 miliarRp 1.425.000.000,00Alokasi Pajak Penghasilan-Penghasilan Luar Negeri: No 1 2Deskripsi Negara A = (Rp 2,25 M/Rp 7,50 M) X Rp 2.100.000.000,00 Negara B = (Rp 3,75 M/Rp 7,50 M) X Rp 2.100.000.000,00 Pajak Penghasilan Dibayar/Terutang di Luar Negeri5.Jumlah 675.000.000,00 750.000.000,00PT RTC Rp 630.000.000,00 1.050.000.000,00 Rp 1.680.000.000,00Jumlah kredit pajak luar negeri (terkecil dari 2,3, dan 4; dengan 3 dan 4 dihitung untuk masingmasing Negara): No 1 2DeskripsiPT TFC Rp 620.000.000,00 750.000.000,00Negara A Negara B Jumlah kredit Pajak Luar NegeriRp 1.370.000.000,00Penentuan jumlah kredit pajak luar negeri untuk setiap negeara asal adalah sebagai berikutNo 1 2 21. Efek Pajak Penghasilan Perusahaan Di Luar Negeri Dengan asumsi tarif pajak penghasilanperusahaan dan repatriasi laba dari kegiatan/usaha di luar negeri tidak dipungut pajak ekstra, maka memiliki kegiatan, usaha atau investasi di luar negeri sehingga memperoleh penghasilan dari sumber di luar negeri dapat membantu perusahaan untuk memperoleh penghematan pajak. 22. Contoh 9 : Efek Pajak Penghasilan Perusahaan Di Luar Negeri Suatu perusahaan wajib pajak badan dalamnegeri dengan penghasilan kena pajak per tahun sebesar Rp5,00 miliar berpeluang untuk melakukan ekspansi di dalam atau di luar negeri, dengan pengeluaran modal sebesar Rp50,00 miliar yang diharapkan akan menghasilkan laba sebelumpajak (PKP) sebesar Rp10,00 miliar per tahun. Efek dari tarif pajak penghasilan perusahaan di luar negeri sebesar 0% dan 5% terhadap laba yang tersedia bagi para pemilik perusahaan (dengan asumsi luar negeri tempat kedudukan perusahaan tidak memungut pajak ekstra terhadap repatriaso laba) adalah sebagai 23. Deskripsi Penghasilan dari dalam negeri Penghasilan dari luar negeri Total penghasilan kena pajak Pajak penghasilan badan (dalam negeri) Penghasilan sesudah pajakEkspansi di dalam Ekspansi di luar negeri Ekspansi di luar negeri negeri 0% 10% Rp 11.000.000,00 Rp 1.000.000,00 Rp 1.000.000,00Rp 11.000.000,00 3.080.000,0010.000.000,00 Rp 11.000.000,00 3.080.000,009.000.000,00 Rp 10.000.000,00 2.800.000,00Rp 7.920.000,00Rp 7.920.000,00Rp 7.200.000,00