presentasi katarak
DESCRIPTION
katarakTRANSCRIPT
“KATARAK”
Disusun oleh :
Vonny Maharani Nyoto
N 111 13 006
DEFINISI
Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (panambahan cairan) lensa,
denaturasi protein lensa, atau akibat kedua-duanya. Biasanya mengenai kedua mata dan berjalan progresif ataupun dapat tidak mengalami perubahan dalam waktu
yang lama.
EPIDEMIOLOGI
Anatomi Lensa : struktur bikonveks,
avaskular, tak berwarna, dan hampir transparan sempurna. Tidak terdapat serat nyeri /saraf di lensa.
Digantung oleh Zonula zinn.
Nutrisi lensa didapat dari aqueous.
Lensa dibentuk oleh epitel lensa.
Epitel lensa akan membentuk serat lensa terus-menerus sehingga mengakibatkan memadatnya serat lensa dibagian sentral lensa (nukleus lensa).
Dibagian luar nukleus terdapat serat lensa yang lebih muda (korteks lensa).
Kapsul lensa adalah suatu membran basalis yang mengelilingi substansia lensa.
Fisiologi
Lensa memiliki kemampuan akomodasi.
Elasitasnya yang alami memungkinkan lensa untuk menjadi lebih atau kurang bulat (sferis),
Besarnya tegangan serat-serat zonula pada kapsul lensa yang dikendalikan oleh aktivitas muskulis siliaris yang bila berkontraksi akan mengendurkan tegangan zonula => lensa menjadi lebih bulat dan dihasilkan untuk memfokuskan objek-objek yang lebih dekat.
Relaksasi muskulus siliaris membuat lensa mendatar dan memungkinkan objek-objek jauh terfokus
ETIOLOGI
Penyebab terjadinya katarak bermacam-macam, yaitu :
Usia lanjut (katarak senil)
Kongenital akibat infeksi virus di masa pertumbuhan janin, genetik, dan gangguan perkembangan.
Trauma
Terapi kortikosteroid metabolik
Kelainan sistemik atau metabolik, seperti diabetes mellitus, galaktosemia, dan distrofi miotonik.
Rokok dan konsumsi alkohol meningkatkan resiko katarak.
patofisiologi
Lensa mengandung 3 komponen anatomis:
Nukleus (zone sentral)
Korteks (perifer)
Kapsul anterior dan posterior
Nukleus mengalami perubahan warna menjadi coklat kekuningan dg bertambahnya usia
Perubahan fisik (perubahan pd serabut halus multiple (zonula) yg memanjang dari badan silier kesekitar daerah lensa) menyebabkan hilangnya tranparansi lensa
Perubahan kimia dlm protein lensa menyebabkan terbentuknya koagulasi yang mengabutkan pandangan
Terputusnya protein lensa disertai influks air kedalam lensa
Usia meningkat menyebabkan penurunan enzim yang menyebabkan degenerasi pd lensa
klasifikasi
Katarak perkembangan (developmental) dan degeneratif
Katarak kongenital (< 1 tahun) Katarak juvenil (> 1 tahun, < 9 tahun) Katarak senilis (> 50 tahun) Katarak komplikata Katarak traumatik
CONGENITAL CATARACT Fakta penting :
• 33% - idiopathic - may be unilateral or bilateral• 33% - inherited - usually bilateral• 33% - associated with systemic disease - usually bilateral• Other ocular anomalies present in 50%
Klasifikasi :
Anterior polar Posterior polar Coronary Cortical spoke-like
Lamellar Central pulverulent Sutural Focal dots
Penyebab katarak pada neonatus sehat :
Hereditary (usually dominant)
Idiopathic
With ocular anomalies. PHPV
• Aniridia• Coloboma• Microphthalmos• Buphthalmos
Penyebab katarak pada bayi bermasalah :
Intrauterine infections
• Rubella
• Toxoplasmosis
• Cytomegalovirus
• Varicella
Metabolic disorders
• Galactosaemia
• Hypoglycaemia
• Hypocalcaemia
• Lowe syndrome
Klasifikasi BURRATO
Grade Visus Warnalensa
Kosistensilensa
IIIIII
IVV
6/12 6/12 - 6/30 6/30 – 3/60
3.60 – 1/60 <1/60
Lensa sedikit keruhNukleus kekuninganNukleus + korteks keruhNukleus kecokelatanNukleus cokelat kehitaman
LunakAgak padatKuning
Padat Keras
Subcapsular katarak
Anterior Posterior
Nuklear katarak
• Exaggeration of normal nuclear ageing change
• Causes increasing myopia
• Increasing nuclear opacification
• Initially yellow then brown
Kortikal katarak
Initially vacuoles and clefts Progressive radial spoke-like opacities
Berdasarkan maturitas
Immature Mature
Hypermature Morgagnian
Stadium katarak senilis
Stadium insipien :
Mulai timbul katarak akibat proses degenerasi lensa.
Kekeruhan lensa berbentuk bercak-bercak kekeruhan yang tidak teratur.
Pasien akan mengeluh gangguan penglihatan seperti melihat ganda dengan satu matanya.
Pada stadium ini, proses degenerasi belum menyerap cairan mata ke dalam lensa sehingga akan terlihat bilik mata depan dengan kedalaman yang normal, iris dalam posisi biasa disertai dengan kekeruhan ringan pada lensa.
Tajam penglihatan pasien belum terganggu.
Stadium imatur :
Lensa yang degeneratif mulai menyerap cairan mata ke dalam lensa sehingga lensa menjadi cembung.
Terjadi pembengkakan lensa yang disebut sebagai katarak intumesen.
Terjadi miopisasi akibat lensa mata menjadi cembung, pasien menyatakan tidak perlu kacamata sewaktu membaca dekat.
Akibat lensa yang bengkak, iris terdorong ke depan, bilik mata dangkal dan sudut bilik mata akan sempit atau tertutup.
Pada stadium ini dapat terjadi glaukoma sekunder.
Pada pemeriksaan uji bayangan iris atau shadow test akan terlihat bayangan iris pada lensa. Uji bayangan iris positif.
Stadium matur :
Merupakan proses degenerasi lanjut lensa. Terjadi kekeruhan seluruh lensa. Tekanan cairan di dalam lensa sudah dalam
keadaan seimbang dengan cairan dalam mata sehingga ukuran lensa akan menjadi normal kembali.
Pada pemeriksaan terlihat iris dalam posisi normal, bilik mata depan normal, sudut bilik mata depan terbuka normal, uji bayangan iris negatif.
Tajam penglihatan sangat menurun dan dapat hanya tinggal proyeksi sinar positif
Stadium hipermatur :
Terjadi proses degenerasi lanjut lensa dan korteks lensa dapat mencair sehingga nukleus lensa tenggelam dalam korteks lensa (katarak Morgagni).
Pada stadium ini terjadi juga degenerasi kapsul lensa sehingga bahan lensa ataupun korteks yang cair keluar dan masuk ke dalam bilik mata depan.
Pada stadium ini akan terlihat lensa yang lebih kecil daripada normal, yang akan mengakibatkan iris tremulans, dan bilik mata depan terbuka.
Pada uji bayangan iris terlihat positif walaupun seluruh lensa telah keruh sehingga stadium ini disebut uji bayangan iris pseudopositif.
Akibat bahan lensa keluar dari kapsul, maka akan timbul reaksi jaringan uvea berupa uveitis.
Bahan lensa ini juga dapat menutup jalan keluar cairan bilik mata sehingga timbul glaukoma fakolitik.
Katarak komplikata
• Chronic anterior uveitis• High myopia
Posterior subcapsular
• Hereditary fundus dystrophies• Central, anterior subcapsular opacities
Glaukomflecken
• Follows acute angle-closure glaucoma
Katarak traumatik
• Petir
Trauma tajam
‘Vosius ring rosette-shaped subcapsular opacity
• Radiasi ion
• Listrik
Penyebab lain
KATARAK
Dense pumice-like opacitySnow flake
coloboma
Coloboma of iris Coloboma of choroid Giant retinal tear
Ocular associations
Pemeriksaan
Visus
TIO
Oftalmoskop dengan pupil dilatasi
Slit lamp
Biometri
Penatalaksanaan
Ada 4 macam tekhnik pembedahan katarak, yaitu :
ECCE SICS
ICCE Fekoemulsifikasi
Terima kasih