presentase ta

51
STUDI PENGEMBANGAN EKOWISATA DESA JEFLIO DISTRIK MAYAMUK KABUPATEN SORONG Di susun oleh : SYAHRAJUL RIDHA ROSMAN HADI / 45 10 042 050 Fak. Teknik Jur. Pwk Univ. 45 PRESENTASE SEMINAR HASIL SKRIPSI Di buat dan dipresentasikan oleh : Syahrajul Ridha Rosman Hadi pada : Seminar Hasil Ujian Skripsi. di Universitas 45 Fakultas Teknik Jurusan PWK 27 Februari 2015

Upload: greze-punkology

Post on 17-Dec-2015

65 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Contoh Power Point Tugas Akhir

TRANSCRIPT

Slide 1

STUDI PENGEMBANGAN EKOWISATA DESA JEFLIO DISTRIK MAYAMUK KABUPATEN SORONG

Di susun oleh : SYAHRAJUL RIDHA ROSMAN HADI / 45 10 042 050Fak. Teknik Jur. Pwk Univ. 45PRESENTASE

SEMINAR HASIL SKRIPSI

Di buat dan dipresentasikan oleh : Syahrajul Ridha Rosman Hadi pada : Seminar Hasil Ujian Skripsi. di Universitas 45 Fakultas Teknik Jurusan PWK 27 Februari 2015MATRIK PERBAIKAN SEMINAR HASILNODosenPerbaikanKeterangan1Ir. Syafri, MsiTata tulis diperbaikiKata pada rumusan masalah diperbaikiLokasi penelitianDefinisi OperasionalPeta arahan diperbaikiBobot variabel pada tabel hasil potensi ekowisataStategi sesuaikan dengan judulSudah diperbaikiSudah diperbaiki, hal 4Sudah diperbaiki, hal 33Sudah diperbaiki, hal 46Sudah diperbaiki.Sudah diperbaiki. Hal 120Suda di perbaiki 2Dra. Umi Salamah, MTrMatrik SWOT pada metode penelitianTabel 4.6, dan tabel 4.7Klasifikasi A, B, C dijelaskanPemisah antar zona diberi tandaSudah diperbaiki, hal 45Sudah diperbaiki, hal 72, 73Di jelaskanSudah diperbaiki3Ir. Ilham Yahya ST., MSPJelaskan apa kesimpulan yang di peroleh dari hasil wawancaraApa yang menjadi keunikan dan daya tarik kawasanStrategi buat sesuakan dengan tema/ judul penelitian sebagai kawasan ekowisataSudah ada, hal 170

Sudah ada pada hal 83

Sudah diperbaiki4Ir. Jufriadi, ST.,MSPJudul TA, disesuaikan dengan metode penelitian arahan pengembanganKerangka fikir mengacu pada arahan pengembangan wisata ekowisata.Sudah diperbaiki

Sudah di perbaiki, hal 52A. LATAR BELAKANGBAB IPENDAHULUANPariwisata merupakan salah satu sektor yang potensial di kembangkan dalam meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi baik daerah maupun nasional. Indonesia sebagai salah satu negara bahari dengan sendirinya memiliki pesisir pantai yang dapat dikembangkan sebagai kawasan wisata bahari.Pengembangan ekowisata adalah salah satu cara agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan. Potensi kawasan ekowisata di Indonesia sangat besar. Pengembangan ekowisata tidak saja meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) akan tetapi juga memperluas lapangan serta memberi kontribusi terhadap kelestarian dan peningkatan kesejahteraan masyarakat setempatData dari Dinas Pariwisata pantai Jeflio menunjukkan penurunan jumlah pengunjung, dikarenakan kondisi yang ada saat ini, objek wisata pada desa Jeflio belum berkembang secara optimal. Pada hal Dalam RIPPDA Kabupaten Sorong pantai Jeflio termasuk salah satu wisata unggulan. Dengan potensi atraksi alam dan budaya serta masih alaminya kondisi pada desa Jeflio dapat dikembangkan menjadi desa ekowisata yang mampu meningkatkan pendapatan asli dareah (PAD) dan mengedepankan kelestarian lingkungan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. B. RUMUSAN MASALAHBagaimana arahan pengembangan desa Jeflio sebagai desa ekowisata ?Bagaimana strategi yang dapat di lakukan guna mengembangkan desa Jeflio? C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIANUntuk mengetahui arahan pengembangan kawasan ekowisata desa Jeflio.Untuk mengetahui strategi yang dapat dilakukan guna mengembangkan kawasan ekowisata desa Jeflio. Berdasarkan tujuan tersebut, maka manfaat penelitian ini adalahMenjelaskan arahan pengembangan kawasan ekowisataMenjelaskan strategi yang dapat diakukan guna mengembangkan kawasan ekowisata desa Jeflio.Sebagai referensi bagi para peneliti peneliti selanjutnya terutama yang berkaitan dengan pengembangan kawasan ekowisata desa Jeflio.D. BATASAN MASALAHAgar penelitian tugas akhir ini tidak menyimpang dari ruang lingkup pembahasan, maka penulis membuat batasan masalah sebagai berikut :Penelitian terfokus pada arahan pengembangan kawasan wisata bahari yang ada pada Desa Jeflio yang ingin di kembangkan menjadi ekowisata dan strategi dalam mengembangkan Desa Jeflio.E. SISTEMATIKA PEMBAHASANBAB I PENDAHULUAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB III METODE PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB VI PENUTUP A. PENGERTIAN PARIWISATABAB IITINJAUAN PUSTAKASecara umum pariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan seseorang untuk sementara waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan meninggalkan tempat semula dan dengan suatu perencanaan atau bukan maksud untuk mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya, tetapi semata-mata untuk menikmati kegiatan pertamasyaan atau rekreasi untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam.Sedangkan menurut Undang - Undang RI nomor 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan dijelaskan bahwa wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam waktu sementara.B. PARIWISATA BERKELANJUTANPariwisata berkelanjutan adalah pariwisata yang dapat memenuhi kebutuhan masa sekarang dan masa mendatang; tidak merusak alam dan budaya masyarakat setempat agar dapat diwariskan pada generasi penerus. C. PENGERTIAN EKOWISATAEkowisata adalah kegiatan wisata alam di daerah yang bertanggung jawab dengan memperhatikan unsur pendidikan, pemahaman, dan dukungan terhadap usaha usaha konservasi sumberdaya alam, serta peningkatan pendapatan masyarakat lokal.(Permendagri No.33 Tahun 2009).Menurut World Conservation Union (WCU), ekowisata adalah perjalanan wisata ke wilayahwilayah yang lingkungan alamnya masih asli, dengan menghargai warisan budaya dan alamnya, mendukung upaya upaya konservasi, tidak menghasilkan dampak negatif, dan memberikan keuntungan sosial ekonomi serta menghargai partisipasi penduduk lokal.Deklarasi Quebec secara spesifik menyebutkan bahwa ekowisata merupakan suatu bentuk wisata yang mengadopsi prinsip prinsip pariwisata berkelanjutan yang membedakannya dengan bentuk wisata lain. Di dalam praktik hal itu terlihat dalam bentuk kegiatan wisata yang ; a) secara aktif menyumbang kegiatan konservasi alam dan budaya ; b) melibatkan masyarakat lokal dalam perencanaan, pengembangan, dan pengelolaan wisata serta memberikan sumbangan positif terhadap kesejahteraan mereka ; dan c) dilakukan dalam bentuk wisata independent atau organisasi dalam bentuk kelompok kecil.D. PRINSIP EKOWISATAE. POTENSI EKOWISATAPotensi ekowisata adalah semua objek (alam, budaya, buatan) yang memerlukan banyak penanganan agar dapat memberikan nilai daya tarik bagi wisatawan (Damanik.dkk, 2006 :36). Potensi ekowisata terdiri atas :Atraksi. Atraksi dibedakan menjadi atraksi yang tangible dan intangible yang memberikan kenikmatan kepada wisatawan baik yang berupa kekayaan alam, budaya dan hasil buatan manusia. Aksesbilitas. Cakupan aksesbilitas yaitu keseluruhan sarana dan prasarana transportasi yang melayani wisatawan dari, ke, dan selama di daerah tujuan wisata. Amenitas. Fungsi Amenitas lebih kepada pemenuhan kebutuhan wisatawan sehingga sering kali tidak berhubungan langsung terkait dengan bidang pariwisataF. Prinsip Pengembangan EkowisataMenurut Mahdayani.dkk (2009 : 18 20) pelaksanaan ekowisata menyebutkan lima prinsip pengembangan ekowisata yaitu :PelestarianPendidikanPariwisataEkonomiPeran serta masyarakat8G. KRITERIA EKOWISATAHal hal yang perlu dipertimbangkan dalam mengembangkan ekowisata, Menurut Gunn dalam (Damanik.dkk, 2006 : 66) kriteria ekowisata yaitu Atraksi alamAtraksi budayaAksesibilitasUsaha jasaInformasi wisataPromosiKomitmen pelaku wisataH. WISATA BAHARIWisata pesisir dan bahari adalah bagian dari wisata lingkungan(ecotourism), Sarwono Kusumaatmaja,berpendapat; selain sebagai bagian dari ekowisata, wisata pesisir dan baharimerupakan industri yang menjanjikan.G. KONSEP PENGEMBANGAN EKOWISATAMemanfaatkan dan mengembangkan ekowisata pada prinsip-prinsip pembangunan ekowisata yang berkelanjutan menjadi bagian penting dari pembangunan kepariwisataan berkelanjutan sebagai konsep dan pendekatan yang telah diakui secara nasional maupun internasional. Untuk tercapainya pengembangan dan pembinaan ekowisata integratif, dibutuhkan beberapa pendekatan salah satunya adalah Pendekatan Zonasi Kawasan EkowisataZoning peletakan kawasan dibedakan dalam empat zonasi yaitu zona inti, zona pendukung dan zona pendukung dan zona penunjang. Zona IntiZona Antara Zona PendukungZona PenunjangBAB IIIMETODE PENELITIANPenelitian ini merupakan penelitian deskriftif kualitatif serta deskriftif kuantitatif, dengan melakukan pengamatan atau observasi, wawancara, quesioner dan dokumenSecara geografis lokasi studi merupakan kawasan pesisir pantai dengan keragaman karakteristik lingkungan, hewan dan tumbuhan yang ada.Lokasi penelitian berada Distrik Mayamuk sebagai wilayah studi dan Desa Jeflio sebagai lokasi kajian mikroA. RANCANGAN PENELITIANB. LOKASI PENELITIANC. JENIS dan SUMBER DATAJenis data pada penelitian adalah Data Kuantitatif & Data Kualitatif Sumber Data pada penelitian ini adalah Data Primer dan Data Sekunder D. POPULASI DAN SAMPELPopulasi dalam penelitian ini adalah wisatawan yang berkunjung pada tahun 2013 yang berkunjung sebanyak 5.529 jiwa dan masyarakat yang bertempat tinggal di lokasi.sampel pada penelitian ini adalah 1. Wisatawan nusantara dan lokal dengan jumlah populasi pada tahun 2013 5.529 jiwa adalah dengan batas kesalahan yang diinginkan adalah 20%

n=N 1+N (e)2n = Ukuran sampelN = Ukuran populasiE = Nilai kritis ( batas ketelitian ) yang dinginkan ( persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel populasi ).Sumber rumus :Slovin,1960 dalam Sevilla.dkk (2006:161)n=5.5291+5.529(0,2)2n=5.5291+5.529(0.02)n=5.529110,6n=50 Orang 2. Sampel masyarakat dengan jumlah populasi (N) pada kawasan wisata sebanyak 685 jiwa dengan batas kesalahan yang diinginkan 10% n=N 1+N (e)2n=6851+685(0,1)2n=6851+685(0.01)n=6856,86n=99 Orang kuota pewakil dari masyarakat di ambil sebanyak 99 orang dan pengunjung di ambil sebanyak 50 orangE. TEKNIK PENGUMPULAN DATAObservasi.terhadap permasalahan yang terdapat pada lokasi penelitian baik itu segi kondisi fisik lokasi, sosial budaya serta ekonomi yang terdapat pada lokasi penelitian.wawancara dan diskusi langsung .dengan masyarakat setempat, instansi terkait serta para pengunjung yang ada pada obyek lokasi penelitian. Pengumpulan data pada instansi instansi terkaitDokumentasi gambar, rekaman mengenai kondisi pada lokasi----F. METODE ANALISIS DATAAnalisis Deskriptif KualitatifMerupakan metode yang bersifat deskriptif yang dilakukan sesuai hasil pembahasan dengan menguraikan secara jelas apa yang ada dilapangan dan disertai perbandingan Analisis PembobotanMetode yang dipergunakan untuk mengetahui Desa Jeflio termasuk sebagai kriteria desa ekowisata dengan melihat kondisi eksisiting dari Desa Jeflio ini dengan mengukur kriteria yang berdasarkan pada indeks bobot sangat sesuai, sesuai, dan tidak sesuai NoTingkat KualitatifTingkat Kuantitatif1Sangat Sesuai>3 52Sesuai>1 33Tidak Sesuai1Indeks Skala Penilaian Kriteria Desa JeflioSumber : Sumaatmaja

keterangan Penilaian :Sangat Sesuai ( >3 5 ): Apabila Indikator yang dinilai dianggap memiliki kriteria sangat sesuaiSesuai ( >1 3 ): Apabila Indikator yang dinilai dianggap memiliki kriteria sesuaiTidak Sesuai ( 1 ): Apabila Indikator yang dinilai dianggap memiliki kriteria tidak sesuaiAnalisis SWOT.Metode analisis SWOT adalah untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan suatu strategi pengembangan. Variabel dan Indikator Penilaian Kriteria Desa Jeflio

Sumber : Gunn dalam (Damanik.dkk 2006 : 66}Variabel yang digunakan dalam analisis untuk mengetahui potensi pada kawasan wisata.NoVariabelIndikatorNilaiBobotHasil1Atraksi AlamKeindahanKeunikanKealamian2Atraksi BudayaKeunikanSosial3AksesibiltasWaktu PencapaianKondisi JalanModa AngkutanJarak Pencapaian4Usaha JasaPenginapanRumah Makan5Informasi WisataBuku Panduan WisataPemandu Wisata6PromosiPublisitasEfektivitas7Komitmen Pelaku WisataDukungan Berbagai SektorSikap Masyarakat lokal terhadap pengembangan Ekowisata KERANGKA

PIKIR

BAB IVGambaran Umum Wilayaha. Tinjauan Umum Kab. Sorong Berdasarkan Peta Rupa Bumi BAKOSURTANAL skala 1 : 250.000, wilayah Kabupaten Sorong tersebut secara geografis terletak di antara : 130o 40 49 132o 13 48 BT dan 00o 33 42 01o 35 29 LS. 19 distrik dengan 18 kelurahan dan 149 desa/kampung. Luas wilayah Kabupaten Sorong adalah sekitar 13.063 km2 yang terbagi dalam wilayah daratan seluas 8.457 km2 dan wilayah lautan seluas 514.636,39 Ha atau 5.146,36 km2

Sebelah utara berbatasan dengan Samudera Pasifik dan Selat Dampir, Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Tambrauw dan Kabupaten Sorong Selatan , Sebelah selatan berbatasan dengan Laut SeramSebelah barat Kota Sorong, Kab.Raja Ampat dan Laut Seramiklim Kabupaten Sorong memiliki iklim tropis yang lembab dan panas. 30,90C dan suhu minimal 24,70C. Sedangkan kelembaban udara bervariasi 81 85 %.Berdasarkan bentuk permukaan bumi Kabupaten Sorong bergelombang dan pegunungan mencapai luas 60 % dari luas wilayah kabupaten Sorong Bagian terbesar atau mayoritas tekstur tanah Kabupaten Sorong adalah tekstur halus sementara tekstur sedang dan kasar relative kecil.Inceptisol, Litosol dan Regosol, Latosol (Ultisol) dan Laterik (Oksisol), Molisol, Aluvial dan Gambut,Tanah Salina tau tanah garaman Penduduk Kabupaten Sorong secara sosial budaya terdiri atas penduduk asli dan pendatang suku terdiri dari Suku Moi, Suku Maybrat, Suku Inanwatan, Suku Tehit

Sementara penduduk pendatang berasal dari 2 kelompok utama, yaitu: transmigran dan bukan transmigran. Penduduk transmigran telah bermukim sejak sekitar 1980-anKlimatologiTopografiJenis TanahSosial BudayaFISIK WILAYAHNoJenis Obyek WisataLokasi1.

2.Wisata BahariPantai Mailan Pantai KatapopPantai WalioPantai MoraidMalaumkartaPeraiaran SegetPulau JeflioPulau UmWisata AlamAir Terjun KlabotTaman Hutan KlamonoSungai Air PanasDistrik MakbonDistrik SalawatiDistrik SegetDistrik MoraidDistrik MakbonDisrik SegetDistrik MayamukDistrik Makbon

Distrik KlabotDistrik KlamonoDistrik SayosaSumber : Dinas Pariwisata Kab. Sorong Tahun 2013Jenis Obyek Wisata di Kabupaten SorongTahun 201320Gambaran Umum Distrik Mayamuk

Distrik Mayamuk merupakan salah satu dari 18 kecamatan / distrik di Kabupaten Sorong. luas wilayah di Distrik Mayamuk ialah 9.520,38 Ha.

Desa Makotyamsa memiliki luas wilayah terbesar yaitu 2.507 Ha, terluas kedua adalah Desa Klasmelek dengan luas wilayah 1.893,51 ha , sedangkan luas wilayah yang terkecil adalah Desa Arar dengan luas wilayah 49,51 ha.

Sebelah Utara : Distrik Mariat, Aimas dan KlayliSebelah Selatan: Distrik Salawati dan Salawati TimurSebelah Timur: Distrik Klamono

Sebelah Barat: Selat Dampir

Sumber : Distrik Mayamuk Dalam Angka 2013Mengikuti suhu dan klim pada umumnya di distrik mayamuk sama pada iklim Kabupaten Sorong memiliki iklim tropis yang lembab dan panas. 30,90C dan suhu minimal 24,70C. Sedangkan kelembaban udara bervariasi 81 85 %.di Distrik Mayamuk sebagian besar berada di wilayah Dataran sebanyak 8 dari 8 Desa. Dengan rata-rata ketinggian wilayah 2 meter dari permukaan lautpada Distrik Mayamuk di klasifikasikan kedalam jenis tanah Aluvial dan Gambut, sedangkan jenis bantuannya meliputi jenis batuan endapan dan batuan beku/vulkanik.Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan bahwa lokasi studi berada dekat dengan sungai Warsamson. Rata-rata masyarakat menggunakan Air sumur untuk mandi cuci dan keperluan sehari-hari, dengan kedalam air tanah antara 3 - 20 M. sedangkan PDAM berasal dari Sungai Warsamson , Sungai Mega dan Sungai Kwoor.

KlimatologiTopografiJenis TanahHidrologiFISIK WILAYAHKependudukanNoDistrik / KecamatanJumlah Penduduk1Makotyamsa1.6792Makbalim2.4973Jeflio6854Makbusun3.7985Arar6366Klain4367Klasmelek6138Wen260Total10.289Jumlah penduduk Distrik Mayamuk tahun 2012 berdasarkan Proyeksi Juni 2012 mencapai 10.289 jiwa yang terdiri dari 5.421 penduduk laki-laki dan 4.868 penduduk perempuan. Jumlah penduduk terbanyak di Kelurahan Makbusun, yaitu sebanyak 3.798 jiwa dan Kelurahan Makbalim, yaitu sebanyak 2.497 jiwaPenduduk Distrik Mayamuk bercirikan pada budaya agraris. Distrik Mayamuk merupakan masyarakat yang majemuk, hal ini disebabkan karena letak kabupaten Sorong yang merupakan jalur lintas beberapa kecamatan dan merupakan pesisir pantai. Ada dua suku yang berada pada distrik Mayamuk yaitu Suku Moi dan Suku Inanwatan.Sosial BudayaSumber : Distrik Mayamuk Dalam Angka 2013Luas wilayah 2.552 km2 atau sekitar 255,20 Ha dengan jumlah penduduk 685 Jiwa

Sebelah Utara : Desa WenSebelah Selatan : Distrik Salawati Sebelah Timur : Desa Makbalim dan Desa MakotyamsaSebelah Barat : Selat DampirDesa Jeflio sebagai salah satu desa di Distrik Mayamuk. jarak dari Ibukota Kabupaten Yaitu Aimas adalah 10 Km sedangkan dari Distrik Mayamuk berjarak 5 Km. Gambaran Khusus Kawasan Wisata Desa Jeflio Letak dan Batas Adminsitrasi

b. Topografi dan Kemiringan Lerengmerupakan daerah pantai yang sebagian besar berbentuk dataran serta ketinggian wilayah 2 meter dari permukaan laut dengan kemiringan lereng 0 8 %.c. Geologi dan Jenis TanahKeadaan struktur tanah dan batuan di klasifikasikan kedalam jenis tanah Aluvial dan Gambut, dan batuannya meliputi jenis batuan endapan dan batuan beku/vulkanik.Aspek Fisik Dasard. KlimatologiBerdasarkan dari stasiun Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) sorong, pada Distrik Mayamuk suhu udara adalah 30,90C dan suhu minimal 24,70C. Sedangkan kelembaban udara bervariasi 81 85 %.Berdasarkan catatan tahun 2006, curah hujan rata-rata perbulan sebesar 195,4mm dan banyaknya hari hujan rata-rata sebesar 13 hari. Kejadian hujan terbanyak pada bulan januari, dengan jumlah hari hujan 27 hari. Intensitas penyinaran matahari rata-rata adalah 59,0% dan tekanan udara antara 1.009,6MB.KependudukanJumlah penduduk Desa Jeflio pada tahun 2008 sebanyak 545 Jiwa dan mengalami peningkatan hingga di tahun 2011 menjadi 651 jiwa,Sumber : Kantor Distrik Mayamuk 2013NoTahunJumlah Penduduk (jiwa)Pertambahan(jiwa)12008545-2200958540320106031842011651485201268534Jumlah140Jumlah Penduduk Menurut Jenis KelaminPada Tahun 2012 berjumlah 685 jiwa yang terdiri dari laki-laki berjumlah 413 jiwa dan perempuan berjumlah 272 jiwa.Sumber : Kantor Distrik Mayamuk Tahun 2013

Jumlah PendudukMenurut Mata Pencaharian

Pola Penggunaan LahanPola Penggunaan Lahan di Desa Jeflio Tahun 2012NoPenggunaan LahanLuas (Ha)Persentase (%)1Permukiman5,471,142Perdagangan0,040,013Penginapan0,600,264Open Space0,530,205Hutan217,0985,066Hutan Bakau16,226,357Pantai15,045,898Tempat Parkir0,210,089Perkebunan1,820,71Jumlah255,20100Sumber : Kantor Distrik Mayamuk 2013

Akses Melalui DaratAkses Melalui LautAksesibilitasJangkauan ke lokasi obyek dapat menggunakan kendaraan umum baik dengan kendaraan roda dua maupun roda empat dengan jarak dari pusat kota20km dan waktu tempuh 30 menit.Keadaan Sarana Desa JeflioFasilitas Pendidikan : (SD) 1 unit dan (SMP) 1 unitFasilitas Kesehatan : Puskesmas Pembantu (Pustu) 1 unit, dan Posyandu 1 unitFasilitas Peribadatan : Gereja yang berjumlah 1 unit, dan Mushola 1 unitKondisi Prasarana Desa JeflioJaringan jalan : Kondisi jaringan jalan cukup baik dan arus pergerakan kendaraan yang cukup lancar dengan jenis jalan AspalJaringan Drainase : Sistem jaringan drainase terbuka yang terdiri dari drainase primer dan sekunderJaringan Air Bersih : sebagian besar menggunakan PDAM dan sumur galianJaringan Listrik : sudah mampu melayani dengan baik, namun terkadang mengalami gangguan teknisJaringan Persampahan : sistem pengolahannya terdiri dari beberapa tahap yaitu pewadahan, pengumpulan, dan pemindahan ke tempat Pembuangan sementara (TPS) / Kontainer kemudian menuju ke tempat pembuangan akhir (TPA) dengan menggunakan kendaraan pengangkut sampah.Jaringan Telepon : terdapat PT. Telkom dan jaringan telepon seluler yang telah banyak berkembangSarana & Prasarana Penunjang WisataAkomodasi : terdapat 1 coutage yang dikelola oleh pemerintah, dan 1unit penginapan yang di kelola oleh pihak swasta.Rumah Makan : terdapat 2 unit restoran/rumah makan yang permanen dan 4 rumah makan semi permanen yang terletak di sekitar lokasi wisata di desa JeflioGazebo :terdapat 5 gazebo yang terdapat pada pinggiran pantaiPotensi dan Daya Tarik Wisata di Desa JeflioAtraksi AlamPantai Jeflio

Panorama Bawah Lautkondisi krang yang baik dengan presentase 49,5 81,5 %, dengan tutupan karang kategoriPectinia dan di dominasi oleh kategori Acropora dengan presentase tutupan yaitu 56%. Dari hasil tersebut menunjukkan presentase tutupan karang yang sangat baik untuk pengembangan kegiatan wisata selam dan SnorkelingFlora dan FaunaFlora berupa : vegetasi hutan bakau atau hutan mangrove hutan lebat yang mendominasi Desa Jeflio sedangkan fauna :memiliki jenis hewan adalah burung pelagis, penggunting laut belang dan cikalang kecil.Berupa Atraksi budaya yang dilakukan pada saat upacara perkawinan, hari besar, dan juga penyambutan orang penting yang berkunjung di desa Jeflio seperti Suling Tambur dan Yosim Pancar (Yospan).Atraksi budaya

Peta Sebaran WisataJumlah Kunjungan WisataFaktor angkutan sangat menentukan antara jarak dan waktu dalam perjalanan sehingga merupakan salah satu unsure utama langsung dalam tahap dinamis gejala gejala pariwisataNoTahunJumlah Wisatawan (Jiwa)Jumlah (Jiwa)Perkembangan(Jiwa)DomestikMancanegara120095.22235.225220105.3285.328103320115.6755.675347420125.90135.904229520135.78155.786- 188Rata-rata5.52725.529122.75Sumber : Kantor Pariwisata Kabupaten Sorong Tahun 2013Promosi WisataKomitmen Pelaku WisataPromosi wisata pantai Jeflio pada Desa Jeflio sudah ada tetapi masih memakai media konvensional yaitu seperti brosur atau leafletDukungan Pemerintah seperti dana pengembangan wisataPartisipasi Masyarakat Dalam Pemeliharaan Obyek Wisata Pantai JeflioBAB VHasil Dan Pembahasan

Analisis Kebijakan Pengembangan PariwisataProgram pemasaran pariwisata daerahProgram pengembangan produk wisata Pengembangan obyek-obyek wisata alam, budaya dan sejarahPeningkatan informasi promosi wisata alam dan wisata bahariPengembangan obyek wisata dan daya tarik wisata alamPembangunan taman-taman rekreasi dan tempat-tempat hiburan yang tersebarProgram pendidikan, pelatihan dan penyuluhan pariwisataProgram pembinaan dan pengembangan kebudayaan dan keseniaan daerahrencana pembangunan Pariwisata 5 (lima) tahun, Kabupaten Sorongkebijakan menjadi penentu dan pedoman teknis untuk melakukan pembangunan baik fisik maupun pembangunan non fisik maupun pembangunan obyek wisata Kabupaten Sorong lebih terarah dan terencana.Analisis Karakteristik Fisik Kawasan Berdasarkan hasil data sekunder, pada kawasan studi memiliki merupakan daerah pantai yang sebagian besar berbentuk dataran serta ketinggian wilayah 2 meter dari permukaan laut. Dengan wilayah yang datar pada lokasi studi, merupakan salah satu penentu dalam mendistribusiksn pola pemanfaatan ruang yang akan berlangsung diatasnyaKondisi jenis tanah dan batuan di desa jeflio sangat mendukung dengan adanya kondisi jenis tanah dan batuan yang baik untu di kembangkan jenis ini berada pada daerah datar, maka kawasan ini dapat menerima kegiatan pembangunan sarana dan prasarana wisata pada desa Jeflio.Keadaan Hidrologi di desa Jeflio berdasarkan debit air yang ada pada musim hujan dan musim kemarau tidak mengalami perubahan yang besar karena desa Jeflio berada dekat dengan sungai Warsamson dan mengandalkan kemampuan air bersih yang terdapat dalam tanah yang kedalamannya 3-5 meterTopografiJenis TanahHidrologiiklim pada wilayah studi sangat memungkinkan peningkatan frekuensi kunjungan wisatawan dari tahun ketahun di desa Jeflio karena Suhu udara pada kawasan ini berada suhu yang sedang dengan tingkat penyinaran matahari berkisar pada 59%, sedangkan curah hujan tertinggi 13 hari dan terendah 27 hari. Iklim34Analisis Sosial dan BudayaKependudukanAnalisis Aspek BudayaAnalisis Aspek Ekonomi

Perkembangan jumlah penduduk pada Desa Jeflio setiap tahun terus mengalami peningkatanUntuk menunjang perkembangan Ekowisata diperlukan suatu usaha unutuk mengemas berbagai potensi alamnya yang dimiliki untuk pemenuhan permintaan pasar local maupun global selain potensi alam masih terdapat jenis wisata budaya sperti tarian adat (suling tambur dan yospan untuk menjemput para tamu khusus dan penting), pembuatan gelang, tas khas papua dan makanan khas daerah dengan tradisi kebudayaann seperti ini dapat dijadikan atraksi budaya sehingga perpaduan antara wisata alam dan budaya sejalan dan berkelanjutandampak terhadap perekonomian daerah tujuan wisata, sektor pariwisata merupakan system kegiatan ekonomi yang prospektif pada masa yang akan datangAnalisis Aksesibilitas Aksesibilitas merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk sampai diobyek wisata dimanana aksesibilitas yang kurang memadai akan mejadi hambatan bagi pengembangan kawasan wisatakawasan wisata pada desa Jeflio terletak pada jalan poros. Ini menandakan bahwa aksesibilitas menuju kawasan ini sangat mudah dijangkau, melalui darat dan laut, sedangkan jalan pada kawasan / Iingkungan pada lokasi studi masih berupa pengerasan, dan perlu untuk dilakukan perbaikanAnalisis Prasarana PendukungPada Kawasan Wisata desa Jeflio masih ada beberapa yang belu tersedia. Maka pengembangan prasarana pada Kawasan Wisata Desa Jeflio perlu dipertimbangkan mengingat sistem tersebut merupakan bagian terpenting dalam pemenuhan para wisatawan. Prasarana yang diadakan akan disesuaikan dengan upaya pengembangan kawasan yang mengarah pada skala pelayanan lokal dan internasional Jaringan JalanJaringan DrainaseJaringan Air BersihJaringan PersampahanJaringan ListrikJaringan Telepon

Tinjauan Potensi Pengembangan Ekowisata di desa Jeflio Atraksi alamAtraksi BudayaAksesibilitasUsaha JasaInformasi WisataPromosiKomitmen Pelaku Wisata

Analisis Potensi Pengembangan Ekowisata Pantai JeflioUntuk mengetahui potensi pengembangan ekowisata pantai Jeflio maka memperhatikan beberapa variabel dan indikator dalam penentuan potensi pengembangan ekowisata Pantai Jeflio.

dilakukan proses penilaian dengan menggunakan indeks bobot kualitatif dan kuantitatif setiap indikator setiap indikator yang potensial untuk dilakukan pengembangan Tabel Parameter Potensi Ekowisata Di Desa JeflioSumber : Hasil Analisis PenelitianTahun 2014NoKriteriaNilaiBobotSkoring1Atraksi Alam5505 x 0,5 = 2,52Atraksi Budaya5105 x 0,1 = 0,53Aksesibiltas3103 x 0,1 = 0,34Usaha Jasa3103 x 0,1 = 0,35Informasi Wisata353 x 0,05 = 0,156Promosi353 x 0,05 = 0,157Komitmen Pelaku Wisata3103 x 0,1 = 0,3Jumlah Total1004,2NoTingkat KualitatifTingkat Kuantitatif123Sangat SesuaiSesuaiTidak Sesuai>3 5>1 31Dari penilaian potensi masing-masing variabel diatas dapat diketahui besar potensi dari setiap indikator yang ada, untuk menilai kemampuan kawasan wisata yang dapat dikembangkan menjadi kawasan ekowisata dapat diuji melalui metode penilaian yang di dasarkan pada standar indeks bobot kualitatif dan kuantitatifSumber : Sumaatmaja

Standar Indeks Bobot Kualitatif dan KuantitatifBerdaskan Parameter Potensi Ekowisata Desa JeflioBerdasarkan analisis pembobotan diatas, jumlah yang didapatkan 4,2 maka dapat diketahui hasil pembobotan berada pada level > 3 - 5 yang berindikasi bahwa potensi yang dimiliki kawasan wisata adalah sangat sesuai dengan kriteria Ekowisata, sehingga dapat diketahui bahwa potensi kawasan wisata di Desa Jeflio mendukung untuk dikembangkan menjadi ekowisata.Kriteria Pembagian ZonasiJenis Atraksi yang dimilikiKondisi fisik kawasanAksesibilitas Daya dukung lahan untuk peruntukan fasilitascriteria dasar Faktor keamanan/keselamatan Mempertimbangkan faktor pelestarian lingkungan dukung dengan keamanan, ketertiban, kebersihan, kesejukan, keindahan, keramahan, dan kesanMemberikan kemudahan-kemudahan Pewadahan kegiatan Pendekatan terhadap lingkungan masyarakat

Zona I merupakan kawasan utamaZona II merupakan kawasa antaraZona III merupakan kawasan pendukungZona IV merupakan kawasan penunjang

Peruntukan nyaZonasi Kawasan Ekowisata

Arahan Pengembangan Kawasan Ekowisata Zona I

Arahan Pengembangan Kawasan Ekowisata Zona II

Arahan Pengembangan Kawasan Ekowisata Zona III

Arahan Pengembangan Kawasan Ekowisata Zona IV

SWOT Strategi Pengembangan Kawasan Ekowisata Desa Jeflio

Posisi berada pada sumbu X = 1,06 dan sumbu Y = 1,28, jadi posisi pada kuadran I. Strategi yang digunakan dan diprioritaskan yaitu strategi SO (Rumusan Strategi adalah Memaksimalkan Kekuatan dengan memanfaatkan Peluang).

Internal EksternalSTRENGTH (S) (Kekuatan)Memiliki potensi alam yang memiliki daya tarik wisata.Habitat dan ekosistem yang dijaga kelestariannya.Sosial budaya dan adat istiadat masyarakat setempat yang masih dijaga.Kondisi alam yang masih terjagaSebagai kekuatan ekonomi yang. menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal.Adanya kebijaksaan dari pemerintah mengenai pengembangan kawasan ekowisata.WEAKNESES (W)(Kelemahan)Potensi alam yang memiliki daya tarik wisata belum terlalu dioptimalkan.Kurangnya sarana dan prasarana ekowisata yang memadai.Merupakan tanah adat.SDM lokal yang masih rendahKurangnya promosi kawasan ekowisata.OPPORTUNITIES (O) (Peluang)Potensi yang dimiliki sangat besar untuk dikembangkanMeningkatkan PAD (pendapatan asli daerah).Dapat dijadikan lapangan pekerjaan untuk masyarakat setempat.Adanya UU dan Perda yang mengatur.Keinginan pemerintah untuk melakukan pengembangan di sektor pariwisata.STRATEGI S-OMenjaga dan melestarikan potensi terumbu karang dan hutan mangrove pada zona inti kawasan ekowisataMemberikan penyuluhan kepada masyarakat setempat akan pentingnya menjaga lingkungan pada kawasan ekowisataMemanfaatkan masyarakat setempat sebagai pengawas / penjaga kawasan pengembangan ekowisata Memanfaatkan kebijakan pemerintah untuk menjaga melestarikan dan mengembangkan kawasan ekowisata Memanfaatkan potensi ekowisata sebagai ruang usaha guna mengoptimalkan pendapatan asli daerah (PAD)Menggunakan sumberdaya lokal dalam penyerapan tenaga kerjaSTRATEGI W-OMengoptimalkan potensi alam yang dimiliki.Meningkatkan sarana dan prasarana pendukung berdasarkan potensi yang dimiliki.Menjadikan UU dan Perda sebagai landasan hukum dalam menjaga, mengelola dan mengatur habitat dan ekosistemnya dengan potensi pariwisatanya.Meningkatkan SDM lokal dengan melakukan pelatihan-pelatihan oleh instansi terkait.Mengoptimalkan kegiatan Ekowisata tanpa intervensi terhadap tanah adatMemaksimalkan promosi kawasan wisata melaui iklan koran, TV, website, dll. THREAT (T) (Ancaman)Berdampak adanya kemungkinan pengrusakan lingkungan alami akibat dari pembangunan fisik pada kawasan ekowisata.Kemungkinan masuknya budaya asing yang bertentangan dengan budaya setempat.Keamanan dan kenyamanan yang belum terjamin.STRATEGI S-TMemberikan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan.Mempertahankan budaya asli daerah.Memberikan sanksi yang tegas terhadap oknum-oknum yang melakukan pelanggaran di dalam kawasan ekowisata yang merusak habitat dan ekosistemnya.STRATEGI W-TPeningkatan SDM yng berada didalam kawasan ekowisata agar tetap melestarikan dan melindungi SDA.Pemberdayaan masyarakat untuk menjaga kawasan ekowisata.Mempertahankan keragaman dan kebudayaan (crir khas), keramah tamahan masyarakat bagi wisatawan.Strategi SOMenjaga dan melestarikan potensi terumbu karang dan hutan mangrove pada zona inti kawasan ekowisataMemberikan penyuluhan kepada masyarakat setempat akan pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan pada kawasan ekowisata terutama pada zona inti.Menggunakan sumberdaya lokal atau masyarakat setempat dalam penyerapan tenaga kerja sebagai pengawas / penjaga kawasan pengembangan ekowisata.Meningkatkan hubungan kerja sama antara masyarakat dan pemerintah untuk menjaga dan melestarikan zona inti pada kawasan ekowisata.Memanfaatkan kebijakan pemerintah untuk menjaga, melestarikan dan mengembangkan kawasan ekowisata Memanfaatkan potensi ekowisata sebagai ruang usaha guna mengoptimalkan pendapatan asli daerah (PAD)Pemerintah membuat program program untuk menjaga dan melestarikan kawasan ekowisata

BAB VIArahan pengembangan kawasan ekowisata untuk desa Jeflio menggunakan konsep pembagian zonasi zonasi yang terdiri dari Zona I sebagai zona inti yang diarahkan untuk wisata bahari dengan aktifitas rekreasi berupa mandi, berenang, bermain, menikmati panorama, berfoto, menyelam, snorkeling dan konservasi serta tetap dijaga kelestarian hutan mangrove dan terumbu karang. Zona II sebagai zona yang dia arahkan pengembangannya untuk melindungi kawasan utama/inti agar kawasan inti tidak terganggu dan rusak oleh pembangunan dan pengembangan. Zona III pendukung kegiatan di dalamnya yaitu fasiltas pendukung, permukiman, hutan dan perkebunan campuran. Pengembangan zona ini diarahkan untuk berbagai fasilitas yang dibutuhkan wisatawan sedangkan pada areal hutan diperuntukkan sebagai kawasan lindung. Zona IV sebagai zona penunjang yang diarahkan untuk menunjang kawasan ekowisata pada desa Jelfio.

Berdasarkan hasil analisis SWOT tentang rumusan strategi Pengembangan Kawasan Ekowisata Desa Jeflio adalah sebagai berikut:Menjaga dan melestarikan potensi terumbu karang dan hutan mangrove pada zona inti kawasan ekowisataMemberikan penyuluhan kepada masyarakat setempat akan pentingnya menjaga lingkungan pada kawasan ekowisataMenggunakan sumberdaya lokal atau masyarakat setempat dalam penyerapan tenaga kerja sebagai pengawas / penjaga kawasan pengembangan ekowisata.Memanfaatkan kebijakan pemerintah untuk menjaga, melestarikan dan mengembangkan kawasan ekowisata Memanfaatkan potensi ekowisata sebagai ruang usaha guna mengoptimalkan pendapatan asli daerah (PAD)Mengoptimalkan dukungan pada potensi ekowisata sebagai kekuatan ekonomi yang menciptakan lapangan pekerjaan dan layanan bersifat aglomerasi melalui instansi pengelolaan.KESIMPULANSARANperlu adanya pemanfaatan potensi secara optimal, sehingga kedepannya dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisataPeningkatan sumber daya manusia baik itu pengelola, masyarakat lokal yang terdapat di kawasan dan seluruh stakeholder dengan memberikan pelatihan-pelatihan ataupun seminar-seminar yang berkaitan dengan Pariwisata.Penerapan sanksi yang tegas dan pengawasan yang ketat terhadap pelanggar aturan UU dan Perda Kabupaten Sorong. Promosi akan potensi ekowisata oleh berbagai pihak, baik itu pemerintah, maupun pengelola.NoDesaJenis KelaminJumlah

Laki-LakiPerempuan

1Jeflio272413685

Jumlah 272413685

NoMata PencaharianJumlah(Jiwa)Persentase(%)

1Nelayan4020,63

2Pegawai Negeri Sipil8526,98

3Montir30,95

4Bidan 30,95

5Pedagang106,34

Lain-lain14843,8

Jumlah 315100