ppt revisi 1

40
PENALARAN LOGIKA Home Group 4: 1.Astrid Astari 2.Ghanis Mahdiana 3.Haqqyana 4.Ibnu Maulana 5.Nindya Bestari 6.Rizal Putra Munthe

Upload: kakeketjeng

Post on 03-Aug-2015

123 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: ppt revisi 1

PENALARAN LOGIKA

Home Group 4:1.Astrid Astari2.Ghanis Mahdiana3.Haqqyana4.Ibnu Maulana5.Nindya Bestari6.Rizal Putra Munthe

Page 2: ppt revisi 1

Penalaran Logika

Penalaran Deduktif Penalaran Induktif

Argumen yang mendasarkan kesimpulannya harus dengan mengikuti premis-premis (necessarily follows the premises)

Argumen yang mendasarkan kesimpulannya kemungkinan mengikuti premis- premis (probably follows from the premisses)

Page 3: ppt revisi 1

Apa itu penalaran deduktif ?

Page 4: ppt revisi 1

penalaran dari suatu fakta yang umum ke fakta yang spesifik.

Page 5: ppt revisi 1

Tiga bentuk pemikiran deduktif yang valid: 1. Penalaran langsung (Modus Ponens) Apabila pernyataan “Jika P, maka Q” benar, dan P

benar, maka Q benar. 2. Penalaran tidak langsung (Modus Tollens) Apabila pernyataan “Jika P, maka Q” benar dan Q

salah, maka P salah. 3. Silogisme Apabila pernyataan “Jika P, maka Q” benar, dan “Jika

Q, maka R” benar, maka “Jika P, maka R” benar.

Page 6: ppt revisi 1

Apa itu penalaran induktif?

Page 7: ppt revisi 1

Penalaran induktif adalah tipe penalaran yang berawal dari sekumpulan contoh fakta spesifik menuju kesimpulan umum.

Page 8: ppt revisi 1

Bentuk penalaran induktif

Page 9: ppt revisi 1

Kaitan antara penalaran deduktif dan induktif

Penalaran Induktif

hipotesis

Observasi

Penalaran Deduktif

Observasi

hipotesis

Observasi lanjutan dan/atau

eksperimen

TEORI

Page 10: ppt revisi 1

Organisasi dan visualisasi data

Page 11: ppt revisi 1

• Ilmu yang berkaitan dengan pengumpulan, pengorganisasian, analisis, dan penyimpulan informasi atau data untuk mengetahui dan memahami dunia di sekitar kita disebut statistik.

• Belajar data (statistik) dapat dibagi menjadi dua:

1.Statistik deskriptif: mengumpulkan, mengorganisasi, menganalisis, dan mempresentasikan data. Inti dari statistik deskriptif adalah tabel data, grafik, dan perhitungan kuantitas seperti nilai rata-rata.

2.Statistik inferensial: menyimpulkan, memutuskan, dan memprediksi sesuatu berdasarkan data.

Page 12: ppt revisi 1

Pengorganisasian data

Distribusi frekuensiDistribusi frekuensi kelompok

Page 13: ppt revisi 1

Bagaimana cara memvisualisasikan data?

Page 14: ppt revisi 1

Distribusi Data

Distribusi data simetriDistribusi data tak simetri

Suatu distribusi data dapat diwakili dengan dua parameter yaitu ukuran pusat kecondongan dan deviasi standar.

Page 15: ppt revisi 1

•Ukuran pusat kecondongan merupakan nilai rata-rata dari suatu set data. •Nilai ini dapat dinyatakan dalam mean, median, mode, dan midrange. •Kita harus memilih nilai rata-rata yang tepat untuk mewakili suatu set data.

Page 16: ppt revisi 1

•Ukuran penyebaran data dinyatakan dalam deviasi standar. •Pada distribusi normal (simetri) nilai mean, median, dan modus adalah sama dan terletak di tengah distribusi data, sedangkan untuk distribusi tak simetri, ketiga nilai tersebut berbeda.

Page 17: ppt revisi 1

nama pekerjaan ayah ijazah terakhir ayah biaya hidup bulanan (biaya kos) asal kelahiran ayah

cindy wiraswasta S1 3,5 juta jakarta

meychel pensiun S1 1,25 juta toraja

dodo PNS S1 1,85 juta medan

yosia wiraswasta S1 2,3 juta semarang

retno dokter S2 1,4 juta padang

denis usahawan STM 1 juta bangka

amira pegawai swasta S2 3 juta jakarta

idam PNS S2 2,5 juta lampung

deira dosen S2 3 juta palembang

mario pegawai swasta S1 1,5 juta jakarta

aries dosen S3 1,5 juta lampung

habibah wiraswasta SMA 2 juta kalimantan selatan

iqbal wiraswasta S1 2,5 juta medan

irfan pegawai swasta S1 2,5 juta jakarta

aulia pegawai swasta STM 810 ribu medan

gian wirausaha S2 1,7 juta padang

ghanis paramedis S1` 1,5 juta lumajang

ibnu PNS S1 800 ribu cirebon

nindya dosen S3 3 juta tanjung pinang

nur wiraswasta SMA 2 juta jakarta

evania pegawai BUMN S2 2 juta jakarta

erwin pedagang SMP 1 juta singkawang

arsa pegawai swasta S1 3 juta jakarta

martha wiraswasta SMA 1,5 juta sumatera utara

rebecca pegawai swasta S3 3 juta sumatera utara

ismail PNS S2 1,8 juta jogjakarta

miranti dokter S1 1,9 juta tegal

sabrina konsulta S1 1 juta bekasi

ana pensiun S2 1,5 juta madura

Page 18: ppt revisi 1

Metode Survey yang DigunakanDilakukan survey terhadap 29 orang

mahasiswa secara w.awancara. Karena metode wawancara cukup efektif dan sangat efisien.

Page 19: ppt revisi 1

Jumlah Populasi SurveiTotal mahasiswa yang kami survei adalah

29 orang.

Page 20: ppt revisi 1

Asal Kelahiran Bapak

Frekuensi

Jakarta 7

Jawa Timur 2

Jawa Barat 2

Jawa Tengah 2

D.I Yogyakarta 1

Lampung 2

Riau 1

Bangka Belitung 1

Sumatera Selatan 1

Sumatera Barat 2

Sumatera Utara 5

Kalimantan Barat 1

Kalimantan Selatan 1

Sulawesi Selatan 1

Page 21: ppt revisi 1

Peubah dari seri data tersebut adalah :Peubah terikat : survey terhadap 29

mahasiswaPeubah bebas : kota kelahiran ayah

mahasiswa

Page 22: ppt revisi 1
Page 23: ppt revisi 1

Pusat KecondonganPusat kecondongan berdasarkan data yang

diperoleh melalui hasil survei bertitik berat pada kota jakarta sebagai kota yang sebagian besar ayah dari mahasiswa dilahirkan di sana

Page 24: ppt revisi 1

Kesimpulan24,1% dari ayah mahasiswa lahir di ibu

kota negara, yaitu Jakarta. Sedangkan 75,9% sisanya lahir di beberapa kota yang menyebar di kawasan Indonesia.

Page 25: ppt revisi 1

Pekerjaan Bapak Frekuensi

Dosen 3

Karyawan BUMN 1

PNS 4

Konsultan 1

Swasta 6

Dokter/Paramedis 3

Wiraswasta 9

Pensiunan 2

Page 26: ppt revisi 1

Peubah dari seri data tersebut adalah :Peubah terikat : survey terhadap 29

mahasiswaPeubah bebas : pekerjaan ayah mahasiswa

Page 27: ppt revisi 1
Page 28: ppt revisi 1

Pusat KecondonganPusat kecondongan berdasarkan data yang

diperoleh melalui hasil survei bertitik berat pada pekerjaan menjadi wiraswasta dimana presentase pekerjaan dari ayah mahasiswa yang terbesar terletak pada wiraswasta

Page 29: ppt revisi 1

KesimpulanSebanyak 31% dari ayah mahasiswa

bekerja sebagai wiraswasta, 20,7% bekerja sebagai pegawai swasta, 13,8% bekerja sebagai PNS, sedangkan 34,5% bekerja sebagai lain-lain (menyebar di beberapa jenis pekerjaan)

Page 30: ppt revisi 1

Pendidikan Terakhir Bapak

Frekuensi

SMP 1

SMA/Sederajat 5

S1 12

S2 8

S3 3

Page 31: ppt revisi 1

Peubah dari seri data tersebut adalah :Peubah terikat : survey terhadap 29

mahasiswaPeubah bebas : pendidikan terakhir ayah

mahasiswa

Page 32: ppt revisi 1
Page 33: ppt revisi 1

Pusat KecondonganPusat kecondongan berdasarkan data yang

diperoleh melalui hasil survei bertitik berat pada prosentase terbesar dari hasil pendidikan terakhir ayah mahasiswa yakni S1.

Page 34: ppt revisi 1

KesimpulanSebanyak 17,2% merupakan tamatan SMA

Sederajat, 41,4% merupakan tamatan S1, 27,6% merupakan tamatan S2, sedangkan 13,8% sisanya merupakan tamatan di jenjang pendidikan lainnya.

Page 35: ppt revisi 1

Biaya Hidup Bulanan

Frekuensi

Rp.500.000-Rp.1.000.000 5

Rp.1.100.000-Rp.1.500.000 8

Rp.1.600.000-Rp.2.000.000 7

Rp.2.100.000-Rp.2.500.000 4

Rp.2.600.000-Rp.3.000.000 4

Rp.3.100.000-Rp.3.500.000 1

Page 36: ppt revisi 1

Peubah dari seri data tersebut adalah :Peubah terikat : survey terhadap 29

mahasiswaPeubah bebas : biaya hidup bulanan

mahasiswa

Page 37: ppt revisi 1
Page 38: ppt revisi 1

Pusat KecondonganPusat kecondongan berdasarkan data yang

diperoleh melalui hasil survei bertitik berat pada biaya hidup yang memiliki presentase terbesar yakni terletak pada skala Rp.1.100.000-Rp.1.500.000

Page 39: ppt revisi 1

Kesimpulan Sebanyak 27,5% mahasiswa memiliki

biaya bulanan perbulan sebesar Rp. 1.100.000,00-Rp. 1.500.000,00. sebanyak 24,1% memiliki biaya perbulan sebesar Rp.1.600.000-Rp.2.000.000 dan sebanyak 48,4% lainnya memiliki biaya perbulan di atas atau dibawah rataan tersebut

Page 40: ppt revisi 1

K. Kesimpulan dari setiap seri data:

1.Dapat disimpulkan bahwa rata-rata pendidikan terakhir orang tua pada kelas MPKT-B adalah lulusan S1.

2.Rata-rata biaya hidup mahasiswa pada kelas MPKT-B adalah 1,8 juta

3.Dan asal kelahiran ayah tidak dapat disimpulkan karena sumber data yang jumlahnya berbeda-beda