ppt motivasi
TRANSCRIPT
KELOMPOK III
AHMAD FADLI SILAENDESI CRHISTINA PANJAITANFITRAH SYAIFULLAH IKA NURJANNAH SIRAITKHAIRUNNISA PADANGLELY SAFITRI RITONGANAMIRA AFIAT AYUPARNO. S. MAHULAE
FISIKA DIK-A 2010
TEORI BELAJAR KONSTRUKTIFIS
http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id2
Kontruksi berarti bersifat membangun, dalam konteks filsafat pendidikan. Konstruktifis merupakan proses pembelajaran yang menerangkan bagaimana pengetahuan disusun dalam benak manusia.
Menurut paham dari aliran konstruktifis, ilmu pengetahuan sekolah tidak boleh dipindahkan dari guru kepada siswa/anak didik dalam bentuk yang serba sempurna. Murid perlu diberi binaan tentang pengetahuan menurut pengalaman masing – masing.
Pembelajaran dalam konteks Konstruktifis merupakan hasil dari usaha murid itu sendiri sesuai dengan prinsip Student centered bukan teacher centered
http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id3
Selain itu yang paling penting adalah guru tidak boleh hanya semata-mata memberikan pengetahuan kepada siswa . siswa harus membangun pengetahuan didalam benaknya sendiri.
Ciri-ciri Teori Konstruktifis1. Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri.2. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru ke
murid, kecuali hanya dengan keaktifan murid sendiri untuk menalar.
3. Murid aktif megkontruksi secara terus menerus, sehingga selalu terjadi perubahan konsep ilmiah
4. Guru sekedar membantu menyediakan saran dan situasi agar proses kontruksi berjalan lancar.
5. Struktur pembalajaran seputar konsep utama pentingnya sebuah pertanyaan
http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id4
Aplikasi dan Implikasi dalam Pembelajaran
1.Setiap guru akan pernah mengalami bahwa suatu materi telah dibahas dengan jelas-jelasnya namun masih ada sebagian siswa yang belum mengerti ataupun tidak mengerti materi yang diajarkan sama sekali.
2.Tugas setiap guru dalam memfasilitasi siswanya, sehingga pengetahuan materi yang dibangun atau dikonstruksi para siswa sendirisan bukan ditanamkan oleh guru. Para siswa harus dapat secara aktif mengasimilasikan dan mengakomodasi pengalaman baru kedalam kerangka kognitifnya.
3.Untuk mengajar dengan baik, guru harus memahami model-model mental yang digunakan para siswa untuk mengenal dunia mereka dan penalaran yang dikembangkandan yang dibuat para sisiwa untuk mendukung model-model itu.
http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id5
Kurikulum dirancang sedemikian rupa sehingga terjadisituasi yang memungkinkan pengetahuan dan keterampilan dapat dikonstruksi oleh peserta didik.
5. Latihan memecahkan masalah seringkali dilakukan melalui belajar kelompok dengan menganalisis masalah dalam kehidupan sehari-hari.
6. Peserta didik diharapkan selalu aktif dan dapat menemukan cara belajar yang sesuai dengan dirinya. Guru hanya sebagai fasilitator, mediator, dan teman yang membuat situasi kondusif untuk terjadinya konstruksi pengetahuan pada diri peserta didik.
Kelebihan dan Kekurangan Teori Konstruktifis
http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id6
a. Kelebihan Murid berfikir untuk menyelesaikan masalah,
memberi ide dan membuat keputusan. Jika murid terlibat secara langsung dalam mebina pengetahuan baru, mereka akan lebih faham dan boleh mengapliksikannya dalam semua situasi.
b.Kelemahan Kelemahan ini bisa kita lihat dalam proses
belajarnya dimana peran guru sebagai pendidik itu sepertinya kurang begitu mendukung; siswa berbeda persepsi satu dengan yang lainnya.
Konstruktivisme Piaget
http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id7
Piaget menegaskan bahwa, teori kontruktivisme adalah suatu proses untuk menemukan teori atau pengetahuan yang dibangun dari realitas lapangan. Peran guru dalam pembelajaran menurut teori kontruktivisme adalah sebagai fasilitator atau moderator.
Piaget menyatakan bahwa ilmu pengetahuan dibangun dalam pikiran seorang anak dengan kegiatan asimilasi dan akomodasi sesuai dengan skemata yang dimilikinya. Asimilasi adalah penyerapan informasi baru dalam pikiran. Sedangkan, akomodasi adalah menyusun kembali struktur pikiran karena adanya informasi baru, sehingga informasi tersebut mempunyai tempat.
Konstruktivisme Vygotsky
http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id8
Konstruktivisme yang dikembangkan oleh Vigotsky adalah bahwa belajar bagi anak dilakukan dalam interaksi dengan lingkungan sosial maupun fisik. Penemuan atau discovery dalam belajar lebih mudah diperoleh dalam konteks sosial budaya seseorang.
Dalam penjelasan lain ia mengatakan bahwa inti konstruktivis Vigotsky adalah interaksi antara aspek internal dan ekternal yang penekanannya pada lingkungan sosial dalam belajar.
http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id9
Berkaitan dengan perkembangan intelektual siswa, Vygotsky mengemukakan dua ide :
bahwa perkembangan intelektual siswa dapat dipahami hanya dalam konteks budaya dan sejarah pengalaman siswa
Vygotsky mempercayai bahwa perkembangan intelektual bergantung pada setiap individu.
TEORI BELAJAR BRUNER
http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id10
Menurut Bruner prosses belajar siswa menempuh tiga tahap, yaitu:
Tahap informasi (tahap penerimaan materi)Dalam tahap ini, seorang siswa yang sedang belajar memperoleh sejumlah keterangan mengenai materi yang sedang dipelajari.
Tahap transformasi (tahap pengubahan materi)Dalam tahap ini, informasi yang telah diperoleh itu dianalisis, diubah atau ditransformasikan menjadi bentuk yang abstrak atau konseptual.
Tahap evaluasiDalam tahap evaluasi, seorang siswa menilai sendiri sampai sejauh mana informasi yang telah ditransformasikan tadi dapat dimanfaatkan untuk memahami gejala atau masalah yang dihadapi.
Aplikasi Teori Bruner Dalam Pembelajaran Fisika Dasar
http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id11
Penerapan teori belajar Bruner dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan:Sajikan sebuah contoh, kemudian berikan soalMisalnya: dalam dalam rangkain seri-paralel.
Kita memberikan sebuah contoh rangkain sederhana
kemudian kita memberikan soal seperti
12
Pengertian MotivasiDefinisi MotivasiDimensi MotivasiTeori Motivasi
MOTIVASI
MOTIVASI = Movere
Secara taksonomi Motivasi berasal dari kata latin Movere (bergerak)
Untuk itu Leader HARUS selalu dapat memelihara semangat, kesadaran, dan kesungguhan dari bawahannya untuk terus menunjukkan kinerja yang optimal.
Dengan kata lain, salah satu tantangan BERAT bagi Organisasi adalah Bagaimana motivasi dpt tumbuh dan terbina dengan baik ??
Beberapa Definisi Motivasi
Motivasi adalah Suatu keahlian, dalam mengarahkan pegawai & organisasi agar mau bekerja secara berhasil, sehingga tercapai keinginan para pegawai sekaligus 6ercapai tujuan organisasi. (Edwin B Flippo).
Motivasi secara umum didefinisikan sebagai inisiasi & pengarahan tingkah laku & pelajaran motivasi sebenarnya merupakan pelajaran tingkah laku (Morle J. Moskowits).
Motivasi adalah keinginan yg terdapat pada diri seseorang individu yg merangsangnya utk melakukan tindakan . (GR. Terry).
Proses timbulnya motivasi seseorang
Kebutuhan yg belum terpenuhi Mencari & memilih untuk memuaskan
kebutuhan Perilaku yg diarahkan pd tujuan Evaluasi prestasi Imbalan atau Hukuman Kepuasan Menilai kembali kebutuhan yg belum terpenuhi
DIMENSI MOTIVASI
Motivasi mengandung 3 komponen penting yang saling berkaitan erat, yaitu :
a. kebutuhan; b. dorongan; c. tujuan
KEBUTUHANKebutuhan timbul dalam diri individu apabila si-individu
merasa adanya kekurangan dalam dirinya ( ada ketidakseimbangan antara apa yang dimiliki dengan apa yang menurut persepsi si-individu harus dimiliki ).
Dorongan Untuk mengatasi ketidakseimbangan tersebut, dalam
diri si-individu akan timbul DORONGAN berupa usaha pemenuhan kebutuhan secara terarah.
Maka, DORONGAN biasanya berorientasi pada tindakan tertentu yang secara sadar dilakukan oleh seseorang/individu, dan inilah INTI dari MOTIVASI
TujuanKomponen ketiga dari motivasi adalah TUJUAN.
Pencapaian TUJUAN berarti mengembangkan keseimbangan dalam diri seseorang/si-individu.
Pendekatan Motif dalam motivasi
Pemahaman terhadap MOTIVASI individu berkaitan pula dengan pemahaman tentang MOTIF, yaitu kebutuhan, keinginan, tekanan, dorongan, dan desakan hati yg membangkitkan & mempertahankan gairah hidup individu untuk mengerjakan sesuatu.
BAGAIMANA MEMOTIVASI DIRI ?
TEORI MOTIVASI
1. Teori Kepuasan (Content Theory)2. Teori Motivasi Proses (Process Theory)3. Teori Pengukuhan (Reinforcement Theory)
1. TEORI KEPUASAN :a) FW. Taylor Teori motivasi klasikb) A. Maslow Maslow need hirarchy theoryc) Frederic Herzberg Herzberg’s two factor
theoryd) Dauglas Mc. Gregor Teori X & Ye) Mc. Clelland Mc Glelland learned needs
thery f) Teori motivasi Claude S. George
1. TEORI MOTIVASI KLASIK FW. Taylor
Teori motivasi klasik / teori motivasi kebutuhan tunggal. Teori ini berpendapat bahwa manusia mau bekerja giat utk dapat memenuhi kebutuhan fisik/ biologis nya, berbentuk uang / barang dari hasil pekerjaannya.
Konsep dasar teori ini : orang akan bekerja giat, bilamana ia mendapat imbalan materi yg mempunyai kaitan dg tugas-2nya. Manajer menentukan bagai-mana tugas dikerjakan dg menggunakan sistem insentif utk memotivasi para pekerja (FW. Taylor)
2. . Maslow’s Need Hierarchy Theory
Dasar Teori Hierarki Kebutuhan :
a) Manusia merupakan mahluk sosial yg berke-inginan.
b) Suatu kebutuhan yg telah dipuaskan tdk menjadi alat motivator bagi pelakunyam & hanya kebu-tuhan yg belum terpenuhi yg akan menjadi motivator.
c) Kebutuhan manusia tersusun dalam suatu hierarki :
Kebutuhan manusia tersusun dalam suatu hierarki :
1) Physiological Needs
2) Safety and Security Needs
3) Affiliation or Acceptance Needs or Belongingness
4) Esteem or Status Needs
5) Self Actualization
http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id24
MASLOW’s Hierarchy of Need
3. HERZBERG TWO FACTORS MOTIVATION THEORY
Ada 2 faktor :a. Hygine factor /
dissatisfiers Faktor PemeliharaanKondisi ekstrintik pekerjaan : Jika kondisi ini tdk ada menyebabkan ketidakpuasan (dibutuhkan minimal utk menjaga ketidakpuasan). Misalnya : Gaji, Jamsostek, Kondisi kerja, Status, Kebijakan perush, Kualitas supervise.
b. Satisfiers factor / Motivators Pemuas
Jika kondisi tsb ada berfungsi sbg motivator yg dpt menghasilkan prestasi kerj yg baik. Tetapi jika tdk ada tdk akan menyebabkan ketidakpuasan.
Misalnya : Prestasi, Pengakuan, Pekerjaan itu sendiri, tang-gungjawab, Kemajuan, pertumbuhan & perkembgn pribadi.
4. TEORI X & TEORI Y. MC. GREGOR
Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa manusia secara jelas & tegasa dapat dibedakan atas manusia penganut teori X (teori tradisional) & teori Y (teori demokratik)
TEORI X : 1) Rata-2 karyawan itu malas & tidak suka bekerja.2) Umumnya karyawan tdk berambisi memncapai
prestasi yg optimal & selalu menghindarkan tgj nya dg cara mengkambinghitamkan orang lain.
3) Karyawan lebih suka dibimbing, diperintah & di awasi dalam melaksanakan pekerjaanya.
4) Karyawan lebih mementingkan diri sendiri & tdk memperdulikan tujuan organisasi.
TEORI Y :
1) Rata-2 karyawan rajin & menganggap sesungguh nya bekerja, sama wajarnya dg bermain & istirahat.
2) Lazimnya karyawan dapat memikul tanggungjawab & berambisi untuk maju dg mencapai prestasi kerja yg optiomal.
3) Karyawan selalu berusaha mencapai sasaran organisasi & mengembangkan dirinya untuk mencapai sasaran itu.
5. MC. CLELLAND’S ACHIEVMENT MOTIVATION THEORY
Teori ini berpendapat bahwa karyawan mempunyai cadangan energi potensial. Energi ini bisa digunakan sangat tergantung pada kekuatan dorongan motivasi & situasi yg dihadapi karyawan.
Kekuatan yg mendorong adalah : Kebutuhan dasar Harapan keberhasilan Nilai insentif yg melekat pada tujuan
Teori motivasi Mc. Clelland
Hal-hal yg memotivasi seseorang : Kebutuhan akan prestasi
(Need for Achievement = n Ach)
Kebutuhan akan afiliasi
(Need for Affiliation = n Af)
Kebutuhan akan kekuatan
(Need for Power = n Pow)
Motivating ...
http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id31