ppt anomali kongenital 2

40
Merokok Merokok maternal selama kehamilan IUGR Perokok berat (≥ 20 batang) persalinan prematur 2x lebih sering, BBL < normal BBL rendah (< 2.000 g) prediktor utama kematian bayi Merokok maternal dan paternal peningkatan sedang insiden bayi dengan defek jantung conotruncal dan defisiensi membrum Merokok maternal anomali saluran kemih, problem behavioral, pertumbuhan fisik menurun

Upload: rio-nugroho

Post on 16-Dec-2015

58 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

gd

TRANSCRIPT

MerokokMerokok maternal selama kehamilan IUGRPerokok berat ( 20 batang) persalinan prematur 2x lebih sering, BBL < normalBBL rendah (< 2.000 g) prediktor utama kematian bayi Merokok maternal dan paternal peningkatan sedang insiden bayi dengan defek jantung conotruncal dan defisiensi membrumMerokok maternal anomali saluran kemih, problem behavioral, pertumbuhan fisik menurun* If any of these issues caused a schedule delay or need to be discussed further, include details in next slide.

1Nikotin mengonstriksikan vasa uterina aliran darah menurun mengurangi suplai suplai oksigen dan nutrien pertumbuhan sel dan perkembangan mental terganggu Kadar tinggi karboksihemoglobin akibat merokok tampak dalam darah maternal dan fetus hipoksia kronik Kafein: tidak dikenal sebagai teratogen manusia; tapi tidak ada jaminan bahwa konsumsi maternal yang tinggi aman bagi embryo

Duplicate this slide as necessary if there is more than one issue.This and related slides can be moved to the appendix or hidden if necessary.2Alkohol12% perempuan usia childbearing Asupan level sedang dan tinggi pada awal kehamilan perubahan pertumbuhan dan morfogenesis fetusFetal alcohol syndrome 12 bayi per 1.000 kelahiran hidup; defisiensi pertumbuhan prenatal dan postnatal, anomali mental, mikrosefali, rima palpebrarum pendek, epicanthal folds, hipoplasia maxilla, hidung pendek, palpebra superior tipis, abnormal palmar creases, anomali sendi, penyakit jantung kongenital Penyalahgunaan alkohol maternal dewasa penyebab paling sering defisiensi mental

Konsumsi alkohol maternal sedang (12 oz perhari) gangguan kognitif dan problem behavioralFetal alcohol effects banyak anak yang terpapar alkohol in utero tidak mempunyai fitur dismorfik eksternal, tapi gangguan neurodevelopmentalFetal alcohol spectrum disorder: 1%

Androgen dan ProgestogenProgestogen, progestin: substansi alami atau sintetik yang menginduksi beberapa atau semua perubahan biologik yang dihasilkan oleh progesteron (disekresikan corpus luteum, mempromosikan dan memelihara endometrium gravid)Beberapa substansi mempunyai properti androgenik yang mempengaruhi fetus perempuan maskulinisasi genitalia externaInsiden anomali bervariasi terhadap hormon dan dosisPreparat yang harus dihindari: progestin, ethisteron, norethisteronPaparan progestin selama periode perkembangan kritis berhubungan dengan prevalensi abnormalitas kardiovaskular yang meningkat; pada laki-laki hipospadiaTestosteron efek maskulinisasi pada fetus perempuanKontrasepsi oral (progestogen-estrogen) yang diminum pada awal kehamilan yang tidak diketahui, diduga menjadi agen teratogenik

13 bayi dari 19 ibu yang memakai pil progestogen-estrogen selama periode kritis perkembangan sindrom VACTERL vertebral, anal, cardiac, tracheal, esophageal, renal and limb anomalies Diethylstilbestrol (DES) abnormalitas kongenital makroskopik dan mikroskopik uterus dan vagina: adenosis vagina, erosi serviks, transverse vaginal ridgesPerempuan 1622 tahun menderita adenocarcinoma vagina setelah riwayat paparan DES in utero; 10.000 IU/hari) tidak dianjurkanAspirin dosis tinggi: potensial berbahaya, harus dihindari terutama pada trimester pertama Potassium iodide dan dosis tinggi iodine radioaktif goiter kongenitalIodides menembus membrana placentae, menginterferensi produksi tiroksin; pembesaran tiroid dan kretinismDefisiensi iodine maternal kretinism kongenitalPovidone-iodine douches diabsorpsi vagina darah maternal mungkin teratogenikPropylthiouracil menginterferensi pembentukan tiroksin pada fetus goiter TranquilizerThalidomide (tranquilizer, sedatif): teratogen poten; periode kritis 2436 hari setelah fertilisasi; tidak digunakan lagi karena imunosupresif (sekarang digunakan untuk terapi lepra)Epidemi thalidomide dimulai 1959; hampir 12.000 bayiSindrom thalidomide: meromeliaphocomelia (seal limbs); amelia hingga micromeliaThalidomide tidak ada auris externa et interna, hemangioma di dahi, defek jantung, anomali sistem kemih dan cernaKontraindikasi absolut perempuan usia childbearing

Obat PsikotropikaLithium (terapi kelainan bipolar) anomali kongenital jantung dan pembuluh darah besar pada awal kehamilanFDA menyatakan lithium carbonate dapat digunakan selama kehamilan meskipun teratogenDerivat benzodiazepine (pada trimester pertama) menembus membrana placentae anomali kraniofasialSelective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs) digunakan untuk mengobati depresi selama kehamilan peningkatan risiko defek septum atriale et ventriculare, hipertensi pulmonal persistenIllicit DrugsMarijuana: tidak ada bukti teratogen; pemakaian 2 bulan pertama kehamilan mempengaruhi panjang dan berat lahir fetus, pola tidur dan EEG berubahKokain paling sering digunakan perempuan usia childbearing abortus spontan, prematuritas, IUGR, mikrosefali, infark serebri, anomali urogenital, gangguan neurobehavioral, abnormalitas neurologikMethadone dianggap teratogen behavioral seperti heroin disfungsi SSP, BBLR dan lingkar kepala lebih kecilBahan Kimia Lingkungan Sebagai TeratogenDiet ikan level tinggi abnormal merkuri organik Minamata fetal, gangguan neurologik dan behavioral menyerupai cerebral palsyMetilmerkuri teratogen kerusakan otak berat, retardasi mental, kebutaanTimah menembus membrana placentae, berakumulasi dalam jaringan fetus abortus, anomali fetus, IUGR, defisit fungsiTimah level subklinis gangguan neurobehavioral dan psikomotorPolychlorinated biphenyls: teratogen IUGR, skin discolorationAgen Infeksi Sebagai TeratogenRubella: infeksi maternal primer pada trimester pertama, risiko infeksi embryo/fetus 20%; melalui membrana placentae katarak, defek jantung dan ketulian, defisiensi mental, korioretinitis, glaukoma, microphthalmia, defek gigiMakin awal, malformasi lebih besarPeriode kritis: 45 minggu periode organogenesis mata, auris interna, jantung dan otakRisiko anomali pada trimester ke-2 dan ke-3 adalah rendah, bisa terjadi defek fungsi SSP, auris internaCytomegalovirus: infeksi virus paling sering pada fetus, 1% neonatusBila mengenai embryo pada trimester pertama abortus spontanInfeksi pada periode fetus awal tidak menunjukkan tanda klinisInfeksi pada kehamilan lanjut IUGR, microphthalmia, korioretinitis, kebutaan, mikrosefali, kalsifikasi serebri, retardasi mental, ketulian, cerebral palsy, hepatosplenomegaliInfeksi asimtomatik sering berhubungan dengan gangguan audiologik, neurologik dan neurobehavioral pada bayiVirus herpes simplex: infeksi maternal pada awal kehamilan laju abortus meningkat 3xInfeksi fetus biasanya terjadi pada kehamilan lanjut, paling sering pada persalinanAbnormalitas kongenital: lesi kulit, mikrosefali, microphthalmia, spastisitas, displasia retina, retardasi mentalVaricella (virus varicella-zoster): infeksi maternal pada 4 bulan pertama kehamilan skin scarring, atrofi otot, hipoplasia membrum, jari rudimenter, kerusakan mata dan otak, retardasi mentalInfeksi pada periode kritis 20% kemungkinan anomali; setelah kehamilan 20 minggu tidak ada risiko teratogenik Infeksi HIV in utero kegagalan pertumbuhan, mikrosefali, fitur kraniofasial spesifikTransmisi virus dari ibu kepada fetus terjadi pada persalinanBreast-feeding risiko transmisi virus kepada neonatus Infeksi maternal Toxoplasma gondii didapatkan melalui makan daging mentah/kurang matang, kontak erat dengan hewan domestik/tanah yang terinfeksiToxoplasma gondii menembus membrana placentae dan menginfeksi fetus kalsifikasi intrakranial, korioretinitis, defisiensi mental, mikrosefali, microphthalmia, hidrosefali Kematian fetus bila infeksi pada tahap awal kehamilan

Insiden sifilis kongenital meningkat dibanding 2 dekade yang laluInfeksi sifilis menjangkiti 1 dari 10.000 bayi hidup di USATreponema pallidum cepat menembus membrana placentae pada minggu 910 kehamilan. Fetus dapat terinfeksi pada stadium apa saja dari penyakit dan pada setiap tahap kehamilanInfeksi maternal primer (diperoleh selama kehamilan) hampir selalu menyebabkan infeksi fetus yang serius dan anomali kongenitalInfeksi maternal sekunder (diperoleh sebelum kehamilan) jarang menyebabkan penyakit dan anomali pada fetusJika ibu tidak diobati lahir mati 25%Hanya 20% perempuan hamil yang tidak diobati, melahirkan bayi normal cukup umurManifestasi fetal awal: ketulian kongenital, gigi dan tulang abnormal, hidrosefalus, retardasi mentalManifestasi fetal lanjut: lesi destruktif palatum dan septum nasi, abnormalitas gigi (Hutchinson teeth), wajah normal (frontal bossing, saddle nose, poorly developed maxilla)Level tinggi radiasi ionisasi dapat mencederai sel-sel embryo kematian sel, kerusakan kromosom, retardasi perkembangan mental dan pertumbuhan fisik.Keparahan kerusakan embryo berhubungan dengan dosis absorbsi, laju dosis dan tahap perkembangan embryo atau fetusRadiasi ionisasi ratusan hingga beberapa ribu rads perempuan hamil dengan kanker serviks malformasi berat atau matiLevel tinggi radiasi ionisasi retardasi pertumbuhan, mikrosefali, spina bifida cystica, perubahan pigmen retina, katarak, celah palatum, abnormalitas skeletal dan visceral, retardasi mentalPeriode paling sensitif terhadap otak: 816 minggu setelah fertilisasi retardasi mental beratPada akhir minggu ke-16, hampir seluruh proliferasi neuron lengkap risiko retardasi mental berkurang

Dosis besar (>25.000 mrad) berbahaya bagi perkembangan SSPTidak ada bukti konklusif bahwa anomali kongenital disebabkan radiasi level diagnostikBatas paparan seluruh tubuh maternal terhadap radiasi dari semua sumber adalah 500 mrad pada seluruh periode kehamilanMedan elektromagnetik frekuensi rendah tidak ada bukti risiko IUGR atau defek perkembangan lainGelombang ultrasonik tidak ada efek berbahaya untuk pemeriksaan diagnostik rutin

Faktor Maternal Sebagai Teratogen

4% perempuan hamil menderita DMDM tidak terkontrol terutama selama embryogenesis peningkatan laju abortus spontan, insiden cacat lahir 23x Bayi dari ibu DM biasanya besar (macrosomia), bantalan lemak di punggung atas dan rahang bawah; risiko tinggi anomali otak, defek skeletal, agenesis sacrum, defek jantung kongenital, respiratory distress syndrome, abnormalitas neurodevelopmentalFenilketonuria: 1 per 10.000 bayi lahir di USA

Perempuan homozygous untuk defisiensi fenilalanin hidroksilase mikrosefali, defek jantung, retardasi mental, IUGRKerusakan otak dan retardasi mental dapat dicegah jika ibu diet restriksi fenilalanin sebelum dan selama kehamilanCairan amnion mengabsorbsi tekanan mekanisOligohidramnion dapat menyebabkan deformasi membri diinduksi mekanis, contoh hiperekstensi lututMalformasi uterus clubfoot, dislokasi kongenital panggulAmniotic bands amputasi intrauterine atau anomali lainANOMALI YANG DISEBABKAN MULTIFACTORIAL INHERITANCE

Cacat lahir (celah bibir dan/atau celah palatum) mempunyai distribusi familial yang konsisten dengan multifactorial inheritanceKecenderungan untuk suatu kelainan merupakan suatu variabel kontinu yang ditentukan oleh kombinasi faktor genetik dan faktor lingkungan, dengan ambang perkembangan membagi individu dengan anomali dari yang tanpa anomaliMultifactorial traits sering berupa anomali mayor tunggal, seperti celah bibir, celah palatum, defek tubus neuralis, stenosis pylorus, dislokasi kongenital panggul

Risiko rekuren bagi keluarga dengan cacat lahir multifactorial inheritance adalah risiko empiris yang didasarkan pada frekuensi anomali dalam populasi umum dan dalam kategori keluarga yang berbedaPada keluarga individual, perhitungan ini tidak akurat karena lebih merupakan rerata untuk populasi daripada probabilitas yang presisi untuk keluarga individual