pph pasal 25
DESCRIPTION
nurTRANSCRIPT
SELAMAT MALAM
Pajak Penghasilan Pasal 25
KADEK DWI MALINI
NI WAYAN NURJANI
NI MADE JULI ASTUTI
Undang Undang Pajak Penghasilan Pasal 25 mengatur tentang penghitungan besarnya angsuran bulanan yang
harus dibayar sendiri oleh Wajib Pajak dalam tahun berjalan
Cara Menghitung Besarnya PPh pasal 25Besarnya angsuran pajak dalam tahun berjalan yang harus dibayar oleh WP untuk setiap bulan adalah sebesar Pajak Penghasilan yang terutang menurut Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan Pajak Penghasilan tahun pajak yang lalu dikurangi dengan:
• Pajak Penghasilan yang dipotong sebagaimana dimaksud dalam pasal 21 dan pasal 23 serta Pajak Penghasilan yang dipungut sebagaimana dimaksud dalam pasal 22
• Pajak Penghasilan yang dibayar atau terutang di luar negeri yang boleh dikreditkan sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 24
Setelah dilakukan pengurangan kemudian dibagi 12 (duabelas) atau banyaknya bulan dalam bagian tahun pajak
Hal-hal Tertentu Untuk Penghitungan Besarnya Angsuran PPh Pasal 25
Wajib Pajak berhak atas kompensasi kerugian
Wajib Pajak memperoleh penghasilan tidak teratur
SPT Tahunan PPh tahun yang lalu disampaikan setelah lewat batas waktu yang ditentukan
Wajib Pajak diberikan perpanjangan jangka waktu penyampaian SPT Tahunan PPh
Wajib Pajak membetulkan sendiri SPT Tahunan PPh yang mengakibatkan angsuran bulanan lebih besar dari angsuran bulanan sebelum pembetulan
Terjadi perubahan keadaan usaha atau kegiatan Wajib Pajak
Dirjen Pajak diberi wewenang untuk menyesuaikan besarnya angsuran pajak yang harus dibayar sendiri oleh WP dalam tahun berjalan, apabila :
Beberapa Masalah/Kasus untuk Menghitung Besarnya PPh Pasal25
Angsuran bulanan untuk bulan sebelum batas waktu penyampaian SPT Tahunan PPh adalah sebesar angsuran pajak untuk bulan terakhir dari tahun pajak yang lalu
Apabila dalam tahun pajak berjalan diterbitkan Surat Ketetapan Pajak untuk tahun pajak yang lalu maka angsuran pajak dihitung kembali berdasarkan Surat Ketetapan Pajak tersebut dan berlaku mulai bulan berikutnya setelah bulan penerbitan Surat Ketetapan Pajak
Angsuran PPh Pasal 25 bagi WP Baru,Bank,BUMN,BUMD, dan WP Tertentu lainnya
Berdasarkan UU PPh pasal 25 ayat (7) perhitungan PPh pasal 25 bagi WP Baru, Bank, BUMN, BUMD dan WP tertentu lainnya
ditetapkan oleh MenKeu.
1. Sesuai dengan SeKep MenKeu No.
522/KMK/04/2000 dan diubah menjadi SeKep
MenKeu no. 84/ KMK/03/2002 besarnya angsuran
PPh Pasal 25 setiap bulan untuk WP baru dihitung
sebesar jumlah pajak yang diperoleh dari
penerapan tarif umum atas penghasilan neto
sebulan yang disetahunkan, dibagi 12 (duabelas)
Lanjutan…
2. Angsuran PPh pasal 25 setiap bulan bagi WP bank
atau finansial lease dengan hak opsi adalah
sebesar jumlah pajak penghasilan yang dihitung
berdasarkan penerapan tarif umum atas laba rugi
fiskal menurut laporan keuangan triwulan
terakhir yang disetahunkan dikurangi PPh pasal
24 yang dibayar atau terutang diluar negeri untuk
tahun pajak yang lalu dibagi 12
Lanjutan…
3. Angsuran PPh pasal 25 setiap bulan bagi WP bank
atau finansial lease dengan hak opsi yang
merupakan WP barumaka besarnya angsuran PPh
pasal 25 untuk triwulan pertama adalah jumlah
pajak yang dihitung berdasarkan penerapan tarif
umum atas perkiraan laba rugi fiskal triwulan
pertama yang disetahunkan , dibagi 12
Lanjutan…
4. Besarnya angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25 bagi
Wajib Pajak Pengusaha Tertentu ditetapkan sebesar 2%
dari jumlah peredaran bruto setiap bulan
5. Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha Tertentu adalah
Wajib Pajak yang melakukan kegiatan usaha di bidang
perdagangan grosir dan atau eceran barang-barang
konsumsi melali tempat usaha/gerai (outlet) yang
tersebar di beberapa lokasi, tidak termasuk kendaraan
bermotor dan restoran.
Lanjutan…
6. Besarnya angsuran PPh Pasal 25 setiap bulan bagi BUMN/D
dengan nama dalam bentuk apapun kecuali Wajib Pajak Bank
dan Wajib Pajak Sewa Guna Usaha dengan hak opsi, adalah
sebesar Pajak Penghasilan yang dihitung berdasarkan
penerapan tarif umum atas laba rugi fiskal menurut Rencana
Kerja dan Anggaran Pendapatan (RKAP) tahun pajak yang
bersangkutan yang telah disahkan oleh Rapat Umum Pemegang
saham (RUPS) dikurangi dengan pemotongan dan pemungutan
PPh Pasal 25 dan Pasal 24 yang dibayar atau terutang di luar
negeri pada tahun pajak yang lalu, dibagi 12 (duabelas)
Lanjutan…
Lanjutan…
7. Apabila RKAP belum disahkan, maka besarnya angsuran
PPh Pasal 25 setiap bulan adalah sama dengan angsuran
PPh Pasal 25 bulan terakhir tahun pajak sebelumnya
8. Apabila ada sisa kerugian yang masih dapat
dikompensasikan, maka dasar penghitungan PPh Pasal 25
adalah Pajak Penghasilan yang terutang atas PKP yang
dihitung dari penghasilan neto menurut RKAP setelah
dikurangi dengan jumlah sisa kerugian yang belum
dikompensasikan tersebut
Dwi Nurjan
i
Ririn Ayu