pp. riyadlul jannah mojokerto pesona pemandangan bak...

2
27 MPA 306 / Maret 2012 Pagi menanam, sore memanen. Ungkapan ini sudah akrab dengan para santri di pondok pesantren Riyadlul Jannah, Pacet, Mojokerto. Santri-santri di pondok di dekat kawasan pemandian air panas Pacet ini telah membutikannya dengan menanam sayur- sayuran organik. Sayur- mayur seperti bayam dan sawi tumbuh dengan su- burnya di beberapa green house yang berada di be- lakang pondok. Panen sayur-mayur bisa dilakukan tiap hari ka- rena rentang waktu mena- nam hingga panen yang pendek. Rata-rata sayur- mayur seperti bayam dan sawi me- makan waktu 7 hari atau selama satu minggu. Sehingga, jika mempunyai green house sebanyak 7 buah, oto- matis akan tanam dan sekaligus pa- nen tiap hari. Keadaan alam pegunungan me- mang sangat cocok untuk pengemba- ngan perkebunan semacam ini. Di kawasan lereng belakang gedung ponpes yang berdiri pada tahun 1990 ini, beberapa green house yang ter- buat dari bambu beratap plastik dan dilengkapi dengan air yang memancar lewat selang-selang ini berdiri ber- jejer. Di pintu masukya diberi nomor yang menunjukkan kapan menanam. Sehingga dapat diperkirakan kapan sayur akan dipanen. Tiap harinya sayur-mayur yang sudah dipanen akan dipress rapi dalam plastik. Pe- tugas dari beberapa swalayan siap menjemput. “Sayur mayur ini telah menjangkau beberapa supermarket terkenal,” ungkap pengasuh ponpes, KH. Mahfudz Syaubari, MA. Harga sayur-mayur organik yang dijual di supermarket tentunya beda dengan sayur-mayur yang di- jual di pasar biasa. Sayur-mayur or- ganik akan jauh tinggi nilainya. Bah- kan jika dihitung-hitung, harganya akan menjadi 20 kali lipatnya. Ini tentunya akan menjadi nilai tambah tersendiri. Dengan semakin ba- nyaknya peminat terhadap sa- yur-mayur organik dan nilai tambah yang tinggi, akhirnya tidak hanya santri yang mu- kim di pondok ini saja yang terjun langsung. Masyarakat sekitar yang berminat me- ngembangkan sayur-mayur organik ini juga dilibatkan. Mereka tidak hanya diberi- tahu bagaimana cara mena- nam dan memanen yang baik, tetapi juga diberi pengarahan tentang bagaimana produksi yang sudah ada bisa tersalur- kan dengan bagus. Mereka akan diberitahu rambu-rambu semisal berapa yang harus ditanam dan dipanen dalam sehari. Karena jika melanggar aturan tersebut, maka aki- batnya akan tidak bagus. “Jika pro- duksi sayur-mayur kita berlebih, maka sayur-mayur akan membusuk, dan ti- dak laku dijual,” ungkap pemilik wa- rung Wong Solo di sekitaran GOR Delta Sidoarjo ini menjelaskan. Disamping mengenalkan para santri kepada perkebunan, di salah satu sudut gedung pondok pesantren juga terdapat kolam ikan. Ini sebagai tempat pengenalan santri kepada per- ikanan. Kolam ini berada di bawah kamar-kamar santri, sehingga kamar PP. Riyadlul Jannah Mojokerto Pesona Pemandangan Bak Pertamanan Surga KH. Mahfudz Syaubari MA (kiri) bersama dengan Nur Rokhmad, reporter MPA Kabupaten Mojokerto Gerbang Ponpes - Pemberian ulama' besar dari Makkah Lahan Praktek - Hamparan lahan untuk menggodok skill santri

Upload: donguyet

Post on 02-Mar-2019

260 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PP. Riyadlul Jannah Mojokerto Pesona Pemandangan Bak ...jatim.kemenag.go.id/file/file/mimbar306/usnp1331101780.pdf · PP. Riyadlul Jannah Mojokerto Pesona Pemandangan Bak Pertamanan

27MPA 306 / Maret 2012

Pagi menanam, sorememanen. Ungkapan inisudah akrab dengan parasantri di pondok pesantrenRiyadlul Jannah, Pacet,Mojokerto. Santri-santri dipondok di dekat kawasanpemandian air panas Pacetini telah membutikannyadengan menanam sayur-sayuran organik. Sayur-mayur seperti bayam dansawi tumbuh dengan su-burnya di beberapa greenhouse yang berada di be-lakang pondok.

Panen sayur-mayurbisa dilakukan tiap hari ka-rena rentang waktu mena-nam hingga panen yangpendek. Rata-rata sayur-mayur seperti bayam dan sawi me-makan waktu 7 hari atau selama satuminggu. Sehingga, jika mempunyaigreen house sebanyak 7 buah, oto-matis akan tanam dan sekaligus pa-nen tiap hari.

Keadaan alam pegunungan me-mang sangat cocok untuk pengemba-ngan perkebunan semacam ini. Dikawasan lereng belakang gedungponpes yang berdiri pada tahun 1990ini, beberapa green house yang ter-buat dari bambu beratap plastik dandilengkapi dengan air yang memancarlewat selang-selang ini berdiri ber-jejer. Di pintu masukya diberi nomor

yang menunjukkan kapan menanam.Sehingga dapat diperkirakan kapansayur akan dipanen. Tiap harinyasayur-mayur yang sudah dipanenakan dipress rapi dalam plastik. Pe-tugas dari beberapa swalayan siapmenjemput. “Sayur mayur ini telahmenjangkau beberapa supermarketterkenal,” ungkap pengasuh ponpes,KH. Mahfudz Syaubari, MA.

Harga sayur-mayur organikyang dijual di supermarket tentunyabeda dengan sayur-mayur yang di-jual di pasar biasa. Sayur-mayur or-ganik akan jauh tinggi nilainya. Bah-kan jika dihitung-hitung, harganya

akan menjadi 20 kali lipatnya.Ini tentunya akan menjadi nilaitambah tersendiri.

Dengan semakin ba-nyaknya peminat terhadap sa-yur-mayur organik dan nilaitambah yang tinggi, akhirnyatidak hanya santri yang mu-kim di pondok ini saja yangterjun langsung. Masyarakatsekitar yang berminat me-ngembangkan sayur-mayurorganik ini juga dilibatkan.Mereka tidak hanya diberi-tahu bagaimana cara mena-nam dan memanen yang baik,tetapi juga diberi pengarahantentang bagaimana produksiyang sudah ada bisa tersalur-kan dengan bagus. Merekaakan diberitahu rambu-rambu

semisal berapa yang harus ditanamdan dipanen dalam sehari. Karena jikamelanggar aturan tersebut, maka aki-batnya akan tidak bagus. “Jika pro-duksi sayur-mayur kita berlebih, makasayur-mayur akan membusuk, dan ti-dak laku dijual,” ungkap pemilik wa-rung Wong Solo di sekitaran GORDelta Sidoarjo ini menjelaskan.

Disamping mengenalkan parasantri kepada perkebunan, di salahsatu sudut gedung pondok pesantrenjuga terdapat kolam ikan. Ini sebagaitempat pengenalan santri kepada per-ikanan. Kolam ini berada di bawahkamar-kamar santri, sehingga kamar

PP. Riyadlul Jannah MojokertoPesona Pemandangan Bak Pertamanan Surga

KH. Mahfudz Syaubari MA (kiri) bersama denganNur Rokhmad, reporter MPA Kabupaten Mojokerto

Gerbang Ponpes - Pemberian ulama' besar dari Makkah Lahan Praktek - Hamparan lahan untuk menggodok skill santri

02 LAYOUT B (MART 2012) - HAL 26 sd 43.pmd 2/28/2012, 7:51 PM27

Page 2: PP. Riyadlul Jannah Mojokerto Pesona Pemandangan Bak ...jatim.kemenag.go.id/file/file/mimbar306/usnp1331101780.pdf · PP. Riyadlul Jannah Mojokerto Pesona Pemandangan Bak Pertamanan

28 MPA 306 / Maret 2012

terlihat seperti terapung. Ikan-ikan dikolam ini pun tidak diberi pakankonsentrat, tetapi berasal dari kotor-an yang dihasilkan oleh bebek-bebekyang dipelihara di sekitaran kolam.Jadi, kotoran itu langsung dimakanoleh ikan. “Tidak ada yang sia-sia,”ungkap salah satu pengurus asal Su-rabaya ini.

Ikan-ikan yang ada di kolam-

kolam ini pun ditangani langsungpara santri. Ada beberapa santri yangditugaskan untuk mengelolanya. Me-reka memantau terus perkembanganbudidaya ikan mas dan ikan konsumsiini. Ikan-ikan di kolam sangat banyakdan besar-besar berada di dua kolam.

Konsep bangunan pondok pe-

santren yang mengikuti geografis pe-gunungan ini memang menguntung-kan untuk dipakai beberapa tujuan.Mulai perikanan, peternakan, perke-bunan hingga pertanian. Dan di pon-dok pesantren yang diasuh olehalumnus Pondok Pesantren PlosoKediri ini tahu betul bagaimana me-ngelolanya. Pada bagian atas menge-nalkan perikanan dan peternakan.

Turun ke bawah lagi, mengenalkansantri kepada pertanian dan perke-bunan. Semuanya berada dalam satulahan seluas 9.000 meter persegi.

Memang dari pintu gerbangpondok pesantren yang menampungsekitar 350-an santri ini tidak akan adayang menyangka jika ada lahan se-

luas itu yang dipergunakan untukpraktek para santri. Akan segera ter-lihat hamparan itu ketika kita beradadi bagian belakang gedung ponpes.Pemandangan akan langsung terlihatsecara keseluruhan, karena memangsemuanya terlihat dari gedung pon-dok yang posisinya berada di ataslahan tersebut. Sungguh suatu pe-mandangan yang mempesona seira-ma dengan nama pondok pesantrenini, riyadlul jannah yang berarti per-tamanan surga.

Pondok yang namanya hasilpemberian Dr. As Sayyid Muham-mad bin Alawy al-Maliki Makkah initelah menggabungkan antara konsepdan praktek. Tak melulu konsep, tapilangsung dipraktekkan di lapangan.Meskipun pelajaran khas pondok te-tap dipelihara. Mengingat kondisigeografis di mana pondok pesantrenini berdiri berada di lereng pegunu-ngan, tak salah jika yang dikembang-kan dan dipraktekkan adalah perikan-an, peternakan, pertanian dan perke-bunan. Tak hanya berdampak padasantri tapi juga berdampak pada ma-syarakat. Di pondok pesantren yangberada di km 19 desa Pacet Keca-matan Pacet Kabupaten Mojokertoini juga biasa digunakan untuk pe-latihan-pelatihan entrepreneurship.

Pengasuh pondok yang juga

pemilik restoran cepat saji M2M iniselalu mendoktrin santrinya untuksedapatnya menciptakan lapanganpekerjaan, bukan pencari pekerjaan.“Lebih baik jadi raja kecil, daripadajadi budak besar,” tegas pemegangmerk air minum dalam kemasan “Ri-jan” ini mantap. Syam, NR

Pengepakan - Hasil panen dikemas untuk disebarkan ke swalayan-swalayan

Sayur Mayur - Tiap harinya ditanam dan dipanen Peternakan - Pondok juga siapkan lahan peternakan

02 LAYOUT B (MART 2012) - HAL 26 sd 43.pmd 2/28/2012, 7:51 PM28