pnf seminar

Upload: aritha-handrico

Post on 30-Oct-2015

161 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

fisioterapi

TRANSCRIPT

  • CURRICULUM VITAENama: Suharto S.St.FT, M.KesTempat/Tgl Lahir: Bone, 11 April 1967Agama: IslamStatus: MenikahPendidikan: 1. Akfis Makassar D- III Fisioterapi, lulus tahun 1989. 2. UNM Makassar S-1 Bimb.& Konsel. , lulus tahun 2000. 3. UNAIR Surabaya S-2 KIA Kesmas, lulus tahun 2004. 4. Poltekkes Makassar D- IV Fisioterapi, lulus tahun 2008.Pekerjaan: 1. Koord. IPTEK Ikatan Alumni Fisioterapi Makassar (IKA) tahun 2009 2013. 2. Ketua Jurusan Fisioterapi Poltekkes Makassar tahun 2010 2014.

  • PROPRIOCEPTIVE NEUROMUSCULAR FASILITASI

    Oleh :Suharto, SPd, S.St.FT, M.KesPoliteknik Kesehatan Makassar

  • Tujuan Seminar dan Workshop Peserta dapat memahami dan menjelaskan, Aplikasikan tentang : Pengetian PNF Filosofi PNF Prinsip Dasar PNF Pola Gerak Dasar PNF Pola gerak PNF UE,LE, Scapula Pelvic Kepala Leher Tenik Khusus PNF

  • Sejarah Pertama kali oleh dr. Herman kabath neurofisiolog Amerika (1945),

    Gangguan neuromosucular (parese) *

  • Margaret knott dan Dorothy Voss

    Lebih memfokuskan pada pola pola gerakan menjadi ciri khusus PNF, penguatan sekelompok otot secara simultan

  • Lebih Lanjut Mereka Berdua Mengembangkan PNF Melalui Pengaktifan Mekanisme Cadangan Neuromuskular Dan Motor Unit Melalui Sistem Propriocensor. Latihan Yang Berulang-ulang Pada Patron Gerakan Motorik

    Dapat meningkatkan koordinasi dan daya tahan otot. Contoh : Dengan mengulur synergis maka perangsangan propriocensor akan lebih terpacu.

  • Kabath Dan Knott, Awalnya Hanya Menggunakan PNF Kondisi Kelemahan Kini Lebih Berkembang Untuk Semua Kondisi.

    PNF mengutamakan konsep reciprok ihnibisi dan fasilitasi

    Th 1951 gerakan diagonal dianalisis kemudian dimanfaatkan dalam PNF, dikombinasikan stretch sinergis secara maksimal dg tujuan timbul pola gerakan yang normal dan berfungsi

  • Setelah tahun 1951, Knott bekerja di kaiser foundation rehabilitation centre vallejo beliau mengembangkan teknik PNF lagi dengan latihan di matras dan wakling education. Tahun 1978, meninggal dunia dan pengelolaan PNF berdiri di pegang antara lain S. Adler

  • Autogenic Inhibisi Otot berkontraksi sangat kuat, terutama jika ketegangan menjadi berlebihan secara tiba-tiba kontraksi otot menjadi terhenti dan otot rileksReseptor penting dalam inverse stretch refleks adalah golgi tendo organ (GTO)

  • Kontraksi otot yang kuat akan merangsang GTO otot yang sama , kemudian menghasilkan respon inhibisi ke otot bersangkutan sehingga otot menjadi rileks. Inhibisi Reciprokal Jika otot agonis berkontraksi, akan diikuti relaksasi pada otot antagonis Fenomena ini disebut dengan inhibisi dan fasilitasi reciprokal, karena adanya persarafan reciprokal dan medulla spinalis

  • Respon Mekanikal otot terhadap Stretch Pada saat otot diregangkan secara pasif, maka pemanjangan awal terjadi pada sarkomer dan tension meningkat secara drastis Setelah peregangan dilepaskan, maka setiap sarkomer akan kembali ke posisi resting length , disebut dengan elastisitas

  • Respon Neurofisiologi otot Terhadap Stretch Yang berperan adalah muscle spindle dan GTOMuscle spindle adalah organ sensorik utama pada otot, fungsinya untuk memonitor kecepatan dan durasi regangan serta sense terhadap perubahan panjang otot GTO terletak dekat dengan musculotendinous junction, sensitif terhadao ketegangan yang dihasilkan oleh otot (baik saat peregangan maupun kontraksi otot)GTO adalah mekanisme proteksi yang menginhibisi kontraksi otot yang kuat

  • FILOSOFI PNF

    Hidup : Timbulnya Reaksi Akibat Rangsangan. Organ Manusia yg normal akan menjamin Kualitas Motoriknya.Mekanisme neuromuscular terganggu , aktifitas kehidupan kita akan kurang tepat memberikan reaksi dari sederetan aksi yang mempengaruhinya. Mempelajari tumbuh kembangNeurofisiologiMempelajari gerakan berdasarkan tumbuh kembang

  • PRINSIP TUMBUH KEMBANG1.Motorik tumbang dari cranial ke caudal2.Untuk mengoreksi gerakan koordinasi bagi orang dewasa dikembangkan dari distal ke proksimal 3. Terlebih dahulu mengontrol sikap, kemudian menimbulkan gerakan, terakhir adalah mengoreksi koordinasi gerakan

  • Metode PNF : suatu teknik perangsangan yang akan menimbulkan reaksi fisik sesuai dengan kebutuhan. melalui ransangan tersebut, mekanisme neuromuskular cadangan akan diaktifkan akan timbul gerakan berfungsi.

    Pasien diterapi secara total dengan berpedoman pada prinsip :

    mempelajari tumbuh kembangneurofisiologimempelajari gerakan berdasarkan tumbuh kembang

  • Refleks didominasi primer motorik, kemudian motorik selanjutnya dipengaruhi oleh sikap refleks. Perkembangan motorik dapat distimulasi melalui : PNF dengan optimal tahanan & sensasi dengan rangsangan auditif dan visual

  • Pavlov, gerakan refleks akan tumbuh akibat pemberian gerakan secara berulang-ulang (pembelajaran dan refleks primitf akan hilang akibat pembiasaan mengontrol sikap dan gerakan Selama terjadi evolusi perkembangan motorik ditandai dan dimulai dari pola gerakan massal ke pola gerakan partialPerkembangan motorik berjalan dengan proses pendewasaan, mulai dari terlentang, berguling, tengkurap, merangkak, duduk dst sampai berjalan dan meloncat

  • PRINSIP NEUROFISOLOGI PNF

    Prinsip overflow impuls saraf motorik tertentu akan mepengaruhi impuls saraf yang lain serta meningkatkan tonus kelompok otot (baik primover maupun sinergis)Prinsip overflow ditentukan oleh irradiasi dan atau proses sumasi perangsangan saraf motoris juga bergantung pada Nar (all or none)

    RECIPROK INNERVASI (JIKA AGONIS BERKONTRAKSI MAKA ANTAGONIS RILEKS.

    RECIPROK INHIBISI, RECIPROK FASILITASI GERAKAN COTICAL

  • Successive induction (sherington)

    Melakukan fasilitasi pada otot agonist, otot antagnois akan ikut terfasilitasi, semakin tinggi kontraksi otot antagonis, semakin besar efek fasilitasinya

    Pinsip belajar gerakLatihan isometrik memperbaiki sikap sedangkan latihan isotonik memperbaiki gerakan Melalaui gerakan pada satu sisi saja, tidaklah termasuk gerakan AFS yang berfungsi.

  • Lanjutan Prinsip Neurofisologi PNFOtak hampir tidak mengidentifikasi kerja otot secara individu melainkan hanya kerja kelompok secara diagonal (3 dimensi )suatu gerakan akan lebih kuat dan akan berfungsi jika bergerak secara total. satu gerakan bergantung pada gerakan yang lain.Fleksi ekstensi superior disertai dengan ekstensi rompFleksi ektensi inferior disertai fleksi rom

  • Belajar gerakan berjalan lancar , disertai dengan latihan berulang-ulang, nyeri merupakan faktor penghambat belajar gerakan. Seringnya latihan dgn berbagai variasi dan posisi menstimulasi belajar gerakan sebelum dan sementara gerakan berlang sung, kondisi kekuatan dan kordinasi sistem neuromuscular memegang peranan penting

  • PRINSIP DASAR PNF1. Tahanan optimal Percobaan Gellhorn : jika cortex motorik terstimulasi, reaksi kekuatan kontraksi otot akan lebih besar pada sendi yang terfiksir (tidak bergerak) dibanding sendi yang bergerak bebas Agar tahanan mudah diberikan pada gerakan rotasi, maka penggunaan m. Lumbrical sangat memegang peranana penting. Pemberian tahanan yang baik ditentukan oleh :cara pegangan (manual kontak)traksi dan approximasi sendipenguluran (elongated)

  • Lumbrical Grip , untuk mengontrol gerakan dan tahanan

  • Lumbrical Grip : Tungkai , Fleksi adduksi external rtotasi

  • Lumbrical Grip: Lengan Fleksi abduksi

  • 2. Manual kontak Perangsangan pada kulit dan terjadinya stimulasi pada propriosensor3. verbal stimulasi Rangsangan auditive mengaktifkan gerakan motorik. pemberian verbal komando sebaiknya singkat dan jelas.4. Visual feedback dari penderita Penderita melihat gerakannya, akan membantu mengontrol sikap dan gerakan penderita sendiri bahkan sewaktu-waktu dapat mengoreksi sikap sendiri.

  • 5.Body position dan body mechanics posisi tubuh dan mekanika gerakan tubuh fisioterapis yang baik sangat membantu kesempurnaan pola gerakan penderita.

    6.Traksi dan approximasi Traksi tujuannya meregangkan sendi agar propriosensor sendi terfasilitasi. Sifat kontraksinya isotonik. Approximasi tujuannya kebalikan dari traksi : terjadi stabilisasi sendi. Sifat kontraksinya isometrik.

    7.Irradiasi Irradiasi sama dnegan overflow: meninggikan impuls saraf agar respons menignkat. Tujuan irradiasi dapat diperoleh dari penggunaan bebarapa teknik fasilitasi dan inhibisi

  • Irradiasi : Dorsi fleksi dan inversi , Fleksi aduksi eksternalrotasi Tungkai

  • Pola Dasar PNF1. LenganD1. Fleksi : fleksi add- exorotasiD1. Extensi : extensi abd- endorotasiD2. Fleksi : fleksi abd -exorotasiD2. Extensi : extensi add- endorotasi2. Tungkai D.1. Fleksi : fleksi add- exorotasiD2. Fleksi : fleksi abd- endorotasiD1. Extensi : extensi abd- endorotD2. Extensi : extensi add - exorot

  • Fleksi abduksi Exorotasi (1)Fleksi- Abduksi Exorotasi dengan elbow Fleksi (2)Fleksi abduksi eksorotasi dengan Elbow Ekstensi (3)Ekstensi Adduksi Endorotasi (4) Ekstensi adduksi Endorotasi dengan Elbow Fleksi (5)Ekstensi adduksi Endorotasi dengan Elbow Ekstensi (6)Fleksi Adduksi dan Exorotasi (7) Fleksi- Adduksi Exorotasi dengan Fleksi Elbow (8)Fleksi Adduksi Exorotasi dengan Ekstensi Elbow (9)Ekstensi Abduksi Endorotasi (10)Ekstensi abduksi Endorotasi dengan Fleksi elbow (11) Extensi Abduksi Endorotasi dengan Elbow Extensi (12)

    Pola Gerak PNF Upper Extremity

  • Fleksi abduksi Endorotasi (1)Fleksi abduksi Endorotasi dgn Knee Fleksi (2)Fleksi abduksi Endorotasi dgn knee ekstensi (3)Extensi Adduksi Exorotasi (4)Extensi Adduksi Exorotasi dgn Knee Fleksi (5)Extensi Adduksi- Exorotasi dgn knee Ekstensi (6)Fleksi adduksi Exorotasi (7)Fleksi adduksi Exorotasi dgn Knee Fleksi (8)Fleksi adduksi Exorotasi dgn knee ekstensi (9)Extensi - abduksi Endorotasi (10)Extensi - abduksi Endorotasi dgn knee fleksi (11)Extensi abduksi Endorotasi dgn Knee Ekstensi (12)

    Pola gerak PNF Lower Extremity

  • Pola Gerak ( Bilateral pattern) a. Symetrical : kedua lengan fleksi dan abduksi

    b. Asymetrical : Lengan kanan fleksi abduksi dan Lengan kiri fleksi adduksi

  • Pola Gerak ( Bilateral pattern) c. Symetric Resiprok Lengan kanan fleksi- abduksi dan lengan kiri ektensi adduksi

    d. Asimetrik reciprok Lengan kanan fleksi abduksi dan lengan kiri ektensi - abduksi

  • 3. Scapulae dan Pelvic

    D.1. Elevasi depresi : ant.Elev - posterior depresiD2. Depresi elevasi : ant. Depresi post. Elevasi

    4. Kepala dan Leher Fleksi leher Lateral Fleksi Rotasi Ekstensi leher Lateral Fleksi Rotasi

  • Teknik khusus PNFRitmical initiationRepeated contractionHold relaxContract relaxRitmical stabilisationTujuan :Persiapan melakukan gerakanPenguatan, rileksasiMemperbaiki koordinasi,mengurangi nyeriMeningkatkan stabilisasi, meningkatkan ROM Memfasilitasi agar timbul kemudahan gerakanBelajar/mempelajari gerakanMeningkatkan kemampuan penderita

  • Daftar Pustaka

    Andy M.A. Hariandja, 1993, Workshop Fisioterapi , Makassar Djohan Aras, PNF, 1993, Workshop Fisioterapi , Makassar.Heru Purbu Kuntono dan Yulainto Wahyono,2002, PNF,Sasana Husada, Pro Fisio Post Graduate Course in Fisioterapi, Jakarta. Muhammad Irfan,2010, Fisioterapi Bagi Insan Stroke, Graha Ilmu, Yogyakarta. Setiawan, Metode Pendekatan, Stroke, Surakarta.Susan S. Adler, et. All, 2008, PNF in Pracitice, Springer Medizin Verlag Heidelberg.

  • Terima kasih