plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk fileuniversitas sanata dharma karya ilmiah...

97
PENETAPAN KADAR PHLOROTANNIN DALAM FRAKSI ETIL ASETAT ALGA COKLAT (Padina vickersiae Hoyt.) DENGAN METODE FOLIN-CIOCALTEAU SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.) Program Studi Ilmu Farmasi Oleh: Maria Delarosa Dipta Dharmesti NIM: 048114113 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: nguyenquynh

Post on 16-Aug-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

PENETAPAN KADAR PHLOROTANNIN DALAM FRAKSI ETIL ASETAT ALGA COKLAT (Padina vickersiae Hoyt.) DENGAN METODE

FOLIN-CIOCALTEAU

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh:

Maria Delarosa Dipta Dharmesti

NIM: 048114113

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

ii

PENETAPAN KADAR PHLOROTANNIN DALAM FRAKSI ETIL ASETAT ALGA COKLAT (Padina vickersiae Hoyt.) DENGAN METODE

FOLIN-CIOCALTEAU HALAMA

N JUDUL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh:

Maria Delarosa Dipta Dharmesti

NIM: 048114113

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

iii

Skripsi

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENETAPAN KADAR PHLOROTANNIN DALAM FRAKSI ETIL ASETAT ALGA COKLAT (Padina vickersiae Hoyt.) DENGAN METODE

FOLIN-CIOCALTEAU

Oleh:

Maria Delarosa Dipta Dharmesti

NIM: 048114113

Telah disetujui oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

iv

Skripsi Berjudul

HALAMAN PENGESAHAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

“To him who knows to do good

and does not do it,

to him it is sin.” (James 4:17)

Karya ini kupersembahkan untuk:

Ibu, Bapak, dan adikku tercinta,

Para sahabat yang kusayangi,

Almamater

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Maria Delarosa Dipta Dharmesti Nomor Mahasiswa : 048114113

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga Coklat (Padina vickersiae Hoyt.) dengan Metode Folin-Ciocalteau” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 12 Maret 2008 Yang menyatakan Maria Delarosa Dipta Dharmesti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

vi

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Mahabaik atas segala

kasih karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“PENETAPAN KADAR PHLOROTANNIN DALAM FRAKSI ETIL ASETAT

ALGA COKLAT (Padina vickersiae Hoyt.) DENGAN METODE FOLIN-

CIOCALTEAU”.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis menyadari telah mendapatkan

bantuan, bimbingan, dorongan, dan dukungan dari berbagai pihak, baik secara

langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan

hati penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Rita Suhadi, M.Si., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Ignatius Yulius Kristio Budiasmoro, M.Si., selaku dosen pembimbing

yang telah memberi bimbingan dan mendukung penulis mulai dari

saat penyusunan proposal penelitian hingga penyelesaian skripsi ini.

3. Nora Iska Harnita, M.Si., Apt., dosen pembimbing secara de facto,

yang telah rela meluangkan waktu untuk membimbing penulis selama

penelitian di laboratorium, memberikan solusi, semangat, serta

dukungan saat penulis mengalami kebingungan dan kegagalan.

4. Prof. Dr. Sudibyo Martono, M. S., Apt., selaku dosen penguji yang

telah memberikan masukan dan saran selama penelitian dan

penyusunan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

vii

5. Erna Tri Wulandari, M.Si., Apt., selaku dosen penguji yang telah

memberi kritik dan saran dalam penyusunan skripsi ini.

6. Dr. Sabikis, Apt., selaku dosen yang telah memberi masukan dan

saran, juga dukungan selama penelitian dan penyusunan skripsi ini.

7. Abdul Razaq Chasani, M.Si., dan Dr. Rina Sri Kasiamdari dari

Laboratorium Taksonomi Tumbuhan Fakultas Biologi Universitas

Gadjah Mada Yogyakarta yang telah membantu mengidentifikasi alga

coklat Padina vickersiae Hoyt.

8. Segenap laboran, Mas Parlan, Pak Prapto, Mas Kunto, Mas Sarwanto,

Mas Ottok, Mas Sigit, Mas Wagiran, Pak Mukmin, dan juga Pak

Kasiran yang telah membantu penulis selama bekerja di laboratorium.

9. Ibuku Theresia Ekamtiningsih dan Bapakku Josaphat Sudarsono

tercinta yang telah memberikan doa, cinta kasih, serta dukungan yang

tulus dan tak terhingga.

10. Rekan seperjuangan, ”Tim Alga”, Dewi, Hendry, Angel, Andri,

Fanny, dan Elsa, yang telah bekerjasama dengan penulis selama

melakukan penelitian di laboratorium dan menyusun skripsi ini.

11. Dona, Ririt, dan Lidia, teman-teman yang telah bersedia

mendengarkan uneg-uneg penulis, memberi bantuan, semangat, dan

juga penghiburan.

12. Teman-teman lain dari ”Tim Baracuda”, ”Tim Teh”, ”Tim Wortel”,

”Tim Pulveres”, dan ”Tim Jagung” yang telah berjuang bersama di

laboratorium.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

viii

13. Adikku, Theresia Rasika Seta Dharmesti, atas bantuan dan

dukungannya.

14. Teman-teman Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada

Yogyakarta, atas segala dukungannya. Mohon maaf jika penulis

sering tidak bisa mengerjakan tugas kelompok karena kesibukan di

laboratorium.

15. Semua pihak yang telah berpartisipasi memberi dukungan dan

bantuan hingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan skripsi ini masih banyak

terdapat kekurangan dan ketidaksempurnaan. Oleh karena itu, dengan besar hati

penulis menerima segala kritik, saran, dan pertanyaan yang berguna.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini berguna bagi pihak-pihak

yang membutuhkan dan dapat memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan,

khususnya mengenai alga coklat.

Yogyakarta, Januari 2008,

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

ix

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 12 Maret 2008

Penulis

Maria Delarosa Dipta Dharmesti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL............................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................. v

PRAKATA...... ....................................................................................................... vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ ix

DAFTAR ISI........................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL................................................................................................ xiv

DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................... xv

INTISARI............................................................................................................ xvii

ABSTRACT...... ................................................................................................... xviii

BAB I. PENGANTAR............................................................................................ 1

A. Latar Belakang .................................................................................................. 1

B. Perumusan Masalah .......................................................................................... 2

C. Keaslian Penelitian............................................................................................ 3

D. Manfaat ............................................................................................................. 3

1. Manfaat teoritis ........................................................................................... 3

2. Manfaat praktis ........................................................................................... 3

E. Tujuan ............................................................................................................... 3

1. Tujuan umum .............................................................................................. 3

2. Tujuan khusus ............................................................................................. 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA............................................................................ 5

A. Alga Coklat Padina vickersiae Hoyt. ............................................................... 5

B. Polifenol Alga (Phlorotannin) .......................................................................... 7

C. Soxhletasi .......................................................................................................... 8

D. Spektrofotometri UV-Visibel............................................................................ 9

E. Kolorimetri...................................................................................................... 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

xi

F. Metode Folin-Ciocalteau................................................................................. 13

G. Validasi Metode Analisis ................................................................................ 14

H. Keterangan Empiris......................................................................................... 18

BAB III. METODE PENELITIAN ...................................................................... 20

A. Jenis Rancangan Penelitian ............................................................................. 20

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ................................................. 20

1. Variabel Penelitian .................................................................................... 20

a. Variabel pengacau terkendali.............................................................. 20

b. Variabel pengacau tidak terkendali..................................................... 20

2. Definisi Operasional ................................................................................. 20

C. Bahan dan Alat................................................................................................ 21

1. Bahan ........................................................................................................ 21

2. Alat............................................................................................................ 22

D. Tata Cara Penelitian ........................................................................................ 22

1. Preparasi sampel alga coklat Padina vickersiae Hoyt. ............................. 22

2. Screening fitokimia alga ........................................................................... 23

a. Preparasi ekstrak ................................................................................. 23

b. Uji tannin dan polifenol ...................................................................... 23

3. Isolasi crude phlorotannin dari alga coklat Padina vickersiae Hoyt........ 24

4. Optimasi metode kolorimetri (Metode Folin-Ciocalteau) ........................ 25

a. Pembuatan larutan standar .................................................................. 25

b. Penentuan Operating Time (OT)......................................................... 25

c. Penentuan panjang gelombang maksimum (λ maks).......................... 26

d. Pembuatan kurva baku phloroglucinol ............................................... 26

5. Validasi metode analisis............................................................................ 26

6. Estimasi kadar polifenol total pada fraksi etil asetat alga coklat Padina

vickersiae Hoyt. ........................................................................................ 27

7. Analisis hasil ............................................................................................. 28

a. Analisis hasil uji kualitatif untuk tannin dan polifenol ....................... 28

b. Analisis hasil penetapan kadar phlorotannin dalam fraksi etil asetat

Padina vickersiae Hoyt. menggunakan Metode Folin-Ciocalteau ..... 28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

xii

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 29

A. Preparasi Sampel Alga Coklat Padina vickersiae Hoyt.................................. 29

B. Screening Fitokimia Alga ............................................................................... 32

C. Isolasi Crude Phlorotannin dari Alga Coklat Padina vickersiae Hoyt........... 33

D. Prinsip Reaksi Kolorimetri (Metode Folin-Ciocalteau).................................. 34

E. Optimasi Metode............................................................................................. 37

1. Pembuatan larutan standar ........................................................................ 37

2. Penentuan Operating Time (OT)............................................................... 37

3. Penentuan panjang gelombang maksimum (λ maks)................................ 39

4. Pembuatan kurva baku phloroglucinol ..................................................... 41

F. Validasi Metode Analisis ................................................................................ 43

1. Akurasi ...................................................................................................... 43

2. Presisi ........................................................................................................ 45

3. Linearitas................................................................................................... 46

G. Estimasi Kadar Phlorotannin Dalam Fraksi Etil Asetat Alga Coklat Padina

vickersiae Hoyt. .............................................................................................. 46

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN............................................................... 49

A. Kesimpulan ..................................................................................................... 49

B. Saran................................................................................................................ 49

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 50

LAMPIRAN.... ...................................................................................................... 54

BIOGRAFI PENULIS .......................................................................................... 78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1. Padina vickersiae Hoyt........................................................................ 5

Gambar 2. Derivat phlorotannin ........................................................................... 7

Gambar 4. Diagram tingkat energi elektronik..................................................... 10

Gambar 5. Reaksi fenol dengan pereaksi FeCl3.................................................. 32

Gambar 6. Oksidasi fenol dalam suasana basa ................................................... 35

Gambar 7. Reaksi fenol dengan pereaksi Folin-Ciocalteau ................................ 36

Gambar 8. Spektra operating time phloroglucinol yang direaksikan dengan

pereaksi Folin-Ciocalteau.................................................................. 38

Gambar 9. Spektra hasil scanning panjang gelombang maksimum

phloroglucinol pada tiga konsentrasi (A = 1,0 ppm; B = 3,0

ppm; C = 6,0 ppm) setelah direaksikan dengan pereaksi

Folin-Ciocalteau................................................................................ 40

Gambar 10. Hasil scanning panjang gelombang maksimum (λ maks) 750,1 nm. 41

Gambar 11. Kurva baku phloroglucinol ............................................................... 43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel I. Data replikasi seri baku phloroglucinol ................................................ 42

Tabel II. Data recovery baku phloroglucinol....................................................... 44

Tabel III. Data Coefficient of Variation (CV) baku phloroglucinol ..................... 45

Tabel IV. Hasil Pembacaan Absorbansi Sampel Fraksi Padina vickersiae Hoyt. 47

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Hasil determinasi alga dari Laboratorium Taksonomi Tumbuhan

Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta............... 54

Lampiran 2. Hasil perhitungan kadar air serbuk alga coklat Padina vickersiae

Hoyt. dengan Metode Karl Fischer ............................................... 56

Lampiran 3. Hasil screening fitokimia Padina vickersiae Hoyt. ...................... 58

Lampiran 4. Foto uji kualitatif .......................................................................... 59

Lampiran 5. Foto fraksinasi .............................................................................. 61

Lampiran 6. Hasil Operating Time (OT) .......................................................... 63

Lampiran 7. Hasil scanning panjang gelombang maksimum (λ maks) ............ 64

Lampiran 8. Hasil scanning panjang gelombang maksimum (λ maks)

konsentrasi 1,0 ppm ...................................................................... 64

Lampiran 9. Hasil scanning panjang gelombang maksimum (λ maks)

konsentrasi 3,0 ppm ...................................................................... 65

Lampiran 10. Hasil scanning panjang gelombang maksimum (λ maks)

konsentrasi 6,0 ppm ...................................................................... 65

Lampiran 11. Penimbangan baku phloroglucinol ............................................... 66

Lampiran 12. Contoh perhitungan kurva baku phloroglucinol ........................... 67

Lampiran 13. Hasil pembacaan seri baku replikasi pertama pada panjang

gelombang 750,1 nm..................................................................... 68

Lampiran 14. Hasil pembacaan seri baku replikasi kedua pada panjang

gelombang maksimum hasil scanning .......................................... 68

Lampiran 15. Hasil pembacaan seri baku replikasi ketiga pada panjang

gelombang 750,1 nm..................................................................... 69

Lampiran 16. Validasi Metode Analisis.............................................................. 70

Lampiran 17. Analisis statistik regresi-linier kurva baku replikasi pertama....... 72

Lampiran 18. Analisis statistik regresi-linier kurva baku replikasi kedua .......... 73

Lampiran 19. Analisis statistik regresi-linier kurva baku replikasi ketiga.......... 74

Lampiran 20. Kurva baku phloroglucinol........................................................... 75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

xvi

Lampiran 21. Penimbangan sampel .................................................................... 75

Lampiran 22. Absorbansi sampel........................................................................ 76

Lampiran 23. Contoh perhitungan kadar sampel ................................................ 76

Lampiran 24. Perhitungan rata-rata kadar sampel .............................................. 77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

xvii

INTISARI

Alga coklat banyak tumbuh dan tersebar di perairan Indonesia. Salah satunya adalah Padina vickersiae Hoyt. Potensi hasil laut Indonesia sangat melimpah, namun belum digunakan secara optimal untuk bahan pangan maupun sebagai bahan obat-obatan. Penelitian ini berfokus pada senyawa polifenol alga, khususnya spesies alga coklat Padina vickersiae Hoyt., yaitu phlorotannin.

Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan crude phlorotannin dari alga coklat Padina vickersiae Hoyt. dan menetapkan kadar phlorotannin dalam fraksi etil asetat alga coklat Padina vickersiae Hoyt. dengan metode Folin-Ciocalteau. Ekstraksi menggunakan metode soxhletasi dengan pelarut metanol pro analisis (p.a.). Fraksinasi ekstrak yang didapat dilakukan menggunakan klorofom p.a., aquadestilata, dan etil asetat p.a.

Konsentrasi phlorotannin dalam fraksi etil asetat ditetapkan dengan metode Folin-Ciocalteau. Standar yang digunakan adalah phloroglucinol dengan konsentrasi 0,5; 1,0; 2,0; 3,0; 4,0; 5,0; dan 6,0 ppm dengan pelarut aseton 75%. Konsentrasi phlorotannin dihitung ekuivalen dengan phloroglucinol (mg PE/g sampel).

Hasil penetapan kadar phlorotannin pada tiga replikasi sampel yaitu sebesar 10,19 mg PE/g sampel; 11,95 mg PE/g sampel; dan 13,95 mg PE/g sampel, diukur dengan panjang gelombang 750,1 nm dan persamaan kurva baku y = 0,1233 x + 0,0151. Kadar phlorotannin pada alga coklat Padina vickersiae Hoyt. diperoleh sebesar 12,03 + 1,88 mg PE/g sampel.

Kata kunci: alga coklat, phlorotannin, Folin-Ciocalteau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

xviii

ABSTRACT

Brown algae grow and spread widely in Indonesia marine territorial. Padina vickersiae Hoyt. is a species of brown alga. The potency of Indonesian marine product is very high, but not yet optimally used as neither foods nor medicines. This research focused on phlorotannin, some algal polyphenolic compound in brown alga Padina vickersiae Hoyt.

This research’s objectives are to get phlorotannin crude of brown alga Padina vickersiae Hoyt. and to determine phlorotannin concentration in ethyl acetate fraction of brown alga Padina vickersiae Hoyt. using Folin-Ciocalteau method. Padina vickersiae Hoyt. was soxhletated with methanol pro analysis (p.a.). The extract was fractionated using chloroform p.a., aquadestilata, and ethyl acetate p.a.

Phlorotannin concentration was determined using Folin-Ciocalteau method and phloroglucinol as a standard with concentration 0.5; 1.0; 2.0; 3.0; 4.0; 5.0; and 6.0 ppm in 75% acetone. Phlorotannin concentration was equivalently calculated with phloroglucinol (mg PE/g sample).

Phlorotannin concentrations in three replications are 10.19 mg PE/g sample; 11.95 mg PE/g sample; and 13.95 mg PE/g sample, measured using 750.1 nm wavelength and phloroglucinol’s linear regression equation y = 0.1233 x + 0.0151. The phlorotannin concentration is 12.03 + 1.88 mg PE/g sample.

Keywords: brown alga, phlorotannin, Folin-Ciocalteau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Saat ini telah dikenal 8000 senyawa fenolik alam dengan struktur yang

digambarkan sebagai suatu fenol (cincin aromatik yang berikatan sedikitnya

dengan 1 gugus hidroksil) seperti asam kafein, asam ferulat, kuersetin, apigenin,

genistein, resveratrol, asam nordihidroguaiaretat, asam karnosat, silimarin,

polifenol teh, dan tannin. Senyawa-senyawa fenolik tersebut terbukti mempunyai

efek protektif terhadap kerusakan kulit yang diinduksi radiasi UV (Svobodova et

al., 2003).

Eksplorasi senyawa fenolik seperti asam fenolik, flavonoid, dan polifenol

untuk mendapatkan agen fotoprotektif baru terus dilakukan. Namun kebanyakan

eksplorasi tersebut masih mengandalkan tumbuhan-tumbuhan terrestrial.

Perubahan orientasi dan fokus pengembangan produk alam dari terrestrial menjadi

pengembangan berbasis kelautan sangat diperlukan mengingat Indonesia sebagai

“the largest marine-mega biodiversity” (Dahuri, 2003).

Alga coklat banyak terdapat di perairan Indonesia bagian selatan. Dalam

alga coklat diketahui terdapat senyawa polifenol (phlorotannin) yang berpotensi

untuk dikembangkan menjadi senyawa biomedis. Padina vickersiae Hoyt.

merupakan salah satu spesies alga coklat yang belum dibudidayakan di Indonesia.

Oleh karena itu, perlu dilakukan penetapan kadar phlorotannin pada alga coklat

Padina vickersiae Hoyt. agar dapat lebih dimanfaatkan secara optimal dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

2

meningkatkan nilai ekonomis alga tersebut. Di masa yang akan datang,

phlorotannin alga coklat dapat digunakan sebagai zat aktif pada sediaan kosmetik

seperti sunscreen.

Zhang et al. (2006) telah melakukan penelitian tentang metode sederhana

untuk estimasi kandungan polifenol total pada rumput laut dan ekstraknya

berdasarkan reaksi kolorimetri Folin-Ciocalteau. Keuntungan metode Folin-

Ciocalteau diantaranya adalah prosedurnya yang lebih mudah dan praktis karena

hanya memerlukan satu jenis pereaksi. Sementara itu, Pavia et al. (2003)

melaporkan variasi intraspesifik kandungan phlorotannin dalam alga coklat

Ascophyllum nodosum. Dilaporkan pula bahwa efikasi antiproliferasi ekstrak alga

berkorelasi positif dengan kandungan total polifenol yang diduga berhubungan

dengan kandungan phlorotannin (Yuan and Walsh, 2006).

Penelitian ini merupakan bagian dari program hibah penelitian A3

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang diampu oleh

Ignatius Yulius Kristio Budiasmoro, M.Si. dan Agnes Nora Iska Harnita, M.Si.,

Apt. Pengambilan data dilakukan secara bersama-sama oleh Maria Delarosa Dipta

Dharmesti, Hendry Kurniawan, Dewi Riana Primawati, Andriani Noerlita

Ningrum, Maria Stephanie, Angela Woro Dwi Priharina, dan Elizabeth Budi

Gunawan.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan penelitian dapat

dirumuskan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

3

1. Apakah phlorotannin dapat diisolasi dari alga coklat Padina vickersiae Hoyt.?

2. Berapakah kadar phlorotannin dalam fraksi etil asetat alga coklat Padina

vickersiae Hoyt. yang ditetapkan menggunakan metode Folin-Ciocalteau?

C. Keaslian Penelitian

Sepengetahuan peneliti, penelitian mengenai isolasi dan penetapan kadar

phlorotannin dalam fraksi etil asetat alga coklat Padina vickersiae Hoyt.

menggunakan metode Folin-Ciocalteau belum pernah dilakukan.

D. Manfaat

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan mengenai

kadar phlorotannin pada alga coklat Padina vickersiae Hoyt. sehingga dapat

dikembangkan sebagai senyawa bioaktif.

2. Manfaat praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan bagi ilmu

pengetahuan mengenai biota laut dan pemanfaatannya, khususnya alga coklat

Padina vickersiae Hoyt., dalam industri makanan, farmasi, dan kosmetik.

E. Tujuan

1. Tujuan umum

Mengisolasi phlorotannin dan mengetahui kadar phlorotannin dalam alga

coklat Padina vickersiae Hoyt.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

4

2. Tujuan khusus

Tujuan khusus penelitian ini adalah mengisolasi phlorotannin menggunakan

etil asetat dan mengetahui kandungan phlorotannin dalam fraksi etil asetat

alga coklat Padina vickersiae Hoyt. menggunakan metode Folin-Ciocalteau.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Alga Coklat Padina vickersiae Hoyt.

Alga coklat Padina vickersiae Hoyt. termasuk famili Dictyotaceae, genus

Padina, dan spesies Padina vickersiae Hoyt. Sinonimnya adalah Padina

gymnospora (Kützing) Sonder, Zonaria gymnospora Kützing, dan Padina crassa

Yamada (Abbott and Huisman, 2004).

Padina vickersiae Hoyt. berukuran panjang 5 cm hingga 20 cm, tinggi 5

cm hingga 10 cm, memiliki thallus dengan konsistensi membran yang tebal,

berbentuk seperti paku pada bagian bawah dan bagian atas membuka seperti kipas

angin dan terdiri dari 2 hingga 8 lapisan seperti pisau. Alga ini berwarna putih

kekuningan hingga transparan dengan garis-garis yang lebih gelap dan sedikit

berambut pada kedua sisinya (gambar 1). Padina vickersiae Hoyt. menyimpan

kalsium dalam permukaan lapisan kipasnya. Alga ini bertumpu pada substrat

dengan beberapa rhizoid yang dapat dilihat pada bagian dasar alga (Anonim,

2003a).

Gambar 1. Padina vickersiae Hoyt. (Anonim, 2007)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

6

Habitat Padina vickersiae Hoyt. adalah pada daerah yang banyak sinar

matahari di kedalaman yang berbatu-batu, dan daerah kaya substrat di kedalaman

rendah. Padina vickersiae Hoyt. banyak tersebar di bagian laut yang dangkal,

namun juga dapat ditemukan pada kedalaman lebih dari 20 meter. Alga ini

menyukai peningkatan suhu dan cahaya matahari (Anonim, 2003a).

Padina vickersiae Hoyt. tersebar di Laut Mediterania, Laut Hitam, dan

Samudera Atlantik bagian timur-laut dan barat-laut (Anonim, 2003a). Alga ini

juga terdapat di Samudera Hindia, diantaranya di Kepulauan Andaman, Australia,

Bahrain, Bangladesh, India, Indonesia (Sumatra dan Timor), Kenya, Kuwait,

Madagaskar, Mauritius, Qatar, Saudi Arabia, Singapura, Somalia, Tanzania, dan

Yemen (Anonim, 2007).

Reproduksi Padina vickersiae Hoyt. terjadi pada musim panas. Organ

reproduksinya terletak pada lapisan yang berbentuk bulat pada bagian kipasnya.

Reproduksi mudah terjadi di bagian laut yang dangkal (Anonim, 2003a).

Komposisi kimiawi alga coklat Padina vickersiae Hoyt. diantaranya dua

belas macam sterol dari fraksi sterol. Dua jenis sterol utama yaitu kolesterol dan

fucosterol. Mayoritas asam lemak adalah asam palmitat, diikuti asam oleat, dan

asam miristat. Asam lemak tak jenuh ditemukan dalam konsentrasi sangat rendah.

Fraksi volatil bebas asam lemak didominasi ester aromatik, benzil alkohol, dan

benzaldehid. Pada fraksi ini juga terdapat senyawa-senyawa terpenoid, fenol, dan

sulfur dalam konsentrasi rendah. Ekstrak n-butanol Padina vickersiae Hoyt.

didominasi asam lemak dan senyawa poli-ol (Kamenarska et al., 2002).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

7

B. Polifenol Alga (Phlorotannin)

Polifenol alga yang juga disebut phlorotannin berbeda dengan polifenol

pada tumbuhan terrestrial. Polifenol dari tumbuhan terrestrial terdiri dari asam

galat dan elagat, sedangkan polifenol alga terdiri dari unit-unit phloroglucinol

(1,3,5-trihidroksibenzen) (gambar 3). Phlorotannin tersusun dari sekumpulan

molekul yang heterogen (tingkat heterogenitas struktur dan polimerisasi tinggi),

sehingga memiliki rentang potensi aktivitas biologis yang luas. Beberapa contoh

struktur senyawa derivat phlorotannin ditunjukkan pada gambar 2. Salah satu

derivat phlorotannin yang telah berhasil diidentifikasi strukturnya yaitu

diphlorethohydroxycarmalol. Menurut Ragan dan Craigie (cit. Burtin, 2003),

kandungan phlorotannin tertinggi ditemukan pada alga coklat, yaitu 5 hingga 15%

dari berat keringnya.

Gambar 2. Derivat phlorotannin (Blunt et al., 2005)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

8

OH

HO OH

Gambar 3. Phloroglucinol

C. Soxhletasi

Soxhletasi adalah suatu prosedur untuk memperoleh kandungan senyawa

organik dari jaringan tumbuhan kering seperti biji kering, akar, dan daun, dengan

mengekstraksi terus-menerus serbuk bahan dengan alat soxhlet menggunakan

pelarut secara berganti-ganti: eter, lalu petroleum eter, dan kloroform untuk

mengekstraksi lipid dan terpenoid, kemudian alkohol dan etil asetat untuk

senyawa yang lebih polar. Metode ini biasa digunakan untuk sampel dengan skala

ukuran berat gram. Suatu senyawa yang sama mungkin didapati dengan

perbandingan berbeda dalam beberapa fraksi senyawa tersebut (Harborne, 1987).

Metode soxhletasi mempunyai beberapa keuntungan antara lain cairan

penyari yang diperlukan lebih sedikit dan hasil yang diperoleh lebih pekat. Serbuk

simplisia disari oleh cairan penyari yang murni sehingga dapat menyari zat aktif

lebih banyak. Penyarian dapat diteruskan sesuai dengan keperluan tanpa

menambah volume cairan penyari (Anonim, 1986).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

9

D. Spektrofotometri UV-Visibel

Spektrofotometri UV-Visibel adalah salah satu teknik analisis fisika-

kimia yang mengamati interaksi atom atau molekul dengan radiasi

elektromagnetik pada panjang gelombang 190-380 (UV) dan 380-780 nm (visibel)

dengan menggunakan instrumen spektrofotometer (Mulja dan Suharman, 1995).

Prinsip kerja spektrofotometri adalah berdasarkan atas interaksi antara

radiasi elektromagnetik dengan materi berupa atom, ion atau molekul. Radiasi

elektromagnetik merupakan salah satu jenis energi yang ditransmisikan dalam

ruang dengan kecepatan tinggi (Khopkar, 1990). Interaksi antara molekul yang

mempunyai gugus kromofor dan radiasi elektromagnetik pada daerah sinar

ultraviolet dan sinar tampak akan menghasilkan spektra absorbansi elektronik.

Spektra absorbansi ini dapat digunakan untuk analisis kuntitatif karena jumlah

radiasi elektromagnetik yang diserap memiliki hubungan dengan jumlah molekul

penyerap (Skoog, 1985).

Pada umumnya semua molekul dapat menyerap radiasi elektromagnetik

di daerah UV dan visibel karena mereka memiliki elektron, baik berkelompok

maupun tunggal yang dapat tereksitasi ke tingkat energi yang lebih tinggi.

Panjang gelombang yang menunjukkan terjadinya absorbansi tergantung pada

kekuatan ikatan elektron dalam molekul tersebut (Day and Underwood, 1986).

Secara umum, terdapat tiga macam distribusi elektron dalam suatu

senyawa organik, yaitu orbital elektron pi (π), sigma (σ) dan elektron tidak

berpasangan (n). Apabila radiasi elektromagnetik mengenai molekul, maka akan

terjadi eksitasi elektron ke tingkat energi yang lebih tinggi yang dikenal sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

10

orbital elektron anti-bonding (Mulja dan Suharman, 1995). Diagram tingkat

energi elektron pada keadaan dasar dan keadaan tereksitasi ditunjukkan pada

gambar 4.

Gambar 4. Diagram tingkat energi elektronik (Mulja dan Suharman, 1995)

Transisi-transisi elektron mencakup perpindahan suatu elektron dari

keadaan dasar (σ, π atau n) ke salah satu dari dua keadaan tereksitasi (σ* atau π*)

(Fessenden and Fessenden, 1999). Adapun jenis-jenis transisi yang mungkin

terjadi antara lain dapat diuraikan sebagai berikut :

Transisi σ → σ*. Transisi ini terjadi pada senyawa organik dengan

ikatan tunggal (Mulja dan Suharman, 1995). Elektron yang terdapat pada orbital σ

akan tereksitasi ke orbital anti bonding σ*, dengan mengabsorpsi radiasi. Absorpsi

ini jarang terlihat pada daerah UV yang dekat (100-190 nm) (Khopkar, 1990).

Transisi n → σ*. Transisi ini terjadi pada gugus auksokrom, yaitu

gugus fungsional yang mempunyai elektron tak berikatan (elektron n) seperti –

OH; –NH2; -OCH3. Energi yang diperlukan untuk transisi jenis ini lebih kecil

daripada energi untuk transisi σ → σ*. Sinar yang diserap mempunyai panjang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

11

gelombang lebih panjang yaitu antara 150 -250 nm.

Transisi n → π*. Transisi ini meliputi transisi elektron n ke orbital anti

bonding π*. Absorbansi ini terjadi pada panjang gelombang yang panjang dan

memiliki intensitas rendah (Sastrohamidjojo, 1991). Kenaikan polaritas pelarut

pada transisi ini akan mengakibatkan pergeseran pita absorbansi menuju ke

panjang gelombang yang lebih pendek (pergeseran biru = hipsokromik). Hal ini

disebabkan ikatan hidrogen dengan keadaan dasar elektron n lebih mantap

dibandingkan keadaan π* yang energinya turun menjadi π1*.

Transisi π → π*. Transisi ini terjadi pada senyawa dengan ikatan

rangkap dua dan tiga. Pada transisi jenis ini, kenaikan polaritas pelarut akan

mengakibatkan pergeseran merah. Hal ini disebabkan pelarut yang polar akan

lebih memantapkan keadaan π* (Mulja dan Suharman, 1995).

Transisi elektronik yang berguna dalam eksperimen yaitu transisi n →

π* dan transisi π → π* yang memberikan spektra pada 200-700 nm. Kedua

transisi ini memerlukan adanya kromofor dalam struktur molekulnya (Day and

Underwood, 1986). Kromofor adalah gugus tak jenuh kovalen yang dapat

menyerap radiasi pada daerah ultraviolet (Sastrohamidjojo, 1991). Terikatnya

gugus auksokrom pada gugus kromofor akan mengakibatkan perubahan panjang

gelombang maupun intensitas absorbansi (Silverstain et al., 1986).

Panjang gelombang saat terjadi eksitasi elektronik yang memberikan

absorbansi maksimum disebut sebagai panjang gelombang absorbansi maksimum.

Penentuan panjang gelombang pada saat absorbansi maksimum dapat digunakan

untuk mengidentifikasi molekul (Mulja dan Suharman, 1995). Pada analisis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

12

kuantitatif pengukuran absorbansi dilakukan pada panjang gelombang saat

absorbansi maksimum, disebabkan dua alasan:

a. Sensitivitas maksimum diperoleh dengan melakukan pengukuran pada

panjang gelombang maksimum karena konsentrasi yang diukur pada panjang

gelombang tersebut memberikan respon yang paling kuat.

b. Pada panjang gelombang maksimum, perubahan yang kecil akan memberikan

perubahan absorbansi yang minimal (kecuali kalau pita absorpsi sangat tajam)

(Fatah, 1989).

E. Kolorimetri

Metode kolorimetri merupakan salah satu metode analisis yang

didasarkan pada gugus yang dapat bereaksi membentuk warna serta memiliki

rantai panjang rangkap terkonjugasi. Pengukuran intensitas warna dilakukan

menggunakan instrumen spektrofotometer visibel. Fokus metode ini adalah pada

bagian spektrum elektromagnetik, yaitu pada daerah tampak mata manusia, yaitu

sekitar 400-700 nm atau 4000-7000 Å (1 nm = 10 Å). Metode ini melibatkan

perbandingan intensitas warna secara visual, artinya warna larutan senyawa yang

diteliti dibandingkan dengan warna suatu standar atau seri standar (Butz and

Nobel, 1961).

Kolorimetri adalah suatu teknik pengukuran cahaya yang diabsorbsi oleh

zat berwarna, baik warna yang terbentuk dari asalnya maupun akibat reaksi

dengan zat lain (Khopkar, 1990). Pada kolorimetri yang ditentukan adalah

absorbansi cahaya oleh larutan berwarna. Untuk itu, dibuat larutan dengan kadar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

13

meningkat tertentu dan membandingkan warnanya dengan senyawa yang hendak

dianalisis. Kolorimetri mencakup pengubahan senyawa tidak berwarna menjadi

zat yang berwarna dan penentuan fotometrinya dilakukan dalam daerah sinar

tampak (400–800 nm) (Roth and Baschke, 1994).

F. Metode Folin-Ciocalteau

Metode Folin-Ciocalteau merupakan oksidasi atau reduksi kolorimetrik

untuk mengukur semua senyawa fenolik. Pereaksi Folin-Ciocalteau merupakan

larutan kompleks ion polimerik yang dibentuk dari asam fosfomolibdat dan asam

heteropolifosfotungstat. Pereaksi ini terbuat dari air, natrium-tungstat, natrium-

molibdat, asam fosfat, asam klorida, lithium sulfat, dan bromin (Folin and

Ciocalteau, 1944).

Menurut Waterman dan Mole (cit. Khadambi, 2007), dasar metode Folin-

Ciocalteau adalah oksidasi gugus fenolik-hidroksil. Pereaksi ini mengoksidasi

fenolat (garam alkali), mereduksi asam heteropoli menjadi suatu kompleks

molibdenum-tungsten (Mo-W). Fenolat hanya terdapat pada larutan basa, tetapi

pereaksi Folin-Ciocalteau dan produknya tidak stabil pada kondisi basa. Selama

reaksi berlangsung, gugus fenolik-hidroksil bereaksi dengan pereaksi Folin-

Ciocalteau, membentuk kompleks fosfotungstat-fosfomolibdat berwarna biru

dengan struktur yang belum diketahui dan dapat dideteksi dengan

spektrofotometer (Jansoon, 2005).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

14

G. Validasi Metode Analisis

Validasi metode merupakan proses terdokumentasi yang menjamin

bahwa pelaksanaan metode analisis telah sesuai dengan tujuan pelaksanaannya

(Mulja dan Hanwar, 2003). Pengembangan suatu metode analisis akan

menentukan parameter-parameter validasi, yaitu:

1. Akurasi, yaitu kedekatan hasil analisis yang diperoleh menggunakan metode

analisis tertentu dengan nilai yang sebenarnya. Penentuan akurasi metode

analisis dapat dilakukan dengan membandingkan kadar terukur dari sejumlah

tertentu senyawa standar yang sengaja ditambahkan ke dalam sampel pada

jumlah yang tertentu pula. Nilai perbandingan tersebut dikenal sebagai persen

perolehan kembali (recovery) (Anonim, 2003b). Menurut Harmita (2004),

nilai perolehan kembali suatu metode analisis dikatakan baik bila masuk

dalam rentang 98-102 % jika konsentrasi analit yang diukur 100 %.

2. Presisi, adalah kedekatan hasil analisis satu dengan yang lain pada beberapa

penentuan kuantitatif pada sampel yang sama dan homogen dengan

menggunakan metode analisis yang sama. Presisi biasanya dinyatakan dalam

persen koefisien variansi (CV) atau standar deviasi relatif (RSD). Nilai % CV

dapat dikatakan baik bila kurang dari atau sama dengan 2 % untuk analit yang

diukur 100 % (Anonim, 2004). Persen koefisien variansi meningkat dengan

menurunnya kadar analit yang dianalisis. Pada kadar 1 % atau lebih, nilai %

CV adalah sekitar 2,5 %. Pada kadar satu per seribu adalah 5 %. Pada kadar

satu per sejuta (ppm) adalah 16 % dan pada kadar part per billion (ppb) adalah

32 % (Harmita, 2004).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

15

3. Sensitivitas, yaitu kemampuan metode untuk mengidentifikasi perbedaan yang

kecil antarkonsentrasi analit. Faktor yang mempengaruhi sensitivitas adalah

kemiringan kurva baku dan presisi. Semisal terdapat dua metode analisis

dengan tingkat presisi yang sama tetapi kemiringan kurva baku keduanya

berbeda, maka metode yang lebih sensitif adalah metode yang kurva bakunya

lebih curam, begitu pula sebaliknya (Skoog, 1985).

4. Spesifisitas. Anonim (2003b) dalam United States Pharmacopeia 26

mendefinisikan spesifisitas sebagai kemampuan suatu metode untuk

membedakan dan mengukur secara akurat dan spesifik suatu analit, terpisah

dari komponen-komponen sampel yang lain. Ada dua cara dalam menentukan

spesifisitas, yaitu:

a. Semua komponen sampel yang mengganggu dapat memisah dengan

resolusi yang baik.

b. Menggunakan detektor selektif yang dapat merespon senyawa tertentu dan

tidak dapat merespon senyawa lain (Snyder et al., 1997).

5. Linearitas, yaitu kemampuan suatu metode analisis untuk mendapatkan hasil

uji yang secara langsung proporsional dengan konsentrasi (jumlah) analit

dalam sampel (Mulja dan Hanwar, 2003). Persyaratan data linearitas yang

dapat diterima yaitu memenuhi nilai koefisien korelasi (r) yang diperoleh dari

hasil analisis r > 0,999 atau nilai variasi fungsi (VX0) < 2 %. Untuk bioanalisis,

VX0 berkisar 5-10 % (Mulja dan Suharman, 1995) atau nilai koefisien korelasi

yang diperoleh dari hasil analisis r > 0,9999 (Anonim, 2004).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

16

6. Rentang (range), merupakan rentang antara kadar terendah hingga kadar

tertinggi analit yang dapat diukur secara kuantitatif menggunakan metode

analisis tertentu dan menghasilkan akurasi, presisi, dan linearitas yang

memadai. Range biasanya mempunyai satuan yang sama dengan satuan yang

digunakan untuk hasil analisis, misalnya: persen, ppm (Anonim, 2003b).

Menurut Mulja dan Suharman (1995), kesalahan dalam analisis kimia

dapat dikategorikan menjadi 2 kelas utama, yaitu:

1. Kesalahan Sistematik (determinate errors)

Kesalahan sistematik adalah hasil analisis yang menyimpang secara tetap

dari nilai kadar yang sebenarnya karena proses pelaksanaan prosedur analisis,

sehingga kesalahan ini disebut juga kesalahan prosedur (Mulja dan Suharman,

1995). Faktor-faktor penyebab kesalahan sistematik antara lain:

a. Kesalahan personil dan operasi

Kesalahan ini disebabkan oleh cara pelaksanaan analisis dan bukan

karena metode. Kesalahan operasi umumnya bersifat fisis (bukan

khemis), misalnya kesalahan pengamatan visual pada titik akhir titrasi,

kekeliruan cara pencucian endapan, dan sebagainya. Kesalahan ini

bersifat individual dan sangat dipengaruhi oleh keterampilan analis

dalam melakukan pekerjaan analisis.

b. Kesalahan alat dan pereaksi

Kesalahan ini disebabkan oleh pereaksi yang kurang murni, alat yang

kurang valid atau pemakaian alat yang kurang tepat walaupun alat

tersebut dalam kondisi baik, contohnya pengambilan volume tepat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

17

dengan pipet ukur atau gelas ukur, penggunaan buret 50 ml (buret makro)

untuk analisis mikro, dan sebagainya.

c. Kesalahan metode

Kesalahan ini dapat disebabkan oleh kesalahan pengambilan sampel,

kesalahan akibat reaksi kimia yang tidak sempurna, atau ikut

mengendapnya zat-zat yang tidak diinginkan (Day and Underwood,

1986).

Kesalahan sistematik dapat dihindari atau diperkecil dengan:

1). Mengkalibrasi instrumen dan melakukan koreksi secara berkala

(biasanya setiap 3 bulan atau disesuaikan dengan frekuensi

pemakaian alat).

2). Memilih metode dan prosedur standar dari badan resmi.

3). Memakai bahan kimia dengan derajat untuk analisis.

4). Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para analis.

5). Melakukan penetapan blanko atau kontrol dengan zat baku.

6). Melakukan penetapan paralel (in duplo atau in triplo).

2. Kesalahan Tidak Sistematik (indeterminate errors)

Kesalahan tidak sistematik adalah penyimpangan yang tidak tetap dari

hasil penentuan kadar dengan instrumen yang disebabkan fluktuasi dari instrumen

yang dipakai. Penyebab kesalahan ini tidak dapat ditentukan dan tidak dapat

dikontrol, sehingga kesalahan ini disebut juga kesalahan acak (random error)

(Mulja dan Suharman, 1995).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

18

H. Keterangan Empiris

Dalam Padina vickersiae Hoyt. terdapat senyawa polifenol alga. Ekstrak

n-butanol Padina vickersiae Hoyt. didominasi asam lemak dan senyawa poli-ol

(Kamenarska et al., 2002). Menurut Ragan dan Craigie (cit. Burtin, 2003),

kandungan phlorotannin tertinggi ditemukan pada alga coklat, yaitu 5 hingga 15%

dari berat keringnya. Kandungan polifenol dalam alga coklat Padina vickersiae

Hoyt. dapat diteliti secara kualitatif menggunakan pereaksi FeCl3. Apabila

terdapat polifenol di dalamnya, filtrat ekstrak serbuk alga akan bereaksi positif

membentuk warna coklat kehijauan saat ditetesi pereaksi FeCl3 (Fong et al.,

1992).

Polifenol alga (phlorotannin) dapat diekstraksi dengan cara maserasi

maupun soxhletasi menggunakan pelarut metanol. Kerugian cara maserasi adalah

waktu pengerjaan yang lama dan penyariannya kurang sempurna. Soxhletasi lebih

efisien karena menggunakan panas dan ekstraksi secara berkesinambungan

(Anonim, 1986). Struktur polifenol alga dapat dipertahankan hingga suhu 170°C.

Oleh karena itu, soxhletasi digunakan untuk mengekstraksi polifenol dalam alga

Padina vickersiae Hoyt..

Pereaksi Folin-Ciocalteau spesifik terhadap gugus fenol, sehingga dapat

bereaksi dengan polifenol alga, mengoksidasi gugus fenolik-hidroksil,

membentuk kompleks fosfotungstat-fosfomolibdat berwarna biru, dan dapat

dibaca absorbansinya pada spektrofotometer visibel (Khadambi, 2007).

Blunt et al. (2005) telah mengidentifikasi struktur dari beberapa macam

polifenol alga. Salah satu monomer dari polifenol alga tersebut adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

19

phloroglucinol yang mudah didapatkan dalam bentuk murni. Selain itu,

phloroglucinol memiliki struktur yang sederhana dan mirip dengan struktur

polifenol alga bila dibandingkan monomer lain, seperti kuersetin dan asam tannat.

Oleh karena itu, phloroglucinol digunakan sebagai standar ekivalen dalam

penetapan kadar polifenol alga. Perhitungan kadar phlorotannin dinyatakan setara

dengan phloroglucinol (mg PE/g sampel).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

20

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Rancangan Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam penelitian non-eksperimental karena tidak

ada intervensi atau perlakuan terhadap parameter yang diamati.

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

a. Variabel pengacau terkendali

Variabel pengacau terkendali dalam penelitian ini yaitu waktu panen alga,

tempat pengambilan sampel, suhu penyimpanan sampel, merek pereaksi,

merek pelarut, peralatan yang digunakan, suhu dan kelembaban ruang

spektrofotometer.

b. Variabel pengacau tidak terkendali

Variabel pengacau tidak terkendali dalam penelitian ini yaitu umur alga,

suhu air laut, kondisi tanah atau karang tempat tumbuh alga, suhu dan

kelembaban ruangan percobaan.

2. Definisi Operasional

a. Alga coklat adalah alga Padina vickersiae Hoyt. yang diambil dari Pantai

Drini, Gunung Kidul, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

21

b. Phlorotannin adalah polifenol alga yang spesifik dan mempunyai molekul

dengan gugus yang sangat heterogen (struktur dan heterogenitas pada

tingkat polimerisasi) yang memberikan aktivitas biologik yang luas.

c. Ekstrak kering adalah ekstrak metanol alga coklat hasil soxhletasi selama

56 jam hingga pelarut jernih dan diuapkan pelarutnya dengan vacuum

rotary evaporator sampai pekat kemudian dikeringkan di atas waterbath.

d. Fraksi etil asetat alga coklat adalah fraksi yang diperoleh dari fraksinasi

ekstrak simplisia menggunakan etil asetat dan diuapkan pelarutnya dengan

vacuum rotary evaporator sampai pekat kemudian dikeringkan di atas

waterbath.

e. Parameter validasi metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah akurasi, presisi, dan linearitas.

f. Kadar phlorotannin adalah kadar polifenol alga coklat yang dihitung

ekivalen dengan phloroglucinol (mg PE/g sampel).

C. Bahan dan Alat

1. Bahan

Bahan yang digunakan adalah alga coklat Padina vickersiae Hoyt. yang

diambil dari pantai Drini, Gunung Kidul, Yogyakarta. Kertas filter Schleicher &

Schuell. Metanol, kloroform, etil asetat, aseton, phloroglucinol, natrium karbonat,

pereaksi Karl Fischer (p.a., E. Merck, Germany), sedangkan pereaksi fenol Folin-

Ciocalteau berasal dari Sigma Chem., Co., USA, dan akuadest dari Laboratorium

Kimia Organik Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

22

2. Alat

Alat yang digunakan adalah autoklaf Sanshenyiliaogixie YX-400Z, oven

Memmert ULM 500, UM 400, dan U 50, oven Termaks seri 88725, blender

Retsch bv, seperangkat alat titrasi Karl Fischer Mettler DL-18, seperangkat

spektrofotometer UV-VIS Perkin Elmer Lambda 20, timbangan elektrik BP 160

dan Scaltec SBC 22 readability 0,01 mg, vacuum rotary evaporator (Buchi),

waterbath (Abo-tech), mikropipet 100-1000 µl (Acura 825, Socorex), tabung

reaksi bertutup (Scott-Germany), Soxhlet, Labu Alas Bulat (LAB), heating mantle,

corong pisah 500 mL, alat sentrifus, homogenizer (Vortex Genie), dan alat-alat

gelas.

D. Tata Cara Penelitian

1. Preparasi sampel alga coklat Padina vickersiae Hoyt.

Alga coklat dikumpulkan, dicuci dengan air mengalir untuk

menghilangkan sedimen dan epifit yang menempel, kemudian diuapi dengan air

mendidih atau diautoklaf untuk menginaktifkan enzim polifenol oksidase.

Selanjutnya di-oven dengan suhu lebih kurang 90°C hingga kering dan diserbuk

dengan derajat halus 20/30. Penetapan kadar air serbuk alga coklat Padina

vickersiae Hoyt. dilakukan dengan menggunakan metode Karl Fischer. Serbuk

alga coklat Padina vickersiae Hoyt. ditimbang 0,5 g, ditambah 10 mL metanol,

lalu didiamkan selama 1 hari pada suhu kamar. Selanjutnya dilakukan pre-titrasi

pada alat dan uji kebocoran alat, hingga didapat angka drift 10-50. Standardisasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

23

dilakukan dengan cara menimbang spuit berisi air, kemudian dimasukkan 1 tetes

air ke dalam alat. Spuit ditimbang kembali untuk menentukan berat air yang

dimasukkan. Hitung kesetaraan air. Masukkan 1 mL metanol ke dalam alat titrasi

menggunakan spuit dan dititrasi dengan alat (blanko). Hitung kadar air. Sampel

ekstrak metanol serbuk alga coklat Padina vickersiae Hoyt. dimasukkan 1 mL ke

dalam alat titrasi menggunakan spuit, dititrasi dengan alat, dan dihitung kadar air

dalam sampel. Kadar air dalam sampel dihitung dengan menggunakan rumus:

x - blanko (10) berat sampel yang ditimbang (mg)

x 100%Kadar air =

x = angka yang muncul pada alat (%) dikalikan 10.000 (mg) atau berat yang

dimaksudkan untuk konversi.

2. Screening fitokimia alga

a. Preparasi ekstrak

Tiga puluh mL metanol 80 % ditambahkan pada 10 g serbuk alga coklat

Padina vickersiae Hoyt. dengan derajat halus 20/30. Lalu dimasukkan ke dalam

wadah dan dipanaskan pada waterbath selama ± 1 jam. Campuran didinginkan

pada suhu ruang, disaring menggunakan corong dan kertas saring, kemudian

ditambahkan kembali 5 mL metanol 80 % dan disaring menggunakan corong dan

kertas saring (Fong et al., 1992).

b. Uji tannin dan polifenol

Sejumlah volume yang setara dengan 10 g ekstrak metanol 80 % yang

telah disiapkan sebelumnya pada langkah preparasi ekstrak, diuapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

24

menggunakan waterbath, ditambahkan 25 mL akuadest panas dan dicampur

secara merata. Campuran dibiarkan hingga dingin pada suhu kamar, lalu

ditambahkan 3-4 tetes larutan NaCl 10 %. Ekstrak disaring dengan menggunakan

vacuum. Filtrat dibagi ke dalam 4 tabung masing-masing 3 mL. Pada tabung I

ditambahkan 4-5 tetes larutan gelatin 1 %. Pada tabung II ditambahkan 4-5 tetes

pereaksi garam gelatin (gelatin 1% ditambahkan NaCl 10 %). Pada tabung III

ditambahkan 3-4 tetes ferri klorida (FeCl3) LP. Tabung IV dijadikan kontrol dan

tidak ditambahkan pereaksi apapun. Diamati warna yang terbentuk pada setiap

tabung (Fong et al., 1992).

3. Isolasi crude phlorotannin dari alga coklat Padina vickersiae Hoyt.

Serbuk alga coklat Padina vickersiae Hoyt. ditimbang sebanyak 40 g,

atau sesuai kapasitas soxhlet, kemudian dimasukkan ke dalam kertas filter

Schleicher & Schuell dan dimasukkan ke labu soxhlet. Setelah itu, pelarut metanol

diberikan sebanyak 2 kali sirkulasi. Soxhletasi dilakukan dengan suhu 120 ± 20oC

sampai tetesan pelarut jernih, kurang lebih selama 56 jam.

Hasil soxhletasi diuapkan menggunakan vacuum rotary evaporator

sampai 1/10 volume semula, lalu ditambahkan metanol hingga 120 mL,

ditambahkan 120 mL kloroform, dan 45 mL air dalam corong pisah 500 mL,

kemudian digojog dan didiamkan hingga membentuk dua lapisan. Lapisan atas

dipisahkan dan diekstraksi dengan etil asetat dua kali masing-masing 75 mL dan

air masing-masing 10 mL. Fraksi etil asetat dikumpulkan dan diuapkan hingga

kering dan diperoleh crude phlorotannin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

25

4. Optimasi metode kolorimetri (Metode Folin-Ciocalteau)

a. Pembuatan larutan standar

Standar (phloroglucinol) ditimbang seksama lebih kurang 0,05 g,

kemudian dilarutkan dalam aseton 75% sampai volume 50,0 mL. Seri

konsentrasi larutan intermediet dipipet dari larutan induk sebanyak 0,5; 1,0;

2,0; 3,0; 4;0; 5,0; dan 6,0 mL dan dimasukkan ke dalam labu ukur 10,0 mL,

untuk konsentrasi 0,5; 1,0; 2,0; 3,0; 4;0; 5,0; dan 6,0 ppm. Larutan intermediet

dipipet sebanyak 0,5 mL dan dimasukkan ke dalam labu ukur 50,0 mL yang

mengandung 2,5 mL pereaksi fenol Folin-Ciocalteau yang diencerkan (1:1),

biarkan selama 2 menit. Selanjutnya ditambahkan 7,5 mL Na2CO3 1,9 M dan

dicampur dengan akuadest sampai 50,0 mL. Campuran divortex setiap 15

menit, selama 30 detik, sebanyak 2 kali vortex. Kemudian disentrifus selama 5

menit dengan kecepatan 4000 rpm dan diambil supernatannya.

b. Penentuan Operating Time (OT)

Larutan intermediet 4,0 ppm dipipet sebanyak 0,5 mL dan dimasukkan ke

dalam labu ukur 50,0 mL yang mengandung 2,5 ml pereaksi fenol Folin-

Ciocalteau yang telah diencerkan dengan akuadest (1:1). Campuran didiamkan

selama 2 menit lalu ditambahkan 7,5 ml Na2CO3 1,9 M, dan ditambah

akuadest sampai volume 50,0 mL. Operating time diukur pada

spektrofotometer visibel. Pengukuran dilakukan pada panjang gelombang

teoritis phloroglucinol (750 nm).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

26

c. Penentuan panjang gelombang maksimum (λ maks)

Larutan intermediet phloroglucinol dengan konsentrasi 1,0; 3,0; dan 6,0

ppm dipipet sebanyak 0,5 mL dan dimasukkan ke dalam labu takar 50,0 ml

yang mengandung 2,5 ml pereaksi fenol Folin-Ciocalteau yang telah

diencerkan dengan akuadest (1:1). Campuran didiamkan selama 2 menit, lalu

ditambah 7,5 ml Na2CO3 1,9 M, dan akuadest sampai volume 50,0 mL.

Campuran diinkubasi pada suhu ruang selama OT. Pada 15 menit pertama dan

15 menit kedua, campuran divortex selama 30 detik, kemudian campuran hasil

reaksi disentrifus dengan kecepatan 4000 rpm selama 5 menit. Ketiga larutan

di-scan menggunakan spektrofotometer visibel untuk menentukan panjang

gelombang maksimumnya.

d. Pembuatan kurva baku phloroglucinol

Dibuat larutan standar seperti pada prosedur 4a. Absorbansi diukur pada

panjang gelombang maksimum hasil scanning. Persamaan kurva baku

dihitung menggunakan regresi-linier yang menyatakan hubungan antara

konsentrasi terhadap absorbansi.

5. Validasi metode analisis

Dibuat larutan standar seperti pada prosedur 4a. Absorbansi diukur

pada panjang gelombang maksimum hasil scanning dan panjang gelombang

teoritis phloroglucinol dengan spektrofotometer visibel. Persamaan kurva

baku dihitung dan dibuat replikasi sebanyak 3 kali. Recovery, kesalahan

sistematik, dan kesalahan acak dihitung dengan rumus sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

27

% Recovery = konsentrasi standar phloroglucinol terukur

konsentrasi standar phloroglucinol sebenarnyax 100%

% Kesalahan sistematik = 100 % – % Recovery

% Coefficient of Variation (CV) = Standar Deviasi (SD) konsentrasi terukur

rata-rata konsentrasi terukurx 100%

6. Estimasi kadar polifenol total pada fraksi etil asetat alga coklat Padina

vickersiae Hoyt.

Fraksi etil asetat alga coklat Padina vickersiae Hoyt. ditimbang lebih

kurang 0,05 g dengan seksama, kemudian dilarutkan dalam aseton 75 % hingga

volumenya 50,0 mL. Pipet 5,0 mL larutan sampel dan masukkan ke dalam labu

ukur 50,0 mL yang mengandung 2,5 mL pereaksi Folin-Ciocalteau yang

diencerkan dengan akuadest (1:1), biarkan selama 2 menit. Selanjutnya

ditambahkan 7,5 mL Na2CO3 1,9 M dan dicampur dengan akuadest sampai

volume 50,0 mL. Campuran tersebut diinkubasi pada suhu ruang selama

operating time (OT) sambil divortex setiap 15 menit, selama 30 detik, sebanyak 2

kali vortex. Kemudian campuran disentrifus selama 5 menit dengan kecepatan

4000 rpm dan diukur absorbansinya pada panjang gelombang yang digunakan

untik membaca absorbansi larutan baku dengan spektrofotometer visibel.

Absorbansi dimasukkan ke persamaan kurva baku. Konsentrasi polifenol total

dihitung ekuivalen dengan phloroglucinol (mg PE/g sampel).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

28

7. Analisis hasil

a. Analisis hasil uji kualitatif untuk tannin dan polifenol

Warna hasil reaksi pada uji tabung dibandingkan dengan warna zat yang

tidak diberi tambahan pereaksi. Perubahan warna yang terjadi menunjukkan

adanya konstituen fenolik dan sebaliknya, bila tidak ada reaksi dengan larutan

FeCl3 maka tidak ada senyawa tannin maupun senyawa fenolik. Apabila

terbentuk warna hijau kebiruan atau hitam kehijauan setelah penambahan

larutan FeCl3 (diasumsikan terbentuk endapan setelah penambahan garam

gelatin) maka terdapat senyawa tannin tipe katekol, sedangkan jika terbentuk

warna hitam kebiruan setelah penambahan larutan FeCl3 (diasumsikan terjadi

endapan setelah penambahan garam gelatin) maka terdapat senyawa tannin

tipe pirogalol. Apabila tidak ada endapan tetapi terjadi perubahan warna

menjadi kehijauan atau hitam kebiruan maka tidak terdapat senyawa tannin

(Fong et al., 1992).

b. Analisis hasil penetapan kadar phlorotannin dalam fraksi etil asetat Padina

vickersiae Hoyt. menggunakan Metode Folin-Ciocalteau

Hasil berupa kadar dihitung dengan memasukkan absorbansi sampel ke

persamaan kurva baku phloroglucinol. Konsentrasi polifenol total dihitung

ekuivalen dengan phloroglucinol (mg PE/g sampel).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

29

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Preparasi Sampel Alga Coklat Padina vickersiae Hoyt.

Sampel alga coklat diambil dari Pantai Drini, Gunungkidul Yogyakarta

pada tanggal 23 Maret 2007. Alga coklat dipanen pada musim penghujan, pukul

16.00–17.00 WIB, saat air laut surut dengan suhu air laut 27°C. Variasi

kandungan polifenol pada alga coklat dapat disebabkan oleh habitat, spesies, umur

alga, dan masa panen. Identifikasi spesies alga dilakukan di Laboratorium

Taksonomi Tumbuhan Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dan

hasilnya adalah alga coklat sampel termasuk famili Dictyotaceae, genus Padina,

dan spesies Padina vickersiae Hoyt (lampiran 1).

Preparasi sampel Padina vickersiae Hoyt. dilakukan untuk mendapatkan

sampel yang layak uji dan meminimalkan cemaran yang mungkin terkandung di

dalamnya. Alga tumbuh dalam suatu populasi biota laut yang terdiri atas berbagai

spesies alga. Sebelum digunakan, alga dipisahkan dengan spesies lain dengan

melihat ciri-ciri fisiknya, yaitu thallus dengan konsistensi membran yang tebal,

berbentuk seperti paku pada bagian bawah dan bagian atas membuka seperti kipas

angin dan terdiri dari 2 hingga 8 lapisan seperti pisau, warna putih kekuningan

hingga transparan dengan garis-garis yang lebih gelap dan sedikit berambut pada

kedua sisinya. Pencucian alga utuh dengan air mengalir dilakukan untuk

menghilangkan kotoran, berupa pasir (silikat), zat kapur, epifit, sedimen, dan

bahan organik asing yang menempel pada permukaan alga, sehingga tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

30

mengganggu sampel yang akan diteliti. Senyawa-senyawa yang tidak diketahui

dalam bahan organik asing dapat turut mereduksi kompleks asam dalam pereaksi

Folin-Ciocalteau, sehingga akan berpengaruh terhadap warna larutan sampel yang

dihasilkan (membentuk warna biru-hijau). Menurut Auterhoff dan Knabe (1978),

silika dapat membentuk kompleks molibdat H6[SiMo12O40].n H2O dengan

pereaksi Folin-Ciocalteau, sehingga bila terdapat unsur silika akan mengganggu

analisis sampel.

Alga coklat Padina vickersiae Hoyt. memiliki thallus berbentuk kipas

dengan zat kapur (kalsium) di bagian ujungnya. Kalsium akan ikut tercuci saat

preparasi, namun kemungkinan sisa kalsium tidak akan mengganggu reaksi yang

terjadi karena kalsium bukan merupakan reduktor yang dapat mereduksi kompleks

molibdat-tungstat pada Folin-Ciocalteau.

Sebelum dikeringkan, alga sampel dipanaskan menggunakan panas uap

dengan suhu di atas 100°C untuk inaktivasi enzim polifenol oksidase. Menurut

Yagar dan Sagiroglu (2000), polifenol oksidase relatif termostabil. Polifenol

oksidase hanya kehilangan 65% kemampuannya pada suhu 70°C dalam waktu 30

menit. Maka, untuk inaktivasi polifenol oksidase, diperlukan suhu lebih dari

100°C. Polifenol oksidase dibuat inaktif agar rantai polifenol pada alga tidak

bertambah panjang. Polifenol alga yang akan ditetapkan kadarnya adalah

polifenol berpolimer sedang karena memiliki panjang gugus kromofor tertentu,

sehingga dapat memberi absorbansi pada panjang gelombang UVA (400–320 nm)

dan UVB (320–280 nm). Apabila rantai polimer terlalu panjang, maka akan

memberikan absorbansi pada panjang gelombang visibel (400–800 nm). Radiasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

31

sinar visibel tidak berbahaya terhadap kulit manusia, sedangkan radiasi UV dapat

menyebabkan iritasi, bahkan kanker pada kulit manusia. Polifenol dengan rantai

sangat panjang tidak dapat dikembangkan menjadi bahan aktif sediaan sunscreen

karena tidak dapat memberikan absorbansi pada panjang gelombang UV.

Sampel Padina vickersiae Hoyt. disimpan dalam bentuk kering dan

diserbuk menggunakan blender. Sebelum diserbuk, Padina vickersiae Hoyt.

disimpan dalam oven bersuhu 90°C hingga benar-benar kering. Panas dalam oven

harus merata untuk mencegah tumbuhnya jamur dan mikrobia lain yang dapat

merusak senyawa-senyawa yang terkandung dalam alga. Bagian-bagian alga akan

lebih mudah diperkecil menggunakan kekuatan mekanis blender dalam kondisi

kering dan tidak lembab.

Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-2690-1992, salah satu

kriteria persyaratan kualitas rumput laut kering yang baik adalah kadar air dengan

nilai maksimum yang berkisar antara 15% hingga 35%, tergantung pada jenis

alga, karena apabila kandungan air melebihi batasan tersebut, maka dapat

memudahkan tumbuhnya mikroba yang dapat merusak kandungan kimia alga.

Oleh karena itu, dilakukan penetapan kadar air terhadap sampel atau serbuk

kering Padina vickersiae Hoyt.

Penetapan kadar air dalam serbuk alga coklat Padina vickersiae Hoyt.

dilakukan menggunakan metode Karl Fischer. Prinsip metode ini adalah reaksi

kuantitatif air dengan larutan anhidrat sulfur dioksida dan iodium dengan adanya

buffer yang bereaksi dengan ion hidrogen, ditunjukkan dengan persamaan reaksi:

I2 + SO2 + 2H2O H2SO4 + 2HI (1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

32

Sampel yang diukur kadar airnya adalah ekstrak metanol serbuk alga

coklat Padina vickersiae Hoyt. Dengan adanya metanol, satu mol air akan

membutuhkan satu mol iod untuk bereaksi. Hasil penetapan kadar air pada

replikasi sampel masing-masing 6,40 %b/b, 5,42 %b/b, dan 4,22 %b/b. Pada

penelitian ini, didapatkan kadar air sampel Padina vickersiae Hoyt. sebesar 5,35 +

1,092 %b/b, sehingga sampel telah memenuhi persyaratan SNI.

B. Screening Fitokimia Alga

Tumbuhan pada umumnya menghasilkan metabolit sekunder yang

berupa senyawa fenolik, yaitu senyawa yang terdiri dari cincin aromatik dengan

gugus hidroksil. Polifenol alga terdiri atas berbagai macam senyawa fenolik,

seperti flavonoid, phloroglucinol, dan juga tannin. Untuk memastikan adanya

polifenol pada alga Padina vickersiae Hoyt. dilakukan uji kualitatif menggunakan

pereaksi FeCl3. Fenol akan bereaksi membentuk kompleks berwarna hijau, biru

atau ungu dengan adanya FeCl3 (gambar 5).

OH

+ FeCl3 Fe3+

OHO

OHO

HO

O+ 3 HCl

kompleks berwarna hijau hingga ungu

6

Gambar 5. Reaksi fenol dengan pereaksi FeCl3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

33

Hasil uji kualitatif menunjukkan adanya endapan setelah penambahan

gelatin dan NaCl, yang menandakan adanya tannin. Prinsip reaksi pengendapan

ini adalah tannin (zat samak) mendenaturasi gelatin (protein) (Fong et al., 1992).

Warna coklat tua kehijauan setelah penambahan FeCl3 menandakan adanya

polifenol. Maeda et al. (2005) mengemukakan bahwa alga coklat mengandung

pigmen fucoxanthin, karotenoid yang membuat alga berwarna coklat, sehingga

hasil uji kualitatif berwarna coklat tua kehijauan.

C. Isolasi Crude Phlorotannin dari Alga Coklat Padina vickersiae Hoyt.

Sebelum dilakukan isolasi crude phlorotannin, serbuk alga kering

diekstraksi dengan cara soxhletasi, yaitu salah satu metode ekstraksi pelarut.

Prinsip metode ini adalah memisahkan senyawa berdasarkan polaritas.

Phlorotannin merupakan senyawa yang relatif polar sehingga dapat larut dalam

pelarut yang relatif polar seperti metanol. Proses ekstraksi berulang dengan

pemanasan pada soxhletasi akan menghasilkan ekstrak lebih banyak dengan

jumlah pelarut tertentu. Metode soxhletasi dipilih karena prosesnya cepat dan

jumlah hasil ekstrak yang didapat lebih banyak dibandingkan metode maserasi.

Pertimbangan lainnya yaitu polifenol alga tahan terhadap pemanasan hingga

170°C, sehingga soxhletasi dapat dilakukan pada suhu 100°C hingga 120°C.

Soxhletasi sampel alga Padina vickersiae Hoyt. dilakukan selama 56 jam, hingga

pelarut menjadi jernih.

Fraksinasi crude phlorotannin dilakukan menggunakan pelarut yang

tidak saling campur, yaitu metanol-air (lapisan atas) dan kloroform (lapisan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

34

bawah, berdasarkan berat jenisnya). Berdasarkan kepolarannya, phlorotannin

akan lebih tertarik pada fraksi metanol-air. Senyawa seperti lipid dan karotenoid

akan lebih tertarik pada fraksi kloroform. Phlorotannin pada fraksi metanol-air

kemudian dipisahkan dari senyawa non-fenolik lainnya menggunakan etil asetat.

Phlorotannin yang akan ditetapkan kadarnya adalah phlorotannin yang memiliki

kepolaran intermediate sehingga akan tertarik kepada fraksi etil asetat. Saat etil

asetat ditambahkan, sampel tidak memisah dan perlu penambahan air agar dapat

terpisah dari fraksi metanol-air. Penambahan air berfungsi untuk menarik metanol,

sehingga fraksi etil asetat dapat memisah. Berdasarkan berat jenisnya fraksi etil

asetat berada di bagian atas, sedangkan fraksi metanol-air berada di bagian bawah.

Crude phlorotannin didapat dengan menguapkan fraksi etil asetat di atas

waterbath. Setelah pelarut menguap, fraksi disimpan di dalam oven bersuhu 50°C

agar tidak menjadi lembab dan rusak karena terpapar udara bebas yang

mengandung uap air.

D. Prinsip Reaksi Kolorimetri (Metode Folin-Ciocalteau)

Estimasi konsentrasi polifenol dalam crude phlorotannin hasil fraksinasi

dilakukan secara kolorimetri menggunakan pereaksi Folin-Ciocalteau. Pereaksi

Folin-Ciocalteau pada kondisi normal berwarna kuning. Menurut G. Jender (cit.

Auterhoff and Knabe, 1978), pereaksi Folin-Ciocalteau dapat digunakan dalam

spektrofotometri pada suasana asam, karena dengan penambahan asam, Folin-

Ciocalteau akan berwujud cair non-koloid. Selain itu, Folin-Ciocalteau akan lebih

reaktif dalam suasana asam. Pereaksi Folin-Ciocalteau dalam kemasan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

35

digunakan dalam penelitian ini sudah berada dalam suasana asam sehingga

memiliki konsistensi cair non-koloid. Asam yang ditambahkan saat pembuatan

pereaksi Folin-Ciocalteau umumnya asam fosfat, tungstat, maupun wolframat.

Pereaksi Folin-Ciocalteau dengan tambahan asam fosfat memiliki rumus

(NH4)3[P(Mo3O10)4].6H2O.

Menurut Auterhoff dan Knabe (1978), pereaksi Folin Ciocalteau relatif

stabil dan tidak mudah rusak karena perubahan suhu, sehingga apabila diperlukan

dapat digunakan pemanasan untuk mempercepat reaksi reduksi-oksidasi dengan

sampel. Prinsip reaksi sampel fenolik dengan pereaksi Folin-Ciocalteau

melibatkan reaksi ion fenolat dengan kompleks ion polimerik dari asam

fosfomolibdat-fosfotungstat. Fenol akan menjadi fenolat dan lebih reaktif dalam

suasana basa (gambar 6), karenanya dalam Metode Folin-Ciocalteau ini

ditambahkan natrium karbonat (Na2CO3) 1,9 M agar fenol sampel lebih mudah

bereaksi dengan pereaksi Folin-Ciocalteau.

O O

OH- e-

mudah teroksidasi

OH

fenol ion fenolat

Gambar 6. Oksidasi fenol dalam suasana basa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

36

Ion fenolat dioksidasi oleh asam dalam pereaksi Folin-Ciocalteau dan

kompleks molibdenum-tungstat akan direduksi sebagian oleh sampel hingga

menghasilkan warna biru (molybdenum-blue) (gambar 7).

H3PO4(MoO3)12 +

OH

+ H2O

O

O

+

H5(PMo12O40) atau

H7(PMo12O40)

gugus fenol sampelpereaksi Folin-Ciocalteau

kuinon

kompleks oktahedral molybdenum-blue

Gambar 7. Reaksi fenol dengan pereaksi Folin-Ciocalteau

Folin-Ciocalteau memiliki bilangan oksidasi 2 dan 4, dengan uraian:

H3PO4(MoO3)12 + 2e- + 2H+ H5(PMo12O40)

H3PO4(MoO3)12 + 4e- + 4H+ H7(PMo12O40)

(1)

(2)

Saat reaksi terjadi, pereaksi Folin-Ciocalteau mendapatkan proton (H+)

dari gugus fenol sampel dan air (terreduksi), sedangkan gugus fenol akan

mendapatkan tambahan oksigen dari air dan pereaksi (teroksidasi), sehingga

membentuk kompleks oktahedral molybdenum-blue dan kuinon. Kompleks

oktahedral yang terbentuk merupakan kompleks MoO3-fosfat dengan fosfor (P)

sebagai pusatnya. Molibdat pada kompleks dapat disubstitusi oleh tungsten (W).

Kompleks molybdenum-blue yang terbentuk berupa koloid dan akan

menjadi encer dengan adanya asam fosfat pada pereaksi Folin-Ciocalteau,

sehingga dapat dibaca absorbansinya dengan spektrofotometer visibel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

37

E. Optimasi Metode

1. Pembuatan larutan standar

Standar yang digunakan dalam penelitian ini adalah phloroglucinol yang

merupakan salah satu monomer phlorotannin. Phloroglucinol mudah larut dalam

aseton 75%. Larutan standar digunakan sebagai pembanding dalam penetapan

kadar phlorotannin, dan kadar phlorotannin dihitung ekivalen terhadap

phloroglucinol.

Larutan standar phloroglucinol direaksikan dengan pereaksi Folin-

Ciocalteau, dibiarkan selama 2 menit, lalu ditambah Na2CO3 1,9 M untuk

memberi suasana basa agar fenol lebih mudah bereaksi. Setelah penambahan basa,

larutan mulai berwarna biru dan kemudian divortex agar warna yang terbentuk

homogen. Sebelum dibaca absorbansinya, larutan disentrifugasi selama 5 menit

dengan kecepatan 4000 rpm untuk mengendapkan senyawa atau unsur tidak

diketahui yang tidak dapat larut dalam aseton maupun air. Dari hasil sentrifugasi

didapatkan supernatan berwarna biru dan endapan berwarna putih. Supernatan

berwarna biru akan dibaca absorbansinya pada spektrofotometer visibel.

2. Penentuan Operating Time (OT)

Penentuan operating time dilakukan untuk menentukan saat yang tepat

untuk membaca absorbansi sampel setelah direaksikan karena pada saat

pembacaan absorbansi hendaknya sampel memberikan absorbansi yang stabil.

Penentuan OT perlu dilakukan karena kompleks molybdenum-blue yang akan

diukur dalam penelitian dihasilkan dari reaksi antara polifenol sampel dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

38

pereaksi Folin-Ciocalteau pada waktu tertentu. Operating time diukur pada

spektrofotometer visibel menggunakan panjang gelombang teoritis

phloroglucinol, yaitu 750,0 nm dengan metode time drive, yaitu mengukur

absorbansi pada satu panjang gelombang yang telah ditetapkan selama rentang

waktu tertentu.

Gambar 8. Spektra operating time phloroglucinol yang direaksikan dengan pereaksi Folin-Ciocalteau pada panjang gelombang 750 nm

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

39

Hasil pengukuran operating time pada gambar 8 menunjukkan bahwa

senyawa memberikan absorbansi yang stabil, ditandai dengan spektra yang lurus

pada menit ke-50 hingga menit ke-90, terhitung sejak saat sampel direaksikan.

3. Penentuan panjang gelombang maksimum (λ maks)

Panjang gelombang maksimum ditentukan dan digunakan untuk

membaca absorbansi sampel. Spektrofotometer akan lebih sensitif dalam

membaca absorbansi sampel pada panjang gelombang maksimumnya dan sedikit

perubahan konsentrasi akan dapat terdeteksi (Fatah, 1989).

Menurut Zhang et al. (2006), panjang gelombang maksimum untuk

phloroglucinol yang direaksikan dengan pereaksi Folin-Ciocalteau adalah 750,0

nm. Oleh karena itu, scanning panjang gelombang dilakukan pada rentang 400-

900 nm. Verifikasi panjang gelombang hasil scanning menggunakan panjang

gelombang maksimum teoritis phloroglucinol dilakukan karena terdapat beberapa

perbedaan kondisi percobaan, antara lain perbedaan waktu, tempat, iklim, alat dan

bahan yang digunakan, serta individu yang melakukan percobaan.

Panjang gelombang maksimum didapat dari hasil scanning tiga

konsentrasi baku phloroglucinol, yaitu 1,0; 3,0; dan 6,0 ppm yang direaksikan

dengan pereaksi Folin-Ciocalteau. Ketiga konsentrasi tersebut dipilih karena

dianggap mewakili konsentrasi rendah, medium, dan tinggi. Panjang gelombang

maksimum yang didapat adalah 758,7 nm, 750,1 nm; dan 743,4 nm (gambar 9).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

40

Gambar 9. Spektra hasil scanning panjang gelombang maksimum phloroglucinol pada tiga konsentrasi (A = 1,0 ppm; B = 3,0 ppm; C = 6,0 ppm) setelah direaksikan dengan pereaksi

Folin-Ciocalteau

Dari hasil scanning panjang gelombang maksimum, ditemukan

kecenderungan bahwa semakin besar konsentrasi, maka panjang gelombang

maksimum akan bergeser ke panjang gelombang yang lebih kecil. Kemungkinan

hal ini disebabkan oleh phloroglucinol yang mudah teroksidasi menjadi fenolat

dalam suasana basa, hingga membentuk kuinon yang memiliki kromofor yang

dapat menyerap radiasi cahaya tampak pada energi yang lebih rendah.

Pada penelitian ini, baku phloroglucinol dibaca absorbansinya pada

ketiga panjang gelombang hasil scanning. Hasil pembacaan absorbansi tidak

menunjukkan perbedaan yang signifikan. Karenanya dipilih panjang gelombang

maksimum yang paling mendekati teoritis, yaitu 750,1 nm (gambar 10), untuk

pembacaan absorbansi seri baku dan sampel.

A B C

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

41

Gambar 10. Hasil scanning panjang gelombang maksimum (λ maks) 750,1 nm

4. Pembuatan kurva baku phloroglucinol

Replikasi kurva baku dilakukan sebanyak tiga kali supaya hasil yang

diperoleh menggambarkan kondisi yang sebenarnya. Pengukuran absorbansi

kurva baku dilakukan pada panjang gelombang 750,1 nm sehingga didapat tiga

persamaan kurva baku yang berbeda (tabel I).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

42

Tabel I. Data replikasi seri baku phloroglucinol setelah direaksikan dengan pereaksi Folin-Ciocalteau

Replikasi I Replikasi II Replikasi III Konsentrasi

baku phloroglucinol (mg/100mL)

Absorbansi

Konsentrasi baku

phloroglucinol (mg/100mL)

Absorbansi

Konsentrasi baku

phloroglucinol (mg/100mL)

Absorbansi

0,0512 0,075 0,0523 0,070 0,0508 0,074 0,1024 0,138 0,1046 0,132 0,1016 0,121 0,2048 0,269 0,2091 0,257 0,2032 0,238 0,3071 0,405 0,3137 0,407 0,3048 0,379 0,4095 0,516 0,4182 0,514 0,4064 0,542 0,5119 0,648 0,5228 0,643 0,5080 0,602 0,6143 0,768 0,6274 0,712 0,6096 0,720

A 0,015 A 0,020 A 0,011 B 1,233 B 1,155 B 1,190 r 0,9998 r 0,9968 r 0,9959

Keterangan: A = intercept persamaan kurva baku B = slope atau kemiringan kurva baku

r =koefisien korelasi antara konsentrasi teoritis (ppm) dengan absorbansi phloroglucinol

Hubungan yang linier antara konsentrasi phloroglucinol dan absorbansi

yang dihasilkan dapat dilihat pada koefisien korelasi (r) masing-masing replikasi

yang lebih besar daripada nilai r tabel dengan taraf kepercayaan 95% dan degree

of freedom (df) 5, yakni 0,755 (tabel I). Dengan demikian ketiga persamaan kurva

baku dapat diterima. Dari ketiga replikasi dipilih satu persamaan yang memiliki

linearitas yang paling baik untuk menghitung kadar phlorotannin pada alga coklat

Padina vickersiae Hoyt., yaitu kurva baku replikasi pertama dengan nilai r sebesar

0,9998 (gambar 11). Persamaan kurva baku yang digunakan adalah y = 0,1233 x +

0,0151 (dalam ppm).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

43

y = 1,233 x + 0,015r = 0,9998

0,000

0,100

0,200

0,300

0,400

0,500

0,600

0,700

0,800

0,900

0,0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7

Konsentrasi baku phloroglucinol (mg/100mL)

Abs

orba

nsi

Gambar 11. Kurva baku phloroglucinol

F. Validasi Metode Analisis

Validasi metode analisis adalah suatu penilaian terhadap parameter

tertentu berdasarkan percobaan di laboratorium, untuk membuktikan bahwa

parameter tersebut memenuhi persyaratan untuk digunakan (Harmita, 2004).

Untuk mengetahui validitas Metode Folin-Ciocalteau dilakukan analisis akurasi,

presisi, dan linearitas terhadap replikasi seri baku phloroglucinol.

1. Akurasi

Penilaian akurasi didasarkan pada nilai perolehan kembali (recovery) dari

data hubungan antara konsentrasi baku phloroglucinol dengan absorbansi yang

dihasilkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

44

Tabel II. Data recovery baku phloroglucinol

Replikasi Konsentrasi phloroglucinol teoritis (ppm)

Konsentrasi phloroglucinol terukur (ppm)

Recovery (%)

0,5119 0,4860 94,95 1,0238 0,9971 97,39 2,0476 2,0598 100,60 3,0714 3,1631 102,98 4,0952 4,0635 99,23 5,1190 5,1344 100,30

I

6,1428 6,1078 99,43 0,5228 0,4344 83,09 1,0456 0,9712 92,89 2,0912 2,0536 98,20 3,1368 3,3525 106,88 4,1824 4,2790 102,31 5,2280 5,3961 103,21

II

6,2736 5,9936 95,54 0,5080 0,5311 104,54 1,0160 0,9259 91,13 2,0320 1,9086 93,93 3,0480 3,0930 101,48 4,0640 4,4621 109,80 5,0800 4,9661 97,76

III

6,0960 5,9573 97,72

Berdasarkan data pada tabel II, persentase baku phloroglucinol berada

dalam rentang 83,09-109,80%. Hasil tersebut masih berada dalam rentang

recovery yang baik untuk bahan baku sebagai analit dengan kadar sekitar 1 ppm

saat dianalisis. Nilai recovery yang masih bisa diterima berkisar antara 80-120%

(Mulja dan Suharman, 1995). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa metode

kolorimetri yang digunakan memiliki akurasi yang baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

45

2. Presisi

Presisi suatu metode analisis dinyatakan dalam persentase Coefficient of

Variation (CV). Tabel III menunjukkan persentase CV untuk setiap konsentrasi

baku phloroglucinol.

Tabel III. Data Coefficient of Variation (CV) baku phloroglucinol

% Recovery untuk konsentrasi phloroglucinol Replikasi 0,5 ppm 1,0 ppm 2,0 ppm 3,0 ppm 4,0 ppm 5,0 ppm 6,0 ppm

I 94,95 97,39 100,60 102,98 99,23 100,30 99,43 II 83,09 92,89 98,20 106,88 102,31 103,21 95,54 III 104,54 91,13 93,93 101,48 109,80 97,76 97,72

Rata-rata 94,19 93,80 97,58 103,78 103,78 100,42 97,56 SD 10,75 3,23 3,38 2,79 5,44 2,73 1,95

CV (%) 11,41 3,44 3,46 2,69 5,24 2,72 2,00

Nilai % CV seri konsentrasi phloroglucinol pada tabel III berada pada

rentang 2,00-11,41%. Presisi dikatakan baik jika memiliki nilai % CV < 2% untuk

konsentrasi 1% atau lebih (Anonim, 2004). Dengan demikian, hanya baku dengan

konsentrasi 6,0 ppm yang memiliki presisi yang baik. Menurut sistem standar

deviasi relatif (RSD), % CV yang dipersyaratkan untuk analisis yang baik dengan

recovery 85-115% adalah % CV < 4,1% (Harmita, 2004). Konsentrasi yang

memenuhi standar RSD adalah 1,0; 2,0; 3,0; 5,0; dan 6,0 ppm. Persentase CV

terburuk adalah pada konsentrasi 0,5 ppm, yaitu sebesar 11,41%. Hal ini

disebabkan dalam penelitian, biasanya % CV meningkat dengan menurunnya

konsentrasi analit. Semakin kecil kadar, risiko kesalahannya akan semakin besar.

Untuk kadar analit satu per sejuta (ppm) nilai % CV yang masih dapat diterima

adalah 16% (Harmita, 2004). Hasil perhitungan % CV secara keseluruhan tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

46

sesuai dengan standar RSD, namun masih dapat diterima karena kadar analit

dihitung dalam satu per sejuta (ppm).

3. Linearitas

Nilai koefisien korelasi (r) untuk replikasi I adalah 0,9998, replikasi II =

0,9968, dan replikasi III = 0,9959. Ketiga nilai r dapat diterima karena lebih besar

daripada nilai r tabel dengan taraf kepercayaan 95% dan degree of freedom (df) 5,

yakni 0,755. Persamaan kurva baku yang digunakan untuk menghitung kadar

sampel adalah persamaan hasil replikasi I dengan pertimbangan nilai r yang paling

mendekati 1. Menurut Mulja dan Suharman (1995) dan Anonim (2004), data

linearitas dapat diterima jika memiliki nilai r > 0,999. Persamaan kurva baku

replikasi I memiliki r sebesar 0,9998 sehingga memenuhi persyaratan tersebut.

G. Estimasi Kadar Phlorotannin Dalam Fraksi Etil Asetat Alga Coklat

Padina vickersiae Hoyt.

Prosedur estimasi dilakukan dengan terlebih dahulu menimbang seksama

fraksi etil asetat alga coklat Padina vickersiae Hoyt. sebanyak 0,05 g. Replikasi

dilakukan sebanyak tiga kali penimbangan. Sampel fraksi untuk setiap replikasi

diambil dari masing-masing cawan porselen tempat penguapan fraksi etil asetat.

Penimbangan sebaiknya dilakukan dalam ruangan dengan kelembaban rendah

karena fraksi etil asetat Padina vickersiae Hoyt. memiliki sifat higroskopis.

Apabila sampel menjadi lembab, maka akan sulit untuk ditimbang.

Sampel yang sudah ditimbang dilarutkan dalam aseton 75%. Untuk

melarutkan sampel diperlukan pemanasan 50°C dan pengadukan dalam waktu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

47

lebih kurang 1 jam karena sampel alga sukar terlarut sempurna. Fraksi etil asetat

Padina vickersiae Hoyt. berwarna coklat jernih apabila terlarut sempurna.

Fraksi yang sudah larut sempurna ditambah aseton 75% hingga 50,0 mL,

diambil sebanyak 5,0 mL sebanyak dua kali replikasi dan direaksikan dengan

pereaksi Folin-Ciocalteau, seperti pada standar phloroglucinol. Sampel dibaca

absorbansinya pada panjang gelombang 750,1 nm dan panjang gelombang hasil

scanning. Tabel IV menunjukkan hasil pembacaan absorbansi sampel. Dari hasil

tersebut dapat diketahui bahwa absorbansi untuk setiap sampel tidak menunjukkan

perbedaan yang signifikan. Perhitungan kadar sampel dilakukan menggunakan

hasil pembacaan absorbansi sampel pada panjang gelombang 750,1 nm, sesuai

dengan persamaan kurva baku yang dipilih karena memiliki kondisi yang sama.

Tabel IV. Hasil pembacaan absorbansi sampel fraksi Padina vickersiae Hoyt. pada panjang gelombang 750,1 nm

Sampel fraksi Padina

vickersiae Hoyt.

Absorbansi

Replikasi I 1 0,142 2 0,142 Replikasi II 1 0,180 2 0,164 Replikasi III 1 0,181 2 0,194

Kadar sampel untuk masing-masing replikasi didapat sebanyak 10,19 mg

PE/g sampel, 11,95 mg PE/g sampel, dan 13,95 mg PE/g sampel. Kadar

phlorotannin dalam fraksi etil asetat Padina vickersiae Hoyt. adalah 12,03 + 1,88

mg PE/g sampel. Kadar phlorotannin dalam fraksi etil asetat alga coklat Padina

vickersiae Hoyt. lebih sedikit bila dibandingkan dengan kadar phlorotannin dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

48

fraksi etil asetat ekstrak metanol alga coklat yang dikemukakan oleh Burtin

(2003), yaitu 5 hingga 15% dari berat keringnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Phlorotannin dapat diisolasi dari alga coklat Padina vickersiae Hoyt.

2. Kadar phlorotannin dalam fraksi etil asetat Padina vickersiae Hoyt. yang

ditetapkan menggunakan metode Folin-Ciocalteau dengan persamaan kurva

baku y = 0,1233 x + 0,0151 adalah 12,03 + 1,88 mg PE/g sampel.

B. Saran

1. Perlu identifikasi lebih lanjut mengenai komponen phlorotannin.

2. Perlu penelitian lebih lanjut mengenai aktivitas dan khasiat phlorotannin.

3. Perlu penelitian lebih lanjut guna menguji kelayakan secara ekonomis alga

coklat Padina vickersiae Hoyt. untuk dibudidayakan dan dimanfaatkan oleh

sektor industri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

50

DAFTAR PUSTAKA

Abbott, I.A. & Huisman, J.M., 2004, Marine Green and Brown Algae of The

Hawaiian Islands, xi, 259 (1), Bishop Museum Press, Honolulu. Anonim, 1986, Sediaan Galenik, 25-26, Departemen Kesehatan Republik

Indonesia, Jakarta Anonim, 2003a, Padina gymnospora (Kützing) Sonder Hoyt., Bioinformatics

Centre, National Institute of Oceanography, Dona Paula, Goa, India, http://nio.org/Biology/seaweed/system_Padina%20gymnospora.htm, diakses tanggal 27 Oktober 2007.

Anonim, 2003b, The United States Pharmacopeia, 26th ed., 2440-2442, United

States Pharmacopeia Convention, Inc. Rockville. Anonim, 2004, Guidelines for The Validation of Analytical Methods for Active

Constituent, Agricultural, and Veterinary Chemical Products, Australian Pesticides and Veterinary Medicines Authority, Kingston, http://www.apvma.gov.au, 3-5.

Anonim, 2007, Padina gymnospora (Kützing) Sonder, University Herbarium, U.

C. Berkley, Indian Ocean Catalogue, http://ucjeps.berkeley.edu/cgi-bin/getent?2261, diakses tanggal 31 Oktober 2007.

Athukorala, Y., Kim, K.N., and Jeon, Y.L., 2006, Antiproliferative and

Antioxidant Properties of an Enzymatic Hydrolysate from Brown Alga Ecklonia cava, Food Chem. Toxicol., 44(7), 1065-1074.

Auterhoff, H. und Knabe, M. von Joachim, 1978, Lehrbuch der Pharmazeutischen

Chemie, 101-103, Wissenschaftliche Verlagsgesellschaft MBH, Stuttgart. Blunt, J.W., Copp, B.R, Munro, M.H.G, Northcote, P.T., and Prinsep, M.R., 2005,

Marine Natural Products, Natural Products Report 2005, 22, 15, DOI: 10.1039/b502792f.

Burtin, P., 2003, Nutritional Value of Seaweeds, Electron. J. Environ.Agric.Food

Chem., 2(4), 498-503 Butz, H. W. and Nobels, H. J., 1961, Instrumental Methods for the Analysis of

Food Additives, 109-123, Interscience Publishers, New York – London. Cairns, D., 2003, Essentials of Pharmaceutical Chemistry, Second edition, 60,

184-185, Pharmaceutical Press, Royal Pharmaceutical Society of Great Britain, London.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

51

Christian, G. D., 2004, Analytical Chemistry, Sixth edition, 65-66, 483-484, John

Wiley & Sons, Inc., New York. Dahuri, R., 2003, The Role of Marine Biotechnology in The Development of

Marine Biomedical Product, Proceedings of International Symposium on Biomedicine, 18-19 September, 2003, 1-5, IPB, Bogor

Day, R. A. and Underwood, A. L., 1986, Quantitative Analysis, diterjemahkan

oleh Aloysius Hadyana P., 388-390, Erlangga, Jakarta. Fatah, A. M., 1989, Spektroskopi, 1, 45-46, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah

Mada, Yogyakarta. Fessenden, R. J. and Fessenden, J. S., 1999, Organic Chemistry, diterjemahkan

oleh Aloysius Hadyana P., Edisi III, Jilid 2, 439-440, Erlangga, Jakarta. Folin, O. and Ciocalteau, V., 1944, On Tyrosine and Tryptophane Determinations

in Proteins, J. Biol. Chem., 73, 627-650 1927, cit. Todd-Sanford, 10th ed., 412.

Fong, H.H., Tinwu M., and Farnsworth, N.R., 1992, Phytochemical Screening,

Department of Pharmacognosy and Pharmacology, Colloge of Pharmacy, University of Illinois of the Medical Center, 803 Southwood, Stract Chicago, Illinois 60162, 32, 62.

Harborne, J. B., 1987, Metode Fitokimia: Penuntun Cara Modern Menganalisis

Tumbuhan, diterjemahkan oleh Kosasih Padmawinata dan Iwang Soediro, 1-38, Penerbit ITB, Bandung.

Harmita, 2004, Petunjuk Pelaksanaan Validasi dan Cara Perhitungan, 5-13,

Departemen Farmasi FMIPA UI, Depok. Hockberger, P. E., 2002, A History of Ultraviolet Photobiology For Humans,

Animals and Microorganisms, Photochem. Photobiol., 76, 561-579. Jansoon, Ninna, 2005, The Determination of Total Phenolic Compounds in Green

Tea, http://209.85.165.104/search?q=cache:Nj311vjKCdcJ:chemw.sc.mahidol.ac.th/scess/scch108/2005_06_SCCH108Lab02.pdf+Folin-Ciocalteau+method+colorimetric&hl=en&ct=clnk&cd=9&gl=id, diakses tanggal 24 Oktober 2007

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

52

Kamenarska, Z., Gasic, M. J., Zlatovic, M., Rasovic A, Sladic D., Kljajic Z., Stefanov, K., Seizova, K., Najdenski, H., Kujumgiev, A., Tsvetkova, I., and Popov, S., 2002, Chemical Composition of the Brown Alga Padina pavonia (L.) Gaill. from the Adriatic Sea, Botanica Marina, 45(4): 339-345.

Kang, K.A., Lee, K.H., Chae, S., Koh, Y.S., Yoo, B.S., and Kim, J.H., 2005,

Triphlorethol-A from Ecklonia cava Protects V-79-4 Lung Fibroblast Against Hydrogen Peroxide Induced Cell Damaged, Free Radic. Res., 39 (8): 883-892.

Khadambi, T. N., 2007, Antimicrobial Activities of Sorghum CPE and The

Effects of Phenolic Compound Concentration and Bacterial Species on Inhibition, Thesis, 69, University of Pretoria.

Khopkar, S.M., 1990, Basic Concepts of Analytical Chemistry, alih bahasa oleh

Saptoraharjo, A., 193, 204, Universitas Indonesia Press, Jakarta Maeda H., Hosokawa M., Sashima T., Funayama K., and Miyashita K., 2005,

Fucoxanthin from Edible Seaweed, Undaria pinnatifida, Shows Antiobesity Effect Through UCP1 Expression In White Adipose Tissues. Biochem. Biophys. Res. Commun., 1 Juli 2005, 332(2):392-7.

Mulja, H. M. dan Hanwar, D., 2003, Prinsip-prinsip Cara Berlaboratorium Yang

Baik, Majalah Farmasi Indonesia, 3(2), 72, Airlangga University Press, Surabaya.

Mulja, H.M. dan Suharman, 1995, Analisis Instrumental, 1-59, 238, Airlangga

University Press, Surabaya. Nagayama, K., Iwamura, Y., Shibata, I., Hirayama, I., and Nakamura, T., 2002,

Bactericidal Activity of Phlorotannins from The Brown Alga Ecklonia kurome, JAC, 50, 889-893.

Pavia, H., Toth, G.B., Lindgren, A., and Aberg, P., 2003, Intraspesific Variation

in The Phlorotannin Content of Brown Alga Ascophyllum nodosum, Phycologia, 42(4), 378-383.

Roleda, M.Y., Wiencke, C., and Luder, U.H., 2006, Impact of Ultraviolet

Radiation on Cell Structure, UV-absorbing Compounds, Photosynthesis, DNA Damage, and Germination in Zoospore of Arctic Saccorhiza dermatodea, J. Exp. Marine Biol. Ecol., 57(14), 3847-3856.

Roth, H.J. and Blaschke, G., 1994, Pharmaceutical Analysis, diterjemahkan oleh

Sarjoko Kisman dan Slamet Ibrahim, 359-361, 373, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

53

Sastrohamidjojo, H., 1991, Spektroskopi, 1-15, Liberty, Yogyakarta. Silverstein, R. M., Bassler, G. C., and Murril, T. C., 1986, Spectrophotometric

Identification of Organic Compounds, diterjemahkan oleh A. J. Hartono dan A.V. Purba, Edisi V, 306-309, Erlangga, Jakarta.

Singleton, V.L. and Rossi, J.A., 1965, Colorimetry of Total Phenolics with

Phosphomolibdic-Phosphotungstic Acid Reagent, Am. J. Enol. Vitic, 16, 144-158.

Skoog, D. A., 1985, Principles of Instrumental Analysis, 3rd Ed., 22, 164-165,

329-351, Saunders College Publishing, Philadelphia. Snyder, L.R., Kirkland, J.J., and Glajch, J.L., 1997, Practical HPLC Method

Development, 2nd ed., 208-210, John Wiley & Sons, Inc., New York. Standar Nasional Indonesia 1992, Rumput Laut Kering (SNI 01-2690-1992),

Standar Nasional Indonesia, Jakarta. Svobodova, A., Psotova, J., and Walterova, D., 2003, Natural Phenolic in

Prevention of UV-Induced Skin Damage (A Review), Biomed. Papers, 147(2), 137-145.

Wilson, K. and Walker, J.M., 2005, Principles and Techniques of Biochemistry

and Molecular Biology, 358-359, Cambridge University Press, United Kingdom.

Yagar, H. and Sagiroglu, A., 2000, Partially Purification and Characterization of

Polyphenol Oxidase of Quince, Turk J. Chem., 26, 97-103. Yuan, Y.V. and Walsh, N.A., 2006, Antioxidant and Antiproliferative Activities

of Extract from a Variety of Edible Seaweeds, J.Fd.Chem.Toxicol., 44, 1144-1150.

Zhang, Q., Zhang, J., Shen, J., Silva, A., Dennis, D.A., and Barrow, C.J., 2006, A

Simple 96-well Microplate Method for Estimation of Total Polyphenol Content in Seaweeds, J. App. Phyco., 18, 445-450.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

54

LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil determinasi alga dari Laboratorium Taksonomi Tumbuhan

Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

55

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

56

Lampiran 2. Hasil perhitungan kadar air serbuk alga coklat Padina vickersiae

Hoyt. dengan Metode Karl Fischer

Serbuk Alga Replikasi Bobot yang

ditimbang

(mg)

Hasil /

angka yang

di alat (%)

Kadar air

(%)

Kadar air

rata-rata

(%)

1 999,3 0,0769 6,40

2 999,4 0,0671 5,42

Padina

vickersiae

Hoyt. 3 999,5 0,0551 4,22

5,35

Drift = 37

Blanko

Berat spuit awal = 8,3147 g

Berat spuit akhir = 8,3025 g

Air = 0,0122 g

Konsentrasi = 24,859 mg/ 5 mL titran

Angka pada alat = 0,0129%

Kadar air = mg1100001000129,0

××

= 1,29 mg

Keterangan: 10000 adalah angka untuk konversi perhitungan blanko dan sampel

agar didapat angka yang mempermudah perhitungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

57

Replikasi I

Penimbangan = 999,3 mg

Kadar air = mg1100001000769,0

×× = 7,69 mg

Persentase kadar air = %1003,999

10)29,169,7(×

×− = 6,40%

Replikasi II

Penimbangan = 999,4 mg

Kadar air = mg1100001000671,0

×× = 6,71 mg

Persentase kadar air = %1004,999

10)29,171,6(×

×− = 5,42%

Replikasi III

Penimbangan = 999,5 mg

Kadar air = mg1100001000551,0

×× = 5,51 mg

Persentase kadar air = %1005,999

10)29,151,5(×

×− = 4,22%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

58

Lampiran 3. Hasil screening fitokimia Padina vickersiae Hoyt.

Ekstrak alga + 1% gelatin positif (+) jika memberikan endapan

Ekstrak alga + 1% gelatin + 10% NaCl positif (+) jika memberikan endapan

Ekstrak alga + FeCl3 positif (+) jika berwarna kebiruan atau hitam kehijauan

Ekstrak Ekstrak

+

1% Gelatin

Ekstrak

+

1% Gelatin + 10%

NaCl

Ekstrak

+

FeCl3

Ekstrak

tanpa

perlakuan

(kontrol)

Padina

vickersiae Hoyt.

Coklat tua

jernih

dengan

sedikit

endapan

(+)

Coklat tua jernih

dengan sedikit endapan

(+)

Hitam

kehijauan

dengan

sedikit

endapan

(+)

Coklat tua

jernih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

59

Lampiran 4. Foto uji kualitatif

Keterangan: Ekstrak alga Padina vickersiae Hoyt. sebelum diberi perlakuan

Keterangan:

1. Ekstrak alga Padina vickersiae Hoyt. + gelatin 1%

2. Ekstrak alga Padina vickersiae Hoyt. + gelatin 1% + NaCl 10%

3. Ekstrak alga Padina vickersiae Hoyt. + FeCl3 LP

4. Ekstrak alga Padina vickersiae Hoyt. tanpa perlakuan (kontrol)

1 2 3 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

60

Keterangan: Gambar diambil setelah tiga hari sejak perlakuan uji kualitatif

1. Ekstrak alga Padina vickersiae Hoyt. + gelatin 1%

2. Ekstrak alga Padina vickersiae Hoyt. + gelatin 1% + NaCl 10%

3. Ekstrak alga Padina vickersiae Hoyt. + FeCl3 LP

4. Ekstrak alga Padina vickersiae Hoyt. tanpa perlakuan (kontrol)

1 2 3 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

61

Lampiran 5. Foto fraksinasi

Keterangan: Fraksi metanol-air (lapisan atas) dan kloroform (lapisan bawah)

Keterangan: Fraksi etil asetat (lapisan atas) dan metanol-air ( lapisan bawah)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

62

Keterangan: Fraksi etil asetat alga Padina vickersiae Hoyt.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

63

Lampiran 6. Hasil Operating Time (OT)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

64

Lampiran 7. Hasil scanning panjang gelombang maksimum (λ maks)

Lampiran 8. Hasil scanning panjang gelombang maksimum (λ maks) konsentrasi

1,0 ppm

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

65

Lampiran 9. Hasil scanning panjang gelombang maksimum (λ maks) konsentrasi

3,0 ppm

Lampiran 10. Hasil scanning panjang gelombang maksimum (λ maks)

konsentrasi 6,0 ppm

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

66

Lampiran 11. Penimbangan baku phloroglucinol

Replikasi I

Berat kertas + zat = 0,45148 g

Berat kertas + sisa = 0,40029 g

Zat = 0,05119 g

Replikasi II

Berat kertas + zat = 0,44832 g

Berat kertas + sisa = 0,39604 g

Zat = 0,05228 g

Replikasi III

Berat kertas + zat = 0,44613 g

Berat kertas + sisa = 0,39533 g

Zat = 0,05080 g

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

67

Lampiran 12. Contoh perhitungan kurva baku phloroglucinol

Replikasi II

Baku = 0,05228 g

= 52,28 mg/50 mL

= 104,56 mg/100 mL

=1,0456 mg/mL

Konsentrasi 1 = 0,5 mL × 1,0456 mg/mL ×××50

5,0101 103 ppm = 0,5228 ppm

Konsentrasi 2 = 1,0 mL × 1,0456 mg/mL ×××50

5,0101 103 ppm = 1,0456 ppm

Konsentrasi 3 = 2,0 mL × 1,0456 mg/mL ×××50

5,0101 103 ppm = 2,0912 ppm

Konsentrasi 4 = 3,0 mL × 1,0456 mg/mL ×××50

5,0101 103 ppm = 3,1368 ppm

Konsentrasi 5 = 4,0 mL × 1,0456 mg/mL ×××50

5,0101 103 ppm = 4,1824 ppm

Konsentrasi 6 = 5,0 mL × 1,0456 mg/mL ×××50

5,0101 103 ppm = 5,3280 ppm

Konsentrasi 7 = 6,0 mL × 1,0456 mg/mL ×××50

5,0101 103 ppm = 6,2736 ppm

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

68

Lampiran 13. Hasil pembacaan seri baku replikasi pertama pada panjang

gelombang 750,1 nm

Panjang gelombang 750,1 nm Konsentrasi (ppm)

Absorbansi

0,5119 0,0751,0238 0,1382,0476 0,2693,0714 0,4054,0952 0,5165,1190 0,6486,1428 0,768

A 0,01508782B 0,12327014r 0,99976555

Lampiran 14. Hasil pembacaan seri baku replikasi kedua pada panjang

gelombang maksimum hasil scanning

Panjang gelombang (nm) Konsentrasi (ppm)

755,5 750,1 739,6 725,7

0,5228 0,068 0,070 0,072 0,075 1,0456 0,132 0,132 0,130 0,131 2,0912 0,261 0,257 0,257 0,257 3,1368 0,401 0,407 0,402 0,404 4,1824 0,517 0,514 0,518 0,519 5,3280 0,639 0,642 0,647 0,649 6,2736 0,722 0,712 0,717 0,714 A 0,017 0,020 0,018 0,020 B 0,116 0,115 0,116 0,116 R 0,998016 0,996799 0,997222 0,996760

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

69

Lampiran 15. Hasil pembacaan seri baku replikasi ketiga pada panjang

gelombang 750,1 nm

Panjang gelombang 750,1 nm

Konsentrasi (ppm)

Absorbansi

0,5119 0,075 1,0238 0,138 2,0476 0,269 3,0714 0,405 4,0952 0,516 5,1190 0,648 6,1428 0,768

A 0,01508782 B 0,12327014 r 0,99976555

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

70

Lampiran 16. Validasi Metode Analisis

Replikasi I Kadar teoritis

(ppm) Absorbansi Kadar terukur

(ppm) Recovery (%) Kesalahan

sistematis (%) 0,5119 0,075 0,4860 94,95 5,051,0238 0,138 0,9971 97,39 2,612,0476 0,269 2,0598 100,60 0,603,0714 0,405 3,1631 102,98 2,984,0952 0,516 4,0635 99,23 0,775,1190 0,648 5,1344 100,30 0,306,1428 0,768 6,1078 99,43 0,57

Replikasi II Kadar teoritis

(ppm) Absorbansi Kadar terukur

(ppm) Recovery (%) Kesalahan

sistematis (%) 0,5228 0,070 0,4344 83,09 16,911,0456 0,132 0,9712 92,89 7,112,0912 0,257 2,0536 98,20 1,803,1368 0,407 3,3525 106,88 6,884,1824 0,514 4,2790 102,31 2,315,2280 0,643 5,3961 103,21 3,216,2736 0,712 5,9936 95,54 4,46

Replikasi III Kadar teoritis

(ppm) Absorbansi Kadar terukur

(ppm) Recovery (%) Kesalahan

sistematis (%) 0,5080 0,074 0,5311 104,54 4,541,0160 0,121 0,9259 91,13 8,872,0320 0,238 1,9086 93,93 6,073,0480 0,379 3,0930 101,48 1,484,0640 0,542 4,4621 109,80 9,805,0800 0,602 4,9661 97,76 2,246,0960 0,720 5,9573 97,72 2,28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

71

Konsentrasi (ppm)

Rata-rata Recovery (%)

Standar deviasi (SD)

Recovery (%)

Kesalahan acak atau koefisien variansi (CV)

0,5 94,1912 10,7491 11,41%1,0 93,8027 3,2303 3,44%2,0 97,5759 3,3779 3,46%3,0 103,7789 2,7868 2,69%4,0 103,7778 5,4353 5,24%5,0 100,4241 2,7306 2,72%6,0 97,5635 1,9522 2,00%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

72

Lampiran 17. Analisis statistik regresi-linier kurva baku replikasi pertama

Model Summary

1.000a 1.000 .999 ,006138Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), Konsentrasi (ppm)a.

ANOVAb

.402 1 .402 10659.303 .000a

.000 5 .000

.402 6

RegressionResidualTotal

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Konsentrasi (ppm)a.

Dependent Variable: Absorbansib.

Coefficientsa

.015 .004 3.419 .019

.123 .001 1.000 103.244 .000(Constant)Konsentrasi (ppm)

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: Absorbansia.

Correlations

1 1.000**.000

7 71.000** 1

.0007 7

Pearson CorrelationSig. (1-tailed)NPearson CorrelationSig. (1-tailed)N

Konsentrasi (ppm)

Absorbansi

Konsentrasi(ppm) Absorbansi

Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).**.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

73

Lampiran 18. Analisis statistik regresi-linier kurva baku replikasi kedua

Model Summary

.997a .994 .992 ,021747Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), Konsentrasi (ppm)a.

ANOVAb

.368 1 .368 777.373 .000a

.002 5 .000

.370 6

RegressionResidualTotal

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Konsentrasi (ppm)a.

Dependent Variable: Absorbansib.

Coefficientsa

.020 .016 1.269 .260

.115 .004 .997 27.881 .000(Constant)Konsentrasi (ppm)

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: Absorbansia.

Correlations

1 .997**.000

7 7.997** 1.000

7 7

Pearson CorrelationSig. (1-tailed)NPearson CorrelationSig. (1-tailed)N

Konsentrasi (ppm)

Absorbansi

Konsentrasi(ppm) Absorbansi

Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).**.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

74

Lampiran 19. Analisis statistik regresi-linier kurva baku replikasi ketiga

Model Summary

.996a .992 .990 ,024780Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), Konsentrasi (ppm)a.

ANOVAb

.369 1 .369 600.758 .000a

.003 5 .001

.372 6

RegressionResidualTotal

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Konsentrasi (ppm)a.

Dependent Variable: Absorbansib.

Coefficientsa

.011 .018 .605 .572

.119 .005 .996 24.510 .000(Constant)Konsentrasi (ppm)

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: Absorbansia.

Correlations

1 .996**.000

7 7.996** 1.000

7 7

Pearson CorrelationSig. (1-tailed)NPearson CorrelationSig. (1-tailed)N

Konsentrasi (ppm)

Absorbansi

Konsentrasi(ppm) Absorbansi

Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).**.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

75

Lampiran 20. Kurva baku phloroglucinol

y = 1,233 x + 0,015r = 0,9998

0,000

0,100

0,200

0,300

0,400

0,500

0,600

0,700

0,800

0,900

0,0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7

Konsentrasi baku phloroglucinol (mg/100mL)

Abs

orba

nsi

Lampiran 21. Penimbangan sampel

Replikasi I Replikasi II Replikasi III Berat kaca arloji 15,45740 g 15,86006 g 15,23450 g

Kaca arloji + sample

15,50959 g 15,91414 g 15,28483 g

Kaca arloji + sisa 15,45907 g 15,86089 g 15,23471 g Sampel 0,05052 g 0,05325 g 0,05012 g

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

76

Lampiran 22. Absorbansi sampel

755,5 750,1 739,6 725,7 Panjang gelombang (nm) Absorbansi

Replikasi I 1 0,141 0,142 0,143 0,150 2 0,143 0,142 0,143 0,150 Replikasi II 1 0,182 0,180 0,179 0,186 2 0,167 0,164 0,163 0,169 Replikasi III 1 0,182 0,181 0,181 0,187 2 0,193 0,194 0,194 0,201

Lampiran 23. Contoh perhitungan kadar sampel

Keterangan: Sampel yang dibaca pada λ 750,1 nm dihitung kadarnya

menggunakan persamaan kurva baku replikasi I pada λ 750,1 nm.

Replikasi I duplo 1

y = 0,12327 x + 0,0151

x = 1,02955 ppm

Kadar polifenol = 5

50 x 1,02955 = 10,2955 ppm

Kadar polifenol dalam 50 mL = 514,7725 ppm = 51,4773 x 10-5 g

bb /%10005052,0

10 51,4773 5

×× −

= 1,0189 % b/b = 10,189 mg PE/g sampel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

77

Lampiran 24. Perhitungan rata-rata kadar sampel

Replikasi I

Rata-rata kadar =2

mg/g)189,10189,10( + = 10,189 mg PE/g sampel

Replikasi II

Rata-rata kadar =2

mg/g)343,11562,12( + = 11,952 mg PE/g sampel

Replikasi III

Rata-rata kadar =2

mg/g)479,14427,13( + = 13,953 mg PE/g sampel

Rata-rata kadar sampel = 3

sampelPE/gmg)953,13952,11189,10( ++

= 12,032 mg PE/g sampel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam Fraksi Etil Asetat Alga

78

BIOGRAFI PENULIS

Maria Delarosa Dipta Dharmesti, penulis skripsi

berjudul “Penetapan Kadar Phlorotannin dalam

Fraksi Etil Asetat Alga Coklat Padina vickersiae

Hoyt. dengan Metode Folin-Ciocalteau”, lahir di

Yogyakarta pada tanggal 9 September 1986. Penulis

adalah putri dari pasangan Bapak Josaphat Sudarsono

dan Ibu Theresia Ekamtiningsih. Penulis menyelesaikan

pendidikan di Playgroup Mutiara Persada Yogyakarta

pada tahun 1990, T.K. Kanisius Demangan Baru

Yogyakarta pada tahun 1992, S.D. Kanisius Demangan Baru II Yogyakarta pada

tahun 1998, SLTP Negeri 5 Yogyakarta pada tahun 2001, dan SMU Negeri 3

Yogyakarta pada tahun 2004. Sejak tahun 2004 hingga saat skripsi ini dibuat,

penulis masih menyelesaikan studi di Program S1 Reguler Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Penulis melanjutkan

studi di Program S1 Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

pada tahun 2004 hingga tahun 2008. Selama menjadi mahasiswa Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, penulis pernah menjadi asisten dosen

untuk mata kuliah Praktikum Kimia Dasar pada semester gasal 2006-2007 dan

2007-2008, Praktikum Biokimia, dan Biofarmasetika pada semester genap 2007-

2008. Penulis pernah mengirimkan karya tulis untuk Program Kreativitas

Mahasiswa (PKM) dengan judul “Optimasi Formula Lipstick Menggunakan

Metode Simplex Lattice Design dan Design Factorial”. Selain PKM, penulis juga

menulis artikel mengenai Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif Khusus

2007 untuk buletin Fakultas Farmasi “Pharmaholic” edisi X/ Desember 2007.

Penulis aktif dalam Unit Kegiatan Fakultas (UKF) Paduan Suara Fakultas Farmasi

Veronika dan juga Paduan Suara Mahasiswa Universitas Gadjah Mada. Selain itu,

penulis pernah menjabat sebagai anggota seksi kesenian (seXen) dalam

kepanitiaan Tiga Hari Temu Akrab Farmasi (TITRASI) tahun 2005 dan 2006.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI