pkm gt 10 unm burhanuddin penerapan strategi bisnis

16
i PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENERAPAN STRATEGI BISNIS DAN POLA PEMIKIRAN ETNIS TIONGHOA DALAM MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN SEBAGAI ALTERNATIF UNTUK MENCIPTAKAN WIRAUSAHAWAN DARI KALANGAN MAHASISWA BIDANG KEGIATAN: PKM GAGASAN TERTULIS Diusulkan oleh: Burhanuddin (089414010/2008) Mahmuddin (076224073/2007) Al-Ashar (099104104/2009) UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR MAKASSAR 2010

Upload: tacipi

Post on 26-Jun-2015

334 views

Category:

Documents


29 download

TRANSCRIPT

Page 1: PKM GT 10 UNM Burhanuddin Penerapan Strategi Bisnis

i

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PENERAPAN STRATEGI BISNIS DAN POLA PEMIKIRAN ETNIS TIONGHOA DALAM MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN SEBAGAI

ALTERNATIF UNTUK MENCIPTAKAN WIRAUSAHAWAN DARI KALANGAN MAHASISWA

BIDANG KEGIATAN:

PKM GAGASAN TERTULIS

Diusulkan oleh:

Burhanuddin (089414010/2008)Mahmuddin (076224073/2007)

Al-Ashar (099104104/2009)

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSARMAKASSAR

2010

Page 2: PKM GT 10 UNM Burhanuddin Penerapan Strategi Bisnis

ii

LEMBAR PENGESAHAN USULPROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA GAGASAN TERTULIS

1. Judul Kegiatan : Penerapan Strategi Bisnis dan Pola Pemikiran Etnis

Tionghoa dalam Mata Kuliah Kewirausahaaan sebagai

Alternatif untuk Menciptakan Wirausahawan dari

Kalangan Mahasiswa

2. Bidang Kegiatan: ( ) PKM AI ( √ ) PKM GT

3. Ketua Pelaksana Kegiatan :

a. Nama Lengkap : Burhanuddin

b. NIM : 089414010

c. Jurusan : Manajemen

d. Universitas : Universitas Negeri Makassar

e. Alamat Rumah dan No. HP : Jl.Sukamaju 4 No.36/085255636844

f. Alamat Email : [email protected]

4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 orang

5. Dosen pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : Drs. H. Kaimuddin AR. M.Si

b. NIP : 19520705 197702 1 002

c. Alamat Rumah dan No. HP : Jl. Bontoduri V/1, Makassar

081342740689

Makassar, 24 Maret 2010

Menyetujui,Ketua Jurusan Ketua Pelaksana Kegiatan

Drs. Muhammad Djufri, M.Pd BurhanuddinNIP. 19541110 197903 1 005 NIM. 089414010

Pembantu Rektor III Bidang Dosen PendampingKemahasiswaan

Prof. Dr. H. Hamsu Abdul Gani, M.Pd. Drs. H. Kaimuddin AR. M.SiNIP. 19601231 198503 1 029 NIP. 19520705 197702 1 002

Page 3: PKM GT 10 UNM Burhanuddin Penerapan Strategi Bisnis

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah Azza wa jallah karena atas berkat rahmat dan hidayahnya-Nya sehingga penyusunan karya tulis ini dapat diselesaikan tepat waktu, shalawat dan salam terkirim atas junjungan Nabi tercinta Muhammad Sallallahu Alaihi Wa Salllam beserta para sahabat dan seluruh pengikut setianya.

Penulisan karya tulis “Penerapan Strategi Bisnis dan Pola Pemikiran Etnis Tionghoa dalam Mata kuliah Kewirausahaan sebagai Alternatif untuk Menciptakan Wirausahawan dari Kalangan Mahasiswa” disusun dalam rangka mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis (PKM-GT). Selain itu, penyusunan karya tulis ini merupakan wujud keinginan penulis untuk belajar tentang sistematika yang baku dalam penulisan karya tulis ilmiah. Diharapkan dengan pengetahuan tersebut penulis dapat menyusun karya tulis yang di masa yang akan datang.

Penulis menyadari dalam penyusunan karya tulis ini masih terdapat kekurangan-kekurangan sehingga masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itukritik dan saran yang konstruktif sangat Penulis harapkan demi kesempurnaan penyusunan di masa yang akan datang.

Selanjutnya Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang banyak membantu dalam penyusunan karya tulis ini khususnya pada dosen pendamping penulis Bapak Drs. H. Kaimuddin AR. M.Si yang telah memberikan masukan yang sangat berarti pada karya tulis ini sehingga dapat terselesaikantepat waktu.

Akhirnya, semoga karya tulis ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, terutama kepada penulis. Amin yaa rabbal alamin

Makassar, 24 Maret 2010

Penulis

Page 4: PKM GT 10 UNM Burhanuddin Penerapan Strategi Bisnis

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN........................................................................... ii

KATA PENGANTAR .................................................................................. iii

DAFTAR ISI ................................................................................................ iv

RINGKASAN............................................................................................... v

PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

Latar Belakang.............................................................................................. 1

Tujuan Penulisan .......................................................................................... 2

Manfaat Penulisan ........................................................................................ 2

GAGASAN .................................................................................................. 3

Kondisi Mahasiswa Saat Ini........................................................................................ 3

Program Mahasiswa Wirausaha 2009............................................................ 3

Kondisi Mahasiswa Setelah Penerapan Metode ............................................ 4

Pihak-pihak yang dapat Membantu Penerapan Metode.................................. 4

Langkah-langkah Penerapan Metode............................................................. 5

KESIMPULAN ............................................................................................ 7

Simpulan .................................................................................................... 7

Saran .................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... v

CURRICULLUM VITAE............................................................................. vi

Page 5: PKM GT 10 UNM Burhanuddin Penerapan Strategi Bisnis

v

RINGKASAN

Menururt Badan Pusat Statistik (BPS) tingkat pengangguran terbuka di Indonesia pada Februari 2009 mencapai 9,26 juta atau 8,14 persen dari total angkatan kerja (www.kompas.com). Pengagguran wujud di Indonesia yang setiap Thun Tamat bertambah, tidak hanya diisi kalangan tidak terpelajar. Data Thun Tamat 2005 menunjukkan dari total 12.000.000 pengagguran sekitar 10 persen atau hampir 1.000.000 adalah kaum intelek yang menyandang gelar pendidikan perguruan tinggi (Kasmir, 2008: 2). Salah satu jalan agar lapangan pekerjaan menjadi lebih luas adalah dengan menciptakan wirausahawan-wirausahawan baru. Caroline Jenner dalam The Next Generation Survey mengatakan “We cannot give them jobs, but we can ensure that they have the Core Skills and Competences to Create them” (www.kabarindonesia.com).

David Mcclelland pernah menjelaskan bahwa suatu negara disebut makmur jika mempunyai jumlah wirausahawan (Entrepreneur) minimal 2 persen dari jumlah penduduk di negara tersebut (www.kabarindonesia.com). Namun tampaknya gairah berwirausaha belum dimiliki generasi muda bangsa ini. Jumlah wirausahawan di Indonesia saat ini hanya sebesar 0.18 persen dibanding dengan populasi penduduk Indonesia (www.beritajatim.com).

Untuk menciptakan wirausahawan, khususnya dari kalangan mahasiswa bukanlah hal mudah, karena terlebih dahulu harus mengubah pola pikir mahasiswa yang masih berorientasi mencari kerja menjadi berorientasi untuk membuat lapangan pekerjaan. Apalagi pola pikir mencari kerja telah tertanam sejak kecil, hal ini didukung oleh lingkungan budaya masyarakat dan keluarga yang dari dulu selalu mengharapkan anaknya menjadi orang gajian atau pegawai (Kasmir, 2008:2).

Salah satu metode untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan mahasiswa yaitu melalui penerapan strategi bisnis dan pola pemikiran etnis Tionghoa. Pola pikir ini dibentuk dari penyampaian tentang rahasia sukses bisnis etnis Tiongnhoa, senigga mahasiswa akan termotivasi dan membentuk kepercayaan pada diri mereka untuk menjadi wirausahawan. Pola pikir dan stategi bisnis etnis Tionghoa memiliki kelebihan dari etnis lain yang terbukti, khususnya di Indonesia, populasi etnis Cina hanya 3,5% dari seluruh total populasi penduduk Indonesia tetapi ternyata mengendalikan 73% ekonomi di Indonesia (http//id.wikipedia.org).

Untuk mencapai tujuan di atas, pertama-tama diawali dengan mengubah pola pikir mahasiswa. Pola pikir mahasiswa harus diubah yang pada awalnya berpikir dan bermental pencari kerja menjadi berpikir dan bermental wirausahawan atau pembuat kerja. Setelah pola pikir mahasiswa berubah, maka selanjunya mahasiswa diberikan suntikan motivasi untuk menjadi wirausahawan. Setelah itu baru kemudian dijelaskan pada mahasiswa mengenai strategi-strategi apa saja yang menjadi rahasia sukses para pengusaha dalam berbisnis. Dengan metode yang berurutan seperti ini diharapkan mampu menghasilkan output yang sesuai dengan tujuan awal, yaitu mahasiswa yang bermental wirusahawan dan siap menjadi entrepreneur. Kesemua metode ini dirangkum dalam sebuah mata kuliah kewirausahaan yang berbasis pada pola pemikiran dan strategi bisnis etnis Tionghoa. Oleh karena itu pihak perguruan tinggi diharapkan menjadikan mata kuliah ini berlaku wajib bagi semua jurusan, agar nantinya lebih banyak wirausahawan yang tercipta dari kalangan mahasiswa.

Page 6: PKM GT 10 UNM Burhanuddin Penerapan Strategi Bisnis

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Krisis ekonomi antara tahun 1997 sampai 1998 yang menghantam hampir semua sektor usaha di Indonesia menyebabkan lapangan pekerjaan yang tersedia semakin sempit, sementara jumlah angkatan kerja setiap tahun terus bertambah. Akibatnya jumlah pengangguran pun setiap tahun bertambah. Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan tingkat pengangguran terbuka di Indonesia pada Februari 2009 mencapai 9,26 juta atau 8,14 persen dari total angkatan kerja (www.kompas.com).

Selain itu dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, tenaga manusia dapat digantikan tenaga mesin yang lebih canggih dengan proses yang lebih cepat dan murah. Perusahaan tidak memerlukan terlalu banyak tenaga kerja (manusia) untuk menjalankan proses produksinya. Tenaga manusia hanya diperlukan sebagai pengawas mesin-mesin canggih tersebut agar bekerja sesuai perintah, hal ini pula yang membuat lapangan pekerjaan semakin menyempit.

Pengangguran wujud di Indonesia yang setiap tahun bertambah, tidak hanya diisi kalangan tidak terpelajar. Data tahun 2005 menunjukkan dari total 12.000.000 pengangguran sekitar 10 persen atau hampir 1.000.000 adalah kaum intelek yang menyandang gelar pendidikan perguruan tinggi (Kasmir, 2008: 2).

Salah satu jalan agar lapangan pekerjaan menjadi lebih luas adalah denganmenciptakan wirausahawan-wirausahawan baru. Namun tampaknya gairah berwirausaha belum dimiliki generasi muda bangsa ini. Jumlah wirausahawan di Indonesia saat ini hanya sebesar 0.18 persen dibanding dengan populasi penduduk Indonesia (www.beritajatim.com).

David Mcclelland pernah menjelaskan bahwa suatu negara disebut makmur jika mempunyai jumlah wirausahawan (Entrepreneur) minimal 2 persendari jumlah penduduk di negara tersebut (www.kabarindonesia.com). Dengan wirausahawan sebesar 2 persen diharapkan mampu mengurangi jumlah pengangguran hingga seminimal mungkin.

Untuk mengubah pola pikir mahasiswa yang masih berorientasi mencari kerja menjadi berorientasi untuk membuat lapangan pekerjaan, bukanlah hal yang mudah. Apalagi pola pikir mencari kerja telah tertanam sejak kecil, hal ini didukung oleh lingkungan budaya masyarakat dan keluarga yang dari dulu selalumengharapkan anaknya menjadi orang gajian atau pegawai (Kasmir, 2008:2).Caroline Jenner dalam The Next Generation Survey mengatakan “We cannot give them jobs, but we can ensure that they have the Core Skills and Competences to Create them” (www.kabarindonesia.com).

Salah satu yang menjadi sasaran pemerintah untuk menciptakan wirausahawan-wirausahawan baru adalah mahasiswa. Namun kenyataanya pemfokuskan penciptaan wirausahawan pada kalangan mahasiswa mengalami beberapa kendala, khusunya ketidaksiapan secara mental atau psikologis dari mahasiswa itu sendiri. Pola pikir yang masih keliru dari mahasiswa akibat kebiasaan-kebiasaan yang tidak mencerminkan sikap seorang entrepreneurmerupakan kendala utama sehingga membuat mereka belum siap menjadi

Page 7: PKM GT 10 UNM Burhanuddin Penerapan Strategi Bisnis

2

wirausahawan. Sebenarnya sudah ada mata kuliah kewirausahaan di bangku kuliah namun hasil atau outputnya belum mampu menghasilkan wirausahawan yang handal.

Salah satu metode untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan mahasiswa yaitu melalui penerapan strategi bisnis dan pola pemikiran etnis Tionghoa. Pola pikir ini dibentuk dari kebiasan-kebiasaan sehingga secara alami pola pikir mahasiswa akan ikut berubah dan betul-betul siap untuk menjadi seorang wirausahawan. Pola pikir dan stategi bisnis etnis Tionghoa memiliki kelebihan dari etnis lain yang terbukti, khususnya di Indonesia, populasi etnis Cina hanya 3,5% dari seluruh total populasi penduduk Indonesia tetapi ternyata mengendalikan 73% ekonomi di Indonesia (http//id.wikipedia.org).

Mahasiswa yang memiliki pola pikir semacam ini, seharusnya belajar dari etnis Tionghoa yang memiliki pola pikir yang berbeda. Generasi-generasi muda etnis Tionghoa sejak kecil sudah ditanamkan dan diajarkan pengetahuan dan praktik wirausaha, ditambah lagi didukung oleh model rumah etnis Tionghoayang berbentuk ruko, sehingga setiap hari anak-anak etnis Tionghoa disuguhi hal-hal yang berkaitan dengan perdagangan.

Keberhasilan etnis Tionghoa dalam berbisnis dan berwirausaha dapat terlihat pada kegiatan wirausaha yang mayoritas dikuasai etnis ini. Bahkan pada tahun 2009 dari 10 orang terkaya di Indonesia yang dikeluarkan majalah Forbes, 8 orang diantaranya adalah keturunan etnis Tionghoa(www.indonesiaindonesia.com). Untuk menjawab permasalahan kurangnya wirausahawan dari kalangan pemuda, khusunya mahasiswa akibat pola pikir yang masih belum berubah dan startegi bisnis yang belum tepat, perlu adanya metode yang dapat mengatasi maslah ini.

Dalam tulisan ini akan dibahas metode yang dapat mengubah pola pikir mahasiswa menjadi seperti pola pikir etnis Tionghoa dan menerapkan strategi bisnis etnis Tionghoa dalam berwirausaha.

Tujuan Penulisan

Tujuan dalam penulisan karya tulis ini, berdasarkan rumusan masalah di atas, yaitu:

Untuk mengetahui penerapan strategi bisnis dan pola pemikiran etnis Tionghoa dalam mata kuliah kewirausahaan sebagai alternatif untuk menciptakan wirausahawan dari kalangan mahasiswa.

Untuk mengetahui keuntungan penerapan strategi bisnis dan pola pemikiran etnis Tionghoa dalam mata kuliah kewirausahaan sebagai alternatif untuk menciptakan wirausahawan dari kalangan mahasiswa

Manfaat Penulisan

Manfaat penulisan karya ilmiah ini, yaitu;Sebagai bahan informasi dalam pengembangan khazanah ilmu

pengetahuan.Sebagai bahan referensi bagi penulis selanjutnya yang mempunyai bahan

kajian yang sejenis dengan tulisan ini.

Page 8: PKM GT 10 UNM Burhanuddin Penerapan Strategi Bisnis

3

Sebagai bahan masukan bagi pemerintah agar menerapkan strategi bisnis dan pola pemikiran etnis Tionghoa sebagai alternatif untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan mahasiswa.

Sebagai bahan informasi bagi masyarakat, khususnya mahasiswa yang berminat menjadi wirausahawan.

Sebagai bahan masukan bagi perguruan tinggi agar menjadikan strategi bisnis dan pola pemikiran etnis Tionghoa sebagai salah satu materi pada mata kuliah kewirausahaan.

GAGASAN

Kewirausahaan merupakan salah satu isu penting yang sedang berkembang saat ini. Hal ini disebabkan jumlah pengangguran yang masih tinggi yang tidak sebanding dengan luas lapangan pekerjaan yang tersedia, efek lain yang dapat dilihat adalah besarnya jumlah tenaga kerja Indonesia di luar negeri yang mengindikasikan kurangnya lapangan pekerjaan di Indonesia.

Pengangguran wujud di Indonesia yang setiap tahun bertambah, tidak hanya diisi kalangan tidak terpelajar. Data tahun 2005 menunjukkan dari total 12.000.000 pengangguran sekitar 10 persen atau hampir 1.000.000 adalah kaum intelek yang menyandang gelar pendidikan perguruan tinggi (Kasmir, 2008: 2).

Salah satu solusi untuk membuat lapangan pekerjaan menjadi lebih luas yang berarti mengurangi pengangguran adalah dengan menciptakan wirausahawan-wirausahawan baru dari kalangan generasi muda, khususnya mahasiswa. Dengan berwirausaha seorang mahasiswa tidak hanya mampu mengangkat kondisi perekonomian diri sendiri saja, tetapi juga dapat memperluas lapangan pekerjaan, sehingga diharapakan mampu menyerap tenaga kerja yang artinya mengurangi jumlah pengangguran.

Salah satu upaya pemerintah dalam usaha menciptakan wirausahawan-wirausahawan baru di kalangan mahasiswa adalah dengan meluncurkan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) tahun 2009 yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Namun dalam perkembangannya, PMW ini mempunyai banyak hambatan, salah satu yang faktor yang menghambat adalah syarat pemberian modal usaha, yang menyatakan bahwa setelah usaha yang didanai berjalan satu tahun, maka pihak yang didanai (mahasiswa wirausaha) harus mengembalikan modal yang ia pinjam, dengan alasan untuk disalurkan kembali kepada penerima modal usaha selanjutnya. Syarat ini membuat banyak calon mahasiswa wirausaha perlahan-lahan mundur dari PMW karena takut tidak mampu mengembalikan modal setelah usaha berjalan satu tahun. Kelemahan lain dari program mahasiswa wirausaha adalah sistemnya sendiri. Sistem yang dipakai hanya menuntut bagaimana mahasiswa terpacu untuk menjadi seorang wirausaha setelah diberi modal.

Pemerintah lupa bahwa untuk menciptakan wirausahawan-wirausahawan yang sukses hal yang pertama harus diubah adalah pola pikir dari mahasiswa itu sendiri, kemudian strategi dalam berbisnis pun harus ditanamkan pada calon wirausahawan. Bila pola pikir mereka belum bisa diubah, maka hasil yang akan didapatkan nantinya tidak akan maksimal. Jenni S. Bev (2007; 19) mengatakan bahwa sukses bukanlah tujuan bukan pula perjalanan, sukses adalah mindset atau

Page 9: PKM GT 10 UNM Burhanuddin Penerapan Strategi Bisnis

4

pola pikir. Oleh karena itu pola pikir mahasiswa harus diubah agar dapat menjadi wirausahawan yang sukses.

Ciri-ciri wirausahawan yang dikatakan berhasil menurut Kasmir (2008: 27) adalah, sebagai berikut :

a. Memiliki visi dan tujuan yang jelas. Hal ini berfungsi untuk menebak ke mana langkah dan arah yang dituju sehingga dapat diketahui apa apa yang akan dilakukan oleh pengusaha tersebut.

b. Inisiatif dan selalu proaktif. Ini merupakan ciri mendasar dimana pengusaha tidak hanya menunggu sesuatu terjadi, tetapi terlebih dahulu memulai dan mencari peluang sebagai pelopor dalam berbagai kegiatan.

c. Berorientasi prestasi. Pengusaha yang sukses selalu mengejar prestasi yang lebih baik dari prestasi sebelumnya.

d. Berani mengambil risiko. Hal ini merupakan sifat yang harus dimiliki seorang pengusaha kapan pun dan dimana pun, baik dalam bentuk uang maupun waktu.

e. Kerja keras. Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu, dimana ada peluang di situ ia datang.

f. Bertanggung jawab terhadap segala aktivitas yang dijalankannya, baik sekarang maupun yang akan datang.

g. Komitmen pada berbagai pihak merupakan ciri yang harus dipegang teguh dan harus ditepati.

h. Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak, baik pihak yang berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan maupun tidak.

Proses kreatif dan inovatif hanya dapat dilakukan oleh orang-orang yang memiliki jiwa dan sikap kewirausahaan, yaitu orang yang percaya diri (yakin, optimistis, dan penuh komitmen), berinisiatif (energik,dan percaya diri), memiliki motivasi berprestasi (berorientasi hasil dan wawasan ke depan), memiliki jiwa kepemimpinan (berani tampil beda), dan berani mengambil risiko dengan penuh perhitungan (karena itu suka akan tantangan) (Suryana, 2004: 2).

Untuk membentuk jiwa dan kewirausahaan mahasiswa terlebih dahulu harus mengubah pola pikir dari mahasiswa. Hal ini bukanlah sesuatu yang mudah, mengingat pola pikir seseorang mulai terbentuk sejak ia lahir melalui orang tua dan lingungkan sekitar. Peran lingkungan sekitar mahasiswa sangat mempengaruhi terbentuknya pola pikir mahasiswa, sehingga diperlukan metode yang berkelanjutan yang mampu menggiring mahasiswa barpola pikir dan bertindak layaknya seorang wirausahawan.

Pola pikir mahasiswa bukan hanya merupakan hasil dari didikan orang tua dan keluarga mereka. Pemerintah dalam hal ini institusi pendidikan khususnya Perguruan tinggi yang merupakan wadah mahasiswa berinteraksi sosial dengan mahasiswa lain dari latar belakang yang berbeda, sebagai tempat mahasiswa memperoleh ilmu pengetahuan, dan sebagai tempat mahasiswa menyalurkan minat dan bakat mereka, juga dapat mempengaruhi pola pikir mahasiswa bahkanlebih jauh lagi mampu mengubah serta membentuk kepribadian dan pola pikir mahasiswa.

Dengan demikian perguruan tinggi sebagai ujung tombak pemerintah perlu memberikan perhatian terhadap proses pembentukan jati diri mahasiswa,

Page 10: PKM GT 10 UNM Burhanuddin Penerapan Strategi Bisnis

5

khususnya pembentukan mental, pola pikir, dan perilaku melalui kebijakan-kebijakan yang dapat mendukung mahasiswa untuk melakukan hal-hal positif yang sarat dengan kegiatan tentang sikap seorang wirausahawan khususnyaperilaku wirausaha dari etnis Tionghoa, sehingga mahasiswa dapat dibantu dalam mengubah poal pikir mahasiswa menjadi pola pikir yang seakan haus akan bisnis dan kewirausahaan.

Salah satu tridharma perguruan tinggi adalah pendidikan dan pengajaran, dalam hal ini pemerintah pusat terkhusus lagi perguruan tinggi tidak hanya mampu menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing tinggi tetapi juga sumber daya manusia keluaran perguruan tinggi juga harus memiliki kreativitas dan inovasi sehingga mampu berguna bukan hanya untuk diri mahasiswa sendiri tapi juga bagi masyarakat luas.

Menurut Kocka (1975) dikutip Suryana (2004: 30) pandangan yang luas dan dinamis serta kesediaan untuk pembaharuan, bisa lebih cepat berkembang dalam lapangan industri, tidak lepas dari suatu latar belakang pendidikan, dan pengalaman perjalanan yang banyak.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa sebenarnya telah memilki modal dalam berwirausaha yaitu latar belakang pendidikan yang cukup, namun karena pandangan yang sempit dikarenakan pola pikir yang masih mencari kerja bukan membuat kerja. Selain itu kurangnya pengetahuan mahasiswa mengenai strategi-strategi yang tepat untuk diterapkan dalam berwirausaha agar dapat menjadi wirausahawan yang mampu bersaing membuat mereka belum mampu muncul sebagai wirausahawan yang unggul.

Untuk mencapai tujuan di atas, penulis merancang sebuah metode yang dapat diterapkan pada mahasiswa untuk mengubah pola pemikiran dan mengajarkan strategi-strategi jitu dalam berbisnis sehingga mampu bersaing. Metode yang penulis tawarkan, yaitu metode yang memfokuskan pada penerapanstrategi bisnis dan pola pemikiran etnis Tionghoa pada mahasiwa dengan harapan bukan hanya dapat melahirkan wirausahawan muda dari kalangan mahasiswa yang berpola pikir wirausaha tetapi juga mahasisswa yang telah memiliki pengetahuan mengenai dsaar-dasar berwirausaha.

Pola pikir dan strategi bisnis etnis Tionghoa memiliki kelebihan dari etnis lain, terbukti khususnya di Indonesia, populasi etnis Cina hanya 3,5% dari seluruh total populasi penduduk Indonesia tetapi ternyata mengendalikan 73% ekonomi di Indonesia (http//id.wikipedia.org).

Metode ini diawali dengan mengubah pola pikir mahasiswa. Pola pikir mahasiswa harus diubah yang pada awalnya berpikir dan bermental pencari kerja menjadi berpikir dan bermental wirausahawan atau pembuat kerja. Mental wirausahawan seperti inilah yang dimiliki etnis Tionghoa yang berfilososfi “lebih baik menjadi kepala ayam ketimbang ekor macan”. Artinya, mereka lebih senang membuka usaha sendiri ketimbang bekerja pada orang lain (www.mail-archive.com).

Untuk mengubah pola pkir seseorang, maka terlebih dahulu mengubah kepercayaan atau keyakinannya (bilief). Menurut Piaget bapak psikologi perkembangan kognisi bilief merupakan master key untuk perubahan yang cepat, efektif, efisien, dan permanen. Begitu biliefnya berubah self talk, persepsi, statedan emosi juga akan berubah. Bersumber pada kemampuan berpikir logis saja tidak cukup untuk sebuah perubahan diri, tetapi bilief system memainkan peran

Page 11: PKM GT 10 UNM Burhanuddin Penerapan Strategi Bisnis

6

yang sama penting atau bahkan bisa lebih penting dari pada kemampuan berpikir logis membentuk pola pikir seseorang (www.mandacan.com).

Oleh karena itu pada tahap pengubahan pola pikir ini mahasiswa akan diberikan informasi mengenai para pengusaha sukses dari etnis Tionghoa, bahkan untuk meyakinkan mahasiswa bahwa strategi bisnis dan pola pemikran etnis Tionghoalah yang patut ditiru, akan dipaparkan kisah nyata dari sejumlah pengusaha etnis Tionghoa yang sukses dalam berbisnis, sehingga dapatmemotivasi mereka untuk menjadi seperti para pengusaha etnis Tionghoa tersebut. Dengan cara ini kepercayaan dan keyakinan pada diri mahasiswa untuk menjadi wirausahawan dengan sendirinya timbul karena termotivasi olehkesuksesan para pengusaha etnis Tionghoa, sehingga pola pemikiran mereka juga berubah menjadi seperti pola pemikran etnis Tionghoa

Selain itu agar mahasiswa yang telah memprogram mata kuliah ini betul-betul siap, maka dalam matakuliah ini ditambahkan materi tentang rahasia sukses etnis Tionghoa yang dapat diterapkan pada saat berwirausaha. Eka Dharma Pranoto dalam bukunya Resep Kaya Ala Orang Cina yang dikutipwww.beritanet.com mengungkapkan rahasia sukses bisnis etnis Tionghoa, adalah sebagai berikut:

a. Orang Tionghoa memiliki pegangan bahwa orang sukses adalah orangyang memanfaatkan setiap menit yang ada.

b. Orang Tionghoa memandang bahwa banyak berinvestasi adalah perjalanan dasar untuk menggapai kekayaan, sedangkan bunga tabungan takkan sanggup membawa kepada kekayaan.

c. Sebagian besar orang kaya adalah pengusaha, dan sebagian orang Tionghoa berani menjadi pengusaha, dan semua itu karena orang Tionghoa menganggap bahwa dengan menjadi pengusaha maka akan memberikan nilai lebih untuk sukses dibandingkan menjadi karyawan.

d. Anak-anak Tionghoa menjadi kaya karena mewarisi bisnis orang tua yang telah berjalan bertahun-tahun dan tak perlu merintis dari nol.

e. Pengusaha Tionghoa tak pernah puas untuk mengejar target lebih tinggi.

f. Orang Tionghoa memiliki mental yang positif, menghargai waktu, menganggap bahwa bekerja adalah kepuasan dan tidak berbisnis adalah hal yangberesiko.

g. Orang Tionghoa selalu menjaga citra, karena citra yang rusak akan sulit dibangun kembali, sedangkan uang yang hilang bisa dicari kembali.

h. Orang Tionghoa bisa kaya bukan karena banyak uang, namun lebih kepada memilikibanyakaset.

i. Dalam konteks orang Tionghoa, bekerja keras tidak selalu identik dengan bekerja fisik ekstra lama atau berlebihan. Yang bisa bekerja adalah manusia dan uang. Jika hasilnya sama, mengapa bukan uang yang harus bekerja keras.

Tampak jelas bahwa filosofi dan trik orang Tionghoa untuk mencapai kekayaan sangatlah sederhana, sehingga dapat diterapkan pula pada diri seorang mahasiswa wirausahawan.

Dengan metode yang berurutan seperti ini akan mampu menghasilkan output yang sesuai dengan tujuan awal, yaitu mahasiswa yang bermental

Page 12: PKM GT 10 UNM Burhanuddin Penerapan Strategi Bisnis

7

wirusahawan seperti pengusaha-pengusaha etnis Tionghoa yang telah sukses. Bahkan mahasiswa yang awalnya tidak memiliki keinginan berwirausaha juga akan terpacu untuk menjadi wirausahawan setelah menrima motivasi dan materi mengenai kesuksesan etnis Tionghoa dalam berbisnis.

Semua proses pengubahan pola pikir ini memerlukan waktu yang cukup lama dan kontinu agar pola pemikiran mahasiswa betul-betul dapat berubah. Oleh karena itu agar metode ini dapat terusun degan baik dan dapat mengefektifkan pengimplementasiannya, maka metode penerapan pola pikir dan strategi bisnis etnis Tionghoa kepada mahasiswa dimasukkan pada mata kuliah kewirausahaan, tentu saja sesuai dengan langkah–langkah seperti yang telah dijelaskan di atas. Selain itu agar jumlah wirausahawan dari kalangan mahasiswa lebih besar, maka kewirausahaan berbasis etnis Tionghoa dapat dijadikan mata kuliah kewirausahaan yang berlaku wajib bagi seluruh jurusan di perguruan tinggi tanpa terkecuali. Dengan kata lain mata kuliah kewirausahaan berbasis etnis Tionghoa dimasukkan ke dalam kurikulum tetap perguruan tinggi.

KESIMPULAN

Simpulan

Pola pemikiran etnis Tionghoa merupakan pola pikir yang cocok untuk diterapkan pada mahasiswa sedangkan strategi bisnis etnis Tionghoa diajarkan pada mahasiswa untuk kemudian diaplikasikan pada saat berwirausaha.

Penerapan strategi bisnis dan pola pemikiran etnis Tionghoa untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan mahasiswa merupakan metode yang disusun dengan terlebih dahulu mengubah pola pikir mahasiswa menjadi pola pikir seperti pola pikir etnis Tionghoa. Setelah itu mahasiswa diberikan tips-tips serta strategi yang umumnya dipakai oleh etnis Tionghoa dalam berbisnis atau berwirausaha.

Setelah pola pemikiran mahasiswa berubah seperti pola pemikiran etnis Tionghoa dan mahasiswa telah mendapatkan mengenai strategi bisnis yang dipakai etnis Tionghoa dalam berbisnis maka diharapkan akan menciptakan wirausahawan yang siap dari segi mental maupun pengetahuan karena telah dibina dalam sebuah matakuliah kewirausahaan berbasis etnis Tionghoa.

Saran

Bagi pemerintah agar menerapkan strategi bisnis dan pola pemikiran etnis Tionghoa sebagai alternatif untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan mahasiswa.

Bagi masyarakat, khususnya mahasiswa yang berminat menjadi wirausahawan agar membaca buku-buku mengenai pola pikir dan strategi bisnis etnis Tionghoa sehingga diharapkan mampu menumbuhkan jiwa kewirausahaan di dalam diri mahasiswa sendiri.

Sebagai bahan masukan bagi perguruan tinggi agar menjadikan strategi bisnis dan pola pemikiran etnis Tionghoa sebagai salah satu materi pada mata kuliah kewirausahaan, sehingga solusi ini dapat lebih terstukur.

Page 13: PKM GT 10 UNM Burhanuddin Penerapan Strategi Bisnis

vi

DAFTAR PUSTAKA

Anonim a, 2010. Berita Utama (online), diakses tanggal 24 Februari 2010.

www.kompas.com.

Anonim b, 2010. Tionghoa-Indonesia (online), diakses 24 Januari 2010.

www.kabarindonesia.com.

Anonim c, 2010. Wirausahawan di Indonesia (online), diakses 24 Januari 2010.

www.beritajatim.com.

Anonim d,2010. Daftar 40 Orang Terkaya di Indonesia (online), diakses 5 Januari

2010. www.tvone.co.id.

Anonim e, 2010. Sukses Berkat Filosofi Bambu (online), diakses 4 Januari

2010.www.mail-archive.com

Anonim f, 2010. Pola pikir dan Jenisnya (online), diakses 29 Oktober 209.

www.sevan-global.com.

Anonim g, 2010. Komunitas Tionghoa-Indonesia (online), diakses 29 Oktober 2009.

http://id.wikipedia.org/wiki/Tionghoa-Indonesia

Kasmir.2008. Kewirausahaan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Keller, Kevin Lane dan Phillip Kotler. 2008. Manajemen Pemasaran. Bandung:

Indeks.

Pranoto, Eka Dharma. 2010.Resep Kaya Ala OrangCina (online), diakses 4 Januari

2010. www.beritanet.com/Bussines/Entrepreneurship/Resep-Kaya-Cina.html

Suryana. 2004. Kewirausahaan: Pedoman Praktis, kiat dan proses menuju sukses.

Bandung: Salemba Empat.

Syam, Husain. 2007. Kewirausahaan: Langkah Praktis Menuju Sukses. Makassar:

Badan Penerbit UNM.

Toruan, Denis L. 2005. Budaya Bisnis RRC Pada Masa Era Globalisasi (online),

diakses 25 Januari 2010. www.Tionghoa-Indonesia.com.

Page 14: PKM GT 10 UNM Burhanuddin Penerapan Strategi Bisnis

vi

Curriculum Vitae

Nama : BURHANUDDIN

Tempat /Tanggal Lahir : Tacipi, 7 Desember 1990

Agama : Islam

Alamat : Jl. Sukamaju 4 No. 36

Jurusan : Manajemen

Fakultas : Ekonomi

No. Tlp./HP : 085255636844

A. RIWAYAT PENDIDIKAN

Pendidikan Formal Tahun Tamat KeteranganTK Tomporeng Kesso 1996 LulusSD Negeri 10/73 Tacipi 2002 LulusSMP Negeri 1 Ulaweng 2005 LulusSMA Negeri 1 Watampone 2008 LulusUniversitas Negeri Makassar 2008-sekarang sementara

B. KARYA-KARYA ILMIAH Penyaluran Pembiayaan Mikro Tanpa Agunan dengan Sistem Bagi Hasil sebagai

Alternatif untuk Meningkatkan Taraf Hidup Masyarakat Pedesaan Fenomena Pelanggaran Pengemudi Sepeda Motor di Bawah Umur Terhadap Peraturan

Lalu Lintas di Kota Makassar

Page 15: PKM GT 10 UNM Burhanuddin Penerapan Strategi Bisnis

vii

Curriculum Vitae

Nama : MAHMUDDIN

Tempat /Tanggal Lahir : Para, 21 Januari 1989

Agama : Islam

Alamat : Jl. Tidung V No. 123

Program Studi : Pendididkan Akuntansi

Jurusan : Pendidikan Ekonomi

Fakultas : Ekonomi

No. Tlp./HP : 081933922098

C. RIWAYAT PENDIDIKAN

Pendidikan Formal Tahun Tamat KeteranganSD Negeri Inpres 068 Marannu 2001 LulusSMP Negeri 1 Tinambung 2004 LulusSMA Negeri 2 Majene 2007 LulusUniversitas Negeri Makassar 2007-sekarang sementara

Page 16: PKM GT 10 UNM Burhanuddin Penerapan Strategi Bisnis

viii

Curriculum Vitae

Nama : AL-ASHAR

Tempat /Tanggal Lahir : Bungoro, 28 Mei 1991

Agama : Islam

Alamat : Jl. Emmy Saelan lorong 02

Program Studi : Pendidikan Ekonomi Koperasi

Jurusan : Pendidikan Ekonomi

Fakultas : Ekonomi

No. Tlp./HP : 085242313075

D. RIWAYAT PENDIDIKAN

Pendidikan Formal Tahun Tamat KeteranganSD Negeri 22 Gentung 2003 LulusSMP Negeri 1 Labakkang 2006 LulusMAN I Pangkep 2009 LulusUniversitas Negeri Makassar 2009-sekarang sementara

E. KARYA-KARYA ILMIAH Penerapan Filosofi Semur sebagai Upaya Meningkatkan Kinerja Anggota Koperasi Eksistensi Komunitas Masyarakat Pencari Kerang(pattude) Kelurahan Lette Kecamatan

Mariso di Tengah Proyek Pembangunan Centre Poin of Indonesia(CPI)