phylum porifera dan phylum coelenterata

11
PHYLUM PORIFERA Binatang golongan Metazoa, bentuk seperti vas, silinder, bulat, seluruh dinding cangkangnya berpori, pada umumnya hidup di dasar laut secara benthos, Golongan binatang ini mulai muncul pada zaman Kambrium hingga sekarang, jarang dijumpai fosil-fosilnya dalam keadaan utuh , lebih sering spiculanya. Gambar. Porifera Bagian Morfologi Porifera o Porous : Lubang o Ferre : Membawa o Metazoa : Bersel banyak o Ostia : Lubang pada dinding yang berfungsi sebagai mulut o Spongocoel : Saluran yang mengalirkan air dari luar ke dalam o Osculum : Mengeluarkan air Dinding Sponsa o Epidermis / ectodrem dinding luar o Endoderm / gastroderm terdiri dari choanocyte / sel berflagel o Ruang antara Ectoderm dan Endoderm berisi mesenchyme o Didalam mesenchyme terdapat amoebactes ( mengangkut makanan dan o Mengeluarkan kotoran )

Upload: kittavangtr

Post on 18-Nov-2015

47 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Geological

TRANSCRIPT

PHYLUM PORIFERABinatang golongan Metazoa, bentuk seperti vas, silinder, bulat, seluruh dinding cangkangnya berpori, pada umumnya hidup di dasar laut secara benthos, Golongan binatang ini mulai muncul pada zaman Kambrium hingga sekarang, jarang dijumpai fosil-fosilnya dalam keadaan utuh , lebih sering spiculanya.

Gambar. Porifera

Bagian Morfologi Porifera

o Porous : Lubango Ferre : Membawao Metazoa : Bersel banyako Ostia : Lubang pada dinding yang berfungsi sebagai muluto Spongocoel : Saluran yang mengalirkan air dari luar ke dalamo Osculum : Mengeluarkan air

Dinding Sponsa

o Epidermis / ectodrem dinding luaro Endoderm / gastroderm terdiri dari choanocyte / sel berflagelo Ruang antara Ectoderm dan Endoderm berisi mesenchymeo Didalam mesenchyme terdapat amoebactes ( mengangkut makanan dano Mengeluarkan kotoran )

Sistem Saluran Porifera1. Sycon : Endoderm hanya melapisi bagian dalam saluran radier.2. Ascon : Endoderm hanya melapisi dinding spongocoel.3. Leucon : Endoderm hanya melapisi bagian dalam saluran yang bercabang.4. Rhagon: Endoderm hanya melapisi ruangan tertentu.

Gambar. Sistem Saluran Porifera

SpiculaMonoaxon: Menyerupai jarum halus.Triaxon : Memiliki 3 sumbu yang membentuk sudut sama besar, umumnya memiliki 6 jarum.Tetraxon : Terdiri 4 jarum yg membentuk sudut sama besar, 3 jarum diantaranya terletak dalam satu bidang, sedang satu jarum tegak lurus terhadap bidang.Polyaxon : Terdiri dari banyak jarum, terpencar kadang menyerupai bintang.

Klasifikasi PoriferaBerdasarkan bentuk dan komposisi rangka dibagi 4 kelas:1. Kelas Calcarea : komposisi gampingBerdasarkan sistem salurannya dibagi 2 ordo :o Ordo Homocoela : sistem saluran ascon : Leucosoleniao Ordo Heterocoela : sistem saluran cycon dan leucon : Girtyocoella Tremacysta, Eudea2. Kelas Hyalospongia/Hexatinellida: komposisi gelas / silikaBerdasarkan bentuk rangkaian spikulanya dibagi menjadi 2 ordo:o Ordo Lyssacina : Bentuk spikula jalinan memancar : Hyalonema, Hydnoceras, Euplectellao Ordo Dictyonina : Bentuk jalinan serabut yang beraturan : Dyctionine, Ventricullites3. Kelas Demospongia : Komposisi dari spongin / kombinasi dengan silikaBerdasarkan rangkaian spikulanya dibagi menjadi 6 ordo :o Ordo Tetractinellidao Ordo Monaxonidao Ordo Keratosao Ordo Lithistidao Ordo Mixospongiao Ordo Heteractinellida4. Kelas Pleospongia : komposisi gampinganBerdasarkan bentuk dan susunan dindingnya terbagi menjadi 2 sub kelas:o Sub kelas Monocyata : Bentuk kerucut, dinding tunggal : Monocyathuso Sub kelas Archaeocyata : Bentuk kerucut, dinding ganda : Archaeocyatellus, Acheocyatid

BAB IPENDAHULUAN

Setiap organisme apakah tanaman atau hewan adalah unik dalam dirinya sendiri. Ada keanekaragaman flora (tanaman) dan fauna (hewan) di dunia. Keragaman yang kita lihat sekarang adalah hasil dari 3,5 miliar tahun evolusi organik. Selama evolusi ini beberapa spesies menghilang dari permukaan bumi dan menjadi punah. Diperkirakan bahwa lebih dari lima puluh kali spesies yang ada telah punah. Dengan sejumlah besar organisme - baik yang hidup dan punah, maka akan menjadi mustahil untuk belajar setiap orang dari mereka pada tingkat individu. Tugas ini mempelajari keragaman organisme hidup dapat dibuat lebih mudah dan lebih efektif jika berbagai organisme tersebut diatur dalam tertib.

BAB IPEMBAHASAN

Poriferaberasal dari kataporusyang berarti lubang kecil danfaroyang berarti membawa atau mengandung. Jadi, Porifera dapat diartikan hewan yang tubuhnya mengandung lubang-lubang kecil atau hewan berpori-pori dan sebagai filum untuk hewan multiseluler yang paling sederhana.

Ahli Botani masa lalu, mengelompokkan spons (porifera) ke dalam Kerajaan Plantae karena bentuknya yang bercabang-cabang dan tidak mampu bergerak secara nyata. Spons baru dikelompokkan ke dalam Kingdom Animalia pada tahun 1765, setelah dilakukan penelitian dan pengamatan arus air melalui oskulumnya yang bergerak.

Anggota Filum Porifera disebut dengan sebutan spons. Spons merupakan hewan air yang umumnya hidup di perairan laut dangkal yang bebas polusi. Di dunia, terdapat sekitar 10.000 spesies spons, dan hanya 100 spesies saja yang hidup di perairantawar. Spons dewasa bersifat sesil, hidup menempel pada batu, cangkang kerang, dan permukaan keras lainnya.

1. Ciri Ciri Porifera

Ciri-ciri morfologi porifera antara lain: tubuhnya berpori (ostium) tubuh porifera asimetri (tidak beraturan), meskipun ada yang simetri radial. berbentuk seperti tabung, vas bunga, mangkuk, atau tumbuhan

Ciri-ciri anatomi dari porifera antara lain: memiliki tiga tipe saluran air, yaitu askonoid, sikonoid, dan leukonoid pencernaan secara intraseluler di dalam koanosit dan amoebosit

Porifera hidup di air laut dan air tawar, tapi kebanyakan hidup di laut mulai dari daerah perairan pantai yang dangkal hingga kedalaman 5,5 km. Bentuk tubuhnya seperti tabung atau jambangan bunga yang bersifat simetris radial. Di dalam tubuhnya terdapat rongga tubuh yang disebut spongosol. Dalam fase hidupnya mengalami dua bentuk, yaitu polip (hidup berenang bebas). Ini terjadi pada fase larva.

Lalu yang kedua sessil(hidup menetap). Contoh dari porifera adala spons.Freshwater spons tinggal di Amerika Utara, Eropa, dan Asia. Spons merupakan hawan yang hidup menempel pada suatu substrat di laut. Telah diketahui kira-kira 2500 spesies, ada beberapa yang hidup di air tawar, tetapi sebagian besar hidup di laut. Kebanyakan perusahaan membutuhkan spons permukaan di mana untuk melampirkan, seperti batu atau kerangka spons dan karang mati. Spons air tawar biasanya hidup di danau dan sungai.

Ciri-ciri fisik Freshwater spons adalah crustlike, bercabang, atau mengelompok.Tekstur sangat rapuh dan lembut, dan warnanya putih atau hijau. Tawar teratur spons telah tersebar dan nyaris tak terlihat lubang keluar air. Permukaan yang tidak rata dan kasar oleh spicules. Tubuh spons terdiri dari dua lapisan sel, diantara kedua lapisan tersebut terdapat bagian yang tersusun dari bahan yang lunak disebut mesoglea. Sel-sel yang membentuk lapisan dalam mempunyai flagea, yang mengatur aliran sel-sel ini dapat menangkap partikel makanan.Bentuk spons ditentukan oleh kerangka tubuh. Kerangka tersusun dari spikula. Spikula tersebut dari sel-sel yang terdapat dalam mesoglea. Spikula tersusun dari silika atau kapur (kalsium karbonat). Beberapa spons tidak memiliki serabut-serabut yang lentur dari zat yang disebut spongin. Spons terdapat di perairan yang dangkal di daerah tropis. Bila spons diolah dapat digunakan untuk bahan atau alat pembersih.

Seperti yang kita ketahui suatu organisme yang melekat pada suatu substrat, harus mempunyai cara untuk menyebar keturunannya ke tempat lain. Untuk tujuan itu sponsa menghasilkan larva kecil yang dapat berenang dengan bebas. Larva tersebut memisahkan diri dari induknya dan setelah menemukan tempat hidup yang sesuai larva akan melekat disitu dan berkembang menjadi hewan dewasa.

a. Struktur TubuhTubuh porifera belum membentuk jaringan dan organ sehingga porifera dikelompokkan dalam protozoa. Permukaan luar tubuhnya tersusun dari sel-sel berbentuk pipih dan berdiding tebal yang disebut pinakosit.Pinakosit berfungsi sebagai pelindung. Diantara pinakosit terdapat pori-pori yang membentuk saluran air yang bermuara di spongosol atau rongga tubuh.Spongosol dilapisi oleh sel berleher yang memiliki flagelum, yang disebut koanosit.Flagelum yang bergerak pada koanosit berfungsi untuk membentuk aliran air saru arah sehingga air yang mengandung makanan dan oksigen masuk melalui pori ke spongosol.Di spongosol makanan ditelan secara fagositosis dan oksigen diserap secara difusi oleh koanosit.Sisa pembuangan dikeluarkan melalui lubang yang disebut oskulum.

Zat makanan dan oksigen selalin digunakan oleh koanosit, sebagian juga ditransfer secara difusi ke sel-sel yang selalu bergerak seperti amoeba, yaitu amoebosit (sel amoeboid).Fungsinya pun sama yaitu mengedarkan makan dan oksigen keseluruh sel-sel tubuh lainnya.

Struktur tubuh Ada yang seperti jambangan, piala, terompet dan ada yang bercabang cabang. Saluran air didalam tubuh bagian tengah disebut spongosol (paragaster) sedangkan oskulum merupakan lubang tempat keluarnya air. Tubuhnya berpori- pori.Lapisan penyusun dinding tubuh porifera terdiri dari :1. Epidermis ( lapisan terluar ), tersusun oleh sel epitelium yang pipih ( pinakosit).2. Mesoglea ( berupa gelatin ), lapisan pembatas antara lapisan dalam dan luar yang mengandung sel ameboid ( berfungsi untuk mengangkut zat makanan dan sisa metabolisme ) dan sel skleroblas ( berfungsi membentuk spikula )3. Endodermis ( lapisan dalam ), terdiri dari sel leher atau koanosit yang memiliki flagela dan berfungsi mencerna makanan.

b. Sistem Sirkulasi Air1) Tipe Askon : sistem saluran air yang paling sederhana, secara berurutan terdiri atas ostia, spongiosel, dan oskulum. Contohnya: Leucosolenia dan Clatharina blanca.2) Tipe Sikon : saluran airnya meliputi ostia, saluran radial yang tidak bercabang, spongiosel, dan oskulum. Contohnya : Pheronema sp., Schypa, dan Sycon gelatinosum.3) Tipe Leukon (ragon) : tipe terumit. Salurannya terdiri atas ostia, saluran radial yang bercabang-cabang, spongiosel, dan oskulum. Contohnya: Euspongia officinalis dan Euspongia mollissima.

2. Penggolongan PoriferaPorifera dibedakan menjadi 3 kelas berdasar pembentuk kerangka :a. CalcareaCalcarea (dalam latin, calcare = kapur) atau Calcispongiae (dalam latin, calci = kapur, spongia = spons) memiliki rangka yang tersusun dari kalsium karbonat. Tubuhnya kebanyakan berwarna pucat dengan bentuk seperti vas bunga, dompet, kendi, atau silinder. Tinggi tubuh kurang dari 10 cm. Struktur tubuh ada yang memiliki saluran air askonoid, sikonoid, atau leukonoid. Rangka spikula dari zat kapur atau CaCO3 dan hidup di laut dangkal. Contoh : Sycon dan Cluthrina

b. Hexactinelida (Hyalospongiae)Dalam bahasa yunani, hexa = enam atau Hyalospongiae dalam bahasa yunani, hyalo = kaca/transparan, spongia = spons. Mempuyai rangka spikula dari zat kersik dan hidup di laut yang dalam. Ujung spikula berjumlah enam seperti bintang.Tubuhnya kebanyakan berwarna pucat dengan bentuk vas bunga atau mangkuk.Tinggi tubuhnya rata-rata 10-30 cm dengan saluran tipe sikonoid.Hewan ini hidup soliter di laut pada kedalaman 200 1.000 m. Contoh : Pheronima Sp.

c. DemospongiaeDemospongiae ( dalam bahasa yunani, demo = tebal, spongia = spons) memiliki rangka yang tersusun dari serabut spongin. Tubuhnya berwarna cerah karena mengandung pigmen yang terdapat pada amoebosit. Fungsi warna diduga untuk melindungi tubuhnya dari sinar matahari. Bentuk tubuhnya tidak beraturan dan bercabang. Seluruh Demospongiae memiliki saluran air tipe Leukonoid.Habitat Demospongiae umumnya di laut dalam maupun dangkal, meskipun ada yang di air tawar. Demospongiae adalah satu-satunya kelompok porifera yang anggotanya ada yang hidup di air tawar. Demospongiae merupakan kelas terbesar yang mencakup 90% dari seluruh jenis porifera. Rangka terdiri dari silikat, bertulang lunak spons atau campuran keduanya contoh Euspongila, Spongila (bertubuh lunak) digunakan orang untuk alat pembersih kaca dan lainnya.

2.4Klasifikasi

Tabel 2.3 Kelas-kelas yang termasuk di dalam filumCoelenterataHydrozoaContoh jenis dari kelas tersebut adalahHydra,yang hidup di dalam air tawar. Ujung tempat letaknya mulut disebut ujung Oral sedangkan yang melekat pada dasar disebut ujung aboral. Cara reproduksi hewan disebut adalah dengan cara vegetatif maupun generatif.Contoh lain adalahObelia.

ScyphozoaSebagian besar hidup dalam bentuk medusa. Bentuk polip hanya pada tingkat larva. Contoh jenis dari kelas tersebut adalahAurelia sp.(ubur-ubur kuping) yang sering terdampar di pantai-pantai. Larva disebut planula,kemudian menjadi polip yang disebut skifistoma. Dariskifistomaterbentuk medusa yang disebutefira.

AnthozoaTidak mempunyai bentuk sebagai medusa (sepanjang hidupnya Polip). Contoh jenis dari kelas tersebut adalahanemon laut(Cribinopsis fernaldi). Mempunyai alat pernafasan sederhana disebut sifonoglifa.

CtenophoraSatu-satunyacoelenteratayang tidak memilikinematokis.

3. Kelas Anthozoa Antozhoa merupakan coelenterata yang memiliki bentuk tubuh menyerupai bunga. Anthozoa tidak memiliki bentuk medusa, hanya bentuk polip. Polip Anthozoa berukuran lebih besar dari dua kelas Coelenterata lainnya. Hidupnya di laut dangkal secara berkoloni. Anthozoa bereproduksi secara aseksual dengan tunas dan fragmentasi, serta reproduksi seksual menghasilkan gamet. Ordo Actiniria, ciri-ciri: Menempel pada batu karang Berukuran s/d 2 feet Makanan : Invetebrata, Udang Tubuh berbentuk : Silindris pendek, Bagian atas dilengkapi dengan tentakel, Bagian bawah untuk melekatkan dirinya pada suatu obyek. Mulut berada dibagian atas tengah yang dihubungkan dengan enteron yang bersatu dengan suatu saluran yang berbentuk tabung yang disebut Gullet. Disamping sisi pharyax dilengkapi dengan alur licin dan bersilia disebut Siphonoglyph. Siphonoglyph merupakan jalan air masuk ke dalam enterennya. Enteron terbagi dalam 6 buah septa / sekat yang menghubungkan gastrodermis hingga bagian phorinkx. Septa ini merupakan tonjolan di dalam hingga berhubungan dengan pharys (septa Primain), Tetapi pharyn untuk bagian bawah bebas, Septa ini disebut septa Primair. Air dapat masuk dari ruang satu ke ruang yang lain melalui Ostia yang ada pada septa tadi. Diantara septa primair terdapat juga septa-septa yang lain yaitu septa sekundair tetapi septa sekunder tidak mencapai pharynx Ada juga Septa Tentier yaitu Septa yang paling pendek. Pada bagian tepi dari Septa yang bebas (yang terletak dalam enteron dibawah pharynx) berkembang menjadi bentukan yang tebal dan disebut Digestic Filament Dalam Digistic Filament terdapat sel-sel kelenjar yang menghasilkan getah pencernakan. Dekat dengan bagian dasar Digestic Filament terdapat benang-benang yang disebut dengan Acontio. Di dalam Acontio dilengkapi dengan kelenjar dan nematocysts Merupakan lurus yang sel kelaminnya terpisah (&) ganad terdapat dibagian tepi dari Septa tersebut. Ordo Madreporaria: Susunan tubuh pada prinsipnya sama dengan anemone / metridium Perbedaannya antara lain : Madreporaria, Bagian enterderm mensekresikan zat kapur yang berfungsi sebagai kerangka. Kerangka ini disebut Calcareous Skeleton atau Coral yang berwarna putih (pada umumnya) dan merah Pembentukan kerangka : Mula-mula pada pangkal dimana hewan itu melekat, dengan membentuk kuncup, kemudian kuncup tumbuh lagi sehingga akhirnya membentuk koloni yang bercabang-cabang. Contoh-contoh : Acropora, Berbentuk koloni bercabang-cabang seperti pohon. Stylopora, Berbentuk melekuk-lekuk. Leptoria Tenuis, Berbentuk melekuk-leku seperti otak mamalia. Fungia, Berbentuk seperti janin. Ordo : Antipatharia, Disebut juga Eupixaura Antipathen (Akar Bahar) Hidupnya koloni Mensekresikan zat tanduk sebagai kerangkanya. Karang-karang laut ini (Hexacorallia) ini menuntut syarat lingkungan hidup yang tertentu. Syarat tersebut antara lain : Temperatur air laut + 200C, Dalam laut + 35 m, Terletak pada lingkungan antara 280 LU dengan 280 LS, Andaikata ada perubahan temperatur maka perubahan tak melebihi 60C naiknya dan 60C turunnya. Air laut ditempat tersebut bisa banyak mengandung O2. Air laut harus jernih, Air laut mempunyai salinitas / kadar garam tertentu. Macam-macam batu karang yang terbentuk. Karang pantai (Frenging Ruf), Terbentang dari pantai hingga menjorok + mil kearah laut. Karang Rintangan (Barier Ruf), Terletak agak jauh dari pantai. Karang Atoll (Sirkuler Ruf), Merupakan rangkaian pulau karang yang berbentuk gelam yang ditengahnya terdapat anak laut yang relatif dangkal dan disebut Lagoon. Sumber: http://alvyanto.blogspot.com/2012/10/phylum-coelenterata.html#ixzz3UZPVdpIv

Copy and WIN :http://ow.ly/KfYkt