photography for cinematografi

42
Fotografi, (serapan dari bahasa inggris Photography), yang berasal dari bahasa Yunani, “Photos” yang berarti Cahaya, dan ”Grafo” yang berarti menulis/melukis. Secara umum fotografi diartikan sebagai proses atau metode menghasilkan gambar melalui proses perekaman pantulan cahaya terhadap obyek pada media yang peka cahaya. Tanpa cahaya mustahil foto dapat diciptakan. Alat yang paling umum digunakan untuk menghasilkan foto adalah Kamera. Secara prinsip kerja, fotografi adalah proses memfokuskan cahaya melalui bantuan pembiasan yang mengenai obyek dengan ukuran luminitas yang tepat untuk menghasilkan pencitraan yang identik. Medium pembiasan selanjutnya disebut Lensa. Lensa dan Kamera ada satu kesatuan yang saling mndukung untuk menghasilkan gambar fotografi. Kamera, Secara umum kamera foto dikenal beberapa jenis, 1. Pocket kamera Atau dikenal dengan kamera saku, bentuknya compact mudah dibawa, dan mudah digunakan 2. SLR kamera (kamera 35mm) SLR (single Lens Reflect) kamera yang umum digunakan oleh fotografer amatir maupun professional, karena memiliki keseimbangan antara kemudahan penggunaan, kontrol, dan kualitas foto yang dihasilkan. 3. Medium format Kamera kamera format medium biasa digunakan oleh para professional dalam bidang fotografi. Karena pengguanan memerlukan kontrol lebih dengan tingkat presisi yang tinggi Cinematografi Setiap film diciptakan dengan aspek teknis seperti, soal pencahayaan dan angle. 3 elemen penting yang mempengaruhi dalam pembautan film : 1. Gambar Gambar adalah elemen paling utama dalam pembuatan film, rata-rata 300-400 shot dalam sebuah film.

Upload: mana-pramana

Post on 17-Aug-2015

28 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

terapan ilmu fotografi

TRANSCRIPT

Fotografi,(serapan dari bahasa inggris Photography), yang berasal dari bahasa Yunani, Photos yang berarti Cahaya, dan Grafo yang berarti menulis/melukis. Secara umum fotografi diartikan sebagai proses atau metode menghasilkan gambar melalui proses perekaman pantulan cahaya terhadap obyek pada media yang peka cahaya. Tanpa cahaya mustahil foto dapat diciptakan. Alat yang paling umum digunakan untuk menghasilkan foto adalah Kamera. Secara prinsip kerja, fotografi adalah proses memfokuskan cahaya melalui bantuan pembiasan yang mengenai obyek dengan ukuran luminitas yang tepat untuk menghasilkan pencitraan yang identik. Medium pembiasan selanjutnya disebut Lensa. Lensa dan Kamera ada satu kesatuan yang saling mndukung untuk menghasilkan gambar fotografi. Kamera, Secara umum kamera foto dikenal beberapa jenis, 1.Pocket kamera Atau dikenal dengan kamera saku, bentuknya compact mudah dibawa, dan mudah digunakan 2.SLR kamera (kamera 35mm) SLR (single Lens Reflect) kamera yang umum digunakan oleh fotografer amatir maupun professional, karena memiliki keseimbangan antara kemudahan penggunaan, kontrol, dan kualitas foto yang dihasilkan. 3.Medium format Kamera kamera format medium biasa digunakan oleh para professional dalam bidang fotografi.Karena pengguanan memerlukan kontrol lebih dengan tingkat presisi yang tinggi Cinematografi Setiap film diciptakan dengan aspek teknis seperti, soal pencahayaan dan angle. 3 elemen penting yang mempengaruhi dalam pembautan film : 1. Gambar Gambar adalah elemen paling utama dalam pembuatan film, rata-rata 300-400 shot dalam sebuah film. *Ada 3 macam shot yang umum digunakan : - Wide Shot - Close Up - Medium 2. Gaya Ada 2 macam gaya dalam pembuatan film : - Format (Laziem dilihat di film-film klasik) - Natural (Mengingatkan orang tentang film-film dokumenter) = Gaya natural lebih santai dan tidak teratur. 3. Cahaya Dalam dasar pembuatan film, dikenal dengan 3 titik pencahayaan. - Lampu yang paling terang diletakkan di 1 sisi bagian depan, yang disebut Key Lightning. - Lampu yang ke 2 diletakkan di belakang subjek, yang disebut Back Lightning. - Lampu yang ke 3 diletakkan di bagian depan sederet dengan lampu 1, yang disebut Fill Lightning. FILMA. DEFINISI FILMFilm adalah karya cipta seni dan budaya yang merupakan salah-satu media komunikasi massa audiovisual yang dibuat berdasarkan asas sinematografi yang direkam pada pita seluloid, pita video, piringan video, dan/atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis dan ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronik, atau proses lainnya, dengan atau tanpa suara, yang dapat dipertunjukkan dan/atau ditayangkan dengan sistem proyeksi mekanik, elektronik, dan sistem lainnya.Film berupa medis sejenis plastik yang dilapisi emulsi dan sangat peka terhadap cahayaYang telah dip roses sehingga menimbulkan atau menghasilkan gambar ( bergerak ) padalayer yang dibuat dengan tujuan tertentu untuk ditonton.B. FUNGSI FILMFilm sebagai hasil seni dan budaya mempunyai fungsi dan manfaat yang luas dan besar baik dibidang sosial,ekonomi,maupun budaya dalam rangka menjaga dan mempertahankan keanekaragaman nilai-nilai dalam penyelanggaraan berbangsa dan bernegara.Film berfungsi sebagai : 1. sarana pemberdayaan masyarakat luas 2. pengekspresian dan pengembangan seni,budaya,pendidikan,dan hiburan 3. sebagai sumber penerangan dan informasi 4. bagian dari komoditas ekonomi ( saat ini ) Ada beberapa istilah yang berkaitan dengan seni peran filmis ( akting filmis) antara lain adalah sebagai berikut: Pelaku adalah orang yang melakukan atau menjalankan perbuatan, perilaku, tidak tanduk peran lengkap dengan segala perwatakannya. Pelaku pada dasarnya mengandung kesamaan arti dengan Pemain. Pemain adalah orang yang memainkan atau melakukan acting baik untuk seni film atau seni teater. Peran adalah sosok atau tokoh imajiner dalam lakon atau cerita. Pemeran adalah orang yang memainkan atau menjalan kan kehidupan sosok tokoh dalam cerita film atau teater. Pemeranan adalah perilaku dan perbuatan mengaktingkan tokoh cerita film. Hayat artinya hidup atau rasa sadar. Penghayatan artinya upaya menghidupkan keadaan dan suasana dengan merasakan sedalam dalamnya. Pegertian penghayatan Penghayatan peran filmis adalah upaya menghidupkan peran (karakter) filmis dengan jalan mengekspresikan perilaku, perbuatan akting sepenuh hati (sungguh sungguh) selaras dengan tuntutan adegan yang tersurat pada skenario sehingga mampu menimbulkan kesan pada penonton bahwa pemeranan tersebut benar benar nyata adanya.Tujuan penghayatan Tujuan upaya penghayatan peran adalah agar pemain sebagai pelaku akting memiliki rasa percaya diri dan rasa sanggup serta siap menjalankan permainan akting pemeranan dalam kegiatan shooting pembuatan film. Pengertian Sinematografi Film by guru on Jan 29, 2011 1:58 am No Comments Sinematografi adalah kata serapan dari bahasa Inggris Cinematography yang berasal daribahasa Latin kinema gambar. Sinematografi sebagai ilmu terapan merupakan bidang ilmuyang membahas tentang teknik menangkap gambar dan menggabung-gabungkan gambar tersebut sehingga menjadi rangkaian gambar yang dapat menyampaikan ide (dapat mengemban cerita).Sinematografi memiliki objek yang sama dengan fotografi yakni menangkap pantulan cahaya yang mengenai benda. Karena objeknya sama maka peralatannyapun mirip. Perbedaannya, peralatan fotografi menangkap gambar tunggal, sedangkan sinematografi menangkap rangkaian gambar. Penyampaian ide pada fotografi memanfaatkan gambar tunggal, sedangkan pada sinematografi memanfaatkan rangkaian gambar. Jadi sinematografi adalah gabungan antara fotografi dengan teknik perangkaian gambar atau dalam sinematografi disebut montase (montage). Sinematografi sangat dekat dengan film dalam pengertian sebagai media penyimpan maupun sebagai genre seni. Film sebagai media penyimpan adalah pias (lembaran kecil) selluloid yakni sejenis bahan plastik tipis yang dilapisi zat peka cahaya. Benda inilah yang selalu digunakan sebagai media penyimpan di awal pertumbuhan sinematografi. Film sebagai genre seni adalah produk sinematografi Film mempunyai banyak pengertian yang masing-masing artinya dapat dijabarkan secara luas. Film merupakan media komunikasi sosial yang terbentuk dari penggabungan dua indra, penglihatan dan pendengaran, yang mempunyai inti atau tema sebuah cerita yang banyak mengungapkan realita sosial yang terjadi di sekitar lingkungan tempat dimana film itu sendiri tumbuh. Film sendiri dapat juga berarti sebuah industri, yang mengutamakan eksistensi dan ketertarikan cerita yang dapat mengajak banyak orang terlibat. Film berbeda dengan cerita buku, atau cerita sinetron. Walaupun sama-sama mengangkat nilai esensial dari sebuah cerita, film mempunyai asas sendiri. Selain asas ekonomi bila dilihat dari kacamata industri, asas yang membedakan film dengan cerita lainnya adalah asas sinematografi. Asas sinematografi tidak dapat digabungkan dengan asas-asas lainnya karena asas ini berkaitan dengan pembuatan film. Asas sinematografi berisikan bagaimana tata letak kamera sebagai alat pengambilan gambar, bagaimana tata letak properti dalam film, tata artistik, dan berbagai pengaturan pembuatan film lainnya. Film sebagai Genre Seni Istilah film pada mulanya mengacu pada suatu media sejenis plastik yang dilapisi dengan zat peka cahaya. Media peka cahaya ini sering disebut selluloid. Dalam bidang fotografi film ini menjadi media yang dominan digunakan untuk menyimpan pantulan cahaya yang tertangkap lensa. Pada generasi berikutnya fotografi bergeser pada penggunaan media digital elektronik sebagai penyimpan gambar. Dalam bidang sinematografi perihal media penyimpan ini telah mengalami perkembangan yang pesat. Berturut-turut dikenal media penyimpan selluloid (film), pita analog, dan yang terakhir media digital (pita, cakram, memori chip). Bertolak dari pengertian ini maka film pada awalnya adalah karya sinematografi yang memenfaatkan media selluloid sebagai penyimpannya. Sejalan dengan perkembangan media penyimpan dalam bidang sinematografi, maka pengertian film telah bergeser. Sebuah film cerita dapat diproduksi tanpa menggunakan selluloid (media film). Bahkan saat ini sudah semakin sedikit film yang menggunakan media selluloid pada tahap pengambilan gambar. Pada tahap pasca produksi gambar yang telah diedit dari media analog maupun digital dapat disimpan pada media yang fleksibel. Hasil akhir karya sinematografi dapat disimpan Pada media selluloid, analog maupun digital. Perkembangan teknologi media penyimpan ini telah mengubah pengertian film dari istilah yeng mengacu pada bahan ke istilah yeng mengacu pada bentuk karya seni audio-visual. Singkatnya film kini diartikan sebagai suatu genre (cabang) seni yang menggunakan audio (suara) dan visual (gambar) sebagai medianya. Film adalah gambar-hidup, juga sering disebut movie. Film, secara kolektif, sering disebut sinema. Sinema itu sendiri bersumber dari kata kinematik atau gerak. Film juga sebenarnya merupakan lapisan-lapisan cairan selulosa, biasa di kenal di dunia para sineas sebagai seluloid. Pengertian secara harafiah film (sinema) adalah Cinemathographie yang berasal dari Cinema + tho = phytos (cahaya) + graphie = grhap (tulisan = gambar = citra), jadi pengertiannya adalah melukis gerak dengan cahaya. Agar kita dapat melukis gerak dengan cahaya, kita harus menggunakan alat khusus, yang biasa kita sebut dengan kamera Film dihasilkan dengan rekaman dari orang dan benda (termasuk fantasi dan figur palsu) dengan kamera, dan/atau oleh animasi. Kamera film menggunakan pita seluloid (atau sejenisnya, sesuai perkembangan teknologi). Butiran silver halida yang menempel pada pita ini sangat sensitif terhadap cahaya. Saat proses cuci film, silver halida yang telah terekspos cahaya dengan ukuran yang tepat akan menghitam, sedangkan yang kurang atau sama sekali tidak terekspos akan tanggal dan larut bersama cairan pengembang (developer). Istilah-istilah dalam Produksi Film dan Acara TVBerikut ini adalah beberapa Glossary/Istilah yang umum dipakai di dunia Sinematografi & Produksi Teleisi. Acting : Sebuah proses pemahaman dan penciptaan tentang perilaku dan karakter pribadi dari seseorang yang diperankan Addes Scenes : Adegan yang ditambahkan kedalam konsep asli, biasanya diambil setelah film diselesaikan Agent (Agent Model) : Seseorang yang dipekerjakan oleh satu atau lebih talent agency atau serikat pekerja untuk mewakili keanggotaan mereka dalam berbegosiasi kontrak individual yang termasuk gaji, kondisi kerja, dan keuntungan khusus yangtidak termasuk dalam standard guilds atau kontrak serikat kerja. Orang ini diharapkan oleh para aktor/aktris untuk mencarikan mereka pekerjaan dan membangun karir mereka Anamorphic : Lensa yang digunakan dalam fotografi untuk memperkecil gambar widescreen ke ukuran 35mm. Proses ini dibalik ketika memproyeksikan hasil akhir film, memunculkan gambar kembali ke ukuran normal pada layarlebar. Answer Print : Married Print pertama dari film yang dibuat oleh lab pemroses film, dan kemudian akan digunakan untuk menetapkan standar kualitas film yang akan diedarkan kepada publik. Apple Box : Digunakan untuk meninggikan seorang aktor/aktris serta suatu obyek sesuai dengan ketinggian yang tepat untuk pengambilan gambar. Art Departement : Bagian artistik. Bertanggung jawab terhadap perancang set film. Seringkali bertanggung jawab untuk keseluruhan desain priduksi. Tugasnya biasanya dilaksanakan dengan kerjasama yang erat dengan sutradara. Ascpect Ratio : Perbandingan antara lebar dan tinggi bingkai gambar (frame) Rasio untuk tayangan televisi adalah 1,33:1 yang artinya lebar frame yang muncul di televisi adalah 1,33 kali dari tinggi. Art Director : Seorang asisten sutradara film yang memperhatikan administrasi, hal yang penting sehingga departemen produksi selalumengetahui perkembangan terbaru proses pengambilan film. Ia bertanggung jawab akan kehadiran aktor/aktris pada saat dan tempat yang tepat, dan juga untuk melaksanakan instruksi sutradara. Available Lighting : Pengambilan gambar tanpa tambahan cahaya buatan manusia Audio Visual : Sebutan untuk perangkat yang menggunakan unsur suara dan gambar Art Director : Pengarah artistik dari sebuah produksi Asisten Produser : Seorang yang membantu produser dalam menjalankan tugasnya Audio Mixing : Proses penyatuan dan penyelarasan suara dari berbagai macam jenis dan bentuk suara. Angle : Sudut pengambilan gambar Animator : Sebutan bagi seorang yang berprofesi sebagai pembuat animasi Audio Effect : Efek suara Ambience : Suara natural dari obyek gambar Broadcaster : Sebutan untuk seseorang yang bekerja dalam industri penyiaran Background : Latar belakang Barn Doors : Pintu berengsel yang dipasangkan di depan lampu studio yang dapat dibuka atau ditutup untuk memunculkan cahaya pada area tertentu di set. Barney : Bungkus kain pada pelindung yang dapat dipakaikan pada kamera film atau blimped kamera film, untuk mengurangi siara mekanisme. Ada juga heated barney yang digunakan dalam suhu dingin. Best Boy : Asisten Gaffer atau asisten Key Grip. Blank : Selongsong senapan atau pistol yang berisi peluru buatan untuk menggantikan peluru yang sesungguhnya. Blank dipergunakan dalam film untuk mencegah terjadinya kecelakaan, walaupun sesungguhnya peluru kosong itu sendiri masih berbahaya jika ditembakan dan mengenai orang dalam jarak dekat. Blimp : Ruangan kedap suara yang mengelilingi kamera film untuk mencekah ikutn terekamnya bunyi mekanisme kamera kedalam alat perekam suara. Blow Up : Perbesaran ukuran film dari 16mm ke 35mm yang dilakukan di laboratorium untuk diputar di bioskop. Istilah ini juga dipergunakan dalam fotografi untuk memperbesar foto guna keperluan display atau promosi. Body Frame, Body Pod : Digunakan untuk menunjang hand held camera di lapangan. Boom Man : Individu yang mengoperasikan mikrofon boom. Booth Man : Operator proyektor film. Orang yang bekerja dalam ruang proyeksi. Breakaway : Sebuah set atau hand property, misalnya botol atau kursi yang dirancang untuk rusak dengan cara-cara tertentu sesuai aba-aba. Breakdown : Biasanya merujuk pada jumlah spesifik rincian pengeluaran dalam sebuah produksi film. Dapat juga berarti pengaturan atau perencanaan berbagai adegan beserta urutan pengambilannya. Budget : Pengeluaran keseluruhan dari produksi film. Blocking : Penempatan obyek yang sesuai dengan kebutuhan gambar Bridging Scene : Adegan perantara di antara adegan-adegan lainnya Back Light : Penempatan lampu dasar dari sudut belakang obyek Breakdown Shot : Penentuan gambar yang sesuai dengan naskah atau urutan acara Bumper In : Penanda bahwa program acara tv dimulai kembali setelah iklan Bumper Out : Penanda bahwa program acara tv akan berhenti sejenak untuk iklan Call : Waktu yang diharapkan dari seorang individu anggota staf perusahaan, pemain, atau kru untuk berada di set. Jadwal biasanya didaftarkan pada call sheet yang menjadi tanggung jawab asisten sutradara dan manajer produksi. Camera : Sistem perangkat mekanik atau elektronik yang mengontrol pergerakan dari film yang belum diekspos di belakang lensa dan shutter dan yang menentukan gambar serta tingkatan cahaya yang masuk kedalam film. Mekanisme ini mungkin memiliki kontrol kecepatan. Camera Boom : Tempat kamera yang dapat berpindah, biasanya berukuran besar, tempat kamera dapat diproyeksikan keluar set dan atau dinaikan di atasnya. Camera Departement : Bertanggung jawab untuk memperoleh dan merawat semua peralatan kamera yang dibutuhkan untuk memfilmkan sebuah motion picture. Juga bertanggung jawab untuk penanganan film, pengisian film, dan berhubungan dengan laboratorium pemrosesan. Cameraman : - First Cameraman sering disebut sebagai Penata Fotografi (Director of Photography) atau kepala kameramen, bertanggung jawab terhadap pergerakan dan penempatan kamera dan juga pencahayaan dalam suatu adegan. Kecuali dalam unit produksi yang kecil, Penata Fotografi tidak melakukan pengoperasian kamera selama syuting yang sesungguhnya. - Second Cameraman sering disebut sebagai asisten kameramen atau operator kamera, bertindak sesuai instruksi dari kameramen utama dan melakukan penyesuaian pada kamera atau mengoperasikan kamera selama syuting. - First Assistant Cameramen sering disebut Kepala Asisten untuk pada operator kamera. Seringkali bertanggung jawab untuk mengatur fokus kamera (untuk kamera film) - Second Assistant Cameraman, menjadi asisten operator kamera. Camera Noise : Bunyi Kamera. panggilan dari bagian tata suara (Sound Departement) di set untuk mereangkan bahwa ia menerima bunyi dari kamera sehingga harus digunakan kamera lain, melakukan perbaikan kamera atau diperlukan penghalusan tambahan terhadap kamera dengan menggunakan barney atau selimut. Camera Report : Salinan yang disimpan dalam tiap magazine film tempat asisten kameramen mencatat panjang pengambilan tiap adegan, nomer adegan, dan perintah untuk mencetak atau tidak. Laporan kamera diberikan ke laboratorium proses, bagian kamera, dan bagian produksi. Camera Right, Camera Left : Petunjuk bagi seorang aktor/aktris untuk berputar atau bergerak. Petunjuk ini berdasarkan sudut pandang sutradara atau kamera dan dibalik sesuai dengan keadaan aktor. Ketika menghadap lensa maka bagian kanan aktor adalah bagian kiri kamera dan juga sebaliknya. Camera Tracks : Lintasan Kamera yang terbuat dari metal atau lembaran kayu lapis ukuran 4 x 8 yang diletakkan dilantai untuk membawa dolly atau camera boom. Lintasan digunakan untuk menjamin kehalusan gerakan kamera. Can : Tempat/wadah untuk film. Canned Music : Musik yang belum ditulis untuk film tertentu namun telah direkam dan dikatalogkan menurut gayanya dalam perpustakaan sehingga dapat dibeli dan dipergunakan. Casting Director : Orang yang memimpin pemilihan dan pengontrakan aktor/aktris untuk memenuhi bagian yang dibutuhkan dalam sebuah naskah. Century Stand : Digunakan untuk menahan berbagai jenis bendera yang diperlukan untuk mengurangi intensitas cahaya atau untuk menghalangi sejumlah cahaya tertentu. Juga digunakan untuk menahan atau mendukung ranting daun atau efek lain yang berhubungan dengan pencahayaan. Changing Bag : Tas kedap cahaya dengan ritsleting ganda tempat magazines film dapat diletakkan untuk memindahkan film yang telah diekspose dan mengisi ulang magazine. Juga dibuat sehingga memungkinkan asisten kamera memasukkan tangan dan lengannya tanpa membiarkan film terkena cahaya. Biasanya digunakan jauh dari studio kaerna di studio, magazine diisi ulang diruang gelap di bagian kamera. Character Man or Woman : Pada saat-saat tertentu seorang aktor/aktris bermain karakter, biasanya istilah ini merujuk pada aktor/aktris yang paling sesuai secara fisik untuk peran-peran selain pemain utama romantis, peran remaja atau peran sederhana. Cinema : Merujuk pada Motion Picture. Berasal dari kata Yunani Kinema yang berarti gambar. Cinema Scope : Nama dagang untuk tujuan pemrosesan fotografi dan proyeksi yang mengikutsertakan kamera dengan lensa anamorfik atau proyektor dan ayar berlekuk ekstra panjang. Memungkinkan proyeksi dari gambar yang jauh lebih besar dari ukuran biasanya. Banyak film epic dibuat dalam Cinema Scope karena pengaruh dari ukuran terhadap penonton. Cinematographer (Sinematografer) : Penata Fotografi. Orang yang melaksanakan aspek teknis dari pencahayaan dan fotografi adegan. Sinematografer yang kreatif juga akan membantu sutradara dalam memilih sudut, penyusunan, dan rasa dari pencahayaan dan kamera. Cinemobile : Nama dagang untuk unit lokasi pembuatan film yang lengkap dan dapt berpindah-pindah, membawa peralatan dan petugasnya dan memiliki banyak ukuran mulai dari van peralatan kecil sampai dengan bus besar. Clapper Boards : Sepasang papan berengsel yang diketukkan saat syuting dialog ketika kamera gambar dan alat rekam suara berputar dalam kecepatan yang sinkron. frame pertama ketika papan bersentuhan kemudian disinkronkan dalam ruang pemotongan dengan bunyi bang, memantapkan sync antara alur suara dan alur gambar. Pada banyak tipe sistem penanda elektronik dipasangkan sisi kamera. Commercial : Iklan. Film pendek yang umumnya berdurasi 60, 30, atau 15 detik yang dibuat khusus untuk menjual suatu produk. Composite Print : Film yang telah diedit termasuk semua gambar, suara, dan musik yang telah dicetak ke dalam sebuah film. Contact Glass : Alat bantu penglihatan terbuat dari kaca berwarna gelap berbentuk seperti monacle yang dipakaikan ke salah satu mata Penata Fotografi selama pencahayaan set untuk memeriksa tingkatan kontras dari pencahayaan tersebut. Cook, Cookie : Dapat berupa kain dengan bingkai kawat atau lembaran kayu lapis atau plastik yang diberi pola daun ranting atau bunga untukmemunculkan bayangan pada permukaan datar. kadang buram atau tembus cahaya seperi sebuah scrim. berasal dari bahasa Yunani kukaloris yang berarti memecah cahaya. Copter Mount : Copter kamera untuk penggunaan dalam pengambilan gambar aerial helikopter yang berfungsi menjaga kamera dari vibrasi helikopter. Nama dagangnya adalah Tyler Mount. Costume Designer : Orang yang merancang dan memastikan produksi kostum secara sementara maupun permanen untuk sebuah film. Coverage : Keseluruhan koleksi hasil pengambilan gambar individual, sudut, dan set yang terdiri dari segala kebutuhan film untuk membuat sebuah cerita lengkap. Cover Set : Set yang digunakan untuk syuting bila adegan eksterior yang diusahakan ternyata terganggu oleh kondisi cuaca yang tidak mendukung. Cover Shot : Bagian dari pengambilan film untuk menyediakan materi transisi dari satu bagian adegan ke bagian adegan lain dalam sebuah adegan yang sama. Bisa juga digunakan sebagai gamabr tambahan atau cadangan kalau perekaman pertama tidak berhasil. Juga disebut sebagai insurance. Cue : Tanda bagi aktor/aktris dalam film untuk memunculkan bagiannya dalam dialog atau tindakan. Isyarat ini dapat berupa tindakan aktor/aktris lainnya, bagian akhir dari sebuah dialog, tanda dari sutradara atau isyarat cahaya. Cue Light : Bola lampu kecil yang dapat dinyalakan atau dimatikan oleh sutradara atau asisten sutradara dan diletakkan diluar jangkauan pandang kamera tetapi dalam jangkauan pandang aktor untuk memberi isyarat. Isyarat cahaya ini menghindari isyarat secara verbal yang dimunculkan oleh aktor. Cut and Hold : Perintah dari sutadara agar adegan diberhentikan namun aktor/aktris tetap berada dalam posisinya. Sutradara mungkin ingin memeriksa pencahayaan, posisi, atau mengatur adegan lain yang saling bersinggungan. Cut Back : Mengubah gambar dalam film secara cepat dari adegan saat ini ke adegan lain yang telah dilihat sebelumnya. Pemotongan ini Dilakukan tanpa ada transisi. Cutting on The Action : Menggunakan sebuah tindakan besar dari seorang aktor/aktris sebagai titik untuk masuk lebih dekat atau lebih jauh dari orang tersebut. Cutting Room : Tempat peralatan seorang editor film berada, misalnya moviola dan lain sebagainya dan tempat film akan digabungkan sesuai cerita yang berkesinambungan. Ruang ini biasanya ada dalam sebuah studio namun dapat saja berada pada lokasi tersendiri dan terpisah dari daerah studio. Cut to : Secara cepat mengubah gambar dalam film dari adegan masa kini ke adegan lainnya tanpa adanya transisi. Credit Title : Urutan nama-nama tim produksi dan pendukung acara Chroma Key : Sebuah metode elektronis yang melakukan penggabungan antara gambar video yang satu dengan gambar video lainnya dimana dalam prosesnya digunakan teknik Key Colour yang dapat diubah sesuai kebutuhan foreground dan background Cutting on Beat : Teknik pemotongan gambar berdasarkan tempo Clip Hanger : Sebutan bagi adegan atau gambar yang akan mengundang rasa ingin tahu penonton tentang kelanjutan acara, namun harus ditunda karena ada jeda iklan komersial Cut : Pemotongan gambar Cutting : Proses pemotongan gambar Camera Blocking : Penempatan posisi kamera yang sesuai dengan kebutuhan gambar Clear-Com : Sebutan bagi penggunaan headset audio yang dihubungkan dengan Master Control Channel : Saluran Crazy Shot : Gambar yang direkam melalui kamera yang tidak beraturan Composition : Komposisi Continuity : Kesinambungan Cross Blocking : Penempatan posisi obyek secara silang sesuai dengan kebutuhan Crane : Alat khusus/katrol untuk kamera dan penata kamera yang dapat bergerak keatas dan kebawah Clip On : Mikrofon khusus yang dipasang pada obyek tanpa terlihat Casting : Proses pemilihan pemain sesuai dengan karakter dan peran yang akan diberikan Close Up : Pengambilan gambar dari jarak dekat Dailies : Hasil cetakan positif, dikirimkan setiap hari dari laboratorium berasal dari negatif film yang dipergunakan di hari sebelumnya. Depth of Focus : Area tempat berbagai benda yang diletakkan dengan berbagai ukuran jarak di depan lensa akan tetap memperoleh fokus yang tajam. Dialogue Coach or Dialogue Director : Orang dalam set yang bertanggung jawab membantu para aktor/aktris dalam mempelajari kalimat mereka selama pembuatan film. Mungkin juga membantu pengaturan dialog saat pre-syuting. Diffusers : Potongan materi difusi diletakkan di depan lampu studio untuk memperhalus. Director : Orang yang mengontrol tindakan dan dialog di depan kamera dan bertanggung jawab untuk merealisasikan apa yang dimaksud oleh naskah dan produser. Documentary : Film yang menyajikan cerita nyata, dilakukan pada lokasi yang sesungguhnya. Juga sebuah gaya dalam memfilmkan dengan efek realitas yang diciptakan dengan cara penggunaan kamera, sound, dan lokasi. Dolly : Kendaraan/alat beroda untuk membawa kamera dan operator kamera selama pengambilan gambar. Dolly biasanya dapat didorong dan diarahkan oleh satu orang yang disebut Dolly Grip. Dollying : Pergerakan kamera selama pengambilan gambar dengan menggunakan kendaraan/alat beroda yang mengakomodasikan kamera dan operator kamera. Kadang disebut juga tracking atau trucking. Double : Bisa diartikan pemain tambahan yang menggantikan aktor/aktris selama pengaturan cahaya atau dapat berarti stunt yang menggantikan aktor/aktris dalam adegan berbahaya. Dress The Set : Perintah untuk menempatkan banyak benda (misal lampu, asbak, bunga, atau lukisan) di set untuk memunculkan realitas. Drift : Ketika seorang aktor/aktris hampir tidak disadari bergerak keluar dari posisinya. Dapat juga berupa petunjuk untuk menghilang dengan suatu cara tertentu, dengan arti melakukan perlahan dan bertahap. Dual Role : Pemutaran lebih dari satu bagian peran seorang aktor/aktris dalam sebuah film yang sama. Dubbing : Perekaman suara manusia secara sinkron dengan gambar film. Suaranya mungkin atau mungkin tidak berasal dari aktor/aktris yang sesungguhnya serta bisa juga bahasa yang digunakan ketika film tersebut dibuat. Dubbing biasanya diselesaikan dengan menggunakan Film Loops - bagian pendek dari sebuah gambar beserta dialognya dalam bentuk married print. Aktor/aktris menggunakan gambar dan soundtrack playback sebagai panduan untuk mensinkronkan gerakan bibir dalam gambar dengan perekaman suara terbaru. Umumnya digunakan untuk memperbaiki perekaman asli yang buruk., performa artistik yang tidak dapat diterima atau kemungkinan kesalahan dalam dialognya. Juga digunakan untuk perekaman lagu dan versi bahasa lain setelah proses pemfilman. Dulling Spray : Sebuah penyemprot aerosol yang menyisakan lapisan yang tidak mengkilat pada permukaan apapun dan tidak mengakibatkan penyilauan pada lensa kamera. Durasi : Waktu yang diberikan atau dijalankan Dimmer : Digunakan untuk mengontrol naik turunnya intensitas cahaya Dissolve : Teknik penumpukan gambar pada editing maupun syuting multi kamera Depth of Field : Area dimana seluruh obyek yang duterima oleh lensa dan kamera muncul dengan fokus yang tepat. Biasanya hal ini dipengaruhi oleh jarak antara obyek dan kamera, focal length dari lensa dan f-stop Dramatic Emotion : Emosi gambar secara dramatis Editing : Proses pemotongan gambar Editor : Sebutan bagi seseorang yang berprofesi sebagai ahli pemotongan gambar video dan audio. Editorial Departement : Divisi dimana semua potongan film yang telah dihasilkan digabungkan sehingga membentuk urutan yang koheren, kadang dengan bantuan asisten sutradara atau produser. Electric Departement : Bertanggung jawab terhadap penjagaan dan penyediaan segala alat elektrik. (misalnya: lampu, kabel, dan lain sebagainya) untuk kebutuhan film. Electrician : Orang yang bertanggung jawab terhadap penempatan dan penyesuaian cahaya serta menyediakan listrik sesuai kebutuhan tiap alat. Exclusive Contract : Kontrak yang menyatakan bahwa seseorang dapat bekerja hanya untuk orang atau perusahaan tertentu yang mengontraknya. Exhibitor : - Orang atau perusahaan yang memiliki bioskop atau drive-in atau rantai lain yang memungkinkan ditontonnya sebuah film. - Teater atau drive-in yang mempertunjukkan sebuah film. Exposed : Bahan baku film yang telah dipakai untuk merekam gambar. Kata exposed wajib dicantumkan pada setiap can film yang telah dipakai. Ext. : Eksterior. Bagian manapun dari film yang direkam di luar ruangan; jalanan kota, stadium, gurun, hutan, atau puncak gunung, beberapa lokasi dapat dibuat ulang di sounstage studio namun tetap dinamakan eksterior dalam naskah. Extra : Orang yang dipekerjakan sebagai pemain latar, misalnya sebagai salah satu orang dalam kerumunan dalam adegan di jalan. Engineering : Sebutan dalam pengerjaan dan pembagian kerja dalam masalah teknis penyiaran Establish Shot : Gambar yang natural dan wajar Extreme Close Up : Pengambilan gambar dari jarak dekat Fade Out, Fade In : Efek berupa gamabr yang perlahan hilang dan menjadi gelap (fade out) atau gambar yang muncul dari kegelapan (fade in). Digunakan untuk menekankan berlalunya waktu atau akhir dari adegan atau cerita. False Move : Gerakan yang tidak terencana oleh aktor/aktris sebelum melakukan gerakan yang telah direncanakan. False Move yang dilakukan aktor dapat memunculkan masalah dengan mengatur Dolly Grip untuk bergerak bersama dolly dan kamera karena ia berpikir bahwa gerakan aktor adalah isyarat untuk menggerakan kamera. Fast Motion : Melakukan pemfilman dengan kecepatan dibawah standar kemudian memproyeksikan dengan kecepatan standar untuk membuat tindakan terlihat lebih cepat dari normal. Juga menciptakan efek masa lalu dan film bisu. Feature Part : Peran yang tidak terlalu penting untuk seorang bintang, tapi cukup besar untuk memunculkan perhatian khusus. Biasanya dilakukan oleh aktor/aktris yang telah dikenal baik oleh penonton. Saat ini lebih dikenal dengan Cameo. Fifty-fifty : Biasanya sudut kamera atau pengambilan gamabr ketika dua orang aktor/aktris saling berhadapan, berbagi lensa dengan adil. Juga disebut sebagai a two shot atau a two. Fill Light : Set pencahayaan umum yang digunakan untuk memperhalus kontras dari key lighting. Film : Media untuk merekam gambar yang menggunakan selluloid sebagai bahan dasarnya. Memiliki berbagai macam ukuran lebar pita seperti 16mm dan 35mm. Film Clip : Bagian pendek dari sebuah film. Film Loader : Pengisi Film. Anggota tim kamera kadang adalah asisten kameramen yang mengisi film yang belum diekspose ke dalam magazine dan mengeluarkan film yang telah diekspose ke dalam can. First Run : Pertama kali sebuah film dilepas ke bioskop untuk ditonton. Saat ini lebih dikenal dengan premiere. Fishpole Boom : Sebuah tiang ringan yang dapat digenggam dan dapat dipindahkan untuk digunakan meletakkan mikrofon di lokasi yang sulit selama pemfilman. Flag : Miniatur Gobo dari kayu lapis atau kain pada bingkai metal yang diletakkan pada century stand. Flare : Ketika suatu obyek atau cahaya dari set memantulkan cahaya yang tidak diinginkan scara langsung pada lensa. Flashback : Bagian dari cerita film yang mengisahkan waktu periode awal, tergantung dari cerita. Flub : Ketika aktor/aktris melakukan kesalahan dalam pengucapan dialog - flubbed his line Fluid Head : Landasan pada tripod kamera yang memberikan gerakan halus untuk kamera melalui penggunaan flywheel yang diletakkan dalam wadah berisi minyak dalam landasan itu sendiri. Focus : Penyelarasan gambar secara detail, tajam, dan jernih hingga mendekati obyek aslinya Fog Maker : Menggunakan cairan khusus sehingga fog maker dapat memunculkan efek kabut, asap, efek kabur (blur), dan kelembaban. Dengan menggunakan cairan jenis lain maka dapat digunakan untuk menghilangkan kabur yang tidak diinginkan. Alat ini dapat berukuran kecil, mesin yang dapat digenggam atau mesin besar yang diletakkan di kereta. Follow Focus : Perubahan fokus kamera selama adegan untuk mempertahankan fokus pada aktor/aktris yang bergerak mendekati atau menjahui kamera. Biasanya menjadi tugas first assistant cameraman. Follow Shots : Pengambilan gambar dengan kamera bergerak memutar untuk mengikuti pergerakan pemeran dalam adegan. Final Editing : Proses pemotongan gambar secara menyeluruh Floor Director : Seseorang yang bertanggungjawab membantu mengkomunikasikan keinginan sutradara dari master control ke studio produksi Footage : Gambar-gambar yang tersedia dan dapat digunakan Footage Counter : Alat penghitung yang berada pada kamera untuk tetap dapat mengikuti jumlah film yang telah diekspose. Four Walled Set : Sebuah set yang memiliki 4 dinding bukan 3 seperti biasanya. Keempat dinding menutup area aksi secara sempurna namun mungkin dapat dipindahkan untuk memungkinkan pergerakan cahaya dan kamera selama melakukan pengambilan gambar. Frame : - Suatu gambar dari banyak gambar pada gulungan film yang telah diekspose, ukuran frame bervariasi sesuai format yang akan diambil gambarnya. - Menyesuaikan kamera dan lensa sehingga gambar yang akan diambil memiliki batasan yang diinginkan. Frame per Second (fps) : Sebuah film 35mm berputar dalam kamera dengan kecepatan normal menghasilkan 24 frame perdetiknya sehingga bila banyak frame yang diputar tiap detiknya aksi dari subyek akan diperlambat ketika diproyeksikan dalam kecepatan normal. Bila lebih sedikit dari 24 frame yang diputar maka aksi tampat dipercepat bila diproyeksikan dengan kecepatan normal. Freelancer : Orang yang tidak terikat kontrak dengan produser atau perusahaan manapun. Freeze : Perintah bagi aktor/aktris untuk menghentikan aksi namun mempertahankan posisinya. Dalam film yang aktor/aktris atau obyek lain muncul dengan tiba-tiba misalnya pop in pada layar maka aktor/aktris dalam adegan akan diminta untuk diam. Orang atau obyek kemudian ditempatkan di posisinya kemudian perintah untuk action diberikan dan adegan dilanjutkan. Dalam pemotongan film di bagian tengah dari masuknya aktor/aktris atau penempatan obyek akan dihilangkan. Gaffer : Pemimpin electrician yang bertanggung jawab di bawah Director of Photography mengenai pencahayaan set. Geared Head : Unit dimana kamera dipasangkan yang dapat dihubungkan pada dolly atau crane dan panned (gerakan secara horisontal) atau tilted (gerakan secara vertikal) memungkinkan kamera untuk mengikuti gerakan. Gen : Truk generator yang digunakan untuk menyediakan tenaga listrik ketika unit film berada di lokasi atau tambahan penyediaan tenaga di studio. Juga disebut sebagai genset. Gobo : Layar kayu yang dicat hitam. Digunakan untuk menghalangi cahaya dari sati atau lebih pencahayaan lampu studio, suatu set peralatan yang digunakan untuk mecegah jatuhnya cahaya yang tidak diinginkan ke lensa kamera atau area set. Biasanya diletakkan pada sanggahan yang dapat disesuaikan. Gobo tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran. Green Departement : Bertanggungjawab untuk menyediakan pepohonan, semak, bunga, rumput, dan benda-benda hidup lainnya baik yang asli maupun buatan. Grip : Orang yang berwenang memindahkan dan mengatur trek atau jalannya kamera - apapun yang membutuhkan cengkeraman yang kuat - di set. Grip Chain : Rantai ringan yang digunakan untuk berbagai keperluan yang dilakukan oleh bagian grip. pada set biasanya digunakan pada sekitar kaki kursi atau sofa yang ditempati pemain untuk mencegahnya bergerak. Hairdresser : Spesialis penata rambut untuk film. Seorang hairdresser mungkin bekerja dengan penata rambut laki-laki maupun perempuan. Hairdresser Departement : Bertanggungjawab atas kebutuhan rambut asli maupun wig untuk para aktor dan aktris. Hand Cue : biasanya diberikan oleh sutradara atau asistennya untuk menunjukan waktu masuk seorang aktor/aktris atau bagian khusus dari suatu adegan. Hand Held : Mengambil gambar dengan kamera ringan seperti handycam, jenis yang dapat ditahan oleh operator kamera dengan tangannya selagi mengambil gambar, berlawanan dengan meletakkannya pada gear head atau tripod. Memberikan fleksibilitas yang lebih. Teknik penggunaan kamera dengan tangan tanpa tripod Headroom : Ruangan bagian atas suatu obyek dalam gambar dengan bagian atas frame. High Head : Tripod logam kecil dengan ketinggian tertentu yang dapat dipasangkan ke lantai untuk mempertahankan posisinya. Digunakan untuk menahan kamera saat pengambilan gambar dengan sudut rendah. Hot Set : Suatu set yang telah diisi barang dan dekor untuk syuting. Penggambaran ini biasanya mengindikasikan bahwa set tersebut tidak boleh dimasuki atau digunakan. Hot Spot : Area dalam set yang memiliki pencahayaan yang sangat terang. Hunting Location : Proses pencarian dan penggunaan lokasi yang tepat dan terbaik untuk syuting. Idiot Cards : Kartu besar tempat dialog dituliskan untuk aktor yang tidak dapat mengingat kalimatnya. Dapat juga berarti sebuah bagian mesin elektronik yang mahal disebut Tele-Prompter, dimana sebuah gulungan kertas ditempatkan di depan atau dekat dengan kamera dan dituliskan dialognya dengan huruf yang besar sehingga mudah untuk dibaca. Bisa juga disebut dengan Cue cards. Independent : Seseorang yang membuat film tanpa dipekerjakan oleh sebuah studio besar. Insert Shot : Suatu obyek biasanya yang dicetak seperti surat kabar atau sebuah jam, dan dimasukkan ke dalam rangkaian untuk menjelaskan tindakan. Int. : Interior. Bagian dari film yang diambil didalam ruangan. Interior dapat berupa set yang dibentuk di studio atau diluar studio. Lebih dikenal sekarang ini sebagai location interiors. Intercut : Mengubah urutan tindakan dari belakang ke depan dari sebuah adegan ke adegan lain, biasanya dilakukan dengan kecepatan cukup tinggi. Iris : bagian yang terbuka dari sebuah lensa atau bagian belakang yang mengatur masuknya cahaya kdalam film. ukuran Iris dapat dikontrol oleh operator kamera. Jell : Gelatin atau materi plastik berwarna yang digunakan di depan sebuah lampu untuk mengubah warna cahaya dari lampu tersebut. Bisa juga disebut dengan Gel. Jumping Shot : Proses pengambilan gambar secara tidak berurutan Jimmy Jib : Katrol kamera otomatis yang digerakan dengan remote Key Grip : Orang yang memimpin para pekerja grip. Key Light : Cahaya utama yang digunakan untuk menerangi subyek tertentu. Lab : Secara umum disebut sebagai suatu tempat untuk memproses exposed film pada tahap akhir. Lens (Lensa) : Konstruksi dari berbagai macam potongan kaca yang dipasang sesuai kebutuhan dan dimasukkan kedalam tube metal. Beberapa jenis lensa bersifat tetap dalam arti tidak dapat diubah-ubah panjangnya. Light Meter : Instrumen kecil dan dapat dipegang dengan tangan yang digunakan untuk mengukur intensitas cahaya. Lining Up : Membatasi adegan. Operator kamera atau sutradara mengatur penempatan kamera sehingga mencakup ruang pengelihatan yang diinginkan. Dapat juga berarti framing. Limbo : Melakukan pengambilan gambar pada area atau set yang tidak dapat dijelaskan sebagai suatu lokasi khusus. Dapat digunakan untuk adegan close-up, insert, dan lain sebagainya. Lip-Sync : Sesi perekaman saat seoarang aktor/aktris menyesuaikan suaranya dengan gerakan bibir dari gambar. Location Departement : Bertanggung jawab untuk mendapatkan lokasi khusus yang dibutuhkan untuk syuting film serta membuat penagturan agar seluruh kru dan peralatan dapat mencapai lokasi tersebut. Long Focus Lens : Istilah yang relatif digunakan untuk menggambarkan lensa yang lebih panjang dari ukuran fokus normal (telephoto) dan memberikan perbesaran image. Looks : Arah khusus yang diminta pada aktor/aktris untuk menagrahkan matanya dengan tujuan untuk menyesuaikan tindakan pada gambar sebelumnya. Bisa juga untuk mengindikasikan lokasi seseorang atau benda yang tidak ada dalam gambar, misalnya diluar kamera. Long Shot : Gambar direkam dari jarak jauh. Biasanya digunakan dengan cara pengambilan gambar dari sudut panjang dan lebar. Magazine : Wadah film yang membentuk bagian dari suatu kamera atau proyektor. Magazine bersifat tahan cahaya serta tidak memungkinkan cahaya untuk masuk ke film yang belum atau sudah exposed didalam magazine. Magnetic Recorder : Alat perekam pita magnetik. Make-Up Call : Waktu untuk aktor/aktris berada pada bagian make-up atau ruang rias sebelum dimulainya syuting. Make-Up Departement : bagian yang bertanggung jawab terhadap penampilan aktor/aktris agar sesuai dengan kebutuhan skenario pada saat syuting. Mark It : Perintah terhadap asisten kamera untuk melepaskan clapper stick pada slate board untuk memberikan tanda suara pada adegan ketika kamera sedang berjalan pada kecepatan fotografi. Marks : Digunakan untuk memberikan referensi pada aktor/aktris atau dolly mengenai posisi tertentu dalam suatu adegan. Tanda ini dapat dibuat ditanah atau lantai dengan menggunakan kapur, kertas perekat, tees atau segitiga dari kayu serta metal. Married Print : Gabungan antara track gambar dan suara setelah film tersebut selesai diedit. Istilah ini tidak dikenal dalam produksi dengan menggunakan format video. Match : Menghasilkan ulang suatu tindakan yang dilakukan dalam adegan lain sehingga keduanya dapat dipotong sehingga menghasilkan posisi yg dapat disesuaikan. Matching Directions : Penyesuaian adegan dalam film seperi masuk dari kiri ke kanan sehingga orang atau alat transportasi dalam film tidak memiliki arah yang terbalik ketika pengambilan gambar lain dimasukkan. Matte : Sebuah cut-out atau penutup sebagian yang diletakkan didepan lensa untuk mencegah ekspose dari bagian film. Misalnya sepasang kembar identik sedang berbicara, padahal hanya satu aktor/aktris yang memerankan peran tersebut. Matte Box : Sebuah frame yang dipasang didepan lensa kamera dan didesain untuk menahan matte kamera yang digunakan pada suatu efek khusus. Matte Box biasanya dikombinasikan dengan sunshade. Measuring Tape : Alat ukur yang digunakan untuk mengukur jarak dari lensa ke subyek dengan tujuan untuk menentukan fokus secara tepat. Microphone Shadow : Munculnya bayangan dari mikrofon pada bagian set yang masuk pada area pandang kamera. Bila muncul pada gambar maka its a no-no (gambar tidak terpakai) Mock-Up : Tiruan suatu benda yang dibuat seperti asli tapi hanya berupa bagian tertentu saja menurut kebutuhan. Montage : Urutan gambar yang mengalir, menyatu, atau kadang dipotong dari yang satu ke yang lainnya. Digunakan untuk memperlihatkan peningkatan atau pembalikan waktu terhadap perubahan lokasi. M.O.S. : Porsi gamabr dari sebuah adegan yang diambil tanpa merekam suaranya. Inisial ini awalnya muncul dari sutradara Eropa yang tidak dapat mengucapkan WS dan mengatakan Mit Out Sound. Moving Shot : Teknik pengambilan gambar dari obyek yang bergerak. Music Departement : Bertanggungjawab dalam pengaturan atau menyediakan musik yang akan digunakan dalam film. Master Control : Perangkat teknis utama penyiaran untuk mengontrol proses distribusi audio dan video dari berbagai input pada suatu produksi acara Medium Close Up : Pengambilan gambar dari jarak yang cukup dekat Medium Shot : Gambar diambil dari jarak dekat Medium Long Shot : Gambar diambil dari jarak yang panjang dan jauh Middle Close Up : Pengambilan gambar dari jarak sedang Master Shot : Gambar pilihan utama dari sebuah adegan yang kemudian dijadikan referensi atau rujukan pada saat melakukan proses editing. N.G. : No Good (tidak baik) Istilah ini dipakai sebagai komentar terhadap pengambilan gambar yang tidak baik pada laporan kamera dan suara, misalnya N.G. Sound, N.G. Action NTSC (National Television Standards Committee) Sistem warna televisi yang dipergunakan di negara Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya, NTSC terdiri dari 525 garis pemindaian yang berada pada rate 30 frame perdetiknya. Non-Exclusive Contract : Kesepakatan dimana sesorang dijamin untuk ikut dalam sejumlah produksi namun diperbolehkan untuk bekerja pada produksi lainnya. Non-Theatrical Film : Film yang tidak dipertontonkan di bioskop melainkan untuk film pelatihan. O.S. : Off Screen (tidak tampak pada layar) Outs, Out Takes : Bagian gambar yang tidak masuk pada versi lengkap dari sebuah film. Overlap : Perintah untuk aktor/aktris agar memulai dialog tanpa harus menunggu pemeran lainnya menyelesaikan dialognya. Opening Scene : Adegan yang dirancang khusus untuk membuka acara atau cerita. Biasanya adegan ini dikemas secara kreatif dan menarik untuk mendapatkan perhatian dari penonton PAL (Phase Alternation by Line) : Sistem warna televisi yang pertama kali dibuat di Jerman, dan digunakan di Eropa dan beberapa negara lain termasuk Indonesia. PAL terdiri dari 625 garis pemindaian berada pada rate 25 frame perdetiknya. Plot : Alur cerita dari sebuah naskah. P.O.V. : Point of View (Sudut Pandang). Practical : Deskripsi dari sesuatu dalam sebuah set film seperti pada kehidupan nyata. Misalnya kompor gas, bak cuci, pintu terbuka, pencahayaan lampu. Print : Perintah ketika pengambilan gambar telah lengkap dan dikirim ke laboratorium untuk dikembangkan. Producer : Sebutan ini untuk orang yang memproduksi sebuah film tetapi bukan dalam arti membiayai atau menanamkan investasi dalam sebuah produksi. Tugas seorang produser adalah memimpin seluruh tim produksi agar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan bersama, baik dalam aspek kreatif maupun manajemen produksi dengan anggaran yang telah disetujui oleh executive producer. Production Departement : Bagian yang menentukan batasan biaya dan menangani persiapan dan pelaksanaan atas segala keperluan dalam sebuah produksi. Production Assistant : Bertanggung jawab atas segala hal yang terjadi dilapangan selama proses produksi. Production Manager : Orang yang bertanggung jawab atas detail produksi dari awal sampai produksi itu selesai. Production Unit : Terdiri dari sutradara, kru kamera, kru tata suara, bagian listrik dan semua orang yang diperlukan dalam suatu produksi. Prop Box (Kotak Properti) : Tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran serta memiliki roda yang gunanya sebagai tempat penyimpanan barang-barang kebutuhan suatu produksi. Prop Man : Bertugas untuk memastikan bahwa properti ada ditempat yang seharusnya pada saat dibutuhkan untuk suatu produksi. Power Pack : Tempat khusus untuk pembagian arus listrik Panning : Pergerakan horisontal kamera dari kiri kekanan maupun sebaliknya Rain Cluster : Sebuah perangkat sprinkler yang dapat digantung diatas kepala untuk memberikan simulasi efek dari hujan. Di sini sering memakai semburan dari mobil pemadam kebakaran. Raw Stock : Film yang belum diekspose. Reaction Shot : Pengambilan gambar yang dimasukkan dalam sebuah adegan untuk menunjukkan efek kalimat atau tindakan terhadap partisipan lain dalam adegan tersebut. Reel of Film : Jumlah film yang akan diproyeksikan dalam waktu 10 menit. 900 feet untuk ukuran 35mm atau 360 feet untuk ukuran 16mm. Gulungan standar dapat menampung film sepanjang 1000 feet untuk 35mm dan 400 feet untuk 16mm. Reflector : Pemantul yang permukaannya berlapis perak digunakan untuk memantulkan cahaya. Untuk pengambilan film eksterior reflektor sering digunakan untuk mengarahkan sinar matahari ke bagian dalam suatu adegan. Release Print : Married Print yang dibuat untuk didistribusikan ke bioskop setelah answer print (telah disetujui) Re-Load : Penanda dari departemen kamera atau tata suara ketika mereka telah kehabisan persediaan untuk merekam. Remake : Produksi suatu film yang sebelumnya telah diproduksi. Re-Run : Memutar ulang suatu film atau acara televisi. Research Departement : bagian riset yang terdiri dari orang-orang yang menilai otentisitas artikel, benda, kostum, dan peristiwa dalam sebuah film sebelum produksi film tersebut dijalankan. Resolution, Resolving Power : Kemampuan lensa atau film untuk menangkap serta menunjukkan detail yang halus. Re-Take : Pengulangan sebuah adegan dalam syuting. Reverse, Reverse Angle : Lawan dari sudut kamera dari adegan yang baru saja diselsaikan untuk memperlihatkan sisi lain dari gambar. Rigging : Sebuah rangka pondasi untuk penyangga lampu penerangan pada suatu set. Sering disebut juga dengan Scaffolding. Roll, Rool em : Perintah yang biasanya diberikan oleh asisten sutradara ketika sutradara merasa adegan telah siap untuk pengambilan gambar dengan memfungsikan kamera film dan peralatan rekam lainnya. Rough Cut : Penggabungan dari berbagai adegan film menurut suatu cerita yang komprehensip, biasanya sudah dengan dialog dan soundtrack. Running Shot : Menggerakkan kamera untuk menyesuaikan dengan aktor/aktris ketika mereka menyeberangi set atau lokasi. Rushes : Cetakan dari hasil pengambilan gambar hari itu yang diproses pada hari yang sama sehingga dapat dilihat pada besoknya. Rundown : Susunan isi dan alur cerita dari program acara yang dibatasi oleh durasi, segmentasi, dan bahasa naskah Run Through : Latihan akhir bagi seluruh pendukung acara yang disesuaikan dengan urutan acara dalam rundown Retake : Pengambilan ulang suatu gambar/adegan Sandbag : Tas/bungkusan berisi pasir untuk pemberat. Scouting : Mencari lokasi untuk produksi atau bisa juga mencari orang yang berbakat. Screen Play : Naskah lengkap yang menjadi bahan untuk melakukan produksi film. Screen Test : Sebuah adegan yang memberikan kesempatan bagi aktor/aktris untuk memperlihatkan kemampuannya. Adegan ini biasanya diambil dari film untuk mempertimbangkan seorang aktor/aktris diambil lengkap dengan menggunakan kostum, set, dan riasan. Scrim : Sebuah bendera yang dibuat dari materi tembus cahaya. Kegunaannya adalah sebagian untuk mengurangi dan mendifusikan sumber cahaya. Berada ditengah antara sebuah gobo dan sebuah diffuser. Script Supervisor, Script Clerk : Bertanggungjawab untuk mencatat seluruh adegan dan pengambilan gambar yang diproduksi. termasuk semua informasi yang diperlukan seperti durasi, arah gerakan, penagrahan mimik wajah, penempatan aktor/aktris dan properti, serta gerakan fisik yang harus disesuaikan aktor/aktris dalam semua cakupan yang berurutan untuk kemungkinan pengambilan gamabr ulang. Semua informasi ini dimasukkan dalam salinan naskah milik supervisi naskah dan digunakan oleh editor ketika tahap editing. Dalam salinan ini juga dimasukkan catatan dari sutradara untuk editor. Sequence : Sebuah rangkaian adegan. Shutter : Mekanisme kamera yang mencegah cahaya masuk ke film diantara pengukuran frame segingga serial foto yang terpisah memiliki jarak walaupun gulungan film tetap diputar dalam kamera. Sneak, Sneak Preview : Pemutaran film di bioskop tanpa pemberitahuan sehingga pembuat film dapat memperoleh tanggapan dari penonton sebelum didistribusikan secara umum. Seringkali tanggapan dari penonton untuk membuat perubahan dalam film yang menurut produser akan membuat film tersebut lebih berhasil dipasaran. Soft Focus : pengambilan gambar dengan lensa yang diatur sedikit out of focus sehingga subyek tampak agak buram. seringkali digunakan ketika memfoto seorang aktor.aktris yang mulai terlihat berkerut. Soft Light : Pencahayaan lampu yang memungkinkan tidak menghasilkan bayangan dan berpendar secara keseluruhan. Sound Camera : Kamera yang beroperasi dengan tenan selama perekaman gambar sehingga suara dapat direkam tanpa adanya bunyi dari kamera. Splice, Splicing : Penggabungan akhir dari 2 buah film sehingga terbentuk sebuah kesatuan yang berkesinambungan. Proses ini disebut splicing, hubungannya disebut splice. Sprocket : Roda dengan gerigi teratur yang mencengkeram bagian pinggir film untuk menggerakkannya didalam kamera. Still man, Photographer : Bertanggungjawab atas publiitas dan pembuatan foto set serta lokasi. Dapat juga digunakan pada kesempatan tertentu. Stop Frame : Pengulangan sebuah frame film untuk memberikan efek diam pada aksi. Juga disebut dengan freeze frame. Story Board : Sketsa yang menggambarkan adegan dalam film. Digunakan untuk mempemudah pengambilan gambar. Sunshade (Lens Shade) : Kotak persegi panjang untuk meningkatkan ukuran lensa keluar, dipasangkan pada kamera diabgian lensa depan untuk mencegah masuknya cahaya kedalam lensa. Super, Superimposure : Penempatan sebuah gambar diatas gambar lainnya, misalnya title atau subtitle terjemahan bahasa. Swish Pan : Gerakan panning ketika kamera digerakkan secara cepat dari sebuah sisi ke sisi lainnya, menyebabkan gambar menjadi kabur untuk memunculkan kesan gerakan mata secara cepat. Simply Shot : Gambar yang diambil dari sudut yang mudah Script Format : Format penulisan naskah acara Script Marking : Penandaan pada naskah untuk menjadi catatan bagi sutradara maupun pendukung produksi lainnya Stock Shot : Berbagai bentuk gambar yang diciptakan untuk menjadi pilihan pada saat gambar-gambar tersebut memasuki proses editing Suspense : Istilah yang digunakan untuk menunjukkan adegan yang menegangkan dan mengundang rasa was-was bagi penonton Steady Shot : Gambar sempurna dan tidak terlalu banyak bergerak dan dapat dinikmati dengan posisi diam Slow Motion : Pergerakan gambar yang diperlambat sesuai dengan kebutuhan cerita Tag, Tag Line : Kalimat atau tindakan dalam sebuah adegan terakhir dari sebuah film yang diharapkan dapat menjadi puncak dari apa yang telah disuguhkan sebelumnya. Teaser : Adegan pertama dari keseluruhan gambar dari cerita. Biasanya adegan yang menarik, digunakan di televisi. Tele-Photo Lens : Lensa dengan panjang fokus lebih besar dari normal yang digunakan untuk membuat obyek jauh menjadi dekat. Thats a Hold : Perintah dari sutradara pada script supervidor dan asisten kamera bahwa pengambilan gambar yang baru saja selesai tidak akan dikirim ke lab untuk dicetak tapi diberi label hold sampai pengambilan gambar lainnya telah selesai dan sutradara memutuskan gambar mana yang akan dicetak. Tilt : Menggerakan kamera secara vertikal (naik-turun) Tone Track : Soundtrack yang memunculkan bunyi latar yang diasosiasikan dengan lokasi interor atau eksterior. Suara ini biasanya tidak disadari namun memberikan sentuhan realitas yang dibutuhkan oleh sebuah film. Top Lighting : Cahaya dari sumber yang diletakkan diatas subyek sehingga turun menyinari. Transportation Departement : Bertanggungjawab terhadap semua kendaraan yang digunakan oleh kru dan pemain selama syuting berlangsung. Dalam hal ini termasuk antar dan jemput kru atau pemain. Treatment : Presentasi detail dari cerita sebuah film namun belum berbentuk naskah. Triangle : Alat yang digunakan untuk menahan kaki-kaki tripod agar tidak bergerak jika diletakkan di lantai yang licin. Two/Three Shot : Perintah yang seringkali digunakan oleh sutradara untuk mengarahkan kamera pada dua/tiga obyek yang dituju. Unit Manager : Bertanggungjawab atas kelancaran operasi perusahaan film di lokasi. Variable Speed Motor : Variasi kecepatan film di kamera untuk keperluan efek khusus. Viewfinder : Instrumen optik yang diletakkan samping kiri blimp yang memungkinkan operator kamera untuk mengikuti aksi sementara kamera sedang berputar. Voice Cue : Sinyal vokal dari sutradara atau aktor/aktris dalam adegan bahwa sudah waktunya aktor/aktris lain masuk. VTR : Video Tape Recording Very Long Shot : Gambar yang diambil dari jarak yang sangat jauh Voice Over : Suara dari announcer atau penyiar untuk mendukung isi cerita (narasi) Wardrobe Box : Kotak penyimpanan kostum. Wardrobe Departement : Bertanggungjawab atas pemilihan kostum yang akan dipergunakan untuk produksi. Wild Line : Kalimat yang biasanya direkam setelah pengambilan gambar atau diakhir syuting pada hari itu. Dipergunakan untuk mengulang kalimat dari suatu adegan yang telah diambil karena tidak jelas. White Balance : Prosedur untuk mengoreksi warna gambar dari kamera dengan mengubah sensitivitas CCD ke dalam spektrum warna. Umumnya prosedur ini menggunakan warna putih sebagai dasar Wild Recording : Perekaman yang tidak dilakukan selama proses fotografi. efek suara dan bunyi acak biasanya direkam dengan cara ini, kadang untuk narasi dan musik juga. Seringkali disebut Non-Sync. Wind Machine : Kipas angin besar yang ditutup dengan kawat pengaman. Digunakan untuk menciptakan efek angin. Wipe : Efek optik antara 2 gambar dimana gambar ke-2 mulai di bagian luar layar dan menghapus gambar pertama sampai dengan garis yang masih terlihat dan pada akhirnya menutupi gambar pertama. Wrap : Perintah yang digunakan untuk memberitahukan pada semua orang bahwa syuting pada hari itu sudah selesai. Istilah -istilah dalam Sinematografi berikutnya adalah: Changing Bag : Tas kedap cahaya dengan ritsleting ganda tempat magazines film dapat diletakkan untuk memindahkan film yang telah diekspose dan mengisi ulang magazine. Juga dibuat sehingga memungkinkan asisten kamera memasukkan tangan dan lengannya tanpa membiarkan film terkena cahaya. Biasanya digunakan jauh dari studio kaerna di studio, magazine diisi ulang diruang gelap di bagian kamera. Character Man or Woman : Pada saat-saat tertentu seorang aktor/aktris bermain karakter, biasanya istilah ini merujuk pada aktor/aktris yang paling sesuai secara fisik untuk peran-peran selain pemain utama romantis, peran remaja atau peran sederhana. Cinema : Merujuk pada Motion Picture. Berasal dari kata Yunani Kinema yang berarti gambar. Cinema Scope : Nama dagang untuk tujuan pemrosesan fotografi dan proyeksi yang mengikutsertakan kamera dengan lensa anamorfik atau proyektor dan ayar berlekuk ekstra panjang. Memungkinkan proyeksi dari gambar yang jauh lebih besar dari ukuran biasanya. Banyak film epic dibuat dalam Cinema Scope karena pengaruh dari ukuran terhadap penonton. Cinematographer (Sinematografer) : Penata Fotografi. Orang yang melaksanakan aspek teknis dari pencahayaan dan fotografi adegan. Sinematografer yang kreatif juga akan membantu sutradara dalam memilih sudut, penyusunan, dan rasa dari pencahayaan dan kamera. Cinemobile : Nama dagang untuk unit lokasi pembuatan film yang lengkap dan dapt berpindah-pindah, membawa peralatan dan petugasnya dan memiliki banyak ukuran mulai dari van peralatan kecil sampai dengan bus besar. Clapper Boards : Sepasang papan berengsel yang diketukkan saat syuting dialog ketika kamera gambar dan alat rekam suara berputar dalam kecepatan yang sinkron. frame pertama ketika papan bersentuhan kemudian disinkronkan dalam ruang pemotongan dengan bunyi bang, memantapkan sync antara alur suara dan alur gambar. Pada banyak tipe sistem penanda elektronik dipasangkan sisi kamera.Commercial :Iklan. Film pendek yang umumnya berdurasi 60, 30, atau 15 detik yang dibuat khusus untuk menjual suatu produk. Composite Print : Film yang telah diedit termasuk semua gambar, suara, dan musik yang telah dicetak ke dalam sebuah film. Contact Glass : Alat bantu penglihatan terbuat dari kaca berwarna gelap berbentuk seperti monacle yang dipakaikan ke salah satu mata Penata Fotografi selama pencahayaan set untuk memeriksa tingkatan kontras dari pencahayaan tersebut. Cook, Cookie : Dapat berupa kain dengan bingkai kawat atau lembaran kayu lapis atau plastik yang diberi pola daun ranting atau bunga untukmemunculkan bayangan pada permukaan datar. kadang buram atau tembus cahaya seperi sebuah scrim. berasal dari bahasa Yunani kukaloris yang berarti memecah cahaya. Copter Mount : Copter kamera untuk penggunaan dalam pengambilan gambar aerial helikopter yang berfungsi menjaga kamera dari vibrasi helikopter. Nama dagangnya adalah Tyler Mount. Costume Designer : Orang yang merancang dan memastikan produksi kostum secara sementara maupun permanen untuk sebuah film. Coverage : Keseluruhan koleksi hasil pengambilan gambar individual, sudut, dan set yang terdiri dari segala kebutuhan film untuk membuat sebuah cerita lengkap. Cover Set : Set yang digunakan untuk syuting bila adegan eksterior yang diusahakan ternyata terganggu oleh kondisi cuaca yang tidak mendukung. Cover Shot : Bagian dari pengambilan film untuk menyediakan materi transisi dari satu bagian adegan ke bagian adegan lain dalam sebuah adegan yang sama. Bisa juga digunakan sebagai gambar tambahan atau cadangan kalau perekaman pertama tidak berhasil. Juga disebut sebagai insurance. Cue : Tanda bagi aktor/aktris dalam film untuk memunculkan bagiannya dalam dialog atau tindakan. Isyarat ini dapat berupa tindakan aktor/aktris lainnya, bagian akhir dari sebuah dialog, tanda dari sutradara atau isyarat cahaya. Cue Light : Bola lampu kecil yang dapat dinyalakan atau dimatikan oleh sutradara atau asisten sutradara dan diletakkan diluar jangkauan pandang kamera tetapi dalam jangkauan pandang aktor untuk memberi isyarat. Isyarat cahaya ini menghindari isyarat secara verbal yang dimunculkan oleh aktor. Cut and Hold : Perintah dari sutadara agar adegan diberhentikan namun aktor/aktris tetap berada dalam posisinya. Sutradara mungkin ingin memeriksa pencahayaan, posisi, atau mengatur adegan lain yang saling bersinggungan. Cut Back : Mengubah gambar dalam film secara cepat dari adegan saat ini ke adegan lain yang telah dilihat sebelumnya. Pemotongan ini dilakukan tanpa ada transisi. Cutting on The Action : Menggunakan sebuah tindakan besar dari seorang aktor/aktris sebagai titik untuk masuk lebih dekat atau lebih jauh dari orang tersebut. Cutting Room : Tempat peralatan seorang editor film berada, misalnya moviola dan lain sebagainya dan tempat film akan digabungkan sesuai cerita yang berkesinambungan. Ruang ini biasanya ada dalam sebuah studio namun dapat saja berada pada lokasi tersendiri dan terpisah dari daerah studio. Cut to : Secara cepat mengubah gambar dalam film dari adegan masa kini ke adegan lainnya tanpa adanya transisi. Credit Title : Urutan nama-nama tim produksi dan pendukung acara Chroma Key : Sebuah metode elektronis yang melakukan penggabungan antaragambar video yang satu dengan gambar video lainnya dimana dalamprosesnya digunakan teknik Key Colour yang dapat diubah sesuaikebutuhan foreground dan background Cutting on Beat : Teknik pemotongan gambar berdasarkan tempo Clip Hanger : Sebutan bagi adegan atau gambar yang akan mengundang rasa ingintahu penonton tentang kelanjutan acara, namun harus ditunda karenaada jeda iklan komersial Cut : Pemotongan gambar Cutting : Proses pemotongan gambar Camera Blocking : Penempatan posisi kamera yang sesuai dengan kebutuhan gambar Clear-Com: Sebutan bagi penggunaan headset audio yang dihubungkan denganMaster Control Channel : Saluran Crazy Shot : Gambar yang direkam melalui kamera yang tidak beraturan Composition : Komposisi Continuity : Kesinambungan Cross Blocking : Penempatan posisi obyek secara silang sesuai dengan kebutuhan Crane : Alat khusus/katrol untuk kamera dan penata kamera yang dapatbergerak keatas dan kebawah Clip On : Mikrofon khusus yang dipasang pada obyek tanpa terlihat Casting : Proses pemilihan pemain sesuai dengan karakter dan peran yangakan diberikan Close Up : Pengambilan gambar dari jarak dekat