petrol ogi

38
KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik, dimana laporan ini merupakan salah satu persyaratan studi lapangan mata kuliah geologi struktur dan petrologi. Laporan ini berdasarkan hasil pengamatan selama dilapangan yang dilakukan didaerah Pangkep, Bantimala. Dalam penulisan laporan ini kami menyadari, bahwa laporan ini masihg jauh dari kesempurnaan dan harapan kita semua, hal ini disebabkan kemampuan kami yang terbatas. Oleh karena itu kami mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Ir,H.Muh Jufri Nur, MT, yang telah memberikan izin dalam melaksanakan praktikum studi lapangan. 2. Bapak Ir. Hasanuddin selaku Dosen matakuliah Geologi Struktur. 3. Bapak Ir. Rafiuddin, selaku Dosen mata kuliah Petrologi. 4. Kanda Buniyaman, Iskandar, dan Andhika Ariyhandi selaku asisten dilapangan. 5. Seluruh Asisten dan rekan-rekan peserta studi lapangan.

Upload: rachmat-risejet

Post on 10-Nov-2015

236 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hggnnnnnnnnnn

TRANSCRIPT

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik, dimana laporan ini merupakan salah satu persyaratan studi lapangan mata kuliah geologi struktur dan petrologi. Laporan ini berdasarkan hasil pengamatan selama dilapangan yang dilakukan didaerah Pangkep, Bantimala.

Dalam penulisan laporan ini kami menyadari, bahwa laporan ini masihg jauh dari kesempurnaan dan harapan kita semua, hal ini disebabkan kemampuan kami yang terbatas.

Oleh karena itu kami mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Ir,H.Muh Jufri Nur, MT, yang telah memberikan izin dalam melaksanakan praktikum studi lapangan.

2. Bapak Ir. Hasanuddin selaku Dosen matakuliah Geologi Struktur.

3. Bapak Ir. Rafiuddin, selaku Dosen mata kuliah Petrologi.

4. Kanda Buniyaman, Iskandar, dan Andhika Ariyhandi selaku asisten dilapangan.

5. Seluruh Asisten dan rekan-rekan peserta studi lapangan.

Kami sadar bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran sangat kami harapkan sebagai acuan untuk penulisan laporan berikutnya.Akhirnya kami mengucapkan terima kasih, semoga laporan ini bermamfaat bagi kami sendiri dan bagi pembaca lainnya. Amin

Makassar, Maret 2009

PenulisDAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

I.2 MAKSUD DAN TUJUAN

I.3 MANFAAT DAN KEGUNAAN

I.4 LOKASI DAN KEAMPAIN DAERH

I.5 METODE DAN PENGAMBILAN DATA

BAB II KONDISI GEOLOGI

II.1 GEOLOGI REGIONAL

II.2 GEOLOGI LOKAL

II.3 GEOLOGI STRUKTUR

BAB III PENUTUP

IV.1 KESIMPULAN

IV.2 SARAN

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB I

P E N D A H U L U A N

I.1 Latar Belakang

Ilmu Geologi merupakan suatu ilmu pengetahuan yang mempunyai hubungan erat dengan ilmu Pertambangan, seperti Eksplorasi bahan galian mineral. Oleh karena itu dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia khususnya dalam bidang pertambangan dimana harus menguasai ilmu geologgi secara umum, khususnya geologi struktur dan petrologi.

Sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan, maka perlu mengadakan praktek studi lapangan Geologi struktur dan Petrologi, dimana hal ini merupakan aplikasi dari teori, praktek laboratorium yang didapat dari kampus dan juga disebabkan oleh pertimbangan bahwa teori dan praktek harus sejalan dan adanya keseimbangan antara teori, praktek laboratorium, dan praktek dilapangan

I.2 Maksud dan Tujuan

Kegiatan studi lapangan Geologi struktur dan petrologi ini dimaksudkan untuk menyesuaikan teori dan praktek dilapangan dengan keadaan geologi yang sebenarnya.

Adapun tujuan dari praktek studi lapangan ini :1. Agar praktikan dapat mengamati secara lansung keadaan geologi regional termaksud geomorfologi, stratigrafi, struktur-struktur geologi, baik struktur primer maupun sekunder dan keadaan topografi suatu daerah.

2. Untuk mengetahui perubahan-perubahan struktur geologi, serta singkapan-singkapan batuan yang ada didaerah penelitian.

3. Agar Praktikan dapat mengetahui cara-cara pengambilan data dilapangan serta cara-cara pengolahan data yang dimaksud.

4. Untuk mengetahui jenis bahan galian yang terdapat pada daerah penelitian.

5. Sebagai salah satu syarat kelulusan dalam mata kuliaah Geologi struktur dan petrologi.

1.3 Fungsi

Manfaat yang dapat diperoleh dari praktikum lapangan Geologi Sktuktur dan Petrologi adalah :

1. Para praktikan dapat melihat langsung struktur-stuktur Geologi secara langsung dilapangan, seperti : stratigrafi (perlapisan), perlipatan (fold), sesar (fault) dan cross bedding.

2. Praktikan dapat mengamati, secara langsung pola-pola aliran sungai.3. Praktikan dapat mengetahui cara-cara pengambilan cara-cara pengambilan data secara langsung seperti pengukuran slope, floating lokasi, pengukuran strike dan dip, rekonstruksi perlipatan, membuat diagram aligment, penggunaan kompas geologi, serta determinasi batuan.

4. Mahasiswa dapat lebih memahami struktur yang ada di lapangan, tanpa terpaku hanya pada teori semata, sehingga dapat melakukan pengembangan ilmu secara individual.1.4 Lokasi

Daerah yang menjadi tempat praktek lapangan geologi struktur dan petrologi adalah di Desa Bantimurung Kec.Tondong Tallasa, Kab.Pangkep, Prov. Sulawesi selatan. Base camp bertempat di rumah mantan kepala desa Bantimala. Jalur pengatan hari pertama kearah timur base camp menuju ke ujung bassi dengan melewati desa Bulu Tondong Tellue dan Salo Elle. Hari kedua kearah barat base camp munuju cole-cole melalui jalan tambang. Lokasi praktek lapangan dapat di tempuh dengan waktu kurang lebih 3 jam perjalanan dari kota Makassar ke daerah Bantimurung kab. Pangkep dengan jarak kurang lebih 70 km, melewati kantor pusat PT. Semen Tonasa dan beberapa tambang marmer serta tambang pasir silika.

1.5 Waktu pelaksanaan

Waktu pelaksanaan kegiatan kegiatan praktek lapangan Geologi Struktur dan Petrologi dilaksanakan pada tanggal 28 Februari 02 maret 2009.1.6 Metode Pengambilan dan Pengolohan Data

Metode pengambilan dan pengolahan data tetap bersandar pada teori yang diperoleh dari kampus dan dibawah pengawasa doen juga asisten mahasiswa. Adapun metode pengambilan dan pengolahan data adalah sebagai berikut :

1. Tahap Pertama (pengamatan)

Tahap pertama yang dilakukan adalah tahap pengamatan secara lansung terhadap objek yang berupa singkapan-singkapan. Dari singkapan tersebut dapat dilihat struktur geologinya seperti kekar, sesar, lipatan antiklin, sinklin dengan demikian dapat diamati secara lansung warna batuaan, ukuran butir, struktur dll,

2. Tahap Kedua (pencatatan)

Tahap pencatatan atau perekaman data. Bentuk ukuran dan kedudukan semua jenis struktur yang diamati diberikan menurut masing-masing jenis struktur. Data struktur yang dikumpulkan dan kemudian dikelomok-kelompokan.

3. Tahap Ketiga (analisa)

Data dari struktur umumnya berupa data hasil berpuluh-puluh bahkan ratusan pengamatan dan pengukuran, maka data yang terkumpul tersebut dianalisa dengan metode-metode geometri dan statistik untuk mendapatkan pola ataupun kedudukan umumnya kemudian disajikan dalam peta atau diagram maket.

4. Tahap keempat (sintesa)

Tahap sintesa merupakan tahap akhir dari pengamatan struktur geologi, yakni menafsirkan dan membahas bagaimana cara dan mekanisme pembentukan struktur yang diamati.

BAB II

KONDISI GEOLOGI

II. 1 Geologi Regional

Daerah Bantimala termasuk dalam lembah Pangkajene dan Watampone yang dibatasi oleh dua baris pegunungan yang memanjang hampir sejajar pada arah utara barat-laut dan dipisahkan oleh lembah Walanae.

Pegunungan yang barat menempati hampir setengah luas daerah,melebar dibagian selatan (50 km) dan menyempit hampir dibagian utara (22 km). Puncak tertingginya 1694 m, sedangkan ketinggian rata-ratanya 1500 m. Pembentukannya sebagian besar adalah batuan gunung api, pencerminan adanya batu gamping, bisa dilihat dengan adanya topografi karst pada lereng sebelah barat dan beberapa tempat dibagian timur diantara topografi karst terdapat daerah perbukitan yang dibentuk oleh pratersier.

Pegunungan yang di timur relatif lebih sempit dan lebih rendah dengan puncaknya rata-rata 700 m dan yang tertinggi 787 m, bagian selatan melebar (20 km) dan lebih tinggi, tetapi keutara lebih menyempit dan merendah dan akhirnya menunjam kebawah pada perbatasan antara lembah Walanae dan dataran Bone. Bagian utara pegunungan ini bertopografi karst yang permukaannya sebagian kerucut, batasnya ditimur laut dengan dataran Bone.

II. 2 Geologi Lokal2.1 GeomorfologiDilihat dari peta topografi daerah Bantimala memiliki tiga jenis morfologi yaitu :

1. Satuan morfologi berelief tinggi

Mempunyai ketinggian 200-400 m, diatas permukaan air laut, yang meliputi : B. Malaka (272 m), B Como (280 m) dan B. Sampindien (305 m).

2. Satuan morfologi berelief sedang

Mempunyai ketinggian 50-200 m diatas permukaan air laut, yang meliputi daerah Bantimurung, Tondokura Malaka.

3. Satuan morfologi berelief rendah

Meliputi daerah Bantimurung khususnya daerah pertanian.

Lereng B. Malaka sebelah timur dari stasiun yang mempunyai kemiringan kurang lebih 40o sedangkan kemiringan lereng dari B. Como bagian barat kurang lebih 35o.

Sungai-sungai yeng mengalir searah dengan arah perlapisan batuan seperti pada stasiun 4 dimana batuan pasir searah dengan aliran sungai. Induk sungai umumnya berstadia dewasa yang dicirikan dengan adanya erosi vertical pada bagian tengah dan penampang berbentuk U, juga ditemukan kelok-kelokan sungai dan dataran bajnir, sedangkan cabang dari sungai tersebut erosinya tegak, masih intensif dibandingkan pdengan erosi mendatar,dimana sungainya masih terlihat berbentu V, sehingga bisa disebut sebagai sungai berstadia muda menjelang dewasa.

2.2 TopografiSecara umum daerah Bantimurung dan sekitarnya seperti cole-cole dan ujung bassi merupakan daerah perbukitan yang berelief tinggi. Di daerah ini umumnya di jumpai variasi bentuk-bentuk tofografi sepeti : bukit, lembah, dan sungai.Di daerah lembah umumnya di manfaatkan sebagai lahan pertanian dengan memanfaatkan air sungai sebagai irigasi, seperti daerah lembah disebelah barat dan barat laut desa Bantimurung. Di daerah ini juga banyak di jumpai cukup banyak sungai. Daerah satuan morfologi berelief tinggi mempunyai ketinggian rata-rata 150-290 m dari permukaan air laut. Seperti daerah perbukitan di sebelah barat desa Bantimurung dengan ketinggian 230-252m dari permukaan air laut, daerah perbukitan di timur laut desa Bantimurung menuju cole-cole merupakan daerah perbukitan dengan ketinggian antara 153-170 m dari permukaan air laut. Disebelah barat dan bagian selatan Ujung bassi di jumpai bukit dengan ketinggian rata-rata 132-290 m dari permukaan air laut.2.3 Stratigrafi

Formasi batuan yang ada didaerah Bantimala dapat dibagi dalam empat satuan (dari yang tua kemuda) yaitu :

1. Komplek Malange

2. Formasi Balang baru

3. Formasi Mallawa

4. Formasi Tonasa

5. Formasi Camba

Kelompok Malange dicirikan dengan adanya batuan lempung merah, skiss dll. Formasi blang baru dicirikan dengan adanya lempung berselingan dengan batu pasir dan juga ditemukannya batu bara. Formasi Mallawa dicirikan dengan adanya batu pasir. Formasi Tonasa dicirikan dengan adanya batu gamping koral. Formasi Camba dicirikan dengan adanya Breksi konglomerat, batu pasir, dan batu gamping.

2.4 Struktur Geologi

Terbentuknya struktur geologi baik struktur perlapisan, patahan, perlipatan maupun pergeseran, ini disebabkan karena adanya tenaga yang bekerja dari dalam bumi yamg mempunyai kecenderungan mengubah permukaan bumi. Struktur primer sudah jarang ditemui pada darah ini, diakibatkan kegiatan gunung api (vulkanisme) pada masa pleosen sehingga terbentuk struktur beragam.

Batuan tertua di Mandala Sulawesi barat berupa komplek alas daripada skiss dan batuan ultra basa dibagian selatan, sedangkan skiss dan genes dibagian utara. Batuan sedimen yang menindih alas batuan hablur yang terendapkan dalam suatu palung yang dalam dan kemudian mendangkal dan akhirnya menjadi sebuah punggung api dibawah laut sehingga mudah ditemukan batuan-batuan klastika dengan corak yang menandakan adanya pendangkalan palung tersebut yang berda dibawah batuan sedimen yang diendapkan. Serpih termetamorfisme lemah meningkat selaras dibagian selatan tertindih ileh serpih dan batu pasir yang diikuti oleh klastika benua batubara, yang didalamnya tersisip batu gam,ping eosen dan batu gunung api bawah laut meluas pada waktu meosen.

Suatu system yang pentung dari pada sesar lipatan yang meyertainya kira-kira berarah utara barat laut. Sesar sungkup mandala Sulawesi barat menyungkup batuan-batuan Paleogen dan yang lebih tua keatas batuan-batuan meosen tengah sebagian dan bagian keatas batuan-batuan eosen atas kebanyakan bersentuhan antara batuan metamorf, ultra basa dan batuan sedimen mesozoikum adalah persentuan besar.

Gerakan-gerakan orogenesa selama neogen diderah sulawesi menyebabkan sesar bongkah, perlipatan lemah, pengkubahan menghasilkan pembentukan sembul-sembul kasar, terban-terban, pentelukkan dan lekuk-lekuk mengerupsi yang oleh karenanya terisi klastika molasa Celebes dari sarasin dan sarasin ( 1901 ). Ketektonikan telah berlangsung terus-menerus sehingga sekarang telah menjadi ruwet Karena meluasnya persungkupan dan persesaran.

BAB IIIHASIL PENGAMATANIII. 1 Struktur Geologi Struktur Primer

Struktur primer adalah atruktur yang terbentuk bersama-sama dengan terbentuknya batuan, seperti struktur aliran, struktur bantal, struktur tiang pada batuan beku. struktur perlapisan, graded bedding, cross bedding pada batuan sedimen. Struktur penjajaran pada batuan metamorf.

Dalam pengamatan yang di lakukan selama 2 hari hanya di jumpai batuan sedimen di daerah pengamata, maka dalam pembahasan struktur primer hanya akan di bahas mengenai struktur-struktur primer pada batuan sedimen. Struktur primer batuan sedimen yang di jumpai pada daerah pengamatanadalah struktur perlapisan dan cross bedding. Camp

Hari

: Minggu

Tgl

: 01 Maret 2009

Cuaca

: Cerah Titik koordinat

: - LS

: 045027,5

- BT

: 1194309,5

- Elevasi: 160 m Ploting lokasi Berdoa sebelum melakukan kegiatan

Stasiun 1

Hari

: Minggu

Tgl

: 01 Maret 2009

Cuaca

: Mendung

Titik koordinat: - LS

: 045030,4

- BT

: 1194312,6

- Elevasi: 161 m Ploting lokasi Mengukur struktur perlapisan, patahan, (tinggi, panjang, lebar)singkapan dan strike/dip.

Pengambilan sampel

Pada stasiun ini di jumpai struktur perlapisan batu pasir, lanau dan lempung dengan kondisi singkapan panjang 21,22 m dan tebal singkapan 1,39 m. Pada stasiun ini terdapat 8 perlapisan :1. B. Pasir dengan tebal 14 cm

2. Lanau dengan tebal 35 cm

3. Lempung dengan tebal 15 cm

4. B. Pasir dengan tebal 15 cm

5. Lanau dengan tebal 14 cm

6. Lempung dengan tebal 6 cm

7. B. Pasir dengan tebal 22 cm

8. Lanau dengan tebal 18 cm

Singkapan pada srtuktur perlapisan ini memiliki strike/ dip N 195 E/ 6. Singkapan terdapat pada sebelah kiri jalan tondong kura dari bantimurung munuju ujung bassi, terdapat rumah penduduk pada daerah atas perlapisan.

Stasiun 2

Hari

: Minggu

Tgl

: 01 Maret 2009

Cuaca

: Mendung

Titik koordinat: - LS

: 045026,2

- BT

: 1194316

- Elevasi: 217 m Ploting lokasi Mengukur struktur kekar, perlapisan dan (tebal, lebar,tinggi) singkapan Pengambilan sampel

Pada stasiun ini juga di jumpai struktur perlapisan dengan jenis batuan yang sama yang di jumpai pada stasiun 1 yaitu B.Pasir, lanau dan lempung, dengan panjang singkapan 50,4 m dan tebal 2,02 m. Terdapat 7 perlapisan pada stasiun ini:1. B. Pasir dengan tebal 33 cm

2. Lanau dengan tebal 6 cm

3. Lempung dengan tebal 10 cm

4. B. Pasir dengan tebal 58 cm

5. Lanau dengan tebal 45 cm

6. Lempung dengan tebal 15 cm

7. B. Pasir dengan tebal 35 cm

Stasiun 3

Hari

: Minggu

Tgl

: 01 Maret 2009

Cuaca

: Mendung

Titik koordinat: - LS

: 045024,6

- BT

: 1194319,5

- Elevasi: 155 m Ploting lokasi Mengukur struktur kekar, perlapisan dan (tebal, lebar,tinggi) singkapan Pengambilan sampel

Pada stasiun ini di jumpai struktur perlapisan dengan jenis batuan batu pasir dan lempung dimana panjang singkapan 37 m dan tebal 2m. Singkapan ini terletak di sebelah kiri jalan dari Bantimurung menuju Ujung bassi. Pada stasiun ini di lakukan 3 kali pengukuran strike & dip yaitu :

1. N 316 E/ 192. N 302 E/ 33

3. N 291 E/ 8

Stasiun 4Hari

: Minggu

Tgl

: 01 Maret 2009

Cuaca

: Mendung

Titik koordinat: - LS

: 045018,7

- BT

: 1194321,8

- Elevasi: 145 m Ploting lokasi Mengukur struktur kekar, perlapisan dan (tebal, lebar,tinggi) singkapan Pengambilan sampel

Pada stasiun ini terdapat singkapan batu pasir dan dan di lakukan pengambilan sampel.

Stasiun 5

Hari

: Minggu

Tgl

: 01 Maret 2009

Cuaca

: Mendung

Titik koordinat: - LS

: 045013,8

- BT

: 1194330,8

- Elevasi: 146 m Ploting lokasi Pengambilan sampel

Pada stasiun ini di temukan singkapan pasir kuarsa dan lempung. Kegiatan yang di lakukan yaitu pengambilan sample.

Stasiun 6

Hari

: Minggu

Tgl

: 01 Maret 2009

Cuaca

: HujanTitik koordinat: - LS

: 045013,1

- BT

: 1194321,3

- Elevasi: 149 m Ploting lokasi Mengukur struktur perlapisan dan patahan

Pengambilan sampel

Pada stasiun ini di temukan singkapan pasir silika dan di lakukan pengambilan sampel.

Stasiun 7

Hari

: Minggu

Tgl

: 01 Maret 2009

Cuaca

: HujanTitik koordinat: - LS

: 045029,7

- BT

: 1194318,5

- Elevasi: 148 m Ploting lokasi Pengambilan sampelPada stasiun ini di temukan singkapan batu pasir sedang dan lanau, singkapan ini dapat di temukan baik pada dinding jalan maupun pada permukaan jalan itu sendiri. Pada stasiun ini dilakukan pengukauran strike & dip yaitu : N 230 E/ 45.

Stasiun 8

Hari

: Minggu

Tgl

: 01 Maret 2009

Cuaca

: HujanTitik koordinat: - LS

: 045032,2

- BT

: 1194329,1

- Elevasi: 122 m Ploting lokasi Mengukur struktur perlapisan, kekar dan strike/dip.

Pengambilan sampel

Pada stasiun ini di temukan singkapan batu pasir dan lanau dengan panjang singkapan 29,5 m dan lebar 5,7 m. Pada stasiun ini di lakukan pengukuran strike & dip serta slope, dimana srike dipnya N 223/ 36 dan slopenya 27.

Stasiun 9Hari

: Minggu

Tgl

: 01 Maret 2009

Cuaca

: Hujan Titik koordinat: - LS

: 045030,3

- BT

: 1194331,4

- Elevasi: 118 m

Ploting lokasi Mengukur perlapisan, (tebal,lebar)singkapan, strike/dip dan kemiringan lereng(slope).

Pengambilan sampel.

Pada stasiun ini terdapat singkapan batu pasir kasar yang terletak di pinggiran sungai yang ada pada sebelah kanan jalan bantimurung. Pada stasiun ini juga di lakukan pengukuran strike & dip yaitu : N 253 E/ 32.

Stasiun 10

Hari

: Minggu

Tgl

: 01 Maret 2009

Cuaca

: HujanTitik koordinat: - LS

: 045028,8

- BT

: 1194333,1

- Elevasi: 116 m Ploting lokasi Mengukur strike/dip, dip sesar(strike dip sesar), dan cermin sesar(rake) pada patahan normal.

Pengambilan sampel.

Pada stasiun ini terdapat struktur patahan, dimana di lakukan pengukuran rake, dari hasil pengukuran di peroleh rake 15, pada lokasi ini terdapat singkapan konglomerat, lokasi pengamatan berada di samping sebuah rumah warga.

Stasiun 11Hari

: Minggu

Tgl

: 01 Maret 2009

Cuaca

: HujanTitik koordinat: - LS

: 045037,7

- BT

: 1194344,6

- Elevasi: 106 m Ploting lokasi Mengukur strike/dip

Pengambilan sampel

Pada stasiun ini di temukan singkapan batu pasir dan dilakukan pengambilan sampel.

Stasiun 12

Hari

: Minggu

Tgl

: 01 Maret 2009

Cuaca

: HujanTitik koordinat: - LS

: 045026,7

- BT

: 1194331,6

- Elevasi: 116 m Ploting lokasi Terdapat struktur perlapisan dan kekar.

Pengambilan sampel

Pada stasiun ini di temukan singkapan breksi sesar dan di lakukan pengambilan sampel.

Stasiun 13

Hari

: Minggu

Tgl

: 01 Maret 2009

Cuaca

: Mendung

Titik koordinat: - LS

: 045025

- BT

: 1194420,6

- Elevasi: 157 m Ploting lokasi Mengukur (panjang,lebar,tinggi)singkapan, sudut penunjaman, strike/dip(kiri dan kanan singkapan).

Pengambilan sampel.

Lokasi pengamatan pada stasiun ini terletak di sungai, di lokasi ini tersingkap struktur perlipatan yaitu lipatan menunjam, dengan jenis singkapan lempung dan batu rijang. Di stasiun ini di lakukan pengukuran strike & dip yaitu : Sayap sebelah kanan N 237 E/31

Sayap sebelah kiri N 117 E/ 26

Dengan sudut penunjaman 11. Stasiun ini merupakan aliran Salo Elle, daerah tersebut menurut penduduk merupakan tempat wisata. Struktur daerah tersebut juga di pertahankan posisinya, hal tersebut dapat terlihat dari lubang yang terdapat pada sayap lipatan yang berada di tengah sungai, yang merupakan penguat agar struktur tidak bergerak saat aliran air sungai deras. Pada stasiun ini juga dilakukan pengukuran singkapan dengan tinggi 0,85 m, panjang singkapan 6,1 m dan lebar singkapan 2,6 m.

Stasiun 14 Hari

: Minggu

Tgl

: 01 Maret 2009

Cuaca

: Mendung

Titik koordinat: - LS

: 045024,6

- BT

: 1194420,5

- Elevasi: 157 m Ploting lokasi Mengukur strike/dip pada struktur lipatan, mengukur slope, dan jarak lintasan yang diukur.

Pengambilan sampel.

Pada stasiun ini terdapat perlapisan B. Pasir, lanau dan lempung dengan panjang singkapan 185,7 m. Di stasiun ini di lakaukan 2 kali pengukuran slope dan 22 kali pengukuran strike & dip. Nilai slopenya yaitu : 12 dan 25.

Data dari pengukuran strike & dip yaitu :

NoNilai Srike & DipTebal ( meter )

1

23

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

N 162 E/ 79

N 124 E/ 52N 290 E/ 40

N 131 E/ 67

N 352 E/ 49

N 327 E/ 40

N 330 E/ 61

N 272 E/ 25

N 227 E/ 9

N 87 E/ 27

N 276 E/ 41

N 294 E/ 27

N 50 E/ 27

N 34 E/ 24

N 333 E/ 41

N 71 E/ 26

N 329 E/ 14

012,917,3

2,7

8,05

5,5

6,5

20

3,8

7,7

2,4

11,85

6,8

1,4

214,6

27,1

Stasiun 15Hari

: SeninTgl

: 02 Maret 2009

Cuaca

: Mendung

Titik koordinat: - LS

: 045028,3

- BT

: 1194309,2

- Elevasi: 199 m Ploting lokasi Mengukur strike/dip.

Pengambilan sampel

Pada stasiun ini di temukan singkapan Pasir kuarsa/ silika beserta batu gamping, pada stasiun ini di lakukan pengukuran strike & dip yaitu : N 163 E/ 18.

Stasiun 16

Hari

: SeninTgl

: 02 Maret 2009

Cuaca

: Mendung

Titik koordinat: - LS

: 045024,3

- BT

: 1194312,2

- Elevasi: 185 m Ploting lokasi Mengukur (tebal,tinggi,panjang)singkapan, strike /dip, dan sudut perlapisan.

Pengambilan sampelPada stasiun ini di temukan singkapan batu pasir, batubara dan lempung, dimana ketebalan lempung 1,2 m, batu pasir 55 cm dan batu bara 45cm. Pada stasiun ini juga di lakukan pengukuran panjang singkapan 14,60 m, tinggi singkapan 2,96 m, strike & dip N 350 E/17, Slope perlapisan singkapan 30. Pada stasiun ini di jumpai struktur perlapisan batu pasir, batubara dan lempung. Singkapan beradaa pada aliran sungai dengan arah singkapan berlawanan dengan arah aliran air.

Stasiun 17

Hari

: SeninTgl

: 02 Maret 2009

Cuaca

: Mendung

Titik koordinat: - LS

: 045028,3

- BT

: 119439,2

- Elevasi: 199 m Ploting lokasi Mengukur strike/dip singkapan

Pengambilan sampel

Pada stasiun ini ditemukan singkapan batu gamping.

Stasiun 18

Hari

: SeninTgl

: 02 Maret 2009

Cuaca

: Mendung

Titik koordinat: - LS

: 045010,3

- BT

: 1194250,7

- Elevasi: 222 m

Kegiatan yang di lakukan pada stasiun ini, yaitu pengambilan sampel untuk determinasi butir, singkapan yang di temukan yaitu batu pasir.

Stasiun 19

Hari

: SeninTgl

: 02 Maret 2009

Cuaca

: Mendung

Titik koordinat: - LS

: 045007,9

- BT

: 1194239,1

- Elevasi: 139 m Ploting lokasi Mengukur strike/dip pada perlapisan batuan sebanyak 3x pada tempat yang berbeda di lokasi yang sama.

Pengambilan sampel.Pada stasiun ini di temukan singklapan batu pasir dan lempung, kegiatan yang di lakukan yaitu pengukuran strike & dip yang di lakukan di 3 titik yang berbeda, Panjang singkapan 17 m, tebal singkapan 2,4 m dan tebal masing-masing lapisan. Dimana strike & dip nya yaitu :

N 52 E/ 11

N 22 E/ 13 N 51 E/ 10

Tebal masing-masing singkapan yaitu

Lempung 1,32m

Batu pasir 9 cm

Lempung 20 cm

Batu pasir 10 cm

Lempung 18 cm

Batu pasir 12 cm

Lempung 40 cm

Stasiun 20

Hari

: SeninTgl

: 02 Maret 2009

Cuaca

: CerahTitik koordinat: - LS

: 045015,8

- BT

: 1194219,4

- Elevasi: 148 m Ploting lokasi Mengukur strike/ dip perlapisan batubara.

Penambilan sampel

Pada stasiun ini titemukan singkapan batu pasir, lanau dan batubara, kegiatan yang dilakukan yaitu pengabilan sampel dan pengukuran strike & dip yaitu : N 22 E/ 21.

Stasiun 21

Hari

: SeninTgl

: 02 Maret 2009

Cuaca

: CerahPada stasiun ini di lakukan 2 kali pengukuran koordinat yaitu :

Titik 1 ( titik awal )

- LS

: 045004

- BT

: 1194227,3

- Elevasi: 105 m Titik 2 ( titi akhir dengan jarak 150 m )

- LS

: 045006,8

- BT

: 1194229,8

- Elevasi: 151 m Ploting lokasi Mengukur strike/dip dimana strike tersebut dibuat tegak lurus dan diukur sepanjang 100 m serta mencari nilai slope (kemiringan lereng yang dilaluinya), yang kemudian digunakan untuk mencari ketebalan lapisan batuan tersebutDi stasiun ini juga dilakukan pengukuran strike & dip yaitu : N14 E/ 9.

Lampiran gambar

LAPORAN PRAKTIK LAPANGAN GEOLOGI STRUKTUR

Disusun oleh :

Nama

: Riswanda Y L

Stambuk

: 2006 31 023

Kelompok

: II ( dua )

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS VETERAN REPUBLIK INDONESIA MAKASSAR2009Patahan minor

Perlapisan batu pasir dan lempung

Perlapisan batu pasir,lanau,lempung

Rake 15 pada konglomerat

Batu pasir kasar

Singkapakn batu pasir

Singkapan batu pasir dan lanau

Singkapan pasir kuarsa dan lempung

Singkapan batu pasir

Singkapan pasir silika

Singkapan batu breksi

Sudut penunjaman

Singkapan Batu pasir, lempung, dan lanau

Singkapan batu gamping

Singkapan pasir kuarsa

Singkapan batubara

Singkapan lempung, batu pasir

Singkapan batubara

Singkapan lempung

Patahan minor

Cermin sesar

Sudut penunjaman

kekar