perancangan model arsitektur enterprise pada …mmt.its.ac.id/download/semnas/semnas xxiii/mti/13....

10
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2015 ISBN: 978-602-70604-2-5 C-13-1 PERANCANGAN MODEL ARSITEKTUR ENTERPRISE PADA UD. ABC DENGAN TOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD Achmad Roiyan Fauzi 1) dan Daniel Siahaan 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Cokroaminoto 12A, Surabaya, 60264, Indonesia e-mail: [email protected] 2) Jurusan Teknik Informatika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember ABSTRAK UD. ABC merupakan perusahaan yang memproduksi bahan baku sepatu dan sandal. Dalam menjalankan aktivitas bisnisnya, perusahaan menggunakan bantuan Microsoft Office dan buku untuk melakukan pencatatan. Pengelolaan informasi secara manual memiliki resiko mudah terjadi kesalahan, waktu yang diperlukan untuk mengakses atau mengolah informasi menjadi panjang, serta sulit beradaptasi dengan volume informasi yang semakin bertambah seiring dengan meningkatnya aktivitas bisnis yang dijalankan. Berdasarkan hal tersebut, UD. ABC membutuhkan perencanaan arsitektur enterprise yang sesuai dengan strategi dan perkembangan perusahaan. Perencanaan arsitektur pada penelitian ini, difokuskan pada perancangan model arsitektur menggunakan TOGAF ADM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada perancangan model EA, dapat menghasilkan blueprint arsitektur meliputi 39 model fungsi bisnis yang telah disesuaikan dengan fungsi bisnis yang akan datang pada arsitektur bisnis, 40 entitas data baru beserta relasinya pada arsitektur data, 6 modul aplikasi baru pada arsitektur aplikasi dan pengadaan maupun upgrade perangkat keras atau perangkat lunak pada arsitektur teknologi. Blueprint yang dihasilkan, telah disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, sehingga dapat digunakan sebagai panduan dalam pengadaan dan pengembangan SI/TI pada UD. ABC. Kata kunci: Arsitektur Enterprise, Manufaktur, Perancangan, TOGAF. PENDAHULUAN UD. ABC merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi bahan baku sepatu dan sandal. Perusahaan yang termasuk dalam kategori Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ini, sudah berdiri sejak tahun 1990 dan telah mengirimkan produknya ke beberapa wilayah di Indonesia melalui distributor yang sudah menjadi mitra bisnis perusahaan. Sebagai industri manufaktur, UD. ABC memiliki empat tujuan utama, yaitu memproduksi produk- produk berkualitas tinggi, mempertahankan penyerahan produk tepat waktu, meningkatkan produktivitas agar menjadi kompetitif dalam harga produk dan memberikan suatu struktur manufacturing yang fleksibel. Sehingga UD. ABC harus memiliki sistem yang efektif dan efisien, membutuhkan integrasi dari banyak subsistem yang mempengaruhi dan mengendalikan proses manufaktur, agar dapat memberikan kemampuan perusahaan untuk mencapai 4 tujuan di atas [1]. Saat ini, dalam menjalankan aktivitas bisnisnya, UD. ABC menggunakan bantuan software Microsoft Office dan buku untuk melakukan pencatatan. Pengelolaan informasi secara manual memiliki resiko mudah terjadi kesalahan, waktu yang diperlukan untuk mengakses dan mengolah informasi menjadi panjang dan sulit beradaptasi dengan volume

Upload: buiphuc

Post on 03-Mar-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERANCANGAN MODEL ARSITEKTUR ENTERPRISE PADA …mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS XXIII/MTI/13. Prosiding Achmad... · Tahap ini merupakan tahap inisiasi dari siklus pengembangan

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2015

ISBN: 978-602-70604-2-5C-13-1

PERANCANGAN MODEL ARSITEKTUR ENTERPRISEPADA UD. ABC DENGAN TOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT

METHOD

Achmad Roiyan Fauzi 1) dan Daniel Siahaan 2)

1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh NopemberJl. Cokroaminoto 12A, Surabaya, 60264, Indonesia

e-mail: [email protected]) Jurusan Teknik Informatika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

ABSTRAK

UD. ABC merupakan perusahaan yang memproduksi bahan baku sepatu dan sandal. Dalammenjalankan aktivitas bisnisnya, perusahaan menggunakan bantuan Microsoft Office danbuku untuk melakukan pencatatan. Pengelolaan informasi secara manual memiliki resikomudah terjadi kesalahan, waktu yang diperlukan untuk mengakses atau mengolah informasimenjadi panjang, serta sulit beradaptasi dengan volume informasi yang semakin bertambahseiring dengan meningkatnya aktivitas bisnis yang dijalankan. Berdasarkan hal tersebut, UD.ABC membutuhkan perencanaan arsitektur enterprise yang sesuai dengan strategi danperkembangan perusahaan. Perencanaan arsitektur pada penelitian ini, difokuskan padaperancangan model arsitektur menggunakan TOGAF ADM. Hasil penelitian menunjukkanbahwa pada perancangan model EA, dapat menghasilkan blueprint arsitektur meliputi 39model fungsi bisnis yang telah disesuaikan dengan fungsi bisnis yang akan datang padaarsitektur bisnis, 40 entitas data baru beserta relasinya pada arsitektur data, 6 modul aplikasibaru pada arsitektur aplikasi dan pengadaan maupun upgrade perangkat keras atau perangkatlunak pada arsitektur teknologi. Blueprint yang dihasilkan, telah disesuaikan dengankebutuhan perusahaan, sehingga dapat digunakan sebagai panduan dalam pengadaan danpengembangan SI/TI pada UD. ABC.

Kata kunci: Arsitektur Enterprise, Manufaktur, Perancangan, TOGAF.

PENDAHULUAN

UD. ABC merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi bahan baku sepatudan sandal. Perusahaan yang termasuk dalam kategori Usaha Mikro Kecil dan Menengah(UMKM) ini, sudah berdiri sejak tahun 1990 dan telah mengirimkan produknya ke beberapawilayah di Indonesia melalui distributor yang sudah menjadi mitra bisnis perusahaan. Sebagaiindustri manufaktur, UD. ABC memiliki empat tujuan utama, yaitu memproduksi produk-produk berkualitas tinggi, mempertahankan penyerahan produk tepat waktu, meningkatkanproduktivitas agar menjadi kompetitif dalam harga produk dan memberikan suatu strukturmanufacturing yang fleksibel. Sehingga UD. ABC harus memiliki sistem yang efektif danefisien, membutuhkan integrasi dari banyak subsistem yang mempengaruhi danmengendalikan proses manufaktur, agar dapat memberikan kemampuan perusahaan untukmencapai 4 tujuan di atas [1].

Saat ini, dalam menjalankan aktivitas bisnisnya, UD. ABC menggunakan bantuansoftware Microsoft Office dan buku untuk melakukan pencatatan. Pengelolaan informasisecara manual memiliki resiko mudah terjadi kesalahan, waktu yang diperlukan untukmengakses dan mengolah informasi menjadi panjang dan sulit beradaptasi dengan volume

Page 2: PERANCANGAN MODEL ARSITEKTUR ENTERPRISE PADA …mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS XXIII/MTI/13. Prosiding Achmad... · Tahap ini merupakan tahap inisiasi dari siklus pengembangan

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2015

ISBN: 978-602-70604-2-5C-13-2

informasi yang semakin bertambah seiring dengan meningkatnya aktivitas bisnis yangdijalankan. Kekurangan tersebut berpengaruh terhadap ketepatan dan kecepatan informasiyang diberikan staf kepada manajer atau pemimpin perusahaan. Sebagai perusahaanmanufaktur yang memiliki beberapa proses bisnis, dibutuhkan Sistem dan TeknologiInformasi (SI/TI) yang baik, dimana SI merupakan sistem yang terintegrasi, bebasis TI yangdirancang untuk mendukung operasi, manajemen, dan fungsi pembuatan keputusan dalamsebuah organisasi [2]. Adapun manfaat SI/TI bagi UMKM yaitu memperbaiki produktivitasdan kinerja, pengawasan operasi internal yang lebih besar, kemungkinan cara-cara baru dalampengelolaan, kemungkinan bentuk organisasi yang baru, nilai tambah terhadap paketproduk/layanan dan membuka pasar yang jauh [3].

UD. ABC membutuhkan sistem informasi yang dirancang sesuai perkembanganbisnis perusahaan dengan melakukan pendekatan modern, yaitu perencanaan arsitekturenterprise (EA). Arsitektur enterprise merupakan kumpulan prinsip, metode, dan model yangbersifat masuk akal yang digunakan untuk mendesain dan merealisasikan sebuah strukturorganisasi enterprise, proses bisnis, sistem informasi dan infrastrukturnya [4]. Perencanaanarsitektur pada penelitian ini difokuskan dalam perancangan model EA. Pada penelitian ini,diusulkan perancangan model EA menggunakan The Open Group Architecture Framework(TOGAF). TOGAF Architecture Development Method (ADM), digunakan untukmenghasilkan langkah-langkah dalam pembuatan arsitektur bisnis, sistem informasi danteknologi [5]. Hasil output dari perancangan model EA adalah model atau kerangka dasar(blue print) [6]. Dengan adanya blue print, diharapkan dapat memberikan kemudahan bagimanajemen TI perusahaan dalam membangun dan mengembangkan SI/TI, sehingga dapatmendukung dan meningkatkan pengelolaan kebutuhan bisnis yang sesuai dengan kebutuhandan tujuan perusahaan.

METODE

Penelitian ini mengadopsi tahapan pengembangan arsitektur enterprise berdasarkankerangka kerja TOGAF ADM . Pada Gambar 1 yang diarsir, menunjukkan tahapan dalampenelitian ini.

PreliminaryPhase

A.Architecture

VisionB. BusinessArchitecture

C.Information

SystemsArchitectures

D.TechnologyArchitecture

E.Opportunitiesand Solutions

G.Implementa-

tionGovernance

F. MigrationPlanning

F. MigrationPlanning

RequirementManagement

Studi LiteraturPengumpulan Data :

Observasi & Wawancara

Model EA

Pembuatan Laporan

Kerangka Penelitian

Gambar 1. Metodologi Penelitian

Page 3: PERANCANGAN MODEL ARSITEKTUR ENTERPRISE PADA …mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS XXIII/MTI/13. Prosiding Achmad... · Tahap ini merupakan tahap inisiasi dari siklus pengembangan

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2015

ISBN: 978-602-70604-2-5C-13-3

Kerangka Penelitian:

1. Preliminary Phase: Framework and PrinciplesPreliminary merupakan tahap persiapan dalam proses perancangan, menentukan ruang

lingkup EA yang akan dikembangkan, serta menentukan komitmen dengan manajemenperusahaan dalam perancangan EA. Tujuan tahap ini adalah untuk menyakinkan setiap orangyang terlibat di dalamnya bahwa pendekatan ini untuk mensukseskan proses arsitektur.

2. Requirement ManagementPengumpulan data maupun observasi merupakan bagian dari tahap pengelolaan

kebutuhan. Pengelolaan kebutuhan dilakukan secara kontinyu sesuai dengan kebutuhaninformasi pada setiap tahapan TOGAF ADM. Inti dari tahap ini adalah identifikasi kebutuhanfungsional yang harus ada untuk merealisasikan konsep solusi atas permasalahan organisasi.

3. Phase A: Architecture VisionTahap ini merupakan tahap inisiasi dari siklus pengembangan arsitektur yang mencakup

pendefinisian ruang lingkup, identifikasi stakeholders dan kebutuhan bisnis, menguraikantujuan bisnis, pemicu bisnis, menggambarkan batasan-batasan dari rancangan arsitektur ataudilakukan pendefinisian ruang lingkup arsitektur yang akan dikembangkan. Serta pengajuanpersetujuan untuk memulai pengembangan arsitektur.

4. Phase B: Business ArchitectureMendefinisikan kondisi awal arsitektur bisnis, menentukan model bisnis atau aktivitas

bisnis yang diinginkan berdasarkan skenario bisnis. Tools untuk pemodelan yang digunakanpada penelitian ini ialah Business Process Modeling Notation (BPMN). Tools ini digunakanuntuk menggambarkan proses bisnis perusahaan. Dilanjutkan dengan melakukan analisis gapantara baseline dan target, serta menentukan kandidat roadmapnya.

5. Phase C: Information Systems ArchitecturesPada tahapan ini lebih menekankan pada aktivitas bagaimana arsitektur sistem

informasi dikembangkan. Pendefinisian arsitektur sistem informasi dalam tahapan ini meliputiarsitektur data dan arsitektur aplikasi yang akan digunakan oleh organisasi. Arsitektur datalebih memfokuskan pada bagaimana data digunakan untuk kebutuhan fungsi bisnis, prosesdan layanan. Begitu juga dengan arsitektur aplikasi yang dirancang untuk mengelola data danmendukung fungsi-fungsi bisnis yang ada dalam perusahaan. Dilanjutkan dengan melakukananalisis gap antara baseline dan target, serta menentukan kandidat roadmapnya.

6. Phase D: Technology ArchitecturePada tahap ini dibangun arsitektur teknologi yang diinginkan, dimulai dari penentuan

jenis kandidat teknologi yang diperlukan dengan menggunakan Technology PortofolioCatalog yang meliputi perangkat lunak dan perangkat keras. Dalam tahap ini jugamempertimbangkan alternatif-alternatif yang diperlukan dalam pemilihan teknologi. Teknikyang digunakan seperti arsitektur teknologi dan arsitektur jaringan. Dilanjutkan denganmelakukan analisis gap antara baseline dan target, serta menentukan kandidat roadmapnya.

7. Phase E: Opportunities and SolutionsPada tahap ini akan dievaluasi model yang telah dibangun untuk arsitektur saat ini dan

tujuan, identifikasi proyek utama yang akan dilaksanakan untuk mengimplementasikanarsitektur tujuan dan klasifikasikan sebagai pengembangan baru atau penggunaan kembalisistem yang sudah ada [5].

Page 4: PERANCANGAN MODEL ARSITEKTUR ENTERPRISE PADA …mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS XXIII/MTI/13. Prosiding Achmad... · Tahap ini merupakan tahap inisiasi dari siklus pengembangan

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2015

ISBN: 978-602-70604-2-5C-13-4

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Preliminary Phase: Framework and PrinciplesPada tahap ini dilakukan pendefinisian ruang lingkup EA yang dikerjakan. Pengolahan

material bahan baku menjadi barang jadi yang siap dijual, merupakan aktivitas inti dalamsebuah perusahaan manufaktur. Aktivitas inti ini tidak bisa dijalankan dengan baik, apabilatidak ada dukungan dari aktivitas lainnya, seperti manajemen keuangan, manajemen sumberdaya manusia, pengembangan produk dan pengadaan material. Adapun ruang lingkup padaperancangan model ini adalah seluruh aktivitas yang ada di UD. ABC. seperti diilustrasikanpada Gambar 2.

Gambar 2. Value Chain Diagram

Berdasarkan deliverable dari TOGAF artifact, pada tahap preliminary, dilakukanpendefinisian prinsip-prinsip arsitektur yang digunakan dalam perancangan model EA, yangmeliputi, prinsip arsitektur bisnis, sistem informasi maupun teknologi [7]. Adapun hasilpendefinisian prinsip-prinsip tersebut terlihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Prinsip-prinsip Arsitektur Tabel 2. Konsep Solusi Bisnis dan SI

Sumber: Hasil Analisis

2. Requirement ManagementPada tahap ini dilakukan pengumpulan kebutuhan data maupun informasi yang

dibutuhkan setiap tahapan dalam TOGAF ADM, mendefinsikan kebutuhan bisnis berdasarkanstrategi perusahaan, serta melakukan identifikasi permasalahan dan memberikan gambarantentang konsep solusi yang ada pada setiap aktivitas seperti terlihat pada Gambar 2.Sedangkan salah satu contoh hasil identifikasi isu permasalahan pada aktivitas pengelolaanmaterial terlihat pada Tabel 2.

Page 5: PERANCANGAN MODEL ARSITEKTUR ENTERPRISE PADA …mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS XXIII/MTI/13. Prosiding Achmad... · Tahap ini merupakan tahap inisiasi dari siklus pengembangan

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2015

ISBN: 978-602-70604-2-5C-13-5

3. Phase A: Architecture VisionPada tahap ini dilakukan penetapan tentang ruang lingkup dari arsitektur yang akan

dikembangkan. Berdasarkan tahap sebelumnya, diketahui ruang lingkupnya ialah sepertiterlihat pada Gambar 2. Langkah berikutnya ialah mendefinisikan stakeholder yang terlibatdalam pengerjaan EA, serta relevant artifact apa saja yang dihasilkan. Sebagai contohpendefinisian stakeholder yang terlibat pada aktivitas pengelolaan material seperti terlihatpada Tabel 3. Dilanjutkan dengan menggambarkan konsep dari solusi yang dibuat sepertitampak pada Gambar 3.

Tabel 3. Stakeholder Map Matrix

Front Office Back Office

Intranet

Sales &Distribution ProductionPlanningHR Administration

CentralDatabase

FinancialAccountingMaterialManagementCorporate Reporting

Pelanggan Pemasok

SecuritiesPlantMaintenance

Sumber: Hasil Analisis Berdasarkan TOGAF Artifact Gambar 3. Solution Concept Diagram

4. Phase B: Business ArchitecturePada tahap ini dilakukan pendefinisian arsitektur bisnis saat ini, serta mengembangkan

arsitektur yang ada, dilanjutkan dengan melakukan analisis gap dan menentukan kandidatroadmapnya. Sebelum memodelkan arsitektur bisnis yang ada di perusahaan, dilakukanterlebih dahulu perumusan turunan fungsi bisnis utama dan fungsi pendukung berdasarkanrantai nilai pada Gambar 2. Adapun bentuk turunan dari fungsi bisnis utama dan pendukungdigambarkan dengan Functional Decomposition Diagram seperti terlihat pada Gambar 4.

PengelolaanKeuangan

Support

PengelolaanSumber Daya

Manusia

PengembanganProduk

PengadaanMaterial

Primary

PembayaranTransaksiPembelian

(KU01)

PerencanaanKebutuhan

Karyawan Baru(SD01)

PerencanaanPengembangan

Produk(PB01)

PermintaanMaterial(MT01)

PembelianMaterial(PM01)

PerencanaanProduksi(PR01)

PengirimanProduk(PD01)

PenerimaanPesanan

Penjualan(PN01)

PemberianKredit

Pelanggan(PL01)

PembayaranGaji Karyawan

(KU02)

PembuatanTagihan

Pelanggan(KU04)

PenerimaanPembayaranPelanggan

(KU05)

PembuatanLaporan

Keuangan(KU07)

PenerimaanKaryawan Baru

(SD02)

PengawasanKinerja

Karyawan Baru(SD03)

PengelolaanAbsensi

Karyawan(SD04)

PenggajianKaryawan

(SD05)

PembuatanLaporanKinerja(SD07)

MelakukanRetur

Pembelian(PM01)

PembuatanLaporan

Pembelian(PM01)

PenerimaanMaterial(MT02)

PengeluaranMaterial(MT03)

Mengecek FisikMaterial(MT05)

PembuatanLaporan

Persediaan(MT06)

PengelolaanHasil Produksi

(PR03)

PengelolaanProduk Gagal

(PR04)

PerawatanMesin Produksi

(MN02)

PembuatanLaporanProduksi(PR05)

TransferMaterial(MT04)

PenerimaanRetur Penjualan

(PN02)

PembuatanLaporan

Penjualan(PN03)

MelakukanPromosiProduk(PS01)

PenerimaanKeluhan

Pelanggan(PL02)

PembayaranKebutuhanOperaional

(KU03)

PengelolaanBiaya Produk

(KU06)

PengelolaanPerijinan(SD06)

PembuatanDesain Produk

Baru(PB02)

PengelolaanMaterial

PengelolaanProduksi

PendistribusianProduk

Penjualan &Pemasaran

PelayananPelanggan

PermintaanBahan Baku

(PR02)

PenjadwalanPerawatan

Mesin Produksi(MN01)

Gambar 4. Functional Decomposition Diagram

Langkah selanjutnya adalah menggambarkan proses bisnis pada setiap fungsi bisnisyang diketahui. Agar model arsitektur bisnis dapat dipahami dengan baik maka fungsi-fungsibisnis yang telah didefinisikan, digambarkan dengan Business Process Modeling Notation(BPMN) [8]. Melalui model proses BPMN dapat memberikan gambaran yang jelas tentang

Page 6: PERANCANGAN MODEL ARSITEKTUR ENTERPRISE PADA …mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS XXIII/MTI/13. Prosiding Achmad... · Tahap ini merupakan tahap inisiasi dari siklus pengembangan

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2015

ISBN: 978-602-70604-2-5C-13-6

proses bisnis pada setiap fungsi, bagaimana hubungannya, serta siapa pembuat keputusanuntuk setiap proses. Salah satu contoh BPMN untuk fungsi penerimaan material ditunjukkanpada Gambar 5.

Penerimaan M

aterial(Akan

Datang)

Staf Gudang

Staf Pembelia

nSupplie

rStaf Pr

oduksi

MengecekKualitas Material Sesuai ?

MencatatMaterial Masuk

YaTidak

Melakukan ReturPembelian

Ditimbang ? MelakukanPenimbanganYaTidak

Hasil Timbangan MencocokkanHasil Timbangandan Pengiriman

Surat Pengiriman

Sesuai ? Update SuratPengirimanTidak

Surat Pengiriman

Surat PengirimanYa

Material

Stock

Hasil Daur Ulang (Bahan Baku) Hasil Produksi (Produk Jadi)

MengecekJumlah dan HasilMaterialAsal MaterialMengecekPesanan

External

InternalMaterial

StorageLocation

MaterialDocument

PurchaseRequest

Fungsi Bisnis BagianPembelian

Bahan Baku/Sparepart

Mengecek Jenis dan JumlahBarang Dengan Catatan yangdiberikan

Gambar 5. Process Flow Diagram

5. Phase C: Information Systems Architecturesa. Model Arsitektur Data

Pada tahap ini dilakukan pendefinisian data apa saja yang mendukung fungsi-fungsibisnis yang akan datang, seperti yang telah didefinisikan pada arsitektur bisnis. Pendefinisiandata dilakukan dengan melakukan brainstorming terhadap orang, tempat, dan kejadian yangmemiliki informasi sehubungan dengan model bisnis perusahaan. Untuk mendefinisikanarsitektur data, TOGAF ADM merekomendasikan sebuah katalog, yaitu Data ComponentCatalog yang berisikan kumpulan data yang ada dalam organisasi [7]. Sebagai contoh, Tabel4 merupakan kandidat data yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan bisnis yang akandatang pada aktivitas pengelolaan material.

Tabel 4. Data Component Catalog

Sumber: Hasil Analisis Berdasarkan TOGAF artifact

Berdasarkan kandidat entitas data yang sudah didefinisikan tersebut, langkahselanjutnya adalah memetakan hubungan relasi fungsi bisnis dengan entitas data yang adadalam perusahaan kedalam salah satu bentuk matrik dari TOGAF, yaitu Data entity/BusinessFunction Matrix. Sebagai contoh Tabel 5 menyajikan hubungan pada aktivitas pengelolaanmaterial. Langkah selanjutnya ialah menggambarkan relasi antar entitas yang digambarkandalam bentuk ER-Diagram. ER-Diagram dipilih mengingat arsitektur data hanyalah

Page 7: PERANCANGAN MODEL ARSITEKTUR ENTERPRISE PADA …mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS XXIII/MTI/13. Prosiding Achmad... · Tahap ini merupakan tahap inisiasi dari siklus pengembangan

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2015

ISBN: 978-602-70604-2-5C-13-7

mengidentifikasi dan mendefinisikan entitas data. Untuk keperluan memvisualkan entitas datatersebut beserta makna konseptualnya, ER-Diagram sudah cukup baik dan memadai [9].

Tabel 5. Data Entity/Business Function Matrix

Em

ploy

ee

Sup

plie

r

Cus

tom

er

GL

Acc

ount

Dep

artm

ent

Jobs

Sal

ary

Mat

eria

l

Mat

eria

l Cat

egor

y

Sto

rage

Loc

atio

n

BO

M

Rou

ting

Mac

hine

Fin

ance

Tra

nsac

tion

Acc

ount

Pay

able

Jour

nal

Cos

ting

Acc

ount

Rec

eiva

ble

Con

trac

t

Atte

ndan

ce

Pay

roll

Lea

ve

Per

mit

Pur

chas

e R

eque

st

Pur

chas

e Q

uota

tion

Pur

chas

e O

rder

Pur

chas

e R

etur

n

Sto

ck

Mat

eria

l Doc

umen

t

For

ecas

t

Inve

ntor

y P

lan

Pro

duct

ion

Pla

n

Pro

duct

ion

Ord

er

Mat

eria

l Req

uest

Mai

nten

ance

Sal

es O

rder

Del

iver

y O

rder

Sal

es R

etur

n

Sal

es

Com

plai

nt

MT01 Permintaan Material X X X X XMT02 Penerimaan Material X X X X X XMT03 Pengeluaran Material X X X X X XMT04 Transfer Material X X X X XMT05 Mengecek Fisik Material X X X X XMT06 Pembuatan Laporan Persediaan X X X X X

ID Business Function

Data Entity

Sumber: Hasil Analisis

Diagram pada Gambar 6, merupakan salah satu contoh dari ER-Diagram pada fungsipenerimaan material. Langkah berikutnya yaitu melakukan analisis gap, antara kondisiarsitektur data perusahaan saat ini dan yang akan datang, serta menentukan kandidatroadmap.

Relationship_2Relationship_8

Relationship_7

Relationship_11

Relationship_12

PurchaseRequest

Material

MaterialCategory

MaterialDocumentStorageLocation

Stock

Gambar 6. ER-Diagram Fungsi Penerimaan Material

b. Model Arsitektur AplikasiPada tahap ini akan dilakukan pendefinisian aplikasi-aplikasi yang diperlukan untuk

mengelola data dan mendukung fungsi-fungsi bisnis yang ada pada UD. ABC. Adapun daftarkandidat aplikasi yang akan digunakan seperti terlihat pada Tabel 6. Langkah selanjutnyaadalah memetakan hubungan antara aplikasi dengan fungsi bisnis yang telah diidentifikasi,salah satu contoh pemetaan aplikasi terlihat pada Tabel 7. Menggambarkan komunikasi antaraplikasi seperti pada Gambar 7.Serta menggambarkan semua model dan pemetaan yangberhubungan dengan bentuk komunikasi antara aplikasi yang digunakan oleh UD. ABC,seperti terlihat pada Gambar 8. Dilanjutkan dengan melakukan analisis gap, antara kondisiarsitektur aplikasi saat ini dan yang akan datang, serta menentukan kandidat roadmap.

FinancialAccounting(FI)

HR Administration(HR)

MaterialManagement(MM)Production Planning(PP)

Plant Maintenance(QM)

Sales & Distribution(SD)

PurcahseOrder Material RequestBOMMaterialRequest

BOMMaintenanceSchedule

DeliveryOrderRouting Routing

PayrollDetail Karyawan

Detail Stok SalesSales Order

DetailKaryawan

SalesGambar 7. Application Communication Diagram

Page 8: PERANCANGAN MODEL ARSITEKTUR ENTERPRISE PADA …mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS XXIII/MTI/13. Prosiding Achmad... · Tahap ini merupakan tahap inisiasi dari siklus pengembangan

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2015

ISBN: 978-602-70604-2-5C-13-8

Tabel 6. Application Portofolio Catalog Tabel 7. System/Function MatrixIs Logically Provided By Is Realized inLogical App. Component Physical App. Component

Account ReceivableAccount PayableGeneral LedgerCostingInvoiceReporting (include report tax)Recruitment and SelectionPersonal AdministrationPayrollReportingPurchase RequestPurchase RequisitionPurchase Order and ReturnReportingGood ReceiptGood IssuesTransfersMaterial DocumentAccount ManagementItem ManagementReportingBatch Number ManagementForecastInventory PlanningSchedulingReservationProduction OrderReportingScheduling MaintenanceMaintenanceSales and ReturnDeliveriesReporting

Pelayanan Pelanggan Complaint Service

Application Portofolio CatalogInformation System

Service

Finnacial AccountingPengelolaan Keuangan

Production Planning

Material Management

HR Administration

Plant Maintenance

Sales and Distribution

Pengelolaan MesinProduksi

Penjualan danPengiriman Produk

Pengelolaan Produksi

Pengelolaan Material

Pengadaan Materal

Pengelolaan SumberDaya Manusia

Sumber: Hasil Analisis

Plant TropodoPlant Kemasan

MaterialManagement

FinancialAccounting

HRAdministration

ProductionPlanning

PlantMaintenance

Sales &Distribution

Staf ProduksiStaf PembelianStaf Keuangan

Manajer Adm&KeuanganManajer PemasaranManajer Operasional

Staf Gudang Staf Teknik/MesinStaf Personalia

Staf Penjualan

MaterialManagement

ProductionPlanning

Staf Produksi

Staf Gudang

Kepala ProduksiKepala Gudang

Keterangan :Hubungan Antar AplikasiHubungan User dan AplikasiAplikasi:

::

HRAdministration

Staf PersonaliaGambar 8. Application and User Location Diagram

ID Activity ID Function OutcomeObjective Solution

PGMT

MT01

MT02

MT03

MT04

MT05

MT06

MaterialManagement

Meningkatkan efektifitas dan efisiensi prosespermintaan pembelian material.

Meningkatkan efektifitas proses penerimaan material.

Meningkatkan efektifitas proses pengeluaran material

Meningkatkan Efektifitas dan efisiensi prosespenerimaan dan pengeluaran material

Meningkatkan efektifitas dan efisiensi prosespembuatan laporan persediaan material

Mempermudah proses pencarian data material

Mengurangi resiko hilangnya data material danaktivitas pencatatan yang ada

Terbentuknya standarisasi proses pengelolaanpersediaan

Mempermudah proses pencatatan stok material

Mempermudah melakukan pengawasan terhadapsetiap pergerakan material yang terjadi.

Kemudahan memperoleh informasi terkait denganjumlah stok yang dibutuhkan secara langsung

Meningkatkan ketepatan dan kecepatan pencatatanstok material.

Mempercepat proses rekap data stok untukpelaporan.

Benefits

Berkurangnya BiayaOperasional

Standarisasi ProsesOperasional

MeningkatnyaPengawasan Aktivitas

Meningkatkan KeamananData

Memberikan Nilai TambahBagi Perusahaan

Memberikan KepuasanKepada Pemilik Perusahaan

Meningkatnya KepuasanPelanggan

MeningkatnyaProduktivitas Karyawan

Meningkatnya KecepatanPelayanan

Gambar 9. Benefits Diagram Aktivitas Pengelolaan Material

6. Phase D: Technology Architecture

Pada tahap ini akan dibangun arsitektur teknologi yang diharapkan UD. ABC.Arsitektur teknologi yang dihasilkan bersifat konseptual, sehingga bukan merupakan analisiskebutuhan secara detil, melainkan hanya memberikan gambaran umum dan perlu ditinjauulang saat melakukan implementasi. UD. ABC memiliki dua lokasi perusahaan, sehinggadiperlukan teknologi jaringan yang menghubungkan satu bagian dengan bagian lain. Oleh

FI HR MM PP QM SDKU01 Pembayaran Transaksi Pembelian X XKU02 Pembayaran Gaji Karyawan X XKU03 Pembayaran Kebutuhan Operasional XKU04 Pembuatan Tagihan Pelanggan X XKU05 Penerimaan Pembayaran Pelanggan X XKU06 Pengelolaan Biaya Produk XKU07 Pembuatan Laporan Keuangan XPM01 Pembelian Material XPM02 Melakukan Retur Pembelian XPM03 Pembuatan Laporan Pembelian XMT01 Permintaan Material XMT02 Penerimaan Material XMT03 Pengeluaran Material X XMT04 Transfer Material XMT05 Mengecek Fisik Material XMT06 Pembuatan Laporan Persediaan X

Application IDID Business Function

Page 9: PERANCANGAN MODEL ARSITEKTUR ENTERPRISE PADA …mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS XXIII/MTI/13. Prosiding Achmad... · Tahap ini merupakan tahap inisiasi dari siklus pengembangan

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2015

ISBN: 978-602-70604-2-5C-13-9

karena itu, dalam menentukan platform teknologi, hal yang perlu diperhatikan adalah lokasibisnis yang akan menjadi area penempatan infrastruktur teknologi. Adapun skema jaringantersaji dalam salah satu bentu diagram dari TOGAF, yaitu Environments and LocationDiagram [7]. Adapun diagram tersebut dapat dilihat pada Gambar 10. Langkah selanjutnyaadalah melakukan analisis gap, antara kondisi arsitektur teknologi saat ini dan yang akandatang, serta menentukan kandidat roadmap.

KantorProduksi dan Gudang

Switch Client PC

Client PC KantorClient PC

Gudang & Produksi

Pemasaran,Administrasi & Keuangan

Client PC Client PCInternet

Client PC DatabaseServer Client PC Client PCRouter Router

Firewall FirewallClient PC

Client PC Client PC

Client PCClient PCSwitchFingerPrintSwitch

Print/Scanner

FingerPrint Print/Scanner

Gambar 10. Jaringan UD. ABC Konseptual

7. Phase E: Opportunities and Solutions

Pada tahap ini akan dilakukan identifikasi dan memberikan solusi untuk mengatasikemungkinan terjadi permasalahan pada saat akan merealisasikan perancangan model ini.Tahap ini lebih menekankan pada manfaat yang diperoleh dari EA. Dilakukan evaluasi gapdari EA yang meliputi arsitektur bisnis, data, arsitektur aplikasi, dan arsitektur teknologi, sertaselanjutnya membuat strategi untuk solusi. Diharapkan berdasarkan evaluasi dari hasilidentifikasi solusi ini dapat dijadikan dasar bagi stakeholder UD. ABC untuk memilih danmenentukan arsitektur yang akan di terapkan. Adapun deliverable pada tahapan ini sepertitampak pada Gambar 9 dan Gambar 11.

[PersetujuanPengeluaran]

[Laporan PersediaanMaterial]

[PersetujuanPermintaan]

Kepala Gudang

20 Material

21 StorageLocation

22 Material Document

23 Stock

29 Material Request

16 Purchase Request

1.5.1Permintaan

Material (MT01)

1.5.2Penerimaan

Material (MT02)

1.5.3Pengeluaran

Material (MT03)

1.5.4Transfer Material

(MT04)

1.5.5Mengecek FisikMaterial (MT05)

1.5.6Pembuatan

Laporan Persediaan (MT06)

39 MaterialCategory

Gambar 11. Project Context Diagram Aktivitas Pengelolaan Material

Page 10: PERANCANGAN MODEL ARSITEKTUR ENTERPRISE PADA …mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS XXIII/MTI/13. Prosiding Achmad... · Tahap ini merupakan tahap inisiasi dari siklus pengembangan

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2015

ISBN: 978-602-70604-2-5C-13-10

KESIMPULAN

Hasil penelitian menunjukkkan bahwa pada perancangan model arsitektur enterprisemenggunakan TOGAF ADM, dapat menghasilkan blueprint arsitektur enterprise meliputi :

1) Pada arsitektur bisnis dihasilkan rancangan proses bisnis baru pada 39 fungsi bisnis, yangtelah disesuaikan dengan kebutuhan bisnis yang akan datang. Serta dapat diketahuikebutuhan personil maupun kebutuhan fasilitas untuk mendukung perencanaanpengadaan SI/TI nantinya.

2) Pada arsiktektur data, dapat didefinisikan 40 entitas data baru beserta relasinya yang telahdisesuaikan dengan kebutuhan pada 39 model fungsi bisnis yang akan datang.

3) Pada arsitektur aplikasi dihasilkan rancangan 6 modul aplikasi baru untuk mengelola datadan mendukung 39 fungsi bisnis yang akan datang pada masing-masing lokasiperusahaan.

4) Pada arsitektur teknologi dihasilkan rancangan kebutuhan perangkat keras atau perangkatlunak baru maupun upgrade yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis yang akan datanguntuk mendukung jalannya aplikasi dan data pada masing-masing lokasi perusahaan.

Blueprint yang dihasilkan, telah disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, sehinggadapat digunakan sebagai panduan dalam pengadaan maupun pengembangan SI/TI pada UD.ABC.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Gaspersz, Vincent. (2007). Production Planning and Inventory Control, PT. GramediaPustaka, Jakarta.

[2] Cats-Baril, William dan Thompson, Ronald Lawrence. (2003). Information Technologyand Management. McGraw-Hill, New York.

[3] Siregar, A.Ridwan. (2005). Penggunaan Sistem dan Teknologi Informasi Untuk UsahaKecil Menengah. Jurnal Wawasan, 11(2).

[4] Surendro, Kridanto. (2009). Pengembangan Rencana Induk Sistem Informasi,Informatika, Bandung.

[5] Josey, Andrew. (2009). TOGAF Version 9A Pocket Guide. Berkshire : The Open Group[6] Yunis, Roni. Dan Surendro, Kridanto. (2009). Perancangan Model Enterprise

Architecture dengan TOGAF ADM, Seminar Nasional Aplikasi TeknologiInformasi(SNATI).

[7] TOGAF. (2010). World-Class Enterprise Architecture : Framework Guidance andTOGAF 9 Example, The Open Group.

[8] Object Management Group. (2008). Business Process Modelling and Notation, V1.1,Needhan: Object Management Group

[9] Yunis, Roni, dan Surendro, Kridanto. (2010). Pengembangan Model ArsitekturEnterprise Untuk Perguruan Tinggi, JUTI.