peranan wali songo

20
PERANAN WALI SONGO Muhamad Dzaki Albiruni Kelas: X MIA 2

Upload: dzaki-albiruni

Post on 22-Jun-2015

8.454 views

Category:

Education


417 download

TRANSCRIPT

Page 1: Peranan wali songo

PERANAN WALI SONGOMuhamad Dzaki Albiruni

Kelas: X MIA 2

Page 2: Peranan wali songo

WALI SONGO• Arti Walisongo

• Masjid Agung Demak, diyakini sebagai salah satu tempat berkumpulnya para wali yang paling awal.

• Ada beberapa pendapat mengenai arti Walisongo. Pertama adalah wali yang sembilan, yang menandakan jumlah wali yang ada sembilan, atau sanga dalam bahasa Jawa. Pendapat lain menyebutkan bahwa kata songo/sanga berasal dari kata tsana yang dalam bahasa Arab berarti mulia. Pendapat lainnya lagi menyebut kata sana berasal dari bahasa Jawa, yang berarti tempat.

• Pendapat lain yang mengatakan bahwa Walisongo adalah sebuah majelis dakwah yang pertama kali didirikan oleh Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim) pada tahun 1404 Masehi (808 Hijriah). Para Walisongo adalah pembaharu masyarakat pada masanya. Pengaruh mereka terasakan dalam beragam bentuk manifestasi peradaban baru masyarakat Jawa, mulai dari kesehatan, bercocok-tanam, perniagaan, kebudayaan, kesenian, kemasyarakatan, hingga ke pemerintahan.

Page 3: Peranan wali songo

WALI SONGO YANG TERKENAL DI JAWA

• Sunan Gresik atau Maulana Malik Ibrahim

• Sunan Ampel atau Raden Rahmat

• Sunan Bonang atau Raden Makhdum Ibrahim

• Sunan Drajat atau Raden Qasim

• Sunan Kudus atau Ja'far Shadiq

• Sunan Giri atau Raden Paku atau Ainul Yaqin

• Sunan Kalijaga atau Raden Said

• Sunan Muria atau Raden Umar Said

• Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah

Page 4: Peranan wali songo

• Sembilan Wali Songo yang terkenal tinggal di pantai utara Jawa dari awal abad 15 hingga pertengahan abad 16, di tiga wilayah penting. Yakni Surabaya-Gesik-Lamongan di Jawa Timur, Demak-Kudus-Muria di Jawa Tengah, serta Cirebon di Jawa Barat. Mereka adalah para intelektual yang menjadi pembaharu masyarakat pada masanya. Mereka mengenalkan berbagai bentuk peradaban baru, mulai dari kesehatan, bercocok tanam, niaga, kebudayaan dan kesenian, kemasyarakatan hingga pemerintahan.

• Pesantren Ampeldenta dan Pesantren Giri adalah dua institusi pendidikan paling penting di masa itu. Dari Giri, peradaban Islam berkembang ke seluruh wilayah timur Nusantara. Sunan Giri dan Sunan Gunungjati bukan hanya ulama, namun juga pemimpin pemerintahan. Sunan Giri, Bonang, Kalijaga, dan Kudus adalah kreator karya seni yang pengaruhnya masih terasa hingga sekarang. Sedangkan Sunan Muria adalah pendamping sejati kaum jelata.

• Era Wali Songo adalah era berakhirnya dominasi Hindu-Budha dalam budaya Nusantara untuk digantikan dengan kebudayaan Islam. Mereka adalah simbol penyebaran Islam di Indonesia. Khusunya di Jawa. Tentu banyak tokoh lain yang juga berperan. Namun peranan mereka yang sangat besar dalam mendirikan berbagai kesultanan Islam di Jawa, juga pengaruhnya terhadap kebudayaan masyarakat secara luas serta dakwah secara langsung, membuat “sembilan wali” ini lebih banyak  disebut dibanding yang lain.

• Masing-masing tokoh memiliki peran yang  unik dalam penyebaran Islam. Mulai dari Maulana Malik Ibrahim yang menempatkan diri sebagai “tabib” bagi Kerajaan Hindu Majapahit; Sunan Giri yang disebut sebagai “paus dari timur” hingga Sunan Kalijaga uang mencipta karya kesenian dengan nuansa yang dapat dipahami masyarakat Jawa.

Page 5: Peranan wali songo
Page 6: Peranan wali songo

ISLAMISASI• Ø  Perdagangan

Dalam hal ini penyebaran agama Islam dilakukan oleh para pedagang Islam kepada pedagang-pedagang lain. Pada waktu berdagang, saudagar-saudagar dari Gujarat, Persia, dan Arab berhubungan atau bergaul dengan penduduk setempat (Indonesia). Mereka berhasil mempengaruhi penduduk setempat hingga tertarik untuk menganut agama Islam.

Ø  Pernikahan

Seorang beragama Islam menikah dengan seorang beragama lain sehingga pasangannya masuk Islam. Contoh: pedagang Islam dari Gujarat, Persia, dan Arab menetap di ndonesia dan menikahi  wanita Indonesia. Di antara wanita yang mereka nikahi adalah para putri raja dan bangsawan. Berkat pernikahan itu, agama Islam menjadi berkembang. Keturunan-keturunan mereka memeluk agama Islam. Sesudah rajanya memeluk Islam, maka rakyatnya dengan mudah terpengaruh, sehingga mereka memeluk Islam.

Ø  Pendidikan

Pendidikan agama Islam dilakukan dengan lembaga pesantren (pondok pesantren), perguruan khusus agama Islam. Penyebaran agama Islam melalui pondok pesantren berarti penyebaran melalui perguruan Islam. Perguruan ini mendidik para santri dari berbagai daerah. Setelah tamat, mereka mendirikan lembaga atau pondok pesantren di daerah asal mereka. Dengan demikian, agama Islam berkembang dan menyebar ke seluruh Indonesia.

Page 7: Peranan wali songo

ISLAMISASI

• Ø  Dakwah (mubaligh)

Penyebaran agama Islam juga banyak disebarkan oleh para juru dakwah (mubaligh). Contoh: penyebaran agama Islam di Pulau Jawa dilakukan oleh para wali, yang kemudian terkenal dengan sebutan Wali Songo.

Ø  Akulturasi dan Asimilasi Kebudayaan

Untuk mempermudah dan mempercepat berkembangnya agama Islam, penyebaran agama Islam juga dilakukan melalui penggabungan dengan unsur-unsur yang ada pada suatu daerah. Misalnya, penggunaan doa-doa Islam dalam upacara adat, seperti kelahiran, selapanan, perkawinan, seni wayang kulit, beberapa bangunan, ragam hias, dan kesusastraan.

Page 8: Peranan wali songo

WALI SONGO PERIODE PERTAMA

• Walisongo Periode Pertama

• Pada tahun 808 Hijrah atau 1404 Masehi para ulama itu berangkat ke Pulau Jawa. Mereka adalah:

• Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik, berasal dari Turki ahli mengatur negara. Berdakwah di Jawa bagian timur. Wafat di Gresik pada tahun 1419 M. Makamnya terletak satu kilometer dari sebelah utara pabrik Semen Gresik.

• Maulana Ishaq berasal dari Samarkand dekat Bukhara-uzbekistan/Rusia. Beliau ahli pengobatan. Setelah tugasnya di Jawa selesai Maulana Ishak pindah ke Samudra Pasai dan wafat di sana.

• Syekh Jumadil Qubro, berasal dari Mesir. Beliau berdakwah keliling. Makamnya di Troloyo Trowulan.

• Maulana Muhammad Al Maghrobi, berasal dari Maroko, beliau berdakwah keliling. Wafat tahun 1465 M. Makamnya di Jatinom Klaten, Jawa Tengah.

• Maulana Malik Isroil berasal dari Turki, ahli mengatur negara. Wafat tahun 1435 M. Makamnya di Gunung Santri.

• Maulana Muhammad Ali Akbar, berasal dari Persia Iran. Ahli pengobatan. Wafat 1435 M. Makamnya di Gunung Santri.

• Maulana Hasanuddin berasal dari Palestina Berdakwah keliling. Wafat pada tahun 1462 M. Makamnya disamping masjid Banten Lama.

• Maulana Alayuddin berasal dari Palestina. Berdakwah keliling. Wafat pada tahun 1462 M. Makamnya disamping masjid Banten Lama.

• Syekh Subakir, berasal dari Persia, ahli menumbali (metode rukyah) tanah angker yang dihuni jin-jin jahat tukang menyesatkan manusia. Setelah para Jin tadi menyingkir dan lalu tanah yang telah netral dijadikan pesantren. Setelah banyak tempat yang ditumbali (dengan Rajah Asma Suci) maka Syekh Subakir kembali ke Persia pada tahun 1462 M dan wafat di sana. Salah seorang pengikut atau sahabat Syekh Subakir tersebut ada di sebelah utara Pemandian Blitar, Jawa Timur. Disana ada peninggalan Syekh Subakir berupa sajadah yang terbuat dari batu kuno.

Page 9: Peranan wali songo

WALI SONGO PERIODE KEDUA

• Pada periode kedua ini masuklah tiga orang wali menggantikan tiga wali yang wafat. Ketiganya adalah:

• Raden Ahmad Ali Rahmatullah, datang ke Jawa pada tahun 1421 M menggantikan Malik Ibrahim yang wafat pada tahun 1419 M. Raden Rahmat atau Sunan Ampel berasal dari Kerajaan Champa, (Veit Nam Selatan).

• Sayyid Ja’far Shodiq berasal dari Palestina, datang di Jawa tahun 1436 menggantikan Malik Isro’il yang wafat pada tahun 1435 M. Beliau tinggal di Kudus sehingga dikenal dengan Sunan Kudus.

• Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati, berasal dari Palestina. Datang di Jawa pada tahun 1436 M. Menggantikan Maulana Ali Akbar yang wafat tahun 1435 M. Sidang walisongo yang kedua ini diadakan di Ampel Surabaya.

• Para wali kemudian membagi tugas. Sunan Ampel, Maulana Ishaq dan Maulana Jumadil Kubro bertugas di Jawa Timur. Sunan Kudus, Syekh Subakir dan Maulana Al-Maghrobi bertugas di Jawa Tengah. Syarif Hidayatullah, Maulana Hasanuddin dan Maulana Aliyuddin di Jawa Barat. Dengan adanya pembagian tugas ini maka masing-masing wali telah mempunyai wilayah dakwah sendiri-sendiri, mereka bertugas sesuai keahlian masing-masing.

Page 10: Peranan wali songo

WALI SONGO PERIODE KETIGA

• Pada tahun 1463 M. Masuklah menjadi anggota Walisongo yaitu:

• Sunan Giri kelahiran Blambangan Jawa Timur. Putra dari Syekh Maulana Ishak dengan putri Kerajaan Blambangan bernama Dewi Sekardadu atau Dewi Kasiyan. Raden Paku ini menggantikan kedudukan ayahnya yang telah pindah ke negeri Pasai. Karena Raden Paku tinggal di Giri maka beliau lebih terkenal dengan sebutan Sunan Giri. Makamnya terletak di Gresik.

• Raden Said, atau Sunan Kalijaga, kelahiran Tuban Jawa Timur. Beliau adalah putra Adipati Wilatikta yang berkedudukan di Tuban. Sunan Kalijaga menggantikan Syekh Subakir yang kembali ke Persia.

• Raden Makdum Ibrahim, atau Sunan Bonang, lahir di Ampel Surabaya. Beliau adalah putra Sunan Ampel, Sunan Bonang menggantikan kedudukan Maulana Hasanuddin yang wafat pada tahun 1462. Sidang Walisongo yang ketiga ini juga berlangsung di Ampel Surabaya.

Page 11: Peranan wali songo

WALI SONGO PERIODE KEEMPAT

• Pada tahun 1466 diangkat dua wali menggantikan dua yang telah wafat yaitu Maulana Ahmad Jumadil Kubro dan Maulana Muhammad Maghrobi. Dua wali yang menggantikannya ialah:

• Raden Patah adalah murid Sunan Ampel, beliau adalah putra Raja Brawijaya Majapahit. Beliau diangkat sebagai Adipati Bintoro pada tahun 1462 M. Kemudian membangun Masjid Demak pada tahun 1465 dan dinobatkan sebagai Raja atau Sultan Demak pada tahun 1468. Setelah itu Fathullah Khan, putra Sunan Gunungjati, beliau dipilih sebagai anggota Walisongo menggantikan ayahnya yang telah berusia lanjut.

Page 12: Peranan wali songo

WALI SONGO PERIODE KELIMA

• Dapat disimpulkan bahwa dalam periode ini masuk Sunan Muria atau Raden Umar Said-putra Sunan Kalijaga menggantikan wali yang wafat.

• Konon Syekh Siti Jenar atau Syekh Lemah Abang itu adalah salah satu anggota Walisongo, namun karena Siti Jenar di kemudian hari mengajarkan ajaran yang menimbulkan keresahan umat dan mengabaikan syariat agama maka Siti Jenar dihukum mati. Selanjutnya kedudukan Siti Jenar digantikan oleh Sunan Bayat – bekas Adipati Semarang (Ki Pandanarang) yang telah menjadi murid Sunan Kalijaga.

Page 13: Peranan wali songo

PERANAN WALI SONGO

• Menyebarkan Agama Islam di Tanah Jawa, melalui:

• Budaya seperti Sunan Kalijaga dengan Wayangnya.

• Pendidikan seperti Sunan Ampel yang mendirikan Pondok Pesantren, Sunan Gresik yang memiliki ciri khas “Kakek Bantal”, Sunan Bonang yang mengajarkan ilmu kepada Sunan Kalijaga yang diteruskan ke Ki Pandanarang dll.

• Perkawinan seperti Maulana Yusuf dengan Putri Raja Blambangan.

• Tasawuf

• Pendirian Bangunan bersejarah dan tempat ibadah seperti Masjid Agung Demak

• Perdagangan dan Jasa seperti Sunan Gunung Jati yang pergi ke China dan membuka Pengobatan Tradisional sehingga terjadi Islamisasi, dll.

Page 14: Peranan wali songo

Masjid Sunan Ampel

Page 15: Peranan wali songo

MASJID AGUNG DEMAK

Page 16: Peranan wali songo

KERATON CIREBON

Page 17: Peranan wali songo

ILLUSTRASI PERWAYANGAN UNTUK KEGIATAN DAKWAH

Page 18: Peranan wali songo
Page 19: Peranan wali songo

Raja Mesir

Silsilah Sunan Gunung Jati

Page 20: Peranan wali songo

TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA

Mohon Maaf bila Ada Kesalahan

http://id.wikipedia.org/wiki/Majelis_Dakwah_Walisongo

http://id.wikipedia.org/wiki/Walisongo

Untuk Lebih lengkapnya dapat dilihat di:

http://siti-nurjanah.weebly.com/peran-wali-songo-dalam-peradaban-islam.html