peran kpu kabupaten tangerang dalam menekan …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/peran kpu...

91
PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN GUBERNUR 2017 SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom) Pada Konsentrasi Humas Program Study Ilmu Komunikasi DISUSUN OLEH : MUHAMAD MUHTARUDDIN NIM. 6662132263 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG BANTEN 2019

Upload: lyphuc

Post on 26-Aug-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA

GOLPUT PADA PEMILIHAN GUBERNUR 2017

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom)

Pada Konsentrasi Humas Program Study Ilmu Komunikasi

DISUSUN OLEH :

MUHAMAD MUHTARUDDIN

NIM. 6662132263

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

SERANG – BANTEN

2019

Page 2: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN
Page 3: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN
Page 4: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN
Page 5: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

i

PRAKATA

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas segala limphan berkah

dan Rahmat-Nya skripsi ini dapat terselesaikan. Salawat dan salam senantiasa

tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, Nabi akhir zaman, suri tauladan bagi

kita umat Islam.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana pada konsentrasi Humas Program Studi Ilmu Komuniksi. Skripsi ini

berjudul Peran KPU Kabupaten Tangerang dalam menekan angka Golput pada

pemilihan Gubernur Banten Tahun 2017. Penulis menyadari bahwa penelitian ini

masih jauh dari smpurna, maka saran dan kritik yang dapat membantu perbaikan

sangat penulis nanti.

Page 6: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

ii

ABSTRAK

Muhamad Muhtaruddin. NIM. 6662132263. Skripsi. Peran KPU Kabupaten

Tangerang dalam menekan angka Goput pada Pemilihan Gubernur Banten

2017.

Dalam proses penyelenggaraan pemilukada peran komunikator dan

pengelolaan pesan terasa sangat penting. Karena akan menentukan penyebaran

informasi yang dilakukan oleh KPU dapat diterima dengan baik atau tidak,

sehingga masyarakat berubah sikap untuk menggunakan hak pilihnya dalam

pemilihan umum. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan

tekhnik triangulasi, peneliti melakukan wawancara, pengamatan dan dokumentasi

dilapangan untuk mendapatkan sesuai dengan tujuan penelitian. Tujuan penelitian

ini adalah untuk menjelaskan peranan komunikator dan pengelolaan pesan pada

pemilihan Gubernur Banten Tahun 2017 dalam menekan angka Golput. Proses

penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara purposive sampling yaitu

dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu. Informan dalam penelitian ini

terdiri dari 3 orang yaitu 2 orang KPU Kabupaten Tangerang dan 1 orang dari

Bawaslu Kabupaten Tangerang. Proses komunikasi yang dilakukan oleh KPU

Kabupaten Tangerang dilakukan dengan baik, dengan merangkul stakeholder

yang terkait pemilu hingga membentuk relawan demokrasi sebagai tangan

panjang KPU Kabupaten Tangerang. Namun, proses komunikasi politik tersebut,

belum mampu menyentuh keseluruh lapisan masyarakat, bila dipahami benar oleh

KPU Kabupaten Tangerang maka tingkat partisipasi masyarakat angka lebih

meningkat dan angka golput bisa diminimalisir.

Keywordds : Komunikasi, Golput, Pemilihan umum

Page 7: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

iii

DAFTAR ISI

LEMBAR ORIGINALITAS

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN

MOTTO

PERSEMBAHAN

ABSTRAK

ABSTRAK

PRAKATA ............................................................................................................... i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL ................................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. vi

BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah .............................. Error! Bookmark not defined.

1.2 Rumusan Masalah ....................................... Error! Bookmark not defined.

1.3 Identifikasi Masalah .................................... Error! Bookmark not defined.

1.4 Tujuan Penelitian ........................................ Error! Bookmark not defined.

1.5 Manfaat Penelitian ...................................... Error! Bookmark not defined.

BAB II KAJIAN TEORI ......................................................................................... 9

2.1 Komunikasi Politik....................................................................................... 9

2.2 Strategi Komunikasi ................................................................................... 15

2.3 Pemilihan Umum ...................................................................................... 20

2.4 Kerangka Berpikir ................................................................................... 23

2.6 Penelitian Terdahulu ............................................................................... 25

BAB III METODELOGI PENELITIAN ............................................................. 30

3. 1 Metode Penelitian....................................................................................... 30

3. 2 Paradigma penelitian .................................................................................. 30

3. 3 Ruang Lingkup / Fokus Penelitian ............................................................. 32

3. 4 Lokasi Penelitian ........................................................................................ 32

3. 5 Instrumen Penelitian................................................................................... 32

3.6 Informan Penelitian .................................................................................... 33

Page 8: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

iv

3.7 Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 34

3.8 Teknik Analisi Data ................................................................................... 36

3.9 Waktu Penelitian ........................................................................................ 38

BAB IV HASIL PENELITIAN ........................................................................... 40

4.1. Deskripsi Objek Penelitian ...................................................................... 40

4.1.1 Gambaran Umum lokasi penelitian .................................................... 40

4.2. Deskripsi Data .......................................................................................... 41

4.3. Hasil Penelitian ......................................................................................... 56

4.4. Pembahasan .................................................................................................... 67

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 74

5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 74

5.2 Saran ........................................................................................................... 75

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 77

LAMPIRAN

UCAPAN TERIMA KASIH

RIWAYAT HIDUP

Page 9: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

v

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Tingkat partisipasi pilgub Provinsi Banten tahun 2017 Tingkat

Provinsi ..............................................................................................

3

Tabel 1.2 Tingka partisipasi pilgub Provinsi Banten tahun 2017 tingkat

Kabupaten/Kota .................................................................................

3

Tabel 2.1 Penelitian terdahulu ............................................................ 28

Tabel 3.1 Waktu dan rincian penelitian .............................................. 41

Page 10: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir .................................................................... 26

Gambar 4.1 Stuktur Organisasi KPU Kabupaten Tangerang ...................... 47

Gambar 4.2 Informan Penelitian M. Ali Zaenal Abidin, M.Si ..................... 57

Gambar 4.3 Informan penelitian Hera Faizal R, S.Si, M.Si ......................... 58

Gambar 4.4 Informan penelitian Zulpikar, S.Kom, S.E,MM ....................... 59

Page 11: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan salah satu negara yang menganut sistem demokrasi.

Demokrasi merupakan pemerintahan rakyat, kekuasaan tertinggi berada ditangan

rakyat. Salah satu perwujudan dilaksanakannya demokrasi di Indonesia adalah

dengan melaksanakan pemilihan umum atau pemilu. Undang-Undang Dasar

Republik Indonesia tahun 1945 menyatakan bahwa pelaksanaan pemilu di

Indonesia dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil

yang dilaksanakan oleh suatu komisi pemilihan umum yang bersifat nasional,

tetap, dan mandiri.

KPU sebagai penyelenggara Pemilu dan sebagaimana diamanatkan dalam

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 dalam menyelenggarakan Pemilu

berkomitmen dan berpedoman pada azas mandiri, jujur, adil, tertib dalam

menyelenggarakan Pemilu, terbuka, profesional, efisien dan efektif. KPU

mempunyai tugas menyelenggarakan pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat

(DPR), Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Anggota Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah (DPRD), serta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, Gubernur

dan Wakil Gubernur dan Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil

Walikota secara langsung, untuk melaksanakan tugas tersebut maka dibentuklah

KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota di Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Page 12: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

2

Pada tahun 2017 diberbagai daerah disibukan dengan pemilihan kepala

daerah serentak, yakni pada tanggal 15 Februari. Ada 101 daerah yang menggelar

pilkada, baik itu pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur hingga Bupati dan

Wakil Bupati dan diantaranya ialah Provinsi Banten. Sebagaimana yang tertuang

dalam UU No. 8 Tahun 2015 dan UU NO. 10 Tahun 2016 yang dilakukan secara

bertahap.

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Banten tahun 2017 sudah selesai

dan dengan baik di selenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi

Banten. Berdasarkan data KPU Provinsi Banten pasangan WH-Andhika unggul

1,90% atas pasangan petahan Rano Karno-H.Embay. Berdasarkan Data KPU

Provinsi Banten Jumlah pemilih di Provinsi Banten pada Daftar Pemilih Tetap

(DPT) yang berhasil diverifikasi sebanyak 7.835.703 jiwa. Kemudian sebanyak

4.855.578 atau 62.78% pemilih yang terdaftar menggunakan hak pilihnya,

sementara 2.980.125 atau 37.22% pemilih terdaftar tidak menggunakan hak pilih

dengan target awal pemilih sebesar 77,5% pemilih.

Dilihat dari pemilihan Gubernur Banten dalam 3 (Tiga) periode pemilihan

sebelumnya, yakni pada tahun 2006, 2011 dam 2017 angka partisipasi pemilih

mengalami kenaikan yang amat rendah. Pada pemilihan Gubernur di tahun 2006,

angka pemilih mencapai 60,79%, dan pada tahun 2011 mencapai 62,38%.

Sedangkan pada pemilihan yang terakhir, yakni pada tahun 2017 tingkat pemilih

mencapai 62,78%, jauh dari target yang ingin dicapai KPU Provinsi Banten. Dua

kabupaten yang memiliki angka pemilih paling rendah pada pemilihan Gubernur

dan Wakil Gubernur Banten 2017 yakni Kabupaten Pandeglang dengan Daftar

Page 13: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

3

Pemilih Tetap (DPT) yang terdata sebanyak 923.097 jiwa, hanya 542.612 atau

59% pemilih yang menggunakan hak pilih dan 380.485 pemilih atau 41% pemilih

tidak menggunakan hak pilih. Sedangkan Kabupaten Tangerang dengan Daftar

Pemilih Tetap (DPT) yang terdata sebanyak 2.053262 jiwa, hanya 1.211.587 atau

59% pemilih yang menggunakan hak pilih dan 841.675 atau 41% pemilih tidak

menggunakan hak pilih pada Pilgub 2017.

Tabel 1.1

Tingkat Partisipasi Pilgub Banten

(Sumber: KPU Provinsi Banten)

Tahun Pemilihan Tingkat Partisipasi

Pemilih Tidak Memilih/Golput

2006 60,79% 39,21%

2011 62.38% 37,62%

2017 62,78% 37,22%

Tabel 1.2

Tingkat Partisipasi di Kabupaten/Kota

(Sumber: KPU Provinsi Banten)

Tahun

Kabupaten/Kota

Kab.

Tangerang

Kota

Tangerang

Kota

Tangsel

Kab.

Serang

Kab.

Pandeglang

Kab.

Lebak

Kota

Serang

Kota

Cilegon

2006 53,6% 52,2% - 64,8% 72,4% 69,5% - 69,3%

2011 55,3% 64,2% 55,9% 64,6% 66,4% 69,1% 67,8% 68,3%

2017 59% 66,7% 61,9% 61,3% 59% 64,2% 62,9% 67,4%

Berdasarkan komparasi data tabel 1.1, dapat dilihat tinginya Angka Golput

atau pemilih yang tidak menggunakan hak pilih pada Pilgub Banten 2017. Hal

tersebut mengindikasikan angka yang tetap pada 62% pemilih yang menggunakna

hak pilihnya, kemudian membuktikan belum adanya kemajuan kinerja KPU

Page 14: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

4

Provinsi Banten yang signifikan sebagai penyelenggara pemilukada di Provinsi

Banten.

Sedangkan pada tabel 1.2, tingkat pemilih berbeda disetiap daerah

pemilihan. Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan

mengalami kenaikan angka pemilih dari periode pemilihan sebelumnya.

Sedangkan Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Pandegelang menjadi daerah

pemilihan yang paling rendah dengan angka pemilih hanya mencapai 59%.

Melesetnya angka pemilih dari yang ingin dicapai oleh KPU Provinsi

Banten menjadi bukti, bahwa masih kurang kemajuan kinerja. Walaupun begitu,

kita tetap apresiasi atas kinerja KPU Provinsi Banten dalam melaksankan

pemilihan Gubernur Banten 2017 dengan baik dan lancar.

Pada agenda pemilihan Gubernur Banten tahun 2017 berdasarkan pada

data anggaran KPU Provinsi Banten, anggaran untuk pemilu mencapai Rp. 270

Miliyar yang berasal dari APBD Provinsi Banten. Selain ditopang dengan

anggaran yang besar, jajaran Komisioner diisi oleh orang-orang yang

berpengalaman. Ketua KPU Provinsi Banten yakni Agus Supriyatna sudah terjun

sejak 2003 dimulai dari Anggota KPU Kabupaten Tangerang hingga saat ini

menjadi Ketua KPU Provinsi Banten hingga 2018. Selain pengalaman, pendidikan

Magister Ilmu Politik menjadi bekal Ketua KPU Provinsi Banten dalam menjalani

tugas yang diemban.

Dari anggaran dan Ketua KPU Provinsi Banten, tingkat partisipasi pada

Pemilihan Gubernur 2017 ditargetkan oleh KPU Provinsi Banten sebesar 77,5%,

namun pada hasilnya masih jauh pada target yang diharapkan. Selain itu, kegiatan

Page 15: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

5

sosialisasi Pilgub Banten 2017 yang dimulai dari tanggal 06 Agustus 2016 sampai

dengan 12 Februari 2017 berbagai kegiatan sosialisasi pemilihan Gubernur dan

juga Stop Golput telah dilakukan oleh KPU Provinsi maupun KPU

Kabupaten/Kota. Kegiatan-kegiatan ini peneliti melihat, hanya seperti ceremonial

karena hasil dari kegiatan tersebut masih belum terlihat.

Dalam proses sosialisasi Pilgub Banten 2017, KPU Provinsi Banten tentunya

bekerjasama dengan KPU Kabupaten/Kota sebagai tangan kedua dalam

pelaksanaannya. Berdasarkan table 1.2 peneliti melihat ada yang perlu diteliti

lebih lanjut mengenai bagaimana proses komunikasi politik KPU Kabupaten

Tangerang dalam pelaksanaan Pilgub Banten pada Tahun 2017 ini. Pemilihan

tempat penilitian ini bukan tanpa sebab, bila melihat tiga periode, angka pemilih

di Kabupaten Tangerang selalu dibawah angka 60%, tentunya jauh daripada yang

diharapkan yaitu diatas 65% untuk memenuhi target dari kPU Provinsi Banten.

Dalam proses komunikasi politik, KPU Kabupaten Tangerang dapat juga

disebut dengan komunikator politik, karena menyampaikan secara langsung

kepada publik/Masyarakat. Didalam model komunikasi Lasswell. Proses

komunikasi terdari dari Who (siapa), Says what (bicara apa), In whic channel

(pada saluran mana), to whom (kepada siapa), with what effect (dengan pengaruh

apa) bila dilakukan dengan baik tentunya akan meningkatkan angka pemilih pada

Pemilihan Pilgub Banten 2017.

Proses komunikasi pada hakikatnya ialah proses penyampaian pikiran atau

perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (Komunikan). Pikiran

bisa merupakan gagasan, informasi, opini dan lain-lain. Peran komunikator yang

Page 16: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

6

menyebarluaskan informasi harus mempunyai daya tarik yang baik dan

mempunyai kredibilitas dimata khalayak. Point-point ini menjadi hal yang perlu

ada pada diri seorang komunikator, agar tujuan pesan yang disampaikan tepat

pada khalayak.

Komunikator disini tentu ialah KPU Provinsi Banten yang diwakilkan oleh

KPU Kabupaten Tangerang sebagai pelaksana didaerah pemilihannya. Bagaimana

pelaksanaan KPU Kabupaten Tangerang dalam proses mensosialisakan

pelaksanaan Pilgub untuk menekan angka Golput. KPU Kabupaten Tangerang

dinila mempunyai daya tarik yag kuat dankredibilitas yang baik. Lalu bagaimana

pesan yang hendak disampaikan kepada khalayak. Serta menggunakan Media apa

sebagai alat saluran penyampaian pesan yang dilakukan oleh KPU Kabupaten

Tangerang bersama KPU Provinsi Banten, serta Komunikan sebagai khalayak

yang dituju. Komunikan sendiri ialah masyarakat Provinsi Banten sebagai

penerima sosialisasi Pemilihan Gubernur Banten 2017. Apakah mereka sudah

menerima pesan dengan baik yang diberikan oleh komunikator atau sebaliknya.

Dan yang terakhir ialah Efek, yaitu timbal balik yang dihasilkan dari proses

komunikasi yang dilakukan. Hasil atau efek yang terlihat ialah masih tingginya

angka Golput pada pemilihan Gubernur Banten 2017.

Dalam menyelenggarakan agenda pemilu yang baik, diperlukan sebuah

komunikasi yang baik pula oleh KPU. Agar setiap fasilitas yang ada serta

Anggaran yang tersedia dapat tersalurkan dengan baik dan efektif. Strategi pada

hakekatnya ialah perencanaan dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan.

Dalam mencapai tujuan tersebut, strategi bukan hanya sebagai penunjuk arah

Page 17: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

7

tetapi juga harus menunjukan bagaimana taktik operasionalnya (Effendy, 2009:

32).

Berdasarkan deskripsi diatas mendorong penulis untuk megangkat

permasalahn diatas dalam penelitian yang berfokus kepada dua persoalan besar,

yaitu peran komunikator dan pengelolaan pesan yang dilakukan oleh KPU

Kabupaten Tangerang pada pilgub Banten 2017, dengan berjudul “Peran KPU

Kabupaten Tangerang Dalam Menekan Angka Golput Pada Pemilihan Gubernur

Banten 2017

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti dapat merumuskan

sebagai berikut : Peran KPU Kabupaten Tangerang dalam menekan angka Golput

dalam Pemilihan Gubernur Banten 2017

1.3 Identifikasi Masalah

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka identifikasi masalah pada

penelitian ini adalah :

1. Bagaimana peran Komunikator dalam menekan angka golput pada

Pemilihan Gubernur Banten 2017 ?

2. Bagaimana pengelolaan pesan yang dilakukan KPU Kabupaten Tangerang

dalam menekan angka Golput pada pemilihan Gubernur Banten 2017?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh peneliti adalah :

Page 18: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

8

1. Untuk menjelaskan peran komunikator dalam menekan angka Golput

pada pemilihan Gubernur Banten 2017

2. Untuk menjelaskan pengelolaan pesan yang dilakukan KPU

Kabupaten Tangerang dalam menekan angka Golput pada pemilihan

Gubernur Banten 2017

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Teoritis

Manfaat secara teoritis dari Penelitian ini diharapakan dapat menjadi

referensi dan pengembangan ilmu komunikasi terutama dalam kaitan kegiatan

proses komunikasi politik.

1.5.2 Manfaat Praktis

Manfaat secara praktis Penelitian ini, diharapkan dapat memberi

masukan bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi yang sedang mengejakan karya

ilmiah atau penelitian yang berhubungan dengan kajian komunikasi politik

atau menambah keilmuan tentang komunikasi politik. Selain itu penelitian ini

diharapkan mampu menjadi data bagi Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam

proses penyelenggaraan pemilu.

Page 19: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

9

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Komunikasi Politik

2.1.1 Komunikasi Politik

Secara definitif, ada beberapa pendapat sarjana politik, diantaranya

Nimmo, mengartikan politik sebagai kegiatan orang secara kolektif yang

mengatur perbuatan mereka di dalam kondisi konflik sosial. Dalam berbagai hal

orang berbeda satu sama lain – jasmani, bakat, emosi, kebutuhan, cita-cita,

inisiatif, perilaku dan sebagainya. Lebih lanjut Nimmo menjelaskan, perbedaan ini

merangsang argumen, perselisihan, dan percekcokan. Jika mereka menganggap

perselisihan itu serius, perhatian mereka dengan memperkenalkan masalah yang

bertentangan itu dan selesaikan; inilah kegiatan politik (Novel Ali, 1999: 120).

Bagi Lasswell, ilmu politik adalah ilmu tetang kekuasaan. Berbeda dengan

David easton dalam sumamo, mendefiniskan politik sebagai berikut: political as a

process those developmental processes trough which person acquire political and

patterns of behavior. Yang artinya bahwa politik itu sebagai suatu proses dimana

dalam perkembangan proses tersebut seseorang menerima orientas politik tertentu

dan pola tingkah laku (Novel Ali, 1999: 121).

Apabila definisi komunikasi dan definisi politik kita kaitkan dengan

komunikasi politik, maka akan menjadi sebuah rumusan sebagai berikut:

Komunikasi Politik adalah komunikasi yang diarahkan kepada pencapaian suatu

pengaruh sedemikian rupa, sehingga masalah yang dibahas oleh jenis kegiatan

Page 20: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

10

komunikasi ini dapat mengikat semua warganya melalui sanksi yang ditentukan

bersama oleh lembaga-lembaga politik.

Dengan segala pola pemikiran, ide atau upaya untuk mencapai pengaruh,

hanya dengan komunikasi dapat tercapainya segala sesuatu yang diharapkan,

karena pada hakikatnya segala pikiran atau ide dan kebijakan harus ada yang

menyampaikan dan ada yang menerimanya, proses tersebut adalah proses

komunikasi.

Sebagaimana tentang komunikasi, terdapat berbagai pendapat tentang politik.

Politik adalah siapa memperoleh apa, kapan, dan bagaimana; pembagian nilai-

nilai oleh yang bewenang; kekuasaan dan pemegang kekuasaan ; pengaruh;

tindakan yang diarahkan untuk mempertahankan dan atau memperluas tindakan

lainnya. Dari pandangan semua pandangan yang beragam itu ada persesuaian

umum bahwa politik mencakup sesuatu yang dilakukan orang; politik adalah

kegiatan.

Komunikasi meliputi politik. Bila orang mengamati konflik, mereka

menurunkan makna perselisihan melalui komunikasi. Bila orang menyelesaikan

perselisihan mereka, penyeselesaian itu adalah hal-hal yang diamati,

diinterpretasikan, dan dipertukarkan melalui komunikasi. Secara sederhana

pengertian komunikasi politik adalah kegiatan komunikasi yangg dianggap

komunikasi politik bedasarkan konsekuensi-konsenkuensinya (aktual maupun

potensial) yang mngatur perbuatan manusia di dalam kondisi-kondisi konflik.

Lasswell, memandang orientasi komunikasi politik telah menjadikan dua hal

sangat jelas: pertama, komunikasi politik selalu berorientasi pada nilai atau

Page 21: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

11

berusaha mencapai tujuan; nilai-nilai dan tujuan sendiri dibentuk di dalam dan

oleh proses perilaku yang sesunggunya merupakan suatu bagan; kedua,

komunikasi politik bertujuan menjangkau masa depan dan bersifat mengantisipasi

serta berhubungan dengan masa lampau dan senan tiasa memperhatikan kejadian

masa lalu.

1. Ciri komunikator politik

Salah satu ciri komunikasi ialah bahwa orang jarang dapat

menghindari dan keturutsertaan. Hanya dihadiri dan diperhitungkan oleh

seorang lain pun memiliki nilai pesan (Dan Nimmo, 1989: 25). Dalam

artian luas kita dalah komunikator, begitupun dalam setting politik adalah

komunikator politik. Meskipun bahwa setiap orang boleh berkomunikasi

tentang politik, kita mengakui bahwa relatif sedikit yang berbuat

demikian, setidaknya yang melakukan serta tetatp dan sinambung. Mereka

yang relatif sedikit ini tidak hanya bertukar pesan politik; meraka adalah

pemimpin dalam proses opini. Para komunikator politik ini dibandingkan

dengan warga negara pada umumnya ditanggapi dengan lebih bersungguh-

sungguh bila mereka berbicara dan berbuat.

Sebagai pendukung pengertian yang lebih besar terhadap peran

komunikator politik dalam proses opini, Leonard W. Dood menyarankan

jenis-jenis hal yang patut diketahui mengenai mereka;”komunikator dapat

dianalisis sebagai dirinya sendiri. Sikapnya terhadap khalayak

potensialnya, martabat yang diberikan kepada mereka sebagai manusia

dapat mempengaruhi komunikasi yang dihasilkannya; jika ia mereka itu

Page 22: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

12

bodoh, ia sendiri memili kemampuan-kemampuan tertentu yang dapat

dikonseptualkan sesuai dengan kemampuan akalnya, pengalamannya

sebagai komunikator dengan khalayak yang serupa atau tidak serupa,

danperan yang dimainkan di dalam kepribadiannya oleh motif untuk

berkomunikasi (Henri, 2012: 24).

Berdasarkan pada anjuran Doob, komunikator harus

diidentifikasikan dan kedudukan mereka di dalam masyarakat harus

ditetatpkan. Untuk keperluan ini Nimmo menidentifkasi tiga kategori

politikus, yaitu yang bertindak sebagai komunikator politik, komunikator

profesional dalam politik, dan aktivis atau komunikator paruh waktu.

2.1.2 Tujuan Komunikasi

Tujuan Komunikasi menurut Berlo ada 2 (dua), yaitu :

a) Kepada "Siapa" seseorang melakukan komunikasi. Dalam hal ini harus

dibedakan antara sasaran yang dituju (Intendedreceiver) dengan sasaran

yang bukan dituju (unitendedreceiver). Dalam berkomunikasi paling

sedikit terdapat dua keinginan bereaksi.

b) Bagaimana seseorang melakukan komunikasi. Tujuan komunikasi dapat

diletakan di sepanjang ukuran continum, yang menunjukkan apakah

tujuan itu segera diperoleh (consum story purpose) atau tertunda

(Instrumental purpose). Schramm menyebutnya sebagai "lmmediate

reward" dan "delayed reward".

Secara umum komunikasi mempunyai tujuan sebagai beikut:

Page 23: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

13

a. Perubahan Sikap (attitude change). Komunikan dapat merubah sikap

setelah dilakukan suatu proses komunikasi.

b. Perubahan pendapat (opinionchange). Perubahan pendapat dapat terjadi

dalam suatu komunikasi yang tengah dan sudah berlangsung dan

tergantung bagaimana komunikator menyampaikan komunikasinya.

c. Perubahan perilaku (behaviour change). Perubahan perilaku dapat

terjadi bila dalam suatu proses komunikasi, apa yang dikemukakan

komunikator sesuai dengan yang disampaikan hal ini tergantung kepada

kredibilitas komunikator itu sendiri.

d. Perubahan sosisal (social change). Perubahan yang terjadi dalam

tatanan masyarakat itu sendiri sesuai dengan lingkungan ketika

berlangsungnya komunikasi (Effendy,1993:55).

2.1.3 Unsur-Unsur Komunikasi Politik

Ada beberapa komponen penting dalam komunikasi politik, yaitu :

Pertama, komunikator dalam komunikasi politik, yakni pihak yan mengarahkan

suatu tindak komunikasi. Komunikator dalam komunikasi politik dapat berwujud

individu, lembaga, atau kumpalan orang.

Nimmo (2005) berpandangan bahwa Komunikator politik memainkan

peran sosial yang utama, terutama dalam proses opini publik. Melalui opini

mereka menciptakan gagasan yang mula-mula ditolak, kemudian dipertimbankan,

dan akhirnya diterima. Komunikator dapat dianalisis sebagai diri sendiri.

Page 24: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

14

Sikapnya terhadap khalayak potensialnya, martabat yang diberikannya kepada

mereka sebagai manusia, dapat mempengaruhi komunikasi yang dihasilkannya.

Kedua, khalayak komunikasi politik, yaitu peran penerima yang sebetulnya

hanya bersifat sementara. Sebab, seperti konsep umum yang berlaku dalam

komunikasi, ketika penerima itu memberikan feedback dalam suatu proses

komunikasi politik, atau pada saat ia meneruskan pesan-pesan itu kepada

khalayak lain dalam kesempatan komunikasi yang berbeda, maka pada saat itu

peran penerima telah berubah menjadi sumber atau komunikator. Khalayak

komunikasi politik dapat memberikan respon atau umpan balik, baik dalam

bentuk pikiran, sikap maupun perilaku politik yang diperankannya.

Klasifikasi khalayak dari Nimmo (2006), yang membagi khalayak ke dalam

tiga tipe publik opini yang tak terorganisasi: Publik atentif adalah seluruh warga

negara yang dibedakan atas dasar tingkatannya yang tinggi dalam keterlibatan

politik, informasi, perhatian, dan berpikiran kewarganegaraan. Publik berpikiran

isu adalah bagian dari publik atentif yang lebih tertarik pada isu khusus ketimbang

pada politik pada umumnya. Sedangkan publik ideologis adalah kelompok orang

yang memiliki sistim kepercayaan yang relatif tertutup, dengan menggunakan

ukuran nilai-nilai suka dan tidak suka. Mereka menganut kepercayaan dan atau

nilai-nilai yang secara logis saling melekat dan tidak berkontradiksi satu sama

lain.

Ketiga, saluran-saluran komunikasi politik, yakni setiap pihak atau unsur

yang memungkinkan sampainya pesan-pesan politik. Dalam kegiatan tertentu,

terdapat fungsi ganda yang diperankan unsur-unsur tertentu dalam komunikasi.

Page 25: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

15

Misalnya, dalam proses komunikasi politik, birokrasi dapat memerankan fungsi

ganda. Di satu sisi, berperan sebagai komunikator yang menyampaikan pesan-

pesan yang berasal dari pemerintah; dan di sisi lain, juga dapat berperan sebagai

saluran komunikasi bagi lewatnya informasi yang berasal dari khalayak

masyarakat.

Menurut V.J. Bell ada tiga jenis pembicaraan dalam pengertian politik yang

mempunyai kepentingan politik yang jelas sekali politis, yaitu: pembicaraan

kekuasaan (mempengaruhi dengan ancaman atau janji), pembicaraan pengaruh

(tanpa sanksi), dan pembicaraan otoritas berupa perintah (Little john,2005:34).

Unsur-unsur yang terlibat dalam komunikasi politik ini terbagi dua, yaitu unsur

suprastruktur dan infrastruktur politik. Suprastruktur politik terdiri dari; lembaga

eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Sedangkan infrastruktur politik terdiri dari;

partai politik, interestgroup, mediamassa, tokoh masyarakat, dan lainnya.

2.2 Strategi Komunikasi

Strategi dalam komunikasi merupakan cara mengatur pelaksanaan operasi

komunkasi agar berhasil. Komunikasi pada hakekatnya adalah perencanaan dan

menajemen untuk mencapai satu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut, strategi

tidak hanya berfungsi sebagai penunjuk arah, tetapi juga harus menunjukan taktik

operasionalnya.

Menurut Jack Trout dalam buku Trout On Startegy, inti dari strategi

adalah bagaimana bertahan hidup dalam dunia kompetitif, bagaimana membuat

persepsi yang baik dibenak konsumen menjadi berbeda, mengenali kekuatan dan

kelemahan, menjadi spesialisasi, menguasai satu kata sederhana, kepemimpinan

Page 26: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

16

yang memberi arah dam memahami realitas dengan menjadi yang pertama dari

pada menjadi lebuh baik (Suyanto, 2007:16). Sedangkan menurut Siagian (2005)

menyatakan bahwa startegi adalah serangkaian keputusan dan tindakan mendasar

yang dibuat oleh manajemen puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran

suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi tersebut.

Pada dasarnya strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang

berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah

aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Di dalam strategi yang baik terdapat

koordinasi tim kerja, tema, tujuan, mengidentifkasi gagasab secara rasional,

efisien dalam pelaksanaan dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara

efektif.

Startegi komunikasi merupakan paduan dari perencanaan komunikasi dan

manajemen komunikasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi

komunikasi harus mampu menunjukan operasionalnya secara praktis, artinya

pendekatan yang digunakan dapat berbeda tergantung pada situasi dan kondisi

(effendy, 2013: 32).

a. Tujuan Strategi Komunikasi

Tujuan sentral dari strategi komunikasi yang dinyatakan oleh R. Wayne

Pace, Brent D. Peterson, dan M. Dallas Burnett adalm bukunya Techniques for

effective communication terdiri atas tiga , yaitu :

To secure understanding

To establish acceptance

To motivate action.

Page 27: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

17

To secure understanding yaitu memastikan bahwa komunikan mengerti

dengan pesan yang diterimanya. Ketika komunikan telah mengerti dan menerima,

penerima harus dibina (To establish acceptance). Pada akhirnya, kegiatan

komunikasi dimotivasikan (To motivate action) (Abidin, 2015: 115-116).

Strategi komunikasi bersifat makro yang dalam prosesnya berlangsung

secara vertikal piramida. Penelaahan mengenai berlangsungnya komunikasi

vertikal secara makro tidak bisa lepas dari pengkajian terhadap pertautan antara

komponen yang satu dengan komponen yang lain dalam proses komunikasi itu.

Komponen dalam komunikasi yang lebih lengkap ialah rumusan dari Harold

Lasswell : who Say In Wich Channel To Whom With What Effect. Komponen-

komponen komunikasi adalah Komunikator, pesan, mediaum, khalayak dan efek.

b. Hubungan Antarkomponen

Dalam rangka menyusun strategi komunikasi diperlukan suatu pemikiran

dengan memperhitungkan faktor-faktor pendukung dan penghambat.

1. Mengenal sasaran komunikasi

Sebelum kita melakukan komunikasi, kita harus mempelajari siapa yang

akan menjadi sasaran komunikasi kita. Karena hal-hal yang dikomunikasikan

bergantung dengan tujuan komunikasi, apakah agar komunikan hanya sekadar

mengetahui (dengan metode Informatif) atau agar komunikan melakukan

tindakan tertentu (metode persuasif dan instruktif). Apa pun tujuannya,

metodenya dan banyaknya sasaran, pada diri komunikan perlu diperhatikan

faktor-faktor berikut :

Page 28: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

18

a. Faktor kerangka referensi. Pesan komunikasi yang akan disampaikna

kepada komunikan harus sesuai dengan kerangka referensi (frame of

reference)-nya. Kerangka referensi seseorang terbentuk dalam dirinya

sebagai hasil perpaduan dari pengalama, pendidikan, gaya hidup,

norma hidup, status sosial, ideologi, cita-cita dan sebagainya.

Dalam situasi komunikasi antar personal mudah untuk mengenal

kerangka referensi komunikan karena ia hanya satu orang. Yang lebih

sulit ialah mengenal kerangka referensi komunikan dalam komunikasi

kelompok. Karena didalamnya terdapat berbagai individu-individu

yang berbeda. Namun, kerengka referensi komunikan dalam

komunikasi massa lebih sulit lagi sebab sifanya sangat heterogen. Oleh

karena itu, pesan yang disampaikan pada khalayak harus bersifat

informatif dan umum.

b. Faktor situasi dan kondisi. Situasi disini ialah situasi komunikasi pada

saat komunikan akan menerima pesan yang kita sampaikan. Situasi

yang bisa menghambat jalannya komunikasi dapat diduga sebelumnya,

dapat juga datang tiba-tiba pada saat komunikasi dilancarkan.

Sedangkan dengan maksud kondisi disini ialah state of personality

komunikan, yaitu keadaan fisik dan psikis komunikan pada saat ia

menerima pesan komunikasi.

2. Pemilihan media komunikasi

Media komunikasi sangatlah banyak, mulai dari tradisional sampai yang

modern yang dewasa ini banyak digunakan. Untuk mencapai sasaran

Page 29: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

19

komunikasi kita dapat memilih salah satu atau gabungan dari beberapa media,

bergantung pada tujuan yang ingin dicapai, pesan yang akan disampaikan,

dan tekhnik yang akan digunakan.

3. Pengkajian tujuan pesan komunikasi

Pesan komunikasi (message) mempunyai tujuan tertentu. Ini menentukan

teknik yang harus diambil, apakah teknik informasi, teknik persuasi atau

teknik instruksi. Pesan komunikasi terdiri atas isi pesan (the content of the

massege) dan lambang (symbol). Bahasa terdiri atas kata atau kalimat yang

mengandung pengertian denotatif dan konotatif.

Denotatif ialah maknanya sebagimana dirumuskan dalam kamus, yang

diterima secara umum oleh kebanyakan orang dengan bahasa dan kebudayaan

yang sama. Sedangkan penggunaan bahasa yang mengandung pengertian

konotatif ialah yang maknanya dipengaruhi emosi atau evaluasi, disebabkan

latar belakang dan pengalaman seseorang (Effendy, 2009: 38).

Maka dari itu, penggunaan bahasa komunikasi memiliki peran yang sangat

penting dalam proses komunikasi. Bahasa dapat mempengaruhi pesan

komunikasi yang akan disampaikan kepada komunikator. Kesalahan dalam

penggunaan bahasa akan berpengaruh kepada pesan yang akan dituju

sehingga dapat menimbulkan kesalah pahaman dalam mengartikan pesan.

4. Peranan komunikator dalam komunikasi

Faktor yang penting pada diri komunikator bila ia akan melalakukan

proses komunikasi, yaitu :

a. Daya tarik sumber

Page 30: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

20

Komunikator akan berhasil dalam komunikasi, akan mampu mengubah

sikap, opini, dan perilaku komunikan melalui mekanisme daya tarik jika

pihak komunikan merasa bahwa komunikator ikut serta dengannya.,

komunikan merasa ada kesamaan antara komunikator dengannya sehingga

komunikan bersedia taat pada isi pesan yang disampaikan oleh

komunikator.

b. Kredibilitas sumber

Faktor kedua ialah kepercayaan komunikan pada komunikator.

Kepercayaan ini banyak bersangkutan dengan profesi atau keahlian yang

dimiliki seorang komunikator.

Berdasarkan kedua faktor tersebut, seorang komunikator dalam

menghadapi komunikan harus bersikap empatik (empathy). Yaitu kemampuan

seseorang untuk memproyeksikan dirinya kepada peranan orang lain. Sehingga

tujuan komunikasi dapat tersampaikan dengan baik dan menimbulkan effek yang

positif.

2.3 Pemilihan Umum

Pemilihan umum secara langsung meupakan sebuah perrwujudan

kedaulatan rakyat guna menghasilkan pemerintahan yang demokratis berdasakan

pancasila dan UUD 1945. Penyelenggaraan pemilihan umum secara langsung,

umum, bebas, rahasia,. Juju, dan adil dapat tewujud apabila dilaksanakan oleh

penyelenggara pemilihan umum yang mempunyai Integitas, profesional, dan

akuntabel.

Page 31: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

21

Pemilihan umum (Pemilu) adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat

yang diselenggarakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil dalam

kerangka Negara Kesatuan Repuiblik Indonesia berdasarkan pancasila dan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (KPU Banten, 2017: iv).

Di berbagai negara demokrasi, pemilihan umum dianggap lambang,

sekaligus tolak ukur dari demokrasi itu. Sekalipun demikian, disadari bahwa

pemilihan umum tidak meupakan satu-satu tolak ukur dan perlu dilengkapi

dengan pengukuran beberapa kegiatan lain yang bersifat berkesinambungan,

seperti partisipasi dalam kegiatan partai, lobbying, dan sebagainya.

2.3.1 Sistem Pemilihan Umum

Dalam Ilmu Politik dikenal bermacam-macam sistem pemilihan umum

dengan berbagai variasinya, akan tetapi umumnya bekisarr pada dua prrinsip

pokok, yaitu :

a. Single-member Constituency (satu daerah pemilihan memilih satu

wakil; biasanya disebut sistem Distrrik).

b. Multi-memberConstiotuency (satu daerah pemilihan memilih beberapa

wakil; dinamakan sistem perwakilan berimbang atau sistem

proposional).

(Budiardjo, 2008: 461-462).

Dalam sistem distrik, satu wilayah kecil (yaitu distrik pemilihan) memilih

satu wakil tunggu atas dasar pluralitas (suara terbanyak). Dalam sistem

proposional, satu wilayah besar (yaitu daerah pemilihan) memilih beberapa wakil.

Page 32: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

22

Perbedaan pokok antara dua sistem ini adalah bahwa cara menghitung perolehan

suara dapat menghasilkan perbedaan dalam komposisi perwakilan dalam

parrlemen bagi masing-masing partai politik.

2.3.2 Masalah Golput

Bahasan mengenai masa Dempkrasi Pancasila tidak akan lengkap jika

tidak membahas Golput. Menjelangg pemilu Tahun 1977 timbul suatu gerakan di

antara beberapa kelompok generasi muda, terutama mahasiswa, untuk memboikot

pemilihan umum karena dianggap kurang memenuhi syarat yang diperlukan untuk

melaksanakan pemilihan umum secara demokratis. Yang disebut antara lain ialah

kurang adanya kebebasan-kebebasan (civil liberrties) yang merupakan prasyarat

bagi suatu pemilihan umum yang jujur dan adil. Untuk melaksanakan sikap ini

mereka bertekad untuk tidak mengunjungi masing-masingg tempat pemilihan

umum (TPS). Mereka menamakan dirinya sebagai Golongan Putih atau Golput.

Perlu diperhatikan bahwa ada beberapa kategori pemilih secara resmi yang

dikeluarkan oleh pemerintah. Di antaranya ada dua kategori yang relevan, yaitu

kategori suara tidak sah dan kategori yang tidak menggunakan hak pilih.

Mengenai kategori tidak menggunakan hak pilih perlu didasari bahwa kategori ini

sukar dihitung karena tidak hanya mencakup Golput, namun juga menyankut

orang yang tidak datang ke TPS karena sakit atau yang lainnya (Budiardjo, 2008:

479-480).

Didalam pemilu, golput sering menjadi “kambing hitam” dalam menilai

kesuksesan sebuah pemilukada. Menengok sejarah, golongan putih pada dasarnya

Page 33: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

23

adalah gerakan moral yang dicetuskan pada 3 juni 1971 di Balai Budaya Jakarta,

sebelum hari pemungutan suara pada pemilu pertama di era Orde Baru

dilaksanakan. Pencetusan gerakan itu disambung dengan penempelan pamflet

kampanye yang menyatukan tidak akan turut dalam pemilu, tanda gambarnya segi

lima dengan dasar warna putih. Kampanye tersebut langsung mendapat respon

dari aparat penguasa. Pangkopkamtibda Djakarta menyatakan golput sebagai

organisasi terlarang dan pamflet tanda gambar golput harus dibersihkan.

Sesuai sejarah bahwasannya golput adalah gerakan moral sebagai bentuk

perlawanan terhadap penguasa. Gerakan moral disini karena alasan apatis

terhadap penguasa, penyelenggara pemilu dan hal-hal lain yang erat kaitannya

dengan hasi pemilu yang tidak mementingkan kehendak rakyat yang

sesungguhnya.

2.4 Kerangka Berpikir

Penyelenggaraan pemilihan Gubernur Banten Tahun 2017 merupakan

periode pemilian yang ketiga kalinya sejak Provinsi Banten berdiri pada Tahun

2000. Dari periode-periode pemilihan Gubernur rendahnya tingkat partisipasi

pemilih atau tingginya angka golput menjadi permasalahan yang utama dan pada

pemilihan Gubernut tahun 2017 hanya mencapai 62% yang menggunakan hak

pilihnya dengan Kabupaten Lebak dan Kabupaten Tangerang memiliki jumlah

pemilih yang menggunakan hak pilihnya sebesar 59% terendah diantara

kabupaten/kota yang lainnya.

Pada kegiatan-kegiatan seperti ini, tentunya terjadi proses komunikasi

politik yang melibatkan secara langsung KPU dengan masyarakat. Proses

Page 34: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

24

komunikasi politik mempunyai bentuk serta model yang berbeda-beda tergantung

seorang komunikator menyampaikannya. Maka komunikator dituntut untuk

mampu menyampaikan pesan politiknya dengan baik kepada khalayak

(Audience). Maka diperlukan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi yang baik

agar pesan yang ini disampaikan tepat pada target yang ingin dituju. Komunikator

pada proses komunikasi politik ditopang oleh pesan-pesan politik yang akan

disampaikan. Pesan menjadi peran penting lainnya dalam proses komunikasi

politik, karena membawa harapan yang ingnin dicapai oleh komunikator.

KPU Provinsi Banten sebagai pelaksana dan pemangku kebijakan pada

pemilihan Gubernur Banten 2017 mempunyai pelaksana dibawahnya, yaitu KPU

Kabupaten/kota hingga PPS. Salah satunya adalah KPU Kabupaten Tangerang

yang bertanggung jawab atas pelaksanaan didaerah pemilihannya, yaitu

Kabupaten Tangerang. Rendahnya tingkat partisipasi yang terjadi dikabupaten

Tangerang menjadi masalah klasik, karena disetiap pemilihan, kanupaten

Tangerang selalu berada di atas perhal rendahnya tingkat partisipasi namun selalu

ada peningkatan dalam peningktan tingkat partisipasi di kabupaten tangerang

dalam setiap pemilihan. Luas dan heterogen masyarakat menjadi tantangan

tersendiri bagi KPU Kabupaten Tangerang untuk mensosialisasikan pelaksaan

pemilu. Ketepatan dan keputusan yang cermat ditopang dengan proses

komunikasi politik yang baik akan selalu menghasilkan yang diharapkan. Hal ini

lah yang menarik peneliti untuk melihat lebih jelas proses komunikasi politik

yang dilakukan oleh KPU Kabupaten Tangerang dan terfokus pada dua unusur

Page 35: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

25

penting yaitu peran Komunikator dan pesan yang bepegang pada komunikasi

politik Dan Nimmo.

Gambar 2.1

Kerangka Berpikir

(Sumber :Peneliti 2018)

2.6 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan kajian penelitian yang pernah dilakukan oleh

peneliti sebelumnya. Penelitian yang serupa dengan penelitian yang akan

dilakukan ialah jurnal penelitian tentang Analisis Peran Sosialisasi KPU pada

pemilukada Kabupaten serang tahun 2010 menghadapi golongan putih dengan

peneliti Adhitya Angga P. Peneltian ini menggunakan metode penelitian Kualitatif

Tingginya angka Golput pada

pemilihan Gubernur Banten tahun

2017

Proses komunikasi KPU Kabupaten

Tangerang pada pemilihan

Gubernur Banten tahun 2017

Peran KPU Kabuapaten

Tangerang dalam menekan

angka Golput pada

Pemilihan Guberur Banten

Tahun 2017

Pesan Komunikat

or

(Dan Nimmo (2000) Komunikasi

Politik; Komunikator, Pesan,

Media)

Page 36: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

26

deskriftif. Penelitian ini Untuk mengetahi tahapan pengumpulan fakta dan data

sosialisasi kpu kabupaten serang pada pemilukada kabupaten serang tahun 2010

yang diolah dengan Teori Harold Laswell.

Hasil dari penelitian ini adalah Sosialisasi KPU hnaya menjalankan

amanat aturan yang ada, seperti undang-undang, peraturan KPU dan SK KPU

Kabupaten serang. Padahal jika KPU Mengetahui betul apa yang diinginkan

masyarakat dalam pemilukada tingginya angka golput bisa diminimalisir.

Sedangkan perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan ialah subjek

penelitian. Subjek penelitian peneliti adalah Komisi Pemilihan Umum Provinsi

Banten, sedangkan penelitian sebelumnya ialah Komisi Pemilihan Umum

Kabupaten Serang.

Selanjutnya adalah penelitian dengan judul Peran KPU dalam sosialisasi

pemilu sebagai upaya untuk meningkatkan partisipasi politik masyarakat pada

pemilu presiden 2014 di kalimantan timur dengan peneliti bernama Maslekah

Pratama putri. Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif deskriftif dengan

teori Interaksional simbolik. Penelitian ini bertujuan Untuk mendsekripsikan dan

menjelaskan peran KPU dalam sosialisasi sebagai upaya untuk meningkatkan

partisipasi politik masyarakat pada pemilu presiden 2014 di kalimantan timur.

Hasil penelitian ini ialah KPU Provinsi Kalimantan Timur telah

melakukan kegiatan sosialisasi interaksional (dilakuakn dalam bayak program

dan melibatkan beberapa elemen masyarakat, organisasi kemasyarakatan yang

bertujuan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang proses pemilu dan

juga kepada pemilih pemula serta kelompok gender dan disabilitas). dan

Page 37: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

27

sosialisasi directional (media diantaranya melalui pamflet/poster, brosur,

spanduk, maupun melalui media informasi publik seperti iklan layanan masyrakat

yang disiarkan melalui media televisi, radio serta media cetak).

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Item Peneliti A Peneliti B Penelitian Sekarang

1. Judul

penelitian

Analisis Peran Sosialisasi

KPU pada pemilukada

Kabupaten serang tahun

2010 menghadapi

golongan putih

Peran KPU dalam

sosialisasi pemilu sebagai

upaya untuk

meningkatkan partisipasi

politik masyarakat pada

pemilu presiden 2014 di

kalimantan timur

Proses Komunikasi

Komisi Pemilihan

Umum (KPU)

Kabupaten

Tangerang Dalam

Menekan Angka

Golput pada

Pemilihan

Gubernur Banten

2017

2. Tahun 2010 2016 2019

3. Peneliti Adhitya Angga P Maslekah Pratama putri Muhamad

Muhtaruddin

4. Tujuan

Penelitian

Untuk mengetahi tahapan

pengumpulan fakta dan

data sosialisasi kpu

Untuk mendsekripsikan

dan menjelaskan peran

KPU dalam sosialisasi

Untuk menjelaskan

bagaimana peran

Komunikator yang

Page 38: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

28

kabupaten serang pada

pemilukada kabupaten

serang tahun 2010

sebagai upaya untuk

meningkatkan partisipasi

politik masyarakat pada

pemilu presiden 2014 di

kalimantan timur

dilakukan oleh

KPU Kabupaten

Tangerang dalam

menekan Angka

Golput

5. Metode

Penelitian

Kualitatif Kualitatif Kualitatif

6. Teori

Penelitian

Teori Komunikasi Intraksinal simbolik Teori Komunikasi

7. Hasil

Penelitian

Sosialisasi KPU hanya

menjalankan amanat

aturan yang ada, seperti

undang-undang, peraturan

KPU dan SK KPU

Kabupaten serang.

Padahal jika KPU

Mengetahui betul apa

yang diinginkan

masyarakat dalam

pemilukada tingginya

angka golput bisa

diminimalisir.

KPU Provinsi Kalimantan

Timur telah melakukan

kegiatan sosialisasi

interaksional dan

sosialisasi directional

-

8. Perbedaan Subjek penelitian peneliti Subjek penelitian peneliti Subjek penelitian

Page 39: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

29

Penelitian adalah KPU kabupaten

Tangerang pada

Pemilihan Gubernur 2017

sera melihat peran KPU

Kabupaten Tangerang

dalam menekan angka

golput sedangkan subjek

peneliti sebelumnya

adalah KPU kabuaten

serang pada tahun 2010

dan melihat peran

sosoialisasi kpu

adalah KPU Kabupaten

Tangerang pada

Pemilihan Gubernur 2017

sedangkan subjek peneliti

sebelumnya adalah KPU

provinsi Kalimantan

Timur.

ini adalah KPU

Kabupaten

Tangerang dengan

fokus pada peran

komunikasi KPU

Kabupaten

Tangerang dalam

menekan angka

Golput pada Pilgub

Banten 2017

9. Persamaan

Penelitian

Sama-sama membahas

tentang peran kpu dalam

menekan angka golput

Sama-sama membahas

mengenai peran KPU

dalam menekan angka

Golput pada Pemilu.

Membahas tentang

peran KPU dalam

menekan angka

Golput pada pemilu

10. Sumber https://repository.fisip-

untirta.ac.id

https://ejournal.ikom.fisip

-unmul.org

-

Page 40: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

30

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3. 1 Metode Penelitian

Metode adalah proses, prinsip dan prosuder yang kita gunakan untuk

mendekati problem dan mencari jawaban. Dengan kata lain, metodelogi adalah

suatu pendekatan umum untuk mengkaji topik penelitian (Mulyana, 2004:145).

Metode yang digunakan penelitian ini adalah metode deskriptif, dimana

peneliti terjun langsung kelapangan, bertindak seagai pengamat. Peneliti membuat

kategori perilaku, mangamati gejala, dan mencatatnya dalam perilaku observasi

dengan pihak KPU Kabupaten Tangerang. Yang kemudian datanya dikumpulkan,

disusun dan dijelaskan serta dianalisa dengan pemecahan atau solusi yang diteliti.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif,

metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data

yang mengandung makna (Sugiyono, 2005:3). Menurut sugiyono, bila diihat dari

level explanation, penelitian kualitatif bisa menghasilkan informasi yang

deskriptif yakni memberian gambaran menyeluruh dan jelas terhadap situasi

social yang diteliti (Sugiyono, 2005:3).

3. 2 Paradigma penelitian

Paradigma penelitian menurut Guba dan Lincoln merupakan kerangka

berpikir yang menjelaskan bagaimana cara pandang peneliti terhadap fakta

kehidupan sosial dan perlakuan peneliti memhami suatu masalah, serta kriteria

Page 41: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

31

pengujian sebagai landasan untuk menjawab masalah penelitian (Moleong, 2004:

48).

Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma post-

positivistik. Djam’an dan Aan Komariah menjelaskan bahwa paradigma post-

positivistik berbicara bukan hanya yang terlihat, terasa dan teraba saja tetapi

mencoba memahami makna dibalik yang ada. Realitas sosial menurut paradigma

ini adalah sesuatu gejala yang utuh yang terikat dengan konteks, bersifat

kompleks, dinamis dan penuh makna oleh karena itu mengetahui keberadaannya

tidak dalam bentuk ukuran tetapi dalam bentuk eksplorasi untuk dapat

mendeskripsikannya secara utuh (Satori dan Komariah, 2010: 12). Peneliti

melihat secara langsung realitas sosial yang ada tentang bagaimana peran KPU

kabupaten Tangerang dalam melaksanakan proses komunikasi dalam menekan

angka golput pada pemilihan gubernur Banten 2017.

Post-positivistik melahirkan pendekatan kualitatif yang cenderung pada

penggunaan kata-kata untuk menarasikan suatu fenomena/gejala (Satori dan

Komariah, 2010: 12). Alasan peneliti memilih paradigma post-positivistik yaitu

peneliti ingin mengekplorasi dan mendeskripsikan secara utuh bagaimana proses

komunikasi yang dilakukan oleh KPU Kabupaten Tangerang dalam menekan

angka Golput pada pemilihan Gubernur Banten tahun 2017, serta dalam

mendeskripsikannya dalam kata-kata bukan menggunkan angka-angka.

Page 42: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

32

3. 3 Ruang Lingkup / Fokus Penelitian

Untuk mempermudah penulisan dalam penelitian ini, dan agar lebih

terarah dan berjalan dengan baik, maka peneliti membuat batasan masalah dalam

proses komunikasi politik dalam menekan angka Golput pada Pemilihan

Gubernur Banten 2017. Adapun ruang lingkup masalah pada penelitian yang akan

dibahas adalah :

1. Peneliti membahas tentang peran komunikator pada proses komunikasi

KPU kabupaten Tangerang dalam menekan angka Golput pada

Pemilihan Gubernur Banten 2017

2. Peneliti membahas tentang pengelolaan pesan pada proses komunikasi

KPU Kabupaten Tangerang dalam menekan angka Golput pada

Pemilihan Gubernur Banten 2017

3. 4 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah di lingkungan

Kabupaten Tangerang Provinsi Banten. Lokasi ini di ambil karena penelitian

bertempat KPU Kabupaten Tangerang sebagai pelaksana Pemilihan Gubernur

Banten 2017.

3. 5 Instrumen Penelitian

3.5.1 Jenis Data

Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dimana yang menjadi

instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri.

Page 43: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

33

Data penelitian ini diperoleh dari hasil observasi dan wawancara

secara langsung terhadap objek dilapangan serta data dokumentasi. Data

yang dicari dalam penelitian ini adalah :

1. Data yang berkaitan dengan peran komunikator pada proses

komunikasi KPU kabupaten Tangerang dalam menekan angka

Golput pada Pemilihan Gubernur Banten 2017

2. Peneliti membahas tentang pengelolaan pesan pada proses

komunikasi KPU Kabupaten Tangerang dalam menekan angka

Golput pada Pemilihan Gubernur Banten 2017

3.5.2 Sumber data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer

dan sekunder. Adapun data primer ialah wawancara dengan pihak KPU

Kabupaten Tangerang serta pengematan langsung peneliti, sedangkan data

sekunder antara lain Berita, dokumentasi dan catatan yang berkaitan dengan

penelitian.

3.6 Informan Penelitian

Informan adalah responden peneliti, yang berfungsi untuk menjaring

sebanyak-banyaknya informasi yang dibutuhkan untuk bahan analisis peneliti dan

konsep serta temuan peneliti.

Informan ditentukan meggunakan pengambilan sampel purposie sampling

yang termasuk dari beberapa jenis pengambilan non-probability, yaitu pemilihan

Page 44: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

34

sampel berasarkan pada karakteristik tetentu yang dianggap mempunyai sangkut

pautnya denga karakteristik populasi yang sudah diketahui sebelumnya. (Ruslan,

2003:156).

Purposive sampling yaitu pemilihan sampel berdasarkan pada karakteristik

tertentu yang dianggap mempunyai sangkut paut dengan karakteristik populasi

yang sudah diketahui sebelumnya. (Ruslan, 2003:157).

Informan yang dipilih adalah orang yang memiliki ciri dan karakteristik

tertetu, yaitu orang yang berkaitan dengan proses Komunikasi dan Pemilihan

Gubernur Banten 2017 serta pemilih yang menggunakan hak pilih dan yang tidak

menggunakan hak pilih pada Komunikasi dan Pemilihan Gubernur Banten yaitu :

1. Informan Kunci / Keyinfroman

a. Komisioner KPU Kabupaten Tangerang

(Muhamad Ali Zaenal Abidin, M.Pd)

b. Kepala Program dan Data KPU Kabupaten Tangerang

(Hera Faizal S, S.Si, M.Si)

c. Komisioner Bawaslu Kabupaten Tangerang

(Zulpikar, S.Kom, S.E, MM)

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini

adalah sebagai berikut :

3.7.1 Observasi

Observasi adalah pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti

untuk mengetahui objek yang akan diteleti dengan cara hanya mengamati

Page 45: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

35

tanpa mengajukan pertanyaan. Dalam hal ini, penelitii dapat memperoleh

data yang murni yang dikumpulkan melalui pengamatan secara langsung

terhadap objek tersebut.

Peneliti melakukan pengamatan terus terang atau tersamar, dimana

yang diteliti mengetahui sejak awal sampai akhir tentang aktivitas peneliti.

Tetapi dalam suatu saat peneliti juga tidak terus terang atau tersamar

dalam pengamatan, hal ini untuk menghindari kalau suatu data yang dicari

merupakan data yang dirahasiakan. (Sugiyono, 2013:228)

3.7.2 Wawancara

Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan

seseoang yang ingin memperoleh informasi dan seorang lainnya

mengajukan pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu (mulyana,2003).

Dengan wawancara peneliti dapat mengetahui hal-hal yang mendalam

tentang informan dalam menginterpretasikan situai dan fenomena yang

terjadi.

Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan

tentang diri sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya pada

pengetahuan dan atau kenyakinan pribadi (Sugiyono, 2013:138). Teknik

wawancara yang digunakan adalah teknik wawancara tak berstuktur atau

wawancara mendalam, karena teknik tersebut mirip dengan percakapan

normal.

Page 46: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

36

Wawancara tidak terstuktur adalah wawancara bebas dimana

peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun

secara sistematis dan lengkap untuk pengumpul datanya. Pedoman

wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan

yang akan ditanyakan (Sugiyono, 2013:138). Wawancara dilakukan untuk

mendapatkan informasi mengenai peran KPU Kabupaten Tangerang

dalam pemilihan Gubernur Banten 2017.

3.7.3 Dokumentasi

Dokumentasi adalah kegiatan menghimpun, mengolah, menyeleksi

dan menganallisis kemudian mengevaluasi seluruh data, informasi dan

dokumen tentang suatu kegiatan, peristiwa atau pekerjaan tertentu yang

dipublikasikan baik melalui media elektronik maupun cetak dan kemudian

disimpan secara rapih teratur dan sistematis.(Ruslan, 2003:228)

Dokumentasi merupakan teknik terakhir dalam pengumulan data

sekunder yang bersifat tercetak yang bertujuan untuk melengkapi data-data

tambahan penelitian.

3.8 Teknik Analisi Data

Analisis data dalam penelitian iniadalah teknik analisis deskriptif.

Menjawabkeseluruhan permasalahanpenelitian ini, menggunakan teknik analisis

deskriptif melalui tahapan teknik analisisinteraktifMiles &Huberman yang

terdiridaritiga alur kegiatan yang terjadi bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian

Page 47: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

37

data dan penarikan kesimpulan/verifikasi (Miles dan Huberman, 1992:19-21).

Analisis data dilakukan sepanjang penelitian mulai dari awal hingga

berakhirnya pengumpulan data secara sekaligus dalam waktu yang bersamaan.

Berikut 3 (tiga) alur kegiatan analisis data sebagai berikut:

1. Reduksi data merupakan alur penting pertama dalam analisis data,

kegiatan yang dilakukan adalah berupa proses pemilihan yang

memusatkan perhatian pada penyederhanaan, abstrak dan transformasi

data kasar yang muncul dari catatan di lapangan (field note). Kemudian

data ini dikelompokkan menurut kategorinya, yang selanjutnya

diklasifikasi untuk ditafsirkan guna memberi makna kepada usaha

penarikan kesimpulan penelitian setelah melalui suatu verifikasi.

2. Penyajian data sebagai alur penting kedua dari analisis data penelitian

kualitatif adalah sebagai penyajian sekumpulan informasi yang tersusun

yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan

pengambilan tindakan. Penyajian data tersebut, akan memahami apa yang

sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan, lebih jauh menganalisis

ataukah mengambil tindakan beradasarkan atas pemahaman yang didapat

dari penyajian-penyajian tersebut. Penyajian yang paling sering digunakan

pada data kualitatif pada masa yang lalu adalah bentuk teks naratif, tetapi

penyajian yang lebih baik merupakan suatu cara yang utama bagi analisis

kualitatif yang valid. Penyajian meliputi pula berbagai jenis matriks,

grafik, jaringan dan bagan. Semuanya dirancang guna menggabungkan

informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang padu dan mudah diraih,

Page 48: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

38

dengan demikian dapat melihat apa yang sedang terjadi, dan menentukan

apakah menarik kesimpulan yang benar ataukah terus melakukan analisis

yang menurut saran yang dikiaskan oleh penyajian sebagai sesuatu yang

mungkin berguna.

3. Menarik kesimpulan/verifikasi adalah kegiatan ketiga analisis data

penelitian kualitatif. Permulaan pengumpulan data, mencari arti benda-

benda, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi-

konfigurasi yang mungkin, alur sebab-akibat, dan proposisi. Peneliti yang

berkompeten akan manarik kesimpulan-kesimpulan itu dengan longgar,

tetap terbuka dan skeptis, tetapi kesimpulan sudah disediakan, mula-mula

belum jelas, kemudian meningkat menjadi lebih rinci dan

mengakardengankokoh. Kesimpulan-kesimpulan “final” mungkin tidak

muncul sampai pengumpulan data berakhir, tergantung pada besarnya

kumpulan-kumpulan catatan lapangan, pada pengkodeannya,

penyimpanan, dan metode pencarian ulang yang digunakan, kecakapan

peneliti.

3.9 Waktu Penelitian

Tabel 3.1

Waktu dan rincian Penelitian

No Nama Kegiatan

September Oktober November Desember Januari

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Pra Penelitian

Page 49: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

39

a. Observasi Pra

Riset

b. BAB I-BAB

III Penyusunan

Proposal

Penelitian

c. Presentasi

Proposal

Penelitian

2. Penelitian

a. BAB IV

Pengumpulan

data

c. Analisis data

dan

Pembahasan

d. BAB V

kesimpulan

e. Sidang

SKRIPSI

Page 50: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

40

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1. Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum lokasi penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitiannya di Komisi

Pemilihan Umum Daerah Kabupaten Tangerang yang beralamat di Jl. Syeh

Nawawi Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang. KPU Kabupaten

Tangerang. KPU Kabupaten Tangerang terbentuk tahun 2003-2004 yang

didalamnya terdapat beberapa bagian, yaitu bagian Program dan Data, bagian

Teknis dan Hupmas, bagian Hukum dan bagian keuangan umum dan logistik.

KPU Kabupaten Tangerang merupakan lemabaga penyelenggara pemilu

emilihan umum kepada Daerah dan Legislatif di tingkat Kabupaten, serta

membantu dalam penyelenggaraan Pimilihan Presiden, Legislatif Pusat dan

Gubernur Banten. Jadi KPU Kabupaten Tangerang adalah tangan dari KPU Pusat

dan KPU Provinsi Banten.

Landasan yang digunakan KPU Kabupaten Tangerang dalam menjalankan

tugasnya adalah Undang-Undang nomor 22 Tahun 2007 tentang penyelenggaraan

pemilihan umum, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/kota merencanakan

program, anggaran dan jadwal pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala

daerah provinsi dan kabupaten/kota.

Page 51: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

41

4.2. Deskripsi Data

Pada pembahasan ini peneliti akan memaparkan beberapa hal yang terjadi

dilapangan dengan hasil yang sebenarnya yang ditemuai dan dirasakan peneliti

dilapangan mengenai proses komunikasi politik KPU Kabupaten Tangerang pada

pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Banten 2017. Adapun masalh

yang diteliti adalah bagaiman proses komunikator dan pesan yang dilakukan oleh

KPU Kabupaten Tangerang pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur

Banten 2017.

Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data menggunakan dengan cara

Wawancara dan dokumentasi data-data. Data-data yang peneliti cari adalah data

yang merujuk pada identifikasi BAB 1, yaitu bagaimana peran komunikator pada

proses komunikasi politik KPU Kabupaten Tangerang dalam menekan angka

Golput pada pemilihan Gubernur dan wakil Gubernur Banten 2017?, bagaimana

pengelolaan pesan komunikasi politik KPU Kabupaten Tangerang dalam menekan

angka Golput pada pemilihan Gubernur dan wakil Gubernur Banten 2017?.

Wawancara yang peneliti lakukan menggunakan wawancara terstuktur yaitu

wawancara yang dilakukan menggunakan pedoman wawancara yang tersusun

secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara

yang digunakan berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.

Peneliti juga menggunakan recorder untuk merekam wawancara, lalu peneliti

mencatat ulang jawaban-jawaban yang diberikan oleh informan.

Berdasarkan wawancara tersebut, peneliti dapat mengetahui bagaimana

peran komunikator pada proses Komunikasi Politik KPU Kabupaten Tangerang

Page 52: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

42

dalam menekan angka Golput pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur

Banten 2017, bagaimana pengelolaan pesan komunikasi politik KPU Kabupaten

Tangerang dalam menekan angka Golput pada pemilihan Gubernur dan Wakil

Gubernur Banten 2017. Peneliti melakukan wawancara sebanyak 2 kali dalam

kurung waktu 24 Agustus- 7 September dan 17 September 2018. Data-data yang

peneliti peroleh adalah dengan mewawancarai langsung kepada informan, serta

dikategorikan sesuai identifikasi masalah yang peneliti buat.

4.2.1 Deskripsi Hasil Observasi

1. Komisi Pemilihan Umum Kabuaten Tangerang

a. Visi misi KPU Kabupaten Tangerang

VISI

“Terwujudnya Komisi Pemilihan Umum sebagai penyelenggara

Pemilihan Umum yang memiliki integritas, profesional, mandiri,

transparan dan akuntabel, demi terciptanya demokrasi Indonesia yang

berkualitas berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam wadah Negara

Kesatuan Republik Indonesia.”

MISI

1. Membangun lembaga penyelenggara Pemilihan Umum yang memiliki

kompetensi, kredibilitas dan kapabilitas dalam menyelenggarakan

pemilihan umum;

2. Menyelenggarakan Pemilihan Umum untuk memilih Anggota Dewan

Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan

Page 53: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

43

Rakyat Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Kepala Daerah dan

Wakil Kepala Daerah secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil,

akuntabel, edukatif dan beradab;

3. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemilihan umum yang bersih,

efisien dan efektif.

4. Melayani dan memperlakukan setiap peserta Pemilihan Umum secara adil

dan setara, serta menegakkan peraturan Pemilihan Umum secara konsisten

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

5. Meningkatkan kesadaran politik rakyat untuk berpartisipasi aktif dalam

pemilihan umum demi terwujudnya cita-cita masyarakat Indonesia yang

demokratis

Page 54: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

44

b. Stuktur Organisasi KPU Kabupaten Tangerang

Gambar 4.1 Stuktur organisasi KPU Kab.Tangerang

(sumber : https://kpu-tangerangkab.go.id/index.php/profil-kpu/struktur-organisasi)

Stuktur organisasi KPU Kab. Tangerang

Ketua KPU : M. Ali Zainal Abidin

Anggota KPU : Akhmad Subagja

Anggota KPU : Imron Mahrus

Anggota KPU : Wahyu Diana Mulya

Anggota KPU : Ita Nurhayati

Page 55: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

45

c. Tupoksi KPU Kabupaten Tangerang

Tugas pokok dan Fungsi KPU KabupatenTangerang diatur dalam:

1. Pasal 7, Pasal 10 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun

2007 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum

2. Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor : 05 Tahun 2008

tentang Tata Kerja KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota

3. Peraturan KPU Nomor : 06 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan

Tata Kerja Sekretariat Jenderal KPU, Sekretariat KPU Provinsi dan

Sekretariat KPU Kabupaten/Kota

4. Peraturan KPU Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perubahan PKPU No :

05/2008

5. Peraturan KPU No : 22/2008 tentang Perubahan PKPU No : 06/2008.

6. Peraturan KPU Nomor : 04 Tahun 2010 tentang Uraian Tugas Staf

Pelaksana Pada Sekretariat Jenderal KPU, Sekretariat KPU Provinsi, dan

Sekretariat KPU Kabupaten/Kota.

Tugas dan wewenang KPU Kabupaten Tangerang dalam penyelenggaraan

pemilu Kepala dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Tangerang :

1. Merencanakan program, anggaran dan jadwal Pemilukada di Kabupaten

Tangerang ;

2. Menyusun dan menentapkan tata kerja KPU Kabupaten Tangerang, PPK,

PPS dan KPPS dalam Pemilukada Kabupaten Tangerang dengan

memperhatikan pedoman dari KPU dan/atau KPU Provinsi ;

Page 56: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

46

3. Menyusun dan menetapkan pedoman yang bersifat teknis untuk tiap-tiap

tahapan penyelenggaraan Pemilukada Kabupatenn Tangerang berdasarkan

peraturan perundang-undangan ;

4. Membentuk PPK, PPS dan KPPS dalam Pemilukada Provinsi dan

Kabupaten di wilayah kerja Kabupaten Tangerang;

5. Mengoordinasikan, menyelenggarakan, dan mengendalikan semua tahapan

penyelenggaraan Pemilukada Kabupaten Tangerang berdasarkan peraturan

perundang-undangan dengan memperhatikan pedoman dari KPU dan/atau

KPU Provinsi ;

6. Memutakhirkan data pemilih berdasarkan data kependudukan dan

menetapkan data pemilih sebagai daftar pemilih ;

7. Menerima daftar pemilih dari PPK dalam penyelenggaraan Pemilukada

Kabupaten Tangerang dan menyampaikannya kepada KPU Provinsi ;

8. Menetapkan pasangan calon Kepala dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten

Tangerang yang telah memenuhi persyaratan ;

9. Menetapkan dan mengumumkan hasil rekapitulasi penghitungan suara

Pemilukada Kabupaten Tangerang berdasarkan rekapitulasi hasil

penghitungan suara dari seluruh PPK di wilayah Kabupaten Tangerang

dengan membuat berita acara penghitungan suara dan sertifikat hasil

penghitungan suara ;

10. Membuat berita acara penghitungan suara serta membuat sertifikat

penghitungan suara dan wajib menyerahkannya kepada saksi peserta

Pemilukada, Panwaslu Kabupaten Tangerang, dan KPU Provinsi ;

Page 57: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

47

11. Menerbitkan keputusan KPU Kabupaten Tangerang untuk mengesahkan

hasil Pemilukada Kabupaten Tangerang dan mengumumkannya ;

12. Mengumumkan pasangan calon Kepala dan Wakil Kepala Daerah

Kabupaten Tangerang terpilih dan membuat berita acaranya ;

13. Melaporkan hasil Pemilukada Kabupaten Tangerang kepada KPU melalui

KPU Provinsi Banten ;

14. Memeriksa pengaduan dan/atau laporan adanya pelanggaran kode etik

yang dilakukan oleh PPK, PPS dan KPPS ;

15. Menindaklanjuti dengan segera temuan dan laporan yang disampaikan

oleh Panwaslu Kabupaten Tangerang ;

16. Menonaktifkan sementara dan/atau mengenakan sanksi administratif

kepada anggota PPK, PPS, Sekretaris KPU dan pegawai sekretariat KPU

Kabupaten Tangerang yang terbukti melakukan tindakan yang

mengakibatkan terganggunya tahapan penyelenggaraan Pemilu yang

sedang berlangsung berdasarkan rekomendasi Panwaslu Kabupaten

Tangerang dan ketentuan peraturan perundang-undangan.

17. Melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan Pemilukada dan/atau yang

berkaitan dengan tugas KPU Kabupaten Tangerang kepada masyarakat ;

18. Melakukan evaluasi dan membuat laporan setiap tahapan penyelenggaraan

Pemilu ; dan

19. Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang berkaitan dengan

Pemilukada Provinsi berdasarkan peraturan perundang-undangan dan

pedoman KPU, dan/atau KPU Provinsi ;

Page 58: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

48

20. Melakukan evaluasi dan membuat laporan penyelenggaraan Pemilukada

Kabupaten Tangerang ;

21. Menyampaikan hasil Pemilukada Kabupaten Tangerang kepada DPRD

Provinsi Jawa Timur, Mendagri, Bupati Kabupaten Tangerang, dan DPRD

Kabupaten Tangerang dan

22. Melaksanakan tugas dan wewwenang lain yang diberikan oleh KPU, KPU

Provinsi dan/atau undang-undang.

d. kedudukan, susunan dan uraian tugas KPU Kabupaten

Tangerang

1. KPU Kabupaten Tangerang adalah penyelenggara Pemilu di Kabupaten

Tangerang, merupakan bagian dari KPU yang berkedudukan di ibu kota

Kabupaten Tangerang.

2. Jumlah anggota KPU Kabupaten Tangerang sebanyak 5 (lima) orang

terdiri dari seorang Ketua merangkap anggota dan anggota.

3. Pengambilan keputusan KPU Kabupaten Tangerang dilakukan dalam

Rapat Pleno KPU Kabupaten Tangerang.

4. Keputusan KPU Kabupaten Tangerang merupakan penjabaran dari

peraturan perundang-undangan yang berlaku, kebijakan KPU dan KPU

Provinsi.

5. Jenis rapat pleno terdiri dari Rapat Pleno Tertutup dan Rapat Pleno

Terbuka.

Page 59: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

49

6. Penetapan hasil Pemilu dan rekapitulasi penghitungan suara dilakukan

oleh KPU Kabupaten Tangerang dalam Rapat Pleno Terbuka.

7. Rapat Pleno KPU Kabupaten Tangerang sah apabila dihadiri oleh

sekurang-kurangnya 4 (empat) orang anggota KPU Kabupaten Tangerang

yang dibuktikan dengan daftar hadir.

8. Keputusan Rapat Pleno KPU Kabupaten Tangerang sah apabila disetujui

oleh sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang anggota KPU Kabupaten

Tangerang yang hadir.

9. Dalam hal tidak tercapai persetujuan sebagaimana dimaksud diatas,

keputusan Rapat Pleno KPU Kabupaten Tangerang diambil berdasarkan

suara terbanyak.

10. Dalam hal tidak tercapai kuorum, khusus rapat pleno KPU Kabupaten

Tangerang untuk menetapkan hasil Pemilu ditunda selama 3 (tiga) jam.

Bila tetap tidak tercapai kuorum, rapat pleno dilanjutkan tanpa

memperhatikan kuorum. Khusus rapat pleno KPU Kabupaten Tangerang

untuk menetapkan hasil Pemilu tidak dilakukan pemunguntan suara.

11. Undangan dan agenda rapat pleno KPU Kabupaten Tangerang

disampaikan paling lambat 3 (tiga) hari sebelum rapat pleno KPU

Kabupaten Tangerang dilaksanakan.

12. Rapat Pleno dipimpin oleh Ketua KPU Kabupaten Tangerang, apabila

Ketua berhalangan rapat pleno dipimpin oleh salah satu anggota yang

dipilih secara aklamasi.

Page 60: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

50

13. Sekretaris KPU Kabupaten Tangerang wajib memberikan dukungan teknis

dan administratif dalam rapat pleno.

14. Ketua KPU Kabupaten Tangerang wajib menandatangani penetapan hasil

Pemilu yang diputuskan dalam rapat pleno dalam waktu paling lambat 3

(tiga) haris etelah rapat pleno KPU Kabupaten Tangerang dilaksanakan.

15. Dalam hal penetapan hasil Pemilu tidak ditandatangani Ketua dalam

waktu 3 (tiga) hari sebagaimana dimaksud diatas salah satu anggota

menandatangani penetapan hasil Pemilu.

Dalam hal tidak ada anggota KPU Kabupaten Tangerang yang

menandatangani penetapan hasil Pemilu sebagaimana dimaksud idatas, KPU

Kabupaten Tangerang melaksanakan hal-hal sebagai berikut :

1. Melakanakan rapat pleno yang sifatnya tetutup ;

2. Dalam hal rapat pleno dibuat berita acara yang memuat alasan-alasan

sehingga penetapan hasil pemilu tidak ditandatangani oleh Ketua dan

seluruh anggota KPU Kabupaten Tangerang ;

3. Hasil rapat pleno segera dilaporkan kepada KPU untuk mendapatkan

keputusan.

Dalam setiap Rapat Pleno Anggota KPU Kabupaten Tangerang :

1. Diagendakan dan dibahas hal-hal berkenaan dengan pelaksanaan lebih

lanjut Keputusan KPU dan KPU Provinsi serta permasalahan-

permasalahan yang berkenaan dengan penyelenggaraan pemilihan umum

di Kabupaten Tangerang ;

Page 61: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

51

2. Rapat Pleno untuk mengambil kebijakan terhadap hal-hal sebagaimana

dimaksud diagendakan setelah mendapat kesepakatan Rapat Pleno KPU

Kabupaten Tangerang sebelumnya dan atau disampaikan oleh Sekretaris

KPU Kabupaten Tangerang kepada Ketua KPU Kabupaten Tangerang

sekurang-kurangnya 1 (satu) hari sebelum Rapat Pleno dimulai ;

3. Diberikan kesempatan yang sama bagi setiap peserta Rapat Pleno Anggota

KPU Kabupaten Tangerang untuk menyampaikan pendapatnya berkenaan

dengan agenda Rapat Pleno KPU Kabupaten Tangerang ;

4. Diberikan kesempatan kepada Sekretaris KPU Kabupaten Tangerang atau

pejabat yang mewakili untuk mengemukakan saran dan pendapat yang

berkaitan dengan agenda yang dibahas ;

5. Dibuat berita acara pada setiap akhir rapat pleno KPU Kabupaten

Tangerang yang memuat keputusan rapat pleno dan ditandatangani oleh

Ketua dan/atau Anggota KPU Kabupaten Tangerang yang hadir serta

dilampiri dengan daftar hadir peserta Rapat Pleno ;

6. Disusun risalah Rapat Pleno KPU Kabupaten Tangerang yang

ditandatangani oleh Ketua dan/atau Anggota KPU Kabupaten Tangerang

yang hadir. Risalah Rapat Pleno Anggota KPU Kabupaten Tangerang

sebelum ditandatangani terlebih dahulu disampaikan kepada peserta Rapat

Pleno KPU Kabupaten Tangerang untuk mendapat saran dan atau

perbaikan.

Masalah-masalah yang berhubungan dengan proses dan hasil penyelenggaraan

Pemilu yang tidak dapat diselesaikan oleh KPU Kabupaten Tangerang,

Page 62: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

52

disampaikan kepada KPU melalui KPU Provinsi untuk mendapat proses

penyelesaiannya.

2. Kabupaten Tangerang

Kabupaten Tangerang terletak di bagian Timur Propinsi Banten pada

koordinat 106°20′-106°43′ Bujur Timur dan 6°00′-6°20′ Lintang Selatan. Luas

wilayah Kabupaten Tangerang 959,6 km2 atau 9,93 % dari seluruh luas wila-yah

Propinsi Banten dengan batas wilayah sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa,

sebelah timur berbatasan dengan Kota Tange-rang Selatan dan Kota Tangerang,

sebelah se-latan berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok, sedangkan

sebelah barat berbata-san dengan Kabupaten Serang dan Lebak.

Hasil Sensus Penduduk 2010 menunjukkan bahwa jumlah

penduduk Kabupaten Tangerang mencapai 2,83 juta orang, terdiri dari 1,45 juta

laki-laki dan 1,38 juta perempuan. Persentase penduduk Tangerang pada tahun

2010 mencapai 27 persen dari total penduduk Banten yang berjumlah 10,63 juta

orang. Bila dibandingkan dengan kabupaten lainnya, Tangerang adalah kabupaten

dengan populasi tertinggi pertama di Banten, diikuti Kota Tangerang (17 persen),

Serang (13 persen), Kota Tangsel (12 persen), Lebak (11 persen), Pandeglang (11

persen), Kota Serang (5 persen) dan terendah Kota Cilegon (4 persen).

Laju pertumbuhan penduduk Kabupat en Tangerang pertahun selama sepuluh

tahun terakhir yakni dari tahun 2000-2010 sebesar 3,77 persen lebih tinggi bila

dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan penduduk Banten yang hanya 2,78

persen per tahun. Dengan luas wilayah Kabupaten Tangerang sekitar 959,61 kilo

Page 63: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

53

meter persegi yang didiami oleh 2.834.376 orang maka rata-rata tingkat kepadatan

penduduk Tangerang adalah sebanyak 2.954 orang per kilo meter persegi.

4.2.2 Deskripsi Indentitas Informan

Dalam penelitian ini, selain observasi peneliti juga melakukan wawancara

dengan cara mendatangi dan menanyakan langsung kepada narasumber mengenai

hal-hal yang menjadi kepentingan penelitian ini. Dari pengumpulan data yang

sudah diambil dari hasil obesrvasi dan wawancara diperoleh informan sebanyak 3

(Tiga) orang yaitu 2 (Orang) dari KPU Kabupaten Tangerang dan 1(satu) dari

Bawaslu Kabupaten Tangerang, yang ketiganya merupakan key informan.

Alasan memilih 3 (Tiga) orang key informan dalam penelitian ini yakni

karena ketiganya memiliki kriteria yang memenuhi sebagai orang yang

melaksankan dan memantau kegiatan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur

Banten 2017. Dari perolehan jawaban yang dikatakan key Informan tersebut

dianggap cukup mewakili kepentingan penelitian.

Mengingat penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan tidak

menggeneralisasikan jawaban penelitian, maka semua jawaban yang dikemukakan

oleh informan dipaparkan dalam pembahasan yang disesuaikan dengan teori

penelitian. Dan untuk lebih jelasnya peneliti menyajikan deskripsi identitas key

informan sebagai berikut :

Page 64: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

54

1. Muhamad Ali Zaenal Abidin, M.Pd

Key informan pertama dalam peneltian ini adalah Muhamad Ali Zaenal

Abidin, M.Pd dan biasa dipanggil dengan nama bang Ali. Beliau merupakan

Komisioner KPU Kabupaten Tangerang sebagai anggota dan saat ini melanjutkan

kepemimpinan di komisioner KPU Kabupaten Tangerang sebagai Ketua KPU

Kabupaten Tangerang pada periode 2018-2024 dan membawa divisi Tekhnis. Saat

ini informan tinggal di Kp. Sindang Asih Rt 3/3 Desa Bunar Kecamatan

Sukamaju-Tangerang dengan pendidikan terakhirnya adalah S2 Manajemen

Pendidikan.

Gambar 4.2

Informan M. Ali Zaenal Abidin, M.Pd

2. Hera Faizal R, S.Si, M.Si

Key infroman pertama dalam penelitian ini adalah Hera Faizal R, S.Si, M.Si.

Biasa dipanggil dengan sebutan mas Hera, beliau adalah kepala sub bagian

program dan data Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tangerang yang

dipercayai untuk menjadi informan peneliti. Peneliti sebelumnya mengharapkan

Page 65: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

55

komisioner KPU K abupaten Tangerang namun menolak dan mempercayai mas

hera untuk menjadi informan dalam penelitian ini.

Gambar 4.3

Informan Hera Faizal R, S.Si, M.Si

3. Zulpuikar, S.Kom

Key informan yang kedua dalam penelitian ini adalah Zulpikar, S.Kom.

biasa dipanggil dengan sebutan pak Zul. Pada pemilihan Gubernur dan Wakil

Gubernur Banten 2017 Beliau berposisi dijabatan Komisioner Bawaslu yang

membawahi Divisi Pencegahan dan Hubungan antar lembaga Bawaslu Kabupaten

Tangerang. Dan saat ini masih aktif sebagai anggota Bawaslu Kabupaten

Tangerang dengan jabatan sebagai Ketua Divisi Hukum, Data dan Informasi

Bawaslu Kabupaten Tangerang. Beliau meupakan satu-satunya Informan di

Bawaslu yang dipercayai untuk diwawancari oleh peneliti. Mengingat seluruh

komisioner Bawaslu telah berganti posisi pada Oktober 2017.

Dalam kegiatannya sebagai anggota bawaslu, baliau aktif menghadiri

undangan parpol maupun KPU Kabupaten Tangerang dalam posisinya sebagao

Page 66: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

56

anggota Bawaslu dan juga penulis tentang pemilu yang sering dimuat dalam koran

lokal Tangerang maupun Banten.

Gambar 4.4

Informan Zulpikar, S.Kom, S.E, MM

4.3. Hasil Penelitian

Pada bab ini peneliti akan menguraikan sejumlah data hasil penelitian yang

dilakukan di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tangerang, yaitu

tentang bagaimana peran komunikator pada proses komunikasi politik KPU

Kabupaten Tangerang dalam menekan angka Golput pada pemilihan Gubernur

dan Wakil Gubernur Banten 2017?, bagaimana pengelolaan pesan komunikasi

politik KPU Kabupaten Tangerang dalam menekan angka Golput pada Pemilihan

Gubernur dan Wakil Gubernur Banten 2017?. Peneliti mengumpulkan data-data

yang berkaitan dengan penelitian tersebut melalui pengamatan dan wawancara.

Hal ini peneliti menetapkan informan sebanyak tiga orang, yang terdiri dari dua

orang dari KPU Kabupaten Tangerang dan saru orang dari Bawalu Kabupaten

Tangerang. Berdasarkan teori yang digunakan, mengenai proses komunikasi,

penelitian ini mengatahui bagaimana peran KPU Kabupaten Tangerang dalam

menkan angka Golput pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi

Banten 2017 dan dapat dilihat pada hasil penelitian dibawah ini yaitu :

Page 67: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

57

4.3.1 Peran Komunikator KPU Kabuapten Tangerang pada pemilihan

Gubernur Banten 2017

Seperti yang telah dijelaskan dibab 2, bahwa dalam proses komunikasi

politik memiliki beberapa unsur, yaitu komunikator politik, Khalayak komunikasi

politik dan saluran komunikasi politik.

Bagian pembahasan ini menjelaskan tentang peran komunikator pada

proses komunikasi politik KPU Kabupaten Tangerang dalam menekan angka

Golput pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Banten 2017.

Peneliti memutuskan untuk membahas dalam 2 (Dua) Opini, yaitu Daya Tarik

Komunikator dan Kredibilitas Komunikator. Berikut penjelasan dan analisis dari

penelitian.

4.3.1.1 Daya Tarik Komunikator

Dalam perspektif komunikasi politik, komunikator adalah pihak yang

mengarahkan suatu tindak komunikasi. Komunikator dalam komunikasi politik

dapat berwujud individu, lembaga atau kumpulan orang. Nimmo (2005)

berpandangan bahwa Komunikator politik memainkan peran sosial yang utama,

terutama dalam proses opini publik. Melalui opini mereka menciptakan gagasan

yang mula-mula ditolak, kemudian dipertimbangkan, dan akhirnya diterima.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tangerang tentunya

menyadari peran pentingnya sebagai komunikator, dalam hal ini KPU Kabupaten

Tangerang merupakan sumber kedua dari pesan yang ada setelah KPU Provinsi

Banten. Peran penting dalam menyampaikan pesan pemilihan Gubernur dan

Wakil Gubernur Provinsi Banten kepada masyarakat sebagai peran sosial

Page 68: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

58

terutama dalam proses opini publik, karena melalui opini mereka menciptakan

gagasan yang akan diserap oleh masyarakat Kabupaten Tangerang.

Dalam segela penyampaian terkait pemilhan Gubernur dan wakil Gubernur

Banten 2017 melalui satu pintu, yaitu Komisi Pemilihan Umum Provinsi Banten,

sebagai lembaga penyelenggara yang langsung bertanggung jawab atas

penyelenggaraan pilkada tersebut.

M. Ali Zaenal Arifin, M.Pd sebagai Komisioner KPU Kabupaten

Tangerang mengatakan bahwa daya tarik sebagai komunikator tidak bisa

langsung dinilai begitu saja, namun perlu diteliti lebih lanjut.

“ yang menyampaikan pesan ini adalah kpu dan dari relawan, kalau

kpu secara langsung tidak bisa diukur daya tariknya tapi yang jelas kami

mencoba diinternal untuk bisa menampilkan dan menyajikan informasi-

informasi yang akurat, aktual, variatif”

Selain itu, dalam pelaksanaan proses sosialisasi Pemilihan Gubernur

Banten 2017, KPU Kabupaten Tangerang dibantu juga oleh relawan pemilu, hal

ini ditegaskan oleh Ali, bahwa :

“ ....kami ajak untuk menyampikan pesan-pesan tersebut salah

satunya adalah relawan demokrasi. Relawan demokrasi kepanjang

tanganan dari kpu untuk kemudian menyampiakn pesan-pesan pemilu

kepada masyarakat. Jadi ada kami dan juga ada temen-temen relawan

demokrasi dan juga sebetulnya kalau kita lihat ada juga komunitas-

komunitas masyarakat yang secara sukarela juga menyampaikan

membantu untuk kpu, kalau daripenyelenggara kpu, bawaslu sudah barang

tentu kemudian pemerintah sudah barang tentu punya kewajiban itu, tapi

juga selain dari kpu kita juga merekrut relawan demokrasi dalam rangka

untuk bisa membantu kami untuk bisa menyampaikan informasi tentang

pemilu.”

Page 69: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

59

Sementara itu, pernyataan komisioner KPU Kabupaten Tangerang, M. Ali

Zaenal Abidin di perkuat oleh Hera Faizal kepala bagian program dan data KPU

Kabupaten Tangerang mengatakan bahwa :

“Seluruh kegiatan adanya di kpu provinsi karena yang melaksanakan

adalah kpu provinsi dananya gubernur kalau di kab/kota hanya

menjalankan apa yang sudah menjadi kebijakan di kpu provinsi termasuk

kebijakan kegiatan-kegiatan apa saja untuk sosialisasi, pendidikan politik

pada masyarakat itu sudah tercantum dalam rancangan anggaran belanja

RAB yang disusunnya oleh provinsi gitu kalau kita berbicara kebijakan

karna yang di kab/kota hanya menerima dan menjalankan gitu

kebijakannya tetap di provinsi”

Namun, dalam pelaksanaan sosialisasi yang dilaksanakan, komunikator

berubah sesuai tingkatannya. Hal ini dikuatkan oleh Hera :

“Langsung komisionernya provinsi Banten kita yang melaksanakan

tapi Ketika PPK yang melaksanakan kecamatan yang menjadi

narasumbernya ketua Kab/Kota Kabupaten Tanggerang dan seterusnya

jadi ketika kita yang melaksanakannya bapak komisioner provinsi yang

menjadi narasumber.”

Dirinya juga menambahkan, bahwasannya pemateri dalam pelaksanaan

sosialisasi pilgub Banten 2017 dilakukan oleh orang-orang yang berkompeten

dibidangnya juga.

Dalam setiap proses kegiatan sosialisasi, antara lain adalah Goes To

Campus, Goes to School, dan pertemuan dengan organisasi masyarakat lainnya.

Dalam perlaksanaan kegiatan tersebut, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten

Tangerang hanya sebagai pelaksana kegiatan, karena seluruh kebijakannya berada

pada Komisi Pemilihan Umum Provisinsi Banten. Hal ini sesuai yang

diungkapkan oleh Hera Faizal

Page 70: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

60

“Pelaksanaannya untuk di KPU itu kegiatan sosialisasinya itu ada tiga

kalau tidak salah yang tiap kita laksanakan yaitu goes to campus, goes to

school, dan oraganisasi masyarakat”

Dalam proses komunikasi KPU Kabupaten Tangerang mengalami hambatan,

dan salah satunya ialah dengan KPU Provinsi Banten. Hal ini diperkuat oleh

Zulpikar, komisioner Bawaslu Kabupaten Tangerang. Beliau mengatakan :

“tidak selaras, saya ambil contoh begini . pada saat pengiriman data, itu

dalam proses awalnya. Data calon independen, calon independen. Data

dikirim dari provinsi, untuk diverifikasi. Tidak ada data penyerahan data

ini berapasih yang diturunkan. Kan logikanya begini, ini data dari provinsi

untuk kabupaten Tangerang 10.000 cek fisiknya, ini engga. 10.000

fisiknya engga di cek. Begitu setelah verifikasi calon perseorangan,

jumlah yang dikirim dengan jumlah yang diverifikasi tidak sesuai. Berarti

diakan komunikasinya tidak bagus”.

Hambatan komunikasi yang menimbulkan opini yang kurang baik pada

khalayak, sehingga daya tarik sebagai komunikator berkurang dimata khalayak.

Ketika sosialisasi masyarakat mengharapkan hal yang berbeda dilaksanakan oleh

KPU Kabupaten Tangerang, tetapi hal itu tidak terwujud, bahkan sosialisasi yang

dilakukan terkesan menoton. Zulpikar menegaskan :

“yang jelas banyak masyarakat yang tidak tau bahwa akan terjadi

pemilihan gubernur. Banyak itu, apa yang harus dilakukan, ya KPU

harusnya melakukan sosialisasi. KPU melakukan sosialisasi itu, tapi

sekali lagi selalu tidak tepat sasaran.”.

Hal ini lah yang menyebabkan daya tarik KPU dipertanyakan oleh

khalayak. Karena sepaputnya penyelenggara pemilu menjalankan sosialisasi

sesusai tahapan fact finding (pencarian fakta dilapangan) agar pesan yang

disampaikan komunikator tidak menemui hambatan.

Page 71: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

61

4.3.1.2 Kredibilitas Komunikator

Kredibilitas atau kepercayaan seorang komunikator harus dimiliki. Komisi

Pemilihan umum Kabupaten Tangerang menyadari hal itu, dalam proses

sosialisasi yang dilakukan senantiasa diwakili oleh orang-orang yang berkompeten

dibidangnya.

Kredibiltas orang-orang yang menyampaikan pesan tentang pemilihan

Gubernur Banten 2017 akan dilihat orang komunkan dianggap benar dan memang

benar adanya. Hal ini disadari betul oleh KPU Kabupaten Tangerang dalam

memilih orang-orang yang akan memeberikan informasi kepada masyarakat,

sebagaimana penegasan oleh Ali :

“menjadi kewajibannya pemerintah yang tertuang dalam undang-

undang 10 tahun 2016 pasal 33 kemudian relawan demokrasi kami rekrut

memang dari tokoh-tokoh yang adakan ada segmen pemilih pemula

kemudian ada juga segmen untuk pemilih perempuan kemudian ada juga

dari tokoh baik itu tokoh masyarkat atau tokoh agama secara personal,

mereka cukup dipercaya oleh masyarakat untuk menyampaikan informasi

kepemiluan khususnya pilkada 2017”

Adanya relawan yang merupakan ketangan panjangan dari KPU menjadi

pekerjaan KPU lebih ringan, karena kredibilitas mereka yang sudah bersentuhan

langsung dengan masyarakat sehingga dapat dipercaya sesuai segmentasi dari

relawan demokrasi tersebut. Hal ini bisa dilihat dari latar belakang masalah, angka

pemilih di kabupaten Tangerang dalam 3 kali periode pemilihan Gubernur Banten

2017 selalu mengalami kenaikan dalam angka pemilih, walaupun masih kasih

diantara kabupaten/kota lainnya dalam setiap periode pemilihan.

Untuk menguatkan kredibilitas yang memiliki komponen-komponen

diantaranya yaitu: keahlian, keterpercayaan, serta daya tarik, KPU melaksanakan

Page 72: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

62

kerjasama dengan lembaga-lembaga terkait. Dalam penjelasannya, Ali

mengatakan :

“... melakukankan interaksi langsung kepada masyarakat mengajak

langsung ketemu langsung kepada masyarakat kami

menyampaikan informasi terkait dengan penyelenggaraan pilkada

saat itu, kami juga dalam kegiatan mengajak partisipasi masyarakat

ada melibatkan masyarakat dengan merekrut relawan demokrasi.

kami juga menggunakan media-media yang ada baik itu media

elektronik kemudian juga media sosial media cetak nah itu juga

kami lakukan dalam rangka untuk mengajak masyarakat

berpartisipasi tentu dengan pola-pola yang kami lakukan”

Lebih lanjut, Ali menegaskan peran penting pemilu pada pimpinan

perusahaan langsung yang berharap pimpinan perusahaan dapat menyampaikan

langsung kepada seluruh karyawannya terkait pemilihan Guberbur Banten 2017.

Hal senanda diperkuat oleh kasubag Program dan Data KPU Kabupaten

Tangerang, Hera Faizal. Beliau mengatakan :

“.. memanfaatkan sosialisasi dengan organisasi masyarakat itu kita

bekerjasama dengan ketua forum menejer Personalia kabupaten

tanggerang. jadi kita karna kita keterbatasan jadi sistem kita adalah

mengambil sampulnya dengan para menejer kita undang kita

sosialisasi harapan kita supaya mereka mem-memberikan

sosialisasi lagi di lingkungan kerja mereka.”

Upaya dalam meningkatkan kredibilitas seorang komunikator yang

dilakukan oleh KPU Kabupaten Tangerang sesuai dengan teori. Bisa kita lihat

juga dalam Tabel 1.2 pada BAB 1 diatas, bagaimana perkembangan angka

pemilih yang terus menaik pada periode pemilihan Gubernur Banten 2017. Dilihat

dari hasil wawancara, bahwa turun langsungnya komisioner KPU baik tingkat

provinsi maupun kabupaten memenuhi unsur-unsur komponen seorang

Page 73: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

63

komunikator yang baik, yaitu mempunyai keahlian, kepercayaan dan daya tarik

yang kuat.

4.3.2 Pengelolaan pesan pada proses Komunikasi Politik KPU Kabupaten

Tangerang pada Pemilihan Gubernur Banten 2017

Pesan komunikasi (message) mempunyai tujuan tertentu. Ini menentukan

teknik yang harus diambil, apakah teknik informasi, teknik persuasi atau teknik

instruksi. Dalam sebuah pesan terdapat tujuan-tujuan yang ingin disampaikan,

dalam tujuan tersebut tentu harus dapat menyesuaikan situasi dan kondisi sosial

masyarakat yang akan dituju.

Dalam pengelolaan pesan, ada tiga teknik yaitu teknik informasi, teknik

persuasi dan teknik intruksi. Pada pemilihan Gubernur Banten 2017, KPU

Kabupaten Tangerang hanya menerima pesan-pesan yang sudah diolah dari KPU

Provinsi Bantentanpa adanya pegelolaan pesan lain dan langsung disampaikan

kepada masyarakat luas. Menurut komisioner Bawaslu Kabupaten Tangerang,

Zulpikar mengatakan :

“ ........... tidak ada persuasif, sedikit. ini harus ada peran pihak ketiga.

Pihak ketiga yang tidak terikat dengan APBD tidak terikat dengan

APBN dan itu dilakukan oleh relawan. Kalau relawan gerak, dia bisa

masuk kesegmen manapun karena dia tidak terikat dengan aturan

main keuangan. Relawan dari pemantau pemilu. Dan itu tidak ada

kemarin, kaluapun ada satu, ada jamrud ada ayo banten, tetapi mereka

tidak melakukan itu. Harusnya dia sosialisasi.”

Peran pihak ketiga dalam penyampian pesan sangat berperan penting

terhadap pesan yang ada di KPU Kabupaten Tangerang. Walau hanya ada pesan

Page 74: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

64

informatif yang dibuat oleh KPU Provinsi Banten dan KPU Kabupaten

Tangerang, dengan adanya pihak ketiga yang tidak terikat akan menjadi

komunikator lain kepada masyarakat agar tersampaikan tujuan pesan itu.

Namun, komisioner KPU Kabupaten Tangerang berpandangan lain, M Ali

Zaenal Abidin mengatakan :

“... pesan terkait sosialisasi, pertama yang menjadi pokok

itu kpu kabupaten tangerang. Kalau bicara pilkada Banten tentunya

ya semua kpu yang ada dibanten baik kpu provinsinya,

kabupaten/kotanya yang ada diwilayah banten nah termasuk juga

yang kami ajak untuk meyamapikan pesan-pesan tersebut salah

satunya adalah relawan demokrasi”.

Lebih lanjut, beliau menegaskan, pesan-pesan yang yang diinformasikan

kepada masyarakat mempunyai tujuan jangka pendek dan jangka panjang.

“... jangka pendeknya kan pertama menyampaikan kepada

masyarakat tentang tahapan penyelenggraan pilkada gubernur

banten dan kemudian masyarakat bisa datang ke tps. jangka

panjang yang menjadi target tujuan kita, Salah satunya adalah

bahwa memberikan pemahaman kepada kepada masyarakat terkait

pentingnya pemilu di negara yang menganut sistem demokrasi.

pilkada bukan hanya di tahun 2017 saja karena pada saat itu kami

menyadari betul bahwa ditahun 2018 kita mau pilkada bupati

ditambah kita ditahun 2019 kita pemilu nasional nah sehingga

bagaimana kemudian pada moment pilkada gubernur kami juga

melakukan pendidikan politik terhadap masyarakat untuk bisa

menyadarkan masyarakat memahami masyarakat terkait dengan

pentignya pemilu”.

Pesan-pesan yang di informasikan kepada masyarakat berisikan informatif

dan persuasif, untuk menyampaikan pesan-pesan tersebut, KPU Kabupaten

Tangerang melakukan kegiatan-kegiatan lain diluar dari kebijakan dan arahan

Page 75: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

65

yang sudah diberikan oleh KPU Provinsi Banten. Hal ini jelaskan oleh Ali dan

pernyataannya :

“kami membuat jaringan-jaringan yang ada dimedia sosial

atau kami juga melakukan kegiatan-kegiatan. Salah satunya adalah

dengan membuat stand pada kegiatan ulang tahun Kabupaten

Tangerang, kemudian membuat photoboth untuk masyarkat berfoto

dan mengupload kemedia sosial mereka”.

Menganalisis dari isi pesan politik yang disampaikan KPU Kabupaten

Tangerang kepada masyarakat, bahwa isi pesan yang disampaikan (Content)

intinya adalah mengajak, membujuk dan memberikan pendidikan politik

masyarakat yang memiliki hak pilih agar terlibat dalam kegiatan pemilihan

gubernur 2017 dengan memberikan suaranya, pada hari pemilihan memalui kotak

suara yang disediakan.

4.3.3 Hasil Temuan dilapangan

Dalam Negara yang menganut demokrasi secara langsung, permasalahan

yang selalu muncul adalah rendahnya tingkat partisipasi masyarakat dalam

menggunakan hak pilhnya. Permasalahan ini yang kemudian juga muncul pada

pemilihan Gubernur Banten 2017, yang berada pada angkat 62,78% dengan

Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Lebak mencatat angka pemilih paling

rendah, yaitu 59% yang menggunakan hak pilihnya.

KPU sebagai penyelenggara tentu menyadari ini, Ali menegaskan dalam

pernyataannya :

“... Pertama ada dari sisi administrasi, akibat tidak terdaftar di

daftar pemilih tetap. Sehingga pemilih ini tidak menggunakan hak pilihnya

Page 76: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

66

ke tps, walaupun sesungguhnya didalam aturan di kpuyang tertuang

diperaturan kpu, jika tidak terdaftar di daftar pemilih tetap itu masih

dimungkinkan orang untuk menggunakan hak pilih dengan menggunakan

ktp elektronik nanti masuk kedaalam daftar pemilih khusus. Yang kedua

secara tekhnis, ini memang banyak faktor, salah satunya adalah mungkin

masyarakat merasa bosan, karena hampir setiap tahun di Indonesia selalu

mengadakan pemilihan umum. Atau juga ada orang-orang yang tidak

seideologi dengan sistem demokrasi di Indonesia”

Beberapa faktor lain juga diyakini oleh kasubag Program dan Data KPU

Kabupaten Tangerang, Hera Faizal mengatakan :

“....karana masyarakat di kabupaten tanggerang itu berbeda

karakternya. di kita karakternya hampir sama dengan kab/kota

tanggerang Selatan karna kita masyarakatnya masyrakat urban,

masyarkat uraban sebenernya ada dua hal yang melibatkan tingkat

partisipasi rendah kalau kita. Pertama dari daftar pemilih tetap

(DPT) banyak DPT yang istilahnya pemilih yang terdapat di dalam

DPT tetapi pemilihnya sudah tidak ada gitu, jadi di daftar

pemilihnya ada tapi pada kenyataannya sudah tidak ada (pindah)

dan seterusnya. Karna kan kebanyakan masyarakat di kita

pendatang dia kerja di pabrik pabriknya bangkrut ya mis secara

pencatatan kependudukan dia tetap tercatat”.

Namun hal lain dikemukakan oleh komisioner Bawaslu, Zulpikar. Beliau

mengatakan dalam wawancara bahwa disebaban faktor lain.

“ sasaran yang kurang tepat pada saat KPU melakukan sosialisasi.

Orang urbannya tidak terwakili pada saat sosialisasi. Pada saat

sosialisasi itu ansor dia datang, pemuda muhammadiyah dia lagi

datang, NU dia lagi datang,Ssp3p dilagi datang, bagaimana mau

sampai”.

Peneliti melihat faktor-faktor Golput ini merupakan permasalahan yang

klasik, hampir pada setiap pilkada alasan-alasan ini menjadi alasan untuk

membela diri tanpa ada perbaikan dalam proses pilkada selanjutnya.

Page 77: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

67

4.4. Pembahasan

pembahasan ini peneliti akan menguraikan hasil penelitian mengenai

proses komunikasi politik KPU Kabupaten Tangerang dalam menekan angka

golput pada pilgub Banten tahun 2017. Hasil penelitian ini berdasarkan pada

rumusan masalah yang telah ditetapkan sebelumnya.

KPU Kabupaten Tangerang telah selesai membantu KPU Provinsi Banten

dalam tugasnya melaksanakan pemilihan Gubernur Banten tahun 2017. Dalam

penyelenggaraan pilgub di daerah Kabupaten Tangerang dapat dikategorikan

aman, karena pelaksanaan pesta demokrasi berjalan dengan aman dan kondusif.

Bahkan tidak ada tuntutan yang berarti yang dilayangkan oleh kedua pasangan

calon.

Namun, dalam angka partisipasi yang cukup rendah menjadi perhatian

khusus. Jumlah golput dalam pilgub Banten tahun 2017 di daerah Kabupaten

Tangerang mencapai angka 59%, terendah diantara daerah pemilihan lainnya.

Angka yang tidak sesuai target dari KPU, hampir setengahnya tidak memilih pada

pilgub Banten 2017. Pasti banyak faktor yang menyebabkan ini terjadi. Tetapi

satu-satunya cara KPU dalam menyebarluakan informasi kepada masyarakat

adalah dengan sosialisasi. Karena dengan sosialisasi pelaksanaan pemilihan

Gubernur Banten 2017, masyarakat akan lebih memahami betapa pentingnya

menggunakan hak pilih. Dalam proses sosialisasi, KPU Kabupaten Tangerang

melakukan proses komunikasi dengan masyarakat sebagai khalayak yang dituju,

lantas bagaimana peran KPU dalam melaksanakan kegiatan tersebut untuk

menekan angka golput di Kabupaten Tangerang.

Page 78: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

68

Setalah terjun langsung melakukan penelitian, peneliti melihat bahwa

terdapat 2 (dua) proses penting dalam menyebarluaskan informasi, yaitu

Komunikator dan pesan. Dan peneliti melihat, KPU Kabupaten Tangerang

terkesan apa adanya. Apa adanya disini ialah hanya menerima dan langsung

menyebarluaskan informasi yang diterima dari KPU Provinsi Banten tanpa

menyaring dan mengolah ulang pesan tersebut untuk menyesuakan dengan

keadaan khalayaknya.

Temuan peneliti tentang golput dilapangan, banyaknya masyarakat yang

tidak memilih baik dengan alasan sudah apatis terhadap pemilu, tidak terdaftar di

DPT (daftar pemilih tetap), memilih tetap bekerja ataupun lebih baik

menghabiskan Waktu dengan keluarga, dan lebih memilih untuk masuk kedalam

katergori golongan putih atau golput.

Golput meramabah ke lingkungan kelas miskin, mereka berpikir pragmatis

dalam menyikapi pemilu. Mereka hanya mementingkan materi untuk diri sendiri.

Ini adalah kebiasaan yang telah berakar yang bersumber dari money plitik yang

dilakukan calon dalam kegiatan pemilu. Kegiatan seperti inilah yang harus

diperbaiki bersama dengan adanya sanksi yang jelas dan tegas tentunya, agar

memberikan efek jera bagi yang melakukan dan yang menerimanya. Golput yang

awalnya hanya gerakan moral, saat ini telah masuk kedalam masyarakat dengan

wujud yang lain berdasarkan pengalaman yang dirasakan sendiri. KPU selaku

penyelenggara pemilu saat ini belum bisa berbuat banyak, karena terbentur pada

satu dan lain hal.

Page 79: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

69

Hal yang sebenarnya bisa berdampak dalam mengurangi golput adalah

sosialisasi pemilu. Sosialisasi pemilu diatur dalam peraturan KPU Nomor 65

Tahun 2009 yang isinya menjelaskan tentang ketentuan umum, asas pelaksanaan

sosialisasi, metode dan media informasi sosialisasi, strategi sosialisasi dan

ketentuan lainnya. Lantas mengapa angka pemilih di kabupaten Tangerang pada

pemilihan Gubernur Banten tahun 2017 tetap rendah?

Jika di lihat dari aspek kehumasan, KPU sebagai sumber yang

menciptakan pesan harus benar-benar menguasai materi yang akan disampaikan,

pesan tersebut harus efektf da efisien. Posisi KPU Kabupaten Tangerang sebagai

tangan kedua dalam pelaksanaan Pilgub ini memang hanya menerima pesan-pesan

yang disampaikan dari KPU Provinsi Banten. Pesan yang disampaikan dalam

sosialisasi berupa materi sosialisasi kepada masyarakat, yang berisi semua hal

yang berhubungan dengan pemilihan Gubernur Banten tahun 2017, dengan

menggunakan pesan-pesan yang bersifat infomatif dan intruksif. Dibantu dengan

penyebaran melalui media massa, dengan harapan mampu melalkukan sosialisasi

yang efektif dan mampu menjangkau seluruh masyarakat di kabupaten tangerang

khususnya.

Namun karena beriringan dengan pemilu di daerah lain, khusunya di Ibu

Kota DKI Jakarta, pesan yang disampaikan oleh KPU Provinsi Banten banyak

yang tidak mendapat simpati dari masyarakat Banten umumnya. Sehingga

penyebaran pesan infromasi tersebut tidak dapat efektif. Yang pada akhirnya KPU

Provinsi melalui KPU Kabupaten Tangerang hanya menggunakan media lokal,

Page 80: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

70

dengan ketentuan KPU Kabupaten Tangerang tidak merubah pesna-pesan yang

dibuat oleh KPU Provinsi.

Hal inilah yang sebenarnya harus dipahami sebagai komunikator, KPU

Kabupaten Tangerang harus mampu menciptakan daya tarik kepada masyarakat

untuk mendapatkan simpati terhadap apa yang disampaikan. Selain itu, KPU

Kabupaten Tangerang sebenarnya mempunyai kredibilitas yang baik untuk

menyampaikan pesan secara langsung kepada masyarakat, misalnya dengan

melakukan survey terlebih dahulu mengenai keinginan kepada masyarakat

terhadap penyelenggaraan pemilu, hasilnya misalkan masyarakat ingin ada

sosialisasi langsung di tingkat RW, kemudian KPU dapat mewujudkan itu. Bila

keinginan sudah terpenuhi, maka tidak akan ada lagi alasan untuk tidak datang ke

TPS untuk menggunakan hak pilihnya.

Sebagai komunikator, KPU Kabupaten Tangerang melaksanakan beberapa

kegiatan yang diantaranya adalah Goes To Campus, Goes To School, dan

seminar politik dengan mengundang perwakilan buruh. Seperti yang di katakan

oleh Haer Faizal R kasubag program dan data KPU Kabupaten Tangerang, “ada

tiga program sosialisasi, Goes to campus, goes to school, organisasi masyarakat”,

dengan pemateri didatangkan langsung dari KPU Provinsi Banten dan tidak ada

programyang dicanangkan oleh KPU Kabuaten Tangerang karena terganjal

anggaran dan kebijakan. Jadi dapat dikatakan KPU Kabupaten Tangerang tidak

bergerak sebagai sumber yang baik, karena tidak sesuai dengan keadaan khalayak

atau masyarakat yang ada dilingkungan yang dituju.

Page 81: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

71

Kecenderungan kegiatan yang menampilkan komunikasi satu arah

dilakukan oleh KPU Kabupaten Tangerang. Komunikasi satu arah adalah pesan

yang disampaikan oleh sumber kepada sasaran dan sasaran tidak dapat atau tidak

mempunyai kesempatan untuk memberikan umpan balik atau bertanya. Dalam

komunikasi satu arah banyak memiliki kekurangan, tidaknya adanya umpan balik

yang dilakukan setelah pemberian informasi tersebut, hal ini bisa mengakibatkan

dampat negatif dari penggunaan satu arah ini. Komunikator dan komunikan tidak

menjalin komunikasi yang kesinambungan melalui media yang sama, artinya

hanya satu pihak saja, pihak lainnya hanya mendengarkan. Menurut Curtis, James

dan Winsor (2004:30) menyatakan komunikasi satu arah disebut juga komunikasi

interapersonal yaitu komunikasi yang mengacu pada pesan-pesan yang dikirimkan

oleh orang-orang secara intern (pemikiran) yang sering kali berhubungan dengan

diri sendiri.

Dalam proses komunikasi, ada dua sudut pandang yaitu yang pertama

dalam perspektif psikologi dan perspektif mekanistis. Yang mana perspektif

psikologis ialah komunikator mengemas atau membukus pikiran dengan bahasa

yang dilakukan komunikator yang kemudian dibungkusan itu diterima oleh

komunikan. Proses secara psikologis ini berhasil apabila komunikan mengerti isi

pesan yang disampaikan oleh komunikator. Ini berarti harus adanya satu bahasa

antara komnikator dengan komunikan, antara KPU sebagai penyelenggara dengan

khalayak sebagai pemilih. Disinilah kegagalan proses komunikasi kareana tidak

dalam bahasa yang sama, karena KPU Kabupaten Tangerang hanya sebagai

jembatan KPU Provinsi Banten dalam sosialisasi pemilu. Apabila diberi ruang

Page 82: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

72

kepada KPU Kabupaten untuk menciptakan pesan lain, maka peneliti melihat kan

mendapatkan hasil yang lebih positif.

Yang kedua dalam proses komunikasi adalah perspektif mekanistis. Proses

ini berlangsung ketika komunikator menyampaikan dengan lisan atau tulisan.

Penerimaan pesan dari komunikator dapat diterima oleh komunikan melalui

indera telinga atau mata, atau indera-indera lainnya. Perspektif ini berkaitan

dengan pesan yang dikelola oleh KPU Kabupaten Tangerang sebagai

komunikator. Hal ini pun sama dengan perspektif psikologis, KPU Kabupaten

Tangerang hanya menyampaikan pesan-pesan yang sudah dibuat oleh KPU

Provinsi dalam bentuk spanduk, stiker ataupun pamflet.

Menurut Zulpikar, komisioner Bawaslu Kabupaten Tangerang yang

membawahi bidang Hukum, mengatakan “komunikasi antara KPU Provinsi

dengan KPU Kabuoaten tidak bagus, data yang disampaikan Provinsi tidak sesuai

dengan apa yang ada. Sehingga menjadi masalah ditingkat kabupaten”. Ini

tentunya mencerminkan komunkator yang kurang baik, maka tidak heran kalau

pesan yang disampaikan tidak dipahami oleh khalayak. Sehingga tujuan yang

ingin dicapai tidak terpenuhi.

Hal lain yang peneliti temukan adalah kurangnya pendidikan politik yang

diberikan, baik oleh KPU sebagai penyelenggara, Partai politik sebagai pesaerta

maupun organisasi politik yang tidak terikat. Hal ini ditegaskan oleh Zulpikar, dia

mengatakan “ ..... salah satu faktornya adalah kurangnya pendidikan politik,

kegiatan-kegiatan yang dilakukan hanyalah ceremonial dan besar tapi tidak

menyentuh kebawah”. Bila pendidikan politik, dalam artian komunikator berperan

Page 83: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

73

lebih aktif, maka masyarakat akan semakin memahami peran penting dalam

menggunakan hak pilihnya, karena akan merasa dapat membawa perubahan.

KPU harus mengetahui kebutuhan masyarakat agar masyarakat mau

datang ke TPS dan menggunkan hak pilinya sebagai perwujudan demokrasi.

Diluar kinerja KPU sebagai penyelenggara pemilu, selayaknya partai

politk dan organisasi tidak terikat atau relawan pemilu mampu memberikan

pendidikan politik kepada masyarakat secara berkesinambungan, bukan ketika

masa pemilu saja, tetapi diluar kegiatan pemilu. Hal ini sangat berpengarus besar

kepada kesadaran politik masyarakat. Apabila ini dapat benar-benar terjadi

dilaksankan oleh mereka dengan penuh rasa tanggung jawab, maka dapat

mendongkrak partisipasi pemilih secara menyeluruh.

Page 84: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

74

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah penulis melakukan penelitian di Komisi Pemilihan Umum ( KPU )

Kabupaten Tangerang tentang bagaimana peran KPU Kabupaten Tangerang

dalam enekan angka golput pada pemilihan Gubernur Banten 2017, maka dapat

ditarik kesimpulan, yaitu:

1. Peran Komunikator KPU Kabupaten Tangerang dalam menakan angka golput

pada pemilihan Gubernur Banten 2017 cenderung menggunakan komunikasi

satu arah dalam setiap sosialisasi pilgub Banten. Komunikasi satu arah

mempunyai kecenderungan komunikan hanya sebagai pendengar sejati dari

informasi yang disampaikan oleh komunikator, informasi yang disampaikan

hanya berdasarkan kebutuhan sendiri tanpa melihat secara luas, sehingga

timbal balik yang diharapkan komunikator tidak terjadi. Relawan demokrasi

sebagai relawan KPU Kabupaten Tangerang pula belum mampu menjadi

garda paling depan, karena kurangnya mempunya daya tarik yang kuat

tentang kepemiluan walau mempunyai kredibilitas atau kepercayaan didalam

segmentasi yang di pegangnya.

2. Setiap proses komunikasi mempunyai muatan pesan komunikasi. Pesan

merupakan komponen komunikasi yang harus ada agar bisa berlangsung

dengan baik, dalam arti proses komunikasi berlangsung mempunyai muatan

Page 85: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

75

atau isi komunikasi. Dalam hal ini, Pengelolaan Pesan yang dilakukan oleh

KPU Kabupaten Tangerang pada pemilihan Gubernur Banten 2017

mempunyai makna-makna yang sulit diartikan secara baik oleh masyarakat.

Pesan-pesan hanya berisikan gambar-gambar dan kata-kata yang normatif

namun tidak memiliki arti betapa pentingnya masyarakat menggunakan hak

pilihnya dalam setiap pemilukada yang diselenggarakan. Pengelolaanpesan

tersebut disalurkan dengan menggunakna media-media yang lebih banyak

beraliasi kepada komunikasi satu arah, sehingga pesan-pesan tersebut tidak

dapat dilihat secara langsung oleh KPU Kabupaten Tangerang, sudah

diterima atau tidaknya pesan tersebut.

5.2 Saran

Saran yang dapat peneliti berikan untuk kajian ilmu komunikasi, sosial

dan politik adalah :

1. Peran komunikator dalam proses komunikasi harus mempunyai daya tarik

dan kredibilitas yang kuat. Dengan demikian, komunikator akan mampu

menyampaikan informasi kepada khalayak, sehingga timbal balik yang

ingin dicapai dapat terwujud.

2. Pesan yang akan disampaikan kepada khalayak haruslah mencakup

beberapa aspek, yaitu kejelasan, menyeluruh, tepat, ringkas dan sopan.

Pesan-pesan yang demikian akan mudah dimengerti oleh khalayak yang

dituju.

Page 86: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

76

Saran dan rekomendasi untuk KPU Kabupaten Tangerang dan KPU Provinsi

Banten dalam melaksanakan sosialisasi, terutama dalam posisi sebagai

komunikator dan pengelolaan pesan adalah:

1. Penguatan diri pada komunikator sebagai simbol utama KPU dalam

menyampaikan informasi kepada masyarakat agar lebih diterima oleh

masyarakat

2. Penggunaan media massa khususnya media sosial lebih digiatkan, agar

seluruh masyarakat dapat benar-benar mengetahui jalannya pemilu serta

dapat menimalisir kekalahan pemberitaan dari daerah lainnya

3. Menyelenggarakan pendidikan politik yang berkesinambungan kepada

masyarakat dengan mencakup seluruh elemen status sosial, agar

kredibilitas KPU sebagai penyelenggara dapat dilihat oleh masyarakat da

kesadaran masyarakat semakin terbuka akan pentingnya berpolitik

4. Memperbaiki hubungan komunikasi anata KPU Provinsi Banten dengan

KPU Kabupaten Tangerang agar dapat merumuskan pesan secara

bersama-sama

Akhirnya, peneliti berharap semua stakeholder yang ada di Kabupaten

Tangerang menyadari bahwa kegiatan pemilukada harus dilaksanakan

semaksimal mungkin, karena ini menentukan nasib masyarakat kabaupaten

Tangerang dan provinsi Banten dalam lima tahun kedepan.

Page 87: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

77

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Abidin, Yusuf Zainal. 2015. Manajemen Komunikasi, Filosofi, konsep, dan

Aplikasi. Bandung: Pustaka Setia

Ali, Novel. 1999. Peradaban komunikasi politik. Bandung: Remaja Rosdakarya

Arifin, Anwar, 2011, Komunikasi Politik, Yogyakarta: Graha Ilmu

Budiarjo, Miriam. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik Edisi Revisi. Jakarta :

Gramedia

Djam’an Satori dan Aan Komariah. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif.

Bandung: Alfabeta

Effendy, onong Uchjana. 1993. Ilmu, Teori dan Filsafat komunikasi. Bandung:

Citra Aditya Bakti

Effendy, Onong Uchjana. 2001. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Effendy, Onong Uchjana. 2009. Komunikasi Teori dan praktek. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Effendy, Onong Uchjana. 2013. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Henri, Ida. 2012. Komunikasi Politik, Media, dan Demokrasi. Jakarta: Kencana

Littlejohn, Stephen W. 2001. Theories of Human Communication. USA:

Wadsworth Publishing.

Page 88: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

78

Mahi, Himat. 2010. Komunikasi politik Teori dan Praktik. Bandung: Remaja.

Rosdakarya

Miles, Mattew B. Dan A. Miechael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif

(Edisi Terjemahan oleh Tjetjep Rohendi Rohidi). Jakarta : UI Press.

Moleong, Lexy J. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya

Mulyana, Deddy. 2000. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : Remaja

Rosdakarya.

Mulyana, Deddy, 2001. Metedologi Penelitian Kualitatif paradigma Baru Ilmu

Komunikasi dan Ilmu Sosial lainnya. Bandung : Remaja RosdaKarya.

M. suyanto. 2007. Marketing strategiy top brand indonesia. Yogyakarta: Cv andi

offset.

Nimmo, D. 1989. Komunikasi politik, khalayak dan efek. Bandung: Remaja Karya

Nimmo, D. 2000. Komunikasi Politik (komunikaor, pesan, dan Media). Bandung:

Remaja Rosdakarya

Nimmo, D. 2005. Komunikasi Politik: Komunikator, Pesan, dan Media. Bandung

: Remaja Rosdakarya.

Nimmo, D. 2006. Komunikasi politik, Khalayak, dan efek. Bandung: Remaja

Rosdakarya

Ruslan, Rosady. 2013. Metode Penelitian Pulic Re;ation dan Komunikasi.

Jakarta: Rajawali Pers.

Sondang, P. Siagian. 2005. Organisasi, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi.

Jakarta : CV Haji Masagung

Page 89: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

79

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta.

Bandung

Internet :

http://tangerangnews.com/banten/read/5798/inilah-rekapitulasi-suara-pilgub-

banten diakses pada 10 oktober 2017 jam 10.30 wib

http://kpu-bantenprov.go.id/ diakses pada september 2017 pada 12.30 wib

http://kpu-tangerangkab.go.id diakses pada februari 2018 pada 08.00 wib

Page 90: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

1

UCAPAN TERIMA KASIH

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas segala limphan berkah

dan Rahmat-Nya skripsi ini dapat terselesaikan. Salawat dan salam senantiasa

tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, Nabi akhir zaman, suri tauladan bagi

kita umat Islam.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana pada konsentrasi Humas Program Studi Ilmu Komuniksi. Skripsi ini

berjudul Peran KPU Kabupaten Tangerang dalam menekan angka Golput pada

pemilihan Gubernur Banten Tahun 2017.

Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan

informasi dari semua pihak. Pada kesempatan ini, tidak lupa penulis juga

mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat,

M.Pd.

2. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Suktan Ageng

Tirtayasa, Dr. Agus Sjafari, M.Si

3. Ketua jurusan Ilmu Komunikasi, Dr. Rahmi Winangsih, M.Si. terima kasih

atas motivasi, bimbingan dan arahan yang telah diberikan.

4. Sekretaris Jurusan Ilmu Komunikasi Darwis Sagita, S.I.Kom, M.I.Kom

5. Dosen pembimbing Akademik ibu Dr. Nurprapti Wahyu Widyastuti, M.Si.

terim kasih atas semua bimbingan dan arahannya.

6. Dosen pembimbing skripsi I Dr. Ing. (FH) Rangga Galura Gumelar, M.Si,

terima kasih atas semua yang telah diberikan, terkhusus atas dorongan

motivasi, arahan dan bimbingan selama penelitian ini.

7. Ikhsan Ahmad, S.Ip, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi II, terima

kasih atas dukungan dan bimbingannya.

Page 91: PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN …repository.fisip-untirta.ac.id/1408/1/PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG...PERAN KPU KABUPATEN TANGERANG DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILIHAN

2

8. Ibu dan bapak serta kakak dan adek tercinta yang senantiasa memberikan

semangat dan dorongan baik secara moril maupun materil sehingga

penulis dapat menyelesaikan tugas ini, terima kasih untuk segalanya.

9. Hilman Ramayadi , Adam Paula dan Jalalludin yang telah membantu dan

memberikan semangat sampai penelitian ini selesai.

10. Kawan-kawan PERMATA Indonesia 2016 yang di Universitas Halu Oleo

yang selalu memberikan semangat tanpa henti.

11. Kawan-kawan Ilmu Komunikasi angkatan 2013 yang selalu menyalurkan

semangat tiada henti disetiap waktunya

12. Seluruh Dosen dan Staff Jurusan Ilmu Komunikasi Fsakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

13. Seluruh Staff Perpustakaan Fsakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

14. Teman-Teman Team Money dan KKM Kemenpora 2016

15. Keluarga Besar Ikatan Pelajar Muhammadiyah dan Pemuda

Muhammadiyah Kec. Jasinga. Terima kasih motivasi dan dorongannya

selama ini.

16. KPU Kabupaten Tangerang dan Bawaslu Kabupaten Tangerang, terima

kasih atas kerjasamanya dalam penelitian ini.

17. Semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak bisa disebutkan satu

persatu, terima kasih banyak atas bantuan dan dorongan semangatnya.

Demikian oengantar yang dapat peneliti tuliskan, mohon maaf yang sebesar-

besarnya apabila masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam skripsi ini. Akhir

kata penulis ucapkan terimma kasih.

Fastabiqul Khoirot

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Serang, 22 Januari 2018

Peneliti