penyusunan karya tulis ilmiah

8
PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH 8.1. Penentuan Topik, Tema, Judul dan Rumusan Masalah Topik Topik adalah suatu pokok masalah yang akan dibahas dengan syarat sebagai berikut : Problematis artinya menuntut pemecahan masalah, tidak hanya membicarakan sesuatu tetapi harus mencari pemecahannya. Dengan kata lain, sebuah topik tidak hanya dideskripsikan, tetapi dianalisa dan dicari solusinya sampai pada akhirnya ditegaskan pada simpulan dan bila perlu dilanjutkan sampai saran. Terbatas maksudnya pokok bahasan tidak terlalu melebar jauh sehingga penulis tidak mungkin mengkajinya dan data tidak mungkin diperoleh secara lengkap. Misalnya, urusan penanggulangan pencemaran harus dibatasi pencemaran apa, misalnya limbah, lalu limbah apa misalnya limbah rumah sakit. Dengan pembatas penulis dapat mengkaji dan membahas secara tuntas dan mendalam. Syarat lain yang tidak kurang pentingnya adalah topik itu menarik, penting, faktual, aktual, dan dapat diperoleh baik data literatur maupun lapangan. Tema Di samping istilah topik, ada pula yang disebut tema. Tema adalah topik yang sudahjelas mengandung tujuan. Contoh : jika topik penanggulangan pencemaran udara disertai

Upload: melvin-fujiawati

Post on 26-Dec-2015

33 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

karya tulis ilmiah

TRANSCRIPT

Page 1: Penyusunan Karya Tulis Ilmiah

PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH

1.1. Penentuan Topik, Tema, Judul dan Rumusan Masalah

Topik

Topik adalah suatu pokok masalah yang akan dibahas dengan syarat

sebagai berikut :

Problematis artinya menuntut pemecahan masalah, tidak hanya

membicarakan sesuatu tetapi harus mencari pemecahannya. Dengan

kata lain, sebuah topik tidak hanya dideskripsikan, tetapi dianalisa dan

dicari solusinya sampai pada akhirnya ditegaskan pada simpulan dan

bila perlu dilanjutkan sampai saran.

Terbatas maksudnya pokok bahasan tidak terlalu melebar jauh

sehingga penulis tidak mungkin mengkajinya dan data tidak mungkin

diperoleh secara lengkap. Misalnya, urusan penanggulangan

pencemaran harus dibatasi pencemaran apa, misalnya limbah, lalu

limbah apa misalnya limbah rumah sakit. Dengan pembatas penulis

dapat mengkaji dan membahas secara tuntas dan mendalam.

Syarat lain yang tidak kurang pentingnya adalah topik itu menarik,

penting, faktual, aktual, dan dapat diperoleh baik data literatur maupun

lapangan.

Tema

Di samping istilah topik, ada pula yang disebut tema. Tema adalah topik

yang sudahjelas mengandung tujuan. Contoh : jika topik penanggulangan

pencemaran udara disertai tujuan menanggulangi pencemaran udara dengan

mengurangi emisi dari kendaraan bermotor maka temanya : penanggulangan

pencemaran udara melalui pengurangan emisi kendaraan bermotor.

Dari topik dan tema dapat diangkat menjadi judul karangan ilmiah. Judul

dari karangan ilmiah harus memenuhi syarat yaitu menggambarkan isi, singkat,

menarik minat pembaca dan tidak propokativ. Contohnya seperti upaya

menurunkan resiko bahaya gempa bumi di Sumatra Barat.

Page 2: Penyusunan Karya Tulis Ilmiah

Tujuan

Tujuan perlu dirumuskan dengan jelas agar apa yang akan dicapai

dengan tulisan atau penenlitian itu. Tujuan di sini adalah tujuanpraktis dari topik

yang diangkat menjadi judul karangan. Tujuan dapat diungkapkan dengan kata

operasional seperti menanggulangi, dan mengendalikan. Misalnya,

Judul : Pengoptimalan esplorasi sumber daya mineral di Jawa Barat

Tujuan : Menemukan upaya optimal dalam mengeksplorasi sumber daya mineral

di Jawa Barat agar eksplorasi tersebut menghasilkan sesuatu yang memadai

dengan dampak negatif yang minimal.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah perlu dituangkan dengan jelas agar pembahasan

masalah terarah sesuai dengan tujuan. Biasanya rumusan masalah diungkapkan

dalam bentuk pertanyaan pokok untuk mencapai tujuan. Misalnya jika judul dan

tujuan seperti diatas, maka rumusan masalhnya adalah upaya atau metode apa

yang harus dilakukan agar eksplorasi sumber daya mineral di Jawa Barat itu

mencapai titik optimal.

Penulisan karya ilmiah tidak lepas dari metode penelitian sebagai

penunjang utama. Untuk mengenal metode penelitian secara lengkap, diperlukan

ilmu khusus yang disebut metodologi penelitian. Adapun cara yang memerlukan

ilmu khusus itu terutama eksperimen (percobaan).

Pada laporan penelitian kerap juga dikemukakan anggapan dasar dan

hipotesis. Anggapan dasar adalah konsep yang kebenarannya tidak perlu

dibuktikan lagi. Biasanya konsep tersebut berupa aksioma, tori, dalil, rumus dan

sabagainya yang dapat dijadikan landasan atau acuan dalam mengajukan suatu

konsep baru yang disebut hipotesis.konsep-konsep yang dijadikan anggapan

dasar adalah konsep tali-temali diambil dari berbagai rujukan atau pustaka,

ditafsirkan dan dibuat simpulan sehingga menjadi konsep baru.

Tidak semua karya tulis ilmiah mencantumkan anggapan dasar dan

hipotesis, kedua proposisi ini biasanya hanya diperlukan dalam laporan

penelitian. Selanjutnya yang dikemukakan dalam simpulan adalah butiran-butiran

dari hasil pembahasan. Saran adalah pendapat lebih lanjut setelah ada simpulan

itu atau setelah ada butir-butir yang menyatakan bahwa hipotesis itu benar atau

tidak.

Page 3: Penyusunan Karya Tulis Ilmiah

1.2. Penyusunan Kerangka Karangan

Kerangka karangan adalah rencana karangan secaragaris besar yang

memuat pokok-pokok bahasan yang disusun menurut tingkat kepentingan dan

relevansinya. Fungsi kerangka karangan yaitu agar dapat mengunkapkan idenya

secara terperinci, sistematis, dan lengak. Selain itu, kerangka juga dapat

berfungsi sebagai pedoman untuk mengumpulkan data. Baik dari literatur

maupun lapangan. Ada tiga tahap dalam menyusun kerangka karangan yang

dapat dijadikan pedoman, yaitu :

Curah ide atau inventarisasi ide, maksudnya semua ide yang berkaitan

ditulis tanpa penyaringan secara cermat.

Pengoreksian dan penyempurnaan ide, maksudnya ide yang ditulis

dikoreksi, ditambah, dikurang, diganti dsb. Sesuai dengan ide baru yang

lebih baik.

Pengelompokan ide, artinya semua ide dikelompokkan menurut jenis dan

tingkatannya dan disusun menurut bab, pasal, sub pasal dst

Dilihat dari model kerangka ada dua yaitu kerangka organisasi dan isi.

Kerangka organisasi hanya memuat pokok-pokok yang berupa pola pikir yang

mencerminkan hakikat sebuah karangan ilmiah. Setiap karangan dalam hal ini

makalah, misalnya memuat kerangka organisasi yang sama, apa pun judulnya

yaitu :

Bab I : Pendahuluan

Bab II : Deskripsi masalah yang memuat permasalahan, data

literatur dan data lapangan.

Bab III : Pembahasan yang memuat analisis dan solusi

Bab IV : Simpulan dan saran.

Bab I Pendahuluan

Bab ini memuat latarbelakang dan rumusan masalah, tujuan, manfaat,

lingkup kajian, anggapan dasardan hipotesis, metode penelitian dan sistematika.

Bab II Deskripsi Masalah

Bab ini memuat pemerian masalah ataugambaran masalah berdasarkan

data yang diperoleh dari literatur maupun lapangan baik data kuantitatif maupun

kualitatif. Deskripsi masalah untuk makalah biasanya lebih menekankan rujukan

dari litaratur. Dalam hal ini berbagai teori dipaparkan sebagai tolak ukur untuk

membahas dan mencaripemecahan masalah yang dihadapi.

Page 4: Penyusunan Karya Tulis Ilmiah

Bab III Pembahasan

Bab ini memuat pembahasan, penafsiran dan penilaian penulis tentang

segala masalah yang dideskripsikan. Pembahasan diarahkan pada terjawabnya

persoalan yang telah diajukan pada rumusan masalah dan tercapainya tujuan

yang telah ditetapkan.

Bab IV Simpulan dan Saran

Bab terakhir ini bukan rangkuman atau ringkasan tiap bab melainkan

pokok-pokok pikiran utama yang diambil dari proses menyimpulkan persoalan

terutama dari hasil pembahasan. Simpulan ini terutama berisi jawab atas

persoalan yang tertuangdalam rumusan masalah dan sekaligus berisi capaian

tujuan. Untuk laporan penenlitian yang mengajukan hipotesis, simpulan berupa

jawabapakah hipotesis itu terbukti kebenarannya atau tidak.

Untuk sebuah laporan penelitian, kerangka organisasi berbeda dengan

kerangka di atas. Kerangka organisasi laporan penelitian terdiri dari sub bab

pendahuluan, tinjauan pustaka, pelaksanaan dan hasil penelitian, pembahasan

hasil penelitian, serta simpulan dan saran. Kerangka isi berangkat dari kerangka

organisasi yang dioperasionalkan selaras dengan substansi masalha yang

dibahas sehingga jelas pokok-pokok yang akan diuraikan.

1.3. Organisasi Karya Tulis Ilmiah

Organisasi karya tulis ilmiah disebut pula pembabakan karangan

menuntun penulis untuk menyusun organ atau komponen karangan yang

diperlukan dan di mana ditempatkannya sesuai dengan konvensi naskah. Ada

tiga komponen utama dalam karangan sesuai dengan konvensi, yaitu :

Komponen Pelengkap Awal ( bagian pendahulu ) berisi tentang :

1. Halaman judul

2. Halaman pengesahan (untuk tugas akhir dsb)

3. Prakata

4. Kata pengantar (bila perlu)

5. Sari (abstrak dalam bahasa indonesia)

6. Abstrak dalam bahasa inggris

7. Daftar isi

8. Daftar tabel

9. Daftar gambar (peta, ilustrasi)

Page 5: Penyusunan Karya Tulis Ilmiah

10.Daftar lampiran

11.Daftar lambang dan singkatan

12.Daftar istilah (diberi penjelasan)

Komponen Utama (bagian isi), berisi tentang :

1. Bab pendahuluan

2. Bab deskripsi

3. Bab analisis

4. Bab simpulan dan saran

Komponen Pelengkap Akhir (bagian penyudah), berisi tentang:

1. Pustaka

2. Lampiran

3. Indeks (penjurus) dapat berupa indeks istilah atau nama

4. Riwayathidup penulis