penyebab banjir pantura jateng

Upload: nurus-asy-syifa

Post on 11-Jul-2015

146 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 5/11/2018 Penyebab Banjir Pantura Jateng

    1/10

    Prosiding Lokakarya NasionalMenuju Pengelolun Sumberd8ya Wlfayah8etbuls Ekoslstem untuk. Meteduksi Potel ls j Konlf lk Antar Daerah

    MENCERMATI PENYEBAB BANJIR PANTAI UTARA JAWA TEN,GAHPAOA SATUAN WlLAYAH SUNGAI PEMALI-COMAL ..,.Oleh

    JununSartohadidanSuyonoStat Pengajar Program Studi Geografi Fisik dan UngkunganFakultas Geografi UGM

    ABSTRAKPantai utara Jawa Tengah harnplr selalu terjadi banjir pada setiap tahunnya. Dampakbanjir dirasakan olen penduduk bertambah serius baik itu yang melanda daerah pennukimanmaupun non permukiman. Kerusakan dan kerugian yang ditimbulkannya juga dirasakansemakin besar. Masyarakat selalu saja menuding kerusakan daerah hululah yang menjadisebab utama bertambah besamya banjir di daerah dataran pantai yang relatif padatpsnouduk. Makalah ini mengadung uraian mengenai berbagal faktar yang diduga kuatmempengaruhi besar kecilnya banjir di daerah penelitian. Data-data yang disajikan padarnakalah ini berasal dari instansi-instansi resmi pemerintah,analisis peta, dan hasil observasilapangan pada bulan September 2002. Analisis secara deskriptif atas faktor-fakter yang

    menyebabkan banjir mencakup iklim, morfometri daerah aliran sungai (DAS) , komponenbiogeofisik DAS, dan penduduk yang linggal di daerah kajian. Hasil penelitian menunjukkanbahwa faklor-faktor penyebab banjir di daerah kajian saling berinteraksi secara kompleksyang pada akhimya mengakibatkan banjir yang dampaknya dirasakan bertambah serius.Pola penggunaan lahan di daerah hulu pertu dilata dengan lebih cennat. Penataan saluran-saluran pembuang pada kota-kota di daerah dataran-pantai pertu disesuikan dengan cermatdengan volume allran yang akan melewatinya pada musim penghujan.Pendahuluan

    Daerah pantai utara (pantura) propinsi Jawa Tengah merupakan daerahyang vital bagi Negara Republik Indonesia karena dilewati salah satu jalur daratterpenting dan juga merupakan salah satu lumbung pangan serta beberapa pusatpertumbuhan ekonomi berada. Daerah pantura Jawa Tengah dan waktu ke waktuterus mengalami perkembangan pesat. Adanya industri tekstil telah tumbuh sejakjamam penjajahan 8elanda terutama di daerah Tegal dan Pekalongan yang saat initelah pula melebar ke kanan kiri kota-kota terse but. Semarang yang merupakanibukota propinsi juga terletak di jalur pantura. Kudus yang merupakan kota industrirokok terbesar di Indonesia terletak di jalur pantura sehingga menambah arti pentingdaerah ini.Sabaqian besar daerah pantura secara geomorfologis merupakan dataranaluvial pantai yang rata. Beberapa tempat ada zone pegunungan/perbukitanstruktural, yaitu di daerah antara Satang dan Kendal. Oataran aluvial pantai memilikikarakteristik material penyusun yang lepas-Iepas hasil pengendapan dari daerahhulu sungai-sungai yang bermuara di daerah pantura. Adanya endapan aluvial ini

    menyebabkan pasokan air tawar menjadi cukup ber1impah sehingga mampumendukung pertumbuhan kota pada awalnya.Dataran aluvial selain menjanjikan akan kecukupan air tawar jugamerupakan tempat terdapatnya tanah yang sesual untuk pengembangan pertaniansehingga daerah ini tumbuh menjadi salah satu lumbung padi di Jawa Tengah.Pengembangan jaringan irigasi dengan membendung sungai-sungai yang mengalir

    Faku/(as Geografi UGM. 30Agustus 2003192

  • 5/11/2018 Penyebab Banjir Pantura Jateng

    2/10

    Prosiding Loka/(arya NasionalMenuju Pangelolaan Sumbettlaya WHayah 8erbasis Ekosistem untu/( Meredul

  • 5/11/2018 Penyebab Banjir Pantura Jateng

    3/10

    Prosiding LokakQl)'a NasionalManu? Penge/olaan Sumberd.ya Wit.yah Berbasis Ekosls1em untuk MeNdu#cs i Potansl Kontflk Ant", Daerflh

    dataran aluvial pantai. Daerah dataran aluvial pantai di daerah ;KabupatenPemalang, Tegal dan Brebes menoakan daerah yang secara meteoroloqls rawanmengalami kekeringan. Menurut indeks kekenngan dan Thomthwait.e-matter daerahini rnempunyai indeks kekeringan 16,7 - 33,3%. Daerah dataran aluvial yang lainmerupakan daerah yang kurang rawan kekeringan secara meteorol og is, sedangdaerah-daerah hulu sungai pada umumnya tidak mengalami kekeringan secarameteorologis.Terdapat 101 stasiun hujan yang tersebar merata di wilayah SWS Pemali-Comal. Berdasarkan pengamatan atas data yang tercatat pada stasiun-stasiuntersebut maka dapat diketahui bahwa pada urnumnya daerah penelitian rnempunyaiperi ode kenng antara 3 - 5 bulan dalam setahun mulai bulan Juni hingga Oktober.Bulan-bulan selain itu adalah bulan lembab dan basah dengan jumlah hujanrnaksimum umumnya terdapat pada bulan Desember dan Januari, Jumlah hujanyang jatuh pada bulan Desember dan Januari kurang lebih sepertiga dari jurnlahhujan tahunan. Maka pada umumnya banjir yang senngkali memutuskan jalur

    transportasi darat di daerah pantura terjadl pada bulan Desember dan Januari.Kondisi Morfometri CAS di SWS Pemali-Comal

    SWS Pemali-Comal terdiri dan 34 daerah aliran sungai (DAS) dengan luasyang bervariasi dari 3,94 Km2 (DAS Kroleh di Kabupaten Batang) hingga 1276,4Km2 (DAS Pernali yang terletak di wilayah Kabupaten Tegal dan 8rebes). Luas totalSWS Pemali-Comal adalah 4795,85 Km2 Secara lebih detil data morfornetri SWSPernali Comal disajikan pada Tabel1.Sungai-sungai yang sungai utamanya mempunyai panjang lebih dari 40 Kmmerupakan sungai yang berhulu pada bentuklahan asal gunungapi yang rnerupakanbagian dan zone tengah Pulau Jawa menurut pembagian fisiografi dari Pannekoek

    (1949). Sungai-sungai terse but merupakan sungai parenial yang berarti air sungaimengalir sepanjang tahun. Hal ini dapat dipahami karena pada zone gunungapi inimempunyai tipe iklim yang relatif paling basah di wilayah penelitian. Selain dari padaitu, kondisi tanah dan geologisnya memungkinkan ketersediaan air tanah yangcukup untuk menjamin keberadaan mata air untuk terus mengalir sepanjang tahun.Endapan vulkanik lepas-Iepas dan tanah hasil lapukan dari batuan tersebutumumnya mempunyai permeabilitas yang baik untuk dapat mampu menyimpan danmelepaskan air.

    Fakultas Geograf i UGM. 30 Agustus 2003194

  • 5/11/2018 Penyebab Banjir Pantura Jateng

    4/10

    ProskJing Lokakarya Nasions/Menuju Pengelo/asn Sum!:lenlays Wilsysh Berbasis Ekos/stem untuk Mereduksi Potensi Konml

  • 5/11/2018 Penyebab Banjir Pantura Jateng

    5/10

    P to s id in g L oka k. ar ya Na sJona iMenuju PengelolHn Sumbenlaya Wiaylll l BerbasIs EkOSlstem untulf Meredul60 %) yang kurang dapat menyimpan dan melepaskan airhujan yang jatuh di atasnya. Hujan yang jatuh di wilayah ini sebagian besar akanmenjadi limpasan permukaan.Kondisi Biogeofisik SWS pemali-Comal

    Secara geomorfologis, SWS Pemali-Comal tersusun atas bentuklahan asalgunungapi di sebelah selatan, pegunungan dan perbukitan lipatan, dataran aluvialdan dataran aluvial pantai. Bentuklahan asal gunungapi terdiri dari dua bagianutama, yaitu gunungapi muda dan gunungapi tua dengan material penyusun barupamaterial vulkanik lepas-Iepas yang berselang-seling dengan aliran lava andesitis dibeberapa tempat. Gunungapi muda yang saat ini dalam kondisi aktif adalahGunungapi Siamet. Pada umumnya, material penyusun bentuklahan gunungapi diSWS Pernali-Comal mempunyai porositas dan permeabilitas yang baik sehinggadapat bertindak se.bagaipenyimpan air yang efektif. Sungai-sungai yang berhulu dibentuktahan gunungapi merupakan sungai parenial dengan kondisi saluran yangpenuh dengan batu-batu (boulders) vulkanik.

    Bentuklahan pegunungan/perbukitan lipatan tersusun atas batuan-batuanberumur Tersier dan pada umumnya bertekstur halus dan gampingan. Beberapatempat diketemukan batupasir berukuran halus yang rnembentuk topografi yangrelatif kasar pada witayah bentuktahan pegunungan/perbukitan lipatan. Batuanpenyusun yang bertekstur halus dan gampingan menyebabkan tanah hasillapukandari batuan induk bertekstur lempungan dan mempunyai sitat kembang kerut yangtingg;. Tanah dengan kembang kerut tingg; yang terletak pada relief miring akancenderung untuk bergerak menuruni lereng, sehingga lapisan tanahnya cenderungtipis dan bahkan beberapa tempat merupakan singkapan batuan. Tanah yang tipisdan bertekstur lempungan mempunyai perrneabilitas yang lambat sehinggamenyebabkan air hujan yang jatuh di atasnya sebagian besar akan menjadilimpasan permukaan.

    Dataran aluvial yang materialnya berasal dart zone pegunungan/perbukitanlipatan mempunyai tanah dengan tekstur lempung berat (% lempung >60%) dancenderung mempunyai derajat kembang kerut yang tinggi (indeks COLE> 15%).Dataran aluvial yang demikian banyak terdapat di Kabupaten Pemalang dan Tegalyang terletak di sebelah utara zone Pegunungan/Perbukitan Cacaban. Pada daerahdataran aluvial ini, sungai-sungai umumnya berkelak-kelok tajam yang tidak hanyadisebabkan karena relief yang relatit datar tetapi juga disebabkan karena kondisitanah yang mempunyai kembang kerut tinggi. Pada musim kemarau, daerah dataranaluvial ini mempunyai problem kekeringan karena merupakan zone air tanah langka.Dataran aluvial yang lain yang terdapat di Kabupaten Satang, Pekalongandan Brebes merupakan dataran kipas aluvial. Dataran aluvial ini mempunyai sifatyang berbeda dengan daerah dataran aluvial yang berrnaterial dasar tanahlempungan dan kembang kerut tinggi. Pada dataran aluvial ini, tanahnya berteksturgeluhan hingga lempungan. Porositas dan perrneabilitas tanah memungkinkan untukmenjamin ketersediaan air sepanjang tahun balk air per;mukaanmaupunair tanah.

    Fakultas Geografi UGM. 30Agustus 2003196

  • 5/11/2018 Penyebab Banjir Pantura Jateng

    6/10

    Prosiding Lokakarya NasionalMen uju P en ge lo /a an S um be rd ay a W ila ya h B erb as is E ko sis tem u ntu k M ere du ks i P ote ns i K on fN k A nta r O ae ra h

    Oataran aluvial pantai berbeda karakteristiknya dengan .daerah dataranaluvial tidak hanya karena letaknya yang relatif paling dengan dengan garis pantai,tetapi juga material penyusunnya. Material penyusun dataran aluvial pantai tidakhanya berasaI dari endapan sungai, tetapi juga berasal dari endapan air laut.Struktur endapan berupa silang siur antara endapan air tawar dan endapan air lautdengan demikian keterdapatan air tanah yang tawar berselang-seling dengan airtanah yang asin. Posisi topografis dari dataran aluvial pantai merupakan daerahyang relatif paling rendah dibandingkan dengan daerah lain di SWS Pemali-Comal.Harnpir semua wilayah SWS Pemali-Comal sudah terjarnah untukkepentingan pemenuhan kebutuhan hidup manusia yang tinggal di dalamnya.Semua wilayah sebenamya telah terbagi-bagi untuk peruntukkan masing-masingyang berupa kawasan permukiman, pertanian, hutan, industri dan perikanan. Kondisipenggunaan lahan di SWS Pemali-Comal dapat dilihat pada Tabel 2. Penggunaanlahan untuk pekaranganlpermukiman semakin hari semakin bertambah luas danmendesak jenis penggunaan lahan yang lain seperti hutan, sawah, kebun, tegalan,dan tambak.

    TabeI2 .Luas Bentuk-Bentuk Penggunaan Lahan di SWS Pemali-ComalKabupaten Luas (Ha)peng.Lahan Batang Pekalongan Pemalang Tegal Brebes

    Hutan 18196.20 26181.96 29520.14 222.53.30 48574.00Kebun 26049.27 2563.90 1816.33 1291.56 1279.00T~alan 5687.08 11354.81 18803.15 5659.63 19426.00Pekarangan 8872.62 11801.50 16826.39 13812.05 15144.00Sawah 22481.67 26639.18 38154.03 40525.32 66478.00Tambak 165.55 491.55 1592.00 1226.25 5776.00Pd. Rumput 41.44 - - - -Lain-lain 3932.00 4579.99 3335.44 3110.44 9472.00Tot. luas (Ha) 85425.85 83613.00 110047.25 87878.55 166177.00Fakultas Geografi UGM, 2002

    Perubahan-perubahan bentuk penggunaan lahan dari lahan nonpermukiman menjadi lahan permukiman biasanya kurang memperhatikankonsekuensi-konsekuensi yang harus ditanggung berkaitan dengan fungsi hidrologisbentuk penggunaan lahan sebelumnya. Perubahan bentuk penggunaan lahanmenjadi lahan permukiman umumnya berkaitan dengan penurunan kemampuantanah meresapkan air hujan. Penutupan permukaan tanah dengan bangunan danjuga pengerasan tanah baik untuk kepentingan jalan dan lingkungan sekitar rumahmenjadi penyebab utama penurunan kemampuan tanah meresapkan air hujan.Sebagai akibatnya sebagian besar hujan yang jatltl di lahan permukiman akanmenjadi limpasan pennukaan.Kondisi Lingkungan Permukiman Penduduk

    Oalam kaitannya dengan masalah banjir, kondisi penduduk yangberpengaruh terutama adalah sikap hidup masyarakat. Pada kawasan permukimanmaupun perkotaan di SWS Pemali-Comal sepanjang pengamatan yang dilakukanoleh peneliti masih menganggap sungai sebagai tempat sampah yang luas. Sampahatau limbah yang dibuang ke tubuh sungai tidak terbatas hanya padatan saja tetapijuga cairan. Oi daerah perkotaan dimana di sepanjang sungai tumbuh industri tekstil,warna sungai dapat berwama-wami sebagai akibat pengaruh dari limbah cair sisaFalw"as Geog~fi UGM. 30 Agustus 2003

    197

  • 5/11/2018 Penyebab Banjir Pantura Jateng

    7/10

    Prosiding Lok/lk/Jrya Nasion/JIMenuju PengetollHln Sumberd"y. W1fayah 8erbasis Ekosistem untuk Mereduksl Potensl Kontrik Ant. ,. Daereh

    pewama tekstil. Limbah rumah tangga baik di daerah pedesaan maupun diperkotaan masih)..lga di buang ke tubuh sungai. ...Pembuangan limbah padat baik yang berasal dari limbah rumah tanggamaupun limbah pabrik dapat menyebabkan penyumbatan saluran air yang padaakhimya dapat menyebabkan banjir. Pembuangan limbah padat ini lebih diperparah

    lagi dengan kondisi aliran air di daerah perkotaan yang terletak di daerah pantaidimana aliran air tidak lagi cepat sehinga limbah padat terlihat mengapung disepanjang tubuh sungai. Hal ini tentunya menimbulkan pemandangan yang kurangsehat. Pemeliharaan saluran-saluran drainase di daerah permukiman juga kurangmendapat perhatian, sebagai akibatnya saluran drainase penuh dengan sampah.Penyadaran masyarakat akan perlunya kebersihan lingkungan mungkin perludilakukan dalam rangka penanggulangan banjir secara global.Pembahasan

    Banjir di SWS Pernall-Comal, khususnya di kota-kota sepanjang pantaiutara merupakan hal yang rutin selalu te~adi setiap musim hujan mencapaipuncaknya pada sekitar bulan Desernber - Januari. Hal ini secara alami memangharus terjadl mengTngattingginya curah hujan dan beberapa karakteristik DAS yangmemungkinkan teriadinya banjir. Beberapa karakteristik DAS yang secara alamidapat menyebabkan banJirmenjadi tinggi adalah luas, bentuk DAS yang cenderungrnembulat, kemiringan DAS, serta pola aliran. 8eberapa DAS di wilayah SWSPemali-Comal memiliki luas yang cukup dan karakteristik DAS lain yang cukup untukmenimbulkan banjir.Perubahan penggunaan lahan dari kondisi atami menjadi binaan rnanusiapada umumnya bersifat meningkatkan debit banjir pada rnusim hujan. Sebagaicontohnya adalah penggunaan tanan untuk sawah yang dipandang dapatmeningkatkan jumlah air yang mengalami infiltrasi. Hal ini mungkin benar pada awal-awal pencetakan sawah, namun dalam jangka panjang anggapan itu tidak selalubenar. Pada jangka waktu yang lama, di bawah lapisan olah pada daerah

    persawahan akan terbentuk padas olah yang menyebabkan tanah mempunyaipermeabilitas sangat lambat bahkan mampat. Oi bawah kondisi hujan yang normal,petak-petak sawah juga dapat dipandang sebagai satuan-satuan dam pengendalibanjir dengan ukuran mikro. Oi bawah kondisi hujan yang sedikit di atas normaldapat menyebabkan petak-petak sawah menjadi penuh dan pematang dapat sajarusak karenanya. Rusaknya pematang sawah pada satu tempat ini dapat beruntunakibatnya menyebabkan debit air ke petak yang didekatnya meningkat secarasignifikan dan seterusnya pematang-pematang sawah rusak secara hampirbersamaan. Sebagai akibatnya, maka banjir besar akan terjadi di bagian hilir sungai.Oaerah perkotaan di SWS Pernali-Comal secara geomorfologis menempatidataran aluvial pantai yang merupakan zone yang mempunyai posisi topografispaling rendah. Oleh karena posisinya maka secara alami semua air hujan yang jatuh

    di bagian hulu sungal akan mengalir ke daerah perkotaan di SWS Pemali-Comal.Dengan demikian maka, secara alami adalah wajar apabila daerah perkotaan diSWS Pemali-Comal selalu mengalami banjir setiap tahunnya. Kondisi banjir inimakin diperparah oleh slkap hidup masyarakat yang tinggal di dalamnya yang masihkurang memahami proses-proses teriadinya banjir, terutama pembuangan limbahpadat ke tubuh sungai.

    fakultas Geograf l UGM, 30 Agustus 200319K

  • 5/11/2018 Penyebab Banjir Pantura Jateng

    8/10

    Prosiding Lokakarya NasionalMenuju Pengflfolcan Sumberc laya WiJayah Berbesis Ekosistem untuk Mereduksi Potensi Konff ik Antar Daerah

    Kondisi lain sebagai akibat dan pengaruh tindakan rnanusia dalammemanfaatkan lahan yang memperparah akibat banjir adalah adanya jalan raya danjatan kereta api yang melintang arah aliran sungai. Pembangunan jalan raya dankereta api tentu saya menyertakan tindakan pengurugan untuk meninggikan posisitubuh jalan. Pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa peninggian jalan rayadan kereta api ini kurang memperhatikan debit maksimum air yang harus dilewatkandibawah jalan. Jumlah gorong-gorong yang ada masih dirasa kurang sehingga tubuhjatan raya dan kereta api dapat dipandang sebagai dam panjang di daerah pantura.Sebagai akibatnya adalah penggenangan di daerah sebelah selatan jalanbertambah parah dan tahun ke tahun.

    Pada daerah pertanian selalu dilengkapi dengan janngan ingasi yangsaluran-salurannya berbeda sifatnya dengan saluran drainase di daerahpermukiman. Pada saluran ingasi makin jauh dari sumber air, saluran akanbertambah kecillsempit. Pada saluran drainase di daerah permukiman adalahsebaliknya, rnakln jauh dan sumber air awal maka saluran akan bertambahbesar/lebar. Perubahan penggunaan lahan dan daerah pertanian menjadi daerahpermukiman di wilayah SWS Pemali-Comal umumnya kurang memperhatikan alihfungsi saluran 'irigasi menjadi saluran drainase. Sebagai akibatnya, permukiman-permukiman baru yang menempati bekas persawahan pada umumnya mengalamiproblem banjir.Kesimpulan

    Bencana banjir di daerah pantai utara yang merupakan bencana tahunanyang dan tahun ke tahun dirasakan semakin besar dampaknya terhadap kehidupan.Penyebab banjir di daerah pantai utara mencakup faktor alarni dan faktor non alamisebagai hasil dan tindakan manusia dalam memanfaatkan lahan. Faktor alami yangpaling utama sebagai penyebab banjir adalah tingginya curah hujan pada bulanDesember-Januari dan letak daerah perkotaan yang memang berada pada satuanbentuklahan asal proses fluvio-marin. Satuan bentuklahan ini merupakan bagianterendah pada wilayah SWS Pemali-Comal. Faktor lain adalah morfometri DAS danbiogeofisik tahan di dalam DAS. Pada umumnya pembangunan saluran drainasekurang disesuaikan dengan volume limpasan. Selain oarioada itu perubahan fungsisaluran irigasi menjadi saluran drainase menjadi salah satu penyebab te~adinyabanjir di daerah permukiman yang menempati bekas daerah pertanian. Kebiasaanpenduduk baik di desa maupun di kota dalam membuang sampah ke sungaimerupakan hal lain yang potensial menyebabkan berkurangnya kapasitas volumesaluran dan akhimya menyebabkan banjir bertambah besar.Pengakuan(Acknowledgemen~

    Makalah seminar ini bersumber utama dan hasil penelitian kerjasama antaraFakultas Geografi UGM dan BAPEDALDA Jawa Tengah pada tahun 2002 yangkemudian dltelaah dan dianalisa secara khusus untuk membahas problem banjir didaerah pantai utara. Penelitian kerjasama tersebut dilaksanakan oleh sebuah timyang didalamnya terdapat kedua penulis makalah ini, Untuk itu maka penulismengucapkan tsrirna kasih kepada seluruh anggota tim pelaksana penelitian danpihak-pihak lain yang pemah terlibat.

    Fakultas Geograf i UGM, 30 Agustus 2003199

  • 5/11/2018 Penyebab Banjir Pantura Jateng

    9/10

    P tosJd ing LokakaJYa Nas iona lMenujU Penge lo la a n Sumben la ya WIlay,," BarbasIs EJco s is tem un tu k Me f8dul

  • 5/11/2018 Penyebab Banjir Pantura Jateng

    10/10

    Prosidng Lokakarya NasionlllMenuju Pangelolaan Sumberdaya Wlayah Berbasis Ekosistem unllJk Meredul