peningkatan sikap gotong royong melalui … · peningkatan sikap gotong royong melalui pelaksanaan...
TRANSCRIPT
i
PENINGKATAN SIKAP GOTONG ROYONG MELALUI
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL
COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW UNTUK SISWA
KELAS II DI SDN NANGGULAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
Oka Deby Setiawan
121134140
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASARJURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
ii
ii
ii
ii
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
iv
PERSEMBAHAN
Karya sederhana ini kupersembahkan untuk :
1. Allah SWT atas limpahan rahmat, cinta, dan kasih sayang yang menyertai
segala usahaku.
2. Bapak Maryadi dan Ibu Wantinem yang telah memberikan semangat,
perhatian, kasih sayang, serta doa.
3. Adikku Anti Kuncarri Defi yang telah memberikan semangat dan doa
untuk kesuksesan Kakaknya.
4. Drs. Paulus Wahana, M. Hum. sebagai dosen pembimbing I yang selalu
memberikan masukan.
5. E. Desiana Mayasari, S.Psi, M.A. sebagai dosen pembimbing II yang
selalu memberikan masukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
v
MOTTO
“Untuk mencapai hal-hal besar, kita jangan hanya bertindak, tetapi juga perlu
bermimpi, jangan hanya berencana, tapi juga yakin dan percaya”.
-Sandiaga S. Uno-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan bahwa sesungguhnya naskah skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar referensi sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 07 Januari 2016
Penulis,
Oka Deby Setiawan
vi
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan bahwa sesungguhnya naskah skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar referensi sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 07 Januari 2016
Penulis,
Oka Deby Setiawan
vi
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan bahwa sesungguhnya naskah skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar referensi sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 07 Januari 2016
Penulis,
Oka Deby Setiawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Oka Deby Setiawan
Nomer Mahasiswa : 121134140
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
PENINGKATAN SIKAP GOTONG ROYONG MELALUI PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE
JIGSAW UNTUK SISWA KELAS II DI SDN NANGGULAN
Dengan demikian saya memberikan skripsi kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan ke dalam bentuk
media lain, mengolahnya dalam bentuk data, mendistribusikan secara terbatas,
dan mempublikasikan di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa harus meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
pada tanggal, 07 Januari 2016
Yang menyatakan
Oka Deby Setiawan
vii
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Oka Deby Setiawan
Nomer Mahasiswa : 121134140
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
PENINGKATAN SIKAP GOTONG ROYONG MELALUI PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE
JIGSAW UNTUK SISWA KELAS II DI SDN NANGGULAN
Dengan demikian saya memberikan skripsi kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan ke dalam bentuk
media lain, mengolahnya dalam bentuk data, mendistribusikan secara terbatas,
dan mempublikasikan di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa harus meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
pada tanggal, 07 Januari 2016
Yang menyatakan
Oka Deby Setiawan
vii
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Oka Deby Setiawan
Nomer Mahasiswa : 121134140
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
PENINGKATAN SIKAP GOTONG ROYONG MELALUI PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE
JIGSAW UNTUK SISWA KELAS II DI SDN NANGGULAN
Dengan demikian saya memberikan skripsi kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan ke dalam bentuk
media lain, mengolahnya dalam bentuk data, mendistribusikan secara terbatas,
dan mempublikasikan di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa harus meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
pada tanggal, 07 Januari 2016
Yang menyatakan
Oka Deby Setiawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
viii
ABSTRAK
Peningkatan Sikap Gotong Royong Melalui Pelaksanaan Pembelajaran PKn
dengan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw untuk Siswa Kelas II di
SDN Nanggulan.
Oka Deby SetiawanUniversitas Sanata Dharma
2016
Rendahnya pemahaman siswa tentang makna dan manfaat bergotongroyong menjadi salah satu penyebab tidak tertariknya siswa untuk melaksanakangotong royong di dalam kehidupan. Pembelajaran yang bersifat biasa di kelaskurang memberikan siswa contoh nyata manfaat gotong royong sehingga penelititertarik untuk meningkatkan sikap gotong royong siswa. Penelitian ini memilikitujuan 1) Menggambarkan dan mengetahui gambaran pelaksanaan modelcooperative learning tipe jigsaw dalam rangka meningkatkan sikap gotong royongmelalui pelaksanaan pembelajaran PKn untuk siswa kelas II di SDN Nanggulan,2) Meningkatkan dan mengetahui peningkatan sikap gotong royong melaluipelaksanaan pembelajaran PKn dengan model cooperative learning tipe jigsawuntuk siswa kelas II di SDN Nanggulan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelasII SDN Nanggulan.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakanselama dua siklus yang terdiri dari tahap perencanaan, tindakan, observasi, danrefleksi. Peneliti menggunakan model cooperative learning tipe jigsaw. Teknikpengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner skala sikap dandidukung dengan observasi.
Berdasarkan hasil nilai rata-rata seluruh siswa yang diperoleh daripenelitian kondisi awal adalah 65,43 (cukup) kemudian meningkat pada siklus Imenjadi 87,05 (tinggi) dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 93,13 (sangattinggi). Persentase jumlah siswa yang memiliki sikap gotong royong minimalcukup pada kondisi awal adalah 45,16% (14 siswa) meningkat pada siklus IImenjadi 96,77% (30 siswa) dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 100% (31siswa). Dari hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa penerapan modelcooperative learning tipe jigsaw mampu meningkatkan sikap gotong royong siswakelas II di SDN Nanggulan.
Kata Kunci : Sikap, Gotong Royong, Cooperative Learning tipe Jigsaw,Pendidikan Kewarganegaraan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ix
ABSTRACT
Increased Attitude of Mutual Assistance on Civic Education Implementationwith Cooperative Learning Jigsaw Model for The Second Grade at Nanggulan
Elementary School
Oka Deby SetiawanSanata Dharma University
2016
Low of students understanding about meaning and benefit of mutualassistance become one of the caused students not interested to implementedmutual assistance in lives. Conventional learning characteristic in classroom gavestudents less real example of mutual assistance benefit until researcher interestedto increased students attitude of mutual assistance. This research aim was 1)describe and knew describtion implementation cooperative learning jigsaw modelin order to increased attitide of mutual assistance on civic educationimplementation for the second grade students at Nanggulan elementary school, 2)Increased and knew increasing attitude of mutual assistance on civic educationimplementation with cooperative learning jigsaw model for the second gradestudents at Nanggulan elementary school. Subject of this research was the secondstudents at Nanggulan elementary scholl.
This research was a classroom action research that implemented duringtwo cycles consisting of phases planning, action, observation, and reflection.Researcher used cooperative learning jigsaw model. Data collecting techniques inthis research used attitude scale questionnaire dan supported by observations.
Based on the results obtained from the research all student mean score ofbeginning conditions was 65,43 (enough), then increased in cycle I was 87,05(high), and increased again in cycle II to 93,13 (very high). The percentage ofstudents who had minimal enough mutual assistance of beginning conditions was45,16% (14 student), increased in cycle I become 96,77% (30 student), andaincreased again in cycle II to 100% (31 student). From this research result, canbe concluded that implementation cooperative learning jigsaw model canincreased attitude of mutual assistance the second grade students at Nanggulanelementary school.
Key word : Attitude, Mutual Assistance, Cooperative Learning Jigsaw, CivicEducation
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Peningkatan Sikap Gotong Royong Melalui Pelaksanaan Pembelajaran PKn
dengan Model Cooperative Learning tipe Jigsaw untuk Siswa Kelas II di SDN
Nanggulan”. Skripsi ini disusun untuk melengkapi syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma.
Selama proses penelitian berlangsung, penulis menyadari bahwa kegiatan
pelaksanaannya tidak lepas dari kekurangan. Untuk itu izinkanlah penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Rohandi, Ph.D. selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S., B.S.T., M.A. selaku Ketua Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
3. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
4. Drs. Paulus Wahana, M.Hum. selaku dosen pembimbing 1 yang senantiasa
memberikan masukan dan semangat kepada peneliti untuk mnyelesaikan
skripsi.
5. Elisabeth Desiana Mayasari, S.Psi., M.A. selaku dosen pembimbing 2
yang senantiasa memberikan masukan dan bantuan kepada peneliti.
6. Sri Rahayu, S.Pd. sebagai Kepala SD Negeri Nanggulan yang telah
bersedia memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.
7. Dra. Iswandari Sunarjati, selaku guru wali kelas II yang bersedia untuk
berkolaborasi dengan penulis, meluangkan waktu, memberikan tenaga,
pikiran, semangat, dan memberikan izin di kelas II SD Negeri Nanggulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
xi
8. Bapak dan Ibu guru beserta staf karyawan SD Negeri Nanggulan yang
sudah banyak membantu dan membimbing serta memberikna informasi
yang bermanfaat bagi penulis.
9. Kedua orangtuaku, Bapak Maryadi dan Ibu Wantinem yang selalu
memberikan doa, semangat, dan kasih sayangnya.
10. Adikku satu-satunya, Anti Kuncarri Defi yang telah memberikan
dukungan, semangat, doa, dan kasih sayang.
11. Teman-teman seperjuangan payung penelitian Purnomo, Bravi, Johan,
Nugroho, Hilda, Yosi, Ika, Sita, dan Astrid serta semua teman
seperjuangan PGSD satu angkatan.
12. Seluruh pihak yang berkenan membantu penulis, yang tidak dapat penulis
sebutkan satu per satu sehingga penelitian ini dapat diselesaikan.
Penulis menyadari bahwa karya ilmiah yang telah dibuat masih jauh dari
sempurna karena keterbatasan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Akhir kata,
peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat dan berguna bagi pembaca.
Yogyakarta, 07 Januari 2016
Penulis,
Oka Deby Setiawan
xi
xi
8. Bapak dan Ibu guru beserta staf karyawan SD Negeri Nanggulan yang
sudah banyak membantu dan membimbing serta memberikna informasi
yang bermanfaat bagi penulis.
9. Kedua orangtuaku, Bapak Maryadi dan Ibu Wantinem yang selalu
memberikan doa, semangat, dan kasih sayangnya.
10. Adikku satu-satunya, Anti Kuncarri Defi yang telah memberikan
dukungan, semangat, doa, dan kasih sayang.
11. Teman-teman seperjuangan payung penelitian Purnomo, Bravi, Johan,
Nugroho, Hilda, Yosi, Ika, Sita, dan Astrid serta semua teman
seperjuangan PGSD satu angkatan.
12. Seluruh pihak yang berkenan membantu penulis, yang tidak dapat penulis
sebutkan satu per satu sehingga penelitian ini dapat diselesaikan.
Penulis menyadari bahwa karya ilmiah yang telah dibuat masih jauh dari
sempurna karena keterbatasan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Akhir kata,
peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat dan berguna bagi pembaca.
Yogyakarta, 07 Januari 2016
Penulis,
Oka Deby Setiawan
xi
xi
8. Bapak dan Ibu guru beserta staf karyawan SD Negeri Nanggulan yang
sudah banyak membantu dan membimbing serta memberikna informasi
yang bermanfaat bagi penulis.
9. Kedua orangtuaku, Bapak Maryadi dan Ibu Wantinem yang selalu
memberikan doa, semangat, dan kasih sayangnya.
10. Adikku satu-satunya, Anti Kuncarri Defi yang telah memberikan
dukungan, semangat, doa, dan kasih sayang.
11. Teman-teman seperjuangan payung penelitian Purnomo, Bravi, Johan,
Nugroho, Hilda, Yosi, Ika, Sita, dan Astrid serta semua teman
seperjuangan PGSD satu angkatan.
12. Seluruh pihak yang berkenan membantu penulis, yang tidak dapat penulis
sebutkan satu per satu sehingga penelitian ini dapat diselesaikan.
Penulis menyadari bahwa karya ilmiah yang telah dibuat masih jauh dari
sempurna karena keterbatasan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Akhir kata,
peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat dan berguna bagi pembaca.
Yogyakarta, 07 Januari 2016
Penulis,
Oka Deby Setiawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii
PERSEMBAHAN............................................................................................ iv
MOTTO ........................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................................ vii
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
ABSTRACT ....................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ..................................................................................... x
DAFTAR ISI.................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Batasan Masalah .................................................................................. 5
1.3 Rumusan Masalah ............................................................................... 6
1.4 Tujuan Penelitian ................................................................................. 6
1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................... 7
1.6 Definisi Operasional ............................................................................ 8
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Teori.......................................................................................... 10
2.1.1 Sikap ......................................................................................... 10
2.1.1.1 Pengertian Sikap......................................................... 10
2.1.1.2 Struktur Sikap ............................................................ 11
2.1.2 Gotong Royong ....................................................................... 12
2.1.2.1 Pengertian Gotong Royong ....................................... 12
2.1.3 Pendidikan Kewarganagaraan .................................................. 13
2.1.3.1 Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan ................. 13
2.1.3.2 Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan ....................... 13
2.1.3.3 Fungsi Pendidikan Kewarganegaraan ........................ 14
2.1.4 Cooperative Learning tipe Jigsaw............................................ 15
2.1.4.1 Pengertian Cooperative Learning .............................. 15
2.1.4.2 Pengertian Cooperative Learning tipe Jigsaw .......... 18
2.1.4.3 Manfaat Cooperative Learning tipe Jigsaw .............. 20
2.1.4.4 Langkah Cooperative Learning tipe Jigsaw II........... 21
2.2 Hasil Penelitian Yang Relevan ............................................................ 22
2.3 Kerangka Berpikir ............................................................................... 25
2.4 Hipotis Penelitian ................................................................................. 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
xiv
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian..................................................................................... 27
3.2 Setting Penelitian ................................................................................. 28
3.2.1 Tempat Penelitian .................................................................... 28
3.2.2 Subjek Penelitian ..................................................................... 28
3.2.3 Objek Penelitian ...................................................................... 29
3.2.4 Waktu Penelitian ..................................................................... 29
3.3 Desain Penelitian ................................................................................. 29
3.3.1 Persiapan Pra Penelitian .......................................................... 29
3.3.2 Rencana Tindakan Setiap Siklus ............................................. 30
3.3.2.1 Siklus I........................................................................ 30
3.3.2.2 Siklus II ..................................................................... 37
3.4 Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 45
3.4.1 Wawancara ............................................................................... 45
3.4.2 Observasi .................................................................................. 46
3.4.3 Kuesioner ................................................................................. 46
3.5 Instrumen Penelitian ............................................................................ 48
3.5.1 Pedoman Wawancara ............................................................... 48
3.5.2 Lembar Observasi..................................................................... 48
3.5.3 Lembar Kuesioner ................................................................... 49
3.6 Teknik Pengujian Instrumen ............................................................... 52
3.6.1 Validitas Instrumen ................................................................. 52
3.6.2 Reliabilitas Instrumen .............................................................. 58
3.7 Teknik Analisa Data ............................................................................ 60
3.8 Indikator Keberhasilan ........................................................................ 69
3.9 Jadwal Penelitian ................................................................................. 71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
xv
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ................................................................................. 73
4.1.1 Siklus I ..................................................................................... 73
4.1.2 Siklus II ................................................................................... 78
4.2 Pembahasan........................................................................................ 83
4.2.1 Siklus I ..................................................................................... 83
4.2.2 Siklus II .................................................................................... 86
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ........................................................................................ 96
5.2 Keterbatasan Penelitian...................................................................... 97
5.3 Saran .................................................................................................. 98
DAFTAR REFERENSI .................................................................................. 99
LAMPIRAN .................................................................................................... 101
CURRICULUM VITAE ................................................................................... 178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
xvi
DAFTAR TABEL
BAB III
Tabel 3.1 Skala Likert .................................................................................. 47
Tabel 3.2 Pedoman Wawancara ................................................................... 48
Tabel 3.3 Lembar Observasi Sikap Gotong Royong Siswa ......................... 49
Tabel 3.4 Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif Jigsaw
II ................................................................................................... 49
Tabel 3.5 Indikator Item Pernyataan Kuesioner ........................................... 50
Tabel 3.6 Hasil Item Kuesioner Yang Valid ................................................ 55
Tabel 3.7 Taraf Kesulitan Pernyataan .......................................................... 56
Tabel 3.8 Hasil Item Kuesioner Yang Terpilih ............................................ 57
Tabel 3.9 Koefisien Reliabilitas .................................................................... 59
Tabel 3.10 Reliabilitas Item Soal ................................................................... 59
Tabel 3.11 Kriteria PAP tipe I ........................................................................ 61
Tabel 3.12 Kriteria Skor Per Item Kuesioner ................................................. 61
Tabel 3.13 Kriteria Rata-rata Skor Seluruh Siswa Secara Keseluruhan ........ 63
Tabel 3.14 Kriteria Rata-rata Skor Seluruh Siswa Aspek Kognitif ............... 64
Tabel 3.15 Kriteria Rata-rata Skor Seluruh Siswa Aspek Afektif ................. 65
Tabel 3.16 Kriteria Rata-rata Skor Seluruh Siswa Aspek Konatif ................ 66
Tabel 3.17 Kriteria Nilai Rata-rata Hasil Kuesioner Seluruh Siswa .............. 67
Tabel 3.18 Persentase Jumlah Siswa Yang Memiliki Sikap Gotong Royong
Per Aspek Sikap ........................................................................... 59
Tabel 3.19 Persentase Jumlah Siswa Yang Memiliki sikap Gotong Royong
Keseluruhan .................................................................................. 70
Tabel 3.20 Nilai Rata-rata Kuesioner Per Aspek Sikap ................................. 70
Tabel 3.21 Rata-rata Keberhasilan Secara Keseluruhan ................................ 70
Tabel 3.22 Jadwal Penelitian Pada Semester Ganjil ...................................... 71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
xvii
BAB IV
Tabel 4.1 Hasil Skala Sikap Siklus 1 Aspek Kognitif .................................. 74
Tabel 4.2 Hasil Skala Sikap Siklus 1 Aspek Afektif .................................... 75
Tabel 4.3 Hasil Skala Sikap Siklus 1 Aspek Konatif ................................... 76
Tabel 4.4 Rangkuman Keseluruhan Hasil Skala Sikap Siklus 1 .................. 77
Tabel 4.5 Hasil Skala Sikap Siklus 2 Aspek Kognitif .................................. 78
Tabel 4.6 Hasil Skala Sikap Siklus 2 Aspek Afektif .................................... 79
Tabel 4.7 Hasil Skala Sikap Siklus 2 Aspek Konatif ................................... 81
Tabel 4.8 Rangkuman Hasil Skala Sikap Siklus 2 ....................................... 82
Tabel 4.9 Peningkatan Persentase Jumlah Siswa Yang Memiliki Sikap
Gotong Royong Minimal Cukup .................................................. 88
Tabel 4.10 Peningkatan Nilai Rata-rata Seluruh Siswa Yang Memiliki Sikap
Gotong Royong Minimal Cukup .................................................. 91
Tabel 4.11 Rangkuman Peningkatan Sikap Melalui Kuesioner Per Aspek
Setiap Siklus ................................................................................. 94
Tabel 4.12 Rangkuman Peningkatan Keseluruhan Sikap Setiap Siklus ........ 95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Diagram Penelitian yang Relevan ............................................... 24
Gambar 3.1 Spiral Penelitian Tindakan Kemmis dan Mc Taggart ................. 28
Gambar 4.1 Grafik Peningkatan Persentase Jumlah Siswa Yang Memiliki
Sikap Gotong Royong Minimal Cukup ..................................... 90
Gambar 4.2 Grafik Peningkatan Nilai Rata-rata Seluruh Siswa Yang
Memiliki Sikap Gotong Royong Minimal Cukup ..................... 92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus Pembelajaran................................................................. 101
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan Validasi..................... 106
Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa .................................................................. 138
Lampiran 4 Kuesioner Sebelum Disebarkan................................................. 142
Lampiran 5 Kuesioner Penelitian dan Validasi............................................. 147
Lampiran 6 Contoh Kuesioner Kondisi Awal............................................... 154
Lampiran 7 Contoh Kuesioner Siklus 1 ........................................................ 158
Lampiran 8 Contoh Kuesioner Siklus 2 ....................................................... 162
Lampiran 9 Rekap Hasil Kuesioner .............................................................. 166
Lampiran 10 Hasil Wawancara....................................................................... 169
Lampiran 11 Hasil Observasi.......................................................................... 171
Lampiran 12 Foto Penelitian .......................................................................... 174
Lampiran 13 Surat Izin Penelitian .................................................................. 176
Lampiran 14 Surat Telah Melaksanakan Penelitian ....................................... 177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bagian pendahuluan penulis akan menjelaskan enam hal penting pada
bagian ini yaitu latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional.
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam hubungan antara manusia dengan manusia lain (sosial) timbul
sebuah bentuk kehidupan yang disebut dengan masyarakat. Untuk mencapai
kesejahteraan hidup suatu masyarakat terdapat berbagai cara guna
mewujudkannya, salah satunya diantaranya ialah mengerjakan pekerjaan yang
berat dengan bersama-sama anggota masyarakat atau biasa disebut dengan gotong
royong (Purna, 1996: 45). Tanpa banyak diketahui, gotong royong merupakan
sebuah nilai luhur bangsa yang sudah ada sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu.
Menurut Ir. Soekarno, sebagai Bapak proklamator kemerdekaan Negara
Indonesia mengatakan bahwa gotong royong merupakan suatu satu usaha, satu
amal, sata pekerjaan yang dikerjakan dengan membanting tulang, memeras
keringat secara bersama-sama antar manusia yang satu dengan yang lainnya guna
mencapai tujuan yang baik (Purna, 1996: 52). Gotong royong sebagai suatu usaha
bersama guna mencapai suatu tujuan yang luhur, hendaknya menjadi kegiatan
yang sangat bermanfaat bagi masyarakat baik dahulu maupun sekarang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
2
Masyarakat Indonesia hendaknya menjadikan gotong royong sebagai
usaha bersama yang bertujuan luhur sehingga mampu hidup bergotong royong
secara baik. Namun, kenyataannya masih banyak masyarakat khususnya siswa-
siswi sekolah dasar (SD) yang kurang memahami akan makna dan manfaat
memiliki hidup bergotong royong. Hal ini terjadi pada saat magang, ketika
peneliti mendapati ada lima siswa tidak ikut membantu temannya melaksanakan
piket kelas. Kejadian ini peneliti ketahui dari laporan salah satu teman piket
setelah selesai jam pelajaran terakhir. Peneliti sebenarnya belum memiliki cukup
bukti kuat apakah kelima siswa yang tidak mau membantu piket kelas memang
tidak mau atau mereka memiliki alasan lain.
Guna mengetahui alasan kelima siswa tersebut tidak melaksanakan piket
kelas, peneliti mencoba mewawancarai para siswa tersebut. Ketika ditanya
“mengapa kalian kemarin tidak membantu piket kelas dan langsung pulang?”
mereka menjawab “kami janjian mau main game di warnet (warung internet)
Pak”. Dari pernyataan siswa, peneliti mendapatkan bukti rendahnya pemahaman
siswa tentang manfaat bergotong royong sehingga mereka lebih mementingkan
hal-hal lain yang bersifat kurang bermanfaat. Kurangnya pemahaman siswa
tentang makna dan manfaat baik dari bergotong royong dapat menjadi salah satu
penyebab siswa tidak tertarik dan tidak memiliki kepedulian untuk melaksanakan
gotong royong di dalam kehidupannya.
Guna mencari alasan yang lebih kuat, peneliti mencoba mewawancarai
guru kelas I. Peneliti ingin tahu apakah sejak kelas I anak-anak kelas II memang
menunjukkan kurangnya sikap gotong royong atau tidak. Akhirnya peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
3
melakukan kegiatan wawancara kondisi awal yang dilaksanakan pada hari Selasa,
11 Agustus 2015. Guru kelas I menuturkan bahwa dahulu ada 7 siswa yang sering
pulang atau pergi ke kantin saat mendapatkan jadwal piket kelas dan bisa saja hal
itu masih terjadi sampai sekarang setelah mereka kelas II. Para siswa kebanyakan
tidak mengetahui makna dan manfaat gotong royong karena jarang sekali
mendapatkan pembelajaran secara kerja sama di kelas.
Setelah mendapatkan keterangan dari guru kelas I, akhirnya peneliti
mencoba untuk menyebarkan kuesioner skala sikap. Pada Sabtu, 01 Agustus 2015
peneliti menyebarkan kuesioner guna melihat gambaran akan tinggi rendahnya
sikap gotong royong yang dimiliki siswa kelas II di SDN Nanggulan. Setelah
dihitung, hasil persentase jumlah siswa yang memiliki sikap gotong royong
minimal cukup secara keseluruhan yaitu 45,16% (hanya 14 siswa yang memiliki
sikap gotong royong minimal cukup). Selanjutnya peneliti mencoba untuk melihat
hasil persentase jumlah siswa yang memiliki sikap gotong royong minimal cukup
per aspek masing-masing yaitu 38,70% pada aspek kognitif (hanya 12 siswa
memiliki sikap gotong royong minimal cukup), 45,16% pada aspek afektif (hanya
14 siswa memiliki sikap gotong royong minimal cukup), 32,35% pada aspek
konatif (hanya 10 siswa memiliki sikap gotong royong minimal cukup). Dari hasil
persentase jumlah siswa secara keseluruhan maupun per aspek, masih banyak
siswa yang belum memiliki sikap gotong royong dari total siswa yaitu 31 orang,
sehingga peneliti tergerak untuk menambah jumlah siswa yang memiliki sikap
gotong royong.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
4
Sedangkan dari rata-rata nilai seluruh siswa minimal cukup secara
keseluruhan yaitu 65,43 atau “Cukup”. Namun, setelah dilihat dari perolehan rata-
rata nilai per aspek menunjukkan perlunya peningkatan yang signifkan yaitu pada
aspek kognitif rata-rata mendapatkan nilai 64,80 atau “Rendah”, aspek afektif
rata-rata mendapatkan nilai 69,13 atau “Cukup”, dan komponen aspek rata-rata
mendapatkan nilai 61,54 atau “Rendah”. Dari hasil rata-rata nilai, aspek kognitif
dan konatif sikap masih berada pada taraf “Rendah” dan belum mencapai nilai
minimal “Cukup” yaitu 65 sehingga peneliti perlu melakukan peningkatan supaya
siswa memiliki sikap yang utuh.
Rendahnya sikap gotong royong siswa membuat peneliti mencoba
melakukan observasi pembelajaran pada hari Senin, 10 Agustus 2015. Saat
pembelajaran berlangsung, guru menjadi sumber belajar utama dengan cara
ceramah. Siswa-siswi lebih banyak belajar secara individu. Kerjasama dalam
pembelajaran sudah terlihat, namun kurang maksimal karena guru kurang
menanamkan pengetahuan tentang makna dan manfaat gotong royong sehingga
siswa bersikap pasif dalam kelompok. Pembelajaran di kelas hendaknya tidak
hanya berfokus kepada proses individual namun juga proses kelompok, akan
tetapi dalam proses kelompok perlu adanya kerja sama yang aktif antar sesama
anggota sehingga siswa akan memahami makna dan manfaat gotong royong dan
siswa menjadi tertarik dan senang untuk melaksanakan hidup bergotong royong.
Dalam upaya meningkatkan sikap gotong royong siswa kelas II peneliti
membutuhkan mata pembelajaran yang memiliki tujuan untuk mengembangkan
sikap. Pendidikan kewarganegaraan (PKn) di sekolah dasar memiliki peranan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
5
penting dalam pembentukan sikap gotong royong peserta didik. Pendidikan
kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memiliki tujuan utama
mengembangkan pengetahuan (knowledge), sikap (attitude), dan keterampilan
(skill) sehingga siswa menjadi warga negara yang baik (Aryani, 2010: 42). Tujuan
dari pendidikan kewarganegaraan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa PKn baik
untuk digunakan dalam upaya peningkatan sikap gotong royong siswa.
Dalam upaya menumbuhkan sikap siswa untuk bergotong royong guna
memahami makna dan manfaat gotong royong sehingga siswa akan tertarik
bahkan ingin untuk melaksanakan hidup bergotong royong di dalam kehidupan.
Akhirnya peneliti memutuskan untuk menggunakan model coopreative learning
tipe jigsaw. Model coopreative learning tipe jigsaw peneliti gunakan pada
pembelajaran PKn karena menurut Jhonson & F. Jhonson (dalam Rusman, 2013)
metode ini memiliki manfaat meningkatkan hidup bergotong royong sehingga
harapan peneliti untuk meningkatkan sikap gotong royong dapat terlaksana. Selain
itu, materi membiasakan hidup bergotong royong pada pelajaran PKn di kelas II
semester ganjil akan menambah pengetahuan siswa akan makna dan manfaat
gotong royong sehingga mereka menjadi lebih tertarik untuk melaksanakan
gotong royong sebagai suatu sikap yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
6
1.2 Batasan masalah
Penelitian tindakan kelas ini bertempat di SD Negeri Nanggulan.
Penelitian dilakukan di kelas II. Peneliti menggunakan RPP dengan kurikulum
KTSP 2006 mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dan pembelajaran
dilakukan pada semester ganjil. Penelitian ini menggunakan model cooperative
learning tipe jigsaw II. Standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD)
yang digunakan adalah :
Standar Kompetensi (SK) :
1. Membiasakan hidup bergotong royong
Kompetensi Dasar (KD) :
1.1 Mengenal pentingnya hidup rukun, saling berbagi dan tolong menolong
1.2 Melaksanakan hidup rukun, saling berbagi dan tolong menolong di rumah
dan di sekolah
1.3 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pelaksanaan model cooperative learning tipe jigsaw dalam
rangka meningkatkan sikap gotong royong melalui pembelajaran PKn
untuk siswa kelas II di SD Negeri Nanggulan ?
2. Apakah pembelajaran PKn dengan model cooperative learning tipe jigsaw
untuk siswa kelas II di SD Negeri Nanggulan mampu meningkatkan sikap
gotong royong ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
7
1.4 Tujuan Penelitian
1. Menggambarkan dan mengetahui gambaran pelaksanaan model
cooperative learning tipe jigsaw dalam rangka meningkatkan sikap gotong
royong melalui pembelajaran PKn untuk siswa kelas II di SD Negeri
Nanggulan.
2. Meningkatkan dan mengetahui peningkatan sikap gotong royong melalui
pelaksanaan pembelajaran PKn dengan model cooperative learning tipe
jigsaw untuk siswa kelas II di SD Negeri Nanggulan.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa
a. Siswa mampu memahami makna dan manfaat dari membiasakan
hidup bergotong royong.
b. Siswa menjadi tertarik dan senang untuk bergotong royong.
c. Siswa mampu melaksanakan sikap gotong royong dalam
kehidupan sehari-hari
2. Bagi Guru
a. Guru mampu memperbaiki model pembelajaran cooperative
learning tipe jigsaw yang lebih sempurna pada mata pelajaran
yang lainnya.
b. Guru mampu meningkatkan profesionalitasnya dalam
pembelajaran menggunakan berbagai macam metode
pembelajaran yang interaktif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
8
3. Bagi Sekolah
a. Sekolah mampu mengetahui dan selanjutnya
mengimplementasikan pentingnya sikap gotong royong dalam
kehidupan.
b. Sekolah mampu meningkatkan mutu pendidikan dengan
pelaksanaan metode pembelajaran yang interaktif.
4. Bagi Dunia Pendidikan
a. Pendidikan Kewarganegaraan dalam dunia pendidikan di
Indonesia ternyata masih perlu beberapa perbaikan dalam segi
pelaksanaan pembelajarannya karena kebanyakan masih berhenti
pada taraf pengetahuan siswa saja.
b. Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan secara universal supaya
setiap warga negara mampu mengembangkan sikap gotong
royong sehingga mampu bertahan dari pengaruh negatif era
globalisasi.
1.6 Definisi Operasional
1. Sikap adalah suatu sistem berbentuk kaitan antara kognisi, afeksi, dan
konasi seseorang saat merespon rangsangan/stimulus dari objek tertentu.
2. Gotong royong adalah suatu kegiatan dalam bentuk kerjasama antar
individu atau kelompok di dalam kehidupan untuk mencapai tujuan yang
sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
9
3. Model cooperative learning tipe jigsaw adalah salah satu model
pembelajaran kooperatif yang mengharuskan siswa melakukan kegiatan
belajar dengan cara bekerjasama dengan siswa lain untuk mencapai
tujuan yang sama seperti asas gotong royong.
4. Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang mengingatkan
akan pentingnya nilai-nilai hak dan kewajiban suatu warga negara dan
setiap hal yang dikerjakan harus dengan tujuan dan cita-cita bangsa yaitu
Pancasila dan UUD 1945.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Teori
2.1.1 Sikap
2.1.1.1 Pengertian Sikap
Menurut Gerungan (dalam Mintosih, 1997: 56) Sikap selalu berkenaan
dengan objek tertentu, yang dapat merupakan sikap pandangan atau sikap
perasaan, dan itu memberi kecenderungan kepada seseorang untuk
bertindak/berbuat sesuai dengan sikapnya terhadap suatu objek sikap
Pendapat lain mengatakan, sikap adalah suatu respons/reaksi individual
yang timbul apabila individu dihadapkan pada suatu rangsangan/stimulus (Azwar,
2005:15).
Sedangkan Krech (1996: 6) mengatakan manakala seseorang berkembang,
maka kognisinya, perasaannya, dan kecenderungan tindakannya dalam kaitannya
dengan berbagai objek dalam dunianya akan terus menjadi sistem-sistem yang
terus ada (kekal) atau disebut sikap.
Dapat disimpulkan bahwa sikap adalah sebuah sistem yang terdiri dari
aspek kognitif, perasaan, dan tindakan seseorang sebagai respon yang timbul
apabila dihadapkan pada suatu rangsangan/stimulus objek tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
11
2.1.1.2 Struktur Sikap
Breckler, Kats, Stotland, dan Rajecki (dalam Azwar, 2005: 24)
menyatakan sikap merupakan suatu reaksi komponen kognitif, afektif, dan konatif
individu terhadap suatu objek sikap dan Azwar menjabarkannya sebagai berikut :
1. Aspek Kognitif
Komponen kognitif merupakan keadaan sikap yang diwakili oleh
kepercayaan individu pemilik sikap terhadap suatu objek sikap.
2. Aspek Afektif
Komponen afektif merupakan keadaan sikap yang menyangkut masalah
emosional subjektif individu terhadap suatu objek sikap.
3. Aspek Konatif
Komponen konatif merupakan keadaan sikap yang menunjukkan
bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri
seseorang terhadap objek sikap.
Terdapat pendapat lain dari Krech (1996: 6) yang menyatakan bahwa
sikap sebagai suatu sistem yang menekankan adanya antar-kaitan dari tiga
komponen sikap antara lain :
1. Aspek Kognitif dalam suatu sikap terdiri dari keyakinan seseorang mengenai
objek sikap.
2. Aspek Perasaan dalam suatu sikap berkenaan dengan emosi yang berkaitan
dengan objek sikap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
12
3. Aspek Kecenderungan Tindakan dalam suatu sikap mencakup semua
kesiapan perilaku yang berkaitan dengan sikap.
Dari pendapat di atas, maka disimpulkan bahwa sikap memiliki tiga aspek
penting sebagai penyusunnya yaitu pemahaman dan perasaan yang akan
dicerminkan lewat tindakan seseorang.
2.1.2 Gotong Royong
2.1.2.1 Pengertian Gotong Royong
Menurut Purna (1996: 53) gotong royong merupakan suatu bentuk kerja
sama guna mencapai tujuan tertentu dengan asas timbal balik yang menciptakan
adanya ketentuan sosial dalam masyarakat.
Menurut Subadi (2009: 18) gotong royong (cooperation) dikatakan
sebagai suatu interaksi (hubungan timbal balik) dari dan oleh dua orang atau lebih
untuk mencapai tujuan yang sama.
Dari pendapat tersebut, mampu disimpulkan bahwa gotong royong adalah
suatu bentuk interaksi (hubungan timbal balik) sosial melalui kegiatan kerjasama
yang dilakukan oleh individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau
kelompok dengan kelompok guna mencapai suatu tujuan atau cita-cita yang ingin
dicapai bersama.
SIKAP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
13
2.1.3 Pendidikan Kewarganegaraan
2.1.3.1 Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan
Berdasarkan Permendiknas No. 22 Tahun 2006 (dalam Winarno, 2013:18)
Pendidikan Kewarganegaraan diartikan sebagai mata pelajaran yang
memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu
melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia
yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD
1945.
Menurut Aryani (2010: 42) Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata
pelajaran yang memiliki tujuan utama mengembangkan pengetahuan (knowledge),
sikap (attitude), dan keterampilan (skill) sehingga siswa menjadi warga negara
yang baik, melalui pengalaman belajar yang dipilih dan diorganisasikan atas dasa
konsep-konsep ilmu politik.
Dari pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa Pendidikan
Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran di Sekolah Dasar (SD)
yang berfungsi sebagai wahana pembentukan warga negara yang baik dengan cara
berfokus pada pengembangan pengetahuan, sikap, dan keterampilan peserta didik
sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD 1945.
2.1.3.2 Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan
Menurut Aryani (2010: 52) tujuan dari materi pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan dalam Kurikulum 2006 adalah peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
14
1. Mampu berpikir secara kritis, rasional, kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan.
2. Mampu berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak
secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,
serta anti-korupsi.
3. Mampu berkembang secara positif dan demokratis guna membentuk
pribadi berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat
hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.
4. Mampu berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia
secara langsung maupun tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi.
2.1.3.3 Fungsi Pendidikan Kewarganegaraan
Fungsi Pendidikan Kewarganegaraan yaitu sebagai wahana atau sarana
untuk membentuk warga negara cerdas, terampil, dan berkarakter, yang setia
kepada bangsa dan negara Indonesia dengan merefleksikan dirinya dalam
kebiasaan berpikir dan bertindak sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD 1945.
(Aryani, 2010: 116).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
15
2.1.4 Cooperative Learning tipe Jigsaw
2.1.4.1 Pengertian Cooperative Learning
Cooperative learning menurut Parker adalah suasana aktivitas
pembelajaran di mana para siswa saling berinteraksi dalam kelompok-kelompok
untuk mengerjakan tugas akademik demi mencapai tujuan bersama. (dalam Huda,
2012: 29)
Slavin (dalam Isjoni, 2013: 23) menyebutkan bahwa pembelajaran
kooperatif atau cooperative learning merupakan model pembelajaran dimana
sistem belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah 4-6
orang secara kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa lebih bergairah dalam
belajar.
Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan model
pembelajaran dimana siswa bekerja sama dalam kelompok untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
Di dalam model cooperative learning, menurut Bennet (dalam Isjoni,
2013: 60) terdapat lima unsur dasar yang tidak mampu dipisahkan satu dengan
yang lainnya karena sangat mempengaruhi kesuksesan dari cooperative learning
itu sendiri. Unsur-unsur dasar ini membedakan cooperative learning dari kerja
kelompok biasa :
1. Positive interdependence
Hubungan timbal balik yang didasari adanya kepentingan yang
sama atau perasaan diantara anggota kelompok dimana keberhasilan
seseorang merupakan keberhasilan yang lain pula atau sebaliknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
16
2. Interaction face to face
Terjadinya interaksi antar siswa secara langsung tanpa adanya
perantara sehingga terjadi hubungan timbal balik yang bersifat positif.
3. Adanya tanggung jawab pribadi
Dengan setiap siswa bertanggung jawab atas materi yang
didapatkannya maka siswa termotivasi untuk membantu teman
kelompoknya.
4. Membutuhkan keluwesan
Menciptakan hubungan antar pribadi, mengembangkan
kemampuan kelompok, dan memelihara hubungan kerja yang efektif.
5. Proses kelompok
Siswa belajar keterampilan bekerja sama karena merupakan
keterampilan yang penting.
Sedangkan, Huda (2012: 46) menyatakan bahwa ada lima elemen dasar
yang membuat pembelajaran kooperatif lebih produktif dibandingkan dengan
pembelajaran kopetitid dan individual yaitu :
1. Interpedensi positif (positive interpedence)
Muncul ketika siswa merasa bahwa mereka terhubung dengan
semua anggota kelompoknya, bahwa mereka tidak akan sukses
mengerjakan tugas tertentu jika ada anggota lain yang tidak berhasil
mengerjakannya (begitu pula sebaliknya).
2. Interaksi promotif (promotive interraction)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
17
Suatu interaksi dalam kelompok di mana setiap anggota saling
mendorong dan membantu anggota lain dalam usaha bersama untuk
mencapai, menyelesaikan, dan menghasilkan sesuatu untuk tujuan
bersama.
3. Akuntabilitas individu (individual accountability)
Setiap orang memang harus mengerjakan setiap tugas yang
menjadi tanggung jawabnya. Performa setiap anggota dinilai dan hasilnya
diberikan kembali kepada mereka dan kelompoknya. Dari hasil inilah,
setiap siswa dapat berefkelsi untuk meningkatkan performanya supaya
mampu berkontribusi maksimal untuk kelompoknya masing-masing.
4. Keterampilan interpersonal dan kelompok kecil (interpersonal and small-
group skill)
Keterampilan interpersonal dan kelompok kecil tidak bisa begitu
saja muncul ketika dibutuhkan, namun siswa harus diajari keterampilan
sosial untuk bekerjasama secara efektif dalam kelompok sehingga
terwujud suasana pembelajaran yang produktif.
5. Pemrosesan kelompok (group processing)
Kerja kelompok yang efektif biasanya dipengaruhi oleh sejauh
mana kelompok tersebut merefleksikan proses kerja sama mereka.
Dari pendapat tersebut, disimpulkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif
terdapat lima elemen penting yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan
lainnya karena merupakan suatu kesatuan pembelajaran kooperatif itu sendiri
yaitu (1) bergotong royong/hubungan timbal balik, (2) interaksi antar individu, (3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
18
tanggung jawab pribadi, (4) menciptakan hubungan yang baik serta kerukunan
antar pribadi, dan (5) peningkatan keterampilan bekerja sama (gotong royong).
Dalam pembelajaran kooperatif terdapat berbagai macam model seperti
STAD (Student Team-Achievement Divisions), TGT (Teams-Games-
Tournaments), Jigsaw, dan masih banyak lagi. Peneliti memutuskan untuk
menggunakan Jigsaw dalam proses pelaksanaan pembelajaran dengan alasan
bahwa metode Jigsaw mampu meningkatkan keterampilan hidup bergotong
royong menurut Jhonson & F. Jhonson (dalam Rusman, 2013: 219).
2.1.4.2 Pengertian Cooperative Learning tipe Jigsaw
Model cooperative learning tipe jigsaw dikembangkan pertama kali oleh
Aronson (1975). Metode ini selanjutnya diadopsi dan dimodifikasi kembali
sehingga memiliki dua versi tambahan yaitu Jigsaw II yang dikembangkan oleh
Slavin pada tahun 1989 dan Jigsaw III yang dikembangkan oleh Kagan pada
tahun 1990. (Huda, 2012: 120)
Rusman (2013: 218) mengatakan bahwa model cooperative learning tipe
jigsaw adalah sebuah model pembelajaran yang menitik beratkan pada kerja
kelompok siswa dalam bentuk kelompok kecil.
Sedangkan Johnson (dalam Hosnan, 2014: 249) menyatakan bahwa
cooperative learning tipe jigsaw ialah kegiatan belajar secara kelompok kecil,
siswa belajar dan bekerja sama sampai pada pengalaman belajar yang maksimal,
baik pengalaman individu maupun pengalaman kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
19
Dari pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa model cooperative
learning tipe jigsaw adalah kegiatan pembelajaran dimana siswa berada dalam
kelompok-kelompok kecil dan mereka saling bekerja sama untuk mencapai tujuan
kelompok.
Perbedaan antara tipe Jigsaw 1 (Aronson, 1975), Jigsaw II (Slavin, 1989),
dan Jigsaw III (Kagan, 1990) menurut Huda (2012: 118-122) adalah :
1. Pada Jigsaw I tidak ada reward (penghargaan) bagi kelompok dengan
nilai tertinggi dalam hasil tugas yang diberikan guru. Tidak ada sistem
kelompok asal dan kelompok ahli.
2. Pada Jigsaw II diberikan reward (penghargaan) bagi kelompok dan
anggotanya yang unggul. Menerapkan sistem kelompok asal dan
kelompok ahli.
3. Jigsaw III khusus digunakan pada kelas bilingual (kelas dua bahasa) yaitu
bahasa nasional dan bahasa Inggris. Langkah-langkah pembelajarannya
sama dengan Jigsaw I dan II, namun siswa harus mahir berbahasa Inggris.
Peneliti menggunakan tipe Jigsaw II karena dengan adanya reward
(penghargaan) kepada anggota dan kelompok, maka mereka akan merasa
diapresiasi dan dihormati atas usahanya selama ini. Peneliti juga berharap mereka
untuk berkomitmen dalam belajar, antusiasme untuk bekerja dalam kelompok
kooperatif, dan rasa kebersamaan mereka untuk bekerja sama dapat meningkat
secara berkelanjutan. Menurut Slavin (2005: 245) menambahkan kelebihan
Jigsaw II yaitu semua siswa membaca semua materi, yang akan membuat konsep-
konsep yang telah disatukan menjadi lebih mudah untuk dipahami karena subjek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
20
penelitian masih termasuk siswa kelas bawah sehingga Jigsaw II sangat tepat
digunakan di kelas II. Ditambah lagi dengan adanya sistem kelompok asal dan
kelompok ahli pada Jigsaw II, maka siswa kan lebih bertanggung jawab akan
materi yang didapatkannya. Peneliti tidak memilih Jigsaw III karena kelas yang
digunakan dalam penelitian ini bukanlah kelas bilingual.
2.1.4.3 Manfaat Cooperative Learning tipe Jigsaw
Jhonson & F. Jhonson (dalam Rusman, 2013: 219) melakukan studi
penelitian tentang manfaat pembelajaran kooperatif model Jigsaw dan
memperoleh hasil positif dari penerapan Jigsaw dalam pembelajaran terhadap
perkembangan siswa. Manfaat positif tersebut antara lain :
1. Meningkatkan hasil balajar siswa.
2. Meningkatkan daya ingat.
3. Dapat digunakan untuk mencapai taraf penalaran tingkat tinggi.
4. Mendorong tumbuhnya motivasi intrinsik (kesadaran individu).
5. Meningkatkan hubungan antarmanusia yang heterogen.
6. Meningkatkan sikap anak yang positif terhadap sekolah.
7. Meningkatkan sikap positif tehadap guru.
8. Meningkatkan harga diri anak.
9. Meningkatkan perilaku penyesuaian sosial yang positif.
10. Meningkatkan keterampilan hidup bergotong royong.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
21
2.1.4.4 Langkah Cooperative Learning tipe Jigsaw II
Peneliti menggunakan model cooperative learning tipe jigsaw II dengan
langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut (Hosnan, 2014) :
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa
2. Siswa dikelompokkan ke dalam 4-6 anggota tim (kelompok asal).
3. Guru memberikan informasi materi yang sama.
4. Setiap orang di dalam tim diberikan bagian materi tugas yang berbeda.
5. Setiap orang di dalam tim diberikan bagian materi yang ditugaskan.
6. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/ subbab
yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk
mendiskusikan subbab mereka.
7. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli, tiap anggota kembali ke kelompok
asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang subbab yang
mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-
sungguh.
8. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.
9. Guru memberikan evaluasi.
10. Guru memberikan penghargaan
Langkah-langkah Jigsaw II juga dideskripsikan oleh Huda (2012: 118)
yang dapat diurutkan sebagai berikut :
1. Siswa masuk ke dalam kelompok asal.
2. Setiap kelompok asal disajikan informasi yang sama.
3. Salah satu siswa ditunjuk untuk masuk ke dalam kelompok ahli.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
22
4. Dalam kelompok ahli, setiap anggota saling berdiskusi untuk memahami
lebih detail tentang informasi tersebut.
5. Setelah itu, siswa kembali ke kelompok asal untuk mengajarkan topik
yang lebih spesifik dari informasi tersebut kepada anggota kelompoknya.
6. Adanya uji secara individu maupun kelompok untuk menilai skor per
kelompok.
7. Pemberian penghargaan (reward) pada kelompok yang nilainya tinggi
untuk memotivasi dalam belajar.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa langkah pembelajaran Jigsaw II berfokus
pengembangan gotong royong karena ketikga indikator gotong royong yaitu (1)
tolong menolong, (2) saling berbagi, dan (3) hidup rukun terlihat pada sistem
kelompok asal dan kelompok ahli dimana siswa belajar bekerja sama pada
kelompok ahli, belajar saling berbagi pengetahuan dalam kelompok asal, dan
belajar rukun saat berada di kelompok asal maupun kelompok ahli.
2.2 Penelitian-Penelitian yang Relevan
1. Abidin (2013) melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Strategi Jigsaw
Untuk Meningkatkan Aktivitas Dalam Pembelajaran PKn Pada Siswa Kelas
IV SDN 03 Bangsri Karangpandan Tahun Pelajaran 2012/2013”. Kesimpulan
penelitian ini bahwa penerapan strategi Jigsaw dapat meningkatkan aktivitas
dan hasil belajar pada mata pelajaran PKn siswa kelas IV SDN 03 Bangsri
tahun pelajaran 2012/2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
23
2. Frenni, Abdussamad & Sabri (2014) melakukan penelitian yang berjudul
“Peningkatan Aktivitas Peserta Didik Dalam Pembelajaran PPKn
Menggunakan Model Kooperatif Di Kelas IV SD”. Kesimpulan dari
penelitian ini bahwa penggunaan model kooperatif dapat meningkatkan
aktivitas belajar peserta didik kelas IV SD dalam pembelajaran PPKn.
3. Herniwati (2011) melakukan penelitian yang berjudul “Menanamkan Nilai
Nasionalisme melalui pembelajaran Pendidikan dan Kewarganegaraan PTK
pada Siswa Kelas VI SDN 88 Perumnas UNIB Bentiring”. Kesimpulan dari
penelitian ini bahwa melalui pelaksanaan pembelajaran PKn PTK dapat
menanamkan nilai Nasionalisme pada siswa kelas VI SDN 88 Perumnas
UNIB Bentiring.
4. Erviana, Suwarto, & Daryanto (2013) melakukan penelitian yang berjudul
“Peningkatan Hasil Belajar PKn Tentang Kebebasan Berorganisasi Melalui
Model Problem Based Learning”. Dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran problem based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn
tentang kebebasan berorganisasi pada kelas V SDN II Lumbungkerep,
Wonosari, Klaten tahun ajaran 2011/2012.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
24
Gambar 2.2 Diagram Penelitian yang Relevan
Dari keempat contoh penelitian relevan di atas, peneliti melakukan
penelitian yang berjudul “Peningkatan Sikap Gotong Royong melalui Pelaksanaan
modelcoopertive learning tipe jigsaw untuk Siswa Kelas II di SD Negeri
Nanggulan”. Penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya
karena memiliki kekhususan guna meningkatkan sikap gotong royong peserta
didik.
Nila Erviana,Suwarto, & JokoDaryanto (2013)
“PeningkatanHasil BelajarPKn TentangKebebasan
BerorganisasiMelalui ModelProblem Based
Learning”
Herniwati (2011)
“Menanamkan NilaiNasionalisme melalui
Pembelajaran Pendidikan danKewarganegaraan PTK pada
Siswa Kelas VI SDN 88Perumnas UNIB Bentiring”.
N. Zaenal Abidin(2013)
“PenerapanStrategi Jigsaw
UntukMeningkatkan
Aktivitas DalamPembelajaran PKnPada Siswa Kelas
IV SDN 03Bangsri
KarangpandanTahun Pelajaran
2012/2013”
Filipus Frenni, Abdussamad& Tahmid Sabri (2014)
“Peningkatan AktivitasPeserta Didik DalamPembelajaran PPKn
Menggunakan ModelKooperatif Di Kelas IV SD”.
MO
DE
L P
EM
BE
LA
JAR
AN
BE
RK
EL
OM
PO
K
PE
MB
EL
AJA
RA
N P
KN
PENINGKATAN SIKAP GOTONG ROYONG
MELALUI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
PKn DENGAN MODEL COOPERATIVE
LEARNING TIPE JIGSAW UNTUK SISWA KELAS
II DI SD NEGERI NANGGULAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
25
2.3 Kerangka Berpikir
Sikap gotong royong siswa dapat dikembangkan melalui pembelajaran
PKn karena tujuan utama PKn salah satunya guna mengembangkan sikap
(attitude). Pengembangan pemahaman siswa akan makna dan manfaat bergotong
royong melalui pembelajaran PKn akan membuat siswa tertarik, senang, dan
peduli untuk melaksanakan hidup bergotong royong. Ditambah lagi dengan materi
Membiasakan Hidup Bergotong Royong yang digunakan untuk Kompetensi Inti
(KI) dan Kompetensi Dasar (KD) pada semester ganjil PKn akan membantu
proses pemahaman siswa akan makna dan manfaat bergotong royong sehingga
pembelajaran lebih efektif.
Penggunaan model cooperative learning tipe jigsaw akan
mengembangkan keterampilan hidup bergotong royong siswa melalui praktik
nyata dalam proses pembelajaran PKn sehingga harapkan mampu menjadi media
penyampaian materi gotong royong yang akan diajarkan dan tidak hanya akan
berfokus pada pemberian ilmu pengetahuan taraf kognitif saja, namun juga dapat
membuat siswa tertarik untuk melaksanakan gotong royong.
2.4 Hipotesis Tindakan
1. Pelaksanaan model cooperative learning tipe jigsaw di SDN Nanggulan
dilakukan dengan tahap-tahap menyampaikan tujuan, memotivasi
siswa, menyajikan informasi ,mengorganisasikan dalam kelompok,
membimbing, mengevaluasi dan memberikan penghargaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
26
2. Pelaksanaan pembelajaran PKn dengan model cooperative learning tipe
jigsaw di SDN Nanggulan mampu meningkatan sikap gotong royong
siswa kelas II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan menggunakan jenis penelitian tindakan kelas
(PTK). Menurut Kemmis (dalam Sanjaya, 2011: 24) penelitian tindakan kelas
adalah suatu bentukpenelitian reflektif dan kolektif yang dilakukan oleh peneliti
dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran praktik sosial mereka.
Penelitian tindakan kelas sebagai suatu bentuk investigasi yang bersifat
reflektif partisipatif, kolaboratif dan spiral, yang memiliki tujuan untuk
melakukan perbaikan sistem pembelajaran, metode pembelajaran, proses
pembelajaran, isi pembelajaran, kompetensi pembelajaran, dan situasi
pembelajaran yang lebih baik (Arikunto, 2014:104).
Sedangkan menurut Aqib (2007: 13) penelitian tindakan kelas merupakan
suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi di
dalam sebuah kelas.
Tujuan dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas adalah untuk perbaikan
dan peningkatan layanan profesional pendidik dalam menangani proses belajar
mengajar. Manfaat yang dapat dirah dengan pelaksanaan penelitian tindakan kelas
antara lain mencakup inovasi pembelajaran, pengembangan kurikulum ditingkat
regional/nasional, dan peningkatan profesionalisme pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Gambar 3.1 Spiral Penelitian Tindakan Kemmis dan Mc Taggart (Muslich, 2012)
3.2 Setting Penelitian
3.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada awal semester (ganjil) satu T.A.
2015/2016. Di SD Negeri Nanggulan yang beralamat di Nanggulan,
Maguwoharjo, Depok, Sleman, D. I. Yogyakarta. Kode pos 55282.
3.2.2 Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas II B SD N Nanggulan yang
berjumlah 31 siswa. Siswa laki-laki di kelas sebanyak 18 orang, sedangkan
siswa perempuan sebanyak 13 siswa.
Perencanaan
Refleksi
Tindakan
Observasi
PerbaikanPerencanaan
Tindakan
ObservasiRefleksi
SIKLUS 1
SIKLUS 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
3.2.3 Objek Penelitian
Objek dari penelitian ini adalah peningkatan sikap gotong royong melalui
pelaksanaan pembelajaran PKn dengan model cooperative learning tipe
jigsaw.
3.2.4 Waktu Penelitian
Penelitian siklus I dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus 2015 dan 24
Agustus 2015. Sedangkan siklus II dilakukan pada tanggal 31 Agustus
2015 dan 07 September 2015.
3.3 Desain Penelitian
3.3.1 Persiapan Pra Penelitian
Langkah awal sebelum melaksanakan PTK adalah melakukan persiapan
terlebih dahulu antara lain :
1. Peneliti memohon izin kepada kepala SDN Nanggulan untuk melaksanakan
penelitian di sekolah tersebut.
2. Peneliti melakukan observasi ke kelas II pada minggu pertama semester
ganjil untuk memperoleh gambaran awal pembelajaran yang terjadi di
dalam kelas khususnya mengenai pembelajaran PKn beserta karakteristik
siswanya.
3. Peneliti melakukan wawancara terhadap guru kelas I untuk mengetahui
karakteristik siswa dalam sikap gotong royong yang dimilikinya sebagai
gambaran awal untuk melakukan penelitian di kelas II supaya lebih mudah.
4. Peneliti mengumpulkan dokumen berupa daftar nama siswa kelas II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
5. Peneliti mewawancarai guru kelas II untuk mengetahui karakteristik dan
sikap gotong royong siswa pada awal sebelum pembelajaran.
6. Peneliti mengidentifikasi masalah yang terdapat di kelas II.
7. Peneliti membuat rumusan masalah dari hasil identifikasi masalah.
8. Peneliti menyususn rencana penelitian yang akan dilakukan pada setiap
siklus.
9. Peneliti membuat gambaran awal mengenai sikap gotong royong siswa
kelas II SDN Nanggulan.
10. Karena penelitian ini menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) maka kita perlu untuk mempelajari Standar Kompetensi (SK),
Kompetensi Dasar (KD), dan materi pokok
11. Peneliti membuat silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar
kerja siswa (LKS), dan instrument penelitian.
12. Peneliti menyiapkan model Cooperative Learning tipe Jigsaw yang akan
digunakan dalam pembelajaran di kelas II.
3.3.2 Rencana Tindakan Setiap Siklus
3.3.2.1 Siklus I
Siklus pertama dilakukan setelah peneliti mengetahui sejauh mana tingkat
sikap gotong royong siswa melalui hasil kondisi awal, observasi, dan wawancara.
Siklus pertama dilaksanakan dua kali pertemuan, setiap pertemuan berlangsung
selama 2 JP, 1 JP berlangsung selama 35 menit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
1. Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan sebeleum melaksanakan penelitian meliputi :
a. Menentukan SK dan KD terkait tindakan yang akan diberikan, yaitu pada :
Standar Kompetensi (SK) :
1. Membiasakan hidup bergotong royong
Kompetensi Dasar (KD) :
1.1 Mengenal pentingnya hidup rukun, saling berbagi dan tolong menolong
1.2 Melaksanakan hidup rukun, saling berbagi dan tolong menolong di
rumah dan di sekolah
b. Mempersiapkan rancangan perangkat pembelajaran seperti silabus dan RPP
yang sesuai dengan model Cooperative Learning tipe Jigsaw.
c. Membuat soal evaluasi beserta kunci jawaban dan membuat pedoman
penilaian.
d. Mempersiapkan media pembelajaran yang sesuai dengan model
Cooperative Learning tipe Jigsaw.
e. Menyusun lembar observasi pembelajaran.
Pada siklus 1 pertemuan pertama pembelajaran akan difokuskan pada
materi mengenal pengertian dan pentingnya gotong royong beserta kegiatan yang
ada di dalam gotong royong yaitu hidup rukun, saling berbagi dan tolong
menolong. Pertemuan kedua pembelajaran akan difokuskan pada contoh kegiatan
yang mencerminkan gotong royong beserta manfaat apabila dilaksanakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
2. Tindakan
a. Pertemuan I
1) Kegiatan Awal
a) Guru memberi salam kepada siswa
b) Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin berdoa
c) Guru melakukan presensi siswa
d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
e) Guru memotivasi siswa
2) Kegiatan Inti
a) Guru mengajak siswa untuk bernyanyi bersama lagu “Oh Ibu dan
Ayah”
b) Guru menyampaikan materi pembelajaran dengan menggunakan video
pembelajaran tentang tolong menolong, hidup rukun, dan saling
berbagi.
c) Guru menjelaskan pengertian tolong menolong, hidup rukun, dan
saling berbagi.
d) Guru mengajak siswa mendalami materi tersebut lewat teks bacaan
ataupun PPT.
e) Guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok (kelompok asal), setiap
kelompok terdiri dari 6 siswa yang heterogen.
f) Setiap 2 siswa dalam 1 kelompok diberikan materi yang sama.
g) Setiap siswa memakai name tag sesuai dengan kelompoknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
h) Siswa masuk ke dalam kelompok ahli dan berdiskusi sesuai susbbab
yang mereka dapatkan.
i) Ada kelompok hidup rukun yang terdiri dari 6 siswa campuran 5 dari
kelompok asal, ada kelompok saling berbagi sebanyak 6 siswa dari
campuran 5 kelompok asal, dan kelompok tolong menolong dari
campuran 5 kelompok asal.
j) Setelah selesai berdiskusi dengan kelompok ahli, setiap anggota
kembali ke kelompok asal untuk bergantian mengajar teman satu
kelompok mereka tentang subbab yang mereka kuasai dan tiap
anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh.
k) Setelah kelompok siswa ahli selesai saling mengajar di kelompok asal,
setiap kelompok ahli mempresentasikan hasil diskusinya.
l) Presentasi dilakukan di depan kelas dengan pengawasan dari guru,
para siswa kelompok ahli saling membantu dalam proses presentasi.
m)Setelah sesuai dengan petunjuk selanjutnya guru memberikan
evaluasi.
n) Guru memberikan apresiasi atas hasil kerja para siswa dengan tepuk
tangan.
o) Siswa kembali ke tempat duduk masing-masing.
p) Siswa mengerjakan soal akhir yang diberikan oleh guru.
q) Guru mengumpulkan jawaban siswa.
3) Penutup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang materi yang telah
mereka pelajari
b) Guru meminta siswa membuat refleksi tentang pembelajaran yang
telah mereka laksanakan
c) Guru menutup pembelajaran dengan salam.
b. Pertemuan II
1) Kegiatan Awal
a) Guru memberi salam kepada siswa
b) Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin berdoa
c) Guru melakukan presensi siswa
d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
e) Guru memotivasi siswa
2) Kegiatan Inti
a) Guru bertanya kepada siswa, “apakah kalian pernah menolong teman
sekelas kalian?”
b) Siswa menjawab pertanyaan guru dengan berbaga jawaban yang
berbeda-beda
c) Guru bertanya kepada siswa tentang apa saja yang merupakan
kegiatan yang baik dan mencerminkan hidup rukun, saling berbagi,
dan tolong menolong dalam kehidupan.
d) Guru memberikan contoh kegiatan yang baik dan mencerminkan
hidup rukun, saling berbagi, dan tolong menolong dalam kehidupan
lewat video
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
e) Guru mengajak siswa mendalami materi tersebut lewat teks bacaan
ataupun PPT.
f) Guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok (kelompo asal), setiap
kelompok terdiri dari 6 siswa yang heterogen dan kelompok ini
berbeda dengan kelompok pada pertemuan pertama (diacak lagi).
g) Setiap 2 siswa dalam 1 kelompok diberikan materi yang sama.
h) Setiap siswa memakai name tag sesuai dengan kelompoknya.
i) Setiap 2 siswa yang memperoleh materi sama pada setiap tim
berkumpul ke dalam kelompok baru (kelompok ahli) yang sesuai
dengan bidang/materi yang didapat untuk mendiskusikan subbab
mereka.
j) Dalam setiap kelompok ahli, guru membagikan 9 buah gambar pada
setiap kelompok ahli berupa :
k) Setiap setiap kelompok ahli memasukkan gambar pada kotak yang
sesuai.
l) Siswa masuk ke dalam kelompok ahli dan berdiskusi sesuai susbbab
yang mereka dapatkan.
m)Ada kelompok hidup rukun yang terdiri dari 6 siswa campuran 5 dari
kelompok asal, ada kelompok saling berbagi sebanyak 6 siswa dari
campuran 5 kelompok asal, dan kelompok tolong menolong dari
campuran 5 kelompok asal.
n) Setelah selesai berdiskusi dengan kelompok ahli, setiap anggota
kembali ke kelompok asal untuk bergantian mengajar teman satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
kelompok mereka tentang subbab yang mereka kuasai dan tiap
anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh.
o) Setelah kelompok siswa ahli selesai saling mengajar di kelompok asal,
setiap kelompok ahli mempresentasikan hasil diskusinya.
p) Presentasi dilakukan di depan kelas dengan pengawasan dari guru,
para siswa kelompok ahli saling membantu dalam proses presentasi.
q) Setelah sesuai dengan petunjuk selanjutnya guru memberikan
evaluasi.
r) Guru memberikan apresiasi atas hasil kerja para siswa dengan tepuk
tangan.
s) Siswa kembali ke tempat duduk masing-masing.
t) Siswa mengerjakan soal akhir yang diberikan oleh guru.
u) Guru mengumpulkan jawaban siswa.
3) Penutup
a) Guru melakukan evaluasi kepada siswa secara individu maupun
kelompok.
b) Guru memberikan penghargaan kepada setiap individu dan kelompok.
c) Guru dan siswa merangkum dan meringkas materi pembelajaran
d) Berdoa bersama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
3. Observasi
Peneliti akan dibantu oleh satu orang mahasiswa yang bertindak sebagai
pengamat pembelajaran dengan cara mengobservasi kegiatan siswa selama
pembelajaran berlangsung dan mencatat kejadian-kejadian yang terjadi selama
proses belajar mengajar berlangsung. Penyebaran kuesioner dilakukan setelah
pertemuan kedua selesai siklus I.
4. Refleksi
Peneliti bersama dengan guru kelas mengidentifikasi kesulitan atau
hambatan dan kejadian khusus yang terjadi selama proses pembelajaran
berlangsung di dalam kelas. Refleksi ini akan dijadikan acuan untuk perbaikan
proses pembelajaran pada siklus II agar siswa dapat mengikuti pelajaran dengan
baik dan memperoleh kompetensi yang diinginkan nantinya.
3.3.2.2 Siklus II
Siklus kedua dilakukan setelah peneliti mengetahui sejauh mana tingkat
sikap gotong royong siswa melalui hasil siklus 1, kondisi awal, observasi, dan
wawancara. Siklus kedua dilaksanakan dua kali pertemuan, setiap pertemuan
berlangsung selama 2 JP, 1 JP berlangsung selama 35 menit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
1. Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan sebeleum melaksanakan penelitian meliputi :
a. Menentukan SK dan KD terkait tindakan yang akan diberikan, yaitu pada :
Standar Kompetensi (SK) :
2. Membiasakan hidup bergotong royong
Kompetensi Dasar (KD) :
2.1 Mengenal pentingnya hidup rukun, saling berbagi dan tolong
menolong
2.2 Melaksanakan hidup rukun, saling berbagi dan tolong menolong di
rumah dan di sekolah
b. Mempersiapkan rancangan perangkat pembelajaran seperti silabus dan
RPP yang sesuai dengan model cooperative learning tipe jigsaw.
c. Membuat soal evaluasi beserta kunci jawaban dan membuat pedoman
penilaian.
d. Mempersiapkan media pembelajaran yang sesuai dengan model
cooperative learning tipe jigsaw.
e. Menyususn lembar observasi pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Pada siklus 2 pertemuan pertama pembelajaran akan difokuskan pada
materi contoh kegiatan yang tidak mencerminkan gotong royong beserta
akibatnya. Pertemuan kedua pembelajaran akan difokuskan pada pembahasan
ulang materi sebelumnya dan membuat jadwal pelaksanaan kegiatan gotong
royong oleh siswa untuk dilaksanakan.
3. Tindakan
a. Pertemuan I
1) Kegiatan Awal
a) Doa dan salam pembuka
b) Guru memberi salam kepada siswa
c) Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin berdoa
d) Guru mengabsensi siswa
e) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
f) Guru memotivasi siswa
2) Kegiatan Inti
a) Guru bertanya kepada siswa tentang apa saja yang merupakan
kegiatan yang mencerminkan hidup rukun, saling berbagi, dan tolong
menolong dalam kehidupan.
b) Guru memberikan contoh kegiatan hidup rukun, saling berbagi, dan
tolong menolong dalam kehidupan lewat video dan contoh yang tidak
mencerminkan (hal negatif) hidup rukun, saling berbagi, dan tolong
menolong dalam kehidupan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
c) Guru mengajak siswa mendalami materi tersebut lewat teks bacaan
ataupun PPT.
d) Guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok (kelompo asal), setiap
kelompok terdiri dari 6 siswa yang heterogen dan kelompok ini
berbeda dengan kelompok pada pertemuan kedua (diacak lagi).
e) Setiap 2 siswa dalam 1 kelompok diberikan materi yang sama.
g) Setiap siswa memakai name tag sesuai dengan kelompoknya.
h) Setiap 2 siswa yang memperoleh materi sama pada setiap tim
berkumpul ke dalam kelompok baru (kelompok ahli) yang sesuai
dengan bidang/materi yang didapat untuk mendiskusikan subbab
mereka.
i) Dalam setiap kelompok ahli, guru membagikan 6 buah gambar
kegiatan sesuai subbab yang didapatkan.
j) Guru menyiapkan 2 kotak pada setiap kelompok ahli :
k) Siswa masuk ke dalam kelompok ahli dan berdiskusi sesuai susbbab
yang mereka dapatkan.
l) Ada kelompok hidup rukun yang terdiri dari 6 siswa campuran 5 dari
kelompok asal, ada kelompok saling berbagi sebanyak 6 siswa dari
campuran 5 kelompok asal, dan kelompok tolong menolong dari
campuran 5 kelompok asal.
m)Setelah selesai berdiskusi dengan kelompok ahli, setiap anggota
kembali ke kelompok asal untuk bergantian mengajar teman satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
kelompok mereka tentang subbab yang mereka kuasai dan tiap
anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh.
n) Setelah kelompok siswa ahli selesai saling mengajar di kelompok asal,
setiap kelompok ahli mempresentasikan hasil diskusinya.
o) Setelah sesuai dengan petunjuk selanjutnya guru memberikan
evaluasi.
p) Guru memberikan apresiasi atas hasil kerja para siswa dengan tepuk
tangan.
q) Guru menjelaskan akibat dari kegiatan yang tidak mencerminkan
hidup rukun, tolong menolong, dan saling berbagi.
r) Siswa kembali ke tempat duduk masing-masing.
s) Siswa mengerjakan soal akhir yang diberikan oleh guru.
t) Guru mengumpulkan jawaban siswa.
3) Penutup
a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang materi yang telah
mereka pelajari
b) Guru meminta siswa membuat refleksi tentang pembelajaran yang
telah mereka laksanakan
c) Guru menutup pembelajaran dengan salam
b. Pertemuan II
1) Kegiatan Awal
a) Doa dan salam pembuka
b) Guru memberi salam kepada siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
c) Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin berdoa
d) Guru melakukan presensi siswa
e) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
f) Guru memotivasi siswa
2) Kegiatan Inti
a) Guru bertanya kepada siswa, “siapa yang tadi pagi membantu
keluarga mengerjakan pekerjaan rumah ?”.
b) Siswa menjawab dengan berbagai jawaban
c) Guru menyampaikan materi pembelajaran dengan menggunakan video
pembelajaran tentang pelaksanaan perilaku yang mencerminkan
tolong menolong, hidup rukun, dan saling berbagi.
d) Guru mengajak siswa mendalami materi tersebut lewat teks bacaan
ataupun PPT.
e) Guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok (kelompok asal), setiap
kelompok terdiri dari 6 siswa yang heterogen dan kelompok ini
berbeda dengan kelompok pada pertemuan ketiga (diacak lagi).
f) Di dalam kelompok asal, siswa mendapatkan materi tentang
pelaksanaan saling berbagi, hidup rukun, dan tolong menolong
melalui gambar dan video.
g) Setiap 2 siswa dalam 1 kelompok asal diberikan materi yang sama.
h) Setiap siswa memakai name tag sesuai dengan kelompok subbabnya.
i) Siswa masuk ke dalam kelompok ahli dan berdiskusi sesuai susbbab
yang mereka dapatkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
j) Ada kelompok hidup rukun yang terdiri dari 6 siswa campuran 5 dari
kelompok asal, ada kelompok saling berbagi sebanyak 6 siswa dari
campuran 5 kelompok asal, dan kelompok tolong menolong dari
campuran 5 kelompok asal.
k) Setelah selesai berdiskusi dengan kelompok ahli, setiap anggota
kembali ke kelompok asal untuk bergantian mengajar teman satu
kelompok mereka tentang subbab yang mereka kuasai dan tiap
anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh.
l) Setelah kelompok siswa ahli selesai saling mengajar di kelompok asal,
setiap kelompok ahli mempresentasikan hasil diskusinya.
m)Setelah sesuai dengan petunjuk selanjutnya guru memberikan
evaluasi.
n) Guru memberikan apresiasi atas hasil kerja para siswa dengan tepuk
tangan.
o) Siswa kembali ke tempat duduk masing-masing.
p) Siswa mengerjakan soal akhir yang diberikan oleh guru.
q) Guru mengumpulkan jawaban siswa.
3) Penutup
a) Guru melakukan evaluasi kepada siswa secara individu maupun
kelompok.
b) Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang materi yang telah
mereka pelajari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
c) Guru meminta siswa membuat refleksi tentang pembelajaran yang
telah mereka laksanakan
d) Guru menutup pembelajaran dengan salam
4. Observasi
Peneliti akan dibantu oleh satu orang mahasiswa yang bertindak sebagai
pengamat pembelajaran dengan cara mengobservasi kegiatan siswa selama
pembelajaran berlangsung dan mencatat kejadian-kejadian yang terjadi selama
proses belajaran kemudian melaksanakan evaluasi untuk siklus II.
5. Refleksi
a. Peneliti bersama dengan observer melakukan identifikasi kesulitan atau
hambatan dari kejadian khusus yang terjadi selama proses pembelajaran
berlangsung di kelas.
b. Membandingkan analisis di siklus I dan siklus II serta mampu mengambil
kesimpulan tentang ada atau tidaknya peningkatan sikap gotong royong
siswa setelah melaksanakan proses pembelajaran PKn menggunakan model
pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
3.4 Teknik Pengumpulan Data
3.4.1 Wawancara
Menurut Denzin (dalam Wiriaatmadja, 2005: 117) wawancara merupakan
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang
dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang
perlu.
Sedangkan menurut Hopkins (dalam Wiriaatmadja, 2005: 117) wawancara
merupakan suatu cara untuk mengetahui situasi tertentu di dalam kelas dilihat dari
sudut pandang yang lain.
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara
terstruktur. Menurut Wiriaatmadja (2005: 118) dalam wawancara terstruktur,
peneliti sebagai pewawancara menyusun pertanyaan terlebih dahulu sesuai dengan
topik yang akan ditanyakan kepada narasumber.
Dalam penelitian ini, peneliti mempersiapkan pertanyaan yang akan
ditanyakan kepada narasumber yaitu guru kelas I dan siswa kelas II. Pertanyaan
yang dibuat peneliti mengacu pada pertanyaan tentang sikap gotong royong yang
dimiliki olah siswa kelas II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
3.4.2 Observasi
Menurut Hopkins (dalam Wiriaatmadja: 2005: 104) obsevasi adalah
tindakan yang merupakan penafsiran dari teori.
Pada penelitian ini digunakan teknik observasi terstruktur. Menurut
Wiriaatmadja (2005: 114) observasi terstruktur adalah observasi yang dilakukan
dengan membuat kriteria apa yang akan diobservasi sehingga hanya kriteria
tersebutlah yang akan diobservasi. Selanjutnya hasil peneliti hanya tinggal
menghitung hasil observasi.
Peneliti melakukan observasi pada saat pembelajaran berlangsung dan
melihat sikap positif siswa terhadap gotong royong dengan mengacu pada
indikator sikap gotong royong yaitu hidup rukun, saling berbagi, dan tolong
menolong sebagai tolak ukur sikap positif gotong royong yang dimiliki siswa
kelas II.
3.4.3 Kuesioner (Angket)
Menurut Masidjo (1995: 70) kuesioner/angket adalah suatu daftar
pertanyaan tertulis dan terinci dan lengkap yang harus dijawab oleh responden
tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya. Kuesioner pada penelitian ini
menggunakan kuesioner tertutup yaitu kuesioner yang disusun sedemikian rupa,
sehingga responden tinggal memilih jawaban yang disediakan menurut (Masidjo,
1995). Pada penelitian ini yang diukur adalah tinggi atau rendahnya sikap gotong
royong sehingga pilihan jawaban menggunakan skala likert sebagai teknik
pengukuran sikap gotong royong.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Menurut Sukardi (2003: 146) Skala Likert adalah skala yang telah banyak
digunakan para peneliti untuk mengukur persepsi atau sikap seseorang. Kuesioner
skala sikap diisi oleh siswa kelas II sebanyak 3 kali yaitu pada saat sebelum
dilakukan tindakan guna mendapatkan data tinggi rendahnya sikap siswa pada
kondisi awal dan setelah dilakukannya tindakan siklus 1 dan siklus 2. Responden
dihadapkan pada pilihan jawaban skala likert yaitu sangat setuju (SS), setuju (S),
tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS) pada setiap pernyataan baik
favourable maupun unfavourable disamping pernyataan untuk dipilih responden
sebagai bentuk sikap mereka.
Tabel 3.1 Skala Likert
AlternatifJawaban
SkorFavourable Unfavourable
Sangat Setuju (SS) 5 1
Setuju (S) 4 2
Tidak Setuju (TS) 2 4
Sangat Tudak Setuju (STS) 1 5
Untuk pilihan jawaban cukup setuju (CS) dalam penelitian ini tidak
diikutsertakan karena responden akan cenderung memilih pilihan jawaban
tersebut sehingga hasil skala sikap menjadi kurang variatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
3.5 Instrumen Penelitian
3.5.1 Pedoman Wawancara
Wawancara dilakukan kepada guru kelas I untuk mengetahui kondisi awal
siswa dan ke guru II untuk mengetahui kondisi akhir siswa. Berikut adalah
pendoman wawancara guru terkait sikap gotong royong siswa kelas II :
Tabel 3.2 Pedoman Wawancara
Indikator Deskriptor Jawaban
Sikap gotong
royong melalui
hidup rukun
Apakah siswa selalu terlihat rukun di
kelas ?
Sikap gotong
royong melalui
saling berbagi
Apakah para siswa selalu berbagi
dengan teman ?
Sikap gotong
royong melalui
tolong
menolong
Apakah siswa selalu menolong teman
sekelas mereka saat tugas piket kelas ?
3.5.2 Lembar Observasi
Peneliti melakukan observasi atau pengamatan terhadap sikap gotong
royong siswa saat pembelajaran berlangsung dan lembar pengamatan terhadap
pelaksanaan cooperative learning tipe jigsaw II yang dilaksanakan yang nantinya
akan digabung menjadi 1 lembar observasi keseluruhan. lembar observasinya
seperti berikut ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tabel 3.3 Lembar Observasi Sikap Gotong Royong Siswa
No. Indikator GotongRoyong Aspek yang diamati Deskripsi Hasil
Pengamatan
1.Tolong menolong(melihat indikator
materi gotong royongPKN kelas II)
Siswa bekerjasama dansaling tolong menolong didalam kelompok saatmengerjakan tugas yangdiberikan oleh guru.
2.
Saling berbagi(melihat indikator
materi gotong royongPKN kelas II)
Siswa saling berbagipengetahuan yang didapatkansaat berada di dalamkelompok.
3.
Hidup rukun (melihatindikator materi
gotong royong PKNkelas II)
Siswa terlihat rukun denganteman satu kelompok saatmengerjakan tugas dari guru.
Tabel 3.4 Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif Jigsaw II
No. Indikator Jigsaw II Aspek yang diamati Deskripsi HasilPengamatan
2.Langkah-langkahJigsaw II menurut
Hosnan (2014: 240)
Guru melaksanakanpembelajaran sesuai denganlangkah-langkah metodepembelajaran cooperativelearning tipe jigsaw II
3.5.3 Lembar Kuesioner
Lembar kuesioner dalam penelitian ini berupa cheklist. Pernyataan dalam
kuesioner dibedakan menjadi dua jenis yaitu pernyataan favourable (yang
diharapkan disetujui oleh siswa) dan pernyataan unfavourable (pernyataan yang
diharapkan tidak disetujui oleh siswa) Kisi-kisi kuesioner dikembangkan
berdasarkan tiga komponen sikap berikut ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel 3.5 Indikator Aitem Pernyataan Kuesioner
KomponenSikap
Noaitem
Favorable Noaitem
Unfavorable
Kognitif(pemahaman)
17.
Saya tahu bahwamengambil buah miliktetangga tanpa izin itutidak baik 18.
Saya menganggap jikakerja bakti itumembuang waktu dantenaga
21.Saya menganggap semuateman-temanku baik
25.Saya tahu bahwakeluargaku sayang padaanak-anaknya
9.
Saya menyadari bahwamembantumembersihkan rumahitu merepotkan
46.Saya menganggap semuaanggota keluarga sayaadalah orang yang baik
47.Saya harus menghormatibapak dan ibu guru
32.
Saya tahu jikamenolong tetanggayang terkena musibahitu merepotkan
5.
Saya berpikir jikamembagi bekal makananpada teman adalah halyang baik dilakukan
10.
Saya tahu bahwamembantu mencucipiring dapatmeringankan pekerjaan
31.
Saya berpikir bahwamemberikan baju bekaskepada korban bencanaadalah perbuatanmerugikan
36.
Saya tahu jika menolongtetangga yangmengalami musibah itubaik
38.
Saya tahu jika menolongteman yang kesulitandalam belajar itu baik 43.
Saya tahu jikamenolong teman yangkesulitan belajar itumerepotkan
KomponenSikap
Noaitem Favorable
Noaitem Unfavorable
Afektif(penghayatan)
15.Saya senang memilikibanyak teman
16.
Saya hanya memilih
teman yang agamanya
sama dengan saya19.Saya senang berbagimakanan dengantetangga saya
24.Saya selalu bahagia jikaberkumpul bersamaseluruh keluarga
6.
Saya akanmenghabiskan permenkesukaan yang sayamiliki sendirian
7.
Saya ingin meminjamkanpompa sepeda kepadatetangga yangmembutuhkan
8.Saya ingin memberikanbaju bekas kepadakorban bencana alam 40.
Saya merasa rugiketika meminjamkanalat tulis pada teman
29. Saya merasa senang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
ketika menonton televisibersama-sama dengankeluarga
1.
Saya senangmeminjamkan alat tulispada teman
11.
Saya ingin menolongteman yang kesulitanmencontek saatulangan
2.
Saya harus menolonganggota keluarga yangmembutuhkan bantuan.
42.
Saya merasa senang jikabisa menolong keluargamencuci piring saatkerepotan
27.
Saya ingin mengajaktetangga bermain diluar rumah supayatidak mengotori rumah
44.
Saya tertarik mengikutikerja bakti di masyarakatdengan sukarela
12.
Saya ingin untukmenolong gurumenghapuskan papantulis 30.
Saya sukamenghabiskan kuesendiri, tanpamembaginya dengankeluarga
23.Saya harus menolongteman yang sedang sakit.
33.
Saya senang jika bisamengikuti kerja bakti dimasyarakat
49.
Saya senang jika bisaikut membantu wargatawuran
KomponenSikap
Noaitem Favorable
Noaitem Unfavorable
Konatif(pelaksanaan)
13.Saya mau membantukeluargaku memberimakan hewan
14.
Saya selalu marah
kepada orang tua jika
tidak diberi uang jajan
20.Saya bersedia bertemandengan siapapun di kelas
41.Saya mau membagipermen yang saya miliki dengan keluarga
28.
Saya maumenghabiskan bekalsendiri dan tidakmembaginya denganteman4.
Saya selalu ikutmembantu kerja bakti dimasyarakat
48.
Saya lebih memilihmembantu warga kerjabakti daripada bermainsendiri 35.
Saya selalu menolongteman yang saya sukaisaja
50.Saya mau menolongteman yang terjatuh
22.
Saya mau menolongwarga yang terkenamusibah
45.
Saya lebih memilihmenolong teman yangseagama dari pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
34.
Saya bersedia untukmembantu guru yangkesulitan membawabanyak buku
yang beda agama
37.
Saya mau membantukeluarga membersihkanhalaman rumah yangkotor
39.
Saya berniat menolongkeluarga menyapurumah jika diberiimbalan
26.
Saya berniat hiduprukun dengan teman-teman yang saya sukaisaja
3.
Saya mau membantutetangga jika diberiimbalan
3.6 Teknik Pengujian Instrumen
3.6.1 Validitas Instrumen
Menurut Masidjo (1995: 242) validitas adalah taraf sampai di mana suatu
tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur.
Penelitian ini menggunakan tiga jenis validitas yaitu validitas isi, validitas
konstruk, dan validitas kriteria.
1. Validitas Isi (Content Validity)
Validitas isi merupakan suatu validitas yang menunjukkan sampai di mana
isi suatu tes atau alat pengukur mencerminkan hal-hal yang mau diukur atau
diteskan menurut Masidjo (1995).
Validitas isi pada penelitian ini diuji dengan menyebarkan kuesioner
kepada siswa kelas III yang telah mendapatkan materi gotong royong di kelas II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Selanjutnya, hasil uji validasi aitem soal ini akan menjadi dasar pengukuran sikap
gotong royong siswa kelas II.
2. Validitas Konstruk atau konsep (Concept or Construct Validity)
Menurut Masidjo (1995: 242) validitas konstruk adalah suatu validitas
yang menunjukkan sampai di manakah isi suatu tes atau alat pengukur tersebut
atau konstruksi teoritis yang mendasari disusunnya tes atau alat pengukur
tersebut.
Validasi konstruk pada penelitian ini dilakukan dengan cara berkonsultasi
kepada yang lebih ahli (expert judgement) yaitu dosen pembimbing skripsi dan
wali kelas II dengan menanyakan pendapat terkait instrumen yang telah dibuat
peneliti apakah sudah sesuai indikator sikap gotong royong atau belum.
Konsultasi ini bertujuan agar instrumen yang dibuat peneliti sesuai dengan
indikator dan taraf kemampuan siswa kelas II di SD tempat penelitian guna
memaksimalkan pengelolaan waktu.
3. Validitas Kriteria (Criterion-Related Validity)
Menurut Masidjo (1995: 242) validitas kriteria adalah suatu validitas yang
memperhatikan hubungan yang ada antara tes atau alat pengukur dengan
pengukur lainnya yang berfungi sebagai kriteria atau bahan pembanding.
Validitas kriteria pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan alat ukur
pembanding selain kuesioner. Peneliti menambahkan wawancara dan juga
observasi guna memperkuat teknik pengumpulan data penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Untuk mengukur validitas item kuesioner, peneliti menggunakan aplikasi
SPSS supaya pengukuran yang dilakukan lebih efektif dan mantap. Hasil validasi
kuesioner skala sikap gotong royong yang valid selanjutnya akan digunakan untuk
mengukur sikap gotong royong yang dimiliki siswa kelas II. Peneliti
menggunakan program IBM SPSS 21 dengan uji koefisien korelasi Pearson
(Pearson Correlation), dengan kriteria item soal dikatakan valid jika harga
probabilitas yang terungkapkan dalam taraf signifikan tabel Sig. (2-tailed) berada
di bawah angka 0,05.
Diketahui dari 50 item soal terdapat 36 yang valid. Perhitungan validitas
item pernyataan dengan menggunakan IBM SPSS 21 tidak hanya dapat diketahui
melalui tabel Sig. (2-tailed), tetapi peneliti melihat tabel hasil pearson correlation.
Jika pada nomor item soal hasil perhitungan pada tabel pearson correlation
terdapat tanda asterix (*) maka dapat dikatakan bahwa item tersebut valid dengan
taraf kevalidan 95%, sedangkan jika terdapat tanda asterix (**) maka dapat
dikatakan item tersebut sangat valid dengan taraf kevalidan 99%. Hasil item soal
yang valid bisa dilihat pada tabel di bawah ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Tabel 3.6 Hasil Item Kuesioner Yang Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Namun, pada saat berkonsultasi dengan guru kelas peneliti mendapatkan
saran untuk mengurangi jumlah item soal yang valid. Pengurangan jumlah item
soal ini harus mengacu pada alasan yang kuat sehingga pemilihan item soal untuk
proses penelitian dapat dipertanggungjawabkan.
Pertama, peneliti memilih item soal yang memiliki tanda asterix (**) pada
tabel Pearson Correlation dengan alasan taraf kebenarannya mencapai 99%
dibandingkan dengan item yang memiliki tanda asterix (*). Dari proses pemilihan
ini terdapat 29 item soal yang memiliki tanda asterix (**), selanjutnya peneliti
mencoba untuk memilah 29 item soal tersebut berdasarkan taraf kesulitan isi
pernyataan dari yang mudah, sedang, hingga sulit.
Tabel 3.7 Taraf Kesulitan Pernyataan
Dari hasil pemilahan item soal di atas, maka dipilihlah 16 aitem soal dari
29 item yang akan digunakan dalam penelitian guna disebarkan sebagai alat
pengumpulan data.
Taraf KesulitanPernyataan Item soal nomor
Mudah1, 5, 8, 16, 18, 20, 22, 25,
26, 28, 31, 39, 40, 42, 43, 44Sedang 47, 7, 33, 19, 34, 48
Sulit 11, 12, 30, 23, 29, 4, 35, 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tabel 3.8 Hasil Item Kuesioner Yang Terpilih
Komponen
Sikap Gotong
Royong
No
soal
Pearson
Correlation
Sig (2-
tailed)Keterangan
Kognitif
5 .654** .000 Valid
18 .747** .000 Valid
25 .488** .003 Valid
31 .683** .000 Valid
43 .741** .000 Valid
Afektif
1 .626** .000 Valid
8 .502** .003 Valid
16 .575** .000 Valid
40 .626** .000 Valid
42 .379** .027 Valid
44 .578** .000 Valid
Konatif
20 .568** .000 Valid
22 .730** .000 Valid
26 .574** .006 Valid
28 .394** .021 Valid
39 .446** .008 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
3.6.2 Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai di manakah suatu tes mampu
menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf
ketepatan dan ketelitian hasil (Masidjo, 1995: 209).
Menurut Margono (1999: 181) reliabilitas instrumen lebih mudah
dimengerti dengan memperhatikan tiga aspek dari suatu alat ukur yaitu
kemantapan, ketepatan, dan homogenitas. Suatu instrumen dikatakan mantap
apabila dalam mengukur sesuatu berulangkali, dengan syarat bahwa kondisi saat
pengukuran tidak berubah, instrumen tersebut memberikan hasil yang sama.
Ketepaan, menunjuk kepada instrumen yang tepat/benar dalam mengukur dari
sesuatu yang diukur. Homogenitas, menunjuk kepada instrumen yang mempunyai
kaitan erat satu sama lain dalam unsur-unsur dasarnya.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan reliabilitas suatu tes yang
dinyatakan dalam suatu bentuk koefisien yang disebut koefisien reliabilitas yang
dinyatakan dalam suatu bilangan koefisien antara -1,00 sampai dengan 1,00 atau
disebut dengan koefisien reliabilitas. Peneliti menguji reliabilitas instrumen
menggunakan program IBM SPSS 21 dengan uji Alpha Cronbach. Dari hasil uji
Alpha Cronbach dapat diketahui besar suatu bilangan koefisien korelasi item soal
yang valid sehingga dapat digunakan untuk melihat seberapa tinggi kategori
reliabilitas item soal yang peneliti buat dalam tabel koefisien reliabilitas menurut
Masidjo (1995) di bawah ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tabel 3.9 Koefisien Reliabilitas
Koefisien Korelasi Kategori
0,91 – 1,00 Sangat Tinggi
0,71 – 0,90 Tinggi
0,41 – 0,70 Cukup
0,21 – 0,40 Rendah
Negatif – 0,20 Sangat Rendah
Peneliti melakukan perhitungan koefisien reliabilitas dengan
menggunakan program IBM SPSS 21. Hasil reliabilitas dari 16 item soal dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.10 Reliabilitas Item Soal
Dari hasil uji Alpha Cronbach dengan menggunakan aplikasi IBM SPSS
21 didapatkan hasil koefisien korelasi sebesar 0,759 pada tabel Cronbach’s Alpha
atau dapat dikatakan memiliki kategori “Tinggi” karena berada pada interval
0,71- 0,90.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Kategori N of Items
0,759 Tinggi 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
3.7 Teknik Analisa Data
Dalam suatu penitian tentunya memerlukan suatu kesimpulan yang dapat
dipertanggung jawabkan. Dalam proses pertanggung jawaban ini, maka penelitian
diolah dengan menggunakan analisis data kuantitatif. Jenis statistik yang peneliti
gunakan adalah statistik deskriptif.
Statistik Deskriptif adalah bagian statistika mengenai pengumpulan data,
penyajian, penentuan nilai-nilai statistika, pembuatan diagram atau gambar
mengenai sesuatu hal, di sini data akan disajikan dalam bentuk yang lebih mudah
dipahami atau dibaca (Subagyo, 2003: 1).
Pada penelitian ini digunakan statistik deskriptif untuk mengetahui
peningkatan sikap gotong royong siswa kelas II melalui pembelajaran PKn
dengan model cooperative learning tipe jigsaw dengan cara menggambarkan hasil
penelitian berupa data statistika dalam bentuk diagram, tabel, dan sebagainya
dengan ditambah keterangan atau deskripsi dari media statistik tersebut. Untuk
menghitung persentase peningkatan sikap gotong royong siswa kelas II dari
kondisi awal sampai dengan pelaksanaan siklus ke-2 secara keseluruhan maupun
perkomponen dilakukan dengan menggunakan acuan kriteria Penilaian Acuan
Patokan (PAP).
Menurut Masidjo (1995: 151) penilaian acuan patokan berorientasi pada
suatu patokan keberhasilan atau batas lulus penguasaan bahan yang sifatnya pasti
atau absolut. Peneliti menggunakan PAP tipe I dengan batas kompetensi minimal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
lulus pada angka 65% sampai dengan 100% dengan batas minimal lulus pada
interval 65%-79% atau diberi nilai cukup.
Tabel 3.11 Kriteria PAP tipe I
Dari tabel di atas diketahui bahwa siswa dikatakan memiliki sikap gotong
royong jika memperoleh nilai minimal cukup atau berada pada interval 65% -
79%. Tabel kriteria PAP tipe I akan digunakan oleh peneliti sebagai acuan
pembuatan kriteria (1) rata-rata skor seluruh siswa secara keseluruhan, (2) rata-
rata skor seluruh siswa per aspek sikap, (3) nilai rata-rata seluruh siswa secara
keseluruhan , dan (4) nilai rata-rata seluruh siswa per aspek sikap.
1. Pemberian Skor Per Item Kuesioner
Pemberian skor item kuesioner mengacu pada tabel skala Likert di bawah ini :
Tabel 3.12 Kriteria Skor Per Item Kuesioner
AlternatifJawaban
SkorFavourable Unfavourable
Sangat Setuju (SS) 5 1
Setuju (S) 4 2
Tidak Setuju (TS) 2 4
Sangat Tudak Setuju (STS) 1 5
TingkatPenguasaanKompetensi
Nilai Huruf Keterangan
90% - 100% A Sangat Tinggi80% - 89% B Tinggi65% - 79% C Cukup55% - 64% D Rendah
Di bawah 55% E Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Jika siswa menjawab pernyataan favourable dengan memberikan tanda
silang pada pilihan jawaban (SS) maka nilainya 5, (S) maka nilainya 4, (TS)
makanilainya 2, (STS) makanilainya 1. Untuk pernyataan unfavourable, jika siswa
memberikan tanda silang pada pilihan jawaban (SS) maka nilainya 1, (S) maka
nilainya 2, (TS) maka nilainya 3, (STS) maka nilainya 5.
2. Menghitung Skor Seluruh Siswa Secara Keseluruhan dan Per Aspek Sikap
a. Cara menghitung total skor seluruh siswa secara keseluruhan yaitu dengan
menjumlahkan skor seluruh siswa yang didapatkan dari hasil total
pemberian skor 16 item kuesioner.
b. Cara menghitung total skor seluruh siswa per aspek sikap yaitu dengan
menjumlahkan skor seluruh siswa yang didapatkan dari hasil total
pemberian skor masing-masing aspek yaitu 5 item soal kognitif, 6 item
soal afektif, dan 5 item soal konatif.
3. Menghitung Rata-rata Skor Seluruh Siswa Secara Keseluruhan dan Per Aspek
Sikap
Sebelum, menghitung rata-rata skor hasil kuesioner seluruh siswa
secara keseluruhan, pertama-tama harus ditentukan dahulu skor maksimal yang
dapat diperoleh siswa dengan menggunakan perhitungan di bawah ini :
Skor maksimal siswa = total item x nilai maksimal pilihan jawaban
Skor maksimal siswa = 16 item x sangat setuju (5)
= 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Cara menghitung skor maksimal di atas juga dapat digunakan untuk
menghitung skor maksimal per aspek sikap.
Tabel 3.13 Kriteria Rata-rata Skor Seluruh Siswa Secara Keseluruhan
Tabel kriteria penilaian di atas juga dapat digunakan untuk memberikan
kriteria skor total setiap siswa secara keseluruhan dan untuk mengategorikan
siswa yang memiliki sikap minimal cukup secara keseluruhan. Sedangkan cara
untuk menghitung rata-rata skor hasil kuesioner seluruh siswa per aspek sikap
dapat menggunakan perhitungan di bawah ini :
a. Aspek Kognitif (memahami gotong royong)
Dalam kuesioner terdapat 5 item soal pernyataan valid yang mewakili aspek
kognitif.
Skor maksimal siswa = 5 jawaban x sangat setuju (5)
= 25
Dari data tersebut diketahui skor maksimal pada aspek kogntitf adalah 25.
Dari nilai tersebut peneliti dapat menentukan batas nilai untuk penggolongan
tinggi rendahnya sikap gotong royong yang dimiliki siswa berdasarkan PAP tipe I.
TingkatPenguasaanKompetensi
BatasBawah
BatasAtas Kategori
90% x 80 = 72 72 80 Sangat Tinggi80% x 80 = 64 64 71,99 Tinggi65% x 80 = 52 52 63,99 Cukup55% x 80 = 44 44 51,99 RendahDi bawah 55 % 16 43,99 Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tabel 3.14 Kriteria Rata-rata Skor Seluruh Siswa Aspek Kognitif
Dari tabel di atas diketahui pada aspek kognitif siswa memiliki sikap
gotong royong jika mendapatkan nilai minimal pada skor 16,25 atau dapat
dikatakan siswa mencapai taraf kognitif yang cukup baik apabila mendapatkan
skor minimal 16,25. Tabel kriteria penilaian di atas juga dapat digunakan untuk
memberikan kriteria skor total setiap siswa dan untuk mengategorikan siswa yang
memiliki sikap minimal cukup pada aspek kognitif.
b. Komponen Afektif (menghayati gotong royong)
Dalam kuesioner terdapat 6 item soal pernyataan valid yang mewakili
komponen afektif.
Skor maksimal siswa = 6 jawaban x sangat setuju (5)
= 30
Dari data tersebut diketahui skor maksimal pada komponen afektif adalah
30. Dari nilai tersebut peneliti dapat menentukan batas nilai untuk penggolongan
tinggi rendahnya sikap gotong royong yang dimiliki siswa berdasarkan PAP tipe I.
TingkatPenguasaanKompetensi
BatasBawah
BatasAtas
Kategori
90% x 25 = 22,5 22,5 25 Sangat Tinggi80% x 25 = 20 20 22,4 Tinggi
65% x 25 = 16,25 16,25 19,99 Cukup55% x 25 = 13, 75 13,75 16,24 Rendah
Di bawah 55 % 5 13,74 Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Tabel 3.15 Kriteria Rata-rata Skor Seluruh Siswa Aspek Afektif
Dari tabel diketahui pada komponen afektif siswa memiliki sikap gotong
royong jika mendapatkan nilai minimal pada skor 19,5 atau dapat dikatakan siswa
mencapai taraf afektif yang cukup baik apabila mendapatkan skor minimal 19,5.
Tabel kriteria penilaian di atas juga dapat digunakan untuk memberikan kriteria
skor total setiap siswa dan untuk mengategorikan siswa yang memiliki sikap
minimal cukup pada aspek afektif.
c. Komponen Konatif (melaksanakan gotong royong)
Dalam kuesioner terdapat 5 item soal pernyataan valid yang mewakili
komponen konatif.
Skor maksimal siswa = 5 jawaban x sangat setuju (5)
= 25
Dari data tersebut diketahui skor maksimal pada komponen konatif adalah
25. Dari nilai tersebut peneliti dapat menentukan batas nilai untuk penggolongan
tinggi rendahnya sikap gotong royong yang dimiliki siswa berdasarkan PAP tipe I
TingkatPenguasaanKompetensi
Rentang Skor Keterangan
90% x 30 = 27 27 – 30 Sangat Tinggi80% x 30 = 24 24 – 26,99 Tinggi
65% x 30 = 19,5 19,5 – 23,99 Cukup55% x 30 = 16,5 16,5 – 19,4 RendahDi bawah 55 % 6 - 16,4 Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Tabel 3.16 Kriteria Rata-rata Skor Seluruh Siswa Aspek Konatif
Dari tabel diketahui pada komponen konatif siswa memiliki sikap gotong
royong jika mendapatkan nilai minimal pada skor 16,25 atau dapat dikatakan
siswa mencapai taraf konatif yang cukup baik apabila mendapatkan skor minimal
16,25. Tabel kriteria penilaian di atas juga dapat digunakan untuk memberikan
kriteria skor total setiap siswa dan untuk mengategorikan siswa yang memiliki
sikap minimal cukup pada aspek konatif.
Setelah diketahui tabel kriteria, maka kita dapat menggunakan rumus di
bawah ini untuk mencari rata-rata skor seluruh siswa secara keseluruhan dan per
aspek :
R =
4. Menghitung Nilai Rata-rata Seluruh Siswa Secara Keseluruhan dan Per Aspek
Jika rata-rata skor sudah diketahui, maka selanjutnya mencari nilai rata-
rata seluruh siswa secara keseluruhan dan per aspek sikap dengan rumus di bawah
ini :
TingkatPenguasaanKompetensi
BatasBawah
BatasAtas
Kategori
90% x 25 = 22,5 22,5 25 Sangat Tinggi80% x 25 = 20 20 22,4 Tinggi
65% x 25 = 16,25 16,25 19,99 Cukup55% x 25 = 13, 75 13,75 16,24 Rendah
Di bawah 55 % 5 13,74 Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
X = x 100
Pada kondisi awal, peneliti menghitung nilai rata-rata hasil kuesioner seluruh
siswa secara keseluruhan sebagai berikut :
X =,
x 100
X = 65,43
Hasil nilai rata-rata hasil kuesioner seluruh siswa secara keseluruhan yang
didapatkan selanjutnya akan dicek tingkat kategori nilainya menggunakan kriteria
yang dibuat dengan mengacu pada PAP tipe I di bawah ini :
Tabel 3.17 Kriteria Nilai Rata-rata Hasil Kuesioner Seluruh Siswa
Setelah dilihat nilai rata-rata hasil kuesioner seluruh siswa secara
keseluruhan yaitu 65,43 atau dapat dikatakan memiliki nilai rata-rata “Cukup”
menurut tabel di atas. Namun, jika dilihat dari hasil nilai rata-rata hasil kuesioner
seluruh siswa per aspek sikap yang peneliti hitung yaitu pada aspek kognitif
sebesar 64,8 atau dikatakan “Rendah” , aspek afektif sebesar 69,13 atau dikatakan
“Cukup”, dan aspek konatif sebesar 61,54 atau dikatakan “Rendah”. Karena
terdapat salah dua dari tiga aspek sikap yang masih dalam taraf “Rendah”, maka
Nilai Rata-Rata Nilai Huruf Kategori90 – 100 A Sangat Tinggi
80 – 89,99 B Tinggi65 – 79,99 C Cukup55 – 64,99 D Rendah0 – 54,99 E Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
peneliti juga akan melakukan peningkatan pada aspek sikap sehingga terbentuklah
sikap gotong royong secara utuh.
5. Menghitung Persentase Jumlah Siswa yang Memiliki Sikap Minimal Cukup
Secara Keseluruhan dan Per Aspek Sikap
Cara yang digunakan untuk menghitung persentase jumlah siswa yang
memiliki sikap gotong royong minimal cukup baik secara keseluruhan maupun
per aspek pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II menggunakan perhitungan di
bawha ini :
X = x 100
Persentase jumlah siswa yang pada kondisi awal :
X = x 100
X = 45,16 %
Hasil perhitungan persentase jumlah siswa yang memiliki sikap gotong
royong siswa minimal cukup secara keseluruhan pada kondisi awal yaitu 45,16%
atau hanya ada 14 siswa yang memiliki sikap gotong royong minimal cukup. 18
siswa lainnya belum memiliki sikap gotong royong minimal cukup sehingga perlu
ditingkatkan. Peneliti juga menghitung persentase jumlah siswa pada kondisi awal
yang mencapai nilai minimal cukup untuk setiap komponen sikap mulai dari
komponen kognitif sebesar 38,70% atau hanya 12 siswa memiliki pemahaman
akan nilai gotong royong. Pada komponen afektif sebesar 45,16% atau hanya 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
siswa memiliki penghayatan akan nilai gotong royong. Selanjutnya, pada
komponen konatif sebesar 32,35% atau hanya 10 siswa melaksanakan nilai
gotong royong. Peneliti menginginkan terjadinya peningatan persentase jumlah
siswa yang memiliki sikap gotong royong dengan persentase ≥52% atau jumlah
minimal siswa yaitu 16 responden dari 31 siswa.
3.8 Indikator Keberhasilan
Penelitian ini berusaha untuk meningkatkan tiga komponen yang
membentuk sikap gotong royong yaitu : (1) komponen kognitif (siswa dapat
memahami makna dan manfaat gotong royong), (2) komponen afektif (siswa
tertarik untuk bergotong royong), (3) komponen konatif (siswa melaksanakan
gotong royong). Siswa dikatakan memenuhi kriteria memiliki sikap gotong
royong jika mendapatkan nilai minimal “Cukup” pada tabel kriteria PAP tipe I.
Tabel 3.18 Persentase Jumlah Siswa Yang Memiliki Sikap Gotong Royong
Per Aspek Sikap
YangDinilai
KondisiAwal Target Capaian Instrumen
AspekKognitif
38,70% (12 siswamemenuhi kretaria
min. cukup)
75% (23 siswamemenuhi kriteria
min. cukup)
Non TesAspekAfektif
45,16% (14 siswamemenuhi kriteria
min. cukup)
75% (23 siswamemenuhi kriteria
min. cukup)
AspekKonatif
32,25% (10 siswamemenuhi kriteria
min. cukup)
75% (23 siswamemenuhi kriteria
min. cukup)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Tabel 3.19 Persentase Jumlah Siswa Yang Memiliki sikap Gotong Royong
Keseluruhan
Yang Dinilai KondisiAwal Target
Sikap45,16% (14 siswamemenuhi kriteria
min. cukup)
75% (23 siswamemenuhi kriteria
min. cukup)
Dari tabel 1 dan 2, penelitian ini akan berusaha meningkatkan jumlah
siswa yang memiliki sikap gotong royong mulai dari kondisi awal, siklus I, dan
siklus II. Peneliti menetapkan target peningkatan persentase jumlah siswa secara
keseluruhan dan per komponen sebesar 75%. Jika pada siklus I target sudah
tercapai, maka peneliti akan tetap melanjutkan ke siklus II supaya hasil yang
nantinya didapatkan diharapkan semua siswa memiliki sikap gotong royong yang
utuh.
Tabel 3.20 Nilai Rata-rata Kuesioner Per Komponen
Yang Dinilai KondisiAwal
KriteriaPAP I
TargetCapaian Instrumen
Aspek Kognitif 64,8 Rendah 80
Non TesAspek Afektif 69,13 Cukup 80
Aspek Konatif 61,54 Rendah 80
Tabel 3.21 Rata-rata Keberhasilan Secara Keseluruhan
Yang Dinilai KondisiAwal
KriteriaPAP I Target
Sikap 65,43 Cukup 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Dari tabel 1 dan 2, penelitian ini akan berusaha meningkatkan nilai rata-
rata siswa yang memiliki sikap gotong royong mulai dari kondisi awal, siklus I,
dan siklus II. Peneliti menetapkan target peningkatan nilai rata-rata siswa secara
keseluruhan dan per komponen dengan nilai 80. Jika pada siklus I target sudah
tercapai, maka peneliti akan tetap melanjutkan ke siklus II supaya hasil yang
nantinya didapatkan diharapkan lebih maksimal lagi dari siklus sebelumnya.
3.9 Jadwal Penelitian
Keseluruhan penelitian yang dilaksanakan pada semester ganjil tahun
ajaran 2015/2016 telah dijadwalkan sebagai berikut.
Tabel 3.22 Jadwal Penelitian Pada Semester Ganjil
No. Kegiatan Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari
1.
Permohonanizin penelitianke kepalasekolah
2.Permohonanizin penelitianke wali kelas II
3.
Melakukanobservasi prapenelitian dikelas II
4.
Melakukanwawancara prapenelitiandengan gurukelas I
5.Menyusunproposalpenelitian
6.Menyusuninstrumenpenelitian
7.Menyusunperangkatpembelajaran
8.Validasiinstrumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
penelitian olehdosen
9.
Validasiinstrumenpenelitian olehwali kelas
10.Pelaksanaansiklus I
11.Pelaksanaansiklus II
12.Pengolahan datadan hasilpenelitian
13.Penyusunanlaporanpenelitian
14. Ujian skripsi15. Revisi skripsi
16.Pengesahan olehdekan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini ada dua hal yang akan dibahas yaitu tentang hasil penelitian
yang telah dilakukan beserta pembahasannya. Di bawah ini adalah penjelasan dari
hasil penelitian dan pembahasan dari hasil penelitian ini :
4.1 Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan 2 siklus. Siklus pertama dilakukan pada
tanggal 18 Agustus 2015 dan 24 Agustus 2015. Siklus kedua dilakukan pada
tanggal 31 Agustus 2015 dan 07 September 2015. Setiap siklusnya dilaksanakan 2
kali pertemuan, jadi total pertemuan ada empat kali. Data penelitian diperoleh
melalui pelaksanaan siklus pertama dan siklus kedua yang terdiri dari empat tahap
penelitia tindakan kelas yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.
Hasil penelitian ini akan dijelaskan sebagai berikut :
4.1.1 Siklus 1
Pada akhir pertemuan ke-2 siklus I, peneliti menyebarkan kuesioner yang
selanjutnya diolah sehingga mendapatkan hasil kuesioner per aspek sikap dan
secara keseluruhan sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Tabel 4.1 Hasil Skala Sikap Siklus 1 Aspek Kognitif
Responden Total Kategori
1 22 T2 18 CB3 23 ST4 23 ST5 24 ST6 18 CB7 25 ST8 25 ST9 24 ST
10 22 T11 25 ST12 22 T13 23 ST14 22 T15 21 T16 21 T17 20 T18 23 ST19 19 CB20 18 CB21 19 CB22 24 ST23 23 ST24 21 T25 15 R26 22 T27 22 T28 24 ST29 23 ST30 22 T31 20 T
Jumlah skor seluruh siswa 673 -Rata-rata skor seluruh siswa 21,70 TinggiNilai rata-rata seluruh siswaminimal cukup 86,80 TinggiPersentase jumlah siswa yangmemiliki sikap minimal cukup 96,77% -Jumlah siswa yang memiliki sikapminimal cukup 30 -
Tabel di atas menunjukkan peningkatan nilai rata-rata seluruh siswa aspek
kognitif pada siklus I yang semula kondisi awal yaitu 64,8 atau “Rendah” menjadi
86,80 atau “Tinggi”. Selanjutnya terjadi peningkatan persentase jumlah siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
yang memiliki sikap minimal cukup pada aspek kognitif semula pada kondisi
awal sebesar 38,70% (12 siswa) menjadi 96,77% (30 siswa) yang memiliki
pemahaman terhadap makna dan manfaat gotong royong.
Tabel 4.2 Hasil Skala Sikap Siklus 1 Aspek Afektif
Responden Total Kategori
1 25 T2 25 T3 28 ST4 29 ST5 28 ST6 22 CB7 30 ST8 30 ST9 27 ST
10 17 R11 30 ST12 25 T13 29 ST14 25 T15 29 ST16 28 ST17 25 T18 28 ST19 27 ST20 26 T21 26 T22 25 T23 29 ST24 26 T25 15 SR26 24 T27 29 ST28 29 ST29 28 ST30 27 ST31 25 T
Jumlah skor seluruh siswa 816 -
Rata-rata skor seluruh siswa 26,32 Tinggi
Nilai rata-rata seluruh siswaminimal cukup 87,73 TinggiPersentase jumlah siswa yangmemiliki sikap minimal cukup 93,54% -Jumlah siswa yang memiliki sikapminimal cukup 29 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Tabel di atas menunjukkan peningkatan nilai rata-rata seluruh siswa pada
siklus I yang semula saat kondisi awal 69,13 atau “Cukup” menjadi 87,73 atau
“Tinggi”. Selanjutnya terjadi peningkatan persentase jumlah siswa pada aspek
afektif semula pada kondisi awal sebesar 41,93% (13 siswa) menjadi 93,54% (29
siswa) yang tertarik dan senang untuk bergotong royong.
Tabel 4.3 Hasil Skala Sikap Siklus 1 Aspek Konatif
Responden Total Kategori
1 22 T2 19 CB3 23 ST4 22 T5 22 T6 20 T7 25 ST8 25 ST9 23 ST
10 22 T11 21 T12 23 ST13 22 T14 20 T15 21 T16 22 T17 19 CB18 24 ST19 22 T20 16 R21 25 ST22 20 T23 21 T24 23 ST25 17 CB26 20 T27 23 ST28 22 T29 19 CB30 24 ST31 23 ST
Jumlah skor seluruh siswa 670 -Rata-rata skor seluruh siswa 21.61 TinggiNilai rata-rata seluruh siswaminimal cukup
86,44 TinggiPersentase jumlah siswa yangmemiliki sikap minimal cukup
96,77% -Jumlah siswa yang memilikisikap minimal cukup
30 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Tabel di atas menunjukkan peningkatan nilai rata-rata seluruh siswa pada
siklus I yang semula rata-rata kondisi awal 61,54 atau “Rendah” menjadi 86,44
atau “Tinggi”. Selanjutnya terjadi peningkatan persentase jumlah siswa pada
aspek konatif yang semula pada kondisi awal sebesar 32,25% (10 siswa) menjadi
96,77% (30 siswa) yang melaksanakan hidup bergotong royong.
Tabel 4.4 Rangkuman Keseluruhan Hasil Skala Sikap Siklus 1
No.ASPEK SIKAP
KESELURUHANKOGNITIF AFEKTIF KONATIFTotal Kat Total Kat Total Kat Total Kat
1 22 T 25 T 22 T 69 T2 18 CB 25 T 19 CB 62 C3 23 ST 28 ST 23 ST 74 ST4 23 ST 29 ST 22 T 74 ST5 24 ST 28 ST 22 T 74 ST6 18 CB 22 CB 20 T 60 C7 25 ST 30 ST 25 ST 80 ST8 25 ST 30 ST 25 ST 80 ST9 24 ST 27 ST 23 ST 74 ST
10 22 T 17 R 22 T 61 C11 25 ST 30 ST 21 T 76 ST12 22 T 25 T 23 ST 70 T13 23 ST 29 ST 22 T 74 ST14 22 T 25 T 20 T 67 T15 21 T 29 ST 21 T 71 T16 21 T 28 ST 22 T 71 T17 20 T 25 T 19 CB 64 T18 23 ST 28 ST 24 ST 75 ST19 19 CB 27 ST 22 T 68 T20 18 CB 26 T 16 R 60 C21 19 CB 26 T 25 ST 70 T22 24 ST 25 T 20 T 69 T23 23 ST 29 ST 21 T 73 ST24 21 T 26 T 23 ST 70 T25 15 R 15 SR 17 CB 47 R26 22 T 24 T 20 T 66 T27 22 T 29 ST 23 ST 74 ST28 24 ST 29 ST 22 T 75 ST29 23 ST 28 ST 19 CB 70 T30 22 T 27 ST 24 ST 73 ST31 20 T 25 T 23 ST 68 T
Total skor seluruh siswa 673 816 670 2159 -Rata-rata skor 21,70 26,32 21,61 69,64 TinggiNilai rata-rata 86,80 87,73 86,44 87,05 Tinggi
Persentase Jumlah Siswa 96,77% 93,54% 96,77% 96,77% -Jumlah Siswa (min. cukup) 30 29 30 30 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Tabel di atas menunjukkan peningkatan nilai rata-rata seluruh siswa secara
keseluruhan pada siklus I yang semula rata-rata kondisi awal 65,43 atau “Cukup”
menjadi 87,05 atau “Tinggi”. Selanjutnya terjadi peningkatan persentase jumlah
siswa secara keseluruhan yang semula pada kondisi awal sebesar 45,16% (14
siswa) menjadi 96,77% (30 siswa) yang memiliki sikap gotong royong secara
utuh.
4.1.2 Siklus II
Pada akhir pertemuan ke-2 siklus II, peneliti menyebarkan kuesioner yang
selanjutnya diolah sehingga mendapatkan hasil kuesioner per aspek sikap dan
secara keseluruhan sebagai berikut :
Tabel 4.5 Hasil Skala Sikap Siklus 2 Aspek Kognitif
Responden Total Kategori
1 23 ST2 22 T3 22 T4 22 T5 25 ST6 21 T7 25 ST8 25 ST9 23 ST
10 23 ST11 24 ST12 25 ST13 24 ST14 24 ST15 20 T16 22 T17 21 T18 24 ST19 22 T20 21 T21 25 ST22 23 ST23 24 ST
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
24 22 T25 23 ST26 22 T27 24 ST28 22 T29 24 ST30 25 ST31 22 T
Jumlah skor seluruh siswa 714 -Rata-rata skor seluruh siswa 23,03 Sangat TinggiNilai rata-rata seluruh siswaminimal cukup 92,12 Sangat TinggiPersentase jumlah siswa yangmemiliki sikap minimal cukup 100% -Jumlah siswa yang memiliki sikapminimal cukup 31 -
Tabel di atas menunjukkan peningkatan nilai rata-rata seluruh siswa pada
aspek kognitif siklus II yang semula siklus I yaitu 86,80 atau “Tinggi” menjadi
92,12 atau “Sangat Tinggi”. Selanjutnya terjadi peningkatan persentase jumlah
siswa yang memiliki sikap minimal cukup pada aspek kognitif semula pada siklus
I yaitu 96,77% (30 siswa) menjadi 100% (31 siswa) pada siklus II yang memiliki
pemahaman terhadap makna dan manfaat gotong royong.
Tabel 4.6 Hasil Skala Sikap Siklus 2 Aspek Afektif
Responden Total Kategori
1 24 T2 28 ST3 29 ST4 29 ST5 29 ST6 25 T7 30 ST8 30 ST9 30 ST
10 27 ST11 29 ST12 26 T13 27 ST14 29 ST15 29 ST16 30 ST
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Tabel di atas menunjukkan peningkatan nilai rata-rata seluruh siswa aspek
afektif yang semula saat siklus I yaitu 87,73 atau “Tinggi” menjadi 93,73 atau
“Sangat Tinggi” pada siklus II. Selanjutnya terjadi peningkatan persentase jumlah
siswa pada aspek afektif semula pada siklus I yaitu 93,54% (30 siswa) menjadi
100% (31 siswa) yang tertarik dan senang untuk bergotong royong.
17 27 ST18 29 ST19 28 ST20 26 T21 30 ST22 27 ST23 27 ST24 29 ST25 30 ST26 24 T27 29 ST28 28 ST29 30 ST30 30 ST31 27 ST
Jumlah skor seluruh siswa 872 -Rata-rata skor seluruh siswa 28,12 Sangat TinggiNilai rata-rata seluruh siswaminimal cukup 93,73 Sangat TinggiPersentase jumlah siswa yangmemiliki sikap minimal cukup 100% -Jumlah siswa yang memilikisikap minimal cukup 31 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Tabel 4.7 Hasil Skala Sikap Siklus 2 Aspek Konatif
Responden Total Keterangan
1 23 ST2 22 T3 24 ST4 24 ST5 24 ST6 21 T7 25 ST8 25 ST9 23 ST
10 22 T11 25 ST12 21 T13 23 ST14 24 ST15 24 ST16 25 ST17 23 ST18 24 ST19 22 T20 24 ST21 25 ST22 21 T23 23 ST24 24 ST25 22 T26 21 T27 23 ST28 25 ST29 25 ST30 23 ST31 24 ST
Jumlah skor seluruh siswa 724 -Rata-rata skor seluruh siswa 23,35 Sangat TinggiNilai rata-rata seluruh siswaminimal cukup 93,40 Sangat TinggiPersentase jumlah siswa yangmemiliki sikap minimal cukup 100% -Jumlah siswa yang memiliki sikapminimal cukup 31 -
Tabel di atas menunjukkan peningkatan nilai rata-rata seluruh siswa pada
siklus I yang semula pada siklus I sebesar 86,44 atau “Tinggi” menjadi 93,40 atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
“Sangat Tinggi”. Selanjutnya terjadi peningkatan persentase jumlah siswa pada
aspek konatif yang semula pada siklus I sebesar 96,77% (30 siswa) menjadi
100% (31 siswa) yang melaksanakan hidup bergotong royong.
Tabel 4.8 Rangkuman Hasil Skala Sikap Siklus 2
No.ASPEK SIKAP
KESELURUHANKOGNITIF AFEKTIF KONATIFTotal Kat Total Kat Total Kat Total Kat
1 23 ST 24 T 23 ST 70 T2 22 T 28 ST 22 T 72 ST3 22 T 29 ST 24 ST 75 ST4 22 T 29 ST 24 ST 75 ST5 25 ST 29 ST 24 ST 78 ST6 21 T 25 T 21 T 67 T7 25 ST 30 ST 25 ST 80 ST8 25 ST 30 ST 25 ST 80 ST9 23 ST 30 ST 23 ST 76 ST
10 23 ST 27 ST 22 T 72 ST11 24 ST 29 ST 25 ST 78 ST12 25 ST 26 T 21 T 72 ST13 24 ST 27 ST 23 ST 74 ST14 24 ST 29 ST 24 ST 77 ST15 20 T 29 ST 24 ST 73 ST16 22 T 30 ST 25 ST 77 ST17 21 T 27 ST 23 ST 71 T18 24 ST 29 ST 24 ST 77 ST19 22 T 28 ST 22 T 72 ST20 21 T 26 T 24 ST 71 ST21 25 ST 30 ST 25 ST 80 ST22 23 ST 27 ST 21 T 71 T23 24 ST 27 ST 23 ST 74 ST24 22 T 29 ST 24 ST 75 ST25 23 ST 30 ST 22 T 75 ST26 22 T 24 T 21 T 67 T27 24 ST 29 ST 23 ST 76 ST28 22 T 28 ST 25 ST 75 ST29 24 ST 30 ST 25 ST 79 ST30 25 ST 30 ST 23 ST 78 ST31 22 T 27 ST 24 ST 73 ST
Total skor seluruh siswa 714 872 724 2310 -
Rata-rata skor 23.03 28.12 23.35 74,51SangatTinggi
Nilai rata-rata 92,12 93,73 93,40 93,13SangatTinggi
Persentase Jumlah Siswa 100% 100% 100% 100% -Jumlah Siswa (min. cukup) 31 31 31 31 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Tabel di atas menunjukkan peningkatan nilai rata-rata seluruh siswa secara
keseluruhan yang semula pada siklus I sebesar 87,05 atau “Tinggi” menjadi 93,13
atau “Sangat Tinggi” pada siklus II. Selanjutnya terjadi peningkatan persentase
jumlah siswa secara keseluruhan yang semula pada siklus I yaitu 96,77% (30
siswa) menjadi 100% (31 siswa) yang memiliki sikap gotong royong secara utuh.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Siklus I
Pada tahap awal perencanaan, peneliti meminta izin untuk melaksanakan
penelitian di SD Negeri Nanggulan, permintaan izin tersebut dilakukan peneliti
pada bulan Juli 2015. Setelah mendapatkan izin penelitian dari kepala sekolah,
peneliti menemui guru kelas 1 untuk meminta izin melakukan kegiatan
wawancara dan menemui guru kelas 2 untuk meminta izin observasi di kelas
tersebut.
1. Perencanaan
Materi pelajaran tentang gotong royong terdapat di kelas II pada semester
ganjil (satu) dan peneliti juga beranggapan jika sikap gotong royong yang
diterapkan sejak dini akan memberikan dampak yang baik. Pada tahap
perencanaan, peneliti berdiskusi dengan guru kelas II untuk menentukan materi
yang akan diajarkan. Setelah peneliti memahami materi pembelajaran yang akan
diajarkan selanjutnya peneliti mempersiapkan instrument pembelajaran antara lain
: silabus, RPP, LKS, soal evaluasi, dan media pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Peneliti membuat silabus dan RPP berdasarkan format yang digunakan di
SD Negeri Nanggulan dan untuk pembuatan media pembelajaran berdasarkan
pada materi pembelajaran yang ada di buku paket PKn kelas II yang digunakan di
SD Negeri Nanggulan. Soal evaluasi yang digunakan pada penelitian ini
berdasarkan buku paket PKn kelas II yang tidak dimiliki oleh sekolah. Media
pembelajaran yang digunakan pada siklus I berupa video pembelajaran, gambar
pada power point, dan materi pada power point.
2. Tindakan
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 18 Agustus
2015 dengan pokok bahasan pengertian gotong royong dan ciri-ciri gotong royong
yaitu hidup rukun, saling berbagi, dan tolong menolong di dalam kehidupan serta
manfaat gotong royong. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Senin tanggal
24 Agustus 2015 dengan pokok bahasan pentingnya gotong royong dalam
kehidupan sehari-hari dan akibat tidak gotong royong.
4.1.1.3 Pengamatan
Pada pertemuan pertama siswa terlihat sangat antusias dan termotivasi
mengikuti pembelajaran, hal ini terlihat saat akan melihat video pembelajaran
karena para siswa jarang sekali belajar menggunakan video pembelajaran.
Aktivitas di kelas diawali dengan bernyanyi terlebih dahulu untuk
membangkitkan semangat belajar siswa, kemudian pada kegiatan inti melihat
video pembelajaran dan slide power point yang berisikan materi pembelajaran
serta gambar-gambar contoh sikap gotong royong secara bersama-sama. Pada saat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
melihat video pembelajaran dan gambar, guru memberikan pertanyaan kepada
siswa. Pada saat diberi pertanyaan siswa sangat antusias untuk menjawab. Setelah
melihat slide power point, siswa dan guru kembali bertanya jawab mengenai
video dan gambar.
Pada pertemuan kedua, pembelajaran dimulai dengan bernyanyi serta
bermain menebak dan menjodohkan gambar yang menunjukkan sikap gotong
royong. Setelah kegiatan tersebut selesai, siswa secara individu membagi
pengetahuan yang didapatkan dari kerja kelompok di dalam kelompok asal.
Kegiatan observasi pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua dilakukan guna
melihat proses selama kegiatan pembelajaran di kelas berlangsung serta melihat
perkembangan sikap gotong royong siswa. Pada akhir pertemuan kedua, guru
membahas kembali materi yang telah dipelajari siswa kemudian guru memberikan
skala sikap (kuesioner) kepada para siswa untuk diisi sesuai dengan apa yang
mereka alami.
Dari hasil pengamatan yang berlangsung selama proses pembelajaran di
kelas, peneliti menyimpulkan bahwa secara keseluruhan proses belajar mengajar
di kelas II sudah berlangsung sesuai RPP yang disusun peneliti. Pada tahap akhir
siklus I peneliti mendapatkan data berupa hasil skala sikap yang telah disebarkan
pada siswa kelas II setelah selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran pada
tahap siklus I. Adapun hasil dari skala sikap yang telah peneliti sebarkan pada
siswa kelas II dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
4.1.1.4 Refleksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Pelaksanaan penelitian pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua
dalam siklus I sudah berjalan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) yang telah disusun oleh peneliti. Pertemuan pertama proses pembelajaran
sudah sesuai dengan alokasi waktu, namun pengelolaan kelas masih kurang baik.
Sedangkan pada pertemuan kedua pembelajaran berjalan dengan baik juga, hanya
saja media yang digunakan oleh peneliti dirasa masih perlu perbaikan.
4.2.2 Siklus 2
1. Perencanaan
Siklus kedua dilakukan dengan melanjutkan materi. Setelah siklus 1
dilaksanakan peneliti kembali berdiskusi dengan guru untuk menanyakan hal-hal
yang perlu direvisi, setelah itu peneliti kembali mempersiapkan instrument
pembelajaran yang telah dibuat berupa silabus, RPP, LKS, soal evaluasi, dan
Media pembelajaran. Semua perangkat yang telah peneliti buat direvisi kembali
agar pada siklus kedua pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan silabus dan
RPP.
2. Tindakan
Pelaksanaan tahap tindakan pada siklus 2 dilaksanakan sebanyak dua kali
pertemuan dan setiap pertemuannya berlangsung selama 2 Jam Pertemuan/2 JP
(2x35 menit). Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 31 Agustus 2015
dengan pokok bahasannya adalah kegiatan yang tidak mencerminkan sikap
gotong royong dan dampaknya. Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 07
September 2015 dengan pokok bahasan kegiatan yang tidak mencerminkan sikap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
gotong royong serta dampaknya dan membuat catatan kegiatan gotong royong
yang dilakukan.
3. Pengamatan
Pada pertemuan pertama siswa menunjukkan mereka tertarik untuk
membantu guru membawakan roll kabel dan laptop dari ruang guru ke kelas II,
kemudian para siswa memindahkan satu meja untuk meletakkan viewer. Di dalam
kelas, para siswa sangat tidak sabar untuk menonton video pembelajaran dari guru
dan ini menunjukkan besarnya semangat siswa untuk belajar.
Aktivitas belajar pada pertemuan pertama ini siswa menonton video
pembelajaran dan suasana kelas sangat hening karena siswa terlihat sangat
berkonsentrasi melihat video pembelajaran. Saat berada dalam kelompok asal,
para siswa saling membantu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru
dan saat berada di dalam kelompok ahli, para siswa juga terlihat sangat
bersemangat untuk bermain tebak dan menjodohkan gambar sikap gotong royong.
Di dalam kelompok ahli, siswa saling membantu dan bekerjasama untuk
menyelesakan permainan yang kemudian akan dinilai oleh guru. Dalam
pembelajaran, siswa juga tidak ragu-ragu untuk saling membantu teman satu
kelompok asal yang kesulitan memahami materi dari guru dengan membantu
menjelaskan atau meminta guru untuk menjelaskan materi ke teman yang belum
mengerti tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
4. Refleksi
Pelaksanaan penelitian siklus II pada pertemuan pertama dan pertemuan
kedua dalam siklus 2 sudah sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) yang sudah disusun oleh peneliti. Dengan pencapaian hasil penelitian yang
pada setiap siklusnya selalu meningkat, maka peneliti mengakhiri penelitian di
siklus II ini. Sebagai hasil nyata dari peningkatan sikap gotong royong siswa kelas
II SDN Nanggulan,
Peneliti akan membahas pencapaian penelitian mulai dari kondisi awal,
siklus 1, hingga siklus 2 sebagai berikut :
Tabel 4.9 Peningkatan Persentase Jumlah Siswa Yang Memiliki Sikap
Gotong Royong Minimal Cukup
PenilaianSecara Kondisi Awal Target Siklus I Siklus II
KeseluruhanSikap
45,16% (14siswa
memenuhikriteria min.
cukup)
75% (23siswa
memenuhikriteria min.
cukup)
96,77% (30siswa
memenuhikriteria min.
cukup)
100% (31siswa
memenuhikriteria min.
cukup)
AspekKognitif
38,70% (12siswa
memenuhikretaria min.
cukup)
75% (23siswa
memenuhikriteria min.
cukup)
96,77% (30siswa
memenuhikriteria min.
cukup)
100% (31siswa
memenuhikriteria min.
cukup)
AspekAfektif
41,93% (13siswa
memenuhikriteria min.
cukup)
75% (23siswa
memenuhikriteria min.
cukup)
93,54% (29siswa
memenuhikriteria min.
cukup)
100% (31siswa
memenuhikriteria min.
cukup)
AspekKonatif
32,25% (10siswa
memenuhikriteria min.
cukup)
75% (23siswa
memenuhikriteria min.
cukup)
96,77% (30siswa
memenuhikriteria min.
cukup)
100% (31siswa
memenuhikriteria min.
cukup)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari persentase jumlah siswa
secara keseluruhan pada kondisi awal 45,16% (hanya 14 siswa memiliki sikap
gotong royong minimal cukup) dengan persentase jumlah siswa pada ketiga
aspeknya yaitu (1) kognitif sebesar 38,70% (hanya 12 siswa memenuhi aspek
kognitif min. cukup), (2) afektif sebesar 41,93% (hanya 13 siswa memenuhi aspek
afektif min. cukup), (3) konatif sebesar 32,35% (hanya 10 siswa memenuhi aspek
konatif min. cukup) sehingga peneliti menerapkan indikator keberhasilan 75%.
Hasil penelitian yang diperoleh pada siklus 1 menunjukkan terjadinya
peningkatan persentase jumlah siswa secara keseluruhan menjadi 96,77% (30
siswa memiliki sikap gotong royong minimal cukup) dengan persentase jumlah
siswa pada ketiga aspeknya yaitu (1) kognitif sebesar 96,77% (30 siswa
memenuhi aspek kognitif min. cukup), (2) afektif sebesar 93,54% (29 siswa
memenuhi aspek afektif min. cukup), (3) konatif sebesar 96,77% (30 siswa
memenuhi aspek konatif min. cukup).
Selanjutnya, pada hasil penelitian yang diperoleh pada siklus II
menunjukkan terjadinya peningkatan persentase jumlah siswa secara keseluruhan
menjadi 100% (31 siswa memiliki sikap gotong royong minimal cukup) dengan
persentase jumlah siswa pada ketiga aspeknya yaitu (1) kognitif sebesar 100%
(31siswa memenuhi aspek kognitif min. cukup), (2) afektif sebesar 100%
(31siswa memenuhi aspek afektif min. cukup), (3) konatif sebesar 100% (31siswa
memenuhi aspek konatif min. cukup).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Gambar 4.1 Grafik Peningkatan Persentase Jumlah Siswa Yang Memiliki
Sikap Gotong Royong Minimal Cukup
Grafik di atas menunjukkan bahwa persentase jumlah siswa yang memiliki
sikap gotong royong secara keseluruhan dari kondisi awal menuju siklus I
meningkat sebesar 51,61% dan dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 3,23%.
Jika dilihat dari tiga aspek sikap, terjadi peningkatan pada (1) aspek kognitif dari
kondisi awal menuju siklus I meningkat sebesar 58,07% dan dari siklus I ke siklus
II meningkat sebesar 3,23%, (2) aspek afektif dari kondisi awal menuju siklus I
meningkat sebesar 51,61% dan dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 6,46%,
(3) aspek konatif dari kondisi awal menuju siklus I meningkat sebesar 64,52% dan
dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 3,23%.
38,70% 41,93 %32,25 %
45,16 %
96,77 % 93,54 % 96,77 % 96,77%100 % 100 % 100 % 100%
0
20
40
60
80
100
120
Kognitif Afektif Konatif Keseluruhan
Kondisi Awal Siklus I Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Tabel 4.10 Peningkatan Nilai Rata-rata Seluruh Siswa Yang Memiliki
Sikap Gotong Royong Minimal Cukup
IndikatorSikap
KondisiAwal Target Siklus I Siklus II
Keseluruhan Sikap65,43
(Cukup)80 87,05 (Tinggi)
93,13(Sangat Tinggi)
Aspek Kognitif64,8
(Rendah)80 86,80 (Tinggi)
92,12(Sangat Tinggi)
Aspek Afektif69,13
(Cukup) 80 87,73 (Tinggi)93,73
(Sangat Tinggi)
Aspek Konatif61,54
(Rendah)80 86,44 (Tinggi)
93,40(Sangat Tinggi)
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata seluruh siswa
secara keseluruhan pada kondisi awal 65,43 (Cukup) dengan nilai rata-rata
seluruh siswa pada ketiga aspeknya yaitu (1) kognitif nilai rata-ratanya hanya
64,80 (Rendah), (2) afektif nilai rata-ratanya hanya 69,13 (Cukup), (3) konatif
nilai rata-ratanya hanya 61,54 (Rendah) sehingga peneliti menerapkan indikator
keberhasilan nilai rata-rata seluruh siswa sebesar 80.
Hasil penelitian yang diperoleh pada siklus 1 menunjukkan terjadinya
peningkatan nilai rata-rata seluruh siswa secara keseluruhan menjadi 87,05
(Tinggi) dengan nilai rata-rata seluruh siswa pada ketiga aspeknya yaitu (1)
kognitif sebesar 86,80 (Tinggi), (2) afektif sebesar 87,73 (Tinggi), (3) konatif
86,44 (Tinggi).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Selanjutnya, pada hasil penelitian yang diperoleh pada siklus II
menunjukkan terjadinya peningkatan nilai rata-rata seluruh siswa secara
keseluruhan menjadi 93,13 (Sangat Tinggi) dengan nilai rata-rata seluruh siswa
pada ketiga aspeknya yaitu (1) kognitif sebesar 92,12 (Sangat Tinggi), (2) afektif
sebesar 93,73 (Sangat Tinggi), (3) konatif sebesar 93,40 (Sangat Tinggi).
Gambar 4.2 Grafik Peningkatan Nilai Rata-rata Seluruh Siswa Yang
Memiliki Sikap Gotong Royong Minimal Cukup
Grafik di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata seluruh siswa yang
memiliki sikap gotong royong secara keseluruhan dari kondisi awal menuju siklus
I meningkat sebesar 21,62 dan dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 6,08.
Jika dilihat dari tiga aspek sikap, terjadi peningkatan pada (1) aspek kognitif dari
kondisi awal menuju siklus I meningkat sebesar 22,00 dan dari siklus I ke siklus
64.869.13
61.5465.43
86.8 87.73 86.44 87.0592.12 93.73 93.4 93.13
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Aspek Kognitif Aspek Afektif Aspek Konatif Keseluruhan Sikap
Kondisi Awal Siklus I Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
II meningkat sebesar 5,32. (2) aspek afektif dari kondisi awal menuju siklus I
meningkat sebesar 18,60 dan dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 6, (3)
aspek konatif dari kondisi awal menuju siklus I meningkat sebesar 24,90 dan dari
siklus I ke siklus II meningkat sebesar 6,96.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
949494
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
959595
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
BAB V
PENUTUP
Di dalam bab penutup ini akan ada tiga hal yang akan diuraikan oleh
peneliti. Tiga hal tersebut yaitu kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran.
5.1 Kesimpulan
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK) ini berlangsung selama 2 siklus.
Berdasarkan pengolahan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka didapatkan
kesimpulan bahwa :
1. Proses pembelajaran Pendidikan Kewargangaraan dengan menggunakan model
cooperative learning tipe jigsaw yang melalui tahap menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa, menyajikan informasi kepada siswa, mengorganisasikan
siswa ke dalam kelompok belajar, membimbing kelompok bekerja dan belajar,
evaluasi pembelajaran, dan memberikan penghargaan kepada siswa mampu
meningkatkan sikap gotong royong.
2. Selain itu, penerapan cooperative learning tipe jigsaw pada pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan secara efektif mampu meningkatkan sikap
gotong royong siswa kelas II SD Negeri Nanggulan. Peningkatan sikap gotong
royong yang dalami oleh siswa kelas II SD Negeri Nanggulan dapat diketahui
dari hasil peningkatan persentase jumlah siswa yang memiliki sikap gotong
royong minimal cukup secara dan nilai rata-rata seluruh siswa secara
keseluruhan sikap mulai dari kondisi awal menuju siklus I dan siklus II. Hasil
dari pelaksanaan tahap siklus I persentase jumlah siswa yang memiliki sikap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
gotong royong mengalami peningkatan berada pada angka 96,77% (ada 30
siswa yang memiliki sikap gotong royong) dengan nilai rata-rata seluruh siswa
yaitu 87,05 (Tinggi). Selanjutnya dapat dilihat dari hasil pelaksanaan tahap
siklus II persentase jumlah siswa yang memiliki sikap gotong royong
mengalami peningkatan berada pada angka 100% (ada 31 siswa yang memiliki
sikap gotong royong) dengan nilai rata-rata seluruh siswa yaitu 93,13 (Sangat
Tinggi).
5.2 Keterbatasan Penelitian
Pada kegiatan pelaksanaannya, penelitian yang telah berlangsung selama
dua siklus ini juga tidak dapat lepas dari kekurangan. Kekurangan pada penelitian
ini dianggap oleh peneliti sebagai sebuah keterbatasan dari penelitian.
Keterbatasan penilitian ini antara lain :
a. Pengelolaan kelas bawah atau dalam penelitian ini adalah kelas II
dirasakan peneliti cukup sulit untuk dikelola karena siswa belum bisa
mengatur diri sendiri untuk mengikuti pembelajaran secara tenang
sehingga waktu pembelajaran cukup banyak tersita untuk mengelola kelas.
b. Penggunaan media berupa video pembelajaran dan gambar dirasakan
berguna untuk menarik perhatian siswa dalam pembelajaran. Namun
penggunaan media ini hanya dapat digunakan pada awal pembelajaran
setelah itu siswa membutuhkan media interaktif tambahan untuk menarik
perhatian mereka sehingga mudah untuk dikelola pada saat kegiatan inti
dimulai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
5.3 Saran
Peneliti menambahkan beberapa saran yang didapatkan setelah
melaksanakan penelitian antara lain :
a. Peneliti sebaiknya memperdalam metode pengelolaan kelas khususnya
untuk kelas bawah. Peneliti dapat menggunakan materi yang sudah
dipelajari dari mata kuliah pengelolaan kelas. Peneliti juga dapat melihat
video simulasi pembelajaran dan sumber-sumber cara pengelolaan kelas
terpercaya dari internet. Peneliti diharapkan terus berkonsultasi dengan
guru untuk mengetahui karakteristik siswa sebelum melaksanakan
penelitian sehingga peneliti tidak membuang banyak waktu untuk
mengelola kelas.
b. Peneliti sebaiknya mempersiapkan media dengan baik, media seperti video
pembelajaran dan gambar dirasa hanya mampu memfokuskan perhatian
siswa pada awal pembelajaran. Dalam pembelajaran inti siswa akan sulit
untuk dikelola sehingga peneliti perlu menggunakan media tambahan guna
menarik perhatian mereka saat berada di dalam kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
LAMPIRAN 1
Silabus Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
SILABUS PEMBELAJARAN
Nama Sekolah Dasar : SD Negeri Nanggulan
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas/ semester : 2 / 1
Alokasi Waktu : 8 x 35 menit/ 8 JP
StandarKompetesi
KompetensiDasar
IndikatorKegiatan
PembelajaranPenilaian
Sumber Belajar/Bahan
AlokasiWaktu
Membiasakanhidupbergotongroyong
Mengenalpentingnyahiduprukun,salingberbagi dantolongmenolong
Pertemuan 1 : Menjelaskan pengertian
dan manfaat hidup
rukun dalam kehidupan
Menjelaskan pengertian
dan manfaat saling
berbagi dalam
kehidupan
Menjelaskan pengertian
dan manfaat tolong
menolong dalam
Pertemuan 1 :
- Melihat videogambarpembelajaran
- Guru menjelaskanmateri lewat powerpoint dan buku
- Siswa masuk kedalam kelompokasal
- Siswa masuk kedalam kelompokahli
- Siswa belajar didalam kelompokahli
Pertemuan 1 :Menjodohkan
Pertemuan 2 :Soalbergambar
Pertemuan 3 :Soalbergambar
Sumber Belajar :1. KTSP 2006/
KurikulumSekolah
2. Standar IsiMataPelajaran
3.
Alat dan Bahan :1. Gambar
gotongroyong
2. Kertas3. Name tag4. Double-tip
8 x 35menit/ 8
JP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
kehidupan
Pertemuan 2 : Menyebutkan contoh
kegiatan yang
mencerminkan hidup
rukun dalam kehidupan
dan manfaatnya
Menyebutkan contoh
kegiatan yang
mencerminkan saling
berbagi dalam
kehidupan dan
manfaatnya
Menyebutkan contoh
kegiatan yang
mencerminkan tolong
menolong dalam
- Siswa kembali kekelompok asal danberbagi pengetahuanserta mengerjakansoal
- Setiap kelompokahlimempresentasikanhasil diskusi
- Guru memberikanevaluasi individu
- Guru mrmberikanpenghargaan
Pertemuan 2 :- Melihat video
gambarpembelajaran
- Guru menjelaskanmateri lewat powerpoint dan buku
- Siswa masuk kedalam kelompokasal
- Siswa masuk kedalam kelompokahli
- Siswa belajar di
Media :1. Video
pembelajaran2. Power point3. Gambar4. Mind map
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
kehidupan dan
manfaatnya
Pertemuan 3 : Menyebutkan contoh
kegiatan yang tidak
mencerminkan hidup
rukun, saling berbagi,
dan tolong menolong
dalam kehidupan
Menjalaskan akibat
buruk dari kegiatan
yang tidak
mencerminkan hidup
rukun, saling berbagi,
dan tolong menolong
dalam kehidupan
dalam kelompokahli
- Siswa kembali kekelompok asal danberbagi pengetahuanserta mengerjakansoal
- Setiap kelompokahlimempresentasikanhasil diskusi
- Guru memberikanevaluasi individu
- Guru mrmberikanpenghargaan
Pertemuan 3 :- Melihat video
gambarpembelajaran
- Guru menjelaskanmateri lewat powerpoint dan buku
- Siswa masuk kedalam kelompokasal
- Siswa masuk ke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
dalam kelompokahli
- Siswa belajar didalam kelompokahli
- Siswa kembali kekelompok asal danberbagi pengetahuanserta mengerjakansoal
- Setiap kelompokahlimempresentasikanhasil diskusi
- Guru memberikanevaluasi individu
- Guru memberikanpenghargaan
Melaksanakan hiduprukun,salingberbagi dantolongmenolongdi rumah
Pertemuan 4 : Menulisan kegiatan
hidup rukun, saling
berbagi, dan tolong
menolong yang
dilaksanakan dalam
Pertemuan 4 :- Melihat video
gambarpembelajaran
- Guru menjelaskanmateri lewat powerpoint dan buku
- Siswa masuk ke
Pertemuan 4 :Pilihan ganda
Jadwal pribadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
dan disekolah
kehidupan sehari-hari dalam kelompokasal
- Siswa masuk kedalam kelompokahli
- Siswa belajar didalam kelompokahli
- Siswa kembali kekelompok asal danberbagi pengetahuanserta mengerjakansoal
- Setiap kelompokahlimempresentasikanhasil diskusi
- Guru memberikanevaluasi individu
- Guru mrmberikanpenghargaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
LAMPIRAN 2
Rencana PelaksanaanPembelajaran dan
Validasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SDN Nanggulan Depok
Kelas / Semester : II / I
Tema / Topik : Hidup Gotong Royong
Pertemuan : I
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi :
1. Membiasakan hidup bergotong royong
B. Kompetensi Dasar :
1.1 Mengenal pentingnya hidup rukun, saling berbagi dan tolong menolong
C. Indikator :
1.1.1 Menjelaskan pengertian dan manfaat hidup rukun dalam kehidupan
1.1.2 Menjelaskan pengertian dan manfaat saling berbagi dalam kehidupan
1.1.3 Menjelaskan pengertian dan manfaat tolong menolong dalam kehidupan
D. Tujuan Pembelajaran :
1.1.1.1 Siswa mampu menjelaskan pengertian dan manfaat hidup rukun dalam
kehidupan melalui teks bacaan yang diberikan dan diskusi kelompok tanpa
bantuan guru.
1.1.1.2 Siswa mampu menjelaskan pengertian dan manfaat saling berbagi dalam
kehidupan melalui teks bacaan yang diberikan dan diskusi kelompok tanpa
bantuan guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
1.1.1.3 Siswa mampu menjelaskan pengertian dan manfaat tolong menolong dalam
kehidupan melalui teks bacaan yang diberikan dan diskusi kelompok tanpa
bantuan guru.
E. Materi Pembelajaran :
Pengertian hidup rukun, saling berbagi, dan tolong menolong
F. Metode Pembelajaran :
Model Pembelajaran : Cooperative Learning tipe Jigsaw II
Teknik : Membaca, berdiskusi kelompok, dan tanya jawab
G. Kegiatan Pembelajaran
Jenis
Kegiatan
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pembuka
Guru memberi salam kepada siswa
Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin berdoa
Guru menanyakan kabar siswa
Guru melakukan presensi siswa
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Guru memotivasi siswa
5 menit
Inti
EKSPLORASI
Guru mengajak siswa untuk bernyanyi bersama lagu “OH
IBU DAN AYAH”
Guru menyampaikan materi pembelajaran dengan
menggunakan video pembelajaran tentang tolong
menolong, hidup rukun, dan saling berbagi.
ELABORASI
Guru menjelaskan pengertian tolong menolong, hidup
rukun, dan saling berbagi.
Guru mengajak siswa mendalami materi tersebut lewat
teks bacaan ataupun PPT.
55 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok (kelompok
asal), setiap kelompok terdiri dari 6 siswa yang
heterogen.
Setiap 2 siswa dalam 1 kelompok diberikan materi yang
sama.
- Siswa 1 dan 2 mendapatkan materi pengertian hidup
rukun
- Siswa 3 dan 4 mendapatkan materi pengertian saling
berbagi
- Siswa 5 dan 6 mendapatkan materi pengertian tolong
menolong
Setiap siswa memakai name tag sesuai dengan
kelompoknya.
Siswa masuk ke dalam kelompok ahli dan berdiskusi
sesuai susbbab yang mereka dapatkan.
Ada kelompok hidup rukun yang terdiri dari 6 siswa
campuran 5 dari kelompok asal, ada kelompok saling
berbagi sebanyak 6 siswa dari campuran 5 kelompok asal,
dan kelompok tolong menolong dari campuran 5
kelompok asal.
Setelah selesai berdiskusi dengan kelompok ahli, setiap
anggota kembali kekelompok asal untuk bergantian
mengajar teman satu kelompok mereka tentang subbab
yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya
mendengarkan dengan sungguh-sungguh.
Setelah kelompok siswa ahli selesai saling mengajar di
kelompok asal, setiap kelompok ahli mempresentasikan
hasil diskusinya.
Presentasi dilakukan di depan kelas dengan pengawasan
dari guru, para siswa kelompok ahli saling membantu
dalam proses presentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
KONFIRMASI
Setelah sesuai dengan petunjuk selanjutnya guru
memberikan evaluasi.
Guru memberikan apresiasi atas hasil kerja para siswa
dengan tepuk tangan.
Siswa kembali ke tempat duduk masing-masing.
Siswa mengerjakan soal akhir yang diberikan oleh guru.
Guru mengumpulkan jawaban siswa.
Penutup
Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang materi
yang telah mereka pelajari
Guru meminta siswa membuat refleksi tentang
pembelajaran yang telah mereka laksanakan
Guru menutup pembelajaran dengan salam
10 menit
H. Media, Alat, dan Sumber :
Buku PKN kelas II
Power Point
Name tag kelompok Jigsaw
Kertas
Alat tulis
I. Penilaian
Prosedur Penilaian
a) Prosedur Proses
No. KriteriaBaik Sekali
(4)
Baik
(3)
Cukup
(2)
Perlu Bimbingan
(1)
1.Percaya
Diri
Mampu
mempresentasikan
hasil diskusi di
depan kelas secara
mandiri dengan
benar
Mampu
mempresentasikan
hasil diskusi di
depan kelas secara
mandiri
Mampu
mempresentasikan
hasil diskusi di
depan kelas masih
dengan bantuan
teman kelompok
Belum berani
mempresentasikan
hasil diskusi di
depan kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
2. Kerjasama
Mampu
berdiskusi dengan
teman
kelompokdengan
sukarela.
Mampu
berdiskusi dengan
teman kelompok
namun harus
dimintaguru.
Mampu
berdiskusi dengan
teman kelompok
namun harus
diminta guru dan
teman.
Hanya diam dan
tidak mau
bertukar
pemikiran
walaupun diminta
oleh guru dan
teman.
b) Penilaian Hasil Belajar
KriteriaKurang
(1)
Cukup
(2)
Baik
(3)
Menjelaskan pengerian/arti
hidup rukun
Belum mampu
menjelaskan
pengertian/arti hidup
rukun
Mampu
menjelaskan
pengertian/arti
hidup rukun tetapi
masih belum lancar
Mampu menjelaskan
pengertian/arti hidup
rukun dengan benar
dan lancar
Menjelaskan pengerian/artisaling berbagi
Belum mampu
menjelaskan
pengertian/arti saling
berbagi
Mampu
menjelaskan
pengertian/arti
saling berbagitetapi
masih belum lancar
Mampu menjelaskan
pengertian/arti saling
berbagi dengan benar
dan lancar
Menjelaskan pengerian/artitolong menolong
Belum mampu
menjelaskan
pengertian/arti
tolong menolong
Mampu
menjelaskan
pengertian/arti
tolong
menolongtetapi
masih belum lancar
Mampu menjelaskan
pengertian/arti tolong
menolongdengan
benar dan lancar
Menyebutkan manfaat
hidup rukun
Belum mampu
menyebutkan
manfaat hidup rukun
Mampu
menyebutkan
minimal 1 manfaat
hidup rukun
Mampu menyebutkan
2 atau lebih manfaat
hidup rukun
Menyebutkan manfaatsaling berbagi
Belum mampu
menyebutkan
Mampu
menyebutkan
Mampu menyebutkan
2 atau lebih manfaat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
manfaat saling
berbagi
minimal 1 manfaat
saling berbagi
saling berbagi
Menyebutkan manfaattolong menolong
Belum mampu
menyebutkan
manfaat tolong
menolong
Mampu
menyebutkan
minimal 1 manfaat
tolong menolong
Mampu menyebutkan
2 atau lebih manfaat
tolong menolong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SDN Nanggulan Depok
Kelas / Semester : II / I
Tema / Topik : Hidup Gotong Royong
Pertemuan : II
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi :
1. Membiasakan hidup bergotong royong
B. Kompetensi Dasar :
1.1 Mengenal pentingnya hidup rukun, saling berbagi dan tolong menolong
C. Indikator :
1.1.1 Menyebutkan contoh kegiatan yang mencerminkan hidup rukun dalam kehidupan
1.1.2 Menyebutkan contoh kegiatan yang mencerminkan saling berbagi dalam
kehidupan
1.1.3 Menyebutkan contoh kegiatan yang mencerminkan tolong menolong dalam
kehidupan
D. Tujuan Pembelajaran :
1.1.1.1 Siswa mampu memberikan contoh kegiatan yang mencerminkan hidup rukun
dalam kehidupan melalui teks bacaan yang diberikan dan diskusi kelompok tanpa
bantuan guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
1.1.1.2 Siswa mampu memberikan contoh kegiatan yang mencerminkan saling berbagi
dalam kehidupan melalui teks bacaan yang diberikan dan diskusi kelompok tanpa
bantuan guru.
1.1.1.3 Siswa mampu memberikan contoh kegiatan yang mencerminkan tolong
menolong dalam kehidupan melalui teks bacaan yang diberikan dan diskusi
kelompok tanpa bantuan guru.
E. Materi Pembelajaran :
Contoh perilaku yang mencerminkan hidup rukun, saling berbagi, dan tolong
menolong
F. Metode Pembelajaran :
Model Pembelajaran : Cooperative Learning tipe Jigsaw II
Teknik : Membaca, berdiskusi kelompok, dan tanya jawab
G. Kegiatan Pembelajaran
Jenis
Kegiatan
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pembuka
Guru memberi salam kepada siswa
Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin berdoa
Guru melakukan presensi siswa
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Guru memotivasi siswa
5 menit
Inti
EKSPLORASI
Guru bertanya kepada siswa, “apakah kalian pernah
menolong teman sekelas kalian?”
Siswa menjawab pertanyaan guru dengan berbaga jawaban
yang berbeda-beda
Guru bertanya kepada siswa tentang apa saja yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
merupakan kegiatan yang baik dan mencerminkan hidup
rukun, saling berbagi, dan tolong menolong dalam
kehidupan.
ELABORASI
Guru memberikan contoh kegiatan yang baik dan
mencerminkan hidup rukun, saling berbagi, dan tolong
menolong dalam kehidupan lewat video
Guru mengajak siswa mendalami materi tersebut lewat teks
bacaan ataupun PPT.
Guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok (kelompo asal),
setiap kelompok terdiri dari 6 siswa yang heterogen dan
kelompok ini berbeda dengan kelompok pada pertemuan
pertama (diacak lagi).
Setiap 2 siswa dalam 1 kelompok diberikan materi yang
sama.
- Siswa 1 dan 2 mendapatkan materi contoh kegiatan yang
mencerminkan hidup rukun
- Siswa 3 dan 4 mendapatkan materi contoh kegiatan yang
mencerminkan saling berbagi
- Siswa 5 dan 6 mendapatkan materi contoh kegiatan yang
mencerminkan tolong menolong
Setiap siswa memakai name tag sesuai dengan
kelompoknya.
Siswa masuk ke dalam kelompok ahli dan berdiskusi sesuai
susbbab yang mereka dapatkan.
Ada kelompok hidup rukun yang terdiri dari 6 siswa
campuran 5 dari kelompok asal, ada kelompok saling
berbagi sebanyak 6 siswa dari campuran 5 kelompok asal,
dan kelompok tolong menolong dari campuran 5 kelompok
asal.
Setelah selesai berdiskusi dengan kelompok ahli, setiap
anggota kembali kekelompok asal untuk bergantian
mengajar teman satu kelompok mereka tentang subbab yang
55 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan
dengan sungguh-sungguh.
Setelah kelompok siswa ahli selesai saling mengajar di
kelompok asal, setiap kelompok ahli mempresentasikan
hasil diskusinya.
KONFIRMASI
Setelah sesuai dengan petunjuk selanjutnya guru
memberikan evaluasi.
Guru memberikan apresiasi atas hasil kerja para siswa
dengan tepuk tangan.
Siswa kembali ke tempat duduk masing-masing.
Siswa mengerjakan soal akhir yang diberikan oleh guru.
Guru mengumpulkan jawaban siswa.
Penutup
Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang materi
yang telah mereka pelajari
Guru meminta siswa membuat refleksi tentang pembelajaran
yang telah mereka laksanakan
Guru menutup pembelajaran dengan salam
10 menit
H. Media, Alat, dan Sumber :
Buku PKN kelas II
Power Point
Name tag kelompok Jigsaw
Kertas
Alat tulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
I. Penilaian
Prosedur Penilaian
c) Prosedur Proses
No. KriteriaBaik Sekali
(4)
Baik
(3)
Cukup
(2)
Perlu Bimbingan
(1)
1.Percaya
Diri
Mampu
mempresentasikan
hasil diskusi di
depan kelas secara
mandiri dengan
benar
Mampu
mempresentasikan
hasil diskusi di
depan kelas secara
mandiri
Mampu
mempresentasikan
hasil diskusi di
depan kelas masih
dengan bantuan
teman kelompok
Belum berani
mempresentasikan
hasil diskusi di
depan kelas
2. Kerjasama
Mampu berdiskusi
dengan teman
kelompok dengan
sukarela.
Mampu berdiskusi
dengan teman
kelompok namun
harus diminta
guru.
Mampu berdiskusi
dengan teman
kelompok namun
harus diminta guru
dan teman.
Hanya diam dan
tidak mau bertukar
pemikiran
walaupun diminta
oleh guru dan
teman.
d) Penilaian Hasil Belajar
KriteriaPerluBimbingan(1)
Kurang(2)
Cukup(3)
Baik(4)
Menyebutkancontohkegiatan yangmencerminkanhidup rukun
Belum mampumenyebutkancontoh kegiatanyangmencerminkanhidup rukun
Mampumenyebutkanminimal 1 contohkegiatan yangmencerminkanhidup rukun
Mampumenyebutkanminimal 2 contohkegiatan yangmencerminkanhidup rukun
Mampumenyebutkan3atau lebih contohkegiatan yangmencerminkanhidup rukun
Menyebutkancontohkegiatan yangmencerminkansaling berbagi
Belum mampumenyebutkancontoh kegiatanyangmencerminkansaling berbagi
Mampumenyebutkanminimal 1 contohkegiatan yangmencerminkansaling berbagi
Mampumenyebutkanminimal 2 contohkegiatan yangmencerminkansaling berbagi
Mampumenyebutkan 3atau lebih contohkegiatan yangmencerminkansaling berbagi
Menyebutkancontohkegiatan yangmencerminkantolongmenolong
Belum mampumenyebutkancontoh kegiatanyangmencerminkantolongmenolong
Mampumenyebutkanminimal 1 contohkegiatan yangmencerminkantolong menolong
Mampumenyebutkanminimal 2 contohkegiatan yangmencerminkantolong menolong
Mampumenyebutkan 3atau lebih contohkegiatan yangmencerminkantolong menolong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SDN Nanggulan Depok
Kelas / Semester : II / I
Tema / Topik : Hidup Gotong Royong
Pertemuan : III
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
J. Standar Kompetensi :
2. Membiasakan hidup bergotong royong
K. Kompetensi Dasar :
2.1 Mengenal pentingnya hidup rukun, saling berbagi dan tolong menolong
L. Indikator :
2.1.1 Menyebutkan contoh kegiatan yang tidak mencerminkan hidup rukun, saling
berbagi, dan tolong menolong dalam kehidupan
2.1.2 Menjalaskan akibat buruk dari kegiatan yang tidak mencerminkan hidup rukun,
saling berbagi, dan tolong menolong dalam kehidupan
M. Tujuan Pembelajaran :
1.1.1.1 Siswa mampu menyebutkan contoh kegiatan yang tidak mencerminkan hidup
rukun, saling berbagi, dan tolong menolong dalam kehidupan
1.1.1.2 Siswa mampu menjalaskan akibat buruk dari kegiatan yang tidak mencerminkan
hidup rukun, saling berbagi, dan tolong menolong dalam kehidupan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
N. Materi Pembelajaran :
Contoh akibat dari perilaku yang tidak mencerminakan hidup rukun, saling
berbagi, dan tolong menolong
O. Metode Pembelajaran :
Model Pembelajaran : Cooperative Learning tipe Jigsaw II
Teknik : Membaca, berdiskusi kelompok, dan tanya jawab
P. Kegiatan Pembelajaran
Jenis
Kegiatan
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pembuka
Guru memberi salam kepada siswa
Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin berdoa
Guru mengabsensi siswa
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Guru memotivasi siswa
5 menit
Inti
EKSPLORASI
Guru bertanya kepada siswa tentang apa saja yang
merupakan kegiatan yang mencerminkan hidup rukun,
saling berbagi, dan tolong menolong dalam kehidupan.
ELABORASI
Guru memberikan contoh kegiatan hidup rukun, saling
berbagi, dan tolong menolong dalam kehidupan lewat video
dan contoh yang tidak mencerminkan (hal negatif) hidup
rukun, saling berbagi, dan tolong menolong dalam
kehidupan.
Guru mengajak siswa mendalami materi tersebut lewat teks
bacaan ataupun PPT.
Guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok (kelompo asal),
55 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
setiap kelompok terdiri dari 6 siswa yang heterogen dan
kelompok ini berbeda dengan kelompok pada pertemuan
kedua (diacak lagi).
Setiap 2 siswa dalam 1 kelompok diberikan materi yang
sama.
- Siswa 1 dan 2 mendapatkan materi contoh kegiatan yang
mencerminkan hidup rukun dan yang tidak
mencerminkan.
- Siswa 3 dan 4 mendapatkan matericontoh kegiatan yang
mencerminkan saling berbagi dan yang tidak
mencerminkan.
- Siswa 5 dan 6 mendapatkan matericontoh kegiatan yang
mencerminkan tolong menolong dan yang tidak
mencerminkan.
Setiap siswa memakai name tag sesuai dengan
kelompoknya.
Setiap 2 siswa yang memperoleh materi sama pada setiap
tim berkumpul ke dalam kelompok baru (kelompok ahli)
yang sesuai dengan bidang/materi yang didapat untuk
mendiskusikan subbab mereka.
Dalam setiap kelompok ahli, guru membagikan 6 buah
gambar kegiatan sesuai subbab yang didapatkan :
- 3 gambar yang mencerminkan kegiatan hidup rukun,
saling berbagi, dan tolong menolong.
- 3 gambar yang tidak mencerminkan kegiatan hidup
rukun, saling berbagi, dan tolong menolong.
Guru menyiapkan 2 kotak pada setiap kelompok ahli :
- Kotak ke-1 bertuliskan kegiatan yang mencerminkan.
- Kotak ke-2 bertulisakan kegiatan yang tidak
mencerminkan.
Siswa masuk ke dalam kelompok ahli dan berdiskusi sesuai
susbbab yang mereka dapatkan.
Ada kelompok hidup rukun yang terdiri dari 6 siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
campuran 5 dari kelompok asal, ada kelompok saling
berbagi sebanyak 6 siswa dari campuran 5 kelompok asal,
dan kelompok tolong menolong dari campuran 5 kelompok
asal.
Setelah selesai berdiskusi dengan kelompok ahli, setiap
anggota kembali ke kelompok asal untuk bergantian
mengajar teman satu kelompok mereka tentang subbab yang
mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan
dengan sungguh-sungguh.
Setelah kelompok siswa ahli selesai saling mengajar di
kelompok asal, setiap kelompok ahli mempresentasikan
hasil diskusinya.
KONFIRMASI
Setelah sesuai dengan petunjuk selanjutnya guru
memberikan evaluasi.
Guru memberikan apresiasi atas hasil kerja para siswa
dengan tepuk tangan.
Guru menjelaskan akibat dari kegiatan yang tidak
mencerminkan hidup rukun, tolong menolong, dan saling
berbagi.
Siswa kembali ke tempat duduk masing-masing.
Siswa mengerjakan soal akhir yang diberikan oleh guru.
Guru mengumpulkan jawaban siswa.
Penutup
Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang materi
yang telah mereka pelajari
Guru meminta siswa membuat refleksi tentang pembelajaran
yang telah mereka laksanakan
Guru menutup pembelajaran dengan salam
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Q. Media, Alat, dan Sumber :
Buku PKN kelas II
Power Point
Name tag kelompok Jigsaw
Kertas
Video pembelajaran
Alat tulis
R. Penilaian
ProsedurPenilaian
e) Prosedur Proses
No. KriteriaBaik Sekali
(4)
Baik
(3)
Cukup
(2)
Perlu Bimbingan
(1)
1.Percaya
Diri
Mampu
mempresentasikan
hasil diskusi di
depan kelas secara
mandiri dengan
benar
Mampu
mempresentasikan
hasil diskusi di
depan kelas secara
mandiri
Mampu
mempresentasikan
hasil diskusi di
depan kelas masih
dengan bantuan
teman kelompok
Belum berani
mempresentasikan
hasil diskusi di
depan kelas
2. Kerjasama
Mampu berdiskusi
dengan teman
kelompok dengan
sukarela.
Mampu berdiskusi
dengan teman
kelompok namun
harus diminta
guru.
Mampu berdiskusi
dengan teman
kelompok namun
harus diminta guru
dan teman.
Hanya diam dan
tidak mau bertukar
pemikiran
walaupun diminta
oleh guru dan
teman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
f) Penilaian Hasil Belajar
Kriteria
Perlu
Bimbingan
(1)
Kurang
(2)
Cukup
(3)
Baik
(4)
Menyebutkan
contoh
kegiatan yang
mencerminkan
hidup rukun
Belum mampu
menyebutkan
contoh kegiatan
yang
mencerminkan
hidup rukun
Mampu
menyebutkan
minimal 1 contoh
kegiatan yang
mencerminkan
hidup rukun
Mampu
menyebutkan
minimal 2 contoh
kegiatan yang
mencerminkan
hidup rukun
Mampu
menyebutkan3
atau lebih contoh
kegiatan yang
mencerminkan
hidup rukun
Menyebutkan
contoh
kegiatan yang
mencermin
kan saling
berbagi
Belum mampu
menyebutkan
contoh kegiatan
yang
mencerminkan
saling berbagi
Mampu
menyebutkan
minimal 1 contoh
kegiatan yang
mencerminkan
saling berbagi
Mampu
menyebutkanmini
mal 2 contoh
kegiatan yang
mencerminkan
saling berbagi
Mampu
menyebutkan 3
atau lebih contoh
kegiatan yang
mencerminkan
saling berbagi
Menyebutkan
contoh
kegiatan yang
mencerminkan
tolong
menolong
Belum mampu
menyebutkan
contoh kegiatan
yang
mencerminkan
tolong
menolong
Mampu
menyebutkan
minimal 1 contoh
kegiatan yang
mencerminkan
tolong menolong
Mampu
menyebutkan
minimal 2 contoh
kegiatanyang
mencerminkan
tolong menolong
Mampu
menyebutkan 3
atau lebih contoh
kegiatan yang
mencerminkan
tolong menolong
Menyebutkan
contoh
kegiatan yang
tidak
mencerminkan
hidup rukun
Belum mampu
menyebutkan
contoh kegiatan
yang tidak
mencerminkan
hidup rukun
Mampu
menyebutkan
minimal 1 contoh
kegiatan yang tidak
mencerminkan
hidup rukun
Mampu
menyebutkan
minimal 2 contoh
kegiatan yang tidak
mencerminkan
hidup rukun
Mampu
menyebutkan 3
atau lebih contoh
kegiatan yang tidak
mencerminkan
hidup rukun
Menyebutkan
contoh
kegiatan yang
tidak
mencerminkan
saling berbagi
Belum mampu
menyebutkan
contoh kegiatan
yang tidak
mencerminkan
saling berbagi
Mampu
menyebutkan
minimal 1 contoh
kegiatan yang tidak
mencerminkan
saling berbagi
Mampu
menyebutkan
minimal 2 contoh
kegiatan yang tidak
mencerminkan
saling berbagi
Mampu
menyebutkan 3
atau lebih contoh
kegiatan yang tidak
mencerminkan
saling berbagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Menyebutkan
contoh
kegiatan yang
tidak
mencerminkan
tolong
menolong
Belum mampu
menyebutkan
contoh kegiatan
yang tidak
mencerminkan
tolong
menolong
Mampu
menyebutkan
minimal 1 contoh
kegiatan yang tidak
mencerminkan
tolong menolong
Mampu
menyebutkan
minimal 2 contoh
kegiatan yang tidak
mencerminkan
tolong menolong
Mampu
menyebutkan 3
atau lebih contoh
kegiatan yang tidak
mencerminkan
tolong menolong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SDN Nanggulan Depok
Kelas / Semester : II / I
Tema / Topik : Hidup Gotong Royong
Pertemuan : IV
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi :
1. Membiasakan hidup bergotong royong
B. Kompetensi Dasar :
1.2 Melaksanakan hidup rukun, saling berbagi dan tolong menolong di rumah dan di
sekolah
C. Indikator :
1.2.1 Menulisan kegiatan hidup rukun, saling berbagi, dan tolong menolong yang
dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari
D. Tujuan Pembelajaran :
1.2.1.1 Menulisan kegiatan hidup rukun, saling berbagi, dan tolong menolong yang
dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
E. Materi Pembelajaran :
Pelaksanaan sikap hidup rukun, saling berbagi, dan tolong menolong
F. Metode Pembelajaran :
Model Pembelajaran : Cooperative Learning tipe Jigsaw II
Teknik : Membaca, berdiskusi kelompok, dan tanya jawab
G. Kegiatan Pembelajaran
Jenis
Kegiatan
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pembuka
Guru memberi salam kepada siswa
Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin berdoa
Guru melakukan presensi siswa
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Guru memotivasi siswa
5 menit
Inti
EKSPLORASI
Guru bertanya kepada siswa, “siapa yang tadi pagi membantu
keluarga mengerjakan pekerjaan rumah ?”.
Siswa menjawab dengan berbagai jawaban
ELABORASI
Guru menyampaikan materi pembelajaran dengan
menggunakan video pembelajaran tentang pelaksanaan perilaku
yang mencerminkan tolong menolong, hidup rukun, dan saling
berbagi.
Guru mengajak siswa mendalami materi tersebut lewat teks
bacaan ataupun PPT.
Guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok (kelompok asal),
setiap kelompok terdiri dari 6 siswa yang heterogen dan
kelompok ini berbeda dengan kelompok pada pertemuan ketiga
(diacak lagi).
Di dalam kelompok asal, siswa mendapatkan materi tentang
55 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
pelaksanaan saling berbagi, hidup rukun, dan tolong menolong
melalui gambar dan video.
Setiap 2 siswa dalam 1 kelompok asal diberikan materi yang
sama :
- Siswa 1 dan 2 mendapatkan materi hidup rukun
- Siswa 3 dan 4 mendapatkan materi saling berbagi
- Siswa 5 dan 6 mendapatkan materi tolong menolong
Setiap siswa memakai name tag sesuai dengan kelompok
subbabnya.
Siswa masuk ke dalam kelompok ahli dan berdiskusi sesuai
susbbab yang mereka dapatkan.
Ada kelompok hidup rukun yang terdiri dari 6 siswa campuran
5 dari kelompok asal, ada kelompok saling berbagi sebanyak 6
siswa dari campuran 5 kelompok asal, dan kelompok tolong
menolong dari campuran 5 kelompok asal.
Setelah selesai berdiskusi dengan kelompok ahli, setiap anggota
kembali ke kelompok asal untuk bergantian mengajar teman
satu kelompok mereka tentang subbab yang mereka kuasai dan
tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh.
Setelah kelompok siswa ahli selesai saling mengajar di
kelompok asal, setiap kelompok ahli mempresentasikan hasil
diskusinya.
KONFIRMASI
Setelah sesuai dengan petunjuk selanjutnya guru memberikan
evaluasi.
Guru memberikan apresiasi atas hasil kerja para siswa dengan
tepuk tangan.
Siswa kembali ke tempat duduk masing-masing.
Siswa mengerjakan soal akhir yang diberikan oleh guru.
Guru mengumpulkan jawaban siswa.
Penutup
Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang materi yang
telah mereka pelajari
Guru meminta siswa membuat refleksi tentang pembelajaran
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
yang telah mereka laksanakan
Guru menutup pembelajaran dengan salam
H. Media, Alat, dan Sumber Belajar :
Buku PKN kelas II
Video pembelajaran
Power Point
Name tag kelompok Jigsaw
Kertas
Alat tulis
I. Penilaian
Prosedur Penilaian
g) Prosedur Proses
No. KriteriaBaik Sekali
(4)
Baik
(3)
Cukup
(2)
Perlu Bimbingan
(1)
1.Percaya
Diri
Mampu
mempresentasikan
hasil diskusi di
depan kelas secara
mandiri dengan
benar
Mampu
mempresentasikan
hasil diskusi di
depan kelas secara
mandiri
Mampu
mempresentasikan
hasil diskusi di
depan kelas masih
dengan bantuan
teman kelompok
Belum berani
mempresentasikan
hasil diskusi di
depan kelas
2. Kerjasama
Mampu
berdiskusi dengan
teman kelompok
dengan sukarela.
Mampu
berdiskusi dengan
teman kelompok
namun harus
diminta guru.
Mampu
berdiskusi dengan
teman kelompok
namun harus
diminta guru dan
teman.
Hanya diam dan
tidak mau
bertukar
pemikiran
walaupun diminta
oleh guru dan
teman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
h) Penilaian Hasil Belajar
No. Kriteria
Perlu
Bimbingan
(1)
Kurang
(2)
Cukup
(3)
Baik
(4)
1.
Menyebutkankegiatan gotongroyong yangdilakukan
Tidak mampumenyebutkankegiatan gotongroyong yangdilakukan
Mampumenyebutkankegiatangotongroyong yangdilakukandenganmencontekteman
Mampumenyebutkan 2kegiatangotong royongyang dilakukantanpa bantuansiapapun
Mampumenyebutkanlebih dari 2kegiatan gotongroyong yangdilakukan tanpabantuansiapapun
2.
Menuliskankegiatan gotongroyong yangdilakukan
Tidakmenuliskankegiatan gotongroyong yangdilakukan
Menuliskankegiatangotongroyong yangdilakukantetapi denganmencontektemanlainnya
Menuliskan 2kegiatangotong royongyang dilakukantanpa bantuansiapapun
Menuliskanlebih dari 2kegiatan gotongroyong yangdilakukan tanpabantuansiapapun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
LAMPIRAN 3
Lembar Kerja Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
SOAL EVALUASI PERTEMUAN 1
Nama :
Kelas :
Jodohkanlah soal dengan jawaban yang tepat dengan memberikan garis !
Aku membagi makanan yang ku punya dengan adik Hidup Rukun
Tolong menolong
Saling berbagi
Aku menolong teman yang terjatuh waktu naiksepeda di sekolah
Seluruh keluargaku selalu rukun dan salingmenyayangi
Aku membantu teman melaksanakan tugas piketkelas
Aku meminjamkan sepeda milikku kepada tetangga Aku berteman dengan siapapun di sekolah Aku membantu Ayah membersihkan rumah Aku membantu kerja bakti di masyarakat Aku berbagi makanan dengan tetanggaku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
SOAL EVALUASI PERTEMUAN 2
Nama :
Kelas :
Perhatikan gambar gotong royong di bawah ini !
1
Menolong teman yang jatuh
2
Membagi makanan denganteman
3
Bermain bersama teman
4
Menonton televisi bersamakakak
5
Berbagi makanan dengan adik
6
Membantu ibu memasak
Gambar nomor berapa yang termasuk dalam kegiatan :
1. Hidup rukun (............. dan ................)Manfaat dari kegiatan ini adalah..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
2. Tolong menolong (.................. dan .................)Manfaat dari kegiatan ini adalah..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
3. Saling berbagi (..................... dan ...................)4. Manfaat dari kegiatan ini adalah
..........................................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
SOAL EVALUASI PERTEMUAN 3Nama :Kelas :
1. Gambar di samping menunjukkan kegiatan yang tidak.........................akibat dari perkelahian adalah ......................................
.2. Gambar di samping menunjukkan kegiatan yang tidak..................Akibat dari rebutan boneka antara kakak dan adik ini adalah.........................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
SOAL EVALUASI PERTEMUAN 4
Nama :
Kelas :
SOAL
Berikan tanda silang (X) pada pilihan jawaban a, b, atau c yang menjadi jawabanpaling benar menurut Anda !
1. di bawah ini yang tidakmencerminkan hidup rukun dandamai ialah .....................a. saling menghormatib. saling menghinac. saling menyayangi
2. ketika temanmu ingin meminjamsepedamu apa yang akan kamulakukan ...............a. meminjaminyab. pulang ke rumahc. menyuruhnya untuk membeli
sepeda3. ketika melihat ibumu membawa
barang yang sangat berat sebaiknyakamu ................a. membantunyab. membiarkannyac. menertawakannya
4. dengan saling menolong dalamkegiatan piket, maka pekerjaanakan semakin ..................a. mudahb. sulitc. biasa saja
5. Berkelahi dengan teman adalahsikap yang tidak sesuai dengan..........a. hidup rukunb. saling berbagic. tolong menolong
6. Manfaat dari hidup rukun di dalamkehidupan adalah ..........a. menciptakan peperanganb. terciptanya kedamaian dalam
hidupc. terjadi perselisihan
7. Akibat dari tidak suka menolongadalah ...............a. semua orang peduli
b. dijauhi temanc. mudah bergaul
8. Manfaat dari saling berbagi adalah..................a. meringankan beban orang lainb. uang jajan kita habisc. dijauhi teman
9. Bagaimana cara kalian bisa hiduprukun dengan teman yang berbedaagama ?a. dengan menghormadi
agamanyab. dengan mengganggu ibadahnyac. dengan menjelek-jelekkan
agamanya10. Kita dianjurkan untuk tolong
menolong dalam ...............a. kejahatanb. keburukanc. kebaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
LAMPIRAN 4Kuesioner Sebelum Disebarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 4
Kuesioner SebelumDisebarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 5
Kuesioner Penelitian danValidasi Kuesioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 6
Contoh Kuesioner KondisiAwal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 7
Contoh Kuesioner Siklus 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 8
Contoh Kuesioner Siklus 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
LAMPIRAN 9
Rekap Hasil Kuesioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
KONDISI AWAL
Nama No soal
Kognitif(2,5,8,11,15)
Afektif(1,3,4,13,14,16)
Konatif(6,7,9,10,12)
Totalnilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Total Status Total Status Total StatusMuhammad Angga 5 1 2 4 4 4 2 4 2 1 2 4 4 5 1 5 12 SR 25 T 13 R 50Tisha Gihan Windri 5 4 2 1 1 4 4 1 2 2 2 1 4 4 4 1 12 SR 17 R 13 SR 42Achilles Nashcosta S 5 1 1 1 1 2 2 5 2 1 2 2 2 2 2 2 11 SR 13 SR 9 SR 33Amelia Apriyanto 5 4 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 12 SR 16 SR 10 SR 38Arjuna Agra Ramadhan 5 5 4 2 1 4 5 2 5 5 4 5 5 5 1 5 13 SR 26 T 24 ST 63Arvin Widya D P K 5 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 8 SR 13 SR 8 SR 29Avila Vanda Septiandani 5 4 4 2 2 4 1 1 2 2 2 5 2 5 4 5 13 SR 23 C 14 R 50Azka Nur Fauzan 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 25 ST 29 ST 25 ST 79Az-Zahra Najwa Anggara 5 4 5 4 4 1 4 5 1 4 4 2 4 2 4 2 21 T 22 C 12 SR 55Diaz Erlangga 5 4 2 4 1 4 4 1 4 1 4 1 2 2 4 1 14 R 16 SR 14 R 44Fabima Syahputra 5 4 4 2 2 4 4 4 1 1 1 4 1 2 2 4 13 R 18 R 14 R 45Faiz Riza Saputra 4 4 2 5 4 2 4 5 2 1 4 4 2 2 4 1 21 T 16 SR 13 SR 50Fara Tyas Ramadhani 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 22 T 29 ST 22 T 73Favian Samdya Adabi 5 5 5 1 1 4 5 2 4 4 5 4 4 2 1 2 14 R 19 R 21 T 54Fitra Raditya Arnanda 5 5 2 5 5 5 2 5 4 2 5 1 4 1 4 1 24 ST 18 R 14 R 56Hendy Yoga Raditya 5 2 2 4 2 5 5 4 4 4 2 4 4 5 4 5 14 R 25 T 22 T 61Idos Bintang Surya 5 2 1 2 5 2 4 2 1 1 1 1 2 2 4 2 14 R 14 SR 9 SR 37Jenita Rinjani 5 5 5 5 4 5 5 5 1 5 5 5 4 5 4 5 23 ST 29 ST 21 T 73Liestasari Rahma Safitri 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 20 T 26 T 21 T 67Magesta Wisnutama 5 2 2 2 1 2 4 5 1 1 2 2 2 2 2 2 12 SR 15 SR 10 SR 37M. Atta Makhul J. 5 4 5 4 5 1 4 5 1 4 5 4 4 5 4 5 23 ST 28 ST 14 R 65Najwa Okta Al Akbar 5 5 5 5 1 1 5 5 1 5 1 2 5 5 1 1 13 SR 26 T 14 R 53Noval Satria Ramadhanu 5 1 4 2 1 2 2 5 2 2 2 4 2 2 4 2 13 SR 17 R 12 SR 42Ramadhina Azzahra 5 2 2 2 2 4 2 4 2 2 1 4 2 2 2 4 11 SR 17 R 14 R 42Reyhan Audira Aditya S 5 2 2 2 2 2 1 4 2 2 2 4 1 4 4 1 14 R 15 SR 11 SR 40Sheliana Rahma Az-Zahra 2 5 2 4 1 4 1 2 1 4 4 4 4 1 1 4 13 SR 17 R 14 R 44Titanova Alya Loviolin 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 2 1 2 20 T 24 T 24 ST 68Tyan Rahmat Pratama 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 23 ST 28 ST 22 T 73Viola Dewi Putri Panesah 5 2 1 1 1 1 2 5 2 2 2 2 2 5 4 2 14 R 16 SR 9 SR 39Yurika Nessa Pratiwi 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 22 T 29 ST 21 T 72Zalva Ragita Cahyani 4 2 2 4 5 5 1 4 4 1 4 2 4 2 4 1 19 C 17 R 13 SR 49
JUM503 643 477
1623
RAT
16.2 20.74 15.38
52,35483871
%38,70%
41,93%
32,25%
37,63%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
SIKLUS I
Nama No soal
Kognitif(2,5,8,11,15)
Afektif(1,3,4,13,14,1
6)
Konatif(6,7,9,10,12)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16TOT STA TOT STA TOT STA
TOTAPK
RATA2 PERAPK
Muhammad Angga 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 2 22 T 25 T 22 T 69 23Tisha Gihan Windri 5 4 2 4 1 5 4 5 2 4 4 4 4 5 4 5 18 CB 25 T 19 CB 62 20.66666667Achilles Nashcosta S 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 23 ST 28 ST 23 ST 74 24.66666667Amelia Apriyanto 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 23 ST 29 ST 22 T 74 24.66666667Arjuna Agra Ramadhan 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 24 ST 28 ST 22 T 74 24.66666667Arvin Widya D P K 4 4 4 4 1 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 2 18 CB 22 CB 20 T 60 20Avila Vanda Septiandani 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 25 ST 30 ST 25 ST 80 26.66666667Azka Nur Fauzan 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 25 ST 30 ST 25 ST 80 26.66666667Az-Zahra Najwa Anggara 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 2 5 5 24 ST 27 ST 23 ST 74 24.66666667Diaz Erlangga 5 4 1 1 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 1 22 T 17 R 22 T 61 20.33333333Fabima Syahputra 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 25 ST 30 ST 21 T 76 25.33333333Faiz Riza Saputra 5 5 5 1 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 22 T 25 T 23 ST 70 23.33333333Fara Tyas Ramadhani 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 2 5 5 4 5 23 ST 29 ST 22 T 74 24.66666667Favian Samdya Adabi 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 22 T 25 T 20 T 67 22.33333333Fitra Raditya Arnanda 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 21 T 29 ST 21 T 71 23.66666667Hendy Yoga Raditya 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 21 T 28 ST 22 T 71 23.66666667Idos Bintang Surya 4 4 4 5 4 4 4 4 1 5 4 5 4 4 4 4 20 T 25 T 19 CB 64 21.33333333Jenita Rinjani 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 23 ST 28 ST 24 ST 75 25Liestasari Rahma Safitri 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 S 5 19 CB 27 ST 22 T 68 22.66666667Magesta Wisnutama 4 4 5 4 4 4 5 5 2 4 1 1 4 5 4 4 18 CB 26 T 16 R 60 20M. Atta Makhul J. 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 2 1 5 19 CB 26 T 25 ST 70 23.33333333Najwa Okta Al Akbar 5 5 5 1 5 5 5 5 1 5 4 4 4 5 5 5 24 ST 25 T 20 T 69 23Noval Satria Ramadhanu 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 4 5 4 5 4 5 23 ST 29 ST 21 T 73 24.33333333Ramadhina Azzahra 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 2 5 2 5 21 T 26 T 23 ST 70 23.33333333Reyhan Audira Aditya S 2 2 2 2 2 2 1 2 5 5 5 4 2 5 4 2 15 R 15 SR 17 CB 47 15.66666667Sheliana Rahma Az-Zahra 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 22 T 24 T 20 T 66 22Titanova Alya Loviolin 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 2 5 22 T 29 ST 23 ST 74 24.66666667Tyan Rahmat Pratama 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 24 ST 29 ST 22 T 75 25Viola Dewi Putri Panesah 5 5 5 4 5 2 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 23 ST 28 ST 19 CB 70 23.33333333Yurika Nessa Pratiwi 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 22 T 27 ST 24 ST 73 24.33333333Zalva Ragita Cahyani 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 2 5 2 5 20 T 25 T 23 ST 68 22.66666667
JUM 673 816 670 2159RAT 21.7 26.3 21.6 69.64
%96,77%
93,54%
96,77%
95,69%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
Nama No soal
Kognitif(2,5,8,11,15)
Afektif(1,3,4,13,14,16)
Konatif(6,7,9,10,12)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 TOT STA TOT STA TOT STATOT PERASP
RATA2PER ASP
Muhammad Angga 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 2 4 5 5 23 ST 24 T 23 ST 70 23.33Tisha Gihan Windri 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 22 T 28 ST 22 T 72 24Achilles Nashcosta S 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 2 5 22 T 29 ST 24 ST 75 25Amelia Apriyanto 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 22 T 29 ST 24 ST 75 25Arjuna Agra Ramadhan 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 25 ST 29 ST 24 ST 78 26Arvin Widya D P K 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 21 T 25 T 21 T 67 22.33Avila Vanda Septiandani 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 25 ST 30 ST 25 ST 80 26.66Azka Nur Fauzan 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 25 ST 30 ST 25 ST 80 26.66Az-Zahra Najwa Anggara 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 23 ST 30 ST 23 ST 76 25.33Diaz Erlangga 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 23 ST 27 ST 22 T 72 24Fabima Syahputra 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 24 ST 29 ST 25 ST 78 26Faiz Riza Saputra 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 25 ST 26 T 21 T 72 24Fara Tyas Ramadhani 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 24 ST 27 ST 23 ST 74 24.66Favian Samdya Adabi 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 24 ST 29 ST 24 ST 77 25.66Fitra Raditya Arnanda 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 1 5 20 T 29 ST 24 ST 73 24.33Hendy Yoga Raditya 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 22 T 30 ST 25 ST 77 25.66Idos Bintang Surya 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 21 T 27 ST 23 ST 71 23.66Jenita Rinjani 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 24 ST 29 ST 24 ST 77 25.66Liestasari Rahma Safitri 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 22 T 28 ST 22 T 72 24Magesta Wisnutama 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 21 T 26 T 24 ST 71 23.66M. Atta Makhul J. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 25 ST 30 ST 25 ST 80 26.66Najwa Okta Al Akbar 5 5 4 5 4 5 5 5 1 5 4 5 4 5 5 4 23 ST 27 ST 21 T 71 23.66Noval Satria Ramadhanu 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 24 ST 27 ST 23 ST 74 24.66Ramadhina Azzahra 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 22 T 29 ST 24 ST 75 25Reyhan Audira Aditya S 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 23 ST 30 ST 22 T 75 25Sheliana Rahma Az-Zahra 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 22 T 24 T 21 T 67 22.33Titanova Alya Loviolin 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 24 ST 29 ST 23 ST 76 25.33Tyan Rahmat Pratama 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 22 T 28 ST 25 ST 75 25Viola Dewi Putri Panesah 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 24 ST 30 ST 25 ST 79 26.33Yurika Nessa Pratiwi 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 25 ST 30 ST 23 ST 78 26Zalva Ragita Cahyani 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 22 T 27 ST 24 ST 73 24.33
JUM 714 872 724 2310RAT 23.03 28.12 23.35 74.51% 100% 100% 100% 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
LAMPIRAN 10
Hasil Wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
LAMPIRAN 10
Hasil Wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
Hasil Wawancara Kondisi Awal pada guru kelas I (Juli 2015)
Peneliti (01) : Apakah para siswa yang dahulunya Ibu bimbing selalu terlihat rukun dengan
teman-temannya ?
Guru (01) : Saat masih kelas I, saya sangat kewalahan untuk mengatur mereka karena ramai.
Maklum masih anak kecil, namun beberapa ada tujuh anak yang suka jahil dan mengganggu
teman sekelasnya saat belajar maupun saat bermain waktu jam istirahat tiba.
Mulai dari pernyataan Guru (01) menunjukkan pada saat pembelajaran di kelas siswa
kurang rukun dengan teman sekelasnya.
Peneliti (02) :Apakah para siswa yang dahulunya Ibu bimbing selalu tolong menolong dengan
teman-temannya ?
Guru (02) : tolong menolong dalam hal apa ya Mas ?
Peneliti (03) : dalam hal piket kelas atau semacamnya Bu ?
Guru (03) : saya jarang melihat mereka saling membantu teman saat pembelajaran Mas.
Kalau pas piket kelas, sering ada siswa yang tidak membantu temannya lalu langsung pulang
ke rumah. Saya juga tidak tahu kalau ada yang pulang karena langsung pergi ke kantor, tetapi
kemudian ada temannya yang melaporkan ke saya.
Mulai dari pernyataan Guru (03) menunjukkan siswa kurang suka menolong teman
sekelasnya.
Peneliti (04) :Apakah para siswa yang dahulunya Ibu bimbing selalu berbagi dengan teman-
temannya ?
Guru (04) :mereka banyak yang tidak berbagi dengan temannya saat pembelajaran
berlangsung, hal ini disebabkan seringnya anak-anak perempuan yang kehilangan alat tulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
setelah dipinjamkan ke temannya. Namun pada saat jam istirahat, saya terkadang melihat
sedikit siswalaki-laki yang mau berbagi.
Mulai dari pernyataan Guru (04) menunjukkan pada saat pembelajaran di kelassiswa
jarang berbagi dengan teman sekelasnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
LAMPIRAN 11
Hasil Observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
LAMPIRAN 12
Foto Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
FOTO PENELITIAN SIKLUS I DAN SIKLUS II
Guru menjelaskan materi gotongroyong kepada siswa
Siswa melihat video pembelajaran
Siswa masuk ke dalam kelompok Siswa saling bekerja sama dalamkelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
Siswa mengerjakan soal evaluasiindividu
Siswa mengisi kuesioner sikap
Guru memberikan pertanyaankepada setiap kelompok Setiap kelompok mempresentasikan
hasil diskusinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
LAMPIRAN 13
Surat Izin Penelitan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 14
Surat Keterangan TelahMelakukan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
CURRICULUM
VITAE
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
CURRICULUM VITAE
Oka Deby Setiawan adalah anak pertama dari pasangan Maryadi dan
Wantinem. Lahir di Gunungkidul, 13 Oktober 1993. Pendidikan awal di
SD Negeri Jetis 1 dan selesai pada tahun 2006 . Selanjutnya melanjutkan
pendidikan ke jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Negeri 2 Panggang pada tahun 2006-2009 . Penulis melanjutkan
pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA) 2 Playen pada tahun 2009 dan selesai pada
tahun 2012. Pada tahun 2012, penulis masuk ke Universitas Sanata Dharma, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).
Selama menempuh empat jenjang pendidikan tersebut, banyak kegiatan yang telah diikuti
oleh penulis. Antara lain saat SD mengikuti kegiatan Pramuka dan ekstrakurikuler musik
tradisional Kulintang. Saat menempuh jenjang pendidikan SMP penulis mengikuti kegiatan
Pramuka dan ekstrakurikuler bola basket. Saat menempuh jenjang pendidikan SMA penulis
aktif dalam kegiatan Pramuka dan ikut serta dalam ekstrakurikuler beladiri Karate. Pada saat
masuk ke perguruan tinggi penulis aktif mengikuti kegiatan kampus seperti menjadi panitia
acara Parade Gamelan Anak 2014 sebagai anggota publikasi dan dokumentasi, panitia acara
Inisiasi Prodi PGSD 2014 sebagai anggota perlengkapan kemudian penulis juga aktif
mengikuti lomba musik pada acara Malam Kreativitas PGSD setiap tahunnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI