penghasutan motor induksi tugas.doc

Upload: kevin-adit

Post on 09-Oct-2015

130 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Pengasutan Motor AC starter Direct On Line

Pengasutan Motor Induksi Tiga Fasa Rotor Sangkar Tupai

BAB I

PENDAHULUAN Penggunaan motor induksi tiga fasa untuk aplikasi di mesin-mesin industri telah banyak digunakan pada dunia Industri. Motor induksi tiga fasa Mempunyai konstruksi yang sederhana sehingga mudah dalam perawatannya, bahkan bisa dikatakan tanpa perlu perawatan yang khusus. Untuk dapat menjalankan motor induksi diperlukan suatu sistem pengasutan diantaranya adalah metode konvensional dan metode otomatis. Untuk dapat memilih metode pengasutan yang tepat, diperlukan suatu penelitian yang dapat memberikan gambaran yang jelas tentang karakteristik masing-masing sistem pengasutan

konvensional tersebut.

BAB II

Tujuan dilakukannya pengasutan motor listrik

Motor dijalankan ada 3 komponen momen yang harus dikeluarkan oleh motor untuk memutar beban (melawan momen beban). Ketiga komponen momen tersebut adalah menaikkan putaran dari nol sampai putaran penuh atau untuk membuat akselerasi, menggerakkan beban diam, dan melawan gesekan. Karena besarnya momen

sebanding dengan arus maka untuk proses starting diperlukan arus yang sangat besar, jadi besarnya arus yang sangat besar ini disebut arus asut atau arus start dan merupakan hal yang sangat penting dalam proses starting. Pengasutan atau starting adalah proses menjalankan atau mengoperasikan motor dari kecepatan nol (n = 0) sampai dengan kecepatan penuh atau nominal (n = n nominal). Jadi proses ini juga dapat disebut sebagai proses akselerasi, yaitu proses Penaikkan putaran motor dari kecepatan nol sampai dengan kecepatan penuh. Besarnya arus asut ini dapat mencapai 5 sampai 10 kali lebih besar dari pada arus nominal motor, tergantung dari jenis motor dan bebannya. Sistem pengasutan motor listrik harus dilakukan pada motor-motor listrik yang memiliki daya yang cukup besar, ini dilakukan agar tidak terjadi gangguan pada sistim jala-jala, gangguan tersebut antara lain, terjadi penurunan tegangan sumber secara tiba-tiba (penurunan tegangan tidak boleh kurang atau lebih dari 5 %), akibatnya dapat mempengaruhi motor listrik lain, penerangan dan peralatan lain yang dihubungkan pada tegangan sumber yang sama, selain itu juga apabila terjadi arus start yang besar ( 700 % dari arus beban penuh), akibatnya dapat merusak mesin beban maupun motor listrik itu sendiri, dan jika pengoperasian yang terlalu sering untuk beban yang besar maka akan timbul panas yang tinggi di dalam kumparan sehingga dapat mengakibatkan motor terbakar.

BAB III

Sistem Pengasutan

Masalah-masalah yang sering muncul pada sistem pengasutan secara umum adalah arus awal yang terlalu besar dan momen awal yang sering terlalu kecil. Untuk kebanyakan motor arus awal adalah empat sampai tujuh kali besarnya arus nominal yang terlalu besar tadi.Untuk motor-motor yang besar hal ini tidak dapat diijinkan karena akan mengganggu jaringan, lagipula hal ini akan merusak motor itu sendiri. Selain itu konsumsi daya listrik juga akan sangat tinggi dikarenakan arus start yang terlalu besar. Saat motor induksi distarting secara langsung, arus awal motor besarnya antara 500% sd 700% dari arus nominal. Ini akan menyebabkan drop tegangan yang besar pada pasokan tegangan PLN. Untuk motor daya kecil sampai 5 kW, arus starting tidak berpengaruh besarterhadap drop tegangan. Pada motor dengan daya diatas 30 kW sampai dengan 100 kW akan menyebabkan drop tegangan yang besar dan menurunkan kualitas listrik dan pengaruhnya pada penerangan yang berkedip. Pengasutan motor induksi adalah cara menjalankan pertama kali motor, tujuannya agar arus starting kecil dan drop tegangan masih dalam batas toleransi. Ada beberapa cara teknik pengasutan, di antaranya:

1. Hubungan langsung (Direct On Line = DOL)

2. Tahanan depan Stator (Primary Resistor)

3. Transformator

4. Bintang-delta ( start-delta)5. Pengasutan Soft starting6. Tahanan Rotor lilit (Pengasutan Motor Slipring)1. Pengasutan Motor AC starter Direct On Line(DOL)DOL Starter adalah metoda starting motor dengan memberikan tegangan penuh dari jala-jala secara langsung. Starter jenis ini biasanya digunakan untuk motor-motor listrik yang berukuran kecil. DOL Starter digunakan apabila penurunan tegangan saat motor dihidupkan (starting) tidak menjadi masalah atau tegangan jatuh tidak melewati batas toleransi yang diijinkan mengingat arus starting motor jenis ini bisa 4-7 kali lebih besar dari arus nominalnya. Sebagai contoh jika motor dalam kondisi running arusnya sekitar 4 ampere, maka ketika starting bisa mencapai 16 s/d 28 ampere.DOL Starter umumnya digunakan untuk starting motor dengan kapasitas dibawah 10 kW.

Ada_beberapa_jenis_DOL_Starter:1.1_Mechanical/Manual_Operated Cara kerja: Pemberian tegangan pada motor langsung melalui hubungan operator melalui kontak mekanik. Tidak ada hubungan kontrol otomatis untuk starter jenis ini. Mechanical/Manual Operated DOL melewatkan jalur utama yang masuk ke motor melalui switch. Kerugiannya pemasangan switch harus sedekat mungkin dengan motor sehingga faktor kerugian tegangan bisa dihindari. DOL Starter jenis ini hanya digunakan untuk motor-motor yang berkapastias kecil.

1.2 Electromagnetic OperatedPemberian tegangan pada motor melalui sebuah kontak elektromagnetik. Posisi saklar bisa jauh dari motor yang dikontrol. Starter jenis ini bisa dihubungkan dengan rangkaian otomatis untuk pengontrolan/safety motor.

1.3 Solid State Relay OperatedPemberian tegangan pada motor melalui sebuah rangkaian/komponen elektronik. SSR digunakan untuk menghindari percikan bunga api yang biasanya terjadi pada kontak listrik secara mekanik maupun electromagnetik. Starter jenis ini hanya digunakan untuk motor-motor yang berkapasitas kecil.2. Pengasutan Resistor Stator

Pengasutan dengan memasang resistor pada rangkaian stator. Pertama kali kondisi starting kontaktor Q 1 ON, maka tegangan jala-jala PLN ke rangkaian stator dengan melewati resistor R 1 . Fungsi resistor untuk menurunkan tegangan ke stator. Jika tegangan ke stator berkurang 50%, maka arus starting ditekan menjadi 50%yang akan menyebabkan torsi menjadi 25%dari torsi nominalnya .Setelah proses starting selesai, kontaktor Q2 di-ON-kan sehingga stator mendapat tegangan nominal dan motor akan menarik arus nominal dan hasilnya adalah torsi nominal. Belitan stator motor induksi dalam hubungan bintang, di mana terminal W2, U2dan V 2 dihubungsingkatkan.

3. Pengasutan dengan transformator

Pengasutan dengan transformator ini dapat dilakukan dengan beberapa tingkatan, semakin banyak tingkatan yang digunakan maka akan semakin baik pula perubahan arus start yang terjadi sehingga kenaikan arus start dapat diminimalkan. Keuntungan yang dapat kita rasakan dengan penggunaan tingkatan yang lebih banyak adalah akan mengurangi kerugiankerugian panas yang timbul jika kita bandingkan dengan mempergunakan suatu hambatan R. Namun kekurangan yang utama adalah transformator tegangan mempunyai harga yang lebih tinggi daripada sebuah hambatan.Tujuan dari pengasutan ini adalah untuk mengurangi tegangan awal yang diinduksikan pada stator sehingga rangkaian ini biasa dikenal dengan nama pemampas awal kerja atau starting kompensator. Rangkaian ini dapat dioperasikan secara manual ataupun otomatis dengan menggunakan rele yang dapat memberikan tegangan penuh setelah motor menjadi cepat. Pada saat pengasutan tegangan terminal dari motor dikurangi 50% sampai 80% dari tegangan penuh trafo, hal ini dimaksudkan untuk membuat arus asut kecil. Setelah percepatan transformator tegangan diputuskan.Jika transformator bertapping dengan ratio

transformasi k maka : Tegangan fasa :

Sehingga : = =

= k. = k.s.Arus caru daya : = k. = . s. = .

4.Pengasutan_Motor_AC_starter_bintangdelta_(Y-) Pada pengasutan ini selama periode start lilitan motor akan berada dalam hubungan bintang dan setelah selang waktu tertentu akan berpindah ke hubungan lilitandelta. Dengan cara ini kenaikan arus start dapat dibatasi hingga sepertiga kali saja dibandingkan bila motor langsung terhubungdelta. Gambar berikut memperlihatkan rangkaian daya dan_rangkaian_kendali_pengasutanbintangdelta.

Gambar rangkaian start motorstar/bintang delta/segitiga

Rangkaian kendali pengasutan dengan cara ini disuplai oleh tegangan 220 Volt. Cara kerjanya : jika tombol start S2 ditekan, arus mengalir melalui F2 S1 S2 kontak bantu timer T (NC) kontak bantu K3 K1. Kontaktor magnetik 1 (K1) bekerja dan motor terhubung dalam lilitan bintang. Saat itu juga kontak bantu K1 (NC) membuka dan kontak bantu K1 (NO) menutup sehingga arus mengalir melalui F2 S1 S2 kontak bantu K1 (NO) K2. Kontaktor magnetik 2 (K2) bekerja dan motor terhubung pada sumber tegangan. Pada saat yang sama kontak bantu K2 (NO) menutup dan timer T bekerja. Setelah t detik kontak bantu T (NC) membuka sehingga K1 tidak dilewati arus (K1 tidak bekerja), kontak bantu T (NC) menutup, arus mengalir melalu F2 S1 kontak K2 (NO) kontak bantu T (NO) kontak bantu K1 (NC) K3. Kontaktor magnetik K3 bekerja, motor terhubung dalam belitandelta. Tombol S1 digunakan untuk melepaskan motor_dari_sumber_tegangan. Dengan pengasutan cara ini, kenaikan arus start dapat dibatasi hingga sepertiga kali saja dibandingkan bila lilitan motor langsung terhubungdelta. Hal ini dapat dibuktikan sebagai_berikut:

Gambar Hubungan belitan, Tegangan, ArusbintangdanDelta

Bila_stator_dihubungbintang,_maka :-_Tiap_belitan_mendapatkan_tegangan_sebesar_U/3-_Sehingga_arus_yang_mengalir_ditiap_belitan_sebesar_IY- Arus yang mengalir ditiap belitan akan sama dengan arus arus fasa IY

Bila_stator_dihubungkandelta,_maka :-_Tiap_belitan_mendapatkan_tegangan_sebesar_U-_Sehingga_arus_yang_mengalir_ditiap_belitan_sebesar_If-_Arus_fasa_untuk_belitandelta:_I_=_3_IfBila dibandingkan,

4.1Pengasutan Menggunakan Saklar Manual Bintang SegitigaPengasutan menggunakan saklar manual bintang segitiga sebuah motor induksi tiga fasa dihubungkan langsung dengan sumber tegangan tiga fasa menggunakan saklar bintang segitiga. Pada saat start saklar pada posisi bintang dan pada saat motor telah berputar maksimum maka saklar segera dipindahkan ke posisi segitiga. Gambar di bawah ini memperlihatkan rangkaian pengasutan menggunakan saklar manual bintang segitiga.

Gambar Rangkaian Pengasutan Menggunakan Saklar Manual Bintang Segitiga

4.2 Pengasutan Bintang Segitiga Secara Manual Menggunakan Kontaktor MagnetPengasutan bintang segitiga secara manual menggunakan kontaktor magnet dapat dilihat pada gambar di bawah ini, dimana dalam pengasutan ini terdapat komponen utama yaitu magnetik kontaktor, relai suhu arus beban lebih (thermal overload relay) dan pusat pengendali.yang terdiri dari 2 buah tombol tekan ON (START) dan 1 buah tombol telan OFF (STOP).Pengasutan bintang segitiga secara manual menggunakan kontaktor magnet dapat digunakan untuk motor induksi tiga fasa berkapasitas besar. Pada awal pengasutan belitan stator di sambung bintang, tegangan yang digunakan sekitar 58% dari tegangan nominal utama. Pada tingkat kedua, sambungan di ubah dari sambungan bintang menjadi sambungan segitiga sehingga setiap belitan akan mendapat tegangan catu daya yang maksimum. Pengasutan ini disebut secara manual karena pergantian dari hubungan bintang menjadi hubungan segitiga masih menggunakan tangan manusia untuk menekan tombol tekan ON (START) Segitiga.

Gambar 1. Rangkaian Kontrol pengasutan bintang sigitiga manual menggunakan kontaktor magnet

Gambar 2. Rangkaian Utama pengasutan bintang segitiga manual menggunakan kontaktor magnet

KONTAKTOR MAGNETIK / MAGNETIC CONTACTOR(MC)

Magnetic Contactor (MC) adalah sebuah komponen yang berfungsi sebagai penghubung/kontak dengan kapasitas yang besar dengan menggunakan daya minimal. Dapat dibayangkan MC adalah relay dengan kapasitas yang besar. Umumnya MC terdiri dari 3 pole kontak utama dan kontak bantu (aux. contact). Untuk menghubungkan kontak utama hanya dengan cara memberikan tegangan pada koil MC sesuai spesifikasinya.Komponen utama sebuah MC adalah koil dan kontak utama. Koil dipergunakan untuk menghasilkan medan magnet yang akan menarik kontak utama sehingga terhubung pada masing masing pole.Magnetic Contactor atau Kontaktor AC, perangkat pengendalian otomatis, sangat cocok untuk menggunakan di sirkuit sampai tegangan maksimal 690v 50Hz atau 60Hz dan arus sampai 780A dari 6A dalam penggunaannya kontaktor dengan struktur lebih simple / kompak, ukuran kecil dan ringan, secara luas diaplikasikan dalam rangkaian pengendalian, terutama mengendalikan motor atau perangkat listrik lainnya.Untuk aplikasi yang lebih, MC mempunyai beberapa accessories. Dan yang paling banyak dipergunakan adalah kontak bantu. Jika kontak bantu yang telah tersedia kurang bisa dilakukan penambahan di samping atau depan. Pneumatic Timer juga sering dipakai dalam wiring sebuah system, misalnya pada Star Delta Starter.

Prinsip Kerja Sebuah kontaktor terdiri dari koil, beberapa kontak Normally Open ( NO ) dan beberapa Normally Close ( NC ). Pada saat satu kontaktor normal, NO akan membuka dan pada saat kontaktor bekerja, NO akan menutup. Sedangkan kontak NC sebaliknya yaitu ketika dalam keadaan normal kontak NC akan menutup dan dalam keadaan bekerja kontak NC akan membuka. Koil adalah lilitan yang apabila diberi tegangan akan terjadi magnetisasi dan menarik kontak-kontaknya sehingga terjadi perubahan atau bekerja. Kontaktor yang dioperasikan secara elektromagnetis adalah salah satu mekanisme yang paling bermanfaat yang pernah dirancang untuk penutupan dan pembukaan rangkaian listrik maka gambar prinsip kerja kontaktor magnet dapat dilihat pada gambar berikut :

.

Gambar 3: Simbol-simbol kontaktor magnet

.

Kontaktor termasuk jenis saklar motor yang digerakkan oleh magnet seperti yang telah dijelaskan di atas. Bila pada jepitan a dan b kumparan magnet diberi tegangan, maka magnet akan menarik jangkar sehingga kontak-kontak bergerak yang berhubungan dengan jangkar tersebut ikut tertarik. Tegangan yang harus dipasangkan dapat tegangan bolak balik ( AC ) maupun tegangan searah ( DC ), tergantung dari bagaimana magnet tersebut dirancangkan. Untuk beberapa keperluan digunakan juga kumparan arus ( bukan tegangan ), akan tetapi dari segi produksi lebih disukai kumparan tegangan karena besarnya tegangan umumnya sudah dinormalisasi dan tidak tergantung dari keperluan alat pemakai tertentu.

Karakteristik Spesifikasi kontaktor magnet yang harus diperhatikan adalah kemampuan daya kontaktor ditulis dalam ukuran Watt / KW, yang disesuaikan dengan beban yang dipikul, kemampuan menghantarkan arus dari kontak kontaknya, ditulis dalam satuan ampere, kemampuan tegangan dari kumparan magnet, apakah untuk tegangan 127 Volt atau 220 Volt, begitupun frekuensinya, kemampuan melindungi terhadap tegangan rendah, misalnya ditulis 20 % dari tegangan kerja. Dengan demikian dari segi keamanan dan kepraktisan, penggunaan kontaktor magnet jauh lebih baik dari pada saklar biasa.

.

Gambar 4 : Cara Kerja Kontak

.

Relay dianalogikan sebagai pemutus dan penghubung seperti halnya fungsi pada tombol (Push Button) dan saklar (Switch)., yang hanya bekerja pada arus kecil 1A s/d 5A. Sedangkan Kontaktor dapat di analogikan juga sebagai sebagai Breaker untuk sirkuit pemutus dan penghubung tenaga listrik pada beban. Karena pada Kontaktor, selain terdapat kontak NO dan NC juga terdapat 3 buah kontak NO utama yang dapat menghubungkan arus listrik sesuai ukuran yang telah ditetapkan pada kontaktor tersebut. Misalnya 10A, 15A, 20A, 30A, 50Amper dan seterusnya. Seperti pada gambar dibawah ini.

.

Gambar 5 : Gambar Kontak MC

.

Gambar 6 : Cara Kerja MC

Aplikasi Keuntungan penggunaan kontaktor magnetis sebagai pengganti peralatan kontrol yang dioperasikan secara manual meliputi hal :

Pada penangan arus besar atau tegangan tinggi, sulit untuk membangun alat manual yang cocok. Lebih dari itu, alat seperti itu besar dan sulit mengoperasikannya. Sebaliknya, akan relatif sederhana untuk membangun kontaktor magnetis yang akan menangani arus yang besar atau tegangan yang tinggi, dan alat manual harus mengontrol hanya kumparan dari kontaktor.Kontaktor memungkinkan operasi majemuk dilaksanakan dari satu operator (satu lokasi) dan diinterlocked untuk mencegah kesalahan dan bahaya operasi.Pengoperasian yang harus diulang beberapa kali dalam satu jam, dapat digunakan kontaktor untuk menghemat usaha. Operator secara sederhana harus menekan tombol dan kontaktor akan memulai urutan event yang benar secara otomatis.Kontaktor dapat dikontrol secara otomatis dengan alat pilot atau sensor yang sangat peka.Tegangan yang tinggi dapat diatasi oleh kontaktor dan menjauhkan seluruhnya dari operator, sehingga meningkatkan keselamatan / keamanan instalasi.Dengan menggunakan kontaktor peralatan kontrol dapat dipasangkan pada titik-titik yang jauh. Satu-satunya ruang yang diperlukan dekat mesin adalah ruangan untuk tombol tekan.Dengan kontaktor, kontrol otomatis dan semi otomatis mungkin dilakukan dengan peralatan seperti kontrol logika yang dapat diprogram seperti Programmable Logic Controller (PLC).

.

Gambar 7 : Contoh Rangkaian Penggunaan MC

5. Pengasutan Soft Starting

Pengasutan soft starting menggunakan komponen solid-state, yaitu enam buah Thyristor yang terhubung antiparalel (Gambar 1). Saat sakelar Q1 di-ON-kan tegangan akan dipotong gelombang sinusoidanya oleh enam buah Thyristor yang dikendalikan oleh rangkaian triger. Dengan mengatur sudut penyalaan triger Thyristor, sama mengatur tegangan ke belitan stator motor. Dengan k sebagai ratio tegangan asut dengan tegangan nominal besarnya torsi motor starting.

Tstarting = . Ths

Karakteristik arus fungsi putaran pada pengasutan soft starting, memperlihatkan grafik arus starting besarnya tiga kali arus nominalnya sampai motor mencapai putaran mendekati 85% (Gambar 2). Arus motor berangsur-angsur menuju arus nominalnya ketika putaran motor mendekati nominalnya. Pengasutan solid state makin diminati karena harganya ekonomis dan handal.

Gambar 1. Pengawatan

pengasutan soft starting

Gambar 2. Karakteristik arus

pengasutan soft starting

Gambar 3. Karakteristik Torsi

Pengasutan Soft Startin6. Pengasutan Motor Slipring

Motor slipring (Gambar 1) atau sering disebut motor rotor lilit termasuk motor induksi 3 phasa dengan rotor belitan dan dilengkapi dengan slipring yang dihubungkan dengan sikat arang ke terminal. Motor slipring dirancang untuk daya besar. Motor slipring pada terminal box memiliki sembilan terminal, enam terminal terhubung dengan tiga belitan stator masing-masing ujungnya (U1-U2, V1-V2, dan W1-W2), tiga terminal (K-L-M) terhubung ke belitan rotor melalui slipring. Ada tiga cincin yang disebut slipring yang terhubung dengan sikat arang. Sikat arang ini secara berkala harus diganti karena akan memendek karena aus.

Pengasutan rotor lilit (Gambar 5.29) belitan rotor yang ujungnya terminal K-L-M dihubungkan dengan resistor luar yang besarnya bisa diatur. Dengan mengatur resistor luar berarti mengatur besarnya resistor total yang merupakan jumlah resistansi rotor dan resistansi luar ( + )

Gambar 1. Bentuk Fisik Motor Induksi

Rotor Slipring

Gambar 2. Belitan stator dan rotor motor slipring

berikut resistor pada rangkaian rotorKetika resistor berharga maksimum, arus rotor yang mengalir minimum, sekaligus memperbaiki faktor kerja motor. Kelebihan pengasutan rotor lilit yaitu diperoleh torsi starting yang tinggi, dengan arus starting yang tetap terkendali.Resistansi rotor luar dibuat bertahap (Gambar c) dengan tujuh tahapan. Saat tahap-1 nilai resistor maksimum kurva torsi terhadap slip, berikutnya tahap 2, 3, 4, 5, 6 dan tahap 7. Antara tahap-1 sampai tahap-7 selisih slip sebesar s. Dengan demikian pengaturan Gambar a Bentuk Fisik Motor Induksi Rotor Slipring Gambar b Belitan stator dan rotor motor slipring berikut resistor pada rangkaian rotor Gambar c Nameplate motor induksi jenis slipring Gambar c.Karakteristik torsi sotor slipring Gambar d.Pengawatan Motor Slipring dengan tiga tahapan Resistor Gambar 5.33Karakteristik torsi dengan tiga tahapan resistor rotor juga berfungsi mengatur putaran rotor dari putaran rendah saat tahap-1 menuju putaran nominal pada tahap-7. Pengaturan resistor rotor dapat menggunakan kontaktor elektromagnet (Gambar e ) dengan menggunakan 3 tahap. Kontaktor Q1 menghubungkan stator dengan sumber daya listrik.

Gambar 3. Karakteristik torsi sotor

Slipring

Gambar 4. Pengawatan

Motor Slipring dengan tiga

tahapan Resistor

Gambar 5. Karakteristik

torsi dengan tiga tahapan1. Ketika Q2, Q3, Q4 OFF resistansi rotor maksimum (RA = R1 + R2 + R3).

2. Saat Q2 ON resistansi luar RA= R2 + R3.

3. Ketika Q3 ON resistansi RA= R3 saja.

4. Ketika Q4 ON rotor kondisi terhubung singkat RA= 0, motor bekerja nominal.

Grafik momen motor rotor lilit Gambar 5.33dengan empat tahapan. Tahap pertama yang saat Q1 kondisi ON dan Q2 + Q3 + Q4 posisi OFF. maka rangkaian tahanan rotor besarnya maksimum, besarnya arus starting 1,5 Insampai beberapa saat ke tahap kedua. Tahap kedua Q2 kondisi ON dan Q3 + Q4 posisi OFF, arus starting 1,5 In menuju In sampai tahap ketiga. Tahap ketiga Q3 kondisi ON dan Q4 posisi OFF, arus starting kembali ke posisi 1,5 Indan terakhir posisi tahap keempat saat Q4 ON semua resistor dihubungsingkatkan, dan motor slipring bekerja kondisi nominal. BAB IV. KESIMPULANDapat disimpulkan dari penghasutan motor induksi tiga fasa yaitu sebagai berikut:

Pengasutan direct on line memberikan nilai arus asut yang paling tinggi.

Pengasutan bintang segitiga dan pengasutan dengan transformator satu langkah mampu mengurangi arus pengasutan dengan mereduksi tegangan masukan pada lilitan stator.

Pengasutan dengan tahanan primer dapat digunakan untuk motor dengan daya rendah dan beban-beban yang ringan.DAFTAR PUSTAKA

[1] Abdul Kadir, Prof. Ir., Mesin Tak Serempak, PT Djabatan, Jakarta, 1981.

[2] A.E. Fitzgerald. Charles Kingsley Jr. Stephen D. Umans, Mesin-mesin Listrik, Erlangga,1992.21 | Teknik Mesin Listrik Lanjut