penghapusan sanksi administrasi berupa bunga pajak …digilib.unila.ac.id/26758/3/skripsi tanpa bab...

61
PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA KEDATON BANDAR LAMPUNG (Skripsi) Oleh : Dela Nungki Suras FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

Upload: others

Post on 12-Jun-2020

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK …digilib.unila.ac.id/26758/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015 yaitu Sanski yang

PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK

PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA KEDATON BANDAR

LAMPUNG

(Skripsi)

Oleh :

Dela Nungki Suras

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2017

Page 2: PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK …digilib.unila.ac.id/26758/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015 yaitu Sanski yang

ABSTRAK

PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK

PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA KEDATON BANDAR

LAMPUNG

OLEH

DELA NUNGKI SURAS

Usaha untuk peningkatan penerimaan di sektor pajak, pemerintah melalui

Direktorat Jenderal Pajak terus melaksanakan terobosan guna mengoptimalkan

penerimaan Negara. Dalam Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015

tentang Penghapusan Sanksi Administrasi yaitu untuk mendorong Wajib Pajak

untuk melunasi utang pajaknya, Sanksi perpajakan dikenakan kepada wajib pajak

yang tidak melaksanakan kewajibannya membayarkan pajak, kewajiban

membayar pajak ini telah diatur dalam Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang tentang

Ketetapan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

Permasalahan dalam penelitian: (1) Bagaimanakah Pengaturan kebijakan

penghapusan sanksi administrasi berupa Bunga Pajak Pada Kantor Pelayanan

Pajak Pratama Kedaton Bandar Lampung? (2) Bagaimanakah Pelaksanaan

penghapusan sanksi administrasi Berupa Bunga Pajak Pada Kantor Pelayanan

Pajak Pratama Kedaton Bandar Lampung?

Penelitian ini menggunakan pendekatan hukum normatif dan empiris. Jenis data

yaitu data primer dan data sekunder yang dikumpulkan dengan Wawancara dan

dokumentasi Analisis data menggunakan Analisis deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan:(1) Peraturanya yaitu Pada Pasal 1 ayat (1),(2),(3)

Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015 yaitu Sanski yang dapat

dihapuskan meliputi sanksi administrasi berupa bunga,denda dan kenaikan. Sanksi

yang dihapuskan yaitu sebesar 2% perbulan yang terbit karena utang pajak tidak

atau kurang bayar, Dalam terpenuhinya penghapusan sanksi pajak, ada utang

pajak yang harus di bayar adalah jumlah pajak saat jatuh tempo pelunasan. (2)

Pelaksanaan dalam Penghapusan Sanski Administrasi ini adalah Wajib Pajak yang

memiliki Utang Pajak berhak mendapatkan Penghapusan Sanksi yang berlaku

pada tanggal 1 januari 2015 sampai 1 januari 2016. Data Wajib Pajak yang

memohon melakukan Penghapusan Sanksi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Kedaton Sebesar (558) dan Wajib Pajak yang memohon dihapuskan Sanksinya

semua diterima oleh Direktorat Jenderal Pajak.

Kata Kunci : Penghapusan sanksi administrasi, bunga pajak, pajak

penghasilan.

Page 3: PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK …digilib.unila.ac.id/26758/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015 yaitu Sanski yang

ABSTRACT

THE ABOLITION OF ADMINISTRATIVE SANCTION IN FORM OF

TAX INTEREST AT SMALL TAX OFFICE OF KEDATON BANDAR

LAMPUNG

BY

DELA NUNGKI SURAS

In an effort to increase the regional revenue in tax sector, the government through

the Directorate General of Taxation has continued to implement a breakthrough in

order to optimize the regional revenue. According to the Regulation of Minister of

Finance No.29/PMK.03/2015 on the Abolition of Administrative Sanctions, the

Taxpayers have to pay off their tax debts. The tax penalties are imposed to

taxpayers who do not carry out their obligations to pay taxes, as has been

regulated in Article 4 paragraph (1) of Law on General Provisions and Tax

Procedures. The problems in the research are listed as follows: (1) How is the

regulation in the abolition of administrative sanctions in the Small Tax Office of

Kedaton Bandar lampung? (2) How is the implementation in the abolition of

administrative sanctions in form of tax interest in the Small Tax Office of Kedaton

Bandar Lampung?

This research used normative and empirical legal approaches. The data sources

consisted of primary data and secondary data which were collected through

interview and documentation. The data analyzed using qualitative descriptive

analysis.

The results of the research indicated that: (1) the regulation in article 1 paragraph

(1),(2),(3) the regulation of the Minister of Finance No.29/pmk.03/2015) among

sanctions which can be deducted or abolished were administrative sanctions in

form of tax interest, penalty, and in crement due to the faults of tax payers. The

sanctions were abolished at 2% per month due to tax debt not or underpayment. In

the fulfillment of the abolition of tax penalties, there was a tax debt that must be

paid, that was the amount of tax of the due date repayment. (2) The

implementation in the abolition of administrative sanctions stated that a taxpayer

who has a Tax Debt entitled to the Abolition of Sanctions would be effective

started from January 1, 2015 to January 1, 2016. There were as many as (558)

taxpayers applied for the Abolition of Sanctions in the Small Tax Office of

Kedaton, and all the requests were accepted by the Directorate General of

Taxation.

Keywords: abolition of administrative sanctions, tax interest, income tax.

Page 4: PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK …digilib.unila.ac.id/26758/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015 yaitu Sanski yang

PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK

PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA KEDATON BANDAR

LAMPUNG

Oleh

DELA NUNGKI SURAS

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar

SARJANA HUKUM

Pada

Jurusan Hukum Administrasi Negara

Fakultas Hukum

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2017

Page 5: PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK …digilib.unila.ac.id/26758/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015 yaitu Sanski yang
Page 6: PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK …digilib.unila.ac.id/26758/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015 yaitu Sanski yang
Page 7: PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK …digilib.unila.ac.id/26758/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015 yaitu Sanski yang

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Cirebon, pada tanggal 25 Juli 1995.

Penulis merupakan anak Pertama dari tiga bersaudara,

pasangan Bapak Rasdi dan Ibu Surniah.

Penulis mengawali pendidikan di TK Miftahul Ulum

Cirebon yang diselesaikan pada tahun 2001, kemudian

penulis melanjutkan pendidikan ke SD Negeri 2

Warukawung Cirebon dan diselesaikan pada tahun 2007, Sekolah Lanjutan Tingkat

Pertama ditempuh di SMP Negeri 1 Depok Cirebon diselesaikan pada tahun 2010,

dan menyelesaikan pendidikan di MAN Model Cirebon pada tahun 2013. Penulis

terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Lampung pada tahun 2013.

Pada Januari 2016, penulis pernah mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di

Desa Dipasena Sentosa, Kecamatan Rawajitu Timur, Kabupaten Tulang Bawang,

Provinsi Lampung.

Selama menjadi mahasiswa, penulis mengikuti organisasi kemahasiswaan baik

tingkat universitas maupun fakultas. Di tingkat universitas penulis pernah menjadi

anggota UKM Fotografi Unila pada tahun 2013/2014, setahun berikutnya menjadi

Page 8: PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK …digilib.unila.ac.id/26758/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015 yaitu Sanski yang

anggota FOSSI Fakultas Hukum Unila pada tahun 2014/2015. Sedangkan di tingkat

fakultas penulis merupakan anggota bagian Kajian dan Penelitian Himpunan

Mahasiswa Hukum Administrasi Negara pada tahun 2016/2017.

Page 9: PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK …digilib.unila.ac.id/26758/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015 yaitu Sanski yang

MOTTO

26. Katakanlah (Muhammad) : “Wahai Tuhan pemilik kekuasaan, Engkau berikan

kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut

kekuasaan dari siapa pun yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapapun

yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa pun yang Engkau kehendaki.

Di tangan Engkau-lah segala kebajikan. Sungguh, Engkau Maha Kuasa atas

segala sesuatu.

(Q.S. Ali ‘Imron : 3, 26-27)

Page 10: PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK …digilib.unila.ac.id/26758/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015 yaitu Sanski yang

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah ‘ala kulli haal. Segala puji bagi Allah atas nikmat-Nya yang tidak

bertepi, anugerah-Nya yang tidak terhitung dan rahmat-Nya yang tidak terbatas.

Kupersembahkan dengan sepenuh cinta skripsiku ini kepada:

Bapak dan Mamak tercinta.

Didikan yang tegas, Kasih sayang yang tak nampak tetapi sangat menyentuh,

Kerja keras serta keringat yang tiada terhenti, Keluh kesah tangisan dan kepedihan

yang tak pernah kalian perlihatkan, pembelajaran hidup yang diberikan

memberikan kekuatan yang sangat besar dalam hidup, Nasihat yang terucap

adalah teguran yang sangat berarti, kalian Mengajarkan bahwa hidup adalah Iman

kepada Allah SWT, hidup adalah keluarga yang bersatu, hidup adalah perjuangan

yang dilandasi dengan keyakinan untuk masa depan dan hidup itu harus didasari

dengan keramahan hati dan tutur kata yang sopan kepada siapapun.

Dela sayang Bapak dan Mamak.

Almamater kebanggan Universitas Lampung,

tempatku memperoleh ilmu dan merancang mimpi yang menjadi sebagian jejak

langkahku menuju keberhasilan dan kesuksesan.

Page 11: PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK …digilib.unila.ac.id/26758/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015 yaitu Sanski yang

SANWACANA

Alhamdulillahirabbil’alamin ‘ala kulli haal, segala puji bagi Allah, Sang Maha

Pencipta dan Pengatur Alam Semesta, dengan Rahmaan dan Rahiim-Nya bumi,

langit, dan seluruh isinya beredar pada garis edar yang teratur, hakim Yang Maha

Adil di yaumil akhir, dan Tuhan yang telah melimpahkan seluruh nikmat-Nya

kepada kita khususnya nikmat kesehatan jiwa raga serta jasmani. Berkat Ridho-

Nya, penulis akhirnya mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini yang

membahas tentang “PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA

BUNGA PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA

KEDATON BANDAR LAMPUNG” sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas Lampung

dibawah bimbingan dari dosen pembimbing. Shalawat serta salam semoga

senantiasa tercurahkan kepada sinar seluruh alam, cahaya yang menerangi

kehidupan manusia yang ditunggu syafaatnya di hari akhir kelak, tokoh mulia

peradaban dan inspirasi dunia, baginda Nabi Besar Muhammad SAW beserta

seluruh keluarga dan sahabatnya.

Penyelesaian penelitian ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, dan saran dari

berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima

kasih kepada:

Page 12: PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK …digilib.unila.ac.id/26758/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015 yaitu Sanski yang

1. Bapak Prof.Dr.Yuswanto, S.H.,M.H, selaku dosen pembimbing I penulis.

Terima kasih atas keikhlasan, masukan, petunjuk, kritik, dan segenap

perhatian yang Bapak berikan kepada penulis;

2. Ibu Marlia Eka Putri A.T., S.H.,M.H, selaku Pembimbing II. Terima kasih

atas kesabaran dan keikhlasannya meluangkan waktu disela-sela kesibukan

Ibu mengurus akademik dan rumah tangga untuk mencurahkan segenap

pemikiran, bimbingan, saran, petunjuk, dan berbagai kritik dalam proses

penyelesaian skripsi ini;

3. Ibu Nurmayani, S.H., M.H., selaku Pembahas I yang telah memberikan kritik,

saran, dan masukan yang membangun terhadap skripsi ini;

4. Bapak Satria Prayoga, S.H., M.H, selaku Pembahas II yang telah memberikan

kritik, saran, dan masukan yang membangun terhadap skripsi ini;

5. Bapak Armen Yasir, S.H., M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas

Lampung;

6. Ibu Hj.Aprilianti, S.H.,M.H, selaku Pembimbing Akademik atas kontribusinya

membantu selama menjalani perkuliahan;

7. Ibu Hj.Upik Hamidah, S.H., M.H, selaku ketua bagian Hukum Administrasi

Negara Fakultas Hukum Universitas Lampung;

8. Seluruh dosen Fakultas Hukum Univertas Lampung yang penuh dedikasi

dalam memberikan ilmu yang bermanfaat bagi penulis, serta segala bantuan

yang diberikan kepada penulis selama menyelesaikan studi.

9. Seluruh karyawan/karyawati Bagian Hukum Administrasi Negara Fakultas

Hukum Universitas Lampung. Terimakasih atas semua bimbingan dan

bantuannya selama penulis menempuh studi;

Page 13: PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK …digilib.unila.ac.id/26758/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015 yaitu Sanski yang

10. Terimakasih Kepada kedua orangtuaku Bapak dan Mamah kalian adalah

pembangkit jiwa yang lemah dalam menerangi hidupku agar lebih semangat

karena pembelajaran hidup yang selama ini aku terima dari kalian adalah

untuk menjadikan aku anak yang mandiri dan kuat;

11. Teruntuk Kedua Adikku Hijir Deojati dan Saifi Alfaiz kalian berdua adalah

sumber utama semangat, motivasi dan kebahagiaan dalam hidupku karena

kalian adalah tanggung jawabku, kalian adalah harta berharga yang tidak

boleh tersentuh dalam kehancuran dan hanya kalian yang membangkitkan

kemalasan hidupku untuk lebih semangat dan bangkit terus-menerus. Semoga

Adek-adekku kelak menjadi pemimpin yang bijaksana, adil, dan senantiasa

dilindungi oleh Allah SWT.

12. Teruntuk Nenekku Tercinta Ibu Muni’ah sungguh engkau adalah nenek yang

sangat luar bisasa yang menjadikan motivasi kepada penulis untuk terus

berjuang dalam kehidupanku, nasehat dukungan dan perhatian yang selama ini

engkau berikan kepadaku sungguh sangat Penulis butuhkan, terimkasih untuk

nenek tercinta semoga selalu dilindungi oleh Allah SWT dan selalu diberikan

kebahagiaan.

13. Keluarga besar Bapak Sabun selaku kakek penulis dari ibu, Paman-Pamanku

Om Sabar, Om Juri, Om Sofyan dan Bibi-Bibiku ku Bibi Dewi Aryanti, Bibi

Aad, Bibi Puji, Bibi Wawang dan Bibi Tursini Terima kasih atas kasih sayang

yang berlimpah, semangat yang selalu diberikan kepada penulis dan kalian

benar-benar membangkitkan kesedihan dalam keceriaan yang kalian tuangkan

demi kebaikan penulis. Semoga keluarga besar ini dapat menjadi generasi

penerus yang bijaksana, sholih/sholihah, dan amanah.

Page 14: PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK …digilib.unila.ac.id/26758/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015 yaitu Sanski yang

14. Keluarga besar H.Jatmira selaku kakek penulis dari bapak, Nenek tersayang

HJ.Saenah Paman-Pamanku Om Hardi, Om Supenah, Om Cipto dan Bibi-

Bibiku ku Bi Enting, Bi Latifah, Bi dede dan Bibi Eka Terima kasih atas Doa

yang telah kalian berikan untuk penulis dan semangat yang diberikan demi

kebaikan penulis. Semoga keluarga besar ini dapat menjadi generasi penerus

yang bijaksana, sholih/sholihah, dan amanah.

15. Teruntuk sepupu-sepupu tersayang yaitu Desi Jayanti, Assifa zahra sofiyanti,

Saeffudin firmansyah, Saeda Tina fatimah azzahra, Ikhsan, Putri, leni

anggraeni, Ayang dwi novianti, Yuhyi, Firda, Sandi, Intan,

16. Sahabat Terbaik, saudara, sekaligus Kakak yaitu Devita Ayusafitri yang selalu

memberikan semangat, perhatian, pengertian setiap detiknya di masa kuliah.

Dia yang sudah memberikan pengalaman dan kekuatan dalam menghadapi

segala masalah, banyak meluangkan waktunya untuk memberikan semangat,

membantu, menguatkan, mendoakan yang terbaik serta selalu setia menemani,

selalu ada setiap sedih maupun senang. Terima kasih atas dukungannya

selama ini, semoga Allah selalu melindungi, melancarkan, dan memberikan

rezeki yang berlimpah.

17. Sahabat dari kecil yang terpisah karena jarak yaitu Diah Fauziah terimakasih

telah menyempatkan waktu untuk menyemangati dan mendoakan. Aku Selalu

merindukanmu dan selalu berdoa untuk kesuksesan kita berdua.

18. Teman setia yang selalu meluangkan waktu bersama M.aziz Fachri, Amanda

Zulfa, Indah wahyuni, Febraini Nurphi, Raflessia frederica, Intan syapriyani,

Claudya Retha aldisya yang saling menyemangati dalam menjalani kuliah,

yang saling berbagi tawa dan candaan berkumpul, yang memberi pengalaman

Page 15: PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK …digilib.unila.ac.id/26758/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015 yaitu Sanski yang

dan cerita unik selama kuliah. Terima kasih untuk dukungannya, semoga

kalian senantiasa diberi kelancaran dalam segala urusan, diberikan kemudahan

jalan untuk meraih cita-cita di masa yang akan datang, dan selalu berada

dibawah lindungan Allah SWT.

19. Teman-teman seperjuangan Hukum Paralel 2013, Mellisa, Elisabeth, Della,

Alicia, Bella, Avis, Ambar, Yunicha, Dean, adi, Deddy, Didi, Bangkit, Rizqi,

Denny, Devan, Devanda, Angga, Andreza, Afat, Rizki, adi, agha, bembi,

dima, fahman, mahfud, julius, Terimakasih kebersamaannya, Semoga dapat

bertemu di lain kesempatan dan teman-teman lainnya yang tidak mungkin

disebutkan semuanya. Penulis bersyukur mengenal kalian yang memberikan

banyak pelajaran dan pengalaman baru selama kuliah. Terima kasih

kebersamaannya selama ini, semoga kita bisa sukses bersama dibawah

bimbingan Allah SWT.

20. Himpunan Mahasiswa (Hima) Hukum Administrasi negara beserta semua

rekan di dalamnya. Terima kasih untuk semua pengalaman luar biasa

berharganya.

21. Teman Kuliah Kerja Nyata, Dewi Agustini, Rova Ansykurlillah, Silvia

Andriani, Dea Novia Natasya, Wardiah Nurul khasanah dan Faizal Rachman

Kalian mengajarkan kebersamaan dibawah satu atap dan memberikan banyak

pengalaman berharga, karakter yang berbeda-beda mengajarkan kita untuk

memahami dan tulus menerima disitu kedewasaan kita diuji oleh Allah SWT,

tempat yang jauh akan keramaian tempat yang baru peratama kali kita temui

dan hal yang tak biasa menjadikan kita sadar bahwa kehidupan adalah proses

ke ikhlasan yang kuat dalam individu tersendiri dalam menajalankan

Page 16: PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK …digilib.unila.ac.id/26758/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015 yaitu Sanski yang

hidupnya, bagaimana kita menerima keadaan, bagaimana kita menjalankanya

dengan kesabaran karena Allah tahu seseorang tersebut bisa menjalankanya.

Kami sangat senang dan bahagia bisa ditempatkan ditempat tersebut karena

disitu kita bisa belajar dan bersyukur atas kehidupan yang kita jalani sekarang.

Terimakasih teman seperjuangan kuliah kerja nyata.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

akan tetapi besar harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat

bagi yang membacanya, khususnya bagi penulis dalam mengembangkan dan

mengamalkan ilmu pengetahuan.

Bandar Lampung, 26 April 2017

Penulis,

Dela Nungki Suras

Page 17: PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK …digilib.unila.ac.id/26758/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015 yaitu Sanski yang

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah ...........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................6

1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................................................6

1.4 Kegunaan Penelitian ................................................................................................7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................8

2.1 Pengertian Pajak ......................................................................................................8

2.1.1 Fungsi Pajak .................................................................................................10

2.1.2 Sistem Pemungutan Pajak ............................................................................11

2.1.3 Jenis-Jenis Pajak. .........................................................................................13

2.2 Kewenangan Pemerintah Dalam Memungut Pajak ................................................14

2.3 Pengertian Sanksi Administrasi ..............................................................................19

2.2.1 Macam-Macam Sanksi di Indonesia ............................................................21

2.2.2 Macam-Macam Sanksi Administrasi. ..........................................................23

2.4 Penghapusan Sanksi Administrasi ..........................................................................26

BAB III METODE PENELITIAN ..............................................................................37

3.1 Metode Pendekatan ................................................................................................37

3.2 Sumber Data ...........................................................................................................37

3.3 Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan ................................................................38

3.4 Analisis Data ..........................................................................................................39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................40

4.1 Gambaran Umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kedaton ...............................40

4.1.1 Tugas dan Fungsi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kedaton ....................41

4.1.2 Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kedaton ................42

4.2 Pengaturan Penghapusan Sanksi Administrasi ......................................................43

4.2.1 Sumber dan Cara MemperolehWewenang Penghapusan Sanksi ...............47

4.3 Pelaksanaan Penghapusan Sanksi Administrasi Bunga Pajak ..............................55

4.3.1 Prosedur Dalam mengajukan Permohonan Penghapusan Sanksi ..............55

4.3.2 Data Wajib Pajak Pemohon Penghapusan Sanksi ......................................57

4.3.3 Pembenahan Data dan Pembinaan Wajib Pajak .........................................62

BAB V PENUTUP...........................................................................................................64

DAFTAR PUSTAKA. ......................................................................................................66

Page 18: PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK …digilib.unila.ac.id/26758/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015 yaitu Sanski yang

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sebagai negara hukum, Indonesia merupakan negara yang menganut paham

kedaulatan rakyat. Konsekuensi atas paham kedaulatan rakyat adalah kekuasaan

penguasa bersumber pada kehendak rakyat. Hukum yang berlaku berasal dari

aspirasi atau kehendak rakyat dan mengikat penguasa karena di kehendaki dan

sesuai peri kehidupan rakyat. Hal ini disebabkan karena negara pada hakikatnya

merupakan produk perjanjian di antara rakyat sehingga setiap hukum akan

mengikat sepanjang disetujui secara bersama oleh rakyat dengan presiden

(pemerintah).

Indonesia sebagai negara hukum, bercirikan negara kesejahteraan modern yang

berkehendak untuk mewujudkan keadilan bagi segenap rakyat Indonesia. Dalam

negara kesejahteraan modern, tugas pemerintah dalam menyelenggarakan

kepentingan umum menjadi sangat luas dan kadangkala melanggar hak-hak wajib

pajak dalam melakukan pemungutan pajak. Hal ini dapat terhindarkan apabila

pemerintah menghayati dan menaati hukum pajak yang berlaku.1 Keperluan atau

kepentingan negara terhadap pajak tidak dapat pada kepada hukum (undang-

1 Muhammad Djafar Saidi, 2007, Pembaharuan Hukum Pajak, Jakarta: Raja Grafindo Persada,

hlm 2

Page 19: PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK …digilib.unila.ac.id/26758/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015 yaitu Sanski yang

2

undang) yang berlaku sehingga negara tidak di kategorikan sebagai negara

kekuasaan.2

Negara Indonesia sebagai negara berkembang memiliki kewajiban untuk

meninggikan kesejahteraan umum. Dengan melalui perumusan peraturan

perundang-undangan yang melahirkan kebijakan demi berjalannya pembangunan

nasional yang merata di setiap daerah. Usaha untuk peningkatan penerimaan di

sektor pajak, pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pajak terus melaksanakan

terobosan guna mengoptimalkan penerimaan di sektor ini melalui kebijakan-

kebijakan yang dikeluarkan. Salah satu langkah yang diambil pemerintah untuk

melakukan reformasi dibidang perpajakan ialah perubahan dari official assessment

System menjadi self assessment System.

Self assessment System, wajib pajak diberi kepercayaan untuk menghitung,

memperhitungkan, menyetor dan melaporkan sendiri kewajiban pajaknya,

sehingga melalui sistem administrasi perpajakan ini diharapkan dapat di

laksanakan dengan rapih, terkendali, sederhana dan mudah dipahami oleh

masyarakat. Sistem ini menaruh kepercayaan penuh kepada wajib pajak untuk

menjalankan kewajiban-kewajiban perpajakannya. Hal tersebut meletakkan

tanggung jawab yang lebih besar kepada wajib pajak untuk melaksanakan

kepercayaan tersebut dengan sebaik-baiknya. Tidak hanya itu, kepercayaan dan

tanggung jawab penuh juga diberikan kepada Direktur Jenderal (Ditjen) Pajak

untuk mengelolah dengan baik hasil pajak yang dilaporkan langsung oleh wajib

pajak agar diharapkan kesukarelaan wajib pajak untuk membayar pajak terus

meningkat dengan terealisasinya pembangunan yang merata di setiap daerah. Oleh

2 Ibid

Page 20: PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK …digilib.unila.ac.id/26758/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015 yaitu Sanski yang

3

sebab itu, pemerintah terus memberikan pengertian kepada masyarakat tentang

betapa pentingnya kesadaran dan pemahaman mengenai pajak bagi kelangsungan

pembangunan nasional dan pembiayaan negara.

Dalam perumusan perundang-undangan pajak, ada kekhawatiran oleh pemerintah

mengenai kelalaian wajib pajak yang tidak menjalankan atau tidak menerapkan

undang-undang secara maksimal. Oleh karena itu untuk menjaga eksistensi

undang-undang pajak, pemerintah menerapkan sanksi untuk mengarahkan dan

membina masyarakat untuk membayar kewajiban perpajakannya secara rutin.

Dalam sistem perundang-undangan dikenal 3 macam sanksi, yaitu sanksi pidana,

sanksi perdata dan sanksi administrasi. Dan dalam perpajakan Indonesia mengenal

dua macam sanksi, yaitu sanksi pidana dan sanksi administrasi.

Sanksi perpajakan dikenakan kepada wajib pajak yang tidak melaksanakan

kewajibannya membayarkan pajak. Kewajiban membayar pajak ini telah diatur

dalam Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang tentang Ketetapan Umum dan Tata Cara

Perpajakan yang menjelaskan bahwa wajib pajak wajib mengisi dan

menyampaikan Surat Pemberitahuan dengan benar, lengkap dan jelas. Ada

beberapa pelanggaran atau ketidakpatuhan wajib pajak dalam pelaksanaan

kewajiban membayar pajak., diantaranya :3

1. Tidak mendaftarkan diri menjadi wajib pajak

2. Tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan

3. Menyampaikan Surat Pemberitahuan tetapi tidak lengkap

3 Soeroso, 1996, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta: Sinar Grafika, hlm 295

Page 21: PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK …digilib.unila.ac.id/26758/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015 yaitu Sanski yang

4

4. Melampirkan keterangan tidak benar dalam Surat pemberitahuan4

Penerapan sanksi administrasi yang pada awalnya diharapkan menjadi jaminan

agar wajib pajak rutin membayar pajaknya dianggap tidak mampu menaikkan

jumlah penerimaan negara. Sanksi administrasi disini dimaksudkan agar wajib

pajak mau mematuhi kewajiban perpajakannya. Selain itu, pemerintah

mengharapkan dengan sanksi administrasi ini wajib pajak menjadi alat pencegah

agar wajib pajak tidak melakukan pelanggaran-pelanggaran pajak dan lebih patuh

dalam hal pemenuhan kewajiban membayar pajak dibanding harus membayar

sanksi administrasi .

Sanksi administrasi sendiri tidak cukup ampuh untuk mengajak wajib pajak patuh

dalam kewajiban membayar pajaknya. Sanksi administrasi tidak lagi diperdulikan

dan utang pajak dibiarkan bertumpuk setiap bulannya tanpa ada keinginan untuk

menyelesaikan. Fenomena-fenomena yang dianggap menjadi salah satu faktor

kurangnya partisipasi wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya

dikarenakan ketidakmengertian masyarakat mengenai pajak kian menjamur yang

mengakibatkan wajib pajak malas ataupun enggan membayar pajak.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 29/PMK.03/2015 tentang Penghapusan

Sanksi Administrasi Bunga berdasarkan Pasal 19 Ayat (1) Undang-Undang

Ketetapan Umum dan Tata cara Perpajakan (KUP), memberikan kesempatan

seluas-luasnya dan mendorong wajib pajak untuk mendaftarkan diri untuk

mendapatkan Nomor Pokok Wajib pajak (NPWP), menyampaikan Surat

Pemberitahuan (SPT), membetulkan SPT serta melakukan pembayaran pajak.

4 http://business-law.binus.ac.id/ diakses pada tanggal 20 September 2016

Pukul 18:22 WIB

Page 22: PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK …digilib.unila.ac.id/26758/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015 yaitu Sanski yang

5

Direktorat Jenderal Pajak akan menghapus sanksi administrasi Berupa Bunga atas

keterlambatan pembayaran dan pelaporan pajak. Dan dengan dikeluarkan

peraturan tersebut, diharapkan apa yang diinginkan Direktorat Jenderal Pajak

dapat tercapai dengan baik sesuai dengan tujuan dan kepentingan rakyat. Serta

wajib pajak lebih memahami bagaimana pelaksanaan atau tata cara dalam

mengajukan penghapusan sanksi bunga administrasi berdasarkan Pasal 19 Ayat

(1) Undang-Undang Ketetapan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

Program Direktorat Jenderal Pajak dengan Tahun Pembinaan Wajib Pajak

(TPWP), tahun 2016 adalah tahun penegakan hukum, Tahun 2017 adalah tahun

penguatan kelembagaan/rekonsiliasi, Tahun 2018 adalah tahun sinergi instansi

pemerintah, lembaga, asosiasi dan pihak lain serta Tahun 2019 adalah tahun

kemandirian APBN. Efek kebijakan dari Tahun 2015 diharap mampu mengajak

wajib pajak agar dapat melaksanakan kewajiban-kewajiban perpajakan baik yang

tahun-tahun lampau maupun tahun berjalan sekarang.

Pelaksanaan dalam Pasal 19 ayat (1) UU KUP yaitu dalam rangka mendorong

Wajib Pajak untuk melunasi utang pajaknya sebagai usaha meningkatkan

penerimaan negara. Dalam PMK nomor 29 tahun 2015 ini, dimaksudkan sebagai

instrumen kebijakan untuk meluluskan tujuan tersebut. Menurut PMK No 29

Tahun 2015, Wajib Pajak yang melunasi utang pajak yang timbul sebelum tanggal

1 Januari 2015 dan dilunasi sebelum tanggal 1 Januari 2016, diberikan

penghapusan sanksi administrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (1)

UU KUP. Namun, untuk memperoleh penghapusan sanksi administrasi tersebut,

Page 23: PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK …digilib.unila.ac.id/26758/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015 yaitu Sanski yang

6

Wajib Pajak harus mengajukan permohonan kepada Dirjen Pajak melalui Kepala

KPP tempat Wajib Pajak terdaftar.5

Berkaitan dengan permasalahan diatas, maka penulis tertarik untuk mengangkat

ke dalam penelitian berjudul : “Penghapusan Sanksi Administrasi Berupa Bunga

Pajak menurut Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015 (Studi Pada

KPP Pratama Kedaton)”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah yang akan diteliti

adalah sebagai berikut :

1) Bagaimanakah Pengaturan kebijakan penghapusan sanksi administrasi berupa

bunga Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kedaton Bandar Lampung?

2) Bagaimanakah Pelaksanaan penghapusan sanksi administrasi Berupa Bunga

Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kedaton Bandar Lampung?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah :

1) Untuk mengetahui Pengaturan Tentang Penghapusan Sanksi Adminsitrasi

Berupa Bunga Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kedaton Bandar

Lampung.

2) Untuk mengetahui Pelaksanaan penghapusan sanksi administrasi Berupa

Bunga Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kedaton Bandar Lampung.

5 http://www.alieshared.com/kup-penghapusan-sanksi-administrasi-bunga.html diakses pada

tanggal 05 November 2016 Pukul 20.00 WIB

Page 24: PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK …digilib.unila.ac.id/26758/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015 yaitu Sanski yang

7

1.4 Kegunaan Penelitian

Di samping untuk mengetahui tujuan tersebut, penelitian ini juga diharapkan

memberikan manfaat :

1.4.1 Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian diharapkan menjadi sumber agar pemikiran bagi perkembangan

Ilmu Hukum Administrasi Negara khususnya bidang hukum pajak yakni

mengenai Penghapusan Sanksi Administrasi berupa bunga sesuai Peraturan

Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015.

1.4.2 Kegunaan Praktis

Kegunaan Praktis Penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Masukan bagi Pemerintah dalam masalah Pajak

2. Peneliti selanjutnya, agar dapat dijadikan sebagai bahan kajian penelitian

selanjutnya mengenai perpajakan.

3. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat memahami mengenai

Penghapusan Sanksi Administrasi berupa bunga Pajak sesuia Peraturan

Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015.

Page 25: PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK …digilib.unila.ac.id/26758/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015 yaitu Sanski yang

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Pajak

Pada hakekatnya pengertian pajak berbeda-beda tergantung dari sudut pandang

mana kita memandang masalah pajak ini, namun subtansi dan tujuan dari pajak itu

sama, Feldman berpendapat bahwa Pajak adalah prestasi yang terutang pada

penguasa dan di paksakan secara sepihak menurut norma-norma yang ditetapkan

oleh penguasa itu sendiri, tanpa ada jasa balik semata-mata guna menutup

pengeluaran-pengeluaran umum.6

Dalam pengertian pajak Dr.Soeparman Soemahamidjaya Dalam pajak, bahwa

Pajak adalah iuran wajib, berupa uang atau barang, yang dipungut oleh penguasa

berdasarkan norma-norma hukum guna menutup biaya produksi barang-barang

dan jasa-jasa kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum.7

Pengertian Pajak Menurut Dwikora Harjo berjudul , MJH. Smeets menyatakan

bahwa Pajak adalah prestasi kepada pemerintah yang terutang melalui norma-

norma umum dan yang dapat dipaksakan, tanpa adanya kontra prestasi yang dapat

6 Ibid, hlm 27

7 Bohari, 2004, Pengantar Hukum Pajak, Jakarta: Rajawali Pers, hlm 24

Page 26: PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK …digilib.unila.ac.id/26758/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015 yaitu Sanski yang

9

ditunjukkan dalam hal yang individual, dimaksudkan untuk membiayai

pengeluaran pemerintah.8

Pengertian Pajak menurut Pasal 1 Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata

Cara Perpajakan, Pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang

oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-

Undang dengan mendapat timbal balik secara langsung dan digunakan untuk

keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.9

Safri Sumantu, mengemukakan beberapa unsur pokok dalam perpajakan yakni

sebagai berikut :

1. Iuran atau pungutan dilihat dari segi arah arus dana pajak, jika arah datangnya

pajak berasal dari wajib pajak, maka pajak disebut sebagai iuran. Sedangkan arah

datangnya kegiatan untuk mewujudkan pajak tersebut berasal dari pemerintah,

maka pajak sebagai pungutan.

2. Pajak dipungut berdasarkan Undang-Undang salah satu karakteristik pokok

dari pajak adalah bahwa pemungutannya harus berdasarkan Undang-Undang. Hal

ini disebabkan karena pada hakekatnya pajak adalah beban yang harus dipikul

oleh rakyat banyak, sehingga dalam perumusan rakyat harus ikut serta

menentukan dan menyetujui, melalui wakil-wakilnya di parlemen atau Dewan

Perwakilan Rakyat.10

8 Dwikora Harjo, 2012, Perpajakan Indonesia, Jakarta: Mitra Wacana Media, hlm 4

9 Ibid, hlm 4

10 Ibid

Page 27: PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK …digilib.unila.ac.id/26758/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015 yaitu Sanski yang

10

2.1.1. Fungsi Pajak

Pengertian fungsi dalam fungsi pajak adalah sebagai kegunaan suatu hal. Maka

fungsi pajak adalah kegunaan pokok, manfaat pokok pajak Sebagai alat untuk

menentukan politik perekonomian, pajak memiliki kegunaan dan manfaat pokok

dalam meningkatkan kesejahteraan umum, suatu negara tidak akan mungkin

menghendaki merosotnya kehidupan ekonomi masyarakatnya.11

Menurut Nasution Pajak memiliki banyak fungsi dalam kehidupan negara dan

masyarakat, yaitu :

1. Fungsi penerimaan (budgertair)

Fungsi penerimaan ini disebut sebagai fungsi utama pajak karena fungsi inilah

yang secara historis pertama kali muncul. Dalam fungsi ini pajak digunakan

sebagai alat untuk memasukkan dana secara optimal ke kas negara berdasarkan

Undang-Undang yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat tanpa

ada kontrasepsi secara langsung.

2. Fungsi mengatur (Regulered)

Fungsi mengatur disebutkan karena dalam pemungutan pajak pemerintah juga

berusaha untuk ikut andil dalam hal mengatur jika ada perubahan susunan

pendapatan dan kekayaan dalam sektor swasta. Fungsi mengatur ini disebut pula

fungsi tambahan atas fungsi utama pajak, yaitu fungsi penerimaan.

11

Devano dan Rahayu, 2006, Perpajakan.Konsep, Teori, dan Isu, Jakarta: Kencana, hlm 25

Page 28: PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK …digilib.unila.ac.id/26758/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015 yaitu Sanski yang

11

3. Fungsi Distribusi

Manfaat dari pajak yang diterima negara, tidak hanya dinikmati oleh salah satu

masyarakat saja, melainkan seluruh masyarakat tanpa terkecuali. Manfaat yang

diperoleh ada beberapa macam, misalnya fasilitas pendidikan, kesehatan,

infrastruktur, kesehatan, keamanan dan lainnya.

4. Fungsi Demokrasi

Pajak merupakan perwujudan pelaksanaan demokrasi di suatu negara. Dilihat dari

proses pembayaran yang dilakukan oleh rakyat sesuai peraturan perUndang-

Undangan yang berlaku, di buat oleh rakyat yang mewakilinya di parlemen

(DPR), dan digunakan untuk kepentingan seluruh rakyat sesuai pada Pasal 23 ayat

(2) UUD 1945.12

2.1.2 Sistem Pemungutan Pajak

Sistem pemungutan pajak yang dikemukakan oleh Mardiasmo sebagai berikut :

1. Official Assesment System Adalah suatu sistem pemungutan yang memberi

wewenang kepada Pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya pajak yang

terutang oleh Wajib pajak.Ciri-cirinya :

a. Wewenang untuk menentukan besarnya pajak yang terutang ada pada

diskus

b. Wajib pajak bersifat pasif.

c. Utang pajak timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan pajak oleh

diskus.

12

Nasution, Lukman Hakim, 2008, Pajak Pertambahan Nilai, Jakarta: Grasindo, hlm 23

Page 29: PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK …digilib.unila.ac.id/26758/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015 yaitu Sanski yang

12

2. Self Assessment System Adalah sistem pemungutan pajak yang memberi

wewenang kepada Wajib pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang

terutang. Ciri-cirinya:

a. Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada

Wajib pajak sendiri.

b. Wajib pajak aktif mulai dari menghitung, menyetor dan

melaporkan sendiri pajak yang terutang.

c. Fiskus tidak ikut campur dan hanya mengawasi.

3. With Holding System Adalah sistem pemungutan pajak yang memberi

wewenang kepada pihak ketiga (bukan fiskus dan bukan Wajib pajak yang

bersangkutan) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib

pajak.13

4. Asas Pemungutan Pajak

a. Teori Asuransi yaitu Negara mempunyai tugas untuk melindungi kepentingan

warganya, baik keselamatan jiwa maupun harta bendanya.Untuk menjalankan

tugas perlindungan tersebut, negara memerlukan biaya. Oleh karena itu, pajak

dianggap sebagai pembayaran premi warga kepada negara.

b. Teori Kepentingan yaitu Dasar pemungutan adalah adanya kepentingan dari

masing-masing warga negara, termasuk kepentingan dalam perlindungan jiwa

13

Mardiasmo, 2005, Akuntansi Sektor Publik, Yogyakarta: Andi, hlm 8

Page 30: PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK …digilib.unila.ac.id/26758/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015 yaitu Sanski yang

13

dan harta. Semakin tinggi tingkat kebutuhan perlindungan, semakin tinggi

pula pajak yang harus dibayarkan.

c. Teori Gaya Pikul yaitu Negara berkewajiban melindungi segenap warganya.

Sebaliknya, beban biaya untuk melaksanakan tugas tersebut dipikul oleh

segenap warga. Gaya pikul menegaskan pentingnya asas keadilan, yaitu

beban dipikul disesuaikan dengan kekuatannya masing-masing.

d. Teori Kebijakan Mutlak yaitu Teori ini mementingkan kepentingan Negara.

Hal tersebut disebabkan negara bersifat organis dan penjelmaan dari

sekumpulan individu. Hanya dalam negaralah individu menemukan

realisasinya.14

2.1.3. Jenis-Jenis Pajak

Jenis-Jenis Pajak dibedakan menjadi dua yaitu Pajak Pusat dan Pajak Daerah,

pembedaan ini didasarkan pada kriteria lembaga atau instansi yang memungut

pajak, yaitu :

1. Pajak Pusat adalah pajak yang diadministrasikan oleh pemerintah pusat dalam

hal departemen keuangan, yakni Direktorat Jenderal Pajak, yaitu :

a) Pajak Penghasilan

b) Pajak Pertambahan Nilai

2. Pajak Daerah adalah Pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah, Dibedakan

dengan pajak pemerintah provinsi dan pemerintah daerah tingkat II, yaitu :

14

Liberti Pandiangan, 2008, Moderenisasi & Reformasi Pelayanan Perpajakan, Jakarta: PT.Alex

Media Komputinndo Kompas Gramedia, hlm 12

Page 31: PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK …digilib.unila.ac.id/26758/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015 yaitu Sanski yang

14

a) Pajak Pemerintah Daerah tingkat Provinsi :

a. Pajak Kendaraan Bermotor dan kendaraan diatas air

b. Bea balik nama kendaraan bermotor dan kendaraan diatas air

c. Pajak bahan bakar kendaraan bermotor

d. Pajak pengambilan dan pemanfaaatan air bawah tanah.

b) Pajak Daerah tingkat Kabupaten/Kota :

a. Pajak Hotel dan Restoran

b. Pajak hiburan

c. Pajak reklame

d. Pajak penerangan jalan

e. Pajak Parkir.15

2.2 Kewenangan Pemerintah Dalam Memungut Pajak

A. Teori Kewenangan

kajian teori kewenangan adalah berkaitan dengan sumber kewenangan dari

pemerintah dalam melakukan perbuatan hukum dalam hubungannya dengan

hukum publik maupun dalam hubungannya dengan hukum privat. Ada tiga

macam kewenangan yang bersumber dan peraturan perundang-undangan.

Kewenangan itu, meliputi: Atribusi, Delegasi dan Mandat.

15

Djamaluddin Gade, Muhammad Gade,2004,Hukum Pajak,Edisi Keempat,Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, hlm 13

Page 32: PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK …digilib.unila.ac.id/26758/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015 yaitu Sanski yang

15

1. Atribusi

Atribusi ialah pemberian kewenangan oleh pembuat undang-undang sendiri

kepada suatu organ pemerintahan, baik yang sudah ada maupun yang baru sama

sekali. Legislator yang kompeten untuk memberikan atribusi wewenang itu,

dibedakan antara yang berkedudukan sebagai original legislator di tingkat pusat

adalah MPR sebagai pembentuk konstitusi (konstituante) dan DPR bersama sama

pemerintah sebagai yang melahirkan suatu undang-undang, dan di tingkat daerah

adalah DPRD dan pemerintah daerah yang melahirkan peraturan daerah yang

bertindak sebagai delegated legislator, seperti presiden yang berdasarkan pada

suatu ketentuan undang-undang mengeluarkan peraturan pemerintah di mana

diciptakan wewenang-wewenang pemerintahan kepada Badan atau Jabatan TUN

tertentu.

2. Delegasi

Yaitu penyerahan wewenang yang dipunyai oleh organ pemerintahan kepada

organ yang lain. Dalam delegasi mengandung suatu penyerahan. Kewenangan

yang telah diberikan oleh pemberi delegasi selanjutnya menjadi tanggung jawab

penerima wewenang. Mandat, di situ tidak terjadi suatu pemberian wewenang

baru maupun pelimpahan wewenang dan Badan atau Pejabat TUN yang satu

kepada yang lain. Tanggung jawab kewenangan atas dasar mandat masih tetap

pada pemberi mandat, tidak beralih kepada penerima mandat. F.A,M. Stroinkdan

J.G. Steenbeek, seperti dikutip oleh Ridwan HR, mengemukakan bahwa dua cara

organ pemerintah memperoleh kewenangan, yaitu Atribusi dan Delegasi.

Page 33: PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK …digilib.unila.ac.id/26758/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015 yaitu Sanski yang

16

3. Mandat

Mandat diartikan suatu pelimpahan wewenang kepada bawahan. Pelimpahari itu

bermaksud memberi wewenang kepada bawahan untuk membuat keputusan atas

nama pejabat Tata Usaha Negara yang memberi mandat. Tanggungjawab tidak

berpindah ke mandataris, melainkan tanggung jawab tetap berada di tangan

pemberi mandat. Dengan demikian, semua akibat hukum yang ditimbulkan oleh

adanya keputusan yang dikeluarkan oleh mandataris adalah tanggung jawab si

pemberi mandat. Sebagai suatu konsep hukum publik, wewenang terdiri atas

sekurang-kurangnya tiga komponen, yaitu Pengaruh dasar hukum dan

konformitas hukum.

Komponen pengaruh ialah bahwa penggunaan wewenang dimaksudkan untuk

mengendalikan perilaku subjek hukum. Komponen dasar hukum ialah bahwa

wewenang itu selalu harus dapat ditunjuk dasar hukumnya dan komponen

konformitas hukum mengandung makna adanya standar wewenang, yaitu standar

umum (semua jenis wewenang) dan standar khusus (untuk jenis wewenang

tertentu).16

B. Kewenangan Pemerintah Dalam Memungut Pajak

Pemerintah dalam menyelenggarakan berhak mengenakan pungutan kepada

masyarakat. Berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945 yang menempatkan perpajakan sebagai salah satu perwujudan

kenegaraan, ditegaskan bahwa penempatan beban kepada rakyat, seperti pajak dan

pungutan lain yang bersifat memaksa diatur dengan Undang-Undang.

16

Ridwan HR. HukumAdministrasi Negara. (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008), hlm. 104.

Page 34: PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK …digilib.unila.ac.id/26758/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015 yaitu Sanski yang

17

Aspek kewenangan secara tegas dipersyaratkan dalam ketentuan Undang-Undang

Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan yang

menyatakan bahwa:“Peraturan Perundang-undangan adalah peraturan tertulis

yang memuat norma hukum yang mengikat secara umum dan dibentuk atau

ditetapkan oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang melalui prosedur

yang ditetapkan dalam Peraturan Perundang-undangan”.17

Ketentuan pajak formal mengatur pula kewenangan pemerintah dalam

menjalankan tugas pemungutan pajak. Di samping itu, diatur pula berbagai

perbuatan yang dilarang, baik bagi wajib pajak maupun aparatur, sanksi

administrasi dan pidana di bidang perpajakan yang dapat diterapkan bila terjadi

pelanggaran, dan demi kepastian hukum diatur pula ketentuan kedaluwarsa

kewajiban Wajib Pajak.

Kewenangan Pemerintah dalam Memungut Pajak dilakukan dengan System

pemungutan pajak dapat dibagi menjadi empat macam, yaitu :

1. Ofcial assessment system adalah suatu sistem pemungutan pajak yang

memberi wewenang kepada pemungut pajak (fiskus) untuk menentukan

besarnya pajak yang yang harus dibayar oleh seseorang.

2. Semiself assessment system adalah suatu system pemungutan pajak yang

memberi wewenang pada fiskus dan WP untuk menentukan besarnya pajak

seseorang terutang.

17

Philipus M. Hadjon, “Tentang Wewenang Pemerintahan (bestuurbevoegdheid)” Pro Justitia

Tahun XVI Nomor I Januari 1998, hIm. 94

Page 35: PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK …digilib.unila.ac.id/26758/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015 yaitu Sanski yang

18

3. Self assessment system adalah suatu system pemungutan pajak yang memberi

wewenang penuh kepada wajib pajak untuk menghitung, memperhitungkan,

menyetorkan dan melaporkan sendiri besarnya utang pajak.

4. Withholding system adalah suatu system pemungutan pajak yang memberi

wewenang pada pihak ketiga untuk memotong dan memungut besarnya pajak yang

terutang Pihak ketiga yang telah dintentukan tersebut selanjutnya

Dalam kaitannya dengan Hukum Perpajakan, yang memiliki kewenangan dalam

memberikan Penghapusan Sanksi Administrasi Bunga Pajak adalah Direktorat

Jenderal Pajak sesuai jabatannya atau atas permohonan Wajib pajak. Namun

kewenangan dari Direktorat Jenderal Pajak tersebut di limpahkan sesuai teori

pelimpahan kewenangan dengan mandat kepada Kepala Kantor Pajak Pratama

untuk menjalankan kewenangannya menghapuskan sanksi administrasi Berupa

Bunga pajak.18

2.3 Pengertian Sanksi Administrasi

Sanksi adalah suatu tindakan berupa hukuman yang diberikan kepada orang

yang melanggar peraturan. Sanksi diperlukan agar peraturan atau undang undang

tidak dilanggar. Agar peraturan perpajakan dipatuhi, maka harus ada sanksi

perpajakan bagi para pelanggarnya.Sanksi dalam hukum administrasi yaitu alat

kekuasaan yang bersifat hukum publik yang dapat digunakan oleh pemerintah

sebagai reaksi atas ketidakpatuhan terhadap kewajiban yang terdapat dalam

norma administrasi negara, yaitu kekuasaan (machmiddelen), bersifat hukum

publik (publiekrechtelijke) , digunakan oleh pemerintah (overhead), sebagai reaksi

18

Muhammad Djafar Saidi, Op.cit.

Page 36: PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK …digilib.unila.ac.id/26758/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015 yaitu Sanski yang

19

atas ketidakpatuhan (reactive op net-naleving).19

Definisi sanksi pajak menurut

Mardiasmo adalah sebagai berikut : “Sanksi pajak merupakan jaminan bahwa

ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan (norma perpajakan) akan

dituruti/ditaati/dipatuhi. Atau bisa dengan kata lain sanksi pajak merupakan alat

pencegah (preventif) agar wajib pajak tidak melanggar norma perpajakan.”20

Penerapan sanksi disini dimaksudkan untuk memberikan hukuman positif kepada

wajib pajak yang telah lalai dalam Pemenuhan kewajiban perpajakannya

sehingga dengan diberikannya sanksi, wajib pajak akan merasa jera dan mau

belajar dari kesalahan yang telah dilakukannya sehingga untuk memenuhi

kewajiban perpajakannya di masa pajak yang akan datang juga bisa lebih baik

lagi.

Dengan diberikannya sanksi terhadap wajib pajak yang lalai maka wajib pajak

pun akan berfikir dua kali jika dia akan melakukan tindak Kecurangan atau

dengan sengaja lalai dalam pemenuhan kewajiban perpajakannya, sehingga wajib

pajak pun akan lebih memilih patuh dalam hal pemenuhan kewajiban

perpajakannya daripada dia harus menanggung sanksi yang diberikan. Hal serupa

juga dikemukakan oleh M.Zain bahwa :

Sesungguhnya tidak diperlukan suatu tindakan apapun, apabila dengan rasa takut

dan ancamam hukuman (sanksi dan pidana) saja wajib pajak sudah akan

mematuhi kewajiban perpajakannya. Perasaan takut tersebut merupakan alat

pencegah yang ampuh untuk mengurangi penyelundupan pajak atau kelalaian

pajak. Jika hal ini sudah berkembang dikalangan para wajib pajak maka akan

19

Ridwan HR, 2011, Hukum Administrasi Negara, Jakarta, Rajawali Pers, hlm 235 20

Mardiasmo, 2008, Perpajakan Edisi Revisi, Yogyakarta:Andi, hlm 57

Page 37: PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK …digilib.unila.ac.id/26758/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015 yaitu Sanski yang

20

berdampak pada kepatuhan dan kesadaran untuk memenuhi kewajiban

perpajakannya.21

Sanksi Administrasi adalah instrumen hukum berupa sanksi administrasi yang

dapat digunakan oleh pejabat pajak yang bertugas mengelolah pajak pusat atau

pajak daerah terhadap wajib pajak yang tidak memenuhi kewajiban sebagaimana

yang ditentukan dalam Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara

Perpajakan. Sanksi administrasi sebagai upaya untuk memaksa wajib pajak agar

menaati ketentuan-ketentuan yang terkait dengan pelaksanaan kewajiban di

bidang perpajakan.

Sanksi administrasi diperuntukkan bagi wajib pajak yang melakukan pelanggaran

hukum pajak yang bersifat administratif. Sanksi administrasi tidak tertuju kepada

fisik wajib pajak melainkan hanya berupa penambahan jumlah pajak yang

terutang karena ada sanksi administrasi yang harus dibayar oleh wajib pajak.

Sanksi administrasi terhitung pada saat dikenakan pada wajib pajak dengan jangka

waktu tertentu penambahan jumlah pajak yang terutang karena ada sanksi

administrasi yang harus dibayar oleh wajib pajak. Sanksi administrasi terhitung

pada saat dikenakan pada wajib pajak dengan jangka waktu tertentu.

Sanksi administrasi bukan merupakan bagian dari utang pajak sebagaimana di

maksud dalam Pasal 1 angka 9 Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara

Perpajakan bahwa pajak yang harus di bayar pada suatu saat, dalam masa pajak,

dalam tahun pajak atau dalam bagian tahun pajak menurut ketentuan Peraturan

Perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Utang pajak adalah pajak yang

21

M.Zain, 2007, Manajemen Perpajakn, Jakarta: Salemba empat, hlm 25

Page 38: PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK …digilib.unila.ac.id/26758/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015 yaitu Sanski yang

21

masih harus di bayar di tambahsanksi administrasi Berupa Bunga, denda atau

surat sejenisnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan

yang berlaku.22

2.2.1 Macam-Macam Sanksi Administrasi

Muhamad Djafar Saidi, menuliskan bahwa ada beberapa macam sanksi

administrasi pajak, antara lain :

1. Sanksi administrasi Berupa Bunga, yang merupakan salah satu jenis sanksi

administrasi yang dapat dikenakan kepada wajib pajak tatkala melakukan

pelanggaran hukum pajak yang terkait dengan pelaksanaan kewajiban. Kewajiban

yang di maksudkan di sini adalah terkait pembayaran lunas pajak dalam jangka

waktu yang telah ditentukan. Menurut Undang-Undang ketentuan umum

perpajakan, sanksi administrasi ini di kenakan terhadap jumlah kekurangan pajak

penghasilan, pajak pertambahan nilai, dan pajak penjualan atas barang mewah

yang terutang.

Lebih lanjut beliau jelaskan bahwa sanksi administrasi berupa bunga sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 14 ayat (3) Undang UndangKetentuan Umum dan Tata

Cara Perpajakan diperuntukkan bagi jumlah kekurangan pajak yang terutang

dikenakan sanksi administrasi Berupa Bunga sebesar 2% (dua persen) perbulan.

Sanksi administrasi Berupa Bunga tersebut untuk jangka waktu paling lama dua

puluh empat bulan, terhitung sejak saat terutang pajak atau bagian tahun pajak

atau tahun pajak sampai dengan diterbitkan surat tagihan pajak. Surat tagihan

pajak yang diterbitkan, memuat jumlah kekurangan pajak yang terutang ditambah

22

Muhammad Djafar Saidi, Op.cit hlm 87

Page 39: PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK …digilib.unila.ac.id/26758/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015 yaitu Sanski yang

22

dengan sanksi administrasi berupa bunga sebesar dua persen sebulan dan wajib

dibayar lunas dalam jangka waktu yang ditentukan.

Dikenakan sanksi administrasi Berupa Bunga sebesar 2% (dua persen) sebulan

untuk seluruh masa, yang dihitung dari tanggal jatuh tempo sampai dengan

tanggal pembayaran atau tanggal diterbitkannya surat tagihan pajak, dan bagian

dari bulan dihitung penuh satu bulan berdasarkan Pasal 19 ayat (1) Undang-

Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Pengenaan sanksi

administrasi Berupa Bunga dua persen ini, apabila Pajak penghasilan dan/atau

Pajak pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang masih

harus dibayar menurut surat ketetapan pajak kurang bayar tambahan pada saat

jatuh tempo pembayaran tidak atau kurang bayar. Begitu pula tambahan jumlah

Pajak Penghasilan atau Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang

Mewah yang masih harus dibayar berdasarkan surat keputusan pembetulan, surat

keputusan keberatan, putusan banding atau putusan peninjauan kembali pada saat

jatuh tempo pembayaran tidak atau kurang bayar.23

2. Sanksi Administrasi Berupa Denda

Sanksi administrasi berupa denda diterapkan pada pajak penghasilan, pajak

pertambahan nilai, dan pajak penjualan atas barang mewah, dan pajak daerah

seperti pajak kendaraan bermotor, bea balik nama kendaraan bermotor, pajak

bumi dan bangunan pedesaan dan perkotaan, serta bea Perolehan hak atas tanah

dan bangunan.

23

ibid

Page 40: PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK …digilib.unila.ac.id/26758/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015 yaitu Sanski yang

23

Sanksi administrasi berupa denda dikenakan kepada wajib pajak penghasilan

maupun pengusaha kena pajak diatur dalam Pasal 7 ayat (1) Undang Undang

Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Sanksi administrasi Berupa Denda

dikenakan karena tidak menyampaikan surat pemberitahuan dalam jangka waktu

yang ditentukan.

3. Pengenaan Sanksi Administrasi Berupa Kenaikan

Pengenaan sanksi administrasi Berupa Kenaikan hanya tertuju kepada wajib pajak

yang tidak membayar lunas jumlah pajak terutang. Pada hakikatnya, sanksi

administrasi berupa kenaikan bertujuan agar wajib pajak tidak berupaya untuk

melakukan penghindaran pembayaran pajak karena dapat menimbulkan kerugian

pada pendapatan negara.

Sanksi administrasi Berupa Kenaikan sebesar seratus persen dikenakan terhadap

jumlah pajak yang terutang, baik pajak penghasilan maupun pajak pertambahan

nilai, dan pajak penjualan atas barang mewah dalam surat ketetapan pajak kurang

bayar tambahan berdasarkan Pasal 15 ayat (2) Undang-Undang Ketentuan Umum

dan Tata Cara Perpajakan.24

2.3 Penghapusan Sanksi Administrasi

Adapun dasar hukum dari dikeluarkannya penghapusan sanksi administrasi ialah

Pasal 19 ayat (1) Undang -Undang Ketentuan Umum dan Landasan Yuridis

Penghapusan sanksi Administrasi Berupa Bunga Dikenakan sanksi administrasi

Berupa Bunga sebesar 2% (dua persen) sebulan untuk seluruh masa,yang dihitung

24

Siti Kurnia Rahayu, Op.cit hlm 87

Page 41: PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK …digilib.unila.ac.id/26758/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015 yaitu Sanski yang

24

dari tanggal jatuh tempo sampai dengan tanggal pembayaran atau tanggal

diterbitkannya surat tagihan pajak dan bagian dari dari bulan dihitung penuh satu

bulan.Tata Cara Perpajakan yang menyatakan bahwa :

“Apabila Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar atau Surat Ketetapan Pajak

Kuerang Bayar Tambahan, serta Surat Keputusan pembetulan, Surat Keputusan

Keberatan, Putusan Banding atau Peninjauan Kembali, yang menyebabkan jumlah

pajak yang masih harus bayar bertambah, pada jatuh tempo penulasan tidak atau

kurang bayar, atas jumlah pajak yang tidak atau kurang bayar itu dikenai sanksi

administrasi Berupa Bunga sebesar 2% (dua persen) per bulan untuk seluruh

masa, yang dihitung dari tanggal jatuh tempo sampai dengan tanggal pelunasan

atau tanggal diterbitkannya Surat Tagihan pajak, dan bagian dari bulan dihitung

penuh 1 (satu) bulan”.

Terkait dengan itu, dalam Pasal 19 ayat (2) diperbolehkan wajib pajak

mengangsur atau menunda pembayaran pajak khususnya pajak penghasilan atau

pajak pertambahan nilai dan pajak penjualan atas barang mewah. Pasal 19 (2)

Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan menjelaskan

bahwa : “Dalam hal Wajib pajak diperbolehkan mengangsur atau menunda

Pembayaran pajak juga dikenai sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua

persen) per bulan dari jumlah pajak yang masih harus dibayar dan bagian dari

bulan dihitung penuh penuh 1 (satu ) bulan”.

Pasal 19 ayat (3) Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan

juga menjelaskan bahwa wajib pajak diperbolehkan menunda penyampaian Surat

Pemberitahuan Pajaknya bahwa : “Dalam hal Wajib pajak diperbolehkan

Page 42: PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK …digilib.unila.ac.id/26758/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015 yaitu Sanski yang

25

menunda penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan dan ternyata perhitungan

sementara pajak yang terutang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (5)

kurang dari jumlah pajak yang sebenarnya terutang atas kekurangan pembayaran

pajak tersebut, di kenai bunga sebesar 2% (dua persen) per bulan yang dihitung

dari saat berakhirnya batas waktu penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) huruf b dan huruf c sampai dengan

tanggal dibayarnya kekurangan pembayaran tersebut dan bagian dari bulan

dihitung penuh 1 (satu) bulan”.25

Terkait Penghapusan Sanksi Administrasi Berupa Bunga dalam pelaksanaannya

Direktorat Jenderal Pajak melalui Menteri keuangan mengeluarkan Peraturan

Menteri Keuangan tentang penghapusan sanksi administrasi bunga yang terbit

berdasarkan Pasal 19 ayat (1) Undang Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara

Perpajakan.

Untuk Peraturan Menteri Keuangan Nomor 29 Tahun 2015 terbatas hanya pada

Pasal 19 Ayat (1) Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan

dengan ketentuan dan persyaratan yang disederhanakan dan mudah dipahami

dengan membuat point-point penting yang harus diperhatikan sebagai berikut :

1. Penghapusan Sanksi Administrasi Berupa Bunga adalah penghapusan atas sisa

Sanksi Administrasi dalam Surat Tagihan Pajak yang belum dibayar oleh

Wajib pajak.

25

Pipin Syarifin, 2000, Hukum Pemerintah Daerah, Jakarta: Pustaka Bani Quraisy: Jakarta hlm

71

Page 43: PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK …digilib.unila.ac.id/26758/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015 yaitu Sanski yang

26

2. Wajib pajak yang melunasi utang Pajak sebelum tanggal 1 Januari 2016

diberikan Penghapusan Sanksi Administrasi dan utang pajak yang timbul

sebelum tanggal 1 Januari 2015.

3. Untuk dapat memperoleh penghapusan sanksi Adminitrasi sebagaimana dalam

Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015, Wajib pajak harus

menyampaikan Surat Permohonan kepada Dirjen Pajak.26

Menurut Pasal 3 ayat (2) Peraturan Menteri keuangan No.29/PMK.03/2015

menjelaskan bahwa jika wajib pajak pemohon ingin mendapatkan penghapusan

sanksi administrasi Berupa Bunga sesuai kebijakan direktorat Jenderal pajak,

maka adapun syarat yang harus dipenuhi, yaitu :

a) Utang Pajak telah dilunasi oleh Wajib pajak

b) Terdapat sisa sanksi Adminsitrasi dalam Surat Tagihan Pajak yang belum

dibayar oleh wajib pajak”

Menurut Pasal 3 ayat (4) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 29 Tahun 2015,

Permohonan Sanksi Administrasi Berupa Bunga dapat diajukan paling banyak

dua kali dengan ketentuan dan persyaratan sesuai dengan permohonan pertama. Di

ayat dari Pasal yang sama juga menjelaskan bahwa wajib pajak mengajukan

permohonan Penghapusan Sanksi Administrasi Berupa Bunga yang kedua,

permohonan tersebut harus diajukan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga)

bulan sejak tanggl surat keputusan Direktur Jenderal Pajak atas permohonan

pertama yang dikirim.

26

pajak/artikel%20pajak%20iiiii.html diakses pada tanggal 27 September 2016 Pukul 15.37

WIB

Page 44: PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK …digilib.unila.ac.id/26758/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015 yaitu Sanski yang

27

4. Pengertian Penghapusan Sanksi Administrasi Berupa Bunga

Penghapusan sanksi administrasi Berupa Bunga adalah sebuah kebijakan

Direktorat Jenderal Pajak dengan melalui Peraturan Menteri Keuangan

No.29/PMK.03/2015. Menurut peraturan tersebut sanksi yang di hapuskan adalah

sanksi bunga yang terbit sebelum 1 Januari 2015 yang diselesaikan sebelum

tanggal 1 Januari 2016.

Sanksi yang dihapuskan menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 29 tahun

2015 adalah sanksi administrasi Berupa Bunga sebesar 2% (dua persen) perbulan

yang terbit karena utang pajak tidak atau kurang bayar sebagaimana diatur dalam

Pasal 19 ayat (1) Undang –Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

Menurut Pasal 1 ayat (4) Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015

menjelaskan pengertian mengenai penghapusan sanksi administrasi Berupa Bunga

adalah penghapusan atas sisa sanksi administrasi dalam Surat Tagihan Pajak yang

belum dibayar oleh Wajib pajak.

Dalam terpenuhinya penghapusan sanksi pajak, ada utang pajak yang harus di

bayar terlebih dahulu. Utang Pajak menurut Pasal 1 ayat (2) Peraturan Menteri

Keuangan No.29/PMK.03/2015 adalah jumlah pajak yang tidak atau kurang

dibayar pada saat jatuh tempo pelunasan yang tercantum dalam Surat Ketetapan

Kurang Bayar (SKKB), Surat Ketetapan Kurang Bayar Tambahan (SKKBT),

Surat Keputusan Pembetulan (SKP), Surat Keputusan Keberatan, Putusan

Banding atau Putusan Peninjauan Kembali yang meyebabkan jumlah pajak yang

masih harus dibayar bertambah.

Page 45: PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK …digilib.unila.ac.id/26758/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015 yaitu Sanski yang

28

Dalam penghapusan sanksi administrasi berupa bunga ini, wajib pajak pemohon

diberi kesempatan sebanyak dua kali untuk menyampaikan permohonan

penghapusan pajak sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan. Dalam

Pasal 3 Peraturan Menteri keuangan No.29/PMK.03/2015 Tahun 2015 dijelaskan

bahwa untuk wajib pajak pemohon yang ingin menghapuskan sanksi

administrasinya, harus menggunakan satu Surat Tagihan Pajak untuk satu

pemohon, kecuali dalam hal atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, Surat

Ketetapan Kurang Bayar Tambahan, Surat Keputusan Pembetulan, Surat

Keputusan Keberatan, Putusan Banding, Putusan Peninjauan Kembali maka satu

permohonan dapat diajukan untuk lebih dari satu Surat Tagihan Pajak.

Menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 29/PMK.03/2015, dalam

permohonan penghapusan sanksi pajak Berupa Bunga yang kedua, dapat diajukan

dalam jangka waktu paling lama 3 bulan sejak tanggal surat keputusan Direktur

Jenderal Pajak atas permohonan pertama. Dalam permohonan yang kedua, tetap

diajukan terhadap Surat Tagihan Pajak yang telah diterbitkan surat keputusan

Direktur Jenderal Pajak.

Setelah permohonan dikirim oleh wajib pajak, Direktur Jenderal Pajak

menindaklanjuti permohonan tersebut, dengan memeriksa kelengkapan berkas

sesuai ketentuan yang telah berlaku. Apabila permohonan yang disampaikan oleh

wajib pajak tidak memenuhi persyaratan sesuai Pasal 3 ayat (2), (3), (4), (5), (6)

Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015, maka Direktur Jenderal Pajak

mengembalikan permohonan tersebut dengan menyampaikan syarat yang berisi

mengenai pengembalian permohonan Penghapusan Sanksi Administrasi Berupa

Page 46: PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK …digilib.unila.ac.id/26758/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015 yaitu Sanski yang

29

Bunga. Dalam penolakan penghapusan sanksi oleh Direktur Jenderal Pajak, wajib

pajak dapat meminta secara tertulis mengenai alasan yang menjadi dasar untuk

menolak permohonan Wajib pajak dan Direktur jenderal pajak harus memberikan

keterangan secara tertulis atas permintaan Wajib pajak tersebut.

Namun apabila permohonan Penghapusan Sanksi Administrasi telah sesuai uji

ketentuan sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 29 Tahun 2015, Direktur

Jenderal Pajak memberikan Penghapusan Sanksi Administrasi dengan

menerbitkan Surat Keputusan Pengurangan Sanksi Administrasi atau Surat

Keputusan Penghapusan Sanksi Administrasi yang diterbitkan atas masing-

masing Surat Tagihan Pajak yang diajukan permohonan paling lama 6 (enam)

bulan sejak tanggal surat permohonan diterima.

5. Wajib pajak yang Berhak Mendapatkan Penghapusan Sanksi

Dalam Pasal 2 ayat (1) Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015 di

sebutkan bahwa wajib pajak yang berhak mendapatkan fasilitas Penghapusan

Sanksi Administrasi Berupa Bunga adalah wajib pajak yang melunasi Utang Pajak

sebelum tanggal 1 Januari 2016.

Namun dalam Undang-undang Pajak Penghasilan (PPh) dapat dilihat Pengertian

umum mengenai siapa saja yang dapat dikategorikan sebagai Wajib pajak dalam

hukum. Wajib pajak Undang-undang PPh terdiri dari wajib pajak dalam negeri

dan luar negeri. Wajib pajak dalam negeri adalah subjek pajak dalam negeri yang

memenuhi syarat-syarat objektif, artinya memenuhi syarat-syarat seperti yang

ditentukan Undang-Undang PPh. Wajib pajak dalam negeri adalah subjek pajak

yang bertempat tinggal atau menetap di Indonesia. Orang asing yang berada di

Page 47: PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK …digilib.unila.ac.id/26758/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015 yaitu Sanski yang

30

Indonesia untuk jangka waktu secara berturut-turut yang lebih dari seratus delapan

puluh tiga hari dianggap sebagai wajib pajak dalam negeri dan wajib memenuhi

kewajiban dan haknya selaku wajib pajak dalam negeri.

Wajib pajak luar negeri adalah subjek pajak luar negeri yang memperoleh atau

menerima penghasilan yang berasal dari wilayah Republik Indonesia atau yang

mempunyai kekayaan yang terletak di wilayah Republik Indonesia. Wajib pajak

luar negeri hanya dikenakan pajak dari penghasilan yang diterima atau diperoleh

atau berasal dari sumber-sumber yang ada di wilayah Republik Indonesia.

Wajib Pajak baik dalam negeri dan luar negeri tidak memiliki kedudukan hukum

yang sama. Wajib pajak dalam negeri dikenakan pajak penghasilan terhadap

seluruh penghasilan yang diterima atau diperoleh baik di Indonesia maupun diluar

Indonesia dan kepadanya diwajibkan mengisi dan menyampaikan surat

pemberitahuan. Sementara wajib pajakluar negeri dikenakan pajak penghasilan

yang bersifat final hanya terhadap penghasilan terhadap penghasilan yang

diterima atau diperoleh di Indonesia serta tidak diwajibkan mengisi dan

menyampaikan surat pemberitahuan.

Dalam Pasal 2 ayat (1) Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015

menyebutkan subyek penghapusan sanksi administrasi Berupa Bunga bahwa :

“wajib pajak yang melunasi Utang pajak sebelum tanggal 1 Januari 2016

diberikan Penghapusan Sanksi Administrasi “. Jadi semua subjek pada yang telah

dijelaskan sebelumnya, yang bisa mendapatkan fasilitas penghapusan sanksi

Page 48: PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK …digilib.unila.ac.id/26758/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015 yaitu Sanski yang

31

administrasi ialah yang telah melunasi utang pajaknya pada tahun 2015 tepatnya

sebelum tanggal 1 Januari 2016.27

Wajib pajak adalah subjek hukum dalam konteks hukum pajak karena telah

memenuhi syarat-syarat subjektif dan objektif untuk dikenakan pajak. Sebagai

subjek hukum, wajib pajak diwajibkan untuk memenuhi kewajiban yang tersebar

dalam Undang-Undang pajak yang memuat ketentuan-ketentuan yang bersifat

formal. Kewajiban wajib pajak yang tunduk pada pajak pusat dan harus dipatuhi

sebagaimana yang ditentukan, antara lain sebagai berikut:

1) Mendaftarkan diri pada Kantor Direktorat Jenderal Pajak yang wilayah

kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan wajib pajak dan

kepadanya diberikan nomor pokok wajib pajak. Fungsi nomor pokok wajib

pajak adalah suatu sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan

sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak, juga dipergunakan

untuk menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak. Oleh karena itu, kepada

setiap wajib pajak hanya diberikan satu nomor pokok wajib pajak.

Dikarenakan wajib pajak yang tidak mendaftarkan diri untuk mendapatkan

nomor pokok wajib pajak dikenakan sanksi sesuai peraturan perUndang-

Undangan perpajakan.

2) Melaporkan usahanya pada Kantor Direktorat Jenderal Pajak yang wilayah

kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan pengusaha dan

kegiatan usaha dilakukan untuk dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak, dan

kepadanya diberikan keputusan pengukuhan pengusaha kena pajak. Fungsinya,

27

ibid

Page 49: PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK …digilib.unila.ac.id/26758/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015 yaitu Sanski yang

32

selain untuk identitas pengusaha kena pajak, juga digunakan untuk

melaksanakan kewajiban dan hak dibidang pajak pertambahan nilai dan Pajak

penjualan atas barang mewah serta untuk pengawasan administrasi perpajakan.

Terhadap pengusaha yang telah memenuhi syarat sebagai pengusaha kena

pajak, tidak melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai pengusaha kena

pajak dikenakan sanksi sesuai peraturan perundang undangan perpajakan.

3) Mengambil sendiri surat pemberitahuan ditempat-tempat yang ditetapkan oleh

pejabat pajak yang mudah dijangkau oleh wajib pajak. Hal ini dimaksudkan

agar wajib pajak tidak memperoleh kesulitan untuk mendapatkan surat

pemberitahuan dalam menunaikan kewajiban.

4) Mengisi jelas, benar dan lengkap serta ditanda-tangani sendiri surat

pemberitahuan dan kemudian mengembalikan ke Kantor Direktorat Jenderal

pajak, dilengkapi dengan lampiran-lampiran. Misalnya, laporan keuangan

berupa neraca dan laporan laba rugi serta keterangan-keterangan lain yang

diperlukan untuk menghitung besarnya penghasilan kena pajak. Pada

prinsipnya, setiap wajib pajak penghasilan wajib menyampaikan surat

pemberitahuan. Dengan pertimbangan efisiensi atau perkembangan lainnya ,

Menteri Keuangan dapat menetapkan wajib pajak untuk pajak penghasilan

yang dikecualikan dari kewajiban menyampaikan surat pemberitahuan,

misalnya wajib pajak orang pribadi yang menerima atau memperoleh

penghasilan di bawah penghasilan tidak kena pajak karena kepentingan tertentu

diwajibkan memiliki nomor pokok wajib pajak.

Page 50: PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK …digilib.unila.ac.id/26758/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015 yaitu Sanski yang

33

5) Membuat faktur pajak merupakan kewajiban pengusaha kena pajak. Faktur

adalah bukti pungutan pajak yang dibuat oleh pengusaha kena pajak yang

melakuakan penyerahan barang kena pajak yang melakukan penyerahan jasa

kena pajak atau bukti pungutan pajak karena impor barang kena pajak yang

digunakan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Larangan membuat faktur

pajak oleh bukan pengusaha kena pajak dimaksudkan untuk melindungi

pemberi dari pemungutan pajak yang semestinya. Oleh karena itu, terhadapnya

dikenakan sanksi berupa denda administrasi. Demikian pula terhadap

pengusaha kena pajak yang wajib membuat faktur pajak tetapi tidak

disalahkan, tidak selengkapnya mengisi faktur pajak, atau membuat faktur

pajak tetapi tidak tepat waktunya, dikenakan pula sanksi berupa denda

administrasi.

6) Membayar atau menyetor pajak di tempat yang telah ditentukan Undang

Undang. Utang pajak mutlak harus dibayar atau disetor pada kas negara

melalui kantor pos dan/atau bank badan usaha milik negara dan/atau bank

badan usaha milik daerah atau tempat pembayaran lain yang ditetapkan oleh

Menteri Keuangan.

7) Pajak yang terutang wajib dibayar lunas oleh wajib pajak dengan tidak

menguntungkan pada adanya surat ketetapan pajak. Hal ini dimaksudkan agar

wajib pajak menghitung dan menetapkan pajak yang terutang tanpa diterbitkan

surat ketetapan pajak sebagai perwujudan self assesment System yang dianut

dalam Undang undang pajak (UU PPh dan UU PPN).

Page 51: PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK …digilib.unila.ac.id/26758/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015 yaitu Sanski yang

34

8) Menyelenggarakan dan/atau memperlihatkan pembukuan atau pencatatan-

pencatatan maupun data-data yang oleh pemeriksa pajak. Pembukuan adalah

suatu proses yang dilakukan secara teratur untuk mengumpulkan data dan

informasi keuangan yang meliputi harta, kewajiban, modal, penghasilan dan

biaya, serta jumlah harga perolehan dan penyerahan barang atau jasa yang

ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba

rugi pada setiap tahun pajak berakhir.

9) Memberi kesempatan kepada pemeriksa pajak melakukan pemeriksaan untuk

memasuki tempat atau ruangan yang dianggap perlu.28

Syarat-syarat Pemberian Penghapusan Sanksi Administrasi Berupa Bunga

Persyaratan untuk mengajukan permohonan penghapusan sanksi pajak berupa

bunga yang dimaksud dalam Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015

secara prosedural, harus memenuhi ketentuan :

a) Utang Pajak telah dilunasi oleh Wajib pajak.

b) Terdapat sisa sanksi administrasi dalam Surat Tagihan Pajak yang belum

dibayar oleh Wajib pajak

c) Permohonan penghapusan sanksi administrasi Berupa Bunga sebagaimana

pada Pasal 19 Ayat (1) Undang-Undang KUP dapat diajukan paling banyak 2

(dua) kali.

28

R.Santoso Brottodiharjo, 2003, Pengantar Ilmu Hukum Perpajakan, Bandung: Refika Aditama, hlm 133

Page 52: PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK …digilib.unila.ac.id/26758/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015 yaitu Sanski yang

35

d) Untuk mengajukan permohonan Pengahapusan Sanksi Administrasi Berupa

Bunga yang kedua, permohonan tersebut harus diajukan dalam jangka waktu

paling lama 3 (tiga) bulan sejak tanggal surat keputusan Direktur Jenderal

Pajak atas permohonan yang pertama dikirim, kecuali Wajib pajak dapat

menunjukkan bahwa jangka waktu tersebut tidak dapat dipenuhi karena

keadaan di luar kekuasaan Wajib pajak.

e) Permohonan Penghapusan Sanksi Administrasi Berupa Bunga yang kedua

tetap diajukan terhadap Surat Tagihan Pajak yang telah diterbitkan surat

keputusan Direktur Jenderal Pajak Permohonan Penghapusan Sanksi

Administrasi Berupa Bunga harus memenuhi beberapa syarat, yaitu:

a. 1 (satu) permohon untuk 1 (satu) Surat Tagihan Pajak, kecuali dalam hal

atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar atau Surat Pajak Kurang Bayar

Tambahan, Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan,

Putusan Banding atau Putusan Peninjauan Kembali diterbitkan lebih dari

1(satu)Surat Tagihan Pajak, maka 1 (satu) permohonan dapat diajukan

untuk lebih dari 1 (satu) Surat Tagihan Pajak.

b. Diajukan secara tertulis dalam bahas Indonesia, sesuai dengan format

dalam lampiran A sesuai format menurut ketentuan Peraturan Menteri

Keuangan No.29/PMK.03/2015.

c. Melampirkan bukti pelunasan Utang Pajak berupa Surat Setoran Pajak

atau sarana administrasi lain yang dipersamakan dengan Surat Setoran

Pajak.

Page 53: PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK …digilib.unila.ac.id/26758/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015 yaitu Sanski yang

36

d. Disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib pajak terdaftar

e. Di tandatangani oleh Wajib pajak dan dalam hal surat permohonan

ditandatangani bukan oleh Wajib pajak, surat permohonan tersebut harus

dilampiri dengan surat kuasa khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal

32 Ayat (3) Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara

Perpajakan.29

Dalam ketentuan pemberian fasilitas penghapusan sanksi pajak ini juga diberikan

kemungkinan bagi wajib pajak untuk mengulangi pengajuan permohonan. Dengan

kata lain, wajib pajak dapat mengajukan permohonan penghapusan sanksi Berupa

Bunga atas Surat Tagihan Pajak yang sama sebanyak 2 (dua) kali. Jeda waktu

permohonan kedua dari permohonanpertama adalah 3 (tiga) bulan. Permohonan

dianggap telah diajukan jika surat wajib pajak telah mendapat keputusan berupa

Surat Keputusan Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi Berupa

Bunga.

29

pajak/artikel%20pajak%20.html diakses pada tanggal 23 September 2016 pukul 10.34 WIB

Page 54: PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK …digilib.unila.ac.id/26758/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015 yaitu Sanski yang

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Masalah

Pendekatan masalah didalam penelitian ini adalah :

Pendekatan Normatif dan Pendekatan Empiris yaitu salah satu pendekatan

dilkukan dengan cara melihat, menelaah dan mempelajari peraturan perundang-

undangan, literatur-literatur serta dokumen-dokumen, doktrin-doktrin hukum,

mengenai penerapan hukum didalam prakteknya dan sistem hukum yang

berkaitan dengan Penghapusan Sanksi Administrasi Berupa Bunga Pajak Menurut

Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK/03/2015.

3.2 Sumber Data

Data yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu :

3.2.1 Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari lokasi penelitian dengan

wawancara dan/atau pada kuisioner pada:

1. Kepala Subbagian pajak II di KPP Pratama Kedaton

2. Pelaksana Seksi KUP Direktorat Perpajakan di KPP Pratama Kedaton

3.2.2 Data sekunder

Page 55: PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK …digilib.unila.ac.id/26758/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015 yaitu Sanski yang

38

Data Sekunder adalah data yang diperoleh dengan mempelajari bahan-bahan

kepustakaan yang berupa peraturan perundang-undangan, literatur-literatur dan

artikel-artikel yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

3.3 Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data

3.3.2 Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur memperoleh data-data sebagaimana yang di harapkan, melakukan teknik

pengumpulan data yang berupa :

1. Penelitian Pustaka (library Research) atau studi dokumen, untuk memperoleh

data sekunder dipergunakan studi kepustakaan, yang dilakukan dengan cara

membaca, mempelajari, mengutip dan merangkum data yang berkaitan dengan

permasalahan yang akan dibahas.

2. Penelitian Lapangan (field Research), untuk memperoleh data primer yaitu

dengan cara mengadakan pengamatan langsung ditempat yang dijadikan

obyek penelitian, dengan mengadakan wawancara yang ditunjukan kepada

responden yang ditentukan secara purposive sampling, yanitu pengambilan

sampel secara tunjuk, kepada yang mengetahui permasalahan yang diteliti.

3.3.3 Prosedur Pengolahan Data

Apabila Data yang telah dikumpulkan baik iyu data primer maupun sekunder

kemudian diolah melalui tahapan berikut:

a. Pemeriksan data (Editing), yaitu memeriksa data yang telah diperoleh secara

keseluruhan untuk mendapat akurasi data yang berhubungan dengan penelitian

Page 56: PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK …digilib.unila.ac.id/26758/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015 yaitu Sanski yang

39

dan memastikan tidak terjadi kesalahan dalam data yang akan dijadikan bahan

analisis.

b. Klasifikasi data, yaitu pengelompokan data yang telah dievaluasi dan

dikategorisasi menurut bahasanya masing-masing setelah dianalisis agar

sesuai dengan pokok bahasan dalam penelitian ini.

c. Sistematis data, yaitu penyusunan data secara kronologis terhadap data yang

telah diedit dan diklasifikasikan agar mudah dianalisis.

3.4 Analisis Data

Data yang telah diolah kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis

deskriptif kualitatif. Analisis deskriptif kualitatif adalah analisis yang diwujudkan

dengan cara menggambarkan kenyataan atau keadaan-keadaan atas suatu objek

dalam bentuk uraian kalimat berdasarkan keterangan-keterangan dari pihak-pihak

yang berhubungan langsung dengan penelitian ini. Hasil analisis tersebut

kemudian di interprestasikan guna memberikan gambaran yang jelas terhadap

permasalahan yang jelas terhadap permasalahan yang diajukan.

Page 57: PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK …digilib.unila.ac.id/26758/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015 yaitu Sanski yang

BAB V

PENUTUP

Berdasarkan uraian pada hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis menarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Peraturan Direkorat Jenderal Pajak dalam mengeluarkan kebijakan

penghapusan sanksi administrasi berupa bunga telah sesuai dengan amanat

undang-undang. Direktur Jenderal Pajak menghapuskan sanksi administrasi

adalah pelimpahan kewenangan atributif atas perintah undang- undang atas dasar

pengenaan sanksi administrasi Berupa Bunga Pajak yaitu dalam rangka

mendorong Wajib Pajak untuk melunasi utang pajaknya sebagai usaha

meningkatkan penerimaan negara. Dalam Peraturan tersebut dimaksudkan sebagai

instrumen kebijakan untuk meluluskan tujuan tersebut Wajib Pajak yang

melunasi utang pajak yang timbul sebelum tanggal 1 Januari 2015 dan dilunasi

sebelum tanggal 1 Januari 2016, Wajib Pajak harus mengajukan permohonan

kepada Dirjen Pajak melalui Kepala KPP tempat Wajib Pajak terdaftar.

2. Pelaksanaan Penghapusan Sanksi Administrasi Berupa Bunga pada tahun 2015

adalah salah satu instrumen pendukung program pemerintah pada tahun 2015

yaitu Tahun Pembinaan Wajib pajak. Pelaksanaan dari peraturan tersebut yaitu

Direktorat Jenderal Pajak bekerjasama dengan Kementerian Keuangan bertujuan

Page 58: PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK …digilib.unila.ac.id/26758/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015 yaitu Sanski yang

65

untuk mengingkatkan penerimaan negara dan mendorong masyarakat agar sadar

dan taat pajak. Selain itu, Direktur Jenderal Pajak juga memiliki tujuan agar para

wajib pajak yang selama kurang lebih 5 (lima) tahun ini memiliki pajak yang

kurang bayar atau utang pajak, agar seera melunasi kewajiban pajaknya.

Dikarenakan devisa negara yang diperoleh dari sektor pajak dinilai masih rendah

dibandingkan dengan jumlah wajib pajak karena rendahnya respons akibat

ketidaktahuan wajib pajak. Oleh karena itu dalam tahun pembinaan wajib pajak

tahun 2015 lalu, Direktorat Jenderal Pajak juga berfokus untuk memperbaiki

sistem administrasi perpajakan dengan memperbaiki basis data dari wajib pajak.

Page 59: PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK …digilib.unila.ac.id/26758/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015 yaitu Sanski yang

66

DAFTAR PUSTAKA

A. BUKU

Sutedi, Adrian . 2008. Hukum Pajak & Retribusi Daerah. Sinar Grafika:

Jakarta.

____________2010. Hukum Keuangan Negara. Sinar Grafika. Jakarta.

Widyaningsih , Aristanti. 2015. Hukum Pajak dan Perpajakan.Alfabeta.

Bandung.

Manan, Bagir. 2000.Wewenang, provinsi, Kabupaten dan Kota Dalam Rangka

Otonomi Daerah. Fakultas Hukum Unpad: Bandung.

Bohari. 2004. Pengantar Hukum Pajak. Rajawali Pers: Jakarta.

Devano, Rahayu, dkk. 2006. Perpajakan:Konsep, Teori Dan Isu .Kencana:

Jakarta.

Harjo, Dwikora. 2013. Perpajakan Indonesia. Mitra Wacana Media: Jakarta.

Guritno Mangkoesoebroto.1999. Ekonomi Publik. BPFE: Yogyakarta.

Indroharto. 1993. Usaha Memahami Undang-Undang Tentang Peradilan

Tata Usaha Negara. Pustaka Harapan: Jakarta.

Hidjaz, Kamal. 2010.Efektifitas Penyelenggaraan Kewenangan Dalam Sistem

Pemerintahan Daerah Di Indonesia. Pustaka Refleksi: Makassar.

Pandiangan, Liberti. 2008.Moderenisasi & Reformasi Pelayanan

Perpajakan.PT Alex Media Komputindo KOMPAS

GRAMEDIA.Jakarta.

_______________. 2010.Hindari Kesalahan Pajak, Rakyat Senang Jika Anda

Patuh, 37 Larangan Perpajakan.PT Alex Madia Komputindo KOMPAS

GRAMEDIA. Jakarta.

Marbun.S.F , dan M.D Mahfud. 1987. Pokok-pokok Hukum Administrasi

. Liberty: Yogyakarta.

Page 60: PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK …digilib.unila.ac.id/26758/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015 yaitu Sanski yang

67

Mardiasmo. 2005. Akuntansi Sektor Publik. Andi: Yogyakarta.

_________2008. Perpajakan Edisi RevisiI. Andi. Yogyakarta.

Saidi, Djafar, Muhammad. 2007. Pembaharuan Hukum Pajak. Raja Grafindo

Persada: Jakarta.

M.Zain. 2007. Manajemen Perpajakan, Salemba empat: Jakarta.

Nasution, Lukman Hakim. 2008. Pajak Pertambahan Nilai. Grasindo : Jakarta

Simanjuntak.P.N.H. 2015. Hukum Perdata Indonesia.Kencana. Jakarta.

Syarifin, Pipin. 2000. Hukum Pemerintah Daerah, Pustaka Bani Quraisy:

Jakarta.

Parastowo, Yustinus. 2014, Panduan Langkap Pajak, Depok: RaihAsaSukses,

hlm 36

Hiddjaz, Kamal. Efektifitas Penyelenggaraan Kewenangan Dalam Sistem \

Pemerintahan Daerah Di Indonesia. Pustaka Refleksi. Makassar. 2010.

Hal 35

R. Santoso Brottodiharjo, Op.cit hlm 67.

Liberti Pandiangan, 2010, 37 Larangan Perpajakan, Jakarta: PT Alex Media

Komputindo, hlm 1

B. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Kitab Undang-Undang

Hukum Pidana (KUHP)

Undang-Undang No.28 tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara

perpajakan

Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan

Undang-Undang No. 42 Tahun 2009 tentang Pajak Pertambahan Nilai Peraturan

Menteri Keuangan No 18 Tahun 2008

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 28 Tahun 2015

Page 61: PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA BUNGA PAJAK …digilib.unila.ac.id/26758/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Peraturan Menteri Keuangan No.29/PMK.03/2015 yaitu Sanski yang

68

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 29 Tahun 2015

Pasal 13 Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum dan

Tata Cara Perpajakan

UU no 28 Tahun 2007

C. INTERNET

(http://business-law/binus.ac.id/2015/12/190) diakses pada 20 september 2016

Desember. 2016 pukul 18.22 WIB

(http://pajak/artikel%20pajak%20iiiii2015/12/.html) diakses pada 27 September

2016 pukul 15.37 WIB

(http://pajak/artikel/Pajak%20lagi/tahun%20pembinaan%20pajak%20/201

5/12.html) diakses 30 September 2016 Pukul 21.18 WIB

www.cnnindonesia.com/ekonomi/20160226080043-78-113662, diakses pada

selasa, 10 februari 2016 pukul 15.30 WIB

www.pajak.go.id diakses Jumat, 10 Februari 2017 Pukul 16:22 WIB