pengeringan (lanjutan)

28
PENGERINGAN (lanjutan) Yusron Sugiarto, STP, MP., MSc

Upload: keaira

Post on 11-Feb-2016

130 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

PENGERINGAN (lanjutan). Yusron Sugiarto, STP, MP., MSc. PERHITUNGAN KADAR AIR. Kadar air suatu bahan biasanya dinyatakan dalam persentase bobot terhadap bahan basah, misalnya dalam gram air untuk setiap 100 gram bahan, dan disebut kadar air berat basah atau basis basah (bb). - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: PENGERINGAN  (lanjutan)

PENGERINGAN (lanjutan)

Yusron Sugiarto, STP, MP., MSc

Page 2: PENGERINGAN  (lanjutan)

PERHITUNGAN KADAR AIRKadar air suatu bahan biasanya dinyatakan dalam persentase bobot terhadap bahan basah, misalnya dalam gram air untuk setiap 100 gram bahan, dan disebut kadar air berat basah atau basis basah (bb).

Kadar air basis basah dapat ditetapkan dengan persamaan berikut:

Page 3: PENGERINGAN  (lanjutan)

PERHITUNGAN KADAR AIRDisamping kadar air bobot basah, kadar air bahan juga dapat dinyatakan dalam kadar air basis kering yaitu air yang diuapkan dibagi bobot bahan setelah pengeringan. Jumlah air yang diuapkan adalah bobot bahan sebelum pengeringan dikurangi bobot bahan setelah pengeringan, sebagaimana persamaan berikut:

Page 4: PENGERINGAN  (lanjutan)

PERHITUNGAN KADAR AIRMenghitung kadar air basis basah dan basis kering pada soal berikut ini: 1. 100 kg gabah yang dikeringkan diperoleh data

bobot air 20 kg dan bobot bahan kering 80 kg. Berapa kadar air Wet Basis dan Dry Basisnya

2. Jika kadar air bahan awal 20 % dikeringkan menjadi 14 %, berapa persen susutnya ?

3. Sebanyak 100 kg kacang tanah dengan kadar air awal 25 persen (BB), dikeringkan sampai kadar air 14 persen (BB). Hitung jumlah air yang diuapkan dan bobot bahan keringnya

Page 5: PENGERINGAN  (lanjutan)

PERHITUNGAN DENGANPSIKROMETRIK CHART

Page 6: PENGERINGAN  (lanjutan)
Page 7: PENGERINGAN  (lanjutan)

PSIKROMETRIK CHART

Psychrometric Chart atau Chart psikrometrik merupakan hasil karya jenius peninggalan kakek moyang kita yang berhubungan dengan karakteristik udara.

Dengan adanya chart ini maka perencanaan tata udara menjadi lebih sederhana, karena tidak perlu menggunakan hitungan matematis yang rumit.

Chart psikrometrik merupakan tampilan secara grafikal sifat thermodinamik udara antara lain suhu, kelembaban, enthalpi, kandungan uap air dan volume spesific.

Dalam chart ini dapat langsung diketahui hubungan antara berbagai parameter udara secara cepat dan persisi, baik yang berkaitan dengan sifat fisik udara maupun sifat thermiknya.

Page 8: PENGERINGAN  (lanjutan)

PSIKROMETRIK CHART

Pemetaan Psikrometrik Chart

Cara terbaik memahami psikrometrik chart adalah mengobservasi bagaimana letak dan posisi setiap garis kurva diletakkan atau dipetakan pada psikrometrik chart.

Psikrometrik chart menyatakan hubungan antara suhu bola kering, suhu bola basah, suhu titik embun, kelembaban relatif, panas total (entalpi), volume speisifik, kelebaban spesifik, panas sensibel dan panas laten.

Page 9: PENGERINGAN  (lanjutan)

PSIKROMETRIK CHART

Pengenalan letak garis skala pada Chart Tipikal pemetaan garis skala Psikrometrik chart

Page 10: PENGERINGAN  (lanjutan)

PSIKROMETRIK CHART

Pengenalan letak garis skala pada Chart Tipikal pemetaan garis skala Suhu bola kering (DB), Kelembaban Spesifik (specific humidity, w), dan garis saturasi (saturation line)

Page 11: PENGERINGAN  (lanjutan)

PSIKROMETRIK CHART

Pengenalan letak garis skala pada Chart Tipikal Pemetaan garis skala kelembaban relatif atau relative humidity (RH).

Page 12: PENGERINGAN  (lanjutan)

PSIKROMETRIK CHART

Pengenalan letak garis skala pada Chart Tipikal Pemetaan garis skala volume spesifik yang segaris dengan suhu bola basah (wet bulb), suhu titik embun (dew point temperature) dan entalpi.

Page 13: PENGERINGAN  (lanjutan)

PSIKROMETRIK CHART

Definisi Istilah dan Plotting pada ChartDry-bulb Temperature (DB)

DB adalah suhu udara ruang yang diperoleh melalui pengukuran dengan Slink Psikrometer pada theremometer dengan bulb kering.

Suhu DB diplotkan sebagai garis vertikal yang berawal dari garis sumbu mendatar yang terletak di bagian bawah chart. Suhu DB ini merupakan ukuran panas sensibel. Perubahan suhu DB menunjukkan adanya perubahan panas sensibel.

Page 14: PENGERINGAN  (lanjutan)

PSIKROMETRIK CHART

Definisi Istilah dan Plotting pada ChartWet-bulb Temperature (WB)

WB adalah suhu udara ruang yang diperoleh melalui pengukuran dengan Slink Psikrometer pada theremometer dengan bulb basah.

Suhu WB diplotkan sebagai garis miring ke bawah yang berawal dari garis saturasi yang terletak di bagian samping kanan chart. Suhu WB ini merupakan ukuran panas total (enthalpi). Perubahan suhu WB menunjukkan adanya perubahan panas total.

Page 15: PENGERINGAN  (lanjutan)

PSIKROMETRIK CHART

Definisi Istilah dan Plotting pada ChartDew-point temperature (DP)

Suhu DP adalah suhu di mana udara mulai menunjukkan aksi pengembunan ketika didinginkan.

Suhu DP ditandai sebagai titik sepanjang garis saturasi. Pada saat udara ruang mengalami saturasi (jenuh) maka besarnya suhu DB sama dengan suhu WB demikian pula suhu DP. Suhu DP merupakan ukuran dari panas laten yang diberikan oleh sistem. Adanya perubahan suhu DP menunjukkan adanya perubahan panas laten atau adanya perubahan kandungan uap air di udara.

Page 16: PENGERINGAN  (lanjutan)

PSIKROMETRIK CHART

Definisi Istilah dan Plotting pada Chart

Specific Humidity (W)

Specific humidity adalah jumlah kandungan uap air di udara yang diukur dalam satuan grains per pound udara. ( 7000 grains = 1 pound) dan diplotkan pada garis sumbu vertikal yang ada di bagian samping kanan chart.

Page 17: PENGERINGAN  (lanjutan)

PSIKROMETRIK CHART

Definisi Istilah dan Plotting pada Chart

Relative Humidity (% RH)

% RH merupakan perbandingan jumlah actual dan jumlah maksimal (saturasi) dari uap air yang ada pada suatu ruang atau lokasi tertentu.

100% RH berarti saturasi dan diplortkan menurut garis saturasi. Untuk ukuran yang lebih kecil diplotkan sesuai arah garis saturasi.

Page 18: PENGERINGAN  (lanjutan)

PSIKROMETRIK CHART

Definisi Istilah dan Plotting pada Chart

Enthalpi (H)

Enthalpi adalah jumlah panas total dari campuran udara dan uap aire di atas titik nol. Dinyatakan dalam satuan Btu/lb udara. Harga enthapi dapat diperoleh sepanjang skala di atas garis saturasi

Page 19: PENGERINGAN  (lanjutan)

PSIKROMETRIK CHART

Definisi Istilah dan Plotting pada Chart

Specific volume (SpV)

Specific volume atau volume spesifik adalah kebalikan dari berat jenis, dinyatakan dalam ft3/lb. Garis skalanya sama dengan garis skala bola basah (wet bulb)

Page 20: PENGERINGAN  (lanjutan)

PSIKROMETRIK CHART

CARA MEMBACAGambar memperlihatkan suatu kondisi udara (titik P) yang parameternya di-plot-kan pada chart psikrometirk yang disederhanakan untuk mempermudah.

Page 21: PENGERINGAN  (lanjutan)

PSIKROMETRIK CHART

CARA MEMBACAGambar memperlihatkan suatu kondisi udara (titik P) yang parameternya di-plot-kan pada chart psikrometirk yang disederhanakan untuk mempermudah.

Page 22: PENGERINGAN  (lanjutan)

PSIKROMETRIK CHART

CARA MEMBACABila ada dua parameter yang diketahui maka kedua parameter tersebut diplotkan pada chart sehingga ketemu titik potongnya (misalnya titik P).

Kemudian dari titik potong tersebut dapat ditentukan parameter lainnya. Misalkan diketahui suhu bola kering 95oF, dan suhu bola basah 76oF.

Dari kedua data ini kita dapatkan titik potong di titik P. Dengan dikethuinya titik potong ini maka data lain yang diperlukan dapat diketahui. Besarnya kelembaban relatif (RH) adalah 42%. Kelembaban psesifik (w) adalah 104,5 g/lb. Volume spesifik (SpV) adalah 14,3 ft3/lb. Suhu titik embun (DP) adalah 68,6oF. Enthalpy (H) adalah 39,55 Btu/lb.

Page 23: PENGERINGAN  (lanjutan)

PSIKROMETRIK CHART

CARA MEMBACABila ada dua parameter yang diketahui maka kedua parameter tersebut diplotkan pada chart sehingga ketemu titik potongnya (misalnya titik P).

Kemudian dari titik potong tersebut dapat ditentukan parameter lainnya. Misalkan diketahui suhu bola kering 95oF, dan suhu bola basah 76oF.

Dari kedua data ini kita dapatkan titik potong di titik P. Dengan dikethuinya titik potong ini maka data lain yang diperlukan dapat diketahui. Besarnya kelembaban relatif (RH) adalah 42%. Kelembaban psesifik (w) adalah 104,5 g/lb. Volume spesifik (SpV) adalah 14,3 ft3/lb. Suhu titik embun (DP) adalah 68,6oF. Enthalpy (H) adalah 39,55 Btu/lb.

Page 24: PENGERINGAN  (lanjutan)

PSIKROMETRIK CHART

SOAL 1

Hasil pengukuran kondisi suatu ruangan dengan slink psychrometer memberikan data sebagai berikut: suhu bola kering 78oF = 25.5 C DB, suhu bola basah 65oF =18.3 CWB. Tentukan parameter udara lainnya dengan mengunakan psikrometrik chart.

Page 25: PENGERINGAN  (lanjutan)

PSIKROMETRIK CHART

SOAL 1

Hasil pengukuran kondisi suatu ruangan dengan slink psychrometer memberikan data sebagai berikut: suhu bola kering 78oF DB, suhu bola basah 65oF WB. Tentukan parameter udara lainnya dengan mengunakan psikrometrik chart.

Page 26: PENGERINGAN  (lanjutan)

PSIKROMETRIK CHART

SOAL 2

Hasil pengukuran kondisi suatu ruangan dengan slink psychrometer memberikan data sebagai berikut: suhu bola kering 56oF DB, suhu bola basah 30oF WB. Tentukan parameter udara lainnya dengan mengunakan psikrometrik chart.

Page 27: PENGERINGAN  (lanjutan)

PSIKROMETRIK CHART

SOAL 3

Hasil pengukuran kondisi suatu ruangan dengan slink psychrometer memberikan data sebagai berikut: suhu bola kering 45oF DB, suhu bola basah 70oF WB. Tentukan parameter udara lainnya dengan mengunakan psikrometrik chart.

Page 28: PENGERINGAN  (lanjutan)

PSIKROMETRIK CHART

SOAL 4

Hasil pengukuran kondisi suatu ruangan dengan slink psychrometer memberikan data sebagai berikut: suhu bola kering 80oF DB, suhu bola basah 60oF WB. Tentukan parameter udara lainnya dengan mengunakan psikrometrik chart.