pengenalan eor

Upload: julian-pangestika

Post on 09-Oct-2015

252 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

pengenalan EOR

TRANSCRIPT

  • 5/19/2018 Pengenalan Eor

    1/23

    PENGENALAN EOR

    - TUGAS 1 -

    ANALISA SKOPI

    Nama : Julian Pangestika

    NIM : 1101039

    Kelas : TP Non Reguler A

    TEKNIK PERMINYAKAN

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI BALIKPAPAN

    2014

  • 5/19/2018 Pengenalan Eor

    2/23

    1. A. Rangkuman Sejarah ditemukannya EOR

    Penemuan minyak mentah oleh Edwin L. Drake di Titusville pada

    tahum 1859 menandai dimulainya era industri minyak bumi. Penggunaan minyak

    bumi yang semakin meluas membuat orang mulai berpikir untuk meningkatkan

    perolehan produksi minyak bumi. Maka pada awal 1880-an, J.F. Carll

    mengemukakan pendapatnya bahwa kemungkinan perolehan minyak dapat

    ditingkatkan melalui penginjeksian air dari suatu sumur injeksi untuk mendorong

    minyak ke sumur produksi adalah sangat besar.

    Eksperimen EOR waterflood pertama tercatat dilakukan di lapangan

    Bradford, Pennsylvania pada tahun 1880-an. Dari eksperimen pertama ini, mulai

    terlihat bahwa program waterflood akan dapat meningkatkan produksi minyak.

    Maka pada awal 1890-an, dimulailah penerapan waterflood di lapangan-lapangan

    minyak di Amerika Serikat.

    Pada 1907, ditemukan metoda baru dalam pengaplikasian waterflood

    di Lapangan Bradford, Pennsylvania, yang disebut sebagai metoda lingkar

    (circular method), yang juga tercatat sebagai pengaplikasianflooding pattern

    pertama. Karena adanya regulasi pemerintah yang melarang penerapan waterflood

    di masa itu, proyek ini dilakukan secara sembunyi-sembunyi, sampai larangan itu

    dicabut pada 1921.

    Mulai tahun 1921, penerapan waterflood mulai meningkat. Pola

    pattern waterfloodberubah dari circular methodmenjadi line method. Pada 1928,polafive spotditemukan dan diterapkan secara meluas di lapangan-lapangan

    minyak. Selain tahun-tahun tersebut, operasi waterflood juga tercatat dilakukan di

    Oklahoma pada tahun 1931, di Kansas pada tahun 1935, dan di Texas pada tahun

    1936.

    Dibandingkan dengan masa sekarang, penerapan waterflood pada

    masa dahulu boleh dibilang sangat sedikit. Salah satu faktor penyebabnya adalah

    karena pada zaman dahulu pemahaman tentang waterflood masih sangat sedikit.

  • 5/19/2018 Pengenalan Eor

    3/23

    Selain itu, pada zaman dahulu produksi minyak cenderung berada diatas

    kebutuhan pasar.

    Signifikansi waterflood mulai terjadi pada akhir 1940-an, ketika

    sumur-sumur produksi mulai mencapai batasan ekonomis (economic limit)nya dan

    memaksa operator berpikir untuk meningkatkanproducable reservesdari sumur-

    sumur produksi. Pada 1955, waterflood tercatat memberikan konstribusi produksi

    lebih dari 750000 BOPD dari total produksi 6600000 BOPD di Amerika Serikat.

    Dewasa ini, konstribusi waterflood mencapai lebih dari 50% dari total produksi

    minyak di Amerika Serikat.

    Awal dari program reservoir didesain untuk mendapatkan minyak secara

    optimal dengan biaya yang seminimal mungkin dengan mendayagunakan

    reservoar sesuai dengan karakteristik yang dimilikinya. Program recovery

    dipengaruhi oleh ukuran reservoir, ketebalan, tipe dari mekanisme drive-nya dan

    bagaimana tekanan reservoir dihemat untuk menjadikan recovery yang

    maksimum.

    Pada dasarnya definisi Enhanced Oil Recovery adalah suatu metode

    peningkatan perolehan minyak bumi dengan cara menginjeksikan material atau

  • 5/19/2018 Pengenalan Eor

    4/23

    bahan lain ke dalam reservoir (Lake, 1989 dalam I Wayan Aris Widarmayana,

    1979). Metode ini dikenal dengan nama Tertiary Recovery yang dapat dibedakan

    menjadi dua kategori , yaitu tahap perolehan kedua (secondary recovery) dan

    tahap perolehan ketiga (tertiary recovery). Metode EOR ini dilakukan setelah

    tahap perolehan pertama (primary recovery) tidak mampu lagi mengambil secara

    optimal sisa minyak yang terdapat di dalam batuan reservoir.

    Proses pada EOR ini meliputi beberapa prinsip yang umumnya

    melibatkan karakter minyak dan interaksinya terhadap batuan dan air yang

    terdapat di sekelilingnya. Proses-proses tersebut termasuk pengurangan gaya

    tegangsn sntar muka, emulsifikasi minyak dan air, pengurangsn viskositas driving

    fluid dan oil oveling (William, D.B., 1993, dalam IWayan Widarmayana, 1997).

    Seandainya yang digunakan adalah metode recovery berupa waterflood,

    perubahan sifat wettability akan menyebabkan perubahan efisiensi perolehan

    minyak. Salah satu cara untuk mengetahui pengaruh wettability terhadap efisiensi

    perolehan minyak adalah dengan tes waterflood.

    Adapun prosedur dari tes waterflood pada core adalah sebagai berikut :

    Menjenuhi core dengan air formasi untuk menentukan permeabilita core

    terhadap air formasi.

    Mengalirkan minyak ke dalam core sampai kejenuhan minyak awal

    (Soi) mencapai 70 % - 80 % serta produksi air formasi berakhir.

    Mengalirkan air formasi dengan tekanan tetap (50 psi, untuk mencegah

    terjadinya end-effects ).

    Menghitung permeabilitas relatif.Di dalam aplikasi secara langsung,

    wettability digunakan untuk menentukan teknik perolehan minyak

    sekunder ataupun tersier melalui injeksi ke dalam reservoir.

    Pada batuan yang bersifat water-wet seharusnya menggunakan teknik

    waterflooding, sedangkan batuan yang bersifat oil-wet sebaiknya menggunakan

    teknik stem flooding.

  • 5/19/2018 Pengenalan Eor

    5/23

    Adapun sifat-sifat reservoir pada kodisi awal diperlukannya recovery kedua antara

    lain :

    - Kejenuhsn minyak dalam lubang rendah.

    - Vikositas dari minyak tinggi.

    - Formasi volume factor pada minyak rendah.

    - Tegangan permukaan pada minyak tinggi.

    - Tegangan antar muka antara minyak dan air tinggi.

    - Awal perbedaan tekanan atau distribusi kejenuhan yang berhubungan dengan

    sifat alami batuan.

    Rendahnya kejenuhan minyak disebabkan oleh kejenuhan gas yang bebas

    semakin tinggi, kenaikan dari viskositas minyak menyebabkan hilangnya

    mobilitas minyak dan mengurangi kejenuhan minyak. Sedangkan untuk injeksi air

    atau gas perlu memperhatikan Model Hysterisis. Hal ini dikarenakan perpindahanminyak oleh air atau gas yang dialirkan adalah kombinasi dari imbibisi dan proses

    drainase yang terjadi dalam tiga fase aliran. Kunci mekanisme dalam

    meningkatkan efisiensi penyapuan atau dalam profile flooding control adalah

    proses terjebaknya gas dalam reservoir.

    Dalam reservoir water wet dan reservoir yang adanya mixed wettability,

    jebakan fase nonwetting oleh tekanan kapiler mengurangi pemisahan gas. Pada

    waktu yang sama, sisa minyak setelah waterflooding dapat dipindahkan oleh

    proses entrapment (adanya penjebakan hidrokarbon setempat-setempat atau

    dikontinuitas dari pendesakan saat injeksi fluida tidak maksimal). Peningkatan

    perolehan minyak dapat dicapai jika aliran gas tepat pada reservoir tertentu yang

    diinjeksi, dalam selang seling diisi dengan air. Kejenuhan gas yang lebih tinggi

    ditujukan ada proses waterflooding, jumlah yang banyak dari gas yang dijebak ke

    atas dalam jumlah pasti yang dicirikan pada macam-macam property yang

    diberikan reservoir. Jadi volume gas injeksi yang tersimpan dalam alur

  • 5/19/2018 Pengenalan Eor

    6/23

    perpindahan seharusnya lebih dari cukup untuk membentuk kejenuhan gas yang

    digunakan untuk alur injeksi air berikutnya.

    1. B. Rangkuman Sejarah Peningkatan Setelah ditemukannya EOR

    Proses perolehan minyak dibagi menjadi tiga jenis yaitu perolehan tahap

    pertama, tahap kedua dan tahap ketiga. Proses perolehan minyak konvensional

    atau biasa dikenal dengan perolehan tahap pertama merupakan proses perolehan

    dengan menggunakan tenaga pendorong alami, seperti tenaga pendorong gas

    terlarut (solution gas drive), tenaga pendorong air (water drive), dan tenaga

    pendorong tudung gas (gas cap drive).

    Mengingat masih cukup besarnya minyak yang tersisa setelah produksi

    tahap pertama, maka untuk mengatasi hal tersebut diupayakan suatu usaha untuk

    meningkatkan perolehan minyak. Metode peningkatan perolehan minyak tahap

    lanjut ini dikenal dengan metode peningkatan perolehan tahap kedua (secondary

    recovery) dan metode peningkatan perolehan tahap ketiga (tertiary recovery).

    Metode perolehan minyak tahap kedua mengacu pada teknik yang

    bertujuan untuk mempertahankan tekanan reservoir, seperti injeksi air atau injeksi

    gas. Sedangkan metode peningkatan perolehan minyak tahap ketiga mengacu

    pada semua teknik yang diaplikasikan sesudah teknik perolehan tahap kedua.

    Teknik perolehan minyak tahap kedua dan tahap ketiga biasa dikenal dengan

    teknik peningkatan perolehan minyak (enhanced oil recoveryEOR).

    Secara umum EOR didefinisikan sebagai teknik peningkatan perolehan

    minyak dengan melakukan injeksi material, yang secara normal material tersebut

    tidak berada di reservoir. Definisi EOR tersebut mencakup semua jenis proses

    perolehan minyak (drive, push-pull, dan well treatment) dan melingkupi berbagai

    teknik peningkatan perolehan dengan menggunakan bahan kimia (chemicals

    agent).

    Dengan menggunakan cara perolehan tahap pertama dan kedua, produksi

    minyak hanya berkisar antara 20-40%, sedangkan dengan menggunakan metode

  • 5/19/2018 Pengenalan Eor

    7/23

    EOR, meskipun lebih mahal tetapi meningkatkan produksi minyak sekitar 75%

    yang bisa diambil dari sumber.

    1. C. Rangkuman Metodelogi Pertama Yang Dilakukan di EOR

    EOR atau Enhanced Oil Recovery adalah sebuah metode peningkatan

    perolehan hidrokarbon pada tahap Tertiary Recovery, umumnya dilakukan pada

    lapangan yang sudah berumur tua dan produksinya sudah menurun.Sederhananya,

    EOR menggambarkan satu set teknik yang digunakan untuk meningkatkan jumlah

    minyak yang dapat diekstraksi dari ladang minyak. Banyak eksplorasi minyak dan

    pengeboran perusahaan menggunakan teknik EOR untuk memaksimalkan potensi

    ladang minyak yang lama dan baru. Sebagai upaya bangsa kita untuk

    mengintensifkan kemandirian energi, penerapan teknik EOR akan tumbuh

    menjadi sebuah praktek yang lebih umum untuk mendapatkan minyak sebanyak

    keluar dari tanah mungkin.

    Mari kita mulai dengan ringkasan singkat tentang bagaimana produksi

    minyak bekerja.Pada dasarnya ada tiga fase: pemulihan primer, sekunder, dantersier. Selama fase utama awal produksi minyak, minyak didorong ke dalam

    sumur bor oleh tekanan alami dari reservoir dan gravitasi. Gerakan alami minyak

    ditingkatkan dengan teknik mengangkat buatan seperti pompa. Pemulihan primer

    biasanya dapat mengarah pada ekstraksi 10-20% dari minyak yang tersedia bidang

    itu.

    Upaya pemulihan sekunder biasanya akan memanfaatkan air, dalam teknik

    yang dikenal sebagai banjir air, atau gas untuk menggantikan minyak dan

    memaksa ke sumur bor. Sebuah tambahan 10% -30% dari potensi ladang dapat

    dipulihkan dalam fase sekunder. Minyak pemulihan tersier, atau enhanced oil

    recovery, menggunakan metode tambahan yang mahal dan kadang-kadang tidak

    dapat diprediksi, tetapi yang pada akhirnya dapat memungkinkan untuk 30% -

    60% dari potensi total minyak lapangan untuk diwujudkan

    EOR dibagi menjadi tiga macam, yaitu :

  • 5/19/2018 Pengenalan Eor

    8/23

    Thermal Injection : Steam Injectiondan In-Situ Combustion

    Chemical Injection : Surfactant, Alkaline, dan Polymer

    Gas Miscible Injection : CO2, N2, dan LPG

    Metode EOR dipilih berdasarkan jenis minyak yang ada didalam

    reservoir.Untuk minyak ringan, biasanya digunakan gas miscible injection, untuk

    minyak sedang digunakan chemical injection, dan untuk minyak berat digunakan

    thermal injection.Teknik termal bekerja dengan menginjeksikan fluida

    bertemperatur tinggi ke dalam formasi untuk menurunkan viskositas minyak

    sehingga mudah mengalir. Dengan menginjeksikan fluida tersebut, juga

    diharapkan tekanan reservoir akan naik dan minyak akan terdorong ke arah sumur

    produksi. Merupakan teknik EOR yang paling popular dan seringnya

    menggunakan air panas (water injection) atau uap air (steam injection).

    Dari beberapa metoda EOR yang ada, harus ditentukan metoda mana

    yang paling tepat yang sesuai dengan karakteristik reservoir. Besaran-bcsaran

    berikut yang harus diperhatikan dalam pemilihan metoda EOR:

    - Kebasahan (Wettability) batuan

    - Sifat-sifat batuan reservoir (petrofisik), seperti permeabilitas, porositas

    - Jenis batuan (satu pasir, carbonatc dan lain-lain).

    - Jenis minyak (viskositas).

    - Tekanan temperatur reservoir, surfactant & polimer: T < 250F

    - Kegaraman air formasi.

    - Saturasi minyak yang tersisa yang dapat bergerak

    - Cadangan

    - Kemiringan reservoir

    - Ekonomi

  • 5/19/2018 Pengenalan Eor

    9/23

    1. D. Jenis Jenis Injeksi di EOR

    Ada enam jenis utama EOR, yaitu immiscible Displacement, Micible,

    Thermal Recovery, Chemical, Microbial Recovery, Vibro Seismic. Besarnya

    biaya pengembangan penggunaan metode EOR untuk pengangkatan hidrokarbon

    kepermukaan menyebabkan produsen tidak menggunakan EOR pada semua

    sumur dan waduk. Oleh karena itu, setiap sumur harus dievaluasi untuk

    menentukan jenis EOR terbaik yang bisa berfungsi pada reservoir. Hal ini

    dilakukan melalui karakterisasi reservoir, skrining, scoping, dan pemodelan dan

    simulasi sumur minyak.

    1. Injeksi Tercampur (Micible Displacement)

    Injeksi tercampur didefinisikan sebagai pendesakan suatu fluida terhadap

    minyak yang menghasilkan pencampuran antara fluida pendesak terhadap

    minyak sehingga hasil campuran ini dapat keluar dari pori-pori dengan mudah

    sebagai satu fluida.

    Dalam hal efisiensi pendesakan dalam pori-pori sangat tinggi. Yang

    termasuk injeksi tercampur adalah injeksi gas kering pada tekanan tinggi

    (vaporizing gas drive), injeksi gas diperkaya (condensing gas drive), injeksi

    dinding fluida yang dapat bercampur dengan minyak (gas), injeksi dinding

    alkohol (dapat bercampur dengan minyak dan air), injeksi CO2 atau gas-gas

    yang tidak bereaksi (inert gas) dapat bercampur dengan minyak dan air.

    Aplikasi pada sumur : Lapangan Jatibarang berada pada cekungan

    Jawa Barat bagian utara. Lapangan ini terletak di sebelah barat

    daya kota Cirebon, Jawa Barat Block III/Zone F pada lapangan

    Jatibarang terdiri dari 28 sumur. Pada saat studi ini dilakukan, 6

    sumur berproduksi dan 22 sumur tidak aktif. Kedalaman rata-rata

    reservoir adalah 1140 m SS (3740 ft SS)

  • 5/19/2018 Pengenalan Eor

    10/23

    2. Injeksi Tidak Tercampur (Immicible Displacement)

    Injeksi air merupakan salah satu metoda EOR yang paling banyak dilakukan

    sampai saat ini. Biasanya injeksi air digolongkan ke dalam injeksi tak

    tercampur.

    Alasan-alasan sering digunakannya injeksi air ialah:

    - Mobilitas yang cukup rendah

    - Air cukup mudah diperoleh

    -Pengadaan air cukup murah

    - Berat kolom air dalam sumur injeksi turut menekan, sehingga cukup

    banyak mengurangi besarnya tekanan injeksi yang perlu diberikan di

    permukaan; jika dibandingkan dengan injeksi gas, dari segi ini berat air

    sangat menolong.

    - Air biasanya mudah tersebar ke seantero reservoir, sehingga menghasilkan

    efisiensi penyapuan yang cukup tinggi.

    - Effisiensi pendesakan air juga cukup baik. sehingga harga Sor sesudah

    injeksi air = 30% cukup mudah didapat.

    Pemakaian injeksi air sebagai meloda untuk menaikan peralehan minyak

    dimulai pada tahun 1880 setelah John F. Carll menyimpulkan bahwa air tanah dari

    lapisan yang lebih dangkal dapat membantu produksi minyak. Secara tidak

    http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/
  • 5/19/2018 Pengenalan Eor

    11/23

    sengaja, hal telah terjadi sebelum di Pennsylvania opada tahun 1865. Tujuan

    Injeksi air

    adalah mengimbangi penurunan tekanan reservoir dengan

    menginjeksikan air ke dalam reservoir.

    Injeksi gas yang digunakan sebagai metode tersier pemulihan melibatkan

    penyuntikan gas alam, nitrogen atau karbon dioksida ke dalam reservoir . Gas

    dapat memperluas dan mendorong gas yang lain melalui reservoir, atau

    mencampur dengan atau melarutkan dalam minyak, penurunan viskositas dan

    meningkatkan aliran. Karbon dioksida EOR ( CO2 - EOR ) adalah metode yang

    paling populer, pengembangan teknologi untuk menyuntikkan CO2 diciptakan

    sebagai produk sampingan dari keperluan industri .

    3. Pemulihan Termal (Thermal Recovery)

    Pemulihan termal berupa menkondisikan panas di reservoir untuk menurunkan

    viskositas minyak. Berulang kali, uap diarahkan ke sumur minyak yang

    berfungsi menipiskan minyak dan meningkatkan kemampuannya untuk

    mengalir keatas.

    Injeksi termal dilakukan dengan menginjeksikan fluida panas yang

    temperatur jauh lebih besar jika dibandingkan temperatur fluida reservoir. Injeksi

    Termal berfungsi menurunkan viskositas minyak atau membuat minyak berubah

    ke fasa uap, juga mendorong minyak ke sumur-sumur produksi. Metode EOR

    dipilih berdasarkan jenis minyak yang ada didalam reservoir.Untuk minyak

    ringan, biasanya digunakan gas miscible injection, untuk minyak sedang

    http://void%280%29/http://void%280%29/
  • 5/19/2018 Pengenalan Eor

    12/23

    digunakan chemical injection, dan untuk minyak berat digunakan thermal

    injection.Teknik termal bekerja dengan menginjeksikan fluida bertemperatur

    tinggi ke dalam formasi untuk menurunkan viskositas minyak sehingga mudah

    mengalir. Dengan menginjeksikan fluida tersebut, juga diharapkan tekanan

    reservoir akan naik dan minyak akan terdorong ke arah sumur produksi.

    Merupakan teknik EOR yang paling popular dan seringnya menggunakan air

    panas (water injection) atau uap air (steam injection).

    Jenis-jenis Injeksi termal antara lain:

    a.

    Stimulasi uap (steam soak, huff and puff)

    Yang diinjeksikan biasanya campuran uap dan air panas dengan komposisi yang

    berbcda-beda.

    Gambar Thermal Oil Recovery

    b. Pembakaran di tempat (In-situ Combustion)

    Menginjeksikan udara dan membakar sebagaian minyak ini akan menurunkan

    viskositas, mengubah sebagian minyak menjadi uap dan mendorong dengan

    pendesakan gabungan uap, air panas dan gas.

    c. Injeksi air panas.

    d.

    Aplikasi Sumur : Lapangan Tapian Timur PERTAMINA

    http://3.bp.blogspot.com/-YjopwBKT9J0/TawW71a_3tI/AAAAAAAAACg/pFDxWE_2TvQ/s1600/thermal4.jpg
  • 5/19/2018 Pengenalan Eor

    13/23

    4. Injeksi Kimia (Chemical Recovery)

    Metode EOR dengan injeksi kimia membantu membebaskan minyak

    yang terjebak dalam reservoir. Metode ini memperkenalkan rantai molekul

    panjang yang disebut polimer ke dalam reservoir untuk meningkatkan

    efisiensi waterflooding atau untuk meningkatkan efektivitas surfaktan , yang

    merupakan pembersih yang membantu tegangan permukaan yang lebih rendah

    yang menghambat aliran minyak melalui reservoir .

    Injeksi polimer merupakan salah satu teknik kimiawi yang digunakan

    dalam proses perolehan minyak atau enhanced oil recovery (EOR). Injeksi

    polimer banyak digunakan dalam teknik EOR karena teknik aplikasinya relatif

    sederhana dan recovery yang didapat relatif besar dibandingkan dengan

    injeksi air secara konvensional. Dalam proses produksi dengan injeksi air

    biasanya sering terjadi fenomena air mengalir terlebih dahulu daripada minyak

    secara tidak merata dan biasanya terjadi pada reservoir yang heterogen.

    Polimer dapat meningkatkan viskositas fluida (air) dan berperan dalam

    mendorong dan mendesak minyak supaya lebih optimal. Injeksi polimer dapat

    menurunkan mobilitas fluida dan meningkatkan viskositasnya. Polimer yang

    terlarut dalam air digunakan sebagai viscosifying agent yang dapat

    mengontrol mobilitas fluida injeksi (water base) untuk meningkatkan efisiensi

    penyapuan. Polimer mengurangi efek negatif karena adanya variasi

    permeabilitas dan rekahan dalam reservoir heterogen. Injeksi polimer terdiri

    atas beberapa tahap, yaitu preflush (pengondisian reservoir), additional

    oil recovery (oil Bank), injeksi larutan polimer untuk mengontrol mobilitas

    fluida, injeksi air bebas mineral (fresh water buffer) untuk melindungi

    polimer, dan injeksi fluida pendorong (driving fluid) berupa air. Gambaran

    sistem Injeksi Polimer dapat di lihat di bawah ini

  • 5/19/2018 Pengenalan Eor

    14/23

    Gambaran Sistem Injeksi Polimer

    Dalam produksi minyak dengan menggunakan teknik EOR, polimer berperan

    sebagai berikut di antaranya :

    1.

    Sebagai agen untuk meningkatkan performa air yang diinjeksikan ke

    reservoir dengan cara menghalangi daerah yang memiliki konduktivitas

    tinggi.

    2. Sebagai agen pengikat silang (cross-linked) di daerah konduktivitas tinggi

    di dalam sumur di reservoir. Dalam proses ini polimer diinjeksikan dengansuatu kation logam anorganik yang akan dicross-link sehingga molekul

    polimer akan mengeliling permukaan logam tersebut.

    3. Sebagai agen untuk memurunkan mobilitas air atau rasio mobilitas air-

    minyak (water-oil).

    Injeksi Surfactant Injeksi surfactant bertujuan untuk menurunkan

    tegangan antarmuka dan mendesak minyak yang tidak terdesak hanya dengan

    menggunakan pendorong air. Jadi efisiensi injeksi meningkat sesuai dengan

    penurunan tagangan antarmuka (LC Uren & Gravity P/L)

    Karakteristik perpindahan kromatografi surfactant pada sistim

    tertentu. Pertimbangan dan Batasan Pemakaian Surfactant Dasar pertimbangan

    yang diguankan untuk memilih metoda pendesakan surfactant pada suatu

    reservoir, yang diperoleh dari data empiris diantaranya meliputi :

    http://syawal88.files.wordpress.com/2014/04/sistem-injeksi-polimer.jpg
  • 5/19/2018 Pengenalan Eor

    15/23

    1. Sifat fisik fluida reservoir yang terdiri dari : gravity minyak,

    viskositas minyak, komposisi dan kandugan kloridanya.

    2. Sifat fisik batuan reservoir yang terdiri dari : saturasi minyak sisa,

    tipe formasinya, ketebalan, kedalaman, permeabilitas rata-rata dan

    temperaturnya.

    Sedangkan syarat-syarat dan batasan-batasan yang digunakan dalam

    pemilihan metoda pendesakan surfactant dapat dirinci sebagai berikut :

    1. Kualitas crude oil P atau EH Fahmy). Ojeda et al (1954)

    mengidentifikasikan parameter-parameter penting yang menentukan kinerja

    injeksi surfaktan, yaitu :

    1. Geometri pori.

    2. Tegangan antarmuka.

    3. Kebasahan atau sudut kontak.

    4. > API25 Viskositas< Kandungan klorida30 cp < Saturasi

    minyakVolume polimer yang diinjeksikan kira-kira 50% dari volume pori.

    Kondisi reservoir Konsentrasi polimer berkisar antara 500 2000

    mg/i Ukuran dari slug adalah 5 15% dari volume pori (PV) untuk sistim

    surfactant yang tinggi konsentrasinya sedangkan untuk yang rendah besarnya

    1550% dari volume pori (PV). Komposisi diutamakan minyak menengah

    ringan (Light Intermediate)

    Aplikasi Pada Sumur dengan Injeksi Kimia : dilakukan Pertamina

    di wilayah pengeboran minyak Lapangan Tanjung Tabalong,

    Kalimantan Selatan sejak tanggal 12 Februari 2013. Hal ini sudah

    membawa dampak positif yaitu mampu meningkatkan laju aliran

  • 5/19/2018 Pengenalan Eor

    16/23

    produksi minyak sebelumnya sebesar 300 barel per hari menjadi

    mencapai 700 barel per hari. Injeksi kimia di lokasi pertama diLapangan Tanjung saat ini telah menggunakan 1 sumur injeksi dan 2

    sumur monitoring, secara keseluruhan program injeksi kimia secara

    penuh akan berjumlah 36 lokasi (36 pattern)dengan menggunakan

    beberapa sumur eksisting sebagai sumur injeksi dan sumur monitoring

    5.

    Injeksi Mikroba (Microbial Recovery)

    Bioteknologi dan aplikasinya sedang dikembangkan hampir di

    seluruh dunia dan diantaranya untuk mengeksploitasi sumber energy, dan

    salah satu yang menjanjikan dari perkembangan Bioteknologi adalah

    teknologi MEOR (Mikrobial Enhanced Oil Recovery). Proses peningkatan

    perolehan minyak dengan menggunakan mikroba (MEOR) telah mencapai

    kemajuan yang begitu pesat di beberapa negara.

    Sedangkan teknologi MEOR itu sendiri adalah teknologi berbasis

    biologis teknologi yang terdiri dalam fungsi atau struktur memanipulasi

    (atau keduanya) dari lingkungan mikroba yang ada dalam reservoir minyak.

    Tujuan dari MEOR adalah untuk meningkatkan recovery minyak yang

    terperangkap dalam media berpori sambil meningkatkan keuntungan

    ekonominya. MEOR menggabungkan bidang multidisiplin antara lain

    geologi, kimia, mikrobiologi, mekanika fluida, teknik perminyakan, teknik

    lingkungan dan teknik kimia.

    Mikroba itu sendiri adalah mikroorganisme hidup yang bisa

    diumpakan sebagai mesin hidup yang metabolit, ekskresi produk dengan sel-sel

    baru dapat berinteraksi dengan satu sama lain atau dengan lingkungannya. Dalam

  • 5/19/2018 Pengenalan Eor

    17/23

    kehidupan, pertumbuhan dan pembiakannya mikroba berinteraksi dan beradaptasi

    dengan lingkungannya dan dapat memberi efek positif maupun negatif. Salah satu

    efek positif aktivitas mikroba di lingkungan sumur minyak bumi adalah

    kemampunannya untuk dimanfaatkan sebagai peningkat produksi minyak

    terutama melalui peningkatan perolehan minyak secara mikrobiologi. Hal ini

    didasarkan pada kenyataan bahwa di antara mikroba itu ada yang mampu

    menghasilkan bahan kimia berupa biosurfaktan, biopolimer, biofilm, biosolven,

    bioasam yang diharapkan dapat membebaskan fraksi minyak yang masih

    tertinggal dalam reservoir. Selain itu, penyebab lain dari peningkatan produk

    minyak bumi adalah karena bakteri dalam metabolismenya menghasilkan CO2

    dalam jumlah besar di dalam reservoir dan gas CO2 ini akan bereaksi sebagian

    dengan minyak bumi serta menyebabkan minyak bumi mengembang dan

    berkurang viskositasnya.

    Adapun yang dilakukan oleh mikroba MEOR adalah menghasilkan gas

    hasil metabolisme, yang membantu mendorong gas CO yang beracun ke luar

    sumur. Produk lainnya selain gas adalah biosurfaktan. Biosurfaktan yang

    dihasilkan oleh mikroba hidrokarbonoklastik memiliki banyak fungsi, yaitu :

    - Menurunkan viskositas (kekentalan/ kesulitan untuk mengalir)

    - Menurunkan tegangan permukaan

    - Meningkatkan kelarutan CO dalam air

    - Meningkatkan fluiditas (aliran) CO keluar sumur

  • 5/19/2018 Pengenalan Eor

    18/23

    -Mengubah porositas batuan. (Pori batuan yang terlalu besar dapat

    "disumbat" secara selektif dengan biosurfaktan sehingga ukurannya

    mengecil, Karena Penurunan volume pori akan meningkatkan tekanan

    sehingga CO dapat keluar dengan lebih mudah)

    Untuk melakukan fungsi-fungsi tersebut, terdapat beberapa

    karakteristik yang harus dimiliki oleh mikroba MEOR yaitu mampu mengolah

    senyawa hidrokarbon, menghasilkan biosurfaktan, menghasilkan gas, ukuran

    kecil, Barofilik (kuat terhadap tekanan tinggi), thermofilik (kuat terhadap suhu

    tinggi), halofilik, tidak patogen (berbahaya bagi manusia) dan indigen (berasal

    dari lingkungan lokasi penambangan minyak tersebut, bukan mikroba asing).

    Oleh mikroba MEOR, senyawa hidrokarbon dari minyak mentah yang ada akan

    dipecah menjadi senyawa yang lebih sederhana sehingga lebih mudah dikeluarkan

    dan diolah lebih lanjut.

    Pemanfaatan mikroorganisme sebagai agen untuk memperoleh kembali

    sisa-sisa minyak yang terperangkap dalam media berpori pertama kali di usulkan

    olehBeckampada tahun 1926. Dan setelahnya hal tersebut mulai memicu minat

    besar dalam penelitian MEOR. Dan pada era 1930-an, orang mulai memahami

    korelasi antara mikroba dan minyak bumi, namun saat itu peran mikroba dianggap

    merugikan proses penambangan minyak. Kemudian pada tahun 1946, ZoBell

    melakukan eksperimen pelepasan minyak dari endapan pasir aspal di Athabaska,

    Amerika Serikat. Akhirnya diketahui bahwa mikroba tertentu dapat digunakan

    untuk meningkatkan produksi minyak. Menurut hasil penelitian Lazar, mikroba

    lokal yang diisolasi dari air formasi reservoar lebih efektif untuk diaplikasikan ke

    dalam MEOR ketimbang mikroba eksogen (yang berasal dari lingkungan lain).

    Di Indonesia pengaplikasian teknologi MEOR ini sudah mulai

    dilakukan dipelopori oleh LEMIGAS. Di Indonesia Pengembangan teknologi

    MEOR dilakukan dengan menginkubasi, mengembangbiakan bakteri yang

    menurut literatur telah terbukti dapat meningkatkan produktivitas minyak bumi

  • 5/19/2018 Pengenalan Eor

    19/23

    dan melakukan uji coba injeksi bakteri-bakteri tersebut ke dalam sumur minyak

    yang sudah tua.

    Reservoir minyak adalah lingkungan yang mengandung

    mikroorganisme dan faktor non mikroorganisme (mineral) yang berinteraksi satu

    sama lain dalam jaringan dinamis yang rumit dari nutrisi dan energi fluks. Karena

    reservoir heterogen, sehingga melakukan berbagai ekosistem yang mengandung

    mikroba beragam komunitas yang pada gilirannya mampu mempengaruhi

    perilaku dan mobilisasi reservoir minyak.

    Di samping meningkatkan perolehan minyak bumi dari penambangan,

    mikroba MEOR bisa digunakan untuk mengatasi pencemaran minyak bumi tentu

    saja. Dengan MEOR, limbah minyak bumi yang tadinya tidak bisa diapa-apakan

    lagi, hanya ditampung dan mencemari tanah bisa dimanfaatkan kembali dan

    diolah menjadi bahan bakar yang memiliki nilai komersil tinggi

    Aplikasi pada Sumur : Isolasi bakteri secara konvensional telah

    dilakukan dari minyak bumi sumur Bangko pada tahun 1997 dan

    telah dipastikan bahwa contoh minyak bumi dari sumur Bangko

    mengandung bakteri yang mampu mendegradasi minyak

    bumi.Untuk meningkatkan kemampuan degradasinya, dilakukan

    isolasi bakteri secara bertahap agar diperoleh isolat lain yang

    berperan dalam rangkaian degradasi selain yang sudah diperoleh

    dan diketahui urutan kerja dari mikroba hasil isolasi.

    6. Vibro Seismic

    Teknologi yang disebut vibroseismic impact technology

    (VSIT) yang dikembangkan Dr. Vladimir Belonenko dari Moskow, Rusia,

    selama dekade terakhir. Teknologi ini umumnya digunakan sebagai

    pelengkap atau pengganti teknologi tahap lanjut (enhanced oil recovery

    EOR) dalam sistem eksplorasi minyak bumi. Ketika masih giat

    berproduksi (primary recovery), sebuah sumur akan menyemburkan

  • 5/19/2018 Pengenalan Eor

    20/23

    cadangan minyak dengan lancar karena tenaga dorong alami berupa gas

    terlarut, baik air maupun tudung gas (gas cap drive).Namun kondisi itu

    akan makin melemah, sehingga sumur minyak memasuki tahap kedua dan

    ketiga. Kedua tahap inilah yang biasa disebut tahap EOR tadi. Pada tahap

    ini, biasanya para teknisi mulai menginjeksi sumur dengan berbagai materi

    berupa air, gas, bahan kimia, bahkan mikroba jenis tertentu untuk

    memaksa minyak tetap keluar.Ketika EOR ternyata tak mempan juga,

    maka metode VSIT pun dapat digunakan. Berbagai injeksi tadi

    sebenarnya tidak lagi diperlukan, tetapi dapat juga digunakan secara

    bersamaan dengan VSIT. Tapi VSIT sudah efisien dan praktis Pada

    prinsipnya, metode ini menerapkan stimulasi gelombang elastik ke dalam

    reservoir dengan menggunakan vibrator dari permukaan. Vibroseismik

    bukan merupakan pengganti metode EOR konvensional, tetapi dapat

    digunakan sebagai alternatif atau sebagai alat pelengkap agar metode yang

    telah ada menjadi lebih efektif dan optimal. Vibrasi seismik, berdasarkan

    eksperimen lapangan, telah digunakan untuk mendapatkan peningkatan

    perolehan yang cukup sukses di lapangan minyak Negara Rusia.

    Berdasarkan eksperimen laboratorium vibrasi seismik dapat memperbesar

    pori batuan pada kasus tertentu, menurunkan viskositas, meningkatkan

    permeabilitas, menurunkan tegangan permukaan, dan mengubah

    komposisi fluida yang ada. Mengacu pada hal tersebut, maka vibrasi

    seismik ternyata dapat memperbaiki mobilitas minyak. Keunggulan

    teknologi vibroseismik dibanding teknologi lainnya adalah biaya

    operasinya yang relatif murah dan tidak merusak lingkungan.

    Teknologi eksploitasi baru dari Rusia untuk meremajakan

    lapangan tua marginal (kurang ekonomis) yaitu teknologi yang

    menggunakan vibroseis truk dengan roda setinggi manusia dewasa itu

    menurunkan pelat besi di perutnya dan beratnya bisa mencapai 27 ton.

    Perlahan pelat baja berukuran 1 x 1,5 meter itu mulai bergetar dan

    memukul tanah di bawahnya dengan irama tetap. Getaran seismik yang

  • 5/19/2018 Pengenalan Eor

    21/23

    mencapai kedalaman ratusan meter tersebut bisa membangunkan ladang-

    ladang minyak tua kembali berproduksi.

    Sepintas teknik vibroseismik ini terlihat amat mudah. Cuma

    getarkan, tunggu sebulan, minyak pun menyembur. Tapi, sesungguhnya

    tak sesederhana itu karena untuk menentukan lokasi penggetaran saja tidak

    asal-asalan. Ada perhitungan yang harus dilakukan dan perlu teknik

    monitoring untuk memperkirakan di mana letak yang baik.

    Setelah menentukan beberapa titik lokasi yang harus digetar,

    truk pun mulai beraksi. Untuk satu titik, truk itu bisa bergetar 3 6 jam

    sehari. Keesokannya, truk pindah ke titik lain atau tetap pada titik yang

    sama sesuai dengan kondisi ladang minyak. Kegiatan ini bisa berlangsung

    1 3 bulan. Reaksi getaran itu bisa langsung dirasakan dengan

    peningkatan produksi minyak sepekan setelah digetarkan. Namun, ada

    pula yang responsnya baru terlihat pada enam bulan pasca penggetaran.

    Dalam beberapa kasus, lapangan tetangga yang berjarak beberapa

    kilometer juga ikut bangun. Kenaikan Recovery Factor yang diperoleh

    dari tiap tiap sumur bervariasi, ada yang 10% sampai 70%. Kadar

    minyak juga bisa meningkat, ada satu lapangan minyak dari 10% menjadi

    90%.

    Suatu studi laboratorium yang dilakukan oleh Tutuka Ariadji,

    dkk di laboratorium ITB, vibrasi menyebabkan peningkatan harga

    porositas efektif batuan sebesar 1% sampai 10% dari harga porositas

    sebelum vibrasi.

  • 5/19/2018 Pengenalan Eor

    22/23

    Adanya pengaruh dari penggetaran (frekuensi dan amplitudo)

    terhadap Saturasi Minyak Sisa (Sor) yaitu dapat menurunkan Sor sampai

    55 %, menaikkan Permeabilitas Relatif Minyak (kro) sampai 73 %,

    menaikkan Permeabilitas Relatif Air (krw) sampai 76% dari harga

    awalnya. Pada umumnya, kenaikan krw lebih tinggi dari pada kenaikan

    kro atau terjadi kenaikan kadar air untuk frekwensi 10 Hz.

    Mekanisme vibroseismik dalam peningkatan perolehan minyak

    dan gas memiliki dampak pada dua segi, yaitu segi batuan dan fluida yang

    terdapat di dalam batuan tersebut. Dari segi fluida, getaran yang diberikan

    akan menambah energi yang nantinya akan mengurangi tekanan kapiler,

    sekaligus tegangan permukaan. Pada beberapa percobaan yang dilakukan,

    terdapat juga perubahan viskositas fluida setelah diberi efek getaran. Dari

    segi batuan, pemberian getaran ini akan memperbesar nilai porositas dan

    permeabilitas batuan tersebut. Besar kandungan clay juga merupakan

    faktor yang mempengaruhi hal tersebut.

    Meski demikian, tidak semua lapangan minyak cocok

    menggunakan teknologi ini. Hanya lapangan minyak di darat atau dekat

    pantai dan memiliki 20 38 API. Sifat geologi juga mempengaruhi

    efektivitasnya. Batuan pasir (sandstone) lebih ramah dibanding gambut

    atau batu bara, karena lapisan gambut dan batubara meredam frekuensi

    dan amplitude yang dihantarkan dari vibroseis truk.

    Teknik vibrasi ini sebetulnya bekerja dengan cara menghilangkan

    gesekan atau tegangan permukaan antara minyak dan batuan di sekitarnya.

    Sebagai contoh, permukaan air yang bisa bergerak sampai ke mulut botol

    bila diberi getaran. Tegangan permukaan air dengan dinding botol hilang

    sehingga air bisa tumpah keluar.

    Teknik ini paling ekonomis dan effisien dibanding teknik

    Enhanced Oil Recovery (EOR) yang ada karena tidak memerlukan

    infrastruktur baru dan tidak perlu penambahan sumur pemboran yang baru

  • 5/19/2018 Pengenalan Eor

    23/23

    dan dapat juga diterapkan dengan metode EOR yang lain secara

    bersamaan. Teknologi menginjeksikan air ke dalam sumur untuk

    mendorong minyak keluar selain tidak ekonomis untuk lapangan kecil,

    juga perlu filter yang mahal. Sedangkan injeksi uap panas bisa

    mengakibatkan minyak justru meleleh. Selain dari pada itu, teknologi

    vibroseismik ini merupakan metode yang paling ramah terhadap

    lingkungan dibandingkan dengan metode lain

    Apliaksi pada Sumur :

    1. Abuzy (West Kuban, 1987), dapat meningkatkan

    oil content sampai 10 % dalam waktu 40 hari,

    2.

    Lapangan Ubejinskoe (Stavropol Arch),

    menambah fluktuasi oil content,

    3.

    Lapangan Zybza (West Kuban), pengurangan keairan di

    sekitar lubang sumur

    4.

    Lapangan Barsukovskoe, (West Siberia), pengurangan

    water content 2-3%