pengembangan bahan ajar materi kimia unsur...

12
Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya (SNKP) 2018 Malang, 03 November 2018 98 |Sinergi Sains, Teknologi, dan Pembelajaran dalam Bidang Kimia di Era Globalisasi Pengembangan Bahan Ajar Materi Kimia Unsur Golongan Alkali dan Alkali Tanah Berbasis Learning Cycle 5E untuk Peserta Didik SMA/MA Kelas XII Adelia Erlina 1 , Endang Budiasih 2 , Dedek Sukarianingsih 3 1,2,3 Universitas Negeri Malang Jalan Semarang nomor 5 Malang 65145 E-mail 1 : [email protected] Abstrak: penelitian ini menggunakan model pengembangan 4D yang terdiri atas empat tahap yaitu define, design, develop, dan disseminate. Penelitian hanya dilakukan sampai tahap develop. Bahan ajar divalidasi oleh tiga validator ahli. Data yang dihasilkan adalah data kuantitatif dan data kualitatif yang dianalisis secara deskriptif. Rata-rata skor kelayakan dari buku guru sebesar 87,3; buku peserta didik sebesar 87,8; dan rata-rata skor uji keterbacaan sebesar 87. Berdasarkan penilaian tersebut, bahan ajar yang dikembangkan dikategorikan sangat layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Kata kunci: bahan ajar, Learning Cycle 5E, alkali dan alkali tanah Abstract: This research was used 4D development model which consisting of four stages: define, design, develop, and disseminate. The development was only done until the develop stage. The teaching materials produced were validated by three expert validators. The type of data obtained was quantitative data and qualitative data which analyzed in descriptive. The average feasibility percentage of the teacher's book was 87.3; the learners' books was 87.8; and the average percentage of test readability was 87. Based on the assessment, the developed teaching materials were categorized as very suitable for used in the learning process. Key words: teaching materials, Learning Cycle 5E, alkali and alkaline earth Kurikulum 2013 menunjukkan adanya reformasi pendekatan pembelajaran yang awalnya berpusat pada guru (teacher-centered learning) berubah menjadi pembelajaran berpusat pada peserta didik (student-centered learning). Kurikulum merupakan hal yang mendasar dalam pendidikan. Qomariah (2014) menyatakan, “kurikulum dapat dimengerti sebagai suatu kumpulan atau daftar pelajaran yang akan diajarkan kepada peserta didik komplit dengan cara pemberian nilai pencapaian belajar dikurun waktu tertentu”. Salah satu mata pelajaran yang dimasukkan dalam kurikulum adalah mata pelajaran kimia. Chang (2008: 4) menyatakan, “kimia adalah ilmu yang mempelajari materi dan peruba han yang dialaminya”. Kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit oleh peserta didik, sebab banyak materinya yang bersifat abstrak. Salah satu materi yang dibahas pada kelas XII sesuai dengan silabus mata pelajaran kimia sekolah menengah atas/madrasah aliyah (SMA/MA) revisi tahun 2017 adalah materi kimia unsur. Kompetensi dasar 3.7 dan 4.7 pada silabus mata pelajaran sekolah menengah atas/madrasah aliyah (SMA/MA) revisi tahun 2017 untuk kelas XII, materi kimia unsur mempelajari tentang kelimpahan, kecenderungan sifat

Upload: others

Post on 08-Mar-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengembangan Bahan Ajar Materi Kimia Unsur …kimia.fmipa.um.ac.id/.../04/Hal-98-109-ADELIA-ERLINA.pdf(SMA/MA) revisi tahun 2017 adalah materi kimia unsur. Kompetensi dasar 3.7 dan

Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya (SNKP) 2018 Malang, 03 November 2018

98 |Sinergi Sains, Teknologi, dan Pembelajaran dalam Bidang Kimia di Era Globalisasi

Pengembangan Bahan Ajar Materi Kimia Unsur Golongan Alkali dan

Alkali Tanah Berbasis Learning Cycle 5E untuk Peserta Didik SMA/MA

Kelas XII

Adelia Erlina1, Endang Budiasih

2, Dedek Sukarianingsih

3

1,2,3Universitas Negeri Malang

Jalan Semarang nomor 5 Malang 65145

E-mail1: [email protected]

Abstrak: penelitian ini menggunakan model pengembangan 4D yang terdiri atas

empat tahap yaitu define, design, develop, dan disseminate. Penelitian hanya

dilakukan sampai tahap develop. Bahan ajar divalidasi oleh tiga validator ahli. Data

yang dihasilkan adalah data kuantitatif dan data kualitatif yang dianalisis secara

deskriptif. Rata-rata skor kelayakan dari buku guru sebesar 87,3; buku peserta didik

sebesar 87,8; dan rata-rata skor uji keterbacaan sebesar 87. Berdasarkan penilaian

tersebut, bahan ajar yang dikembangkan dikategorikan sangat layak untuk

digunakan dalam proses pembelajaran.

Kata kunci: bahan ajar, Learning Cycle 5E, alkali dan alkali tanah

Abstract: This research was used 4D development model which consisting of four

stages: define, design, develop, and disseminate. The development was only done

until the develop stage. The teaching materials produced were validated by three

expert validators. The type of data obtained was quantitative data and qualitative data which analyzed in descriptive. The average feasibility percentage of the

teacher's book was 87.3; the learners' books was 87.8; and the average percentage of

test readability was 87. Based on the assessment, the developed teaching materials

were categorized as very suitable for used in the learning process.

Key words: teaching materials, Learning Cycle 5E, alkali and alkaline earth

Kurikulum 2013 menunjukkan adanya reformasi pendekatan pembelajaran yang

awalnya berpusat pada guru (teacher-centered learning) berubah menjadi pembelajaran

berpusat pada peserta didik (student-centered learning). Kurikulum merupakan hal yang

mendasar dalam pendidikan. Qomariah (2014) menyatakan, “kurikulum dapat dimengerti

sebagai suatu kumpulan atau daftar pelajaran yang akan diajarkan kepada peserta didik

komplit dengan cara pemberian nilai pencapaian belajar dikurun waktu tertentu”. Salah satu

mata pelajaran yang dimasukkan dalam kurikulum adalah mata pelajaran kimia. Chang

(2008: 4) menyatakan, “kimia adalah ilmu yang mempelajari materi dan perubahan yang

dialaminya”. Kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit oleh peserta

didik, sebab banyak materinya yang bersifat abstrak. Salah satu materi yang dibahas pada

kelas XII sesuai dengan silabus mata pelajaran kimia sekolah menengah atas/madrasah aliyah

(SMA/MA) revisi tahun 2017 adalah materi kimia unsur. Kompetensi dasar 3.7 dan 4.7 pada

silabus mata pelajaran sekolah menengah atas/madrasah aliyah (SMA/MA) revisi tahun 2017

untuk kelas XII, materi kimia unsur mempelajari tentang kelimpahan, kecenderungan sifat

Page 2: Pengembangan Bahan Ajar Materi Kimia Unsur …kimia.fmipa.um.ac.id/.../04/Hal-98-109-ADELIA-ERLINA.pdf(SMA/MA) revisi tahun 2017 adalah materi kimia unsur. Kompetensi dasar 3.7 dan

Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya (SNKP) 2018 Malang, 03 November 2018

99 |Sinergi Sains, Teknologi, dan Pembelajaran dalam Bidang Kimia di Era Globalisasi

fisika dan kimia, manfaat, dan proses pembuatan unsur-unsur golongan utama (gas mulia,

halogen, alkali, dan alkali tanah).

Materi kimia unsur masih dianggap sulit oleh peserta didik, karena materi yang

dipaparkan dalam buku masih bersifat monoton dan kurang menarik minat peserta didik

untuk membaca. Hasil observasi buku kelas XII menunjukkan bahwa buku yang digunakan

masih bersifat naratif, verifikatif, dan deskriptif, sehingga peserta didik hanya belajar dan

tidak berpikir. Haryani dkk (2014) menyatakan bahwa guru dan calon guru merasa kesulitan

untuk membelajarkan materi kimia unsur pada peserta didik. Permasalahan mengenai

sulitnya mempelajari dan membelajarkan materi kimia unsur dapat diminimalisir jika dibuat

bahan ajar yang sesuai dengan kurikulum 2013 yang dapat membangkitkan minat membaca

peserta didik dan dapat mengembangkan pengetahuannya secara mandiri.

Pembelajaran berpusat pada peserta didik yang sesuai dengan kurikulum 2013

termasuk paradigma konstruktivistik. Prinsip-prinsip pembelajaran konstruktivistik adalah

(1) pengetahuan dibangun oleh peserta didik sendiri baik secara personal maupun sosial (2)

pengetahuan tidak dipindahkan dari guru ke peserta didik, kecuali dengan keaktifan sendiri

peserta didik untuk menalar (3) peserta didik secara aktif mengkonstruk secara terus

menerus, sehingga terjadi perubahan konsep menuju konsep yang lebih rinci, lengkap, serta

sesuai dengan konsep ilmiah (4) guru berperan membantu menyediakan sarana dan situasi

agar proses konstruksi peserta didik berjalan mulus (Suparno, 2001). Namun, paradigma

yang lebih banyak dikembangkan di sekolah merupakan paradigma behavioristik (Haryanto,

2008). Teori behavioristik menganggap manusia sebagai makhluk yang pasif, sehingga

segala sesuatunya bergantung pada stimulus yang diberikan (Nahar, 2016). Hal ini tentu tidak

sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013 yang menerpakan pembelajaran berpusat pada

peserta didik (student-centered learning).

Penerapan paradigma konstruktivistik dalam dunia pendidikan, memerlukan bantuan

bahan ajar. Model yang digunakan untuk menyusun bahan ajar baiknya adalah model yang

sesuai dengan paradigma konstruktivistik. Salah satu model pembelajaran yang dapat

digunakan sebagai dasar pembuatan bahan ajar yang sesuai dengan paradigma

konstruktivistik adalah model Learning Cycle 5E. Model Learning Cycle 5E terdiri dari 5

fase selama proses pembelajaran. Fase-fase dalam Learning Cycle 5E adalah fase

engagement, exploration, explanation, elaboration, dan evaluation. Masing-masing fase

menyajikan materi pembelajaran dengan cara yang berbeda, sehingga peserta didik dapat

mengkonstruk pengetahuannya sendiri.

Fase engagement adalah suatu fase saat pengetahuan awal peserta didik digali dan an-

tusiasme ditumbuhkan. Dapat diberikan gambar atau video yang menarik dan berhubungan

dengan materi yang akan dipelajari. Fase exploration adalah suatu fase saat peserta didik

mengamati data, video, gambar, atau melakukan percobaan. Fase explanation adalah suatu

fase saat peserta didik mengkonstruk konsep. Pada fase ini peserta didik menjawab

pertanyaan pengarah dengan bantuan paparan materi yang telah disediakan. Fase elaboration

adalah suatu fase saat peserta didik mengaplikasikan konsep yang telah diperoleh pada fase-

fase sebelumnya. Pada fase ini peserta didik menjawab soal-soal dengan karakteristik berbeda

dari fase-fase sebelumnya atau melakukan praktikum lanjutan. Fase exploration adalah suatu

Page 3: Pengembangan Bahan Ajar Materi Kimia Unsur …kimia.fmipa.um.ac.id/.../04/Hal-98-109-ADELIA-ERLINA.pdf(SMA/MA) revisi tahun 2017 adalah materi kimia unsur. Kompetensi dasar 3.7 dan

Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya (SNKP) 2018 Malang, 03 November 2018

100 |Sinergi Sains, Teknologi, dan Pembelajaran dalam Bidang Kimia di Era Globalisasi

fase saat peserta didik menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi untuk

mengetahui sejauh mana peserta didik dapat memahami materi.

METODE

Penelitian pengembangan ini menggunakan model 4D yang dikemukakan oleh

Thiagarajan, Semmel, dan Semmel pada tahun 1974 yang terdiri atas empat tahap yaitu

define, design, develop, dan disseminate (Thiagarajan, dkk., 1974). Namun, penelitian ini

hanya dilakukan sampai tahap develop. Tahap define bertujuan untuk menentukan dan

mendefinisikan syarat pengembangan. Tahap design dilakukan untuk menghasilkan prototipe.

Pada tahap develop, dilakukan modifikasi prototipe yang telah dihasilkan menjadi bahan ajar

yang siap dievaluasi. Pada tahap ini, bahan ajar divalidasi oleh tiga orang validator ahli yang

terdiri dari satu dosen kimia Universitas Negeri Malang dan dua orang guru kimia SMA/MA.

Hasil yang diperoleh dari proses validasi ahli akan digunakan sebagai acuan untuk merevisi

bahan ajar. Setelah bahan ajar direvisi, dilakukan uji keterbacaan terbatas pada sepuluh orang

peserta didik MAN 4 Kediri. Angket validasi dan uji keterbacaan disusun dengan

menggunakan skala likert lima tingkat serta terdapat kolom tanggapan dan saran.

Data yang akan didapatkan dari proses validasi merupakan data kualitatif dan

kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari tanggapan dan saran perbaikan dari validator ahli

maupun subjek uji coba. Data kuantitatif diperoleh dari pengisian angket uji kelayakan dan

keterbacaan menggunakan skala likert dari validator ahli maupun subjek uji coba. Data-data

tersebut dianalisis secara deskriptif. Data kuantitatif yang diperoleh dari hasil angket dihitung

dengan rumus sebagai berikut.

𝑋 = 𝛴𝑋𝑖

𝛴𝑋𝑚𝑎𝑘𝑠 × 100%

Keterangan

𝑋 : skor rata-rata

𝛴𝑋𝑖 : jumlah skor jawaban validator/peserta didik

𝛴𝑋𝑚𝑎𝑘𝑠 : jumlah skor maksimal

Hasil perhitungan tersebut digunakan untuk menentukan kriteria kelayakan dari bahan ajar.

Kriteria interpretasi skor dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1 Kriteria Interpretasi Skor

Rata-rata Skor Kriteria

0 – 20 Sangat tidak layak

21 – 40 Kurang layak

41 – 60 Cukup layak

61 – 80 Layak

81 – 100 Sangat layak

(Sumber: didaptasi dari Riduwan ,2006)

(1)

Page 4: Pengembangan Bahan Ajar Materi Kimia Unsur …kimia.fmipa.um.ac.id/.../04/Hal-98-109-ADELIA-ERLINA.pdf(SMA/MA) revisi tahun 2017 adalah materi kimia unsur. Kompetensi dasar 3.7 dan

Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya (SNKP) 2018 Malang, 03 November 2018

101 |Sinergi Sains, Teknologi, dan Pembelajaran dalam Bidang Kimia di Era Globalisasi

HASIL

Validasi Buku Peserta Didik

Validasi buku peserta didik meliputi aspek kelayakan isi, kelayakan bahasa, dan

kelayakan penyajian yang dilakukan oleh validator ahli. Data kuantitatif buku peserta didik

dapat dilihat pada Tabel 1.2 hingga Tabel 1.4.

Tabel 1.2 Skor Kelayakan Isi Buku Peserta Didik

No. Aspek yang Dinilai Rata-rata Skor Keterangan

1. Materi yang dikembangkan sesuai dengan

kompetensi dasar.

93,3 Sangat Layak

2. Indikator dirumuskan dengan jelas sesuai

dengan kompetensi dasar

86,7 Sangat Layak

3. Materi yang disajikan sesuai dengan

kebenaran keilmuan

93,3 Sangat Layak

4. Materi disajikan secara logis dan sistematis 86,7 Sangat Layak

5. Tingkat kedalaman dan keluasan materi sesuai

kebutuhan peserta didik pada jenjang SMA

73,3 Layak

6. Penyajian materi memudahkan peserta didik

dalam menganalisis keterkaitan antara fakta

dengan konsep dan antara konsep dengan

konsep

86,7 Sangat Layak

7. Langkah pembelajaran memudahkan peserta

didik dalam menemukan konsep

86,7 Sangat Layak

8. Fase engagement memudahkan peserta didik

untuk menggali pengetahuan awal, memfokuskan perhatian dan minat terhadap

materi yang dipelajari

80 Layak

9. Fase exploration memudahkan peserta didik

untuk mengeksplorasi materi

86,7 Sangat Layak

10. Fase explanation memudahkan peserta didik

untuk menjelaskan konsep yang diperoleh

pada fase engagement dan exploration

73,3 Layak

11. Fase elaboration memudahkan peserta didik

untuk mendiskusikan konsep baru dalam

konteks lain dan memelajari perluasan

materi

93,3 Sangat Layak

12. Fase evaluation memudahkan peserta didik

untuk mengakses hasil pembelajarannya

86,7 Sangat Layak

13. Gambar/tabel yang disajikan sesuai dengan

materi pelajaran yang dibahas

86,7 Sangat Layak

Total Skor 85,6 Sangat Layak

Page 5: Pengembangan Bahan Ajar Materi Kimia Unsur …kimia.fmipa.um.ac.id/.../04/Hal-98-109-ADELIA-ERLINA.pdf(SMA/MA) revisi tahun 2017 adalah materi kimia unsur. Kompetensi dasar 3.7 dan

Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya (SNKP) 2018 Malang, 03 November 2018

102 |Sinergi Sains, Teknologi, dan Pembelajaran dalam Bidang Kimia di Era Globalisasi

Tabel 1.3 Skor Kelayakan Bahasa dan Penyajian Buku Peserta Didik

No. Aspek yang Dinilai Rata-rata Skor Keterangan

1. Bahasa yang digunakan komunikatif dan

mudah dipahami

100 Sangat Layak

2. Istilah yang digunakan mudah dipahami dan

tidak menimbulkan multitafsir

86,7 Sangat Layak

3. Bahasa yang digunakan sesuai dengan Kaidah

Bahasa Indonesia

86,7 Sangat Layak

4. Bahasa yang digunakan efektif dan efisien 86,7 Sangat Layak

5. Penggunaan istilah dan simbol konsisten 86,7 Sangat Layak

6. Materi disajikan secara runtut dan sistematis 93,3 Sangat Layak

7. Sajian bahan ajar dapat mendorong peserta

didik untuk mengembangkan kompetensi

berpikir analitis dan memecahkan masalah

73,3 Layak

8. Tampilan bahan ajar menarik 100 Sangat Layak

9. Jenis dan ukuran huruf memudahkan peserta

didik untuk mempelajari materi

93,3 Sangat Layak

10. Tabel dan gambar diletakkan di tempat yang

mudah diamati oleh peserta didik dengan

pemberian jarak spasi yang sesuai dengan teks

93,3 Sangat Layak

Total Skor 90 Sangat Layak

Tabel 1.4 Rata-rata Skor Kelayakan Isi, Bahasa dan Penyajian Buku Peserta Didik

No. Aspek yang Dinilai Rata-rata Skor Keterangan

1. Kelayakan Isi 85,6 Sangat Layak

2. Kelayakan Bahasa dan Penyajian 90 Sangat Layak

Total Skor 87,8 Sangat Layak

Validasi Buku Guru

Validasi buku guru meliputi aspek kelayakan isi, kelayakan bahasa, kelayakan

penyajian, dan kelayakan perangkat pembelajaran yang dilakukan oleh validator ahli. Data

kuantitatif buku peserta didik dapat dilihat pada Tabel 1.5 hingga Tabel 1.8.

Page 6: Pengembangan Bahan Ajar Materi Kimia Unsur …kimia.fmipa.um.ac.id/.../04/Hal-98-109-ADELIA-ERLINA.pdf(SMA/MA) revisi tahun 2017 adalah materi kimia unsur. Kompetensi dasar 3.7 dan

Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya (SNKP) 2018 Malang, 03 November 2018

103 |Sinergi Sains, Teknologi, dan Pembelajaran dalam Bidang Kimia di Era Globalisasi

Tabel 1.5 Skor Kelayakan Isi Buku Guru

No. Aspek yang Dinilai Rata-rata Skor Keterangan

1. Materi yang dikembangkan sesuai dengan

kompetensi dasar.

93,3 Sangat Layak

2. Indikator dirumuskan dengan jelas sesuai

dengan kompetensi dasar

86,7 Sangat Layak

3. Materi yang disajikan sesuai dengan

kebenaran keilmuan

93,3 Sangat Layak

4. Materi disajikan secara logis dan sistematis 86,7 Sangat Layak

5. Tingkat kedalaman dan keluasan materi sesuai

kebutuhan peserta didik pada jenjang SMA

73,3 Layak

6. Penyajian materi memudahkan peserta didik

dalam menganalisis keterkaitan antara fakta

dengan konsep dan antara konsep dengan

konsep

86,7 Sangat Layak

7. Langkah pembelajaran memudahkan peserta

didik dalam menemukan konsep

86,7 Sangat Layak

8. Fase engagement memudahkan peserta didik

untuk menggali pengetahuan awal,

memfokuskan perhatian dan minat terhadap

materi yang dipelajari

80 Layak

9. Fase exploration memudahkan peserta didik

untuk mengeksplorasi materi

86,7 Sangat Layak

10. Fase explanation memudahkan peserta didik

untuk menjelaskan konsep yang diperoleh

pada fase

73,3 Layak

engagement dan exploration

11. Fase elaboration memudahkan peserta didik

untuk mendiskusikan konsep baru dalam

konteks lain dan mempelajari perluasan materi

93,3 Sangat Layak

12. Fase evaluation memudahkan peserta didik

untuk mengakses hasil pembelajarannya

86,7 Sangat Layak

13. Gambar/tabel yang disajikan sesuai dengan

materi pelajaran yang dibahas

86,7 Sangat Layak

Total Skor 85,6 Sangat Layak

Tabel 1.6 Skor Kelayakan Bahasa dan Penyajian Buku Guru

No. Aspek yang Dinilai Rata-rata Skor Keterangan

1. Bahasa yang digunakan komunikatif dan

mudah dipahami

100 Sangat Layak

2. Istilah yang digunakan mudah dipahami dan

tidak menimbulkan multitafsir

86,7 Sangat Layak

3. Bahasa yang digunakan sesuai dengan Kaidah

Bahasa Indonesia

86,7 Sangat Layak

4. Bahasa yang digunakan efektif dan efisien 86,7 Sangat Layak

5. Penggunaan istilah dan simbol konsisten 86,7 Sangat Layak

6. Materi disajikan secara runtut dan sistematis 93,3 Sangat Layak

7. Profil bahan ajar dan petunjuk penggunaan 73,3 Layak

Page 7: Pengembangan Bahan Ajar Materi Kimia Unsur …kimia.fmipa.um.ac.id/.../04/Hal-98-109-ADELIA-ERLINA.pdf(SMA/MA) revisi tahun 2017 adalah materi kimia unsur. Kompetensi dasar 3.7 dan

Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya (SNKP) 2018 Malang, 03 November 2018

104 |Sinergi Sains, Teknologi, dan Pembelajaran dalam Bidang Kimia di Era Globalisasi

Lanjutan Tabel 1.6 Skor Kelayakan Bahasa dan Penyajian Buku Guru

No. Aspek yang Dinilai Rata-rata Skor Keterangan

disajikan secara jelas

8. Isi dan bagian-bagian buku dideskripsikan

dengan jelas

80 Layak

9. Tampilan bahan ajar menarik 100 Sangat Layak

10. Jenis dan ukuran huruf memudahkan peserta

didik untuk memelajari materi

93,3 Sangat Layak

11. Tabel dan gambar diletakkan di tempat yang

mudah diamati oleh peserta didik dengan

pemberian jarak spasi yang sesuai dengan

teks

93,3 Sangat Layak

Total Skor 89,1 Sangat Layak

Tabel 1.7 Skor Kelayakan Perangkat Pembelajaran Buku Guru

No. Aspek yang Dinilai Rata-rata Skor Keterangan

1. RPP disajikan dengan format yang tepat 80 Layak

2. Kompetensi dasar disajikan dengan jelas 100 Sangat Layak

3. Indikator dan tujuan pembelajaran dirumuskan

dengan jelas sesuai dengan kompetensi dasar

86,7 Sangat Layak

4. Tahapan pembelajaran learning cycle 5E

disajikan dengan tepat

86,7 Sangat Layak

5. Langkah-langkah pembelajaran dideskripsikan

dengan jelas

86,7 Sangat Layak

6. Instrumen penilaian disajikan dengan jelas 86,7 Sangat Layak

7. Instrumen penilaian sesuai dengan RPP 86,7 Sangat Layak

8. Instrumen penilaian mencakup aspek

pengetahuan sains dan keterampilan peserta

didik

86,7 Sangat Layak

9. Soal evaluasi dapat mengukur hasil belajar

peserta didik

86,7 Sangat Layak

10. Kunci jawaban disajikan dengan jelas dan

benar

86,7 Sangat Layak

Total Skor 87,3 Sangat Layak

Tabel 1.8 Rata-rata Skor Kelayakan Isi, Bahasa, Penyajian, dan Perangkat Pembelajaran Buku Guru No. Aspek yang Dinilai Rata-rata Skor Keterangan

1. Kelayakan Isi 85,6 Sangat Layak

2. Kelayakan Bahasa dan Penyajian 89,1 Sangat Layak

3. Kelayakan Perangkat Pembelajaran 87,3 Sangat Layak

Total Skor 87,3 Sangat Layak

Data Kualitatif Uji Kelayakan

Data kualitatif diperoleh dari komentar dan saran dari validator ahli. Hasil komentar

dan saran dari validator ahli diuraikan pada Tabel 1.9 dan Tabel 1.10.

Page 8: Pengembangan Bahan Ajar Materi Kimia Unsur …kimia.fmipa.um.ac.id/.../04/Hal-98-109-ADELIA-ERLINA.pdf(SMA/MA) revisi tahun 2017 adalah materi kimia unsur. Kompetensi dasar 3.7 dan

Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya (SNKP) 2018 Malang, 03 November 2018

105 |Sinergi Sains, Teknologi, dan Pembelajaran dalam Bidang Kimia di Era Globalisasi

Tabel 1.9 Hasil Komentar dan Saran dari Validator Ahli (Dosen Kimia)

No. Halaman, paragaf, baris

ke Komentar dan Saran

Tanggapan dan

Revisi

1. Kegiatan Belajar 3

Halaman 25

Gambar diganti dengan gambar

yang lebih baik

Direvisi

2. Soal Evaluasi Buku Guru Beberapa butir soal perlu

diperbaiki

Direvisi

3. Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran

Format perlu diperbaiki Direvisi

Tabel 1.10 Hasil Komentar dan Saran dari Validator Ahli (Guru Kimia)

No. Halaman, paragaf, baris

ke Komentar dan Saran

Tanggapan dan

Revisi

1. Kegiatan Belajar 4

Halaman 50

Kegiatan engagement

sebaiknya dikaitkan pada

keberadaan logam alkali tanah

di alam, misalnya keberadaan

kalsium pada sumsum tulang

sapi

Tidak direvisi

2. Kegiatan Belajar 4 Halaman 50

Kegiatan engagement sebaiknya cenderung

menjelaskan reaksi netralisasi

asam basa

Tidak direvisi

3. Daftar Isi

Halaman ii

Dituliskan judul

kegiatan/pokok bahasan

Direvisi

4. Halaman 51

Alinea pertama

Kata memelajari diganti

mempelajari

Direvisi

Uji Keterbacaan

Uji keterbacaan dilakukan pada sepuluh orang peserta didik kelas XII MAN 4 Kediri.

Aspek yang dinilai peserta didik adalah aspek tampilan, penyajian materi, dan manfaat. Rata-

rata skor uji keterbacaan dapat dilihat pada Tabel 1.11.

Tabel 1.11 Rata-rata Skor Skor Uji Keterbacaan

No. Aspek yang Dinilai Skor Jumlah

Skor

Rata-Rata

Skor Keterangan

1 2 3 4 5

1. Teks pada bahan ajar

mudah dibaca 3 2 5 42 84 Sangat Layak

2. Banyaknya gambar

yang disajikan sesuai

dengan materi 3 5 2 39 78 Layak

3. Gambar yang disajikan

sesuai dengan materi 1 3 6 45 90 Sangat Layak

4. Keterangan gambar

dapat memperjelas

maksud penyampaian

materi

6 4 44 88 Sangat Layak

5. Gambar disajikan

secara menarik 8 2 42 84 Sangat Layak

6. Penyajian materi dalam

bahan ajar ini berkaitan

dengan materi kimia

yang lain dalam

memecahkan masalah

1 2 7 46 92 Sangat Layak

7. Penyajian materi dalam 1 6 3 42 84 Sangat Layak

Page 9: Pengembangan Bahan Ajar Materi Kimia Unsur …kimia.fmipa.um.ac.id/.../04/Hal-98-109-ADELIA-ERLINA.pdf(SMA/MA) revisi tahun 2017 adalah materi kimia unsur. Kompetensi dasar 3.7 dan

Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya (SNKP) 2018 Malang, 03 November 2018

106 |Sinergi Sains, Teknologi, dan Pembelajaran dalam Bidang Kimia di Era Globalisasi

Lanjutan Tabel 1.11 Rata-rata Skor Skor Uji Keterbacaan

No. Aspek yang Dinilai Skor Jumlah

Skor

Rata-Rata

Skor Keterangan

1 2 3 4 5

bahan ajar ini mendorong

saya untuk aktif

berdiskusi dengan teman-

teman yang lain

8. Saya dapat memahami

materi dengan mudah 1 7 2 41 82 Sangat Layak

9. Saya dapat mengikuti

setiap kegiatan belajar

dari fase engagement

hingga evaluation dengan mudah

1 7 2 41 82 Sangat Layak

10. Saya dapat memahami

kalimat-kalimat yang

digunakan dalam bahan

ajar ini dengan mudah

1 3 6 45 90 Sangat Layak

11. Saya dapat memahami

istilah-istilah yang

digunakan dalam bahan

ajar ini

6 4 44 88 Sangat Layak

12. Soal-soal yang digunakan

dalam bahan ajar ini

sudah sesuai dengan

materi yang dibahas

2 2 6 44 88 Sangat Layak

13. Penyusunan dan

perangkaian kata memudahkan saya untuk

memahami masalah

5 5 45 90 Sangat Layak

14. Saya dapat memahami

materi kimia unsur

golongan alkali dan

alkali tanah dengan

mudah setelah

menggunakan bahan ajar

ini

3 7 47 94 Sangat Layak

15. Saya merasa lebih mudah

belajar dengan

menggunakan bahan ajar

ini

8 2 42 84 Sangat Layak

16. Saya tertarik

menggunakan bahan ajar ini

3 7 47 94 Sangat Layak

17. Setelah menggunakan

bahan ajar ini, saya lebih

tertarik untuk belajar

kimia

7 3 43 86 Sangat Layak

18. Adanya ilustrasi di setiap

kegiatan belajar dapat

memotivasi saya untuk

memelajari materi kimia

unsur golongan alkali dan

alkali tanah

1 4 5 44 88 Sangat Layak

Total Skor 783 87 Sangat Layak

Page 10: Pengembangan Bahan Ajar Materi Kimia Unsur …kimia.fmipa.um.ac.id/.../04/Hal-98-109-ADELIA-ERLINA.pdf(SMA/MA) revisi tahun 2017 adalah materi kimia unsur. Kompetensi dasar 3.7 dan

Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya (SNKP) 2018 Malang, 03 November 2018

107 |Sinergi Sains, Teknologi, dan Pembelajaran dalam Bidang Kimia di Era Globalisasi

PEMBAHASAN

Validasi Buku Peserta Didik

Tabel 1.2 hingga Tabel 1.4 menunjukkan hasil validasi yang dilakukan oleh tiga

validator ahli yang menilai 23 komponen dalam aspek isi; bahasa dan penyajian diperoleh

rata-rata skor kelayakan isi adalah 85,6. Berdasarkan skor tersebut, bahan ajar yang telah

dikembangkan dikategorikan sangat layak dari segi isi. Diperoleh rata-rata skor kelayakan

bahasa dan penyajian sebesar 90. Berdasarkan skor tersebut, bahan ajar yang telah

dikembangkan dikategorikan sangat layak dari segi bahasa dan penyajian.

Hasil validasi kelayakan isi; bahasa; dan penyajian, diperoleh rata-rata skor kelayakan

isi, bahasa, dan penyajian sebesar 87,8. Riduwan (2006) menyatakan bahan ajar sangat layak

digunakan apabila memiliki kriteria validitas sebesar 81 - 100. Berdasarkan hal tersebut,

bahan ajar yang dikembangkan dapat dikategorikan sangat layak dan dapat digunakan

sebagai sumber belajar pada materi kimia unsur golongan alkali dan alkali tanah untuk

peserta didik SMA/MA kelas XII.

Validasi Buku Guru

Tabel 1.5 hingga Tabel 1.8 menunjukkan hasil validasi yang dilakukan oleh tiga

validator ahli yaitu satu dosen kimia dan dua orang guru kimia SMA/MA yang menilai 34

komponen dalam aspek isi; bahasa; penyajian; dan perangkat pembelajaran. Rata-rata skor

kelayakan isi yang diperoleh adalah 85,6. Berdasarkan skor tersebut, bahan ajar yang telah

dikembangkan dikategorikan sangat layak dari segi isi. Hasil validasi kelayakan bahasa dan

penyajian diperoleh rata-rata skor kelayakan sebesar 89,1. Berdasarkan skor tersebut, bahan

ajar yang telah dikembangkan dikategorikan sangat layak dari segi bahasa dan penyajian.

Rata-rata skor kelayakan perangkat pembelajaran yang diperoleh adalah 87,3. Berdasarkan

skor tersebut, bahan ajar yang telah dikembangkan dikategorikan sangat layak dari segi

perangkat pembelajaran.

Berdasarkan skor kelayakan isi; bahasa; penyajian; dan perangkat pembelajaran,

diperoleh rata-rata skor kelayakan isi; bahasa dan penyajian; dan perangkat pembelajaran

sebesar 87,3. Riduwan (2006) menyatakan bahan ajar sangat layak digunakan apabila

memiliki kriteria validitas sebesar 81 - 100. Berdasarkan hal tersebut, bahan ajar yang

dikembangkan dapat dikategorikan sangat layak dan dapat digunakan sebagai sumber belajar

pada materi kimia unsur golongan alkali dan alkali tanah untuk peserta didik SMA/MA kelas

XII.

Data Kualitatif Uji Kelayakan

Hasil validasi oleh ahli menunjukkan bahwa secara kuantitatif bahan ajar yang

dikembangkan telah layak dari segi isi, bahasa, penyajian, dan perangkat pembelajaran. Data

kualitatif yang diperoleh dari dua validator ahli, yaitu satu dosen kimia Universitas Negeri

Malang dan satu guru dari MAN Kota Batu menyatakan bahwa terdapat beberapa bagian

yang perlu direvisi. Satu validator ahli dari MAN 4 Kediri menyatakan bahwa bahan ajar

layak diproduksi tanpa revisi. Semua komentar dan saran dari validator ahli, yaitu dosen

kimia, diterima oleh peneliti. Perbaikan dalam bahan ajar dilakukan sesuai dengan saran dan

Page 11: Pengembangan Bahan Ajar Materi Kimia Unsur …kimia.fmipa.um.ac.id/.../04/Hal-98-109-ADELIA-ERLINA.pdf(SMA/MA) revisi tahun 2017 adalah materi kimia unsur. Kompetensi dasar 3.7 dan

Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya (SNKP) 2018 Malang, 03 November 2018

108 |Sinergi Sains, Teknologi, dan Pembelajaran dalam Bidang Kimia di Era Globalisasi

komentar dari validator ahli, yaitu dosen kimia, agar diperoleh bahan ajar yang baik dan

layak digunakan dalam pembelajaran materi kimia unsur golongan alkali dan alkali tanah

untuk peserta didik SMA/MA kelas XII.

Empat komentar dan saran yang diberikan oleh validator ahli yaitu guru kimia MAN

Kota Batu, ada dua komentar dan saran yang kurang bisa diterima. Pertama, pada fase

engagement kegiatan belajar 4 halaman 50 sebaiknya dikaitkan pada keberadaan logam alkali

tanah di alam, misalnya keberadaan kalsium pada sumsum tulang sapi. Menurut peneliti

pendapat tersebut kurang bisa diterima karena sudah terdapat contoh dari manfaat dan

keberadaan logam kalsium di alam pada fase engagement kegiatan belajar 5 halaman 62.

Peneliti bermaksud, fenomena-fenomena yang digunakan pada setiap fase engagement,

sebisa mungkin menggunakan manfaat atau kelimpahan logam-logam alkali atau alkali tanah

yang berbeda. Obat maag merupakan salah satu benda yang sering ditemui oleh peserta didik

dalam kehidupan sehari-hari, sehingga minat peserta didik dapat lebih ditumbuhkan jika

pembelajaran diawali dengan fenomena yang bisa mereka temukan dalam kehidupan sehari-

hari. Kedua, pada fase engagement kegiatan belajar 5 halaman 62 sebaiknya cenderung

menjelaskan reaksi netralisasi asam basa. Menurut peneliti, pendapat tersebut kurang bisa

diterima karena apabila reaksi penetralan asam basa dibahas, maka fokus peserta didik akan

terpecah dan berpikir bahwa materi kimia unsur juga membahas netralisasi asam basa.

Padahal, maksud dari penulis adalah untuk menarik minat peserta didik dalam belajar materi

kimia unsur golongan alkali tanah dengan cara memberikan informasi jika logam alkali tanah

memiliki banyak manfaat yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

Uji Keterbacaan

Berdasarkan uji keterbacaan yang telah dilakukan pada peserta didik kelas XII MAN 4

Kediri, diperoleh rata-rata skor uji keterbacaan sebesar 87. Riduwan (2006) menyatakan

bahan ajar sangat layak digunakan apabila memiliki kriteria validitas sebesar 81 - 100.

Berdasarkan hal tersebut, bahan ajar yang dikembangkan dapat dikategorikan sangat layak

dan dapat digunakan sebagai sumber belajar pada materi kimia unsur golongan alkali dan

alkali tanah untuk peserta didik SMA/MA kelas XII.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Kesimpulan yang dapat diambil pada penelitian pengembangan ini adalah (1)

dihasilkan bahan ajar materi kimia unsur golongan alkali dan alkali tanah untuk siswa

SMA/MA kelas XII berbasis learning cycle 5E sesuai dengan kompetensi dasar 3.7 dan 4.7

kurikulum 2013 revisi tahun 2017, (2) Bahan ajar yang dihasilkan, yaitu bahan ajar materi

kimia unsur golongan alkali dan alkali tanah berbasis learning cycle 5E dinyatakan sangat

layak digunakan sebagai sumber belajar.

Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, saran yang diberikan peneliti adalah

bahan ajar hasil pengembangan harus digunakan dalam proses pembelajaran kimia unsur

Page 12: Pengembangan Bahan Ajar Materi Kimia Unsur …kimia.fmipa.um.ac.id/.../04/Hal-98-109-ADELIA-ERLINA.pdf(SMA/MA) revisi tahun 2017 adalah materi kimia unsur. Kompetensi dasar 3.7 dan

Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya (SNKP) 2018 Malang, 03 November 2018

109 |Sinergi Sains, Teknologi, dan Pembelajaran dalam Bidang Kimia di Era Globalisasi

golongan alkali dan alkali tanah. Dalam proses pembelajaran, diharapkan menggunakan

model Learning Cycle 5E dan guru diharapkan telah memahami model Learning Cycle 5E

secara utuh. Disarankan kepada peneliti lain agar melakukan uji coba bahan ajar hasil

pengembangan ini di kelas. Apabila hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan harapan, dapat

dilakukan revisi untuk menghasilkan produk yang lebih baik dan layak untuk digunakan serta

disebarluaskan dalam lingkup yang lebih luas, sehingga tahap terakhir pada model 4D (tahap

disseminate) dapat dilaksanakan. Peneliti juga berharap, peneliti lain mengembangkan bahan

ajar berbasis Learning Cycle 5E pada materi-materi kimia yang lain.

DAFTAR RUJUKAN

Bybee, Rodger W., dkk. 2006. The BSCS 5E Instructional Model: Origins and Effectiveness.

Colorado Springs: BSCS.

Chang, Raymond., Overby, Jason. 2011. General Chemistry The Essential Concepts. New

York: McGraw-Hill.

Haryani, Sri., Prasetya, Agung Tri, & Saptarini. 2014. Identifikasi Materi Kimia SMA Sulit

Menurut Pandangan Guru dan Calon Guru. Makalah disajikan dalam Seminar

Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia VI, Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri

Semarang, Semarang, 21 Juni.

Haryanto. 2008. Teori yang Melandasi Pembelajaran Konstruktivistik. Majalah Ilmiah

Pembelajaran, 4(1): 1—

13.

Nahar, Novi I. 2016. Penerapan Teori Belajar Behavioristik dalam Proses Pembelajaran.

Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 1: 1—

11.

Qomariah. 2014. Kesiapan Guru dalam Menghadapi Implementasi Kurikulum 2013. Jurnal

Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang, 2(1): 1—

15.

Riduwan. 2004. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-karyawan dan Peneliti Pemula.

Bandung: Alfabeta.

Suparno, Paul. 2001. Filsafat Kontruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.

Thiagarajan, Sivasailam., Semmel, Dorothy I., & Semmel, Melvyn I. 1974. Instructional

Development for Training Teachers of Exceptional Children. Washington DC:

National Center for Improvement of Educational Systems.

Utami, Sri W. 2014. Tuntutan Reformasi Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. Jurnal

Geografi, 12(2). 1-2.

Wilder, Melinda., Shuttleworth, Phyllis. 2005. Cell Inquiry: A 5E Learning Cycle Lesson.

Journal of Biological Science Database, 41(4): 37.