pengaruh return on asset, beban operasional terhadap...

23
PENGARUH RETURN ON ASSET, BEBAN OPERASIONAL TERHADAP PENDAPATAN OPERASIONAL, DAN CAPITAL ADEQUACY RATIO TERHADAP TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2010-2014 SARFIKA RAFIANA PEMBIMBING FATAHURRAZAK, SE, M.Ak, Ak, CA Program Studi Akintansi Fakutas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji Email: [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Return on Asset terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah, pengaruh Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah, pengaruh Capital Adequacy Ratio terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah, serta pengaruh Return on Asset, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional, dan Capital Adequacy Ratio secara bersama-sama terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah. Dalam penelitian ini pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan kriteria Bank Umum Syariah yang menyajikan laporan keuangan triwulan pada tahun 2010-2014. Pengujian data menggunakan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolonieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi, serta menggunakan analisis regresi linear berganda melalui uji parsial (uji t), uji simultan (uji F), dan koefisien determinasi (uji R 2 ). Selama periode pengamatan data penelitian, menunjukkan bahwa data terdistribusi normal. Dari hasil uji normalitas, uji multikolonieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi tidak ditemukan variabel menyimpang dari uji asumsi klasik. Hal ini menunjukkan bahwa data telah memenuhi syarat untuk menggunakan model regresi linear berganda. Berdasarkan hasil analisis secara parsial dan simultan menunjukkan bahwa Return on Asset, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional, dan Capital Adequacy Ratio memiliki pengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah. Nilai koefisien determinasi sebesar 38.80% yang berarti bahwa variabel Return on Asset, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional, dan Capital Adequacy Ratio mampu menjelaskan sebesar 38.80% penyebab terjadinya variasi atau perubahan yang terjadi pada tingkat bagi hasil deposito mudharabah, sedangkan sisanya sebesar 61.20% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Kata Kunci: Return on Asset, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional, Capital Adequacy Ratio, dan Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah.

Upload: duongdat

Post on 06-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH RETURN ON ASSET, BEBAN OPERASIONAL TERHADAP ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

PENGARUH RETURN ON ASSET, BEBAN OPERASIONAL

TERHADAP PENDAPATAN OPERASIONAL, DAN CAPITAL

ADEQUACY RATIO TERHADAP TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO

MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH DI INDONESIA PERIODE

2010-2014

SARFIKA RAFIANA

PEMBIMBING

FATAHURRAZAK, SE, M.Ak, Ak, CA

Program Studi Akintansi Fakutas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji

Email: [email protected]

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Return on Asset terhadap

tingkat bagi hasil deposito mudharabah, pengaruh Beban Operasional terhadap

Pendapatan Operasional terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah, pengaruh

Capital Adequacy Ratio terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah, serta

pengaruh Return on Asset, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional, dan

Capital Adequacy Ratio secara bersama-sama terhadap tingkat bagi hasil deposito

mudharabah. Dalam penelitian ini pengambilan sampel menggunakan purposive

sampling dengan kriteria Bank Umum Syariah yang menyajikan laporan keuangan

triwulan pada tahun 2010-2014. Pengujian data menggunakan uji asumsi klasik yang

terdiri dari uji normalitas, uji multikolonieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji

autokorelasi, serta menggunakan analisis regresi linear berganda melalui uji parsial

(uji t), uji simultan (uji F), dan koefisien determinasi (uji R2).

Selama periode pengamatan data penelitian, menunjukkan bahwa data

terdistribusi normal. Dari hasil uji normalitas, uji multikolonieritas, uji

heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi tidak ditemukan variabel menyimpang dari

uji asumsi klasik. Hal ini menunjukkan bahwa data telah memenuhi syarat untuk

menggunakan model regresi linear berganda. Berdasarkan hasil analisis secara parsial

dan simultan menunjukkan bahwa Return on Asset, Beban Operasional terhadap

Pendapatan Operasional, dan Capital Adequacy Ratio memiliki pengaruh terhadap

tingkat bagi hasil deposito mudharabah. Nilai koefisien determinasi sebesar 38.80%

yang berarti bahwa variabel Return on Asset, Beban Operasional terhadap Pendapatan

Operasional, dan Capital Adequacy Ratio mampu menjelaskan sebesar 38.80%

penyebab terjadinya variasi atau perubahan yang terjadi pada tingkat bagi hasil

deposito mudharabah, sedangkan sisanya sebesar 61.20% dipengaruhi oleh variabel

lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

Kata Kunci: Return on Asset, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional,

Capital Adequacy Ratio, dan Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah.

Page 2: PENGARUH RETURN ON ASSET, BEBAN OPERASIONAL TERHADAP ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Bank umum merupakan suatu lembaga keuangan yang sangat penting

peranannya pada kegiatan ekonomi dan perdagangan dalam melayani kegiatan

perkreditan dan jasa sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. Menurut Undang-

Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Perbankan Syariah adalah

segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah

mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan

kegiatan usahanya. Bank syariah adalah bank yang melakukan aktivitas atau

usahanya mengandalkan sistem bagi hasil.

Cukup penting bagi bank syariah untuk tetap menjaga kualitas tingkat bagi hasil

yang diberikan kepada nasabahnya. Nasabah penyimpanan dana akan selalu

mempertimbangkan tingkat imbalan yang diperoleh dalam melakukan investasi pada

bank syariah. Jika tingkat bagi hasil bank syariah terlalu rendah maka tingkat

kepuasan shahibul maal akan menurun dan kemungkinan besar akan memindahkan

dananya ke bank lain. Karakkteristik nasabah yang demikian membuat tingkat bagi

hasil menjadi faktor penentu kesuksesan bank syariah dalam menghimpun dana pihak

ketiga (Azmy, 2008).

Selama tahun 2012, aset perbankan syariah (BUS dan UUS) meningkat dari Rp

145.47 Triliun menjadi Rp 195.01 Triliun atau tumbuh sebesar Rp 49.54 Triliun

(34.06%). Pertumbuhan aset perbankan syariah tersebut telah mendorong

peningkatan share perbankan syariah terhadap perbankan nasional. Pada tahun 2012,

share perbankan syariah tercatat sebesar 4.61% atau tumbuh 0.59% dari tahun

sebelumnya (4.02%). Pertumbuhan aset pada tahun 2012 (34.06%) lebih rendah

dibandingkan tahun sebelumnya (49.17%) yang antara lain dipengaruhi oleh

melambatnya pertumbuhan DPK. Meskipun demikian, dampak menurunnya tingkat

pertumbuhan DPK tersebut dapat diminimalisir antara lain dengan adanya tambahan

dana modal kerja UUS dari bank induk dalam bentuk dana antar kantor (RAK). Pada

Page 3: PENGARUH RETURN ON ASSET, BEBAN OPERASIONAL TERHADAP ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

tahun 2012 RAK UUS mengalami peningkatan sebesar Rp 6.91 Triliun (97.19%) dari

sebesar Rp 7.11 Triliun menjadi Rp 14.02 Triliun (Laporan Pengawasan Perbankan,

2012).

Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang berbentuk laporan

pertanggungjawaban yang didalamnya terdapat informasi yang menyangkut posisi

keuangan suatu perusahaan yang berguna bagi pihak yang berkepentingan. Untuk

menilai kondisi dan kinerja keuangan perusahaan dapat digunakan rasio yang

merupakan pos-pos laporan keuangan. Dalam melakukan analisis rasio keuangan,

diperlukan perhitungan-perhitungan rasio keuangan yang mencerminkan aspek-aspek

keuangan.

Return on Asset merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui seberapa

besar tingkat pengembalian aset yang dimiliki oleh suatu bank. Jika semakin besar

Return on Asset, maka semakin baik pula kinerja suatu bank karena tingkat

keuntungan yang dicapai semakin besar.

Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi suatu bank dalam menjalankan

operasinya. Semakin kecil rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional

maka akan semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan oleh bank dan

mempengaruhi laba yang akan diperoleh.

Capital Adequacy Ratio merupakan rasio yang digunakan oleh bank untuk

mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang

mengandung atau menghasilkan risiko. Ketentuan perhitungan Capital Adequacy

Ratio yang harus diikuti oleh bank-bank di seluruh dunia sebagai aturan main dalam

kompetisi yang fair di pasar keuangan global, yaitu rasio minimum 8% permodalan

terhadap aktiva berisiko.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti mengambil judul

tentang “Pengaruh Return on Asset, Beban Operasional terhadap Pendapatan

Operasional, dan Capital Adequacy Ratio Terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito

Mudharabah pada Bank Syariah di Indonesia Periode 2010-2014”.

Page 4: PENGARUH RETURN ON ASSET, BEBAN OPERASIONAL TERHADAP ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah adalah

sebagai berikut:

1. Apakah Return on Asset berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito

mudharabah pada Bank Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia untuk

periode 2010-2014?

2. Apakah Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional berpengaruh

terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada Bank Umum Syariah

yang terdaftar di Bank Indonesia untuk periode 2010-2014?

3. Apakah Capital Adequacy Ratio berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil

deposito mudharabah pada Bank Umum Syariah yang terdaftar di Bank

Indonesia untuk periode 2010-2014?

4. Apakah Return on Asset, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional,

dan Capital Adequacy Ratio berpengaruh secara simultan terhadap tingkat bagi

hasil deposito mudharabah pada Bank Umum Syariah yang terdaftar di Bank

Indonesia untuk periode 2010-2014?

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah

Menurut Nikensari (2012), bagi hasil adalah kerjasama dua orang atau lebih

dan semuanya menyumbangkan dana ke dalam proyek di mana hasil usahanya akan

dibagi bersama sesuai kesepakatan bersama (akad mudharabah). Berbagi hasil dalam

bank syariah menggunakan istilah nisbah bagi hasil, yaitu proporsi bagi hasil antara

nasabah dan bank syariah. Misalnya, jika bank syariah menawarkan nisbah bagi hasil

tabungan sebesar 70:30 itu artinya nasabah bank syariah akan memperoleh bagi hasil

sebesar 70% dari return investasi yang dihasilkan oleh bank syariah melalui

pengelolan dana-dana masyarakat di sektor riil. Sementara itu bank syariah akan

mendapatkan porsi bagi hasil sebesar 30%. Menghitung nisbah bagi hasil untuk

produk pendanaan/simpanan bank syariah, dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu

Page 5: PENGARUH RETURN ON ASSET, BEBAN OPERASIONAL TERHADAP ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

jenis produk simpanan, perkiraan pendapatan investasi dan biaya operasional bank.

Hanya produk simpanan bank dengan skema investasi (mudharabah) yang

mendapatkan return bagi hasil, sementara itu untuk produk simpanan dengan skema

titipan (wadiah), return yang diberikan berupa bonus.

Tabel 2.1

Perhitungan Distribusi Bagi Hasil

Jenis

Penghimpunan

Saldo

Rata-rata

Pendapatan

yang harus

dibagi hasil

Porsi Pemilik Dana

Nisbah Jumlah Bonus

dan Bagi Hasil

Indikasi

Rate of

Return

A B C D E

1. Giro

Wadi’ah A1 B1 D1 E1

2. Tabungan

Mudharabah A2 B2 C2 D2 E2

3. Deposito

Mudharabah:

1 Bulan A3 B3 C3 D3 E3

3 Bulan A4 B4 C4 D4 E4

6 Bulan A5 B5 C5 D5 E5

12 Bulan A6 B6 C6 D6 E6

TOTAL A B C D E Sumber: Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor7/56/DPbs tanggal 9 Desember 2005.

Keterangan:

A = Entry

B = B1+B2+B3+B4+B5+B6

C = Entry, untuk penghimpunan jenis wadi’ah pada kolom nisbah tidak diisi

D = D1+D2+D3+D4+D5+D6

D = B x C, kecuali untuk D1 (tergantung kebijaksanaan bank untuk pemberian bonus

wadi’ah)

E = (D/A x 100%) x 12

Return on Asset

Menurut Machmud dan Rukmana (2010:166), Return on Asset digunakan untuk

mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba

sebelum pajak) yang dihasilkan dari rata-rata total aset bank yang bersangkutan.

Semakin besar Return on Asset, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai

Page 6: PENGARUH RETURN ON ASSET, BEBAN OPERASIONAL TERHADAP ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil.

Laba sebelum pajak adalah laba bersih dari kegiatan operasional sebelum pajak.

Sementara itu, rata-rata total aset adalah rata-rata volume usaha atau aktiva.

Menurut Bank Indonesia, Return on Asset merupakan laba sebelum pajak

dengan rata-rata total aset dalam satu periode. Semakin besar Return on Asset

menunjukkan kinerja perusahaan semakin baik, karena return semakin besar.

Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional

Meunurut Gundari (2015), rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan

Operasional yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur perbandingan biaya

operasional atau biaya intermediasi terhadap pendapatan operasi yang diperoleh bank.

Semakin kecil angka rasionya, maka semakin baik kondisi bank tersebut. Apabila

Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional semakin rendah maka bank

semakin efisiensi dalam mengeluarkan biaya dalam bentuk pemberian investasi

pembiayaan dalam rangka menghasilkan output (pendapatan) yang paling tinggi

sehingga pendapatan bank meningkat. Dengan adanya peningkatan pendapatan, maka

tingkat bagi hasil yang diterima oleh nasabah juga meningkat.

Menurut Bank Indonesia, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional

merupakan perbandingan antara beban operasional terhadap pendapatan operasional.

Beban operasional merupakan beban yang dikeluarkan oleh pihak bank dalam

menjalankan aktivitasnya sehari-hari meliputi: beban gaji, beban pemasaran, dan

beban bunga. Sedangkan pendapatan operasional merupakan pendapatan yang

diterima oleh pihak bank yang diperoleh melalui penyaluran kredit dalam bentuk

suku bunga.

Capital Adequacy Ratio

Menurut Wibowo (2012), Capital Adequacy Ratio adalah rasio kecukupan

modal bank yang diukur berdasarkan perbandingan antara jumlah modal dengan

aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR). Capital Adequacy Ratio atau sering

disebut rasio permodalan merupakan modal dasar yang harus dipenuhi oleh bank.

Modal ini digunakan untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap kinerja bank.

Page 7: PENGARUH RETURN ON ASSET, BEBAN OPERASIONAL TERHADAP ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

Hal ini wajar karena bisnis perbankan adalah bisnis yang berdasarkan kepercayaan.

Selain itu adanya berbagai bentuk risiko yang besar yang mungkin dapat terjadi pada

bank. Faktor utama yang cukup mempengaruhi jumlah modal bank adalah jumlah

modal minimum yang ditentukan oleh bank sentral.

Menurut Bank Indonesia, Capital Adequacy Ratio adalah rasio yang

memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva bank yang mengandung risiko

(kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari modal

sendiri disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di luar bank.

Kerangka Pemikiran

H1

H2

H3

H4

Hipotesis

H1: Diduga Return on Asset berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito

mudharabah pada Bank Syariah di Indonesia Periode 2010-2014.

H2: Diduga Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional berpengaruh

terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada Bank Syariah di

Indonesia Periode 2010-2014.

H3: Diduga Capital Adequacy Ratio berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil

deposito mudharabah pada Bank Syariah di Indonesia Periode 2010-2014.

H4: Diduga Return on Asset, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional,

dan Capital Adequacy Ratio secara simultan berpengaruh terhadap Tingkat

Bagi Hasil Deposito Mudharabah pada Bank Syariah di Indonesia Periode

2010-2014.

Tingkat Bagi Hasil

Deposito

Mudharabah (Y)

Return on Asset (X1)

Capital Adequacy Ratio (X3)

Beban Operasional terhadap

Pendapatan Operasional (X2)

Page 8: PENGARUH RETURN ON ASSET, BEBAN OPERASIONAL TERHADAP ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

Objek dan Metode Peneitian

Objek dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah di Indonesia yang telah

terdaftar di Bank Indonesia pada periode 2010-2014. Jenis dan sumber data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan bersifat kuantitatif, berupa

laporan keuangan publikasi triwulan yang diperoleh dari situs resmi Bank Indonesia

(www.bi.go.id), Otoritas Jasa Keuangan, maupun situs resmi masing-masing Bank

Syariah selama lima tahun berturut-turut dari periode tahun 2010-2014. Pada

penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Menurut Wirartha (2006),

penelitian kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang

diolah dengan metode statistika. Dengan metode kuantitatif, akan diperoleh

signifikansi perbedaan kelompok atau signifikansi hubungan antar variabel yang

diteliti.

Definisi Operasional Variabel Dependen (Y) dan Variabel Independen (X)

Variabel dependen dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel

terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2012:39). Pada penelitian ini,

variabel dependen yang digunakan adalah tingkat bagi hasil deposito mudharabah.

Menurut Isna dan Sunaryo (2012), bagi hasil dalam bank syariah menggunakan

istilah nisbah bagi hasil, yaitu proporsi bagi hasil antara nasabah dan bank syariah.

Adapun rumus tingkat bagi hasil deposito mudharabah adalah sebagai berikut:

Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/56/DPbs tanggal 9 Desember 2005.

Variabel independen dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel

bebas. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono, 2012:39).

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah sebagai berikut:

Bonus Bagi Hasil

RR = ( x 100%) x 12

Saldo Rata-rata

Page 9: PENGARUH RETURN ON ASSET, BEBAN OPERASIONAL TERHADAP ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

Return on Asset (X1)

Return on Asset digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam

menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan total aset yang dimilikinya (Isna

dan Sunaryo, 2012). Return on Asset dihitung dengan rumus yang sesuai dengan

Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/30/DPNP, 16 Desember 2011, yaitu:

Sumber: Bank Indonesia

Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (X2)

Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional digunakan untuk

mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan beban operasional

terhadap pendapatan operasional (Laksitarini, 2013). Beban Operasional terhadap

Pendapatan Operasional dihitung dengan rumus yang sesuai dengan Surat Edaran

Bank Indonesia Nomor 13/30/DPNP, 16 Desember 2011, yaitu:

Sumber: Bank Indonesia

Capital Adequacy Ratio(X3)

Capital Adequacy Ratio adalah rasio kecukupan modal yang diukur

berdasarkan perbandingan antara jumlah modal dengan aktiva tertimbang menurut

risiko (ATMR) (Wibowo, 2012). Capital Adequacy Ratio dihitung dengan rumus

yang sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/30/DPNP, 16 Desember

2011, yaitu:

Sumber: Bank Indonesia

Earning Before Income Tax

ROA =

Total Assets

Capital

CAR =

Risk-Based Balanced Asset

Total Beban Operasional

BOPO =

Total Pendapatan Operasional

Page 10: PENGARUH RETURN ON ASSET, BEBAN OPERASIONAL TERHADAP ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

Metode Penentuan Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012:215). Populasi

dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia yang berjumlah

11 bank publikasi pada periode tahun 2010-2014 yang diperoleh dari website Bank

Indonesia, website Otoritas Jasa Keuangan maupun website resmi bank yang

bersangkutan.

Sampel adalah suatu bagian dari populasi yang akan diteliti dan yang dianggap

dapat menggambarkan populasinya (Wirartha, 2006:233). Pemilihan sampel

dilakukan secara purposive sampling, yaitu populasi yang akan dijadikan sampel

penelitian adalah yang memenuhi kriteria sampel tertentu sesuai dengan yang

dikehendaki dalam penelitian ini. Beberapa pertimbangan atau kriteria yang

digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Bank Umum Syariah yang terdaftar di website resmi Bank Indonesia, website

Otoritas Jasa Keuangan, maupun website masing-masing bank yang

bersangkutan.

2. Bank Umum Syariah tersebut membuat laporan keuangan triwulan pada

periode 2010-2014 dan telah dipublikasikan.

3. Bank Umum Syariah yang selama periode tahun 2010-2014 mendapatkan laba.

4. Data untuk penelitian tersedia antara tahun 2010-2014.

Dari kriteria di atas terdapat 3 Bank Umum Syariah yang digunakan dalam

penelitian ini:

1. Bank Mega Syariah.

2. Bank Syariah Bukopin.

3. Bank Syariah Mandiri.

Page 11: PENGARUH RETURN ON ASSET, BEBAN OPERASIONAL TERHADAP ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

Metode Analisis Data

Metode analisis data yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan analisis

statistik deskriptif data. Analisis deskriptif dilakukan agar dapat memberikan

gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar

deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness

(kemencengan distribusi). Serta untuk memberikan gambaran terhadap variabel-

variabel yang digunakan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013:19).

Pengujian dengan menggunakan analisis regresi harus didahului dengan

pengujian asumsi klasik sehingga hasil yang bias dapat dihindari. Pengujian asumsi

klasik yang dilakukan ada empat, yaitu: uji normalitas, uji mutikolonieritas, uji

heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. Analisis regresi linear berganda dipakai

untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas/independen terhadap variabel

terikat/dependen (Sunyoto, 2011:145).

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan pengujian secara parsial

(uji t), dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen

secara individual dalam menerangkan variasi dependen, pengujian secara simultan

(uji F), dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen terhadap

variabel dependen secara bersama-sama, dan melakukan koefisien determinasi (R2),

yaitu untuk mengetahui persentase sumbangan pengaruh variabel independen secara

bersama-sama terhadap variabel dependen.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Unit Analisis/Observasi

Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan

perbankan syariah khususnya Bank Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia

maupun Otoritas Jasa Keuangan pada periode tahun 2010-2014. Seleksi sampel

didasarkan oleh kriteria yang telah ditetapkan, ditampilkan dalam tabel berikut ini:

Page 12: PENGARUH RETURN ON ASSET, BEBAN OPERASIONAL TERHADAP ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

Perincian Perhitungan Sampel 2010-2014

No Keterangan Jumlah

1 Bank Umum Syariah yang telah beroperasi sejak tahun

2010-2014. 11

2 Bank Umum Syariah yang tidak menerbitkan laporan

keuangan triwulan secara lengkap pada periode tahun

2010-2014.

(6)

3 Bank Umum Syariah yang selama periode tahun 2010-

2014 mendapatkan rugi. (2)

4 Bank Umum Syariah yang memiliki kriteria dan

terpilih menjadi sampel.

3

5 Jumlah observasi selama periode tahun 2010-2014. 3 bank x 4 triwulan

x 5 tahun = 60

Berikut nama Bank Umum Syariah yang menjadi objek penelitian:

1. Bank Mega Syariah.

2. Bank Syariah Bukopin.

3. Bank Syariah Mandiri.

Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif statistik digunakan untuk mengetahui nilai minimum,

maksimum, rata-rata (mean), standar deviasi, dan memberikan gambaran terhadap

variabel-variabel yang digunakan. Berdasarkan hasil analisis data dengan

menggunakan program SPSS versi 20.0 diperoleh hasil sebagai berikut:

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Tingkat bagi hasil

deposito mudharabah 60 .04087 .08576 .0574515 .01106300

Return on Asset 60 .00164 .03986 .0148682 .00992100

Beban Operasional

terhadap Pendapatan

Operasional

60 .68349 1.24081 .8478259 .10258049

Capital Adequacy

Ratio 60 .10601 .18816 .1345819 .01838928

Valid N (listwise) 60

Sumber: Data sekunder yang diolah SPSS versi 20.0 (2016).

Page 13: PENGARUH RETURN ON ASSET, BEBAN OPERASIONAL TERHADAP ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah sampel penelitian (N)

adalah sebanyak 60 sampel. Hasil analisis dengan menggunakan deskriptif statistik

variabel dependen tingkat bagi hasil deposito mudharabah mempunyai nilai

minimum sebesar 0.04087, nilai maksimum sebesar 0.08576 dengan rata-rata sebesar

0.0574515, dan standar deviasi sebesar 0.01106300. Hasil analisis dengan

menggunakan deskriptif statistik variabel independen Return on Asset mempunyai

nilai minimum sebesar 0.00164, nilai maksimum sebesar 0.03986 dengan rata-rata

sebesar 0.0148682, dan standar deviasi sebesar 0.00992100. Hasil analisis dengan

menggunakan deskriptif statistik variabel independen Beban Operasional terhadap

Pendapatan Operasional mempunyai nilai minimum sebesar 0.68349, nilai

maksimum sebesar 1.24081 dengan rata-rata sebesar 0.8478259, dan standar deviasi

sebesar 0.10258049. Hasil analisis dengan menggunakan deskriptif statistik variabel

independen Capital Adequacy Ratio mempunyai nilai minimum sebesar 0.10601,

nilai maksimum sebesar 0.18816 dengan rata-rata sebesar 0.1345819, dan standar

deviasi sebesar 0.01838928.

Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Ada dua

cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan

analisis grafik dan uji statistik. Hasil pengujian dengan menggunakan analisis grafik

histogram dan p-p plot dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Grafik Histogram Grafik P-P Plot Sumber: Data sekunder yang diolah SPSS versi 20.0 (2016).

Page 14: PENGARUH RETURN ON ASSET, BEBAN OPERASIONAL TERHADAP ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

Berdasarkan pada hasil pengujian dengan analisis grafik histogram dan p–p

plot menunjukkan bahwa data berdistribusi normal. Untuk memperkuat pengujian

normalitas, maka dapat dilakukan dengan menggunakan uji analisis statistik yaitu uji

One–Sampel Kolmogorov–Smirnov. Dasar pengambilan keputusan untuk pengujian

One–Sampel Kolmogorov–Smirnov adalah jika nilai probabilitas untuk residual lebih

besar dari 0.05. Hasil pengujian One–Sampel Kolmogorov-Smirnov pada tabel berikut

ini:

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 60

Normal Parametersa,b

Mean 0E-7

Std. Deviation .00843185

Most Extreme

Differences

Absolute .130

Positive .130

Negative -.058

Kolmogorov-Smirnov Z 1.009

Asymp. Sig. (2-tailed) .261

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data. Sumber: Data sekunder yang diolah SPSS versi 20.0 (2016).

Berdasarkan uji normalitas dengan menggunakan uji One–Sampel

Kolmogorov–Smirnov, terlihat bahwa nilai Kolmogorov–Smirnov untuk variabel

residual sebesar 1.009 dan signifikan pada 0.261 di atas 0.05. Hal ini menunjukkan

bahwa data residual berdistribusi normal dan memperkuat hasil pengujian dengan

menggunakan grafik histogram dan p–p plot.

Uji Multikolonieritas

Untuk mengetahui apakah terjadi multikolonieritas atau tidak, dapat dilihat dari

nilai variance inflation factor (VIF) dan tolerance, apabila nilai VIF < 10 dan nilai

tolerance > 0.10 maka antara variabel independen tidak terjadi multikolinieritas.

Berikut ini adalah hasil uji multikolinieritas:

Page 15: PENGARUH RETURN ON ASSET, BEBAN OPERASIONAL TERHADAP ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

Hasil Uji Mutikolonieritas

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

(Constant)

Return on Asset .758 1.320

Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional .729 1.372

Capital Adequacy Ratio .877 1.140

a. Dependent Variable: Tingkat bagi hasil deposito mudharabah Sumber: Data sekunder yang diolah SPSS versi 20.0 (2016).

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai VIF untuk semua variabel

independen lebih kecil dari 10 (VIF < 10), dan nilai tolerance untuk semua variabel

independen lebih besar dari 0.10 (tolerance > 0.10), maka dapat disimpulkan bahwa

ketiga variabel independen pada penelitian ini tidak terjadi multikolonieritas.

Uji Heteroskedastisitas

Digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan

varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Pengujian

heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji statistik glejser. Model regresi

tidak mengandung heteroskedastisitas apabila nilai signifikan koefisien parameter

beta dari persamaan regresi tersebut tidak signifikan secara statistik yaitu diatas 0.05.

Berikut hasil pengujiannya:

Hasil Uji Statistk Glejser

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) .003 .007 .451 .654

Return on Asset -.090 .073 -.185 -1.247 .218

Beban Operasional

terhadap Pendapatan

Operasional

.003 .007 .061 .399 .691

Capital Adequacy Ratio .018 .036 .068 .492 .625

a. Dependent Variable: AbsUt Sumber: Data sekunder yang diolah SPSS versi 20.0 (2016).

Page 16: PENGARUH RETURN ON ASSET, BEBAN OPERASIONAL TERHADAP ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai probabilitas untuk semua

variabel lebih besar dari 0.05. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa tidak

ditemukannya heteroskedastisitas pada model regresi. Dan pada uji scatterplot dapat

dilihat sebagai berikut:

Hasil Uji Heteroskedastisitas Sumber: Data sekunder yang diolah SPSS versi 20.0 (2016).

Berdasarkan gambar di atas dapat disimpulkan bahwa pada hasil pengujian

grafik scatterplot menunjukkan bahwa data tersebut terlihat tidak terdapat pola yang

jelas serta titik–titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, hal ini

menunjukkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

Uji Autokorelasi

Penyimpangan model regresi klasik lainnya adalah adanya autokorelasi dalam

model regresi. Untuk mendeteksi adanya data autokorelasi pada penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan uji Durbin–Watson (DW). Hasil pengujian sebagai

berikut:

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted

R Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-

Watson

1 .647a .419 .388 .00865476 .673

a. Predictors: (Constant), Capital Adequacy Ratio, Return on Asset, Beban

Operasional terhadap Pendapatan Operasional

b. Dependent Variable: Tingkat bagi hasil deposito mudharabah Sumber: Data sekunder yang diolah SPSS versi 20.0 (2016).

Page 17: PENGARUH RETURN ON ASSET, BEBAN OPERASIONAL TERHADAP ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari hasil uji autokorelasi

tersebut dapat diketahui DW sebesar 0.673 dari jumlah sampel sebanyak 60 dengan

jumlah variabel berjumlah 3 (n=60 k=3). Dapat disimpulkan bahwa DW sebesar

0.673 berada diantara -2 dan +2 atau -2 < 0.673 ≤ ± 2. Nilai tersebut memenuhi syarat

Durbin-Watson, sehingga dapat disimpulkan dari hasil penelitian ini tidak terjadi

autokorelasi positif maupun negatif atau Ho tidak dapat ditolak.

Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh variabel

independen terhadap variael dependen. Berikut adalah hasil regresi linear berganda:

Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

B Std. Error Beta

1

(Constant) .125 .013

Return on Asset -.739 .130 -.663

Beban Operasional terhadap

Pendapatan Operasional -.030 .013 -.282

Capital Adequacy Ratio -.228 .065 -.379

a. Dependent Variable: Tingkat bagi hasil deposito mudharabah Sumber: Data sekunder yang diolah SPSS versi 20.0 (2016).

Berdasarkan tabel uji regresi linear berganda di atas, dapat diperoleh persamaan

matematis sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

TBHDM = 0.125 – 0.739 ROA – 0.030 BOPO – 0.228 CAR + e

Nilai konstanta sebesar 0.125 artinya jika Return on Asset bernilai nol,

Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional bernilai nol, dan Capital

Adequacy Ratio bernilai nol, maka tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada

Bank Umum Syariah adalah sebesar 0.125.

Page 18: PENGARUH RETURN ON ASSET, BEBAN OPERASIONAL TERHADAP ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

Nilai Return on Asset sebesar -0.739 yang menyatakan bahwa setiap kenaikan

1% Return on Asset maka akan mengakibatkan penurunan tingkat bagi hasil deposito

mudharabah sebesar 0.739.

Nilai Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional sebesar -0.030

yang menyatakan bahwa setiap kenaikan sebesar 1% Beban Operasional terhadap

Pendapatan Operasional maka akan mengakibatkan penurunan tingkat bagi hasil

deposito mudharabah sebesar 0.030.

Niali Capital Adequacy Ratio sebesar –0.228 yang menyatakan bahwa setiap

kenaikan sebesar 1% Capital Adequacy Ratio maka akan mengakibatkan penurunan

tingkat bagi hasil deposito mudharabah sebesar 0.228.

Pengujian Hipotesis

Uji Parsial (uji t)

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan besarnya nilai probabilitas (p-

value) masing-masing koefisien regresi variabel independen dibandingkan dengan

tingkat signifikansi 0.05. Dengan nilai df=n–k–1, dimana n merupakan jumlah

observasi dan nilai k adalah jumlah variabel independen. Dasar kriteria yang

digunakan adalah apabila probabilitas > 0.05 maka Ho diterima dan Ha ditolak

sedangkan apabila probabilitas < 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berikut ini

adalah hasil pengujian secara parsial:

Hasil Uji secara Parsial (uji t)

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) .125 .013 9.332 .000

Return on Asset -.739 .130 -.663 -5.664 .000

Beban Operasional

terhadap Pendapatan

Operasional

-.030 .013 -.282 -2.361 .022

Capital Adequacy Ratio -.228 .065 -.379 -3.483 .001

a. Dependent Variable: Tingkat bagi hasil deposito mudharabah Sumber: Data sekunder yang diolah SPSS versi 20.0 (2016).

Page 19: PENGARUH RETURN ON ASSET, BEBAN OPERASIONAL TERHADAP ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

Return on Asset memiliki nilai thitung sebesar -5.664 < ttabel sebesar -1.672

(df=60–3–1=56), dan nilai signifikan 0.000 < 0.05, disimpulkan bahwa Ho ditolak

dan Ha diterima.

Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional memiliki nilai thitung

sebesar -2.361 < ttabel sebesar -1.672 (df=60–3–1=56), dan nilai signifikan 0.022 <

0.05, disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.

Capital Adequacy Ratio memiliki nilai thitung sebesar -3.483 < ttabel sebesar -

1.672 (df=60–3–1=56), dan nilai signifikan 0.001 < 0.05, disimpulkan bahwa Ho

ditolak dan Ha diterima.

Uji Simultan (uji F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen

yaitu Return on Asset, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional, dan

Capital Adequacy Ratio yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara

simultan terhadap variabel terikat atau dependen yaitu tingkat bagi hasil deposito

mudharabah. Dengan kriteria yang digunakan adalah apabila probabilitas > 0.05

maka Ho diterima dan Ha ditolak sedangkan apabila probabilitas < 0.05 maka Ho

ditolak dan Ha diterima. Berikut ini adalah hasil pengujian secara simultan:

Hasil Uji secara Simultan (uji F)

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression .003 3 .001 13.467 .000b

Residual .004 56 .000

Total .007 59

a. Dependent Variable: Tingkat bagi hasil deposito mudharabah

b. Predictors: (Constant), Capital Adequacy Ratio, Return on Asset, Beban

Operasional terhadap Pendapatan Operasional Sumber: Data sekunder yang diolah SPSS versi 20.0 (2016).

Berdasarkan tabel uji F di atas, nilai Fhitung sebesar 13.467 > nilai Ftabel sebesar

2.77 pada tingkat signifikan 0.05. Nilai df=(n–k):(k–1), jumlah sampel atau n=60,

k=4 yaitu seluruh variabel penelitian, maka df=(60–4=56):(4–1=3), dengan nilai

signifikan 0.000 < 0.05, disimpulkan bahwa secara simultan Return on Asset, Beban

Page 20: PENGARUH RETURN ON ASSET, BEBAN OPERASIONAL TERHADAP ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

Operasional terhadap Pendapatan Operasional, dan Capital Adequacy Ratio memiliki

pengaruh signifikan terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah, maka Ho

ditolak dan Ha diterima.

Koefisien Determinasi (uji R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel independen. Koefisien determinasi

berguna untuk mengetahui seberapa besar peran variabel Return on Asset, Beban

Operasional terhadap Pendapatan Operasional, dan Capital Adequacy Ratio bersama–

sama menjelaskan perubahan yang terjadi terhadap variabel dependen yaitu tingkat

bagi hasil deposito mudharabah. Berikut hasil pengujiannya:

Hasil Uji Koefisien Determinasi (uji R2)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .647a .419 .388 .00865476

a. Predictors: (Constant), Capital Adequacy Ratio, Return on Asset, Beban

Operasional terhadap Pendapatan Operasional

b. Dependent Variable: Tingkat bagi hasil deposito mudharabah Sumber: Data sekunder yang diolah SPSS versi 20.0 (2016).

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai koefisien determinasi

sebesar 0.388 atau sebesar 38.80%. Variasi variabel independen (Return on Asset,

Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional, dan Capital Adequacy Ratio)

yang digunakan dalam model ini mampu menjelaskan sebesar 38.80% variasi

variabel dependen (tingkat bagi hasil deposito mudharabah). Sedangkan sisanya

61.20% dipengaruhi oleh faktor lain di luar model penelitian ini.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diperoleh, maka

kesimpulan dari penelitian ini adalah:

1. Return on Asset secara parsial berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito

mudharabah pada Bank Umum Syariah periode 2010-2014.

Page 21: PENGARUH RETURN ON ASSET, BEBAN OPERASIONAL TERHADAP ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

2. Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional secara parsial

berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada Bank

Umum Syariah periode 2010-2014.

3. Capital Adequacy Ratio secara parsial berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil

deposito mudharabah pada Bank Umum Syariah periode 2010-2014.

4. Return on Asset, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional, dan

Capital Adequacy Ratio secara simultan berpengaruh terhadap tingkat bagi

hasil deposito mudharabah pada Bank Umum Syariah periode 2010-2014.

Saran

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diperoleh, maka dapat

diberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Pihak bank harus lebih memberanikan diri melakukan usaha

penganekaragaman produk, agar mendapatkan hasil yang lebih baik dan

optimal untuk perusahaan.

2. Bagi investor dan calon investor Bank Umum Syariah disarankan untuk selalu

mengamati perkembangan kinerja Bank Umum Syariah karena akan

berpengaruh nyata terhadap bagi hasil yang akan diterimanya.

3. Bagi penelitian selanjutnya disarankan dapat menambah jumlah variabel

independen atau mengganti variabel independen dari penelitian ini dengan

variabel lain yang disinyalir dapat mempengaruhi tingkat bagi hasil deposito

mudharabah, sehingga diharapkan dapat mencerminkan variabel dependen

yang digunakan.

DAFTAR PUSTAKA

Anggrainy, Dian. 2010. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Tingkat Bagi Hasil

Deposito Mudharabah Studi Kasus PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. Periode

2002-2009. Skripsi. Fakultas Syariah dan Hukum. Yogyakarta: Universitas

Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Ascarya. 2008. Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta: PT. RajaGrafindo.

Page 22: PENGARUH RETURN ON ASSET, BEBAN OPERASIONAL TERHADAP ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

Azmy, M. Showwam. 2008. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat

Bagi Hasil Simpanan Mudharabah pada Bank Umum Syariah di Indonesia

Tahun 2005-2008. Skripsi. Fakultas Syariah. Yogyakarta: Universitas Islam

Negeri Sunan Kalijaga.

Fahmi, Irham. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Ke-2. Bandung: Alfabeta.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21.

Semarang: Universitas Diponegoro.

Gundari. 2015. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito

Mudharabah pada Bank Mega Syariah Indonesia Tahun 2004-2013. Skripsi.

Fakultas Ekonomi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Juwairiyah, Siti. 2008. Analisis Pengaruh Profitabilitas dan Efisiensi Terhadap

Tingkat Bagi Hasil Tabungan dan Deposito Mudharabah Muthlaqah (Studi

pada Bank Muamalat Indonesia Tbk.). Skripsi. Fakultas Syariah. Yogyakarta:

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Khairiah, Andryani Isna dan Kunti Sunaryo. 2012. Analisis Pengaruh Return on

Asset, BOPO, dan Suku Bunga Terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito

Mudharabah pada Bank Umum Syariah. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Volume

11, Nomor 01. Yogyakarta: Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”.

Khasanah, Ulfah. 2012. Analisis Pengaruh Pendapatan Bank, DPK, dan ROA

terhadap Profit Sharing Deposito Mudharabah pada PT. Bank Syariah Mandiri

Tahun 2008-2011. Skripsi. Fakultas Syari’ah. Semarang: Institut Agama Islam

Negeri Walisongo.

Laksitarini, Nidya. 2013. Pengaruh Return on Asset (ROA), Capital Adequacy Ratio

(CAR), dan Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

Terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah pada Bank Umum Syariah

Tahun 2009-2012. Skripsi. Fakultas Ekonomi. Yogyakarta: Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran”.

Machmud, Amir dan Rukmana. 2010. Bank Syariah Teori, Kebijakan dan Studi

Empiris di Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Mardiyanto, Handoyo. 2009. Intisari Manajemen Keuangan. Jakarta: PT. Grasindo.

Muhammad dan Dwi Suwiknyo. 2009. Akuntansi Perbankan Syariah. Cetakan

Pertama. Yogyakarta: Penerbit TrustMedia.

Nikensari, Sri Endah. 2012. Perbankan Syariah: Prinsip, Sejarah dan Aplikasinya.

Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra.

Page 23: PENGARUH RETURN ON ASSET, BEBAN OPERASIONAL TERHADAP ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

Nugroho, Lukman Chakim. 2012. Analisis Pengaruh CAR, NPL, NIM, BOPO, dan

LDR Terhadap Tingkat Profitabilitas Perbankan (Studi Kasus pada Bank

Umum Syariah Nasional Devisa di Indonesia yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Periode 2007-2011). Skripsi. Fakultas Ekonomika dan Bisnis.

Semarang: Universitas Diponegoro.

Sari, Dita Anggrian. 2014. Analisis Pengaruh Bagi Hasil, Suku Bunga (BI Rate), dan

Inflasi Terhadap Jumlah Deposito Mudharabah pada Bank Umum Syariah di

Indonesia Periode 2009-2012. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan

Fakultas Agama Islam. Surakarta: Universitas Muhammadiyah.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Cetakan Ke-16.

Bandung: Alfabeta.

Sunyoto, Danang. 2011. Metodologi Penelitian untuk Ekonomi. Yogyakarta: CAPS.

Wahana Komputer. 2009. Seri Panduan Praktis: SPSS 17 untuk Pengolahan Data

Statistik. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Wibowo, Edhi Satriyo. 2012. Analisis Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, CAR, BOPO,

NPF Terhadap Profitabilitas Bank Syariah (Studi Kasus pada Bank Mega

Syariah, Bank Muamalat, dan Bank Syariah Mandiri Periode Tahun 2008-

2011). Skripsi. Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Semarang: Universitas

Diponegoro.

Wirartha, I Made. 2006. Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi. Yogyakarta: Penerbit

Andi.

Sumber Lain:

Bank Indonesia.

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia: Likuiditas Rupiah Transparansi dan Publikasi

Laporan Bank 2013.

Kodifikasi: Penilaian Tingkat Kesehatan Bank 2012.

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor7/56/DPbs tanggal 9 Desember 2005.

Laporan Pengawasan Perbankan. 2012.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 59.

Statistik Perbankan Syariah. 2014.

Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.

www.bi.go.id

www.megasyariah.co.id

www.ojk.go.id

www.syariahbukopin.co.id

www.syariahmandiri.co.id