pengaruh quick ratio, earning per share, dan return on investment

9

Click here to load reader

Upload: leliem

Post on 20-Jan-2017

213 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: pengaruh quick ratio, earning per share, dan return on investment

Jurnal Akuntansi ISSN 2302-0164

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 9 Pages pp. 1- 9

1 - Volume 3, No. 1, Februari 2014

PENGARUH QUICK RATIO, EARNING PER SHARE, DAN

RETURN ON INVESTMENT TERHADAP DIVIDEN KAS PADA

PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR FOOD AND

BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

INDONESIA

Amyas1, Muhammad Arfan

2, Hasan Basri

2

1) Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

2) Fakultas EkonomiUniversitas Syiah Kuala

Abstract: This study is aimed to examine and analyze (1) the effect of the quick ratio, earnings

per share, and return on investment as simultaneously onthe cash dividends (2) the effect of the

quick ratio onthe cash dividends (3) the effect of earnings per share on the cash dividend (4)

the effect of the return on investment on cash dividends. The population in this study are 24

companies manufacturing sector, Food and Beverages in the Indonesia Stock Exchange that

has a quick ratio, earnings per share, and return on investment and pay cash dividends. Time

horizon used is a combination of the cross-sectional time series. This study uses census. To

examine the effect of quick ratio, earnings per share, and return on investment of the cash

dividend is used multiple linear regression models. Results of this study indicate that (1)

simultaneously quick ratio, earnings per share, and return on investment have influence to the

cash dividend. (2) quick ratio has a positive effect on cash dividends, (3) earnings per share

has a positive effect on cash dividends, (4) return on investment positive effect on the cash

dividend.

Keywords: Quick ratio, earnings per share, return on investment, cash dividends

Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis (1)pengaruh quick

ratio,earning per share, dan return on invesmentsecara bersama-sama terhadap dividen kas(2)

pengaruh quick ratio terhadap dividen kas (3) pengaruh earning per share terhadap dividen

kas (4) pengaruh return on invesment terhadap dividen kas.Populasi dalam penelitian ini yaitu

24 perusahaan manufaktur sektor Food and Beverages di Bursa Efek Indonesia yang memiliki

quick ratio, earning per share, dan return on investment serta membayarkan dividen kas.

Horizon waktu yang digunakan adalah cross sectional dengan time series. Penelitian ini

menggunakan metode sensus. Untuk menguji pengaruh quick ratio, earning per share, dan

return on investment terhadap dividen kas digunakan model regresi linierberganda.Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa (1) secara bersama-samaquick ratio, earning per share, dan

return on investment berpengaruh positif terhadap dividen kas. (2) quick ratio berpengaruh

positif terhadap dividen kas, (3) earning per share berpengaruh positif terhadap dividen kas,

(4)return on investmentberpengaruh positif terhadap dividen kas.

Kata Kunci: Quick ratio, earning per share, return on investment, dividen kas

PENDAHULUAN

Aktivitas yang dihadapkan pada berbagai

macam risiko dan ketidakpastian yang

seringkali sulit diprediksikan oleh para investor.

Untuk mengurangi kemungkinan risiko dan

ketidakpastian yang akan terjadi, investor

memerlukan berbagai macam informasi, baik

informasi yang diperoleh dari kinerja

perusahaan maupun informasi lain yang relevan

seperti kondisi ekonomi dan politik dalam suatu

negara. Informasi yang diperoleh dari

perusahaan lazimnya didasarkan pada kinerja

Page 2: pengaruh quick ratio, earning per share, dan return on investment

Jurnal Akuntansi

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 4, No. 1, Februari 2014 - 2

perusahaan yang tercermin dalamlaporan

keuangan.

Investor mempunyai tujuan utama dalam

menanamkan dananya ke dalam perusahaan

yaitu untuk mencari pendapatan atau tingkat

kembalian investasi (return) baik berupa

pendapatan dividen (dividend yield) maupun

pendapatan dari selisih harga jual saham

terhadap harga belinya (capital gain). Dalam

hubungannya dengan pendapatan dividen, para

investor umumnya menginginkan pembagian

dividen yang relatif stabil, karena dengan

stabilitas dividen dapat meningkatkan

kepercayaan investor terhadap perusahaan

sehingga mengurangi ketidakpastian investor

dalam menanamkan dananya kedalam

perusahaan.

Bagi pihak manajemen, dividen tunai

merupakan arus kas keluar yang mengurangi

kas perusahaan.Oleh karenanya kesempatan

untuk melakukan investasi dengan kas yang

dibagikan sebagai dividen tersebut menjadi

berkurang. Di sisi lain perusahaan dihadapkan

pada berbagai macam kebijakan, antara lain:

perlunya menahan sebagian laba untuk

reinvestasi yang mungkin lebih menguntungkan,

kebutuhan dana perusahaan, likuiditas

perusahaan, target tertentu yang berhubungan

dengan rasio pembayaran dividen dan faktor

lain yang berhubungan dengan kebijakan

dividen (Sadalia dan Saragih, 2008).

Dividen kas merupakan bentuk

pembayaran dividen yang banyak diinginkan

investor dibandingkan dengan diividen dalam

bentuk lain, karena pembayaran dividen tunai

membantu mengurangi ketidakpastian investor

dalam aktivitas investasinya pada suatu

perusahaan. Demikian pula stabilitas dividen

yang dibayarkan juga akan mengurangi

ketidakpastian dari profitabilitas perusahaan,

sehingga stabilitas dividen juga merupakan

faktor penting yang harus dipertimbangkan oleh

manajemen perusahaan (Hidayati,2006).

Sangat banyak faktor yang menjadi

pertimbangan mengenai kebijakan dividen kas

pada suatu perusahaan.Diantara faktor tersebut

adalah quick ratio, earning per share dan return

on investment.Quick ratio merupakan rasio

yang digunakan untuk menghitung besarnya

kemampuan aktiva lancar untuk melunasi

hutang lancar, namun aktiva lancar yang

dihitung sudah dikurangi dengan persediaan.

Persediaan pada umumnya merupakan aset

lancar perusahaan yang paling tidak likuid

sehingga persediaan merupakan aset, dimana

kemungkinan besar akan terjadi kerugian jika

terjadi likuidasi. Oleh karena itu, rasio yang

mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk

membayar kewajiban jangka pendek tanpa

mengandalkan penjualan persediaan sangat

penting artinya (Brigham dan Houston,

2010:135).

KAJIAN KEPUSTAKAAN

Dividen

Menurut Hanafi (2004:361), dividen

merupakan kompensasi yang diterima oleh

pemegang saham, disamping capital gain.

Dividen ini untuk dibagikan kepada para

pemegang saham sebagai keuntungan dari laba

Page 3: pengaruh quick ratio, earning per share, dan return on investment

Jurnal Akuntansi

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

3 - Volume 4, No. 1, Februari 2014

perusahaan.Dividen ditentukan berdasarkan

dalam rapat umum anggota pemegang saham

dan jenis pembayarannya tergantung kepada

kebijakan pimpinan.

Stice, Stice, dan Skousen (2005:651)

menyatakan dividen sebagai berikut: Dividen

merupakan pembagian laba kepada para

pemegang saham perusahaan sebanding dengan

jumlah saham yang dipegang oleh masing-

masing pemilik. Dividen dapat berupa uang

tunai maupun saham.Terkait dengan dividen

terdapat 3 tanggal penting, yaitu pengumuman,

pencatatan, dan

pembayaran/pembagian.Dividen tunai (cash

dividend) umumnya lebih menarik bagi

pemegang saham dibandingkan dengan dividen

saham (stock dividend).Dividen tunai (cash

dividend) merupakan dividen yang dibayar oleh

emiten kepada para pemegang saham secara

tunai untuk setiap lembarnya (dividend per

share).

Baridwan (2000:434) menyatakan dividen

adalah proporsi laba atau keuntungan yang

dibagikan kepada para pemegang saham dalam

jumlah yang sebanding dengan jumlah lembar

saham yang dimilikinya. Menurut Ang

(1997:182), dividen merupakan nilai

pendapatan bersih perusahaan setelah pajak

dikurangi dengan laba ditahan (retained

earning) yang ditahan sebagai cadangan

perusahaan.

Menurut Riyanto (2004:265), dividen

adalah aliran kas yang dibayarkan kepada para

pemegang saham atau equity investor.

Persentase dari laba bersih yang akan

dibayarkan kepada pemegang saham sebagai

cash dividend disebut dividend payout ratio.

Rasio pembayaran dividen menentukan jumlah

laba yang dibagi dalam bentuk dividen kas dan

laba yang ditahan sebagai sumber pendanaan.

Quick Ratio

Quick ratio menunjukkan kemampuan

aktiva lancar yang paling likuid mampu

melunasi hutang lancar.Semakin besar rasio ini

maka semakin baik keuangan perusahaan.Rasio

ini mengukur kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan

tidak memperhitung-kan persediaan, karena

persediaan memerlukan waktu yang cukup lama

untuk direalisasi menjadi kas.

Persediaan juga akun yang nilai bukunya

paling tidak dapat diandalkan sebagai ukuran

nilai pasar karena tidak diperhitungkannya

kualitas persediaan. Sebagian persediaan bisa

ternyata rusak, usang atau hilang (Ross,

Westerfield, dan Jordan, 2009:81).

Earning Per Share

Para calon pemegang saham tertarik

dengan EPS (earning per share) yang besar,

karena hal ini merupakan salah satu indikator

keberhasilan perusahaan.EPS merupakan

tingkat keuntungan bersih yang mampu diraih

perusahaan pada saat menjalankan

operasinya.Keuntungan yang layak dibagikan

kepada pemegang saham adalah keuntungan

setelah perusahaan memenuhi seluruh

kewajiban bunga dan pajak. Dengan kata lain

EPS menggambarkan laba bersih perusahaan

Page 4: pengaruh quick ratio, earning per share, dan return on investment

Jurnal Akuntansi

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 4, No. 1, Februari 2014 - 4

yang diterima oleh setiap saham.

Return On Investment

ROI (return on investment) adalah ukuran

yang baik untuk mengevaluasi kemampuan

perusahaan atau dalam mencapai sasaran

profitabilitas secara sederhana.ROI adalah hasil

bagi antara laba bersih sebelum pajak dengan

total aktiva. Menurut Mulyadi (2001:40) ROI

merupakan perbandingan laba dengan investasi

yang digunakan untuk menghasilkan laba.

Menurut Syamsuddin (2007:59) ROI

yang juga sering disebut dengan “return on

total asset” merupakan pengukuran

kemampuan perusahaan secara keseluruhan di

dalam menghasilkan keuntungan dengan

jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia di

dalam perusahaan. Semakin tinggi rasio ini,

semakin baik keadaaan suatu perusahaan.

Atkinson, Kaplan, dan Young (2004:562)

menyatakan bahwa return on assets atau yang

sering disebut dengan return on investment

dapat dijadikan sebuah ukuran dari tingkat

pengembalian yang dihasilkan oleh assets

organisasi atau bagaimana kemamapuan

perusahaan menghasilkan laba bersih

berdasarkan tingkat assets tertentu. Makin

tinggi rasio yang diperoleh maka semakin

efisien manajemen assets perusahaan.

Kerangka Pemikiran

Quick ratio membandingkan antara aktiva

lancar setelah dikurangi dengan persediaan

dengan hutang lancar. Rasio ini menunjukkan

kemampuan aktiva lancar yang paling likuid

mampu menutupi hutang lancar.Semakin besar

rasio ini semakin baik.Rasio ini mengukur

kemampuan perusahaan dalam memenuhi

kewajiban jangka pendeknya dengan tidak

memperhitungkan persediaan, karena

persediaan memerlukan waktu yang relatif lama

untuk direalisasikan menjadi uang kas.Saldo

persediaan yang relatif tinggi sering kali

merupakan pertanda kesulitan jangka pendek

(Ross, Westerfield, dan Jordan, 2009:81).Rasio

ini lebih tajam dari pada rasio lancar karena

tidak memperhitungkan persediaan.

Dalam hubungannya dengan pembagian

dividen, Brigham dan Houston (2010:135)

menambahkan bahwa ketersediaan kas dapat

menjadi kendala dalam pembagian

dividen.Dimana dividen tunai dapat dibagikan

hanya dengan tersedianya uang tunai.Dalam hal

ini, quick ratio menggambarkan kemampuan

kas perusahaan dalam memenuhi hutang jangka

pendeknya.

Quick ratio dari suatu perusahaan

merupakan faktor yang penting yang harus

dipertimbangkan sebelum mengambil

keputusan untuk menetapkan besarnya dividen

yang akan dibayarkan kepada para pemegang

saham. Oleh karena dividen merupakan arus

kas keluar, maka makin kuat posisi quick ratio

perusahaan berarti semakin besar kemampuan

untuk membayar dividen (Riyanto, 2004:267).

Laba per lembar saham (earning per

share) merupakan kemampuan per lembar

saham untuk menghasilkan laba (Harahap,

2010:311). Total keuntungan tersebut diukur

dari rasio antara laba bersih setelah pajak

Page 5: pengaruh quick ratio, earning per share, dan return on investment

Jurnal Akuntansi

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

5 - Volume 4, No. 1, Februari 2014

(earnings after tax) terhadap jumlah lembar

saham yang beredar (outstanding share). Laba

bersih yang diperhitungkan tersebut setelah

dikurangi dengan dividen untuk para pemegang

saham prioritas/minoritas (preferred stock).

Semakin besar earning after tax maka

dividen kas per lembar saham (cash dividend

per share) yang akan diterima oleh para

pemegang saham biasa (common stock) juga

semakin besar. Hal tersebut dengan asumsi jika

dividen bagi para pemegang saham minoritas

dan jumlah saham yang beredar (saham biasa)

relatif tetap. Teori ini juga di dukung oleh

Sunarto dan Kartika (2003) dan Nugrahono

(2010) yang menunjukkan bahwa earning per

share berpengaruh signifikan positif terhadap

dividend per share pada perusahaan manufaktur

yang listing di BEJ periode 1999-2000. Dengan

demikian berdasarkan teori dan uraian tersebut

ada pengaruh earning per share terhadap

dividen kas.

ROI (return on investment) merupakan

ukuran efektivitas perusahaan dalam

menghasilkan keuntungan dengan

memanfaatkan aktiva tetap yang digunakan

untuk operasi.Semakin besar ROI menunjukkan

kinerja perusahaan yang semakin baik, karena

tingkat kembalian investasi (return) semakin

besar. Seperti diuraikan sebelumnya, bahwa

return yang diterima oleh investor dapat berupa

pendapatan dividend dan capital gain. Dengan

demikian meningkatnya ROI juga akan

meningkatkan pendapatan dividen (terutama

cash dividend).

Teori ini didukung oleh bukti empiris

Lintner (1956) yang menyimpulkan bahwa

kemampuan perusahaan untuk menbayar

dividen merupakan fungsi dari keuntungan.

Lebih lanjut Lintner mengemukakan bahwa

perusahaan hanya akan meningkatkan dividen

apabila profit meningkat.Demikian pula dari

hasil penelitian Suherli (2006) yang

menunjukkan bahwa ROI berpengaruh sangat

signifikan terhadap dividen kas. Dengan

demikian profitabilitas mutlak diperlukan untuk

perusahaan apabila hendak membayar

dividen.Dengan demikian berdasarkan teori dan

uraian tersebut ada pengaruh ROI terhadap

dividen kas.

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian

Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran yang

telah dipaparkan sebelumnya, hipotesis

penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Quick ratio, earning per share dan return on

investment secara bersama-sama

berpengaruh terhadap dividen kas pada

perusahaan Food and Beverages di Bursa

Efek Indonesia.

2. Quick ratio secara parsial berpengaruh

terhadap dividen kas pada perusahaan Food

Return On

Invesment

Quick

Ratio

Dividen Kas Earning

Per Share

Page 6: pengaruh quick ratio, earning per share, dan return on investment

Jurnal Akuntansi

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 4, No. 1, Februari 2014 - 6

and Beverages di Bursa Efek Indonesia.

3. Earning per sharesecara parsial berpengaruh

terhadap dividen kas pada perusahaan Food

and Beverages di Bursa Efek Indonesia.

4. Return on investmentsecara parsial

berpengaruh terhadap dividen kas pada

perusahaan Food and Beverages di Bursa

Efek Indonesia

METODE PENELITIAN

Desain penelitian melibatkan serangkaian

pilihan yang sangat tergantung seberapa hati-

hati peneliti memilih berbagai alternatif desain

yang dapat memenuhi tujuan tertentu dari

penelitian.

Sekaran (2006:155) desain penelitian

dijelaskan sebagai berikut :

1. Tujuan Studi. Tujuan studi ini adalah

untuk menguji hipotesis (hypothesis

testing) yang dikembangkan berdasarkan

teori-teori dan penelitian terdahulu.

2. Jenis Investigasi. Penelitian ini bersifat

kausalitas, yaitu tipe penelitian yang

menyatakan ada hubungan sebab akibat

antara variabel independen yaitu quick

ratio, earning per share, return on

instment variabel dependen yaitu dividen

kas.

3. Tingkat Intervensi Peneliti. Tingkat

intervensi peneliti dalam penelitian ini

adalah intervensi minimal dimana peneliti

melakukan penelitiannya tanpa

mengintervensi aktivitas normal

perusahaan manufaktur sektor Food and

Beveragesyang menjadi unit analisis

penelitian.

4. Pengaturan Studi. Untuk menguji

hipotesis dalam penelitian ini diperlukan

data dari lingkungan yang sebenarnya

yaitu studi pada perusahaan manufaktur

sektor Food and Beverages yang ada di

Bursa Efek Indonesia.

5. Unit Analisis. Penelitian ini melakukan

pengujian terhadap hubungan antara quick

ratio, earning per share, return on

investment dengan dividen kas pada

perusahaan Food and Beverages.

Pengujian akan dilakukan pada perusahaan

manufaktur sektor Food and Beverages

berdasarkan data yang peroleh di Bursa

Efek Indonesia. Oleh karena itu, unit

analisis dalam penelitian ini adalah

organisasi.

6. Horizon Waktu. Dalam penelitian ini

horizon waktu yang dilakukan adalah

gabungan antara cross sectional dengan

timeseries dimana data dikumpulkan pada

beberapa perusahaan dan lebih dari satu

batas waktu dalam rangka menjawab

pertanyaan penelitian.

Populasi Penelitian

Populasi mengacu pada keseluruhan

kelompok orang, kejadian, atau hal minat yang

ingin peneliti investigasi

(Sekaran,2006:121).Populasi dalam penelitian

ini adalah perusahaan manufaktur sektor Food

and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) dari tahun 2007-2010 yang

Page 7: pengaruh quick ratio, earning per share, dan return on investment

Jurnal Akuntansi

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

7 - Volume 4, No. 1, Februari 2014

telah memenuhi kriteria.

Peneliti memilih perusahaan Food and

Beverages sebagai populasi penelitian karena

produk yang dihasilkan digunakan oleh orang

banyak dan produk tersebut sangat dibutuhkan

oleh konsumen dan hampir pasti tetap dibeli

dan diminati oleh konsumen, sehingga

perusahaan ini mampu bertahan dalam kondisi

kebijakan model apapun yang dibuat.

Disamping itu Food and Beverages adalah

perusahaan yang telah Go Publik, perusahaan

yang telah Go Publik berkewajiban untuk

membayar dividen kepada masing-masing

pemegang sahamnya minimal sekali dalam tiga

tahun. Setelah dilakukan pengamatan awal

ternyata tidak semua perusahaan Food and

Beverages membagikan dividen kepada para

pemegang sahamnya padahal perusahaan

tersebut memperoleh laba.

Metode Analisis

Analisis data dimulai dengan menghitung

besarnya masing-masing variabel terikat dan

bebas kemudian dilanjutkan dengan

menentukan metode penelitian yang akan

menjelaskan hubungan antara variabel

dependen dengan independen. Model analisis

data yang digunakan untuk menguji hipotesis

dalam penelitian ini adalah regresi linier

berganda (multiple regression analysis).Data

diolah dengan menggunakan program SPSS.

Menurut Santoso (2005) regresi linier

berganda digunakan apabila meramalkan

keadaan naik turunnya variabel dependen, bila

dua atau lebih variabel.Independen

dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya).

Persamaan regresi linier berganda sebagai

berikut:

Y = α + ß1x1 + ß2x 2 + ß3x3 + ε

Keterangan :

Y = Dividen kas

α = Konstanta

X1 = Quick ratio

X2 = Earning per share

X3 = Return on investment

ß1,ß2,ß3 = Koefisien regresi variabel

ε = Errorterm

HASIL PEMBAHASAN

Untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel independen secara bersama-

sama terhadap variabel dependen digunakan

nilai koefisien diterminasi (R²). Hasil penelitian

ini menunjukkan bahwa nilai R² = 0,572 atau

57,2%. Hal ini bermakna bahwa variabel

independen yang meliputi quick ratio, earning

per share, dan return on investment

mempengaruhi variabel dependen yaitu dividen

kas sebesar 57,2 %. Sisanya sebesar 42,8 %

dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak

dimasukkan dalam penelitian ini.

Hasil pengujian hipotesis secara individu

(parsial) merupakan jawaban untuk hipotesis

pertama, kedua, dan ketiga. Hasil regresi linier

berganda terhadap variabel-variabel penelitian

menunjukkan hasil sebagai berikut :

Y = 0,013 + 0,198X1 + 0,049X2 + 0,731X3 + ε

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Setelah dilakukan pengujian dan analisis

data dalam penelitian ini, maka dapat ditarik

Page 8: pengaruh quick ratio, earning per share, dan return on investment

Jurnal Akuntansi

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 4, No. 1, Februari 2014 - 8

kesimpulan sesuai dengan hipotesis yang telah

dirumuskan sebelumnya.

1. Quick ratio, earning per share dan return

on investment secara bersama-sama

berpengaruh terhadap dividen kas.

Kenaikan quick ratio, earning per share

dan return on investment akan

meningkatkan dividen kas pada perusahaan

Food and Beverages yang terdaftar di BEI

periode 2007-2010.

2. Quick ratiosecara parsial berpengaruh

positif terhadap dividen kas. Kenaikan

quick ratio akan meningkatkan dividen kas

pada perusahaan Food and Beveragesyang

terdaftar di BEI periode 2007-2010.

3. Earning per sharesecara parsial

berpengaruh secara positif terhadap

Dividen kas. Kenaikan earning per share

akan meningkatkan dividen kas pada

perusahaan Food and Beveragesyang

terdaftar di BEI periode 2007-2010.

4. Return on investment secara parsial

berpengaruh positif terhadap Dividen kas.

Kenaikan return on investment akan

meningkatkan dividen kas pada perusahaan

Food and Beveragesyang terdaftar di BEI

periode 2007-2010.

Saran

1. Untuk peneliti selanjutnya, walaupun

hubungan yang dihasilkan secara simultan

dari penelitian ini sudah cukup kuat antar

variabel, diharapkan dapat menambah atau

mengganti variabel dalam penelitian ini

dengan variabel lain yang dianggap

memiliki pengaruh terhadap dividen.

2. Isu-isu yang mengenai pengaruh quick

ratio, earning per share, dan return on

investment terhadap dividen kas,

diharapkan bisa dikaji atau di teliti pada

perusahaan-perusahaan diluar sektor Food

and Beverages.

3. Untuk perusahaan manufaktur sektor Food

and Beverages, diharapkan penelitian ini

bisa menjadi pertimbangan dalam

pengambilan keputusan terhadap

pembayaran dividen kas kepada pemegang

saham (pihak ketiga/investor). Hal tersebut

mengingat bahwa tujuan investor

menanamkan modalnya adalah untuk

mengharapkan dividen kas.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Ang, R., 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia.

Jakarta: Mediasoft Indonesia.

Arifin, Z., 2004. Teori Keuangan dan Pasar Modal.

Yogyakarta: Ekonosia.

Atkinson, A. A., Robet S Kaplan., dan S. Mark

Young, 2004. Management Accounting.

Fourth Edition. New Jersey: Pearson Prentice

Hall.

Baridwan, Z., 2000. Intermediate Accounting,

Yogyakarta: BPFE.

Brigham, E.F., dan Joel F. Houston. 2010. Dasar-

dasar Manajemen Keuangan. Buku 1. 11th

ed.

Jakarta: Salemba Empat.

_________, 2011. Dasar-dasar Manajemen

Keuangan. Buku 2, 11th

ed. Jakarta: Salemba

Empat.

Hanafi, M. M., 2004. Manajemen Keuangan.

Yogyakarta: BPFE.

Harahap, S. S., 2010. Analisis Kritis atas Laporan

Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Hidayati, N., 2006. Analisis Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Dividen Kas di Bursa Efek

Jakarta. Yogyakarta: Universitas Islam

Indonesia.

Husnan, S., 1993. Manajemen Keuangan Teori dan

Penerapan. Yogyakarta: BPFE.

impact-id.jobstreet.com/templates/IDX/

Page 9: pengaruh quick ratio, earning per share, dan return on investment

Jurnal Akuntansi

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

9 - Volume 4, No. 1, Februari 2014

careerpage.html: www. Idx.co.id

Jogiyanto, H.M., 2009. Teori Portofolio dan Analisis

Investasi. Yogyakarta: Universitas Gajah

Mada.

Kieso, D. E., dan Jerry J. Weigandt. 2002. Akuntansi

Intermediate. Jakarta: Erlangga.

Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba

Empat.

Nugrahono, S.R., 2010. Pengaruh Return On

Investment, Debt to Equity, Earning per Share

dan Cash Rati terhadap dividen tunai. Tesis.

Banda Aceh. Universitas Syiah Kuala.

Riyanto, B., 2004. Dasar-dasar Pembelanjaan

Perusahaan.Edisi 4.Yogyakarta: Yayasan

Badan Penerbit Gajah Mada.

Ross, S.A., Randolph W. Westerfield.,& Bradford

D.Jordan. 2009. Corporate Finance. 8th

Edition. New York: Irwin McGraw Hill.

Sekaran, 2006.Research Methods For Business.

Edisi 4 buku 1.Terjemahan Yon, Kwan.

Jakarta: Salemba Empat.

Santoso, S., 2005.Seri Solusi Bisnis TI:

Menggunakan SPSS untuk Statistik Parametik.

Jakarta: Elex Media Komputindo.

Sartono, A., 2008.Manajemen Keuangan: Teori dan

Aplikasi. Edisi Empat. Yogyakarta: BPFE.

Suharli, M., 2006.Studi Empiris Mengenai Pengaruh

Profitabilitas,Leverage, dan Harga Saham

Terhadap Jumlah Dividen Tunai (Studi pada

Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek

Jakarta Periode 2002–2003). Jurnal MAKSI.

Vol. 6 No. 2, Hal: 9-12.

Sunarto dan Andi Kartika.2003. Analisis Faktor-

faktor yang Mempengaruhi Dividen Kas di

Bursa Efek Jakarta. Jurnal Bisnis dan

Ekonomi. Vol.10, No.1. Hal: 67-70.

Syamsyuddin, L., 2007. Manjemen Keuangan

Perusahaan: Konsep Aplikasi Dalam

Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan

Keputusan. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Warren and Reeve. 2004. Financial Accounting . 3rd

ed. Cincinati: South Western Publishing.

Wild,John J., K.R. dan Robert F. Hasley. 2005.

Financial Statement Analysis. Jakarta:

Salemba Empat.