pengaruh penggunaan tepung sagu terhadap … · pengaruh penggunaan tepung sagu terhadap...
TRANSCRIPT
PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG SAGUTERHADAP KARAKTERISTIK WIDARAN
Sunarmani, Elmi Kamsiati dan Heny HerawatiBalai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian
Jl. Tentara Pelajar No 12, Cimanggu-Bogoremail: [email protected]
Makalah disampaikan pada Seminar Ilmiah dan Lokakarya Nasional Sagu 2016* Gedung Display, Puslitbangbun, Bogor, 9-10 November 2016
PENDAHULUAN
• Sagu (Metroxylon sp): sumber karbohidrat selain beras, banyak mengandung pati.
• Konsumsi sagu dapat ditingkatkan melalui diversifikasi.
• Diversifikasi pangan: mengembangkan/memodifikasi teknik pengolahan menghasilkan produk olahan yang memiliki daya saing baik aspek kandungan gizi, tampilan yang menarik, rasa dan aroma yang diterima masyarakat.
• Sagu: tidak hanya sebagai makanan pokok, tapi dapat diolah menjadi makanan selingan atau snack.
• Snack tradisional yang dibuat dari sagu: bagea sagu, roti sagu, talam sagu dan cake sagu.
• Ragam olahan sagu masih bisa dikembangkan. Salah satu produk snack yang banyak disukai adalah widaran, dibeberapa daerah juga disebut dengan snack “telur gabus”.
• Tujuan: mengetahui karakteristik widaran dari tepung sagu dan tapioka.
METODOLOGI
Bahan: tepung sagu, tapioka, telur, keju, garam, minyak goreng
Alat: timbangan, mixer, wajan, spatula, saringan, sealer.
Pencampuran adonan
PencetakanPenggorengan
bertahapPenirisan Pengemasan
Lanjutan metodologi............
• Perlakuan:W1: tapioka 100%; W2:75% tapioka dan 25% pati sagu; W3: 50% tapioka dan 50% pati sagu; W4: 25% tapioka dan 75% pati sagu : W5: 100% pati sagu
• Analisis yang dilakukan meliputi: analisis kadar air (AOAC 1998), analisis rendemen, warna dengan chromameter, Wi (Whiteness Index) (Prasert dan Suwannaporn 2009), analisis tekstur dilakukan dengan menggunakan alat Texture Analyzer Brookfield Texture Pro CT V1.2 Build 9.
• Analisis organoleptik dengan melibatkan 20 orang panelis. • Analisis data: ANOVA (Analisis of Variance) dan uji lanjut Duncan
dengan menggunakan SPSS 2.1.
Kode Sampel Rendemen (%) Kadar Air (%)
W1 99,94 1,749
W2 89,333 1,701
W3 84,556 2,382
W4 92,611 2,050
W5 93,944 0,550
Rendemen dan Kadar air
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Warna
Kode Sampel L a b WI
W1 69,558 0,094 21,618 69,558
W2 48,046 5,202 15,282 47,786
W3 58,556 3,264 22,154 58,428
W4 55,976 3,544 19,524 55,834
W5 42,904 4,568 14,486 42,722
Tekstur
Kode
Sampel
Hardness (N) Deformasi (mm) Adhesivness
(N)
Adhesivness (mJ)
W1 10,202 6,413 0,029 0,180
W2 17,703 4,803 0,032 0,243
W3 26,984 5,893 0,024 0,197
W4 27,174 9,063 0,016 0,113
W5 27,175 2,197 0,029 0,210
Organoleptik
Kode Sampel Warna Aroma Rasa Tekstur Penerimaan
Umum
W1 4,10a 3,80a 3,65ab 4,40a 4,25a
W2 3,80ab 3,35ab 4,05a 3,95a 3,90a
W3 3,35bc 2,85b 3,50ab 2,80b 3,05b
W4 3,10cd 2,90b 3,40ab 3,00b 3,05b
W5 2,65d 2,75b 3,10b 2,65b 2,55b
Kesimpulan• Tapioka 100% menghasilkan rendemen tertinggi.
• Penggunaan pati sagu 100% menghasilkan kadar air terendah (0,550%)
• Penggunaan pati sagu 100% menghasilkan nilai WI yang terendah.
• Penggunaan pati sagu 100% menghasilkan tingkat kekerasan tertinggi yaitu sebesar 27,175 N.
• Berdasarkan hasil analisis organoleptik, warna, aroma, tekstur dan penerimaan umum dari Widaran dengan penggunaan tapioka 100% menghasilkan nilai tertinggi atau paling disukai oleh panelis.
• Sedangkan untuk pengunaan pati sagu 100%, agak disukai.
• Untuk pembuatan Widaran, dapat dilakukan formulasi penggunaan pati sagu yang dicampur dengan tapioka untuk memperbaiki karakteristik produk yang dihasilkan.
• Penggunaan pati sagu sampai dengan 25% menghasilkan widaran yang disukai oleh panelis.