pengaruh penerapan sistem komputerisasi tenaga …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. pengaruh...

363
PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA DALAM PENEMPATAN TENAGA KERJA LUAR NEGERI (Studi Pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang) SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah satu Syarat untuk Memproleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik Program Studi Ilmu Administrasi Negara Oleh: ASEP HIDAYAT NIM. 6661092711 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG 2015

Upload: buixuyen

Post on 20-Mar-2019

254 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI

TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA DALAM PENEMPATAN TENAGA KERJA LUAR NEGERI

(Studi Pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah satu Syarat untuk Memproleh Gelar

Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik

Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Oleh:

ASEP HIDAYAT

NIM. 6661092711

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

SERANG 2015

Page 2: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

ABSTRAK

Asep Hidayat, NIM. 6661092711. Skripsi. Pengaruh Penerapan Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Luar Negeri Terhadap Efektivitas Kerja Dalam Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri (Studi Pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang). Pembimbing I: Leo Agustino, Ph.D dan Pembimbing II: Anis Fuad, S.Sos., M.Si

Fokus penelitian ini adalah Pengaruh Penerapan Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Luar Negeri Terhadap Efektivitas Kerja Dalam Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri( Studi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang). Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar Pengaruh Penerapan Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Luar Negeri Terhadap Efektivitas Kerja Dalam Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri(Studi Pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang). Teori yang digunakan yaitu teori Sistem Informasi Manajemen McLeod dan P.Schell dan teori efektivitas kerja Richard M.Steers dalam Tangkilisan. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif asosiatif, populasi dan sampel penelitian ini seluruh pegawai negeri sipil sebanyak 47 orang pegawai di lingkungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang, karena peneliti menggunakan sampel jenuh dalam penelitiannya. Teknik pengumpulan dilakukan dengan penyebaran kuesioner, wawancara tidak terstruktur, metode observasi. Hasil perhitungan dapat diketahui variabel sistem komputerisasi tenaga kerja luar negeri memberikan kontribusi sebesar 63,68% terhadap efektivitas kerja sedangkan sisanya 36,32% ditentukan oleh faktor lain. Jadi dapat disimpulkan bahwa penerapan sistem komputerisasi tenaga kerja luar negeri berpengaruh terhadap efektivitas kerja dalam penempatan tenaga kerja luar negeri. Saran dari penelitian ini : (1) harus meningkatkan sistem informasi yang baik sehingga kualitas pelayanan baik. (2) harus meningkatkan relevansi, akurasi dan kelengkapan dalam sistem informasi SISKOTKLN. (3) dalam efektivitas harus ditingkatkan produktivitas, kemampuan adaptasi, kepuasan kerja serta kemampuan berlaba lebih baik lagi.

Kata Kunci : Penerapan, Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Luar Negeri, Efektivitas Kerja.

Page 3: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

ABSTRACT

Asep Hidayat, NIM. 6661092711. Research Paper. Effect of Implementation of

Computerized System Against Foreign Workers In the Work Effectiveness of

Foreign Employment (Studies in the Department of Labor and Transmigration

Serang Regency). Advisor I: Leo Agustino, Ph.D., and Advisor II: Anis Fuad,

S. Sos., M.Si

The focus of this research is the Effect of Implementation of Computerized System Against Foreign Workers In the Work Effectiveness of Foreign Employment (Study of Manpower and Transmigration Serang Regency). Purpose of this study was to determine how big the Computerized System Implementation Effect of Foreign Labor Working In The Effectiveness of Foreign Employment (Studies in the Department of Labor and Transmigration Serang Regency). The theory used is the theory Management Information System McLeod and P.Schell and theory work effectiveness Richard M.Steers in Tangkilisan. The method used is quantitative associative method, the sample population and all civil servants as many as 47 employees within the Department of Labor and Transmigration Serang regency, because the researchers used a sample saturated in research. The technique of collecting is done by distributing questionnaires, interviews structures, methods of observation. Variable calculation results can be known computerized systems overseas labor contributed 63.68% to the effectiveness of the work while the remaining 36.32% is determined by other factors. So it can be concluded that the implementation of a computerized system of overseas labor affect the effectiveness of the employment. Advice from research: (1) must increase information system that is good quality service was good. (2) has to raise the relevance, accuracy and completeness in SISKOTKLN information system. (3) in effectiveness must be improved, ability of adaptation, productivity job satisfaction and the ability gained will be even better.

Keywords: Application, System Computerization Overseas Employment, Work Effectiveness.

Page 4: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah
Page 5: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah
Page 6: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah
Page 7: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

Jadikan kepandaian sebagai kebahagiaan

bersama, sehingga mampu meningkatkan

rasa ikhlas tuk bersyukur atas kesuksesan

(Mario Teguh)

Skripsi ini kupersembahkan:

Ayah dan Bunda, serta seluruh

keluarga.

Page 8: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Syukur alhamdulilah atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

jalan bagi peneliti untuk dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Skripsi

penelitian ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat kelengkapan

dalam memenuhi ujian sarjana program studi S-1 pada program Ilmu Studi

Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa Banten. Peneliti dapat menyelesaikan penelitian dan menyusun skripsi

dengan judul” Pengaruh Penerapan Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Luar

Negeri Terhadap Efektivitas Kerja Dalam Penempatan Tenaga Kerja Luar

Negeri Di Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Serang.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

sempurna, hal ini tidak lepas dari keterbatasan kemampuan dan ilmu

pengetahuan yang peneliti miliki. Segala saran dan kritik yang bersifat

membangun peneliti harapkan dengan senang hati, sehingga dapat bermanfaat

dan berguna untuk perbaikan dan penyempurnaan tugas ini di masa yang akan

datang. Terwujudnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan,

pengarahan, serta kerendahan hati. Untuk ini peneliti mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam

menyelesaikan skripsi ini terutama kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H Soleh Hidayat, M.Pd sebagai Rektor Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa.

i

Page 9: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

2. Bapak Dr. Agus Sjafari, M.Si, sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

3. Bapak Kandung Sapto Nugroho, S.Sos., M.Si sebagai Pembantu Dekan I

Fakultas Ilmu Politik dan Ilmu Sosial Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa.

4. Ibu Mia Dwiana, S.Sos., M.Ikom, sebagai Pembantu Dekan II Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

5. Bapak Gandung Ismanto, S.Sos., MM, sebagai Pembantu Dekan III

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Ageng Tirtayasa.

6. Ibu Rahmawati,S.Sos, M.Si, sebagai ketua program studi ilmu

Administrasi negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa.

7. Ibu Ipah Ema Jumiati, S.Sos, M.Si, sebagai Sekretaris Program Studi

Ilmu Administrasi Negara.

8. Ibu Rini Handayani, S.Si, M.Si, sebagai Dosen Pembimbing Akademik

9. Bapak Leo Agustino, Ph.D sebagai Pembimbing I yang telah

memberikan dukungan kepada saya dalam melaksanakan penelitian.

10. Bapak Anis Fuad, Sos, M.Si, sebagai Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan dukungan kepada saya dalam melaksanakan penelitian.

11. Seluruh Dosen pada Program Studi Administrasi Negara Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang telah

banyak memberikan pengetahuan kepada peneliti selama masa

perkuliahan.

ii

Page 10: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

12. Seluruh Staf Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa yang telah banyak membantu dalam hal akademik dan

administrasi.

13. H. Abdullah S.Sos. M.Si, sebagai Kepala Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Serang.

14. Iwan Suryadi. SE., M.Si., sebagai Kepala Sub Bagian Umum Dan

Kepagawain Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang

15. Iwan Setiawan SE, M.Si sebagai Kepala Seksi Pendataan Dan Verfikasi

Ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Serang.

16. Drs. H Ramdhan Jumhana., M.Si, sebagai Sekretaris Dinas Tenaga Kerja

dan Transmigrasi Kabupaten Serang.

17. R. Yeni Diah Pitaloka sebagai Staf Bagian Umum Dinas Tenaga Kerja

dan Transmigrasi Kabupaten Serang.

18. Serta Seluruh Staf-Staf Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi

Kabupaten Serang.

19. Untuk Ibu dan Ayah saya tercinta yang selalu berada disamping saya dan

selalu memberikan dukungannya setiap saat dan serta doa’nya.

20. Untuk Sahabatku Amarullah Ramadhan, Tb. Nanang, Rohmat, Hilman,

Rosyfah, Iwan Hermawan, Yogi, Syandi Negara, Syaful Bahri, Azil,

Noel, Indri Sutopo, Randi, yang telah memberikan semangat, mengisi

hari-hari dengan penuh canda tawa dan selalu membuat saya rindu saat

masa perkuliahan.

iii

Page 11: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

21. Untuk teman teman kelas F ANE 2009 yang telah memberikan dukungan

untuk saya, selalu kompak dalam setiap suasana.

Serta semua pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu-persatu Peneliti

ucapakan terima kasih yang sebanyak-banyaknya. Semoga amal baik yang telah

yang diberikan kepada peneliti mendapat limpahan yang setimpal dari Allah

SWT dan senantiasa skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi peneliti dan

umumnya bagi semua pihak.

Akhirnya kata peneliti berharap agar skripsi ini dapat membawa kemaslahatan

bagi semua umat. Amin

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Serang Agustus 2015

Asep Hidayat

iv

Page 12: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL Halaman

ABSTRAK

ABSTRACT

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

KATA PENGANTAR .......................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................v

DAFTAR TABEL..............................................................................................x

DAFTAR GAMBAR........................................................................................xii

DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................xix

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah.........................................................................................1

1.2 Identifikasi Masalah....................................................................................12

1.3 Batasan Masalah..........................................................................................12

1.4 Rumusan masalah........................................................................................13

1.5 Tujuan Penelitian.........................................................................................13

1.6 Manfaat Penelitian.......................................................................................13

v

Page 13: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

1.7 Sistematika Penulisan..................................................................................14

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Landasan Teori............................................................................................20

2.1.1 Pengertian Sistem...............................................................................20

2.1.2 Pengertian Informasi..........................................................................21

2.1.3 Pengertian Informasi Ketenagakerjaan..............................................23

2.1.4 Pengertian Tenaga Kerja Indonesia...................................................24

2.1.5 Maksud Dan Tujuan Penempatan TKI...............................................30

2.1.6 Ruang Lingkup Penempatan TKI.......................................................30

2.1.7 Prinsip Penempatan TKI Oleh Pemerintah.........................................32

2.1.8 Pengertian Penempatan Tenaga Kerja................................................32

2.1.9 Penempatan Tenaga Kerja..................................................................34

2.1.10 Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri Berdasarkan UU No. 39

Tahun 2004.........................................................................................34

2.1.11 Pelaksanaan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Di Luar Negeri....36

2.1.12 Pengertian Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Luar Ngeri..............37

2.1.13 Tujuan Dan Sasaran Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Luar

Negeri.................................................................................................37

2.1.14 Ruang Lingkup Sistem Komputerissi Tenaga Kerja Luar Negei.......38

2.1.15 Instansi Dan Stakeholder Pelaksana Dalam Pelaksanaan Pelayanan

Komputerisasi Tenaga Kerja Luar Negeri..........................................39

2.1.16 Mekanisme Pelayanan Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Luar

Negeri.................................................................................................40

vi

Page 14: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

2.1.17 Dimensi Sistem Informasi..................................................................41

2.1.18 Pengertian Efektivitas Kerja...............................................................43

2.1.19 Pengukuran Efektivitas Kerja.............................................................47

2.2 Penelitian Terdahulu....................................................................................50

2.3 Kerangka Pemikiran....................................................................................52

2.4 Hipotesis pemikiran.....................................................................................55

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian..............................................................57

3.2 Ruang Lingkup/Fokus Penelitian................................................................57

3.3 Lokasi Penelitian.........................................................................................58

3.4 Variabel Penelitian/Fenomena yang diamati...............................................58

3.4.1 Definisi Konsep...............................................................................58

3.4.2 Definisi Operasional........................................................................63

3.5 Intrumen Penelitian.....................................................................................66

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian..................................................................69

3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data.........................................................70

3.8 Jadwal Penelitian.........................................................................................79

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Obyek Penelitian.........................................................................80

4.1.1 Deskripsi Wilayah Kabupaten Serang........................................80

4.1.2 Gambaran Umum Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Serang..........................................................................84

vii

Page 15: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

4.1.3 Populasi /Sampel Yang Ditentukan Dalam Penelitian DI Dinas

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Serang.............................................................................................97

4.1.4 Susunan Kepegawain Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Serang...........................................................................98

4.1.5 Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Luar Negeri....................101

4.1.6 Mekanisme pelayanan Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Luar

Negeri...........................................................................................110

4.2 Deskripsi Data...........................................................................................115

4.3 Pengujian Syarat Statistik..........................................................................118

4.3.1 Uji Validitas..............................................................................118

4.3.2 Uji Reliabilitas..........................................................................122

4.3.3 Uji Normalitas Data Chi-Square...............................................123

4.3.4 Analisis Data.............................................................................124

4.4 Pengujian Hipotesis...................................................................................183

4.4.1 Uji Koefisien Korelasi Product Moment..................................181

4.4.2 Uji Determinasi.........................................................................182

4.4.3 Uji Regresi Linier Sederhana....................................................184

4.4.4 Uji Regresi Linier Sederhana Menggunakan Uji F..................185

4.5 Interprestasi Hasil Penelitian.....................................................................186

4.6 Pembahasan...............................................................................................188.

viii

Page 16: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan................................................................................................210

5.2 Saran..........................................................................................................214

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

ix

Page 17: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi saat ini, informasi menjadi sangat penting. Informasi

dengan mudah diperoleh dimana dan kapan saja. Adanya koneksi internet(dunia

maya) yang menggunakan teknologi informasi sangat membantu pengguna dalam

menemukan informasi yang diperlukan. Suatu masyarakat yang telah berkembang

menjadi masyarakat informasi membuat informasi sebagai sesuatu hal yang tidak

dapat ditinggalkan. Penggunaan sarana TI, dalam hal ini komputer, merupakan

alat yang digunakan untuk mendapatkan informasi. Pada masyarakat informasi,

informasi merupakan aset dan sumber daya yang sangat membantu dalam

kelangsungan kehidupan bermasyarakat serta berorganisasi.(Suwarno 2010:61)

Dalam menunjang penyelesaian pekerjaan inilah peran teknologi

komputer sangat penting diterapkan sebagai pendukung dalam pengelolaan

informasi yang cepat, efektif dan efisien. Pemanfaatan teknologi informasi secara

optimal juga merupakan komponen utama system informasi organisasi yaitu

untuk mengolahan data informasi pada organisasi terkait.

Perkembangan sistem informasi telah menyebabkan terjadinya perubahan

yang cukup signifikan dalam pola pengambilan keputusan yang dilakukan oleh

manajemen baik pada tingkat operasional maupun pimpinan pada semua jenjang.

Perkembangan juga telah menyebabkan perubahan-perubahan peran dari para 1

Page 18: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

2

manajer dalam pengambilan keputusan, mereka dituntut untuk selalu dapat

memperoleh informasi yang paling akurat dan efisien yang digunakannya dalam

proses pengambilan keputusan.

Meningkatnya penggunaan teknologi informasi, khusunya informasi

telah membawa setiap orang mampu melaksanakan berbagai aktivitas dengan

lebih mudah, akurat, berkualitas dan tepat waktu dalam penggunaan internet dan

sistem informasi. Setiap organisasi dapat memanfaatkan internet dan jaringan

teknologi informasi untuk menjalankan berbagai aktivitas secara efisien dan

elektronik. Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat

hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

mencapai tujuan tertentu. Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai

suatu kumpulan dari unsur variabel yang teroganisir saling berkaitan, saling

tergantung satu sama lain.

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi

operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu

organisasi untuk menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan

yang diperlukan”(Sutabri,2005:41-42). Sistem informasi dalam suatu organisasi

merupakan sebagai suatu sistem yang menyediakan informasi bagi semua

tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini menyimpan,

mengambil, mengubah, mengolah dan mengkomunikasikan informasi yang

digunakan sistem informasi atau peralatan sistem lainnya. Penerapan sistem

informasi telah membuat semua pihak dapat mengetahui berbagai informasi juga

Page 19: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

3

merupakan penunjang utama dalam pengembilan keputusan di dalam organisasi.

Dengan lajunya gerak pembangunan yang semakin pesat, organisasi publik

diharapkan mampu menguasai teknologi informasi dan sistem informasi sehingga

dafat menunjang efektivitas, efesien dan produktivitas. Dengan ini penerapan

sistem informasi dapat memberikan gambaran informasi dan data yang diolah dan

diterima dalam pengolahan data-data yang menjadi suatu informasi kebutuhan

organisasi tersebut. Penerapan sistem informasi ketenagakerjaan di dalam suatu

organisasi bertujuan untuk memberikan dukungan informasi yang dibutuhkan,

terutama bagi pengguna informasi dari berbagai tingkatan organiasi, tanpa adanya

organisasi yang tepat dan akurat maka pekerjaan dalam suatu organisasi pada

konsumen. Sistem informasi memiliki tujuan untuk membantu suatu organisasi

dalam mengatur kelancaran informasi yang diperoleh. Dengan adanya sistem

informasi ini diharapkan dapat membantu setiap orang yang membutuhkan

penngambilan keputusan secara tepat dan akurat.

Informasi ketenagakerjaan adalah gabungan, rangkaian, dan analisis data

yang berbentuk angka yang telah diolah, naskah dan dokumen yang mempunyai

arti, nilai dan makna tertentu mengenai ketenagakerjaan.( Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia No 15 Tahun 2007 Tentang Tata Cara Memperoleh Informasi

Ketenagakerjaan Dan Penyusunan Serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja

pasal 1).

Page 20: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

4

Sistem informasi ketenagakerjaan (SIK) adalah kesatuan komponen yang

terdiri dari atas lembaga, sumberdaya manusia, perangkat keras, piranti lunak,

subtansi data dan informasi, yang terkait satu sama lain dalam satu mekanisme

kerja untuk mengelola data dan informasi ketenagakerjaan.( Peratutan Pemerintah

Republik Indonesia No 15 Tahun 2007 Tentang Tata Cara Memperoleh Informasi

Ketenagakerjaan Dan penyusunan Serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga kerja

pasal 1).

Perencanaan Tenaga Kerja yang selajutnya disingkat PTK adalah

penyusunan rencana ketenagakerjaan secara sistematis yang dijadikan dasar dan

acuan dalam penyusunan kebijakan, strategi, dan pelaksanaan program

pembangunan ketenagakerjaan yang berkesinambungan.( Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia No 15 Tahun 2007 Tentang Tata Cara Memperoleh Informasi

Ketenagakerjaan Dan Penyusunan Serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja

Pasal 1).

Pengelolaan informasi ketenagakerjaan meliputi kegiatan pengumpulan,

pengolahan, penganalisisan, penyimpanan, dan penyebarluasan informasi

ketenaga kerjaan secara akurat, lengkap dan berkesinambungan. Sistem informasi

merupakan penerapan sistem informasi di dalam organisasi untuk mendukung

informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen. Telah

diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di

dalam pengambilan keputusan.

Page 21: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

5

Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Luar Negeri (SISKOTKLN)

merupakan satu kesatuan dengan Sistem Informasi Ketenagakerjaan yaitu dalam

pelayanan penempatan tenaga kerja Indonesia yang berbasis teknologi informasi

melalui sistem komputerisasi dengan tujuan untuk meminimalisir permaslahan

TKI yang sering terjadi. Setiap instansi atau lembaga yang terkait dengan

pelayanan penempatan TKI dalam memberikan pelayanan harus menggunakan

sistem komputerisasi tenaga luar negari (SISKOTKLN) sesuai dengan tatacara

sebagaiman diatur dalam lampiran peraturan kepala BNP2TKI ini. Sementara itu

penyediaan tenaga kerja dalam negeri masih pengembangan, mencari pekerjaan di

luar negeri merupakan suatu alternatif yang tidak saja menguntungkan bagi

pekerja, namun bagi pemerintah RI karena mengasilkan devisa yang cukup besar,

hanya saja mekanisme penempatannya masih memerlukan banyak

penyempurnaan, karena dengan berbagai cara tenaga kerja Indonesia (TKI) dapat

lolos memproleh pekerjaan di luar negeri seacara illegal/gelap/tidak melalui jalur

resmi, sembunyi-sembunyi dan tanpa dokumen sehingga mereka berada dalam

posisi rentang karena melanggar peraturan kemigrasian setempat.

Oleh karena itu pemerintah RI berkomitmen untuk membantu

memberikan pelayanan dalam rangka penempatan dan perlindungan yang layak,

cepat, murah dan efisien, kepada warga negaranya yang berkerja di luar negeri

berbasis teknologi informasi yang terpadu melalui Sistem Komputerisasi Tenaga

Kerja Luar Negeri (SISKOTKLN) yang melibatkan stakeholder dan instansi

terkait. Tujuan pedoman Pelaksanaan SISKOTKLN adalah memberikan panduan

kepada pemangku kepentingan ( stakeholder ) agar dapat memberikan pelayanan

Page 22: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

6

penempatan TKI secara layak, cepat, murah, dan efisien, melalui SISKOTKLN.

Dan sasaran Pelaksanaan SISKOTKLN yaitu:

1. Tersedianya pelayanan Penempatan TKI secara layak, cepat, murah, dan

efisien sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku berbasis

teknologi informasi.

2. Tersedia pelayanan penerbitan KTKLN secara online di BP3TKI/UPT -

P3TKI/LP3TKI/P4TKI seluruh Indonesia.

3. Tersedianya database penempatan TKI yang berkerja di luar negeri yang

dapat diakes dimana saja secara oline dan real time, sehingga perlindungan

diberikan kepada TKI dapat lebih optimal.

Sedangkan Ruang Lingkup SISKOTKLN yaitu:

1. Kegiatan proses pelayanan penempatan TKI melalui SISKOTKLN yang

dilakukan oleh instansi pemerintah dan stakeholder terkait.

2. Calon TKI perseorangran/mandiri yang akan berkerja ke luar negeri yang

memiliki perjanjian kerja dan perusaan berbadan hukum di luar negeri.

Persyaratan Minimal Sarana dan Prasarana Pendukung SISKOTKLN

Sarana dan prasarana pendukung yang harus dimiliki oleh setiap instansi dan

stakeholder terkait untuk melakukan koneksi dan akses SISKOTKLN yang

meliputi perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi data/internet dan

sumber daya manusia.

Page 23: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

7

Sumber daya manusia sebagai penggerak dalam pengelola dan penyajikan

data dan informasi ketenagakerjaan baik di tempat sumber data dan pengguna

harus mempunyai kemampuan pengetahuan, keterampilan, dan pengelola,

menyajikan sistem informasi ketenagakerjaan. Pengelola dan penyaji harus

mengetahui data dan informasi ketenagakerjaan baik jenis maupun karakteristik

nya, karena sangat berkaitan dengan memenuhi kebutuhan para pengguna data

dan informasi ketenagakerjaan.

Selain pengetahuan akan data dan informasi ketenagakerjaan, seharusnya

pengelola dan penyaji data dan informasi ketenagakerjaan mengetahui dan

memahami memaplikasikan teknologi informasi untuk memproses data dan isitem

informasi ketenagakerjaan dan penyaji harus kreatif dan inovatif dalam rangka,

mendatabasekan, mengelola dan menyajikan serta menyebarluaskan data dan

informasi ketenagakerjaan. Apabila pengelola dan penyaji data dan sistem

informasi ketenagakerjaan tidak mengetahui pengetahuan, keahlian dan

keterampilan mustahil data dan sistem nformasi dapat tersedia secara akurat dan

kesinambungan.

Dengan demikian sumber daya manusia yang mengelola dan menyajikan

data dan informasi ketenagakerjaan merupakan prioritas yang harus dipersiapkan

dalam sistem informasi ketenagakerjaan dengan kata lain tanpa ada sumber daya

manusia yang profesional, maka sistem informasi ketenagakerjaan tersebut tidak

akan dapat berjalan dengan baik.

Page 24: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

8

Merumuskan wewenang dan tanggung jawab dalam sistem informasi

ketenegakerjaan harus dicapai dengan pegawai oleh standar atau tolak ukur yang

di tetapkan dan disepakati. Pegawai sama-sama dapat menetapkan sarana kerja

dan dan standar efektivitas kerja harus dicapai serta menilai dan menelaah hasil -

hasil yang telah diperolehnya.

Peningkatan efektivitas kerja pegawai secara personal atau perorangan

akan mendorong efektivitas kerja sumber daya manusia secara efisien dan

keseluruhan dengan dukungan sumber daya manusia seperti memberikan

peralatan, memadai sebagai sarana untuk memudahkan pencapaian tujuan yang

ingin dicapai dalam suatu organisasi, pegawai harus mempunyai faktor subyektif

yaitu harus beropini seperti menyerupai sikap, kepribadian, penyesuaian diri,

sedangkan faktor objektifnya memfokuskan fakta menjadi nyata dan hasilnya

dapat diukur secara kuantitas dan kualita. Dengan pertimbangan seperti itu maka

faktor-faktor tersebut bisa menilai efektivitas kerjanya dengan mengukur

efektivitas kerja pegawai mengevaluasi perilaku yang mencerminka keberhasilan

pelaksanaan kerja dalam suatu organisasi. Penilaian efektivitas kerja secara

objektif akan memberikan feedback yang baik pula terhadap perubahan prilaku ke

arah peningkatan efektivitas kerja peagawai yang di harapakan.

Namun apa yang terjadi di lapangan beberapa masalah terkait dengan

penerapan sistem informasi ketenagakerjaan. Masalah yang muncul di kantor

dinas tenaga kerja dan tranmigrasi Kabupaten Serang adalah terkait dengan

sumber daya manusia yang belum menguasai bidang dasar komputer, jaringan

komputer dan internet serta kurang kedisiplinan para pegawainya dan sarana

Page 25: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

9

prasarana pelaksanaan pekerjaan pegawai dalam sistem informasi yang telah

diterapkan. Sumber daya manusia merupakan yang paling penting dalam

pengolahan dan penyajian sistem informasi di sebuah organisasi.

Berdasarkan pengamatan peneliti ditemukan beberapa permasalahan di

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang diantaranya : Pertama

Kurangnya Sumber Daya Manusia yang berkompetensi dalam pengelola

sistem informasi ketenagakerjaan yang menyebabkan hal tersebut terjadi karena

pegawai di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang tidak

memilki pelatihan-pelatihan yang khsusus dalam bidang teknologi dan informasi

sehingga sumber daya manusia menjadi kendala dalam melakukan setiap

pekerjaan. Sebelum menempatkan pegawai dalam mengelola sistem informasi di

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi tidak memperhatikan terlebih dahulu

jenjang tingkat pendidikan pegawai-pegawainya sehingga di Dinas Tenaga Kerja

dan Transmigrasi Kabupaten Serang kurang memiliki pegawai yang

berkompetensi. Sumber daya manusia merupakan hal yang sangat penting dalam

setiap pekerjaan karena tanpa sumber daya manusia yang berkompeten atau yang

ahli dalam bekerja, hasil pekerjaan akan baik dan dalam prosesnya pun tidak

ditemui kesulitan yang banyak. Sumber daya manusia adalah pegawai yang

diberikan tugas dan tanggung jawab dalam pembangunan dan pengembangan

sistem informasi ketenagakerjaan. (Peraturan Menteri Tenaga kerja dan

Transmigrasi Tentang Pembangunan dan Pengembangan Sistem Informasi

Ketenagakerjaan BAB I Ketentuan Umum Pasal 1, Nomor PER.19/MEN/IX2009)

Page 26: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

10

Kedua Kurangnya kedisiplinan pegawai dan keaktifan pegawai dalam

memanfaatkan kemudahan sistem informasi manajemen di Dinas Tenaga Kerja

dan Transmigrasi Kabupaten Serang kedisiplinan pegawai dan keaktifan

pegawainya masih kurang dalam memanfaatkan sistem informasi manajemen

dengan baik, mereka (pegawai) tidak memperhatikan bagaimana dalam mengelola

sistem informasi manajemen dengan yang seharusnya dilakukan akan tetapi

cenderung mengelola asal-asalan atau tidak sesuai prosedur bagaimana mengelola

sistem informasi manajemen dengan baik. Hal ini peneliti langsung lihat di ruang

kerja pegawai Dinas Tenga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang dimana

pegawainya melanggar beberapa ketentuan-ketentuan yang seharusnya tidak

dilakukan disana seperti, bermain game pada saat jam kerja, online dan

sebagainya. Adapun pegawai yang masih belum mengerti bagaimana mengelola

sistem informasi manajemen dengan baik sehingga mereka bertanya kepada

rekannya pada saat bekerja, tentu saja ini menjadi perhatian yang serius karena

seharusnya pegawai yang sudah ditempatkan disana haruslah yang sudah mengerti

banyak tentang sistem informasi manajemen. Wawancara menurut bapak

Ramdhan selaku Sekretaris umum di disnakertrans mengenai kedisplinan

pengawasan yang masuk dalam absensi dan kehadiran mencapai 95% - 5% tugas

– tugas luar dan izin termasuk cuti, mengenai sanksi seperti peneguran secara

lisan, pemecatan paling berat. ( Bapak Drs. Ramdhan Jumhana. M.Si, Sekretaris

Disnakertrans, Kediplinan, Serang, 20 Februari 2014.)

Ketiga Minimnya sarana dan prasarana dalam pengolahan dan penyajian

sistem informasi ketenagakerjaan sarana dan prasarana menjadi hal yang dapat

Page 27: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

11

menunjang setiap pekerjaan yang ada di kantor, dan di Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Serang ditemukan beberapa yang masih kurang dan itu

tentunya menjadi masalah dalam mengelola dan menyajikan sistem informasi

ketenagakerjaan di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang.

Akibat dari minimnya sarana dan prasrana dalam mengelola serta menyajikan

sistem informasi ketenagakerjaan, maka akan menghambat dan menimbulkan

masalah-masalah serta merugikan masyarakat atau pihak yang mendapatkan

pelayanan. Hasil Wawancara Bapak Ramdhan Jumhana.M.Si, selaku Sekretaris

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang, sarana dan prasarana di

disnakertran Kabupaten Serang penempatan ruang kerja masih kurang dan sempit

sehingga alat-alat penunjang masih kurang, (Bapak Drs. Ramdhan Jumhana. M.Si

tanggal 20 Februari 2014 Serang, Ruang Kantor Sekretaris Dinas Tenaga Kerja

dan Tranmigrasi Kabupaten Serang).

Keempat Bahwa ada permasalahan yang masih terjadi di SISKOTKLN,

diantara masalah tersebut adalah jaringan internet yang penyebarannya masih

belum merata kabupaten serang, selain itu, jaringan internet untuk informasi

SISKOTKLN masih terhambat dan terbatas. Selain itu, belum optimalnya sarana

dan prasarana internet di berbagai tempat di kabupaten serang mengakibatkan

sulitnya mengambil data TKI dari berbagai daerah di kabupaten serang.

(Berdasarkan Hasil Wawancara Bapak Hari Di Bidang KTKLN Tanggal 17

September 2014 serang, Ruang Kantor BNP3TKI Kabupaten Serang )

Page 28: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

12

Sangat pentingnya penerapan sistem informasi ketenagakerjaan, maka

penulis teratarik untuk mengadakan penelitian dan menyusun skripsi dengan

judul” Pengaruh Penerapan Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Luar

Negeri Terhadap Efektivitas Dalam Penempatan Tenaga Kerja Luar negeri

di Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Serang’’.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian diatas maka pada latar belakang masalah diatas, dapat

dibuat identifikasi masalah sebagai berikut:

1. Kurangnya sumber daya manusia yang berkompetensi dalam

mengelola sistem komputerisasi tenaga kerja luar negeri

(SISKOTKLN).

2. Kurangnya kedisiplinan para pegawai dan keaktifan para pegawai

masih kurang untuk memanfaatkan kemudahan sistem informasi

manajemen.

3. Kurangnya Sarana dan prasarana dalam pengolahan dan penyajian

sistem Komputerisasi tenaga kerja luar negeri (SISKOTKLN).

4. Kurang optimalnya akses jaringan internet di kabupaten serang.

1.3 Batasan Masalah

Penelitian ini meneliti mengenai Penerapan Sistem Komputerisasi Tenaga

Kerja Luar Negeri (SISKOTKLN) di Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi

Kabupaten Serang, dan Pengaruhnya terhadap efektivitas kerja dalam penempatan

tenaga kerja luar negeri.

Page 29: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

13

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah “Seberapa besar pengaruh penerapan sistem Komputerisasi

Tenaga Kerja Luar Negeri terhadap efektivitas kerja Dalam Penempatan Tenaga

Kerja Luar negeri di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang”.

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Seberapa Besar Pengaruh

Penerapan Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Luar Negeri Terhadap Efektivitas

Kerja Dalam Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri di Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Serang.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat dari penilitian ini adalah:

1. Secara teoritis hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu

pengetahuan dan karya ilmiah dibidang administrasi khususnya

Manajemen Sumber daya Manusia.

2. Secara praktis penelitian ini dapat menjadi masukan bagi pemerintah

ataupun lembaga-lembaga lain yang membutuhkan serta menjadi acuan

dalam meningkatkan disiplin pegawai.

Page 30: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

14

1.7 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Latar belakang masalah merupakan uraian hal-hal yang

menyebabkan perlunya dilakukan penelitian terhadap sesuatu

masalah atau problematika yang muncul dapat ditulis dalam bentuk

uraian paparan,atau poin-poinnya saja.

1.2 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah akan memperjelas aspek permasalahan yang

muncul dari kaitan dengan variabel yang akan diteliti, identifikasi

masalah dapat diajukan dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan.

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah ini akan lebih mempersempit masalah yang akan

diteliti, sehingga objek penelitian, subjek penelitian, lokus

penelitian, hingga periode penelitian secara jelas termuat.

1.4 Perumusan Masalah

Bagian ini, peneliti mengidentifikasi masalah secara implikasi

secara tepat atau aspek yang akan diteliti seperti terpapar dalam

latar belakang masalah dan pembatasan masalah.

Page 31: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

15

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian akan mengungkapkan tentang sasaran yang ingin

dicapai dengan dilaksanakannya penelitian terhadap permasalahan

yang sudah dirumuskan sebelumnya.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian akan menjelaskan manfaat teoritis dan praktis

dari diadakannya penelitian ini.

1.7 Sistematika Penelitian

Menjelaskan isi dan per bab penulisan skripsi secara keseluruhan

BAB II DESKRIPSI TEORI

2.1 Deskripsi Teori

Dalam deskripsi teori dijelaskan bahwa didalamnya terdapat opini-

opini dari berbagai sumber yang kemudian disesuaikan dengan

pendapat para ahli mengenai teori-teori yang berkaitan dengan

permasalahan dan variabel penelitian, kemudian menyusunnya

secara teratur dan rapih yang digunakan untuk merumuskan hipotesa.

Dengan mengkaji berbagai teori, maka kita telah memiliki konsep

penelitian yang jelas, dapat menyusun pertanyaan yang rinci untuk

penyelidiksn, serta dapat menemukan hubungan antara variabel yang

diteliti. Hasil penelitin lainnya dari kajian teori adalah deidapatkan

kerangka konseptual menurut kita, yang didalamnya tergambar

konstruk dari variabel yang akan diukur, selain itu dari kajian teori

akan diturunkan dalam bentuk kisi-kisi instrumen.

Page 32: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

16

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu adalah kajian yang pernah dilakukan oleh

peneliti sebelumnya yang dapat diambil dari berbagai sumber ilmiah,

skripsi, tesis, disertasi atau jurnal penelitian. Jumlah jurnal yang

digunakan minimal 2 jurnal.

2.3 Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir menggambarkan alur pikiran sebagai kelanjutan

dari kajian teori untuk memberikan penjelasan kepada pembaca,

mengapa peneliti mempunyai anggapan seperti yang dinyatakan

dalam hipotesis. Biasanya untuk memperjelas maksud

penelitikerangka berfikir dapat dilengkapi dengan sebuah bagan

yang menunjukkan alur pikir peneliti serta kaitan antar variabel yang

diteliti. Bagan tesebut juga dengan nama paradigma atau model

penelitian.

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara atas

permasalahan yang ada, yang diteliti, dan akan diuji kebenarannya.

Hipotesis dirumuskan berdasarkan kajian teori dan kerangka

berfikir.rumusan hipotesis yang mendeskripsikan kaitan antar dua

variabel atau lebih.

Page 33: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

17

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian menjelaskan metode yang digunakan dalam

penelitian ini.

3.2 Fokus Penelitian

Bagian ini membatasi dan menjelaskan subtansi materi kajian

penelitian yang ada dilakukan.

3.3 Lokasi Peneltian

Menjelaskan tempat (locus) penelitian dilakukan. Menjelaskan

tempat penelitian, serta alasan memilihannya.

3.4 Variabel Penelitian

3.4.1 Definisi konseptual memberikan penjelasan konsep dari

variabel yang akan diteliti menurut pendapat peneliti

berdasarkan kerangka teori yang digunakan.

3.4.2 Definisi Operasional merupakan penjabaran konsep atau

variabel penelitian dalam rincia terukur (indicator varibel).

Variabel penelitian dilengkapi dengan table matrix variabel,

indikator, sub indikator, dan nomor pertanyaan sebagai

lampiran.

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian menjelaskan tentang proses penyusunan dan

jenis alat pengumpulan data yang digunakan.

Page 34: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

18

3.6 Populasi dan teknik sampling

Menjelaskan wilayah generalisasi atau proposal penelitian,

penempatan besar sampel, dan teknik pengambilan sampel serta

realisasinya. Ide dasar dari pengambilan sampel adalah bahwa

dengan mengambil bagian-bagian dari populasi, kesimpulan tentang

keseluruhan populasi dapat diperoleh.Teknik sampling yang ada

dilapangan atau objek penelitian.

3.7 Teknik Pengolahan dan Analisa Data

Menjelaskan teknik analisis dan disertai rasionalisasinya.teknik

analisis data harus sesuai dengan sifat data yang diteliti.

3.8 Jadwal Penelitian

Menjelaskan lokasi penelitian, terkait tempat dan jadwal penelitian

tersebut dilaksanakan.

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

Menjelaskan objek penelitian meliputi lokasi penelitian, struktur

organisasi dan sampel/populasi yang telas ditentukan.

4.2 Deskripsi Data

Merupakan penjelasan mengenai hasil penelitian yang telah diolah

dari data mentah dengan menggunakan teknik analisis data.

Page 35: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

19

4.3 Pengujian Persyaratan Statistik

Melakukan pengujian terhadap persyaratan statistik dengan

menggunakan uji statistik tertentu.

4.4 Pengujian Hipotesis

Peneliti melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan teknik

analisi data.

4.5 Intreprestasi Hasil Penelitian

Melakukan penafsiran suatu keterangan-keterangan yang nyata

terhadap hasil pengujian.

4.6 Pembahasan

Pada sub bab ini dilakukan pembahasan secara lebih terperinci

terhadap hasil analisis data.

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Merupakan kesimpulan dari hasil penelitian yang dijelaskan secara

singkat jelas dan mudah dipahami.

5.2 Saran

Menjelaskan mengenal tindaklanjut dari sumbangan penelitian

terhadap bidang yang diteliti baik secara teoritis maupun praktis.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 36: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

BAB II

KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Landasan Teori

Deskripi teori digunakan untuk memperkuat uraian sebelumnya. Pada

bab ini, peneliti menggunakan teori untuk mendukung masalah dalam penelitian.

Penggunaan teori merupakan cara yang tepat untuk mengelola sumber daya dan

waktu yang singkat untuk menyelesaikan pekerjaan serta alat yang tepat untuk

memperingan pekerjaan.

Teori berfungsi untuk menjelaskan dan menjadi panduan dalam penelitian.

Maka dari itu, pada bab ini peneliti menjelaskan teori yang berkaitan dengan

pengaruh penerapan sistem komputerisasi tenaga kerja luar negeri terhadap

efektivitas kerja dalam penempatan tenaga kerja luar negeri di dinas tenaga kerja

dan transmigrasi kabupaten serang yang diantaranya adalah pengertian sistem

informasi ketenagakerjaan dan efektivitas kerja.

2.1.1 Pengertian Sistem

Pendapat lain mengenai sistem adalah sebagaimana dikemukakan oleh

Sedarmayanti (2008 :18) sebagai berikut :

“Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik, yang terdiri dari bagian dalam keadaan saling tergantung sama lain. Sebuah sistem terdiri dari bagian saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai sasaran dan maksud tertentu. Sebuah sistem bukanlah seperangkat unsur yang tersusun secara tak teratur, tetapi terdiri dari unsur

20

Page 37: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

21

yang dapat dikenal sebagai saling melengkapi karena satunya maksud, tujuan dan sasaran.”

Dapat disimpulkan bahwa sistem pada dasarnya menekankan pada adanya

hubungan di antara bagian atau komponen yang membentuk suatu keseluruhan

(kesatuan). Sistem merupakan sekelompok unsur yang erat hubungannya satu

dengan yang lain, yang berfungsi secara bersama-sama untuk mecapai tujuan

tertentu. Jadi pada dasarnya sistem merupakan suatu kumpulan terorganisir yang

terdiri dari sub-sub, komponen-komponen yang saling terkait satu sama lain dan

membentuk kesatuan secara keseluruhan.

2.1.2 Pengertian Informasi

Informasi sangat erat kaitannya dengan data, karena data merupakan

elemen atau bahan mentah informasi. Menurut Davis ( dalam Amsyah 2001 : 289)

dalam bukunya Management Information System, sistem adalah data yang sudah

diproses menjadi bentuk yang berguna bagi pemakai, dan mempunyai nilai pikir

yang nyata bagi pembuatan keputusan pada saat berjalan atau untuk prospek masa

depan. Definisi tersebut menekankan kenyataan bahwa data harus diproses

dengan cara-cara tertentu untuk menjadi informasi dalam bentuk dan nilai yang

berguna bagi pemakai. Dengan demikian informasi adalah data yang telah diolah

mnjadi bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil

keputusan saat ini atau mendatang.

Mengenai data dan informasi, Menurut Siagian (1995 : 27) menyatakan

bahwa :

Page 38: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

22

“ kiranya perlu ditekankan terlebih dahulu bahwa ada perbedaan konseptional yang cukup prinsipil antara data dan informasi, perbedaan yang biasanya dibuat adalah dengan mengatakan bahwa data adalah bahan baku yang harus diolah sedemikian rupa sehingga berubah sifanya menjadi informasi. Perbedaan ini penting untuk disadari karena sesungguhnya data tidak mempunyai nilai apa-apa untuk mengambil keputusa

Sementara itu, menurut Sedarmayanti (2008 :20) informasi adalah data

yang dicatat, digolong-golongkan, disusun, dihubungkan/ditafsirkan dalam

kerangka tertentu untuk memberitahukan pengertian.

Dari pandangan di atas, maka manfaat informasi bagi sebuah organisasi

pada hakekatnya adalah membantu memebri penjelasan dari sesuatu

ketidakpastian atau untuk mengurangi ketidakpastian tersebut, sehingga manusia

dapt membuat keputusan dengan kepastian yang lebih baik dan menguntungkan.

Semua memerlukan data dan informasi untuk menyelesaikan kegiatan pekerjaan

dan mengefektifkan organisasinya agar dapat mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.

Pada dasarnya informasi merupakan bagian penting untuk mengambil

keputusan, sehingga kesalahan yang dilakukan manusia dapat dikurangi, bahkan

tidak perlu terjadi. Keuntungan dari pentingnya informasi diantaranya ialah

meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja, memangkas jalur birokrasi,

memperluas akses terhadap pihak lain, memudahkan pengawasan pada bawahan

serta dapat memberikan keputusan pasti (Sedarmayanti, 2008 :5).

Mengingat pentingnya informasi dalam suatu organisasi disebutkan

menurut Siagian (1995 : 14) bahwa :

Page 39: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

23

“ Sesungguhnya pentingnya informasi bagi pimpinan organisasi bukanlah merupakan hal yang baru. Sejak adanya manusia yang hidup berorganisasi, sejak itulah informasi telah selalu diperlukan oleh pimpinan organisasi yang membantunya melakukan tugas-tugas selaku pimpinan organisasi. Yang baru adalah peningkatan kesadaran pentingnya informasi bagi pimpinan untuk pengambilan keputusan.”

Jadi, informasi merupakan hasil akhir dari suatu proses pengolahan data.

Agar informasi mempunyai nilai, maka harus memenuhi persyaratan-persyaratan

tertentu, dan persyaratan tersebut pada suatu organisasi dengan organisasi lainnya

tidak sama atau berbeda-beda satu dengan yang lainnya.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah

suatu yang memiliki arti dan berguna bagi yang menerimanya.

Informasi akan mempunyai nilai atau arti apabila informasi tersebut dapat

dipercaya kebenarannya, tepat waktu, mampu menjabarkan keseluruhan

persoalan, dapat menambah pengetahuan bagi penerimanya , tepat sasaran, serta

berguna dalam proses penambilan keputusan.

2.1.3 Sistem Informasi ketenagakerjaan

Untuk menyediakan berbagai jenis informasi yang dibutuhkan oleh

berbagai tingkatan manajemen tersebut, dibangunlah sistem informasi mengingat

ada tiga tingkatan manajemen dengan tujuan dan macam kebutuhan informasi

yang berbeda maka perlu dibangun tiga macam sistem informasi juga. Ketiga

macam sistem informasi tersebut ialah sebagai berikut :

Page 40: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

24

1. Sistem Pemprosesan Transaksi

Sistem pemprosesan transaksi (Transaction processing system) adalah

sistem informasi yang kegiatan utamanya adalah pemrosesan transaksi.

Kegiatan utama system pemrosesan transaksi, sesuai namanya adalah

memproses transaksi-transaksi yang ada di organisasi

2. Sistem Pengendalian Manajemen

Sistem pengendalian manajemen (Management control system) adalah

system informasi untuk membantu manajemen tingkat menengah

melakukan pengendalian manajemen atas unit kerja-unit kerja yang ada di

bawah otoritasnya.

3. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan

Manajemen tingkat atas bertanggung jawab atas pencapaian visi dan misi

organisasi. Keputusan-keputusan yang diambil oleh manajemen tingkat

atas bersifat sangat strategis. Dampak kesalahan dalam pengambilan

keputusan akan terasa dalam waktu yang lama dan memengaruhi seluruh

organisasi. (Nugroho, 2008:64)

2.1.4 Pengertian Tenaga Kerja Indonesia

Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Nasional Penempatan dan

Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) No. PER. 25/KA/XII/2013. Ini

yang dimaksud dengan:

Page 41: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

25

1. Calon Tenaga Kerja Indonesia yang selanjutnya disebut dengan dengan

calon TKI adalah setiap warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat

sebagai pencari kerja yang akan berkerja di luar negeri dan terdaftar di

instansi pemerintah kabupaten/kota yang bertanggung jawab dibidang

ketenagakerjaan.

2. Tenaga Kerja Indonesia yang selautnya disebut dengan TKI adalah setiap

warga negara indonesia yang memenuhi syarat untuk berkerja di luar

negeri dalam hubungan kerja untuk jangka waktu tertentu dengan

menerima upah.

3. Tenaga Kerja Indonesia Penempatan oleh Pemerintah yang selutnya

disebut dengan TKI G to G dan G to P adalah setiap tenaga kerja

Indonesia yang ditempatkan oleh pemerintah cq. BNP2TKI untuk jangka

waktu tertentu dengan menerima upah atas dasar perjanjian secara tertulis

antara pemerintah RI dengan pemerintah Negara tujuan atau pemerintah

RI pengguna berbadan hukum di Negara penempatan.

4. Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) adalah kegiatan pelayanan

untuk mempertemukan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sesuai dengan

bakat, minat, dan kemampuan dengan pemberi kerja di luar negeri yang

meliputi keseluruhan proses perekrutan, pengurusan, dokumen,

pendidikan, dan petihan, persiapan pemberangkatan, pemberangkatan

sampai Negara tujuan dan pemulangan dari Negara tujuan penempatan.

Page 42: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

26

5. Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) oleh pemerintah penempatan

Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri yang dilakukan oleh

pemerintah atas dasar perjanjian secara tertulis antara pemerintah RI

dengan pemerintah negara tujuan penempatan ( Government to

Government/G to G ) atau pemerintah RI dengan pengguna berbadan

hukum di negara tujuan penempatan (Government to Private / G to P).

6. Matching adalah keterpaduan memilih antara calon Tenaga Kerja (TKI)

nurse atau calon tenaga kerja careworker dan calon penggunaan rumah

sakit atau panti lansia tang dilakukan di bawah kendali JICWEL dalam

penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) nurse atau careworker melalui

website JICWELS.

7. Letter of cosent yang selutnya disingkat Loc adalah format pilihan

pertanyaan setuju (agree) dan tidak setuju (disagree) kepada calon Tenaga

Kerja Indonesia (TKI) nurse atau calon Tenaga Kerja (TKI) carewolker

setelah terjadi matching dengan kondisi gajih dan fasilitas tertentu dari

calon pengguna rumah sakit atau panti lansia disampaikan oleh JICWEL

melalui website JICWEL.

8. Visa Kerja adalah izin yang tertulis oleh pejabat yang berwenang pada

perwakilan suatu negera yang memuat persetujuan untuk masuk dan

melakukan pekerjaan di negara yang bersangkutan.

9. Perjanjian Penempatan Tenaga Kerja (TKI) Oleh Pemerintah yang

selanjutnya disebut Perjanjian Penempatan Tenaga Kerja (TKI) adalah

Page 43: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

27

perjanjian tertulis Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga

Kerja Indonesia dengan Calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang

memuat hak dan kewjiban masing-masing pihak dalam rangka

penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Negara tujuan sesuai

perturan Perundang-undangan.

10. Perjanjian Kerja adalah perjanjian tertulis antara Tenaga Kerja Indonesia

(TKI) dengan pengguna berbadan hukum yang memuat syarat-syarat kerja,

hak dan kewajiban masing-masing pihak.

11. Pembekalan Akhir Pemberangkatan adalah yang selanjutnya disingkat

PAP kegiatan pembekalan dan informasi kepada calon Tenaga Kerja

Indonesia (TKI) yang akan berkerja di Timor Leste atau Penang Malaysia

agar calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) mempunyai kesiapan mental,

kerohanian, kepribadian dan pengetahuan untuk berkerja Di Timor Leste

atau Penang Malaysia, tata cara keberangkatan dan kepulangan,

pengiriman uang, memahami hak dan kewajiban serta mampu mengatasi

masalah yang akan dihadapi.

12. Preliminary Education atau PE adalah kegiatan peningkatan bahasa Korea,

pembekalan dan informasi kepada calon Tenaga Kerja Indonseia (TKI)

yang akan berkerja di korea agar calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI)

mempunyai kesiapan mental, kepribadian, kerohanian dan pengetahuan

untuk berkerja di korea, tata cara keberangkatan dan kepulangan,

Page 44: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

28

pengiriman uang, memahami hak dan kewajiban serta mampu mengatasi

masalah yang dihadapi.

13. Pre Departure Orientation PDO adalah kegiatan pembekalan dan

informasi kepada calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) nurse dan

careworker yang akan berkerja ke jepamg agar calon Tenaga Kerja

Indonesia mempunyai kesiapan mental, kepribadian, kerohanian, dan

pengatahuan untuk berkerja di jepang, tata cara dan keberangkantan dan

kepulangan, pengiriman uang memahami hak dan kewajiban serta mampu

mengatasi masalah yang akan di hadapi.

14. Re-entry TKI Korea adalah Tenaga Kerja Indonesia yang pulang ke

Indonesia setelah menyelesaikan perjanjian kerja yang akan berkerja

kembali pada pengguna jasa semula di korea.

15. Re–entry TKI jepang adalah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Indonesia yang

berkerja di rumah sakit di jepang yang pulang ke Indonesia yang lulus

ujian nasional nurse/kangosi di jepang aatau TKI careworker yang kerja

dip anti lansia di jepang yang pulang ke Indonesia dan lulus ujian

careworker/kaigofukushishi di jepang, yang akan berkerja kembali pada

pengguna jasa semula atau baru di jepang.

16. Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri yang selajutnya disebut KTKLN adalah

kartu identitas bagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang memenuhi

persyaratan dan prosedur untuk berkerja di luar negeri.

Page 45: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

29

17. Pengguna Berbadan Hukum adalah badan hukum yang memperkerjakan

Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di negara tujuan yang memperoleh ijin dari

instasi pemerintah yang berwenang di negara setempat.

18. Pemerintah adalah perangkat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang

terdiri dari presiden beserta para menteri.

19. Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri yang selanjutnya disebut

perwakilan RI adalah Perwakilan Diplomatik dan Perwakilan Konsuler

Republik Indonesia yang secara resmi mewakili dan memperjuangkan

kepentingan bangsa, negara, dan Pemerintah Republik Indonesia secara

keseluruhan di Negara penerima Tenaga Kerja Indonesia (TKI) atau pada

organisasi internasional.

20. Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia

yang selanjutnya disebut BNP2TKI adalah lembaga pemerinatah Non

Kementerian sebagaimana di maksud dalam undang-undang No. 39 Tahun

2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di

Luar Negeri yang dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden No. 81 Tahun

2006 tentang Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja

Indonesia.

21. Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia

yang selanjutnya disebut BP3TKI adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT)

BNP2TKI yang berkedudukan di propinsi atau kabupaten/kota yang

dianggap perlu bertugas memberikan kemudahan pelayanan pemprosesan

Page 46: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

30

seluruh dokumen penempatan perlindungan dan penyelesaian masalah

Tenaga Kerja Indonesia (TKI) secara terkoordinasi dan terintegri di

wilayah kerja masing-masing unit pelaksana teknis penempatan dan

perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

22. Loka Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia

yang selanjutnya disebut LP3TKI adalah Unit Pelaksana Tenis (UPT)

BNP2TKI yang berkedudukan di propinsi atau kabupaten/kota yang

bertugas memberikan kemudahan pelayanan pemprosesan dan seluruh

dokumen penempatan, perlindungan dan penyelesaian masalah Tenaga

Kerj Indonesia (TKI) secara terkoordinasi dan terintegrasi di wilayah kerja

masing-masing unit pelaksana teknis penempatan dan perlindungan

Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

23. Dinas Propinsi adalah Instansi Pemerintah Propinsi yang bertanggung

jawab di bidang ketenagakerjaan.

24. Dinas Kabupaten/Kota adalah Instansi Pemerintah Kabupaten/Kota yang

bertanggung jawab di bidang Ketenagakerjaan.

2.1.5 Maksud Dan Tujuan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia

1. Maksud

Petunjuk Teknis Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ini

disusun sebagai acuan/pedoman bagi aparat Pemerintah dalam

memberikan pelayanan di bidang penempatan dan Perlindungan

bagi Tenaga Kerja (TKI) yang akan berkerja ke Korea Selatan,

Page 47: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

31

Jepang dan Timor Lesta melalui Program Government To

Government (G to G) serta ke Penang Malaysia melalui Program

Government To Private ( G to P). Petunjuk teknis ini disusun

sesuai dengan peraturan perundang-undangan serta MoU dan

Guideline yang disepakati oleh Pemerintah Indonesia dan Negara

penempatan.

2. Tujuan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI)

Agar semua petugas dalam melaksanakan penempatan Tenaga

Kerja Indonesia (TKI) berdasarkan G to G dan G to P memiliki

langkah-langkah dan tindakan yang sama serta tidak terjadi

penempatan Tenaga Kerj Indonesia (TKI) unprosedural.

Disamping itu juga bertujuan agar seluruh pihak-pihak yang

terlibat dalam penempatan dan perlindungan Tenaga Kerja

Indonesia (TKI) melalui program G to G dan G to P dapat

memberikan pelayanan mudah, cepat, dan aman.

2.1.6 Ruang Lingkup Penempatan Tenaga Kerja Indonesia

Pelaksanaan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) oleh pemerintah

dilakukan berdasarkan perjanjian antara Government to Government ( G to G )

dan Government to Private (G to P) dilakukan secara keseluruhan sejak dari

prekrutan, pemeriksa psikologi dan kesehatan, perjanjian penempatan Tenaga

Kerja Indonesia (TKI), pengurusan paspor, pengurusan asuransi Tenaga Kerja

Indonesia (TKI), perjanjian kerja, pengurusan visa, PAP, KTKLN, dan

Page 48: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

32

pemberangkatan hingga penempatan serta fasilitasi perlindungan Tenaga Kerja

Indonesia (TKI).

2.1.7 Prinsip Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Oleh Pemerintah

Prinsip Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Oleh Pemerintah adalah:

1. Penempatan Tenaga Kerja Indonesia oleh pemerintah dilakukan atas dasar

perjanjian tertulis antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerinta

Negara pengguna ( G to G) atau antara Pemerintah Republik Indonesia

dengan pengguna berbadan hukum (G to P).

2. Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Oleh pemerintah dilakukan

oleh BNP2TKI. Dalam hal ini instansi lain mendapat pemintaan Tenaga

Kerja Indonesia (TKI) untuk berkerja di luar negeri, maka proses

penempatannya dilakukan melalui BNP2TKI yang berkoordinasi dengan

instansi teknis terkait.

3. Tenaga Kerja Indonesia ditemoatkan oleh pemerintah adalah Tenaga Kerja

Indonesia (TKI) yang berkerja pada pengguna berbadan hukum dan bukan

bekerja pada pengguna perseorangan.

2.1.8 Pengertian Penempatan Tenaga Kerja

Kesempatan yang sama untuk memilih, mendapatkan atau pindah

pekerjaan dan memproleh penghasilan yang layak dalam negeri atau di luar negeri

adalah hak dan kewajiban tenaga kerja (pasal 31 UU No. 13 Tahun 2003). Dalam

Hardijan Rusli (2011:21) Penempatan tenaga kerja di arahkan untuk

Page 49: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

33

menempatkan tenaga kerja pada jabatan yang tepat sesuai dengan keahlian,

keterampilan, bakat, minat, dan kemampuan memperhatikan harkat, martabat, hak

asasi, dan perlindungan hukum. Pelaksanaan penempatan tenaga kerja dilakukan

dengan memperhatikan (1) Pemerataan Kesempatan Kerja, (2) Penyediaan Tenaga

Kerja sesuai kebutuhan program nasional dan daerah. Penempatan tenaga kerja

dilaksankan berdasarkan asas sebagai berikut:

1. Terbuka, yaitu pemberian informasi kepada pencari kerja secara jelas,

antara lain jenis pkerjaan, besarnya upah, dan jam kerja. Hal ini diperlukan

untuk melidungi pekerja/buruh sera untuk mengindari terjadinya

perselisihan setelah tenaga kerja ditempatkan.

2. Bebas, yaitu pencari kerja bebas memilih jenis pekerjaan dan pemberi

kerja bebas memilih tenaga kerja, sehingga tidak dibenarkan pencari kerja

dipaksa untuk menerima sesuatu pekerjaan dan pemberi kerja tidak

dibenarkan dipaksa untuk menerima tenaga kerja yang ditawarkan.

3. Objektif, yaitu pemberi kerja agar menawarkan pekerjaan yang cocok

kepada penacari kerja sesuai dengan kemampuannya dan persyaratan

jabatan yang dibutuhkan, serta harus mempaerhatikan kepentingan umum

dengan tidak memihak kepada kepentingan pihak tertentu.

4. Adil dan setara tanpa diskriminasi, yaitu penempaatan tenaga kerja

dilakukan berdasarkan kemampuan tenaga kerja dan tidak didasarkan atas

ras, jenis kelamin, warna kulit, agama, dan aliran politik.

Page 50: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

34

2.1.9 Penempatan Tenaga Kerja

Penempatan Tenaga Kerja mencangkup, penempatan tenaga kerja luar

negeri dan penempatan tenaga kerja dalam negeri. Penempatan tenaga kerja luar

negeri diatur dengan UU tersedia yaitu Undang-undang No. 39 Tahun 2004

tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerj Indonesia di Luar Negeri yang

ditetapkan dan diundangkan pada tanggal 18 Oktober 2004 dalam Lembaran

Republik Indonesia Tahun 2004 No. 133.

Peraturan pelaksanaan yang mengatur penempatan tenaga kerja di luar

negeri yang masih berlaku pada saat diundangkannya UU No. 13 Tahun 2003

yang telah dicabut dan digantikan dengan peraturan pelaksanaan terbarunya, yaitu

Peraturan Menteri Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang ditetapkan di

jakrta pada tanggal 13 Oktober 2010 No. 155. Sedangkan peraturan pelaksanaan

penempatan tenaga kerja di dalam negeri adalah peraturan Menaker No.

PER.07/MEN/IV/2008 tanggal 21 April 2008.(Hardijan Rusli, 2011: 22)

2.1.10 Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri Berdasarkan UU No. 39

Tahun 2004

Dalam Ketentuan Umum UU No. 39 Tahun 2004, yang dipertegas lagi

dalam Peraturan Menaker No. PER. /MEN/X/210 Tahun 2010, Penempatan

Tenaga Kerja Indonesia (TKI) adalah kegiatan pelayanan untuk mempertemukan

Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sesuai bakat, minat, dan kemampuannya dengan

pemberi kerja di luar negeri yang meliputi keseluruhan proses perekrutan,

Page 51: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

35

pengurusan dokumen, pendidikan dan pelatihan, penampungan, persiapan

pemberangkatan sampai Negara tujuan, dan pemulangan dari Negara tujuan.

Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) adalah segala upaya untuk

melindungi kepentingan calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI)/ Tenaga Kerja

Indonesia (TKI) dalam mewujudkan terjaminnya pemenuhi hak-haknya sesuai

dengan perundang-undanga, baik sebelum, selama maupun sesudah bekerja.

Dalam pasal 5, 6, dan 7 UU No. 39 Tahun 2004, pemerintah bertugas

mengatur, membina, melaksanakan, dan mengawasi penyelenggaran jawab untuk

meningkatkan upaya perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri,

dan pemerinta berkewajiban:

1. Menjamin terpenuhnya hak-hak calon Tenaga Kerja Indonesia

(TKI)/ Tenaga Kerja Indonesia, baik yang berangkat melalui

pelaksanaan penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) maupun

yang berangkat secara mandiri.

2. Mengawasi pelaksanaan penempatan calon Tenaga Kerja Indonesia

3. Membentuk dan memgembangkan system informasi penempatan

calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri.

4. Melakukan upaya diplomatik untuk menjami pemenuhan hak dan

perlindungan Tenaga Keja Indonesia (TKI) secara optimal di

negara tujuan.

Page 52: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

36

5. Memberikan perlindungan kepada Tenaga Kerja Indonesia (TKI)

selama masa sebelum pemberangkatan, masa penempatan, dan

masa purna penempatan.

2.1.11 Pelaksanaan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri

Pelaksanaan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri

menurut (Hardijan Rusli, 2011:25) terdiri dari:

1. Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri oleh

pemerintah hanya dapat dilakukan atas dasar perjanjian secara

tertulis antara pemerintah dengan pemerintah negara pengguna

Tenaga Kerja Indonesia (TKI) atau pengguna berbadan hukum di

negara tujuan.

2. Pelaksanaan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) swasta

selanjutnya disingkat PPTKIS adalah badan hukum yang telah

memproleh izin tertulis dari pemerintah untuk menyelenggarakan

pelayanan penempatan bertanggung jawab di bidang

ketenagakerjaan disebut Surat Izin Pelaksana Penempatan Tenaga

Kerja Indonesia (TKI) (SIPPTKI).

Page 53: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

37

2.1.12 Pengertian Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Luar Negeri (SISKOKLN)

Berdasarkan peraturan kepala badan nasional penempatan dan

perlindungan tenaga kerja Indonesia nomor: PER-26/KA/XII/2013 dalam hal ini

SISKOKLN merupakan reformasi birokrasi pelayanan dalam penempatan tenaga

kerja Indonesia berbasis teknologi informasi melalui system komputerisasi dengan

tujuan untuk meminimalisir permasalahan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang

sering terjadi. Sedangkan dalam Pedoman Pelaksanaan Sistem Komputerisasi

Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri (SISKOKLN) diartikan sebagai sistem

online pelayanan administrasi dalam penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI)

dan Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN) yang melibatkan seluruh

stakeholder terkai. (Pedoman Pelaksanaan Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja

Luar Negeri 2013 : 6-7 )

2.1.13 Tujuan dan Sasaran Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Luar Negari

(SISKOKLN)

Tujuan pedoman pelaksanaan Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Luar

Negari (SISKOKLN) ini adalah untuk memberikan panduan kepada seluruh

pemangku kepentingan (stakeholder) agar dapat memberikan pelayanan Tenaga

Kerja Indonesia (TKI) secara layak, cepat, murah, dan efisien melaui Sistem

Komputeriasi Tenaga Kerja Luar negeri (SISKOKLN). Sedangkan sasarannya

berdasarkan Pedoman Pelaksanaan Sistem Komputeriasi Tenaga Kerja Luar

Negeri (SISKOKLN) adalah:

Page 54: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

38

1. Tersedianya pelayanan penempatan Tenaga Kerja Indonesia ( TKI)

secara layak, cepat, murah, dan efisien sesuai dengan peraturan dan

prosedur yang berlaku berbasis teknologi informasi.

2. Tersedia pelayanan penerbitan Kartu Tenaga kerja Luar Negeri

(KTKLN) secara online di BP3TKI/UPT-P3TKI/LP3TKI/P4TKI

seluruh Indonesia.

3. Tersedia database penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang

berkerja diluar negeri yang dapat diakses dimana saja secara online

dan real time, sehingga perlindumgan yang diberikan kepada Tenaga

Kerja Indonesia (TKI) dapat lebih optimal.

2.1.14 Ruang Lingkup Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Luar Negeri

(SISKOKLN)

Adapun ruang lingkup Sistem Komputeriasi Tenaga Kerja Luar Negeri

(SISKOKLN) berdasarkan pedoman pelaksanaanya terdiri dari 2 faktor yakni:

1. Kegiatan proses pelayanan penempatan Tenaga Kerja Indonesia

(TKI) melalui Sistem Komputeriasi Tenaga Kerja Laur Negari

(SISKOKLN) yang dilakukan oleh instansi pemerintah dan

stakeholder terkait.

2. Calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) perorangan/mandiri yang

akan berkerja ke luar negeri yang memiliki perjanjian kerja dari

perusahaan berbadan hukum di luar negeri.

Page 55: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

39

2.1.15 Instansi dan Stakeholder Pelaksanaan Dalam Pelaksanaan Pelayanan

Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Luar Negeri( SISKOTKLN)

Instansi Pemerintahan yang terkait terdiri dari (a) Badan Nasional

Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), (b).

Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, (c) Kementrian Dalam Negeri (d),

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, (e) Kementerian Luar Negeri (f),

Kementerian Kesehatan, (g) Kementerian Perhubungan, (h) Kepolisian Republik

Indonesia, (i) Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), (J) Perwakilan RI

(KBRI/KJRI/KDEI), (k) Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI

(BP3TKI), (l) Unit Pelaksanaan Teknis Pelayanan Penempatan dan Perlindungan

TKI, (m) Loka Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI (LP3TKI), (n)

Dinas Propinsi yang membidangi ketenagakerjaan, (o) Dinas Kabupaten/Kota

yang membidangi ketenagakerjaan, (p) PT.Angkasa Pura, (q) PT. Pelindo, (r)

Perusahaan (BUMD dan BUMN) yang mengirim TKI.

Stakeholder Pelaksana Swasta terdiri dari (a) Pelaksana Penempatan

Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS), (b) Pelaksana Penempatan Pelaut

Perikanan(P4), (c) Perusahaan Pelaksana Perekrutan dan Penempatan Pelaut (P5),

(d) Perusahaan Swasta Nasional yang mengirim TKI ke luar negeri untuk

kepentingan perusahaan sendiri, (e) Lembaga Pemeriksaan Psikologi, (f) Sarana

Kesehatan, (g) Balai Lataihan Kerja Luar Negeri (BLKLN), (h) Lembaga

Sertifikasi Profesi, (i) Asuransi Perlindungan TKI, (j) Lembaga Keuangan.

Page 56: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

40

2.1.16 Mekanisme Pelayanan Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Luar

Negeri (SISKOKLN)

Proses pelayanan penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar

negeri berbasis teknologi informasi yang melibatkan instansi dan stakeholders

terkait sesuai dengan fungsi dan wewenang melalui SISKOTKLN. Tahapan

proses data Calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang harus dilalui dalam

penempatan TKI ke laur negeri dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 2.1

Tahapan dan Interkone ksi Proses SISKOTKL

Sumber: BNP2TKI, BP3TKI, Disnakertrans Kab. Serang 2015

Page 57: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

41

2.1.17 Dimensi Sistem Informasi

Ketika pengembang sistem (pengguna maupun spesialis) mendefinisikan

output yang diberikan oleh prosesor informasi, mereka akan mempertimbangkan

empat dimensi dasar-dasar informasi, keempat dimensi yang diinginkan ini karena

menambah nilai dari informasi tersebut (Mcleod, 2008:43)

1. Relevansi. Informasi yang memiliki informasi tersebut berhubungan

dengan masalah yang sedang dihadapi, pengguna seharusnya dapat memilih data yang yang diperlukan tanpa harus melewati dahulu fakta- fakta yang tidak berhubungan. Data yang relevan dengan pengambilan keputusan yang akan diambil saja yang akan disebut sebagai’Informasi”

2. Akurasi. Idealnya, seluruh informasi seharusnya akurat. Akan tetapi, fitur- fitur yang memberikan kontribusi kepada tingkat akurasi sistem yang akan menambah biaya dari sistem informasi tersebut. Kerena hal ini, para pengguna sering kali terpaksa harus menerima tingkat akurasi yang kurang 100%. Aplikasi-aplikasi yang melibatkan uang, seperti penggajian, penagihan, piutang, berusaha untuk mencapai tingkat akurasi 100%. Aplikasi-aplikasi lainnya, seperti peramalan ekonomi jangka panjang dan laporan-laporan statistik, sering kali masih tetap bermanfaat meskipun data yang dipergunakan masih kurang 100% akurat.

3. Ketepatan Waktu. Informasi hendaknya tersedia untuk mengambilan keputusan sebelum situasi genting berkembang atau hilangnya peluang yang ada. Para pengguna hendaknya dapat memperoleh informasi yang menguraikan apa yang sedang terjadi saat ini, selain apa yang yang telah terjadi dimasa lalu. Informasi yang tiba setelah suatu keputusan diambil tidak akan memliki nilai yang bermanfaat.

4. Kelengkapan. Para pengguna hendaknya dapat memperoleh informasi yang menyajikan suatu gambaran lengkap atas semua masalah tertentu atau solusinya. Namun, sistem hendaknya tidak menegelamkan pegguna dalam lautan informasi. Kelebihan muatan informasi (information overload) menujukkan bahwa memiliki informasi yang terlalu banyak juga dapat menimbulkan kerugian. Pengguna hendaknya dapat menentukan jumlah rincian yang dibutuhkan. Informasi dapat dikatakan lengkap jika memiliki jumlah agresi yang tepat dan mendukung semua area dimana keputusan akan diambil.

Dari penjelasan mengenai teori sistem informasi manajeman menurut

Mcleod kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan 4 hal yaitu:

Page 58: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

42

1. Relevansi berarti informasi harus memberikan manfaat bagi

pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap tiap orang satu sama

lainnya berbeda misalnya informasi mengenai hasil penjualan

barang mingguan kurang relevan jika ditunjukan pada manajer

teknik, tetapi akan sangat relevan bila disampaikan kepada manajer

pemasaran.

2. Akurasi informasi dapat dikatakan akurat jika informasi tersebut

tidak bias, bebas dari kesalahan-kesalahan sebuah informasi dapat

terasijadi karena sumber informasi mengalami gangguan atau

merubah data-data asli tersebut. Beberapa hal yang dapat

berpengaruh sebuah informasi antara lain adalah kualitas dari

sebuah informasi.

3. Ketepatan waktu informasi yang dihasilkan tepat waktu dan

informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan tidak boleh terlambat

(usang) informasi yang sudah usang tidak mempunyai nilai yang

baik, sehingga kalau digunakan sebagai dasar dalam pengembilan

keputusan akan berakibat fatalatau kesalahan dalam keputusan dan

tindakan. Kondisi demikian akan menyebabkan mahalnya nilai

informasi, sehingga kecepatan untuk mendapatkan,mengolah, dan

mengirimnya memerlukan teknologi-teknologi terbaru.

4. Kelengkapan informasi, informasi yang dihasilan lengkap,

informasi yang dihasilan lengkap jadi tidak ada kekurangan

Page 59: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

43

sedikitpun tentang informasi yang akan dicari, jadi pengguna lebih

leluasa dalam mengakses informasi tersebut.

2.1.18 Pengertian Efektifitas Kerja

Persepsi tentang efektivitas sesungguhnya bersumber dari salah satu kriteria

ilmu administrasi yang berkembang secara alamiah kedalam berbagai aktivitas

kehidupan manusia untuk mencapai tujuan yang mereka hendaki. Oleh sebab itu

untuk menetukan tingkat efektivitas keberhasilan seseorang, kelompok,

organisasi, bahkan sampai ke negara pun harus ada perbadingan antara kebenaran

atau ketetapan dengan kekeliruan atau yang dilakukan, semakin rendah tingkat

kekeliruan atau kesalahan yang terjadi, tentunya akan semakin mendekati

ketepatan dalam pelaksanaan setiap aktivitas atau pekerjaan yang dibebankan.

Untuk melakukan berbagai aktivitas manusia sangat dibutuhkan rangsangan yang

datang dari bernagai peristiwa, pengalaman, tuntunan kehidupan, dan lain

sebagainya. Aapabila dikemas dengan menggunakan ilmu pengetahuan dan

teknologi sehingga memberikan hasil yang semaksimal mungkin dan bias

menciptakan kekuatan organisasi baik dengan berkaitan daengan pemerintahan

maupun dengan swasta. Kegiatan dilakukan secara efektif dimana dalam proses

pelaksanaanya senantiasa menampakan ketepatan antara harapan yang di inginkan

dengan hasil yang di capai. Maka dengan demikian efeektivitas dapat dikatakan

sebagai ketepatan harapan, implementasi,dan hasil yang dicapai.(Makmur 2011:6)

Page 60: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

44

Menurut Steers dalam Halim (2004:166) mengatakan bahwa yang

dimaksud dengan efektivitas adalah menurut ukuran seberapa jauh organisasi

berhasil mencapai tujuan yang lain dicapai.

“Ulum (2008 :199) mengemukakan bahwa pengertian efektivitas pada

dasarnya berhubungan dengan pencapaian tujuan atau target kebijakan (hasil guna). Efektivitas merupakan hubungan antara keluaran dengan tujuan atau sasaran yang harus dicapai. Kegiatan operasional dikatakan efektif apabila proses kegiatan mencapai tujuan dan sasaran akhir kebijakan (spending wesely).

“ Menurut Miller dalam Tangkilisan (2005:138) menjelaskan bahwa arti efektivitas dan efisien adalah sebagai berikut : Efektivitas dimaksudkan sebagai tingkat seberapa jauh suatu system sosial mencapai tujuannya. Efektivitas harus dibedakan dengan efisiensi. Efisiensi mengandung pengertian perbandingan antara biaya dan hasil, sedangkan efektivitas secara langsung dihubungkan dengan pencapaian suatu tujuan. “

Efektivitas kerja adalah penyelesaian pekerjaan tepat pada waktu yang

telah ditentukan,artinya pelaksanaan suatu tugas ditandai baik atau tidak, sangat

tergantung padapenyelesaian tugas tersebut bagaimana cara melaksanakannya dan

berapa biaya yangdikeluarkan untuk itu. Hal ini lebih menekankan pada

penyelesaian tugas yang telahditentukan sebelumnya.

Berdasarkan pendapat yang telah ditentukan sebelumnya, tepat waktunya

dengan menggunakan sumber-sumber tertentu yang sudah dialokasikan untuk

melakukan berbagai kegiatan. Dari definisi Siagian di atas dapatlah kiranya ditarik

kesimpulan bahwa efektivitas kerja mengandung arti tentang penekanan pada segi

waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, dimana semakin

cepat pekerjaan itu terselesaikan dengan baik sesuai dengan ketentuan yang

ditetapkan, maka akan semakin baik pula efektivitas kerja yang dicapai. Demikian

pula sebaliknya dengan semakin lamanya pekerjaan tersebut terselesaikan, maka

Page 61: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

45

semakin jauh pula pekerjaan tersebut dikatakan efektif. Dari uraian di atas, maka

penulis menyimpulkan bahwa efektivitas adalah pencapaian sasaran dengan tepat

yang berkaitan dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dan

mengandung unsur-unsur, seperti:

1. Pencapaian tujuan, yaitu suatu kegiatan dikatakan efektif apabila tujuan

yang telah ditetapkan sebelumnya dapat dicapai dengan baik.

2. Ketepatan waktu, yaitu suatu kegiatan dikatakan efektif apabila

pelaksanaan kegiatan tersebut sesuai dengan waktu yang telah

ditentukan.

3. Manfaat, yaitu dimana kegiatan yang dilakukan memberikan manfaat

bagipegawai dan organisasi sesuai dengan kebutuhannya.

4. Hasil, yaitu dimana kegiatan yang dilakukan menunjukkan hasil akhir

sepertiyang diharapkan.

Adapun kriteria atau indikator pada efektivitas menurut Tangkilisan

(2005:141), ialah sebagai berikut :

1. Pencapaian target

Maksudnya pencapaian target disini di artikan sejauh mana target dapat

ditetapkan organisasi dapat terealisasikan dengan baik. Hal ini dapat

dilihat dari sejauh mana pelaksanaan tujuan organisasi dalam mencapai

target sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan.

2. Kemampuan adaptasi

Page 62: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

46

Keberhasilan suatu organisasi dilihat dari sejauh mana organisasi dapat

menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi baik dari

dalam organisasi dan luar organisasi.

3. Kepuasan kerja

Suatu kondisi yang dirasakan oleh seluruh anggota organisasi yang

mampu memberikan kenyamanan dan motivasi bagi peningkatan

kinerja organisasi secara keseluruhan untuk mencapai efektivitas

organisasi. Elemen yang menjadi fokus analisis ini adalah lamanya

penyelesaian pekerjaan yang dlakukan karyawan dan system insentif

yang diberlakukan bagi anggota organisasi yang berprestasi atau lebih

dan telah melakukan pekerjaan yang melebihi beban kerja yang ada.

4. Tanggung jawab

Organisasi dapat melaksanakan mandat yang telah diembannya sesuai

dengan ketentuan yang telah dibuat sebelumnya dan bisa menghadapi

serta menyelesaikan masalah yang terjadi dengan pekerjaanya

Dari keterangan berbagai teori mengenai efektivitas, peneliti dapat

menyimpulkan bahwa jika sebuah organisasi ingin mendapatkan tujuan sesuai

dengan rencana yang telah dibuat, maka organisasi tersebut harus berjalan dengan

efektif. Karena jika tidak efektif, organisasi akan berantakan dan proses

kegiatannya pun tidak berjalan dengan efektif.

Page 63: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

47

2.1.19 Pengukuran Efektivitas Kerja

Pada dasarnya efektifitas kerja dimaksudkan untuk mengukur hasil

pekerjaan yang dicapai sesuai dengan rencana, sesuai dengan kebijaksanaan atau

dengan kata lain mencapai tujuan, maka hal itu dikatakan efektif. Nilai efektifitas

pada dasarnya ditentukan oleh tercapainya tujuan organisasai serta faktor

kesesuaian dalam melaksanakan tugas atau pekerjaanya. Jadi efektifitas kerja pada

tiap–tiap organisasi akan berbeda–beda antara organisasi yang satu dengan

ornganisasi yang lainnya ,tergantung pada jenis dan sifat dari pada organisasi

yang bersangkutan.

Menurut Steers dalam Tangkilisan (2005:141) mengemukakan lima

kriteria dalam pengukuran efektivitas kerja, yaitu:

1. Produktivitas

2. Kemampuan adaptasi kerja

3. Kepuasan kerja

4. Kemampuan berlaba

5. Pencarian sumber daya

Sementara Gibson dalam Tangkilisan (2005:141) mengatakan bahwa

efektivitas dapat pula diukur sebagai berikut:

1. Kejelasan tujuan yang hendak dicapai

2. Kejelasan strategi pencapaian tujuan

3. Proses analisis dan perumusan kebijaksanaan yang mantap

4. Perencanaan yang matang

5. Penyusunan program yang tepat

Page 64: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

48

6. Tersedianya sarana dan prasarana

7. Sistem pengawasan dan pengendalian yang bersifat mendidik

Berkenaan dengan efektivitas kerja, Menurut Steer dalam Tangkilisan

(2005 : 141) menyebutkan bahwa indikator-indikator untuk mengukur efektivitas

kerja pegawai adalah sebagai berikut :

1. Produktivitas adalah bagaimana pemanfaatan yang dilakukan oleh pegawai

atas sumber-sumber di dalam memproduksi barang dan jasa. Sumber-

sumber yang ada di dalam organisasi secara keseluruhan adalah apa yang

disebut man, ,money, material dan machine. Apa bila pegawai dapat

memanfaatkan dan memadukan sumber-sumber tersebut yang pada

akhirnya tercapai tujuan organisasi, ini berarti efektivitas kerja tercapai.

Konsep produktivitas tidak hanya mengukur tingkat efisiensi, tetapi juga

efektivitas pelayanan. Produktivitas pada umumnya dipahami sebagai

rasio antara input dan output. Konsep produktivitas dirasa terlalu sempit

dan General Accounting Office (GAO) mencoba mengembangkan satu

ukuran produktivitas yang lebih luas dan memiliki hasil yang diharapkan

sebagai salah satu indikator kinerja yang penting.

2. Kemampuan adaptasi/menyesuaikan diri yaitu suatu kemampuan dan

kesanggupan yang dimiliki oleh setiap pegawai untuk menyesuaikan diri

dengan lingkungannya yang meliputi:

a. Hubungan dengan sesama pegawai, bawahan, maupun

pimpinan.

Page 65: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

49

b. Kemampuan untuk menerima dan memahami pekerjaan

yang dilimpahkan dengan cepat.

c. Kemampuan untuk mempergunakan mesin-mesin atau

teknologi yang digunakan dalam lingkungan organisai.

3. Kepuasan kerja yaitu kepuasan yang tinggi dapat menyenangkan para

pekerja sehingga cenderung berkerja dalam kondisi yang positif, berarti

pegawai berkerja sesuai dengan prosedur, mereka tidak menyepelekan

pekerjaannya, memiliki rasa tanggung jawab tinggi sehingga akhirnya

akan mencapai efektivitas yang tinggi pula.

4. Kemampuan berlaba, merupakan kondisi sejauh mana factor pertama yaitu

kemampuan menyesuaikan diri, factor kedua, yaitu produktivitas kerja,

dan faktor kepuasan kerja yang telah dimiliki oleh para pegawai sehingga

terlihat hasil kerja mereka. Kemampuan berlaba yang tinggi akan

memperlihatkan tingkat efektivitas kerja yang tinggi pula, sehingga pada

akhirnya menjadi cirri tercapainya tujuan organisasi.

5. Pencarian sumber daya, pencarian sumber daya mencangkup tingga bidang

yang saling berhubungan yaitu:

a. Kemampuan mengintegrasikan berbagai sub sistem sehingga

mampu mengorganisasikan dengan tepat dan mengarah pada tujuan

organisasi dengan efektif.

Page 66: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

50

b. Penepatan dan pemeliharaan pedoman–pedoman kebijakan yang

mendukung peningkatan efektivitas kerja mereka.

c. Penelaahan organisasi itu sendiri dengan mengadakan umpan balik

dan pengendalian.

Maka dapat disimpulkan bahwa efektivitas adalah suatu bentuk usaha yang

dilaksanakan oleh para pegawai secara bersama-sama terhadap pencapaian tujuan

organisasi sesuai dengan standar yang berlaku. Tercapainya tujuan organisasi

diharapkan tercapainya pula tujuan individu para anggota organisasi tersebut.

Organisasi akan berhasil mencapai tujuan dan sasarannya, apabila semua

komponen organisasi berupaya menampilkan kinerja yang optimal termasuk

peningkatan dan efektivitas kerja.

Seorang pegawai akan mau dan termotivasi untuk meningkatkan

efektivitas kerjanya apabila terdapat keyakinan dalam dirinya bahwa berbagai

keinginan, kebutuhan, harapan dan tujuannya dapat tercapai pula.

2.2 Penelitian Terdahulu

Sebagai bahan pertimbangan dalam peneltian ini akan dicantumkan

beberapa hasil penelitian terdahulu oleh beberapa penelitian yang pernah ditulis

dan dibaca diantaranya:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Novitas Sari tahun 2011( Universitas

Sumatra Utara, dalam Skripsinya berjudul “Peranan Dinas Tenaga Kerja

dan Transmigrasi Dalam Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri di

Page 67: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

51

Kabupaten Deli Serdang)” Tujuan penelitian dapat diketahui peranan dinas

tenaga kerja dan transmigrasi dalam penempatan tenaga kerja di luar

negeri di kabupaten deli serdang dan bagaimana pelaksanaannya di

lapangan. Hasil penelitian ini adalah pengadakan pelatihan, sebelum

pelatihan sesuai dengan prosedur dan peraturan berlaku. Persamaan

penelitian mengakaji tentang penempatan tenaga kerja di luar negeri,

perbedaan penelitian ini terdapat pada teori dan lokus serta metodologi

2. Penelitian yang dilakukan oleh Moh. Jumhun Hidayat tahun 2013

(Universitas Indonesia, dalam Tesis yang berjudul “Optimalisasi Peran

Pemerintah Dalam Promosi Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja

Indonesia Dengan Menggunakan Soft System Methodologi) dalam tujuan

penelitiannya merumuskan optimalisasi peran pemerintah dalam promosi,

penempatan dan perlindungan TKI pada tingka makro selaku pembuat

kebijakan yang menjadikan payung hukum, melalui kajian dinamika

interkasi antar aktor terkait. Teori dalam penelitian ini menggunakan teori

institusionalisme baru dalam sosiologi dan ekonomi, metodenya kualitatif.

Dan hasil penelitiannya adalah” Oleh karena itu perlu dilakukan suatu

pengorganisasian yang baik dari tahap yang paling awal yaitu sosiologi

langsung kepada masyarakat, agar proses migrasi karena desakan ekonomi

ini tidak merugikan para CTKI/TKI. Persamaan penelitian mengakaji

tentang penempatan tenaga kerja, perbedaan penelitian pada lokus dan

metode.

Page 68: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

52

3. Penelitian yang yang dilakukan oleh Nisyyah Azzahrah tahun 2014

(Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, dalam Skripsi yang berjudul”

Efektivitas Penerapan Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Luar Negeri Di

Badan Nasional Penempatan Dan Perlindungan Tenaga Kerja Luar

Negeri) dlam tujuan penelitiannya yaitu untuk mengetahui tingkat

efektivitas penerapan SISKOTKLN di Badan Nasional Penempatan dan

Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia( Studi pada BP3TKI, PPTKIS dan

Dinas Ketenagakerjaan Propinsi Banten). Teori dalam penelitian ini

menggunakan teori Efektivitas Penerapan Sistem Informasi dari Delon and

McLean(2003:9). Metode penelitiannya menggunakan kuantitatif

Deskripsi. Dan hasil penelitiannya adalah” pertama adalah kulitas sistem,

berkaitan dengan evaluasi sistem pengolahan informasi itu sendiri. Tingkat

efektivitas indicator ini mencapai 80% artinya sudah efektif. Sistem

mampu beradaptasi dengan baik, keandalan dan ketersediaan sarana dan

prasarana yang dibutuhkan dalam pengopersian sistem sudah baik.

Persamaan penelitian mengkaji tentang penempatan tenaga kerja kerja dan

efektivitas organisasi, perbedaan pada teori dan metodenya.

2.3 Kerangka Pemikiran Penelitian

Kerangka berfikir adalah pemahaman yang paling menadasar yang

mendukung pemahaman selanjutnya. Suatu tolak ukur yang mudah adalah apakah

kita telah memahami pemahaman yang paling mendasar tersebut , atau pertanyaan

sebelum itu apakah kita mengetahui pemahaman yang mendasari pemahaman-

Page 69: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

53

pemahaman selanjutnya. Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang

bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang diidentifikasikan

sebagai masalah penting (Sugiyono, 2011:60).

Dalam proses penelitian perlu dibuat suatu kerangka pemikiran yang benar

dengan memperhatikan berbagai konsep teori yang dikemukakan oleh para ahli

serta acuan-acuan lain yang dianggap relevan dengan judul penelitian ini.

Sebagaimana diketahui pada umunya bhawa semua organisasi harus menghadapi

era teknologi infornasi yang berdampak pada berbagai segi kehidupan. Unuk itu

semua sumber daya organisasi harus dapat dikerahkan secara maksimal dan

profeisonal untuk mendukung keberhasilan organisasi, baik itu organisasi

pemerintah, swasta, maupun kemasyarakatan. Keberhasilan organisasi dimanapun

dan bergerak di bidang apapun, dewasa ini tergantung dari dukungan tersedianya

teknologi informasi yang tepat dan akurat.

Perkembangan teknologi informasi saat ini telah mendorong setiap

organisasi untuk mengolah dan mengelola informasinya dengan tepat dengan

bantuan komputer dalam lingkungan organisasi, hal ini karena komputer adalah

alat bantu yang hampir diperlukan pada setiap organisasi.

Kebutuhan informasi dalam berbagai kegiatan organisasi yang

dilaksanakan sangat ditunjang oleh adanya informasi yang terus menerus mulai

dari persiapan kegiatan sampai berakhirnya kegiatan. Informasi sangat dibutuhkan

mulai dari mempersiapkan kegiatan sampai pada pencapaian tujuan yang

diinginkan oleh organsasi tersebut.

Page 70: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

54

Sebagai bagian dari sistem informasi manajemen (SIM), sistem informasi

ketenagakerjaan adalah kesatuan komponen yang terdiri atas lembaga,

sumberdaya manusia, perangkat keras, piranti lunak, substansi data dan informasi,

yang terkait satu sama lain dalam satu mekanisme kerja untuk mengelola data dan

informasi ketenagakerjaan.

Begitu juga dengan Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten

Serang dalam hal ini memiliki tanggungjawab di bidang pengelolaan informasi

ketenagakerjan. Jenis-jenis informasi ketenagakerjaan yang dikelola sebagaimana

disebutkan dalam pasal 4 Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2007 yaitu meliputi

informasi ketenagakerjaan umum, informasi pelatihan dan produktivitas tenaga

kerja, informasi penempatan tenagan kerja, informasi pengembangan perluasan

kesempatan kerja, informasi hubungan industrial dan perlindungan tenaga kerja.

Informasi-informasi ketenagakerjaan inilah yang nantinya oleh organisasi dikelola

dan dikembangkan.

Dengan penerapan sistem informasi ketenagakerjaan ini maka setiap unit

pekerjaan kantor menggunakan bantuan komputer sehingga dapat meningkatkan

produktivitas kerja pegawai. Sistem informasi ketenagakerjaan juga dapat

meningkatkan efektivitas kerja pegawai karena komputer tersebut dapat

membantu semua kegiatan operasional di dalam organisasi dengan cepat dan

akurat.

Oleh karena itu pengelolaan sistem informasi ketenagakerjaan sangat

penting bagi organisasi yaitu untuk menunjang kemajuan organisasi dan keperluan

koordinasi kerja keseluruhan sistem agar tujuan organisasi dapat dicapai.

Page 71: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

55

Gambar 2.2

Kerangka Pemikiran Penelitian

Variabel X

Penerapan Sistem Informasi

Mcloed(2008: 43) yaitu:

1. Relevansi

2. Akurasi

3. Ketepatan waktu

4. Kelengkapan

Variabel Y Efektivitas kerja Pegawai menurut

Richard M. Steer (1985 : 141) yaitu:

1. Produktivitas

2. Kemampuan Adaptasi

3. Kepuasan Kerja

4. Kemampuan Berlaba

5. Pencarian Sumber Daya

Sumber: Peneliti 2015

2.4 Hipotesis Penelitian

Menurut Sugiyono (2007:70) hipotesis merupakan jawaban sementara

terhadapa rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah

dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena

jawaban yang diberikan baru berdasarkan pada teori yang relevan, belum

berdasarkan fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi

Page 72: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

56

hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan

masalah penelitian, sebelum jawaban yang empirik.

Hipotesis tersebut diuji secara statistik dengan taraf kesalahan sebesar 5%

sehingga menjadi :

Ho : ρ = 0; Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara penerapan sistem

komputerisasi tenaga kerja luar negeri terhadap efektvitas kerja

Dalam Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri di Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang lebih kecil atau

sama dengan 60%.

Ha

: ρ

0;

Terdapat pengaruh yang signifikan antara penerapan sistem

informasi komputerisasi tenaga kerja luar negeri terhadap

efektvitas kerja Dalam Penempatan Tenaga Kerja Luar negeri

di Dinas Tenaga Kerja dan Kabupaten Transmigrasi Serang

lebih besar dari 60%.

Dari dua hipotesis diatas, peneliti menggunakan uji F untuk mengetahui

pengaruh variabel bebas secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel terikat.

Hipotesis yang ditunjuk adalah “Terdapat pengaruh yang signifikan antara

penerapan sistem komputerisasi luar negeri terhadap efektivitas kerja Dalam

Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Serang” .

Page 73: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian

Metode penelitian sangat erat tipe penelitian yang digunakan, karena tiap-

tiap dan tujuan penelitian dan di desain memiliki konsekuensi pada pilihan

metode penelitian yang tepat, guna mencapai tujuan penelitian tersebut.

Adapun metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode

penelitian kuantitatif dengan pendekatan asosiatif (Sugiyono, 2011:36), penelitian

yang menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan asosiatif merupakan

metode penelitian berbentuk angka-angka dengan cara perhitungan secara statistik

dengan karakteristik masalah berupa hubungan antara dua variabel atau lebih.

Sehingga tujuan penelitian ini adalah menentukan ada atau tidaknya pengaruh

antara variabel atau membuat perkiraan berdasarkan hubungan antar variabel.

3.2 Fokus Penelitian

Fokus penelitian pada penelitian ini adalah tentang Penerapan Sistem

Komputerisasi Tenaga Kerja Luar Negeri di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Serang.

57

Page 74: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

58

3.3 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrsai

Kabupaten Serang, dimana Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

(DISNAKERTRANS) Kabupaten Serang merupakan lembaga pemerintah daerah

yang menyelenggarakan pelayanan ketenagakerjaan dan transmigrasi bagi

masyarakat, diantaranya menyusun rencana kegiatan bidang pendaftaran,

penempatan, perluasan tenaga kerja dan transmigrasi, pelatihan dan produktivitas,

jaminan sosial dan kesejahteraan tenaga kerja,

3.4 Variabel Penelitian

3.4.1 Definisi Konsep

Definisi konseptual memberikan penjelasan tentang konsep dari

variabel yang akan diteliti menutur pendapat peneliti berdasarkan

kerangka teori yang digunakan, peneliti menggunakan 2 variabel

diantaranya variabel (X) Sistem Informasi dan variabel (Y) Efektivitas

kerja. Adapun definisi konseptual penelitian ini adalah:

1. Variabel X

Yaitu Penerapan Sistem Informasi menurut McLeod (2008:43)

diantaranya:

1) Relevansi berarti informasi harus memberikan manfaat bagi

pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap tiap orang satu

sama lainnya berbeda misalnya informasi mengenai hasil

penjualan barang mingguan kurang relevan jika ditunjukan

Page 75: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

59

pada manajer teknik, tetapi akan sangat relevan bila

disampaikan kepada manajer pemasaran.

2) Akurasi informasi dapat dikatakan akurat jika informasi

tersebut tidak bias, bebas dari kesalahan-kesalahan sebuah

informasi dapat terjadi karena sumber informasi mengalami

gangguan atau merubah data-data asli tersebut. Beberapa

hal yang dapat berpengaruh sebuah informasi antara lain

adalah kualitas dari sebuah informasi.

3) Ketepatan waktu informasi yang dihasilkan tepat waktu dan

informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan tidak boleh

terlambat (usang) informasi yang sudah usang tidak

mempunyai nilai yang baik, sehingga kalau digunakan

sebagai dasar dalam pengembilan keputusan akan berakibat

fatalatau kesalahan dalam keputusan dan tindakan. Kondisi

demikian akan menyebabkan mahalnya nilai informasi,

sehingga kecepatan untuk mendapatkan,mengolah, dan

mengirimnya memerlukan teknologi-teknologi terbaru.

4) Kelengkapan informasi, informasi yang dihasilan lengkap,

informasi yang dihasilan lengkap jadi tidak ada kekurangan

sedikitpun tentang informasi yang akan dicari, jadi

pengguna lebih leluasa dalam mengakses informasi

tersebut.

Page 76: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

60

2. Variabel Y

Yaitu Efektivitas Kerja Menurut Richard M.Steers dalam

Tangkilisan (2005:141) diantaranya:

1) Produktivitas adalah bagaimana pemanfaatan yang

dilakukan oleh pegawai atas sumber-sumber di dalam

memproduksi barang dan jasa. Sumber-sumber yang ada

di dalam organisasi secara keseluruhan adalah apa yang

disebut man, ,money, material dan machine. Apa bila

pegawai dapat memanfaatkan dan memadukan sumber-

sumber tersebut yang pada akhirnya tercapai tujuan

organisasi, ini berarti efektivitas kerja tercapai. Konsep

produktivitas tidak hanya mengukur tingkat efisiensi,

tetapi juga efektivitas pelayanan. Produktivitas pada

umumnya dipahami sebagai rasio antara input dan

output. Konsep produktivitas dirasa terlalu sempit dan

General Accounting Office (GAO) mencoba

mengembangkan satu ukuran produktivitas yang lebih

luas dan memiliki hasil yang diharapkan sebagai salah

satu indikator kinerja yang penting.

2) Kemampuan adaptasi/menyesuaikan diri yaitu suatu

kemampuan dan kesanggupan yang dimiliki oleh setiap

pegawai untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya

yang meliputi:

Page 77: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

61

a. Hubungan dengan sesama pegawai, bawahan,

maupun pimpinan.

b. Kemampuan untuk menerima dan memahami

pekerjaan yang dilimpahkan dengan cepat.

c. Kemampuan untuk mempergunkan mesin-

mesin atau teknlogi yang digunakan dalam

lingkungan oraganisasi.

3) Kepuasan kerja yaitu kepuasan yang tinggi dapat

menyenangkan para pekerja sehingga cenderung berkerja

dalam kondisi positif, berarti pegawai bekerja sesuai

dengan prosedur, mereka tidak menyepelekan

pekerjaanya, memiliki rasa tanggu jawab tinggi sehingga

akhirnya akan mencapai efektivitas yang tinggi pula.

4) Kemampuan berlaba, merupakan kondisi sejauh mana

factor pertama yaitu kemampuan menyesuaikan diri,

factor kedua, yaitu produktivitas kerja, dan faktor

kepuasan kerja yang telah dimiliki oleh para pegawai

sehingga terlihat hasil kerja mereka. Kemampuan

berlaba yang tinggi akan memperlihatkan tingkat

efektivitas kerja yang tinggi pula, sehingga pada

akhirnya menjadi cirri tercapainya tujuan organisasi.

Page 78: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

62

5) Pencarian sumber daya, pencarian sumber daya

mencangkup tingga bidang yang saling berhubungan

yaitu:

a. Kemampuan mengintegrasikan berbagai sub

sistem sehingga mampu mengorganisasikan

dengan tepat dan mengarah pada tujuan

organisasi dengan efektif.

b. Penepatan dan pemeliharaan pedoman-

pedoman kebijakan yang mendukung

peningkatan efektivitas kerja mereka.

c. Penelahaan organisasi itu sendiri dengan

mengadakan umpan balik dan pengendalian.

Page 79: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

63

3.4.2 Definis Operasional

Definisi operasional merupakan penjabaran konsep atau variabel penelitian

dalam rincian yang terukur. Variabel penelitian dilengkapi tabel metrik

variabel,indikator, sub indikator dan nomer pertanyaan sebagai lampiran, berikut

tabel dapat dilihat di bawah ini:

Tabel 3.1

Tabel Matrik Variabel

Variabel Dimensi Indikator No. Item

Penerapan Sistem Infromasi Ketenagakerjaan (mcleod, 2008:43)

1. Relevansi 1. Informasi yang berhubungan dengan masalah yang sedang dihadapi.

2. Informasi yang sesuai. 3. Informasi yang bermanfaat.

1,2,3 4,5 6,7,8

2. Akurasi 1. Informasi yang akurat. 2. Informasi yang jelas dari

sumber informasi ke penerima informasi.

9,10,11 12,13

3. Ketepatan waktu

1. Informasi yang tersedia tepat di pakai saat ada pengambilan pengambilan keputusan.

2. Informasi yang cepat dan tepat waktu.

14,15,16 17,18

4. Kelengkapan 1. Kelengkapan dalam menggunakan sistem informasi ketenagakerjaan

2. Informasi yang lengkap jika memiliki jumlah agresi yang tepat dan mendukung semua area dimana keputusan akan diambil.

19,20,21 22,23

Efektivitas kerja 1. Produktivitas 1. Sikap kerja 24,25

Page 80: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

64

(Richard M. Steers dalam Tangkilisan, 2005 : 141 )

2. Tingkat Keterampilan. 3. Hubungan antara Lingkungan

kerja. 4. Efisiensi tenaga kerja.

26.27. 28.29

30.31

2. Kemampuan adaptasi

1. Kemampuan pegawai dalam menerima pekerjaan dengan cepat.

2. Kemampuan menggunakan teknologi

3. Hubungan sesama pegawai

32.33 34.35

36.37

3. Kepuasan kerja

1. Tersedia sarana dan prasarana

2. Kesesuaian insentif bagi pegawai

3. Kesesuaian pekerjaan

38.39 40.41

42.43

4. Kemampuan berlaba.

1. Penyesuaian diri 2. Produktivitas kerja 3. Kepuasan kerja

44.45 46.47 48.49

5. Pencarian sumber daya

1. Kemampuan mengintegrasikan berbagai sub sistem.

2. penetapan & pemeliharaan pedoman-pedoman kebijakan.

3. Penelaahan organisasi

50.51 52.53

54.55

Sumber: (Peneliti 2015)

3.5 Instrumen Penelitian

Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada

alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen

penelitian. Jadi, instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk

mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Alat ukur dalam

penelitian biasanya dinamakan instrumen menelitian.

Page 81: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

65

Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang akan

di teliti sekaligus menguji reabilitasnya dan validitasnya. Instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini berbentuk kuesioner dengan dua variabel,

pengukuran instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert.

skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang

atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2011:93). Indikator

variabel yang disusun melalui item-item instrumen dalam bentuk pertanyaan atau

pernyataan diberikan jawaban setiap item instrumennya. Jawaban setiap item

diberi skor, seperti berikut :

Tabel 3.2

Tabel skoring/ nilai

Alternatif Bobot

Sangat Setuju 4

Setuju 3

Tidak setuju 2

Sangat tidak setuju 1

Sumber : Sugiyono, 2011:93

Peneliti mencoba membuat instrumen penelitian dengan mengetahui

terlebih dahulu indikator-indikator yang mempengaruhi instrumen penelitian ini.

Variabel yang digunakan yaitu variabel X (Penerapan sistem Komputerisasi

Tenaga Kerja Luar Negeri) dan variabel Y (Efektivitas kerja pegawai). Adapun

Page 82: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

66

rumusan teori yang dapat digunakan sebagai indikator-indikator pada instrumen

penelitian ini antara lain:

Tabel 3.3

Kisi-kisi instrumen penelitian

Variabel Dimensi Indikator No. Item Penerapan Sistem Infromasi Ketenagakerjaan (mcleod, 2008:43)

1. Relevansi 1. Informasi yang berhubungan dengan masalah yang sedang dihadapi.

2. Informasi yang sesuai. 3. Informasi yang bermanfaat.

1,2,3 4,5 6,7,8

2. Akurasi 1. Informasi yang akurat. 2. Informasi yang jelas dari

sumber informasi ke penerima informasi.

9,10,11 12,13

3. Ketepatan waktu

1. Informasi yang tersedia tepat di pakai saat ada pengambilan pengambilan keputusan.

2. Informasi yang cepat dan tepat waktu.

14,15,16 17,18

4. Kelengkapan 1. Kelengkapan dalam menggunakan sistem informasi ketenagakerjaan .

2. Informasi yang lengkap jika memiliki jumlah agresi yang tepat dan mendukung semua area dimana keputusan akan diambil.

19,20,21 22,23

Efektivitas kerja (Richard M. Steers dalam Tangkilisan, 2005 : 141 )

5. Produktivitas 1. Sikap kerja 2. Tingkat Keterampilan. 3. Hubungan antara

Lingkungan kerja. 4. Efisiensi tenaga kerja.

24,25 26.27. 28.29

30.31

Page 83: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

67

6. Kemampuan adaptasi

1. Kemampuan pegawai dalam menerima pekerjaan dengan cepat.

2. Kemampuan menggunakan teknologi

3. Hubungan sesama pegawai

32.33 34.35

36.37

7. Kepuasan kerja 1. Tersedia sarana dan prasarana

2. Kesesuaian insentif bagi pegawai

3. Kesesuaian pekerjaan

38.39 40.41

42.43

8. Kemampuan berlaba.

1. Penyesuaian diri 2. Produktivitas kerja 3. Kepuasan kerja

44.45 46.47 48.49

9. Pencarian sumber daya

1. Kemampuan mengintegrasikan berbagai sub sistem.

2. penempatan & pemeliharaan pedoman- pedoman kebijakan.

3. Penelaahan organisasi

50.51 52.53

54.55

Sumber : Hasil penulis, 2015

3.5.1 Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

1) Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya

atau dari respoden melalui kuesioner, angket, wawancara, dan

observasi.

2) Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber

kedua yang berbentuk buku-buku ilmiah, dokumentasi,

administrasi, jurnal-jurnal internet, atau bahan lain yang

merupakan data olahan yang digunakan sebagai data awal maupun

data pendukung dalam penelitian.

Page 84: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

68

2. Sumber Data

1) Reponden, yaitu pegawai Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi

Kabupaten Serang yang dilibatkan secara langsung dalam kegiatan

penelitian ini untuk memperoleh gambaran atas materi yang

dijadikan objek penelitian.

2) Literatur adalah data kepustakaan yang memiliki hubungan dengan

peneliti.

3.5.2 Teknik Pengumpulan Data

Secara teknis penelitian ini menggunkan metode pengumpulan data

berupa:

1. Metode Wawancara (Tidak Terstruktur)

Wawancara tidak tersetruktur adalah wawancara yang bebas

dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang

telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan

datanya dan secara garis besar permasalahan yang ditanyakan.

2. Metode Kuesioner (Wawancara Terstruktur)

Kuesioner adalah suatu daftar yang berisi pertanyaan-pertanyaan

yang harus dijawab atau dikerjakan oleh orang-orang yang menjadi

sasaran(respoden) kuesioner tersebut menjadi efisien bila peneliti

tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu yang akan

diharapakan respoden.

Page 85: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

69

3. Metode Observasi

Observasi adalah adalah teknik pengumpulan data yang

mempunyai cara spesifik dengan teknik lain, disini peneliti

menggunakan observasi Nonpartisipan yaitu peneliti tidak terlibat

langsung dengan orang-orang yang diamati dan hanya sebagai

pengamat independen.

Dari ketiga instrumen penelitian yang dipergunakan peneliti

dalam penelitian ini, metode kuesioner sebagai metode primer,

karena data yang diperoleh dari kuesioner merupakan data primer

dalam pengujian hipotesis penelitian dengan rumusan statistik

untuk mengetahui Pengaruh Penerapan Sistem Komputerisasi

Tenaga Kerja Luar Negeri Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai

Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Kabupaten Serang.

3.6 Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.(Sugiyono, 2011:80). Populasi

yang digunakan adalah pegawai yang terdaftar dan aktif bekerja di Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang. Dimana jumlah pegawai sebanyak 47

orang pegawai. Berikut adalah tabel 3.3 mengenai jumlah pegawai :

Page 86: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

70

Tabel 3.4

Jumlah Pegawai Berdasarkan Unit Kerja di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang

No.

Unit Kerja

Jumlah

1. Bagian Sekretariat 12

2. Bidang Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja 10

3. Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan 13

4. Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja

9

5. Bidang Transmigrasi 5

Jumlah 47

Sumber : Disnakertrans Kab. Serang, data yang didapat 2015

Sampel yang ditentukan dan dipilih dalam penelitian ini adalah teknik

sampel jenuh yang teknik penentuan sampelnya bila semua anggota populasi itu

digunakan oleh peneliti sebagai sempel dikarenakan jumlah populasi yang relatif

sedikit atau kecil yang berjumlah 47 orang.

3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

3.7.1 Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan awal dari proses analisis data. Proses

pengolahan data merupakan tahapan, dimana data dipersiapkan, diklarifikasikan

Page 87: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

71

2 2

2

2

2 2

dan diformat menurut aturan tertentu untuk keperluan proses berikutnya yaitu

analisis data. Data yang telah terkumpul diolah melalui beberapa proses berikut

ini :

1. Coding, yaitu tahap mengklarifikasikan data berdasarkan kategori

tertentu.

2. Editing, yaitu tahap mengoreksi kesalahan yang ada pada data yang

harus dilakukan secara berulang-ulang dan cermat.

3. Tabulating, yaitu tahap penyusunan data berdasarkan jenis-jenis data,

serta perhitungan kualitas dan frekuensi data yang disjikan dalam

bentuk tabel-tabel.

3.7.2 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk sah atau valid tidaknya suatu kuisioner.

Kevaliditasan instrumen menggambarkan bahwa suatu instrumen benar-benar

mampu mengukur variabel-variabel yang akan diukur dalam penelitian serta

mampu menunjukkan tingkat kesesuaian antar konsep dan hasil pengukuran.

Rumus korelasi product moment adalah sebagai berikut :

n

r = n x

xy x y

x n y y

Keterangan :

r = Besarnya korelasi product moment

n = Jumlah sampel

∑x = jumlah skor dalam sebaran x

Page 88: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

72

r r r

r

∑y = jumlah skor dalam sebaran y

∑xy = jumlah hasil kali skor x dan y yang berpasangan

∑x2 = jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x

∑y2 = jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y

(Husein, 2004:83)

3.7.3 Uji Reliabilitas

Peneliti melakukan uji reliabilitas guna untuk mengukur dari sebuah

instrumen, dimana uji reliabilitas terhadap instrumen yang dinyatakan valid,

sedangkan instrumen yang dinyatakan tidak valid maka tidak bisa dilakukan uji

reliabilitas. Dalam pengukuran reliabilitas dapat menggunakan rumus Alpha

Cronbach dengan bantuan SPSS IBM 20.

Untuk menganalisa data hasil uji instrumen guna mengetahui

reliabilitasnya. Dan kemudian dicari reliabilitasnya keseluruhan kernyataan

dengan rumus Spearman brown, sebagai berikut :

r = 2r½½ 2.rxy r =

1 ½½ Atau 1 xy

Keterangan :

r = Koefisien korelasi keseluruhan pernyataan (item)

1 ½½ = Koefisien korelasi antara kedua belahan

Kemudian r dikonsultasikan ke tabel r dengan taraf signifikansi 0.05

pada df = n-2 (Husein, 2004:89)

Page 89: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

73

3.7.4 Uji Normalitas Data

Uji Normalitas Merupakan pengujian data bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi variabel penganggu atau residul memiliki distribusi normal

atau tidak. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residul berdistribusi normal

atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Untuk menguji normalitas

dengan menggunakan uji grafik dapat digunakan dengan melihat grafik normal

probability plot, yaitu deteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu

diagonal pada sebuah grafik. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis diagonalnya, model regresi memenuhi asumsi normalitas

(Husein, 2009 : 181)

3.7.5 Analisis Data

Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis data

kuantitatif yaitu proses analisis terhadap data-data yag berbentuk angka, atau data

yang dapat dikonversi dalam bentuk angka dengan cara perhitungan secara

statistik untuk ditentukan signifikansi pengaruh, hubungan, atau perbedaan yang

terjadi.

Teknik analisis data yang peneliti pergunakan yaitu statistik parametrik,

untuk mengukur adanya pengaruh penerapan sistem komputerisasi tenaga kerja

luar negeri terhadap efektivitas kerja pegawai berdasarkan koefisien korelasi

Product Moment. Dalam penelitian ini maka pengukuran yang digunakan untuk

variabel X dan variabel Y adalah skala pengukuran interval. Kemudian akan

Page 90: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

74

dicari korelasinya dengan menggunakan koefisien korelasi product moment

dengan tingkat kesalahan 5%.

Jadi cara yang dipakai untuk menganalisis koordinasi dengan kinerja

pegawai adalah dengan cara menganalisis jawaban responden berkaitan dengan

pengaruh penerapan sistem informasi ketenagakerjaan terhadap efektivitas kerja

pegawai, lalu menyajikannya dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

Cara penilaian terhadap jawaban dalam kuisioner yang di isi oleh para

pegawai dengan mencari bobot pada pernyataan tersebut.

1. Apabila penilaian memberi jawaban sangat setuju, maka bobot nilai 4

2. Apabila penilaian memberi jawaban setuju, maka bobot nilai 3

3. Apabila penilaian memberi jawaban tidak setuju, maka bobot nilai 2

4. Apabila penilaian memberi jawaban sangat tidak setuju, maka bobot

nilai 1

Untuk menganalisis pengaruh antara penerapan sistem komputerisasi

tenaga kerja luar negeri dengan efektivitas kerja pegawai, maka metode yang

digunakan adalah metode analisis kuantitatif Asosiatif dengan menggunakan

metode statistik.

Kemudian akan dicari korelasinya dengan menggunakan koefisien

korelasi uji koefisien korelasi product moment bertujuan untuk mengetahui ada

tidaknya hubungan antara variabel X yaitu “penerapan sistem komputerisasi

tenaga kerja luar negeri” dengan variabel Y yaitu “efektivitas kerja pegawai”.

Selain itu juga untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara satu variabel

dengan variabel lainnya. Teknik korelasi yang digunakan adalah teknik korelasi

Page 91: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

75

2

2 2

2

2

2

2

2 2

product moment dari pearson dengan rumus sebagai berikut (Sugiyono,

2011:183).

xy r =

x y

n xy x y r =

n x x n y y

Keterangan :

r = Besarnya korelasi product moment

n = Jumlah sampel

∑x = jumlah skor dalam sebaran x

∑y = jumlah skor dalam sebaran y

∑xy = jumlah hasil kali skor x dan y yang berpasangan

∑x2 = jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x

∑y2 = jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y

3.7.5.1 Uji Koefisien Korelasi Pearson Product Moment

Uji koefisien korelasi Pearson Product Moment bertujuan untuk

mengetahui kuat atau tidaknya hubungan antara variabel X (penerapan sistem

komputerisasi tenaga kerja luar negeri) terhadap variabel Y (efektivitas kerja

pegawai) atau untuk mengetahui sejauh mana pengaruh antara satu variabel

dengan variabel lainnya. Teknik korelasi Product Moment dari Pearson dengan

rumus sebagai berikut :

Page 92: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

76

2 2

2

2

2 2

r xy = n xy x y

n x x n y y

Keterangan :

r xy = Angka indeks Korelasi product Moment

n = Banyaknya sampel

∑x = jumlah skor dalam sebaran x

∑y = jumlah skor dalam sebaran y

∑xy = jumlah hasil kali skor x dan y yang berpasangan

∑x2 = jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x

∑y2 = jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y

Selanjutnya, untuk menentukan tingkat koefisien variabel data yang akan

dianalisis, maka digunakan interpretasi koefisien yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.5

Interpretasi Terhadap Nilai Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 - 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Sumber : Sugiyono, 2011 :18

Page 93: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

77

3.7.5.2 Uji Determinasi

Untuk menghitung besarnya pengaruh antara variabel X (penerapan sistem

komputersasi tenaga kerja luar negeri) terhadap variabel Y (efektivitas kerja

pegawai). Dapat dilakukan dengan cara menghitung koefisien determinasi, dengan

cara mengkuadratkan koefisien yang ditemukan. Jadi, koefisien determinasinya

adalah sebagai berikut :

Kd= r2 x 100%

Keterangan :

Kd = koefisien Determinasi

r2 = Kuadrat koefisien Pearson

3.7.5.3 Uji Regresi Linier Sederhana

Dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana, pengaruh

satu variabel bebas terhadap variabel terikat dapat dibuat persamaan sebagai

berikut :

Y =a + b X

Keterangan :

Y = Variabel tidak bebas

a = Konstanta

b = Koefisien arah regresi

X = Variabel bebas (Husein, 2004:130)

Page 94: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

78

3.7.5.4. Uji F

Uji F digunakan untuk menguji hipotesis asosiatif apakah variabel

variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen,

untuk menganalisis pengaruh penerapan sistem komputerisasi tenaga kerja laur

negeri terhadap efektivitas kerja dalam penempatan tenaga kerja luar negeri di

dinas tenaga kerja dan transmigrasi kabupaten serang, disini peneliti rumus uji F

sebagai berikut:

Dimana:

R2 = Koefisien korelasi ganda

k = Jumlah variable independen

n = Jumlah anggota sample

Jika F hitung < F table, maka Ho diterima (Ha ditolak) dan jika F hitung > F table,

maka Ho ditolak (Ha diterima) tolak pada α = 0,05

3.8 Jadwal Penelitian

Dalam rangka memperoleh data dan informasi yang diperlukan, peneliti

mengadakan penelitian di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Serang, Jl. K. H. Fatah Hasan No. 25 Serang - Banten

Adapun waktu penelitian adalah sebagai berikut:

Page 95: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

79

Tabel 3.6

Jadwal Penelitian

No Kegaitan 2013 2014 2015

Jun Sep Ok Nov Des Jan Feb Mar Ap Mei Jun Jul Jan Feb Mar Ap Mei jun Jul 1 Pengajuan

Judul

2 Observasi awal

3 Pengajuan Bab I

4 Pengajuan Bab II

5 Pengajuan Bab III

6 Seminar Proposal

7 Revisi Proposal

8 Penelitian lapangan

9 Pengolaha n data & analisi

10 Pembuatan hasil penelitian

11 Sidang skripsi

Sumber : ( Peneliti 2015)

Page 96: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Obyek Penelitian

Deskripsi objek penelitian ini akan menjelaskan tentang objek penelitian

yang meliputi lokasi yang diteliti dan memberikan gambaran umum dari

Kabupaten Serang, Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Serang, visi

dan misi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang serta tugas dan

fungsi pokoknya, dan srtuktur organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Serang.

4.1.1 Deskripsi Wilayah Kabupaten Serang

Kabupaten Serang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Banten.

Ibukotanya adalah Ciruas namun saat ini pusat pemerintahannya masih berada di

Kota Serang. Kabupaten ini berada di ujung barat laut Pulau Jawa, berbatasan

dengan Laut Jawa, dan Kota Serang di utara, Kabupaten Tangerang di timur,

Kabupaten Lebak di selatan, serta Kota Cilegon di barat.

Secara geografis Kabupaten Serang mempunyai kedudukan yang sangat

strategis karena berada di jalur utama penghubung lintas Jawa-Sumatera.

Kabupaten Serang juga dilintasi jalan Negara lintas Jakarta-Merak serta dilintasi

jalur kereta api lintas Jakarta-Merak. Selain itu Kabupaten Serang juga merupakan

wilayah transit perhubungan darat antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatera.

Luas wilayah Kabupaten Serang adalah 1.467,35 km2. Secara geografis

terletak posisi koordinat antara 105o7’-105o22’ Bujur Timur dan 5o50-6o21’

80

Page 97: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

81

Lintang Selatan. Sebelah utara : berbatasan dengan Laut Jawa dan Kota Serang,

Sebelah selatan : berbatasan dengan Kabupaten Lebak dan pandeglang Sebelah

barat : berbatasan dengan Kota Cilegon dan Selat Sunda Sebelah timur :

berbatasan dengan Kabupaten Tangerang. Secara topografi, Kabupaten Serang

merupakan wilayah dataran rendah dan pegunungan dengan ketinggian antara 0

sampai 1.778m di atas permukaan laut. Fisiografi Kabupaten Serang dari arah

utara ke selatan terdiri dari wilayah rawa pasang surut, rawa musiman, dataran,

perbukitan dan pegunungan. Bagian utara merupakan wilayah yang datar dan

tersebar luas sampai ke pantai, kecuali sekitar Gunung Sawi, Gunung Terbang dan

Gunung Batusipat. Dibagian selatan sampai ke barat, Kabupaten Serang berukit

dan bergunung antara lain sekitar Gunung Kencana, Gunung Karang dan Gunung

Gede. Daerah yang bergelombang tersebar di antara kedua bentuk wilayah

tersebut. Hampir seluruh daratan Kabupaten Serang merupakan daerah subur

karena tanahnya sebagian besar tertutup oleh tanah endapan Alluvial dan batu

vulkanis kuarter. Potensi tersebut ditambah banyak terdapat pula sungai-sungai

yang besar dan penting yaitu Sungai Ciujung, Cidurian, Cibanten, Cipaseuran,

Cipasang dan Anyar, yang mendukung kesuburan daerah-daerah pertanian di

Kabupaten Serang.

Kabupaten Serang terdiri atas 28 kecamatan, yaitu Kecamatan Anyar,

Kecamatan bandung, Baros, Binuang, Bojonegara, Carenang, Cikande, Cikeusal,

Cinangka, Ciomas, Ciruas, Gunungsari, Jawilan, Kibin, Kopo, Kragilan,

Kramatwatu, Mancak, Pabuaran, Padarincang, Pamarayan, Petir, Pontang, Pulo

Ampel, Tanara, Tirtayasa, Tunjung Teja dan Waringin Kurung, yang dibagi lagi

Page 98: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

82

atas sejumlah desa. Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Ciruas. Pada tanggal

17 juli 2007 Kabupaten Serang dimekarkan menjadi Kota Serang dan Kabupaten

Serang.

Kondisi lahan di Kabupaten Serang terbagi menjadi dua bagian yaitu

kawasan lindung dan kawasan budidaya. Kawasan budidaya, sebagian besar

penggunaan lahannya terdiri atas persawahan yaitu seluas 54.145,40 Ha yang

terdiri dari sawah tadah hujan seluas 31.079 ha, sawah irigasi seluas 23.066.40

Ha, yang sebagian besar berada di Serang Bagian Utara yang membentang mulai

dari Kecamatan Kramatwatu Bagian utara, Kasemen, Pontang, Tirtayasa dan

Tanara. Tegalan seluas 39.912,35 Ha tersebar diseluruh Kabupaten Serang, kebun

campuran seluas 39.159,10 Ha yang sebagian besar berada di Wilayah Serang

bagian Selatan diantaranya Kecamatan Petir, Tunjung Teja, Baros, Curug,

Pabuaran, Padarincang, Ciomas, Gunungsari, Mancak dan Kecamatan Cinangka,

perkampungan seluas 20.121,97 Ha yang tersebar di seluruh Kabupaten Serang,

perumahan seluas 8.680 Ha, dan jasa seluas 3.305,26 Ha sebagian besar

terkonsentrasi di Wilayah Kota Serang dan Kramatwatu, sehingga luas lahan

budidaya secara keseluruhan sejumlah 106.043,01 Ha.

Kawasan lindung di Kabupaten Serang tersebar di seluruh wilayah, yang

meliputi sempadan sungai dan sempadan pantai, sedangkan kawasan lindung

selain sempadan sungai dan pantai, terdapat diwilayah Serang Selatan dan Utara

yaitu diwilayah Ciomas, Padarincang, Mancak dan Kramatwatu, sedangkan

diwilayah utara terdapat di Kecamatan Bojonegara dan Puloampel. Perkembangan

yang terjadi terhadap keberadaan hutan lindung ini mengalami penurunan,

Page 99: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

83

sehingga diperkirakan telah terjadi penyusutan luas hutan lindung 4361,79 ha dari

17906,61 ha menjadi tinggal 13544,82 ha.

Penduduk Kabupaten Serang data tahun 2012 berjumlah 1.480.256 jiwa,

dengan komposisi 742.128 (51,1 %) laki-laki dan 738.128 (48,9 %) perempuan

(Sumber : Profil Provinsi Banten tahun 2012).

Kabupaten Serang memiliki lahan pertanian sangat luas yang dikelola oleh

masyarakat. Memberikan hasil pertanian yang beragam seperti buah-buahan

pisang, mangga, rambutan dan durian untuk konsumsi lokal dan memasok

kebutuhan buah kota Jakarta. Serang juga memiliki perkebunan rakyat yang

menghasilkan kelapa, kacang tanah, melinjo, kopi, cengkeh, lada, karet, vanili,

kakao dan bumbu-bumbu. Juga untuk memenuhi kebutuhan lokal serta lebih

banyak untuk memasok kebutuhan Jakarta.

Di sektor industri, terdapat dua Zona Industri yaitu Zona Industri Serang

Barat dan Zona Industri Serang Timur . Zona Industri Serang Barat terletak di

Kecamatan Bojonegara, Pulo Ampel dan Kramatwatu dengan luas total 4.000 Ha

berada disepanjang pantai Teluk Banten untuk pengembangan industri mesin,

logam dasar, kimia, maritim dan pelabuhan. Sedangkan Zona industri Serang

Timur terletak di Kecamatan Cikande, Kibin, Kragilan dan Jawilan dengan luas

kawasan industri 1.115 Ha. Terdapat beberapa kawasan industri seperti Nikomas

Gemilang, Indah Kiat dan Cikande Modern. Total perusahaan industri besar dan

sedang di Kabupaten Serang sebanyak 145 perusahaan.

Page 100: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

84

Gambar 4.1

Peta Kabupaten Serang

Sumber : Serangkab.go.id

4.1.2 Gambaran Umum Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Serang.

4.1.2.1 Profil Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Serang.

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang terletak

di Jalan K.H. Fatah Hasan No. 25 Serang–Banten. Sejarah singkat

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang sebagai

suatu daerah otonomi, yang diterbitkan undang-undang No 16

tahun 2008 tentang pembentukan Dinas Tenaga Kerja dan

Page 101: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

85

Transmigrasi Kabupaten Serang merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari pemerintahan kabupatean serang yang secara

hukum oleh bupati.

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang bergerak

sesuai otonomi daerah yang mempunyai kewenangan daerah

otonomi untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat

setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi

masyarakat sesuai peraturan perundanng-undangan. Pelaksanaan

otonomi daerah ssat ini telah berjalan selama 10 tahun, dimana

program pembangunan ini telah terjadi perubahan paradikma

yaitu dari pendekatan sentralistik menjadi pendekatan

desentralistik artinya semua aktivitas pembangunan menjadi

wewenang menjadi pemerintahan kabupaten/kota. Hal ini

mengakibatkan pemerintah kabupaten/kota menetukan arah dan

strategi pembangunan daerah yang dituangkan dalam sebuah

rumusan yang sistematik dalam bentuk perencanaan daerah dan

yang diimplementasikan dalam kebijakan penyusun anggaran.

Sebagai tindak lanjut dari perencanaan daerah tersebut Dinas

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang membuat

perencanaan strategis dalam bidang ketenagakerjaan dan

ketransmigrasian yang tertuang dalam RESTRA-SKPD Dinas

Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Page 102: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

86

4.1.2.2 Kegiatan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Serang.

Kegiatan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Serang adalah melaksanakan kegiatan dalam bidang

ketenagakerjaan dan transmigrasi, yaitu menyelenggaraanya:

a) Penyusunan rencana kegiatan bidang pendaftaran,

penempatan, perluasan tenaga kerja dan transmigrasi,

pelatihan dan produktivitas, jaminan sosial dan

kesejahteraan tenaga kerja.

b) Perumusan kebijakan teknis bidang pendaftaran,

penempatan, perluasan tenaga kerja dan transmigari,

pelatihan dan produktivitas, jaminan sosial dan

kesejahteraan tenaga kerja.

c) Penyelegaraan kegiatan bidang pendaftaran, penempatan,

perluasan tenaga kerja dan transmigrasi, pelatihan dan

produktivitas, jaminan sosial dan kesejahteraan tenaga

kerja.

d) Pelaksanaan dan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi

bidang pendaftaran, penempatan, perluasan tenaga kerja

dan transmigrasi, pelatihan dan produktivitas, jaminan

sosial dan kesejahteraan tenaga kerja.

e) Pengawasan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan

bidang pendaftaran, penempatan, perluasan tenaga kerja

Page 103: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

87

dan transmigrasi, pelatihan dan produktivitas, jaminan

sosial dan kesejahteraan tenaga kerja.

4.1.2.3 Penjelasan dan Struktur Organisasi Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Serang.

1. Kepala Dinas

Kepala dinas berkedudukan dibawah dan bertanggung

jawab kepada bupati melalui sekretaris daerah, yang

merupakan tugas pokok pemimpin, merumuskan dan

mengoordinasikan sasaran kegiatan dinas serta

penyelenggaraan, pengevaluasian, dan melaporkan

kegiatan dinas agar terlaksana dengan baik, efektif dan

efesian, serta sesuai ketentuan yang berlaku.

2. Sekretariat.

Sekretariat dipimpin oleh sekretaris berkedudukan di

bawah dan bertanggung jawab kepada kepala dinas, yang

mempunyai tugas pokok memimpin dan mengkoordinir

penyusun renacana program dan pengendalian kegiatan

pembinaan kepegawaian, pengaturan pengelolaan

keatatausahaan, rumah tangga, dan perlengkapan dinas,

dan pelaksanaan laporan akuntabilitas dan evaluasi kinerja

dinas. Penyusunan laporan penyelenggaraan pemerintah

bidang kesejahteraan sosial. Laporan keterangan

Page 104: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

88

pertanggungjawaban bupati bidang tenaga kerja dan

transmigrasi, agar terlaksana dengan baik, efektif dan

efisien sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Secretariat

terbagi mejadi tiga bagian sub bagian diantaranya:

a. Sub Bagian Program dan Evaluasi

Sub bagian program dan evaluasi bertangguang

jawab kepada sekretaris, yang mempunyai tugas

pokok merencanakan dan mengontrol kegiatan

penyusunan perencanaan, member petunjuk dan

membimbing bawahan, memeriksa dan

mengoreksi hasil kerja, dan membuat laporan Sub

Bagian dan Evaluasi sehingga berhasil guna dan

berguna daya efektif dan efisien sesuai ketentuan

yang berlaku.

b. Sub Bagian Umum

Sub Bagian Umum bertanggung jawab kepada

sekretaris yang mempunyai tugas pokok

merencankan dan mengontrol kegiatan adminisrasi

umum, rumahtanggaan, dan administrasi

kepagawaian, member petunjuk dan member tugas

serta membimbing bawahan, membuat laporan Sub

Bagian Umum sehingga berhasil guna dan berdaya

Page 105: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

89

guna efektif dan efisien sesuai ketentuan yang

berlaku.

c. Sub Bagian Keuangan

Sub Bagian Keuangan bertanggung jawab kepada

sekretaris yang mempunyai tugas pokok

pelaksanaan pengelolaan administrasi gajih

pegawai dinas, menyusun anggaran belanja

langsung dan tidak langsung dinas, menyusun alur

kas keungan dinas.

3. Bidang Penyediaan dan Penggunaan Tenaga Kerja

Bidang Penyediaan dana Penggunaan Tenaga Kerja

dipimpin oleh seorang kepala bidang dan bertanggung

jawab kepada kepala dinas, yang mempunyai tugas pokok

memimpin, merencanakan, menyusun, program dan

pengendalian kegiatan Bidang Penyediaan dan Pengguna

Tenaga kerja, mengkoordinir, menyelenggaraan dan

mengawasi serta mengevaluasi kegiatan Bidang

Penyediaan dan Pengguna Tenaga Kerja sehimgga

kegiatan berjalan efektif dan efisien sesuai dengan

ketentuan berlaku. Bidang Penyediaan dan Penggunaan

Tenaga Kerja terbagi tiga bagian Seksi diantaranya:

a. Seksi Pendaftaran Tenaga Kerja

Page 106: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

90

Seksi Pendaftaran Tenaga Kerja mempunyai tugas

pokok merencanakan dan mengevaluasi kegiatan

Seksi Pendaftaran Tenaga Kerja, pelaksanaan

mengumpulan. Pengolahan penganalisaan data

pada Seksi Tenaga Kerja.

b. Seksi Penempatan Tenaga Kerja

Seksi Penempatan Tenaga Kerja mempunyai tugas

pokok melaksankan penyusun rencana kegiatan

Seksi Penempatan Tenaga Kerja, penyiapan bahan,

pelaksanaan kegiatan pada Seksi Penempatan

Tenaga Kerja.

c. Seksi Pelatihan dan Perluasan Tenaga Kerja

Seksi Pelatihan dan Perluasan Tenaga Kerja

mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan

penyusunan rencana kegiatan Seksi Pelatihan dan

Perluasan Tenaga Kerja, penyiapan bahan,

pelaksanaan pada Seksi Penempatan Tenaga Kerja.

4. Bidang Hubungan Industri dan Jamsostek

Bidang Hubungan Indusri dan Jamsostek dipimpin oleh seorang kepala

bidang dan bertanggung jawab kepada kepala dinas, yang mempunyai

tugas pokok memimpin, merencanakan, menyusun program dan

pengendalian kegiatan Bidang Hubungan Indusrti dan Jamsostek,

Page 107: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

91

mengkoordinir, dengan instansi atau oihak terkait berjalan dengan baik,

efektif dan efisien. Bidang Hubungan Industri dan Jamsostek terbagi

menjadi 3 bagian Seksi diantaranya:

a. Seksi Oragnisasi dan jaminan Sosial Tenaga Kerja

Seksi Organisasi dan Jaminan Sosial Tenaga kerja

mempunyai tuhas pokok yaitu melaksankan

penyunsunan rencana kegiatan Seksi Organisasi

dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja.

b. Seksi Syarat-syarat Kerja

Seksi Syarat-syarat Kerja mempuyai tugas pokok

yaitu melaksankan penyusunan rencana kegiatan

Seksi Syarat Kerja, pelaksanaan pengumpulan,

pengolahan, penganalisaan data pada Seksi Syarat-

syarat Kerja.

c. Seksi Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industri

Seksi Peyelesaian Perselisihan Hungan Industri

mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan

penyusunan rencana kegiatan Seksi Penyelesaian

Perselisihan Hubungan Industri, pelaksanaan

pengumpulan, pengolahan, penganalisaan data

pada Seksi Penyelesaian Hungungan Industri.

5. Bidang Perlindungan Tenaga Kerja

Page 108: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

92

Bidang Perlindungan Tenaga Kerja dipimpin oleh seorang kepala bidang

dan bertanggung jawab kepada kepala dinas, yang mempunyai tugas

pokok meminpim, merencanakan, meyusun program dan pengendalian

kegiatan Bidang Perlindungan Tenaga Kerja, mengkoorddinir,

menyelenggraan dan mengawasan serta penyelenggraan koordinasi dengan

instansi tau piha terkait berjalan dengan baik, efektif dan efisien. Bidang

Perlindungan Tenaga Kerja terbagi menjadi tiga Seksi diantaranya:

a. Seksi Norma Kerja

Seksi Norma Kerja mempunyai tugas pokok yaiti

melaksankan penyusunan rencana kegiatan Seksi

Norma Kerja, pelaksanaan pengumpulan,

pengolahan, penganalisasaan data pada Seksi

Norma Kerja.

b. Seksi Kesehatan dan Kesehatan Kerja

Seksi Kesehatan dan Kesehatan Kerja mempunyai

tugas pokok yaitu melaksanakan penyusunan

rencana kegiatan Seksi Kesehatan dan Kesehatan

Kerja, pelaksanaan pengumpulan, pengolahan,,

penganalisaan data pada Seksi Kesehatan dan

Kesehatan Kerja.

c. Seksi Pendataan dan Verifikasi Ketenagakerjaan

Seksi Pendataan dan Verifikasi Ketenagakerjaan

mempunyai tugas pokok yaitu penyusun rencana

Page 109: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

93

kegiatan Seksi Pendataan dan Verifikasi

Ketenagakerjaan, pelaksanaan pengumpulan,

pengolahan, penganalisasaan data pada Seksi

Pendataan dan Verifikasi Ketenagakerjaan.

6. Bidang Transmigrasi

Bidang Transmigari dipimpin oleh seorang kepala bidang dan bertanggung

jawab kepada kepala dinas, yang mempunyai tugas pokok memimpin,

merencanakan, menyusun program dan pengendalian kegiatan Bidang

Transmigrasi mengkoordinir, menyelenggaraan dan mengawasi serta

penyelenggaraan koordinasi dengan instansi atau pihak terkait berjalan

dengan baik, efektif dan efisien. Bidang transmigrasi terbagi tiga Sesksi

diantaranya:

a. Seksi Pengarahan

Seksi Pengarahan mempunyai tugas pokok yaitu

melaksanakan penyusunan rencana kegiatan Seksi

Pengarahan, pelaksanaan pengumpulan, pengolahan,

penganalisaan data pada Seksi Pengarahan.

b. Seksi Pemindahan dan Penempatan

Seksi Pemindahan dan Penempatan mempunyai

tugas pokok yaitu melaksanakan penyusunan

rencana kegiatan Sesksi Pemindahan dan

Penempatan pelaksanaan pengumpulan,

Page 110: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

94

pengolahan, penganalisan data pada Seksi

Pemindahan dan Penempatan.

c. Seksi Pembinaan Masyarakat Transmigrasi

Seksi Pembinaan Masyarakat Tranmigrasi

mempunyai tugas pokok yaitu melaksankan

penyusunan rencana kegiatan Seksi Pembinaan

Masyarakat Transmigrasi pelaksanaan

pengumpulan, penganalisaan data pada Seksi

Pembinaan Masyrakat Transmigrasi.

4.1.2.4 Tujuan dan Fungsi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten serang.

4.1.2.4.1 Tujuan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

1. Mewujudkan sistem informasi da bursa tenaga kerja

yang ditopang oleh perencanaan tenaga kerja daerah

akurat, sehingga dapat digunakan oleh pencari kerja

maupun pihak yang membutuhkan tenaga kerja.

2. Mewujudkan membangunan tenaga kerja dan perluasan

kesempatan kerja yang dilaksanakan secara integritas

dan koordinasi antar dinas/instansi.

3. Mewujudkan pembangunan sumber daya manusia yang

terampil, mandiri, berkepribadian, dinamis, kraetif,

Page 111: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

95

demokrasi dan kooperatif serta adil dan kesejahteraan

melalui program pelatihan dan pengembangan

produktuvitas tenaga kerja.

4. Mewujudkan terciptanya hubungan indusrial yang

harmonis dan dinamis bagi para pelaku produksi, dan

tersengkenggarannya pelaksanaan syarat-syarat kerja di

perusahaan.

5. Mewujudkan kepastian hukum yang berkeadilan di

bidang ketenagakerjaan demi terlaksananya hak dan

kewajiban pekerja maupun mengusaha.

6. Mewujudkan peningkatan kualitas, ketermapilan dan

kratifitas pegawai serta pemberdayaan seluruh potensi

pegawai maupun struktur dan system manajemen

pemerintahan daerah yang produktif, efektif dan efisien.

4.1.2.4.2 Kerja dan Transmigrasi Fungsi Dinas Tenaga Kabupaten

Serang.

1. Merencanakan kegiatan program ketenagakerjaan yang

meliputi penempatan tenaga kerja dan perluasan

kesempatan kerja.

2. Mengatur penempatan tenaga kerja dan syarat kerja.

3. Melaksanakan dan merencanakan program pealtihan bagi

tenaga kerja.

Page 112: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

96

4. Membantu menyelesaikan perselisihan tenaga kerja dan

syarat kerja.

5. Membantu kesejahteraan tenaga kerja dan hubungan

industri .

6. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan

perundangan-undangan di bidang ketenagakerjaan.

7. Melaksanakan pelayanan teknis administrasi ketatausahaan.

4.1.2.4.3 Visi dan Misi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Serang

Misi merupakan kandungan Operasional Visi, Dinas Tenaga

Kerja Dan Tranmigrasi Kabupaten Serang memandang perumusan

visi dan sangat penting bagi perencanaan dan penetapan program

kegiatan yang diusulkan, disamping itu penetapan misi yang jelas

diharapkan akan memudahkan bagi para anggota yang terlibat dan

pihak yang berkepentingan dalam memahami tujuan organisasi

sekaligus mengetahui lingkup kewenangan, peran dan fungsi dari unit

organisasinya.

Seiring dengan upaya mendukung pencapaian misi daerah serta

dalam rangka mencapai visi, maka Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi

Kabupaten Serang Menetapkan visi dan misi sebagai berikut :

Page 113: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

97

4.1.2.4.4 Visi Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Serang

“Terwujudnya Kondisi Tenaga Kerja Yang Berkualitas Produktif,

Kondusif, Berkeadilan dan Sejahtera”

4.1.2.4.5 Misi Dinas Tenaga Kerja Dan Tranmigrasi Kabupaten

Serang

1. Meningkatkan sistem informasi dan perancangan tenaga

kerja.

2. Meningkatkan kualitas tenaga kerja melalui pelatihan dan

pengembangan produktifitas tenaga kerja.

3. Mendorong perluasan kesempatan kerja dan meningkatan

penempatan tenaga kerja.

4. Mewujudkan hubungan industrial yang harmonis,

dinamis, berkeadilan dan bermartabat.

5. Meningkatkan kepastian hukum yang berkeadilan

terhadap pelaksanaan peraturan perundan – undangan di

bidang ketenagakerjaan.

6. Meningkatkan kualitas sumber daya peagawai dinas

tenaga kerja.

4.1.3 Populasi /Sampel Yang Ditentukan Dalam Penelitian Di Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang.

Populasi yang digunakan adalah pegawai yang terdaftar dan aktif bekerja

di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang. Dimana jumlah

Page 114: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

98

pegawai sebanyak 47 orang pegawai. Berikut adalah tabel 4.1 mengenai jumlah

pegawai :

Tabel 4.1

Jumlah Pegawai Berdasarkan Unit Kerja

di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang

No.

Unit Kerja

Jumlah

1. Bagian Sekretariat 12

2. Bidang Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja 10

3. Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan 13

4. Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja

9

5. Bidang Transmigrasi 5

Jumlah 47

Sumber : Disnakertrans Kab. Serang, data yang didapat 2015

4.1.4 Susunan Kepagawaian

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang mempunyai 47

orang pegawai dimana cakupan tugasnya adalah sebagai berikut:

Page 115: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

99

Tabel 4.2

Pegawai di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang

No NAMA JABATAN

1. H. Abdullah,Sos,M.Si Kepala Dinas

2. Drs. Ramdhan Jumhana,M.Si Sekretaris

3. Sugihardono,SH,MM Kabid Pengawasan Ketengakerjaan

4. Drs. Dadi Suryadi,M.Si Kabid Transmigrasi

5. Yati Nurhayati, SH,M.Si Kabid Pembinaan & Penempatan Tenaga Kerja

6. Diana Ardiati Utami,SH,MM Kabid HI & Jamsostek

7. Betty Rubanti, S.Sos Kasubag Umum & Kepagawaian

8. Siti Alkamah,S.Sos, M,Si Kasubag Keuangan

9. Didi Rosadi,S.pd Kasubag Program & Evaluasi

10. Nizan Zulviana,SH.M.Si Kasi Pemindahan & Penempatan

11. Rustan Gumanti Kasi Pendaftaran & Seleksi

12. Endang Sufiat,SH. Kasi Pembinaan & Pengembangan

13. TB. Ana Supriana,S.Sos Kasi Peny. Perselisihan HI

14. Dulkamid,S.ip Kasi Organisasi Jamsostek

15. Muhajir,S.ip Kasi Syarat-syarat Kerja

16. HJ. Ineu Irawati,SE.MM Kasi Pelatihan & Perluasan Kesempatan Kerja

17. Sri Wahyuning Amiharsih, SH Kasi Penempatan Tenaga Kerja

18. Drs. Yusrahmaidi Kasi Pendaftaran Tenaga Kerja

19. Lilis Muklis,SH Kasi Keselematan & Kesehatan Kerja

Page 116: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

100

20. Oman, S.Ip Kasi Pendataan & Verifikasi Ketenagakerjaan

21. Karyadi,S.Ip Kasi Norma Kerja

22. Augus Sitio,SE Fungsional Pengawasan Ketenagakerjaan

23. Tri Budi Winarsih,SH Fungsional Pengawasan Tenaga Kerja

24. Hj. Suprihatin,SH Fungsional Pengantar Kerja

25. Yani Ida Suryani,M.Se Fungsional Pengawasan Ketenagakerjaan

26. Riha Tobing,BBA Fungsional Perantara Hubungan Industri

27. Hj. Lilik Maryanah,SE Fungsional Perantara Hubungan Indusrti

28. Hj. Inoo Widarti,S.Sos, MM Pelaksana

29. Dayat Koyat Pelaksana

30. Tb. Edi Humaedi Pelaksana

31. Tuti Amalia,SH Pelaksana

32. R. Yeni Diah Pitaloka,SE Pelaksana

33. Kayubi.SE Pelaksana

34. Meliani,SE Pelaksana

35. Ika Yuliana Indriastuti,S.ST Pelaksana

36. Fakih,SH,MM Pelaksana

37. Aditia Baharudin,ST Pelaksana

38. Mingsaer Gamera,S.Psi. Fungsional Perantara Hubungan Industri

39. Agus Sutiadi,S.Ikom Pelakasana

40. Luky Ahmad Rizal,ST Pelaksana

41. Aliyah,SE Fungsional Pengantar Kerja

Page 117: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

101

42. Jaenudin Pelaksana

43. Arifudin Pelaksana

44. Sui’ah Pelaksana

45. Rizaludin,A.Md Pelaksana

46. Rt. Utami Pramuditha Saraswati,A,M.d

Pelaksana

47. Wahyu Pelaksana

Sumber: Disnakertrans Kab.Serang 2015

4.1.5 Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Luar Negeri (SISKOKLN)

Berdasarkan peraturan kepala badan nasional penempatan dan

perlindungan tenaga kerja Indonesia nomor: PER-26/KA/XII/2013 dalam hal ini

SISKOKLN merupakan reformasi birokrasi pelayanan dalam penempatan tenaga

kerja Indonesia berbasis teknologi informasi melalui system komputerisasi dengan

tujuan untuk meminimalisir permasalahan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang

sering terjadi. Sedangkan dalam Pedoman Pelaksanaan Sistem Komputerisasi

Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri (SISKOKLN) diartikan sebagai sistem

online pelayanan administrasi dalam penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI)

dan Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN) yang melibatkan seluruh

stakeholder terkai. (Pedoman Pelaksanaan Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja

Luar Negeri 2013 : 6-7 )

Tujuan pedoman pelaksanaan Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Luar

Negari (SISKOKLN) ini adalah untuk memberikan panduan kepada seluruh

pemangku kepentingan (stakeholder) agar dapat memberikan pelayanan Tenaga

Page 118: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

102

Kerja Indonesia (TKI) secara layak, cepat, murah, dan efisien melaui Sistem

Komputeriasi Tenaga Kerja Luar negeri (SISKOKLN). Sedangkan sasarannya

berdasarkan Pedoman Pelaksanaan Sistem Komputeriasi Tenaga Kerja Luar

Negeri (SISKOKLN) adalah: (a) tersedianya penempatan TKI secara layak, capat,

murah dan efisien, sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku yag

berbasis teknologi informasi. (b) tersedinya penerbitan KTKLN secara Online di

BP3TKI/UPT-P3TKI/LP3TKI/P4TKI seluruh indonesia. (c) tersedia database

penempatan TKI yang berkerja di luar negeri yang dapat diakses dimana saja

secara online dan real time, sehingga perlindungan yang diberikan kepada TKI

dapat lebih optimal.

Ruang lingkup SISKOTKLN dalam pelaksanaanya mempunyai 2 ruang

lingkup sebagai berikut: (a) kegiatan proses pelayanan tenaga kerja TKI melalui

SISKOTKLN yang dilakukan oleh instansi pemerintah dan stakeholder terkait, (b)

calon TKI perseorangan /mandiri yang akan berkerja diluar negeri yang miliki

perjanjian kerja dari perusahan bernadan hukum di luar negeri.

Instansi dan Stakeholder Pelaksanaan Dalam Pelaksanaan Pelayanan

Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Luar Negeri (SISKOTKLN) terdiri dari

instasni pemerintah yang terkait yaitu: (a) Badan Nasional Penempatan dan

Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI),(b). Kementerian Tenaga Kerja

dan Transmigrasi, (c) Kementrian Dalam Negeri (d), Kementerian Hukum dan

Hak Asasi Manusia, (e) Kementerian Luar Negeri (f), Kementerian Kesehatan, (g)

Kementerian Perhubungan, (h) Kepolisian Republik Indonesia, (i) Badan Nasional

Sertifikasi Profesi (BNSP), (J) Perwakilan RI (KBRI/KJRI/KDEI), (k) Balai

Page 119: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

103

Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI (BP3TKI), (l) Unit Pelaksanaan

Teknis Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI, (m) Loka Pelayanan

Penempatan dan Perlindungan TKI (LP3TKI), (n) Dinas Propinsi yang

membidangi ketenagakerjaan, (o) Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi

ketenagakerjaan, (p) PT.Angkasa Pura, (q) PT. Pelindo, (r) Perusahaan (BUMD

dan BUMN) yang mengirim TKI.

Stakeholder Pelaksana Swasta terdiri dari (a) Pelaksana Penempatan Tenaga

Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS), (b) Pelaksana Penempatan Pelaut

Perikanan(P4), (c) Perusahaan Pelaksana Perekrutan dan Penempatan Pelaut (P5),

(d) Perusahaan Swasta Nasional yang mengirim TKI ke luar negeri untuk

kepentingan perusahaan sendiri, (e) Lembaga Pemeriksaan Psikologi, (f) Sarana

Kesehatan, (g) Balai Lataihan Kerja Luar Negeri (BLKLN), (h) Lembaga

Sertifikasi Profesi, (i) Asuransi Perlindungan TKI, (j) Lembaga Keuangan.

Persyaratan Minimal Sarana dan Prasaana Pendukung Sistem Komputerisasi

Tenaga Kerja Luar Negeri (SISKOTKLN) sarana dan prasarana pendukug yang

harus dimiliki setiap instansi dan stakeholder untuk melakukan koneksi dan akses

SISKOTKLN yang meliputi perangkat keras, perangkat lunak, jaringan

komunikasi data/internet da sumber daya manusia sebagai berikut untuk Badan

Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI)

sebagai berikut: (a) Ruang data center/sevice, (b) Server database, server aplikasi

dan server backup, (c) Jaringan Komunikasi dan data VPN-MLS dan internet

broadband minimal 10 Mbps, (d) Lokal area network (LAN), (e) Sekurity dan

jaringan, (f) Back-up/Emergensi Listrik(Uninterrup Power Suplay) berkapasitas

Page 120: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

104

cukup, (g) Tenaga Spesialis IT: Database Administrator, Networking

Administrator, Sistem Administrator, Sistem Analys, Programmer, Web

Developer/design, (h) Back up sistem di data center ( Co-Location), (i) Tenaga

Helpdesk.

Balai Penempatan Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja

Indonesia disebut BP3TKI sebagai berikut (a) Ruang Pelayanan KTKLN, (b)

Server Database Lokal, (c) Jaringan Komunikasi dan data VPN-MLS dan internet

broadband minimal 265 Mbps, (d) Lokal Area Network (LAN), (e) Sekurity Data

dan Jaringan, (f) UPS 2000 Watt, (g) Printer ID KTKLN, (h) Personal Computer,

(i) SmartCartd Reader RFID, (j) Finger Print, (k) Camera Digital/Webcam, (l)

Scanner, (m) Blangko KTKLN SmartCard, (n) Tenaga Teknis IT, (o) Petugas

Penerbitan KTKLN dan Validasi KTKLN, (p) di setiap PC Client yang terkoneksi

dengan sever database lokal, Camera Digital/Webcame, SmartCard Reader dan

FringerPrint, (q) Memiliki USER-ID SISKOTKLN.

Dinas Provinsi dan Kabupaten /Kota yang mendukung sarana prasarana

SISKOTKLN sebagai berikut: (a) Personal Computer (PC), (b) Jaringan Internet

Minimal 512 Kbps, (c) Printer Laserjet, (d) Webcame Minimal 2 MP, (e)

FingerPrint, (f) Scanner, (g) Petugas Data Entry, (h) Memiliki USER-ID

SISKOTKLN.

Pelaksanaan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta yang selanjutnya

disebut PPTKIS yang mendukung sarana prasarana SISKOTKLN adalah sebagai

berikut: (a) Personal Computer (PC), (b) Jaringan Internet Minimal 512 Kbps, (c)

Page 121: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

105

Printer Laserjet, (d) Scanner, (e) Petugas Data Entry, (f) Memiliki USER-ID

SISKOTKLN.

Lembaga Pemeriksaan Psikologi yang mendukung sarana prasaran

SISKOTKLN adalah sebagai berikut: (a) Personal Computer (PC) Yang

terinstalisasi Aplikasi Pemeriksaan Psikologi SISKOTKLN dan tersambung

dengan jaringan internet minimal 512 Kbps, (b) Printer Laserjet, (c) Webcame

Minimal 2 MP, (d) Printer Laserjet, (e) Scanner, (f) Petugas Data Entry, (g)

Memiliki USER-ID SISKOTKLN.

Sarana Kesehatan yang mendukung sarana prasarana SISKOTKLN adalah

sebagai berikut: (a) Personal Computer (PC) Yang terinstalisasi Aplikasi Sarrkes

SISKOTKLN dan tersambung dengan jaringan internet minimal 512 Kbps, (b)

Finger Print, (c) Webcame Minimal 2 MP, (d) Printer Deskjet berwarna, (e)

Scanner, (f) Blanko Sertifikat Fit to Work, (g) Petugas Data Entry, (h) Memiliki

USER-ID SISKOTKLN.

Balai Latihan Kerja luar Negeri yang selanjutnya disebut dengan BLKLN

yang mendukung sarana prasarana SISKOTKLN adalah sebagai berikut: (a)

Personal Computer (PC) Yang terinstalisasi Aplikasi Absensi Biometrik

SISKOTKLN dan tersambung dengan jaringan internet minimal 512 Kbps, (b)

Finger Print, (c) Scanner, (d) Petugas Data Entry, (e) Memiliki USER-ID

SISKOTKLN.

Lembaga Sertifikat Profesi yang mendukung sarana prasarana SISKOTKLN

adalah sebagai berikut: (a) Personal Computer (PC) Yang terinstalisasi Aplikasi

Page 122: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

106

Uji Kompetensi SISKOTKLN dan tersambung dengan jaringan internet minimal

512 Kbps, (b) Jaringan Internet, (c) Printer Laserjet, (d) Scanner, (e) Petugas Data

Entry, (f) Memiliki USER-ID SISKOTKLN.

Konsorium Asuransi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang mendukung sarana

prasarana SISKOTKLN adalah sebagai berikut: (a) Personal Computer (PC) Yang

terinstalisasi Aplikasi Asuransi SISKOTKLN dan tersambung dengan jaringan

internet minimal 512 Kbps, (b) Jaringan Internet, (c) Printer Laserjet, (d) Scanner,

(e) Petugas Data Entry, (f) Memiliki USER-ID SISKOTKLN.

Lembaga Keuangan yang mendukung sarana prasarana SISKOTKLN

adalah sebagai berikut: (a) Personal Computer (PC) Yang tersambung dengan

jaringan internet minimal 512 Kbps, (b) jaringan Internet, (c) Scanner, (d) Petugas

Data Entry, (f) Memiliki USER-ID SISKOTKLN.

Perwakilan Republik Indonesia yang mendukung sarana prasarana

SISKOTKLN adalah sebagai berikut: (a) Personal Computer (PC) Yang

terinstalisasi Aplikasi Perwakilan RI SISKOTKLN dan tersambung dengan

jaringan internet minimal 512 Kbps, (b) Jaringan Internet, (c) SmartCard Reader

RFID, (d) Printer Laserjet, (e) Operator SISKOTKLN /Petugas penerbit KTKLN

dan Validasi KTKLN, (f) Memiliki USER-ID SISKOTKLN.

Sebagai suatu sistem SISKOTKLN memberikan akses kepada setiap

instansi dan stakeholder sesuai fungsi dan wewenang masing-masing berkaitan

dengan proses penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) secara online adalah

sebagai berikut:

Page 123: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

107

Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia

(BNP2TKI) mempunyai fungsi dan tanggung jawab secara keseluruhan

operasional SISKOTKLN meliputi: (a) Menyiapkan Perangkat Keras (Hardware),

Perangkat Lunak (Software), Perangkat Jaringan Komunikasi Data dan Sumber

Daya Manusia (Brainware) serta Setandar Operasional Prosedur (SOP)

SISKOTKLN, (b) melakukan perawatan perangkat keras, perangkat lunak/sistem

dan perangkat jaringan lokal atau komunikasi data untuk memastikan sistem

penempatan TKI secara online bisa berjalan dengan baik selama 24 jam sehari, (c)

Melakukan back up data secara ruin, (d) Menambah, mengedit dan menghapus

data stakeholder, (e) Membuat User-ID baru, me-reset, password dan

mendisable/menghapus User-ID satkeholder, (f) Memberikan Uer-ID dan

password kepada seluruh instansi dan stakeholders terkait selaku pengguna

SISKOTKLN, (g) Melakukan infut data Mitra Usaha Luar Negeri/Agensi, (h)

Membeikan pelayanan sistem (support system) operasional SISKOTKLN kepada

seluruh stakeholders (HelpDisk), (i) Menerbitkan surat izin pengarahan (SIP), (J)

Menerbitkan KTKLN untuk TKI Program G to G, (k), Melakukan pendataan

updating petugas Rekrut PPTKIS, (l) Melakukan pendataan dan updating Balai

Lelatihan Kerja Luar Negeri, (m) melakukan infut data perjanjian kerjasama Balai

Latihan Kerja Luar Negeri (BLKLN) dengan PPTKIS, (n) melakukan pengawsan

dan pengendalian terhadap pelaksanaan pelayanan penempatan Tenaga Kerja

Indonesia (TKI) melalui SISKOTKLN yag dilakukan oleh seluruh stakeholder.

BP3TKI mempunyai fungsi dan wewenang pelayanan sebagai berikut: (a)

melakukan verifkasi data dan menerbitkan Surat Ijin Pengerahan (SIP) untuk

Page 124: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

108

wilayah rekrut dalam satu wilayah Kerja Balai Pelayanan Penempatan dan

Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia, (b) melakukan verifikasi data dan

menerbitan Surat Pengatar Rekrut (SPR) untuk rekrut Calon Tenaga Kerja

Indonesia (TKI) berdasarkan SIP dan permohonan dari PPTKIS, (c) melakukan

verifikasi data dan dokumen Calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang akan

mengikuti PAP (Pembekalan Akhir pemberangkatan) dan penerbitan KTKLN

berdasarkan permohonan dari PPTKIS, Pelaksana Penempatan Pelaut Perikanan,

Perusahaan Pelaksana Perekrutan dan Penempatan Pelaut dan Perusahaan

(BUMN, BUMD, Sasta Nasional) yang mengirim Tenaga Kerja Indonesia (TKI)

ke luar negeri untuk perusahaan sendiri, (d) melakukan download dan data Calon

Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari server pusat ke sever lokal BP3TKI untuk

penerbitan KTKLN, (e) melakukan input dan Calon Tenaga Kerja Indonesia

(TKI) Mandiri /Perorangan dan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Re-Entry yang

sudah memenuhi persyaratan dan prosedur yang berlaku berdasarkan permohonan

Calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI)/ TKI untuk penerbitan KTKLN melakukan

registrasi Calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang berkerja pada Pengguna

Berbadan Hukum melalui PPTKIS dan Program G to G, (f) melakukan registrasi

Calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang akan berkerja pada Pengguna Berbadan

Hukum, (g) melakukan penerbitan KTKLN, (h) melakukan opload data KTKLN

ke server pusat untuk sinkronisasi data KTKLN, (i) melakukan data Calon Tenaga

Kerja Indonesia (TKI) antar PPTKIS, (j) melakukan perubahan data negara tujuan

penempatan dan mitra Usaha Luar Negeri/Agensi, (k) melakukan edit nama Calon

Tenaga Kerja Indonesia, (l) melakukan pelimpahan Petugas Rekrut PPTKIS dari

Page 125: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

109

PPTKIS lama ke PPTKIS baru, (m) melakukan perubahan wilayah rekrut bagi

Petugas Rekrut PPTKIS, (n) Re-Capture sidik jari terhadap Calon Tenaga Kerja

Indonesia (TKI).

Tugas PPTKIS adalaha sebagai berikut: (a) mengajukan permohonan SIP,

(b) mengajukan permohonan SPR, (c) membuat surat pengantar /permohonan

untuk (pemeriksaan psikologi Calon Tenaga Kerja Indonesia(TKI), pemeriksaan

kesehatan Calon TKI, pealihan di BLKLN, Uji Kompetensi, Pembayaran Asurnsi

Perlindungan TKI, (d) melakukan updating data untuk mengikuti PAP, (e)

melalukan permohonan registrasi pembayaran Tenaga Keja Indonesia (TKI) yang

ditempatkan ke negara, Singapura, Hongkong, dan Taiwan melalui Lembaga

Keuangan, (f) melakukan permohonan verifikasi data untuk mengikuti PAP dan

penerbitan KTKLN, (g) dapat mengakses data Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang

sedang proses dan /atau sudah memiliki KTKLN serta keberadaan Tenaga Kerja

Indonesia (TKI) diluar negeri (khusus data Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang

telah dilakukan pemeriksaan psikologi).

Tugas Dinas Provinsi adalah: (a) verifikasi data dan penerbitan Surat

Pengantar Rekrut (SPR) untuk Rekrut Calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI)

diwilayahnya berdasarkan SIP dan permohonan PPTKIS, (b) monitoring

pendaftaran Calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Kabupaten/Kota, dan, (c)

mengakses data Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang sudah memiliki KTKLN.

Tugas Dinas Kabupaten/Kota adalah (a) validasi data dan penerbitan Surat

Pengantar Rekrut PPTKIS dengan aplikasi biometrik Petugas Rekrut, (b)

Page 126: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

110

melakukan regisrtasi/input biodata Calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI), capture

foto dan sidik jari berdasarkan hasil rekrut Calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI)

dari Kabupaten/Kota yang bersangkutan, (c) membuat Berita Calon Seleksi Calon

Tenaga Kerja Indonesia (TKI) berdasarkan data diatas, (d) mencetak Berita Acara

Seleksi Calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI), (e) membuat Surat Rekomendasi

Paspor berdasarkan data registrasi Calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang

sedang proses dan/atau sudah memiliki KTKLN serta keberadaan Tenaga Kerja

Indonesia (TKI) di luar neger.

4.1.6 Mekanisme Pelayanan Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Luar

Negeri (SISKOKLN)

Proses pelayanan penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar

negeri berbasis teknologi informasi yang melibatkan instansi dan stakeholders

terkait sesuai dengan fungsi dan wewenang melalui SISKOTKLN. Tahapan

proses data Calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang harus dilalui dalam

penempatan TKI ke laur negeri dapat dilihat pada gambar di bawah ini

Page 127: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

111

Gambar 4.2

Tahapan dan Interkoneksi Proses SISKOTKLN

Sumber:BNP2TKI,BP3TKI,Disnakertrans Kab.Serang

Pada gambar 4.1 di atas, dapat dilihat tahapan proses data calon TKI yang

harus dilalui dalam melakukan penampatan TKI ke Luar Negeri, dimana masing

stakeholder yang berkepentingan dalam proses penempatan TKI sesuai dengan

fungsi dan wewenangnya dapat dapat terkoneksi langsung dengan database

SISKOTKLN.

Page 128: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

112

Gambar 4.3

Sistem Informasi Penempatan dan Perlindungan TKI Terpadu

Sumber: BNP2TKI, BP3TKI, Disnakertrans Kab. Serang

Pada gambar 4.2 di atas, dapat dilihat tahapan poses tersedianya database

penempatan TKI yang berkerja diluar negeri yang dapat diakses dimana saja

secara online dan real time, sehingga perlndungan yang diberikan keapada TKI

dapat lebih optimal.

Page 129: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

113

Gambar 4.4

Alur Registrasi CTKI Oline di Disnaker/Kota

Sumber: BNP2TKI, BP3TKI, Disnakertrans Kab. Serang

Gambar 4.3 diatas merupakan bagan alur registrasi CTKI online di Dinas

Kabupaten/Kota. Sedangkan bagan alur pelaksanaan pelayanan penerbitan

KTKLN di BP3TKI adalah sebagai berikut:

Page 130: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

114

Gambar 4.5

Alur Pelaksanaan Pelayanan Penerbitan KTKLN di Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia

Database

SISKOTKLN

Calon TKI

(PPTKI)

Pendataran Calon

TKI untuk Ya

mengikuti PAP

Mendapat pembekalan akhir pemberangkatan

Pembagian KTKLN kepada

TKI akan diberangkatkan

Cek Tolak

KTKLN

Calon TKI melengkapi syarat yang belum

terpenuhi

Calon TKI (PPTKIS)

Calon TKI (PPTKIS)

Sumber: BN2TKI, BP3KI, 2015

Gambar 4.4 diatas merupakan alur pelaksanaan pelayanan penerbitan

KTKLN di BP3TKI untuk kartu indentitas bagi TKI yang memenuhi persyaratan

dan prosedur untuk berkerja di luar negeri.

Page 131: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

115

4.2 Deskripsi Data

4.2.1 Identitas Responden

Penelitian ini mengambil 47 responden. Responden merupakan jumlah

dari semua populasi yang ada di lokasi penelitian. Responden semua Pegawai

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang. Berikut ini adalah

jumlah responden yang dikategorikan berdasarkan jenis kelamin, Tingkat Usia

dan Pendidikan.

Diagram 4.1

Jenis Kelamin

Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

21

26 laki-laki prempuan

Sumber: Data primer diolah 2015

Berdasarkan grafik 4.1, dapat dilihat bahwa sebagian besar responden

adalah perempuan sebesar 21 atau sebesar 45%, sedangkan responden laki-laki

sebesar 26 atau sebesar 55% dari 47 sebagai sampel . Berarti pegawai Dinas

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang sebagian besar adalah laki-laki.

Page 132: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

116

Diagram 4.2

Identitas responden Berdasarkan Tingkat Usia

Tingkat usia

2 6

26-28

30-35

40-50

39

Sumber : Data primer diolah 2015

Berdasarkan grafik 4.2, dapat dilihat bahwa sebagian besar responden

yang bekerja di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang berusia

40-50 tahun yaitu sebanyak 39 responden. Kemudian disusul dengan responden

berusia 30-35 tahun berjumlah 6 responden, dan selanjutnya responden berusia

26-28 tahun berjumlah 2 responden. Sebagian besar usia yang menjadi responden

yaitu 40-50 tahun.

Page 133: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

117

Diagram 4.3

Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan

Respoden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

S1 7

3 S2

D3

26

11 SLTA

Sumber : Data primer diolah 2015

Berdasarkan grafik 4.3 dapat dilihat sebagian besar responden adalah

bependidikan S1 sebesar 26 orang, kemudian yang berpendidikan S2 sebesar11

orang, disusul untuk sebesar 3 orang, dan terakhir untuk responden yang

berpendidikan SMA/Sederajat 7 orang, hal ini menunjukan bahwa latar belakang

pegawai di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang mayoritas

berpendidikan S1 dengan jumlah sebanyak 26 orang.

Page 134: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

118

4.3 Pengujian Persyaratan Statistik

4.3.1 Uji Validitas

Analisis data penelitian yang dilakukan pertama kali adalah dengan

melakukan uji validitas instrument guna untuk mengetahui seberapa tepat suatu

alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid. Uji

validitas digunakan untuk valid tidaknya suatu kuesioner. Kevaliditasan

instrument menggambarkan bahwa suatu instrument benar-benar mampu

mengukur variabel-variabel yang akan diukur dalam penelitian serta mampu

menunujukan tingkat kesesuaian antar konsep dan hasil pengukuran. Adapun

rumus yang digunakan adalah menggunakan statistik korelasi product

momentdengan bantuan SPSS Statistik IBM 20. Dalam pengujian validitas,

peneliti menggunakan 47 responden sebagai uji coba menghitung validitas pada

variabel X. Berikut hasil uji instrument pada variabel X :

Tabel 4.3

Hasil Uji Validitas Instrumen Penerapan Sistem Komputerisasi Tenaga

Kerja Luar Negeri (X)

No.

Butir Pertanyaan

Koefisien Korelasi

r tabel

Keterangan

1 P1 .521** 0.288 Valid

2 P2 .530** 0.288 Valid

3 P3 .525** 0.288 Valid

4 P4 .594** 0.288 Valid

5 P5 .684** 0.288 Valid

6 P6 .411** 0.288 Valid

Page 135: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

119

7 P7 .315* 0.288 Valid

8 P8 .607** 0.288 Valid

9 P9 .741** 0.288 Valid

10 P10 .528** 0.288 Valid

11 P11 .706** 0.288 Valid

12 P12 .717** 0.288 Valid

13 P13 .682** 0.288 Valid

14 P14 .711** 0.288 Valid

15 P15 .630** 0.288 Valid

16 P16 .684** 0.288 Valid

17 P17 .546** 0.288 Valid

18 P18 .501** 0.288 Valid

19 P19 .456** 0.288 Valid

20 P20 653** 0.288 Valid

21 P21 .507** 0.288 Valid

22 P22 .533** 0.288 Valid

23 P23 .484** 0.288 Valid

Sumber : Data primer diolah 2015

Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat diketahui bahwa seluruh item

pernyataan pada variabel Penerapan Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Luar

Negeri (X) sebanyak 23 item pernyataan memiliki rhitung > rtabel yang didapat yaitu

nilai rtabel = dengan taraf signifikan sebesar 5%. Hasil ini menunjukan bahwa

seluruh item yang ada dalam variabel Penerapan Sistem Komputerisasi Tenaga

Kerja Luar Negeri (X) memiliki nilai validitas yang tinggi, sehingga dapat dipakai

sebagai bahan pengijian selanjutnya.

Page 136: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

120

Tabel 4.4

Hasil Uji Validitas Instrumen Efektivitas Kerja (Y)

No Butir pertanyaan

Koefisien korelasi r tabel Keterangan

1 P24 .608** 0.288 Valid

2 P25 .628** 0.288 Valid

3 P26 .598** 0.288 Valid

4 P27 .564** 0.288 Valid

5 P28 .570** 0.288 Valid

6 P29 .440** 0.288 Valid

7 P30 .688** 0.288 Valid

8 P31 .651** 0.288 Valid

9 P32 .707** 0.288 Valid

10 P33 .646** 0.288 Valid

11 P34 .671** 0.288 Valid

12 P35 .697** 0.288 Valid

13 P36 563** 0.288 Valid

14 P37 .538** 0.288 Valid

15 P38 .584** 0.288 Valid

16 P39 .665** 0.288 Valid

17 P40 .602** 0.288 Valid

18 P41 .688** 0.288 Valid

19 P42 .683** 0.288 Valid

Page 137: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

121

20 P43 .590** 0.288 Valid

21 P44 .660** 0.288 Valid

22 P45 .711** 0.288 Valid

23 P46 .584** 0.288 Valid

24 P47 .501** 0.288 Valid

25 P48 .644** 0.288 Valid

26 P49 .490** 0.288 Valid

27 P50 .708** 0.288 Valid

28 P51 .710** 0.288 Valid

29 P52 .744** 0.288 Valid

30 P53 .628** 0.288 Valid

31 P54 .504** 0.288 Valid

32 P55 .620** 0.288 Valid

Sumber: Data Primer diolah 2015

Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa seluruh item pada variabel

Efektivitas Kerja (Y) sebanyak 32 pertanyaan memiliki rhitung > rtabel yang didapat

dari nilai rtabel = dengan taraf signifikan sebesar 5%. Hasil ini menunjukan bahwa

seluruh item pernyataan yang ada dalam variabel Efektivitas Kerja (Y) memiliki

nilai validitas yang tinggi, sehingga dapat dipakai sebagai bahan pengujia n

selanjutnya.

Page 138: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

122

Cronbach's Alpha N of Items

.909

23

4.3.2 Uji Reliabilitas

Untuk menjaga kehandalan dari sebuah instrumen atau alat ukur maka

peneliti menggunakan uji reliabilitas, jadi instrumen yang dilakukan uji reliabilitas

adalah instrumen yang dinyatakan valid maka bisa dilakukan uji reliabilitas.

Dalam pengukuran reliabilitas dapat menggunakan rumus Alpha Cronbach

dengan bantuan SPSS IDM 20. adapun hasil uji reliabilitas yang telah dilakukan

dalam penelitian ini adalah nilai Alpha Cronbach. Hasil yang diuji reliabilitas data

pada variabel X dan Y dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.5

Statistik Reliabilitas Variabel X

Reliability Statistics

Sumber : Data primer diolah 2015

Berdasarkan hasil pengolahan data melalui SPSS IDM 20 diketahui bahwa

Reliability Statistics pada variabel X yang pengujiannya menggunakan Alpha

Cronbach adalah sebesar 0,909. Hal ini menunjukan bahwa reabilitas tinggi dan

instrumen dapat digunakan untuk mengukur dalam rangka pengumpulan data.

Page 139: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

123

Cronbach's Alpha N of Items

.948

32

Penerapan Siskotkln

Efektivitas Kerja

Chi-Square df Asymp. Sig.

16,000a

20

,717

11,085b

25

,993

Tabel 4.6

Statistik Reliabilitas Variabel Y

Reliability Statistics

Sumber : Data primer diolah 2015

Berdasarkan hasil pengolahan data melalui SPSS IDM 20 diketahui bahwa

Reliability Statistic pada variabel Y yang pengujiannya menggunakan Alpha

Cronbach adalah sebesar 0,948. Hal ini menunjukan bahwa reabilitas tinggi dan

instrumen dapat digunakan untuk mengukur dalam rangka pengumpulan data.

4.3.3 Uji Normalitas Data

Hasil uji normalitas dengan menggunakan program SPSS IBM 20,

dibawah ini didapatkan hasil uji normalitas dengan menggunakan uji sampel Chi–

Square(X2).

Tabel 4.7

Nilai Uji Normalitas Data Chi-Square (X

2)

Test Statistics

a. 21 cells (100,0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected

cell frequency is 2,2.

Page 140: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

124

b. 26 cells (100,0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected

cell frequency is 1,8.

α = 0,05 Sig.>α : data berdistribusi normal Kesimpulan : seluruh variabel berdistribusi normal

No Variabel Asymp > α = 0,05 Keterangan 1 Penerapan Siskotkln 0,717 > 0,05 Normal 2 Efektivitas Kerja 0,993 > 0,05 Normal

Sesuai dengan output yang dihasilkan tersebut maka kriteria yang

digunakan yaitu Ho karena Asym. Sig. (2-tailed) > dari tingkat alpha yang

ditetapkan 0,05 atau 5% karena dapat dinyatakan bahwa data berasal dari populasi

yang berdistribusi normal.

4.3.4 Analisis Data

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel. Peneliti mencoba mengukur

pengaruh antara Penerapan Siskotkln (X) terhadap Efektivitas Kerja (Y) dengan

menggunakan teori menurut Raymon Mcload, dan Jr. George P. Schell digunakan

untuk Sistem Informasi Penerapan Siskotkln, sedangkan teori menurut Richar M.

Steers digunakan untuk Efektivitas, dalam teorinya terdapat indikator atau

subindikator yang kemudian diuraikan dalam kuesioner.

Skala yang digunakan adalah skala likert, pilihan jawaban dari kuesioner

terdiri dari 4 (empat) item yang memiliki pilihan berbeda tetapi poin yang

digunakan sama antara 1 (satu) sampai 55 (lima puluh lima), yaitu SS (Sangat

Setuju bernilai 4, pilihan S(Setuju) yang bernilai 3, pilihan TS (Tidak

Setuju)bernilai 2, pilihan STS (Sangat Tidak Setuju bernilai 1. Apabila semakin

tinggi nilai yang diperoleh dari kuisioner yang disebarkan, maka semakin baik

Page 141: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

125

pula penerapan siskotkln dan efektivitas kerja semakin tinggi. Pemaparan

mengenai tanggapan responden atas kuesioner ini akan digambarkan dalam

bentuk diagram disertai penjelasan dan kesimpulan hasil jawaban dari pernyataan

yang diajukan melalui kuisioner kepada responden sebanyak 47 responden,

berdasarkan indikator dalam teori tersebut adalah sebagai berikut :

4.3.4.1 Penerapan Sistem Komputerisasi Tenaga Keja Luar Negeri

(SISKOTKLN) X

4.3.4.1.1 Relevansi

Relevansi berarti informasi harus memberikan manfaat bagi pemakainya,

relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan orang lainya

Diagram 4.4

Informasi SISKOTKLN yang dikelola sudah tersaji dengan baik

P1

0

3

17 SS

S

TS 27

STS

Sumber : Data primer diolah 2015

Page 142: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

126

Berdasarkan diagram 4.4 diatas mengenai informasi yang dikelola dengan

baik dan tersaji di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang

tentang relevansi informasi yang cocok dan sesuai dengan baik, didapat jawaban

sangat setuju 17 responden, jawaban setuju sangat signifikan menjawab 27

responden, jawaban tidak setuju 3 responden, jawaban sangat tidak setujuh 0

responden.

Jawaban mayoritas responden diatas yaitu setuju sebanyak 27 responden

dan juga 17 responden menjawab sangat setuju, dapat diketahui bahwa informasi

SISKOTKLN sudah tersaji dengn baik di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Serang dan diperlukan bagi pegawai dan orang untuk mengakses data

dan informasi denan baik.

Diagram 4.5

Informasi SISKOTKLN yang disajikan cukup jelas

P2

0

4 9 SS

S

TS

STS

34

Sumber : Data primer diolah 2015

Page 143: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

127

Berdasarkan diagram 4.5 diatas mengenai informasi SISKOTKLN yang

disajikan sangat jelas di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang

tentang informasi yang cukup jelas dalam penyajian informasinya, didapat

jawaban sangat setujuh 9 responden, jawaban setuju sangat signifikan 34

responden, jawaban tidak setuju 4 responden, jawaban sangat tidak setuju 0

responden.

Jawaban mayoritas responden yaitu setuju sebanyak 34 responden dan

juga 9 responden menjawab sangat setuju, dapat diketahui bahwa sistem informasi

SISKOTKLN yang diterapkan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Serang cukup jelas.

Diagram 4.6

Informasi SISKOTKLN yang disajikan harus aktual dan faktual

P3

0

2

21 SS

S 24

TS

STS

Sumber : Data primer diolah 2015

Page 144: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

128

Berdasarkan diagram 4.6 diatas mengenai informasi SISKOTKLN yang

harus aktual dan faktual di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupen Serang

dalam penyajian informasi yang aktual dan faktual dapat mudah di mengerti oleh

pengguna pegawai di dinas, didapat jawaban sangat setujuh 21 responden,

jawaban signifikan setuju menjawab 24 responden, jawaban tidak setuju 2

responden, jawaban sangat tidak setuju 0 responden.

Jawaban mayoritas responden diatas yaitu sebanyak 24 dan 21 responden

menjawab sangat setujuh, dapat diketahui bahwa sistem informasi SISKOTKLN

yang selalu aktual dan faktual mengenai pemberian informasi yang di berikan oleh

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang memberikan informasi

dan pelayanan penempatan tenaga kerja indonesia yang berbasis teknologi

informasi melalui sistem komputerisasi dengan tujuan meminimalisir

permasalahan tenaga kerja indonesia yang sering terjadi, pemberian informasi

kepada pencari secara jelas, akual dan faktual antara lian jenis pekerjaan, besar

upah, dan jam kerja. Hal ini diperlukan untuk melindungi pekerja/buruh serta

untuk menghindari terjadi perselisihan setelah tenaga kerja ditempatkan.

Page 145: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

129

Diagram 4.7

Informasi SISKOTKLN yang tersaji dapat dipertanggungjawabkan

p4

0

3 18 SS

S

26 TS

STS

Sumber : Data primer diolah 2015

Berdasarkan diagram 4.7 diatas, mengenai informasi SISKOTKLN yang

dapat dipertangunggungjawabkan, jawaban sangat setuju 18 respoden, jawaban

singnifikan setujuh 26 responden, jawaban tidak setuju 3 respoden, jawaban

sangat tidak setuju 0 responden.

Dapat diketahui mayoritas jawaban responden menjawab setujuh 26 dan

18 responden sangat setujuh, jadi dikatakan informasi SISKOTKLN yang di

terapkan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang

informasinya dapat dipertanggung jawabkan oleh dinas seabagai sebuah informasi

yang relevan untuk diberikan kepada pengguna dan dapat di mengerti sebagai

sebuah informasi yang baik. Suatu sistem informasi harus dapat dipercaya dan

dipertanggungjawabkan dalam suatu manajemen karena dalam hal ini sangat

penting dalam menyangkut citra organisasi manajemen yang digiatkan, informasi

yang disampaikan kepada seseorang atau maupun ke suatu organisasi harus betul-

betul diyakini kebenaranya.

Page 146: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

130

Diagram 4.8

Informasi SISKOTKLN mengacu pada kebutuhan pengguna layanan

p5

0 0

23 SS 24 S

TS

STS

Sumber : Data primer diolah 2015

Berdasarkan diagram 4.8 diatas mengenai informasi SISKOTKLN pada

pengguna layanan yang baik, didapatkan jawaban sangat setuju 24 responden,

jawaban setuju 23 responden, jawaban tidak setujuh 0 responden, jawaban sangat

tidak setujuh 0 responden.

Dapat diketahui mayoritas jawaban sangat setujuh 24 responden dan

sangat setujuh 23 responden, jadi bisa dikatakan informasi yang mengacu pada

kebutuhan pengguna layanan SISKOTKLN baik di Dinas Tenaga Kerja dan

Trasmigrasi Kabupaten Serang mudah diperoleh, ini menunjukan mudahnya dan

cepatnya informasi dapat diperoleh dan di akses dengan baik dalam waktu

tertentu, memberikan panduan informasi seluruh stakeholder agar dapat

memberikan pelayanan TKI secara layak, cepat, murah, dan efisien.

Page 147: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

131

Diagram 4.9

Informasi SISKOTKLN yang tersedia dapat memberikan manfaat

bagi pengguna layanan

p6 0 0

22 SS

25 S

TS

STS

Sumber : Data primer diolah 2015

Berdasarkan diagram 4.9 diatas mengenai informasi SISKOTKLN dapat

memberikan manfaat bagi pengguna layanan tentang penerapan sistem informasi

SISKOTKLN di Dinas Tenga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang,

didapatka jawaban sangat setujuh 25 responden, setujuh 22 responden, tidak

setujuh 0 responden, sanga tidak setujuh 0 responden.

Dapat diketahui mayoritas jawaban responden yaitu sangat setujuh 25

responden dan sangat setujuh 22 responden jadi dapat disimpulkan bahwa

informasi SISKOTKLN memberikan manfaat bagi yang menerimanya dan

membutuhkan layanan yang tersaji dengan baik untuk mengakses data dan

infomasi yang sesaui dengan SISKOTKLN memberikan pelayanan dalam rangka

penempatan dan perlindungan TKI yang layak, cepat, murah dan efisien.

Page 148: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

132

Diagram 4.10

Informasi yang dihasilkan dapat menciptakan komunikasi yang baik

P7

0

3

19 SS

S

25 TS

STS

Sumber : Data primer diolah 2015

Berdasarkan diagram 4.10 diatas mengenai informasi yang dapat menciptakan

komunikasi yang baik oleh pegawai Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Serang tentang Sistem Informasi SISKOTKLN, didapatkan jawaban

sangat setujuh 19 responden, jawaban setujuh 25 responden, jawaban tidak

setujuh 3 responden, jawaban sangat tidak setujuh 0 responden.

Dapat diketahu mayorotas jawaban responden yang sangat setujuh 19

responden dan setujuh 25 responden bisa disimpulakan dari 47 responden pegawai

yang memberikan hasil komunikasi yang baik dalam Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi baik dalam penyampaian informasi data dan informasi dalam bentuk

database SISKOTKLN.

Page 149: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

133

Diagram 4.11

SISKOTKLN dapat memberikan informasi yang dibutuhkan.

P8

0

2 13

SS

S

32 TS

STS

Sumber : Data primer diolah 2015

Berdasarkan diaram 4.11 diatas mengenai penerapan SISKOTKLN yang

dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh para pengguna dan pegawai di

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang supaya lebih baik ketika

dibutuhkan dan diperlukan, didpatkan jawaban sangat setujuh 13 responden,

jawaban setujuh 32 responden, jawaban tidak setujuh 2 responden, jawaban sangat

tidak setujuh 0 responden.

Dapat diketahui mayoritas jawaban setuju 32 responden dan sangat setujuh

13 responden dapat disimpulkan bahwa SISKOTKLN dapat memberikan

informasi yang dibutuhkan dan diperlukan dalam informasi penempatan Tenaga

Kerja sehingga informasi yang dihasilkan aman, mudah, dan efisie.

Page 150: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

134

4.3.4.1.2 Akurasi

Akurat didefinisikan akurat berarti informasi harus jelas mencerminkan

maksudnya serta informasi bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias

menyesatkan.

Diagram 4.12

Semua informasi SISKOTKLN yang diberikan akurat dan

mempunyai arti nilai yang nyata bagi si penerima

P9 0

3

22 SS

22 S

TS

STS

Sumber : Data primer diolah 2015

Berdasarkan diagram 4.12 mengenai sistem informasi yang akurat dalam

SISKOTKLN dan memberikan nilai yang nyata bagi penerima di Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang, didapatkan jawaban sangat setujuh 22

responden, jawaban setujuh 22 responden, jawaban tidak setujuh 3 responden,

jawaban sangat tidak setujuh 0 responden.

Dapat diketahui mayoritas jawaban responden yaitu sangat setuju 22

responden dan setujuh 22 responden dapat disimpulkan bahwa akurasi informasi

SISKOTKLN berjalan dengan baik dan bebas dari kesalahan dalam penyampaian

informasi tersebut.

Page 151: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

135

Diagram 4.13

Sumber informasi SISKOTKLN yang diberikan kepada penerima

benar dan tidak salah dalam penyajiannya

P10

0

4 15

SS

S

TS 28

STS

Sumber : Data primer diolah 2015

Berdasarkan diagram 4.13 diatas mengenai informasi SISKOTKLN yang

diberikan penerima benar dan tidak salah dalam penyajiannya di Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kabupaten serang, jadi informasi harus bebas dari

kesalahan-kesalahan yang tidas bias kepada si penerima, didapatkan jawaban

sangat setuju 15 responden, jawaban setuju 28 responden, jawaban tidak setuju 4

responden, jawaban sangat tidak setuju 0 responden.

Dapat diketahui mayoritas jawaban diatas yaitu setujuh dan sangat setuju

15 resonden, dengan demikian bahwa siste informasi SISKOTKLN yang di

berikan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang kepada

peneriman layanan benar dan tidak salah dalam penyajian informasi

SISKOTKLN.

Page 152: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

136

Diagram 4.14

Sebuah informasi SISKOTKLN yang bisa dipercaya dan

dipertanggung jawabkan bila terjadi kesalahan dalam penyajiannya kepada

penerima

P11

0

5

20 SS

S

22 TS

STS

Sumber : Data primer diolah 2015

Berdasarkan diagram 4.14 diatas mengenai informasi SISKOTKLN

yang bisa dipercaya dan dipertanggungjawabkan akan kesalahanya dalam

penyajian kepada penerima informasi di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Serang supaya lebih baik dan terjamin, didapat jawaban sangat setuju

20 responden, jawaban setuju 22 responden, jawaban tidak setuju 5 responden,

jawaban sangat tidak setujuh 0 responden.

Diketahui mayoritas responden yaitu setuju 22 responden dan sangat

setuju 20 responden, jadi sistem informasi yang di berikan Dinas Tenaga Kerja

dan Transmigrasi Kabupaten Serang bisa dipercaya dan dipertanggungjawabkan

akan kesalahannya dalam menyampaikan sebuah informasi kepada para pengguna

Page 153: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

137

Diagram 4.15

Informasi SISKOTKLN yang diberikan tidak bias, bebas dari

kesalahan-kesalahan dan harus jelas

P12

0

7 16

SS

S

TS 24

STS

Sumber : Data primer diolah 2015

Berdasarkan diagram 4.15 diatas mengenai informasi SISKOTKLN yang

diberikan harus tidak bias, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas cara

menyampaikan sebuah informasi bagi calon tenaga kerja luar negeri supaya tidak

ada kesalahan dalam infut data dan informasi, didapat jawaban sangat setuju 16

responden. Jawaban setujuh 24 responden, jawaban tidak setujuh 7 resonden,

jawaban sangat tidak setuju 0 resonden.

Diketahui mayoritas jawaban responden yaitu setuju 24 responden dan

sangat setuju 16 responden, bisa disimpulkan bahwa informasi yang diberikan

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang sudah bebas dari

kesalahan dan jelas dalam penyampaikan sebuah informasi SISKOTKLN dan

informasi Ketenagakerjaan bagi para calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

Page 154: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

138

Diagram 4.16

Informasi SISKOTKLN yang dihasilkan benar-benar akurat, data

yang dimasukan dan proses yang dibuat harus sesuai dengan masukan yang

dihadapi

P13 0

5 15

27

SS

S

TS

STS

Sumber :Data primer diolah 2015

Berdasarkan diagram 4.16 diatas mengenai sistem informasi SISKOTKLN

yang benar dan akurta dalam memproses data yang telah dibuat harus sesuai

dengan masukan dan output yang baik, didapatkan jawaban sangat setuju 15

responden, jawaban setujuh 27 responden, jawaban tidak setuju 5 responden,

jawaban sangat tidak setujuh 0 responden.

Dikethui jawaban mayoritas dari responden yaitu setuju 27 responden dan

sangat setujuh 15 responden dapat disimpulkan bahwa sistem informasi

SISKOTKLN yang benar dan akurat dalam memproses data yang telah dibuat

sesuai dengan masukan dan ouput yang baik sehingga database SISKOTKLN

terjaga dengan baik dan aman seperti validasi data petugas rekrut PPTKIS,

registrasi/infut biodata calon TKI, berita acara seleksi calon TKI berdasarkan data.

Page 155: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

139

4.3.4.1.3 Ketepatan waktu

Informasi yang tepat waktu adalah sebuah informasi yang tiba kepada

penerima tidak terlambat karena informasi yang tidak tepat waktu sudah tidak

mempunayi nilai.

Diagram 4.17

Informasi SISKOTKLN selalu updating data setiap saat

P14

0

7

SS

25 S 15

TS

STS

Sumber : Data primer diolah 2015

Berdasarkan diagram 4.17 diatas mengenai sistem informasi SISKOTKLN

yang selalu tepat waktu (updating) setiap saat sehingga infomasinya deterima

dengan baik oleh pengguna dan penerima itu sendiri, didapatkan jawaban sangat

setujuh 25 responden, jawaban setujuh 15 responden, jawaban tidak setuju 7

responden, jawaban sangat tidak setuju 0 responden.

Dapat diketahui jawaban mayoritas dari responden yaitu sangat setujuh 25

responden dan 15 responden yang menjawab dapat disimpulkan bahwa sistem

informasi SISKOTKLN yang diterapkan oleh Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Serang selalu tepat waktu (updating) setiap saat untuk

diperlukan.

Page 156: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

140

Diagram 4.18

Informasi SISKOTKLN dapat diakses dengan baik pada waktu yang

bersamaan

P15 0

6 11

30

SS

S

TS

STS

Sumber : Data primer diolah 2015

Berdasarkan diagram 4.18 diatas mengenai informasi SISKOTKLN yang

dapat diakses dengan baik pada waktu bersamaan oleh pengguna, didapatkan

jawaban sangat setujuh 11 responden, jawaban setuju 30 responden, jawaban tidak

setuju 6 responden, jawaban sangat tidak setuju 0 responden.

Diketahui mayoritas jawaban responden setuju 30 dan sangat setujuh

11responden yang menjawab dapat disimpulkan bahwa informasi SISKOTKLN

dapat diakases pada waktu bersamaan dalam pelayanan penempatan TKI dengan

memberikan akses kepada Instansi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Serang serta stakeholder sesuai tugas dan fungsi dan wewenang

masing masing yang berbasis informasi melalui komputerisasi yang terpadu.

Page 157: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

141

Diagram 4.19

Informasi SISKOTKLN yang dihasilkan atau dibutuhkan

hendaknnya tidak boleh terlambat (usang)

P16

0

1

19 SS

S 27

TS

STS

Sumber : Data primer diolah 2015

Berdasarkan diagram 4.19 diatas mengenai informasi SISKOTKLN yang

dibutuhkan hendaknya tidak boleh terlambat (usang), didapatkan jawaban sangat

setujuh 19 responden, jawaban setuju 27 responden, jawaban tidak setuju 1

responden, jawaban sangat tidak setujuh 0 responden.

Diketahui mayoritas jawaban responden yaitu setuju 27 responden dan

sangat setujuh 19 responden pegawai, dapat disimpulkan bahwa informasi

SISKOTKLN yang dibuat oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Serang dalam menyampaikan informasi tidak terlambat (usang) sehingga

pengguna informasi akan lebih baik dalam mengakses sebuah informasi-informasi

yang telah diterbitkan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi sehingga

pengguna dapat mengakses data dan informasi SISKOTKLN dengan lancar.

Page 158: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

142

Diagram 4.20

Informasi SISKOTKLN yang diberikan kepada penerima tidak boleh

terlambat

P17

0

1 14

SS

S

32 TS

STS

Sumber : Data primer diolah 2015

Berdasarkan diagram 4.20 diatas mengenai Informasi yang diberikan tidak

boleh terlambat dalam penyampaikan arus informasi, didapatkan jawaban sangat

setuju 14 responden, jawaban setuju 32 responden, jawaban tidak setujuh 1

responden, jawaban sangat tidak setuju 0 responden.

Dapat diketahui mayoritas jawaban responden setuju 32 responden dan

sangat setuju 14 responden, dapat disimpulkan bahwa informasi yang diberikan

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang untuk membantu

memberikan pelayanan dan memberikan informasi dalam rangka penempatan dan

perlindungan yang layak, cepat, murah dan efisien kepada warga negaranya yang

akan berkerja keluar negeri berbasis teknologi informasi yang terpadu melalui

SISKOTKLN yang melibatkan Instansi terkait.

Page 159: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

143

Diagram 4.21

SISKOTKLN dapat memberikan informasi yang dibutuhkan

pelanggan

P18

0 0

23 SS 24

S

TS

STS

Sumber : Data primer diolah 2015

Berdasarkan diagram 4.21 diatas mengenai SISKOTKLN yang dapat

memberikan informasi yang dibutuhkan pelanggan dan pengguna dalam

menyampaikan informasinya, didapatkan jawaban sangat setuju 23 responden,

jawaban setuju 24 responden, jawaban tidak setuju 0 responden, jawaban sangat

tidak setuju 0 responden.

Dapat diketahui jawaban setuju 24 responden dan jawaban sangat setuju

23 responden, dapat disimpulkan bahwa responden menjawab hampir seimbang

mengenai SISKOTKLN yang di terapkan di Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Serang memberikan informasi yang dibutuhkan oleh

pengguna dan penerima atau oleh pelanggan yang mengakses informasi

SISKOTKLN sehingga tersedia setiap saat ketika diperlukan dan mudah

digunakan oleh pengguna.

Page 160: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

144

4.3.4.1.4 Kelengkapan

Informasi yang dibutuhkan semuanya tersedia dan tidak ada sedikitpun

informasi yang tertinggal.

Diagram 4.22

SISKOTKLN memberikan informasi yang lengkap kepada para

pengguna

P19

0

2

20 SS

S 25

TS

STS

Sumber : Data primer diolah

Berdasarkan diagram 4.22 diatas mengenai SISKOTKLN memberikan

informasi lengkap kepada pengguna, didapatkan jawaban sangat setuju 20

responden, jawaban sangat setuju 25 responden, jawaban tidak setuju 2 responden,

jawaban sangat tidak setuju 0 responden.

Dapat diketahui mayoritas jawaban menjawab setuju 25 dan menjawab 20

responden, dapat disimpulkan bahwa SISKOTKLN memberikan informasi

lengkap dan baik kepada pengguna yang ada di Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Serang, sehingga kegiatan proses pelayanan penempatan

TKI melalui SISKOTKLN yang dilakukan dinas terkait mudah digunakan oleh

pengguna.

Page 161: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

145

Diagram 4.23

Informasi SISKOTKLN yang di berikan menyajikan gambaran yang sesuai

P20

3 14

SS

S

30 TS

STS

Sumber : Data primer diolah 2015

Berdasarkan diagram 4.23 diatas mengenai informasi SISKOTKLN yang

menyajikan gambaran yang sesuai dengan gambaran dilapangan dan dapat

dioperasikan sesuai fungsi dan tujuannya, didapatkan jawaban sangat setuju 14

responden, jawaban setuju 30 responden, jawaban tidak setuju 3 responden,

jawaban sangat tidak setuju 0 responden.

Diketahui mayoritas menjawab setuju 30 responden dan sangat setuju 14

responden, dapat disimpulkan bahwa informasi tentang SISKOTKLN di sajikan

atau diberikan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang

sudah sesuai dengan gambaran yang terjadi dilapangan dan dapat dioperasikan

sesuai dengan fungsi dan tujuannya dan bertanggung jawab dalam bidang

penempatan dan ketenagakerjaan.

Page 162: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

146

Diagram 4.24

Hasil pengolahan data berupa informasi dapat bermanfaat untuk

kebutuhan instansi

P21

0

4

19 SS

S

24 TS

STS

Sumber : Data primer diolah 2015

Berdasarkan diagram 4.24 diatas mengenai hasil pengolahan data

informasi bermanfaat bagi kebutuhan instansi, didapatkan jawaban sangat setujuh

19 responden, jawaban setuju 24 responden, jawaban tidak setuju 4 responden,

jawaban sangat tidak setuju 0 responden.

Dapat diketahui mayoritas menjawab setujuh 24 responden dan menjawab

sangat setuju 19 responden, dapat disimpulkan bahwa hasil pengolahan data yang

berupa informasi dapat bermanfaat bagi instansi yang menjalankan SISKOTKLN

yang berbasis teknologi komputer, untuk memberikan panduan kepada seluruh

stakeholder agar dapat memberikan pelayanan penempatan TKI secara layak,

cepat, dan efisien.

Page 163: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

147

Diagram 4.25

Informasi SISKOTKLN yang dihasilkan harus lengkap dan tidak ada kekurangan

P22

0

4 14

SS

S

29 TS

STS

Sumber : Data primer diolah 2015

Berdasarkan diagram 4.25 diatas mengenai informasi SISKOTKLN harus

lengkap dan tidak ada kekurangan dalam menyampaikan sebuah informasi,

didapatkan jawaban sangat setuju 14 responden, jawaban setuju 29 responden,

jawaban tidak setuju 4 responden, jawaban sangat tidak setuju 0 responden.

Dapat diketahui mayoritas jawaban setuju 29 responden dan jawaban

sangat setuju 14 responden, dapat disimpulkan bahwa informasi yang diterapkan

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang lengkap dan tidak ada

kekurngan dalam penyampaikan sebuah informasi kepada penerimanya, sehingga

pendaftaran Calon Tenaga Kerja Indonesia (CTKI ) secara online di disnakertrans,

registrasi Calon Tenaga Kerja Indonesia (CTKI) dan verifikasi Petugas Rekrut

Calon Tenaga Kerja Indonesia (PRCTKI) akan lebih mudah baik dan lancar.

Page 164: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

148

Diagram 4.26

SISKOTKLN dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh si

penerima/TKI

P23

0

1 14

SS

S

32 TS

STS

Sumber : Data primer diolah 2015

Berdasarkan diagram 4.26 diatas mengenai SISKOTKLN memberikan

inforrmasi yang dibutuhkan sesuai dan relevan kepada penerima/TKI dengan baik,

didapatkan jawaban sangat setuju 14 responden, jawaban setuju 14 responden,

jawaban tidak setuju 1 responden, jawaban sangat tidak setuju 0 responden.

Dapat diketahui bahwa responden mayoritas menjawab setuju 32

responden dan menjawab sangat setuju 14 responden, dapat disimpulkan bahwa

SISKOTKLN memberikan sebuah informasi yang dibutuhkan TKI sesuai dan

relevan sehingga informasi yang di dalam SISKOTKLN lengkap menjadikan

semua informasi tentang TKI yang dibutuhkan pengguna ada atau tersedia dalam

sebuah database SISKOTKLN.

Page 165: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

149

4.3.4.2 Efektivitas Kerja (Y)

4.3.4.2.1Produktivitas

Produktivitas dapat didefinisikan bagaimana pemanfaatan yang dilakukan

oleh pegawai atas sumber-sumber yang ada dalam organisasi secara keseluruhan

Diagram 4.27

Pegawai dapat menyelesaikan tugas dengan tepat waktu

P24

0

2 16

SS

S

29 TS

STS

Sumber : Data primer diolah 2015

Berdasarkan diagram 4.27 diatas mengenai pegawai yang dapat

menyelesaikan tugas dengan tepat waktu sehingga tidak ada pekerjaan yang

tertunda dalam penyusun laporan hasil pekerjaan dalam sebuah organisasi,

didapatkan jawaban sangat setuju 16 responden, jawaban setuju 29 responden,

jawaban tidak setuju 2 responden, jawaban sangat tidak setuju 0 reponden.

Dapat diketahui mayoritas jawaban setuju 29 responden dan jawaban

sangat setuju 16 responden, jadi dapat disimpulkan bahwa pegawai di Dinas

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang dapat menyelesaikan pekerjaan

dengan tepat waktu ditunjang oleh mesin-mesin komputer yang baik.

Page 166: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

150

Diagram 4.28

Fasilitas-fasilitas yang diberikan organisasi dapat menunjang

aktivitas kerja/pekerjaan

P25

0

7 11

29

SS

S

TS

STS

Sumber : Data primer diolah 2015

Berdasarkan diagram 4.28 diatas mengenai fasilitas-fasilitas yang

diberikan oleh organisasi/instansi dapat menunjang aktivitas kerja/pekerjaan,

didapatkan jawaban sangat setuju 11 responden, jawaban setuju 29 responden,

jawaban tidak setuju 7 responden, jawaban sangat tidak setuju 0 responden.

Dapat diketahui mayoritas jawaban setuju 29 responden dan menjawab

sangat setuju 11 responden, jadi dapat disimpulkan bahwa fasilitas-fasilitas yang

ada di organisasi/instansi dapat menunjang aktivitas kerja/pekerjaan dan

memanfaatkan fasilitas oleh pegawai atas sumber-sumber dalam

instansi/organisasi secara keseluruhan dapat memanfaatkan dan memadukan

sumber-sumber tesebut yang pada akhirnya tercapai tujuan organisasi, ini berarti

efektivitas kerja tercapai.

Page 167: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

151

Diagram 4.29

Organisasi memberikan peluang dan pengembangan karir bagi setiap pegawai

P26

0

7 11

SS

S

TS

29 STS

Sumber : Data primer diolah 2015

Berdasarkan diagram 4.29 diatas mengenai organisasi yang memberikan

peluang dan pengembangan karir bagi setiap pegawai, didapatkan jawaban sangat

setuju 11 responden, jawaban setuju 29 responden, jawaban tidak setuju 7

responden, jawaban sangat tidak setuju 0 responden.

Dapat diketahui mayoritas jawaban setuju 29 responden dan jawaban

sangat setuju 11 responden, jadi dapat disimpulkan bahwa organisasi memberikan

peluang dan pengembangan karir bagi setiap pegawai, sehingga peluang dan

pengembangan lebih efektif tenaga berbagat yang tersedia, menbantu pegawai

dalam menilai kebutuhan karir internya sendiri, mengembangkan dan

memberitahukan kesempatan-kesempatan karir yang memyesuaikan kebutuhan

dan kemapuan pegawai dengan ksesmpatan-kesempatan karirnya di

organisasi/instansi tersebut.

Page 168: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

152

Diagram 4.30

Keragaman keterampilan dalam pekerjaan membuat pekerjaan

semakin menyenangkan

P27

0 0

18 SS

S 29

TS

STS

Sumber : Data primer diolah 2015

Berdasarkan diagram 4.30 diatas mengenai keragaman keterampilan dalam

pekerjaan membuat pekerjaan semakin menyenangkan, didapatkan jawaban

sangat setuju 18 responden, jawaban setuju 29 responden, jawaban tidak setuju 0

responden, jawaban sangat tidak setuju 0 responden.

Dapat diketahui mayoritas jawaban setuju 29 responden dan jawaban

sangat setuju 18 responden, jadi dapat disimpulkan bahwa keterampilan dalam

pekerjaan semakin menyenangkan sehingga pegawai dapat didukung dengan

fasilitas yang baik, sehingga kondisi kerja yang mendukung pegawai peduli akan

lingkungan kerja baik untuk kenyaman pribadi maupun untuk memudahkan

mengerjakan tugas tugas memerlukan kerja sama dalam membangun

Disnakertrans kabupaten serang supaya lebih baik.

Page 169: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

153

Diagram 4.31

Kondisi ruang kerja membuat nyaman dalam bekerja

P28

0

6 18 SS

S

23 TS

STS

Sumber : Data primer diolah 2015

Berdasarkan diagram 4.31 diatas mengenai kondiasi ruang kerja yang

mendukung dalam bekerja, didapatkan jawaban sangat setuju 18 responden,

jawaban setuju 23 responden, jawaban tidak setuju 6 responden, jawaban sangat

tidak setuju 0 responden.

Dapat diketahui mayoritas jawaban setuju 23 responden dan jawaban

sangat setuju 18 responen, jadi dapat disimpulkan bahwa dari jawaban pegawai

dan kondisi di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang sudah

cukup lengkap mengenai kondisi ruangan untuk saat ini, dan juga para pegawai

sudah di fasilitasi dalam ruangan kerja dengan jumlah komputer yang cukup untuk

menyelesaikan tugas tugas pekerjaanya seperti tugas validasi data petugas rekrut

PPTKIS, melakukan registrasi input biodata calon TKI, capture foto dan sidik jari

berdasarkan hasil rekrut Calon TKI, dan dapat mengases data TKI yang sedang

diproses dan/sudah memiliki KTKLN serta keberadaan TKI di luar negeri.

Page 170: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

154

Diagram 4.32

Pegawai dapat bekerjasama dengan rekan kerjanya

P29

0

1

16

SS

S

30 TS

STS

Sumber : Data primer diolah 2015

Berdasarkan diagram 4.32 diatas mengenai kerja sama dengan rekan kerja,

diadapatkan jawaban sangat setuju 16 responden, jawaban setuju 30 responden,

jawaban tidak setuju 10 responden, jawaban sangat tidak setuju 0 responden.

Dapat diketahui mayoritas jawaban setuju 30 respoden dan jawaban sangat

setuju 16 respoden, dapat disimpulkan bahwa pegawai selalu menjalakan kerja

sama dengan rekannya untuk meyeleaikan tugas-tugas penting yang dianggap

memerlukan Kerja sama dalam membangun Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Serang supaya lebih baik, sehingga sejauhmana

organisasi dapat mendorong unit-unit organiasi untuk berkerja dengan cara yang

yang terkoordinasi, kekompakan unit-unit organisasi dalam berkerja dapat

mendorong kulitas dan kuantitas pekerjaan yang dihasilkan.

Page 171: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

155

Diagram 4.33

Pegawai bekerja sesuai dengan tugas, pokok dan fungsinya

P30

0

4

19 SS

S

24 TS

STS

Sumber : Data primer diolah 2015

Berdasarkan diagram 4.33 diatas mengenai pegawai bekerja sesuai dengan

tugas pokok dan fungsi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang,

didapatka jawaban sangat setuju 19 responden, jawaban setuju 24 responden,

jawaban tidak setuju 4 responden, jawaban sangat tidak setuju 0 responden.

Dapat diketahui mayoritas jawaban setuju 24 responden dan jawaban

sangat setuju 19 responden, jadi dapat disimpulkan bahwa 43 pegawai yang ada di

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang sudah menjalankan

pekerjaannya dan tugas sebagai aparatur negara sesuai dengan tugas, pokok dan

fungsi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang , dan sisanya

merasa belum maksimal dalam menjalankan tugas, pokok dan fungsinya.

Page 172: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

156

Diagram 4.34

Teknologi yang digunakan Organisasi sangat membantu dalam

meningkatkan kinerja

P31

0

1

21 SS

S 24

TS

STS

Sumber : Data primer 2015

Berdasarkan diagram 4.34 diatas mengenai teknologi yang digunakan yang

membantu meningkatkan kinerja, didapatkan jawaban sangat setuju 21 responden,

jawaban setuju 24 responden, jawaban tidak setuju 0 resonden, jawaban sangat

tidak setuju 0 responden.

Diketahui mayoritas jawaban setuju 24 responden dan jawaban setuju 21

responden, dapat disimpulkan bahwa teknologi yang digunakan Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang sudah cukup lengkap dan membantu

meningkatkan kinerja dan para pegawai sudah di fasilitasi dengan jenis teknologi

komputer yang cukup untuk menyelesaikan tugas-tugas dan pekerjaan serta

meningkatkan sistem informasi dan perencangan tenaga kerja dan meningkatkan

kualitas sumber daya pegawai dinas tenaga kerja.

Page 173: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

157

4.3.4.2.2 Kemampuan Adaptasi

Kemampuan adatasi dapat didefiniskan yaitu suatu kemampuan dan

kesanggupan yang dimiliki oleh setiap pegawai untuk menyesuaikan diri dengan

lingkungan.

Diagram 4.35

Pegawai dapat bekerja secara efektif dan efesien

P32 0

6 19 SS

S

21 TS

STS

Sumber : Data primer diolah 2015

Berdasarkan diagram 4.35 diatas mengenai pegawai berkerja secara efektif

dan efisien, didapatkan jawaban sangat setuju 19 responden, jawaban setuju 21

responden, jawaban tidak setuju 6 responden, jawaban sangat tidak setuju 0

responden.

Dapat diketahui mayoritas jawaban setuju 21 responden dan jawaban

sangat setuju 19 responden, dapat disimpulkan bahwa kemampuan adaptasi

pegawai dalam berkerja secara efektif di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Serang dalam pekerjaan mengenai tugas ketenagakerjaan dan

memanfaatkan teknologi informasi SISKOTKLN dalam penempatan TKI.

Page 174: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

158

Diagram 4.36

Pegawai dapat memahami tugas dan fungsinya

P33

1 0

17

SS

S

29 TS

STS

Sumber : Data primer diolah 2015

Berdasarkan diagram 4.36 diatas mengenai pegawai dapat memahami

tugas dan fungsi dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang,

didapatkan jawaban sangat setuju 17 responden, jawaban setuju 29 responden,

jawaban tidak setuju 1 responden, jawaban sangat tidak setuju 0 responden.

Dapa diketahui mayoritas jawaban setuju 29 responden dan jawaban

sangat setuju 17 responden, dapat disimpulkan bahwa pegawai yang berkerja di

Dinas Tenaga Kerja dan Transsmigrasi Kabupaten Serang dapat memahami tugas

dan fungsinya seperti mewujudkan sistem informasi dan bursa kerja tenaga kerja

yang ditopang oleh perencanaan tenaga kerja daerah akurat, sehingga dapat

digunakan oleh pencari kerja maupun pihak yang membutuhkan tenaga kerja serta

merencanakan program ketenagakerjaan yang meliputi penempatan tenaga kerja

dalam dan luar negeri.

Page 175: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

159

Diagram 4.37

Pegawai menguasai bidang teknologi informasi

P34 0

3 0

14

SS

S

TS

STS

Sumber : Data Primer diolah 2015

Berdasarkan diagram 4.37 diatas mengenai pegawai menguasai bidang

teknologi informasi di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang,

didapatkan jawaban sangat setuju 14 responden, jawaban setuju 0 responden,

jawaban tidak setuju 3 responden, jawaban sangat tidak setuju 0 responden.

Dapat diketahui mayoritas jawaban sangat setuju 14 responden dapat

disimpulkan bahwa setiap pegawai telah menguasai bidang-bidang teknologi

informasi di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang sehingga

semua bidang telah menguasai teknologi-teknologi untuk menyampaikan

informasi yang terkait dengan bidang ketenagakerjaan dan penempatan TKI

sehingga meningkatan sistem informasi dan perencangan tenaga kerja lebih baik

produktif, efektif, efisien.

Page 176: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

160

Diagram 4.38

Pegawai dapat mengikuti perkembangan teknologi

P35 1 0

18 SS

S 28

TS

STS

Sumber : Data primer diolah

Berdasarkan diagram 4.38 diatas mengenai pegawai yang dapat mengikuti

perkembangan teknologi, didapatkan jawaban sangat setuju 18 responden,

jawaban setuju 28 responden, jawaban tidak setuju 1 responden, jawaban sangat

tidak setuju 0 responden.

Dapat diketahui mayoritas jawaban setuju 28 responden dan jawaban

sangat setuju 18 responden, maka dapat disimpulkan bahwa pegawai di Dinas

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang terhadap perkembangan

teknologi yang di ikuti oleh pegawai mampu mengandalkan dan mengoperasikan

prangkat-prangkat komputer dan teknologi lainya dalam membangun sebuah

organisasi yang unggul dalam bidang multimedia dan sistem iformasi yang baik

dan efisien dan bermanfaat bagi pemakainya.

Page 177: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

161

Diagram 4.39

Hubungan atasan dan bawahan berjalan sangat baik

P36

0

8 15

SS

S

TS

24 STS

Sumber : Data primer diolah 2015

Berdasarkan diagram 4.39 diatas mengenai hubungan atasan dan bawahan

sangat baik di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang,

didapakan jawaban sangat setuju 15 respodent, jawaban setuju 24 responden,

jawaban tidak setuju 8 responden, jawaban sangat tidak setuju 0 responden.

Dapat diketahui mayoritas jawaban setuju 24 responden dan jawaban

sangat setuju 15 responden, jadi dapat disimpulkan bahwa hubungan antara atasan

dan pegawai bawahan cukup baik yang merupakan tugas pokok memimpin

merumuskan dan mengkoordinai sasaran kegiatan dinas, melakukan pembinaan

dan pengarahan kegiatan dinas serta menyelegarakan, pengevaluasian, dan

melaporkan kegiatan dinas agar terlaksana dengan baik, efektif, dan efisien.

Page 178: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

162

Diagram 4.40

Interaksi komunikasi sesama lingkungan organisasi baik internal

ataupun eksternal berjalan baik

P37

0

2 17 SS

S

28 TS

STS

Sumber : Data primer diolah 2015

Berdasarkan diagram 4.40 diatas mengenai komunikasi sesama lingkungan

organisasi baik di internal ataupun di lingkungan ekternal berjalan dengan baik,

didapatkan jawaban sangat setuju 17 responden, jawaban setuju 28 responden,

jawaban tidak setuju 2 responden, jawaban sangat tidak setuju 0 responden.

Dapat diketahui mayoritas jawaban setuju 28 responden dan sangat setuju

17 responden, jadi dapat disimpulkan bahwa komunikasi mencerminkan kualitas

organisasi, suatu proses penyampaian informasi, ide-ide, diantara anggota

organisasi secara timbal-balik dalam rangka mencapai tujuan yang telah di

tetapkan, sehingga interaksi komunikasi internal melalui proses penyampaian

pesan antara anggota-anggota organisasi yang terjadi untuk kepentingan

organisasi, dalam hal komunikasi ekternal komunikasi antara pimpinan organisasi

dengan khalayak di luar organisasi.

Page 179: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

163

4.3.4.2.3 Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja dapat didefinisikan kepuasan tinggi dapar

menyenangkan para pekerja/pegawai, sehingga para pekerja/pegawai cenderung

bekerja dalam kondisi yang positif yang di inginkan bersama.

Diagram 4.41

Fasilitas kerja yang dapat menunjang kebutuhan

P38

0

2 16

SS

S

29 TS

STS

Sumber : Data Primer diolah 2015

Berdasarkan diagram 4.41 diatas mengenai fasilitas kerja yang dapat

menunjang kebutuhan organisasi, didapatkan jawaban sangat setuju 16 responden,

jawaban setuju 29 responden, jawaban tidak setuju 2 responden, jawaban sangat

tidak setuju 0 responden.

Dapat diketahui mayoritas jawaban setuju 29 responden dan jawaban

sangat setuju 16 responden bahwa fasilitas kerja di Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Serang dapat menunjang kebutuhan pegawai dengan

baik, keseluruhan ruang dalam suatu bangunan, dimana dilaksanakan tata usaha

atau dilakukan aktivitas-aktivitas manajemen maupun berbagai tugas dinas lainya.

Page 180: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

164

Diagram 4.42

Penggunaan teknologi yang dapat membantu pekerjaan

P39

1 0

16 SS

S

29 TS

STS

Sumber : Data primer diolah 2015

Berdasarkan diagram 4.42 diatas mengenai penggunaan teknologi yang

dapat membantu pekerjaan pegawai, didapatkan jawaban sangat setuju 16

responden, jawaban setuju 29 responden, jawaban tidak setuju 1 responden,

jawaban sangat tidak setuju 0 responden.

Dapat diketahui bahwa jawaban setuju 29 responden dan jawaban sangat

setuju 16 responden, dapat disimpulkan bahwa penggunaan teknologi yang dapat

membantu dalam pekerjaan pegawai di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Serang dalam melakukan pekerjaan, tentunya harus ada fasilitas yang

mendukung agar pekerjaan dapat berjalan dan selesai dengan baik. Teknologi

informasi merupakan salah satu fasilitas yang sekarang banyak dipakai dalam

dunia kerja. Untuk mempercepat pengolahan data-data tersebut dan membuat

pekerjaan menjadi lebih cepat, efektif, dan efisien maka diperlukan personal

komputer dengan software yang memadai.

Page 181: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

165

Diagram 4.43

Adanya reward bagi pegawai yang berprestasi

P40 0

6 18

22

SS

S

TS

STS

Sumber : Data primer diolah 2015

Berdasarkan diagram 4.43 diatas mengenai adanya reward bagi pegawai

yang berprestasi, didapatkan jawaban sangat setuju 18 responden, jawaban setuju

22 responden, jawaban tidak setuju 6 responden, jawaban sangat tidak setuju 0

responden.

Dapat diketahui mayoritas jawaban setuju 22 responden dan jawaban 18

responden, dapat disimpulkan bahwa adanya reward bagi pegawai yang

berprestasi di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrsi Kabupaten Serang sebagai

langkah nyata dalam hasil pembinaan maka diadakan pemberian penghargaan atau

reward pegawai yang telah menujukan prestasi kerja yang baik. Ada juga

orgnisasi yang memberikan penghargaan kepada pegawai karena masa kerja dan

pengamabdiannya dapat dijadikan teladan bagi pegawai laninya. Pemberian

penghargaan karena masa kerja pegawai bertujuan untuk memotivasi gairah dan

loyalitas organisasi.

Page 182: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

166

Diagram 4.44

Adanya jenjang karier yang memotivasi pegawai

P41

0

6 13

28

SS

S

TS

STS

Sumber : Data primer diolah

Berdasarkan diagram 4.44 diatas mengenai adanya jenjang karier yang

memotivasi pegawai, didapatkan jawaban sangat setuju 13 responden, jawaban

setuju 28 responden, jawaban tidak setuju 6 responden, jawaban sangat tidak

setuju 0 responden.

Dapat diketahui mayoritas jawaban setuju 28 responden dan jawaban

sangat setuju 13 responden, dapat disimpulkan bahwa tentang jenjang karier yang

memotivasi pegawai Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang,

karena perencanaan karier kemungkinan seseorang tentang kemungkinan seorang

pegawai suatu organisasi sebagai individu meniti proses kenaikan pangkat atau

jabatan sesuai persyaratan dan kemampuannya sehingga memotivasi pegawai

lainnya supaya lebih baik dan sukses dalam berkerja.

Page 183: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

167

Diagram 4.45

Kesesuaian bidang pekerjaan dengan pendidikan pegawai

P42

0

5

21 SS

S

21 TS

STS

Sumber : Data primer diolah 2015

Berdasarkan diagram 4.45 diatas mengenai kesesuaian bidang pekerjaan

dengan pendidikan pegawai, didapatkan jawaban sangat setuju 21 responden,

jawaban setuju 21 responden, jawaban tidak setuju 5 responden, jawaban sangat

tidak setuju 0 responden.

Dapat diketahui mayoritas pegawai menjawab jawaban setuju 21

responden dan jawaban sangat setuju 21 responden, dapat disimpulkan bahwa

kesesuaian bidang pekerjaan dengan pendidikan pegawai yang ada di Dinas

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang bermacam-macam keahliannya

dan dikatakan cukup sesuai dengan bidang pekerjaan dengan tingkat pendidikan

yang sesuai dengan pekerjaannya saat ini, sehingga pekerjaan yang ditekuni saat

ini sesuai dengan keahlian pendidikan dan bidang pekerjaanya sebagai aparatur

negara.

Page 184: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

168

Diagram 4.46

Pegawai memiliki kualifikasi yang baik dalam pekerjaannya

P43 0 0

13

SS

S

34 TS

STS

Sumber : Data primer diolah 2015

Berdasarkan diagram 4.46 diatas mengenai pegawai memiliki kualifikasi

yang baik dalam pekerjaanya, didapatkan jawaban sangat setuju 13 responden,

jawaban setuju 34 responden, jawaban tidak setuju 0 responden, jawaban sangat

idak sejutu 0 responden.

Dapat diketahui mayoritas pegawai yang menjawab jawaban setuju 34

responden dan sangat setuju 13 responden, jadi dapat disimpulkan bahwa

kualifikasi pegawai sangat signifikan dalam pekerjaan di Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Serang sehingga hal-hal yang dipersyaratkan baik secara

akademis dan teknis untuk mengisi jenjang kerja tertentu. Pendidikan dan

pelatihan merupakan upaya untuk mengembangkan sumber daya manusia,

terutama untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kepribadian

pegawai.

Page 185: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

169

4.3.4.2.4 Kemampuan Berlaba

Kemampuan berlaba sebenarnya merupakan kondisi sejauhmana

kemampuan adaptasi, produktivitas kerja, kepuasan kerja telah dimiliki oleh

pegawai sehingga terlihat hasil kerja mereka.

Diagram 4.47

Pegawai memiliki kompetensi yang baik dalam pekerjaan

P44 0

1

23 SS

23 S

TS

STS

Sumber : Data primer diolah 2015

Berdasarkan diagram 4.47 diatas mengenai pegawai memiliki kompetensi

yang baik dalam pekerjaan , didapatkan jawaban sangat setuju 23 responden,

jawaban setuju 23 responden, jawaban tidak setuju 1 responden, jawaban sangat

tidak setuju 0 responden.

Dapat diketahui mayoritas jawaban setuju 23 responden dan jawaban

sangat setuju 23 responden, dapat disimpulkan bahwa pegawai memiliki

kompetensi yang baik dalam pekerjaannya, melakukan suatu pekerjaan atau tugas

yang dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan serta di dukung oleh sikap kerja

yang dituntut oleh pekerjaan tersebut.

Page 186: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

170

Diagram 4.48

Pegawai memiliki dedikasi penuh bagi pekerjaan

P45

0

7 15

SS

S

TS 25

STS

Sumber : Data primer diolah 2015

Berdasarkan diagram 4.48 diatas mengenai pegawai yang memiliki

dedikasi penuh bagi pekerjaan, didapatkan jawaban sangat setuju 15 responden,

jawaban setuju 25 responden, jawaban tidak setuju 7 responden, jawaban sangat

setuju 0 responden.

Diketahui mayoritas jawaban setuju 25 responden dan jawaban sangat

setuju 15 responden, dapat disimpulkan bahwa pegawai di Dinas Tenaga Kerja

dan Transmigrasi Kabupaten Serang telah memberikan dedikasinya dengan

sepenuh hati sebuah pengabdian suatu pekerjaan /aktivitas dengan bersungguh -

sungguh dan dengan selalu memberikan yang terbaik tanpa perlu mengeluh serta

penuh loyalitas tinggi. Dan keberhasilan dinas Tenaga Kerja dalam

mengembangkan ketenagakerjaannya dan berbagai aktivitas-aktivitas kerja yang

berkaitan dengan tenaga kerja.

Page 187: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

171

Diagram 4.49

Pegawai dapat bekerja dengan tertib dan disiplin

P46

0

2

21 24 SS

S

TS

STS

Sumber : Data primer diolah 2015

Berdasarkan diagram 4.49 diatas mengenai pegawai dapat berkerja dengan

tertib dan disiplin, didapatkan jawaban sangat setuju 24 responden, jawaban setuju

21 responden, jawaban tidak setuju 2 responden, jawaban sangat tidak setuju 0

responden.

Mayoritas jawaban responden yang menjawaban sangat setuju 24

responden dan jawaban setuju 21 responden, dapat disimpulkan bahwa pegawai di

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang telah mentaati tata tertib

dan disiplin. Karena disiplin yang tercipta dari diri sendiri maupun dari peraturan

yang tertulis akan meningkatkan produktivitas yang baik pula, penggunaan waktu

secara efektif dan ketepatan waktu dalam pelakukan tugas, ketaatan waku,

bertatanggung jawab dalam pekerjaan sesuai dengan rencana, mengevaluasi hasil

pekerjaan dan keberanian menerima resiko kesalahan dalam pekerjaanya.

Page 188: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

172

Diagram 4.50

Pegawai melakukan inisiatif dan berinovasi

P47

0

1 12

SS

S

TS 34

STS

Sumber : Data primer diolah 2015

Berdasarkan diagram 4.50 diatas mengenai pegawai melakukan inisiatif

dan berinovasi, didapatkan jawaban sangat setuju 12 responden, jawaban setuju

34 responden, jawaban tidak setuju 1 respoden, jawaban sangat tidak setuju 0

responden.

Berdasarkan diagram diatas mayoritas jawaban setuju 34 respoden dan

jawaban sangat setuju 12 responden, dapat disimpulkan bahwa pegawai inisiatif

dan berinovasi, salah satu pegawai yag baik adalah inisiatif, ketika di bidang

pekerjaannya terdapat kendala atau masalah, ia berinisiatif mencari solusi terbaik

untuk keluar dari masalah tersebut. Dan pegawai berinovasi dalam pekerjaannya

memberikan manfaat, keterampilan dan pengalam untuk menciptakan

produktivitas kerja yang memberikan nilai yang berarti atau sacara signifikan.

Page 189: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

173

Diagram 4.51

Pegawai bekerja sesuai dengan prosedur yang berlaku di dalam

organisasi

P48

0

1

19 SS

S 27

TS

STS

Sumber : Data primer diolah 2015

Berdasarkan diagram 4.51 diatas mengenai pegawai yang berkerja sesuai

dengan prosedur yang berlaku di dalam organisasi, didapatkan jawaban sangat

setuju 19 respoden, jawaban satuju 27 responden, jawaban tidak setuju 1

responden, jawaban sangat tidak setuju 0 responden.

Dapat diketahui mayoritas jawaban setuju 27 responden dan jawaban

sangat setuju 19 respoden, dapat disimpulkan bahwa pegawai di Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang telah telah berkerja dengan prosedur

yang telah di terapkan oleh dinas tersebut, demi meningkatkan sistem informasi

dan perancangan kerja, dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia pegawai

Dinas Tenaga Kerja.

Page 190: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

174

Diagram 4.52

Pegawai memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap tugas

dan fungsinya

P49 0

1

18

28

SS

S

TS

STS

Sumber : Data primer diolah 2015

Berdasarkan diagram 4.52 diatas mengenai pegawai memiliki rasa

tanggung jawab yang tinggi terhadap tugas dan fungsinya, didapatkan jawaban

sangat setuju 18 responden, jawaban setuju 28 resonden, jawaban tidak setuju 1

resonden, jawaban sangat tidak setuju 0 responden.

Mayoritas jawaban diatas jawaban setuju 28 responden dan jawaban 18

responden, dapat disimpulkan bahwa pegawai di Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Serang sudah memiliki rasa tanggung jawab terhadap

tugas dan fungsinya sebagai aparatur negara sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas

Tenaga Kerja dan Transimgrasi Kabupaten Serang. Sehingga proses pengaturan

dan alokasi pekerjaan, kewenangan, dan sumber daya yang ada kepada anggota

organisasi sehingga tujuan organisasi tujuan organisasi tercapai.

Page 191: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

175

4.3.4.2.5 Pencarian Sumber Daya

Pencarian sumber daya faktor terakhir yang harus diperhatikan dalam

pencapaian efektivitas kerja adalah pencarian sumber daya mencangkup tiga

bidang yang saling berhubungan.

Diagram 4.53

Perekrutan pegawai sesuai dengan uji kompetensi

P50

0

7 18 SS

S

22 TS

STS

Sumber : Data primer diolah 2015

Berdasarkan diagram 4.53 diatas mengenai prekutan pegawai yang sesuai

dengan uji kompetensi dalam pencarian sumber daya, didapatkan jawaban sangat

setuju 18 responden, jawaban setuju 22 responden, jawaban tidak setuju 7

reponden, jawaban sangat tidak setuju 0 responden.

Dapat diketahui mayoritas jawaban setuju 22 responden dan jawaban

sangat setuju 18 responden, dan dapat disimpulkan bahwa prekrutan pegawai

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang telah sesuai dengan uji

kompetensi dalam program seleksi dan pelatihan. Sehingga pelaksanaan dan

aktivitas organisasi awal dengan tujuan untuk mengindentifikasi dan mencari

tenaga kerja yang potensial.

Page 192: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

176

Diagram 4.54

Penempatan pegawai berdasarkan kemampuan pada bidang yang dimiliki

P51

0

7 12

28

SS

S

TS

STS

Sumber : Data primer diolah 2015

Berdasarkan diagram 4.54 diatas mengenai penempatan pegawai

berdasarkan kemampuan pada bidang yang dimikilinya, didapatkan jawaban

sangat setuju 12 responden, jawaban setuju 28 responden, jawaban tidak setuju 7

responden, jawaban sangat tidak setuju 0 responden.

Dapat diketahui mayoritas jawaban setuju 28 responden dan jawaban

sangat setuju 12 responden, dapat disimpulkan bahwa penempatan pegawai

berdasarkan kemampuan pegawai pada bidang yang telah ditentukan posisinya,

bahwa penempatan setiap orang dalam setiap organisasi yang berarti bahwa

penempatan setiap orang dalam organisasi perlu didasarkan pada kemampuan,

keahlian, pengalaman, serta pendidikan yang dimiliki oleh orang yang

bersangkutan, sehingga penempatan yang tepat dalam posisi jabatan yang tepat

akan dapat membantu lembaga tersebut dalam mencapai tujuan yang diharapkan.

Page 193: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

177

Diagram 4.55

Kepatuhan pegawai terhadap aturan kerja dalam organisasi

P52

4 19

19 SS

S

TS 24

STS

Sumber : Data primer diolah 2015

Berdasarkan diagram 4.55 diatas mengenai kepatuhan pegawai terhadap

aturan kerja dalam organisasi, didapatkan jawaban sangat setuju 19 responden,

jawaban setuju 24 responden, jawaban tidak setuju 19 responden, jawaban sangat

tidak setuju 4 responden.

Dapat diketahui mayoritas jawaban setuju 24 responden dan jawaban

sangat setuju 19 responden, jawaban tidak setuju 19 responden, jadi dapat

disimpulkan bahwa kepatuhan pegawai terhadap aturan kerja dalam organisasi di

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten serang sangat baik dalam

mematuhi peraturan-peraturan yang di terapkan oleh dinas terkait. Sehingga

kepatuhan/disiplin setiap pegawai selalu mempengaruhi hasil kerjanya dalam

setiap organisasi perlu ditegaskan disiplin pegawai-pegawainya melalui disiplin

yang tinggi produktivitas kerja pegawai pada pokoknya dapat ditingkatkan, tapi

sebagian kecil responden masih kurang setuju dan melanggar peraturan.

Page 194: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

178

Diagram 4.56

Adanya budaya disiplin dalam lingkungan kerja

P53

0

3 14

SS

S

30 TS

STS

Sumber : Data primer diolah 2015

Berdasarkan diagram 4.56 diatas mengenai adanya budaya disiplin dalam

lingkungan organisasi, didapatkan jawaban sangat setuju 14 respoden, jawaban

setuju 30 responden, jawaban tidak setuju 3 responden, jawaban sangat tidak

setuju 0 responden.

Dapat diketahui mayoritas jawaban setuju 30 responden dan jawaban

sangat setuju 14 responden, dapat disimpulkan bahwa adanya budaya disiplin

dalam lingkungan kerja di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Serang cukup baik, karena disiplin sangat baik dan penting untuk pertumbuhan

organisasi, digunakan terutama untuk memotivasi pegawai agar dapat

mendisiplinkan diri dalam melaksanakan pekerjaan baik secara secara perorangan

maupun kelompok. Disamping itu disiplin bermanfaat mendidik pegawai untuk

mematuhi dan menyenangi peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang ada,

sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik.

Page 195: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

179

Diagram 4.57

Adanya nilai kemanfaatan organisasi terhadap lingkungan eksternal

P54

0

2 16

SS

S

29 TS

STS

Sumber : Data primer diolah 2015

Berdasarkan diagram 4.57 diatas mengenai adanya nilai manfaat

organisasi terhadap lingkungan ekternal di organisasi, didapatkan jawaban sangat

setuju 16 responden, jawaban setuju 29 responden, jawaban tidak setuju 2

responden, jawaban sangat tidak setuju 0 responden.

Dapat diketahui mayoritas jawaban yang setuju 29 responden dan jawaban

sangat setuju 16 responden, jadi dapat disimpulkan bahwa adanya nilai manfaat

organisasi terhadap lingkungan eksternal di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Serang cukup baik, lingkungan eksternal maupun iternal memberikan

manfaat sehingga semua kekuatan yang timbul diluar batas organisasi dapat

mempengaruhi keputusan serta tindakan di dalam organisasi. Sehingga kerja sama

antara lingkungan internal dan ekternal sangat baik, maka keberhasilan mencapai

tujuan organisasi akan lebih cepat.

Page 196: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

180

Diagram 4.58

Adanya hasil yang diproleh dalam melakukan kegiatan organisasi

P55 0 0

18 SS

S 29

TS

STS

Sumber : Data primer diolah 2015

Berdasarkan diagram 4.56 diatas mengenai adanya hasil yang diperoleh

dalam melakukan kegiatan organisasi, didapatkan jawaban sangat setuju 18

responden, jawaban setuju 29 responden, jawaban tidak setuju 0 responden,

jawaban sangat tidak setuju 0 responden.

Dapat diketahui mayoritas jawaban setuju 29 responden dan jawaban

sangat setuju 18 responden, jadi dapat disimpulkan bahwa adanya hasil yang

diperoleh dalam melakukan kegiatan organisasi di Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Serang cukup baik dalam melakukan kegiatan organisasi

seperti melaksanakan kegiatan dalam bidang ketenagakerjaan dan transmigrasi,

penyusunan rencana bidang pendaftaran, penempatan, perluasan tenaga kerja dan

trasmigrasi, pelatihan dan produktivitas, jaminan sosial dan kesejahteraan tenaga

kerja, sehingga mewujudkan hasil peningkatan kualitas, keterampilan dan

Page 197: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

181

Penerapan SISKOTKLN

Efektivitas Kerja

Pearson Penerapan Correlation SISKOTKLN Sig. (2-tailed)

N

1

,798**

,000 47 47

Pearson Correlation

Efektivitas Kerja Sig. (2-tailed) N

**

,798

1

,000

47 47

kratifitas pegawai serta pemberdayaan seluruh potensi pegawai maupun struktur

dan sistem manajemen pemerintahan daerah yang produktif, efektif, dan efisien.

4.4 Pengujian Hipotesis

4.4.1 Uji Koefisien Korelasi Pearson Product Moment

Uji koefisien korelasi Pearson Product Moment bertujuan untuk mengetahui

kuat atau tidaknya hubungan antara variabel X (Penerapan Sistem Komputerisasi

Tenaga Kerja Luar Negeri) terhadap Y (Efektivitas Kerja) atau untuk mengetahui

seberapa besar hubungan antara satu varibel dengan variabel lainnnya.

Tabel 4.8

Nilai Uji Koefisien Korelasi Pearson Product Moment

Correlations

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan tabel 4.8, didapatkan hasil uji koefisien korelasi pearson

product moment antara penerapan SISKOTKLN terhadap efektivitas kerja adalah

sebesar 0,798. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, antara variabel

penerapan SISKOTKLN (X) dengan Efektivitas (Y) mempunyai hubungan kuat

Page 198: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

182

yang berarti jika penerapan SISKOTKLN makin baik maka efektivitas kerja juga

makin baik atau sebaliknya. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.9

Tabel 4.9

Interprestasi Terhadap Nilai Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 - 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Sumber : Sugiyono, 2011 : 184

Mengacu pada pedoman interprestasi terhadap koefisien korelasi maka

koefisien korelasi antara penerapan SISKOTKLN (X) dan efektivitas (Y) adalah

kuat karena koefisien korelasi menunjukan angka angka 0,798 yang tergolong

pada interval koefisien antara 0,60 – 0,799

4.4.2 Uji Determinasi

Untuk menghitung besarnya pengaruh antara variabel X (penerapan

SISKOTKLN) terhadap variabel Y (efektivitas kerja), dapat dilakukan dengan

cara menghitung koefisien determinasi, dengan cara menguadratkan koefisien

yang ditentukan jadi, koefisien determinasi adalah sebagai berikut:

Page 199: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

183

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1

,798a

,637

,629

4,711

Tabel 4.10

Nilai Uji Koefisien Determinasi

Model Summary

a. Predictors: (Constant), Efektivitas Kerja

Kd = r2 x 100%

= (0,798)2 x 100%

= 0, 6368 x 100%

= 63,68%

Berdasarkan hasil dari tabel 4.10, ditampilkan nilai koefisien determinasi (R2)

sebesar 0,798 dan koefisien determinasi (Rsquare) sebesar 0,637 (adalah

penguadratan dari koefisien korelasi yaitu R2 = 0,798). Hal ini menunjukan

pengertian bahwa efektivitas kerja (Y) dipengaruhi sebesar 63,68% oleh

penerapan SISKOTKLN (X), sedangkan sisanya adalah sebesar (100% - 63,68%=

36,32%) yang ditentukan oleh faktor lain seperti sumber daya manusia sebagai

salah satu faktor penentu keberhasilan suatu organisasi harus dikelola sebaik-

baiknya sehingga dapat memberikan sumbangan maksimal terhadapat efektivitas

kerja oranisasi.

Page 200: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

184

Model

Unstandardized Coefficients

Standardize d

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta (Constant)

1 Penerapan SISKOTKLN

13,231 10,417 1,270 ,211

1,209

,136

,798

8,885

,000

4.4.3 Uji Regresi Linier Sederhana

Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional maupun kausal

variabel independen dengan satu variabel dependen, persamaan umum regresi

linier sederhana adalah sebagai berikut :

Y’= a + b X

Keterangan :

Y’ = Nilai yang diprediksikan

a = Konstanta

b = Koefesien regresi

X = Nilai variabel independen

Untuk perhitungan maka peneliti menggunakan SPSS 20.

Tabel 4.11

Nilai Uji Regresi Sederhana

Coefficientsa

a. Dependent Variable: Efektivitas Kerja

Sumber : Peneliti, Output SPSS 20

Page 201: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

185

Model Sum of Squares

df Mean Square

F Sig.

Regression 1 Residual

Total

4020,375 1 4020,375 78,940 ,000b 2291,838 45 50,930

6312,213 46

Y’= a+b X

Y’= 13,231 + 1,209X

Keterangan :

Y = Efektivitas Kerja

a = Konstanta sebesar 13,321 artinya penerapan SISKOTKLN (X) nilainya

0, maka efektivitas kerja (Y) nilainya sebesar 13,231.

b = Koefisien regresi sebesar 1,209, artinya jika penerapan SISKOTKLN

(X) mengalami kenaikan 1, maka efektivitas kerja (Y) mengalami

peningktan sebesar 1,209.

X = Nilai variabel indepent.

4.4.4 Uji Regresi Linier Sederhana menggunakan Uji F

Tabel 4.12

Nilai Regresi Linier Sederhana

ANOVAa

a. Dependent Variable: Efektivitas Kerja b. Predictors: (Constant), Penerapan SISKOTKLN

Sumber : Peneliti output SPSS 20

Page 202: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

186

Berdasarkan hasil perhitungan SPSS versi 20 di atas diketahui nilai F

adalah 78,940 dan nilai p value adalah 0,000. Dengan demikian terlihat bahwa

nilai p lebih kecil dari pada tingkat α yang digunakan yaitu 0,05 atau dengan kata

lain 0,000 < 0,05, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat pengaruh

berarti antara penerapan sistem komputerisasi tenaga kerja luar negeri terhadap

efektivitas kerja dalam penempatan tenaga kerja luar negeri di Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang.

Terdapat nilai hitung F yaitu sebesar 78,940 dan selanjutnya untuk

menentukan Ftabel dengan cara melihat tabel distribusi F dengan derajat kebebasan

(dk) = n-2 sehingga jika dimasukan dalam nilai, dk=47-2 = 45, maka Ftabel yang

diperoleh adalah 4,06. Sehingga dapat dapat disimpulkan bahwa Fhitung lebih besar

dari Ftabel (78,940 > 4,06), maka terdapat pengaruh yang signifikan antara

penerapan SISKOTKLN (variabel X) terhadap efektivitas kerja (variabel Y).

4.5 Interprestasi Hasil Penelitian

Berdasarkan pembahasan sebelumnya bahwa pengaruh penerapan

SISKOTKLN (variabel X) dengan efektivitas kerja (variabel Y) adalah Rhitung

sebesar 0,798 termasuk pada kategori hubungan positif yang kuat jadi, terdapat

pengaruh yang kuat antara penerapan SISKOTKLN (variabel X) terhadap

efektivitas kerja (variabel Y) di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Serang.

Dalam uji korelasi produk moment terdapat nilai Rtabel sebesar 0,288.

Ketentuannya jika Rhitung lebih besar dari Rtabel (Rhitung > Rtabel) maka Ha diterima

Page 203: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

187

dan Ho ditolak, tetapi sebaliknya jika Rhitung lebih kecil dari Rtabel (Rhitung < Rtabel)

maka Ha ditolak dan Ho diterima. Dalam penelitian ini menunjukan bahwa Rhitung

0,789 lebih besar dari Rtabel yang nilainya 0,288, sehingga dapat disimpulkan

bahwa terdapat pengaruh antara penerapan sistem komputerisasi tenaga kerja luar

negeri terhadap efektivitas kerja dalam penempatan tenaga kerja luar negeri di

dinas tenaga kerja dan transmigrasi kabupaten serang.

Analisis korelasi dapat dilanjutkan dengan cara menghitung koefisien

determinasi atau koefisien penentuan dengan cara mengkuadratkan koefisiensi

korelasi dan mengalikannya dengan 100%. Koefisien determinasi dalam

penelitian ini adalah (0,789)2 x 100%, sehingga memproleh hasil sebesar 62,25%

hal ini berarti besar pengaruh antara penerapan SISKOTKLN (variabel X)

terhadap efektivitas kerja (variabel Y) di dinas tenaga kerja dan transmigrasi

kabupaten serang sebesar 62,25% dan terdapat 36,32% faktor lain yang seperti

sumber daya manusia yang kurang dalam mengelola SISKOTKLN sehingga

efektivitas kerja organisasi rendah.

Berdasarkan perhitungan uji F, didapatkan Fhitung = 78,940, Fhitung tersebut

kemudian dibandingkan dengan Ftabel . Untuk kesalahan 5% pada uji dua pihak dan

dk = n-2 = 47-2 = 45, maka Ftabel = 4,06. Dalam ini adalah Fhitung (78,940) lebih

besar dari Ftabel (4,06) Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan perhitungan uji F

maka Ha diterima dan Ho ditolak. Jadi terdapat pengaruh penerapan sistem

komputerisasi tenaga kerja luar(SISKOTKLN) negeri terhadap efektivitas kerrja

dalam penempatan tenaga kerja luar negeri di dinas tenaga kerja dan transmigrasi

kabupaten serang.

Page 204: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

188

Interprestasi data selanjutnya adalah skor ideal intrumen pada variabel

penerapan SISKOTKLN (X) adalah 4 x 23 x 47 = 4324. Bila setiap butir

mendapatkan nilai paling rendah itu 1 (4 untuk nilai tertinggi, 1 untuk nilai

terendah) maka hasil yang didapatkan adalah 1 x 23 x 47 = 1081 (23 adalah butir

pertanyaan dalam variabel penerapan SISKOTKLN, 47 adalah banyaknya sampel

atau responden). Skor penelitian adalah jumlah skor pengumpulan data variabel X

yaitu 3580. Maka hasil nilai pengaruh penerapan sistem komputerisasi tenaga

kerja luar negeri (SISKOTKLN) adalah 3580 : 4324 = 0,8279 atau sebesar

82,79%.

Lalu, berdasarkan data yang diperoleh dari variabel efektivitas kerja

(variabel Y), nilai tertinggi yaitu 4 x 32 x 47 = 6016 dan nilai terendah 1 x 32 x 47

= 1504 (4 nilai tertinggi, 1 nilai terendah, 32 merupakan butir pertanyaan dalam

variabel Y, 47 adalah ampel atau responden). Skor penelitian adalah jumlah skor

pengumpulan data variabel Y yaitu 4874. Maka, hasil nilai pengaruh efektivitas

kerja adalah 4874 : 6016 = 0,8110 atau sebesar 81,10%

4.6 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan di Dinas Tenaga Kerja

dan Transmigrasi Kabupaten Serang maka dapat menyimpulkan bahwa terdapat

pengaruh yang signifikan antara penerapan SISKOTKLN terhadap efektivitas

kerja di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Serang penerapan sistem komputerisasi sistem informasi

Page 205: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

189

manajemen seperti relevansi, akurasi, ketepatan waktu, kelengkapan sudah

dilaksanakan atau dijalankan di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Serang. Selain itu efektivitas kerja yang mencakup produktivitas, kemampuan

adaptasi, kepuasan kerja, kemampuan berlaba, pencarian sumber daya juga sudah

dijalankan dan dilakukan di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Serang.

Berdasarkan data-data di atas peneliti dapat menganalisis bahwa penerapan

SISKOTKLN yang terdapat di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Serang memiliki pengaruh signifikan terhadap efektivitas kerjanya, hal ini dapat

dilihat dari adanya saling terkaitnya dan saling mempengaruhi antara penerapan

SISKOTKLN dengan efektivitas kerja, jika penerapan SISKOTKLN baik pula

efektivitas kerjanya.

Dari hasil uji coba yang telah peneliti lakukan di Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Serang, maka diketahui bahwa koefisien korelasi dari

penelitian ini adalah 0,978 yang berarti bahwa hubungan antara penerapan

SISKOTKLN dengan efektivitas kerja yang berarti korelasinya kuat.

Adapun seberapa besar hubungan atau pengaruhnya antara penerapan

sistem komputerisasi tenaga kerja luar negeri dengan efektivitas kerja dalam

penempatan tenaga kerja luar negeri di Dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Serang, dapat diketahui dari nilai determinasi, dimana setelah

dilakukan perhitungan-perhitungan diperoleh koefisien determinasi sebesar

63,68%. Ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh terhadap X (penerapan

Page 206: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

190

SISKOTKLN) terhadap variabel Y (efektivitas kerja) di Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Serang 63,68% dan sisanya 36,32%.

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh penerapan sistem

komputerisasi tenaga kerja luar negeri terhadap efektivitas kerja dalam

penempatan tenaga kerja luar negeri di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Serang maka didapatkan hasil yang diolah dengan SPSS yaitu terdapat

hubungan antara kedua variabel tersebut, juga terdapat pengaruh yang cukup

signifikan dari variabel independen dan variabel dependen dalam penelitian ini.

Peneliti akan mencoba membahas rumusan masalah yang telah dituliskan dalam

BAB 1 sebelumnya yaitu:

1. Berapa besar pengaruh penerapan sistem tenaga kerja luar negeri

(SISKOTKLN) di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Serang.

Dalam pelaksanaanya, dilihat dari kuesioner yang telah disi oleh para

pegawai di lingkungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang

berdasarkan empat indikator yang di cetuskan oleh McLoed, yaitu Relevansi,

Akurasi, Ketepan Waktu, Kelengkapan. Peneliti dapat menyimpulkan bahwa

terdapat beberapa pegawai yang belum paham secara pasti tentang proses

penerapan sistem komputerisasi tenaga kerja luar negeri di lingkungan Dinas

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang. Kurangnya sarana an

prasarana dalam mengelola dan menyajikan sistem komputerisasi tenaga kerja

luar negeri dan kurang optimalnya sarana akses jaringan internet di kabupaten

Page 207: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

191

serang sering terjadi kases gagal dan gangguan jaringan sehingga mengakibatkan

sulitnya mengambil data TKI dari berbagai daerah di kabupaten serang.

Sebagian besar pegawai setuju dengan pelaksanaan dan penarapan sistem

komputerisasi tenaga kerja luar negeri(SISKOTKLN) dengan tujuan meningkatan

sistem informasi di lingkungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Serang, karena dapat dikatakan sudah memenuhi kebutuhan organisasi akan

pencapaian target dan tujuan yang lebih baik di masa depan, dalam rangka

meningkatkan proses pelayanan penempatan tenaga kerja indonesia secara mudah,

murah, aman dan cepat, maka perlu dilakukan perbaikan dalam pelayanan

penempatan TKI dengan memberikan akses kepada instansi serta stakeholder

sesuai tugas dan fungsi dan weweang masing-masing dengan berbasis teknologi

melalui komputerisasi terpadu sesuai dengan PERATURAN KEPALA BNP2TKI

NO. PER-26/KAXII/2013.

Selain itu, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang juga

menyediakan sarana dan prasarana pendukung yang harus dimiliki oleh instansi

dan stakeholder terkait untuk melakukan koneksi dan akses SISKOTKLN yang

meliputi perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi data/internet dan

sumber daya manusia sebagai berikut memiliki Personal Kompuer, jaringan

internet minimal 512 kbps, Printer Laserjet, Webcam minimal 2 MP, FingerPrint,

Scanner, Petugas Data Entry, Memiliki User SISKOTKLN.

Oleh karena itu pemerintah RI berkomitmen untuk membantu memberikan

pelayanan dalam rangka penempatan dan perlindungan yang layak, cepat,

murah,dan efisien kepada warganegaranya yang akan berkerja ke luar negeri yang

Page 208: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

192

berbasis teknologi informasi yang terpadu melalui Sistem Komputerisasi Tenaga

Kerja Indonesia di Luar Negeri (SISKOTKLN) yang melibatkan stakeholder dan

instansi terkait. Sehingga tersedia pelayanan penempatan TKI secara layak, cepat

dan efisien, sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku berbasis teknologi

informasi, tersedinya pelayanan peterbitan KTKLN secara online di

BP3TKI/UPT-P3TKI/LP3TKI/P4TKI seluruh indonesia, tersedia database

penempatan TKI yang berkerja di luar negeri yang dapat diakses dimana saja

secara online real time, sehingga perlindungan yag diberikan kepada TKI dapat

lebih optimal.

Dengan data yang di atas, maka dapat disimpulkan besar pengaruh

penerapan sistem komputerisasi tenaga kerja luar negeri di Dinas Tenaga Kerja

dan Transmigrasi Kabupaten Serang sebagai berikut:

Bila setiap butir pertanyaan mendapat sekor tertinggi, yaitu 4 x 23 x 47 = 4324

Bila setiap butir pertanyaan mendapat skor terendah, yaitu 1 x 23 x 47 = 1081

Jumlah skor pengumpulan variabel penerapan SISKOTKLN = 3580

Menurut 47 responden mengenai penerapan SISKOTKLN di Dinas Tenaga Kerja

dan Transmigrasi Kabupaten Serang, yaitu:

Keterangan:

4 = nilai tertinngi

1 = nilai terendah

Page 209: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

193

12 = jumlah butir pertanyaan pada variabel penerapan SISKOTKLN

Dari hasil 82,79% yang didapatkan, hal ini secara kontinum dapat dibuat

kategori (Sugiyono, 2011:95) sebagai berikut

0% 20% 40% 60% 80% 82,79% 100%

Sangat tidak baik tidak baik cukup baik baik sangat baik

Dari perhitungan dan keterangan gambar di atas dapat diketahui bahwa

penerapan SISKOTKLN di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Serang dalam mengembangkan dan meningkatkan pelayanan SISKOTKLN sudah

dikatakan sangat baik karena besarannya 82,79 sudah masuk dalam kategori

sangat baik. Dapat dikatakan sangat baik karena pernyataan yang diberikan oleh

peneliti dalam kuesioner rata-rata para responden menjawab setuju dengan

keterangan sebagai berikut:

D C B A

3580

1081 2162 3245 4324

Keterangan:

A = sangat setuju

Page 210: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

194

B = setuju

C = tidak setuju

D = sangat tidak setuju

2. Seberapa besar efektivitas kerja dalam penempatan Tenaga kerja

luar negeri di DinasTenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Serang

Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan oleh peneliti bahwa

rumusan masalah kedua dalam penelitian ini adalah seberapa besar efektivitas

kerja dalam penempatan tenaga kerja luar negeri di Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Serang. Dilihat dari hasil kuesioner yang disi oleh 47

responden dengan 5 indikator dari Richard M.Steers yang dari Produktivitas,

Kemampuan adaptasi, Kepuasan kerja, Kemampuan berlaba, Penacarian sumber

daya.

Dilihat dari yang diperoleh dai data responden, rata-rata sebagian besar

responden dan pegawai di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Serang sudah memenuhi kebutuhan organisasi akan pencapaian target dan tujuan

yang lebih baik lagi dimasa depan. Dalam kaitanya dengan tujuan, organisasi itu

mengejar tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang dapat dicapai secara lebih

efisien lebih efektif dengan tindakan yang dilakukan secara bersama-sama.

Oragnisasi merupakan suatu alat dalam mencapai tujuan dan sangat diperlukan

oleh masyarakat, baik dalam bidang profil maupun jasa (pelayanan). Efektivitas

organisasi adalah keseimbangan atau pendekata secara optimal pada pencapain

tujuan, kemampuan, dan pemanfaatan tenaga manusia. Sehingga Dinas Tenaga

Page 211: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

195

Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang dapat melaksanakan kegiatan dalam

bidang ketenagakerjaan dan transmigrasi yaitu menyelegarakan penyusunan

rencana kegiatan bidang pendaftaran, penempatan, perluasan tenaga kerja dan

trasnmigrasi, pelatihan dan produktivitas, jaminan sosial dan kesejahteraan tenaga

keja. Dan mewujudkan sistem informasi dan bursa tenaga kerja yang ditopang

oleh perencanaan tenaga kerja daerah akurat, sehingga dapat digunakan oleh

pencari kerja maupun pihak yang membutuhkan tenaga kerja. Penempatan tenaga

kerja diarahkan untuk menempatkan tenaga kerja pada jabatan yang tepat sesuai

dengan keahlian, keterampilan, bakat, minat, dan kekampuan denga

memperhatikan harkat, martabat, hak asasi, dan perlindungan hukum. Pelaksanaan

penempatan tenaga kerja dilakukan dengan memperhatikan pemerataan dan

penyediaan tenaga kerja sesuai kebutuhan program nasional dan daerah. Dalam

ketentuan umum UU No. 39 tahun 2004, yang dipertegas lagi dalam perturan

Menaker No.PER.14/MEN/X/2010 tahun 2010, penempatan TKI adalah kegiatan

pelayanan untuk mempertemukan TKI sesuai bakat, minat dan kemampuannya

dengan memberi kerja di luar negeri yang meliputi keseluruhan proses prekrutan,

pengurusan dokumen, pendidikan dan pelatihan, penampungan, persiapan

pemberangkatan sampai ke negara tujuan, dan pemulangan dari negara tujuan.

Dengan data yang terdapat di atas, maka dapat disimpulkan tingkat

efektivitas kerja dalam penempatan tenaga kerja luar negeri di Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang sebagai berikut:

Bila setiap butir pertanyaan mendapatkan skor tertinggi, 4 x 32 x 47 = 6016

Bila setiap butir pertanyaan mendapatkan skor terendah , 1 x 32 x 47 = 1504

Page 212: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

196

Jumlah skor pengumpulan variabel efektivitas = 4874

Menurut 47 responden mengenai efektivitas kerja dalam penempatan tenaga kerja

luar negeri di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang, yaitu:

Keterangan:

4 = nilai tertinggi

1 = nilai terendah

12 = jumlah butir pertanyaan pada variabel efektivitas kerja

Dari hasil 81,01% yang didapatkan, hal ini secara kontinum dapat dibuat

kategori (Sugiyono, 2011 : 95) sebagai berikut:

0% 20% 40% 60% 80%81,01% 100%

Sangat tidak baik tidak baik cukup baik baik sangat baik

Dari perhitungan dan keterangan gambar di atas dapat diketahui bahwa

efektivitas kerja dalam penempatan tenag kerja luar negeri di Dinas Tenaga Kerja

dan Transmigrasi Kabupaten Serang mengenai efektivitas kerja dalam sebuah

organisasi meningkatkan efektivitas kerja sudah dikatakan sangat baik karena

besarnya 81,01% sudah dalam kategori sangat baik. Dapat dikatakan sangat baik

karena pernyataan yang diberika oleh peneliti dalam kuesioner rata-rata para

responden menjawa setuju dengan keterangan sebagai berikut:

Page 213: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

197

D C B A

4847

1504 3008 4512 6016

Keterangan:

A = sangat setuju

B = setuju

C = tidak setuju

D = sangat tidak setuju

3. Seberapa besar pengaruh penerapan sistem komputerisasi tenaga

kerja luar negeri terhadap efektivitas kerja dalam penempatan

tenaga kerja luar negeri di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Serang.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Serang, maka peneliti dapat menyimpulkan tedapat

hubungan yang signifikan antara penerapan sistem komputerisasi tenaga kerja luar

negeri terhadap efektivitas kerja dalam penempatan tenaga kerja luar negeri di

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang. Besarnya korelasinya

yang didapatkan dari hasil penelitian ini yaitu 0,798 yang berarti terdapat

hubungan yang kuat, dengan nilai determinasi sebesar 63,68% yaitu presentase

Page 214: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

198

yang dihasilkan dari pengaruh yang diberikan oleh pengaruh penerapan sistem

komputerisasi tenaga kerja luar negeri untuk meningkatkan efektivitas kerja dalam

penempatan tenaga kerja luar negeri di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Serang, 36,32% lainnya dipengeruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti

dalam penelitian ini.

Hal ini dikarenakan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Serang sudah bisa menerapkan sistem komputerisasi tenaga kerja luar negeri

(SISKOTKLN) sebagai sebuah informasi pelayanan dalam rangka penempatan

dan perlindungan yang layak, cepat, murah, dan efisien kepada warganegaranya

yang akan berkerja ke luar negeri berbasis teknologi informasi yang terpadu

melalui sistem komputerisasi tenaga kerja indonesia di luar negeri yang

melibatkan stakeholder dan instansi terkait. Berikutnya dilakukan pengolahan data

agar menjadi informasi yang sesuai dengan keperluan unit masing-masing, siap

digunakan kapan saja dan dimana saja, dengan kuantitas dan kualitas yang

terjamin baik, dan yang paling penting adalah pengolahan dan biaya yang sesuai.

Dengan demikian jaringan sistem informasi akan berjalan efisien dan efektif.

Sekarang komputer sudah bukan merupakan peralatan canggih, tetapi merupakan

alat kebutuhan utama organisasi untuk mencapai kemajuan, tanpa memakaian

komputer organisasi akan kalah bersaing pada semuak sektor kegiatan karena

keterlambatan-keterlambatan yang terjadi pada kegiatan informasi.

Pada umumnya organisasi menggunakan sistem komputer untuk

memproleh keuntungan strategi dalam persaiangan, organisasi seperti Dinas

Tenaga Kerja menggunakan komputer-komputer bagi pembuatan produk baru,

Page 215: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

199

atau meningkatkan mutu produk, atau meningkatkan mutu pelayanan, yang tidak

mungking dapat dilakukan tanpa pemakaian teknologi kompuer. Untuk

memproleh keberhasilan, sistem komputer harus didesain dengan sebaik-baiknya,

dikembangkan secara teliti, dan digunakan seperlunya, sehingga resiko kegagalan

dierkecil. Sehingga sistem informasi dan bursa tenaga kerja yang ditopang oleh

perencanaan tenaga kerja daerah akurat, sehingga dapat digunakan oleg pencari

kerja maupun pihak yang membutuhkan tenaga kerja.

Sarana dan prasarana pendukung yang harus dimiliki oleh setiap instansi

dan stakeholder terkait unuk melaksanakan koneksi dan akses sistem

komputerisasi tenaga kerja luar negeri (SISKOTKLN) yang meliputi perangkat

keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi data/internet dan sumberdaya

manusia, sebagai berikut: (a). Personal komputer, (b), jaringan iternet, (c), printer

laserjet, (d), webcam minimal 2 MP, (e), fingerprint, (f), scanner, (g), petugas data

entry, (h), memiliki User-ID SISKOTKLN.

Fungsi dan wewenang stakeholder dalam sistem komputerisasi tenaga

kerja luar negeri (SISKOTKLN) di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Serang, SISKOTKLN memberikan akses kepada setiap instansi dan

stakehoder terkait sesuai dengan fungsi dan wewenang masing-masing berkaitan

dengan proses penempatan TKI secara online sebagai berikut (a), validasi data

petugas rekrut PPTKIS dengan aplikasi biometric petugas rekrut (b), melakukan

registrasi/input biodata calon TKI, capture foto dan sidik jari berdasarkan hasil

rekrut calon TKI dari kabupaten/kota yang bersangkutan, (c), membuat berita

acara seleksi calon TKI berdasarkan data diatas, (d), mencetak berita acara seleksi

Page 216: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

200

calon TKI, (e), membuat surat rekomendasi paspor berdasarkan registrasi TKI, (f),

dapat mengakses data TKI yang sedang proses dan/atau sudah memiliki KTKLN

serta keberadaan TKI di luar negeri.

Faktor lainnya yang menyebabkan pengaruh yang dihasilkan kurang

maksimal adalah sumber daya manusia yang masih kurang untuk mengoperasikan

alat-alat komputer, salah menyimpan dokumen, tidak lengkapnya dokumen TKI

bahwa masih ada permasalahan yang masih terjadi di SISKOTKLN. Di antara

masalah tersebut adalah jaringan internet yang lambat/erorr dan penyebarannya

masih belum merata di kabupaten serang, selain itu jaringan internet untuk

informasi SISKOTKLN masih terhambat dan terbatas.

Selain itu, belum optimalnya sarana dan prasarana tempat dan internet

diberbagai tempat di kabupaten serang yang mengakibatkan sulitnya mengambil

data TKI dari berbagai daerah di Kabupaten Serang.

Tetapi dari perhitungan dan data yang diperoleh, sebagian besar penerapan

sistem komputerisasi tenaga kerja luar negeri sudah menunjujkan hasil positif, ini

diperlihatkan dalam hasil regresi linier dan uji F yang telah dilakukan, karena

hasilnya positif, ini berarti jika penerapan sistem komputerisasi tenaga kerja luar

negeri (SISKOTKLN) naik atau meningkat, maka tingkat efektivitas kerja dalam

penempatan tenaga kerja luar negeri di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Serang juga akan naik atau meningkat.

4.7.1 Penilaian Per Indikator

Indikator yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 9 indikator, yang

terdiri dari dua variabel berbeda, penerapan sistem Komputerisasi tenaga kerja

Page 217: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

201

luar negeri dari sistem informasi manajemen dan efektivitas kerja; relevansi,

akurasi, ketepatan waktu, kelengkapan, dalam variabel efektivitas keja:

produktivitas, kemampuan adaptasi, kepuasan kerja, kemampuan berlaba,

pencarian sumberdaya.

1. Indikator Relevansi

Indikator pertama adalah relevansi yang dimaksud dalam indikator ini

adalaha seberapa besar pengaruh penerapan sistem komputerisasi tenaga kerja luar

negeri (SISKOTKLN) di Dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang

dalam relevansi yang ditentukan dapat dilihat beberapa sub-indikator yang

digunakan, yaitu dari proses memanfaatkan dan memberikan manfaat bagi

pemakai SISKOTKLN.

Berdasarkan hasil perhitungan kuesioner yang telah diberikan kepada 47

pegawai di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang, nilai

diproleh dari indikator relevansi adalah 4 x 47 x 8 = 1504. (4 = nilai dari setiap

jawaban pernyataan yang diajukan pada responden, kriteria skor berdasarkan pada

skala Likert, 47 = jumlah sampel yang dijadikan reponden, 8 = jumlah pernyataan

yang ada pada indikator relevansi). Setelah menemukan skor ideal kemudian

dibagikan dengan skor rill yang diisi oleh responden yaitu sebesar 1092 : 1504 =

0,726 x 100% = 72,6 % dengan demikian dapat dikatakan bahwa proses informasi

memberikan manfaat bagi pemakaian pengguna SISKOTKLN tersebut.

2. Indikator Akurasi

Indikator kedua dalam variabel penerapan SISKOTKLN dalam sistem

infomasi adalah akurasi. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan akurasi

Page 218: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

202

adalah seberapa besar sebuah informasi akurat dan tidak bias atau menyesatkan,

bebas dari kesalahan-kesalahan, akurat juga berarti informasi harus jelas

mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi

sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak gangguan (noise) yang dapat

mengubah atau merusak informasi tersebut. Beberapa hal yang dapat berpengaruh

sebuah informasi antara lain adalah kualitas dari sebuah informasi. Sehingga

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang harus memberikan

informasi yang akurat dan faktual.

Berdasarkan hasil perhitungan, didapatkan nilai 4 x 47 x 5 = 940 (4 = nilai

dari setiap jawaban pernyataan yang diajukan pada responden, krireria skor

berdasarkan pada skala Likert, 47 = jumlah sampel yang djadikan responden, 5 =

jumlah pernyataan yang pada indikator akurasi). Setelah menemukan skor ideal

kemudian dibagikan dengan hasil skor rill yang diisi oleh responden yaitu sebesar

742 : 940 = 0,789 x 100%= 78,9%. Dengan demikian kesimpulan yang didapat

adalah akurasi sistem informasi dalam SISKOTKLN sehingga data dan informasi

di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang sudah lebih dari

cukup atau dikatakan akurat dengan baik.

3. Indikator Ketepatan Waktu

Indikator ketiga dalam penelitian ini dalam variabel penerapan

SISKOTKLN dalam sebuah sistem informasi adalah ketepatan waktu. Ketepatan

waktu adalah sebuah informasi yang tepat waktu dan ter-update, informasi yang

datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak

akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam

Page 219: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

203

pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat

berakibat fatal bagi sebuah organisasi. Dewasa ini, mahalnya informasi

disebabkan karena harus cepatnya informasi tersebut dikirim atau didapat

sehingga diperlukan teknologi muktakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan

mengirimkannya.

Berdasarkan hasil perhitungan, didapatkan nilai 4 x 47 x 5 = 940 (4 = nilai

dari setiap jawaban pernyataan yang diajukan pada responden, kriteria skor

berdasarkan pada skala Likert, 47 = jumlah sampel yang disajikan responden, 5 =

jumlah pernyataan yang ada pada indikator ketepatan waktu). Setelah menemukan

skor ideal kemudian dibagikan dengan skor rill yang diisi oleh responden yaitu

sebesar 782 : 940 = 0,831 x 100% = 83,1%. Dengan demikian kesimpulan yang

didapatkan adalah ketetapan waktu untuk sebuah informasi dan data SISKOTKLN

di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang sudah ter-update dan

tersaji dengan baik.

4. Indikator Kelengkapan

Indikator keempat atau terakhir dalam penelitian ini variabel penerapan

SISKOTKLN sebuah sistem informasi manajemen adalah kelengkapan hal ini

untuk mengetahui apakah sebuah organisasi sudah lengkap dalam menyajikan

sebuah informasi dan data, kelengkapan informasi yang dihasilkan lengkap,

informasi yang dihasilkan lengkap jadi tidak ada kekurangan sedikitpun tentang

informasi yang akan dicari jadi pengguna lebih leluasa dalam mengakses sebuah

informasi tersebut.

Page 220: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

204

Berdasarkan hasil perhitungan, 4 x 47 x 5 = 940 (4 = nilai dari setiap

jawaban pernyataan yang diajukan pada responden, kriteria skor berdasarkan

skala Liker, 47 = jumlah sampel yang dijadikan responden, 5 = jumlah pernyataan

yang ada pada indikator kelengkapan). Setelah menemukan skor ideal kemudain

dibagikan skor rill yang diisi oleh responden yaitu sebesar 772 : 940 = 0,821 x

100% = 82,1%. Dengan demikian, kesimpulan yang didapatkan adalah

kelengkapan suatu sistem informasi pada sebuah organisasi sudah lengkap tersaji,

serta SISKOTKLN memberikan informasi yang lengkap kepada pengguna dan

informasi yang diberikan menyajikan gambaran yang sesuai, lengkap dan tidak

ada kekurangan sehingga Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Serang dapat memberikan informasi yang baik dan dibutuhkan.

5. Indikator Produktivitas

Indikator pertama dalam variabel efektivitas Kerja adalah produktivitas

yang dimaksud dalam indikator ini adalah bagaimana pemanfaatkan yang

dilakukan oleh pegawai atas sumber-sumber yang ada dalam organisasi secara

keseluruhan adalah apa yang disebut man, money, material, machine, method, and

market. Apa bila pegawai dapat memanfaatkan dan memadukan sumber-sumber

tersebut yang pada akhirnya tercapai tujuan organisasi, ini berarti efektivitas kerja

tercapai.

Berdasarkan hasil perhitungan kuesioner yang telah diberikan kepada 47

responden pegawai di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang,

nilai yang diperoleh dari indikator produktivitas adalah 4 x 47 x 8 = 1504. (4=

nilai dari setiap jawaban pernyataan yang diajukan pada responden, kriteria skor

Page 221: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

205

berdasarkan pada skala Likert, 47 = jumlah sampel yang disajikan responden, 8 =

jumlah pernyataan yang ada pada indikator produktivitas). Setelah menemukan

skor ideal kemudian dibagikan dengan skor rill yang diisi oleh responden yaitu

sebesar 1232 : 1504 = 0,819 x 100% = 81,9%. Dengan demikian dapat dikatakan

proses pencapaian tujuan organisasi sehingga efektivitas di Dinas Tenaga Kerja

dan Transmigrasi Kabupaten Serang sudah berjalan dengan baik dengan target

yang ingin dicapai.

6. Indikator Kemampuan Adaptasi

Indikator kedua dalam variabel efektivitas ini adalah kemampuan adaptasi.

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan kemampuan adaptasi adalah seberapa

besar pegawai mampu beradaptasi dengan lingkungan organisasi dengan adanya

efektivitas kerja, kemampuan menyesuaikan diri, suatu kemampuan dan

kesanggupan yang dimiliki oleh setiap pegawai untuk menyusaikan diri dengan

lingkungan yang meliputi hubungan sesama pegawai termasuk sikap kepada

pimpinan, kemampuan untuk menerima dan memahami pekerjaan yang

dilimpahkan dengan cepat, kemampuan unuk mempergunakan mesin-msein atau

teknologi yang digunakan dalam lingkungan organisasi. Selain itu, adapatsi

organisasi juga harus diteliti untuk mencari tahu apakah sebuah organisasi dapat

melakukan adaptasi bukan hanya dengan lingkungannya sendiri melainkan

dengan lingkungan lain di laur kantor dinas dengan pihak lain yang berkerja sama.

Berdasarkan hasil perhitungan, didapatkan nilai 4 x 47 x 6 = 1128 (4 =

nilai dari setiap jawaban pernyataan yang diajukan pada responden, kriteria skor

berdasarkan pada skala Likert, 47 = jumlah sampel yang disajikan responden, 6 =

Page 222: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

206

jumlah pernyataan skor ideal kemudian dibagikan dengan skor rill yang diisi oleh

responden yaitu sebesar 927 : 1128 = 0,821 x 100% = 82,1%. Dengan demikian

kesimpulan yang didapat adalah kemampuan adaptasi organisasi dan pegawai di

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang sudah lebih dari cukup

atau mampu beradaptasi dengan baik.

7. Indikator Kepuasan Kerja

Indikator ketiga dalam penelitian ini dapat diartikan dan bertujuan untuk

mengetahui sejauhmana tingkat kepuasan dan kenyamanan pegawai dalam

efektivitas kerja dalam penempatan tenaga kerja luar negeri di Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi kabupaten Serang apakah sudah dapat memenuhi

kebutuhan organisasi yang berdampak pada tingkat kepuasan dan kenyamanan

pegawai di dalamnya. Kepuasan tinggi dapat menyenangkan para pekerja dan

pegawai, sehingga para pegawai cenderung bekerja dalam kondisi yang positif

yang diinginkan bersama. Dengan kondisi yang positif, berarti para pegawai

berkerja sesuai dengan prosedur, sehingga tidak menyepelekan pekerjaannya,

memiliki rasa tanggung jawab tinggi sehingga akhirnya akan mencapai efektivitas

yang tinggi pula.

Berdasarkan hasil perhitungan, didapat nilai 4 x 47 x 6 = 1128 (4 = nilai

dari setiap jawaban pernyataan yang diajukan pada responden, kriteria skor

berdasarkan pada skala Likert, 47 = jumlah sampel yang disajikan responden, 6 =

jumlah pernyataan yang ada pada indikator kepuasan kerja). Setelah menemukan

skor ideal kemudian dibagikan dengan skor rill yang diisi oleh responden yaitu

sebesar 927 : 1128 = 0,821 x 100% = 82,1%. Dengan demikian kesimpulan yang

Page 223: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

207

didapatkan adalah kepuasan kerja para pegawai dalam penempatan tenaga kerja

luar negeri ini sudah baik sehinnga pegawai sudah merasa nyaman dan hasil

pekerjaan juga akan semakin baik.

8. Kemampuan berlaba

Indikator keempat dalam variabel efektivitas kerja adalah kemampuan

berlaba sebenarnya merupakan sejauhmana faktor pertama yaitu kemampuan

menyesuaikan diri, faktor kedua yaitu produktivitas kerja, dan faktor ketiga yaitu

kepuasan kerja telah dimiliki oleh pegawai sehingga terlihat hasil kerja mereka.

Kemampuan berlaba yang tinggi akan memperlihatkan tingkat efektivitas kerja

yang tinggi pula, sehingga pada akhirnya menjadi ciri tercapainya tujuan

organisasi.

Berdasarkan hasil perhitungan, didapat nilai 4 x 47 x 6 = 1128 (4 = nilai

dari setiap jawaban pernyataan yang diajukan pada responden, kriteria skor

berdasarkan pada skala Likert, 47 = jumlah sampel yang disajikan responden, 6 =

jumlah pernyataan yang ada pada indikator kemampuan berlaba). Setelah

menemukan skor ideal kemudain dibagikan dengan skor rill yang diisi oleh

responden yaitu sebesar 944 : 1128 = 0,836 x 100% = 83,6%. Dengan demikian,

kesimpulan yang didapatkan organisasi dalam kemampuan berlaba dengan baik di

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang.

9. Pencarian sumber daya

Indikator kelima atau terakhir dari variabel efektivitas adalah pencarian

sumber daya dalam pencapaian efektivitas kerja, bahwa pencarian sumber daya

mencangkup tiga bidang yang saling berhubungan yaitu kemampuan

Page 224: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

208

mengintegrasikan berbagi sub sistem sehingga mampuh mengkoordinasikan

dengan tepat dan mengarah pada tujuan organisasi dengan efektif, penetapan dan

pemeliharaan pedoman-pedoman kebijakan yang mendukung peningkatan

efektivitas kerja pegawai, penalaahan organisasi itu sendiri dengan mengadakan

umpan balik dan pengendalian. Ketiga bidang tersebut tidak dapat dipisahkan satu

sama lain, tetapi harus dilakukan ketiga-tiganya dengan seiring dan sejalan

ketiganya merupakan usaha pemanfaatkan sumber daya sehingga pada akhirnya

akan mencapai efektivitas kerja yang diharapkan. Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Serang sebagai organisasi publik yang mewujudkan

pembangunan sumberdaya manusia yang terampil, mandiri, berkepribadian,

dinamis, kreatif, demokrasi dan kooperatif serta adil dan sejahterakan melalui

program pelatihan dan pengembangan produktivitas tenaga kerja dan mewujudkan

peningkatan kualitas, keterampilan dan kratifitas pegawai serta pemberdayaan

seluruh potensi pegawai maupun struktur dan sistem manajemen pemerintah

daerah yang produktif, efektif dan efisien.

Berdasarkan hasil perhitungan, didapat nilai 4 x 47 x 6 = 1128 (4 = nilai

dari setiap jawaban pernyataan yang diajukan pada responden, kriteria skor

berdasarkan pada skala Liker, 47 = jumlah pernyataan yang ada pada indikator

pencarian sumber daya). Setelah menemukan skor ideal kemudian dibagikan

dengan skor rill yang diisi oleh responden yaitu sebesar 950 : 1128 = 0,842

x100% = 84,2%. Dengan demikian, kesimpulan yang didapat adalah mewujudkan

peningkatan kualitas, keterampilan dan kreatifitas membangun sumberdaya

Page 225: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

209

manusia di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang sudah baik

dalam usaha pemanfaatan sumberdaya yang akan mencapai tujuan organisasi.

Page 226: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang Pengaruh Penerapan Sistem

Komputerisasi Tenaga Kerja Luar Negeri terhadap Efektivitas Kerja Dalam

Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Serang, maka peneliti mengambil kesimpulan yang berdasarkan

penjelasan dan pemaparan bahasan sebelumnya, yaitu:

1. Besarnya pengaruh antara penerapan sistem komputerisasi tenaga kerja

luar negeri (SISKOTKLN) terhadap efektivitas kerja mencapai sebesar

63,68%, hasil ini didapat berdasarkan uji koefisien dterminasi. Sisanya

36,32% lainya adalah dipengaruhi oleh faktor lain seperti sumber daya

manusia sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan suatu organisasi

yang harus dikelola sebaik-baiknya sehingga dapat memberikan

sumbangan maksimal terhadap efektivitas kerja oranisasi.

2. Berdasarkan hasil uji F hitung lebih besar dari F tabel (78,940 > 4,06)

maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima.

Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan atau

positif antara penerapan sistem komputerisasi tenaga kerja luar negeri

(SISKOTKLN) terhadap efektivitas kerja dalam penempatan tenaga

kerja luar negeri di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Serang, dikarenakan masih ada beberapa masalah dalam penerapan

210

Page 227: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

211

sistem komputerisasi tenaga kerja luar negeri (SISKOTKLN) terhadap

efektivitas kerja dalam penempatan tenaga kerja luar negeri di Dinas

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang:

- Kurangnya sumber daya manusia yang berkompetensi dalam

mengelola sistem komputerisasi tenaga kerja luar negeri

(SISKOTKLN).

- Kurangnya kedisiplinan pegawai dan keaktifan pegawai masih

kurang untuk memanfaatkan sistem informasi manajemen.

- Kurangnya sarana dan prasaran dalam pengelola dan penyajian

sistem komputerisasi tenaga kerja luar negeri (SISKOTKLN).

- Kurang optimalnya akses jaringan internet di kabupaten serang.

3. Penerapan sistem komputerisasi tenaga kerja luar negeri

(SISKOTKLN) di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Serang sudah mencapai 82,79% yang berarti penerapan sistem

komputerisasi tenaga kerja luar negeri (SISKOTKLN) tersebut sudah

sangat baik. Sistem komputerisasi tenaga kerja luar negeri

(SISKOTKLN) dengan tujuan meningkatkan sistem informasi di

lingkungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang

sudah memenuhi kebutuhan organisasi akan pencapai target dan tujuan

yang lebih baik di masa sekarang dan masa depan, dalam rangka

meningkatkan proses pelayanan penempatan tenaga kerja indonesia

secara mudah, aman, dan cepat, maka perlu dilakukan perbaikan dalam

pelayanan penempatan TKI dengan memberikan akses kepada instansi

Page 228: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

212

serta stakeholder sesuai tugas dan fungsi dan wewenang masing-masing

dengan berbasis teknologi melalui komputerisasi terpadu. Oleh karena

itu pemerintah RI berkomitmen untuk membantu memberikan

pelayanan dalam rangka penempatan dan perlindungan yang layak,

cepat, murah dan efisien kepada warganegaranya yang akan berkerja ke

luar negeri yang berbasis teknologi informasi yang terpadu melalui

sistem komputerisasi tenaga kerja indonesia di luar negeri

(SISKOTKLN) yang melibatkan stakeholder dan instansi terkait.

Kekuranganya yang dirasakan masih ada permasalahan yang masih

terjadi di SISKOTKLN. Diantara masalah tersebut adalah jaringan

internet yang mengalami down/erorr dan penyebarannya masih belum

merata di kabupaten serang. Selain itu jaringan internet untuk informasi

SISKOTKLN masih terhambat dan terbatas, selain itu belum

optimalnya sarana prasarana internet diberbagai tempat di kabupaten

serang mengakibatkan sulitnya mengambil data TKI dari berbagai

daerah di Kabupaten Serang. Selain itu juga SISKOTKLN mengalami

down dalam kondisi ini SISKOTKLN mengalami permasalahan

perangkat keras, perangkat lunak, dan jaringan komunikasi data secara

nasional atau sistem down.

4. Presentase yang didapatkan dalam variabel efektivitas kerja adalah

sebesar 81,01% dapat dikatakan secara garis besar, efektivitas kerja

sudah sangat baik. Dinas tenaga kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Serang sudah memenuhi kebutuhan organisasi akan pencapaian target

Page 229: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

213

dan tujuan yang akan lebih baik lagi dimasa depan. Dalam kaitannya

dengan tujuan, organisasi itu mengejar tujuan-tujuan dan saran-saran

yang dapat dicapai secara lebih efektif dan efisien dengan tindakan

yang dilakukan secara bersama-sama organisasi merupakan alat dalam

mencapai tujuan dang sangat diperlukan oleh masyarakat, baik dalam

bidang profil maupun jasa (pelayanan). Efektivitas organisasi adalah

keseimbangan atau pendekata secara optimal pada pencapain tujuan,

kemampuan, dan pemanfaatan tenaga manusia. Sehingga Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang dapat melaksanakan

kegiatan dalam bidang ketenagakerjaan dan transmigrasi yaitu

menyelegarakan penyusunan rencana kegiatan bidang pendaftaran,

penempatan, perluasan tenaga kerja dan trasnmigrasi, pelatihan dan

produktivitas, jaminan sosial dan kesejahteraan tenaga keja. Dan

mewujudkan sistem informasi dan bursa tenaga kerja yang ditopang

oleh perencanaan tenaga kerja daerah akurat, sehingga dapat digunakan

oleh pencari kerja maupun pihak yang membutuhkan tenaga kerja.

Penempatan tenaga kerja diarahkan untuk menempatkan tenaga kerja

pada jabatan yang tepat sesuai dengan keahlian, keterampilan, bakat,

minat, dan kemampuan denga memperhatikan harkat, martabat, hak

asasi, dan perlindungan hukum. Tetapi masih ada kekurangan seperti

pencetakan dokumen yang salah, salah print dokumen, masih

kurangnya sumber daya manusia, sikap pegawai yang tidak kooperatif,

dan memberikan pelayanan masih belum optimal.

Page 230: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

214

5.1 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan diatas, maka peneliti

menyampaikan beberapa saran terkait permasalahan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Untuk mencapai hasil maksimal dalam penerapan sistem

komputerisasi tenaga kerja luar negeri di Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Serang harus meningkatkan sistem

informasi yang baik sehingga tersedia pelayanan penempatan TKI

yang secara layak, murah, cepat dan efisien sesuai dengan peraturan

dan prosedur yang berlaku berbasis teknologi informasi.

2. Sistem informasi harus ditingkatkan kembali seperti relevansi yaitu

memanfaatkan informasi supaya lebih bermanfaat, akurasi yaitu

sistem informasi harus akurat dan tidak salah dalam

penyampaikannya, kelengkapan dalam sistem informasi harus

lengkap dan tidak ada kekurangan sedikitpun tentang informasi yang

dicari.

3. Dalam efektivitas di bidang tenaga kerja dan transmigrasi kabupaten

serang harus ditingkatkan atas kekurangann diantaranya indikator

produktivitas pegawai dapat memanfaatkan dan memadukan

sumber-sumber yang ada di dalam organisasi, kemampuan adaptasi

yaitu berapa besar pegawai mampu beradaptasi dengan lingkungan

organisasi untuk meliputi hubungan sesama pegawai, kepuasan kerja

yaitu sejauhmana kepuasan dan kenyamanan pegawai di organisasi,

kemampuan berlaba harus ditingkatkan sehingga terlihat hasil kerja

Page 231: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

215

mereka kemampuan berlaba yang tinggi akan memperlihatkan

tingkat efektivitas kerja yang tinggi pula seingga pada akhirnya

menjadi ciri tercapainya tujuan organisasi.

Page 232: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Abidin, Said Zainal. 2012 . Kebijakan Publik. Jakarta: Salemba Humanika.

Amsyah, Zulkiply 2003. Manajemen Sistem Informasi, Jakarta: PT. Gremedia

Pustaka Utama.

Makmur, 2011. Efektivitas Kebijakan Kelembagaan Pengawasan. Bandung: PT

Refika Aditama.

McLeod, Raymond. JR. dan P.Scheell Goerge. 2008. Sistem Informasi

Manajemen Edisi ke sepuluh. Jakarta Selatan: Salemba Empat.

Nugroho, Eko. 2010. Sistem Informasi Manajemen, Jogyakarta: CV Andi.

Riduwan. 2012. Dasar-Dasar Statistik. Bandung: Alfabet

Rusli, Hardijan. 2011. Hukum Ketenagakerjaan. Ciawi-Bogor: Ghalia Indonesia

Sedarmayanti. 2008. Sumber Daya Manusia Dan Produktivitas kerja. Jakarta:

CV. Mandar Maju.

Siagian P. Sondang, 1995. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi

Akasara.

. 2002 Sistem Informasi Manajemen, Jakarta : Bumi Aksara,

Sugiyono, 2007. Metodologi Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.

, 2011. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sutabri, Tata.2005. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Andi

Page 233: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

Suwarno, Wiji. 2010. Ilmu Perpustakaan dan Kode Etik Pustakawan. Yogyakarta

: Ar-ruzz Media.

Tangkilisan, Hessel Nogi. 2005. Manajemen Publik. Jakarta : PT. Gramedi

Widisarana Indonesia.

Usman, Husaini. & Akbar, Purnomo Setiady. 2008. Pengantar Statistik.

Jakarta:PT Bumi Aksara.

Umar, Husein. 2004. Metode Riset Administrasi Negara, Pembangunan, dan

Niaga. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Ulum, MD Ihyaul. 2008. Akuntansi Sektor Publik. Malang : UMM Press

Dokumen

Pasal 4 Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2007 yaitu meliputi informasi

ketenagakerjaan umum, informasi pelatihan dna produktivitas tenaga kerja,

informasi penempatan tenagan kerja, informasi pengembangan perluasan

kesempatan kerja, informasi hubungan industrial dan perlindungan tenaga kerja.

Pasal 1 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 15 Tahun 2007 Tentang

Tata Cara Memproleh Informasi Ketenagakerjaan Dan Penyusun Serta

Pelaksanaan Perecanaan Tenaga kerja.

Undang-undang RI No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan

Page 234: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

Undang – undang Republik Indonesia No. 39 Tahun 2004 Tentang Penempatan

dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Di Luar Negeri.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia No. PER.

19/MEN/IX/2009 Tentang Pembangunan Dan Pengembangan Sistem Informasi

Ketenagakerjaan.

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia oleh

Pemerintah Nomor PER.25/KA/XII/2013.

Informasi Pasar Kerja-Modul Diklat Pengantar Kerja.

Pedoman Pelaksanaan Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Luar

Negeri(SISKOKLN) BNP2TKI, BP3TKI.

Sumber Lainnya :

(www.majidbsz.wordpress.com) Di akses pada hari selasa tanggal 8 oktober 2013 pukul 14.30 WIB.

(http://materi-skripsi.blogspot.com/2012/04/efektivitas-kerja.html) Di akses pada hari kamis dini hari tanggal 29 januari 2015 WIB.

(http://www.bnp2tki.go.id/) Di akses pada hari kamis tanggal 5 maret 2015 WIB.

(http://anitaervina.blogspot.com/2012/02/makalah-kualitas-tenaga-kerja- indonesia.html) Di akses pada hari jumat tanggal 6 maret 2015 WIB.

(www.Serangkab.go.id. Di akses pada hari jumat tanggal 29/08/2015 WIB.

Page 235: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

Sari, novitas. 2011. Peranan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dalam Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri di Kabupaten Deli Serdang. Medan : Sumatra Utara.

Hidayat, Jumhun Mohammad. 2013. Optimalisasi Peran Pemerintah Dalam Promosi Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Dengan Menggunakan Soft System Methodologi. Depok : Universitas Indonesia.

Azzahrah, Nissyah. 2014. Efektivitas Penerapan Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Luar Negeri Di Badan Nasional Penempatan Dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia. Serang Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Page 236: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

LAMPIRAN

Page 237: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

Lampiran 1

KUISIONER

Pengaruh Penerapan Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Luar Negeri Terhadap

Efektivitas Kerja Dalam Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri di Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang.

No. Responden : Nama : Jenis Kelamin : Umur : Golongan : Pendidikan Terakhir :

1. Dimohon untuk memberikan tanda (√ ) pada kolom tabel yang telah

disediakan 2. Mohon seluruh jawaban pertanyaan dijawab sehingga tidak ada jawaban

yang terlewatkan 3. Pilihlah jawaban yang anda anggap paling sesuai dengan keadaan

sebenarnya 4. SS = Sangat setuju, S =Setuju, TS = Tidak setuju, STS = Sangat tidak

setuju 5. Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih

Pernyataan yang berkaitan dengan Sistem Komputerisasi Tenaga kerja luar Negeri (X)

No Pernyataan SS S TS STS

Relevansi 1. Informasi SISKOTKLN yang dikelola sudah tersaji

dengan baik

2. Informasi SISKOTKLN yang disajikan cukup jelas

3. Informasi SISKOTKLN yang disajikan harus aktual dan faktual

4. Informasi SISKOTKLN yang tersaji dapat dipertanggungjawabkan

5. Informasi SISKOTKLN mengacu pada kebutuhan pengguna layanan

6. Informasi SISKOTKLN yang tersedia dapat memberikan manfaat bagi pengguna layanan

1

Page 238: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

7. Informasi yang dihasilkan dapat menciptakan komunikasi yang baik

8. SISKOTKLN dapat memberikan informasi yang dibutuhkan.

Akurasi 9. Semua informasi SISKOTKLN yang diberikan

akurat dan mempunyai arti nilai yang nyata bagi si penerima

10. Sumber informasi SISKOTKLN yang diberikan kepada penerima benar dan tidak salah dalam penyajiannya

11. Sebuah informasi SISKOTKLN yang bisa dipercaya dan dipertanggung jawabkan bila terjadi kesalahan dalam penyajiannya kepada penerima,

12. Informasi SISKOTKLN yang diberikan tidak bias, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas

13. Informasi SISKOTKLN yang dihasilkan benar-benar akurat, data yang dimasukan dan proses yang dibuat harus sesuai dengan masukan yang dihadapi.

Ketepatan Waktu

14. Informasi SISKOTKLN selalu updating data setiap saat

15. Informasi SISKOTKLN dapat diakses dengan baik pada waktu yang bersamaan,

16. Informasi SISKOTKLN yang dihasilkan atau dibutuhkan hendaknnya tidak boleh terlambat (usang)

17. Informasi SISKOTKLN yang diberikan kepada penerima tidak boleh terlambat.

18. SISKOTKLN dapat memberikan informasi yang dibutuhkan pelanggan.

Kelengkapan

19. SISKOTKLN memberikan informasi yang lengkap kepada para pengguna,

20. Informasi SISKOTKLN yang di berikan menyajikan gambaran yang sesuai,

21. Hasil pengolahan data berupa informasi dapat bermanfaat untuk kebutuhan instansi

22. Informasi SISKOTKLN yang dihasilkan harus lengkap dan tidak ada kekurangan

23. SISKOTKLN dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh si penerima/TKI

2

Page 239: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

Pernyataan yang berkaitan dengan Efektivitas Kerja (Y)

No Pernyataan SS S TS STS

Produktivitas 24. Pegawai dapat menyelesaikan tugas dengan tepat

waktu

25. Fasilitas-fasilitas yang diberikan organisasi dapat menunjang aktivitas kerja/pekerjaan.

26. Organisasi memberikan peluang dan pengembangan karir bagi setiap pegawai.

27. Keragaman keterampilan dalam pekerjaan membuat pekerjaan semakin menyenangkan.

28. Kondisi ruang kerja membuat nyaman dalam bekerja.

29. Pegawai dapat bekerjasama dengan rekan kerjanya

30. Pegawai bekerja sesuai dengan tugas, pokok dan fungsinya

31. Teknologi yang digunakan Organisasi sangat membantu dalam meningkatkan kinerja

Kemampuan Adaptasi 32 Pegawai dapat bekerja secara efektif dan efesien 33. Pegawai dapat memahami tugas dan fungsinya 34. Pegawai menguasai bidang teknologi informasi 35. Pegawai dapat mengikuti perkembangan teknologi

36. Hubungan atasan dan bawahan berjalan sangat baik

37. Interaksi komunikasi sesama lingkungan organisasi baik internal ataupun eksternal berjalan baik

Kepuasan Kerja

38 Fasilitas kerja yang dapat menunjang kebutuhan 39 Penggunaan teknologi yang dapat membantu

pekerjaan

40. Adanya reward bagi pegawai yang berprestasi 41. Adanya jenjang karir yang memotivasi pegawai 42. Kesesuaian bidang pekerjaan dengan pendidikan

pegawai

43. Pegawai memiliki kualifikasi yang baik dalam pekerjaannya

3

Page 240: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

Kemampuan Berlaba

44. Pegawai memiliki kompetensi yang baik dalam pekerjaan

45 Pegawai memiliki dedikasi penuh bagi pekerjaan 46. Pegawai dapat bekerja dengan tertib dan disiplin

47. Pegawai melakukan inisiatif dan berinovasi

48. Pegawai bekerja sesuai dengan prosedur yang berlaku di dalam organisasi

49 Pegawai memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap tugas dan fungsinya

Pencarian Sumber Daya

50. Perekrutan pegawai sesuai dengan uji kompetensi

51. Penempatan pegawai berdasarkan kemampuan pada bidang yang dimiliki

52. Kepatuhan pegawai terhadap aturan kerja dalam organisasi

53. Adanya budaya disiplin dalam lingkungan kerja

54. Adanya nilai kemanfaatan organisasi terhadap lingkungan eksternal

55. Adanya hasil yang di peroleh dalam melakukan kegiatan organisasi

4

Page 241: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

Lampiran 2

Tabel Uji Reliabilitas Penerapan Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Luar Negeri (X)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.909

23

Tabel Uji Reliabilitas Efektivitas Kerja (Y)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.948

32

5

Page 242: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

Lampiran 3

Uji Normalitas Chie – Squarte

Test Statistics

penerapansiskotkln efektivitaskerja

Chi-Square

df

Asymp. Sig.

16,000a

20

,717

11,085b

25

,993

a. 21 cells (100,0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 2,2.

b. 26 cells (100,0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 1,8.

6

Page 243: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

Lampiran 4

Hasil Uji Validitas Instrumen Penerapan Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Luar

Negeri (X)

No.

Butir Pertanyaan

Koefisien Korelasi

r tabel

Keterangan

1 P1 .521** 0.288 Valid

2 P2 .530** 0.288 Valid

3 P3 .525** 0.288 Valid

4 P4 .594** 0.288 Valid

5 P5 .684** 0.288 Valid

6 P6 .411** 0.288 Valid

7 P7 .315* 0.288 Valid

8 P8 .607** 0.288 Valid

9 P9 .741** 0.288 Valid

10 P10 .528** 0.288 Valid

11 P11 .706** 0.288 Valid

12 P12 .717** 0.288 Valid

13 P13 .682** 0.288 Valid

14 P14 .711** 0.288 Valid

15 P15 .630** 0.288 Valid

16 P16 .684** 0.288 Valid

17 P17 .546** 0.288 Valid

18 P18 .501** 0.288 Valid

19 P19 .456** 0.288 Valid

20 P20 653** 0.288 Valid

21 P21 .507** 0.288 Valid

22 P22 .533** 0.288 Valid

23 P23 .484** 0.288 Valid

7

Page 244: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

Lampiran 5

Hasil Uji Validitas Instrumen Efektivitas Kerja (Y)

No Butir pertanyaan

Koefisien korelasi r tabel Keterangan

1 P24 .608** 0.288 Valid

2 P25 .628** 0.288 Valid

3 P26 .598** 0.288 Valid

4 P27 .564** 0.288 Valid

5 P28 .570** 0.288 Valid

6 P29 .440** 0.288 Valid

7 P30 .688** 0.288 Valid

8 P31 .651** 0.288 Valid

9 P32 .707** 0.288 Valid

10 P33 .646** 0.288 Valid

11 P34 .671** 0.288 Valid

12 P35 .697** 0.288 Valid

13 P36 563** 0.288 Valid

14 P37 .538** 0.288 Valid

15 P38 .584** 0.288 Valid

16 P39 .665** 0.288 Valid

17 P40 .602** 0.288 Valid

18 P41 .688** 0.288 Valid

19 P42 .683** 0.288 Valid

8

Page 245: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

20 P43 .590** 0.288 Valid

21 P44 .660** 0.288 Valid

22 P45 .711** 0.288 Valid

23 P46 .584** 0.288 Valid

24 P47 .501** 0.288 Valid

25 P48 .644** 0.288 Valid

26 P49 .490** 0.288 Valid

27 P50 .708** 0.288 Valid

28 P51 .710** 0.288 Valid

29 P52 .744** 0.288 Valid

30 P53 .628** 0.288 Valid

31 P54 .504** 0.288 Valid

32 P55 .620** 0.288 Valid

9

Page 246: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

Perhitungan Korelasi Pearson Product Moment

Correlations

Penerapan SISKOTKLN

Efektivitas Kerja

Pearson Correlation

Penerapan SISKOTKLN Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation Efektivitas Kerja

Sig. (2-tailed) N

1

,798**

,000 47

,798**

47

1

,000

47 47 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

10

Page 247: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

Lampiran 8

Rekapitulasi Hasil Pengukuran Penerapan SISKOTKLN (X)

Bila didasarkan pada tingkat persetujuan maka dapat diketahui tanggapan

responden terhadap penerapan sistem komputerisasi tenaga kerja luar negeri

(SISKOTKLN) adalah sebagai berikut:

Jumlah pertanyaan X = 23

Jumlah responden = 47

Sangat setuju = 4

Setuju = 3

Tidak setuju = 2

Sangat tidak setuju = 1

Penentuan batas skor

1. Skor batas tertinggi = 23 x 4 x 47 = 4324

2. Skor batas terendah = 23 x 1 x 47 = 1081

Sangat setuju = 407 x 4 = 1628

Setuju = 604 x 3 = 1812

Tidak setuju = 70 x 2 = 140

Sangat tidak setuju = 0 x 1 = 0

Jumlah skor = 3580

13

Page 248: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

Berdasarkan pengolahan data diatas, maka tingkat persetujuan terhadap

penerapan sistem komputerisasi tenaga kerja luar negeri (X) adalah ( 3580 : 4324

x 100 = 82, 79)

STS TS S SS

1081 2162 3245 3580 4324

14

Page 249: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

Lampiran 9

Rekapitulasi Hasil Pengukuran Efektivitas Kerja ( Y )

Bila didasarkan pada tingkat persetujuan maka dapat diketahui tanggapan

responden terhadap efektivitas kerja adalah sebagai berikut:

Jumlah pertanyaan X = 23

Jumlah responden = 47

Sangat setuju = 4

Setuju = 3

Tidak setuju = 2

Sangat tidak setuju = 1

Penentuan batas skor

1. Skor batas tertinggi = 32 x 4 x 47 = 6016

2. Skor batas terendah = 32 x 1 x 47 = 1504

Sangat setuju = 535 x 4 = 2140

Setuju = 830 x 3 = 2490

Tidak setuju = 120x 2 = 240

Sangat tidak setuju = 4 x 1 = 4

Jumlah skor = 4874

15

Page 250: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

Berdasarkan pengolahan data diatas, maka tingkat persetujuan terhadap

penerapan sistem komputerisasi tenaga kerja luar negeri (X) adalah ( 4874 : 6016

x 100 = 81, 03%)

STS TS S SS

1504 3008 4512 4874 6016

16

Page 251: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

item 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 2 3 2 4 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 6 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 7 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 2 2 3 4 3 4 3 3 4 8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 9 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 11 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 12 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 16 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 17 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 18 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 20 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 22 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Lampiran 11

Tabel Hasil Perhitungan Kuisioner Efektivitas Kerja (Y)

p24 p25 p26 p27 p28 p29 p30 p31 p32 p33 p34 p35 p36 p37 p38 p39 p40 p41 p42 p43 p44 p45 p46 p47 p48

20

Page 252: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

24 3 25 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 26 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 27 4 3 2 3 4 3 3 4 3 4 3 3 2 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 28 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 2 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 29 3 2 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 30 2 2 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 2 4 3 4 3 3 2 4 3 4 3 4 3 31 3 2 2 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 32 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 5 5 4 4 3 4 3 4 4 3 33 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 34 3 4 3 3 2 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 35 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 36 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 37 3 2 2 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 38 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 39 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 40 3 3 3 3 2 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 41 4 3 3 4 3 3 4 5 5 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 42 4 3 3 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 43 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 44 3 3 2 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 45 3 3 2 3 2 4 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 46 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 47 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3

jumlah 155 145 145 159 153 156 156 163 156 157 152 158 148 156 155 158 155 148 157 154 163 149 163 152 159

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

21

Page 253: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

p49 p50 p51 p52 p53 p54 p55 Jumlah 4 4 4 4 4 4 4 127 3 2 2 3 3 3 3 93 3 2 3 3 3 3 3 93 3 3 3 3 3 3 3 91 4 3 2 2 3 3 3 86 2 3 3 2 2 3 3 85 4 4 4 4 4 4 4 115 4 3 4 4 4 4 4 106 3 2 2 3 3 3 3 92 3 2 2 3 2 3 3 91 3 3 3 3 3 3 3 104 3 3 3 3 3 3 3 98 3 3 3 3 3 3 3 98 4 4 4 4 4 4 4 127 3 4 4 4 4 4 4 126 3 3 3 3 3 3 3 107 3 3 3 3 3 3 3 105 3 4 3 3 4 3 4 106 4 4 4 3 3 3 4 124 3 4 4 4 3 2 3 113 4 4 4 4 4 4 4 128 3 2 3 2 3 3 3 85 3 3 3 3 3 3 3 96 3 3 3 3 3 3 3 96 3 3 4 4 4 4 4 113

22

Page 254: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

4 4 3 4 4 4 4 121 3 4 3 4 3 4 3 107 3 4 3 4 3 4 3 106 3 2 3 3 2 3 4 100 3 3 3 4 3 3 4 104 3 4 3 3 4 3 3 106 4 4 3 4 3 3 4 117 4 4 3 4 3 4 4 107 3 4 3 4 3 4 3 109 4 4 3 4 3 4 3 110 3 4 4 3 4 4 3 111 3 3 2 3 3 3 4 104 4 4 3 4 4 3 3 112 4 3 4 4 4 4 3 114 4 3 3 4 4 4 4 112 3 3 3 3 3 3 4 112 4 3 3 3 3 3 4 111 4 3 4 3 3 3 3 110 4 3 3 3 3 2 3 102 4 3 2 2 3 3 3 86 3 2 2 3 3 3 3 93 3 3 3 3 3 3 3 91

23

Page 255: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

20

Page 256: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

PRESIDEN REPUBLIK

INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 39 TAHUN 2004

TENTANG PENEMPATAN DAN

PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa bekerja merupakan hak asasi manusia yang wajib dijunjung tinggi, dihormati, dan dijamin penegakannya;

b.

bahwa setiap tenaga kerja mempunyai hak dan kesempatan yang sama tanpa diskriminasi untuk memperoleh pekerjaan dan penghasilan yang layak, baik di dalam maupun di luar negeri sesuai dengan keahlian, keterampilan, bakat, minat, dan kemampuan;

c.

bahwa tenaga kerja Indonesia di luar negeri sering dijadikan obyek perdagangan manusia, termasuk perbudakan dan kerja paksa, korban kekerasan, kesewenang-wenangan, kejahatan atas harkat dan martabat manusia, serta perlakuan lain yang melanggar hak asasi manusia;

d.

bahwa negara wajib menjamin dan melindungi hak asasi warga negaranya yang bekerja baik di dalam maupun di luar negeri berdasarkan prinsip persamaan hak, demokrasi, keadilan sosial, kesetaraan dan keadilan gender, anti diskriminasi, dan anti perdagangan manusia;

e.

bahwa penempatan tenaga kerja Indonesia di luar negeri merupakan suatu upaya untuk mewujudkan hak dan kesempatan yang sama bagi tenaga kerja untuk memperoleh pekerjaan dan penghasilan yang layak, yang pelaksanaannya dilakukan dengan tetap memperhatikan harkat, martabat, hak asasi manusia dan perlindungan hukum serta pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan nasional;

f. bahwa penempatan tenaga kerja Indonesia di luar negeri perlu dilakukan

secara terpadu antara instansi Pemerintah baik Pusat maupun Daerah dan peran serta masyarakat dalam suatu sistem hukum guna melindungi tenaga kerja Indonesia yang ditempatkan di luar negeri;

g. bahwa peraturan perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan yang ada

belum mengatur secara memadai, tegas, dan terperinci mengenai penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia di luar negeri;

Page 257: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

h. bahwa dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dinyatakan penempatan tenaga kerja Indonesia di luar negeri diatur dengan undang-undang;

i. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,

huruf b, huruf c, huruf d, huruf e, huruf f, huruf g, dan huruf h, perlu membentuk undang-undang tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri;

Mengingat : 1. Pasal 20, Pasal 21, Pasal 27 ayat (2), Pasal 28 D ayat (1) dan ayat (2), Pasal 28 E ayat (1) dan ayat (3), Pasal 29 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2.

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4279);

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA DAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG PENEMPATAN DAN PERLINDUNG- AN TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI.

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan:

1. Tenaga Kerja Indonesia yang selanjutnya disebut dengan TKI adalah setiap warga negara

Indonesia yang memenuhi syarat untuk bekerja di luar negeri dalam hubungan kerja untuk jangka waktu tertentu dengan menerima upah.

2. Calon Tenaga Kerja Indonesia yang selanjutnya disebut calon TKI adalah setiap warga

negara Indonesia yang memenuhi syarat sebagai pencari kerja yang akan bekerja di luar negeri dan terdaftar di instansi pemerintah kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan.

3. Penempatan TKI adalah kegiatan pelayanan untuk mempertemukan TKI sesuai bakat, minat,

dan kemampuannya dengan pemberi kerja di luar negeri yang meliputi keseluruhan proses perekrutan, pengurusan dokumen, pendidikan dan pelatihan, penampungan, persiapan pemberangkatan, pemberangkatan sampai ke negara tujuan, dan pemulangan dari negara tujuan.

4. Perlindungan TKI adalah segala upaya untuk melindungi kepentingan calon TKI/TKI dalam

mewujudkan terjaminnya pemenuhan hak-haknya sesuai dengan peraturan perundang- undangan, baik sebelum, selama, maupun sesudah bekerja.

Page 258: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

5. Pelaksana penempatan TKI swasta adalah badan hukum yang telah memperoleh izin tertulis dari Pemerintah untuk menyelenggarakan pelayanan penempatan TKI di luar negeri.

6. Mitra Usaha adalah instansi atau badan usaha berbentuk badan hukum di negara tujuan yang

bertanggung jawab menempatkan TKI pada Pengguna. 7. Pengguna Jasa TKI yang selanjutnya disebut dengan Pengguna adalah instansi Pemerintah,

Badan Hukum Pemerintah, Badan Hukum Swasta, dan/atau Perseorangan di negara tujuan yang mempekerjakan TKI.

8. Perjanjian Kerja Sama Penempatan adalah perjanjian tertulis antara pelaksana penempatan

TKI swasta dengan Mitra Usaha atau Pengguna yang memuat hak dan kewajiban masing- masing pihak dalam rangka penempatan serta perlindungan TKI di negara tujuan.

9. Perjanjian Penempatan TKI adalah perjanjian tertulis antara pelaksana penempatan TKI

swasta dengan calon TKI yang memuat hak dan kewajiban masing-masing pihak dalam rangka penempatan TKI di negara tujuan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

10. Perjanjian Kerja adalah perjanjian tertulis antara TKI dengan Pengguna yang memuat syarat-

syarat kerja, hak dan kewajiban masing-masing pihak. 11. Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri yang selanjutnya disebut dengan KTKLN adalah kartu

identitas bagi TKI yang memenuhi persyaratan dan prosedur untuk bekerja di luar negeri. 12. Visa Kerja adalah izin tertulis yang diberikan oleh pejabat yang berwenang pada perwakilan

suatu negara yang memuat persetujuan untuk masuk dan melakukan pekerjaan di negara yang bersangkutan.

13. Surat Izin Pelaksana Penempatan TKI yang selanjutnya disebut SIPPTKI adalah izin tertulis

yang diberikan oleh Menteri kepada perusahaan yang akan menjadi pelaksana penempatan TKI swasta.

14. Surat Izin Pengerahan yang selanjutnya disebut SIP adalah izin yang diberikan Pemerintah

kepada pelaksana penempatan TKI swasta untuk merekrut calon TKI dari daerah tertentu, untuk jabatan tertentu, dan untuk dipekerjakan pada calon Pengguna tertentu dalam jangka waktu tertentu.

15. Orang adalah pihak orang perseorangan atau badan hukum.

16. Pemerintah adalah perangkat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri dari Presiden

beserta para Menteri. 17. Menteri adalah Menteri yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan.

Pasal 2

Penempatan dan perlindungan calon TKI/TKI berasaskan keterpaduan, persamaan hak, demokrasi, keadilan sosial, kesetaraan dan keadilan gender, anti diskriminasi, serta anti perdagangan manusia.

Pasal 3

Penempatan dan perlindungan calon TKI/TKI bertujuan untuk: a. memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara optimal dan manusiawi; b. menjamin dan melindungi calon TKI/TKI sejak di dalam negeri, di negara tujuan, sampai

kembali ke tempat asal di Indonesia; c. meningkatkan kesejahteraan TKI dan keluarganya.

Page 259: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

Pasal 4 Orang perseorangan dilarang menempatkan warga negara Indonesia untuk bekerja di luar negeri.

BAB II

TUGAS, TANGGUNG JAWAB, DAN KEWAJIBAN PEMERINTAH

Pasal 5

(1) Pemerintah bertugas mengatur, membina, melaksanakan, dan mengawasi penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pemerintah dapat

melimpahkan sebagian wewenangnya dan/atau tugas perbantuan kepada pemerintah daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 6

Pemerintah bertanggung jawab untuk meningkatkan upaya perlindungan TKI di luar negeri.

Pasal 7

Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dan Pasal 6 Pemerintah berkewajiban :

a. menjamin terpenuhinya hak-hak calon TKI/TKI, baik yang berangkat melalui pelaksana

penempatan TKI, maupun yang berangkat secara mandiri; b. mengawasi pelaksanaan penempatan calon TKI; c. membentuk dan mengembangkan sistem informasi penempatan calon TKI di luar negeri; d. melakukan upaya diplomatik untuk menjamin pemenuhan hak dan perlindungan TKI secara

optimal di negara tujuan; dan e. memberikan perlindungan kepada TKI selama masa sebelum pemberangkatan, masa

penempatan, dan masa purna penempatan.

BAB III HAK DAN KEWAJIBAN TKI

Pasal 8

Setiap calon TKI/TKI mempunyai hak dan kesempatan yang sama untuk : a. bekerja di luar negeri; b. memperoleh informasi yang benar mengenai pasar kerja luar negeri dan prosedur penempatan

TKI di luar negeri; c. memperoleh pelayanan dan perlakuan yang sama dalam penempatan di luar negeri; d. memperoleh kebebasan menganut agama dan keyakinannya serta kesempatan untuk

menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan keyakinan yang dianutnya; e. memperoleh upah sesuai dengan standar upah yang berlaku di negara tujuan; f. memperoleh hak, kesempatan, dan perlakuan yang sama yang diperoleh tenaga kerja asing

lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan di negara tujuan; g. memperoleh jaminan perlindungan hukum sesuai dengan peraturan perundang-undangan atas

tindakan yang dapat merendahkan harkat dan martabatnya serta pelanggaran atas hak-hak yang ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan selama penempatan di luar negeri;

h. memperoleh jaminan perlindungan keselamatan dan keamanan kepulangan TKI ke tempat asal;

i. memperoleh naskah perjanjian kerja yang asli.

Page 260: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

Pasal 9 Setiap calon TKI/TKI mempunyai kewajiban untuk : a. menaati peraturan perundang-undangan baik di dalam negeri maupun di negara tujuan; b. menaati dan melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan perjanjian kerja; c. membayar biaya pelayanan penempatan TKI di luar negeri sesuai dengan peraturan

perundang-undangan; dan d. memberitahukan atau melaporkan kedatangan, keberadaan dan kepulangan TKI kepada

Perwakilan Republik Indonesia di negara tujuan.

BAB IV PELAKSANA PENEMPATAN TKI DI LUAR NEGERI

Pasal 10

Pelaksana penempatan TKI di luar negeri terdiri dari : a. Pemerintah; b. Pelaksana penempatan TKI swasta.

Pasal 11 (1) Penempatan TKI di luar negeri oleh Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10

huruf a, hanya dapat dilakukan atas dasar perjanjian secara tertulis antara Pemerintah dengan Pemerintah negara Pengguna TKI atau Pengguna berbadan hukum di negara tujuan.

(2) Ketentuan mengenai tata cara pelaksanaan penempatan TKI oleh Pemerintah sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal 12 Perusahaan yang akan menjadi pelaksana penempatan TKI swasta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf b wajib mendapat izin tertulis berupa SIPPTKI dari Menteri.

Pasal 13 (1) Untuk dapat memperoleh SIPPTKI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, pelaksana

penempatan TKI swasta harus memenuhi persyaratan : a. berbentuk badan hukum perseroan terbatas (PT) yang didirikan berdasarkan peraturan

perundang-undangan; b. memiliki modal disetor yang tercantum dalam akta pendirian perusahaan, sekurang-

kurangnya sebesar Rp 3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah); c. menyetor uang kepada bank sebagai jaminan dalam bentuk deposito sebesar Rp

500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) pada bank pemerintah; d. memiliki rencana kerja penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri sekurang-

kurangnya untuk kurun waktu 3 (tiga) tahun berjalan; e. memiliki unit pelatihan kerja; dan f. memiliki sarana dan prasarana pelayanan penempatan TKI.

(2) Sesuai dengan perkembangan keadaan, besarnya modal disetor sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) huruf b dan jaminan dalam bentuk deposito sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, dapat ditinjau kembali dan diubah dengan Peraturan Menteri.

Page 261: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

(3) Ketentuan mengenai penyusunan rencana kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d, dan bentuk serta standar yang harus dipenuhi untuk sarana dan prasarana pelayanan penempatan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f, diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri.

Pasal 14 (1) Izin untuk melaksanakan penempatan TKI di luar negeri diberikan untuk jangka waktu 5

(lima) tahun dan dapat diperpanjang setiap 5 (lima) tahun sekali. (2) Perpanjangan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diberikan kepada pelaksana

penempatan TKI swasta selain harus memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) juga harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : a. telah melaksanakan kewajibannya untuk memberikan laporan secara periodik kepada

Menteri; b. telah melaksanakan penempatan sekurang-kurangnya 75% (tujuh puluh lima perseratus)

dari rencana penempatan pada waktu memperoleh SIPPTKI; c. masih memiliki sarana dan prasarana yang sesuai dengan standar yang ditetapkan; d. memiliki neraca keuangan selama 2 (dua) tahun terakhir tidak mengalami kerugian yang

di audit akuntan publik; dan e. tidak dalam kondisi diskors.

Pasal 15

Tata cara pemberian dan perpanjangan SIPPTKI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Pasal 13 dan Pasal 14 diatur dengan Peraturan Menteri.

Pasal 16 Deposito hanya dapat dicairkan dalam hal pelaksana penempatan TKI swasta tidak memenuhi kewajiban terhadap calon TKI/TKI sebagaimana telah diperjanjikan dalam perjanjian penempatan.

Pasal 17 (1) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib menambah biaya keperluan penyelesaian

perselisihan atau sengketa calon TKI/TKI apabila deposito yang digunakan tidak mencukupi.

(2) Pemerintah mengembalikan deposito kepada pelaksana penempatan TKI swasta apabila

masa berlaku SIPPTKI telah berakhir dan tidak diperpanjang lagi atau SIPPTKI dicabut. (3) Ketentuan mengenai penyetoran, penggunaan, pencairan, dan pengembalian deposito

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri.

Pasal 18

(1) Menteri dapat mencabut SIPPTKI apabila pelaksana penempatan TKI swasta :

a. tidak lagi memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13; atau b. tidak melaksanakan kewajiban dan tanggung jawabnya dan/atau melanggar larangan

dalam penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri yang diatur dalam undang- undang ini.

Page 262: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

(2) Pencabutan SIPPTKI oleh Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tidak mengurangi tanggung jawab pelaksana penempatan TKI swasta terhadap TKI yang telah ditempatkan dan masih berada di luar negeri.

(3) Tata cara pencabutan SIPPTKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut

dengan Peraturan Menteri.

Pasal 19 Pelaksana penempatan TKI swasta dilarang mengalihkan atau memindahtangankan SIPPTKI kepada pihak lain.

Pasal 20 (1) Untuk mewakili kepentingannya, pelaksana penempatan TKI swasta wajib mempunyai

perwakilan di negara TKI ditempatkan. (2) Perwakilan pelaksana penempatan TKI swasta sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus

berbadan hukum yang dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan di negara tujuan.

Pasal 21 (1) Pelaksana penempatan TKI swasta dapat membentuk kantor cabang di daerah di luar

wilayah domisili kantor pusatnya. (2) Kegiatan yang dilakukan oleh kantor cabang pelaksana penempatan TKI swasta

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), menjadi tanggung jawab kantor pusat pelaksana penempatan TKI swasta.

(3) Ketentuan mengenai tata cara pembentukan kantor cabang pelaksana penempatan TKI

swasta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri.

Pasal 22 Pelaksana penempatan TKI swasta hanya dapat memberikan kewenangan kepada kantor cabang untuk :

a. melakukan penyuluhan dan pendataan calon TKI; b. melakukan pendaftaran dan seleksi calon TKI; c. menyelesaikan kasus calon TKI/TKI pada pra atau purna penempatan; dan d. menandatangani perjanjian penempatan dengan calon TKI atas nama pelaksana penempatan

TKI swasta.

Pasal 23 Seluruh kegiatan yang dilakukan oleh kantor cabang pelaksana penempatan TKI swasta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22, menjadi tanggung jawab kantor pusat pelaksana penempatan TKI swasta.

Page 263: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

Pasal 24

(1) Penempatan TKI pada Pengguna perseorangan harus melalui Mitra Usaha di negara tujuan.

(2) Mitra Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus berbentuk badan hukum yang didirikan sesuai dengan peraturan perundangan di negara tujuan.

Pasal 25 (1) Perwakilan Republik Indonesia melakukan penilaian terhadap Mitra Usaha dan Pengguna

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24. (2) Hasil penilaian terhadap Mitra Usaha dan Pengguna sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

digunakan sebagai pertimbangan Perwakilan Republik Indonesia dalam memberikan persetujuan atas dokumen yang dipersyaratkan dalam penempatan TKI di luar negeri.

(3) Berdasarkan hasil penilaian terhadap Mitra Usaha dan Pengguna sebagaimana dimaksud

pada ayat (2), Perwakilan Republik Indonesia menetapkan Mitra Usaha dan Pengguna yang bermasalah dalam daftar Mitra Usaha dan Pengguna bermasalah.

(4) Pemerintah mengumumkan daftar Mitra Usaha dan Pengguna bermasalah secara periodik

setiap 3 (tiga) bulan. (5) Ketentuan mengenai tata cara penilaian dan penetapan Mitra Usaha dan Pengguna baik

bermasalah maupun tidak bermasalah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (3), diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal 26 (1) Selain oleh Pemerintah dan pelaksana penempatan TKI swasta sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 10, perusahaan dapat menempatkan TKI di luar negeri untuk kepentingan perusahaannya sendiri atas dasar izin tertulis dari Menteri.

(2) Penempatan TKI di luar negeri untuk kepentingan perusahaan sendiri sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), harus memenuhi persyaratan : a. perusahaan yang bersangkutan harus berbadan hukum yang dibentuk berdasarkan

hukum Indonesia; b. TKI yang ditempatkan merupakan pekerja perusahaan itu sendiri; c. perusahaan memiliki bukti hubungan kepemilikan atau perjanjian pekerjaan yang

diketahui oleh Perwakilan Republik Indonesia; d. TKI telah memiliki perjanjian kerja; e. TKI telah diikutsertakan dalam program jaminan sosial tenaga kerja dan/atau memiliki

polis asuransi; dan f. TKI yang ditempatkan wajib memiliki KTKLN.

(3) Ketentuan mengenai penempatan TKI di luar negeri untuk kepentingan perusahaan sendiri

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri.

Page 264: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

BAB V TATA CARA PENEMPATAN

Bagian Pertama

Umum

Pasal 27 (1) Penempatan TKI di luar negeri hanya dapat dilakukan ke negara tujuan yang pemerintahnya

telah membuat perjanjian tertulis dengan Pemerintah Republik Indonesia atau ke negara tujuan yang mempunyai peraturan perundang-undangan yang melindungi tenaga kerja asing.

(2) Berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dan atas pertimbangan

keamanan Pemerintah menetapkan negara-negara tertentu tertutup bagi penempatan TKI dengan Peraturan Menteri.

Pasal 28 Penempatan TKI pada pekerjaan dan jabatan tertentu diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri.

Pasal 29 (1) Penempatan calon TKI/TKI di luar negeri diarahkan pada jabatan yang tepat sesuai dengan

keahlian, keterampilan, bakat, minat, dan kemampuan. (2) Penempatan calon TKI/TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dengan

memperhatikan harkat, martabat, hak azasi manusia, perlindungan hukum, pemerataan kesempatan kerja, dan ketersediaan tenaga kerja dengan mengutamakan kepentingan nasional.

Pasal 30

Setiap orang dilarang menempatkan calon TKI/TKI pada jabatan dan tempat pekerjaan yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan norma kesusilaan serta peraturan perundang- undangan, baik di Indonesia maupun di negara tujuan atau di negara tujuan yang telah dinyatakan tertutup sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27.

Bagian Kedua Pra Penempatan TKI

Pasal 31

Kegiatan pra penempatan TKI di luar negeri meliputi : a. pengurusan SIP; b. perekrutan dan seleksi; c. pendidikan dan pelatihan kerja; d. pemeriksaan kesehatan dan psikologi; e. pengurusan dokumen; f. uji kompetensi; g. pembekalan akhir pemberangkatan (PAP); dan h. pemberangkatan.

Page 265: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

Paragraf 1 Surat Izin Pengerahan

Pasal 32

(1) Pelaksana penempatan TKI swasta yang akan melakukan perekrutan wajib memiliki SIP dari

Menteri. (2) Untuk mendapatkan SIP, pelaksana penempatan TKI swasta harus memiliki :

a. perjanjian kerjasama penempatan; b. surat permintaan TKI dari Pengguna; c. rancangan perjanjian penempatan; dan d. rancangan perjanjian kerja.

(3) Surat permintaan TKI dari Pengguna, perjanjian kerja sama penempatan, dan rancangan

perjanjian kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, huruf b, dan huruf d harus memperoleh persetujuan dari pejabat yang berwenang pada Perwakilan Republik Indonesia di negara tujuan.

(4) Tata cara penerbitan SIP diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri.

Pasal 33 Pelaksana penempatan TKI swasta dilarang mengalihkan atau memindahtangankan SIP kepada pihak lain untuk melakukan perekrutan calon TKI.

Paragraf 2 Perekrutan dan Seleksi

Pasal 34

(1) Proses perekrutan didahului dengan memberikan informasi kepada calon TKI sekurang-

kurangnya tentang : a. tata cara perekrutan; b. dokumen yang diperlukan; c. hak dan kewajiban calon TKI/TKI; d. situasi, kondisi, dan resiko di negara tujuan; dan e. tata cara perlindungan bagi TKI.

(2) Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disampaikan secara lengkap dan benar.

(3) Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), wajib mendapatkan persetujuan

dari instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan dan disampaikan oleh pelaksana penempatan TKI swasta.

Pasal 35

Perekrutan calon TKI oleh pelaksana penempatan TKI swasta wajib dilakukan terhadap calon TKI yang telah memenuhi persyaratan : a. berusia sekurang-kurangnya 18 (delapan belas) tahun kecuali bagi calon TKI yang akan

dipekerjakan pada Pengguna perseorangan sekurang-kurangnya berusia 21 (dua puluh satu) tahun;

b. sehat jasmani dan rohani; c. tidak dalam keadaan hamil bagi calon tenaga kerja perempuan; dan d. berpendidikan sekurang-kurangnya lulus Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) atau

yang sederajat.

Page 266: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

Pasal 36 (1) Pencari kerja yang berminat bekerja ke luar negeri harus terdaftar pada instansi pemerintah

kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan. (2) Pendaftaran pencari kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan sesuai dengan

Peraturan Menteri.

Pasal 37 Perekrutan dilakukan oleh pelaksana penempatan TKI swasta dari pencari kerja yang terdaftar pada instansi pemerintah kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (1).

Pasal 38 (1) Pelaksana penempatan TKI swasta membuat dan menandatangani perjanjian penempatan

dengan pencari kerja yang telah dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi dalam proses perekrutan.

(2) Perjanjian penempatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diketahui oleh instansi yang

bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan kabupaten/kota.

Pasal 39 Segala biaya yang diperlukan dalam kegiatan perekrutan calon TKI, dibebankan dan menjadi tanggung jawab pelaksana penempatan TKI swasta.

Pasal 40

Ketentuan mengenai tata cara perekrutan calon TKI, diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri.

Paragraf 3 Pendidikan dan Pelatihan Kerja

Pasal 41

(1) Calon TKI wajib memiliki sertifikat kompetensi kerja sesuai dengan persyaratan jabatan.

(2) Dalam hal TKI belum memiliki sertifikat kompetensi kerja sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), pelaksana penempatan TKI swasta wajib melakukan pendidikan dan pelatihan sesuai dengan pekerjaan yang akan dilakukan.

Pasal 42 (1) Calon TKI berhak mendapat pendidikan dan pelatihan kerja sesuai dengan pekerjaan yang

akan dilakukan.

Page 267: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

(2) Pendidikan dan pelatihan kerja bagi calon TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dimaksudkan untuk : a. membekali, meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi kerja calon TKI; b. memberi pengetahuan dan pemahaman tentang situasi, kondisi, adat istiadat, budaya,

agama, dan risiko bekerja di luar negeri; c. membekali kemampuan berkomunikasi dalam bahasa negara tujuan; dan d. memberi pengetahuan dan pemahaman tentang hak dan kewajiban calon TKI/TKI.

Pasal 43 (1) Pendidikan dan pelatihan kerja dilaksanakan oleh pelaksana penempatan tenaga kerja swasta

atau lembaga pelatihan kerja yang telah memenuhi persyaratan. (2) Pendidikan dan pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi persyaratan

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan pendidikan dan pelatihan kerja.

Pasal 44 Calon TKI memperoleh pengakuan kompetensi kerja setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan kerja yang diselenggarakan lembaga pendidikan dan pelatihan kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43, dalam bentuk sertifikat kompetensi dari lembaga pendidikan dan pelatihan yang telah terakreditasi oleh instansi yang berwenang apabila lulus dalam sertifikasi kompetensi kerja.

Pasal 45 Pelaksana penempatan TKI swasta dilarang menempatkan calon TKI yang tidak lulus dalam uji kompetensi kerja.

Pasal 46 Calon TKI yang sedang mengikuti pendidikan dan pelatihan dilarang untuk dipekerjakan.

Pasal 47 Ketentuan mengenai pendidikan dan pelatihan kerja diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri.

Paragraf 4 Pemeriksaan Kesehatan dan Psikologi

Pasal 48

Pemeriksaan kesehatan dan psikologi bagi calon TKI dimaksudkan untuk mengetahui derajat kesehatan dan tingkat kesiapan psikis serta kesesuaian kepribadian calon TKI dengan pekerjaan yang akan dilakukan di negara tujuan.

Page 268: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

Pasal 49 (1) Setiap calon TKI harus mengikuti pemeriksaan kesehatan dan psikologi yang

diselenggarakan oleh sarana kesehatan dan lembaga yang menyelenggarakan pemeriksaan psikologi, yang ditunjuk oleh Pemerintah.

(2) Ketentuan mengenai penyelenggaraan pemeriksaan kesehatan dan psikologi bagi calon TKI

dan penunjukan sarana kesehatan dan lembaga yang menyelenggarakan pemeriksaan psikologi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur lebih lanjut dengan Peraturan Presiden.

Pasal 50

Pelaksana penempatan TKI swasta dilarang menempatkan calon TKI yang tidak memenuhi syarat kesehatan dan psikologi.

Paragraf 5

Pengurusan Dokumen

Pasal 51 Untuk dapat ditempatkan di luar negeri, calon TKI harus memiliki dokumen yang meliputi : a. Kartu Tanda Penduduk, ijazah pendidikan terakhir, akte kelahiran, atau surat keterangan

kenal lahir; b. surat keterangan status perkawinan, bagi yang telah menikah melampirkan copy buku nikah; c. surat keterangan izin suami atau istri, izin orang tua, atau izin wali; d. sertifikat kompetensi kerja; e. surat keterangan sehat berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan dan psikologi ; f. paspor yang diterbitkan oleh Kantor Imigrasi setempat; g. visa kerja; h. perjanjian penempatan TKI; i. perjanjian kerja; dan j. KTKLN.

Pasal 52

(1) Perjanjian penempatan TKI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 huruf h dibuat secara

tertulis dan ditandatangani oleh calon TKI dan pelaksana penempatan TKI swasta setelah calon TKI yang bersangkutan terpilih dalam perekrutan.

(2) Perjanjian penempatan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sekurang-kurangnya

memuat : a. nama dan alamat pelaksana penempatan TKI swasta; b. nama, jenis kelamin, umur, status perkawinan, dan alamat calon TKI; c. nama dan alamat calon Pengguna; d. hak dan kewajiban para pihak dalam rangka penempatan TKI di luar negeri yang harus

sesuai dengan kesepakatan dan syarat-syarat yang ditentukan oleh calon Pengguna tercantum dalam perjanjian kerjasama penempatan;

e. jabatan dan jenis pekerjaan calon TKI sesuai permintaan Pengguna; f. jaminan pelaksana penempatan TKI swasta kepada calon TKI dalam hal Pengguna tidak

memenuhi kewajibannya kepada TKI sesuai perjanjian kerja; g. waktu keberangkatan calon TKI; h. biaya penempatan yang harus ditanggung oleh calon TKI dan cara pembayarannya; i. tanggung jawab pengurusan penyelesaian masalah; j. akibat atas terjadinya pelanggaran perjanjian penempatan TKI oleh salah satu pihak;

dan k. tanda tangan para pihak dalam perjanjian penempatan TKI.

Page 269: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

(3) Ketentuan dalam perjanjian penempatan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

(4) Perjanjian penempatan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dibuat

sekurang-kurangnya rangkap 2 (dua) dengan bermaterai cukup dan masing-masing pihak mendapat 1 (satu) perjanjian penempatan TKI yang mempunyai kekuatan hukum yang sama.

Pasal 53

Perjanjian penempatan TKI tidak dapat ditarik kembali dan/atau diubah, kecuali atas persetujuan para pihak.

Pasal 54 (1) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib melaporkan setiap perjanjian penempatan TKI

kepada instansi pemerintah kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan.

(2) Pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan dengan melampirkan copy atau

salinan perjanjian penempatan TKI.

Bagian Ketiga Perjanjian Kerja

Pasal 55 (1) Hubungan kerja antara Pengguna dan TKI terjadi setelah perjanjian kerja disepakati dan

ditandatangani oleh para pihak. (2) Setiap TKI wajib menandatangani perjanjian kerja sebelum TKI yang bersangkutan

diberangkatkan ke luar negeri. (3) Perjanjian kerja ditandatangani di hadapan pejabat instansi yang bertanggung jawab di

bidang ketenagakerjaan. (4) Perjanjian kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2), disiapkan oleh pelaksana penempatan

TKI swasta. (5) Perjanjian kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), sekurang-kurangnya

memuat : a.nama dan alamat Pengguna; b. nama dan alamat TKI; c.jabatan atau jenis pekerjaan TKI; d. hak dan kewajiban para pihak; e.kondisi dan syarat kerja yang meliputi jam kerja, upah dan tata cara pembayaran, hak cuti

dan waktu istirahat, fasilitas dan jaminan sosial; dan f. jangka waktu perjanjian kerja.

Pasal 56 (1) Perjanjian kerja dibuat untuk jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjang

untuk jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun.

Page 270: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

(2) Dikecualikan dari ketentuan jangka waktu perjanjian kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk jabatan atau jenis pekerjaan tertentu.

(3) Ketentuan mengenai jabatan atau jenis pekerjaan tertentu yang dikecualikan dari jangka

waktu perjanjian kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2), diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri.

Pasal 57 (1) Perpanjangan jangka waktu perjanjian kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 ayat (1),

dapat dilakukan oleh TKI yang bersangkutan atau melalui pelaksana penempatan TKI swasta.

(2) Perpanjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disepakati oleh para pihak

sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sebelum perjanjian kerja pertama berakhir.

Pasal 58 (1) Perjanjian kerja perpanjangan dan jangka waktu perpanjangan perjanjian kerja wajib

mendapat persetujuan dari pejabat berwenang pada Perwakilan Republik Indonesia di negara tujuan.

(2) Pengurusan untuk mendapatkan persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilaksanakan oleh dan menjadi tanggung jawab pelaksana penempatan TKI swasta. (3) Ketentuan mengenai persyaratan dan tata cara memperoleh persetujuan perjanjian kerja dan

perpanjangan jangka waktu perjanjian kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri.

Pasal 59 TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan yang telah berakhir perjanjian kerjanya dan akan memperpanjang perjanjian kerja, TKI yang bersangkutan harus pulang terlebih dahulu ke Indonesia.

Pasal 60 Dalam hal perpanjangan dilakukan sendiri oleh TKI yang bersangkutan, maka pelaksana penempatan TKI swasta tidak bertanggung jawab atas risiko yang menimpa TKI dalam masa perpanjangan perjanjian kerja.

Pasal 61 Bagi TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan, apabila selama masa berlakunya perjanjian kerja terjadi perubahan jabatan atau jenis pekerjaan, atau pindah Pengguna, maka perwakilan pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengurus perubahan perjanjian kerja dengan membuat perjanjian kerja baru dan melaporkannya kepada Perwakilan Republik Indonesia.

Page 271: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

Pasal 62 (1) Setiap TKI yang ditempatkan di luar negeri, wajib memiliki dokumen KTKLN yang

dikeluarkan oleh Pemerintah. (2) KTKLN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan sebagai kartu identitas TKI selama

masa penempatan TKI di negara tujuan.

Pasal 63 (1) KTKLN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 hanya dapat diberikan apabila TKI yang

bersangkutan : a.telah memenuhi persyaratan dokumen penempatan TKI di luar negeri; b. telah mengikuti Pembekalan Akhir Pemberangkatan (PAP); dan c.telah diikutsertakan dalam perlindungan program asuransi.

(2) Ketentuan mengenai bentuk, persyaratan, dan tata cara memperoleh KTKLN diatur lebih

lanjut dengan Peraturan Menteri.

Pasal 64 Pelaksana penempatan TKI swasta dilarang menempatkan calon TKI yang tidak memiliki KTKLN.

Pasal 65 Pelaksana penempatan TKI swasta bertanggung jawab atas kelengkapan dokumen penempatan yang diperlukan.

Pasal 66 Pemerintah wajib menyediakan pos-pos pelayanan di pelabuhan pemberangkatan dan pemulangan TKI yang dilengkapi dengan fasilitas yang memenuhi syarat.

Pasal 67 (1) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib memberangkatkan TKI ke luar negeri yang telah

memenuhi persyaratan kelengkapan dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 sesuai dengan perjanjian penempatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 ayat (2).

(2) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib melaporkan setiap keberangkatan calon TKI

kepada Perwakilan Republik Indonesia di negara tujuan. (3) Pemberangkatan TKI ke luar negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan

melalui tempat pemeriksaan imigrasi yang terdekat.

Pasal 68 (1) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengikutsertakan TKI yang diberangkatkan ke

luar negeri dalam program asuransi.

Page 272: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

(2) Jenis program asuransi yang wajib diikuti oleh TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri.

Pasal 69 (1) Pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengikutsertakan TKI yang akan diberangkatkan

ke luar negeri dalam pembekalan akhir pemberangkatan. (2) Pembekalan akhir pemberangkatan (PAP) dimaksudkan untuk memberi pemahaman dan

pendalaman terhadap :

a. peraturan perundang-undangan di negara tujuan; dan b. materi perjanjian kerja.

(3) Pembekalan akhir pemberangkatan (PAP) menjadi tanggung jawab Pemerintah.

(4) Ketentuan mengenai pembekalan akhir pemberangkatan (PAP) sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri.

Bagian Keempat Masa Tunggu di Penampungan

Pasal 70

(1) Pelaksana penempatan TKI swasta dapat menampung calon TKI sebelum pemberangkatan.

(2) Lamanya penampungan disesuaikan dengan jabatan dan/atau jenis pekerjaan yang akan dilakukan di negara tujuan.

(3) Selama masa penampungan, pelaksana penempatan TKI swasta wajib memperlakukan

calon TKI secara wajar dan manusiawi. (4) Ketentuan mengenai standar tempat penampungan dan lamanya penampungan diatur lebih

lanjut dengan Peraturan Menteri.

Bagian Kelima Masa Penempatan

Pasal 71 (1) Setiap TKI wajib melaporkan kedatangannya kepada Perwakilan Republik Indonesia di

negara tujuan. (2) Kewajiban untuk melaporkan kedatangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi TKI

yang bekerja pada Pengguna perseorangan dilakukan oleh pelaksana penempatan TKI swasta.

Page 273: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

Pasal 72 Pelaksana penempatan TKI swasta dilarang menempatkan TKI yang tidak sesuai dengan pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan perjanjian kerja yang disepakati dan ditandatangani TKI yang bersangkutan.

Bagian Keenam Purna Penempatan

Pasal 73

(1) Kepulangan TKI terjadi karena:

a. berakhirnya masa perjanjian kerja; b. pemutusan hubungan kerja sebelum masa perjanjian kerja berakhir; c. terjadi perang, bencana alam, atau wabah penyakit di negara tujuan; d. mengalami kecelakaan kerja yang mengakibatkan tidak bisa menjalankan pekerjaannya

lagi; e. meninggal dunia di negara tujuan; f. cuti; atau g. dideportasi oleh pemerintah setempat.

(2) Dalam hal TKI meninggal dunia di negara tujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf

e, pelaksana penempatan TKI berkewajiban : a. memberitahukan tentang kematian TKI kepada keluarganya paling lambat 3 (tiga) kali 24

(dua puluh empat) jam sejak diketahuinya kematian tersebut; b. mencari informasi tentang sebab-sebab kematian dan memberitahukannya kepada pejabat

Perwakilan Republik Indonesia dan anggota keluarga TKI yang bersangkutan; c. memulangkan jenazah TKI ke tempat asal dengan cara yang layak serta menanggung

semua biaya yang diperlukan, termasuk biaya penguburan sesuai dengan tata cara agama TKI yang bersangkutan;

d. mengurus pemakaman di negara tujuan penempatan TKI atas persetujuan pihak keluarga TKI atau sesuai dengan ketentuan yang berlaku di negara yang bersangkutan;

e. memberikan perlindungan terhadap seluruh harta milik TKI untuk kepentingan anggota keluarganya; dan

f. mengurus pemenuhan semua hak-hak TKI yang seharusnya diterima. (3) Dalam hal terjadi perang, bencana alam, wabah penyakit, dan deportasi sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf c, dan huruf g, Perwakilan Republik Indonesia, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah bekerja sama mengurus kepulangan TKI sampai ke daerah asal TKI.

Pasal 74 (1) Setiap TKI yang akan kembali ke Indonesia wajib melaporkan kepulangannya kepada

Perwakilan Republik Indonesia negara tujuan. (2) Pelaporan bagi TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan dilakukan oleh pelaksana

penempatan TKI swasta.

Pasal 75 (1) Kepulangan TKI dari negara tujuan sampai tiba di daerah asal menjadi tanggung jawab

pelaksana penempatan TKI. (2) Pengurusan kepulangan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi hal :

a. pemberian kemudahan atau fasilitas kepulangan TKI;

Page 274: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

b. pemberian fasilitas kesehatan bagi TKI yang sakit dalam kepulangan; dan c. pemberian upaya perlindungan terhadap TKI dari kemungkinan adanya tindakan pihak-

pihak lain yang tidak bertanggung jawab dan dapat merugikan TKI dalam kepulangan. (3) Pemerintah dapat mengatur kepulangan TKI.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemulangan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat

(2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri.

Bagian Ketujuh Pembiayaan

Pasal 76

(1) Pelaksana penempatan TKI swasta hanya dapat membebankan biaya penempatan kepada

calon TKI untuk komponen biaya : a. pengurusan dokumen jati diri; b. pemeriksaan kesehatan dan psikologi; dan c. pelatihan kerja dan sertifikasi kompetensi kerja.

(2) Biaya selain biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan

Menteri. (3) Komponen biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) harus transparan dan

memenuhi asas akuntabilitas.

BAB VI PERLINDUNGAN TKI

Pasal 77

(1) Setiap calon TKI/TKI mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan. (2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan mulai dari pra penempatan,

masa penempatan, sampai dengan purna penempatan.

Pasal 78 (1) Perwakilan Republik Indonesia memberikan perlindungan terhadap TKI di luar negeri sesuai

dengan peraturan perundang-undangan serta hukum dan kebiasaan internasional. (2) Dalam rangka perlindungan TKI di luar negeri, Pemerintah dapat menetapkan jabatan Atase

Ketenagakerjaan pada Perwakilan Republik Indonesia tertentu. (3) Penugasan Atase Ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan sesuai

dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 79 Dalam rangka pemberian perlindungan selama masa penempatan TKI di luar negeri, Perwakilan Republik Indonesia melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap perwakilan pelaksana penempatan TKI swasta dan TKI yang ditempatkan di luar negeri.

Page 275: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

Pasal 80 (1) Perlindungan selama masa penempatan TKI di luar negeri dilaksanakan antara lain :

a. pemberian bantuan hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di negara tujuan serta hukum dan kebiasaan internasional;

b. pembelaan atas pemenuhan hak-hak sesuai dengan perjanjian kerja dan/atau peraturan perundang-undangan di negara TKI ditempatkan.

(2) Ketentuan mengenai pemberian perlindungan selama masa penempatan TKI di luar negeri

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal 81 (1) Dengan pertimbangan untuk melindungi calon TKI/TKI, pemerataan kesempatan kerja

dan/atau untuk kepentingan ketersediaan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan nasional, Pemerintah dapat menghentikan dan/atau melarang penempatan TKI di luar negeri untuk negara tertentu atau penempatan TKI pada jabatan-jabatan tertentu di luar negeri.

(2) Dalam menghentikan dan/atau melarang penempatan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), Pemerintah memperhatikan saran dan pertimbangan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI.

(3) Ketentuan mengenai penghentian dan pelarangan penempatan TKI sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal 82 Pelaksana penempatan TKI swasta bertanggung jawab untuk memberikan perlindungan kepada calon TKI/TKI sesuai dengan perjanjian penempatan.

Pasal 83

Setiap calon TKI/TKI yang bekerja ke luar negeri baik secara perseorangan maupun yang ditempatkan oleh pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengikuti program pembinaan dan perlindungan TKI.

Pasal 84 Program pembinaan dan perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

BAB VII PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Pasal 85

(1) Dalam hal terjadi sengketa antara TKI dengan pelaksana penempatan TKI swasta mengenai

pelaksanaan perjanjian penempatan, maka kedua belah pihak mengupayakan penyelesaian secara damai dengan cara bermusyawarah.

(2) Dalam hal penyelesaian secara musyawarah tidak tercapai, maka salah satu atau kedua belah

pihak dapat meminta bantuan instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan di Kabupaten/Kota, Provinsi atau Pemerintah.

Page 276: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

BAB VIII PEMBINAAN

Pasal 86

(1) Pemerintah melakukan pembinaan terhadap segala kegiatan yang berkenaan dengan

penyelenggaraan Penempatan dan Perlindungan TKI di luar negeri. (2) Dalam melakukan pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pemerintah dapat

mengikutsertakan pelaksana penempatan TKI swasta, organisasi dan/atau masyarakat. (3) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan secara terpadu

dan terkoordinasi.

Pasal 87 Pembinaan oleh Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86, dilakukan dalam bidang : a. informasi; b. sumber daya manusia; dan c. perlindungan TKI.

Pasal 88 Pembinaan oleh Pemerintah dalam bidang informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 87 huruf a, dilakukan dengan : a. membentuk sistem dan jaringan informasi yang terpadu mengenai pasar kerja luar negeri

yang dapat diakses secara meluas oleh masyarakat; b. memberikan informasi keseluruhan proses dan prosedur mengenai penempatan TKI di luar

negeri termasuk risiko bahaya yang mungkin terjadi selama masa penempatan TKI di luar negeri.

Pasal 89 Pembinaan oleh Pemerintah dalam bidang sumber daya manusia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 87 huruf b, dilakukan dengan : a. meningkatkan kualitas keahlian dan/atau keterampilan kerja calon TKI/TKI yang akan

ditempatkan di luar negeri termasuk kualitas kemampuan berkomunikasi dalam bahasa asing;

b. membentuk dan mengembangkan pelatihan kerja yang sesuai dengan standar dan persyaratan yang ditetapkan.

Pasal 90

Pembinaan oleh Pemerintah dalam bidang perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 87 huruf c, dilakukan dengan : a. memberikan bimbingan dan advokasi bagi TKI mulai dari pra penempatan, masa

penempatan dan purna penempatan; b. memfasilitasi penyelesaian perselisihan atau sengketa calon TKI/TKI dengan Pengguna

dan/atau pelaksana penempatan TKI; c. menyusun dan mengumumkan daftar Mitra Usaha dan Pengguna bermasalah secara berkala

sesuai dengan peraturan perundang-undangan; d. melakukan kerjasama internasional dalam rangka perlindungan TKI sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

Page 277: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

Pasal 91 (1) Pemerintah dapat memberikan penghargaan kepada orang atau lembaga yang telah berjasa

dalam pembinaan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri. (2) Penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diberikan dalam bentuk piagam,

uang, dan/atau bentuk lainnya.

BAB IX PENGAWASAN

Pasal 92 (1) Pengawasan terhadap penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri

dilaksanakan oleh instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan pada Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota.

(2) Pengawasan terhadap penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri

dilaksanakan oleh Perwakilan Republik Indonesia di negara tujuan. (3) Pelaksanaan pengawasan terhadap penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di

luar negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal 93 (1) Instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan pada Pemerintah Provinsi dan

Pemerintah Kabupaten/Kota wajib melaporkan hasil pelaksanaan pengawasan terhadap pelaksanaan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri yang ada di daerahnya sesuai dengan tugas, fungsi, dan wewenangnya kepada Menteri.

(2) Ketentuan mengenai tata cara pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur lebih

lanjut dengan Peraturan Menteri.

BAB X BADAN NASIONAL

PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TKI

Pasal 94

(1) Untuk menjamin dan mempercepat terwujudnya tujuan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri, diperlukan pelayanan dan tanggung jawab yang terpadu.

(2) Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dibentuk Badan Nasional

Penempatan dan Perlindungan TKI. (3) Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (2),

merupakan lembaga pemerintah non departemen yang bertanggung jawab kepada Presiden yang berkedudukan di Ibukota Negara.

Page 278: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

Pasal 95 (1) Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 94

mempunyai fungsi pelaksanaan kebijakan di bidang penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri secara terkoordinasi dan terintegrasi.

(2) Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Badan Nasional

Penempatan dan Perlindungan TKI bertugas : a.melakukan penempatan atas dasar perjanjian secara tertulis antara Pemerintah dengan

Pemerintah negara Pengguna TKI atau Pengguna berbadan hukum di negara tujuan penempatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1);

b. memberikan pelayanan, mengkoordinasikan, dan melakukan pengawasan mengenai :

1) dokumen; 2) pembekalan akhir pemberangkatan (PAP); 3) penyelesaian masalah; 4) sumber-sumber pembiayaan; 5) pemberangkatan sampai pemulangan; 6) peningkatan kualitas calon TKI; 7) informasi; 8) kualitas pelaksana penempatan TKI; dan 9) peningkatan kesejahteraan TKI dan keluarganya.

Pasal 96 (1) Keanggotaan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI terdiri dari wakil-wakil

instansi Pemerintah terkait. (2) Dalam melaksanakan tugasnya, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 95 ayat (2) dapat melibatkan tenaga-tenaga profesional.

Pasal 97

Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan, fungsi, tugas, struktur organisasi, dan tata kerja Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI diatur dengan Peraturan Presiden.

Pasal 98 (1) Untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan penempatan TKI, Badan Nasional Penempatan

dan Perlindungan TKI membentuk Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI di Ibukota Provinsi dan/atau tempat pemberangkatan TKI yang dianggap perlu.

(2) Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

bertugas memberikan kemudahan pelayanan pemrosesan seluruh dokumen penempatan TKI. (3) Pemberian pelayanan pemrosesan dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan

bersama-sama dengan instansi yang terkait.

Pasal 99 (1) Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan.

Page 279: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

(2) Tata cara pembentukan dan susunan organisasi Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Keputusan Kepala Badan.

BAB XI SANKSI ADMINISTRATIF

Pasal 100

(1) Menteri menjatuhkan sanksi administratif atas pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1), Pasal 20, Pasal 30, Pasal 32 ayat (1), Pasal 33, Pasal 34 ayat (3), Pasal 38 ayat (2), Pasal 54 ayat (1), Pasal 55 ayat (2) dan ayat (3), Pasal 58 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 62 ayat (1), Pasal 67 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 69 ayat (1), Pasal 71, Pasal 72, Pasal 73 ayat (2), Pasal 74, Pasal 76 ayat (1), Pasal 82, Pasal 83, atau Pasal 105.

(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa :

a. peringatan tertulis; b. penghentian sementara sebagian atau seluruh kegiatan usaha penempatan TKI; c. pencabutan izin; d. pembatalan keberangkatan calon TKI; dan/atau e. pemulangan TKI dari luar negeri dengan biaya sendiri.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dan ayat (2), diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri.

BAB XII PENYIDIKAN

Pasal 101

(1) Selain Penyidik Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia, kepada Pejabat Pegawai Negeri

Sipil tertentu di instansi Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan/atau Pemerintah Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan diberi wewenang khusus sebagai Penyidik sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana, untuk melakukan penyidikan tindak pidana sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

(2) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang :

a. melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan tentang tindak pidana di bidang penempatan dan perlindungan TKI;

b. melakukan pemeriksaan terhadap orang yang diduga melakukan tindak pidana di bidang penempatan dan perlindungan TKI;

c. meminta keterangan dan bahan bukti dari orang atau badan hukum sehubungan dengan tindak pidana di bidang penempatan dan perlindungan TKI;

d. melakukan pemeriksaan atau penyitaan bahan atau barang bukti dalam perkara tindak pidana di bidang penempatan dan perlindungan TKI;

e. melakukan pemeriksaan atas surat dan/atau dokumen lain tentang tindak pidana di bidang penempatan dan perlindungan TKI;

f. meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana di bidang penempatan dan perlindungan TKI;

g. menghentikan penyidikan apabila tidak terdapat cukup bukti yang membuktikan tentang adanya tindak pidana di bidang penempatan dan perlindungan TKI.

(3) Kewenangan Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

dilaksanakan sesuai dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana.

Page 280: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

BAB XIII KETENTUAN PIDANA

Pasal 102

(1) Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 10 (sepuluh)

tahun dan/atau denda paling sedikit Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah) dan paling banyak Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah), setiap orang yang : a. menempatkan warga negara Indonesia untuk bekerja di luar negeri sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 4; b. menempatkan TKI tanpa izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12; atau c. menempatkan calon TKI pada jabatan atau tempat pekerjaan yang bertentangan dengan

nilai-nilai kemanusiaan dan norma kesusilaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30. (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tindak pidana kejahatan.

Pasal 103 (1) Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 5 (lima) tahun

dan/atau denda paling sedikit Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) dan paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah), setiap orang yang : a. mengalihkan atau memindahtangankan SIPPTKI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19; b. mengalihkan atau memindahtangankan SIP kepada pihak lain sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 33; c. melakukan perekrutan calon TKI yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 35; d. menempatkan TKI yang tidak lulus dalam uji kompetensi kerja sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 45; e. menempatkan TKI tidak memenuhi persyaratan kesehatan dan psikologi sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 50; f. menempatkan calon TKI/TKI yang tidak memiliki dokumen sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 51; g. menempatkan TKI di luar negeri tanpa perlindungan program asuransi sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 68; atau h. memperlakukan calon TKI secara tidak wajar dan tidak manusiawi selama masa di

penampungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 ayat (3). (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tindak pidana kejahatan.

Pasal 104 (1) Dipidana dengan pidana kurungan paling singkat 1 (satu) bulan dan paling lama 1 (satu)

tahun dan/atau denda paling sedikit Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah), setiap orang yang : a. menempatkan TKI tidak melalui Mitra Usaha sebagaimana dipersyaratkan dalam Pasal

24; b. menempatkan TKI di luar negeri untuk kepentingan perusahaan sendiri tanpa izin tertulis

dari Menteri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1); c. mempekerjakan calon TKI yang sedang mengikuti pendidikan dan pelatihan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46; d. menempatkan TKI di Luar Negeri yang tidak memiliki KTKLN sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 64; atau e. tidak memberangkatkan TKI ke luar negeri yang telah memenuhi persyaratan

kelengkapan dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 67. (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tindak pidana pelanggaran.

Page 281: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

BAB XIV KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 105

(1) TKI yang bekerja di luar negeri secara perseorangan melapor pada instansi Pemerintah yang

bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan dan Perwakilan Republik Indonesia. (2) Selain dokumen yang diperlukan untuk bekerja di luar negeri, TKI yang bekerja di luar

negeri secara perseorangan harus memiliki KTKLN.

Pasal 106 (1) TKI yang bekerja di luar negeri secara perseorangan berhak untuk memperoleh

perlindungan. (2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Perwakilan Republik

Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB XV KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 107

(1) Pelaksana penempatan TKI swasta yang telah memiliki izin penempatan TKI di luar negeri

sebelum berlakunya Undang-undang ini wajib menyesuaikan persyaratan yang diatur dalam Undang-undang ini paling lama 2 (dua) tahun sejak berlakunya Undang-undang ini.

(2) Bagi pelaksana penempatan TKI swasta yang menempatkan TKI sebelum berlakunya

Undang-undang ini, maka jangka waktu penyesuaian terhitung mulai sejak Undang-undang ini berlaku sampai dengan berakhirnya perjanjian kerja TKI terakhir yang ditempatkan sebelum berlakunya Undang-undang ini.

(3) Apabila pelaksana penempatan TKI swasta dalam jangka waktu yang ditentukan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak menyesuaikan persyaratan-persyaratan yang diatur dalam Undang-undang ini, maka izin pelaksana penempatan TKI swasta yang bersangkutan dicabut oleh Menteri.

Pasal 108 Pembentukan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 94 ayat (2) dilakukan dalam waktu paling lama 2 (dua) tahun sejak berlakunya Undang- undang ini.

Page 282: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

BAB XVI KETENTUAN PENUTUP

Pasal 109

Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahui, memerintahkan pengundangan Undang-undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Disahkan di Jakarta pada tanggal 18 Oktober 2004

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd

MEGAWATI SOEKARNOPUTRI

Diundangkan di Jakarta pada tanggal 18 Oktober 2004

MENTERI NEGARA/SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

ttd

BAMBANG KESOWO

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2004 NOMOR 133

Page 283: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

P E N J E L A S A N A T A S

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2004

TENTANG PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA

KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI I. UMUM

Pekerjaan mempunyai makna yang sangat penting dalam kehidupan manusia sehingga setiap orang membutuhkan pekerjaan. Pekerjaan dapat dimaknai sebagai sumber penghasilan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi dirinya dan keluarganya. Dapat juga dimaknai sebagai sarana untuk mengaktualisasikan diri sehingga seseorang merasa hidupnya menjadi lebih berharga baik bagi dirinya, keluarganya maupun lingkungannya. Oleh karena itu hak atas pekerjaan merupakan hak azasi yang melekat pada diri seseorang yang wajib dijunjung tinggi dan dihormati.

Makna dan arti pentingnya pekerjaan bagi setiap orang tercermin dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 27 ayat (2) menyatakan bahwa setiap Warga Negara Indonesia berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Namun pada kenyataannya, keterbatasan akan lowongan kerja di dalam negeri menyebabkan banyaknya warga negara Indonesia/TKI mencari pekerjaan ke luar negeri. Dari tahun ke tahun jumlah mereka yang bekerja di luar negeri semakin meningkat. Besarnya animo tenaga kerja yang akan bekerja ke luar negeri dan besarnya jumlah TKI yang sedang bekerja di luar negeri di satu segi mempunyai sisi positif, yaitu mengatasi sebagian masalah penggangguran di dalam negeri namun mempunyai pula sisi negatif berupa resiko kemungkinan terjadinya perlakuan yang tidak manusiawi terhadap TKI. Resiko tersebut dapat dialami oleh TKI baik selama proses keberangkatan, selama bekerja di luar negeri maupun setelah pulang ke Indonesia. Dengan demikian perlu dilakukan pengaturan agar resiko perlakuan yang tidak manusiawi terhadap TKI sebagaimana disebutkan di atas dapat dihindari atau minimal dikurangi.

Pada hakekatnya ketentuan-ketentuan hukum yang dibutuhkan dalam masalah ini adalah ketentuan-ketentuan yang mampu mengatur pemberian pelayanan penempatan bagi tenaga kerja secara baik. Pemberian pelayanan penempatan secara baik didalamnya mengandung prinsip murah, cepat, tidak berbelit-belit dan aman. Pengaturan yang bertentangan dengan prinsip tersebut memicu terjadinya penempatan tenaga kerja illegal yang tentunya berdampak kepada minimnya perlindungan bagi tenaga kerja yang bersangkutan.

Sejalan dengan semakin meningkatnya tenaga kerja yang ingin bekerja di luar negeri dan besarnya jumlah TKI yang sekarang ini bekerja di luar negeri, meningkat pula kasus perlakuan yang tidak manusiawi terhadap TKI baik di dalam maupun di luar negeri. Kasus yang berkaitan dengan nasib TKI semakin beragam dan bahkan berkembang kearah perdagangan manusia yang dapat dikategorikan sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan.

Selama ini, secara yuridis peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar acuan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri adalah Ordonansi tentang Pengerahan Orang Indonesia Untuk Melakukan Pekerjaan Di Luar Indonesia (Staatsblad Tahun 1887 Nomor 8) dan Keputusan Menteri serta peraturan pelaksanaannya. Ketentuan dalam ordonansi sangat sederhana/sumir sehingga secara praktis tidak memenuhi kebutuhan yang berkembang. Kelemahan ordonansi itu dan tidak adanya undang-undang yang mengatur penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri selama ini diatasi melalui pengaturan dalam Keputusan Menteri serta peraturan pelaksanaannya.

Page 284: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

Dengan diundangkannya Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Ordonansi tentang Pengerahan Orang Indonesia Untuk Melakukan Pekerjaan Di Luar Negeri dinyatakan tidak berlaku lagi dan diamanatkan penempatan tenaga kerja ke luar negeri diatur dalam undang-undang tersendiri. Pengaturan melalui undang-undang tersendiri, diharapkan mampu merumuskan norma-norma hukum yang melindungi TKI dari berbagai upaya dan perlakuan eksploitatif dari siapapun.

Dengan mengacu kepada Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, maka Undang-undang ini intinya harus memberi perlindungan warga negara yang akan menggunakan haknya untuk mendapat pekerjaan, khususnya pekerjaan di luar negeri, agar mereka dapat memperoleh pelayanan penempatan tenaga kerja secara cepat dan mudah dengan tetap mengutamakan keselamatan tenaga kerja baik fisik, moral maupun martabatnya.

Dikaitkan dengan praktek penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia masalah penempatan dan perlindungan TKI ke luar negeri, menyangkut juga hubungan antar negara, maka sudah sewajarnya apabila kewenangan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri merupakan kewenangan Pemerintah. Namun Pemerintah tidak dapat bertindak sendiri, karena itu perlu melibatkan Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten/Kota serta institusi swasta. Di lain pihak karena masalah penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia langsung berhubungan dengan masalah nyawa dan kehormatan yang sangat azasi bagi manusia, maka institusi swasta yang terkait tentunya haruslah mereka yang mampu baik dari aspek komitmen, profesionalisme maupun secara ekonomis, dapat menjamin hak-hak azasi warga negara yang bekerja di luar negeri agar tetap terlindungi.

Setiap tenaga kerja yang bekerja di luar wilayah negaranya merupakan orang pendatang atau orang asing di negara tempat ia bekerja. Mereka dapat dipekerjakan di wilayah manapun di negara tersebut, pada kondisi yang mungkin di luar dugaan atau harapan ketika mereka masih berada di tanah airnya. Berdasarkan pemahaman tersebut kita harus mengakui bahwa pada kesempatan pertama perlindungan yang terbaik harus muncul dari diri tenaga kerja itu sendiri, sehingga kita tidak dapat menghindari perlunya diberikan batasan-batasan tertentu bagi tenaga kerja yang akan bekerja di luar negeri. Pembatasan yang utama adalah keterampilan atau pendidikan dan usia minimum yang boleh bekerja di luar negeri. Dengan adanya pembatasan tersebut diharapkan dapat diminimalisasikan kemungkinan eksploitasi terhadap TKI.

Pemenuhan hak warga negara untuk memperoleh pekerjaan sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dapat dilakukan oleh setiap warga negara secara perseorangan. Terlebih lagi dengan mudahnya memperoleh informasi yang berkaitan dengan kesempatan kerja yang ada di luar negeri. Kelompok masyarakat yang dapat memanfaatkan teknologi informasi tentunya mereka yang mempunyai pendidikan atau keterampilan yang relatif tinggi. Sementara bagi mereka yang mempunyai pendidikan dan keterampilan yang relatif rendah yang dampaknya mereka biasanya dipekerjakan pada jabatan atau pekerjaan-pekerjaan “kasar”, tentunya memerlukan pengaturan berbeda dari pada mereka yang memiliki keterampilan dan pendidikan yang lebih tinggi. Bagi mereka lebih diperlukan campur tangan Pemerintah untuk memberikan pelayanan dan perlindungan yang maksimal.

Perbedaan pelayanan atau perlakuan bukan untuk mendiskriminasikan suatu kelompok dengan kelompok masyarakat lainnya, namun justru untuk menegakkan hak-hak warga negara dalam memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Oleh karena itu dalam Undang-undang ini, prinsip pelayanan penempatan dan perlindungan TKI adalah persamaan hak, berkeadilan, kesetaraan gender serta tanpa diskriminasi.

Page 285: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

Telah dikemukakan di atas bahwa pada umumnya masalah yang timbul dalam penempatan adalah berkaitan dengan hak azasi manusia, maka sanksi-sanksi yang dicantumkan dalam Undang-undang ini, cukup banyak berupa sanksi pidana. Bahkan tidak dipenuhinya persyaratan salah satu dokumen perjalanan, sudah merupakan tindakan pidana. Hal ini dilandasi pemikiran bahwa dokumen merupakan bukti utama bahwa tenaga kerja yang bersangkutan sudah memenuhi syarat untuk bekerja di luar negeri.

Tidak adanya satu saja dokumen, sudah beresiko tenaga kerja tersebut tidak memenuhi syarat atau illegal untuk bekerja di negara penempatan. Kondisi ini membuat tenaga kerja yang bersangkutan rentan terhadap perlakuan yang tidak manusiawi atau perlakuan yang eksploitatif lainnya di negara tujuan penempatan.

Dengan mempertimbangkan kondisi yang ada serta peraturan perundang-undangan, termasuk didalamnya Undang-undang Nomor 1 Tahun 1982 tentang Pengesahan Konvensi Wina 1961 mengenai Hubungan Diplomatik dan Konvensi Wina 1963 mengenai Hubungan Konsuler, Undang-undang Nomor 2 Tahun 1982 tentang Pengesahan Konvensi mengenai Misi Khusus (Special Missions) Tahun 1969, dan Undang-undang Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri, Undang-undang Penempatan dan Perlindungan TKI di Luar Negeri dirumuskan dengan semangat untuk menempatkan TKI pada jabatan yang tepat sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya, dengan tetap melindungi hak-hak TKI. Dengan demikian Undang-undang ini diharapkan disamping dapat menjadi instrumen perlindungan bagi TKI baik selama masa pra penempatan, selama masa bekerja di luar negeri maupun selama masa kepulangan ke daerah asal di Indonesia juga dapat menjadi instrumen peningkatan kesejahteraan TKI beserta keluarganya.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1 Cukup jelas.

Pasal 2

Cukup jelas.

Pasal 3 Cukup jelas.

Pasal 4

Menempatkan warga negara Indonesia dalam pasal ini mencakup perbuatan dengan sengaja memfasilitasi atau mengangkut atau memberangkatkan warga negara Indonesia untuk bekerja pada Pengguna di luar negeri baik dengan memungut biaya maupun tidak dari yang bersangkutan.

Pasal 5

Ayat (1) Penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri dilakukan secara seimbang oleh Pemerintah dan masyarakat. Agar penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri tersebut dapat berhasil guna dan berdaya guna, Pemerintah perlu mengatur, membina, dan mengawasi pelaksanaannya.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 6 Cukup jelas.

Page 286: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

Pasal 7 Cukup jelas.

Pasal 8

Cukup jelas.

Pasal 9 Cukup jelas.

Pasal 10

Huruf a Cukup jelas.

Huruf b

Pelaksana penempatan TKI swasta sebelum berlakunya Undang-undang ini disebut dengan Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI).

Pasal 11

Cukup jelas.

Pasal 12 Cukup jelas.

Pasal 13

Ayat (1) Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b Cukup jelas.

Huruf c

Jaminan bank dalam bentuk deposito atas nama Pemerintah dimaksudkan agar ada jaminan untuk biaya keperluan penyelesaian perselisihan atau sengketa calon TKI di dalam negeri dan/atau TKI dengan Pengguna dan/atau pelaksana penempatan TKI swasta atau menyelesaikan kewajiban dan tanggung jawab pelaksana penempatan TKI swasta yang masih ada karena izin dicabut atau izin tidak diperpanjang atau TKI tersebut tidak diikutkan dalam program asuransi.

Huruf d

Cukup jelas.

Huruf e Cukup jelas.

Huruf f

Yang dimaksud dengan sarana prasarana pelayanan penempatan TKI antara lain tempat penampungan yang layak, tempat pelatihan kerja, dan kantor.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3) Cukup jelas.

Page 287: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

Pasal 14

Cukup jelas.

Pasal 15 Cukup jelas.

Pasal 16

Cukup jelas.

Pasal 17 Cukup jelas.

Pasal 18

Cukup jelas.

Pasal 19 Yang dimaksud dengan mengalihkan atau memindahtangankan SIPPTKI adalah yang dalam praktek sering disebut dengan istilah “jual bendera” atau “numpang proses”. Apabila hal ini ditolerir, akan membuat kesulitan untuk mencari pihak yang harus bertanggung jawab dalam hal terjadi permasalahan terhadap TKI.

Pasal 20

Ayat (1) Pembentukan perwakilan dapat dilakukan secara bersama-sama oleh beberapa pelaksana penempatan TKI swasta.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 21 Ayat (1)

Kantor cabang dapat dibentuk di provinsi atau kabupaten/kota sesuai dengan kebutuhan.

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3) Cukup jelas.

Pasal 22

Cukup jelas.

Pasal 23 Cukup jelas.

Pasal 24

Ayat (1) Pengguna perseorangan dalam pasal ini adalah orang perseorangan yang mempekerjakan TKI pada pekerjaan-pekerjaan antara lain sebagai penata laksana rumah tangga, pengasuh bayi atau perawat manusia lanjut usia, pengemudi, tukang kebun/taman. Pekerjaan–pekerjaan tersebut biasa disebut sebagai pekerjaan di sektor informal.

Ayat (2)

Cukup jelas

Page 288: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

Pasal 25

Ayat (1) Cukup jelas.

Ayat (2)

Persetujuan Perwakilan Republik Indonesia meliputi dokumen perjanjian kerja sama penempatan, surat permintaan TKI, dan perjanjian kerja.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4) Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Pasal 26 Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2) Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b Cukup jelas.

Huruf c

Cukup jelas.

Huruf d Cukup jelas.

Huruf e

Perlindungan asuransi yang dimaksud dalam huruf ini sedikit-dikitnya sama dengan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.

Huruf f

Cukup jelas.

Ayat (3) Cukup jelas.

Pasal 27

Ayat (1) Cukup jelas.

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan pertimbangan keamanan pada ayat ini antara lain negara tujuan dalam keadaan perang, bencana alam, atau terjangkit wabah penyakit menular.

Pasal 28

Yang dimaksud dengan pekerjaan atau jabatan tertentu dalam pasal ini antara lain pekerjaan sebagai pelaut.

Page 289: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

Pasal 29 Cukup jelas.

Pasal 30

Cukup jelas.

Pasal 31 Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b Cukup jelas.

Huruf c

Pelatihan kerja bagi calon TKI dapat dilakukan oleh lembaga pelatihan maupun unit pelatihan yang dimiliki pelaksana penempatan TKI swasta.

Huruf d

Pemeriksaaan psikologis dimaksudkan agar TKI tidak mempunyai hambatan psikologis dalam melaksanakan pekerjaannya di negara tujuan.

Huruf e

Cukup jelas.

Huruf f Cukup jelas.

Huruf g

Cukup jelas.

Huruf h Cukup jelas.

Pasal 32

Ayat (1) Cukup jelas.

Ayat (2)

Huruf a Cukup jelas.

Huruf b Surat permintaan TKI dari Pengguna dalam huruf ini dikenal dengan sebutan job order, demand letter atau wakalah.

Huruf c

Cukup jelas.

Huruf d Cukup jelas.

Ayat (3) Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Page 290: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

Pasal 33 Cukup jelas.

Pasal 34

Ayat (1) Cukup jelas.

Ayat (2)

Agar informasi dapat diterima secara benar oleh masyarakat, harus digunakan bahasa yang mudah dipahami.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 35 Huruf a

Dalam prakteknya TKI yang bekerja pada Pengguna perseorangan selalu mempunyai hubungan personal yang intens dengan Pengguna, yang dapat mendorong TKI yang bersangkutan berada pada keadaan yang rentan dengan pelecehan seksual. Mengingat hal itu, maka pada pekerjaan tersebut diperlukan orang yang betul-betul matang dari aspek kepribadian dan emosi. Dengan demikian resiko terjadinya pelecehan seksual dapat diminimalisasi.

Huruf b

Cukup jelas.

Huruf c Cukup jelas.

Huruf d

Cukup jelas.

Pasal 36 Cukup jelas.

Pasal 37

Ketentuan dalam pasal ini berarti bahwa pelaksana penempatan TKI swasta tidak dibenarkan melakukan perekrutan melalui calo atau sponsor baik warga negara Indonesia maupun warga negara asing.

Pasal 38

Cukup jelas.

Pasal 39 Cukup jelas.

Pasal 40

Cukup jelas.

Pasal 41 Cukup jelas.

Pasal 42

Ayat (1) Cukup jelas.

Page 291: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

Ayat (2) Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b Cukup jelas.

Huruf c

Yang dimaksud dengan mampu berkomunikasi dengan bahasa asing adalah mampu menggunakan bahasa sehari-hari yang digunakan di negara tujuan.

Huruf d

Cukup jelas.

Pasal 43 Cukup jelas.

Pasal 44

Yang dimaksud dengan sertifikasi kompetensi kerja adalah proses pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yang mengacu pada standar kompetensi nasional dan/atau internasional.

Pasal 45

Cukup jelas.

Pasal 46 Cukup jelas.

Pasal 47

Cukup jelas.

Pasal 48 Cukup jelas.

Pasal 49

Ayat (1) Sarana kesehatan dan lembaga yang menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan dan psikologi dalam ketentuan ini dapat merupakan milik pemerintah baik pusat maupun daerah dan/atau masyarakat yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 50 Cukup jelas.

Pasal 51

Huruf a Cukup jelas.

Huruf b

Cukup jelas.

Huruf c Cukup jelas.

Page 292: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

Huruf d Cukup jelas.

Huruf e

Cukup jelas.

Huruf f Paspor diterbitkan setelah mendapat rekomendasi dari dinas yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan di kabupaten/kota setempat.

Huruf g

Cukup jelas.

Huruf h Cukup jelas.

Huruf i

Cukup jelas.

Huruf j Cukup jelas.

Pasal 52

Ayat (1) Cukup jelas.

Ayat (2)

Huruf a Cukup jelas.

Huruf b

Cukup jelas.

Huruf c Cukup jelas.

Huruf d

Cukup jelas.

Huruf e Cukup jelas.

Huruf f

Jaminan yang dimaksudkan dalam huruf ini adalah pernyataan kesanggupan dari pelaksana penempatan TKI swasta untuk memenuhi janjinya terhadap calon TKI yang ditempatkannya.

Misalnya, apabila dalam perjanjian penempatan pelaksana penempatan TKI swasta menjanjikan bahwa calon TKI yang bersangkutan akan dibayar sejumlah tertentu oleh Pengguna, dan ternyata dikemudian hari Pengguna tidak memenuhi sejumlah itu (yang tentunya dicantumkan dalam perjanjian kerja), maka pelaksana penempatan TKI swasta harus membayar kekurangannya.

Page 293: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

Demikian pula apabila calon TKI dijanjikan akan diberangkatkan pada tanggal tertentu namun ternyata sampai pada waktunya tidak diberangkatkan, maka pelaksana penempatan TKI swasta wajib mengganti kerugian calon TKI karena keterlambatan pemberangkatan tersebut.

Dengan dimuatnya klausul perjanjian penempatan seperti ini, maka pelaksana penempatan TKI swasta didorong untuk mencari dan menempatkan calon TKI pada Pengguna yang tepat.

Huruf g

Cukup jelas.

Huruf h Cukup jelas.

Huruf i

Cukup jelas.

Huruf j Dalam perjanjian penempatan dapat diperjanjikan bahwa apabila TKI setelah ditempatkan ternyata mengingkari janjinya dalam perjanjian kerja dengan Pengguna yang akibatnya pelaksana penempatan TKI swasta menanggung kerugian karena dituntut oleh Pengguna akibat perbuatan TKI tersebut, maka dalam perjanjian penempatan dapat diatur bahwa TKI yang melanggar perjanjian kerja harus membayar ganti rugi kepada pelaksana penempatan TKI swasta.

Demikian pula dapat diatur sebaliknya bahwa apabila pelaksana penempatan TKI swasta mengingkari janjinya kepada TKI, maka dapat diperjanjikan bahwa pelaksana penempatan TKI swasta harus membayar ganti rugi kepada TKI.

Huruf k

Cukup jelas.

Ayat (3) Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Pasal 53 Cukup jelas.

Pasal 54

Cukup jelas.

Pasal 55 Cukup jelas.

Pasal 56

Cukup jelas.

Pasal 57 Cukup jelas.

Page 294: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

Pasal 58

Cukup jelas.

Pasal 59 Cukup jelas.

Pasal 60

Cukup jelas.

Pasal 61 Cukup jelas.

Pasal 62

Cukup jelas.

Pasal 63 Cukup jelas.

Pasal 64

Cukup jelas.

Pasal 65 Cukup jelas.

Pasal 66

Cukup jelas.

Pasal 67 Cukup jelas.

Pasal 68

Cukup jelas.

Pasal 69 Cukup jelas.

Pasal 70

Ayat (1) Oleh karena proses pengurusan dokumen atau pemeriksaan kesehatan calon TKI membutuhkan waktu yang relatif lama, dan mengingat pelaksanaan pelatihan kerja pada umumnya dipusatkan pada lokasi tertentu sehingga untuk kelancaran pelaksanaan pendidikan dan pelatihan mereka dapat tinggal di penampungan.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3) Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Page 295: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

Pasal 71

Ayat (1) Pada dasarnya kewajiban untuk melaporkan diri sebagai seorang warga negara yang berada di negara asing merupakan tanggung jawab orang yang bersangkutan. Namun, mengingat lokasi penempatan yang tersebar, pelaksanaan kewajiban melaporkan diri dapat dilakukan oleh pelaksana penempatan TKI swasta.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 72 Penempatan TKI yang tidak sesuai dengan pekerjaan dalam ketentuan perjanjian kerja, misalnya di dalam perjanjian kerja TKI tersebut dipekerjakan dalam jabatan baby sitter (pengasuh bayi), maka pelaksana penempatan TKI swasta tersebut dilarang menempatkan pada jabatan selain jabatan yang tercantum dalam perjanjian kerja dimaksud.

Pasal 73

Cukup jelas.

Pasal 74 Cukup jelas.

Pasal 75

Cukup jelas.

Pasal 76 Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2) Setiap negara tujuan atau Pengguna dapat menetapkan kondisi untuk mempekerjakan tenaga kerja asing di negaranya. Oleh karena itu terdapat kemungkinan adanya tambahan biaya lainnya yang menjadi beban calon TKI. Agar calon TKI tidak dibebani biaya yang berlebihan, maka komponen biaya yang dapat ditambahkan serta besarnya biaya untuk dibebankan kepada calon TKI.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 77 Cukup jelas.

Pasal 78

Ayat (1) Cukup jelas.

Ayat (2)

Penetapan jabatan Atase Ketenagakerjaan pada Perwakilan Republik Indonesia tertentu, dibahas dan dilakukan bersama oleh Menteri yang bertanggung jawab di bidang Hubungan Luar Negeri, Menteri yang bertanggung jawab di bidang Keuangan, Menteri yang bertanggung jawab di bidang Pendayagunaan Aparatur Negara, dan Menteri yang bertanggung jawab di bidang Ketenagakerjaan.

Page 296: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

Ayat (3) Cukup jelas.

Pasal 79

Cukup jelas.

Pasal 80 Cukup jelas.

Pasal 81

Cukup jelas.

Pasal 82 Cukup jelas.

Pasal 83

Cukup jelas.

Pasal 84 Cukup jelas.

Pasal 85

Ayat (1) Cukup jelas.

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan Pemerintah termasuk di dalamnya Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI dan Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI.

Pasal 86

Cukup jelas.

Pasal 87 Cukup jelas.

Pasal 88

Cukup jelas.

Pasal 89 Cukup jelas.

Pasal 90

Cukup jelas.

Pasal 91 Cukup jelas.

Pasal 92

Cukup jelas.

Pasal 93 Cukup jelas.

Pasal 94

Cukup jelas.

Page 297: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

Pasal 95 Cukup jelas.

Pasal 96

Cukup jelas.

Pasal 97 Cukup jelas.

Pasal 98

Cukup jelas.

Pasal 99 Cukup jelas.

Pasal 100

Cukup jelas.

Pasal 101 Cukup jelas.

Pasal 102

Cukup jelas.

Pasal 103 Cukup jelas.

Pasal 104

Cukup jelas.

Pasal 105 Cukup jelas.

Pasal 106

Cukup jelas.

Pasal 107 Cukup jelas.

Pasal 108

Cukup jelas.

Pasal 109 Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4445

Page 298: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

NOMOR PER.14/MEN/X/2010

TENTANG

PELAKSANAAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN

TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan Pasal 26 ayat (3), Pasal 32 ayat (4), Pasal 36 ayat (2), Pasal 40, Pasal 58 ayat (3), Pasal 63 ayat (2), Pasal 69 ayat (4), Pasal 75 ayat (4) dan Pasal 76 ayat (2), Undang- Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri, perlu mengatur pelaksanaan penempatan dan perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri;

b. bahwa pengaturan penempatan dan perlindungan Tenaga Kerja

Indonesia di luar negeri sebagaimana dimaksud dalam huruf a, merupakan norma, standar, prosedur, dan kriteria sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 9 ayat (1), Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a dan huruf b, perlu ditetapkan dengan Peraturan Menteri; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan

Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 133, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4445);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2004 tentang Badan

Nasional Sertifikasi Profesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 39. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4297);

Page 299: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

4. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2006 tentang Badan Nasional

Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia;

5. Peraturan Presiden Nomor 47 tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara;

6. Keputusan Presiden Nomor 02/M/2007 tentang Pengangkatan

Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia;

7. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI TENTANG PELAKSANAAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI.

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:

1. Calon Tenaga Kerja Indonesia yang selanjutnya disebut calon TKI adalah setiap

warga negara Indonesia yang memenuhi syarat sebagai pencari kerja yang akan bekerja di luar negeri dan terdaftar di instansi pemerintah kabupaten/kota yang bertanggungjawab di bidang ketenagakerjaan.

2. Tenaga Kerja Indonesia yang selanjutnya disingkat TKI adalah setiap warga negara

Indonesia yang memenuhi syarat untuk bekerja di luar negeri dalam hubungan kerja untuk jangka waktu tertentu dengan menerima upah.

3. Penempatan Tenaga Kerja Indonesia ke luar negeri yang selanjutnya disebut

Penempatan TKI adalah kegiatan pelayanan untuk mempertemukan TKI sesuai bakat, minat dan kemampuannya dengan pemberi kerja di luar negeri yang meliputi keseluruhan proses perekrutan, pengurusan dokumen, pendidikan dan pelatihan, penampungan, persiapan pemberangkatan, pemberangkatan sampai ke negara tujuan, dan pemulangan dari negara tujuan.

4. Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta selanjutnya disingkat

PPTKIS adalah badan hukum yang telah memperoleh izin tertulis dari Pemerintah untuk menyelenggarakan pelayanan penempatan TKI di luar negeri.

5. Surat Permintaan TKI adalah surat dari pengguna dan/atau mitra usaha kepada

PPTKIS yang disahkan/dilegalisasi oleh Perwakilan RepubIik Indonesia di negara penempatan mengenai permintaan TKI dengan syarat dan kualifikasi jabatan tertentu.

2

Page 300: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

6. Surat Izin Pengerahan yang selanjutnya disingkat SIP adalah izin yang diberikan Pemerintah kepada PPTKIS untuk merekrut calon TKI dari daerah tertentu, untuk jabatan tertentu, dan untuk dipekerjakan pada calon pengguna tertentu dalam jangka waktu tertentu.

7. Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia yang

selanjutnya disingkat BNP2TKI adalah lembaga pemerintah non kementerian yang mempunyai fungsi sebagai pelaksana kebijakan di bidang penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri.

8. Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia yang

selanjutnya disingkat BP3TKI adalah perangkat BNP2TKI yang bertugas memberikan kemudahan pelayanan pemrosesan seluruh dokumen penempatan TKI.

9. Pembekalan Akhir Pemberangkatan yang selanjutnya disingkat PAP adalah

kegiatan pemberian pembekalan atau informasi kepada calon TKI yang akan berangkat bekerja ke luar negeri agar calon TKI mempunyai kesiapan mental dan pengetahuan untuk bekerja di luar negeri, memahami hak dan kewajibannya serta dapat mengatasi masalah yang akan dihadapi.

10. Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri yang selanjutnya disingkat KTKLN adalah kartu

identitas bagi TKI yang memenuhi persyaratan dan prosedur untuk bekerja di luar negeri.

11. Perjanjian Penempatan adalah perjanjian tertulis antara pelaksana penempatan TKI

swasta dengan calon TKI yang memuat hak dan kewajiban masing-masing pihak dalam rangka penempatan TKI di negara tujuan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

12. Perjanjian Kerjasama Penempatan adalah perjanjian tertulis antara PPTKIS dengan

mitra usaha atau pengguna yang memuat hak dan kewajiban masing-masing pihak dalam rangka penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri.

13. Perjanjian Kerja adalah perjanjian tertulis antara TKI dengan Pengguna yang

memuat syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban masing-masing pihak. 14. Pelatihan Kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh,

meningkatkan serta mengembangkan kompetensi kerja, produktifitas, disiplin, sikap dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan.

15. Sertifikasi kompetensi kerja adalah proses pemberian sertifikat kompetensi yang

dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, standar internasional dan/atau standar khusus.

16. Sertifikat kompetensi kerja adalah bukti tertulis yang diterbitkan oleh lembaga

sertifikasi profesi terakreditasi yang menerangkan bahwa seseorang telah menguasai kompetensi kerja tertentu sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.

17. Kompetensi kerja adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek

pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan.

3

Page 301: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

18. Dinas kabupaten/kota adalah instansi yang bertanggungjawab di bidang ketenagakerjaan di kabupaten/kota.

19. Dinas provinsi adalah instansi yang bertanggungjawab di bidang ketenagakerjaan di

provinsi. 20. Menteri adalah Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

BAB II

PENGERAHAN

Bagian Kesatu Pengurusan SIP

Pasal 2

(1) PPTKIS yang akan merekrut calon TKI wajib memiliki SIP dari Menteri. (2) Penerbitan SIP sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat dilakukan oleh Pejabat

yang ditunjuk oleh Menteri. (3) Penunjukan pejabat penerbit SIP sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ditetapkan

dengan Keputusan Menteri.

Pasal 3 (1) Untuk memperoleh SIP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, PPTKIS harus

mengajukan permohonan secara tertulis kepada Menteri atau pejabat yang ditunjuk dengan melampirkan: a. copy Perjanjian Kerjasama Penempatan TKI antara PPTKIS dengan pengguna

atau mitra usaha PPTKIS; b. surat permintaan TKI dari pengguna; c. rancangan Perjanjian Kerja;dan d. rancangan Perjanjian Penempatan.

(2) Dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, huruf b, dan huruf c dibuat

dalam bahasa negara tujuan penempatan dan/atau bahasa Inggris dan bahasa Indonesia serta telah mendapat persetujuan dari Perwakilan Republik Indonesia di negara tujuan.

(3) Dalam hal dokumen permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dinyatakan

lengkap dan sah sesuai peraturan perundang-undangan dengan memperhatikan rencana kerja penempatan yang telah disetujui maka SIP diterbitkan dalam waktu 1 (satu) hari kerja.

Pasal 4

SIP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3), disampaikan kepada PPTKIS dengan tembusan pada dinas provinsi dan dinas kabupaten/kota daerah rekrut.

Pasal 5

(1) PPTKIS yang akan melakukan proses rekrut harus menggunakan SIP asli atau SIP

yang telah dilegalisasi oleh pejabat penerbit SIP. (2) Legalisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan dalam jangka waktu 1

(satu) hari kerja.

4

Page 302: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

Pasal 6 Dalam hal PPTKIS, mitra usaha dan/atau pengguna masih memiliki permasalahan di bidang penempatan dan perlindungan TKI dan belum terselesaikan sesuai batas waktu yang ditentukan, SIP tidak dapat diterbitkan atau dapat dibatalkan.

Pasal 7

(1) SIP memuat: a. nomor dan tanggal surat permintaan TKI; b. nama calon pengguna atau mitra usaha di negara tujuan penempatan; c. jumlah calon TKI yang akan direkrut pada provinsi yang bersangkutan; d. jenis pekerjaan/jabatan serta syarat-syarat dan kondisi kerja; e. jangka waktu berlakunya SIP;dan f. daerah rekrut.

(2) Jangka waktu berlakunya SIP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, sesuai

dengan surat permintaan TKI dari pengguna dengan ketentuan tidak melebihi 6 (enam) bulan.

(3) SIP dapat diperpanjang 1 (satu) kali untuk jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan

dengan ketentuan jangka waktu surat permintaan belum berakhir dan jumlah TKI belum terpenuhi.

(4) Dalam hal jangka waktu berlakunya SIP berakhir dan jangka waktu surat

permintaan masih berlaku, maka PPTKIS wajib mengajukan permohonan SIP baru dengan ketentuan jumlah TKI yang diminta di dalam surat permintaan belum terpenuhi.

Bagian Kedua Pendaftaran, Rekrut, dan Seleksi

Paragraf 1

Pendaftaran

Pasal 8 (1) Pencari kerja yang berminat bekerja di luar negeri harus mendaftarkan diri pada

dinas kabupaten/kota dengan tidak dipungut biaya. (2) Pencari kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus memenuhi persyaratan:

a. berusia sekurang-kurangnya 18 (delapan belas) tahun, kecuali bagi TKI yang akan dipekerjakan pada pengguna perseorangan sekurang-kurangnya berusia 21 (dua puluh satu) tahun, yang dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan akte kelahiran/surat kenal lahir dari instansi yang berwenang;

b. surat keterangan sehat dan tidak dalam keadaan hamil dari dokter bagi calon tenaga kerja perempuan;

c. surat izin dari suami/isteri/orang tua/wali yang diketahui oleh Kepala Desa atau Lurah;

d. memiliki kartu tanda pendaftaran sebagai pencari kerja (AK/I) dari dinas kabupaten/kota;dan

e. memiliki kualifikasi/syarat pendidikan yang dipersyaratkan oleh pengguna.

5

Page 303: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

Paragraf 2 Rekrut

Pasal 9

(1) PPTKIS yang telah memperoleh SIP, melaporkan pada dinas provinsi daerah rekrut

dan BP3TKI untuk memperoleh surat pengantar rekrut. (2) Untuk memperoleh surat pengantar rekrut sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

PPTKIS wajib menunjukkan SIP asli atau copy yang telah dilegalisir dan rancangan perjanjian penempatan.

(3) Dinas provinsi menentukan daerah rekrut di wilayah kabupaten/kota di wilayah

provinsi yang bersangkutan dengan menerbitkan surat pengantar rekrut dalam waktu 1 (satu) hari kerja.

Pasal 10 Perekrutan calon TKI didahului dengan memberikan informasi yang sekurang- kurangnya memuat: a. lowongan, jenis, dan uraian pekerjaan yang tersedia beserta syarat jabatan; b. lokasi dan lingkungan kerja; c. tata cara perlindungan bagi TKI dan risiko yang mungkin dihadapi; d. waktu, tempat, dan syarat pendaftaran; e. tata cara dan prosedur perekrutan; f. persyaratan calon TKI; g. kondisi dan syarat-syarat kerja yang meliputi gaji, waktu kerja, waktu istirahat/cuti,

lembur, jaminan perlindungan, dan fasilitas lain yang diperoleh; h. peraturan perundang-undangan, sosial budaya, situasi, dan kondisi negara tujuan

penempatan; i. kelengkapan dokumen penempatan TKI; j. biaya-biaya yang dibebankan kepada calon TKI dalam hal biaya tersebut tidak

ditanggung oleh PPTKIS atau pengguna dan mekanisme pembayarannya;dan k. hak dan kewajiban calon TKI.

Pasal 11 (1) Informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, diberikan dalam bentuk

penyuluhan dan bimbingan jabatan, yang dilaksanakan dalam waktu 1 (satu) hari kerja.

(2) Penyuluhan dan bimbingan jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

dilakukan oleh dinas kabupaten/kota bersama-sama dengan PPTKIS.

Pasal 12 (1) Petugas PPTKIS bersama-sama dengan petugas dinas kabupaten/kota melakukan

rekrut calon TKI yang terdaftar di dinas kabupaten/kota. (2) Petugas PPTKIS sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus karyawan PPTKIS

dan terdaftar pada dinas kabupaten/kota di daerah rekrut serta dalam melaksanakan tugasnya wajib menunjukkan surat tugas dari penanggung jawab PPTKIS.

6

Page 304: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

Pasal 13 Petugas PPTKIS dilarang memungut biaya rekrut kepada calon TKI.

Paragraf 3 Seleksi

Pasal 14

Seleksi calon TKI, meliputi: a. administrasi; b. minat, bakat, dan keterampilan calon TKI.

Pasal 15 Seleksi administrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf a, meliputi pemeriksaan dokumen jati diri dan surat lainnya sesuai persyaratan calon TKI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2).

Pasal 16 (1) Seleksi minat, bakat, dan keterampilan calon TKI sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 14 huruf b, dilakukan oleh pengantar kerja atau petugas antar kerja dinas kabupaten/kota setempat bersama petugas PPTKIS, sesuai dengan syarat yang ditetapkan dalam surat permintaan TKI.

(2) Dalam hal tertentu petugas PPTKIS dapat mengikutsertakan pengguna dan/atau

mitra usaha untuk mewawancarai calon TKI, dengan terlebih dahulu melaporkan kepada dinas kabupaten/kota.

Pasal 17 Dalam hal pengguna dan/atau mitra usaha ikut serta dalam kegiatan wawancara, maka pengguna dan/atau mitra usaha wajib datang ke Indonesia untuk melakukan wawancara terhadap calon TKI yang terdaftar pada dinas kabupaten/kota.

Pasal 18 (1) Seleksi minat, bakat, dan keterampilan terhadap calon TKI dilakukan dalam waktu

paling lama 1 (satu) hari kerja. (2) Dalam hal seleksi minat, bakat, dan keterampilan membutuhkan waktu lebih dari 1

(satu) hari kerja harus mendapat persetujuan dari dinas kabupaten/kota.

Pasal 19 (1) Dalam hal seleksi calon TKI telah dilakukan, pengantar kerja atau petugas antar

kerja dinas kabupaten/kota bersama petugas PPTKIS membuat daftar nominasi calon TKI yang lulus seleksi.

7

Page 305: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

(2) PPTKIS wajib menandatangani perjanjian penempatan TKI dengan calon TKI yang telah lulus seleksi yang diketahui oleh dinas kabupaten/kota dan menyerahkan bukti pembayaran premi asuransi pra penempatan.

(3) Perjanjian penempatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dibuat dalam

rangkap 4 (empat) dan disampaikan kepada: a. calon TKI yang bersangkutan; b. PPTKIS yang bersangkutan; c. dinas kabupaten/kota;dan d. BP3TKI.

(4) Dinas kabupaten/kota menerbitkan Berita Acara hasil seleksi calon TKI berdasarkan

daftar nominasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dan disampaikan pada PPTKIS dengan tembusan pada dinas provinsi dan BP3TKI.

(5) Berdasarkan Berita Acara sebagaimana dimaksud pada ayat (4), dinas

kabupaten/kota mengeluarkan rekomendasi penerbitan paspor TKI.

Pasal 20 Berdasarkan hasil seleksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19, BP3TKI melakukan pelayanan penempatan TKI di luar negeri.

Pasal 21 (1) PPTKIS dapat melakukan penampungan terhadap calon TKI yang telah lulus

seleksi dan telah menandatangani Perjanjian Penempatan, untuk keperluan pelatihan kerja, pemeriksaan kesehatan dan psikologi, dan pengurusan dokumen.

(2) Dalam hal PPTKIS melakukan penampungan terhadap calon TKI sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), harus dilakukan di tempat penampungan sesuai dengan Peraturan Menteri.

Bagian Ketiga Pendidikan dan Pelatihan

Pasal 22

(1) Setiap calon TKI wajib memiliki kemampuan atau kompetensi kerja yang diperoleh

melalui pendidikan, pelatihan kerja dan/atau pengalaman kerja. (2) Kompetensi kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sesuai dengan persyaratan

kualifikasi dan/atau kompetensi yang dibuktikan dengan sertifikat kompetensi kerja atau sertifikat pencapaian kompetensi kerja.

(3) Sertifikat kompetensi kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2), diperoleh melalui

uji kompetensi, dan diterbitkan oleh lembaga sertifikasi profesi yang dilisensi oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi.

(4) Sertifikat pencapaian kompetensi kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2),

diperoleh melalui pelatihan berbasis kompetensi.

8

Page 306: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

Pasal 23

Pendidikan dan pelatihan kerja bagi calon TKI dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Menteri.

Bagian Keempat

Pemeriksaan Kesehatan dan Psikologi

Pasal 24 (1) PPTKIS wajib membantu dan memfasilitasi calon TKI yang telah lulus seleksi untuk

melakukan pemeriksaan kesehatan dan psikologi.

(2) Pemeriksaan kesehatan dan psikologi calon TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

BAB III PERJANJIAN KERJA

Pasal 25

(1) Hubungan kerja antara pengguna dan TKI terjadi setelah para pihak

menandatangani Perjanjian Kerja. (2) Perjanjian Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai dasar pelaksanaan

hak dan kewajiban masing-masing pihak.

Pasal 26

(1) Perjanjian Kerja sekurang-kurangnya memuat: a. nama dan alamat pengguna; b. nama dan alamat TKI; c. jabatan dan jenis pekerjaan TKI; d. hak dan kewajiban para pihak; e. kondisi dan syarat kerja yang meliputi jam kerja, upah dan tata cara

pembayaran, hak cuti dan waktu istirahat, fasilitas dan jaminan sosial;dan f. jangka waktu Perjanjian Kerja.

(2) Perjanjian Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dibuat berdasarkan

rancangan Perjanjian Kerja yang telah memperoleh persetujuan dari pejabat yang berwenang pada Perwakilan Republik Indonesia di negara penempatan.

Pasal 27 (1) Perjanjian Kerja ditandatangani calon TKI setelah lulus seleksi, memiliki dokumen

TKI, sehat jasmani dan rohani, mengikuti dan lulus pelatihan. (2) Perjanjian Kerja ditandatangani calon TKI pada saat mengikuti PAP dihadapan

pejabat dinas provinsi atau dinas kabupaten/kota. (3) Sebelum menandatangani Perjanjian Kerja calon TKI harus membaca dan

memahami seluruh isi Perjanjian Kerja, baik yang menyangkut hak maupun kewajiban.

9

Page 307: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

Pasal 28

(1) Perjanjian Kerja dibuat dalam rangkap 2 (dua), 1 (satu) untuk TKI dan 1 (satu) untuk pengguna.

(2) Perjanjian Kerja dibuat untuk jangka waktu 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjang

untuk jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun.

Pasal 29 (1) Perpanjangan Perjanjian Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (2),

harus memenuhi syarat sebagai berikut: a. isi Perjanjian Kerja harus lebih baik atau sekurang-kurangnya sama dengan

Perjanjian Kerja sebelumnya; b. jangka waktu perpanjangan Perjanjian Kerja paling lama 2 (dua) tahun; c. persetujuan dari keluarga/orang tua/wali;dan d. memperpanjang kepesertaan asuransi TKI.

(2) Dalam perpanjangan Perjanjian Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

pengguna berkewajiban menanggung: a. premi asuransi TKI sesuai ketentuan yang diatur oleh Menteri; b. legalisasi Perjanjian Kerja perpanjangan; c. imbalan jasa (company fee) bagi PPTKIS pengirim dan mitra usaha;dan d. menyediakan tiket pulang pergi bagi TKI yang bekerja pada pengguna

perseorangan dan pengguna berbadan hukum sesuai dengan Perjanjian Kerja. (3) Perjanjian Kerja perpanjangan dan jangka waktu perpanjangan Perjanjian Kerja

wajib mendapat persetujuan dari pejabat berwenang pada Perwakilan Republik Indonesia di negara penempatan.

(4) Perjanjian Kerja perpanjangan bagi TKI yang bekerja pada pengguna perseorangan

pengurusannya dilakukan oleh perwakilan PPTKIS.

Pasal 30 (1) Perjanjian Kerja tidak dapat diubah tanpa persetujuan para pihak.

(2) Dalam hal terjadi perubahan Perjanjian Kerja, maka perubahan Perjanjian Kerja

wajib disetujui oleh Perwakilan Republik Indonesia di negara penempatan.

BAB IV PEMBEKALAN AKHIR PEMBERANGKATAN

Pasal 31

PPTKIS wajib mengikutsertakan calon TKI dalam program PAP.

Pasal 32 (1) Program PAP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31, diselenggarakan oleh

BP3TKI dan difasilitasi oleh dinas provinsi. (2) Biaya pelaksanaan PAP dibebankan kepada anggaran Pemerintah dan/atau

pemerintah daerah.

10

Page 308: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

Pasal 33 (1) PPTKIS wajib mendaftarkan setiap calon TKI yang telah memenuhi persyaratan

administrasi dan memiliki dokumen untuk mengikuti PAP kepada penyelenggara dan/atau pelaksana PAP.

(2) Pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus melampirkan rancangan

perjanjian kerja, paspor, dan visa kerja calon TKI.

Pasal 34

Selambat-lambatnya 2 (dua) hari sebelum berangkat ke luar negeri, calon TKI harus sudah selesai mengikuti PAP.

Pasal 35 PAP dimaksudkan untuk memberikan pemahaman dan pendalaman terhadap: a. peraturan perundang-undangan di negara tujuan, yang meliputi materi:

1) peraturan keimigrasian; 2) peraturan ketenagakerjaan;dan 3) peraturan yang berkaitan dengan ketentuan pidana di negara penempatan.

b. materi Perjanjian Kerja, yang meliputi:

1) jenis pekerjaan; 2) hak dan kewajiban TKI dan Pengguna Jasa TKI; 3) upah, waktu kerja, waktu istirahat/cuti, asuransi; 4) jangka waktu Perjanjian Kerja dan tata cara perpanjangan Perjanjian Kerja;dan 5) cara penyelesaian masalah/perselisihan.

c. materi lain yang dianggap perlu.

Pasal 36

(1) Dalam hal-hal tertentu penyelenggara PAP dapat mengikutsertakan narasumber

lain yang diperlukan dalam penempatan dan perlindungan TKI. (2) Materi lain yang dianggap perlu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 huruf c dan

ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan PAP ditetapkan oleh Menteri.

Pasal 37 (1) Calon TKI yang telah mengikuti PAP diberikan surat keterangan telah mengikuti

PAP yang diterbitkan oleh BP3TKI. (2) Dalam hal calon TKI akan bekerja kembali di negara yang sama dan telah memiliki

surat keterangan mengikuti PAP tidak diwajibkan mengikuti PAP dengan ketentuan tidak lebih dari 2 (dua) tahun sejak kepulangan TKI yang bersangkutan ke Indonesia.

11

Page 309: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

BAB V KARTU TENAGA KERJA LUAR NEGERI

Pasal 38

(1) Setiap calon TKI yang akan bekerja ke luar negeri wajib memiliki KTKLN yang diterbitkan oleh Kepala BNP2TKI.

(2) KTKLN sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diberi penomoran secara terpusat

oleh BNP2TKI.

Pasal 39 (1) KTKLN berbentuk empat persegi panjang, ukuran panjang 8,5 cm dan lebar 5,5 cm

(ukuran kartu) dengan bahan dasar terbuat dari bahan mika, yang menampilkan lambang negara, nama dan pas photo TKI, nomor paspor TKI, nomor dan jangka waktu berlakunya KTKLN, serta tanda tangan dan nama jelas Kepala BNP2TKI.

(2) KTKLN sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sekurang-kurangnya memuat

keterangan jati diri TKI (nama dan alamat, tempat dan tanggal lahir, dan sidik jari), dokumen perjalanan dan dokumen kerja TKI, PPTKIS, mitra usaha dan/atau pengguna, dan kepesertaan asuransi.

(3) Data sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), termuat dalam sistem

pendataan TKI pada Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri (SISKO TKLN) di BNP2TKI dan dapat diakses secara on-line oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Pasal 40 Untuk mendapatkan KTKLN, calon TKI harus memenuhi persyaratan: a. memiliki dokumen penempatan TKI di luar negeri; b. mengikuti PAP yang dibuktikan dengan surat keterangan; c. diikutsertakan dalam program asuransi TKI yang dibuktikan dengan Kartu Peserta

Asuransi (KPA); d. telah dibayarkan biaya pembinaan TKI yang dibuktikan dengan bukti setor pada

bank yang telah ditunjuk;dan e. telah menandatangani perjanjian kerja.

Pasal 41 (1) Calon TKI, PPTKIS, atau perusahaan yang menempatkan calon TKI untuk

kepentingan perusahaan sendiri, mengajukan permohonan pembuatan KTKLN kepada BP3TKI.

(2) KTKLN diterbitkan paling lama 1 (satu) hari kerja sejak persyaratan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 40 dinilai lengkap, sah, dan benar.

12

Page 310: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

BAB VI KOORDINASI PELAYANAN PENEMPATAN

DAN PERLINDUNGAN TKI DI DAERAH

Pasal 42 Dinas provinsi mengkoordinasikan BP3TKI, dinas kabupaten/kota dan instansi pemerintah terkait dalam memberikan pelayanan penempatan dan perlindungan TKI sesuai tugas masing-masing.

BAB VII SISTEM LAYANAN SATU ATAP DI DAERAH

Pasal 43

Guna memberikan pelayanan terbaik penempatan dan perlindungan TKI, Gubernur sebagai wakil Pemerintah, dapat menyelenggarakan layanan satu atap sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 44 Koordinasi pelaksanaan layanan satu atap dilakukan oleh gubernur sebagai wakil Pemerintah dengan melibatkan BP3TKI, dinas provinsi, dinas kabupaten/kota, dan instansi pemerintah terkait sesuai tugas masing-masing.

BAB VIII KOMPONEN BIAYA

YANG DAPAT DIBEBANKAN KEPADA CALON TKI

Pasal 45

(1) PPTKIS hanya dapat membebankan biaya penempatan kepada calon TKI untuk komponen biaya: a. pengurusan dokumen jati diri; b. pemeriksaan kesehatan dan psikologi; c. pelatihan kerja dan sertifikasi kompetensi kerja; d. visa kerja; e. akomodasi dan konsumsi selama masa penampungan; f. tiket pemberangkatan dan retribusi jasa pelayanan bandara (airport tax); g. transportasi lokal sesuai jarak asal TKI ke tempat pelatihan/penampungan; h. jasa perusahaan;dan i. premi asuransi.

(2) PPTKIS dilarang membebankan komponen biaya penempatan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) kepada calon TKI yang telah ditanggung calon pengguna.

Pasal 46 (1) Menteri menetapkan besarnya biaya penempatan sesuai dengan negara tujuan

penempatan. (2) PPTKIS dilarang membebankan komponen biaya penempatan kepada calon

TKI/TKI di luar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 ayat (1). 13

Page 311: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

Pasal 47 PPTKIS wajib mencantumkan besarnya biaya penempatan yang akan dibebankan kepada calon TKI dalam Perjanjian Penempatan dan tidak boleh melebihi biaya yang ditetapkan oleh Menteri.

Pasal 48

PPTKIS tidak boleh memungut biaya penempatan kepada calon TKI sebelum Perjanjian Penempatan ditandatangani oleh PPTKIS dan calon TKI.

BAB IX PENEMPATAN TKI

UNTUK KEPENTINGAN PERUSAHAAN SENDIRI

Pasal 49

Penempatan TKI untuk kepentingan perusahaan sendiri hanya dapat dilakukan oleh: a. badan usaha milik negara; b. badan usaha milik daerah;atau c. perusahaan swasta bukan PPTKIS.

Pasal 50

(1) Penempatan TKI oleh badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah atau

perusahaan swasta bukan PPTKIS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49, dilakukan dalam hal perusahaan: a. memiliki hubungan kepemilikan dengan perusahaan di luar negeri; b. memperoleh kontrak pekerjaan pada bidang usahanya; c. memperluas usaha di negara tujuan penempatan;atau d. meningkatkan kualitas sumberdaya manusia.

(2) Perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus mendapatkan izin tertulis

dari Menteri atau pejabat yang ditunjuk. (3) Untuk mendapat izin sebagaimana dimaksud pada ayat (2), perusahaan harus

mengajukan permohonan secara tertulis dengan melampirkan: a. surat pernyataan bahwa TKI akan ditempatkan pada perusahaan sendiri yang

berdomisili di luar negeri untuk perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf c;

b. kontrak pekerjaan antara perusahaan pemohon dengan pemberi pekerjaan di luar negeri untuk perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b;

c. bukti dari instansi berwenang di luar negeri yang menunjukkan adanya perluasan usaha/investasi perusahaan yang bersangkutan di luar negeri untuk perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c;

d. dokumen status kepegawaian TKI yang akan ditempatkan; e. pernyataan tertulis tentang kesediaan bertanggungjawab sepenuhnya terhadap

keselamatan, kesejahteraan, pemulangan dan perlindungan TKI;dan f. TKI yang akan ditempatkan oleh perusahaan untuk kepentingan sendiri

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wajib diikutsertakan dalam program jaminan sosial tenaga kerja dan/atau memiliki polis asuransi.

(4) Dalam hal persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dinyatakan lengkap,

Menteri atau pejabat yang ditunjuk menerbitkan izin dalam jangka waktu 5 (lima) hari kerja.

14

Page 312: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

Pasal 51 Sebelum keberangkatan calon TKI, perusahaan untuk kepentingan sendiri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50, wajib mengurus KTKLN dengan melampirkan sebagai berikut: a. persetujuan penempatan;dan b. bukti keikutsertaan dalam program jaminan sosial tenaga kerja dan/atau memiliki

polis asuransi.

BAB X TKI YANG BEKERJA SECARA PERSEORANGAN

Pasal 52

(1) Untuk dapat bekerja secara perseorangan calon TKI harus mengajukan permohonan kepada BNP2TKI guna mendapatkan KTKLN dengan melampirkan persyaratan memiliki: a. bukti permintaan calling visa dari pengguna TKI; b. perjanjian kerja yang telah ditandatangani oleh pengguna dan TKI.

(2) Dalam hal persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), telah terpenuhi,

BNP2TKI menerbitkan KTKLN dalam waktu 1 (satu) hari kerja. (3) TKI perseorangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus melapor pada dinas

kabupaten/kota dan Perwakilan Republik Indonesia di negara penempatan.

BAB XI LAYANAN DATA DAN INFORMASI TKI

Pasal 53

(1) Pelayanan penempatan dan perlindungan TKI diselenggarakan secara terpadu melalui sistem on-line dan dapat diakses oleh publik.

(2) Penyelenggaraan layanan data dan informasi TKI dilakukan oleh BNP2TKI.

Pasal 54 Layanan data dan informasi TKI sekurang-kurangnya memuat: a. identitas TKI meliputi nama, tempat dan tanggal lahir, alamat dan pas photo; b. nomor paspor; c. nomor KTKLN; d. nama dan alamat PPTKIS yang menempatkan TKI; e. nama dan alamat mitra usaha dan/atau pengguna; f. nomor perjanjian penempatan; g. nomor perjanjian kerja; h. tanggal keberangkatan;dan i. kepersertaan asuransi.

15

Page 313: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

BAB XII PEMANTAUAN PENEMPATAN TKI

Pasal 55

(1) PPTKIS wajib memantau keberadaan dan kondisi TKI selama masa penempatan.

(2) Pemantauan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi: a. nama dan alamat pengguna; b. kesesuaian jabatan dan tempat kerja; c. pemenuhan hak-hak TKI;dan d. kondisi dan permasalahan yang dihadapi TKI.

(3) Pemantauan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dilakukan secara langsung oleh

PPTKIS dan/atau berkoordinasi dengan mitra usaha dan/atau pengguna di negara penempatan.

(4) Hasil pemantauan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dilaporkan secara berkala

setiap 6 (enam) bulan kepada Menteri dan Kepala BNP2TKI.

BAB XIII PELAYANAN KEPULANGAN TKI

Pasal 56

(1) Kepulangan TKI dari negara penempatan sampai tiba di daerah asal menjadi

tanggung jawab PPTKIS. (2) PPTKIS harus menghubungi TKI dan/atau pengguna/mitra usahanya selambat-

lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya Perjanjian Kerja untuk memastikan kepulangan TKI.

(3) PPTKIS wajib melaporkan jadual kepulangan TKI kepada Perwakilan Republik

Indonesia di negara penempatan secara tertulis melalui mitra usahanya dan/atau perwakilan PPTKIS dengan tembusan kepada Menteri dan Kepala BNP2TKI.

Pasal 57 (1) Pelayanan kepulangan TKI dilakukan melalui Pos Pelayanan TKI di pelabuhan

embarkasi/debarkasi.

(2) Pelayanan kepulangan TKI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56, dapat mengikutsertakan instansi/lembaga terkait.

16

Page 314: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

Pasal 58 Pos Pelayanan TKI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57 ayat (1), dalam melaksanakan pelayanan kepulangan TKI, mempunyai tugas: a. memantau kedatangan TKI sesuai jadual kepulangan berkoordinasi dengan instansi

terkait; b. memandu TKI dengan cara memberikan arahan yang berkaitan dengan

perlindungan; c. melakukan pendataan yang meliputi negara asal penempatan TKI, nama dan

alamat pengguna, PPTKIS pengirim, nomor dan tanggal paspor, tanggal keberangkatan dan kepulangan, daerah asal TKI dan sebab-sebab kepulangan;

d. menangani TKI bermasalah berupa fasilitasi pemenuhan hak-hak TKI; e. menangani TKI sakit berupa fasilitasi perawatan kesehatan dan rehabilitasi fisik dan

mental; f. mendata dan fasilitasi TKI cuti; g. mendata dan fasilitasi TKI yang memperpanjang masa Perjanjian Kerja; h. fasilitasi kepulangan TKI berupa layanan transportasi, jasa keuangan dan jasa

pengiriman barang; i. melakukan pengamanan pemulangan TKI di debarkasi;dan j. melakukan monitoring kepulangan TKI sampai ke daerah asal.

Pasal 59 Dalam hal kepulangan TKI disebabkan karena kecelakaan kerja yang mengakibatkan tidak dapat menjalankan pekerjaannya lagi atau terjadi perselisihan TKI dengan pengguna yang mengakibatkan pemutusan hubungan kerja, maka PPTKIS wajib membantu penyelesaian hak-hak TKI yang belum terpenuhi.

BAB XIV PELAPORAN

Pasal 60

(1) BNP2TKI selaku pelaksana kebijakan di bidang penempatan dan perlindungan TKI

di luar negeri wajib melaporkan secara berkala setiap 1 (satu) bulan kepada Menteri.

(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi: a. pelayanan penerbitan SIP; b. pelayanan penerbitan KTKLN; c. pelaksanaan PAP; d. pelayanan penempatan TKI; e. penyelesaian permasalahan TKI; f. pelayanan kepulangan TKI;dan g. hal lain yang diangap perlu.

BAB XV

PENGAWASAN

Pasal 61 Pengawasan terhadap penyelenggaraan penempatan dan perlindungan TKI yang diatur dalam Peraturan Menteri ini dilaksanakan oleh pengawas ketenagakerjaan pada instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan pada Pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota.

17

Page 315: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

BAB XVI KOORDINASI

Pasal 62

(1) Menteri menyelenggarakan Rapat Koordinasi dengan Kepala BNP2TKI dalam

rangka peningkatan pelayanan penempatan dan perlindungan TKI secara berkala sekurang-kurangnya setiap 3 (tiga) bulan sekali.

(2) Apabila dianggap perlu Rapat Koordinasi dapat melibatkan pemerintah provinsi,

pemerintah kabupaten/kota dan instansi terkait serta pemangku kepentingan. (3) Rapat koordinasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berfungsi sebagai:

a. forum komunikasi dan konsultasi dalam penyelesaian masalah di bidang penempatan dan perlindungan TKI;

b. sarana evaluasi pelaksanaan kebijakan Menteri di bidang penempatan dan perlindungan TKI yang dilaksanakan oleh BNP2TKI;

c. monitoring dan evaluasi kinerja BNP2TKI dan instansi terkait menyangkut penanganan persoalan-persoalan TKI yang muncul;dan

d. mekanisme penyampaian masukan, usulan, dan laporan dari Kepala BNP2TKI kepada Menteri terkait dengan pelaksanaan kebijakan penempatan dan perlindungan TKI.

BAB XVII KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 63

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Menteri ini akan diatur lebih lanjut oleh Menteri.

BAB XVIII KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 64

(1) KTKLN atau sejenisnya yang selama ini digunakan oleh TKI sebelum

dikeluarkannya Peraturan Menteri ini, masih tetap berlaku sampai dengan berakhirnya Perjanjian Kerja.

(2) Bagi TKI yang telah menyelesaikan Perjanjian Kerja sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), dan ingin bekerja kembali ke luar negeri, wajib memiliki KTKLN sesuai Peraturan Menteri ini.

18

Page 316: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

BAB XIX KETENTUAN PENUTUP

Pasal 65

Dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri ini, maka: 1. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.16/MEN/VIII/2009

tentang Tata Cara Penerbitan Surat Izin Pengerahan Calon Tenaga Kerja Indonesia ke Luar Negeri;

2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.17/MEN/VIII/2009 tentang Penyelenggaraan Pembekalan Akhir Pemberangkatan Tenaga Kerja Indonesia ke Luar Negeri;dan

3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.18/MEN/VIII/2009 tentang Bentuk, Persyaratan dan Tata Cara Memperoleh Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri,

dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 66 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, Peraturan Menteri ini diundangkan dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 13 Oktober 2010

Diundangkan di Jakarta pada tanggal 19 Oktober 2010

MENTERI

HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

ttd

PATRIALIS AKBAR, S.H.

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

REPUBLIK INDONESIA,

ttd

Drs. H. A. MUHAIMIN ISKANDAR, M.Si.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2010 NOMOR 515

19

Page 317: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 15 TAHUN 2007

TENTANG

TATA CARA MEMPEROLEH INFORMASI KETENAGAKERJAAN DAN

PENYUSUNAN SERTA PELAKSANAAN PERENCANAAN TENAGA

KERJA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 8 ayat (3) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Tata Cara Memperoleh Informasi

Ketenagakerjaan dan Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja;

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang

Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA

MEMPEROLEH INFORMASI KETENAGAKERJAAN DAN PENYUSUNAN SERTA PELAKSANAAN PERENCANAAN

TENAGA KERJA.

BAB I . . .

Page 318: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

- 2 -

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:

1. Informasi Ketenagakerjaan adalah gabungan, rangkaian, dan analisis data yang berbentuk angka

yang telah diolah, naskah dan dokumen yang mempunyai arti, nilai dan makna tertentu mengenai

ketenagakerjaan.

2. Sistem Informasi Ketenagakerjaan adalah kesatuan komponen yang terdiri atas lembaga, sumberdaya manusia, perangkat keras, piranti lunak, substansi data dan informasi, yang terkait satu sama lain dalam satu mekanisme kerja untuk mengelola data dan informasi ketenagakerjaan.

3. Perencanaan Tenaga Kerja yang selanjutnya disingkat PTK adalah proses penyusunan rencana ketenagakerjaan secara sistematis yang dijadikan dasar dan acuan dalam penyusunan kebijakan,

strategi, dan pelaksanaan program pembangunan ketenagakerjaan yang berkesinambungan.

4. Rencana Tenaga Kerja yang selanjutnya disingkat RTK adalah hasil kegiatan perencanaan tenaga

kerja.

5. Perencanaan Tenaga Kerja Makro yang selanjutnya

disingkat PTK Makro adalah proses penyusunan rencana ketenagakerjaan secara sistematis yang

memuat pendayagunaan tenaga kerja secara optimal dan produktif guna mendukung pertumbuhan ekonomi atau sosial, baik secara nasional, daerah,

maupun sektoral sehingga dapat membuka kesempatan kerja seluas-luasnya, meningkatkan

produktivitas kerja dan meningkatkan kesejahteraan pekerja/buruh.

6. Perencanaan Tenaga Kerja Mikro yang selanjutnya disingkat PTK Mikro adalah proses penyusunan

rencana ketenagakerjaan secara sistematis dalam suatu instansi/lembaga, baik instansi pemerintah,

pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota

maupun. . .

Page 319: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

- 3 -

maupun swasta dalam rangka meningkatkan pendayagunaan tenaga kerja secara optimal dan produktif untuk mendukung pencapaian kinerja

yang tinggi pada instansi/lembaga atau perusahaan yang bersangkutan.

7. Rencana Tenaga Kerja Makro yang selanjutnya disingkat RTK Makro adalah hasil kegiatan perencanaan tenaga kerja makro.

8. Rencana Tenaga Kerja Mikro yang selanjutnya disingkat RTK Mikro adalah hasil kegiatan perencanaan tenaga kerja mikro.

9. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang ketenagakerjaan.

Pasal 2

(1) Instansi yang bertanggungjawab di bidang

ketenagakerjaan, baik di pusat maupun di daerah

melakukan pengelolaan informasi ketenagakerjaan.

(2) Pengelolaan informasi ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi kegiatan pengumpulan, pengolahan, penganalisisan,

penyimpanan, penyajian, dan penyebarluasan informasi ketenagakerjaan secara akurat, lengkap

dan berkesinambungan.

Pasal 3

(1) Instansi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat

(1), harus membangun dan mengembangkan sistem

informasi ketenagakerjaan.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembangunan dan pengembangan sistem informasi ketenagakerjaan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri.

BAB II . . .

Page 320: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

- 4 -

BAB II JENIS, SUMBER DAN TATA CARA MEMPEROLEH

INFORMASI KETENAGAKERJAAN

Bagian kesatu

Jenis Informasi Ketenagakerjaan

Pasal 4

(1) Jenis informasi ketenagakerjaan terdiri dari:

a. informasi ketenagakerjaan umum, meliputi:

1. penduduk;

2. tenaga kerja;

3. angkatan kerja;

4. penduduk yang bekerja; dan

5. penganggur.

b. informasi pelatihan dan produktivitas tenaga kerja, meliputi:

1. standar kompetensi kerja;

2. lembaga pelatihan;

3. asosiasi profesi;

4. tenaga kepelatihan;

5. lulusan pelatihan;

6. kebutuhan pelatihan;

7. sertifikasi tenaga kerja;

8. jenis pelatihan; dan

9. tingkat produktivitas.

c. informasi penempatan tenaga kerja, meliputi:

1. kesempatan kerja;

2. pencari kerja;

3. lowongan kerja lembaga penempatan tenaga

kerja dalam dan luar negeri; dan

4. penempatan tenaga kerja dalam dan luar

negeri.

d. informasi . . .

Page 321: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

- 5 -

d. informasi pengembangan perluasan kesempatan kerja, meliputi:

1. usaha mandiri;

2. tenaga kerja mandiri;

3. tenaga kerja sukarela;

4. teknologi padat karya; dan

5. teknologi tepat guna.

e. informasi hubungan industrial dan perlindungan

tenaga kerja, meliputi:

1. pengupahan;

2. perusahaan;

3. kondisi dan lingkungan kerja;

4. serikat pekerja/serikat buruh;

5. asosiasi pengusaha;

6. perselisihan hubungan industrial;

7. pemogokan;

8. penutupan perusahaan;

9. pemutusan hubungan kerja;

10. jaminan sosial dan asuransi tenaga kerja;

11. kecelakaan kerja;

12. keselamatan dan kesehatan kerja;

13. penindakan pelanggaran;

14. pengawasan ketenagakerjaan; dan

15. fasilitas kesejahteraan.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai klasifikasi dan karakteristik data dari jenis informasi sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Menteri.

Bagian Kedua

Sumber Informasi Ketenagakerjaan

Pasal 5

(1) Informasi ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 4 ayat (1) dapat diperoleh dari sumber antara lain:

a. kementerian . . .

Page 322: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

- 6 -

a. kementerian negara, departemen dan lembaga pemerintah non departemen di tingkat pusat;

b. instansi vertikal di provinsi dan kabupaten/kota;

c. instansi pemerintah provinsi dan kabupaten/kota;

d. badan usaha milik negara dan badan usaha milik daerah;

e. perguruan tinggi;

f. lembaga swadaya masyarakat;

g. perusahaan swasta;

h. asosiasi pengusaha; dan

i. serikat pekerja/serikat buruh.

(2) Selain sumber informasi sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), informasi ketenagakerjaan dapat diperoleh melalui kegiatan survei, media cetak dan

elektronik.

Bagian Ketiga

Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan

Pasal 6

(1) Informasi ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 5 ayat (1), pengumpulannya dilakukan secara langsung dan tidak langsung, baik konvensional maupun elektronik, secara berkala dan

insidental.

(2) Cara penyampaian informasi ketenagakerjaan dari perusahaan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

Pasal 7

(1) Informasi ketenagakerjaan yang telah dikumpulkan, diolah dengan menggunakan metoda statistika atau

metoda lainnya, baik secara manual maupun komputasi sesuai dengan peruntukannya.

(2) Ketentuan . . .

Page 323: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

- 7 -

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pedoman penggunaan metoda statistika sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan

Menteri.

Pasal 8

Informasi ketenagakerjaan yang dikumpulkan dan diolah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dan Pasal

7 disimpan dalam sistem database.

Pasal 9

(1) Informasi ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 4 ayat (1) disajikan dalam bentuk tabel,

grafik, peta, dan narasi.

(2) Informasi ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), dipublikasikan dalam bentuk cetakan

dan/atau media elektronik.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pedoman penyajian informasi ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan Menteri.

Pasal 10

(1) Pengguna dapat memperoleh informasi ketenagakerjaan pada instansi pengelola

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1).

(2) Pengguna dapat memperoleh informasi ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) sesuai dengan kebutuhannya, kecuali informasi

yang bersifat rahasia.

(3) Pengelola sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat

(1), berwenang untuk menolak permintaan informasi ketenagakerjaan dari pengguna, yang tidak sesuai

dengan kebutuhannya, dan/atau informasi ketenagakerjaan yang bersifat rahasia.

(4) Untuk . . .

Page 324: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

- 8 -

(4) Untuk memperoleh informasi ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pengguna

tidak dipungut biaya.

BAB III JENIS DAN TATA CARA PENYUSUNAN PTK

Bagian Kesatu

Jenis PTK

Pasal 11

(1) PTK terdiri atas PTK Makro dan PTK Mikro.

(2) PTK Makro terdiri atas lingkup kewilayahan lingkup sektoral.

dan

(3) PTK Makro lingkup kewilayahan meliputi:

a. PTK nasional;

b. PTK provinsi; dan

c. PTK kabupaten/kota.

(4) PTK Makro lingkup sektoral meliputi:

a. PTK sektor dan sub sektor nasional;

b. PTK sektor dan sub sektor provinsi; dan

c. PTK sektor dan sub sektor kabupaten/kota.

(5) PTK Mikro terdiri atas lingkup badan usaha milik

negara, badan usaha milik daerah, perusahaan swasta serta lembaga swasta lainnya.

Bagian Kedua Tata Cara Penyusunan PTK Makro

Pasal 12

(1) Penyusunan PTK Makro di tingkat nasional, provinsi,

dan kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 11 ayat (3), dilakukan oleh instansi pemerintah yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan.

(2) Penyusunan . . .

Page 325: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

- 9 -

(2) Penyusunan PTK Makro lingkup sektoral/sub sektoral nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (4) huruf a, dilakukan oleh instansi

Pemerintah pembina sektor atau lapangan usaha yang bersangkutan di pusat.

(3) Penyusunan PTK Makro lingkup sektoral/sub sektoral di provinsi atau kabupaten/kota

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (4) huruf b dan huruf c, dilakukan oleh instansi

pemerintah yang membidangi sektor atau lapangan usaha yang bersangkutan di provinsi atau kabupaten/kota.

(4) Pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dalam

menyusun PTK Makro sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dapat membentuk Tim.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai Pedoman

Pembentukan Tim sebagaimana dimaksud pada ayat

(4) diatur dengan Peraturan Menteri.

Pasal 13

Untuk menyusun PTK Makro diperlukan informasi

ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4

ayat (1) dan informasi terkait lainnya.

Pasal 14

RTK Makro sebagai hasil dari PTK Makro paling sedikit memuat informasi tentang:

a. persediaan tenaga kerja; b. kebutuhan tenaga kerja;

c. neraca tenaga kerja; dan

d. arah kebijakan, strategi, dan program pembangunan ketenagakerjaan.

Pasal 15

(1) Persediaan tenaga kerja sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 14 huruf a penghitungannya dilakukan

dengan pendekatan tingkat partisipasi angkatan kebutuhan tenaga kerja atau luaran pendidikan.

(2) Kebutuhan . . .

Page 326: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

- 10 -

(2) Kebutuhan tenaga kerja sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 14 huruf b, penghitungannya dilakukan dengan pendekatan kebutuhan tenaga kerja dan pendekatan pendayagunaan tenaga kerja, dengan mempertimbangkan kebutuhan tenaga kerja di pasar kerja internasional.

(3) Neraca tenaga kerja sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 14 huruf c, disusun dengan membandingkan antara persediaan tenaga kerja dengan kebutuhan tenaga kerja, untuk mengetahui kesenjangan tenaga

kerja.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai metoda

penghitungan persediaan tenaga kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan penghitungan

kebutuhan tenaga kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2), diatur dengan Peraturan Menteri.

Pasal 16

(1) Arah kebijakan, strategi, dan program pembangunan

ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal

14 huruf d, disusun berdasarkan RTK.

(2) Arah kebijakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), memuat pokok-pokok pikiran pemecahan masalah ketenagakerjaan.

(3) Strategi pembangunan ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), memuat cara pemecahan

masalah ketenagakerjaan sesuai dengan arah kebijakan pembangunan ketenagakerjaan.

(4) Program pembangunan ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), memuat kegiatan untuk memecahkan masalah

ketenagakerjaan sesuai dengan strategi pembangunan ketenagakerjaan.

Pasal 17 . . .

Page 327: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

- 11 -

Pasal 17

(1) RTK Makro disusun untuk jangka waktu 5 (lima)

tahun.

(2) RTK Makro sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan evaluasi untuk disesuaikan dengan

kondisi lingkungan strategis yang mempengaruhi.

(3) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dilakukan oleh instansi pemerintah pembina sektor

lapangan usaha yang bersangkutan di tingkat pusat.

Pasal 18

(1) PTK nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11

ayat (3) huruf a, diselenggarakan oleh instansi Pemerintah yang bertanggungjawab di bidang

ketenagakerjaan dengan melibatkan instansi pemerintah lain dan lembaga-lembaga terkait.

(2) PTK provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (3) huruf b dan PTK sektoral/sub sektoral

provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (4) huruf b, diselenggarakan oleh pemerintah provinsi dengan melibatkan instansi vertikal dan

lembaga-lembaga terkait.

(3) PTK kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 11 ayat (3) huruf c dan PTK sektoral/sub sektoral kabupaten/kota sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 11 ayat (4) huruf c, diselenggarakan oleh pemerintah kabupaten/kota dengan melibatkan instansi vertikal dan lembaga-lembaga terkait.

(4) PTK sektoral/sub sektoral nasional sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 11 ayat (4) huruf a, diselenggarakan oleh instansi pemerintah pembina sektor lapangan usaha dengan melibatkan instansi pemerintah lain dan lembaga-lembaga terkait.

Pasal 19 . . .

Page 328: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

- 12 -

Pasal 19

(1) PTK nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18

ayat (1), menghasilkan RTK nasional.

(2) PTK provinsi dan PTK sektoral/sub sektoral provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (2),

menghasilkan RTK provinsi dan RTK sektoral/sub sektoral provinsi.

(3) PTK kabupaten/kota dan PTK sektoral/sub sektoral kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal

18 ayat (3), menghasilkan RTK kabupaten/kota dan RTK sektoral/sub sektoral kabupaten/kota.

(4) PTK sektoral/sub sektoral nasional sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 18 ayat (4), menghasilkan

RTK sektoral/sub sektoral nasional.

Bagian Ketiga Tata Cara Penyusunan PTK Mikro

Pasal 20

(1) Penyusunan PTK Mikro diarahkan untuk

menciptakan kesempatan kerja yang seluas-luasnya.

(2) PTK Mikro sebagaimana dimaksud pada ayat (1) penyusunannya dilakukan oleh badan usaha milik

negara, badan usaha milik daerah, perusahaan swasta serta lembaga swasta lainnya.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyusunan PTK

Mikro sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri.

Pasal 21

RTK Mikro sebagai hasil dari PTK Mikro paling sedikit memuat informasi tentang :

a. persediaan pegawai;

b. kebutuhan pegawai;

c. neraca pegawai; dan

d. program kepegawaian.

Pasal 22 . . .

Page 329: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

- 13 -

Pasal 22

Informasi persediaan pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 huruf a, disusun berdasarkan kekuatan pegawai yang dirinci menurut jabatan, status kepegawaian, jenjang dan bidang pendidikan akhir, usia, jenis kelamin, pelatihan dan pengalaman kerja.

Pasal 23

Informasi kebutuhan pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 huruf b termasuk kebutuhan pegawai berstatus tenaga asing, dihitung berdasarkan beban kerja

yang dirinci menurut jabatan, status kepegawaian, jenjang dan bidang pendidikan akhir, usia, jenis kelamin, pelatihan, dan pengalaman kerja.

Pasal 24

Neraca pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 huruf c, disusun dengan membandingkan antara persediaan pegawai dengan kebutuhan pegawai baik

jumlah maupun kualifikasi.

Pasal 25

Program kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 huruf d, paling sedikit memuat :

a. pola pembinaan karier;

b. program perekrutan, seleksi, penempatan serta pemensiunan pegawai;

c. pelatihan dan pengembangan pegawai;

d. perlindungan, pengupahan serta jaminan sosial; dan

e. produktivitas kerja.

Pasal 26

(1) RTK Mikro disusun untuk jangka waktu 5 (lima)

tahun.

(2) Setiap . . .

Page 330: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

- 14 -

(2) Setiap tahun RTK Mikro sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan penilaian untuk disesuaikan

dengan perkembangan lembaga atau perusahaan.

Pasal 27

Ketentuan lebih lanjut mengenai metoda yang digunakan untuk menyusun RTK Mikro diatur dengan Peraturan

Menteri.

BAB IV

TATA CARA PELAKSANAAN PTK

Bagian Kesatu

Tata Cara Pelaksanaan PTK Makro

Pasal 28

Pelaksanaan PTK Makro meliputi kegiatan sosialisasi, pencapaian sasaran, pemantauan, evaluasi, penyesuaian sasaran, dan pelaporan hasil pelaksanaan RTK Makro.

Pasal 29

(1) RTK nasional dan RTK sektoral/sub sektoral

nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat

(1) dan ayat (4), dilaksanakan oleh Pemerintah dengan mengarusutamakan ketenagakerjaan dalam

setiap kebijakan, strategi dan program pembangunan tingkat nasional.

(2) RTK provinsi dan RTK sektoral/sub sektoral provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (2),

dilaksanakan oleh pemerintah provinsi, dengan mengarusutamakan ketenagakerjaan dalam setiap kebijakan, strategi dan program pembangunan

tingkat provinsi.

(3) RTK...

Page 331: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

- 15 -

(3) RTK kabupaten/kota dan RTK sektoral/sub sektoral

kabupaten/kota dilaksanakan oleh pemerintah kabupaten/kota dengan mengarusutamakan

ketenagakerjaan dalam setiap kebijakan, strategi dan program pembangunan tingkat kabupaten/kota.

Pasal 30

RTK nasional, RTK provinsi, RTK kabupaten/kota, RTK

sektoral/sub sektor nasional, RTK sektoral/sub sektor provinsi, RTK sektoral/sub sektor kabupaten/kota dilaksanakan untuk:

a. memperluas kesempatan kerja;

b. meningkatkan pendayagunaan tenaga kerja;

c. meningkatkan kualitas tenaga kerja;

d. meningkatkan produktivitas tenaga kerja; dan

e. meningkatkan perlindungan serta kesejahteraan pekerja.

Pasal 31

(1) RTK nasional, RTK provinsi, RTK kabupaten/kota

disosialisasikan oleh instansi Pemerintah, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota

yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan.

(2) RTK sektoral/sub sektoral nasional, RTK

sektoral/sub sektoral provinsi dan RTK sektoral/sub sektoral kabupaten/kota disosialisasikan oleh

instansi pemerintah pembina sektoral/sub sektoral tingkat pusat, tingkat provinsi dan tingkat

kabupaten/kota.

Pasal 32

Instansi pemerintah yang bertanggung jawab

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 harus menyusun dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan RTK

secara berkala.

Pasal 33…

Page 332: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

- 16 -

Pasal 33

(1) Laporan hasil pelaksanaan RTK untuk tingkat

nasional disampaikan oleh Menteri kepada Presiden sebagai bahan penyusunan kebijakan, strategi, dan program pembangunan nasional.

(2) Laporan hasil pelaksanaan RTK untuk tingkat

provinsi disampaikan oleh instansi yang membidangi ketenagakerjaan kepada gubernur sebagai bahan penyusunan kebijakan, strategi, dan program

pembangunan provinsi.

(3) Laporan hasil pelaksanaan RTK untuk tingkat kabupaten/kota disampaikan oleh instansi yang membidangi ketenagakerjaan kepada bupati/walikota sebagai bahan penyusunan kebijakan, strategi, dan program pembangunan kabupaten/kota.

(4) Laporan hasil pelaksanaan RTK sektoral/sub

sektoral untuk tingkat nasional disampaikan oleh instansi sektoral/sub sektoral kepada Menteri sebagai bahan penyusunan kebijakan, strategi, dan

program pembangunan nasional.

(5) Laporan hasil pelaksanaan RTK sektoral/sub

sektoral untuk tingkat provinsi disampaikan oleh instansi sektoral/sub sektoral kepada gubernur

sebagai bahan penyusunan kebijakan, strategi, dan program pembangunan provinsi.

(6) Laporan hasil pelaksanaan RTK sektoral/sub sektoral untuk tingkat kabupaten/kota disampaikan oleh instansi sektoral/sub sektoral kepada bupati/walikota sebagai bahan penyusunan kebijakan, strategi, dan program pembangunan

kabupaten/kota.

Pasal 34

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pelaporan hasil pelaksanaan RTK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 dan Pasal 33 diatur dengan Peraturan Menteri.

Bagian Kedua . . .

Page 333: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

- 17 -

Bagian Kedua

Tata Cara Pelaksanaan RTK Mikro

Pasal 35

RTK Mikro sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1), dilaksanakan oleh badan usaha milik negara, badan

usaha milik daerah, perusahaan swasta serta lembaga swasta lainnya.

Pasal 36

(1) Sasaran pelaksanaan RTK Mikro sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 adalah pelaksanaan program sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25.

(2) Pelaksanaan RTK Mikro sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipantau secara berkala untuk

mengetahui tingkat pencapaiannya.

(3) Hasil pemantauan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dievaluasi secara berkala untuk memperbaiki

kinerja pelaksanaan RTK Mikro.

Pasal 37

(1) RTK Mikro disosialisasikan oleh pimpinan

lembaga/perusahaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 pada unit kerja di lingkungannya.

(2) Sosialisasi RTK Mikro sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dimaksudkan untuk mendapatkan komitmen dan sebagai pedoman dalam pelaksanaan program

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25.

Pasal 38

(1) Instansi/lembaga yang bertanggung jawab atas

pelaksanaan RTK Mikro sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 menyusun laporan hasil pelaksanaannya.

(2) Ketentuan . . .

Page 334: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

- 18 -

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penyusunan laporan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri.

BAB V PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PEMBINAAN

Pasal 39

(1) Pemantauan terhadap pengelolaan informasi

ketenagakerjaan dilakukan secara berjenjang oleh instansi yang bertanggung jawab di bidang

ketenagakerjaan di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota.

(2) Pemantauan terhadap penyusunan dan pelaksanaan RTK Makro lingkup kewilayahan dilakukan secara berjenjang oleh instansi pemerintah yang

bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota.

(3) Pemantauan terhadap penyusunan dan pelaksanaan

RTK Makro lingkup sektoral dilakukan oleh instansi pemerintah yang bertanggung jawab di bidang

ketenagakerjaan di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota.

(4) Pemantauan terhadap penyusunan dan pelaksanaan RTK Mikro dilakukan oleh instansi pemerintah yang

bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemantauan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diatur dengan Peraturan Menteri.

Pasal 40

(1) Pemantauan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39, ditujukan untuk mengetahui keberhasilan dan masalah yang dihadapi.

(2) Pemantauan. . .

Page 335: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

- 19 -

(2) Pemantauan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan secara berkala baik langsung maupun

tidak langsung paling singkat 6 (enam) bulan sekali.

Pasal 41

(1) Instansi pemerintah yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan melakukan evaluasi

terhadap hasil pemantauan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 dan Pasal 40 sesuai dengan

kewenangan masing-masing.

(2) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

ditujukan untuk merumuskan langkah-langkah perbaikan.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pedoman

pelaksanaan evaluasi terhadap hasil pemantauan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan

Peraturan Menteri.

Pasal 42

(1) Instansi pemerintah yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan melaksanakan pembinaan

terhadap pengelolaan informasi ketenagakerjaan sesuai dengan kewenangan masing-masing.

(2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi antara lain konsultasi, bimbingan, pelatihan

dan sosialisasi.

Pasal 43

(1) Instansi pemerintah yang bertanggung jawab di

bidang ketenagakerjaan melaksanakan pembinaan terhadap penyusunan dan pelaksanaan RTK Makro dan RTK Mikro sesuai dengan kewenangan masing- masing.

(2) Pembinaan...

Page 336: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

- 20 -

(2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi antara lain konsultasi, bimbingan,

pelatihan dan sosialisasi.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara

pembinaan terhadap penyusunan dan pelaksanaan RTK Makro dan RTK Mikro sebagaimanan dimaksud

pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri.

BAB VI

PEMBIAYAAN

Pasal 44

(1) Segala biaya yang diperlukan bagi pengembangan sistem informasi dalam rangka pengelolaan informasi ketenagakerjaan di instansi pemerintah dibebankan

pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk kegiatan yang dilaksanakan pada tingkat nasional dan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah (APBD) provinsi atau APBD kabupaten/kota untuk kegiatan yang dilaksanakan

pada tingkat daerah.

(2) Segala biaya yang diperlukan bagi penyusunan,

pelaksanaan, pemantauan, evaluasi dan pembinaan PTK Makro di instansi pemerintah dibebankan pada APBN, APBD provinsi atau APBD kabupaten/kota.

(3) Segala biaya yang diperlukan bagi penyusunan,

pelaksanaan, pemantauan, evaluasi dan pembinaan PTK Mikro di badan usaha milik negara dan badan usaha milik daerah dibebankan kepada lembaga

yang bersangkutan.

(4) Segala biaya yang diperlukan bagi penyusunan,

pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi PTK Mikro pada lembaga/perusahaan swasta dibebankan

kepada lembaga/perusahaan swasta yang bersangkutan.

BAB VII

KETENTUAN PENUTUP .

Pasal 45

Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal

diundangkan.

Agar . . .

Page 337: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

- 21 -

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik

Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

HAMID AWALUDIN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2007 NOMOR 34

Page 338: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

- 22 -

Page 339: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

Dokumentasi

Wawancara dengan ibu Hj.Inue Irawati bagian Bidang Pembinaan Dan Penempatan Tenaga Kerja (Binapenta) di Disnakertrans Kabupaten Serang

Tenatang SISKOTKLN

Page 340: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

Operator SISKOTKLN Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang

Ruangan Bidang Pembinaan Dan Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Seran

Page 341: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

Papan nama Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang

Papan nama Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang

Page 342: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

Papan nama Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia

Balai Pelayanan Penempatan Dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia(BNP3TKI)-Serang Wilayah Kerja Provinsi Banten

Balai Pelayanan Penempatan Dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia(BNP3TKI)-Serang Wilayah Kerja Provinsi Banten

Page 343: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

Wawancara dengan bapak Hary bagian SISKOTKLN di BNP3TKI Serang

Wawancara dengan bapak uki bagian Tata Usaha BNP3TKI Serang

Page 344: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

Layanan pengaduan kasus TKI BNP3TK

Pelayanan KTKLN TKI MANDIRI dan Pelayanan KTKLN & PAP PPTKIS

Page 345: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

Dokumen yang harus dimiliki TKI untuk berkerja ke laur negeri

Page 346: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah
Page 347: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah
Page 348: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah
Page 349: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah
Page 350: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah
Page 351: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah
Page 352: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah
Page 353: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah
Page 354: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah
Page 355: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah
Page 356: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah
Page 357: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah
Page 358: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah
Page 359: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah
Page 360: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah
Page 361: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah
Page 362: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah
Page 363: PENGARUH PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA …repository.fisip-untirta.ac.id/614/1/2. PENGARUH PENERAPAN SISTEM... · KATA PENGANTAR . Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Identitas Pribadi

1. Nama : Asep Hidayat 2. Tempat Tanggal Lahir : Serang, 23 Oktober 1992 3. Kewarganegaraan : Indonesia 4. Jenis Kelamin : Laki – laki 5. Golongan Darah : A 6. Agama : Islam 7. Pekerjaan : Pelajar/Mahasiswa 8. Status Perkawinan : Belum Menikah 9. Alamat : KP. Sebe RT/RW 18/05 Kopo Serang

10. Alamat Email : [email protected] [email protected]

Riwayat Pendidikan

1. SD Garut 2 Serang 2. SMP Negeri 1 Kopo Serang 3. SMA Negeri 2 Rangkasbitung 4. S1 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang

Riwayat Keluarga

1. Ayahanda : Halimi 2. Ibunda : Yayah Julaeha

Kemampuan

1. Informasi Teknologi : Bisa Office, Exell, Power Point Dan Online

2. Bahasa : Bahasa Indonesia (Aktif) Inggris (Pasif)

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya

Hormat saya,