pengaruh intellectual capital, kualitas audit, manajemen...

144
i PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, KUALITAS AUDIT, MANAJEMEN LABA, DAN RETURN SAHAM TERHADAP FUTURE STOCK RETURN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh : SHOFA FAJRYAMANTIKA NIM: 11140820000055 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/ 2018 M

Upload: votuyen

Post on 10-Jul-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • i

    PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, KUALITAS AUDIT, MANAJEMEN

    LABA, DAN RETURN SAHAM TERHADAP FUTURE STOCK RETURN

    (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

    Indonesia Periode 2013-2015)

    SKRIPSI

    Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

    Oleh :

    SHOFA FAJRYAMANTIKA

    NIM: 11140820000055

    JURUSAN AKUNTANSI

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

    1439 H/ 2018 M

  • ii

  • iii

  • iv

  • v

  • vi

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP

    I. IDENTITAS PRIBADI

    1. Nama : Shofa Fajryamntika

    2. Tempat Tanggal Lahir : Bekasi, 7 Maret 1996

    3. Alamat : Perumahan Jatimulya Jalan Rambutan 2

    Blok G 69 RT 003

    RW 012, Kelurahan

    Jatimulya, Kecamatan

    Tambun Selatan,

    Bekasi Timur, 17510

    4. Telepon : 085890790641

    5. Email : [email protected]

    II. PENDIDIKAN

    1. SD (2002-2008) : SDN 11 Jatimulya

    2. SMP (2008-2011) : SMPN 4 Tambun Selatan

    3. SMA (2011-2014) : SMAN 5 Tambun Selatan

    4. S1 (2014-2018) : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

    III. LATAR BELAKANG KELUARGA

    1. Ayah : Suyatman

    2. Ibu : Sukarti

    3. Anak Ke : 2 dari 3 bersaudara

    IV. PENGALAMAN ORGANISASI

    1. Anggota Departemen Kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa Akuntansi Periode 2015-2016

    2. Sekretaris Koordinasi Bidang Kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi Periode 2016-2017

    vi

  • vii

    ABSTRACT

    THE EFFECT OF INTELLECTUAL CAPITAL, AUDIT QUALITY, EARNING

    MANAGEMENT, RETURN STOCK ON FUTURE STOCK RETURN

    (Empirical Study on Manufacturing Companies Listed on Indonesia Stock

    Exchange Period 2013-2015)

    This research to examine the effect of intellectual capital, audit quality,

    earnings management, and stock return on future stock return. This reserach

    used the sample manufacturing companies listed on the Indonesia Stock

    Exchange during the period 2013-2015. The number of manufacturing

    companies that became the sample of this research were 27 companies for 3

    years. Based to purposive sampling method, total of research sample is 153

    annual report. Hypothesis testing used in this research used multiple linear

    regression analysis with the help of SPSS software version 22.

    Based on the results of multiple linear regression analysis, the result of

    this research indicate that intellectual capital and stock return have an effect

    on future stock return, while audit quality and earnings management have no

    effect on future stock return.

    Keywords: Intellectual Capital, Kualitas Audit , Manajemen Laba, Return

    Saham, Future Stock Return.

    vii

  • viii

    ABSTRAK

    PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, KUALITAS AUDIT,

    MANAJEMEN LABA, RETURN SAHAM TERHADAP FUTURE STOCK

    RETURN

    (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

    Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015)

    Oleh

    Shofa Fajryamantika

    Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh intellectual capital,

    kualitas audit, manajemen laba, dan return saham terhadap future stock return.

    Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di

    Bursa Efek Indonesia selama periode 2013-2015. Jumlah perusahaan

    manufaktur yang menjadi sampel penelitian ini yaitu 27 perusahaan selama 3

    tahun. Berdasarkan metode purposive sampling, total sampel penelitian adalah

    153 laporan tahunan. Pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini

    menggunakan analisis regresi linier berganda dengan bantuan software SPSS

    versi 22.

    Berdasarkan hasil analisis regresi berganda, hasil penelitian ini

    menunjukkan bahwa intellectual capital dan return saham memiliki pengaruh

    terhadap future stock return, sementara kualitas audit dan manajemen laba

    tidak memiliki pengaruh terhadap future stock return.

    Kata kunci : Intellectual Capital, Kualitas Audit , Manajemen Laba, Return

    Saham, Future Stock Return.

    vii

  • ix

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

    memberikan berkah, rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat

    menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam tidak lupa penulis panjatkan

    kepada junjungan Nabi Muhammad SAW beserta para sahabatnya.

    Skripsi dengan jurul Pengaruh Intellectual Capital, Kualitas Audit,

    Manajemen Laba, Return Saham Terhadap Future Stock Return (Studi

    Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

    Periode 2013-2015) ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan

    gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,

    Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada kesempatan ini

    penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang

    sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam

    penyusunan skripsi terutama kepada:

    1. Kedua orang tua yang paling saya cintai yaitu Ayah Suyatman dan Ibu

    Sukarti yang dengan sepenuh hati memberikan dukungan, perhatian,

    cinta, bimbingan, nasihat, dukungan moril dan materil, serta doa yang

    tiada henti untuk penulis.

    2. Kakak adik penulis yaitu Ressy Nindyamantika dan Jauza Byasmantika

    serta seluruh keluarga besar terutama Nony Dwie Wahyuningsih yang

    selalu memberikan dukungan, motivasi dan doa kepada penulis.

    3. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc. M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

    Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

    ix

  • x

    4. Ibu Yessi Fitri, SE., M.Si.,Ak., CA selaku Dosen Pembimbing Skripsi dan

    Ketua Jurusan Akuntansi yang telah meluangkan waktu, mencurahkan

    perhatian, membimbing dan memberikan pengarahan kepada penulis.

    Terima kasih atas semua saran yang telah Ibu berikan selama proses

    penulisan skripsi sampai terlaksananya sidang skripsi.

    5. Bapak Hepi Prayudiawan,SE.,MM.,Ak.,CA selaku Sekretaris Jurusan

    Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

    6. Seluruh Dosen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang

    telah banyak memberikan ilmu-ilmu kepada penulis.

    7. Seluruh staff Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang

    telah memberikan bantuan kepada penulis.

    8. Keluarga keduaku yang telah memberikan tempat tinggal selama

    perkuliahan Bapak dan Ibu Suyatno, Sujanto, dan Sugianto. Terima kasih

    telah selalu menjadi keluarga terdekat selama masa perkuliahan.

    9. Sahabat seperjuangan dari awal semester hingga sekarang Riana, Risda ,

    Pri dan Tika yang saling membantu dan mendukung dalam

    menyelesaikan tugas-tugas kuliah serta Wahyu yang selalu menemani

    dalam keadaan suka ataupun duka. Terimakasih telah menjadi sahabat

    terbaik dan mewarnai masa perkuliahan penulis.

    10. Untuk sahabat-sahabatku Soraya, Ayu, Riska, Luthfi, dan Rahma yang

    selalu menemani suka dan duka serta memberikan canda tawa, serta

    dukungan dan doa hingga 7 tahun ini.

    11. Teman-teman Akuntansi Angkatan 2014 khususnya Akuntansi B.

    x

  • xi

    12. Teman-teman KKN SEMPURNA 90 yang telah memberikan banyak

    kenangan dan pembelajaran khusunya Anggy, Qonita, Yasmine, Infa,

    Dewi, Risma, Nafi, dan Cahaya.

    13. Pihak-pihak yang telah membantu dalam pembuatan skripsi ini yang tidak

    dapat saya sebutkan satu per satu.

    Penulis menyadari skripsi ini masih banyak kekurangan dan kelemahan,

    baik dari segi bahasa, pengolahan maupun penyusunan. Untuk itu penulis

    sangat mengharapkan tanggapan, kritik dan saran yang sifatnya membangun.

    Demikianlah, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan

    menjadi sumbangan pemikiran bagi yang membacanya.

    Jakarta,1 April 2018

    Shofa Fajryamantika

    xi

  • xii

    DAFTAR ISI

    LEMBAR PENGESAHAN UJIN KOMPREHENSIF .............................. iii

    LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ............................................ iv

    LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ......................v

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..................................................................... vi

    ABSTRACT .................................................................................................. vii

    ABSTRAK ................................................................................................... viii

    KATA PENGANTAR ................................................................................... ix

    DAFTAR ISI ................................................................................................. xii

    DAFTAR TABEL ....................................................................................... xvi

    DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xvii

    DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xviii

    BAB I ................................................................................................................1

    PENDAHULUAN ............................................................................................1

    A. Latar Belakang ....................................................................................1

    B. Perumusan Masalah ..........................................................................11

    C. Tujuan Penelitian ..............................................................................11

    D. Manfaat Penelitian ............................................................................11

    BAB II ............................................................................................................15

    TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................15

    A. Tinjauan Literatur .............................................................................15

    1. Agency theory ............................................................................15

    2. Resorced Based Theory .............................................................18

    3. Signalling Theory .......................................................................20

    4. Future Stock Return ...................................................................22

    5. Intellectual Capital ....................................................................24

    6. Kualitas Audit ............................................................................27

    7. Manajemen Laba ........................................................................30

    8. Return Saham .............................................................................32

    xii

  • xiii

    B. Penelitian Terdahulu .........................................................................36

    C. Kerangka Pemikirian ........................................................................40

    D. Keterkaitan Variabel dan Pengembangan Hipotesis .........................42

    1. Pengaruh intellectual capital terhadap future stock return ........42

    2. Pengaruh kualitas audit terhadap future stock return ................43

    3. Pengaruh manajemen laba terhadap future stock return ............44

    4. Pengaruh return saham terhadap future stock return .................45

    BAB III ...........................................................................................................46

    METODELOGI PENELITIAN ...................................................................46

    A. Ruang Lingkup Penelitian.................................................................46

    B. Metode Pemilihan Sampel ................................................................46

    C. Metode Pengumpulan Data ...............................................................47

    D. Operasionalisasi dan Variabel Penelitian ..........................................47

    1. Variable Dependen: ...................................................................48

    a. Future Stock Return ...........................................................49

    2. Variable Independen: .................................................................49

    a. Intellectual Capital .............................................................49

    b. Kualitas Audit .....................................................................54

    c. Manajemen Laba ...............................................................55

    d. Return Saham ......................................................................56

    E. Metode Analisis Data ........................................................................57

    1. Analisisi Statistik Deskriptif Variabel Penelitian ......................58

    2. Uji Asumsi Klasik ......................................................................58

    a. Uji Normalitas ....................................................................58

    b. Uji Multikolineritas ............................................................59

    c. Uji Autokorelasi ..................................................................60

    d. Uji Heterokedstisitas ...........................................................61

    3. Uji Analisis Regresi Berganda ...................................................62

    4. Pengujian HIpotesis ...................................................................63

    a. Koefisien Determinasi ........................................................63

    b. Uji Statistik F ......................................................................64

    xiii

  • xiv

    c. Uji Stastistik t .....................................................................64

    BAB VI ...........................................................................................................66

    ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...............................................................66

    A. Sekilas Gambaran umum Objek Penelitian ......................................66

    B. Hasil Uji Instrumen Penelitian ..........................................................68

    1. Uji Analisi Statistik Deskriptif ..................................................68

    a. Variabel Independen ............................................................69

    1) Intellectual Capital ......................................................69

    2) Kualitas Audit ..............................................................70

    3) Manajemen Laba ........................................................70

    4) Return Saham...............................................................70

    b. Variabel Dependen ..............................................................71

    1) Future Stock Return.......................................................71

    2. Uji Asmsi Klasik ........................................................................71

    a. Hasil Uji Normalitas ............................................................71

    b. Hasil Uji Multikolinearitas ..................................................74

    c. Hasil Uji Autokorelasi .........................................................75

    d. Hasil Uji Heterokesrisitas ....................................................76

    3. Analisis Hasil Regresi Linear Berganda ....................................78

    4. Hasil Pengujian Hipotesis dan Pembahasan ..............................79

    a. Koefisien Determinasi .........................................................80

    b. Uji Signifikansi Parametes Simultan (Uji Statistik F) .........80

    c. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) ........81

    1) Pengaruh Intellectual Capital terhadap

    Future Stock Return .......................................................83

    2) Pengaruh Kualitas Audit terhadap

    Future Stock Return .......................................................85

    3) Pengaruh Manajemen Laba terhadap

    Future Stock Return .......................................................86

    4) Pengaruh Return Saham terhadap

    Future Stock Return .......................................................88

    xiv

  • xv

    BAB V .............................................................................................................90

    PENUTUP ......................................................................................................90

    A. Simpulan .............................................................................................90

    B. Saran ....................................................................................................91

    DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................93

    LAMPIRAN ...................................................................................................99

    xv

  • xvi

    DAFTAR TABEL

    2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................................. 36

    3.1 Pengukuran Operasional Variabel Penelitian ........................................... 57

    4.1 Rincian Perolehan Sampel Penelitian ....................................................... 67

    4.2 Sampel Data Penelitian ............................................................................. 67

    4.3 Statistik Deskriptif .................................................................................... 69

    4.4 Hasil Uji Normalitas Dengan Uji Kolmogrov Smirnov ........................ 74

    4.5 Hasil Uji Multikolinearitas ....................................................................... 75

    4.6 Hasil Uji Autokorelasi .............................................................................. 76

    4.7 Hasil Uji Regresi Linear Berganda ........................................................... 78

    4.8 Hasil Uji Koefisien Detreminasi............................................................... 80

    4.9 Hasil Uji Signifikasi F .............................................................................. 81

    4.10 Hasil Uji Statistik t ................................................................................. 82

    4.11 Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis ..................................................... 89

    xvi

  • xvii

    DAFTAR GAMBAR

    2.1 Kerangka Pemikiran ................................................................................. 41

    4.1 Hasil Uji Normalitas Dengan Histogram Normal .................................... 72

    4.2 Hasil Uji Normalitas Dengan Grafik Normal Plot ................................... 73

    4.3 Uji Heterokedastisitas Menggunakan Grafik Scatterplot ......................... 77

    xvii

  • xviii

    DAFTAR LAMPIRAN

    1. Sampel Data Perusahaan .......................................................................... 100

    2. Pengukuran Gabungan .............................................................................. 102

    3. Pengukuran Intellectual Capital ............................................................... 103

    4. Pengukuran Kualitas Audit ....................................................................... 110

    5. Pengukuran Manajemen Laba .................................................................. 113

    6. Pengukuran Return Saham ....................................................................... 118

    7. Pengukuran Future Stock Return .............................................................. 121

    8. Hasil Uji SPSS .......................................................................................... 124

    xviii

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Era globalisasi saat ini telah menjadikan pasar modal sebagai faktor

    penting yang menunjang perekonomian sebuah negara. Pasar modal

    memfasilitasi pertemuan dua para pihak yang berkepentingan yaitu pihak

    yang memiliki dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer)

    (Wanto, 2016). Investor memerlukan informasi untuk menilai kemampuan

    dan kinerja perusahaan sebelum mengambil keputusan investasi (Uswati dan

    Mayangsari, 2012).

    Kinerja perusahaan dapat diukur dari sisi keuangan maupun non

    keuangan. Dalam penelitian ini, ukuran kinerja perusahaan yang digunakan

    adalah future stock return. Dasar pertimbangan pemilihan ukuran future stock

    return bahwa pemegang saham memiliki motivasi untuk menanamkan

    modalnya dengan harapan memperoleh imbal balik (return) yang sesuai

    dengan modal yang ditanamkan.

    Menurut Beylin (2012) upaya dalam memaksimalkan stock return

    merupakan tujuan utama dari suatu perusahaan. Hal ini dikarenakan return

    yang tinggi dalam suatu perusahaan mencerminkan kemampuan dari

    perusahaan tersebut dalam menghasilkan keuntungan. Keuntungan yang

    dimaksud adalah keuntungan yang dapat digunakan perusahaan untuk

    melakukan pengembangan pada kinerja perusahaan dimasa depan. Selain itu,

  • 2

    keuntungan ini dapat menentukan besar atau kecilnya dividen yang

    dibayarkan kepada investor. Oleh karena itu, return dinilai dapat menarik

    investor untuk berinvestasi (Beylin, 2010).

    Maka future stock return dapat diartikan sebagai suatu harapan tingkat

    pengembalian saham sesuai investasi yang telah dilakukan. Return yang

    tinggi akan berdampak bagi investor, yang dimana hal tersebut akan membuat

    investor tertarik untuk menanamkan dananya di pasar modal. Jika dilihat dari

    tingkat pengembalian yang tinggi yang akan diberikan perusahaan kepada

    para investor, akan memperlihatkan bahwa kinerja perusahaan tersebut dapat

    dikatakan baik, selain itu dengan tingginya tingkat pengembalian dapat

    memberikan suatu efek positif pada saham yang investor telah tanamkan di

    pasar modal.

    Terjadinya beberapa kasus skandal akuntansi yang terjadi di dalam

    negeri, kasus pelanggaran oleh beberapa auditor, serta kurangnya

    pengungkapan intellectual capital. Menurut Wanto (2016) inovasi teknologi

    saat ini memunculkan suatu pandangan baru dalam dunia bisnis yaitu

    kemakmuran suatu perusahaan akan bergantung pada penciptaan transformasi

    dan kapitalisasi dari pengetahuan, yang disebut intellectual capital (modal

    intelektual).

    Penyebab terjadinya beberapa kasus skandal akuntansi yang terjadi di

    dalam negeri disebabkan kasus pelanggaran oleh beberapa akuntan, serta

    kurangnya pemahaman di pasar modal. Yang menjadi fenomena dalam

    penelitian ini adalah dikarenakan menurunnya opini publik, kepercayaan dan

  • 3

    penilaian publik terhadap kinerja perusahaan serta keterbatasan atas penilaian

    kinerja perusahaan dalam pengungkapan aspek penting dalam laporan

    keuangan. Khususnya perusahaan-perusahaan yang berada di pasar modal.

    Selain itu, belum optimalnya kepuasan opini publik terhadap investor, emiten,

    sekuritas, dan juga analis.

    Kasus rekayasa keuangan bukanlah permasalahan baru dalam dunia bisnis

    seperti halnya kasus PT Inovisi Infracom (INVS) pada tahun 2015. Dalam

    kasus ini Bursa Efek Indonesia (BEI) menemukan indikasi salah saji dalam

    laporan keuangan INVS periode September 2014 yang telah diaudit oleh

    KAP non Bigfour. Bursa Efek Indonesia meminta INVS untuk merevisi nilai

    aset tetap, laba bersih per saham, laporan segmen usaha, kategori instrumen

    keuangan, dan jumlah kewajiban dalam informasi segmen usaha.

    Selain itu, Bursa Efek Indonesia juga menyatakan manajemen INVS

    salah saji item pembayaran kas kepada karyawan dan penerimaan

    (pembayaran) bersih utang pihak berelasi dalam laporan arus kas. Pada

    periode semester pertama 2014 pembayaran gaji pada karyawan Rp1,9 triliun.

    Namun, pada kuartal ketiga 2014 angka pembayaran gaji pada karyawan

    turun menjadi Rp59 miliar.

    Dalam revisinya tersebut, beberapa nilai pada laporan keuangan

    mengalami perubahan nilai, salah satu contohnya adalah penurunan nilai aset

    tetap menjadi Rp1,16 triliun setelah revisi dari sebelumnya diakui sebesar

    Rp1,45 triliun. Inovisi juga mengakui laba bersih per saham berdasarkan laba

    periode berjalan. Praktik ini menjadikan laba bersih per saham INVS tampak

  • 4

    lebih besar. Padahal, seharusnya perseroan menggunakan laba periode

    berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

    (http://www.bareksa.com, diposting pada: 25 Februari 2015, diakses pada: 23

    Januari 2018, pukul 13.30 WIB).

    Kasus tersebut disebabkan karena kurangnya kualitas audit dan

    terindikasi adanya praktik manajamen laba. Dari kasus yang telah terjadi

    menghasilkan beberapa pemikiran yang mendukung diperlukannya kualitas

    audit yang berarti KAP Big 4 yang melakukan pengauditan pada laporan

    keuangan perusahaan tersebut, karena pihak-pihak yang berkepentingan

    menginginkan adanya keandalan dalam laporan keuangan yang telah go

    public dalam melaporkan hasil usahanya.

    Adapun terdapat kasus lain di Bank Panin tahun 2012 dan Bank BRI

    2014 dimana bank tersebut melakukan tindaka PHK secaar besar-besarab

    tanpa memberikan uang pesangon yang memang menjadi hak karyawan

    PHK bank tersebut. Kemudian karyawan melakukan demo buruh untuk

    menuntut adanya informasi tambahan di laporan keuangan dengan kondisi

    perusahaan khususnya jumlah rincian biaya yang dibelanjakan unuk

    karyawan. Hal ini berkaitan dengan adanya suatu pengungkapan intellectual

    capital di dalam laporan kinerja perusahaan. Meskipun memang belum ada

    standar yang berlaku namun beberapa perusahaan sudah sadar akan

    pentingnya suatu pengungkapan atas intellectual capital.

    Intellectual capital merupakan sumber daya yang dimiliki perusahaan

    berupa keahlian, pengetahuan dan keterampilan dari karyawan perusahaan

  • 5

    tersebut. Intellectual capital juga berupa sistem informasi, hak paten,

    kebijakan, proses dan sistem perusahaan dari waktu ke waktu. Selain kedua

    hal tersebut, intellectual capital juga berupa kemampuan perusahaan dalam

    mengelola dana yang dimiliki. Semua hal tersebut apabila dikelola dengan

    optimal oleh perusahaan akan dapat meningkatkan kinerja perusahaan.

    (Tarigan, 2011).

    Chen et al., (2004) menyatakan ekonomi industri dengan fitur kombinasi

    optimal faktor produksi dan kekayaan ekonomi, yaitu aset tidak berwujud dan

    fisik. Hal ini telah memberikan tempat untuk ekonomi berbasis pengetahuan

    sebagai faktor kunci dalam memainkan peran penting dalam menciptakan

    nilai dan kekayaan. Di Indonesia, intellectual capital mulai berkembang

    setelah munculnya PSAK No.19 (revisi 2000) tentang aset tidak berwujud.

    Meskipun tidak dinyatakan secara eksplisit sebagai intellectual capital,

    namun intellectual capital merupakan bagian dari aset tak berwujud (Tarigan,

    2011). Namun, pada kenyataannya pengungkapan intellectual capital di

    Indonesia masih rendah meskipun telah ditetapkan dalam PSAK No. 19

    (Revisi 2000). Hal ini disebabkan oleh rendahnya kesadaran perusahaan

    Indonesia terhadap pentingnya intellectual capital dalam menciptakan dan

    mempertahankan keuntungan kompetitif, dan shareholder value (Suhardjanto

    dan Wardhani, 2010).

    Peningkatan pengenalan dan pemanfaatan intellectual capital akan

    membantu meningkatkan kinerja keuangan perusahaan sehingga kepercayaan

    stakeholder terhadap going concern turut meningkat yang dapat

  • 6

    mempengaruhi return saham perusahaan. Menurut Wanto (2016) karena pada

    saat ekonomi berbasis pengetahuan, intellectual capital menjadi jauh lebih

    penting daripada modal yang disetor.

    Serta adanya kurang pemaham di pasar modal. Pasar modal merupakan

    suatu tempat bertemunya investor dan isuuer. Dimana pihak investor

    membutuhkan suatu informasi yang memberikan kinerja perusahaan supaya

    membantu investor dalam mengambil suatu keputusan. Namun pihak

    manajemen biasanya membuat laporan keuangan yang telah dimanipulasi hal

    ini membuat lpaoran kinerja perusahaan terlihat baik. Yang nantinya investor

    salah menilai atas laporan keuangan yang sesungguhnya memiliki kinerja

    perusahaan tidak cukup baik.

    Menurut Uswati dan Mayangsari (2012) salah satu sumber informasi yang

    diperlukan sebagai dasar pengambilan keputusan investasi adalah laporan

    keuangan. Di dalam laporan keuangan terdapat laba yang berperan sebagai

    sinyal dari kinerja perusahaan dan sangat dipengaruhi oleh sumber daya dan

    kemampuan yang dimiliki oleh perushaan. Laba yang berkualitas

    mencerminkan nilai perusahaan yang sesungguhnya, kemudian akan direspon

    oleh pasar saham (Wanto, 2016).

    Kualitas dari laporan keuangan juga harus diperiksa oleh pihak luar,

    dalam penelitian ini kantor akuntan publik yang menjadi pihak ketiga yang

    independen. Pihak luar harus memiliki sikap independensi maka akan

    dihasilkan kualitas audit yang baik, namun jika sebaliknya hal yang mungkin

    terjadi adalah adanya kasus manipulasi.

  • 7

    Dengan adanya manipulasi data dalam suatu laporan keuangan akibatnya

    adalah profesi akuntan kurang dipercaya, sehingga kualitas audit yang

    dihasilkan akan dipertanyakan dan kurang dipercaya kewajarannya

    (Setiawan, 2011). Kualitas audit menurut Kane dan Velury (2005) dalam

    Simanjuntak (2008), merupakan suatu tingkat yang merujuk kepada

    kemampuan kantor akuntan memahami bisnis dari kliennya.

    DeAngelo (1981) menyatakan kualitas audit sebagai suatu probabilitas

    yang dimana dalam hal ini seorang auditor menemukan dan juga melaporkan

    apabila terdapat suatu kesalahan atau pelanggaran yang terjadi pada sistem

    akuntansi kliennya. Informasi dapat dihasilkan untuk pengambilan keputusan

    jika kualitas audit yang dihasilkan sudah baik (Aiisiah, 2012). Maka bisa

    dikatakan bahwa kecenderungan manajer melakukan praktik manajemen laba

    dapat dikurangi apabila auditor memiliki kualitas audit yang baik. Hal

    tersebut dikarenakan seorang auditor yang telah memiliki kualitas audit yang

    baik akan menjaga sikap independensi dan objektivitasnya.

    Informasi laba juga merupakan salah satu unsur utama yang sangat

    penting dari laporan keuangan, karena laba dipercaya memiliki nilai prediktif.

    Respon positif ditandai denga peningkatan nilai saham dan dapat

    meningkatkan nilai perusahaan. Sebaliknya, respon negatif ditandai dengan

    penurunan nilai saham dan akan berdampak pada penurunan nilai perusahaan

    sampai kebangkrutan (Uswati dan Mayangsari, 2012).

    Scott (2015) menyatakan bahwa manajemen laba adalah pengaturan

    manajemen dengan penyajian laba yang bertujuan untuk memaksimalkan

  • 8

    nilai pasar melalui pemilihan set kebijakan akuntansi. Mulford and Comiskey

    (2010) menyatakan bahwa untuk menghindari salah duga oleh pasar,

    dilakukan langkah-langkah manajemen laba agar sesuai dengan tren yang

    diharapkan. Intinya manajemen laba dilakukan untuk menyampaikan apa

    yang seharusnya merupakan informasi di dalam perusahaan tentang trend

    laba jangka panjang.

    Scott (2015) juga menyatakan bahwa manajemen laba dapat merupakan

    alat komunikasi manajemen didalam perusahaan kepada investor. Manajemen

    laba oleh beberapa pihak dianggap sebagai suatu hal yang negatif, hal

    tersebut dikarenakan laporan keuangan yang disajikan tidak mencerminkan

    keadaan yang sesungguhnya. Manajemen laba identik dengan perilaku yang

    ingin mementingkan kepentingan pribadi (opportunistic).

    Dalam memprediksi laba masa depan ataup investor hanya mengacu

    pada informasi keuangan. Oleh karena itu, penelitian ini tidak hanya berfokus

    pada informasi keuangan, karena dengan penyajian laporan keuangan

    mengenai informasi laba saja belum cukup kaitannya dalam memprediksi

    laba di masa mendatang (Aditya, 2012). Hal ini membuktikan bahwa laporan

    kinerja perusahaan atas suatu tingkat engembalian saham serta dividen yang

    dibagikan menjadi salah satu pertimbangan atas investor dalam mengambil

    suatu keputusan.

    Dalam memperhatikan tingkat pertumbuhan return saham pada periode

    sekarang maka dapat dilihat prospek perusahaan di masa yang akan datang,

    sehingga akan mempengaruhi investor dalam berinvestasi (Irmawati, Dinar

  • 9

    2010). Jika return saham sekarang besar maka pandangan investor tentang

    keberhasilan perusahaan di masa yang akan datang juga semakin besar,

    sehingga investor lebih berani menawar saham dengan harga lebih tinggi

    dengan demikian return saham yang diperoleh akan naik (Nurrohman dan

    Zulaikha, 2013).

    Maka return saham mampu memprediksi kinerja perusahaan di masa

    yang akan datang dengan return yang tinggi mampu menghasilkan

    keuntungan, dimana keuntungan tersebut mampu mengembangkan kineja

    perusahaan dimasa depan. Selain itu juga mampu menentukan besar kecilnya

    pembagian dividen yang dibayarkan kepada investor.

    Berdasarkan uraian diatas, peneliti termotivasi untuk melakukan

    penelitian ini karena pertama sebagian besar penelitian sebelumnya mengenai

    intellectual capital berhubungan dengan kinerja perusahaan sedangkan

    penelitian ini menghubungkan dengan future stock return. Dengan artian

    apakah laporan keuangan yang memiliki pengungkapan terhadap intellectual

    capital dapat mempengaruhi future stock return, karena seperti yang kita tahu

    bahwa di Indonesia sifat pengungkapannya masih bersifat sukarela. Kedua,

    menggambungkan intellectual capital, kualitas audit, manajemen laba, dan

    return saham sebagai variabel independen yang menjadi suatu hal baru di

    dalam suatu penelitian. Ketiga, sampai dengan tahap penyelesaian penelitian

    ini, peneliti belum menemukan penelitian yang menaruh perhatiannya pada

    pengaruh intellectual capital , kualitas audit, manajemen laba, dan return

    saham terhadap future stock return.

  • 10

    Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Tendi Wanto (2016)

    yang diterapkan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

    Indonesia yang bertujuan untuk menguji pengaruh intellectual capital dan

    manajemen laba riil terhadap future stock return. Peneliti menggunakan

    variabel independen yang sama yaitu intellectual capital dan variabel

    dependen yaitu future stock returns. Namun ada penambahan di sisi variabel

    independen yakni kualitas audit, manajemen laba, dan return saham.

    Peneliti berharap dengan adanya penelitian ini diharapkan para pembaca

    dapat memperoleh informasi yang relevan dalam usaha mereka untuk dapat

    bekerja yan memiliki kinerja yang tinggi dan inovatif. Dengan demikian

    peneliti memberi judul skripsi ini sebagai Pengaruh Intellectual Capital,

    Kualitas Audit, Manajemen Laba, Dan Return Saham Terhadap Future

    Stock Return Pada Perusahaan Manufaktur (Studi Empiris Pada

    Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode

    2013-2015)

  • 11

    B. Perumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang diatas maka penelitian ini bermaksud untuk

    menguji bukti empiris mengenai Pengaruh Intellectual Capital, Kualitas

    Audit, Manajemen Laba, dan Return Saham Terhadap Future Stock Return.

    Permasalahan penelitiannya adalah sebagai berikut :

    1. Apakah terdapat pengaruh intellectual capital terhadap future stock

    return?

    2. Apakah terdapat pengaruh kualitas audit terhadap future stock return?

    3. Apakah terdapat pengaruh manajemen laba terhadap future stock return?

    4. Apakah terdapat pengaruh return saham terhadap future stock return?

    C. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan, maka secara rinci,

    tujuan penelitian ini sebagai berikut:

    1. Menganalisis pengaruh intellectual capital terhadap future stock return

    2. Menganalisis pengaruh kualitas audit terhadap future stock returns

    3. Menganalisis pengaruh manajemen laba terhadap future stock returns

    4. Menganalisis pengaruh return saham terhadap future stock returns

    D. Manfaat Penelitian

    Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat teoritis dan

    paraktis, sebagai berikut:

  • 12

    1. Manfaat Teoritis

    Memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu akuntansi dan

    manajemen keuangan serta sebagai bahan refrensi dan bahan

    pertimbangan untuk mengadakan penelitian-penelitian selanjutnya

    a. Bagi Mahasiswa Jurusan Akuntansi

    Sebagai bahan referensi penelitian selanjutnya dan pembanding

    untuk ilmu pengetahuan.

    b. Bagi Penulis

    Sebagai sarana memperluas wawasan serta menambah referensi

    mengenai dari kinerja atas laporan keuangan, terutama tentang

    faktor yang mempegaruhi perubahan future stock return baik

    dengan adanya intellectual capital, kualitas audit, manajemen laba,

    dan return saham sehingga diharapkan dpat bermanfaat bagi

    penulis dimasa yang akan datang.

    c. Bagi Peneliti Berikutnya

    Berkontribusi untuk menambah bukti empiris dalam pengembangan

    ilmu akuntansi terkait bidan auditing mengenai faktor-faktor yang

    dapat mempengaruhi future stock return berkaitan intellectual

    capital, kualitas audit, manajemen laba, dan return saham.

    2. Manfaat Praktis

    a. Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan

    Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi secara

  • 13

    teoritis berupa penambahan pengetahuan mengenai future stock

    return dengan memberikan bukti empiris yang lebih

    komprehensif atas pengaruhnya terhadap intellectual capital,

    kualitas audit, manajemen laba, dan return saham.

    b. Bagi Regulator

    Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai

    masukan dan umpan balik bagi regulator untuk mengevaluasi

    kualitas pelaporan keuangan perusahaan yang go public di Bursa

    Efek Indonesia (BEI) dalam meningkatkan kinerja perusahaan.

    Jadi secara khusus penelitian ini dapat memberikan kontribusi

    bagi regulator dalam hal meningkatkan pengawasan terhadap

    fleksibilitas kebijakan atas metode dan estimasi akuntansi yang

    berlaku.

    Secara umum, kebijakan atas metode dan estimasi akuntansi

    yang diaplikasikan terhadap intellectual capital, kualitas audit,

    manajemen laba, dan return saham. Perlu dipantau secara lebih

    ketat sehingga regulator diharapkan dapat menciptakan

    lingkungan kondusif bagi investor agar pasar modal menjadi

    lebih stabil dan iklim investasi di Indonesia dapat meningkat.

    c. Bagi Praktisi Keuangan

    Peneliti ini diharapkan memberikan kontribusi secara praktis

    bagi para pemakai laporan keuangan terutama seperti investor

    dalam menganalisis dan membuat keputusan investasi kedalam

  • 14

    perusahaan melalui instrumen pasar modal (khususnya saham)

    secara lebih bijaksana. Bagi manajemen diharapkan memberikan

    manfaat khususnya peningkatan wawasan tentang penggunaan

    berbagai ukuran dari intellectual capital, kualitas audit,

    manajemen laba, dan return saham. Dengan demikian,

    manajemen dapat melaporkan kinerja perushaan dengan kualitas

    yang lebih baik dan tidak menyesatkan para pengguna laporan

    keuangan.

  • 15

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Tinjauan Literatur

    1. Agency Theory

    Jensen dan Meckling (1976) menyebutkan agency theory merupakan

    suatu teori yang menjelaskan masalah keagenan yang timbul ketika

    pemilik perusahaan (principal) memberikan wewenang kepada

    manajemen (agent). Pemilik dan perusahaan bertugas untuk mengelola

    sumber daya yang dimiliki oleh pemilik, menjalankan kegiatan

    operasional, dan mengambil keputusan-keputusan strategis sebagai upaya

    pengembangan perusahaan. Pendelegasian tugas ini terjadi akibat

    keterbatasan sumber daya yang dimiliki oleh pemilik karena seiring

    dengan berkembangnya perusahaan, pemilik semakin sulit untuk

    mengontrol seluruh kegiatan operasional. Oleh karena itu manajer wajib

    mempertanggungjawabkan semua upayanya dalam mengelola

    perusahaan dan menginformasikan kepada pemilik atau pemegang

    saham.

    Konteks pendelegasian wewenang memberi suatu kebebasan kepada

    agen yang bertindak dan berlaku atas nama pemilik, dampaknya

    seringkali ditemukan banyak agen yang bertindak tidak sesuai dengan

    keinginan pemilik. Dorongan mendapat imbalan yang lebih dapat

    memicu agen bertindak opportunis melanggar aturan dan memicu

  • 16

    konflik. Dalam konteks teori keagenan, semua individu bertindak atas

    kepentingan sendiri. Dengan demikian terjadi perbedaan kepentingan

    antara agen dan pemilik. Hal inilah yang dapat memicu terjadinya

    asimetri informasi (Uswati dan Mayangsari, 2012).

    Asimetri informasi berada dalam kaitannya dengan manajemen laba.

    Manajemen laba sendiri terdapat dua teori besar yang mendasarinya yaitu

    stewardship theory untuk manajemen laba yang bersifat efisien dan

    agency theory untuk manajemen laba yang bersifat oportunistik.

    Stewardship theory berpendapat bahwa manajer merupakan penjaga

    amanah yang baik sehingga praktik manajemen laba yang dilakukannya

    akan menguntungkan pemilik, sedangkan agency theory berpendapat

    terdapat perbedaan kepentingan antara manajer dan pemilik perusahaan.

    Dengan demikian bahwa agency theory dalam penelitian ini akan

    berfokus pada praktik manajemen laba yang bersifat oportunistik karena

    praktik manajemen laba yang umum terjadi, termasuk di Indonesia

    merupakan praktik manajemen laba oportunistik seperti diprediksi oleh

    teori keagenan (Gumanti, 2004).

    Kontrak atau perjanjian yang baik antara investor dan manajer

    adalah kontrak yang mampu menjelaskan apa saja yang harus dilakukan

    manajer dalam melakukan pengelolaan dana yang diinvestasikan dan

    pembagian return antara manajer dan investor. Shabrian dan Fuad (2013)

    menyebutkan manajer akan melakukan pengelolaan dana yang telah

    diinvestasikan oleh investor dan berusaha meningkatkan kinerja

  • 17

    perusahaan yang nantinya akan tercermin di laporan keuangan. Di lain

    pihak, investor akan memberikan informasi yang terkandung di dalam

    laporan keuangan perusahaan dan menggunakan informasi yang

    terkandung di laporan keuangan tersebut untuk memprediksi seberapa

    besar saham yang akan diperolehnya di masa depan.

    Permasalahan juga muncul ketika manajer memiliki kepetingan yang

    berbeda dengan pemilik yang kemudian disebut dengan agency problem.

    Agency problem kemudian akan memunculkan biaya keagenan atau yang

    biasa disebut dengan agency cost. Agency cost merupakan biaya yang

    harus dikeluarkan oleh perusahaan yang akan menurunkan kekayaan

    principal untuk memastikan bahwa agen bertindak sesuai dengan

    kepentingan principal. Salah satu biaya yang harus dikeluarkan adalah

    biaya pengawasan, baik pengawasan internal (misalnya melalui komite

    audit dan audit internal) maupun pengawasan eksternal (misalnya melalui

    audit eksternal).

    Menurut Wibowo dan Rossieta (2009) untuk menyelesaikan

    permasalahan benturan kepentingan dan mengurangi adanya biaya

    keagenan antara principal dan agen dibutuhkan pihak ketiga yang

    independen sebagai mediator principal dan agen. Pihak ketiga berfungsi

    untuk memonitor perilaku agen dan memastikan agen sudah bertindak

    sesuai dengan kepentingan principal.

  • 18

    2. Resources Based Theory

    Keberhasilan pertumbuhan dan keberlangsungan perusahaan, akan

    bergantung pada pengembangan sumber daya baru sama seperti

    mengeksploitasi sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan.

    Resources Based Theory (RBT) dipelopori oleh Penrose (1959),

    mengemukakan bahwa sumber daya perusahaan bersifat heterogen, tidak

    homogen, dan jasa produktif yang tersedia berasal dari sumber daya

    perusahaan yang memberikan karakter unik bagi tiap-tiap perusahaan.

    Asumsi resourced based theory yaitu bagaimana sumber daya dapat

    secara umum didefinisikan untuk memasukkan aset, proses organisasi,

    atribut perusahaan, informasi, atau pengetahuan yang dikendalikan oleh

    perusahaan yang dapat digunakan untuk memahami dan menerapkan

    strategi mereka. Dengan kata lain bagaimana suat perusahaan mencapai

    keunggula komparatif yang berkelanjutan dan mendapatkan keuntungan

    yang lebih dengan memiliki atau mengendalikan asset berwujud serta

    tidak berwujud secara strategis.

    Jackson dan Schuler (1995) mengungkapkan bahwa sumber daya

    diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu modal sumber daya fisik

    (teknologi, pabrik, dan peralatan), modal sumber daya manusia

    (pelatihan, pengalaman, wawasan), dan modal sumber daya organisasi

    (struktur formal). Indah dan Warganegara (2013) menyebutkan sumber

    daya harus memenuhi kriteria-kriteria agar dapat memberikan

    keunggulan kompetitif dan kinerja yang berkelanjutan. Kriterianya yaitu

  • 19

    sumber daya yang unik yaitu sumber daya yang memerlukan waktu lama

    dan biaya yang besar untuk memperolehnya, sumber daya unik yang sulit

    dimiliki dan dimanfaatkan oleh pesaing, dan sumber daya yang

    memerluhkan investasi modal yang besar untuk mendapatkan serta

    membangun kapasitas produksi dalam skala ekonomis.

    Melalui penjelasan tersebut menurut resources based theory,

    intellectual capital memenuhi kriteria-kriteria sebagai sumber daya unik

    yang mampu menciptakan keunggulan kompetitif perusahaan sehingga

    dapat menciptakan value added bagi perusahaan. Pengetahuan dan

    kualitas sumber daya manusia yang dimiliki karyawan merupakan bentuk

    dari intellectual capital. Sumber daya manusia atau karyawan merupakan

    asset strategic perusahaan yang dapat menciptakan kompetensi

    perusahaan atas pengetahuan yang mereka miliki. (Indah dan

    Warganegara, 2013)

    Perusahaan harus dapat mengelola karyawannya agar karyawan

    tersebut dapat memaksimalkan kemampuannya dan juga agar karyawan

    tersebut tidak meninggalkan perusahaan. Perusahaan menyadari bahwa

    penting untuk mengelola intellectual capital yang dimiliki. Apabila

    perusahaan dapat memaksimalkan sumber daya yang dimiliki, maka

    perusahaan tersebut akan memiliki suatu value added yang dapat

    memberikan suatu karateristik tersendiri.

    Oleh karena itu, dengan adanya karateristik yang dimiliki,

    perusahaan mampu mencapai keunggulan kompetitif yang nantinya

  • 20

    hanya dimiliki oleh perusahaan itu sendiri. Dan perusahaan pastinya akan

    mendapatkan nilai tambah yang berupa peningkatan kinerja perusahaan.

    3. Signalling Theory

    Signalling theory menekankan kepada pentingnya informasi yang

    dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan investasi pihak di luar

    perusahaan. Informasi merupakan unsur penting bagi investor dan pelaku

    bisnis karena informasi pada hakekatnya menyajikan keterangan, catatan

    atau gambaran baik untuk keadaan masa lalu, saat ini maupun keadaan

    masa yang akan datang bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan dan

    bagaimana pasaran efeknya. Informasi yang lengkap, relevan, akurat dan

    tepat waktu sangat diperlukan oleh investor di pasar modal sebagai alat

    analisis untuk mengambil keputusan investasi (Nurrohman dan Zulaikha,

    2013). Teori sinyal menyatakan bahwa perusahaan yang berkualitas baik

    dengan sengaja akan memberikan sinyal pada pasar, dengan demikian

    pasar diharapkan dapat membedakan perusahaan yang berkualitas baik

    dan buruk (Goodfrey dkk., 2010).

    Shabrina dan Fuad (2013) menyatakan perusahaan-perusahaan

    yang go public akan memiliki kewajiban untuk menyampaikan laporan

    keuangan yang berkualitas. Laporan keuangan yang berkualitas adalah

    laporan keuangan yang telah diaudit oleh suatu Kantor Akuntan Publik

    sehingga ketepatan waktu penyajian dan kewajaran dari laporan

    keuangan tidak diragukan. Laporan keuangan tersebut akan

    dipublikasikan untuk kepentingan investor, kreditor, pemerintah, dan

  • 21

    masyarakat. Laporan keuangan merupakan sebuah informasi yang

    penting bagi investor dalam mengambil keputusan investasi. Informasi

    yang diungkapkan dalam laporan tahunan dapat berupa informasi

    akuntansi yaitu informasi yang berkaitan dengan laporan keuangan dan

    informasi non-akuntansi yaitu informasi yang tidak berkaitan dengan

    laporan keuangan.

    Informasi yang dipublikasikan sebagai suatu pengumuman akan

    memberikan sinyal bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi.

    Jika pengumuman tersebut mengandung nilai positif, maka diharapkan

    pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh

    pasar. Dalam teori sinyal (signal theory) dijelaskan bahwa pada waktu

    informasi diumumkan dan semua pelaku pasar telah menerima informasi

    tersebut, pelaku pasar terlebih dahulu menginterpretasikan dan

    menganalisis informasi tersebut sebagai sinyal baik (good news) atau

    sinyal buruk (bad news). Jika pengumuman tersebut sebagai sinyal baik

    bagi investor, maka akan terjadi perubahan volume perdagangan saham.

    Salah satu sinyal yang terkandung di dalam laporan keuangan

    adalah informasi future stock return yang merupakan sinyal mengenai

    return di masa yang akan datang. Informasi inilah yang sangat diperlukan

    oleh pengguna laporan keuangan, dikarenakan informasi tersebut

    mengandung prediksi atas return saham perusahaan di masa yang akan

    datang sebagai bahan pertimbangan bagi stakeholders untuk mengambil

    suatu keputusan.

  • 22

    Informasi lainnya yaitu adanya pengungkapan intellectual capital

    di dalam suatu laporan keuangan membuat perusahaan tersebut

    diharapkan tidak hanya dapat meningkatkan keunggulan kompetitif tetapi

    juga menciptakan dan meningkatkan nilai perusahaan (Yuskar dan

    Novita, 2014). Integritas informasi dalam suatu laporan keuangan

    mencerminkan kinerja perusahaan merupakan sinyal positif yang dapat

    mempengaruhi opini investor dan kreditor serta pihak-pihak yang

    berkepentingan (Goodfrey dkk., 2010).

    Jika signal positif, pasar bereaksi sehingga meningkatkan harga

    saham yang selanjutnya mempengaruhi kinerja perusahaan. Selanjutnya

    peningkatan nilai saham mencerminkan peningkatan kinerja perusahaan,

    dalam hal ini return saham, tingkat pengembalian ekuitas dan laba per

    saham akan meningkat.

    4. Future Stock Return

    Return merupakan hasil laba yang diperoleh dari perbedaan natar

    nilai investasi awal dengan realisasi investasi setelah periode tertentu.

    Return merupakan informasi penting dalam laporan keuangan yang

    digunakan investor sebagai dasar untuk mengukur kinerja perusahaan

    sebagai dasar penentuan return dan risiko mendatang yang masih bersifat

    tidk pasti. Pada pasar yang normal, semakin besar return yang diharpkan

    kana diperoleh dari investasi, semakin besra pula risikonya, sehingga

    dikatakan future return memiliki hubungan positif dengan risiko. Tetapi

    return yang tinggi tidak selalu harus disertai dengan investasi yang

  • 23

    berisiko. Hal ini bisa saja terjadi pada pasar yang rasional.

    Return yang diterima oleh investor di pasar modal dibedakan

    menjadi dua jenis yaitu pendapatan lancar misalnya dividen dan

    keuntungan selisih harga saham. Hartono (2014) dalam Mayangsari dan

    Uswati (2016) menyatakan para investor termotivasi untuk melakukan

    investasi pada suatu instrumen yang diinginkan dengan harapan untuk

    memperoleh pengembalian investasi yang sesuai. Return merupakan

    hasil yang diperoleh dari investasi yang dilakukan. Membagi return

    saham dalam dua jenis yaitu pertama return realisasi merupakan return

    yang telah terjadi dan dihitung berdasarkan data historis dan kedua

    return ekspektasi merupakan return harapan terjadi di masa yang akan

    datang yang bersifat prediksi dan belum pasti.

    Saham (stocks) adalah suatu kepemilikan disebuah perusahaan.

    pemegang saham yang berhak atas pendapatan perusahaan dan

    bertanggung jawab untuk risiko atas bagian dari perusahaan yang

    mewakili masing-masing saham ada dua jenis saham yaitu saham biasa

    dan saham preferen. Pemegang saham biasa memiliki hak untuk memilih

    dalam mengambil keputusan, seperti apakah akan atau tidak untuk

    bergabung dengan perusahaan lain, dan menerima dividen ditentukan

    oleh manajemen. Pemegang saham preferen biasanya tidak memiliki hak

    suara, tetapi menerima dividen minimum. Jadi, dapat disimpulkan bahwa

    future stock return merupakan laba saham yang diharapkan melalui

    waktu sebagai informasi pasar saat ini.

  • 24

    Vestari (2012) dalam penelitiannya mendapat hasil bahwa

    predikbilitas earnings dengan tanpa memperhatikan kualitas laba yang

    tinggi tidak memiliki pengaruh terhadap respon pasar. Demikian juga

    prediktabilitas return tidak mempengaruhi respon pasar. Dalam

    menghitung future stock return menggunakan total return untuk periode

    t+1 dan t+2. Dengan horizon yang lebih pendek maka analisis menjadi

    konsisten dan fokus dalam peramalan laba masa depan. Karena

    penelitian ini adalah future stock return maka total return dihitung dalam

    jangka waktu 12 bulan setelah periode laporan keuangan, serta dividen

    yang bagikan di tahun berikutnya sebagaimana penelitian yang dilakukan

    sebelumnya.

    5. Intelllectual Capital

    Ulum (2008) menyatakan intellectual capital merupakan salah satu

    sumber daya yang di miliki oleh perusahaan. Intellectual capital pada

    umumnya didefinisikan sebagai perbedaan antara nilai pasar perusahaan

    dan nilai buku dari aset perusahaan tersebut atau dari financial

    capitalnya. Intellectual capital seringkali menjadi faktor penentu utama

    perolehan laba suatu perusahaan. Sebuah perusahaan dapat mengetahui

    penilaian pasar dengan menggunakan metode pengukuran Value Added

    Intellectual Capital (VAIC), yaitu dengan melihat kemampuan

    intelektual yang dimiliki oleh perusahaan tersebut dan nilai yang dimiliki

    perusahaan tersebut.

  • 25

    Menurut Stewart (1997) adalah sebuah konsep modal yang

    merujuk pada modal tidak berwujud yang terkait dengan pengetahuan

    dan pengalaman manusia serta teknologi yang digunakan. Namun,

    menurut Bontis et al (2000) dalam Ulum (2008) menyatakan bahwa pada

    umumnya para peneliti membagi intellectual capital menjadi tiga

    komponen, yaitu:Human Capital (HC), Structural Capital (SC), dan

    Capital Employed (CE). Selanjutnya menurut (Bontis et al, 2000), secara

    sederhana human capital mencerminkan individual knowledge stock

    suatu organisasi yang dipresentasikan oleh karyawannya. Human capital

    ini termasuk kompetensi, komitmen dan loyalitas karyawan terhadap

    perusahaan. Lebih dalam organisasi. Termasuk dalam struktur capital

    adalah database, organizational chart, process manual, strategies,

    routines dan segala hal yang membuat nilai perusahaan lebih besar dari

    nilai materialnya. Sedangkan capital employed adalah pengetahuan yang

    melekat dalam marketing channels dan customer relationship.

    Dapat disimpulkan bahwa intellectual capital merupakan suatu

    konsep penting yang dapat memberikan sumber daya berbasis

    pengetahuan dan mendeskripsikan aset tak berwujud yang jika digunakan

    secara optimal memungkinkan perusahaan untuk menjalankan

    strateginya dengan efektif dan efisien. Dengan demikian modal

    intelektual merupakan pengetahuan yang memberikan informasi tentang

    nilai tak berwujud perusahaan yang dapat mempengaruhi daya tahan dan

    memberikan kontribusi pada keunggulan kompetitif perusahaan. Berikut

  • 26

    dijelaskan komponen dari intellectual capital:

    a. Human Capital

    Human capital merupakan lifeblood dalam modal intelektual.

    Disinilah tercipta sumber inovasi dan kemajuan suatu perusahaan,

    tetapi modal manusia merupakan komponen intellectual capital yang

    sulit diukur. Human Capital merupakan tempat sumbernya

    pengetahuan yang sangat berguna, keterampilan, dan kompetensi,

    dalam suatu organisasi atau perusahaan. Human capital merupakan

    kemampuan perusahaan secara kolektif untuk menghasilkan solusi

    yang terbaik berdasarkan penguasaan pengetahuan dan teknologi

    dari sumber daya manusia yang dimilikinya.

    Human capital akan meningkat jika perusahaan mampu

    menggunakan pengetahuan yang dimiliki oleh karyawannya.

    Menurut Bontis, et.al, (2000), human capital merepresentasikan

    individual knowledge stock suatu organisasi yang direpresentasikan

    oleh karyawannya. Human capital merupakan kombinasi dari

    genetic inheritance, education, experience, and attitude tentang

    kehidupan dan bisnis. Human capital ini yang nantinya akan

    mendukung structural capital dan capital employed (Ulum, 2008).

    b. Structural Capital

    Structural capital merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam

    dalam memenuhi proses rutinitas perusahaan dan strukturnya yang

    berkaitan dengan usaha karyawan untuk menghasilkan kinerja

  • 27

    intelektual perusahaan yang optimal serta kinerja bisnis secara

    keseluruhan, misalnya: sistem operasional perusahaan, proses

    manufakturing, budaya organisasi, filosofi manajemen dan semua

    bentuk intellectual property yang dimiliki perusahaan. Seorang

    individu memiliki intelektualitas yang tinggi, tetapi jika perusahaan

    memiliki sistem operasi dan prosedur yang buruk maka intellectual

    capital tidak dapat mencapai kinerja secara optimal dan potensi yang

    ada tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal.

    Menurut Bontis, et.al., (2000), structural capital meliputi

    seluruh non-human storehouses of knowledge dalam organisasi.

    Dalam hal ini termasuk adalah database, organisational charts,

    process manuals, strategies, routines dan segala hal yang membuat

    nilai perusahaan lebih besar daripada nilai materialnya dalam (dalam

    Ulum, 2008).

    c. Capital Employed

    Elemen ini merupakan komponen intellectual capital yang

    memberikan nilai nyata bagi perusahaan. Relational capital

    merupakan hubungan harmonis yang dimiliki oleh perusahaan

    dengan pihak di luar perusahaan. Baik yang berasal dari para

    pemasok yang berkualitas, pelanggan yang loyal dan merasa puas

    akan pelayanan perusahaan, hubungan perusahaan dengan

    pemerintah maupun kerjasama rekan bisnis. Relational capital dapat

    muncul dari berbagai bagian diluar lingkungan perusahaan dalam

  • 28

    meningkatkan kerjasama bisnis yang dapat memberikan keuntungan

    bagi kedua pihak, sehingga dapat meningkatkan kinerja dan nilai

    perusahaan.

    6. Kualitas Audit

    Audit dapat mempermudah pemakai laporan keuangan dalam hal

    kontrol dan juga dapat menghindari terjadinya penyelewengan, serta

    menghindari manipulasi data. Dalam mendapatkan suatu hasil laporan

    audit sebagai tahap akhir dari keseluruhan proses audit diperlukan suatu

    standar yang menentukan kualitas audit. Audit merupakan suatu proses

    guna mendapatkan dan juga mengevaluasi suatu bukti secara lebih

    objektif tentang suatu asersi kegiatan ataupun kejadian ekonomi guna

    menetapkan suatu tingkat kesesuaian diantara asersi tersebut dengan

    kriteria yang sudah ditentukan, yang nantinya hasilnya akan diperoleh

    dan akan disampaikan kepada pengguna yang memiliki kepentingan akan

    hasil tersebut (Taylor dan Glezen, 1991) dalam Simanjuntak (2008).

    International Auditing and Assurance Standards Boards (IAASB)

    (2014) menyebutkan terdapat 3 faktor yang menyebabkan kompleksitas

    dalam mendeskripsikan dan mengevaluasi kualitas audit yaitu pertama

    adalah keberadaan atau ketiadaan missatement dalam laporan keuangan

    yang diaudit hanya menyediakan sebagian pengertian dalam kualitas

    audit, kedua adalah ragam audit dan apa yan dipertimbangkan untuk

    menjadi bukti audit yang cukup memadai sebagai pendukung opini

    bersifat pertimbangan atau pendapat pribadi auditor, dan ketiga adalah

  • 29

    perspektif kualitas audit bermacam-macam diantara stakeholders.

    Menurut SPAP audit yang berkualitas jika memenuhi ketentuan

    atau standar pengauditan. Kualitas audit meggambarkan pelaksanaan

    audit yan dilakukan sesuai standar, sehingga auditoor mampu

    mengungkapkan dan melaporkan apabila terjadi pelanggaran yang

    dilakukan klien.

    Dapat disimpulkan dari pengertian kualitas audit diatas bahwa

    terdapat suatu kemungkinan (probability) auditor dapat menemukan

    suatu pelanggaran pada saat melakukan audit suatu laporan keuangan dan

    melaporkan temuan pelanggaran tersebut dalam laporan auditor, dengan

    catatan bahwa seorang auditor sudah bekerja dengan independen sesuai

    dengan pedoman standar audit dan kode etik akuntan publik.

    Pemakai laporan keuangan akan lebih percaya dengan hasil audit

    yang dilakukan oleh auditor profesional yang berasal dari The Big Four.

    Kualitas audit dari laporan keuangan diukur dari kemampuan pemakai

    laporan keuangan dalam mengantisipasi keuntungan yang akan diperoleh

    di masa depan akan jauh lebih tinggi jika laporan keuangan tersebut

    diaudit oleh salah satu Kantor Akuntan Publik yang terdaftar di The Big

    Four seperti Deloitte, PricewaterhouseCoopers, Ernst dan Young, dan

    KPMG.

    Telihat jelas bahwa laporan keuangan yang diaudit oleh The Big

    Four dapat memberi gambaran yang jelas bagi investor untuk

    memprediksi laba di masa depan. Namun tidak seluruh pemakai laporan

  • 30

    keuangan mengetahui satu Kantor Akuntan Publik yang terdaftar di The

    Big Four yang menyebabkan membuat respon pasar dan investor

    semakin negative yang membah biaya atas bagi perusahaan.

    7. Manajemen Laba

    Manajemen laba merupakan setiap tindakan manajemen yang

    dapat mempengaruhi angka laba yang dilaporkan. Rahayu dan

    Darmawati (2011) menyatakan bahwa earning management merupakan

    pemilihan kebijakan akuntansi oleh manajer dari standar akuntansi yang

    ada dan secara alami dapat memaksimalkan utilitas atau nilai pasar

    perusahaan. Terdapat dua cara memahami manajemen laba, yaitu:

    a. Memahami manajemen laba sebagai perilaku oportunistik manajer

    untuk memaksimalkan utilitasnya dalam menghadapi kontrak

    kompensasi, hutang, dan political cost.

    b. Memandang manajemen laba dari perspektif efficient contracting,

    artinya manajemen laba memberi manajer suatu fleksibilitas untuk

    melindungi diri mereka dan perusahaan dalam mengantisipasi

    kejadian-kejadian yang tak terduga demi keuntungan pihak-pihak

    yang terlibat dalam kontrak. Dengan demikian manajer mungkin

    dapat mempengaruhi nilai pasar saham perusahaan melalui

    manajemen laba, misalnya perataan laba dan pertumbuhan laba

    sepanjang waktu.

    Akuntansi akrual bertujuan untuk memberi informasi kepada

    pemakai mengenai konsekuensi aktivitas usaha terhadap arus kas

  • 31

    perusahaan di masa depan secepat mungkin dengan kepastian yang layak.

    Maka wajar jika akuntansi akrual ini menjadi pilihan bagi para manajer dalam

    kebijakan manajerialnya. Konsep akrual ini memungkinkan dilakukan rekayasa

    laba atau earnings management oleh manajer untuk menaikkan atau menurunkan

    angka akrual dalam laporan laba rugi (Hidayati dan Zulaikha, 2003).

    Perekayasaan laba juga dapat dilakukan dengan mendistorsi laba dengan cara

    menggeser periode pengakuan biaya dan pendapatan (Fischer dan Rosenzweig,

    1995).

    Konsep akrual terdiri atas akrual diskresioner (discretionary

    accrual) dan akrual nondiskresioner (nondiscretionary accrual).

    Discretionary accrual adalah pengakuan laba akrual atau beban yang

    bebas, tidak diatur, dan merupakan pilihan kebijakan manajemen,

    sedangkan nondiscretionary accrual adalah pengakuan laba akrual yang

    wajar, tidak dipengaruhi kebijakan manajemen, serta tunduk pada suatu

    standar atau prinsip akuntansi yang berlaku umum, dan jika standar

    tersebut dilanggar akan mempengaruhi kualitas laporan keuangan

    (Hidayati dan Zulaikha, 2003).

    Healy dan Wahlen (1999) menyatakan bahwa manajemen laba

    terjadi ketika manajer menggunakan penilaian dalam pelaporan keuangan

    dan dalam struktur transaksi untuk mengubah laporan keuangan sehingga

    menyesatkan pemegang saham dalam menilai prestasi ekonomi yang

    dicapai oleh perusahaan.

    Manajemen laba merupakan fenomena yang sukar dihindari karena

    fenomena ini merupakan dampak dari penggunaan dasar akrual dalam

  • 32

    penyusunan laporan keuangan. Manajemen laba timbul sebagai dampak

    dari penggunaan akuntansi sebagai salah satu alat komunikasi antara

    pihak-pihak yang berkepentingan dan kelemahan inheren yang ada pada

    akuntansi yang menyebabkan adanya judgement (Setiawati, 2002).

    De Angelo (1986) menyatakan konsep model akrual memiliki dua

    komponen, yaitu komponen non-discretionary dan discretionary.

    Komponen discretionary accruals merupakan bagian dari akrual yang

    memungkinkan manajer melakukan intervensinya dalam memanipulasi

    laba perusahaan.

    Hal ini disebabkan karena manajer memiliki kemampuan untuk

    mengontrolnya dalam jangka pendek. Komponen discretionary accruals

    diantaranya terdiri dari penilaian piutang, pengakuan biaya garansi

    (future warranty expense) dan asset modal (capitalization assets).

    Sedangkan komponen non discretionary accruals ditentukan oleh faktor-

    faktor lain yang tidak dapat diawasi oleh manajer.

    8. Return Saham

    Pentingnya pengukuran kinerja perusahaan dapat dijelaskan dengan

    teori agensi. Menurut teori agensi, pihak prinsipal selaku pemilik

    perusahaan dan agen selaku manajemen yang mengelola perusahaan

    sangat tergantung pada kinerja perusahaan (Jensen danMeckling, 1976).

    Manajemen selaku agen bertujuan memberikan kekayaan kepada

    prinsipal atau pemilik perusahaan. Dalam hubungan ini prinsipal

    menuntut pengembalian investasi yang dipercayakan untuk dikelola oleh

  • 33

    manajemen. Demikian juga, kinerja perusahaan yang baik dapat

    berpengaruh positif terhadap kompensasi yang diterima agen dari

    prinsipal, dan sebaliknya kinerja perusahaan yang buruk akan

    berpengaruh negatif terhadap kompensasi yang diterima agen dari

    prinsipal.

    Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran secara utuh dan

    menyeluruh atas hasil atau prestasi yang dipengaruhi oleh kegiatan

    operasional dalam memanfaakan sumber daya yang dimiliki perusahaan

    selama periode waktu tertentu. Dengan kata lain, kinerja perusahaan

    adalah tingkat pencapaian hasil dalam rangka mewujudkan tujuan

    perusahaan. Pengukuran kinerja perusahaan merupakan hal penting

    dalam hubungan antara perusahaan dengan para pemangku perusahaan.

    Menurut Hartono (2013) dalam Febrianti, 2017 return terdiri dari

    yield (kas yang dibayarkan secara periodik kepada pemegang saham

    dalam bentuk dividen), dan keuntungan (kerugian) modal (selisih antara

    harga saham pada saat pembelian dan penjualan). Pengertian return

    menurut Brigham et al., (2011) dalam Febrianti, (2017) adalah ukuran

    kinerja keuangan dari suatu investasi, sedangkan Van Horne dan

    Wachowicz, (2008) dalam Febrianti, (2017) mendefinisikan return

    sebagai manfaat yang terbaik dengan kepemilikan termasuk didalamnya

    dividen kas yang dibayarkan tahun lalu, bersamaan dengan apresiasi

    biaya atau keuntungan modal yang direalisasi pada akhir tahun.

  • 34

    Return saham merupakan pengembalian saham beserta hasilnya

    dari pihak broker atau perusahaan kepada investor yang telah melakukan

    investasi pada perusahaan tersebut akibat suatu hal. Dalam dunia pasar

    saham, seorang investor yang melakukan investasi dengan membeli

    saham tentu telah yakin betul dengan segala risiko dan segala

    ketidakpastian yang akan didapatkan di masa mendatang. Sebab,

    permainan bursa saham sedikit banyak memang mengandalkan

    keberuntungan, meskipun ada cara cara teknis yang dapat digunakan oleh

    investor untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

    Dalam literatur kebijakan bisnis ada dua aliran utama penelitian

    tentang faktor-faktor penentu dari kinerja perusahaan, yaitu pertama,

    faktor penentu keberhasilan berdasarkan pada tradisi ekonomi,

    menekankan pentingnya faktor pasar eksternal dalam menentukan

    keberhasilan perusahaan, dan kedua adalah berdasarkan pada paradigma

    perilaku dan sosiologis dan faktor organisasi, dimana ketiganya cocok

    dengan lingkungan sebagai faktor penentu utama kesuksesan. Penelitian

    ini menggunakan proksi return saham untuk mengukur kinerja

    perusahaan.

    Acheampong et al.(2014) menyatakan return menunjukkan financial

    rewards yang diperoleh sebagai hasil melakukan investasi. Sifat return

    tergantung pada bentuk investasi. Sebagai contoh, perusahaan yang

    menginvestasikan dalam aset tetap dan operasi bisnis mengharapkan

    return dalam bentuk laba sebelum bunga dan pajak dan dalam bentuk

  • 35

    kenaikan arus kas. Investor yang membeli saham biasa mengharapkan

    return dalam bentuk pembayaran dividen dan capital gain (jika harga

    saham mengalami kenaikan), sedangkan investor yang membeli obligasi

    perusahaan mengharapkan pembayaran bunga. Maka, return

    dihubungkan dengan saham yang dimiliki oleh investor

    Return merupakan tingkatan keuntungan pada investasi oleh

    investor. Para investor termotivasi untuk berinvestasi dalam instrumen

    yang diinginkan dengan harapan memperoleh return yang sesuai. Tanpa

    keuntungan yang telah diklaim sebagai karakteristik investasi, investor

    tentu tidak akan berinvestasi. Dengan demikian, setiap investasi dengan

    harapan memperoleh manfaat yang diberikan baik dalam jangka pendek

    ataupun jangka panjang, memiliki tujuan utama agar mendapatkan return

    baik secara langsung ataupun tidak langsung.

  • 36

    B. Penelitian Terdahulu

    Adapun hasil-hasil sebelumnya dari penelitian-penelitian terdahulu mengenai topik yang berkaitan dengan peneliti ini dapat

    dilihat dalam tabel 2.1

    Tabel 2.1

    Hasil-Hasil Penlitian Terdahulu

    No Peneliti

    (Tahun) Judul Penelitian

    Metode Penelitian Hasil Penelitian

    Persamaan Perbedaan

    1 Tendi Wanto

    (2016)

    Pengaruh Modal Intelektual

    Terhadap Manajemen Laba

    Riil Dan Future Stock Return

    - Variabel

    intellectual capital dan

    Future Stock Return

    - Alat ukur modal

    intelektual

    - Variabel dependen

    manajemen laba yang

    diubah menjadi

    variabel independen

    - Periode penelitian

    -

    Modal intelektual

    terhadap manajemen

    laba riil dan modal

    intelektual terhadap

    future stock return

    semua memiliki

    pengaruh

    2 Sriranga Vishnu

    dan Vijay

    Kumar Gupta

    (2013)

    Intellectual Capital and

    Performance of

    Pharmaceutial Firms in India

    - Intellectual Capital - Negara India Intellectual Capital

    memiliki pengaruh

    yang signifikan dengan

    performance

    Bersambung pada halaman selanjutnya

    36

  • 37

    Tabel 2.1 (Lanjutan)

    Hasil-Hasil Penlitian Terdahulu

    No Penelti

    (Tahun) Judul Penelitian

    Meode Penlitian Hasil Penlitian

    Persamaan Perbedaan

    3 Jesica Indah dan

    Dezie L.

    Warganegara

    (2013)

    Pengaruh intellectual capital

    terhadap kinerja keuangan

    pada sub sector restaurant,

    hotel and tourism perusahaan

    yang terdaftar di Bursa Efek

    Indonesia tahun 2007 2011

    - Intellectual Capital

    - Alat ukur intellectual

    capital

    - Kinerja Keuangan

    - Sample Perusahaan

    Iintellectual capital

    mempengaruhi kinerja

    keuangan perusahaan

    baik saat ini maupun

    kinerja keuangan

    perusahaan di masa

    yang akan datang

    4 Kinantya

    Komala Nur

    Sabrian dan

    Faud (2013)

    Pengaruh Kualitas Audit

    Tehadap Kemampuan

    Investor Memprediksi Laba

    Di Masa Depan

    - Kualitas Audit

    - Future Stock Return

    - Kemampuan

    Investor Memprediksi

    Laba Di Masa Depan

    Laporan keuangan

    yang di audit oleh KAP

    Big 4 tidak memiliki

    pengaruh terhadap

    kemampuan investor

    untuk memprediksi

    laba

    Bersambung pada halaman selanjutnya

  • 38

    Tabel 2.1 (Lanjutan)

    Hasil-Hasil Penlitian Terdahulu

    No Penelti

    (Tahun) Judul Penelitian

    Meode Penlitian Hasil Penlitian

    Persamaan Perbedaan

    5 Muhammad

    Husni

    Nurrohman dan

    Zulaikha (2013)

    Pengaruh Eraning Per Share,

    Return Saham, Kualitas

    Audit, dan Hasil Laba

    Terhadap Return Saham Satu

    Tahun Ke Depan

    - Future Stock Return

    - Kualitas Audit

    - Alat ukur future stock

    return

    - Alat ukur kualitas

    audit

    - Eraning Per Share

    - Return Saham

    - Hasil Laba

    Hasil pengujian EPS

    tidak berpengaruh,

    return saham

    berpengaruh, kualitas

    audit berpengaruh, dan

    laba opersional tidak

    berpengaruh terhadap

    return saham satu

    tahun ke depan

    6 Sekar

    Mayangsari

    (2004)

    Bukti Empiris Pengaruh

    Spesialisasi Industri Auditor

    terhadap Earnings Response

    Coefficient

    - Kualitas Audit

    - Return Saham

    - Abnormal Return

    Kualitas audit mampu

    memberikan respon

    negatif terhadap

    earnings response

    coefficient

    Bersambung pada halaman selanjutnya

  • 39

    Tabel 2.1 (Lanjutan)

    Hasil-Hasil Penlitian Terdahulu

    No Penelti

    (Tahun) Judul Penelitian

    Meode Penlitian Hasil Penlitian

    Persamaan Perbedaan

    7 Luluk uswati

    2012

    Pengaruh Manajemen Laba

    Terhadap Future Stock

    Return Dengan Asimetri

    Informasi Sebagai

    Pemoderasi

    - Variabel manajemen

    laba dan future stock

    return

    - Alat ukur future stock

    return

    - Periode penelitian

    - Asimetri Informasi

    Sebagai Pemoderasi

    Manajemen laba akrual

    berpengaruh positif.

    Manajemen laba riil

    tidak berpengaruh.

    Asimetri informasi

    tidak dapat

    memoderasi

    manajemen laba akrual

    dan riil terhadap future

    stock return

    8 Indri Rahayu

    dan Deni

    Darmawati

    (2013)

    Pengaruh Kualitas Audit

    Terhadap Hubungan

    Earnings Management Dan

    Return Saham

    - Alat ukur manajemen

    laba

    - Return saham Earnings management

    berpengaruh negatif

    terhadap return saham.

    Sumber:Diolah dari berbagai sumber

  • 40

    C. Kerangka Pemikiran

    Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh intellectual capital , kualitas

    audit, manajemen laba, dan return saham terhadap future stock return.

    Berdasarkan tinjauan literatur yang disajikan sebelumnya, dapat disimpulkan

    bahwa future stock return dipengaruhi intellectual capital, kualitas audit,

    manajemen laba, dan return saham.

    Berdasarkan penjelasan diatas, maka kerangka teoritis yang diajukan

    dalam penelitian ini disajikan dalam gambar. Gambar 2.1. menunjukan bahwa

    future stock return dipengaruhi oleh faktor-faktor intellectual capital, kualitas

    audit, manajemen laba, dan dan return saham.

    40

  • 41

    Gambar 2.1

    Kerangka Pemikrian

    Model analisis : Regresi Berganda

    Pengaruh Intellectual Capital, Kualitas Audit , Manajemen Laba, Return

    Saham terhadap Future Stock Return

    Basis Teori :

    1. Agency theory

    2. Resourced Based Theory

    3. Signalling Theory

    4. Future Stock Return

    5. Intellectual Capital

    6. Kualitas Audit

    7. Manajemen Laba

    8. Return Saham

    Menurunnya opini investor,

    kepercayaan, serta

    penilaian publik

    Keterbatasan atas penilaian kinerja

    perusahaan dalam pengungkapan aspek

    penting dalam laporan keuangan

    GAP

    Hasil yang diharapkan

    Kesimpulan dan Saran

    Intellectual Capital

    Kualitas Audit

    Manajemen Laba

    Future Stock

    Return

    Return Saham

  • 42

    D. Keterkaitan Variabel dan Pengembangan Hipotesis

    1. Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Future Stock Return

    Purnomosidhi (2006) menyatakan bahwa praktik pengungkapan

    intellectual capital dalam laporan tahunan berdasarkan hasil content

    analysis terhadap laporan tahunan dapat disimpulkan rerata jumlah

    atribut intellectual capital yang diungkapkan dalam laporan tahunan

    sebanyak 14 atribut (56 persen). Meskipun, praktik pengungkapan

    intellectual capital diantara perusahaan sangat bervariasi. Persentase ini

    menggambarkan bahwa perusahaan go public sudah memiliki kesadaran

    terhadap arti pentingnya intellectual capital bagi peningkatan keunggulan

    kompetitif.

    Wanto (2016) hasil penelitian mennujukkan bahwa ada hubungan

    yang signifikan antara intellectual capital dengan future stock return

    yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Vishnu dan Gupta (2013) dan

    Wanto (2016) mengatakan bahwa intellectual capital mempengaruhi

    kinerja keuangan perusahaan baik saat ini maupun kinerja keuangan

    perusahaan di masa yang akan datang. Berdasarkan uraian tersebut, maka

    hipotesis alternatif sebagai berikut:

    H1: Intellectual capital berpengaruh terhadap future stock return

  • 43

    2. Pengaruh Kualitas Audit Terhadap Future Stock Return

    Hussainey (2009) menyatakan bahwa kantor akuntan besar

    menyediakan kualitas laporan keuangan yang lebih tinggi daripada

    kantor akuntan kecil. Dengan demikian, investor dapat mengantisipasi

    laba masa depan hingga satu tahun ke depan untuk perusahaan yang

    laporan keuangannya diaudit oleh kantor akuntan publik Big Four. Hal

    ini berarti bahwa kualitas audit kantor akuntan publik Big Four

    mempunyai kemampuan yang lebih tinggi untuk menghasilkan informasi

    laba yang berkualitas yaitu informasi laba yang tidak terlambat

    dilaporkan dan wajar dalam penyajiannya.

    Sikap independensi bermakna bahwa auditor tidak mudah

    dipengaruhi, Standar Profesional Akuntan Publik atau SPAP (2001),

    sehingga auditor akan melaporkan hasil yang ditemukannya selama

    proses pelaksanaan audit secara wajar. Keadaan ini akan meningkatkan

    kepuasan klien terhadap auditor tersebut. Menurut Nurrohman dan

    Zulaikha (2013) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa ada hubungan

    yang signifikan antara kualitas audit dan future stock return.

    Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis alternatif sebagai berikut:

    H2: Kualitas audit bepengaruh terhadap future stock return

  • 44

    3. Pengaruh Manajemen Laba Terhadap Future Stock Return

    Manajemen laba bukan merupakan suatu hal yang baru, hal ini telah

    lama terjadi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang biasanya

    mempunyai tujuan dan landasan keuntungan bagi pihak perusahaan

    (Rahayu dan Darmawati, 2011). Salah satu dilakukannya manajemen

    laba adalah untuk memenuhi ekspektasi pasar yang telah dianalisis oleh

    para analis pasar modal untuk mencapai target dan sasaran yang

    diinginkan pihak investor dan shareholders untuk pengembalian

    keuntungan yang diharapkan. Penelitian mengenai manajemen laba

    dikaitkan pada suatu hipotesis mengenai future stock return. Menurut

    hasil penelitian Indarayanti dan Wirakusuma (2017), Rahayu dan

    Darmawati (2011), dan Mulford dan Comiskey (2010). manajemen laba

    memiliki pengaruh secara positif terhadap future stock return .

    Manajemen laba marak terjadi dikarenakan mereka para manajer

    beranggapan bahwa para kompetitornya juga sejalan melakukan hal yang

    sama. Melihat hal tersebut, kinerja dari kompetitor juga menjadi sorotan

    pemicu terjadinya manajemen laba, dikarenakan dari investor maupun

    kreditur pasti melakukan perbandingan guna menentukan atau memilih.

    Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis alternatif sebagai berikut:

    H3: Manajemen laba berpengaruh terhadap future stock return

  • 45

    4. Pengaruh Return Saham Terhadap Future Stock Return

    Dalam memperhatikan tingkat pertumbuhan return saham pada

    periode sekarang maka dapat dilihat prospek perusahaan di masa yang

    akan datang, sehingga akan mempengaruhi investor dalam berinvestasi

    (Nurrohman dan Zulaikha, 2013), (Adityo, 2012) dan (Hussainey, 2009).

    Jika return saham sekarang besar maka pandangan investor tentang

    keberhasilan perusahaan di masa yang akan datang juga semakin besar,

    sehingga investor lebih berani menawar saham dengan harga lebih tinggi

    dengan demikian return saham yang diperoleh akan naik. Berdasarkan

    uraian tersebut, maka hipotesis alternatif sebagai berikut:

    H4: Return saham berpengaruh terhadap future stock return

  • 46

    BAB III

    METODE PENELTIAN

    A. Ruang Lingkup Penelitian

    Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas, yaitu penelitian yang

    bertujuan untuk menguji hipotesis yang diajukan yang menyoroti pengaruh

    antara variabel independen dengan variabel dependen dalam penelitian ini.

    Penelitian ini didesain untuk menganalisis mengenai pengaruh variabel

    independen yaitu intellectual capital, kualitas audit, manajemen laba, dan

    return saham terhadap variabel dependen yaitu future stock return.

    Berdasarkan jenisnya, penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dimana

    data yang digunakan berupa angka-angka yang diperoleh dengan mengakses

    website Bursa Efek Indonesia di www.idx.co.id.

    B. Metode Penentuan Sampel

    Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor

    manufaktur yang terdaftar dan mempublikasikan laporan tahunannya di

    Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2013-2015. Sedangkan pengambilan

    sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, yaitu

    pengambilan sampel yang terbatas pada kriteria atau pertimbangan tertentu

    yang dapat memberikan informasi yang diinginkan. Kriteria yang digunakan

    untuk memilih sampel adalah:

    1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama

    2013-2015.

    http://www.idx.co.id/
  • 47

    2. Perusahaan manufaktur telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak

    Januari 2013 dan tidak mengalami delisting selama periode penelitan.

    3. Perusahaan manufaktur yang tersedia data-data laporan keuangan secara

    lengkap.

    4. Perusahaan manufaktur yang membagikan dividen selama 2013-2015.

    5. Data laporan keuangan perusahaan yang dibutuhkan tersedia dan lengkap

    selama 2013-2015.

    C. Metode Pengumpulan Data

    Dalam penelitian ini data dikumpulkan dengan cara teknik pengumpulan

    dokumenter, yaitu penggunaan data yang berasal dari dokumen-dokumen

    yang sudah ada. Hal ini dilakukan dengan cara melakukan penelusuran dan

    pencatatan informasi yang diperlukan pada data sekunder berupa laporan

    keuangan dan laporan tahunan perusahaan sampel. Data pendukung lainnya

    diperoleh dengan menggunakan studi pustaka dari jurnal-jurnal ilmiah serta

    literatur yang memuat pembahasan berkaitan dengan penelitian ini. Data

    diperoleh dari www.idx.co.id yang berupa laporan tahunan (annual report),

    dan laporan keuangan perusahaan.

    D. Operasionalisasi Variabel Penelitian

    Penelitian ini menggunakan 5 variabel yaitu 1 variabel dependen dan 4

    variabel independen.

  • 48

    1. Variabel Dependen

    a. Future Stock Return

    Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    future stock return. Return merupakan hasil yang diperoleh dari

    investasi yang dilakukan (Hartono, 2014 dalam Uswati dan

    Mayangsari, 2016). Return total merupakan return keseluruhan dari

    suatu investasi dalam suatu periode tertentu, terdiri dari capital gain

    (loss) dan yield . Capital gain (loss) merupakan selisih dari harga

    investasi sekarang relatif dengan harga periode yang lalu. Yield

    merupakan persentase penerimaan kas periodik terhadap harga

    investasi periode tertentu dari suatu investasi.

    Penelitian ini menggunakan investasi dalam bentuk saham,

    sehongga yield sah merupakan presentase dividen terhadap harga

    saham sebelumnya. Penelitian ini menghitung future stock return

    dengan menggunakan penelitian Nurrohman dan Zulaikha (2013).

    Penelitian ini menghitung total return dengan menghitung dalam

    menghitung return t+1 (satu tahun ke depan). Future stock return

    dihitung dengan menggunakan rumus di bawah ini:

    FSRt+1 = Pt+1 Pt +Dt+1

    Pt

    Keterangan:

    FSRt+1 = Future return stock periode t+1

    Pt+1 = Harga saham periode t+1

  • 49

    Pt = Harga saham periode t

    Dt+1 = Dividen periode t+1

    2. Variabel Independen

    Variabe