pengaruh gaya kepemimpinan, motivasi dan disiplin...
TRANSCRIPT
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN
DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
(Studi kasus pada Yayasan Sosial dan Pendidikan Ar-Rachmat,
Tangerang Selatan)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Rizky Wanda DamanikNIM: 1110081000128
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438 H/ 2017 M
iv
v
LEMBAR PERNYATAAN
KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini
Nama : Rizky Wanda Damanik
No. Induk Mahasiswa : 1110081000128
Jurusan : Manajemen
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini,saya :
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan
mempertanggung jawabkan.
2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli
atau izin pemilik karya.
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas
karya ini.
Jikalau dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertangung-jawabkan, ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya melanggar pernyataan di atas, maka saya siap
untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan seungguhnya.
Jakarta, Juli 2017Yang Menyatakan,
(Rizky Wanda Damanik)
vi
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. Data Pribadi
1. Nama : Rizky Wanda Damanik
2. Tempat, Tanggal Lahir : Padang Sidempuan, 11 April 1992
3. Usia : 25 tahun
4. Agama : Islam
5. Alamat : Jl.Masjid Darussalam No.11 Rt.09/Rw.04 Kel.Kedaung, Kec.Pamulang Kota Tangerang SelatanBanten, Kode pos : 15415.
6. Telepon : 0859391244147. E-mail : [email protected]
II. Latar Belakang Pendidikan1. SD : SD Negeri 14464 Simpang Gambir (1998-2004)2. SMP : Madrasah Tsanawiyah Swasta Darul Mursyid (2004-2007)3. SMA : Madrasah Tsanawiyah Swasta Darul Mursyid (2007-2010)4. SI : UIN Syariff Hidayattullah Jakarta (2010-2017)
III. Latar Belakang Keluarga1. Ayah : H.Subur Damanik, SH2. Ibu : Hj. Ilmah Lubis3. Alamat : Jl.Masjid Darussalam No.11 Rt.09/Rw.04 Kel
Kedaung, Kec.Pamulang Kota Tangerang SelatanBanten, Kode pos : 15415.
IV. Pelatihan dan Sminar yang Diikuti1. 6 Mei 2015 : Mata Kuliah Praktikum Qiroat dan Ibadah
vii
LEADERSHIP STYLE, MOTIVATION, WORK DISCIPLINE,EMPLOYEE PERFORMANCE
By :
Rizky Wanda Damanik
ABSTRACT
This study aims to analyze the effect of leadership style, motivation and discplineto employee performance. This research was conducted at the District Socialfoundations and Ar-Rachmat education. This samples in this study were allemployees, amounting to as much as 40 respondents. This study is a quantitativeresearch and analysis methods of data using multiple linear regression. The resultsof this study indicate that the variables of leadership style, motivation anddiscipline significantly influence employee performance. In partial motivationdoes not significantly affect the performace of employees while variableleadership style and discipline significantly affect the performance of employeesat a significance level of less than 0.05 or 5%.
Keywords: Leadership Style, Motivation, Work Discipline, EmployeePerformance.
viii
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN DISIPLIN
KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
(Studi kasus pada Yayasan Sosial dan Pendidikan Ar-Rachmat,
Tangerang Selatan)
Oleh : Rizky Wanda Damanik
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan,
motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini diadakan di
Yayasan Sosial dan Pendidikan Ar-Rachmat, Tangerang Selatan. Sampel dalam
penelitian ini adalah seluruh karyawan yang berjumlah sebanyak 40 orang
responden. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif fan metode analisis data
menggunakan regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukan
bahwa variabel gaya kepemimpinan, motivasi dan disiplin kerja berpengaruh
secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Secara parsial variabel motivasi
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan sedangkan variabel
gaya kepemimpinan dan disiplin kerja berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja karyawan pada tingkat signifikan kurang dari 0,05 atau 5%.
Kata kunci: Gaya Kepemimpinan, Motivasi, Disiplin Kerja, Kinerja Karyawan.
ix
KATA PENGANTAR
“Bismillahirrahmanirrahim”
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat serta karunia yang telah
diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan, Sayyidina
Muhammad SAW.
Skripsi ini dengan judul PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN,
MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi
kasus pada Yayasan Sosial dan Pendidikan Ar-Rachmat, Tangerang Selatan)
merupakan karya penulis yang ditujukan kepada Fakults Ekonomi dan Bisnis Universitas
Islam Negeri (UIN) Jakarta untuk meraih gelar Strata Satu (S1) pada jurusan Manajemen.
Dalam proses pengerjaannya, baik selama penelitian maupun penyususnan,
penulis merasa banyak mendapat dukungan yang luar biasa dari berbagai pihak sehingga
pada akhirnya proposal skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada
waktunya. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih
kepada :
1. Kedua orang tua, Ayahanda H.Subur Damanik, SH dan Ibunda Hj.Ilmah Lubis
tercinta yang memberikan segalanya dengan tulus kepada penulis baik moral, moril
serta kasih sayang, doa dan semangatnya yang luar biasa yang saya rasakan sampai
saat ini.
2. Bapak Dr. M. Arief Mufraini,Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Titi Dewi Warninda, SE., M. Si selaku ketua Juruan Manajemen dan Ibu Titi
Dewi Warninda, SE., M.Si selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Syarifhidayatulah Jakarta, terima kasih
4. Bapak Dr. Suhendra,S.Ag, MM selaku pembimbing .Terima kasih atas bimbingan
yang bapak berikan yang telah banyak membantu dalam mengoreksi sistematika
penulisan hingga selesainya skripsi ini.
5. Terimakasih kepada seleruh dosen-dosen yang telah mendidik dan mengajarkan
peneliti serta memberikan ilmu yang sangat bermanfaat selama ini dan tidak lupa juga
x
untuk seluruh jajaran karyawan FEB atas kerja kerasnya melayani mahasiswa dengan
baik dan dapat meningkatkan citra FEB.
6. Bapak Drs. Rustam Efendi Nasution sebagai Opung saya selaku sekretais Yayasan
Sosial dan Pendidikan Ar-rachmat Tangerang Selatan.
7. Istri tercinta Vivi Pariati A.Md.A.P.S yang telah memberikan doa dan dorongan
semangat yang tiada henti hingga selesainya skripsi ini.
8. Terimakasih kepada adik-adiku tercinta Adi Damanik, Hidayat Damanik, Anggi
Damanik yang telah mendukung dan mensupport selama ini
9. Sahabat seperjuangan Muhammad Hasan, Budi Saputro, Hilman Maulana, Calvin
Agmi dan semua teman-teman jurusan Manajemen khususnya Manajemen D dan
Manajemen SDM Angkatan tahun 2010 yang tidak dapat disebutkan namanya.
10.Dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini yang
namanya tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwasanya skripsi ini masih banyak memiliki kekurangan.
Oleh karena itu mengharapkan masukan berupa saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi meningkatkan manfaat dari skripsi ini. Akhir kata penulis
mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan kontribusi
yang luar biasa bagi keberhasilan skripsi ini.
Wassalamualaikum,Wr.Wb.
Jakarta, Juli 2017
Rizky Wanda Damanik
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................. ii
LEMBAR PENGESEHAN KOMPREHENSIF .............................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................. iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ........................................ v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP......................................................................... vi
ABSTRACT ....................................................................................................... vii
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix
DAFTAR ISI.................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL............................................................................................ xvi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah Penelitian ................................................. 9
C. Maksud dan Tujuan Penelitian .............................................. 10
D. Manfaat Penelitian ................................................................ 10
1. Bagi Penulis ...................................................................... 10
2. Bagi Akademisi ................................................................ 11
3. Bagi Unit Kerja ................................................................ 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 12
A. Manajemen ............................................................................ 12
1. Pengertian Manajemen ..................................................... 12
2. Prinsip dan Fungsi Manajemen ................................. 12
a. Prinsip Manajemen ............................................... 12
b. Fungsi Manajemen ............................................... 13
xii
B. Sumber Daya Manusia .......................................................... 14
1. Pengertian Sumber Daya Manusia .................................. 14
2. Peranan MSDM dalam organisasi (Tinjauan Aspek
Administrasi) .................................................................... 15
a. Fungsi administrasi manajemen SDM ......................... 17
C. Gaya Kepemimpinan ............................................................. 19
1. Pengertian Kepemimpinan ............................................... 19
2. Pengertian gaya kepemimpinan ........................................ 20
3. Macam-Macam Gaya Kepemimpinan .............................. 21
a. Gaya kepemimpianan direktif ...................................... 21
b. Gaya kepemimpianan yang mendukung ...................... 21
c. Gaya kepemimpinan partisipatif .................................. 21
d. Gaya kepemimpianan prestasi ..................................... 21
4. Unsur-unsur gaya kepemimpianan ................................... 22
5. Tanggung Jawab dan Wewenang Kepemimpinan ........... 22
6. Fungsi Kepemimpinan ..................................................... 23
7. Peranan Kepemimpinan ................................................... 24
8. Indikator-indikator Gaya Kepemimpinan ........................ 25
D. Motivasi ................................................................................ 26
1. Pengertian Motivasi .......................................................... 26
2. Jenis-jenis motivasi .......................................................... 27
3. Faktor-Faktor Motivasi Kerja ........................................... 28
4. Peranan Motivasi .............................................................. 29
5. Indikator-indikator Motivasi ............................................ 29
a. Motivasi internal .......................................................... 29
b. Motivasi eksternal ........................................................ 30
E. Disiplin Kerja ........................................................................ 30
1. Pengertian Disiplin Kerja ................................................. 30
2. Jenis-jenis disiplin kerja ................................................... 31
3. Faktor yang mempengaruhi kedisiplinan .......................... 33
a. Tujuan dan kemampuan ............................................... 33
xiii
b. Teladan pimpinan ......................................................... 33
c. Balas Jasa ..................................................................... 33
d. Keadilan ....................................................................... 34
e. Waskat ......................................................................... 34
f. Sanksi hukuman............................................................ 34
g. Ketegasan ..................................................................... 35
h. Hubungan Kemanusiaan............................................... 35
4. Tujuan kedisiplinan ........................................................... 35
5. Peranan Disiplin Kerja ..................................................... 36
6. Indikator-indikator Disiplin Kerja .................................... 37
F. Kinerja Karyawan ................................................................. 37
a. PengertianKinerja Karyawan ........................................... 37
b. Penilaian Kinerja Karyawan ............................................. 40
c. Proses Penilaian Kinerja Karyawan ................................. 42
d. Prosedur penilaian kinerja karyawan ............................... 43
e. Manfaat dan tujuan penilaian kinerja ............................... 45
f. Indikator-indikator penilaian kinerja ................................ 45
G. Keterkaitan Antara Variabel ................................................. 46
1. Gaya kepemimpinan dengan kinerja pegawai .................. 46
2. Motivasi dengan kinerja pegawai ..................................... 46
3. Disiplin Kerja dengan Kinerja Pegawai ........................... 47
H. Penelitian Terdahulu ............................................................. 48
I. Kerangka pemikiran .............................................................. 52
J. Hipotesis Penelitian ............................................................... 54
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................ 55
A. Ruang Lingkup Penelitian ..................................................... 55
1. Locus, Focus, Waktu Penelitian ....................................... 55
2. Pembatasan Masalah/Variabel Penelitiaan ....................... 56
B. Metode Penentuan Sampel .................................................... 56
1. Populai .............................................................................. 56
xiv
2. Sampel .............................................................................. 56
C. Metode Pengumpulan Data ................................................... 57
1. Data Primer ....................................................................... 57
2. Data Sekunder .................................................................. 58
D. Metode analisis data .............................................................. 59
1. Uji Kualitastis Data .......................................................... 59
2. Uji Asumsi Klasik ............................................................ 60
3. Analisis Regresi Linear Berganda .................................... 62
a. Koefisien Determinasi (R²) .......................................... 62
b. Uji F (Uji Simultan) ..................................................... 63
c. Uji t (Uji parsial) .......................................................... 63
d. Operasional variable .................................................... 64
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ............................................. 69
A. Sekilas Gambaran Umum ...................................................... 69
1. Sejarah Singkat Yayasan Sosial dan Pendidikan
Ar-rachmat ........................................................................ 69
2. Karakteristik Profil Responden ........................................ 72
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian .............................................. 74
1. Hasil Uji Kualitas Data ..................................................... 74
a. Hasil Uji Validitas ....................................................... 74
1) Uji Validitas Gaya Kepemimpinan (GK) ............. 74
2) Uji Validitas Motivasi(M) .................................... 75
3) Uji Validitas Disiplin Kerja (DK) ........................ 76
4) Uji Validitas Kinerja (K) ...................................... 77
b. Hasil Uji Reliabilitas .................................................... 77
c. Distribusi Jawaban ....................................................... 78
1) Distribusi Jawaban Responden Mengenai
Gaya Kepemimpinan ............................................. 79
2) Distribusi Jawaban Responden Mengenai
Motivasi ................................................................. 80
xv
3) Distribusi Jawaban Responden Mengenai
Disiplin Kerja ........................................................ 82
4) Distribusi Jawaban Responden Mengenai
Kinerja ................................................................... 83
2. Hasil UjiStatistikDeskriptif .............................................. 84
3. Hasil Uji Asumsi Klasik ................................................... 86
a. Hasil Uji Multikolonieritas .......................................... 86
b. Hasil Uji Normalitas .................................................... 87
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas ....................................... 89
4. Hasil Uji Hipotesis ........................................................... 91
a. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) .......................... 91
b. Hasil Uji Statistik F ..................................................... 91
c. Hasil Uji Statistik t ...................................................... 93
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................. 97
A. Kesimpulan ............................................................................ 97
B. Saran ...................................................................................... 98
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 100
LAMPIRAN..................................................................................................... 103
xvi
DAFTAR TABEL
No. Keterangan Halaman
1.1 Prosentase Kehadiran Karyawan Yayasan Sosial dan
Pendidikan Ar-Rachmat Dalam Upacara ............................................... 6
1.2. Prosentase Kehadiran Karyawan Yayasan Sosial dan
Pendidikan Ar-Rachmat ......................................................................... 7
1.3. Prosentase karyawan menyelesaikan job description Yayasan
Sosial dan Pendidikan Ar-Rachmat ....................................................... 8
2.1 Penelitian Terdahulu .............................................................................. 48
3.1 Operasionalisasi Variabel ...................................................................... 64
4.1 Proses Penyebaran dan penerimaan kuesioner ...................................... 71
4.2 Jenis Kelamin Responden ...................................................................... 72
4.3 Usia Responden ..................................................................................... 73
4.4 Tingkat Pekerjaan Responden ............................................................... 73
4.5 Hasil Uji Validitas Gaya Kepemimpinan .............................................. 74
4.6 Hasil Uji Validitas Motivasi .................................................................. 75
4.7 Hasil Uji Validitas Disiplin Kerja .......................................................... 76
4.8 Hasil Uji Validitas Kinerja .................................................................... 77
4.9 Hasil Uji Reliabilitas .............................................................................. 78
4.10 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Gaya Kepemimpinan .......... 79
4.11 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Motivasi .............................. 80
4.12 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Disiplin Kerja ..................... 82
4.13 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kinerja ................................ 83
4.14 Hasil Uji Statistik Deskriptif ................................................................. 84
4.15 Hasil Uji Multikolonieritas .................................................................... 86
4.17 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Kolmogorov-Smirnov
Test Uji Normalitas ................................................................................ 88
4.19 Hasil Uji Glejser ...................................................................................... 90
4.20 Uji Koefisien Determinan R2.................................................................. 91
4.21 Uji Statistik F ......................................................................................... 92
xvii
4.22 Uji Statistik t .......................................................................................... 93
DAFTAR GAMBAR
No. Keterangan Halaman
2.2 Kerangka Berpikir ................................................................................. 53
4.16 Hasil Uji Grafik P-P Plot Normalitas Residual ..................................... 87
4.18 Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................................................. 89
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Undang-Undang No 28 Tahun 2004 Jo Undang-Undang
No16 Tahun 2001 tentang yayasan disebutkan bahwa yayasan adalah suatu
badan hukum yang mempunyai maksud dan tujuan bersifat sosial,
keagamaan dan kemanusiaan, didirikan dengan memperhatikan persyaratan
formal yang ditentukan dalam Undang-Undang di Indonesia. Berdasarkan
pengertian tersebut maka setiap kegiatan kemasyarakatan haruslah memiliki
status badan hukum, baik yayasan yang bergerak dibidang sosial,
keagamaan maupun kemanusiaan.
Dalam kaitan ini Yayasan Sosial dan Pendidikan Ar-Rachmat merupakan
kegiatan kemasyarakatan yang berbadan hukum yang didirikan dengan
Akte Notaris H. G Tua Alamsyah Harahap No 4 Tahun 1986. Berdasarkan
Akte Notaris tersebut maka yayasan Ar-Rachmat menyelenggarakan
kegiatan santunan yatim piatu, melaksanakan lembaga pendidikan dari
tingkat sekolah menengah pertama sampai dengan perguruan tinggi, dengan
tujuan untuk memajukan kesejahtraan sosial, keagamaan dan kemanusiaan
khususnya di wilayah Kota Tangerang Selatan.
Untuk menjalankan aktivitas yayasan Ar-Rachmat tersebut sangat
diperlukan tersedianya karyawan yang memiliki kinerja yang optimal. hal
ini dikarenakan kinerja karyawan yang tinggi akan dapat meningkatkan
2
pelayanan guru kepada para siswa/siswi sehingga mereka mampu bersaing
dalam meningkatkan prestasi belajar.
Untuk dapat menjamin kinerja karyawan yang optimal tersebut
sangat dibutuhkan pemimpin yang mampu menjalankan gaya
kepemimpinan, motivasi dan disiplin kerja yang sesuai dengan kebutuhan
organisasi.
Faktor pemilihan gaya kepemimpinan sangat berpengaruh terhadap hasil
kerja karyawan dalam mencapai tujuan organisasi. Pada sisi lain
berkembang tidaknya suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh peranan
seorang pemimpin yang dapat mengkondisikan lingkungan kerja dan
karyawan. Faktor motivasi memberikan dampak yang positif terhadap
kinerja karyawan, begitu pula dengan faktor disiplin kerja.
Pendapat penulis ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Lukman Hakim (2011:3) yang menyatakan bahwa gaya kepemimpinan,
motivasi dan displin kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
kinerja.
Dalam kaitan ini pemimpin yang baik adalah pemimpin yang
mampu mempengaruhi, mengajak, mengatur serta mampu memotivasi
setiap karyawan untuk tetap berprestasi dalam pekerjaannya, karena tidak
ada manusia yang mempunyai persamaan dan perbedaan mutlak satu sama
lain, tetapi didalam organisasi seringkali diperlakukan sama. Misalnya
menetapkan prosedur, jam kerja, peraturan, uraian tugas dan semacamnya
semuanya diciptakan dengan berasumsi bahwa manusia dalam organisasi itu
3
adalah sama. Berbagai bidang yang khususnya kehidupan berorganisasi,
faktor manusia merupakan masalah utama disetiap kegiatan yang ada
didalamnya. Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan
secara sadar dengan sebuah batasan yang reaktif dapat diidentifikasikan,
bekerja secara terus menerus untuk mencapai tujuan.
Berdasarkan uraian diatas terlihat jelas bahwa kepemimpinan di
Yayasan Sosial dan Pendidikan Ar-Rachmat belumlah sesuai dengan teori
kepemimpinan. Hal ini didasarkan pada hasil wawancara kepada Sekretaris
Yayasan Sosial dan Pendidikan Ar-Rachmat, Drs.Rustam Efendi Nasution
yang menyatakan bahwa. Mekanisme pengangkatan kepemimpinan di
angkat oleh Keluarga besar Bp. H. Syamsi Bachrum Nasution melalui
mekanisme yang berdasarkan keturunan, sehingga kepemimpinan itu selalu
patuh dan taat atas aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh Keluarga besar
Bp. H. Syamsi Bachrum Nasution. selanjutnya dikatakan oleh Drs.Rustam
Efendi Nasution bahwa gaya kepemimpinan yang ada di dalam yayasan
masih terdapat kekurangan improfisasi dalam memberikan motivasi dan
menetapkan disiplin kerja kepada bawahan dan karyawannya, seperti :
1. Kurangnya interakasi langsung pemimpin dengan karyawan
2. Kurang memberikan semangat kepada karyawan
3. Kurang menghargai pendapat/masukan yang di berikan karyawan
4. Kurang mencontohkan sikap disiplin
Berdasarkan fenomena diatas masih terdapat gaya kepemimpinan
yang kurang maksimal sehingga mengakibatkan menurunnya kinerja
4
karyawan. Untuk itu upaya untuk meningkatkan kinerja karyawan sangat
dibutuhkan Yayasan Sosial dan Pendidikan Ar-Rachmat, karena
keberhasilan untuk mencapai tujuan dan kelangsungan hidup yayasan
sanagat ditentukan oleh kualitas kinerja sumber daya manusia yang ada
didalamnya.
Upaya dalam meningkatkan kinerja karyawan pada suatu organisasi
diperlukan perencanaan seluruh sumber daya terutama SDM yang ada
dalam yayasan sehingga dapat dimanfaatkan sebaik mungkin Dengan
kinerja yang baik, maka setiap karyawan dapat menyelesaikan segala tugas
dan peranan yayasan dengan efektif serta efesien, sehingga masalah yang
terjadi pada yayasan dapat teratasi dengan baik. karyawan yang mempunyai
motivasi yang besar dalam mengajar ataupun melakukan pekerjaan lain
yang berkaitan dengan proses belajar mengajar di Yayasan Sosial dan
Pendidkan Ar-Rachmat.
Motivasi adalah dorongan, upaya dan keinginan yang ada di dalam
diri manusia yang mengaktifkan, memberi daya serta mengarahkan perilaku
untuk melaksanakan tugas-tugas dengan baik dalam lingkup pekerjaannya.
Alfin Murtie (2012:63) dalam bukunya Robbins mendefinisikan motivasi
sebagai proses yang ikut menentukan intensitas, arah, dan ketekunan
individu dalam usaha mencapai sasaran. Motivasi sebagai proses yang
bermula dari kekuatan dalam hal fisiologis dan psikologis atau kebutuhan
yang mengakibatkan perilaku atau dorongan yang ditujukan pada sebuah
tujuan atau insentif.
5
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, fenomena yang terjadi pada
Yayasan Sosial dan Pendidkan Ar-Rachmat, masih terdapat rendahnya
keinginan karyawan untuk berprestasi dan meningkatkan kinerjanya. Hal ini
didasari oleh hasil wawancara dengan salah satu karyawan yang bertugas
sebagai pengajar di yayasan, meliputi :
1. Rendahnya keinginan karyawan dalam menyelesaikan tugas yang telah
diembankan kepadanya.
2. Tidak meratanya pemberian kompensasi yang menyebabkan beberapa
karyawan pada divisi tertentu, sehingga mengakibatkan rendahnya
keinginan untuk berprestasi dalam bekerja
3. Jabatan hanya ditentukan oleh pihak yayasan, hal ini menyebabkan
rendahnya keinginan beberapa karyawan dalam berprestasi
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa untuk
mencapai kinerja yang optimal pada suatu organisasi dibutuhkan motivasi
yang tinggi pada diri karyawan, dengan adanya motivasi maka tujuan
organisasi dapat tercapai serta tercapai pula tujuan pribadi dari setiap
karyawan.
Kinerja karyawan yang baik juga harus didukung oleh disiplin
karyawan, disiplin kerja merupakan salah satu sikap yang perlu diperhatikan
dalam usaha untuk meningkatkan kinerja guna untuk mencapai tujuan
organisasi. Fenomena yang terjadi pada saat ini adalah masih banyakya
penilaian negatif terhadap karyawan di Yayasan Sosial dan Pendidikan Ar-
Rachmat seperti kondisi karyawan yang ada pada saat ini masih terdapat
6
karyawan yang sering datang terlambat masuk kerja, adanya sebagian
karyawan terlambat mengikuti upacara pagi adanya karyawan bersikap pasif
terhadap pekerjaan, adanya karyawan yang tidak tepat waktu dalam
menyelesaikan pekerjaannya dan masih adanya karyawan yang meniggalkan
tugas pada saat jam kerja tanpa keterangan.
Hal ini juga didukung oleh data karyawan Yayasan Sosial dan
Pendidikan Ar-Rachmat.
Tabel.1.1Prosentase Kehadiran Karyawan Yayasan Sosial dan Pendidikan
Ar-Rachmat Dalam Upacara.
Kegiatan JumlahPegawai
Jumlahpegawaiyangdatangterlambat
Rata-Ratapresentasiketerlambatan
Jumlahpegawaiyangdatangtepatwaktu
Rata-ratajumlahpegawaiyang hadir& tepatwaktu
KegiatanUpacarapagi
40 10 orang 25% 30 orang 75%
Kegiatanupacarahari-haribesarNasional
40 12 orang 30% 28 orang 70%
Sumber : Laporan Data Karyawan Yayasan Sosial dan Pendidikan Ar-Rachmat
Berdasarkan tabel 1.1, diketahui bahwa rata-rata prosentase
kedisplinan karyawan Yayasan Sosial dan Pendidikan Ar-Rachmat masih
cukup rendah.
Dalam hal yang bersangkutan dengan tabel diatas menimbulkan
permasalahan bagi pemimpin untuk memberikan motivasi dan menerapkan
displin bagi karyawan agar dapat melaksanakan pekerjaan sesuai peraturan
7
yang telah ditetapkan oleh Yayasan Sosial dan Pendidikan Ar-Rachmat
mengenai disiplin kerja. Demikian pula pemimpin juga perlu menciptakan
suatu kondisi yang dapat memberikan kepuasan untuk kebuthan karyawan,
mengingat bahwa motivasi dan disiplin kerja karyawan dimaksud belum
optimal dalam mencapai kinerja yang diharapkan.
Hal ini juga didukung oleh hasil laporan data karyawan Yayasan
Sosial dan Pendidikan Ar-Rachmat.
Tabel 1.2.Prosentase Kehadiran Karyawan Yayasan Sosial dan Pendidikan
Ar-Rachmat
Kegiatan Jumlahkaryawan
Jumlahkaryawanyangdatangterlambat
Rata-rataprentaseketerlambatan
Jumlahkaryawanyangdatangtepatwaku
Rata-rataJumlahpegawaiyang hadir &tepat waktu
Kehadiran ditempat kerja
40 8 orang 20% 32 orang 80%
Meninggalkankantor tanpaizin
40 10 orang 25% 30 orang 75%
Sumber : Laporan data karyawan Yayasan Sosial dan Pendidikan Ar-Rachmat
Berdasarkan data pada tabel 1.2, permasalahan yang ada merupakan
kedisiplinan yang kurang baik dari pada karyawan, dilihat dari tingkat
kehadiran dan ketepatan waktu dalam bekerja. Karyawan yang dimiliki
Yayasan Sosial dan Pendidikan Ar-Rachmat yang terdiri dari 40 orang,
tingkat karyawan yang datang terlambat mencapai 20% dan karyawan yang
meninggalkan kantor tanpa izin mencapai 25%. Tingkat kehadiran dan
ketepatan waktu menjadi hal yang patut diperhitungkan, karena hal ini
8
berkaitan langsung dengan kedisiplinan dan berakibat pada kinerja. Selain
itu keterlambatan dan meninggalkan kantor tanpa izin akan mengacaukan
sistem yang telah dibuat, seperti kurangnya pengawasan terhadap
siswa/siswi yang berada didalam Yayasan Sosial dan Pendidikan Ar-
Rachmat.
Sebagai karyawan yang bertugas di Yayasan Sosial dan Pendidikan
Ar-Rachmat, karyawan sudah seharusnya mampu menyelesaikan tugas
sesuai target yang telah ditetapkan oleh yayasan. Berikut adalah data tabel
perosentase karayawan dalam menyelesaiakan tugasnya :
Tabel 1.3.Prosentase karyawan menyelesaikan job description Yayasan Sosial
dan Pendidikan Ar-RachmatKegiatan Jumlah
karyawanJumlahkaryawanyangdatangterlambat
Rata-rataprentaseketerlambatan
Jumlahkaryawanyangdatangtepatwaku
Rata-rataJumlahpegawaiyang hadir& tepatwaktu
Menyelesaikanjob descriptionsesuai aturan
40 15 orang 37,5% 25 orang 62,5%
KecepatanMenyelesaikanjob description
40 18 orang 45% 23 orang 55%
Sumber : Observasi pada karyawan Yayasan Sosial dan Pendidikan Ar-Rachmat.
Berdasarkan tabel 1.3, diketahui bahwa rata-rata prosentase kinerja
karyawan Yayasan Sosial dan Pendidikan Ar-Rachmat masih cukup rendah
dalam menyelesaiakan tugas yang ditetapkan oleh yayasan. Hal ini
diperlukan adanya sosok pemimpin yang mampu memotivasi seluruh
karyawan Yayasan Sosial dan Pendidikan Ar-Rachmat.
9
Oleh sebab itu penelitian ini dilakukan untuk meneliti lebih lanjut
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karayawan. Karena
dengan adanya disiplin kerja yang baik akan menghasilkan keinginan bagi
karyawan untuk bekerja lebih baik, namun tanpa adanya kepemimpinan dan
motivasi yang baik maka kinerja karyawan tidak akan maksimal. Jadi
adanya kemauan juga harus diiringi motivasi yang baik sehingga akan
menghasilkan kinerja karyawan yang berkualitas.
Kemudian timbul pemikiran bagaimana keseluruhan faktor tersebut
saling berkesinambungan sehingga mempengaruhi kinerja karyawan.
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti memberi judul tugas akhir ini:
“Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi dan Disiplin Kerja
terhadap Kinerja Karyawan Yayasan Sosial dan Pendidikan
Ar-Rachmat”
B. Rumusan Masalah Penelitian
Manusia merupakan sumber daya yang paling menentukan dalam
mencapai tujuan yang diinginkan yayasan. Permasalahan dari yayasan ini
adalah tinggi rendahnya kinerja karyawan, upaya yang dapat meningkatkan
kinerja karyawan, dengan permasalahan tersebut diduga adanya faktor gaya
kepemimpinan, motivasi dan disiplin kerja mempunyai pengaruh terhadap
kinerja karyawan. Berdasarkan permasalahan tersebut maka dirumuskan
suatu pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Apakah gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan?
2. Apakah motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan?
10
3. Apakah disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan?
4. Apakah gaya kepemimpinan, motivasi dan disiplin kerja berpengaruh
terhadap kinerja karyawan?
C. Maksud dan Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahaan yang telah dirumuskan, maka
penelitian ini dilakukan dengan tujuan:
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan
terhadap kinerja karyawan.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh motivasi terhadap
kinerja karyawan.
3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh disiplin kerja terhadap
kinerja karyawan.
4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan
terhadap motivasi dan displin kerja terhadap kinerja karyawan.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Penulis
Untuk menerapkan konsep dan teori yang telah penulis dapatkan
selama perkuliahan ke dalam dunia praktisi/penelitian di dalam
manajemen Sumber Daya Manusia.
11
2. Bagi Akademisi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai bahan
referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan pengkajian di bidang
Sumber Daya Manusia.
3. Bagi Unit Kerja
Diharapkan dapat memberikan gambaran dan rekomendasi bagi
pimpinan dan seluruh jajaran khususnya di lingkungan Yayasan Sosial
dan Pendidikan Ar-Rachmat”
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAK
A. Manajemen
1. Pengertian Manajemen
Kata manajemen berasal dari bahasa Inggris, Manage yang
memilik arti mengelola/mengurus. Menurut Oei Liang Lie Manajemen
merupakan ilmu dan seni perencanaan pengorganisasian, pengarahan,
pengkoordinasian dan pengawasan sumberdaya (Resource) manusia
dan alam, terutama pada sumber daya manusia untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan/ditentukan oleh organisasi.
2. Prinsip dan Fungsi Manajemen
a. Prinsip Manajemen
Menurut George R. Terry (1990) dalam “Principles of
Management”, proses manajemen terbagi menjadi 4 yaitu :
1) (Planning) Perencanaan.
2) (Organizing) Pengorganisasian.
3) (Actuating) Pengarahan/Pelaksanaan
4) (Controlling) Pengawasan.
13
b. Fungsi Manajemen
1) Fungsi perencanaan (Planning)
Pada hakekatnya perencanaan adalah proses
pengambilan keputusan yang merupakan dasar bagi kegiatan-
kegiatan ekonomis serta efektif pada waktu yang akan datang.
2) Fungsi pengorganisasian (Organizing)
Fungsi Pengorganisasian dapat didefinisikan sebagai
proses menciptakan hubungan-hubungan antara fungsi,
personalisasi serta faktorfisik agar kegiatan harus
dilaksanakan, disatukan serta diarahkan pada pencapaian tujuan
bersama.
3) Fungsi pengarahan/pelaksanaan (Actuating)
Pengarahan/Pelaksanaan merupakan fungsi manajemen
yang menstimulir tindakan-tindakan agar benar-benar
dilakukan, di mana kegiatan karyawan itu harmonis, terarah
serta diintergrasikan untuk mencapai tujuan bersama.
4) Fungsi pengawasan (Controlling)
Fungsi pengawasan pada hakekatnya untuk mengatur
apakah seluruh kegiatan telah sesuai dengan persyaratan-
persyaratan yang ditentukan dalam rencana untuk mencapai
seluruh tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
.
14
B. Sumber Daya Manusia
1. Pengertian Sumber Daya Manusia
Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia menurut
Hasibuan(20011: 10), adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan
peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya
tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. Manajemen Sumber
Daya Manusia adalah bidang manajemen yang khusus mempelajari
hubungan dan peranan manajemen manusia dalam organisasi
perusahaan Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
menurut Hadari Nawawi (2003:42), mengemukakan bahwa MSDM
adalah “Proses mendaya gunakan manusia sebagai tenaga kerja secara
manusiawi agar potensi fisik dan psikis yang dimiliki berfungsi
maksimal bagi tercapainya tujuan perusahaan”. Pengertian Manajemen
Sumber Daya Manusia (MSDM) menurut Sutrisno (2009: 7)
mempunyai definisi sebagai suatu perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan atas pengadaan, pengembangan,
kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan
kerja dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan
secara terpadu.
Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menurut
Fustino Cardoso Gomes (2002: 3), memberikan pengartian yang
berbeda, bahwa MSDM adalah : “Suatu gerakan pengakuan terhadap
pentingnya unsur manusia sebagai sumber daya yang cukup potensial
15
yang perlu dikembangkan sedemikian rupa sehingga mampu
memberikan kontribusi yang maksimal bagi organisasi dan bagi
pengembangan dirinya”.
Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menurut
Mathis dan Jackson (2006: 3) adalah rancangan sistem-sistem formal
dalam sebuah organisasi untuk memastikan penggunaan bakat manusia
secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan organisasi.
Berdasarkan pendapat para pakar tersebut maka dapat disimpulkan
bahwa Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) merupakan proses
pendayagunaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilakukan melalui
dengan pengaplikasian fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya
Manusia seperti perencanaan sumber daya manusia, rekrutmen dan
seleksi, pengembangan sumber daya manusia, perencanaan dan
pengembangan karir, pemberian kompensasi dan kesejahteraan,
keselamatan dan kesehatan kerja, penilaian prestasi kerja, pelatihan dan
pengembangan, promosi, kompensasi dan pemutusan hubungan kerja,
sehingga mampu memberikan kontribusi secara efektif dan efisien
sesuai dengan harapan usaha perorangan, badan usaha, perusahaan,
lembaga, maupun instansi.
2. Peranan MSDM dalam Organisasi (Tinjauan Aspek Administrasi)
Administrasi memegang peranan yang sangat penting pada suatu
perusahaan atau organisasi untuk memperlancar jalannya kegiatan
dalam mencapai tujuan atau segenap proses penyelenggaraan dalam
16
setiap usaha kerjasama dari sekelompok orang dalam usaha mencapai
tujuan tertentu yang telah ditetapkan bersama.
The Liang Gie menerangkan bahwa administrasi adalah rangkaian
kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam suatu kerjasama
untuk mencapai tujuan tertentu,
Dalam artian sempit administrasi merupakan proses kegiatan
kerjasama yang sangat bersifat pekerjaan kantor yang meliputi kegiatan
mencatat, surat-menyurat dan sebagiannya, yang bersifat teknik
ketatausahaan. Sedangkan dalam artian luas meliputi segenap proses
kerjasama untk mencapai tujuan tersebut yang telah ditetapkan terlebih
dahulu. Tujuan yang akan dicapai serta proses kerjasama itu bermacam-
macam, demikian juga jumlah dan susunan orang-orang yang bekerja
sama itu dapat dilaksanakan pada waktu dan tempat yang berlainan,
semua menjadi sasaran utama daripada kerjasama tersebut yaitu tujuan
yang telah ditetapkan, atau secara umum dapat disebutkan sebagai
penyelenggaraan kerja dimana dalam masa modern sekarang ini
administrasi merupakan kunci dalam pelaksanaan kegiatan atau alat
yang paling penting dan perlu dilaksanakan.
Pada dasarnya kegiatan administrasi suatu organisasi dipergunakan
untuk menyelesaikan segala pekerjaan guna mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Peranan administrasi disini sangat diperlukan oleh
organisasi tersebut karena pekerjaan organisasi membantu memberi
17
data dan informasi yang diperlukan oleh pimpinan untuk menjalankan
managemen SDM dan mempermudah pimpinan dalam mengambil
keputusan untuk pelaksanaan tugas selanjutnya.
Managemen organisasi ini berperan penting dalam memudahkan
atau meringankan tugas orang-orang yang menjalankan kegiatan
organisasi itu sendiri, juga membantu kelancaran perkembangan
organisasi sebagai satu kesatuan dan melayani pelaksanaan pekerjaan
operatif untuk mencapai tujuan, memberikan semua keterangan-
keterangan yang lengkap dan yang diperlukan kepada siapa, bilamana,
dan dimana hal itu diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan secara
efisien terutama bagi pihak pimpinan.
a. Fungsi Administrasi Manajemen SDM
1) Perencanaan (Planning) adalah pemilihan atau penetapan tujuan-
tujuan organisasi dan penentuan kebijaksanaan, proyek, program,
prosedur, metode, system, anggaran dan standar yang dibutuhkan
untuk mencapai tujuan.
2) Pengorganisasian (Organizing) adalah penentuan sumber daya
dan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan
organisasi, perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau
kelompok kerja yang membawa hal-hal tersebut kearah tujuan,
penugasan tanggung jawab tertentu dan kemudian pendelegasian
18
wewenang yang diperlukan kepada individu-individu yang
melaksanakan tugas-tugasnya.
3) Pengarahan (Leading) adalah membuat ataupun mendapatkan
para karyawan untuk melaksanakan apa yang diinginkan, dan
mereka harus melakukan dengan melibatkan kualitas, gaya dan
kekuasaan pemimpin serta kegiatan-kegiatan kepemimpinan seperti
komunikasi, motivasi, dan disiplin.
4) Pengawasan (Controlling) adalah penemuan dan penerapan cara
dan peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan
sesuai dengan yang ditetapkan.
Namun untuk mewujudkan Managemen SDM yang terarah
sangatlah membutuhkan seorang Leader dalam menjalankan tugasnya
sebagai Pimpinan. Untuk menciptakan kinerja yang efektif dan efisien,
pimpinan telah melakukan pembagian kerja dan tanggung jawab guna
menjaga kekeliruan tumpang tindih dalam pekerjaan. Dari pembagian
tanggung jawab pada masing-masing bidang dalam organisasi akhirnya
dapat menghasilkan suatu kinerja pekerjaan yang baik dan memuaskan
sampai unit terkecil dalam organisasi, serta untuk mempermudah atasan
dalam pengawasannya.
Peranan administrasi pada umumnya adalah untuk mencapai agar
kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan setiap hari dalam suatu organisasi
19
dapat berjalan dengan efisien atau berjalan dengan tepat waktu, berguna
dan terselenggara dengan baik dan teratur, sesuai dengan rencana dan
tujuan yang telah ditetapkan dan kearsipan mempunyai tujuan untuk
menjamin keselamatan bahan pertanggung jawaban tentang perencanaan,
pelaksanaan dan penyelenggaraan kehidupan serta untuk menyediakan
bahan pertanggung jawaban tersebut bagi bagian organisasi.
C. Gaya Kepemimpinan
1. Pengertian Kepemimpinan
Dalam suatu organisasi, faktor kepemimpinn memegang peranan
yang penting karena pimpinan itulah yang akan menggerakan dan
mngarahkan organisasi dalam mencapai tujuan dan sekaligus merupakan
tugas yang tidak mudah. Tidak mudah karena harus memahami setiap
prilaku bawahan yang berbeda-beda. Seorang pemimpin harus
mengetahui fungsi pemimpin dan sekaligus mengetahui unsur-unsur
kepemimpinan sebagai aktivitas mempengaruhi, kemampuan mengajak,
mengarahkan, menciptakan dan mencetuskan ide.
Adapun beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli
tentang kepemimpinan, diantaranya menurut Malayu S.P Hasibuan
(2011), gaya kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin
mempengaruhi perilaku bawahan, agar mau bekerja sama dan bekerja
secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi
Menurut Thoha (dalam Teguh Sriwidadi dan Oey Charlie, 2011)
Gaya kepemimpinan adalah cara yang digunakan oleh seorang pemimpin
20
dalam mempengaruhi bawahan agar mau melaksanakan tugas dan
kewajibannya sesuai dengan yang diharapkan agar tercapai tujuan yang
telah ditentukan sebelumnya.
Berdasarkan definisi gaya kepemimpinan diatas dapat
disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan seseorang dalam
mengarahkan, mempengaruhi, mendorong dan mengendalikan orang lain
atau bawahan untuk bisa melakukan sesuatu pekerjaan atas kesadarannya
dan sukarela dalam mencapai suatu tujuan tertentu.
2. Pengertian gaya kepemimpinan
Menurut prasetyo (2008:171), gaya kepemimpianan adalah
bentuk perilakau yang dapat dibuat mengintergrasikan tujuan dengan
tujuan individu, maka gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku
seseorang yang dipergunakan untuk mempengaruhi orang lain sesuai
dengan keinginannya.
Selanjutnya menurut Miftah Thoha (2010:303) gaya
kepemimpianan merupakan norma perilaku yang digunakan pada saat
orang tersebut mencoba mempegaruhi perilakau orang lain seperti yang
ia lihat.
Berdasarkan pengertian gaya kepemimpianan diatas dapat
disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan adalah kemampuan seseorang
dalam mengarahkan, mempengaruhi, mendorong dan mengendalikan
orang lain atau bawahan untuk bisa melakuka sesuatu pekerjaan atas
kesadaran dan sukarela dalam mencapai suatu tujuan tertentu.
21
3. Macam-Macam Gaya Kepemimpinan
Macam-macam gaya kepemimpianan menurut Horse yag
dikutip oleh H. Suwanto (2011:157) yaitu :
a. Gaya kepemimpianan direktif
Gaya kepemimpianan ini membuat bawahan agar tau apa yang
diharapkan pimpinan dari mereka (bawahan), menjadwalkan kerja
untuk dilakukan dan memberi bimbinagan khusus mengenai
bagaimana menyelesaikan tugas.
b. Gaya kepemimpianan yang mendukung
Gaya kepemimpianan ini bersifat ramah dan menununjukan
kepedulian akan kebutuhan pemimpin terhadap bawahannya.
c. Gaya kepemimpinan partisipatif
Gaya kepemimpianan ini menerapkan sistem konsultasi
dengan cara menggunakan saran mereka (bawahan) sebelum
pemimpin mengambil suatu keputusan.
d. Gaya kepemimpianan prestasi
Gaya kepemimpianan ini menetapkan tujuan yang menantang
dan mengharapkan bawahan untuk berprestasi pada tingkat tertinggi
mereka.
22
4. Unsur-Unsur Gaya Kepemimpianan
Menurut Umam (2010:271), Unsur-unsr dari kepemimpianan
adalah :
a. Seseorang atau lebih yang berfungsi memimpin, disebut pemimpin
(leader).
b. Adanya orang lain (bawahan) yang dipimpin
c. Adanya kegiatan menggerakan orang lain yang dilakukan dengan
mempengaruhi dan mengarahkan perasaan, pikiran dan tingkah
lakunya.
d. Adanya tujuan yang hendak dicapai yang dirumuskan secara
sistematis
e. Berlangsung berupa proses didalam institusi, organisasi atau
kelompok.
5. Tanggung Jawab dan Wewenang Kepemimpinan
Menurut kartono (2008: 117), tanggung jawab dan wewenang
seorang pemimpin adalah :
a. Memelihara struktur kelompok, menjamin interaksi yang lancar, dan
memudahkan pelaksanaan tugas-tugas.
b. Menyingkirkan ideologi ide, pikiran, dan ambisi anggota kelompok
dengan pola keinginan pemimpin.
c. Memberikan rasa aman dan status yang jelas kepada setiap anggota,
sehingga mereka beresdia memberikan partisipasi penuh.
23
d. Memanfaatkan dan mengoptimalkan kemampuan, bakat dan
produktivitas semua anggota kelompok untuk berkarya dan
berprestasi.
e. Menegakkan peraturan, larangan, disiplin dan norma-norma kelompok
agar tercapai kepaduan kelompok, meminimalisir konflik dan
perbedaan-perbedaan.
f. Merumuskan nilai-nilai kelompok dan memilih tujuan-tujuan
kelompok dan perbedaan-perbedaan.
g. Mampu memenuhi harapan, keingianan dan kebutuhan-kebutuhan
para anggota, sehingga mereka terhadap tuntunan-tuntunan eksternal
ditengah masyarkat, dan memecahkan kesulitan-kesulitan anggota
kelompok setiap harinya.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwasanya
kepemimpinan pada dasarnya menunjukan perlu adanya pengarahan
kepada karyawan atau bawahan, serta membantu mereka agar bisa
mengatasi kesulitan-kesulitan. dan memudahkan mereka (bawahan)
dalam menjalanakan tugas-tugas sesuai dengan yang telah ditentukan.
6. Fungsi Kepemimpinan
Menurut Kartini Kartono (2010), fungsi seorang pemimpin
terdiri dari :
a. Memandu
b. Menuntun
c. Membimbing
24
d. Memberi atau membangunkan motivasi-motivasi kerja.
e. Mengemudikan organisasi.
f. Menjalin jaringan-jaringan komunikasi yang baik.
g. Memberikan supervise/pengawasan yang efisien.
h. Membawa para pengikutnya kepada sasaran yang ingin dituju sesuai
dengan ketentuan waktu dan perencanaan.
7. Peranan Kepemimpinan
a. Menciptakan Visi
Seorang pemimpin bertugas membuat visi bagi organisasinya. Visi
adalah pernyataan tentang cita-cita organisasi apa yang ingin dicapai
dan akan menjadi seperti apa sebuah organisasi. Visi harus bisa
menyatukan kepentingan yang berbeda-beda, sehingga dapat
memudahkan proses pengambilan keputusan dalam organisasi. Visi
akan membantu pemimpin dan timnya dalam menghadapi tantangan
perusahaan.
b. Membangun Tim
Seorang pemimpin harus dapat memilih orang-orang yang tepat untuk
mengisi posisi yang tepat. Agar tidak sampai salah memilih anggota
tim, tidak ada salahnya jika pemimpin meluangkan waktu untuk
mewawancarai calon karyawan yang akan direkrutnya.
c. Mengalokasikan Tugas
Pemimpin yang baik mengenal anak buahnya dengan baik. Dia dapat
25
menganalisa anggota timnya dan menempatkan orang yang mumpuni
pada posisi yang tepat sesuai dengan kompetensinya. Pemimpin yang
baik akan mengalokasikan tugas bagi anggota timnya sesuai dengan
keahlian dan passion mereka masing-masing.
d. Mengembangkan Orang (bawahan)
Jaman telah berubah. Dulu banyak orang yang setia bekerja di satu
tempat untuk waktu yang lama. Tetapi sekarang, banyak orang tidak
ragu untuk berpindah-pindah tempat kerja karena merasa tidak bisa
berkembang di suatu tempat. Mereka ingin belajar dan menjadi lebih
pintar. Seorang pemimpin harus memahami hal tersebut. Ia harus bisa
membaca potensi orang-orang yang dipimpinnya, serta
mengembangkan kemampuan dan value mereka (bawahan).
e. Memotivasi Anak Buah
Tim yang bersemangat adalah kekuatan bagi organisasi yang sehat.
Untuk menjaga semangat tim, pemimpin harus dapat menginspirasi
dan memotivasi anak buahnya. Tim yang bahagia dan bersemangat
pasti mau bekerja keras dan berusaha maksimal demi mencapai target
dan kesuksesan organisasi.
8. Indikator-Indikator Gaya Kepemimpinan
a. Iklim saling mempercayai.
b. Penghargaan terhadap ide bawahan
c. Memperhitungkan perasaan para bawahan
26
d. Perhatian pada kenyamanaan kerja bagi para bawahan
e. Perhatian pada kesejahteraan bawahan
f. Memperhitungkan faktor kepuasaan kerja para bawahan dalam
menyelesikan tugas tugas yang dipercayaan padanya
g. Pengakuan atas status para bawahan secara tepat dan profesional.
D. Motivasi
1. Pengertian Motivasi
Tidak dapat dipungkiri dalam mencapai tujuan organisasi karyawan
perlu diberikan motivasi agar dapat bekerja dengan baik. Semua hal tersebut
sangat menentukan berhasil atau tidaknya tujuan yang akan dicapai,
tentunya tidak terlepas dari seorang pemimpin didalam memberikan
motivasi kepada karyawannya. Motivasi berperan penting dalam suatu
yayasan, sehingga motivasi dapat diartikan berbeda oleh setiap individu
sesuai dengan tempat dan keadaan dari masing-masing individu. Menurut
Hasibuan (2012:141) motivasi berasal dar kata latin movere yang berarti
dorongan atau daya penggerak motivasi dalam manajemen hanya ditunjukan
pada sumber daya manusia umumnya dan khususnya kepada para bawahan
atau pengikut.
Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan daya dan
potensi bawahan, agar mau bekerja sama secara produktif, berhasil
mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditenukan. Motivasi adalah
suatu proses dimana kebutuhan-kebutuhan mendorong seseorang untuk
27
melakukan serangkaian kegiatan yang mengarah ke tercapainya tujuan
tertentu (Munandar, 2010 : 323).
Sedangkan menurut Wilson Bangun (2012:313) motivasi adalah
suatu tindakan untuk mempengaruhi orang lain agar berperilaku (to behave)
secara teratur. Motivasi merupakan suatu tugas sebagai manajer untuk
mempengaruhi orang lain atau karyawan dalam suatu perusahaan.
Dari beberapa pendapat para ahli yang telah dikemukakan mengenai
motivasi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa motivasi merupakan
kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan, memelihara dan mendorong
perilaku manusia. Pemimpin perlu memahami orang-orang berperilaku
tertentu agar dapat mempengaruhinya dalam bekerja sesuai dengan
keinginan organisasi.
2. Jenis-Jenis Motivasi
Berdasarkan teori motivasi yang sudah lazim dipakai, Motivasi
digolongkan menjadi dua yaitu,
a) Motivasi dari dalam diri seorang (instristik)
Motivasi instristik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau
berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap
individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Jenis motivasi ini
timbul dari dalam diri individu tanpa ada paksaan atau dorongan orang
lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri seperti rasa minat, sikap positif
ikut serta, dan kebutuhan tertentu.
28
b) Motivasi dari luar diri seseorang (ekstrinsik).
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena
adanya perangsang dari luar atau bentuk motivasi yang didalamnya
aktivitas dimulai dan diteruskan berdasakan dorongan dari luar yang
tidak berkaitan dengan dirinya, contohnya seperti motivator dan
kesehatan kerja (Suwanto dan Priansa, 2003:175-176)
Menurut Hasibuan (202:150), ada 2 (dua) jenis motivasi yaitu
motivasi positif dan motivasi negatif. Motivasi positif (incentive positive),
adalah suatu dorongan yang bersifat positif, maksudnya pimpinan
memotivasi bawahan dengan memberikan hadiah kepada mereka yang
berprestasi di atas prestasi standar. Dengan motivasi positif, semangat kerja
bawahan akan meningkat karena umumnya manusia senang menerima yang
bak-baik saja. Sebaliknya, motivasi negatif (incetive negative), pimpinan
memotivasi dengan standar mereka akan mendapat hukuman. Dengan
memotivasi negatif, semangat bekerja bawahan dalam jangka waktu pendek
akan meningkat karena mereka takut dihukum, tetapi untuk jangka waktu
panjang dapat berakibat kurang baik.
3. Faktor-Faktor Motivasi Kerja
Pada umumnya manusia bekerja memiliki harapan yaitu untuk
mendapatkan "imbalan" yang diartikan secara luas, maka imbalan tersebut
dapat diuraikan menjadi dua macam kelas yang bersifat umum. Motivasi
melibatkan faktor-faktor individu (internal) dan faktor-faktor organisasional
(ekternal).
29
Menurut Edy Sutrisno (2007:124-129), faktor-faktor motivasi di
kelompokan kedalam dua kelompok yaitu, faktor eksternal (karakteristik
organisasi) dan faktor internal (karakteristik pribadi). Faktor ekternal
(karakteristik organisasi) yaitu kondisi lingkungan kerja, kompensasi yang
menandai, supervisi yang baik, adanya jaminan pekerja, status dan tanggung
jawab, peraturan yang fleksibel. Faktor internal (karakteristk internal) yaitu
keinginan untuk hidup, keinginan untuk dapat memiliki, keinginan untuk
memperoleh pengakuan, keinginan untuk berkuasa, kelelahan dan
kebosanan.
4. Peranan Motivasi
Motivasi sangat berhubungan dengan faktor psikologis seseorang
yang mencerminkan hubungan atau interaksi antara sikap, kebutuhan dan
kepuasan yang terjadi pada diri manusia sehingga dapat mempengaruhi
kinerjanya. Tanpa motivasi, orang tidak akan dapat melakukan sesuatu.
Motivasi yang timbul dari dalam dalam diri manusia yang disebut dengan
intrinsik dan sumber dari luar diri manusia yang disebut ekstrinsik.
5. Indikator-Indikator Motivasi
Menurut Hamzah B. Uno (2009: 73) dimensi dan indikator
motivasi kerja dapat dikelompokan sebagai berikut:
a. Motivasi Internal
1. Tanggung jawab dalam melaksanakan tugas
2. Melaksanakan tugas dengan target yang jelas
30
3. Memiliki tujuan yang jelas dan menantang
4. Ada umpan balik atas hasil pekerjaannya.
5. Memiliki rasa senang dalam bekerja.
6. Selalu berusaha mengungguli orang lain.
7. Diutamakan prestasi dari apa yang dikerjakannya.
b. Motivasi Eksternal
1. Selalu berusaha memenuhi kebutuhan hidup dan kebutuhan kerjanya.
2. Senang memperoleh pujian dari apa yang dikerjakannya.
3. Bekerja dengan ingin memperoleh insentif.
4. Bekerja dengan harapan ingin memperoleh perhatian dari teman dan
atasan.
E. Disiplin Kerja
1. Pengertian Disiplin Kerja
Disiplin kerja menjadi suatu syarat untuk mencapai hasil yang
maksimal dalam organisasi baik organisasi dalam bentuk formal maupun
nonformal, sehingga dalam setiap peraturan di instansi atau organisasi
apapun mengenai disiplin kerja pasti selalu ada, hal ini disebabkan karena
pentingnya pengaruh disiplin kerja dalam pencapaian tujuan organisasi.
Menurut Rivai dan sagala (2011:825), disiplin kerja adalah suatu
alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan
agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai alat
31
untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua
peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.
Definisi lain mengenai disiplin kerja dikemukakan oleh
Mangkunegara (2011:129) bahwa disiplin kerja dapat diartikan sebagai
pelaksanaan manajemen untuk memperteguh pedoman-pedoman
organisasi.
Menurut Malayu S.P Hasibuan (2011), disiplin kerja adalah
kesadaran dan kesediaan seseorang untuk mentaati semua peraturan
perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.
Berdasarkan pengertian diatas disimpulkan bahwa disiplin kerja
merupakan suatu sikap, tingkah laku, dan perbuatan yang sesuai dengan
peraturan baik tertulis maupun tidak tertulis, dan bila melanggar akan ada
sanksi atas pelanggarannya.
2. Jenis-Jenis Disiplin Kerja
Menurut T. Hani Handoko (2011) ada tiga macam disiplin kerja,
yaitu:
a) Disiplin Preventif
Disiplin preventif adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk
mendorong para karyawan agar mengikuti berbagai standar dan
aturan, sehingga penyelewengan-penyelewengan dapat dicegah.
Sasaran pokoknya adalah untuk mendorong disiplin diri diantara para
karyawan. Dengan cara itu para karyawan menjaga disiplin diri
mereka bukan semata-mata karena dipaksa manajemen.
32
b) Disiplin Korektif
Disiplin korektif adalah kegiatan yang diambil untuk menangani
pelanggaran terhadap aturan-aturan dan mencoba untuk menghindari
pelanggaran-pelanggaran lebih lanjut. Tindakan korektif sering berupa
suatu bentuk hukuman dan disebut tindakan pendisiplinan. Sebagai
contoh, tindakan pendisiplinan bisa berupa peringatan atau skorsing.
Sasaran-sasaran tindakan pendisiplinan hendaknya positif, bersifat
mendidik dan mengoreksi, bukan tindakan negatif yang menjatuhkan
karyawan yang berbuat salah.
c) Disiplin Progresif
Disiplin progresif berarti memberikan hukuman-hukuman yang lebih
berat terhadap pelanggaran-pelanggaran yang berulang. Tujuannnya
adalah memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengambil
tindakan korektif sebelum hukuman-hukuman yang lebih serius
dilaksanakan. Disiplin progresif juga memungkinkan manajemen
untuk membantu karyawan memperbaiki kesalahan.
Dari ketiga macam disiplin kerja di atas dapat kita simpulkan
bahwa disiplin kerja sangat diperlukan oleh suatu organisasi karena
dengan adanya disiplin kerja maka karyawan akan bersedia untuk mentaati
dan melaksanakan peraturan yang ada dan siap menerima sanksi apabila ia
melakukan pelanggaran sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh
organisasi.
33
3. Faktor yang Mempengaruhi Kedisiplinan
Menurut Malayu S. P. Hasibuan (2012:194-198), indikator-
indikator yang mempengaruhi tingkat disiplin kerja karyawan suatu
organisasi, diantaranya adalah:
a. Tujuan dan kemampuan
Tujuan dan kemampuan ikut mempengaruhi tingkat disiplin kerja
karyawan. Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara
ideal serta cukup menantang bagi kemampuan karyawan. Hal ini
berarti bahwa tujuan (pekerjaan) yang dibebankan kepada karyawan
harus sesuai dengan kemampuan karyawan yang bersangkutan, agar
dia bekerja bersungguh-sungguh dan disiplin dalam melaksanakan
pekerjaannya.
b. Teladan pimpinan
Teladan pimpinan sangat berperan dalam menentukan disiplin kerja
karyawan karena pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh para
bawahannya. Pimpinan harus memberi contoh yang baik, berdisiplin
baik, jujur, adil serta sesuai kata dengan perbuatan. Hal inilah yang
mengharuskan pimpinan mempunyai disiplin kerja yang baik agar
para bawahanpun mempunyai disiplin yang baik pula.
c. Balas jasa
Balas jasa (gaji dan kesejahteraan) ikut mempengaruhi disiplin kerja
karyawan karena balas jasa akan memberikan kepuasan dan kecintaan
karyawan terhadap perusahaan/pekerjaannya. Jika kecintaan karyawan
34
semakin baik terhadap pekerjaan, disiplin kerja mereka akan semakin
baik pula. Jadi semakin besar balas jasa semakin baik disiplin kerja
karyawan.
d. Keadilan
Keadilan ikut mendorong terwujudnya disiplin kerja karyawan, karena
ego dan sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting dan minta
diperlakukan sama dengan manusia lainnya. Keadilan yang dijadikan
dasar kebijaksanaan dalam pemberian balas jasa (pengakuan) atau
hukuman akan merangsang terciptanya disiplin kerja kerja karyawan
yang baik.
e. Waskat
Waskat (pengawasan melekat) adalah tindakan nyata yang paling
efektif dalam mewujudkan disiplin kerja karyawan perusahaan.
Dengan waskat berarti atasan harus aktif dan langsung mengawasi
perilaku, moral, sikap, gairah kerja dan prestasi kerja bawahannya.
Hal ini berarti atasan harus selalu ada/hadir di tempat kerja agar dapat
mengawasi dan memberikan petunjuk, jika ada bawahannya yang
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaannya.
f. Sanksi hukuman
Sanksi hukuman berperan penting dalam memelihara disiplin kerja
karyawan. Dengan sanksi hukuman yang semakin berat, karyawan
akan semakin takut melanggar peraturan-peraturan perusahaan, sikap
dan perilaku indisipliner karyawan akan berkurang.
35
g. Ketegasan
Ketegasan pimpinan dalam melakukan tindakan akan mempengaruhi
disiplin kerja karyawan. Pimpinan harus berani dan tegas, bertindak
untuk menghukum setiap karyawan yang indisipliner sesuai dengan
sanksi hukuman yang telah ditetapkan. Pimpinan yang tegas dalam
menerapkan hukuman bagi karyawan yang indisipliner akan disegani
oleh bawahannya dan diakui kepemipinannya oleh bawahan.
h. Hubungan Kemanusiaan
Hubungan Kemanusiaan yang harmonis di antara sesama karyawan
ikut menciptakan disiplin kerja yang baik pada suatu perusahaan.
Hubungan-hubungan baik yang bersifat vertikal maupun horizontal
harus tetap dijaga agar selalu harmonis. Menurut Mathis (dalam Ida
Ayu Brahmasari dan Peniel Siregar, 2009) dimensi untuk
mengukur disiplin kerja yaitu :
1) Kehadiran
2) Ketaatan terhadap peraturan (penggunaan jam kerja)
3) Ketepatan waktu
4. Tujuan Kedisiplinan
Secara umum dapat disebutkan bahwa tujuan utama adanya disiplin
kerja adalah demi kelangsungan organisasi atau perusahaan sesuai dengan
motif organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.Menurut Siswanto
Sastrohadiwiryo (Amran, 2009) secara khusus tujuan disiplin kerja para
pegawai, antara lain :
36
a. Agar para pegawai menepati segala peraturan dan kebijakan ketenaga
kerjaan maupun peraturan dan kebijakan organisasi yang berlaku, baik
tertulis maupun tidak tertulis, serta melaksanakan perintah manajemen
dengan baik.
b. Pegawai dapat melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya serta
mampu memberikan pelayanan yang maksimal kepada pihak tertentu
yang berkepentingan dengan organisasi sesuai dengan bidang
pekerjaan yang dibebankan kepadanya.
c. Para pegawai dapat menggunakan dan memelihara sarana dan
prasarana, barang dan jasa organisasi dengan sebaik-baiknya.
d. Para pegawai dapat bertindak dan berpartisipasi sesuai dengan norma
yang berlaku pada organisasi.
e. Para pegawai mampu memperoleh tingkat produktivitas yang tinggi
sesuai dengan harapan organisasi, baik dalam jangka pendek maupun
jangka panjang.
Disiplin berfungsi mengatur kehidupan bersama dalam suatu
kelompok tertentu atau dalam masyarakat, dengan begitu hubungan yang
terjalin antara individu satu dengan individu lain menjadi lebih baik dan
lancar.
5. Peranan Disiplin Kerja
a. Disiplin kerja sangat diperlukan, tidak hanya untuk produktivitas kerja,
tetapi juga membangun etos kerja yang baik. Etos kerja yang baik
dengan sendirinya akan meningkatkan citra yang baik pada perusahaan.
37
b. Disiplin sendiri merupakan bentuk kepatuhan terhadap perusahaan serta
tugas-tugas yang diemban. Kepatuhan ini yang dapat menggerakkan
roda-roda perusahaan agar memperoleh pencapaian yang lebih
sempurna.
6. Indikator-Indikator Disiplin Kerja
a. Disiplin waktu
b. Inisiatif dan kreatif
c. Tanggung jawab
d. Taat pada peraturan perusahahaan
e. Sikap dan perilaku
f. Teladan kepemimpinan
g. Balas jasa
h. Pengawasa melekat
F. Kinerja Karyawan
a. Pengertian Kinerja Karyawan
Menurut (Hasibuan,2007: 34) kinerja adalah suatu hasil kerja yang
dicapai seorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan
kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan
serta waktu, sebagian besar organisasi, kinerja para karyawan individual
merupakan faktor utama yang menentukan keberhasilan organisasi.
Kinerja berasal dari pengertian performance. Ada pula yang
memberikan pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi
kerja. Namun sebenarnya kinerja mempunyai makna yang luas, bukan
38
hanya hasil kerja, tetapi termasuk bagaimana proses pekerjaan berlangsung
(Wibowo, 2007:7).
Menurut (Veithzal dan Sagala, 2010:548) kinerja merupakan perilaku
nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan
oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan, kinerja
karyawan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya
perusahaan untuk mencapai tujuannya.
Definisi lain mengenai kinerja menurut Wirawan (2009:5) bahwa
kinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau indikator-
indikator atau suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu tertentu.
Dimensi kinerja adalah unsur-unsur dalam pekerjaan yang menunjukan
menjadi tiga jenis, yaitu :
1) Hasil kerja
Hasil kerja adalah hal yang dihasilkan dari apa yang telah dikerjakan
(keluaran hasil atau keluaran jasa), dapat berupa barang dan jasa yang
dihitung dan diukur kuantitas dan kualitasnya. Kualitas kerja yang
merupakan kemapuan karyawan menunjukkan kualitas hasil kerja
yang ditinjau dari segi ketelitian dan kerapian. Kuantitas kerja yang
merupakan kemampuan karyawan dalam menyelesaikan sejumlah
hasil tugas pada setiap harinya (Wirawan, 2009:105).
2) Perilaku kerja
Dalam kesehariannya di tempat kerja, seorang karyawan akan
menghasilkan dua bentuk perilaku kerja, yaitu:
39
a) Perilaku pribadi adalah perilaku yang tidak ada hubungannya
dengan pekerjaan,
b) Contohnya cara berjalan, cara makan siang, dll.
c) Perilaku kerja adalah perilaku karyawan yang berhubungan
dengan pekerjaannya, contohnya disiplin kerja, perilaku yang
disyaratkan dalam prosedur kerja dan kerja sama, komitmen
terhadap tugas, ramah pada pelajar, dan lain-lain. Perilaku kerja
juga bisa meliputi inisiatif yang dihasilkan untuk memecahkan
permasalahan kerja, ide atau tindakan yang dihasilkan, serta
mampu untuk membuat alternatif solusi demi memperlancar
pekerjaan, agar dapat menghasilkan kinerja tinggi.
3) Sifat pribadi
Sifat pribadi adalah sifat yang dimiliki oleh setiap karyawan. Sifat
pribadi karyawan yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaannya.
Sebagai seorang manusia biasa, seorang karyawan memiliki banyak
sekali sifat bawaan, artinya sifat yang memang sudah dibawa sejak
lahir atau watak.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa, kinerja
adalah hasil kerja yang dicapai oleh anggota organisasi yang
mencerminkan adanya suatu keberhasilan dalam melaksanakan tugas yang
diterimanya.
40
b. Penilaian Kinerja Karyawan
Menurut Rivai (2009:324) dalam menilai kinerja seorang pegawai,
maka diperlukan berbagai aspek penilaian antara lain pengetahuan tentang
pekerjaan, kepemimpinan inisiatif, kualitas pekerjaan, kerjasama,
pengambilan keputusan, kreatifivitas, dapat diandalkan, perencanaan,
komunikasi, inteligensi (kecerdasan), pemecahan masalah, pendelegasian,
sikap, usaha, motivasi, dan organisasi, Selanjutnya dari aspek-aspek
penilaian kinerja yang dinilai tersebut selanjutnya dikelompokan menjadi :
1) Kemampuan teknis, yaitu kemampuan menggunakan pengetahuan,
metode, teknik dan peralatan yang digunakan untuk melaksanakan
tugas serta pengalaman dan pelatihan yang diperolehnya.
2) Kemampuan konseptual, yaitu kemampuan untuk memahami
kompleksitas perusahaan dan penyesuaian bidang gerak dari unit
masing-masing ke bidang operasional perusahaan secara menyeluruh.
3) Kemampuan hubungan interpersonal, yaitu antara lain kemampuan
untuk bekerja sama dengan orang lain, memotivasi karyawan,
melakukan negosiasi dan lain-lain.
Menurut Hasibuan dalam sinaga (2010:27) kinerja seseorang dapat
dikatakan baik atau dapat dinilai dari beberapa hal yaitu :
1) Kesetiaan
Seorang pegawai dikatakan memiliki kesetiaan jika ia melakukan
tugasnya secara sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab
terhadap perusahaan.
41
2) Prestasi kerja
Prestasi kerja merupakan hasil yang dicapai pegawai dalam
melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Pada umumnya
prestasi kerja seorang pegawai dipengaruhi oleh kecakapan,
keterampilan, pengalaman dan kesanggupan pegawai dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya.
3) Kedisiplinan
Sejauh mana pegawai dapat mematuhi peraturan yang ada dan
melaksanakan instruksi yang diberikan kepadanya.
4) Kreatifitas
Kemampuan pegawai dalam mengembangkan kreatifitas dan
mengeluarkan potensi yang dimiliki dalam menyelesaikan
pekerjaannya sehingga bekerja lebih berdaya guna dan berhasil guna.
5) Kerja sama
Kerja sama diukur dari kemampuan pegawai dalam bekerja sama
dengan pegawai lain dalam menyelesaikan tugas yang ditentukan
sehingga hasil pekerjaannya semakin baik dan optimal sehingga
menguntungkan bagi perusahaan.
6) Kecakapan
Dapat diukur dan dilihat di tingkat pendidikan pegawai yang
disesuaikan dengan pekerjaan yang menjadi tugasnya. Yang sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh perusahaan.
42
7) Tanggung jawab
Tanggung jawab adalah kesanggupan seorang pegawai menyelesaikan
pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan sebaik-baiknya dan
selesai tepat pada waktunya serta berani memikul resiko pekerjaan
yang dilakukan.
c. Proses Penilaian Kinerja Karyawan
Salah satu cara untuk melakukan penilaian kinerja dapat
menggunakan metode 360°. Metode penilaian kinerja 360° merupakan
metode yang dilakukan oleh banyak pihak sehingga hasil yang diproleh
lebih jujur, adil, dan tepat sasaran. Dengan menggunakan metode penilaian
kinerja 360°seorang karyawan dinilai berdasarkan umpan balik dari setiap
orang yang memiliki hubungan kerja dengannya dan atasan, rekan kerja,
mitra, anak buah, pelanggan. Jadi, metode penilaian kinerja 360° mencoba
mengumpulkan masukan dari berbagai narasumber di lingkunga kerja
karyawan. Berdasarkan umpan balik yang diberikan oleh banyak pihak
(yang memiliki keterkaitan langsung dengan karyawan tersebut) maka
karyawan akan terbantu untuk menilai diri mereka sebagaimana orang-
orang disekitar mereka melihat mereka. Umpan balik tersebut bisa
mengungkapkan area-area dimana si karyawan sudah menunjukan kinerja
yang sangat bagus dan area-area dimana mereka masih perlu
meningkatkan diri. Pimpinan akan melihat metode ini sebagai metode
yang lebih objektif dan akurat, Dengan demikian mereka juga bisa
terbebas dari tuduhan melakukan favoritisme. Meskipun demikian, dalam
43
realitanya, metode penilaian 360° tidak berjalan tanpa kontrovensi.
Sejumlah penelitian memang menunjukan adanya korelasi yang positif
antara penerapan metode ini dengan peningkatan produktivitas, namun
beberapa penelitan lain justru menampilkan adanya hubungan yang negatif
diantara kedua faktor tersebut (Adryanto, 2011).
d. Prosedur Penilaian Kinerja Karyawan
1. Forced choice method. Merupakan bentuk presentase yang sudah
ditentukan dari karyawan ditemptkan dalam kategori kerja. Dalam
metode ini mengandung pernyataan baik bersifat positif maupun negatif
tentang karyawan yang dinilai. Pernyataan terdapat berbagai faktor
seperti kemampuan belajar, prestasi kerja. Perinsip dalam sistem
penilaian ini menggunakan penilaian dengan skala lima butir yaitu
berkinerja tinggi, berkinerja rata-rata tinggi, berkinerja rata-rata,
berkinerja rata-rata rendah dan berkinerja rendah.
2. Rating scale. Merupakan metode yang paling banyak digunakan untuk
menilai kinerja karayawan pada masa lalu dimana penilain kinerja
dilakukan oleh atasan atau manajer yang bersangkutan. Metode ini
terdiri dari dua bagian yaitu. Bagian suatu daftar karakteristik, bidang
ataupun perilaku yang akan dinilai. Bagian skala dalam penilaian
metode meliputi faktor kejujuran, kerajinan, ketekunan, sikap, kerja
sama, kepemimpinan, kecermatan, kesetiaan dan kerapian. Prinsip
dalam penilaiannya terdapat kolom-kolom yang berisi kategori
44
penilaian yang dinyatakan dalam bentuk sangat baik, baik, cukup,
kurang dan sangat kurang baik.
3. Cheklist. Metode ini hampir sama dengan Rating scale dengan
memberikan pertanyaan berupa lembar pertanyaan atau formulir, tetapi
pertanyaan diberi bobot untuk mengkalkulasi penilaian kinerja
karyawan, metode ini dijadikan gambaran hasil kerja karyawan yang
akurat. Prinsip, formulir isian yang berdasarkan nama karyawan, bagian
dimana karyawan bekerja, nama dan jabatan penilaian, faktor yang
dinilai dengan sorotan perhatian terutama ditunjukkan pada aspek
kritikal dalam mengukur keberhasilan seseorang menyelesikan tugas.
4. Metode cacatan prestasi, Merupakan metode yang berhubungan dengan
metode peristiwa kritis dengan catatan penyempurnaan misalnya
penampilan, kemampuan berbicara dan kepemimpinan. Prinsip metode
ini digunakan untuk menghasilkan detail laporan tahunan tentang
kontribusi karyawan.
5. Critical incident method, Merupakan metode yang harus mencatat
semua kejadian mengenai tingkah laku bawahannya sehari-hari yang
kemudian dimasukan kedalam buku catatan khusus yang terdiri dari
berbagai macam kategori tingkah laku bawahannya. Prinsip metode ini
digunakan untuk melengkapi metode lainnya.
6. Behaviorally anchored rating scale, Merupakan metode yang bertujuan
untuk mengkombinasikan manfaat dari metode peristiwa kritis dan
45
penilaian besrdasarkan kuantitas dikaitkan dengan skala berdasarkan
kuantitas.
e. Manfaat dan Tujuan Penilaian Kinerja
George dan jones (2002) menyatakan manfaat penilaian kinerja
adalah :
1. Untuk penyesuaian kompensasi
2. Keputusan penempatan kerja
3. Mengembangkan karir
4. Memberikan kesempatan kerja yang adil
5. Untuk memperbaiki kinerja karyawan.
Hal ini akan berdampak pada perbaikan perencanaan dan pengembangan
organisasi untuk menghadapi tantangan masa depan.
f. Indikator-Indikator Penilaian Kinerja
1. Produktivitas
2. Kualitas layanan
3. Responsivitas
4. Responsibilitas
5. Akuntabilitas
46
G. Keterkaitan Antara Variabel
1. Gaya kepemimpinan dengan Kinerja Pegawai
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Trianingsih (2007:35)
dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa adanya pengaruh positif
antara gaya kepemimpinan menyimpulkan bahwa adanya pengaruh
positif antara gaya kepemimpinan terhadap kinerja. Menurut Miftah
Thoha (2010:303) gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang
digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba
mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang ia lihat. Hal tersebut
berarti semakin baik cara memimpin seorang pimpinan maka akan
semakin mempengaruhi kinerja pegawai. Sehingga dapat disimpulkan
adanya hubungan antara gaya kepemimpinan dengan kinerja karyawan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Lukmanul Hakim (2011) dan Prasetyo (2008) yang menyatakan bahwa
gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja.
2. Motivasi dengan Kinerja Pegawai
Menurut (Rivai dan sagala, 2009:837), Motivasi adalah
serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk
mencapai hal spesifik sesuai dengan tujuan individu. Sikap dan nilai-
nilai tersebut merupakan suatu yang invisibel yang memberikan
kekuatan untuk mendorong individu bertingkah laku dalam mencapai
tujuan. Penelitian yang dilakukan Hidayat (2007:56) menunjukkan
47
bahwa motivasi kerja pegawai, Artinya, motivasi kerja pegawai
mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap kinerja pegawai
3. Disiplin Kerja dengan Kinerja Pegawai
Menurut S.P. Hasibuan (2012:193) disiplin kerja adalah
kesadaran dan kesediaan seorang menaati semua peraturan perusahaan
dan norma-norma sosial yang berlaku. Kesadaran adalah sikap seseorang
yang secara sukarela mentaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan
tanggung jawabnya. Jadi, dia akan mematuhi/mengerjakan semua
tugasnya dengan baik, bukan atas paksaan.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dipta Adi dan Susilo
Toto Raharjo (2012) menunjukan bahwa disiplin kerja mempunyai
pengaruh positif signifikan terhadap kinerja pegawai.
48
H. Penelitian Terdahulu
Table 2.1Penelitian Terdahulu
No. Peneliti Judul Penelitian Judul VariabelPersamaan
Variabel
Perbedaan
VariabelHasil
1 Mulyono
(2012)
Pengaruh
Kesesuain
Kompetensi dan
Motivasi Kerja
TerhadapKinerja
Pegawai Negeri
Sipil Bagian
Administrasi Pada
Sekolah
Menengah Atas
Negeri Kota
Malang
1. Kompetensi
2. Motivasi
3. Kinerja
pegawai
1. Memiliki
kesamaan
variabel dan
teori yaitu :
a. Motivasi
b. Kinerja
2. Metode
Analisis Data
(Regresi
Linier
Berganda)
1. Memiliki
perbedaan
variabel
yaitu,
Kompetensi
2. Objek
Penelitian
Penelitian ini
menunjukan bahwa
kompetensi dan motivasi
berpengaruh signifikn
baik secara simultan
maupun parsial terhadap
kinerja karyawan.
49
No. Peneliti Judul Penelitian Judul VariabelPersamaan
Variabel
Perbedaan
VariabelHasil
2 Dipta Adi
Prawatya &
Susilo toto
Raharjo
(2012)
Pengaruh Disiplin
Kerja dan Budaya
Orgnisasi
Terhadap Kinerja
Karyawan Pabrik
Kayu Minyak
Putih (PMKP) di
Krai Purwodadi.
1. Disiplin
kerja
2. Budaya
organisasi
3. Kinerja
karyawan
1. Memiliki
kesamaan
variabel dan
teori yaitu :
a. Disiplin
Kerja
b. Kinerja
2. Metode
Analisis Data
(Regresi
Linier
Berganda)
1. Memiliki
Perbedaan
variabel
yaitu,
Budaya
Organisasi
2. Objek
Penelitian
Berdasarkan hasil
penelitian mengenai
hubunga disiplin kerja,
budaya
organisasiterhadap
kinerja karyawan pada
Pabrik minyak kayu putih
(PMKP) di Krai
purwodadi menunjukan
variable disiplin kerja dan
budaya organisasi
berpengaruh signifikan
terhadap variabel kinerja.
3. Lukmanul
Hakim
(2011)
Pengaruh Gaya
Kepemimpinan
terhadap Kinerja
Pegawai Negeri
1. Gaya
Kepemimpi
nan
2. Motivasi
1. Memiliki
kesamaan
variabel dan
teori yaitu :
1. Tidak
Memiliki
Perbedaan
variabel
Hasil yang dicapai
dalalam penelitian ini
adalah gaya
kepemimpinan dan
50
No. Peneliti Judul Penelitian Judul VariabelPersamaan
Variabel
Perbedaan
VariabelHasil
Sipil Melalui
Motivasi Pada
Dinas
Perhubungan
Kota Palembang.
3. Kinerja
Karyawan
a. Gaya
Kepemi
mpinan
b. Moivasi
c. Kinerja
Pegawai
2. Metode
Analisis
Data
(Regresi
Linier
Berganda)
2. Objek
Penelitian
motivasi memiliki
pengaruh yang cukup
kuat terhadap kinerja,
4 Messa
Media
Gusti
(2012)
Pengaruh
Kedisiplinan,
Motivasi Kerja
dan Perepsi Guru
Tentang
1. Kedisiplinan
2. Motivasi
Kerja
1. Memiliki
kesamaan
variabel dan
teori yaitu :
a. Kedisipli
1. Memiliki
Perbedaan
variabel
yaitu,
Persepsi
Hasil yang dicapai dalam
penelitian ini tidak
terdapat pengaruh yang
signifikan antara motivsi
kerja terhadap kinerja
51
No. Peneliti Judul Penelitian Judul VariabelPersamaan
Variabel
Perbedaan
VariabelHasil
Kepemimpinan
Kepala Sekolah
Terhadap Kinerja
Guru SMKN 1
Purworejo Pasca
Sertifikasi.
3. Persepsi guru
4. Kinerja guru
nan
b. Motivasi
c. Kinerja
2. Metode
Analisis Data
(Regresi
Linier
Berganda)
Guru
2. Objek
Penelitian
guru
52
Setelah meganlisa penelitian-penelitian sebelumnya penulis
dalam melakukan penelitian ini menitik beratkan kepada bagaimana
Gaya kepemimpinan, Motivasi dan Disiplin kerja dapat mempengaruhi
kepada kinerja karyawan di Yayasan Sosial dan Pedidikan Ar-Rachmat,
sehingga diharapkan masing-masing variabel dalam penelititan ini saling
berhubungan.
I. Kerangka pemikiran
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang terjadi
antara variabel gaya kepemimpinan, motivasi dan disiplin kerja, terhadap
kinerja karyawan. Langkah pertama dalam penelitian ini adalah dengan
mengumpulkan teori-teori pendukung dan studi kepustakaan mengenai
variabel-variabel yang diteliti. Selanjutnya dengan menyebarkan kuesioner
kepada karyawan Yayasan Sosial dan Pedidikan Ar-Rachmat yang menjadi
objek dalam penelitian, dimana kuesioner tersebut berisikan pertanyaan-
pertanyaan yang mencangkup variabel yang diteliti, yaitu gaya
kepemimpinan, motivasi, disiplin kerja dan kinerja.
53
Gambar 2.2
Kerangka Berpikir
GAYAKEPEMIMPINAN
DISIPLIN KERJA
MOTIVASIKINERJA
METODOLOGI PENELITIAN
a. Uji Kualitas Data1.Uji Validitas2.Uji Reabilitas
b.Uji Asumsi Klasik1.Uji Multikolinearitas2.Uji Normalitas3.Uji Heteroskedastistas
c.Uji Hipotesis1.Uji Signifikan SImultan (F)2.Uji Signifikasn Parameter Individu (t)
d.Uji Linear Bergandae. Uji Koefisien Determinasi
HASIL/APLIKASI PENELITIAN
54
J. Hipotesis Penelitian
Berdasrkan kajian pustaka dan kerangka berpikir di atas, maka
hipotesis yang di gunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Ho : Tidak terdapat pengaruh antara variabel gaya kepemimpianan,
terhadap kinerja karyawan.
Ha : Terdapat pengaruh signifikan antara variabel gaya
kepemimpinan terhadap kinerja karyawan.
2. Ho : Tidak terdapat pengaruh antara variabel motivasi, terhadap
kinerja karyawan.
Ha : Terdapat pengaruh signifikan antara variabel motivasi terhadap
kinerja karyawan.
3. Ho : Tidak terdapat pengaruh antara variabel disiplin kerja, terhadap
kinerja karyawan.
Ha : Terdapat pengaruh signifikan antara variabel disiplin kerja
terhadap kinerja karyawan.
4. Ho : Tidak terdapat pengaruh antara variabel gaya kepemimpinan,
Motivasi dan disiplin kerja secara simulta terhadap kinerja
karyawan.
Ha : Terdapat pengaruh signifikan antara variabel gaya
kepemimpinan, motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja
karyawan secara simultan.
55
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam ruang lingkup penelitian manajemen
sumber daya manusia, Penelitian ini menguji dua variabel yaitu independen
dan variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah gaya
kepemimpinan, motivasi dan disiplin kerja, sedangkan variabel dependen
adalah kinerja karyawan. Penulis melakukan penelitian pada Yayasan Ar-
Rachmat di Tangerang Selatan. Objek penelitian ini adalah karyawan di
(Yayasan sosial dan pendidikan Ar-Rachmat) yang berjumlah 40 orang.
1. Locus, Focus, Waktu Penelitian
a. Locus penelitian ini dilakukan pada Yayasan Sosial dan Pendidikan
Ar Rachmat, yang berada di Kota Tanggerang Selatan.
b. Focus penelitian ini dilakukan pada seluruh karyawan yang berada
pada Yayasan Sosial dan Pendidikan Ar Rachmat.
c. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2017 yang
berlangsung selama 5 Bulan, yang dimulai dari Tanggal 5 Januari
2017 sampai dengan 2 Juni 2017.
56
2. Pembatasan Masalah/Variabel Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan beberapa pembatasan masalah agar
pembahasan dapat fokus pada tujuan, sekaligus agar menjaga
pembahasannya tidak melebar sehingga akan diperoleh hasil yang valid.
a. Pengaruh signifikan gaya kepemimpinan terhadap kinerja.
b. Pengaruh signifikan moivasi terhadap kinerja.
c. Pengaruh signifikan disiplin kerja terhadap kinerja.
d. Pengaruh signifikan gaya kepemimpinan, motivasi, disiplin kerja
terhadap kinerja.
B. Metode Penentuan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang
mempunyai karakteristik tertentu. Pendapat lain menyatakan bahwa
populasi adalah keseluruhan unit analisis atau hasil pengukuran yang
dibatasi oleh suatu kriteria tertentu (Rochaety,Ety.@all. 2009:63).
Populasi dalam penelitian ini adalah Karyawan Yayasan sosial dan
pendidikan Ar-rachmat yang berjumlah 40 orang.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karateristik yang dimiliki oleh
populasi. Teknik pengambilan sampel yang diggunakan dalam penelitian
ini adalah teknik Purposive Sampilng. Menurut Sugiono (2009:116)
Purposive Sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data
dengan pertimbangan tertentu yakni sumber data yang dianggap paling
57
tahu tentang apa yang diharapkan sehingga mempermudah peneliti
menjelajahi objek atau situasi sosial yang sedang diteliti, Dalam
menentukan sampel, penulis menggunakan kuesioner dari populasi adalah
seluruh karyawan yayasan sosial dan pendidikan Ar-rachmat yang
berjumlah 40 orang. Penelitian ini dilakukan terhadap keseluruhan
populasi, karena jumlah karyawan yang ada di yayasan tersebut relatif
kecil yang berjumlah yaitu sebanyak 40 orang karyawan. Hal ini didasari
pendapat ahli yang diutarakan oleh Arikunto (2008:116) “apabila sampel
kurang dari 100, maka lebih baik semua sampel diambil sehingga
penelitiannya merupakan penelitian populasi. Kriteria sampel adalah
sebagi berikut :
1. Masa kerja minimum 2 Tahun.
C. Metode Pengumpulan Data
1. Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden.
Data responden sangat diperlukan untuk mengetahui tanggap responden
mengenai kinerja yang dilihat dari gaya kepemimpinan, motivasi dan
disiplin kerja Dalam hal ini diperoleh secara langsung dengan :
a. Angket (Questionnaire)
Angket (Questionnaire) merupakan teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan
atau pernyataan kepada responden untuk dijawab. Menurut Ghozali
(2011:47) skala yang disering dipakai dalam penyusunan kuesioner
58
adalah skala likert, yaitu skala yang berisi lima tingkat preferensi
jawaban dengan pilihan sebagai berikut:
1 = Sangat Tidak Setuju
2 = Tidak Setuju
3 = Ragu-ragu atau netral
4 = Setuju
Dalam penelitian ini yang menjadi responden dalam
pengisian angket adalah seluruh karyawan yang ada di yayasan
tersebut relatif kecil yang berjumlah yaitu sebanyak 40 orang
karyawan.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah teknik pengumpulan data secara tidak
langsung, baik berupa keterangan maupun literatur yang berhubungan
dengan penelitian dan bersifat melengkapi atau mendukung data primer.
Dalam hal ini data sekunder yang digunakan berasal dari penelitian
kepustakaan yang dapat memberikan landasan teori yang diperoleh dari
buku-buku teks pendukung, jurnal ilmiah, internet serta sumber-sumber
lainnya yang berkaitan dengan obyek yang diteliti.
59
D. Metode analisis data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
kualitas data (uji validitas dan reabilitas), uji asumsi klasik dan uji hipotesis.
1. Uji Kualitastis Data
Uji kualitatis data dilakukan untuk menguji kecukupan dan
kelayakan data yang digunakan dalam peneliian. Kualitas data bertujuan
untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen sebab berpengaruh
pada kualitas data.
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesionr mampu untuk menungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut. Jika r hitung lebih besar dari r tabel untuk degree
of freedom (df) = n-2, dalam hal ini n adalah sampel, maka hipotesis
tidak dapat ditolak atau valid Ghozali. 2011:52-53).
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.
Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap
penyataan adalah konsisten atau stabil jika jawaban seseorang
terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu
(Ghozali,2011:47). Uji reliabilitas digunakan kefisien Cronbach Alpha
(ɑ). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan
60
nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,70 (Nunnally dalam
Ghozali,2011:48)
2. Uji Asumsi Klasik
Uji Asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui apakah model
regresi yang dibuat dapat digunakan sebagai alat prediksi yang baik. Uji
asumsi klasik yang akan dilakukan adalah uji multikolinearitas, uji
heteroskedastisitas dan uji normalitas.
a. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel independen. Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai
variance inflation faktor (VIF) tinggi (karena VIF= 1/Tolerance).
Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukan adanya
mutikolinieritas adlah nilai tolerance ≤ 0.10 atau sama dengan nilai
VIF ≥ 10 (Ghozali,2011:105-106).
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika resdual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastistas dan
jika berbeda disebut heteroskedastistas. Model regresi yang baik
61
adalah yang homoskedastistas atau tidak terjadi heteroskedastitas.
(Ghozali (2011:139-141).
c. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi variable pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal. Seperti diketahui bahwa Uji t dan F mengasumsikan bahwa
nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar
maka uji stastistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil
(Ghozali, 2011:160)
Dengan melihat normal probability plot yang membandingkan
distribusi kumulatif dari distribusi normal, normalitas residual akan
terlihat. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan
ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal.
Jika distribusi data residual normal, maka garis yang
menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.
(Ghozali, 2011:161).
Selain itu,uji statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji
normalitas residual adalah uji statistik non-parametik Kolmogorov-
smirnov (K-S). Jika nilai signifikansi dari pengujian Kolmogorov-
Smirnov lebih besar dari 0,05 berarti data nomal. (Ghozali,2011:164).
62
3. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda merupakan teknik analisis data
yang digunakan dalam menganalisis pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat, dimana:
Keterangan :
Y = Kinerja karyawan
ɑ = Konstanta
β1, β2, β3 = Koefisien variabel independen
X1 = Gaya Kepemimpinan
X2 = Motivasi
X3 = Disiplin kerja
e = Nilai residual
a. Koefisien Determinasi (R²)
Koefisien Determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi-variasi variabel
dependen. Nilai Koefisien determinasi adalah antara nol(0) dan
satu(1). Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat
terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel
independen memberikan hampir semua infromasi yang dibutuhkan
Y = ɑ + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e
63
untuk memprediksi variasi variabel dependen. Namun penggunaan
koefisien determinasi memiliki kelemahan yaitu biasa terhadap
jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model,
setiap tambahan satu variabel independen maka R² pasti meningkat
tidak perduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel dependen. Oleh karena itu banyak peneliti
menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R² saat
mengevaluasi model regresi terbaik. (Ghozali,2011:97).
b. Uji F (Uji Simultan)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua
variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama-sama atau simultan terhadap
variabel dependen atau terikat. Dengan membandingkan nilai F
hitung > F tabel, maka H˳ ditolak dan menerima Ha. Dengan kata
lain menyatakan bahwa variabel independen secara serentak dan
signifikan mempengaruhi variabel dependen. (Ghozali,2011:98)
c. Uji t (Uji parsial)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh
pengaruh variabel penjelas atau independen secara individual dalam
menerangkan variabel dependen. Uji t dilakukan dengan cara
membandingkan perbedaan antara nilai dua nilai rata-rata dengan
standar error dari perbedaan rata-rata dua sampel.(Ghozali,2011:98-
99).
64
d. Operasional variabel
Tabel 3.1Operasionalisasi Variabel
Variabel Dimensi IndikatorNo.Butir
pernyataan Skala
Gaya Kepemimpinan(X1)
Umam(2010:278)
Gaya kepemimpinanmerupakan normaprilaku yang digunakanoleh seseorang padasaat orang tersebutmencobamempengaruhi perilakuorang lain seperti yangia lihat.
1) Gayakepemimpinanautokratis
1) Pimpinandengankekuasaannyamemberikantugas kepadakaryawan.2) karyawanmenyelessaikantugas denganbaik dan benar
1
2
LIKERT
2) Gayakepemimpinanbirokratik
1) Pimpinanmemberikantugas kepadakaryawan sesuaidengan proseduryang sudahditetapkan.2)Pimpinanberkomunikasidengan baik.
3
4
3)Gayakepemimpinandiplomatis
1) Pimpinanmemberikansemangatkepadakaryawan.2) Karyawantermotivasiuntukmenjalankantugasnya denganbaik
5
6
4) Gayakepemimpinanpartisipatif
1)Pimpinanmengikutsertakan karyawandalammemberikanpendapat danpengambilan
7
8
65
Variabel Dimensi IndikatorNo.Butir
pernyataan Skala
keputusan.2)Pegawaimerasapendapatnyadihargai olehpimpinan
5)Gayakepemimpinanfree rein leade
1)Pimpinanmemberikankepercayaan dankebebasankepadakaryawan2)Karyawanmenjalankantugasnya denganpenuh tanggungjawab.
9
10
Motivasi(X2)
Edy sutrisno(2007:124-129)
Motivasi adalahserangkaian sikap dannilai-nilai yangmemepengaruhiindividu untukmencapai hal yangspesifik sesuai dengantujuan individu. Sikapdan nilai-nilai tersebutmerupakan suatu yanginvisibel yangmemberikan kekuatanuntuk mendorongindividu beringkah lakudalam mencapai tujuan
1) Motivasieksternal(karakteristikorganisasi)
2)Motivasiinternal(KarakteristikPribadi)
1)Kondisilingkungan kerja2)Kompensaiyang memadai3)Supervisiyang baik4)Adanyajaminan pekerja5)Status dantanggung jawab6)Peraturanyang fleksibel1)Keinginanuntuk dapathidup2) Keinginanuntuk dapatmemiliki3) Keinginanuntkmemperolehpengakuan4) Keinginanuntuk berkuasa5)Kelelahan6)Kebosanan
12345
67
8
9
10
1112
66
Variabel Dimensi IndikatorNo.Butir
pernyataan Skala
Disiplin Kerja(X3)
Hasibuan(2012:195:198)
1)Tujuan danKemampuan
1)Pegawaimerasatertantangdengan tugasyang diberikan2)Pegawaimerasa mampumenyelesaikantugas yangdiberikan
1
2
LIKERT
2)Teladanpimpinan
1)Pimpinanadalah sosokpanutan yangbaik2)Pimpinanmemberikanpengawasanyang baik
3
4
3)Balas jasa 1)Pegawaimerasa puasdengan balasjasa yangditerima2)Pegawaimerasa senangmenjalankantugasnya
5
6
4)Keadilan 1)Pegawaimendapatperlakuan yangdari pimpinan2)Hukumanyang diberikanpimpinan sesuaidengankesalahan
7
8
5)Waskat 1)Pemimpinmemberikanpengarahanyang baik2)Pimpinanmemberipengawasan
9
10
67
Variabel Dimensi IndikatorNo.Butir
pernyataan Skala
yang baik6)Sanskihukuman
1)Sanski yangdiberikankepada karyaanbersifatmendidik2)Sanksi yangdiberikankepadakaryawan untukmemotivasi
11
12
7) Ketegasan 1)Pimpinanmemberikantindakan yangtega bagiindisipliner2)Karyawanyang melanggarakan dikenakansanksi
13
14
8)Hubungankemanusiaan
1)Adanyahubungan yangbaik atasandengan bawahan2)Adanyahubungan yangbaik antarakaryawan
15
16
Kinerja(Y)
Rivai(2009:324)
Kinerja adalah suatuhasil kerja yang dicapai
seorang dalammelaksanakan tugas-
tugas yangdibebabankn
kepadanya yangdidasarkanataskecakap
an, pengalamandankesungguhan serta
1)Kemampuanteknis
1)Pengetahuantentangpekerjaan,metode dan teknikyang digunakan2)Mampumenggunakanperalatan untukmenyelesaikantugas3)Memilikipengalaman danmendapatpelatihan
1
2
3
LIKERT
68
Variabel Dimensi IndikatorNo.Butir
pernyataan Skala
waktu, sebagian besarorganisasi, kinerja para
karyawan individualmerupakan faktor
utama yang menentuknkeberhasilan organisasi
2)Kemampuankonseptual
1)Mampumemahamikompleksitasperusahaan2)Mampumenyesuaikandiri denganbidangoperasionlperusahaansecaramenyeluruh
4
5
3)Kemampuanhubunganinterpersonal
1)Mampubekerjasamadengan rekankerja2)Mampumemotivasi3)Mampumelakukannegosiasi
6
78
69
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum
1. Sejarah Singkat Yayasan Sosial dan Pendidikan Ar-rachmat
Yayasan Sosial dan Pendidikan Ar-rachmat di bagian Selatan
Kabupaten Tangerang dengan luas berdiri pada tanggal 3 Februari 1986
Berdasarkan akte notaris H.G Tua Harahap No.4 Tahun 1986 dengan,
Pendiri : H. Syamsi Bachrum Nasution
Hj. Hertati Nasution
Herlia Safitri Nasution
Hersyam Harris Nasuion
Pia Arietiana Rinanda Nasution
Ketua umum : Rizal Soritua Sitompul
Sekretaris : Drs.Rustam Efendi Nasution
Bendahara : Herlia Sitompul
Yayasan Sosial dan Pendidikan Ar-rachmat atau yang dikenal
Sekolah Dwi Putra memiliki beberapa riwayat, yaitu :
1. Tahap pertama Yayasan berlokasi di Jl.Bumi No.8 Jakarta Selatan
70
2. Tahap kedua pada tahun 1988 pindah kelokasi ± 6000 m² di Jl. Arya
Putra-Ciputat-Tangerang Selatan, Hingga sampai saat ini dipergunakan
untuk yayasan dan kegiatan pendidikan sekolah Dwi Putra, yakni SMP,
SMA, SMK Dwi Pura.
Yayasan sosial dan pendidikan Ar-rachmat terletak di dataran rendah
dengan titik kordinat 6°18'28"S - 106°43'6"E kota Tangerang Selatan.
Jumlah penduduk sekitar wilayah yayasan sosial dan pendidikan Ar-
rachmat merupakan aset, serta memiliki potensi yang besar dan mampu
melakukan pembangunan tentunya jika penduduk tersebut memiliki
kemampuan tertentu dan bermanfaat. Jika, sebaliknya dengan jumlah dan
pertumbuhan yang pesat tetapi dengan kualitas penduduk yang rendah maka
akan terjadi beban yang besar bagi proses pembangunan yang akan
dilaksanakan.
Yayasan pendidikan dan sosial Ar-rachmat yang beralamat di Jl.
Arya Putra-Ciputat-Tangerang Selatan, mempunyai visi dan misi, yaitu :
a. Visi
Yayasan pendidikan dan sosial Ar-rachmat yang mengelola lembaga
pendidikan dan sosial bertujuan membantu pemerintah dalam upaya
mencerdaskan Bangsa Indonesia.
71
b. Misi
Berperan akif dalam mewujudkan kesejahteraan bangsa dan
meningkakan pendidikan.
Penelitian ini dilakukan pada Yayasan Sosial dan Pendidikan Ar-
Rachmat di kota Tangerang Selatan. Penelitian ini mengukur apakah ada
pengaruh signifikan variabel gaya kepemimpinan, motivasi dan disiplin
kerja terhadap kinerja pegawai. Objek penelitian ini adalah seluruh
karyawan Yayasan Sosial dan Pendidikan Ar-Rachmat.
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui
penyebaran kuesioner dilakukan pada tanggal 5 – 10 April 2017 dengan
penyebaran kuesioner sebanyak 40 yang disebar kepada karyawan
yayasan Ar-Rachmat. Rincian distribusi kuesioner dalam penelitian ini
disajikan dalam tabel berikut ini.
Tabel 4.1Proses Penyebaran dan penerimaan Kuesioner
No. Keterangan Jumlah Presentase1 Jumlah kuesioner yang disebar 40 100%2 Jumlah kuesioner yang tidak kembali 0 0%3 Jumlah kuesioner yang tidak dapat
diolah0 0%
4 Jumlah kuesioner yang dapat diolah 40 100%Sumber: Data primer
Tabel 4.1 di atas menunjukan bahwa kuesioner yang dibagikan
kepada responden sebanyak 40 kuesioner, dengan tingkat pengembalian
sebesar 100% yang berarti keseluruhan kembali dan dapat diolah.
72
2. Karakteristik Profil Responden
Responden dalam penelitian ini adalah para karyawan Yayasan sosial
dan pendidikan Ar-rachmat. Berikut ini adalah deskripsi responden dan
identitas responden penelitian yang terdiri dari jenis kelamin, usia,
pekerjaan.
a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin
Tabel 4.2 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan jenis kelamin.
Tabel 4.2Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Frekuensi PersentaseLaki-laki 24 60%
Perempuan 16 40%Jumlah 40 100%
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.2 diatas menunjukkan bahwa sebanyak 24 orang atau
60% responden berjenis kelamin laki-laki, dan sisanya sebesar 16 orang
atau 40% responden berjenis kelamin perempuan.
73
b. Deskripsi responden berdasarkan usia
Tabel 4.3 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan usia.
Tabel 4.3Usia Responden
Usia Frekuensi Persentase< 30 tahun 8 20%
31-45 tahun 26 65%> 45 tahun 6 15%
Jumlah 40 100%Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa responden sebesar 65%
diantaranya dalam rentang usia 31-45 tahun, sedangkan yang berusia
<30 tahun sebanyak 20% dan sisanya adalah responden yang berusia
diatas 45 tahun sebesar 15%.
c. Deskripsi responden berdasarkan tingkat pekerjaan
Hasil uji deskripsi responden berdasarkan pekerjaan pada tabel
berkut ini:
Tabel 4.4Tingkat Pekerjaan Responden
Pekerjaan Frekuensi PersentasePengajar/guru 27 67.5%
Tata usaha 13 32.5%Jumlah 40 100%
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.4 di atas diperoleh informasi bahwa mayoritas
responden sebanyak 27 orang atau sebesar 67.5% mempunyai pekerjaan
74
sebagai pengajar/guru, dan sisanya yaitu mempunyai pekerjaan sebagai tata
usaha sebanyak 13 orang atau sekitar 32.5%.
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian
1. Hasil Uji Kualitas Data
a. Hasil Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu
kuesioner. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Pearson
Corelation, pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat
signifikansinya dibawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat
dikatakan valid. Tabel 4.5 berikut menunjukkan hasil uji validitas dari
lima variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Gaya Kepemimpinan
(GK), Motivasi (M), Disiplin Kerja (DK), Kinerja (K) dengan 40 sampel
responden.
Berikut adalah rincian tabel hasil uji validitas untuk setiap variabel
yang digunakan dalam penelitian ini:
1) Uji Validitas Gaya Kepemimpinan (GK)
Tabel 4.5Hasil Uji Validitas Gaya Kepemimpinan
NomorButir Pertanyaan
PearsonCorelation
Sig(2-Tailed) Keterangan
GK 1 0,651 0,000 ValidGK 2 0,776 0,000 ValidGK 3 0,567 0,000 ValidGK 4 0,700 0,000 Valid
75
GK 5 0,677 0,000 ValidGK 6 0,745 0,000 ValidGK 7 0,533 0,000 ValidGK 8 0,649 0,000 ValidGK 9 0,588 0,000 Valid
GK 10 0,599 0,000 ValidGK 11 0,634 0,000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.5 menunjukkan variabel Gaya Kepemimpinan (GK)
mempunyai kriteria valid untuk semua item pernyataan dengan nilai
signifikansi lebih kecil dari 0,05 hal ini menunjukan bahwa masing-
masing pertanyaan pada variabel gaya Kepemimpinan dapat
diandalkan dan layak sebagai penelitian.
2) Uji Validitas Motivasi (M)
Tabel 4.6Hasil Uji Validitas Motivasi
NomorButir Pertanyaan
PearsonCorelation
Sig(2-Tailed) Keterangan
M 1 0,862 0,000 ValidM 2 0,862 0,000 ValidM 3 0,790 0,000 ValidM 4 0,687 0,000 ValidM 5 0,728 0,000 ValidM 6 0,862 0,000 ValidM 7 0,862 0,000 ValidM 8 0,790 0,000 ValidM 9 0,687 0,000 ValidM 10 0,728 0,000 ValidM 11 0,862 0,000 ValidM 12 0,862 0,000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah
76
Tabel 4.6 menunjukkan variabel Motivasi (M) mempunyai
kriteria valid untuk semua item pernyataan dengan nilai signifikansi
lebih kecil dari 0,05. hal ini menunjukan bahwa masing-masing
pertanyaan pada variabel Motivasi dapat diandalkan dan layak
diajukan sebagai penelitian.
3) Uji Validitas Disiplin Kerja (DK)
Tabel 4.7Hasil Uji Validitas Disiplin Kerja
NomorButir Pertanyaan
PearsonCorelation
Sig(2-Tailed)
Keterangan
DK 1 0,883 0,000 ValidDK 2 0,816 0,000 ValidDK 3 0,796 0,000 ValidDK 4 0,625 0,000 ValidDK 5 0,774 0,000 ValidDK 6 0,888 0,000 ValidDK 7 0,804 0,000 ValidDK 8 0,505 0,000 ValidDK 9 0,804 0,000 ValidDK10 0,883 0,000 ValidDK11 0,816 0,000 ValidDK12 0,796 0,000 ValidDK13 0,625 0,000 ValidDK14 0,774 0,000 ValidDK15 0,888 0,000 ValidDK16 0,804 0,000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.7 menunjukkan variabel Disiplin Kerja (DK)
mempunyai kriteria valid untuk semua item pernyataan dengan nilai
signifikansi lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukan bahwa masing-
77
masing pertanyaan pada variabel Disiplin Kerja dapat diandalkan dan
layak diajukan sebagai penelitian.
4) Uji Validitas Kinerja (K)
Tabel 4.8Hasil Uji Validitas Kinerja
NomorButir Pertanyaan
PearsonCorelation
Sig(2-Tailed)
Keterangan
K 1 0,827 0,000 ValidK 2 0,608 0,000 ValidK 3 0,529 0,000 ValidK 4 0,724 0,000 ValidK 5 0,827 0,000 ValidK 6 0,608 0,000 ValidK 7 0,529 0,000 ValidK 8 0,724 0,000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.8 menunjukkan variabel Kinerja (K) mempunyai kriteria valid
untuk semua item pernyataan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari
0,05. Hal ini menunjukan bahwa masing-masing pertanyaan pada variabel
Kinerja dapat diandalkan dan layak diajukan sebagai penelitian.
b. Hasil Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari instrumen
penelitian. Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan reliabel jika nilai
Cronbach Alpha berada diatas 0,70. Tabel 4.9 berikut menunjukkan hasil
78
uji reliabilitas untuk variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian
in.
Tabel 4.9Hasil Uji Reliabilitas
VariabelCronbach’s
AlphaKeterangan
Gaya Kepemimpinan 0,856 ReliabelMotivasi 0,947 ReliabelDisiplin Kerja 0,956 ReliabelKinerja 0,820 Reliabel
Sumber : Data primer yang diolah
Tabel 4.9 menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas variabel gaya
kepemimpinan sebesar 0,856, motivasi sebesar 0,947, Disiplin Kerja
0,956, Kinerja sebesar 0,820. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai
cronbach’s alpha lebih dari 0,70. Hal ini menunjukkan bahwa setiap item
pernyataan yang digunakan akan mampu memperoleh data yang
konsisten yang berarti bila pernyataan itu diajukan kembali akan
diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya.
c. Distribusi Jawaban
1) Distribusi Jawaban Responden Mengenai Gaya Kepemimpinan.
Variabel X1 pada penelitian ini diukur melalui 11 pernyataan yang
disebarkan ke 40 responden dan mempresentasikan indikator-indikator
dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap gaya kepemimpinan
dijelaskan pada tabel 4.10 berikut:
79
Tabel 4.10Distribusi Jawaban Responden Mengenai Gaya Kepemimpinan
No. PernyataanSTS%
TS%
N%
S%
SS%
Total%
1Pimpinan dengan kekuasaannyamemberikan tugas kepadakaryawan
0 0 2.5 52.5 45 100
2saya melaksanakan tugas denganbaik sesuai prosedur
0 0 2.5 57.5 40 100
3Pimpinan memberikan tugaskepada karyawan sesuai denganprosedur yang sudah ditetapkan
0 0 7.5 52.5 40 100
4 Pimpinan berkomunikasi denganbaik
0 0 2.5 62.5 35 100
5Pimpinan memberikan semangatkepada karyawan
0 0 7.5 62.5 30 100
6Pimpinan termotivasi untukmenjalankan tugasnya dengan baik
0 0 5 60 35 100
7
Pimpinan mengikut sertakanpegawai dalam memberikanpendapat dan pengambilankeputusan
0 0 2.5 57.5 40 100
8Pegawai merasa pendapatnyadihargai oleh pimpinan
0 0 2.5 60 37.5 100
9Pimpinan memberikan kepercayaankepada pegawai
0 0 0 65 35 100
10Pimpinan memberikan kebebasankepada pegawai dalammelaksanakan tugasnya
0 2,5 10 55 32,5 100
11Pegawai menjalankan tugasnyadengan penuh tanggung jawab
0 0 17,5 47,5 35 100
Mean % 0 0,2 5,6 57,,5 36,8 100
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.10 menunjukan bahwa pada variabel Gaya Kepemimpinan
mayoritas responden manjawab “setuju” sebesar 51,3 %. Dan pernyataan yang
paling berpengaruh adalah pernyataan no. 9, hal ini dapat dilihat dengan
mayoritas responden pada pernyataan no. 9 menjawab “setuju” sebesar 65 %.
80
Hal ini menunjukan bahwa indikator Pimpinan memberikan kepercayaan
kepada pegawai mempunyai pengaruh terhadap Kinerja karyawan.
2) Distribusi Jawaban Responden Mengenai Motivasi.
Variabel X2 pada penelitian ini diukur melalui 12 pernyataan yang
disebarkan ke 40 responden dan mempresentasikan indikator-indikator dari
variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap Motivasi dijelaskan pada tabel
4.11 berikut:
Tabel 4.11Distribusi Jawaban Responden Mengenai Motivasi
No. PernyataanSTS%
TS%
N%
S%
SS%
Total%
1Saya merasa nyaman dalammenyelesaikan tugas denganlingkungan kerja yang nyaman
0 0 12.5 57.5 30 100
2Kompensasi yang saya terima cukupmemadai untuk kebutuhan hidupsaya
0 0 12.5 57.5 30 100
3Supervisi bertindak tegas dalammemberikan hukuman kepadapegawai
0 0 10.5 64.5 25 100
4Saya merasa termotivasi dengandiberikannya jaminan kerja
0 0 17.5 50 32.5 100
5Tanggung jawab kerja yang sayaemban cukup jelas
0 0 17.5 57.5 25 100
6Peraturan yang ditetapkan diyayasanbesifat fleksibel
0 0 12.5 57.5 30 100
7Saya merasa termotivasi dalambekerja untuk memenuhi kebutuhanhidup
0 0 12.5 57.5 30 100
8Saya bekerja dengan amanah agarmemiliki prestasi yang baik dalamkantor
0 0 12.5 62.5 25 100
9Saya bekerja untuk mendapatkanpengakuan akan status saya sebagai
0 0 17.5 50 32.5 100
81
pegawai di yayasan
10Saya bekerja untuk mendapatkanJabatan yang sesuai dengan yangsaya inginkan
0 0 17.5 57.5 25 100
11Saya tidak merasa lelah untuk mulaibekerja dengan kondisi jalan yangmacet menuju ke kantor
0 0 12.5 57.5 30 100
12Saya tidak merasa bosan denganpekerjaan yang itu-itu saja tanpa adatantangan didalamnya
0 0 12,5 57.5 30 100
Mean % 0 0 14.2 57.1 28.8 100
Sumber : Data primer yang diolah
Tabel 4.11 menunjukan bahwa pada variabel Motivasi mayoritas
responden manjawab “setuju” sebesar 54,2 %. Dan pernyataan yang paling
berpengaruh adalah pernyataan no. 3, hal ini dapat dilihat dengan mayoritas
responden pada pernyataan no. 3 menjawab “setuju” sebesar 64.5 %. Hal ini
menunjukan indikator Supervisi bertindak tegas dalam memberikan hukuman
kepada pegawai berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
3) Distribusi Jawaban Responden Mengenai Disiplin Kerja.
Variabel X pada penelitian ini diukur melalui 16 pernyataan yang
disebarkan ke 40 responden dan mempresentasikan indikator-indikator dari
variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap Disiplin Kerja dijelaskan pada
tabel 4.12 berikut:
82
Tabel 4.12Distribusi Jawaban Responden Mengenai Disiplin Kerja
No. PernyataanSTS%
TS%
N%
S%
SS%
Total%
1Saya merasa tertantang dengan tugasyang diberikan
0 0 17.5 47.5 35 100
2Saya merasa mampu menyelesaikantugas yang diberikan
0 12.5 5 50 32.5 100
3Pimpinan adalah sosok panutan yangbaik 0 0 8 62 30 100
4Pimpinan memberikan pengawasanyang baik
0 0 22.5 45 32.5 100
5Saya merasa puas dengan balas jasayang diterima
0 0 20 55 25 100
6Saya merasa senang menjalankantugasnya
0 5 22.5 50 22.5 100
7Saya mendapat perlakuan yang adildari pimpinan
0 5 7.5 57.5 30 100
8Hukuman yang diberikan piminansesuai dengan kesalahan
0 2.5 10 55 32.5 100
9Pemimpin memberikan pengarahanyang baik
0 5 17.5 52.5 25 100
10Pimpinan memberi pengawasanyang baik
0 0 17.5 47.5 35 100
11Sanksi yang diberikan kepada sayabersifat mendidik
0 12.5 5 50 32.5 100
12Sanksi yang diberikan kepada sayauntuk memotivasi
0 0 10 60 30 100
13Pimpinan memberikan tindakanyang tegas bagi indispliner
0 0 22.5 45 32.5 100
14Pegawai yang melanggar akandikenakan sanksi
0 0 20 55 25 100
15Adanya hubungan yang baik atasandengan bawahan
0 5 22.5 50 22.5 100
16Adanya ubungan yang baik antarpegawai
0 0 7.5 57.5 30 100
Mean % 0 3.3 14.8 52.3 29.5 100
Sumber: Data primer yang diolah
83
Tabel 4.12 menunjukan bahwa pada variable Disiplin Kerja mayoritas
responden manjawab “setuju” sebesar 51,7 %. Dan pernyataan yang paling
berpengaruh adalah pernyataan no. 3 hal ini dapat dilihat dengan mayoritas
responden pada pernyataan no. 3 menjawab “setuju” sebesar 62 %. Hal ini
menunjukan bahwa indikator Pimpinan adalah sosok panutan yang baik
indikator tersebut berpengaruh besar terhadap kinerja karyawan
4) Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kinerja.
Variabel Y1 pada penelitian ini diukur melalui 8 pernyataan yang
disebarkan ke 40 responden dan mempresentasikan indikator-indikator dari
variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap kinerja dijelaskan pada tabel 4.15
berikut:
Tabel 4.13Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kinerja
No. PernyataanSTS%
TS%
N%
S%
SS%
Total%
1Saya mampu menyelesaikan tugassesuai target yang ditetapkan denganbaik
0 12.5 5 50 32.5 100
2Saya mampu menggunakanperalatan kerja untuk menyelasikanpekerjaan dengan baik
0 0 2.5 57.5 40 100
3Saya merasa yakin dapatmenyelesaikan tugas denganpengalaman yang saya miliki
0 5 20 47.5 27.5 100
4Saya mampu memahamipermasalahan yang komplekdidalam Yayasan
0 0 12.5 57.5 30 100
5Saya mampu menyesuaikn diridengan lingkungan kerja
0 0 14 53 32.5 100
6Saya mampu menjalin kerjasamayang baik dengan rekan kerja
0 0 2.5 59.5 38 100
84
7Saya mampu memotivasi diri sayauntuk lebih berprestasi
0 5 20 47.5 27.5 100
8Saya mampu memberikan solusibagi pelajar yang bermasalah
0 0 12.5 57.5 30 100
Mean % 0 4.4 10 53.1 32.5 100
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.13 menunjukan bahwa pada variabel Kinerja mayoritas
responden manjawab “setuju” sebesar 54,4 %. Dan pernyataan yang paling
berpengaruh adalah pernyataan no. 6, hal ini dapat dilihat dengan mayoritas
responden pada pernyataan no. 6 menjawab “setuju” sebesar 59.5 %. Hal ini
menunjukan bahwa indikator Saya mampu menjalin kerjasama yang baik
dengan rekan kerja akan berpengaruh terhadap kinerja karyawan
2. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu meliputi Gaya
Kepemimpinan, Motivasi, Disiplin Kerja, Kinerja akan diuji secara statistik
deskriptif seperti pada tabel 4.14 berikut:
Tabel 4.14Hasil Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
GK 40 42,00 55,00 47,4000 4,10003
M 40 38,00 60,00 49,7500 6,16337
DK 40 48,00 80,00 65,3000 9,41140
K 40 24,00 40,00 33,1000 4,02429
Valid N (listwise) 40Sumber: Data primer yang diolah
85
Tabel 4.14 menjelaskan bahwa pada variabel Gaya Kepemimpinan
memiliki jawaban minimum responden yang didapat dari penyebaran kuesioner
adalah sebesar 42 dan jawaban maksimum responden yang didapat dari
penyebaran kuesioner adalah sebesar 55, dengan rata-rata total jawaban 47.4 (rata-
rata jawaban responden yang didapat melalui penyebaran kuesioner) dan standar
deviasi sebesar 4.1. Variabel Motivasi memiliki jawaban minimum responden
yang didapat dari penyebaran kuesioner adalah sebesar 38 dan jawaban maksimum
responden yang didapat dari penyebaran kuesioner adalah sebesar 60 , dengan
rata-rata total jawaban 49.8 (rata-rata jawaban responden yang didapat melalui
penyebaran kuesioner) dan standar deviasi sebesar 6.2. Variabel Disiplin Kerja
memiliki jawaban minimum responden yang didapat dari penyebaran kuesioner
adalah sebesar 48 dan jawaban maksimum responden yang didapat dari
penyebaran kuesioner adalah sebesar 80, dengan rata-rata total jawaban sebesar
65.3 (rata-rata jawaban responden yang didapat melalui penyebaran kuesioner) dan
standar deviasi sebesar 9.4. Variabel Kinerja memiliki jawaban minimum
responden yang didapat dari penyebaran kuesioner adalah sebesar 24 dan jawaban
maksimum responden yang didapat dari penyebaran kuesioner adalah sebesar 40,
dengan rata-rata total jawaban sebesar 33.1 (rata-rata jawaban responden yang
didapat melalui penyebaran kuesioner) dan standar deviasi sebesar 4.02.
86
3. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Multikolonieritas
Untuk mendeteksi adanya problem multiko, maka dapat dilakukan
dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) serta
besaran korelasi antar variabel independen. Tabel 4.15 menunjukkan hasil uji
multikolonieritas pada penelitian ini.
Tabel 4.15Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -2,670 3,265 -,818 ,419
GK ,298 ,095 ,303 3,125 ,004 ,517 1,934
M ,150 ,066 ,230 2,288 ,028 ,484 2,066
DK ,217 ,040 ,508 5,382 ,000 ,546 1,832
a. Dependent Variable: KSumber : Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.15 diatas terlihat bahwa nilai tolerance mendekati
angka 1 dan nilai variance inflation factor (VIF) disekitar angka 1 untuk setiap
variabel, yang ditunjukkan dengan nilai tolerance gaya kepemimpinan l sebesar
0,517, motivasi sebesar 0,484 dan disiplin kerja sebesar 0,546. Selain itu nilai
VIF untuk Gaya Kepemimpinan sebesar 1,934, motivasi sebesar 2,066 dan
Disiplin kerja sebesar 1,832. Suatu model regresi dikatakan bebas dari problem
multiko apabila memiliki nilai VIF kurang dari 10. Dengan demikian, dapat
87
disimpulkan bahwa model persamaan regresi tidak terdapat problem multiko
dan dapat digunakan dalam penelitian ini.
b. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model
regresi, variabel dependen dan variabel independen atau keduanya mempunyai
distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data
normal atau mendekati normal bisa dilihat pada tabel 4.16 berikut.
Tabel 4.16Hasil Uji Grafik P-P Plot Uji Normalitas Residual
NORMALITAS
Sumber: Data premier yang diolah, 2017
88
Berdasarkan gambar 4.16 Dari grafik P-P Plot diatas terlihat bahwa
sebaran data memusat pada nila rata-rata dan median atau nilai P-P terletak
digaris diagonal, maka dapat dikatakan bahwa data penelitian ini memiliki
penyebaran dan terdistribusi normal. Dengan normalnya data pada penlitian ini
maka penelitian ini dapat diteruskan
Untuk menegaskan hasil uji normalitas diatas maka peneliti melakukan
uji Kolmogorov-Smirnov dengan hasil sebagai berikut.
Tabel 4.17Hasil Uji Normalitas Menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test
UJI NORMALITAS
Sumber : Data primer yang diolah
Pada tabel 4.17 uji berikut yang digunakan adalah uji kolmogorov-
smirnov, diperoleh hasil output asymp. sig. (2-tailed) sebesar 0,056 atau diatas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 40
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 1,68537972
Most Extreme Differences Absolute ,137
Positive ,137
Negative -,078
Test Statistic ,137
Asymp. Sig. (2-tailed) ,056c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
89
0,05 menunjukkan bahwa angka signifikan diatas 0,05 adalah data tersebut
terdistribusi secara normal.
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan
ke pengamatan yang lain. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dilakukan
dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara
SRESID dan ZPRED, yang diperlihatkan pada gambar 4.18 berikut.
Gambar 4.18Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Data primer yang diolah
90
Berdasarkan gambar 4.18, grafik scatterplot menunjukkan bahwa data
tersebar di atas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y dan tidak terdapat
suatu pola yang jelas pada penyebaran data tersebut. Hal ini berarti tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model persamaan regresi, sehingga model regresi layak
digunakan untuk memprediksi kinerja pegawai berdasarkan variabel yang
mempengaruhinya, yaitu gaya kepemimpinan, motivasi dan diplin kerja.
Untuk menegaskan hasil uji heteroskedasitas diatas maka peneliti
melakukan uji glejser dengan hasil sebagai berikut :
Tabel 4.19Hasil Uji Glejser
Berdasarkan tabel 4.19, terlihat bahwa nilai signifikan semua variabel
idependen > 0.05, yang menunjukkan dengan niali signifikan untuk gaya
kepemimpinan sebesar 0.004, sedangkan motivasi 0.028 dan disiplin kerja
0.000. dengan demikina dapat disimpulkan bahwa model persmaan regresi
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) -2,670 3,265 -,818 ,419
GK ,298 ,095 ,303 3,125 ,004
M ,150 ,066 ,230 2,288 ,028
DK ,217 ,040 ,508 5,382 ,000
a. Dependent Variable: K
91
tidak terdapat indikasi heterskedasitas dan dapat digunakan dalam penelitian
ini.
4. Hasil Uji Hipotesis
a. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam
menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu
berarti variabel-varabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen (Ghozali, 2011: 97).
Tabel 4.20UJI KOEFISIEN DETERMINAN R2
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,908a ,825 ,810 1,75420
a. Predictors: (Constant), DK, GK, MSumber : Data primer yang diolah
Tabel 4.20 menunjukkan nilai Adjusted R Square sebesar 0,810 atau
81%, ini menunjukkan bahwa variabel kinerja yang dapat dijelaskan oleh
variabel gaya kepemimpinan, motivasi dan disiplin kerja adalah sebesar 81%.
Sedangkan sisanya sebesar 0,19 atau 19% variabel yang tidak di teliti oleh
penulis seperti budaya organisasi, kepemimpinan dll.
b. Hasil Uji Statistik F
Pengujian secara simultan dilakukan dengan menggunakan uji F
dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen dalam model
92
mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen yang diuji secara simultan.
Tabel 4.21 berikut menggambarkan hasil uji statistik F.
Tabel. 4.21UJI STATISTIK F
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 520,820 3 173,607 56,417 ,000b
Residual 110,780 36 3,077
Total 631,600 39
a. Dependent Variable: K
b. Predictors: (Constant), DK, GK, MSumber : Data primer yang diolah
Berdasarakan hasil uji F pada tabel 4.21 didapat nilai F hitung sebesar
56,417 dengan signifikansi 0,000. Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari
pada 0,05 maka model regresi dapat dikatakan bahwa gaya kepemimpinan,
motivasi dan disiplin kerja mempunyai pengaruh terhadap kinerja.
Hipotesis 4 : Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi dan Disiplin
Kerja terhadap Kinerja
Ho : Tidak terdapat pengaruh antara variabel Gaya Kepemimpinan,
Motivasi dan disiplin kerja terhadap variabel kinerja secara
simultan.
Ha : Terdapat pengaruh antara variabel Gaya Kepemimpinan,
Motivasi dan Disiplin kerja terhadap variable Kinerja secara
simultan.
93
Hasil uji hipotesis 4 dapat dilihat pada tabel 4.21 nilai F diperoleh
sebesar 56,417 dengan signifikansi 0,000. Ini berarti model regresi ini layak
untuk digunakan. Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05, sehingga
dapat dikatakan bahwa gaya kepemimpinan, motivasi dan Disiplin kerja
berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap kinerja.
c. Hasil Uji Statistik t
Hasil uji statistik t dapat dilihat pada tabel 4.22, jika nilai probability t
lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak H0, sedangkan jika nilai
probability t lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima dan menolak Ha (Ghozali,
2011)
Tabel 4.22UJI STATISTIK t
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.22, maka diperoleh persamaan regresi sebagai
berikut:
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) -2,670 3,265 -,818 ,419
GK ,298 ,095 ,303 3,125 ,004
M ,150 ,066 ,230 2,288 ,028
DK ,217 ,040 ,508 5,382 ,000
a. Dependent Variable: K
94
Hipotesis 1 : Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja
Ho : Tidak terdapat pengaruh antara variabel gaya kepemimpinan
transaksional terhadap variabel kinerja secara parsial.
Ha : Terdapat pengaruh antara variabel gaya kepemimpinan
transaksional terhadap variabel kinerja secara parsial.
Hasil uji hipotesis 1 dapat dilihat pada tabel 4.22, variabel gaya
kepemimpinan mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,004. Hal ini
mengindikasikan bahwa berpengaruh positif dan secara signifikan terhadap
kinerja karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel gaya kepemimpinan
lebih kecil dari 0,05.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Lukmanul Hakim (2011) dimana faktor-faktor gaya kepemimpinan
berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai.
Hipotesis 2 : Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja
Ho : Tidak terdapat pengaruh antara variabel motivasi terhadap
variabel kinerja secara parsial.
Y = -2.670 +0.298 X1 + 0.150X2 + 0.217X3+e
95
Ha : Terdapat pengaruh antara variabel motivasi terhadap variabel
kinerja secara parsial.
Hasil uji hipotesis 3 dapat dilihat pada tabel 4.22, variabel motivasi
mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,028. Hal ini mengindikasikan bahwa
motivasi berpengaruh positif dan secara signifikan terhadap kinerja karena
tingkat signifikansi yang dimiliki variabel disiplin kerja lebih kecil dari 0,05.
Pengaruh positif yang ini mengindikasikan bahwa semakin besarnya
tingkat kedisiplinan yang dimiliki karyawan maka semakin baik pula tingkat
Kinerja karyawan. Hasil penelitian ini seseuai dengan penelitian terdahulu oleh
Mulyono (2012) dan Messa Media Gusti (2012) dimana tingkat motivasi
memberikan pengaruh yang positif terhadap kinerja karyawan
Hipotesis 3 : Pengaruh Disiplin kerja terhadap Kinerja
Ho : Tidak terdapat pengaruh antara variabel disiplin kerja terhadap
variabel kinerja secara parsial.
Ha : Terdapat pengaruh antara variabel disiplin kerja terhadap
variabel kinerja secara parsial.
Hasil uji hipotesis 2 dapat dilihat pada tabel 4.22, variabel disiplin kerja
mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,000. Hal ini mengindikasikan bahwa
disiplin kerja berpengaruh positif dan secara signifikan terhadap kinerja karena
tingkat signifikansi yang dimiliki variabel disiplin kerja lebih kecil dari 0,05.
96
Pengaruh positif yang ini mengindikasikan bahwa semakin besarnya
tingkat kedisiplinan yang dimiliki pegawai maka semakin baik pula tingkat
Kinerja pegawai. Hasil penelitian ini seseuai dengan penelitian terdahulu oleh
Dipta Adi Prawatya & Susilo toto Raharjo (2012) dan Messa Media Gusti (2012)
dimana tingkat Disiplin kerja memberikan pengaruh yang positif terhadap
kinerja pegawai pada Pemerintah Kabupaten Tabalong.
97
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan dari data tentang penilaian
responden tentang pengaruh Gaya kepemimpinan, motivasi, dan disiplin kerja
terhadap kinerja studi kasus pada Yayasan sosial dan pendidikan Ar-rachmat
Tangerang Selatan, maka dapat ditarik kesimpulan, yaitu:
1. Secara parsial Gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan Yayasan sosial dan pendidikan Ar-rachmat
Tangerang Selatan.
2. Secara parsial motivasi mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan Yayasan sosial dan pendidikan Ar-rachmat Tangerang Selatan.
3. Secara parsial disiplin kerja mempunyai pengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan Yayasan sosial dan pendidikan Ar-rachmat Tangerang
Selatan.
4. Berdasarkan hasil uji F variabel Gaya kepemimpinan, motivasi, dan
disiplin kerja, mempunyai pengaruh signifikan secara bersama-sama
(simultan) terhadap kinerja karyawan Yayasan sosial dan pendidikan Ar-
rachmat Tangerang Selatan.
5. Variabel paling dominan adalah variabel disiplin kerja dimana nilai
koefisien beta paling tinggi diantara varibel yang lain.
98
B. SARAN
Dari hasil penelitian ini terdapat beberapa saran yang disampaikan, yaitu:
1. Bagi pihak Yayasan sosial dan pendidikan Ar-rachmat Serua indah
a) Peningkatan yang berkelanjutan dari Gaya kepemimpinan sangat
disarankan karena dari hasil uji t membuktikan bahwa secara parsial
variabel tersebut memiliki pengaruh positif terhadap kinerja karyawan
di Yayasan sosial dan pendidikan Ar-rachmat Tangerang Selatan. Pihak
yayasan harus sering melakukan ketegasan kepada karyawannya agar
kinerja karyawanya semakin baik.
b) Peningkatan yang berkelanjutan dari motivasi sangat disarankan karena
dari hasil uji t membuktikan bahwa secara parsial variabel tersebut
memiliki pengaruh yang sangat positif terhadap kinerja karyawan di
Yayasan sosial dan pendidikan Ar-rachmat Tangerang Selatan. Pihak
yayasan harus sering memotivasi untuk miningkatkan kinerja
karyawanya.
c) Peningkatan yang berkelanjutan dari disiplin kerja sangat disarankan
karena dari hasil uji t membuktikan bahwa secara parsial variabel
tersebut memiliki pengaruh positif terhadap kinerja karyawan di
Yayasan sosial dan pendidikan Ar-rachmat Tangerang Selatan. Pihak
yayasan harus meningkatkan tingkat kedisiplinan karyawanya guna
meningkatkan kinerja mereka.
2. Bagi peneliti selanjutnya, perlu dilakukan pengkajian dengan cara
memperdalam atau mengembangkan variabel penelitian dengan sampel
99
dan populasi yang lebih besar. Pengkajian ini diharapkan dapat
menemukan hasil temuan baru yang dapat bermanfaat bagi pengembangan
ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang manajemen sumber daya
manusia.
100
DAFTAR PUSTAKA
Adryanto, Michael. “Mengenali Metode Penilaian 360 derajat”, Artikel diaksesdarihttp://michaeladryanto.wordpres.com/2011.11/09/mengenalimetodepenelitian-360-derajat/
Arikunto, Suharsimi. 2006. Metodelogi penelitian. Yogyakarta: Bina Aksara.
Bangun, Wilson. “ Manajemen Sumber Daya Manusia”, Erlangga, Bandung,2012.
B.Siswanto Sastrohadiwiryo. “Manajemen Tenaga Kerja Indonesia”.Edisi 2, Jakarta, Bumi Aksara, 2003.
Dipta Adi Prawatya dan Susilo Toto Raharjo. “Pengaruh Displin Kerja DanBudaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan” Diponogoro JournalOf Management,Vol I, No. I, 2012
Ety, Rochaety. “Metodologi Penelitian Bisnis”. Jakarta, Mitra Wacana Media,2009.
George R.Terry . “Prinsip - prinsip Manajemen (Edisi bahasa Indonesia)”.Bumi Aksara: Bandung, 2000.
Ghozali, Imam. “Aplikasi Manajemen Dengan Program IBM SPSS 19 (edisikelima)”. Semarang: Universitas Diponogoro, 2011.
Gomes, Faustino Cardoso, “Manajemen Sumber Daya Manusia” Penerbit Andi,Yogyakarta, 2002.
Hadari Nawawi, “Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis yangKompetitif”, Gadjah Mada Universitas Press, Yogyakarta, 2003.
Hamzah B. Uno, (2009), Teori Motivasi dan pengukurannya Analisis di BidangPendidikan, Bumi Aksara, Jakarta
Handoko, T. Hani. “Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia”.Yogyakarta: BPFE, 2012.
Hasibuan, SP Melayu. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Bumi Aksara,edisi ketiga. Jakarta, 2011.
Kartono, Kartini. “Pemimpin dan Kepemimpinan”. Raja Grafindo Persada,Jakarta, 2008.
101
Lukmanul Hakim. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja PegawaiNegeri Sipil Melalui Motivasi Pada Dinas Perhubungan KotaPalembang”. Volume III. No.3, 2011.
Mangkunegara, Anwar Prabu. “Manajemen Sumber Daya Manusia”,Rosdakarya, Bandung, 2010.
Mathis, L.Robert dan Jackson, Jhon H. “Manajemen Sumber Daya Manusia”.Jilid 1, Salemba Empat, Jakarta, 2006.
Messa Media Gusti. “Pengaruh Kedisiplinan, Motivasi dan Persepsi Gurutentang Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru SMKN 1Purworejo Pasca Sertifikasi”. Volume I, No. I, 2012
Mulyono. “Pengaruh kesesuaian kompetensi dan motivasi kerja terhadap kinerjapegawai “ Dimalang journal Of Management, Vol I, No. I, April 2012
Munandar, Ashar Sunyoto. “Psikologi Industri dan Organisasi”. Jakarta :Universitas Indonesia (UI-Press), 2010
Oey Liang Lee. “Pengertian Manajemen”. Yogyakarta: Balai PembinaanAdministrasi, UGM, 2010
Prasetyo, Iis. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja”. Jurnal NeoBisnis, Vol.2,2008.
Sugiyono. “Metode Penelitian Bisnis”. Bandung: Alfabeta, 2003.
Sutrisno, Edi. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Edisi Pertama Jakarta:Kencana Prenda Media Group, 2007.
Suwanto dan Priansa, Doni Juni. “Manajemen SDM dalam Organisasi Publik danBisnis”. Bandung : Alfabeta, 2011.
Thoha, Miftah. “Kepemimpinan dalam manajemen”. Jakarta, Raja GrafindoPersada, 2011.
Trianingsih, Sri. “Independensi Auditor dan Komitmen Organisasi SebagaiMediasi Pengaruh
Pemahaman Good Governance, Gaya Kepemimpinan dan Budaya OrganisasiTerhadap Kinerja Auditor”. Jurnal Simposium Akuntansi Nasional,UNHAS Makasar, 2007.
Umam, Khaerul. “Perilaku Organisasi”. Bandung: Pustaka Setia, 2010.
Veithzal, Rivai dan Ella Jauvani Sagala. “Manajemen Sumber Daya Manusiauntuk Perusahaan”. Cetakan ke 3, Jakarta: Rajawali Pers, 2010.
102
Veithzal, Rivai. “Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan”.Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2009.
Wibowo. “Manajemen Kinerja”. Edisi keempat,Rajawali Pers, Jakarta. 2014.
Wirawan. “Evaluasi Kinerja, Sumber Daya Manusia, Teori Aplikasidan Penelitian”. Salemba Empat, 2009.
LAMPIRAN
103
Lampiran 1: Kuesioner Penelitian
KUESIONER TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN DISPLINKERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN YAYASAN SOSIAL DAN
PENDIDIKAN AR-RACHMAT TANGERANG SELATAN
A. Petunjuk Pengisian1. Pernyataan yang ada, mohon dibaca dan dipahami dengan sebaik-baiknya serta
dibandingkan dengan praktek kerja atau keadaan kerja Bapak/Ibu/Saudara yangsebenanya.
2. Setiap pernyataan diikuti oleh lima (5) pilihan jawaban,Bapak/Ibu/Saudara cukupmemilih salah satu dari lima (5) jawaban yang tersedia, dengan ketentuan sebagaiberikut:SS =Sangat Setuju
S =Setuju
RR =Ragu-Ragu
TS =Tidak setuju
STS =Sangat Tidak Setuju
3. Cara menjawabnya adalah dengan memberi tanda ceklis (√) pada salah satu
alternatif jawaban yang telah disediakan yang sesuai dengan kondisi
Bapak/Ibu/Saudara alami.
4. Terdapat empat(4) diemnsi variabel yang diteliti, yaitu :
a. Gaya Kepemimpinan
b. Motivasi
c. Diplin Kerja
d. Kinerja Pegawai
5. Kuesioner ini dapat digunakan secara optimal apabila seluruh pernyataan telah
terjawab, oleh karena itu Bapak/Ibu/Saudara saat mengembalikan kuesioner ini,
apakah semua pertanyaan sudah terjawab tanpa ada yang terlewati.
104
B. Data Responden
No.Resp. : .................................... (*Di abaikan)Nama : .................................... (**boleh tidak di isi)Usia : ................tahunJenis kelamin :
Laki-laki
Perempuan
Status tingkat pendidikan :
SD
SMP
SMA
SARJANA (S1)
Lainnya (....................................)
Jabatan Pekerjaan : ..............................
Masa Kerja : ..............................
Variabel Gaya Kepemimpinan
No. Pernyataan STS TS RR S SS1. Pimpinan dengan kekuasaannya memberikan
tugas kepada karyawan2. saya melaksanakan tugas dengan baik sesuai
prosedur3. Pimpinan memberikan tugas kepada karyawan
sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan4. Pimpinan berkomunikasi dengan baik5. Pimpinan memberikan semangat kepada
karyawan6. Pimpinan termotivasi untuk menjalankan
tugasnya dengan baik7 Pimpinan mengikut sertakan pegawai dalam
membeikan pendapat dan pengambilan keputusan8. Pegawai merasa pendapatnya dihargai oleh
pimpinan9. Pimpinan memberikan kepercayaan kepada
pegawai
105
10. Pimpinan memberikan kebebasan kepadapegawai dalam melaksanakan tugasnya
11. Pegawai mejalankan tugasnya dengan penuhtanggung jawab
Variabel Motivasi
No. Pernyataan STS TS RR S SS1. Saya merasa nyaman dalam menyelesaikan tugas
dengan lingkungan kerja yang nyaman2. Kompensasi yang saya terima cukup memada
untuki kebutuhan hidup saya3. Supervisi bertindak tegas dalam memberikan
hukuman kepada pegawai4. Saya merasa termotivasi dengan diberikannya
jaminan kerja5. Tanggung jawab kerja yang saya emban cukup
jelas6. Peraturan yang ditetapkan diyayasan besifat
fleksibel7. Saya merasa termotivasi dalam bekerja untuk
memenuhi kebutuhan hidup8. Saya bekerja dengan amanah agar memiliki
prestasi yang baik dalam kantor9. Saya bekerja untuk mendapatkan pengakuan akan
status saya sebagai pegawai di yayasan10. Saya bekerja untuk mendapatkan Jabatan yang
sesuai dengan yang saya inginkan11. Saya tidak merasa lelah untuk mulai bekerja
dengan kondisi jalan yang macet menuju kekantor
12. Saya tidak merasa bosan dengan pekerjaan yangitu-itu saja tanpa ada tantangan didalamnya
Variabel Disiplin Kerja
No. Pernyataan STS TS RR S SS1. Saya merasa tertantang dengan tugas yang
diberikan2. Saya merasa mampu menyelesaikan tugas yang
diberikan3. Pimpinan adalah sosok panutan yang baik4. Pimpinan memberikan pengawasan yang baik5. Saya merasa puas dengan balas jasa yang
diterima6. Saya merasa senang menjalankan tugasnya7. Saya mendapat perlakuan yang adil dari
106
pimpinan8. Hukuman yang diberikan piminan sesuai dengan
kesalahan9. Pemimpin memberikan pengarahan yang baik10. Pimpinan memberi pengawasan yang baik11. Sanksi yang diberikan kepada saya bersifat
mendidik12. Sanksi yang diberikan kepada saya untuk
memotivasi13. Pimpinan memberikan tindakan yang tegas bagi
indispliner14. Pegawai yang melanggar akan dikenakan sanksi15. Adanya hubungan yang baik atasan dengan
bawahan16. Adanya ubungan yang baik antar pegawai
Variabel Kinerja
No. Pernyataan STS TS RR S SS1. Saya mampu menyelesaikan tugas sesuai target
yang ditetapkan dengan baik2. Saya mampu menggunakan peralatan kerja untuk
menyelasikan pekerjaan dengan baik3. Saya merasa yakin dapat menyelesiakan tugas
dengan pengalaman yang saya miliki4. Saya mampu memahami permasalahan yang
komplek didalam Yayasan5. Saya mampu menyesuaikn diri dengan
lingkungan kerja6. Saya mampu menjalin kerjasama yang baik
dengan rekan kerja7. Saya mampu memotivasi diri saya untuk lebih
berprestasi8. Saya mampu memberikan solusi bagi pelajar
yang bermasalah
107
Respon-den Gp1 Gp2 Gp3 Gp4 Gp5 Gp6 Gp7 Gp8 Gp9 Gp10 Gp11 Total Gp
1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 43
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 3 4 47
5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 50
6 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 53
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 43
8 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 45
9 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55
10 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 51
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
12 5 5 5 4 4 4 3 4 4 5 5 48
13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55
14 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 42
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
16 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 49
17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55
18 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 50
19 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 47
20 5 5 3 5 5 5 4 4 4 5 5 50
21 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 47
22 4 4 4 4 4 4 5 5 4 3 4 45
23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
24 4 4 3 4 3 4 4 5 5 4 5 45
25 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 5 45
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 43
27 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 48
28 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 47
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
30 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55
31 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55
32 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 45
33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
34 4 4 5 4 4 5 5 4 5 3 4 47
35 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 47
36 4 5 5 5 4 4 5 4 5 2 3 46
37 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 43
38 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 43
39 5 5 3 3 3 5 5 5 5 5 5 49
40 4 4 4 4 5 3 5 4 4 4 3 44
108
Respon-den Gp1 Gp2 Gp3 Gp4 Gp5 Gp6 Gp7 Gp8 Gp9 Gp10 Gp11 Gp12 Total Gp
1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 38
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 44
5 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 44
6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
7 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 42
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
9 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 46
10 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 41
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
12 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 53
13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
16 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 56
17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
18 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 52
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
20 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 58
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
22 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 52
23 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 50
24 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 43
25 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 46
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
27 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 55
28 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 52
29 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 46
30 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
31 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 56
32 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 51
33 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 41
34 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 56
35 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 46
36 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 55
37 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 42
38 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 41
39 5 5 5 3 3 5 5 5 3 3 5 5 52
40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
109
Respon-den Gp1 Gp2 Gp3 Gp4 Gp5 Gp6 Gp7 Gp8 Gp9 Gp10 Gp11 Gp12 Gp13 Gp14 Gp15 Gp16 Total Gp
1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80
2 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 49
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 61
5 4 4 4 3 3 3 4 5 3 4 4 4 3 3 3 4 58
6 5 5 5 5 3 3 5 5 3 5 5 5 5 3 3 5 70
7 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 55
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
9 5 5 5 3 4 4 5 5 4 5 5 5 3 4 4 5 71
10 3 4 3 4 3 2 2 4 2 3 4 3 4 3 2 2 48
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
12 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80
13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
16 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 73
17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80
18 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 68
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
20 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 73
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
22 4 4 5 5 5 5 4 3 5 4 4 5 5 5 5 4 72
23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
24 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 75
25 5 4 5 5 4 4 3 3 4 5 4 5 5 4 4 3 67
26 3 2 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 4 3 4 56
27 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 72
28 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 71
29 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 66
30 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80
31 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 76
32 4 2 3 3 4 3 3 4 3 4 2 3 3 4 3 3 51
33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
34 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 61
35 4 2 4 3 3 3 4 5 5 4 2 4 3 3 3 4 56
36 3 2 4 3 3 3 4 2 3 3 2 4 3 3 3 4 49
37 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 55
38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
39 5 5 5 3 4 4 5 5 4 5 5 5 3 4 4 5 71
40 3 4 3 4 3 2 2 4 2 3 4 3 4 3 2 2 48
110
Responden Gp1 Gp2 Gp3 Gp4 Gp5 Gp6 Gp7 Gp8 Total Gp1 5 5 4 5 5 5 4 5 382 2 4 3 3 2 4 3 3 243 4 4 5 4 4 4 5 4 344 4 5 3 4 4 5 3 4 325 4 5 5 4 4 5 5 4 366 5 5 4 5 5 5 4 5 387 3 4 4 3 3 4 4 3 288 4 4 4 4 4 4 4 4 329 5 5 4 4 5 5 4 4 36
10 4 5 2 4 4 5 2 4 3011 4 4 4 4 4 4 4 4 3212 5 5 4 4 5 5 4 4 3613 5 5 5 5 5 5 5 5 4014 4 4 5 4 4 4 5 4 3415 4 4 5 4 4 4 5 4 3416 5 4 4 5 5 4 4 5 3617 5 5 5 5 5 5 5 5 4018 4 5 3 4 4 5 3 4 3219 4 4 4 4 4 4 4 4 3220 5 5 5 5 5 5 5 5 4021 4 4 4 4 4 4 4 4 3222 4 4 4 4 4 4 4 4 3223 4 4 4 4 4 4 4 4 3224 5 4 3 4 5 4 3 4 3225 4 4 4 4 4 4 4 4 3226 2 4 4 4 2 4 4 4 2827 5 4 5 5 5 4 5 5 3828 4 5 5 4 4 5 5 4 3629 4 4 4 4 4 4 4 4 3230 5 5 5 5 5 5 5 5 4031 5 5 4 5 5 5 4 5 3832 2 4 3 5 2 4 3 5 2833 4 4 4 3 4 4 4 3 3034 4 4 3 5 4 4 3 5 3235 2 4 5 4 2 4 5 4 3036 2 5 3 4 2 5 3 4 2837 3 3 4 3 3 3 4 3 2638 4 4 4 3 4 4 4 3 3039 5 5 2 5 5 5 2 5 3440 4 4 3 4 4 4 3 4 30
111
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.856 11
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.947 12
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.956 16
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.820 8
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
VAR00001 40 42.00 55.00 47.4000 4.10003
VAR00002 40 38.00 60.00 49.7500 6.16337
VAR00003 40 48.00 80.00 65.3000 9.41140
VAR00004 40 24.00 40.00 33.1000 4.02429
Valid N (listwise) 40
112
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .908a .825 .810 1.75420
a. Predictors: (Constant), VAR00003, VAR00001, VAR00002
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 520.820 3 173.607 56.417 .000b
Residual 110.780 36 3.077
Total 631.600 39
a. Dependent Variable: VAR00004
b. Predictors: (Constant), VAR00003, VAR00001, VAR00002
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) -2.670 3.265 -.818 .419
VAR00001 .298 .095 .303 3.125 .004
VAR00002 .150 .066 .230 2.288 .028
VAR00003 .217 .040 .508 5.382 .000
a. Dependent Variable: VAR00004
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -2.670 3.265 -.818 .419
VAR00001 .298 .095 .303 3.125 .004 .517 1.934
VAR00002 .150 .066 .230 2.288 .028 .484 2.066
VAR00003 .217 .040 .508 5.382 .000 .546 1.832
a. Dependent Variable: VAR00004
113
114
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 40
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.68537972
Most Extreme Differences Absolute .137
Positive .137
Negative -.078
Test Statistic .137
Asymp. Sig. (2-tailed) .056c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
115
CorrelationsGK1 GK2 GK3 GK4 GK5 GK6 GK7 GK8 GK9 GK1O GK11 TOTAL
G
K
1
Pearson
Correlation
1 .572**
.263 .309 .338* .406** .140 .354* .391* .526** .329* .651**
Sig. (2-tailed) .000 .100 .053 .033 .009 .387 .025 .013 .000 .038 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
G
K
2
Pearson
Correlation
.572**
1 .395* .463** .463** .547** .385* .423** .565** .358* .425** .776**
Sig. (2-tailed) .000 .012 .003 .003 .000 .014 .007 .000 .023 .006 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
G
K
3
Pearson
Correlation
.263 .395*
1 .616** .511** .377* .241 .191 .298 .042 .159 .567**
Sig. (2-tailed) .100 .012 .000 .001 .017 .134 .237 .062 .795 .326 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
G
K
4
Pearson
Correlation
.309 .463**
.616** 1 .768** .441** .282 .315* .247 .255 .324* .700**
Sig. (2-tailed) .053 .003 .000 .000 .004 .078 .047 .124 .112 .042 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
G
K
5
Pearson
Correlation
.338*
.463**
.511** .768** 1 .497** .381* .321* .078 .339* .151 .677**
Sig. (2-tailed) .033 .003 .001 .000 .001 .015 .044 .631 .033 .351 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
116
G
K
6
Pearson
Correlation
.406**
.547**
.377* .441** .497** 1 .463** .409** .358* .377* .441** .745**
Sig. (2-tailed) .009 .000 .017 .004 .001 .003 .009 .023 .017 .004 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
G
K
7
Pearson
Correlation
.140 .385*
.241 .282 .381* .463** 1 .423** .467** .025 .158 .533**
Sig. (2-tailed) .387 .014 .134 .078 .015 .003 .007 .002 .878 .329 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
G
K
8
Pearson
Correlation
.354*
.423**
.191 .315* .321* .409** .423** 1 .408** .442** .375* .649**
Sig. (2-tailed) .025 .007 .237 .047 .044 .009 .007 .009 .004 .017 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
G
K
9
Pearson
Correlation
.391*
.565**
.298 .247 .078 .358* .467** .408** 1 .116 .414** .588**
Sig. (2-tailed) .013 .000 .062 .124 .631 .023 .002 .009 .478 .008 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
G
K
1
O
Pearson
Correlation
.526**
.358*
.042 .255 .339* .377* .025 .442** .116 1 .545** .599**
Sig. (2-tailed) .000 .023 .795 .112 .033 .017 .878 .004 .478 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
G
K
1
1
Pearson
Correlation
.329*
.425**
.159 .324* .151 .441** .158 .375* .414** .545** 1 .634**
Sig. (2-tailed) .038 .006 .326 .042 .351 .004 .329 .017 .008 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
117
T
O
T
A
L
Pearson
Correlation
.651**
.776**
.567** .700** .677** .745** .533** .649** .588** .599** .634** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
118
CorrelationsM1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12 TOTAL
M
1
Pearson
Correlation
1 .746** .672** .400* .460** 1.000** .746** .672** .400* .460** 1.000*
*
.746** .862**
Sig. (2-
tailed)
.000 .000 .010 .003 .000 .000 .000 .010 .003 .000 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
M
2
Pearson
Correlation
.746** 1 .672** .400* .460** .746** 1.000** .672** .400* .460** .746** 1.000*
*
.862**
Sig. (2-
tailed)
.000 .000 .010 .003 .000 .000 .000 .010 .003 .000 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
M
3
Pearson
Correlation
.672** .672** 1 .377* .427** .672** .672** 1.000** .377* .427** .672** .672** .790**
Sig. (2-
tailed)
.000 .000 .016 .006 .000 .000 .000 .016 .006 .000 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
M
4
Pearson
Correlation
.400* .400* .377* 1 .645** .400* .400* .377* 1.000*
*
.645** .400* .400* .687**
Sig. (2-
tailed)
.010 .010 .016 .000 .010 .010 .016 .000 .000 .010 .010 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
M
5
Pearson
Correlation
.460** .460** .427** .645** 1 .460** .460** .427** .645** 1.000*
*
.460** .460** .728**
Sig. (2-
tailed)
.003 .003 .006 .000 .003 .003 .006 .000 .000 .003 .003 .000
119
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
M
6
Pearson
Correlation
1.000** .746** .672** .400* .460** 1 .746** .672** .400* .460** 1.000*
*
.746** .862**
Sig. (2-
tailed)
.000 .000 .000 .010 .003 .000 .000 .010 .003 .000 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
M
7
Pearson
Correlation
.746** 1.000** .672** .400* .460** .746** 1 .672** .400* .460** .746** 1.000*
*
.862**
Sig. (2-
tailed)
.000 .000 .000 .010 .003 .000 .000 .010 .003 .000 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
M
8
Pearson
Correlation
.672** .672** 1.000** .377* .427** .672** .672** 1 .377* .427** .672** .672** .790**
Sig. (2-
tailed)
.000 .000 .000 .016 .006 .000 .000 .016 .006 .000 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
M
9
Pearson
Correlation
.400* .400* .377* 1.000** .645** .400* .400* .377* 1 .645** .400* .400* .687**
Sig. (2-
tailed)
.010 .010 .016 .000 .000 .010 .010 .016 .000 .010 .010 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
M
1
0
Pearson
Correlation
.460** .460** .427** .645** 1.000*
*
.460** .460** .427** .645** 1 .460** .460** .728**
Sig. (2- .003 .003 .006 .000 .000 .003 .003 .006 .000 .003 .003 .000
120
tailed)
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
M
1
1
Pearson
Correlation
1.000** .746** .672** .400* .460** 1.000** .746** .672** .400* .460** 1 .746** .862**
Sig. (2-
tailed)
.000 .000 .000 .010 .003 .000 .000 .000 .010 .003 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
M
1
2
Pearson
Correlation
.746** 1.000** .672** .400* .460** .746** 1.000** .672** .400* .460** .746** 1 .862**
Sig. (2-
tailed)
.000 .000 .000 .010 .003 .000 .000 .000 .010 .003 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
T
O
T
A
L
Pearson
Correlation
.862** .862** .790** .687** .728** .862** .862** .790** .687** .728** .862** .862** 1
Sig. (2-
tailed)
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
121
CorrelationsDK1 DK2 DK3 DK4 DK5 DK6 DK7 DK8 DK9 DK1
0
DK1
1
DK1
2
DK1
3
DK1
4
DK1
5
DK1
6
TOTA
L
D
K
1
Pearson
Correlatio
n
1 .792**
.747**
.402* .566**
.698**
.719**
.545**
.638**
1.00
0**
.792**
.747**
.402*
.566**
.698**
.719**
.883**
Sig. (2-
tailed)
.000 .000 .010 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .010 .000 .000 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
D
K
2
Pearson
Correlatio
n
.792** 1 .615**
.506*
*
.478**
.605**
.567**
.488**
.407**
.792**
1.00
0**
.615**
.506**
.478**
.605**
.567**
.816**
Sig. (2-
tailed)
.000 .000 .001 .002 .000 .000 .001 .009 .000 .000 .000 .001 .002 .000 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
D
K
3
Pearson
Correlatio
n
.747** .615**
1 .465*
*
.411**
.615**
.724**
.332*
.591**
.747**
.615**
1.00
0**
.465**
.411**
.615**
.724**
.796**
Sig. (2-
tailed)
.000 .000 .003 .008 .000 .000 .036 .000 .000 .000 .000 .003 .008 .000 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
D
K
4
Pearson
Correlatio
n
.402* .506**
.465**
1 .498**
.485**
.250 .208 .392*
.402*
.506**
.465**
1.00
0**
.498**
.485**
.250 .625**
Sig. (2- .010 .001 .003 .001 .002 .119 .198 .012 .010 .001 .003 .000 .001 .002 .119 .000
122
tailed)
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
D
K
5
Pearson
Correlatio
n
.566** .478**
.411**
.498*
*
1 .897**
.487**
.194 .806**
.566**
.478**
.411**
.498**
1.00
0**
.897**
.487**
.774**
Sig. (2-
tailed)
.000 .002 .008 .001 .000 .001 .230 .000 .000 .002 .008 .001 .000 .000 .001 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
D
K
6
Pearson
Correlatio
n
.698** .605**
.615**
.485*
*
.897**
1 .689**
.209 .906**
.698**
.605**
.615**
.485**
.897**
1.00
0**
.689**
.888**
Sig. (2-
tailed)
.000 .000 .000 .002 .000 .000 .196 .000 .000 .000 .000 .002 .000 .000 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
D
K
7
Pearson
Correlatio
n
.719** .567**
.724**
.250 .487**
.689**
1 .529**
.682**
.719**
.567**
.724**
.250 .487**
.689**
1.00
0**
.804**
Sig. (2-
tailed)
.000 .000 .000 .119 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .119 .001 .000 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
D
K
8
Pearson
Correlatio
n
.545** .488**
.332*
.208 .194 .209 .529**
1 .278 .545**
.488**
.332*
.208 .194 .209 .529**
.505**
Sig. (2- .000 .001 .036 .198 .230 .196 .000 .083 .000 .001 .036 .198 .230 .196 .000 .001
123
tailed)
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
D
K
9
Pearson
Correlatio
n
.638** .407**
.591**
.392* .806**
.906**
.682**
.278 1 .638**
.407**
.591**
.392*
.806**
.906**
.682**
.804**
Sig. (2-
tailed)
.000 .009 .000 .012 .000 .000 .000 .083 .000 .009 .000 .012 .000 .000 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
D
K
1
0
Pearson
Correlatio
n
1.000**
.792**
.747**
.402* .566**
.698**
.719**
.545**
.638**
1 .792**
.747**
.402*
.566**
.698**
.719**
.883**
Sig. (2-
tailed)
.000 .000 .000 .010 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .010 .000 .000 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
D
K
1
1
Pearson
Correlatio
n
.792** 1.00
0**
.615**
.506*
*
.478**
.605**
.567**
.488**
.407**
.792**
1 .615**
.506**
.478**
.605**
.567**
.816**
Sig. (2-
tailed)
.000 .000 .000 .001 .002 .000 .000 .001 .009 .000 .000 .001 .002 .000 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
D
K
1
2
Pearson
Correlatio
n
.747** .615**
1.00
0**
.465*
*
.411**
.615**
.724**
.332*
.591**
.747**
.615**
1 .465**
.411**
.615**
.724**
.796**
Sig. (2- .000 .000 .000 .003 .008 .000 .000 .036 .000 .000 .000 .003 .008 .000 .000 .000
124
tailed)
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
D
K
1
3
Pearson
Correlatio
n
.402* .506**
.465**
1.00
0**
.498**
.485**
.250 .208 .392*
.402*
.506**
.465**
1 .498**
.485**
.250 .625**
Sig. (2-
tailed)
.010 .001 .003 .000 .001 .002 .119 .198 .012 .010 .001 .003 .001 .002 .119 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
D
K
1
4
Pearson
Correlatio
n
.566** .478**
.411**
.498*
*
1.00
0**
.897**
.487**
.194 .806**
.566**
.478**
.411**
.498**
1 .897**
.487**
.774**
Sig. (2-
tailed)
.000 .002 .008 .001 .000 .000 .001 .230 .000 .000 .002 .008 .001 .000 .001 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
D
K
1
5
Pearson
Correlatio
n
.698** .605**
.615**
.485*
*
.897**
1.00
0**
.689**
.209 .906**
.698**
.605**
.615**
.485**
.897**
1 .689**
.888**
Sig. (2-
tailed)
.000 .000 .000 .002 .000 .000 .000 .196 .000 .000 .000 .000 .002 .000 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
D
K
1
6
Pearson
Correlatio
n
.719** .567**
.724**
.250 .487**
.689**
1.00
0**
.529**
.682**
.719**
.567**
.724**
.250 .487**
.689**
1 .804**
Sig. (2- .000 .000 .000 .119 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .119 .001 .000 .000
125
tailed)
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
T
O
T
A
L
Pearson
Correlatio
n
.883** .816**
.796**
.625*
*
.774**
.888**
.804**
.505**
.804**
.883**
.816**
.796**
.625**
.774**
.888**
.804**
1
Sig. (2-
tailed)
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
126
CorrelationsK1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 TOTAL
K
1
Pearson
Correlation
1 .432** .196 .503** 1.000** .432** .196 .503** .827**
Sig. (2-tailed) .005 .225 .001 .000 .005 .225 .001 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40
K
2
Pearson
Correlation
.432** 1 -.036 .476** .432** 1.000** -.036 .476** .608**
Sig. (2-tailed) .005 .827 .002 .005 .000 .827 .002 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40
K
3
Pearson
Correlation
.196 -.036 1 .105 .196 -.036 1.000** .105 .529**
127
Sig. (2-tailed) .225 .827 .517 .225 .827 .000 .517 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40
K
4
Pearson
Correlation
.503** .476** .105 1 .503** .476** .105 1.000** .724**
Sig. (2-tailed) .001 .002 .517 .001 .002 .517 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40
K
5
Pearson
Correlation
1.000** .432** .196 .503** 1 .432** .196 .503** .827**
Sig. (2-tailed) .000 .005 .225 .001 .005 .225 .001 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40
K
6
Pearson
Correlation
.432** 1.000** -.036 .476** .432** 1 -.036 .476** .608**
Sig. (2-tailed) .005 .000 .827 .002 .005 .827 .002 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40
K
7
Pearson
Correlation
.196 -.036 1.000*
*
.105 .196 -.036 1 .105 .529**
Sig. (2-tailed) .225 .827 .000 .517 .225 .827 .517 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40
K
8
Pearson
Correlation
.503** .476** .105 1.000** .503** .476** .105 1 .724**
Sig. (2-tailed) .001 .002 .517 .000 .001 .002 .517 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40
T
O
Pearson
Correlation
.827** .608** .529** .724** .827** .608** .529** .724** 1
128
T
A
L
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
129
91
91