pengaruh diversifikasi korporat terhadap kinerja...

27
1 PENGARUH DIVERSIFIKASI KORPORAT TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DAN RISIKO DENGAN MODERASI KEPEMILIKAN MANAJERIAL Anis Kurniasari Dr. H. Agus Purwanto, S.E., M.Si., Akt. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro Semarang ABSTRACT This study examine the influence of managerial ownership toward the relation among corporate diversification which is measured by the Herfindahl index and the Entropy index and the firm performance which is measured by Tobin's Q and ROA and risk which is measured with total risk, systematic risk and unsystematic risk. The aim of this research is to find empirical evidence regarding (a) the effect of corporate diversification on firm performance, (b) the influence of managerial ownership toward the relationship between corporate diversification and firm performance, (c) the effect of corporate diversification of risk, (d) the effect of managerial ownership toward the relationship between corporate diversification and risk. The sample in this research are manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange in 2007 until 2009. The research sample are 33 firm with 99 observations. The analysis of data uses multiple linear regressions by Moderated Regression Analysis (MRA) test. The sampling method uses a purposive sampling method. The results of the research shows that there is no significant relationship between corporate diversification and firm performance and risk. Managerial ownership as a moderated variable is also unable to moderate the relationship between corporate diversification and firm performance, systematic risk and unsystematic risk. However, managerial ownership as moderated variables is

Upload: dinhtuong

Post on 20-Apr-2018

230 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH DIVERSIFIKASI KORPORAT TERHADAP KINERJA MANAJERIALeprints.undip.ac.id/29078/1/JURNAL_ANIS_KURNIASARI.pdf · Fakultas Ekonomi, Universitas ... manajerial dikaitkan dengan

1

PENGARUH DIVERSIFIKASI KORPORAT TERHADAP KINERJA

PERUSAHAAN DAN RISIKO DENGAN MODERASI KEPEMILIKAN

MANAJERIAL

Anis Kurniasari

Dr. H. Agus Purwanto, S.E., M.Si., Akt.

Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro Semarang

ABSTRACT

This study examine the influence of managerial ownership toward the

relation among corporate diversification which is measured by the Herfindahl

index and the Entropy index and the firm performance which is measured by

Tobin's Q and ROA and risk which is measured with total risk, systematic risk and

unsystematic risk. The aim of this research is to find empirical evidence regarding

(a) the effect of corporate diversification on firm performance, (b) the influence of

managerial ownership toward the relationship between corporate diversification

and firm performance, (c) the effect of corporate diversification of risk, (d) the

effect of managerial ownership toward the relationship between corporate

diversification and risk.

The sample in this research are manufacturing companies listed in

Indonesia Stock Exchange in 2007 until 2009. The research sample are 33 firm

with 99 observations. The analysis of data uses multiple linear regressions by

Moderated Regression Analysis (MRA) test. The sampling method uses a

purposive sampling method.

The results of the research shows that there is no significant relationship

between corporate diversification and firm performance and risk. Managerial

ownership as a moderated variable is also unable to moderate the relationship

between corporate diversification and firm performance, systematic risk and

unsystematic risk. However, managerial ownership as moderated variables is

Page 2: PENGARUH DIVERSIFIKASI KORPORAT TERHADAP KINERJA MANAJERIALeprints.undip.ac.id/29078/1/JURNAL_ANIS_KURNIASARI.pdf · Fakultas Ekonomi, Universitas ... manajerial dikaitkan dengan

2

capable to moderate the relationship between corporate diversification and total

risk.

This research shows that corporate diversification strategy executed in

Indonesia has not produced optimal result toward firm performance.

However, with the existence of supervision mechanisms in the form of managerial

ownership is proven that it can encourage a manager to make decisions which

are able to decrease the total risk of the diversified firm.

Keywords: corporate diversification, firm performance, risk, managerial

ownership.

Page 3: PENGARUH DIVERSIFIKASI KORPORAT TERHADAP KINERJA MANAJERIALeprints.undip.ac.id/29078/1/JURNAL_ANIS_KURNIASARI.pdf · Fakultas Ekonomi, Universitas ... manajerial dikaitkan dengan

3

I. PENDAHULUAN

Konflik keagenan merupakan salah satu isu yang dihadapi oleh

perusahaan. Pemisahan antara kepemilikan dan pengelolaan perusahaan (Jensen

dan Meckling, 1976) menimbulkan perbedaan kepentingan antara pemilik dan

pengelola perusahaan. Pemilik perusahaan menghendaki manajer sebagai

pengelola perusahaan untuk mengambil suatu keputusan strategi yang tepat

sebagai upaya meningkatkan nilai perusahaan dan nilai bagi pemilik, sedangkan

manajer sebagai pengelola perusahaan akan berupaya untuk meningkatkan reward

atau kompensasi yang diterima atas usahanya mengelola perusahaan.

Diversifikasi korporat merupakan salah satu strategi investasi yang

menjadi pilihan manajer. Dengan penerapan diversifikasi korporat, manajer dapat

mengajukan reward yang lebih besar, karena semakin banyak jenis usaha yang

dikelola, semakin besar tingkat kompleksitas perusahaan dan tingkat risiko yang

dihadapi perusahaan juga semakin tinggi. Penerapan diversifikasi korporat salah

satunya juga bertujuan untuk memaksimumkan ukuran dan keragaman usaha,

sehingga pemilik dapat memperoleh tingkat keuntungan yang tinggi dari beberapa

segmen usaha yang dimiliki.

Menurut Harto (2005), diversifikasi korporat merupakan salah satu bentuk

pengembangan usaha dengan cara memperluas jumlah segmen usaha maupun

segmen geografis, memperluas pangsa pasar yang sudah ada atau

mengembangkan berbagai produk yang beraneka ragam. Diversifikasi korporat

dapat dilakukan pada usaha yang terkait dengan usaha inti maupun usaha yang

tidak terkait dengan usaha inti.

Menurut Pandya dan Rao (1998) dalam Handayani (2009), diversifikasi

korporat merupakan pilihan strategi yang banyak digunakan oleh banyak manajer

untuk meningkatkan kinerja perusahaan Sedangkan, menurut Suwarni dan

Pakaryaningsih (2007) menyatakan bahwa strategi diversifikasi perusahaan

bertujuan untuk mengurangi tingkat risiko dan tetap memberikan potensi tingkat

keuntungan yang cukup. Dengan penerapan diversifikasi korporat apabila salah

satu segmen usaha mengalami kerugian, maka keuntungan yang diperoleh dari

Page 4: PENGARUH DIVERSIFIKASI KORPORAT TERHADAP KINERJA MANAJERIALeprints.undip.ac.id/29078/1/JURNAL_ANIS_KURNIASARI.pdf · Fakultas Ekonomi, Universitas ... manajerial dikaitkan dengan

4

segmen usaha yang lain dapat menutupi kerugian tersebut, sehingga strategi

diversifikasi juga dapat disebut strategi alokasi aset.

Dari pernyataan-pernyataan tersebut, diversifikasi korporat selain

bertujuan untuk memaksimumkan ukuran dan keragaman perusahaan juga

seharusnya dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan mengurangi risiko

perusahaan. Akan tetapi beberapa penelitian menunjukkan ketidakkonsistenan

mengenai pengaruh diversifikasi korporat terhadap kinerja perusahaan dan risiko.

Penelitian Jandik dan Makhija (2005) meneliti dampak diversifikasi

terhadap kinerja perusahaan pada industri elektrik di United State. Hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa diversifikasi dapat meningkatkan kinerja

perusahaan. Namun, hasil yang berbeda diperoleh Lang dan Stulz (1994) dan

Satoto (2009) hasil penelitiannya menunjukkan strategi diversifikasi berpengaruh

negatif terhadap kinerja perusahaan. Harto (2005) dan Setionoputri, dkk (2009)

juga meneliti pengaruh diversifikasi terhadap kinerja perusahaan. Hasil penelitian

mereka justru menunjukkan bahwa diversifikasi tidak berpengaruh signifikan

terhadap kinerja perusahaan.

Sedangkan penelitian mengenai pengaruh diversifikasi korporat terhadap

risiko juga menunjukkan hasil yang tidak konsisten diantaranya penelitian yang

dilakukan Amihud dan Lev (1981) dan Carlson, dkk (2006) dalam Anderson, dkk

(2009) menyatakan bahwa diversifikasi korporat mengurangi risiko perusahaan.

Hasil yang berbeda diperoleh Anderson, dkk (2009) yang meneliti mengenai

pengaruh diversifikasi korporat apakah mengurangi risiko perusahaan, hasil

penelitiannya menemukan bahwa diversifikasi korporat tidak selalu mengurangi

risiko, beberapa perusahaan memiliki risiko rendah dengan diversifikasi, namun

sebagian besar perusahaan terdiversifikasi mengalami risiko yang meningkat.

Hallara (2010) meneliti dampak diversifikasi terhadap kinerja perusahaan dan

risiko serta komponennya yaitu risiko sistematis dan risiko tidak sistematis, Hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh antara diversifikasi

dengan kinerja perusahaan. Hasil penelitian antara diversifikasi korporat dengan

risiko menunjukkan tidak terdapat pengaruh antara diversifikasi dengan risiko yng

diproksikan dengan risiko total dan risiko tidak sistematis, sedangkan pengaruh

Page 5: PENGARUH DIVERSIFIKASI KORPORAT TERHADAP KINERJA MANAJERIALeprints.undip.ac.id/29078/1/JURNAL_ANIS_KURNIASARI.pdf · Fakultas Ekonomi, Universitas ... manajerial dikaitkan dengan

5

positif dan signifikan diperoleh dari hubungan antara diversifikasi dengan risiko

sistematis dan menyatakan bahwa pengurangan risiko tidak dapat diterapkan pada

semua tingkat diversifikasi.

Ketidakkonsistenan hasil penelitian yang meneliti pengaruh diversifikasi

korporat terhadap kinerja perusahaan dan risiko, menunjukkan adanya faktor lain

yang mempengaruhi hubungan diversifikasi perusahaan terhadap kinerja

perusahaan dan risiko. Oleh karena itu peneliti memasukkan pengungkapan

kepemilikan manajerial sebagai variabel moderasi yang diduga ikut memperkuat

atau memperlemah pengaruh tersebut. Dengan adanya kepemilikan manajerial,

diharapkan manajer lebih termotivasi untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan

dapat meminimalkan risiko yang dihadapi perusahaan, khususnya bagi perusahaan

terdiversifikasi.

Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

apakah diversifikasi korporat berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan dan

risiko dan apakah kepemilikan manajerial mampu memoderasi hubungan

diversifikasi korporat terhadap kinerja perusahaan dan risiko. Penelitian ini

bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh diversifikasi

korporat terhadap kinerja perusahaan, pengaruh kepemilikan manajerial akan

memperkuat atau memperlemah hubungan diversifikasi korporat terhadap kinerja

perusahaan, pengaruh diversifikasi korporat terhadap risiko, dan pengaruh

kepemilikan manajerial akan memperkuat atau memperlemah hubungan

diversifikasi korporat terhadap risiko.

Page 6: PENGARUH DIVERSIFIKASI KORPORAT TERHADAP KINERJA MANAJERIALeprints.undip.ac.id/29078/1/JURNAL_ANIS_KURNIASARI.pdf · Fakultas Ekonomi, Universitas ... manajerial dikaitkan dengan

6

II. TELAAH PUSTAKA

Teori Agensi (Agency Theory)

Teori keagenan merupakan teori yang menjelaskan hubungan antara

pemilik perusahaan dengan manajemen perusahaan. Jensen dan Meckling (1976)

menyatakan bahwa hubungan keagenan merupakan suatu kontrak antara principal

dengan agent. Pemilik perusahaan mendelegasikan kewenangannya kepada

manajer untuk mengelola perusahaan, dengan harapan pemilik akan memperoleh

keuntungan dengan bertambahnya kekayaan dan kesejahteraan.

Namun, dengan adanya pemisahan tersebut dapat menimbulkan konflik

karena adanya perbedaan kepentingan antara pemilik dengan manajer yang

disebut konflik keagenan (agency conflict). Pemilik perusahaan menghendaki

perolehan laba atau deviden yang maksimal atas investasi yang ditanamkan dalam

perusahaan, sedangkan manajer menghendaki kesejahteraannya meningkat dengan

memaksimumkan kompensasinya meskipun kemungkinan tindakan yang

dilakukan manajer tidak sesuai dengan kepentingan pemilik sehingga dapat

memicu biaya keagenan.

Menurut Jensen dan Meckling (1976) dalam Gunarsih (2004), adanya

konflik keagenan memunculkan biaya agensi yang terdiri dari:

1. The monitoring expenditure by the principle, yaitu biaya pengawasan yang

dikeluarkan oleh prinsipal untuk mengawasi perilaku dari agen dalam

mengelola perusahaan.

2. The bounding expenditure by the agent (bounding cost), yaitu biaya yang

dikeluarkan oleh agen untuk menjamin bahwa agen tidak bertindak yang

merugikan prinsipal.

3. The residual loss, yaitu penurunan tingkat utilitas prinsipal maupun agen

karena adanya hubungan agensi.

Konflik keagenan ini dapat diminimumkan dengan suatu mekanisme

pengawasan yang dapat mensejajarkan kepentingan antara manajer dan pemilik

perusahaan diantaranya adanya kepemilikan saham oleh institusional dan

kepemilikan saham oleh manajemen.

Page 7: PENGARUH DIVERSIFIKASI KORPORAT TERHADAP KINERJA MANAJERIALeprints.undip.ac.id/29078/1/JURNAL_ANIS_KURNIASARI.pdf · Fakultas Ekonomi, Universitas ... manajerial dikaitkan dengan

7

Diversifikasi Korporat

Menurut Harto (2005), diversifikasi korporat merupakan salah satu bentuk

untuk pengembangan usaha dengan cara memperluas jumlah segmen usaha

maupun segmen geografis, memperluas pangsa pasar yang sudah ada atau

mengembangkan berbagai produk yang beraneka ragam. Diversifikasi korporat

dapat dilakukan pada usaha yang terkait dengan usaha inti maupun usaha yang

tidak terkait dengan usaha inti.

Menurut Montgomery (1994) dalam Harto (2007), menjelaskan terdapat

tiga perspektif motif dilaksanakannya diversifikasi perusahaan, antara lain:

1. Pandangan kekuatan pasar (market power view), diversifikasi sebagai alat

untuk menumbuhkan pengaruh anti kompetisi yang bersumber pada kekuatan

konglomerasi.

2. Pandangan yang mendasarkan pada sumber daya (resource based view) yang

dimiliki oleh perusahaan. Diversifikasi dilakukan untuk memanfaatkan

kelebihan kapasitas dari sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Alokasi

sumberdaya yang efisien memungkinkan perusahaan untuk tumbuh dan

berkembang.

3. Pandangan perspektif keagenan (agency view), terjadinya konflik kepentingan

antara pemilik atau pemegang saham dan manajer perusahaan karena

kemungkinan manajer bertindak tidak sesuai dengan kepentingan pemilik atau

pemegang saham. Dalam hal ini manajer mempunyai kecenderungan

mengarahkan diversifikasi untuk memenuhi kepentingannya, karena kinerja

manajerial dikaitkan dengan tingkat penjualan, sehingga diversifikasi menjadi

alat yang efektif untuk meningkatkan omset perusahaan. Akibatnya

diversifikasi yang dilakukan oleh perusahaan justru mengurangi nilai

perusahaan.

Menurut Haberberg dan Rieple (2003) dalam Kusmawati (2008),

diversifikasi perusahaan memiliki beberapa tujuan sebagai berikut:

1. To seek growth and capture value added, tujuan pertumbuhan dan nilai tambah

dapat terpenuhi ketika perusahaan berinvestasi pada usaha yang memberikan

keuntungan bagi perusahaan sehingga kinerja perusahaan semakin meningkat.

Page 8: PENGARUH DIVERSIFIKASI KORPORAT TERHADAP KINERJA MANAJERIALeprints.undip.ac.id/29078/1/JURNAL_ANIS_KURNIASARI.pdf · Fakultas Ekonomi, Universitas ... manajerial dikaitkan dengan

8

2. To spread risk, tujuan meratakan risiko dimaksudkan bahwa dengan

berinvestasi pada beberapa usaha maka risiko yang dimiliki oleh satu usaha

tidak berpengaruh secara total terhadap perusahaan karena dapat diimbangi

oleh return yang diperoleh dari usaha yang lain.

3. To prevent a competitor from gaining ground, tujuan ini dimaksudkan untuk

mencegah penguasaan usaha yang memiliki sumber daya strategis yang

memberikan nilai tambah oleh pesaing.

4. To achieve synergy, sinergi dimaksudkan sebagai kemampuan untuk mencapai

sesuatu dengan melakukan kombinasi antara segmen usaha yang tidak bisa

dicapai jika segmen usaha tersebut bekerja sendiri-sendiri.

5. To control the supply or distribution chain, tujuan ini dimaksudkan untuk

mengendalikan rantai pasokan atau distribusi penjualan.

6. To fulfil the personal ambition of the senior managers, tujuan memenuhi

ambisi manajer berkaitan dengan reward yang akan diterima. Dengan manajer

melaksanakan strategi diversifikasi usaha maka ruang lingkup tugas manajer

akan semakin banyak sehingga reward yang akan diterima juga diharapkan

akan semakin besar.

Kinerja Perusahaan

Kinerja adalah suatu gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan

suatu kegiatan perusahaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi

organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu perusahaan (Rahayu,

2010). Kinerja dapat mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam

menghasilkan laba. Menurut Febryani dan Zulfadin (2003) dalam Sabrinna (2010)

kinerja perusahaan merupakan hal penting yang harus dicapai oleh setiap

perusahaan dimanapun, karena kinerja merupakan cerminan dari kemampuan

perusahaan dalam mengelola dan mengalokasikan sumber daya yang dimiliki.

Ada dua macam kinerja yaitu kinerja operasi perusahaan dan kinerja pasar.

Kinerja operasi perusahaan diukur dengan melihat kemampuan perusahaan yang

ada pada laporan keuangannya. Untuk mengukur kinerja operasi perusahaan

biasanya digunakan rasio profitabilitas. Rasio profitabilitas mengukur kemampuan

Page 9: PENGARUH DIVERSIFIKASI KORPORAT TERHADAP KINERJA MANAJERIALeprints.undip.ac.id/29078/1/JURNAL_ANIS_KURNIASARI.pdf · Fakultas Ekonomi, Universitas ... manajerial dikaitkan dengan

9

perusahaan menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, aset, dan modal

saham tertentu. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua variabel untuk

mengukur kinerja perusahaan yaitu Tobin’s Q dan ROA.

Risiko

Risiko adalah suatu kemungkinan (probabilitas) adanya penyimpangan

atau kegagalan tingkat keuntungan yang sesungguhnya dari tingkat keuntungan

yang diharapkan. Risiko yang ada ditimbulkan oleh adanya ketidakpastian. Risiko

memiliki dua dimensi, yaitu menyimpang lebih besar maupun lebih kecil dari

keuntungan yang diharapkan.

Risiko dalam investasi dibagi menjadi dua, yaitu risiko yang dapat

dihilangkan dengan membentuk portofolio disebut dengan risiko yang dapat

didiversifikasi (diversifiable risk) atau risiko perusahaan (company risk) atau

risiko spesifik (specific risk) atau risiko unik (unique risk) atau risiko tidak

sistematik (unsystematic risk). Risiko ini disebabkan oleh faktor-faktor spesifik

yang terjadi pada suatu perusahaan seperti pemogokan buruh, tuntutan oleh pihak

lain, kemampuan manajemen dan lain sebagainya. Dan risiko yang tidak dapat

didiversifikasikan dengan portofolio disebut dengan nondiversifiable risk atau

risiko pasar (market risk) atau risiko umum (general risk) atau risiko sistematik

(systematic risk). Risiko ini terjadi karena pengaruh ekonomi makro (pasar secara

keseluruhan) misalnya perubahan tingkat suku bunga, inflasi, resesi ekonomi, atau

karena perubahan kebijakan ekonomi secara menyeluruh. Penjumlahan dari kedua

risiko yaitu risiko tidak sistematik dan risiko sistematik disebut risiko total.

Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan manajerial merupakan salah satu mekanisme Good

Corporate Governance (GCG) untuk mengurangi konflik keagenan yang terjadi

antara manajer dengan pemlik karena terjadi perbedaan kepentingan. Kepemilikan

manajerial dimaksudkan untuk memberi kesempatan manajer terlibat dalam

kepemilikan saham, sehingga kedudukan manajer sejajar dengan pemilik

perusahaan. Menurut Shleifer dan Vishny (1986) dalam Siallagan dan Mahfoedz

(2006) kepemilikan saham yang besar dari segi ekonomisnya memiliki insentif

Page 10: PENGARUH DIVERSIFIKASI KORPORAT TERHADAP KINERJA MANAJERIALeprints.undip.ac.id/29078/1/JURNAL_ANIS_KURNIASARI.pdf · Fakultas Ekonomi, Universitas ... manajerial dikaitkan dengan

10

untuk memonitor. Hal ini dapat terjadi karena dengan memberikan saham kepada

manajer maka manajer sekaligus merupakan pemilik perusahaan. Sehingga

manajer akan bertindak demi kepentingan perusahaan, manajer akan termotivasi

untuk meningkatkan kinerjanya yang juga merupakan keinginan dari pemilik

perusahaan.

Perumusan Hipotesis

Keputusan manajer sebagai pengelola perusahaan untuk melaksanakan

diversifikasi korporat selain sebagai upaya memaksimumkan ukuran dan

keragaman perusahaan, juga dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Peningkatan

kinerja perusahaan ditunjukkan melalui peningkatan sumber daya untuk kegiatan

operasional, peningkatan efisiensi, dan peningkatan kekuatan dalam menghadapi

pesaing (Kusmawati, 2008). Besarnya reward atau kompensasi yang diberikan

manajer secara tidak langsung akan meningkatkan kinerja perusahaan, karena

motivasi untuk mendapatkan reward yang tinggi membuat manajer akan berupaya

untuk memaksimalkan keuntungan yang akan dicapai perusahaan.

Secara teoritis, jika strategi diversifikasi berjalan dengan efektif dan

efisien maka seluruh proses aktifitas perusahaan akan berjalan dengan baik yang

selanjutnya dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Hal ini selaras dengan hasil

penelitian Pandya dan Rao (1998) dalam Handayani (2009), Gunarsih (2003)

dalam Gunarsih (2004), Jandik dan Makhija (2005) menemukan bahwa

diversifikasi korporat berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan.

Berdasarkan hal tersebut, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

H1 : Diversifikasi korporat berpengaruh positif terhadap kinerja

perusahaan.

Adanya ketidakkonsistenan hasil penelitian sebelumnya mengenai

hubungan antara diversifikasi korporat dengan kinerja perusahaan, yaitu terdapat

berbagai hasil penelitian yang mengungkapkan diversifikasi korporat mempunyai

pengaruh positif dan negatif terhadap kinerja perusahaan, diduga terdapat variabel

lain yang ikut menginteraksi atau memoderasi. Dalam penelitian ini, variabel yang

Page 11: PENGARUH DIVERSIFIKASI KORPORAT TERHADAP KINERJA MANAJERIALeprints.undip.ac.id/29078/1/JURNAL_ANIS_KURNIASARI.pdf · Fakultas Ekonomi, Universitas ... manajerial dikaitkan dengan

11

digunakan untuk memoderasi hubungan diversifikasi korporat dengan kinerja

perusahaan adalah kepemilikan manajerial.

Kepemilikan manajerial merupakan salah satu mekanisme good corporate

governance (GCG) untuk membantu mengendalikan terjadinya konflik keagenan.

Konflik ini terjadi karena adanya perbedaan kepentingan antara pemilik dan

pengelola perusahaan Kepemilikan manajerial ini mampu mempengaruhi

jalannya perusahaan yang akhirnya berpengaruh terhadap kinerja perusahaan

untuk mencapai tujuan perusahaan. Kepemilikan manajerial merupakan

kepemilikan saham yang dimiliki manajemen perusahaan yang diukur dengan

persentase jumlah saham yang dimiliki oleh manajemen. Besar kecilnya jumlah

kepemilikan manajerial dalam perusahaan akan mengindikasikan adanya

kesamaan kepentingan antara manajemen dengan pemegang saham atau pemilik.

Hubungan antara diversifikasi korporat dengan kinerja perusahaan akan

diperkuat oleh kepemilikan manajerial karena semakin besar proporsi kepemilikan

manajerial pada perusahaan, maka manajer cenderung akan lebih giat untuk

kepentingannya pemegang saham atau pemilik perusahaan yaitu dirinya sendiri

(Gray et.al, 1998). Sehingga manajer yang sekaligus pemegang saham akan

termotivasi untuk meningkatkan kinerja perusahaan guna meningkatkan

kesejahteraannya. Jadi, jika perusahaan terdiversifikasi menerapkan kebijakan

kepemilikan manajerial diharapkan kinerja perusahaan akan meningkat.

Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis alternatif yang diajukan adalah

sebagai berikut:

H2 : Kepemilikan manajerial memoderasi hubungan antara diversifikasi

korporat dengan kinerja perusahaan.

Diversifikasi korporat juga bertujuan untuk mengurangi risiko. Karena

diversifikasi juga didefinisikan sebagai sebuah strategi investasi dengan

menempatkan dana dalam berbagai instrumen dengan tingkat risiko dan potensi

keuntungan yang berbeda, atau strategi ini biasa disebut alokasi aset (asset

allocation) (Suwarni dan Pakaryaningsih, 2007). Dalam menerapkan strategi

diversifikasi perusahaan memiliki beberapa segmen usaha, maka risiko yang

dimiliki oleh satu usaha tidak berpengaruh secara total terhadap perusahaan

Page 12: PENGARUH DIVERSIFIKASI KORPORAT TERHADAP KINERJA MANAJERIALeprints.undip.ac.id/29078/1/JURNAL_ANIS_KURNIASARI.pdf · Fakultas Ekonomi, Universitas ... manajerial dikaitkan dengan

12

karena dapat diimbangi oleh return yang diperoleh dari usaha yang lain. Setiap

segmen usaha memiliki risiko dan return yang berbeda satu sama lain.

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Amihud dan Lev (1981) dalam

Anderson, dkk (2009) menyatakan bahwa diversifikasi korporat dapat mengurangi

risiko karena manajer mempunyai insentif untuk mengurangi risiko perusahaan.

Carlson, dkk (2006) dalam Anderson, dkk (2009) juga menyatakan bahwa

diversifikasi korporat mengurangi risiko perusahaan. Berdasarkan hal tersebut,

maka hipotesis alternatif yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

H3 : Diversifikasi korporat berpengaruh positif terhadap risiko.

Ketidakkonsistenan hasil penelitian sebelumnya mengenai hubungan

antara diversifikasi korporat dengan risiko juga diduga terdapat variabel lain yang

ikut menginteraksi atau memoderasi. Variabel kepemilikan manajerial juga

digunakan untuk memoderasi hubungan diversifikasi korporat dengan risiko.

Hubungan antara diversifikasi korporat dengan risiko juga akan diperkuat

oleh kepemilikan manajerial. Hasil penelitian Sounder, Strock dan Travlos (1990)

dalam Kartika N (2006) menemukan adanya hubungan kausal positif antara

kepemilikan manajerial dengan risiko. Pada tingkat risiko tinggi manajer

cenderung menjadi risk seeker sehingga memilih proyek berisiko tinggi agar

mendapat return yang tinggi. Dalam menghadapi risiko ini manajer bekerja sama

dengan pihak kreditor sehingga terjadi peralihan kekayaan dari kreditor kepada

pemegang saham. Pada tingkat risiko rendah manajer cenderung menjadi risk

aversion sehingga tidak mencari proyek berisiko tinggi. Sehingga dengan adanya

kepemilikan manajerial, risiko yang dihadapi perusahaan terdiversifikasi relatif

rendah. Karena manajer yang sekaligus merupakan pemegang saham atau pemilik

perusahaan akan termotivasi untuk mengurangi risiko yang dihadapi perusahaan.

Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis alternatif yang diajukan adalah

sebagai berikut:

H4 : Kepemilikan manajerial memoderasi hubungan antara diversifikasi

korporat dengan risiko.

Page 13: PENGARUH DIVERSIFIKASI KORPORAT TERHADAP KINERJA MANAJERIALeprints.undip.ac.id/29078/1/JURNAL_ANIS_KURNIASARI.pdf · Fakultas Ekonomi, Universitas ... manajerial dikaitkan dengan

13

III. METODE PENELITIAN

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan

yang termasuk kelompok industri manufaktur yang terdaftar di BEI (Bursa Efek

Indonesia). Sedangkan pemilihan sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan

metode purposive sampling yang berarti bahwa sampel yang dipilih berdasarkan

kriteria-kriteria tertentu sesuai dengan tujuan penelitian.

Adapun kriteria-kriteria perusahaan yang dijadikan sampel antara lain:

semua perusahaan dalam industri manufaktur terdaftar di BEI (Bursa Efek

Indonesia) dan telah mempublikasikan laporan keuangan secara berturut-turut

selama periode 2007-2009, memiliki data laporan keuangan konsolidasian dan

pengungkapan laporan segmen yang lengkap selama periode 2007-2009, dan

memiliki data mengenai kepemilikan manajerial. Berdasarkan kriteia tersebut,

diperoleh sampel sebanyak 33 perusahaan dengan 99 pengamatan. Penelitian ini

menggunakan data sekunder yaitu laporan keuangan perusahaan yang diambil dari

laporan tahunan perusahaan yang telah diaudit dan dipublikasikan, data ini

diperoleh dari Bursa Efek Indonesia, www.idx.co.id, ICMD (Indonesian Capital

Market Directory), dan Pojok BEI Fakultas Ekonomi Undip Semarang.

Pengukuran Variabel

1. Variabel independen, yaitu diversifikasi korporat diukur dengan indeks

Herfindahl dan indeks Entropy. Indeks Herfindahl dihitung dengan rumus:

H = ∑ �������

Keterangan:

Pi : proporsi dari penjualan per segmen terhadap total penjualan perusahaan.

Semakin indeks Herfindahl mendekati angka satu, maka penjualan perusahaan

akan terkonsentrasi pada segmen usaha tertentu. Perusahaan yang berada pada

segmen tunggal akan memiliki indeks Herfindahl satu. Sebaliknya, semakin

indeks Herfindahl mendekati angka nol maka penjualan perusahaan akan

terdiversifikasi pada beberapa segmen usaha.

Sedangkan indeks Entropy dihitung dengan rumus:

E = � ∑ �� ���� . �� ��

Page 14: PENGARUH DIVERSIFIKASI KORPORAT TERHADAP KINERJA MANAJERIALeprints.undip.ac.id/29078/1/JURNAL_ANIS_KURNIASARI.pdf · Fakultas Ekonomi, Universitas ... manajerial dikaitkan dengan

14

Keterangan:

Pi : proporsi dari penjualan per segmen terhadap total penjualan perusahaan.

Semakin indeks Entopy mendekati angka nol, maka penjualan perusahaan akan

terkonsentrasi pada segmen usaha tertentu. Sebaliknya, semakin indeks

Entropy mendekati angka satu maka penjualan perusahaan akan terdiversifikasi

pada beberapa segmen usaha.

2. Variabel dependen, yaitu kinerja perusahaan dan risiko. Kinerja perusahaan

diukur dengan rasio Tobin’s Q dan ROA. Rasio Tobin’s Q dihitung dengan

rumus:

Q = � � � �

��

Keterangan:

MVS : nilai pasar ekuitas, yang diperoleh dengan mengalikan jumlah

saham yang beredar dengan harga penutupan saham.

D : total hutang

TA : total asset

Sedangkan, ROA dihitung dengan rumus:

ROA = ���� ������� �����

����� ����

Pengukuran risiko dibedakan menjadi tiga yaitu risiko total, risiko sistematis,

dan risiko tidak sistematis (Hallara, 2010). Risiko sistematis dan risiko tidak

sistematis merupakan komponen dari risiko total, karena risiko total

merupakan penjumlahan antara risiko sistematis (βi².σm²) dan risiko tidak

sistematis (σei²) (Jogiyanto, 2003).

a. Risiko total (σi²) diukur menggunakan standar deviasi dari penjumlahan

antara risiko sistematis (βi².σm²) dan risiko tidak sistematis (σei²), hasilnya

akan sama jika risiko total dihitung dengan standar deviasi dari varian return

saham. Rumusnya sebagai berikut.

σi = √!"�

σi² = βi².σm² + σei²

Keterangan:

σi : standar deviasi

Page 15: PENGARUH DIVERSIFIKASI KORPORAT TERHADAP KINERJA MANAJERIALeprints.undip.ac.id/29078/1/JURNAL_ANIS_KURNIASARI.pdf · Fakultas Ekonomi, Universitas ... manajerial dikaitkan dengan

15

σi² : risiko total

βi².σm² : risiko sistematis

σei² : risiko tidak sistematis

b. Risiko sistematis dihitung dengan rumus perkalian varian pasar dengan beta

perusahaan (βi².σm²). Varian pasar (σm²) dihitung dengan rumus sebagai

berikut:

σm² = ∑#$%&'($%)*²

,&�����

Keterangan :

σm² : Varian pasar

Rm : Return pasar

E (Rm) : Nilai ekspektasi return pasar

N : Jumlah periode atau tahun pengamatan.

Return pasar (Rm) dihitung dengan menggunakan data indeks harga saham

gabungan (IHSG) dengan rumus:

Rm/ = IHSGt – IHSGt-1

IHSGt-1

Keterangan :

t : tahun ke – t

t-1 : tahun sebelumnya

Nilai ekspektasi return pasar dihitung menggunakan rumus:

E (Rm) = ∑ 012

345

6

Keterangan :

E (Rm) : Nilai ekspektasi return pasar

Rm : Return pasar

N : Jumlah periode atau tahun pengamatan

Risiko tidak sistematis diukur melalui varian dari kesalahan residu, dihitung

dengan rumus :

σei² = ∑#7�&'(7�)*²

,&�����

Keterangan :

σei² : Varian kesalahan residu

Page 16: PENGARUH DIVERSIFIKASI KORPORAT TERHADAP KINERJA MANAJERIALeprints.undip.ac.id/29078/1/JURNAL_ANIS_KURNIASARI.pdf · Fakultas Ekonomi, Universitas ... manajerial dikaitkan dengan

16

ei : Kesalahan residu

E (ei) : Nilai ekspektasi kesalahan residu

N : Jumlah periode atau tahun pengamatan.

Kesalahan residu (ei) dihitung dengan menggunakan rumus:

ei = Ri – αi – (βi. Rm)

Keterangan :

ei : Kesalahan residu

Ri : Return saham perusahaan

αi : Konstanta

βi : Beta perusahaan

Rm : Return pasar

Return saham perusahaan (Ri) dihitung dengan rumus:

Ri = 89:;9:5

89:5

Keterangan :

Ri : Return saham perusahaan

P=&> : Harga penutupan saham periode t-1

P/ : Harga penutupan saham periode

Nilai ekspektasi kesalahan residu dihitung menggunakan rumus:

E (ei) = ∑ ?@2

345

6

Keterangan :

E (ei) : Nilai ekspektasi kesalahan residu

ei : Kesalahan residu

N : Jumlah periode atau tahun pengamatan

3. Variabel moderasi dalam penelitian ini adalah kepemilikan manajerial diukur

dengan melihat proporsi kepemilikan saham yang dimiliki pihak manajemen

(direksi, komisaris) dibagi jumlah saham biasa.

4. Variabel kontrol dalam penelitian ini ada empat yaitu:

a. Ukuran perusahaan (Size) diukur dengan logaritma dari total aktiva.

b. Hutang (Debt) diukur dengan rumus total hutang dibagi dengan total modal

atau ekuitas pemegang saham.

Page 17: PENGARUH DIVERSIFIKASI KORPORAT TERHADAP KINERJA MANAJERIALeprints.undip.ac.id/29078/1/JURNAL_ANIS_KURNIASARI.pdf · Fakultas Ekonomi, Universitas ... manajerial dikaitkan dengan

17

c. Pertumbuhan Perusahaan (Growth) yang dihitung diukur dengan selisih

antara penjualan periode t dengan periode t-1 dibadi penjualan periode t-1.

d. Risiko (Risk) diukur dengan risiko total perusahaan.

Teknik analisis regresi menggunakan analisis regresi linier berganda

dengan Moderated Regression Analysis (MRA). Model persamaan regresi yang

akan diuji adalah sebagai berikut:

PERF (Tobin’s Q, ROA) = a + b1 DIVER (Herf, Entrop) + b2 KM + b3

DIVER.KM + b4 SIZE + b5 DEBT + b6 GROWTH +

b7 RISK + e

RISK (Totrisk, Systrisk, Spefrisk) = a + b1 DIVER (Herf, Entrop) + b2 KM + b3

DIVER.KM + b4 SIZE + b5 DEBT + e

Keterangan :

(Tobin’s Q, ROA) : Kinerja perusahaan

a : Konstanta

b1, b2, b3, b4, b5, b6, b7 : Koefisien regresi

DIVER (Herf, Entrop) : Variabel diversifikasi

SIZE : Variabel ukuran perusahaan

DEBT : Variabel hutang

GROWTH : Variabel pertumbuhan perusahaan

(Totrisk, Systrisk, Spefrisk) : Risiko perusahaan

KM : Variabel kepemilikan manajerial

e : Erorr

Sebelum melakukan pengujian secara statistik, dilakukan analisis statistik

deskriptif untuk menggambarkan data masing-masing variabel dilihat dari nilai

minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean), dan standar deviasi masing-

masing variabel.

Selain itu, juga dilakukan pengujian asumsi klasik terlebih dahulu uji

asumsi klasik untuk menghasilkan nilai parameter penduga yang sah sehingga

pengujian yang bias dapat dihindari. Nilai tersebut akan terpenuhi jika hasil uji

asumsi klasiknya memenuhi asumsi normalitas, serta tidak terjadi

Page 18: PENGARUH DIVERSIFIKASI KORPORAT TERHADAP KINERJA MANAJERIALeprints.undip.ac.id/29078/1/JURNAL_ANIS_KURNIASARI.pdf · Fakultas Ekonomi, Universitas ... manajerial dikaitkan dengan

18

heteroskedastisitas, autokorelasi, dan multikolinieritas. Ketepatan fungsi regresi

tersebut dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari goodness of fit-nya, yang

secara statistik dapat diukur dari koefisien determinasi, nilai statistik F, dan nilai

statistik t (Ghozali, 2009).

Page 19: PENGARUH DIVERSIFIKASI KORPORAT TERHADAP KINERJA MANAJERIALeprints.undip.ac.id/29078/1/JURNAL_ANIS_KURNIASARI.pdf · Fakultas Ekonomi, Universitas ... manajerial dikaitkan dengan

19

IV. HASIL DAN ANALISIS

Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif menggambarkan data masing-masing variabel

dilihat dari nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean), dan standar

deviasi masing-masing variabel.

Tabel Hasil Analisis Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

HERF 99 .2001 .9999 .593051 .2152113

ENTROP 99 .0007 1.8276 .705431 .3894989

KM 99 .0000 25.3981 3.824544 6.3611098

TOBIN_Q 99 .0874 6.9287 1.112475 .7657773

ROA 99 -.2746 .4435 .056417 .1012284

TOT_RISK 99 .0000 2.6640 .206511 .2789572

SYS_RISK 99 .0000 .1957 .009896 .0236594

SPEF_RISK 99 .0000 6.9012 .109782 .6938077

SIZE 99 10.5118 14.5976 12.052292 .7873885

DEBT 99 -1.9201 216.2563 4.646106 22.9010016

GROWTH 99 -.6825 .6689 .109215 .2595131

RISK 99 .0000 2.6640 .206511 .2789572

Valid N (listwise) 99

Sumber: Data diolah melalui SPSS 16, 2011

Sebelum melakukan pengujian secara statistik, dilakukan uji asumsi klasik

terlebih dahulu. Uji asumsi klasik dilakukan dengan menggunakan program SPSS

versi 16. Setelah dilakukan pengujian, model persamaan regresi dalam penelitian

ini telah memenuhi uji asumsi klasik.

Hasil Pengujian Hipotesis

Tabel Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis (Uji Statistik t)

Hipotesis TOBIN_Q ROA TOT_RISK SYS_RISK SPEF_RISK

Keputusan

t Sig. t Sig. t Sig. t Sig. t Sig.

H1a 0,205 0,838 0,745 0,460 Ditolak

H1b 0,411 0,682 1,162 0,250 Ditolak

H2a 1,828 0,073 -0,033 0,973 Ditolak

H2b -0,759 0,451 0,735 0,466 Ditolak

Page 20: PENGARUH DIVERSIFIKASI KORPORAT TERHADAP KINERJA MANAJERIALeprints.undip.ac.id/29078/1/JURNAL_ANIS_KURNIASARI.pdf · Fakultas Ekonomi, Universitas ... manajerial dikaitkan dengan

20

H3a 1,124 0,264 0,641 0,523 1,448 0,152 Ditolak

H3b -0.824 0,412 -0,892 0,375 -0,939 0,351 Ditolak

H4a 2,519 0,014* 0,549 0,595 1,551 0,125 Ditolak

H4b -2,582 0,012 -2,172 0,033 -1,420 0,160 Ditolak

Sumber: data yang telah diolah *signifikan

Hasil Pengujian Hipotesis Pertama (H1)

Hipotesis pertama menguji pengaruh diversifikasi korporat yang

diproksikan dengan variabel HERF dan ENTROP terhadap kinerja perusahaan

yang diproksikan oleh variabel Tobin’s Q dan ROA. Dari tabel terlihat bahwa

tingkat signifikansi probabilitas HERF terhadap Tobin’Q sebesar 0,838 lebih

besar dari 0,05 dengan t tabel sebesar 1,6698 lebih besar dari t hitung 0,205.

Sedangkan, tingkat signifikansi probabilitas ENTROP terhadap Tobin’Q sebesar

0.682 lebih besar dari 0,05 dengan t tabel sebesar 1,6698 lebih besar dari t hitung

0,411.

Pada tabel juga terlihat bahwa tingkat signifikansi probabilitas HERF

terhadap ROA sebesar 0,460 , lebih besar dari 0,05 dengan t tabel sebesar 1,6690

lebih besar dari t hitung 0,745. Sedangkan, tingkat signifikansi probabilitas

ENTROP terhadap ROA sebesar 0,250 lebih besar dari 0,05 dengan t tabel

sebesar 1,6711 lebih besar dari t hitung 1,162. Maka hipotesis pertama (H1)

ditolak. Hasil ini menunjukkan bahwa strategi diversifikasi yang dilakukan

perusahaan belum memberikan hasil yang optimal terhadap kinerja perusahaan.

Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Harto (2005) dan

Setionoputri, dkk (2009).

Hasil Pengujian Hipotesis Kedua (H2)

Hipotesis kedua menguji pengaruh variabel kepemilikan manajerial (KM)

yang diduga memoderasi hubungan antara diversifikasi korporat yang diproksikan

dengan variabel HERF dan ENTROP terhadap kinerja perusahaan yang

diproksikan oleh variabel Tobin’s Q dan ROA. Dari tabel terlihat bahwa tingkat

signifikansi probabilitas Moderasi KM sebesar 0,073 lebih besar dari 0,05 t tabel

Page 21: PENGARUH DIVERSIFIKASI KORPORAT TERHADAP KINERJA MANAJERIALeprints.undip.ac.id/29078/1/JURNAL_ANIS_KURNIASARI.pdf · Fakultas Ekonomi, Universitas ... manajerial dikaitkan dengan

21

sebesar 1,6698 lebih kecil dari t hitung 1,828. Sedangkan, tingkat signifikansi

probabilitas Moderasi KM sebesar 0,451 lebih besar dari 0,05 t tabel sebesar

1,6698 lebih besar dari t hitung -0,759.

Pada tabel juga terlihat bahwa tingkat signifikansi probabilitas Moderasi

KM sebesar 0,973 lebih besar dari 0,05 t tabel sebesar 1,6690 lebih besar dari t

hitung -0,033. Sedangkan, tingkat signifikansi probabilitas Moderasi KM sebesar

0,466 lebih besar dari 0,05 t tabel sebesar 1,6711 lebih besar dari t hitung 0,735.

Maka hipotesis kedua (H2) ditolak. Hasil ini menunjukkan tingkat kepemilikan

manajerial pada perusahaan non keuangan di Indonesia cenderung masih sangat

rendah. Rendahnya saham yang dimiliki oleh manajemen mengakibatkan pihak

manajemen belum merasa ikut memiliki perusahaan karena tidak semua

keuntungan dapat dinikmati oleh manajemen yang menyebabkan pihak

manajemen termotivasi untuk memaksimalkan utilitasnya sehingga merugikan

pemilik atau pemegang saham. Selain itu dengan rendahnya kepemilikan saham

oleh manajemen membuat kinerja manajemen juga cenderung rendah sehingga

tidak mempengaruhi kinerja perusahaan.

Hasil Pengujian Hipotesis Ketiga (H3)

Hipotesis ketiga menguji pengaruh diversifikasi korporat yang diproksikan

dengan variabel HERF dan ENTROP terhadap risiko yang diproksikan oleh

variabel total risiko (TOT_RISK), risiko sistematis (SYS_RISK), risiko tidak

sistematis (SPEF_RISK). Dari table terlihat bahwa tingkat signifikansi

probabilitas HERF terhadap TOT_RISK sebesar 0,264 lebih besar dari 0,05

dengan t tabel sebesar 1,6628 lebih besar dari t hitung 1,124. Sedangkan, tingkat

signifikansi probabilitas ENTROP terhadap TOT_RISK sebesar 0.412 lebih besar

dari 0,05 dengan t tabel sebesar 1,6628 lebih besar dari t hitung -0,824.

Pada tabel juga terlihat bahwa tingkat signifikansi probabilitas HERF

terhadap SYS_RISK sebesar 0,523 , lebih besar dari 0,05 dengan t tabel sebesar

1,6641 lebih besar dari t hitung 0,641. Sedangkan, tingkat signifikansi probabilitas

ENTROP terhadap SYS_RISK sebesar 0,375 lebih besar dari 0,05 dengan t tabel

sebesar 1,6632 lebih besar dari t hitung -0,892.

Page 22: PENGARUH DIVERSIFIKASI KORPORAT TERHADAP KINERJA MANAJERIALeprints.undip.ac.id/29078/1/JURNAL_ANIS_KURNIASARI.pdf · Fakultas Ekonomi, Universitas ... manajerial dikaitkan dengan

22

Pada tabel juga terlihat bahwa tingkat signifikansi probabilitas HERF

terhadap SPEF_RISK sebesar 0,152 lebih besar dari 0,05 dengan t tabel sebesar

1,6644 lebih besar dari t hitung 1,448. Sedangkan, tingkat signifikansi

probabilitas ENTROP terhadap SPEF_RISK sebesar 0.351 lebih besar dari 0,05

dengan t tabel sebesar 1,6644 lebih besar dari t hitung -0,939. Maka hipotesis

ketiga (H3) ditolak. Hasil ini mendukung hasil penelitian Anderson, dkk (2009)

yang menunjukkan secara rata-rata diversifikasi korporat tidak meyebabkan

pengurangan risiko total dan tidak menurunkan risiko sistematis dan risiko tidak

sistematis.

Hasil Pengujian Hipotesis Keempat (H4)

Hipotesis keempat menguji pengaruh variabel kepemilikan manajerial

(KM) yang diduga memoderasi hubungan antara diversifikasi korporat yang

diproksikan dengan variabel HERF dan ENTROP terhadap risiko yang

diproksikan oleh variabel total risiko (TOT_RISK), risiko sistematis

(SYS_RISK), risiko tidak sistematis (SPEF_RISK).. Dari tabel terlihat bahwa

tingkat signifikansi probabilitas Moderasi KM sebesar 0,014 lebih kecil dari 0,05 t

tabel sebesar 1,6628 lebih kecil dari t hitung 2,519. Sedangkan, tingkat

signifikansi probabilitas Moderasi KM sebesar 0,012 lebih kecil dari 0,05 t tabel

sebesar 1,6628 lebih besar dari t hitung -2,582.

Pada tabel juga terlihat bahwa tingkat signifikansi probabilitas Moderasi

KM sebesar 0,585 lebih besar dari 0,05 t tabel sebesar 1,6641 lebih besar dari t

hitung 0,549. Sedangkan, tingkat signifikansi probabilitas Moderasi KM sebesar

0,033 lebih kecil dari 0,05 t tabel sebesar 1,6632 lebih besar dari t hitung -2,172.

Pada tabel juga terlihat bahwa tingkat signifikansi probabilitas Moderasi

KM sebesar 0,125 lebih besar dari 0,05 t tabel sebesar 1,6644 lebih besar dari t

hitung 1,551. Sedangkan, tingkat signifikansi probabilitas Moderasi KM sebesar

0,160 lebih besar dari 0,05 t tabel sebesar 1,6632 lebih besar dari t hitung -1,420.

Maka hipotesis keempat (H4) diterima untuk persamaan regresi yang menguji

pengaruh variabel kepemilikan manajerial (KM) yang diduga memoderasi

Page 23: PENGARUH DIVERSIFIKASI KORPORAT TERHADAP KINERJA MANAJERIALeprints.undip.ac.id/29078/1/JURNAL_ANIS_KURNIASARI.pdf · Fakultas Ekonomi, Universitas ... manajerial dikaitkan dengan

23

hubungan antara diversifikasi korporat yang diproksikan dengan variabel HERF

dengan risiko yang diproksikan oleh variabel total risiko (TOT_RISK).

Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan Sounder, Strock dan

Travlos (1990) dalam Kartika N (2006) menemukan hubungan kausal positif

antara kepemilikan manajerial dengan risiko. Pada tingkat risiko tinggi manajer

cenderung menjadi risk seeker sehingga memilih proyek berisiko tinggi agar

mendapat return yang tinggi. Dalam menghadapi risiko ini manajer bekerja sama

dengan pihak kreditor sehingga terjadi peralihan kekayaan dari kreditor kepada

pemegang saham. Pada tingkat risiko rendah manajer cenderung menjadi risk

aversion sehingga tidak mencari proyek berisiko tinggi. Pada kondisi ini risiko

perusahaan relatif rendah sehingga cenderung tidak terjadi konflik dengan

pemegang saham. Konflik keagenan merupakan akibat perbedaan kepentingan

antara agent (manajer) dan principal (pemegang saham/pemilik). Kepemilikan

manajerial kemudian dipandang sebagai mekanisme control yang tepat untuk

mengurangi konflik tersebut, karena kepemilikan oleh manajer dipandang dapat

menyamakan kepentingan antara pemilik dan manajer. Sehingga, kepemilikan

manajerial dapat memperkuat hubungan diversifikasi korporat dengan total risiko

perusahaan.

Page 24: PENGARUH DIVERSIFIKASI KORPORAT TERHADAP KINERJA MANAJERIALeprints.undip.ac.id/29078/1/JURNAL_ANIS_KURNIASARI.pdf · Fakultas Ekonomi, Universitas ... manajerial dikaitkan dengan

24

V. SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

Simpulan

Berikut adalah kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini:

1. Variabel diversifikasi korporat tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

2. Variabel kepemilikan manajerial bukan merupakan variabel moderating

hubungan antara diversifikasi korrporat terhadap kinerja perusahaan.

3. Variabel diversifikasi korporat tidak berpengaruh terhadap risiko baik risiko

total, risiko sistematis maupun risiko tidak sistematis.

4. Variabel kepemilikan manajerial bukan merupakan variabel moderating

hubungan antara diversifikasi korrporat terhadap risiko sistematis dan risiko

tidak sistematis, namun kepemilikan manajerial merupakan variabel

moderating hubungan antara diversifikasi korrporat terhadap risiko total.

Keterbatasan

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, yaitu:

1. Tingkat Adjusted R2 yang rendah dalam penelitian ini menunjukkan

bahwa variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini mempunyai

pengaruh yang lebih besar terhadap kinerja perusahaan dan risiko.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya dapat ditarik

beberapa saran sebagai berikut:

1. Penelitian selanjutnya hendaknya menggunakan periode pengamatan yang

lebih panjang.

2. Penelitian selanjutnya perlu melibatkan sampel yang lebih luas dan sektor

industri yang lain.

Page 25: PENGARUH DIVERSIFIKASI KORPORAT TERHADAP KINERJA MANAJERIALeprints.undip.ac.id/29078/1/JURNAL_ANIS_KURNIASARI.pdf · Fakultas Ekonomi, Universitas ... manajerial dikaitkan dengan

25

REFERENSI

Anderson, dkk. 2009. “ Does corporate diversification reduce firm risk? Evidence from diversifying acquisitions.” Journal of Economics and Law, Vol. 10, h. 1-27.

Berger. P. G., and Ofek, E. 1995. “Diversification’s effect on firm value.” Journal

of Financial Economics, Vol. 37, h. 39-65. Ghozali, I. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. George and Rejie. 2007. “Divercification and Firm Performance: The Moderating

of Ownership Structure and Business Group-Affiliation.” South Asian Journal of Management.h. n.p, http://findarticles.com. Diakses tanggal 3 Maret 2011.

Gunarsih, Tri. 2004. “ Masalah Keagenan dan Strategi Diversifikasi.” Jurnal

KOMPAK, No. 10, h. 52-69. Hallara, Slaheddine. 2010. “ The Impact of Diversification on Firm Performance

and Risk: An Empirical Evidence.” International Research Journal Of Finance and Economics, Vol. 35, h. 150-162.

Handayani, Resti. 2009. “ Pengaruh Tingkat dan Strategi Diversifikasi Terhadap

Profitability, Pertumbuhan, dan Risiko Perusahaan Pada Industri Manufaktur di Indonesia.” Skripsi Program Sarjana Universitas Indonesia.

Harto, Puji. 2005. “Kebijakan Diversifikasi Perusahaan dan Pengaruhnya

Terhadap Kinerja: Studi Empiris pada Perusahaan Publik di Indonesia”. Simposium Nasional Akuntansi 8 Solo, 15-16 September 2005. Universitas Diponegoro.

Harto, Puji. 2007. “Diversifikasi Korporat Terhadap Kinerja Perusahaan”. Jurnal

Akuntansi dan Keuangan, Vol. 1, No. 3, h. 205-218. Hill, Charles W.L., Jones, G.R. 2003. Strategic Management: An Integrated

Approach 6th Edition, h. 279-311. Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan.

Jakarta: Salemba Empat. Indonesian Capital Market Directory (ICMD). 2006-2009. Jakarta: BEJ.

Page 26: PENGARUH DIVERSIFIKASI KORPORAT TERHADAP KINERJA MANAJERIALeprints.undip.ac.id/29078/1/JURNAL_ANIS_KURNIASARI.pdf · Fakultas Ekonomi, Universitas ... manajerial dikaitkan dengan

26

Jandik, T & A.K., Makhija. 2005. “Can Diversification Create Value? Evidence from the Electric Utility Industry.” Financial Management Journal, Spring. h. 61-93.

Jensen, Michael C. dan William H. Meckling. 1976. “Theory of the Firm:

Manajerial Behavior, Agency Cost and Ownership Structure.” Journal of Financial Economies, Vol. 3, h. 305-360.

Jogiyanto. 2003. “Teori Portofolio dan Analisis Investasi”. Yogyakarta: BPFE. Kusmawati. 2008. “Diversifikasi, Kepemilikan Manajerial, dan Kinerja

Perusahaan”. Jurnal Keuangan dan Bisnis, Vol. 6, No. 1, h. 12-23. Lang, L.H.P., and R.E. Stulz. 1994. “Tobin’s Q, Corporate Diversification and

Performance”. Journal of Political Economy, Vol. 102, No. 6, h. 1248-1280. Marberya, Ni Putu Ena dan Suaryana, Agung. 2007. “Pengaruh Pemoderasian

Pertumbuhan Laba Terhadap Hubungan antara Ukuran Perusahaan, Debt To Equity Ratio dengan Profitabilitas Pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di PT. Bursa Efek Jakarta”. Diakses tanggal 26 Mei 2011.

Midiastuty, Pratana dan Machfoedz, Mas’udz, 2003, “ Analisis Hubungan

Mekanisme Corporate Governance dan Indikasi Manajemen Laba”. Simposium Nasional Akuntansi VI.

Rahayu, Sri. 2010. “ Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan

Dengan Pengungkapan Corporate Social Responbility dan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Pemoderasi.” Skripsi Program Sarjana Universitas Diponegoro.

Sabrinna, Anindhita Ira. 2010. “ Pengaruh Corporate Governance dan Struktur

Kepemilikan Terrhadap kinerja Perusahaan.” Skripsi Program Sarjana Universitas Diponegoro.

Satoto, Shinta Heru. 2009. “ Strategi Diversifikasi Terhadap Kinerja Perusahaan”.

Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol. 13, No. 2, h. 280-287. Sekaran, Uma, 2006, “ Metodologi Penelitian Untuk Bisnis, Edisi 4”, Salemba

Empat, Jakarta. Setionoputri., dkk. 2009. “Pengaruh Diversifikasi Korporat Terhadap Excess

Value Perusahaan Manufaktur, Perdagangan Grosir dan Eceran, Serta Properti dan Real Estate Yang Terdaftar di BEI Tahun 2005-2007.” Simposium Nasional Akuntansi 12 Palembang. Institut Bisnis dan Informatika Indonesia.

Page 27: PENGARUH DIVERSIFIKASI KORPORAT TERHADAP KINERJA MANAJERIALeprints.undip.ac.id/29078/1/JURNAL_ANIS_KURNIASARI.pdf · Fakultas Ekonomi, Universitas ... manajerial dikaitkan dengan

27

Setiowati, Ardhy Pratiwi. 2009. “Analisis Hubungan antara Kinerja Lingkungan dan Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Pertambangan di Indonesia.” Skripsi Program Sarjana Universitas Indonesia.

Siallagan, Hamonangan dan Machfoedz, Mas’udz, 2006, “Mekanisme Corporate

Governance, Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan”, Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang.

Suwarni dan Pakaryaningsih, Elok. “Pengaruh Agency Problem dan Inside

Shareholders terhadap Diversifikasi”. Jurnal Riset Manajemaen dan Bisnis, Vol. 2, No. 2, h. 117-138.

www.idx.co.id

www.yahoofinance.com