penerapan pembelajaran materi sistem peredaran

140
i PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH DENGAN METODE SIMULASI TAMAN SIRKULASI BERBASIS BIOEDUTAINMENT DI SMP NEGERI 1 GABUS KABUPATEN PATI skripsi disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi Oleh Dwi Ariyani 4401408039 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

Upload: dangcong

Post on 31-Dec-2016

262 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

i

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI

SISTEM PEREDARAN DARAH DENGAN

METODE SIMULASI TAMAN SIRKULASI

BERBASIS BIOEDUTAINMENT DI SMP NEGERI

1 GABUS KABUPATEN PATI

skripsi

disusun sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi

Oleh

Dwi Ariyani

4401408039

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

Page 2: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi saya yang

berjudul “ Penerapan Pembelajaran Materi Sistem Peredaran Darah dengan

Metode Simulasi Taman Sirkulasi Berbasis Bioedutainment di SMP Negeri 1

Gabus Kabupaten Pati “ disusun berdasarkan hasil penelitian saya dengan arahan

dosen pembimbing. Sumber informasi ataup kutipan yang berasal atau dikutip

dari karya yang diterbitkan telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam

daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Skripsi ini belum pernah diajukan untuk

memperoleh gelar dalam program sejenis di perguruan tinggi manapun.

Semarang, September 2013

Dwi Ariyani

4401408039

Page 3: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

iii

PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul :

“ Penerapan Pembelajaran Materi Sistem Peredaran Darah dengan Metode

Simulasi Taman Sirkulasi Berbasis Bioedutainment di SMP Negeri 1 Gabus

Kabupaten Pati “

disusun oleh

nama : Dwi Ariyani

NIM : 4401408039

telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FMIPA Unnes pada

tanggal 2 September 2013.

Panitia Ujian

Ketua Sekretaris

Prof. Dr. Wiyanto, M.Si Andin Irsadi, S.Pd, M.Si

NIP. 196310121988031001 NIP. 197403102000031001

Penguji Utama

Dra. Aditya Marianti, M.Si

NIP. 196712171993032001

Anggota Penguji/ Pembimbing I Anggota Penguji/ Pembimbing II

Ir. Nur Rahayu Utami, M.Si Andin Irsadi, S.Pd, M.Si

NIP. 196210281988032002 NIP. 197403102000031001

Page 4: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

iv

ABSTRAK

Ariyani, Dwi. 2013. Penerapan Pembelajaran Materi Sistem Peredaran

Darah dengan metode Simulasi Taman Sirkulasi Berbasis Bioedutainment di

SMP Negeri 1 Gabus Kabupaten Pati. Skripsi, Jurusan Biologi FMIPA

Universitas Negeri Semarang. Ir. Nur Rahayu Utami, M. Si dan Andin

Irsadi, S. Pd, M. Si.

Materi sistem peredaran darah tidak dapat dipelajari secara langsung

karena struktur dan fungsinya berada dalam tubuh, sehingga siswa mengalami

kesulitan dalam memahami materi. Pembelajaran dengan menggunakan metode

simulasi akan membuat siswa lebih mudah memahami materi sistem peredaran

darah. Salah satu strategi yang dapat diterapkan untuk membangkitkan motivasi

dan semangat belajar siswa adalah dengan menggunakan metode simulasi taman

sirkulasi berbasis bioedutainment. Metode simulasi adalah metode mengajar

untuk menjelaskan sesuatu melalui perbuatan yang bersifat pura-pura atau

melalui proses tingkah laku imitasi atau bermain peran mengenai suatu tingkah

laku yang dilakukan seolah-olah dalam keadaan yang sebenarnya. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui aktivitas dan hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan metode simulasi taman sirkulasi berbasis bioedutainment.

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Gabus Kabupaten Pati pada

Semester Genap Tahun Ajaran 2012/ 2013. Populasi penelitian adalah semua

kelas siswa VIII SMP Negeri 1 Gabus. Sampel pada penelitian ini diambil

menggunakan cara purposive sampling dan terpilih tiga kelas yaitu VIII C, VIII

D, dan VIII E. Rancangan penelitian ini adalah pre experiment design dengan

bentuk one shot case study.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar dari ketiga

kelas mencapai ketuntasan klasikal sebesar 84,46%. Rata-rata aktivitas siswa dari

ketiga kelas sampel mencapai 87,20%. Hasil penelitian tersebut sudah melampaui

kriteria minimum yang ditetapkan yaitu sebesar ≥ 80%.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan

metode simulasi taman sirkulasi berbasis bioedutainment pada materi sistem

peredaran darah berpengaruh positif terhadap hasil belajar dan aktivitas siswa.

Kata kunci : metode simulasi, taman sirkulasi, bioedutainment, Sistem Peredaran Darah

Page 5: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi yang berjudul “Penerapan Pembelajaran Materi Sistem

Peredaran Darah dengan Metode Simulasi Taman Sirkulasi Berbasis

Bioedutainment di SMP Negeri 1 Gabus Kabupaten Pati ”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari

bantuan, dukungan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini,

penulis menyampaikan terimakasih setulus hati kepada :

1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan

kepada penulis untuk menyelasaikan studi di UNNES.

2. Dekan FMIPA yang telah memberikan ijin penelitian.

3. Ketua Jurusan Biologi yang telah memberikan ijin penelitian dan membantu

kelancaran ujian skripsi.

4. Ir. Nur Rahayu Utami, M.Si dan Andin Irsadi, S.Pd, M.Si selaku dosen

pembimbing yang dengan penuh kesabaran dalam membimbing, memberi

arahan, dan motivasi kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

5. Dra. Aditya Marianti, M.Si selaku dosen penguji yang telah memberikan

masukan dan motivasi kepada penulis demi kesempurnaan penyusunan

skripsi ini.

6. Dra. Endah Peniati, M.Si selaku dosen wali yang senantiasa memberikan

inspirasi dan motivasi.

7. Bapak/Ibu dosen dan karywan FMIPA khususnya Jurusan Biologi atas segala

ilmu, pengalaman, dan bantuan yang diberikan.

8. Kepala SMP N 1 Gabus yang telah memberikan ijin penelitian dan

kemudahan dalam pelaksanaannya.

9. Bapak Herry Susanto , S.Pd., M.M selaku guru mata pelajaran Biologi yang

telah memberikan bantuan selama penelitian.

10. Siswa siswi SMP N 1 Gabus yang telah terlibat aktif selama penelitian.

11. Kedua orangtuaku Bapak Kastur dan Ibu Siti Kustiyah, serta kakak dan adik-

adikku yang senantiasa memberikan doa, kasih sayang, motivasi, dan segala

pengorbanan selama ini.

12. Sahabat-sahabatku yang senantiasa memberikan motivasi dan doa.

13. Pihak-pihak lain yang telah ikut membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Page 6: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

vi

Kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat penulis

harapkan untuk kesempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini

bermanfaat dan dapat menjadi inspirasi untuk oranglain.

Semarang, September 2013

Penulis

Page 7: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

vii

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...................................................... ii

PENGESAHAN............................................................................................ iii

ABSTRAK.................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR.................................................................................. v

DAFTAR ISI................................................................................................ vii

DAFTAR TABEL........................................................................................ viii

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. ix

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.................................................................... 4

C. Penegasan Istilah...................................................................... 4

D. Tujuan Penelitian..................................................................... 5

E. Manfaat Penelitian................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka..................................................................... 7

B. Kerangka Berpikir................................................................... 15

C. Hipotesis.................................................................................. 15

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian................................................ 16

B. Populasi dan Sampel.............................................................. 16

C. Variabel Penelitian................................................................. 16

D. Rancangan Penelitian............................................................. 16

E. Prosedur Penelitian................................................................ 17

F. Data dan Metode Pengumpulan Data..................................... 23

G. Metode Analisis Data............................................................. 24

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian...................................................................... 26

B. Pembahasan........................................................................... 30

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan............................................................................... 37

B. Saran..................................................................................... 37

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 38

LAMPIRAN............................................................................................. 40

Page 8: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

viii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Hasil analisis validitas soal uji coba materi Sistem Peredaran

Darah............................................................................................... 19

2. Hasil analisis tingkat kesukaran soal uji coba materi Sistem

Peredaran Darah.............................................................................. 20

3. Hasil analisis daya beda soal uji coba............................................ 21

4. Daftar soal yang digunakan untuk penelitian.................................. 22

5. Rekapitulasi aktivitas siswa kelas VIII C, VIII D, dan VIII E...... 26

6. Hasil belajar siswa kelas VIII C, VIII D, dan VIII E...................... 27

7. Hasil analisis angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran

materi sistem peredaran darah dengan metode simulasi berbasis

bioedutainment................................................................................ 28

8. Tanggapan guru terhadap pembelajaran dengan metode simulasi

taman sirkulasi berbasis bioedutainment........................................ 29

9. Kinerja guru pada pembelajaran dengan metode simulasi taman

sirkulasi berbasis bioedutainment.................................................. 29

10. Rekapitulasi hasil penelitian penerapan pembelajaran materi

sistem peredaran darah dengan metode simulasi taman

simulasi berbasis bioedutainment di SMP N 1 Gabus...................... 30

Page 9: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Halaman

1. Silabus .............................................................................................. 41

2. Rencana Pelaksaan Pembelajaran .................................................... 43

3. Kisi-kisi soal evaluasi ...................................................................... 49

4. Soal Uji Coba ................................................................................... 50

5. Kunci Jawaban Soal Uji Coba ......................................................... 59

6. Soal evaluasi .................................................................................... 60

7. Kunci Jawaban Soal Evaluasi .......................................................... 67

8. Format Lembar Jawab Soal Evaluasi ............................................... 68

9. Skenario Simulasi 1 ......................................................................... 69

10. Skema Taman Sirkulasi .................................................................. 72

11. Lembar Diskusi Siswa (LDS) .......................................................... 74

12. Kunci Jawaban dan Rubrik Penskoran LDS .................................... 76

13. Skenario Simulasi 2 ......................................................................... 77

14. Skenario Simulasi 3 ......................................................................... 79

15. Lembar Kerja Siswa 1 ...................................................................... 81

16. Kunci Jawaban dan Rubrik Penskoran LKS 1 ................................. 82

17. Skenario Simulasi 4 ......................................................................... 83

18. Lembar Kerja Siswa 2 ...................................................................... 85

19. Kunci Jawaban dan Rubrik Penskoran LKS 2 ................................. 86

20. Lembar Observasi Aktivitas Siswa 1 ............................................... 87

21. Rubrik Penskoran Aktivitas Siswa 1 ................................................ 88

22. Lembar Observasi Aktivitas Siswa 2 ............................................... 90

23. Rubrik Penskoran Aktivitas Siswa 2 ................................................ 91

24. Lembar Observasi Kinerja Guru ...................................................... 93

25. Angket Tanggapan Siswa Terhadap Pembelajaran .......................... 94

26. Lembar Wawancara Tanggapan Guru ............................................. 96

27. Analisis soal uji coba ....................................................................... 97

28. Contoh perhitungan validitas butir soal uji coba ............................. 102

Page 10: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

x

29. Contoh perhitungan reliabilitas soal uji coba ................................... 104

30. Contoh perhitungan tingkat kesukaran soal uji coba ....................... 105

31. Contoh perhitungan daya pembeda soal uji coba............................. 106

32. Daftar nama siswa kelas VIII C, VIII D dan VIII E ........................ 107

33. Daftar nama siswa yang mengikuti uji coba soal ............................. 109

34. Rekapitulasi Aktivitas Siswa ........................................................... 110

35. Data hasil belajar siswa .................................................................... 113

36. Analisis hasil tanggapan siswa ......................................................... 116

37. Rekapitulasi Tanggapan Siswa ........................................................ 119

38. Rekapitulasi Hasil Observasi Kinerja Guru ..................................... 121

39. Contoh Jawaban Soal Evaluasi ........................................................ 122

40. Contoh Jawaban LDS ...................................................................... 124

41. Contoh Jawaban LKS 1 ................................................................... 126

42. Contoh Jawaban LKS 2 ................................................................... 127

43. Dokumentasi Penelitian ................................................................... 128

44. Surat Penetapan Dosen Pembimbing ............................................... 130

45. Surat ijin penelitian .......................................................................... 132

46. Surat keterangan selesai penelitian. ................................................. 134

Page 11: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu masalah pokok dalam pembelajaran di sekolah saat ini yaitu

rendahnya daya serap siswa yang dibuktikan dengan rerata hasil belajar siswa

yang senantiasa masih sangat memprihatinkan (Suharyanto 2009). Penyebabnya

yaitu kondisi pembelajaran yang masih konvensional dan masih bersifat teacher

centris sehingga tidak menyentuh dimensi ranah siswa itu sendiri. Metode

pembelajaran yang ditampilkan oleh guru lebih banyak didominasi guru, sehingga

siswa cenderung pasif dan tidak diberi akses untuk berkembang secara mandiri.

Hal tersebut menggambarkan bahwa proses pembelajaran yang berlangsung

belum optimal.

Belum optimalnya proses pembelajaran diduga berasal dari berbagai

faktor, diantaranya adalah guru kurang menerapkan metode pembelajaran yang

bervariasi. Selama proses kegiatan belajar mengajar, guru masih sering

menggunakan metode ceramah. Metode ceramah merupakan cara menyampaikan

meteri kepada siswa yang dilakukan secara lisan. Kelemahan metode ceramah

adalah membosankan, siswa tidak aktif, informasi hanya satu arah, feed back

relatif rendah, menggurui dan melelahkan, kurang melekat pada ingatan siswa,

kurang terkendali baik waktu maupun materi, monoton, tidak mengembangkan

kreativitas siswa, menjadikan siswa hanya sebagai objek didik, tidak merangsang

siswa untuk membaca (Zaini 2007).

Berdasarkan observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran Biologi

di SMP Negeri 1 Gabus diperoleh keterangan bahwa kondisi pembelajaran masih

berlangsung satu arah karena guru masih sering menggunakan metode ceramah

dan kurang menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi. Hasil belajar

siswa pada materi sistem peredaran darah pada Tahun Ajaran 2011/2012 masih

rendah yaitu sebanyak 44% siswa belum mencapai KKM = 72.

Penelitian Huda (2010) menunjukkan nilai ulangan harian siswa pada

materi sistem peredaran darah Tahun Ajaran 2007/2008 di SMP N 10 Semarang

ketuntasan klasikal ulangan harian hanya 53% dengan KKM sebesar 66. Pada

Page 12: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

2

penelitian Pujiyatmi (2011) hasil belajar siswa pada materi sistem peredaran darah

Tahun Ajaran 2009/2010 di SMP N 5 Ungaran terdapat 51,8% siswa belum

mencapai KKM (KKM= 65) dan dari data angket sebanyak 73% siswa

menyatakan bahwa materi sistem peredaran darah adalah materi yang sulit.

Untuk mengatasi permasalahan dalam pembelajaran biologi seperti yang

telah diuraikan di atas, guru harus menerapkan metode pembelajaran yang lebih

bervariasi. Untuk itu perlu dikembangkan suatu bentuk atau metode pembelajaran

yang menyenangkan, berpusat pada siswa dan mampu meningkatkan peran aktif

siswa dalam pembelajaran biologi khususnya pada materi sistem peredaran darah.

Berdasarkan silabus kelas VIII, materi sistem peredaran darah pada

manusia merupakan materi yang mempelajari tentang macam organ penyusun

sistem peredaran darah pada manusia, fungsi jantung, pembuluh darah dan darah

dalam sistem peredaran darah, mendata penyakit yang berhubungan dengan

sistem peredaran darah yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan

upaya mengatasinya. Oleh karena itu perlu diupayakan pembelajaran yang

menyenangkan yang mampu membangkitkan motivasi dan semangat belajar siswa

agar aktivitas dan hasil belajar siswa tinggi.

Pemahaman siswa terhadap materi sistem peredaran darah dapat

ditingkatkan dengan proses pembelajaran yang dapat menanamkan konsep dengan

benar, mudah diingat dan menyenangkan. Guru perlu memberikan perhatian

kepada siswa dengan merancang suatu aktivitas dan desain pembelajaran untuk

mengefektifkan proses belajar mengajar serta membangkitkan motivasi belajar

siswa agar mampu menumbuhkan interaksi antara siswa dengan siswa, guru dan

lingkungannya. Salah satu strategi yang dapat diterapkan untuk membangkitkan

motivasi dan semangat belajar siswa adalah dengan menggunakan metode

simulasi berbasis bioedutainment.

Metode simulasi mampu memudahkan siswa dalam memahami materi

sistem peredaran darah, karena dalam metode ini siswa melakukan kegiatan

bermain peran untuk melakukan simulasi sebagai organ penyusun sistem

peredaran darah dan simulasi jalannya peredaran darah dalam tubuh. Simulasi

dalam metode mengajar dimaksudkan sebagai cara untuk menjelaskan sesuatu

(bahan pelajaran) melalui perbuatan yang bersifat pura-pura atau melalui proses

Page 13: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

3

tingkah laku imitasi, atau bermain peranan mengenai suatu tingkah laku yang

dilakukan seolah-olah dalam keadaan yang sebenarnya (Sudjana 2000). Kejadian

atau proses analogis yang dimunculkan dalam simulasi akan memudahkan siswa

untuk memahami proses atau kejadian sebenarnya yang tidak dapat diamati secara

langsung. Simulasi merupakan jenis permainan yang cukup menyenangkan.

Selain siswa harus memainkan peran tertentu, melalui permainan ini siswa juga

dapat mengembangkan kemampuan bersosialisasi dengan temannya.

Pembelajaran dengan menggunakan metode simulasi akan membuat siswa lebih

aktif dan lebih termotivasi sehingga hasil belajarnya akan lebih baik.

Metode simulasi merupakan salah satu cara yang dapat diterapkan dalam

strategi pembelajaran berbasis bioedutainment. Strategi pembelajaran berbasis

bioedutainment merupakan strategi pembelajaran Biologi yang menghibur dan

menyenangkan. Pada strategi pembelajaran berbasis bioedutainment ini

terkandung unsur pembelajaran ilmu, proses keilmuan, keterampilan berkarya,

kerjasama, permainan yang mendidik, kompetisi, tantangan, dan sportivitas.

Semuanya dikemas dalam bentuk yang menghibur dan menyenangkan (Mulyani

et al. 2008).

Strategi pembelajaran bioedutainment dapat diterapkan di luar kelas

(outdoor classroom), di dalam kelas (in door classroom), maupun di tempat

pariwisata, atau dimanapun tempatnya dan dapat dipadukan dengan metode

seperti diskusi, pembelajaran luar ruang, eksperimen, permainan edukatif,

bermain peran, simulasi, word square, menjelajah atau bereksplorasi di

lingkungan sekitar sekolah. Metode simulasi merupakan salah satu metode yang

dapat diterapkan dalam strategi pembelajaran berbasis bioedutainment.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka timbul keinginan peneliti untuk

menerapkan pembelajaran materi sistem peredaran darah dengan menggunakan

metode simulasi berbasis bioedutainment. Melalui penerapan metode ini,

diharapkan nantinya akan berpengaruh positif terhadap hasil belajar dan aktivitas

siswa dalam pembelajaran.

Page 14: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

4

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang dapat

dikaji dalam skripsi ini adalah “ Apakah pembelajaran materi Sistem Peredaran

Darah dengan menggunakan metode simulasi taman sirkulasi berbasis

Bioedutainment di SMP Negeri 1 Gabus berpengaruh positif terhadap hasil belajar

dan aktivitas siswa?

C. Penegasan Istilah

Sehubungan dengan adanya masalah di atas, agar permasalahan tidak

berkembang perlu adanya penegasan istilah antara lain :

1. Metode simulasi taman sirkulasi berbasis bioedutainment

Simulasi berasal dari kata simulate yang artinya berpura-pura atau berbuat

seolah-olah. Simulasi dalam metode mengajar dimaksudkan sebagai cara untuk

menjelaskan sesuatu (bahan pelajaran) melalui perbuatan yang bersifat pura-pura

atau melalui proses tingkah laku imitasi, atau bermain peran mengenai suatu

tingkah laku yang dilakukan seolah-olah dalam keadaan yang sebenarnya

(Sudjana 2000).

Taman sirkulasi adalah taman yang sengaja dibuat sebagai arena untuk

melakukan kegiatan simulasi, dalam hal ini adalah kegiatan simulasi jalannya

peredaran darah (sirkulasi) di dalam tubuh manusia. Taman sirkulasi ini dibuat di

luar ruangan kelas, taman ini berbentuk seperti ruangan pada jantung. Taman ini

dibuat sebagai penunjang kegiatan pembelajaran berbasis bioedutainment,

sehingga pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Pembelajaran berbasis

bioedutainment adalah strategi pembelajaran Biologi yang menghibur dan

menyenangkan melibatkan unsur ilmu/sains, proses penemuan ilmu (inkuari),

keterampilan berkarya, kerjasama, permainan yang mendidik, kompetisi,

tantangan, dan sportivitas.

Metode simulasi taman sikulasi berbasis bioedutainment adalah suatu

metode pembelajaran dengan cara bermain peran mengenai suatu tingkah laku

yang dilakukan seolah-olah dalam keadaan yang sebenarnya yang di lakukan di

“taman sirkulasi” dengan melibatkan unsur-unsur bioedutainment sehingga

pembelajaran menjadi menyenangkan.

Page 15: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

5

2. Materi sistem peredaran darah manusia

Materi sistem peredaran darah manusia adalah suatu materi mata pelajaran

sains yang diajarkan pada siswa kelas VIII Semester Genap. Konsep ini

mempelajari tentang macam organ penyusun sistem peredaran darah pada

manusia, fungsi jantung, pembuluh darah dan darah dalam sistem peredaran

darah, mendata penyakit yang berhubungan dengan sistem peredaran darah yang

biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan upaya mengatasinya.

3. Aktivitas Siswa

Aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar diwujudkan dalam bentuk

kegiatan seperti mendengarkan, berdiskusi, memproduksi sesuatu, menyusun

laporan, memecahkan masalah dan lain sebagainya. Dalam penelitian ini aktivitas

siswa meliputi aktivitas siswa ketika melakukan simulasi, berdiskusi, dan

mengerjakan LKS.

4. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perilaku yang diperoleh siswa setelah mengalami

aktivitas belajar. Sedangkan menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, hasil

belajar siswa adalah sesuatu hal yang diadakan kepada pelajar atau siswa sebagai

usaha untuk memperoleh kepandaian atau ilmu, latihan, perubahan tingkah laku

atau tanggapan yang disebabkan pengalaman.

Penelitian ini dikatakan berpengaruh positif apabila aktivitas siswa dengan

kategori aktif dan sangat aktif mencapai ≥ 80% dan ketuntasan klasikal hasil

belajar siswa mencapai ≥ 80%.

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui pengaruh

pembelajaran materi Sistem Peredaran Darah dengan metode simulasi taman

sirkulasi berbasis bioedutainment di SMP Negeri 1 Gabus terhadap hasil belajar

dan aktivitas siswa.

Page 16: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

6

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi siswa

Meningkatkan aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar dan siswa

lebih tertarik pada pelajaran Biologi karena bioedutainment menawarkan

pembelajaran yang menyenangkan.

2. Bagi guru

Sebagai alternatif pembelajaran Biologi yang menarik dan menyenangkan

pada materi Sistem Peredaran Darah sehingga dapat dikembangkan pada materi

pelajaran Biologi yang lain.

3. Bagi sekolah

Bagi sekolah dalam upaya perbaikan proses pembelajaran sehingga

prestasi siswa lebih meningkat.

Page 17: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

1. Hakikat Pembelajaran Biologi

Biologi sebagai ilmu dapat diidentifikasikan melalui objek, gejala alam,

serta proses penemuan konsep-konsep biologi. Pembelajaran Biologi akan lebih

bermakna jika pembelajaran menekankan pada pemberian pengalaman secara

langsung pada siswa. Oleh karena itu, siswa perlu dibantu untuk mengembangkan

sejumlah keterampilan supaya siswa mampu menjelajahi dan memahami alam

sekitar. Keterampilan ini meliputi keterampilan mengamati dengan seluruh indera,

menerapkan sikap-sikap ilmiah dan memilah informasi faktual yang relevan untuk

menguji gagasan atau memecahkan masalah yang berhubungan dengan kehidupan

sehari-hari.

Interaksi siswa dengan lingkungannya dalam pembelajaran Biologi

merupakan hal yang tidak dapat dikesampingkan. Pelajaran Biologi yang hanya

diajarkan dengan hafalan, maka siswa tidak akan mampu menggunakan

pengetahuan mereka selama proses pembelajaran yang dikembangkan guru.

Pembelajaran Biologi akan lebih bermakna jika memungkinkan siswa memahami

konsep materi yang mereka pelajari daripada sekedar menghafal materi.

Agar tercipta pembelajaran Biologi yang efektif, maka harus diperhatikan

beberapa prinsip yang dapat diterapkan dalam pembelajaran Biologi sebagai

berikut (Saptono 2003).

a. Student centered learning (pembelajaran berpusat pada siswa)

b.Learning by doing (belajar dengan melakukan sesuatu)

c.Joyful learning (pembelajaran yang menyenangkan)

d.Meaningful learning (pembelajaran yang bermakna)

e.The daily life problem solving (pemecahan masalah sehari-hari)

Salah satu prinsip yang dapat diterapkan untuk lebih memotivasi siswa

agar mengikuti pembelajaran adalah joyful learning (pembelajaran yang

menyenangkan). Joyful learning ini dapat diterapkan dengan cara pemberian

kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dalam kelompok-kelompok kecil

Page 18: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

8

(Saptono 2003). Interaksi siswa dalam kelompok saat melakukan kegiatan

simulasi akan membuat siswa merasa senang mengikuti pembelajaran, apalagi

pembelajaran yang di lakukan di luar ruang kelas akan semakin membuat suasana

belajar yang menyenangkan.

2. Pembelajaran berbasis Bioedutainment

Nuryani (2005) mengatakan bahwa strategi belajar mengajar atau strategi

pembelajaran (teaching strategy) merupakan pola pembelajaran yang berurutan

yang diterapkan dan diarahkan untuk mencapai suatu hasil belajar siswa yang

diinginkan. Biologi adalah bagian dari ilmu pengetahuan alam. Biologi

merupakan terminologi yang berasal dari kata bios,bios yang berarti hidup dan

logos yang berarti ilmu/pengetahuan. Pengertian tersebut biologi mencakup ilmu-

ilmu atau pengetahuan yang berhubungan dengan kehidupan di alam semesta.

Agar pembelajaran biologi tercapai perlu disusun strategi pembelajaran biologi

yang menarik, menantang dan menyenangkan. Strategi yang memiliki

karakteristik ini adalah bioedutainment.

Menurut Yiyu et al. (2006) permainan simulasi yang berbasis

bioedutainment mampu meningkatkan motivasi siswa untuk mengembangkan

ilmu pengetahuan mereka. Bioedutainment (asal kata bio=biology, edu=education,

dan tainment= entertainment), yakni merupakan strategi pembelajaran Biologi

yang menghibur dan menyenangkan melibatkan unsur ilmu/sains, proses

penemuan ilmu (inkuari), keterampilan berkarya, kerjasama, permainan yang

mendidik, kompetisi, tantangan, dan sportivitas. Melalui penerapan strategi

pembelajaran bioedutainment aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek

psikomotorik pada diri siswa dapat diamati (Mulyani et al. 2008).

Bioedutainment merupakan salah satu strategi pembelajarn biologi yang

dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar. Bioedutainment merupakan

strategi pembelajaran dimana dalam pendekatannya melibatkan unsur utama ilmu

dan pengetahuan ilmu, keterampilan berkarya, kerjasama, permainan yang

mendidik, kompetisi, tantangan, dan sportivitas dapat menjadi salah satu solusi

dalam menyikapi perkembangan Biologi saat ini dan masa yang akan datang.

Melalui penerapan strategi pembelajaran bioedutainment, asper kognitif, afektif,

dan psikomotorik pada diri siswa dapat diamati. Strategi bioedutainment

Page 19: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

9

menekankan kegiatan pembelajaran yang dikaitkan dengan situasi nyata, sehingga

dapat membuka wawasan berfikir yang beragam dari seluruh siswa.

Pembelajaran Biologi dengan menerapkan strategi bioedutainment

memungkinkan siswa untuk menguatkan, memperluas, dan menerapkan

pengetahuan dan keterampilan akademik. Strategi pembelajaran bioedutainment

dapat diterapkan di luar kelas (outdoor classroom), di dalam kelas (indoor

classroom) maupun ditempat pembelajaran lainnya (Mulyani 2005). Rigas dan

Ayad menyatakan bahwa penggunaan edutainment dalam pembelajaran akan

membuat pembelajaran itu semakin efektif dan menyenangkan.

3. Materi Sistem Peredaran Darah pada Manusia

Berdasarkan silabus KTSP kelas VIII SMP N 1 Gabus, konsep Sistem

Peredaran Darah pada Manusia merupakan salah satu konsep yang diajarkan di

kelas VIII Semester Genap. Konsep ini mempelajari tentang macam organ

penyusun sistem peredaran darah pada manusia , fungsi jantung, pembuluh darah

dan darah dalam sistem peredaran darah, mendata penyakit yang berhubungan

dengan sistem peredaran darah yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari

dan upaya mengatasinya. Kompetensi dasar yang ada dalam silabus SMP,

disebutkan bahwa dari konsep sistem peredaran darah pada manusia adalah siswa

mampu mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya

dengan kesehatan, sedangkan indikator yang harus dicapai oleh siswa dalam

konsep Sistem Peredaran Darah pada Manusia adalah membandingkan macam

organ penyusun sistem peredaran darah pada manusia, menjelaskan fungsi

jantung, pembuluh darah dan darah dalam sistem peredaran darah pada manusia,

serta mendata penyakit yang berhubungan dengan sistem peredaran darah yang

biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan upaya mengatasinya.

4. Metode Simulasi

Metode simulasi menurut Suwono dan Andari (1999) menampilkan

simbol-simbol atau peralatan yang menggantikan proses, kejadian atau benda

yang sebenarnya. Metode simulasi terutama dipakai untuk menjelaskan proses

atau kejadian yang tidak dapat diamati secara langsung atau yang diprediksi akan

terjadi. Kejadian atau proses analogis yang dimunculkan dalam simulasi akan

Page 20: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

10

memudahkan siswa untuk memahami proses atau kejadian sebenarnya yang tidak

dapat diamati secara langsung.

Simulasi dalam metode mengajar dimaksudkan sebagai cara untuk

menjelaskan sesuatu (bahan pelajaran) melalui perbuatan yang bersifat pura-pura

atau melalui proses tingkah laku imitasi, atau bermain peranan mengenai suatu

tingkah laku yang dilakukan seolah-olah dalam keadaan yang sebenarnya

(Sudjana 2000).

Simulasi merupakan jenis permainan yang cukup menyenangkan. Selain

siswa harus memainkan peran tertentu, melalui permainana ini siswa juga dapat

mengembangkan kemampuan bersosialisasi dengan temannya. Apron (karton

bertuliskan nama peran) yang dikalungkan pada siswa sesuai perannya digunakan

untuk memperjelas peran seorang siswa (Saptono 2003).

Pembelajaran dengan menggunakan metode bermain peran menurut

Rustaman dkk (2003) adalah pembelajaran dengan cara seolah-olah berada dalam

suatu situasi untuk memperoleh suatu pemahaman tentang suatu konsep. Metode

simulasi (bermain peran) adalah metode yang melibatkan interaksi antara dua

siswa atau lebih tentang suatu topik atau situasi. Siswa memerankan peran

masing-masing sesuai dengan tokoh yang ia lakoni, mereka berinteraksi selama

memerankan peran terbuka. Metode ini dapat dipergunakan di dalam

mempraktikkan isi pelajaran, mereka diberi kesempatan seluas-luasnya untuk

memerankan sehingga menemukan kemungkinan masalah yang akan dihadapi

dalam pelaksaan sesungguhnya (Yamin 2006).

Metode simulasi (bermain peran) menurut Djamarah dan Zain (2002)

mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan, sebagai berikut:

a. Kelebihan metode simulasi (bermain peran)

1) Siswa melatih didrinya untuk memahami dan mengingat isi bahan yang

akan didramakan.

2) Siswa akan berlatih untuk berinisiatif dan berkreatif.

3) Bakat yang terdapat pada siswa dapat dipupuk sehingga memungkinkan

akan muncul atau tumbuh bibit seni dari sekolah.

4) Kerjasama antar pemain dapat ditumbuhkan dan dibina sebaik-baiknya.

Page 21: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

11

5) Siswa memperoleh kebiasaan untuk menerima dan membagi tanggung

jawab dengan sesamanya.

6) Bahasa lisan siswa dapat dibina menjadi bahasa yang baik agar mudah

dipahami orang lain.

b. Kelemahan metode simulasi (bermain peran)

1) Banyak memakan waktu.

2) Memerlukan tempat yang cukup luas.

3) Sering kelas lain merasa terganggu oleh suara para pemain dan tepuk

tangan penonton.

5. Penelitian-penelitian yang mendukung

Penelitian Susanti (2009) yaitu penelitian tentang strategi pembelajaran

bioedutainment pada materi sistem gerak kelas XI menunjukkan keberhasilan

dengan keaktifan siswa meningkat dari siklus ke siklus demikian juga dengan

ketuntasan belajar secara klasikal. Kusumowati (2010) dalam penelitiannya

tentang penerapan pembelajaran biologi berbasis bioedutainment pada materi

ekosistem di SMP Filial Negeri 23 Bubakan Semarang menunjukkan bahwa dari

ketiga kelas yang dijadikan sampel ketuntasan belajar klasikanya sebesar 98,15%

dan aktivitas siswa 89,8% masuk kategori aktif dan sangat aktif. Hal ini

menunjukkan bahwa strategi pembelajaran bioedutainment efektif diterapkan pada

proses pembelajaran.

Fauriya (2009) dalam penelitiannya yang berjudul “ Penerapan Metode

Role Playing Berbantu Media Slide Presentation pada Materi Alat Indera Manusia

di SMPN 5 Kudus ” menunjukkan hasil ketuntasan belajar klasikal sebesar

97,20% dan aktivitas siswa 89,8% siswa berkategori aktif dan sangat aktif.

Penelitian Huda (2010) tentang penerapan pendekatan JAS (Jelajah Alam Sekitar)

dengan metode role playingpada materi sistem peredaran darah di SMPN 10

Semarang menunjukkan bahwa ketuntasan secara klasikal kelas VIII A mencapai

90% dan kelas VIII C mencapai79,49%. Sedangkan aktivitas siswa kelas VIII A

mencapai 82,50% dan kelas VIII C mencapai 82,05%. Dari data tersebut

disimpulkan bahwa metode role playing efektif diterapkan pada pembelajaran

biologi. Menurut Yiyu et al. (2006) permainan simulasi yang berbasis

Page 22: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

12

bioedutainment mampu meningkatkan motivasi siswa untuk mengembangkan

ilmu pengetahuan mereka.

6. Aktivitas Siswa

Aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar diwujudkan dalam bentuk

kegiatan seperti mendengarkan, berdiskusi, memproduksi sesuatu, menyusun

laporan, memecahkan masalah dan lain sebagainya. Aktivitas siswa tidak hanya

ditentukan oleh aktivitas fisik semata, akan tetapi juga ditentukan aktivitas

nonfisik seperti mental, intelektual, dan emosional.

Seorang siswa itu berfikir sepanjang ia berbuat. Tanpa perbuatan berarti

siswa itu tidak berfikir. Oleh karena itu, agar siswa berfikir sendiri maka harus

diberi kesempatan untuk berbuat sendiri. Berfikir pada taraf verbal baru akan

timbul setelah siswa itu berfikir pada taraf perbuatan (Piaget dalam Sardiman

2009).

Aktivitas belajar menurut Paul Bierdrich dalam Sardiman (2009) dapat

digolongkan sebagai berikut.

a. Aktivitas visual (visual activities), diantaranya aktivitas membaca,

memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain.

b. Aktivitas bicara (oral activities), seperti menyatakan, merumuskan, bertanya,

memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi,

interupsi.

c. Aktivitas mendengar (listening activities), sebagai contoh mendengarkan

uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato.

d. Aktivitas menulis (writing activities), seperti menulis cerita, karangan, laporan,

angket, menyalin.

e. Aktivitas menggambar (drawing activities), misalnya menggambar, membuat

grafik, peta, diagram.

f. Aktivitas motorik (motor activities), antara lain melekukan percobaan, membuat

konstuksi, model mereparasi, bermain, berkebun, beternak.

g. Aktivitas mental (mental activities), misalnya menanggapi, mengingat,

memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusanpert.

Page 23: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

13

h. Aktivitas emosional (emosional activities), seperti menaruh minat, merasa

bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.

7. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perilaku yang diperoleh siswa setelah mengalami

aktivitas belajar. Sedangkan menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, hasil

belajar siswa adalah “Sesuatu hal yang diadakan kepada pelajar atau siswa sebagai

usaha untuk memperoleh kepandaian atau ilmu, latihan, perubahan tingkah laku

atau tanggapan yang disebabkan pengalaman”.

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar

setelah mengalami aktivitas belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku

tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh pembelajar. Oleh karena itu

apabila pembelajar mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan

perilaku yang diperoleh adalah berupa penguasaan konsep. Dalam pembelajaran,

perubahan perilaku yang harus dicapai oleh pembelajar setelah melaksanakan

aktivitas belajar dirumuskan dalam tujuan pembelajaran (Catharina 2007).

Hasil belajar yang dicapai oleh siswa tidak dapat terlepas dari faktor-faktor

yang mempengaruhi hasil belajar. Menurut Majid (2006) faktor-faktor internal

yang mempengaruhi hasil belajar antara lain.

a. pemahaman siswa terhadap tujuan belajar

b. minat dan bakat siswa terhadap bahan belajar

c. kesehatan siswa

d. kecakapan siswa dalam mengikuti pelajaran

e. sikap dan kebiasaan belajar

f. motivasi belajar

Page 24: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

14

B. Kerangka Berpikir

.

Gambar 1. Kerangka berpikir pembelajaran Biologi berbasis Bioedutainment

C. Hipotesis

Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka berfikir yang telah diuraikan

di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah pembelajaran materi Sistem

Peredaran Darah di SMP Negeri 1 Gabus dengan metode simulasi taman sirkulasi

berbasis bioedutainment berpengaruh positif terhadap hasil belajar dan aktivitas

siswa.

Pembelajaran bersifat konvensional

Hasil belajar pada materi sistem

peredaran darah manusia masih rendah

Metode dan media pembelajaran kurang

bervariasi

Penelitian-penelitian yang mendukung

Aktivitas belajar rendah

Hasil belajar rendah

Penerapanpembelajaran

dengan metode simulasi

taman sirkulasi berbasis

Bioedutainment :

menyenangkan

melibatkan unsur

ilmu/sains

kerjasama

permainan yang

mendidik

kompetisi

sportivitas

Aktivitas belajar tinggi

Hasil belajar tinggi

Siswa kurang tertarik dalam

pembelajaran

Siswa tertarik dalam

pembelajaran

Page 25: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

15

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Gabus Kabupaten Pati.

Penelitian ini dilaksanakan pada Semester Genap TA 2012/2013.

B. Populasi dan Sampel

1.Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri

1 Gabus Kabupaten Pati TA 2012/2013 yang terdiri dari lima kelas yang di ajar

oleh guru yang sama.

2. Sampel

Sampel penelitian diperoleh dengan teknik purposive sampling (Sudjana

2008) karena dari populasi kelima kelas tersebut dua kelas diantaranya merupakan

kelas unggulan yaitu kelas VIII A dan kelas VIII B. Sampel penelitian ini adalah

tiga kelas yaitu kelas VIII C, VIII D, dan VIII E.

C. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas : strategi pembelajaran biologi berbasis Bioedutainment

2. Variabel terikat : aktivitas dan hasil belajar siswa.

D. Rancangan Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian Pre Experiment Design, dengan desain

One Shot Case Study yang bertujuan untuk mengetahui hasil penerapan model

pembelajaran berbasis Bioedutainment terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa

kelas VIII SMP Negeri 1Gabus. Adapun pola rancangannya adalah sebagai

berikut (Arikunto 2006) :

Pola :

Keterangan : X adalah kelas yang diterapkan pembelajaran berbasis

bioedutainment.

O adalah data aktivitas dan hasil belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran berbasis bioedutainment.

O X

Page 26: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

16

E. Prosedur Penelitian

1. Persiapan penelitian

Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan adalah :

a. Melakukan observasi awal

Observasi awal dilakukan untuk mengetahui model pembelajaran yang

digunakan guru dalam pembelajaran sistem peredaran darah yang berlangsung di

kelas VIII SMP Negeri 1 Gabus. Hasil observasi awal melalui pengamatan dan

wawancara menunjukkan bahwa proses pembelajaran masih berpusat pada guru

karena model pembelajaran yang digunakan masih berupa ceramah. Hal ini

menyebabkan aktivitas siswa rendah. Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan

model pembelajaran yang tepat dalam mengatasi masalah tersebut, model

pembelajaran yang dipilih adalah pembelajaran berbasis Bioedutainment.

b. Memilih subjek penelitian secara purposive samplingdalam suatu populasi

Populasi penelitian yang digunakan adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1

Gabus tahun ajaran 2012/2013. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan

cara purposive sampling. Teknik purposive sampling dipilih karena kelas VIII

SMPN 1 Gabus memiliki dua kelas unggulan yaitu kelas VIII A dan VIII B,

sehingga populasi tidak homogen. Oleh karena itu dipilih kelas VIII C, VIII D,

dan VIII E sebagai kelas sampel.

c. Merancang strategi pembelajaran yang akan diterapkan dan menyusun

perangkat pembelajaran yaitu silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP).

Rencana pelaksaan pembelajaran dalam penelitian ini terdiri dari 4 kali

pertemuan dengan masing-masing pertemuan terdiri dari 2 jam pelajaran (4 X 40

menit) dan 1 kali pertemuan untuk evaluasi akhir (2 jam pelajaran).

d. Membuat instrument penelitian yang terdiri atas soal evaluasi, lembar jawaban

soal, tugas individu siswa, LDS, LKS, lembar tanggapan siswa, lembar tanggapan

guru, dan lembar observasi kinerja guru.

e. Melakukan uji instrumen penelitian

Instumen penelitian berupa soal-soal, diujicobakan terlebih dahulu di luar

sampel penelitian untuk menentukan validitas, reabilitas, daya pembeda, dan

tingkat kesukaran. Soal yang dapat digunakan sebagai alat ukur yaitu soal-soal

Page 27: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

17

yang valid, reliabel, dan mempunyai daya pembeda cukup, baik, atau baik sekali.

Soal-soal yang tidak valid dan mempunyai daya pembeda jelek tidak dapat

digunakan. Hasil uji coba soal selanjutnya dianalisis.

Metode analisis instrument yang digunakan untuk menganalisis soal yaitu

dengan rumus validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran.

1) Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan. Suatu instrument yang valid atau sahih mempunyai validitas yang

tinggi.Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang

diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.

Tinggi rendahnya validitas instrument menunjukkan sejauh mana data yang

terkumpul tidak menyimpang dari gambaran validitas yang dimaksud.

Untuk mengetahui kevalidan butir soal ditentukan dengan menghitung

koefisien korelasi skor total dengan skor soal dengan rumus korelasi product

moment angka kasar (Arikunto 2006), yaitu sebagai berikut.

2222 (

))((

YYNXXN

YXXYNrxy

Keterangan :

rxy= koefisien korelasi antar skor item

N = jumlah peserta tes

Σ X = jumlah skor item

Σ Y = jumlah skor total

Σ XY= jumlah perkalian skor item dengan skor total

Σ X2= jumlah kuadrat skor item

Σ Y2= jumlah kuadrat skor total

Harga rxy yang diperoleh dari tiap – tiap item kemudian dikonsultasikan

dengan harga rtabelproduct momentdengan taraf signifikasi 5%, jika rhitung ≥ rtabel

item soal tersebut dinyatakan valid dan jika sebaliknya maka soal tersebut

dinyatakan tidak valid (Arikunto 2007). Soal yang digunakan adalah soal yang

valid. Hasil analisis validitas soal uji coba disajikan pada Tabel 1.

Page 28: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

18

Tabel 1 Hasil analisis validitas butir soal uji coba materi Sistem Peredaran Darah

di kelas IX D SMP N 1 Gabus

No Kriteria Jumlah Nomor Soal

1. Valid 33 1, 4, 3, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16,

17, 19, 20, 22, 23, 25, 26, 28, 29, 30, 32,

33, 34, 35, 37, 38, 39, 40, 41, 42

2. Tidak Valid 12 2, 6, 12, 18, 21, 24, 27, 31, 36, 43, 44,

45

Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 27.

2) Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrument cukup

dapat dipercaya digunakan sebagai alat pengumpul datakarena instrument tersebut

sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan

responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat

dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.

Untuk menghitung reliabilitas dapat menggunakan rumus K-R.21 (Arikunto

2007), sebagai berikut.

11r

tkV

MkM

k

k )(1

1

Dengan keterangan :

r11 = reliabilitas instrument

k = banyaknya butir soal

M = skor rata-rata

Vt = varians total

Untuk menentukan tinggi rendahnya koefisien reliabilitas ( r) dapat

ditentukan dengan kriteria :

0,81– 1,00 = sangat tinggi

0,61 – 0,80 = tinggi

0,41 – 0,60 = cukup

0,21 – 0,40 = rendah

0,00 – 0,20 = sangat rendah

Jika r11 hitung > r tabel maka perangkat soal tersebut reliabel dan jika

r11hitung< r tabel maka soal tidak reliabel (Arikunto 2007).

Harga r11 yang diperoleh dikonsultasikan dengan r tabel dengan taraf

signifikan 5%, jika harga r hitung> r tabelmaka instrumen yang diuji cobakan bersifat

reliabel.Hasil analisis reliabilitas soal menunjukkan bahwa rtabel = 0,404

Page 29: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

19

sedangkan rhitungsebesar 0,7522 sehingga soal tes tersebut bersifat reliabel. Data

selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 9.

3) Taraf kesukaran soal

Taraf kesukaran butir soal dihitung dengan cara membandingkan siswa

yang menjawab benar dengan jumlah seluruh peserta tes. Didalam istilah evaluasi,

indeks kesukaran ini diberi simbol P (proporsi).Taraf kesukaran butir soal dapat

dihitung dengan rumus P. P =

Keterangan :

P = indeks kesukaran

B = jumlah siswa yang menjawab soal dengan benar

JS = jumlah seluruh peserta tes

Klasifikasi indeks kesukaran modifikasi Arikunto (2007) sebagai berikut.

TK = 0,00 : Terlalu sukar

0,00 < TK ≤ 0,30 : Sukar

0,30 < TK ≤ 0,70 : Sedang

0,70 < TK ≤ 1,00 : Mudah

Hasil analisis tingkat kesukaran soal uji coba disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2 Hasil analisis tingkat kesukaran butir soal uji coba materi Sistem

Peredaran Darah di kelas IX D SMP N 1 Gabus

No. Kriteria Jumlah Nomor soal

1. Terlalu Sukar 0

2. Sukar 2 11, 22

3. Sedang 35 2, 4, 6, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 18, 19, 20,

21, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32,

33, 34, 35, 36, 37, 39, 40, 41, 42, 43, 44,

45

4. Mudah 8 1, 3, 5, 7, 8, 16, 17, 38

5. Terlalu mudah 0

Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 27.

4) Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu butir soal untuk

membedakan siswa yang telah menguasai materi dan belum menguasai materi.

Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi,

disingkat DP.

Page 30: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

20

Kriteria daya pembeda instrumen soal uji coba

0,00-0,20 = jelek

0,21-0,40 = cukup

0,41-0,70 = baik

0,71-1,00 = sangat baik

(Arikunto 2007)

Rumus mencari indeks diskriminasi (DP) adalah:

JB

BB

JA

BADP

Keterangan:

DP : daya pembeda Soal

BA : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar

BB :banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar

JA : banyaknya peserta kelas atas

JB : banyaknya peserta kelas bawah

Hasil analisis daya beda soal uji coba disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3 Hasil analisis daya beda soal uji coba

No Kriteria daya beda Jumlah Nomor Soal

1. Sangat jelek 0

2. Jelek 13 2, 6, 12, 16, 18, 21, 24, 27, 31, 36, 43,

44, 45

3. Cukup 12 4, 8, 11, 17, 19, 22, 23, 28, 38, 39, 40,

41

4. Baik 20 1, 3, 5, 7, 9, 10, 13, 14, 15, 20, 25, 26,

29, 30, 32, 33, 34, 35, 37, 42

5. Baik sekali 0

Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 27.

Soal yang baik dan layak digunakan harus mencapai kriteria validitas dan

reliabilitas yang tinggi (valid dan reabel) dengan tingkat kesukaran mudah,

sedang, dan sukar, sedangkan daya beda soalnya mempunyai kriteria yang cukup

dan baik. Berdasarkan analisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya

beda soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah dapat dilihat pada Tabel 4.

Page 31: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

21

Tabel 4 Daftar soal yang digunakan untuk penelitian

Jenis soal Nomor butir soal

Digunakan Tidak digunakan

Pilihan ganda 1, 3, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14,

15, 17, 19, 20, 22, 23, 25, 26,

29, 30, 32, 33, 34, 35, 37, 38,

39, 40, 41, 42

2, 4, 6, 12, 16, 18, 21, 24, 27,

28, 31, 36, 43, 44, 45

Jumlah 30 15

2. Pelaksanaan penelitian

Penelitian dilaksanakan dalam 6 jam pelajaran yaitu 3 kali pertemuan

yang tersusun dalam Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP) dan 1 kali

pertemuan (2 jam pelajaran) untuk evaluasi. Pelaksaan penelitian adalah sebagai

berikut :

a. Melaksanakan pembelajaran sesuai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

b. Melaksanakan pengamatan terhadap aktivitas siswa selama proses

pembelajaran. Pada setiap pertemuan data aktivitas siswa diambil

menggunakan lembar aktivitas siswa.

c. Memberikan evaluasi di akhir pembelajaran. Evaluasi ini berupa tes tertulis

denganbentuk soal pilihan ganda.

d. Memberikan angket tanggapan siswa dan guru pada akhir pembelajaran.

3. Pengambilan data

Pengambilan data digunakan untuk mengambil data :

a. Aktivitas siswa selama pembelajaran

b. Hasil belajar siswa

c. Tanggapan siswa dan tanggapan guru

F. Data dan Metode Pengumpulan Data

1. Data

Sumber data penelitian ini adalah siswa dan guru, sedangkan jenis data

yang diperoleh berupa aktivitas siswa selama proses pembelajaran, hasil belajar

siswa (berupa nilai tes tertulis, nilai penugasan, penilaian LDS, penilaian LKS,

Page 32: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

22

dan penilaian aktivitas siswa), dan tanggapan siswa dan guru terhadap proses

pembelajaran berbasis bioedutainment.

2. Metode pengumpulan data

a. Metode tes

Tes pada umumnya digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan

pencapaian tujuan atau prestasi. Melalui tes guru dapat memperoleh informasi

tentang berhasil tidaknya siswa dalam menguasai tujuan-tujuan pembelajaran

(Surapranata 2004). Tes yang digunakan berbentuk pilihan ganda. Data tentang

hasil belajar diambil dari nilai tes tertulis, nilai penugasan, penilaian LDS, dan

penilaian aktivitas siswa.

b. Metode observasi

Dalam penggunaan metode observasi cara yang paling efektifadalah

dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen. Format yang disusun

berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi

(Arikunto 2007). Data tentang aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

menggunakan pembelajaran berbasis Bioedutainment diambil dengan

menggunakan lembar observasi siswa selama proses pembelajaran.

c. Metode angket/kuesioner

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang baru digunakan untuk

memperoleh data dari responden dalam arti laporan tentang hal-hal yang

diketahuinya (Arikunto 2007). Data tentang tanggapan siswa dan tanggapan guru

terhadap proses pembelajaran diambil dengan metode angket di akhir

pembelajaran.

G. Metode Analisis Data

1. Analisis data hasil belajar

a. Analisis tes hasil belajar

1) Menghitung skor evaluasi menggunakan rumus (Sudijono 2006)

Nilai =

x 100

Page 33: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

23

2) Menghitung hasil belajar siswa secara individu dengan rumus:

Nilaiakhir =

3) Menghitung persentase ketuntasan siswa secara klasikal

Tuntas belajar klasikal =

x

100%

Angka persentase selanjutnya dikonfirmasikan pada kriteria sebagai berikut

(dimodifikasi dari Sudijono 2009) :

Sangat baik = 85% – 100%

Baik = 70% – 84%

Cukup baik = 60% – 69%

Kurang baik = 50% – 59%

Jelek = < 50%

b. Analisis data aktivitas siswa

Data aktivitas siswa secara dianalisis dengan menggunakan analisis rumus :

Aktivitas =

x 100%

Keterangan :

N = Jumlah skor maksimal keaktifan siswa

n = Jumlah skor yang diperoleh siswa

Kategori aktivitas siswa adalah sebagai berikut (dimodifikasi dariSudijono 2009).

Sangat aktif = 85% – 100%

Aktif = 70% – 84%

Cukup aktif = 60% – 69%

Kurang aktif = 50% – 59%

Tidak aktif = < 50%

2. Analisis tanggapan siswa terhadap pembelajaran

Analisis tanggapan siswa terhadap pembelajaran dihitung dengan rumus :

P =

X 100%

Keterangan :

P = persentase

F = banyak responden yang memilih jawaban

N = banyak responden yang menjawab kuesioner

Page 34: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

24

Angka persentase selanjutnya dikonfirmasikan pada kriteria sebagai berikut

(dimodifikasi dari Sudijono 2009) :

Sangat baik = 85% – 100%

Baik = 70% – 84%

Cukup baik = 60% – 69%

Kurang baik = 50% – 59%

Jelek = < 50%

3. Analisis kinerja guru

Tingkat kinerja guru =

x 100%

Kategori kinerja guru adalah sebagai berikut (dimodifikasi dariSudijono 2009).

Sangat baik = 85% – 100%

Baik = 70% – 84%

Cukup baik = 60% – 69%

Kurang baik = 50% – 59%

Jelek = < 50%

4. Data hasil wawancara (tanggapan guru terhadap pembelajaran)

Data ini dianalisis secara deskriptif kualitatif yaitu dengan melihat

kecenderungan–kecenderungan yang ada dari data hasil wawancara tentang

tanggapan guru terhadap proses pembelajaran yang berlangsung sehingga dapat

ditarik kesimpulan dari data-data tersebut.

Page 35: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

25

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh data yang

meliputi data aktivitas siswa dalam pembelajaran, hasil belajar siswa, tanggapan

siswa dan tanggapan guru terhadap pembelajaran sistem peredaran darah

menggunakan metode simulasi taman sirlukasi berbasis bioedutainment. Adapun

data yang diperoleh adalah sebagai berikut:

1. Aktivitas siswa

Data aktivitas siswa diperoleh dari hasil observasi dengan menggunakan

lembar observasi aktivitas siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Hasil

observasi aktivitas siswa pada 3 kelas yang diteliti dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5 Rekapitulasi aktivitas siswa kelas VIIIC, VIII D, dan VIII E

Kriteria aktivitas

siswa

Kelas VIII C Kelas VIII D Kelas VIII E

Jumlah skor Jumlah skor Jumlah skor

Juml

Tidak aktif (TA) 0

0

10

43

31

28

74

88

0

0

11

31

36

26

67

86

0

Kurang aktif (KA) 0

Cukup aktif (CA) 9

Aktif (A) 36

Sangat aktif (SA) 27

Jumlah siswa 24

∑ SA + A 63

SA+A (%) 87,70

Rata-rata dari ketiga

kelas (%)

87,20

Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 34.

Berdasarkan Tabel 5, persentase aktivitas siswa pada 3 kelas yang diteliti

lebih dari 80% siswa dalam kategori aktif dan sangat aktif dalam kegiatan

pembelajaran menggunakan metode simulasi taman sirkulasi berbasis

bioedutainment. Persentase rata-rata keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran dari ketiga kelas tersebut yaitu 87,20%.

2. Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar siswa kelas VIII C, VIII D,dan VIII E SMP Negeri 1 Gabus

pada materi pokok sistem peredaran darah manusia menggunakan metode

Page 36: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

26

simulasi taman sirkulasi berbasis bioedutainment pada Semester Genap Tahun

Ajaran 2012/2013, diukur berdasarkan hasil nilai tugas, penilaian LKS, penilaian

LDS, dan nilai tes evaluasi pada akhir pertemuan. Nilai tersebut kemudian

dianalisis dan diperoleh nilai hasil belajar siswa seperti tercantum pada Tabel 6.

Tabel 6 Hasil belajar siswa kelas VIII C, VIII D,dan VIII E

Data Kelas VIII C Kelas VIII D Kelas VIII E

Nilai tertinggi

Nilai terendah

Nilai rata-rata

Jumlah siswa

Jumlah siswa yang tuntas

Ketuntasan klasikal (%)

90

63

80

28

25

89,28

94

65

80

26

21

80,76

90

65

81

24

20

83,33

Rata-rata ketuntasan klasikal

(%) 84,46

Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 35.

Berdasarkan analisis data hasil belajar siswa kelas VIII C, VIII D, dan VIII

E menunjukkan tingkat ketuntasan klasikal siswa yaitu sebesar 89,28%,

80,76%,dan 83,33%. Rata-rata ketuntasan klasikal siswa dari kelas VIII C, VIII

D, dan VIII E adalah 84,46%. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan metode

simulasi taman sirkulasi berbasis bioedutainment pada materi sistem peredaran

darah manusia dapat berpengaruh positif terhadap kualitas hasil belajar siswa.

3. Tanggapan Siswa

Tanggapan siswa terhadap pembelajaran menggunakan metode simulasi

taman sirkulasi berbasis bioedutainment pada materi sistem peredaran darah

manusiadiperoleh dari angket yang diberikan kepada siswa yaitu siswa kelas VIII

C, VIII D, dan VIII E. Angket tanggapan siswa diberikan pada saat akhir

pembelajaran. Hasil angket tanggapan siswa dapat dilihat pada Tabel 7.

Page 37: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

27

Tabel 7 Hasil analisis angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran materi

sistem peredaran darah dengan metode simulasi berbasis

bioedutainment

No. Aspek yang ditanyakan VIII C VIII D VIII E

∑ % ∑ %∑ ∑ % ∑ %

1. Siswa belajar materi yang akan diajarkan oleh

guru

20 71 18 69 18 75

2. Siswa tertarik mengikuti pembelajaran 28 100 26 100 24 100

3. Pembelajaran menyenangkan 28 100 24 92 24 100

4. Siswa bisa bekerjasama dengan baik dengan

kelompok saat kegiatan simulasi

28 100 24 92 24 100

5. Pembelajaranbisa meningkatkan kerjasama

dengan kelompok

23 82 22 85 22 92

6. Siswa bermain secara sportif (tidak membaca

naskah skenario) pada saat melakukan

kegiatan simulasi

24 86 22 85 22 92

7. Siswa merasa tertantang untuk berkompetisi

dengan kelompok lain pada saat melakukan

kegiatan simulasi

24 86 24 92 24 100

8. Siswa menyukai suasana kelas 26 93 24 92 24 100

9. Pembelajaran dapat meningkatkan

aktivitassiswa

25 89 24 92 24 100

10. Siswa lebih memahami materi dengan

metode simulasi berbasis bioedutainment

24 86 24 92 24 100

Rata-rata kelas 25 89 23 89 23 96

Rata-rata dari ketiga kelas (%) 91,33

Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 37.

Berdasarkan Tabel 7 menunjukkan bahwa siswa memberikan tanggapan

positif terhadap pembelajaran menggunakan metode simulasi taman sirkulasi

berbasis bioedutainment pada materi sistem peredaran darah manusia. Kelas VIII

C, VIII D, dan VIII E menunjukkan tanggapan yang sangat baik terhadap

pembelajaran menggunakan Metode simulasi taman sirkulasi berbasis

bioedutainment dengan persentase berturut-turut yaitu 89%, 89%, dan 96%. Rata-

rata tanggapan siswa dari ketiga kelas yaitu 91,33% dengan kriteria sangat baik.

Page 38: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

28

4.Tanggapan Guru

Hasil tanggapan guru terhadap pembelajaran materi sistem peredaran

darah menggunakan metode simulasi taman sirkulasi berbasis bioedutainment

disajikan pada Tabel 8.

Tabel 8 Tanggapan guru terhadap pembelajaran dengan metode simulasi taman

sirkulasi berbasis bioedutainment

No. Pernyataan Jawaban

1.

2.

3.

4.

5.

Kesan terhadap pembelajaran

Aktivitas siswa selama pembelajaran

Hasil belajar siswa setelah

pembelajaran

Kelebihan pembelajaran

menggunakan metode simulasi

berbasis bioedutainment

Ketertarikan menggunakan metode

simulasi berbasis bioedutainment

Sangat mengesankan karena anak lebih

jelas dan mudah memahami materi

Lebih meningkat

Lebih meningkat

Siswa lebih antusias dan sangat tertarik

mengikuti pembelajaran

Tertarik menggunakan metode simulasi

berbasis bioedutainment untuk materi

yang lain

Tabel 8 menunjukkan bahwa guru memberikan tanggapan positif terhadap

pembelajaran menggunakan metode simulasi taman sirkulasi berbasis

bioedutainment pada materi sistem peredaran darah manusia.

5. Kinerja guru

Hasil kinerja guru pada pembelajaran materi sistem peredaran darah

menggunakan metode simulasi taman sirkulasi berbasis bioedutainment disajikan

pada Tabel 9.

Tabel 9 Kinerja guru pada pembelajaran dengan metode simulasi taman sirkulasi

berbasis bioedutainment

Data Kelas VIII C Kelas VIII D Kelas VIII E

Skor total

Tingkat kinerja guru (%)

Kriteria

28

93

Sangat baik

28

93

Sangat baik

28

93

Sangat baik

Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 38.

Page 39: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

29

Hasil penelitian pada pembelajaran materi sistem peredaran darah manusia

dengan metode simulasi taman sirkulasi berbasis bioedutainment pada kelas VIII

C, VIII D,dan VIII E di SMP N 1 Gabus secara ringkas terangkum pada Tabel 10.

Tabel 10 Rekapitulasi hasil penelitian penerapan pembelajaran materi sistem

peredaran darah dengan metode simulasi taman simulasi berbasis

bioedutainment di SMP N 1 Gabus.

Aspek Kelas

Rata-rata VIII C VIII D VIII E

Ketuntasan klasikal

% 89,28 80,76 83,33 84,46

Kriteria Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik

Aktivitas

% 88 86 87,70 87,20

Kriteria Sangat aktif Sangat baik Sangat aktif Sangat aktif

Tanggapan siswa

% 89 89 96 91,30

Kriteria Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik

B. Pembahasan

Proses pembelajaran dalam penelitian ini menggunakan metode simulasi

taman sirkulasi berbasis bioedutainment dan diskusi. Metode simulasi taman

sikulasi berbasis bioedutainment adalah suatu metode pembelajaran dengan cara

bermain peran mengenai suatu tingkah laku yang dilakukan seolah-olah dalam

keadaan yang sebenarnya yang dilakukan di “taman sirkulasi” dengan melibatkan

unsur-unsur bioedutainment sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan.

Data-data hasil penelitian yang telah disajikan akan dibahas secara lebih rinci

sebagai berikut.

1. Aktivitas Siswa

Aktivitas siswa merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh siswa pada

saat proses pembelajaran untuk mencapai hasil belajar. Aktivitas siswa yang

diamati dalam penelitian ini antara lain kegiatan siswa yang menunjukkan

perhatian terhadap penjelasan guru, kegiatan siswa dalam diskusi kelompok,

kemampuan siswa membangun ide, menghargai dan memberi tanggapan terhadap

pendapat teman, kemampuan siswa dalam melakukan simulasi dan kemampuan

siswa dalam mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Pelaksanaan

pembelajaran menggunakan metode simulasi taman sirkulasi berbasis

Page 40: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

30

bioedutainment menuntut siswa aktif dalam proses pembelajaran, karena masing-

masing siswa dalam kelompok harus bisa melakukan simulasi sesuai dengan

peran mereka masing-masing.

Berdasarkan analisis hasil observasi aktivitas siswa pada Tabel 5 dapat

diketahui bahwa rata-rata aktivitas siswa dari ketiga kelas penelitian dalam

kategori aktif dan sangat aktif dalam kegiatan pembelajaran, yaitu sebesar

87,20%. Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam pembelajaran, siswa aktif

berinteraksi dengan guru maupun siswa lainnya dan siswa mengikuti

pembelajaran sesuai yang diharapkan guru. Pada penelitian ini, siswa diminta

berkelompok untuk memainkan suatu skenario yang berhubungan dengan materi

sistem peredan darah. Masing-masing kelompok mendapatkan skenario yang

berbeda, kelompok 1 melakukan simulasi organ penyusun sistem peredaran

darah, kelompok 2 melakukan simulasi proses peredaran darah kecil, kelompok 3

melakukan simulasi proses peredaran darah besar, kelompok 4 melakukan

simulasi komponen darah dan leukemia. Penugasan untuk melakukan simulasi

dengan skenario yang berbeda pada tiap kelompok dapat meningkatkan aktivitas

belajar siswa baik secara individu maupun kelompok dan tidak bergantung pada

kelompok lain, sedangkan kegiatan diskusi secara klasikal dapat menciptakan

situasi kondusif karena belajar dengan teman sebaya memudahkan untuk saling

bertukar pikiran dan pendapat sesuai pengalaman yang didapat dalam

pengamatan.

Aktivitas siswa yang tergolong sangat aktif ini dipicu oleh penerapan

metode pembelajaran yang menyenangkan. Hal itu juga didukung dengan

penelitian Fauriya (2009) dan penelitian Huda (2010) yang membuktikan bahwa

kebosanan siswa dapat teratasi melalui gerak aktif saat siswa melakukan kegiatan

role playing atau dalam penelitian ini disebut sebagai kegiatan simulasi. Selain

kegiatan simulasi siswa juga melakukan kegiatan diskusi, melalui kegiatan diskusi

siswa dapat membahas hasil diskusinya dan bertukar pikiran dengan siswa

lainnya. Dalam hal ini guru menyarankan pada siswa untuk menanyakan hal-hal

yang belum dipahaminya kepada teman yang sedang presentasi. Siswa

mempunyai kesempatan yang sama untuk mengemukakan pendapat, menjawab

pertanyaan ataupun mengajukan pertanyaan dalam proses pembelajaran. Sehingga

Page 41: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

31

situasi kelas saat itu menjadi hidup ketika siswa yang lainnya bertanya dan

memberi tanggapan terhadap presentasi tersebut.

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran menggunakan metode simulasi taman sirkulasi berbasis

bioedutainment pada materi sistem peredaran darah manusia dapat menjadikan

siswa lebih aktif karena masing-masing siswa melakukan kegiatan simulasi

tersebut. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan di luar ruang kelas juga membuat

siswa lebih aktif karena suasana kelas lebih menyenangkan. Guru Biologi SMP N

1 Gabus juga berpendapat bahwa dengan pembelajaran menggunakan metode

simulasi taman sirkulasi berbasis bioedutainment dapat meningkatkan

pemahaman siswa pada materi sistem peredaran darah, membuat siswa lebih aktif,

menyenangkan serta kegiatan pembelajaran menjadi lebih hidup, sehingga siswa

termotivasi untuk belajar biologi.

2. Hasil Belajar Siswa

Pembelajaran menggunakan metode simulasi taman sirkulasi berbasis

bioedutainment merupakan variasi pembelajaran yang dapat mengurangi

kejenuhan siswa, sehingga lebih tertarik untuk aktif dalam memahami materi yang

dipelajari. Pemahaman siswa terhadap materi akan berpengaruh terhadap hasil

belajar.

Hasil belajar siswa pada penelitian ini diukur dari 3 komponen yaitu nilai

LDS dan LKS dengan bobot 1, nilai penugasan dengan bobot 1, dan nilai tes

tertulis (evaluasi) dengan bobot 2. Tes tertulis yang digunakan adalah tes obyektif

yang berbentuk pilihan ganda. Berdasarkan Tabel 6 diketahui bahwa rata-rata

ketuntasan klasikal siswa dari ketiga kelas tersebut adalah 84,46%. Hal tersebut

menunjukkan bahwa hasil belajar siswa telah melampaui kriteria minimum yang

telah ditetapkan yaitu 80% siswa mencapai KKM (72).

Hasil belajar yang positif tersebut dipicu oleh oleh beberapa faktor, antara

lain karena suasana pembelajaran yang menyenangkan. Selama proses

pembelajaran berlangsung siswa terlihat sangat antusias mengikuti pelajaran

karena pembelajaran dengan metode simulasi berbasis bioedutainment ini bersifat

student center learning. Suasana pembelajaran yang berpusat pada siswa akan

Page 42: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

32

membuat siswa lebih aktif, percaya diri, dan lebih tertarik mengikuti pelajaran.

Selain menggunakan metode simulasi, pada penelitian ini juga menggunakan

metode ceramah dan diskusi. Metode ceramah dan diskusi digunakan dalam

penelitian ini karena tidak semua materi dapat disampaikan menggunakan metode

simulasi.

Metode simulasi diterapakan pada setiap pertemuan dalam penelitian ini.

Pada pertemuan pertama, siswa melakukan kegiatan simulasi tentang organ-organ

penyusun sistem peredaran darah. Dari kegiatan tersebut siswa mendapatkan

pengetahuan mengenai organ-organ penyusun sistem peredaran darah beserta

deskripsi dari masing-masing organ seperti jantung, aorta, arteri, vena, dan darah.

Akan tetapi, sebelum melakukan kegiatan simulasi guru juga menggunakan

ceramah untuk menyampaikan morfologi jantung dengan bantuan charta. Setelah

melakukan kegiatan simulasi, siswa berdiskusi tentang kegiatan simulasi yang

telah dilakukan sekaligus membahas LDS (Lembar Diskusi Siswa) yang telah

mereka kerjakan. Hal tersebut dilakukan sebagai penguatan materi untuk siswa.

Pada pertemuan kedua siswa melakukan simulasi tentang peredaran darah

besar dan peredaran darah kecil. Dari kegiatan tersebut siswa mendapatkan

pengetahuan mengenai urutan peredaran darah besar dan peredaran darah kecil,

siswa juga mendapat pengetahuan mengenai katup bikuspidalis dan katup

trikuspidalis. Setelah melakukan kegiatan simulasi siswa berdiskusi membahas

LKS yang telah dikerjakan, kemudian guru memberikan penguatan-penguatan.

Pada pertemuan ketiga, siswa melakukan simulasi tentang darah beserta

komponen-komponennya, juga simulasi tentang leukemia. Pada pertemuan ketiga

ini siswa mendapat pengetahuan mengenai komponen-komponen darah beserta

fungsi dan ciri-ciri dari masing-masing komponen darah, siswa juga mendapat

pengetahuan mengenai leukemia.

Kegiatan simulasi yang dikombinasikan guru dengan menggunakan

metode ceramah dan diskusi membuat siswa semakin paham dengan materi sistem

peredaran darah. Metode simulasi merupakan salah satu cara yang dapat

diterapkan dalam strategi pembelajaran berbasis bioedutainment. Strategi

pembelajaran berbasis bioedutainment merupakan strategi pembelajaran Biologi

yang menghibur dan menyenangkan. Pada strategi pembelajaran berbasis

Page 43: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

33

bioedutainment ini terkandung unsur pembelajaran ilmu, proses keilmuan,

keterampilan berkarya, kerjasama, permainan yang mendidik, kompetisi,

tantangan, dan sportivitas. Semuanya dikemas dalam bentuk yang menghibur dan

menyenangkan (Mulyani et al. 2008).

Berdasarkan uraian di atas, pembelajaran dengan menggunakan metode

simulasi taman sirkulasi berbasis bioedutainment mampu memberikan dampak

positif terhadap hasil belajar siswa. Pembelajaran dengan menggunakan metode

yang tepat dan menarik banyak mengandung sumber belajar, informasi, dan

komunikasi akan membuat siswa lebih mudah menangkap isi materi pelajaran.

Selain itu juga dapat menumbuhkan perhatian dan aktivitas siswa dalam belajar

sehingga tercipta suasana belajar yang menyenangkan bagi siswa. Hal ini

didukung oleh pendapat siswa yang menyatakan bahwa mereka tertarik mengikuti

pembelajaran tersebut karena dengan adanya metode diskusi, tanya jawab, dan

kegiatan simulasi dalam pembelajaran. Mereka dapat bertukar pikiran maupun

pengetahuan dengan teman sekelompoknya sehingga mereka mendapatkan

pengetahuan dan pengalaman yang baru melalui kegiatan simulasi yang belum

pernah mereka lakukan sebelumnya. Pengalaman langsung yang mereka dapat

akan memberikan kesan yang utuh dan paling bermakna mengenai informasi dan

gagasan yang terkandung dalam pengalaman itu. Dengan demikian diharapkan

siswa dapat mengetahui dan memahami konsep atau prinsip melalui kegiatan

simulasi tersebut, sehingga pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki siswa

bukan hasil mengingat seperangkat fakta melainkan hasil temuan mereka sendiri.

Siswa mendapatkan kebenaran suatu konsep melalui pengalaman yang konkret

sesuai objek yang telah dilihatnya dalam pengamatan. Pengalaman tersebut

memberikan wawasan, pamahaman, dan teknik-teknik yang sulit untuk

dipaparkan melalui pembelajaran ceramah saja. Mereka juga berpendapat bahwa

dengan penerapan metode simulasi berbasis bioedutainment mereka lebih

memahami proses-proses yang bersifat abstrak dalam materi sistem peredaran

darah.

Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Sudjana (2000) yang

menyatakan bahwa kejadian atau proses analogis yang dimunculkan dalam

metode simulasi akan memudahkan siswa untuk memahami proses atau kejadian

Page 44: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

34

sebenarnya yang tidak dapat diamati secara langsung. Djamarah dan Zain (2002)

menyebutkan salah satu kelebihan metode simulasi (bermain peran) adalah siswa

melatih dirinya untuk memahami dan mengingat isi bahan yang akan

didramakan. Selain itu, menurut Yiyu et al. (2006) permainan simulasi yang

berbasis bioedutainment mampu meningkatkan motivasi siswa untuk

mengembangkan ilmu pengetahuan mereka.

Hasil penelitian di atas sejalan dengan penelitian Susanti (2009) yaitu

penelitian tentang strategi pembelajaran bioedutainment pada materi sistem gerak

kelas XI menunjukkan keberhasilan dengan keaktifan siswa meningkat dari siklus

ke siklus, demikian juga dengan ketuntasan belajar secara klasikal. Kusumowati

(2010) dalam penelitiannya tentang penerapan pembelajaran biologi berbasis

bioedutainment menunjukkan bahwa ketuntasan belajar klasikal dapat meningkat.

Fauriya (2009) dalam penelitiannya yang menerapkan metode role playing

menunjukkan hasil yang positif terhadap hasil belajar siswa. Penelitian Huda

(2010) tentang penerapan pendekatan JAS (Jelajah Alam Sekitar) dengan metode

role playing pada materi sistem peredaran darah menyimpulkan bahwa metode

tersebut mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terjadi karena

penerapan metode role playing dalam pembelajaran materi sistem tersebut siswa

dituntut melakukan kegiatan simulasi sesuai dengan perannya masing-masing

sehingga siswa mudah memehami materi yang mereka pelajari.

3. Tanggapan Siswa Terhadap Pembelajaran

Hasil analisis tanggapan siswa terhadap pembelajaran dengan metode

simulasi taman sirkulasi berbasis bioedutainment pada materi sistem peredaran

darah memperoleh respon yang positif. Siswa sangat senang dengan adanya

kegiatan simulasi dalam pembelajaran materi sistem peredaran darah karena

suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan dibanding saat pembelajaran

dengan metode yang biasa diterapkan sehingga dapat membangkitkan semangat

siswa dalam belajar.

Pembelajaran dengan menggunakan metode simulasi taman sirkulasi

berbasis bioedutainment menjadi lebih menarik dan tidak membosankan karena

pembelajarannya dilakukan di luar ruangan. Selain itu kegiatan simulasi juga bisa

meningkatkan sportivitas, kerjasama, dan kompetisi pada diri siswa. Hal ini bisa

Page 45: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

35

dilihat pada persentase hasil angket siswa dimana rata-rata tanggapan siswa dari

ketiga kelas sampel adalah 91,33% dalam kriteria sangat baik. Siswa menyatakan

bahwa mereka senang belajar dengan metode simulasi taman sirkulasi berbasis

bioedutainment karena menjadikan mereka lebih aktif, kreatif, dan mandiri. Selain

itu mereka juga berpendapat bahwa dengan adanya metode simulasi taman

sirkulasi berbasis bioedutainment mereka bisa mendapatkan pemahaman yang

mendalam tentang materi yang dipelajari.

4. Tanggapan Guru Terhadap Pembelajaran

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru terhadap pembelajaran

menggunakan metode simulasi taman sirkulasi berbasis bioedutainment, diperoleh

respon yang positif. Menurut guru, pembelajaran menggunakan metode simulasi

taman sirkulasi berbasis bioedutainment lebih menarik dan lebih memahami suatu

konsep karena siswa dapat memperoleh pengetahuan dengan melakukan kegiatan

simulasi. Selama pembelajaran berlangsung kondisi kelas kondusif dan aktivitas

siswa tergolong aktif karena siswa sibuk melakukan simulasi dan siswa yang tidak

sedang bertugas melakukan simulasi sibuk mengerjakan LKS, diskusi dalam

kelompok, sehingga tidak hanya mendengar ceramah. Hasil belajar siswa juga

meningkat karena siswa tidak sekedar mengahafal materi yang ada dalam buku

tetapi siswa dapat belajar menemukan serta membangun pengetahuannya sendiri,

sehingga konsep yang diperoleh lebih lama diingat.

Melihat dari sejumlah keberhasilan dalam pembelajaran menggunakan

metode simulasi taman sirkulasi berbasis bioedutainment guru pun tertarik untuk

menerapkan model pembelajaran ini pada materi lain seperti materi sistem

pencernaan, sistem pernafasan, dan materi-materi lainnya, karena pembelajaran

dengan metode ini lebih menyenangkan sehingga materi lebih mudah dipahami

oleh siswa. Guru juga berpendapat bahwa terdapat kekurangan-kekurangan dalam

penerapan pembelajaran menggunakan metode ini, antara lain waktu dan tempat

perlu dipersiapkan secara lebih matang agar pembelajaran berjalan lancar. Guru

juga menyarankan harus lebih kreatif dalam membuat taman untuk arena simulasi,

begitu pula dengan skenario yang akan dipakai dalam kegiatan simulasi agar lebih

menarik dan membuat siswa lebih antusias.

Page 46: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

36

5. Kinerja Guru

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan dan data yang telah dianalisis,

kinerja guru pada pembelajaran dengan metode simulasi taman sirkulasi berbasis

bioedutainment termasuk dalam kategori sangat baik. Hal ini bisa dilihat pada

persentase tingkat kinerja guru di kelas VIII C, VIII D, dan VIII E yaitu sebesar

93%. Pada pembelajaran dengan metode simulasi taman sirkulasi berbasis

bioedutainment, guru hampir melakukan semua aspek-aspek yang diamati oleh

observer.

Dalam pembelajaran dengan metode simulasi taman sirkulasi berbasis

bioedutainment ini memang terdapat beberapa kendala karena pembelajaran

dilakukan di luar ruang kelas. Penerapan pembelajaran ini membutuhkan tempat

yang cukup luas dan pengkoordiniran kelas yang baik. Untuk itu guru sangat

dituntut untuk memiliki kesiapan dan kecakapan yang baik agar pembelajaran

berjalan sesuai dengan rencana.

Page 47: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

37

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan uraian pembahasan yang disampaikan,

dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode simulasi taman sirkulasi berbasis

bioedutainment pada materi sistem peredaran darah manusia berpengaruh positif

terhadap hasil belajar dan aktivitas siswa di SMP N 1 Gabus.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka saran yang dapat

diajukan adalah sebagai berikut:

1. Penggunaan metode simulasi berbasis bioedutainment pada materi lain seperti

materi sistem pencernaan dan sistem pernafasan, perlu kiranya

dipertimbangkan sebagai salah satu upaya untuk mengoptimalkan aktivitas dan

hasil belajar siswa.

2. Guru perlu meningkatkan kreativitasnya dalam menyusun taman arena simulasi

dan skenario yang akan digunakan untuk simulasi sehingga materi akan

tersampaikan lebih jelas, lengkap, dan lebih menarik perhatian siswa untuk

mengikuti pembelajaran.

Page 48: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

38

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto S. 2007. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Catharina A. 2007. Psikologi Belajar. Semarang: UPT MKK UNNES Press.

Djamarah S & Zain A. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Asdi

Mahasatya.

Fauriya F. 2009. Penerapan Metode Role Playing Berbantuan Media Slide

Presentation pada Materi Alat Indera Manusia di SMP N 5 Kudus

(Skripsi). Semarang: FMIPA Unnes.

Fitzgibbon JW & Thomson TL. 1996. Design Role-playing at The School of

Architecture. Journal of Architectural Education 23 (4):36-39.

Huda I. 2010.Penerapan Pendekatan JAS dengan Metode Role Playing pada

Materi Sistem Peredaran Darah di SMP 10 Semarang (Skripsi). Semarang:

FMIPA Unnes

Kusumowati TE. 2010. Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Bioedutainment

pada Materi Pokok Ekosistem di SMP Filial Negeri 23 Bubakan Semarang

(Skripsi). Semarang: FMIPA Unnes

Mulyani ES, A Marianti, T Widianti, S Saptono, KK Pukan, & SH Bintari. 2008.

Jelajah Alam Sekitar Pendekatan Pembelajaran Biologi. Jurusan Biologi

FMIPA Unnes.

Nuryani. 2005. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: Penerbit Universitas

Negeri Malang (UNM Press).

O’Donnell A.M., Dansereau D.F., Hall R.L., & Rocklin T.R. 1987. Cognitive,

Social/ Affective, and Metacognitive Outcomes of Scripted Cooperative

Learning. Journal of Psychology, 79, 431-437

Priyono W, Indriharti B & Suprihationo. 2008. Meningkatkan Pemahaman Siswa

SMA Negeri 5 Semarang Menggunakan Peta Konsep Berorientasi JAS

pada Materi Biologi dan Organisasi Kehidupan. Jurnal Penelitian

Pendidikan 24(1): 1-12.

Pujiyatmi A. 2011. Efektivitas Metode Permainan di Dukung dengan Media Slide

Presentation pada Materi Sistem Peredan Darah di SMP N 5 Ungaran

(Skripsi). Semarang : FMIPA UNNES.

Rustaman & Nuryani Y. 2003. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung:

Universitas Pendidikan Indonesia.

Page 49: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

39

Rigas & Ayad.2010. Using Edutainment in E-learning Application. International

Journal of Computers. 4(1): 1-8

Saptono S. 2003. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Semarang: UNNES

Sardiman AM. 2009. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:PT

Rajagrafindo Persada.

Sudijono A. 2009. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Sudjana. 2008. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjana N. 2000. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Alegensindo.

Suharyanto A. 2009. Peningkatan Kualitas Pendidikan Melalui Model

Pembelajaran Kooperatif Berbasis Konstruktivistik. Jurnal Lembaran Ilmu

Kependidikan 38(1): 68-77.

Susanti F. 2009. Pembelajaran Sistem Gerak Berbasis Bioedutainment dengan

Menerapakan MIC (Music in Concert) di SMA Negeri 5 Semarang

(Skripsi). Semarang: FMIPA UNNES.

Suwono H & Andari Pri. 1999. Kualitas Proses dan Hasil Pembelajaran Fungsi

Darah Melalui Metode Simulasi pada Siswa Kelas V SDN Bunulrejo V

Malang. Jurnal Biologi dan Pengajarannya 4(1): 21-36.

Tessier J. 2007. Small-Group Peer Teaching in an Introductory Biology

Classroom. Journal of College Science Teaching January/ February

2007. New Britain: Connecticut.

Wiyanto, Sopyan, Nugroho & Wibowo. 2007. Potret Pembelajaran Sains di SMP

dan SMA. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran. 40(2): 386-394.

Yamin M. 2006. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung

Persada Press.

Yiyu C, Lu, Zheng & Lin Li. 2006. Simulation and Gaming. Agency for Science,

Technology. and Reasearch, Sage Publication. 37(4): 466-475. Online at

http://sag.sagepub.com/cgi/reprint/37/4/466.pdf [ diakses tanggal 25 Juli

2012 ].

Zaini H, B Munth & SA Aryan. 2007. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta:

Center for Teaching Staff Development (CTSD) Institut Agama Islam

Negeri Sunan Kalijaga.

Zaman S, Dyan R.H, & Gibasa Team. 2010. Games Kreatif Pilihan untuk

Meningkatkan Potensi Diri & Kelompok. Jakarta: Gagas Media. On line

Page 50: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

40

at

http://books,google.co.id/books?id=poIDugzDbvIC&pg=PAI&dq=meng

apa+memakai+metode+permainan [di akses tanggal 21 Oktober 2012].

Page 51: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

LAMPIRAN

Page 52: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

41

SILABUS

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Gabus

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/semester : VIII/2 (Genap)

Standar Kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia

Alokasi Waktu : 6 X 40 menit

Kompetensi

Dasar

Indikator Materi

Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber Belajar

Teknik Instrumen

1.6

Mendeskripsikan

sistem peredaran

darah pada

manusia dan

hubungannya

dengan

kesehatan.

1. Menyebutkan

macam organ

penyusun

sistem

peredaran

darah pada

manusia.

2. Menjelaskan

struktur dan

fungsi jantung,

pembuluh

darah, dan

darah dalam

sistem

Sistem

peredaran

darah.

1. Organ-organ

penyusun

sistem

peredaran

darah pada

manusia.

2. Struktur dan

fungsi

jantung,

pembuluh

darah, dan

darah dalam

sistem

1. Studi pustaka dan

menyimak penjelasan

dari guru tentang organ

penyusun sistem

peredaran darah

manusia.

2. Secara berkelompok,

siswa melakukan

simulasi organ

penyusun sistem

peredaran darah

manusia.

- Tes tertulis

-Tes tertulis

-Observasi

- Soal

pilihan

ganda

-penilaian

LDS

-Lembar

observasi

aktivitas

siswa

6 X 40’

1. Syamsuri,

I.2009.

IPA

BIOLOGI

untuk

SMP

Kelas VII.

Jakarta : Erlangga

2. LDS

3. Artikel

dari

internet

4. Charta

sistem

peredaran

darah

Lam

piran

1. S

ilabus

41

Page 53: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

42

peredaran

darah.

3. Menjelaskan

mekanisme

sistem

peredaran

darah pada

manusia.

4. Menyebutkan

contoh

penyakit yang

berhubungan

dengan sistem

peredaran

darah manusia.

peredaran

darah

manusia.

3. Mekanisme

sistem

peredaran

darah pada

manusia.

4. Contoh

penyakit

yang

berhubungan

dengan

sistem

peredaran

darah

manusia.

3. Siswa secara

berkelompok

melakukan simulasi

jalannya peredaran

darah yaitu peredaran

darah besar dan

peredaran darah kecil.

4. -Siswa secara individu

mencari informasi

tentang penyakit yang

berhubungan dengan

sistem peredaran darah

manusia.

- Siswa secara

berkelompok

melakukan simulasi

komponen darah dan

simulasi leukemia.

manusia

Page 54: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

43

Page 55: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

44

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMP Negeri 1 Gabus

Kelas/Semester : VIII/2 (Genap)

Mata Pelajaran : IPA Biologi

Waktu : 6 X 40 menit (3 x pertemuan)

A. Standar Kompetensi

1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.

B. Kompetensi Dasar

1. 6 Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya

dengan kesehatan.

C. Indikator

1. Menyebutkan macam organ penyusun sistem peredaran darah pada

manusia (Pada pertemuan 1)

2. Menjelaskan struktur dan fungsi jantung, pembuluh darah, dan darah

dalam sistem peredaran darah (Pada pertemuan 1)

3. Menjelaskan mekanisme sistem peredaran darah pada manusia. (Pada

pertemuan 2)

4. Menjelaskan komponen darah dan menyebutkan contoh penyakit yang

berhubungan dengan sistem peredaran darah manusia. (Pada pertemuan 3)

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menyebutkan macam organ penyusun sistem peredaran darah

pada manusia. (Pertemuan 1)

2. Siswa dapat menjelaskan struktur dan fungsi jantung, dan pembuluh darah

dalam sistem peredaran darah. (Pertemuan 1)

3. Siswa dapat menjelaskan mekanisme sistem peredaran darah pada

manusia. (Pertemuan 2)

4. Siswa dapat menjelaskan komponen darah dan menyebutkan contoh

penyakit yang berhubungan dengan sistem peredaran darah manusia.

(Pertemuan 3)

E. Materi Pembelajaran

Page 56: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

45

Materi yang akan di pelajari dalam sistem peredaran darah meliputi :

Organ penyusun sistem peredaran darah : jantung dan pembuluh

darah.

Proses peredaran darah : peredaran darah besar dan peredaran

kecil.

Kelainan dan penyakit pada sistem peredaran darah.

Sistem peredaran darah pada manusia terdiri dari: jantung, pembuluh

darah, dan darah.

Jantung manusia terdiri dari empat ruangan, yaitu bilik kiri, bilik kanan,

serambi kiri, dan serambi kanan.

Pembuluh darah yang berperan dalam proses peredaran darah adalah

pembuluh arteri, pembuluh vena, dan pembuluh kapiler.

Komponen darah manusia terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah

putih (leukosit), keping-keping darah (trombosit), dan plasma darah.

Peredaran darah manusia disebut sebagai peredaran darah tertutup dan

ganda.

Penyakit pada sistem peredaran darah manusia antara lain: anemia,

hemofili, leukimia, varises, hipertensi, sklerosis.

F. Strategi Pembelajaran

Metode : Simulasi berbasis bioedutainment, diskusi.

G. Langkah-Langkah Kegiatan

1. Pertemuan Pertama (2X40 menit)

a. Pendahuluan (10 menit)

Apersepsi dan motivasi :

Memberi pertanyaan tentang tugas yang diberikan pada pertemuan

sebelumnya untuk mempelajari materi tentang macam, struktur, dan fungsi

organ-organ penyusun sistem peredaran darah pada manusia. “Coba

pegang pergelangan tangan kalian, apa yang kalian rasakan? Terasa

berdenyut bukan? Nah, kira-kira apa yang menyebabkan hal itu terjadi?”.

Menyampaikan tujuan pembelajaran.

Guru meminta siswa duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing.

b. Kegiatan inti (60 menit)

Page 57: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

46

Eksplorasi

Guru menjelaskan organ-organ penyusun sistem peredaran darah manusia

dengan menggunakan charta.

Guru menjelaskan prinsip metode simulasi pada siswa.

Guru memberikan gambaran mengenai teknis pelaksanaan metode

simulasi.

Guru mengajak siswa keluar ruangan kelas menuju ke “taman sirkulasi”

Menugaskan para pemain peran untuk melakukan simulasi yaitu kelompok

1 melakukan simulasi organ penyusun sistem peredaran darah.

Elaborasi

Melaksanakan kegiatan simulasi proses peredaran darah kecil dan

peredaran darah besar.

Guru meminta siswa yang tidak bertugas melakukan simulasi untuk

mengerjakan LDS.

Menghubungkan proses simulasi dengan isi materi pelajaran.

Memberi kesempatan siswa untuk bertanya.

c. Penutup (10 menit)

Konfirmasi

Siswa membuat kesimpulan tentang materi pelajaran dengan bimbingan

dari guru.

Guru memberi tugas kepada siswa untuk mempelajari materi untuk

pertemuan selanjutnya yaitu mekanisme sistem peredaran darah.

Guru mengingatkan kelompok yang akan bertugas melakukan simulasi

pada pertemuan selanjutnya untuk mempersiapkan diri.

2. Pertemuan Kedua (2x40 menit)

a. Pendahuluan (10 menit)

Apersepsi dan motivasi dengan mengajukan pertanyaan “ Bagaimanakah

cara darah bisa beredar keseluruh tubuh? ”.

Menyampaikan tujuan pembelajaran.

Guru meminta siswa duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing.

b. Kegiatan inti (60 menit)

Eksplorasi

Page 58: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

47

Guru menjelaskan mekanisme peredaran darah manusia.

Guru menjelaskan prinsip metode simulasi pada siswa.

Guru memberikan gambaran mengenai teknis pelaksanaan metode

simulasi.

Guru mengajak siswa keluar ruangan kelas menuju ke “taman sirkulasi”

Menugaskan para pemain peran untuk melakukan simulasi secara

bergantian, kelompok 2 melakukan simulasi proses peredaran darah kecil

sedangkan kelompok 3 melakukan simulasi proses peredaran darah besar.

Elaborasi

Melaksanakan kegiatan simulasi proses peredaran darah kecil dan

peredaran darah besar.

Guru meminta siswa yang tidak bertugas melakukan simulasi untuk

mengerjakan LKS.

Menghubungkan proses simulasi dengan isi materi pelajaran.

Memberi kesempatan siswa untuk bertanya.

c. Penutup (10 menit)

Konfirmasi

Siswa membuat kesimpulan tentang materi pelajaran dengan bimbingan

dari guru.

Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang paling bagus

dalam bermain simulasi.

Guru memberi tugas kepada siswa untuk mencari informasi mengenai

penyakit atau kelainan yang berhubungan dengan sistem peredaran darah

manusia.

Guru mengingatkan kelompok yang akan bertugas melakukan simulasi

pada pertemuan selanjutnya untuk mempersiapkan diri.

Pertemuan Ketiga

a. Pendahuluan (10 menit)

Apersepsi dan motivasi dengan cara menanyakan tugas yang diberikan

pada pertemuan sebelumnya.

Menyampaikan tujuan pembelajaran.

Page 59: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

48

Guru meminta siswa untuk mengumpulkan tugas yang diberikan pada

pertemuan sebelumnya.

b. Kegiatan inti (60 menit)

Eksplorasi

Guru menjelaskan prinsip metode simulasi pada siswa.

Guru memberikan gambaran mengenai teknis pelaksanaan metode

simulasi.

Guru mengajak siswa keluar ruangan kelas menuju ke “taman sirkulasi”.

Menugaskan para pemain peran untuk melakukan simulasi, kelompok 4

untuk melakukan simulasi komponen darah dan leukemia.

Elaborasi

Melaksanakan kegiatan simulasi komponen darah dan leukemia.

Guru meminta siswa yang tidak bertugas melakukan simulasi untuk

mengerjakan LKS.

Menghubungkan proses simulasi dengan isi materi pelajaran.

Memberi kesempatan siswa untuk bertanya, sekaligus membahas tentang

tugas yang telah dikumpulkan.

c. Penutup (10 menit)

Konfirmasi

Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dari materi yang

dipelajari.

Guru memberitahukan kepada siswa bahwa pertemuan selanjutnya adalah

evaluasi.

H. Sumber Pembelajaran

1. Syamsuri, I. 2009. IPA BIOLOGI untuk SMP Kelas VII. Jakarta :

Erlangga.

Page 60: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

49

2. LDS.

3. LKS

4. Artikel dari internet.

5. Charta sistem peredaran darah manusia.

I. Penilaian

1. Hasil Belajar

Teknik : Tes

Bentuk : - Tes tertulis pilihan ganda

- LDS (Lembar Diskusi Siswa)

- LKS (Lembar Kerja Siswa)

Teknik : Observasi

Bentuk : Lembar observasi aktivitas siswa

Pati, 2013

Mengetahui,Guru IPA Biologi Peneliti,

……………………… Dwi Ariyani

NIP 4401408039

Page 61: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

50

KISI-KISI SOAL EVALUASI

Nama Sekolah : SMP N 1 Gabus

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : VIII/1

Tahun Ajaran : 2012/2013

Lamp

iran 3

. Kisi-kisi so

al Evaluasi

Page 62: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

51

Materi : Sistem Peredaran Darah

Standar Kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.

Kompetensi

Dasar

Indikator Ranah Kognitif Jumlah

Soal

Kunci

Jawaban C1 C2 C3 C4 C5 C6

1. 6

Mendeskripsi

kan sistem

peredaran

darah pada

manusia dan

hubungannya

dengan

kesehatan.

Menyebutkan macam organ

penyusun sistem peredaran

darah pada manusia.

1 4 2 Terlampir

Menjelaskan struktur dan

fungsi jantung, pembuluh

darah, dan darah dalam sistem

peredaran darah

2, 8,

16, 29

5, 9,

17, 19,

20, 24,

25, 28,

30

12, 21,

26

16

Menjelaskan mekanisme

sistem peredaran darah pada

manusia.

3, 6, 7,

10, 11,

18, 27 7

Menyebutkan contoh penyakit

yang berhubungan dengan

sistem peredaran darah

manusia.

13, 14,

15, 22

23 5

Page 63: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

52

SOA

Lampiran 4. Soal Uji Coba

Page 64: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

53

L UJI COBA

Mata Pelajaran : IPA (Biologi)

Kelas / Semester : VIII/ Genap

Waktu : 60 menit

Petunjuk:

1. Bacalah soal dengan cermat dan teliti.

2. Pilih salah satu jawaban yang paling benar dengan cara memberikan tanda

silang (X) pada A, B, C, atau D pada lembar jawaban yang disediakan.

3. Tanyakan pada pengawas apabila ada hal yang belum jelas.

4. Kerjakan dengan jujur.

5. Soal tidak boleh dicorat-coret.

1. Sistem peredaran darah manusia terdiri atas organ-organ sebagai

berikut….

A. Jantung – ginjal – hati

B. Jantung – paru-paru

C. Jantung – pembuluh darah – darah

D. Jantung – ginjal – paru-paru

2. Fungsi sistem peredaran darah manusia adalah sebagai berikut,

kecuali….

A. Mengangkut sari-sari makanan ke dalam sel-sel tubuh

B. Mengangkut sisa-sisa pembakaran sari-sari makanan ke alat

pembuangan

C. Mengatur suhu tubuh

D. Menetralkan racun

3. Sel darah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh adalah….

A. Sel darah merah C. Plasma darah

B. Sel darah putih D. Keping-keping darah

4. Organ tubuh yang memproduksi sel-sel darah merah adalah….

A. Sumsum merah C. Hati

B. Sumsum kuning D. Limpa

Page 65: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

54

5. Ketika serambi berkontraksi, yang terjadi adalah….

A. Darah dipompa dari serambi ke bilik

B. Darah dari seluruh tubuh menuju ke serambi

C. Katup penghubung antara serambi dan bilik menutup

D. Darah dari bilik dipompa ke pembuluh nadi

6. Dalam sistem peredaran darah manusia dikenal adanya 3 pembuluh

darah, yaitu pembuluh nadi, pembuluh balik, dan pembuluh kapiler.

Pernyataan berikut ini yang benar dan berkaitan dengan pembuluh

balik adalah….

A. Mengangkut darah dimana kadar O2 tinggi

B. Jalannya meninggalkan jantung

C. Mengangkut darah berkadar CO2 rendah

D. Jalannya menuju jantung

Perhatikan gambar jantung di bawah ini! Gambar tersebut

digunakan untuk menjawab soal nomor 7 dan 8

7. Bilik kiri dan serambi kanan ditunjukkan oleh nomor….

A. 1 dan 2 C. 1 dan 3

B. 3 dan 4 D. 2 dan 3

8. Darah dipompa keluar jantung menuju paru-paru untuk melepaskan

CO2 dan mengambil O2 dilakukan pada bagian nomor….

A. 1 C. 3

B. 2 D. 4

9. Dalam sistem peredaran darah, darah dari bilik kanan akan mengalir

menuju ke….

A. Paru-paru C. Serambi kiri

2

1

3

4

Page 66: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

55

B. Serambi kanan D. Bilik kanan

10. Darah dari dalam tubuh akan dikumpulkan oleh kapiler dan akhirnya

bersatu di pembuluh balik (vena). Dari vena besar darah akan menuju

ke….

A. Bilik kanan C. Serambi kanan

B. Bilik kiri D. Serambi kiri

11. Golongan darah resipien universal adalah golongan darah….

A. A C. AB

B. B D. O

12. Digunakan agglutinin a dan b, jika ternyata kedua serum tersebut

menggumpalkan darah tersebut, berarti golongan darah tersebut

adalah….

A. O C. B

B. A D. AB

13. Darah yang mengandung CO2 paling banyak terdapat pada….

A. Pembuluh nadi paru-paru

B. Pembuluh balik paru-paru

C. Serambi kiri

D. Bilik kiri

14. Urutan peredaran darah besar yang benar adalah ….

A. Serambi kiri – seluruh tubuh – serambi kanan – bilik kanan

B. Bilik kanan – seluruh tubuh – bilik kiri – serambi kiri

C. Serambi kanan – seluruh tubuh – bilik kanan – bilik kiri

D. Bilik kiri – seluruh tubuh – serambi kanan – bilik kanan

15. Urutan peredaran darah kecil ditunjukkan oleh nomor….

A. Bilik kiri – paru-paru – serambi kanan – bilik kanan

B. Serambi kanan – bilik kanan – paru-paru – serambi kiri

C. Serambi kanan – serambi kiri – paru-paru – bilik kiri

D. Bilik kiri – bilik kanan – paru-paru – serambi kanan

16. Pembuluh nadi terbesar disebut juga dengan ….

A. arteri renalis C. aorta

B. arteri pulmonalis D. arteriola

Page 67: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

56

17. Perhatikan tabel berikut. Berdasarkan tabel di bawah ini, golongan

darah B ditunjukkan oleh nomor….

Golongan

darah

Aglutinin A Aglutinin B

1 Tidak memilki Tidak memiliki

2 Memiliki Tidak memiliki

3 Tidak memilki Memiliki

4 Memiliki Memiliki

A. 4 C. 2

B. 3 D. 1

18. Saat bilik menerima darah, maka serambi dalam keadaan….

A. Menguncup C. Normal

B. Mengembang D. Netral

19. Penderita kanker darah (leukemia) disebabkan oleh….

A. Darah kekurangan hemoglobin

B. Darah kekurangan cairan darah

C. Volume sel darah merah lebih banyak daripada sel darah putih

D. Pembelahan sel darah putih yang tak terkendali

20. Kelainan menurun yang menyebabkan perdarahan seseorang tidak

dapat membeku atau sukar membeku adalah….

A. Leukemia C. Hemofilia

B. Talasemia D. Anemia

21. Suatu tekanan darah lebih rendah dari 90/60 mm/Hg sehingga

menimbulkan gejala-gejala seperti pusing dan pingsan disebut….

A. Talasemia C. Hipertensi

B. Anemia D.H ipotensi

22. Berikut merupakan penyakit yang berhubungan dengan gangguan atau

kelainan pada sistem peredaran darah manusia, kecuali….

A. Pneumonia C. Anemia

B. Hemofilia D. Hipertensi

23. Orang yang menerima darah disebut dengan….

Page 68: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

57

A. Donor C. Resipien

B. Donor universal D. Transfusi

24. Berikut yang harus dilakukan oleh penderita anemia adalah….

A. Menurunkan tekanan darah

B. Menurunkan berat badan

C. Mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi

D. Meningkatkan konsumsi makanan berserat

25. Pernyataan yang tidak benar tentang morfologi jantung adalah….

A. Letak di dalam rongga dada agak ke sebelah kiri

B. Rongga jantung terbagi menjadi 4 bagian yaitu serambi kanan,

serambi kiri, bilik kanan, dan bilik kiri

C. Dinding rongga jantung tersusun atas otot jantung

D. Katup antara serambi kanan dan bilik kanan disebut katup 2 daun

(bicuspidalis)

26. Pernyataan manakah yang benar mengenai kerja jantung berikut ini?

A. Jika serambi menguncup, darah masuk ke dalam bilik

B. Jika bilik mengembang, darah keluar dari jantung

C. Jika serambi mengembang, darah masuk ke dalam bilik

D. Jika bilik menguncup, darah masuk ke jantung

27. Sebelum diedarkan, darah yang kaya akan…dari paru-paru, secara

berurutan akan masuk ke dalam jantung, yaitu pada ruang…lalu

menuju ke … untuk dipompa ke seluruh tubuh.

A. O2 – serambi kiri – bilik kiri

B. CO2 – serambi kiri – bilik kiri

C. O2 – serambi kanan – bilik kanan

D. C O2 – serambi kanan – bilik kanan

28. Pembuluh nadi (arteri) memiliki … katup

A. 0 C. 3

B. 2 D. Banyak

Untuk menjawab soal nomor 29 dan 30 perhatikan tabel di bawah

ini!

No. Dinding Aliran Letak Denyut

Page 69: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

58

pembuluh darah

1. Tipis, elastic Menuju

jantung

Tersembunyi

agak ke dalam

Tidak

terasa

2. Tipis, kurang

elastic

Menuju

jantung

Dekat permukaan

tubuh

Tidak

terasa

3. Tebal, elastic Dari jantung Tersembunyi

agak ke dalam

Terasa

4. Tebal, kurang

elastic

Dari jantung Dekat permukaan

tubuh

Terasa

29. Ciri-ciri pembuluh nadi terdapat pada nomor….

A. 1 C. 3

B. 2 D. 4

30. Ciri-ciri pembuluh vena terdapat pada nomor….

A. 1 C. 3

B. 2 D. 4

31. Fungsi pembuluh kapiler adalah….

A. Tempat pertukaran zat antara darah dan sel tubuh

B. Mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh

C. Mengalirkan darah dari seluruh tubuh menuju ke jantung

D. Menyediakan O2 ke seluruh tubuh dan membersihkan tubuh dari

hasil metabolisme

32. Jantung berfungsi sebagai organ pemompa darah. Untuk dapat

memenuhi tugas tersebut maka….

A. Otot jantung serambi kiri lebih tebal dari serambi kanan

B. Otot jantung bagian serambi lebih tebal dari bagian bilik

C. Otot jantung bilik kiri lebih tebal dari bilik kanan

D. Otot jantung bagian bilik lebih tebal dari bagian serambi

33. Penderita anemia dapat disebabkan oleh….

A. Berkurangnya tekanan darah

B. Volume darah bertambah

C. Berkurangnya Hb dalam sel darah merah

Page 70: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

59

D. Darah kekurangan plasma

34. Berikut adalah faktor pemicu terjadinya hipertensi, kecuali….

A. Obesitas

B. Stress

C. Alkohol dan garam dalam makanan

D. Aktif berolahraga

35. Berikut adalah pernyataan yang tidak benar tentang golongan darah

adalah….

A. Golongan darah O tidak mempunyai aglutinin

B. Golongan darah A mempunyai aglutinogen a dan aglutinin b

C. Golongan darah B mempunyai aglutinogen b dan aglutinin a

D. Golongan darah AB mempunyai aglutinogen a dan b, tidak

mempunyai agglutinin

36. Bagian jantung yang digunakan untuk mencegah agar darah yang

sudah masuk ke bilik jantung tidak kembali lagi ke serambi jantung

adalah….

A. pembuluh darah C. perikardium

B. bilik D. katup

37. Ruangan bilik jantung mempunyai otot yang lebih tebal daripada

ruangan serambi jantung, karena bilik jantung mempunyai tugas yang

lebih berat yaitu….

A. Memompa darah ke serambi

B. Memompa darah ke paru-paru dan seluruh tubuh

C. Menerima darah dari paru-paru

D. Menerima darah dari seluruh tubuh

38. Ruang jantung yang berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh

adalah .…

A. Bilik kanan C. Serambi kiri

B. Serambi kanan D. Bilik kiri

39. Pada saat serambi jantung menguncup dan bilik jantung mengambang

maka jantung dalam keadaan ….

A. Diam

Page 71: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

60

B. Relaksasi

C. Kontraksi

D. Menerima darah

40. Ruang jantung yang menerima darah dari paru-paru yaitu….

A. Serambi kanan C. Serambi kiri

B. Bilik kanan D. Bilik kiri

41. Sel darah yang membawa O2 ke seluruh sel tubuh adalah….

A. Sel darah merah C. Keping darah

B. Sel darah putih D. Plasma darah

42. Perhatikan cirri berikut!

1) Tidak berwarna 4) Tidak memiliki inti

2) Memiliki inti 5) Berperan dalam penutupan luka

3) Membunuh kuman penyakit 6) Mengandung hemoglobin

Yang merupakan ciri sel darah merah adalah nomor….

A. 1 dan 2 C. 3 dan 5

B. 2 dan 3 D. 4 dan 6

43. Darah dapat mengangkut O2 karena dalam darah mengandung….

A. Albumin C. Fibrinogen

B. Hemoglobin D. Thrombin

44. Komponen darah yang berperan dalam pembekuan darah adalah….

A. Sel darah merah C. Keping darah

B. Sel darah putih D. Plasma darah

45. Sistem peredaran darah manusia merupakan sistem peredaran darah

tertutup karena darah mengalir dalam….

A. Jantung C. Pembuluh darah

B. Kulit D. Tubuh

SELAMAT MENGERJAKAN

Page 72: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

61

KUNCI JAWABAN

1. C 11. C 21. D 31.A 41.A

2. D 12.D 22. A 32.D 42.D

3. A 13.A 23. C 33.C 43.B

4. A 14.D 24. C 34.D 44.C

5. A 15.B 25. D 35.A 45.C

6. A 16. C 26. A 36.D

7. D 17.C 27. A 37.B

8. C 18.A 28. A 38.D

9. A 19.D 29. C 39.C

10. C 20.C 30.B 40.C

Lampiran 5. Kunci Jawaban Soal Uji Coba

Page 73: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

62

SOAL EVALUASI

Mata Pelajaran : IPA (Biologi)

Kelas / Semester : VIII/ Genap

Waktu : 60 menit

Petunjuk:

1. Bacalah soal dengan cermat dan teliti.

2. Pilih salah satu jawaban yang paling benar dengan cara memberikan tanda

silang (X) pada A, B, C, atau D pada lembar jawaban yang disediakan.

3. Tanyakan pada pengawas apabila ada hal yang belum jelas.

4. Kerjakan dengan jujur.

5. Soal tidak boleh dicorat-coret.

1. Sistem peredaran darah manusia terdiri atas organ-organ sebagai berikut….

A. Jantung – ginjal – hati

B. Jantung – paru-paru

C. Jantung – pembuluh darah – darah

D. Jantung – ginjal – paru-paru

2. Sel darah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh adalah….

A. Sel darah merah C. Plasma darah

B.Sel darah putih D. Keping-keping darah

3. Ketika serambi berkontraksi, yang terjadi adalah….

A. Darah dipompa dari serambi ke bilik

B. Darah dari seluruh tubuh menuju ke serambi

C. Katup penghubung antara serambi dan bilik menutup

D. Darah dari bilik dipompa ke pembuluh nadi

Perhatikan gambar jantung di bawah ini! Gambar tersebut digunakan untuk

menjawab soal nomor 4 dan 5

Lampiran 6. Soal Evaluasi

Page 74: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

63

4. Bilik kiri dan serambi kanan ditunjukkan oleh nomor….

A. 1 dan 2 C. 1 dan 3

B. 3 dan 4 D. 2 dan 3

5. Darah dipompa keluar jantung menuju paru-paru untuk melepaskan CO2

dan mengambil O2 dilakukan pada bagian nomor….

A. 1 C. 3

B. 2 D. 4

6. Dalam sistem peredaran darah, darah dari bilik kanan akan mengalir

menuju ke….

A. Paru-paru C. Serambi kiri

B. Serambi kanan D. Bilik kanan

7. Darah dari dalam tubuh akan dikumpulkan oleh kapiler dan akhirnya

bersatu di pembuluh balik (vena). Dari vena besar darah akan menuju

ke….

A. Bilik kanan C. Serambi kanan

B. Bilik kiri D. Serambi kiri

8. Golongan darah resipien universal adalah golongan darah….

A. A C. AB

B. B D. O

9. Darah yang mengandung CO2 paling banyak terdapat pada….

A. Pembuluh nadi paru-paru

B. Pembuluh balik paru-paru

C. Serambi kiri

D. Bilik kiri

10. Urutan peredaran darah besar yang benar adalah ….

2

1

3

4

Page 75: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

64

A. Serambi kiri – seluruh tubuh – serambi kanan – bilik kanan

B. Bilik kanan – seluruh tubuh – bilik kiri – serambi kiri

C. Serambi kanan – seluruh tubuh – bilik kanan – bilik kiri

D. Bilik kiri – seluruh tubuh – serambi kanan – bilik kanan

11. Urutan peredaran darah kecil ditunjukkan oleh nomor….

A. Bilik kiri – paru-paru – serambi kanan – bilik kanan

B. Serambi kanan – bilik kanan – paru-paru – serambi kiri

C. Serambi kanan – serambi kiri – paru-paru – bilik kiri

D. Bilik kiri – bilik kanan – paru-paru – serambi kanan

12. Perhatikan tabel berikut. Berdasarkan tabel di bawah ini, golongan darah B

ditunjukkan oleh nomor….

Golongan

darah

Aglutinin A Aglutinin B

1 Tidak memilki Tidak memiliki

2 Memiliki Tidak memiliki

3 Tidak memilki Memiliki

4 Memiliki Memiliki

A. 4 C. 2

B. 3 D. 1

13. Penderita kanker darah (leukemia) disebabkan oleh….

A. Darah kekurangan hemoglobin

B. Darah kekurangan cairan darah

C. Volume sel darah merah lebih banyak daripada sel darah putih

D. Pembelahan sel darah putih yang tak terkendali

14. Kelainan menurun yang menyebabkan perdarahan seseorang tidak dapat

membeku atau sukar membeku adalah….

A. Leukemia C. Hemofilia

B. Talasemia D. Anemia

15. Berikut merupakan penyakit yang berhubungan dengan gangguan atau

kelainan pada sistem peredaran darah manusia, kecuali….

A. Pneumonia C. Anemia

Page 76: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

65

B. Hemofilia D. Hipertensi

16. Orang yang menerima darah disebut dengan….

A. Donor C. Resipien

B. Donor universal D. Transfusi

17. Pernyataan yang tidak benar tentang morfologi jantung adalah….

A. Letak di dalam rongga dada agak ke sebelah kiri

B. Rongga jantung terbagi menjadi 4 bagian yaitu serambi kanan,

serambi kiri, bilik kanan, dan bilik kiri

C. Dinding rongga jantung tersusun atas otot jantung

D. Katup antara serambi kanan dan bilik kanan disebut katup 2 daun

(bicuspidalis)

18. Pernyataan manakah yang benar mengenai kerja jantung berikut ini?

A. Jika serambi menguncup, darah masuk ke dalam bilik

B. Jika bilik mengembang, darah keluar dari jantung

C. Jika serambi mengembang, darah masuk ke dalam bilik

D. Jika bilik menguncup, darah masuk ke jantung

Untuk menjawab soal nomor 19 dan 20 perhatikan tabel di bawah ini!

No. Dinding pembuluh Aliran darah Letak Denyut

1. Tipis, elastic Menuju jantung Tersembunyi agak

ke dalam

Tidak terasa

2. Tipis, kurang elastic Menuju jantung Dekat permukaan

tubuh

Tidak terasa

3. Tebal, elastic Dari jantung Tersembunyi agak

ke dalam

Terasa

4. Tebal, kurang elastic Dari jantung Dekat permukaan

tubuh

Terasa

19. Ciri-ciri pembuluh nadi terdapat pada nomor….

A. 1 C. 3

B. 2 D. 4

Page 77: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

66

20. Ciri-ciri pembuluh vena terdapat pada nomor….

A. 1 C. 3

B. 2 D. 4

21. Jantung berfungsi sebagai organ pemompa darah. Untuk dapat memenuhi

tugas tersebut maka….

A. Otot jantung serambi kiri lebih tebal dari serambi kanan

B. Otot jantung bagian serambi lebih tebal dari bagian bilik

C. Otot jantung bilik kiri lebih tebal dari bilik kanan

D. Otot jantung bagian bilik lebih tebal dari bagian serambi

22. Penderita anemia dapat disebabkan oleh….

A. Berkurangnya tekanan darah

B. Volume darah bertambah

C. Berkurangnya Hb dalam sel darah merah

D. Darah kekurangan plasma

23. Berikut adalah faktor pemicu terjadinya hipertensi, kecuali….

A. Obesitas

B. Stress

C. Alkohol dan garam dalam makanan

D. Aktif berolahraga

24. Berikut adalah pernyataan yang tidak benar tentang golongan darah

adalah….

A. Golongan darah O tidak mempunyai aglutinin

B. Golongan darah A mempunyai aglutinogen a dan aglutinin b

C. Golongan darah B mempunyai aglutinogen b dan aglutinin a

D. Golongan darah AB mempunyai aglutinogen a dan b, tidak

mempunyai aglutinin

25. Ruangan bilik jantung mempunyai otot yang lebih tebal daripada ruangan

serambi jantung, karena bilik jantung mempunyai tugas yang lebih berat

yaitu….

A. Memompa darah ke serambi

B. Memompa darah ke paru-paru dan seluruh tubuh

C. Menerima darah dari paru-paru

Page 78: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

67

D. Menerima darah dari seluruh tubuh

26. Ruang jantung yang berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh adalah

.…

A.Bilik kanan C. Serambi kiri

B.Serambi kanan D. Bilik kiri

27. Pada saat serambi jantung menguncup dan bilik jantung mengambang

maka jantung dalam keadaan ….

A. Diam

B. Relaksasi

C. Kontraksi

D. Menerima darah

28. Ruang jantung yang menerima darah dari paru-paru yaitu….

A. Serambi kanan C. Serambi kiri

B. Bilik kanan D. Bilik kiri

29. Sel darah yang membawa O2 ke seluruh sel tubuh adalah….

A. Sel darah merah C. Keping darah

B. Sel darah putih D. Plasma darah

30. Perhatikan cirri berikut!

1)Tidak berwarna 4) Tidak memiliki inti

2)Memiliki inti 5) Berperan dalam penutupan luka

3)Membunuh kuman penyakit 6) Mengandung hemoglobin

Yang merupakan ciri sel darah merah adalah nomor….

A. 1 dan 2 C. 3 dan 5

B. 2 dan 3 D. 4 dan 6

SELAMAT MENGERJAKAN

Page 79: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

68

KUNCI JAWABAN

1. C 11. B 21. D

2. A 12.C 22. C

3. A 13.D 23. D

4. D 14.C 24. A

5. C 15.A 25. B

6. A 16.C 26. D

7. C 17.D 27. C

8. C 18.A 28. C

9. A 19.C 29. A

10. D 20.B 30. D

Lampiran 7. Kunci Jawaban Soal Evaluasi

Page 80: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

69

LEMBAR JAWAB

Mata Pelajaran : BIOLOGI Nama :

Materi : Sistem Peredaran Darah Kelas :

Kelas/Semester : VIII/Gasal No. abs :

1 A B C D 11 A B C D 21 A B C D

2 A B C D 12 A B C D 22 A B C D

3 A B C D 13 A B C D 23 A B C D

4 A B C D 14 A B C D 24 A B C D

5 A B C D 15 A B C D 25 A B C D

6 A B C D 16 A B C D 26 A B C D

7 A B C D 17 A B C D 27 A B C D

8 A B C D 18 A B C D 28 A B C D

9 A B C D 19 A B C D 29 A B C D

10 A B C D 20 A B C D 30 A B C D

Lampiran 8. Format Lembar Jawab

Page 81: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

70

SKENARIO SIMULASI

ORGAN PENYUSUN SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA

Narator : Simulasi organ penyusun sistem peredaran darah ini ada siswa

yang berperan sebagai darah, aorta, arteri, kapiler, vena, serambi

kanan, serambi kiri, bilik kanan, dan bilik kiri. Dalam

perjanannya sampailah darah di suatu aorta.

Darah : Hai aorta, perkenalkan aku darah, aku adalah jaringan yang

sangat diperlukan bagi kehidupan manusia, karena aku berfungsi

sebagai alat pengangkut, pembunuh kuman penyakit,

membekukan darah dan penjaga suhu tubuh. Aku tersusun atas

plasma darah dan sel-sel darah. Sel-sel darah ku terdiri atas sel

darah merah, sel darah putih, dan keping darah. Aku tadi dari

jantung dan aku akan beredar ke seluruh tubuh, aku harus

melintasi kamu kan aorta?

Aorta : Iya darah, karena aku berfungsi memompa kamu keluar dari

jantung.

Darah : Tapi......aorta, kamu sebenarnya apa sih?

Aorta : Aku ini pembuluh nadi utama yang berpangkal pada bilik kiri

jantung. Dan aku akan bercabang-cabang kecil yang biasa disebut

dengan arteri.

Darah : Terus setelah ini aku harus kemana ya aorta?

Aorta : Kamu harusmenuju ke arteri di setiap organ tubuh.

Narator : Sampailah darah disuatu arteri.

Darah : Tok..tok..tok.., halo.....permisi arteri, perkenalkan aku darah.

Arteri : Iya silahkan masuk. Ada keperluan apa ya darah?

Darah : Aku mau beredar keseluruh tubuh. Kalau boleh tahu kamu

sebenarnya apa sih?

Arteri : Aku pembuluh nadi yang terletak jauh dari permukaan kulit.

Dindingku tebal dan elastis. Denyutku terasa dan aku memiliki satu

katup dekat jantung agar kamu tidak mengalir kembali ke jantung.

Lampiran 9. Skenario Simulasi 1

Page 82: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

71

Aku kasih tahu ya darah, setelah ini kamu harus pergi menuju ke

kapiler.

Darah : Terima kasih ya arteri, sampai jumpa lagi, daa....

(Selanjutnya darah menuju ke kapiler)

Darah : Tok..tok..tok.., permisi

Kapiler : Silahkan masuk. Eh darah, ada apa?

Darah : Kapiler, aku mau tanya nih, kamu sebenarnya berfungsi untuk apa sih?

Aku penasaran nih, kasih tahu dong.

Kapiler : Oke...oke....Aku berfungsi menghubungkan arteri dan vena. Paham kan

darah? Tadi kamu sudah melewati arteri kan?

Narator : Selanjutnya darah pergi menuju vena.

Darah : Hai hai halo......permisi vena

Vena : Oh darah, ada apa?

Darah : Vena, aku penasaran nih, sebenarnya fungsimu untuk apa sih?

Vena : Aku yang akan membawa kamu menuju jantung.

Darah : Terus bedanya kamu dengan arteri apa dong?

Vena : Letakku dekat dengan permukaan kulit dan tampak kebiru-biruan .

Dindingku tipis dan tidak elastis. Denyutku tidak terasa dan aku memiliki

katup di sepanjang pembuluh. Aku dan teman-temanku sesama vena

lainnya akan berkumpul menjadi satu di vena cava.

Darah : Ooo… begitu ya. Terima kasih banyak ya vena, sampai ketemu lagi ya.

Narator : Kemudian darah menuju ke serambi kanan.

Darah : Tok..tok..tok..

Serambi kanan : Eh darah, selamat datang di serambi kanan, ada apa

darah?

Darah : Aku mau beredara keseluruh tubuh, aku harus melewati

kamu dulu kan? Tapi sebenarnya kamu apa sih?

Serambi kanan : Aku salah satu ruangan di dalam jantung, fungsiku

menerima kamu untuk dialirkan ke bilik kanan. Aku akan

mengembang ketika kamu masuk dan akan menguncup

Page 83: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

72

ketika kamu keluar. Sekarang kamu ke bilik kanan melalui

katup trikuspidalis agar kamu tidak kembali lagi ke sini.

Darah : Oke, terima kasih ya.

Narator : Kemudian darah menuju ke bilik kanan

Darah : Hai bilik kanan, kamu salah satu ruangan jantung juga kan

?

Bilik kanan : Ya benar,aku akan mengeluarkan kamu dari jantung untuk

menuju ke paru-paru melalui arteri pulmonaris dan ketika

kamu keluar aku akan menguncup. Nanti dari paru-paru

kamu akan menuju ke serambi kiri melalui vena

pulmonaris.

Darah : Terima kasih ya bilik kanan, aku akan melanjutkan

perjalananku, daa......

Narator : Selanjutnya darah menuju ke serambi kiri.

Darah : Tok..tok..tok..

Serambi kiri : Eh darah, ada apa ya?

Darah : Eh, sebenarnya kamu apa sih, aku penasaran nih?

Serambi kiri : Aku serambi kiri, aku adalah salah satu ruangan di

jantung, tugasku menerima kamu dari paru-paru. Dindingku

tipis karena hanya memompa kamu menuju ke bilik kiri.

Sekarang kamu akan menuju ke bilik kiri melalui katup

bikuspidalis ya…

Darah : Oke serambi kiri, terima kasih ya…

Narator : Kemudian darah menuju ke bilik kiri.

Darah : Permisi, kamu bilik kiri kan?Aku ingin tahu, fungsimu

untuk apa ya?

Bilik kiri : Ya benar, aku bilik kiri. Aku juga merupakan ruangan di

dalam jantung. Dindingku tipis dan berotot karena harus

memompa kamu melalui arteri keseluruh tubuh.

Darah : Oh begitu, terima kasih ya, sampai jumpa lagi bilik kiri.

* Diadaptasi dari Huda (2010)

Page 84: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

73

Skema Organ-organ Penyusun Sistem Peredaran Darah

dengan Aliran Darahnya

Keterangan :

SKn : serambi kanan Ve cava : vena cava

SKr : serambi kiri Ve paru : vena paru-paru (vena

pulminalis)

BKn : bilik kanan Ar paru : arteri paru-paru

BKr : bilik kiri : aliran darah

Darah yang menuju ke jantung akan diedarkan ke seluruh tubuh melalui

pembuluh-pembuluh darah dari aorta – arteri – kapiler – vena – vena cava –

kembali ke jantung – dan menuju paru-paru melalui arteri paru-paru akan kembali

ke jantung melalui vena paru-paru.

* Diadaptasi dari Huda (2010)

SKn

BKn

Ve Paru

SKr

BKr

Ve Cava Ar Paru

Vena PARU-

PARU

Kapiler

Arteri

Aorta

Lampiran 10. Skema Taman Sirkulasi

Page 85: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

74

SKEMA PEREDARAN DARAH

Anggota tubuh

atas

Paru-paru

SKN SKR

BKN BKR

Anggota tubuh

bawah

Keterangan :

-SKN : serambi kanan - BKN : bilik kanan

-SKR : serambi kiri - BKR : bilik kiri

: Peredaran darah besar dan darah banyak mengandung O2

: Peredaran darah besar darah banyak mengandung CO2

: Peredaran darah kecil darah banyak mengandung O2

: Peredaran darah kecil darah banyak mengandung CO2

Page 86: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

75

LEMBAR DISKUSI SISWA

Nama Kelompok :

Anggota : 1.

2.

3.

4.

5.

6.

Diskusikan pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan anggota

kelompokmu!

1. Lengkapilah tabel perbedaan antara pembuluh arteri dan pembuluh vena

di bawah ini!

No. Perbedaan Arteri Vena

1. Letak

2. Denyut

3. Katup

4. Dinding pembuluh

5. Arah aliran

2. Dimanakah kedudukan jantung di dalam tubuh?

Jawab:

3. Berilah keterangan pada gambar di bawah ini!

Keterangan:

a

b

c

Lampiran 11. Lembar Diskusi Siswa

d

f

e

Page 87: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

76

a. ........................................

b. ........................................

c. .........................................

d. .........................................

e. .........................................

f. .........................................

4. Sebutkan 3 lapisan jantung secara urut dari luar ke dalam !

Jawab:

SELAMAT BEKERJA

Page 88: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

77

KUNCI JAWABAN DAN RUBRIK PENSKORAN LDS

1.

No. Perbedaan Arteri Vena

1. Letak Lebih ke dalam permukaan

tubuh (skor 1)

Dekat permukaan

tubuh (skor 1)

2. Denyut Terasa (skor 1) Tidak terasa (skor 1)

3. Katup 1, dekat jantung (skor 1) Banyak, disepanjang

pembuluh (skor 1)

4. Dinding pembuluh Tebal, kuat, elastic (skor 2) Tipis, tidak elastic

(skor 2)

5. Arah aliran Berasal dari jantung (skor 1) Menuju ke jantung

(skor 1)

Total skor : 12

2. jantung berada di dalam rongga dada (skor 1) agak kesebelah kiri (skor 1),

antara kedua paru-paru (skor 1) dan di belakang sternum (skor 1).

Total skor : 4

3.a. aorta (skor 1) d. ventrikel kiri ( skor 1)

b. arteri pulmonalis (skor 1) e. atrium kanan (skor 1)

c. atrium kiri (skor 1) f. ventrikel kanan (skor 1)

Total skor : 6

4. a. pericardium (skor 1)

b. myocardium (skor 1)

c. endocardium (skor 1)

Total skor : 3

Nilai = Jumlah skor x 4

Lampiran 12. Kunci jawaban dan rubrik penskoran LDS

Page 89: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

78

SKENARIO SIMULASI

PROSES PEREDARAN DARAH BESAR MANUSIA

Narator : Siswa yang berperan sebagai darah masuk ke serambi kiri

jantung setelah dari paru-paru. Darah ini kaya O2 untuk dibagika

ke seluruh tubuh. Oleh karena itu siswa yang berperan sebagai

darah dipasangi kertas berwarna merah yang bertuliskan O2.

Darah : Hai serambi kiri, aku punya banyak O2 dan aku akan

membagikannya ke seluruh tubuh.Tapi aku harus melewati kamu

dulu ya

Serambi kiri : Ya sudah, kamu lewat aku. Aku akan memompamu menuju ke

bilik kiri. Awas hati-hati ya, karena di sana ada katup

bikuspidalis.

Narator : Siswa yang berperan sebagai serambi kiri mendorong darah

menuju ke bilik kiri jantung.

Bilik kiri : Darah, aku pompa kamu ke seluruh tubuh ya, biar kamu bisa

membagikannya ke seluruh tubuh.

Narator : Bilik kiri mendorong darah ke seluruh tubuh. Darah ada yang

menuju tubuh bagian atas dan ada yang menuju ke tubuh bagian

bawah.

Darah : Hai organ tubuh, kalian ku bawakan O2 yang banyak nih.

Organ tubuh :Terima kasih darah. Nanti O2 itu akan ku pergunakan untuk

metabolisme.

Narator : Siswa yang berperan sebagai darah melepaskan kertas yang

bertuliskan O2 untuk dibagikan ke organ tubuh sedangkan siswa

yang berperan sebagai organ tubuh menukarkannya dengan kertas

yang bertuliskan CO2. Sekarang darah mengandung banyak CO2.

Darah : Aduh, CO2nya banyak sekali, tubuhku jadi kotor lagi nih.

Tubuhku harus bersih tapi aku harus lewat jantung dulu. Aku mau

ke sana ah…

Lampiran 13. Skenario Simulasi 2

Page 90: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

79

Narator : Darah pergi menuju ke serambi kanan jantung.

Serambi kanan : Darah, biar kamu bersih dan kamu kaya akan oksigen lagi maka

kamu harus ke paru-paru. Sini kamu harus lewat bilik kanan.

Darah : Oke deh serambi kanan,samapi jumpa lagi,daa......

* Diadaptasi dari Huda (2010)

Page 91: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

80

SKENARIO SIMULASI

PROSES PEREDARAN DARAH KECIL MANUSIA

Narator : Siswa yang berperan sebagai darah masuk ke serambi

kanan setelah beredar ke seluruh tubuh. Darah ini banyak

mengandung CO2 yang harus ditukarkan dengan O2 paru-

paru. Oleh karena itu siswa yang berperan sebagai darah di

tubuhnya ditempeli dengan potongan kertas berwarna

hitam yang bertuliskan CO2.

Darah : Hai jantung, tubuhku penuh dengan CO2 nih. Aku harus

bersihkan tubuhku ini dengan O2.

Serambi kanan : Ya sudah sini kamu lewat bilik kanan, aku akan

memompa kamu ke bilik kanan ya. Awas hati-hati disana

ada katup trikuspidalis.

Narator : Siswa yang berperan sebagai serambi kanan jantung

mendorong darah ke bilik kanan.

Bilik kanan : Hai darah, kamu kotor sekali, wah kamu harus pergi ke

paru-paru nih biar bersih.

Narator : Siswa yang berperan sebagai serambi kanan jantung

mendorong darah ke paru-paru.

Darah : Paru-paru aku kotor sekali.

Paru-paru : Aduh darah, kamu penuh dengan CO2, sini aku

bersihkan. Akan aku bersihkan CO2mu dan aku ganti

dengan O2.

Narator : Siswa yang berperan sebagai paru-paru melepaskan

tempelan potongan kertas bertuliskan CO2 yang menempel

ditubuh siswa yang berperan sebagai darah. Kemudian

menempelkan potongan kertas bertuliskan O2 di tubuh

siswa yang berperan sebagai darah.

Paru-paru : Nah, darah sekarang kamu sudah bersih. Kamu boleh

kembali ke jantung.

Darah : Terima kasih paru-paru

Narator : Paru-paru mendorong darah menuju jantung

Serambi kiri : Darah kamu sudah bersih ya?

Lampiran 14. Skenario Simulasi 3

Page 92: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

81

Darah : Iya benar, sekarang aku punya banyak O2 untuk aku

bagikan ke semua bagian tubuh agar bisa melangsungkan

proses metabolisme . Asiik....hore...horeeee.......

* Diadaptasi dari Huda (2010)

Page 93: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

82

LEMBAR KERJA SISWA

Perhatikan simulasi proses peredaran darah besar dan peredaran darah kecil

yang diperankan oleh teman-temanmu! Kemudian kerjakan soal-soal di bawah

ini!

1. Tuliskan secara skematis urutan peredaran darah kecil!

Jawab :

2. Antara serambi kanan dan bilik kanan terdapat katup yang bernama katup

….

3. Saat berada di serambi kanan darah banyak mengadung ….

4. Tuliskan secara skematis urutan peredaran darah besar!

Jawab :

5. Antara serambi kiri dan bilik kiri terdapat katup yang bernama katup ….

6. Saat berada di serambi kiri darah banyak mengadung ….

SELAMAT MENGERJAKAN

Nama/no. absen :

Kelas :

Lampiran 15. Lembar Kerja Siswa 1

Page 94: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

83

KUNCI JAWABAN DAN RUBRIK PENSKORAN LKS 1

1. serambi kanan (skor 1) → bilik kanan (skor 1) → paru-paru (skor 1) →

serambi kiri (skor 1)

Total skor : 4

2. trikuspidalis (skor 1)

3. CO2/karbondioksida (skor 1)

4. Serambi kiri (skor 1) → bilik kiri (skor 1) → organ tubuh (skor 1) →

serambi kanan (skor 1)

Total skor : 4

5. bikuspidalis (skor 1)

6. O2/oksigen (skor 1)

Nilai =

x 100

Lampiran 16. Kunci Jawaban dan Rubrik Penskoran LKS 1

Page 95: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

84

SKENARIO SIMULASI KOMPONEN DARAH DAN LEUKEMIA

Narator : Di suatu pembuluh darah berkumpulah berbagai komponen

darah, yaitu plasma darah, eritrosit, leukosit, dan trombosit.

Plasma darah : Hai teman-teman, perkenalkan aku adalah plasma darah, aku

adalah cairan darah. Kalau kamu siapa?

Narator : Siswa yang berperan sebagai plasma darah bertanya pada

eritrosit.

Eritrosit 1 : Aku eritrosit atau biasa disebut sel darah merah. Kalau kalian

berdua ini siapa? Ayo kenalan dong.

Leukosit 1 : Aku leukosit atau sel darah putih.

Trombosit : Kalau aku trombosit alias keping-keping darah.

Eritosit 2 : Oo….begitu, salam kenal semuanya….

Leukosit 2 : Eh plasma darah, eritrosit, dan juga kamu trombosit, berarti kita

ini komponen penyusun darah ya? Aku ingin tahu peran dari

kalian itu apa sih?

Eritrosit 1 : Aku berperan sebagai pengangkut O2 dan CO2, selain itu juga

pengangkut sari-sari makanan ke seluruh tubuh.

Leukosit 1 : Oo…., kalau aku berperan melawan kuman-kuman penyakit

yang akan menyerang tubuh.

Trombosit : Aku juga berperan bagi tubuh lho, aku berperan dalam proses

pembekuan darah saat terjadi pendarahan.

Eritrosit 2 : Oke deh,aku paham peran kalian masing-masing. Hei kalian

tahu nggak, aku punya satu inti sel lho, aku juga mengandung

hemoglobin, bentukku cakram bikonkaf dan tetap, dan aku

berwarna merah.

Leukosit 2 : Wah wah…., aku juga punya inti sel, bentukku tidak tetap, dan

aku tidak berwarna alias bening.

Trombosit : Hei,aku juga nggak mau ketinggalan, kalau aku tidak punya inti

sel dan bentukku tak beraturan.

Plasma darah : Kalian tahu tidak? Aku berupa cairan yang berwarna kekuning-

kuningan, aku berperan sebagai antibodi dan juga berperan dalam

proses pembekuan darah.

Narator : Eritrosit berkumpul bersama teman-temannya sesama eritrosit,

mereka sedang jalan-jalan seperti biasanya untuk beredar ke

seluruh tubuh.namun tiba-tiba mereka terkejut karena di tubuh

yang meraka tempati sedang menderita leukemia.

Eritosit 3 : Aduh aduh ….. kenapa ini? Ada apa ini?

Eritrosit 4 : Iya nih, kanapa ya? Kok tiba-tiba leukosit menjadi banyak

sekali, lebih banyak dari biasanya.

Narator : Siswa-siswa yang berperan sebagai leukosit yang semula

bergandengan diibaratkan sebagai satu sel leukosit kemudian

Lampiran 17. Skenario Simulasi 4

Page 96: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

85

memisahkan diri sehingga terpisah menjadi sel-sel leukosit

sendiri-sendiri yang jumlahnya menjadi banyak sekali. Keadaan

ini adalah ketika pembelahan leukosit yang tak terkendali

sehingga jumlahnya melebihi jumlah normal dan leukosit tidak

bisa berfungsi secara normal.

Leukosit 3 : Hahahaha…..hai para eritrosit, kalian kaget ya? Aku dan teman-

temanku sekarang menjadi buanyaaaak sekali

Leukosit 4 : Dan sebentar lagi kami juga akan memakan kalian para

eritosit,hahahaha……

Narator : Tiba-tiba masuklah para kuman penyakit. Siswa yang berperan

sebagai kuman penyakit masuk ke dalam pembuluh darah.

Eritrosit 3 dan 4 : Aduh ….. ada kuman masuk, bahaya nih!

Kuman penyakit : Hahahaha …. Aku siap menyerang tubuh ini, aku akan

membuat tubuh ini sakit, hahahaha……

Eritrosit 3 : Ahuh…bagaimana ini. Hei leukosit itu kan tugasmu untuk

melawan si kuman.

Leukosit 3 dan 4 : Wah wah wah …., aku dan teman-temanku sudah tidak bisa

berperang melawan si kuman.

Kuman penyakit : Asiiik….aku bisa bebas menginfeksi dan menyebar ke tubuh

ini, hahaha…..

Page 97: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

86

LEMBAR KERJA SISWA

Perhatikan simulasi proses peredaran darah besar dan peredaran darah kecil yang

diperankan oleh teman-temanmu! Kemudian kerjakan soal-soal di bawah ini!

1. Sebutkan komponen-komponen penyusun darah!

Jawab :

2. Sebutkan fungsi dan ciri-ciri dari eritrosit!

Jawab :

3. Sebutkan fungsi dan ciri-ciri dari leukosit!

Jawab :

4. Sebutkan fungsi dan ciri-ciri dari trombosit!

Jawab :

5. Apakah yang menyebabkan terjadinya leukemia?

Jawab :

SELAMAT MENGERJAKAN

Nama/no. absen :

Kelas :

Lampiran 18. Lembar Kerja Siswa 2

Page 98: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

87

KUNCI JAWABAN DAN RUBRIK PENSKORAN LKS 2

1. Plasma darah (skor 1), eritrosit/sel darah merah (skor 1), leukosit/sel darah

putih (skor 1), trombosit/keping-keping darah (skor 1)

Total skor : 4

2. - fungsi : mengangkut oksigen (skor 1) dan karbondioksida (skor 1),

mengangkut sari-sari makanan ke seluruh tubuh (skor 1).

- Ciri-ciri : mempunya satu inti sel (skor 1), mengandung hemoglobin

(skor 1), berwarna merah (skor 1), bentukku cakram (skor 1), bikonkaf

(skor 1) dan tetap (skor 1).

Total skor : 9

3. – fungsi : melawan kuman-kuman penyakit (skor 1)

- ciri-ciri : mempunyai inti sel (skor 1), bentuk tidak tetap (skor1),

tidak berwarna/bening (skor 1)

Total skor : 4

4. – fungsi : perperan dalam proses pembekuan darah (skor 1).

- ciri-ciri : tidak mempunyai inti sel (skor 1), bentuk tidak beraturan

(skor 1)

Total skor : 3

Nilai =

x 10

Lampiran 19. Kunci Jawaban dan Rubrik Penskoran LKS 2

Page 99: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

88

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

PADA SAAT GURU MENJELASKAN DAN DISKUSI KELOMPOK

Nama Kelompok/ Kelas : ………………………/……..…..

Anggota Kelompok : 1. ………………………… 4.

…………………………

2. ………………………… 5.

…………………………

3. ………………………… 6.

…………………………

Berikan skor 1-4 pada kolom skor yang tersedia sesuai jawaban yang anda pilih

berdasarkan rubrik penskoran!

Kode

siswa

Aspek yang diamati Jumlah

skor

Kriteria

A B C D E F

Jumlah skor total

A = Perhatian siswa terhadap penjelasan guru

B = Ketrampilan siswa dalam menjawab pertanyaan dari guru

C = Aktivitas siswa pada saat mengamati pemeranan di depan kelas

D = Ketrampilan siswa dalam bertanya

E = Aktivitas siswa dalam diskusi

F = Membuat kesimpulan

Pati, 2013

Observer

Lampiran 20. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

1

Page 100: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

89

RUBRIK PENSKORAN AKTIVITAS SISWA

PADA SAAT GURU MENJELASKAN DAN DISKUSI KELOMPOK

No. Indikator Skor

A Perhatian siswa terhadap penjelasan guru

a. Memperhatikan dan membuat catatan materi

b. Memperhatikan tetapi tidak membuat catatan materi

c. Kurang memperhatikan dan tidak membuat catatan materi

d. Tidak memperhatikan dan tidak membuat catatan materi

3

2

1

0

B Ketrampilan siswa dalam menjawab pertanyaan

a. Menjawab dengan jelas, lancar, jawaban benar sesuai dengan

konsep

b. Menjawab dengan benar sesuai dengan konsep, namun kurang

lancar dan jelas

c. Menjawab dengan lancar dan jelas namun jawaban salah

d. Tidak berusaha menjawab pertanyaan

3

2

1

0

C Aktivitas siswa pada saat mengamati pemeranan di depan kelas

a. Memperhatikan pemeranan dan membuat catatan materi

b. Memperhatikan pemeranan tetapi tidak membuat catatan

materi

c. Kurang memperhatikan dan tidak membuat catatan materi

d. Acuh tak acuh terhadap pemeranan

3

2

1

0

D Ketrampilan siswa dalam bertanya

a. Pertanyaan jelas dan berhubungan dengan materi

b. Pertanyaan kurang jelas

c. Berani tunjuk jari meskipun belum memperoleh kesempatan

mengemukakan pertanyaan

d. Tidak pernah berusaha mengajukan pertanyaan

3

2

1

0

Lampiran 21. Rubrik Penskoran Aktivitas Siswa 1

Page 101: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

90

E Aktivitas siswa dalam diskusi

a. Mengemukakan ide, bertanya, maupun menjawab pertanyaan

b. Mengemukakan ide tetapi tidak bertanya dan menjawab

pertanyaan

c. Tidak mengemukakan ide,bertanya dan menjawab pertanyaan

tetapi mau berakitivitas saat disuruh teman

d. Pasif, tidak mau beraktivitas sama sekali

3

2

1

0

F Membuat kesimpulan

a. Membuat kesimpulan dengan benar dan runtut

b. Membuat kesimpulan dengan benar tetapi tidak runtut

c. Membuat kesimpulan namun kurang tepat

d. Tidak membuat kesimpulan

3

2

1

0

Page 102: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

91

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

PADA SAAT MELAKUKAN SIMULASI

Nama Kelompok : ………………………..

Kelas : ………………………..

Anggota Kelompok :

1. ………………………… 4. …………………………

2. ………………………… 5. …………………………

3. ………………………… 6. …………………………

Berikan skor 1-4 pada kolom skor yang tersedia sesuai jawaban yang anda pilih

berdasarkan rubrik penskoran!

Kode

siswa

Aspek yang diamati Jumlah skor Kriteria

A B C D E F

Jumlah skor

Keterangan:

A = Ketepatan dalam memerankan tugas

B = Kejelasan suara

C = Kerjasama saat melakukan simulasi

D = Ekspresi saat melakukan simulasi

E = Intonasi dan kelancaran dalam berdialog

F = Improvisasi dialog saat simulasi

Pati, 2013

Observer

Lampiran 22. Lembar Observasi Aktivitas Siswa 2

Page 103: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

92

RUBRIK PENSKORAN AKTIVITAS SISWA

PADA SAAT MELAKUKAN SIMULASI

No. Indikator Skor

A Ketepatan dalam memerankan tugas

a. Siswa memerankan tugasnya dan beradaptasi dengan baik

sesuai dengan perannya

b. Siswa memerankan tugasnya namun kurang bisa beradaptasi

dengan perannya

c. Siswa masih kebingungan dalam memerankan tugasnya

d. Siswa memerankan tugasnya namun tidak sesuai dengan

perannya

3

2

1

0

B Kejelasan suara

a. Siswa berdialog dengan suara keras dan jelas (terdengar ke

seluruh bagian kelas dan semua kata yang diucapkan….)

b. Siswa berdialog dengan suara keras namun kata-kata yang

diucapkan kurang jelas

c. Siswa berdialog dengan suara pelan dan kata-kata yang

diucapkan kurang jelas

d. Siswa berdialog dengan suara sangat pelan dan kata-kata

yang diucapkan tidak jelas

3

2

1

0

C Kerjasama saat melakukan simulasi

a. Siswa dengan teman kelompoknya bekerjasama dengan baik

b. Siswa dengan teman kelompoknya bekerjasama namun

kurang baik

c. Siswa dengan teman kelompoknya kurang bekerjasama

d. Siswa dengan teman kelompoknya tidak bekerjasama

3

2

1

0

D Ekspresi saat melakukan simulasi

a. Bersungguh-sungguh dan menghayati peran

b. Bersungguh-sungguh namun kurang menghayati peran

c. Kurang bersungguh-sungguh

d. Tidak bersungguh-sungguh dan bercanda sendiri

3

2

1

0

Lampiran 23. Rubrik Penskoran Aktivitas Siswa 2

Page 104: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

93

E Intonasi dan kelancaran dalam berdialog

a. Siswa berdialog dengan intonasi yang bagus dan

lancar

b. Siswa berdialog dengan intonasi yang bagus tetapi kurang

lancar

c. Siswa berdialog dengan intonasi yang kurang bagus dan

kurang lancar

d. Siswa berdialog dengan intonasi jelek dan tidak lancar

3

2

1

0

F Improvisasi dialog saat simulasi

a. Siswa melakukan tambahan dialog sehingga mengakibatkan

simulasi semakin jelas

b. Siswa melakukan dialog sesuai dengan naskah

c. Siswa melakukan dialog sesuai dengan naskah dan tambahan

dialog tetapi malah menimbulkan makna yang rancu

d. Siswa melakukan dialog yang tidak sesuai dengan naskah

3

2

1

0

Page 105: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

94

LEMBAR OBSERVASI KINERJA GURU

Nama guru :

Pertemuan ke :

Berilah tanda cek (√) pada kolom yang telah disediakan.

No. ASPEK YANG DIAMATI Ya Tidak

1. Memberi motivasi yang dapat membangkitkan minat siswa

2. Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran

3. Menguasai materi pelajaran

4. Membentuk kelompok, membagikan LKS/media

pembelajaran serta memberi petunjuk pengerjaan

5. Terampil memberi penjelasan kepada siswa tentang

kegiatan simulasi yang akan dilakukan siswa

6. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

7. Membimbing siswa dalam berdiskusi

8. Memberikan penguatan terhadap materi yang dipelajari

9. Memberikan penguatan terhadap materi yang dipelajari

10. Memberi penugasan pada siswa

JUMLAH

Pati, 2013

Observer

Lampiran 24. Lembar Observasi Kinerja Guru

Page 106: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

95

NGKET TANGGAPAN SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN

Petunjuk : berilah tanda silang (X) pada huruf a atau b sesuai dengan keadaan

kalian yang sebenarnya dan kemudian tulislah alasannya. Jawablah pertanyaan

dengan jujur karena jawaban kalian tidak mempengaruhi nilai.

1. Apakah sebelumnya anda mempelajari materi yang akan diajarkan oleh

guru?

a. ya b. tidak

Alasan :

………………………………………………………………………………

……………………………………………………………............................

2. Apakah anda tertarik mengikuti kegiatan pembelajaran materi sistem

peredaran darah dengan metode simulasi taman sirkulasi berbasis

bioedutainment?

a. ya b. tidak

Alasan :

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

3. Apakah kegiatan pembelajaran materi sistem peredaran darah dengan

metode simulasi taman sirkulasi berbasis bioedutainment menyenangkan?

a. ya b. tidak

Alasan :

………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………...

4. Apakah dalam kegiatan simulasi anda bisa bekerjasama dengan baik

dengan kelompok anda?

a. ya b. tidak

Alasan :

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

5. Apakah kegiatan pembelajaran dengan metode simulasi berbasis

bioedutainment bisa meningkatkan kerjasama dengan kelompok anda?

a. ya b. tidak

Alasan :

………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………....

6. Apakah anda bermain secara sportif (tidak membaca naskah skenario)

pada saat melakukan kegiatan simulasi?

a. ya b. tidak

Alasan :

………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………..

Lampiran 25. Angket Tanggapan Siswa Terhadap Pembelajaran

Page 107: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

96

7. Apakah anda merasa tertantang untuk berkompetisi dengan kelompok lain

pada saat melakukan kegiatan simulasi?

a. ya b. tidak

Alasan :

………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………...

8. Apakah anda menyukai suasana kelas yang menerapkan pembelajaran

berbasis bioedutainment?

a. ya b. tidak

Alasan :

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

……

9. Apakah dengan pembelajaran metode simulasi berbasis bioedutainment

dapat meningkatkan aktivitas anda di kelas?

a. ya b. tidak

Alasan :

………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………...

10. Apakah dengan penerapan pembelajaran metode simulasi berbasis

bioedutainment anda lebih memahami materi sistem peredaran darah?

a. ya b. tidak

Alasan :

………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………...

Terima Kasih

Page 108: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

97

LEMBAR WAWANCARA TANGGAPAN GURU TERHADAP

PEMBELAJARAN

1. Bagaimana tanggapan dan kesan Bapak terhadap pembelajaran Biologi

dengan metode simulasi berbasis bioedutainment?

Jawab :

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

2. Bagaimanakah aktivitas siswa selama proses pembelajaran Biologi dengan

metode simulasi berbasis bioedutainment?

Jawab :

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

3. Bagaimanakah hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran Biologi

dengan metode simulasi berbasis bioedutainment?

Jawab :

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

4. Menurut Bapak, adakah kelebihan penggunaan pembelajaran Biologi dengan

metode simulasi berbasis bioedutainment? Jika ada, apa kelebihannya?

Jawab :

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

5. Apakah Bapak tertarik untuk menerapkan pembelajaran Biologi dengan

metode simulasi berbasis bioedutainment pada materi lain?

Jawab :

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

Terima Kasih

Lampiran 26. Lembar Wawancara Tanggapan Guru

Page 109: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

98

ANALISIS VALIDITAS, RELIABILITAS, TINGKAT KESUKARAN DAN DAYA BEDA SOAL UJI COBA

No No Kode No Butir Soal

Absen Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 7 UC_1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

2 8 UC_2 1 0 1 0 1 1 1 1 1

3 10 UC_3 1 0 1 1 1 1 1 1 1

4 19 UC_4 1 0 1 1 1 1 1 1 1

5 22 UC_5 1 0 1 1 1 0 1 1 1

6 24 UC_6 1 0 1 1 1 1 1 1 1

7 20 UC_7 1 0 1 1 1 1 1 1 1

8 21 UC_8 1 1 1 1 1 1 1 1 1

9 17 UC_9 1 0 1 0 1 0 1 1 0

10 4 UC_10 1 0 1 1 1 1 1 1 1

11 6 UC_11 1 0 1 0 1 1 1 1 1

12 18 UC_12 1 0 1 0 1 0 1 1 1

13 11 UC_13 1 0 0 0 1 1 1 1 1

14 15 UC_14 1 1 1 0 1 1 0 1 0

15 16 UC_15 1 1 1 0 1 0 1 0 1

16 12 UC_16 1 0 1 1 1 0 1 1 1

17 2 UC_17 0 1 1 1 0 1 1 1 0

18 13 UC_18 0 1 0 0 1 0 0 0 0

19 14 UC_19 0 1 0 1 0 1 1 0 1

20 5 UC_20 1 1 0 0 0 1 0 1 0

21 9 UC_21 1 1 0 0 0 0 0 1 0

22 1 UC_22 1 1 0 0 0 1 0 0 0

23 23 UC_23 0 1 0 1 0 1 0 0 0

24 3 UC_24 0 1 1 0 0 1 0 0 0

Jumlah 19 12 17 12 17 16 17 18 15

BA 12 2 12 8 12 8 12 12 11

B 7 10 5 4 5 8 5 6 4

D 0,41667 -0,6667 0,4375 0,25 0,4375 0 0,4375 0,375 0,438

DB baik jelek baik cukup baik jelek baik cukup baik

P 0,79167 0,5 0,70833 0,5 0,7083 0,6667 0,70833 0,75 0,625

TK mudah sedang mudah sedang mudah sedang mudah mudah sedang

rxy 0,58289 -0,6384 0,6213 0,4063 0,7632 -0,009 0,72061 0,659 0,69099

rtabel 0,404

Validitas valid tidak valid valid valid tidak valid valid valid

M 25,5417

Vt 41,7483

k 45

r11 0,75217

Reliabilitas Reliabel

Keterangan dipakai tidak dipakai dipakai dipakai tidak dipakai dipakai dipakai

Lampiran 27. Analisis soal uji coba

Page 110: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

99

No Butir Soal

10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1

1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0

1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1

1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1

1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1

1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1

0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0

0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1

1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1

1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1

1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1

0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0

0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1

0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0

0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0

0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0

0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0

1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0

1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0

0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1

0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0

0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0

13 6 13 13 13 14 8 18 15 15 13

10 5 4 10 10 11 7 12 5 10 10

3 1 9 3 3 3 1 6 10 5 3

0,4375 0,25 -0,313 0,4375 0,4375 0,5 0,375 0,375 -0,3125 0,3125 0,4375

baik cukup jelek baik baik baik cukup cukup Jelek cukup baik

0,54167 0,25 0,5417 0,54167 0,54167 0,58333 0,333333 0,75 0,625 0,625 0,54167

sedang sukar sedang sedang sedang sedang sedang mudah Sedang sedang sedang

0,63364 0,4728 -0,259 0,5301 0,45244 0,60714 0,43319 0,659 -0,32135 0,584428 0,58187

valid valid tidak valid valid valid valid valid Tidak valid valid

dipakai dipakai tidak dipakai dipakai dipakai dipakai dipakai Tidak dipakai dipakai

Page 111: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

100

No Butir Soal

21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

0 1 1 0 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 0 1 0 1

1 1 1 0 1 1 0 1 1 1

0 1 0 0 1 1 0 1 1 1

0 1 0 0 1 1 0 1 1 1

1 0 0 1 0 0 0 1 1 1

0 0 1 0 1 1 0 1 1 1

0 0 1 0 1 1 0 1 1 1

0 0 1 0 1 0 1 1 1 1

0 0 1 0 0 1 0 1 1 1

0 0 1 0 1 1 0 1 1 0

0 0 1 0 1 1 0 1 1 1

1 0 0 1 0 0 1 1 1 0

1 0 1 1 1 0 1 1 1 0

1 0 1 1 0 0 1 1 0 0

1 0 0 1 1 1 1 1 0 0

1 0 0 1 0 0 0 0 1 0

1 0 0 0 1 0 1 1 0 1

1 1 0 0 0 1 1 0 1 0

1 0 1 1 0 0 0 1 0 1

0 0 0 1 0 0 1 1 0 1

1 0 0 1 0 0 1 1 0 1

1 0 0 1 0 0 1 1 0 0

1 0 0 1 0 1 1 0 0 0

14 6 12 12 13 13 12 21 15 15

3 5 9 2 10 10 2 12 11 11

11 1 3 10 3 3 10 9 4 4

-0,5 0,25 0,375 -0,5 0,4375 0,4375 -0,5 0,1875 0,4375 0,4375

jelek cukup cukup jelek baik baik jelek jelek baik baik

0,58333 0,25 0,5 0,5 0,54167 0,541667 0,5 0,875 0,625 0,625

sedang sukar sedang sedang sedang sedang sedang mudah sedang sedang

-0,47852 0,51752 0,43206 -0,52234 0,60775 0,478327 -0,57393 0,42166 0,624389 0,53115

tidak valid valid tidak valid valid tidak valid valid valid

tidak dipakai dipakai tidak dipakai dipakai tidak dipakai dipakai dipakai

Page 112: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

101

No Butir Soal

31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41

1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1

0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1

0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0

0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0

0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1

0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1

1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0

0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1

1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0

1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1

0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0

0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0

1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0

1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0

1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0

1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1

1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0

1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1

1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0

1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

13 15 15 11 13 11 15 19 10 12 12

3 11 11 9 10 4 11 12 7 9 9

10 4 4 2 3 7 4 7 3 3 3

-0,4375 0,4375 0,4375 0,4375 0,4375 -0,1875 0,4375 0,3125 0,25 0,375 0,375

jelek baik baik baik baik jelek baik cukup Cukup cukup cukup

0,54167 0,625 0,625 0,45833 0,54167 0,45833 0,625 0,79167 0,416667 0,5 0,5

sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang mudah Sedang sedang sedang

-0,57 0,62439 0,5977 0,54412 0,58187 -0,2324 0,46455 0,55113 0,50468 0,6384 0,4708

tidak valid valid valid valid tidak valid valid Valid valid valid

tidak dipakai dipakai dipakai dipakai tidak dipakai dipakai Dipakai dipakai dipakai

Page 113: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

102

No Butir Soal Skor

42 43 44 45

Total

(Y) Y^2

0 0 1 0 35 1225

1 0 1 1 34 1156

1 1 0 0 34 1156

1 0 0 0 33 1089

1 0 1 1 33 1089

0 0 0 0 33 1089

1 1 0 0 32 1024

1 0 0 1 32 1024

1 1 1 0 29 841

1 0 0 0 28 784

1 0 1 0 26 676

1 0 0 0 26 676

1 1 1 1 26 676

0 1 0 1 23 529

0 1 1 1 22 484

0 1 1 1 22 484

0 1 0 1 21 441

1 1 0 0 20 400

0 1 1 0 19 361

0 0 0 0 19 361

1 1 1 1 18 324

0 1 0 1 17 289

0 1 0 1 16 256

0 1 1 1 15 225

13 14 11 12 613 16659

10 3 5 3

3 11 6 9

0,4375 -0,5 -0,0625 -0,375

baik jelek jelek jelek

0,5417 0,58333 0,4583 0,5

sedang sedang sedang sedang

0,5042 -0,5701 -0,0253 -0,355

valid tidak tidak tidak

dipakai tidak tidak tidak

Page 114: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

103

erhitungan Validitas Butir Soal

Rumus

Butir soal Valid jika rxy > r tabel

Perhitungan

Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no. 1, selanjutnya untuk butir soal

yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel

analisis butir.

No Kode Butir soal

no 1 (X)

Skor

Total (Y) Y

2 XY

1 UC_1 1 35 1225 35

2 UC_2 1 34 1156 34

3 UC_3 1 34 1156 34

4 UC_4 1 33 1089 33

5 UC_5 1 33 1089 33

6 UC_6 1 33 1089 33

7 UC_7 1 32 1024 32

8 UC_8 1 32 1024 32

9 UC_9 1 29 841 29

10 UC_10 1 28 784 28

11 UC_11 1 26 676 26

12 UC_12 1 26 676 26

13 UC_13 1 26 676 26

14 UC_14 1 23 529 23

15 UC_15 1 22 484 22

16 UC_16 1 22 484 22

17 UC_17 0 21 441 0

18 UC_18 0 20 400 0

19 UC_19 0 19 361 0

20 UC_20 1 19 361 19

21 UC_21 1 18 324 18

22 UC_22 1 17 289 17

23 UC_23 0 16 256 0

24 UC_24 0 15 225 0

Jumlah 19 613 16659 522

2222xyr

Lampiran 28. Contoh perhitungan validitas butir soal uji coba

Page 115: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

104

Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh:

rxy = 0,583 Hasil perhitungan bahwa nilai rhitung adalah = 0,5829

Karena r hitung > r tabel, maka soal no 1 valid.

22xy

613)x1665924(19)19x24(

)613x19()16659x24(r

Page 116: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

105

Perhitungan Reliabilitas Instrumen

Rumus

Keterangan :

k : banyaknya butir soal

M : rata-rata skor total

Vt : Varians total

Kriteria

Apabila r11 > r tabel maka instrumen tersebut reliabel

Berdasarkan tabel pada analisis uji coba diperoleh

k = 45 M = 25,54

Vt = 41,748

r11 = 0,7522

Pada a = 5% dengan n = 24 diperoleh r tabel = 0.404

Karena r11 > rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel.

kVt

MM(k1

1-k

k r11

41,748 x 45

25,54)(45 25,541

1-45

45 r11

Lampiran 29. Contoh perhitungan reliabilitas soal uji coba

Page 117: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

106

107

Lampiran 32.Daftar nama siswa kelas VIII C, VIII D dan VIII E

DAFTAR NAMA SISWA KELAS VIII C

DAFTAR NAMA SISWA KELAS VIII D

NO Nama Kode

NO Nama Kode

1 ABDUL ROQIM E-1

1 ADI SUSANTO E-1

2 ADELIA DYAH PRATIWI E-2

2 AINAYA R E-2

3 ADITYA WIDYATMOKO E-3

3 AKMAD MAULANA M E-3

4 ALVINA WIDIARTANTI E-4

4 ANDHIKA WAHYU P E-4

5 ANGGI SUGIWANTORO E-5

5 ANDY SUGIHARTO E-5

6 AVITA IRANDA E-6

6 ANGGI LUKY A E-6

7 DEFITA OCTANINGTIAS E-7

7 DEVI NOVITASARI E-7

8 DEGA MAHARDHIKA E-8

8 GARIN NAUFAL H E-8

9 DESTIA ARNU S E-9

9 GITA KOMALA L E-9

10 DEVI PUTRI MAYANG S E-10

10 GUSTRI WINDAYANI E-10

11 ENDAH NUR WAHYUNI E-11

11 MUHAMAD ARIF W E-11

12 FERY SETIAWAN E-12

12 MUKHAMAD NUR S E-12

13 GAND REDO E-13

13 NICKO ANDRIAN E-13

14 HESTIO BAYU KUMORO H E-14

14 NUR ALIF ALFARIJI E-14

15 JUNAEDI DWI ARMANTO E-15

15 NUROSALIA E-15

16 M. SETYO AJI NUGROHO E-16

16 OKTAVIA MAYRANI E-16

17 MAHARDIKA MEGARANI E-17

17 PRIANCA TRISNA EKA E-17

18 MIA ILOBIA E-18

18 PUTRI ARIYANTI E-18

19 MIRRATUNNISYA E-19

19 RIKI HIDAYAT E-19

20 NOVIA CANDRA PUSPITA E-20

20 SAMROTULL FUADAH E-20

21 PUPUT WULANDARI E-21

21 SITI SUNDARI E-21

22 RISA AYU WARDANI E-22

22 TRIA ADININGSIH E-22

23 SHABILA SULIHASNIE N E-23

23 TUANTE M K E-23

24 SITI IZMIASEPTI E-24 24 UNTUNG CAHYONO E-24

25 SITI MAISAROH E-25 25 VINKY AUDIA D E-25

26 SUSIANA ADE FREDYANA E-26 26 WULAN PUJI NUR A E-26

27 YUDA PRASETYA S E-27

28 YULI MAYASARI E-28

107

Page 118: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

107

DAFTAR NAMA SISWA KELAS VIII E

NO Nama Kode

1 ADE LESTARI MAHARANI E-1

2 AIMATUL MUFIDAH E-2

3 AJI PRAMONO E-3

4 ALDA AYU MALYAHADI E-4

5 ARIEF SETIAWAN E-5

6 ARIF MAOLANA E-6

7 BAYU ADI RISQI M E-7

8 DIAH AMELIA BELLA S W E-8

9 EDY ROBIYANTO E-9

10 FEBRIANTI SUMAWAR E-10

11 GILANG EKA PRADANA E-11

12 IDA KURNIAWATI E-12

13 ISTNA LUTHVIANA R E-13

14 MOHAMAD KUSAERI E-14

15 MOHAMAD NOR ARIFIN E-15

16 NUR ALIFAH E-16

17 NURJANNAH E-17

18 RAGIL SABILA ROSYAD E-18

19 RIS ZULIANA E-19

20 RIZKY EKA P E-20

21 SEPTIYAN BERLIANA D E-21

22 SIDIK RIFAI E-22

23 USWATUN KHASANAH E-23

24 YOGA ANTONI E-24

Page 119: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

108

DAFTAR NAMA SISWA UJI COBA SOAL KELAS IX D

NO Nama Kode

1 ADHIMAS WAHYU PAMBUDI UC_1

2 AFIZA MEGA PRATAMA UC_2

3 AGNI SETYAWAN UC_3

4 ANIS DEVANTY UC_4

5 AULINA ALFIANA LESTARI UC_5

6 CINDY SETIANI UC_6

7 DENDI INDRA LESMANA UC_7

8 DESI PUJI LESTARI UC_8

9 DEWI NINIK ANGGRAENI UC_9

10 EGO PRATENDO UC_10

11 FILA ANGGUN PUTRI UC_11

12 FITRIANI UC_12

13 GEBY ROHMANA PUTRI UC_13

14 HARISTIAWAN PRAMBUDI A UC_14

15 IIS KUSUMASTUTI UC_15

16 ILHAM RESTUAJI UC_16

17 LINDA ERNAWATI UC_17

18 MOHSAN UC_18

19 NANDA ISTIKOMAH UC_19

20 NUR AFIFAH UC_20

21 SITI RUKMANASARI UC_21

22 TIARA FITRI ERINANDA UC_22

23 UNTUNG TRIYONO UC_23

24 YUDIANTO UC_24

Page 120: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

109

Lampiran 35.Data hasil belajar siswa

DATA NILAI HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII C

No. Kode

Nilai

LKS

Nilai

tugas

Nilai 2 x ni Nilai Ketuntasan

Evaluasi Evaluasi Akhir belajar

1 E-1 80 95 90 180 89 Tuntas

2 E-2 85 100 77 154 85 Tuntas

3 E-3 85 90 83 166 85 Tuntas

4 E-4 75 85 87 174 84 Tuntas

5 E-5 85 85 77 154 81 Tuntas

6 E-6 80 80 87 174 84 Tuntas

7 E-7 85 90 77 154 82 Tuntas

8 E-8 75 85 60 120 70 Tuntas

9 E-9 90 80 77 154 81 Tuntas

10 E-10 65 80 57 114 65 Tidak tuntas

11 E-11 80 85 80 160 81 Tuntas

12 E-12 85 90 77 154 82 Tuntas

13 E-13 80 90 73 146 79 Tuntas

14 E-14 85 100 70 140 81 Tuntas

15 E-15 95 100 80 160 89 Tuntas

16 E-16 100 75 80 160 84 Tuntas

17 E-17 70 80 53 106 64 Tidak tuntas

18 E-18 100 85 77 154 85 Tuntas

19 E-19 70 90 100 200 90 Tuntas

20 E-20 95 85 80 160 85 Tuntas

21 E-21 80 80 70 140 75 Tuntas

22 E-22 85 80 97 194 90 Tuntas

23 E-23 85 95 77 154 84 Tuntas

24 E-24 95 80 77 154 82 Tuntas

25 E-25 80 85 70 140 76 Tuntas

26 E-26 70 85 80 160 79 Tuntas

27 E-27 80 80 77 154 79 Tuntas

28 E-28 75 75 50 100 63 Tidak tuntas

Jumlah 2251

Rata-rata kelas 80

Nilai tertinggi 90

Nilai terendah 63

∑ siswa tuntas 25

∑ siswa tidak tuntas 3

Page 121: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

110

DATA NILAI HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII D

No. Kode Nilai

LKS

Nilai

tugas

Nilai 2 x nilai Nilai Ketuntasan

Evaluasi Evaluasi Akhir belajar

1 E-1 85 80 77 154 80 Tuntas

2 E-2 95 85 67 134 79 Tuntas

3 E-3 80 90 80 160 83 Tuntas

4 E-4 80 90 80 160 83 Tuntas

5 E-5 90 100 93 186 94 Tuntas

6 E-6 90 100 77 154 86 Tuntas

7 E-7 95 80 77 154 82 Tuntas

8 E-8 80 85 80 160 81 Tuntas

9 E-9 80 75 60 120 69 Tidak tuntas

10 E-10 85 80 93 186 88 Tuntas

11 E-11 75 85 97 194 89 Tuntas

12 E-12 95 85 77 154 84 Tuntas

13 E-13 80 90 80 160 83 Tuntas

14 E-14 95 80 77 154 82 Tuntas

15 E-15 80 80 80 160 80 Tuntas

16 E-16 100 90 80 160 88 Tuntas

17 E-17 75 75 60 120 68 Tidak tuntas

18 E-18 80 75 53 106 65 Tidak tuntas

19 E-19 80 85 77 154 80 Tuntas

20 E-20 75 80 53 106 65 Tidak tuntas

21 E-21 90 80 83 166 84 Tuntas

22 E-22 100 85 80 160 86 Tuntas

23 E-23 80 90 77 154 81 Tuntas

24 E-24 80 80 50 100 65 Tidak tuntas

25 E-25 75 85 70 140 75 Tuntas

26 E-26 80 80 77 154 79 Tuntas

Jumlah 2075

Rata-rata kelas 80

Nilai tertinggi 94

Nilai terendah 65

∑ siswa tuntas 21

∑ siswa tidak tuntas 5

Nilai Persentase Kelulusan Klasikal

P =

X 100% P =

x100% = 80,77

Page 122: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

111

DATA NILAI HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII E

No. Kode Nilai LKS Nilai tugas

Nilai 2 x nilai Nilai Ketuntasan

Evaluasi Evaluasi Akhir belajar

1 E-1 95 100 77 154 87 Tuntas

2 E-2 95 100 67 134 82 Tuntas

3 E-3 80 90 80 160 83 Tuntas

4 E-4 80 85 80 160 81 Tuntas

5 E-5 85 85 93 186 89 Tuntas

6 E-6 75 80 60 120 69 Tidak tuntas

7 E-7 95 80 77 154 82 Tuntas

8 E-8 90 90 80 160 85 Tuntas

9 E-9 80 85 70 140 76 Tuntas

10 E-10 85 80 93 186 88 Tuntas

11 E-11 80 80 97 194 89 Tuntas

12 E-12 95 95 77 154 86 Tuntas

13 E-13 100 100 80 160 90 Tuntas

14 E-14 95 80 77 154 82 Tuntas

15 E-15 100 85 80 160 86 Tuntas

16 E-16 100 85 80 160 86 Tuntas

17 E-17 75 80 60 120 69 Tidak tuntas

18 E-18 80 75 53 106 65 Tidak tuntas

19 E-19 80 85 77 154 80 Tuntas

20 E-20 75 80 53 106 65 Tidak tuntas

21 E-21 85 90 83 166 85 Tuntas

22 E-22 75 95 60 120 73 Tuntas

23 E-23 80 90 77 154 81 Tuntas

24 E-24 80 85 77 154 80 Tuntas

Jumlah 1939

Rata-rata kelas 81

Nilai tertinggi 90

Nilai terendah 65

∑ siswa tuntas 20

∑ siswa tidak tuntas 4

Nilai Persentase Kelulusan Klasikal

P =

X 100% = 83,33 %

100% x 24

20 P

Page 123: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

112

HASIL TANGGAPAN SISWA KELAS VIII C

TERHADAP PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH

DENGAN METODE SIMULASI TAMAN SIRKULASI BERBASIS BIOEDUTAINMENT

Subjek

Skor Butir Angket Jumlah

skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

E-1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9

E-2 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9

E-3 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9

E-4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

E-5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

E-6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

E-7 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9

E-8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

E-9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

E-10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

E-11 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 7

E-12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

E-13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

E-14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

E-15 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9

E-16 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 8

E-17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

E-18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

E-19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

E-20 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9

E-21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9

E-22 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9

E-23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

E-24 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9

E-25 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 5

E-26 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 5

E-27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

E-28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

Jumlah

Skor 14 28 28 25 25 28 26 28 28 24

% 50% 100% 100% 89% 89% 100% 93% 100% 100% 86%

Jumlah seluruh siswa (N) = 28

Lampiran 36.Analisis hasil tanggapan siswa

116

Page 124: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

113

HASIL TANGGAPAN SISWA KELAS VIII D

TERHADAP PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH

DENGAN METODE SIMULASI TAMAN SIRKULASI BERBASIS BIOEDUTAINMENT

Subjek

Skor Butir Angket Jumlah

skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

E-1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9

E-2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

E-3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

E-4 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9

E-5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

E-6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

E-7 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9

E-8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

E-9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

E-10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

E-11 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 7

E-12 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9

E-13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

E-14 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9

E-15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

E-16 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 7

E-17 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9

E-18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

E-19 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 7

E-20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

E-21 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 7

E-22 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 7

E-23 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9

E-24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

E-25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

E-26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

Jumlah

Skor 17 26 26 22 21 26 26 26 26 22

% 65% 100% 100% 85% 81% 100% 100% 100% 100% 85%

Jumlah seluruh siswa (N) = 26

Page 125: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

114

HASIL TANGGAPAN SISWA KELAS VIII E

TERHADAP PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH

DENGAN METODE SIMULASI TAMAN SIRKULASI BERBASIS BIOEDUTAINMENT

Subjek

Skor Butir Angket Jumlah

skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

E-1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

E-2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

E-3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

E-4 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 8

E-5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

E-6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

E-7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

E-8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

E-9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

E-10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

E-11 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9

E-12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

E-13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

E-14 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9

E-15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

E-16 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9

E-17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

E-18 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9

E-19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

E-20 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9

E-21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

E-22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

E-23 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9

E-24 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

Jumlah

Skor 2 20 24 24 22 22 24 24 24 24

% 100% 83% 100% 100% 92% 92% 100% 100% 100% 100%

Jumlah seluruh siswa (N) = 24

Page 126: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

115

REKAPITULASI AKTIVITAS SISWA KELAS VIII C SELAMA PEMBELAJARAN

No.

Kode Aktivitas siswa selama pembelajaran Rata

Kriteria siswa Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Rata

% Kriteria % Kriteria % Kriteria %

1 E-1 85 Sangat aktif 93 Sangat aktif 86 Sangat aktif 88 sangat aktif

2 E-2 80 Aktif 86 Sangat aktif 75 Aktif 80,3 aktif

3 E-3 86 Sangat aktif 79 Aktif 86 Aktif 83,7 aktif

4 E-4 75 Aktif 93 Sangat aktif 90 Sangat aktif 86 sangat aktif

5 E-5 93 Sangat aktif 79 Aktif 82 Aktif 84,7 sangat aktif

6 E-6 79 Aktif 71 Aktif 80 Aktif 76,7 aktif

7 E-7 75 Aktif 84 Aktif 80 Aktif 79,7 aktif

8 E-8 79 Aktif 82 Aktif 75 Aktif 78,7 aktif

9 E-9 79 Aktif 93 Sangat aktif 90 Sangat aktif 87,3 sangat aktif

10 E-10 65 Cukup aktif 79 Aktif 80 Aktif 74,7 aktif

11 E-11 93 Sangat aktif 96 Sangat aktif 86 Sangat aktif 91,7 sangat aktif

12 E-12 79 Aktif 84 Aktif 75 Aktif 79,3 aktif

13 E-13 96 Sangat aktif 93 Sangat aktif 86 Sangat aktif 91,7 sangat aktif

14 E-14 62 Cukup aktif 84 Aktif 84 Aktif 76,7 aktif

15 E-15 93 Sangat aktif 86 Sangat aktif 93 Sangat aktif 90,7 sangat aktif

16 E-16 79 Aktif 96 Sangat aktif 82 Aktif 85,7 sangat aktif

17 E-17 64 Cukup aktif 62 Cukup aktif 80 Aktif 68,7 cukup aktif

18 E-18 93 Sangat aktif 86 Sangat aktif 93 Sangat aktif 90,7 sangat aktif

19 E-19 79 Aktif 82 Aktif 67 Cukup aktif 76 aktif

20 E-20 79 Aktif 79 Aktif 75 Aktif 77,7 aktif

21 E-21 93 Sangat aktif 82 Aktif 75 Aktif 83,3 aktif

22 E-22 79 Aktif 93 Sangat aktif 90 Sangat aktif 87,3 sangat aktif

23 E-23 72 Aktif 65 Aktif 86 Sangat aktif 74,3 aktif

24 E-24 93 Sangat aktif 90 Sangat aktif 86 Sangat aktif 89,7 sangat aktif

25 E-25 67 Cukup aktif 82 Aktif 93 Sangat aktif 80,7 aktif

26 E-26 82 Aktif 80 Aktif 67 Cukup aktif 76,3 aktif

27 E-27 80 Aktif 84 Aktif 67 Cukup aktif 77 aktif

28 E-28 65 Cukup aktif 67 Cukup aktif 75 Aktif 69 cukup aktif

Rata – rata 80 Aktif 83 Aktif 81,6 Aktif 82 sangat aktif

∑ tidak aktif 0

∑ kurang aktif 0

∑ cukup aktif 2

∑ aktif 15

∑ sangat aktif 11

Lampiran 34. Rekapitulasi Aktivitas Siswa

Page 127: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

116

REKAPITULASI AKTIVITAS SISWA KELAS VIII D SELAMA PEMBELAJARAN

No.

Kode Aktivitas siswa selama pembelajaran Rata

Kriteria siswa Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Rata

% Kriteria % Kriteria % Kriteria %

1 E-1 89 Sangat aktif 93 Sangat aktif 86 Sangat aktif 89,3 Sangat aktif

2 E-2 75 Aktif 79 Aktif 80 Aktif 78,0 Aktif

3 E-3 96 Sangat aktif 89 Sangat aktif 86 Sangat aktif 90,3 Sangat aktif

4 E-4 89 Sangat aktif 96 Sangat aktif 90 Sangat aktif 91,7 Sangat aktif

5 E-5 93 Sangat aktif 89 Sangat aktif 86 Sangat aktif 89,3 Sangat aktif

6 E-6 71 Aktif 86 Sangat aktif 75 Aktif 77,3 Aktif

7 E-7 79 Aktif 86 Sangat aktif 92 Sangat aktif 85,7 Sangat aktif

8 E-8 89 Sangat aktif 90 Sangat aktif 86 Sangat aktif 88,3 Sangat aktif

9 E-9 79 Aktif 65 Cukup aktif 80 Aktif 74,7 Aktif

10 E-10 89 Sangat aktif 93 Sangat aktif 88 Sangat aktif 90,0 Sangat aktif

11 E-11 79 Aktif 68 Cukup aktif 82 Aktif 76,3 Aktif

12 E-12 79 Cukup aktif 75 Aktif 68 Cukup aktif 74,0 Aktif

13 E-13 93 Sangat aktif 93 Sangat aktif 86 Sangat aktif 90,7 Sangat aktif

14 E-14 86 Sangat aktif 96 Sangat aktif 90 Sangat aktif 90,7 Sangat aktif

15 E-15 75 Aktif 89 Sangat aktif 75 Aktif 79,7 Aktif

16 E-16 86 Sangat aktif 86 Sangat aktif 78 Aktif 83,3 Aktif

17 E-17 70 Aktif 75 Aktif 68 Cukup aktif 71,0 Aktif

18 E-18 65 Cukup aktif 79 Aktif 68 Cukup aktif 70,7 Aktif

19 E-19 87 Sangat aktif 80 Aktif 80 Aktif 82,3 Aktif

20 E-20 63 Cukup aktif 64 Cukup aktif 75 Aktif 67,3 Cukup aktif

21 E-21 89 Sangat aktif 93 Sangat aktif 80 Aktif 87,3 Sangat aktif

22 E-22 75 Aktif 79 Aktif 65 Cukup aktif 73,0 Aktif

23 E-23 86 Sangat aktif 96 Sangat aktif 84 Aktif 88,7 Sangat aktif

24 E-24 75 Aktif 86

Sangat

aktif 82 Aktif 81,0 Aktif

25 E-25 80 Aktif 84 Aktif 68

Cukup

aktif 77,3 Aktif

26 E-26 82 Aktif 75 Aktif 73 Aktif 76,7 Aktif

Rata - rata 82 Aktif 84 sangat aktif 79,7 Aktif 82 Aktif

∑ tidak aktif

0

∑ kurang aktif

0

∑ cukup aktif

1

∑ aktif

14

∑ sangat aktif

11

Page 128: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

117

REKAPITULASI AKTIVITAS SISWA KELAS VIII E SELAMA PEMBELAJARAN

No.

Kode Aktivitas siswa selama pembelajaran Rata

Kriteria siswa Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Rata

% Kriteria % Kriteria % Kriteria %

1 E-1 89 Sangat aktif 80 Aktif 78 Aktif 82,3 Aktif

2 E-2 75 Aktif 82 Aktif 80 Aktif 79,0 Aktif

3 E-3 96 Sangat aktif 86 Sangat aktif 88 Sangat aktif 90,0 Sangat aktif

4 E-4 80 Aktif 96 Sangat aktif 90 Sangat aktif 88,7 Sangat aktif

5 E-5 93 Sangat aktif 76 Aktif 76 Aktif 81,7 Aktif

6 E-6 71 Aktif 68 Cukup aktif 82 Aktif 73,7 Aktif

7 E-7 79 Aktif 82 Aktif 84 Aktif 81,7 Aktif

8 E-8 89 Sangat aktif 92 Sangat aktif 86 Sangat aktif 89,0 Sangat aktif

9 E-9 79 Aktif 88 Sangat aktif 90 Sangat aktif 85,7 Sangat aktif

10 E-10 89 Sangat aktif 78 Aktif 80 Aktif 82,3 Aktif

11 E-11 79 Aktif 65 Cukup aktif 68 Cukup aktif 70,7 Aktif

12 E-12 79 Aktif 75 Aktif 78 Aktif 77,3 Aktif

13 E-13 93 Aktif 93 Sangat aktif 86 Sangat aktif 90,7 Sangat aktif

14 E-14 86 Sangat aktif 96 Aktif 80 Aktif 87,3 Sangat aktif

15 E-15 75 Aktif 89 Sangat aktif 90 Sangat aktif 84,7 Sangat aktif

16 E-16 86 Sangat aktif 86 Aktif 93 Sangat aktif 88,3 Sangat aktif

17 E-17 65 Cukup aktif 75 Aktif 80 Aktif 73,3 Aktif

18 E-18 68 Cukup aktif 79 Aktif 78 Aktif 75,0 Aktif

19 E-19 82 Aktif 80 Aktif 93 Sangat aktif 85,0 Sangat aktif

20 E-20 63 Cukup aktif 63 Cukup aktif 65 Cukup aktif 63,7 Cukup aktif

21 E-21 89 Sangat aktif 93 Sangat aktif 90 Sangat aktif 90,7 Sangat aktif

22 E-22 75 Aktif 68 Cukup aktif 78 Aktif 73,7 Aktif

23 E-23 86 Sangat aktif 90 Sangat aktif 90 Sangat aktif 88,7 Sangat aktif

24 E-24 75 Aktif 82 Aktif 72 Aktif 76,3 Aktif

Rata - rata 81 Aktif 82 Aktif 82,3 Aktif 82 Aktif

∑ tidak aktif 0

∑ kurang aktif 0

∑ cukup aktif 1

∑ aktif 12

∑ sangat aktif 11

Page 129: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

118

Lampiran 22. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

2

Page 130: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

119

Lampiran 39. Contoh Jawaban Soal Evaluasi

Page 131: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

120

Page 132: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

121

Lampiran 40. Contoh Jawaban LDS

Page 133: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

122

Page 134: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

123

Lampiran 41. Contoh Jawaban LKS 1

Page 135: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

124

Lampiran 42. Contoh Jawaban LKS 2

Page 136: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

125

Lampiran 20. Lembar Observasi Aktivitas Siswa 1

Page 137: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

126

Lampiran 24. Lembar Observasi Kinerja Guru

Page 138: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

127

Lampiran 45. Surat Ijin Penelitian

Page 139: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

128

Lampiran 46. Surat Keterangan Selesai Penelitian

Page 140: PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN

129

Lampiran 44. Surat Penetapan Dosen Pembimbing