penerapan metode penemuan hukum · pdf filepenerapan metode penemuan hukum (rechtsvinding)...

20
PENERAPAN METODE PENEMUAN HUKUM (RECHTSVINDING) OLEH HAKIM PENGADILAN AGAMA BLITAR DALAM PERKARA DISPENSASI NIKAH SKRIPSI Oleh: Mochamad Fuad Hasan NIM 08210045 JURUSAN AL-AHWAL AL-SYAKHSHIYYAH FAKULTAS SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2012

Upload: trinhnga

Post on 03-Feb-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENERAPAN METODE PENEMUAN HUKUM(RECHTSVINDING) OLEH HAKIM PENGADILAN AGAMA

BLITAR DALAM PERKARA DISPENSASI NIKAH

SKRIPSI

Oleh:Mochamad Fuad Hasan

NIM 08210045

JURUSAN AL-AHWAL AL-SYAKHSHIYYAHFAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERIMAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

2012

PENERAPAN METODE PENEMUAN HUKUM(RECHTSVINDING) OLEH HAKIM PENGADILAN AGAMA

BLITAR DALAM PERKARA DISPENSASI NIKAH

SKRIPSI

Oleh:Mochamad Fuad Hasan

NIM 08210045

JURUSAN AL-AHWAL AL-SYAKHSHIYYAHFAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERIMAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

2012

ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Demi Allah,

Dengan kesadaran dan rasa tanggung jawab terhadap pengembangan keilmuan

penulis menyatakan bahwa skripsi dengan judul:

PENERAPAN METODE PENEMUAN HUKUM (RECHTSVINDING) OLEHHAKIM PENGADILAN AGAMA BLITAR DALAM PERKARA

DISPENSASI NIKAH

Benar-benar merupakan karya ilmiah yang disusun sendiri, bukan duplikat atau

memindahkan data dari orang lain. Jika dikemudian hari terbukti bahwa skripsi ini

ada kesamaan, baik isi, logika maupun datanya, maka skripsi dan gelar sarjana yang

diperoleh, secara otomatis batal demi hukum.

Malang, 02 Agustus 2012Penulis,

Mochamad Fuad HasanNIM 08210045

iii

HALAMAN PERSETUJUAN

Pembimbing penulisan skripsi saudara Mochamad Fuad Hasan, NIM 08210045,

mahasiswa Jurusan Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah Fakultas Syariah Universitas Islam

Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, setelah membaca, mengamati kembali, dan

mengoreksi berbagai data yang ada di dalam skripsi. Maka penulisan skripsi dengan

judul:

PENERAPAN METODE PENEMUAN HUKUM (RECHTSVINDING) OLEHHAKIM PENGADILAN AGAMA BLITAR DALAM PERKARA

DISPENSASI NIKAH

Telah dianggap sudah memenuhi syarat-syarat ilmiah untuk disetujui dan diajukan

kepada Majelis Dewan Penguji.

Mengetahui,Ketua JurusanAl-Ahwal Al-Syakhshiyyah,

Malang, 31 Juli 2012

Dosen Pembimbing,

Dr. Zaenul Mahmudi, M.A.NIP 1961104152000031001

Drs. M. Nur Yasin, M.Ag.NIP 196910241995031003

iv

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI

Dewan penguji skripsi saudara Mochamad Fuad Hasan, NIM 08210045, mahasiswa

Jurusan Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri

Maulana Malik Ibrahim Malang, dengan judul:

PENERAPAN METODE PENEMUAN HUKUM (RECHTSVINDING) OLEHHAKIM PENGADILAN AGAMA BLITAR DALAM PERKARA

DISPENSASI NIKAH

Telah dinyatakan lulus dengan nilai A (cumlaude).

Dewan Penguji:

Musleh Herry, S.H., M.Hum.NIP 196807101999031002

( )Penguji Utama

Mujaid Kumkelo, S.Ag., M.H.NIP 197406192000031001

( )Ketua

Drs. M. Nur Yasin, M.Ag.NIP 196910241995031003

( )Sekretaris

Malang, 31 Juli 2012Dekan,

Dr.Hj.Tutik Hamidah,M.Ag.NIP 195904231986032003

v

HALAMAN MOTTO

Artinya: "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang

berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila kamu menetapkanhukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil.Sungguh Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. SungguhAllah adalah Maha mendengar lagi Maha Melihat".*

* QS. al-Nisa' (04): 58

vi

KATA PENGANTAR

بسم اهللا الرحمن الرحيم

الحمد هللا الذي اتصف بالكماالت والصال ة والسالم على سيدنا محمد الذي ايد .جزات وعلى اله وصحبه الذين فعلوا الحسنات واجتنبوا المنكراتعبالم

Penulis sangat mengaharapkan ampunan Allah SWT. dari segala kesalahan, khususnya

dalam penulisan skripsi ini. Hanya dengan rahmat-Nya serta hidayah-Nya lah

penulisan skripsi yang berjudul “Penerapan Metode Penemuan Hukum

(Rechtsvinding) oleh Hakim Pengadilan Agama Blitar dalam Perkara Dispensasi

Nikah” dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Dengan segala daya dan upaya serta bantuan, bimbingan maupun

pengarahan dan kerendahan hati, penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Imam Suprayogo selaku Rektor Universitas Islam Negeri Maulana

Malik Ibrahim Malang.

2. Dr. Hj. Tutik Hamidah, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Syariah Universitas Islam

Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

3. Bapak Dr. Zaenul Mahmudi, M.A., selaku Ketua Jurusan Al-Ahwal Al-

Syakhshiyyah, Fakultas Syariah UIN Maulana malik Ibrahim

4. Bapak Drs. M. Nur Yasin,.M.Ag., selaku Dosen Pembimbing peneliti yang

memberikan saran, bimbingan dan motivasi kepada penulis dengan penuh

kepercayaan sehingga skripsi terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

vii

5. Bapak Dr. Saifullah, S.H.,M.Hum., selaku dosen wali yang mendidik, dan

membimbing selama penulis menuntut ilmu.

6. Segenap dosen Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik

Ibrahim Malang, yang telah memberikan ilmu manfaat, pengetahuan dan

pengalaman kehidupan berharga bagi penulis, baik secara akademik maupun non

akademik.

7. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Syariah Universitas Negeri Maulana Malik

Ibrahim Malang, penulis ucapkan terimakasih atas partisipasi dan kerjasamanya

dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.

8. Kedua orang tuaku, segalanya tercurahkan kepadamu, yang selalu mengalirkan

doa kesuksesan, dukungan spiritual, moril dan finansial, serta penopang

semangat disaat gundah melanda untuk tetap yakin dapat meraih kesuksesan.

Serta adikku Mochamad Saiful Azis dan Umi Zulfa Silviani yang memberikan

canda tawa tengkar di setiap kita bersama.

9. Shohibul Fadhilah Romo Kyai H. Achmad Mudlor, S.H. selaku Pengasuh

Lembaga Tinggi Pesantren Luhur Malang sekeluarga yang selalu dirahmati

Allah SWT. semoga curahan ilmunya selalu mengalir kepada para santri-

santrinya. Kepada segenap asatidz: Kyai H. Misbahul Munir, Drs. Kyai H.

Badrul Munir, Drs. Kyai H. Chamzawi, M.H.I., Drs. Kyai H. Mukhtar Bisri,

M.Ag., Dr.Kyai H. A. Suwandi, M.H., Dr. Kyai H. Badruddin, M.H.I., Dr. Kyai

Noer Yasin, M.H.I., Kyai Kholili, Kyai M. Ma’shum Z, M.M.

viii

10. Semua pihak di lingkungan Pengadilan Agama Blitar, yang memberikan

kesempatan untuk berbagi informasi sehingga membantu proses penelitian,

khususnya Bapak Drs. H. Munib, M.H.I selaku pembimbing lapangan.

11. Kepada jawara-jawara santri Lembaga Tinggi Pesantren Luhur Malang.

Kebersamaan indah dalam tengkar, sendau gurau (ngebuk bareng) di bawah satu

atap yang penuh berkah, serta mengucurkan inspirasi dan support kehidupan.

12. Teman-teman Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah angkatan 2008, khusunya Nur Avik

dan Alif Chandra Kurniawan dengan kebersamaan kita sejak awal penempuhan

sampai penyelesaian penulisan skripsi.

13. Sang terkasih Tri Nur Endah Kurniawati pemancar lorong kebahagiaanku dan

penguat kerapuhan jiwaku.

14. Serta berbagai pihak yang ikut serta membantu proses penyelesaian penulisan

skripsi ini yang tidak disebutkan satu persatu.

Kesadaran penulis mengenai kekurangan dan keterbatasan dalam

penulisan skripsi ini, segala kritik dan saran konstruktif diharapkan penulis untuk

kesempurnaan skripsi ini. Semoga Allah SWT memberi balasan kebaikan bagi

seluruh pihak yang ikut serta dan semoga penyusunan skripsi ini bermanfaat bagi

kemajuan ilmu pengetahuan di Indonesia, khususnya tentang “Penemuan Hukum

(rechtsvinding)”.

Malang, 31 Juli 2012Penulis,

ix

PEDOMAN TRANSLITERASI1

A. Konsonan

1Fakultas Syariah UIN Malang, Pedoman Penulisam Karya Tulis Ilmiah (Malang: Fakultas SyariahUniversitas Islam Negeri Malang, 2011),

ا = Tidak dilambangkan ط = th

ض = dl ظ = dh

ب = B ع = ’ (Koma menghadap ke atas)

ت = T غ = gh

ث = Ts ف = f

ج = J ق = q

ح = H ك = k

خ = Kh ل = l

د = D م = m

ذ = Dz ن = n

x

Hamzah ( ء ) yang sering dilambangkan dengan alif, apabila teletak di

awal kata maka dalam transliterasinya mengikuti vokalnya, tidak dilambangkan.

Namun apabila terletak di tengah atau akhir kata, maka dilambangkan dengan tanda

koma di atas (‘), berbalik dengan koma (‘) untuk pengganti lambang “ع”.

B. Vokal, Panjang dan Diftong

Setiap penulisan bahasa Arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah

ditulid dengan “a”, kasrah dengan “i”, dlommah dengan “u”. Sedangkan bacaan

panjang masing-masing ditulis dengan berikut:

Vokal (a) panjang = â, misalnya قال menjadi qâla

Vokal (i) panjang = Î, misalnya قیل menjadi qîla

Vokal (u) panjang = û, misalnya دون menjadi dûna

Khusus untuk ya’ nisbat, maka tidak boleh digantikan dengan “i”,

melainkan tetap ditulis dengan “iy” agar dapat menggambakan ya’ nisbat di

ر = R و = w

ز = Z ه = h

س = S ي = y

ش = Sy

ص = Sh

xi

akhirnya. Begitu juga untuk suara diftong, wawu dan ya’ setelah fathah ditulis

dengan “aw” dan “ay”. Perhatikan contoh berikut:

Diftong (aw) = و misalnya قول menjadi qawlun

Diftong (ay) = ي misalnya خیر menjadi khayrun

C. Ta’ Marbuthah (ة)

Ta’Marbuthah -ditransliterasikan dengan “t” jika berada di tengah (ة)

tengah kalimat, tetapi apabila Ta’ Marbuthah tersebut berada diakhir kalimat, maka

ditransliterasikan dengan menggunakan “h” misalnya الرسالة للمدرسة maka menjadi al-

risalat li al-mudarrisah, atau apabila berada ditengah-tengah kalimat yang terdiri dai

susunan mudlaf dan mudlafilayh, maka ditrasliterasikan dengan menggunakan “t”

yang disambung dengan kalimat berikutnya, misalnya رحمة هللا فى menjadi fi

rahmatillâh.

D. Kata Sandang dan Lafadh al-Jalalah

Kata sandang berupa “al” ( ال ) ditulis dengan huuf kecil, kecuali terletak

pada awal kalimat. Sedangkan “al” dalam lafadh jalalah yang berada di tengah-

tengah kalimat disandakan (idhafah), maka dihilangkan. Perhatikan contoh berikut:

1. Al-Imâm al-Bukhâriy mengatakan ...

2. Al-Bukhâriy dalam muqaddimah kitabnya menjelaskan ...

3. Masyâ’ Allâh kâna wa mâ lam yasya’ lam yakun.

4. Billâh azza wa jalla.

xii

E. Nama dan Kata Arab Ter-Indonesia

Pada pinsipnya setiap kata yang berasal dari bahasa Arab harus ditulis

dengan menggunakan sistem transliterasi. Apabila kata tersebut merupakan nama

Arab dari orang Indonesia atau bahasa Arab yang sudah terindonesiakan, tidak perlu

ditulis dengan menggunakan sistem transliterasi. Perhatikan contoh berikut:

“... Abdurrahman Wahid, mantan Presiden RI ke-empat, dan Amin Rais,mantan Ketua MPR pada masa yang sama, telah melakukan kesepakatanuntuk menghapuskan nepotisme, kolusi dan korupsi dari muka bumiIndonesia, dengan salah satu caranya melalui pengintesifan salat di berbagaikantor pemerintahan, namun ...”

Penulisan nama “Abdurrahman Wahid”, “Amin Rais”, dan “salat” ditulis

dengan menggunakan tata cara penulisan bahasa Indonesia yang disesuaikan dengan

penulisan namanya. Kata tersebut sekalipun berasal dari bahasa Arab, namun ia

berupa nama dari orang Indonesia dan terindonesiakan, untuk tidak ditulis dengan

cara “Abd al-Rahmân Wahîd”, “Amin Raîs”, dan bukan “shalât”.

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI.............................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI.............................................................. iv

HALAMAN MOTTO ........................................................................................... v

KATA PENGANTAR........................................................................................... vi

PEDOMAN TRANSLITERASI .......................................................................... ix

DAFTAR ISI.......................................................................................................... xiii

ABSTRAK ............................................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................01

A. Latar Belakang ...............................................................................................01

B. Rumusan Masalah ..........................................................................................07

C. Batasan Masalah.............................................................................................07

D. Tujuan Penelitian ...........................................................................................09

E. Manfaat Penelitian..........................................................................................09

G. Sistematika Penulisan ....................................................................................10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................13

A. Penelitian Terdahulu......................................................................................13

B. Hakim dan Kekuasaan Kehakiman ..............................................................16

xiv

1. Pengertian Hakim............................................................................................19

2. Kedudukan Hakim ..........................................................................................21

3. Tugas Hakim...................................................................................................22

C. Proses Penemuan Hukum (Rechtsvinding) oleh Hakim..............................25

1. Pengertian Penemuan Hukum.........................................................................28

2. Dasar Hukum Positif Penemuan Hukum ........................................................29

3. Sumber-sumber penemuan hukum .................................................................31

4. Subyek Penemuan Hukum..............................................................................32

5. Metode Penemuan Hukum..............................................................................33

a. Metode Interpretasi.....................................................................................35

b. Metode Konstruksi .....................................................................................43

6. Metode Penemuan Hukum Islam....................................................................48

a. Sumber Hukum Islam.................................................................................48

b. Metode-Metode Penemuan Hukum Islam..................................................51

7. Tahapan tugas hakim dalam menemukan hukum ..........................................62

a. Tahap Mengkonstatir ..................................................................................63

b. Tahap Mengkualifisir .................................................................................63

c. Tahap Mengkonstitutir ...............................................................................64

D. Dispensasi Nikah

1. Pengertian Dispensasi Nikah......................................................................71

2. Dasar Hukum Dispensasi Nikah.................................................................71

xv

3. Syarat-syarat Dispensasi Nikah..................................................................72

4. Pihak yang Berhak Mengajukan Dispensasi Nikah ...................................74

BAB III METODE PENELITIAN .........................................................................75

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian...................................................................75

B. Sumber dan Jenis Data ..................................................................................76

C. Teknik Pengumpulan Data............................................................................81

D. Metode Pengolahan dan Analisa Data..........................................................83

E. Uji Kesahihan Data.........................................................................................85

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN........................................88

A. Lokasi Penelitian ............................................................................................88

B. Prosedur Penemuan Hukum (Rechtsvinding) dalam Pembuatan Putusan

oleh Hakim di Pengadilan Agama Blitar......................................................90

1. Tahap Mengkonstatir ...............................................................................90

2. Tahap Mengkualifisir...............................................................................93

3. Tahap Mengkonstitutir.............................................................................96

C. Landasan Metodologis Penemuan Hukum (Rechtsvinding) Oleh Hakim di

Pengadilan Agama Blitar Pada Kasus Dispensasi Nikah ...........................96

1. Faktor yang Menjadi Landasan Hakim PA Blitar dalam Menemukan

Hukum ..........................................................................................................97

2. Analisis Penetapan Dispensasi Nikah........................................................ 104

3. Metode Penemuan Hukum Oleh Hakim dalam Kasus Dispensasi Nikah . 107

xvi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 122

A. Kesimpulan ....................................................................................................... 122

B. Saran.................................................................................................................. 123

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 125

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

xvii

ABSTRAK

Mochamad Fuad Hasan, 08210045, 2012, Penerapan Metode Penemuan Hukum(Rechtsvinding) oleh Hakim Pengadilan Agama Blitar dalam PerkaraDispensasi Nikah, Skripsi, Jurusan Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah, FakultasSyariah, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.Dosen Pembimbing: Drs. M Nur Yasin, M.Ag.

KATA KUNCI: Metode Penemuan Hukum, Hakim, dispensasi nikah

Hakim sebagai salah satu pilar dalam proses peradilan dan penegakanhukum di Indonesia, bertugas di wilayah judikatif, yaitu menerima, memeriksa,memutus, serta menyelesaikan perkara yang masuk ke Pengadilan. Tugas hakimsangat strategis dan menentukan dalam proses penegakan hukum dan keadilanmelalui putusan-putusannya. Tugas hakim yang demikian itu disebut denganrechtsvinding, yaitu proses menemukan hukum melalui putusan-putusannya, takterkecuali dalam putusan perkara dispensasi nikah. Hakim Pengadilan Agama Blitardiidealkan bukan saja sebagai mujtahid, tetapi juga pemegang kekuasaan kehakimanyang harus menggali nilai-nilai hukum di masyarakat, khususnya dalam kasusdispensasi nikah.

Fokus masalah yang diteliti dalam penelitian ini yaitu pada prosedurpenemuan hukum dan landasan metodologis penemuan hukum (rechtsvinding) olehhakim di Pengadilan Agama Blitar. Penelitian ini fokus pada perkara dispensasinikah.

Jenis penelitian ini yaitu penelitian normatif. Data yang dikumpulkanberupa data sekunder melalui dokumentasi dan wawancara. Data sekunder terdiridari tiga bahan hukum, yaitu bahan hukum primer berupa putusan dan buku,sekunder berupa buku dan peraturan perundang-undangan dan tersier berupa kamusdan website. Wawancara digunakan sebagai bahan tambahan yang digunakan untukanalisis data, karena bahan primer diperoleh dari PA Blitar berupa putusan sehinggadibutuhkan wawancara kepada hakim. Analisis data menggunakan deskriptif-kualitatif, yang menguraikan secara jelas dan ringkas mengenai penerapan metodepenemuan hukum oleh hakim Pengadilan Agama Blitar pada perkara dispensasinikah.

Hasil penelitian yang diperoleh yaitu Prosedur penemuan hukum dalampembuatan putusan dispensasi nikah oleh hakim Pengadilan Agama Blitar meliputi 3(tiga) tahapan, yaitu tahap konstatir, kualifisir dan konstitutir. Adapun landasanmetodologis penemuan hukum oleh hakim di Pengadilan Agama Blitar adalahdengan menggunakan tiga prinsip penemuan hukum, yaitu meliputi interpretasi,konstruksi hukum dan Istishlah (Maslahah al-Mursalah). Interpretasi yang dipakaiadalah interpretasi gramatikal dan interpretasi sistematis, sedangkan konstruksihukum yang dipakai adalah fiksi hukum.

xviii

ABSTRACT

Mochamad Fuad Hasan, 08210045, 2012, Application of the method ofdiscovery of the Law (Rechtsvinding) by a judge of Religious Court Blitarin Case of Marriage Dispensation, Thesis, Department of Al-ahwal Al-syakhsiyyah, Faculty of Sharia, Islamic University of Malang StateMaulana Malik Ibrahim. Supervisor: Drs. M Nur Yasin, M.Ag.

KEY WORDS: Discovery Methods Law, Judge, Marriage Dispensations

Judges as one of the pillars in the judicial process and law enforcement inIndonesia, serving in the judiciary, which is to receive, examine, adjudicate, andsettle the case goes to trial. Assignment of judges is very strategic and decisive in theprocess of justice through law enforcement and rulings. Thus the task of the judgewho was called by rechtsvinding, namely through the process of finding legalrulings, not least in the case the decision of marriage dispensations. Religion Blitaridealized court judge not only as a mujtahid, but also the holder of the judicialauthorities should explore the value of laws in society, especially in the case ofmarriage dispensations.

The focus of the problems examined in this study is the discovery proceduresof law and legal discovery methodological foundation (rechtsvinding) by judges inreligious courts Blitar. This study focused on the case of marriage dispensations.

This type of research is the study normativeve. Data form of secondary datacollected through documentation and interviews. Secondary data consists of threelegal materials, the primary legal materials of decision and the book, a book and thesecondary legislation and tertiary form of dictionaries and websites. Interviews areused as additional materials that are used for data analysis, because the primaryingredient is obtained from the Religiuos Education Blitar a ruling that required theinterview to the judge. Data analysis using descriptive-qualitative, which outlines aclear and concise regarding the application of the method of the invention by lawjudge in the case of Religious dispensation of Blitar marriage.

The results obtained are legal discovery procedures in making the decision ofthe dispensation of marriage by religious courts Blitar includes 3 (three) phases,namely an arts phase, qualification and constitutive. The methodological foundationdiscovered by judge in a court of law Religion Blitar is using the three principles oflegal discovery, which includes the interpretation, construction law and term(maslahah al-mursalah). Interpretation is the interpretation used grammatical andsystematic interpretation, while the legal construction used is legal fiction.

xix

الملخص(Rechtsvinding)قانونالكتشافطريقةوتطبيق،٢٠١٢، ٠٨٢١٠٠٤٥حسن،محمد فؤاد

فيالشريعةكليةاألحول الشخصية،األطروحة،شعبةالزواج،اإلعفاءاتبليتار فيالشرعيةالمحكمةبقاض فيالماجستيرر يس،نو الدكاترة محمد: مشرف. موالنا مالك ابراهيم ماالنجاإلسالمية الحكوميةالجامعة

زواجاإلعفاءاتالقاضى، , القانوناكتشافطريقة: الرئيسسةالكلماتفيويعملوناندونيسيا،فيالقانونوتطبيقالقضائيةالعمليةفيالركائزمنواحدةباعتبارهاالقضاة

هوالقضاةتعيين. المحكمةإلىيذهبأنالمسألةوالنتهاءوفصل،وفحصلتلقيهووالذيالقضاء،سلكالذيالقاضيمهمةفإنوبالتالي. وأحكامهالقانونتطبيقخاللمنالعدالةعمليةفيوحاسمةجدااستراتيجي

فيأقلهاوليسالشرعية،األحكامعنالبحثعمليةخاللمنأي،rechtsvindingقبل منيسمىكانالمجتهد،بوصفهافقطليس،الدينية بليتاركمالمحا قضاةأنوينبغي. الزواجاإلعفاءاتمنقرارعلىالقضيةحالةفيوبخاصةالمجتمع،فيالقوانينمنقيمةاستكشافالقضائيةالسلطاتصاحبأيضاولكن

.الزواجاإلعفاءاتالقانونمنالقانونيةاإلجراءاتاكتشافهوهذا االستقراءفيالمسألة التى استقرتعلىالتركيز

ركزاالستقراءهذا. بليتارفيالشرعيةالمحكمةبقاض في(rechtsvinding)يةالمنهجاكتشافوتأسيس.الزواجمناإلعفاءاتقضيةعلى

خاللمنثانويةبياناتشكلفيجمعهاتمالتيالبيانات. دراسةالكتبيةهوالبحثمنالنوعهذاوالكتاب،للقرار،القانونياألوليةوالموادقانونية،موادثالثمنيتكونالثانويةالبيانات. والمقابالتالوثائق

المقابالتمثلإضافيةموادوتستخدم. االنترنتومواقعقواميسمنشكلالعاليوالتعليمالثانويوالتشريعتتطلبالتيحكمابليتارمناألساسيالعنصرعلىالحصولألنوذلكالبيانات،لتحليلاستخدامهايتمالتي

ومختصرةلواضحةالعريضةالخطوطيرسمالذيالنوعي،وصفي،باستخدامالبياناتلتحلي. للقاضيمقابلة.إعفاء الزواجبليتار فيالشرعيةالمحكمةبقاض فيالقانوناكتشافطريقةبتطبيقيتعلقفيما

المحاكمبقضاةللزواجإعفاءحكمفياكتشافالقانونلجعلاإلجراءهذاعليهاحصلالتيالنتائجأساسو. konstatir ¤kualifisirǃkonstitutirمرحلة وهيمراحل،ثالثيتضمنبليتارةالديني

والذيقانوني،الكتشافالثالثةالمبادئاستخدامهوبليتارالدينيةالمحكمةفيبقضاةللقانونالمنهجيةأما والمنهجي،نحويهو الالمستخدمالتفسير). مصلحة المرسلة(و اصتصالحبناء القانونتفسير،يتضمن

.همي قانونيالمستخدم هوالقانونيالبناء