penerapan metode brain gym - stain saltiga

126
PENERAPAN METODE BRAIN GYM UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI ALAT PEREDARAN DARAH (Pada Siswa Kelas V SDIST At-Taqwa Pendingan, Sumogawe, Kec. Getasan, Kab. Semarang Tahun Ajaran 2011/2012) SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Oleh: SILVIA LAILATUL FANI NIM: 11507026 PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2011

Upload: agusyanti24

Post on 03-Oct-2015

45 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

renal

TRANSCRIPT

  • PENERAPAN METODE BRAIN GYM UNTUK

    MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI

    BELAJAR IPA MATERI ALAT PEREDARAN DARAH

    (Pada Siswa Kelas V SDIST At-Taqwa Pendingan,

    Sumogawe, Kec. Getasan, Kab. Semarang

    Tahun Ajaran 2011/2012)

    SKRIPSI

    Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna

    Memperoleh Gelar Sarjana Strata I Pendidikan Guru

    Madrasah Ibtidaiyah

    Oleh:

    SILVIA LAILATUL FANI

    NIM: 11507026

    PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

    SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

    SALATIGA

    2011

  • ii

  • iii

  • iv

  • v

  • vi

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN

    MOTTO

    Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda.

    Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah penakut dan

    bimbang. Teman yang paling setia, hanyalah keberanian dan keyakinan

    yang teguh.

    Penderitaan, ketakutan dan kecemasan merupakan awal langkah untuk

    menggapai impian dan harapan.

    (Aristoteles)

    PERSEMBAHAN

    Karya sederhana ini penulis persembahkan bagi mereka yang telah menantikan

    saat-saat yang indah ini :

    1. Allah SWT

    2. Orangtuaku yang selalu sabar dan memberikan kasih sayang serta

    memberikan seluruh usahanya demi kemajuanku.

    3. Suamiku tercinta yang selalu menemaniku.

    4. Keluarga besarku yang selalu memberi semagat.

  • vii

    KATA PENGANTAR

    Alhamdulillahirabbilalamin. Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat

    Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayahnya, sehingga

    penulis dapat menyelesaikan sekripsi ini yang berjudul Penerapan Metode Brain

    Gym Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPA Materi Ajar Alat Peredaran

    Darah (Pada Kelas V SDIST At-Taqwa Pendingan, Sumogawe, Kec. Getasan,

    Kab. Semarang Tahun Ajaran 2011/2012) merupakan tugas dan syarat yang

    wajib dipenuhi guna memperoleh gelar kesarjanaan Pendidikan Guru Madrasah

    Ibtidaiyah STAIN Salatiga.

    Solawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi

    Muhammad SWT, yang telah membawa risalah Islam yang penuh dengan ilmu

    pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu keislaman, sehingga dapat menjadi bekal

    hidup kita di dunia dan akhirat kelak.

    Dalam melaksanakan dan menyusun sekripsi ini peneliti banyak mendapat

    bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini

    peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada :

    1. Dr. Imam Sutomo,M.Ag, selaku ketua STAIN Salatiga

    2. Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd, selaku ketua program studi Pendidikan Guru

    Madrasah Ibtidaiyah STAIN Salatiga.

    3. Miftachurrifah, M.Ag, selaku sekretaris program studi Pendidikan Guru

    Madrasah Ibtidaiyah STAIN Salatiga

    4. Peni Susapti, M.Si, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan saran,

    arahan dan bimbingan serta keikhlasan dan kebijakan meluangkan waktu,

    tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dalam penulisan skripsi ini.

    5. Segenap bapak dan ibu dosen serta staf karyawan dilingkungan program studi

    Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

    6. H. Rohmad, S.Ag Selaku kepala Sekolah SDIST At-Taqwa Pendingan,

    Sumogawe, Kec. Getasan, Kab. Semarang yang telah memberikan ijin kepada

    penulis untuk melakukan penelitian di SD yang beliau pimpin.

  • viii

    7. Bapak dan ibu guru dan karyawan SDIST At-Taqwa yang telah membantu

    penulis selama melakukan penelitian.

    8. Murid-murid kelas V SDIST At-Taqwa yang telah mendukung dan

    membantu penulis dalam melakukan penelitian.

    9. Bapak dan ibu tercinta yang telah mencurahkan kasih sayang, doa dan

    dukungan moril maupun materi demi keberhasilan penulis.

    10. Suami ku tercinta Ahmad Yunus S.Pd yang telah memberikan doa dan

    dukungan sampai sekripsi ini selesai.

    11. Bapak ibu mertuaku yang telah memberikan perhatian dan doa.

    12. Kakakku M. Sony dan keponakanku yang memberi semagat hingga

    selesainya sekripsi ini.

    13. Keluarga besarku (Salatiga dan Wonosobo) tersayang yang selalu

    mendoakan, mendukung dan memberikan semangat dalam menyelesaikan

    skripsi ini.

    14. Teman kuliahku Sundari, Tsalis, Denok, yang telah mengisi hari-hariku di

    kampus saat suka maupun duka

    15. Teman seperjuanganku, PGMI 2007, yang selama ini telah berjuang bersama.

    16. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah

    membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, baik secara langsung

    maupun tidak langsung.

    Atas jasa mereka, penulis hanya dapat memohon doa semoga amal mereka

    mendapat balasan yang lebih baik serta mendapat kesuksesan baik di dunia

    maupun di akhirat.

    Penulis dalam hal ini juga mengharap kritik dan saran yang membangun

    dari pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap

    semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.

    Salatiga, 20 Oktober 2011

    Penulis

  • ix

    ABSTRAK

    Fani, Silvia Lailatul. 2011. Penerapan Metode Brain Gym Untuk Meningkatkan

    Motivasi dan Prestasi Belajar Ipa Materi Alat Peredaran Darah (Pada

    Siswa Kelas V SDIST At-Taqwa Pendingan, Sumogawe, Kec. Getasan, Kab.

    Semarang). Skripsi Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru

    Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.

    Pembimbing Peni Susapti, M.Si

    Kata kunci: Motivasi Belajar, Prestasi dan Brain Gym

    Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya motivasi dan prestasi

    belajar siswa kelas V SDIST At-Taqwa Pendingan, Sumogawe, Kec.

    Getasan, Kab. Semarang dalam pembelajaran IPA. Salah satu penyebab

    rendahnya motivasi dan prestasi siswa adalah kurangnya variasi metode yang

    digunakan guru. Selama ini metode yang digunakan dalam pembelajaran

    adalah metode tradisional yaitu metode ceramah. Metode ceramah ini

    ternyata belum membangkitkan motivasi siswa terhadap pembelajaran.

    Masalah yang dikaji adalah (1) apakah dengan metode brain gym dapat

    meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa Kelas V SDIST At-Taqwa

    Pendingan, Sumogawe, Kec. Getasan Kab. Semarang tahun ajaran

    2011/2012?

    Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian tindakan

    kelas (classroom action research) dengan menggunakan metode brain gym.

    Data dalam penelitian ini diambil dengan observasi atau melihat perilaku

    guru dan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran, dan metode dokumentasi

    berupa nilai evaluasi siswa. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam tiga

    kali siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yakni tahap perencanaan,

    pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pelaksanaan tindakan ini

    membuahkan hasil berupa peningkatan motivasi siswa dan prestasi siswa.

    Data dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Data observasi dianalisis

    secara kualitatif, sedangkan data berupa nilai dianalisis secara kuantitatif.

    Hasil analisis perilaku siswa terdapat kenaikan kualitas sikap

    siswa yang awalnya pasif menjadi aktif. Dari segi motivasi siswa pada siklus

    I diperoleh hasil persentase 0%. Pada siklus II diperoleh hasil persentase

    27,27%. Pada siklus III mengalami peningkatan pada tingkat motivasi

    81,83%. Dilihat dari segi hasil belajar diperoleh hasil pada siklus I rata-rata

    nilai adalah 67,7. Pada siklus II diperoleh hasil rata-rata nilai 80,45. Pada

    siklus III diperoleh hasil rata-rata nilai adalah 90,45. Berdasarkan hasil

    penelitian ini maka peneliti merekomendasikan metode brain gym menjadi

    salah satu alternatif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan hasil

    belajar yang baik.

  • x

    DAFTAR ISI

    SAMPUL JUDUL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i

    LEMBAR BERLOGO . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii

    PERSETUJUAN PEMBIMBING . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iii

    PENGESAHAN KELULUSAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iv

    PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . v

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . vi

    KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . vii

    ABSTRAK . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ix

    DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . x

    DAFTAR TABEL . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xiii

    DAFTAR GAMBAR. .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xiv

    DAFTAR LAMPIRAN. .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xv

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

    . .

    1

    B. Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

    . .

    4

    C. Tujuan penulisan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

    . .

    5

    D. Hipotesis tindakan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

    . .

    5

    E. Manfaat Penelitian. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6

  • xi

    . .

    F. Penegasan Istilah. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

    . .

    7

    G. Metode penelitian. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

    . . .

    8

    1. Rancangan Penelitian. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9

    2. Subjek Penelitian. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12

    3. Instrumen Penelitian. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 13

    4. Pengumpulan Data. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

    5. Analisis Data . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

    14

    14

    H. Sistematika penelitian. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

    .

    16

    BAB II KAJIAN PUSTAKA

    A. Metode Pembelajaran. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

    .

    18

    B. Metode Brain Gym. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

    . . .

    22

    C. Penerapan Brain Gym Dalam Pebelajaran. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

    . .

    28

    D. Pengertian Motivasi. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

    . .

    30

    E. Pengertian Prestasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

    . .

    38

  • xii

    F. Pengertian Belajar. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

    . .

    41

    G. Pelajaran IPA. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

    . .

    44

    BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

    A. Subjek Penelitian. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

    . .

    51

    1. Gambaran Situasi Umum SDIST AT-TAQWA. . . . . . . . . . . . . . . . 51

    a. Lokasi Penelitian. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 51

    b. Keadaan guru SDIST AT-TAQWA. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 51

    c. Keadaan Peserta Didik SDIST AT-TAQWA. . . . . . . . . . . . . . . . . . 52

    d. Karakteristik Siswa. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 53

    e. Pelaksanaan Penelitian. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 53

    B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

    . .

    54

    C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

    . .

    58

    D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

    . . .

    61

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Deskripsi Per Siklus

  • xiii

    1. Siklus I. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 65

    2. Siklus II. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 68

    3. Siklus III. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 72

    B. Pembahasan

    1. Siklus I. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 75

    2. Siklus II . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 77

    3. Siklus III. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 79

    BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

    . .

    81

    B. Saran. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

    . . .

    82

    Daftar Pustaka. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 83

    Lampiran- lampiran. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 85

    Biografi Penulis

  • xiv

    DAFTAR TABEL

    Tabel 2.1 perbedaan pembuluh nadi dan pembuluh darah .................................... 48

    Tabel 3.1. Keadaan guru ...................................................................................... 52

    Tabel 3.2. Data keadaan peserta didik SDIST At-Taqwa .................................... 52

    Tabel 3.3. Daftar nama siswa kelas V SDIST At-Taqwa .................................... 53

    Tabel 4.1. Lembar pengamatan guru siklus I ........................................................ 66

    Tabel 4.2. Lembar pengamatan siswa siklus I ..................................................... 67

    Tabel 4.3. Nilai siswa pada siklus I ...................................................................... 68

    Tabel 4.4. Lembar pengamatan guru siklus II .................................................... 70

    Tabel 4.5. Lembar pengamatan siswa siklus II .................................................... 71

    Tabel 4.6. Nilai siswa pada siklus II .................................................................... 71

    Tabel 4.7. Lembar pengamatan guru siklus III .................................................... 73

    Tabel 4.8. Lembar pengamatan siswa siklus III ................................................... 74

    Tabel 4.9. Nilai siswa pada siklus III ................................................................... 73

    Tabel 4.10. Perhatian siswa pada siklus I ............................................................ 76

    Tabel 4.11. Keaktifan siswa pada siklus I ............................................................ 76

    Tabel 4.12. Minat siswa pada siklus I .................................................................. 76

    Tabel 4.13. Perhatian siswa pada siklus II ........................................................... 77

    Tabel 4.14. Keaktifan siswa pada siklus II .......................................................... 78

    Tabel 4.15. Minat siswa pada siklus II ................................................................. 78

    Tabel 4.16. Perhatian siswa pada siklus III .......................................................... 79

    Tabel 4.17. Keaktifan siswa pada siklus III .......................................................... 79

    Tabel 4.18. Minat siswa pada siklus III ............................................................... 80

  • xv

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar.1.1 Siklus Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11

    Gambar 2.1 Jantung . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 47

  • xvi

    DAFTAR LAMPIRAN

    LAMPIRAN 1 : Silabus IPA Kelas V

    LAMPIRAN 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

    LAMPIRAN 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

    LAMPIRAN 4 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III

    LAMPIRAN 5 : Lembar Pengamatan Siswa Siklus I

    LAMPIRAN 6 : Lembar Pengamatan Siswa Siklus II

    LAMPIRAN 7 : Lembar Pengamatan Siswa Siklus III

    LAMPIRAN 8 : Lembar Hasil Tes Siswa Siklus I

    LAMPIRAN 9 : Lembar Hasil Tes Siswa Siklus II

    LAMPIRAN 10 : Lembar Hasil Tes Siswa Siklus III

    LAMPIRAN 11 : Lembar Soal Siklus I

    LAMPIRAN 12 : Lembar Soal Siklus II

    LAMPIRAN 13 : Lembar Soal Siklus III

    LAMPIRAN 14 : Dokumentasi Kegiatan Siswa

    LAMPIRAN 15 : Surat Keterangan Penelitian dari SDIST

    LAMPIRAN 16 : Surat Permohonan Izin Penelitian

    LAMPIRAN 17 : Daftar Riwayat Hidup Penulis

    LAMPIRAN 18 : Lembar Konsultasi Skripsi

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Pembaharuan diperlukan bukan saja dalam bidang teknologi, tetapi

    disegala bidang termasuk bidang pendidikan. Pembaharuan pendidikan

    diterapkan di dalam berbagai jenjang pendidikan. Sebagai pendidik, kita

    harus mengetahui dan dapat menerapkan pembaharuan pendidikan agar

    dapat mengembangkan proses pembelajaran yang kondusif sehingga dapat

    diperoleh hasil yang maksimal. Salah satu bentuk pembaharuan

    pembelajaran adalah dengan memanfaatkan metode-metode pembelajaran

    yang efektif, menarik dan bermakna bagi siswa. Selain itu, materi

    pelajaran hendaknya disajikan dengan cara yang menarik sehingga rasa

    ingin tahu siswa terhadap materi pelajaran meningkat (Dimyati, 2006: 82).

    Bukan masanya lagi seorang guru hanya mengandalkan ceramah dalam

    menyampaikan materi. Guru dituntut untuk aktif dan kreatif membimbing

    siswa mencapai tujuan pembelajaran.

    Tugas utama seorang guru adalah mendidik, mengajar dan melatih

    para siswa-siswi nya, agar mampu melaksanakan tugas tersebut dengan

    baik, guru harus mampu menguasai berbagai kemampuan. Salah satu

    kemampuan yang harus dikuasai adalah mengembangkan diri secara

    professional.

  • 2

    Selain itu, motivasi merupakan faktor yang sangat penting dalam

    belajar. Pendidik atau pengajar harus senantiasa memperhatikan

    kebutuhan-kebutuhan atau motif peserta didik karena dapat memberikan

    motivasi terhadap peserta didik dalam rangka membantu

    menggembangkan dirinya, sebagai makhluk pribadi maupun sebagai

    makhluk sosial melalui pembelajaran di sekolah (Asnawir, 2002:13).

    Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang

    yang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang

    menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang sesui dengan dorongan

    dalam dirinya. Oleh karena itu, perbuatan seseorang yang didasarkan atas

    motivasi tertentu mengandung tema sesuai dengan motivasi yang

    mendasarinya.

    Menurut Mc. Donals, motivasi adalah perubahan energi dalam diri

    seseorang yang ditandai dengan munculnya felling dan didahului dengan

    tanggapan terhadap adanya tujuan (Sardiman, 1994:73). Berdasarkan

    teori-teori yang telah dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa

    motivasi merupakan suatu dorongan yang timbul oleh adanya rangsangan

    dari dalam maupun dari luar sehingga seseorang berkeinginan untuk

    merubah sesuatu yang lebih baik.

    Kondisi pembelajaran di SDIST At-Taqwa diantaranya dari sisi

    guru dalam proses belajar mengajar masih menggunakan metode

    konvensional yaitu metode ceramah dalam menyampaikan materi

    pelajaran sehingga prestasi siswa rendah. Guru kurang memberikan suatu

  • 3

    permainan kepada siswa untuk memotivasi belajar. Pengawasan dari guru,

    kurang sewaktu siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

    Apabila dilihat dari sisi siswa diantaranya adalah siswa sering bermain

    sendiri di dalam kelas sewaktu pembelajaran berlangsung, berjalan-jalan

    di dalam kelas, kurang memperhatikan guru sewaktu menerangkan suatu

    materi pelajaran, keluar masuk kelas tanpa seizin guru, kurang memiliki

    keberanian dalam bertanya maupun dalam mengutarakan pendapatnya

    baik kepada guru maupun kepada sesama teman waktu proses

    pembelajaran berlangsung. Penggunaan metode yang berbeda diharapkan

    dapat membangkitkan motivasi dan rangsangan saat proses kegiatan

    belajar, bahkan membawa pengaruh psikologi terhadap siswa.

    Penerapan metode pembelajaran sangat membantu dalam

    menerapkan konsep-konsep Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Keberhasilan

    guru dalam menyampaikan materi sangat tergantung interaksi antara guru

    dengan siswanya, termasuk keadaan-keadaan siswa, media pembelajaran,

    metode dan sumber-sumber belajar lainnya.

    Berdasarkan hal-hal tersebut peneliti ingin memperbaiki

    pembelajaran, dengan menerapkan metode brain gym, hal ini karena

    gerakan sederhana dalam brain gym dapat merangsang kemampuan siswa

    seperti gerakan putaran leher yang berfungsi mengaktifkan otak untuk

    penglihatan dengan dua mata secara bersamaan (binokular), kemampuan

    membaca dan menulis pada bidang tengah, pemusatan (centering), pasang

  • 4

    kuda-kuda (grounding), dan sistem saraf pusat lebih rileks (Paul & Gail,

    2004: 17-18).

    Penerapan metode brain gym, diharapkan siswa akan lebih

    bersemangat dan termotivasi dalam mengikuti pembelajaran sehingga

    prestasi belajar siswa bisa menjadi lebih baik, karena motivasi belajar

    juga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, sebab siswa akan belajar

    dengan sungguh-sungguh apabila memiliki motivasi yang tinggi. Motivasi

    juga senantiasa dapat menentukan intensitas usaha belajar dan prestasi

    belajar bagi siswa. Penelitian ini dilakukan untuk merancang,

    mengembangkan model pembelajaran serta menerapkan model

    pembelajaran yang lebih bervariatif agar dalam penyampaian mata

    pelajaran IPA dapat lebih mudah dimengerti oleh siswa, dan dapat

    memberikan hasil yang lebih maksimal.

    Berdasarkan latar belakang masalah tersebut penulis tertarik untuk

    melakukan penelitian dan mengangkat judul PENERAPAN METODE

    BRAIN GYM UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN

    PRESTASI BELAJAR IPA MATERI ALAT PEREDARAN DARAH

    (Pada siswa Kelas V SDIST At-Taqwa Pendingan, Sumogawe, Kec.

    Getasan Kab. Semarang Tahun Ajaran 2011/2012).

  • 5

    B. Identifikasi Masalah

    Dari latar belakang masalah dapat diidentifikasi suatu masalah

    yaitu:

    1. Motivasi belajar IPA siswa Kelas V SDIST At-Taqwa rendah.

    2. Prestasi belajar IPA siswa Kelas V SDIST At-Taqwa rendah.

    C. Rumusan Masalah

    Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

    1. Apakah dengan metode brain gym dapat meningkatkan motivasi

    belajar siswa kelas V SDIST At-Taqwa Pendingan, Sumogawe, Kec.

    Getasan Kab. Semarang tahun ajaran 2011/2012?

    2. Apakah dengan metode brain gym dapat meningkatkan Prestasi

    belajar siswa kelas V SDIST At-Taqwa Pendingan, Sumogawe, Kec.

    Getasan Kab. Semarang tahun ajaran 2011/2012?

    D. Tujuan Penelitian

    Tujuan dalam penelitian ini adalah: untuk memperbaiki dan

    meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa Kelas V SDIST At-Taqwa

    Pendingan, Sumogawe, Kec. Getasan Kab. Semarang tahun ajaran

    2011/2102 dengan metode brain gym.

  • 6

    E. Hipotesis

    Kata hipotesis berasal dari gabungan dua kata, yaitu Hypo yang

    berarti kurang dari, dan Thesis berarti pendapat.

    Menurut Suharsini Arikunto Hipotesa adalah suatu jawaban yang

    bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui

    data yang terkumpul. Sutrisno Hadi menyebutkan dalam bukunya Metodologi

    research memberikan pengertian hipotesis adalah dugaan yang mungkin

    benar atau juga salah, dia akan di tolak jika salah atau palsu dan akan di

    terima jika fakta-fakta membenarkannya.

    Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis penulis adalah dengan

    penerapan metode brain gym dapat meningkatkan motivasi dan prestasi

    belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi ajar alat peredaran darah kelas

    V di SDIST At-Taqwa Pendingan, Sumogawe, Kec. Getasan Kab. Semarang

    tahun ajaran 2011/2012.

    F. Manfaat Penelitian

    Penelitian ini mempunyai beberapa manfaat. Manfaat tersebut

    diantaranya adalah sebagai berikut:

    1. Manfaat bagi siswa

    a. Memperoleh cara belajar yang baru yaitu pembelajaran yang

    mengedepankan berbagai permainan gerak sederhana dalam

    kegiatan belajar mengajar

    b. Dengan menerapkan metode brain gym, diharapkan dapat

    meningkatkan motivasi belajar siswa.

  • 7

    c. Dengan menerapkan metode brain gym, diharapkan dapat

    meningkatkan prestasi belajar siswa.

    d. Dengan menerapkan metode brain gym, diharapkan kesenangan

    belajar siswa menjadi meningkat.

    2. Manfaat bagi guru kelas

    a. Memperoleh umpan balik untuk kemajuan pembelajaran.

    b. Mengetahui dampak penggunaan metode brain gym, jika dampak

    nya dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa, maka

    dapat diterapkan oleh rekan-rekan guru yang lain .

    c. Sebagai bahan pertimbangan dalam merancang kegiatan

    pembelajaran.

    3. Manfaat bagi sekolah

    Manfaat penelitian ini bagi sekolah yaitu sebagai masukan dalam rangka

    mengefektifkan pembelajaran yang lebih bermakna dalam pelaksanaan

    pendidikan.

  • 8

    G. Penegasan Istilah

    Agar tidak menimbulkan pengertian yang berbeda terhadap judul di

    atas, penulis akan menjelaskan beberapa istilah yang terdapat pada judul

    skripsi yaitu :

    1. Penerapan

    Penerapan adalah : Pemasangan, pengenaan, perihal,

    mempraktekan (Poerwadarminta, 2006: 1258)

    2. Metode brain gym

    Metode mengajar adalah cara tertentu yang digunakan untuk

    menyampaikan pesan informasi dari satu penyampai informasi kepada

    penerima informasi (Sumantri, 2001: 254). Menurut Poerwadarminto,

    (2002: 256) disebutkan bahwa metode adalah cara teratur yang digunakan

    untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang

    dikehendaki.

    Brain gym adalah serangkaian gerak sederhana yang digunakan

    untuk meningkatkan kemampuan belajar, menumbuhkan rasa percaya diri

    dan membangun rasa kebersamaan dengan menggunakan keseluruhan otak

    (Komarudin, 2010:10).

    3. Meningkatkan

    Meningkatkan adalah menaikan (derajat, taraf) dalam hal ini yaitu

    menaikan tingkat prestasi belajar siswa (Kurniawan, 2001:526)

  • 9

    4. Motivasi

    Motivasi adalah usaha-usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi

    sehingga anak itu mau, ingin melakukannya (Nasution, 1982:76)

    5. Prestasi

    Prestasi adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang

    dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan oleh guru

    (Poerwadarminta, 2001: 895)

    6. IPA

    IPA berasal dari kata Sains yang berarti pengetahuan alam. Sains

    menurut Suyoso (1998: 23) merupakan pengetahuan hasil kegiatan

    manusia yang bersifat aktif dan dinamis tiada henti-hentinya serta

    diperoleh melalui metode tertentu yaitu teratur, sistematis, berobjek,

    bermetode dan berlaku secara universal.

    H. Metode Penelitian

    Pada dasarnya banyak penelitian yang dapat dilakukan oleh guru.

    Namun, dalam hal ini peneliti mengambil penelitian tindakan kelas (PTK).

    Penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa Inggris, yaitu classroom action

    research, yang berarti action research (penelitian dengan tindakan) yang

    dilakukan di kelas (Suyadi, 2011: 7).

  • 10

    Dalam penelitian tindakan kelas ini, guru melakukan langkah-langkah

    sebagai berikut:

    1. Rancangan Penelitian

    Penelitian tindakan kelas diawali dengan observasi awal yang

    dilakukan oleh peneliti. Observasi ini bertujuan untuk mengetahui secara

    mendalam masalah yang ada di lingkungan sekitar kelas V pada mata

    pelajaran IPA. Alasan peneliti menggunakan jenis penelitian tindakan

    kelas karena melalui penelitian ini seorang peneliti terjun langsung dan

    ikut berperan langsung dalam proses penelitian. Dalam penelitian ini kelas

    dijadikan obyek penelitian. Penelitian mengumpulkan data observasi kelas,

    wawancara dengan guru dan siswa. Rincian dalam penelitian tindakan

    kelas ini adalah sebagai berikut:

    a. Menyusun rancangan tindakan (Planning)

    Tindakan ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di

    mana, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.

    b. Pelaksanaan tindakan (Acting)

    Dalam penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan

    implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan

    kelas. Dalam penerapan hal ini guru harus ingat dan berusaha menaati apa

    yang sudah dirumuskan dalam rancangan tetapi harus pula berlaku wajar

    dan tidak dibuat-buat.

  • 11

    c. Pengamatan (Observing)

    Kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh guru yaitu mencatat sedikit

    demi sedikit apa yang terjadi pada siswa agar memperoleh data yang

    akurat untuk melakukan siklus berikut.

    d. Refleksi (Reflecting)

    Refleksi yaitu untuk mengemukakan kembali apa yang sudah

    dilakukan. (Suyadi, 2011: 64). Refleksi ini dilakukan ketika guru

    pelaksana sudah melakukan tindakan.

    Keempat tahapan dalam penelitian tindakan tersebut di atas adalah

    unsur untuk membentuk siklus, yaitu satu putaran kegiatan beruntun yang

    kembali kelangkah semula. Jadi satu siklus adalah dari tahapan

    penyusunan rancangan sampai refleksi.

    Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan

    dengan bagan yang berbeda, namun secara garis besar tahapan di atas yang

    lazim dilalui. Tahapan itu meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan

    dan refleksi dapat digambarkan dengan model dan rancangan tindakan

    dalam gambaran berikut (Arikunto, 2006: 16-19)

  • 12

    SIKLUS PENELITIAN

    1. Subjek Penelitian

    Gambar 1.1 Siklus Penelitian (Arikunto, 2006:16)

    2. Subjek Penelitian

    Subjek Penelitian ini adalah siswa kelas V SDIST At-Taqwa

    Pendingan Sumogawe, Kec. Getasan, Kab. Semarang yang siswanya

    berjumlah 11, terdiri dari 7 putra dan 4 putri. Dipilihnya kelas V sebagai

    subjek karena banyak siswa yang memiliki motivasi belajar yang rendah,

    prestasi belajar di bawah KKM, sering bermain sendiri di dalam kelas

    SIKLUS II

    Perencanaan

    Refleksi

    Pelaksanaan

    Pelaksanaan SIKLUS I

    Pengamatan

    Refleksi

    Perencanaan

    Pengamatan

    Perencanaan

    Pelaksanaan Refleksi SIKLUS III

    Pengamatan

    ?

  • 13

    sewaktu pelajaran berlangsung dan berjalan-jalan di dalam kelas. Siswa

    kurang memperhatikan guru sewaktu menerangkan suatu materi pelajaran,

    keluar masuk kelas tanpa seizin guru, kurang memiliki kebranian dalam

    bertanya.

    A. Langkah-Langkah Penelitian

    Dalam penelitian tindakan kelas ini langkah-langkah dalam

    masing-masing siklus meliputi kegiatan:

    1. Perencanaan

    a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

    b. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan

    saat proses pembelajaran berlangsung.

    c. Mempersiapkan lembar observasi untuk mengetahui kondisi siswa

    dalam proses pembelajaran.

    d. Melakukan evaluasi

    2. Perencanaan Tindakan

    a. Guru membuat konsep pembelajaran yang menyenangkan

    b. Guru melaksanakan pembelajaran

    c. Guru menutup pembelajaran

    3. Observasi

    Pada tahap ini guru mengkaji, melihat dan mempertimbangkan

    hasil dan dampak dari tindakan yang dilakukan apakah siswa tertarik

    dan antusias dengan pembelajaran IPA dengan menggunakan metode

    yang berbeda.

  • 14

    3. Instrumen Penelitian

    Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    a. Silabus

    Silabus yaitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang

    kegiatan pembelajaran kelas serta penelitian hasil belajar.

    b. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

    Yaitu seperangkat pembelajaran yang digunakan sebagai

    pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran,

    masing-masing rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berisi

    standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator penyampaian hasil

    belajar, tujuan khusus, kegiatan belajar mengajar dan beberapa soal

    latihan.

    c. Lembar observasi

    Untuk mengamati minat peserta didik. Adapun hasil

    observasi ini berbentuk catatan lapangan yang mendiskripsikan

    proses kegiatan pembelajaran yang meliputi, antusiasnya peserta

    didik dan kemampuan siswa setelah melakukan pembelajaran Ilmu

    Pengetahuan Alam dengan metode Brain Gym.

    d. Dokumentasi

    Dokumentasi berupa hasil latihan siswa yang meliputi hasil

    pengamatan, nilai dan foto kegiatan pembelajaran.

  • 15

    4. Pengumpulan Data

    Pengumpulan data diperoleh dari pengamatan guru dan hasil tes

    yang telah dilakukan setelah diadakanya pembelajaran IPA dengan

    metode Brain Gym di kelas V dengan menggunakan penggamatan

    dengan ceklis dan tes evaluasi yang dilakukan sebanyak 3 kali yaitu pada

    siklus I, siklus II, dan siklus III. Dengan cara mengamati siswa saat

    proses pembelajaran.

    5. Analisis Data

    Teknis yang digunakan untuk analisis data pada penelitian ini

    adalah teknik deskriptif analisis dengn penjelasan sebagai berikut:

    a. Data kuantitatif yang diperoleh dari hasil pre test dan post test diolah

    dengan membandingkannya. Nilai yang diperoleh siswa dirata-rata untuk

    menemukan tingkat motivasi belajar pada siswa dalam mata pelajaran

    IPA.

    Untuk memperoleh nilai rata-rata tes formatif maka dapat dirumuskan:

    M X

    N

    Keterangan

    M = Nilai rata-rata

    X = Jumlah semua nilai siswa

    N = Jumlah siswa ( Djamarah, 2006:64)

  • 16

    b. Data kualitatif yang diperoleh dari observasi, wawancara, dan

    dokumentasi diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek yang dijadikan

    fokus analisis dan diolah menggunakan deskripsi persentase. Data

    kuantitatif ini kemudian dikaitkan sebagai dasar untuk mendeskripsikan

    keberhasilan penerapan metode brain gym yang ditandai dengan

    meningkatkannya motivasi belajar dalam mata pelajaran IPA. Nilai

    persentase dihitung dengan ketentuan sebagai berikut:

    P = F X 100%

    N

    P = Jumlah Nilai Dalam persen

    F = jumlah siswa

    N = jumlah seluruh siswa ( Djamarah, 2006:225-226)

    I. Sistematika Penulisan

    Secara garis besar sistematika penulisan skripsi dalam penelitian

    tindakan kelas adalah sebagai berikut:

    1. Bagian awal yang terdiri dari: Halaman Sampul, Lembar Logo, Halaman

    Judul, Lembar Persetujuan, Pernyataan Keaslian Tulisan, Mutu dan

    Persembahan, Kata Pengantar, Abstrak, Daftar Isi dan Daftar Lampiran.

    2. Bagian inti dari skripsi terdiri dari:

    BAB I Pendahuluan Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah,

    Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian,

    Hipotesis Tindakan, Manfaat Penelitian, Definisi

  • 17

    Istilah/Operasianal, Metode Penelitian dan sistematika

    Penulisan.

    BAB II Kajian Pustaka terdiri dari Pengertian Metode, Brain Gym,

    Meningkatkan, Motivasi, Prestasi, Belajar, IPA.

    BAB III Pelaksanaan Penelitian Siklus I (rencana pelaksanaan,

    pengamatan atau penyimpulan data dan refleksi, pelaksanaan

    siklus II dan siklus III.

    BAB IV Hasil penelitian dan pembahasan,terdiri dari diskripsi tiap siklus

    yang terdiri dari data hasil pelaksanaan, keberhasilan dan

    kegagalan.

    BAB V Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran

    3. Bagian Akhir terdiri dari Daftar Pustaka, Lampiran-lampiran dan Daftar

    Riwayat Hidup

  • 18

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    A. Metode Pembelajaran

    1. Pengertian Metode

    Metode mengajar adalah cara tertentu yang digunakan untuk

    menyampaikan pesan informasi dari satu penyampai informasi kepada

    penerima informasi (Mulyani, 2001: 254). ). Sedangkan pakar lain

    mengatakan bahwa Metode mengajar adalah suatu cara atau jalan yang

    harus dilakukan dalam mengajar (Slameto, 1991: 67). Menurut

    Poerwadarminto, (2002: 256) disebutkan bahwa metode adalah cara

    teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar

    tercapai sesuai dengan yang dikehendaki. Pendapat lain (Hendro,

    2001:75) metode adalah cara yang dapat digunakan untuk

    melaksanakan strategi.

    Berdasarkan beberapa pengertian metode diatas dapat ditarik suatu

    kesimpulan bahwa metode pembelajaran suatu cara yang di gunakan

    untuk mencapai tujuan tertentu sesuai dengan yang dikehendaki.

  • 19

    2. Kedudukan Metode dalam Belajar Mengajar

    Kedudukan metode dalam belajar mengajar meliputi beberapa hal,

    yaitu:

    a) Metode sebagai alat motivasi ekstrinsik.

    adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya, karena adanya

    perangsang dari luar. Metode berfungsi sebagai alat perangsang

    dari luar yang dapat membangkitkan belajar seseorang.

    b) Metode sebagai strategi pengajaran.

    Dalam kegiatan belajar mengajar tidak semua anak didik mampu

    berkonsentrasi dalam waktu yang relatif lama. Faktor inteligansi

    mempengaruhi daya serap anak didik terhadap bahan pelajaran

    yang diberikan oleh guru, sehingga guru harus memiliki strategi

    agar anak didik dapat belajar secara efektif dan efisien. Salah satu

    langkah untuk memiliki srategi itu adalah harus menguasai metode

    mengajar. Dengan demikian, metode mengajar adalah srategi

    pengajaran sebagai alat untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

    c) Metode sebagai alat untuk mencapai tujuan.

    Tujuan adalah suatu cita-cita yang akan dicapai dalam kegiatan

    belajar mengajar dan pedoman yang memberi arah kemana

    kegiatan belajar mengajar akan dibawa. Metode adalah salah satu

    alat untuk mencapai tujuan. Dengan memanfaatkan metode yang

    akurat, guru akan mampu mencapai tujuan pengajaran.

  • 20

    Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode menurut

    Surakhmad (1990:78), yaitu:

    a) Anak didik.

    Anak didik adaklah manusia berpotensi yang menghajatkan

    pendidikan, gurulah yang berkewajiban untuk mendidiknya. Guru

    akan berhadapan dengan anak didik yang latar belakangnya

    berbeda, ada yang pendiam, kreatif, suka bicara, pemurung,

    periang dan sebagainya. Semua perilaku anak didik tersebut

    mewarnai suasana kelas. Semakin banyak jumlah anak didik di

    kelas, semakin mudah terjadi konflik dan cenderung sukar dikelola.

    Dengan demikian, kematangan anak didik yang bervariasi

    mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode pengajaran.

    b) Tujuan.

    Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan belajar

    mengajar.

    c) Situasi.

    Situasi kegiatan belajar mengajar yang guru ciptakan tidak

    selamanya sama dari hari ke hari.

    d) Fasilitas.

    Fasilitas merupakan hal yang mempengaruhi pemilihan dan

    penentuan metode. Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang

    belajar anak didik disekolah. Lengkap tidaknya fasilitas belajar

    akan mempengaruhi pemilihan metode mngajar.

  • 21

    e) Guru.

    Kepribadian, latar belakang pendidikan, dan pengalaman

    mengajar adalah permasalahan guru yang dapat mempengaruhi

    pemilihan dan penentuan metode mengajar.

    Adapun kriteria pemilihan metode adalah seperti

    dikemukakan berikut ini (Slameto, 1991:98) :

    a. Tujuan Pengajaran, yaitu tingkah laku yang diharapkan dapat

    dinampakkan siswa setelah proses belajar mengajar.

    b. Materi pengajaran, yaitu bahan yang disajikan dalam

    pengajaran.

    c. Besar kelas (jumlah siswa), yaitu banyaknya siswa yang

    mengikuti pelajaran dalam kelas yang bersangkutan.

    d. Kemampuan siswa, yaitu kemampuan untuk menangkap dan

    memperkembangkan bahan pengajaran yang diajarkan.

    e. Kemampuan guru/dosen/instruktor, yaitu kemampuan dalam

    menggunakan berbagai jenis metode pengajaran.

    f. Fasilitas yang tersedia, yaitu bahan atau alat bantu serta

    fasilitas lain yang digunakan untuk meningkatkan efektivitas

    pengajaran.

    g. Waktu yang tersedia, yaitu jumlah waktu yang direncanakan

    atau dialokasikan untuk menyajikan bahan pengajaran guna

    mencapai tujuan pengajaran yang sudah ditentukan.

  • 22

    B. Metode Brain Gym

    1. Pengertian Brain Gym

    Brain Gym adalah serangkaian gerakan tubuh yang sederhana yang

    digunakan untuk memadukan semua bagian otak untuk meningkatkan

    kemampuan belajar, membangun harga diri dan rasa kebersamaan

    (Ratih, 2008: 2). Pakar lain menyebutkan Brain Gym adalah

    serangkaian gerak sederhana yang menyenangkan dan digunakan oleh

    para murid di Educational Kinesiology (Edu-K) untuk meningkatkan

    kemampuan belajar mereka dengan menggunakan keseluruhan otak

    (Paul & Gail, 2009: 1).

    Gerakan-gerakan dalam Brain Gym Yang dilakukan di Educational

    Kinesiology (Edu-k) membuat segala macam pelajaran menjadi lebih

    mudah, dan terutama sangat bermanfaat bagi kemampuan akademik.

    Kata Education berasal dari kata Latin educare, yang berarti menarik

    keluar. Kinesiology dikutip dari Bahasa Yunani Kinesis, berarti

    gerakan dan merupakan pelajaran gerakan tubuh manusia. Edu-K

    adalah suatu sistem yang memberdayakan semua orang yang belajar,

    tanpa batas umur, dengan menggunakan aktivitas gerakan-gerakan

    untuk menarik keluar seluruh potensi seseorang.

    Pada umumnya pendidik mengatasi kegagalan dengan membuat

    program untuk lebih memotivasi, menekankan, mengulang-ulang, dan

    memaksa belajar. Orang mencoba terlalu keras dan mematikan

    (switch off) mekanisme integrasi otak yang diperlukan untuk

  • 23

    menyerap pelajaran secara keseluruhan. Informasi diterima oleh otak

    bagian belakang sebagai pesan (impress), tetapi tidak dapat

    diungkapkan oleh otak bagian depan (express). Ketidakmampuan untuk

    menerangkan apa yang sudah dipelajari menyebabkan pelajar

    terperangkap dalam sindrom kegagalan. Jalan keluarnya adalah belajar

    dengan seluruh otak, melalui pembaruan pola bergerak dan kegiatan

    Brain Gym sehingga pelajar dapat menguasai juga bagian-bagian otak

    yang sebelumnya terhambat. Perubahan belajar dan perilaku kadang-

    kadang amat cepat dan mendalam, karena para pelajar menemukan cara

    untuk menerima informasi dan pada saat yang sama dapat

    mengungkapkan diri.

    Pastikan bahwa anak-anak sedini mungkin mendapatkan latihan

    sebanyak yang mereka inginkan, yang mengandung sebanyak mungkin

    aktivitas fisik: tangan, kaki, merangkak dan memanjat (Ratih, 2008: 8) .

    Biarkan ia membuat kesalahannya sehingga ia belajar dengan cara

    coba-coba. Anak-anak belajar paling cepat dari pengalaman indrawi.

    Olahraga sederhana dapat menumbuhkan semangat belajar pada anak

    (Ratih, 2008: 10).

    Otak merupakan bagian tubuh yang befungsi sebagai pusat

    pengendali organ-organ tubuh dan otak selalu berhubungan dengan

    kecerdasan dan semua pusat kehidupan kita terletak di otak. Contoh:

    jantung yang merupakan organ, denyutnya diatur oleh susuanan saraf

    otonom yang berpusat di salah satu bagian otak seseorang. Berdasarkan

  • 24

    fungsi keseluruhan otak, maka akan menstimulasi, meringankan, atau

    merelaksasi peserta didik dalam proses pembelajaran, sehingga siswa

    dapat mengatasi semua hambatan belajarnya.

    Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa senam

    otak atau brain gym adalah serangkaian gerak sederhana yang

    digunakan untuk meningkatkan kemampuan belajar, menumbuhkan

    rasa percaya diri dan membangun rasa kebersamaan dengan

    menggunakan keseluruhan otak. Dengan menerapkan Brain Gym

    kedalam pembelajaran, maka diharapkan berbagai kesulitan belajar

    dapat teratasi sehingga proses belajar mengajar menjadi lebih efektif

    dan menyenangkan.

    2. Gerakan Brain Gym

    Brain Gym memiliki berbagai gerakan. Gerakan gerakan Brain

    Gym (Paul & Gail, 2009: 5) diantaranya adalah sebagai berikut:

    a. 8 Tidur

    Menggambar 8 Tidur atau simbol tak terhingga memungkinkan

    pembaca untuk menyeberangi garis tengah visual tanpa berhenti,

    dengan demikian mengaktifkan mata kanan dan kiri serta

    mengintegrasiakan bidang penglihatan kanan dan kiri. Angka 8

    digambar dalam posisi tidur dengan titik tengah yang jelas, yang

    memisahkan wilayah lingkaran kiri dan kanan, dan dihubungkan

    dengan garis yang tersambung.

  • 25

    Gerakan 8 Tidur berfungsi mengaktifkan otak untuk menyebrangi

    garis tengah penglihatan, meningkatkan integrasi kedua sisi,

    memperbaiki penglihatan dengan dua mata bersamaan (binokular) dan

    melihat lebih jauh ke samping (perifer), dan meningkatkan koordinasi

    otot mata (terutama untuk menyusun).

    b. Gajah

    Gerakan Gajah digunakan untuk mengaktifkan bagian dalam

    telinga, keseimbangan menjadi lebih baik., juga mengintegrasikan

    otak untuk mendengar dengan kedua telinga, membuat rileks otot-otot

    tengkuk yang tegang, yang sering timbul sebagai reaksi terhadap

    bunyi atau gerakan bibir yang berlebihan sewaktu membaca dalam

    hati. Pada gerakan gajah, batang tubuh, kepala, lengan dan tangan

    bekerja sebagai satu kesatuan, yang bergerak di sekeliling bayangan 8

    Tidur dari jarak jauh, dengan fokus mata melewati tangan. Seluruh

    tubuh ikut bergerak, bukan hanya lengan.

    Gerakan Gajah mengaktifkan otak untuk menyebrangi garis tengah

    pendengaran (termasuk kemampuan untuk memperhatikan,

    pengenalan, persepsi, pembedaan, dan ingatan), mendengarkan suara

    sendiri, daya ingat jangka panjang dan jangka pendek, kemampuan

    berbicara dalam hati dan berpikir, integrasi penglihatan, pendengaran,

    dan gerakan seluruh tubuh, dan kedalaman persepsi dan kemampuan

    kerja sama mata.

  • 26

    c. Putaran Leher (Neck Rolls)

    Putaran Leher menunjang relaksnya tengkuk dan melepaskan

    ketegangan yang disebabkan oleh ketidakmampuan menyebrangi garis

    tengah visual atau untuk bekerja dalam bidang tengah. Apabila

    gerakan ini dilakukan sebelum membaca dan menulis, akan memacu

    kemampuan penglihatan dengan kedua mata (binokular) dan

    pendengaran dengan dua telinga (binaural) secara bersamaan. Kepala

    diputar di posisi depan saja, setengah lingkaran dari kiri ke kanan dan

    sebaliknya. Tidak disarankan memutar kepala hingga ke belakang.

    Gerakan Putaran Leher berfungsi mengaktifkan otak untuk

    penglihatan dengan dua mata secara bersamaan (binokular),

    kemampuan membaca dan menulis pada bidang tengah, pemusatan

    (centering), pasang kuda-kuda (grounding), dan sistem saraf pusat

    lebih rileks

    d. Saklar Otak

    Cara dalam melakukan gerakan ini adalah letakkan satu tangan di

    atas pusar dengan ibu jari dan jari jari tangan yang lain, raba kedua

    lekukan di antara rusuk tepat di bawah tulang selangka dan kira-kira

    2-3 cm kiri-kanan dari tulang dada. Pijat daerah ini selama 30 detik

    sampai satu menit, sambil melirik mata dari kiri ke kanan dan

    sebaliknya.

  • 27

    Manfaat dalam gerakan ini adalah membantu memulihkan

    komunikasi antar bagian bagian tubuh, memudahkan membaca,

    menulis, dan berbicara.

    e. Gerakan Silang (Cross Crawl)

    Dalam latihan silang ini, pelajar menggerakkan secara bergantian

    pasangan kaki dan tangan yang berlawanan, seperti pada gerak jalan

    di tempat. Gerak Silang mengaktifkan hubungan kedua sisi otak dan

    merupakan gerakan pemanasan untuk semua keterampilan yang

    memerlukan penyebrangan garis tengah bagian lateral tubuh.

    Gerakan Silang mengaktifkan otak untuk menyebrangi garis tengah

    penglihatan/ pendengaran/ kinestetik/ perabaan/ sentuhan, garakan

    mata dari kiri ke kanan, dan meningkatkan kebersamaan penglihatan

    kedua mata (binokular).

    3. Manfaat Brain Gym

    Terdapat beberapa manfaat dari metode brain gym, manfaat tersebut di

    antaranya adalah sebagai berikut:

    1. Membantu peserta didik dalam mengikuti proses belajar

    mengajar secara berkesinambungan secara aktif dan

    kreatif.

    2. Memberikan stimulus terhadap aktivitas belajar peserta

    didik dengan menggunakan seluruh kemampuan otak.

    3. Dapat mengoptimalkan kegiatan belajar peserta didik.

  • 28

    4. Menjadikan anak tidak mudah bosan dengan

    aktivitasnya.

    5. Menumbuhkan rasa senang anak.

    6. Memungkinkan belajar dan bekerja tanpa stress.

    7. Dapat dipakai dalam waktu singkat (kurang dari 5

    menit).

    8. Tidak memerlukan bahan atau tempat khusus.

    9. Dapat dipakai dalam semua situasi termasuk saat belajar

    atau bekerja.

    10. Meningkatkan kepercayaan diri.

    11. Sangat efektif dalam penanganan seseorang yang

    mengalami hambatan dan stress belajar.

    12. Memandirikan seseorang dalam hal belajar, dan

    mengaktifkan seluruh potensi dan keterampilan yang

    dimiliki seseorang.

    C. Penerapan Brain Gym Dalam Pembelajaran

    Brain Gym atau senam otak dalam penelitian ini adalah serangkaian

    gerak sederhana yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan belajar,

    menumbuhkan rasa percaya diri dan membangun rasa kebersamaan

    dengan menggunakan keseluruhan otak. Dengan menerapkan Brain Gym

    kedalam pembelajaran, maka diharapkan berbagai kesulitan belajar dapat

    teratasi sehingga proses belajar mengajar menjadi lebih efektif dan

    menyenangkan. Berkaitan dengan hal tersebut, maka yang menjadi dasar

  • 29

    dalam penerapkan Brain Gym adalah untuk meningkatkan motivasi

    belajar anak dan kesenangan belajar anak, sehingga tercipta pembelajaran

    yang menyenangkan.

    Penerapan Brain Gym sangat baik dilakukan pada awal proses

    pembelajaran terlebih lagi apabila diiringi dengan lagu atau musik yang

    bersifat riang dan gembira (Subrata, 2008: 3). Brain Gym juga bisa

    dilakukan untuk menyegarkan fisik dan pikiran murid setelah menjalani

    proses pembelajaran yang membutuhkan konsentrasi tinggi yang

    mengakibatkan kelelahan pada otak. Brain Gym mempunyai tujuan agar

    murid dapat bermain dan melakukan olah tubuh yang dapat membantu

    meningkatkan kemampuan otak mereka. Adapun gerakan tubuh dalam

    Brain Gym dapat dilakukan dengan mudah oleh siapa saja dan dengan efek

    yang langsung terlihat.

    Brain Gym telah digunakan oleh guru dan para ahli terapi dalam

    suatu program yang ditujukan untuk membantu anak yang mengalami

    kesulitan dalam perkembangan dan pembelajaran. Apabila Brain Gym

    dilakukan teratur dalam kegiatan pembelajaran di kelas, akan

    menghasilkan efek positif, seperti konsentrasi pikiran, serta penawar

    kejenuhan belajar yang pada akhirnya membantu memunculan spirit,

    motivasi, energi positif dan optimis dalam meraih prestasi.

  • 30

    D. Motivasi

    1. Pengertian motivasi

    Motif dan motivasi merupakan suatu hal yang paling pokok di

    dalam berbagai aktifitas atau pekerjaan manusia. Tanpa adanya

    motivasi, manusia tidak dapat mengerjakan aktifitas dengan baik. oleh

    karena itu perlunya motivasi harus dibangkitkan dalam diri manusia.

    Di bawah ini akan dikemukakan berbagai pengertian tentang motif

    Kata motif diartikan sebagai daya upaya yang mendorong

    seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai

    daya penggerak dari dalam dan di luar subjekuntuk melakukan

    aktifitas tertentu demi mencapai suatu tujuan (Sadirman, 1994:73)

    Motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri seseorang

    yang ditandai oleh timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai

    tujuan (Hamalik, 1995:121).

    Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Motivasi

    adalah suatu dorongan dari dalam diri yang disadari untuk melakukan

    aktifitas-aktifitas tertentu guna mencapai sebuah tujuan tertentu yang

    mengakibatkan perubahan-perubahan prestasi.

    2. Bentuk - Bentuk Motivasi

    Adapun bentuk-bentuk motivasi yang ada di sekolah menurut

    (Nasution, 1982:81-85) adalah sebagai berikut:

  • 31

    a. Memberi angka

    Angka bagi siswa merupakan motivasi yang kuat, setiap siswa akan

    berusaha mencapai angka dengan sebaik mungkin dengan segenap

    kemampuan. Oleh karena itu angka menggambarkan hasil belajar

    yang sesunguhnya.

    b. Hadiah

    Hadiah dapat membangkitkan motifasi jika setiap siswa

    mempunyai harapan untuk memperolehnya. Hadiah juga dapat

    menyampingkan pikiran siswa dari tujuan belajar sesungguhnya

    c. Saingan

    Saingan sering digunakan sebagai alat untuk mencapai prestasi

    yang lebih tinggi. Persaingan sering meningkatkan hasil belajar,

    baik persaingan individu maupun kelompok. Karena di dalam

    persaingan biasanya siswa takut akan kegagalan.

    d. Ego involement

    Seseorang merasa Ego involement atau keterlibatan diri bila ia

    penting terhadap suatu tugas dan menerimanya sebagai tantangan.

    e. Hasrat untuk belajar

    Belajar akan lebih baik dan meningkat apabila siswa mempunyai

    hasrat yang tinggi untuk belajar.

    f. Sering memberi ulangan

    Siswa akan lebih giat dalam belajar apabila tahu jika akan di

    adakan ulangan atau test, tetapi tes juga jagan di adakan terlalu

  • 32

    sering karena jika terlalu sering pengaruhnya tidak begitu berarti

    bagi siswa.

    g. Mengetahui hasil

    Dengan mengetahui hasil baik akan memperbesar kegiatan belajar

    siswa dan meningkatkan motivasi belajar siswa jika nilai yang

    didapat jelek.

    h. Kerjasama

    Kerjasama akan mempertinggi kegiatan belajar, bersama-sama

    menggerjakan tugas saling bantu membantu dalam menyelesaikan

    tugas akan mempertinggi kegiatan belajar siswa.

    i. Tugas yang menantang

    Memberi tugas yang menantang siswa akan berusaha dengan

    segenap tenaganya untuk menyelesaikan dengan baik.

    menghadapkan siswa dengan masalah-masalah yang baru

    merupakan motivasi yang baik.

    j. Pujian

    Pujian terhadap hasil yang baik merupakan motivasi yang baik.

    pujian merupakan suasana yang menyenangkan dan mempertinggi

    harga diri. Teguran digunakan untuk memperbaiki siswa yang

    berbuat kesalahan, namun harus berhati-hati dan hindarkan celaan

    yang akan menjatuhkan harga diri.

  • 33

    k. Hukuman

    Hukuman sebaiknya jangan dilakukan jika kesalahan masih wajar.

    Hukuman bisa diberikan dengan hal-hal yang positif yang dapat

    membuat siswa tidak akan menggulanginya lagi..

    l. Standar atau aspirasi yang telah ditentukan

    Taraf ini menentukan tingkat tujuan yang harus dicapai oleh anak.

    Ada kalanya keadaan ini efektif tapi kadang bisa merusak.

    m. Minat

    Motivasi sangat erat hubunganya dengan unsur minat. Motivasi

    muncul karena adanya kebutuhan, begitu juga minat, sehingga

    tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok. Proses

    belajar akan berjalan lancar apabila disertai dengan minat. Minat

    dapat dibangkitkan dengan cara-cara sebagai berikut:

    1. Membangkitkan suatu kebutuhan

    2. Menghubungkan dengan persoalan pengalaman lampau

    3. Memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik

    4. Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar

    n. Suasana yang menyenangkan

    Siswa harus merasa aman, senang dan nyaman di dalam kelas

    sebagai anggota yang dihargai dan dihormati.

    o. Tujuan yang di akui dan di terima baik oleh siswa

    Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa

    merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan

  • 34

    memahami tujuan yang harus dicapai, maka akan timbul gairah

    untuk belajar (Sadirman, 1994:92)

    3. Fungsi Motivasi

    Dalam proses belajar sangat diperlukan adanya motivasi untuk

    mewujudkan tujuan dari pembelajaran itu sendiri. Dengan demikian

    motivasi mempengaruhi adanya suatu kegiatan.

    Adapun fungsi motivasi menurut Hamalik (1995:108) adalah

    1) Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan.

    Tanpa adanya motivasi tidak akan timbul suatu perbutan.

    Motivasi dalam hal ini merupakan penggerak dari setiap kegiatan

    yang akan dikerjakan.

    2) Motivasi berfungsi sebagai pengarah

    Menggarahkan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan yang

    diingginkan. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah

    dan kegiatan harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan.

    3) Motivasi berfungsi sebagai penggerak

    Motivasi akan menggerakkan tingkah laku seseorang. Besar atau

    kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu

    pekerjaan.

    Selain itu motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong

    usaha dan pencapaian prestasi dalam belajar. Seseorang

    melakukan usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang

    baik akan menimbulkan hasil yang baik. Dengan kata lain,

  • 35

    dengan adanya usaha yang tekun dan di dasari dengan adanya

    motivasi, maka seseorang yang belajar akan melahirkan prestasi

    yang baik.

    Motivasi belajar merupakan kekuatan mental dalam belajar.

    Bagi siswa, motivasi mempunyai peranan penting untuk mencapai

    hasil belajar yang optimal. Motivasi dapat juga dikaitkan dengan

    minat. Minat di artikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila

    seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang

    dihubungkan dengan keingginan-keinginan atau kebutuhannya

    sendiri (Sadirman, 1994:76). Oleh karena itu apa yang dilihat

    seseorang sudah tentu akan membangkitkan minatnya sejauh apa

    yang dilihatnya itu mempunyai hubungan dengan kepentingannya

    sendiri. Hal ini menunjukkan minat merupakan kecenderungan

    jiwa seseorang kepada seseorang dengan adanya suatu motivasi

    yang disertai perasaan senang. Jadi, sudah jelas bahwa minat

    selalu berkaitan dengan kebutuhan, keinginan dengan suatu

    motivasi itu sendiri.

    4. Jenis dan Sifat Motivasi

    Jenis motivasi ini dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Dengan

    demikian motivasi yang aktif sangat bervariasi (Sardiman, 1994:86).

    1). Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya.

    a). Motif-motif bawaan

  • 36

    Motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir, jadi

    motivasi itu ada tanpa dipelajari.

    b). Motif-motif yang dipelajari

    maksudnya motif-motif yang timbul karena dipelajari.

    2). Motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan Marguis

    a). Motif atau kebutuhan organis

    b). Motif-motif darurat

    c). Motif-motif objektif

    3). Motivasi jasmani dan rohani

    Yang termasuk motivasi jasmani adalah reflek, instink otomatis,

    nafsu. Sedangkan yang termasuk motivasi rohani yaitu kemauan.

    4). Motivasi intrinsik dan ekstrinsik

    a). Motivasi intrinsik

    Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik yaitu motif-motif

    yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang

    dari luar, karena dalam diri individu sudah ada dorongan untuk

    melakukan sesuatu (Sardiman, 1994:88)

    b). Motivasi ekstrinsik

    Motivasi ektrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi

    karena adanya perangsang dari luar.

    5. Prinsip-Prinsip Motivasi Belajar

    Menurut Kenneth H. Hoover dalam Hamalik (1995:114-116)

    mengemukakan prinsip-prinsip motivasi belajar sebagai berikut:

  • 37

    a. Pujian lebih efektif dari pada hukuman.

    b. Para siswa memiliki kebutuhan psikologis (yang bersifat dasar)

    yang perlu mendapat kepuasan.

    c. Motivasi yang bersumber dari dalam diri indvidu lebih efektif dari

    pada motivasi yang berasal dari luar

    d. Tingkah laku (perbuatan) yang serasi (sesuai dengan keinginan)

    perlu dilakukan penguatan.

    e. Motivasi mudah menjajar kepada orang lain.

    f. Pemahaman yang jelas terhadap tujuan-tujuan akan merangsang

    motivasi belajar.

    g. Tugas yang dibebankan oleh diri sendiri akan menimbulkan minat

    yang lebih besar untuk melaksanakannya dari pada tugas-tugas

    yang dipaksakan dari luar.

    h. Ganjaran yang berasal dari luar kadang-kadang diperlukan dan

    cukup efektif untuk merangsang minat belajar.

    i. Teknik dan prosedur pembelajaran yang bervariasi adalah efektif

    untuk memelihara minat siswa.

    j. Minat khusus yang dimiliki oleh siswa bermanfaat dalam belajar

    dan pembelajaran.

    k. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk merangsang minat belajar

    siswa yang lamban, ternyata tidak bermakna bagi siswa yang

    tergolong pandai, karena adanya perbedaan tingkat kemampuan.

  • 38

    l. Kecemasan dan frustasi yang lemah kadang-kadang dapat

    membantu siswa belajar lebih baik.

    m. Kecemasan yang serius akan menyebabkan kesulitan belajar, dan

    menggangu perbuatan belajar siswa, karena perhatiannya akan

    terarah pada hal lain.

    n. Tugas-tugas yang terlampau sulit dikerjakan dapat menyebabkan

    frustasi pada siswa.

    o. Masing-masing siswa memiliki kadar emosi yang berbeda satu

    dengan yang lainnya.

    p. Pengaruh kelompok umumnya lebih efektif dalam motivasi belajar

    dibandingan dengan paksaan orang dewasa.

    q. Motivasi yang kuat erat hubungannya dengan kreativitas.

    E. Prestasi

    Prestasi belajar adalah Istilah yang telah dicapai individu sebagai

    usaha yang dialami secara langsung serta merupakn aktivitas yang

    bertujuan untuk memperoleh ilmu pengetahuan, ketrampilan, kecerdasan,

    kecakapan dan sebagainya dalam keadaan kondisi serta situasi tertentu

    (Depdikbud, 1984).

    Sedangkan menurut Soetomo (1993:294) prestasi adalah nilai

    kemampuan hasil belajar anak yang digunakan untuk mengetahui sejauh

    mana penguasaan anak terhadap materi yang diberikan untuk mengetahui

    tingkat kecerdasan seseorang.

  • 39

    Prestasi belajar adalah hasil yang diberikan oleh guru kepada siswa

    dalam jangka waktu tertentu sebagai hasil perbuatan belajar (Wuryani,

    2002: 408).

    Dengan demikian, prestasi belajar merupakan hasil yang telah di

    capai oleh peserta didik dalam proses pembelajaran yang ditunjukkan

    dengan nilai tes atau angka dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru.

    Jadi prestasi belajar siswa terfokus pada nilai atau angka yang dicapai

    siswa dalam proses pembelajaran di sekolah.

    Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

    Ada banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa.

    Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa menurut

    Suharsimi (1990: 21) terdiri dari: usia, kematangan, kesehatan, kelelahan,

    suasana hati, motivasi, minat, kebiasaan belajar, keluarga, sekolah,

    masyarakat, alam, dan lingkungan fisik.

    Menurut Ahmadi (2004:138) prestasi yang dicapai seseorang

    merupakan interaksi berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari

    dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri (faktor internal).

    Yang tergolong faktor internal adalah:

    1. Faktor jasmani, baik yang bersifat bawaan maupun yang

    diperolehnya. Misalya penglihatan, pendengaran, struktur tubuh

  • 40

    2. Faktor psikologis terdiri dari:

    a. Faktor intelektif yang meliputi faktor potensial (kecerdasan dan

    bakat), faktor kecakapan nyata yaitu unsur-unsur kepribadian

    tertentu.

    b. Faktor non intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu

    seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi,

    penyesuaian diri.

    3. Faktor kematangan fisik maupun psikis

    a. Faktor sosial

    1. Lingkungan keluarga

    2. Lingkungan sekolah

    3. Lingkungan masyarakat

    4. Lingkungan kelompok

    b. Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi,

    kesenian

    c. Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas iklim

    dan belajar

    4. Faktor spiritual atau keagamaan

  • 41

    F. Belajar

    1. Pengertian Belajar

    Para pakar pendidikan mengemukakan pengertian yang berbeda

    antara satu dengan yang lainnya, namun demikian selalu mengacu pada

    prinsip yang sama yaitu setiap orang yang melakukan proses belajar akan

    mengalami suatu perubahan dalam dirinya. Menurut Slameto (1991: 2)

    belajar adalah suatu proses perubahan yaitu perubahan dalam tingkah

    laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkunganya dalam memenuhi

    kebutuhan hidupnya. Menurut Hamalik (1990: 21) belajar adalah suatu

    bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang

    dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat

    pangalaman dan latihan. Pakar lain menyebutkan belajar adalah

    menambah dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan (Ahmadi, 1991:

    14).

    Menurut Piaget dalam Setiawan (2008:11) belajar adalah adaptasi

    yang holistik dan bermakna yang dari dalam diri seseorang terhadap

    situasi baru, sehingga mengalami perubahan yang relatif permanen.

    Belajar juga dapat diartikan sebagai perubahan-perubahan fisiologis yang

    tak dapat dibuktikan atau disangkal kebenarannya (Nasution, 1982:38)

    Belajar merupakan usaha yang dilakukan setiap manusia dalam rangka

    untuk mencapai sesuatu yang ingin dicapai. Menurut Suryabrata (2002:

    232) menyimpulkan tentang belajar yaitu:

    (1) belajar itu membawa perubahan

  • 42

    (2) perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya kecakapan

    baru

    (3) perubahan itu terjadi karena usaha dengan sengaja

    Dalam penelitian ini penulis menyimpulkan bahwa belajar adalah

    suatu proses yang ditandai dengan perubahan pada diri siswa, dan

    perubahan itu merupakan hasil belajar yang melibatkan segi jasmani dan

    rohani yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam hal pengetahuan,

    pemahaman, ketrampilan, sikap dan tingkah laku, serta semua aspek

    yang ada dalam individu.

    2. Tujuan Belajar

    Belajar perlu diciptakan adanya kondisi yang kondusif. Tujuan

    belajar ialah untuk mendapatkan pengetahuan, sikap, cara, serta

    ketrampilan yang dapat digunakan. Menurut Hamalik (1995:73) bahwa

    tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar, yang umumnya meliputi

    pengetahuan, ketrampilan dan sikap-sikap yang baru, yang diharapkan

    tercapai oleh siswa.

    Menurut Sadirman (2009:28), tujuan belajar ada tiga jenis, yaitu

    a. Untuk mendapatkan pengetahuan

    Hal ini ditandai dengan kemampuan berfikir. Pemilikan

    pengetahuan dan kemampuan berfikir tidak dapat dipisahkan.

    b. Penanaman konsep dan ketrampilan

    Penanaman konsep atau merumuskan konsep juga

    memerlukan ketrampilan, yaitu ketrampilan jasmani dan

  • 43

    ketrampilan rohani. Ketrampilan jasmani adalah ketrampilan-

    ketrampilan yang dapat dilihat, diamati sehingga menitik beratkan

    pada ketrampilan gerak. Sedangkan ketrampilan rohani bersifat

    sebaliknya. Ketrampilan-ketrampilan ini dapat dididik yaitu

    dengan banyak melatih kemampuan.

    c. Pembentukan sikap

    Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi

    anak didik, guru harus lebih bijak dan berhati-hati dalam

    pendekatannya, untuk itu dibutuhkan kecakapan mengarahkan

    motivasi.

    Menurut Hamalik (1995:73) tujuan belajar mempunyai tiga

    komponen penting, yaitu:

    a. Tingkah laku terminal

    Tingkah laku terminal adalah komponen tujuan belajar

    yang menentukan tingkah laku siswa setelah belajar.tingkah laku

    ini dapat diterima sebagai bukti bahwa siswa telah mencapai

    tujuan dengan belajar.

    b. Kondisi-kondisi tes

    Dalam kondisi tes ini tujuan belajar menentukan situasi

    dimana siswa dituntut untuk menunjukkan tingkah laku terminal

    kondisi ini perlu disiapkan oleh guru karena sering terjadinya tes

    atau ulangan.

  • 44

    c. Ukuran-ukuran perilaku

    Komponen ini merupakan suatu pernyataan tentang ukuran

    yang digunakan untuk membuat pertimbangan mengenai perilaku

    siswa. Suatu ukuran yang dapat diterima sebagai bukti bahwa

    siswa telah mencapai suatu tujuan.

    G. Pelajaran IPA

    1. Pengertian IPA

    IPA berasal dari kata Sains yang berarti Pengatahuan Alam. Sains

    menurut Suyoso (Izatinkamala, 1998: 23) merupakan pengetahuan hasil

    kegiatan manusia yang bersifat aktif dan dinamis tiada henti-hentinya serta

    diperoleh melalui metode tertentu yaitu teratur, sistematis, berobjek,

    bermetode dan berlaku secara universal. Menurut Abdullah (Izatinkamala,

    1998: 18), IPA merupakan pengetahuan teoritis yang diperoleh atau

    disusun dengan cara yang khas atau khusus, yaitu dengan melakukan

    observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori, eksperimentasi,

    observasi dan demikian seterusnya kait mengkait antara cara yang satu

    dengan cara yang lain.

    Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa IPA

    merupakan pengetahuan dari hasil kegiatan manusia yang diperoleh

    dengan menggunakan langkah-langkah ilmiah yang berupa metode ilmiah

    dan dididapatkan dari hasil eksperimen atau observasi yang bersifat umum

    sehingga akan terus di sempurnakan.

  • 45

    2. Tujuan IPA

    Tujuan pemberian mata pelajaran IPA atau sains menurut Sumaji

    (1998:35) adalah agar siswa mampu memahami dan menguasai konsep-

    konsep IPA serta keterkaitan dengan kehidupan nyata. Siswa juga mampu

    menggunakan metode ilmiah untuk memecahkan masalah yang

    dihadapinya, sehingga lebih menyadari dan mencintai kebesaran serta

    kekuasaan Penciptanya.

    3. Fungsi mata pelajaran IPA

    Fungsi mata pelajaran IPA di SD/ MI adalah sebagai berikut:

    a. Memberikan penggetahuan tentang berbagai jenis dan perangai

    lingkungan alam dan lingkungan buatan.

    b. Mengembangkan ketrampilan proses

    c. Mengembangkan wawasan, sikap dan nilai yang berguna bagi

    siswa untuk meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari.

    d. Menggembangkan kesadaran tentang adanya hubungan

    berkaitan yang saling mempengaruhi antara kemajuan IPA dan

    teknologi dengan keadaan lingkungan dan pemanfaatannya

    bagi kehidupan sehari-hari.

    e. Menggembangkan untuk menerapkankan ilmu pengetahuan

    dan teknologi (IPTEK) serta ketrampilan yang berguna dalam

    kehidupan sehari-hari maupun untuk melanjutkan

    pendidikannya ketingkat pendidikan yang lebih tinggi (Garnida

    dan Budi, 2002:253-254).

  • 46

    4. Ruang lingkup pembelajaran IPA

    Ruang lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspek-

    aspek berikut :

    a. Makhluk hidup dan proses kehidupannya, yaitu manusia, hiwan,

    tumbuhan dan interaksinya.

    b. Materi, sifat-sifat dan kegunaanya meliputi : udara, air, tanah,

    dan batuan

    c. Listrik dan magnet, energi dan panas, gaya dan pesawat

    sederhana, cahaya dan bunyi, tata surya, bumi dan benda-benda

    lainnya.

    d. Kesehatan, makanan, penyakit, dan pencegahannya.

    e. Sumber daya alam, kegunaanya, pemeliharaannya, dan

    pelestariannya.

    (Garnida dan Budiman, 2002:254)

    5. Materi Alat Peredaran Darah Manusia

    A. Alat Peredaran Darah dan Fungsinya

    Proses pernafasan membawa oksigen masuk ke dalam tubuh.

    Proses pencernaan menghasilkan sari makanan. Oksigen dan sari

    makanan diedarkan ke seluruh bagian tubuh. Bagian tubuh yang

    berfungsi mengangkut dan mengedarkan oksigen dan sari makanan

    adalah darah.peredaran atau aliran darah di dalam tubuh manusia terjadi

    melalui alat peredaran darah, yaitu jantung dan pembuluh darah.

  • 47

    1. Jantung

    Jantung terletak di dalam rongga dada sebelah kiri. Ukuran jantung

    kira-kira sebesar kepalan tangan pemiliknya. Jantung tersusun

    atas kumpulan otot-otot yang sangat kuat dan disebut miokardia.

    Jantung terdiri atas empat ruang, yaitu serambi kanan, serambi kiri,

    bilik kanan, dan bilik kiri.otot dinding jntung bagian bilik lebih tebal

    karena kerja bilik lebih berat, yaitu memompa darah ke seluruh tubuh.

    Antara bagian kanan dan kiri jantung dibatasi oleh sekat jantung. Sekat

    ini berfungsi mencegah bercampurnya darah yang mengandung banyak

    oksigen dan karbon dioksida. Di antara serambi dan bilik terdapat

    semacam pintu turun yang disebut katup jantung. Untuk lebih jelasnya

    lihat gambar di bawah ini.

    2. Pembuluh Darah

    Pembuluh darah merupakan saluran tempat mengalirnya darah dari

    jantung ke seluruh tubuh maupun sebaliknya. Ada dua macam

    Serambi kiri

    Serambi kanan

    Bilik Kanan

    Bilik Kiri

    Darah dari Paru paru

    Darah dari Seluruh tubuh

    Serambi menguncup

    (berkontraksi), darah masuk

    dalam bilik jantung

    Serambi mengembang (berelaksasi), darah

    masuk

    dalam serambi jantung

  • 48

    pembuluh darah. Pembuluh tersebut yaitu pembuluh nadi (arteri) dan

    pembuluh balik (vena).

    Pembuluh nadi atau arteri yaitu pembuluh yang membawa darah

    kaya oksigen keluar dari jantung, kecuali arteri pulmonalis. Arteri

    pulmonalis membawa darah kaya karbon dioksida dari jantung menuju

    paru-paru. Pembuluh nadi yang paling besar disebut aorta. Pembuluh

    balik yaitu pembuluh darah yang membawa darah kaya karbon dioksida

    dari seluruh tubuh menuju jantung, kecuali vena pulmonalis. Vena

    pulmonalis membawa darah kaya oksigen dari paru-paru menuju

    jantung.

    Pembuluh nadi dan pembuluh balik bercabangcabang. Ujung

    cabang pembuluh yang terkecil disebut pembuluh kapiler. Panjang

    seluruh pembuluh darah manusia jika dihubungkan dari ujung ke ujung

    mencapai 160.000 km.

    Tabel 2.1 perbedaan pembuluh nadi dengan pembuluh balik

    No Pembuluh Nadi (arteri) Pembuluh Balik (vena)

    1. Denyut terasa Denyut tidak terasa

    2. Umumnya terletak di bagian dalam

    tubuh

    Terletak di dekat permukaan tubuh

    3. Dinding pembuluh tebal, kuat elastis Dinding pembuluh tipis tidak elastis

    4. Aliran darah berasal dari jantung Aliran darah menuju ke jantung

    5. Katup hanya di satu tempat dekat

    jantung

    Katup terdapat di sepanjang pembuluh

    6. Jika terdapat luka darah memancar Jika terjadi luka darah tidak memancar

    7. Membawa darah yang mengandung

    oksigen

    Membawa darah yang mengandung

    karbon dioksida

    3. Proses peredaran darah manusia

    Peredaran darah pada manusia disebut peredaran darah tertutup

    karena darah selalu beredar di dalam pembuluh darah. Berdasarkan

  • 49

    panjang-pendek jalur yang ditempuh, peredaran darah manusia dibagi

    menjadi peredaran darah besar dan kecil. Peredaran darah besar adalah

    peredaran dari jantung ke seluruh tubuh (kecuali paru-paru) dan

    kembali ke jantung. Peredaran darah kecil adalah peredaran dari jantung

    ke paru-paru dan kembali ke jantung.

    Keadaan jantung saat memompa darah (kontraksi) adalah

    menguncup, sedangkan saat tidak memompa darah ((relaksasi) adalah

    mengembang. Hal ini mengakibatkan darah mengalir keluar dan masuk

    jantung.

    Beberapa gangguan pada jantung dan pembuluh darah.

    a. Pelebaran pembuluh darah, dapat dibedakan menjadi ambeien (wasir) dan

    varises. Ambeien terjadi karena adanya pelebaran pembuluh darah balik di

    sekitar anus. Sementara itu, varises terjadi karena adanya pelebaran pembuluh

    darah balik di bagian kaki.

    b. Anemia (kekurangan darah), dapat disebabkan oleh luka yang mengeluarkan

    banyak darah, kekurangan zat besi, atau adanya penyakit seperti kanker tulang.

    c. Hipertensi (tekanan darah tinggi), ditunjukkan dengan tingginya tekanan darah.

    Besar kecilnya tekanan darah seseorang dapat diukur menggunakan tensimeter.

    d. Penyakit jantung koroner, terjadi karena adanya penumpukan kolesterol pada

    dinding pembuluh arteri koroner sehingga menyumbatnya.

    e. Stroke, disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di otak sehingga saraf-saraf

    yang ada di otak tidak memperoleh cukup oksigen. Keadaan ini menyebabkan

    kerja saraf terganggu.

  • 50

    Darah dan Sistem Sirkulasi

    Darah disebutkan di beberapa bagian di Al-Quran dan hadits. Darah yang

    disebutkan tersebut secara umum berhubungan dengan keturunan, identitas,

    menstruasi, penyembelihan hewan untuk dikonsumsi, dan embriologi. Dalam

    surat Al-Qaaf: 16 kita bisa lihat bagaimana deskripsi tentang dekatnya Allah

    dengan manusia.

    Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang

    dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat

    lehernya.

    Urat leher yang dimaksudkan dalam ayat tersebut ialah pembuluh darah

    yang terdapat di leher yaitu vena jugular. Jika kita lihat secara anatomis, vena

    jugular membawa darah dari bagian kepala (otak, tempurung kepala, wajah) dan

    leher untuk kembali ke jantung. Bisa kita lihat dari ayat ini bahwa Allah SWT

    benar-benar mengetahui betapa pentingnya darah, pembuluh darah, serta sirkulasi

    darah di seluruh tubuh. Jika Allah tidak mengetahui pentingnya darah, pasti

    analogi yang digunakan bukanlah pembuluh darah yang notabenenya berfungsi

    untuk mengalirkan darah. Pembuluh darah besar lainnya yang disebutkan dalam

    Quran ialah Al-Aatiin (aorta). Aorta merupakan pembuluh darah besar yang

    mengalirkan darah langsung dari jantung untuk disebarkan ke seluruh tubuh.

    (Karima, 2011)

  • 51

    BAB III

    PELAKSANAAN PENELITIAN

    A. Subjek Penelitian

    1. Gambaran Situasi Umum SDIST AT-TAQWA

    a. Lokasi Penelitian

    Tempat penelitian : SDIST AT-TAQWA Sumogawe,

    Kec. Getasan Kab. Semarang

    Alamat penelitian : Pendigan Sumogawe, Kec Getasan

    Kab. Semarang. 50774

    Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

    Materi pokok : Peredaran Darah Pada Manusia

    Kelas/semester : V/I

    b. Keadaan guru SDIST AT-TAQWA

    Guru SDIST AT-TAQWA Pendingan, Sumogawe, Kec. Getasan

    Kab. Semarang berjumlah 11 orang.Tenaga pengajararnya mencukupi

    tetapi masih ada dari beberapa guru yang masih menempuh pendidikan

    dalam bangku kuliah.Untuk lebih jelasnya mengenai data guru SDIST

    AT-TAQWA Pendingan, Sumogawe, Kec. Getasan Kab. Semarang dapat

    dilihat sebagai berikut:

  • 52

    Tabel 3.1 Keadaan Guru SDIST AT-TAQWA Tahun Ajaran 2011/2012

    No Nama Tanggal lahir L/P Ijazah Jabatan

    1. Rohmad, S.Ag 2-3-1972 L S.1 Kepala Sekolah

    2. Fatimah, S.PdI 3-5-1987 P S1 Wali Kelas I

    3. Haniatul Aisiyah, S.PdI 13-7-1988 P S1 Wali Kelas II

    4. Rina Supatmi, S.PdI 3-5-1988 P S1 Wali Kelas III

    5. Kamidi, S.PdI 4-5-1983 L S1 Wali Kelas IV

    6. Arum Wibawani, S.PdI 16-8-1981 P S1 Wali Kelas V

    7. Widayanto, S.PdI 30-4-1984 L S1 Wali Kelas VI

    8. Syarifudin, S.PdI 14-8-1969 L S1 Guru Mapel

    9. Siti Mukaromah, S.PdI 24-9-1985 P S1 Guru Mapel

    10. Ahmad Kotim, S.PdI 27-6-1989 L S1 Guru Mapel

    11. Silvia Lailatul Fani 5-4-1989 P S1 Guru Mapel

    c. Keadaan Peserta Didik SDIST AT-TAQWA

    Jumlah peserta didik SDIST At-Taqwa dari kelas I sampai

    kelas VI tahun pelajaran 20011/2012 seluruhnya berjumlah 55

    peserta didik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

    Tabel 3.2 Data Keadaan Peserta Didik SDIST AT-TAQWA Tahun Ajaran

    2011/2012

    Kelas Jumlah Siswa Jumlah LP

    L P

    I 4 2 6

    II 3 7 10

    III 2 3 5

    IV 7 2 9

    V 7 4 11

    VI 10 4 14

    JUMLAH 36 22 55

  • 53

    d. Karakteristik Siswa

    Siswa kelas V SDIST AT-Taqwa Pendingan, Sumogawe,

    Kec. Getasan, Kab. Semarang berjumlah 11 orang, terdiri dari 7

    laki-laki dan 4 perempuan pada tahun ajaran 2011/2012.

    Tabel 3.3 Daftar Nama Siswa Kelas V SDIST At-Taqwa Tahun Ajaran

    2011/2012

    No Nama L/P Nama ayah Pekerjaan

    ayah

    Alamat

    1. Siswa A L Harjono Buruh Pendingan

    2. Siswa B L Sutarno Petani Sumogawe

    3. Siswa C P Suprio Swasta Pendingan

    4. Siswa D L Subino Swasta Pendingan

    5. Siswa E L Yatimin Petani Wates

    6. Siswa F L Pasimen Petani Wates

    7. Siswa G P Budi Cahyo Petani Wates

    8. Siswa H L Subadi Swasta Pendingan

    9. Siswa I P Suwoyo Petani Wates

    10. Siswa J P Muhsinin Buruh Pendingan

    11. Siswa K L Sri mulyono Swasta Pringapus

    e. Pelaksanaan Penelitian

    Pelaksanaan ini dilaksanakan pada mata pelajaran Ilmu

    Pengetahuan Alam pada Semester 1 tahun pelajaran 2011/2012.

    Penelitian pembelajaran IPA dilaksanakan 3 siklus. Penelitian

    tersebut menggunkan jam pelajaran IPA sesuai dengan jadwal

  • 54

    pelajaran IPA kelas V di SDIST AT-TaqwA Pendingan,

    Sumogawe, Kec. Getasan Kab. Semarang.

    Waktu pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut:

    1. Kegiatan siklus I, tanggal 14 September 2011.

    2. Kegiatan siklus II, tanggal 21 September 2011.

    3. Kegiatan siklus III, tanggal 29 September 2011.

    B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

    1. Perencanaan

    Dalam siklus 1 rencana pembelajaran yang dilakukan

    adalah melakukan metode Brain Gym sebelum pelajaran dimulai

    dan pre test untuk siswa sebagai penjajagan kemampuan siswa

    (soal latihan terlampir) dengan materi alat peredaran darah dan

    fungsinya. Setelah mengetahui hasilnya, penulis mengadakan

    perbaikan pembelajaran. Dengan menjelaskan kembali materi

    tentang alat peredaran darah dan fungsinya dengan menggunakan

    media dan metode agar menarik perhatian siswa. Kemudian

    dilakukan post test untuk mengetahui pretasi belajar siswa setelah

    pelaksanaan tindakan

    Adapun tindakan yang direncanakan penulis adalah:

    a. Menentukan waktu pelaksanaan siklus 1 yaitu pada hari rabu

    tanggal 14 September 2011.

    b. Merancang sekenario pembelajaran sebagai pedoman

    pelaksanaan tindakan di kelas (RPP terlampir)

  • 55

    c. Merencanakan gerakan Brain Gym yang akan diberikan.

    d. Menyiapkan media, yaitu gambar alat peredaran darah manusia.

    e. Membuat istrumen penelitian :

    1) Lembar observasi kegiatan siswa, yaitu mengumpulkan

    data tentang keaktifan, perhatian, dan minat siswa

    2) Lembar observasi kegiatan guru, yaitu mengumpulkan data

    tentang kemampuan guru mengelola kelas.

    3) Tes formatif (pre test dan post test) sebagai alat pengukur

    tingkat keberhasilan guru dalam mengajar pada mata

    pelajaran IPA (terlampir).

    f. Menyusun soal pre test dan post test untuk mengetahui hasil

    belajar siswa sebelum dan sesudah pelaksaan tindakan kelas.

    g. Guru meminta bantuan guru lain untuk menjadi pengamat dalam

    pelaksanaan pembelajaran.

    2. Pelaksanaan

    Pelaksanaan tindakan yang dilakukan peneliti adalah

    sebagai berikut:

    a. Pra pembelajaran

    Menyiapakan alat pembelajaran dan gambar alat peredaran

    manusia.

    b. Kegiatan awal ( 5 menit )

    1) Guru mengucapkan salam dan memulai pelajaran dengan doa

    2) Memperkenalkan Brain Gym kepada siswa,

  • 56

    3) Memberikan contoh dan mendemonstrasikan gerakan Brain

    Gym gajah

    4) Melakukan berbagai gerakan Brain Gym secara bersama-sama,

    5) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencoba secara

    mandiri berbagai gerakan Brain Gym yang telah dilakukan

    secara bersama-sama,

    6) Menjelaskan kegunaan dan manfaat Brain Gym kepada siswa,

    7) Guru memberikan soal pre test kepada siswa

    c. Kegiatn Inti ( 50 menit )

    1) Guru membagi siswa menjadi 4 Kelompok dengan masing-

    masing kelompok beranggotakan 3 orang,

    2) Secara berkelompok siswa mendiskusikan tugas : Menyebutkan

    alat peredaran darah dan fungsinya.

    3) Mendemonstrasikan alat peredaran darah.

    4) Mencatat dan melaporkan hasil diskusi dalam diskusi kelas,

    5) Menyimpulkan hasil diskusi,

    6) Guru memberikan masukan terhadap hasil diskusi siswa

    dilanjutkan dengan menjelaskan materi pelajaran,

    7) Tanya jawab dengan siswa sebagai umpan balik dalam

    pembelajaran,

    8) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya,

    9) Mengerjakan tugas yang telah dipersiapkan oleh guru (soal post

    test).

  • 57

    d. Kegiatan Akhir (15 menit)

    1) Menyimpulkan materi bersama-sama

    2) Pemberian Pekerjaan Rumah yaitu membaca dan meringkas

    materi pelajaran yang akan datang

    3) Menutup palajaran dengan bacaan hamdallah

    3. Pengamatan

    Peneliti melakukan pengamatan terhadap jalannya pelajaran

    mencakup perhatian siswa, keaktifan siswa, minat siswa serta

    pengamatan aktifitas guru. Dari observasi ini peneliti

    menggunakan perangkat lembar pengamatan siswa dan guru.

    4. Refleksi

    Penelitian ini berhasil jika terdapat peningkatan perhatian,

    keaktifan serta minat siswa. Berdasarkan hasil pengamatan

    terhadap situasi pembelajaran pada siklus I, hasil yang di peroleh

    belum memuaskan, karena siswa belum bisa mengikuti

    pembelajaran dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari kur