pemberdayaan masyarakat melalui simpan pinjam...

94
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi. Liang-Bogor) Skripsi Diajukan Kepada Fakutas Ilmu Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Sos. I) Oleh: Lia Fitria Farhana 106054002044 JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI JAKARTA 1432 H/2010

Upload: doantu

Post on 02-Mar-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

1

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

MELALUI SIMPAN PINJAM

(Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah

Leuwi. Liang-Bogor)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakutas Ilmu Dakwah dan Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Sos. I)

Oleh:

Lia Fitria Farhana

106054002044

JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

JAKARTA

1432 H/2010

Page 2: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

2

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

MELALUI SIMPAN PINJAM

(Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah

Leuwi. Liang-Bogor)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakutas Ilmu Dakwah dan Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Sos. I)

Oleh:

Lia Fitria Farhana

106054002044

Pembimbing

Tantan Hermansah, M. Si

NIP. 19760617 200511 006

JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

JAKARTA

1432 H/2010

Page 3: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

3

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunkan dalam penulisan skripsi ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan jiplakan dari hasil karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, Desember 2010

Lia Fitria Farhana

Page 4: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

i

ABSTRAK

Lia Fitria Farhana

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pemberdayaan Simpan Pinjam (Study

Kasus: program simpan pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi. Liang-Bogor)

Program simpan pinjam yang ada di BMT Khairul Ummah, merupakan

suatu program yang banyak diminati oleh para nasabah umumnya para pedagang

yang ada dipasar Leuwi. Liang. Karena bagi para nasabah yang usahanya itu

sebagi pedagang tambahan modal itu sangat penting sekali untuk meningkatkan

usahanya mereka. Maka dengan adanya program simpan pinjam ini para pedagang

merasa perlu untuk menambah modal usahanya tersebut. Selain itu bukan hanya

para pedagang saja melankan masyarakat pun ikut serta dalam program ini.

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana proses

simpan pinjam yang ada di BMT Khairul Ummah itu berjalan dengan tepat dan

optimal, adanya harapan yang baik dari pihak BMT, masyarakat dan nasabah yang

ikut serta dalam program simpan pinjam tersebut.

Metodologi penelitian karya ilmiah ini penulis menggunakan pendekatan

kualitatif. Pendekatan kualitatif bukan hanya untuk menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata, tertulis atau lisan dari orang dan perilaku yang dapat diamati,

melainkan sebagai acuan dan rincian dari hasil data yang penulis peroleh.

Hasil penelitian yang penulis temukan yang berhubungan dengan program

simpan pinjam adalah dari proses pemberdayaan baik dari pihak BMT maupun

dari pihak nasabah itu sendiri. Adapun perubahan yang telah dialami oleh para

nasabah yang ikut serta dalam program ini yaitu penghasilan yang mereka dapat

telah mengalami perubahan, bahkan bukan hanya untuk kebutuhan sehari-hari

melainkan untuk yang lainnya pun sudah terpenuhi.

Terkait dengan proses yang diberikan oleh BMT yaitu BMT terjun

langsung dalam menangani masalah yang ada dari para pedagang yang ada

dipasar Leuwi. Liang, selain itu BMT juga ada pembinan mengenai BMT itu

sendiri, karena masih ada masyarakat yang belum mengerti apa gunanya dari

BMT itu selain untuk nabung dan simpan pinjam.

Dengan demikian, adanya pemberdayaan masyarakat maupun nasabah

pasar Leuwi. Liang yang ikut dalam program simpan pinjam di BMT Khairul

Ummah Leuwi. Liang ini dapat berjalan secara kondusif, berjalan dengan lancar

dan seoptimal mungkin, baik dalam segi pendapatan yang mereka peroleh

sekarang dan nanti.

Page 5: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

ii

KATA PENGANTAR

“Bismillahirrahmanirrahim”

Segala puji bagi Allah SWT, zat yang Maha menggenggam seluruh jagat

alam semesta ini termasuk setiap hati manusia, zat yang Maha besar, Maha

pengasih dan Maha penyayang. Shalawat serta salam semoga senantiasa

tercurahkan kepada baginda Rasulullah SAW, keluarganya, para sahabat dan

seluruh umat islam yang mengikuti sunnahnya.

Alhamdulillahi rabbil ’alamin, penulis mengucapkan rasa syukur kepada

Allah SWT atas rahmat dan pertolongannya sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan. Karena tanpa rahmat dan pertolongannya tidaklah mungkin skripsi

ini dapat diselesaikan.

Skripsi ini berjudul “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Simpan Pinjam

(study kasus: Program simpan pinjam di BMT Khairul Ummah Lw. Liang-

Bogor)”. Penulis gunakan untuk memenuhi persyaratan kelulusan yang harus

ditempuh mahasiswa Pemberdayaan Masyarakat Islam. Penulis tertarik dengan

penelitian ini karena dalam program ini para pedagang atau usaha kecil menengah

dapat terbantu dengan adanya program tersebut dan mudah-mudahan skripsi ini

dapat bermanfaat dan berguna, khususnya bagi penulis pribadi umumnya untuk

mahasiswa atau orang lain yang mungkin dapat berguna sebagai pengembangan

keilmuan dan bahan tambahan bagi mereka yang berkonsentrasi pada bidang

study Pengembangan Masyarakat Islam.

Dengan penuh kesadaran dan kerendahan hati, penulis skripsi ini tidak

akan terselesaikan bila tanpa bantuan serta dukungan dari berbagai pihak, baik

Page 6: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

iii

secara moril maupun materil. Sudah sepatutnya penulis mengucapkan

terima kasih kepada semua pihak yang memberikan bantuan serta dukungannya.

Sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan. Penulis menghaturkan terima

kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Arief Subhan M. Ag, selaku Dekan Fakultas Dakwah dan

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Wati Nilamsari M.Si, selaku ketua Jurusan Pengembangan Masyarakat

Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak M. Hudri S.Pg, selaku sekertaris jurusan Pengembangan Masyarakat

Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Wati Nilamsari M. Si, selaku Dosen penasehat akademik Jurusan

Pengembangan Masyarakat Islam angkatan 2006, serta bapak/ibu dosen

Fakultas Dakwah dan Komunukasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Yang

telah mengarahkan, mendidik, membimbing, dan memberikan ilmu yang

sangat bermanfaat untuk hidup penulis.

5. Bapak Tantan Hermansyah M, Si, selaku dosen pembimbing skripsi yang

tidak pernah menganal lelah untuk membimbing dan memberikan semangat

dalam penulisan skripsi ini.

6. Para fasilitator BMT diantaranya: Bpk Pepi, Bu Yati, Pak Komar, Bu Risma

dan staf-staf lainnya.

7. Bapak dan ibu ku tercinta yang selama ini telah memberikan segala daya

upaya untuk akhirnya saya dapat menjadi seorang sarjana.

Page 7: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

iv

8. Untuk Aa yang selalu memberikan motifasi dan semangat dalam menjalankan

tesis skripsi ini.

9. Teman-teman ku tercinta, Pengembangan Masyarakat Islam angkatan 2006

yaitu: yanis, iin, ika, ida, fy, mila, nana, ayu, mimi, fitri, bule, amin, akew,

lutfi, aji, oji, aji n’dut, ari, fadol dan anak-anak PMI lainnya.

10. Teman-teman kosan diantaranya sepupuku Novi, Rindi, Ria, Dewi dan Sovi.

11. Staff Perpustakaan Dakwah dan Komunikasi dan Perpustakaan Utama UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

12. Dan kepada pihak-pihak yang telah membantu serta memberikan dukungan

baik secara moril maupun materil, saya ucapkan terimakasih yang sebesar-

besarnya.

Ciputat, Oktober 2010

LIA FITRIA F

Page 8: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ...................................... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................. 5

D. Metodologi Penelitian ............................................................ 6

E. Tinjauan Pustaka .................................................................... 14

F. Sistematika Penulisan ............................................................ 15

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat .................................. 16

B. Pengertian Simpan Pinjam ..................................................... 22

C. Baitul Maal Wattamwil (BMT) ............................................... 25

BAB III GAMBARAN UMUM BMT KHAIRUL UMMAH DAN

PROFIL NASABAH BMT KHIDMATUL UMMAH

A. Gambaran Umum BMT Khidmatul Ummah .......................... 33

B. Visi, Misi dan Tujuan BMT Khairul Ummah ........................ 38

C. Program Pelayanan sosial BMT Khairul Ummah .................... 38

D. Pembinaan Nasabah pasar Leuwi. Liang oleh BMT Khairul

Ummah ................................................................................... 40

Page 9: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

vi

E. Sasaran Nasabah BMT Khairul Ummah ................................. 42

F. Latarbelakang nasabah pasar Leuwi. Liang ............................ 42

BAB IV ANALISIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

MELALUI PROGRAM SIMPAN PINJAM PARA

NASABAH PASAR LEUWI. LIANG

A. Proses Pemberdayaan melalui Usaha Simpan Pinjam ............. 47

B. Harapan Para Pihak dalam Upaya Pemberdayaan melalui

Program Simpan Pinjam ......................................................... 50

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................. 81

B. Saran ........................................................................................ 82

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masalah kemiskinan selalu merupakan masalah yang paling serius dan

dituntut untuk segera diselesaikan dan menuntaskan kemiskinan yang terjadi

di Indonesia. Selain kemiskinan di Indonesia juga memiliki banyak sekali

masalah yang berkaitan dengan rakyat Indonesia seperti masalah

kesejahteraan masyarakat, kesenjangan sosial dan yang paling serius yaitu

masalah ekonomi.

Dalam setiap kegiatan ekonomi ada istilah kegiatan memproduksi dan

mengkonsumsi baik itu barang maupun jasa harus membuat pilihan.

Tujuannya adalah supaya sumber daya yang tersedia akan dgunakan secara

efisien dan dapat mewujudkan kesejahteraan yang paling maksimum kepada

masyarakat1. Oleh karena itu, dalam masalah persoalan ekonomi ini mulai

adanya berbagai pihak yang memberikan gagasan untuk mendirikan Bank

yang berbasis Islam.

Di Indonesia berdirinya Bank Islam diperakasia oleh Majellis Ulama

Indonesia (MUI) yang didukung oleh Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia

(ICMI) pada tahun 1990 dan terealisasi dengan ditandatanginya akte pendirian

Bank Muamalat Indonesia (BMI) di hotel syahid pada tanggal 1 November

1 Sukirno Sadono. Miro Ekonomi Teori Penantar. PT. Raja Grafindo. Jakarta 2005, h. 7

Page 11: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

2

1991. Pendirian BMI ini kemudian diikuti dengan pendirian lembaga

keuangan Syariah seperti Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah (BPRS), BMT,

Asuransi Syari’ah dsb2.

Kedudukan BMT di tengah tata hukum perbankan nasional masih

sangat lemah, Undang-undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan dalam

pasal-pasalnya belum mengatur hal-hal yang berhubungan dengan usaha

lembaga mikro keuangan syari’ah. Demikian juga ketentuan-ketentuan Bank

Indonesia yang mengatur operasional dan tata kerja perbankan nasional, tidak

satupun butir yang eksplisit mengatur operasional dan tata kerja lembaga

mikro keuangan syari’ah. jika rata-rata satu BMT dapat membiayai 2.000

orang anggota pengusaha kecil maka jumlah BMT yang harus didirikan untuk

membiayai 40,5 juta pengusaha kecil di seluruh Indonesia adalah sebanyak

20.250 BMT atau dengan kata lain kita masih kekurangan 17.250 BMT.3

Perkembangan ekonomi Syari’ah yang marak sekarang ini merupakan

cerminan umat islam untuk kembali menghidupkan semangat para

eunterpreneur muslim dalam dunia bisnis dan perdagangan, sebagaimana

menjadi ajaran Nabi Muhammad dan sunnah yang diteladankan ummatnya.

BMT itu sendiri yaitu bakal usaha mandiri terpadu yang isinya berintikan bayt

al-mal wa al-tamwil dengan kegiatan mengembangkan usaha-usaha

produktifitas dan investasi dalam meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi

pengusaha kecil antara lain mendorong kegiatan menabung dan menunjang

2 Warkum Sumitro, Asas-asas Perbankan Islam dan Lembaga Terkait. (Jakarta:

Rajawali Press,1997) h.74

3.http://bmt-link.co.id/perkembangan-beberapa-bmt/s

Page 12: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

3

pembiayaan kegiatan ekonominya4. Hal ini terbukti pada tahun 2000 saja

BMT yang merupakan koperasi syariah telah berjumlah 3.037 unit

(seindonesia) dengan aset total mencapai 300 Milyar rupiahan memiliki

anggota usaha kecil sebanyak 2400 unit5.

BMT membantu para pengusaha-pengusaha kecil mulai dari pedagang

kaki lima sampai pedagang yang memiliki kios/toko sendiri dalam hal

menabung dan memberikan pinjaman modal untuk membuka usaha baru atau

menambahkan modal bagi usaha lama untuk berkembang lebih baik lagi.

Dalam hal ini BMT sudah membantu masyarakat dalam masalah

pemberdayaan kepada masyarakat itu sendiri untuk berusaha dalam

mengerjakan suatu pekerjaannya baik itu mulai dari pendampingan dari BMT

maupun tata cara untuk membuka usaha baru bagi yang memiliki skill dalam

berwirausaha dari segi modalnya dan cara transaksi yang baik sesuai dengan

cara Islami.

Pada perkembangan selanjutnya BMT menjadi salah satu lembaga

pengembangan masyarakat dibidang ekonomi. Dalam kaitannya hal tersebut

kiranya penulis mencoba meneliti lembaga BMT yang mampu bertahan dan

berkembang baik. Salah satunuya adalah BMT Khairul Ummah yang berada

diwilayah Leuwi. Liang-Bogor.

Sebagai lembaga ekonomi mikro yang notabenenya adalah lembaga

keuangan aset umat dengan prinsip oprasionalnya mengacu pada prinsip

syariah islam dan mengemban misi sosial pula, maka insya Allah akan

4 Prof. H. A. Dzajuli dan Drs. Yadi Janwari, M. Ag, Lembaga-lembaga Perekonomian

Umat Sebuah Pengenalan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. 5 Data diperoleh dari PINBUK Jakarta Pusat

Page 13: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

4

menampilkan lembaga keuangan yang sehat berkualitas dan memenuhi

harapan umat.

Alasan penullis memilih BMT Khairul Ummah karena di BMT

tersebut ada beberapa hal diantaranya: produk layanan, simpan pinjam, simpan

berjangka, dan pembiayaan.

Berdasarkan pemaparan diatas penulis bermaksud mengadakan suatu

penelitian ilmiah guna mengetahui bagaimana aplikasi dari salah satu tahapan

pelaksanaan dalam manajemen pengembangan masyarakat.yang diterapkan

pada BMT Khairul Ummah dalam pemberdayaan ekonomi mikro yang salah

satunya dalam hal ini BMT dapat membantu pedagang-pedagang kecil

khususnya yang ada di pasar Lw. Liang dengan memberikan salah satu

program yang ada dalam BMT tersebut yaitu Simpan pinjam. Maka penulis

meninjau perlunya penelitian yang lebih mendalam lagi mengenai bagaimana

pelaksanaan program yang ada di BMT ini dalam mencapai suatu tujuannya

yaitu dalam memberdayakan para pedagang agar dapat berjualan dengan

efektif, efisien dan berkualitas. Oleh karena itu untuk mencapai tujuan tersebut

penulis menuangkannya dalam skripsi dengan judul “PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM (Study Kasus: Program

Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi. Liang-Bogor).”

Page 14: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

5

B. PEMBATASAN DAN PERUMUSAN MASALAH

1. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah peneliti membatasi pada

pemberdayaan masyarakat melalui simpan pinjam yang ada di BMT

Khairul Ummah.

2. Perumusan Masalah

Untuk memperjelas masalah yang akan dibahas maka peneliti

merumuskan masalahnya pada:

a. Bagaimana pelaksanaan simpan pinjam BMT Khairul Ummah dalam

upaya memberdayakan masyarakat sekitarnya?

b. Bagaimana harapan masyarakat dan BMT Khairul Ummah dalam

upaya pemberdayaan melalui simpan pinjam ini?

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu:

a. Untuk mengetahui perubahan yang terjadi terhadap para nasabah pasar

Leuwi. Liang yang telah ikut dalam program simpan pinjam di BMT

Khairul Ummah, sebelum dan sesudah mendapatkan bantuan

b. Untuk mengetahui harapan BMT Khairul Ummah dalam

memberdayakan masyarakat melalui simpan pinjam

c. Untuk mengetahui jumlah yang ikut dalm program simpan pinjam baik

laki-laki dan perempuan di BMT Khairul Ummah.

Page 15: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

6

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian ini yaitu:

a. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, untuk

memberikan suatu keberhasilan bagi BMT Khairul Ummah dalam

memberdayakan masyarakat. Bukan hanya melalui program simpan

pinjam saja melainkan dari program-program yang lainnya.

b. Dapat dijadikan suatu evaluasi bagi BMT Khiairul Ummah dalam

pelaksanaan program simpan pinjam ini dengan selalu melihat tingkat

keberhasilan dan tingkat kegagalannya juga.

c. Dapat memberikan suatu penelitian, model dan objek penelitian bagi

mahasiswa jurusan Pengembangan Masyarakat Islam dengan cara

efektif dan berkualitas

D. METODOLOGI PENELITIAN

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif yaitu pendekatan yang digunakan karena beberapa pertimbangan

yaitu bersifat luwes, tidak terlalu rinci, tidak lazim mengidentifikasikan

suatu konsep, serta memberi kemungkinan bagi perubahan-perubahan

manakala ditemukan fakta yang lebih mendasar, menarik, dan unik

bermakna dilapangan.6

6 Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif, Jakarta. PT. Raja Grafindo

Persada. 2003 cet ke 2, h. 39

Page 16: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

7

Selain itu, penelitian dengan menggunakan kualitatif adalah

penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang

dialami oleh subjek penelitian seperti: perilaku, persepsi, motivasi,

tindakan, dan lain-lain. Secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam

bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan

dengan memenfaatkan berbgai metode alamiah.7

Study kasus adalah salah satu metode penelitian ilmu-ilmu sosial,

secara umum study kasus merupakan strategi yang lebih cocok bila pokok

pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan how atau why, bila peneliti

hanya memiliki sedikit peluangg untuk mengontrol peristiwa-peristiwa

yang akan diselidiki, bilamana fokus penelitiannya terletak pada fenomena

kontemporer (masa kini) di dalam konteks kehidupan nyata.

Penelitian study kasus dapat dibedakan menjadi tiga tipe yaitu:

study kasus eksplanatoris, eksploratoris, dan deskriptif. Penelitian study

kasus dalam penggunaannya perlu memusatkan perhatian pada aspek

pendesainan dan penyelenggaraannya agar lebih mampu menghadapi

kritik-kritik tradisional tertentu terhadap metode/tipe pilihannya. Study

kasus juga digunakan diberbagai lapangan, seperti:

Penelitian kebijakan, ilmu politik, dan administrasi umum,

Psikologi masyarakat dan sosiologi,

Study-study organisasi dan manajemen,

7 Moleong J Lexy M.A, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung. PT Remaja

Rosdakarya. 2007, h.6

Page 17: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

8

Penelitian perencanaan tata kota dan regional seperti, study-study

program, lingkungan, atau agen-agen umum serta,

Pengerjaan berbagai disertasi atau tesis dalam ilmu-ilmu sosial

2. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah rancangan yang menggambarkan prosedur

atau langkah-langkah yang harus ditempuh, seperti waktu penelitian,

sumber data dan kondisi, arti apa data dikumpulkan dan dengan cara

bagaimana data tersebut dihimpun8.

Adapun metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah berupa

study kasus, metode study kasus digunakan bertujuan untuk melakukan

penelitian ini. Pendekatan ini menggambarkan pendekatan kualitatif

(qualitatif research), adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-

penemuan yang tidak dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan

prosedur-prosedur statistik atau dengan cara-cara lain atau kuantifikasi

(pengukuran).

3. Lokasi dan Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai dari tanggal 21 juni sampai dengan

17 Oktober 2010. Penelitian ini dilakukan dipasar Leuwi. Liang-Bogor

dan sekitarnya.

8 Nana syarodhi sukmadinata, Metode penelitian pendidikan. Bandung. PT Remaja

Rosdakarya. 2007

Page 18: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

9

4. Subjek dan Objek Penelitian

Adapun subjeknya penelitian adalah para nasabah, pengurus BMT,

maupun masyarakat yang ada di pasar Leuwi. Liang-Bogor. Dipilihnya

para nasabah yang ikut di BMT ini karena:

a. Peneliti mengambil tempat penelitian di BMT Khairul Ummah karena

selain dekat lokasinya, di BMT tersebut banyak peminat atau nasabah

yang ikut serta. Bukan hanya program simpan pinjam saja meliankan

pelayanan-pelayanan dan program-program lainnya yang ada di BMT

Khairul Ummah.

b. Nasabahnya yaitu antara lain:

Pak Ahmad (pedagang pakaian)

Pak Odih (pedagang telur)

Nouval (pedagang minuman)

Ibu Ani (pedagang warung roko, mainan dan alat-alat tulis)

Ibu Romlah (pedagang buah-buahan)

Sedangkan objeknya adalah BMT Khairul Ummah Leuwi. Liang-

Bogor. Dimulai dari perkenalan diri dari peneliti kepada pihak BMT, dari

direktur sampai staf-staf lainnya. Setelah itu meminta bantuannya untuk

dapat melakukan penelitian di BMT ini untuk menyusun tugas skripsi.

Pihak BMT pun menerima dengan senang hati dan memberikan masukan-

masukan dalam menjalankan penelitian ini dan memberikan penjelasan

mengenai hal program simpan pinjam tersebut.

Page 19: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

10

5. Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara

Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan

melakukan tanya jawab secara langsung antara dua orang atau lebih,

antara penulis dengan responden yang terpilih.

Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan

melakukan tanya jawab dengan cara mendatangi langsung ke BMT

Khairul Ummah mengenai ppogram simpan pinjam bagi para nasabah

di pasar Leuwi. Liang.

Adapun proses wawancara yang peneliti lakukan di BMT

khairul Ummah pertama mencari tahu berapa orang yang ikut program

simpan pinjam di BMT Khairul Ummah, setelah mengetahui berapa

orang yang ikut nasabah di BMT tersebut peneliti menentukan

narasumber yang akan dijadikan sebagai subjek yang akan

diwawancarai. Setelah itu peneliti mengontak langsung kepada para

narasumber untuk bersedia diwawancarai mengenai program simpan

pinjam yang mereka lakukan di BMT Khairul Ummah.

Kemudian peneliti juga melakukan wawancara kepada 5 orang

pedagang yang terlibat dalam proses simpan pinjam yang dilakukan

oleh BMT Khairul Ummah. Seperti orang yang diberdayakan

diantaranya: Pak Ahmad, mbak Ani, pak Odih, nouval dan ibu Romlah.

Page 20: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

11

b. Dokumentasi

Dokumentasi adalah data pendukung yang memperkuat data

primer yang didapat dari sumber data yang berupa dokumentasi dan

laporan. Selain itu menurut Hasanuni Saleh metode dokumentasi

merupakan metode untuk mencari data mengenai variabel-variabel

yang berupa catatan, buku, surat kabar, notulen, agenda dan

sebagainya.9

Peneliti mengumpulkan informasi berupa buku-buku, internet

dan skripsi yang ada kaitannya dengan penulisan skripsi. Berdasarkan

sumber dan keterangan yang dipeoleh dari hasil penelitian, kemudian

peneliti membuat analisa deskriptif.

c. Observasi dan Partisipasi

Observasi dilakukan dengan cara terjun langsung kelapangan.

Yaitu dengan melihat cara kerja BMT Khairul Ummah terhadap para

nasabah, maupun kehidupan para nasabah sendiri. Arti dari observasi

adalah usaha untuk memperoleh dan mengumpulkan data dengan

melakukan pengamatan terhadap suatu kegiatan secara akurat serta

mencatat fenomena yang muncul dan mempertimbangkan hubungan

antar aspek dalam fenomena tersebut. Penulis menggunakan metode ini

dengan pertimbangan:

1) Untuk menghadapi kekurangan data yang diperoleh dari wawancara

2) Melengkapi kebenaran data yang dipeoleh dari wawancara.

9 Hasanudi Saleh, Metodologi Research (Bandung: Tarsito, 1989) h. 134

Page 21: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

12

3) Untuk mendapatkan data konkrit tentang hal-hal yang menjadi

objek penelitian.

Peneliti melakukan penelitian ini yaitu pada bulan Oktober

2010. Adapun partisipasi disini yaitu dalam observasi tidak hanya kita

terjun langsung dengan sendirinya melainkan ada yang membantu

peneliti dalam melakukan penelitian tersebut antara lain pihak BMT

dan para nasabahnya langsung.

6. Analisis Data

Merujuk pada kerangka analisis data yang dibangun oleh Moleong

pada tahun 2007 mekanisme analisis datanya adalah sebagai berikut:

a. Mencatat, yang menghasilkan catatan Lapangan dengan hal itu diberi

kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri, mengumpulkan,

memilah-milah, mengklasifikasikan, mensistensiskan, membuat

ikhtisar dan membuat Indeksnya

b. Berpikir, dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai

makna, mencari dan menemukan pola dan hubungan-hubungan, dan

membuat temuan-temuan umum.

7. Teknik Keabsahan Data

Keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbaharui dari

konsep kesahihannya (validitas) dan kendala (realibilitas) menurut versi

“positovisme” dan disesuaikan dengan tuntutan pengetahuan, kriteria dan

paradigmanya sendiri. Diperoleh dari pandangan dan pendapat seorang

ahli paradigma alamiah yakni Egon Guba (Lincoln dan Guba, 1981:291-

Page 22: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

13

294, catatan: penulis menemui dan berdiskusi dengan beliau di Indiana

University, Bloomington, Februari 1988). Teknik pemeriksaan keabsahan

data dalam penelitian ini memiliki kriteria di antaranya yaitu:

a. Kredibilitas (derajat kepercayaan) yaitu teknik pemeriksaan keabsahan

data yang memanfaatkan sesuatu yang lain, hal iti dicapai dengan

jalan: Membandingkan data hasil pengamatan, dengan data hasil

wawancara. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan

berbagai pendapat dan pandangan orang lain.

b. Ketekunan atau Keajegan Pengamatan

Ketekunan pengamatan bermaksud menemukan ciri-ciri dan

unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau

isu yang sedang dicari dengan memusatkan diri pada hal-hal tersebut

secara rinci. Maksudnya peneliti di sini hanya memusatkan dan

mencari jawaban sesuai dengan perumusan masalah saja.

c. Kepastian dengan Teknik Pemeriksaan Audit Kepastian

Auditor dalam hal ini adalah dosen pembimbing. Di sini

pemastian bahwa sesuatu itu objektif atau tidak tergantung pada

persetujuan beberapa orang, dapat dikatakan bahwa pengalaman

seseorang itu subjektif. Sedangkan jika disepakati oleh beberapa orang

barulah dapat dikatakan objektif.

Page 23: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

14

E. TINJAUAN PUSTAKA

1. Peranan Baitul Maal Wattamwil (BMT) AL Fath dalam Pengembangan

Ekonomi Masyarakat Melalui Penyaluran Danan Murabahah di Kedaung-

CIPUTAT. Yang ditulis oleh Dede Masfuhah (NIM: 102054025777)

2006. Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam, Fakultas Dakwah dan

Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Peran Bitul Maal Wattamwil (BMT) Ar-Ridho dalam Memberdayakan

para pedagang Kecil Melalui Dana Bergilir di Kelurahan Pisangan Ciputat.

Yang ditulis oleh Iip Apriaji (NIM: 105054002044) 2009. Jurusan

Pengembangan Masyarakat Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi,

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan Keterampilan Teknisi

Handphone di Institut Kemandirian Dompet Dhuafa. Yang ditulis oleh

Amelia (NIM: 105054002039) 2009. Jurusan Pengembangan Masyarakat

Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

4. Pemberdayaan Masyarakat Melalui Bantuan Pinjaman Dana Bergulir Oleh

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM-

MP) di Kelurahan Pondok Betung, Tangerang.

Page 24: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

15

F. SISTEMATIKA PENULISAN

Penelitian dalam skripsi ini dibagi menjadi lima Bab, setiap Bab

dirinci dalam beberapa sub bab sebagau berikut:

BAB I PENDAHULUAN, yang meliputi latar belakang maslah, pembatsan

dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian,

tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.

BAB II KERANGKA TEORITIS, yang meliputi pengertian Pemberdayaan,

Pengertian simpan pinjam, pengertian BMT.

BAB III PROFIL NASABAH BMT KHAIRUL UMMAH, yang meliputi

Jenis kelamin, Usia, Pendapatan, dan profesi.

BAB IV ANALISIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI

SIMPAN PINJAM PARA NASABAH PASAR LW. LIANG. Yang

meliputi Gambaran Umum BMT Khairul Ummah, Program Umum simpan

pinjam para nasabah, Analisis pemberdayaan masyarakat melalui simpan

pinjam.

BAB V PENUTUP, Kesimpulan dan Saran.

Page 25: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

16

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. Pengertian Pemberdayaan

1. Pengertian Pemberdaayaan Masyarakat

Menurut Suharto pemberdayaan itu adalah sebuah proses dan

tujuan. Disebut sebagai proses, pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan

untuk memperkuat kekuasaan atau keberdayaan kelompok lemah dalam

masyarakat, termasuk individu-individu yang mengalami masalah

kemiskinannya.

Sebagai tujuan, pemberdayaan menunjukkan pada keadaan atau

hasil yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan sosial, yaitu masyarakat

yang berdaya memiliki kekuasaan atau mempunyai pengetahuan dan

kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik yang bersifat

fisik, ekonomi, maupun sosial seperti memilki kepercayaan diri, mampu

menyampaikan aspirasi, mempunyai mata pencaharian, berpartisipasi

dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupannya.1

Pemberdayaan Ekonomi dipahami sebagai suatu proses dimana

lembaga atau organisasi masyarakat dan masyrakatnya sebagai objek

pemberdayaan mengelola sumber daya-sumber daya yang ada dan

membentuk suatu pola kemitraan antara masyarakat dengan pemerintah

atau lembaga masyarakat untuk menciptakan suatu kesejahteraan dan

1 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat.( Bandung: Reflika

Aditama. 2005) h. 52

Page 26: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

17

merangsang perkembangan kegiatan ekonomi suatu kelompok

masyarakat.2

Menurut Suharto pemberdayaan ekonomi sebagai suatu proses

yaitu mencakup pembentukan institusi-institusi baru, pengembangan

kegiatan-kegiatan produktif, perbaikan kapasitas tenaga kerja yang ada

untuk menghasilkan jasa yang baik dan pengembangan lembaga-lembaga

usaha baru.

2. Konsep Pemberdayaan

Dilihat dari lapangan ada tiga konsep pemberdayaan anatara lain:3

a. Pemberdayaan yang hanya berkutat di “daun” dan “ranting” atau

pemberdayaan konformis. Karena struktur sosial, dan struktur ekonomi

sudah dianggap Given. Maka pemberdayaan adalah usaha bagaiamana

masyarakat tunadaya harus menyesuaikan dengan yang sudah memberi

(given) tersebut. Bentuk aksi dari konsep ini merubah sikap mental

masyarakat tunadaya dan pemebrian santunan, seperti misalnya

pemberian modal, pembangunan prasarana pendidikan, dan lain-lain.

Konsep ini sering disebut sebagai magical paradigm.

b. Pemberdayaan yang hanya berkutat di “batang” (pemberdayaan

reformis), maksudnya secara umum tatanan sosial, ekonomi, politik

dan budaya sudah tidak ada lagi masalah. Oleh sebab itu

pemberdayaan model ini adalah mengubah dari top down menjadi

bottom up, sambnil mengembangkan sumber daya manusianya,

2 www. Policy. hu/suharto/modul_2/pemberdayaan ekonomi masyarakat_uks_12 htm

3 Projono, O. S dan Pranarka, A. M.W. Pemberdayaan: Konsep, Kebijakan dan

Implementasi. (Jakarta: CSIS. 1996) h. 269

Page 27: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

18

menguatkan kelembagaannya, dan sejenisnya. Konsep ini disebut

sebagai naive paradigm.

c. Pemberdayaan yang hanya berkutat di “akar” atau pemberdayaan

struktural.

3. Tahap-tahap Pemberdayaan

Dalam pemberdayaan tidak langsung terbentuk atau terjadi secara

langsung atau tiba-tiba, tetapi melalui beberapa proses tahapan yaitu:

a. Tahap Persiapan

Tahapan ini meliputi penyiapan petugas (community

Development), dimana tujuan utama ini adalah menyamakan persepsi

antara anggota agen perubah (agent of change) mengenai pendekatan

apa yag akan dipilih dalam melakukan pengembangan masyarakat.

Sedangkan pada tahap penyiapan lapangan petugas melakukan studi

kelayakan terhadap daerah yang akan dijadikan sasaran. Pada tahap

inilah terjadi kontak dan kontrak awal dengan kelompok sasaran.

b. Tahap Assesssment

Proses Assesssment yang dilakukan disini adlah dengan

mengidentifikasi masalah (kebutuhan yang dirasakan) dan juga sumbe

daya yang dimiliki klien. Dalam proses penilaian ini dapat pula

digunakan teknik SWOT, dengan melihat kekuatan, kelemahan, dan

ancaman.

Page 28: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

19

c. Tahap Perencanaan Alternatif Program atau Kegiatan

Pada tahap ini agen perubah secara partisiatif mencoba

melibatkan warga untuk mencoba berfikir tentang masalah yang

mereka hadapi dan bagaimana cara mengatasinya.

d. Tahap Pemformulasikan Rencana Aksi

Pada tahap ini agen membantu masing-masing kelompok untuk

merumuskan dan menentukan program dan kegiatan apa yang akan

mereka lakukan untuk mengatasi permasalahan yang ada.

e. Tahap Pelaksanaan Program

Tahap pelaksanaan ini merupakan bagian yang krusial (penting)

dalam proses pengembangan masyarakat, karena sesuatu yang

direncanakan dengan baik akan dapat melenceng dalam pelaksanaan

dilapangan bila tidak ada kerjasama antarwarga.

f. Tahap Evaluasi

Tahap ini sebagai proses pengawasan dari warga dan petugas

terhadap program yang sedang berjalan pada pengembangan sebaiknya

dilakukan dengan melibatkan warga.

g. Tahap Terminasi

Tahap ini merupakan tahap pemutusan hubungan secara formal

dengan komunitas sasaran. Terminasi dilakukan seringkali bukan

karena masyarakat sudah dapat dianggap mandiri, tetapi tidak jarang

terjadi karena proyek sudah harus dihentikan karena sudah melebihi

jangka waktu yang ditetapkan sebelumnya, atau karena anggaran sudah

Page 29: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

20

selesai dan tidak ada penyandang dana yang dapat dan mau

meneruskan.

4. Strategi dan intervensi pemberdayaan

Strategi pada dasarnya memiliki tiga arah yakni:4

a. Pemihakan dan pemberdayaan masyarakat,

b. Pemantapan otonomi dan pendelegasian wewenang dalam pengelolaan

pembangunan didaerah yang mengembangkan peranserta masyarakat,

c. Modernisasi melalui penajaman dan pemantapan arah perubahan

struktur sosial ekonomi dan budaya yang bersumber pada peran

masyarakat lokal.

Pengembangan masyarakat lokal menurut Rothman (sebagaimana

diulas oleh Suharto, 2005:42) adalah pengembangan masyarakat yang

ditujukan untuk menciptakan kemajuan sosial dan ekonomi bagi

masyarakat melalui partisipasi aktif dan inisiatif anggota masyarakat itu

sendiri. Anggota masyarakat dipandang bukan sebagai sistem klien yang

bermasalah melainkan sebagai masyarakat yang unik dan memiliki

potensi, hanya saja potensi tersebut belum sepenuhnya dikembangkan.5

Dalam beberapa situasi strategi pemberdayaan dapat saja dilakukan

secara individual. Meskipun pada gilirannnya strategi ini pun tetap

berkaitan dengan kolektivitas, dalam arti mengkaitkan klien dengan

4 Sumodiningrat Gunawan, Pemberdayaan masyarakat & jaring Pengaman Sosial

(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1999), h. 130 5 Ismail Usman Asep (ed) dan Ismet Firdaus, Dkk. Pengalaman Al Qur’an “ Tentang

Pemberdayaan Dhua’fa” (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dakwah Press, 2008) cet. 1,

h. 73

Page 30: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

21

sumber atau sistem diluar dirinya. Dalam konteks pekerjaan sosial

pemberdayaan sosial dapat dilakukan melalui:

a. Intervensi Mikro, yaitu pemberdayaan yang dilakukan terhadap klien

secara individu melalui bimbingan, konseling, stess management,

crisis intervention. Tujuan utamanya adalah membimbing atau melatih

klien dalam menjalankan tugas-tugas kehidupannya. Model ini sering

disebut sebagai pendekatan yang berpusat pada tugas (task centered

approach).

b. Intervensi Mezzo, yaitu pemberdayaan yang dilakuakn terhadap

sekelompok klien. Pemberdayaaan dilakukan dengan menggunakan

kelompok sebagai media intervesi. Pendidikan dan pelatihan, dinamika

kelompok biasanya digunakan sebagai strategi dalam kesadaran,

pengetahuan, keterampilan dan sikap-sikap klien agar memiliki

kemampuan memecahkan permaslahan yang dihadapinya.

c. Intervensi Makro, pendekatan ini disebut sebagia strategi sistem besar

(large-system strategi) karena sasaran perubahan diarahkn pada sistem

lingkungan yang luas. Perumusan kebijakan, perencanaa sosial,

kampanye, aksi sosial lobbying, pengorganisasian masyarakat,

manajemen konflik adalah beberapa strategi dalam pendekatan ini.

Strategi sistem besar memandang klien sebagai orang yang memiliki

Page 31: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

22

kompetensi untuk memahami situasi-situasi mereka sendiri, dan untuk

memilih serta menemukan strategi yang tepat untuk bertindak.6

Intervensi makro mencakup berbagai metode profesional yang

digunakan untuk mengubah sistem sasaran yang lebih besar dari individu,

kelompok dan keluarga. Yaitu organisasi, komunitas baik setingkat lokal,

regional maupun nasional secara utuh.7

B. Pengertian Simpan Pinjam

Simpan pinjam atau Ariyah adalah memberikan manfaat sesuatu yang

halal kepada yang lain untuk diambil manfaatnya dengan tidak merusak

zatnya, agar dapat dikembalikan lagi zat barang tersebut. Setiap yang mungkin

dikembalikan manfaatnya dengan tidak merusak zat barang itu, boleh

dipinjam atau dipinjamkan.

1. Hukum Pinjaman

Asal hukum meminjamkan adalah sunat, seperti tolong menolong

dengan orang lain, kadang-kadang menjadi wajib, seperti meminjamkan

kain kepada orang yang terpaksa dan meminjamkan pisau untuk

menyembelih binatang yang hampir mati. Juga kadang-kadang haram,

kalau yang dipinjam itu akan berguna untuk yang haram.

Kaidah: “Jalan menuju sesuatu hukumnya sama dengan hukum

yang dituju.” Misalnya, seseorang yang menunjukan jalan kepada pencuri,

maka keadaannya sama dengan melakukan pencurian itu.

6 Suharto Edi, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat (Bandung: PT Refika

Aditama, 2005), h. 66 7 Adi Rukminto Isbandi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi

Komunitas (Jakarta: FEUI Press, 2003), h. 57

Page 32: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

23

2. Rukun Pinjaman

a. Yang meminjamkan syaratnya:

1) Ahli (berhak) berbuat baik sekehendaknya: anak kecil dan orang

yang dipaksa, tidak sah meminjamkannya.

2) Manfaat barang yang dipinjam dimiliki oleh yang meminjamkan,

walau dengan jalan wakaf atau menyewa sekalipun, karena

meminjam hanya bersangkutan dengan manfaat, bukan

bersangkutan dengan zat. Oleh karenanya yang meminjamkan

tidak boleh meminjamkan barang yang dipinjamnya karena

manfaat barang yang dipinjam bukan miliknya. Hanya dia

dizinkan mengambilnya, tetapi membagikan manfaat yang boleh

diambilnya kepada yang lain, tidak berlarangan, seperti dia

meminjam rumah selama satu bulan ditinggalinya hanya 15 hari,

sisinya (15 hari lagi) boleh diberikannya kepada orang lain.

b. Yang Meminjam:

Hendaklah dia orang yang ahli (berhak) menerima kebajikan.

Anak kecil dan orang gila tidak sah meminjam sesuatu karena ia tidak

ahli (tidak berhak) menerima kebajikan.

c. Barang yang dipinjam syaratnya:

1) Barang yang tentu ada manfaatnya

2) Sewaktu diambil manfaatnya, zatnya tetap (tidak rusak), oleh

karenanya makanan dengan sifat untuk dimakan, tidak sah

dipinjamkan,

Page 33: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

24

3) Lafadz: kata setengah orang, sah dengan tidak berlafadz

4) Mengambil Manfaat Barang Yang Dipinjam Yang meminjam boleh

mengambil manfaat dari barang yang dipinjamnya hanya sekedar

menurut izin dari yang punya, atau kurang dari yang diizinkan.

Umpamanya dia meminjam tanah untuk menanam padi, dia

dibolehkan menanam padi dan yang sama umurnya dengan padi,

atau yang kurang seperti Kacang. Tidak boleh dipergunakan untuk

tanaman yang lebih lama dari padi kecuali ditentukan masanya,

maka dia boleh bertanammenurut kehendaknya.

5) Hilangnya barang yang dipinjam atau rusak sebab pemakaian yang

dizinkan, dan ada kesepakatan sebelumnya maka itu ada rasa saling

percaya dan mempercayai. Tetapi kalau sebab lain wajib untuk

menggantinya. Menurut pendapat yang lebih kuat, kerusakan yang

hanya sedikit karena dipakai yang dizinkan tidaklah patut diganti,

karena terjadinya disebabkan oleh pemakaian yang dizinkan

(kaidah: Ridho pada sesuatu, berarti ridho pula pada akibatnya).

6) Mengembalikan yang dipinjam kalau mengembalikan barang yang

dipinjam tadi berhajat pada ongkos maka ongkos itu hendaknya

dipikul oleh yang meminjam.

Page 34: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

25

C. Baitul Maal Wattamwil

1. Pengertian BMT

Baitul maal wattamwil (BMT) terdiri dari dua istilah yaitu baitul

mall dan baitul wattamwil. Baitul mall lebih mengarah pada usah-usaha

pengumpulan dan penyaluran dana yang non-profit, seperti zakat, infaq

dan shodaqoh. Sedangkan baitul wattamwil sebagai usaha pengumpulan

dan penyaluran dana komersial.8 Adapula BMT itu adalah kependekan

kata dari Balai Usaha Mandiri Terpadu atau Baitul Maal Wat Tamwil,

yaitu lembaga keuangan mikro (LKM) yang beroperasi berdasarkan

prinsip-prinsip syariah.9

Dalam sejarah perekonomian umat muslim, sebenarnya ada salah

satu instansi yang telah memperhatikan aspek kebajikan pada kehidupan

masyarakat, yaitu bait al maal yang memberikan kontribusi yang sangat

signifikan dalam menyeimbangkan perekonomian umat Islam pada masa

itu dengan memberikan dana subsidi kepada umat Islam yang

membutuhkan yang dalam Islam disebut sebagai mustahik. Adapun

sumber dana dari baitul maal tersebut adalah dari dana zakat, infak, pajak

dan beberapa kebijakan yang telah ditentukan oleh khalifah (pemimpin)

umat Islam pada waktu itu.

BMT itu sendiri yaitu bakal usaha mandiri terpadu yang isinya

berintikan bayt al-mal wa al-tamwil dengan kegiatan mengembangkan

8 Sudarsono Heri. BANK dan Lembaga Keuangan Syariah deskripsi dan Ilustrasi,

(Yogyakarta: Ekonisia 2008), h.103 9 Soemitra Andri, M.A. BANK dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana

2009) h. 443

Page 35: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

26

usaha-usaha produktifitas dan investasi dalam meningkatkan kualitas

kegiatan ekonomi pengusaha kecil antara lain mendorong kegiatan

menabung dan menunjang pembiayaan kegiatan ekonominya.

BMT membantu para pengusaha-pengusaha kecil mulai dari

pedagang kaki lima sampai pedagang yang memiliki kios/toko sendiri

dalam hal menabung dan memberikan pinjaman modal untuk membuka

usaha baru atau menambahkan modal bagi usaha lama untuk berkembang

lebih baik lagi. Dalam hal ini BMT sudah membantu masyarakat dalam

masalah pemberdayaan kepada masyarakat itu sendiri untuk berusaha

dalam mengerjakan suatu pekerjaannya baik itu mulai dari pendampingan

dari BMT maupun tata cara untuk membuka usaha baru bagi yang

memiliki skill dalam berwirausaha dari segi modalnya dan cara transaksi

yang baik sesuai dengan cara Islami.

Secara dinamis BMT lebih dikelola oleh beberapa individu dan

menjangkau sektor mikro dari perekonomian rakyat, terlepas dari fungsi

baitul maal itu sendiri ada satu fungsi lagi dari lembaga itu yaitu

baituttamwil atau lembaga pendanaan, sehingga selain mempunyai dana

untuk kegiatan konsumtif dari para mustahik ada juga instrumen

pendanaan untuk kebutuhan produktif bagi UMK yang tentunya sesuai

dengan prinsip yang ditentukan oleh Islam atau sering disebut dalam

tulisan ini nantinya dengan prinsip syariah, sehingga pada akhirnya

diharapkan BMT ini diharapkan dapat menjadi penyokong UMK dan

menggantikan praktek rentenir (bank plecit) yang dianggap mencekik

Page 36: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

27

UMK dalam jeratan hutang yang berkepanjangan itu dan pada akhirnya

menyeimbangkan pasaran Indonesia secara umum.

Prosedur Pendirian

BMT dapat didirikan damn dikembangkan dengan suatu proses

legalitas hukum yang bertahap. Awalnya dapat dimulai sebagi kelompok

swadaya masysrakat dengan mendapatkan sertifikat operasi/kemitraan dari

PINBUK dan jika telah mencapai nilai aset tertentu segera menyiapkan

diri ke dalam badan hukum koperasi.10

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mendirikan BMT

yaitu mengenai lokasi atau tempat usaha BMT, sebaiknya berlokasi

ditempat kegiatan-kegiatan ekonomi para anggotanya berlangsung, baik

anggota penyimpanan dana maupun pengembang usaha atau pengguna

dana.

Tahapan pendirian BMT dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Jika rata-rata satu BMT dapat membiayai 2.000 orang anggota

pengusaha kecil maka jumlah BMT yang harus didirikan untuk

membiayai 40, 5 juta pengusaha kecil di seluruh Indonesia adalah

sebanyak 20.250 BMT atau dengan kata lain kita masih kekurangan

17.250 BMT.

b. Jika rata-rata satu BMT dapat membiayai 2.000 orang anggota

pengusaha kecil maka jumlah BMT yang harus didirikan untuk

membiayai 40, 5 juta pengusaha kecil di seluruh Indonesia adalah

10

Soemitra Andri, M.A. BANK dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana

2009) h. 452-453

Page 37: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

28

sebanyak 20.250 BMT atau dengan kata lain kita masih kekurangan

17.250 BMT.

c. Perlu ada pemerkasa, motivator yang telah mengetahui BMT.

d. Di antara pemrakarsa membentuk panitia penyiapan pendirian BMT

(P3B) di lokasi jamaah masjid, pesantren, desa miskin, kelurahan

kecamatan atau lainnya.

e. P3B mencari modal awal atau modal perangsang sebesar Rp

10.000.000-Rp 30.000.000 agar BMT memulai operasi dengan syarat

modal itu.

f. P3B bisa juga mencari modal-modal pendiri (simpanan pokok khusus/

SPK semacam saham) dari sekitar 20-44 orang dikawasan tersebut

untuk mendapatkan dana urunan.

g. Jika calon pemodal pendiri telah ada, maka dipilih pengurus yang

ramping (3-5 orang) yang akan mewakili pendiri dalam mengarahkan

kebijakan BMT.

h. P3B atau pengurus jika telah ada mencari dan memilih calon pengelola

BMT.

i. Mempersiapkan legalitas hukum untuk usaha sebagai: KSM /LKM

dengan mengirim surat ke PINBUK, KSP/KSU unit syariah dengan

menghubungi kepala kantor/dinas/ badan koperasi dan pembinaan

pengusaha kecil di ibu kota kabupaten.

j. Melatih calon pengelola sebaiknya juga diikuti oleh satu orang

pengurus dengan menghubungi kantor PINBUK terdekat.

Page 38: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

29

k. Melaksanakan persiapan-persiapan sarana kantor dan berkas

administrasi yang diperlukan.

l. Melaksanakan bisnis operasi BMT

Dalam masalah dana BMT untuk menambahkannya para anggota

biasa menyimpan simpanan pokok, simpanan wajib, jika ada kemudahan

juga simpanan sukarela yang semuanya itu akan mendapatkan bagi hasil

dari keuntungan BMT.

Ada pula dalam kegiatan pembiayaan atau kredit usaha kecil

bawah (mikro) dan kecil, antara lain dapat berbentuk:

a. Pembiayaan Mudharabah, yaitu pembiayaan total dengan

menggunakan mekanisme bagi hasil.

b. Pembiayaan Musyarakah, yaitu pembiayaan bersama dengan

menggunakan mekanisme bagi hasil.

c. Pembiayaan Murabahah, yaitu pemilikan suatu barang tertentu yang

dibayar pada saat jatuh tempo.

d. Pembiayaan Bay’bi saman ajil, yaitu pemilikan suatu barang tertentu

dengan mekanisme pembiayaan cicilan.

e. Pembiayaan Qard al hasan, yaitu pinjaman tanpa adanya tambahan

pengembalian kecuali sebatas biaya administrasi.

2. Visi dan Misi BMT

Visi BMT:

“Menjadi lembaga keuangan yang mandiri, sehat dan kuat, yang

kualitas ibadah anggotanya meningkat sedemikian rupa sehingga mampu

Page 39: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

30

berperan menjadi wakil pengabdi Allah memakmurkan kehidupan anggota

pada khususnya dan umat manusia pada umumnya”

Misi BMT:

“Mewujudkan gerakan pembebasan anggota dan masyarakat dari

belenggu rentenir, jerat kemiskinan dan ekonomi ribawi, gerakan

pemberdayaan meningkatkan kapasitas dalam kegiatan ekonomi rill dan

kelembagannya menuju tatanan perekonomian yang makmur dan maju dan

gerakan keadilan membangun struktur masyarakat madani yang adil dan

bermakmuran berkemajuan, serta makmur maju berkeadilan berlandaskan

syariah dan rida Allah”

3. Badan Hukum BMT

BMT dapat didirikan dalam bentuk Kelomppok Swadaya

Masyarakat atau Koperasi:

a. KSM adalah Kelompok Swadaya Masyarakat dengan mendapat surat

Keterangan Operasional dan PINBUK (Pusat Inkubasi Bisnis Usaha

Kecil).

b. Koperasi serba usaha atau koperasi syariah,

c. Koperai simpan pinjam syariah (KSP-S).

4. Prinsip Operasinal BMT

Prinsip-prinsip BMT

a. Keimanan dan ketakwaan pada Allah SWT, dengan

mengimplementasi prinsip-prinsip syariah dan muamlah Islam ke

dalam kehidupan nyata,

Page 40: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

31

b. Keterpaduaan (Kaffah) dimana nilai-nilai spiritual berfungsi

mengarahkan dan menggerakkan etika dan moral yang dinamis,

proaktif, progresif, adil, dan berakhlak mulia,

c. Kekeluargaan,

d. Kebersamaan,

e. Kemandirian,

f. Profesionalisme, dan

g. Istiqomah

5. Strategi Pengembangan BMT

Semakin berkembangnya masalah ekonomi masyarakat, maka

berbagai kendala mungkin dilepaskan dari keberadaan BMT. Oleh karena

itu, perlu strategi yang jitu guna mempertahankan eksistensi BMT

tersebut. Strategi tersebut diantaranya:

a. Sumberdaya manusia yang kurang memadai kebanyakan berkorelasi

dari tingkat pendidikan dan pengetahuan.

b. Strategi pemasaran yang local oriented berdampak pada lemahnya

upaya BMT untuk mensosialisasikan produk-produk BMT diluar

masyarakat dimana BMT itu berada.

c. Perlunya Inovasi, produk yang ditawarkan kepada masyarakat relative

tetap, dan kadangkala BMT tidak mampu menangkap gejala-gejala

ekonomi dan bisnis yang ada di masyarakat. Hal ini timbul dari

berbagai sebab:

Page 41: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

32

1) Timbulnya kekhawatiran tidak sesuai dengan syariah,

2) Memahami produk BMT hanya seperti yang ada.

d. Untuk meningkatkan kualitas layanan BMT diperlukan pengetahuan

strategi dalam bisnis (business strategy).

e. Pengembangan aspek paradigmatic, diperlukan pengetahuan mengenai

Aspek bisnis islami sekaligus meningkatkan muatan-muatan islam

dalam setiap perilaku pengelola dan karyawan BMT dengan

masyarakat pada umumnya dan nasabah pada khususnya.

f. Sesama BMT sebagai partner dalam rangka mengentaskan ekonomi

masyarakat, demikian antar BMT dengan BPR syariah atau pun Bank

Syariah merupakan satu kesatuan yang berkesinambungan antara yang

satu dengan yang lainnya memiliki tujuan untuk menegakkan syariat

islam di dalam bidang ekonomi.

g. Perlu adanya evaluasi bersama guna memberikan peluang bagi BMT

untuk lebih kompetitif.

Page 42: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

33

BAB III

GAMBARAN UMUM BMT KHAIRUL UMMAH DAN PROFIL

NASABAH BMT KHAIRUL UMMAH

A. Gambaran Umum BMT Khairul Ummah

Profil lembaga keuangan syariah koperasi BMT Khairul Ummah,

lembaga yang didirikan dari bentuk kepedulian terhadap masyarakat kelas

menengah ke bawah dimana dalam operasionalnya lembaga ini tidak hanya

memfasilitasi ummat islam untuk bertransaksi secara syariah tetapi juga

membuka peluang permodalan bagi para pengusaha mikro/kecil dan

menengah.

1. Sejarah Berdirinya BMT Khairul Ummah

Awal mula berdirinya BMT Khairul Ummah yaitu pada tanggal 24

Agustus 1994. Dengan alamat di Jl. Raya Leuwiliang No. 106-Bogor

16640, badan hukum 111060/BH/KWK.10/5, akta perubahan,

111060/BH/PMD/KWK. 10/XII-1997 tgl 31 desember 1997.modal awal

tahun 1994 yaitu Rp. 5.000.000;, asset terakhir pada tgl 31 desember 2009

Rp. 3.754.422.67;, klasifikasi koperasi: B (baik). Prestasi : koperasi

berprestasi Tk Kabupaten Bogor tahun 2009. Jumlah nasabah:

a. Nasabah penabung: 5.384 orang

b. anggota: 275 orang

c. nasabah: 750 orang

Page 43: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

34

Dalam hal lain perangkat hukum juga membatasi lembaga

keuangan dalam menyalurkan kredit kepada sektor usaha kecil dan

menengah, apalagi sektor informal dan usaha kecil lainnya. Disamping itu

adapula kendala-kendala yang turut mempengaruhi penyaluran dana

kepada pengusaha kecil, antara lain:

Masalah prosedur

Sikap mental

Aspek legalitas

Aspek jaminan

Dengan demikian, sebanyak apapun Bank di Indonesia, selama

pola operasinya tidak berubah, maka pengusaha kecil dan menengah tidak

akan memperoleh hasil yang maksimal akan sulit untuk maju dan tentu

pencapaian kesejahteraan para pengusaha kecil akan terasa lambat.

Dengan demikian keberadaan Bank hanya untuk kelas menengah ke atas.

Dalam kaitan itulah kehadiran Koperasi BMT Khaitul Ummah

merupakan salah satu alternatif solusi untuk menjembatani pengusaha

mikro dengan sumber modal, peningkatan akses pengusaha kecil terhadap

bank sekaligus menyediakan lembaga keuangan yang memberikan

kemudahan dan keamanan dalam penyimpanan dananya.

BMT itu sendiri adalah alternatif dalam membangun ekonomi

ummat, beberapa manfaat keberadaan BMT:

a. Membantu para pengusaha mikro/kecil terutama yang bergerak dalam

sektor informal untuk memperoleh model usaha,

Page 44: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

35

b. Meningkatkan pendapatan para pengusaha kecil yang selanjutnya

diharapakan dapat meningkatkan taraf hidup mereka,

c. Meningkatkan pemahaman keislaman para pengusaha kecil melalui

pengajian rutin yang diselenggarakan oleh lembaga,

d. Mendekatkan hubungan antara kaum muslimin pemilik dana dengan

kaum dhuafa sehingga dapat mengurangi kesenjangan diantara mereka,

e. Mudah didirikan, karena tidak membutuhkan modal yang besar,

fasilitas dan kantor yang sederhana.

2. Struktur dan tujuan dari BMT Khidmatul Ummah

a. Profil Singkat dan Struktur Organisasi BMT Khairul Ummah

1. Nama : KOPERASI PONDOK PESANTREN

MU’ALLIMIEN/ BMT “KHAIRUL

UMMAH”

2. Alamat : Jl. Raya Leuwiliang No. 106 Leuwiliang

Bogor 16640 Tlp. (0251) 8640026, Facs.

(0251) 8642847, e-mail:

[email protected]

3. Tanggal berdiri : 24 Agustus 1994

4. Badan hukum : 11060/BH/KWK.10/5

5. Akta perubahan : 11060/BH/PMD/KWK.100/XII-1997

Tggl 31 Desember 1997

6. Jenis Usaha : a. Simpan pinjam dengan sistem syariah

b. Pembinaan para pengusaha kecil

Page 45: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

36

7. Modal awal th 1994 : Rp 5.000.000

8. Asset terakhir pd 31 : Rp 3.754.422.67,- Desember

9. Klasifikasi Koperasi : B (baik)

10. Prestasi : Koperasi berprestasi Tk. Kabupaten

Bogor thn 2009

11. Jumlah Nasabah

a. Nasabah Penabung : 5.384 orang

b. Anggota : 275 orang

c. Nasabah pyd : 750 orang

12. Unit Binaan

a. Koperasi BMT Ikhlasul Ummah Ciasihan Ciasmara

b. BMT Umar bin AbdulAziz Leuwisadeng

c. BMT Al Husna Leuwiliang

d. Bank Mini Pelita Ciampea

b. Bagan struktur Organisasi BMT Khairul Ummah

Page 46: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

37

KOMPOSISI PENGURUS

TAHUN 2009-2012

Penasehat Syariah

Ketua : K.H Maliuddin

Anggota : E. Murdika, S.Ag.

Pengawas Pengurus

Ketua : Ir. Yudhiyanto Dewandono

Anggota : Drs. Zaprudin Muhson

: Drs. Khairul Anwar

Pengurus

Ketua : Pepi Januar Pelita, S. Kom

Sekretaris : Syarif Hidayatullah, S. Kom

Bendahara : Drs. Sadikin

Pengurus (Badan Eksekutif)

Manajer Umum : Cecep Sholahudin, S.E

Kabag. Operasional : Yari Nurhidayati

Kabag. Marketing : Meidy Rachmadi, S.E

Kabag. Oprasional : Yati Nurhidayati

Account Officier : Cecep Sholahudin

: Yan Mulyawandi

Admp/ Custumer service : Risma Rislianti

Kassir : 1. Herna Ramdaningrum,

S.Hi

: 2. Elita Mahdianti, A.Md

Marketing : Ginanjar, S.Pd

Kolektor : Alwi Novianto

: Jaenal Sumama

Pembantu Umum : Riki Andika

Page 47: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

38

B. Visi, Misi dan tujuan BMT Khairul Ummah

Dilihat dari segi visi dan misi ekonomi BMT Khairul Ummah hanya

sebatas komersial semata. BMT khairul Ummah didasarkan sebagai

menifestasi dari ibadah unuk memperoleh ridho Allah SWT, dengan tujuan

yang lebih spesifik yaitu:

1. Meningkatkan produktifitas dan mengembangkan ekonomi ummat islam,

khususnya pengusaha kecil/mikro;

2. Meningkatkan produktifitas usaha melalui sektor rill dengan memberikan

pelayanan pembiayaan kepada pengusaha Muslim;

3. Membebaskanpara pengusaha kecil dari jeratan para pelepas uang dengan

sistem bunga dan rente;

4. Meningkatkan kuantitas dan kualitas usaha disamping meningkatkan

kesempatan kerja dan penghasilan ummat islam;

5. Menghimpun dana ummat, terutama zakat, infaq dan shadaqah secara

profesional untuk disalurkan kepada para mustahiq;

6. Tujuan lainnya yang mengarah pada perbaikan strata ekonomi ummat

Islam terutama kaum dhuafa dan mustafidin.

C. Program Pelayanan Sosial BMT Khairul Ummah

Produk simpanan dana ummat antara lain:

1. Tabungan syariah (Tasyri)

Produk tabungan umum bagi perorangan/lembaga.

2. Tabungan untuk Masa depan (Tampan)

Page 48: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

39

Produk tabungan untuk pelajar/mahasisiwa, sebagai bekal untuk

kelanjutan study nasabah.

3. Tabungan Menuju Walimah (Tammah)

Produk tabungan umum perorangan sebagai persiapan untuk

melaksanakan pernikahan.

4. Tabungan persiapan Qurban (Tapaqur)

Produk tabungan umum/perorangan sebagai persiapan melaksanakan

ibadah Qurban.

5. Deposito dengan Aqad Mudharabah

Produk tabungan umum perorangan/lembaga yang pengembaliannya

bersifat berjangka.

6. Menerima titipan amanah (zakat, infaq dan shadaqah)

Produk titipan dalam bentuk zakat, infaq, dan shadaqah yang disalurkan

dalam bentuk pembiayaan kebajikan (Al Qardhul Hasan; tanpa laba/bagi

hasil) bagi mustahuiq zakat.

Layanan lainnya antara lain:

Tranfer on line dan real time antar Bank

Pembayaran rekening listrik dan telpon

Pembayaran tagihan seluler pasca bayar

Isi ulang pulsa

Pemesanan tiket pesawat

Pembayaran lain-lain (kredit motor FIF dan ACC)

Layanan jemput tabungan

Page 49: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

40

Layanan jemput pembayaran listrik dan telepon

Melayani konsultasi dan jemput zakat

Jasa penukaran uang pecahan

Semua jenis simpanan maupun pembiayaan pada BMT Khairul

Ummah dioperasikan tanpa unsur “bunga”. Atas setiap simpanan, lembaga

menjaga keamanan dana nasabah serta mengelolanya untuk peningkatan

kesejahteraan masyarakat atas setiap pembiayaan, lembaga melibatkan

nasabah dalam menentukan margin/profit/proporsi nasabah.

D. Pembinaan Nasabah pasar Lw. Liang oleh BMT Khairul Ummah

Umumnya para pelaku UMKM ini berlatar pendidikan dan

keterampilan seadanya. Oleh karena itu, BMT berkewajiban untuk

memberikan binaan agar kemampuan serta usahanya dapat lebih maju dan

berkembang , pembinaan yang dilakukan meliputi:

1. Manajemen usaha

Pembinaan yang dilakukan oleh BMT Khairul Ummah ini selain

pembentukan akhlak dan pelatihan peningkatan usaha BMT juga

melakukan pembinaan yang meliputi aspek perencanaan, cara mengelola

yang baik, seluruh kegiatannya terawasi dan terkendali dengan baik. Selain

itu, pembinaaan ini juga melatih cara menghitung berapa modal, berapa

omzet, berapa biaya, berapa unungnya, kredit, mengatur pembelanjaan

barang dan lain-lain secara efesien dan efektif guna mencapai tujuan usaha

yang baik dan berjangka panjang.

Page 50: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

41

2. Pengelola keuangan

Pembinaan pengelolaan keuangan merupakan hal terpenting dalam

sebuah usaha. Oleh karena itu, hal pertama yang perlu mereka lakukan

adalah adnya pencatatan tentang keuanngan, penghitungan pembelian,

omset dan biaya-biaya, kemudian pengaturan alokasi keuangan baik untuk

usaha maupun keperluan hidup yang selama ini menyatu. Oleh karena itu,

semua harus diatur antara uang untuk belanja lagi harus dialokasikan tidak

boleh terpakai dan untuk keperluan bulanan harus disisihkan setiap hari.

Seperti biaya bulanan sewa rumah, untuk biaya sekolah anak, biaya

sewa toko dll itu harus dialokasikan dari keuntungan harian disishkan atau

ditabung. Sehingga, pada akhur bulan tidak pusing untuk cari pinjaman.

3. Akhlak moral

Menyangkut pembentukan karakter ini biasanya BMT dalam

membina anggotanya itu mmesti ditanamkan niali-nilai moral seperti

kejujuran, tanggung jawab, halal dan haram baik buruk dll. Tidak

melakukan hal yang merugikan dan merusak seperti menggunakan zat-zat

berbahaya bagi kesehatan pada makanan, jangan menipu, dan terpenting

masalh utang piutang jika tidak diselesaikan akan bermasalah sampai mati

dan diakhirat kelak dituntut pertanggungjawabannya.

4. Akidah keagamaan

Pembinaan yang dilakukan oleh BMT mengenai akidah keagamaan

itu tidak dipaksakan, karena hal terpenting dalam akidah adalah

merupakan harga mati, semua tanggung jawab atas akidah adalah

Page 51: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

42

merupakan harga mati, semua tanggung jawab atas akidah kita dan yang

lain.

E. Sasaran nasabah BMT Khairul Ummah

Yang menjadi sasaran dari BMT Kharul Ummah adalah nasabah yang

menerima pembiayaan dan pembinaan dari BMT Khairul Ummah terdiri dari

para pelaku usaha mikro kecil dengan skala usaha mulai dari Rp. 750.000

(tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) hingga pada akhirnya puluhan juta rupiah.

Dilihat dari jenis usaha nasabah yang memperoleh pembiayaan dari BMT

Khairul Ummah dapat ditetapkan sebagai berikut:

1. Pedagang kaki lima

2. Pedagang sayuran dan buah-buahan

3. Pedagang pakaian

4. Warung sembako dan warung nasi

5. Pedagang telor, daging ayam dll

Pada umumnya usaha yang mereka geluti ini untuk menghidupi

dan membiayai keluarganya serta untuk biaya sekolah anak-anaknya. Jadi

usaha mereka ini merupakan sumber utama pada ekonomi keluarga.

F. Latar belakang Nasabah pasar Lw. Liang Bogor

Nasabah dipasar Lw. Liang yang mengikuti program simpan pinjam di

BMT Khairul Ummah, bila dilihat berdasarkan beberapa hal antara lain

berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan dan profesi. Seperti berdasarkan

jenis kelamin anatara perempuan dan laki-laki yang mengikuti program ini

masih diposisikan laki-laki yang banyak ikut serta dibandingkan dengan

Page 52: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

43

perempuan. Berdasarkan usia yaitu diatas 30 tahun baik laki-laki maupun

perempuan. Berdasarkan pendidikan tidak terlalu minim, karena masih ada

yang lulusan SLTA tapi masih banyak para nasabah lulusan SD dan SLTP.

Berdasarkan penghasilan atau pendapatan rata-rata dari 500.000-

6.000.000/hari. Selain itu, jika dilihat berdasarkan profesi atau jenis usahanya

kebanyakan itu pedagang, baik itu padagang makanan, buah-buahan, sayur

mayur, pakaian, minuman, telur, daging dan lain-lain. Sedangkan yang lainnya

masih dibilang kurang banyak seperti usaha dalam bentuk jasa, pertanian, dan

home industry.

TABEL 1

Nasabah berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan, pendapatan dan profesi

No Nama Jenis Kelamin Usia Pendidikan Pendapatan Profesi/pekerjaan

1 Nauval Pria 22 th SLTA Rp. 3.000.000 Minuman

2 Ani Wanita 28 th SLTA Rp. 700.000 Warung roko

3 Odih Pria 55 th SD Rp. 6.000.000 Telur

4 Ahmad Pria 45 th SLTP Rp. 2.500.000 Pakaian

5 Romlah Wanita 43 th SD Rp. 800.000 Buah-buahan

Page 53: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

44

TABEL 2

Naasabah berdasarkan lama kredit, besaran kredit dan angsuran perbulan

No NAMA MITRA ALAMAT PYD PLAFOND JW

PERUNTUKAN SEKTOR ∑ Per

1 A. Sugandhi Leuwiliang 4 5.000.000 50 Pekan Modal Kerja Perdagangan

2 Ade Irawan Leuwiliang 1 2.000.000 24 Bulan Modal Kerja Perdagangan

3 Ade Soleh

Muhayar Leuwisadeng 3 3.000.000

24 Bulan Modal Kerja Perdagangan

4 Agus Saeful Bahri Leuwiliang 4 10.000.000 50 Pekan Modal Kerja Perdagangan

5 Ahmad Jalil Leuwiliang 2 2.000.000 40 Pekan Modal Kerja Perdagangan

6 Ahmad Nuryani Leuwiliang 4 2.000.000 10 Bulan Modal Kerja Peternakan

7 Asrinawati Ciomas 3 8.000.000 24 Bulan Modal Kerja Perdagangan

8 Bailani Nasution Ciomas 2 45.000.000 24 Bulan Modal Kerja Perdagangan

9 Cecep Leuwiliang 3 10.000.000 24 Bulan Modal Kerja Perdagangan

10 Cevi Ibrahim Leuwiliang 1 2.500.000 125 Hari Modal Kerja Perdagangan

11 Dede Kuswadi Leuwiliang 2 2.000.000 140 Hari Modal Kerja Jasa

12 Desi Sukmawati Leuwiliang 1 1.000.000 12 Bulan Modal Kerja Perdagangan

13 Dewi Fahriani, s.

Ag. Leuwiliang 2 8.000.000

24 Bulan Modal Kerja Jasa

14 Didi Suhardi Leuwiliang 7 1.000.000 125 Hari Modal Kerja Perdagangan

15 Dini Nahrudiani Leuwiliang 2 7.000.000 12 Bulan Modal Kerja Perdagangan

16 Drs. Cece Taufik

Hidayat Leuwiliang 2 30.000.000

500 Hari Modal Kerja Perdagangan

17 Drs. Jayusman Leuwisadeng 3 20.000.000 24 Bulan Modal Kerja Jasa

18 E. Jaenudin Leuwiliang 1 3.000.000 60 Hari Modal Kerja Perdagangan

19 E. Roswandi Dramaga 2 7.000.000 24 Bulan Modal Kerja Perdagangan

20 E. Supardi Leuwiliang 4 4.000.000 115 Hari Modal Kerja Perdagangan

21 Elah Nurlaelah Leuwiliang 3 6.000.000 10 Bulan Modal Kerja Perdagangan

22 Elah Nurlaelah Leuwiliang 3 4.000.000 10 Bulan Modal Kerja Perdagangan

23 Endah Karyawati Leuwiliang 4 1.000.000 12 Bulan Modal Kerja Perdagangan

24 Endang Leuwiliang 3 3.000.000 24 Bulan Modal Kerja Perdagangan

25 Endang Kosasih Leuwiliang 1 1.000.000 40 Pekan Modal Kerja Perdagangan

26 Endang Sudarjat,

S.Pd. Leuwisadeng 1 6.000.000

3 Bulan Modal Kerja Perdagangan

27 Entin Juleha Leuwiliang 5 7.000.000 40 Pekan Modal Kerja Perdagangan

28 Erma Hermawati Leuwiliang 3 10.000.000 10 Bulan Modal Kerja Perdagangan

30 Fijay Fadilah Leuwiliang 3 3.000.000 10 Bulan Modal Kerja Perdagangan

31 Fikri Susanti Leuwiliang 2 5.000.000 150 Hari Modal Kerja Perdagangan

32 H. Maman

Abdurahman Leuwisadeng 3 90.000.000

24 Bulan Modal Kerja Perdagangan

33 Haryanti Leuwiliang 4 4.000.000 150 Hari Modal Kerja Perdagangan

34 Hertog Tondaon Leuwiliang 3 8.000.000 200 Hari Modal Kerja Perdagangan

Page 54: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

45

35 Hj. Nining Sain Leuwiliang 9 15.000.000 250 Hari Modal Kerja Perdagangan

36 Icih Leuwiliang 4 2.000.000 125 Hari Modal Kerja Perdagangan

37 Ikah Kartika Leuwiliang 4 500.000 40 Pekan Modal Kerja Perdagangan

38 Iwan Ridwan

Maolana Leuwiliang 3 10.000.000

115 Hari Modal Kerja Perdagangan

39 Iyas Sutisna Cibungbulang 2 2.250.000 10 Bulan Modal Kerja Perdagangan

40 Jajang Jarkasih Leuwiliang 1 2.000.000 10 Bulan Modal Kerja Perdagangan

41 Jamahil Leuwiliang 2 4.000.000 10 Bulan Modal Kerja Perdagangan

42 Jeni Jirkis Ihwani Pamijahan 3 15.000.000 12 Bulan Modal Kerja Perdagangan

43 Juleha Leuwiliang 1 1.000.000 40 Pekan Modal Kerja Perdagangan

44 Komarudin Nanggung 6 6.000.000 40 Pekan Modal Kerja Perdagangan

45 Lia Amalia Leuwiliang 2 3.000.000 115 Hari Modal Kerja Perdagangan

46 M Hendry SH Leuwisadeng 1 15.000.000 10 Bulan Modal Kerja Perdagangan

47 M. Ali Imran Leuwiliang 2 2.000.000 10 Bulan Modal Kerja Perdagangan

48 Mahmud Leuwiliang 1 500.000 10 Bulan Modal Kerja Perdagangan

49 Maryam Leuwiliang 3 2.000.000 13 Bulan Modal Kerja Perdagangan

50 Mugiyatna Leuwiliang 1 5.000.000 12 Bulan Modal Kerja Perdagangan

51 Muhammmad

Mahdi Leuwiliang 4 10.000.000

24 Bulan Modal Kerja Perdagangan

52 Mulyadi Leuwiliang 1 1.000.000 40 Pekan Modal Kerja Perdagangan

53 Nano Suparno Leuwiliang 2 1.000.000 75 Hari Modal Kerja Perdagangan

54 Naufal Ramadian,

M. Si. Leuwiliang 4 10.000.000

12 Bulan Modal Kerja Perdagangan

55 Neni Nuaraini

Anshori Leuwiliang 3 20.000.000

12 Bulan Modal Kerja Jasa

56 Nita A. Rosanti Leuwiliang 4 4.000.000 24 Bulan Modal Kerja Perdagangan

57 Nyai Suryani Leuwiliang 3 5.000.000 10 Bulan Modal Kerja Perdagangan

58 Nyi Imas Leuwiliang 2 1.000.000 40 Pekan Modal Kerja Perdagangan

59 Odih Leuwiliang 17 30.000.000 150 Hari Modal Kerja Peternakan

60 Purwanti, S. Pd. Leuwiliang 2 10.000.000 60 Pekan Modal Kerja Perdagangan

61 Reni Anggraeni Pamijahan 2 8.000.000 10 Bulan Modal Kerja Perdagangan

62 Rosmawati Leuwiliang 1 2.350.000 72 Pekan Modal Kerja Perdagangan

63 Saefudin Leuwiliang 1 25.000.000 24 Bulan Modal Kerja Perdagangan

64 Sapuan b Danwir Leuwiliang 1 1.000.000 24 Bulan Modal Kerja Perdagangan

65 Suhardin, S.Ag. Jakarta

Selatan 1 20.000.000

24 Bulan Modal Kerja Perdagangan

66 Sukaesih Leuwiliang 3 5.000.000 150 Hari Modal Kerja Perdagangan

67 Sukardi b Ahmad Cibungbulang 1 2.000.000 150 Hari Modal Kerja Perdagangan

68 Sumarni Ciomas 7 8.000.000 24 Bulan Modal Kerja Perdagangan

69 T. Rustini Leuwiliang 3 8.000.000 62 Pekan Modal Kerja Perdagangan

70 Tatang b Iting Leuwiliang 5 2.000.000 24 Bulan Modal Kerja Perdagangan

71 Tiah Leuwiliang 2 1.500.000 40 Pekan Modal Kerja Perdagangan

72 Ulan Juliah Leuwiliang 2 4.000.000 18 Bulan Modal Kerja Perdagangan

73 Uum (bt Ukas) Leuwiliang 2 2.500.000 40 Pekan Modal Kerja Perdagangan

74 Wahyuni Leuwiliang 1 2.000.000 10 Bulan Modal Kerja Perdagangan

Page 55: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

46

75 Warlan Leuwiliang 5 10.000.000 10 Bulan Modal Kerja Perdagangan

76 Wawat Budiawati Leuwiliang 4 3.000.000 40 Pekan Modal Kerja Perdagangan

77 Wida Suhertika Leuwiliang 1 1.000.000 10 Bulan Modal Kerja Perdagangan

78 Wiwin Mintarsih Leuwiliang 1 1.500.000 40 Pekan Modal Kerja Perdagangan

79 Yuyuh Yuhriyati Leuwiliang 4 5.000.000 10 Bulan Modal Kerja Perdagangan

Jumlah Rp 609.600.000

Page 56: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

47

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISA HASIL

A. Proses Pemberdayaan Melalui Usaha Simpan Pinjam

1. Menggali kewajiban BMT Khairul Ummah

Kewajiban BMT Khairul Ummah dalam memelihara

kesinambungan usaha masyarakat, keterlibatan BMT di dalam kegiatan

ekonomi masyarakat akan membantu konsistensi masyarakat dalam

memegang komitmen sebagai seorang nasabah. Maka BMT Khairul

Ummah bertugas sebagai pengelola antara lain zakat, Infaq, dan Shadaqah

dalam membantu nasabah yang kesulitan dalam masalah pembayaran

kredit (dalam program simpan pinjam ).

Menurut ketua BMT Khairul Ummah bapak Pepi Januar, kepada

setiap anggota yang ada di BMT sudah seharusnya dalam diri pribadi

menggali segala kewajiban yang ada dan termasuk dalam BMT ini.

2. Target

Target dari BMT Khairul Ummah terhadap para nasabah yaitu

antara lain: adanyna pencapaian Kas, para anggotanya terekrut, target

financial dan juga target kebutuhan nasabah lainnya.

Dililhat dari penarikan para nasabah pihak BMT tidak

mendatangkan setiap orang atau rumah melainkan melalui media-media

promosi seperti melalui beberapa kegiatan yang ada di masyarakat,

Page 57: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

48

mempublikasikan diri disetiap pengajian baik secara dipanggil atau pun

sendiri, bersosialiasasi dan membuat brosur di iklan koran.

Jika menurut pihak BMT sendiri target yang paling penting dalam

segala hal yang menyangkut para nasabah yaitu target dalam segi

financial. Menurut pak Pepi dengan adanya program simpan pinjam ini

BMT khairul Ummah pun ikut berkembang dengan banyaknya peminat

yang gabung dalam program-program yang ada di BMT tersebut.

3. Manfaat/ Strategi Pengembangan BMT

Mereka yang ikut dalam program simpan pinjam di BMT Khairul

Ummah berarti mereka mendapatkan manfaat ganda antara lain:

Terhindar dari praktik pembungaan uang (riba)

Dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan pengusaha muslim

yang termasuk kategori pengusaha kecil atau menengah,

Tetap berpeluang memperoleh keuntungan atau profit/margin, hadiah

atau bonus dari hasil kelolaan oleh negara.

Perlu strategi yang jitu guna mempertahankan eksistensi BMT

tersebut. Strategi tersebut diantaranya:

a. Sumberdaya manusia yang kurang memadai kebanyakan berkorelasi

dari tingkat pendidikan dan pengetahuan.

b. Strategi pemasaran yang local oriented berdampak pada lemahnya

upaya BMT untuk mensosialisasikan produk-produk BMT diluar

masyarakat dimana BMT itu berada.

Page 58: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

49

c. Perlunya Inovasi, produk yang ditawarkan kepada masyarakat relative

tetap, dan kadangkala BMT tidak mampu menangkap gejala-gejala

ekonomi dan bisnis yang ada di masyarakat. Hal ini timbul dari

berbagai sebab:

1) Timbulnya kekhawatiran tidak sesuai dengan syariah,

2) memahami produk BMT hanya seperti yang ada.

3) Untuk meningkatkan kualitas layanan BMT diperlukan

pengetahuan strategi dalam bisnis (business strategy).

4) Pengembangan aspek paradigmatic, diperlukan pengetahuan

mengenai Aspek bisnis islami sekaligus meningkatkan muatan-

muatan islam dalam setiap perilaku pengelola dan karyawan BMT

dengan masyarakat pada umumnya dan nasabah pada khususnya.

5) Sesama BMT sebagai partner dalam rangka mengentaskan

ekonomi masyarakat, demikian antar BMT dengan BPR syariah

atau pun Bank Syariah merupakan satu kesatuan yang

berkesinambungan antara yang satu dengan yang lainnya memiliki

tujuan untuk menegakkan syariat islam di dalam bidang ekonomi.

6) Perlu adanya evaluasi bersama guna memberikan peluang bagi

BMT untuk lebih kompetitif.

4. Fungsi

Lembaga keuangan syariah BMT Khairul Ummah difungsikan

sebagai berikut:

Page 59: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

50

a. Wahana untuk memberikan pemahaman, pengamalan dan media

dakwah bil hal dari tata kehidupan berkoperasi yang mencerminkan

prinsip ekonomi denagna kaidah dan etika yang islami.

b. Wahana proses pembentukan sikap perilaku dan pemahaman terhadap

tata kehidupan muslim secara kaffah yang mencakup segala aspek

kehidupan.

B. Harapan Para Pihak dalam Upaya Pemberdayaan Melalui Program

Simpan Pinjam

1. Masyarakat

Menurut ibu Eneng salah seorang bendahara PD pasar Tohaga,

Pedagang pasar Leuwi. Liang berjumlah 1.107 dibagi menjadi dua bagian

yaitu pedagang yang tetap dan pedagang yang kontrak. Pedagangi yang

tetap berjumlah 542 orang (blok AAK, ABK dan ACK), sedangkan

pedagang yang tidak tetap atau kontrak berjumlah 565 termasuk pedagang

kaki lima, dan yang ikut program simpan pinjam secara keseluruhan

berjumlah 258 orang, peneliti hanya mewawancarai para nasabah pasar

Leuwi. Liang yang ikut program simpan pinjam di BMT Khairul Ummah

hanya 5 orang dari masing-masing jenis usaha yang mereka kelola. Selain

itu, peneliti melihat dari segi karakteristik pendidikan, diantaranya lulusan

dari SD, SLTP, SLTA dan lulusan akademik, serta pengurus BMT Khairul

Ummah berjumlah 4 orang. Jadi disini peneliti hanya mewawancarai

Page 60: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

51

nasabah pasar Leuwi. Liang dan pengurus BMT Khairul Ummah

berjumlah 14 orang.1

Dari hasil wawancara peneliti dengan para nasabah yang

diharapkan oleh para nasabah yaitu BMT dapat membantu dalam segi

modal usaha baik itu modal usaha pertama ataupun modal usaha tambahan

bagi wirausaha. Hal ini dikarenakan para pedagang usaha kecil menengah

dapat dibantu oleh BMT, hal yang dapat memotivasi atau mendorong

mereka untuk memanfaatkan modal dari simpan pinjamnya di BMT antara

lian untuk nambah-nambah biaya anak sekolah, kebutuhan sehari-hari dan

untuk membeli alat transportasi agar bekerja dapat lebih cepat dalam

pembelian barang-barang atau produksi di pasar.

Harapan bagi para nasabah pasar Leuwi. Liang yang paling utama

adalah untuk nambah modal usaha, karena modal usaha bagi mereka

merupakan kebutuhan nasabah pasar Leuwi. Liang yang paling utama.

Sebagian besar dari nasabah menjalankan usahanya selalu mengalami

kekurangan, disebabkan karena kebutuhan yang mereka butuhkan sangat

banyak seperti kebutuhan makan untuk sehari-harinya, untuk membayar

angsuran tempat usaha, biaya kebutuhan anak-anak sekolah dan membayar

kreditan barang-barang.

Nasabah pasar Leuwi. Liang mengikuti untuk memiilih program

simpan pinjam di BMT Khairul Ummah harapannya untuk menambah

1 Wawancara dengan Bu Eneng, Bendahara PD pasar TOHAGA, pada hari sabtu 20

November 2010, jam 11.00-11.25

Page 61: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

52

modal usaha mereka agar lebih lancar dalam menangani persaingan pasar

yang ada.

Pemberdayaan yang dilakukan oleh BMT Khairul Ummah sudah

terlaksana karena dalam hal ini sudah keliatan adanya perubahan yang

dialami beberapa nasabah yang mengikuti program simpan pinjam

tersebut.

Pada awalnya pihak BMT sendiri merencanakan program ini

semenjak BMT dibuka dan direncanakan secara musyawarah dari staf–staf

pihak BMT Khairul Ummah dengan menghasilkan suatu kesepakatan

mengenai beberapa adanya program-progarm dan pelayanan-pelayanan

yang ada di BMT tersebut.

Ada beberapa metode dalam pemilihan klien bukan hanya

menjemput bola atau menunggu secara pasif, tetapi pihak BMT sendiri

menggunakan beberapa media untuk memberitahukan segala program

yang ada di BMT seperti melalui brosur (surat kabar), melalui beberapa

kegiatan, mempublikasikan diri dengan cara bersosialisasi (mengikuti

pengajian-pengajian dan komunitas-komunitas tertentu).

Target yang BMT milki sudah cukup tersusun dan sesuai rencana

yang dibuat, seperti rencana perekrutan anggota baru, pencapaian kas, dan

khususnya target financial. Dalam mengelola program simpan pinjam ini

pasti sudah ada targetnya tertentu, yaitu bukan hanya sekedar membantu

para pedagang kecil menengah kebawah saja melainkan memberikan

bantuan untuk menambahkan modal usaha bagi para pedagang yang sudah

Page 62: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

53

cukup mapan tapi berhubung persaingan pasar sangat ketat pada akhirnya

pedagang yang sudah mapan pun ikut serta dalam program simpan pinjam

ini.

Bila dihitung banyaknya nasabah yang ikut serta dalam program

simpan pinjam ini bisa dilang cukup banyak antara 258-310 orang. Untuk

sekarang ini dana yang sudah terserap sampai akhir bulan Desember 2010

yaitu kurang lebih hampir mencapai 3 Milyar rupiah.

Kendala-kendala yang cukup berat yang dihadapi oleh pengurus

BMT dilapangan bukan hanya sekedar menyangkut sikap hidup atau

budaya orang/nasabah yang diantaranya seperti minimnya para nasabah

yang memahami tentang cara kerja keuangan syariah (secara sistem),

kunci utamanya yaitu mengenai keterbukaannya masih sangat kurang, dan

dalam pembiayaan selalu ada kendalanya sendiri dalam pinjaman.

Sedangakan kendala yang menyangkut kapasitas lembaga sendiri seperti

adanya hambatan-hambatan dari nasabah ke BMT, dan lain sebagainya.

Untuk menangani segala kendala yang BMT hadapi yaitu dengan

cara memberikan beberapa penjelasan dan bermusyawarah antara pihak

BMT dan para nasabah. Adanya kebijakan managemen dalam

meminimalisir segala kendala yang ada mengacu kepada kesepakatan

bersama dan keterbukaan.

Dalam segi pembinaan nasabah setiap jenis perbankan dan

koperasi pasti ada pembinaan nasabah, di BMT Khairul Ummah juga ada

pembinaan nasabah dimulai saat nasabah ikut serta menjadi anggota BMT

Page 63: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

54

dan menjadi nasabah tetap dengan memberikan informasi yang ada dalam

program yang ada di BMT. Untuk pembinaan nasabah pihak BMT

memiliki 12 karyawan yang termasuk bagian pembinaan dan kasir. Jika

dilihat dari berapa persennya nasabah yang telah dibina dan berhasil sesuai

target dan rencana semula oleh BMT dari 100% bisa diukur 70% dari 300

anggota lebih.

Kondisi kredit para nasabah peminjam termasuk salah satu

program dalam posisi yang terbanyak di BMT Khairul Ummah, karena

dari program ini BMT sudah cukup membantu. Pinjaman yang terbesar

diberuikan oleh BMT yaitu 50 juta rupiah dengan sistem pembayarannya

yaitu angsuran perbulan. Menurut pihak BMT adanya pemanfaatan kredit

konsumen selama ini sudah tepat karena telah memberikan kemudahan

kepada beberapa sektor-sektor usaha yang ada diantaranya perdagangan,

jasa, pertanian dan home industri. Mungkin saja usaha mereka dapat

diperbesar untuk modal usahanya apabila dalam pembayaran dan

pembiayaannya lancar dan tepat secara maksimal mungkin.2

a. Jualan minuman

Nauval (22 thn) seorang remaja belum menikah, dia lulusan

SMA Taruna Andiga yang ada di daerah Bogor. Dia anak ketiga dari

lima bersaudara, kakaknya yang pertama dan yang kedua sudah

menikah dan tinggal diluar daerah Bogor, dia anak ketiga yang masih

tinggal bersama orang tua dan satu adik, sedangkan adiknya sendiri

2 Wawancara dengan Pepi Januar Pelita, ketua BMT Khairul Ummah, pada hari jumat

15 Oktober 2010, jam 13.00-13.30

Page 64: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

55

masih sekolah dan sepulangnya sekolah dia membantu orang tuanya di

pasar Leuwi. Liang. Berhubung dia anak yang mengikuti jejak orang

tuanya usaha di pasar, akhrirnya dia membuka usaha sendiri meskipun

beda dengan kedua orang tuanya dalam segi jualannya. Dia tinggal di

Kp. Saptamarga Rt 01/03, Kec: Leuwi. Liang, Kab: Bogor berhubung

dia belum nikah jadi tunjangan untuk sehari-harinya hanya untuk

kebutuhan hidup dia sendiri dan memberikan sebagian penghasilannya

untuk kedua orang tuanya dan adiknya yang masih sekolah.

Pekerjaan yang dilakukannya sekarang yaitu seorang penjual

minuman, hampir lima tahun buka usaha minuman ini awalnya hanya

bermodal seadanya, tanpa ada bantuan dari orang tuanya sedikitpun.

Awal dia buka grosiran minuman ringan ini karena dia melihat di pasar

Leuwi. Liang yang menjual minuman kurang banyak bahkan masih

ada yang hanya bermodal seadanya dengan cara jualan minuman

keliling, selain itu dia melihat ada lahan kosong didepan toko orang

tuanya yang berjualan bahan-bahan kue. Akhirnya dia mencoba sedikit

demi sedikit untuk membuat toko dari hasil dia menabung,

kekurangannya dia mencoba untuk meminjam modal usaha di BMT

Khairul Ummah. Akhirnya dengan adanya bantuan dari BMT tersebut

akhiirnya dia dapat membuka usaha minuman dengan jerih payah dia

sendiri, tanpa ada bantuan dari pihak kedua orang tuanya.

Penghasilan yang sekarang ia dapatkan setiap harinya yaitu

antara 2.500.000-5.000.000 sedangkan untuk ia sendiri yaitu antara

Page 65: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

56

800.000-1.200.000/hari bersihnya, diluar dari pembayaran pinjaman,

pembayaran barang-barang dan karyawan-karyawannya. Untuk sampai

sekarang ngerasa nyaman-nyaman saja, sedangkan untuk pengeluaran

kebutuhan sehari-hari saat ini yaitu satu orang karyaman diberi gaji

20.000/hari, sedangkan dia memiliki tiga orang karyawan jadi untuk

karyawan 60.000/hari, bayar cicilan pinjaman 50.000, untuk makan

rokok dan kebutuhan lainnya kira-kira 50.000/hari dan pembelian stok

minuman kurang lebih 1.500.000/dua hari (750.000/hari). Jadi jika

dihitung setiap harinya ia mengeluarkan Rp 910.000/hari untuk

kebutuhan ditoko saja belum kebutuhan dirumah sehari-harinya dan

memberikan kepada orang tua dan adiknya sekolah.

Dia menjadi nasabah di BMT Khairul Ummah sudah hampir

lima tahun dari tahun 2005, dari dia buka tabungan sampai sekarang

ikut program simpan pinjam untuk modal usahanya. Waktu itu kalau

mengikuti program simpan pinjamnya sendiri sudah hampir empat

tahun dimulai dari tahun 2006 sampai sekarang.

Ada pun batasan pinjaman bagi Nouval yaitu sampai barang

yang ia peroleh sudah mencukupi dan dapat menghasilkan barang dari

hasil penjualan barang itu sendiri. Jadi, tidak harus mengikuti

pinjaman lagi di BMT, dan tetap mengikuti tabungannya yang sudah ia

lakukan sebelumnya. Jika dilihat dai segi asetnya ia memiliki cukup

aset untuk masa depan kelak nanti dari hasil penjualan grosir minuman

tersebut.

Page 66: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

57

Indikatornya sendiri ia mengikuti program di BMT ini yaitu

bukan hanya untuk menambah modal usaha yang ia kelola sekarang

melainkan untuk menghasilkan suatu usaha yang mapan, menjadi

orang yang sukses dan berhasil.

Dia mengetahui adanya program simpan pinjam ini waktu ia

mengikuti tabungan di BMT tersebut, selain itu dia mengetahui adanya

program simpan pinjam ini karena dia mencoba untuk menanyakannya

kepada pihak BMT dan pihak BMT pun memberitahukan secara detail

tentang program simpan pinjam ini, dari situ dia mengetahuinya.

Adapun alasannya ia mengikuti program simpan pinjam ini yaitu

karena ia akan membuka usaha grosiran minuman, berhubung modal

yang ia punya belum mencukupi akhirnya ia memiliki inisiatif untuk

menambahkan modal usahanya tersebut dengan mengikuti program

simpan pinjam ini, dia juga sudah mulai menabung cukup lama di

BMT Khairul Ummah dan sudah menjadi nasabah di BMT sudah

cukup lama jadi sangat mudah ia untuk mengikuti program simpan

pinjam tersebut.

Model yang ia ikuti di dalam program simpan pinjam ini yaitu

model mudharabah dimana dalam istilah ini pembiayaan total dengan

menggunakan mekanisme bagi hasil. Jenis usaha yang ia jalankan

sekarang ini yaitu grosiran minuman, dari minuman kaleng, minuman

ringan (frutang, oki jelly drink, milkuat, jussy dll) dan minuman

lainnya seperti susu, soda dan cocacola baik dari kalengan mapun

Page 67: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

58

botol. Selama ia mengikuti program simpan pinjam ini belum ada

kendalanya sama sekali baik itu dari segi pembayaran, biaya dan lain

sebagainya.

Sebelum dia mengikuti program ini dia sangat kekurangan dan

bingung bagaimana caranya dia membuka usaha minuman sedangkan

modal yang ia punya saat itu memang bisa dibilang sangat minim,

modal awal saja yang dia punya tidak cukup untuk membuka usaha

minumannya, belum untuk membuat tokonya seperti bahan dan alat-

alatnya antara lain kayu untuk pajangan, paku, besi, kaca dan lain-lain,

membeli barang-barang minumannya sampai alat-alat lainnya seperti

etalase, dan lain sebagainya. Setelah dia mengikuti program simpan

pinjam ini usaha yang dia kelola sekarang bisa dibilang berhasil dan

maju karena bukan hanya dia yang memiliki keuntungan saja, dia juga

dapat membuka pekerjaan bagi orang lain itulah hal yang membuat dia

merasa sudah berhasil.

Penghasilan sebelum mengikuti program simpan pinjam ini

bisa dibilang kurang dari yang ia harapkan, bahkan untuk kebutuhan

sehari-harinya saja kurang. Beda halnya dengan apa yang ia dapatkan

setelah mengikuti program simpan pinjam ini, bukan hanya dapat

memperbesar usahanya tersebut dia juga dapat memenuhi kebutuhan

dia sehari-hari baik untuk bayar kredit, gaji karyawan, makan dan

rokok, bayar biaya lainnya dan memberikan sebagian penghasilannya

kepada kedua orang tuanya.

Page 68: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

59

Adapun keuntungan dari program ini yaitu bukan hanya

membantu memberikan modal usahanya saja melainkan dia juga

mendapatkan penghasilan yang cukup banyak, selain itu dapat

membuka pekerjaan bagi orang lain untuk bekerja di tokonya

membantu memberikan minuman kewarung-warung, membersihkan

toko, dan membantu mengepak barang bagi yang beli.

Jika dilihat dari hasilnya sekarang ini bisa dibilang cukup

lumayan berhasil, bila dihitung berapa persen dari 100%

keuntungannya sekarang dibandingkan sebelumnya yaitu kira-kira

35% itupun dari keuntungan bersihnya. Untuk sampai saat ini dia

mengikuti program simpan pinjam belum ada kekurangannya, baik

dari pihak dia pribadi maupun dari pihak BMT.3

Gambar foto 1.1, sedang mencatat minuman-minuman yang

dibeli oleh salah seorang pembeli

3 Wawancara dengan Nuoval, Pedagang grosiran minuman dipasar Leuwi. Liang,, pada

hari minggu 17 Oktober 2010, jam 14.00-14.30

Page 69: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

60

Gambar foto 1.2, sedang menghitung berapa jumlah dan harga yang

harus dibayar oleh pembeli

b. Jualan warung kopi dan mainan

Ibu Ani (28thn) sudah menikah dan memiliki 2 orang anak,

anak pertama berusia 5 tahun sudah masuk TK sedangkan anak

keduanya berusia 2 bulan. Dia tinggal di komplek sapta marga RT

02/03, Kec: Leuwi. Liang Kab: Bogor. Ibu Ani seorang pedagang

warung kopi, mainan dan alat-alat tulis. Sebelumnya bu ani hanya

sebagai karyawan toko pakaian yang hanya mendapatkan gaji sebesar

Rp 15.000/hari, sedangkan suaminya hanya buruh serabutan. Pekerjaan

bu Ani saat ini yaitu membuka usaha warung kopi, mainan dan alat-

alat tulis. Bu Ani menjalankan usaha ini sudah hampir 7 tahun

semenjak dia menikah. Penghasilan bu Ani dari usaha tersebut antara

800.000-1.250.000, tergantung banyak pembeli. Berhubung bu Ani

bukan hanya usaha warung kopi saja melinkan mainan dan alat-alat

Page 70: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

61

tulis membuat bu Ani setiap musim sekolah tiba usahanya tersebut bisa

dibilang banyak pembelinya bahkan penghasilannya pun bisa melonjak

tinggi antara 2.500.000-3.000.000 dari hasil alat-alat tulis saja belum

selebihnya dari warung kopi dan mainan.

Dalam menjalankan usahanya ini bu Ani merasa nyaman-

nyaman saja karena dari hasil usahanya inilah selama ini bu Ani

berhasil baik dari segi kebutuhan sehari-harinya maupun pembayaran

kredit dan lainnya. Untuk kebutuhan sehari-harinya bu Ani

mengeluarkan uang Rp 50.000 untuk biaya kebutuhan dirumah dan

anak sekolah. Sedangkan untuk biaya diwarungnya tersebut bu Ani

mengeluarkan biaya kira-kira Rp 150.000, untuk bayar kreditan, bayar

ke BMT dan bayar cicilan kontrakan rumah.

Bu ani menjadi nasabah di BMT Khairul Ummah sudah hampir

5 tahun dari tahun 2005, dimulai dari pembukaan tabungan sampai

sekarang mengikuti program simpan pinjam ini. Bu Ani mengetahui

adanya program simpan pinjam di BMT ini karena bukan hanya sudah

menjadi bagian dari nasabah BMT saja melainkan karena bu Ani sudah

kenal dengan pihak staf yang ada di BMT yaitu pak Cecep. dari situ

dia mengikuti program simpan pinjam untuk menambahkan modal

usahanya diwarungnya tersebut.

Alasan yang menjadi dasar bu Ani mengikuti program ini yaitu

untuk menambahkan modal usahnya, dari yang tadinya hanya usaha

warung kopi dan jualan itu saja, bu Ani berinisiatif untuk merambah

Page 71: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

62

usahanya tersebut seperti jualan mainan dan alat-alat tulis lainnya.

Oleh karena itu dia mengikuti program simpan pinjam ini, untuk

menambah modal usahanya tersebut.

Dalam mengikuti program simpan pinjam ini bu Ani mengikuti

sama halnya dengan sodara Nouval yaitu model mudharabah

(pembiayaan total dengan menggunakan sisitem bagi hasil), selain itu

bu ani juga mengikuti tabungan tasyri dan tabungan masa depan bagi

bekal anaknya kelak sekolah. Dalam mengikuti program ini bu Ani

belum merasakan ada kendalanya sedikitpun baik itu dari segi biaya

maupun pembayarannya karena untuk sampai saat ini bu ani

membayar pembayarannya ke BMT berjalan dengan lancar tanpa ada

kendala sedikitpun.

Sebelum memiliki tambahan modal untuk usahanya dia hanya

bisa mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari dan biaya anak sekolah,

untuk bayar tagihan dia hanya bisa meminjam dari keluarga dulu dan

jika ada hasilnya dari suami hanya untuk membayar utang-utang bayar

tagihan tadi sama seperti pribahasa “tutup lubang, gali lubang”.

Setelah dia mengikuti program simpan pinjam ini kebutuhan sehari-

hari, biaya anak selokah, tagihan listrik, tagihan kontrakan rumah,

kontrakan warung dan lainnya sudah mulai sangat tercukupi, bahkan

bu Ani masih bisa menyimpan dari penghasilannya tersebut untuk

menabung.

Page 72: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

63

Sebelum mengikuti program simpan pinjam di BMT Khairul

Ummah ini bu ani merasakan usahanya kurang mendapatkan hasil

yang mencukupi bukan hanya kurang untuk kebutuhan sehari-jari dan

kedua anaknya melainkan untuk cicilan rumah dan warung pun bu Ani

masih sangat kekurangan. Apa lagi untuk menambahkan barang-

barang diwarungnya tersebut sangat kurang, suaminya sendiri hanya

seorang buruh serabutan yang belum tahu pekerjaan tetapnya itu apa.

Dengan adanya program simpan pinjam ini bu ani merasa perlu untuk

membantu menambah usahanya tersebut, setelah bu ani mengikuti

program tersebut usaha bu ani bukan hanya jualan warung kopi saja

melainkan mainan dan alat-alat tulis lainnya.

Penghasilan bu ani sebelum mengikuti program simpan pinjam

masih pas-pas an belum ada lebihnya untuk kebutuhan lainnya seperti

kebutuhan untuk manambah usaha yang lainnya. Dari hasil usaha

warung kopi saja bu ani hanya mendapatkan antara 500.000-

750.000/hari itu sudah termasuk bayar cicilan kontrakan rumah,

warung kopi, bayar listrik, bayar anak sekolah dan bayar lainnya.

Sesudah bu ani mengikuti program simpan pinjam ini

penghasilan bu ani naik drastis karena bu ani mengikuti program ini

untuk menambahkan usahanya tersebut bukan hanya jualan warung

kopi saja melainkan bu ani merambah usaha jualan maianan dan alat-

alat tulis dari pertama mengikuti program simpan pinjam ini diberi

modal 1.500.000-3.000.000, bahkan karena bu ani lancar dalam

Page 73: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

64

pembayarannya bu ani diberi kepercayaan untuk diberikan modal

usahanya lagi oleh BMT dengan memberikan modal sebesar 5.000.00-

10.000.000. tapi untuk sampai saat ini bu ani paling besar meminjam

di BMT yaitu 5.000.000-7.000.000. Jika dihitung dari segi

penghasilannya, sekarang penghasilan bu ani kira-kira 1.500.000-

3.000.000/hari. Untuk kebutuhan sehari-hari seperti bayar cicilan

kontrakan rumah Rp 20.000/hari, bayar kontrakan warung Rp

25.000/hari, bayar anak sekolah, bayar listrik, untuk masak dirumah

Rp 35.000/hari, dan bayar ke BMT Rp 50.000/hari sudah mulai

tercukupi. Malah masih ada lebihnya untuk ditabung, bukan hanya

untuk nabung pribadi melainkan untuk tabungan anaknya juga untuk

biaya sekolah.

Batasan pinjaman bu Ani dilihat dari modal usaha yaitu

maksimal 10.000.000 sesuai dengan jualan yang ia lakukan sekarang

ini. Sedangkan asetnya bu Ani itu sendiri sampai sekarang yang ia

dapatkan dari hasil usahanya tersebut yaitu ia sudah dapat membeli

sebuah kendaraan bermotor dan sebagian dapat ia tabung. Indikatornya

dalam mengikuti program simpan pinjam yang ada di BMT Khairul

Ummah tidak jauh bedanya dengan nuoval untuk menambah modal

usahanya biar cepat sukses dan hasilnya dapat tercapai sesuai rencana

yang ada.

Dilihat dari keuntungannya bu ani mengikuti program simpan

pinjam ini yaitu usaha bu ani jadi tambah maju, lancar dan suaminya

Page 74: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

65

pun memiliki usaha tetapnya menjaga warung mainan dan alat-alat

tulis. Meskipun dia masih saja dapat panggilan dari tetangganya untuk

membantu membetulkan rumah atau lainnya tetap ia lakukan karena

untuk nambah-namabah penghasilan dan kebutuhan dirumah.

Hasil usahanya sekarang cukup maju dan menambah hasil yang

optimal meskipun dia masih tinggal dikontrakan, warungnya juga

ngontrak tapi dia masih bersyukur usahanya dapat maju dan

mendapatkan hasil yang banyak.

Jika dilihat dari persentase keuntungan bu ani sekarang ini dari

100% yaitu 30% dibandingkan sebelumnya yang hanya mendapatkan

10%. Bu ani melihat dari program ini tidak ada kekurangannya sama

sekali bagi di bu ani pribadi.4

c. Jualan telur

Bapak Odih (55 thn) dia sudah menikah dan memiliki 6 orang

anak, anak pertama dan yang kedua sudah menikah, yang ketiga masih

kuliah, anak kempat sekolah kelas 3 SMA, kelima kelas 2 SMP dan

keenam masih kelas 5 SD. Pak Odih tinggal di kampung Moyan Rt

01/07, Kel Leuwi. Liang, Kec Leuwi. Liang, lahir tanggal 15 juni

1955, Dia seorang pedagang telur, berjualan telur kurang lebih sudah

10 tahun dari harga telur 190/butir (±4000/kg) sampai sekarang

1.100/butir (±12.500) disana dia menjual 3 macam jenis telur yaitu

telur ayam, telur bebek, dan telur puyuh.

4 Wawancara dengan bu Ani, pedagang warung kopi, mainan dan alat-alat tulis dipasar

Leuwi. Liang, pada hari rabu 13 Oktober 2010, jam 09.30-10.05

Page 75: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

66

Penghasilan bapak odih dari berjualan telur yaitu 6.000.000-

7.000.000/hari, belum untuk bayar kreditan toko, bayar karyawan,

biaya anak-anak sekolah, bayar listrik, bayar ke BMT dan kebutuhan

sehari-hari baik dirumah maupun dipasar. Dalam melakukan usahanya

ini pak Odih masih merasa nyaan-nyaman saja tanpa ada beban dan

tetap santai. Biasanya untuk pengeluaran kebutuhan sehari-hari yaitu

Rp 250.000/hari.

Bapak Odih sudah cukup lama menjadi nasabah di BMT

Khairul Ummah dari tahun 2005 sampai sekarang ±5thn, bapak Odih

mengetahui adanya program simpan pinjam di BMT Khairul Ummah

karena keikutsertaannya pak Odih menabung di BMT Khairul Ummah.

Selain itu, dia juga sudah kenal dengan anggota-anggota yang ada di

BMT tersebut. Awal mula yang menyebabkan ikut program simpan

pinjam ini yaitu alasannya untuk menambah modal usaha jual telurnya

yang ada di pasar Leuwi. Liang karena tiap bulannya harga telur

melonjak tinggi akibatnya pak odih berusaha untuk memajukan

usahanya tersebut dengan meminjam modal dan ikutserta dalam

program simpan pinjam yang ada di BMT.

Model yang pak Odih ambil dalam program simpan pinjam ini

yaitu model simpanan mudharabah, dimana pengambilannya bersifat

berjangka dan mekanismenya menggunakan sistem bagi hasil. Selain

itu bukan hanya model itu saja berhubung pak odih masih mengikuti

Page 76: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

67

tabungan yang merupakan termasuk model Tasyri yang ada dalam

salah satu produk simpanan dana umat di BMT Khairul Ummah.

Jenis usaha yang sekarang dijalankan oleh pak odih, sehingga

membuat pak odih merasa perlu untuk mengikuti program ini yaitu

jualan telur dari beberapa jenis telur seperti telur ayam, telur bebek,

dan telur puyuh. Dari situlah dia mencoba untuk mengembangkan

usahanya tersebut dengan mengikuti program simpan pinjam di BMT

Khairul Ummah untuk menambahkan modal usahanya dari pinjaman

5.000.000-30.000.000, dengan pembayaran hariannya yaitu dari 25000

sampai 227.000/hari. Selama pak odih mengikuti program ini belum

ada kendalanya baik dari segi pembayaran maupun tabungan.

Sebelum mengikuti program simpan pinjam di BMT Khairul

Ummah usaha pak odih hanya biasa-biasa saja bahkan pelanggannya

pun hanya sedikit dapat dihitung jari, penghasilannya pun hanya

mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari dan biaya anak-anak sekolah

dan tagihan-tagihan lainnya. Dibandingkan dengan sekarang ini sudah

dibilang cukup lebih, untuk kebutuhan sehari-hari seperti bayar

sekolah anak Rp 100.000/hari, bayar karyawan Rp 50.000/hari, bayar

cicilan toko Rp. 20.000/hari, bayar listrik, bayar cicilan BMT Rp

275.000/hari, kebutuhan di rumah Rp 50.000/hari dan kebutuhan-

kebutuhan lainnya yang tak terduga.

Penghasilan sebelum mengikuti program ini yaitu antara

3.000.000-4.500.000 itu sudah termasuk biaya dipasar dan kebutuhan

lainnya dirumah dan anak-anak. Belum lagi bayar telur bila telur sudah

Page 77: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

68

datang dari tempat distributornya sendiri. Setelah mengikuti program

simpan pinjam di BMT Khairul Ummah penghasilan yang pak odih

dapat yaitu antara 7.000.000-10.000.000, dengan hasil keuntungan

yang pak odih dapat bersihnya yaitu antara 2.000.000-4.000.000/hari

belum termasuk biaya buat karyawan, biaya tagihan-tagihan, biaya

anak-anak sekolah dan biaya kebutuhan lainnya yang tak terduga.

Batasan pinjaman pak Odih kurang lebih sampai 30.000.000

dilihat dari segi pembayaran dan usaha yang ia lakukan dari dulu

sampai sekarang berjalan dengan lancar dan berhasil. Asetnya sendiri

itu sudah berupa rumah, kendaraan bermotor dan ladang, itupun untuk

aset modal usahanya suatu saat nanti. Indikatornya yaitu untuk

menambah modal usaha agar usaha berjalan lancar dan meraih sukses

yang mapan.

Untuk sekarang ini hasil dari keuntungan usahanya jualan telur

sangat maju pesat, bukan karena pedagang grosiran telur sedikit

melainkan karena pak odih sangat cepat tanggap dalam kondisi yang

ada dipasar Leuwi. Liang dan harga telur yang naik turun tersebut

sehingga pak odih mendapatkan hasil keuntungan yang lumayan

banyak dan mendapatkan pelanggan yang tetap lumayan banyak pula.

Persentase keuntungan yang di dapat pak odih seorang penjual

telur sebelum dan setelah mengikuti program simpan pinjam ini yaitu

sebelum mendapatkan modal usaha dari BMT pak odih hanya

mendapatkan bersihnya sebesar 20%, dibandingkan sekarng ini hasil

pak odih dari jualan telur yaitu sebesar 40% dari 100%. Sampai

Page 78: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

69

sekarang ini pak odih mengikuti program ini belum mersakan adnya

kekurangan baik dari segi pelayanan amuapun pembiayaan. Selain itu

bukan hanya dari pihak BMT sendiri melainkan dari pihak nasabh

seperti pak odih ini belum merasakan adanya kekurangan.5

Gambar foto 2.1, penjual sedang memilih telur-telur yang dibeli oleh pembeli

Gambar foto 2.2, pembeli membayar dan mengambil barangnya kepada penjual

5 Wawancara dengan pak Odih, pedagang grosiran telur dipasar Leuwi. Liang, pada

hari rabu 13 Oktober 2010, jam 13.00-13.42

Page 79: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

70

d. Jualan buah

Bu romlah (40tahun) sudah menikah suami kerja buruh dan

hanya memiliki dua orang anak saja, anak pertama sudah menikah dan

anak keduanya kerja disalah satu perusahaan swasta. Bu romlah

tinggal di Kp. Karacak Rt 03/03, Kec: Leuwi. Liang, Kab: Bogor. Bu

romlah hanya seorang pedagang buah-buahannya.

Penghasilan yang didapat bu romlah dari usahanya sebagai

penjual buah yaitu hanya sebesar 450.000-700.000/hari, itu sudah

termasuk biaya sehari-hari bu romlah dipasar, untuk kebutuhan

dirumah, bayar listrik, bayar angsuran kios dan tabungan. Bu romlah

merasa nyaman-nyaman saja dalam menjalankan usahanya tersebut

sebagai penjual buah-buahan.

Pengeluaran kebutuhan untuk sehari-harinya bu romlah

mengeluarkan biaya sebesar Rp 100.000/hari berhubung kedua

anaknya sudah mandiri jadi untuk tanggungan sehari-hari bu romlah

hanya berdua saja dengan suami. Pengeluran tersebut antara lain untuk

bayar angsuran kios, bayar listrik, tabungan dan sehari-hari.

Batasan pinjaman bu Romlah dari BMT Kahairul Ummah jika

dilihat dari segi modal usahanya yaitu 12.000.000. Hasilnya sendiri

yang sudah bu Romlah peroleh yaitu ia sudah dapat membeli rumah

meskipun dengan cara diangsur dari penghasilan ia bejualan buah-

buahan, dan rumah itulah sebagai asset untuk pinjaman di BMT.

Indikatornya bu Romlah mengikuti program simpan pinjam ini yaitu

Page 80: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

71

sama dengan yang lain untuk menambah hasil usaha dan menambah

barang usaha yang sudah ada.

Bu romlah sudah menjadi nasabah di BMT khairul Ummah

hampir 4 tahun, dimulai saat bu romlah mengikuti tabungan tasyri di

BMT. Bu romlah mengetahui adanya program simpan pinjam ini yaitu

saat bu romlah mengikuti pengajian yang ada di daerahnya, waktu itu

ditengah-tengah pengajian ada salah satu staf dari BMT Khairul

Ummah memberikan pengarahan mengenai program yang ada di BMT

antara lain tentang produk simpanan seperti macam-macam tabungan,

dan pembiayaan-pembiayaan penyaluran. Dari situ bu romlah

mengetahui adanya program simpan pinjam di BMT Khairul Ummah.

Yang menyebabkan bu romlah ikut serta dalam proram simpan

pinjam ini untuk modal usaha jualan buahya dengan menambahkan

buah-buahnya tersebut dan merenovasi tokonya agar kelihatan segar

dan cerah bahkan untuk banyak pembeli yang berminat membeli buah-

buahnya bu romlah.

Model yang bu romlah ambil dalam program simpan pinjam

ini yaitu termasuk model penyaluran dalam pembiayaan. Yaitu

pembiayaan mudharabah dimana pembiyaan akad jual beli dengan

pembayaran diangsur sesuai kesanggupan dan termasuk bagi hasil.

Jenis usaha yang sekarang bu romlah kerjakan yaitu usaha

jualan buah-buahan, dikarenakan untuk menambahkan buah-

buahannya tersebut bu romlah merasa perlu adanya tambahan modal

Page 81: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

72

usaha. Dari hasil yang ia tabung selama ini bu romlah merasa masih

kurang, pada akhirnya bu romlah ikut serta menjadi salah satu dari

nasabah yang mengikuti program simpan pinjam di BMT Khairul

Ummah. Akhirnya bu romlah mendapatkan hasil yang cukup banyak

dan menguntungkan meskipun disalah satu pihak mulai banyak

saingannya bu romlah yang jualan buah-bauhan.

Selama ini dalam mengikuti program simpan pinjam ini di

BMT Khairul Ummah bu romlah belum mendapatkan kendala sedikit

pun baik dari segi pembayaran dan pembiayaan lainnya, hanya saja

adapun kendalanya dari kondisi yang ada di pasar seperti mulai

banyaknya penjual buah-buahan di pasar Lw. Liang.

Sebelum mengikuti program simpan pinjam di BMT Khairul

Ummah usaha jualan buah-buahan bu romlah belum mengalami

peningkatan dan masih dalam keadaan biasa-biasa saja meskipun anak-

anaknya sudah mulai mandiri tapi bu romlah masih harus membiayai

untuk dirinya pribadi dan untuk suaminya. Sedangkan setelah

mengikuti program simpan pinjam di BMT Khairul Ummah usaha

jualannya tersebut meningkat dari yang tadinya penghasilannya kurang

mencukupi sekarang sudah mulai mencukupi.

Sebelum mengikuti program ini penghasilan bu romlah

berjualan buah-buahan yaitu 400.000-850.000/hari, hasilnya bukan

hanya untuk kebutuhan sehari-hari melainkan untuk membeli stok

buah-buahan nanti, bayar kontrakan rumah, bayar tagihan listrik, bayar

Page 82: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

73

angsuran kreditan, bayar los buah, bayar angsuran dan tabungan ke

BMT, dan biaya makan sehari-hari dirumah dan dipasar. Pengeluaran

untuk sehari-harinya hampir Rp 200.000 belum termasuk beli stok

buah, karena untuk stok buah bu romlah membelinya seminggu sekali.

Setelah mengikuti program simpan pinjam di BMT penghasilan

bu romlah meningkat, hasilnya itu bukan hanya untuk membayar

kebutuhan sehari-hari melainkan untuk kebutuhan yang lainnya juga

terpenuhi, seperti bayar angsuran motor, dan bayar kontrakan rumah

sudah tidak harus pusing-pusing lagi untuk membayarnya.

Jika dilihat dari hasilnya sekarang sudah mencukupi dari

penghasilan yang sekarang bu romlah peroleh, meskipun hanya

seorang penjual buah-buahan dan tidak gampang melihat kondisi

sekarang ini dalam segala usaha apapun pasti banyak saingannya

apalagi dipasar yang seluas pasar Leuwi. Liang.

Keuntungannya jika dipersentase untuk usaha sekarang ini dari

100% yaitu 25% dari hasil keuntungan secara bersihnya.

Dibandingkan dengan sebelumnya hanya antara 7-10% dari hasil yang

bu romlah peroleh. Selama bu romlah mengikuti program ini tidak

melihat adanya kekurangan baiak dari pembyaran dan pembiyaannya

juga.6

6 Wawancara dengan bu Romlah, pedagang buah-buahan di pasar Lw. Liang, pada hari

kamis 14 Oktober 2010, jam 10.00-10.45

Page 83: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

74

e. Jualan pakaian

Pak Ahmad (45 thn) lahir tanggal 7 November 1965, sudah

menikah dan memiliki tiga orang anak. Anak pertama sudah menikah

dan tinggal dikampung yang berbeda, anak keduanya sudah kerja dan

anak yang paling kecil masih sekolah kelas 5 SD. Pak ahmad tinggal di

Kp Hambaro Rt 04/01 Kel: Leuwi. Liang, Kec: Leuwi. Liang-Bogor.

Sebelum dia jualan pakaian ditoko, dia hanya seorang pedagang

pakaian kaki lima yang sehari-harinya hanya jualan dipinggir jalan.

Pak Ahmad jualan pakaian sudah hampir kurang lebih 10 tahun dari

yang tadinya jualan di Tanah Abang sampai pada akhirnya ada

penggusuran dan hasilnya pak ahmad pindah dari jakarta ke pasar Lw.

Liang dengan usaha yang sama yaitu jualan pakaian.

Penghasilan pak ahmad dari hasil jualan pakaiannya tersebut

yaitu antara 800.000-1.500.000 bagaimana situasi yang ada di pasar

rame tidaknya yang beli. Jika dibilang nyaman apa tidaknya pak

ahamad jualan pakaian ini, pak ahmad sangat nyaman dan merasa

santai saja dalam melakukan usahanya tersebut selama usahanya masih

dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari baik itu dirumah maupun biaya

lainnya.

Dari penghasilan sekarang yang dia dapat biasanya pengeluaran

kebutuhan harian saat ini yaitu untuk biaya dirumah Rp 50.000/hari,

untuk bayar anak sekolah Rp 10.000/hari, angsuran kios Rp

Page 84: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

75

20.000/hari, dan biaya lainnya. Jika dihitung keseluruhannya yaitu Rp

100.000/hari.

Pak Ahmad menjadi nasabah di BMT Khairul Ummah sudah

hampir 3 tahun mulai ikut tabungan tasyri sampai akhirnya pak ahmad

mengikuti program simpan pinjam di BMT tersebut. Pak ahmad

mengetahui adanya program simpan pinjam di BMT yaitu dari pihak

anggota atau staf BMT yaitu pak Pepi,

Setelah lama dia berjualan di pasar Leuwi. Liang, dia melihat

di pasar Leuwi. Liang masih banyak toko atau kios yang masih

kosong. Dia menanyakan kepedagang-pedagang lainnnya yang ada di

pasar Leuwi. Liang mengenai toko atau kios yang masih kosong, pada

akhirnya pak ahmad dapat membuka usaha pakaiannya dipasar Lw.

Liang tersebut.

Pak Ahmad sudah lama menjadi nasabah di BMT Khairul

Ummah yaitu sudah hampir 5 tahun. Selain menabung pak ahmad juga

sudah kenal dengan pak Pepi salah satu pengawas di BMT Khairul

Ummah, dari situ pak Ahmad mencoba ikut serta dalam program

simpan pinjam untuk menambah modal usaha pakaian dipasar Leuwi.

Liang, dengan pinjaman pertamanya sebesar 3.000.000 dengan cicilan

setiap harinya yaitu 30.000/hari. Karena pihak BMT melihat

pembayaran yang dilakukan oleh pak ahmad lancar dan tepat akhirnya

sekarang pak ahmad diberikan pinjaman modal usahanya sebesar

5.000.000-10.000.000.

Page 85: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

76

Batasan pinjaman untuk pak Ahmad dari BMT Kahairul

Ummah jika dilihat dari segi modal usahanya yaitu 25.000.000.

Hasilnya sendiri yang sudah pak Ahmad peroleh yaitu ia sudah dapat

membeli beberapa hektar sawah, dari hasil sawahnya itu ia asetkan

sebagai jaminan ke BMT untuk pinjaman tersebut. Indikatornya pak

Ahmad mengikuti program simpan pinjam ini yaitu bukan hanya untuk

menambah modal ushanya saja melainkan untuk mendapatkan hasil

dan keuntungan yang cukup banyak.

Pak ahmad mengikuti program simpan pinjam yang ada di

BMT Khairul Ummah ini alasannya karena pak ahmad kurang modal

dalam melakukan usahanya tersebut dengan biaya yang sangat minim

sekali untuk merenovasi toko membeli alat-alat pajangan, patung dan

bayar sewa bulan pertama dari modal awal sebesar Rp 8.000.000 itu

termasuk kurang sekali untuk membuka usaha baru. Oleh karena itu

pak ahmad memberi tahukan niatnya tersebut kepada temannya salah

satu pengawas di BMT untuk mengikuti program simpan pinjam di

BMT Khairul Ummah tersebut.

Model yang pak ahmad ikut serta yaitu dalam segi pembiyaan

termasuk dalam model pembiayaan mudharabah dengan mekanisme

bagi hasil dengan pembayarannya diangsur sesuai kesanggupan pihak

nasabah itu sendiri. Selain itu, pak ahmad juga sudah termasuk bagian

dari nasabah BMT semenjak pak ahmad mengikuti tabungan yang

Page 86: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

77

model simpanannya yaitu tabungan Tasyri (produk tabungan umum

bagi perorangan maupun lembaga).

Untuk sekarang ini jenis usaha yang pak ahmad lakukan yaitu

jualan pakaian, seperti pakaian olah raga, seragam sekolah dan pakaian

anak untuk menambah barang dagangannya tersebut pak ahmad

mengikuti program simpan pinjam di BMT Khairul Ummah. Karena

bukan hanya untuk menambah dagangannya saja melainkan untuk

kebutuhan sehari-hari yang pak ahmad butuhkan baik itu kebutuhan

untuk dirumah maupun untuk usahanya dipasar.

Selama pak ahmad menjadi salah satu nasabah dari program

simpan pinjam tersebut pak ahmad belum merasakan adanya kendala

baik dari pembayarannya ke BMT maupun dari segi biaya lainnya

yang menyangkut halnya dengan program yang ada di BMT Khiarul

Ummah.

Sebelum mengikuti program simpan pinjam di BMT hanya

mengikuti tabungan saja pak ahmad sangat bingung akan usahanya

yang akan dijalankannya untuk membuka usaha jualan pakaian, untuk

kebutuhan pak ahmad sehari-hari seperti biaya anak sekolah, biaya

kios, biaya listrik, biaya kebutuhan dipasar juga masih merasa ketar-

ketir. Beda halnya setelah mengikuti program simpan pinjam, karena

pak ahmad mencoba untuk menjadi salah satu nasabah dari program

simpan pinjam tersebut usaha pak ahmad jualan pakaian sekarang ini

sudah mulai kelihatan perubahannya baik dari segi financial maupun

lainnya. Bahkan untuk sekarang ini pak ahmad memiliki dua toko

Page 87: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

78

dalam menjalankan usahanya tersebut meskipun pak ahmad hanya

menjual pakaian olahraga, seragam sekolah dan pakaian anak saja

pengahasilannya pun sudah dibilang sangat cukup. Bahkan untuk biaya

kebutuhan sehari-hari di rumah, dipasar untuk anak sekolah dan biaya

yang tak terduga sekalipun sekarang sudah tidak pusing lagi dalam

memenuhi semuanya itu.

Dihitung dari segi keuntungannya pak ahmad dalam mengikuti

program ini yaitu banyak sekali seperti usahanya sekarang sudah ada

perubahannya, bahkan sudah memiliki dua toko. Dengan terpenuhinya

kebutuhan sehari-hari baik dirumah maupun kebutuhan dipasar

sekalipun. Jika dilihat dari hasilnya, pak ahmad sudah dibilang

tercukupi, meskipun pak ahmad masih keliatan biasa-biasa saja dalam

segi berpakaian dan kebiasaannya sangat sederhana. Karena hal itui

menurut pak ahmad tidak terlalu penting, “orang beli bukan lihat

tampang kita melainkan lihat apa yang kita jual di toko kita”, itulah ciri

khas pak ahmad.

Bila dilihat dari segi persentase keuntungan pak ahmad

sekarang dan sebelumnya sangat nampak. Sebelum pak ahmad

mengikuti program ini dari penghasilan yang dia peroleh hanya sebesar

10%, dibandingkan dengan keuntungan hasil yang pak ahmad peroleh

sekarang yaitu sebesar 40%. Tapi hal itu tergantung situasi yang ada

dipasar rame apa tidaknya pembeli yang datang. Untuk sampai saat ini

pak ahmad belum merasakan adanya kekurangan dalam mengikuti

Page 88: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

79

program simpan pinjam yang ada di BMT Khairul Ummah, karena

selama ini pak ahmad membayar angsurannya lancar dan tepat waktu.7

Gambar foto 3.1, penjual sedang tawar-menawar harga dengan para pembeli

2. Pihak BMT

Harapan nasabah yang ada dipasar Lw. Liang terhadap program

yang ada di BMT baik itu dari produk pembiayaan dan pelayanan yang

paling utama diharapkan yaitu mengenai adanya program simpan pinjam

dimana program tersebut dianggap sangat membantu para pedagang kecil

yang umumnya masih sangat membutuhkan modal usahanya, bukan hanya

pedagang kecil saja melainkan pedagang yang menengah juga sangat

membutuhkan modal usaha untuk menambahkan usahanya tersebut karena

untuk sekarang ini dipasar Leuwi. Liang sangat banyak saingannya. Oleh

karena itu harapan para nasabah yaitu dengan adanya program simpan

pnijam di BMT itu sangat penting.

7 Wawancara dengan pak Ahmad, pedagang pakaian dipasar Leuwi. Liang, pada hari

minggu 17 Oktober 2010, jam 09.15-10.30

Page 89: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

80

Harapan dari pihak BMT sendiri mengenai program yang ada di

BMT Khairul Ummah untuk para nasabah yaitu adanya kerja sama yang

baik bukan hanya dalam program simpan pinjam saja melainkan program

dan produk-produk pelayanan lainnya, seperti macam-macam model

tabungan dan pembiayaan lainnya. Selain itu BMT pun mengharapkan

dengan adanya program simpan pinjam ini dapat membantu para usaha

kecil menengah kebawah dapat menciptakan para pedagang yang mandiri

dan berdaya sehingga akhirnya dapat menekan angka pengangguran dan

membuka lowongan kerja bagi yang membutuhkan.

Hal ini terbukti antara harapan dari para nasabah dan BMT

mendapatkan hasil yang optimal seperti mulai meningkatnya para nasabah

dalam usahanya, dan memberrikan kemajuan dalam bidang ekonominya

seperti terciptanya lapangan usaha baru bagi yang membutuhkan,

menghapus kata riba dari masyrakat dan nasabah lainnya, dan dapat

meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM dari para nasabah dan

masyarakat lainnya. Dengan demikian BMT Khiarul Ummah berperan

sangat baik dan optimal bukan hanya dari program simpan pinjam saja

melainkan program lainnya yang ada di BMT Khairul Ummah, hal ini

membuktikan bahwa BMT telah memenuhi harapan yang sesuai dengan

apa yang diharapkan oleh para nasabah pasar Leuwi. Liang.

Page 90: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

81

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sesuai dengan perumusan masalah yang diajukan dan berdasarkan

penelitian yang dilakukan, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah:

1. Ternyata dengan adanya BMT Khairul Ummah melalui programnya

simpan pinjam ini menjadi salah satu alternatif bagi para usaha kecil

maupun menengah dalam segi perbaikan ekonomi dan peningkatan usaha

mereka. Hal ini terbukti dengan tidak digunakannya sistem bunga dalam

penentuan bagi hasil (mudharabah) dan menambah banyaknya nasabah

yang ikut program simpan pinjam di BMT Khairul Ummah.

2. Peran suatu BMT dalam pemberdayaan Masyarakat kecil khususnya

pedagang kecil dan menengah denagn memberikan simpan pinjam tersebut

para nasabah yang ada di pasar Leuwi. Liang diharapkan dapat terciptanya

masyarakat yang hidup di garis bawah kemiskinan mampu bangkit dan

berubah, dari masyarakat yang kurang mampu atau berdaya menjadi

mampu dan berdaya, menghapuskan riba karena dinilai memberatkan

masyarakat yang meminjam. Sedangkan harapan nasabah pasar Leuwi.

Liang terhadap BMT Khairul Ummah adalah bisa memfasilitasi dan terus

menolong mereka pedagang kecil dalam segi peminjaman yang digunakan

sebagai modal usaha dan peningkatan usaha termasuk membiayai

keperluan untuk hidup sehari-hari, biaya anak-anak sekolah dan lainnya,

Page 91: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

82

sehingga pada akhirnya diharapkan terciptanya sumber penghasilan dan

lapangan kerja baru. Maka harapan BMT dalam pemberdayaan masyarakat

khususnya para pedagang kecil dan wirausaha berharap yang awalnya

hidup dibawah garis kemiskinan mampu dapat berubah menjadi lebih

berdaya tersedianya lapangan usaha bagi para nasabah dan menghapuskan

yang namanya istilah “riba”.

3. Adanya kesesuaian antara harapan para nasasbah pasar Leuwi. Liang

dengan harapan BMT Khairul Ummah yaitu program simpan pinjam

sebagai modal usaha baik itu awal maupun tambahan yang dapat

meningkatkan penghasilan dan taraf hidup mereka. Hal ini terbukti dengan

adanya peningkatan dan kemajuan dalam bidang ekonomi, termasuk

terciptanya lapangan usaha baru, dan menghapus istilah riba, selain itu

untuk peningkatan kualitas dan kuantitas SDM masyarakat tersebut.

Dengan demikian, BMT Khairul Ummah berperan tepat dan baik, hal ini

dikarenakan BMT Khairul Ummah memenuhi semua harapan yang sesuai

dengan apa yang diharapkan oleh para nasabah pasar Leuwi. Liang.

B. Saran-saran

Saran-saran penulis terhadap program pemberdayaan para usaha mikro

(pedagang kecil) melalui program simpan pinjam oleh BMT Khairul Ummah

yaitu Pemberdayaan para pedagang kecil melalui pemanfaatan program

simpan pinjam yang merupakan salah satu program yang ada di BMT Khairul

Ummah bagi para nasabah pasar Leuwi. Liang. Namun, akan lebih baik bila

Page 92: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

83

nasabah tersebut langsung diberikan bimbingan dan pelatihan tentang

kewirausahaan yang lebih baik dan motivasi biar selalu semangat dalam

menjalankan pekerjaannya dan itu merupakan salah satu upaya peningkatan

SDM juga.

Disarankan kepada para nasabah dalam pengambilannya harus tepat

waktu, karena uang yang dipinjamkannya itu akan diputar kembali. Dengan

demikian saran dan harapan yang peneliti pandang perlu untuk disumbangkan

dengan harapan akan memperoleh respon positif dari pihak yang dituju.

Untuk para mahasiswa dan mahasiswi, semoga skripsi ini dapat kalian

lanjutkan dan lebih di detail lagi dalam penjelasannya apabila skripsi memang

cukup menarik untuk kalian. Mohon maaf apabila banyak kekurangan dan

salah-salah kata dalam penulisan skripsi ini yang berkenaan dengan BMT

Khairul Ummah.

Page 93: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

84

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Adi, Isbandi Rukminto, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan

Intervensi Komunitas Jakarta: FEUI Press, 2003

Burhan, Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif, Jakarta. PT. Raja

Grafindo Persada. 2003 cet ke 2

Dzajuli, A. dan Janwari, Yadi, Lembaga-lembaga Perekonomian Umat

Sebuah Pengenalan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta

Ismail, Asep Usman (ed), dan Firdaus, Ismet, Dkk. Pengalaman Al Qur’an

“Tentang Pemberdayaan Dhua’fa” (Jakarta: UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, Dakwah Press, 2008) cet. 1

Lexy M.A, Moleong J, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung. PT Remaja

Rosdakarya. 2007

Nana syarodhi sukmadinata, Metode penelitian pendidikan. Bandung. PT

Remaja Rosdakarya. 2007

Projono, O. S dan Pranarka, A, Pemberdayaan: Konsep, Kebijakan dan

Implementasi. Jakarta: CSIS. 1996

Sadono, Sukirno. Miro Ekonomi Teori Penantar. PT. Raja Grafindo. Jakarta

2005

Saleh, Hasanudi, Metodologi Research (Bandung: Tarsito, 1989)

Soemitra, Andri, M.A. BANK dan Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta:

Kencana 2009

Sudarsono, Heri. BANK dan Lembaga Keuangan Syariah deskripsi dan

Ilustrasi, Yogyakarta: Ekonisia 2008

Suharto, Edi, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung:

Reflika Aditama. 2005

Sumitro, Warkum, Asas-asas Perbankan Islam dan Lembaga Terkait.

(Jakarta: Rajawali Press,1997)

Sumodiningrat, Gunawan, Pemberdayaan masyarakat & jaring Pengaman

Sosial Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1999

Page 94: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3606/1/LIA... · (Study Kasus: Program Simpan Pinjam di BMT Khairul Ummah Leuwi

85

B. Internet

http://bmt-link.co.id/perkembangan-beberapa-bmt/s Data diperoleh dari

PINBUK Jakarta Pusat

www. Policy. hu/suharto/modul_2/pemberdayaan ekonom masyarakat_uks_12

htm

C. Karya Ilmiah

“Profil Lembaga Koperasi Pondok Pesantren Mu’allimien/Baitul Maal Wat

Tamwil Khairul Ummah”

D. Wawancara Pribadi

Wawancara dengan Bu Eneng, Bendahara PD pasar TOHAGA, pada hari

sabtu 20 November 2010

Wawancara dengan Pepi Januar Pelita, ketua BMT Khairul Ummah, pada hari

senin 11 Oktober 2010

Wawancara dengan bu Ani, Pedagang Warung Kopi, Mainan dan Alat-alat

Tulis dipasar Leuwi. Liang pada hari rabu 13 Oktober 2010

Wawancara dengan pak Odih, Pedagang Grosiran Telur dipasar Leuwi. Liang

pada hari rabu 13 Oktober 2010

Wawancara dengan bu Romlah, Pedagang Buah-buahan di pasar Leuwi. Liang

pada hari kamis 14 Oktober 2010

Wawancara dengan pak Ahmad, Pedagang Pakaian dipasar Leuwi. Liang,

pada hari minggu 17 Oktober 2010

Wawancara dengan Nuoval, Pedagang Grosiran Minuman dipasar Leuwi.

Liang pada hari minggu 17 Oktober 2010